Oleh : Wijang Wijanarko

Yayasan Griya Mandiri

Email : toyotawijang@yahoo.com

Pokok-poko pikiran

Di Alam Ini Tiada Orang Yang Ternoda

Kecuali Pikiran, Tiada Yang Disebut Cacat

Kecuali Yang Kejam

William Shakespeare, Twelfth Night

Adalah suatu Kemudahan yang disediakan bagi penyandang cacat termasuk lansia guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan

AKSESIBILITAS

Asas

KEMUDAHAN, semua orang dapat mencapai semua tempat.

KEGUNAAN, setiap orang dapat mempergunakan semua tempat.

KESELAMATAN, setiap bangunan harus memperhatikan keselamatan bagi semua orang.

KEMANDIRIAN, setiap orang harus dapat mencapai, masuk dan mempergunakan semua tempat tanpa bantuan orang lain

AKSESIBILITAS

Issue Globalisasi Rendahnya Kepedulian Terhadap

Kelompok Masyarakat Yang Memiliki Keterbatasan Kemampuan Fisik.

Kecenderungan Lingkungan Buatan Di Indonesia Belum Mencerminkan Keadilan.

Meningkatnya Prosentase Jumlah Masyarakat Yang Memiliki Keterbatasan Fisik dan Lansia.

Aksesibel bagi semua, yaitu memiliki tingkat kemudahan untuk dapat:

Penyandang cacat (Penca) merupakan bagian dari masyarakat Indonesia yang memiliki kedudukan, hak, kewajiban dan peran yang sama di dalam segala segi kehidupan dan penghidupan, termasuk juga untuk lanjut usia.

menuju,

mencapai,

memasuki dan

menggunakan

semua fasilitas umum yang ada

The design of products and environments to be usable by all people, to the greatest extent possible, without the need for adaptation or specialized design.

DESAIN PRODUK & LINGKUNGAN YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK SEMUA

ORANG, YANG MEMBERIKAN BERBAGAI KEMUDAHAN, TANPA SESEORANG

HARUS MELAKUKAN UPAYA ADAPTASI BERLEBIHAN ATAU MEMBUTUHKAN

DESAIN SECARA KHUSUS http://www.design.ncsu.edu/cud/univ_design/princ_overview.htm

UNIVERSAL DESIGN sebagai suatu PENDEKATAN

MENGAPA PERLU MEMPERHATIKAN UNIVERSAL DESIGN?

pernah KECIL pernah MUDA

& baik hati Akan jadi TUA

Alami Hambatan

SEMENTARA

Alami Hambatan TETAP

KITA MEMILIKI KEMAMPUAN BERAGAM & BERBEDA (DIFFERENT ABILITY), MASYARAKAT DIFABEL “BUKAN PENYANDANG CACAT”

Siapa peduli Mereka ?

KURANGNYA CONTOH

BANGUNAN & LINGKUNGAN YANG AKSESIBEL

KURANGNYA

STANDAR/PANDUAN

SEBAGAI PEDOMAN MEWUJUDKAN BANGUNAN &

LINGKUNGAN YANG AKSESIBEL

KURANG KESADARAN

DALAM MEWUJUDKAN BANGUNAN & LINGKUNGAN

YANG AKSESIBEL

MENGAPA TERJADI PERMASALAHAN DALAM MEWUJUDKAN LINGKUNGAN YANG AKSESIBEL?

PERMASALAHAN AKSESIBILITAS & MOBILITAS

“AKSESIBILITAS” “MOBILITAS”

KAWASAAN BINAAN YANG AKSESIBEL

SISTEM TRANSPORT YANG AKSESIBEL

“HAMBATAN” PADA BANGUNAN & LINGKUNGAN

BINAAN

KURANG AKSESIBEL KURANG AKSESIBEL

“HAMBATAN” PADA SISTEM

PERGERAKAN/ TRANSPORTASI

(PUBLIK)

KONSEP LINGKUNGAN BERSAHABAT

“AKSESIBILITAS” “MOBILITAS”

LINGKUNGAN BINAAN YANG AKSESIBEL

SISTEM TRANSPORT YANG AKSESIBEL

LINGKUNGAN BERSAHABAT BAGI SEMUA ORANG TERMASUK BAGI MASYARAKAT DIFABEL

Kata “aksesibel atau aksesibilitas” merujuk pada tujuan dari kemampuan akses oleh semua orang (9), atau sebagai suatu konsep mendasar desain yang menguntungkan bagi semua orang terutama dengan memperhatikan kekhususan persyaratan bagi lansia, difabel, anak-anak, kaum wanita, dll (5).

