PLSBT
Click here to load reader
-
Upload
irsam-rahmat-yusuf -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
description
Transcript of PLSBT
![Page 1: PLSBT](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100507/55721221497959fc0b9016f0/html5/thumbnails/1.jpg)
UTS PLSBT
1. Sikap sadar terhadap lingkungan seperti apakah yang dapat Anda kembangkan untuk
menanggulangi permasalahan sikap disiplin warga kita yang sering membuang sampah
sembarangan? Bagaimana action plan nya? Berikan teori-teori penunjangnya!
Jawaban :
Sikap DARLING (Sadar Lingkungan) dari masyarakat Indonesia memang masih minim. Hal ini di pengaruhi
beberapa faktor, seperti minimnya pengetahuan mengenai lingkungan dan kebiasaan yang sudah
membudaya dan mendararah daging.
Menurut saya, sedikit pemaksaan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat
Indonesia dengan latar belakang seperti yang disebutkan diatas. Kita dapat melirik peraturan negara
tetangga kita Singapura yang memberikan sanksi terhadap masyarakat yang membuang sampah
sembarangan.
Namun, hal ini tidak dapat langsung diterapkan pada masyarakat, diperlukan berbagai treatment sebelum
kita mengadopsi peraturan tersebut. Diperlukan suatu pembiasan di lingkungan untuk membentuk suatu
tingkah laku yang baru seperti yang dinyatakan Pavlov (1927) ‘Pembentukan tngkah laku dapat dibentuk
dengan pengaturan dan manipulasi lingkungan. Prosesnya disebut proses pensyaratan (conditioning
process)’
Action plan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut, pertama membentuk suatu komunitas atau
lembaga (baik yang dibentuk oleh pemerintah atau relawan dari masyarakat) yang dapat langsung terjun ke
masyarakat untuk membimbing langsung masyarakat untuk membuang sampah di tempat sampah (bukan
hanya memberikan seminar). Lembaga atau komunitas ini harus secara rutin turun langsung ke masyarakat.
Kedua, memberikan fasilitas tempat pembuangan sampah yang memadai di lingkungan masyarakat. Banyak
orang yang menggembor-gemborkan ‘Buanglah Sampah Pada Tempatnya’, namun fasilitas tempat sampah
sangat minim. Sehingga masyarakat membuang sampah dimanapun mereka suka, karena mereka
menganggap itulah ‘Tempatnya’ membuang sampah. Slogan ini memang seharusnya diganti menjadi
‘Buanglah Sampah di Tempat Sampah’ dan di setiap tempat sampah di berikan tulisan ‘Ini Tempat Sampah’
agar masyarakat tidak keliru lagi.
Ketiga, setelah kegiatan ini berlangsung rutin, lembaga atau komunitas harus tetap melakukan pengawasan
secara rutin. Dengan pengawasan secara rutin ini, masyarakat yang belum menjadikan kegitan ‘membuang
sampah pada tempat sampah’ menjadi suatu budaya yang dibutuhkan tetap terkontrol.
Setelah masyarakat sudah menjadikan ‘Membuang Sampah Pada Tempat Sampah’ menjadi suatu kebiasaan
yang membudaya. Peraturan pemberian sanksi kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan
dapat di terapkan sehingga kebiasaan ini bisa mendarah daging dalam masyarakat Indonesia. Jika hal ini
sudah terlaksana, tanpa adanya peraturan pemberian sanksi pun masyarakat tidakk akan membuabg
sampah sembarangan.
2. Masalah kemiskinan, bukan merupakan hal yang baru untuk Negara berkembang. Kemiskinan
tersebut dapat menciptakan berbagai penyimpangan-penyimpangan sosial yang terjadi di
masyarakat. Bagaimanakah Anda menanggapi hal tersebut? Apakah solusi yang dapat Anda lakukan
agar kemiskinan yang dapat menciptakan gejala sosial dapat teratasi? Perkuat pendapat Anda
dengan teori pendukung!
Jawaban :
Kemiskinan memang salah satu hal yang memacu meningkatnya penympangan sosial, karena manusia
membutuhkan berbagai hal untuk bertahan hidup seperti teori ‘seleksi alam’ yang dikemukakan Charles
Darwin ‘Hanya yang Bisa Bertahan yang Bisa Melanjutkan Hidup.’ Bukan menjadi hal yang aneh, ketika
kemiskinan berbanding lurus dengan jumlah penyimpangan sosial.
