Pnpa - Kerangka Acuan Kerja

15
viii Kajian Penetapan Nilai Perolehan Air Provinsi Maluku 2015 [ Y e a r ] KERANGKA ACUAN KERJA KAJIAN NILAI PEROLEHAN AIR PROVINSI MALUKU 1 LATAR BELAKANG Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Tanpa air, manusia mustahil dapat bertahan hidup. Air banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk kegiatan konsumsi, sanitasi, produksi, rekreasi, dan lain sebagainya. Disisi lain, kita sering bersikap menerima air sebagai sesuatu yang ada begitu saja tanpa mempertanyakannya (take it for granted) menjadikan kita sering bersikap acuh dan kurang menyadari (aware) peran penting air bagi kehidupan. Kontribusi air terhadap pembangunan ekonomi dan sosial juga sangat vital. Awal peradaban manusia dan lahirnya pusat- pusat pertumbuhan ekonomi juga dimulai dari sumber-sumber air, seperti sungai dan mata air. Secara sosial dan budaya, salah satu contoh peran penting air dapat dilihat dalam kehidupan umat beragama dimana penggunaan air tidak terlepas dalam setiap kegiatan keagamaan. Seiring bertambahnya penduduk dan eskalasi pembangunan ekonomi, fungsi ekonomi dan sosial sumberdaya air sering terganggu karena semakin KERANGKA ACUAN KERJA |

description

contoh kerangka acuan kerja untuk kajian penetapan air permukaan

Transcript of Pnpa - Kerangka Acuan Kerja

Kajian Penetapan Nilai Perolehan Air Provinsi Maluku 2015[Year]

KERANGKA ACUAN KERJAKAJIAN NILAI PEROLEHAN AIR PROVINSI MALUKU

1LATAR BELAKANGAir merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Tanpa air, manusia mustahil dapat bertahan hidup. Air banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk kegiatan konsumsi, sanitasi, produksi, rekreasi, dan lain sebagainya. Disisi lain, kita sering bersikap menerima air sebagai sesuatu yang ada begitu saja tanpa mempertanyakannya (take it for granted) menjadikan kita sering bersikap acuh dan kurang menyadari (aware) peran penting air bagi kehidupan. Kontribusi air terhadap pembangunan ekonomi dan sosial juga sangat vital. Awal peradaban manusia dan lahirnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi juga dimulai dari sumber-sumber air, seperti sungai dan mata air. Secara sosial dan budaya, salah satu contoh peran penting air dapat dilihat dalam kehidupan umat beragama dimana penggunaan air tidak terlepas dalam setiap kegiatan keagamaan. Seiring bertambahnya penduduk dan eskalasi pembangunan ekonomi, fungsi ekonomi dan sosial sumberdaya air sering terganggu karena semakin kritisnya suplai air, sementara permintaan terus meningkat. Bahkan jika dilihat dari sisi geopolitik, para ahli memprediksi bahwa air akan menjadi sumber konflik di abad 21 ini. Hal ini disebabkan meski secara geofisika sumberdaya air dikatakan melimpah, hanya sebagian kecil saja yang bisa dimanfaatkan secara langsung.Berdasarkan kenyataan, air tanah dan air permukaan masih merupakan andalan utama sebagai sumber air bersih bagi masyarakat baik untuk keperluan rumah tangga sederhana yang bersifat tidak komersial maupun untuk keperluan komersial misalnya industri, perhotelan, perkantoran umum atau perdagangan, pemukiman mewah, pertanian, perikanan, peternakan,dan lainnya.Peningkatan pengambilan dan pemanfaatan air tanah dan air permukaan tersebut lama kelamaan akan menimbulkan dampak lingkungan. Di daerah perkotaan dan kawasan industri pemanfaatan air tanah dengan intensitas tinggi mengakibatkan berkurangnya air tanah sehingga sering menimbulkan konflik diantara pengambil air tanah. Secara alarni, air tanah dan air permukaan tidak dibatasi oleh batas wilayah administrasi maupun batas kepemilikan lahan, sehingga air merupakan sumberdaya alam milik bersama artinya pemanfaatan di suatu tempat akan berpengaruh pada tempat lain di sekitamya. Karena besamya pemanfaatan air tanah ataupun air permukaan tidak sama, maka demi keadilan pengambil dengan volume yang lebih besar pada prinsipnya harus memberikan kompensasi kepada pengambil yang volume pemanfaatannya lebih kecil. Kompensasi tersebut diwujudkan dalam bentuk pajak pemanfaatan air tanah yang penghitungannya berdasarkan nilai perolehan air dari pemanfaatan air tanah ataupun air permukaan. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, point penting dalam penetapan pajak pemanfaatan air (baik itu air permukaan ataupun air tanah) adalah dengan menetapkan nilai perolehan air. Oleh sebab itu, perlu dilakukan kajian dan studi dalam menentukan Nilai Perolehan Air itu sendiri mengingat kondisi penggunaan dan pemanfaatan air di Provinsi Maluku memiliki ciri khas tersendiri jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia (khususnya di Pulau Jawa). Adapun dengan melakukan kajian/studi Penetapan Nilai Perolehan Air di Provinsi Maluku ini, diharapkan dapat menjadi sebuah dasar bagi pemungutan kompensasi terhadap para pengguna air di Provinsi Maluku yang tepat guna sesuai dengan pemanfaatan air yang dilakukan oleh masing-masing pengguna tersebut

