PMK No. 1691 Ttg Keselamatan Pasien Rumah Sakit

43
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH ROGOJAMPI Nomor : /KEP/ /D/2008 Tentang PENETAPAN KEBIJAKAN MANAJEMEN OPERASIONAL RSIA PKU MUHAMMADIYAH ROGOJAMPI Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Rogojampi setelah : Menimbang : 1. Bahwa Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Rogojampi merupakan sarana pelayanan kesehatan yang melaksanakan kegiatan pemeriksaan, pengobatan, tindakan serta pelayanan lain yang diberikan kepada pasien. 2. Bahwa penyelenggaraan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Rogojampi yang diamanatkan kepada Direktur selaku Pengelola, memerlukan penerapan manajemen kepemimpinan dan administrasi yang profesional, terencana, terpadu, dan terkendali agar amanat tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. 3. Bahwa sebagai upaya peningkatkan mutu pelayan perlu adanya kebijakan manajemen operasional Rumah Sakit. 4. Bahwa kebijakan manajemen operasional sebagaimana dimaksud pada butir diatas, penetapannya dipandang perlu disahkan melalui Surat Keputusan Direktur RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi. Mengingat : 1. SKB Majelis KKM dan PP ‘Aisyiyah Bagian Binkes & LH Nomor : 01/KEP/II.5/I/2002 dan Nomor : 017/PPA/E/V/2002, Pedoman Majelis KKM dan Pedoman Penyelenggaraan & Pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah Bidang Kesehatan. 2. Surat keputusan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur nomor : 60/KEP/II.0/H/2006 tanggal 01 Dzulhijjah 1427 H/ 22 Desember 2006 tentang Peraturan Kekaryawanan RS/ RSAB

description

rumah sakit

Transcript of PMK No. 1691 Ttg Keselamatan Pasien Rumah Sakit

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH ROGOJAMPI

Nomor : /KEP/ /D/2008

Tentang

PENETAPAN KEBIJAKAN MANAJEMEN OPERASIONALRSIA PKU MUHAMMADIYAH ROGOJAMPI

Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Rogojampi setelah :

Menimbang:1. Bahwa Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Rogojampi merupakan sarana pelayanan kesehatan yang melaksanakan kegiatan pemeriksaan, pengobatan, tindakan serta pelayanan lain yang diberikan kepada pasien.

2. Bahwa penyelenggaraan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Rogojampi yang diamanatkan kepada Direktur selaku Pengelola, memerlukan penerapan manajemen kepemimpinan dan administrasi yang profesional, terencana, terpadu, dan terkendali agar amanat tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

3. Bahwa sebagai upaya peningkatkan mutu pelayan perlu adanya kebijakan manajemen operasional Rumah Sakit.4. Bahwa kebijakan manajemen operasional sebagaimana dimaksud pada butir diatas, penetapannya dipandang perlu disahkan melalui Surat Keputusan Direktur RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi.

Mengingat

:1. SKB Majelis KKM dan PP Aisyiyah Bagian Binkes & LH Nomor : 01/KEP/II.5/I/2002 dan Nomor : 017/PPA/E/V/2002, Pedoman Majelis KKM dan Pedoman Penyelenggaraan & Pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah Bidang Kesehatan.

2. Surat keputusan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur nomor : 60/KEP/II.0/H/2006 tanggal 01 Dzulhijjah 1427 H/ 22 Desember 2006 tentang Peraturan Kekaryawanan RS/ RSAB Muhammadiyah Jawa Timur;

3. Surat Keputusan MKKM Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi nomor : 001/KEP/III.5/H/2008 tanggal 01 Maret 2008 tentang Pengangkatan Direktur RS PKU Muhammadiyah Rogojampi;

Memperhatikan:Memo Internal Bidang Administrasi dan Manajemen Nomor . tentang pengajuan permohonan SK Kebijakan Manajemen Operasional RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN:MENGESAHKAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA PKU MUHAMMADIYAH ROGOJAMPI TENTANG PENETAPAN KEBIJAKAN MANAJEMEN OPERASIONAL RSIA PKU MUHAMMADIYAH ROGOJAMPI

Pertama:Kebijakan manajemen operasional RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini sebagai acuan bagi setiap bagian dan unit unit pelayanan dilingkungan RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi.

Kedua:Memerintahkan kepada seluruh jajaran RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi untuk berpedoman pada kebijakan ini dalam merealisasikan program dan atau pelaksanaan tugas masing masing.

Ketiga:Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan tanpa batas waktu, dengan ketentuan akan dilakukan penyempurnaan dan atau evaluasi setiap 5 tahun sekali .

Keempat:Bila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini, akan ditinjau kembali sesuai dengan Perundangan yang ada dan kemampuan RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi

Ditetapkan di: Rogojampi

Pada tanggal :6 Nopember 2008Tindasan disampaikan kepada yth :

1. MKKM Pimpinan Cabang Muhammadiyah Rogojampi

2. Kabid. Pelayanan Medis

3. Kepala Bidang Keperawatan

4. Kepala Unit Gawat Darurat

5. Kepala Seksi Keperawatan

6. File,-

Direktur

dr. H. AMAN WAHJUDI, MS.

NBM. 1 001 786

Lampiran:Keputusan Direktur

RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi.

Nomor

:

Tentang

:Kebijakan Manajemen Operasional

RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi ( Revisi I )

KEBIJAKAN MANAJEMEN OPERASIONAL

RSIA PKU MUHAMMADIYAH ROGOJAMPI I.PENDAHULUAN

Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang undangan dan kebijakan-kebijakan yang telah dituangkan dan ditetapkan oleh Direktur . Kebijakan kebijakan tersebut meliputi seluruh aspek kegiatan Rumah Sakit, baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan kepada masyarakat.

Kebijakan ini mempunyai fungsi dan tujuan sebagai pedoman pelaksanaan sehari hari bagi seluruh staf Rumah Sakit dan fihak menejemen dalam menjalankan roda organisasi Rumah Sakit , sehingga diharapkan seluruh proses administrasi dan pelayanan kepada masyarakat dapat dilaksanakan secara optimal.

II.KEBIJAKAN MENCAPAI VISI MISI DAN TUJUAN RSIA MR

1. Lingkungan RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi dilengkapi dengan Masjid sebagai tempat ibadah wajib maupun sunnah dengan pengelolaan 24 jam.

2. Dakwah Islamiyah dilakukan oleh petugas Bina Rohani dan tetap menghormati pasien yang tidak beragama Islam.

3. Pembinaan keislaman dan Kemuhammadiyahan pada seluruh karyawan dimulai sejak pelaksanaan rekruitmen karyawan

4. Setiap penentuan program yang direncanakan harus mengarah kepada tercapainya Visi Misi dan Tujuan RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi.

5. Penentuan hari kerja dan hari libur pada hari Ahad dan besar lainnya.

6. Penentuan seragam dinas didasarkan atas tuntunan Agama Islam yaitu menutup Aurat dengan tetap profesional dan enjoy dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

7. Kegiatan administrasi dilaksanakan secara Islami dengan mencantumkan kalimat Basmalah dan/atau Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh dan/atau kalimat lain yang sesuai dengan nilai Islam, serta berpedoman pada qaidah surat menyurat atau administrasi umum yang berlaku.

8. Pembangunan fisik (gedung) dan renovasinya harus mencerminkan nilai-nilai Islami dan tetap mengedapankan unsur profesionalisme sebagai suatu pelayanan Rumah Sakit secara umum.

III.KEBIJAKAN UMUM

A.KEBIJAKAN HARI KERJA

1. Hari kerja RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi ( RSIA MR ) adalah Senin s.d. Kamis.

2. Hari libur RSIA MR adalah hari Ahad dan hari libur Nasional.

3. Unit kerja yang memerlukan pelayanan 24 jam diatur jadwal dinasnya berdasarkan shift dengan perhitungan 42 jam perminggu.

