Pola Sulam

37
Pola Sulam Pola Sulam POLA HIASAN BUSANA POLA HIASAN Dari berbagai pola hias yang dapat kita jumpai dalam desain hiasan baik untuk busana maupun untuk lenan rumah tangga, terdapat beberapa di antaranya sudah merupakan bentuk–bentuk baku. Dalam pembuatan desain pola (motif) hias, perlu diperhatikan mengenai garis-garis dan warna yang digunakan. Gunakan garis tebal tipis untuk memberikan kesan selesai dan garis lengkung untuk memperoleh kesan lembut, luwes dan tidak kaku. Bentuk pola hias mencakup bentuk–bentuk sebagai berikut : pola serak atau pola tabur, pola berangkai, pola pinggiran, pola bentuk bebas dan pola hiasan bidang. A. Pola serak atau pola tabur Pola serak adalah bentuk pola hias yang diperoleh dengan cara mengulang-ulang suatu motif hias yang ditempatkan secara teratur pada jarak–jarak tertentu. Pola serak biasanya motifnya kecil, penempatan motif dapat menghadap ke satu arah, dua arah atau ke semua arah. B. Pola berangkai Pola berangkai bentuknya hampir sama seperti pola serak, hanya pada pola berangkai motif hiasnya antara motif satu motif dengan motif lainnya saling berhubungan (ada garis penghubung). Garis yang menghubungkan motifnya dapat berupa garis vertikal, garis horizontal atau garis diagonal. Motif pada pola berangkai dapat diulang ke bagian atas, bagian bawah, bagian kiri atau kanan.

description

share

Transcript of Pola Sulam

Pola SulamPolaSulamPOLA HIASAN BUSANAPOLA HIASANDari berbagai pola hias yang dapat kita jumpai dalam desain hiasan baik untuk busana maupun untuk lenan rumah tangga, terdapat beberapa di antaranya sudah merupakan bentukbentuk baku. Dalam pembuatan desain pola (motif) hias, perlu diperhatikan mengenai garis-garis dan warna yang digunakan. Gunakan garis tebal tipis untuk memberikan kesan selesai dan garis lengkung untuk memperoleh kesan lembut, luwes dan tidak kaku. Bentuk pola hias mencakup bentukbentuk sebagai berikut : pola serak atau pola tabur, pola berangkai, pola pinggiran, pola bentuk bebas dan pola hiasan bidang.A. Pola serak atau pola tabur Pola serak adalah bentuk pola hias yang diperoleh dengan cara mengulang-ulang suatu motif hias yang ditempatkan secara teratur pada jarakjarak tertentu. Pola serak biasanya motifnya kecil, penempatan motif dapat menghadap ke satu arah, dua arah atau ke semua arah.

B. Pola berangkaiPola berangkai bentuknya hampir sama seperti pola serak, hanya pada pola berangkai motif hiasnya antara motif satu motif dengan motif lainnya saling berhubungan (ada garis penghubung). Garis yang menghubungkan motifnya dapat berupa garis vertikal, garis horizontal atau garis diagonal. Motif pada pola berangkai dapat diulang ke bagian atas, bagian bawah, bagian kiri atau kanan.

C. Pola pinggiranPola pinggiran adalah bentuk pola hias yang diperoleh dengan cara menjajarkan motif hias yang dibuat secara berulang-ulang. Pengulangan motif hias dapat dilakukan mengarah ke sebelah kiri, ke kanan, ke atas atau bawah.Ada enam macam pola pinggiran, yaitu pinggiran simetris, berjalan, tegak, bergantung, memanjat, dan menurun.1. Pinggiran simetris, motif pinggiran simetris, jika dibelah tengah, akan terdapat dua bagian yang sama. Motif bentuk simetris dapat diulang ke bagian atas, ke bawah, ke kanan atau ke kiri dengan motif yang sama.

2. Pinggiran berjalan, motif hiasnya disusun agak condong ke kiri atau ke kanan sehingga motifnya tampak berjalan atau saling berkejaran. Bentuk motif dapat diulang ke sebelah kanan atau ke kiri.

3. Pinggiran tegak, penyusunan motif hias untuk pinggiran tegak, motifnya pada bagian bawah lebih berat (besar) dan bagian atas lebih ringan. Motif dibuat tegak dan dapat diulang ke bagian kiri atau ke bagian kanan.

