pleno kelompok 5

35
“Kematian yang Tidak Wajar” K E L O M P O K 5 KELOMPOK 5 KELOMPOK 5 KELOMPOK 5

description

pleno kelompok 5

Transcript of pleno kelompok 5

Slide 1

Kematian yang Tidak WajarKELOMPOK 5KELOMPOK 5KELOMPOK 5KELOMPOK 5

Kematian yang Tidak Wajar Sesosok jenazah laki-laki ditemukan tertelungkup di tepi pantai yang tidak jauh dari muara sungai. Jenazah terlihat sudah membengkak dan mengeluarkan aroma busuk sehingga mengundang lalat menghinggapinya bahkan sudah ditemukan belatung ditubuh jenazah. Namun separuh kaki bagian bawah jenazah berwarna putih mengkilat dan berbau tengik. Seorang ibu yang merasa kehilangan putranya sejak seminggu yang lalu meyakini bahwa mayat lelaki tersebut adalah putranya yang berusia 15 tahun. Sang ibu mengisahkan bahwa ketika terjadi banjir bandang , putranya yang sedang memancing di sungai terbawa hanyut oleh arus sungai. Informasi dari Divisi Postmortem menyebutkan bahwa tubuh jenazah hanya terbalut celana pendek tanpa merk, tanpa ukuran, berbahan jeans. Tampak ada sebuah luka robek dipunggung jenazah, kulit berwarna kebiruan di tubuh bagian depan.

Cont. . .Selain itu buih halus bercampur darah terus keluar dari mulut. Untuk keperluan pemeriksaan lanjutan, jenazah dibawa ke rumah sakit, meskipun keluarga bersikeras untuk menolak pelaksanaan otopsi. Ternyata Rumah sakit yang dituju tidak memiliki dokter forensic. Dokter umum yang biasanya membuat visum memiliki Surat tanda Registrasi dokter yang sudah kadaluarsa. Sementara itu, polisi penyidik dibuat bingung karena sebuah perusahaan pelayaran melaporkan kehilangan Anak Buah Kapal (ABK) sejak seminggu yang lalu. ABK tersebut diduga tercebur ke laut karena mabuk berat. Untuk kepentingan penyidikan, polisi meminta keterangan tertulis dari dokter rumah sakit perihal deskripsi luka, waktu kematian, penyebab kematian, dan cara kematian korban. Keluarga hanya berpesan kepada polisi agar otopsi dilakukan secara baik dan luka bekas otopsi dirapikan untuk menghormati keyakinan keluarga sebagai ummat kristiani.

Mind MapMekanisme IdentifikasiKEMATIANCaraOTOPSISebab KematianVeRTanda-tanda kematian

Learning ObjectivesPenyebab, mekanisme, dan cara kematianLuka dan traumatologiPembuatan VeRPerbedaan kematian berdasarkan penyebab kematianPemeriksaan forensikJati diri jenazah pada skenario

PEMBAHASAN LO

PEMBAHASAN LO-1

Penyebab, Mekanisme, dan Cara KematianPerspektif ForensikPenyebab kematian penyakit / cedera / luka yang bertanggungjawab atas terjadinya kematianMekanisme kematian gangguan fisiologi dan biokimiawi yang dapat menyebabkan kematianCara kematian macam kejadian yang menimbulkan penyebab kematian

Cont. . .Perspektif ICD10Penyebab kematian langsungPenyebab kematian antaraPenyebab kematian dasar

Persamaan :Penyebab kematian = penyebab kematian dasarMekanisme kematian = penyebab kematian langsung dan antara

PEMBAHASAN LO-2

Luka dan TraumatologiPenyebab traumaMekanik kekerasan benda tumpul dan benda tajamFisik suhu, listrik, petir, dan perubahan tekanan udaraZat kimia asam kuat dan basa kuatCampuran mekanik + fisik luka tembak

Kekerasan Benda Tumpul. . .Luka LecetLuka MemarLuka RobekLuka akibat kekerasan benda yang bepermukaan kasar sehingga epidermis sebagian / seluruh lapisannya hilangSebagian/seluruh epitel hilangPermukaan tertutup exudasi yang akan mengering (CRUSTA)Timbul reaksi radang (Sel PMN)Biasanya pada penyembuhan tidak meninggalkan jaringan parutKerusakan jaringan subkutan dimana pembuluh darah (kapiler) pecah sehingga darah meresap ke jaringan sekitarnya, kulit tidak perlu rusak, menjadi bengkak, berwarna merah kebiruan.

kerusakan seluruh tebal kulit dan jaringan bawah kulit Mudah terjadi pada kulit yang ada tulang di bawahnyaBiasanya pada penyembuhan, meninggalkan jaringan parut

