POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

97
POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PESERTA DIDIK DI SMA MUHAMMADIYAH 1 MAKASSAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh ANDI ASTITAH NIM : 105191101016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1441 H/ 2020 M

Transcript of POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

Page 1: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

i

POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER PESERTA DIDIK DI SMA

MUHAMMADIYAH 1 MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Program Studi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

ANDI ASTITAH

NIM : 105191101016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1441 H/ 2020 M

Page 2: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

iii

Page 3: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

iv

Page 4: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

v

Page 5: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

vi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Andi Astitah

NIM : 105191101016

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Agama Islam

Kelas : A

Dengan ini menyatakan hal sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini,

saya menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)

2. Saya tidak melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam menyusun skripsi

3. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3 saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran

Makassar, 11 Syawal 1441 H

03 Juni 2020 M

Yang Membuat Pernyataan

Andi Astitah

NIM:105191101016

Page 6: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

vii

ABSTRAK

ANDI ASTITAH. 105 191 101 16. 2020. Pola Pembinaan Karakter

Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Peserta didik di SMA Muhammadiyah 1

Makassar. Dibimbing oleh Amirah Mawardi dan Amin Umar.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pola pembinaan karakter

peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler di SMA Muhammadiyah 1

Makassar, untuk mengetahui bentuk kegiatan ekstrakurikuler di SMA

Muhammadiyah 1 Makassar, dan untuk mengetahui faktor pendukung dan

penghambat pembinaan karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler

SMA Muhammadiyah 1 Makassar.

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Sumber data

dalam penelitian adalah Kepala Sekolah, Guru serta Pembina Ekstrakurikuler, dan

Peserta Didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu pedoman observasi,

pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu

teknik reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.

Hasil penelitian dapat dirangkum sebagai berikut: Bentuk kegiatan

ekstrakurikuler yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Makassar yaitu: 1) Pola

pembinaan karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler antara lain pola

pembiasaan, demonstrasi, keteladanan, pemberian nasihat, dan berkelompok

dalam kegiatan kepramukaan. Dalam pelaksanaan pembinaan karakter melalui

kegiatan ekstrakurikuler sudah menunjukkan karakter peserta didik menjadi lebih

baik yang dapat terlihat dari tingkah laku peserta didik. (2) Kegiatan

ekstrakurikuler yang ada adalah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang

membawahi semua ekstrakurikuler, Ekstrakurikuler yang wajib ada di sekolah

Muhammadiyah adalah Hizbul Wathan (HW) dan tapak suci, dan ekstrakuikuler

tambahan yaitu Palang Merah Remaja (PMR), Futsal, marching band, dan

allughatul „arabiyah. Program rutin di sekolah yaitu pembelajaran MBTA setiap

hari sebelum pembelajaran dimulai, sholat duha sebelum jam istirahat dan sholat

zuhur secara berjamaah. 3) Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam

pembinaan karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler antara lain

yaitu: semangat dari peserta didik itu sendiri dan dukungan dari sekolah yang

mewajibkan setiap peserta didik memiliki ekstrakurikuler. Sedangkan faktor

penghambat adanya pembinaan karakter peserta didik melalui kegiatan

ekstrakurikuler yaitu: pergaulan peserta didik yang terkadang ikut-ikutan dengan

temannya, masalah waktu, orang tua yang kurang mendukung, sarana dan

prasarana yang kurang memadai serta faktor kemalasan dari peserta didik itu

sendiri.

Kata Kunci: Pembinaan Karakter Peserta didik, dan Kegiatan

Ekstrakurikuler

Page 7: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

viii

KATA PENGANTAR

حيم ه ٱلره حم ٱلره بسم ٱلله

Alhamdulillah segala puji dan syukur terpanjatkan kehadirat Allah SWT.

Tuhan pencipta segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini dan seluruh isi alam

semesta yang telah memberikan kenikmatan kepada kita, baik itu secara jasmani

maupun rohani. Berkat rahmat dan petunjuk-Nya pula, penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam tercurah kepada

pimpinan Islam yang telah membawa sinar kecemerlangan Islam yaitu Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah

membimbing umat kearah jalan yang benar.

Tentunya penulis tidak terlepas dari dukungan dan sumbangan pemikiran

dari segenap pihak yang penulis rasakan selama ini atas jasa-jasa yang diberikan

secara tulus dan ikhlas, baik material maupun spiritual dalam usaha mencari

kesempurnaan dan manfaat dari penulisan skripsi ini, tak lupa penulis ungkapkan

rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada.

1. Kedua orang tua tercinta, Andi Muchtar dan Hafsawati, yang selalu

memberikan cinta dan kasih sayang, dorongan semangat dan motivasinya,

setiap waktu bersujud dan berdoa demi kelancaran penulisan skripsi ini

hingga tercapainya cita-cita penulis.

2. Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE., MM sebagai Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar. Yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis sehingga terselesainya skripsi ini.

Page 8: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

ix

3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Dr. Amirah Mawardi, S.Ag., M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Agama

Islam di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Dr. Amirah Mawardi, S.Ag., M.Si dan Bapak M. Amin Umar, S.Ag, M.Pd.I

selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan

membimbing serta memberikan pengarahan, sehingga skripsi ini dapat

tersusun.

6. Bapak/Ibu para dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Makassar.

7. Semua lembaga di Fakultas Agama Islam, yaitu Ikatan Mahasiswa

Muhammadiyah Fakultas Agama Islam, Badan Eksekutif Mahasiswa

Fakultas Agama Islam, dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan

Agama Islam.

8. Drs. Amir, MR, MM selaku kepala sekolah SMA Muhammadiyah 1

Makassar, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

9. Bapak/Ibu guru SMA Muhammadiyah 1 Makassar

10. Peserta didik SMA Muhammadiyah 1 Makassar

11. Teman dan sahabat penulis, yang selalu memberikan dukungan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak

yang sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan

berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat

Page 9: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

x

memberikan manfaat bagi para pembaca. Terutama bagi diri pribadi penulis.

Aamiin.

Makassar, 11 Syawal 1441 H

03 Juni 2020 M

Andi Astitah

105191101016

Page 10: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................. ............ i

HALAMAN JUDUL ............................................................................... ........... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................... .......... iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ...................................................... .......... iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ............ v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................. .......... vi

ABSTRAK ................ ............................................................................... ......... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................. ........ viii

DAFTAR ISI ............. ............................................................................... .......... xi

DAFTAR TABEL ..... ............................................................................... ........ xiii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... ........... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... ............ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... ............ 5

C. Tujuan Penelitian...................................................................... ............ 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................... ............ 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS .............................................................. ............ 8

A. Pola Pembinaan Karakter Peserta didik .................................. ............ 8

1. Pengertian Pola Pembinaan ................................................ ............ 8

2. Pengertian Karakter ............................................................ ............ 9

3. Dasar Pembinaan Karakter ................................................. .......... 12

4. Tujuan dan Fungsi Pembinaan Karakter

di Sekolah .......................................................................... .......... 14

5. Nilai-Nilai Karakter ............................................................ .......... 15

6. Pola Pembinaan Karakter ................................................... .......... 18

B. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler ........................................... .......... 20

1. Pengertian Kegiatan dan Ekstrakurikuler ........................... .......... 23

2. Tujuan dan Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler ..................... .......... 24

Page 11: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

xii

3. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler ....................................... .......... 24

C. Kerangka Konseptual……………………………………….… ......... 27

BAB III METODE PENELITIAN ................................................... .......... 29

A. Jenis Penelitian ........................................................................ .......... 29

B. Lokasi dan Objek Penelitian .................................................... .......... 29

C. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian ..................................... .......... 30

D. Sumber Data ............................................................................ .......... 31

E. Instrumen Penelitian ................................................................ .......... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... .......... 33

G. Teknik Analisis Data ............................................................... .......... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................ ......... 37

A. Gambaran Lokasi Penelitian .................................................... .......... 37

1. Sejarah Sekolah ................................................................... .......... 39

2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ........................................... .......... 39

3. Identitas Sekolah ................................................................. .......... 41

4. Fasilitas Sekolah .................................................................. .......... 42

5. Keadaan Guru ...................................................................... .......... 43

6. Keadaan Peserta Didik ........................................................ .......... 46

B. Pembahasan .............................................................................. .......... 53

1. Pola Pembinaan Karakter Melalui Kegiatan

Ekstrakurikuler Peserta Didik Di SMA

Muhammadiyah 1 Makassar .............................................. .......... 52

2. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler

Di SMA Muhammadiyah 1 Makassar ................................ .......... 59

3. Faktor Pendukung dan penghambat Pembinaan

Karakter Peserta Didik di SMA

Muhammadiyah 1 Makassar .............................................. .......... 66

Page 12: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

xiii

BAB V PENUTUP ............................................................................... .......... 70

A. Kesimpulan .............................................................................. .......... 70

B. Saran ................ ........................................................................ .......... 72

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... .......... 73

RIWAYAT HIDUP ............................................................................... .......... 76

LAMPIRAN

Page 13: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Guru ....... ........................................................................... ... .......... 43

Tabel 2 Data Peserta Didik Kelas XI IPA ............................................... ... .......... 48

Tabel 3 Data Peserta Didik Kelas XI IPS ............................................... .............. 50

Tabel 4 Data Peserta Didik Kelas XII IPA ............................................. .............. 52

Tabel 5 Data Peserta Didik Kelas XII IPS .............................................. .............. 51

Page 14: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Situasi sosial, kultural masyarakat Indonesia akhir- akhir ini memang

sangat menghawatirkan. Ada berbagai macam peristiwa dalam pendidikan yang

semakin merendahkan harkat dan derajat manusia. Hancurnya nilai- nilai moral,

merebaknya ketidakadilah, menipisnya rasa solidaritas, telah terjadi dalam

lembaga pendidikan kita.

Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan adalah daya upaya

untuk memajukan budi pekerti, pikiran dan jasmani anak agar selaras dengan alam

dan masyarakatnya.1

Tujuan pendidikan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 bahwa:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta betanggung

jawab.2

Dari tuntutan pendidikan tentu saja tidak seratus persen di dapatkan

dibangku kelas seacara formal dan tidak hanya terkait upaya penguasaan di bidang

1 Ki Hajar Dewantara.Pendidikan(Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Peserta

didik), h.14. 2Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Cet.7;

Jakarta; Sinar Grafika, 2016), h.7

Page 15: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

2

akademik oleh peserta didik, namun harus diimbangi dengan pembinaan karakter.3

Praktik pendidikan formal di sekolah-sekolah yang berlaku umum di Indonesia

sekarang ini, yang mencakup suasana, proses, substansi, dan penilaian hasil

pembelajaran, belum menunjukkan adanya usaha yang sungguh-sungguh untuk

mencapai tujuan pendidikan yang berdimensi karakter tersebut.

Dunia pendidikan diharapkan sebaga motor penggerak untuk memfasilitasi

pembangunan karakter, sebab apa-apa yang terjadi dimasyarakat kita sebenarnya

menyangkut masalah karakter, seperti kekerasan, korupsi, manipulasi ,

kebohongan- kebohongan dan perilaku menyimpang lainnya ,berangkat dari

pendidikan. Oleh sebab itu melalui pendidikan pula karakter bangsa dapat

diperbaiki dan dibentuk terutama Pembangunan karakter dan pendidikan mulai

dari usia dini. Pembangunan karakter dan pendidikan karakter menjadi suatu

keharusan karena pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik cerdas, juga

mempunyai budi pekerti dan sopan santun sehingga keberadaannya sebagai

anggota masyarakat menjadi bermakna baik bagi dirinya maupun orang lain. Dan

dijelaskan dalam hadis bahwa :

Artinya :

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda, “Kaum

mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik

3Ridwan Abdullah dan Muhammad Kadri, Pendidikan Karakter: Mengembangkan

Karakter Anak Yang Islami, (Cet.1; Jakarta: Bumi Aksara, 2016), h. 6

Page 16: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

3

budi pekertinya (diantara mereka).” (HR. al-Tirmidzi, Abu Dawud, dan

Ahmad).4

Dalam hadits di atas bila dilihat secara tekstual, mengungkapkan hakikat

manusia yang sebenarnya. Orang utama dan mulia bukanlah orang yang hanya

memiliki harta kekayaan berlimpah dan jabatan yang prestisius. Tetapi, orang

mulia lagi sempurna adalah orang yang memiliki karakter/akhlak dan budi pekerti

yang baik. Karenanya, Nabi Muhammad saw diutus ke muka bumi ini tiada lain

untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Ibarat bangunan yang terdiri dari

tumpukan batu bata, beliau adalah batu terakhirnya yang diletakkan untuk

menjadikan bangunan tersebut sempurna.

Pembinaan tidak hanya terkait dengan proses bertambahnya ilmu

pengetahuan secara umum tanpa memberikan nilai yang yang terkandung dalam

proses bertambanhya ilmu dan juga harus mencakup aspek sikap sehingga dapat

menjadikan anak sebagai manusia yang bertakwa, berilmu, dan berakhlak mulia.

Sejak kecil anak-anak diajarkan tentang bagusnya sikap jujur, disiplin,

bertanggung jawab, dan saling menghormati. Akan tetapi, dalam kesehariannya

anak-anak tidak dibiasakan untuk memiliki sikap dan perilaku tersebut.

Contohnya pada saat ujian nasional, banyak sekolah yang mengabaikan perilaku

jujur dalam upaya memperoleh hasil yang baik dalam nilai akademik.

Padahal, pendidikan pada esensinya merupakan sebuah upaya membangun

kecerdasan manusia baik kognitif, afektif, dan psikomotorik. Oleh karena itu,

pendidikan dikembangkan agar dapat mengahislkan generasi yang unggul dalam

ilmu, iman, dan amal. Seperti pepatah yang mengatakan “jika kamu ingin melihat

4 Sunan Abu Daud,dalam Hadits Encyclopedia,2015, no. 4062.

Page 17: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

4

masa depan suatu bangsa, maka lihatlah kondisi generasi penerusnya hari ini”.

Kata kunci dalam memecahkan persoalan tersebut terletak pada upaya penanaman

dan pembinaan kepribadian dan karakter sejak dini yang dilakukan secara terpadu

di lingkungan keluarga, sekolah, perguruan tinggi, dan masyarakat barangkali bisa

menjadi salah satu solusi untuk mengatasi semua persoalan demikian.5

Agar peserta didik dapat mengenal dan menerima nilai- nilai karakter

yang ada di lingkungan sekolah bukan hanya kecerdasan kognitif dalam

pendidikan secara formal dengan berbagai macam pembelajaran, akan tetapi di

lingkungan sekolah juga menyajikan proses pendidikan non formal untuk

kecerdasan kognitif sebagai wadah untuk mengekspresikan nilai yang didapatkan

di pendidikan formal dalam kelas. Selain itu, melalui pendidikan nonformal yaitu

kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat menyalurkan minat, bakat, dan

mengasah potensi yang ada dalam dirinya.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan di luar jam

pelajaran baik dilakukan di luar sekolah ataupun di sekolah, yang memiliki visi

untuk mengembangkan potensi, bakat, dan minat secara optimal,serta tumbuhnya

kemandirian, memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan

kemampuan yang dimilikinya serta dapat membentuk pribadi atau diri peserta

didik dengan baik.6 Melalui kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat sopan

dalam kesehariannya dan disiplin dalam menjalankan syariat islam.

5Novan Ardy Wiyani, Konsep, Praktik, dan strategi membumikan karakter di

SD(Yogyakarta:Ar-Ruzz Media 2013) h.19 6Moh Uzer Usman dan Lilis Setiawati, Upaya optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), h. 22

Page 18: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

5

Berdasarkan hasil pengamatan di SMA Muhammadiyah 1 Makassar

Kecematan Rappocini, Kota Makassar. Pembinaan karakter dalam pembelajaran

masih terbilang rendah. Dalam proses pembelajarannya guru masih menekankan

pada aspek kecerdasan kognitif peserta didik pada pendidikan formal dalam kelas.

