PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena...

180
i UJI ANTIINFLAMASI FRAKSI ETANOL-HEKSAN EKSTRAK METANOL-AIR DAUN Macaranga tanarius L. PADA MENCIT GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Nurul Kusumawardani NIM : 128114081 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

i

UJI ANTIINFLAMASI FRAKSI ETANOL-HEKSAN EKSTRAK

METANOL-AIR DAUN Macaranga tanarius L. PADA MENCIT GALUR

SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Nurul Kusumawardani

NIM : 128114081

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(QS. Alam Nasyrah : 94:5-6)

“Apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya

Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

(QS. Al-Imran/3 ayat 159)

Where there is a will,

There is a way,,,,,

Kupersembahkan karya ini untuk :

Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan,

Bapak, Ibu, dan Adik yang senantiasa memberi doa, dukungan semangat dan kasih sayang

Teman-teman yang telah mendukungku, serta Almamaterrku yang ku banggakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

serta rahmat-Nya skripsi dengan judul “Uji Antiinflamasi Fraksi Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-Air Daun Macaranga tanarius L., pada Mencit Galur Swiss

Terinduksi Karagenin” dapat penulis selesaikan dengan baik dan sesuai waktu

yang telah ditetapkan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh

gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan serta bantuan dari

berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

2. Ibu Phebe Hendra, MSi., Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing dan Dosen

Penguji pada skripsi ini, atas segala bimbingan, bantuan, dukungan, semangat

dan motivasi selama penelitian dan penyusunan skripsi.

3. Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing

dan Dosen Penguji pada skripsi ini, atas segala bimbingan, bantuan dan

dukungan selama penelitian dan penyusunan skripsi.

4. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji pada skripsi ini,

atas segala saran dan bantuan selama penyusunan skripsi.

5. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc selaku Dosen Penguji pada skripsi

ini, atas segala saran dan bantuan selama penyusunan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

viii

6. Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt. selaku Kepala Laboratorium Fakultas

Farmasi yang telah memberikan izin dalam penggunaan semua fasilitas

laboratorium untuk kepentingan skripsi ini.

7. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., yang telah memberikan bantuan dalam

determinasi daun Macaranga tanarius L. pada penelitian ini.

8. Bapak Heru, Bapak Parjiman, Bapak Wagiran selaku Laboran Laboratorium

Fakultas Farmasi atas bantuan dan dukungannya kepada penulis selama

proses pengerjaan skripsi.

9. Keluarga Bapak Setiyono, Ibu Isna Taviyani, S.Pd, Setia Kusumaningrum

dan Eyang putri atas segala nasihat, dukungan, dan doa yang selalu

mengiringi.

10. Rekan-rekan tim Macaranga tanarius L., sekaligus sahabat-sahabat yang

selalu mendampingi : Antonia Vidya Kartika, Silvia Dwi Puspa Susanti, dan

Kristiyani Irawati atas kerjasama, dukungan, saran dan bantuannya penelitian

dan penyusunan skripsi ini.

11. Agriva Devaly Avista, S.Farm., Apt. atas segala bantuan, doa, dukungan,

saran dan motivasinya selama ini.

12. Teman-teman FKK B 20102, FSM B 2012 dan teman-teman Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma khususnya angkatan 2012 atas

kebersamaan dan dukungannya.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis yang telah

membantu selama proses penyusunan skripsi ini berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

ix

Penulis menyadari bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna, dan

penulis menyadari bahwa dalam naskah skripsi ini masih terdapat kekurangan

mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun

demi kemajuan di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis berharap agar

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, mahasiswa, lingkungan akademis,

masyarakat serta dapat memberikan sumbangan kecil bagi perkembangan ilmu

pengetahuan khususnya di bidang kefarmasian.

