Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

21
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURANMENTERIPERHUBUNGANREPUBLIKINDONESIA NOMOR PM. 10TAHUN2012 TENTANG STANDARPELAYANANMINIMAL ANGKUTANMASSALBERBASISJALAN a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 141 ayat (3) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perlu menetapkan Peraturan Menteri tentang standar pelayanan minimal angkutan umum; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 79 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas, pembatasan lalu lintas kendaraan perseorangan dapat dilakukan dengan pengenaan retribusi pengendalian lalu lintas apabila telah tersedia jaringan dan pelayanan angkutan umum massal dalam trayek yang memenuhi standar pelayanan minimal; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Massal Berbasis Jalan; 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

description

SPM Angk Massal Jalan Raya

Transcript of Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

Page 1: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA

PERATURANMENTERIPERHUBUNGANREPUBLIKINDONESIA

NOMOR PM. 10 TAHUN2012

TENTANG

STANDARPELAYANANMINIMAL

ANGKUTANMASSALBERBASIS JALAN

a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 141ayat (3) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009ten tang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perlumenetapkan Peraturan Menteri tentang standarpelayanan minimal angkutan umum;

b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 79 ayat (2)Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011ten tang Manajemen dan Rekayasa, AnalisisDampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas,pembatasan lalu lintas kendaraan perseorangandapat dilakukan dengan pengenaan retribusipengendalian lalu lintas apabila telah tersediajaringan dan pelayanan angkutan umum massaldalam trayek yang memenuhi standar pelayananminimal;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlumenetapkan Peraturan Menteri Perhubungantentang Standar Pelayanan Minimal AngkutanMassal Berbasis J alan;

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4844);

Page 2: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentangJalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4444);

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentangPenataan Ruang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 68, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentangLalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5025);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1993 Nomor 59, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3528);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006tentang Jalan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2006 Nomor 86, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4655);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4833);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011ten tang Manajemen dan Rekayasa, AnalisisDampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 61, Tambahan Lembaran, Negara RepublikIndonesia Nomor 5221);

9. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 ten tangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negarasebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhirdengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negaraserta Susunan Organisasi, Tugas, dan FungsiEselon I Kementerian Negara, sebagaimana telahdiubah beberapa kali, terakhir dengan PeraturanPresiden Nomor 92 Tahun 2011;

11. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 65Tahun 1993 ten tang Fasilitas Pendukung KegiatanLalu Lintas dan Angkutan Jalan;

12. Keputusan ...

Page 3: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

12. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 71Tahun 1999 ten tang Aksesibilitas Bagi PenyandangCacat dan Orang Sakit pada Sarana dan PrasaranaPerhubungan;

13. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 35Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan AngkutanOrang di J alan;

14. Keputusan Menteri Negara PendayagunaanAparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003tentang Pedoman Umum PenyelenggaraanPelayanan Publik;

15. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 14Tahun 2006 tentang Manajemen dan Rekayasa LaluLintas di Jalan;

16. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata KeIjaKementerian Perhubungan;

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANGSTANDARPELAYANANMINIMALANGKUTANMASSALBERBASISJALAN.

1. Standar Pelayanan Minimal Angkutan MassalBerbasis Jalan yang selanjutnya disebut StandarPelayanan Minimal adalah persyaratanpenyelenggaraan Angkutan Massal Berbasis Jalanmengenai jenis dan mutu pelayanan yang berhakdiperoleh setiap Pengguna Jasa Angkutan MassalBerbasis Jalan secara minimal.

2. Angkutan Massal Berbasis Jalan adalah suatusistem angkutan umum yang menggunakan mobilbus dengan lajur khusus yang terproteksi sehinggamemungkinkan peningkatan kapasitas angkut yangbersifat massal yang dioperasikan di KawasanPerkotaan.

3. Kawasan Perkotaan adalah wilayah yangmempunyai kegiatan utama bukan pertaniandengan susunan fungsi kawasan sebagai tempatpermukiman perkotaan, pemusatan dan distribusipelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dankegiatan ekonomi.

Page 4: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

4. Kawasan Megapolitan adalah kawasan yangterbentuk dari 2 (dua) atau lebih KawasanMetropolitan yang memiliki hubungan fungsionaldan membentuk sebuah sistem.