Dalam proses pembelajaran peserta didik guru menggunakan metode terdahulu

seperti metode ceramah yang tidak lagi sesuai dengan kondisi di era milenial

seperti sekarang ini. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang tersebut maka

peneliti akan mengkaji secara ilmiah “Pola Pembinaan Karakter Melalui Kegiatan

Ekstrakurikuler Peserta didik”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang diangkat

sebagai berikut :

1. Bagaimana pola pembinaan karakter peserta didik melalui kegiatan

ekstrakurikuler di SMA Muhammadiyah 1 Makassar?

2. Bagaimana bentuk kegiatan ekstrakurikuler di SMA Muhammadiyah 1

Makassar?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat pembinaan karakter peserta didik

melalui kegiatan ekstrakurikuler di SMA Muhammadiyah 1 Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui pola pembinaan karakter peserta didik melalui kegiatan

ekstrakurikuler di SMA Muhammadiyah 1 Makassar.

Page 19: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

6

2. Untuk mengetahui bentuk kegiatan ekstrakurikuler di SMA

Muhammadiyah 1 Makassar.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pembinaan karakter

peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler di SMA Muhammadiyah 1

Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Manfaat teoritis

a. Bagi Sekolah, memberikan sumbangan pengetahuan yang berarti dan

berharga dalam rangka pembinaan karakter peserta didik.

b. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengalaman dalam melakukan Penelitian.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru, dapat dijadikan bahan informasi pada guru dalam memilih model

pembelajaran yang efektif serta cara pembinaan yang efektif dalam

memberikan pendidikan karakter bagi peserta didik.

b. Bagi Peserta didik, peserta didik dapat menemukan sesuatu yang berharga

bagi dirinya dan proaktif dalam belajar dan bertindak sehingga segala

permasalahan dalam proses belajar mengajar terutama dalam kehidupan

sehari-hari dapat dipecahkan melalui Kegiatan Ekstrakurikuler dan pada saat

pembelajaran khususnya. Dan Meningkatkan hasil, minat, perhatian dan

motivasi peserta didik dalam interaksi sosialnya.

Page 20: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

7

c. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan

kualitas pendidikan dalam rangka perbaikan sistem pembelajaran dan

meningkatkan pembinaan karakter sehingga pendidikan karakter dapat

terlaksana sebagaimana dalam kurikulum 2013.

d. Bagi Penulis, dapat memberikan pengalaman dan keterampilan dalam

menyusun karya ilmiyah secara sistematik, serta lebih paham tentang

pembinaan karakter sehingga dapat bermanfaat ke depannya dalam

berhadapan dengan peserta didik nantinya.

Page 21: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

8

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pola Pembinaan Karakter Peserta didik

1. Pengertian Pola Pembinaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pola berarti gambar, corak,

model, sistem, cara kerja, serta bentuk (struktur).7 Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, pembinaan asal kata dari bina yaitu membina, membangun,

mendirikan, dan mengusahakan supaya lebih baik (maju, sempurna, dan

sebagainya). Pembinaan adalah proses, cara, perbuatan membina, pembaharuan,

penyempurnaan, usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan

efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik.8

Pembinaan dapat dilakukan untuk membantu anak dalam menjalankan

kehidupannya dengan sikap bertanggung jawab, mandiri, cakap yang dilakukan

oleh orang dewasa dengan memberikan bimbingan, nasihat-nasihat dan motivasi,

serta dari berbagai macam sumber dan tempat yang dapat menunjang terjadinya

proses bimbingan. Kegiatan pembinaan peserta didik dilakukan untuk

memperkuat penguasaan kompetensi dan memperkaya pengalaman belajar peserta

didik dengan tetap membentuk nilai-nilai yang sesuai dengan karakter bangsa.

Menurut Maolani dalam Syaiful Manan mendefinisikan pembinaan

sebagai: Upaya pendidikan baik formal maupun nonformal yang dilaksanakan

7Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online dalam jaringan, arti pola. Op. cit,

diakses pada 22-10-2019 pukul 15:35 wita. 8Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online dalam jaringan, arti pembinaan. Op.

cit, diakses pada 22-10-2019 pukul 15:36 wita.

Page 22: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

9

secara sadar, terencana, terarah dan bertanggung jawab dalam rangka

menanamkan, menumbuhkan, membimbing dan mengembangkan dasar-dasar

kepribadian yang seimbang, utuh dan selaras pengetahuan dan keterampilan

sesuai dengan bakat serta kemampuan-kemampuannya sebagai bekal untuk

selanjutnya atas prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan dan

mengembangkan dirinya, sesamanya, maupun lingkungannya kearah tercapainya

martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi yang

mandiri.9

Pola pembinaan adalah cara dalam mendidik, memberi bimbingan dan

pengalaman serta memberikan pengawasan kepada peserta didik agar kelak

menjadi orang yang berguna, serta memenuhi kebutuhan fisik dan psikis yang

akan menjadi faktor penentu dalam menginterpretasikan, menilai dan

mendiskripsikan kemudian memberikan tanggapan dan menentukan sikap maupun

perilaku.

2. Pengertian Karakter

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah karakter berarti “tabiat,

sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan

yang lain; watak”.10

Sementara itu, istilah karakter yang dalam bahasa inggris character,11

berasal dari istilah Yunani, character dari kata charassein yang berarti

membuat tajam atau membuat dalam.12

9Syaepul Manan, Jurnal: Pendidikan Agama Islam -Ta‟lim, Pembinaan Akhlak Mulia

Melalui Keteladanan dan Pembiasaan, Vol. 15 No. 1 thn 2017, h. 4. Diakses 2-11-2019 pukul

10:23 wita. 10

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online dalam jaringan, arti karakter, Op. cit,

diakses pada 22-10-2019 pukul 15.39 wita. 11

John M.Echolas dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta: Gramedia, 2006)

Page 23: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

10

Karakter juga dapat berarti mengukir. Sifat utama ukiran adalah melekat

kuat diatas benda yang diukir. Karena itu, Wardani seperti di kutip Agus Nugraha

menyatakan bahwa karakter adalah ciri khas seseorang dan karakter terbentuk

dalam lingkungan social budaya tertentu.13

Secara Psikologis, karakter individu dimaknai sebagai hasil perpaduan

empat bagian, yakni olah hati, olah pikir, olahraga, olah rasa dan karsa. Olah hati

berkenaan dengan perasaan, sikap dan keyakinan keimanan. Olah pikir berkenaan

dengan proses nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis,

kreatif, dan inovatif. Olahraga berkenaan dengan proses persepsi, kesiapan,

peniruan, manipulasi, dan penciptaan aktivitas baru disertai sportivitas. Olah rasa

dan karsa berkenaan dengan kemauan, motivasi, dan kreativitas yang tercermin

dalam kepedulian, citra, dan penciptaan pembaharuan. Griek menyatakan bahwa :

Paduan dari segala tabiat manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi

tanda yang khusus untuk membedakan orang yang satu dengan yang lain.

Batasan ini menunjukkan bahwa karakter sebagai identitas yang dimiliki

seseorang yang bersifat menetap sehingga seseorang atau sesuatu itu

berbeda dari yang lain.14

Karakter mengacu pada serangakian sikap (attitudes), perilaku (behaviors),

motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Karakter menurut Zubaedi

meliputi sikap seperti keinginan untuk melakukan hal yang terbaik, kapasitas

intelektual seperti kritis dan alas an moral, perilaku seperti jujur dan bertanggung

jawab, mempertahankan prinsip- prinsip moral dalam situasi penuh ketidakadilan,

12

Lores Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: Gramedia 2005) h. 329 13

Endri Agus Nugraha, “Membangun dan Mengembangkan Karakter Anak dengan

Menyelaraskan Pendidikan Keluarga dan Sekolah”, dalam http://freegratissemua-

aiendri.blogspot.com 14

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter : Konsepsi dan aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan ( Jakarta : Kencana, 2011) h.9

Page 24: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

11

kecakapan interpersonal dan emosional yang memungkinkan seseorang

berinteraksi secara efektif dalam berbagai keadaan, dan komitmen untuk

berkonstribusi dengan komunitas dan masyarakatnya.15

Karakter seseorang terbentuk karena kebiasaan yang dilakukan, sikap yang

diambil dalam menanggapi keadaan, dan kata- kata yang diucapkan kepada orang

lain. Karakter ini pada akhirnya menjadi sesuatu yang menempel pada seseorang

dan sering orang yang bersangkutan tidak menyadari karakternya. Orang lain

biasanya lebih mudah untuk menilai karakter seeorang.

Dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan tabiat, sifat-sifat kejiwaan,

akhlak atau budi pekerti yang dibangun secara berkesinambungan, yang telah

menyatu dalam diri seseorang yang apabila melakukan suatu tindakan tanpa

dipikirkan lagi sehingga menjadi ciri khas yang membedakan seseorang dengan

orang yang lain.

Dalam proses pembentukan karakter, pembinaan karakter sebagai salah

satu kuncinya. Pembinaan karakter dapat dimaknai sebagai pembinaan nilai,

pembinaan akhlak, pembinaan budi pekerti, pembinaan moral, pembinaan watak

yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan

keputusan baik atau buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan

itu dalam kehidupan sehari-hari sepenuh hati.

Pembinaan karakter didefenisikan sebagai usaha memperbaiki sifat atau

perilaku seseorang menjadi lebih baik. Dapat dikatakan bahwa pembinaan

karakter adalah proses yang dilakukan secara sadar, terencana, terarah, dan teratur

15

Zubaedy, Op.cit, h.10

Page 25: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

12

baik formal maupun nonformal untuk mengembangkan dan meningkatkan

kualitas karakter menjadi lebih baik.

3. Dasar Pembinaan Karakter

Dalam perspektif Islam, karakter atau akhlak mulia merupakan buah

yang dihasilkan dari proses penerapan syariah (ibadah muamalah) yang dilandasi

oleh akidah yang kokoh. Ibarat bangunan, karakter atau akhlak merupakan

kesempurnaan dari bangunan tersebut setelah fondasi dan bangunannya kuat. Jadi,

tidak mungkin karakter mulia akan terwujud pada seseorang jika ia tidak memiliki

akidah dan syariah yang benar dan kokoh. Baik atau buruk bukan sesuatu yang

mutlak diciptakan, melainkan manusia dapat menentukan pilihannya.

Pengalaman Nabi Muhammad Saw membangun masyarakat Arab

hingga menjadi manusia yang berakhlak mulia (masyarakat madani) memakan

waktu yang cukup panjang. Pembentukan ini dimulai dari membangun aqidah

mereka selama kurang lebih tiga belas tahun di Mekkah. Selanjutnya selama

sepuluh tahun penuh di Madinah.16

Nabi melanjutkan pembentukan akhlak

mereka dengan mengajarkan syariah (hukum Islam) untuk membekali ibadah dan

muamalah mereka sehari-hari. Dengan modal aqidah dan syariah serta didukung

dengan keteladanan sikap dan perilaku Nabi, masyarakat madani (yang berakhlak

mulia) berhasil dibangun Nabi kemudian terus berlanjut pada masa-masa

selanjutnya sepeninggal Nabi.

Perhatian Islam terhadap Pembinaan karakter dapat dilihat dari salah

satu misi kerasulan Nabi Muhammad Shallallahu „Alaihi wa Sallam yang utama

16

Syaikh Shafiyyurrahman Al- Mubarakfuri, Sirah Nabawiyah, terj. Kathur Suhardi, (Cet.

46; Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2016), h. 76.

Page 26: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

13

adalah untuk menyempurnakan akhlak/karakter yang mulia. Sebagaimana Firman

Allah Swt dalam Q.S. Al-Ahzab (33): 21 berbunyi :

ان ل كم في ٱلي وم ٱلخر لهق د ك ان ي رجوا ٱلله و ن ة لم ه ك س ة ح أسو سول ٱلله ر

ثيرا ك ر ٱلله ك ذ و

Terjemahannya :

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu

(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat

dan Dia banyak menyebut Allah.”17

Implementasi pembinaan karakter dalam Islam tersimpul dalam

karakter pribadi Rasulullah Saw, terdapat nilai-nilai akhlak (karakter) yang mulia

dan agung. Sebagaimana hadits Rasululah Saw :

Artinya :

Dari Abu hurairah radiyallahu „anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu „alaihi wa

sallam bersabda : “Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak

yang mulia (HR.Al-Baihaqi)18

Dalam tafsir ibnu katsir dijelaskan bahwa ayat ini adalah dasar yang agung

untuk menjadikan semua ucapan, perbuatan serta perilaku Rasulullah Shallallahu

„Alaihi wa Sallam sebagai tauladan, baik dalam hal kesabaran, keteguhan,

17

Al-Qur‟an dan Terjemahan, (Depok: Al-Huda, 2005), h. 421 18

Ahmad bin al-Husain bin Ali bin Musa Al-khurasan Al-Baihaqi, As-Sunan Al-Kabir

(Libanon: Ad-Dar Al-Kutub Al-„Ilmiyah, 2013 CD. Al-Maktabah As-Syamilah),no.20782

Page 27: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

14

kepahlawanan, serta penantiannya terhadap kemudahan dari Allah Subhanahu wa

Ta‟ala.19

Pembinaan karakter harus ditanamkan ke semua lapisan masyarakat, tidak

mengenal dari segi usia maupun dari daerah manapun. Pengamalan ajaran Islam

secara kaffah (utuh) merupakan model karakter seorang muslim. Sebaik-baik

manusia adalah yang baik karakter dan budi pekertinya dan manusia yang

sempurna adalah yang memiliki akhlakul karimah, karena ia merupakan cerminan

iman yang sempurna.

4. Tujuan dan Fungsi Pembinaan karakter di sekolah

Tujuan yang paling mendasar dalam pembinaan karakter adalah untuk

membuat seseorang menjadi good and smart, dalam sejarah islam, Rasulullah

SAW, juga menegaskan bahwa misi utamanya adalah mendidik manusia untuk

mengupayakan pembentukan karakter yang baik.20

Simanjuntak dalam Ahmad Sadam memaparkan bahwa ada empat tujuan

pokok pembinaan karakter, yaitu:

a. Menambah pengetahuan dan keterampilan secara maksimal dan berguna bagi

kehidupannya.

b. Membina mental dan watak agar lebih optimal serta kemampuan-

kemampuannya sebagai bekal untuk selanjutnya atas prakasa sendiri,

menambah, meningkatkan dan mengembangkan dirinya maupun

19

Imam Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir Terj. Arif Rahman Hakim, MA,dkk, Jilid 8

(Surakarta : Insan Kamil, 2015), h. 226

20 Abdul Majid dan Diyan Andayani, pendidikan karakter perspektif islam, (Bandung

: PT Remaja Rosdakarya :2011) h.30

Page 28: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

15

lingkungannya ke arah tercapainya martabat, mutu, dan kemampuan

manusiawi yang optimal.

c. Dalam upaya pembinaan karakter adalah mengembangkan potensi, bakat, dan

kepribadian.

d. Menyeimbangkan antara dimensi akal dan spiritual.21

Tujuan pokok pembinaan karakter di atas menjadi target setiap proses

pembinaan karakter. Apapun jenis, bentuk, model, maupun pendekatan yang

digunakan dalam pembinaan karakter pada dasarnya memiliki tujuan yang sama,

yaitu merubah suatu keadaan tertentu kepada keadaan yang baru dan menjadi

lebih baik.

Adapun pembinaan karakter berfungsi: (1) mengembangkan potensi

dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; (2) memperkuat dan

membangun perilaku bangsa yang multikultur, dan (3) meningkatkan peradaban

bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.22

Pembinaan karakter dilakukan

melalui berbagai media yang mencakup keluarga, satuan pendidikan, masyarakat

sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, dan media massa.

