PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

16
i

Transcript of PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

Page 1: PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

i

Page 2: PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

ii

LEMBAR MOTTO

خَيْرُ الناسِ أنَْفَعهُُمْ لِلناسِ

Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.

(HR. Ahmad)

Kegagalan adalah batu loncatan menuju kesuksesan.

(Oprah Winfrey)

Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kebersamaan. Tidak ada

kemudahan tanpa doa.

(Ridwan Kamil)

Page 3: PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur terpanjatkan kepada Allah SWT., karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan paper yang berjudul “Merencanakan Berbicara di Depan

Umum (Planning Public Speaking).” Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda

tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW. Paper ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah komunikasi

dan advokasi kebijakan yang diampu oleh Bapak Muhammad Shobaruddin, Dr. Drs., MA..

Penulis ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah

mendukung serta membantu dalam menyumbangkan pengetahuan maupun pikirannya selama proses

penyelesaian paper ini. Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat

diharapkan dari para pembaca guna meningkatkan dan memperbaiki isi paper pada tugas yang lain

pada waktu mendatang. Semoga dapat bermanfaat untuk semua mahasiswa dan menjadi inspirasi bagi

pembaca.

Malang, 08 Maret 2021

Penulis

Kelompok 9

Page 4: PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR MOTTO ................................................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................................iv

BAGAN ALUR PEMBAHASAN .......................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan ...................................................................................................................... 1

1.3 Metode Penulisan ..................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 3

2.1 Berbicara di depan Umum sebagai Percakapan ................................................................... 3

2.2 Memilih Topik Berbicara di depan Umum ............................................................................ 3

2.3 Analisis Audiens untuk Mengadaptasi Pidato secara Efektif .............................................. 5

2.3.1 Analisis Demografis Audiens ........................................................................................... 5

2.3.2 Analisis Situasional Audiens ............................................................................................ 6

2.4 Tanggung Jawab Etis Pembicara ketika Merencanakan Pidato Publik ............................ 7

2.4.1 Pentingnya Kejujuran dan Menghindari Plagiarisme .................................................. 7

2.4.2 Menetapkan Sasaran Pidato yang Bertanggung Jawab ................................................ 8

2.5 Mendengarkan Pidato Orang Lain secara Kritis .................................................................. 8

BAB III PENUTUP ................................................................................................................................. 9

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................... 9

3.2 Catatan Kekurangan ................................................................................................................ 9

Daftar Pustaka....................................................................................................................................... 10

Page 5: PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

v

BAGAN ALUR PEMBAHASAN

Page 6: PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Berbicara di depan Umum .............................................................. 3

Gambar 2 Memilih Topik ................................................................................ 4

Gambar 3 Demografis Audiens ....................................................................... 5

Gambar 4 Hindari Plagiarisme ........................................................................ 7

Page 7: PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Arti penting tulisan ini dibuat yang pertama, guna memenuhi tugas mata

kuliah Komunikasi dan Advokasi Kebijakan dengan judul Merencanakan Berbicara di depan

Umum (Planning Public Speaking). Yang kedua, materi ini sangat penting dipelajari

khususnya bagi mahasiswa administrasi publik karena pada tulisan ini dijelaskan mengenai

bagaimana merencanakan berbicara di depan umum (public speaking) yang baik dan benar.

Hal tersebut sangat penting bagi sarjana administrasi publik karena nantinya sarjana

administrasi publik akan bekerja pada sektor publik yang mana pekerjannya berhubungan

dengan banyak orang. Oleh karena itu setiap sarjana administrasi publik perlu untuk

mempelajari dan menguasai public speaking dengan baik sehingga nantinya tidak

mengalami kesulitan bila mana seorang sarjana administrasi publik tersebut harus

berkomunikasi dengan orang banyak dalam waktu bersamaan.

