POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 5.8 Perhitungan Angsuran Kredit ... proses perbaikan stok...

128

Transcript of POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · 5.8 Perhitungan Angsuran Kredit ... proses perbaikan stok...

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

USAHA PENANGKAPAN DENGAN ALAT

JARING PAYANG

i

KATA PENGANTAR

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional

memiliki peran yang penting dan strategis. Namun demikian, UMKM masih memiliki

kendala, baik untuk mendapatkan pembiayaan maupun untuk mengembangkan

usahanya. Dari sisi pembiayaan, masih banyak pelaku UMKM yang mengalami

kesulitan untuk mendapatkan akses kredit dari bank, baik karena kendala teknis,

misalnya tidak mempunyai/tidak cukup agunan, maupun kendala non teknis,

misalnya keterbatasan akses informasi ke perbankan. Dari sisi pengembangan

usaha, pelaku UMKM masih memiliki keterbatasan informasi mengenai pola

pembiayaan untuk komoditas tertentu. Disisi lain, ternyata perbankan juga

membutuhkan informasi tentang komoditas yang potensial untuk dibiayai.

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka menyediakan rujukan bagi

perbankan untuk meningkatkan pembiayaan terhadap UMKM serta menyediakan

informasi dan pengetahuan bagi UMKM yang bermaksud mengembangkan

usahanya, maka menjadi kebutuhan untuk menyediakan informasi pola pembiayaan

untuk komoditi potensial tersebut dalam bentuk model/pola pembiayaan komoditas

(lending model). Sampai saat ini, Bank Indonesia telah menghasilkan 106 judul

buku pola pembiayaan komoditi pertanian, industri dan perdagangan dengan

sistem pembiayaan konvensional dan 26 judul dengan sistem syariah. Dalam

upaya menyebarluaskan lending model tersebut kepada masyarakat maka buku

pola pembiayaan ini telah dimasukan dalam website Sistem Informasi Terpadu

Pengembangan UKM (SI-PUK) yang terintegrasi dalam Data dan Informasi Bisnis

Indonesia (DIBI) dan dapat diakses melalui internet di alamat www.bi.go.id Dalam penyusunan buku pola pembiayaan ini, Bank Indonesia bekerjasama

dengan Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (DKP) dan

memperoleh masukan dari banyak pihak antara lain dari Perbankan, lembaga/

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECILii

instansi terkait lainnya, asosiasi dan UMKM. Untuk itu, kami mengucapkan terima

kasih atas segala bantuan dan kerjasamanya selama ini.

Bagi pembaca yang ingin memberikan kritik, saran dan masukan bagi

kesempurnaan buku ini atau ingin mengajukan pertanyaan terkait dengan buku

ini dapat menghubungi :

Direktorat Kredit, BPR dan UMKMBiro Pengembangan BPR dan UMKMTim Penelitian dan Pengembangan Perkreditan dan UMKM

Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta Pusat

Telp. (021) 381 8922 atau 381.7794

Fax (021) 351 8951

Besar harapan kami bahwa buku ini dapat melengkapi informasi tentang

pola pembiayaan komoditi potensial bagi perbankan dan sekaligus memperluas

replikasi pembiayaan oleh UMKM pada komoditi tersebut.

Jakarta, Desember 2009

iii

No. Unsur Pembiayaan Uraian

1 Jenis Usaha Jaring Payang

2 Lokasi usaha Kabupaten Belitung Timur – Prov Bangka Belitung

3 Dana yang digunakan Investasi : Rp 58.300.000Modal Kerja : Rp 19.451.080Total : Rp 77.751.080

4. Sumber danaa. Modal Sendirib. Kredit

Rp 25.270.432Rp 52.480.648

1. Kredit Investasi Plafond : Rp 40.810.000Suku Bunga : 14%Jangka waktu : 3 tahun

2. Kredit Modal KerjaPlafond : Rp11.670.648Suku Bunga : 14%Jangka Waktu : 1 tahun

5 Periode pembayaran kredit Angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap bulan

6 Kelayakan usahaa. Periode Proyekb. Produkc. Skala proyekd. Teknologie. Pemasaran Produk

3 tahunIkan (hasil tangkapan jaring payang)Produksi per bulan : 5.990 kgSederhana (Manual)pedagang pengepul dan bandar besar

7 Kriteria kelayakan usahaa. NPVb. IRRc. Net B/C Ratiod. Pay Back Periode. BEP penjualan rata-rataf. BEP Produk Rata-rata

g. Penilaian

Rp 110.123.31743%2.89 kali2.12 tahunRp137.433.5407.853 kg selar kuning, 18.324 kg japuh dan 27.487 kg tembangLayak

RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN UMKMJARING PAYANG

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECILiv

8 Analisis Sensitivitasa. Biaya variabel

1. Biaya variabel naik 20%a) NPVb) IRRc) Net B/C Ratiod) Pay Back Periode) Penilaian

2. Biaya variabel naik 22%a) NPVb) IRR c) Net B/C Ratiod) Pay Back Period e) Penilaian

3. Biaya tetap naik 15%a) NPVb) IRR c) Net B/C Ratiod) Pay Back Period e) Penilaian

4. Biaya tetap naik 18%a) NPVb) IRR c) Net B/C Ratiod) Pay Back Period e) Penilaian

Rp 40.047.92516%1.69 kali4.10 tahunLayak

Rp 33.040.38614%1.57 kali> 5 tahunTidak Layak

Rp 44.503.31718%1.76 kali4.02 tahunLayak

Rp 31.379.31713%1.54 kali> 5 tahunTidak Layak

b. Pendapatan1. Pendapatan turun 7%

a) NPVb) IRR c) Net B/C Ratiod) Pay Back Period e) Penilaian

2. Pendapatan turun 8%a) NPVb) IRR c) Net B/C Ratiod) Pay Back Period e) Penilaian

Rp 42.627.63717%1.73 kali4.05 tahunLayak

Rp 32.985.39714,0%1.57 kali> 5 tahunTidak Layak

v

c. Biaya variabel dan pendapatan 1. Biaya variabel naik 5%

dan pendapatan turun 5%a) NPVb) IRR c) Net B/C Ratiod) Pay Back Period e) Penilaian

2. Biaya variabel naik 10% dan Pendapatan turun 5%a) NPVb) IRR c) Net B/C Ratiod) Pay Back Period e) Penilaian

3. Biaya tetap naik 5% dan Pendapatan turun 5%a) NPVb) IRR c) Net B/C Ratiod) Pay Back Period e) Penilaian

4. Biaya tetap naik 10% dan Pendapatan turun 4%a) NPVb) IRR c) Net B/C Ratiod) Pay Back Period e) Penilaian

Rp 44.393.26918%1.76 kali> 5 tahunLayak

Rp 26.874.42111%1.46 kali4.36 tahunTidak Layak

Rp 40.038.78416%1.69 kali4.10 tahunLayak

Rp 27.807.69112%1.48 kali> 5 tahunTidak Layak

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

vii

DAFTAR ISI

HalKATA PENGANTAR ................................................................................... iRINGKASAN ............................................................................................... iiiDAFTAR ISI ................................................................................................. viiDAFTAR GAMBAR/FOTO ........................................................................... xDAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN 2.1.ProfilUsaha ............................................................................... 7

2.2. Pola Pembiayaan ....................................................................... 9

BAB III ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 3.1. Aspek Pasar ............................................................................... 13

3.1.1. Permintaan ...................................................................... 13

3.1.2. Penawaran ..................................................................... 14

3.1.3. Analisis Persaingan dan Peluang Pasar ........................... 16

3.2. Aspek Pemasaran ...................................................................... 18

3.2.1. Harga ............................................................................. 18

3.2.2. Jalur Pemasaran Produk .................................................. 19

3.2.3. Kendala Pemasaran ........................................................ 21

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECILviii

BAB IV ASPEK TEKNIS PRODUKSI 4.1. Lokasi Usaha ............................................................................. 23

4.2. Fasilitas Produksi dan Peralatan .................................................. 23

4.3. Tenaga Kerja ............................................................................. 27

4.4. Teknologi .................................................................................. 27

4.5. Operasional Penangkapan ......................................................... 27

4.6. Jumlah, Jenis dan Mutu Produksi ............................................... 30

4.7. Produksi Optimum ..................................................................... 30

4.8. Kendala Produksi ...................................................................... 32

BAB V ASPEK KEUANGAN 5.1. Pemilihan Pola Usaha ................................................................. 33

5.2. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan ........................ 34

5.3. Modal Usaha ............................................................................. 36

5.3.1. Modal Investasi ............................................................... 36

5.3.2. Modal Kerja .................................................................... 37

5.3.3 Biaya Operasional ........................................................... 38

5.4. Struktur Modal .......................................................................... 41

5.5. Produksi dan Pendapatan .......................................................... 42

5.6. Proyeksi Laba Rugi dan Break Even Point .................................... 44

5.7. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Usaha ................................... 47

5.8. Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha ......................................... 48

5.9. Hambatan dan Kendala ............................................................. 53

BAB VI ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN DAMPAK LINGKUNGAN 6.1. Aspek Ekonomi dan Sosial ......................................................... 55

6.1.1 Penduduk ........................................................................ 55

6.1.2 Perikanan ........................................................................ 55

6.1.3 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) .......................... 57

ix

6.1.4 Pertumbuhan Ekonomi .................................................... 58

6.1.5 Pendapatan Per Kapita ..................................................... 59

6.2. Aspek Dampak Lingkungan ....................................................... 63

6.2.1 Limbah Proses Produksi .................................................... 63

6.2.2 Dampak Positif dari Kegiatan Jaring Payang ..................... 64

6.2.3 Keberadaan Iklim dan Cuaca ........................................... 65

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan ............................................................................... 67

7.2. Saran ......................................................................................... 68

LAMPIRAN .................................................................................................. 69

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECILx

DAFTAR GAMBAR

Gambar/Foto Hal

1.1 Ilustrasi Operasi Jaring Payang ........................................................... 2

1.2 Ikan Selar Kuning Hasil Jaring Payang ................................................ 3

2.1 Ilustrasi Penangkapan Ikan dengan Jaring Payang .............................. 7

2.2 Ilustrasi Posisi Pemasaran Rumpon di Laut .......................................... 8

3.1 Skema Jalur Pemasaran Ikan Segar

Hasil Tangkapan Jaring Payang ......................................................... 20

3.2 Skema Jalur Pemasaran Ikan Asin Hasil Tangkapan

Jaring Payang .................................................................................... 20

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1 Perkembangan Konsumsi Ekspor Ikan Indonesia dari Tahun 2005-2007 13

3.2 Produksi Ikan Hasil Tangkap di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2008 .. 15

3.3 Perkembangan Harga Ikan Hasil Tangkapan Jaring Payang dari

Tahun 2006 -2009 ................................................................................ 19

4.1 Fasilitas Produksi Jaring Payang ............................................................ 26

5.1 Asumsi untuk Analisis keuangan ........................................................... 34

5.2 Komposisi Biaya Investasi (Rp) ................................................................ 37

5.3 Komposisi Biaya Modal Kerja (Rp) .......................................................... 38

5.4 Komponen Biaya Operasional per Trip dalam Satuan (Rp) ...................... 39

5.5 Komponen Biaya Operasional per Bulan dalam Satuan (Rp) ................... 39

5.6 Komponen Biaya Operasional per Tahun dalam Satuan (Rp) .................. 40

5.7 Komponen dan Struktur Biaya Proyek ................................................... 41

5.8 Perhitungan Angsuran Kredit ................................................................ 41

5.9 Proyeksi Produksi dan Pendapatan per Hari ........................................... 42

5.10 Proyeksi Produksi dan Pendapatan per Bulan ........................................ 43

5.11 Proyeksi Produksi dan Pendapatan per Tahun ....................................... 43

5.12 Proyeksi Pendapatan dan Laba Rugi Usaha per Hari .............................. 44

5.13 Proyeksi Pendapatan dan Laba Rugi Usaha per Bulan ............................ 45

5.14 Proyeksi Pendapatan dan Laba Rugi Usaha per Tahun ........................... 46

5.15 Kelayakan Usaha Jaring Payang ............................................................ 48

5.16 Analisis sensitifitas biaya variabel naik 20% dan 22% ........................... 49

5.17 Analisis Sensitifitas Pendapatan Turun 7% dan 8% .............................. 50

5.18 Analisis Sensitifitas Terhadap Kenaikan Biaya Variabel 5%

dan Penurunan Pendapatan 5% serta Kenaikan Biaya Variabel 10%

dan Penurunan Pendapatan 5% .......................................................... 51

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECILxii

5.19 Analisis Sensitifitas Biaya Tetap Naik 15% dan 18% .............................. 52

5.20 Analisis Sensitifitas Terhadap Kenaikan Biaya Tetap 5% dan Penurunan

Pendapatan 5% Serta Kenaikan Biaya Tetap 10% dan Penurunan

Pendapatan 4% ................................................................................... 53

6.1 Jumlah Nelayan di Kabupaten Belitung Timur pada Tahun 2003

s.d 2008 ............................................................................................... 56

6.2 Pertumbuhan Ekonomi per Sektor di Kabupetan Belitung Timur

pada Tahun 2006 ................................................................................. 59

6.3 Jumlah Perahu Tak Bermotor, Motor Tempel, Kapal Motor dan Klasifikasi

Ukurannya di Beberapa Kecamatan di Kabupaten Belitung

Timur tahun 2008 ................................................................................ 60

6.4 Jumlah Perahu Tak Bermotor, Motor Tempel, Kapal Motor dan Klasifikasi

Ukurannya di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2003 s/d 2007 ............. 61

6.5 Banyaknya Kapal Penangkap dan Pengangkut Menurut Klasifikasi dan

Tenaga di Kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2008 ........... 62

6.6 Banyaknya Kapal Penangkapan dan Pengangkut Menurut Klasifikasi

dan Tenaga di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2003 s/d 2008 ............ 62

1

BAB IPENDAHULUAN

Peranan ikan laut sebagai sumber protein hewani dewasa ini semakin

penting, karena semakin banyaknya permasalahan yang dihadapi dalam

pengadaan daging ternak seperti masalah penyakit menular dari hewan ternak

serta semakin tingginya harga daging ternak. Sementara keberadaan ikan laut

di Indonesia sangat melimpah. Ikan laut merupakan kekayaan alam yang tidak

habis-habisnya selama dapat mengelola dengan baik karena di laut yang sangat

luas terjadi kesadaran masyarakat akan pentingnya laut semakin baik, berbagai

proses perbaikan stok ikan baik melalui pertumbuhan fertilitas, migrasi ikan dan

lain-lain. Ikan yang ada di laut ini harus dapat dimanfaatkan dengan baik melalui

proses penangkapan ikan. Untuk melakukan penangkapan harus menggunakan

alat tangkap yang sesuai dengan karakteristik tingkah laku dan habitat ikan yang

berada di laut tersebut.

Keberadaan ikan dalam suatu kawasan perairan umumnya dihuni oleh

berbagai jenis dan macam ikan yang terjalin dalam suatu rantai makanan. Ikan-ikan

tertentu yang popolasinya besarnya umumnya muncul secara periodik berdasarkan

musimnya.

Berbagai jenis alat tangkap telah dikembangkan untuk membantu

mempermudah proses penangkapan ikan di laut. Alat tangkap dikembangkan

dengan mengacu pada tingkah laku jenis ikan dan habitat dimana ikan berada.

Berdasarkan habitat tersebut, sumber daya ikan dapat dibedakan menjadi dua

kelompok besar yaitu ikan pelagis (permukaan) dan ikan demersial (ikan dasar). Ikan

pelagis umumnya memiliki jumlah populasi yang sangat banyak sehingga untuk

melakukan penangkapan diperlukan alat tangkap yang paling efektif diantaranya

adalah jaring. Sesuai dengan karakteristik habitat dan tingkah laku ikan pelagis,

PENDAHULUAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL2

kemudian dikembangkan beberapa alat tangkap, seperti : jaring payang, gillnet,

pursein dan trawll. Jaring payang merupakan salah satu jenis alat tangkap yang cukup produktif

digunakan untuk penangkapan ikan di kolom air dan banyak tersebar di seluruh

perairanIndonesia.Namundemikiankadangkalatiapdaerkanmodifikasi,sebagai

contoh bahwa jaring payang dikenal di perairan Laut Jawa dan di Perairan Belitung

dengan ukuran yang agak berbeda.

Secara spesifik jaring payang merupakan salah satu bentuk jaring

penangkapan ikan yang terdiri atas kantong jaring, kaki jaring dan tali jaring.

Mata jaring memiliki ukuran standar yang telah ditentukan dan direkomendasi

oleh pemerintah.

Jaring payang banyak digunakan oleh usaha kecil menengah, karena jaring

payang memerlukan biaya yang relatif kecil sehingga terjangkau oleh nelayan kecil

dan dioperasionalkan cukup dengan satu perahu dan 5 orang anak buah kapal

(ABK). Sebagian besar pengguna jaring payang adalah nelayan tradisional dan

berpendidikan rendah.

Hasil tangkapan jaring payang, umumnya adalah ikan yang sesuai untuk

Gambar 1.1 Ilustrasi Operasional Jaring payang

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

5

ikan tembang umumnya berada sepanjang tahun walaupun pada bulan-bulan

tertentu ada musimnya dimana jenis ikan tersebut banyak melimpah. Walaupun

ikan berada sepanjang tahun, namun para nelayan mengalami kesulitan untuk

menangkap ikan pada musim barat dan musim timur.

Penangkapan ikan dengan jaring payang dilakukan secara berkelompok

dalam satu unit perahu. Jumlah personil yang terlibat umumnya 5 orang atau

maksimal 7 orang. Pengelola usaha jaring payang dapat dikategorikan sebagai

usaha mikro. Apabila pengelola usaha memiliki beberapa unit kapal dapat

dikategorikan kedalam usaha kecil dan menengah.

Namun demikian, sebagaimana kondisi nelayan pada umumnya, nelayan

jaring payang kondisinya masih relatif terbelakang dari sisi kemampuan ekonominya

bila dibandingkan dengan pelaku usaha lainnya. Selain faktor manajemen usaha

yang relatif belum baik, juga aspek permodalannya yang masih kurang. Nelayan

biasanya akan panen uang selama musim penangkapan ikan dan mengalami

kekurangan uang semasa musim paceklik tiba. Nelayan jaring payang biasanya

akan mencari sumber permodalan dari pihak ketiga yang pengembaliannya dapat

memberatkan nelayan.

Untuk memberikan gambaran tentang kegiatan jaring payang kaitannya

dengan keragaan usaha dan permodalannya, telah dilakukan buku pengkajian

tentang jaring payang di Manggar, Perairan Kabupaten Belitung Timur,

Provinsi Bangka Belitung. Gambaran tentang usaha jaring payang ini meliputi

aspek pasar dan pemasaran, aspek produksi, aspek keuangan, aspek ekonomi

dan aspek lingkungan. Dalam rangka menyebarluaskan hasil-hasil penelitian

kepada masyarakat luas. Maka buku pola pembiayaan jaring payang ini akan

ditranformasikan ke dalam Sistem Informasi Terpadu Pengembangan Usaha Kecil

(SI-PUK) yang terintegrasi dalam Data dan Informasi Bisnis Indonesia (DIBI) dan

dapat diakses melalui website Bank Indonesia.

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

7

BAB IIPROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

2.1. Profil Usaha

Usaha penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap jaring payang

adalah salah satu jenis usaha perikanan tangkap yang umumnya berskala mikro

dan kecil. Tidak seperti jenis usaha pada umumnya yang menghasilkan produk

tertentu, jenis kegiatan jaring payang adalah mengejar target untuk ditangkap.

Alat tangkap jaring payang biasanya dioperasikan oleh nelayan-nelayan tradisional

yang bermodal kecil secara berkelompok 5 s.d. 7 orang.

Gambar 2.1 Ilustrasi Penangkapan Ikan dengan Jaring Payang

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL8

Lokasi usaha jaring payang umumnya dipesisir pantai yang memiliki dasar

perairan yang relatif dalam minimal 30 meter sehingga jaring payang dapat

dioperasikan disekitar rumpon daun kelapa, dimana rumpon umumnya dipasang di

perairan yang agak dalam antara 30 – 75 meter. Jaring payang hampir dioperasikan

oleh nelayan atau usaha tangkap sekala kecil di seluruh peraian Indonesia. Jaring

payang, banyak dijumpai di pantai utara Jawa, perairan Madura, Nusa Tenggara,

Sumatra, Bangka Belitung, Kalimantan dan Sulawesi.

Di Provinsi Bangka Belitung, jaring payang banyak dioperasikan di Kabupaten

Belitung Timur khususnya di sekitar pulau-pulau penghasil ikan asin. Khusus untuk

Kabupaten Belitung Timur, sentra kegiatan jaring payang terdapat di pulau-pulau

yang jumlahnya mencapai 91 buah pulau. Usaha penangkapan ikan dengan jaring

payang di perairan Belitung Timur termasuk cukup banyak berdasarkan informasi

Gambar 2.2 Ilustrasi Posisi Pemasangan Rumpon di Laut

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

9

dari beberapa nelayan sekitar 300 – 500 perahu, artinya pada saat musim ikan

melimpah jumlah perahu nelayan jaring payang yang beroperasi dapat mencapai

500 unit.

Usaha jaring payang di wilayah perairan gugus pulau-pulau Kabupaten

Belitung Timur umumnya berbentuk usaha perorangan dengan skala usaha mikro

dan kecil. Pengelola usaha ini umumnya adalah pemilik kapal yang di lakukan

secara mandiri dengan tenaga kerja terdiri atas anggota keluarganya atau nelayan

sekitar gugusan pulau-pulau tersebut.

Jaring payang yang dioperasikan di perairan pulau-pulau Kabupaten

Belitung Timur adalah jenis jaring payang yang ditujukan untuk menangkap ikan

pelagis. Jenis-jenis ikan yang biasa tertangkap dengan jaring payang adalah ikan

selar kuning, japuh, tamban (tembang) dan ikan lainnya sebagian kecil. Sesuai

dengan perubahan musim, maka musim penangkapan ikan jaring payangpun juga

mengalami perubahan berdasarkan perkembangan musim. Hasil tangkapan jaring

payang biasanya dijual langsung kepada pedagang pengepul, bandar di Pangkalan

Pendaratan Ikan (PPI) Manggar atau di olah jadi ikan asin yang kemudian dijual ke

pengumpul dan selanjutnya di kirim ke bandar di Pelabuhan Perikanan Nusantara

(PPN) Samudra di Muara Angke Jakarta atau ke Pontianak.

2.2. Pola Pembiayaan

Pembiayaan usaha perikanan jaring payang perairan Belitung Timur, berasal

dari modal sendiri nelayan atau bantuan pinjaman. Disamping sumber-sumber

pembiayaan yang bisa dilakukan oleh nelayan, pada beberapa tahun terakhir

nelayan juga memperoleh sumber dana yang berasal dari lembaga Pemerintah

melalui Dinas Perikanan dan Kelautan seperti dari Program PEMP (Pengembangan

Ekonomi Masyarakat Pesisir) dan pinjaman kredit dari perbankan.

Secara umum, lembaga perbankan yang melayani kebutuhan permodalan

nelayan dilokasi kajian adalah Bank Rakyat Indonesia Cabang Unit Manggar. Bank

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL10

tersebut khusus menangani pembiayaan usaha perikanan tangkap.

Usaha jaring payang dapat dilakukan setiap hari dan dalam satu tahun

dapat dilakukan selama 8 bulan dalam setahun yaitu dari bulan Oktober s.d.

Mei, dengan demikian pada saat musim ikan melimpah pihak perbankan dapat

melakukan pendekatan agar para pengusaha jaring payang atau para nelayan

dapat menabung di bank.

