POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul...

102
POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS DI MTS SATU ATAP GUNUNG RAJAK SAKRA BARAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI OLEH : JAMIATUL MUNAWARAH 151136288 JURUSAN PENDIDIKAN IPS EKONOMI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2017

Transcript of POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul...

Page 1: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

MATA PELAJARAN IPS DI MTS SATU ATAP GUNUNG RAJAK SAKRA BARAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

OLEH :

JAMIATUL MUNAWARAH 151136288

JURUSAN PENDIDIKAN IPS EKONOMI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2017

Page 2: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

MATA PELAJARAN IPS DI MTS SATU ATAP GUNUNG RAJAK SAKRA BARAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

JAMIATUL MUNAWARAH 151136288

JURUSAN PENDIDIKAN IPS EKONOMI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2017

Page 3: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan
Page 4: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan
Page 5: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan
Page 6: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan
Page 7: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan
Page 8: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Ayahanda Moh Tohri dan Ibunda Munirah beserta adik-adik ku

Yusfi Salsabila dan Siti Rohmatullah , yang selalu mendukung

kesuksesanku dengan iringan do’a dan penuh harapan di

setiap langkah dan perjuanganku.

.Untuk yang memberi arti dihidupku dan yang telah mengisi

ruang kebodohanku dengan ilmu-ilmu, guru-guruku, sahabat

terbaikku, sahabat-sahabatku, teman-teman seperjuangan.

Almamaterku tercinta UIN Mataram

Terima kasihku untuk semua

Segala puji hanya bagi Engkau Ya Allah atas semua karunia

yang Engkau berikan...

Page 9: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamamdulillahirobbilalamin, puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT khaliqul baits yang telah melimpahkan rahmat,

taufiq, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal ini dengan cepat. Shalawat beserta salam dan berbuah syafa’at

senantiasa tercurahkan kepada Nabi akhiruzzaman baginda Nabi

Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya serta generasi penerus

akhir zaman yang dengan-Nyapula penulis memiliki kesabaran untuk

dapat menyelesaikan proposal ini.

Selama penulisan proposal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak. Do’a, perhatian, semangat dalam bentuk apapun

adalah suatu hal yang sangat berharga bagi penulis dalam meraih cita-cita.

Dalam kesempatan kali ini, penulis menyampaikan ribuan terimakasih

kepada :

1. Ibu Dr. Hj. Nurul Yakin, M. Pd selaku Dekan Fakultas ilmu tarbiyah

dan kegururan yang telah banyak memberikan nasihat kepada penulis.

2. Bapak H. Ibnu Hizam, S.Ag selaku ketua jurusan dalam pendidikan IPS

Ekonomi

3. Bapak H. Ibnu Hizzam, S.Ag M.Pd dan bapak Sarafuddin M.A selaku

pembimbing penulis yang dengan tekun dan sabar dalam memberikan

nasehat dan menyempatkan waktu untuk membimbing penulis.

Page 10: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan atas kesabaran

beliau semua dalam memberikan ilmu yang sangat berharga.

5. Kedua orang tua ku tercinta, Ayahanda Muhammad Tohri dan Ibunda

Munirah. Kedua adik-adik ku tersayang, Yusfi Salsabila dan Siti

Rohmatullah, mereka telah memberikan dukungan dan do’a untuk

mewujudkan cita-cita penulis.

6. Teman-teman seperjuangan ku Kelas G yang selalu dan selalu saling

member motivasi agar biasa wisuda tepat waktu.

Atas segala bantuannya, penulis hanya mampu berdo’a semoga

amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan pahala

yangberlipat ganda disisi Allah SWT. Sebagai manusia biasa, penulis

menyadari banyak kekurangan yang dirasakan dalam penulisan skripsi

ini baik secara redaksional maupun kontekstual, untuk itu penulis

berharap krirtik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak

sebagai bekal dimasa-masa yang akan datang.

Semoga Allah SWT meridhoi setiap waktu, langkah dan

pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan ini.

Amiin

Mataram, 2017

Jamiatul Munawarah

Page 11: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................... i

HALAMAN JUDUL .......................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ......................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ............................................... vi

HALAMAN MOTTO ........................................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................ viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ....................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................ x

DAFTAR ISI ....................................................................................... xi

ABSTRAK .......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................... 7

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ..................................... 9

E. Telaah Pustaka ......................................................................... 9

F. Kerangka Teori......................................................................... 12

G. Metode Penelitian..................................................................... 32

H. Sistematika Pembahasan .......................................................... 37

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Satu Atap ............................. 39

Page 12: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

B. Visi dan Misi MTs Satu Atap................................................... 39

C. Sarana Dan Prasarana MTs Satu Atap ..................................... 40

D. Denah Sekolah MTs Satu Atap ................................................ 41

E. Program Kegiatan Sekolah MTs Satu Atap ............................. 42

F. Kegiatan Ekstrakulikuler MTs Satu Atap ................................ 44

G. Struktur Organisasi MTs Satu Atap ......................................... 45

H. Kegiatan Belajar Mengajar MTs Satu Atap ............................. 46

I. Pola Komunikasi Guru dengan Orang Tua Murid ................... 47

BAB III PEMBAHASAN

A. Pola Komunikasi Guru Dengan Orang Tua Murid .................. 52

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi Guru Dengan

Orang Tua Murid...................................................................... 56

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 64

B. Saran ......................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

Pola Komunikasi Guru dengan Orang Tua Murid dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran IPS di MTs Satu Atap

Gunung Rajak Sakra Barat Tahun Pelajaran 2016/2017

DisusunOleh:

JAMIATUL MUNAWARAH 151136288

ABSTRAK

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah, yang pertama untuk menegtahui pola komunikasi guru dengan orang tua murid, yang kedua untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dari komunikasi guru dengan orang tua murid. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang digunakan dalam mempelajari masalah sosial dan hubungannya dengan masyarakat, seperti pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi.

Teori yang ditemukan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok menurut Josep A. Devito yang dirumuskan oleh Nurddin yaitu komunikasi yang terjadi antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika dan juga bisa terjadi antara seorang pembicara dengan sekelompok orang dengan jumlah yang lebih besar pada suatu tatap muka.

Dalam proses komunikasi guru dengan orang tua murid di MTs atu Atap yang ditemukan adalah komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok dan berdasarkan obsevasi yang dilakukan dengan orang tua murid yang diwawancara juga menyatakan bahwa komunikasi yang terjadi di MTs Satu Atap adalah komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok.

Kata Kunci: Komunikasi Guru dengan Orang Tua, Prestasi Belajar

Page 14: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah mahluk ciptaan Allah, Tuhan Yang Maha Esa dengan

struktur dan fungsinya yang sangat sempurna bila dibandingkan dengan

mahluk ciptaan Tuhan yang lainnya. Manusia juga diciptakan sebagai mahluk

multidimensial, memiliki akal pikiran dan kemampuan berintraksi secara

personal maupun social, karena itu manusia disebut sebagai mahluk yang

unik. Selain itu manusia dengan akan pikirannya mampu mengembangkan

kemampuan tertinggi sebagai mahluk ciptaan Tuhan yaitu memiliki

kemampuan spiritual, sehingga manusia disamping sebagai mahluk social,

individual juga sebagai mahluk spiritual.

Manusia mahluk sosial yang memiliki rasa ingin tau, ingin berkembang

dan ingin maju, maka manusia pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri

didunia ini. Manusia membutuhkan manusia lain untuk saling berkomunikasi

dalam pemenuhan kebutuhan fungsi-fungsi sosial lainnya.1

Salah satu cara bersosialisasi manusia melalui komunikasi. Dengan

komunikasi manusia dapat menyampaikan informasi, ide, pengetahuan dan

perasaan kepada sesamanya secara timbal balik sebagai penyampai maupun

penerima. Melalui komunikasi juga orang dapat mempengaruhi dan merubah

sikap tingkah laku orang lain, karna komunikasi merupakan suatu kebutuhan

mutlak bagi kehidupan manusia. Komunikasi merupakan hubungan kontak

1 Skripsi Sri Isnaini,“Pola Komunikasi Pengajain Yayasan As- Shofi Di Desa Montong Are

Kecamatan Kediri Lombok Barat”, (IAIN Mataram :2011) h. 1-2

1

Page 15: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

antara manusia baik individu maupun kelompok, baik secara sadar maupun

tidak. Komunikasi telah menjadi bagian dari kehidupan manusia karna

komunikasi dilakukan dalam kehidupan sehari hari.2

Al-qur’an juga mengajarkan kita untuk pandai dalam segala hal yang

positif terutama dalam hal berkomunikasi. Perlu disadari bahwa peran

komunikasi sangat diperlukan dalam kehidupan bersosialisasi, bahkan dalam

proses belajar mengajar. Karna proses belajar mengajar pada hakikatnya

adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian dari sumber pesan

kepada penerimanya. Berbicara tentang proses belajar mengajar tak lepas pula

dari peran orang tua karna tanpa orang tua atau wali murid, guru akan

kesulitan memberikan pesan atau pengajaran kepada seorang murid atau

peserta didiknya.

Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah

dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang

dapat membentuk sebuah keluarga kecil, Keluarga pada hakekatnya

merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari anggotanya,

terutama pada anak-anak yang masih berada dalam bimbingan dan tanggung

jawab orang tuanya. Sehingga orang tua merupakan dasar pertama dalam

pembentukan pribadi anak.

Bentuk komunikasi pendidikan pun sudah ada sejak zaman kenabian.

Orang tua bernama Luqman memberi nasihat kepada anaknya supaya menjadi

anak yang baik: “Janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.

2 Widjaja H.A.W, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta : Bumi Aksara, 2002)

h.1

Page 16: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

Sesungguhnya kamu dalam berjalan, dan lunakkan suaramu. Sesungguhnya

seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” 3

Anak sangat membutuhkan sentuhan dari orang tuannya, dalam bentuk

sentuhan hati yang berupa empati dan simpati untuk membuat anak menjadi

peka terhadap lingkungannya, selain itu, belaian, pelukan, ciuman, kecupan

dan senyuman diperlukan untuk membuat kehangatanjiwa dalam diri anakdan

membantu anak dalam menguasai emosinya.4

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pola berarti corak, model,

sistem, cara kerja, bentuk (struktur) yang tetap. Sedangkan kata asuh dapat

berati menjaga, merawat, mendidik , membimbing (membantu dan melatih)

supaya dapat berdiri sendiri (tetntang orang atau negeri), memimpin

(mengepalai, menyelengarai) suatu badan kelembagaan. 5

Menurut Dr. Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I. Yatim-

Irwanto Pola asuh berarti pendidikan, sedangkan pendidikan adalah

bimbingan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama .

Jadi pola asuh orang tua adalah suatu keseluruhan interaksi antara orang

tua dengan anak, di mana orang tua bermaksud menstimulasi anaknya dengan

mengubah tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap paling

tepat oleh orang tua, agar anak dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara

sehat dan optimal.

3 Pawit M. Yusuf, “Komunikasi Intruksional”, (Jakarta, Bumi Aksara, 2010) h. 51 4 Skripsi Muhyasin, “Pola Komunikasi Keluarga Di Dusun Bebie Desa Mekar Damai

Kecamatan Praya”, (IAIN Mataram: 2016) h. 5 5 Hoetomo M.A. “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”, (Surabaya, Mitra Pelajar: 2005) h.

65

Page 17: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

Menurut Nurani pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang

diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola

perilaku ini dapat dirasakan oleh anak, dari segi negatif dan positif. Pola asuh

yang benar bisa ditempuh dengan memberikan perhatian yang penuh serta

kasih sayang pada anak dan memberinya waktu yang cukup untuk menikmati

kebersamaan dengan seluruh anggota keluarga.6

Menurut Stewart dan Koch mengatakan bahwa pola asuh pada orang tua

ada tiga macam yaitu pola asuh Otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh

permisif. Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak- anaknya tidak

hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan berpengaruh pula

pada prestasi belajarnya.

Guru adalah orang tua murid disekolah namun selepasnya dirumah

orang tualah yang paling banyak perperan untuk membantu proses belajar

dirumah, jika hanya mengandalkan seorang guru saja, tidak akan mungkin

seorang murid akan berkembang pesat dalam proses belajar.

Sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan secara

formal, sekolah memiliki peranan yang penting dalam mewujudkan tujuan

pendidikan nasional melalui proses belajar mengajar. Pada dasarnya setiap

individu memiliki keahlian, misalnya keahlian siswa dalam menangkap

pelajaran. Keahlian tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai bentuk

aktifitas yang dilakukan siswa, sperti aktifitas yang didorong oleh kebutuhan

yang dirasakan masing-masing siswa. Sebagai seorang siswa pastilah

6 www.//http//. Nurani, A. T.. Pengaruh kualitas perkawinan, pengasuhan anak dan kecerdasan emosonal terhadap prestasi belajar anak (Tesis. Bogo r: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor :2004)

Page 18: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

berkeinginan untuk mengembangkan keahliannya berupa meraih prestasi baik

dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat.