4. Perhitungan libur di unit kerja dengan jadwal dinas shift sama dengan point (1), (2), dan libur tambahan (infal) 1 hari bagi karyawan yang telah kerja shift Malam minimal 5 hari kerja.

B.KEBIJAKAN PAKAIAN DINAS

1. Setiap karyawan harus mengenakan seragam Dinas saat berkerja di RSIA MR

2. Karyawan Wanita selama dinas dan\atau saat mengikuti kegiatan Rumah Sakit diwajibkan memakai jilbab.

3. Setiap orang wanita yang karena sesuatu hal mengikuti kegiatan di Rumah Sakit dan ada keterikatan dengan RSIA MR, diwajibkan mengenakan pakaian berjilbab.

4. Ketentuan Pakaian Dinas Karyawan akan diatur tersendiri dalam Pedoman Pakaian Dinas Karyawan RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi dengan merujuk kepada Pedoman Pengelolaan AUM Kesehatan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

C.KEBIJAKAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

1. Administrasi Umum RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi dibuat dan dilaksanakan SECARA SENTRAL yang dikelola oleh Bagian Umum dan Sekretariat, sedang administrasi unit pelayanan menggunakan sistem SEMI SENTRAL.

2. Surat resmi Rumah Sakit harus memakai kop Rumah Sakit dan ditandatangani oleh Direktur atau Wakil Direktur.

3. Setiap surat perjanjian dengan fihak kedua, dan seterusnya harus ditandatangani oleh Direktur, diatas meterai cukup dan dibubuhi stempel Induk Rumah Sakit.

4. Surat surat berharga milik Rumah Sakit harus disimpan dalam brankas tahan api di lingkungan Rumah Sakit dan aman.

5. Dokumen-dokumen Permanen yang berhubungan dengan Perijinan sarana dan prasarana RSIA MR digandakan dan disimpan dengan aman pada tempat yang berbeda.

6. Surat surat yang dikategorikan sebagai Surat Rahasia harus disimpan ditempat tertentu dan tidak boleh dipinjam oleh siapapun tanpa persetujuan Direktur.

7. Sistim pengarsipan administrasi RSIA MR akan ditetapkan tersendiri dengan merujuk pada UU Pengarsipan Nasional Indonesia.

D.KEBIJAKAN PEMBANGUNAN GEDUNG BARU

1. Pembangunan Gedung Baru dalam pemenuhan Master Plan didasarkan pada kebutuhan peningkatan pelayanan kesehatan dan ketersediaan dana intern maupun sumber dana extern.

2. Pembangunan Gedung Baru Rumah Sakit dilaksanakan oleh Panitia yang dibentuk oleh Majelis Kesehatan dan Kesejah-teraan Masyarakat PC Muhammadiyah Rogojampi.

3. Setiap penambahan bangunan harus berpedoman pada Master Plan Rumah Sakit yang telah ditetapkan oleh PC Muhammadiyah Rogojampi.

4. Penambahan bangunan yang menyimpang dari Master Plan, harus diadakan pengkajian secara mendalam oleh para pakar dan ahli dibidangnya dan hasil kajian tersebut disahkan oleh Majelis KKM PC Muhammadiyah Rogojampi.

5. Setiap akan melaksanakan pembangunan, dilaksanakan pembahasan ulang tentang denah dan lain lain oleh Panitia bersama Direktur, Majelis KKM Rogojampi, PC Muhammadiyah Rogojampi dan Konsultan yang ditunjuk.

IV.KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN

A.KEBIJAKAN STANDAR PELAYANAN MEDIS

1. Pelayanan Medis RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi berpedoman pada Standar Pelayanan Rumah Sakit yang diterbitkan oleh Depkes RI dan Standar Pelayanan Medis yang dibuat oleh Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) serta standar pelayanan medis RSIA MR.

2. Standar Pelayanan Medis RSIA MR harus dibuat minimal berdasarkan 10 besar penyakit pada masing-masing Pavilyun oleh Komite Medis dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur.

3. Standar Pelayanan Medis yang ditetapkan oleh Direktur, harus dilaksanakan oleh setiap tenaga medis maupun paramedis, dan oleh dokter organik maupun dokter tamu / mitra.

B.KEBIJAKAN STANDAR DIAGNOSA ( Dx ) DAN TERAPI

1. Standar Diagnosa dan Terapi Rumah Sakit Muhammadiyah mengacu pada Pedoman Diagnosa dan Terapi ( PDT ) yang telah diterbitkan oleh RSUD Dr. Soetomo Surabaya sesuai dengan kemampuan SDI dan fasilitas RSIA MR.

2. Ijin permberlakuan dan modifikasi PDT RSUD Dr. Soetomo Surabaya dilaksanakan oleh Komite Medis, kemudian ditetapkan dan diberlakukan berdasarkan SK Direktur, serta akan dievaluasi sekurang-kurangnya 3 tahun sekali.

3. Pedoman Diagnosa dan Terapi yang telah ditetapkan oleh Direktur tersebut harus dilaksanakan oleh setiap tenaga medis maupun paramedis organik atau dokter tamu / mitra.

4. Formularium RSIA MR yang dibuat oleh Panitia Farmasi Terapi Komdis wajib dipatuhi oleh seluruh tenaga medis yang melaksanakan praktek kedokteran di RSIA MR.

C.KEBIJAKAN STANDAR PELAYANAN KEPERAWATAN

1. Standar Pelayanan Keparawatan RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi mengacu dan berpedoman pada Standar Asuhan Keperawatan ( SAK ) yang ditetapkan oleh Dekes RI.

2. Standar Praktik Keperawatan RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi berpedoman pada Standar Praktik Keperawatan yang ditetapkan oleh DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

3. Evaluasi dan pengkajian terhadap penerapan Asuhan Keperawatan di RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi berpedoman pada Intrumen Evaluasi Penerapan SAK Di Rumah Sakit yang disusun oleh Tim Depkes RI.

4. Pemberlakuan SAK, Standar Praktik Keperawatan dan Intrumen Penerapan SAK ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur.

5. Standar Asuhan Keperawatan RSIA MR minimal dibuat berdasarkan 10 besar penyakit yang ada di masing-masing unit pelayanan keperawatan oleh Kepala Bidang Keparawatan dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur.

E.KEBIJAKAN PELAYANAN RAWAT JALAN

1. Pelayanan rawat jalan pasien RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi dilaksanakan di Poliklinik Terpadu rawat jalan dan UGD.

2. Pasien UGD yang datang harus ditolong terlebih dahulu tanpa uang muka.

3. Pelayanan Rawat Jalan dibuka dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Dokter Jaga melayani 24 jam sehari.

b. Poliklinik Umum dan Spesialis melayani jam 7.00 sd 20.00 setiap hari, libur sesuai jadwal yang ditetapkan.

c. UGD melayani 24 jam non stop ( termasuk libur RSIA MR dan libur Nasional ) disertai dengan fasilitas penunjang (Penunjang Medis Diagnostik dan Non Diagnostik) yang terkait dengan kegawatdaruratan secara on site atau on call.

4. Pasien dirujuk ke Rumah Sakit yang lebih mampu apabila fasilitas yang diperlukan belum tersedia di RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi atau tenaga spesialis yang menangani belum ada atau atas permintaan pasien dan atau keluarga pasien.

F.KEBIJAKAN PELAYANAN RAWAT INAP

1. Pasien rawat inap yang akan dirawat di RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi tidak dikenakan uang muka, kecuali pasien dengan indikasi tertentu, akan diatur tersendiri.2. Setiap pasien yang akan rawat inap harus melalui Loket Penerimaan pasien rawat inap.

3. Pasien dapat memilih dokter atau dokter spesialis yang akan merawatnya.

4. Apabila ada kasus yang kompleks, maka penanganannya dapat dilakukan oleh Sebuah Tim Dokter yang ditentukan oleh Direktur berdasarkan kompleksitas penyakitnya.

5. Perawatan pasien dapat dialihkan ke dokter lain atas dasar permintaan pasien dan\atau keluarga pasien atau karena dokter yang merawat sedang berhalangan .