Dalam rangka pemberian kredit kepada UKM jaring payang, Bank akan

melakukan analisa terhadap karakter calon nasabah, kemampuan manajemen,

kemampuan keuangan meliputi modal dan laba usaha, aspek teknis, kondisi dan

prospek usaha, serta agunan. Suku bunga untuk skim kredit KUK yang diberikan

oleh Bank untuk usaha ini sebesar 14% per tahun dengan jangka waktu kredit

satu hingga tiga tahun.

Seperti pada sistem perbankan umumnya, beberapa prosedur seperti surat

pengajuan kredit dari debitur, pengumpulan data (data keuangan, jaminan),

pembuatan proposal dan pengajuan ke komite kredit harus dipenuhi oleh calon

nasabah. Dalam memenuhi syarat perbankan tersebut, sering nelayan menghadapi

beberapa masalah diantara masalah agunan dan penyusunan proposal kegiatan.

Oleh sebab itu, disamping memberikan kredit, Bank juga membantu nelayan dalam

memenuhi persyaratan perbankan, misalnya membantu mengurus pembuatan

akta tanah dan proposal rencana kegiatan.

Setelah prosedur administrasi dilengkapi, petugas Bank akan melakukan

pengumpulandatakelapanganuntukmemverifikasiinformasiyangada.Setelah

administrasi dan prosedur dipenuhi, biasanya dana akan cair dalam waktu yang

tidak lebih dari satu minggu, yakni dalam 5 hari kerja.

Di Manggar terdapat beberapa bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

yaitu LEPM3 (Lembaga Ekonomi Pesisir Mikro Mitra Mina), yaitu suatu lembaga

ekonomi yang dibentuk oleh Departemen Kelautan dan Perikanan yang bertugas

untuk mengelola dana bergulir yang dikucurkan kepada masyarakat nelayan.

Lembaga tersebut melibatkan banyak pihak seperti Dinas Kelautan dan Perikanan

sebagai pembina, Aparat Kecamatan, Kelurahan, dan Tokoh Masyararakat sebagai

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

11

pengawas. Sementara pelaksana kegiatan adalah tenaga lokal yang telah terdidik

dan mendapat pengetahuan tentang perbankan. Bunga kredit yang dikenakan

berkisar antara 15% s.d 20%. Namun demikian pembiayaan yang diberikan kepada

para nasabah khusus untuk perorangan dengan jumlah plafon yang cukup kecil

berkisar antara Rp500.000,- s.d. Rp5.000.000,-. Dana LEPM3 awalnya merupakan

dana program PEMP (Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir) dimana masing-

masing Kebupaten / Kota mendapat dana sekitar Rp 1 Milyar dan disalurkan sejak

tahun 2000 sebagai dana pengganti subtitusi akibat kenaikan harga BBM. Masing-

masing Kabupaten Kota dapat memperoleh beberapa kali bantuan dana, yang

dikucurkan setiap tahun sekali. Modal LEPM3 berkisar antara Rp 3 – 5 Milyar.

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

13

BAB IIIASPEK PASAR DAN PEMASARAN

3.1. Aspek Pasar

3.1.1. Permintaan

Usaha jaring payang mempunyai peranan yang cukup penting bagi

usaha perikanan nasional terutama dalam memenuhi kebutuhan protein

masyarakat golongan menengah ke bawah yang menjadi sebagaian besar

kelompok masyarakat Indonesia. Konsumsi ikan dalam negeri menunjukan

peningkatan. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir pengeluaran rata-rata

per kapita penduduk Indonesia untuk ikan dan udang serta konsumsi ikan

dan udang per kapita menunjukan tren meningkat. Meskipun konsumsi

ikan per kapita masih relatif rendah, kecenderungan ini menunjukan bahwa

permintaan ikan senantiasa meningkat.

Tabel 3.1 Perkembangan Konsumsi Ekspor Ikan Indonesiadari Tahun 2005 – 2007

No. KeteranganTahun

2005 2006 2007

1 Pengeluaran pangan per kapita (1000) 168,8 - 194,2

2 Pengeluaran rata-rata per bulan untuk ikan (Rp.) 10.675 13.374 13.622

3 Konsumsi rata-rata per kapita seminggu

a. Udang dan ikan segar (kg) 0,252 0,281 0,260

b. Udang dan ikan yang diawetkan (ons) 0,441 0,499 0,523

4 Eksport udang dan ikan (juta US$) 1.324 1.456 1.493

Sumber: BPS, 2008

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL14

Dengan jumlah penduduk yang bertambah dan kesadaran masyarakat

yang sudah mulai membaik tentang konsumsi ikan, maka permintaan

ikan dari tahun ketahun akan bertambah besar. Sehingga penambahan

produksi ikan di masa yang akan datang menjadi tantangan sendiri. Ikan

yang dihasilkan dari alat tangkap jaring payang seluruhnya untuk kebutuhan

pasar lokal disekitar wilayah penangkapan atau pasar dimana PPI mudah

dijangkau oleh para nelayan. Nelayan yang menangkap di perairan Belitung

dapat memasarkan ke PPI Manggar di Belitung Timur, PPN Muara Angke di

Jakarta dan PPN Pontianak.

3.1.2. Penawaran

Produksi ikan hasil penangkapan di Kabupaten Manggar pada tahun

2008 sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 tidak semuanya dipasarkan atau

di daratkan di PPI Manggar. Dalam hal ini sebagian dipasarkan di pasar

ikan Manggar yang berdampingan dengan PPI manggar dan sebagian lagi

dipasarkan langsung oleh Bandar besar ke luar Kota Manggar, misalnya ke

Jakarta, Bogor, Sukabumi, Ketapang dan Pontianak.

Meskipun relatif bersifat musiman, ikan-ikan hasil tangkapan

jaring payang relatif tersedia sepanjang tahun. Hal ini karena usaha ini

bersifat tradisional dan dikelola secara kelompok kecil sehingga kegiatan

penangkapan akan dilakukan sepanjang waktu selama musim ikan atau

kondisi laut masih memungkinkan untuk dilakukan operasi penangkapan.

Kaitan dengan ikan hasil penangkapan jaring payang, yaitu ikan selar

kuning, tembang (tamban) dan ikan japuh menunjukan angka produksi

yangsignifikan,dimanavolumeikanselarkuning1.789,46ton,ikanjapuh

771,14 kg dan ikan tembang 2.145,31 ton. Jumlah ikan tersebut saat ini

masih dapat direspon dengan baik oleh masyarakat Kabupaten Belitung

Timur, dimana jumlah penduduk pada tahun 2006 91.720 jiwa dengan

pendapatan per kapita Rp12.288.588,- per tahun.

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

15

No Jenis Ikan

Kecamatan

JumlahManggar Gantung

K. Kampit

Dendeng

1 Tenggiri 1.432,50 298.98 134,00 101.00 1.966,48

2 Tongkol 1.208,50 277,35 144,40 89,67 1.719,92

3 Bulat 1.456,40 212,67 351,50 57,23 2.077,80

4 Hiu 205,7 251,31 171,00 35,79 663,81

5 Tamban 80,8 1.580.50 33,96 450,04 2.145,31

6 Manyung 70,5 454,17 116,26 134,55 775,49

7 Kerisi 1.108,56 420,61 914,15 132,01 2.575,34

8 Cumi-cumi 52,3 445,54 622,90 965,65 2.086,39

9 Kembung 798,4 423,54 295,63 31,90 1.549,48

10 Japuh 1,32 756,92 12,90 00 771,14

11 Julung 133,47 22,30 116,26 345,00 617,04

12 Selar Kuning 293,70 1.230,70 249,33 15,73 1.789,46

13 Udang 30,04 73,14 134,039 543,01 780,23

14 Seminyak 33,6 123,54 364,055 454,01 975,21

15 Ketarap 36 87,81 41,055 89,73 254,60

16 Ketengkek 0 63,42 0 0,00 63,42

17 Balanak 43,4 48,34 41,055 114,09 246,89

18 Kepiting 0 897,70 98,328 989,70 1.985,73

19 Kakap merah 43,5 134,18 344,65 0,00 522,33

20 Pari 136,2 198,87 116,265 5,44 456,78

21 Kerapu 2,85 58,57 148,966 42,69 253,08

22 Lencam 0 9,75 0 0,00 9,75

Tabel 3.2 Produksi Ikan Hasil Tangkap di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2008

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL16

No Jenis Ikan

Kecamatan

JumlahManggar Gantung

K. Kampit

Dendeng

23 Bawal 1.245,47 109,7 385,55 45,73 1.789,45

24 Teri 0 8,2 0 0,00 8,20

25 Kuwe 0 60,94 0 0,00 60,94

26 Jebung 0 24,91 0 0,00 24,91

27 Jeduh 0 9,77 0 0,00 9,77

28 Ekor kuning 567,6 234,69 98,745 0,00 901,04

29 Parang 0 1,16 41,055 0,00 42,22

30 Banyer 523,2 45,25 0 76,89 645,34

31 Baronana 230 1,02 116,265 0,00 347,29

32 Gulamah 0 60,42 61,229 133,12 254,77

9.734,013 8.625,970 5.156,585 4.852,98 28.369,548

29.385,745

29.093,036

3.1.3. Analisis Persaingan dan Peluang Pasar

Ikan hasil penangkapan jaring payang yang berupa ikan selar kuning,

japuh dan tembang merupakan ikan kelas dua. Jenis ikan yang kelas satu

rasanya lebih enak dan harganya lebih mahal, ikan-ikan kelas satu tersebut

adalah: ikan tenggiri, tongkol, bulat, cumi-cumi, udang, kepiting, kakap

merah, kerapu, bawal, kue, jebung, parang, baronang gulamah dan lain-

lain. Sedangkan jenis ikan kelas dua adalah: ikan japuh, julung, manyung,

seminyak, ketarap, belanak, ekor kuning, hiu, kerisi, kembung, pari dan lain-

lain. Masing-masing kelas ikan memiliki pangsa pasar tersendiri, yaitu ikan

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

17

kelas satu banyak dikonsumsi oleh golongan masyarakat menengah ke atas,

ikan-ikan tersebut banyak dijual ke luar Kabupaten Belitung Timur, seperti

ke Jakarta. Sementara persaingan pasar dapat terjadi dari ikan sekelas, yaitu

jenis ikan selar kuning, japuh dan tembang dapat tersaingi oleh ikan kelas

dua lainnya seperti oleh ikan manyung, belanak, kerisi, ketarap, kembung

dan lain-lain. Namun demikian kadang-kadang musim ikan tidak bersamaan,

yaitu jika sedang musim ikan selar kuning, maka ikan belanak, manyung dan

lainnya tidak musim. Musim ikan selar terjadi pada setiap bulan Oktober –

Desember, ikan japuh pada bulan Nopember – Desember dan ikan tembang

pada bulan Pebruari – Maret. Sementara ikan belanak pada bulan Juni –

Agustus. Apabila ikan hasil tangkapan jaring payang kurang laku dipasar,

maka para nelayan mensiasati dengan cara dibuat ikan asin.

Persaingan dalam usaha jaring payang bukan terletak pada aspek

pemasarannya, melainkan pada aspek produksi. Persaingan pemasaran

pada usaha jaring payang tidak tajam, karena ikan segar dari hasil nelayan

jaring payang selalu dicari oleh para pembeli golongan menengah kebawah

yang jumlahnya relatif lebih banyak. Para nelayan selain menjual langsung

ke pengumpul juga telah mempunyai pelanggan tetap yaitu juragan ikan

yang telah membiayai operasi penangkapan nelayan. Pada sistem pemasaran

kepada juragan ikan, nelayan tidak mempunyai kekuatan untuk menentukan

nilai hasil tangkapan. Harga ikan sering ditentukan secara sepihak oleh

pedagang para juragan. Persaingan yang justru terjadi adalah persaingan

dalam proses penangkapan ikan, dimana daerah penangkapan ikan jaring

payang terus mengalami penyempitan karena terdesak oleh beroperasinya

kapal bagan apung ke arah rumpon-rumpon milik nelayan jaring payang.

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL18

3.2. Aspek Pemasaran

3.2.1. Harga

Harga ikan hasil penangkapan jaring payang yaitu ikan selar kuning,

japuh dan tembang relatif baik, dari tahun 2006 s.d. saat ini mengalami

peningkatan terus. Seperti ikan selar pada tahun 2006 sebesar Rp4.000,- per

kg, tahun 2007 sebesar Rp5.000,- per kg, tahun 2008 sebesar Rp6.000,- per

kg dan tahun 2009 sebesar Rp7.000,- per kg. Hal ini juga terjadi pada ikan

jenis lainnya. Harga ikan diprediksi tidak akan turun, karena terjadi perubahan

pula konsumsi dari daging ke ikan dan terjadi pengurangan pasokan ikan

dari laut karena gangguan cuaca yang mulai ekstrim. Permintaan akan ikan

hasil jaring payang tetap tinggi dan ikan tersebut merupakan konsumsi

masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. Harga ikan yang

dihasilkan jaring payang saat ini relatif stabil. Penjualan dari nelayan ke

pengumpul adalah berkisar antara Rp1.000,- s.d. Rp7.000,- per kg untuk

ikan basah dan Rp3.000,- s.d. Rp9.000,- untuk ikan asin. Perbedaan harga

ditentukan berdasarkan jenis ikan hasil tangkapan dan tingkat kesegaran

ikan. Ikan selar kuning di bandar Manggar dihargai Rp7.000,- per kg dan

di pasar Manggar Rp8.000,- per kg, ikan japuh di bandar Manggar dihargai

Rp3.000,- per kg dan di pasar Manggar Rp4.000,-, ikan tembang di bandar

Manggar Rp1.000,- per kg sedang di pasar Manggar Rp1.500,- per kg. Ikan

asin yang umumnya di jual ke Muara Angke Jakarta, Bogor, Sukabumi dan

Pontianak. Harga ikan selar kuning asin di pengumpul di pulau Rp9.000,-

dan di bandar Jakarta Rp10.000,- s.d. Rp11.000,- per kg, ikan japuh asin di

pengumpul Rp5.000,- per kg dan di bandar Jakarta Rp7.000,- per kg, serta

ikan tembang asin di pengumpul Rp2.000,- per kg, sedangkan di bandar

Jakarta Rp3.000,- per kg.

Bila melihat tren harga hasil tangkapan dari tahun ketahun dapat

diketahui bahwa harga ikan senantiasa menunjukan peningkatan. Bila ikan

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

19

selar kuning pada tahun 2006 dihargai Rp4.000,- per kg meningkat menjadi

sekitar Rp7.000,- per kg pada tahun 2009. Selain senangin hasil tangkapan

lainnya juga menunjukan peningkatan harga (Tabel 3.3)

3.2.2. Jalur Pemasaran Produk

Penjualan produk usaha jaring payang ini dapat dilakukan sendiri oleh

nelayan atau melalui pedagang pengepul untuk kemudian dijual di pasar

Manggar untuk ikan segar dan ikan asin dijual di Jakarta atau Pontianak.

Pola pemasaran produk jaring payang ini secara umum terbagi dua, yaitu:

a. Nelayan menjual langsung produk ikan basah ke pengepul kemudian

pengepul menjual ke pasar ikan Manggar, selanjutnya para pedagang

eceran atau konsumen langsung membeli ikan di pasar ikan Manggar

tersebut.

b. Nelayan menjual ikan ke juragan yang memberikan modal operasional

nelayan, selanjutnya bandar menjual ikan ke pasar ikan Manggar.

c. Nelayan menjual ikan ke pengolah ikan asin di Pulau-pulau wilayah

perairan Belitung Timur, kemudian pengolah ikan asin menjual ke

pengepul ikan asin selanjutnya ikan asin tersebut dijual ke bandar ikan

di Jakarta, Bogor, Sukabumi atau Pontianak.

Tabel 3.3 Perkembangan Harga Ikan Hasil Tangkapan Jaring Payang dari Tahun 2006-2009

No. Nama IkanHarga per kg (Rp)

2006 2007 2008 2009*

1. Selar Kuning 4.000 5.000 6.000 7.000

2. Japuh 2000 2500 2700 3000

3. Tembang 1000 1500 1000 1000

Keterangan : *) Hasil survey 2009

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL20

Pedagang Pengepul Ikan AsinPengolah Ikan Asin

Pedagang Besar Ikan Asin

Pedagang Pengecer Ikan Asin

Konsumen Ikan Asin

Nelayan Pedagang Pengepul Ikan Segar

Pedagang Pengecer Ikan

Pedagang Besar Ikan

Pengolah Ikan Asin

Konsumen

Gambar 3.1. Skema Jalur Pemasaran Ikan Segar Hasil Tangkapan Jaring Payang (Hanya dilakukan di Kabupaten Belitung Timur)

Gambar 3.2 Skema Jalur Pemasaran Ikan Asin Hasil Tangkapan Jaring Payang

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

21

3.2.3.Kendala Pemasaran

Kendala pemasaran yang dihadapi oleh nelayan jaring payang di

Belitung Timur adalah tidak berlakunya sistem pelelangan, sehingga harga

ikan tidak mengikuti harga pasar setempat. Kondisi ini karena adanya

Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 2004, tentang pelarangan pemungutan

retribusi di tempat pelelangan ikan. PP tersebut menjadi dasar kenapa

Pemerintah Kabupaten Belitung Timur melalui PPI-nya tidak melakukan

pemungutan fee lelang, akibatnya tidak adanya pemasukan dana bagi

PPI yang dapat digunakan untuk membiayai proses pelelangan. Tidak

adanya lelang ikan telah dimanfaatkan oleh para pemodal (toke) untuk

mengatur dan menentukan harga ikan yang dipasarkan nelayan terutama

para nelayan yang dibiayai oleh para toke tersebut untuk biaya operasional

penangkapannya.

Nelayan yang tidak terikat oleh toke sementara dapat menghindari

harga ikan yang jatuh dipasaran setempat dengan menjual ke pengolah ikan

asin di pulau-pulau. Ikan asin tersebut dibeli oleh para pengepul, dari para

pengepul dibeli oleh pedagang besar dan selanjutnya di jual ke luar kota

seperti ke Muara Angke Jakarta, Bogor, Sukabumi dan Pontianak.

Apabila kebijakan pengaktifan proses pelelangan ikan dan melepaskan

para nelayan dari jeratan para toke dapat dilakukan, maka diperkirakan dapat

meningkatkan harga ikan yang wajar dan pada akhirnya akan membantu

mensejahtarakan para nelayan jaring payang pada khususnya dan nelayan

lain secara umum.

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

23

BAB IVASPEK TEKNIS PRODUKSI

4.1. Lokasi Usaha Lokasi usaha jaring payang sebagian besar berada di pulau-pulau wilayah

Kabupaten Belitung Timur. Para nelayan harus melakukan penangkapan ikan di

perairan yang agak dalam, yaitu di luar perairan karang, karena pemerintah daerah

melarang penangkapan ikan dengan alat tangkap jaring termasuk jaring payang

pada batas 108o 40’.00” BT dan 02o 25’.30” sampai 108o 40’.00” BT dan 02o

58’.25”.

Wilayah perairan Belitung Timur secara keseluruhan sangat luas terbentang

sampai ke Laut Cina Selatan di sebelah utara, ke Laut Jawa di sebelah selatan dan

ke Selat Karimata di sebelah timur.

Secara geografis kabupaten Belitung Timur terletak antara 107045’ BT

sampai dengan 108018’ BT dan 20030’ LS sampai 03015’ LS dengan luas daratan

mencapai 250.691 ha atau kurang lebih 2.506,91 km2.

Batas – batas wilayah kabupaten Belitung Timur sebagai berikut :

• SebelahutaraberbatasandenganLautCinaSelatan.

• SebelahtimurberbatasandenganSelatKarimata.

• SebelahselatanberbatasandenganlautJawa,dan

• SebalahbaratberbatasandengankabupatenBelitung

4.2 Fasilitas Produksi dan Peralatan

Jaring payang tergolong kedalam “Pukat Kantong Lingkar”, adalah

suatu jaring yang terdiri dari kantong (bunt or bag), kaki/sayap (leg/wing) yang

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL24

dipasang pada kedua sisi (kiri dan kanan) mulut jaring. Alat penangkap ini dalam

pengoperasiannya dilingkarkan pada sasaran tertentu (kawanan ikan, udang) dan

pada tiap akhir penangkapan hasilnya dinaikan ke atas geladak perahu/kapal atau

didaratkan ke pantai. Berdasarkan kriteria inilah, selanjutnya pukat kantong lingkar

dibedakan terdiri atas payang, dogol dan pukat tepi.

Kantong jaring merupakan bagian jaring tempat terkumpulnya hasil

tangkapan (code end). Pada ujung kantong diikat dengan tali untuk menjaga agar

hasil tangkapan tidak mudah lolos (terlepas). Bahan kantong dibuat dari benang

katun yang telah mengalami penanganan seperlunya. Badan jaring (body/bally) merupakan bagian terbesar dari jaring, terletak diantara kantong dan kaki. Badan

terdiri dari bagian kecil yang ukuran mata jaringnya berbeda-beda. Bahan badan

jaring dari benang lawe (cotton). Kaki/sayap jaring (leg/wing) adalah bagian jaring yang merupakan sambungan/

perpanjangan badan sampai tali slambar, bagian ini merupakan penghalau ikan

untuk masuk ke kantong. Bahan kaki jaring dari benang katun. Mulut jaring

(mouth) terdiri dari mulut jaring bagian atas (bibir atas) dan mulut jaring bagian

bawah (bibir bawah). Bibir atas dan bibir bawah berukuran sama. Panjang jaring

payang dari bagian belakang kantong sampai ujung kaki lebih kurang 29 meter.

Jaring payang merupakan jaring kantong yang ditarik dengan tali yang panjang.

Ayodhya (1981) menyatakan bahwa alat tangkap jaring payang terdiri dari tali,

kaki, badan dan kantong. Prinsip kerja dari jaring payang adalah menangkap ikan

disekitar rumpon dengan menggunakan jaring yang memiliki kantong.

Untuk mengoperasikan jaring payang, digunakan sebuah perahu dengan

ukuran 12,0 x 2,4 x 1,0 m. Sebagai tenaga penggerak digunakan mesin panther

dengan kekuatan 4 slinder (1 PK). Sedangkan jaring payang yang digunakan

berukuran panjang kantong 9 meter dan panjang kaki jaring 20 meter

Sekilas jaring payang mirip dengan jaring trawll yang dilarang diperairan

Indonesia, akan tetapi sangat berbeda terutama cara pengoperasiannya. Jaring

payang berbeda dengan jaring trawll dimana bagian bawah mulut jaring (bibir

bawah/underlip) lebih menonjol ke belakang, maka untuk payang justru bagian

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

25

atas mulut jaring (upperlip) yang menonjol ke belakang. Hal ini dikarenakan

payang tersebut umumnya digunakan untuk menangkap jenis-jenis ikan pelagis

yang biasanya hidup dibagian lapisan atas air atau kurang lebih demikian dan

mempunyai sifat cenderung lari ke lapisan bawah bila telah terkurung jaring. Oleh

karena bagian bawah mulut jaring lebih menonjol ke depan maka kesempatan

lolos menjadi terhalang dan akhirnya masuk ke dalam kantong jaring. Pada bagian

bawah kaki/sayap dan mulut jaring diberi pemberat. Sedangkan bagian atas

pada jarak tertentu diberi pelampung. Pelampung yang berukuran paling besar

ditempatkan dibagian tengah (bagian tengah bibir atas) dari mulut jaring. Pada

kedua ujung depan kaki/sayap disambung dengan tali panjang yang umumnya

disebut “tali slambar” (tali hela atau tali tarik). Jaring trawll ditarik oleh kapal

dibagian belakang sehingga dapat menangkap semua ikan yang ada dikolom

air, sedangkan jaring payang hanya menangkap ikan disekitar rumpon dan jaring

ditarik dengan tangan secara manual ke bagian tengah kapal.