5. Nilai-nilai karakter

Ada banyak kualitas karakter yang harus dikembangkan, namun ada 9

pilar karakter utama menurut Indonesia Heritage Foundation, yaitu :

a) Cinta Tuhan dan alam semesta beserta isinya

b) Tanggung jawab, Kedisiplinan, dan Kemandirian

c) Kejujuran

21

Ahmad Sadam Husaein, 2013, Upaya Pembinaan Karakter Religius dan Disiplin Melalui

Kegiatan Keagamaan di SMP N 2 Kalasan Sleman Yogyakarta. Skripsi: Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, h.

15. Diakses 09-01-2019 pukul 22:35 wita. 22

Ibid

Page 29: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

16

d) Hormat dan santun

e) Kasih sayang, Kepedulian, dan Kerjasama

f) Percaya diri, Kreatif, Kerja keras, dan Pantang menyerah

g) Keadilan dan Kepemimpinan

h) Baik dan Rendah hati

i) Toleransi, Cinta damai, dan Persatuan.23

Dalam kaitan implementasi nilai-nilai dan proses-proses di atas,

pendidikan bagi anak dilaksanakan dengan maksud memfasilitasi mereka untuk

menjadi orang yang memiliki kualitas moral, kewarganegaraan, kebaikan,

kesantunan, rasa hormat, kesehatan, sikap kritis, keberhasilan, kebiasaan, insan

yang kehadirannya dapat diterima dalam masyarakat, dan kepatuhan.

Sedangkan menurut Lickona dalam Hamzah dkk, nilai-nilai karakter yang

akan dikembangkan dalam budaya satuan pendidikan formal dan nonfomal adalah

:

a) Jujur, menyatakan apa adanya, terbuka, konsisten antara apa yang

dikatakan dan dilakukan, berani karena benar, dapat dipercaya, dan tidak

curang.

b) Tanggung jawab, melakukan tugas sepenuh hati, bekerja dengan etos

kerja yang tinggi, berusaha keras untuk mencapai prestasi terbaik,

mampu mengontrol diri dan mengatasi stres, berdisiplin diri, akuntabel

terhadap pilihan dan keputusan yang diambil.

c) Cerdas, berpikir secara cermat dan tepat, bertindak dengan penuh

pertimbangan, rasa ingin tahu yang tinggi, berkomunikasi efektif dan

empatik, bergaul secara santun, menjunjung kebenaran dan kebajikan,

mencintai Tuhan dan lingkungan.

d) Sehat dan bersih, menghargai ketertiban, keteraturan, kedisiplinan,

terampil, menjaga diri dan lingkungan, menerapkan pola hidup

seimbang.

e) Peduli, memperlakukan orang lain dengan sopan, bertindak santun,

toleran terhadap perbedaan, tidak suka menyakiti orang lain, mau

mendengar orang lain, mau berbagi, tidak merendahkan orang lain, tidak

mengambil keuntungan dari orang lain, mampu bekerja sama, mau

terlibat dalam kegiatan masyarakat, menyayangi manusia dan makhluk

lain, setia, cinta damai dalam menghadapi persoalan.

23

Sri Narwanti, Op. cit , h. 25

Page 30: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

17

f) Kreatif, mampu menyelesaikan masalah secara inovatif, luwes, kritis,

berani mengambil keputusan dengan cepat dan tepat, menampilkan

sesuatu secara luar biasa (unik), memiliki ide baru, ingin terus berubah,

dapat membaca situasi dan memanfaatkan peluang baru.

g) Gotong royong, mau bekerja sama dengan baik, berprinsip bahwa tujuan

akan lebih mudah dan cepat tercapai jika dikerjakan bersama-sama, tidak

memperhitungkan tenaga untuk saling berbagi dengan sesama, mau

mengembangkan potensi diri untuk dipakai saling berbagi, agar

mendapatkan hasil yang terbaik, tidak egoistik.24

Dalam referensi Islam, nilai yang sangat terkenal dan melekat yang

mencerminkan akhlak/karakter yang luar biasa tercermin pada Nabi Muhammad

SAW, antara lain:

a. Siddiq yang berarti benar, mencerminkan bahwa Nabi berkomitmen pada

kebenaran, selalu berkata benar dan berbuat benar, serta berjuang untuk

menegakkan kebenaran

b. Amanah berarti dapat dipercaya, mencerminkan bahwa apa yang dikatakan

dan dilakukan beliau dapat dipercaya oleh siapapun

c. Fatonah yaitu cerdas/pandai, arif, bijaksana, wawasan luas, terampil, dan

profesional. Artinya, perilaku Rasulullah dapat dipertanggungjawabkan

kehandalannya dalam memecahkan permasalahan

d. Tabligh yang bermakna komunikatif mencerminkan bahwa siapapun yang

menjadi lawan bicara beliau, maka orang tersebut akan mudah memahami

apa yang dibicarakan/dimaksud oleh Rasulullah.

Nilai-nilai karakter di atas yang harus dibentuk dan dilaksanakan oleh

setiap jenjang pendidikan di Indonesia, baik melalui penyampaian materi ajar di

24

Ibid, h. 51.

Page 31: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

18

dalam kelas maupun melalui kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang terlaksana di

luar kelas.

6. Pola Pembinaan Karakter

Pembinaan karakter peserta didik berarti berbagai upaya yang dilakukan

dalam rangka pembentukan karakter peserta didik. Istilah yang identik dengan

pembinaan adalah pembentukan atau pembangunan.

Pola pembinaan karakter yang dapat diterapkan di sekolah adalah sebagai

berikut:25

a. Metode langsung dan tidak langsung. Metode tidak langsung berarti

penyampaian pendidikan karakter dilakukan secara langsung dengan

memberikan materi-materi akhlak mulia dari sumbernya. Sementara itu,

metode tidak langsung maksudnya adalah penanaman karakter melalui kisah-

kisah yang mengandung nilai-nilai karakter mulia dengan harapan dapat

diambil hikmahnya oleh peserta didik.

b. Melalui mata pelajaran tersendiri dan terintegrasi ke dalam semua mata

pelajaran. Melalui mata pelajaran tersendiri, seperti Pendidikan Agama dan

Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Sementara itu, terintegrasi ke dalam

semua mata pelajaran yang ada. Nilai-nilai karakter mulia dapat

diintegrasikan dalam materi ajar atau melalui proses pembelajaran yang

berlaku.

c. Melalui kegiatan-kegiatan di luar mata pelajaran, yaitu melalui pembiasaan-

pembiasaan atau pengembangan diri. Maksudnya adalah pembinaan karakter

25

Erna Endah Rahayu, Op. cit, h. 56-59

Page 32: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

19

peserta didik melalui semua kegiatan di luar pembelajaran (kegiatan

ekstrakurikuler) yang berbentuk pembiasaan-pembiasaan akhlak mulia yang

ada di dalamnya.

d. Melalui keteladanan (uswatun hasanah). Metode yang sangat efektif untuk

pembinaan karakter peserta didik di sekolah. keteladanan di sekolah

diperankan oleh kepala sekolah, guru, dan karyawan sekolah, yang tua kepada

yang muda. keteladanan di rumah diperankan oleh kedua orang tua peserta

didik atau orang-orang lain yang lebih tua usianya. Sementara keteladanan di

masyarakat diperankan oleh para pemimpin masyarakat dari yang paling

rendah hingga yang paling tinggi.

e. Melalui nasihat-nasihat dan memberi perhatian. Guru dan orang tua harus

selalu memberikan nasihat-nasihat dan perhatian khusus kepada para peserta

didik atau naka mereka dalam rangka pembinaan karakter. Cara ini dapat

membantu dalam memotivasi peserta didik untuk memiliki komitmen dengan

aturan-aturan atau nilai-nilai akhlak mulia yang harus diterapkan.

f. Metode reward atau punishment adalah pemberian hadiah sebagai

perangsang kepada peserta didik atau anak agar termotivasi berbuat baik atau

berakhlak mulia, sedangkan metode punishment adalah pemberian sanksi

sebagai efek jera bagi peserta didik atau peraturan yang berlaku.

g. Melalui pembiasaan keteladanan dalam bentuk kegiatan sehari-hari yang

tidak diprogramkan karena dilakukan tanpa mengenal batasan ruang dan

waktu. Keteladanan ini merupakan perilaku dan sikap guru dan tenaga

kependidikan dan peserta peserta didik lain. Misalnya nilai disiplin,

Page 33: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

20

kebersihan, kerapian, kasih sayang, kesopanan, perhatian, jujur, dan kerja

keras. Kegiatan ini meliputi berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin

membaca, memuji kebaikan dan keberhasilan orang lain, dan datang tepat

waktu.

h. Pembiasaan spontan yaitu kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus,

meliputi pembentukan perilaku memberi senyum, salam, sapa,

kesetiakawanan sosial, dan lain-lain.

i. Pembiasaan rutin merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang terintegrasi

dengan kegiatan sehari-hari di sekolah, seperti upacara bendera, do‟a

bersama, ketertiban, dan lain-lain.

Dapat disimpulkan bahwa pembinaan karakter dapat dilakukan dengan

menggunakan metode langsung atau tidak langsung, melalui mata pelajaran

tersendiri dan terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran, metode pembiasaan

agar terbentuk, metode keteladanan baik dari peserta didik itu sendiri dan juga

dari pendidiknya, nasihat dan memberi perhatian serta reward agar lebih mudah

untuk memberikan motivasi kepada yang lain secara tidak langsung.

B. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kegiatan diartikan

sebagai aktivitas, keaktifan usaha yang giat. Ekstrakurikuler dalam kamus besar

bahasa Indonesia mempunyai arti berada di luar program yang tertulis di dalam

kurikulum, seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan peserta didik. Kegiatan

Page 34: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

21

yang bersangkutan diluar kurikulum atau di luar susunan rencangan.26

Menurut

Wiyani dalam Noor Yanti dkk, Ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan di

luar jam pelajaran yang ditunjukkan untuk membantu perkembangan peserta

didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui

kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh peserta didik dan atau tenaga

kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Jadi, Kegiatan

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan

aspek tertentu dari apa yang ditemukan pada kurikulum kemudian dikemas

dengan cara yang berbeda yaitu ekstrakurikuler, termasuk yang berhubungan

dengan bagaimana penerapan sesungguhnya dari ilmu pengetahuan yang

dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup mereka di

lingkungan sekitarnya.27

Menurut Rohinah M. Noor, MA bahwa :

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan

pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai

dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan

yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga

kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.28

Program ekstrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran yang

diselenggarakan di luar jam pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan

pengetahuan, pengembangan, bimbingan dan pembiasaan peserta didik agar

memiliki kemampuan dasar penunjang. Kegiatan-kegiatan dalam program

26

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online dalam jaringan, arti Kegiatan.

Https://kbbi.web.id/. Diakses pada 12-11-2019 pukul 10.20 wita 27

Noor Yanti, Rabiatul Adawiyah, Harpani Matnuh. Jurnal: Pendidikan Kewarganegaraan.

Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Rangka Pengembangan Nilai-Nilai Karakter

Peserta didik Untuk Menjadi Warga Negara yang Baik Di SMA Korpri Banjarmasin, vol. 6, No.

11 thn 2016, h. 4. Diakses pada 12-11-2019 pukul 12:02 Wita. 28

Rohinah MN, Membangun Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler, (Yogyakarta:

Insan Madani, 2012), h. 75

Page 35: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

22

ekstrakurikuler diarahkan kepada upaya memantapkan pembentukan karakter

peserta didik. Kegiatan ini dikemas melalui aktivitas shalat berjamaah/ shalat

jumat di sekolah, upacara hari besar Islam, kegiatan Osis/Rohis, Pramuka, bakti

sosial, kesenian bernapaskan Islam, serta berbagai kegiatan sosial keagamaan

lainnya yang dilaksanakan di luar jam pelajaran.29

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan di luar jam pelajaran sekolah

yang dapat membuka wawasan, memperluas pengetahuan, menyalurkan minat

dan bakat, proses peserta didik dalam mengaktualisasikan kualitas dirinya dalam

rangka pembinaan peserta didik menjadi manusia yang seutuhnya.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler merupakan proses pengaktualisasian

potensi kualitas peserta didik, sebab selama ini bentuk proses belajar mengajar

melalui bentuk tatap muka dalam kelas tidak cukup memberi ruang dan waktu

bagi peserta didik untuk dapat mengembangkan keinginan-keinginan yang lain.

Sehingga terkadang dalam konteks pendidikan formal (tatap muka dalam kelas),

sangat sedikit memberi ruang pada pengembangan aspek afektif dan psikomotorik

peserta didik. Kemampuan mental yang dilatih umumnya berpusat pada

pemahaman bahan pengetahuan, ingatan dan penalaran logis, sehingga sering

terjadi keberhasilan pendidikan hanya dimiliki dari sejauh mana seorang peserta

didik mampu memproduksi bahan pengajaran yang diberikan, hal tersebut

menyebabkan daya potensi kreativitas dapat terhambat.30

29

Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama & Pembangunan Watak Bangsa, (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 170 30

Rusmiaty, 2010, Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler terhadap Prestasi Belajar Peserta

didik Man Pinrang. Skripsi: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, h.11. Diakses 02-11-2019 pukul 12 : 21 wita.

Page 36: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

23

Dengan berbagai bentuk latihan seperti dalam kegiatan pramuka dan lain

sebagainya, akan membentuk sikap anak menjadi orang yang mengetahui hak dan

kewajiban sebagai anggota masyarakat, hal ini sesuai dengan jiwa Undang-

undang Pendidikan dan Pengajaran yang berbunyi: “Membentuk manusia susila

yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang

kesejahteraan masyarakat dan tanah air.31

Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik simpulan bahwa kegiatan

ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar jam pelajaran dalam kelas guna

memperkaya wawasan serta dapat membantu pembentukan karakter peserta didik

sehingga dengan pelaksanaan kegiatan tersebut akan menumbuhkan motivasi

dalam diri peserta didik untuk terus belajar baik dengan pendidikan secara formal

maupun nonformal.

2. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

Adapun tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah sesuai dengan yang

tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 39 Tahun 2008,

yaitu:

a. Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dan terpadu yang

meliputi bakat, minat dan kreativitas

b. Memantapkan kepribadian peserta didik untuk mewujudkan ketahanan

sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehinggah terhindar dari usaha dan

pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan

31

Ibid, h.11-12

Page 37: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

24

c. Mengaktualisasikan potensi peserta didik dalam pencapaian prestasi unggulan

sesuai bakat dan minat

d. Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak

mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka

mewujudkan masyarakat madani.32

Dari penjelasan diatas pada hakeketnya tujuan kegiatan ekstrakurikuler

yang ingin dicapai adalah untuk kepentingan peserta didik. Dengan kata lain,

kegiatan ekstrakurikuler memiliki nilai-nilai pendidikan bagi peserta didik dalam

upaya pembinaan manusia seutuhnya.

3. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler dapat dikembangkan dan dilaksanakan dengan

beragam cara. Penyelenggaraan kegiatan yang memberikan kesempatan luas

kepada pihak sekolah dalam hal ini Pembina dan penanggung jawab kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah, pada gilirannya menuntut kepala sekolah, guru, peserta

didik dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya untuk secara kreatif

merancang sejumlah kegiatan sebagai muatan kegiatan ekstrakurikuler. Muatan-

muatan kegiatan yang dapat dirancang yaitu:

a. Program keagamaan, program ini bermanfaat bagi peningkatan kesadaran

moral beragama peserta didik. Dalam konteks pendidikan nasional hal

tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan jenis kegiatan atau melalui

program keagamaan yang secara terintegrasi dengan kegiatan lain.

32

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi h. 258

Page 38: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

25

b. Pelatihan profesional, yang ditujukan pada pengembangan kemampuan nilai

tertentu bermanfaat bagi peserta didik dalam pengembangan keahlian khusus.