2MAKSUD DAN TUJUAN2.1MaksudMaksud utama dari kegiatan Kajian Penetapan Nilai Perolehan Air di Provinsi Maluku ini adalah untuk melakukan sebuah kajian terhadap pola pemanfaatan air (baik itu air tanah maupun air permukaan) yang terdapat di Provinsi Maluku sebagai dasar penetapan Nilai Perolehan Air

2.2TujuanAdapun tujuan dari kegiatan Kajian Penetapan Nilai Perolehan Air di Provinsi Maluku ini antara lain adalah sebagai berikut1. Melakukan inventarisasi sumber daya air yang terdapat di Provinsi Maluku,baik itu air permukaan maupun air tanah2. Melakukan kajian terhadap pola penggunaan air oleh masyarakat di Provinsi Maluku3. Menetapkan Nilai Perolehan Air di Provinsi Maluku (9 Kabupaten dan 2 Kota) sebagai dasar bagi pelaksanaan kebijakan fiskal berupa Pajak Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan4. Menyusun standar dan pedoman teknis bagi pelaksanaan kebijakan fiskal, sebagai turunan/implementasi dari kegiatan Kajian Penetapan Nilai Perolehan Air di Provinsi Maluku

3SUMBER PENDANAANSumber pendanaan bagi kegiatan ini adalah APBD-P tahun 2015 di bawah wewenang Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Maluku

4RUANG LINGKUP4.1Ruang Lingkup WilayahKegiatan Kajian Penetapan Nilai Perolehan Air di Provinsi Maluku akan dilaksanakan di Provinsi Maluku, termasuk di dalamnya 9 Kabupaten dan 2 Kota sebagai ruang lingkup studi/kajian yang terdiri dari1. Kota Ambon2. Kabupaten Maluku Tengah3. Kabupaten Seram Bagian Barat4. Kabupaten Seram Bagian Timur5. Kabupaten Buru6. Kabupaten Buru Selatan7. Kota Tual8. Kabupaten Maluku Tenggara9. Kabupaten Maluku Tenggara Barat10. Kabupaten Maluku Barat Daya11. Kabupaten Kepulauan Aru

