Pola Dan Komponen Komunikasi CSO PNPM LMP Rev 26 Juli 2011 for Blog

download Pola Dan Komponen Komunikasi CSO PNPM LMP Rev 26 Juli 2011 for Blog

of 23

Transcript of Pola Dan Komponen Komunikasi CSO PNPM LMP Rev 26 Juli 2011 for Blog

0

LATAR BELAKANGMelalui dana hibah Bank Dunia, WCS-IP bersama Konsorsium (Yapeka, Ulayat, LASP, OIC, Petra, Puspa dan Pekat) memberikan bantuan teknis untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM LMP). Pada tahun 20102012 WCS Konsorsium akan mendukung pelaksanaan PNPM LMP di empat provinsi di Sumatra (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu) dengan mengarus utamakan peningkatan kesadartahuan tentang lingkungan dan pelatihan untuk mengambil bagian dari anggota masyarakat dan perwakilan pemerintah daerah. Tujuan proyek secara keseluruhan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan manfaat seimbang untuk satwa liar dan habitatnya di wilayah sasaran di mana program PNPM dilaksanakan. Hal ini akan dicapai dengan memberikan tujuan berikut: a. Fasilitator PNPM terlatih dan para pihak PNPM lokal lainnya, yang dapat memicu ide dan memfasilitasi proyek-proyek hijau dalam PNPM, tidak terbatas pada PNPM LMP saja. b. meningkatnya kesadaran dan partisipasi anggota masyarakat lokal, termasuk perempuan dan anak-anak dalam kegiatan-kegiatan lingkungan yang berkesinambungan dan terlibat aktif dalam pengambilan keputusan. c. Pemerintah daerah mengadopsi isu-isu tata kelola sumber daya alam sebagai bagian integral dari pengembangan kebijakan dan pengambilan keputusan. d. Kapasitas yang berkelanjutan di antara Fasilitator PNPM LMP dan para pemangku kepentingan dari semua tingkatan untuk melanjutkan pelaksanaan lokal yang digerakkan oleh investasi pembangunan 'hijau' Dokumen Pola Komunikasi dan Komponen Komunikasi ini merupakan bagian dari strategi komunikasi Civil Society Organization (CSO) mengenai pengelolaan program. Komunikasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya untuk mengarsutamakan peningkatan kesadartahuan tentang lingkungan dan peningkatan kapasitas lingkungan dalam proses pengambilan keputusan. Dengan komunikasi yang terarah ini diharapkan target audience dari proses komunikasi ini dapat turut ambil bagian dalam proses pengambilan kebijakan, baik dalam siklus PNPM LMP ataupun dalam proses pemerintahan daerah. Dokumen Pola Komunikasi dan Komponen Komunikasi adalah pendekatan secara keseluruhan yang akan diterapkan dalam mensosialisasikan PNPM LMP kepada berbagai kelompok sasaran terkait. Pola Komunikasi dan Komponen Komunikasi ini dapat disebut panduan pelaksanaan program PNPM LMP bagi kawan-kawan mitra (Yapeka, Ulayat, LASP, Petra, OIC, dan Pekat) dalam mencapai tujuan sosialisasi PNPM LMP yakni untuk memberikan pemahaman kepada kelompok sasaran tentang keberpihakan lingkungan pada prinsip PNPM LMP. Sebagai sebuah panduan, Pola Komunikasi dan Komponen Komunikasi ini diupayakan dapat memberikan penjelasan tentang berbagai aspek terkait dengan cara menyelenggarakan sosialisasi PNPM LMP sehingga para pelaksana program di lapangan dapat bertindak secara padu dengan berpijak pada kerangka kerja komunikasi yang sama.

1

DAFTAR ISILatar belakang .................................................................................................................. 1

Daftar isi ..... ...................................................................................................................... 2

Untuk siap dokumen ini ? Tujuan umum Pola Komunikasi dan Komponen Komunikasi Prinsip dasar Pola Komunikasi dan Komponen Komunikasi Fokus dan Capaian Pola Komunikasi dan Komponen Komunikasi Penempatan Kelompok Stakeholder Stakeholder Karakter Pola Komunikasi Perangkat Komunikasi Strategi Komunikasi Metode Komunikasi Penyusunan pesan Komunikasi Pola pelaksanaan komunikasi Indikator pencapaian Monitoring dan Evaluasi Perangkat komunikasi Penggunaan logo program Lampiran : 1. Contoh Stiker 2. Contoh Kalende 3. Contoh Poster 4. Contoh Leaflet 5. Contoh Factsheet 6. Contoh X-Banner 7. Contoh T-Shirt 8. Contoh Spanduk

3 3 3 4 4 5 5 5 5 6 7 8 9 10 10 11 12

15 16 17 18 29 20 21 22

2

UNTUK SIAPA DOKUMEN INI?Dokumen ini terdiri dari panduan lengkap dan contoh-contoh penggunaan logo yang dapat digunakan oleh mitra PNPM LMP yang berkonsursium dalam Civil Society Organization (CSO). Seluruh program yang dikoordinasikan oleh CSO PNPM LMP harus menampilkan logo PNPM Mandiri dan logo Civil Society Organization (CSO) di semua materi publikasi. Tenaga desain profesional yang mengerjakan semua materi cetak dan publikasi CSO PNPM LMP diharapkan mengikuti ketentuan Dokumen Pola Komunikasi dan Komponen Komunikasi ini secara jelas dan konsisten.