Bentuk kegiatan ini misalnya aktifitas jurnalistik, kaderisasi kepemimpinan,

pelatihan management dan kegiatan sejenis yang membekali kemampuan

profesional peserta didik.

c. Organisasi peserta didik, dapat menyediakan sejumlah program dan tanggung

jawab yang dapat mengarahkan peserta didik pada pembiasaan hidup

berorganisasi. Bentuknya seperti OSIS, pramuka, PMR, Rohis, Kepanitiaan,

dan kelompok pecinta alam merupakan bentuk organisasi yang dapat lebih

diefektifkan fungsinya sebagai wahana pembelajaran nilai dalam

berorganisasi.

d. Rekreasi dan waktu luang, rekreasi dapat membimbing peserta didik untuk

menyadarkan nilai kehidupan manusia, alam, bahkan Tuhan. Rekreasi tidak

hanya berkunjung pada suatu tempat yang indah atau unik, tetapi dalam

kegiatan ini perlu cara-cara menulis laporan singkat tentang apa yang akan

dilakukan untuk kemudian dibahas oleh guru atau didiskusikan oleh peserta

didik. Demikian pula waktu luang perlu diisi oleh kegiatan olahraga atau

hiburan yang dikelola dengan baik.

e. Penyadaran peserta didik terhadap nilai-nilai seni dan budaya. Kegiatan orasi

seni, ke museum, kunjungan ke candi atau tempat bersejarah lainnya.

Kegiatan ini pun sebaliknya disiapkan secara matang sehingga dapat

menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Islami maupun budaya negeri

sendiri.

Page 39: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

26

f. Program perkemahan, kegiatan ini mendekatkan peserta didik dengan alam.

Karena itu agar kegiatan ini tidak sekadar hiburan atau menginap di alam

terbuka, sejumlah kegiatan seperti perlombaan olah raga, kegiatan intelektual,

uji ketahanan, uji keberanian, dan penyadaran spiritual merupakan jenis

kegiatan yang dikembangkan selama program ini berlangsung.

g. Program live in eksposure adalah program yang dirancang untuk memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk menyingkap nilai-nilai yang

berkembang di masyarakat. Peserta didik ikut serta dalam kegiatan

masyarakat untuk beberapa lama, mereka secara aktif mengamati, melakukan

wawancara dan mencatat nilai-nilai itu dalam kaitannya dengan kehidupan

sekolah.33

Kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk kegiatan keagamaan, sosial,

seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan

positif untuk kemajuan dari peserta didik-siswi itu sendiri. Banyaknya jumlah

kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah-sekolah, baik sekolah

umum maupun sekolah keagamaan tergantung dari sekolah itu sendiri untuk

menyiapkan kegiatan ekstrakurikuker.

Hadari Nawawi dalam Rusmiaty, bentuk-bentuk kegiatan

ekstrakurikuler yaitu: pramuka (sekolah), olahraga kesehatan, keberhasilan dan

keamanan sekolah, tabungan pelajar dan pramuka, majalah sekolah,

warung/kantin sekolah, dan UKS. Selanjutnya menurut Depdikbud kegiatan

33

Syafi‟in, 2017, Model Pengembangan Diri Peserta didik Melalui Kegiatan

Ekstrakurikuler Di MI Muhammadiyah 13 Sendangagung Paciran Lamongan. Skripsi: Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang. h. 30-32. Diakses 2-11-2019 pukul 10:23 wita.

Page 40: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

27

ekstrakurikuler dibagi menjadi dua jenis yakni: Kegiatan yang bersifat sesaat

(misalnya karyawisata, bakti sosial, dsb), dan kegiatan yang bersifat berkelanjutan

(misalnya pramuka, PMR, dsb).34

Pengelompokan kegiatan ekstrakurikuler yaitu OSIS (Organisasi Peserta

didik Intra Sekolah), komunitas belajar dalam mata pelajaran tertentu, kesenian

meliputi (tari-tarian, paduan suara, pidato, melukis, kaligrafi dan drama),

komunitas karya ilmiah meliputi (pidato, debat, dan diskusi), komunitas olahraga,

PMR (Palang Merah Remaja), Pramuka, kegiatan-kegiatan keislaman (sholat

berjamaah, memperingati hari besar Islam di sekolah, dsb) serta upaya kegiatan

ekstrakurikuler lainnya. Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka

pencapaian tujuan pendidikan sekolah tersebut.

C. Kerangka Konseptual

Pembinaan tidak hanya terkait dengan proses bertambahnya ilmu

pengetahuan secara umum tanpa memberikan nilai yang terkandung dalam

proses bertambahnya ilmu tapi harus mencakup sikap dan karakter anak.

Pendidikan pada esensinya merupakan upaya membangun kecerdasan manusia

supaya dapat menghasilkan generasi yang unggul dalam dalam ilmu, iman dan

amal. Untuk memecahkan persoalan tersebut terletak pada upaya penanaman

dan pembinaan kepribadian karakter sejak dini baik dalam lingkungan keluarga,

sekolah, dan masyarakat supaya peserta didik dapat menerima nilai- nilai

karakter di lingkungan sekolah yang terdapat pendidikan formal dengan

34

Rusmiaty, Op. cit, h. 13

Page 41: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

28

berbagai macam pelajaran dan pendidikan non formal untuk mengekspresikan

nilai yang didapatkan dalam pendidikan formal dalam kelas.

Oleh karena itu, melalui kegiatan ekstrakurikuler yang memiliki visi untuk

mengembangkan potensi, bakat, dan minat secara optimal serta tumbuhnya

kemandirian, memperkaya, memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan

yang dimilikinya dan dapat membentuk pribadi atau diri peserta didik dengan

baik. Dengan kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat sopan dalam

kesehariannya dan disipilin dalam menjalankan syariat islam.

Page 42: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field

research) yang bersifat deskriptif yaitu penelitian yang pengumpulan data

dilakukan di lapangan untuk memahami fenomena- fenomena sosial dalam

pandangan perilakunya. Menurut Sugiyono metode penelitian kualitatif adalah :

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan

untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah

sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan

secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.35

Menurut Kirk dan Miller dalam Sulaiman Saat, penelitian kualitatif adalah

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.36

Menurut Imam Gunawan,

penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam

tentang masalah-masalah manusia dan sosial.37

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1 Makassar.

Alasan peneliti mengambil lokasi ini karena menyadari pentingnya pembinaan

karakter yang harus dilakukan dan diterapkan kepada peserta didik dalam masa

35

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Research and

Development, (Bandung Alfabeta, 2009) h.15 36

Sulaiman Saat, Sitti Mania, Pengantar Metodologi Penelitian, (Penerbit Sibuku, 2018), h.

117 37

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. (Jakarta: Bumi Aksara,

2017), h. 85

Page 43: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

30

perkembangannya dan di lokasi tersebut dapat dikatakan proses pembinaan

karakternya belum sesuai target kurikulum sehingga dapat memudahkan peneliti

dalam memperoleh data. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta

didik di SMA Muhammadiyah 1 Makassar Kecematan Rappocini, Kota Makassar

C. Fokus Penelitian Dan Deskripsi Fokus Penelitian

1. Fokus penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah:

a. Pembinaan Karakter

b. Kegiatan Ekstrakurikuler

2. Deskripsi Fokus Penelitian

Deskripsi Fokus Penelitian dalam penelitian ini adalah :

a. Pembinaan karakter peserta didik yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu

pembinaan yang tidak dilakukan di dalam jam pelajaran di kelas karena

diketahui bersama bahwa di era sekarang banyak sekali anak yang kurang

memperhatikan akhlak, tata krama, sikap, perilaku, serta semua yang

berkaitan dengan karakter. Dengan adanya pendidikan sebagai penentu

baiknya karakter anak bangsa hendaknya pembinaan tidak hanya melalui jalur

formal, akan tetapi didukung oleh pendidikan nonformal dan informal.

Karena baiknya karakter anak-anak bangsa merupakan penentu majunya

bangsa ini. Maka dari itu diperlukan pendidikan karakter sejak dini kepada

peserta didik agar karakter dalam diri peserta didik bisa dibina menjadi lebih

baik melalui kegiatan pembinaan yang dilakukan di sekolah dan diluar

sekolah.

Page 44: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

31

b. Kegiatan Ekstrakurikuler yang dimaksud peneliti dalam penelitian ini yaitu

melalui kegiatan pembinaan kepeserta didikan yaitu Kegiatan Ekstrakurikuler

yang dapat memberikan pembinaan karakter terhadap peserta didik selain

daripada kegiatan pembelajaran di kelas.

Berdasarkan uraian di atas, maka deskripsi fokus penelitian ini adalah

tentang Pola Pembinaan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Peserta

didik.

D. Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain:

1. Data Primer

“Data primer menurut Sugiyono adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data”.38

Berdasarkan pengertian di atas

maka dapat disimpulkan bahwa data primer merupakan data yang didapatkan

langsung dari yang diteliti dan menjadi tangan pertama yang menerimanya.

Data primer dalam penelitian ini yaitu melakukan wawancara dengan tujuan

untuk memperoleh data dari responden dimana yaitu Guru serta Pembina

Ekstrakurikuler dan Kepala Sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Makassar

Kecematan Rappocini Kota Makassar.

2. Data Sekunder

Data sekunder menurut Sugiyono adalah data yang tidak langsung

memberikan data kepada peneliti, misalnya peneliti harus melalui orang lain

atau mencari melalui dokumen data itu diperoleh dengan menggunakan

38

Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. (Bandung: Alfabeta, 2006). h.105

Page 45: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

32

literatur yang dilakukan terhadap banyak buku dan diperoleh berdasarkan

catatan-catatan yang berhubungan dengan penelitian. Data sekunder dalam

penelitian ini adalah penelitian yang dihasilkan dari hasil objek yang

mendukung statement data primer yaitu melalui serta dokumen-dokumen

yang berhubungan dengan penelitian di SMA Muhammadiyah 1 Makassar.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai pengumpul

data utama, hal ini dilakukan karena peneliti memahami kaitan kenyataan-

kenyataan di lapangan seperti interaksi antar objek dan subjek. Peneliti sebagai

perencana, pelaksana, penganalisis, menafsirkan hingga pelaporan hasil penelitian

juga menggunakan instrument bantuan seperti kamera , daftar catatan dan alat

tulis.

1. Pedoman Observasi

Yaitu berupa teknik yang digunakan sebagai pencatat dalam melaksanakan

observasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan

keterangan tersebut teknik observasi sangat sederhana tidak membutuhkan

biaya yang terlalu besar

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan Tanya

jawab langsung dengan para informan. Pedoman tersebut berisi sejumlah

pertanyaan yang menyangkut masalah yang diteliti dalam skripsi ini.

Adapun alat yang digunakan dalam wawancara seperti buku tulis/ catatan,

pulpen.

Page 46: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

33

3. Dokumentasi

Dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya- karya monumental dari seseorang.

Pada tahan ini peneliti meminta beberapa dari staf di SMA

Muhammadiyah 1 Makassar, tentunya berkaitan dengan kegiatan yang

diteliti.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

Riset lapangan, yaitu cara pengumpulan data dengan penulis turun langsung ke

lapangan oleh karena itu data yang dikumpulkan bersifat empiris. Kemudian

dalam penelitian lapangan ini penulis menggunakan teknik- teknik pengumpulan

data sebagai berikut :

1. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan demngan sistematik

fenomena- fenomena yang diselidiki.

2. Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal yang semacam

percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.

3. Dokumentasi adalah mencatat semua data secara langsung dari referensi

yang membahas tentang objek penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Terdapat banyak model dan analisis data dalam penelitian kualitatif dan

terdapat suatu variasi cara dalam penanganan dan analisis data. Prinsip pokok

metode analisis kualitatif ialah mengelola dan menganalisis data-data yang

Page 47: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

34

terkumpul menjadi data yang teratur, sistematik, terstruktur, dan mempunyai

makna. Berikut ini analisis data dilakukan terdiri dari dua langkah, yaitu:

1. Analisis Data Kualitatif Sebelum di Lapangan

Analisis data dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data

sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun

demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang

setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.

2. Analisis Data Kualitatif Selama Di Lapangan Model Miles and Huberman

Miles and Huberman, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis

data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus

menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam

analisis data, yaitu:

a. Reduksi Data (data reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.39

b. Penyajian Data (data display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

39

Ibid, h. 338

Page 48: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

35

Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian

kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. 40

b. Penarikan Simpulan (Conclusion Drawing/ verification)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman

adalah penarikan simpulan dan verifikasi. Simpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti

yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi

apabila simpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-

bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka simpulan yang dikemukakan merupakan simpulan

yang kredibel. 41

Simpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan

temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa

deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih kurang jelas

sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau

interaktif, hipotesis, atau teori.

40

Ibid, h. 341 41

Ibid, h. 345

Page 49: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Sekolah

SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar merupakan salah satu

lembaga Kependidikan Tingkat Menengah Umum di bawah pengelolaan Badan

Pelaksana Harian Universitas Muhammadiyah Makassar (BPH UMM). Dalam

sejarah berdiri dan berkembangnya SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar,

banyak mengalami pasang surut seiring dengan perjalanan waktu. Pada awal

berdirinya, sekolah ini berada di Jl. Muhammadiyah No 51 B Makassar diberi

nama SMA Muhammadiyah 1 Cab. Makassar, ia salah satu sekolah unggulan

Muhammadiyah yang mampu mengadakan seleksi penerimaan peserta didik baru

yang di adakan sekolah negeri. Tujuan awal didirikannya sekolah ini di samping

apa yang telah tertuang dalam GBHN yang selanjutnya termasuk dalam

kurikulum sekolah menengah umum, yakni membentuk generasi bangsa yang

menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga mempunyai moral

yang baik dengan penekanan di bidang Iman dan Taqwa (IMTAQ). Untuk

mencapai tujuan ini, maka pihak yayasan menempuh jalan dengan mewajibkan

semua peserta didiknya untuk siap menerima bekal agama secara khusus dengan

pemberian meteri keagamaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler di pagi hari

sebelum proses belajar megajar berlangsung.

Di samping itu, dapat kita lihat keberhasilan alumni-alumninya ditingkat

regional maupun nasional diberbagai bidang, baik eksekutif, legislatif, maupun

Page 50: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

38

yudikatif. Bapak Andi Mattalatta (Mantan Menteri Hukum dan Ham RI), Bapak

Dr. Ir Nasrullah M, Sc. (Kepala balai pengkajian teknologi pertanian provinsi

Sulawesi Selatan) adalah salah satu alumni sekolah ini yang telah berhasil

mengukir kesuksesan.

Keberhasilan Drs. H. Abd Rasyid Abdullah (Kepsek) mengantar sekolah

ini menjadi unggul disebabkan oleh banyak faktor, antara lain: tim pengajar yang

digunakan terdiri dari guru-guru senior di bidang masing-masing yang dipilih dari

sekolah-sekolah negeri, kegiatan laboratorium aktif dan dilaksanakan di luar jam

pelajaran, sehingga setiap praktikum dapat dituntaskan karena karena tidak

terdesak oleh waktu. Kedisiplinan terpeliharadan peserta didiknya senantiasa

diikutkan pada kegiatan diskusi-diskusi remaja dan lomba di bidang studi baik

yang diadakan oleh pemerintah maupun oleh lembaga pendidikan lainnya.

Sekitar tahun 1995 muncul kemelut internal yang tidak kunjung padam, ini

diakhiri dengan kebijakan Kepala Sekolah untuk memberikan surat pindah kepada

semua peserta didiknya, maka hilanglah SMA Muhammadiyah 1 Cabang

Makassar, yang selama ini menjadi kebanggaan dari warga Muhammadiyah

terutama di Sulawesi Selatan.

Pada tahun 2003 dipelopori oleh Bapak K.H. Djamaluddin Amien selaku

(Ketua BPH Unismuh). Muncul inisiatif untuk membuka kembali SMA

Muhammadiyah 1, dan keinginan tersebut membuahkan hasil, ditandai dengan

adanya serah terima dari pimpinan Muhammadiyah Cabang Makassar ke pihak

Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) sebagai pihak yang diberi

tanggung jawab untuk membangkitkan kembali SMA Muhammadiyah 1, serah

Page 51: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

39

terima ini dilaksanakan pada tanggal 20 September 2012, disaksikan oleh salah

satu dosen pembimbing mahapeserta didik PPL Unismuh Makassar.