4. Pinggiran bergantung, kebalikan dari motif tegak, yaitu motif bagian atas berat (besar) dan motif bagian bawahnya ringan. Motif ini tampak seperti menggantung.

5. Pinggiran memanjat, motif dari bentuk pinggiran ini tersusun seperti memanjat ke atas. Motif pada bagian bawah lebih berat dari motif pada bagian puncak lebih ringan. Pinggiran menurun, merupakan kebalikan dari pinggiran memanjat, bentuk motif seperti meluncur ke bawah. Motif bagian atas lebih berat dan makin bawah makin ringan.

D. Pola bentuk bebasPola bentuk bebas disusun menurut kebutuhan atau bidang yang akan dihias. Pola bentuk bebas rangkaian motifnya dapat dibentuk dan diletakkan sesuai dengan bentuk bidang yang akan dihias.E. Pola Hiasan BidangBerbagai benda lenan rumah tangga maupun busana, mempunyai bidang yang berbedabeda bentuknya. Untuk mendapatkan hiasan yang serasi, dalam arti sesuai dengan bidang atau bentuk bendanya, maka pola hias yang didesain perlu memperhatikan bentuk bidang maupun penempatannya.Penempatan hiasan untuk bidang segi empat berbeda dengan penempatan untuk bidang berbentuk bundar atau oval. Di samping itu ukuran suatu motif hias harus disesuaikan pula dengan bidang yang akan dihias.Pola hiasan untuk suatu bidang dapat dikelompokkan menjadi : pola hiasan batas, hiasan sudut, hiasan pusat, tengah sisi, hubungan pusat dengan tengah sisi, hubungan pusat dengan sudut, hubungan sudut dengan batas, hiasan kitiran, hiasan istimewa.1. Hiasan batas merupakan pola hiasan yang membentuk batas pada suatu bidang.Hiasan batas pada umumnya ditempatkan pada sekeliling tepi bidang, baik bidang berbentuk bundar, oval, segi empat dan sebagainya

2. Hiasan sudut merupakan motif hias yang ditempatkan pada sudut suatu bidang. Bentuk motif hiasan sudut hendaknya serasi dengan bentuk sudut bidang tersebut.

3. Hiasan pusat merupakan pola hiasan yang ditempatkan pada tengahtengah suatu bidang. Motif hias hendaknya menyebar atau menutup semua latar belakang bidangnya.

4. Hiasan tengah sisi dapat ditempatkan pada kedua sisi bagian tengah suatu bidang atau ke empat sisinya. Motif pada kedua sisi yang berhadapan sebaiknya sama.

5. Hubungan pusat dengan tengah sisi merupakan bentuk pola hias yang ditempatkan di bagian pusat dan tengah sisi. Motif tidak harus sama, tetapi merupakan satu kesatuan yang serasi.

6. Hubungan pusat dengan sudut, merupakan kombinasi bentuk motif hias yang ditempatkan pada bagian pusat dan sudut suatu bidang. Motif ini misalnya dirancang untuk hiasan bantal kursi. Kedua rangkaian motif tentunya masih satu bentuk rangkaian motif yang saling terkait.

7. Hubungan sudut dengan batas, merupakan pola hias yang ditempatkan bersama sama dan saling mengisi pada bidang suatu sudut. Motif ini merupakan satu rangkaian motif yang terdiri dari motif untuk hiasan batas dan satu rangkaian motif untuk ditempatkan di bagian sudut berdekatan dengan hiasan batas.

8. Hiasan kitiran, merupakan motif hias yang membentuk putaran (seperti kincir), motifnya seperti berkejaran.

9. Hiasan arah istimewa ialah pola hiasan yang dirancang sesuai dengan bentuk atau bidang yang akan dihias, misalnya motif hias mengikuti bentuk kerah.