Gambar 1 Ruang Lingkup Wilayah Kegiatan

4.2Ruang Lingkup KegiatanBeberapa lingkup kegiatan yang menjadi tanggung jawab pihak konsultan terkait dengan kegiatan Kajian Penetapan Nilai Perolehan Air di Provinsi Maluku antara lain 1. Persiapan Pekerjaana. Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan, termasuk di dalamnya melakukan koordinasi tim untuk pelaksanaan kegiatan, penyepakatan rencana kerja dan metodologi pelaksanaan kegiatan, sampai dengan pengumpulan data dan informasb. Melakukan konsolidasi dengan semua pemangku kepentingan dalam proses penyamaan tujuan dan rencana kegiatan Kajian Penetapan Nilai Perolehan Air di Provinsi Maluku.c. Output:i. Rencana kerja dan metodologi pelaksanaan kegiatanii. Data dan Informasi yang diperlukaniii. Desain pengumpulan data dan informasi2. Melakukan identifikasi potensi dan permasalahana. Melakukan identifikasi terhadap pengelolaan sumber daya air di masing-masing Kabupaten Kota, meliputi.i. Inventarisasi sumber daya air di masing-masing Kabupaten Kota, baik itu air tanah maupun air permukaanii. Identifikasi pola penggunaan sumber daya air di masing-masing Kabupaten Kotab. Melakukan identifikasi serta penyusunan sekilas review penyedia jasa layanan air (baik PDAM maupun Non PDAM) di masing-masing Kabupaten Kotac. Melakukan identifikasi terhadap permasalahan seputar Sumber Daya Air yang terdapat di masing-masing Kabupaten Kota3. Melakukan analisisMelakukan analisis terkait penetapan Nilai Perolehan Air di Provinsi Maluku atau di masing-masing Kabupaten Kota (mengingat Nilai Perolehan Air bisa jadi berbeda untuk masing-masing wilayah), dengan menggunakan kriteria penetapan sesuai dengan KEPMEN Sumber Daya Mineral Nomor 1451 K/0/MEM/2000, Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintah di Bidang Pengelolaan Air bawah Tanah, yang terdiri daria. Lokasi/Zona Airb. Kualitas Airc. Sumber Alternatifd. Jenis Sumbere. Volume Pengambilanf. Tujuan Pemanfaatan Air4. Rapat Pembahasan Laporanyaitu Penyedia Jasa melakukan ekspose dan pembahasan kepada pihak Pemerintah Provinsi serta menjaring masukan penyempurnaan.

5JANGKA WAKTU PELAKSANAANJangka waktu pelaksanaan kegiatan Kajian Penetapan Nilai Perolehan Air di Provinsi Maluku ini adalah 2 (dua) bulan atau 60 (enam puluh) hari kerja setelah SPMK ditandatangani/ditetapkan

6TENAGA AHLITenaga ahli yang terlibat di dalam pelaksanaan pekerjaan ini memiliki tugas dan kontribusi yang seimbang pada setiap tahap kegiatan. Tugas dan kontribusi masing-masing tenaga ahli ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1 Susunan Tenaga AhliNoPosisiRequirementUraian Tugas

1.Team Leader Memiliki sertifikat keahlian Perencana Sumber Daya Air Memiliki pendidikan minimal S1 Teknik Sipil/Pengairan Memiliki pengalaman dalam perencanaan embung/bendungan selama 5 (lima) tahun Bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan seluruh kegiatan bantuan teknis. Bertanggung jawab atas penyelesaian seluruh pekerjaan kegiatan. Memonitor seluruh kemajuan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh para tenaga ahli dan asisten. Bertanggung jawab langsung terhadap kualitas produk perencanaan pekerjaan. Bertanggung jawab atas penyusunan tahapan pelaksanaan seluruh laporan pekerjaan yang harus dihasilkan. Menyusun dan mengarahkan program kerja untuk masing-masing wilayah perencanaan beserta pelaporannya yang harus dipenuhi oleh seluruh tim. Menganalisis dan merangkum berbagai analisis perhitungan yang telah dilakukan oleh seluruh staf ahli di masing masing wilayah perencanaan, sehingga menghasilkan kualitas produk seperti yang telah ditetapkan.

2.Ahli Management Sumber Daya Air Memiliki srtifikat keahlian Perencana Sumber Daya Air Memiliki pendidikan minimal S1 Teknik Sipil/Pengairan

Mengidentifikasi potensi sumberdaya air dan pola penggunaan nya di masing-masing wilayah kajian. Selalu berkoordinasi dengan Team Leader dalam setiap pengambilan keputusan di masing-masing wilayah pekerjaan.

3.Ahli Hidrologi Memiliki sertifikat keahlian Perencana Sumber Daya Air Memiliki pendidikan minimal S1 Teknik Pengairan Bertanggung jawab terhadap pekerjaan analisis dan penyusunan kebijakan dalam bidang sarana dan prasarana air minum Belalu berkoordinasi dengan Team Leader dalam setiap pengambilan keputusan di masing-masing wilayah pekerjaan.

