PMSP RMK 7 - Penyusunan Program Audit - IG 13.docx

9
Nama : Ellen Fatmalissya NIM : F1314037 Kelas : A (S1 Transfer Akuntansi) Mata Kuliah : Pengauditan Manajemen Sektor Publik TUGAS RINGKASAN MATERI KULIAH KE-6 Penyusunan Program Audit (Contoh : Rumah Sakit) A. PENGERTIAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI Program pengujian terinci merupakan langkah yang dibuat auditor untuk mengorganisasikan pekerjaannya, agar audit dapat terlaksana secara ekonomi, efisien, dan efektif. Sebagai titik kulminasi dan langkah akhir pada tahap perencanaan audit kinerja, pembuatan program pengujian terinci merupakan penghubung antara tahap perencanaan dan pelaksanaan audit kinerja. Dalam program pengujian terinci ini terdapat beberapa istilah berikut : 1. Program Audit - adalah pedoman dalam tahap pelaksanaan audit, yang menjabarkan prosedur terinci untuk melaksanakan audit. 2. Teknik Audit - mengacu pada teknik yang digunakan auditor untuk mengumpulkan data, antara lain review dokumen, wawancara, kuesioner, analisis data, dan observasi fisik. 3. Prosedur Audit - adalah langkah, pengujian, instruksi, dan rincian yang termasuk dalam program audit untuk dilaksanakan secara sistematis dan masuk akal. B. TUJUAN DAN MANFAAT PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI 1. Menetapkan hubungan yang jelas antara tujuan audit, metodologi audit, dan kemungkinan-kemungkinan pekerjaan lapangan yang harus dikerjakan; 2. Mengidentifikasi dan mendokumentasi prosesur-prosedur audit yang harus dilaksanakan; 3. Memudahkan supervisi dan review; 1 IG 13

Transcript of PMSP RMK 7 - Penyusunan Program Audit - IG 13.docx

Page 1: PMSP RMK 7 - Penyusunan Program Audit - IG 13.docx

Nama : Ellen FatmalissyaNIM : F1314037Kelas : A (S1 Transfer Akuntansi)Mata Kuliah : Pengauditan Manajemen Sektor Publik

TUGAS RINGKASAN MATERI KULIAH KE-6Penyusunan Program Audit (Contoh : Rumah Sakit)

A. PENGERTIAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI

Program pengujian terinci merupakan langkah yang dibuat auditor untuk mengorganisasikan pekerjaannya, agar audit dapat terlaksana secara ekonomi, efisien, dan efektif. Sebagai titik kulminasi dan langkah akhir pada tahap perencanaan audit kinerja, pembuatan program pengujian terinci merupakan penghubung antara tahap perencanaan dan pelaksanaan audit kinerja.Dalam program pengujian terinci ini terdapat beberapa istilah berikut :1. Program Audit - adalah pedoman dalam tahap pelaksanaan audit, yang menjabarkan

prosedur terinci untuk melaksanakan audit.2. Teknik Audit - mengacu pada teknik yang digunakan auditor untuk mengumpulkan data,

antara lain review dokumen, wawancara, kuesioner, analisis data, dan observasi fisik.3. Prosedur Audit - adalah langkah, pengujian, instruksi, dan rincian yang termasuk dalam

program audit untuk dilaksanakan secara sistematis dan masuk akal.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI

1. Menetapkan hubungan yang jelas antara tujuan audit, metodologi audit, dan kemungkinan-kemungkinan pekerjaan lapangan yang harus dikerjakan;

2. Mengidentifikasi dan mendokumentasi prosesur-prosedur audit yang harus dilaksanakan;3. Memudahkan supervisi dan review;4. Membantu dalam pengumpulan bukti yang cukup, dapat diandalkan, dan relevan untuk

mendukung pernyataan pendapat atau simpulan audit serta mencapai tujuan audit.

C. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PROGRAM PENGUJIAN TERINCI

Tingkat keterincian program pengujian terinci dipengaruhi beberapa faktor, antara lain :1. Kompleksitas permasalahan yang diaudit;2. Luas pekerjaan audit;3. Tingkatan staf yang melakukan audit.Aksesibilitas manajemen untuk diaudit, dalam arti tingkat kemudahan untuk berkomunikasi dengan pihak manajemen serta sensitivitas area yang diaudit akan mempengaruhi bagaimana program pengujian terinci dikembangkan dan diterapkan.