5. Kawasan Metropolitan adalah Kawasan Perkotaanyang terdiri atas sebuah Kawasan Perkotaan yangberdiri sendiri atau Kawasan Perkotaan inti denganKawasan Perkotaan di sekitarnya yang salingmemiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkandengan sistem jaringan prasarana wilayah yangterintegrasi dengan jumlah penduduk secarakeseluruhan sekurang- kuran gnya 1.000.000 (satujuta) jiwa.

6. Kawasan Perkotaan Besar adalah KawasanPerkotaan yang terdiri atas sebuah KawasanPerkotaan yang berdiri sendiri atau KawasanPerkotaan inti dengan Kawasan Perkotaan disekitarnya yang saling memiliki keterkaitanfungsional yang dihubungkan dengan sistemjaringan prasarana wilayah yang terintegrasi denganjumlah penduduk antara 500.000 (lima ratus ribu)sampai dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa.

7. Kawasan Aglomerasi Perkotaan adalah KawasanPerkotaan yang terdiri atas sebuah KawasanPerkotaan yang berdiri sendiri atau KawasanPerkotaan inti dengan Kawasan Perkotaan disekitarnya yang saling memiliki keterkaitanfungsional yang dihubungkan dengan sistemjaringan prasarana wilayah yang terintegrasi danmembentuk sebuah sistem.

8. Halte adalah tempat pemberhentian kendaraanbermotor umum untuk menaikkan danmenurunkan penumpang.

, 9. Fasilitas Pendukung Halte adalah fasilitas pejalankaki menuju lokasi halte yang berupa trotoar,tempat penyeberangan yang dinyatakan denganmarka jalan danj atau rambu lalu lintas, jembatanpenyeberangan danj atau terowongan.

10. Penyelenggara Angkutan Massal Berbasis Jalanadalah badan usaha milik negara, badan usahamilik daerah, danjatau badan hukum lain sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

11. Pengguna J asa adalah perseorangan atau badanhukum yang menggunakan jasa Angkutan MassalBerbasis Jalan.

Page 5: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

12. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab dibidang sarana dan prasarana lalu lintas danangkutan jalan.

13. Direktur J enderal adalah Direktur J enderal yangtugas dan tanggung jawabnya di bidang lalu lintasdan angkutanjalan.

(1) Penyelenggaraan Angkutan Massal Berbasis Jalandilakukan di Kawasan Perkotaan meliputi KawasanMegapolitan, Kawasan Metropolitan, dan KawasanPerkotaan Besar sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(2) Kawasan Perkotaan sebagaimana dimaksud padaayat (1)berupa:

a. kota sebagai daerah otonom;b. bagian daerah kabupaten yang memiliki ciriperkotaan;

c. kawasan yang berada dalam bagian dari duaatau lebih daerah yang berbatasan langsung danmemiliki ciri perkotaan; atau

d. kawasan aglomerasi perkotaan.

(3) Penyelenggaraan Angkutan Massal Berbasis Jalansebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusdidukung dengan:a. mobil bus yang berkapasitas angkut massal;b. lajur khusus;c. trayek angkutan umum lain yang tidakberhimpitan dengan trayek angkutan massal;dan

d. angkutan pengumpan.

Penyelenggaraan Angkutan Massal Berbasis Jalansebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)harus memenuhi Standar Pelayanan Minimal.

Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksudpada ayat (1) merupakan acuan bagi PenyelenggaraAngkutan Massal Berbasis Jalan dalammemberikan pelayanan kepada Pengguna Jasa.

Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksudpada ayat (1)meliputi:a. jenis pelayanan; danb. mutu pelayanan.

Page 6: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

(4) Jenis pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat(3)huruf a meliputi:a. keamanan;b. keselamatan;c. kenyamanan;d. keterjangkauan;e. kesetaraan; danf. keteraturan.

(5) Mutu pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat(3)huruf b meliputi:a. indikator; danb. nilai, ukuran atau jumlah.

(1) Keamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3ayat (4) huruf a merupakan standar minimal yangharus dipenuhi untuk terbebasnya Pengguna Jasadari gangguan perbuatan melawan hukumdanl atau rasa takut.