Perpindahan dari SMA Muhammadiyah I dari Jl. Muhammadiyah No. 51

B Kompleks Unismuh Makassar, menyebabkan nama sekolah ikut berubah yaitu

SMA Muhammadiyah I Unismuh makassar. Tahun 2006 tepatnya 23 Maret,

diadakan Reuni Akbar SMA Muhammadiyah I, dihadiri sekitar 200 alumni dan

telah memutuskan membentuk ikatan alumni SMA Muhammadiyah I, maka pada

bulan Juni 2006 BPH Unismuh Makassar mengangkat Dr. Nasrullah, M.Sc, yang

juga salah satu alumni dari SMA Muahammadiyah I sebagai Kepala Sekolah Juni

2006 - Juni 2010. Dengan komitmen bersama antara pihak Unismuh, pengelola,

didukung oleh tenaga pengajar yang handal seperti Dr. Abd. Rahman Rahim,

M.Hum, Drs. M. Abd. Makka, M.Si, Dra. Aifah Sulaiman, M.Pd, Dr. Nasrullah,

M.Sc, Drs. H. Najamuddin dan lain-lain, insya Allah akan berusaha mengantar

SMA Muhammadiyah I Unismuh menjadi salah satu sekolah unggulan yang ada

di Kota Makassar. Kemudian tugas kepemimpinan ini dilanjutkan oleh Dra. Andi

Marliah Bakri, M.Si, sejak bulan Juni 2010 – Juni 2016. dan di tahun 2015 SMA

Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar berstatus akreditasi A. Setelah itu, tugas

kepemimpinan dilanjutkan lagi oleh Drs. Amir MM, sejak bulan Juni 2016 –

sekarang.

2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

a. Visi

Visi SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar adalah Sinergi, Unggul,

Cerdas, dan Islami (SUCI).

Page 52: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

40

b. Misi

Berdasarkan visi dan indikator visi di atas, maka misi pendidikan di SMA

Muhammadiyah 1 unismuh dirumuskan sebagai berikut :

1. Tercapainya program pendidikan dan pembelajaran bermutu,

berdasarkan nilai-nilai Islam;

2. Terwujudnya mutu sumber daya insani yang mempunyai keunggulan

moral, intelektual, dan profesional;

3. Terwujudnya SMA Muhammadiyah 1 Unismuh sebagai Learning

Community and Development Centre (LCDC);

4. Terlaksanya sistem penjaminan mutu berstandar nasional.

5. Terwujudnya pola kepemimpinan berparadigma ”TORSIE” Trust

(kepercayaan), Openess (keterbukaan), Realization (Realitas), Sinergy

(saling mengisi saling melengkapi), Independence (mandiri), and

Empowering (menguasakan).

c. Tujuan Sekolah

Tujuan pendidikan SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar yaitu:

1. Mewujudkan warga sekolah yang mempunyai kekuatan aqidah

Islamiyah, kebenaran dalam beribadah sesuai syariat Islam, dan

berakhlaq mulia;

2. Mewujudkan sumber daya insani yang mempunyai keunggulan moral,

intelektual, dan profesional;

Page 53: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

41

3. Meningkatkan karakter dan kompetensi peserta didik dalam

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai kesiapan hidup

dan belajar di jenjang pendidikan yang lebih tinggi;

4. Mewujudkan SMA Muhammadiyah 1 unismuh sebagai komunitas

pembelajar dan pusat pengembangan pendidikan Muhammadiyah;

5. Mewujudkan manajemen sekolah yang didasarkan pada prinsip-

prinsip : transparansi, partisipatif, akuntabilitas, sustainable

(keberlanjutan), equitas (keseimbangan), dan kejujuran;

6. Mewujudkan kepemimpinan pendidikan berparadigma ”TORSIE”

(Trust, Openness, Realization, Sinergy, Independence, and

Empowering).

3. Identitas Sekolah

1) Nama Sekolah : SMA Muhammadiyah I Unismuh Makassar

2) Nama Yayasan : Badan Pelaksana Harian Unismuh Makassar

3) Alamat Yayasan : Jl. Sultan Alauddin No. 529 Makassar

4) Akreditasi : A berdasarkan SK penetapan Hasil

Akreditasi BAP-S/M nomor 106/SK/BAP-

SM/X/2015

5) NSS / NPSN : 341960030224/40310217

6) Tahun Beroperasi : 2006

7) Alamat Sekolah

a. Jalan : Sultan Alauddin

b. Desa/ Kelurahan : Gunung Sari/ rappocini

Page 54: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

42

c. Kec/ Kab/ Kota : Makassar, Sulawesi Selatan

d. Propinsi : Sulawesi Selatan

e. No HP : 081 342 526 669

8) Luas Tanah : 1452 m2

9) Status Kepemilikan : Yayasan

4. Fasilitas Sekolah

Fasilitas pembelajaran yang dimiliki SMA Muhammadiyah 1 unismuh

terdiri dari :

1. Ruang belajar sebanyak 6 ruang kelas, dilengkapi dengan LCD

proyektor, CCTV, speaker active, AC dan kipas angin.

2. Laboratorium IPA, laboratorium bahasa, laboratorium komputer,

laboratorium multimedia, laboratorium Ismuba, dan perpustakaan;

3. Ruang perkantoran meliputi: ruang kepala sekolah, wakil kepala

sekolah, ruang guru, ruang Tata Usaha, ruang UKS (Klinik), ruang

BK, sekretariat bersama kegiatan ekstrakurikuler;

4. Sarana beribadah berupa masjid yang menampung 1.000 jamaah;

5. Kantin sebanyak 30 stan yang representative;

6. Kamar mandi guru dan peserta didik sebanyak kondisi baik;

7. Sarana olahraga yang terdiri dari lapangan bola voli, lapangan bola

basket, dan lapangan atletik;

8. Tempat parkir.

Page 55: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

43

5. Keadaan Guru

Adapun keadaan guru di SMA Muhammadiyah 1 Makassar :

Tabel 1 : Data Guru

NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN GURU

MAPEL

1. Drs. Amir. MR, MM

NIP. 196912311986031277

Kepala

Sekolah

S2 STIE ISM

Jakarta

Bhs.

Indonesia

2 Asnia Edja, S.Pd,M.Pd

NIP. 19820325 2006 04 2

014

Wakasek

Kurikulum/

Guru

S2 UNM

Makassar

Fisika

3. Nur Ahmad, S.Pd

NBM.1298089

Wakasek

Kepeserta

didikan /

Guru

S1

UNISMUH

Makassar

Sosiologi

4. Murlinah Abdullah, SH

NBM. 616 674

KTU

S1 UMI

Makassar

-

5. Drs. Kaharuddin Abdi

NIP. 130 811 792

Guru

S1 IKIP

Makassar

Biologi

6. Drs. Safri.

Guru

S2 UNM

Makassar

Ekonomi

7. Nurlaila Syarfiah Asfo, SP,

M.Si

Guru

S2 Unhas

Makassar

Ekonomi

Page 56: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

44

NBM. 883 245

8. Abd.Fattah,S.Th.I,M.Th.I

NBM. 966 858

Guru

S2 UIN

Makassar

Qurdis/BTA

9. Ya‟kub, S.Pd.I, M.Pd.I

NBM.

Guru

S2 UNISMUH

Makassar

Fiqih

10. Ika Sastrawati, S.Pd,

M.Hum

NBM.

Guru

S2 UNHAS

Makassar

Bhs. Inggris

11. Irmawati,S.Pd

NBM.

Guru/Kepala

Perpustakaan

S1 UNIMA

Manado

Bahasa

Jepang

12. Inasuryani Hajar, S.Pd

NBM.

Guru/ WALI

KELAS XII

IPA

S1 UNISMUH

Makassar

Matematika

13. Fawzan Suma, S.Or, S.Pd Guru/Operat

or

EDUMU/Wa

li kelas XI

IPA

S1 UNM

Makassar

Penjaskes

14. Muarif Amir, S.Pd Operator

dapodik/Gur

u BK TIK

S1 UNM

Makassar

TIK

15. Supiana, S.Pd

Guru

S1 UNM

Makassar

Geografi

Page 57: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

45

16. Nursaidah Hariyanti, S.Pd.,

M.Pd.

Guru

S2 UNM

Makassar

Kimia

17. Nurwafiqah Amirah Budi,

S.Pd.

Guru/Wali

kelas XI IPS

S1 UNM

Bahasa

Indonesia

18. Muhammad Khadafi Idrus,

S.Pd

Guru S1 UNM Pkn

19. Rahmat Hidayat,S.Pd Guru/Wali

kelas XI IPS

S1 UNM Sejarah

20. Musfir Pratama, S.Pd.

Guru

S1 Unismuh

Makassar

Seni Budaya

21. Achmad Riswi, S.Pd. Guru S1 UNM BK

22. Nur Ichsan Amin

Guru

S1 Unismuh

Makassar

BTA,

Tarikh,

Kemuhamm

adiyahan

23. St, Muhajirah, S.Pd,

Guru

S1 Unismuh

Makassar

Bhs. Inggris

24. Fatmawati Hasim, S.Pd.

Guru

S1 Unismuh

Makassar

Matematika

25. St. Rahmawati, S.Pd.

Guru -

Aqidah

Akhlak

26. Nurafriana Nasri, S.Pd Guru S1 UIN Bahasa arab

Page 58: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

46

Makassar

27. Muh. Imran Guru - BTA

28. Ilham Guru - BTA

29 Muh. Ashar Setiwan Guru - BTA

6. Keadaan Peserta didik

Adapun keadaan peserta didik di SMA Muhammadiyah 1

Makassar :

Kelas XI IPA

Tabel 2 : Data Kelas XI IPA

NO NIS NAMA PESERTA DIDIK JENIS

KELAMIN

1 0118377 Ahmad Syamsuri L

2 0118378 Ahmad Yudhi L

3 0118381 Andi Khaerunnisa P

4 0118384 Aulia Orhaq Umar P

5 0118386 Budi Prasetyo L

6 0118388 Dzar Fakhirah El Fatinah P

7 0118389 Emelya Putri P

8 0118392 Farinda Fauziah Azzahra P

9 0118398 Inas Khalidah amirullah P

10 0118400 Maghfirah Nurfatimah Yusuf P

Page 59: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

47

11 0118401 Miftahul Jannah Ilyas P

12 0118403 Muh. Agil L

13 0118407 Muh. Fauzan Arkas L

14 0118416 Muhammad Rusdi L

15 0118418 Nisrina Nurul Ramadhani P

16 0118419 Nur Anisah Mahmud P

17 0118420 Nur Khadafi L

18 0118421 Nur Salsabila Y P

19 0118422 Nur Suci Ramadhani P

20 0118427 Raodah P

21 0118432 Shinta Amelia nur azizah SL P

22 0118433 Suci Zuarda Ningrum P

23 0118434 Syahrani P

24 0118436 Wardah Fadiyah Pertiwi P

25 0118437 Wita Mauliska P

26 0118438 Zalima Samaya Andira Putri P

27 0118441 Muh. Maulana Al-fathanah L

28 0118431 Setiawan Moreno L

Page 60: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

48

Kelas XI IPS

Tabel 3 : Data Kelas XI IPS

NO NIS NAMA PESERTA DIDIK JENIS

KELAMIN

1 0118376 Ahmad multazam L

2 0118380 Amirah Nabila Ridwan P

3 0118382 Andi Reza Hazefi L

4 0118383 Asyifa Nurul Inayah P

5 0118385 Ayu Adelia P

6

0118387

Ditha Retno Utami Ningsih

M.

P

7 0118390 Fahmi Ikhsan Arifuddin L

8 0118391 Fajriah Magfiranti L

9 0118393 Fawwaz Sabirin L

10 0118395 Fitriani P

11 0118396 Hijra P

12 0118397 Muh. Helmi Kaidati L

13 0118399 Lili Marliani Malik P

14 0118402 Muh. Abdullah asyraf L

15 0118404 Muh. Arman Maulana L

16 0118405 Muh. Aswan Al-Abrar L

17 0118406 Muh. Fajar L

Page 61: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

49

18 0118408 Muh. Ibnu Qayyum L

19 0118409 Muh. Rafli L

20 0118410 Muh. Rifki Hidayatullah L

21 0118411 Muhammad Diky Natapura L

22 0118412 Muhammad Fadli L

23 0118413 Muhammad Faqih L

24 0118414 Muhammad Farel L

25 0118415 Muhammad Ismail HZ L

26 0118417 Nabila Aulia Qolby P

27 0118423 Nur fajriah Ramadhani P

28 0118424 Nurrahmadani Fitri P

29 0118426 Nurul Khasanah P

30 0118428 Refki Al kahfii L

31 0118430 Rifka Sri Wahyuni P

32 0118435 Tasya Maharani P

33 0118440 Ahmad Mubarak L

XII IPA

Tabel 4 : Data Kelas XII IPA

NO NIS NAMA PESERTA DIDIK JENIS

KELAMIN

1 0117310 Adi Darmawan L

Page 62: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

50

2 0117311 Adinda Maharani P

3 0117313 Arif Abdillah Agus L

4 0117316 Fadhlurrahman L

5 0117317 Fadila Aulia Kilian P

6 0117318 Fitri Nisa Ahliul Jannah P

7 0117319 Herianto L

8 0117320 Ilham Malik L

9 0117321 Inayah Aini Amirullah P

10 0117322 M. Affirqah Rayadin Z. L

11 0117323 Muh. Ikram L

12 0117324 Muh. Isra Hadi Mirza L

13 0117325 Muh. Maarif L

14 0117326 Musthafa Nur Sunusi M. L

15 0117329 Vaniati Takimpo P

16 0117343 Muh. Alif Akbar L

17 0117354 Dilan Adrian Muslimin Putra L

18 0117364 Rifkah Auliah Ihsan P

19 0117365 Salsabila Jurana Surya P

20 0117367 Alfian Syara Andika L

21 0118375 Muhammad Faris Fardhani L

22 Muh. Siddik Perdana L

Page 63: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

51

XII IPS

Tabel 5 : Data Kelas XII IPS

NAMA PESERTA DIDIK JENIS

KELAMIN

1 0116289 Nur Hidayat L

2 0117331 Andi Muh. Wiryawan L

3 0117332 Fadel Muhammad L

4 0117334 Masni P

5 0117335 Muh. Nur Faiz Ihsan L

6 0117336 Nur Qaidah Rahmadani P

7 0117337 Nurhikmah P

8 0117338 Sri Rahma Putri Budiman P

9 0117344 Sri Kartini S. P

10 0117345 A. Nurul Reski Ananda P

11 0117346 M. Raihan Ruslan L

12 0117348 Annisa Rustam P

13 0117349 Adel Alfiansyah L

14 0117350 Muh. Arham L

15 0117351 Muh. Rahman Sidiq L

16 0117356 Ahmad Azhary Anas L

17 0117357 Sri Wahyuni Syarif P

18 0117358 Sheila Ayu Kirani Renggani P

Page 64: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

52

Putri

19 0117366 M. Visal Syaifullah S. L

20 0117368 Muh. Alif Saputra L

21 0117370 Rhea Al Farabi L

22 0117371 Mansur L

23 0117372 Muh. Adam Rezky Anisa

Putra

L

24 0118374 Cahya Faradillah P

B. Pembahasan

1. Pola Pembinaan Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Peserta Didik di SMA

Muhammadiyah 1 Makassar

Pembinaan karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler

merupakan upaya yang dilakukan untuk membina karakter peserta didik.

Pembinaan dapat dilakukan untuk membantu anak dalam menjalankan

kehidupannya dengan sikap bertanggung jawab, mandiri, cakap yang dilakukan

oleh orang dewasa dengan memberikan bimbingan, nasihat-nasihat dan motivasi,

serta dari berbagai macam sumber dan tempat yang dapat menunjang terjadinya

proses bimbingan. Kegiatan pembinaan peserta didik dilakukan untuk

memperkuat penguasaan kompetensi dan memperkaya pengalaman belajar peserta

didik dengan tetap membentuk nilai-nilai yang sesuai dengan karakter bangsa.