Penangkapan dengan jaring payang dapat dilakukan baik pada malam

maupun siang hari. Untuk malam hari terutama pada hari-hari gelap (tidak dalam

keadaan terang bulan) dengan menggunakan alat bantu lampu petromaks

(kerosene pressure lamp). Sedang penangkapan yang dilakukan pada siang hari

menggunakan alat bantu rumpon/payaos (fish agregating device) atau kadangkala

tanpa alat bantu rumpon, yaitu dengan cara menduga-duga ditempat-tempat

yang dikira banyak ikan atau mencari gerombolan ikan.

Penggunaan rumpon untuk alat bantu penangkapan dengan payang meliputi 95%

lebih. Rumpon berfungsi hanya sebagai alat pembantu, yaitu membantu untuk

mengumpulkan ikan pada suatu titik/tempat untuk kemudian dilakukan operasi

penangkapan. Berbeda dengan lampu yang digunakan pada malam hari, maka

rumpon digunakan pada siang hari.

Rumpon adalah suatu bangunan (benda) yang menyerupai pepohonan yang

dipasang (ditanam) disuatu tempat tengah laut. Pada prinsipnya rumpon terdiri

empat komponen utama, yaitu: pelampung (float), tali panjang (rope) dan attractor (pemikat) dan pemberat (singkers/anchor). Pada tali yang menghubungkan

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL26

antara pelampung dengan pemberat pada jarak tertentu (umumnya 1 – 1,5) dari

pelampung disisip-sisipkan daun nyiur atau daun kelapa (attractor) yang masih

melekat pada pelepahnya yaitu setelah dibelah dua dan sedikit diperhalus. Panjang

tali bervariasi, tetapi yang umum adalah 1,5 kali kedalaman laut dimana rumpon

ditanam.

Rumpon ini umumnya dipasang (ditanam) pada kedalaman 30-75 m.

Setelah dipasang kedudukan rumpon ada yang mudah diangkat, tetapi ada juga

yang bersifat tetap tergantung dari pemberat yang digunakan. Pemberat pertama

antara 25 – 35 kg biasanya berupa jangkar sedang pemberat kedua berkisar antara

75 – 100 kg biasanya batu yang diikat dan dimasukan kedalam suatu keranjang

rotan, atau dari cor-coran.

Pada saat penangkapan ikan, salah satu ujung tali selambar diikatkan pada

rumpon, sedang ujung tali selambar yang lain ditarik melingkar didepan rumpon.

Menjelang akhir penangkapan satu-dua orang nelayan terjun ke dalam air atau

menggunakan sampan kecil untuk mengusir agar ikan-ikan disekitar rumpon

masuk kedalam kantong jaring. Juga cara lain, yaitu setelah jaring dilingkarkan

di depan rumpon maka menjelang akhir penangkapan ikan-ikan yang berada di

dekat rumpon dihalau dengan menggunakan galah dari salah satu sisi perahu.

No. Komponen Biaya Harga per Satuan (Rp)

1 Kapal Ukuran 12,0 x 2,4 x 1,0 m 35.000.000

2 Mesin penggerak 1 PK (4 slinder) 10.000.000

3 Jaring payang 5.000.000

Tabel 4.1. Fasilitas Produksi Jaring Payang

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

27

4.3 Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 5-7 orang. Sistem

pengupahan terhadap tenaga kerja pada sistem operasi penangkapan ikan dengan

menggunakan alat tangkap jaring payang, menggunakan sistem bagi hasil. Hasil

tangkapan setelah dikurangi biaya, akan dibagi menjadi 2 bagian. Satu bagian

untuk pemilik kapal dan alat tangkap dan satu bagian untuk ABK. Biasanya, pemilik

kapal akan ikut operasi penangkapan sebagai fishing master, sedangkan ABK yang

lainnya membantu dalam proses penangkapan ikan dilaut.

4.4 Teknologi

Teknologi yang digunakan untuk mengoperasikan jaring payang relatif

masih sederhana. Pengembangan teknologi dapat diterapkan dalam proses

penarikan jaring dan penggulungan tali serta kaki jaring. Mengingat jaring payang

menangkap ikan disekitar rumpon, maka perlu ada alat yang dapat memantau

keberadaan ikan disekitar rumpon. Keberadaan mata jaring harus betul-betul

disesuaikan dengan kondisi stock ikan diperairan fishing growing, sedemikian

sehingga kelestarian benih ikan tetap terjaga.

4.5 Operasional Penangkapan

Penangkapan dengan jaring payang dapat dilakukan baik pada malam maupun

siang hari. Untuk malam hari terutama pada hari-hari gelap (tidak dalam keadaan

terang bulan) dengan menggunakan alat bantu lampu petromaks (kerosene pressure lamp). Sedangkan penangkapan yang dilakukan pada siang hari menggunakan

alat bantu rumpon/payaos (fish agregating device) atau kadang kala tanpa alat

bantu rumpon, yaitu dengan cara menduga-duga ditempat-tempat yang dikira

banyak ikan atau mencari gerombolan ikan.

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL28

Penangkapan ikan dengan jaring payang dapat dilakukan dengan perahu layar

atau perahu motor. Perahu yang dipergunakan nelayan jaring payang di wilayah

perairan Belitung Timur berukuran panjang 12 meter, lebar 2,4 m, dalam 1 meter.

Perahu tersebut dilengkapi dengan mesin mobil diesel seperti mesin mobil Panther.

Tenaga yang digunakan berjumlah antara 5 – 7 orang. Daerah penangkapan

umumnya jauh dari pantai, ditempat-tempat yang agak dalam atau diatas 5 meter.

Pada saat penarikan jaring, kondisi perahu labuh dengan menurunkan jangkar.

Jangkar diikatkan dengan bagian belakang dan depan perahu membentuk

segitiga sama sisi, hal ini agar pada saat penarikan jaring kondisi perahu tidak

bergerak-gerak yang tidak diinginkan. Hasil tangkapan ikan dari jaring payang

yang dioperasionalkan nelayan di perairan Belitung Timur adalah ikan selar kuning,

ikan japuh dan ikan tamban (tembang).

Proses produksi yang dilakukan dalam studi pola pembiayaan ini adalah

proses penangkapan ikan dengan alat tangkap jaring payang adalah sebagai

berikut:

1. Persiapan, yaitu mempersiapkan seluruh perbekalan ke laut dan anak buah

kapal yang terlibat dalam operasi penangkapan ikan, biasanya dilakukan pada

malam hari. Beberapa hal yang harus disiapkan adalah :

a. Kapal harus sudah dinyatakan laik jalan sehari sebelumnya.

b. Mesin kapal harus dinyatakan siap pakai sehari sebelumnya.

c. Jaring payang harus sudah siap sehari sebelumnya.

d. Perbekalan melaut yang terdiri dari makanan, gula, kopi, rokok, supermi

biasanya disediakan malam hari.

e. Es balok biasanya disiapkan pada dinihari

f. Nelayan juga kadang-kadang sekalian membawa bahan rumpon untuk

pebaikan rumpon yang rusak.

2. Perjalanan menuju daerah penangkapan ikan. Setelah persiapan selesai,

pada dinihari sekitar pukul 03.00 wib atau 04.00 wib, armada penangkapan

kemudian berangkat menuju daerah penangkapan yang telah direncanakan

(fishing ground/rumpon). Perjalanan menuju daerah fishing ground biasanya

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

29

akan memakan waktu sekitar 2 jam, atau sampai ditempat fishing ground sekitar pukul 05.00 wib atau 06.00 wib.

3. Setelah sampai di fishing ground, maka fishing master melakukan pemantauan

keberadaan kumpulan ikan disekitar rumpon, biasanya dapat dilihat secara

visual yaitu adanya gerakan ikan yang meloncat-loncat atau melihat adanya

gerakan ikan air di dalam air sekitar.

4. Setelah yakin banyak ikan disekitar rumpon, selanjutnya jaring diturunkan dari

perahu dengan tahapan sebagai berikut :

a. penurunan tali jaring bagian belakang,

b. penurunan kaki jaring bagian belakang,

c. penurunan kantong jaring,

d. penurunan kaki jaring bagian depan,

e. penurunan tali jaring bagian depan,

f. perahu bergerak ke arah rumpon sedemikian rupa rumpon dapat dikelilingi

jaring,

g. penarikan jaring dengan terlebih dahulu menarik tali jaring depan dan

belakang secara bersamaan, kemudian kaki jaring depan dan belakang,

h. pengangkatan kantong jaring yang berisi ikan keatas kapal,

i. memasukan ikan hasil tangkapan kedalam palka.

5. Penarikan tali jaring depan dan belakang secara bersamaan agar seimbang

dan tidak kusut, juga demikian halnya dengan penarikan kaki depan dan kaki

belakang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang mengakibatkan

ikan pada lari sebelum masuk ke kantong jaring.

6. Ikan yang sudah masuk kedalam palka segera disortir menjadi tiga bagian, yaitu

ikan selar kuning, ikan japuh dan ikan tembang. Ikan tembang merupakan

bagian yang jumlahnya sedikit sehingga dapat digabung dengan ikan-ikan lain

yang tertangkap yang jumlahnya sedikit-sedikit.

7. Ikan yang sudah disortir segera dimasukan kedalam drum fiber bersamaan

dengan es balok yang sudah dibuat curah.

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL30

8. Penangkapan ulang, bila hasil tangkapan masih sedikit dan belum mencukupi

secara ekonomis, akan dilakukan proses penangkapan ulang baik pada sekitar

rumpon ini atau pada sekitar rumpon lainnya.

9. Kembali ke fishing base, bila hasil tangkapan telah mencukupi atau bila waktu

operasi telah lebih dari 9 jam, maka kemudian diputuskan untuk kembali ke

fishing base.

4.6 Jumlah, Jenis dan Mutu Produksi

Jenis ikan yang menjadi target penangkapan jaring payang di perairan Belitung

Timur adalah ikan selar kuning, japuh, dan tembang, rata-rata hasil produksi setiap

unit kapal penangkapan ikan untuk masing-masing jenis ikan adalah sebanyak

250 kg/trip. Ikan yang tertangkap secara umum dibagi menjadi 2 grade, yaitu

grade I yang berkualitas baik diperkirakan hampir 80% sedang yang lainnya grade II yang berkualitas kurang baik diperkirakan sekitar 20%. Ikan yang kurang baik

dan tidak laku dijual oleh nelayan dijual ke home industry pembuat ikan asin.

Namun demikian pembuatan ikan asin sangat dipengaruhi oleh curah hujan. Pada

saat musim hujan, pembuatan ikan asin jarang dilakukan, dan sebaliknya pada

saat musim kemarau para pengolah ikan banyak membuat ikan asin selain untuk

dijual juga untuk disimpan dan dijual pada saat harga naik.

4.7 Produksi Optimum

Produksi atau hasil tangkapan jaring payang utamanya dipengaruhi oleh

musim penangkapan ikan. Pada musim penangkapan, maka akan dihasilkan

tangkapan yang optimum. Dalam kondisi optimum, jaring payang akan

menghasilkan ikan sebanyak 500 kg per trip. Musim ikan hanya berlangsung

sekitar 8 bulan dari bulan Oktober sampai Mei, ikan paling banyak berada dari

setiap bulan Oktober s.d bulan Maret. Diluar musim penangkapan tersebut, hasil

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

31

tangkapan sedikit dan para nelayan di perairan Belitung Timur beralih alat tangkap

yaitu menangkap dengan pancing ulur.

Adapun jaring payang banyak digunakan oleh para nelayan nusantara

karena memiliki keunggulan diantarannya adalah :

a. Menangkap ikan disiang hari dan di malam hari.

b. Jaring payang dapat menangkap ikan di perairan pelagis, yang tidak hanya

terbatas pada tiga komoditas ikan selar kuning, japuh dan tembang. Kadangkala

bila menemukan gerombolan tongkol dapat juga menangkap tongkol.

c. Menangkap ikan dengan jaring payang lebih produktif dibanding dengan alat

tangkap pancing ulur atau jaring gillnet.

d. Padasaatikanmelimpah,bentukkantongdapatdimodifikasidengankantong

yang lebih besar.

e. Mata jaring dapat disesuaikan dengan kondisi ikan sedemikian rupa ikan

yang kecil (benih ikan) tidak tertangkap, dengan demikian jaring payang akan

menjadi jaring yang ramah lingkungan.

Sementara beberapa kelemahan alat tangkap jaring payang adalah sebagai

berikut :

a. Penangkapan ikan dengan jaring payang umumnya dilakukan secara tradisional

dan skala mikro.

b. Penangkapan ikan dengan jaring payang tidak dapat dilakukan sepanjang

tahun, yaitu dari bulan Juni s.d. September tidak dapat digunakan karena

gelombang dan arus laut cukup besar.

c. Penangkapan ikan dengan jaring payang dapat menguras tenaga karena

dilakukan secara manual dan belum ada metode teknik yang lebih modern.

d. Rumpon sebagai fishing ground jaring payang tidak selalu aman, karena pada

saat tertentu, misalnya malam hari dapat didatangi penangkap ikan lain seperti

jaring bagan perahu, jaring purseine dan lain-lain.

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL32

4.8 Kendala Produksi

Karena mengoperasikan kapal di laut terbuka, maka iklim dan cuaca

menjadi kendala utama dalam usaha perikanan umumnya dan jaring payang pada

khususnya. Hal ini karena, bila atau cuaca buruk, maka nelayan tidak melakukan

kegiatan penangkapan. Selain mempengaruhi kondisi wahana air dimana kapal

dioperasikan, cuaca dan iklim juga mempengaruhi musim ikan. Sesuai dengan

siklus hidupnya, ikan akan melakukan proses migrasi untuk keberlangsungan hidup

dirinya dan keturunannya. Kendala yang lainnya adalah persaingan penangkapan

ikan dengan armada penangkapan lainnya. Area penangkapan ikan yang ada

menjadi sempit karena makin banyaknya armada beroperasi.

3333

BAB VASPEK KEUANGAN

Analisa aspek keuangan diperlukan untuk mengetahui kelayakan usaha dari

sisi keuangan, terutama kemampuan nelayan untuk mengembalikan kredit yang

diperoleh dari bank. Analisa keuangan ini juga dapat dimanfaatkan nelayan dalam

perencanaan dan pengelolaan usaha jaring payang.

5.1. Pemilihan Pola Usaha

Pola usaha yang dipilih adalah usaha penangkapan ikan dengan

menggunakan jaring payang. Penentuan waktu dan musim penangkapan ikan

yang tepat merupakan kunci keberhasilan dari kegiatan usaha ini. Hal ini berkaitan

dengan musim ikan dan keselamatan kerja selama mengoperasikan alat tangkap

di laut, sebagai sarana utama dalam kegiatan ini adalah perahu yang digunakan

untuk mengoperasikan alat tangkap jaring payang. Oleh sebab itu, biaya investasi

sebagian besar dilakukan diperlukan untuk pembelian perahu, mesin dan jaring

payang.

Pola usaha kegiatan perikanan jaring payang yang diusulkan dalam kegiatan

ini adalah perorangan, dimana setiap orang dapat memiliki minimal 1 unit perahu

jaring payang. Jenis teknologi yang digunakan adalah teknologi sederhana dengan

mengacu pada tipe-tipe alat tangkap jaring pada umumnya. Penangkapan ikan

dilaksanakan selama 8 bulan dari bulan Oktober s.d. Mei, dimana dalam satu bulan

dilakukan sebanyak 24 hari, karena pada setiap hari Jum’at umumnya nelayan libur

melaut. Pada bulan Juni s.d. September merupakan musim angin timur di perairan

Belitung Timur kondisi gelombang cukup besar sehingga jaring payang tidak dapat

dioperasikan, sementara para nelayan melakukan kegiatan lain seperti perbaikan

ASPEK KEUANGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL34

mesin, bodi kapal atau beralih alat tangkap sementara bila ada yang memberikan

pinjaman modal.

5.2. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan

Untuk analisa kelayakan usaha diperlukan adanya beberapa asumsi mengenai

parameter teknologi proses maupun biaya, sebagaimana terangkum dalam tabel

5.1. Asumsi ini diperoleh berdasarkan kajian terhadap usaha jaring payang,

memiliki nilai ekonomis selama 10 tahun, sehingga pada saat proyek selesai maka

peralatan tersebut perlu dilakukan reinvestasi. Melalui asumsi produksi sebanyak

250 kg per hari dan selama 24 hari kerja perbulan, maka total produksi jaring

payang diproyeksikan sebanyak 5.990 kg dengan tingkat penurunan kualitas hasil

tangkapan sebesar 0%. Karena harga ikan berubah setiap waktu, maka dilakukan

perata-rataan terhadap seluruh hasil tangkapan dengan pendekatan rata-rata

proporsional. Selanjutnya meskipun umur proyek disusun 10 tahun, namun analisis

ekonomi dilakukan selama 5 tahun sebagai jalan tengah dimana pembiayaan

investasi dari bank umumnya selama 3 tahun. Musim penangkapan ikan hanya

berlangsung selama 8 bulan maka hasil produksi selama 8 bulan ini mewakili masa

kegiatan selama 12 bulan.

Tabel 5.1. Asumsi untuk Analisis Keuangan

No Asumsi Nilai/Jumlah Satuan

1 Periode proyek 5 Tahun

2 Hari Kerjaa. Jam kerja per tripb. Jumlah trip per haric. Jumlah hari per buland. Jumlah bulan kerja per tahun

101

248

JamKaliHari

Bulan

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

35

No Asumsi Nilai/Jumlah Satuan

3 Output, Produksi dan Harga:a. Produksi ikan per bulanb. Harga penjualan ikan (minimum –maksimum)c. Lama menunggu pendapatand. Hasil penjualane. Keberhasilan produksi

5.95901000 - 7000

11

100

kgRp/kg

HariHari

Persen

4 Tenaga kerja :a. Fishing masterb. Anak buah kapalc. Upah fishing masterd. Upah ABK berdasar volume ikane. Upah pembuatan ikan asin per kg

14 – 6

50.0001.250200

Orang Orang Per tripPer kgRupiah

5 Komponen biaya bahan :a. BBMb. Harga BBMc. Es curah per buland. Harga es per baloke. Garam (% dari berat ikan)f. Harga garam per kgg. Retribusi PPI per pendaratan

5.000120

5.00020%500

10.000

960Rp/literBalok

RupiahPersenRupiahRupiah

6 Biaya perawatan perlengkapana. Cat body perahu per tahunb. Perawatan body perahu per tahunc. Turun mesin perahu per tahund. Perawatan rutin mesin perahu per tahune. Perawatan jaring per tahunf. Perawatan rumpon per tahun

2.000.000600.000

3.000.0001.800.0001.200.0001.800.000

RupiahRupiahRupiahRupiahRupiahRupiah

7 Suku bunga per tahun 14 Persen

8 Proposal Modal :a. Kredit Investasib. Modal Investasi Sendiric. Kredit Modal Kerjad. Modal Kerja Sendiri

70306040

PersenPersenPersenPersen

9 Jangka waktu Kredita. Jangka waktu kredit Modal Kerjab. Jangka waktu kredit Investasi

13

TahunTahun

ASPEK KEUANGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL36

10 Harga ikan segar per kga. Ikan selar kuning segarb. Ikan japuh segarc. Ikan tembang segar

7.0003.0001.000

RupiahRupiahRupiah

11 Harga ikan asin per kga. Ikan selar kuning asinb. Ikan japuh asinc. Ikan tembang asin

9.0005.0002.000

RupiahRupiahRupiah

5.3. Modal Usaha

Komponen modal usaha dalam analisis kelayakan usaha jaring payang

dibedakan menjadi dua yaitu modal investasi dan modal kerja. Modal investasi

adalah komponen modal yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dana awal

pendirian usaha yang meliputi perahu, alat penggerak perahu, alat tangkap jaring

payang, perlengkapan melaut dan rumpon. Modal kerja adalah seluruh biaya yang

harus dikeluarkan dalam proses penangkapan ikan.

5.3.1. Modal Investasi

Modal investasi yang dibutuhkan pada tahap awal usaha jaring payang

ini meliputi pembelian perahu, mesin penggerak perahu dan alat tangkap

jaring payang. Secara keseluruhan, biaya investasi yang dibutuhkan untuk

satu unit perahu jaring payang adalah sebesar Rp58.300.000,-. Komponen

terbesar perahu (45,0%) dan mesin penggerak (12,9%), kemudian diikuti

jaring payang (6,4%), drum fiber (2,7%), GPS dan rumpon masing-masing

(2,6%) tempat penjemuran ikan asin masing-masing (1,3%), timbangan

(0,9%) dan biaya perijinan dan (0,6%) (tabel5.2). selengkapnya ditampilkan

pada lampiran 3a.

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

37

Tabel 5.2. Komposisi Biaya Investasi (Rp)

No Komponen biaya Jumlah

1 Biaya perijinan 500.000

2 Perahu ukuran 12,0 x 2,4 x 1,0 m 35.000.000

3 Mesin Penggerak 1 PK/ 4 slinder 10.000.000

4 Jaring payang 28 m 5.000.000

5 GPS (Geografic Positioning System) 2.000.000

6. Rumpon 2 unit 2.000.000

7. Drumfiber3unit 2.100.000

8. Para-para penjemuran ikan asin 1.000.000

9. Timbangan 700.000

Jumlah Modal Investasi 58.300.000

5.3.2. Modal Kerja

Biaya modal kerja dalam usaha jaring payang adalah modal yang

diperlukan untuk operasional selama satu bulan. Walaupun kegiatan

operasional jaring payang dilakukan secara harian, namun dalam penyiapan

modal kerja dihitung berdasarkan bulanan dengan asumsi beberapa

bahan dan upah dicadangkan untuk periode selama satu bulan. Modal

kerja yang dibutuhkan selama satu bulan untuk melakukan usaha adalah

Rp19.451.080,- dengan rincian sebagaimana dalam Tabel 5.3.

