Pns sebagai perekat bangsa
-
Upload
agus-dwiyanto -
Category
Health & Medicine
-
view
113 -
download
10
Transcript of Pns sebagai perekat bangsa
PNS SEBAGAI PEREKAT NKRI: PROFESIONAL, IMPARSIAL, DAN BERWAWASAN NASIONAL Agus Dwiyanto LAN RI
Masalah Yang dihadapi? Wawasan nasional menurun
• Fragmentasi birokrasi yang berlebihan: spasial, etnisitas, afiliasi dan patronase politik
• Lokalisasi PNS: mobilitas antar daerah, antar susunan pemerintahan, dan antar sektor rendah. Beberapa kementrian mendidik, mengatur, dan menggajinya secara sektoral.
• Aparatur cenderung mengembangkan perspektif sempit/ sektoral, inward looking, dan semangat kedaerahan menguat.
• Ketidakmerataan distribusi pegawai antar daerah dan sektor. Migrasi negatif dari daerah tertinggal dan miskin menuju kepada daerah yang maju.
Masalah….? Imparsialitas Terganggu
• Aktivisme politik meningkat; pilkada, kedaerahan, kepentingan kelompok, dsb. Imparsialitas dan kepedulian pada kepentingan publik terganggu.
• Intervensi politik dalam manajemen kepegawaian meningkat dan mengganggu imparsialitas. Penyalah gunaan fungsi pembina kepegawaian oleh para KDH.
• Stabilitas birokrasi rendah dan mengganggu kualitas pelayanan. Pergantian pejabat secara masif mengikuti dinamika politik lokal.
Masalah…? Profesionalisme
• Komoditisasi dalam rekrutmen dan promosi. Praktik korupsi dalam pengelolaan pegawai meningkat.
• Promosi tidak berbasis merit. Angka mismatch meningkat. Migrasi tenaga guru kedalam jabatan birokrasi meningkat.
• Insentif untuk menduduki jabatan fungsional kecil. Jumlah jabatan fungsional terbatas. Insentif untuk meningkatkan kemampuan teknis rendah
Mengapa problema tersebut muncul?
q Sistim administrasi kepegawaian digunakan oleh UU No. 8/1974 dan manajemen SDM di sektor publik yang digunakan oleh UU No 43/1999 tidak lagi memadai utk menjawab tantang baru yang muncul sebagai akibat perubahan lingkungan politik, ekonomi, dan sosial terkait dengan globalisasi, demokratisasi, dan desentralisasi.
q Misal: sistim karir tertutup, mekanisme transfer yang tidak jelas, rekrutmen berbasis formasi, tidak ada pengaturan yang jelas tentang hubungan antara pejabat politik dengan pejabat karir tidak lagi memadai, mekanisme penerapan sistim merit dan institusi pengawas penerapan sistim merit tidak diatur, basis legal bagi pengembangan profesi ASN tidak tersedia, sistim penggajian dan pensiun tidak lagi menjamin kesejahteraan dan
Mengapa…..?
q Akibatnya peraturan perundangan yang ada gagal menjaga imparsialitas aparatur, memperkuat integrasi dari aparatur sipil nasional, dan memberi insentif kepada aparatur untuk meningkatan kecakapan dan kompetensinya.
¨ Jika dibiarkan, Indonesia akan mengalami kesulitan menjaga dan meningkatkan daya saing nasional, kehilangan momentum pertumbuhan ekonomi, dan mempertahankan kelangsungan bangsa.
RUU ASN penting untuk memperkuat peran PNS sebagai perekat bangsa
¨ RUU ASN meletakan dasar untuk pembentukan pegawai ASN yang profesional, berwawasan nasional, dan imparsial
¨ Profesional: ¤ Mengatur tentang nilai-nilai dasar profesi, kode etika,
kode prilaku, persyaratan kompetensi, dan organisasi/ korps pegawai ASN
¤ Menerapkan prinsip meritokrasi; sistim karir terbuka, komisi pengawas penerapan meritokrasi (KASN)
¤ Hak pegawai meningkatkan kompetensi
RUU ASN
¨ Wawasan nasional ¨ Sistim karir terbuka menjamin terjadinya mobilitas
antar susunan pemerintahan, antar daerah, dan antar sektor secara wajat.
¨ Pembentukan Jabatan pimpinan tinggi/ JES yang bericirikan; kompetensi, wawasan nasional, integritas sebagai inti dari national civil service bisa menjadi instrumen bagi pemerintah dalam memeratakan pembangungan dan pelayanan publik.
RUU ASN
¨ Imparsialitas ¨ Pengaturan yang jelas tentang hubungan antara
pejabat karir dengan pejabat politik ¨ Penempatan pejabat karir tertinggi sebagai
pembina kepegawaian dapat mengurangi politisasi birokrasi dan PNS
¨ Pembentukan ASN sebagai profesi dapat mencegah aktivisme politik dalam birokrasi pemerintah
RUU ASN adalah keniscayaan!
¨ RUU ASN diperlukan untuk membentuk pegawai ASN yang profesional, imparsial, dan berwawasan nasional.
¨ Kegagalan mengesahkan RUU ASN hanya akan menunda penyelesaian berbagai masalah yang muncul terkait dengan politisasi, lokalisasi, pelanggaran terhadap penerapan prinsip meritokrasi, komoditisasi jabatan birokrasi, dan memudarnya nilai dan ciri profesionalisme dari PNS.
RUU ASN adalah keniscayaan!
¨ ASN yang profesinal, imparsial, dan berwawasan nasional bukan hanya diperlukan untuk memperkuat integrasi nasional tetapi juga untuk membentuk pegawai ASN berkelas dunia.
¨ Indonesia sedang menuju pada negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan menjadi kekuatan ekonomi dunia. Sayangnya perkembangan ekonomi belum diikuti dengan kualitas birokrasi dan pegawai yang memadai. RUU ASN adalah langkah yang perlu untuk mempercepat terbentuk pegawai berkelas dunia.