POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH...

94

Transcript of POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH...

Page 1: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)
Page 2: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

USAHA ABON IKAN

Page 3: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)
Page 4: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

i

KATA PENGANTAR Cetakan syariah

Dalam rangka mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),

Bank Indonesia memberikan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan dan penyediaan

informasi. Salah satu informasi yang disediakan oleh Bank Indonesia adalah buku

pola pembiayaan. Sampai saat ini, telah tersedia 106 judul komoditi. Buku pola

pembiayaan tersebut semua mengunakan sistem konvensional (suku bunga).

Untuk mendukung perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS)

yang makin pesat pada tahun-tahun terakhir ini, Bank Indonesia mengusahakan

penyediaan buku pola pembiayaan dengan sistem syariah. Buku pola pembiayaan

syariah yang disediakan merupakan konversi dari data dan informasi buku yang

sudah diterbitkan. Oleh karena itu bagi peminat yang ingin memanfaatkannya

diharapkan dapat menyesuaikan dengan kondisi saat ini.

Dari 106 judul buku pola pembiayaan yang sudah tersedia, sampai dengan

tahun 2008 Bank Indonesia telah mengkonversikan ke sistem syariah sebanyak 21

judul buku. Pada tahun 2009, Bank Indonesia melakukan konversi 5 (lima) buku

pola pembiayaan ke sistem syariah. Satu diantara buku pola pembiayaan yang

dikonversikan ke sistem syariah adalah Usaha Pengolahan Abon Ikan dari bahan

baku ikan marlin/jangilus (Istiophorus sp). Sedangkan akad pembiayaan yang

digunakan adalah Pembiayaan Rekening Koran Syariah (PRKS) musyarakah.

Dalam penyusunan pola pembiayaan dengan sistem syariah ini, Bank

Indonesia memperoleh bantuan dari banyak pihak, khususnya PT. Bank Syariah

Mandiri, baik di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang, serta berbagai nara

sumber korespodensi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Atas sumbang

pikir dan bantuan kelancaran penyusunan buku pola pembiayaan syariah ini,

Bank Indonesia cq Biro Pengembangan BPR dan UMKM (BPBU) menyampaikan

terimakasih.

Page 5: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

ii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECILii

Sedangkan bagi pembaca yang ingin memberikan kritik, saran dan masukan

bagi penyempurnaan buku ini atau ingin mengajukan pertanyaan terkait dengan

buku ini dapat menghubungi: BPBU - Tim Penelitian dan Pengembangan Perkreditan

dan UMKM (TP3KU), Bank Indonesia dengan alamat:

Gedung Tipikal (TP), Lt. VJl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10110Telp: (021) 381-7412, Fax: (021) 351 – 8951

Email: [email protected]

Akhir kata, semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat

memberikan kontribusi yang berarti bagi pengembangan UMKM dan Lembaga

Keuangan Syariah.

Jakarta, Desember 2009

Direktorat Kredit, BPR dan UMKM

Page 6: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

iii

RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAHUSAHA ABON IKAN

No UNSUR PEMBINAAN URAIAN

1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

2 Skala usaha optimum Usaha skala kecil dengan produksi abon ikan sebanyak 1.200 kg/bulan.

3 Lokasi Usaha Desa Cikahuripan, Kec. Cisolok, Pelabuhan Ratu, Kab. Sukabumi, Jawa Barat

4 Dana yang diperlukan - Investasi = Rp26.100.00,-- Modal Kerja = Rp117.233.813,-

5 Sumber Dana Lembaga Keuangan Syariah dan modal sendiri

6 Plafon Pembiayaan dan kontribusi nasabah

a. Plafon pembiayaan dari LKS:- Pembiayaan modal kerja untuk pembelian

bahan baku selama 1 tahun =Rp90.000.000,-Total pembiayaan LKS = Rp90.000.000,-

b. Kontribusi nasabah- Biaya investasi =Rp26.100.000,-- Biaya modal kerja = Rp27.233.813,- Total kontribusi nasabah sebesar Rp55.333.813,-

7 Akad Pembiayaan Kebutuhan pembiayaan usaha abon ikan adalah dipenuhi dengan akad Pembiayaan Rekening Koran Syariah (PRKS) musyarakah, hal ini karena biaya modal kerja yang dibutuhkan relatif berfl uktuasi, yang dipengaruhi oleh musim ikan dan tingkat permintaan konsumen akan produk abon

8 Jangka Waktu Pembiayaan Pembiayaan modal kerja selama 1 (satu) tahun,dapat diperpanjang jika sudah jatuh tempo sepanjang kinerja pembiayaannya bagus (sesuai dengan kriteria bank bersangkutan)

9 Perhitungan nisbah a. Berdasarkan pengakuan pendapatan (revenue sharing) disepakati oleh kedua belah pihak dan rata-rata pemakaian rekening koran,yang selanjutnya dituangkan dalam berita acara bagi hasil.

b. Pengakuan pendapatan dan rata-rata pemakaian rekening koran ini dilakukan setiap bulan,sebagai dasar perhitungan perolehan nisbah kedua belah pihak.

Page 7: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

iv

10 Nisbah Bank 1,25%

11 Nisbah Nasabah 98,75%

12 Periode Pembayaran Pembiayaan a. Pelunasan pokok pembiayaan dilakukan pada akhir periode pembiayaan

b. Angsuran nisbah dibayarkan setiap bulan

13 Pola Usahaa. Periode Proyekb. Skala Usahac. Tingkat Teknologid. Produk yang dihasilkane. Pemasaran Produk

5 tahun1.200 kg produk per bulanSemi-mekanisAbon ikanDijual langsung, pesanan, melalui pengecer dan pedagang besar/perantara

14 Kelayakan Usaha a. Usaha pembuatan abon ikan mampu menghasilkan keuntungan setelah membayar kewajiban pembiayaan kepada LKS.

b. Total nisbah yang diperoleh dari pembiayaan modal kerja dengan akad PRKS musyarakah diproyeksikan adalah Rp.12.600.000,- dalam satu tahun pembiayaan

c. Dengan demikian usaha pembuatan abon ikan layak untuk diusahakan dan memperoleh pembiayaan dari LKS.

Page 8: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

v

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

RINGKASAN EKSEKUTIF USAHA ABON IKAN ........................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

DAFTAR FOTO ............................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

BAB II PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN ................................ 5

2.1. Profi l Usaha Abon Ikan ........................................................... 5

2.2. Pola Pembiayaan Bank ............................................................ 6

BAB III ASPEK PASAR DAN PEMASARAN .............................................. 9

3.1. Aspek Pasar ............................................................................ 9

3.1.1. Permintaan ................................................................... 9

3.1.2. Penawaran ................................................................... 10

3.1.3. Analisis Persaingan dan Peluang Pasar .......................... 11

3.2. Aspek Pemasaran ................................................................... 11

3.2.1. Harga ........................................................................... 11

3.2.2. Rantai Pemasaran ......................................................... 12

3.2.3. Kendala Pemasaran ...................................................... 13

Page 9: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

vi

BAB IV ASPEK PRODUKSI ........................................................................ 15

4.1 Lokasi Usaha ........................................................................... 15

4.2 Fasilitas Produksi dan Peralatan ............................................... 15

4.2.1 Fasilitas Produksi ............................................................ 15

4.2.2 Peralatan Produksi ......................................................... 16

4.3. Bahan Baku Produksi .............................................................. 19

4.4. Tenaga Kerja .......................................................................... 22

4.5. Teknologi ............................................................................... 22

4.6. Proses Produksi ....................................................................... 23

4.7. Jenis dan Mutu Produksi ......................................................... 30

4.8. Produksi Optimum .................................................................. 30

4.9. Kendala Produksi .................................................................... 30

BAB V ASPEK KEUANGAN .................................................................... 31

5.1. Fleksibilitas Produk Pembiayaan Syariah .................................. 31

5.2. Pemilihan Pola Usaha dan Pembiayaan .................................... 32

5.2.1. Karakteristik usaha abon ikan ....................................... 32

5.2.2. Pola usaha dan pembiayaan .......................................... 33

5.2.3. Produk Pembiayaan Rekening Koran Syariah (PRKS)

Musyarakah .................................................................. 34

5.3. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan ..................... 36

5.4. Komponen Biaya Investasi dan Biaya Operasional .................... 37

5.4.1.Biaya Investasi ................................................................ 37

5.4.2.Biaya Operasional .......................................................... 38

5.5. Kebutuhan Dana untuk Investasi dan Modal Kerja .................. 39

5.6. Proyeksi Produksi dan Pendapatan Kotor ................................ 41

5.7. Proyeksi Rugi Laba dan Break Even Point (BEP) ........................ 41

5.8. Proyeksi Arus Kas ................................................................... 43

5.9. Proyeksi Perolehan Nisbah ...................................................... 44

Page 10: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

vii

BAB VI ASPEK SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN .......................... 45

6.1 Aspek Sosial Ekonomi ............................................................. 45

6.2 Aspek Dampak Lingkungan .................................................... 45

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 47

7.1 Kesimpulan ............................................................................. 47

7.2 Saran ...................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 51

DAFTAR WEBSITE ....................................................................................... 53

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... 57

Page 11: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar HalGambar 3.1. Rantai Pemasaran Abon Ikan ..................................................... 12

Gambar 4.1. Diagram Alir Proses Produksi Abon ikan ..................................... 29

DAFTAR FOTO

Foto Hal3.1. Abon ikan dalam kemasan 250 dan 100 gram yang siap dijual ............ 13

4.1. Lemari Penyimpanan (Etalase) sebagai tempat menyimpan produk

yang sudah dikemas dan siap dijual ..................................................... 18

4.2. Proses Penyiangan daging ikan marlin ................................................. 23

4.3. Perebusan Daging Ikan ......................................................................... 24

4.4. Proses Penirisan dan Pengepresan I ....................................................... 25

4.5. Proses pencabikan I .............................................................................. 25

4.6. Proses penyiangan dan pemarutan lengkuas, serta penam-bahan

bumbu-bumbu ke serat-serat daging ikan............................................. 26

4. 7. Proses penggorengan ........................................................................... 27

4. 8. Proses pengepresan II ........................................................................... 27

4. 9. Proses Pencabikan II .............................................................................. 28

4.10. Abon ikan curah di gudang penyimpanan dan dalam kemasan siap

dijual (ukuran 250 g dan 100 g) ........................................................... 28

Page 12: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan .................................. 1

Tabel 4.1. Komposisi Bahan-bahan Pembantu Per10 kg Bahan Baku

Daging Ikan ................................................................................. 21

Tabel 4.2. Komposisi Bahan-bahan Pembantu Per10 kg Bahan baku

Daging Ikan ................................................................................. 21

Tabel 4.3. Komposisi Kandungan Gizi dalam 100 gram Abon Ikan ............... 30

Tabel 5.1. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan .......................... 36

Tabel 5.2. Biaya Investasi Usaha Abon Ikan .................................................. 37

Tabel 5.3. Biaya Operasional Usaha Abon Ikan per Tahun ............................ 38

Tabel 5.4. Kebutuhan Dana untuk Investasi dan Modal Kerja ....................... 39

Tabel 5.5. Angsuran Pokok dan Bunga Kredit .............................................. 40

Tabel 5.6. Produksi dan Pendapatan Kotor per Tahun .................................. 41

Tabel 5.7. Proyeksi Laba Rugi Usaha Abon ikan ............................................ 42

Tabel 5.8. Kelayakan Usaha Abon Ikan ........................................................ 43

Page 13: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 14: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

1

BAB I PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia.

Sebagian besar wilayah Indonesia berupa perairan dengan luas wilayah laut

mencapai 5,8 juta km2 dan garis pantai sepanjang 81.000 km. Potensi perairan

tersebut dapat menghasilkan ± 6,7 juta ton ikan per tahun. Produk Domestik

Bruto (PDB) selama periode 2000-2003, sub sektor perikanan meningkat sebesar

26,04%, jauh lebih tinggi dibandingkan peningkatan PDB total yang sebesar

12,14% (DKP, 2004). Pada 2007, PDB sub sektor perikanan mencapai Rp. 96,8

triliun. Nilai ini memberikan kontribusi ke PDB kelompok pertanian sekitar 17,7%

atau kontribusi terhadap PDB nasional sekitar 2,45% (DKP, 2007). Oleh sebab

itu, perikanan merupakan sub sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan

dalam pembangunan di Indonesia.

Ikan sebagai komoditi utama di sub sektor perikanan merupakan salah satu

bahan pangan yang kaya protein. Manusia sangat memerlukan protein ikan karena

selain mudah dicerna, pola asam amino protein ikan pun hampir sama dengan

pola asam amino yang terdapat dalam tubuh manusia (Afrianto dan Liviawaty,

1989). Di samping itu, kadar lemak ikan yang rendah sangat bermanfaat bagi

kesehatan tubuh manusia.

Komponen Kadar (%)

Kandungan airProteinLemakMineral dan Vitamin

76,0017,004,50

2,52-4,50

Tabel 1. 1. Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan

Sumber: www.ristek.go.id

Page 15: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

PENDAHULUAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

2

Namun demikian, ikan merupakan komoditi yang cepat mengalami

pembusukan (perishable food). Pembusukan disebabkan oleh enzim, baik dari

ikan itu sendiri maupun mikroba dan proses ketengikan (rancidity). Kadar air

ikan segar yang tinggi mempercepat proses perkembangbiakan mikroorganisme

pembusuk yang terdapat di dalamnya. Daya tahan ikan segar yang tidak lama,

menjadi kendala dalam usaha perluasan pemasaran hasil perikanan. Bahkan sering

menimbulkan kerugian besar pada saat produksi ikan melimpah. Oleh karena itu,

sejak lama masyarakat berusaha melakukan berbagai macam proses pengolahan

pasca panen ikan guna meminimalkan kendala tersebut.

Pada dasarnya proses pengolahan pasca panen ikan bertujuan untuk

mengurangi kadar air dalam daging ikan. Penurunan kadar air ini bisa menghambat

perkembangbiakan mikroorganisme dalam daging ikan sehingga produk olahan

ikan akan memiliki daya tahan lebih lama dibandingkan daging ikan segarnya.

Terdapat bermacam-macam cara pengolahan pascapanen ikan, mulai dari cara

tradisional sampai modern.

Salah satu diantara produk olahan ikan adalah abon ikan. Abon merupakan

produk olahan yang sudah cukup dikenal luas oleh masyarakat. Dewan Standarisasi

Nasional (1995) mendefi nisikan abon sebagai suatu jenis makanan kering

berbentuk khas yang terbuat dari daging yang direbus, disayat-sayat, dibumbui,

digoreng dan dipres. Pembuatan abon menjadi alternatif pengolahan ikan dalam

rangka penganekaragaman produk perikanan dan mengantisipasi melimpahnya

tangkapan ikan di masa panen.