6. Perawatan pasien dapat dipindahkan dari ruangan Klas yang satu ke Klas yang lainnya atau dari Pavilyun yang satu ke Pavilyun lainnya atas dasar permintaan pasien dan\atau keluarga pasien, atau karena kondisi pasien yang ditetapkan oleh dokter yang merawat.

7. Perawatan pasien dapat dimasukkan dalam ruang perawatan ISOLASI berdasarkan atas indikasi medis dan non medis. Kriteria indikasi medis ditetapkan oleh Komite Medis, sedangkan kriteria indikasi non medis ditetapkan oleh Direktur.

V.KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFEKSI NASOKOMIAL

A. PANITIA PENGENDALI INFEKSI NOSOKOMIAL

1. Pengawasan dan Pengendalian Infeksi Nasokomial dilakukan oleh Panitia Pengendalian Infeksi Nasokomial ( PANDALIN ) dan pelaksanaan sehari-hari dilakukan oleh Tim PIN yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur.

2. PANDALIN berkewajiban menyusun Pedoman Pelaksanaan Pengendalian Infeksi Nasokomial dan pemberlakuannya disyahkan melalui Surat Keputusan Direktur.

3. Setiap karyawan Rumah Sakit dalam melaksanakan tugasnya, terutama dalam memberikan pelayanan kepada pasien wajib mengikuti pedoman DALIN.

4. Pada unit pelayanan yang beresiko tinggi terjadi infeksi nosokomial, harus dilakukan pemeriksaan rutin terhadap jamur dan bakteri setiap 3 ( tiga ) bulan sekali.5. PANDALIN c.q. Tim PIN senantiasa melakukan rapat evaluasi hasil pelaksanaan DALIN secara berkala dan memberikan masukan kepada Direktur untuk dilaksanakan perbaikan lebih lanjut.

B. MONITORING DAN PENGAWASAN

1. Semua kegiatan pelayanan yang memungkinkan terjadinya infeksi nosokomial harus dilakukan monitoring secara rutin dan pengawasan langsung oleh kepala Bagian terkait.

2. Pemeriksaan rutin oleh instansi yang terkait terhadap penyebaran kuman dan kemungkinan terjadinya infeksi nosokomial dilaksanakan secara rutin sekurang-kuranganya 1 tahun sekali.

3. Hasil monitoring dan pemeriksaan oleh instansi terkait wajib dilaporkan kepada Direktur untuk diambil kebijakan lebih lanjut terhadap penanganan masalah infeksi di RSIA MR.VI.KEBIJAKAN PELAYANAN PENUNJANG MEDIS

A. KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI DAN PENGGUNAAN OBAT

1. Pelayanan Farmasi RSIA MR buka 24 jam on site untuk melayani pasien rawat jalan dan pasien rawat inap.

2. Kepala Bagian Farmasi harus membuat Standar Asuhan Farmasis untuk menjamin pelayanan farmasi kepada pasien dengan baik dan benar.

3. Konseling Farmasis dilaksanakan berdasarkan indikasi obat-obatan dan pasien tertentu yang dilayani pada shif I oleh Kepala Instalsi atau orang yang ditunjuk.

4. Tatacara dan metode konseling akan dirumuskan dalam pedoman tersendiri yang di syahkan oleh Direktur.

5. Disamping obat paten, Rumah Sakit wajib menggunakan obat generik sesuai dengan ketentuan Depkes RI.

6. Prosentase penggunaan obat generik di RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi diupayakan lebih dari 10%.

7. Pasien kelas III ( Zall ) dan\atau yang kurang mampu diutamakan menggunakan obat generik, sedang pasien kelas II dan seterusnya menggunakan obat paten.

8. Dokter organik diwajibkan menulis resep obat generik sedangkan dokter tamu atau dokter mitra dihimbau menggunakan obat generik sesuai dengan proporsi yang telah ditetapkan.

9. Komite Medis melalui Panitia Farmasi Terapi Rumah Sakit mempunyai kewajiban untuk mendorong pemakaian obat generik, dan memasukkannya dalam Formularium Rumah Sakit yang dibuat setiap tahun sekali.

B. KEBIJAKAN PELAYANAN RADIOLOGI

1. Pelayanan Radiologi buka 24 jam dengan sistem on site shif I dan shif II, dan dengan sistem on call pada shif III.2. Pelayanan radiologi secara spesifik merupakan pelayanan pendukung pelayanan rutin dan pelayanan gawat darurat sesuai kemampuan RSIA MR.

3. Pelayanan Radiologi dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan radiologi Depkes RI dan standar profesi yang berlaku.

4. Kepala Bagian Radiologi harus membuat prosedur tetap yang yang mengacu pada standar pelayanan radiologi dan perkembangan pengetahuan bidang radiologi.5. Pemeriksaan Radiologi tanpa kontras minimal dilakukan oleh Radiografer dan/atau tenaga lain yang memiliki kompetensi untuk hal tersebut.6. Pemeriksaan Radiologi dengan kontras harus dilakukan oleh dokter spesialis radiologi dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahun radiologi imejing.7. Setiap hasil pemeriksaan radiologi wajib dibacakan oleh Radiolog, baik diminta atau tidak diminta.C. KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM

1. Pelayanan Laboratorium buka 24 jam on site untuk melayani pasien rawat jalan dan pasien rawat inap.2. Pelayanan Laboratorium diselenggarakan secara profesional dan bermutu sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Laboratorium Klinik RS yang tetapkan oleh Depkes RI

3. Pelayanan laboartorium diberikan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasien yang disesuaikan dengan kemampuan RSIA MR untuk menjamin efektifitas dan efisiensi pelayanan.

4. Apabila karena sesuatu hal pelayanan tersebut tidak ada, maka fihak Rumah Sakit akan m

5. Mengadakan kerjasama dengan fihak yang memiliki kemampuan pemeriksaan yang dibutuhkan dengan tetap mempertimbangkan faktor profesionalitas dan kualitas.

6. Kepala Bagian Laboratorium harus membuat prosedur tetap berdasarkan profesi laboratorium dan prosedur tetap yang bersifat manajerial dan administratif.

7. Semua fasilitas dan peralatan laboratorium harus dipelihara dan dikalibrasi secara berkala untuk menjamin akurasi dan mutu hasil pemeriksaan yang baik

D. KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI

1. Pelayanan gizi buka 24 jam untuk pelayanan kepada pasien dan pelayanan karyawan.2. Pelayanan Konsultasi Gizi rawat jalan dan rawat inap dilaksanakan pada shif I dengan membuka Poli Gizi dan Pojok Gizi.3. Bagian Gizi dapat melayani kegiatan RSIA MR non rutin atau atas permintaan acara di luar RSIA MR yang telah diatur sesuai prosedur yang ditetapkan.

4. Fasilitas dan peralatan Bagian Gizi harus dilakukan pemeliharaan dan pemeriksaan secara periodik oleh unit kerja atau instansi atau lembaga yang berwenang untuk menjamin hygenitas dan sterilitas.VII.KEBIJAKAN MEDICO LEGAL

A. KEBIJAKAN ETIK Rumah Sakit

1. RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi memberlakukan dan menjaga terlaksananya Kode Etik Rumah Sakit berdasarkan Kode Etik Rumah Sakit yang diberlakukan oleh Depkes RI atau Oleh PERSI.

2. Pengawasan dan evaluasi penerapan Kode Etik Rumah Sakit dilakukan oleh Majelis KKM dengan melibatkan Direksi sebagai pengelola Rumah Sakit.

3. Majelis KKM dapat membentuk Tim/Panitia Etik Rumah Sakit dengan tetap mempertimbangan unsur Direksi dan Pejabat lain yang kompeten dalam pengawasan Etik Rumah Sakit.

