PMK - kmsiuny.files.wordpress.com · Setelah beberapa waktu hilang berlalu Kau tanya kapan aku...

14
BERSERSENANG-SENANGLAH! PMK SASINDO 2019

Transcript of PMK - kmsiuny.files.wordpress.com · Setelah beberapa waktu hilang berlalu Kau tanya kapan aku...

Page 1: PMK - kmsiuny.files.wordpress.com · Setelah beberapa waktu hilang berlalu Kau tanya kapan aku masuk jenggala Sia-sia fajar kita dahulu kala Dadaku menganga kau diam saja Surya yang

BERSERSENANG-SENANGLAH!

PMKSASINDO

2019

Page 2: PMK - kmsiuny.files.wordpress.com · Setelah beberapa waktu hilang berlalu Kau tanya kapan aku masuk jenggala Sia-sia fajar kita dahulu kala Dadaku menganga kau diam saja Surya yang

2

Salam Susastra!Pembaca berhati budiman, yang ada di tangan Anda sekarang ini adalah Buletin Mimesis edisi PMK 2019 Keluarga Maha-siswa Sastra Indonesia (KMSI), FBS, UNY. Mimesis adalah buletin yang menjadi bukti perjuangan KMSI. Lewat buletin kecil ini, kami menggerakkan karunia Tuhan sebagai ungkapan syukur.

Mimesis kembali hadir untuk mengisi ruang-ruang yang kami harap dapat mem-permudah pembaca agar lebih nyaman dengan sastra. Rasa nyaman akan membuat orang mau lebih lama menetap, meski itu bukan berarti tidak bergerak mengusahakan hidup yang lebih baik lagi.

Kawan! Selama perjalanan waktu masih panjang, dan masih juga ada kesempatan, Mimesis dengan segala kegelisahan para pengisinya akan terus menyuguhkan hangat pada dinginnya malam, menyiapkan sejuk pada teriknya siang, untuk para pembaca yang setia.

Selamat membaca!

Salam Sapa SusastraKELUARGA

MAHASISWA SASTRA INDONESIA

PENASEHAT: Komang Ira Puspitaningsih, Muhammad Qadhafi, Avesina Wisda, Irwan Apriansyah Segara, Reddy Suzayzt, Mawaidi D. Mas, Anto, Muhammad Farid, Anshori, dkk.

PEMIMPIN UMUMA. Ilham Cahyono

TIM REDAKSI: Atina Barokatin, Alfina Tri Agustin, Sri Kadarsih, Arifin, Robby, Arif, Fina Anggriyani

PENATA LETAKM. Fajar R.

EMAIL:[email protected]

ALAMAT: Gedung PKMLt. 2 FBS UNY.

Page 3: PMK - kmsiuny.files.wordpress.com · Setelah beberapa waktu hilang berlalu Kau tanya kapan aku masuk jenggala Sia-sia fajar kita dahulu kala Dadaku menganga kau diam saja Surya yang

3

DARI SEBUAH MASA YANG LEBIH AWAL

Senja menggumpal dipeluk langit Peluk kapas mega riak tergigit Iris cokelat berayun melayu Setelah beberapa waktu hilang berlalu Kau tanya kapan aku masuk jenggala

Sia-sia fajar kita dahulu kala Dadaku menganga kau diam saja Surya yang berkelit di jantungmu

Padam oleh hitam abu-abu Bagaimana mungkin aku rayakan kehadiranmu Sementara dalam ceruk matamu namaku adalah lampion lalu

Perlahan tubuhku terpukul mundur Jasadku tak beraroma kian tersulur Betapa ingin kuraih hati tuan kembali Sayang sekali tuan tinggalkan misteri Baiklah kini aku mengakui Aku menjadi peminta Pada pencipta senja, yang tergantung di langit sana.

Anisa Hidayati, memiliki cita-cita menjadi seorang penulis.

PUISI

Page 4: PMK - kmsiuny.files.wordpress.com · Setelah beberapa waktu hilang berlalu Kau tanya kapan aku masuk jenggala Sia-sia fajar kita dahulu kala Dadaku menganga kau diam saja Surya yang

4

LAKON WAYANG

Aku ini wayang yang ingin memesan lakon pada dalangMendikte tiap-tiap jalan adeganDitulis sesukaku

Aku ini wayang yang ingin memesan lakon pada dalangHanya mau cerita indahTanpa bumbu beraroma susah

Aku ini wayang yang ingin memesan lakon pada dalangSemua harus berjalan lancarTak mau tahu ada masalah tercecar

Aku ini wayang yang ingin memesan lakon pada dalangTanpa tahu malu tanpa tahu diriTak mau tahu bila itu semua tak mungkin terjadi

Sleman, 8 Agustus 2019

Nabilla N. H.