Di samping upaya dari pihak siswa, pihak pendidik juga harus

mempunyai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan

melakukan pembelajaran seefektif mungkin.7 Berbicara masalah prestasi

sangatlah luas, pihak pengelola pendidikan telah melakukan berbagai usaha

untuk memperoleh kualitas dan kuantitas pendidikan dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa yang selanjutnya terwujudlah perubahan dalam

pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar

mengajar.

Prestasi belajar pada hakikatnya adalah cerminan dari usaha belajar,

semakin baik usaha belajar maka semakin baik pula prestasi yang dicapai.

Tujuan pendidikan terbagi menjadi dua, yaitu pendidikan yang bertujuan

mengembangkan aspek batin atau rohani atau pendidikan yang bersifat

jasmani atau lahiriah.

Pendidikan bersifat rohani merujuk kepada kualitas kepribadian,

karakter, watak, dan akhlak kesemua itu menjadi suatu bagian yang penting

dalam dunia pendidikan. Pendidikan jasmani berfokus pada ketangkasan,

cakap dan kreatif. Pengembangan tersebut dilakukan didunia sekolah maupun

diluar sekolah seperti dalam keluarga dan didalam lingkungan aktifitas sehari-

hari.

7 Muh Fathurrohman, Belajar & Pembelajaran (Yogyakarta: Teras, 2012 ) h. 137

Page 19: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada

tanggal 27 Feberuari 2017 di MTs Satu Atap Gunung Rajak Sakra Barat

diperoleh informasi bahwa pencapaian prestasi belajar siswa kelas VII pada

mata pelajaran IPS masih berkategori rendah hal ini disebabkan karna

kurangnya komunikasi guru dengan orang tua murid dalam proses belajar

mengajar sehingga siswa tidak dituntut untuk selalu aktif selama proses

pembelajaran. Karena hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti

tentang “Pola Komunikasi Guru Dengan Orang Tua Murid Dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajar IPS Ekonomi Kelas

VII di MTs Satu Atap Gunung Rajak Sakra Barat Lombok Timur Tahun

2016/2017.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah

tersebut sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pola komunikasi antara guru dengan orang tua murid dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa di MTs Satu Atap Gunung Rajak

Sakra Barat Tahun 2017?

2. Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam pola komunikasi antara

guru dengan orang tua murid dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

di MTs Satu Atap Gunung Rajak Sakra Barat Tahun 2017?

Page 20: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan batasan dan rumusan masalah diatas, maka tujuan

peneliti yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengatahui pola komunikasi antara guru dan wali murid dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa di MTs Satu Atap Gunung Rajak

Sakra Barat Tahun 2017.

b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pola

komunikasi antara guru dan wali murid dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa di MTs Satu Atap Gunung Rajak Sakra Barat Tahun

2017.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

1) Penelitian ini di harapkan dapat memberi sumbangan yang

berharga dalam memperkaya khasah ilmu pengetahuan dalam

bidang pendidikan khususnya pada pola komunikasi guru dengan

wali murid, selain itu itu juga diharapkan dapat bermanfaat bagi

penulis lain guna mengembangkan pengetahuan secara mendalam

dan komprehensif, terutama untuk mengungkap faktor-faktor yang

belum terkaji.

Page 21: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

2) Sebagai bahan informasi institusi pemerintahan, swasta, guru

tentang pola komunikasi guru dengan wali murid di MTs Satu Atap

Gunung Rajak.

b. Secara Praktis

1) Bagi sekolah

Diharapkan dapat memberikan informasi serta sebagai bahan

masukan dan saran kepada sekolah, khusunya dalam meningkatkan

mutu pendidikan dalam arti yang lebih luas, yaitu bagaimana pola

komunkasi guru dengan orang tua murid dalam meningkatkan

prestasi belajar.

2) Guru

Sebagai bahan masukan bagi guru, khususnya pada mata

pelajaran IPS, guna meningkatkan keprofesionalnnya sebagai

seorang pendidik dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

sehingga masalah-masalah yang timbul pada siswa dapat

terpecahkan.

3) Siswa

Bagi peserta didik, dengan adanya tindakan baru yang

dilakukan oleh guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

4) Bagi Penulis

Penelitian ini menambah pengetahuan dan wawasan terutama

yang berhubungan dengan komunikasi gurudengan orang tua

murid.

Page 22: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Adapun lingkup dan Setting Penelitian adalah sebagai berikut:

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MTs Satu Atap Gunung Rajak

Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur yang bertempat di Jln.

Sokarno Hatta.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas VII MTs Satu Atap Gunung

Rajak Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017.

3. Objek Penelitian

Objek Penelitian adalah Pola komunikasi Guru dengan orang tua

murid dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII MTs Satu

Atap Gunung Rajak Pada mata pelajaran IPS Ekonomi tahun 2017.

Lokasi penelitian ini bertepat di Jalan Seokarno Hatta tepatnya di MTs

Satu Atap Gunung Rajak Sakra Barat yang dimana sekolah ini terletak

ditengah-tengah masyarakat serta berada dalam satu lingkungan dengan MIN

Gunung Rajak, tetapi berbeda bagunan serta berbeda pula para dewan Guru

dan stap masing-masing pengelola sekolah tersebut hanya saja MTs satu Atap

dengan MIN Gunung Rajak berada dalam satu arena yang sama.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi atau karya terdahulu

sebagai pedoman penelitian lebih lanjut dan untuk mendapatkan data yang

valid serta menghindari duplikasi, sehingga menjamin legalitas penelitian ini.

Page 23: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

Dari judul penulisan yang angkat, penulis telah menijau \beberapa skripsi

yang sama pembahasannya dengan objek yang berbeda, antara lain:

1. Aulia Pratiwi, judul skripsi “Pola Komunikasi Antara Guru dan Wali

Murid di Sekolah Fajar Islami Tangerang”.

Dalam skripsi ini ditemukan fokus penelitiannya yaitu, apa faktor

pendukung dan faktor penghambat dalam pola komunikasi antara guru dan

orang tua murid di SD Fajar Islami. Adapun metode yang digunakkan

dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang sifatnya

mendeskripsikan keadaan objek penelitian saat penelitian dilakukan. Dari

hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung dari pola

komunikasi antara guru dan wali murid di Sekolah Fajar Islami yaitu wali

murid yang proaktif dengan ide-ide, kritik dan saran mereka yang cukup

membangun, adapun faktor penghambatnya yaitu ketrbatasan sarana dan

fasilitas, karna komunikasi akan berjalan baik jika dilakukan ditempat

yang nyaman namun karna belum adanya tempat yang nyaman untuk

berkomunikasi maka guru yang ingin berbicara dengan wali murid

biasanya dibawa keruang kepala sekolah.

Adapun poin yang menjadi persamaan penelitian yang dilakukan

oleh penelitian sebelumnya yaitu sama-sama menggunakan penelitian

kualitatif dan sama-sama membahas tentang Pola komunikasi guru dan

wali murid, sedangkan yang menjadi perbedaannya adalah dalam

penelitian sebelumnya memfokuskan pada apa faktor pendukung dan

faktor penghamabat dalam pola komunikasi guru dan wali murid,

Page 24: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

sedangkan pada penelitian ini memfokuskan pada bagaimana pola

komunikasi antara guru dengan wali murid adalam meningkatkan prestasi

belajar siswa di MTs Satu Atap Gunung Rajak sakra Barat.

2. Amelia Kurniawati, Judul skripsi “ Pola Komunikasi Guru dan Orang Tua

Dalam Pembinaan Karakter Murid di Taman Kanak-Kanak EL-Fikri

Yayasan Kahfi Tangerang Selatan”.

Dalam skripsi saudari Amelia Kurniawati ditemukan fokus

penelitiannya yaitu bagaimana pola komunikasi guru dan orang tua dalam

pembinaan karakter murid di TK EL-Fikri Yayasan Kahfi Tangerang

Selatan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian.

Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa pola komunikasi guru

dan orang tua dalam pembinaan karakter murid yaitu kedisiplinan,

keteladanan, dan pembiasaan ditemui kendala-kendala diantaranya

kurangnya kesadaran dari masin-masing siswa, minimnya pengetahuan

murid terhadap kedisiplinan serta kurangnya hubungan walikelas dan

murid terutama murid yang bermasalah.

Adapun poin yang menjadi persamaan penelitian yang dilakukan

oleh penelitian sebelumnya yaitu sama-sama membahas tentang Pola

komunikasi guru dan orang tua serta sama-sama menggunakan jenis

penelitian kualitatif, sedangkan yang menjadi perbedaannya yang paling

menonjol adalah pada fokus penelitiannya dimana dalam penelitian

sebelumnya memfokuskan pola komunikasi guru dan orang tua dalam

Page 25: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

pembinaan karakter murid di TK EL-Fikri, sedangkan pada penelitian ini

memfokuskan pada meningkatkan prestasi belajar siswa di MTs Satu Atap

Gunung Rajak.

F. Kerangka Teori

1. Pengertian Pola Komunikasi

Dalam kamus bahasa Indonesia, pola artinya adalah “gambar,

corak, model, system, cara kerja, bentuk dan struktur”8. Kata

“Komunikasi” berasal dari bahasa Latin Cum, yaitu kata depan yang

berarti dengan dan bersama dengan dan unus, yaitu kata bilangan yang

berarti satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda Communico yang

dalam bahasa inggris menjadi Communico yang berarti kebersamaan,

persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan dan hubungan. Untuk.9

Dari kata itu dibuat kata kerja Communicare yang berarti membagi

sesuatu dengan seseorang, memberikan sebagian kepada seseorang, tukar

menukar, membericarakan sesuatu dengan seseorang, memberitahukan

sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan,

berteman.

Kata kerja Communicare pada akhirnya dijadikan kata kerja benda

Communication atau bahasa inggris Communication dan dalam bahasa

Indonesia diserap menjadi komunikasi. Berdasarkan berbagai arti kata

communicare yang menjadi asal kata komunikasi, secara harfiah

8Raehanun, Pola Pengembangan Program Kewirausahaan Masyarakat Studi Kasus Dalam

Kerajinan Olahan kacang Jambu Mete di Desa Beringin Jaya Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu , (Skripsi IAIN Mataram, 2015) h. 13

9Ngainun Naim, Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan, (Jogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2016)h 17

Page 26: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

komunikasi berarti pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran

pikiran atau hubungan.10

Beberapa definisi komunikasi menurut beberapa ahli antara lain:

a. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian makna dalam

bentuk gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain

melalui media tertentu (Agus M. Hardjana). 11

b. Komunikasi merupakan proses pernyataan anatarmanusia atau proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan (Onong

Uchajana Effendi).

c. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator

kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.12

d. Komunikasi adalah sebuah proses penyampain pikiran atau informasi

dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga

orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh

penyampaian pikiran-pikiran atau informasi.13

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pola komunikasi

merupakan suatu bentuk hubungan dua orang atau lebih dalam proses

pengiriman dan penerimaan cara yang tepat sehingga pesan yang

dimaksud dapat dipahami.

10Ibid h.18 11 Ibid h. 20 12 Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2006)

h.10 13 Daryanto, Ilmu Komunikasi, (Bandung, Satu Nusa, 2010) h.147

Page 27: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

2. Pola Komunikasi

Ada empat pola komunikasi, yaitu komunikasi pola roda,

komunikasi pola rantai, pola lingkaran danpola bintang. Keempat pola

tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:14

B

A

Roda

A

E B

D C

Lingkaran

A B C D

Rantai

A

E B

D C

Bintang

Penjelasan:

a. Pola roda, seseorang berkomunikasi pada banyak orang, yaitu: B, C,

D, dan E.

14 H.A.W Widjaja, Ilmu Komunikasi, (Jakarta, Rineka Cipta: 2000) h.102-103

Page 28: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

b. Pola rantai, sesorang (A) berkomunikasi pada seseorang yang lain (B)

dan seterusnya ke (C) dan (D).

c. Pola lingkaran, hampir sama pada pola rantai, namun orang terakhir

(E) berkomunikasi pula kepada oarng pertama (A).

d. Pola bintang, semua anggota berkomunikasi dengan semua anggota.

Dari pemaparan diatas maka suatu pola komunikasi adalah bentuk

atau pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam proses pengriman

dan penerimaan pesan yang mengaitkan dua komponen, yaitu gambaran

atau rencana yang meliputi langkah-langkah pada suatu aktifitas, dengan

komponen-komponen yang merupakan bagian penting atas terjadinya

hubungan komunikasi antar manusia atau kelompok dan organisasi.

Pola komunikasi adalah bentuk atau pola hubungan antara dua orang

atau lebih dalam proses mengkaitkan dua komponen yaitu gambaran atau

rencana yang menjadi langkah–langkah pada suatu aktifitas dengan

kompone-komponen yang merupakan bagian penting atas terjadinya

hubungan antar organisasi ataupun juga manusia.

a. Bentuk-bentuk Komunikasi

Beberapa bentuk komunikasi, yaitu :Komunikasi Interpersonal,

Komunikasi Antarpersonal, Komunikasi Kelompok, Komunikasi

Massa.15

15 Dirman & Cicih Juarsih, Komunikasi dengan peserta didik, (Jakarta, Rineka Cipta :

2014) h 13-14

Page 29: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

1) Komunikasi Interapersonal

Komunikasi interapersonal merupakan komunikasi dengan

diri sendiri dengan tujuan untuk berpikir, melakukan penalaran,

menganalisis dan merenung.16

Komunikasi intrapersonal dapat berlangsung dalam diri

seseorang dan seseorang itu berperan baik sebagai komunikator

(pemberi pesan) maupun sebagai komunikan (yang diberikan

pesan).