ASPEK KEUANGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL38

Tabel 5.3 Komposisi Biaya Modal Kerja (Rp)

No Komponen biaya Jumlah

1 Bahan bakar solar 4.800.000

2 Es balok penyegar ikan 600.000

3 Tenaga anak buah kapal (ABK) 7.488.000

4 Kapten (fishing master) 1.200.000

5 Garam 958.464

6. Upah pembuatan ikan asin 239.616

7. Peti ikan asin kapasitas 50 kg 450.000

8. Perbekalan melaut 2.400.000

9. Retribusi PPI 240.000

10. Perawatan perlengkapan 1.075.000

Jumlah modal kerja 19.451.080

5.3.3 Biaya Operasional

Biaya operasional dalam usaha jaring payang hanya terdiri dari

komponen biaya tetap dan biaya variabel. Total biaya operasional per trip

Rp794.768,- per trip, atau Rp19.074.424,- per bulan dan setara dengan

Rp152.595.392,- per tahun dengan asumsi bahwa pada tahun pertama

hingga tahun ketiga usaha ini sudah dapat beroperasi dengan kapasitas

100%

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

39

Tabel 5.4. Komponen Biaya Operasional per Trip dalam Satuan Rupiah

Tabel 5.5. Komponen Biaya Operasional per Bulan dalam Satuan Rupiah

No Struktur BiayaSatuan Jumlah

FisikBiaya per

satuanJumlah Biaya

A Biaya Variabel

1. Tenaga ABK Kg/org 250 1.250 312.500

2. Garam Kg 9.98 500 4.992

3. Upah Pembuatan Ikan Asin Kg/org 49.9 200 9.984

4. Peti ikan asin 50 kg unit 0.5 75.000 37.500

Sub total baya variabel 364.976

B Biaya Tetap

1. Bahan bakar solar Liter 40 5000 200.000

2. Es balok Balok 5 5000 25000

3. Perbekalan melaut Paket 1 100.000 100.000

4. Fee fishing master Ls 1 50.000 50.000

5. Retribusi PPI Ls 1 10.000 10.000

6. Perawatan perlengkapan Ls 1 44.792 44.792

Sub total baya tetap 429.792

Total Biaya Operasional 794.768

No Struktur Biaya Satuan Jumlah

FisikBiaya per

satuanJumlah Biaya

A Biaya Variabel

1. Tenaga ABK Kg/org 6000 1250 7.500.000

2. Garam Kg 239,6 500 119.808

3. Upah Pembuatan Ikan Asin Kg/org 1.198 200 239.616

4. Peti ikan asin 50 kg unit 12 75.000 900.000

Sub total baya variabel 8.759.424

ASPEK KEUANGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL40

B Biaya Tetap

1. Bahan bakar solar Liter 960 5.000 4.800.000

2. Es balok Balok 120 5.000 600.000

3. Perbekalan melaut Paket 24 100.000 2.400.000

4. Fee fishing master Ls 24 50.000 1.200.000

5. Retribusi PPI Ls 24 10.000 240.000

6. Perawatan perlengkapan Ls 24 44.792 1.075.000

Sub total baya tetap 10.315.000

Total Biaya Operasional 19.074.424

Tabel 5.6. Komponen Biaya Operasional per Tahun dalam Satuan Rupiah

No Strutur Biaya SatuanJumlah

FisikBiaya per

satuanJumlah

Biaya 1 thn

A Biaya Variabel

1. Tenaga ABK Kg/org 48.000 1.250 60.000.000

2. Garam Kg 1.916,9 500 958.464

3. Upah Pembuatan Ikan Asin Kg/org 9.585 200 1.916.928

4. Peti ikan asin 50 kg unit 96 75.000 7.200.000

Sub total baya variabel 70.075.392

B Biaya Tetap

1. Bahan bakar solar Liter 7.680 5000 38.400.000

2. Es balok Balok 960 5000 4.800.000

3. Perbekalan melaut Paket 192 100.000 19.200.000

4. Fee fishing master Ls 192 50.000 9.600.000

5. Retribusi PPI Ls 192 10.000 1.920.000

6. Perawatan perlengkapan Ls 192 36.111 8.600.000

Sub total baya tetap 82.520.000

Total Biaya Operasional 152.595.392

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

41

5.4. Struktur Modal

Total kebutuhan biaya proyek (untuk investasi dan modal kerja) adalah sebesar

Rp77.751.080,-. Diproyeksikan 67.5% biaya tersebut sebesar Rp52.480.648,-

diperoleh dari lembaga keuangan seperti bank dan sisanya 32,5% sebesar

Rp25.270.432,- dari modal sendiri. Kredit investasi ini seluruhnya diterima pada

masa konstruksi dengan jangka waktu pinjaman selama 3 tahun dan suku bungan

14% pertahun. Struktur biaya modal dapat dilihat pada tabel 5.6 dibawah ini:

Kewajiban nelayan dalam melakukan angsuran pokok dan angsuran

bunga dilakukan setiap bulan sebesar Rp612.274,- selama jangka waktu kredit.

Rekapitulasi jumlah angsuran kredit pertahun dapat dilihat pada tabel 5.8,

sedangkan perhitungan jumlah angsuran kredit perbulan selengkapnya ditampilkan

pada Lampiran 6b.

Tabel 5.7 Komponen dan Struktur Biaya Proyek

Tabel 5.8 Perhitungan Angsuran Kredit

No Komponen Biaya Proyek Persentase Total Biaya (Rp)

1 Biaya Investasi a. Kreditb. Modal Sendiri

±70%±30%

58.300.00040.810.00017.490.000

2 Biaya Modal Kerjaa. Kreditb. Modal Sendiri

±60%±40%

19.451.08011.670.6487.780.432

3 Total Biaya Proyeka. Kreditb. Modal Sendiri

±67,5%±32,5%

77.751.08052.480.64825.270.432

ThnAngsuran

PokokAngsuran

BungaTotal

AngsuranSaldo Awal Saldo Akhir

71.254.739 38.633.467

1 25.273.981 7.347.291 32.621.272 38.633.467 19.316.733

2 13.603.333 5.713.400 19.316.733 19.316.733 19.316.733

3 13.603.333 5.713.400 19.316.733 19.316.733 0

ASPEK KEUANGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL42

5.5. Produksi dan Pendapatan

Berdasarkan kapasitas yang ada, hasil tangkapan jaring payang per hari

sebanyak 225 kg setara dengan 5.391 kg per bulan dan setara dengan 43.131 kg

per tahun. Apabila diasumsikan penurunan kualitas hasil tangkapan sebesar 0%,

maka usaha ini diproyeksikan untuk dapat berproduksi secara optimal mulai tahun

pertama hingga akhir tahun ketiga (sesuai umur proyek).

Tabel 5.9. Proyeksi Produksi dan Pendapatan per Hari

NoJenis

TangkapanVolume Unit

Harga Jual (Rp)

Penjualan 1 bulan (Rp)

A. IKAN SEGAR

1 Selar kuning 82 Kg 7.000 571.200

2 Japuh 82 Kg 3.000 244.800

3 Ikan tembang 36 Kg 1.000 36.480

Sub Total 200 Kg 852.480

B. IKAN ASIN

1 Selar kuning 10.2 Kg 9.000 91.800

2 Japuh 10.2 Kg 5.000 51.000

3 Ikan tembang 4.6 Kg 2.000 9.120

Sub Total 25 Kg 3.646.080

Total 225 Kg 1.004.400

Catatan : Ikan segar yang di asin akan mengalami rendemen sebesar 50%

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

43

Tabel 5.10 Proyeksi Produksi dan Pendapatan per Bulan

Tabel 5.11 Proyeksi Produksi dan Pendapatan per Tahun

NoJenis

TangkapanVolume Unit

Harga Jual (Rp)

Penjualan 1 bulan (Rp)

A. IKAN SEGAR

1 Selar kuning 1.958.4 Kg 7.000 13.708.800

2 Japuh 1.958.4 Kg 3.000 5.875.200

3 Ikan tembang 875.5 Kg 1.000 875.520

Sub Total 4.792 Kg 20.459.520

B. IKAN ASIN

1 Selar kuning 245 Kg 9.000 2.203.200

2 Japuh 245 Kg 5.000 1.224.000

3 Ikan tembang 109 Kg 2.000 218.880

Sub Total 599 Kg 3.646.080

Total 5.391 Kg 24.105.600

NoJenis

TangkapanVolume Unit

Harga Jual (Rp)

Penjualan 1 bulan (Rp)

A. IKAN SEGAR

1 Selar kuning 15.667.2 Kg 7.000 109.670.400

2 Japuh 15.667.2 Kg 3.000 47.001.600

3 Ikan tembang 7.004.2 Kg 1.000 7.004.160

Sub Total 38.339 Kg 163.676.160

B. IKAN ASIN

1 Selar kuning 1.958.4 Kg 9.000 17.625.600

2 Japuh 1.958.4 Kg 5.000 9.792.000

3 Ikan tembang 875.5 Kg 2.000 1.751.040

Sub Total 4.792 Kg 29.168.640

Total 43.131 Kg 192.844.800

Catatan : Ikan segar yang di asin akan mengalami rendemen sebesar 50%

Catatan : Ikan segar yang di asin akan mengalami rendemen sebesar 50%

ASPEK KEUANGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL44

5.6. Proyeksi Laba Rugi dan Break Even Point (BEP)

Hasil proyeksi laba rugi usaha menunjukkan usaha jaring payang telah

menghasilkan laba bersih (setelah pajak) pada setiap hari melaut (kapasitas 100%)

sebesar Rp 130.659,- atau Rp 3.135.809,- per bulan, atau Rp 25.086.470,- per

tahun dengan nilai profit on sales 18.3%, laba usaha diproyeksikan tetap tiap

tahunnya (Tabel 5.12, 13, 14).

Tabel 5.12. Proyeksi Pendapatan dan Laba Rugi Usaha per Hari

No Uraian Volume Jumlah

A. Total Pendapatan

1 Penjualan Ikan Segar 80% 200 kg 852.480

2 Penjualan Ikan Asin 20% 25 kg 151.920

Total Pendapatan 225 Kg 1.004.400

B. Biaya Produksi

1 Biaya Variabel

a. Tenaga kerja (ABK) 312.500

b. Garam 10 kg 4.992

c. Upah pembuatan Ikan Asin 49,9 kg 9.984

d. Peti ikan asin 0,5 buah 37.500

Sub total biaya variabel 364.976

2 Biaya Tetap

a. Bahan bakar solar 40 liter 200.000

b. Es Balok penyegar ikan 5 balok 25.000

c. Perbekalan melaut 1 hari 100.000

d.Feefishingmaster 1 hari 50.000

e. Retribusi PPI 1 kali 10.000

f. Biaya perawatan perlengkapan Ls 44.792

g. Penyusutan Ls 25.903

Sub total biaya tetap 455.694

Total Biaya 820.670

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

45

Tabel 5.13 Proyeksi Pendapatan dan Laba Rugi Usaha per Bulan

No Uraian Volume Jumlah

A. Total Pendapatan

1 Penjualan Ikan Segar 80% 4.792 kg 20.459.520

2 Penjualan Ikan Asin 20% 599 kg 3.646.080

Total Pendapatan 5.391 Kg 24.105.600

B. Biaya Produksi

1 Biaya Variabel

a. Tenaga kerja (ABK) 7.500.000

b. Garam 240 kg 119.976

c. Upah pembuatan Ikan Asin 1.198 kg 239.616

d. Peti ikan asin 12 buah 900.000

Sub total biaya variabel 8.759.424

2 Biaya Tetap

a. Bahan bakar solar 960 liter 4.800.000

b. Es Balok penyegar ikan 120 balok 600.000

c. Perbekalan melaut 24 hari 2.400.000

d.Feefishingmaster 24 hari 1.200.000

No Uraian Volume Jumlah

C Laba Operasi 183.730

D Bunga dan Pajak

1. Bunga Kredit 25.511

2. Pajak (15%) 27.559

Sub total bunga dan pajak 53.071

Net Profit Per Bulan 130.659

E Break Even Point (BEP) Rp 715.800

41 kg ikan selar kuning segar

95 kg ikan japuh segar

143 kg ikan tembang segar

ASPEK KEUANGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL46

No Uraian Volume Jumlah

e. Retribusi PPI 24 kali 240.000

f. Biaya perawatan perlengkapan Ls 1.075.000

g. Penyusutan Ls 621.667

Sub total biaya tetap 10.936.667

Total Biaya 19.696.091

C Laba Operasi 4.409.509

D Bunga dan Pajak

1 .Bunga Kredit 612.274

2. Pajak (15%) 661.426

Sub total bunga dan pajak 1.273.701

Net Profit Per Bulan 3.135.809

E Break Even Point (BEP) Rp 17.179.193

982 kg ikan selar kuning segar

2.291 kg ikan japuh segar

3.436 kg ikan tembang segar

Tabel 5.14. Proyeksi Pendapatan dan Laba Rugi Usaha per Tahun

No Uraian Volume Jumlah

A. Total Pendapatan

1 Penjualan Ikan Segar 80% 38.339 kg 163.676.160

2 Penjualan Ikan Asin 20% 4.792 kg 58.337.280

Total Pendapatan 43.131 kg 222.013.440

B. Biaya Produksi

1 Biaya Variabel

a. Tenaga kerja (ABK) 60.000.000

b. Garam 1.917 kg 958.464

c. Upah pembuatan Ikan Asin 9.585 kg 1.916.928

d. Peti ikan asin 96 buah 7.200.000

Sub total biaya variabel 70.075.392

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

47

2 Biaya Tetap

a. Bahan bakar solar 7.680 liter 38.400.000

b. Es Balok penyegar ikan 960 liter 4.800.000

c. Perbekalan melaut Ls 19.200.000

d.Feefishingmaster Ls 9.600.000

e. Retribusi PPI Ls 1.920.000

f. Biaya perawatan perlengkapan Ls 8.600.000

g. Penyusutan Ls 4.973.333

Sub total biaya tetap 87.493.333

Total Biaya 157.568.725

C Laba Operasi 35.276.075

D Bunga dan Pajak

1 Bunga Kredit 4.898.194

2 Pajak (15%) 5.291.411

Sub total bunga dan pajak 10.189.605

Net Profit Per Tahun 25.086.470

E Break Even Point (BEP) Rp. 137.433.540

7.853 kg ikan selar kuning segar

18.324 kg ikan japuh segar

27.487 kg ikan tembang segar

5.7. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Usaha

Untuk aliran kas (cash flow) dalam perhitungan ini dibagi dalam dua aliran,

yaitu arus masuk (cash inflow) dan arus keluar (cash outflow). Arus masuk diperoleh

dari penjualan hasil tangkapan jaring payang selama 8 bulan. Untuk arus keluar

meliputi biaya investasi, biaya variabel, termasuk angsuran pokok, angsuran bunga

dan pajak penghasilan.

ASPEK KEUANGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL48

Evaluasi profitabilitas rencana investasi dilakukan dengan menilai kriteria

investasi untuk mengukur kelayakan pendirian usaha yaitu meliputi NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return) , Net B/C Ratio (Net Benefit-Cost Ratio). Usaha jaring payang dengan menggunakan asumsi yang ada menghasilkan NPV

Rp 110.123.317,- pada tingkat bunga 14% dengan nilai IRR adalah 43% dan Net

B/C Ratio 2.89 kali dan PBP 2.12 tahun, selengkapnya pada lampiran 9

5.8. Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha

Dalam analisis kelayakan suatu proyek, biaya produksi dan pendapatan

biasanya akan dijadikan patokan dalam mengukur kelayakan usaha karena kedua

hal tersebut merupakan komponen inti dalam suatu kegiatan usaha, terlebih lagi

bahwa komponen biaya produksi dan pendapatan juga didasarkan pada asumsi

dan proyeksi sehingga memiliki tingkat ketidakpastian yang cukup tinggi. Untuk

mengurangi resiko ini maka diperlukan analisis sensitivitas yang digunakan untuk

menguji tingkat sensitivitas proyek terhadap perubahan harga input maupun

output. Dalam pola pembiayaan ini digunakan tiga skenario sensitivitas, yaitu:

(1) Skenario I Sensitivitas kenaikan biaya variabel dimungkinkan dengan melihat

perkembangan ekonomi saat ini dan kenaikan upah, dalam usaha jaring

Tabel 5.15 Kelayakan Usaha Jaring Payang

No Kriteria Nilai Justifikasi Kelayakan

1 NPV (14%) 110.123.317 Layak

2 IRR 43% Bankable

3 Net B/C Ratio 2,89 kali Menguntungkan

4 PBP (tahun) 2,12 tahun 2,12 tahun kembali

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

49

Tabel 5.16 Analisis Sensitivitas Biaya Variabel Naik 20% dan 22%

No Kriteria BV Naik 20% BV Naik 22%

1. NPV (Rp) Rp 40.047.925 Rp 33.040.386

2. IRR (%) 16% 14%

3. Net B/C Ratio 1,69 kali 1,57 kali

4. Pay Back Period (tahun) 4,10 tahun > 5 tahun

5. Kelayakan Usaha Layak Tidak Layak

payang upah merupakan komponen biaya yang dominan, yaitu mencapai

31,1% dari total biaya varibel 36%. Sedangkan pendapatan dianggap tetap/

konstan. Kenaikan biaya operasional terjadi antara lain karena bahan baku

dan bahan pembantu maupun upah tenaga kerja mengalami kenaikan. Hasil

analisis sensitivitas akibat kenaikan biaya variabel ditampilkan pada Tabel

5.16 serta perhitungan arus kas untuk sensitivitas ini selengkapnya pada

Lampiran 10 dan 11.

Analisis sensitivitas berdasarkan Skenario I, biaya variabel mengalami

kenaikan 20% dengan asumsi pendapatan tetap. Pada kenaikan biaya

variabel sebesar 20%, Net B/C Ratio masih lebih dari satu (1.7), NPV

Rp 40,047,925,- dan IRR mencapai 16,0% serta PBP 4.10 tahun (layak).

Skenario kenaikan pada level 22% dari biaya variabel, NPV Rp 33.040.386,-

dan IRR hanya 14% Net B/C Ratio 1.57 kali dan PBP > 5 tahun. tahun. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa pada suku bunga 14% dengan kenaikan

biaya variabel sebesar 22.% maka proyek ini tidak layak dilaksanakan.

(2) Skenario II Sensitivitas penurunan pendapatan dimungkinkan karena penurunan

produk hasil penangkapan ikan jaring payang yang dapat terjual atau

penurunan harga jual per kg-nya, sedangkan biaya pengeluaran dianggap

tetap/konstan. Hasil analisis sensitivitas akibat penurunan pendapatan

ASPEK KEUANGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL50

ditampilkan pada Tabel 5.17 serta perhitungan arus kas untuk sensitivitas ini

selengkapnya pada Lampiran 12 dan 13.

Analisis sesitivitas berdasarkan Skenario II, pada saat pendapatan turun

sebesar 7% diperoleh NPV Rp 42.627.637,-, Net B/C Ratio lebih dari satu

(1.73) kali dengan IRR mencapai 17,0% dan PBP 4,05 tahun selanjutnya,

analisis penurunan pendapatan sebesar 8% diperoleh NPV Rp 32.985.397,-

dan IRR 14% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penurunan

pendapatan lebih besar dari 8% menunjukan keragaan usaha yang tidak layak

(3) Skenario III Sensitivitas ini dilakukan dengan cara mengkombinasikan sensitivitas

pada skenario I dan II, yaitu peningkatan biaya variabel dan penurunan

pendapatan. Hasil analisis sensitivitas akibat kenaikan biaya variabel dan

penurunan pendapatan secara bersamaan ditapilkan pada Tabel 5.18 serta

perhitungan arus kas untuk sensitivitas ini selengkapnya pada Lampiran 14

dan 15.

Tabel 5.17. Analisis Sensitivitas Pendapatan Turun 7% dan 8%

No KriteriaPendapatan Turun

7%Pendapatan Turun 8

%

1. NPV (Rp) Rp 42.627.637 Rp 32.985.397

2. IRR (%) 17% 14%

3. Net B/C Ratio 1.73 kali 1.57 kali

4. Pay Back Period (tahun) 4.05 tahun > 5 tahun

5. Kelayakan Usaha Layak Tidak Layak

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

51

Analisis sensitivitas menurut Skenario III, diasumsikan terjadi penurunan

pendapatan dan kenaikan biaya variabel. Pada penurunan pendapatan 5%

dan kenaikan biaya variabel 10%, maka analisis proyek tersebut diperoleh

NPV Rp 26.874.421,- tingkat suku bunga 14%, Net B/C Ratio (1,46) dan IRR

11%. Dengan demikian proyek tersebut tidak layak pada kenaikan biaya

variabel 10% dan penurunan pendapatan mencapai sebesar 5%.

(4) Skenario IV Sensitivitas kenaikan biaya tetap dimungkinkan dengan melihat

perkembangan ekonomi saat ini dan kenaikan harga BBM, dalam usaha

jaring payang harga BBM Solar merupakan komponen biaya yang dominan,

yaitu mencapai 19,9% dari total biaya tetap 45.4%. Sedangkan pendapatan

dianggap tetap/konstan. Kenaikan biaya operasional terjadi antara lain

karena bahan baku dan bahan pembantu maupun upah tenaga kerja

mengalami kenaikan. Hasil analisis sensitivitas akibat kenaikan biaya

variabel ditampilkan pada Table 5.19 serta perhitungan arus kas untuk

sensitivitas ini selengkapnya pada Lampiran 16 dan 17.

Tabel 5.18. Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Biaya Variabel 5% dan Penurunan Pendapatan 5% serta kenaikan Biaya Variabel 10% dan penurunan

pendapatan 5%

No Kriteria

Biaya Variabel Naik 5 % dan

Pendapatan Turun 5%

Biaya Variabel Naik 10% dan Pendapatan

Turun 5%

1. NPV (Rp) Rp 44.393.269 Rp 26.874.421

2. IRR (%) 18% 11%

3. Net B/C Ratio 1,76 kali 1.46 kali

4. Pay Back Period (tahun) > 5 tahun 4.36 tahun

5. Kelayakan Usaha Tidak Layak Layak

ASPEK KEUANGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL52

Tabel 5.19 Analisis Sensitivitas Biaya Tetap Naik 15% dan 18%

No Kriteria BT Naik 15% BT Naik 18%

1. NPV (Rp) Rp 44.503.317 Rp 31.379.317

2. IRR (%) 18% 13%

3. Net B/C Ratio 1.76 kali 1.54 kali

4. Pay Back Period (tahun) 4.02 tahun > 5 tahun

5. Kelayakan Usaha Layak Tidak Layak

Analisis sensitivitas berdasarkan Skenario IV, biaya tetap mengalami

kenaikan 15% dengan asumsi pendapatan tetap. Pada kenaikan biaya tetap

sebesar 15%, Net B/C Ratio masih lebih dari satu (1.76 kali), NPV positif

Rp 44.503.317,- dan IRR mencapai 18,0% serta PBP 4,02 tahun (layak).

Skenario kenaikan pada level 18% dari biaya tetap, NPV menunjukan

nilai Rp 31.379.317,- dan IRR hanya 13% Net B/C 1.54 kali dan PBP > 5

tahun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada suku bunga 14%

dengan kenaikan biaya tetap sebesar 18.% maka proyek ini tidak layak dilaksanakan.

(5) Skenario V Sensitivitas ini dilakukan dengan cara mengkombinasikan sensitivitas

pada skenario I dan IV, yaitu peningkatan biaya tetap dan penurunan

pendapatan. Hasil analisis sensitivitas akibat kenaikan biaya tetap dan

penurunan pendapatan secara bersamaan ditampilkan pada Tabel 5.20 serta

perhitungan arus kas untuk sensitivitas ini selengkapnya pada Lampiran 18

dan 19.

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

53

Tabel 5.20 Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Biaya Tetap 5% dan Penurunan Pendapatan 5% serta kenaikan Biaya Variabel 10% dan penurunan

pendapatan 4%

No Kriteria

Biaya Tetap Naik 5 % dan

Pendapatan Turun 5%

Biaya TetapNaik 10% dan

Pendapatan Turun 4%

1. NPV (Rp) Rp 40.038.784 Rp 27.807.691

2. IRR (%) 16% 12%

3. Net B/C Ratio 1.69 kali 1.48 kali

4. Pay Back Period (tahun) 4.10 tahun > 5 tahun

5. Kelayakan Usaha Layak Tidak Layak

Analisis sensitivitas menurut Skenario III, diasumsikan terjadi penurunan

pendapatan dan kenaikan biaya tetap. Pada penurunan pendapatan 4%

dan kenaikan biaya tetap 10%, maka analisis proyek tersebut diperoleh NPV

Rp 27.807.691 tingkat suku bunga 14%, Net B/C Ratio 1.48 kali dan serta

IRR 12%. Dengan demikian proyek tersebut pada kenaikan biaya tetap 10%

dan penurunan pendapatan mencapai sebesar 4% usaha jaring payang ini

sudah tidak layak lagi.

5.9. Hambatan dan Kendala Hambatan dan kendala yang dihadapi oleh nelayan jaring payang

adalah kegiatan melaut tidak dapat dilakukan sepanjang tahun, yaitu hanya

8 bulan dalam setahun dari bulan Oktober s/d Bulan April. Sedangkan

kendala yang sering timbul berkaitan dengan kegiatan ini adalah adanya

bagan apung yang mendekati rumpun milik nelayan jaring payang, dimana

bagan apung tersebut menangkap ikan dimalam hari dengan menggunakan

lampu yang sangat terang dan akibatnya ikan dari rumpon turut mendekat

dan akhirnya tertangkap oleh bagan apung.