MALAM DAN PAGI

Adalah cerita tentang seorang hambaYang tersesat dalam gelap gulitaSendirian tak terarahLangkahnya mulai tertatihJiwa meronta seolah dirantaiDerap langkah lainnya hanya fatamorganaSendirian. Hilang.

Di kejauhan sana samar terdengar suaraMemanggil-manggil pada langit malamBerbisik dan memohon pada semesta Agar doa-doa segera pulang kepada sang peminta

PUISI

Page 5: PMK - kmsiuny.files.wordpress.com · Setelah beberapa waktu hilang berlalu Kau tanya kapan aku masuk jenggala Sia-sia fajar kita dahulu kala Dadaku menganga kau diam saja Surya yang

5

Jam malam berdentang gegabah, membunuh malam dalam duabelas hentakanLalau sekelebat bayang-bayang gelap mulai hilang

Pelan-pelan malam itu berganti pagiGelap gulita menemui lawannyaMeski awan masih tak beriringanBumi cantik berpayung langit abu-abu

Dialah malam yang tersesatDengan jari dan buku tangan membekuBerjalanlah berputar mengelilingi dunia fanaHingga aku hadir membawanya kepada pagi

Embun yang beradu pada tanah. Sebutir. Dua. Tiga. Matahari yang berseri hangat, untuknya yang lama tak merasaMusik di alun-alun, lalu cerita dongeng kesukaanku Hal-hal sederhana yang selanjutnya dicipta bersamaSebuah pertemuan manis, dengan senyum merekah di bibir dua anak manusia

Yogyakarta, 11 Agustus 2019

Cut Nissa An Namira, bercita-cita menjadi tongkat. @cutnissaannamiraa.

SEMENTARA

Hidup adalah kefanaan abadiKita hidup dalam angan penuh badaiSemua dalam pikiran dan penuh ilusi

Kita terikat dalam ruangTerikat dalam waktuDunia dalam ruangWaktu dalam duniaTerikat dalam ruangMenyempit dalam waktu

PUISI

Nasib dan takdir yang dikenalKebahagiaan abadi yang dicariKesedihan dan kerunyaman terus dihindariCita ingin dan terus baik hagiaDunia yang tua nan rapuhTempat kami hidup Jika maaf dimengertiKesementaraan kami yang meyakiti segalanya

Page 6: PMK - kmsiuny.files.wordpress.com · Setelah beberapa waktu hilang berlalu Kau tanya kapan aku masuk jenggala Sia-sia fajar kita dahulu kala Dadaku menganga kau diam saja Surya yang

6

SI BAPAK TUA

Bapak tua dahimu berkerutKau terlampau seriusMari ngopi biar sedikit enjoy

Bapak tua matamu berkantungMungkin kau tak pernah tidur Yasudah tak jadi kuajak ngopiSebab pembicaraan liar di warung kopi akan membuatmu sakit hati

Tidurlah, biarkan kami yang tetap berdiriKau tak perlu khawatir, sudah tentu negeri ini akan makmurMerah akan musnahPutih akan sirnaTersisa hijau dan biruHabisi semua, hingga warna semua pudarDan kau akan tersenyum menganga dalam gelap yang menampar

Bapak tua bangun, ayam sudah berkokok!!!

Asrul Syahroni, seorang pengelana dan pencerita. (Ig: @asrulsy_)

PUISI

Segalanya terasa menyakitkanSaling memakan dan membunuhSaling mengambil dan mengasingkan

Yang katanya ketenangan dicintaTapi nyata tak seperti yang dicintaBerakhirlah dengan tenangMeski ketenangan hanyalah ilusi

1 April 2019

Aprilia Sinta Salsabila, ingin kenal banyak orang. IG: @apriliiass

Page 7: PMK - kmsiuny.files.wordpress.com · Setelah beberapa waktu hilang berlalu Kau tanya kapan aku masuk jenggala Sia-sia fajar kita dahulu kala Dadaku menganga kau diam saja Surya yang

7

CERPEN

Di kampung itu ada seorang pemuda yang katanya tidak punya emosi

apa-apa. Pemuda itu tinggal sendirian di sebuah rumah kontrakan di ujung gang. Kerjanya adalah kurir di salah satu perusahaan pengiriman pada pagi hari, dan bekerja sebagai kasir toserba pada ma-lam hari. Pemuda itu baik, selalu menyapa warga kampung dengan senyuman kalau bertemu, juga sering memberi makan hewan liar di sekitar kampung.