Kekerasan Benda Tajam. . .Luka IrisLuka TusukLuka Bacok Luka karena alat yang tepinya tajam dan timbulnya luka oleh karena alat ditekan pada kulit dengan kekuatan relatif ringan kemudian digeserkan sepanjang kulitPinggir luka rataSudut luka tajamRambut ikut terpotongJembatan jaringan ( - )Biasanya mengenai kulit, otot, pembuluhdarah, tidak sampai tulangLuka akibat alat yang berujung runcing danbermata tajam Tepi luka rataDalam luka>panjang lukaSudut luka tajamSisi tumpul pisau menyebabkan sudutluka kurang tajamSering ada memar di sekitarnyaLuka akibat benda atau alat yang berat dengan mata tajam atau agak tumpulLuka biasanya besarPinggir luka rataSudut luka tajamHampir selalu menimbulkan kerusakan pada tulang, dapat memutuskan bagian tubuh yang terkena Kadang terdapat memar, aberasi

Trauma Thermik. . .Trauma thermik terdiri dari :1. Hyperthermis2. Hypothermis

PEMBAHASAN LO-3

Pembuatan VeRVeR (Visum et Repertum) merupakan laporan tertulis untuk justisi yang dibuat dokter atas sumpah, tentang segala sesuatu yang diamati (terutama yang dilihat dan ditemukan) pada benda yang diperiksa.VeR dibuat oleh dokter ahli kehakiman atau dokter dan dokter ahli lainnyaYang berhak mengajukan pembuatan VeR adalah jaksa dan hakim (hakim pidana, hakim perdata, dan hakim agama)

Cont. . .Jenis Visum et RepertumVisum et Repertum korban hidup:a. VeRb. VeR Sementarac. VeR LanjutanVisum et Repertum mayatHarus dibuat berdasarkan hasil autopsy lengkap.Visum et Repertum pemeriksaan TKPVisum et Repertum penggalian mayatVisum et Repertum mengenai umurVisum et Repertum psikiatrikVisum et Repertum mengenai barang bukti lain

Cont. . .Format Visum et Repertum

Visum et Repertum terbagi dalam 5 bagian:

1. Pembukaan:- Kata Pro Justitia artinya untuk peradilan- Tidak dikenakan materai- Kerahasiaan2. Pendahuluan:- Identitas penyidik (peminta VeR, minimal berpangkat Pembantu Letnan Dua)- Identitas korban yang diperiksa, kasus dan barang bukti - Identitas TKP dan saat/sifat peristiwa- Identitas pemeriksa (Tim Kedokteran Forensik)- Identitas saat/waktu dan tempat pemeriksaan

Cont. . .3. Pelaporan/inti isi:- Dasarnya obyektif medis (tanpa disertai pendapat pemeriksa)- Semua pemeriksaan medis segala sesuatu/setiap bentuk kelainan yang terlihat dan diketahui langsung ditulis apa adanya (A-Z)4. Kesimpulan: landasannya subyektif medis (memuat pendapat pemeriksa sesuai dengan pengetahuannya) dan hasil pemeriksaan medis (poin 3)- Ilmu kedokteran forensik- Tanggung jawab medis5. Penutup: landasannya Undang-Undang/Peraturan yaitu UU no. 8 tahun 1981 dan LN no. 350 tahun 1937 serta Sumpah Jabatan/Dokter yang berisi kesungguhan dan kejujuran tentang apa yang diuraikan pemeriksa dalam Visum et Repertum tersebut.

PEMBAHASAN LO-4

Perbedaan KematianDeskripsi Pembunuhan Bunuh DiriKecelakaanLokasi lukaSembarang TerpilihTerpaparJumlah lukaBanyakBanyakBanyak / tunggalPakaian TerkenaTidak terkenaTerkenaLuka tangkisAdaTidak adaTidak adaLuka percobaanTidak adaAdaTidak adaCedera sekunderMungkin adaTidak adaMungkin ada

PEMBAHASAN LO-5

Pemeriksaan ForensikPemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain :Pemeriksaan luarPemeriksaan dalamPemeriksaan penunjang

Pemeriksaan luar. . .PEMERIKSAAN LUAR : Catat tgl, jam, nama dokter 1. Bau yang tercium dari mayat dihidu : bau alkohol, insectisida dll. 2. Identitas pada label polisi dicocokkan dengan SPV sesuai/tidak . Kalau tidak ada label tanya keluarga/yang mengantar . 3. Tutup/ bungkus mayat/ tempat mayat. 4. Pemeriksaan seluruh pakaian: adanya robekan, bercak darah , semen (cairan mani), minyak pelumas, pasir ,lumpur ,dll. 5. Perhiasan mayat