Abon ikan merupakan jenis makanan olahan ikan yang diberi bumbu,

diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang dihasilkan

mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya awet yang

relatif lama.1 Sementara menurut Karyono dan Wachid (1982), abon ikan adalah

produk olahan hasil perikanan yang dibuat dari daging ikan, melalui kombinasi

dari proses penggilingan, penggorengan, pengeringan dengan cara menggoreng,

serta penambahan bahan pembantu dan bahan penyedap terhadap daging ikan.

1http://www.ristek.go.id

Page 16: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

3

Seperti halnya produk abon yang terbuat dari daging ternak, abon ikan cocok pula

dikonsumsi sebagai pelengkap makan roti ataupun sebagai lauk-pauk.

Proses pembuatan abon ikan relatif mudah sehingga bisa langsung dikerjakan

oleh anggota keluarga sendiri. Peralatan yang dibutuhkan pun relatif sederhana

sehingga untuk memulai usaha ini relatif tidak memerlukan biaya investasi yang

besar. Oleh sebab itu, usaha pengolahan abon ikan ini bisa dilakukan dalam skala

usaha kecil. Hal ini membuat usaha ini sangat berpotensi untuk dikembangkan

di banyak wilayah di Indonesia yang memiliki sumberdaya perikanan laut yang

melimpah.

Upaya untuk mengembangkan usaha pengolahan abon ikan ini sejalan

dengan upaya menumbuhkembangkan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah). Namun demikian, dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa perbankan

masih kekurangan informasi mengenai kelayakan usaha dan pola pembiayaan yang

cocok bagi usaha ini, maka menjadi kebutuhan mendesak untuk menyediakan

informasi dalam bentuk pola pembiayaan (lending model) usaha kecil untuk usaha

pengolahan abon ikan.

Page 17: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 18: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

5

BAB IIPROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

2.1. Profil Usaha Abon Ikan

Sejumlah wilayah di Indonesia yang telah mengembangkan agroindustri

abon ikan adalah Jawa Barat (Sukabumi, Indramayu dan Ciamis), DKI Jakarta, Jawa

Tengah (Semarang dan Cilacap), Bali (Jembrana), Kalimantan Tengah (Buntok dan

Barito Selatan), dan Jambi (Tanjung Jabung Timur).2 Pada umunya, pola pengolahan

abon ikan tersebut didominasi oleh pengolahan tradisional dan bersifat industri

rumah tangga (sekitar 68 %).3

Salah satu sentra usaha pengolahan abon ikan yang telah berkembang

sejak awal dekade 1990an adalah sentra usaha pengolahan abon ikan yang

ada di Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok

Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pada saat kunjungan lapangan

dilakukan (tahun 2007), di wilayah tersebut terdapat dua produsen abon ikan

berskala kecil dengan penggunaan teknologi semi-mekanis. Secara garis besar,

peralatan yang digunakan relatif masih sederhana. Pemakaian peralatan semi-

mekanis hanya untuk proses penggilingan, pemarutan dan pengepresan yaitu

berupa : mesin giling, mesin parutan, dan mesin pengepres. Pada umumnya, unit-

unit usaha abon ikan di sentra-sentra agroindustri sejenis memang berskala kecil

dengan karakteristik yang hampir sama.

Produsen abon ikan di Cisolok Kabupaten Sukabumi di atas, berbentuk

Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan beranggotakan ibu-ibu rumah tangga yang

bertempat tinggal di sekitar lokasi unit usaha. Pendirian unit usaha abon ikan di

wilayah ini diawali dengan pelaksanaan pelatihan pembuatan abon ikan pada

2 http://www.brkp.dkp.go.id (29 November 2006)3 http://www.brkp.dkp.go.id (5 September 2005)

Page 19: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

6

tahun 1988 melalui Dinas Perindustrian Kabupaten Sukabumi. Perkembangan

selanjutnya, kedua KUB tersebut dibina juga oleh sejumlah instansi di Kabupaten

Sukabumi, seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi dan UKM, serta

Dinas Kesehatan.

2.2. Pola Pembiayaan Bank

Informasi dari pengusaha di lokasi penelitian menyebutkan bahwa unit usaha

abon ikan di Cisolok, Sukabumi sudah mendapatkan pinjaman dari perbankan

konvensional. Pinjaman dari bank konvensional dapat berupa pinjaman investasi

maupun pinjaman modal kerja. Tetapi, sampai saat ini kedua produsen tersebut

hanya memperoleh pinjaman Modal Kerja (KMK) dengan menggunakan pola

rekening koran. Pinjaman dengan memanfaatkan fasilitas rekening koran memberi

keleluasaan kepada pengusaha dalam pengaturan cashflow usahanya.

Untuk mendapatkan pinjaman, nasabah harus memenuhi persyaratan yang

telah ditentukan oleh bank. Diantara prasyarat tersebut adalah: calon nasabah

berusia dewasa (dibuktikan dengan melampirkan KTP), memiliki izin usaha, memiliki

karakter yang baik, dan adanya agunan. Izin usaha yang disyaratkan harus dimiliki

oleh calon nasabah antara lain: Tanda Daftar Industri (TDI), Nomor Pokok Wajib

Pajak (NPWP), Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Izin Usaha Pengolahan (IUP),

Tanda Daftar Perusahaan (TDP), izin SB/MD dari Dinas Kesehatan, dan Izin Bebas

Gangguan Lingkungan (HO). Sementara itu, agunan pokok yang disyaratkan

adalah usahanya, sedangkan agunan tambahan bisa berupa tanah, bangunan,

dan barang bergerak dengan bukti kepemilikan yang sah.

Pada awal pengajuan pinjaman, nasabah juga harus menanggung biaya

administrasi, yaitu: biaya pengikatan jaminan, biaya notaris, provisi dan asuransi

risiko. Biaya di atas ditanggung oleh calon debitur dan harus dibayar tunai sebelum

pinjaman yang diajukan ditandatangani.

Page 20: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

7

Sumber pembiayaan usaha abon ikan selain dari bank konvesional di atas

juga dapat berasal dari Lembaga Keuangan Syariah (LKS). Sehubungan dengan

hal tersebut, pada buku ini akan disampaikan contoh pembiayaan syariah untuk

usaha abon ikan. Salah satu contoh alternatif produk akad pembiayaan syariah

yang digunakan untuk pembiayaan usaha abon ikan adalah Pembiayaan Rekening

Koran Syariah (PRKS) musyarakah dengan menggunakan basis perhitungan nisbah

berdasarkan pengakuan pendapatan (revenue sharing) dan rata-rata pemakaian

rekening koran per bulan.

Secara umum, kriteria yang menjadi pertimbangan bank mengacu pada 5C,

yaitu character (watak), capacity (kemampuan), capital (permodalan), collateral (jaminan) dan condition (kondisi ekonomi). Disamping itu, prospek pemasaran

dalam usaha juga tetap menjadi perhatian penting karena aspek pemasaran diakui

merupakan faktor penting yang mempengaruhi kelayakan usaha tersebut.

Page 21: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 22: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

99

BAB IIIASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Pada bagian ini akan dibahas mengenai aspek pasar dan pemasaran dari

usaha pengolahan abon ikan. Aspek pasar akan menyangkut analisis permintaan,

penawaran, serta tingkat persaingan dan peluang pasar. Sementara itu, pada

aspek pemasaran akan dibahas tentang harga, rantai pemasaran, peluang pasar,

dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pemasaran abon ikan.

3.1. Aspek Pasar

3.1.1. Permintaan

Sampai saat ini, belum ada data kuantitatif tentang jumlah konsumsi

masyarakat terhadap abon ikan. Meskipun demikian, dapat diprediksi

bahwa jumlah konsumsi abon relatif tinggi karena makanan olahan ini

banyak digemari oleh masyarakat luas. Ritme kehidupan modern masa kini

yang menuntut segala sesuatu yang serba cepat dan waktu yang semakin

terbatas, semakin memperkuat alasan prospektifnya permintaan pasar bagi

produk-produk makanan olahan siap saji, termasuk abon ikan.

Proyeksi jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 231,37 juta

jiwa pada tahun 2009 dan memiliki tren yang akan terus meningkat (BPS,

2009) merupakan suatu potensi pasar yang sangat menjanjikan bagi produk

abon ikan. Hal ini cukup beralasan mengingat akhir-akhir ini terus terjadi

peningkatan rata-rata konsumsi masyarakat terhadap produk olahan ikan

dan udang. Data menyebutkan bahwa pada tahun 2004 rata-rata konsumsi

masyarakat terhadap produk olahan ikan dan udang mencapai 14,75 kalori,

meningkat menjadi 15,31 kalori pada tahun 2005 (BPS, 2005).

Page 23: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

10

Indikasi peningkatan permintaan tersebut sejalan dengan informasi

dari produsen abon ikan di Cisolok Sukabumi yang menyatakan bahwa

potensi permintaan produk abon ikan sebenarnya relatif masih tinggi.

Faktor keterbatasan modal kerja membuat produsen tersebut hanya bisa

memenuhi permintaan abon ikan untuk wilayah Sukabumi, Bogor, Jakarta

dan Tangerang. Dengan kata lain, masih banyak permintaan abon ikan di

berbagai wilayah di luar wilayah-wilayah tersebut yang belum terpenuhi. Di

samping itu, bila kendala keterbatasan modal kerja bisa diatasi, sebenarnya

peluang ekspor abon ikan pun masih terbuka lebar.

3.1.2. Penawaran

Usaha abon ikan telah diusahakan di sejumlah daerah yang banyak

menghasilkan ikan, terutama daerah-daerah pantai seperti di Jawa Barat,

DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Tengah, dan Jambi. Namun

demikian, data mengenai jumlah produksi abon ikan baik di tingkat nasional

maupun daerah belum bisa diperoleh. Sampai saat ini belum ada survei

yang mengidentifi kasi jumlah usaha abon ikan baik di tingkat lokal maupun

nasional.

Oleh sebab itu, jumlah penawaran abon ikan hanya bisa didekati

melalui jumlah rata-rata produksi abon secara umum. Data BPS tahun

2005 menunjukkan bahwa jumlah rata-rata produksi abon yang dihasilkan

industri menengah dan besar, masing-masing adalah 112.060 kg/tahun

dan 2.144,33 kg/tahun. Jumlah rata-rata produksi tersebut tentu masih

jauh di bawah potensi pasar abon yang diprediksi akan terus mengalami

peningkatan, sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan perubahan

pola konsumsi masyarakat terhadap produk olahan.

Page 24: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

11

3.1.3. Analisis Persaingan dan Peluang Pasar

Di tengah banyaknya variasi produk olahan ikan, abon ikan merupakan

salah satu produk yang prospektif untuk dikembangkan. Sejauh ini

persaingan antar pengusaha abon ikan belum dirasakan menjadi kendala. Hal

ini karena keterbatasan produksi abon ikan di Indonesia sehingga peluang

pasar abon ikan bisa dikatakan masih sangat besar. Di samping itu, juga

dapat menjadi produk substitusi abon daging serta dapat menjadi komoditi

ekspor. Oleh karena itu, kondisi ini merupakan suatu peluang bagus, baik

bagi para pengusaha untuk lebih mengembangkan usahanya, maupun bagi

para calon investor untuk menanamkan modalnya dalam sektor agroindustri

pengolahan abon ikan di berbagai wilayah perairan Indonesia.

3.2. Aspek Pemasaran

3.2.1. Harga

Harga abon ikan di Kabupaten Sukabumi ditentukan oleh para

produsen. Dalam menentukan harga abon ikan tersebut, produsen sangat

mempertimbangkan faktor besarnya biaya produksi, terutama biaya

pengadaan bahan baku yaitu ikan Marlin yang mencapai 69% dari total

biaya produksi langsung. Pada saat dilakukan survei (Bulan Agustus 2007),

harga abon ikan di tingkat produsen di Cisolok Sukabumi adalah Rp 70.000,-

per kg. Harga produsen ini berlaku untuk semua jalur distribusi pemasaran

produk. Sementara itu, harga di tingkat konsumen relatif bervariasi, mulai

Rp 70.000,- sampai dengan Rp 90.000,- per kg. Biasanya semakin jauh

lokasi konsumen dari lokasi perusahaan, maka harga abon ikan di tingkat

konsumen akan semakin mahal.

Page 25: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

12

3.2.2. Rantai Pemasaran

Rantai pemasaran menggambarkan bagaimana suatu produk

didistribusikan sehingga bisa sampai kepada konsumennya. Ada paling tidak

tiga jalur distribusi produk abon ikan dari produsen ke konsumen, yaitu :

1. Dibeli langsung konsumen ke lokasi produsen (±10%)

Konsumen yang biasanya membeli langsung di pabrik antara lain :

masyarakat sekitar, konsumen langganan, rombongan tamu sejumlah

instansi, dan para wisatawan yang berwisata di pantai sekitar unit

usaha.

2. Dijual oleh produsen kepada toko pengecer lokal (±10%)

Sejumlah tempat yang bisa menjadi tempat penjualan abon ikan adalah

toko pengecer, pasar swalayan, hotel, restoran, terminal, dan tempat-

tempat wisata di kota/kabupaten setempat. Pada jalur distribusi ini,

produk abon ikan diantar pihak produsen ke sejumlah tempat tersebut

dengan biaya transportasi ditanggung oleh produsen.

3. Dijual oleh produsen ke pedagang besar/perantara di luar kota (±80%)

Penjualan diawali dengan tahap pemesanan (partai besar) oleh pedagang

besar/perantara langganan. Kemudian pihak produsen akan mengantar

langsung produk abon ikan ke lokasi pedagang dengan biaya transportasi

ditanggung sepenuhnya oleh pihak pedagang besar yang bersangkutan.

Gambar 3.1. Rantai Pemasaran Abon ikan

Produsen

Pedagang Besar Toko Pengecer Konsumen

Page 26: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

13

Sedang untuk cara pembayaran, secara umum ada dua sistem

pembayaran. Bagi konsumen yang langsung datang ke lokasi unit usaha,

sistem pembayaran dilakukan secara tunai. Sedangkan sistem pembayaran

oleh pengecer lokal dan pedagang besar/perantara dari luar kota dilakukan

dengan sistem sebagai berikut : 50% dibayar pada saat produk dikirim dan

sisanya (50%) dibayar pada saat produk sudah terjual. Biasanya, jangka

waktu pembayaran paling lama dengan sistem ini adalah 1,5 bulan sejak

produk dikirim.

3.2.3. Kendala Pemasaran

Konsumen abon ikan sering mengeluhkan tentang ketidaktersediaan

produk di pasaran. Sejumlah konsumen juga menginginkan abon ikan

dengan rasa manis-pedas, tekstur halus dengan aroma tidak terlalu khas

ikan, tekstur halus, kemasan dalam toples, dan lain-lain (Wijaya, 2007).