Tapi, warga kampung tidak tahu nama pemuda itu. Mereka semua sepakat me-manggilnya Sabar. Alasannya sudah pasti karena dia sangat sabar. Pernah Pak RT memergokinya sedang dijahili anak-anak kampung dengan dilempari sampah kertas yang diremas-remas, tahulah anak-anak sering jahil, tapi Sabar tak mengacuhkan mereka. Dia tetap berjalan dengan senyum menghiasi wajahnya.

Ustazah Indri juga pernah menyak-sikan kesabaran si Sabar itu. Saat itu Ustazah Indri hendak membuang sampah ke TPA kampung saat Sabar melintas dengan pakaian basah kuyub. Tentu saja Ustazah Indri bertanya, “Loh, kenapa kamu basah begitu, Nak?”

Sabar menjawab, “Sepatuku jatuh ke sungai, Bu.” Senyum yang berkilauan itu masih menghiasi wajahnya.

Ustazah Indri tak dapat mengatakan apa-apa selain membisikkan masyaallah pada dirinya sendiri.

Semua warga kampung setuju bahwa Sabar adalah pemuda yang sempurna.

Seseorang yang selalu tegar menghadapi cobaan, selalu tersenyum walau dunia jahat padanya. Semua bapak-bapak di kam- pung mewanti-wanti anak-anak mereka agar jadi seperti Sabar. Semua ibu-ibu membanding-bandingkan suami mereka dengan Sabar.

Hingga suatu hari, orang-orang me-lapor tak pernah melihat Sabar keluar dari kontrakannya lagi. Anak-anak bercerita kalau kontrakan Sabar lampunya selalu mati, tidak ada tanda-tanda kehidupan, dan terlihat kosong seperti rumah hantu.

Pak RT garuk-garuk kepala karenanya. Dia seharusnya tahu kalau Sabar pergi dari kampung. Orang-orang kampung beranggapan kalau Sabar pulang ke desa, tapi tak ada yang tahu dia tinggal di mana. Jadi, mereka menunggu. Seminggu, tak ada kabar. Dua minggu, masih tidak ada Sabar. Hingga sebulan, Sabar masih tak kelihatan batang hidungnya.

Di bulan kedua, orang-orang kampung mulai melupakan Sabar, dan beranggapan kalau pemuda itu sudah pindah dari kampung mereka. Saat itulah anak-anak kampung berlarian melapor bahwa mereka melihat Sabar turun dari bis kuning di ujung gang. Orang-orang langsung berkerumun untuk menyambutnya.

Alangkah terkejutnya orang-orang kampung saat melihat Sabar. Pemuda itu sekurus ranting pohon, ada kantung mata tebal menghitam di bawah matanya, dan senyumnya yang biasanya bersinar itu telah redup digantikan ekspresi kosong

SABARRezta Audiya

Page 8: PMK - kmsiuny.files.wordpress.com · Setelah beberapa waktu hilang berlalu Kau tanya kapan aku masuk jenggala Sia-sia fajar kita dahulu kala Dadaku menganga kau diam saja Surya yang

8

CERPEN

yang terpancar dari matanya.“Kamu dari mana saja, Bar? Kok pergi

tidak bilang-bilang?” Pak RT bertanya mendahului orang-orang kampung yang lain.

“Mas Sabar dicariin kucing kampung lho, sudah lama tidak diberi makan.” Seo-rang anak perempuan berkepang dua berseru.

“Astaghfirullah Sabar, ada apa? Kok kamu kurusan seperti itu, Nak?” Ustazah Indri menyerbu Sabar layaknya pemuda itu anaknya sendiri.

Sabar mengerjapkan mata, dia terlihat kebingungan. Ditatapnya seluruh warga kampung yang masih menyerbunya de-ngan berbagai pertanyaan. Dia tidak tahu harus menjawab apa, yang dia dengar dari warga kampung hanyalah suara seperti statis yang tidak jelas.