Public speaking merupakan sebuah bentuk kebebasan mengekspresikan

pendapat atau ide-ide seseorang di depan umum yang bebas dan demokratis yang dijamin

oleh amandemen pertama konstitusi. Keterampilan berbicara di depan umum harus dimiliki

oleh setiap orang dan menjadi aset bagi dirinya. Keterampilan berbicara di depan umum

secara efektif dalam berbagai kondisi dapat meningkatkan pengaruh seorang pembicara

dalam konteks sipil, sosial, dan politik. Seperti keterampilan komunikasi lainnya, keefektifan

dalam berbicara di depan umum dapat dikembangkan dengan komitmen dan latihan.

Meskipun beberapa orang mungkin memiliki lebih banyak pengalaman dan bahkan mungkin

lebih berbakat untuk berbicara di depan umum daripada yang lain, setiap orang dapat belajar

membuat presentasi yang efektif.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan paper ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui persamaan berbicara didepan umum dengan percakapan sehari-hari.

2. Mengetahui cara memilih topik yang baik untuk berbicara didepan umum.

3. Mengetahui cara memahami audiens sehingga mampu mengadaptasi pidato secara efektif.

4. Mengetahui tanggung jawab secara etis untuk merencanakan pidato publik.

5. Mengetahui cara untuk mendengarkan secara kritis pidato orang lain.

1.3 Metode Penulisan

Penulisan paper ini menggunakan metode analisis deskriptif berdasarkan data sekunder. Adapun

pengertian metode analisis deskriptif menurut (Sugiono: 2009; 29) adalah suatu metode yang

berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat

Page 8: PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

2

kesimpulan yang berlaku untuk umum. Jenis penulisan yang digunakan adalah kepustakaan

(library research). Untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan, penulis mencari

sumber yang relevan melalui survey pustaka dan internet. Data dan informasi yang digunakan

berasal dari buku, media elektronik, dan pustaka lainnya yang relevan.

Page 9: PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Berbicara di depan Umum sebagai Percakapan

Pada umumnya berbicara di depan umum sama halnya dengan percakapan sehari-hari

hanya saja terdapat perbedaan pada tempat, waktu, dan audiensnya. James Winans (1938),

seorang profesor komunikasi terkemuka, mengatakan bahwa berbicara di depan umum yang

efektif adalah percakapan yang benar-benar diperbesar. Winans mengartikan bahwa

keterampilan berbicara di depan umum yang sukses tidak jauh berbeda dari yang kita gunakan

dalam percakapan sehari-hari. Seperti yang dijelaskan oleh Motley dan Molloy (1994),

“Kecuali untuk waktu persiapan dan penundaan pengambilan giliran, berbicara di depan umum

memiliki kesamaan mendasar dengan percakapan sehari-hari.” Pertimbangan etis, seperti

kejujuran dan penghindaran bahasa yang sarat dan kasar, penting dalam berbicara di depan

umum seperti halnya dalam percakapan sosial.

Gambar 1. Berbicara di depan umum

Selain itu, kesalahan kecil, seperti tersandung pada sebuah frase atau melupakan sebuah

kata, umumnya tidak merusak kredibilitas atau keefektifan (Motley, 1990). Kami membuat

kesalahan dalam percakapan sehari-hari dan berbicara di depan umum. Berbicara di depan

umum yang baik jarang kaku atau terlalu formal. Faktanya, pembicara publik yang paling

efektif cenderung menggunakan gaya informal dan pribadi yang mengundang pendengar untuk

merasa seolah-olah sedang diajak bicara, bukan diajar.

2.2 Memilih Topik Berbicara di depan Umum

Pidato yang dibuat dengan baik dimulai dengan topik terbatas, tujuan yang jelas, dan

pernyataan tesis ringkas yang dapat dipahami dan disimpan oleh pendengar dengan cepat.