Lebih lanjut Wjaya (2007) menyatakan bahwa terkait dengan keinginan

konsumen tersebut, kedua produsen Cisolok Sukabumi hanya memproduksi

Foto 3. 1. Abon ikan dalam kemasan 250 dan 100 gram yang siap dijual

Page 27: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

14

satu jenis rasa, yaitu rasa manis dengan kemasan plastik berukuran 100

gram dan 250 gram. Sedangkan dari sisi tekstur abon, terkadang abon ikan

yang dihasilkan tersebut bertekstur halus dan terkadang kasar (produk tidak

standar). Hal ini tentu berbeda dengan umumnya produk abon dari daging,

seperti abon sapi, yang telah mempunyai berbagai variasi rasa, warna dan

kemasan sesuai dengan preferensi konsumen. Kondisi ini menjadi salah

satu kendala terhambatnya pemasaran produk abon ikan. Dukungan akses

teknologi dan akses modal diharapkan dapat menjadi pemacu untuk makin

berkembangnya industri olahan abon ikan.

Page 28: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

1515

BAB IVASPEK PRODUKSI

Aspek produksi ini akan menjelaskan mengenai lokasi usaha, fasilitas

produksi dan peralatan, bahan baku, tenaga kerja, teknologi, proses produksi,

jenis dan mutu produksi, produksi optimum, serta kendala produksi.

4.1 Lokasi Usaha

Tahap penting dalam memulai suatu usaha adalah pemilihan lokasi tempat

usaha akan didirikan. Pertimbangan penetapan lokasi usaha didasarkan pada

faktor kedekatan letak dari sumber bahan baku, akses pasar terhadap produk

yang dihasilkan, ketersediaan tenaga kerja, air bersih, sarana transportasi dan

telekomunikasi.

Lokasi usaha pengolahan produk ikan sebaiknya terdapat di daerah-daerah

yang dekat kawasan-kawasan kerja pelabuhan perikanan, terutama Tempat

Pelelangan Ikan (TPI). Kondisi tersebut akan mempermudah proses penyediaan

bahan baku ikan, mengingat sifat ikan yang mudah rusak, serta bisa mengurangi

biaya transportasi dalam penyediaan bahan baku.

4.2 Fasilitas Produksi dan Peralatan

4.2.1 Fasilitas Produksi

Proses produksi abon ikan tidak memerlukan tempat usaha tersendiri

yang spesifi k. Oleh karena itu, proses produksi bisa dilakukan dalam skala

rumah tangga, selama memiliki sejumlah peralatan produksi yang diperlukan.

Sebagai contoh unit usaha yang dijadikan sampel selama survei lapangan

Page 29: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK PRODUKSI

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

16

hanya memiliki luas bangunan seluruhnya 75 m². Bangunan seluas itu,

mempunyai fasilitas produksi antara lain ruang produksi, ruang pencucian,

serta ruang mesin dan peralatan produksi.

4.2.2 Peralatan Produksi

Abon ikan dapat diproduksi dengan alat yang sederhana maupun

dengan peralatan semi mekanik. Alat-alat sederhana yang bisa digunakan

untuk pembuatan abon ikan adalah :

1. Badeng

Alat ini digunakan sebagai wadah dalam proses perebusan daging

ikan.

2. Wajan dan sodet

Alat ini digunakan pada proses penggorengan abon ikan dan bawang

merah.

3. Tungku

Alat ini digunakan sebagai tempat pembakaran kayu bakar selama

proses perebusan daging ikan serta penggorengan abon ikan dan

bawang merah.

4. Pisau

Alat ini digunakan untuk menyiangi dan memotong ikan, serta mengupas

dan mengiris bawang.

5. Tampah

Alat ini digunakan sebagai tempat mencampur bumbu dengan daging

ikan yang telah dicabik-cabik.

6. Garpu besar

Alat ini digunakan untuk mencabik dan menghaluskan abon yang telah

digoreng dan direbus.

7. Baskom plastik besar

Page 30: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

17

Alat ini digunakan sebagai wadah selama pencucian ikan.

8. Baskom plastik kecil

Alat ini digunakan sebagai tempat bumbu-bumbu yang akan

dicampurkan.

9. Ember plastik

Alat ini digunakan sebagai wadah untuk membawa air untuk merebus

daging ikan.

10. Saringan kelapa

Alat ini digunakan untuk menyaring santan kelapa.

11. Blong (kantong plastik besar).

Alat ini digunakan sebagai wadah tempat menyimpan sementara abon

ikan sebelum dikemas dan dipasarkan.

12. Plastik kemasan (ukuran 100 g dan 250 g)

Digunakan untuk mengemas produk abon ikan siap jual.

13. Timbangan duduk ukuran 2 kg

Alat ini digunakan untuk menimbang bahan-bahan pembantu dan

abon ikan yang akan dikemas.

14. Timbangan gantung ukuran 25 kg

Alat ini digunakan untuk menimbang ikan yang akan dijadikan bahan

baku.

15. Ayakan (Tray) Alat ini digunakan untuk meniriskan daging ikan yang telah direbus.

16. Lemari penyimpanan (Etalase). Alat ini digunakan sebagai tempat menyimpan abon ikan yang telah

dikemas.

Page 31: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK PRODUKSI

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

18

Sementara itu, sejumlah peralatan semi-mekanik yang biasa digunakan

dalam proses pembuatan abon ikan, antara lain adalah:

1. Mesin pengepres

Mesin ini digunakan untuk membuang air dalam daging ikan yang telah

direbus (pengepresan I), serta membuang minyak goreng dari bakal abon ikan

yang telah digoreng (pengepresan II).

2. Mesin parutan

Mesin ini digunakan untuk memarut kelapa dan lengkuas.

3. Sealer (alat pengemas).

Alat ini digunakan dalam proses pengemasan produk abon ikan.

Foto 4. 1. Lemari penyimpanan (Etalase) sebagai tempat menyimpan produk yang sudah dikemas dan siap dijual

Page 32: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

19

4.3. Bahan Baku Produksi

Bahan baku yang cocok digunakan dalam pembuatan abon ikan adalah ikan

berdaging tebal juga harus memiliki serat kasar dan tidak mengandung banyak

duri. Sejumlah spesies ikan yang memenuhi kriteria tersebut adalah: Marlin/

Jangilus (Istiophorus sp), Tuna, Cakalang, Ekor Kuning, Tongkol, Tengiri, dan

Cucut. Spesies-spesies ikan ini umumnya dapat ditangkap sepanjang tahun oleh

nelayan dengan alat tangkap pancing di perairan laut dalam. Beberapa spesies

ikan air tawar pun bisa digunakan, misalnya: Nila dan Gabus. Sedangkan ciri-ciri

fi sik yang harus dimiliki daging ikan yang bisa dijadikan bahan baku pembuatan

abon ikan adalah dalam kondisi segar, warna dagingnya cerah, dagingnya terasa

kenyal, dan tidak berbau busuk.

Pada unit usaha di lokasi penelitian Cisolok Sukabumi, bahan baku yang

digunakan dalam proses produksi abon ikan adalah Ikan Marlin/Jangilus (Istiophorus sp). Alasan pemilihan Ikan Marlin sebagai bahan baku dalam produksi abon ikan

adalah karena daging jenis ikan ini memiliki serat yang lebih panjang dan warna

yang lebih cerah, bila dibanding dengan daging ikan lainnya. Sebaliknya, ikan

Marlin yang digunakan sebagai bahan baku abon ikan memiliki berat di atas 100

kg. Ikan dengan ukuran tersebut akan meminimalkan bagian ikan yang ’terbuang’

pada saat proses penyiangan daging ikan. Pada saat survei, harga beli ikan Marlin

adalah Rp 18.000 per kg.

Pengadaan bahan baku usaha pengolahan abon ikan di Cisolok Sukabumi

diperoleh dari TPI terdekat, yaitu TPI Pajagan dan TPI Pelabuhan Ratu. Namun,

bila bahan baku tidak tersedia di kedua TPI tersebut, maka bahan baku masih

bisa diperoleh dari TPI Binuangeun (Banten), TPI Muara Angke dan Muara

Baru (Jakarta). Proses pembelian bahan baku biasanya dilakukan dengan cara

melakukan pemesanan terlebih dahulu dari sejumlah TPI, kemudian pemasok akan

mengantarkan langsung bahan baku tersebut ke lokasi produksi dengan biaya

pengiriman sepenuhnya ditanggung oleh pemasok. Sistem pembayaran bahan

baku biasanya dengan sistem 50 persen dibayar pada saat pasokan tiba dan 50

persen lagi setelah produk abon ikan terjual.

Page 33: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK PRODUKSI

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

20

Sistem pembayaran bahan baku seperti ini bisa dilakukan karena sudah

lamanya kerjasama yang dilakukan pihak produsen dengan para pemasoknya.

Seperti dalam proses pembuatan produk olahan makanan lainnya, dalam

pembuatan abon ikan pun digunakan bahan-bahan pembantu (bumbu-bumbu).

Fungsi bahan-bahan pembantu tersebut adalah sebagai penyedap rasa dan zat

pengawet alami bagi produk abon ikan yang dihasilkan.

Sejumlah bahan pembantu yang biasa digunakan dalam pembuatan abon

adalah rempah-rempah, gula, garam dan penyedap rasa. Jenis rempah-rempah

yang digunakan adalah bawang putih, ketumbar, lengkuas, sereh dan daun

salam. Gula yang digunakan adalah gula pasir. Gula pasir dapat memberikan

rasa lembut sehingga dapat mengurangi terjadinya pengerasan. Sementara garam

yang digunakan sebagai bumbu adalah garam dapur. Di samping sebagai bumbu,

garam dapur pun berfungsi sebagai bahan pengawet karena kemampuannya untuk

menarik air keluar dari jaringan. Bawang putih mempunyai aktivitas anti mikroba.

Senyawa allicin dalam bawang putih berperan memberikan aroma khas, serta

memiliki kemampuan merusak protein kuman penyakit sehingga kuman tersebut

mati. Sementara itu, penyedap rasa berfungsi untuk menambah kenikmatan rasa

abon ikan yang dihasilkan.

Sejumlah literatur atau penelitian sebelumnya telah mendokumentasikan

komposisi bahan-bahan dalam pembuatan abon ikan. Salah satu publikasi tersebut

disajikan pada Tabel 4.1 di bawah.

Page 34: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

21

Tabel 4. 1. Komposisi Bahan-bahan Pembantu Per 10 kg Bahan Baku Daging Ikan

Jenis Bahan Pembantu (Bumbu) Jumlah Satuan

Bawang Merah 150 gram

Bawang Putih 100 gram

Ketumbar 10.0 gram

Irisan Lengkuas 3 iris

Daun Salam 10 lembar

Serei 3.0 tangkai

Gula Pasir 700 gram

Asam Jawa 6 mata

Kelapa 10 butir

Jenis Bahan Pembantu (Bumbu) Jumlah Satuan

Gula Pasir 2 Kg

Lengkuas 0.5 Kg

Ketumbar 250 gram

Bawang Putih 150 gram

Bawang Merah 0.5 Kg

MSG 16 gram

Garap Dapur 700 gram

Garam Rebus 2 Kg

Kelapa 2 butir

Serei 2 Batang

Daun Salam 5 helai

Sumber: www.ristek.go.id

Sumber: Data Primer diolah (2007)

Komposisi bahan-bahan pembantu yang digunakan oleh kedua produsen

abon ikan di Cisolok Sukabumi disajikan dalam Tabel 4.2 berikut :

Tabel 4. 2. Komposisi Bahan-bahan Pembantu Per 10 kg

Bahan baku Daging Ikan

Page 35: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK PRODUKSI

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

22

4.4. Tenaga Kerja

Jenis teknologi yang digunakan dalam industri abon ikan umumnya

sederhana dan sangat mudah penguasaannya. Oleh karena itu, industri ini

tidak menuntut prasyarat tenaga kerja berpendidikan formal, tetapi lebih

mengutamakan keterampilan khusus dalam pengolahan abon ikan. Kebutuhan

tenaga kerja dengan spesifi kasi tersebut bisa dipenuhi oleh pria atau wanita yang

telah mengikuti pelatihan dan/atau magang di unit usaha sejenis.

Pada skala usaha abon ikan yang disurvei, dengan kapasitas produksi

60 kg produk abon per hari, jumlah tenaga kerja yang digunakan terdiri dari 1

orang pimpinan perusahaan, 6 orang tenaga kerja produksi dan 1 orang tenaga

administrasi. Jumlah tenaga kerja produksi sangat tergantung dari skala produksi,

sedangkan tenaga adminstrasi jumlahnya relatif tetap. Sistem pengupahan tenaga

kerja produksi adalah upah harian sebesar Rp 25.000,– per hari. Sementara itu,

pimpinan perusahaan dan tenaga administrasi digaji bulanan, masing-masing

sebesar Rp 1.500.000,– dan Rp 700.000,– per bulan.

4.5. Teknologi

Penentuan pilihan teknologi yang akan diterapkan sangat tergantung

kepada skala unit usaha yang akan didirikan. Beberapa patokan umum yang dapat

dipakai dalam pemilihan teknologi adalah : seberapa jauh derajat mekanisasi

yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan, keberhasilan pemakaian

teknologi di tempat lain, serta kemampuan tenaga kerja dalam pengoperasian

teknologi.

Produsen abon ikan pada umumnya termasuk kategori usaha berskala mikro

- kecil dan bersifat padat tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja merupakan

faktor produksi utama dalam proses produksi abon ikan. Ini mengingat beberapa

tahap produksi abon ikan sangat mengandalkan tenaga manusia. Dengan

Page 36: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

23

demikian, alternatif jenis teknologi yang disarankan untuk digunakan adalah

teknologi kombinasi antara peralatan tradisional dan semi-mekanik.

4.6. Proses Produksi

Proses produksi abon ikan relatif sederhana dan mudah dilakukan. Secara

umum, proses produksi abon ikan, mulai dari tahap pengadaan bahan baku ikan

sampai tahap pengemasan abon ikan, adalah sebagai berikut :

1. Pengadaan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan adalah ikan Marlin yang masih utuh dan segar,

untuk selanjutnya dilakukan proses penyiangan.

2. Penyiangan Bahan baku

Pada proses penyiangan yaitu pemotongan ikan dan pencucian daging ikan,

maka bagian kepala, isi perut dan sirip ikan dibuang. Daging ikan hasil tahap

penyiangan sebaiknya direndam dalam air yang dicampur dengan air cuka.

Kadar air cuka yang dipakai adalah ±2%. Ini dilakukan untuk membuat bau

amis hilang. Proses penyiangan dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah.

Foto 4.2. Proses Penyiangan daging Ikan Marlin

Page 37: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK PRODUKSI

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

24

3. Perebusan

Potongan ikan yang telah direndam dalam air cuka kemudian disusun ke dalam

badeng dan direbus selama 30 – 60 menit. Proses perebusan akan dihentikan

setelah daging ikan menjadi lunak. Selama proses perebusan tersebut juga

ditambahkan daun salam dan garam rebus.

