pojioijij

17
LAPORAN PRAKTIKUM METODE PEMISAHAN PERCOBAAN IV EKSTRAKSI PADAT CAIR NAMA : RULIANI ANSAR NIM : F1C1 12 031 JURUSAN : KIMIA KELOMPOK : III (TIGA) ASISTEN : DWI PRAYOGO WIBOWO LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

description

ughuhu

Transcript of pojioijij

LAPORAN PRAKTIKUM METODE PEMISAHANPERCOBAAN IVEKSTRAKSI PADAT CAIR

NAMA: RULIANI ANSAR

NIM: F1C1 12 031

JURUSAN: KIMIA

KELOMPOK: III (TIGA)

ASISTEN:DWI PRAYOGO WIBOWO

LABORATORIUM KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HALUOLEOKENDARI2014I. PENDAHULUANA. Latar BelakangSalah satu tehnik pemisahan yang sering digunakan adalah ekstraksi. Ekstraksi merupakan salah satu metode pemisahan kimia yang memisahkan atau menarik suatu komponen-komponen kimia pada suatu sampel dan umumnya dapat larut dalam air. Ekstraksi terbagi atas dua jenis yaitu ekstraksi dingin atau maserasi dan ekstraksi panas contohnya dengan ekstraksi soxhlet. Perbedaan dari kedua jenis ekstraksi ini adalah terletak pada tehniknya, dimana untuk ekstraksi dingin tidak menggunakan proses pemanasan pada sampel melainkan dengan cara merendam sampel dalam pelarut. Sedangkan ekstraksi panas dilakukan dengan pemanasan.Ekstraksi Padat Cair atau Leaching adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik karena komponen terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padatan dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalalm solven pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit larut dalam pelarut. Namun sering juga digunakan pada padatan yang larut karena efektivitasnya.Berdasarkan penjelasan diatas, percobaan ini dilakukan untuk membuktikan teori dari ektraksi padat cair. Sampel yang digunakan adalah kemiri dan alat yang digunakan adalah soxhlet.

1

2B. Rumusan MasalahRumusan masalah dari percobaan ini adalah bagaimana cara menentukan kadar minyak dalam sampel kemiri.B. TujuanTujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar minyak dalam sampel kemiri.

II. TINJAUAN PUSTAKASecara sederhana ekstraksi dapat didefinisikan sebagai proses pemindahan satu atau lebih komponen dari satu fase ke fase yang lainnya. Namun dibalik definisi sederhana ini tersimpan kerumitan yang cukup besar. Pemisahan berkebalikan dengan intuisi termodinamik, karena entropi diperoleh melalui pencampuran, bukan pemisahan; metode ekstrkasi dikembangkan berdasarkan perpindahan menuju kesetimbangan, sehingga kinetika perpindahan massa tidak dapat diabaikan (Majid dan Nurkholis, 2008).

3Ekstraksi padat cair atau Leaching adalah transfer difusi komponen terlarut dalam dari padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik karena komponen terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solven pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit larut dalam pelarut. Namun sering juga digunakan pada padatan yang larut karena efektivitasnya (Lucas, 1949).Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia ditempatkan dalam selongsong yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan dan dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi molekul molekul cairan penyari yang jatuh ke dalam selongsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan penyari telah mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna ditandai bila cairan di sifon tidak berwarna, tidak tampak noda jika di KLT atau sirkulasi telah mencapai 20 25 kali. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan (Sudjadi, 1986).

4Faktor-faktor yang berpengaruh pada proses leaching adalah: jumlah konstituen (solute) dan distribusinya dalam padatan, sifat padatan, dan ukuran partikel. Mekanisme proses leaching dimulai dari perpindahan solven dari larutan ke permukaan solid (adsorpsi), diikuti dengan difusi solven ke dalam solid dan pelarutan solut oleh solven, kemudian difusi ikatan solut-solven ke permukaan solid, dan desorpsi campuran solut-solven dari permukaan solid kedalam badan pelarut. Pada umumnya perpindahan solven ke permukaan terjadi sangat cepat di mana berlangsung pada saat terjadi kontak antara solid dan solvent, sehingga kecepatan difusi campuran solut-solven ke permukaan solid merupakan tahapan yang mengontrol keseluruhan proses leaching. Kecepatan difusi ini tergantung pada beberapa faktor yaitu : temperatur, luas permukaan partikel, pelarut, perbandingan solut dan solven, kecepatan dan lama pengadukan. Untuk memisahkan minyak dari pelarutnya, dilakukan dengan cara distilasi (Pramudono dkk, 2008).Prinsip ekstraksi padat-cair adalah adanya kemampuan senyawa dalam suatu matriks yang kompleks dari suatu padatan, yang dapat larut oleh suatu pelarut tertentu. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk tercapainya kondisi optimum ekstraksi antara lain: senyawa dapat terlarut dalam pelarut dengan waktu yang singkat, pelarut harus selektif melarutkan senyawa yang dikehendaki, senyawa analit memiliki konsentrasi yang tinggi untuk memudahkan ekstraksi, serta tersedia metode memisahkan kembali senyawa analit dari pelarut pengekstraksi (Fajriati dkk, 2011).

5Kemiri (Aleurites moluccana Wild.) atau candle nut adalah salah satu tanaman industri dari family Euphorbiaceae yang tersebar didaerah tropik dan subtropik. Kemiri merupakan bahan dasar cat, pernis, tinta, sabun, pengawet kayu, minyak rambut dan bahan pembatik, sedang isi biji sebagai bumbu. Biji mengandung 60 % minyak yang mudah menguap dan dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan, sedangkan biji yang gugur sebelum masak mengandung minyak 42.5 % dan eleostearin 37.4 % (Rosman dan Djauhariya, 2010).