4. Apabila ada kasus kasus yang mengarah dan/atau melanggar Kode Etik Rumah Sakit, maka kasus tersebut harus dibahas dan ditelaah oleh Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat ( MKKM ) bersama PC Muhammadiyah Rogojampi, hasil dari telaah tersebut akan dibuat rekomendasi kepada Direktur untuk ditindak lanjuti.

B.KEBIJAKAN ETIK KEDOKTERAN

1. Standar Etik Kedokteran di RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi berpedoman pada Kode Etik Kedokteran yang diterbitkan oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia ( PB. IDI ) dan diberlakukan di RSIA MR melalui SK. Direktur. 2. Standar Kode Etik Kedokteran yang telah ditetapkan dan diberlakukan oleh Direktur harus dilaksanakan oleh setiap tenaga medis maupun paramedis, dan oleh dokter organik maupun dokter tamu / mitra.

3. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kode etik kedokteran dilakukan oleh Panitia Etik Kedokteran Rumah Sakit yang dibentuk berdasarkan SK. Direktur.

4. Apabila ada kasus kasus yang mengarah dan/atau melanggar kode etik, maka kasus tersebut harus dibahas dan ditelaah oleh Panitia Etik Kedokteran, dan Panitia Etik Medis dengan sepengetahuan Komite Medis berkewajiban memberi rekomendasi kepada Direktur untuk ditindak lanjuti.

C.KEBIJAKAN ETIK KEPERAWATAN

1. Pelaksanaan Etik Keperawatan berpedoman pada Standar Etik Keperawatan Nasional Indonesia yang diterbitkan oleh Depkes RI sesuai SK Menkes dan Edaran Dirjen Pelayanan Medis.

2. Pemberlakuan Standar Etik Keperawatan Nasional Indonesia ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur.

3. Standar Etik Keperawatan tersebut harus dilaksanakan oleh setiap tenaga paramedis di lingkungan RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi.

4. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan Etik Keperawatan dilaksanakan oleh Komite Etik Keperawatan yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur.5. Apabila ada kasus-kasus yang mengarah dan atau melanggar kode etik, maka kasus tersebut harus dibahas dan ditelaah oleh Komite Etik Keperawatan, dan Komite Etik Keperawatan wajib memberi rekomendasi kepada Direktur untuk ditindak lanjuti. VIIIKEBIJAKAN PENGENDALIAN MUTU

A.KEBIJAKAN UMUM DALMUT

1. Pelaksanaan pengendalian mutu RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi berpedoman pada Buku Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit ( Konsep Dasar dan Prinsip ) yang ditetapkan oleh Depkes RI Th. 1994.

2. Pengawasan dan Pengendalian program mutu Rumah Sakit dilakukan oleh Tim Pengendalian Mutu ( Tim DALMUT ) yang ditetapkan oleh Direktur.

3. Tim DALMUT berkewajiban menyusun Pedoman Pelaksanaan Pengendalian Mutu dan ditetapkan berdasarkan surat keputusan oleh Direktur.

4. Setiap karyawan Rumah Sakit wajib melaksanakan pedoman DALMUT.

5. Tim DALMUT senantiasa melakukan rapat evaluasi hasil pelaksanaan DALMUT secara berkala dan memberikan masukan kepada Direktur untuk dilaksanakan perbaikan lebih lanjut.

B.KEBIJAKAN DALMUT PELAYANAN MEDIS

1. Setiap pelaksanaan kegiatan Pelayanan Medis harus berpedoman pada SOP yang masih berlaku.

2. Pembinan dan pengawasan pelaksanaan DALMUT Pelayanan Medis dilakukan oleh Atasan Langsung dan/atau Pejabat yang terkait, sedangkan penilaian dapat dilaksanakan oleh Tim DALMUT , Komite Medis atau SPI.

3. Penilaian mutu pelayanan medis dilakukan dalam bentuk kegiatan Audit Internal dan/atau Manajemen review yang dilaksanakan sekurang kurangan 2 kali dalam setahun.

4. Metode penilaian Pelayanan Medis ( Medical Care ) dapat melalui Observasi atau wawancara dengan kuesioner atau daftar tilik ( Check list ).

5. Seluruh karyawan yang terlibat dalam pelayanan medis harus memahami SOP dengan sebaik baiknya, serta dapat melaksanakannya secara profesional.

C.KEBIJAKAN DALMUT REKAM MEDIS

1. Setiap pelaksanaan kegiatan rekam medis harus berpedoman pada SOP yang masih berlaku.

2. Pembinan dan pengawasan pelaksanaan DALMUT pelayanan rekam medis dilakukan oleh Panitia Rekam Medis Komite Medis RSIA MR yang dibentuk oleh Direktur dengan melibatkan unit pelayanan dan profesi yang terkait.

3. Penilaian mutu pelayanan rekam medis ( Medical Record Audit ) minimal dilakukan 3 ( tiga ) bulan sekali.

4. Metode penilaian dapat melalui Observasi atau wawancara dengan kuesioner atau daftar tilik ( Check list ) terhadap status rekam medis.

5. Seluruh karyawan yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pelayanan rekam medis harus memahami SOP dengan sebaik baiknya, serta dapat melaksanakannya secara profesional.

D.KEBIJAKAN DALMUT PENUNJANG MEDIS

1. Pembinaan dan pengawasan kegiatan pemantapan mutu internal dan eksternal Bagian Penunjang Medis berupa Laboratorium, Radiologi, Farmasi, dan Gizi dilakukan oleh Panitia Mutu Jangmed atau berdasarkan keputusan Direktur.

2. Pengendalian mutu masing-masing unit penunjang dilakukan oleh Kepala Bagian masing-masing setiap hari sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan perumahsakitan.E.KEBIJAKAN DALMUT PERALATAN MEDIS

1. Setiap pemakaian peralatan medis harus berpedoman pada SOP yang masih berlaku.

2. Pembinan dan pengawasan pelaksanaan DALMUT pemakaian peralatan medis dilakukan oleh Atasan Langsung dan atau Pejabat yang terkait, sedangkan penilaian dapat dilaksanakan oleh Tim DALMUT , Komite Medis atau SPI.

3. Penilaian mutu peralatan medis minimal dilakukan 6 ( enam ) bulan sekali atau sesuai dengan advis penilaian terakhir dengan melibatkan profesi dan/atau institusi yang terkait.

4. Metode penilaian mutu peralatan medis secara fisik dapat melalui Observasi atau wawancara kepada user dengan kuesioner atau daftar tilik (Check list).

5. Seluruh karyawan yang terlibat dalam pemakaian peralatan medis harus memahami SOP dengan sebaik baiknya, serta dapat melaksanakannya secara profesional.

6. Setiap peralatan medis harus dilakukan pemeliharaan dan standarisasi (Kalibrasi) oleh BPFKS ( Balai Pengawasan Fasilitas Kesehatan Surabaya ) atau Uji Kelaikan atau Tera dari Instansi yang ditunjuk oleh Pemerintah yang dilaksanakan secara berkala.

F. KEBIJAKAN DALMUT FASILITAS NON MEDIS

1. Setiap peralatan non medis baru yang dioperasionalkan di RSIA MR harus memenuhi uji layak pakai dari suppliyer atau pabriknya dan memiliki tanda SNI (Standar Nasional Indonesia).

2. Peralatan baru yang dibeli dari tangan kedua harus dijamin kelayakan pakainya dan segera disertifikasikan atau dikalibrasikan kepada instansi yang berwenang.

3. Semua Peralatan RSIA MR yang telah ada sebelum kebijakan ini dibuat harus disertifikasikan atau dikalibrasikan kepada instansi yang berwenang secara berangsur-angsur sampai tuntas.

4. Pelaksanaan sertifikasi atau kalibrasi selanjutnya harus mengikuti dan sesuai dengan masa berlakunya sertifikat atau kalibrasi yang tertera di dalamnya.

IX.KEBIJAKAN REKAM MEDIK

1. Pelayanan Rekam Medis RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi buka 24 jam on site.

2. Sistim pengarsipan berkas Rekam Medis disimpan dengan baik dan aman secara sentralisasi di ruang penyimpanan berkas Rekam Medis.