2) Komunikasi Antrapersonal

Komunikasi antrapersonal merupakan proses pengriman

dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara

sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa

umpan balik seketika.

3) Komunikasi Kelompok

a) Komunikasi dalam kelompok besar, tidaklah selalu sama

dengan komunikasi dalam kelompok kecil meskipun kelompok

besar pasti terdiri atas beberapahal, pertama, komunikasi

dalam kelompok besar jumlahnya yang besar dan yang kedua,

situasi dialogis hampir tidak ada.

b) Komunikasi kelompok kecil, sekumpulan perorangan yang

relative kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa

16Ibid h.16

Page 30: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

tujuan yang sama dan mempunyai drajat organisasi tertentu

diantara mereka.

4) Komunikasi Massa

Komunikasi masa adalah produksi dan distribusi secara

institusional dan teknologis dari dari sebagian besar aliran pesan

yang dimiliki bersama secara berkelanjutan dalam masyarakat

industrional.17

Unsur-unsur komunikasi harus mampu menjadi sebuah

pemahaman yang berarti ketika kita mencoba untuk berkomunikasi

baik antar pribadi, interpersonal, kelompok atau massa, sisi lain

yang harus diperhatikan dalm menjalankan pola komunikasi harus

menggunakan prinsip-prinsip komunikasi sebagai kajian terhadap

kondisi psikologi komunikan yang kita hadapi.

b. Prinsip-prinsip Komunikasi

Untuk dapat memahami suatu hakikat komunikasi perlu dikethui

prinsip-prinsip dari komunikai tersebut.

1) Komunikasi adalah Paket Isyarat

2) Komunikasi adalah Proses Penyesuaian

3) Komunikasi Mencangkup Dimensi Isi dan Hubungan

4) Ketidak mampuan Membedakan Dimensi Isi dan Hubungan

5) Rangkaian Komunikasi

6) Komunikasi adalah proses

17 Dirman & Cicih Juarsih, Komunikasi dengan peserta didik, (Jakarta, Rineka Cipta :

2014) h. 15

Page 31: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

7) Komponen-komponen Komunikasi Saling Terkait

8) Komunikator Bertindak sebagai Suatu Kesatuan

9) Komunikasi tidak terhindarkan.18

Memahami prinsip-prinsip dari komunikasi sangatlah penting

untuk memahami komunikasi dalam segala bentuk dan fungsinya agar

tercipta atau terjalinya komunikasi yang sesuai dengan harapan tanpa

adanya gangguan dalam proses komunikasi.

c. Tujuan Komunikasi

Ada empat tujuan komunikasi yang perlu dikemukakan disini,

antara lain: Menemukan, Berhubungan, Meyakinkan, bermain. 19

1) Menemukan

Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan

diri (Personal discovery). Apabila bekomunikasi dengan orang

lain,anda belajar mengenai diri sendiri selain juga orang lain. 20

Cara lain di mana kita melakukan penemuan diria dalah

melalui proses perbandingan social, melalui perbandingan sikap,

pendapatan dankegagalan kita dengan orang lain. Artinya kita

mengevaluasi diri sendiri dengan cara membandingkan diri kita

dengan orang lain.

2) Berhubungan

Salah satu tujuan kita yang paling kuat adalah berhubungan

dengan orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan

18 Daryanto, Ilmu Komunikasi, (Bandung, Satu Nusa, 2010) h.181 19 Ibid 179 20 Ibid 180

Page 32: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

orang lain). Kita ingin merasa dicintai dan disukai, kemudian kita

juga ingin mencintai dan menyukai orang lain.21

Kita menghabiskan waktu dan energi untuk berkomunikasi

semata-mata untuk membina dan memelihara hubungan social

dengan banyakorang baik itu teman dekat disekolah, dikantor, dan

barang kali melalui telpon.

3) Meyakinkan

Media masa dapat meyakinkan kita agar mengubah sikap

dan perilaku kita. Media dapat hidup karna adanya dana dari

iklan,yang diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai

produk. Dalam perjumpaan antarpribadi sehari-hari, kita berusaha

mengubah sikap dan prilaku orang lain.22

Disisi lain, kita juga menghabiskan banyak waktu untuk

melakukan persuasi antarpribadi, baik sebagai sumber maupun

sebagai penerima, memang sedikit dari komunikasi antarpribadi

yang berupayamengubah sikap atau peilaku

4) Bermain

Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi untuk

bermain dan menghibur diri. kita mendengarkan pelawak, music,

dan film sebagian besar untuk hiburan.23

Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita

rancanguntuk menghibur orang lain, adakalanya hiburan ini

21 Ibid 181 22 Daryanto, Ilmu Komunikasi, (Bandung, Satu Nusa, 2010) h. 181 23 Ibid 181

Page 33: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya ini merupakan cara untuk

mengikat perhatian orang lain sehingga kita dapat mencapai tujuan

tujuan lain.

Tentu saja, tujuan komunikasi bukan hanya ini, masih banyak

tujuan komunikasi yang lain. Tetapi keempat tujuan tujuan yang

disebutkan di atas tampaknya merupakan tujuan-tujuan yang utama.

Tidak ada tindak komunikasi yang didorong hanya oleh satu faktor,

Oleh karna itu, setiap komunikasi barang kali didorong oleh kombinasi

beberapa tujuan bukan hanya satu tujuan. Tujuan komunikasi pada

dasarnya tetap sama bagaimanapun hebatnya revolusi elektronika dan

revolusi-revolusi lain yang akan datang.

d. Proses Komunikasi

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara

primer dan secara sekunder.24

1) Proses Komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian

pikiran atau perasaan sesorang kepada orang lain dengan

menggunakan lambing sebagai media. Lambang sebagai media

primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar,

warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu

menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada

komunikan. Bahwa bahasa yang paling banyak digunakan dalam

24Onong Uchjana Effendy, Ilmu Koomunikasi, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2006) h.

11

Page 34: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

komunikasi adalah jelas karna bahasalah yang mampu

menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain.

Demikian pula isyarat dengan menggunakan alat seperti

tongtong, bedug, sirene serta warna-warna yang memepunyai

makna tertentu. Kedua lambang itu amat terbatas kemampuannya

dalam mentransmisikan pikiran sesorang kepada orang lain. Akan

tetapi, demi efektifnya komunikasi, lambang-lambang tersebut

sering dipadukan penggunaannya. Dalam kehidupan sehari-hari

bukanlah hal yang luar biasa apabila kita terlibat dalam komunikasi

yang menggunakan bahasa siertai gambar-gambar berwarna.

2) Proses Komunikasi Secara Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah peruses

penyampaian pesan pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan alat atau sasaran sebagai media kedua setelah

memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator

menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya

karna komunikasi sebagai sasrannya berada ditempat yang relatif

jauh.

Pentingnya peranan media, yakni media sekunder, dalam

proses komunikasi disebabkan oleh efisiensinya dalam mencapai

komunikan. Surat kabar, radioatau televisi misalnya merupakan

media yang efesien dalam mencapai komunikan dalam jumlah yang

Page 35: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

amat banyak. Jelas efisien karna dengan menyiarkan sebuah pesan

satu kali saja sudah dapat tersebar luas.

Akan tetapi oleh para ahli komunikasi diakui bahwa

kefektifan dan efesiensi komunikasi bermedia hanya dalam

menyebarkan pesan-pesan bersifat informative. Menurut mereka,

yang efektif dan efesien dalam menyampaikan pesan adalah

komunikasi tatap muka karna kerangka acuan komunikan dapat

diketahui oleh komunikator sedangkan dalam proses

komunikasinya, umpan balikberlangsung seketika, dalam arti kata

komunikator mengetahui reaksi komunikan pada saat itu juga.

Hasil akhir yang diharapkan dari proses komunikasi yakni

tindakan atau perubahan sikap penerima sesuai dengan keinginan

pengirim. Akan tetapi makna suatu pesan dipengaruhi bagaimana

penerima merasakan pesan itu sesuai konteksnya. Oleh sebab itu,

tindakan atau perubahan sikap selalu didasarkan atas pesan yang

dirasakan.

Adanya umpan balik menunjukkan bahwa proses komunikasi

terjadi dua arah, artinya individu atau kelompok dapat berfungsi

sebagai pengirim sekaligus penerima dan masing-masing saling

berinteraksi. Interaksi ini memungkinkan pengirim dapat

memantau seberapa baik pesan yang dikirimkan dapat diterima.

Dalam kaitan ini sering digunakan konsep gangguan (noise)

untuk menunjukkan bahwa ada semacam hambatan dalam proses

Page 36: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

komunikasi yang bisa saja terjadi pada pengirim, saluran, penerima

atau umpan balik. Dengan kata lain, semua unsur-unsur atau

elemen proses komunikasi berpotensi menghambat terjadinya

komunikasi yang efektif

e. Hambatan Dalam Komunikasi

Tidak mudah untuk melakukan komunikasi secara efektif.

Bahkan beberapa ahli komunikasi menyatakan bahwa tidak

mungkinlah seseorang melakukan komunikasi yang sebenar-benarnya

efektif. Ada banyak hambatan yang bias merusak komunikasi, antara

lain :25

1) Gangguan

2) Kepentingan

3) Motivasi terpendam

4) Prasangka

f. Komunikasi Guru

Gordon dalam Santroc mengemukakan lima hal yang dapat

menjadi rintangan dalam menjalankan komunikasi verbal yang efektif,

yaitu kritik, memberi julukan, menasihati, mengatur-atur, dan ceramah

moral.26 Mengevaluasi dengan memberikan kritik kepada siswa dapat

mengurangi efektivitas komunikasi, sehingga mengkritik siswa dapat

25 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori & Filsafat Pendidikan (Bandung, PT Citra Aditya

Bakti,1993)h. 45-49 26https://www.google.co.id/webhp?oq=&sourceid=chrome&ie=UTF8#safe=strict&q=komu

nikasi+guru

Page 37: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

dilakukan dengan meminta siswa evaluasi diri, misalnya penyebab

nilai ujiannya yang buruk.

Mengajar dilakukan dengan tujuan untuk membantu murid

belajar, untuk itulah guru perlu untuk memperhatikan kualitas

mengajar, kualitas mengajar yang baik ada pada kualitas respons yang

diberikan pengajar kepada siswa dalam proses belajar mengajar.27

Komunikasi guru yang berjalan dengan baik akan memberi

manfaat yang cukup baik bagi murid dan guru itu sendiri.

Jadi komunikasi guru dan siswa adalah kegiatan belajar mengajar

dengan tatap muka baik secara verbal atau non verbal, secara

individual ataupun kelompok dan dibantu dengan media belajar.

Saat berbicara dan berkomunikasi dengan siswa, guru diharapkan

menggunakan tata bahasa yang benar, kosa kata yang dapat dipahami

dan tepat pada perkembangan anak, melakukan penekanan pada kata-

kata kunci dengan mengulang penjelasan, berbicara dengan tempo

yang tepat, tidak menyampaikan hal-hal yang kabur atau bermakna

ganda, serta menggunakan perencanaan sebagai dasar berbicara.

g. Komunikasi Orang Tua

Dalam kesibukan kerja dan aktifitas dari orang tua kadang

mengakibatkan kurangnya komunikasi antara orang tua dengan sang

anak, terkadang orang tua akan sedikit lalai dalam memperhatikan

sang anak karena kesibukannya, komunikasi dan kedekatan antara

27https://www.google.co.id/webhp?oq=&sourceid=chrome&ie=UTF8#safe=strict&q=komu

nikasi+guru

Page 38: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

orang tua dengan anak akan mempengaruhi perkembangan sang buah

hati.

Salah satu cara komunikasi yang efektif adalah melalui

komunikasi one by one. Komunikasi ini di lakukan hanya berdua

antara orang tua dengan sang anak. Cara ini akan membantu orang tua

untuk mengenal lebih dalam karakter, perasaan dan harapan sang anak.

Komunikasi one by one akan mempererat hubungan keluarga terutama

sang anak kepada orang tua dan sebaliknya.28

Sebagai orang tua, upayakan meluangkan waktu anda secara

teratur untuk berkomunikasi kepada sang anak. Cara yang paling

simpel adalah mengajak sang anak keluar rumah, semisal berbelanja,

jalan-jalan di kebun dan sebagainya, yang terpenting buat suasana atau

acara yang mendukung interaksi dari kedua pihak.