HOME DAFTAR ISI CHAT ROOM DOWNLOADMotif Anyaman Anyaman adalah serat yang dirangkaikan hingga membentuk benda yang kaku, biasanya untuk membuat keranjang atau perabot (wikipedia). Menurut KBBI menganyam berarti mengatur (bilah, daun pandan,dsb) tindih menindih dan silang-menyilang. Ketika kita membuat anyaman agar tampak indah maka anyaman itu dapat dibentuk dengan mengikuti pola motif tertentu. Di bawah ini ada beberapa contoh motif anyaman yang dulu pernah penulis pelajari waktu duduk di bangku SMP. Semoga bermanfaat bagi pembaca semua :)

Motif Gringsing

Motif Kembang Jeruk

Motif Kembang Tiba

Motif Mata Walik Gedhe

Motif Udan Riris II

Motif Wajikan I

Read more: http://setyonug.blogspot.com/2012/04/motif-anyaman.html#ixzz3CWOpJUjhGambar motif batik di setiap daerah Indonesia dengan beragam jenisnya kami sajikan untuk anda. Bagi para pecinta batik nusantara, jika ingin mengetahui motif dan corak batik setiap daerah maka disinal tempatnya. Karena blog ini memberikan koleksi gambar dan foto batik nusantara yang banyak dikoleksi pada setiap daerah Nusantara. Gambar batik daerah Solo, Aceh, Bandung, Solo, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Cirebon, Banten, Banyumas, Bayuwangi, Probolinggo, Manado, Bantul, Bengkulu, Bojonegoro, Jambi, Ciamis, Surakarta, Papua, Pekalongan, Semarang, dan Sulawesi Selatan, semuanya dikoleksi disini dalam satu album batik. - See more at: http://gambardanfoto.com/gambar-motif-batik-daerah.html#sthash.lLqbS317.dpuf

Gambar motif batik Aceh

Gambar motif batik Bandung

Gambar motif batik Banten

Gambar motif batik Bantul

Gambar motif batik Banyumas

Gambar motif batik Banyuwangi

Gambar motif batik Bengkulu

Gambar motif batik Manado

Gambar motif batik Bojonegoro

Gambar motif batik bungo keladi Jambi

Gambar motif batik Ciamis

Gambar motif batik Cirebon

Gambar motif batik halus Surakarta

Gambar motif batik Indramayu

Gambar motif batik Indramayu serumpun jahe

Gambar motif batik jalak harupat Bandung

Gambar motif batik Jogja

Gambar motif batik kainpangm Solo

Gambar motif batik kawung picis Jogja

Gambar motif batik Madura

Gambar motif batik Malang

Gambar motif batik Manado

Gambar motif batik mawar merah Yogyakarta

Gambar motif batik Papua

Gambar motif batik parangrusak Jogja

Gambar motif batik pettern Solo

Gambar motif batik Pekalongan

Gambar motif batik Probolinggo

Gambar motif batik ragen panganten Bandung

Gambar motif batik Semarang

Gambar motif batik Solo

Gambar motif batik seragam Solo

Gambar motif batik sprei Jogja

Gambar motif batik Sulawesi Selatan

Gambar motif batik Surabaya

Gambar motif batik truntum Jogja- See more at: http://gambardanfoto.com/gambar-motif-batik-daerah.html#sthash.lLqbS317.dpuf

1. Batik Pekalongan Pekalongan adalah salah satu daerah produksi utama batik dengan desain utara Jawa pesisir. Walaupun Pekalongan bukan penghasil batik pesisir tertua, namun paling halus dan sampai sekarang penghasil batik utama. Ragam hias Hindu-Jawa melekat namun tidak seperti Solo-Yogya yang terikat peraturan-peraturan keraton. Pembatik santri di Pekalongan pun menerapkan seni hias dari nuansa Islam. Pengaruh dominannya datang dari Cina dan Belanda, dan akibat paparan dengan berbagai budaya, sangat berbeda dengan batik di pedalaman Jawa. Warna lebih beraneka dan ragam hiasnya naturalistis. . Ada lebih dari 100 desain Batik yang sudah dikembangkan sejak 1802, dan beberapa yang populer Batik Pekalongan antara lain batik Jlamprang diilhami India dan Arab, batik Encim dan Klangenan dipengaruhi peranakan Cina, batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai yang tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.Warna cerah dan motif beragam membuat batik Pekalongan maju pesat. Berbeda dengan batik Solo dan Yogyakarta, batik Pekalongan terlihat lebih dinamis lantaran permainan motif yang lebih bebas. Media kainnya pun bermacam-macam. Tidak hanya katun dan kaos, sutera juga menjadi andalan batik Pekalongan saat bersaing di luar negeri. Motif Jlamprang, Sekarjagat, atau motif khas lainnya, menjadi berkelas ketika dituangkan dalam bahan baku sutera.Contoh-contoh motif batik pekalongan