Foto 4. 3. Perebusan Daging Ikan

4. Pengepresan I

Ikan yang telah direbus kemudian dipres dengan mesin pengepres. Sebelum

dipres, daging ikan tersebut sebaiknya ditiriskan terlebih dahulu sekitar 5 – 10

menit.

Tahap pengepresan bertujuan untuk mengurangi kadar air pada daging ikan

yang telah direbus. Makin sedikit kadar air yang dikandung dalam daging, maka

akan makin baik pula serat-serat daging yang dihasilkan.

Page 38: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

25

5. Pencabikan I

Setelah daging ikan dipres, kemudian dilakukan proses pencabikan sampai

menjadi serat.-serat. Proses ini bisa dilakukan dengan tangan atau dengan

mesin pencabik (giling).

Foto 4. 4. Proses Penirisan dan Pengepresan I

Foto 4. 5. Proses pencabikan I

Page 39: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK PRODUKSI

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

26

6. Pemberian Bumbu dan Santan

Pada tahap ini, serat-serat daging hasil pencabikan ditambahkan bahan-bahan

pembantu (bumbu-bumbu). Bumbu-bumbu yang ditambahkan terdiri dari:

bawang putih, ketumbar, lengkuas yang telah diparut dengan mesin parutan,

gula pasir, garam dapur dan santan kelapa. Proses pembumbuan dapat dilihat

pada Foto 4.6.

7. Penggorengan

Setelah bumbu-bumbu tercampur secara merata dalam serat-serat daging ikan,

kemudian dilakukan penggorengan ±60 menit. Selama proses penggorengan,

secara terus menerus dilakukan pengadukan agar abon ikan yang dihasilkan

matang secara merata dan bumbu-bumbu dapat meresap dengan baik. Tahap

penggorengan ini akan dihentikan setelah serat-serat daging yang digoreng

sudah berwarna kuning kecoklatan. Proses penggorengan dapat dilihat pada

Foto 4.7.

Foto 4. 6. Proses penyiangan dan pemarutan lengkuas, serta penambahan bumbu-bumbu ke serat-serat daging ikan

Page 40: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

27

8. Pengepresan II

Tahap produksi berikutnya adalah pengepresan kembali serat-serat daging

ikan yang telah digoreng. Proses pengepresan tahap kedua ini bertujuan untuk

mengurangi kadar minyak pasca proses penggorengan.

Foto 4. 7. Proses penggorengan

Foto 4. 8. Proses pengepresan II

Page 41: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK PRODUKSI

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

28

9. Pencabikan II

Setelah dipres, kemudian dilakukan pencabikan tahap kedua agar tidak terjadi

penggumpalan. Proses pencabikan tahap kedua ini akan dihentikan setelah

terbentuk produk akhir berupa abon ikan dengan tekstur yang seragam.

Proses pencabikan II dapat dilihat pada Foto 4.9.

Foto 4. 9. Proses Pencabikan II

10. Pengemasan

Pada tahap akhir produksi dilakukan pengemasan abon ikan. Jika pengemasan

tidak langsung dilakukan, maka produk abon ikan akan disimpan terlebih

dahulu dalam kantung plastik besar (blong) di gudang penyimpanan, sebelum

dilakukan pengemasan (Foto 4.10).

Foto 4.10. Abon ikan curah di gudang penyimpanan dan dalam kemasan siap dijual (ukuran 250g dan 100 g)

Page 42: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

29

Rata-rata waktu yang dibutuhkan dalam setiap kali produksi abon ikan dengan

kapasitas 150 kg bahan baku ikan Marlin, yaitu mulai dari tahap penyiangan ikan

sampai ke tahap pengemasan adalah satu hari kerja. Diagram alir proses produksi

abon ikan ini dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah.

Gambar 4. 1. Diagram Alir Proses Produksi Abon ikan

Bahan Baku Ikan Marlin

Penyiangan Bahan Baku

Perebusan Daging Ikan (30-60 menit)

Penambahan dan Pengadukan dengan Bawang Goreng (optional)

Penambahan Bumbu Santan

Pengepresan I

Pengepresan II

Abon Ikan

Pengemasan

Pencabikan I

Pencabikan II

Penggorengan

Page 43: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK PRODUKSI

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

30

4.7. Jenis dan Mutu ProduksiJenis produk yang dihasilkan adalah abon ikan yang dijual dalam kemasan

100 gram (60 persen) dan kemasan 250 gram (40 persen). Tabel 4.3 di bawah

menyajikan komposisi kandungan gizi dalam 100 gram abon ikan.

No ZatKandungan

(gram)

1 Air 4,13

2 Lemak 24,31

3 Karbohidrat 13,41

4 Protein 31,22

5 Mineral 15,87

4.8. Produksi OptimumKapasitas produksi optimal adalah ± 5 : 3, yaitu bahan baku dibanding hasil

produksi. Sebagai contoh untuk 10 kg bahan baku ikan Marlin, yang dicampur

dengan bahan-bahan pembantu, akan diperoleh hasil sekitar 4 kg abon ikan

(rendemen ± 40 persen).

4.9. Kendala ProduksiKendala produksi yang sangat dirasakan oleh pengusaha abon ikan adalah

kontinuitas penyediaan bahan baku. Meskipun bahan baku yaitu ikan Marlin dapat

didatangkan dari TPI yang lain, tetapi mengingat sifat bahan baku yang mudah

busuk dan persyaratan produksi dengan bahan baku yang segar, dapat berpotensi

pada penurunan kualitas. Untuk mengatasi hal ini, seyogyanya produsen abon

ikan melakukan pemesanan terlebih dahulu kepada nelayan pemasok langganan

di TPI-TPI di sekitarnya, minimal satu minggu sebelum proses produksi dilakukan.

Tabel 4. 3. Komposisi Kandungan Gizi dalam 100

gram Abon Ikan

Sumber: Suryati dan Dirwana (2007)

Page 44: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

31

BAB VASPEK KEUANGAN

Analisis aspek keuangan diperlukan untuk membantu pihak Lembaga

Keuangan Syariah (LKS) mengetahui kelayakan usaha dari sisi keuangan, terutama

kemampuan pengusaha untuk mengembalikan pembiayaan yang diperoleh dari

LKS. Analisis keuangan ini juga dapat dimanfaatkan pengusaha dalam perencanaan

dan pengelolaan usaha abon ikan.

5.1. Fleksibilitas Produk Pembiayaan Syariah

Berbeda dengan produk pembiayaan konvensional yang hanya mengenal

satu macam produk yaitu pembiayaan dengan sistem perhitungan suku bunga, pola

syariah mempunyai keragaman produk pembiayaan dan perhitungan keuntungan

(perolehan hasil) yang fl eksibel.

Keragaman produk syariah tersebut, diantaranya mudharabah, musyarakah,

salam, istishna, ijarah dan murabahah (lampiran 1). Dari produk tersebut, setiap

produk juga masih mempunyai turunannya. Oleh karena itu, pada pola pembiayaan

syariah satu usaha bisa memperoleh pembiayaan lebih dari satu macam produk.

Adapun untuk menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan bisa

menggunakan sistem margin atau nisbah bagi hasil. Margin merupakan selisih

harga beli dengan harga jual sebagai besar keuntungan yang diharapkan. Nisbah

bagi hasil adalah proporsi keuntungan yang diharapkan dari suatu usaha. Pada

perhitungan nisbah bagi hasil dapat menggunakan metode bagi untung dan rugi

(profit and loss sharing/PLS) atau metode bagi pendapatan (revenue sharing). Pada profit sharing, nisbah bagi hasil diperhitungkan setelah dikurangi seluruh

biaya (keuntungan bersih). Sementara pada revenue sharing, perhitungan nisbah

berbasis dari pendapatan usaha sebelum dikurangi biaya operasionalnya.

Page 45: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK KEUANGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

32

Keragaman produk pembiayaan dan perhitungan tingkat keuntungan ini

dapat memberi keluwesan/fl eksibilitas baik untuk pihak LKS maupun pengusaha

guna memilih produk pembiayaan yang sesuai dengan kemampuan dan

kapasitasnya masing-masing. Bagi pihak LKS, pemilihan ini dipengaruhi oleh

tingkat kepercayaan dan tingkat risiko terhadap nasabah dan usahanya. Sehingga

bisa terjadi untuk usaha yang sama, LKS menetapkan produk pembiayaan maupun

besaran margin atau nisbah per nasabah yang berbeda.

5.2. Pemilihan Pola Usaha dan Pembiayaan

5.2.1. Karakteristik usaha abon ikan

Potensi laut di Indonesia mendukung perkembangan usaha abon ikan,

karena bahan baku ikan dapat tersedia yaitu utamanya ikan jenis Marlin/

Jangilus (Istiophorus sp), atau dapat juga digantikan dengan ikan Tuna,

Cakalang, Ekor Kuning, Tongkol, Tengiri, dan Cucut. Pada dasarnya ikan

berdaging tebal dan harus memiliki serat kasar serta tidak mengandung

banyak duri dapat digunakan untuk bahan baku abon ikan. Sejauh ini,

berdasarkan informasi dari responden penelitian, bahan baku tidak terlalu

sulit untuk dipenuhi, terlebih lokasi usaha dikelilingi oleh beberapa TPI yang

dapat memasok bahan baku ikan, hanya kuantitasnya yang berfl uktuasi

dipengaruhi oleh musim penangkapan ikan. Dengan demikian mengacu

pada ketersedian bahan baku, keberlanjutan usaha abon ikan relatif dapat

dijalankan. Selain itu, usaha abon ikan dapat dilakukan baik dengan peralatan

sederhana maupun dengan bantuan teknologi. Oleh karena itu, usaha abon

ikan dapat dilakukan dalam skala rumah tangga maupun industri.

Sedangkan untuk pasar abon ikan meskipun belum ada dokumentasi

secara statistik namun dapat diprediksikan meningkat. Indikasi peningkatan

permintaan tersebut sejalan dengan informasi dari produsen abon ikan di

Page 46: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

33

Cisolok Sukabumi yang menyatakan bahwa potensi permintaan produk

abon ikan sebenarnya relatif masih tinggi karena pesanan yang ada tidak

dapat semua dipenuhi meskipun sudah meningkatkan volume produksinya.

Selain itu, mengingat ritme kehidupan modern masa kini yang menuntut

segala sesuatu yang serba cepat dan waktu yang semakin terbatas, semakin

memperkuat alasan prospektifnya permintaan pasar bagi produk-produk

makanan olahan siap saji, termasuk abon ikan. Dengan demikian, merujuk

pada potensi pasarnya, maka usaha pengolahan abon ikan memiliki prospek

untuk dikembangkan.

5.2.2. Pola usaha dan pembiayaan

Kebutuhan modal pembiayaan untuk usaha abon ikan terdiri dari dua

komponen biaya yaitu biaya investasi dan biaya modal kerja. Pada contoh

pola pembiayaan usaha abon ikan ini komponen biaya yang dibiayai adalah

modal kerja. Sedangkan pola pembiayaan yang akan digunakan adalah

Pembiayaan Rekening Koran Syariah (PRKS) musyarakah.

Rujukan penggunaan akad PRKS Musyarakah dilandasi pertimbangan

sebagai berikut:

1. Kebutuhan modal kerja untuk usaha abon ikan relatif berfl uktuasi

tergantung pada musim ikan dan permintaan konsumen.

2. Oleh karena itu, akan sangat membantu jika pembiayaan yang diperoleh

mempunyai fasilitas rekening koran, dengan demikian nasabah dapat

memanfaatkan pembiayaan sesuai dengan kebutuhan usahanya.

3. Terkait dengan sistem bagi hasil, akad musyarakah merupakan salah satu

bentuk pembiayaan yang relatif mudah untuk diterapkan kepada nasabah

UMKM. Hal ini karena pada akad musyarakah baik pengusaha maupun

perbankan mempunyai kontribusi modal sehingga risiko ditanggung oleh

kedua belah pihak.

Page 47: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK KEUANGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

34

4. Perhitungan nisbah bagi hasil dihitung berdasarkan besarnya realisasi

pemanfaatan pembiayaan (saldo rata-rata RKS) oleh nasabah dan realisasi

penjualan produk abon ikan. Dengan demikian, baik pihak bank maupun

nasabah mempunyai kontrol terhadap dinamika perkembangan usaha

melalui pematauan penggunaan PRKS bagi bank dan laporan penjualan

produk bagi nasabah.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka pada contoh

PRKS musyarakah abon ikan, kebutuhan modal kerja dihitung untuk satu

kali produksi dengan jangka waktu pembiayaan selama satu tahun yang

kemudian dapat diperpanjang lagi sepanjang kinerja pembiayaannya baik

sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh bank syariah bersangkutan.

Pihak perbankan sendiri, dalam pemberiaan pembiayaan dengan

pola musyarakah kepada nasabah dilakukan secara selektif, yang biasanya

diseleksi melalui pendekatan penilaian track record pembiayaan sebelumnya.

Lazimnya, sebelum memperoleh akad musyarakah, perbankan memberikan

pembiayaan akad murabahah terlebih dulu untuk dapat lebih mengenal

baik usaha maupun karakter nasabahnya. Ini mengingat faktor penting yang

mendasari akad musyarakah adalah ‘kepercayaan’. Hal ini karena perhitungan

bagi hasil bersumber pada laporan keuangan/pengakuan pendapatan yang

diterima (revenue sharing) atau keuntungan yang diperoleh (profit sharing) oleh nasabah. Hal kritikal adalah ketika realisasi penjualan/keuntungan lebih

besar dari perkiraan bank, di sinilah kepercayaan nasabah sangat memegang

peranan.

5.2.3. Produk Pembiayaan Rekening Koran Syariah (PRKS) Musyarakah

Pembiayaan Rekening Koran Syariah (PRKS) adalah suatu bentuk

pembiayaan rekening koran yang dijalankan berdasarkan prinsip syari’ah.

Sesuai Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 55/DSN-MUI/V/2007 tentang

Page 48: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

35

Pembiayan Rekening Koran Syariah Musyarakah, Pembiayaan Rekening

Koran Syariah (PRKS) Musyarakah dilakukan berdasarkan akad musyarakah

dan boleh disertai dengan wa’d.

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 55/DSN-MUI/V/2007 tentang

Pembiayan Rekening Koran Syariah Musyarakah antara lain mengatur hal-

hal sebagai berikut:

1. Pembiayaan Rekening Koran Syariah (PRKS) adalah suatu bentuk

pembiayaan rekening koran yang dijalankan berdasarkan prinsip

syari’ah.

2. Pembiayaan Rekening Koran Syariah (PRKS) Musyarakah dilakukan

berdasarkan akad musyarakah dan boleh disertai dengan wa’d, yaitu

kesepakatan atau janji dari satu pihak (LKS) kepada pihak lain (nasabah)

untuk melaksanakan sesuatu;

3. LKS dan nasabah bertindak selaku mitra (syarik), yang masing-masing

berkewajiban menyediakan modal dan kerja. LKS boleh mewakilkan

kepada nasabah dalam melaksanakan usaha sepanjang disepakati pada

saat akad.

