Pola asuh dan status gizi anak balita keluarga penerima ... · JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN...

78
03d POLA ASUH DAN STATUS GlZl ANAK BALlTA KELUARGA PENERIMA DAN BUKAN PENERIMA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN (JPKMM) SULlSTlAWATl RAHAYU PROGRAM STUD1 GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTlTUT PERTANIAN BOGOR 2006

Transcript of Pola asuh dan status gizi anak balita keluarga penerima ... · JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN...

03d POLA ASUH DAN STATUS GlZl ANAK BALlTA KELUARGA PENERIMA DAN BUKAN PENERIMA

JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN (JPKMM)

SULlSTlAWATl RAHAYU

PROGRAM STUD1 GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN

INSTlTUT PERTANIAN BOGOR 2006

SULlSTlAWATl RAHAYU. Pola Asuh dan Status Gizi Anak Balita Keluarga Penerima dan Bukan Penerima Jaminan Perneliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (JPKMM). (Di bawah bimbingan Dr. CLARA M. KUSHARTO, M.Sc. dan dr. VERA URlPl .S.Ked.)

Tujuan urnum penelitian ini adalah untuk mempelajari pola asuh dan status gizi anak balita keluarga penerirna dan bukan penerima JPKMM. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: (1) ~engidentifikasi karakteristik contoh dan keluarganya, (2) Mempelajari kepernilikan JPKMM pada keluarga contoh, (3) Mempelajari pola asuh kesehatan dan cara oemberian rnakanan anak balita. (4) Menoanalisis tinakat . . . kecukupan energi dan' protein dengan status gizi anak balita, (5)~en~identif ikasi oerubahan BB dan TB dan status aizi balita anak balita setelah mendapatkan PMT, (6) Menganalisis pola asuh kesehatan kaitannya dengan cara pemberian makan dengan status gizi anak balita.

Penelitian ini dilakukan di Desa Sipak, Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengambilan data dimulai pada bulan Maret hingga Mei 2005. Contoh adalah balita yang sebelum mendapat bantuan PMT dari WFP berstatus gizi kurang berdasarkan BBIU. Pengambitan contoh dilakukan secara purposive yaitu balita yang pada saat diberikan PMT sudah berusia 2 tahun, berstatus gizi kurang (< -2 SD berdasarkan BBIU), dari keluarga inti yang lengkap dengan BBL normal dan tidak sedang sakit parah. Berdasarkan kriteria tersebut rnaka didapatkan jumlah contoh 41 anak balita. Jumlah balita penerirna JPKMM 12 anak dan keluarga non JPKMM 29 anak

Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari data karakteristik keluarga yang rneliputi identitas keluarga (jenis kelamin, umur, pendidikan dan pekerjaan orangtua dan pendapatan keluarga), identitas balita, data pengetahuan gizi dan kesehatan ibu; serta pola asuh kesehatan dan cara pemberian makan, konsumsi pangan balita; serta data status gizi balita. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan alat bantu kuesioner. Data pendapatan keluarga diperoleh dengan pendekatan pengeluaran untuk pangan dan non pangan, data konsumsi diperoleh melalui food recall 1 X 24 jam sedangkan data status gizi diperoleh melalui pengukuran BB dan TB. Data sekunder berupa gambaran umum lokasi penelitian yang diperoleh dari kantor desa seternpat.

Sebagian besar contoh (63,4%) berjenis kelamin perempuan. Dari data yang diperoleh terlihat bahwa sebagian besar pendidikan ayah (73,2%) dan ibu (90,2%) adalah SD. Jenis pekerjaan ayah lebih dari separuh (53,7%) adalah buruh, sedangkan ibu contoh sebagian besar adalah ibu rurnah tangga (97,6%). Rata-rata pendapatan keluarga sebulan sebesar Rp.121.381 per kapita per bulan. Besar keluarga contoh berkisar antara 3-12 orang dengan rata-rata 6 orang. Berdasarkan kriteria NKKBS, sebanyak 63,4% tennasuk kategori keluarga besar (>6 orang). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu contoh 48,8% memiliki pengetahuan gizl yang kurang. Sedangkan tingkat pengetahuan kesehatan sebagian besar ibu dari anak balita contoh (41,5%) adalah kurang.

JPKMM adalah program pelayanan kesehatan dari pemerintah bagi keluarga rniskin yang bertujuan untuk rnempertahankan dan rneningkatkan derajat kesehatan dan status gizi pada keluarga (Depkes RI, 2005). Keluarga yang telah tercatat sebagai penerima JPKMM dan berasal dari keluarga miskin hanya 8,3% dari 12 anak penerima JPKMM. Sebanyak 91,7% dari 12 anak balita contoh rnendapatkan kartu JPKMM, padahal termasuk ke dalam kategori keluarga tidak miskin yang seharusnya tidak berhak mendapatkan kartu JPKMM. Sedangkan keluarga miskin yang seharusnya rnenerima kartu JPKMM namun tidak menerima kartu JPKMM sebanyak 24,1% dafi 29 anak balita contoh.

