pleno humaniora Kelompok 5

28
PEMICU 1 Ibu Dora yang Khawatir Kelompok 5

description

ppt

Transcript of pleno humaniora Kelompok 5

Page 1: pleno humaniora Kelompok 5

PEMICU 1

Ibu Dora yang Khawatir

Kelompok 5

Page 2: pleno humaniora Kelompok 5

Anggota

Ketua : Ronni H ( 405070105 )Sekretaris : Lioni ( 405080078 )Anggota : Yolanda ( 405080017 )

Alain ( 405080018 ) Adelia ( 405080019 ) Andrew ( 405080020 ) Paul ( 405080039 ) Deanna ( 405080037 ) Ocean ( 405080214 ) Winda ( 405080076 ) Juanita ( 405080077 ) Alberto ( 405080079 )

Tutor : Dr. Frans

Page 3: pleno humaniora Kelompok 5

Ibu Dora yang khawatir

Ibu Dora sangat mengkhawatirkan anaknya Tora, karena ada benjolan di daerah lipat paha kanan, agak merah, bengkak, nyeri, dan bernanah, walaupun sudah diberikan antibiotika dan penghilang bengkak. Hasil pemeriksaan dokter ditemukan adanya abses di daerah ingunal dextra, dan disarankan melakukan pemeriksaan laboratorium dari abses.

Apa yang dapat dipelajari dari kejadian ini?

Page 4: pleno humaniora Kelompok 5

Tujuan Pembelajaran

Mengetahui dan Menjelaskan Definisi Radang dan Abses Mengetahui dan Menjelaskan Macam - Macam Radang Mengetahui dan Menjelaskan Tanda – Tanda Radang Mengetahui dan Menjelaskan Penyebab Radang Mengetahui dan Menjelaskan Skema Terjadinya Radang Mengetahui dan Menjelaskan Berbagai Jenis Leukosit yang

Berperan dalam Radang Mengetahui dan Menjelaskan Faktor – Faktor yang

Mempengaruhi Penyembuhan Mengetahui dan Menjelaskan Komplikasi Akibat Radang Mengetahui dan Menjelaskan Peran Obat dalam

Penyembuhan Radang Mengetahui dan Menjelaskan Jenis dan Cara

Pemeriksaan Laboratorium Mengetahui dan Menjelaskan Cara

Pembuatan Sediaan Mengetahui dan Menjelaskan Cara

Pengiriman Sediaan

Page 5: pleno humaniora Kelompok 5

Istilah – Istilah Asing

Antibiotika :Suatu zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang mempunyai kemampuan untuk

menghambat pertumbuhan / membunuh mikroorganisme lain.

Bengkak :Pembesaran / peningkatan volume pada bagian atau

daerah tubuh yang abnormal. Nanah :Cairan kaya protein hasil proses

peradangan yang terbentuk dari sel ( lekosit ), cairan encer, dan debris seluler.

Page 6: pleno humaniora Kelompok 5

LO 1 : Mengetahui dan Menjelaskan Definisi Radang dan Abses

Radang : Reaksi lokal jaringan tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh terhadap jejas, baik untuk menghilangkan penyebab jejas

maupun akibat jejas. Abses: Kumpulan nanah setempat dalam suatu

rongga yang terbentuk akibat kerusakan jaringan. Abses biasanya terbentuk dari infiltrat radang.

Page 7: pleno humaniora Kelompok 5

LO 2 : Mengetahui dan Menjelaskan Macam – Macam Radang

1. Berdasarkan cepat / lambatnya

a. Radang akut

Pada radang ini, proses berlangsung singkat beberapa menit hingga beberapa hari, dengan gambaran utama eksudasi cairan dan protein plasma serta emigrasi lekosit terutama netrofil.

Contoh : Boil ( sembuh tanpa jaringan parut )

b. Radang kronik

Radang ini berlangsung lebih lama dan ditandai adanya sel limfosit dan makrofag serta proliferasi pembuluh darah dan jaringan ikat.

Contoh : TBC ( sembuh dengan jaringan parut )

Page 8: pleno humaniora Kelompok 5

2.Berdasarkan kekhasan etiologinya

a. Radang Spesifik

Terbentuk jaringan granulasi yang khas / spesifik.

Contoh : - LEPRA

- TBC

- LUES / SIFILIS, dll.

b. Radang Non Spesifik

Page 9: pleno humaniora Kelompok 5

Berbagai bentuk eksudat radang akut

a. Radang serosaRadang ini ditandai dengan pembentukan eksudat serosa.Contoh : Luka bakar, Efusi pleura

b. Radang purulentaRadang ini ditandai dengan pembentukan eksudat purulenta, biasanya terjadi pada kuman yang piogenik.Contoh : Abses, Tonsilitis Akut

c. Radang fibrinosaRadang ini ditandai dengan pembentukan eksudat fibrinosa, biasanya terjadi pada permukaan yang dilapisi lapisan serosa ( pleura, perkardium, dan peritoneum )Contoh : Pleuritis

d. Radang pseudomembranosaRadang ini ditandai dengan pembentukan pseudomembran pada permukaan mukosa yaitu nekrosis epitel permukaan mukosa disertai endapan fibrin dan lekosit.Contoh : Difteri

e. Radang KataralisRadang ini ditandai dengan pembentukan mukus yang berlebihan, pada mukosa misalnya mukosa hidung atau mata.Contoh : Rhinitis