4. Nisbah bagi hasil untuk masing-masing pihak disepakati pada saat akad.

5. Dasar perhitungan bagi hasil boleh menggunakan jumlah dana yang

telah terpakai dan keuntungan yang diperoleh dari usaha.

LKS boleh memberikan sebagian keuntungan yang diperolehnya

kepada nasabah.

Page 49: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK KEUANGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

36

5.3. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan

Pada analisis aspek keuangan digunakan asumsi-asumsi yang disesuaikan

dengan kondisi pada saat survei lapangan di Cisolok Kabupaten Sukabumi (Bulan

Agustus 2007), serta berdasarkan hasil perhitungan pada aspek-aspek sebelumnya.

Asumsi-asumsi yang dijadikan dasar perhitungan tersebut terangkum dalam tabel

5.1.

Tabel 5. 1. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan

No AsumsiJumlah/

NilaiSatuan Keterangan

1 Periode proyek 5 tahun Periode 5 tahun

2 Jumlah hari kerja per bulan 20 hari

3 Jumlah bulan kerja per tahun 12 bulan

4

Rata-rata Skala Produksi per hari

a. Rendemen pengolahan ikan ke Abon Ikan 40 %

b. Produksi abon per hari 60 kg

c. Bahan baku ikan per hari 150 kg

5

Komposisi pemasaran produk

a. Dijual di pabrik 10 %

b. Dijual ke pengecer lokal 10 %

c.Dijual kepada pedagang besar 80 %

6

Komposisi jenis produk menurut kemasan

a. Kemasan 100 gram 60 % Dari total produksi

b. Kemasan 250 gram 40 %

7 Harga jual produk di tingkat produsen 70,000 Rp/kg

8 Harga bahan baku Ikan Marlin 18,000 Rp/kg

9 Expected return of Bank *) 14% % Efektif

Keterangan:

*) Data Desember 2009 Bank Syariah Mandiri

Page 50: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

37

5.4. Komponen Biaya Investasi dan Biaya Operasional

5.4.1. Biaya Investasi

Biaya investasi untuk usaha abon ikan terdiri dari: biaya perizinan,

sewa tanah dan bangunan, serta pembelian mesin/peralatan produksi

dan peralatan pendukung lainnya. Jenis, nilai pembelian dan penyusutan

dari masing-masing biaya investasi yang dibutuhkan untuk memulai usaha

pengolahan abon ikan disajikan pada Tabel 5.2 di bawah.

Biaya perizinan adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk

memperoleh surat-surat izin antara lain Surat Izin Usaha Pengolahan (SIUP),

P-IRT dari Departemen Kesehatan, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), badan

hukum KUB, dan Sertifi kat Halal. Masa berlaku masing-masing surat izin

tersebut bervariasi. Total biaya perizinan yang dibutuhkan adalah sebesar

Rp2.450.000,–. Sewa tanah dan bangunan dilakukan untuk jangka waktu

lima (5) tahun. Pada tahun-tahun tertentu juga dilakukan reinvestasi untuk

pembelian mesin atau peralatan produksi yang umur ekonomisnya kurang

dari lima (5) tahun. Jumlah biaya investasi keseluruhan pada tahun nol (0)

adalah Rp 26.100.000,–. Kebutuhan dana investasi ini dipenuhi dari dana

sendiri dan kredit investasi dari lembaga keuangan formal seperti bank.

No Jenis Biaya Nilai Penyusutan/ tahun

1 Perizinan 2,450,000

2 Sewa tanah dan bangunan 10,000,000

3 Mesin/Peralatan Produksi 12,700,000 2,760,000

4 Peralatan lain 950,000 160,000

Jumlah 26,100,000 2,920,000

Tabel 5. 2. Biaya Investasi Usaha Abon Ikan

Page 51: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK KEUANGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

38

Komponen terbesar untuk biaya investasi ini adalah pembelian mesin/

peralatan produksi serta sewa tanah dan bangunan yang mencapai 87%

dari total biaya investasi. Sisanya adalah biaya investasi untuk pembelian

peralatan pendukung dan pengurusan perizinan.

5.4.2. Biaya Operasional

Biaya operasional terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. Komponen

biaya variabel mencakup biaya bahan baku, bahan pembantu, bahan

pendukung, biaya tenaga kerja produksi, biaya makan tenaga kerja produksi

dan biaya transportasi. Sementara itu, komponen biaya tetap terdiri dari

biaya overhead pabrik (BOP) serta biaya administrasi dan umum.

Total biaya operasional untuk satu tahun produksi adalah sebesar

Rp937.870.500,–. Biaya bahan baku dan bahan pembantu menyerap 88%

dari total biaya operasional tersebut.

No Jenis Biaya Nilai (Rp)

A. Biaya Variabel

Bahan Baku 648.000.000

Bahan Pembantu 172.926.000

Bahan Pendukung 32.892.000

Tenaga Kerja Produkso 44.400.000

Biaya Trasportasi 6.000.000

Sub Total 904.218.000

B. Biaya Tetap

Biaya Overhead Pabrik (BOP) 33.232.500

Biaya Administrasi & Umum 360.000

Sub Total 33.652.500

Jumlah Biaya Operasional Per Tahun 937.870.500

Tabel 5. 3. Biaya Operasional Usaha Abon Ikan per Tahun

Page 52: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

39

5.5. Kebutuhan Dana untuk Investasi dan Modal Kerja

Besarnya kebutuhan modal kerja dihitung berdasarkan kebutuhan dana

awal untuk satu kali siklus produksi. Usaha pembuatan abon ikan mempunyai

siklus produksi (lama waktu yang diperlukan dari pembelian bahan baku sampai

pembayaran terlama dari penjualan produk) kurang lebih selama 1,5 bulan.

Sehingga jumlah kredit modal kerja yang dibutuhkan adalah :

Kebutuhan modal kerja = (siklus produksi/bulan kerja dalam setahun) x biaya

operasional selama 1 tahun

= (1/8) x Rp 937.870.500 = Rp 117.233.813,–

Sumber dana untuk mencukupi kebutuhan modal kerja diasumsikan berasal

dari dana pengusaha sendiri dan dari bank syariah. Pada usaha abon ikan ini

akad yang digunakan adalah akad Pembiayaan Rekening Koran Syariah (PRKS)

musyarakah. Perincian jumlah dan sumber dana untuk usaha abon ikan dengan

akad PRKS musyarakah disajikan dalam tabel 5.4 di bawah.

No Rincian Biaya Proyek Total Biaya

1 Dana investasi yang bersumber dari

a. Pembiayaan -

b. Dana sendiri 26,100,000

Jumlah dana investasi 26,100,000

2 Dana modal kerja yang bersumber dari

a. Pembiayaan 90,000,000

b. Dana sendiri 27,233,813

Jumlah dana modal kerja 117,233,813

Tabel 5. 4. Kebutuhan Dana untuk Investasi dan Modal Kerja

Page 53: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK KEUANGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

40

Jangka waktu pembiayaan modal kerja diasumsikan selama 1 (satu) tahun,

dapat diperpanjang jika sudah jatuh tempo sepanjang kinerja pembiayaannya

bagus (sesuai dengan kriteria bank bersangkutan). Perhitungan nisbah dilakukan

berdasarkan pengakuan pendapatan (revenue sharing) yang disepakati oleh kedua

belah pihak dan rata-rata pemakaian rekening koran. Hasil perhitungan selanjutnya

dituangkan dalam berita acara bagi hasil dan dilakukan setiap bulan.

Besarnya nisbah bank dengan mempertimbangkan asumsi expected return bank sebesar 14% dan proyeksi penjualan usaha abon ikan dalam 1 tahun sebesar

Rp 1.008.000.000,-, maka diperoleh hasil nisbah bank sebesar 1,25% dan nisbah

nasabah sebesar 98,75%. Tabel 5.5 menunjukkan proyeksi kumulatif angsuran

(angsuran pokok dan nisbah) untuk pembiayaan usaha tersebut. Proyeksi ini,

pada praktiknya dapat lebih tinggi atau lebih rendah tergantung dengan realisasi

pendapatan dan rata-rata rekening koran yang digunakan oleh pengusaha

bersangkutan.

3 Total dana proyek yang bersumber dari

a. Pembiayaan 90,000,000

b. Dana sendiri 53,333,813

Jumlah dana proyek 143,333,813

BulanAngsuran

PokokNisbah bank

Total Angsuran

Saldo Awal Saldo Akhir

1 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

2 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

3 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

4 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

5 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

6 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

7 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

Tabel 5. 5. Proyeksi Angsuran Pokok dan Nisbah Usaha Abon Ikan

Page 54: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

41

5.6. Proyeksi Produksi dan Pendapatan Kotor

Jumlah produksi abon ikan selama satu tahun sebesar 14.440 kg (1.200 kg/

bulan) dan harga abon ikan di tingkat produsen adalah Rp 70.000,- per kg. Dengan

demikian, pendapatan dari hasil penjualan abon ikan per tahun adalah sebesar

Rp 1.008.000.000,–. Tabel 5.6 menyajikan rincian penerimaan/pendapatan kotor

dalam setahun.

8 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

9 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

10 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

11 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

12 90,000,000 1,050,000 91,050,000 90,000,000 -

90,000,000 12,600,000 102,600,000

No Uraian Nilai Satuan

1 Produksi per hari 60 kg/hari

2 Produksi per bulan 1,200 kg/bulan

3 Produksi per tahun 14,400 kg/tahun

4 Harga jual di tingkat produsen 70,000 Rp/kg

5 Nilai penjualan per tahun (Pendapatan) 1,008,000,000 Rp/tahun

Tabel 5. 6. Produksi dan Pendapatan Kotor per Tahun

5.7. Proyeksi Laba Rugi dan Break Even Point (BEP)

Tingkat keuntungan (profitability) dari usaha yang dilaksanakan merupakan

bagian sangat penting dalam analisis keuangan dari rencana kegiatan investasi.

Keuntungan dihitung berdasarkan selisih antara penerimaan dan pengeluaran tiap

tahunnya. Tabel 5.7 di bawah menunjukkan keuntungan Proyeksi Laba Rugi dan

Page 55: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK KEUANGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

42

BEP dari Usaha Abon ikan. Perincian selengkapnya disajikan dalam Lampiran 7

dan 8.

Hasil perhitungan Proyeksi Laba Rugi menunjukkan bahwa laba rata-rata

selama 3 tahun sebesar Rp47.218.075,–. dengan profit margin sebesar 5,70 %.

Dengan mempertimbangkan biaya tetap, biaya variabel dan hasil penjualan abon

ikan, BEP rata-rata per tahun selama 3 tahun periode pembiayaan usaha abon ikan

ini adalah : Rp524.256.312,– per tahun (BEP nilai penjualan), 7.489 kg per tahun

(BEP produksi).

Tabel 5. 7. Proyeksi Laba Rugi Usaha Abon ikan

No UraianT A H U N K E -

Rata-rata1 2 3

1 Pendapatan 1,008,000,000 1,008,000,000 1,008,000,000 1,008,000,000

2 Biaya Operasional 937,870,500 937,870,500 937,870,500 937,870,500

3 Laba Kotor 70,129,500 70,129,500 70,129,500 70,129,500

Nisbah pembiayaan 12,600,000 12,600,000 12,600,000 12,600,000

4 Laba Sebelum Pajak 57,529,500 57,529,500 57,529,500 57,529,500

Biaya Penyusutan 4,920,000 4,920,000 4,920,000 4,920,000

5 Laba Kena Pajak 52,609,500 52,609,500 52,609,500 52,609,500

Pajak 5,391,425 5,391,425 5,391,425 5,391,425

6 Laba Bersih 47,218,075 47,218,075 47,218,075 47,218,075

7 Profi t margin (%) 4.68 4.68 4.68 4.68

BEP Rata-rata

1 Nilai penjualan (Rp) 524,256,312

2 Jumlah Penjualan/produksi (kg)

7,489

Page 56: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

43

5.8. Proyeksi Arus Kas

Untuk aliran kas (cash fl ow) dalam perhitungan ini dibagi dalam dua aliran,

yaitu arus masuk (cash inflow) dan arus keluar (cash outflow). Arus masuk diperoleh

dari penjualan produk abon ikan selama satu tahun. Untuk arus keluar meliputi

biaya investasi, biaya variabel, biaya tetap, termasuk angsuran pokok pembiayaan

yang dibayarkan pada akhir periode, nisbah pembiayaan dan pajak penghasilan.

Evaluasi kelayakan untuk usaha abon ikan dengan pembiayaan PRKS

musyarakah dapat diukur dari tingkat kemampuan membayar kewajiban kepada

LKS baik nisbah maupun pokok pembiayaannya. Dari arus kas diketahui bahwa

pada tingkat nisbah bank sebesar 1,25%, usaha ini mampu membayar kewajiban

pembiayaannya dan menghasilkan keuntungan. Dengan demikian usaha

tersebut layak untuk dilaksanakan dan bisa dipertimbangkan untuk memperoleh

pembiayaan. Proyeksi arus kas untuk kelayakan usaha abon ikan selengkapnya

ditampilkan pada lampiran 10

Pada analisa kelayakan dapat juga memakai beberapa indikator yang umum

digunakan pada perhitungan konvensional. Indikator tersebut meliputi IRR (Internal Rate of Return), Net B/C Ratio (Net Benefit-Cost Ratio), PBP (Pay Back Period). Nilai

IRR misalnya bisa menjadi indikator untuk mengukur kelayakan usaha, semakin

tinggi nilai IRR maka usaha tersebut semakin berpeluang untuk menciptakan

keuntungan. Meskipun demikian, indikator tersebut hanya sebagai alat bantu

untuk menilai kelayakan suatu usaha. Besaran margin ataupun bagi hasil, harus

ditetapkan atas dasar kesepakatan kedua belah pihak (LKS dan pengusaha).

5.9. Proyeksi Perolehan Nisbah Pembiayaan

Pola pembiayaan syariah yang digunakan dalam usaha abon ikan adalah PRKS

musyarakah. Pada kesempatan ini ditampilkan satu contoh alternatif pembiayaan

yaitu untuk pengembangan usaha. Dari hasil perhitungan untuk tingkat nisbah

Page 57: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK KEUANGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

44

bank sebesar 1,25%, selama satu tahun pembiayaan modal kerja dengan fasilitas

rekening koran, diproyeksikan dapat menghasilkan nisbah kepada bank sebesar

Rp.12.600.000,-. Selengkapnya, perhitungan angsuran bagi hasil dapat dilihat

pada lampiran 6.