3. Setiap pasien harus dan hanya memiliki 1 (satu) Nomor Rekam Medis, baik pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap.

4. Identifikasi pasien termasuk nomor Rekam Medisnya disimpan dalam komputer dan dalam Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP), sehingga memudahkan pencarian Rekam Medis pasien setiap saat.

5. Berkas Rekam Medis tidak boleh dipinjam oleh siapapun kecuali petugas yang berwewenang serta tidak boleh dibawa pulang kecuali atas ijin Direktur.

6. Dokumen Rekam Medis tidak boleh diberikan kepada siapapun kecuali atas dasar paksaan dan/atau permintaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

7. Dokter, Perawat, dan tenaga kesehatan lain bertanggung jawab atas kebenaran dan ketepatan pengisian Rekam Medis sesuai kewenangan masing-masing.

8. Berkas Rekam Medis aktif disimpan di ruang penyimpanan berkas aktif sesuai dengan standar penyimpanan berkas RM.

9. Penyimpanan berkas Rekam Medis inaktif dibuatkan ruang tersendiri yang terpisah dari berkas aktif dengan pengelolaan yang memungkinkan diakses ketika dibutuhkan.

10. Berkas Rekam medis dapat dimusnahkan apabila telah berumur 5 tahun terhitung dari tanggal masuk inaktif dan/atau berdasarkan Pedoman Pemusnahan Arsip RSIA MR. Pemusnahan berkas Rekam Medis tersebut dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan Direktur.

X.KEBIJAKAN INFORMED CONCENT

1. Setiap tindakan medis baik operasi maupun tindakan lain yang bersifat invasif atau beresiko, harus dimintakan persetujuan tertulis dari pasien dan/atau keluarganya terlebih dahulu yang dinyatakan dengan penandatanganan di lembar Persetujuan.

2. Apabila pasien berumur dibawah 12 tahun, persetujuan informed concent dilakukan oleh orang tua atau wali yang bersangkutan.

3. Setiap Dokter yang akan melakukan tindakan medis wajib memberikan informasi yang jelas berikut resiko yang mungkin timbul kepada pasien dan atau keluarga pasien.4. Apabila pasien tidak sadarkan diri dan dalam kondisi yang mengharuskan dilakukan tindakan operatif segera ( CITO ), sedangkan keluarga pasien tidak ada, maka fihak Rumah Sakit dapat melakukan tindakan operatif tanpa perlu Informed Concent, demi keselamatan jiwa pasien.5. Tatacara dan sistem pelaksanaan Informed Concent akan diatur tersendiri dalam Pedoman Informed Concent yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur.

XI.KEBIJAKAN KEKARYAWANAN

A.KEBIJAKAN PENERIMAAN KARYAWAN BARU

1. Karyawan yang diterima bekerja di RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi minimal berumur 17 (tujuh belas) tahun dan maksimal berumur 40 tahun.

2. Karyawan yang telah berusia 55 tahun lebih yang masih dibutuhkan oleh RSIA MR dapat diangkat sebagai Karyawan Honorer Tetap dengan sistim kontrak kerja untuk waktu tertentu.

3. Khusus untuk penerimaan tenaga medis (Dokter Umum dan Dokter Gigi), harus melibatkan SMF (Staf Medis Fungsional) dan Panitia Kredensial Komite Medis, sedangkan untuk penerimaan Dokter Spesialis organik harus mengikutsertakan Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat (MKKM) dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Rogojampi.

4. Penerimaan karyawan Medis dan Non Medis untuk diangkat menjadi karyawan organik dilaksanakan oleh Tim Penerimaan Karyawan Baru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur dan melibatkan profesi yang terkait.

5. Penerimaan karyawan dilaksanakan setahun sekali dan apabila ada kebutuhan tenaga yang bersifat mendesak dan/atau kondisi tertentu yang dianggap penting, maka penerimaan karyawan dapat dilaksanakan secara khusus.6. Sebelum bekerja Calon Karyawan harus melewati masa orientasi selama 3 ( Tiga ) bulan dan apabila memenuhi syarat akan kontrak kerja selama 1 ( satu ) tahun dan dapat diperpanjang maksimal 2 ( dua ) kali kontrak kerja.

7. Selama masa kontrak karyawan dinilai tiap 6 ( Enam ) bulan dengan standar nilai rata BAIK. Bila dalam penilaiannya masuk dalam katagori CUKUP berturut-turut dalam 3 ( tiga ) kali penilaian, maka yang bersangkutan dinyatakan gugur.

8. Karyawan baru dapat ditetapkan atau diangkat sebagai tenaga tetap Rumah Sakit apabila telah menyelesaikan masa kontrak kerja sekurang-kurangnya selama 2 ( Dua) tahun dengan kondite rata-rata baik

BKEBIJAKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

1. Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ) dapat dilaksanakan dalam 2 (dua) katagori, yatitu Pemberhentian Dengan Hormat dan Pemberhentian Dengan Tidak Hormat.2. PHK bagi Karyawan Kontrak dilaksanakan berdasarkan ketentuan perjanjian kontraknya.

3. PHK bagi Karyawan Tetap ( Organik ) diproses melalui ketentuan Kekaryawanan dan mengacu pada Peraturan Kekaryawanan RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi yang berlaku.

4. Kepada Karyawan yang diberhentikan dengan hormat diberikan ucapan terima kasih dan hak-haknya sesuai dengan peraturan kekaryawanan yang berlaku.

5. Karyawan yang diberhentikan dengan tidak hormat tidak memperoleh hak atas kekaryawanannya.

C.KEBIJAKAN PROMOSI JABATAN

1. Promosi karyawan dilaksanakan bila ada jabatan lowong dan disesuaikan dengan pendidikan karyawan dengan syarat-syarat tertentu.

2. Promosi jabatan dilaksanakan berdasarkan ketentuan Pedoman Pengangkatan Pejabat Struktural RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi dan ketentuan lain yang berlaku

3. Promosi Jabatan dapat dilakukan seiring dengan penyesuaian pendidikan berdasarkan Job Spesifikasi, Job Kwalifikasi dan Job Dsicripsi Pejabat Struktural RSIA MR.4. Promosi jabatan yang diikuti dengan penyesuaian pendidikan dilakukan masa percobaan selama 3 (tiga) bulan dan untuk dapat dilanjutkan promosinya harus memperoleh penilain baik.

D.KEBIJAKAN PENGANGKATAN PEJABAT

1. Pejabat Struktural RSIA MR diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan Direktur.

2. Masa jabatan pejabat struktural adalah 2 ( dua ) tahun dan dapat diperpanjang dalam jabatan yang sama sebanyak 2 (dua) kali masa jabatan, atau berdasarkan keputusan Direktur.

3. Pengangkatan Pejabat Struktural dilakukan melalui seleksi berdasarkan Pedoman Pengakatan Pejabat Struktural RSIA MR yang ditetapkan oleh Direktur.

4. Pelaksana seleksi adalah staf yang tidak mencalonkan diri dan/atau tidak terdaftar pada Calon Pejabat dan untuk itu Pelaksana diberi oleh SK Direktur.

5. Evaluasi tingkat kinerja pejabat dilakukan 1 ( satu ) tahun sekali berdasar instrumen evaluasi yang ditetapkan oleh Direktur dan dilaksanakan langsung oleh Direksi atau staf independen yang ditunjuk untuk itu.

E.KEBIJAKAN MUTASI

1. Mutasi karyawan dilakukan untuk penyegaran dari tugasnya dan/atau merupakan penyesuaian dengan pendidikan yang diperoleh .

2. Mutasi dapat dilakukan atar unit kerja atau antar Rumah Sakit Muhammadiyah di Jawa Timur sesuai dengan kesepakatan Majelis KKM PW Muhammadiyah Jawa Timur

3. Mutasi juga dapat dilakukan sebagai sangsi pembinaan karyawan yang dinilai tidak profesional dibidangnya atau atas terjadinya pelanggaran disiplin bagi karyawan tetap.