(2) Keamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri atas:a. keamanan di halte dan fasilitas pendukunghalte, meliputi:1. lampu penerangan;2. petugas keamanan; dan3. informasi gangguan keamanan.

b. keamanan di mobil bus, meliputi:1. identitas kendaraan;2. tanda pengenal pengemudi;3. lampu isyarat tanda bahaya;4. lampu penerangan;5. petugas keamanan; dan6. penggunaan kaca film sesuai ketentuan yangberlaku.

(1) Keselamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3ayat (4) huruf b merupakan standar minimal yangharus dipenuhi untuk terhindarnya dari risikokecelakaan disebabkan oleh faktor manusia, saranadan prasarana.

(2) Kesela.matan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri atas:a. keselamatan pada manusia, meliputi:1. standar operasional prosedur (SOP)pengoperasian kendaraan; dan

2. standar operasional prosedur (SOP)penanganan keadaan darurat.

b. keselamatan ...

Page 7: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

b. keselamatan pada mobil bus, meliputi:1. kelaikan kendaraan;2. peralatan keselamatan;3. fasilitas kesehatan;4. informasi tanggap darurat; dan5. fasilitas pegangan untuk penumpang berdiri.

c. keselamatan pada prasarana, meliputi :1. perlengkapan lalu lintas dan angkutan jalan;2. fasilitas penyimpanan dan pemeliharaankendaraan (poon.

(3) Fasilitas penyimpanan dan pemeliharaankendaraan (poon sebagaimana dimaksud pada ayat(2) huruf c angka 2 merupakan fasilitaspenyimpanan kendaraan yang berfungsi sebagaitempat pemeliharaan dan perbaikan kendaraan.

(4) Fasilitas penyimpanan dan pemeliharaankendaraan (poon sebagaimana dimaksud pada ayat(3)wajib dilakukan pemeriksaan secara berkala.

(5) Ketentuan Iebih Ianjut mengenai tata carapemeriksaan pool sebagaimana dimaksud pada ayat(4)diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal.

(1) Kenyamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3ayat (4) huruf c merupakan standar minimal yangharus dipenuhi untuk memberikan suatu kondisinyaman, bersih, indah dan sejuk yang dapatdinikmati Pengguna J asa.

(2) Kenyamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri atas:a. kenyamanan di halte dan fasilitas pendukunghaIte, meliputi:1. Iampu penerangan;2. fasilitas pengatur suhu ruangan danjatauventilasi udara; dan

3. fasilitas kebersihan;4. Iuas Iantai per orang;5. fasilitas kemudahan naikjturunpenumpang.

b. kenyamanan di mobil bus, meliputi:1. Iampu penerangan;2. kapasitas angkut;3. fasilitas pengatur suhu ruangan; dan4. fasilitas kebersihan;5. luas Iantai untuk berdiri per orang.

Page 8: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

(1) Keterjangkauan sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 ayat (4) huruf d merupakan standarminimal yang harus dipenuhi untuk memberikankemudahan bagi Pengguna Jasa mendapatkanakses Angkutan Massal Berbasis Jalan dan tarifyang terjangkau.

(2) Keterjangkauan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) terdiri atas:a. kemudahan perpindahan penumpang antarkoridor;

b. ketersediaan integrasi jaringan trayekpengumpan; dan

c. tarif.

(1) Kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3ayat (4) huruf e merupakan standar minimal yangharus dipenuhi untuk memberikan perlakuankhusus berupa aksesibilitas, prioritas pelayanan,dan fasilitas pelayanan bagi Pengguna Jasapenyandang cacat, manusia usia lanjut, anak-anak,dan wanita hamil.

(2) Kesetaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri atas:a. kursi prioritas;b. ruang khusus untuk kursi roda; danc. kemiringan lantai dan tekstur khusus.

(1) Keteraturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3ayat (4) huruf f merupakan standar minimal yangharus dipenuhi untuk memberikan kepastian waktupemberangkatan dan kedatangan mobil bus sertatersedianya fasilitas informasi perjalanan bagiPengguna J asa.

(2) Keteraturan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri atas:a. waktu tunggu;b. kecepatan perjalanan;c. waktu berhenti di halte;d. informasi pelayanan;e. informasi waktu kedatangan mobil bus;f. akses keluar masuk halte;g. informasi halte yang akan dilewati;h. ketepatan dan kepastian jadwal kedatangan dankeberangkatan mobil bus;

i. informasi gangguan perjalanan mobil bus;J. sistem pembayaran.