Adapun sebagai contoh perhitungan nilai nisbah bank dengan realisasi

penjualan pada bulan berjalan n adalah sebesar Rp90.750.000,- dan rata-rata

pemakaian rekening koran pada bulan tersebut adalah sebesar Rp.82.445.958,- ,

maka realisasi pembayaran nisbah bulan ke-n adalah Rp1.039.163,-. Pembayaran

nisbah bank pada praktiknya dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari proyeksi bank

karena menyesuaikan dengan realisasi penjualan/pendapatan (revenue sharing)

yang terjadi, sehingga nisbah yang diperoleh dapat berfl uktuasi. Selengkapnya

contoh perhitungan nisbah bagi hasil musyarakah dapat dilihat pada lampiran

10.

Penentuan nisbah mempertimbangkan nilai expected return bank dan

prospek usaha bersangkutan. Nilai dan prospek usaha tersebut secara periodik

dievaluasi oleh bank menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi dan usaha/

sektor usaha terkait. Sebagai gambaran, besaran nisbah yang berlaku pada

perbankan syariah dapat dilihat pada lampiran 11.

Page 58: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

4545

BAB VI ASPEK SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN

6.1 Aspek Sosial Ekonomi

Usaha pembuatan abon ikan mempunyai dampak yang positif, baik bagi

pengusaha maupun masyarakat setempat. Bagi pengusaha, dampak ekonomis

dari usaha ini adalah akan meningkatnya pendapatan mereka. Usaha abon ikan

merupakan bisnis yang menguntungkan karena mempunyai peluang pasar yang

masih terbuka lebar, terutama bila kendala-kendala pemasaran yang dihadapi pada

saat ini bisa diatasi. Di samping itu, beroperasinya usaha abon ikan yang bersifat

padat karya akan membantu menyerap tenaga kerja bagi masyarakat setempat

sehingga akan membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka.

Lebih jauh, peningkatan produksi abon ikan akan memberi peluang bagi

peningkatan pendapatan daerah setempat. Jika dikelola secara optimal (kendala-

kendala produksi, pemasaran dan keterbatasan modal kerja sudah teratasi),

maka produsen abon ikan pun berpeluang mengekspor produknya sehingga bisa

berkontribusi bagi penambahan cadangan devisa.

6.2 Aspek Dampak Lingkungan

Aspek dampak lingkungan berkaitan dengan analisis potensi limbah yang

mungkin dihasilkan dari suatu unit usaha produksi. Unit usaha pengolahan abon

ikan tidak menghasilkan limbah berbahaya, baik bagi manusia maupun lingkungan

sekitarnya. Limbah yang dihasilkan hanya air kotor sisa pembersihan. Biasanya air

ini dibuang melalui saluran air yang dapat langsung meresap ke tanah. Air limbah

juga tidak mengandung zat-zat kimia yang membahayakan organisme tanah dan

tanaman.

Page 59: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

ASPEK SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

46

Alih-alih menghasilkan limbah yang berbahaya, sisa proses produksi abon ikan

justru masih bisa dimanfaatkan, misalnya :

1. Bagian-bagian bahan-baku ikan Marlin yang dibuang pada tahap penyiangan,

bisa diolah lebih lanjut menjadi hidangan sop ikan yang banyak diminati

masyarakat setempat.

2. Air sisa rebusan daging ikan pada tahap perebusan bisa diolah lebih lanjut

menjadi produk kecap ikan.

Page 60: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

47

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1. Usaha pengolahan abon ikan sangat berpotensi untuk dikembangkan di

banyak wilayah di Indonesia yang memiliki sumberdaya perikanan laut yang

melimpah.

2. Proses pembuatan abon ikan relatif mudah dan peralatan yang dibutuhkan

pun relatif sederhana sehingga untuk memulai usaha ini tidak memerlukan

biaya investasi yang besar.

3. Salah satu spesies ikan yang sangat cocok dijadikan sebagai bahan baku

produksi abon ikan adalah Ikan Marlin/Jangilus (Istiophorus sp), karena selain

dagingnya tebal juga tidak banyak durinya.

4. Usaha pengolahan abon ikan pada umumnya berskala kecil dan bersifat padat

tenaga kerja. Oleh sebab itu, jenis teknologi yang cocok digunakan adalah

teknologi semi-mekanik.

5. Kendala produksi yang bisa dijumpai adalah terjadinya kelangkaan bahan

baku ikan. Oleh sebab itu, lokasi usaha sebaiknya terdapat di daerah-daerah

yang dekat dengan kawasan-kawasan kerja pelabuhan perikanan sehingga

akan mempermudah proses penyediaan dan transportasi bahan baku ikan.

6. Abon ikan merupakan produk yang prospektif untuk dikembangkan. Hal ini

karena relatif masih terbatasnya produksi abon ikan di Indonesia sehingga

peluang pasar abon ikan ini masih sangat besar, baik di dalam maupun di luar

negeri (ekspor).

7. Salah satu kebutuhan pembiayaan yang diperlukan untuk usaha abon ikan

adalah modal kerja untuk memenuhi kebutuhan selama 1 siklus produksi.

Kebutuhan modal kerja ini relatif berfl uktuasi tergantung pada bahan baku

ikan dan permintaan konsumen.

Page 61: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

KESIMPULAN DAN SARAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

48

8. Pembiayaan dengan akad PRKS musyarakah sesuai untuk kebutuhan

pembiayaan modal kerja yang berfuktuasi seperti pada usaha abon ikan. Hal

ini karena pada akad PRKS musyarakah, pengusaha memperoleh fasilitas

rekening koran, sehingga penggunaan dana pembiayaannya bisa optimal sesuai

dengan kebutuhan usahanya. Ditambah lagi, pada akad PRKS musyarakah

pengusaha hanya membayar nisbah pembiayaan sedangkan pelunasan pokok

pembiayaan dibayar pada akhir periode. Akad ini juga menguntungkan

karena nisbah bagi hasil bank akan dihitung berdasarkan besarnya realisasi

pemanfaatan pembiayaan oleh nasabah dan realisasi penjualan produk abon

ikan.

9. Analisis aspek keuangan memperlihatkan bahwa dengan asumsi pengembangan

usaha, maka diperlukan modal usaha sebesar Rp143.333.813,- yang terdiri

dari modal investasi sebesar Rp26.100.0000,- dan modal kerja sebesar

Rp117.233.813,-. Kebutuhan modal kerja usaha abon ikan sebesar ±80% dari

biaya yang dibutuhkan diasumsikan memperoleh pembiayaan dari Lembaga

Keuangan Syariah dengan akad PRKS musyarakah sebesar Rp90.000.000,-

dan sisanya berasal dari pengusaha bersangkutan sebesar Rp53.333.813,-.

10. Berdasarkan analisis kelayakan keuangan, usaha abon ikan layak untuk

diusahakan. Dengan masa proyek 5 tahun dan tingkat nisbah bank

diasumsikan sebesar 1,25%, usaha ini dapat membayar kewajiban kepada

LKS dan menghasilkan keuntungan yang memadai bagi pengusahanya.

11. Beroperasinya usaha abon ikan yang bersifat padat karya akan membantu

menyerap tenaga kerja bagi masyarakat setempat sehingga akan membantu

peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.

12. Unit usaha pengolahan abon ikan tidak menghasilkan limbah berbahaya,

baik bagi manusia maupun lingkungan sekitarnya, sehingga dapat dikatakan

usaha ini ramah lingkungan (green business).

Page 62: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

49

7.2 Saran

1. Pada aspek produksi, perlu peningkatan kesadaran pengusaha dan para

tenaga kerja terhadap aspek sanitasi (kebersihan) proses produksi dan produk

abon ikan yang dihasilkan.

2. Perusahaan perlu melakukan variasi rasa abon ikan yang dihasilkan (dari rasa

manis yang selama ini diproduksi), misalnya dengan pengembangan abon ikan

dengan rasa manis-pedas. Di samping rasa, perusahaan pun perlu melakukan

standarisasi tekstur (tingkat kehalusan) produk abon ikan dengan merujuk

pada keragaman selera kelompok konsumennya.

3. Perusahaan perlu melakukan optimalisasi pemanfaatan produk sampingan

dari proses pengolahan abon ikan, dalam rangka diversifi kasi produk olahan

ikan dan lebih meningkatkan keuntungan perusahaan.

4. Berdasarkan kebutuhan modalnya, usaha abon ikan antara lain membutuhkan

pembiayaan modal kerja. Kebutuhan modal kerja pada usaha abon ikan

berfl uktuasi. Sehubungan dengan hal tersebut, akad yang sesuai diterapkan

salah satunya adalah akad Pembiayaan Rekening Koran Syariah (PRKS)

musyarakah.

Page 63: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 64: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

51

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, E. Dan Liviawaty. 1989. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Penerbit

Kanisius. Yogyakarta.

BPS, 2009. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia,

Maret 2009.

Departemen Kelautan dan Perikanan. 2007. Analisis Data Kelautan dan

Perikanan.

Fatwa Dewan Syariah Nasional No.08/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 13 April 2000

tentang Pembiayaan Musyarakah.2000.Dewan Syariah Nasional.

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 55/DSN-MUI/V/2007 tanggal 13 Mei 2007

tentang Pembiayan Rekening Koran Syariah Musyarakah.2007. Dewan

Syariah Nasional.

Karyono dan Wachid. 1982. Petunjuk Praktek Penanganan dan Pengolahan Ikan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Mukti, Ade T.D. 2001. Analisis Harga Pokok Produksi dan Titik Impas Produk Abon Ikan di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Skripsi pada

Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan,

IPB (tidak diterbitkan). Bogor.

Peraturan Bank Indonesia No. 9/19/PBI/2007 tanggal 17 Desember 2007 tentang

Page 65: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

52

.2007. Bank Indonesia.

Peraturan Bank Indonesia No. 10/16/PBI/2008 tanggal 25 September 2008 tentang

Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah

Dalam Kegiatan Perhimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan

Jasa Bank Syariah.2008.Bank Indonesia

Suryati, Yati dan Iwan Dirwana. 2007. Produksi Hasil Olahan Hurip Mandiri Cisolok (Abon Ikan, Dendeng Ikan dan Kerupuk Ikan) Kabupaten Sukabumi. Koperasi

Kelompok Usaha Bersama Hurip Mandiri. Sukabumi.

Wijaya, Apip. 2007. Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Pengembangan Produk Abon Ikan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Hurip Mandiri (Kasus Konsumen Abon Ikan di Kabupaten Sukabumi). Skripsi pada Program

Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, IPB (tidak

diterbitkan). Bogor.

Page 66: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

DAFTAR WEBSITE

1. http://www.cuisinenet.com

2. http://www.ipb.ac.id

3. http://www.islamicfi nanceonline.com

4. http://www.ifsb.org

5. http://www.isdb.org

6. http://www.bankislam.com.my

7. http://www.lariba.com

8. http://www.amss.net

Page 67: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 68: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

LAMPIRAN

Page 69: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 70: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

57

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal1. Pengenalan Pola Pembiayaan Syariah ..................................................... 59

2. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan Usaha Abon Ikan .......... 64

3. Biaya Investasi Usaha Abon Ikan .............................................................. 65

4. Biaya Operasional Usaha Abon Ikan ....................................................... 67

5. Produksi dan Penjualan Abon Ikan ......................................................... 72

6. Kebutuhan Dana untuk Investasi dan Modal Kerja .................................. 73

7. Proyeksi Pembayaran Nisbah Pembiayaan ............................................... 74

8. Proyeksi Laba Rugi Usaha Abon Ikan ....................................................... 75

9. Proyeksi Perhitungan BEP Usaha ............................................................. 76

10. Proyeksi Arus Kas ................................................................................... 77

11. Contoh Perhitungan Nisbah Pembiayaan Rekening Koran Syariah

Musyarakah ........................................................................................... 78

12. Pola Pembiayaan Syariah pada Perbankan Syariah ..................................

Page 71: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 72: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

59

Lampiran 1. Pengenalan Pola Pembiayaan Syariah

Pembiayaan Syariah Bank syariah menunjukkan pertumbuhan yang meningkat. Ini di dorong

oleh makin tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk memilih produk yang

halal. Pun karena jumlah penduduk Muslim di Indonesia yang paling banyak di

dunia, merupakan potensi bagi keuangan syariah untuk menjadi bagian dalam

pembiayaan ekonomi masyarakat.

Prinsip pembiayaan syariah yang mendasar adalah:

1. Keadilan, pembiayaan saling menguntungkan baik pihak yang menggunakan

dana maupun pihak yang menyediakan dana

2. Kepercayaan, merupakan landasan dalam menentukan persetujuan

pembiayaan maupun dalam menghitung margin keuntungan maupun bagi

hasil yang menyertai pembiayaan tersebut.

Untuk mendukung prinsip-prinsip tersebut agar dapat berjalan jauh dari

prasangka, manipulasi, korupsi dan kolusi maka dibutuhkan informasi yang

memadai. Informasi ini menjadi data pendukung yang dapat digunakan untuk

mengambil keputusan yang proposional. Jenis informasi yang dimaksud antara

lain:

1. Informasi data nasabah

2. Informasi data penjualan / pembelian / penyewaan riil

3. Proyeksi laporan keuangan

4. Akad pembiayaan

Page 73: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

60

Lebih lanjut penjelasan dari informasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

a. Informasi data nasabah

Menyeleksi calon nasabah yang dapat dipercaya untuk memperoleh pembiayaan

dilakukan melalui uji kelayakan nasabah. Uji kelayakan bentuknya berupa form

pengisian yang memuat data pribadi dan data usaha calon nasabah. Pengisian

form dilakukan melalui wawancara secara individual dan kunjungan ke tempat

tinggal dan tempat usaha.

Informasi dari uji kelayakan ini sebagai pertimbangan apakah calon bisa menjadi

nasabah atau tidak. Sekaligus juga menentukan jenis pembiayaan yang sesuai

untuk nasabah bersangkutan.

b. Informasi data penjualan / pembelian / penyewaan riil

Informasi data penjualan/pembelian/ penyewaan riil merupakan data usaha

yang sudah terjadi di lapangan. Data riil ini menjadi dasar perhitungan dari

akad yang sudah disepakati. Dengan demikian tereliminer kerugian baik yang

dirasakan oleh debitur maupun kreditur karena pelaksanaan akad dilandasi

dengan data riil.

Informasi ini bentuknya berupa form isian, yang diisi secara rutin sesuai dengan

siklus usahanya oleh nasabah. Contoh bentuk form yang diberikan sesuai

dengan jenis usahanya dan kebijakan LKS masing-masing.

c. Proyeksi laporan keuangan

Proyeksi laporan keuangan merupakan pelengkap informasi dalam menentukan

persetujuan usulan pembiayaan usaha dari nasabah. Proyeksi dari laporan

keuangan yang dimaksud terdiri dari proyeksi arus kas, proyeksi laba (rugi)

dengan analisa kelayakan seperti NPV, IRR, BEP, B/C ratio, PBP, dll.