TUJUAN UMUM POLA KOMUNIKASI DAN KOMPONEN KOMUNIKASIMengacu kepada Pola Komunikasi dan Komponen Komunikasi maka dalam rangka pencitraan dan penggalangan dukungan terhadap program tujuan komunikasi adalah sebagai berikut : 1. Membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat bahwa PNPM LMP merupakan salah satu program nasional dalam penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi di Indonesia yang memiliki prinsip berpihak kepada lingkungan. 2. Membangun pemahaman pelaksana program pemberdayaan masyarakat tentang PNPM LMP sebagai bentuk konsolidasi program-program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan perdesaan melalui pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam secara lestari. 3. Membangun pemahaman dan komitmen pemangku kepentingan untuk mendukung terlaksananya program PNPM LMP dalam mengembangkan keberpihakan terhadap lingkungan pada pembangunan perdesaan. 4. Dalam rangka implementasi PNPM LMP oleh masyarakat, tujuan komunikasi adalah sebagai berikut: 1) Membangun sikap kemandirian dan keberdayaan masyarakat serta keberpihakan kepada lingkungan. 2) Mengembangkan pemahaman masyarakat mengenai proses penyelenggaraan PNPM LMP.

PRINSIP DASAR POLA KOMUNIKASI DAN KOMPONEN KOMUNIKASIa. Brand Positioning Civil Society Organization (CSO) PNPM LMP. Dengan demikian dalam merek (brand) yang diciptakan selain logo PNPM Mandiri perlu ada penambahan logo CSO PNPM LMP sebagai konsorsium mitra dan memiliki tema (tajuk) Masyarakat Mandiri, Lingkungan Lestari. b. Topik Kunci PNPM LMP. Sebagai sebuah program yang memiliki banyak jenis atau sektor dengan keunikan masing-masing, maka perlu dibuatkan topik kunci yang bisa

3

menggambarkan positioning PNPM LMP sebagai sebuah program yang berusaha mengajak masyarakat untuk mandiri dengan menggalang kebersamaan dan kepedulian serta kemandirian bagi keberpihakan kepada lingkungan. Topik kunci ini bertujuan untuk menciptakan fokus-fokus diskusi sehingga dapat memicu perubahan perilaku yang searah dengan program. Oleh karena itu, topik kunci yang dimaksud adalah : 1. Kebun bibit desa 2. Energi terbarukan (Biogas, Tungku Hemat Energi dan Arang Tempurung) 3. Pertanian Alami (Komposting, Bio-starter, Pestisida alami) 4. Menghindari dan menangani konflik satwa 5. Partisipasi Masyarakat pada Perencanaan Lingkungan

FOKUS dan CAKUPAN POLA KOMUNIKASI DAN KOMPONEN KOMUNIKASIUntuk mewujudkan tujuan, maka disusun Pola Komunikasi dan Komponen Komunikasi yang difokuskan pada upaya pencitraan CSO PNPM LMP dan upaya mendorong partisipasi untuk mengimplementasikan serta mereplikasi PNPM LMP. Secara umum tujuan Pola Komunikasi dan Komponen Komunikasi adalah untuk membangun persepsi yang sama di antara Civil Society Organization (CSO) bahwa PNPM LMP adalah kerangka kebijakan nasional yang mengintegrasikan berbagai program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat yang memiliki prinsip berpihak kepada lingkungan. Cakupan Pola Komunikasi dan Komponen Komunikasi meliputi enam aspek pokok berikut; Kelompok Stakeholder, Stakeholder, Karakter, Pola Komunikasi, Perangkat Komunikasi, dan Strategi Komunikasi.

1. PENETAPAN KELOMPOK STAKEHOLDERa. Pelaku PNPM LMP Yaitu meraka selaku pelaksana program PNPM LMP lingkup regional maupun nasional. Peran pelaku PNPM LMP menjadi sangat penting dalam mendukung dan menjamin kelancaran dan keberlangsungan kebijakan dan pelaksanan program. b. Mitra PNPM LMP Yaitu lembaga program PNPM LMP yang berkolaborasi dalam Civil Society Organization (CSO). Peran mitra PNPM LMP menjadi sangat penting dalam mengarustamakan peningkatan kesadartahuan tentang lingkungan dan pelatihan untuk mengambil bagian dari anggota masyarakat dan perwakilan pemerintah daerah. c. CIMO (Conservation Information Mobil), MAU (Mobil Awarenness Unit) dan stakeholder sasarannya Yaitu kendaraan mobil unit bagi kampanye dan sosialisasi program PNPM. Peran mobil unit ini menjadi sangat penting dalam peningkatan penyadartahuan tentang lingkungan bagi masyarakat.