“Aku mengunjungi Ibu di desa.” Sabar bercerita, tidak yakin apakah benar itu yang orang-orang kampung ingin ketahui. “Ayahku meninggal dunia tiga bulan yang lalu.”

Semua warga kampung otomatis terdiam. Pak RT menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Seorang anak kecil dengan ingus menjuntai dari lobang hidungnya bertanya dengan suara cempreng, “Mas Sabar punya ayah dan ibu?” seorang ibu di samping anak itu memukul lengannya dan memarahinya dengan berbisik.

Sabar menatap sekelilingnya dengan otak yang semakin bingung. “Ngomong-ngomong, namaku Anton.”

Rezta Audiya, umur 18 tahun, dan bercita-cita punya rumah tiga tingkat yang isinya mayoritas kucing. Hobi menggambar, menulis, mengkhayal, dan mencintai orang yang mencintai orang lain. Bisa dihubungi lewat email [email protected].

Ada momen saatsemua rintangan menghilang,

semua konflik sirna, hal-hal yangtak pernah Anda impikan terjadi...

pada momen itu, tak ada yanglebih baik ketimbang menulis.

- Gabriel Garcia Marquez -

Page 9: PMK - kmsiuny.files.wordpress.com · Setelah beberapa waktu hilang berlalu Kau tanya kapan aku masuk jenggala Sia-sia fajar kita dahulu kala Dadaku menganga kau diam saja Surya yang

9

ESAI

Dewasa ini kita dihadapkan dengan problematika paling dasar di era

milenial. Budaya membaca, sebuah tradisi literasi untuk masyarakat Indonesia. Kini krisis minat baca terus jadi permasalahan di Indonesia. Penelitian dilakukan orga-nisasi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan PBB (UNESCO) pada 2016 terhadap 61 negara di dunia.

Hasil studi yang dipublikasikan de-ngan nama “The World’s Most Literate Nations”, menunjukkan Indonesia berada di peringkat ke-60, hanya satu tingkat di atas Botswana. Kurangnya apresiasi dalam membaca telah menyebar di selu- ruh Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan risiko yang tinggi terhadap penyebaran pengaruh negatif. Seperti ujaran keben-cian, hoax dan tidak adanya toleransi.

Alasan-alasan klise menjadi pegangan para milenial. Seperti isi buku kurang menarik, tidak ada waktu luang untuk membaca, juga tersedianya dunia maya membuat fokus mereka teralihkan. Mem-baca buku kini bukan lagi prioritas. Selagi ada ponsel pintar, semua masalah tuntas. Padahal tidak semua informasi di dalamnya valid. Karena hal kecil seperti ini, para milenial semakin menyepelekan kebutuhan dasar manusia, yakni ilmu. Bukan tanpa alasan, semakin canggihnya teknologi membuat segalanya dapat diak- ses dengan mudah. Memang benar tekno-logi sangat membantu. Tapi perlu kese- imbangan dalam penggunaannya. Ilmu

tidak seketika didapat secepat kita mene- kan tombol “go” di bawah kolom pen-carian. Ilmu membutuhkan sebuah kajian.

Budaya literasi sendiri bertujuan un-tuk meningkatkan mutu dalam bentuk kualitas masyarakat. Seperti halnya meng-optimalkan kinerja otak, menambah wa-wasan baru, melatih kemampuan berpikir kritis juga melatih kepekaan berkenaan kondisi lingkungan secara luas.

Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi krisis literasi ini. Misal-nya dengan menumbuhkan minat baca. Dari pemerintah menyediakan sarana dan prasarana. Misalnya dengan memak- simalkan perpustakaan sekolah dan daerah yang disediakan untuk mewadahi sumber-sumber ilmu. Dengan ini kita dapat me- manfaatkan sebaik mungkin perpustaka-an untuk menunjang pembelajaran. Di lain sisi, pemerintah perlu melakukan sosiali-sasi krisis minat baca. Dengan informasi yang cukup, masyarakat dapat menyadari kondisi literasi di era milenial ini.