Page 9: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

Rincian tentang jenis dan mutu pelayanan StandarPelayanan Minimal sebagaimana dimaksud dalam Pasal3 sampai dengan Pasal 9 serta bentuk dan desaininterior Angkutan Massal Berbasis Jalan tercantumdalam Lampiran I dan Lampiran II Peraturan Menteri ini.

(1) Masyarakat berhak untuk berperan sertamemberikan saran dan masukan terhadap StandarPelayanan Minimal yang telah ditetapkan baiksecara lisan maupun tertulis kepada DirekturJenderal, Gubernur, Bupati danjatau Walikota.

(2) Direktur Jenderal, Gubernur, Bupati danj atauWalikota mempertimbangkan dan menindaklanjutimasukan, pendapat, danj atau dukungan yangdisampaikan oleh masyarakat sebagaimanadimaksud pada ayat (1).

(1) Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimalsebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkalasetiap enam bulan sekali oleh:a. Direktur Jenderal untuk angkutan massalberbasis jalan di perkotaan yang melampauibatas wilayah provinsi;

b. Gubemur untuk angkutan massal berbasisjalan di perkotaan yang melampaui bataswilayah kabupatenjkota dalam satu provinsi;

c. Bupati untuk angkutan massal berbasis jalandi perkotaan dalam wilayah kabupaten; dan

d. Walikota untuk angkutan massal berbasis jalandi perkotaan dalam wilayah kota.

(2) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat:a. fungsi dan manfaat jenis pelayanan; danb. pemenuhan nilaijukuranjjumlah jenispelayanan.

(3) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimanadimaksud pada ayat (2)dilaporkan kepada Menteri.

(1) Direktur Jenderal melakukan pembinaan terhadappelaksanaan Standar Pelayanan Minimal.

Page 10: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi:a. persyaratan teknis;b. petunjuk teknis, yang mencakup penetapanpedoman, prosedur dan atau tata carapenyelenggaraan; dan

c. bimbingan teknis dalam rangka peningkatankemam puan dan keteram pilan teknis parapetugas.

Penyelenggaraan Angkutan Massal Berbasis Jalan yangsudah ada wajib menyesuaikan Standar PelayananMinimal sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteriini paling lama 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Menteri iniberlaku.

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Menteri 1m denganpenempatannya dalam Berita Negara RepublikIndonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 31 J anuari 2012

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIKINDONESIA,

ttd

E.E. MANGINDAANDiundangkan di Jakartapada tanggal 1 Februari 2012

MENTERIHUKUMDANHAKASASIMANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

ttd

AMIRSYAMSUDIN

Salinan sesuai denKepala Bir

UMAR IS SH MM MHPembina Utama Muda (IVIc)NIP. 19630220 198903 1 001

Page 11: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

LAMPI RAN IPERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR PM. 10 TAHUN 2012TENTANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL ANGKUTAN MASSAL BERBASIS JALAN

NO JENIS URAIAN INDIKATOR NILAI/UKURAN I JUMLAH KETERANGAN1 KEAMANAN

a. Halte dan 1) Lampu Berfungsi sebagai sumber cahaya di Jumlah yang berfungsi Minimal 95% dan sesuaiFasilitas Penerangan dalam halte untuk memberikan dengan standar teknisPendukung keamanan bagi pengguna jasaHalte 2) Petugas Orang yang bertugas menjaga Ketersediaan petugas Minimall (satu) petugas

Keamanan ketertiban dan kelancaran sirkulasipengguna iasa di halte

3) Informasi Informasi yang disampaikan Jumlah Minimal 2 (dua) stiker Operator yangGangguan pengguna jasa apabila mendapat menerima danKeamanan gangguan keamanan berupa stiker menindaklanjuti

berisi nomor telepon danl atau SMS laporanpengaduan ditempel pada tempatyang strategis dan mudah terlihat

b. Mobil bus 1) Identitas Nomor kendaraan dan nama trayek Jumlah Minimall (satu)Kendaraan berupa stiker yang ditempel pada

kaca depan dan belakang2) Tanda Pengenal Berbentuk papan/kartu identitas Jumlah Minimall (satu)Pengemudi mengenai nama pengemudi dan