Yogyakarta, 12 Januari 2016

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... vi

PRAKATA ............................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xx

INTISARI ............................................................................................................ xxii

ABSTRACT ......................................................................................................... xxiii

BAB I. PENGANTAR ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

1. Rumusan masalah .............................................................................. 6

2. Keaslian penelitian ............................................................................. 6

3. Manfaat penelitian ............................................................................. 8

B. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8

1. Tujuan Umum .................................................................................... 8

2. Tujuan Khusus .................................................................................... 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

xi

A. Macaranga tanarius L .............................................................................. 10

1. Keterangan botani ............................................................................ 10

2. Sinonim ............................................................................................ 11

3. Penyebaran ....................................................................................... 11

4. Morfologi ......................................................................................... 11

5. Kandungan kimia ............................................................................. 12

6. Aktivitas farmakologis ..................................................................... 15

7. Kegunaan lain .................................................................................. 15

B. Inflamasi .................................................................................................... 15

1. Definisi inflamasi ............................................................................. 15

2. Tanda-tanda utama inflamasi ........................................................... 16

3. Jenis inflamasi .................................................................................. 17

4. Mekanisme terjadinya inflamasi ...................................................... 19

C. Karagenin .................................................................................................. 24

D. Obat Antiinflamasi Non Steroid (NSAID) ............................................... 26

E. Diklofenak. ................................................................................................ 28

F. Metode Uji Inflamasi ................................................................................ 30

G. Metode Penyarian...................................................................................... 34

1. Maserasi… ........................................................................................ 37

2. Ekstraksi Bertingkat ......................................................................... 38

H. Metanol .................................................................................................... 39

I. Etanol ........................................................................................................ 40

J. Heksan ........................................................................................................ 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

xii

K. Landasan teori ........................................................................................... 41

L. Hipotesis .................................................................................................... 44

BAB III. METODE PENELITIAN....................................................................... 45

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................................ 45

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................................... 45

1. Variabel utama ................................................................................. 45

2. Variabel pengacau ............................................................................ 45

3. Definisi operasional ......................................................................... 46

C. Bahan Penelitian........................................................................................ 49

1.Hewan uji .......................................................................................... 49

2.Bahan uji ........................................................................................... 49

D. Alat Penelitian ........................................................................................... 51

1. Alat pembuatan serbuk kering daun Macaranga tanarius L ........... 51

2. Pembuatan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun daun

Macaranga tanarius L ..................................................................... 51

3. Alat induksi udem telapak kaki belakang ....................................... 51

E. Tata Cara Penelitian .................................................................................. 52

1. Determinasi tanaman daun Macaranga tanarius L ......................... 52

2. Pengumpulan bahan uji .................................................................... 52

3. Pembuatan serbuk daun Macaranga tanarius L .............................. 52

4. Penetapan kadar air serbuk kering daun Macaranga tanarius L ..... 52

5. Pembuatan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L ..................................................................... 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

xiii

6. Pembuatan suspending agent CMC-Na 1% .................................. 56

7. Pembuatan larutan karagenin 1% sebagai penginduksi udem ......... 56

8. Pembuatan larutan kalium diklofenak sebagai obat antiinflamasi ... 56

9. Penentuan kontrol negatif ................................................................ 56

10.Uji pendahuluan .............................................................................. 57

11.Penetapan konsentrasi pekat fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-

air daun Macaranga tanarius L ....................................................... 59

12.Penetapan dosis fraksi etaol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L ..................................................................... 59

13. Penyiapan hewan uji ....................................................................... 61

14. Pengelompokan hewan uji ............................................................. 61

F. Tata Cara Analisis Hasil .......................................................................... 64

1. Analisis hasil untuk melihat aktivitas antiinflamasi ......................... 64

2. Menghitung presen penghambatan inflamasi ................................... 64

3. Perhitungan (%) potensi relatif daya antiinflamasi .......................... 65

4. Analisis hasil secara statistika .......................................................... 65

G. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 67

H. Uji Fitokimia Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-Air

Daun Macaranga tanarius L. ................................................................. 68

