Pola Pengaliran

12
Laboratorium Geomorfologi 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud Dan Tujuan Maksud dan tujuan pengerjaan peta Pola Pengaliran ini adalah agar praktikan mengetahui bagaimana jenis – jenis pola pengaliran, serta lingkungan topografinya. Dan juga sebagai syarat masuk praktikum Geomorfologi acara Penyimpangan Aliran 1.2 Dasar Teori 1.2.1 Pengertian Pola Pengaliran Pola Pengaliran adalah kumpulan / rangkaian jalur – jalur pengaliran hingga bagian terkecilnya pada batuan yang mengalami pelapukan atau tidak ditempati oleh sungai secara permanen (Arthur Davis Howard, 1966) Pola pengaliran erupakan penggabungan dari beberapa individu sungai yang saling berhubungan yang membentuk suatu pola dalam suatu kesatuan ruang. Istilah yang baik digunakan dalam hal ini adalah Tata Pengaliran, karena mencerminkan hubungan yang lebih erat dari masing – masing individu sungai dibandingkan garis – garis sungai yang terbentuk pada pola dasar pengaliran umum. 1.2.2 Faktor Pengontrol Pola Pengaliran Nama : Ega Meinaldy P NIM : 111.110.059 Plug : 8 1

Transcript of Pola Pengaliran

Page 1: Pola Pengaliran

Laboratorium Geomorfologi 2012

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Maksud Dan Tujuan

Maksud dan tujuan pengerjaan peta Pola Pengaliran ini adalah agar praktikan

mengetahui bagaimana jenis – jenis pola pengaliran, serta lingkungan topografinya. Dan

juga sebagai syarat masuk praktikum Geomorfologi acara Penyimpangan Aliran

1.2 Dasar Teori

1.2.1 Pengertian Pola Pengaliran

Pola Pengaliran adalah kumpulan / rangkaian jalur – jalur pengaliran hingga bagian

terkecilnya pada batuan yang mengalami pelapukan atau tidak ditempati oleh sungai secara

permanen (Arthur Davis Howard, 1966)

Pola pengaliran erupakan penggabungan dari beberapa individu sungai yang saling

berhubungan yang membentuk suatu pola dalam suatu kesatuan ruang. Istilah yang baik

digunakan dalam hal ini adalah Tata Pengaliran, karena mencerminkan hubungan yang

lebih erat dari masing – masing individu sungai dibandingkan garis – garis sungai yang

terbentuk pada pola dasar pengaliran umum.

1.2.2 Faktor Pengontrol Pola Pengaliran

Berdasarkan pemahaman diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pola pengaliran

merupakan fungsi dari:

1. Topografi

2. Bentuklahan

3. Tingkat Erosi

4. Litologi

5. Struktur Geologi (Kekar, Sesar, Lipatan, dll)

Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111.110.059Plug : 8 1

Page 2: Pola Pengaliran

Laboratorium Geomorfologi 2012

1.2.3 Klasifikasi Pola Pengaliran Dasar (A.D howard, 1967)

1. Dendritik

Bentuk menyerupai cabang pohon

Mencerminkan resistensi batuan atau homogenitas tanah yang seragam

Lapisan horizontal atau miring landai, kontrol struktur kurang berkembang

2. Parallel

Terbentuk dari aliran cabang – cabang sungai yang sejajar atau parallel pada

bentang alam yang memanjang

Mencerminkan kelerengan yang cukup besar dan hampir seragam

3. Trellis

Terbentuk dari cabang – cabang sungai kecil yang berukuran sama, dengan

aliran tegak lurus sepanjang sungai induk subsekuen yang parallel

Terdapat pada daerah lipatan, patahan yang parallel, daerah blok

punggungan pantai hasil pengangkatan dasar laut, daerah vulkanik atau

metasedimen derajat rendah dengan pelapukan yang berbeda

4. Rectangular

Aliran cabang sungai tegak lurus terhadap sungai induk

Aliran memotong daerah secara tidak menerus

Mencerminkan kekar/sesar yang saling tegaklurus, tidak serumit pola trellis.