nomor induk pengemudi yangditempatkan di ruang pengemudi

3) Lampu Isyarat Lampu informasi sebagai tanda Jumlah Minimal 1 (satu)Tanda Bahaya bahaya berupa tombol yang

ditempatkan di ruang pengemudi4) Lampu Berfungsi sebagai sumber cahaya di Jumlah yang berfungsi 100% berfungsi dan sesuaiPenerangan dalam mobil bus untuk memberikan dengan standar teknis

keamanan bagi pengguna iasa5) Petugas Orang yang bertugas menjaga Ketersediaan petugas Minimal 1 (satu) petugasKeamanan ketertiban dan keamanan pengguna

I iasa di dalam mobil bus

I6) Kaca film Lapisan pada kaca kendaraan guna Persentase kegelapan Maksimal 60%

mengurangi cahaya matahari secaralangsung

Page 12: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

NO JENIS URAIAN INDIKATOR NILAI/UKURAN / JUMLAH KETERANGAN2 KESELAMATAN

Manusia 1) Standar Tata tertib mengoperasikan Penerapan Standar 100% diterapkannya SOPa.Operasional kendaraan yang wajib dipatuhi oleh Operasi Prosedur (SOP)Prosedur (SOP) pengemudi sekurang- kurangnyapengoperasian ditetapkan memuat:kendaraan a. Tata tertib mengemudi;

b. Tata tertib menaikkan danmenurunkan penumpang, dll

2) Standar Tata cara penanganan keadaan Penerapan Standar 100% diterapkannya SOPOperasional darurat untuk keselamatan Operasi Prosedur (SOP)Prosedur (SOP) pengemudi dan penumpang,penanganan sekurang-kurangnya ditetapkankeadaan darurat memuat tata cara penanganan pintu

bus rusak, bus terbakar atau mogok,dll

b. Mobil bus 1) Kelaikan Kendaraan sebelum dioperasikan Pemenuhan laik jalan 100% lulus uji laik jalanKendaraan waiib lulus uii laik ialan

2) Peralatan Fasilitas penyelamatan darurat dalam a. Jumlah yang 100% berfungsi dan sesuaikeselamatan bahaya, dipasang di tempat yang berfungsi; dengan standar teknis dan

mudah dicapai dilengkapi dengan b. Kondisi baik standar operasiketerangan tata cara penggunaanberbentuk stiker, dan paling sedikitmeliputi:a. palu pemecah kaca;b. tabung pemadam kebakaran; danc. tombol pembuka pintu otomatis

3) Fasilitas Fasilitas kesehatan yang digunakan Jumlah 1 (satu) set ditempatkan diKesehatan untuk penanganan darurat setiap mobil bus

kecelakaan dalam mobil bus, berupaperlengkapan P3K (PenangananPertama Pada Kecelakaan)

4) Informasi tanggap Informasi yang disampaikan Jumlah Minimal 2 (dua)darurat pengguna jasa apabila teIjadi kondisi

darurat berupa stiker berisi nomortelepon dan/atau SMS pengaduanditempel pada tempat yang strategisdan mudah terlihat

5) Fasilitas Alat bantu penumpang berdiri a. Jumlah yang 100% berfungsi dan sesuaipegangan berfungsi; dengan standar teknispenumpang b. Kondisi baikberdiri

Page 13: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

NO JENIS URAIAN INDIKATOR NILAI/UKURAN / JUMLAH KETERANGANc. Prasarana 1) Perlengkapan lalu Berupa rambu dan marka berfungsi Ketersediaan Harus tersedia Disesuaikan

lintas dan sebagai pendukung dalam dengan kebutuhanangkutan jalan pengaperasian angkutan massal

berbasis ialan2) Fasilitas Berfungsi sebagai tempat a. Ketersediaan; a. Harus tersediapenyimpanan dan penyimpanan, pemeliharaan dan b. Kondisi berfungsi b. 100% berfungsi sesuaipemeliharaan perbaikan kendaraan dengan persyaratankendaraan (/Joan teknis