Topik tersebut dapat diperoleh dari pikiran pembicara sendiri mauapun dapat diperoleh dari

sumber inspirasi buku, majalah, koran, televisi, maupun sumber inspirasi lainnya. Adapun hal-

Page 10: PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

4

hal yang harus diperhatikan saar memilih topik berbicara didepan umum adalah sebagai

berikut:

a. Pilih Topik yang Penting

Saat seseorang diminta untuk berbicara didepan umum maka hendaknya orang tersebut

dapat memanfaatkan kesempatan untuk berbicara mengenai topik yang dinilai penting

bagi pembicara.

Sebaiknya topik tersebut merupakan materi yang telah dikuasai dan dipahami oleh

pembicara tersebut dan pembicara memiliki minat atau ketertarikan yang besar terhadap

topik tersebut. Apabila minat atau ketertarikan pembicara besar maka akan membuat

penyampaian pembicara lebih manarik dan dinamis. Pidato adalah kesempatan ideal

untuk memengaruhi perasaan dan pemikiran orang lain tentang masalah penting yang

penting bagi pembicara.

b. Pilih Topik yang Sesuai dengan Acara Berbicara

Pengetahuan dan minat pribadi bukanlah satu-satunya kriteria untuk memilih topik. Kita

juga harus mempertimbangkan kesempatan atau situasi berbicara (Ferguson, 2008).

Topik harus di sesuaikan dengan tema, situai, kondisi, kendala, tuntutan suatu acara.

c. Pilih Topik yang Sesuai dengan Audiens

Pidato publik pada dasarnya bukan merupakan kesempatan untuk menampilkan diri

sendiri dengan menunjukan seberapa pintar dan seberapa banyak pengetahuan seorang

pembicara. Pidato publil pada dasarnya merupaan kesempatan untuk mempengaruhi

orang lain. Untuk mempengaruhi orang lain tersebut maka seorang pembicara harus

menentukan topik yang penting bagi dirinya dan relevan bagi pendengarnya,

pengetahuan apa yang mereka miliki, dan pengalaman atau kekhawatiran apa yang

mungkin dapat mereka bagi dengan pembicara.

d. Persempit Topik Pembahasan

Pembicara yang efektif membatasi pidato mereka pada fokus yang dapat dikelola

(McGuire, 1989). Cara lain untuk mempersempit tujuan berbicara pemicara adalah

dengan menggunakan peta pikiran (Jaffe, 2007). Peta pikiran adalah catatan informasi

holistik tentang suatu topik, yang lebih disukai oleh banyak pemikir visual daripada

Gambar 2. Memilih Topik

Page 11: PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

5

garis besarnya. Pembicara membuat peta pikiran dengan mengasosiasikan ide secara

bebas dalam kaitannya dengan bidang minat yang luas.

2.3 Analisis Audiens untuk Mengadaptasi Pidato secara Efektif

Analisis audiens adalah proses mengumpulkan informasi tentang orang-orang di audiens

pembicara sehingga pembicara dapat memahami kebutuhan, harapan, keyakinan, nilai, sikap,

dan kemungkinan pendapat mereka. Analisis audiens diperlukan untuk menemukan informasi

yang akan membantu dalam menciptakan ikatan atau identifikasi kesamaan antara sang

pembicara dan audiensnya. Semakin pembicara tahu dan memahami kebutuhan psikologis

audiensnya maka pembicara bisa mempersiapkan pidatonya dan kepercayaan diri pembicara

meningkat akan mengurangi kecemasan pembicara saat berbicara di depan audiensnya.

2.3.1 Analisis Demografis Audiens

Analisis demografis audiens bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi siapa

audiens yang diajak bicara oleh pembicara dengan mengetahui latar belakang audiens

terlebih dahulu.

Karakteristik analisis demografis ini meliputi usia, jenis kelamin, agama, warisan

budaya, ras, pekerjaan, kesetiaan politik dan tingkat pendidikan. Menurut Benjamin

(1969), ada dua langkah dalam melakukan analisis demografis yang akurat yaitu

mengumpulkan data demografis dan menafsirkan data. Informasi demografis pendengar

berguna dalam dua cara.