F.KEBIJAKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ( DIKLAT )

1. Seluruh Karyawan Rumah Sakit dapat memperoleh kesempatan Diklat sesuai dengan kebutuhan pengembangan SDI di RSIA MR secara mandiri maupun beasiswa pendidikan.

2. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan dilakukan terhadap karyawan sebagai upaya peningkatan kualitas pengetahun dan ketrampilan SDI3. Setiap hasil pelatihan harus dapat diterapkan sesuai dengan profesinya di RSIA MR sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan secara totalitas di RSIA MR.4. Pengelolaan kegiatan Diklat dilakukan oleh Kasie Pengembangan SDI dan Diklat bersama dengan Tim Diklat yang dibentuk oleh Direktur.

5. Ketentuan lebih lanjut mengenai Diklat akan diatur tersendiri dalam Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi

G.KEBIJAKAN PEMBERIAN BEASISWA DIKLAT1. Seluruh Karyawan Rumah Sakit dapat mengajukan beasiswa untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya.

2. Beasiswa Pendidikan untuk karyawan disesuaikan dengan kebutuhan Rumah Sakit yang ada dalam program pengembangan dan masuk dalam anggaran RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi.

3. Beasiswa pendidikan yang tidak tertuang dalam APB RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi, pelaksanaannya diputuskan melalui kebijakan Majelis KKM Rogojampi.4. Ketentuan pemberian Beasiswa Pendidikan akan diatur tersendiri dalam Pedoman Pemberian Beasiswa Pendidikan dan Pelatihan di RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi.XIIKebijakan pemeliharaan SARANA

A.KEBIJAKAN PEMELIHARAAN GEDUNG

1. Pemeliharaan gedung dan sarana fisik lainnya dilakukan oleh petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana.

2. Apabila petugas tidak mampu melaksanakannya, maka pemeliharaan tersebut dapat diserahkan pada fihak ketiga yang dikontrak oleh Rumah Sakit.

3. Pihak ketiga yang dimaksud dalam point 2 harus layak sesuai dengan bidang keahlian yang dibutuhkan.

B.KEBIJAKAN PEMELIHARAAN PERALATAN MEKANIKO ELEKTRIKAL

1. Pemeliharaan peralatan mekaniko elektrikal dilakukan oleh petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana.

2. Apabila petugas tidak mampu melaksanakannya, maka pemeliharaan tersebut dapat diserahkan pada fihak ketiga yang dikontrak oleh Rumah Sakit.3. Fihak ketiga yang dimaksud dalam point 2 harus layak sesuai dengan bidang keahlian yang dibutuhkan.

4. Jadwal pemeliharaan ditetapkan oleh Kepala Bagian Pemeliharaan Pemeliharaan & Logistik, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Pemeliharaan AC , TV, Dispencer, Aqua Gard dan Kipas Angin setiap 3 ( tiga ) bulan sekali dan/atau setiap ada kerusakan.

b. Pemeliharaan Diesel atau Genset tiap 1 ( satu) tahun dan/atau setiap ada kerusakan.

c. Pemeliharaan laundry dan alat alat komunikasi setiap 1 ( satu ) tahun dan/atau setiap ada kerusakan.

d. Pemeliharaan alat-alat dapur setiap 1 bulan dan/atau setiap ada kerusakan.

D.KEBIJAKAN pemeLIHARAAN kendaraan Rumah Sakit

1. Pemeliharaan dan perbaikan ( service ) kendaraan Rumah Sakit dibawah tanggung jawab Kasie Kendaraan dan dilakukan oleh Driver kendaraan Rumah Sakit.

2. Apabila sopir Rumah Sakit tidak mampu melaksanakannya, maka perbaikannya diserahkan pada bengkel yang telah dikontrak oleh Rumah Sakit .

3. Jadwal pemeliharaan adalah sebagai berikut :

a.Pemeliharaan kendaraan rutin tiap 2.000 km.

b.Service besar tiap 10.000 km.

c.Turun mesin bila diperlukan.

d.Perbaikan kerusakan bila ada kerusakan.

D.KEBIJAKAN pemELIHARAAN ELEKTRO medis

1. Pemeliharaan peralatan medis dilakukan oleh petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana.

2. Apabila petugas tidak mampu melaksanakannya, maka pemeliharaan tersebut dapat diserahkan pada fihak ketiga yang dikontrak oleh Rumah Sakit .

3. Fihak ketiga yang dimaksud dalam point 2 harus layak sesuai dengan bidang keahlian yang dibutuhkan.

4. Pemeriksaan alat medis Rumah Sakit dijadwalkan sebagai berikut :

a. Alat Radiologi setiap 6 bulan.

b. Alat ICU setiap 6 bulan.

c. Alat operasi dan alat Gigi setiap 6 bulan.

d.Alat Laboratorim setiap 1000 jam.

e.Alat optik setiap 6 bulan.

f. Alat fisioterapi setiap 6 bulan.

g. Alat diagnostik setiap 6 bulan.

h.Tensimeter setiap 3 bulan.

E.KEBIJAKAN PEMERIKSAAN SANITASI LINGKUNGAN

1. Pengawasan Kesehatan Lingkungan dilaksanakan Oleh Kasie Kesling dan petugas yang ditunjuk untuk itu oleh Direktur.

2. Pemeriksaan sanitasi lingkungan diserahkan pada fihak kedua atau fihak yang berwewenang dalam hal ini adalah BTKL ( Balai Teknis Kesehatan Lingkungan ) Surabaya.3. Pemeriksaan sebagaimana tersebut dalam point 1 dijadwalkan sebagai berikut:

a. Pemeriksaan sampel makanan dilakukan 1 bulan sekali.

b. Pemeriksaan lingkungan fisik (debu, kebisingan dan kelembaban, pencahayaan ) dilakukan 6 bulan sekali.

c. Pemeriksaan air limbah dilakukan 6 bulan sekali.

d. Pemeriksaan Mikrobiologi air dilakukan 6 bulan sekali.

XIII KEBIJAKAN PENGADAAN LOGISTIK

1. Logistik Rumah Sakit dibedakan menjadi 2 ( dua ), yaitu Logistik Umum dan Logistik Obat

2. Pengadaan barang kebutuhan Rumah Sakit baik obat- obatan maupun non obat obatan dilaksanakan melalui satu pintu sesuai dengan jenis barang.

3. Pembelian barang, obat dan alkes dapat dilakukan dengan cara kontrak dengan rekanan untuk mendapatkan harga khusus dan menjaga kontinyuitasnya.

4. Perencanaan pengadaan peralatan medis dan obat-obatan harus melibatkan SMF dan/atau Komite Medis serta mendapatkan rekomendasi dari Tim Pengadaan bagi pembelian peralatan dan rekomendasi dari Panitia Farmasi Terapi bagi pembelian obat-obatan.5. Setiap pengadaan obat-obatan dan/atau alat kesehatan dengan nilai maksimal Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dapat dilakukan melalui otorisasi Wakil Direktur Administrasi dan keuangan berdasarkan mandat dari Direktur.6. Direktur membentuk Tim Pengadaan yang terdiri dari Tim Pembelian dan Tim Penerimaan Barang sebagai alat bantu dalam menilai dan mengawasi pelaksanaan kebijakan pengadaan logistik RSIA MR.XIV.KEBIJAKAN KEUANGAN

A.KEBIJAKAN AKUNTANS DAN KEUANGANI

1. Sistem akutansi yang digunakan adalah sistem Acrual Basis.

2. Laporan keuangan dibuat secara berkala setiap bulan, triwulan, dan tahunan, yang terdiri dari Neraca, Laporan Rugi Laba, Laporan Cash Flow dan Laporan Bank.3. Laporang Keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan. Jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan catatnnya telah dibulatkan menjadi rupiah penuh. Reklasifikasi penyajian laporan keuangan telah dilakukan untuk disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia4. RAPB Rumah Sakit dibuat dan disusun oleh Bagian Keuangan dengan melibatkan unit-unit yang terkait dalam wadah Tim Anggaran yang dibentuk melalui Surat Keputusan Direktur untuk waktu tertentu.