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

55

BAB VIASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN

DAMPAK LINGKUNGAN

6.1. Aspek Ekonomi dan Sosial 6.1.1. Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Belitung Timur tahun 2006 berjumlah

91.720 jiwa. Hal ini menunjukkan telah terjadi penambahan jumlah

penduduk dibanding tahun sebelumnya sebanyak 1.924 orang atau 2.14

persen. Penduduk di Kabupaten Belitung Timur lebih banyak penduduk laki-

laki dibandingkan penduduk perempuan dimana 46.729 jiwa atau 50.96%

laki-laki dan sisanya 44.973 jiwa atau 49,04% adalah perempuan.

Terjadi juga peningkatan untuk kepadatan penduduk, di Kabupaten

Belitung Timur pada tahun 2006 dari 35.81 jiwa per km2 menjadi 36.58

jiwa per km2, dengan penyebaran tidak merata, hal ini terlihat dari masih

terpusatnya penduduk di Kecamatan Manggar sebagai ibukota Kabupaten

dengan kepadatan penduduk hingga 98,25 jiwa km2 yang jauh lebih besar

dibanding dengan kecamatan lain yang relatif merata penyebarannya.

6.1.2 Perikanan

Kabupaten Belitung Timur dengan wilayah kepulauannya merupakan

salah satu daerah sentra atau penghasil utama perikanan di Kepulauan

Bangka Belitung. Besarnya potensi perikanan di karenakan lokasi daerah

ini secara geografis dikelilingi oleh laut selat. Pada tahun 2006 terjadi

peningkatan produksi ikan laut, rajungan/kepiting dan udang dibandingkan

tahun 2005.

ASPEK EKONOMI,SOSIAL DAN DAMPAK LINGKUNGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL56

Hal ini membuat sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan

dan meningkatannya produksi perikanan dan sarana-sarananya. Potensi

perikanan di perairan Kabupaten Belitung Timur telah menarik masyarakat

untuk bermata pencaharian sebagai nelayan dan usaha turunannya. Jumlah

nelayan di seluruh Kabupaten Belitung Timur sejak tahun 2003 mengalami

peningkatan terus (lihat Tabel 6.1) lebih kurang 6.014 orang dapat di lihat

pada Tabel 6.1 yang terdiri atas nelayan utama (4.284 orang), nelayan

sambilan (719 orang) dan nelayan tambahan (6.014 orang). Sementara

masyarakat yang bermata pencaharian kegiatan turunan dari nelayan adalah

sebagai pengolah hasil perikanan seperti industri kerupuk ikan, industri

terasi, jual beli peralatan melaut dan sebagainya.

Nelayan utama adalah penduduk setempat yang mata pencahariaannya

murni hanya sebagai nelayan, walaupun pada musim paceklik (susah

ikan), maka nelayan tersebut mata pencahariannya tidak berubah sebagai

nelayan. Pada saat musim ikan berubah, biasanya para nelayan utama tetap

menangkap ikan dengan mengubah jenis alat tangkap. Pada saat musim

ikan selar dan japuh di Bulan Oktober sampai bulan Desember para nelayan

utama menangkap ikan dengan jaring payang. Namun apabila musim ikan

Tabel 6.1 Jumlah Nelayan di Kab. Belitung Timur pada Tahun 2003 s.d 208

No. TahunNelayan

JUMLAHUtama Sambilan Tambahan

1. 2008 4.284 719 1.011 6.014

2. 2007 4.205 720 413 5.338

3. 2006 4.177 748 413 5.307

4. 2005 3.730 888 506 5.124

5. 2004 3.350 888 506 4.744

6. 2003 2.793 1.140 757 4.690

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belitung Timur 2008

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

57

Tenggiri dari bulan Juli s.d September para nelayan menangkap ikan tengiri

dengan alat tangkap pancing ulur.

Sedangkan nelayan sambilan, yaitu penduduk setempat yang

melakukan kegiatan menangkap ikan hanya sewaktu-waktu, karena mata

pencaharian yang utama telah ada, misalnya masyarakat petani (lada)

karena waktu senggangnya dapat menangkap ikan terutama pada musim

ikan melimpah seperti musim ikan tenggiri, karena harga tenggiri baik, maka

para petani lada tersebut turut menangkap ikan.

Sedangkan nelayan tambahan adalah nelayan yang berasal dari luar

daerah tersebut dan turut menangkap ikan diperairan Belitung Timur,

nelayan tersebut teridentifikasi sebagai nelayan danmenjual ikannya di

wilayah Belitung Timur. Nelayan tambahan menetap sementara di wilayah

perairan Belitung Timur.

6.1.3 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Penyajian PDRB tahun 2006 menggunakan tahun dasar 2000

menggantikan tahun 1993. Hal ini dikarenakan harga tetap tahun 1993

dianggap sudah tidak relevan lagi untuk dipakai pada saat ini, salah satunya

dikarenakan perkembangan perekonomian sudah semakin pesat.

Pada tahun 2006. PDRB Kabupaten Belitung Timur atas dasar harga

berlaku mencapai angka Rp1.257.135 juta atau naik sebesar 13,52 persen

dibandingkan tahun 2005 yang hanya mencapai Rp1.107.335 juta. Kenaikan

tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya

sebesar 25.78 persen dibandingkan tahun 2004 yang mencapai Rp. 880.382

juta.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Belitung Timur tahun 2006

mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun

2006 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Belitung timur mencapai sebesar

5.74 persen. Sedangkan pada tahun 2005 pertumbuhan ekonomi Kabupaten

ASPEK EKONOMI,SOSIAL DAN DAMPAK LINGKUNGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL58

Belitung Timur mencapai 5.65 persen.

Adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat mempengaruhi

pola makan, baik terhadap makanan umum, maupun terhadap konsumsi

ikan. Artinya adanya pertambahan kemakmuran masyarakat, maka

masyarakat akan memilih jenis makanan termasuk memilih kualitas ikan

yang akan dimakan.

6.1.4 Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu tujuan pembangunan adalah untuk meningkatan laju

pertumbuhan ekonomi. Diharapkan dari pertumbuhan ekonomi yang

tinggi akan memberikan dampak ganda yang semakin positif dengan tidak

melupakan masyarakat papan bawah dan menengah. Secara tidak langsung

pertumbuhan ekonomi yang semakin baik akan dapat memperkecil

perbedaan distribusi pendapatan antar kelompok masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dapat dihitung dari variabel

PDRB atas dasar harga konstan. Karena PDRB atas dasar harga konstan

merupakan gambaran nyata dari berbagai sektor ekonomi. Kenaikan

pertumbuhan ekonomi ini dikarenakan naiknya pertumbuhan pada semua

sektor, khususnya: sektor bangunan yang mencapai 9,37 persen dan sektor

perdagangan, hotel dan restoran dan penggalian yang mencapai 7.22

persen.

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

59

Pada tabel diatas kegiatan perikanan masih merupakan sub sektor perikanan

yang digabung pada sektor pertanian.

6.1.5. Pendapatan Per Kapita

Indikator makro yang biasa digunakan oleh pakar ekonom untuk

menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah pendapatan per

kapita seperti yang biasa dipergunakan oleh lembaga internasional seperti

Bank Dunia (World Bank), Dana moneter Internasional (IMF) yang merupakan

baseline dalam mengukur keberhasilan pembangunan. Secara umum

pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Belitung Timur dicerminkan

oleh pendapatan regional per kapita. Besarnya pendapatan regional per

kapita atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp10.922.593,- pada tahun

2005 menjadi Rp12.288.588,- pada tahun 2006. Laju pertumbuhan regional

per kapita pada tahun 2006 dilihat berdasarkan harga konstan 2000 juga

meningkat dari tahun 2005 yaitu sebesar 4,22 persen.

Tabel 6.2 Pertumbuhan Ekonomi per Sektor di Kab. Belitung Timur Th. 2006

Sektor Persen Pertumbuhan

1. Pertanian 5.74

2. Pertambangan dan Penggalian 6.05

3. Industri Pengolahan 6.41

4. Listrik, Gas dan Air 2.73

5. Bangunan 9.37

6. Perdagangan, hotel & Restoran 7.22

7. Pengangkutan dan Komunikasi 7.13

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4.48

9. Jasa-jasa 4.38

PDRB Kab. Belitung Timur 5.74

Sumber : Statistik Kabupaten Belitung Timur dalam Angka

ASPEK EKONOMI,SOSIAL DAN DAMPAK LINGKUNGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL60

Tabel 6.3 Jumlah Perahu Tak Bermotor, Motor Tempel, Kapal Motor dan Klasifikasi Ukurannya di Beberapa Kec. di Kab. Belitung Timur Tahun 2008

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belitung Timur 2008

Kabupaten Belitung Timur dikenal sebagai daerah sentra perikanan.

Sebagian besar penduduk bermata pencaharian di bidang ini, baik sebagai

nelayan ataupun usaha dibidang lainnya yang masih ada hubungannya

dengan perikanan. Keberadaan usaha jaring payang dapat meningkatkan

pendapatan nelayan di lokasi kajian terutama bagi masyarakat nelayan yang

tinggal di pulau-pulau. Dari segi pemenuhan gizi masyarakat, ikan hasil

tangkapan jaring payang dapat menjadi salah satu alternatif pemenuhan

kebutuhan protein hewani masyarakat. Dengan harga yang murah dan rasa

yang lezat, ikan hasil tangkapan jaring payang akan memiliki pasar yang luas

umumnya bagi masyarakat menengah ke bawah karena ikan yang dihasilkan

jaring payang harganya relatif murah sementara populasi masyarakat di kelas

ini merupakan yang paling besar.

Secara umum keberadaan dan pengembangan usaha jaring payang

memberi dampak yang positif bagi wilayah sekitarnya, karena semakin

terbukanya peluang kerja serta peningkatan pendapatan masyarakat dan

sekaligus peningkatan pendapatan daerah.

No. KecamatanPerahu Tak Bermotor

Motor Tempel

Kapal MotorJumlah

Kecil Kecil Kecil Sedang Besar

1 Dendang 184 84 230 7 1 506

2 Gantung 70 24 200 1 295

3. Manggar 76 76 265 41 13 471

4. Klp. Kampit 134 109 40 1 284

Total 464 293 735 50 14 1.556

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

61

Berdasarkan Tabel 6.4 diatas bahwa kapal motor berukuran kecil

merupakan yang paling dominan, yaitu 735 unit sedangkan jumlah total

kapal/perahu secara keseluruhan adalah: 1.556 unit. Perahu jaring payang

termasuk dalam jumlah 735 unit dan jumlah kapal motor kecil paling banyak

di Kota Manggar, yaitu dimana studi dilakukan.

Tabel 6.4 Jumlah Perahu Tak Bermotor, Motor Tempel, Kapal Motor dan Klasifikasi Ukurannya di Kab. Belitung Timur Tahun 2003 s/d 2007

No. TahunPerahu Tak Bermotor

Motor Tempel

Kapal MotorJumlah

Kecil Kecil Kecil Sedang Besar

1 2008 464 293 735 50 14 1.556

2 2007 434 292 711 54 16 1.507

3. 2006 433 285 640 96 41 1.495

4. 2005 357 265 702 87 35 1.447

5. 2004 301 177 795 92 11 1.376

6. 2003 280 164 747 80 10 1.281

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belitung Timur 2008

Berdasarkan tabel 6.5 diatas, bahwa jumlah perahu secara keseluruhan

terus mengalami pengingkatan rata-rata 50 unit setap tahunnya. Sejak tahun

2006 kapal motor kecil mengalami peningkatan dan sebaliknya kapal motor

sedang dan besar mengalami penurunan hampir 50%. Hal ini diperkirakan

karena banyaknya masyarakat nelayan yang merubah ukuran alat bantu

tangkapnya. Kejadian ini dapat disebabkan karena mengikuti kondisi ikan

atau karena tujuan penghematan BBM.

ASPEK EKONOMI,SOSIAL DAN DAMPAK LINGKUNGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL62

Tabel 6.5 Banyaknya Kapal Penangkap dan Pengangkut Menurut Klasifikasi dan Tenaga di Kec. di Kab. Belitung Timur Tahun 2008

Tabel 6.6 Banyaknya Kapal Penangkap dan Pengangkut Menurut Klasifikasi dan Tenaga di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2003 s.d. 2008

No Kecamatan

Kapal/Perahu untuk Penangkapan

JmlTanpa Motor

Motor Tempel Kapal Motor

<5 ton 5-10 ton <5 ton 5-10 ton >10 ton

1. Dendang 178 31 1 297 7 2 516

2. Gantung 76 13 2 213 1 1 306

3. Manggar 67 55 4 321 45 15 507

4. Klp. Kampit 78 93 109 3 1 284

Total 399 192 7 940 56 24 1.613

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belitung Timur 2008

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belitung Timur 2008

No TahunKapal/Perahu untuk Penangkapan

JumlahTanpa Motor

Motor Tempel Kapal Motor

<5 ton

5-10 ton

<5 ton 5-10 ton >10 ton

1. 2008 399 192 7 940 56 24 1.613

2. 2007 436 186 7 945 61 24 1.658

3. 2006 433 279 6 672 56 16 1.462

4. 2005 357 265 1 697 71 25 1.416

5. 2004 958 95 1.053

6. 2003 941 80 1.021

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

63

Jumlah kapal penangkap ikan yang dimiliki para nelayan sebagian

besar berukuran dibawah 5 ton (<5 ton), karena kapal tersebut sangat efektif

untuk melakukan penangkapan skala kecil dengan jumlah ABK sekitar 5

orang. Kapal-kapal/perahu yang berukuran <5 ton banyak digunakan

untuk menangkap ikan dengan alat tangkap jaring payang yang umumnya

berukuran 3 GT (Gross Tonage) atau 3 ton. Berdasarkan informasi dari

para nelayan bahwa pada saat ini kegiatan nelayan paling banyak adalah

menangkap ikan dengan alat tangkap pancing ulur dan ukuran perahu yang

digunakan 4 -5 GT (4 – 5 ton). Para nelayan yang menangkap ikan dengan

pancing ulur diperbolehkan menangkap disekitar kawasan terumbu karang,

dimana terumbu karang tersebut merupakan fishing ground bagi ikan

karang. Alat tangkap pancing ulur tidak merusak terumbu karang, namun

hasil tangkapannya tidak sebanyak hasil jaring payang, karena dengan

memancing ikan yang ditangkap hanya satu ekor-satu ekor.

6.2. Aspek Dampak Lingkungan

6.2.1 Limbah Proses Produksi

Proses produksi dalam usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap

jaring payang tidak menghasilkan limbah, baik limbah padat maupun limbah

cair. Yang mungkin terjadi apabila ada kebocoran tangki bahan bakar atau

oli ke perairan laut atau ada potongan jaring yang hilang di dalam air karena

sobek. Barang-barang tersebut dapat mengotori (mencemari) perairan dan

sisa-sisa jaring dapat membunuh ikan di laut yang selanjutnya menjadi

bangkai dan membusuk menjadi limbah di laut.

Adanya pengaturan wilayah fishing ground di laut merupakan

kebijakan yang tepat untuk menghindari kerusakan terumbu karang. Apabila

jaring payang digunakan menangkap ikan disekitar terumbu karang, maka

ASPEK EKONOMI,SOSIAL DAN DAMPAK LINGKUNGAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL64

diperkirakan dapat menimbulkan kerusakan karena beberapa terumbu

karang yang menjuntai dapat tertarik jaring dan sebaliknya jaring-jaring

penangkap ikan yang tersangkut di karang akan menjadi sobek.

Upaya untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan negatif adalah

jangan sampai ada ikan ikan yang mati/busuk terbuang ke laut menjadi

bangkai. Ikan hasil tangkapan yang kekurangan es akan cepat membusuk,

kadang kala ada nelayan yang membuang ikan-ikan tersebut yang nilai

ekonomisnya rendah. Hal ini perlu dilakukan upaya penyadaran kepada

para nelayan. Penyadaran kepada nelayan juga perlu dilakukan terhadap

keberadaan mata jaring, artinya ukuran mata jaring yang digunakan harus

tetap yang standar diperbolehkan oleh pemerintah. Walaupun pemerintah

tidak mengawasi setiap saat namun para nelayan harus tahu dan sadar bahwa

apabila ukuran mata jaring yang dipakai terlalu kecil, maka akan merusak

populasi ikan dengan tertangkapnya benih-benih ikan yang seharusnya

menjadi besar dahulu baru ditangkap.

6.2.2 Dampak Positf dari Kegiatan Jaring Payang.

Ikan yang ada diperairan laut sangat banyak baik jumlah maupun

jenisnya, ikan-ikan tersebut memerlukan alat tangkap yang berbeda. Jenis

ikan pelagis yang sering bergerombol terutama yang ukurannya kecil-kecil

akan tidak efektif apabila ditangkap dengan alat tangkap pancing. Maka alat

tangkap yang tepat adalah jaring dan salah satunya adalah jaring payang.

Jaring payang dapat menangkap ikan sekali banyak dalam ukuran yang kecil

seperti ikan selar kuning, japuh dan tembang.

Manfaat dan dampak positif dari kegiatan jaring payang antara lain

adalah: 1) dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat; 2) dapat

membuka dan memperluas lapangan kerja baik secara langsung maupun

tidak langsung, 3) dapat membantu memenuhi gizi masyarakat secara

murah.

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

65

6.2.3. Keberadaan Iklim dan Cuaca

Kabupaten Belitung Timur mempunyai iklim tropis dan basah dengan

variasi curah hujan bulanan pada tahun 2006 antara 3,3 mm sampai

dengan 691,6 mm dengan jumlah hari hujan antara 1 hari sampai 30 hari

setiap bulannya. Curah hujan tertinggi pada tahun 2006 terjadi pada bulan

Desember. Rata-rata temperatur udara pada tahun 2006 bervariasi antara

200C sampai 36,60C. Sementara itu, kelembaban udaranya bervariasi antara

77 persen sampai 92 persen, dan tekanan udara antara 1009,1 mb sampai

dengan 1011,8 mb.

Kondisi hujan ini dapat mempengaruhi kegiatan pengangkapan ikan

dengan jaring payang dan usaha pembuatan ikan asin. Apabila hujan terlalu

deras akan tidak baik untuk melakukan penangkapan ikan dengan jaring

payang terutama apabila hujan yang dibarengi dengan angin kencang atau

badai. Juga hujan yang sering turun dapat mempengaruhi proses penjemuran

ikan asin sedemikian rupa ikan lambat kering atau dapat membusuk.

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

67

BAB VIIKESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

1. Usaha jaring payang mempunyai peranan penting dalam rangka memenuhi

kebutuhan sumber protein dan lemak yang berharga murah bagi

masyarakat.

2. Faktor kepentingan bagi keberhasilan usaha jaring payang selain faktor

cuaca adalah persaingan dengan alat tangkap lain yaitu bagan apung.

3. Total biaya proyek yang dibutuhkan untuk usaha jaring payang adalah

Rp77.751.080,- yang dibiayai dari pinjaman kredit 67,5% (Rp52.480.648,-)

dan modal sendiri 32,5% (Rp25.270.432,-), dengan bunga pinjaman

14% dan masa pinjaman kredit selama 3 tahun. Biaya investasi yang

dibutuhkan sebesar Rp58.300.000,- sedangkan biaya modal kerja sebesar

Rp19.451.080,-.

4. Analisa keuangan dan kelayakan proyek usaha jaring payang sesuai asumsi

yang digunakan adalah layak untuk dilaksanakan dengan nilai NPV yang

dihasilkan sebesar Rp52.348.120,- IRR 43,0%, Net B/C Ratio 1,9 dan PBP 2,6

tahun. Usaha ini juga mampu melunasi kewajiban angsuran kredit kepada

bank.

5. Usaha jaring payang ini sensitif terhadap kenaikan biaya variabel atau biaya

tetap maupun penurunan pendapatan, yaitu akan sensitif bila biaya variabel

naik diatas 22% atau biaya tetap naik 18% atau pendapatan menurun

diatas 8%.

6. Pengembangan usaha jaring payang memberikan manfaat yang positif

dari aspek sosial ekonomi wilayah dengan terbukanya peluang kerja serta

peningkatan pendapatan masyarakat dan tidak menimbulkan dampak

lingkunganyangsignifikan.

KESIMPULAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL68

7.1. Saran

1. Berdasarkan potensi sumberdaya laut (fishing ground), prospek pasar,

tingkatteknologipenangkapandanaspekfinansial,usahajaringpayangini,

layak untuk dibiayai.

2. Untuk menjamin kelancaran pengembalian kredit, pihak perbankan

seyogyanya juga turut berpartisipasi dalam pembinaan usaha ini, khususnya

pada aspek keuangan dan manajemen pembukuan.

69

LAMPIRAN

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL70

No

.U

raia

nK

eter

ang

an

A .K

EGIA

TAN

USA

HA

1N

ama

Keg

iata

n U

saha

:Pe

nang

kapa

n Ik

an d

enga

n A

lat

Tang

kap

Jarin

g Pa

yang

2N

ama

Jarin

g:

Paya

ng (d

i Lau

t Ja

wa)

, Pay

ang

(di B

angk

a Be

litun

g)

B. P

ERLE

NG

KA

PAN

1K

apal

:Perahukayuataufiberkapasitas3GT

(Gro

ss T

onag

e)

2M

esin

Kap

al:

Mes

in 4

slin

der

(set

ara

1 PK

), ba

nyak

nel

ayan

yan

g m

engg

unak

an m

esin

mob

il pa

nthe

r be

kas

3Ja

ring

:-

Terb

uat

dari

baha

n ni

lon

yang

dip

ilin

atau

tun

ggal

- Pa

njan

g ka

nton

g 9

met

er

- Pa

njan

g ka

ki ja

ring

10 m

eter

x 2

bua

h

- Pa

njan

g ta

li ja

ring

100

x 2

buah

4Pe

man

du p

osis

i:

GPS

(Geo

grap

hic

Posi

tioni

ng S

yste

m) b

iasa

mer

ek G

arm

in

5Pe

man

du a

rah

:K

ompa

s bi

asa

mer

ek S

unto

6Fi

shin

g G

roun

d:

Beru

pa r

umpo

n ya

ng t

erbu

at d

ari d

aun

kela

pa y

ang

diik

at d

an d

iber

i pem

bera

t

7W

adah

ikan

:-Ikansegardarilautmenggunakandrumfiber

- Ik

an a

sin

yang

aka

n di

pasa

rkan

men

ggun

akan

pet

i kay

u ya

ng d

ilapi

si k

erta

s ba

gian

dal

amny

a

8Ba

han

tam

baha

n:

- Es

cur

ah s

ebag

ai b

ahan

pen

yega

r sa

at ik

an t

angk

apan

aka

n di

baw

a ke

PPI

- G

aram

bub

uk s

ebag

ai p

enga

wet

pad

a pr

oses

pen

gasi

nan

ikan

C. T

EKN

OLO

GI

:Te

kno

log

i sed

erh

ana

kare

na

wal

aup

un

men

gg

un

akan

ban

tuan

GPS

tek

nis

p

enan

gka

pan

nya

mas

ih d

ilaku

kan

sec

ara

man

ual

1Pe

rsia

pan

Pena

ngka

pan

:a.