3. Prestasi Belajar IPS

a. Pengertian Prestasi Balajar IPS

Prestasi belajar merupakan gabungan dari dua kata, yaitu prestasi

dan belajar. Yang mana pada setiap kata tersebut memiliki makna

tersendiri. Pleh karna itu, sebelum pengertian Prestasi belajar

dibicarakan ada baiknya pembahasan ini diarahkan pada asalah

pertama untuk memahami lebih jauh mengenai makna prestasi dan

belajar.

28 http://sebarinfo45.blogspot.co.id/2013/02/pentingnya-komunikasi-orang-tua-dengananak.

html#ixzz4g2IPmcgB

Page 39: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang

telah dicapai.29 Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

dikerjakan, baik secara individual maupun kelompok.30 Prestasi tidak

akan pernah dihasilkan selama seseorang tidakmelakukan suatu

kegiatan, oleh karna itu wajarlah pencapaian prestasi itu harus dengan

jalan keuletan kerja.

Tohirin berpendapat bahwa, prestasi adalah apa yang telah

dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar.31 Menurut

Mas’ud Khasan Abdul Qohar, bahwa prestasi belajar adalah apa yang

telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang

diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

Sementara Nasrun Harahap dan kawan-kawan memberikan

batasan, bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang

perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan

penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-

nilai yang terdapat dalam kurikulum.32

Disisi lain menurut W.J.S Poerwadamita, prestasi adalah hasil

yang telah dicapai. Sedangkan menurut Tulus Tu’u bahwa prestasi

29 M Fathurrahman dan Sulistyorini, Belajar & Pembelajaran (Yogyakarta, Teras, 2012)

h.118 30Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar & Kompetensi Guru (Surabaya, Usaha

Nasional, 2012) h.19 31 M Fathurrahman dan Sulistyorini, Belajar & Pe,belajaran (Yogyakarta, Teras, 2012)

h.119 32 Syaiful Bahri Djamaran, Prestasi Belajar & Kompetensi Guru (Surabaya, Usaha

Nasional, 2012) h.21

Page 40: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

diartikan sebagai hasil yang yang telah dicapai seseorang ketika

mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu.33

Dari beberapa pengertian prestasi yang dikemukakan para ahli

diatas, jelas terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai

penekanaan, namun intinya sama, yakni hasil yang dicapai dari suatu

kegiatan. Untuk itu dapat difahami bahwa prestasi adalah hasil dari

suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan

hati yang diperolehdengan jalan ketekunan, baik secara individual

maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.

Berbicara masalah belajar, Sudirman A.M mengemukakan suatu

rumusan, bahwa belajar sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga,

psikofisik menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang

menyangkut rasa cipta, ranah kognitif afektif dan psikomotorik.

Menurut Slameto bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri dalam intraksi dengan Lingkungannya.34

Setelah menelusuri uraian diatas, maka dapat difahami mengenai

makna kata “Prestasi” dan “Belajar”. Prestasi pada dasarnya adalah

hasil yang diperoleh dari suatu aktifitas. Sedangkan belajar adalah

33 Ahmad Jufri, Pemanfaatan Lingkungan sebagai sumber belajar IPS untuk peningkatan

Prestasi Belajar siswa pada mata pelajaran kelas IV di MIN Duman Desa Langko kecamatan Lingsar kabupaten Lombok Barat Tahun 2014/2015, (Skripsi IAIN Mataram, 2014) h.8

34 Ibid h.21-22

Page 41: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yakni

perubahan tingkah laku.

Dengan demikian, dapat diambil pengertian yang cukup

sederhana mengenai hal ini yaitu prestasi belajar adalah hasil yang

diperoleh berupa kesan yangmengakibatkan perubahan dalam diri

individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Pencapaian prestasi yang baik meupakan usaha yang tidak

mudah, karna prestasi belajar dapat dipengaruhi olehbeberapa factor.

Dalam pendidikan formal, guru sebagai pendidik harus dapat

mengetahui factor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar

siswa tersebut, karna sangat penting untuk dapat membantu siswa

dalam rangka pencapaian prestasi belajar yang diharapkan.

Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang

diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa factor yang

mempengaruhi prestasi belajar. Menurut Slameto factor-faktor yang

mempengaruhi belajar yaitu :35

1) Faktor Internal terdiri dari :

a) Faktor Jasmaniah, factor jasmaniah berkaitan dengan kondisi

pada organ-organ tubuh manusia yang mempengaruhi pada

kesehatan manusia. Kondisi organ khusus siswa seperti tingkat

kesehatan, maka dari itu hendaklah peserta didik menjaga

35 M. Fathurrohman & Sulistyorini, Belajar & Pembelajaran (Yogyakarta, Teras, 2012)

h.119-36

Page 42: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

kebugaran tubuhnya dengan membiasakan hidup bersih dan

mengkomsumsi sesuatu yang menyehatkan.

b) Faktor Psikologis, adapun factor yang tercakup dalam

psikologis yaitu :

(1) Kecerdasan

(2) Bakat

(3) Minat

(4) Motivasi siswa

(5) Sikap siswa

2) Faktor Eksternal terdiridari

a) Faktor Keluarga, keluarga temapat pertama kali anak

merasakan pendidikan karna didalam keluargalah anak tumbuh

dan berkembang dengan baik sehingga secara langsung

maupun tibdak langsung keberadaan keluarga akan

mempengaruhi keberhasilan anak.

b) Faktor Sekolah, sekolah merupakan lembaga pertama yang

sangat penting dalam menentukan keberhasilan siswa, kkarna

itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendororng untuk

belajar yang lebih giat.

c) Lingkunagn masyarakat, lingkungan masyarakat juga merupak

salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil

belajar. Karna lingkungan sangat besar pengauhnya terhadap

hasil belajar. Oleh karna itu, apabila seorang siswa bertempat

Page 43: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

tinggal dilingkungan yangrajin, maka kemungkinan besar hal

tersebutakan membawa pengaruh pada dirinya, begitunpun

sebaliknya.

Menurut Dalyono faktor-faktor yang mempengaruhi capaian

hasil belajar adalah sebagai berikut:

1) Faktor Internal (faktor yang berasal dari dalam diri )

a) Kesehatan

b) Intelegensi

c) Minat dan Motivasi

d) Cara Belajar

2) Faktor Eksternal (Faktor yang berasal dari luar diri )

a) Keluarga

b) Sekolah

c) Masyarakat

d) Lingkungan Sekitar

Menurut pendapat Rooijakkers yang diterjemahkan oleh Soenoro

mengatakan bahwa “ faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

adalah factor yang berasal dari pelajar, factor dari si pengajar”. Kedua

faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :36

1) Faktor yang berasal dari si Pelajar (Siswa)

Faktor ini meliputi motivasi, perhatian pada mata pelajaran

yang berlangsung, tingkat penerimaan dan pengingatan bahan,

36 Ahmad Jufri, Pemanfaatan Lingkungan sebagai sumber belajar IPS untuk peningkatan Prestasi Belajar siswa pada mata pelajaran kelas IV di MIN Duman Desa Langko kecamatan Lingsar kabupaten Lombok Barat Tahun 2014/2015, (Skripsi IAIN Mataram, 2014) h.11-12

Page 44: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

kemampuan menerapkan apa yang dipelajari, kemampuan

memproduksi dan kemampuan menggeneralisasi.

2) Faktor yang berasal dari si pengajar (Guru)

Faktor ini meliputi kemampuan membangun hubungan

dengan si pelajar, kemampuan menggerakkan minat belajar,

kemampuan memberikan penjelasan, kemampuan menyebutkan

pokok-pokok masalah yang diajarkan, kemampuan mengarahkan

perhatian pada pelajaran yang sedang berlangsung, kemampuan

memberikan tanggapan terhadap reaksi.

Dari pendapat Rooijakkers tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat diberikan kesimpulan

bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu

faktor yang berasal dari diri pelajar dan faktor yang berasal dari si

pengajar (guru). Prestasi belajar siswa bias dipengaruhi oleh

bagaimana guru mengelola peserta didik antara siswa dengan guru,

anatara siswa dengan siswa dalam proses pembelajaran.

Belajar bagi siswa merupakan suatu proses pembelajaran dalam perubahan sikap dan tingkah laku setelah terjadinya intraksi dengan sumber belajar, sedangkan mengajar bagi guru adalah menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa untuk belajar ketika itu sudah bias tercapai maka belajar bukan lagi sebagai sesuatu yang membosankan akan tetapi sebagai sebuah kebutuhan.37

37 Romi Susanti, Penerapan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir

(SPPKB) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi sub pokok bahasan kelangkaan sumber daya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas kelas VIII SMPN Suela Tahun 2011/2012, (Skripsi IAIN Mataram, 2012) h.27

Page 45: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

G. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana

pendekatan ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

secara sistematis secara fakta , akurat, mengenai faktor-faktor, sifat serta

hubungan antara fenomena atau subjek yang diteliti.

Pendekatan kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang

digunakan dalam mengungkapkan permasalahan dalam kehidupan

sehingga dapat dijadikan suatu kebijakan untuk dilaksanakan demi

kesejahteraan bersama.38

Pada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karna

permasalahan belum jelas, dinamis dan penuh makna sehingga tidak

mungkin data pada situasi sosial tersebut dengan metode kuantitatif

dengan instrument seperti tes atau kuesioner.39

2. Kehadiran Peneliti

Peneliti berkedudukan sebagai pengumpul data, dengan demikian

peneliti mutlak hadir dilapangan. Kehadiran peneliti disini sebagai

pengamat penuh dimana peneliti secara utuhnya mengamati bagaimana

proses komunikasi guru dengan orang tua murid dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa tanpa ada campur tangan dari para dewan guru atau

wali murid. Kehadiran peneliti dilokasi bertujuan untuk melihat secara

langsung fenomena yang terjadi di MTs Satu Atap Gunung Rajak Sakra

38 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta, Bumi Aksara: 2015) h.80-81 39 Sugiono Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung, Alfabeta, 2015) h.399

Page 46: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

Barat kaitannya dengan Pola komunikasi guru dengan orang tuamurid

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di Jalan Soekarno Hatta, MTs Satu

Atap Gunung Rajak Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur. Peneliti

memilih MTs Satu Atap sebagai lokasi penelitian ini berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan daya tarik keunikkannya berupa struktur

organisasi sekolahnya yang begitu teratur dan sistematis serta suasan

didalam lingkungan sekolah yang masih begitu asri.

4. Sumber Data

Sumber data disini antara lain waka kesiswaan, Waka humas, wali

kelas, dan orang tua murid.

a. Waka Kesiswaan

b. Waka Humas

c. Wali Kelas

Peneliti menggunakan sumber data dari wali kelas disebabkan

karena gurulah yang sepenuhnya mengetahui bagaimana peserta didik

disaat proses pembelajaran sedang berlangsung.

d. Orang Tua Murid

Peneliti juga mengambil sumber data dari orang tua murid

disebabkan karna orang tuanya yang lebih banyak waktunya untuk

bersama dengan peserta didik dibandingkan dengan guru, guru tidak

sepenuhnya bisa mengontrol peserta didik selain dilingkungan sekolah

Page 47: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

sedangkan orang tua bisa mengontrol peserta didik secara untuhnya

sewaktu berada dirumah.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Poerwan dari berpendapat bahwa observasi merupakan metode

yang paling dasar dan paling tua, karena dengan cara-cara tertentu kita

selalu terlibat dalam proses mengamati.40

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode observasi secara

langsung, dimana peneliti melakukan observasi secara langsung untuk

memperoleh data yang diperlukan, metode observasi langsung

memungkinkan peneliti membentuk pengetahuan yang diketahui

bersama. Peneliti mengamati secara langsung kegiatan komunikasi

antar guru dan wali murid dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

di MTs Satu Atap Gunung Rajak Sakra Barat.

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu

masalah tertentu; ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua

orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.41

Dalam penelitian ini metode wawancara yang digunakan oleh

peneliti yaitu metode wawancara yang bersifat terstruktur, dimana

dalam metode wawancara terstruktur ini sebelum peneliti melakukan

wawancara, peneliti menyusun atau mempersiapakan apa saja yang

40 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta, Bumi Aksara: 2015) h.143 41 Ibid h.160

Page 48: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

dibutuhkan pada saat melakukan wawancara, seperti beberapa butir

pertanyaan dan alat-alat apa saja yang akan dibutuhkan selama proses

wawancara sedang berlangsung.

Adapun yang menjadi informan adalah guru dan orang tua murid

yang menjadi sampel untuk memperoleh informasi mengenai pola

komunikasi antara guru dengan orang tua murid yang digunakan di

MTs Satu Atap Gunung Rajak.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sumber data yang digunakan untuk

melengkapi penelitian, baik berupa sumber, tertulis, film, dan karya-

karya, monumental yang semuanya itu memberikan informasi bagi

proses penelitian42. Dokumentasi ini dapat dilakukan untuk mencari

data mengenai permasalahan yang diteliti dari berbagai macam

dokumen sperti arsip atau buku-buku yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti.