5. RAPB yang telah disetujui oleh Direktur akan dimintakan pengesahannya kepada Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Lamongan dan apabila dipandang perlu akan ditanfidzkan oleh PD Muhammadiyah Lamongan6. RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi menyelenggarakan dana kas dengan system imprest (tetap) sebesar Rp. 10.000.000,00 sampai dengan 15.000.000,00 dalam setiap harinya. Rumah sakit telah memisahkan buku kas dan bank. Untuk administrasi bank digunakan rekening Koran.7. Piutang disajikan dalam laporan keuangan menurut nilai tunai yang dapat direalisasikan sedangkan untuk cadangan piutang tak tertagih digunakan metode Aging Schedule.8. Persediaan obat dan reagent dicatat berdasarkan harga perolehan dengan menggunakan metode FIFO (First In First Out).

9. Aktiva tetap dinilai berdasarkan harga perolehan (at cost) dan penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (Stright Line Method) dengan tarif prosentase tetap dan nilai residunya ditaksir sebesar Rp. 1,-. Aktiva tetap yang dimiliki RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi disusutkan dengan taksiran masa manfaat sebagai berikut:NoJenis AktivaTarif PenyusutanUmur

1Tanah00

2Gedung dan Bangunan5%20

3Kendaraan & Mesin12.5%-25%4-8

4Inventaris medis utama & Mebelair Besi12.5%8

5Inventaris medis penunjang & Mebelair kayu25%4

6Inventaris Elektronik dan lainnya25%4

B.KEBIJAKAN KEUANGAN DALAM PENGELUARAN UANG KAS

1. Setiap pengeluaran uang kas tunai maupun non tunai, harus melalui otorisasi pejabat yang berwenang untuk itu.

2. Setiap pengeluaran dana kas harus melalui perencanaan mingguan yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang untuk itu.

3. Pengeluaran Dana non budgeter dilakukan melalui jenjang struktural disertai data lengkap yang diketahui oleh Direktur.

4. Pengeluaran uang insidentil di luar anggaran yang melebihi nominal Rp. 50.000.000,00 (lima juta rupiah) dilakukan melalui persetujuan Majelis KKM PC Muhammadiyah Rogojampi.

C.KEBIJAKAN KEUANGAN DALAM PIUTANG

1. Setiap piutang akan dilakukan penagihan oleh petugas bagian penagihan.

2. Piutang Jasa Perawatan yang menjadi tanggungan perorangan akan dihapuskan dari pembukuan setelah 2 tahun dan telah dilakukan penagihan sekurang-kurangnya 4 kali dalam masa 2 tahun, dengan pemberitahuan kepada yang bersangkutan.

3. Piutang Instansi akan dihapuskan dari pembukuan setelah 5 tahun berjalan dengan indikasi terjadinya kepailitan pada instansi yang bersangkutan yang dinyatakan berdasarkan hasil audit Akuntan Public atau audit internal RSIA MR.

C.KEBIJAKAN PERSEDIAAN BARANG

1. Persediaan barang ( Inventory ) harus dilakukan cek fisik ( Stock Opname ) setiap akhir bulan.

2. Persediaan barang ( Inventory ) harus dilakukan cek fisik ( Stock Opname ) setiap shif minimal 20 item.

3. Stock Opname secara keseluruhan dilakukan sekurang-kurangnya 2 kali setahun.

4. Hasil stock opname harus dilaporkan setiap akhir bulan atau akhir semester dan atau akhir tahun dengan menggunakan metode penilaian persediaan berdasarkan metode ratarata.

5. Stock Opname dilakukan oleh Tim Khusus yang dibentuk oleh Direktur untuk masa waktu tertentu.

6. Ketentuan dan metode Stok Opname akan diatur tersendiri dalam Pedoman Stock Opname RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi yang disahkan oleh Direktur.

D.KEBIJAKAN AKTIVA TETAP

1. Setiap aktiva tetap harus dilakukan cek fisik setiap akhir tahun oleh Tim Inventaris RSIA MR.

2. Kondisi Inventarisasi harus dilaporkan ke Direksi setiap akhir tahun oleh masing-masing pejabat secara lengkap.

3. Pelaksanaan Pendataan / Inventarisasi Aset RSIA MR dilakukan oleh Tim Inventaris yang dibentuk oleh Direktur untuk masa waktu tertentu.

4. Penyusutan dilakukan atas dasar metode penyusutan garis lurus ( Straight Line Methode ) sesuai dengan masa nilai ekonomisnya.

E.KEBIJAKAN TERHADAP BARANG RUSAK

1. Setiap barang yang rusak harus dicatat dengan baik dan dilaporkan kepada Direktur.

2. Barang barang yang rusak dapat dihapuskan melalui lelang atau pemusnahan sesuai dengan jenis barang yang rusak.

3. Untuk penghapusan atau pelelangan sebagaimana yang dimaksud dalam point 2 dilakukan oleh Tim Penghapusan Barang ( Tim Lelang ) yang dibentuk oleh Direktur.

4. Setiap penghapusan barang yang rusak harus dibuatkan berita acara penghapusan barang yang ditandatangani oleh Pelaksana, diketahui oleh Direktur dan disaksikan oleh Instansi atau Unit yang terkait.

F.KEBIJAKAN PELAKSANAAN PAJAK DAN ZAKAT

1. Bagi semua karyawan, tenaga ahli dan tenaga konsultan yang telah memenuhi ketentuan perpajakan dan nisab zakat, dibebani pajak dan zakat penghasilan pribadi sesuai dengan peraturan.2. Pelaksanaan pemotongan pajak dan zakat penghasilan pribadi dilakukan oleh RSIA MR sebagai pihak wajib pungut yang akan disetorkan kepada pihak terkait secara kolektif.

3. Bagi Karyawan, tenaga ahli atau Konsultan yang tidak memenuhi ketentuan pajak atau zakat dipunggut 2,5% sebagai infaq karyawan sesuai dengan ketentuan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.4. Bagi Karyawan, tenaga ahli atau Konsultan yang tidak berkenan dipotong kewajiban pajaknya oleh RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi, agar membuat surat pernyataan penolakan pemotongan pajak di atas kertas bermaterai Rp. 6.000,00 (enam ribu rupiah) dan sanggup menanggung segala konsekwensi yang terkait dengan penegakan Undang-Undang Perpajakan di Indonesia.5. Pajak penghasilan Badan RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi dihitung sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kesepakatan PERSI.

G.KEBIJAKAN PENGAWASAN KEUANGAN

1. Pengawasan keuangan dilakukan diseluruh aspek keuangan, mulai dari diunit penerima sampai dengan unit pengeluaran.

2. Pengawasan dan pengendalian keuangan dilakukan melalui :

a.Pengawasan dan pengendalian langsung (Internal Control) oleh atasan langsung di masing-masing unit kerja

b.Pengawasan melalui mekanisme SPI

c.Pemeriksaan oleh Akuntan Publik yang ditunjuk untuk itu oleh Direktur dengan sepengetahuan dan/atau persetujuan Majelis KKM Lamongan.

3. Pengawasan oleh Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat PD. Muhammadiyah Lamongan.

H.KEBIJAKAN TRANSAKSI KEUANGAN

1. Semua transaksi ( pembayaran dan penerimaan ) keuangan harus menggunakan kwitansi dan Cap RSIA MR sebagai bukti yang sah.

2. Semua pengeluaran Rumah Sakit dilakukan melalui Bendahara yang diketahui oleh Kepala Bagian Keuangan.

3. Transaksi biaya pasien dilakukan setelah pelayanan diberikan dengan prinsip mengutamakan pertolongan kepada pasien terlebih dahulu ( tanpa uang muka).