Pembinaan karakter dapat dimaknai sebagai pembinaan nilai, pembinaan

budi pekerti, pembinaan moral, pembinaan watak yang bertujuan

Page 65: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

53

mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik

buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan

sehari-hari.

Menurut Fawzan Suma, S.Pd, S.Or, M.Pd mengatakan bahwa :

“Karakter peserta didik secara umum berbeda- beda ada yang pemalu, rasa

keingintahuannya tinggi, suka menyendiri, kurang menghargai gurunya,

dan ada juga yang menyukai persaingan dalam organisasi. Dalam

pembinaan karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler peserta

didik diharapkan mampu mengelola dirinya sendiri, nilai kerjasama yang

baik agar terus lebih baik, nilai kemunisaan dan jiwa patriotisme yang rela

berkorban dalam hal menjjunjung nilai- nilai keislaman dan pembentukan

nilai tersebut terbentuk secara langsung disetiap latihan maupun dalam

keseharian disekolah baik dalam pembelajaran didalam kelas maupun

diluar jam pelajaran.”42

Kemudian menambahkan bahwa:

“Pola pembinaan melalui kegiatan ekstrakurikuler peserta didik sesuai

dengan kurikulum 2013 bahwa seluruh peserta didik wajib mengikuti

ekstrakurikuler pramuka/HW akan tetapi tidak semua peserta didik

memilki minat dan bakat di ekstrakurikuler tersebut sehingga peserta didik

diberikan kebebasan untuk memiliki ekstrakurikuler minimal satu, namun

demikian semua ekstrakurikuler pembinaan disetiap pengkaderannya yaitu

bagaimana peserta didik menghargai guru, menghargai teman sebaya, dan

menghargai yang lebih tua. Didalam proses pembelajaran sangat tampak

perbedaannya dari yang aktif diekstrakurikuler memiliki kecakapan dalam

berbicara dan lebih berprestasi dibandingkan dengan peserta didik yang

tidak aktif diekstrakurikuler lebih cenderung pemalu dan memiliki

kepercayaan diri yang kurang.”43

Hampir sama dengan Idrus S.Pd yang mengatakan bahwa:

“Karakter dapat membentuk anak dalam kehidupan sehari-harinya baik

dari sifatnya, tingkah laku serta akhlaknya bisa lebih baik. Karakter yang

baik perlu dibina karena sangat menentukan peserta didik ke depannya.

Dalam kegiatan ekstrakurikuler terdapat pembinaan karakter yang mampu

memberikan nilai-nilai yang positif terhadap peserta didik. Peserta didik

dilatih untuk memiliki sikap disiplin, tata karma yang baik, saling

menghargai dan menjadi teladan dalam berbuat dan bertutur kata dengan

42

Fawzan Suma, S.Pd, S.Or, M.Pd, Guru PJOK dan Wali Kelas XI IPA. (Wawancara

Daring, 25-04-2020) 43

Fawzan Suma, S.Pd, S.Or, M.Pd, Guru PJOK dan Wali Kelas XI IPA. (Wawancara

Daring,25-04-2020)

Page 66: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

54

menerapkan pola pembiasaan dan keteladanan yang tercermin dari

pendidiknya di lingkungan sekolah dan dalam kehidupan sehari- hari”. 44

Pola pembiasaan merupakan proses pembinaan sikap perilaku yang

menetap dan bersifat otomatis melalui pembelajaran yang berulang-ulang. Proses

pembiasaan berawal dari peniruan. Selanjutnya dilakukan pembiasaan di bawah

bimbingan orang yang dewasa, baik itu orang tua, guru, maupun masyarakat. Bila

sudah menjadi kebiasaan yang tertanam di dalam hatinya, peserta didik itu kelak

akan sulit untuk berubah dari kebiasaannya. Maka dari itu pentingnya pembiasaan

yang diterapkan dalam kehidupan peserta didik, sehingga apa yang dibiasakan

terutama akhlak yang baik akan menjadikan peserta didik memiliki karakter yang

baik, kepribadian yang sempurna.

Pola keteladanan merupakan bagian terpenting dalam proses pembinaan

peserta didik. Sering kita lihat bahwa sifat anak tidak terlepas dari apa yang dia

lihat, dengar, dan dia contoh dalam kesehariannya baik itu di lingkungan keluarga,

sekolah, maupun masyarakat.

Wawancara dengan Rahmat Hidayat, S.Pd, mengatakan bahwa:

“Karakter adalah sikap atau perilaku yang ditampilkan seseorang dalam

berinteraksi dengan lingkungannya. Peserta didik yang aktif di kegiatan

ekstrakurikuler ada dua karakter yang pertama aktif berbicara dan yang

kedua terampil dalam bekerja sesuai dengan bidang ekstrakurikulernya

akan tetapi keduanya memiliki kepercayaan diri dan semangat yang tinggi

dalam proses pembelajaran. Pembinaan ekstrakurikuler sangat menentukan

bagaimana karakter peserta didik secara pribadi karena ada pembelajaran

yang didapatkan di esktrakurikuler namun tidak didapatkan didalam proses

pembelajaran didalam kelas. Pola pembinaan yang diterapkan di sekolah

yaitu pola pembiasaan seperti kegiatan rutin MBTA sebelum memulai

pembelajaran, mengucapkan salam, pembiasaan sholat duha, dan sholat

zuhur berjamaah dan pola kedisiplinan seperti peserta didik yang terlambat

mendapatkan sangsi tidak diizinkan masuk ke sekolah. Kegiatan

44

Khadafi Idrus, S.Pd, Guru PPKN. (Wawancara Daring,28-04-2020)

Page 67: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

55

ekstrakurikuler yang ada di sekolah SMA Muhammadiyah 1 Makassar

merupakan salah satu alternatif untuk membina karakter peserta didik.

Setiap anak memiliki karakter yang berbeda sehingga seorang guru harus

memiliki keterampilan dan kreatifitas untuk membentuk karakter anak

tersebut.”45

Kemudian wawancara dengan Drs. Amir,MR, MM mengatakan bahwa :

“Pembinaan karakter sangat penting diterapkan kepada peserta didik

karena di kurikulum 2013 yang diutamakan adalah tentang karakter

seorang peserta didik. Di sekolah SMA Muhammadiyah 1 Makassar

menerapkan pola pembiasaan berkarakter sopan santun karena peserta

didik tidak hanya membutuhkan teori saja akan tetapi harus dipraktikkan

mulai dari peserta didik datang ke sekolah, bertutur kata, bergaul dengan

teman sebaya, dan menghormati guru. Karena jika karakter peserta didik

sudah baik, maka proses pembelajaran akan berjalan dengan baik pula.

Dalam pembinaan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler diharapkan

mampu membina karakter peserta didik. Ekstrakurikuler IPM, tapak suci,

dan pramuka/HW harus ada di sekolah Muhammadiyah dan selebihnya

adalah tambahan. Setiap ekstrakurikuler memiliki pelatih khusus dan telah

disediakan intensif agar pembinaan diekstrakurikuler dapat berjalan

maksimal.”

Kemuadian menambahkan bahwa :

“Peserta didik dibina untuk bisa memiliki sikap yang disiplin, mandiri,

bertanggungjawab, rasa ingin tahu dalam kesehariannya. Supaya

pembinaan ini maksimal maka setiap ekstrakurikuler diberikan jadwal

latihan dan program yang terstruktur, pola pembinaannya tentunya berbeda

dengan sekolah umum. Karena sekolah ini adalah sekolah muhammadiyah

yang dalam penanaman akhlaknya memang harus betul-betul dibina.

Membina peserta didik dengan menerapkan pola pembiasaan secara

spontan, pola keteladanan agar peserta didik tanpa memikirkan lagi dalam

bersikap sehingga dengan sikap spontannya mengeluarkan sikap-sikap

yang baik dan pola pemeberian nasihat. Misalnya sopan santun, rasa

hormat kepada yang tua dengan yang muda, mengucapkan salam,

memberikan salam ketika bertemu, dsb.” 46

Dari wawancara dengan guru di atas sama-sama memberikan pernyataan

bahwa pola keteladanan dan pembiasaan adalah pola yang tepat untuk membina

karakter peserta didik. Fauzan Suma, S.Pd, S.Or, M.Pd memberikan tambahan

45

Rahmat Hidayat, S.Pd Guru IPS dan Wali Kelas XI IPS. (Wawancara Daring,28-04-

2020) 46

Drs. Amir, MR, MM., Kepala Sekolah. (Wawancara Daring, 28-04-2020)

Page 68: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

56

bahwa pola pembinaan karakter yang diterapkan adalah pola demonstrasi yaitu

pola yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses/cara kerja atau dalam

bahasa sederhananya yaitu pemberian aksi secara langsung agar peserta didik bisa

langsung mempraktekkannya.

Ditambahkan pula oleh Rahmat Hidayat, S.Pd bahwa selain dari pola

keteladanan, demonstrasi, pemberian nasihat, digunakan pula pola pembiasaan

secara spontan yaitu membiasakan peserta didik agar selalu melakukan hal-hal

kebaikan yang tanpa direncanakan. Seperti bersikap sopan santun, rasa hormat

kepada yang tua dengan yang muda, membuang sampah pada tempatnya,

memberikan salam ketika bertemu, dsb.

Selain dari pola keteladanan, pola pembiasaan, diterapkan pula pola

pemberian nasihat dalam pembinaan keimanan, mempersiapkan moral, spiritual

serta sosial anak. Sebab, pemberian nasihat dapat membukakan mata anak pada

hakikat sesuatu, mendorongnya berbuat yang baik dan menghiasinya dengan

akhlak yang mulia dengan prinsip-psrinsip Islam. Seperti yang dikatakan oleh

Drs. Amir, MR, MM.

Dari beberapa pola pembinaan di atas, dalam kegiatan Pramuka/HW

memiliki pola tersendiri. Sebagaimana wawancara dengan Rahma, S.Pd yang

mengatakan bahwa:

“Pentingnya pembinaan karakter melalui kegiatan Pramuka/HW yaitu:

kedisiplinan, kejujuran dan keberanian peserta didik karena prinsip dasar

HW adalah menekankan keberaniannya dan kedisipinannya dan

ekstrakurikuler HW lebih kepada keislamannya jadi penanaman nilai-nilai

kejujuran juga sangat penting. Adapun tujuan dari kegiatan Pramuka/HW

yaitu: Membentuk jiwa yang disiplin, terampil, membentuk karakter dan

akhlak mulia kaum muda, menanamkan semangat kebangsaan serta sikap

mandiri, jujur, dan bertanggungjawab, meningkatkan keterampilan kaum

Page 69: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

57

muda, serta menjadi calon pemimpin bangsa yang handal pada masa

depan.”47

Rahma, S.Pd lalu menambahkan bahwa:

“Dalam pembinaan karakter peserta didik melalui kegiatan Pramuka/HW

menggunakan pola pembinaan kepramukaan yaitu cara belajar interaktif

dan progresif karena metodenya saling berhubungan dan tidak bisa

menggunakan hanya satu pola saja namun melalui: pengamalan Kode

Kehormatan Pramuka; belajar sambil melakukan kegiatan berkelompok,

bekerjasama, dan berkompetisi; kegiatan yang menarik dan menantang;

kegiatan di alam terbuka; kehadiran orang dewasa yang memberikan

bimbingan, dorongan, dan dukungan; penghargaan berupa tanda

kecakapan; serta satuan terpisah antara putra dan putri. Sehingga dalam

pola pembinaan tersebut nilai-nilai karakter yang dapat tercermin dari

peserta didik yang mengikuti kegiatan Pramuka/HW yaitu: Bersikap jujur,

selalu bertanggung jawab, selalu disiplin, selalu bekerja keras, berpola

hidup sehat, percaya diri, mandiri, rasa Ingin tahu yang tinggi, religius,

rasa peduli terhadap lingkungan, peduli sosial, serta menghargai

perbedaan.”48

Berdasarkan wawancara dengan Rahma S.Pd dapat disimpulkan bahwa

kegiatan Pramuka/HW yang ada di sekolah diharapkan dapat membina ketakwaan

peserta didik, cinta tanah air, memiliki kepribadian, budi pekerti yang baik,

kreatif, serta memiliki jiwa sosial yang tinggi. Melalui pola pembinaan

berkelompok, bekerjasama, berkompetisi, dalam kegiatan kepramukaan melalui

kegiatan yang menarik dan menantang yang dilakukan di alam terbuka pula.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa pembinaan

karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler adalah dengan

menggunakan beberapa pola yaitu:

47

Ibu Rahma,S.Pd., Guru Akidah Akhlak dan Pembina Pramuka/HW. (Wawancara

Daring, 28-04-2020) 48

Ibu Rahma,S.Pd., Guru Akidah Akhlak dan Pembina Pramuka/HW. (Wawancara

Daring, 28-04-2020)

Page 70: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

58

1) Pola keteladanan misalnya orang yang dewasa (guru, kepala sekolah, maupun

orang tua) yang menjadi teladan yang patut dicontoh oleh peserta didik.

Karena orang yang dewasa adalah cerminan bagi peserta didik dalam sifat

maupun tingkah lakunya.

2) Pola pembiasaan (pembiasaan rutin dan pembiasaan spontan). Pembiasaan

rutin seperti pembiasaan sholat berjamaah, tadarus Al-Qur‟an, dsb.

Pembiasaan spontan meliputi sikap memberi salam, membuang sampah pada

tempatnya, dan sebagainya.

3) Pola demonstrasi misalnya guru/pembina apabila telah memberikan

pembelajaran kepada peserta didik, ada waktunya guru/pembina memberikan

waktu dalam pengevaluasian peserta didik untuk mempraktikkan sejauh mana

peserta didik mampu memahami pembelajaran yang diberikan.

4) Pola pemberian nasihat yang diterapkan selain dari kegiatan di kelas,

diterapkan pula dalam kegiatan ekstrakurikuler.

5) Pola berkelompok, bekerjasama, pemberian tantangan dalam kegiatan

kepramukaan/HW melalui kegiatan yang dilakukan di alam yang terbuka,

perkemahan, baris berbaris, serta kehadiran dari orang yang dewasa, pelatih

ataupun pembina yang memberikan dorongan maupun dukungan untuk

membangkitkan semangat dari peserta didik).

Dalam pelaksanaan dari kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA

Muhammmadiyah 1 Makassar sudah menunjukkan karakter peserta didik menjadi

lebih baik yang dapat terlihat dari tingkah laku peserta didik. Peserta didik yang

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler terdapat perbedaan antara yang rajin

Page 71: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

59

mengikuti kegiatan dengan yang tidak. Misalnya dalam tingkah lakunya untuk

tidak melanggar tata tertib sekolah, bersikap disiplin, baik sopan santunnya, rasa

percaya diri dalam melakukan hal-hal kebaikan, religius, memiliki jiwa

kepemimpinan, rajin membaca, mandiri, dsb.

2. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler Di SMA Muhammadiyah 1 Makassar

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran yang

diselenggarakan di luar jam pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan

pengetahuan, pengembangan, bimbingan dan pembiasaan peserta didik agar

memiliki kemampuan dasar penunjang. Kegiatan-kegiatan dalam program

ekstrakurikuler diarahkan kepada upaya memantapkan pembentukan karakter

peserta didik. Kegiatan ini dikemas melalui aktivitas shalat berjamaah/ shalat

jumat di sekolah, upacara hari besar Islam, kegiatan Osis/Rohis, Pramuka, bakti

sosial, serta berbagai kegiatan sosial keagamaan lainnya yang dilaksanakan di luar

jam pelajaran.49

Kegiatan ekstrakurikuler dapat menemukan dan mengembangkan potensi

peserta didik, serta memberikan manfaat sosial yang besar dalam

mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain. Di

samping itu, kegiatan ekstrakurikuler dapat memfasilitasi bakat, minat, dan

kreativitas peserta didik yang beragam.