6. Analisis Data

Miles dan Huberman mengemukakan tiga tahapan yang harus

dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu : Reduksi

data (data reduction), paparan data (data display) dan penarikan.43

a. Reduksi Data

Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-

hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dan mencari tema dan

42 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta, Bumi Aksara: 2015) hal 178 43Ibid h. 210-211

Page 49: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

polanya. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaranlebih

jelas dan memudahkan untuk melakukan pengumpulan data.

b. Paparan Data

Data yang sudah direduksi maka langkah selanjutnya adalah

memaparkan data. Pemaparan data sebagai sekumpulan informasi

tersusun, dan memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan

dan pengambilan tindakan.44

Penyajian data digunakan untuk lebih meningkatkan

pemahaman kasus dan sebagai acuan mengambil tindakan berdasarkan

pemahaman dan analisis sajian data.

c. Penarikan kesimpulan dan Verifikasi

Penarikan simpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab

focus penelitian berdasarkan hasil analisis data. Simpulan disajikan

dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada

kajian penelitian.45

7. Validitas Data

a. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan berarti melakukan pengamatan secara

lebih cermat dan berkesinambungan, dengan cara tersebut maka

kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti

44 Ibid h. 211 45 Ibid h. 212

Page 50: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

dan sistematis.46 Dengan meningkatkan ketekunan maka peneliti dapat

dapat melakukan pengecekan kembali data yang telah ditemukan.

b. Triangulasi

Menurut Wiliam Wiersma, Triangulasi dalam pengujian

kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai cara,

dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat tiga macam dari

triangulasi, yaitu: Triangulasi sumber, Triangulasi teknik dan

Triangulasi waktu. 47 Namun adapun yang digunakan oleh peneliti

dalam penelitian ini yaitu Triangulasi Teknik.

Triangulasi Teknik merupakan suatu cara yang digunakan untuk

menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.48

H. Sistematika Pembahasan

1. Judul Skipsi : Pola Komunikasi Guru Dengan Orang Tua Murid Dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran IPS

di MTs Satu Atap Sakra Barat Tahun 2016/2017

2. Dalam bagian Bab I terdiri dari beberapa sub, yaitu :

a. Latar Belakang

b. Rumusan Masalah

c. Tujuan dan Manfaat

d. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

e. Telaah Pustaka

46Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010) hal 272 47Ibid h. 273 48 Ibid h.274

Page 51: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

f. Kerangka Teori

g. Metode Penelitian

h. Sistematika Pembahasan

3. Dalam bagian Bab II terdiri dari beberapa sub, yaitu :

a. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Satu Atap

b. Visi dan Misi MTs Satu Atap

c. Sarana dan Prasarana

d. Denah Sekolah MTs Satu Atap

e. Program Kegiatan MTs Satu Atap

f. Kegiatan Ekstrakulikuler MTs Satu Atap

g. Struktur Organisasi

h. Kegiatan Belajar Mengajar MTs Satu Atap

i. Pola Komunikasi Guru Dengan Orang Tua Murid

4. Dalam bagian Bab III terdiri dari beberapa sub, yaitu :

a. Pola Komunikasi Guru Dengan Orang Tua Murid

b. Faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi Guru Dengan Orang

Tua Murid

5. Dalam bagian Bab IV terdiri dari beberapa sub, yaitu :

a. Simpulan

b. Saran

Page 52: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Satu Atap

Berdirinya MTs Satu Atap Gunung Rajak berawal dari MIN Gunung

Rajak Sakra Barat yang telah berdiri pada tahun 2000. MTs Satu Atap berdiri

dibawah naungan kementrian Agama Lombok Timur. Salah satu pendorong

beridirinya MTs Satu Atap Gunung Rajak yang paling menonjol adalah

banyaknya para siswa siswi yang lulusan dari MIN Gunung Rajak sehingga

orang tua murid yang telah mempercayakan anak-anak mereka dididik dalam

satu naungan kemudian atas usulan orang tua murid MTs Satu Atap dapat

berdiri pada tahun 2010 hingga saat ini yang memiliki luas bangunan sebesar

1500m. Berhubung dilingkungan ini pendidikannya masih minim maka semua

masyarakat dan para pengelola menggerakkan semua pikiran dan hati mereka

untuk membangun MTs Satu Atap Gunung Rajak sehingga bias berjalan

lancer sampai saat ini.49

B. Visi dan Misi

1. Visi dari MTs Satu Atap Gunung Rajak Adalah Berbudaya islam,

berakhlak, disiplin, terampil, dan berprestasi.50

2. Misi

a. Menanamkan iman, ilmu dan budaya agama dalam kehidupan sehari-

hari.

49 Dokumentasi Data Sekolah Sejarah Singkat MTs Satu Atap Gunung Rajak 50 Visi dan Misi MTs Satu Atap (Senin 09.00 WIB 15 Mei 2017)

39

Page 53: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

b. Menanamkan budaya disiplin dan berakhlak mulia kepada peserta

didik dan seluruh warga madrasah dalam berbuat dan berkarya

c. Memiliki prestasi dibidang akademik dan non akademik

d. Tersedianya pasilitas pendukung dalam peroses belajar mengajar,

sehingga tercipta pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan

bertanggung jawab serta penuh dengan suasana kekeluargaan dan

demokratis.

e. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang bernuansa religious

(keagamaan) serta kegiatan yang dapat mendukung kreatifitas, disiplin,

tanggung jawab potensi diri sebagai modal masa depan.

C. Sarana dan Prasarana

Tabel 1 Sarana dan prasarana

Kondisi

J B Jumlah Lokal :

a. Jumlah Ruang Belajar : 9 b Ruang Kepala : 1 1

c Ruang Tata Usaha : 1 1 d Ruang Guru : 1 1 e Ruang Perpustakaan : 1 1 f Ruang Multimedia : 1 1 g. Ruang Laboratorium

:

- Lab. IPA : 1 1 - Lab. Komputer : - - - Lab. Bahasa : - - h. Kamar Mandi : 4 4 j. Ruang BP/BK : 1 1 k. Ruang P3K/PMR : 1 1 l. Gudang : 1 1 m Mushola : 1 1 n. Kantin : 1 1 Jumlah 23 13

Page 54: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

Keterangan

J : Jumlah

B : Banyak

D. Denah Sekolah MTs Satu Atap

Gambar 1 Denah sekolah MTs Satu Atap

Keterangan :

: Gerbang : Ruang Guru

: Ruang Kelas : Koperasi : Kantin

: Mushola : Ruang PMR : Kamar Mandi

: Perpustakaan : Ruang Pramuka : Gudang

: Lab Bahasa : Lab Komputer

Page 55: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

E. Program Kegiatan

Program-program yang telah dilakukan sejak berdirnya sampai

sekarang antara lain:

1. Upacara Bendera Setiap Hari Senin

Gambar 2

Upacar bendera yang dilakukan setiap hari senin di MTs Satu Atap

merupakan suatu tindakan yang dirangkaikan serta ditata dengan tertib dan

disiplin guna meningkatkan kemampuan serta membiasakan kesediaan

dipimpin dan membina kekompakan serta kerja sama dan yang paling

penting adalah untuk mengenang jasa para pahlawan Negara.

2. Imtaq Setiap Hari Sabtu

Gambar 3

Kegiatan imtaq di MTs Satu Atap biasanya dilakukan setiap hari

sabtu, berbeda dengan sekolah lain. Biasanya sekolah lai-lain mengadakan

imtaq pada hari jum’at tetapi di MTs Satu Atap mengadakan kegiatan

Page 56: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

imptaq pada hari sabtu kenapa tidak dilaksanakan pada hari jum’at karena

hari jum’at waktu yang terlalu singkat sehingga di MTs Satu Atap kegiatan

imtaq dilaksanakan pada hari sabtu. Melalui kegiatan imtaq yang

dilakukan setiap hari sabtu, para siswa-siswi di didik untuk menanamkan

sikap religious manusia terutama para generasi muda untuk mendapatkan

pendidikan dibergabai aspek lebih-lebih dalam hal keagamaan.

3. Memperingati Hari Besar Nasional Setiap Menjelang 17 Agustus

Gambar 4 Gambar 5

Kegiatan dalam rangka menyamput hari besar nasional sama

halnya dengan hari-hari besar islam, diantara kegiatan hari besar nasional

adalah Hari 17 Agustus yang wajib dirayakan oleh semua sekolah gua

menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi terhadap Negara kita.

4. Lomba Kelas Metting di Setiap Selesai Ujian Semeter

Gambar 6

Page 57: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

Setelah diadakan Ujian akhir semester, kegiatan class metting

adalah salah satu kegiatan yang diadakan di MTs Satu Atap , kegiatan

class perlu bagi para siswa-siswa guna memberikan hiburan setelah

menjalankan Ujian yang membuat para siswa-siswi dilanda kecemasan

yang begitu hebat serta bisa memberikan waktu bagi para siswa-siswi

untuk bercanda tawa dengan teman-temannya sebelum datangnya libur

panjang.

F. Kegiatan Ekstrakulikuler

Berikut adalah kegiatan ekstra kulikuler di MTs satu Atap Gunung

Rajak beserta para penanggung jawabnya atau Pembina.

1. Pramuka : ZURRIYATUN TOYYIBAH, S.Pd.i

2. PMR : ABDUL AZIZ ANSORI, S.Pd

3. Futsal : ANDI HAZIZ, S.Pd

4. Basket Putra : DEDI AGUS WANDI, S.Pd

5. Basket Putri : DEDI AGUS WANDI, S.Pd

6. Drum Band : M. FARHAN AZMI, S.Pd

Page 58: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

KOMITE

G. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASIMTS SATU ATAP SAKRA BARAT Alamat :Jalan Soekarno Hatta Gunung Rajak Sakra Barat 8367151

51 Dokumentasi Data Sekolah Struktur Organisasi MTs Satu Atap Gunung Rajak

Kepala Madrasah MUSLIHIN, S. Pd

NIP. 196906102009011005 Ketua

Sekertaris

Bendahara

TU

WAKA KESISWAAN Maswan, S. Pd

NIP. 197312312005011028

Waka KURIKULUM Abdul Azis Ansori, S. Pd

Waka HUMAS Lalu Muhammad

Basri, S. Pd

WAKA SARPRA Nursandi, S. Pd. I

M. FARHAN AZMI, S. Pd

SUDARMAN, S. Ag DEDI AGUS WANDI, S. Pd

HARLINA ROSWITA, S. Pd

ZUHRATUL AINI, S. Pd

BQ.NELLY AULIA ROHMI,S. Pd

MUZHAR, S. Pd FATMI, S. Pd

LALU MUHAMMAD SAFARI,S.Pd.I

ANDI HAZIZ, S. Pd

HILMIANI, S. Pd. I ZURRIYATUN THOYYIBAH,S.Pd.I

HUSNUL HOTIMAH, S. Pd

WARNI MUKTI, S. Pd MINI ASMIATI, S. Pd

ISMI MAELINA, S. Pd

ABDUL AZIS ANSORI, s. Pd

MARINI WIDAYANTI, SE

HUSNA MAAB, S. Ag

RABIATUN ADAWIYAH, S. Pd

HERLIN AMY BERLIANA, S. Pd

RAUHUL MAANI, S. Pd YUDI MEIDY RIPANDI, S. Pd

BUDI YUSTININGSIH, S. Pd

SISWA

Page 59: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

H. Kegiatan Belajar Mengajar

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan “Guru dan murid merupakan

salah satu komponen kegiatan belajar mengajar di MTs Satu Atap, para siswa

dan siswi memanggil gurunya dengan sebutan bapak guru dan ibu guru seperti

bagaimana biasanya panggilan murid kepada gurunya”52. Sekolah MTs Satu

Atap merupakan, “salah satu lembaga pendidikan sekolah formal lainnya dan

dalam sekolah MTs Satu Atap tujuan pembelajarannya hampir sama dengan

sekolah lainnya hanya sedikit yang membedakannya yaitu MTs Satu Atap

berada didaerah lokasi yang terpencil”53.

Dalam proses kegiatan belajar mengajar di MTs Satu Atap dalam satu

minggu hanya terjadi enam hari, dari hari senin sampai hari sabtu sedangkan

hari minggu adalah hari libur sama dengan sekolah yang lainnya. Untuk

proses belajar mengajar dimulai dari pukul 07.15 WIB sampai dengan pukul

13.10 WIB, untuk jumlah mata pelajaran dalam sehari ada empat mata

pelajaran. Sedangkan untuk jumlah jam pelajaran yang terlaksana dari pukul

07.15 WIB sampai pukul 13.10 ada delapan jam, yang dimana dalam satu jam

pelajaran terdiri dari empat puluh menit.

Jumlah siswa dan siswi didalam satu kelas yang melakukan kegiatan

belajar mengajar minimalnya ada tiga puluh delapan siswa, sedangkan untuk

jumlah maksimalnya ada empat puluh siswa, dimana yang terdiri dari dua

puluh perempuandandua puluh laki-laki, jika melebihi dari empatpuluh siswa

didalam satu kelas maka kegiatan belajar mengajartidak akan bisa efektif.