Pola asuh kesehatan sebagian besar ibu dibantu tugas pengasuhan balita nya oleh anak tertua pada saat ibu tidak ada dirumah. Sedangkan tugas pengasuhan makan baik pada pagi, siang maupun malam sebagian besar dilakukan oleh ibu. Pada penelitian ini diketahui bahwa konsumsi energi pada contoh berkisar dari 279- 1790 kkal dengan rata-rata 815 Kal. Konsumsi protein contoh berkisar antara 4-38 g dengan rata-rata konsumsi protein 19.7 g. Rata-rata angka kecukupan energi dan protein pada contoh masing-masing sebesar 1232 Kal dan 13,6 g.

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar contoh (65,9%) sudah mendapatkan imunisasi BCG. Sebanyak 65,9% contoh sudah mendapatkan imunisasi DPT lengkap, 24,4% tidak lengkap dan 14,6% belum diimunisasi DPT. lmunisasi polio sudah diperoleh secara lengkap oleh contoh sebanyak 87,8%, tidak lengkap 4,9% dan belum diirnunisasi polio sama sekali 7,3%. Sebanyak 56,1% contoh sudah rnendapat imunisasi campak. Adapun kapsul vitamin A sudah diperoleh lengkap sebanyak 92,7%, sisanya (7,3%) belum lengkap.

Dukungan ayah pada keluarga JPKMM dan ncn JPKMM sudah baik (58,3% dan 79,3%). Sebagian besar keluarga contoh (78%) apabila sakit, dibawa berobat ke Puskesmas. Sebanyak 61% ibu contoh menyatakan bahwa balita contoh dua bulan terakhir pernah sakit dengan gejala terbanyak adalah diare (19,5%). Setelah 6 bulan diberikan PMT, status gizi berdasarkan BBlU sebanyak 65,9% contoh meningkat menjadi normal dan sisanya tetap. Status gizi berdasarkan TBlU sebelum diberikan PMT, sebanyak 43,9% contoh berstatus gizi kurang, 48,8% normal dan 4,9% lebih. Setelah 4 bulan pemberian makanan tambahan, status gizi kurang sebanyak 51,2% contoh, 43,9% normal dan 4,9% lebih. Sedangkan status gizi berdasarkan BBITB, sebelum PMT 51,2% contoh berstatus gizi kurang, 46,3% contoh normal dan 2,4% contoh lebih.

Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan yang nyata antara pengetahuan kesehatan dengan pola asuh kesehatan (p~0,Ol) dan pengetahuan gizi dengan cara pemberian rnakan (p<O,Ol). Hasil uji korelasi Pearson rnenunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat kecukupan energi dan protein dengan total pewbahan TB dan BB. Pewbahan TB dan BB balita dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah status kesehatan dan tingkat kecukupan pangan. Apabila status kesehatan kurang baik dan tingkat kecukupan pangan yang tidak memadai, maka akan mengakibatkan hambatan pada kenaikan TB dan BB. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan tidak ada hubungan antara status gizi (BBIU, TBlU dan BBTTB) dengan tingkat kecukupan energi dan protein. Hal ini diduga karena asupan zat gizi dan adanya infeksi (diare) yang menyebabkan gangguan absorbsi sehingga utilisasi zat gizi tidak optimal.

Hasil uji korelasi Pearson antara perubahan tinggi badan (TB) dan berat badan (BB) dengan status gizi menunjukkan tidak ada hubungan. Terdapat perubahan TB pada penerima dan bukan penerima JPKMM setelah lima bulan mendapatkan PMT, minimal 0 cm dan maksimal 1,l cm, dengan rata-rata total perubahannya sebesar 1,4 cm. Sedangakan untuk perubahan BB, terdeteksi adanya pewbahan BB minimal 0 kg dan maksimalnya 2,5 kg, dengan rata-rata total pewbahan berat badan sebesar I,? kg. Sebagian kecil contoh bukan penerima JPKMM, total pewbahan TB tergolong kurang karena pengetahuan kesehatan ibu sangat mempengaruhi pola asuh kesehatan. Sedangkan perubahan BB sebanyak 55,17% dari 29 contoh bukan penerima JPKMM tergolong sedang. Hal ini karena faMor penyebab perubahan T!3 dan BB ada!ah pola a ~ u h ke~ehatan dan cara pemberian rnakan. Dan secara tidak langsung dipengaruhi juga oleh pengetahuan gizi dan kesehatan ibu. Pola asuh kesehatan ibu bukan penerima JPKMM sebagian besar sedang, menyebabkan anak-anak mudah terserang infeksi. Apabila anak-anak terserang infeksi maka penyerapan zat-zat gizi yang terkandung di dalam PMT kurang optimal dan menyebabkan kekurangan zat gizi.