Pen

yiap

an p

erso

nil m

inim

al 5

ora

ng d

an m

aksi

mal

7 o

rang

Lam

pir

an 1

. Dat

a Te

knis

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

71

b. P

enyi

apan

per

ahu,

har

us d

alam

kon

disi

bai

k da

n la

yak

paka

i

c. P

enyi

apan

mes

in, h

arus

kon

disi

bai

k da

n la

yak

paka

i

d. P

enia

pan

jarin

g, k

ondi

si b

aik

dan

tid

ak a

da m

ata

jarin

g ya

ng r

usak

e. P

enyi

apan

sol

ar m

inim

al 4

0 lit

er

f. P

enyi

apan

per

beka

lan

mak

anan

dan

min

uman

g. P

enyi

apan

per

alat

an t

amba

han,

yai

tu G

PS d

an K

ompa

s

2Po

sisi

Fis

hing

Gro

und

:Po

sisi

fis

hing

gro

und

atau

rum

pon

umum

nya

jauh

dar

i per

aira

n ka

rang

ata

u di

pera

iran

luar

pul

au d

enga

n ja

rak

tem

puh

1 s.

d. 2

jam

3W

aktu

per

jala

nan

: -

Perja

lana

n m

enuj

u ru

mpo

n s

ekita

r pu

kul 0

3.00

wib

s.d

. 05.

00 w

ib

- Pe

rjala

nan

sete

lah

pena

ngka

pan

seki

tar

puku

l 11.

00 w

ib s

.d. 1

3.00

wib

4W

aktu

pen

angk

apan

:-

Dar

i jam

06.

00 s

.d. 1

0.00

(du

rasi

4 ja

m)

- Pe

nuru

nan

jarin

g se

lam

a 30

men

it

- Pe

naira

kan

jarin

g se

lam

a 30

men

it

- Pr

oses

pen

angk

apan

dila

kuka

n be

rula

ng u

lang

sej

umla

h 3

- 4

kali

pada

beb

erap

a ru

mpo

n

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL72

NO

.D

ESK

RIP

SIV

OLU

ME

SATU

AN

KET

ERA

NG

AN

A. H

AR

I KER

JA

1Ja

m k

erja

per

trip

:

10ja

m

(puk

ul 0

3.00

wib

s.d

. 13.

00 w

ib)

2Ju

mla

h tr

ip p

er h

ari

:1

kali

3Ju

mla

h ha

ri ke

rja p

er m

ingg

u:

5ha

ri (S

abtu

s.d

. Kam

is)

4Ju

mla

h lib

ur p

er m

ingg

u:

1ha

ri(J

um’a

t)

5H

ari k

erja

per

bul

an:

24ha

ri

6H

ari k

erja

per

tah

un:

192

hari

7M

usim

men

angk

ap ik

an

:8

bula

n(B

ulan

Okt

ober

s.d

. Mei

)

8M

usim

pac

eklik

jarin

g ca

ntra

ng:

4 b

ulan

(B

ln J

uni s

.d. S

epte

mbe

r)

B. P

ERLE

NG

KA

PAN

1K

apal

per

ahu

3 G

T (1

uni

t):

35,

000,

000

rupi

ah

2M

esin

kap

al:

10,

000,

000

rupi

ahm

esin

die

sel 6

slin

der

3Ja

ring

paya

ng:

5,0

00,0

00

rupi

ahba

han

nilo

n pi

lin

4G

PS (

1 un

it):

2,0

00,0

00

rupi

ahm

erek

gar

min

5Ru

mpo

n (2

bua

h):

2,0

00,0

00

rupi

ahda

ri da

un k

elap

a

6Drumfiber3unit

: 2

,100

,000

ru

piah

Kap

asita

s 24

0 lit

er p

er u

nit

7Pe

nggu

naan

pet

i kay

u pe

r tr

ip:

0.5

0 pe

ti

8Pe

ti ka

yu p

er u

nit

: 7

5,00

0 r

upia

h K

apas

itas

50 k

g

9Pa

ra-p

ara

penj

emur

an ik

an:

1,0

00,0

00

rup

iah

luas

100

0 m

2

C. B

AH

AN

-BA

HA

N Y

AN

G D

IBU

TUH

KA

N

1Ba

han

baka

r so

lar

mel

aut

: 4

0 lit

er

2H

arga

sol

ar p

er li

ter

: 5

,000

ru

piah

3Es

cur

ah

: 5

ba

lok

Lam

pir

an 2

. A

sum

si-a

sum

si d

an P

aram

eter

Yan

g D

igun

akan

unt

uk P

erhi

tung

an K

euan

gan

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

73

4H

arga

es

cura

h pe

r ba

lok

: 5

,000

ru

piah

5G

aram

:20

%da

ri be

rat

ikan

6H

arga

gar

am p

er k

g:

500

ru

piah

7Re

trib

usi P

PI p

er p

enda

rata

n:

10,

000

rup

iah

D. B

IAYA

PER

AW

ATA

N D

ALA

M S

AT

RU

PIA

H PER

TH

P

ER B

LN

PER

HA

RI

1C

at B

ody

pera

hu

: 2

,000

,000

1

66,6

67

6,9

44

2Pe

raw

atan

bod

y pe

rahu

: 6

00,0

00

50,

000

2,0

83

3Tu

run

Mes

in M

esin

per

ahu

: 3

,000

,000

2

50,0

00

10,

417

4Pe

raw

atan

mes

in p

erah

u ru

tin:

1,8

00,0

00

150

,000

6

,250

5Ja

ring

Paya

ng:

1,2

00,0

00

100

,000

4

,167

6Ru

mpo

n:

1,8

00,0

00

150

,000

6

,250

10,

400,

000

866

,667

3

6,11

1

E. P

RO

DU

KTI

VIT

AS

1H

asil

tang

kapa

n pe

r tr

ip p

er h

ari

a. M

inim

um:

100

kg

b. M

aksi

mum

:50

0kg

c. R

ata

-rat

a:

250

kg

2Je

nis

ikan

yan

g di

tang

kap

a. Ik

an S

elar

kun

ing

:40

%

b. Ik

an J

apuh

:40

%

c. Ik

an T

emba

ng d

an la

inny

a:

20%

3Je

nis

Has

il Pr

oduk

si

a. Ik

an S

egar

:80

%

b. Ik

an A

sin

:20

%

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL74

F. H

AR

GA

IKA

N S

EGA

R P

ER K

G

Ikan

Sel

ar k

unin

g:

7,0

00

rup

iah

Ikan

Jap

uh:

3,0

00

rup

iah

Ikan

Tem

bang

dan

lain

nya

: 1

,000

r

upia

h

G. H

AR

GA

IKA

N A

SIN

PER

KG

Ikan

Sel

ar k

unin

g:

9,0

00

rup

iah

Ikan

Jap

uh:

5,0

00

rup

iah

Ikan

Tem

bang

dan

lain

nya

: 2

,000

r

upia

h

Rend

emen

dar

i Ika

n Se

gar

ke Ik

an

Asi

n:

50%

H. P

ENY

ERA

PAN

TEN

AG

A K

ERJA

Tam

baha

n Fe

e Fi

shin

g M

aste

r pe

r Tr

ip:

50,

000

rup

iah

Upa

h Te

naga

Ker

ja p

er K

g Ik

an:

1,2

50

rup

iah

Upa

h pe

mbu

atan

ikan

asi

n pe

r kg

: 2

00

rup

iah

I. SI

STEM

BA

GI H

ASI

L

Keu

ntun

gan

: P

ener

imaa

n us

aha

- bi

aya

oper

asio

nal

Pem

bagi

an k

eunt

unga

n :

dib

agi 2

(dua

) por

si s

ama

rata

1Po

rsi U

MK

M:

50%

2Po

rsi p

erso

nil n

elay

an:

50%

3Po

rsi m

asin

g-m

asin

g ne

laya

n:

10%

4Ta

mba

han

untu

k ka

pten

kap

al:

50,

000

rup

iah

per

trip

J. P

AR

AM

ETER

KEU

AN

GA

N

1D

isco

unt

rate

14%

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

75

No.

Jeni

s Bi

aya

Satu

anJm

lH

arga

Sa

tuan

(Rp)

Nila

i (Rp

)%

Um

ur

Ekon

omis

(B

ulan

)

Peny

usut

an

per

Bula

n

(Rp)

Peny

usut

an

per

Tahu

n

(Rp)

Mas

a Pr

oyek

(b

ulan

)

Nila

i Sis

a st

lh 3

th

(Rp)

1.Pe

rijin

an

SIU

P (P

erik

anan

)

pake

t1

500

,000

5

00,0

00

0.9%

12

41,

667

500

,000

6

0 -

2.Pe

rahu

(G

T)un

it1

35,

000,

000

35,

000,

000

60.0

% 1

80

194

,444

2

,333

,333

6

0

23,3

33,3

33

3.M

esin

Pe

rahu

(PK

)un

it1

10,

000,

000

10,

000,

000

17.2

% 1

80

55,

556

666

,667

6

0 6

,666

,667

4.Ja

ring

Paya

ngun

it1

5,0

00,0

00

5,0

00,0

00

8.6%

60

83,

333

1,0

00,0

00

60

-

5.G

PS

(Geo

graf

ic

Posis

ioni

ng

Syst

em)

unit

1 2

,000

,000

2

,000

,000

3.

4% 6

0 3

3,33

3 4

00,0

00

60

-

6.Ru

mpo

n da

un k

elap

aun

it2

1,0

00,0

00

2,0

00,0

00

3.4%

24

83,

333

1,0

00,0

00

60

-

7.D

rum

Fib

erun

it3

700

,000

2

,100

,000

3.

6% 6

0 3

5,00

0 4

20,0

00

60

-

8.Pa

ra-p

ara

penj

emur

an

ikan

asin

unit

1 1

,000

,000

1

,000

,000

1.

7% 1

2 8

3,33

3 1

,000

,000

6

0 -

9.Ti

mba

ngan

unit

1 7

00,0

00

700

,000

1.

2% 6

0 1

1,66

7 1

40,0

00

60

-

Jum

lah

(Rp)

58,

300,

000

100.

0% 6

21,6

67

7,4

60,0

00

30,0

00,0

00

Lam

pir

an 3

a. B

iaya

Inve

stas

i

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL76

No

.Je

nis

Bia

yaSa

tuan

Jml

Tah

un

01

23

45

1.Pe

rijin

an S

IUP

(Per

ikan

an)

pake

t1

-

500

,000

5

00,0

00

500

,000

5

00,0

00

500

,000

2.Ru

mpo

n da

un k

elap

aun

it2

-

-

2,00

0,00

0 -

2,

000,

000

-

3.Pa

ra-p

ara

penj

emur

an

ikan

asi

nun

it1

-

1,00

0,00

0 1,

000,

000

1,00

0,00

0 1,

000,

000

1,00

0,00

0

Jum

lah

(R

p)

-

1,50

0,00

0 3,

500,

000

1,50

0,00

0 3,

500,

000

1,50

0,00

0

Lam

pir

an 3

b.

Biay

a Re

-Inve

stas

i

Lam

pir

an 3

c. B

iaya

Per

awat

an A

sum

si-a

sum

si y

ang

digu

naka

n

No

.Je

nis

Bia

yaPe

r ta

hu

nPe

r B

ula

nPe

r Tr

ip

1C

at b

ody

pera

hu

2,0

00,0

00

250

,000

1

0,41

7

2Pe

raw

atan

bod

y pe

rahu

400

,000

5

0,00

0 2

,083

3Tu

run

mes

in p

erah

u 3

,000

,000

3

75,0

00

15,

625

4Pe

raw

atan

mes

in p

erah

u ru

tin 1

,200

,000

1

50,0

00

6,2

50

5Ja

ring

Paya

ng 8

00,0

00

100

,000

4

,167

6Ru

mpo

n da

un k

elap

a 1

,200

,000

1

50,0

00

6,2

50

Jum

lah

(R

p)

8,6

00,0

00

1,0

75,0

00

44,

792

Rupi

ah

Rupi

ah

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

77

Lam

pir

an 4

. Bi

aya

Ope

rasi

onal

Usa

ha P

enan

gkap

an Ik

an d

enga

n Ja

ring

Paya

ng

No

.Je

nis

Bia

yaSa

tuan

Har

ga

Satu

an(R

p)

PER

HA

RI

(PER

TR

IP)

PER

B

ULA

NPE

R T

AH

UN

Qty

Nila

i (R

p)

Qty

Nila

i (R

p)

Qty

Nila

i (R

p)

A. B

iaya

Var

iab

el

1Te

naga

ker

ja m

elau

tkg

/org

1,2

50

250

312

,500

6

,000

7

,500

,000

4

8,00

0 6

0,00

0,00

0

2G

aram

Kg

500

9

.98

4,9

92

239

.6

119

,808

1

,916

.9

958

,464

3U

pah

pem

buat

an ik

an

asin

kg/o

rg 2

00

49.

9 9

,984

1

,198

.1

239

,616

9

,584

.6

1,9

16,9

28

4Pe

ti ik

an a

sin

50 k

gun

it 7

5,00

0 0

.50

37,

500

12

900

,000

9

6 7

,200

,000

Sub

To

tal B

iaya

Var

iab

el 3

64,9

76

8,7

59,4

24

70,

075,

392

B. B

iaya

Tet

ap

1Ba

han

Baka

r So

lar

Lite

r 5

,000

40

200

,000

9

60

4,8

00,0

00

7,6

80

38,

400,

000

2Es

bal

ok p

enye

gar

ikan

Balo

k 5

,000

5

2

5,00

0 1

20

600

,000

9

60

4,8

00,0

00

3Pe

rbek

alan

mel

aut

Ls 1

00,0

00

1 1

00,0

00

24

2,4

00,0

00

192

1

9,20

0,00

0

4Fe

e Fi

shin

g m

aste

rLs

50,

000

1 5

0,00

0 2

4 1

,200

,000

1

92

9,6

00,0

00

5Re

trib

usi P

PILs

10,

000

1 1

0,00

0 2

4 2

40,0

00

192

1

,920

,000

6Pe

raw

atan

pe

rleng

kapa

nLs

44,

792

1 4

4,79

2 2

4 1

,075

,000

1

92

8,6

00,0

00

Sub

To

tal B

iaya

Tet

ap 4

29,7

92

10,3

15,0

00

82,

520,

000

Tota

l Bia

ya 7

94,7

68

19,0

74,4

24

152

,595

,392

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL78

No. Jenis Biaya Satuan KuantitasHarga

Satuan (Rp)Jumlah

(Rp)Prosen

A. Modal Kerja

1 Bahan Bakar Solar Liter 960 5,000 4,800,000 6.2%

2 Es balok penyegar ikan Balok 120 5,000 600,000 0.8%

3 Tenaga kerja ABK per bulan

orang 5,990 1,250 7,488,000 9.6%

4 Tambahan Fee Fishing master per bulan

orang 1 50,000 1,200,000 1.5%

5 Garam Kg 1,916.9 500 958,464 1.2%

6 Upah pembuatan ikan asin

Kg/orang

1,198.1 200 239,616 0.3%

7 Peti ikan asin 50 kg unit 6.0 75,000 450,000 0.6%

8 Perbekalan Melaut Ls 24 100,000 2,400,000 3.1%

9 Retribusi PPI Ls 24 10,000 240,000 0.3%

10 Perawatan perlengkapan Ls 24 44,792 1,075,000 1.4%

Sub Total Modal Kerja 19,451,080 25.0%

B. Modal Investasi

1 Perijinan SIUP (Perikanan) paket 1 500,000 500,000 0.6%

2 Perahu (GT) unit 1 35,000,000 35,000,000 45.0%

3 Mesin Perahu (PK) unit 1 10,000,000 10,000,000 12.9%

4 Jaring Payang unit 1 5,000,000 5,000,000 6.4%

5 GPS(GeograficPosisionSystem)

unit 1 2,000,000 2,000,000 2.6%

6 Rumpon daun kelapa unit 2 1,000,000 2,000,000 2.6%

7 Drum Fiber unit 3 700,000 2,100,000 2.7%

8 Para-para penjemuran ikan asin

unit 1 1,000,000 1,000,000 1.3%

9 Timbangan unit 1 700,000 700,000 0.9%

Sub Total Modal Investasi 58,300,000 75.0%

Total Modal 77,751,080 100.0%

Lampiran 5 Total Modal Usaha Penangkapan Ikan dengan Jaring Payang

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

79

Lampiran 6a. Proyeksi Kebutuhan Dana Pinjaman

No Deskripsi Nominal (Rp) %

A. Bunga Bank Efektif

1 Kredit Modal Kerja (KMK) 0.0%

2 Kredit Investasi (KI) 0.0%

B. Kebutuhan Dana

1 Modal Kerja 19,451,080 25.02%

2 Investasi 58,300,000 75.0%

Total Kebutuhan 77,751,080 100.00%

C. Modal Sendiri

1 Modal Kerja Sendiri 7,780,432 10.0%

2 Investasi Murni Sendiri 17,490,000 22.5%

Total Modal Sendiri 25,270,432 32.5%

D. Rencana Pinjaman

1 Pinjaman Modal Kerja 11,670,648 15.0%

2 Pinjaman Investasi 40,810,000 52.5%

Total Rencana Pinjaman 52,480,648 67.50%

E. Angsuran Pokok per Bulan

1 Modal Kerja (12 bulan) 972,554

2 Investasi (36 bulan) 1,133,611

F. Pembayaran Bunga (Flat)

1 Angsuran bunga MK (14% p.a) - 0.0%

2 Angsuran bunga Inv. (14% p.a) - 0.0%

G. Rencana pembayaran

1 Pengembalian pokok 52,480,648 100.00%

2 Pembayaran bunga 36 bln - 0.00%

Total Pembayaran 52,480,648 100.00%

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL80

Mo

dal

Ker

jaIn

vest

asi

Tota

l

Bln

Ou

tsta

nd

ing

Poko

kB

un

ga

Bln

Ou

tsta

nd

ing

Poko

kB

un

ga

Bln

Ou

tsta

nd

ing

Poko

kB

un

ga

1 1

1,67

0,64

8 9

72,5

54

-

1

40,

810,

000

1,1

33,6

11

-

1

52,

480,

648

2,1

06,1

65

-

2 1

0,69

8,09

4 9

72,5

54

-

2

39,

676,

389

1,1

33,6

11

-

2

50,

374,

483

2,1

06,1

65

-

3 9

,725

,540

9

72,5

54

-

3

38,

542,

778

1,1

33,6

11

-

3

48,

268,

318

2,1

06,1

65

-

4 8

,752

,986

9

72,5

54

-

4

37,

409,

167

1,1

33,6

11

-

4

46,

162,

153

2,1

06,1

65

-

5 7

,780

,432

9

72,5

54

-

5

36,

275,

556

1,1

33,6

11

-

5

44,

055,

988

2,1

06,1

65

-

6 6

,807

,878

9

72,5

54

-

6

35,

141,

944

1,1

33,6

11

-

6

41,

949,

822

2,1

06,1

65

-

7 5

,835

,324

9

72,5

54

-

7

34,

008,

333

1,1

33,6

11

-

7

39,

843,

657

2,1

06,1

65

-

8 4

,862

,770

9

72,5

54

-

8

32,

874,

722

1,1

33,6

11

-

8

37,

737,

492

2,1

06,1

65

-

9 3

,890

,216

9

72,5

54

-

9

31,

741,

111

1,1

33,6

11

-

9

35,

631,

327

2,1

06,1

65

-

10 2

,917

,662

9

72,5

54

-

10

30,

607,

500

1,1

33,6

11

-

10

33,

525,

162

2,1

06,1

65

-

11 1

,945

,108

9

72,5

54

-

11

29,

473,

889

1,1

33,6

11

-

11

31,

418,

997

2,1

06,1

65

-

12 9

72,5

54

972

,554

-

1

2 2

8,34

0,27

8 1

,133

,611

-

1

2 2

9,31

2,83

2 2

,106

,165

-

13 -

-

-

1

3 2

7,20

6,66

7 1

,133

,611

-

1

3 2

7,20

6,66

7 1

,133

,611

-

14 -

-

-

1

4 2

6,07

3,05

6 1

,133

,611

-

1

4 2

6,07

3,05

6 1

,133

,611

-

15 -

-

-

1

5 2

4,93

9,44

4 1

,133

,611

-

1

5 2

4,93

9,44

4 1

,133

,611

-

16 -

-

-

1

6 2

3,80

5,83

3 1

,133

,611

-

1

6 2

3,80

5,83

3 1

,133

,611

-

17 -

-

-

1

7 2

2,67

2,22

2 1

,133

,611

-

1

7 2

2,67

2,22

2 1

,133

,611

-

Lam

pir

an 6

b.

Renc

ana

Pem

baya

ran

Kre

dit

Mod

al K

erja

dan

Inve

stas

i

Rupi

ah

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

81

18 -

-

-

1

8 2

1,53

8,61

1 1

,133

,611

-

1

8 2

1,53

8,61

1 1

,133

,611

-

19 -

-

-

1

9 2

0,40

5,00

0 1

,133

,611

-

1

9 2

0,40

5,00

0 1

,133

,611

-

20 -

-

-

2

0 1

9,27

1,38

9 1

,133

,611

-

2

0 1

9,27

1,38

9 1

,133

,611

-

21 -

-

-

2

1 1

8,13

7,77

8 1

,133

,611

-

2

1 1

8,13

7,77

8 1

,133

,611

-

22 -

-

-

2

2 1

7,00

4,16

7 1

,133

,611

-

2

2 1

7,00

4,16

7 1

,133

,611

-

23 -

-

-

2

3 1

5,87

0,55

6 1

,133

,611

-

2

3 1

5,87

0,55

6 1

,133

,611

-

24 -

-

-

2

4 1

4,73

6,94

4 1

,133

,611

-

2

4 1

4,73

6,94

4 1

,133

,611

-

25 -

-

-

2

5 1

3,60

3,33

3 1

,133

,611

-

2

5 1

3,60

3,33

3 1

,133

,611

-

26 -

-

-

2

6 1

2,46

9,72

2 1

,133

,611

-

2

6 1

2,46

9,72

2 1

,133

,611

-

27 -

-

-

2

7 1

1,33

6,11

1 1

,133

,611

-

2

7 1

1,33

6,11

1 1

,133

,611

-

28 -

-

-

2

8 1

0,20

2,50

0 1

,133

,611

-

2

8 1

0,20

2,50

0 1

,133

,611

-

29 -

-

-

2

9 9

,068

,889

1

,133

,611

-

2

9 9

,068

,889

1

,133

,611

-

30 -

-

-

3

0 7

,935

,278

1

,133

,611

-

3

0 7

,935

,278

1

,133

,611

-

31 -

-

-

3

1 6

,801

,667

1

,133

,611

-

3

1 6

,801

,667

1

,133

,611

-

32 -

-

-

3

2 5

,668

,056

1

,133

,611

-

3

2 5

,668

,056

1

,133

,611

-

33 -

-

-

3

3 4

,534

,444

1

,133

,611

-

3

3 4

,534

,444

1

,133

,611

-

34 -

-

-

3

4 3

,400

,833

1

,133

,611

-

3

4 3

,400

,833

1

,133

,611

-

35 -

-

-

3

5 2

,267

,222

1

,133

,611

-

3

5 2

,267

,222

1

,133

,611

-

36 -

-

-

3

6 1

,133

,611

1

,133

,611

-

3

6 1

,133

,611

1

,133

,611

-

Tota

l Mu

rni

11,

670,

648

-

40,8

10,0

00

-

52,

480,

648

-

To

tal

11,

670,

648

-

6,8

01,6

67

40,8

10,0

00

-

52,

480,

648

-

12 9

72,5

54

11,

670,

648

-

28,

340,

278

13,6

03,3

33

-

29,

312,

832

25,

273,

981

-

24 1

4,73

6,94

4 13

,603

,333

-

1

4,73

6,94

4 1

3,60

3,33

3 -

36 1

,133

,611

13

,603

,333

-

1

,133

,611

1

3,60

3,33

3 -

To

tal

11,

670,

648

-

40,8

10,0

00

-

52,

480,

648

-

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL82

No Angsuran Pokok Angsuran BungaTotal

AngsuranSaldo Awal Saldo Akhir

1 25,273,981 - 25,273,981 52,480,648 27,206,667

2 13,603,333 - 13,603,333 27,206,667 13,603,333

3 13,603,333 - 13,603,333 13,603,333 -

Lampiran 6c. Kumulatif Rencana Pembayaran Kredit Modal Kerja dan Investasi

Rupiah

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

83

No

.D

eskr

ipsi

Satu

anIk

an S

elar

K

un

ing

Ikan

Jap

uh

Ikan

Te

mb

ang

Tota

l

A. P

RO

DU

KSI

IKA

N H

ASI

L TA

NG

KA

P

1Pr

oduk

Per

Har

i (pe

r Tr

ip)

Kg

102

1

02

46

250

2Pe

r Bu

lan

(24

Trip

)K

g 2

,448

2

,448

1

,094

5

,990

3Pe

r Ta

hun

(192

Trip

)K

g 1

9,58

4 1

9,58

4 8

,755

4

7,92

3

4Pr

osen

tasi

Jen

is%

40%

40%

20%

100%

B. H

AR

GA

JU

AL

1Ik

an S

egar

Rupi

ah 7

,000

3

,000

1

,000

2Ik

an A

sin

Rupi

ah 9

,000

5

,000

2

,000

C. P

ENJU

ALA

N IK

AN

SEG

AR

80%

80%

80%

80%

1a.