52 Ibu Marini Didayanti, Wawancara, Gunung Rajak 17 Mei 2017 53 Ibid

Page 60: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

Untuk dalam Pelaksanaan evaluasi dalam rangka control kualitas dan

meningkatkan kualitas, “MTs Satu Atap menerapkanya dalam bentuk

Ulangan harian, Ujian semester serta ujian akhir semester, tujuan diadakannya

ulangan harian tak luput dari komunikasi antara guru dan orang tua murid”54.

Dengan diadakanya tes, “gurupun menyiapkan hasilnya berupa raport

bulanan, disanalah proses komunikasi dapat terjadi walaupun dengan waktu

yang terbatas”55.

I. Pola Komunikasi Guru dengan Orang Tua Murid Dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar

Menurut Dirman dan Cicih bentuk pola komunikasi terdapat ada empat

macam antara lain, Komunikasi Intrapersonal, Komunikasi Antrapersonal,

Komunikasi Kelompok dan Komunikasi Masa.

1. Komunikasi Intrapersonal

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa sumber

informan, “ditemukan bahwa komunikasi intrapersonal merupaka bentuk

komunikasi yang sering terjadi di MTs satu Atap Gunung Rajak,

komunikasi ini sering terjadi antara wali kelas dengan orang tua murid,

proses komunikasi tersebut tidak memilik waktu tertentu, bisa ketika

disela-sela orang tua murid mengantarkan anaknya kesekolah, ketika ada

keperluan orang tua murid dalam hal belajar anak, dan begitujuga

sebaliknya ketika ada suatu hal yang ingin disampaikan oleh seorangguru

kepada wali murid, dalam komunikasi tersebut tentunya ada beberapa hal

54 Ibu Zurriatun, Wawancara, Gunung Rajak 18 Mei 2017 55 Ibid

Page 61: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

yang dibahas tentang proses belajar anak didik mereka antara lain

mengenai langkah yang semestinya di jalankan oleh guru dengan orang tua

murid dalam peningkatan prestasi belajar siswa baik dilingkungan sekolah

maupun dilingkungan rumah.”56

2. Komunikasi Antarpersonal

Dalam hasil wawancara peneliti, Komunikasi antarpersonal ini

“kadang terjadi di MTs Satu Atap antara beberapa dewan guru dengan

orang tua murid, proses komunikasi antarpersonal bisa kapan saja terjadi

hal ini tidak dibatasi oleh ruang dan waktu,bisa ketika orang tua murid

berpapasan dengan guru, walaupun dengan keterbatasan waktu orang tua

murid bisa menanyakan hal-hal yang singkat tentang proses belajar anak

disekolah lebih-lebih tentang peningkatan prestasi belajar anak.”57

3. Komunikasi Kelompok

Dalam lingkungan sekolah MTs Satu Atap Gunung Rajak,

“komunikasi kelompok ini sering terjadi antara guru dengan wali murid

lebih-lebih diawal semester, pertemuan tersebut sudah sangat jelas

pastinya akan membahas tentang beberapa hal terutama dalam bagaimana

proses peningkatan prstasi belajar siswa baik dirumah maupun disekolah,

dimana yang paling banyak berperan dalam komunikasi ini adalah para

komite sekolah yang dikarenakan komite sekolah yang mengatur

56 Ibu Husnul, Wawancara, Gunung Rajak 19 Mei 2017 57 Ibu Marini Widayanti, Wawancara, Gunung Rajak, 17 Mei 2017

Page 62: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

bagaimana program-program yang akan di laksanakan dilingkungan

sekolah tentunya dalam peningkatan prestasi belajar siswa.”58

4. Komunikasi Masa

Komunikasi masa ini merupakan suatu bentuk “komunikasi yang

terjadi di MTs Satu Atap tanpa rencana yang proses terjadi di antara

banyak orang serta didalamnya membahas tentang banyak hal antara lain,

proses pembelajaran, peningkatan hubungan kedekatan antara guru dengan

wali murid dan peningkatan hubungan yang terjadi antara guru dengan

peserta didik.”59

Jadi berdasarkan hasil wawancara serta paparan data diatas maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk pola komunikasi yang terjadi

antara guru dengan orang tua murid di MTs satu Atap adalah bentuk

Komunikasi Intrerpersonal dan Komunikasi Kelompok.

J. Faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi Guru dengan Orang

Tua Murid Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

Setiap usaha atau proses yang dilakukan selalu ada yang namanya

pendukung dan penghambat, begitu pula dengan proses komunikasi apalagi

terkait proses komunikasi guru dengan orang tua murid yang dimana mereka

memiliki beberapa perbedaan, seperti waktu, pikiran dan proses mendidik

anak. Oleh karena itu terjadi beberapa hal yang mampu mendukung dan

menghambat pola komunikasi.

58 Ibu Marini Widayanti, Wawancara, Gunung Rajak, 17 Mei 2017 59 Ibu Linda, Wawancara, Gunung Rajak 20 Mei 2017

Page 63: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa sumber bahwa faktor

yang dapat menghambat pola komunikasi guru dengan orang tua murid di

MTs Satu Atap adalah seperti masalah yang dihadapi oleh guru dan orang tua

murid ketika proses komunikasi sedang berlangsung, “kebanyakan orang tua

murid merasa malu atau canggung untuk bertemu dengan para dewan guru

yang disebabkan karena jarang terjadi pertemuan yang secara langsung

berhadapan dengan guru sehingga waja-wajar saja kalau banyak orang tua

murid yang merasa malu untuk berkomunikasi langsung dengan guru”60.

Perkataan tersebut diperkuat oleh informan lainnya, “banyak wali murid

yang merasa canggung untuk berdiskusi dengan para guru yang disebabkan

karena jarang terjadi komunikasi untuk semua wali murid, lain halnya dengan

wali murid yang sudah terbiasa berkomunikasi dengan para dewan guru,

ketika hal tersebut sudah biasa dihadapi maka kapan pun dan dimanapun

orang tuamurid tersebut bertemu dengan guru maka tidakakan sungkan untuk

saling bertegur sapa”61.

Selanjutnya dari sumber lainnya mengatakan faktor penghambat pola

komunikasi guru dengan orang tua murid seperti “kurangnya sarana dan

prasarana untuk pertemuan antara guru dengan orang tua murid sehingga

untuk merencanakan pertemuan dengan orang tua murid pihak sekolah merasa

kesulitan”62.

Adapun penghambat lainnya yang penulis dapatkan dari sember lainnya

adalah “guru kurang memanfaatkan pasilitas yang tersedia untuk menciptakan

60 Ibu Marini Widayanti, Wawancara, Gunung Rajak, 17 Mei 2017 61 Muhammad Basri , Wawancara, Gunung Rajak 18 Mei 2017 62 Ibid

Page 64: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

komunikasi dengan orang tua murid misalnya ketika anaknya mendapat

masalah guru tidak langsung menelpon orang tuanya melaikan lebih memilih

memakai surat meskipun ada pendapat guru mengatakan bahwa memakai

surat lebih resmi dan lebih sopan namun melihat kemajuan tehnologi zaman

ini lebif efektif apabila guru memanfaatkan tehnologi yang tersedia agar

tercipta pola komunikasi guru dengan orang tua yang lebih baik.63

Adapun faktor pendukung dari komunikasi antara guru dengan orang

tua murid, “wali murid yang proaktif dalam bimbingan proses belajar

mengajar anak dan guru yang paling sering berkomunikasi dengan orang tua

murid adalah wali kelas”64. Hal tersebut diperkuat kembali oleh informan

lainnya, ”orang tua murid yang selalu memberikan kritikan kepada guru

terkait proses belaja anak disekolah maupun dirumah”65

Sedangkan untuk hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan

beberapa orang tua murid lainnya faktor pendukung dan penghambat dalam

proses komunikasi antara guru dengan orang tua murid ditemukan berbagai

macam jawaban, untuk sumber informasi yang pertama, “adanya daftar nilai

raport sebagai faktor pendukung dan kurangnya sarana prasana sebagai

penghambatnya”66.

Sedangkan faktor lainnya yang dilontarkan oleh narasumber yang

berbeda berupa, “Kurangnya pertukaran informasi dan pemanfaatan teknologi

yang belum maksimal adalah salah satu faktor penghambatnya yang dimana

63 Ibu Dewi, Wawancara, Gunung Rajak 17 Mei 2017 64 Ibu Isti, Wawancara, Gunung Rajak, 19 Mei 2017 65 Ibid 66 Ibu Ihsan, Wawancara, Gunung Rajak 20 Mei 2017

Page 65: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

seharusnya media tehnologi dimanfaatkan yang sebaik-baiknya seiring

dengan perkembangan zaman yang semakin meningkat”.67

Dalam hasil wawancara dengan informan lainnya faktor pendukung

dalam komunikasi guru dengan orang tua murid yaitu, “karena adanya nilai

raport sebab ketika nilaiyangdidapat oleh persta didik baik lebih lebih saat

peserta didik mendapatkan nilai yang kurang baik maka pada saat itu orang

tua murid akan menghubungi atau menanyakan kepada guru penyebab dari

turun atau naiknya nilai anak didik mereka”68. Perkataan tersebut diperkuat

oleh informan lainnya, “adanya nilai raport salah satu penghubung

komunikasi guru dengan orang tua murid yang akan membawa dampak yang

semakin membaik”69.

Berdasarkan hasil dari paparan data diatas maka dapat ditari

kesimpulan, bahwa faktor pendukung dalam komunikasi guru dengan orang

tua murid di MTs Satu Atap ada tiga macam antara lain yaitu wali murid yang

proaktif, guru sebagai motivator dan karena adanya nilai rapot. Sedangkan

yang menjadi faktor penghambatnya terdapat ada tiga macam antara lain yaitu

kurang maksimalnya pertukaran informasi, pemanfaatan teknologi yang

belum maksimal serta keterbatasan sarana dan prasarana.

67 Ibu Linda, Wawancara, Gunung Rajak, 20 Mei 2017 68 Ibu Husnul, Wawancara, Gunung Rajak 19 Mei 2017 69 Ibu Linda, Wawancara, Gunung Rajak, 20 Mei 2017

Page 66: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pola Komunikasi Guru Dengan Orang Tua Dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar

Guru dan orang tua pada hakekatnya memiliki tujuan yang sama dalam

pendidikan anak, yaitu mendidik, membimbing, membina serta memimpin

anaknya menjadi orang yang mendapat kebahagiaan hidupnya baik di dunia

maupun di akhirat kelak. Seorang guru akan senang melihat siswanya, ketika

siswanya tersebut memiliki prestasi begitu pula dengan orang tua akan lebih

senang lagi bahkan bangga ketika anaknya memiliki prestasi. Karena itu guru

dan orang tua memiliki tujuan yang sama dalam mendidik.

Untuk dalam hal hubungan guru dan orang tua murid, dapat terjadi

setiap hari ketika orang tua murid mengantarkan anaknya atau menjemput

karena walapun dengan waktu yang sangat singkat orang tua murid akan

menanyakan keadaan anaknya didalam kelas atau sebaliknya. Maka

sehubungan dengan kegiatan-kegiatan seperti itu orang tua murid akan

terpacu untuk berkomunikasi dengan guru karena ini menyangkut

peningkatan prestasi belajar anak didik mereka lebih-lebih dalam proses

belajar mengajar sedang berlangsung. Dengan demikian dalam pandangan

siswa, Senang atau tidaknya murid pasti akan menyampaikan atau

mengungkapkan kepada orang tuanya dan karena itulah guru berdiskusi untuk

mengetahui dampak positif atau negative suatu kegiatan belajar mengajar.

53

Page 67: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

Untuk dapat mewujudkan harapan tersebut, tentunya harus ada

komunikasi yang baik antara guru dan orang tua. Komunikasi yang baik

antara guru dan orangtua sangat penting karena dua pihak inilah yang setiap

hari berhadapan langsung dengan siswa. Jika komunikasi antara guru dan

orang tua kurang, maka pendidikan tidak akan berjalan dengan baik bahkan

pendidikan yang direncanakan tersebut tidak akan berhasil dengan baik.

Bentuk pola komunikasi yang terdapat di dalam buku Dirman dan Cicih

bahwa bentuk pola komunikasi ada empat yakni, Komunikasi Interpersonal,

Komunikasi Antarpersonal, Komunikasi Kelompok dan Komunikasi Masa.

Adapun bentuk Komunikasi yang terjadi di MTs Satu Atap yakni komunikasi

Interpersonal dan komunikasi kelompok.

Komunikasi interpersonal merupakan suatu bentuk komunikasi yang

terjadi antara dua orang yang secara langsung didalamnya terjadinya

hubungan timbal balik, sedangkan untuk komunikasi kelompok merupakan

suatu bentuk proses pengiriman pesan dari dua orang atau lebih yang dengan

cara tertentu sehingga pesan yang disampaikan dapat dimengerti betul. Untuk

lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Komunikasi Interpersonal

Pola komunikasi interpersonal, salah satu wujud komunikasi yang

terjadi antara guru dengan orang tua murid di MTs Satu Atap yaitu,

komunikasi ini terjadi disaat-saat tertentu antara lain di sela-sela orang tua

yang mengantarkan anaknya ke sekolah, saat menjemput ataupun disaat

siswa sedang ada masalah baik dalam dalam hal positif atau hal yang

Page 68: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

negatif yang dimana dalam proses komunikasi tersebut membahas atau

membicarakan bagaimana seharus dan selanyaknya langkah yang diambil

oleh seorang guru atau orang tua murid untuk meningkatkan prestasi

belajar anak didik mereka baik itu dirumah maupun disekolah lebih-lebih

sewaktu peserta didik berada dirumah karena waktu yang dimilik oleh

peserta didik dirumah lebih banyak dibandingkan dengan dilingkungan

sekolah dan juga ketika dirumah proses pembelajaran akan terasa lebih

nyaman.