1 IG 13

Page 2: PMSP RMK 7 - Penyusunan Program Audit - IG 13.docx

Langkah-langkah penyusunan program pengujian terinci yaitu sebagai berikut :1. Memahami istilah baku

Auditor harus memiliki pemahaman yang memadai terhadap istilah-istilah baku sebelum membuat program audit, terutama yang berkaitan dengan teknik dan prosedur audit.

2. Menetapkan pendekatan auditAudit kinerja bersifat fleksibel dan membutuhkan kreativitas, pendekatan yang digunakan juga tidak sama antar audit dimana pendekatan dalam audit kinerja bukanlah “one-size-fits-all”. Secara umum terdapat dua pendekatan dalam penyusunan program pengujian terinci, yaitu :a. Pendekatan proses (sistem pengendalian)

Pendekatan proses berfokus pada proses kegiatan/program entitas, ini dirancang untuk menentukan apakah organisasi memiliki pengendalian yang dapat memberikan keyakinan yang memadai bahwa hasil yang diinginkan dapat tercapai. Tujuannya untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut telah dirancang dan diimplementasikan secara memadai. Asumsi yang digunakan adalah jika sistem pengendalian efektif, maka ada indikasi kuat bahwa hasil akan memuaskan.

b. Pendekatan hasilPendekatan hasil berfokus pada penilaian hasil yang dicapai dikaitkan dengan hasil yang diinginkan, dirancang untuk melihat output dan/atau outcome. Pendekatan ini dapat diterapkan jika kriteria yang tepat tersedia untuk menilai mutu, jumlah, dan biaya dari output. Asumsi yang digunakan adalah jika hasil memuaskan, maka risiko kesalahan dalam merancang dan menerapkan proses/kegiatan akan rendah.

3. Memfokuskan pada pembuktian kriteria audit yang telah ditetapkanPenyusunan program pengujian terinci dibatasi dari hal-hal di luar kriteria atau hal-hal kurang penting, maka program pengujian terinci sebaiknya :a. mampu mengidentifikasi aspek audit yang penting;b. diatur berdasarkan informasi pendukung yang jelas dan akurat;c. mampu menjadi pedoman dalam pelaksanaan pengujian secara efektif;d. mampu membantu dalam pengumpulan bukti yang cukup;e. relevan dan dapat dipercaya untuk mendukung opini atau keputusan audit;f. mendukung tujuan audit.

4. Menetapkan prosedur audit yang tepatProsedur audit dari program pengujian terinci yang baik seharusnya :a. berkaitan dengan tujuan dan kriteria audit, yaitu dapat membantu mengumpulkan bukti

relevan yang akan memaksimalkan dampak audit;b. dinyatakan dengan jelas dan dirinci secara memadai agar dapat dimengerti auditor;c. disusun secara logis sehingga audit dapat dilaksanakan dengan efisien;d. berbentuk metode pengumpulan bukti yang efisien tanpa pengujian yang berlebih, di

samping mempertimbangkan audit terkait sebelumnya.Penyusunan prosedur audit dapat didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan riset (research question) untuk setiap tujuan khusus pada masing-masing area kunci, yaitu suatu daftar yang memuat pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan untuk mendapatkan jawaban guna memastikan suatu kondisi tertentu.

2 IG 13

Page 3: PMSP RMK 7 - Penyusunan Program Audit - IG 13.docx

5. Menetapkan format program auditKonsep program pengujian terinci disusun oleh ketua tim audit yang bersangkutan dibantu oleh anggota tim. Program audit terinci sebaiknya berisi informasi berikut :a. dasar penyusunan program, yaitu rencana kegiatan audit tahunan, kebijakan, atau

arahan khusus pimpinan;b. standar audit yang digunakan;c. entitas yang diaudit, termasuk nama dan lokasi entitas;d. tahun anggaran yang diperiksa;e. identitas dan gambaran umum entitas yang diaudit, yang memuat : organisasi, uraian

kegiatan, tujuan, jumlah anggaran, dan sistem pengendalian;f. alasan audit, yaitu menguraikan informasi mengenai masalah yang ditemukan dalam