2. Batik CirebonBatik Cirebon menampilkan 2 kategori motifnya yaitu: Menampilkan motif keratonan yang diambil dari ornamen-ornamen keraton baik dari unsur bangunan maupun benda-benda yang ada di sekitar keraton dan warnanya cenderung pada warna sogan dan babar mas. Selain keratonan, juga menampilkan motif pesisiran yang berisi flora dan fauna baik dari darat maupun laut yang warnanya lebih terang, misal biru,merah, dll.Adapun Bahan yang digunakan adalah dari sutra, katun, katun primisima dan prima.Motif batik Cirebon yang paling diingat orang sekaligus dijadikan lambang kota tersebut adalah motif awan Mega Mendung. Motif ini banyak dipengaruhi oleh budaya China. Garis-garis awan dalam motif mega mendung diinspirasi dari motif China. Meski demikian, mega mendung ala Cirebon tetap memiliki ciri khas sendiri yakni bentuk garis-garis awan yang berbentuk lonjong, lancip dan segitiga yang berbeda dengan garis awan motif China yang umumnya berbentuk bulatan atau lingkaran. Sentuhan budaya China pada batik Cirebon itu pada akhirnya melahirkan motif batik baru khas Cirebon.Mega mendung Cirebon sarat makna religius dan filosofi. Garis-garis gambarnya merupakan simbol perjalanan hidup manusia, dari lahir, anak-anak, remaja, dewasa hingga menemui akhir hayatnya. Rangkaian kehidupan, dari lahir sampai temui ajal ini merupakan simbol kebesaran Sang Ilahi. Selain perjalanan manusia, corak mega mendung juga melukiskan kepemimpinan yang mengayomi dan juga perlambang keluasan serta kesuburan.Selain motif Mega Mendung, Batik Cirebon juga memiliki motif khas, yaitu motif Kompeni. Motif ini konon dulunya diciptakan oleh pengusaha Belanda di Cirebon pada saat jaman penjajahan dulu.Adapun ciri motif kompeni adalah biasanya tentang kehidupan tentara kompeni jaman dulu dengan ciri khas membawa bedil/senapan, ada juga tentang kehidupan petani, pedagang. Intinya ciri motif batik kompeni ialah bercerita tentang kehidupan, baik jaman dulu waktu semasa penjajahan Belanda ataupun jaman sekarang. Contoh Motif batik Cirebon 3. Batik Tegal Batik Tegalan didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain batik Tegalan adalah berwarna-warni. Batik tulis Tegal atau Tegalan itu dapat dikenali dari corak gambar atau motif rengrengan besar atau melebar. Motif ini tak dimiliki daerah lain sehingga tampak eksklusif. Motifnya banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan masyarakat di kota Tegal. Motif Grudo (Garuda) dengan warna terang yang mempertontonkan bentuk-bentuk sayap burung garuda dan motif Gribigan dengan bentuk khas anyaman bambu dalam warna agak gelap.Dalam perkembangannya, batik Tegalan dapat dibedakan dalam dua motif dasar, yakni motif klasik dan motif pengembangan. Motif klasik dibedakan lagi menjadi dua macam, yakni motif klasik irengan yang didominasi warna hitam, coklat dan biru serta motif klasik bangjo yang dipengaruhi tradisi Batik Lasem yang didominasi warna kuning, coklat, merah, hijau dan biru. Motif yang dikategorikan sebagai motif klasik irengan diantaranya motif gribikan, jahe-jahenan, kawung mlinjo, sidomukti ukel, udan liris, ukel wit-witan, kopi pecah, parang, parang angkik, putihan, sawat candra atau sawat ireng, rujak sente, welut gumbel, kecubungan, buntat, kawung endog, manggaran, cempaka putih, cempaka mulya, ukel pyur, semut runtung, serta sidomukti putihan. Sedang motif yang termasuk motif klasik bangjo adalah motif wadas gempal, jamblangan, gribikan, kawungjenggot, cecek kawe, unian, sokaraja, blarakan, kopi pecah, gribikan, galaran, buntut bajing, semut runtung, beras mawur, tumbar bolong, dan tambangan.Motif Pengembangan merupakan motif yang dipengaruhi tradisi batik lain dalam pembuatan Batik Tegalan. Meski demikian modifikasi Motif Pengembangan ini tidak mengubah karakteristik Batik Tegalan dengan warna-warna terang dan motif flora fauna yang banyak ditemui di Tegal. Motif Pengembangan ini diantaranya motif gedong kosong, manuk emprit, sotong, manuk surwiti, kipas-kipasan, juga kembang kertas.Contoh motif batik tegalan :