Pro

duk

Ikan

Seg

ar p

er h

ari

Kg

82

82

36

200

b. N

ilai P

rodu

k Ik

an S

egar

per

har

iRu

piah

571

,200

2

44,8

00

36,

480

852

,480

2a.

Pro

duk

Ikan

Seg

ar p

er B

ulan

Kg

1,9

58

1,9

58

876

4

,792

b. N

ilai P

rodu

k Ik

an S

egar

per

Bul

anRu

piah

13,

708,

800

5,8

75,2

00

875

,520

2

0,45

9,52

0

3a.

Pro

duk

Ikan

Seg

ar p

er B

ulan

Kg

15,

667

15,

667

7,0

04

38,

339

b. N

ilai P

rodu

k Ik

an S

egar

per

Bul

anRu

piah

109

,670

,400

4

7,00

1,60

0 7

,004

,160

1

63,6

76,1

60

D. P

RO

DU

K IK

AN

ASI

N20

%20

%20

%20

%

Rend

emen

dar

i Ika

n Se

gar

ke Ik

an A

sin

%50

%50

%50

%50

%

1a.

Pro

duk

Ikan

Asi

n pe

r H

ari

Kg

10.

2 1

0.2

4.6

2

5

b. N

ilai P

rodu

k Ik

an A

sin

per

Har

iRu

piah

91,

800

51,

000

9,1

20

151

,920

2a.

Pro

duk

Ikan

Asi

n pe

r Bu

lan

Kg

245

2

45

109

5

99

b. N

ilai P

rodu

k pe

r Ik

an A

sin

per

Bula

nRu

piah

2,2

03,2

00

1,2

24,0

00

218

,880

3

,646

,080

3a.

Pro

duk

Ikan

Asi

n pe

r Ta

hun

Kg

1,9

58

1,9

58

876

4

,792

Lam

pir

an 7

a. .P

rodu

ksi I

kan

Sega

r da

n Pe

ndap

atan

Usa

ha

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL84

b. N

ilai P

rodu

k Ik

an A

sin

per

Tahu

nRu

piah

17,

625,

600

9,7

92,0

00

1,7

51,0

40

29,

168,

640

E. T

OTA

L PR

OD

UK

SI

1Pe

r H

ari

: a. V

olum

eK

g 9

2 9

2 4

1 2

25

b

. Nila

iRu

piah

663

,000

2

95,8

00

45,

600

1,0

04,4

00

2Pe

r Bu

lan

: a.

Vol

ume

Kg

2,2

03

2,2

03

985

5

,391

b. N

ilai

Rupi

ah 1

5,91

2,00

0 7

,099

,200

1

,094

,400

2

4,10

5,60

0

3Pe

r Bu

lan

: a.

Vol

ume

Kg

17,

626

17,

626

7,8

80

43,

131

b. N

ilai

Rupi

ah 1

27,2

96,0

00

56,

793,

600

8,7

55,2

00

192

,844

,800

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

85

Tgl Hari Selar Kuning Japuh Tembang Total

1 Kamis 90 90 40 220

2 Jum’at Libur Jum’at

3 Sabtu 100 100 50 250

4 Minggu 100 100 50 250

5 Senin 100 100 50 250

6 Selasa 100 100 50 250

7 Rabu 100 100 50 250

8 Kamis 100 100 50 250

9 Jum’at Libur Jum’at

10 Sabtu 110 110 50 270

11 Minggu 110 110 50 270

12 Senin 110 110 50 270

13 Selasa 110 110 50 270

14 Rabu 110 110 50 270

15 Kamis 110 110 50 270

16 Jum’at Libur Jum’at

17 Sabtu 100 100 50 250

18 Minggu 100 100 50 250

19 Senin 100 100 40 240

20 Selasa 100 100 40 240

21 Rabu 100 100 40 240

22 Kamis 100 100 40 240

23 Jum’at Libur Jum’at

24 Sabtu 100 100 40 240

25 Minggu 100 100 40 240

26 Senin 100 100 40 240

27 Selasa 100 100 40 240

28 Rabu 100 100 40 240

Lampiran 7b. Proyeksi Produksi Ikan Segar Saat Kondisi Normal

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL86

29 Kamis 100 100 40 240

30 Jum’at Libur Jum’at

TOTAL 2,550 2,550 1,140 6,240

Rata-2 per Hari 102 102 46 250

Rata-2 per Bulan 2,448 2,448 1,094 5,990

Rata-2 per Tahun 19,584 19,584 8,755 47,923

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

87

No

.U

raia

nH

arg

a

(Rp

)

PER

HA

RI (

PER

TRIP

)PE

R B

ULA

NPE

R T

AH

UN

%

Qty

Nila

i (R

p)

Qty

Nila

i (R

p)

Qty

Nila

i (R

p)

A. P

end

apat

an

1Pe

njua

lan

Ikan

Seg

ar

(80%

) 2

00

852

,480

4

,792

2

0,45

9,52

0 3

8,33

9 16

3,67

6,16

0 84

.9%

2Pe

njua

lan

Ikan

Asi

n

(20%

) 2

5 1

51,9

20

599

3

,646

,080

4

,792

2

9,16

8,64

0 15

.1%

Tota

l Pen

dap

atan

225

1,

004,

400

5,3

91

24,

105,

600

43,

131

192,

844,

800

100.

0%

B. B

iaya

Pro

du

ksi

1Bi

aya

Var

iabe

l

a. T

enag

a K

erja

(ABK

) 1

,250

25

0 3

12,5

00

6,0

00

7,5

00,0

00

48,

000

60,

000,

000

31.1

%

b. G

aram

500

10

.0 4

,992

2

40

119

,808

1

,917

9

58,4

64

0.5%

c. U

pah

pem

buat

an

ik

an a

sin

200

49

.9 9

,984

1

,198

2

39,6

16

9,5

85

1,9

16,9

28

1.0%

d. P

eti i

kan

asin

75,

000

0.50

37,

500

12

900

,000

9

6 7

,200

,000

3.

7%

Sub

to

tal b

iaya

var

iab

el 3

64,9

76

8,7

59,4

24

70,

075,

392

36.3

%

2Bi

aya

Teta

p

a. B

ahan

bak

ar s

olar

5,0

00

40 2

00,0

00

960

4,8

00,0

00

7,6

80

38,

400,

000

19.9

%

b. E

s ba

lok

peny

egar

ikan

5,0

00

5 2

5,00

0 12

0 6

00,0

00

960

4

,800

,000

2.

5%

c. P

erbe

kala

n m

elau

tLs

100

,000

Ls

2,4

00,0

00

Ls 1

9,20

0,00

0 10

.0%

d. F

ee F

ishi

ng m

aste

rLs

50,

000

Ls 1

,200

,000

Ls

9,6

00,0

00

5.0%

e. R

etrib

usi P

PILs

10,

000

Ls 2

40,0

00

Ls 1

,920

,000

1.

0%

f. B

iaya

per

awat

an

pe

rleng

kapa

n

Ls 4

4,79

2 Ls

1,0

75,0

00

Ls 8

,600

,000

4.

5%

Lam

pir

an 8

Pro

yeks

i Lab

a Ru

gi U

saha

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL88

g. P

enyu

suta

nLs

25,

903

Ls 6

21,6

67

4,9

73,3

33

2.6%

Sub

to

tal b

iaya

tet

ap 4

55,6

94

10,

936,

667

Ls 8

7,49

3,33

3 45

.4%

Tota

l Bia

ya 8

20,6

70

19,

696,

091

Ls15

7,56

8,72

5 81

.7%

Pro

fit

Mar

gin

183

,730

4

,409

,509

3

5,27

6,07

5 18

.3%

CB

un

ga

dan

Paj

ak

1Bu

nga

Kre

dit

25,5

41

612,

274

4,89

8,19

40.

0%

2Pa

jak

(15%

) 2

7,55

9 6

61,4

26

5,2

91,4

11

2.7%

Sub

To

tal B

un

ga

dan

Paj

ak 2

7,55

9 6

61,4

26

5,2

91,4

11

2.7%

Net

Pro

fit

per

Tri

p 1

30,6

59

3,13

5,80

925

,086

,470

15.5

%

Bre

ak E

ven

Po

int

(BEP

)

715

,800

ru

pia

h

41

kg IS

KS

95

kg IJ

PS

143

kg

ITBS

17,

179,

193

rup

iah

982

kg

ISK

S

2,2

91 k

g IJP

S

3,4

36 k

g IT

BS

137

,433

,540

ru

pia

h

7,8

53 k

g IS

K S

egar

18,

324

kg IJ

P Se

gar

27,

487

kg IT

B Se

gar

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

89

No

.U

raia

nTa

hu

n

01

23

45

A. C

ASH

-IN

1Pe

nerim

aan

Usa

ha -

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

2K

redi

t

Kre

dit

Inve

stas

i 4

0,81

0,00

0

Kre

dit

Mod

al K

erja

-

11,

670,

648

3M

odal

Sen

diri

Mod

al In

vest

asi S

endi

ri 1

7,49

0,00

0

Mod

al K

erja

Sen

diri

7,7

80,4

32

2N

ilai s

isa

-

-

-

-

30,

000,

000

Tota

l Cas

h In

58,

300,

000

212

,295

,880

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

222

,844

,800

B. C

ASH

OU

T

1Bi

aya

Inve

stas

i 5

8,30

0,00

0 -

-

-

-

-

2Bi

aya

Re-in

vest

asi

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3Bi

aya

Var

iabe

l -

7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2

4Bi

aya

Teta

p -

8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3

5A

ngsu

ran

Poko

k -

2

5,27

3,98

1 1

3,60

3,33

3 1

3,60

3,33

3 -

-

6A

ngsu

ran

Bung

a -

-

-

-

-

-

7Pa

jak

-

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

Tota

l Cas

h O

ut

58,

300,

000

189

,634

,118

1

79,9

63,4

70

177

,963

,470

1

66,3

60,1

37

164

,360

,137

CN

ET C

ASH

FLO

W -

2

2,66

1,76

2 1

2,88

1,33

0 1

4,88

1,33

0 2

6,48

4,66

3 5

8,48

4,66

3

CU

MU

LATI

VE

NC

F -

2

2,66

1,76

2 3

5,54

3,09

2 5

0,42

4,42

2 7

6,90

9,08

6 1

35,3

93,7

49

Lam

pir

an 9

. Pro

yeks

i Alir

an K

as (C

ash-

Flow

)

Rupi

ah

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL90

D. D

ASA

R P

ERH

ITU

NG

AN

IRR

1C

ash

In IR

R -

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

2

22,8

44,8

00

2C

ash

Out

IRR

58,

300,

000

164

,360

,137

1

66,3

60,1

37

164

,360

,137

1

66,3

60,1

37

164

,360

,137

3N

et C

as F

low

IRR

(58,

300,

000)

28,

484,

663

26,

484,

663

28,

484,

663

26,

484,

663

58,

484,

663

4D

isco

un F

acto

r (1

4%)

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

5Pr

esen

t Va

lue

(58,

300,

000)

28,

484,

663

26,

484,

663

28,

484,

663

26,

484,

663

58,

484,

663

6K

umul

atif

PV (5

8,30

0,00

0) (2

9,81

5,33

7) (3

,330

,673

) 2

5,15

3,99

0 5

1,63

8,65

4 1

10,1

23,3

17

E. A

NA

LYSI

S K

ELA

YAK

AN

USA

HA

1N

et P

rese

nt V

alue

(N

PV)

110

,123

,317

r

upia

h

2In

tern

al R

ate

of R

etur

n (IR

R)43

%

3N

et B

/C 2

.89

kal

i

4PB

P 2

.12

tah

un

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

91

No

.U

raia

nTa

hu

n

01

23

45

A. C

ASH

-IN

1Pe

nerim

aan

Usa

ha -

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

2K

redi

t

Kre

dit

Inve

stas

i 4

0,81

0,00

0

Kre

dit

Mod

al K

erja

-

11,

670,

648

3M

odal

Sen

diri

Mod

al In

vest

asi S

endi

ri 1

7,49

0,00

0

Mod

al K

erja

Sen

diri

7,7

80,4

32

2N

ilai s

isa

-

-

-

-

30,

000,

000

Tota

l Cas

h In

58,3

00,0

0021

2,29

5,88

0 19

2,84

4,80

0 19

2,84

4,80

0 19

2,84

4,80

0 22

2,84

4,80

0

B. C

ASH

OU

T

1Bi

aya

Inve

stas

i 5

8,30

0,00

0 -

-

-

-

-

2Bi

aya

Re-in

vest

asi

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3Bi

aya

Var

iabe

l -

8

4,09

0,47

0 8

4,09

0,47

0 8

4,09

0,47

0 8

4,09

0,47

0 8

4,09

0,47

0

4Bi

aya

Teta

p -

8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3

5A

ngsu

ran

Poko

k -

2

5,27

3,98

1 1

3,60

3,33

3 1

3,60

3,33

3 -

-

6A

ngsu

ran

Bung

a -

-

-

-

-

-

7Pa

jak

-

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

Tota

l Cas

h O

ut

58,

300,

000

203

,649

,196

1

93,9

78,5

48

191

,978

,548

1

80,3

75,2

15

178

,375

,215

CN

ET C

ASH

FLO

W -

8

,646

,684

(1

,133

,748

) 8

66,2

52

12,

469,

585

44,

469,

585

Lam

pir

an 1

0. AnalisiSensitifitasTerhadapKenaikanBiayaVariabel20%

Rupi

ah

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL92

D. D

ASA

R P

ERH

ITU

NG

AN

IRR

1C

ash

In IR

R -

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

2

22,8

44,8

00

2C

ash

Out

IRR

58,

300,

000

178

,375

,215

1

80,3

75,2

15

178

,375

,215

1

80,3

75,2

15

178

,375

,215

3N

et C

as F

low

IRR

(58,

300,

000)

14,

469,

585

12,

469,

585

14,

469,

585

12,

469,

585

44,

469,

585

4D

isco

un F

acto

r (1

4%)

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

5Pr

esen

t Va

lue

(58,

300,

000)

14,

469,

585

12,

469,

585

14,

469,

585

12,

469,

585

44,

469,

585

6K

umul

atif

PV (5

8,30

0,00

0) (4

3,83

0,41

5) (3

1,36

0,83

0) (1

6,89

1,24

5) (4

,421

,660

) 4

0,04

7,92

5

E. A

NA

LYSI

S K

ELA

YAK

AN

USA

HA

1N

et P

rese

nt V

alue

(N

PV)

40,

047,

925

rup

iah

2In

tern

al R

ate

of R

etur

n (IR

R)16

%

3N

et B

/C 1

.69

kal

i

4PB

P 4

.10

tah

un

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

93

No

.U

raia

nTa

hu

n

01

23

45

A. C

ASH

-IN

1Pe

nerim

aan

Usa

ha -

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

2K

redi

t

Kre

dit

Inve

stas

i 4

0,81

0,00

0

Kre

dit

Mod

al K

erja

-

11,

670,

648

3M

odal

Sen

diri

Mod

al In

vest

asi S

endi

ri 1

7,49

0,00

0

Mod

al K

erja

Sen

diri

7,7

80,4

32

2N

ilai s

isa

-

-

-

-

30,

000,

000

Tota

l Cas

h In

58,3

00,0

0021

2,29

5,88

0 19

2,84

4,80

0 19

2,84

4,80

0 19

2,84

4,80

0 22

2,84

4,80

0

B. C

ASH

OU

T

1Bi

aya

Inve

stas

i 5

8,30

0,00

0 -

-

-

-

-

2Bi

aya

Re-in

vest

asi

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3Bi

aya

Var

iabe

l -

8

5,49

1,97

8 8

5,49

1,97

8 8

5,49

1,97

8 8

5,49

1,97

8 8

5,49

1,97

8

4Bi

aya

Teta

p -

8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3

5A

ngsu

ran

Poko

k -

2

5,27

3,98

1 1

3,60

3,33

3 1

3,60

3,33

3 -

-

6A

ngsu

ran

Bung

a -

-

-

-

-

-

7Pa

jak

-

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

Tota

l Cas

h O

ut

58,3

00,0

0020

5,05

0,70

4 19

5,38

0,05

6 19

3,38

0,05

6 18

1,77

6,72

3 17

9,77

6,72

3

CN

ET C

ASH

FLO

W -

7

,245

,176

(2

,535

,256

) (5

35,2

56)

11,

068,

077

43,

068,

077

Lam

pir

an 1

1 AnalisisSensitifitasTerhadapKenaikanBiayaVariabel22%

Rupi

ah

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL94

D. D

ASA

R P

ERH

ITU

NG

AN

IRR

1C

ash

In IR

R -

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

2

22,8

44,8

00

2C

ash

Out

IRR

58,

300,

000

179

,776

,723

1

81,7

76,7

23

179

,776

,723

1

81,7

76,7

23

179

,776

,723

3N

et C

as F

low

IRR

(58,

300,

000)

13,

068,

077

11,

068,

077

13,

068,

077

11,

068,

077

43,

068,

077

4D

isco

un F

acto

r (1

4%)

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

5Pr

esen

t Va

lue

(58,

300,

000)

13,

068,

077

11,

068,

077

13,

068,

077

11,

068,

077

43,

068,

077

6K

umul

atif

PV (5

8,30

0,00

0) (4

5,23

1,92

3) (3

4,16

3,84

6) (2

1,09

5,76

8) (1

0,02

7,69

1) 3

3,04

0,38

6

E. A

NA

LYSI

S K

ELA

YAK

AN

USA

HA

1N

et P

rese

nt V

alue

(N

PV)

33,

040,

386

rup

iah

2In

tern

al R

ate

of R

etur

n (IR

R)14

%

3N

et B

/C 1

.57

kal

i

4PB

P >

5

tah

un

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

95

No

.U

raia

nTa

hu

n

01

23

45

A. C

ASH

-IN

1Pe

nerim

aan

Usa

ha -

1

79,3

45,6

64

179

,345

,664

1

79,3

45,6

64

179

,345

,664

1

79,3

45,6

64

2K

redi

t

Kre

dit

Inve

stas

i 4

0,81

0,00

0

Kre

dit

Mod

al K

erja

-

11,

670,

648

3M

odal

Sen

diri

Mod

al In

vest

asi S

endi

ri 1

7,49

0,00

0

Mod

al K

erja

Sen

diri

7,7

80,4

32

2N

ilai s

isa

-

-

-

-

30,

000,

000

Tota

l Cas

h In

58,3

00,0

0019

8,79

6,74

4 17

9,34

5,66

4 17

9,34

5,66

4 17

9,34

5,66

4 20

9,34

5,66

4

B. C

ASH

OU

T

1Bi

aya

Inve

stas

i 5

8,30

0,00

0 -

-

-

-

-

2Bi

aya

Re-in

vest

asi

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3Bi

aya

Var

iabe

l -

7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2

4Bi

aya

Teta

p -

8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3

5A

ngsu

ran

Poko

k -

2

5,27

3,98

1 1

3,60

3,33

3 1

3,60

3,33

3 -

-

6A

ngsu

ran

Bung

a -

-

-

-

-

-

7Pa

jak

-

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

Tota

l Cas

h O

ut

58,3

00,0

0018

9,63

4,11

8 17

9,96

3,47

0 17

7,96

3,47

0 16

6,36

0,13

7 16

4,36

0,13

7

CN

ET C

ASH

FLO

W -

9

,162

,626

(6

17,8

06)

1,3

82,1

94

12,

985,

527

44,

985,

527

Lam

pir

an 1

2.AnalisisSensitifitasTerhadapPenurunanPendapatan7%

Rupi

ah

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL96

D. D

ASA

R P

ERH

ITU

NG

AN

IRR

1C

ash

In IR

R -

1

79,3

45,6

64

179

,345

,664

1

79,3

45,6

64

179

,345

,664

2

09,3

45,6

64

2C

ash

Out

IRR

58,

300,

000

164

,360

,137

1

66,3

60,1

37

164

,360

,137

1

66,3

60,1

37

164

,360

,137

3N

et C

as F

low

IRR

(58,

300,

000)

14,

985,

527

12,

985,

527

14,

985,

527

12,

985,

527

44,

985,

527

4D

isco

un F

acto

r (1

4%)

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

5Pr

esen

t Va

lue

(58,

300,

000)

14,

985,

527

12,

985,

527

14,

985,

527

12,

985,

527

44,

985,

527

6K

umul

atif

PV (5

8,30

0,00

0) (4

3,31

4,47

3) (3

0,32

8,94

5) (1

5,34

3,41

8) (2

,357

,890

) 4

2,62

7,63

7

E. A

NA

LYSI

S K

ELA

YAK

AN

USA

HA

1N

et P

rese

nt V

alue

(N

PV)

42,

627,

637

rup

iah

2In

tern

al R

ate

of R

etur

n (IR

R)17

%

3N

et B

/C 1

.73

kal

i

4PB

P 4

.05

tah

un

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

97

No

.U

raia

nTa

hu

n

01

23

45

A. C

ASH

-IN

1Pe

nerim

aan

Usa

ha -

1

77,4

17,2

16

177

,417

,216

1

77,4

17,2

16

177

,417

,216

1

77,4

17,2

16

2K

redi

t

Kre

dit

Inve

stas

i 4

0,81

0,00

0

Kre

dit

Mod

al K

erja

-

11,

670,

648

3M

odal

Sen

diri

Mod

al In

vest

asi S

endi

ri 1

7,49

0,00

0

Mod

al K

erja

Sen

diri

7,7

80,4

32

2N

ilai s

isa

-

-

-

-

30,

000,

000

Tota

l Cas

h In

58,

300,

000

196

,868

,296

1

77,4

17,2

16

177

,417

,216

1

77,4

17,2

16

207

,417

,216

B. C

ASH

OU

T

1Bi

aya

Inve

stas

i 5

8,30

0,00

0 -

-

-

-

-

2Bi

aya

Re-in

vest

asi

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3Bi

aya

Var

iabe

l -

7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2

4Bi

aya

Teta

p -

8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3

5A

ngsu

ran

Poko

k -

2

5,27

3,98

1 1

3,60

3,33

3 1

3,60

3,33

3 -

-

6A

ngsu

ran

Bung

a -

-

-

-

-

-

7Pa

jak

-

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

Tota

l Cas

h O

ut

58,

300,

000

189

,634

,118

1

79,9

63,4

70

177

,963

,470

1

66,3

60,1

37

164

,360

,137

CN

ET C

ASH

FLO

W -

7

,234

,178

(2

,546

,254

) (5

46,2

54)