III. METODOLOGI PRAKTIKUMA. Waktu dan TempatPercobaan ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 13 Mei 2014 Pukul 07.30 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Organik, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.B. Alat dan Bahan1. AlatAlat yang digunakan pada percobaan ini yaitu seperangkat alat ekstraksi padat cair (soxhlet), penangas, mortal pastel, evaporator, batu didih statip dan klem.2. Bahan Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu petroleum benzen, vaselin, aluminium foil, kertas saring dan sampel kemiri.

6

7Seperangkat alat SoxhletKemiriC. Prosedur Kerja

- Dirangkai sedemikian-Dihaluskan sedemikian- Dimasukkan batu didih dalam labu- Dikeringkan hingga 60 gr

Sampel Kemiri- Dimasukkan pelarut CHCl3 dalam labu- Dimasukkan kertas saring ke dalam Soxhlet- Dimasukkan sampel kemiri dalam Soxhlet- Labu yang berisi pelarut CHCl3 dipanaskan- Menghitung kadar minyak dalam sampel kemiri Kadar minyak dalam sampel kemiri

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengamatan1. Alat Ekstraksi Padat Cair (Soxhlet)

Gambar.1. Alat Ekstraksi Padat Cair (Soxhlet)

8

2. 9PerhitunganBerat kemiri= 40 gramEkstrak minyak kemiri= 17 mL% rendamen= x 100 %= x 100 %= 42, 5 %B. PembahasanEkstraksi merupakan suatu proses pemisahan dari bahan padatan maupun cair dengan bantuan pelarut yang sesuai. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstraksi substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya. Percobaan kali ini menggunakan ekstraksi padat cair atau Leaching karena sampel yang digunakan berupa bahan padatan, yang mana sesuai namanya ekstraksi padat cair, berarti sampel yang akan dianalisis adalah bahan dari padatan. Adapun sampel padatan yang dimaksud adalah kemiri.Secara teori, sebelum memulai proses ekstraksi, terlebih dahulu seperangkat alat ekstraksi padat cair atau Soxhlet dirangkai sedemikian rupa. Percobaan ekstraksi padat cair kali ini menggunakan ekstraktor Soxhlet. Pada ekstrakstor Soxhlet, pelarut petroleum benzen dipanaskan dalam labu alas bulat yang telah dimasukkan batu didih. Tujuan dari pemanasan ini sendiri adalah untuk menghasilkan uap pelarut. Uap pelarut tersebut kemudian masuk melalui kondensor melalui pipa kecil atau cabang dari Soxhlet dan keluar dalam fasa cair. Selanjutnya, pelarut akan masuk ke dalam selongsong pipa sifon yang berisi sampel padatan berupa kemiri yang telah dihaluskan dan dikeringkan terlebih dahulu. Kemudian pelarut tersebut akan membasahi sampel dan akan tertahan di dalam selongsong sampai tinggi pelarut dalam pipa sifon sama dengan tinggi pelarut di dalam selongsong tersebut. Kemudian, pelarut seluruhnya akan bergerak masuk kembali ke dalam labu didih dan begitu seterusnya, terjadi sirkulasi beberapa kali hingga kadar minyak dalam sampel kemiri diperoleh. Proses sirkulasi ekstraksi pada percobaan ini dilakukan sebanyak dua kali ekstraksi. Setelah ekstraksi telah selesai dilakukan, dilanjutkan dengan proses penguapan dimana proses ini dimaksudkan untuk memisahkan minyak yang diperoleh dari pelarut. Proses penguapan ini dilakukan dengan meengevaporasi pelarut yang telah bercampur dengan minyak sehingga pelarut akan terpisah dari minyak. Untuk proses penguapan pelarut, alat yang dggunakan alat evaporator untuk menguapkan pelarut dari ekstrak. Setelah dilakukan proses penguapan, langsung menghitung berapa banyak minyak yang didapatkan dari proses ekstraksi ini. Dari hasil penimbangan ekstrak minyak kemiri yang diperoleh sebanyak 17 mL dan efisiensi kadar minyak kemiri yang diperoleh dari 40 gram sampel (kemiri) sebanyak 42,5 %

10

V. PENUTUP1. KesimpulanBerdasarkan dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa kadar minyak yang diperoleh dari 40 gram kemiri yaitu sebesar 42,5 % dengan menggunakan alat soxhlet.2. SaranSaran yang dapat diajukan dari praktikan yaitu sebaiknya peralatan laboratorium dilengkapi lagi agar pada saat tidak praktikum berlangsung, tidak berebut dengan praktikan lain.

11

DAFTAR PUSTAKAFajriati, I., Rizkiyah, M., Muzakky, 2011. Studi Ekstraksi Padat Cair Menggunakan Pelarut HF dan HNO3 pada Penentuan logam Cr dalam Sampel Sungai di Sekitar Calon PLTN Muria. Jurnal ILMU DASAR, Vol. 12 No. 1, 15 : 22.

Lucas, 1949. Principles And Practice In Organic Chemistry. New York : Jhon Willey And Sons, Inc

Majid, N.T., Nurkholis, 2008. Pembuatan Teh Rendah Kafein melalui Proses Ekstraksi dengan Pelarut Etil Asetat, 2 : 8.

Pramudono B., Widioko, S.A., Rustayawan, W., 2008. Ekstraksi Kontinyu dengan Simulasi Batch Tiga Tahap Aliran Lawan Arah : Pengambilan Minyak Biji Alpukat Menggunakan Pelarut n-Hexane dan Iso Propil Alkohol. Reaktor, Vol. 12 No. 1, 38 : 41.

Rosman, R., Djauhariya, E., 2010. Status Teknologi Budidaya Kemiri, 10 :12.

Sudjadi, Drs. 1986. Metode Pemisahan. UGM Press : Yogyakarta.