Pertama, informasi demografis dapat membantu pembicara untuk menyesuaikan

pidatonya dengan para audiens. Dalam merencanakan pidato harus sesuai dengan usia

pendengar yang mana dalam banyak situasi saat berpidato, pembicara akan memiliki

pendengar dari berbagai macam usia bahkan beragam generasi. Untuk itu, sebaiknya

pembicara membatasi topik hanya untuk bahasan yang akrab bagi pendengar dari segala

usia. Usia juga terkait dengan kemampuan membujuk yang dimiliki oleh pembicara,

semakin bertambahnya usia orang maka mereka cenderung tidak mengubah sikap

mereka karena orang yang lebih tua mampu menahan sikap mereka lebih lama dari

Gambar 3. Demografis Audiens

Page 12: PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

6

orang yang lebih muda disebabkan mereka telah memperoleh pengetahuan yang

mendukung sikap mereka. Informasi demografis berguna dalam memberikan wawasan

umum tentang apa dan siapa yang dapat dipercaya oleh pendengar, namun informasi

demografis ini hanya dapat memberikan profil umum grup yang ada. Pembicara dapat

memanfaatkan informasi untuk menciptakan hubungan dengan pendengarnya.

2.3.2 Analisis Situasional Audiens

Metode kedua dari analisis audiens adalah analisis audiens situasional, yang mencari

informasi tentang pendengar tertentu yang berhubungan langsung dengan topik dan

tujuan pembicara. Analisis audiens situasional memungkinkan pembicara untuk

menemukan apa yang sudah diketahui dan dipercaya oleh pendengar tentang suatu

topik, pembicara, dan peristiwa sehingga pembicara dapat beradaptasi dengan

pendengarnya.

a. Orientasi Pendengar terhadap Topik

Pembicara yang efektif mengembangkan pidatonya dengan memperhatikan minat,

pengetahuan, dan sikap pendengarnya terhadap topik pembicaraan. Dalam banyak

kasus, alasan kehadiran seorang pendengar ialah karena mereka sudah tertarik

dengan topik pidato.

b. Orientasi Pendengar terhadap Pembicara

Pembicara harus mengenali dan menyesuaikan dengan sikap pendengar terhadap

mereka agar pidato berlangsung secara efektif. Persepsi pendengar tentang

pembicara membentuk cara mereka menanggapi pesan. Semakin kredibilitas

seorang pembicara dengan pendengarnya, semakin besar kemungkinan mereka

untuk mempercayai apa yang dikatakan pembicara dan mempertimbangkannya.

Selain itu, juga diperlukan kredensial yang menetapkan seseorang sebagai ahli

dalam suatu topik.

c. Orientasi Pendengar terhadap Acara Berbicara

Pidato yang efektif menghormati situasi tertentu di mana hal itu terjadi, serta

harapan pendengar dan pengertian mereka tentang apa yang pantas dan tidak

pantas. Beradaptasi dengan acara-acara tertentu juga membutuhkan pembicara

untuk mempertimbangkan durasi bicara yang sesuai. Disamping itu, acara juga

memengaruhi jenis pidato yang akan digunakan. Mengumpulkan informasi tentang

pendengar melalui percakapan, wawancara, atau survei juga merupakan tindakan

yang tepat. Pembicara dapat melakukan survei maupun observasi untuk

mempelajari pengetahuan dan sikap pendengar terhadap pernyataan tesis yang akan

diberikan (thesis statement).

Page 13: PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

7

Analisis demografis dan situasional audiens memberikan pengetahuan langsung tentang

pendengar dan informasi yang dapat ditarik kesimpulan tambahan. Mempertimbangkan

pendengar memungkinkan pembicara membangun pidato yang disesuaikan dengan pendengar

tertentu dan dengan demikian akan memberikan dampak yang besar.