Page 10: pleno humaniora Kelompok 5

LO 3 : Mengetahui dan Menjelaskan Tanda – Tanda

Radang

a. Radang Akut :

Secara makroskopik, antara lain :▪ Rubor / Merah▪ Kalor / Panas▪ Tumor / Bengkak▪ Dolor / Nyeri

Secara mikroskopik, antara lain :▪ Vasodilatasi▪ Eksudasi▪ Emigrasi Lekosit

Page 11: pleno humaniora Kelompok 5

b. Radang Kronik :

▪ Infiltrasi sel mononuklear, yaitu makrofag monosit, limfosit, dan sel plasma

▪ Kerusakan jaringan

▪ Terbentuknya jaringan granulasi dengan proliferasi fibroblas dan pengendapan kolagen

Page 12: pleno humaniora Kelompok 5

LO 4 : Mengetahui dan Menjelaskan Penyebab Radang

Dapat berupa :

● Mikroorganisme : virus, bakteri, parasit, jamur

● Zat Kimia :asam, basa, toksin bakteri

● Pengaruh Fisik :trauma, radiasi, panas, dingin, listrik

● Reaksi Imunologi :hipersensitivitas, kompleks imun, reaksi autoimun

Page 13: pleno humaniora Kelompok 5

LO 5 : Mengetahui dan Menjelaskan Skema Terjadinya Radang

Terjadinya radang :

Luka kapiler cedera aliran pembuluh darah melambat lekosit melekat di sel endotel pembuluh darah sel endotel membengkak lekosit keluar ke jaringan khemotaksis dari kuman lekosit ke tempat cedera kuman dikelilingi lekosit kuman di fagositosis proliferasi jaringan penyembuhan.

Terjadinya abses :

Radang lekosit mati mengeluarkan enzim proteolitik pencairan jaringan mati terjadinya rongga yang berisi nanah (abses ).

Abses nekrosis pecah menjadi ulkus,

Isi abses keluar penyembuhan.

Page 14: pleno humaniora Kelompok 5

Rangsang

Reaksi Pembuluh Darah

Eksudasi

Segera Dibinasakan Tak Segera Dibinasakan

Tak Nekrosis Nekrosis

Restitutio ad

Interim

Jaringan Parut Sel PermanenSelStabil/Labil

Jaringan ParutKerangka Utuh Kerangka Rusak

Jaringan ParutRestitutio ad Interim

Page 15: pleno humaniora Kelompok 5

LO 6: Mengetahui dan Menjelaskan Berbagai Jenis Leukosit yang Berperan dalam Radang

Terdapat 3 jenis lekosit yaitu:

1.Polimorfonukleusa. Netrofil -Fungsi utama : fagositosis kuman untuk kemudian dicerna oleh

enzim - enzim intrasel. -Merupakan pertahanan pertama terhadap infeksib. Eosinofil Perannya dalam radang masih belum diketahui

c. Basofil Jumlah sel ini tidak bertambah pada waktu terjadinya infeksi

Page 16: pleno humaniora Kelompok 5

2. Mononukleus

a. Dalam darah: Monosit

b. Dalam jaringan: Makrofag

Makrofag dalam keadaan tertentu dapat berubah menjadi sel epiteloid berinti banyak yaitu sel datia.

3. Limfosit

a. Limfosit B, asal jar. Mieloid, fungsi imunitas humoral.

b. Limfosit T, asal timus, fungsi imunitas seluler.

Page 17: pleno humaniora Kelompok 5

LO 7 : Mengetahui dan Menjelaskan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan

Faktor – faktor host/ tubuh

1. Usia

2. Gizi

3. Penyakit – penyakit

Page 18: pleno humaniora Kelompok 5

LO 8 : Mengetahui dan Menjelaskan Komplikasi Akibat Radang

Beberapa komplikasi akibat radang antara lain :1. Penyebaran infeksi di sekeliling area terjadinya radang2. Penurunan fungsi jaringan-jaringan sekitarnya3. Gangrene (kematian jaringan akibat kekurangan suplai darah)4. Penyebaran infeksi ke sirkulasi darah (hematogen) menyebabkan:

- Endocarditis- Osteomyelitis- Pemunculan abses baru, terutama di sendi, pleura,

atau organ-organ lain

Page 19: pleno humaniora Kelompok 5

LO 9 : Mengetahui dan Menjelaskan Peran Obat dalam Penyembuhan Radang

AntibiotikaFarmakokinetik :Mudah rusak dalam suasana asam, didistribusi luas dalam tubuh, metabolimenya dilakukan oleh mikroba berdasarkan pengaruh enzim dan dieksresikan melalui proses sekresi di tubuli ginjal.