POLA ASUH DAN STATUS GlZl ANAK BALITA KELUARGA PENERIMA DAN BUKAN PENERIMA

JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN (JPKMM)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk rnemperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian lnstitut Pertanian Bogor

Oleh:

Sulistiawati Rahayu

A541 03304

PROGRAM STUD1 GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

Judul Skripsi

Nama Mahasiswa

Nomor Pokok

Pembimbing I

: Pola Asuh dan Status Gizi Anak Balita Keluarga

Penerima dan Bukan Penerima Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan Masyarakat Miskin (JPKMM)

: Sulistiawati Rahayu

: A54103304

NIP. 131 414 958

Menyetujui :

Pembimbing II

dr. Vera Uripi, S.Ked. NIP. 131 760 855

Mengetahui:

ltas Pertanian

\

Tanggal Lulus: '9 2 JUL 20%

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah rnelirnpahkan

Rahrnat dan Hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini

berjudul "Pola Asuh dan Status Gizi Anak Balita Keluarga Penerirna dan Bukan Penerirna

JPKMM" yang rnerupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian.

Penelitian dilakukan di wilayah kerja UPF Puskesrnas Jasinga tepatnya di Desa

Sipak dari bulan Maret hingga Mei 2005. Sebagai ungkapan rasa syukur, penulis ingin

rnernberikan apresiasi dan ucapan terirna kasih kepada:

1 Ibu Dr. Clara M. Kusharto. M.Sc. dan lbu dr. Vera Uripi, S.Ked., selaku Dosen

Pembimbing dalam penyusunan skripsi.

2. Ibu dr. Yekti Hartati Effendi, S.Ked., selaku dosen pernandu seminar yang telah

rnemberikan kritik dan saran guna penyernpurnaan skripsi ini.

3. lbu Dr. Ir. Siti Madanijah, MS., yang telah bersedia rnenjadi dosen penguji dan

mernberikan rnasukan-rnasukan yang sangat berguna bagi penulisan dan penyelesaian

skripsi ini.

4. Ayah, Ibu, Mas Bas, Mas Tatok, Mas In, Mba' Susi, de' lqbal yang senantiasa

rnernberikan sernangat baik rnelalui do'a dan nasehat-nasehatnya.

5. dr. Antony Hasjirn sebagai kepala UPTD Puskesrnas Wilayah Jasinga pada saat

pengarnbilan dan pengolahan data.

6. dr. Dede Agung Priatna sebagai kepala UPTD Puskesmas Wilayah Jasinga periode

Agustus 2005 hingga sekarang serta seluruh rekan-rekan kerja di UPTD Puskesrnas

Jasinga atas pengertian, rnotivasi dan do'anya.

7. Bpk Nugraha Budhi dan drg. Edi atas saran, rnotivasi dan do'anya.

8. Pak Maji dan Bu lis atas semua kebaikan dan do'anya.

9. Ternan-ternan CPNS Dinkes Pemda Kab. Bogor angkatan 2005 atas motivasi dan

do'anya (Mbak Ratna, Astri, drg Oni, Marhamah, Enggar).

10. Ternan-ternan Prajab Angkatan VII ( Lia Risrnawati, T'Yuli, T'Santi, Mbak Suroh, Mbak

Daru. Rindang) atas keceriaan, doa, rnotivasi dan sernua bantuannya.

11. Sernua kader posyandu Sipak atas kerjasarnanya. . .

12. Mbak Ternu Salrnawati, Dina Rahrnawati dan Anggun rekan seperjuangan dalarn

penyelesaian skripsi.

13. Euis, Karin dan Wulan sebagai pernbahas seminar.

14. Sahabat-sahabat terbaik di Jasinga (Asrna', Ida, Yati dan Dede) atas kerja keras,

bantuan fisik, moral, rnateri, pengertian dan doanya.

15. Teh Epa, Sari, Selvi dan Teh Wati atas doa, pengertian dan rnotivasinya

16. Sahabat-sahabatku di tetangga Jasinga (Ibu h a s , lbu Herrna, Ibu Tini, Teh Neng dan

Teh Dian) atas do'a, rnotivasi, pengerian dan kebersarnaannya

17. Adik-adik di a1 lffah (Niken, Mirnin, Adek, Indah, Rohela, Wati, Tessa, Yuyun, Nora,

Cahya, Fauziah), Yuni. Ela, Jihad, Ratnayani, Eva, Eka, Dewi Titi,dan dik Citut atas

do'a, rnotivasi, rnasukan, bantuan; keceriaan dan segalanya yang telah diberikan.

18. Rekan-rekan GMSK angkatan 38 dan 39 serta Alih Jenjang angkatan 40 dan 41 atas

kebersarnaan, persahabatan, bantuan serta dukungannya selarna ini.

19. Rekan-rekan Cianjur (Nia, Siska dan Heri).

20. Seluruh pihak yang telah rnernbantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu sehingga

tugas akhir ini dapat diselesaikan.

Penulis rnenyadari skripsi ini rnasih terdapat kekurangan, narnun penulis sangat

berharap sernoga karya ilrniah ini dapat bemanfaat bagi sernua pihak yang

rnernerlukannya. Arnin.

Bogor, Juli 2006

Sulistiawati Rahayu