4. Batik BantenMotif batik banten yang paling terkenal dan menjadi ciri khas batik Banten adalaha Motif Datulaya. Datulaya berarti tempat tinggal pangeran. Dasarnya belah ketupat berbentuk bunga, dan lingkaran yang dibingkai sulur-sulur daun. Warna dasarnya biru, divariasikan dengan sulur daun abu dan dasar kainnya berwarna kuning.Pangeran yang dimaksud adalah Sultan Hasanuddin. Motifnya diambil dari ruang keluarga kesultanan tersebut.Warna batik Banten sangat meriah. Itu merupakan hasil perpaduan warna-warna pastel yang ceria namun lembut. Warna ini konon sulit ditiru perajin batik dari daerah lain karena menggunakan air Banten asli yang kabarnya menguatkan warna.Kombinasi warna ini juga dipengaruhi tanah. Ketika dicelup, warna-warna terang tadi berubah menjadi nuansa pastel yang lebih kalem. Warna-warna tersebut mencerminkan karakter orang Banten yang bersemangat, ekspresif tetapi rendah hati.Semangat kesultanan dan sejarah semakin terlihat pada nama-nama motif batik Banten kebanyakan. Ada Sabakingking (dari gelar Sultan Hasanuddin), Kawangsan (ada hubungannya dengan Pangeran Wangsa), Kapurban (ada kaitan dengan gelar Pangeran Purba), serta Mandalikan (berhubungan dengan Pangeran Mandalika). Ada lagi motif Srimanganti yaitu tempat raja bertatap muka dengan rakyat dan motif Surosowan, yaitu ibukota kesultanan Banten. Semuanya merupakan ragam hias dari karya seni abad ke-17 yang dibangkitkan kembaliContoh Motif batik banten

5. Batik IndramayuBatik Indramayu sering disebut juga dengan batik dermayon, memiliki ciri khas motif berupa gambar datar flora dan fauna, dengan borgol dan banyak garis lengkung yang lancip (riritan), latar belakang putih dan warna gelap dan banyak titik-titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, dan bentuk dari isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Ragam hias batiknya dipengaruhi mata pencaharian penduduk kota ini yang merupakan nelayan. Selain itu, kebudayaan Cina, seni dan kepercayaan Hindu berperan dalam bentuk-bentuk yang tampak sampai sekarang. Sifatnya cenderung dinamis dan bermacam-macam. Tidak mengherankan, kebanyakan produk seni budaya merupakan bagian akulturasi dan asimilasi atau perbauran budaya yang berlainan.Beberapa contoh motif batik dermayon antara lain : motif Banji Tepak salah satu yang dihasilkan di Indramayu. Secara umum, banji sendiri adalah simbol keadilan dan kemakmuran. Banji Tepak terdiri dari 38 submotif, di antaranya semen, kembang gempol, dan sawat suri. Tepak adalah kotak untuk menyimpan perhiasan dan diletakkan di bagian dalam tembok, di bawah ubin tepatnya, dalam kondisi terkunci. Motif Obar-abir berbentuk dasar segitiga. Terinspirasi peristiwa ombak besar disertai angin kencang. Motif Etong, menggambarkan berbagai satwa laut yang dibawa pulang oleh setelah ikan laut seperti ikan, udang, cumi, ubur-ubur dan kepiting. motif Kembang Gunda adalah tanaman yang tinggal di pesisir pantai dan bisa menjadi lauk pecel. Motif Perang Teja, yang menggambarkan kisah peperangan rakyat Indramayu dengan serdadu Belanda sepanjang tepi kali Cimanuk. Motif Srintil. Srintil adalah sejenis burung yang hidup dan beterbangan di kawasan pantai Indramayu. Sering kali burung Srintil tersangkut jala nelayan.Ada lagi motif Jendral Pesta, dahulu dikenakan oleh Gubernur Hindia Belanda ketika menghadiri pesta penobatan Ratu Wilhelmina. Selain itu, ada motif Puyong. Puyong adalah burung berparuh besar dan berleher panjang yang bentuknya menyerupai merpati. Burung ini hidup bebas di hutan, kebanyakan di Pulau Nila. Konon di pulau tersebut, para nelayan asal Paoman kerap bersembunyi.Contoh Batik Indramayu

