Play In Childhood

33
Play In Childhood Christina Budi Setyaningrum

description

Christina Budi Setyaningrum. Play In Childhood. What is play?. Tidak satupun definisi bermain dapat menjabarkan secara menyeluruh apa itu bermain karena bermain memiliki kategori yang sangat luas. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Play In Childhood

Page 1: Play In Childhood

Play In Childhood

Christina Budi Setyaningrum

Page 2: Play In Childhood

What is play? Tidak satupun definisi bermain

dapat menjabarkan secara menyeluruh apa itu bermain

karena bermain memiliki kategori yang sangat luas.

Bermain dapat berarti bermain ayunan atau

perosotan,menggali tanah, bermain musik bahkan

bermain rima yang kata – katanya tidak berarti.

Page 3: Play In Childhood

Karakteristik Bermain

Tingkat Aktivitas Bermain itu aktif, ketika anak – anak

bermain, gerakan – gerakan yang dilakukan seringkali melibatkan otot besar dan kecil.

Anak – anak yang terlibat dalam sebuah permainan juga mengalami pembelajaran tentang dunia lewat pengkonstuksian pengetahuan yang didapat melalui interaksi dengan orang – orang dan benda – benda di sekitar mereka

Page 4: Play In Childhood

Pilihan

Bermain adalah pilihan anak. Ketika seorang anak memilih sebuah pekerjaan, maka pekerjaan itu akan menjadi menyenangkan dan berharga, sehingga pekerjaan itu sendiri sepertinya cocok dengan definisi bermain secara luas.

Page 5: Play In Childhood

Motif

Anak – anak termotivasi untuk bermain karena kesenangan

dari permainan tersebut. Didalam bermain ditekankan

prosesnya, bukan hasilnya. Tidak ada cara yang benar dan salah dalam bermain

sehingga anak dapat mencoba banyak variasi

dalam bermain.Aspek yang penting dalam aktivitas permainan adalah

bahwa kita perlu mengetahui bahwa bermain adalah jalan

untuk perjalanan seorang anak, bukan tempat tujuan.

Berilah kebebasan anak untuk mencoba tanpa takut untuk

gagal.

Mind – set

Ketika anak bermain, mereka mengesampingkan hal – hal yang nyata dan menikmati hal – hal yang konyol tapi menyenangkan.

Piaget menyebutnya dengan ludic set.

Mind set ludic ini membiarkan anak – anak untuk mengesampingkan pengetahuan yang nyata dan melakukan aktivitas yang kreatif, spontan, dan sekali lagi menyenangkan

Page 6: Play In Childhood

Beberapa Definisi tentang bermain

Friedrich Froebel ( bapak taman kanak – kanak modern)

“ the natural unfolding of the germinal leaves of childhood”

Beliau mengkarakteristikan bermain sebagai komponen yang paling mendasar dan

penting dalam dunia anak – anak. Bermain adalah bagian dari kehidupan anak – anak dan

menuntun mereka ke arah pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.

Page 7: Play In Childhood

John Dewey“ Process oriented, not Product oriented”

Ketika anak – anak bermain mereka melakukannya karena prosesnya yang berarti bagi mereka. Apabila ada hasil

akhirnya, hasil akhir tersebut tidak berarti banyak bagi anak – anak.

Page 8: Play In Childhood

Erik EriksonBermain = tidak bekerja.“ When man plays he must intermingle

with things and people in similarly uninvolved and light fashion. He must do something which he has chosen to do without being compelled by urgent interest or impelled by strong passion. He must feel entertained and free of any fear or hope of serious consequences. He is on vacation from social and economic reality-or as is most commonly emphasized : he does not work.

Page 9: Play In Childhood

Jerome BrunerBrumer berkata:

Bermain adalah Kesempatan emasbagi anak – anak untuk mengambilresiko tanpa takut salah.

Bermain pada masa anak – anak dan aktifitas kreatif mempunyai hubungan yang sangat erat.

Page 10: Play In Childhood

VygotskyBermain adalah kunci

perkembangan keseluruhan anak karena melalui bermain menciptakan zone proximal development anak.

Page 11: Play In Childhood

David Elkind Bermain itu berhubungan dengan stres,

bermain dapat mengurangi stres. Anak – anak jaman sekarang menghadapi

banyak situasi yang menyebabkan stres. Bermain memberikan banyak kesempatan

bagi anak – anak untuk mengerti dan bekerja

melalui penyebab – penyebab stres ini.

Page 12: Play In Childhood

Why Children Play?

Tiga pandangan teori klasikTeori Surplus Energy

Bermain merupakan sarana untuk menyalurkan energi anak – anak karena kita sering kali

menemukan anak – anak yang jelas – jelas telah menghabiskan banyak tenaga tapi tetep ingin melanjutkan permainan mereka. Anak – anak

butuh banyak waktu untuk bermain karena mereka tidak memiliki banyak beban seperti

yang dialami orang tua.

