Platyhelminthes2 )

27
PLATYHELMINTHES Nama : -Angellita -Lucy Pertiwi - Mevricka Aurinda G -Meyta Siti Aulya -Windy

Transcript of Platyhelminthes2 )

PLATYHELMINTHES

Nama : -Angellita -Lucy Pertiwi -Mevricka Aurinda G -Meyta Siti Aulya -Windy Priscilla

Platyhelminthes (Cacing Pipih)

Platyhelminthes berasal dari bahasa yunani, Platy = Pipih dan Helminthes = cacing. Oleh sebab itulah Filum platyhelminthes sering disebut Cacing Pipih.

Platyhelminthes adalah hewan triploblastik yang paling sederhana. Cacing ini bisa hidup bebas dan bisa hidup parasit. Yang merugikan adalah platyhelminthes yang hidup dengan cara parasit .

Ciri umum Platyhelminthes:

1. Memiliki tiga lapisan tubuh (triploblastik)

2. Tidak memiliki rongga tubuh (aselomata)

3. Simetri bilateral

4. Memiliki sistem syaraf (tangga tali) berupa Ganglion anterior

5. Sistem pencernaan satu lubang

6. Tidak memiliki sitem sirkulasi, respirasi, dan ekskresi

7. Hidup di air tawar/laut, tempat lembab, atau di dalam tubuh hewan lain.

Bentuk Tubuh Tubuh Platyhelminthes simetri bilateral yang berbentuk pipih.

Ukuran platyhelmintes hingga 20 meter panjangnya. Platyhelminthes adalah hewan triploblastik yang terdiri dari ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Platyhelminthes tidak memiliki rongga tubuh atau aselomata. Sistem pencernaan pada Platyhelminthes terdiri dari mulut, faring dan usus. Sistem pencernaan Platyhelminthes disebut sistem pencernaan satu lubang. Platyhelminthes tidak memiliki sistem respirasi dan ekskresi. Pernapasan dilakukan secara difusi oleh seluruh sel tubuh Platyhelminthes. Platyhelminthes tertentu memiliki sistem saraf tangga tali. Sistem saraf tangga tali terdiri dari sepasang simpu saraf (ganglia) dengan sepasang tali saraf yang memanjang dan bercabang melintang seperti tangga. Organ reproduksi jantan dan betina berada di dalam satu individu Platyhelminthes sehingga disebut hermafrodit.

Reproduksi Reproduksi Platyhelminthes dilakukan secara

seksual dan aseksual. Pada Reproduksi seksual terjadi fertilisasi di dalam tubuh Platyhelminthes. Fertilisasi dapat dilakukan oleh sendiri atau dua individu.Sedangkan reproduksi aseksual dilakukan dengan cara fragmentasi. Setelah membelah, bagian potongan tubuh tersebut mengalami regenerasi dan tumbuh menjadi individu baru.

Klasifikasi Platyhelminthes

1.Turbellaria (cacing berambut getar)

2.Trematoda (cacing isap)

3.Cestoda (cacing pita).

1. TurbellariaCIRI UMUM :

a. Merupakan cacing pipih yang dapat bergerak dengan menggetarkan bulu gatarnya.

b. Di permukaan ventral cacing ini terdapat yang dapat digetarkan

c. Sebagian besar Turbellaria adalah cacing yang hidup bebas

d. Panjang tubuh bervariasi dari 5-50 mm.

e. Dengan mikroskop biasa bulu getar tak terlihat contohnya Planaria.

f. Hidup di air laut,air tawar dan tanah basah.

g. Jarang yang hidup sebagai parasit

h. Melakukan fragmentasi

Contoh dari TurbellariaCiri-ciri umum Planaria:

• Panjang tubuh planaria dapat mencapai 2-3 cm.• Tubuhnya ditutupi oleh lapisan epidermis yang mengandung kelenjar-

kelenjar unisel yang terbuka.• Pada epidermis bagian permukaan ventral terdapat bulu getar(silia) yang

bangun untuk pergerakan.• Bagian kepala planaria tampak berbentuk segitiga.• Pada bagian tersebut terdapat dua bintik mata yang berfungsi untuk

membedakan intensitas cahaya.• Anggota Turbellaria merupakan kelompok cacing pipih yang memiliki

silia(bulu getar).• Salah satu turbellaria yang sering dipelihara Planaria naculata/ Dugesia sp.• Planaria biasanya hidup di air tawar (kolam/ sungai)yang jernih, melekat

pada batu-batuan, atau daun.• Bintik mata tersebut belum dikatakan sebagai alat penglihatan.

2. Trematoda CIRI UMUM :

a. Hidup sebagai parasitb. tidak bersilia dan tubuhnya dilapisi oleh kutikula agar tidak tercerna oleh tubuh inangc. Memiliki alat pengisap yang dilenkapi dengan kait-kait untuk melekatkan diri pada inangnyad. Memiliki batil isap perut dan batil isap mulute. ada yang hidup ektoparasit ada juga yang hidup endoparasit.