Menurut teori ekonomi, untuk memutus mata rantai kemiskinan dapat dilakukan dengan peningkatan
keterampilan sumber daya manusia, penambahan modal investasi, dan mengembangkan teknologi.
![Page 2: PLSBT](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100507/55721221497959fc0b9016f0/html5/thumbnails/2.jpg)
Berdasarkan teori tersebut, saat ini yang bisa saya lakukan mungkin memberikan pelatihan keterampilan
kepada masyarakat untuk meningkatkan produktifitas masyarakat sebagai modal usaha agar pendapatan
masyarakat meningkat. Akan lebih optimal jika pelatihan yang diberikan mengoptimalkan sumber daya yang
ada di sekitar masyarakat.
Saya dapat memberi pelatihan pengolahan lidah buaya menjadi minuman kaya serat. Selain karena lidah
buaya dapat tumbuh subur di lingkkungan rumah saya dan perawatannya mudah, minuman ini cocok di
lingkungan yang relatif panas karena berada di dataran rendah. Dengan modal yang relatif kecil,
masayarakat dapat lebih produktif dan mendapat penghasilan tambahan. Jika hal ini dapat dikembangkan
dengan didukung pemerintah dengan peminjaman modal dan bantuan pemasaran, kemiskinan dapat
diminimalisir.
3. Pada era gobalisasi seperti sekarang ini, dunia menjadi tanpa batas baik ruang maupun waktu. Saat
itu juga pengaruh budaya saling bersaing diantara berbagai belahan dunia. Bagaimana Anda dapat
menyikapi degradasi moral yang diakibatkan tidak sanggupnya manusia menangkal pengaruh
budaya lain yang negatif ? Berikan analisisnya!
Jawaban :
Kita tidak boleh memandang dengan sebelah mata dalam menyikapi degradasi moral yang diakibatkan tidak
sanggupnya manusia menangkal pengaruh budaya lain yang negatif. Seharusnya kita merangkul orang-orang
yang mengalami kelunturan budaya moral dan memperkenalkan kembali kebudayaan moral Indonesia.
Sebelum melakukan hal tersebut, tentunya harus ada kekuatan budaya moral dalam diri sendiri terlebih
dahulu. Kita tidak boleh memandang sinis orang-orang yang mengalami degradasi moral karena orang-orang
tersebut akan merasa tersingkirkan dan kemungkinan akan semakin mengalami degradasi moral.
4. Teknologi yang semakin berkembang menjadi pemicu persaingan antar bangsa yang tidak terelakan
lagi. Negara maju dengan segudang potensi pengembangan teknologi berebut pasaran di Negara
lain yang baru berkembang. Apa yang seharusnya dilakukan agar Negara berkembang tidak
konsumtif dalam masalah teknologi dan hanya sebagai pengguna saja? Tindakan dan kebijakan apa
yang seharusnya dilakukan?
Jawaban :
Kemajuan teknologi di negara maju memang tak dapat terelakkan lagi, inovasi yang di tawarkan juga
membuat masyarakat sering terpancing dengan sikap konsumtif. Untuk menghindari hal ini, harus ada
koordinasi yang baik antara masyarakat dan pemerintah.
Pemerintah seharusnya meminimalkan impor produk luar negeri. Hal ini dapat dilakukan secara langsung
yaitu dengan membuat peraturan tentang batas maksimal impor barang atau dengan meningkatkan pajak
barang-barang impor.
Harus ada suatu penelitian ketika ada barang impor yang masuk. Misalnya, ada handphone yang diimpor dari
korea dengan berbagai fitur yang menarik. Sebelum handphone ini dipasarkan, handphone ini diberikan ke
bagian yang ahli (Siswa SMK, Mahasiswa, Lembaga lain) untuk di teliti dan di observasi. Setelah observasi
tersebut, diharapkan ‘bagian ahli’ dapat membuat fitur lain yang menyerupai atau bahkan lebih menarik.
Jika ‘bagian ahli’ ini di wadahi dan didukung oleh pemerintah. Bukan tidak mungkin kita pun dapat menyaingi
perkembangan teknologi negara maju.
Setelah itu, pemerintah harus menanamkan program ACI (Aku Cinta Produk Indonesia) dalam masyarakat.