4

2. STAKEHOLDER Pelaksanaan PNPM LMP memerlukan dukungan dari berbagai pihak, stakeholder atau pemangku kepentingan pada Pola Komunikasi dan Komponen Komunikasi ini meliputi : (a) PJO Prov, PJO Kab, PJO Kec, SKPD, SPL, ASTAL, Konsultan PNPM MP, FKL, KPMD, PL, TPU, TV, UPK, TPK, (b) Mitra Volunteer dan (c) Masyarakat Umum 3. KARAKTERSTAKEHOLDER PJO Prov, Kab, Kec dan SKPD SPL ASTAL Konsultans PNPM MP FKL KPMD PL TPU TV UPK TPK Mitra Volunteer Masyarakat Umum Karakter Birokrat Struktur jelas Terorganisir Cenderung berorientasi hasil, bukan prosesnya Idem Bisa beda perusahaan Dari unsur masyarakat Bisa brganti-ganti Karena kerelaan atau ditunjuk atau insentifnya Proyek minded Pola-pola NGO Ada muka-muka baru yang perlu didampingi Hit & Run Jual jamu Sangat menarik

4. POLA KOMUNIKASISTAKEHOLDER PJO Prov, Kab, Kec dan SKPD SPL ASTAL Konsultans PNPM MP FKL KPMD PL TPU TV UPK TPK Mitra Volunteer Masyarakat Umum POLA KOMUNIKASI Surat menyurat Formal dan struktural Menganggap CSO bagian dari program, lebih cair Perlu penetapan jadwal bersama yang jelas Cenderung personal, non kelembagaan karena non hirarki dengan CSO

Hanya di tingkat Kecamatan Hanya satu desa yang akan dijadikan contoh

Mempercepat informasi Memperluas informasi Umum

5. PERANGKAT KOMUNIKASISTAKEHOLDER PJO Prov, Kab, Kec dan SKPD SPL ASTAL Factsheet Newslatter Factsheet Newslatter Perangkat Komunikasi

5

Konsultans PNPM MP FKL KPMD PL TPU TV UPK TPK

Kaos Green menu Modul keg. Lingkungan Silabus training KPMD,TPU dan TV Blog (?) Kalender Poster X-Banner (Stand by di UPK) Presentasi powerpoint Film-film lingkungan News letter Demplot Blog (?) (plus) kearifan lokal Flipchart Green menu Modul keg. Lingkungan Silabus training KPMD,TPU dan TV News letter Blog (?) Buku 5 Baik dan Buruk Film Kita? Radio (?) Leaflet Demplot

Mitra Volunteer

Masyarakat Umum

6. STRATEGI KOMUNIKASISTAKEHOLDER PJO Prov, Kab, Kec dan SKPD FKL KPMD PL TPU TV UPK TPK Mitra Volunteer Strategy Audiency dan Koordinasi Rapat koordinasi bulanan (Prov) awal dan akhir bulan (Kab) Distribusi perangkat komunikasi Rapat koordinasi bulanan (Prov) awal dan akhir bulan (Kab) Distribusi perangkat komunikasi Site visit Menambah informasi potensi lokal ke dalam green menu Pendampingan intensif ditingkat Kecamatan Design dan Produksi Newsletter di tingkat Provinsi untuk di distribusikan ke tingkat kabupaten hingga kecamatan Produksi Newsletter di tingkat nasional untuk di distribusikan ke tingkat Provinsi Pendekatan berjenjang dan penguatan PRA Dokumentasi Aktivasi blog Distribusi matrial yang sudah di revisi (silabus) Kunjungan lapangan Tergantung request di kabupaten Distribusi material kampanye Kemah konservasi Event lingkungan