Contoh Trematoda

• Fasciola hepatica, parasit pada hati ternak dan manusia

• Clonorchis sinensis, parasit pada hati manusia• Schistosoma japonicum, cacing darah yang hidup

dalam pembuluh balik perut• Fasciolopsis buski, cacing isap yang hidup di

dalam usus manusia, anjing, dan babi.• Paragonimus westermanii, cacing isap yang hidup

di dalm paru-paru vertebrata• Schipistoma haematobium, pada pembuluh darah

vena dari saluran kencing dan saluran pencernaan.

Contoh dari Trematoda1. FASCIOLA HEPATICA ( cacing hati )

Cacing ini hidup di hati inangnya, Fasciola hepatica yang hidup di hati domba sementara Fasciola gigantica yang hidup di hati sapi. Bentuk tubuh cacing hati agak oval , panjangnya mencapai 3-5 cm, dan pipih dorsoventral. Pada bagian mulut meruncing . di bagian mulut terdapat kait dan pengisap. Agak ke belakang tubuhnya juga terdapat alat pengisap kedua , yakni pengisap ventral.

2. Clonorchis sinensis adalah cacing hati yang hidup di saluran empedu manusia. Semua struktur tubuhnya sama seperti fasciola. Bedanya dengan fasciola adalah cacing ini meletakkan metaserkaria pada ikan air tawar sebagai inang perantara terakhir, sementara fasciola meletakkan metaserkaria pada tumbuhan (rumput). Jadi, dapat disimpulkan bahwa di dalam ikan air tawar dapat terkandung metaserkaria cacing ini. Untuk menghindarinya maka ikan air tawar harus dimasak hingga matang. Cacing ini banyak terdapat di Vietnam, Cina dan Jepang. Kebiasaan memakan ikan mentah di Jepang memudahkan penularan penyakit ini

Daur hidup Clonorchis:

Telur (bersama feces) -> mirasidium -> siput air -> sporosista -> menghasilkan redia -> menghasilkan serkaria -> keluar dari tubuh siput -> ikan air tawar (menempel di ototnya) -> membentuk kista (metaserkaria) -> ikan dimakan -> saluran pencernaan -> hati -> sampai dewasa

3. SCHISTOSOMA Cacing ini hidup di dalam pembuluh darah balik atau vena. Inangnya berupa manusia,biri-biri,binatang mengerat, dan Sapi. Di Indonesia cacing ini terdapat di Sulawesi. Penyakit yang di sebabkan oleh cacing ini disebut dengan SCHISTOSOMIASIS. Penyakit ini menyerang jutaan umat manusia di Afrika dan Asia. Penderita akan mengalami kerusakan hati, kelainan jantung, limpa, kantong kemih dan ginjal

Daur hidup schistosoma japonicum:

Telur (bersama feces) -> mirasidium -> siput air -> sporosista -> menghasilkan redia -> menghasilkan serkaria -> keluar dari tubuh siput -> menembus kulit manusia -> pembuluh darah vena

Contoh gambar dari Schistosoma

Contoh gambar dari Clonorchis

3. CestodaCIRI UTAMA:• Bentuk tubuh pipih seperti pita• Tidak bersilia• Tubuh ditutupi oleh kutikula• Memiliki saluran pencernaan makanan• Memiliki skoleks, sucker, dan rostelum• Cestoda bersifat parasit • Mampu melakukan pembuahan sendiri

Contoh dari Cestoda Daur hidupnya:

Proglotid (bersama feces) -> mencemari makanan babi -> babi -> usus babi (telur menetas jadi hexacan) -> aliran darah -> otot/daging (sistiserkus) -> manusia -> usus manusia (sistiserkus pecah -> skolex menempel di dinding usus) -> sampai dewasa di manusia -> keluar bersama feces 

Taenia Saginata

Daur hidupnya:

Proglotid (bersama feces) -> mencemari makanan sapi -> sapi-> usus sapi (telur menetas jadi hexacan) -> aliran darah -> otot/daging (sistiserkus) -> manusia -> usus manusia (sistiserkus pecah -> skolex menempel di dinding usus) -> sampai dewasa di manusia -> keluar bersama feces 

Taenia Solium

Taenia Saginata

PERANAN PLATYHELMINTHES Pada umumnya Platyhelminthes merugikan, sebab

parasit pada manusia maupun hewan. Agar terhindar dari infeksi cacing parasit (cacing pita) sebaiknya dilakukan beberapa cara, antara lain:

➪ Memutuskan daur hidupnya,  

➪ Menghindari infeksi dari larva cacing,  

➪ Tidak membuang tinja sembarangan (sesuai dengan syarat-syarat hidup sehat),dan  

➪ Tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak daging sampai matang).  

Platyhelmintes yang menguntungkan: Planaria sp