4.Ahli Lingkungan Memiliki sertifikat keahlian geologi Memiliki pendidikan minimal S1 Teknik Lingkungan/Pengairan/Sipil Bertanggung jawab terhadap pekerjaan analisis dan penyusunan kebijakan dalam yang berkaitan dengan aspek lingkungan Selalu berkoordinasi dengan Team Leader dalam setiap pengambilan di masing-masing wilayah pekerjaan. Menganalisis kajian lingkungan implikasi dari rencana pengembangan infrastruktur PU/CK yang kemungkinan terjadi di masing-masing wilayah pekerjaan.

5Ahli Ekonomi Wilayah Memiliki pendidikan minimal S1 Ekonomi Pembangunan Bertanggung jawab terhadap pekerjaan analisis dan penyusunan kebijakan dalam bidang Ekonomi Pembangunan serta masalah kebijakan pengembangan ekonomi di masing-masing wilayah pekerjaan. Mengidentifikasikasi dan merencanakan metode penyusunan dan analisis ekenomi/pembiayaan pembangunan di masing-masing wilayah pekerjaan. Melakukan analisis keuangan dan peningkatan kapasitas keuangan di masing-masing wilayah pekerjaan. Selalu berkoordinasi dengan Team Leader dalam setiap pengambilan keputusan di masing-masing wilayah pekerjaan.

6Ahli Hukum Memiliki pendidikan minimal S1 Hukum dan pernah memiliki pengalaman untuk menyusun dokumen kebijakan publik Bertanggung jawab terhadap ekerjaan analisis dan penyusunan materi dokumen Kebijakan Publik Berkoordinasi dengan Team Leader dan juga stakeholder terkait bidang hukum terkait tata laksana dan implementasi kebijakan

7Tenaga Pendukung Surveyor Ahli Komputer Admin

7PELAPORANKonsultan diwajibkan menyerahkan laporan kepada Pejabat Pembuat Komitmen yang dibuat dengan kertas A4 dalam bahasa Indonesia dengan jenis, jumlah dan waktu penyerahan ditetapkan sebagai berikut :1. Laporan PendahuluanLaporan pendahuluan diserahkan pada minggu kedua bulan pertama, Laporan Pendahuluan dibuat dalam rangkap 5 (lima), berisi diantaranya :a. Metodologi pelaksanaan pekerjaan b. Struktur organisasi peleksanaan,jadwal pelaksanaan pekerjaanc. Hasil investarisasi dan data yang diperolehLaporan Pendahuluan harus dipresentasikan kepada pihak Dinas Pekerjaan Umum bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Maluku, tempat dan waktu akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Dalam presentasi laporan pendahuluan konsultan harus membuat laporan ringkasannya untuk dibagikan ke peserta presentasi yang jumlahnya ditentukan kemudian oleh direksi pekerjaan.2. Laporan Akhir SementaraLaporan Akhir Sementara dibuat rangkap proyek 5 (lima) buku berisi antara lain sebagai berikut :a. Hasil semua kajian perhitungan potensi sumberdaya air b. Hasil semua kajian penggunaan sumberdaya airc. Hasil semua disemenasi dengan pihakd. kesimpulan dan saranLaporan Akhir Sementara dikumpulkan pada minggu kedua bulan kedua dan dipresentasikan sebelum masa kontrak pekerjaan ini berakhir kepada pihak yang akan ditentukan oleh direksi pekerjaan dan harus dibuat ringkasan (summary) untuk bahan presentasi.3. Laporan Akhirlaporan Akhir dibuat sebanyak 5 (lima) buku. Laporan akhir merupakan penyempurnaan dari Laporan Akhir Sementara setelah dipresentasikan dan dikumpulkan pada akhir bulan kedua.4. CD File dan Foto DokumentasiSemua file laporan perencanaan beserta file gambar perencanaan dikumpulkan jadi satu dan dimasukan ke dalam CD sebanyak 5 (lima) keping, juga foto-foto yang dicetak dibuat sebagai informasi tambahan yang diperlukan untuk memperjelas hasil pelaksanaan pekerjaan. Foto-foto tersebut dimasukan dalam album dan diserahkan kepada Direksi sebanyak 5 (lima) album.KERANGKA ACUAN KERJA |viii