SPL ASTAL Konsultans PNPM MP

Masyarakat Umum

6

METODE KOMUNIKASIStrategi komunikasi dalam Pola Komunikasi dan Komponen Komunikasi CSO PNPM LMP dilakukan dengan menggunakan empat metode berikut: Penyebaran informasi, Persuasi, Advokasi, dan Edukasi. Keempat metode ini dalam penerapannya saling terkait satu sama lain, meskipun pada satu kegiatan komunikasi akan dapat diidentifikasi metode pokok yang digunakan. a. Penyebaran Informasi PNPM LMP Metode penyebaran informasi merupakan penyampaian informasi secara masif dan intensif kepada seluruh khalayak sasaran dengan menggunakan berbagai saluran komunikasi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun pemahaman yang tepat oleh kelompok sasaran tentang prinsip dasar, kebijakan, strategi dan mekanisme kerja PNPM LMP secara keseluruhan, sehingga masyarakat memiliki kesadaran dan pengetahuan yang cukup untuk berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan PNPM LMP. b. Persuasi PNPM LMP Tindakan persuasi PNPM LMP pada prinsipnya terkait erat dengan tindakan penyebaran informasi sebagaimana diuraikan pada poin a di atas. Bedanya dalam kegiatan persuasi tujuan utama yang ingin dicapai adalah untuk membangun keberpihakan, dukungan dan ketertarikan kelompok sasaran terhadap PNPM LMP. Dalam tindakan persuasi diupayakan untuk menggerakkan kelompok sasaran agar melakukan tindakan partisipatif untuk menyelenggarakan program dalam kerangka PNPM LMP. c. Advokasi Advokasi dilakukan dengan tujuan membangun kepedulian dan komitmen para pemangku kebijakan PNPM LMP. Dengan demikian, para pengambil keputusan akan lebih memahami pentingnya PNPM LMP dan mempunyai komitmen untuk memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan PNPM LMP. Membangun komitmen diarahkan kepada para penentu kebijakan dan pengambil keputusan dan kesediaan memberikan dukungan dari setiap instansi terkait dan DPR baik di pusat maupun di daerah dengan harapan terjadi proses keberlanjutan dan perluasan program di wilayah kerja dan di setiap daerah. d. Edukasi Edukasi merupakan proses pembelajaran yang diarahkan pada perubahan sikap dan perilaku dari penerima informasi melalui penyebaran informasi, persuasi, dan edukasi secara terus menerus. Tujuan edukasi adalah membangun rasa percaya diri (self confident), rasa mampu diri (self efficacy), dan kesadaran kerjasama untuk bangkit mandiri secara bahu membahu yang berorientasi kepada lingkungan. Hal lain yang penting dari kegiatan edukasi adalah memberikan keterampilan praktis kepada khalayak sasaran dalam merancang program, hingga menyusun proposal PNPM LMP. Pesan yang disampaikan harus dibuat dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti agar masyarakat dengan mudah dapat memahami tujuan dan kegiatan program sehingga termotivasi untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan program PNPM LMP.

7

PENYUSUNAN PESAN KOMUNIKASIPola Komunikasi dan Komponen Komunikasi berkaitan dengan penyusunan pesan mencakup isi pesan, himbuan dan organisasi pesan sebagai berikut: a. Panduan penyusunan pesan Penyusunan segala bentuk pesan hendaknya memperhatikan aspek-aspek berikut : Formulasi Tajuk atau Tema Komunikasi CSO PNPM LMP Masyarakat Mandiri, Lingkungan Lestari harus disajikan secara sama dan konsisten secara nasional. Formulasi/penyusunan topik kunci (Kebun bibit desa; Energi alternative (Biogas, Tungku Hemat Energi dan Arang Tempurung); Pertanian Alami (Komposting, Biostarter, Pestisida alami); Menghindari dan menangani konflik satwa; dan Partisipasi Masyarakat pada Perencanaan Lingkungan harus memperhatikan karakteristik kelompok sasaran termasuk aspek budaya lokal. Pesan harus membangkitkan kebutuhan kelompok sasaran PNPM LMP Pesan disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami Apabila pesan dapat disajikan lebih ringkas, pilihlah formulasi pesan paling ringkas. Pesan disampaikan secara verbal dan visual bergantung media yang dijadikan saluran Pesan harus memberikan jalan keluar bagi pemenuhan kebutuhan kelompok sasaran akan PNPM LMP. b. Cakupan Isi Pesan Isi pesan merupakan bagian pokok dari materi sosialisasi yang menjadi turunan dari topik kunci. Pada dasarnya pilihan untuk isi hal-hal berikut: Pesan yang disampaikan menjabarkan tema kunci PNPM LMP agar terbangun pemahaman, kepedulian, dukungan dan keterlibatan dalam program PNPM LMP. Uraian tematik PNPM LMP diuraikan tersendiri dalam media leaflet/booklet Pesan dalam bentuk cerita tentang contoh-contoh keberhasilan (best practices) yang disampaiakan melalui film documenter Pada prinsipnya pesan disesuaikan dengan tema kunci dan dikonstruksi sesuai karakteristik kelompok sasaran yang akan dituju serta media yang digunakan. Pesan motivatif yang mendorong dan menggugah kesadaran bahwa masyarakat harus mandiri dan berpihak kepada lingkungan. Pesan penyadaran tentang lingkungan hidup yang dihadapi kelompok sasaran, menyadarkan mereka harus bekerjasama sama mengatasi masalah, menggali potensi bersama, adanya peluang memperbaiki kulitas lingkungan hidup melalui PNPM LMP, serta menumbuhkan keterlibatan dalam menyusun program bersama.