11,

057,

079

43,

057,

079

Lam

pir

an 1

3. AnalisisSensitifitasTerhadapPenurunanPendapatan8%

Rupi

ah

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL98

D. D

ASA

R P

ERH

ITU

NG

AN

IRR

1C

ash

In IR

R -

1

77,4

17,2

16

177

,417

,216

1

77,4

17,2

16

177

,417

,216

2

07,4

17,2

16

2C

ash

Out

IRR

58,

300,

000

164

,360

,137

1

66,3

60,1

37

164

,360

,137

1

66,3

60,1

37

164

,360

,137

3N

et C

as F

low

IRR

(58,

300,

000)

13,

057,

079

11,

057,

079

13,

057,

079

11,

057,

079

43,

057,

079

4D

isco

un F

acto

r (1

4%)

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

5Pr

esen

t Va

lue

(58,

300,

000)

13,

057,

079

11,

057,

079

13,

057,

079

11,

057,

079

43,

057,

079

6K

umul

atif

PV (5

8,30

0,00

0) (4

5,24

2,92

1) (3

4,18

5,84

1) (2

1,12

8,76

2) (1

0,07

1,68

2) 3

2,98

5,39

7

E. A

NA

LYSI

S K

ELA

YAK

AN

USA

HA

1N

et P

rese

nt V

alue

(N

PV)

32,

985,

397

rup

iah

2In

tern

al R

ate

of R

etur

n (IR

R)14

%

3N

et B

/C 1

.57

kal

i

4PB

P >

5

tah

un

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

99

No

.U

raia

nTa

hu

n

01

23

45

A. C

ASH

-IN

1Pe

nerim

aan

Usa

ha -

1

83,2

02,5

60

183

,202

,560

1

83,2

02,5

60

183

,202

,560

1

83,2

02,5

60

2K

redi

t

Kre

dit

Inve

stas

i 4

0,81

0,00

0

Kre

dit

Mod

al K

erja

-

11,

670,

648

3M

odal

Sen

diri

Mod

al In

vest

asi S

endi

ri 1

7,49

0,00

0

Mod

al K

erja

Sen

diri

7,7

80,4

32

2N

ilai s

isa

-

-

-

-

30,

000,

000

Tota

l Cas

h In

58,

300,

000

202

,653

,640

1

83,2

02,5

60

183

,202

,560

1

83,2

02,5

60

213

,202

,560

B. C

ASH

OU

T

1Bi

aya

Inve

stas

i 5

8,30

0,00

0 -

-

-

-

-

2Bi

aya

Re-in

vest

asi

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3Bi

aya

Var

iabe

l -

7

3,57

9,16

2 7

3,57

9,16

2 7

3,57

9,16

2 7

3,57

9,16

2 7

3,57

9,16

2

4Bi

aya

Teta

p -

8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3

5A

ngsu

ran

Poko

k -

2

5,27

3,98

1 1

3,60

3,33

3 1

3,60

3,33

3 -

-

6A

ngsu

ran

Bung

a -

-

-

-

-

-

7Pa

jak

-

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

Tota

l Cas

h O

ut

58,

300,

000

193

,137

,887

1

83,4

67,2

39

181

,467

,239

1

69,8

63,9

06

167

,863

,906

CN

ET C

ASH

FLO

W -

9

,515

,753

(2

64,6

79)

1,7

35,3

21

13,

338,

654

45,

338,

654

Lam

pir

an 1

4. SensitifitasTerhadapKenaikanBiayaVariabel5%danPenurunanPendapatan5% Ru

piah

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL100

D. D

ASA

R P

ERH

ITU

NG

AN

IRR

1C

ash

In IR

R -

1

83,2

02,5

60

183

,202

,560

1

83,2

02,5

60

183

,202

,560

2

13,2

02,5

60

2C

ash

Out

IRR

58,

300,

000

167

,863

,906

1

69,8

63,9

06

167

,863

,906

1

69,8

63,9

06

167

,863

,906

3N

et C

as F

low

IRR

(58,

300,

000)

15,

338,

654

13,

338,

654

15,

338,

654

13,

338,

654

45,

338,

654

4D

isco

un F

acto

r (1

4%)

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

5Pr

esen

t Va

lue

(58,

300,

000)

15,

338,

654

13,

338,

654

15,

338,

654

13,

338,

654

45,

338,

654

6K

umul

atif

PV (5

8,30

0,00

0) (4

2,96

1,34

6) (2

9,62

2,69

2) (1

4,28

4,03

8) (9

45,3

85)

44,

393,

269

E. A

NA

LYSI

S K

ELA

YAK

AN

USA

HA

1N

et P

rese

nt V

alue

(N

PV)

44,

393,

269

rup

iah

2In

tern

al R

ate

of R

etur

n (IR

R)18

%

3N

et B

/C 1

.76

kal

i

4PB

P >

5

tah

un

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

101

No

.U

raia

nTa

hu

n

01

23

45

A. C

ASH

-IN

1Pe

nerim

aan

Usa

ha -

1

83,2

02,5

60

183

,202

,560

1

83,2

02,5

60

183

,202

,560

1

83,2

02,5

60

2K

redi

t

Kre

dit

Inve

stas

i 4

0,81

0,00

0

Kre

dit

Mod

al K

erja

-

11,

670,

648

3M

odal

Sen

diri

Mod

al In

vest

asi S

endi

ri 1

7,49

0,00

0

Mod

al K

erja

Sen

diri

7,7

80,4

32

2N

ilai s

isa

-

-

-

-

30,

000,

000

Tota

l Cas

h In

58,

300,

000

202

,653

,640

1

83,2

02,5

60

183

,202

,560

1

83,2

02,5

60

213

,202

,560

B. C

ASH

OU

T

1Bi

aya

Inve

stas

i 5

8,30

0,00

0 -

-

-

-

-

2Bi

aya

Re-in

vest

asi

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3Bi

aya

Var

iabe

l -

7

7,08

2,93

1 7

7,08

2,93

1 7

7,08

2,93

1 7

7,08

2,93

1 7

7,08

2,93

1

4Bi

aya

Teta

p -

8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3 8

7,49

3,33

3

5A

ngsu

ran

Poko

k -

2

5,27

3,98

1 1

3,60

3,33

3 1

3,60

3,33

3 -

-

6A

ngsu

ran

Bung

a -

-

-

-

-

-

7Pa

jak

-

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

Tota

l Cas

h O

ut

58,

300,

000

196

,641

,657

1

86,9

71,0

09

184

,971

,009

1

73,3

67,6

76

171

,367

,676

CN

ET C

ASH

FLO

W -

6

,011

,983

(3

,768

,449

) (1

,768

,449

) 9

,834

,884

4

1,83

4,88

4

Lam

pir

an 1

5.AnalisisSensitifitasTerhadapKenaikanBiayaVariabel10%dan

Penu

runa

n Pe

ndap

atan

5%

Rupi

ah

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL102

D. D

ASA

R P

ERH

ITU

NG

AN

IRR

1C

ash

In IR

R -

1

83,2

02,5

60

183

,202

,560

1

83,2

02,5

60

183

,202

,560

2

13,2

02,5

60

2C

ash

Out

IRR

58,

300,

000

171

,367

,676

1

73,3

67,6

76

171

,367

,676

1

73,3

67,6

76

171

,367

,676

3N

et C

as F

low

IRR

(58,

300,

000)

11,

834,

884

9,8

34,8

84

11,

834,

884

9,8

34,8

84

41,

834,

884

4D

isco

un F

acto

r (1

4%)

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

5Pr

esen

t Va

lue

(58,

300,

000)

11,

834,

884

9,8

34,8

84

11,

834,

884

9,8

34,8

84

41,

834,

884

6K

umul

atif

PV (5

8,30

0,00

0) (4

6,46

5,11

6) (3

6,63

0,23

1) (2

4,79

5,34

7) (1

4,96

0,46

3) 2

6,87

4,42

1

E. A

NA

LYSI

S K

ELA

YAK

AN

USA

HA

1N

et P

rese

nt V

alue

(N

PV)

26,

874,

421

rup

iah

2In

tern

al R

ate

of R

etur

n (IR

R)11

%

3N

et B

/C R

atio

1.4

6 k

ali

4PB

P 4

.36

tah

un

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

103

No

.U

raia

nTa

hu

n

01

23

45

A. C

ASH

-IN

1Pe

nerim

aan

Usa

ha -

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

2K

redi

t

Kre

dit

Inve

stas

i 4

0,81

0,00

0

Kre

dit

Mod

al K

erja

-

11,

670,

648

3M

odal

Sen

diri

Mod

al In

vest

asi S

endi

ri 1

7,49

0,00

0

Mod

al K

erja

Sen

diri

7,7

80,4

32

2N

ilai s

isa

-

-

-

-

30,

000,

000

Tota

l Cas

h In

58,

300,

000

212

,295

,880

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

222

,844

,800

B. C

ASH

OU

T

1Bi

aya

Inve

stas

i 5

8,30

0,00

0 -

-

-

-

-

2Bi

aya

Re-in

vest

asi

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3Bi

aya

Var

iabe

l -

7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2

4Bi

aya

Teta

p -

1

00,6

17,3

33

100

,617

,333

1

00,6

17,3

33

100

,617

,333

1

00,6

17,3

33

5A

ngsu

ran

Poko

k -

2

5,27

3,98

1 1

3,60

3,33

3 1

3,60

3,33

3 -

-

6A

ngsu

ran

Bung

a -

-

-

-

-

-

7Pa

jak

-

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

Tota

l Cas

h O

ut

58,

300,

000

202

,758

,118

1

93,0

87,4

70

191

,087

,470

1

79,4

84,1

37

177

,484

,137

CN

ET C

ASH

FLO

W -

9

,537

,762

(2

42,6

70)

1,7

57,3

30

13,

360,

663

45,

360,

663

Lam

pir

an 1

6. AnalisisSensitifitasTerhadapKenaikanBiayaTetap15%

Rupi

ah

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL104

D. D

ASA

R P

ERH

ITU

NG

AN

IRR

1C

ash

In IR

R -

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

2

22,8

44,8

00

2C

ash

Ou

t IR

R 5

8,30

0,00

0 1

77,4

84,1

37

179

,484

,137

1

77,4

84,1

37

179

,484

,137

1

77,4

84,1

37

3N

et C

as F

low

IRR

(58,

300,

000)

15,

360,

663

13,

360,

663

15,

360,

663

13,

360,

663

45,

360,

663

4D

isco

un

Fac

tor

(14%

) 1

.000

1

.000

1

.000

1

.000

1

.000

1

.000

5Pr

esen

t V

alu

e (5

8,30

0,00

0) 1

5,36

0,66

3 1

3,36

0,66

3 1

5,36

0,66

3 1

3,36

0,66

3 4

5,36

0,66

3

6K

umul

atif

PV (5

8,30

0,00

0) (4

2,93

9,33

7) (2

9,57

8,67

3) (1

4,21

8,01

0) (8

57,3

46)

44,

503,

317

E. A

NA

LYSI

S K

ELA

YAK

AN

USA

HA

1N

et P

rese

nt V

alue

(N

PV)

44,

503,

317

rup

iah

2In

tern

al R

ate

of R

etur

n (IR

R)18

%

3N

et B

/C R

atio

1.7

6 k

ali

4PB

P 4

.02

tah

un

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

105

No

.U

raia

nTa

hu

n

01

23

45

A. C

ASH

-IN

1Pe

nerim

aan

Usa

ha -

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

2K

redi

t

Kre

dit

Inve

stas

i 4

0,81

0,00

0

Kre

dit

Mod

al K

erja

-

11,

670,

648

3M

odal

Sen

diri

Mod

al In

vest

asi S

endi

ri 1

7,49

0,00

0

Mod

al K

erja

Sen

diri

7,7

80,4

32

2N

ilai s

isa

-

-

-

-

30,

000,

000

Tota

l Cas

h In

58,

300,

000

212

,295

,880

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

222

,844

,800

B. C

ASH

OU

T

1Bi

aya

Inve

stas

i 5

8,30

0,00

0 -

-

-

-

-

2Bi

aya

Re-in

vest

asi

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3Bi

aya

Var

iabe

l -

7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2

4Bi

aya

Teta

p -

1

03,2

42,1

33

103

,242

,133

1

03,2

42,1

33

103

,242

,133

1

03,2

42,1

33

5A

ngsu

ran

Poko

k -

2

5,27

3,98

1 1

3,60

3,33

3 1

3,60

3,33

3 -

-

6A

ngsu

ran

Bung

a -

-

-

-

-

-

7Pa

jak

-

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

Tota

l Cas

h O

ut

58,

300,

000

205

,382

,918

1

95,7

12,2

70

193

,712

,270

1

82,1

08,9

37

180

,108

,937

CN

ET C

ASH

FLO

W -

6

,912

,962

(2

,867

,470

) (8

67,4

70)

10,

735,

863

42,

735,

863

Lam

pir

an 1

7AnalisisSensitifitasTerhadapKenaikanBiayaTetap18%

Rupi

ah

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL106

D. D

ASA

R P

ERH

ITU

NG

AN

IRR

1C

ash

In IR

R -

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

1

92,8

44,8

00

192

,844

,800

2

22,8

44,8

00

2C

ash

Out

IRR

58,

300,

000

180

,108

,937

1

82,1

08,9

37

180

,108

,937

1

82,1

08,9

37

180

,108

,937

3N

et C

as F

low

IRR

(58,

300,

000)

12,

735,

863

10,

735,

863

12,

735,

863

10,

735,

863

42,

735,

863

4D

isco

un F

acto

r (1

4%)

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

5Pr

esen

t Va

lue

(58,

300,

000)

12,

735,

863

10,

735,

863

12,

735,

863

10,

735,

863

42,

735,

863

6K

umul

atif

PV (5

8,30

0,00

0) (4

5,56

4,13

7) (3

4,82

8,27

3) (2

2,09

2,41

0) (1

1,35

6,54

6) 3

1,37

9,31

7

E. A

NA

LYSI

S K

ELA

YAK

AN

USA

HA

1N

et P

rese

nt V

alue

(N

PV)

31,

379,

317

rup

iah

2In

tern

al R

ate

of R

etur

n (IR

R)13

%

3N

et B

/C R

atio

1.5

4 k

ali

4PB

P >

5

tah

un

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

107

No

.U

raia

nTa

hu

n

01

23

45

A. C

ASH

-IN

1Pe

nerim

aan

Usa

ha -

1

83,2

02,5

60

183

,202

,560

1

83,2

02,5

60

183

,202

,560

1

83,2

02,5

60

2K

redi

t

Kre

dit

Inve

stas

i 4

0,81

0,00

0

Kre

dit

Mod

al K

erja

-

11,

670,

648

3M

odal

Sen

diri

Mod

al In

vest

asi S

endi

ri 1

7,49

0,00

0

Mod

al K

erja

Sen

diri

7,7

80,4

32

2N

ilai s

isa

-

-

-

-

30,

000,

000

Tota

l Cas

h In

58,

300,

000

202

,653

,640

1

83,2

02,5

60

183

,202

,560

1

83,2

02,5

60

213

,202

,560

B. C

ASH

OU

T

1Bi

aya

Inve

stas

i 5

8,30

0,00

0 -

-

-

-

-

2Bi

aya

Re-in

vest

asi

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3Bi

aya

Var

iabe

l -

7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2

4Bi

aya

Teta

p -

9

1,86

8,00

0 9

1,86

8,00

0 9

1,86

8,00

0 9

1,86

8,00

0 9

1,86

8,00

0

5A

ngsu

ran

Poko

k -

2

5,27

3,98

1 1

3,60

3,33

3 1

3,60

3,33

3 -

-

6A

ngsu

ran

Bung

a -

-

-

-

-

-

7Pa

jak

-

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

Tota

l Cas

h O

ut

58,

300,

000

194

,008

,785

1

84,3

38,1

37

182

,338

,137

1

70,7

34,8

03

168

,734

,803

CN

ET C

ASH

FLO

W -

8

,644

,855

(1

,135

,577

) 8

64,4

23

12,

467,

757

44,

467,

757

Lam

pir

an 1

8AnalisisSensitifitasTerhadapKenaikanBiayaTetap5%danPenurunanPendapatan5%

Rupi

ah

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL108

D. D

ASA

R P

ERH

ITU

NG

AN

IRR

1C

ash

In IR

R -

1

83,2

02,5

60

183

,202

,560

1

83,2

02,5

60

183

,202

,560

2

13,2

02,5

60

2C

ash

Out

IRR

58,

300,

000

168

,734

,803

1

70,7

34,8

03

168

,734

,803

1

70,7

34,8

03

168

,734

,803

3N

et C

as F

low

IRR

(58,

300,

000)

14,

467,

757

12,

467,

757

14,

467,

757

12,

467,

757

44,

467,

757

4D

isco

un F

acto

r (1

4%)

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

5Pr

esen

t Va

lue

(58,

300,

000)

14,

467,

757

12,

467,

757

14,

467,

757

12,

467,

757

44,

467,

757

6K

umul

atif

PV (5

8,30

0,00

0) (4

3,83

2,24

3) (3

1,36

4,48

6) (1

6,89

6,73

0) (4

,428

,973

) 4

0,03

8,78

4

E. A

NA

LYSI

S K

ELA

YAK

AN

USA

HA

1N

et P

rese

nt V

alue

(N

PV)

40,

038,

784

rup

iah

2In

tern

al R

ate

of R

etur

n (IR

R)16

%

3N

et B

/C R

atio

1.6

9 k

ali

4PB

P 4

.10

tah

un

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

109

No

.U

raia

nTa

hu

n

01

23

45

A. C

ASH

-IN

1Pe

nerim

aan

Usa

ha -

1

85,1

31,0

08

185

,131

,008

1

85,1

31,0

08

185

,131

,008

1

85,1

31,0

08

2K

redi

t

Kre

dit

Inve

stas

i 4

0,81

0,00

0

Kre

dit

Mod

al K

erja

-

11,

670,

648

3M

odal

Sen

diri

Mod

al In

vest

asi S

endi

ri 1

7,49

0,00

0

Mod

al K

erja

Sen

diri

7,7

80,4

32

2N

ilai s

isa

-

-

-

-

30,

000,

000

Tota

l Cas

h In

58,

300,

000

204

,582

,088

1

85,1

31,0

08

185

,131

,008

1

85,1

31,0

08

215

,131

,008

B. C

ASH

OU

T

1Bi

aya

Inve

stas

i 5

8,30

0,00

0 -

-

-

-

-

2Bi

aya

Re-in

vest

asi

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3,5

00,0

00

1,5

00,0

00

3Bi

aya

Var

iabe

l -

7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2 7

0,07

5,39

2

4Bi

aya

Teta

p -

9

6,24

2,66

7 9

6,24

2,66

7 9

6,24

2,66

7 9

6,24

2,66

7 9

6,24

2,66

7

5A

ngsu

ran

Poko

k -

2

5,27

3,98

1 1

3,60

3,33

3 1

3,60

3,33

3 -

-

6A

ngsu

ran

Bung

a -

-

-

-

-

-

7Pa

jak

-

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

5,2

91,4

11

Tota

l Cas

h O

ut

58,

300,

000

198

,383

,451

1

88,7

12,8

03

186

,712

,803

1

75,1

09,4

70

173

,109

,470

CN

ET C

ASH

FLO

W -

6

,198

,637

(3

,581

,795

) (1

,581

,795

) 1

0,02

1,53

8 4

2,02

1,53

8

Lam

pir

an 1

9 AnalisisSensitifitasTerhadapKenaikanBiayaTetap10%

dan

Penu

runa

n Pe

ndap

atan

4%

Rupi

ah

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL110

D. D

ASA

R P

ERH

ITU

NG

AN

IRR

1C

ash

In IR

R -

1

85,1

31,0

08

185

,131

,008

1

85,1

31,0

08

185

,131

,008

2

15,1

31,0

08

2C

ash

Out

IRR

58,

300,

000

173

,109

,470

1

75,1

09,4

70

173

,109

,470

1

75,1

09,4

70

173

,109

,470

3N

et C

as F

low

IRR

(58,

300,

000)

12,

021,

538

10,

021,

538

12,

021,

538

10,

021,

538

42,

021,

538

4D

isco

un F

acto

r (1

4%)

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

1.0

00

5Pr

esen

t Va

lue

(58,

300,

000)

12,

021,

538

10,

021,

538

12,

021,

538

10,

021,

538

42,

021,

538

6K

umul

atif

PV (5

8,30

0,00

0) (4

6,27

8,46

2) (3

6,25

6,92

4) (2

4,23

5,38

6) (1

4,21

3,84

7) 2

7,80

7,69

1

E. A

NA

LYSI

S K

ELA

YAK

AN

USA

HA

1N

et P

rese

nt V

alue

(N

PV)

27,

807,

691

rup

iah

2In

tern

al R

ate

of R

etur

n (IR

R)12

%

3N

et B

/C R

atio

1.4

8 k

ali

4PB

P >

5

tah

un

Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang

111

No

.Pa

ram

eter

Asl

iSk

enar

io

12

34

56

78

910

A. P

erfo

rman

ce U

sah

a

1Fa

ktor

Har

ga J

ual

100.

0%

2Fa

ktor

Bia

ya

Prod

uksi

100.

0%

3Bu

nga

Bank

14.0

%

4N

PV A

sli

52,

348,

120

5N

ilai I

RR A

sli

43%

6To

tal P

enda

pata

n Be

rsih

114

,443

,051

7Be

nefit

Cos

t Ra

tio 1

.9 ka

li

8Re

kom

enda

si LA

YAK

B. S

ensi

tifi

tas

Usa

ha

Terh

adap

Har

ga

Jual

1Pe

nuru

nan

Har

ga

Jual

7.0%

8.0%

5.0%

5.0%

5.0%

4.0%

2Pe

ruba

han

NPV

U

saha

6,0

04,4

93

(616

,025

)7,

216,

805

(4,8

11,9

20)

4,22

6,94

5 (4

,171

,122

)

3Pe

ruba

han

IRR

Usa

ha17

.0%

14.0

%18

.0%

11.0

%16

.0%

12.0

%

4Be

nefit

Cos

t Ra

tio1.

1 ka

li0.

99 ka

li 1

.12

kali

0.9

2 ka

li 1

.1

0.9

kali

5Re

kom

enda

siLA

YAK

TIDAK

LA

YAK

LAYA

K TI

DAK

LA

YAK

LA

YAK

TI

DAK

LA

YAK

Lam

pir

an 2

0 Ra

ngku

man

Ana

lisis

Sen

sitiv

itas

LAMPIRAN

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL112

C. S

ensi

tifi

tas

Usa

ha

Terh

adap

Bia

ya P

rod

uks

i

1Pe

ning

kata

n Bi

aya

Var

iabe

l20

.0%

22.0

%5.

0%10

.0%

0.0%

0.0%

0.0%

0.0%

2Pe

ning

kata

n Bi

aya

Teta

p0.

0%0.

0%0.

0%0.

0%15

.0%

18.0

%5.

0%10

.0%

3Pe

ruba

han

NPV

U

saha

4,23

3,22

1 (5

78,2

88)

7,21

6,80

5 (4

,811

,920

)7,

292,

366

(1,7

18,7

85)

4,22

6,94

5 (4

,171

,122

)

4Pe

ruba

han

IRR

Usa

ha16

.0%

14.0

%18

.0%

11.0

%18

.0%

13.0

%16

.0%

12.0

%

5Be

nefit

Cos

t Ra

tio 1

.1

0.9

9 ka

li 1.

12 ka

li 0

.92

kali

1.1

3 ka

li 0

.97

kali

1.1

0

.9 ka

li

6Re

kom

enda

si LA

YAK

TI

DAK

LA

YAK

LA

YAK

TIDA

K

LAYA

K

LAYA

K

TIDA

K

LAYA

K

LAYA

K

TIDA

K

LAYA

K