Wawancara dengan Drs. Amir. MR, MM, mengatakan bahwa :

“Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA diharapkan mampu membentuk

karakter peserta didik yang sebagaimana tertuang dalam tujuan pendidikan

nasional dan kurikulum 2013 yang didalamanya seluruh peserta didik

49

Abdul Rachman Shaleh , Pendidikan Agama & Pembangunan Watak Bangsa, (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 170

Page 72: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

60

diwajibkan untuk mengikuti ektstrakurikuler pramuka/HW, namun di SMA

Muhammmadiyah 1 Makassar ini ada memang pakaian khusus

pramuka/HW yang seluruh peserta didik wajib memakai pakaian HW pada

hari kamis dan jumat itu merupakan partisipasi peserta didik terhadap

pramuka tapi secara keseluruhan dalam program pelatihannya tidak

semuanya berpartisipasi karena mereka diberikan kesempatan memilih

ekstrakurikuler satu yang sesuai dengan minat dan bakatnya.” 50

Sebagaimana yang dikatakan oleh Drs. Amir, MR, MM, bahwa kegiatan

ekstrakurikuler diharapkan bisa membina karakter peserta didik. Di dalam K13

menekankan aspek afektif peserta didik daripada aspek kognitif, karena

keterbatasan waktu dalam pembelajaran di kelas maka kegiatan ekstrakurikuler

diharapkan menjadi tambahan waktu untuk bisa membina karakter peserta didik.

Drs. Amir, MR, MM, mengatakan bahwa terdapat kegiatan ekstrakurikuler

yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Makassar yaitu:

a. IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) yang merupakan ektrakurikuler

wajib ada di sekolah Muhammadiyah itu sendiri dan merupakan ortom

dari Muhammadiyah, dan IPM yang membawahi ekstrakurikuler yang

lainnya di sekolah ini, dan IPM di SMA Muhammadiyah sama halnya

dengan OSIS di sekolah umum.

b. Pramuka atau di sekolah SMA Muhammadiyah disebut dengan HW

(Hizbul Wathan) berdiri sejak sekolah didirikan dan menjadi

ekstrakurikuler pertama yang dapat membentuk kerjasama dan

kedisiplinan. Kegiatan HW dilaksanakan setiap hari jumat.

c. Tapak suci juga merupakan ekstrakurikuler wajib yang ada di sekolah

Muhammadiyah itu sendiri dan berdiri sejak adanya sekolah SMA ini.

d. MB (Marching Band)

e. PMR merupakan ekstrakurikuler yang ada sejak tahun 2018

f. Futsal

g. Allughatul „arabiyah merupakan esktrakurikuler yang berdiri pada tahun

2019 diharapkanpkan peserta didik mampu bercakap menggunakan

bahasa arab.51

50

Drs. Amir, MR, MM, Kepala Sekolah. (Wawancara Daring, 28-04-2020) 51

Drs. Amir, MR, MM, Kepala Sekolah (Wawancara Daring, 28-04-2020)

Page 73: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

61

Wawancara dengan Fawzan Suma, S.Or, S.Pd, M.Pd mengatakan bahwa :

“Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Makassar

yaitu Hizbul Wathan yang dimana HW ini mirip dengan pramuka di

sekolah umum, tapak suci yang merupakan ortom Muhammadiyah,

Marching Band (MB) ketiga ekstrakurikuler ini menjadi esktrakurikuler

pokok di SMA Muhammadiyah. Adapun ekstrakurikuler yang baru- baru

dirintis yaitu PMR yang baru memasuki tahun kedua, futsal, dan

allughatul „arabiyah. Dan sudah terbagi waktunya dibagi menjadi lima

hari senin PMR, selasa Futsal dan Allughatul „arabiyah, rabu Marching

Band, kamis Tapak Suci, dan Jumat HW. Namun demikian masih ada

beberapa peserta didik yang tidak tertarik untuk masuk ke ekstrakurikuler

tersebut”52

Kegiatan estrakurikuler Allughatul „arabiyah merupakan ekstrakurikuler

baru di SMA Muhammadiyah 1 Makassar namun menarik banyak peserta didik

untuk bergabung didalamnya terutama peserta didik perempuan dan tidak

menyukai kegiatan diluar ruangan sekaligus untuk menambah wawasan berbahasa

arab yang dilaksanakan rutin setiap hari selasa.

Selain dari beberapa Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA

Muhammadiyah 1 Makassar juga memiliki program tersendiri sebagaimana

wawancara dengan Drs.Amir, MR, MM sebagai upaya membentuk karakter

peserta didik sekolah memprogramkan seperti MBTA selama 45 menit sebelum

memulai pembelajaran yang dimana untuk membentuk karakter sesorang harus

dimulai dengan Al-Quran, terbiasa mengucapkan salam dan adapun program

wajib di sekolah SMA Muhammadiyah ini adalah sholat duha dan sholat zuhur

dan asar secara berjamaah.

52

Fauzan Suma, S.Pd, S.Or, M.Pd, Guru PJOK dan Wali Kelas (Wawancara, 25-04-

2020)

Page 74: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

62

Menurut Rahmat Hidayat, S.Pd yaitu :

a. Palang Merah Remaja yang bisa melatih hati peserta didik untuk

menjadi penolong

b. Pramuka/ HW merupakan ekstrakurikuler yang melatih kepercayaan

diri peserta didik dan keterampilan dalam bekerja

c. Marching Band untuk melatih keterampilan bermain musik peserta

didik

d. Futsal melatih kedisiplinan dan strategi dalam bermain.53

Kegiatan futsal tergolong ekstrakurikuler baru yang ada di SMA

Muhammadiyah 1 Makassar dan memberikan dampak yang baik karena sebelum

terbentuknya ekstrakurikuler futsal ini banyak peserta didik laki- laki yang tidak

aktif pada ekstrakurikuler dan menjadi keluhan semua guru. Sebagaimana

wawancara dengan Fauzan suma, S.Pd, S.Or, M.Pd setelah adanya futsal ini

peserta didik yang bandel dijadikan pengurus inti dari ekstrakurikuler tersebut dan

ekstrakurikuler ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan banyak dampak

positif kepada guru dan peserta didik tertuma peserta didik laki- laki.

Wawancara dengan Rahma S.Pd, mengatakan bahwa :

“Kegiatan Pramuka/HW diadakan 1x/pekan yaitu setiap hari jumat pukul

16:00 sampai 17:30. Untuk materi dalam ruangan lebih menekankan pada

wilayah keilsamannya dan kemuhammadiyaan seperti bacaan sholat sesuai

dengan himpunan putusan tarjih dan untuk materi luar ruangan materinya

beragam latihan keterampilan baris berbaris (LKBB) setelah itu

dilanjutkan dengan belajar ikatan tali menali, sandi kemudian dilanjutkan

dengan smapor. Untuk masalah kepanduaanya tetap sama dengan pramuka

pada umumnya namun di SMA Muhmmadiyah lebih diutamakan materi

keislaman dan kemuhammadiyaannya dan setiap pekan berbeda materi

yang diberikan. Kegiatan perkemahan atau yang bersangkutan dengan

kepramukaan setiap ada undangan, peserta didik diusahakan untuk ikut

serta dalam kegiatan tersebut. 54

53

Rahmat Hidayat, S.Pd., Guru IPS dan Wali Kelas XI IPS. (Wawancara Daring, 28-04-

2020) 54

Rahma,S.Pd., Guru Akidah Akhlak dan Pembina Pramuka/HW. (Wawancara Daring,

26-04-2020)

Page 75: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

63

Kegiatan pramuka/HW merupakan proses pembinaan di luar proses

pembelajaran di kelas. Bentuk kegiatannya menarik, menyenangkan, menantang,

teratur, sehat, dapat dilakukan di alam terbuka yang dapat membina karakter

peserta didik. Seperti watak, akhlak, dan budi pekertinya yang baik. Di sekolah

SMA Muhammadiyah 1 Makassar. Kegiatan pramuka/HW dilaksanakan di

lingkungan sekolah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar khususnya dalam

pembentukan sifat dan karakter peserta didik. Biasa juga dilaksanakan di luar

lingkungan sekolah.

Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler di SMA Muhammadiyah 1

Makassar direspon baik oleh peserta didik sebagaimana wawancara dengan

Magfira Nurfatimah Yusuf mengatakan bahwa :

“Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah itu sangat penting karena dapat

meningkatkan minat maupun bakat dari peserta didik itu sendiri karena

jika hanya pembelajaran dalam kelas secara teori tanpa ada aktivitas

langsung maka kurang dalam pembutukan karakter, di SMA

Muhammadiyah 1 Makassar terdapat enam ekstrakurikuler yaitu tapak

suci, HW, PMR, futsal, MB dan allughatul „arabiyah, dan setiap peserta

didik mempunya kegiatan ekstrakurikuler.”55

Budi Prasetyo dari ekstrakurikuler marching band juga menambahkan

bahwa :

“Ekstrakurikuler sangat membangun karena selain belajar di sekolah

dari pagi sampai sore, diberikan kesempatan untuk mengembangkan

minat dan bakat dalam ekstrakurikuler dan sangat bermanfaat bagi

peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler sangat berdampak besar seperti

PMR mensosialisasaikan bagaimana cara menolong yang dapat

bermanfaat dalam kehidupan sehari- hari. Orang yang aktif

diekstrakurikuler sangat berbeda dengan peserta didik yang tidak aktif

seperti dalam proses pembelajaran yang bergabung dalam

ekstrakurikuler lebih aktif berbicara dalam kelas dan yang tidak aktif

55 Magfira Nurfatimah Yusuf, Peserta Didik (Wawancara Daring,28-04-2020)

Page 76: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

64

lebih pasif dalam berinteraksi. Di ekstrakurikuler juga kita dapat

menambah pengalaman, menambah teman dan menambah wawasan.”56

Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa bentuk kegiatan

ekstrakurikuler yang rutin dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1 Makassar

yang membawahi semua ekstrakurikuler adalah Ikatan Pelajar Muhammadiyah

(IPM), Ekstrakurikuler yang wajib ada di sekolah Muhammadiyah adalah Hizbul

Wathan(HW) dan tapak suci, dan ekstrakuikuler tambahan yaitu Palang Merah

Remaja (PMR), Futsal, marching band, dan allughatul „arabiyah . Sementara

yang menjadi program rutin di sekolah yaitu pembelajaran MBTA setiap hari

sebelum pembelajaran dimulai, sholat duha sebelum jam istirahat dan sholat zuhur

secara berjamaah.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembinaan Karakter Peserta Didik

Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Muhammadiyah 1 Makassar

Pembinaan karakter yang dilakukan di sekolah dapat diartikan

memberikan pengetahuan, arahan, bimbingan serta contoh kepada peserta didik

dalam perkembangannya untuk menjadi manusia yang lebih baik. Membina

karakter peserta didik di sekolah pasti memiliki faktor pendukung dan

penghambat. Tidak selamanya pembinaan berjalan mulus tanpa adanya rintangan

dan halangan. Bahkan sering terjadi masalah yang dapat mempengaruhi

pembinaan karakter di sekolah. Terutama dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Sebagaimana wawancara dengan Drs. Amir, MR, MM, mengatakan

bahwa:

56

Budi Prasetyo, Peserta Didik (Wawancara Daring, 28-04-2020)

Page 77: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

65

Faktor pendukung dalam pembinaan karakter melalui kegiatan

ekstrakurikuler, yaitu:

1. Semangat dari peserta didik untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

2. Pihak sekolah sangat mendukung dilaksanakannya kegiatan

ekstrakurikuler

3. Pihak sekolah menyediakan ekstrakurikuler yang beragam sehingga

peserta didik dapat memilih sesuai minat dan bakatnya

4. Pihak sekolah telah menetapkan pelatih/pengajar dalam kegiatan

ekstrakurikuler dan menyediakan intensif khusus kepada pelatih

5. Sarana dan prasarana dibantu oleh sekolah sesuai kemampuan

Faktor penghambat dalam pembinaan karakter peserta didik melalui

kegiatan ekstrakurikuler, yaitu:

1. Sarana dan prasarana belum cukup memadai

2. Keadaan peserta didik masih ada yang cuek terhadap ekstrakurikuler.57

Seperti yang dikatakan oleh Rahma, S.Pd bahwa:

Faktor pendukung dalam kegiatan pembinaan pramuka:

1. Kepala sekolah sangat mendukung kegiatan pramuka/HW. Karena itu

adalah modal untuk pramuka untuk lebih kreatif ke depannya.

2. Sarana dan prasarananya di tanggung oleh sekolah. Jadi peserta didik

diharapkan serius dalam latihan. Peserta didik tidak perlu memikirkan

apa yang harus dipersiapkan. Begitupula dengan pelatih/pembina yang

dipercayakan dalam pembinaan kegiatan Pramuka/HW.

Faktor penghambat:

1. Peserta didik bersemangat untuk mengikuti lomba akan tetapi kurang

dalam pelatihannya.

2. Peserta didik kurang yang ikut pelatihan setiap pekan yang berupa

materi dalam ruangan

3. Ada beberapa peserta didik yang mengambil ekstrakurikuler yang lebih

dari satu sehingga ketika ada kegiatan persiapan mengikuti lomba yang

bersamaan peserta didik kebingungan sendiri untuk memilih

ekstrakurikuler yang akan diikuti.58

Wawancara dengan Bapak Kadafi mengatakan bahwa :

“Faktor pendukungnya yaitu: waktu latihan setiap ekstrakurikuler yang

terjadwal dengan baik dalam satu pekan sehingga tidak ada jadwal latihan

ekstrakurikuler yang bersamaan.”59

Fawzan Suma, S.Pd, S.Or, M.Pd menambahkan bahwa:

57

Drs.Amir, MR, MM, Kepala Sekolah. (Wawancara Daring, 28-04-2020) 58

Rahma,S.Pd., Guru Akidah Akhlak dan Pembina Pramuka/HW. (Wawancara Daring,

28-04-2020) 59

Khadafi Idrus, S.Pd, Guru PPKN (Wawancara Daring, 28-04-2020)

Page 78: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

66

Faktor pendukung:

1. Peserta didik diwajibkan memiliki ekstrakurikuler

2. Pengawasan terhadap peserta didik yang dilakukan oleh guru wali kelas

3. Mendatangkan pelatih dari luar

4. Mengundang orang tua peserta didik untuk memahamkan bahwa di

SMA Muhammadiyah 1 Makassar setiap peserta didik harus memilki

ekstrakurikuler

5. Peserta didik ikut berpartisipasi dalam kegiatan perlombaan

Faktor penghambat:

1. Peserta didik yang memiliki minat dan bakat yang tidak terdapat pada

ekstrakurikuler di sekolah

2. Fasilitas yang kurang memadai

3. Keadaan peserta didik yang tidak didukung oleh keluarganya mengikuti

ekstrakurikuler

4. Peserta didik yang cenderung cepat pulang setelah jam pelajaran dan

tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

5. Pergaulan peserta didik yang ikut-ikutan dengan temannya yang tidak

bergabung dalam kegiatan esktrakurikuler. 60

Sebagai peserta didik yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler Magfirah

Nurfatima Yusuf menambahkan :

“Faktor penghambat yaitu masih ada peserta didik yang merasa tidak

memiliki minat dan bakat di ekstrakurikuler yang ada di sekolah.”61

Kemudian ditambahkan oleh adinda Budi Prasetyo bahwa :

Faktor pendukung :

1. Semangat yang tinggi

2. Perhatian dari kepala sekolah dan guru

3. Perhatian dari senior diekstrakurikuler.

Faktor penghambat :

1. Orang tua yang awalnya kurang mendukung

2. Kurangnya manajemen waktu untuk membagi waktu belajar dan

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

3. Kestabilan emosi yang tidak seimbang sehingga berpengaruh untuk

mengikuti latihan setiap pekannya.62

Dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung dilaksanakannya pembinaan

karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler yaitu: semangat dari

60

Fawzan Suma, S.Pd, S.Or, M.Pd, Guru PJOK dan Wali Kelas XI IPA (Wawancara

Daring, 25-04-2020) 61

Magfira Nurfatima Yusuf, Peserta Didik (Wawancara Daring, 28-04-2020) 62

Budi Prasetyo, Peserta Didik ( Wawancara Daring, 28-04-2020)

Page 79: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

67

peserta didik itu sendiri dan dukungan dari sekolah yang mewajibkan setiap

peserta didik memiliki ekstrakurikuler. Sedangkan faktor penghambat adanya

pembinaan karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler yaitu:

pergaulan peserta didik yang terkadang ikut-ikutan dengan temannya, masalah

waktu, orang tua yang kurang mendukung, sarana dan prasarana yang kurang

memadai serta faktor kemalasan dari peserta didik itu sendiri. Dari faktor-faktor di

atas menunjukkan bahwa pembinaan karakter peserta didik yang ada di SMA

Muhammadiyah 1 Makassar sudah berjalan dengan baik karena dukungan yang

penuh dari sekolah, pendidik, orang tua, serta masyarakat yang turut berperan

dalam pembinaan peserta didik agar bisa menjadi lebih baik.