3 KENYAMANAN

a. Halte dan 1) Lampu Berfungsi sebagai sumber cahaya di Jumlah yang berfungsi Minimal 95% dan sesuaiFasilitas Penerangan dalam halte untuk memberikan rasa dengan standar teknis.Pendukung nyaman bagi penggunaiasaHalte 2) Fasilitas pengatur Fasilitas untuk sirkulasi udara dalam a. Harus tersedia

suhu ruangan halte dapat menggunakan AC (air Ketersediaan b. Suhu ruangandan/ atau ventilasi conditionef) , kipas angin (fan) maksimal 2TC apabilaudara dan/ atau ventilasi udara menggunakan AC (air

. conditione';3) Fasilitas Fasilitas kebersihan berupa tempat Jumlah Minimall (satu)kebersihan sampah

4) Luas lantai per Memberikan kenyamanan ruang a. 4org/m2orang berdiri bagi penumpang selama Ukuran luasan (waktu puncak)

menunggu mabil bus di dalam halte b. 2org/m2(waktu non puncak)

5) Fasilitas Memberikan kemudahan penumpang Tinggi lantai halte Tidak ada perbedaan tinggikemudahan untuk naik dan turun dari mobil bus sarna dengan tingginaik/turun lantai buspenumpang

b. Mobil bus 1) Lampu Berfungsi sebagai sumber cahaya di Jumlah yang berfungsi 100% berfungsi dan sesuaipenerangan dalam kabin mabil bus untuk dengan standar teknis

memberikan kenyamanan bagipenggunaiasa

2) Kapasitas angkut Jumlah penumpang sesuai kapasitas Jumlah penumpang Maksirnal 100% sesuaiangkut terangkut kapasitas angkut

3) Fasilitas pengatur Fasilitas pengatur suhu di dalam bus a. Ketersediaan; a. Harus tersediasuhu ruangan menggunakan AC (air conditionef) b. Suhu b. Suhu dalam kabin 25 -

2TC4) Fasilitas Fasilitas kebersihan berupa tempat Jumlah Minimal 2 (dua)kebersihan sampah

5) Luas lantai untuk Memberikan kenyamanan ruang Ukuran luasan a. 50rg/m2berdiri per orang gerak penumpang selama berada di (waktu puncak)

dalam mobil bus b. 4org/m2(waktu non puncak)

Page 14: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

NO JENIS4 KETERJANGKAUAN

a. Kemudahan perpindahanpenumpang antar koridor

b. Ketersediaan integrasi jaringantrayek pengumpan

Aksesibilitas pengguna jasa dalammelakukan perpindahan antar koridordari tempat berangkat sampai dengantujuan akhir

Kemudahan akses pengguna jasamemperoleh angkutan umum dengantrayek yang berkelanjutan dengantrayek angkutan massal

Biaya yang dikenakan pada penggunajasa untuk satu kali perjalanan

Tempat duduk di mobil busdiperuntukkan bagi penyandangcacat, manusia usia lanjut, anak-anak, dan wanita hamilPrasarana di halte dan mobil bus yangdiperuntukkan bagi pengguna jasayang menggunakan kursi roda

Sesuai SK Penetapan Tarifoleh Pemerintah Daerahsetempat

Koridorlintasankendaraan untukpelayanan jasaangkutan orangdengan mobil busyang mempunyaiasal dan tujuanperjalanan,lintasaniadwal tetapTrayekpengumpan harussesuai dengantrayek angkutanmassalPenentuanberdasarkanDirjenPerhubunganDarat Nomor 687Tahun 2002ten tang PedomanTeknisPenyelenggaraanAngkutanPenumpangUmum di WilayahPerkotaan DalamTrayek Tetap danTeratur

tarifSK

Page 15: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

c. Kemiringankhusus

JENISlantai

e. Informasi waktu kedatanganbus

URAIANFasilitas akses menuju halte yangmemberikan kemudahan bagipengguna jasa yang menggunakankursi roda, penyandang cacat,manusia usia lanjut, dan wanitahamil