2.4 Tanggung Jawab Etis Pembicara ketika Merencanakan Pidato Publik

Berbicara di depan umum yang etis bukanlah acara satu kali. Itu tidak hanya terjadi ketika

pembicara berdiri untuk memberikan presentasi 5 menit kepada teman sekelas atau rekan

kerjanya. Berbicara di depan umum yang etis adalah sebuah proses. Proses ini dimulai saat

pembicara mulai melakukan brainstorming topik pidatonya. Setiap kali pembicara berencana

untuk berbicara dengan audiens, apakah itu di acara pidato formal atau pidato dadakan di

tempat kerja pembicara. Pembicara memiliki tanggung jawab etis yang harus dipenuhi. Dua

aspek terpenting dalam komunikasi etis mencakup kemampuan pembicara untuk tetap jujur

sambil menghindari plagiarisme dan untuk menetapkan serta memenuhi tujuan pidato yang

bertanggung jawab.

2.4.1 Pentingnya Kejujuran dan Menghindari Plagiarisme

Pembicara publik yang kredibel terbuka dan jujur dengan audiens mereka. Kejujuran

mencakup memberi tahu audiens mengapa pembicara berbicara (pernyataan tesis) dan

apa yang akan pembicara bahas selama pidato (pratinjau), sebagai berikut:

a. Identifikasi Sumber Anda

b. Putuskan Kapan Mengutip

c. Kutip sumber dengan benar

d. Pahami parafrase dan kutipan langsung

e. Kembangkan kutipan yang akurat

Pengutipan etis termasuk memberi kredit pada penulis dalam teks bahan pidato tertulis

pembicara mengakui penulis dengan lantang selama pidatonya, dan mengutip gambar

dan sumber pada alat bantu visual sang pembicara. Bagaimanapun, etika dalam

Gambar 4. Hindari Plagiarisme

Page 14: PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

8

berbicara di depan umum mencakup lebih dari sekedar mengkredit materi sumber.

Penting juga untuk berusaha mencapai tujuan pidato yang bertanggung jawab.

2.4.2 Menetapkan Sasaran Pidato yang Bertanggung Jawab

Memastikan bahwa pembicara memiliki tujuan pidato yang bertanggung jawab adalah

salah satu cara untuk mencapai komunikasi etis dalam berbicara di depan umum. Ada

beberapa tujuan pidato yang mendukung misi ini:

a. Mempromosikan keragaman,

b. Menggunakan bahasa inklusif,

c. Hindari perkataan yang mendorong kebencian,

d. Meningkatkan kesadaran sosial,

e. Menerapkan kebebasan berbicara dengan hormat.

2.5 Mendengarkan Pidato Orang Lain secara Kritis

Mempersiapkan pidato dan mendengarkan secara kritis pidato orang lain adalah dua sisi

dari mata uang yang sama. Keterampilan yang memungkinkan pembicara menyajikan pidato

etis yang efektif juga memungkinkan pendengar untuk mendengarkan secara kritis ketika orang

lain berbicara. Menganalisis pidato secara kritis memungkinkan pendengar membuat pilihan

bijak tentang bagaimana menanggapi komunikasi publik. Saat pendengar terlibat dalam analisis

kritis, perlu memeriksa pidato untuk menilainya. Berikut beberapa contoh pertanyaan yang bisa

diajukan pendegar untuk mengkritisi pidato:

• Apakah ada bukti yang memadai untuk klaim?

• Apakah buktinya sudah dijelaskan, dan apakah kredibilitasnya ditetapkan?

• Apa motif pembicara?

• Apakah pembicara tampak terinformasi dan tidak bias?

• Apakah pembicara bernalar dengan baik dan tanpa kesalahan?

• Apakah pembicara menunjukkan kesadaran dan rasa hormat untuk Anda dan pendengar

lainnya?