c. Himbauan pesan Konstruksi/bentuk pesan dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan sebagai berikut : Pendekatan rasional yang menekankan pada data, logika, dan fakta-fakta sasaran lainnya tentang perlunya perencanaan dalam memperbaiki kualitas lingkungan hidup berbasis pemberdayaan mesyarakat; Pendekatan emosional yang menggugah semangat dan komitmen kelompok sasaran untuk bertindak/berpartisipasi menyelenggarakan kegiatan PNPM LMP;

8

Pendekatan sosial (menekankan pentingnya kerjasama dalam menanggulangi permasalahan lingkungan melalui program kegiatan yang bermanfaat bagi semua), Pendekatan spiritual (berkaitan dengan pesan-pesan keagaman yang mendorong kebangkitan/perubahan ke arah lingkungan hidup yang lebih baik), Pendekatan moral (pentingnya melaksanakan program dengan jujur dan tulus, tidak mencari keuntungan pribadi)

d. Koordinasi penyampaian pesan Agar pesan dapat mencapai kelompok sasaran secara efektif maka diperlukan koordinasi mengenai isi pesan yang perlu disampaikan melalui berbagai saluran kepada kelompok sasaran yang berbeda-beda. Pesan-pesan yang disampaikan kepada kelompok sasaran PNPM LMP harus dipastikan mengandung muatan dari topik kunci yang sebagaimana telah ditetapkan. Elemen-elemen seperti tajuk/tema komunikasi, topik kunci, logo PNPM dan logo CSO perlu dikoordinasikan secara tepat dan disampaikan dengan cara/bentuk yang sama (single voice). Variasi isi pesan berdasarkan karakteristik demografis, geografis ataupun psikografis harus merujuk pada topik kunci yang telah ditetapkan bersama. Penetapan waktu, pemilihan tokoh, dan pemilihan saluran komunikasi untuk menyampaikan pesan harus dikoordinasikan dalam rapat koordinasi penyelenggara PNPM LMP baik pada tingkat nasional/lokal.

POLA PELAKSANAAN KOMUNIKASISesuai dengan fokus Pola Komunikasi dan Komponen Komunikasi, secara umum untuk pencitraan CSO PNPM LMP dan aktivasi PNPM LMP, keduanya harus saling mendukung. Upaya membangun citra harus menjadi dasar atau pendorong peningkatan aktivasi PNPM LMP. Sebaliknya upaya peningkatan aktivasi akan meneguhkan dan memelihara citra yang terbentuk. Dengan demikian keduanya perlu terintegrasi. Integrasi Pola Komunikasi dan Komponen Komunikasi dibutuhkan dalam operasionalisasi strategi komunikasi CSO PNPM LMP kepada hampir seluruh sasaran komunikasi. Faktor pencitraan merupakan faktor utama dan menjadi awal dari tumbuhnya proses dukungan dan partisipasi. Program komunikasi CSO PNPM LMP baik dengan metode informasi, persuasi, advokasi dan edukasi bisa dilaksanakan oleh mitra PNPM LMP atau berbagai pihak yang memiliki kepedulian dalam pengelolaan lingkungan dengan berbasis pemberdayaan masyarakat. Dalam implementasinya, setiap langkah operasional menetapkan sasaran atau target komunikasi yang akan dilakukan, kemudian menetapkan strategi pesan, saluran dan pilihan komunikator atau pembawa pesan yang efektif. Untuk meningkatkan keefektifan penyampaian pesan pada kelompok sasaran yang beragam maka perlu digunakan berbagai saluran komunikasi meliputi saluran personal, media tradisional dan media massa serta media baru (internet). Saluran komunikasi personal dan media tradisional digunakan untuk mengaktivasi masyarakat agar terlibat dalam merancang

9

dan melaksanakan PNPM LMP. Sementara saluran media massa dan media baru digunakan untuk membangun kesadaran pemangku kepentingan untuk peduli dan terlibat dalam PNPM LMP. Pada tataran aktivasi PNPM LMP penggunakan saluran berbasis komunitas (community based channel) sangat dianjurkan. STRATEGI KOMUNIKATOR Komunikator atau pembawa pesan (messenger) PNPM LMP harus didasarkan kredibilitas (keahlian, pengalaman, dapat dipercaya) dan akseptabilitas (kedekatan/dapat diterima) pembawa pesan oleh kelompok sasaran. Para pembawa pesan harus sejalan dengan kelompok sasaran dan saluran yang digunakan. Pemilihan pembawa pesan senantiasa mempertimbangkan karakteristik kelompok sasaran sehingga pesan efektif.