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 71

A. Penyiapan Bahan ....................................................................................... 71

1. Hasil determinasi tanaman ............................................................... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

xiv

2. Pembuatan serbuk daun Macaranga tanarius L……………..........73

3. Penetapan kadar air serbuk kering daun Macaranga tanarius L….75

3. Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. .................................................................... 75

B. Hasil Skrining Fitokimia. .......................................................................... 80

C. Uji Pendahuluan ........................................................................................ 84

D. Hasil Pengujian Efek Antiinflamasi Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak

Metanol-Air Daun Macaranga tanarius L.. .............................................. 89

1. Kontrol negatif ...................................................................................... 94

2. Kontrol positif diklofenak (Cataflam Fast®50mg ) dosis

4,48 mg/kgBB ....................................................................................... 98

3. Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. .......................................................................... 99

E. Potensi Relatif Daya Antiinflamasi Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak

Metanol-Air Daun Macaranga tanarius L. ............................................. 105

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 114

A. Kesimpulan ............................................................................................. 114

B. Saran ........................................................................................................ 115

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 116

LAMPIRAN ........................................................................................................ 123

BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

xv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Keaslian penelitian efek antiinflamasi daun Macaranga

tanarius L............................................................................... 7

Tabel II. Tanda-tanda utama inflamasi…………………....................... 16

Tabel III. Mediator yang berperan dalam reaksi inflamasi..................... 20

Tabel IV. Hasil pengujian fraksi etanol-hexan ektrak metanol air daun

Macaranga tanarius L.............................................................. 81

Tabel V. Kandungan senyawa daun Macaranga tanarius L. yang

diduga memiliki aktivitas antioksidan terhadap

penghambatan inflamasi…………………………................... 82

Tabel VI. Uji normalitas nilai rata-rata AUC (mm.menit) pada orientasi

penetapan dosis kalium diklofenak dan selang waktu

pemberiannya…........................................................................ 86

Tabel VII. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis

efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin

antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak

rentang 15 menit……………………………………………... 86

Tabel VIII. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis

efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin

antara kelompok kelompok diklofenak rentang 15 dan 30

menit……………………………………………..................... 87

Tabel IX. Rata-rata nilai AUC (mm.menit) dan hasil pengujian

normalitas pada kelompok uji antiinflamasi………………….

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

xvi

Tabel X. Hasil uji Mann-Whitney Test rata-rata nilai AUC (mm.menit)

pada mencit terinduksi karagenin 1%..................................... 92

Tabel XI. Rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi pada kelompok

perlakuan uji antiinflamasi…………………………………… 93

Tabel XII. Uji Mann-Withney persen (%) penghambatan inflamasi

kelompok perlakuan uji antiinflamasi……………………….. 94

Tabel XIII.

Rata-rata persen (%) potensi relatif kelompok fraksi etanol-

heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.

dibandingkan dengan kontrol positif diklofenak pada uji

antiinflamasi………………………………………………...... 106

Tabel XIV. Hasil uji Mann-Withney Test persen (%) potensi

antiinflamasi………………………………………………….. 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tumbuhan Macarang tanarius L........................................... 10

Gambar 2. Struktur senyawa kimia yang diisolasi dari daun Macaranga

tanarius L............................................................................ 13

Gambar 3. Struktur senyawa kimia yang diisolasi dari daun

Macaranga tanarius L............................................................ 14

Gambar 4. Manifestasi terjadinya inflamasi akut dan kronik…………… 17

Gambar 5. Metabolit asam arakidonat dan perannya dalam proses

inflamasi serta target dari beberapa obat antiinflamasi……… 23

Gambar 6. Struktur Natrium dan Kalium Diklofenak…………………… 28

Gambar 7. Flowchart langkah pembuatan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L……………………………………..... 54

Gambar 8. Flowchart langkah pembuatan fraksi etanol-heksan dari hasil

ekstrak kental metanol-air daun Macaranga tanarius

(L)……………………………………………………………. 55

Gambar 9. Flowchart pengelompokan hewan uji pada tahap uji

pendahuluan (orientasi)……………………………………… 62

Gambar 10

Gambar 11

Flowchart pengelompokan hewan uji pada tahap perlakuan

uji antiinflamasi…………………………………………........