Cont. . .6. Benda di samping mayat 7. Tanda2 pasti kematian: -lebam mayat warnanya,hilang/tidak ditekan -kaku mayat sudah lengkap/belum, mudah / tidak bila dilawan. -tanda2 pembusukan, dimana, busuk lanjut atau tidak Identitas umum: jenis kelamin, bangsa, ras, perkiraan umur, warna kulit, gizi, panjang tubuh, berat badanIdentitas khusus: terutama mayat yg tidak dikenal , tattoo, kelainan bawaan, cacat dll

Cont. . .10. Rambut kepala , alis mata, bulu mata, kumis, jenggot warnanya, tumbuhnya dan panjang11. Mata, selaput bening/cornea, pupil,warna tirai mata(iris), selaput bola mata dan kelopak mata 12. Hidung, telinga, mulut, lidah. 13. Gigi geligi : dicatat dengan teliti : jumlah, bentuk, tambalan, caries/lubang, staining/warna dan lain lain 14. Cairan / darah, kotoran yang keluar dari lubang2 tubuh, mulut , hidung, telinga, kemaluan dan pelepasan. 15, Adanya luka2 pada tubuh mayat dicatat : lokasi luka, absis, ordinat, jenis luka , sifat2 luka; tepi,sudut luka ,dalam dan ukuran luka.

Pemeriksaan dalam. . .Seluruh rongga dibuka : rongga dada, rongga perut, rongga kepala. Mulai dg insisi kulit dari bawah dagu sampai kepertengahan symphisis, belok kiri di pusat. Ada/ tidaknya resapan darah dibawah kulit, otot, jaringan lain, daerah leher, dada. Perut. Ada/ tidak nya patah tulang: leher, dada , iga, tulang belakang, tulang2 panggul, tulang2 wajah dan tulang2 tengkorak

Cont. . .Ada tidaknya benda asing dalam rongga mulut. Pada leher diperiksa juga mulai dari lidah, katup pangkal tenggorok, kerongkongan, batang tenggorok, tulang lidah rawan gondok, rawan cincin, kelenjar gondok, nadi d pembuluh balik leher, tulang leher, tulang penyangga tengkorak Adanya darah dalam rongga dada, rongga perut, kandung jantung.

Cont. . .danya robekan/luka pada otot, organ paru, jantung, hati,empedu, pancreas, limpa,ginjal,saluran kemih,anak ginjal, pembuluh nadi dan balik tubuh, lambung, usus dua belas jari, usus halus, usus besar, poros usus,kandung kencing, alat genital. Seluruh organ masing2 dideskripsi satu persatu : warna, permukaan, perabaan,berat dan penampang nya , pada jantung ukuran katup ,tebal otot serta kelainan2 yg ada

Cont. . .Pada lambung diperiksa isinya adakah benda asing lumpur, pasir , sisa2 obat, makanan belum tercerna/ setengah/ sudah tercerna. Demikian juga pada usus halus dan usus besar. Pada kepala: selain patah tulang, resapan darah dibawah kulit kepala , adanya perdarahan diatas dan dibawah selaput keras otak, perdarahan dibawah selaput lunak otak, adanya robekan pada kedua selaput otak tersebut, permukaan otak besar, otak kecil,pons d batang otak, memar/robekan/hancur jaringan otak, pembuluh nadi dan balik dasar otak

Pemeriksaan Penunjang. . .Pemeriksaan Toksikologi: kualitatif dan kuantitatif Pemeriksaan Histopatologi Forensik/ mikroskopis Pemeriksaan SerologiPemeriksaan DNA Forensik. Swab vagina adanya sperma/cairan mani, PMS Pemeriksaan Radiologi Forensik

PEMBAHASAN LO-6

Jati Diri JenazahBerdasarkan hal-hal yang disebutkan pada skenario, maka dapat kami simpulkan bahwa identitas dari jenazah yang ditemukan tersebut belum dapat diidentifikasi dan diperlukan pemeriksaan lanjutan berupa pemeriksaan luar yang lebih teliti dan juga otopsi untuk menentukan penyebab dari kematian.

KESIMPULANKematian itu merupakan suatu hal yang pasti, disertai dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh manusia nantinya seperti algor mortis, rigor mortis, serta livor mortis. Akan tetapi, ada kematian yang wajar dan tidak wajar. Untuk memastikan penyebab kematian, para dokter biasanya melakukan pemeriksaan luar, pemeriksaan dalam serta beberapa pemeriksaan penunjang lainnya.

Terima Kasih. . .