Selain itu, ada guru sebagai penyalur informasi, dan juga keluarga yang berpe- ran penting dalam psikis masing-masing anak. Namun semua itu tidak akan ber-jalan dengan baik jika tidak diimbangi faktor internal. Perlu kesadaran diri akan pentingnya membaca. Dengan begitu budaya literasi akan semakin membaik seiring berjalannya waktu.

Alifa Lathifatul Fatinah, Sasindo A/2019.

KRISIS LITERASI DI ERA MILENIALAlifa Lathifatul Fatinah

Page 10: PMK - kmsiuny.files.wordpress.com · Setelah beberapa waktu hilang berlalu Kau tanya kapan aku masuk jenggala Sia-sia fajar kita dahulu kala Dadaku menganga kau diam saja Surya yang

10

RESENSI FILM

Judul: Tenggelamnya Kapal Van Der WijckSutradara: Sunil SorayaRumah Produksi: Soraya Intercine FilmsTanggal Dirilis: 19 Desember 2013

Pemeran Utama :Pevita Pearce sebagai Rangkayo HayatiHerjunot Ali sebagai ZainuddinReza Rahardian sebagai AzizPenulis Asli: H. Abdul Malik Karim A.Durasi: 120 menit.

Berlatar belakang kehidupan di tahun 1930. Zainuddin (Herjunot Ali) memu-tuskan untuk kembali ke kampung hala- mannya. Tujuannya selain ingin mengun-jungi tanah kelahiran ayahnya juga ia ingin belajar banyak ilmu terutama ilmu agama. Setibanya di Batipuh, tidak sengaja ia bertemu dengan Hayati (Pevita Pearce). Bunga Batipuh yang masih ada keturunan dengan bangsawan. Zainuddin jatuh cinta kepadannya dan begitupun sebaliknya. Tetapi, adat dan istiadat meruntuhkan cinta mereka berdua.

Lamaran Zainuddin ditolak sebab ia bukan keturunan Minang-kabau asli. Ayahnya memang keturunan Minang, tetapi ibunya keturunan Bugis. Masyarakat Minang yang bernasab garis keturunan Ibu menolak Zainudin. Mereka menganggap

jika Zainuddin tidak ada hubungan darah lagi dengan keluarganya di Minangkabau.

Sementara itu, Hayati dipaksa untuk menerima lamaran Aziz (Reza Rahar-dian). Lelaki terpandang dan kaya raya serta jelas nasab garis keturunannya. Pernikahan atas harta dan kecantikan meruntuhkan cinta suci anak manusia. Zainuddin yang hancur hatinya memilih untuk pergi meninggalkan tanah Minang dan pergi menuju Batavia bersama sahabatnya Muluk. Kepandaiannya dalam menulis dan membuat hikayat mengan-tarkan Zainudin kepada puncak-puncak kesuksesannya.

Teroesir, karyanya yang paling terkenal bukan hanya dimuat di surat kabar melainkan juga sampai diterbitkan buku dengan judul yang sama dan nama

Sinopsis Cerita

TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK :KISAH CINTA HAYATI DAN ZAINUDIN YANG

TIDAK LEKANG OLEH ZAMANNur Afifah Yasmin

Page 11: PMK - kmsiuny.files.wordpress.com · Setelah beberapa waktu hilang berlalu Kau tanya kapan aku masuk jenggala Sia-sia fajar kita dahulu kala Dadaku menganga kau diam saja Surya yang

11

RESENSI FILM

samaran “Z”. Perlahan, Zainuddin dapat membuka lembaran baru dalam hidupnya.

Tetapi, sebuah peristiwa tidak diduga olehnya. Dalam gemilang harta dan ke- suksesan, pada malam pertunjukan opera di Surabaya, Zainuddin bertemu dengan Aziz dan Hayati. Rupanya cinta suci di an- tara mereka tidak lekang oleh waktu. Diam-diam diantara mereka masih me-nyimpan sebuah cinta.

Aziz yang saat itu mengalami ke-bangkrutan meminta tolong kepada Zai-nuddin untuk memberinya izin tinggal sementara waktu di rumahnya. Tentunya Zainuddin pun mengizinkannya. Pada akhirnya ujian terberat dalam hidup Zainuddin pun datang.