Page 13: Play In Childhood

Teori RelaksasiBerlawanan dengan teori

surplus energi, teori ini memandang bahwa bermain sebagai sarana untuk relaksasi. Teori ini menyarankan bermain karena kekurangan energi, sehingga dengan bermain akan menambah energi anak – anak setelah menyelesaikan tugas – tugas baru yang melelahkan. Teori ini cocok untuk anak – anak di masa sekolah dasar.

Page 14: Play In Childhood

Teori Pre- exercise

Teori ini memandang bermain sebagai kesempatan untuk

berlatih ketrampilan – ketrampilan baru yang bergunauntuk masa yang akan datang.

Misal: Main ibu2an, masak2an dll.

Page 15: Play In Childhood

Teori Kontemporer

PsychoanalyticPleasure principlePlay as therapy

Repetition compulsion

Arousal seeking

Avoid boredomStimulus seeking

Cognitive Structure

AssimilationPlay linked to intellectual

stage

Page 16: Play In Childhood

Tipe – tipe permainan:

Permainan Kognitif:

Piaget mengembangkan kategori – kategori permainan yang sesuai dengan tahapan perkembangan intelektual. Kemudian, Smilansky memodifikasinya dengan menambahkan tahapan yang keempat.

Page 17: Play In Childhood

Permainan Fungsional Sejak lahir hingga berusia 2 tahun, anak telah melakukan

beberapa gerakan otot sederhana yang berulang –

ulang. Permainan fungsional mengembangkan ketrampilan

fisik dan dilakukan karena kegiatan inn menyenangkan.

Contoh : anak yang sedang belajar jalan, anak yang

bermain ayunan atau berlari.

Page 18: Play In Childhood

Permainan KonstruksiAnak – anak pada usia 2 hingga 3 tahun pada dasarnya bermain

dengan melibatkan bahan – bahanyang ada di sekitar mereka untuk

membuat sesuatu.Kemampuan intelektual yang dibutuhkan seorang

anank untuk menyusun balok – balok menjadi sebuah menara merupakan satu tahapan yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan dari permainan fungsional.

Permainan ini juga dilakukan oleh anak yang lebih besar tetapi hanya merupakan tipe permainan konstruksi bagi anak berusia 2 tahunan saja.

Page 19: Play In Childhood

Permainan DramatikPada usia 3 hingga 7 tahun, anak – anak berpura – pura untuk

menjadi seeorang lain daripada hanya menjadi seorang anak saja.

Misal berpura – pura menjadi dokter. Sewaktu anak ini

berpura – pura menjadi dokterdia harus mnggunakan kemam

puan untuk membayangkanurutan permainan yang tepat

dengan teman sebayanya.Penelitian membuktikan bahwa

permainan ini merupakan permainan yang krusial sebagai dasar

untuk pembelajaran akademik nantinya dan sebaiknya dilakukan di tahapan pra-sekolah dan SD awal.

Page 20: Play In Childhood

Permainan dengan peraturan

Pada usia kurang lebih tujuh tahun, anak – anak memasuki

tahapan operasional konkritdan mulai terlibat dalam permainan dengan peraturan.

Dalam permainan ini anak harus menyetujui satu set peraturan sebelum memulai permainan dan menerima hukuman yang telah ditentukan bila melanggar peraturan tersebut.

Page 21: Play In Childhood

Tipe – tipe permainan sosial Permainan Soliter Hingga berusia 2,5 tahun anak – anak bermain

sendiri dengan mainan yang berbeda dengan anak – anak yang ada di dekatnya. Level sosialnya masih sangat rendah. Jika anak berhasil melewati tahapan ini maka mereka akan bisa untuk bekerja secara mandiri kelak.

Page 22: Play In Childhood

Permainan paralel

Dari usia 2,5 hingga 3,5 tahun, anak – anak terus bermain secara mandiri,

menggunakan mainan sejenis, bersebelahan

tapi dengan sedikit interaksi walaupun

mereka menyadari ada yang anak lain didekat mereka. Sedikit lirik –

lirikan tapi kebanyakan tetap hanya terlibat

pada permainan mereka sendiri.

Permainan Asosiatif

Anak mulai bermain dengan lain dimulai pada usia 3,5 tahun. Saling meminjam mainan dan mereka bermain dengan satu aktivitas. Dalam tahapan ini, hubungan yang terjalin ini lebih penting daripada aktifitas pe rmainannya.

Page 23: Play In Childhood

Permainan kooperatif

Permainan ini dilaksanakan dengan bermain secara berkelompok pada anak usia mulai 4,5 tahun. Mereka bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama mereka. Biasanya, mereka membagi peranan sehingga permainan menjadi kooperatif. Hanya saja, permainan ini terkadang bukan tipe permainan yang diinginkan anak – anak.