Proyeksi ini dibuat atas dasar asumsi-asumsi yang relatif tetap sepanjang umur

usaha yang dibiayai. Sedangkan dalam hukum syariah semua transaksi harus riil.

Oleh sebab itu dalam menentukan besaran nominal untuk bagi hasil tidak bisa

Page 74: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

61

merujuk pada hasil proyeksi (relatif tetap) tetapi harus merujuk pada transaksi

riil (relatif berfl uktuasi sesuai dinamika usahanya).

d. Akad pembiayaan

Akad pembiayaan merupakan kesepakatan antara shahibul maal dan mudharib.

Akad ini sebagai landasan hukum syariah bagi transaksi pembiayaan. Akad

pembiayaan sesuai dengan jenis pembiayaan usaha nasabah.

Produk pembiayaan syariah bermacam-macam, sebagaimana tersaji pada

Prinsip Dasar Jenis – jenis

Bagi Hasil(Profit Sharing)

Al-Musyarakah (Partnership, Project Financing and Participation)

Adalah penanaman dana dari shahibul maal (pemilik modal) untuk mencampurkan dana/modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung semua shahibul maal berdasarkan bagian dana/modal masing-masing.

Al-Mudharabah (Trust Financing, Trust Investment)

Adalah akad kerjasama antara 2 pihak di mana pihak shahibul maal menyediakan modal dan pihak mudharib menjadi pengelola. Keuntungan usaha dibagi berdasarkan nisbah sesuai dengan kesepakatan. Pembagian nisbah dapat menggunakan metode bagi untung dan rugi (profit and loss sharing) atau metode bagi pendapatan (revenue sharing).

Al-Muzara’ah (Harverst-Yield Profit Sharing)

Adalah kerja sama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dan penggarap, di mana pemilik lahan memberikan lahan pertanian kepada si penggarap untuk ditanami dan diperlihara dengan imbalan bagian tertentu dari hasil panen.

Tabel Pengenalan Produk Syariah

Page 75: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

62

Al Musaqah (Plantation Management Fee Based on Certain Portion of Yield)

Adalah bentuk sederhana dari Al-muzara’ah di mana si penggarap hanya bertanggungjawab atas penyiraman dan pemeliharaan. Sebagai imbalan, si penggarap berhak atas nisbah tertentu dari hasil panen.

Jual Beli (Sale and Payment Sale)

Bai’ Al Murabahah (Deferred Payment Sale)

Adalah akad jual beli antara sebesar harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati

Barang yang dimaksud adalah barang yang diketahui jelas kuantitas, kualitas dan spesifi kasinya

Bai’ as Salam (in front Payment Sale)

Adalah jual beli barang dengan cara pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dengan pembayaran tunai terlebih dahulu secara penuh.

Bai’ Al – Istishna’ (Purchase by Order or Manufacture)

Jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan criteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan

Sewa (Operational Lease and Financial

Lease)

Al-Ijarah (operational Lease)

Adalah transaksi sewa menyewa atas suatu barang dan atau upah mengupah atas suatu jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau imbalan jasa.

AL- Ijarah Al Muntahia bit – Tamlik (Financial Lease with Purchase Option)

Adalah sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang ditangan si penyewa.

Page 76: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

63

Jasa (Fee-Based Services)

Al Wakalah (Deputyship)

Adalah penyerahan, pedelegasian atau pemberian mandat kekuasaan oleh seseorang kepada orang lain dalam hal-hal yang diwakilkan

Al-Kafalah (Guaranty)

Merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung, atau mengalihkan tanggungjawab seseorang yang dijamin dengan berbegang pada tanggungjawab orang lain sebagai penjamin.

Al-Hawalah (Transfer service)

Adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya

Ar-Rahn (Mortgage)

Adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis

Al-qardh (soft and Benevolent Loan)

Adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan

Page 77: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

64

Lampiran 2. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan Usaha Abon Ikan

No AsumsiJumlah/

NilaiSatuan Keterangan

1 Periode proyek 5 tahun Periode 5 tahun

2 Jumlah hari kerja per bulan 20 hari

3 Jumlah bulan kerja per tahun 12 bulan

4 Rata-rata Skala Produksi per hari

a. Rendemen pengolahan ikan ke Abon Ikan 40 %

b. Produksi abon per hari 60 kg

c. Bahan baku ikan per hari 150 kg

5 Komposisi pemasaran produk

a. Dijual di pabrik 10 %

b. Dijual ke pengecer lokal 10 %

c.Dijual kepada pedagang besar 80 %

6 Komposisi jenis produk menurut kemasan

a. Kemasan 100 gram 60 % Dari total produksi

b. Kemasan 250 gram 40 %

7 Harga jual produk di tingkat produsen 70,000 Rp/kg

8 Harga bahan baku Ikan Marlin 18,000 Rp/kg

9 Expected return of Bank *) 14% % Efektif

Keterangan: *) Data Desember 2009 Bank Syariah Mandiri

Page 78: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

65

Lam

pir

an 3

. Bia

ya In

vest

asi d

an U

saha

Abo

n Ik

an

No

Jen

is B

iaya

Jum

lah

Satu

anH

arg

a/sa

tuan

Nila

iU

mu

r ek

on

om

isPe

nyu

sut-

an/t

ahu

nN

ilai

sisa

1Pe

rizi

nan

• SI

UP

1Be

rkas

300,

000

300,

000

sela

man

ya*)

• SI

TU1

Berk

as30

0,00

030

0,00

05

• P-

IRT

dari

Din

kes

1Be

rkas

300,

000

300,

000

sela

man

ya

• N

PWP

1Be

rkas

250,

000

250,

000

sela

man

ya

• Ba

dan

Huk

um K

UB

1Be

rkas

300,

000

300,

000

sela

man

ya

• Se

rtifi

kat

Hal

al1

Berk

as1,

000,

000

1,00

0,00

03

Sub

jum

lah

2,45

0,00

0

2Se

wa

tan

ah d

an

ban

gu

nan

1un

it10

,000

,000

10,0

00,0

005

3M

esin

/Per

alat

an

Pro

du

ksi

• M

esin

pen

gepr

es (3

kg)

2un

it1,

000,

000

2,00

0,00

05

400,

000

-

• M

esin

par

utan

kel

apa

1un

it2,

500,

000

2,50

0,00

05

500,

000

-

• M

esin

gili

ng2

unit

2,50

0,00

05,

000,

000

51,

000,

000

-

• G

arpu

bes

ar *

*)1

unit

50,0

0050

,000

510

,000

-

• Lu

mpa

ng u

kura

n 1

kg1

unit

50,0

0050

,000

105,

000

25,0

00

• Lu

mpa

ng u

kura

n 2

kg

1un

it10

0,00

010

0,00

010

10,0

0050

,000

• Lu

mpa

ng u

kura

n 3

kg

1un

it15

0,00

015

0,00

010

15,0

0075

,000

• Ba

tu P

enum

buk

3un

it10

,000

30,0

0010

3,00

015

,000

• Bl

ong

7un

it35

,000

245,

000

1024

,500

122,

500

• Tu

ngku

4un

it30

,000

120,

000

1012

,000

60,0

00

Page 79: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

66

No

Jen

is B

iaya

Jum

lah

Satu

anH

arg

a/sa

tuan

Nila

iU

mu

r ek

on

om

isPe

nyu

sut-

an/t

ahu

nN

ilai

sisa

• W

ajan

Pen

ggor

enga

n6

unit

140,

000

840,

000

516

8,00

0 -

• Se

aler

3un

it30

0,00

090

0,00

05

180,

000

-

• Ba

skom

Pla

stik

Bes

ar4

unit

60,0

0024

0,00

02

120,

000

120,

000

• Ba

skom

Pla

stik

Kec

il3

unit

40,0

0012

0,00

02

60,0

0060

,000

• Sa

ringa

n K

elap

a1

unit

5,00

05,

000

22,

500

2,50

0

• Ba

deng

5un

it40

,000

200,

000

210

0,00

010

0,00

0

• So

det

Besa

r5

unit

30,0

0015

0,00

01

150,

000

-

Sub

jum

lah

12,7

00,0

002,

760,

000

630,

000

4Pe

rala

tan

lain

• Ti

mba

ngan

Dud

uk 5

kg

1un

it15

0,00

015

0,00

03

50,0

0050

,000

• Ti

mba

ngan

Gan

tung

25

kg

1un

it30

0,00

030

0,00

05

60,0

00 -

• Et

alas

e1

unit

500,

000

500,

000

1050

,000

250,

000

Sub

jum

lah

950,

000

160,

000

300,

000

Jum

lah

26,1

00,0

002,

920,

000

930,

000

*) S

etia

p ha

bis

5 ta

hun

haru

s la

por

kem

bali

**

) dig

unak

an u

ntuk

men

gelu

arka

n da

ging

ikan

ata

u ab

on s

etel

ah p

enge

pres

an d

ari t

abun

g m

esin

pen

gepr

es

Page 80: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

67

Lam

pir

an 4

a. B

iaya

Ope

rasi

onal

Usa

ha A

bon

Ikan

No

Jen

is B

iaya

Satu

anJu

mla

h/

Har

iJu

mla

h/

Bu

lan

Har

ga

satu

anB

iaya

/b

ula

nB

iaya

/ta

hu

n

A. B

iaya

Var

iab

el

1Ba

han

Baku

Ikan

Mar

lin/J

angi

lus

kg/h

r15

03,

000

18,0

00

54,0

00,0

00

648,

000,

000

2Ba

han

pem

bant

u/bu

mbu

/har

iPe

r ha

ri

• G

ula

pasi

rkg

3060

0 8,

700

5,22

0,00

0 62

,640

,000

• M

inya

k go

reng

kg30

600

7,00

0 4,

200,

000

50,4

00,0

00

• Le

ngku

askg

7.5

150

2,00

0 30

0,00

0 3,

600,

000

• K

etum

bar

kg3.

7575

18

,000

1,

350,

000

16,2

00,0

00

• Ba

wan

g Pu

tihkg

2.25

45

8,00

0 36

0,00

0 4,

320,

000

• Ba

wan

g M

erah

kg7.

515

0 7,

000

1,05

0,00

0 12

,600

,000

• M

SGkg

0.24

5 10

,000

48

,000

57

6,00

0

• G

aram

Dap

urkg

10.5

210

1,50

0 31

5,00

0 3,

780,

000

• G

aram

Reb

uskg

3060

0 1,

500

900,

000

10,8

00,0

00

• K

elap

aBu

tir30

600

1,00

0 60

0,00

0 7,

200,

000

• Se

rei

Bata

ng30

600

50

30,0

00

360,

000

• D

aun

Sala

mH

elai

751,

500

25

37,5

00

450,

000

Sub

to

tal

14,4

10,5

00

172,

926,

000

3Ba

han

Pend

ukun

g

• Be

nsin

liter

1

20

4,50

0 90

,000

1,

080,

000

• Sa

bun

Bata

ng

120

5,

000

100,

000

1,20

0,00

0

• M

inya

k ta

nah

Lite

r 0.

510

3,

500

35,0

00

420,

000

Page 81: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

68

No

Jen

is B

iaya

Satu

anJu

mla

h/

Har

iJu

mla

h/

Bu

lan

Har

ga

satu

anB

iaya

/b

ula

nB

iaya

/ta

hu

n

• K

ayu

baka

rK

ali

Prod

uksi

1

20

25,0

00

500,

000

6,00

0,00

0

• K

anto

ng P

last

ik k

emas

an

(100

g)

kant

ong/

hari

360

7,20

0 20

0 1,

440,

000

17,2

80,0

00

• K

anto

ng P

last

ik k

emas

an

(250

g)

kant

ong/

hari

96

1,92

0 30

0 57

6,00

0 6,

912,

000

Sub

to

tal

2,74

1,00

0 32

,892

,000

4Te

naga

ker

ja p

rodu

ksi

a. U

pah

oran

g/ha

ri6

120

25,0

00

3,00

0,00

0 36

,000

,000

b. B

iaya

Mak

an T

enag

a K

erja

oran

g/ha

ri7

140

5,00

0 70

0,00

0 8,

400,

000

Sub

to

tal

44,4

00,0

00

6Bi

aya

Tran

spor

tasi

20

25,0

00

500,

000

6,00

0,00

0

Tota

l Bia

ya V

aria

bel

72,1

51,5

00

904,

218,

000

B. B

iaya

Tet

ap

1Bi

aya

Ove

rhea

d Pa

brik

(BO

P)

• G

aji P

impi

nan

oran

g/bu

lan

11

1,50

0,00

0 1,

500,

000

18,0

00,0

00

• G

aji T

enag

a A

dmin

istr

asi

oran

g/bu

lan

11

800,

000

700,

000

8,40

0,00

0

• Bi

aya

listr

ikPe

r Bu

lan

150,

000

1,80

0,00

0

• Bi

aya

tele

pon

Per

Bula

n25

0,00

0 3,

000,

000

Page 82: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

69

• Bi

aya

pera

lata

n ha

bis

paka

i *)

Per

Tahu

n1,

410,

000

• Bi

aya

Pera

wat

an &

pe

mel

ihar

aan

**)

Per

Tahu

n68

2,50

0

Sub

to

tal

33,2

92,5

00

2Bi

aya

adm

inis

tras

i & u

mum

Per

Bula

n30

,000

36

0,00

0

Tota

l Bia

ya T

etap

33,6

52,5

00

Tota

l Bia

ya O

per

asio

nal

937,

870,

500

*) P

eral

atan

yan

g m

emili

ki u

mur

eko

nom

is k

uran

g da

ri 1

tahu

n (½

tah

un)

**

) Seb

esar

5 %

dar

i tot

al b

iaya

inve

stas

i mes

in &

per

alat

an p

er t

ahun

No

Jen

is P

eral

atan

Hab

is P

akai

Jum

lah

Satu

anH

arg

a/sa

tuan

Nila

i

1Ba

skom

uku

ran

keci

l10

unit

15,0

0015

0,00

0

2Ba

skom

uku

ran

seda

ng3

unit

40,0

0012

0,00

0

3Ba

skom

uku

ran

besa

r4

unit

65,0

0026

0,00

0

4N

yiru

10un

it10

,000

100,

000

5A

yaka

n5

unit

10,0

0050

,000

6Pi

sau

5un

it5,

000

25,0

00

Bia

ya T

ota

l per

sem

este

r70

5,00

0

Bia

ya T

ota

l per

tah

un

1,41

0,00

0

Page 83: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

70

No Jenis Biaya Nilai (Rp)

A Biaya Variabel

Bahan Baku 648,000,000

Bahan Pembantu 172,926,000

Bahan Pendukung 32,892,000

Tenaga kerja produksi 44,400,000

Biaya Transportasi 6,000,000

Sub total 904,218,000

B Biaya Tetap

Biaya Overhead Pabrik (BOP) 33,292,500

Biaya administrasi & umum 360,000

Sub total 33,652,500

Jumlah Biaya Operasional Per Tahun

937,870,500

No Jenis BiayaHarga/satuan

Nilai (Rp)