INDIKATOR PENCAPAIANIndikator pencapaian dapat bersifat kuantitatif ataupun kualitatif. Penetapan indikator pencapaian akan merujuk pada sasaran sosialisasi PNPM LMP beserta fokus dari masingmasing Pola Komunikasi dan Komponen Komunikasi Fokus Pencitraan: terdapat pemahaman dan pengakuan dan dukungan yang sama terhadap PNPM LMP sebagai kebijakan nasional yang berpihak terhadap lingkungan berbasis pemberdayaan masyarakat. Aktivasi: mencakup aspek kognitif (tingkat pengetahuan), aspek afeksi (ketertarikan dan kepedulian) dan konatif (tingkat partisipasi dalam pengambilan keputusan, komitmen tindakan melaksanakan PNPM LMP). Tingkat adopsi sebagai indikasi perubahan perilaku: perbandingan antara pesan-pesan yang disampaikan melalui perangkat komunikasi dengan keputusan yang diambil dalam masyarakat, diindikasikan salah satunya dalam SPC

MONITORING DAN EVALUASIMonitoring dan evaluasi bertujuan agar setiap penanggungjawab dan pengambil keputusan dapat mengetahui keberhasilan maupun permasalahan yang dihadapi sedini mungkin untuk dapat ditangani secara tepat waktu. Monitoring meliputi aspek proses pelaksanaan komunikasi dan pengaruh yang terbentuk sebagai berikut : 1. Proses sosialisasi, ialah memonitor dan mengevaluasi apakah aktivitas komunikasi yang dilaksanakan telah sesuai dengan strategi dan program yang telah disusun. 2. Pengaruh komunikasi dimonitor untuk menjawab capaian indikator keberhasilan sosialisasi, sebagai berikut : Meningkatnya pemahaman kelompok stakeholder, Diperolehnya dukungan yang kuat dari berbagai pihak, Meningkatnya kesadaran dan partisipasi kelompok sasaran terhadap PNPM LMP, Meningkanya komunikasi dan koordinasi kerjasama antar mitra dan terbangunnya kemitraan dengan berbagai pihak.

10

PERANGKAT KOMUNIKASISerial modul 1. Informasi cara-cara melaksanaakan kegiatan 2. Mencantumkan contoh-contoh terbaik dan kegagalan 3. Cara mencari rujukan tambahan 4. Mengenepankan pengembangan ekonomi produktif yang ramah lingkungan

Demplot: 1. Memberikan ketrampilan khusus pada kelompok focus 2. Membangun contoh riil yang mampu memberikan inspirasi pada kelompokkelompok masyarakat untuk mengadopsi kegiatan/skill tertentu 3. Mengacu pada topik kunci 1-5 4. Memilih lokasi yang strategis dan tingkat sukses yang tinggi untuk kepentingan replikasi dan akses komunikasi 5. Mencari/menciptakan ketokohan lokal

Film Dokumenter 1. Merujuk pada contoh terbaik (demplot, cerita sukses, local champion) 2. Merujuk pada topik 1-5

Factsheet 1. Tagline 2. Merujuk pada topic kunci 1-5 3. Focus pada informasi kunci tentang pelaksanaan kegiatan

Poster/X Banner 2. Tagline 3. Merujuk pada topik kunci 1-5 4. National-driven material 5. Local driven material 6. Dapat diturunkan atau disesuaikan dengan kondisi setempat

Perangkat-perangkat komunikasi lainnya yang akan dibuat lainnya antara lain: 1. Kaos 2. Stiker 3. Materi-materi lokal yang diperlukan lainnya

11

PENGGUNAAN LOGO PROGRAMPeletakan logo yang konsisten akan menciptakan pencitraan visual yang kuat. Untuk itu, dalam panduan ini, logo PNPM Mandiri diletakkan secara konsisten di sudut kanan atas pada bidang muka media cetak dan tajuk/tema komunikasi diletakkan secara konsisten di sudut kiri atas pada bidang muka media cetak serta logo CSO PNPM LMP diletakkan secara konsisten di bawah pada posisi tengah-tengah pada bidang muka media cetak

Semua materi publikasi CSO PNPM LMP harus menampilkan logo PNPM Mandiri dan Kalimat Tajuk/tema komunikasi serta logo-logo CSO dengan warna dan ukuran yang tepat, serta diletakan dengan memperhitungkan area aman. Berikut contoh logo PNPM Mandiri : Warna dan proporsi logo PNPM Mandiri: Biru laut (Cyan:68, Magenta:15) Hijau daun (Cyan:45, Yellow:75) Oranye keemasan (Cyan:5, Magenta:56, Yellow:83) Sedangkan proporsi ukuran logo PNPM Mandiri adalah sebagai berikut: Panjang (a) : Lebar (b) = 5 : 4,7

12

Berikut contoh kalimat tajuk/tema komunikasi CSO PNPM LMP : Warna dan font kalimat tajuk CSO : Hijau (R:0, G:94, B:32) Kuning (list) (R:255, G:242, B:0) font-nya adalah : Calibri (Regular)