6. Batik SoloSolo adalah salah satu daerah yang harus disebut ketika kita membahas tentang batik. Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Ragam motif batik asal Solo dipengaruhi dengan makna-makna simbolis yang berasal dari kebudayaan Hindu. Dari kesemuanya, secara umum corak batik Solo merupakan perpaduan dari bentuk-bentuk geometris yang berukuran kecil-kecil. Selain itu, ciri khas yang terdapat pada batik Solo adalah terletak dalam pewarnaannya. . Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang sudah terkenal sejak dari dahulu.Warna soga (kecokelatan) menjadi ciri khas batik Solo, dan kemudian disebut sebagai batik Sogan ,ini memiliki arti kerendahan hati, bersahaja menandakan kedekatan dengan bumi, alam, yang secara sosial bermakna dekat dengan rakyat. Batik Solo menguarkan aura megah dan kesan anggun. Tidak semata-mata karena paduan warna dan lekuk motifnya, melainkan makna yang terkandung di balik setiap motif itu. Dalam sejarah, hanya di wilayah Jawa, tepatnya di Solo dan Jogjakarta, batik masuk ke ranah kekuasaan. Motif-motif batik khusus dibuat untuk raja dan kalangan keraton.Beberapa motif batik solo antara lain motif Wahyu Tumurun, artinya restu dari Tuhan Yang Maha Esa. Diharapkan berkat datang sehingga pangkat naik, atasan memberikan penghargaan, kehidupan membaik, dan rezeki pun melimpah. Motifnya terbilang simpel, seperti juga Sidomulyo. Sido dalam bahasa Jawa berarti jadi, sedangkan mulyo berarti mulia. Singkatnya, pola Sidomulyo mengandung harapan untuk memperoleh kebahagiaan dan ketenteraman dari Tuhan. Untuk perkawinan, ada yang namanya motif Semen Rante. Dalam motif ini, gambar rantai dipadukan dengan bunga kantil. Bunga tersebut terkenal sebagai simbol panjang umur. Biasanya kain batik bermotif Semen Rante dijadikan bingkisan lamaran supaya hubungan kedua calon mempelai semakin erat.Contoh Batik Solo :

7. Batik YogyakartaBatik Yogyakarta adalah salah satu dari batik Indonesia yang pada awalnya dibuat terbatas hanya untuk kalangan keluarga keraton saja. Warna batik tradisionalnya adalah biru-hitam, serta soga cokelat dan putih dari pewarna alam. Biru-hitam diambil dari daun tanaman indigofera yang disebut juga nila atau tom yang difermentasi. Sementara warna soga atau cokelat diambil dari campuran kulit pohon tinggi warna merah, kulit pohon jambal warna merah cokelat, dan kayu tegeran warna kuning.Sered atau pinggiran kain diusahakan tidak kemasukan soga atau pewarna. Oleh sebab itu, pinggiran batik Yogyakarta berwarna kain latar.Karakter motif batik Yogya adalah tegas, formal, sedikit kaku, dan patuh pada pakem. Konon, karakter ini berhubungan dengan keraton Yogya yang anti-kolonial.Ragam hias batik Yogyakarta ada yang geometris seperti lereng atau garis miring lerek, garis silang atau ceplok, kawung, anyaman, dan limaran. Ragam hias yang nongeometris seperti semen, lung-lungan, dan boketan. Ada juga ragam hias yang bersifat simbolis misalnya meru melambangkan gunung atau tanah (bumi), naga melambangkan air, burung melambangkan angin atau dunia atas, dan lain-lain. Ragam motif batik Yogyakarta sangat banyak dan semuanya sangat indah, mulai dari motif bunga, tumbuhan air, tumbuhan menjalar, satwa, dan lain-lainAda ratusan jenis batik Yogya di antaranya telah dipatenkan. Motif Batik Yogya tidak sembarang motif. Setiap motif yang tergores di atas batik sarat akan filosofi. Setiap motif yang tergores di atas batik sarat akan filosofi.Motif tersebut antara lainMotif parang rusak barong, memiliki filosofi Parang menggambarkan senjata, kekuasaan. Ksatria yang menggunakan batik ini bisa berlipat kekuatannya.Sido Asih bermakna si pemakai selalu diliputi kasih sayang dalam berumah tangga. Truntum berarti cinta yang bersemi. Ratu Ratih dan Semen Roma melambangkan kesetiaan seorang isteri. Parang Kusumo, memiliki arti bunga yang mekar, diharapkan pemakainya terlihat indah.Cuwiri, memiliki filosofi pengharapan pemakainya terlihat pantas dan dihormatiContoh Motif Batik Yogyakarta :