kegiatan survei untuk dikaji lebih mendalam;g. tujuan audit, termasuk menguraikan lingkup audit, yaitu menilai ekonomi, efisiensi, dan

efektivitas program/kegiatan;h. sasaran audit, memuat kegiata atau fungsi entitas yang diaudit, yang masalahnya

ditemukan dalam audit pendahuluan;i. kriteria atau standar yang akan digunkan untuk menilai apakah kegiatan entitas yang

diaudit telah dilaksanakan secara ekonomis dan efisien;j. pengarahan audit, memuat langkah-langkah, prosedur, dan teknik audit yang harus

dilaksanakan oleh tim audit;k. jangka waktu audit, memuat jumlah hari (mandays) audit yang diperlukan;l. susunan tim dan biaya audit yang memuat nama, pangkat/golongan, dan jabatan dalam

tim, serta biaya yang diperlukan untuk melaksanakan audit;m. instansi penerima hasil audit, memuat nama entitas yang akan menerima hasil audit;n. kerangka laporan hasil audit atas ekonomi, efisiensi, dan efektivitas; sertao. memuat hal-hal lain yang dianggap perlu untuk diungkapkan.

D. CONTOH PENYUSUNAN RENCANA/PROGRAM AUDIT PADA RUMAH SAKIT

Dalam mencapai tujuannya, manajemen rumah sakit menetapkan program yang dijabarkan ke dalam kegiatan. Kadangkala manajemen memiliki berbagai tujuan yang bertentangan atau tidak sejalan. Oleh karena itu evaluator hendaknya memahami bagaimana manajemen rumah sakit menyeimbangkan penyusunan tujuan, program, dan kegiatan ini.

Langkah pelaksanaan perencanaan audit/survei pendahuluan adalah sebagai berikut:1. Dapatkan informasi yang diperlukan yang berhubungan dengan latar belakang dan informasi

umum RSD yang dievalusi.2. Bila RSD telah menggunakan indikator kinerja kunci, dapatkan dokumentasi yang tersedia

yang menjelaskan indikator tersebut. Selain itu, dapatkan pula sumber informasi internal dan eksternal yang digunakan untuk menghitung indikator kinerja yang berbeda, seperti survei pelanggan dan pegawai.

3. Lakukan analisis atas latar belakang dan informasi tersebut dalam rangka memperoleh bukti yang relevan.

3 IG 13

Page 4: PMSP RMK 7 - Penyusunan Program Audit - IG 13.docx

4. Buat kesimpulan sementara secara umum dari informasidi atas.5. Lakukan analisis arti penting & risiko kegiatan RSD yang dievalusi.6. Identifikasikan bidang atau kegiatan yang kemungkinan terdapat kelemahan yang

memerlukan perbaikan, sehingga mengakibatkan sasaran/ tujuan RSD tidak tercapai.

Contoh Penyusunan Program Audit Pada Rumah Sakit

1) Dasar hukum pemeriksaan :a. Undang Undang Dasar 1945 Pasal 23 E ;b. Undang-undang No.15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan RI ;c. Undang-undang No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara ;d. Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kegiatan Pemeriksaan (RKP).

2) Entitas yang diperiksa :RSUD Waras Kota Bahagia, di Kota Bahagia - Provinsi Sejahtera.

3) Tujuan pemeriksaan :a. Untuk menilai apakah upaya pelayanan kesehatan oleh RSUD telah dilaksanakan secara

optimal sesuai dengan indikator pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan.b. Untuk menilai apakah sarana dan prasarana kesehatan pada RSUD telah tersedia sesuai

dengan persyaratan yang ditetapkan dan dimanfaatkan sesuai dengan peruntukkannya.c. Untuk menilai apakah biaya kegiatan upaya pelayanan kesehatan tersebut telah

dilaksanakan secara ekonomis, efisien, dan efektif.

4) Lingkup Pemeriksaan :Lingkup Pemeriksaan Kinerja adalah pelaksanaan kegiatan yang berhubungan langsung dengan pelayanan kesehatan pada RSUD, yang meliputi kegiatan :a. Pengelolaan, penggunaan dan pertanggungjawaban dana kegiatan pelaksanaan

pelayanan kesehatan;b. Pemanfaatan sarana, prasarana, peralatan kesehatan, dan obat-obatan yang menunjang

upaya pelayanan kesehatan masyarakat;c. Pendapatan dari pelayanan kesehatan dengan pihak ketiga;d. Ketersediaan tenaga medis, paramedis, dan non medis.