5. Radial

Bentuk aliran seolah memancar dari satu titik pusat berasosiasi dengan tubuh

gunung api atau kubah berstadia muda

Dalam konsep Davis, pola radial ini adalah menyebar dari satu titik pusat

sedangkan klasifikasi lain menyatakan bahwa pola radial mencakup dua

system pola pengaliran, yaitu sentrifugal dan sentripetal

6. Annular

Cabang sungai mengalir tegak lurus sungai utama yang melingkar

Pada struktur kubah, cekkungan, atau intrusi stock yang tererosi

Sungai dikontrol pola sesar atau kekar pada Bedrock

7. Multibasinal

Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111.110.059Plug : 8 2

Page 3: Pola Pengaliran

Laboratorium Geomorfologi 2012

Pada daerah endapan antar bukit, batuan dasar yang tererosi

Ditandai adanya cekungan – cekungan yang kering, atau terisi air yang

saling terpisah aliran yang berbeda – beda

Pada daerah aktif gerakan tanah, vulkanik, dan pelarutan batugamping

8. Contorted

Terbentuk dari aliran cabang – cabang sungai yang relative tegaklurus

terhadap sungai induk subsekuen yang melengkung

Dibedakan dari recurved trellis, dengan ciri daerahnya yang tidak teratur,

dikontrol oleh struktur sesar, lipatan menunjam, atau pada daerah labil.

1.2.4 Klasifikasi Sungai

1.2.4.1 Berdasarkan Sifat Alirannya

a) Sungai internal

b) Sungai eksternal

1.2.4.2 Berdasarkan Kandungan Air

a) Sungai permanen, atau sungai besar

b) Sungai periodic, atau Alur Liar

c) Sungai episodic, sungai di gurun

1.2.4.3 Berdasarkan Genesa

a) Konsekuen : Mengalir pada kemiringan awal, biasanya searah strike

b) Subsekuen : arah aliran searah dip

c) Resekuen : Arah aliran sama dengan konsekuen, namn terbentuk aliran baru

d) Obsekuen : Arah aliran berlawanan dengan dip

e) Insekuen : Faktor pengontrolnya tidak jelas

1.2.4.4 Berdasarkan Tempat Mengalir

Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111.110.059Plug : 8 3

Page 4: Pola Pengaliran

Laboratorium Geomorfologi 2012

a) Bedrock Stream : Mengalir di atas batuan induk (dekat hulu)

b) Alluvial Stream : Mengalir diatas material lepas (jauh dari hulu)

1.2.4.5 Berdasarkan Struktur Asing

a) Superimpose : Pada awalnya mengalir di bedrock, kemudian mengalir di

alluvial dan kembali lagi mengalir di atas bedrock

b) Antisedan : sungai mengalir searah pola pengalirannya meskipun disitu ada

struktur

c) Compound : mengalir pada struktur geologi yang berbeda umur. Contohnya

sungai Bengawan Solo

BAB II

Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111.110.059Plug : 8 4

Page 5: Pola Pengaliran

Laboratorium Geomorfologi 2012

PEMBAHASAN

II.1 Identifikasi Pola Pengaliran

II.2 Tabulasi Data Diagram Roset

Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111.110.059Plug : 8 5

Page 6: Pola Pengaliran

Laboratorium Geomorfologi 2012

1. Pola Pengaliran Trellis

Azimuth Notasi Jumlah

0-10 181-190

11-20 191-200

21-30 201-210

31-40 211-220

41-50 221-230

51-60 231-240

61-70 241-250

71-80 251-260

81-90 261-270

91-100 271-280

101-110 281-290

111-120 291-300

121-130 301-310

131-140 311-320

141-150 321-330

151-160 331-340

161-170 341-350

171-180 351-360

2. Pola Pengaliran Paralel

Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111.110.059Plug : 8 6

Page 7: Pola Pengaliran

Laboratorium Geomorfologi 2012

Azimuth Notasi Jumlah

0-10 181-190

11-20 191-200

21-30 201-210

31-40 211-220

41-50 221-230

51-60 231-240

61-70 241-250

71-80 251-260

81-90 261-270

91-100 271-280

101-110 281-290

111-120 291-300

121-130 301-310

131-140 311-320

141-150 321-330

151-160 331-340

161-170 341-350

171-180 351-360

II.3 Diagram Roset (Kipas)

Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111.110.059Plug : 8 7

Page 8: Pola Pengaliran

Laboratorium Geomorfologi 2012

1. Pola Pengaliran Trellis

42 6 8 10 12 14 16 18 20 222022 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0

270

O

280

O

290

300

310

320

330

340350

0 1020

30

40

50

60

7080

90

O

O

O

O

O

O

OO

O

O

O

O

O

O

O

OO

24 24

2. Pola Pengaliran Paralel

21 3 4 5 6 7 8 9 10 111011 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0

270

O

280

O

2 90

300

310

320

330

340350

0 1020

30

40

50

60

7080

90

O

O

O

O

O

O

OO

O

O

O

O

O

O

O

OO

BAB III

Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111.110.059Plug : 8 8

Page 9: Pola Pengaliran

Laboratorium Geomorfologi 2012

KESIMPULAN

Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111.110.059Plug : 8 9