Berikut contoh kalimat tajuk/tema komunikasi CSO PNPM LMP :

Warna dari kalimat CSO (Civil Society Organization) adalah : Hijau (R:0, G:94, B:32) dengan font : Myriad (Regular). Sementara untuk warna dan tulisan pada logo-logo mitra, sebaiknya dapat diminta pada lembaga mitra yang bersangkutan atau dapat menghubungi Yapeka. Penyusunan logo-logo mitra dimulai dari paling kiri adalah : WCS Indonesia, Yapeka, Ulayat, LASP, Petra, OIC, dan Pekat. Berikut contoh kalimat topik kunci CSO PNPM LMP :

Warna dan font kalimat topik kunci :

Biru Putih (list) font-nya adalah Kuning font-nya adalah

(R:0, G:0, B:255) (R:255, G:255, B:255) : Calibri (Regular) (R:255, G:242, B:0) : Calibri (Regular)

Warna dan font penjabaran topik kunci :

13

Berikut contoh kalimat pesan dari topik kunci :

Warna dan font pesan dari topik kunci :

Biru Putih (list) font-nya adalah

(R:0, G:0, B:255) (R:255, G:255, B:255) : Calibri (Regular)

Semua ukuran (size) kalimat, dari mulai topik kunci, penjabaran topik kunci dan pesan dari topik kunci sebaiknya memperhitungkan dari unsur estetika gambar yang akan ditampilkan. Pada kesempatan ini, kami juga menampilkan contoh-contoh media komunikasi pada halaman berikutnya. Pada gambar tersebut kami juga memberikan ukuran (size) sebagai referensi bagi kawan-kawan mitra.

14

Contoh-contoh media komunikasi akan di sajikan pada halaman berikutnya :

1. Stiker

15

2. Kalender

16

3. Poster

17

4. leaflet: Tampak depan harus sesuai gambar, Warna template disesuaikan. Sedangkanbelakang tidak ada logo apapun yang diletakkan.9.9 cm

21 cm

Untuk tulisan Kontak.. Memakai Font: Calibri (regular) dengan ukuran 9 pt. Warna font Hitam

29.7 cm Tulisan Masyarakat Mandiri, Lingkungan Lestari dan setiap awal kata dimulai huruf besar (Capital). Harus terdiri dari 2 baris setelah tanda koma (seperti contoh diatas) . Font: Calibri (regular) dan ukuran font 9 pt di sesuaikan agar proporsional . Warna Tulisan: Hijau (RGB: 0, 94, 32) dan Frame: Kuning (RGB: 255, 242, 0) Logo PNPM harus proporsional ukurannya. Logo PNPM tidak dapat di rubah Formatnya maupun warnanya. Tulisan Civil Society Organization harus 1 baris dengan Font: Calibri (regular) dan ukuran font 10 pt dengan posisi ditengah. Dan setiap awal kata di mulai dengan huruf besar (Capital). Warna Tulisan: Hijau (RGB: 0, 94, 32) Susunan Logo, harus sama seperti contoh diatas. Dimulai dengan Logo WCS, Yapeka, Ulayat, LASP, Petra, OIC, dan Pekat. Untuk ukuran logo di sesuaikan secara proporsional. Dan format logo tidak dapat diubah, baik warna maupun bentuk.

18

5. Factsheet tampak depan, Ukuran kertas A4

Gambar Factsheet tampak belakang

Logo PNPM harus proporsional ukurannya. Logo PNPM tidak dapat di rubah Formatnya maupun warnanya. 29.7 cm

21 cm

Tulisan Masyarakat Mandiri, Lingkungan Lestari dan setiap awal kata dimulai huruf besar (Capital). Harus terdiri dari 2 baris setelah tanda koma (seperti contoh diatas) . Font: Calibri (regular) dan ukuran font 9 pt di sesuaikan agar proporsional . Warna Tulisan: Hijau (RGB: 0, 94, 32) dan Frame: Kuning (RGB: 255, 242, 0) Tulisan Civil Society Organization harus 1 baris dengan Font: Calibri (regular) dan ukuran font 10 pt dengan posisi ditengah. Dan setiap awal kata di mulai dengan huruf besar (Capital). Warna Tulisan: Hijau (RGB: 0, 94, 32)

Susunan Logo, harus sama seperti contoh diatas. Dimulai dengan Logo WCS, Yapeka, Ulayat, LASP, Petra, OIC, dan Pekat. Untuk ukuran logo di sesuaikan secara proporsional. Dan format logo tidak dapat diubah, baik warna maupun bentuk. Posisi Logo terletak sebelah kiri bawah dari Factsheet. Untuk tulisan Kontak.. Memakai Font: Calibri (regular) dengan ukuran 9 pt. Warna font Hitam