INDIKATORKetersediaan

NILAI/UKURAN / JUMLAHHarus tersedia

Waktu yang dibutuhkan pengguna Waktu (menit) a. Waktu puncakjasa menunggu kedatangan bus maksima17 menit

b. Waktu non puncakmaksimal 15 menit

Kecepatan rata-rata perjalanan Jarak tempuh per jam a. Waktu puncak(km/jam) maksima130 km/jam

b. Waktu non puncakmaksima150 kmfjam

Waktu berhenti mobil bus di setiap Waktu (detik) a. Waktu puncakhalte maksimal 45 detik

b. Waktu non puncakmaksimal 60 detik

Informasi yang disampaikan di dalamhalte kepada pengguna jasa,sekurang-kurangnya memuat:a. nama halte;b. jadwal kedatangan dankeberangkatan;

c. jurusan/rute dan koridor;d. perpindahan koridor dan terminal;e. tarif;f. peta jaringan koridor pelayanan

mobil Informasi yang disampaikan di dalam

Ihaltekepada pengguna jasa mengenai

perkiraan waktu menunggukedatangan mobil bus

a. Bentukb. Tempatc. Kondisi

a. Berupa papaninformasi, visual, audio,dan tulisan (brosur ataupamflet)

b. Penempatanterbaca danterlihat

c. Kondisi baik dan/ atauberfungsi

d. Dapat melalui mediainternet.

a. Informasi dalam bentukvisual, harusditempatkan di tempatyang strategis danmudah dibaca

b. Kondisi baikberfungsi.

mudahjelas

a. Bentukb. Tempatc. Kondisi

KETERANGANKemiringan lantaidan teksturkhusus yangdigunakan sesuaistandar teknisyang ditetapkan

Penentuan waktupuncak dan nonpuncakdisesuaikankondisi masing-masing daerahPenentuan waktupuncak dan nonpuncakdisesuaikankondisi masing-masing daerahPenentuan waktupuncak dan nonpuncakdisesuaikankondisi masing-masing daerah

Page 16: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

f. Akses keluar masuk halte Akses keluar masuk yang dapat Terdapat ruang yang Sesuai dengan standarmendorong terciptanya keteraturan cukup untuk akses teknispengguna jasa dan kelancaran lalulintas

g. Informasi halte yang akan dilewati Informasi yang disampaikan di dalam a. Bentuk a. Informasi dalam bentukmobil bus untuk mempermudah b. Tempat visual, haruspengguna jasa yang akan turun di suatu c. Kondisi ditempatkan di temp athalte (sedang dan akan dilewati) yang strategis dan

mudah dibaca;b. Informasi dalam bentukaudio harus dapat didengar jelas;

c. Kondisi baik danberfungsi

h. Ketepatan dan kepastian jadwal Memberikan kepastian waktu Waktu a. FullBRT:kedatangan dan keberangkatan mobil keberangkatan dan kedatangan mobil Keterlambatan 5 menitbus bus dari jadwal yang

ditetapkanb. Sistem Transit:Keterlambatan 10 menitdari jadwal yangditetapkan

1. Informasi gangguan perjalanan mobil Fasilitas di dalam halte yang Waktu dan Bentuk lnformasi disampaikanbus memberikan informasi penyebab segera melalui informasi di

keterlambatan jadwal perjalanan mobil papan pengumuman ataubus seperti gangguan keamanan, displayoperasional, dan keselamatan

j. Sistem pembayaran Metode pembelian tiket yang Bukti pembelian tiket a. Smart card (Full BRT):memberikan kemudahan dalam untuk petugas dan b. Manual dan/atau Smartmelakukan transaksi dengan cepat dan penumpang Card (Sistem transit);transparan c. Perangkat atau mesin

pengecekan smart card(tap) jika menggunakansmart card

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA,

ttd

E.E. MANGINDAAN

ttIS, SH, MM, MHPembin tama Muda (IVIe)NIP. 19630220 198903 1 001

Page 17: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

LAMPIRAN IIPERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR PM. 10 TAHUN 2012TENTANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL ANGKUTAN MASSAL BERBASIS JALAN

Page 18: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

B~'IITEMPAT KHUSUS

PENYADANGtURSI RODA

: Pipa besi / pipa stainless steel (handrail)

: Pegangantangan penumpang(handgrip)

Page 19: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

o

Page 20: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

Tempat Palu Pemecah KacaTempat Keluar Darurat

11946TAMPAICSAMPING ICIRI

Page 21: Pm_no._10_tahun_2012 Ttg SPM Angk Massal Jalan Raya

: Pipa besi I pipa stainless steel (handrail)

: Pegangantangan penumpang(handgrip)

UMAR IS SH MM MHPembina Utama Muda (IVIe)NIP. 19630220 198903 1 001

BOD1\

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA,

ttd