Aziz menceraikan Hayati dan menu- lis wasiat kepada Zai-nuddin untuk kem- bali lagi bersama Hayati. Namun, keke- cewaan Zainuddin akibat cinta sucinya dirampas oleh perkawinan harta dan ke- cantikan membuatnya menolak Hayati. Ia bahkan menyuruh Hayati untuk kembali ke Batipuh dengan menaikki kapal Van Der Wijck. Di tengah-tengah perjalanan menuju Pulau Sumatra, kapal yang ditumpangi Hayati tenggelam.

Sebelum tenggelam, Zainuddin me-ngetahui jika Hayati masih mencintainya. Namun, peristiwa tenggelamnya kapal Van Der Wijck bukan hanya menenggelamkan sosok Hayati, tetapi juga menenggelamkan cinta suci mereka berdua bahkan sebelum cinta mereka dipersatukan.

Fakta di Balik Film Tenggelam-nya Kapal Van Der WijckMelalui tulisannya, Hamka mengkritik beberapa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat minang pada saat itu. Seperti, perlakuan terhadap orang keturunan blasteran dan peran perempuan dalam masyarakat. Hamka mempertanyakan tradisi dan adat tersebut. Menurutnya tradisi dan adat tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam ataupun akal budi yang sehat.

Meskipun anak berayah orang Minangkabau, tetapi jika ibunya bukan berasal dari Minangkabau, maka ia dianggap orang lain atau bukan orang keturunan Minangkabau. Hamka juga mengkritik adat minangkabau yang tidak memberikan tempat bagi laki-laki. Disana perempuan sebagai pewaris harta dan keturunan. Malang nasib anak laki-laki yang tidak beribu asli Minang karena selain tidak diaku sebagai orang Minang, harta warisan peninggalan orangtuanya juga akan diurus oleh keluarga ibu.

Sosok Hayati mewakili potret perempuan Minangkabau yang harus tunduk pada struktur adat, tetapi berjuang melawan keinginannya sendiri. Aziz menggambarkan sosok berwibawa tetapi berprilaku buruk. Meskipun berprilaku buruk, keluarga Hayati tetap menerima lamaran Aziz karena jelas adat dan persukuannya disbanding Zainuddin yang dianggap tidak jelas adat dan persukuannya, meskipun Zainuddin berprilaku baik.

Page 12: PMK - kmsiuny.files.wordpress.com · Setelah beberapa waktu hilang berlalu Kau tanya kapan aku masuk jenggala Sia-sia fajar kita dahulu kala Dadaku menganga kau diam saja Surya yang

12

KelebihanPenggambaran suasana pada tahun 1930 begitu terasa. Penggunaan pemeran figuran orang asing dan didukung dengan property seperti uang, mobil dan ejaaan ala tahun 30-an. Selain itu penggunaan dialog antartokoh dengan mengunakan bahasa daerah dan tetap mempertahankan logatnya menjadi unsure menarik. Penambahan sedikit adegan komedi dibeberapa adegan membuat penonton tidak cepat bosan. Juga penjiwaan yang dimainkan oleh setiap pemeran membuat siapapun penonton juga bisa ikut merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh tersebut.

KekuranganDialog antartokoh yang hampir se-

paruhnya menggunakan bahasa Melayu membuat para penonton sedikit kebi-ngungan. Meskipun terdapat terjemahan di bawahnya, tetapi hal itu sedikit mengganggu para penonton yang tidak bisa menikmati secara utuh filmnya.

(Diambil dari beberapa sumber)

Biodata Diri PenulisNur Afifah Yasmin. Mahasiswi baru yang gemar membaca novel lama dan menulis. Asal dari negearanya orang ngapak, yaitu Kebumen.

RESENSI FILM

Lebih banyak orangyang menghadapi kematian

di atas tempat tidur daripada orangyang mati di pesawat.

Tetapi kenapa lebih banyakorang yang takut mati ketika

menaiki pesawatdaripada orang yang takut

menaiki tempat tidur?