5) Metodologi Pemeriksaan :Audit dilakukan dengan cara menghitung realisasi hasil dari indikator pelayanan kesehatan masyarakat pada rumah sakit atas sasaran kinerja dan membandingkannya dengan standar indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Selanjutnya mengevaluasi hasil perbandingan tersebut, serta kaitan dengan biaya yang dikeluarkan untuk menilai ekonomis, efektivitas, dan efisiensi pencapaian tujuan. Pemilihan dan pengumpulan bukti dilakukan menggunakan teknik stratified random sampling. Untuk mengumpulkan bukti digunakan teknik pemeriksaan berupa observasi, wawancara dan pengujian dokumen serta analisis auditor.

4 IG 13

Page 5: PMSP RMK 7 - Penyusunan Program Audit - IG 13.docx

6) Jangka waktu pemeriksaan :Pemeriksaan dilakukan dari tanggal 1 Oktober s.d 2 Nopember 2007

7) Tim Pemeriksa :No. Nama NIP Tanggung Jawab

1 Armand 19620120 Pengendali Mutu2 Budjana 19660530 Pengendali Teknis3 Thomas 19800316 Ketua Tim4 Hendy 19830323 Anggota Tim5 Budi 19861117 Anggota Tim

8) Program Pemeriksaan

No. Prosedur AuditRencana Realisasi Reff

Dilaksana-kan Oleh

TglWaktu (jam)

Dilaksana-kan Oleh

TglWaktu (jam)

KKA

I PERSIAPAN AUDIT

1 Pembicaraan Pendahuluan dengan obrik Armand;

2 Buat perencanaan audit Budjana; 10,00 3 Dapatkan informasi umum dan ketentuan

yang terkait dengan kegiatan yang di auditHendy; Budi

4 Buat audit program

II PELAKSANAAN AUDIT

A Pengujian keuangan

1 Dapatkan dokumen terkait dengan kegiatan yang diaudit

Armand; Budjana;

15,00

2 Dapatkan laporan keuangan/lainnya atas kegiatan yang diaudit

Budi

3 Buat kesimpulan

B Pengujian layanan kesehatan Tujuan: untuk meyakinkan bahwa layanan kesehatan yang diberikan telah sesuai dengan ketentuan

Proses audit: 1 Dapatkan dan evaluasi, reviu dan analisis

seluruh kegiatan layanan berdasarkan IKU yang telah ditetapkan

Budjana; Thomas; Hendy

20,00

2 Reviu dan analisis apakah seluruh tahapan proses layanan apakah sudah sesuai ketentuan yang berlaku

3 Evaluasi apakah pada setiap proses layanan terdapat intervensi pihak berwenang yang tidak sesuai ketentuan

4 Buat simpulan

5 IG 13

Page 6: PMSP RMK 7 - Penyusunan Program Audit - IG 13.docx

C Pengujian Bukti Transaksi 1 Dapatkan bukti-bukti pengeluaran Thomas; 20,00 2 Lakukan konfirmasi kepada pihak terkait Budjana; 3 Buat Simpulan Budi

D Pengujian Kebenaran fisik 1 Dapatkan dokumen kontrak/pengadaan Armand 20,00 2 Dapatkan laporan kegiatan fisik/hasil audit

teknis Budjana; Hendy

3 Bandingkan dengan kontrak 4 Lakukan klarifikasi (bila diperlukan) 5 Buat Simpulan Hasil Audit

III PENYELESAIAN AUDIT

1 Penelaahan kelengkapan KKA Armand; 15,00 Pembahasan intern antara Tim Audit Budjana;

2 Penyusunan Konsep LHP Budi; 3 Pembahasan dengan obrik Thomas 4 Buat konsep dan Susun Laporan Hasil

Pemeriksaan

Jumlah 100,00

Bahagia, September 2007Mengetahui, Disusun OlehPengendali Teknis Ketua Tim

Budjana ThomasNIP. 19660530 NIP. 19800316

6 IG 13