Permainan kooperatif kompetitif

Ini merupakan tipe permainan sosial untuk

anak pada usia 7/8 tahun. Pola permainan

ini resminya pada kemenangan tim.

Ketika seorang anak siap untuk melakukan permainan ini, hal ini

dapat menjadi sebuah pengalaman belajar

yang sangat memotivasi.

Page 24: Play In Childhood

Benefits of Play

Pertumbuhan intelektual melalui bermain.

Ada skema yang terbentuk melalui bermain dengan tiga cara yang penting:

Pengalaman MultisensoriMelalui pengalaman multisensori dengan benda –

benda dan orang – orang disekitarnya dapat meningkatkan perkembangan konsepsual anak.Bermain menyediakan kesempatan yang natural dan menyenangkan sehingga permainan menjadi alat yang utama bagi anak untuk mengerti dunia mereka.

Page 25: Play In Childhood

Problem solving yang efektif

Problem solving merupakan aset utama dalam perkembangan

intelektual. Anak yang memahami akan masalah yang

mereka hadapi dan berusaha melaluinya akan menjadikan

anak yang memahami dunianya dan mampu untuk memecahkan

masalah mereka dikemudian har. Selama bermain, anak

menemukan dan menguasai masaiah baru. Bermain

memberikan banyak kesempatan bagi anak untuk berlatih problem

solving

Menguasai simbolisasi abstrak

Hal ini terjadi ketika anak melakukan permainan dramatik. Anak – anak yang mampu menguasai simbol abstrak ini sepertinya akan lebih sukses dalam menguasai simbol – simbol disekolah, baik dalam bidang membaca maupun matematika.

Page 26: Play In Childhood

Membangun ketrampilan sosialo Belajar peran –peran

sosial

Ketika bermain, anak – anak memiliki kesempatan untuk belajar tentang dunia sosial dimana mereka tinggal. Proses memberi dan menerima yang terdapat ketika anak – anak berinteraksi membantu mereka belajar tentang peran – peran sosial.

o Mengurangi egosentriso Pada usia kurang lebih antara

2 hingga 7 tahun, anak – anak sulit untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. Bermain memberikan mereka kesempatan untuk mengurangi egosentris. Ketika mereka bermain peran, anak – anak dipaksa untuk mengetahui sudut pandang orang lain adan beradaptasi dengan sikap yang sesuai.

Page 27: Play In Childhood

Memahami interaksi sosial.

Bermain juga membuat anak – anak untuk belajar dan melatih prinsip – prinsip yang mendasari pertukaran sosial, seperti saat bicara, mendengarkan, memimpin, bergantian dan lain –lain.

Page 28: Play In Childhood

P erkembangan bahasa dan literasi Bermain dengan suara

dan bunyiAnak – anak bereksplorasi dengan

suara untuk membentuk kata dan bereksperimen dengan menyatukan kata – kata tersebut dengan cara yang kreatif dan menyenangkan.

Bermain dengan sistem linguistik

Dengan bermain anak – anak mengerti bagaimana bunyi digabung menjadi kata dan mengenal struktur dan menyusun kata dalam kalimat

Rhyming words dan permainan kata yang spontan

Melalui permainan ini anak – anak belajar tentang struktur kata dan artinya.

Bermain dengan konvensi pembicaraan

Anak – anak belajar komunikasi yang efektif dengan meggunakan ataupun melanggar aturan percakapan.

Page 29: Play In Childhood

Perkembangan Fisik

Ada empat hal yang dapat dikembangkan yaitu:

Kemampuan motorik kasar.

Kemampuan motorik halus.

Menggabungkan gerakan otot

Kesadaran akan tubuh, arah dan alam sekitar

Page 30: Play In Childhood

Perkembangan emosional

Dalam permainan, anak – anak dapat menguasai masalah – masalah emosional, seperti frustasi, mengatasi konflik, situasi traumatik,dll.

Satu hal lagi yang didapat anak adalah perasaan bahwa mereka baik karena tidak ada hal yang benar atau salah dalam bermain, ketika anak mengalami pengalaman yang sukses maka hal ini akan memberikan pengaruh yang positif pada konsep diri mereka.

Page 31: Play In Childhood

Bermain dan Kreativitas

Terdapat tiga elemen dalam kreatifitas:

Personally CharacteristicProses intelektualProduk kreatifitas

Page 32: Play In Childhood

Facilitating Childhood Play Orang dewasa tetap harus berperan serta

walaupun memang bermain seharusnya adalah proses yang natural.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:

Menyiapkan lingkungan bermainMenciptakan iklim bermain ‘mempromosikan pentingnya bermainPeran serta orang dewasa dalam permainan

untuk mengawasi,memberikan informasi, dan menuntun pertanyaan

Page 33: Play In Childhood

Enjoy playing

The end