4. Transaksi biaya pasien Pelayanan Rawat Inap tidak diharuskan membayar uang muka, kecuali bagi pasien dengan indikasi tertntu.

5. RSIA MR tidak menerima pembayaran dengan Giro Bilyet bagi pasien perorangan, sedang bagi pasien yang ditanggung oleh Instansi yang telah mengadakan kerjasama pelayanan kesehatan, pembayaran dengan Giro Bilyet dapat diterima.6. Pembayaran pasien dari Instansi yang ada Kerjasama Pelayanan Kesehatan dengan RSIA MR dan Askes dilaksanakan segera setelah pasien pulang melalui mekanisme penagihan sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian kerja sama.

7. Pembayaran kepada supplier diatur sebagai berikut :

a.Tagihan dari PBF dilakukan setiap bulan dari tanggal jatuh temponya pada hari Senin s.d. Kamis jam 07.00 12.00 WIB.

b.Tagihan investasi disesuaikan dengan termyn sebagaimana Kontrak Kerja yang disepakati.

8. Pembayaran Jasa Dokter berupa Jasa visite dan jasa tindakan dapat diambil setiap saat hari kerja atau sesuai dengan kesepakatan.

9. Wewenang pemberian keringanan atas biaya Rumah Sakit baik Rawat Jalan maupun Rawat Inap adalah Direksi berdasarkan Pedoman Pemberian Keringanan Berobat.10. Wewenang pemberian keringanan atas jasa Dokter, dapat dilaksanakan oleh Dokter yang merawat dengan sepengatahuan Direksi dan/atau pejabat yang ditunjuk.

11. Jenis dan Prosentasi pemberian keringanan diatur tersendiri dalam Pedoman Pemberian Keringanan Berobat di RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi.

12. Besarnya uang tunai di Kas maksimal Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)

XV KEBIJAKAN SATUAN PENGAWAS INTERNAL ( SPI )

1. SPI berwenang melakukan pemeriksaan terhadap setiap unsur/kegiatan di lingkungan Rumah Sakit yang meliputi pengelolaan Administrasi Keuangan, Administrasi Pelayanan, serta Administrasi Umum (Inventaris) dan Kepegawaian yang dipandang perlu.

2. Dalam hal hasil kerja SPI diberikan hak untuk menguji serta menilai atas laporan kegiatan berkala atau sewaktu-waktu dari setiap Bagian dan Seksi di Rumah Sakit atas dasar disposisi dan/atau rekomendasi Direktur Rumah Sakit.

3. SPI harus menelaah dan menelusuri kebenaran laporan atau informasi tentang hambatan, penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang yang terjadi bila ditemukan kegangilan hasil kerja bagian/seksi.

4. SPI wajib memberikan rekomendasi, saran dan alternatif pemecahan kepada Direktur Rumah Sakit terhadap penyimpangan yang ditemukan dan melakukan pemantauan tindaklanjut dari hasil temuan tersebut.

XVII KEBIJAKAN DAKWAH DAN CITRA

A.KEBIJAKAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

1. Kegiatan pembinaan kerohanian dilaksanakan secara terpadu, yang meliputi tenaga ahli dibidang agama, Dokter, keperawatan, psikologi, gizi dan fisioterapi.

2. Dalam melakukan pembinaan keagamaan dan kerohaniaan terhadap pasien dan keluarganya tidak diperkenankan adanya pemaksaan.

3. Dalam melakukan santunan keagamaan tersebut petugas wajib berlaku sopan dan sesuai dengan kondisi pasien.

4. Petugas kerohaniaan wajib menghormati pasien yang beragama selain Islam, dan tetap memeberikan arahan bila pasien atau keluarganya membutuhkan.

B.KEBIJAKAN DAKWAH DAN SYIAR ISLAM

1. Pelaksanaan kegiatan dakwah dan syiar Islam agar dapat optimal dan terpadu perlu dibentuk Tim yang disebut Forum Pengkajian dan Syiar Islam ( FPSI ) nelalui surat ketetapan Direktur.

2. FPSI hendaknya selalu berpegang teguh pada visi misi dan tujuan RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi.

3. Dalam melaksanakan kegiatan sosial kemasyarakatan di luar RSIA MR, FPSI menjalin kerjasama dengan Persyarikatan Muhammadiyah Tingkat Cabang dan/atau Ranting atas dasar saling menguntungkan dengan sepengetahuan Direktur.

4. FPSI diberikan kewenangan secara independen untuk meramaikan dan memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan Islamiyah.

5. FPSI diberikan kewenangan secara indepanden untuk menilai layak atau tidaknya pasien yang akan mendapat keringan.

XVII KEBIJAKAN HUBUNGAN KERJASAMA

A.KEBIJAKAN KERJASAMA DENGAN INSTITUSI PENDIDIKAN

1. Rumah Sakit dapat menerima kerja sama dengan Institusi Pendidikan atas dasar saling menguntungkan.

2. Kesepakatan kerja sama tersebut harus ditanda tangani oleh Direktur dan Pimpinan Institusi Pendidikan yang bersangkutan.3. Institusi Pendidikan yang telah melakukan kerja sama dengan Rumah Sakit dapat memanfaatkan seluruh fasilitas yang dimiliki Rumah Sakit, kecuali fasilitas tertentu yang ditetapkan oleh Direktur.

4. Institusi Pendidikan yang telah melakukan kerja sama dengan Rumah Sakit dapat memanfaatkan seluruh pasien yang dirawat di Klas III.5. Mahasiswa yang melaksanakan tugas belajar di Rumah Sakit harus mengikuti tata tertip dan peraturan yang berlaku.

6. Direktur dapat menolak dan atau mengembalikan mahasiswa pendidikan yang dianggap dapat merusak citra dan nama baik RSIA MR.

7. Apabila mahasiswa melakukan kelalaian sehingga menyebabkan Rumah Sakit dirugikan secara matrerial, maka fihak Institusi wajib mengganti sesuai dengan kesepakatan dengan Direksi.

B.KEBIJAKAN KERJASAMA DENGAN RUMAH SAKIT LAIN

1. Rumah Sakit dapat melaksanakan kerja sama dengan Institusi Kesehatan lain ( RS, BP, BKIA dan RB ) atas dasar saling menguntungkan.

2. Kesepakatan kerja sama tersebut harus ditanda tangani oleh Direktur dan Pimpinan Pelayanan Kesehatan yang bersangkutan dengan diketahui oleh Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat PD Muhammadiyah Lamongan.

3. Kesepakatan kerja sama tersebut dapat meliputi kerjasama dokter Spesialis, rujukan fasilitas dan teknologi serta rujukan pengetahuan serta kerja sama pengadaan obat dan alkes.

C.KEBIJAKAN KERJASAMA DENGAN FIHAK KETIGA

1. Untuk pengadaan barang dan/atau pemeliharaan sarana, Rumah Sakit dapat melakukan kerja sama dengan fihak ketiga atau Rekanan.

2. Kerja sama tersebut harus dituangkan dalam surat perjanjian kerja sama yang ditanda tangani oleh Direktur dan diketahui oleh Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat PD Muhammadiyah Lamongan.

3. Fihak Rumah Sakit dapat menunjuk fihak ketiga sesuai dengan kebutuhan dan keahliannya dalam kurun waktu sesuai dengan perjanjian.

XVIIIKEBIJAKAN LAIN-LAIN

1. Semua ketentuan yang terkandung dalam Kebijakan Menajemen Operasional Rumah Sakit, harus ditindak lanjuti dan dengan pembuatan Pedoman, Prosedur Tetap, Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) dan/atau Petunjuk Teknis (JUKNIS).

2. Kebijakan in berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan akan diadakan perubahan seperlunya apabila dikemudian hari terdapat hal hal yang tidak sesuai lagi dengan perkembangan Rumah Sakit dan/atau ketentuan Pemerintah dan ketentuan Persyarikatan Muhammadiyah yang berlaku.

Rogojampi, 05 Januari 2008 M.

Direktur

RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi

dr. H. Aman Wahjudi,MS.