Komunikasi interpersonal ini tidak terjadi disemua orang tua

murid yang disebabkan karena berbagai macam hal salah satunya karena

berbeda-beda pekerjaan orang tua murid. Orang tua murid yang hanya

sebagai ibu rumah tangga akan memiliki banyak waktu untuk mengontrol

proses belajar anak sangat berbeda dengan seorang wali murid yang lebih

memilih menjadi seorang wanita karir yang lebih banyak waktunya untuk

mengurus pekerjaan yang berada diluar rumah dari pada mengontrol

bagaimana proses belajar anak saat berada dirumah.

Adapun yang memulai proses komunikasi disini bisa saja guru atau

orang tua murid, dimana ketika orang tua murid ingin mengetahui

perkembangan anak didik mereka dalam proses belajar maka orang tua

murid bisa menghubungi wali kelas terlbih untuk mengetahui hal-hal

tersebut. Proses komunikasi yang terjadi di MTs Satu Atap dapat terlihat

ketika wali murid ingin mengetahui perkembangan anaknya di kelas

maupun diluar kelas, ingin mengetahui nilai anak dan kegiatan lainnya

Page 69: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

disekolah kepada guru yang bersangkutang lebih-lebih wali kelas karena

biasanya guru kelas yang paling banyak mengontrol proses pembelajaran

peserta didik.

Komunikasi interpersonal yang terjadi di MTs Satu Atap

berlangsung secara intensif antara guru dengan wali kelas yang

disebabkan karena yang paling sering mengontrol siswa disaat proses

belajar mengajar. Komunikasi yang terjalin antara guru dengan wali murid

kelas VII cukup baik, sebab kelas VII adalah murid yang baru menginjak

bangku MTs yang dimana memerlukan perhatian khusus dalam proses

belajar mengajar, dimana antara guru dan orang tua muridnya dibutuhkan

kerja sama yang baik agar proses belajar anak tidak hanya disekolah saja.

Tidak heran jika orang tua murid kelas VII menghentikan kegiatan diluar

sekolah dan memfokuskan anaknya untuk lebih banyak belajar. Berbeda

dengan guru kelas VII belajar saat dipagi hari yang diiringi dengan

kegiatan ekstrakulikuler yang diadakan pada sore hari akan menumbuhkan

semangat belajar para siswa.

Rapat antara guru denga wali murid kelas VII juga terasa lebih

insentif dibanding dengan kelas lainnya. Dengan adanya rapat-rapat

seperti hal tersebut komunikasi antara guru dengan wali murid pun akan

terasa lebih baik karena bukan hanya membicarakan masalah belajar anak-

anak saja namun sikap anak terhadap guru bahkan kakak-kakak kelas

dibahas juga saat pertemuan ini berlangsung yang akhirnya dapat

berlangsung secara intraktif.

Page 70: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

2. Komunikasi Kelompok

Untuk Pola komunikasi kelompok juga terjadi dalam hubungan

antar guru dan wali murid di MTs Satu Atap, di katakan komunikasi

kelompok karena orang tua murid adalah sekelompok orang yang berada

di luar sekolah yang sama-sama memiliki peran penting dengan para

dewan guru juga merupak suatu kelompok tim pengajar yang berada

dilingkungan sekolah.

Komunikasi kelompok ini paling sering terjadi ketika awal semester

adanya acara rapat yang dibuat oleh pihak sekolah guna membahas hal-hal

yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar anak semester selanjutnya

lebih-lebih tentang proses peningkatan prestasi belajar siswa, namun

didalam komunikasi kelompok ini yang paling banyak berperan adalah

komite sekolah diantaranya, kepala sekolah, kesiswaan dan humas.

Berbeda dengan komunikasi antarpribadi atau komunikasi interpersonal

yang paling banyak berperan disana adalah wali kelas.

Biasanya didalam komunikasi kelompok yang terjadi di MTs Satu

atap yang memulai terlebih dahulu dalam pelaksanaan komunikasi adalah

pihak sekolah karena pihak sekolah sering kali mengadakan acara-acara

seperti acara rapat tentang berbagai macam hal salah satunya tentang

peninkatan kualitas sekolah, pengakraban antara guru dengan orang

tuamurid atau pemanggilan untuk orang tua murid ketika siswa ada

keperluan siswa baik itu keperluan yang negatif ataupun keperluan yang

bersifat positif.

Page 71: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

Dalam komunikasi kelompok ini tidak semua guru ikut terjun dalam

proses komunikasi yang disebabkan karena, ketika proses komunikasi

sedang berlangsung ada beberapa guru yang berhalangan hadir atau karena

pekerjaan yang sedang tugaskan oleh pihak sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa sumber penulis dapat

menyimpulkan bahwa pola komunikasi di MTs Satu Atap terjadi dalam

dua bentuk yakni, komunikasi Interpernosal dan komunikasi kelompok,

yang mana interpersonal terjadi antara guru dengan orang tua terkait

dengan peningkatan prestasi belajar siswa dan kegiatan harian siswa

dalam pembelajaran. Sedangkan komunikasi kelompok terjadi antara

komite sekolah dengan wali murid terkait dengan biaya pendidikan, sarana

pembelajaran dan kegiatan sekolah lainnya.

B. Faktor Pendukung Dan Penghambat Pola Komunikasi Antara Guru

Dengan Orang Tua Murid Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Hambata-hambatan pola komunikasi guru dengan orang tua murid

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di MTs Satu Atap Gunung Rajak

yaitu :

1. Faktor Pendukung Komunikasi

a. Wali Murid yang Proaktif

Bermacam-macam karakter wali murid di MTs Satu Atap dari

yang pasif sampai yang proaktif, berdasarkan hasil observasi dan

wawancara dengan orang tua murid dan guru lebih, banyak orang tua

murid yang proaktif dari pada orang tua yang pasif. Dimana proaktif

Page 72: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

disini ada yang positif dan ada yang negatif, proaktif yang positif disini

contohnya jika ada pertemuan guru dengan orang tua murid sebagian

besar orang tua murid mengusulkan agar diadakannya bimbingan

belajar agar anak-anak yang kurang konsentrasi dalam belajar dirumah

bisa dibimbing diluar jam sekolah apalagi orang tua murid yang sibuk

bekerja namun sebagian orang tua murid yang proaktif lainnya

mengusulkan ide yang negatif yaitu menginginkan wali kelas anak-

anak jika ada waktu dan kesempatan mereka ide tersebut disampaikan

langsung kepada kepala sekolah tanpa mengadakan rapat resmi dengan

orang tua murid yang lainnya. Komunikasi yang seperti ini yang akan

membuat perpecahan antara orang tua murid dan akan terjadi

kecemburuan social khususnya dikalangan guru.

Dalam komunikasi tidak bisa menyalahkan pesan yang beredar

karena pesan yang disampaikan oleh komunikator dengan komunikan,

jika ada pesan yang tidak benar artinya komunikan yang belum bisa

menyampaikan pesan dengan baik. Bagaimanapun juga orang tua

murid yang proaktif yang mengakibatkan negative tetap saja orang tua

murid adalah factor pendukung komunikasi di MTs Satu Atap karena

kita tidak mungkin kita menjadi lebih baik jika tidak pernah

melihatdari kesalahan yang ada karena dalam komunikasi pasti ada

yang namanya benar dan ada yang namanya salah.

Page 73: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

b. Guru sebagai motivator

Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai

motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan

motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal,

guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga

terbentuk perilaku belajar siswa yang efektif.

Dengan adanya guru sebagai motivator maka siswa siswi

dengan antusias mencerikan sikap dan perilaku sang guru kepada

orang tuanya, bagaimana mereka dididik, diasah dan diasuh disekolah

sehingga tumbuhlah rasa kangum orang tua kepada para dewan guru

serta para dewan guru semakin dipercaya untuk mendidik anak mereka

baik didikan jasmani maupun rohani, dengan begitu maka komunikasi

guru dengan orang tua akan terjalin semakin baik guna meningkatkan

prestasi anak didik mereka.

Guru sebagai motivator akan membawa sikap baik kepada

anak, Seandainya anak termotivasi secara intrinsic dengan baik maka

anak tersebut akan menerima dengan logika dari apa yang diwariskan

dan bertahan terhadap berbagai cobaan. Dari sini telah ada kejelasan

bahwa motivasi sebagai seorang guru sangat membantu moralitas anak

serta membangkitkan sebuah kekuatan yang memberi ketetapan arah

tingkah laku yang diinginkan.

Page 74: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

c. Adanya Daftar Nilai Atau Raport

Berdasrkan hasil wawancara nilai raport itu sendiri merupakan

salah satu sebab komunikasi guru dengan orang tua murid bisa terjadi.

Pertanggung jawaban sekolah terhadap masyarakat tentang

kemampuan yang telah dimiliki siswa yang berupa sekumpulan hasil

penilaian. Kegiatan penilaian dilakukan melalui pengukuran atau

pengujian terhadap siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam

suatu unit tertentu. Untuk memperoleh informasi yang akurat penilaian

harus dilakukan secara sistematik dengan menggunakan prinsip

penilaian.

Bagi Orang Tua Mengetahui perkembangan anaknya sehingga

orang tua dapat membantu anaknya belajar, memotivasi untuk

meningkatkan hasil belajar dan melengkapi fasilitas belajar di rumah,

ada yang senang dan bangga dengan nilai raport yang ditunjukkan

anak-anak. Ada juga yang menangis kecewa karena ada mata ajaran

yang tidak tuntas (alias merah untuk zaman saya dulu). Dan yang

paling parah adalah ternyata ada orang tua yang marah luar biasa saat

mendapati banyak nilai anak yang gagal. Ketika anak tidak naik kelas,

diapun tidak pernah menginginkannya.

Rasa ketakutan menghadapi tidak naik sudah sangat

membebaninya, sikap bijak orang tua akan memberi efek positif pada

anak dan memberi pelajaran menghadapi situasi tersebut. Tidak ada

gunanya mencari-cari kesalahan anak dan mengungkit-ungkit masalah

Page 75: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

yang sudah terjadi dan tidak dapat diubah, membeberkan kesalahan-

kesalahan anak yang mengakibatkannya tidak naik akan makin

memojokkan anak. Tanpa disadari keadaan itu akan membuat

hubungan komunikasi guru dengan orang tua akan terjalin sedikit demi

sedikit guna membicarakan bagaimana tindakan yang akan ditempuh

oleh seorang guru dengan orang tua dalam meningkatkan prestasi

belajar anak.

2. Faktor Penghambat Komunikasi

a. Kurang Maksimalnya Pertukaran Informasi

Manusia memiliki panca indra pendengar yaitu berupa telinga

dan alangkah baiknya kita mendengar informasi yang positif bukan

yang negatif. Banyak hal yang ada disekeliling kita, namun tidak

semua yang kita dengar harus langsung ditanggapi, setiap informasi

harus dipertanggung jawabkan kebenarannya. Pada kasus di MTs Satu

Atap sebagaian besar wali murid hanya tertarik mendengarkan cerita

yang bukan fakta atau sekedar gosip yang belum tentu kebenarannya.

Orang tua murid yang ingin mengetahui kabar yang

sebenarnya menyikapinya dengan menanyakan informasi yang beredar

kepada wali kelas yang bersangkutan karena mereka tahu dampak yang

akan terjadi jika hanya mendengar saja. Ada pula beberapa orang tua

murid yang pintar memanfaatkan situasi misalnya pada upacara apel

yang diadakan pada hari senin biasanya Pembina upacara

menyampaikan informasi tentang kegiatan yang satu kali dalam

Page 76: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

sebulan atau satu kali dalam seminggu, orang tua murid yang masih

berada didepan sekolah seusai mengantarkan anaknya secara tidak

langsung mendengarkan informasi yang disampaikan oleh Pembina

upacara.

Alangkah baiknya semua orang tua murid seperti itu jadi tidak

hanya sekedar mendengarkan informasi yang belum pasti

kebenarannya, tapi masih banyak saja orang tua murid yang

terpengaruh hanya dengan mendengarkan informasi yang belum pasti

yang dampaknya akan terasa pada orang yang bersangkutan namun

akan lebih terasa pula oleh orang yang sudah menyebarkan informasi

yang belum pasti dan akhirnya orang tua murid tidak percaya dengan

apa yang disampaikan.

b. Pemanfaatan Teknologi Media yang Belum Maksimal

Seharusnya dengan semakin berkembangnya zaman

pemanfaatan media haruslah optimal, Media yang sudah ada salah

satunya adalah telpon seluler yang bias dimanfaatkan guru dan orang

tua murid dalam menjalin komunikasi selama ini belum terlaksana.