- Hamka -

Page 13: PMK - kmsiuny.files.wordpress.com · Setelah beberapa waktu hilang berlalu Kau tanya kapan aku masuk jenggala Sia-sia fajar kita dahulu kala Dadaku menganga kau diam saja Surya yang

13

Siddhartha merupakan salah satu novel karya Hermann Hesse, penulis dan

peraih nobel sastra asal Jerman. Novel ini mengisahkan perjalanan Siddhartha seorang anak Brahmana dalam mencari kebijaksanaan. Ketidakpuasaannya terha- dap pengajaran para Brahmana mem-buatnya ingin memulai perjalanan pen-carian kebijaksanaan bersama temannya, Govinda. Mereka masuk ke dalam hutan untuk bergabung bersama Samana. Na- mun, Sidhartha tak menemukan kebi-jaksanaan itu. Kemudian mereka berguru pada Gautama, seorang Buddha yang sudah mencapai level enlightment. Bersa-ma Gautama, Siddhartha mendapatkan apa yang ia inginkan. Namun, ia masih merasa tak puas dan ingin mencari kebijaksanaan itu sendiri. Lalu, Siddhartha dan Govinda berpisah, menempuh jalan

mereka masing-masing.Dalam pengembaraannya, Siddhartha

menumpang sebuah perahu yang di kemudikan oleh Vasudeva. Di kota ia bertemu dengan pelacur kelas tinggi yang tersohor, Kamala. Pelacur itu memiliki paras cantik. Puja dan puji keluar dari mulut Siddhartha untuk menaklukkan sang pelacur. Malamnya, Siddhartha da-tang untuk meminta pengajaran pada pelacur tersebut.

Tak mudah menaklukkan hati seorang pelacur kelas kakap macam Kamala. Ia mau memberikan pengajaran itu asalkan Siddhartha bersedia memberikan hadiah-hadiah dan uang untuk Kamala. Siddhartha mau tidak mau harus bekerja. Siddhartha memiliki keahlian melantunkan syair-syair indah, membaca, dan menulis. Kamala memerintahkannya untuk bekerja pada

Judul : SiddharthaPenulis : Hermann HesseAlih Bahasa : Gita YulianiTahun Terbit : 2014Jumlah Halaman : 168Penerbit : PT Gramedia Pustaka UtamaISBN : 978-602-03-0419-9

SIDDHARTHA:PERJALANAN MENUJU KEDAMAIAN

RESENSI BUKU

Page 14: PMK - kmsiuny.files.wordpress.com · Setelah beberapa waktu hilang berlalu Kau tanya kapan aku masuk jenggala Sia-sia fajar kita dahulu kala Dadaku menganga kau diam saja Surya yang

14

seorang pedagang bernama Kamaswami. Si pedagang mengamanahi tugas menu- liskan surat-surat penting dan kontrak-kontrak kepada Siddhartha. Dari peker-jaan ini, Siddhartha mampu memenuhi apa yang menjadi keinginan Kamala. Rupanya pencapaian ini tak membuat hatinya damai. Siddhartha memutuskan kembali mengembara dan meninggalkan kehidupan mewahnya.

Siddhartha melanjutkan pengembara-annya. Ia kembali menumpang sebuah perahu. Ya, perahu yang sama yang pernah ia naiki beberapa waktu silam, dengan pengemudi yang sama, Vasudeva. Bersama Vasudeva, Siddhartha menjalanit hidup yang baru, melupakan semua hal yang berbau duniawi. Bersama Vasudeva, banyak kejadian yang tak pernah ia duga sebelumnya.

Novel ini merupakan novel klasik tentang tokoh agama Buddha yang wajib dibaca. Di dalam novel ini Siddhartha dan Gautama itu berbeda, Siddhartha itu lebih tepatnya murid Gautama atau Gotama.

Novel ini tipis, tak sampai 200 halaman, sehingga cocok dibaca saat waktu seng-gang disela-sela aktivitas sehari-hari dan tak memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikannya.

Novel-novel klasik seperti ini sudah didesain indah sejak dulu oleh para penulisnya. Memang, tak perlu lagi berko-mentar tentang plot yang berantakan atau cerita yang tak masuk akal. Tak perlulah mengajari penulisnya soal cara menulis cerita agar disukai pembaca. Berbeda dengan novel masa kini yang bisa dikritik habis-habisan. Sejatinya, novel klasik dicetak kembali untuk dinikmati oleh generasi setelahnya. Sebagai penikmat novel klasik, suka atau tidak suka itu hanya masalah selera.

Shelsa Amartya, diam-diam menyukai dia yang diam-diam menyukai orang lain. Wkwk.

Pria bodoh seperti sapi.Dia tumbuh dalam ukuran, bukan

dalam kebijaksanaan.

Jangan tinggal di masa lalu!Jangan bermimpi di masa depan!

Pusatkan pikiran pada saat ini!

- Sidharta Gautama -

RESENSI BUKU