1 Jumlah dana modal kerja*) 0.125 117,233,813

Rekap Jumlah Biaya Operasional Per Tahun

Perhitungan Modal Kerja Untuk Biaya Operasional

*) Diasumsikan kebutuhan modal kerja awal adalah untuk 1,5 bulan pertama operasional Sehingga jumlah dana modal kerja yang dibutuhkan : = (1/8)X biaya operasoional 1 th

Page 84: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

71

Lampiran 4b. Formula bahan pembantu

Untuk bahan baku ikan (kg):10

Lampiran 4c. Bahan pendukung

Untuk produk abon per hari (kg): 60

Jenis Bahan Pembantu Jumlah satuan

• Gula pasir 2 kg

• Minyak goreng 2 kg

• Lengkuas 0.5 kg

• Ketumbar 250 Gram

• Bawang Putih 150 Gram

• Bawang Merah 0.5 kg

• MSG 16 Gram

• Garam Dapur 700 Gram

• Garam Rebus 2 kg

• Kelapa 2 Butir

• Serei 2 Batang

• Daun Salam 5 Helai

Jenis Bahan Pembantu Jumlah satuan

• Bensin 1 liter

• Sabun 1 Batang

• Minyak tanah 0.5 Liter

• Kayu bakar 25,000 Rupiah

• Kantong Plastik kemasan (100 g) 360 Kantong

• Kantong Plastik kemasan (250 g) 96 Kantong

Page 85: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

72

Lampiran 5. Produksi dan Penjualan Abon Ikan

No UraianProduksi (kg)

Per hari Per bulan

1 Kapasitas bahan baku 60 1200

2 Harga jual di tingkat produsen 70,000 Rp/kg

3 Nilai penjualan per tahun (pendapatan)

1,008,000,000 Rp/tahun

4 Nilai Penjualan per bulan (pendapatan)

84,000,000 Rp/bulan

Page 86: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

73

Lampiran 6. Kebutuhan Dana Untuk Investasi dan Modal Kerja

No Rincian Biaya Proyek Total Biaya

1 Dana investasi yang bersumber dari

a. Pembiayaan -

b. Dana sendiri 26,100,000

Jumlah dana investasi 26,100,000

2 Dana modal kerja yang bersumber dari

a. Pembiayaan 90,000,000

b. Dana sendiri 27,233,813

Jumlah dana modal kerja 117,233,813

3 Total dana proyek yang bersumber dari

a. Pembiayaan 90,000,000

b. Dana sendiri 53,333,813

Jumlah dana proyek 143,333,813

Keterangan: Proyeksi Penjualan rata-rata per tahun (Rp) 1,008,000,000 Proyeksi Penjualan rata-rata per bulan (Rp) 84,000,000 Pembiayaan bank, diasumsikan ±80% dari modal kerja yang dibutuhkan:

Pembiayaan bank 90,000,000 Expected return bank 14%Expected return bank (Rp) 12,600,000 Nisbah Bank 1.25%Nisbah nasabah 98.75%

Page 87: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

74

Lampiran 7. Proyeksi Pembayaran Nisbah Pembiayaan

1 Nilai Pembiayaan Modal Kerja 90,000,000 2 Jangka waktu pembiayaan (bln) 123 Expected return bank 14%4 Prakiraan Rata-rata Penjualan (bln) 84,000,000 6 Nisbah Bank 1.25%

BulanAngsuran

Pokok Nisbah bank

TotalAngsuran

SaldoAwal

SaldoAkhir

1 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

2 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

3 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

4 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

5 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

6 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

7 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

8 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

9 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

10 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

11 - 1,050,000 1,050,000 90,000,000 90,000,000

12 90,000,000 1,050,000 91,050,000 90,000,000 -

90,000,000 12,600,000 102,600,000

Keterangan: 1 Angsuran pokok pembiayaan dilakukan pada akhir periode pembiayaan sehingga angsuran

bulanan hanya berupa pembayaran nisbah saja 2 Jangka waktu pembiayaan selama satu tahun dan dapat diperpanjang dua kali (jadi total 3 kali)

melalui perpanjangan akad setiap tahunnya. Pada contoh asumsi sampai 3 (tiga) tahun tahun dengan perpanjangan akad PRKS musyarakah setiap tahun

3 Angsuran nisbah pada perhitungan di atas berdasarkan asumsi bahwa :realisasi penjualan, rata-rata penggunaan rekening koran dan besar pembiayaan sebagai dasar perhitungan nisbah adalah tetap sepanjang masa akad pembiayaan dan perpanjangannya.

4. Meskipun demikian, pada prakteknya, pembayaran nisbah bagi hasil dihitung berdasarkan realisasi penjualan (pendapatan) dan realisasi penggunaan rekening koran tiap bulan yang jumlahnya dapat berbeda-beda.

5 Contoh perhitungan pengakuan nisbah bagi hasil dapat dilihat pada lampiran - 10

Page 88: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

75

Lampiran 8 Proyeksi Laba Rugi Usaha Abon Ikan

No UraianT A H U N K E -

Rata-rata1 2 3

1 Pendapatan 1,008,000,000 1,008,000,000 1,008,000,000 1,008,000,000

2 Biaya Operasional 937,870,500 937,870,500 937,870,500 937,870,500

3 Laba Kotor 70,129,500 70,129,500 70,129,500 70,129,500

Nisbah pembiayaan 12,600,000 12,600,000 12,600,000 12,600,000

4 Laba Sebelum Pajak 57,529,500 57,529,500 57,529,500 57,529,500

Biaya Penyusutan 4,920,000 4,920,000 4,920,000 4,920,000

5 Laba Kena Pajak 52,609,500 52,609,500 52,609,500 52,609,500

Pajak 5,391,425 5,391,425 5,391,425 5,391,425

6 Laba Bersih 47,218,075 47,218,075 47,218,075 47,218,075

7 Profi t margin (%) 4.68 4.68 4.68 4.68

Share Nilai Laba Kena Pajak

0.10 50000000 50000000 50000000

0.15 2,609,500 2,609,500 2,609,500

Pajak 5,391,425 5,391,425 5,391,425

Page 89: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

76

Lampiran 9. Proyeksi Perhitungan BEP Usaha

No UraianT A H U N K E -

1 2 3

1 Hasil Penjualan Produk 1,008,000,000 1,008,000,000 1,008,000,000

2 Biaya Variabel

Bahan Baku 648,000,000 648,000,000 648,000,000

Bahan Pembantu 172,926,000 172,926,000 172,926,000

Bahan Pendukung 32,892,000 32,892,000 32,892,000

Biaya Transportasi 6,000,000 6,000,000 6,000,000

Biaya Tenaga Kerja produksi 44,400,000 44,400,000 44,400,000

Pajak 5,391,425 5,391,425 5,391,425

Total Biaya Variabel 909,609,425 909,609,425 909,609,425

3 Biaya Tetap

Biaya overhead pabrik (BOP)

33,292,500 33,292,500 33,292,500

Biaya administrasi & umum 360,000 360,000 360,000

Biaya Penyusutan 4,920,000 4,920,000 4,920,000

Prakiraan nisbah pembiayaan

12,600,000 12,600,000 12,600,000.00

Total Biaya Tetap 51,172,500 51,172,500 51,172,500

BEP Nilai Penjualan (Rp) 524,256,312 524,256,312 524,256,312

BEP Jumlah Penjualan (Kg) 7,489 7,489 7,489

BEP Rata-rata

1 Nilai penjualan (Rp) 524,256,312

2 Jumlah Penjualan/produksi (kg)

7,489

Page 90: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

77

UraianTAHUN

0 1 2 3

Inflow

a. Pendapatan - 1,008,000,000 1,008,000,000 1,008,000,000

b. Dana sendiri 53,333,813

c. Pembiayaan investasi -

d. Pembiayaan modal kerja

90,000,000

e. Nilai sisa - - - 9,875,000

Total Inflow 143,333,813 1,008,000,000 1,008,000,000 1,017,875,000

Total Inflow untuk IRR - 1,008,000,000 1,008,000,000 1,017,875,000

Outflow

a. Investasi/re-investasi 26,100,000 150,000 715,000 800,000

b. Modal kerja 117,233,813

c. Biaya operasional - 937,870,500 937,870,500 937,870,500

d. Angsuran pokok - - - 90,000,000

e. Prakiraan nisbah bank - 12,600,000 12,600,000 12,600,000

f. Pajak - 5,391,425 5,391,425 5,391,425

Total Outflow 143,333,813 956,011,925 956,576,925 1,046,661,925

Total Outflow untuk IRR

143,333,813 943,411,925 943,976,925 944,061,925

Cashflow - 51,988,075 51,423,075 -28,786,925

Kumulatif cashfl ow - 51,988,075 103,411,150 74,624,225

Cashflow untuk IRR -143,333,813 64,588,075 64,023,075 73,813,075

PV Benefi t - 884,210,526 775,623,269 687,036,632

PV Cost 143,333,813 827,554,320 726,359,591 637,214,909

PV Cashfl ow -143,333,813 56,656,206 49,263,677 49,821,723

Kumulatif PV Cashfl ow -143,333,813 -86,677,606 -37,413,929 12,407,794

Lampiran 10. Proyeksi Arus Kas

Page 91: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

78

Lampiran 11. Contoh Perhitungan Nisbah Pembiayaan Rekening Koran

Syariah (PRKS) Musyarakah

Contoh Perhitungan Pembayaran Nisbah Bulan Ke-n

Nama Nasabah : Muhammad Sholeh Realisasi penjualan bulan ke n : 90,750,000 Plafon pembiayaan : 90,000,000 Rata-rata pemakaian : 82,445,958 Nisbah bagi hasil bank : 1.25% Saldo pembiayaan : 87,308,468 Bulan : ke-n

Tanggal Penarikan

OutstandingPembiayaan

HariPemakaian

PemakaianRekening PDB

(a) (b) (a x b)

Bulan 03/09 85,900,917 -

03/04/08 (882) 85,900,035 3 257,700,105

10/04/08 (18,700,567) 67,199,468 7 470,396,276

18/04/08 20,000,000 87,199,468 8 697,595,744

19/04/08 100,000 87,299,468 1 87,299,468

21/04/08 6,000 87,305,468 2 174,610,936

30/04/08 3,000 87,308,468 9 785,776,212

Total 87,308,468 30 2,473,378,741

Rata-rata harian pemakaian rekening PRKS (c/b) 82.445.958

Bagi hasil untuk bank : 82.445.958 x 1,25% x 90.750.000 90,000,000

: 1,039,163

Keterangan: 1. Pembayaran nisbah pada bulan ke-n sesuai realisasi penjualan = Rp 1.039.163,-2. Perhitungan nisbah berdasarkan rata-rata pemakaian dan realisasi hasil penjualan 3. Pembayaran nisbah dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari proyeksi bank karena sesuai dengan realisasi penjualan (pendapatan) yang terjadi, sehingga nisbah yang

diperoleh dapat berfl uktuasi

Page 92: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

Usaha Abon Ikan

79

Bulan OutstandingRata-Rata

Pemakaian PDB

PembayaranBagi Hasil

n1 87,308,468 82,445,958 1,039,163

n2 114,557,501 108,861,658 1,372,110

n3 110,354,625 111,375,845 1,403,800

n4 112,475,486 105,675,200 1,331,948

n5 112,953,456 102,775,505 1,295,400

n6 102,185,801 95,656,624 637,711

n7 97,823,148 91,245,601 1,150,075

n8 101,325,675 93,476,825 1,178,197

n9 97,195,258 90,347,563 1,138,756

n10 90,235,775 85,438,725 1,076,884

n11 79,435,800 73,800,205 930,190

n12 85,205,335 80,795,435 1,018,359

Total (Rp/Thn) 13,572,592

Contoh: Rekapitulasi Penggunaan Fasilitas PRKS Musyarakah selama 1 tahun

Plafon: 90.000.000

Page 93: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

80

No

Para

met

erB

esar

an

BR

IB

MI

BSM

BSM

IB

NIS

1Be

sar

rata

-rat

a (k

isar

an t

erke

cil

dan

terb

esar

) mar

gin

yang

di

berik

an s

ampa

i saa

t in

i

9.45

%-1

8.26

%

(fl at

rat

e p.

a)19

%-2

2%

eff.

p.a

19%

-22%

ef

f.p.

a (t

erga

ntun

g ja

ngka

wak

tu

pem

biay

aan)

15%

-24%

ef

f.p.

a.9.

00%

-10.

00%

(fl a

t ra

te p

.a)

2Be

sar

rata

-rat

a (k

isar

an t

erke

cil

dan

terb

esar

) nis

bah

bagi

has

il ya

ng d

iber

ikan

sam

pai s

ekar

ang

Men

yesu

aika

n de

ngan

bas

e ra

te y

ang

ada

di B

RI

yl::

17%

-24%

ef

f. R

ate

p.a

(95%

-5%

)-(7

7%-2

3%)

Kis

aran

ban

gsil

deng

an

ekpe

ktas

i re

turn

ban

k:

16.0

0%-

19.0

8% p

.a

effe

ktif

adap

un

nisb

ah b

ank

terg

antu

ng

perb

andi

ngan

an

tara

eks

p.

bank

dan

re

alis

asi

penj

uala

n na

saba

h

Nas

abah

: 0.

3 %

-85

.3%

Bank

:14

,7%

- 9

9%

Terg

antu

ng

Reve

nue

atau

pr

ofi t

mud

harib

de

ngan

pat

okan

ex

pect

ed r

etur

n ba

nk b

erki

sar

14%

-18%

p.a

3.Be

sar

rata

-rat

a (k

isar

an t

erke

cil

dan

terb

esar

)) Ija

rah

dan

Istis

hna

yang

dib

erik

an s

ampa

i sek

aran

g

9.45

%18

.26%

(fl

at r

ate

p.a)

19%

-22%

19%

-22%

ef

f.p.

a (t

erga

ntun

g ja

ngka

wak

tu

pem

biay

aan)

belu

m a

da

forf

olio

nya

belu

m a

da

forf

olio

nya

Ket

eran

gan

*) D

ata

per

bula

n Ju

ni 2

006

1. B

RI =

Ban

k Ra

kyat

Indo

nesi

a2.

BM

I = B

ank

Mua

mal

at In

done

sia

3. B

SM =

Ban

k Sy

aria

h M

andi

ri4.

BSM

I = B

ank

syar

iah

Meg

a In

done

sia

5. B

NIS

= B

ank

Neg

ara

Indo

nesi

a Sy

aria

h

Lam

pir

an 1

2. P

ola

Pem

biay

aan

Syar

iah

pada

Per

bank

an S

yaria

h

Page 94: POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) · iii RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH USAHA ABON IKAN No UNSUR PEMBINAAN URAIAN 1 Jenis usaha Pengolahan Abon Ikan (Marlin)