Flowchart ruang lingkup penelitian………………………….

63

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

xviii

Gambar 12 Diagram batang rata-rata nilai AUC (mm.menit) pada

orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu

pemberian karagenin antara kelompok diklofenak rentang 15

dan 30 menit……………………………………………….....

86

Gambar 13 Diagram batang rata-rata nilai AUC (mm.menit) pada dosis

efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin

antara kelompok diklofenak rentang 15 dan 30

menit………………………………………………................. 87

Gambar 14 Diagram batang rata-rata nilai AUC pada kelompok

perlakuan uji antiinflamasi…………………………………... 92

Gambar 15 Diagram batang persen (%) penghambatan inflamasi pada

masing-masing kelompok perlakuan uji antiinflamasi………. 94

Gambar 16 Grafik Nilai AUC Kontrol Negatif CMC-Na……………....... 96

Gambar 17 Diagram batang persen potensi (%) relatif daya antiinflamasi

pada masing-masing kelompok kontrol positif diklofenak

dan perlakuakan uji antiinflamasi………………………….... 107

Gambar 18 Pelepasan radikal bebas pada proses inflamasi……………… 109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat pengesahan Medical and Health Research Ethics

Committee(MHREC)…………………………………………....... 124

Lampiran 2. Surat pengesahan determinasi daun Macaranga tanarius L…....... 125

Lampiran 3. Surat pengujian kadar air Serbuk Daun Macaranga tanarius L….. 126

Lampiran 4. Surat kalibrasi jangka sorong digital………………………........... 127

Lampiran 5. Surat legalitas penggunaan SPSS…..…………………………….. 128

Lampiran 6. Pengeringan dan serbuk daun Macaranga tanarius L…................. 129

Lampiran 7. Hasil Fraksi Etanol-heksan dari Ekstrak Metanol-Air daun

Macaranga tanarius L…………………………………................. 129

Lampiran 8. Pembuatan udem dan pengukuran udem kaki mencit……………... 130

Lampiran 9. Perhitungan dosis…………………………………………………... 131

Lampiran 10. Perhitungan persen rendamen fraksi etanol-heksan ekstrak

metanol-air daun Macaranga tanarius L…………………….......... 132

Lampiran 11. Analisis Statistika Data Orientasi Penentuan Dosis dan Selang

Waktu Pemberian Kalium Diklofenak……………………….......... 133

Lampiran 12. Hasil Pengolahan Analisis Statistika Data Perlakuan Uji

Antiinflamasi Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-Air Daun

Macaranga tanarius L., pada Mencit Galur Swiss Terinduksi

Karagenin…………………………………………………………... 137

Lampiran 13. Hasil uji statistika % penghambatan inflamasi pada perlakuan

fraksi etanol-heksan ektrak metanol-air daun Macaranga tanarius.. 145

Lampiran 14. Hasil pengolahan analisis statistika potensi relatif daya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

xx

antiinflamasi fraksi etanol-hekasan ektrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L., pada mencit galur Swiss terinduksi

karagenin…………………………………………………………..

Lampiran 14. Hasil pengujian fitokimai secar kualitatif dengan metode uji

tabung pada fraksi etanol-heksan, ektrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L.,…………………………………………... 156

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

xxi

INTISARI

Macaranga tanarius L. merupakan tanaman yang secara tradisional telah

banyak dilaporkan berkhasiat, salah satunya digunakan untuk pencegahan

peradangan. Tanaman ini diduga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai

alternatif pengobatan inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh pemberian sediaan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. terhadap efek antiinflamasi pada mencit galur Swiss yang

terinduksi karagenin 1% .

Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan rancangan acak

lengkap pola searah. Digunakan tiga puluh ekor mencit jantan galur Swiss, umur

2-3 bulan, dengan berat 20-30 gram yang terbagi secara acak menjadi enam

kelompok. Kelompok I dan II (kontrol negatif aquadest dan CMC-Na 1%),

kelompok III (kontrol positif diklofenak 4,48 mg/kgBB), kelompok IV,V,VI

merupakan kelompok perlakuan dengan pemberian dosis fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. berturut-turut sebesar 47,95;

95,9; dan 191,8 mg/kgBB. Udem pada telapak kaki mencit diukur menggunakan

jangka sorong digital selama enam jam mulai setelah terinduksi karagenin 1%.

Analisis hasil dilakukan dengan uji statistika non-parametrik test menggunakan

uji Krusskal-Wallis untuk mengetahui keberbedaan pada kelompok uji. Kemudian

dilanjutkan dengan analisis Post-Hoc untuk mengetahui kelompok mana yang

berbeda bermakna dengan uji Mann-Whitney.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etanol-heksan ekstrak

metanol-air daun Macaranga tanarius L. memiliki efek antiinflamasi yang

peningkatan penghambatan inflamasinya sebanding dengan peningkatan dosis

fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. Persen

penghambatan inslamasi pada dosis 47,95; 95,9; dan 191,8 mg/kgBB secara

berturut-turut sebesar 18,62; 24,19; dan 39,57 %, dengan potensi relatif daya

antiinflamasi dibandingkan terhadap diklofenak yang memiliki potensi relatif

daya antiinflamasi sebesar 100%, secara berturut-turut adalah 32,75; 42,55; dan

69,55 %.

Kata kunci: Antiinflamasi, Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

xxii

ABSTRACT

Macaranga tanarius L. is traditionally used to treat infllmation. This plant

has potential to be used in alternative inflammation treatment. The aim of the

research were to prove the anti-inflammatory effect of ethanol-hexane fraction

methanolic extract of Macaranga tanarius L., leaves in male Swiss mice induced

carrageenin 1%.

This research was purely experimental research with randomized complete

direct sampling design. The research used thirty male Swiss mice, in range of the

age of 2-3 month, and 20 – 30 gram weight. Group I and II was negative control

by giving aquadest and CMC-Na 1% dosed 191.8 mg/kgBW orally. Group III was

positive control given diclofenac potassium dosed 4.48 mg/kgBW orally. Group

IV-VI were the treatment group for fraction ethanol-hexane extract methanol-

aquadest of Macaranga tanarius L., leaves dosed 47.95; 95.9; and 191.8

mg/kgBW orally. Data were analyzed using non- parametric statistical with

Krusskal-Wallis test to know the difference in the test group. After that, the data

were analyzed using Post-Hoct to determine the differences significant in each

group by Mann-Whitney test.

The result showed there were anti-inflammatory effect fraction ethanol-

hexane extract methanol-aquadest of Macaranga tanarius L., leaves at doses of

47.95; 95.9; and 191.8 mg/kgBW reduced edema of the mice hind paw induced by

carrageenin progressively. Percent (%) inhibition were 18.62; 24.19; and 39.57 %.

The relative potential of anti-inflammatory power compared to potassium

diclofenac which has a relative potency of anti-inflmmatory power of 100%,

respectively were 32.75; 42.55; and 69.55%.

Keywords: Anti-inflammatory, Fraction ethanol-hexane extract methanol-

aquadest of Macaranga tanarius L. leaves

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Inflamasi atau peradangan merupakan suatu mekanisme perlindungan

tubuh yang berkaitan dengan adanya kerusakan jaringan. Perlindungan tersebut

dilakukan dengan cara menginaktifkan atau merusak organisme yang menyerang,

menghilangkan iritan, dan perbaikan jaringan. Inflamasi dapat diakibatkan karena

adanya infeksi mikroba, virus, atau akibat dari adanya rangsangan yang

merugikan baik secara kimia maupun mekanis. Tanda-tanda umum terjadinya

inflamasi seperti bengkak, nyeri, kemerahan, panas, dan hilangnya fungsi sel yang

mengakibatkan ketidaknyamanan bagi penderitanya, sehingga diperlukan suatu

penanganan untuk mengatasi terjadinya inflamasi tersebut (Supriyatna, Moelyono,

Iskandar, dan Febriyanti, 2015).