Efek Samping :1. Rx alergi - Tergantung sistem imun tubuh hospes - Tidak bergantung pada besarnya dosis obat - Manifestasi gejala dan derajat beratnya reaksi bervariasi - Prognosa reaksi sulit diramalkanReaksi alergi berat Anafilaksis, angioedema, dermatitis

eksofoliativa.

Page 20: pleno humaniora Kelompok 5

2. Reaksi idiosinkrasi Reaksi abnormal yg diturunkan secara genetik. Berat dan ringan reaksi tidak tergantung dosis3. Reaksi toksik

Umumnya antimikroba relatif bersifat toksik selektif Faktor yang mempengaruhi timbulnya reaksi toksik:

Jenis obat Fungsi organ Sistem biotransformasi Ekskresi obat

4. Perubahan biologik dan metabolik hospes Keadaan normal tubuh hospes ada mikroflora normal Pemakaian antimikroba (terutama untuk spektrum luas) dpt terjadi:

Mikroflora normal dapat menjadi patogen (akibat gangguan ekologik)

Superinfeksi (infeksi baru yang terjadi akibat terapi infeksi primer dengan amtimikroba)

Mikroba yang sering menimbulkan superinfeksi : Gram (-), stafilokok, kandida

Page 21: pleno humaniora Kelompok 5

Faktor kegagalan terapi :- Dosis tidak adekuat- Lama terapi kurang- Salah menetapkan etiologi- Faktor farmakokinetik- Pemilihan antimikroba yg tidak tepat- Faktor pasien: keadaan umum buruk, gangguan mekanisme

pertahanan tubuh

Page 22: pleno humaniora Kelompok 5

Resistensi :

Resistensi terhadap suatu antimikroba melalui 3 mekanisme :1. Obat tidak dapat mencapai tempat kerjanya di dalam sel

mikroba:- Molekul antimikroba tidak dapat masuk ke dalam sel- Kuman mengurangi transpor aktif antimikroba masuk ke dalam sel- Kuman mengaktifkan pompa efluks untuk membuang antimikroba dari dalam sel

2. Inaktivasi obat :- Kuman membentuk enzim yang merusak antimikroba

3. Kuman mengubah tempat ikatan (binding site) antimikroba :Mekanisme ini terlihat pada S. aureus yang resisten terhadap metisilin. Kuman ini mengubah Penicillin Binding Proteinnya sehingga afinitasnya menurun terhadap metisilin dan antibiotik beta laktam yang lain.

Page 23: pleno humaniora Kelompok 5

LO 10 : Mengetahui dan Menjelaskan Jenis dan Cara Pemeriksaan Laboratorium

1. Makroskopik/ Gross Cara memeriksa perubahan – perubahan dengan mata telanjang dan dengan meraba.

2. Mikroskopik / Histopatologi Cara memeriksa dengan menggunakan mikroskop sinar biasa

3. Sitologi Ilmu yang mempelajari perubahan yang terjadi dalam sel.

4. Mikroskopik Elektron Alat untuk melihat/ atau meneliti perubahan – perubahan organel ultrastruktural di dalam sel, biasanya digunakan untuk penelitian.

Page 24: pleno humaniora Kelompok 5

LO 11 : Mengetahui dan Menjelaskan Cara Pembuatan Sediaan

Pewarnaan Gram Mengambil sediaan dari pasien Membersihkan preparat yang akan digunakan Meletakkan sediaan di preparat Melakukan fiksasi terhadap preparat Menuangkan beberapa tetes karbon gentian violet dan

mendiamkannya selama 3 menit, lalu mencucinya dengan air mengalir

Menuangkan beberapa tetes lugol selama 1 menit, lalu mencucinya dengan air mengalir

Menuangkan alkohol 96% dan mendiamkannya selama 2-3 detik, kemudian mencucinya dengan air mengalir

Menuangkan air fuschin dan mendiamkannya selama 2 menit, kemudian mencucinya dengan air mengalir

Menuangkan setetes minyak emersi, kemudian melakukan pemeriksaan pada mikroskop dengan pembesaran 100x

Page 25: pleno humaniora Kelompok 5

LO 12: Mengetahui dan Menjelaskan Cara Pengiriman Sediaan

Pengiriman harus dilakukan secepatnya di dalam wadah steril (tabung reaksi steril) tanpa bahan tambahan agar tidak terkontaminasi oleh bakteri dan jamur-jamur saprofit yang dapat meningkatkan pertumbuhan jamur patogen pada bahan klinik. Bila bahan klinik tidak segera dikirim, dapat disimpan di lemari es lalu dikirim pada kesempatan berikutnya.

Page 26: pleno humaniora Kelompok 5

Kesimpulan

Pada kasus Tora penyebab terjadinya radang belum dapat diketahui secara pasti, karena tidak adanya hasil pemeriksaan yang lebih lanjut.

Page 27: pleno humaniora Kelompok 5

Saran

Menurut kelompok kami, Tora perlu melakukan pemeriksaan lebih spesifik untuk mengetahui etiologi radang yang dideritanya sehingga dapat ditentukan terapi yang sesuai.

Page 28: pleno humaniora Kelompok 5

TERIMA KASIH