Kata “Mobilitas” berarti kemampuan untuk bergerak, atau digerakkan.

Mobilitas ipengaruhi oleh perkembangan suatu tempat atau pemekaran kota (6),

yang mempersyaratkan pergerakan/transportasi yang semakin

cepat.(10) Transportasi yang baik harus menjamin mobilitas yang baik bagi semua

orang termasuk masyarakat difabel. (11).

SEMUA ORANG TANPA TERKECUALI HARUS BISA MENCAPAI SEMUA TEMPAT DAN LINGKUNGAN “PUBLIK”

SEMUA ORANG TANPA TERKECUALI HARUS BISA MASUK SEMUA TEMPAT DAN LINGKUNGAN “PUBLIK”

SEMUA ORANG TANPA TERKECUALI HARUS BISA MENGGUNAKAN SEMUA FASILITAS YANG ADA DI

TEMPAT/LINGKUNGAN “PUBLIK” TERSEBUT

SEMUA ORANG TANPA TERKECUALI HARUS BISA MENCAPAI, MASUK, & MENGGUNAKAN SEMUA FASILITAS YANG ADA DI TEMPAT/LINGKUNGAN “PUBLIK” TERSEBUT,

TANPA MERASA MENJADI “OBYEK BELAS KASIHAN” APALAGI “PELECEHAN HAK SOSIAL”

SOURCE: UNESCAP Publication “Promotion On the Non-handicapping Environment in Asia-Pacific countries

PRINSIP MOBILITAS, AKSESIBILITAS, & SOCIAL ACCESIBILITY

KEMUDAHAN

Kemungkinan untuk masuk ke bangunan atau lingkungan binaan

KEGUNAAN

Kemungkinan untuk menggunakan seluruh fasilitas

KESELAMATAN

Kemungkinan untuk mencapai, masuk, dan menggunakan tanpa menjadi objek belas kasihan

KEMANDIRIAN

ASPEK LEGAL

FORMED A STUDY GROUP ON ACCESSIBILITY

DISCUSSED TECHNICAL

STANDARD 1997

MINISTRY DECREE

“KEPMEN 468” ON ACCESSIBLE BUILDING

STANDARD 1998

PERDA

SLEMAN

BYLAWS

2002

LAW of THE REPUBLIC OF

INDONESIA

NO. 28-2003

On BUILDINGS

CAMPAIGN & PROMOTING THROUGH BUILDING PERMIT, WRITING & DESIGN COMPETITION, DEVELOPING PILOT PROJECT RELATED TO THE CODE/ BUILDING LAW/

GUIDELINE

DAMPAK PERDA THD

SIKAP PENGEMBANGAN

LINGKUNGAN YANG

AKSESIBEL

BILIK PEMILU 2004, KERJASAMA PEMDA SLEMAN, MAHASISWA UGM & LSM DIFABEL

THE FIRST PERDA IN INDONESIA

PERDA SLEMAN NO. 11/2002 TENTANG PENYEDIAAN FASILITAS PD BANGUNAN UMUM & LINGKUNGAN DIFABEL

ACCESSIBLE VOTING

BOOTH

Student work for local

Government

TOWARDS

CREATING

THE NON-

HANDICAPPING

ENVIRONMENT

FOR ALL

PERAN & TANGGUNG

JAWAB BERBAGAI PIHAK

ASPEK PENDIDIKAN

ASPEK SOSIAL

ASPEK LEGAL

ASPEK TEKNIS

Bangunan umum harus dilengkapi dengan prasarana dan sarana aksesibilitas bagi semua orang.

Penyelenggaraan bangunan gedung utk umum dan lingkungan wajib memenuhi persyaratan teknis aksesibilitas.

Ketentuan tersebut perlu dimuat dalam PERDA, termasuk sanksi bagi yang tidak melaksanakan.

Ukuran Dasar ruang

Jalur Pedestrian

Jalur Pemandu

Area Parkir

Pintu

R a m p

Tangga

Lif

Kamar Kecil

Pancuran

Wastafel

Telepon

Perlengkapan

Perabot

Rambu-rambu

Tuna Rungu Tuna Netra

Tuna Daksa

Pengguna

Kursi roda

Tuna Grahita

BAYANGKAN…

BAYANGKAN…

Pendopo Kabupaten Bantul

BAYANGKAN…

Pendopo Kabupaten Bantul