19

6. X-bannerLogo PNPM harus proporsional ukurannya dan diletakkan sebelah kanan atas banner. Logo PNPM tidak dapat di rubah formatnya maupun warnanya. Tulisan Masyarakat Mandiri, Lingkungan Lestari dan setiap awal kata dimulai huruf besar (Capital). Harus terdiri dari 2 baris setelah tanda koma (seperti contoh diatas) . Dengan posisi sebelah kiri atas. Font: Calibri (regular) dan ukuran font di sesuaikan agar proporsional . Warna Tulisan: Hijau (RGB: 0, 94, 32) dan Frame: Kuning (RGB: 255, 242, 0) Setiap judul banner harus memakai huruf Capital (besar) dengan font: Calibri (Bold). Ukuran dan warna Font di sesuaikan secara proporsional. Berlaku juga untuk sub judul topic. Tulisan Civil Society Organization harus 1 baris dengan Font: Calibri (regular) dan ukuran font disesuaikan secara proporsional dengan posisi ditengah. Dan setiap awal kata di mulai dengan huruf besar (Capital). Warna Tulisan: Hijau (RGB: 0, 94, 32) Susunan Logo, harus sama seperti contoh disamping. Dimulai dengan Logo WCS, Yapeka, Ulayat, LASP, Petra, OIC, dan Pekat. Untuk ukuran logo di sesuaikan secara proporsional. Dan format logo tidak dapat diubah, baik warna maupun bentuk. Posisi Logo terletak ditengah paling bawah dari banner.

Ukuran X-Banner Jenis Bahan Kualitas Layout Jenis Penyangga

: 160 cm X 60 cm : Flexi/Albatros indoor : High Resolution : Type X atau Rolling

20

7. Tshirt (contoh)

Tampak Depan

Tampak Belakang

Untuk tulisan (termasuk jenis font dan ukuran font), gambar dan warna Tshirt tergantung kreatifitas selama tidak keluar dari tema PNPM LMP

Susunan Logo, harus sama seperti contoh diatas. Dimulai dengan Logo WCS, Yapeka, Ulayat, LASP, Petra, OIC, dan Pekat. Untuk ukuran logo di sesuaikan secara proporsional. Dan format logo tidak dapat diubah, baik warna maupun bentuk.

Logo PNPM harus proporsional ukurannya dan diletakkan ditengah sebelah atas Tshirt. Logo PNPM tidak dapat di rubah Formatnya maupun warnanya.

Tulisan Masyarakat Mandiri, Lingkungan Lestari dan setiap awal kata dimulai huruf besar (Capital). Dengan posisi berdampingan dengan logo PNPM. Harus terdiri dari 2 baris setelah tanda koma (seperti contoh) . Font: Calibri (regular) dan ukuran font di sesuaikan agar proporsional . Warna Tulisan: Hijau (RGB: 0, 94, 32) dan Frame: Kuning (RGB: 255, 242, 0)

Tulisan Civil Society Organization harus 1 baris dengan Font: Calibri (regular) dan ukuran font disesuaikan secara proporsional dengan posisi ditengah. Dan setiap awal kata di mulai dengan huruf besar (Capital). Warna Tulisan: Hijau (RGB: 0, 94, 32)

21

8. Spanduk

100 cm

500 cm Tulisan Masyarakat Mandiri, Lingkungan Lestari dan setiap awal kata dimulai huruf besar (Capital). Dengan posisi berdampingan dengan logo PNPM. Harus terdiri dari 2 baris setelah tanda koma (seperti contoh) . Font: Calibri (regular) dan ukuran font di sesuaikan agar proporsional . Warna Tulisan: Hijau (RGB: 0, 94, 32) dan Frame: Kuning (RGB: 255, 242, 0) Susunan Logo, harus sama seperti contoh diatas. Dimulai dengan Logo WCS, Yapeka, Ulayat, LASP, Petra, OIC, dan Pekat. Untuk ukuran logo di sesuaikan secara proporsional. Dan format logo tidak dapat diubah, baik warna maupun bentuk. Posisi Logo terletak dibagian bawah spanduk dan harus berada di tengah. Untuk tulisan memakai jenis font Calibri dan ukuran font disesuaikan secara proporsional), gambar dan warna Tshirt tergantung kreatifitas selama tidak keluar dari tema PNPM LMP (lihat contoh) Setiap pembuatan spanduk harus disertakan tanggal kegiatan Logo PNPM harus proporsional ukurannya dan diletakkan ditengah sebelah atas spanduk. Logo PNPM tidak dapat di rubah Formatnya maupun warnanya. Tulisan Civil Society Organization harus 1 baris dengan Font: Calibri (regular) dan ukuran font disesuaikan secara proporsional dengan posisi ditengah. Dan setiap awal kata di mulai dengan huruf besar (Capital). Warna Tulisan: Hijau (RGB: 0, 94, 32)

22