Page 80: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Pola Pembinaan Karakter Melalui

Kegiatan Ekstrakurikuler Peserta didik di SMA Muhammadiyah 1 Makassar”,

maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pembinaan karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler adalah

dengan menggunakan beberapa pola yaitu: (1) Pola keteladanan misalnya

orang yang dewasa (guru, kepala sekolah, maupun orang tua) yang

menjadi teladan yang patut dicontoh oleh peserta didik. (2) Pola

pembiasaan (pembiasaan rutin dan pembiasaan spontan). Pembiasaan rutin

seperti pembiasaan sholat berjamaah, tadarus Al-Qur‟an, dsb. Pembiasaan

spontan meliputi sikap memberi salam, membuang sampah pada

tempatnya, dan sebagainya. (3) Pola demonstrasi misalnya guru/pembina

apabila telah memberikan pembelajaran kepada peserta didik, ada

waktunya guru/pembina memberikan waktu dalam pengevaluasian peserta

didik untuk mempraktikkan sejauh mana peserta didik mampu memahami

pembelajaran yang diberikan. (4) Pola pemberian nasihat yang diterapkan

selain dari kegiatan di kelas, diterapkan pula dalam kegiatan

ekstrakurikuler. (5) Pola berkelompok, bekerjasama, pemberian tantangan

dalam kegiatan kepramukaan/HW.

2. Bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang rutin dilaksanakan di SMA

Muhammadiyah 1 Makassar yang membawahi semua ekstrakurikuler

Page 81: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

71

adalah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ekstrakurikuler yang wajib

ada di sekolah Muhammadiyah adalah Hizbul Wathan(HW) dan tapak

suci, dan ekstrakuikuler tambahan yaitu Palang Merah Remaja (PMR),

Futsal, marching band, dan allughatul „arabiyah . Program rutin di

sekolah yaitu pembelajaran MBTA setiap hari sebelum pembelajaran

dimulai, sholat duha sebelum jam istirahat dan sholat zuhur secara

berjamaah.

3. Faktor pendukung dilaksanakannya pembinaan karakter peserta didik

melalui kegiatan ekstrakurikuler yaitu: semangat dari peserta didik itu

sendiri dan dukungan dari sekolah yang mewajibkan setiap peserta didik

memiliki ekstrakurikuler. Sedangkan faktor penghambat adanya

pembinaan karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler yaitu:

pergaulan peserta didik yang terkadang ikut-ikutan dengan temannya,

masalah waktu, orang tua yang kurang mendukung, sarana dan prasarana

yang kurang memadai serta faktor kemalasan dari peserta didik itu sendiri.

Page 82: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

72

B. Saran

Setelah penulis menarik beberapa kesimpulan dari uraian-uraian dalam

skripsi ini, maka selanjutnya penulis akan mengemukakan saran-saran sebagai

bahan pertimbangan untuk menerapkan dan mengembangkan hasil pikiran yang

diluangkan dalam skripsi dan mempunyai sumbangsi moril bagi masyarakat,

bangsa dan negara, antara lain:

1. Kepada Guru dan pembina ekstrakurikuler untuk lebih memperhatikan

potensi dan kreatifitas yang dimiliki peserta didik dan memberikan

dukungan dan motivasi kepada peserta didik dengan menciptakan suasana

pembelajaran atau pelatihan yang dapat mengasah potensi dan kreatifitas

pada anak agar menjadi generasi yang berkarakter.

2. Kepala Sekolah dan pemerintah diharapkan agar meningkatkan,

melancarkan serta menyukseskan program kegiatan ekstrakurikuler dan

fasilitas. Karena itu merupakan salah satu wadah untuk peserta didik

dalam menyumbangkan potensi dan kreatifitasnya.

3. Bagi Peserta didik diharapkan memanfaatkan fasilitas yang disediakan

oleh Sekolah yang dapat menunjang proses pembelajaran dan kegiatan

ekstrakurikuler.

4. Diharapkan agar hubungan antara sekolah dan masyarakat setempat lebih

ditingkatkan lagi sebagai lingkungan peserta didik dalam pelaksanaan

pendidikan, pengajaran sekaligus pembinaan agar peserta didik menjadi

generasi yang berkarakter baik sehingga mampu membawa pengaruh

positif bagi lingkungannya.

Page 83: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

73

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an dan Terjemahan.2005. Depok : Al-Huda

Abdul Majid dan Diyan Andayani. 2011. pendidikan karakter perspektif islam.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Abdul Rachman Shaleh. 2005. Pendidikan Agama & Pembangunan Watak

Bangsa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Ahmad Sadam Husaein. 2013. Upaya Pembinaan Karakter Religius dan Disiplin

Melalui Kegiatan Keagamaan di SMP N 2 Kalasan Sleman Yogyakarta.

Skripsi: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. h. 15. Diakses 09-01-

2019 pukul 22:35 wita.

Budi Prasetyo. Peserta Didik SMA Muhammadiyah 1 Makassar. Wawancara

Daring, 28-04-2020)

Drs. Amir, MR, MM. Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Makassar .

Wawancara Daring, 28-04-2020

Endri Agus Nugraha. “Membangun dan Mengembangkan Karakter Anak dengan

Menyelaraskan Pendidikan Keluarga dan Sekolah”. dalam

http://freegratissemua-aiendri.blogspot.com

Fawzan Suma, S.Pd, S.Or, M.Pd. Guru PJOK dan Wali Kelas XI IPA SMA

Muhammadiyah 1 Makassar. Wawancara Daring, 25-04-2020

Imam Gunawan. 2017. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta:

Bumi Aksara

Imam Ibnu Katsir. Tafsir Ibnu Katsir Terj. Arif Rahman Hakim. MA.dkk. 2015.

Jilid 8 Surakarta : Insan Kamil

John M.Echolas dan Hasan Shadily. 2006. Kamus Inggris-Indonesia Jakarta:

Gramedia

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Khadafi Idrus, S.Pd. Guru PPKN SMA Muhammadiyah 1 Makassar. Wawancara

Daring, 28-04-2020

Page 84: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

74

Ki Hajar Dewantara.Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman

Peserta didik

Lores Bagus. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia

Moh Uzer Usman dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya optimalisasi Kegiatan

Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Novan Ardy Wiyani. 2013. Konsep. Praktik. dan strategi membumikan karakter

di SD. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media

Noor Yanti. Rabiatul Adawiyah. Harpani Matnuh. Jurnal: Pendidikan

Kewarganegaraan. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Rangka

Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Peserta didik Untuk Menjadi Warga

Negara yang Baik Di SMA Korpri Banjarmasin. vol. 6. No. 11 thn 2016.

h. 4. Diakses pada 12-11-2019 pukul 12:02 Wita.

Rahma, S.Pd. Guru Akidah Akhlak dan Pembina Pramuka/HW SMA

Muhammadiyah 1 Makassar. Wawancara Daring 28-04-2020

Rahmat Hidayat, S.Pd. Guru IPS dan Wali Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 1

Makassar. Wawancara Daring 28-04-2020

Ridwan Abdullah. Muhammad Kadir. 2010. Pendidikan Karakter :

Mengembangkan karakter anak yang islami. Cet, 1 : Jakarta : Bumi

Aksara

Rohinah MN. 2012. Membangun Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler.

Yogyakarta: Insan Madani

Rusmiaty. 2010. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler terhadap Prestasi Belajar

Peserta didik Man Pinrang. Skripsi: Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar. h.11. Diakses 02-11-2019 pukul 12 : 21 wita.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif.

Kualitatif. Research and Development. Bandung Alfabeta

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Sulaiman Saat. Sitti Mania. 2018. Pengantar Metodologi Penelitian. Penerbit

Sibuku

Syaikh Shafiyyurrahman Al- Mubarakfuri. 2016. Sirah Nabawiyah. terj. Kathur

Suhardi. Cet. 46; Jakarta: Pustaka Al-Kautsar

Page 85: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

75

Syaepul Manan. Jurnal: Pendidikan Agama Islam -Ta‟lim. Pembinaan Akhlak

Mulia Melalui Keteladanan dan Pembiasaan. Vol. 15 No. 1 thn 2017. h. 4.

Diakses 2-11-2019 pukul 10:23 wita.

Syafi‟in. 2017. Model Pengembangan Diri Peserta didik Melalui Kegiatan

Ekstrakurikuler Di MI Muhammadiyah 13 Sendangagung Paciran

Lamongan. Skripsi: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang. h. 30-32. Diakses 2-11-2019 pukul 10:23 wita.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2016. Cet.7. Jakarta : Sinar Grafika

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter : Konsepsi dan aplikasinya dalam

Lembaga Pendidikan. Jakarta : Kencana

Page 86: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

76

RIWAYAT HIDUP

Andi Astitah, Lahir di Bone, tanggal 10 bulan Agustus Tahun

1998 Masehi. merupakan anak ke- satu dari tiga bersaudara,

buah hati dari bapak Andi Muchtar dan ibu Hafsawati, mulai

memasuki jenjang pendidikan formal di SD INP 12/79

Polewali, kemudian melanjutkan pendidikan di MTS Negeri 4 Bone, kemudian

penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 11 Bone dan lulus pada tahun

2016. Setelah menamatkan Pendidikan di SMA Negeri 11 Bone, penulis

melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi di Universitas

Muhammadiyah Makassar dan mengambil Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama Islam pada tahun 2016.

Page 87: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

77

L A M P I R A N

Page 88: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

78

KEGIATAN WAWANCARA

PEDOMAN WAWANCARA

Kepala Sekolah Dan Guru

1. Bagaimana karakter peserta didik dalam lingkungan sekolah ?

2. Apa saja bentuk kegiatan ekstrakurikuler di SMA Muhammadiyah 1

Makassar ?

3. Apakah dalam kegiatan ekstrakurikuler terdapat nilai-nilai pembentukan

karakter pada peserta didik ?

4. Dalam pembinaan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler, apakah ada

pembinaan yang dilakukan selain Pramuka/HW? Misalnya kegiatan

upacara, kegiatan memperingati hari-hari besar/bersejarah, atau kegiatan

sholat berjamaah di mesjid.

5. Pola pembinaan apa yang diterapkan dalam kegiatan ekstrakurikuler di

sekolah ini, guna membina karakter peserta didik yang ada di SMA

Muhammadiyah 1 Makassar?

6. Nilai-nilai apa sajakah yang tercermin atau yang diaplikasikan oleh

peserta didik yang ikut serta dalam kegiatan ekstrakurikuler ?

7. Apa saja kebiasaan-kebiasaan yang diterapkan di sekolah ini guna

pembinaan karakter peserta didik ? Misalnya: menghargai yang lebih tua,

jabat tangan, disiplin, dsb.

8. Apa faktor pendukung dalam kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah

ini ?

9. Apa faktor penghambat dalam kegiatan ekstrakurikuler yang ada di

sekolah ini ?

Page 89: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

79

Pembina Ekstrakurikuler

1. Menurut bapak, bagaimana pentingnya pembinaan karakter yang

diterapkan dalam lingkungan sekolah terutama dalam kegiatan

ekstrakurikuler Pramuka/HW ?

2. Dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka/HW dilakukan / diadakan berapa

kali dalam 1 pekan/ dalam 1 bulan ?

3. Setiap hari apa dan jam berapa, serta bertempat di mana ?

4. Apa tujuan d ari kegiatan ekstrakurikuler Pramuka/HW ?

5. Materi apa saja yang diberikan dalam kegiatan ekstrakurikuler

Pramuka/HW ?

6. Pola pembinaan apa yang diterapkan dalam kegiatan ekstrakurikuler ini,

guna membina karakter peserta didik yang ada di SMA Muhammadiyah 1

Makassar ?

7. Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler

Pramuka/HW ?

8. Nilai-nilai apa yang diterapkan/diajarkan dalam kegiatan ekstrakurikuler

Pramuka/HW ?

9. Apa sikap atau karakter peserta didik yang dapat terlihat atau tercermin

dalam lingkungannya terutama di lingkungan sekolahnya ?

10. Apa faktor pendukung dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler

Pramuka/HW ?

11. Apa faktor penghambat dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler

Pramuka/HW?

Page 90: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

80

Untuk Peserta didik

1. Ekstrakurikuler apa saja yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Makassar?

2. Bagaimana tanggapan anda terkait kegiatan esktrakurikuler di SMA

Muhammadiyah 1 Makassar?

3. Bagaimana peran ekstrakurikuler di SMA Muhammadiyah 1 Makaasar?

4. Apa faktor pendukung dalam kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah

ini ?

5. Apa faktor penghambat dalam kegiatan ekstrakurikuler yang ada di

sekolah ini ?

Page 91: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

81

DOKUMENTASI WAWANCARA

Gambar 1 : Wawancara Daring deangan Bapak Drs. Amir, MR, MM, Kepala

Sekolah. (Selasa, 28-04-2020)

Gambar 2 : Wawancara Daring dengan Ibu Rahma, S.Pd. Guru Akidah Akhlak

dan Pembina Pramuka/HW. (Selasa, 28-04-2020)

Page 92: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

82

Gambar 3 : Wawanacara Daring dengan Bapak Fawzan Suma, S.Pd, S.Or, M.Pd.

Guru PJOK dan Wali Kelas XI IPA (Sabtu, 25-04-2020)

Gambar 4 : Wawancara Daring dengan Bapak Khadafi Idrus, S.Pd, Guru PPKN. (

Selasa, 28-04-2020)

Page 93: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

83

Gambar 5 : Wawanacara Daring dengan Bapak Rahmat, S.Pd. Guru IPS dan Wali

Kelas XI IPS. (Selasa, 28-04-2020)

Gambar 5 : Wawancara Daring dengan Adinda Budi Prasetyo. Peserta Didik.

(Selasa, 28-04-2020)

Page 94: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

84

Gambar 6 : Wawancara Daring dengan Adinda Magfirah Nurfatima Yusuf.

Peserta Didik ( Selasa, 28-04-2020)

Page 95: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

85

DOKUMENTASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Kegiatan esktrakurikuler Pramuka/HW

Page 96: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

86

Ket: Gambar Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka/HW (sumber:Dokumentasi

Pembina Pramuka/HW). (Selasa, 28-04-2020)

Kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band (MB)

Ket : Gambar Kegiatan Ekstrakurikuler Marching Band (sumber : Dokumentasi

Sekretaris MB, Budi Prasetyo). ( 28-04-2020)

Page 97: POLA PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN …

87

Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR)

Ket : Gambar Kegiatan Ekstrakurikuler PMR, (sumber : Dokumentasi Sekretaris

PMR, Magfirah Nurfatima Yusuf). (Selasa 28-04-2020)