8. Batik MaduraKarakteristik Batik Madura adalah dalam warna dan desain. Seperti Batik dari pantai utara dari Jawa, Disain batik Madura memiliki warna cerah dan lebih banyak kebebasan dalam aplikasi desain. Warna utama batik Madura umumnya merah, merah tua atau jingga, biru tua, hijau tua, hitam dan putih. Di daerah Pamekasan, batik Madura kemudian juga mulai menggunakan warna seperti biru muda, cokelat muda mengikuti perkembangan zaman. . Selain warna yang mencolok, batik Madura juga memiliki perbendaharaan motif yang beragam.Ragam hias batik madura bersifat naturalistis., apa yang dilihat di alam sekitar, itulah yang digambar. Contohnya, ayam bekisar, udang, kepiting maupun tumbuh-tumbuhan Ragam hias batik Madura juga tidak mengenal stilisasi. Semua bentuk diwujudkan secara utuh, tidak membentuk simbol-simbol tertentu. Coraknya biasanya digambarkan besar-besar sehingga motif yang kecil-kecil tidak menonjol. Ini erat hubungannya dengan sifat alamnya yang keras, dan watak orang Madura yang berani dan tegas.Salah satu batik terkenal dari Madura adalah Batik Gentongan, yang memiliki karakteristik tertentu dalam mewarnai, yang dihasilkan dari pengolahan yang berbeda dibandingkan dengan batik lainnya. Pada tahap pertama dari proses tersebut, kapas (mori) didicuci dan direndam dalam tong air yang dicampur dengan minyak khusus dari residu kayu. Pada langkah terakhir dari pengolahan kain diletakkan kembali ke dalam tong selama sedikitnya dua bulan untuk membuat efek yang selalu awet dan perbedaan warna.Contoh motif batik Madura

9. Batik TubanBatik Tuban termasuk ke dalam batik pesisir. Kebanyakan orang menyebut motif dari Batik Tuban mirip dengan Batik Cirebon. Selain warna yang mencolok, Batik tuban memiliki ciri khas motif batik pesisir yang didominasi oleh kebudayaan Jawa, Cina, dan Islam. . Misalnya, gambar-gambar burung pada motif batik tulis Tuban terpengaruh dari budaya tiongkok. Hal ini bisa dilihat dari gambar burung yang dimotifkan pada batik tulis tersebut, burung Hong. Sedang pada motif bunga jelas terlihat adalah motif-motif tradisional yang sejak lama dibuat dihampir seluruh wilayah pulau Jawa. Sedangkan pengaruh islam pada motif batik tulis tubanterlihat pada motif dengan nama yang religious seperti kijing miring.Dalam hal tata warna, pada mulanya batik Tuban dibatasi pada warna biru indigo, merah mengkudu, hitam, dan putih serta kekuning-kuningan yang berasal dari akar mengkudu.Namun belakangan mulai muncul tata warna putihan, yaitu latar putih dengan corak hiasan berwarna biru tua dan hitam; tata warna pipitan, yaitu latar putih corak berwarna merah atau biru tua, dan tata warna bangrod, yaitu latar putih dengan motif berwarna merah.Batik tuban sering dikenal dengan istilah batik Gedog. Proses pembatikannya dimulai dari bahan kain yang digunakan untuk membatik dipintal langsung dari kapas. Jadi gulungan kapas dipintal menjadi benang, lalu ditenun, dan setelah jadi selembar kain lalu dibatik. Hal ini lah yang membuat batik Tuban menjadi batik yang paling khas di jawa timur.Salah satu contoh motif batik tuban adalah Motif kawung merupakan penggambaran dari daun kelapa yang bentuknya disusun silang, yang menjelaskan struktur dari jagad raya. Pusat persilangannya diartikan sebagai sumber energi. Apabila ditemukan motif memanjang yang letaknya tepat di tengah kain, maka motif ini disebut dengan motif suluran dan masih masuk dalam keluarga motif kawung Cirebon, dan biasa disebut dengan motif dudo.