Seharusnya dengan tersedianya telpon seluler yang sudah disiapkan

oleh pihak sekolah dimanfaatkan oleh guru misalnya ketika ada siswa

yang bermasalah untuk segera menghubungi orang tua murid agar

memberikan efek jera langsung kepada siswa, namun disini guru lebih

memilih memakai surat yang belum pasti akan sampai kepada orang

tua murid walaupun terkadang ada guru yang berpendapat bahwa

Page 77: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

memalui surat akan terlihat lebih resmi dan lebih sopan namun melihat

kemajuan tehnologi zaman ini lebih efektif apabila guru memanfaatkan

tehnologi yang tersedia agar tercipta pola komunikasi guru dengan

orang tua yang lebih baik

Buku penghubung yang tersedia belum bias menjadi media yang

efektif dalam menjalin komunikasi antara guru dengan orang tua murid

karena belum semua orang tua murid menyadari betapa pentingnya

komunikasi antara guru dengan orang tua murid. Alasan yang paling

banyak dilontarkan oleh orang tua murid adalah mereka sibuk bekerja

dan tidak memilik waktu luang untuk hanya sekedar memeriksa buku

anak-anak mereka sendiri.

Berbeda dengan ibu rumah tangga yang lebih banyak waktu

dirumah sehingga bias memanfaatkan buku penghubung dengan

sebaik-baiknya, telpon seluler juga bias menjadi penghambat dalam

proses komunikasi, ini banyak terjadi salah informasi antara guru

dengan orang tua murid. Orang tua murid lebih percaya dengan kata-

kata dari sesama wali murid dari pada kata-kata guru disekolah dalam

beberapa hal. Media lain yang belum bias dioperasikan dengan baik

yaitu media internet, media ini belum bisa digunakan dengan baik

karena belum ada guru yang khusus untuk melanyani proses

komunikasi melalui dalam media internet.

Page 78: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

c. Keterbatasan Sarana

Keterbatasan sarana juga menjadi faktor penghambat jalannya

komunikasi guru dengan orang tua, sarana yang mendukung akan

membuat komunikasi guru dengan orang tua lebih baik dan nyaman,

namun disini belum adanya ruang sarana yang khusus untuk

berkomunikasi guru dengan orang tua muri, sehingga apabila ada

orang tua murid yang datang berkunjung kesekolah untuk

menanyakan atau ingin mengetahu informasi tentang anaknya harus

menunnggu dulu dibawah pohon jika ruang kepala sekolah sedang

dipakai, jika tidak ada kegiatan atau tamu diruang kepala sekolah serta

ruang mushola yang sering sekali terpakai dalam hal-hal seperti ini.

kurangnya sarana dan prasarana untuk pertemuan antara guru dengan

orang tua murid sehingga untuk merencanakan pertemuan dengan

orang tua murid pihak sekolah merasa kesulitan

d. Tim Pengajar Yang Kurang Perhatian Saat di Luar Kelas

Guru adalah orang tua murid disekolah namun masih banyak

anak yang merasa kurang diperhatikan oleh wali kelas dan gurunya

yang berakibat anak akan berontak di kelas atau pertengkaran kecil

yang menyebabkan kesalah pahaman dalam komunikasi guru dengan

orang tua murid. Saat pulang sekolah guru juga seharusnya menunggu

anak-anaknya pulang didepan pintu kelas agar bisa terkontrol siswa

yang sudah pulan dan yang belum pulang, tetapi masih banyak guru

Page 79: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

yang belum melakukannya, sehingga inilah faktor utama penghambat

komunikasi guru dengan orang tua murid.

Penanggulan terhadap guru yang kurang perhatian jugasudah

dilakukan seperti guruyang sedang piket wajib menegur para guru

khususnya wali kelas yang masih duduk diruang guru saat jam pulang

sekolah. Kurangnya perhatian guru terhadap orangtua murid menjadi

bahasan orangtua disaat anaknya mendapatkan nilai yang kurang

dibandingkan anak yang mendapat pelajaran tambahan atau les.

Page 80: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian tentang pola komunikasi guru dengan orang tua murid di

MTs Satu Atap Sakra Barat, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pola komunikasi yang digunakan antara lain :

a. Pola komunikasi pertama yang digunakan guru dengan orang tua

murid di MTs Satu Atap adalah komunikasi antarpribadi karena

komunikasi ini dilakukan oleh dua orang atau lebih dan pesan yang

disampaikan juga langsung dapat balasannya.

b. Pola komunikasi yang kedua yang digunakan guru dengan orang tua

murid di MTs satu Atap adalah komunikasi kelompok karena

komunikasi yang terjadi disuatu kelompok bisa membuat informasi

yang ada mudah diketahui oleh wali murid yang lainnya.

2. Faktor pendukung dan penghambat komunikasi di MTs Satu Atap antara

lain:

a. Wali murid yang proaktif dengan ide-ide, kritik dan saran dari mereka

yang cukup membangun adalah salah satu faktor pendukung

komunikasi di MTs Satu Atap

b. Faktor yang menghambat komunikasi guru dengan orang tua murid

antara lain pemanfaatan teknologi media yang belum maksimal.

c. Keterbatasan sarana juga dapat menghambat komunikasi guru dengan

orang tua karena komunikasi akan berjalan baik jika dilakukan

67

Page 81: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

ditempat yang nyaman namun karena memang belum adanya tempat

yang nyaman untuk berkomunikasi maka guru yang ingin berbicara

dengan wali murid biasanya dibawa keruang kepala sekolah.

B. Saran

1. Kepada guru-guru di MTs Satu Atap sebaiknya agar lebih

mengintensifkan komunikasi dengan wali murid baik di dalam proses

belajar mengajar maupun diluarnya.

2. Kepada wali murid MTs Satu Atap hendaknya lebih proaktif lagi dalam

mengomunisasikan kegiatan belajar anak baik dilingkungan sekolah

maupun diluar dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

3. Kepada wali murid MTs Satu Atap agar lebih selektif dalam menerima

informasi tersebut dengan sebaik-baiknya.

4. Kepada Peneliti lain

Kepada peneliti lain disarankan untuk melanjutkan penelitian pada

aspek lain yang menentukan prestasi belajar siswa dalam hal komunikasi

guru dengan wali murid. Karena dengan penelitian ini, dapat diketahuai

faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar pada mata pelajaran

IPS.

Page 82: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

DAFTAR PUSTAKA

Asgar Hasan skripsi, 2015,“ Pola Komunikasi Pimpinan Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat”, IAIN Mataram

Bahri Syaiful. 2012. “Prestasi Belajar&Kompetensi Guru.” Surabaya: Usaha

Nasional. Daryanto. 2010.”Ilmu Komunikasi.” Bandung: Satu Nusa. Dirman & Juarsih Cicih. 2014. “Komunikasi dengan peserta didik.” Jakarta:

Rineka Cipta Effendy, Onong Uchjana. 1993. “Ilmu, Teor & Filsafat Komunikasi” Bandung:

PT Citra Aditya Bakti. ________. 2006. “Ilmu Komunikasi.” Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Gunawan Imam, (2015), “Metode Penelitian Kualitatif”. Jakarta: Bumi Aksara Hoetomo M.A. (2005), “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”, Surabaya, Mitra

Pelajar Jufri Ahmad Skripsi. 2015. “Pemanfaatan Lingkungan sebagai sumber belajar

IPS untuk peningkatan Prestasi Belajar siswa pada mata pelajaran kelas IV di MIN Duman Desa Langko kecamatan Lingsar kabupaten Lombok Barat Tahun 2014/2015.” IAIN Mataram

Muh Fathurrohman dan Sulistyorini. 2012. “Belajar & Pembelajaran.

Yogyakarta: Teras. Muhyasin Skripsi, 2016, “Pola Komunikasi Keluarga Di Dusun Bebie Desa

Mekar Damai Kecamatan Praya”, IAIN Mataram. Mustain Skripsi, 2013, Penerapan Metode Pembelajaran Koopratif tipe Scrit

(Bekerja Berpasangan) terhadap Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Pokok Usaha Mempertahankan Kemerdeakaan, siswa Kelas V MI Al-Muslimun NW Tegal Tahun Pelajaran 2013, IAIN Mataram

Naim Ngainun. 2016. “Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan. Jogyakarta : Ar-

Ruzz Media. Raehanun Skripsi. 2015. “Pola Pengembangan Program Kewirausahaan

Masyarakat Studi Kasus Dalam Kerajinan Olahan kacang Jambu Mete di Desa Beringin Jaya Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu.” IAIN Mataram.

Page 83: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

Sugiyono. 2015. “Metode Penelitian Pendidikan.” Bandung: Alfabeta _______2010. “Metode Penelitian Kuantitafi, Kualitatif.” Bandung. Alfabeta Widjaja H.A.W 2002. ”Komunikasi dan Hubungan Masyarakat.” Jakarta : Bumi

Aksara. Widjaja, (2000), “Ilmu Komunikasi”, Jakarta: Rineka Cipta WWW.//http//. Nurani, A. T. (2004). Pengaruh kualitas perkawinan, pengasuhan

anak dan kecerdasan emosonal terhadap prestasi belajar anak [Tesis]. Bogo r: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor .

https://www.google.co.id/webhp?oq=&sourceid=chrome&ie=UTF8#safe=strict&q=komu

nikasi+guru (Rabu pukul 10.20 Wita 03 Maret 2017) http://sebarinfo45.blogspot.co.id/2013/02/pentingnya-komunikasi-orang-tua-

dengan anak.html#ixzz4g2IPmcgB (Rabu pukul 10.20 Wita 03 Maret 2017)

Yusuf, Pawit M. (2010), ‘‘Komunikasi Instruksional”, Jakarta, Bumi Aksara

Page 84: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

LAMPIRAN

Page 85: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

PEDOMAN OBSERVASI (Foto)

Tanggal : Februari 2017

Sekolah : Madrasah Tsanawiyah Satu Atap Sakra Barat

1. Sarana dan Prasarana Belajar Mengajar siswa di MTs Satu Atap

2. Kegiatan Belajar Mengajar siswa di MTs Satu Atap

3. Kondisi Sekolah MTs Satu Atap

4. Kondisi Para siswa di MTs Satu Atap

5. Intraksi antara Guru dengan Wali Murid di MTs Satu Atap

6. Intraksi antara Guru dengan Siswa

Page 86: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

PEDOMAN DOKUMENTASI

Tanggal : 15 Mei 2017

Sekolah : Madrasah Tsanawiyah Satu Atap Gunung Rajak, Sakra Barat

1. Sejarah berdirinya MTs Satu Atap Sakra Barat

2. Visi dan Misi MTs Satu Atap

3. Struktur organisasi MTs Satu Atap

4. Sarana dan Prasarana Belajar Mengajar Siswa

5. Data Siswa

Page 87: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

PEDOMAN WAWANCARA

Tanggal : 15-20 Mei 2017

Sekolah : Madrasah Tsanawiyah Satu Atap Sakra Barat

1. Apakah jabatan Bapak/Ibu disekolah MTs Satu Atap ini ?

2. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang pelaksaan kegiatan belajar

mengajar di MTs Satu Atap ?

3. Apakah komumikasi guru dengan orangtua murid terjadi disekolah ini ?

4. Seperti apa bentuk komunikasi guru dengan orang tua murid ?

5. Dimana biasanya Bapak/Ibu berkomunikasi dengan orang tua murid ?

6. Kapan proses komunikasi antara guru dan orang tua murid terjadi ?

7. Kendala apa saja yang dihadapi guru ataupun orang tua murid ketika

proses komunikasi terjadi ?

8. Guru apa saja yang lebih sering berkomunikasi dengan orang tua murid ?

9. Apa saja faktor pendukung dalam proses komunikasi guru dengan orang

tua murid ?

10. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dari komunikasi antara guru

dan worang tua murid ?

11. Apakah semua wali murid berkomunikasi dengan guru ?

Page 88: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

Foto-Foto Saat Melakukan Wawancara

1. Wawancara dengan Waka Kesiswaan 3. Wawancara dengan Humas

2. Wawancara dengan Wali Kelas 4. Wawancara dengan Guru Akidah

Page 89: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

5. Wawancara Dengan Orang Tua Murid

Page 90: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan
Page 91: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

6. komunikasi Guru dengan Orang Tua

Page 92: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan
Page 93: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

1) Sarana dan Prasarana Belajar Mengajar siswa di MTs Satu Atap

Page 94: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

2) Kegiatan Belajar Mengajar siswa di MTs Satu Atap

Page 95: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

3) Kondisi Sekolah MTs Satu Atap

Page 96: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan

4) Komunikasi antara Guru dengan Wali Murid di MTs Satu Atap

7. Komunikasi antara Guru dengan Siswa

Page 97: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan
Page 98: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan
Page 99: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan
Page 100: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan
Page 101: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan
Page 102: POLA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA MURID DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/126/1/Jamiatul Munawarah151136288.pdf · pengorbanan yang telah dilakukan selama penyelesain proposan