Saat pendengar menganalisis pidato, jawaban atas pertanyaan seperti ini memberikan dasar

untuk memahami bagaimana pidato itu bekerja dan untuk mengevaluasi keefektifannya dan sejauh

mana pidato itu akan memengaruhi pendengar. Menganalisis pidato orang lain secara kritis juga

memperkaya pemahaman tentang apa yang perlu dilakukan agar efektif ketika berbicara di depan

umum.

Page 15: PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

9

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam paper ini membahas sifat berbicara di depan umum dan langkah pertama dalam

merancang presentasi yang efektif. Berbicara di depan umum adalah percakapan yang diperluas,

di mana pembicara berinteraksi secara pribadi dengan pendengar. Untuk melakukan ini secara

efektif, penting untuk memilih dan membatasi topik pembicaraan, untuk menentukan tujuan

umum dan khusus pembicaraan, dan untuk mengembangkan pernyataan tesis (thesis statement)

yang jelas. Selain itu, merancang presentasi yang efektif membutuhkan pertimbangan pendengar.

Pembicara yang efektif mempertimbangkan apa yang pendengar ketahui, percayai, hargai,

pikirkan, dan rasakan tentang topik, pembicara, dan peristiwa. Saat pembicara beradaptasi dengan

pendengar, mereka cenderung lebih menerima ide-ide pembicara. Sebagai tanggung jawab etis

pembicara ketika merencanakan pidato publik, ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu kejujuran

untuk menghindari plagiarisme, dan menetapkan sasaran untuk pidato yang bertanggung jawab.

Selain itu, mendengarkan dan menganalisis pidato secara kritis memungkinkan pendengar

membuat pilihan bijak tentang bagaimana menanggapi komunikasi publik dan untuk mengambil

suatu keputusan.

3.2 Catatan Kekurangan

Yang belum dibahas oleh penulis pada paper ini yaitu faktor apa saja yang bisa menyebabkan

gagalnya proses berbicara di depan umum (public speaking). Selain itu, belum ada pembahasan

mengenai seberapa pentingnya mempunyai kemampuan berbicara di depan umum untuk

kehidupan sehari-hari. Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat

diharapkan dari para pembaca guna meningkatkan dan memperbaiki isi paper dengan mengangkat

topik yang sama pada tugas yang lain di waktu mendatang. Apabila terdapat kesalahan informasi

dan kekurangan materi yang disajikan, dapat ditambahkan serta diperbaiki kedepannya.

Page 16: PLANNING PUBLIC SPEAKING - blog.ub.ac.id

10

Daftar Pustaka

Benjamin, B. (1969). Demographic analysis. New York: Praeger.

Cinta Sedekah, 2021. Sebaik-Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Manusia. Sumber:

https://cintasedekah.org/galeri/sebaik-baik-manusia/

Cruikshank, B. (2004). Plagiarism: It’s Alive! Texas Library Journal, 80(4), 132–136

Farhi, P. (2006, November 21). ‘Seinfeld’ comic Richards apologizes for racial rant. The Washington

Post. Retrieved from http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/

Julia, T. Wood. 2009. Communication In Our Lives, Fifth Edition. Wadswoth Publishing: Boston.

Kutip Kata. 2021. 25 Motto Hidup Orang Sukses untuk Terus Menyemangatimu. Sumber:

https://www.kutipkata.com/motto-hidup-orang-sukses/

Nine Planets. (2011). The Sun. Retrieved from http://nineplanets.org/sol.html

Peace One Day. (n.d.). Introduction. Retrieved from

http://www.peaceoneday.org/en/about/Introduction

Puri, Dewi. 2020. Soekarno Hingga Sri Mulyani! Ini 10 Quotes Orang Sukses yang Membuatmu Lebih

Produktif . Diunduh dari lifepal.co.id

Saylor.org Academy, 2020. PRDV008: Preparing and Delivering Presentations. Unit 2: Analyze Your

Audience. Sumber: https://learn.saylor.org/course/view.php?id=441