Saat ini telah tersedia obat-obat modern yang dapat mengendalikan reaksi

inflamasi, salah satunya adalah pemberian obat antiinflamasi non steroid (NSAID)

secara per oral (Tjay dan Kirana, 2002). NSAID bekerja pada kedua isoform dari

enzim cyclooxigenase, yaitu cyclooxigenase-1 (COX-1) dan COX-2. COX-1

merupakan suatu isoform konstitutif yang terdapat dalam jaringan normal,

sedangkan COX-2 terinduksi ketika berkembangnya peradangan. Penghambatan

pada jalur metabolisme cyclooxigenase yang memicu timbulnya mediator

inflamasi tersebut akan dapat mengendalikan proses inflamasi, sehingga inflamasi

dapat teratasi dengan pemberian NSAID.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

2

Selain adanya obat-obat modern antiinflamasi, pemanfaatan tumbuhan

obat dengan khasiat antiinflamasi perlu dilakukan sebagai alternatif pengobatan

inflamasi. Penggunaan obat tradisional hingga saat ini masih banyak digunakan

untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di Indonesia. Pemanfaatan tanaman

tersebut merupakan upaya untuk mengembalikan dan memperkuat penyembuhan

secara alami, terutama digunakan untuk alternatif pengobatan penyakit ringan.

Menurut Magadula (2014), Genus Macaranga (Euphorbiaceae) yang

terdiri dari 300 spesies banyak ditemukan di daerah tropis, salah satunya di

Indonesia. Salah satu spesies dari genus Macaranga adalah Macaranga tanarius

L., di Thailand rebusan akarnya digunakan sebagai antipiretik dan antitusif,

sedangkan daunnya digunakan untuk menutupi luka sebagai antiinflamasi

(Magadula, 2014). Pemanfaatan tanaman obat tersebut menjadikan daun

Macaranga tanarius L, sebagai salah satu bahan alam yang berpotensi sebagai

alternatif untuk mengatasi inflamasi. Hal ini didasarkan pula pada hasil penelitian

sebelumnya oleh Phomart, Sutthivaiyakit, Chimnoi, Ruchirawat, and

Sutthivaiyakit (2005) melaporkan bahwa salah satu konstituen dari ekstrak n-

heksan dan kloroform dari daun Macaranga tanarius L. berupa flavonoid yaitu

tanarifuranonol, tanariflavanon C, tanariflavanon D yang memperlihatkan adanya

aktivitas antioksidan terhadap DPPH dan nymphaenol B sebagai agen

antiinflamasi pada uji siklooksigenase-2. Senyawa aktif sebagai antioksidan akan

mereduksi DPPH, dengan meyumbangkan elektron atau hindrogen, sehingga

radikal bebas (DPPH) akan menangkap satu elektron dari senyawa antioksidan

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

3

Radikal bebas merupakan perantara yang dapat dengan cepat diubah

menjadi substansi tidak membahayakan bagi tubuh, namun apabila radikal bebas

tersebut bertemu dengan asam lemak tak jenuh ganda seperti halnya asam

arakidonat yang terbentuk ketika adanyanya proses inflamasi akan memperparah

terjadinya kerusakan sel. Ketika terjadi kerusakan jaringan, jumlah radikal bebas

akan meningkat seiring dengan peningkatan produksi mediator inflamasi hasil

metabolisme asam arakidonat, dengan begitu antioksidan endogen yang dihasilkan

oleh tubuh untuk menstabilkan radikal bebas tak mampu lagi mengatasinya secara

efektif sehingga dibutuhkan antioksidan dari luar atau eksogen (Wulandari dan

Hendra, 2011).

Penelitian oleh Matsunami, Takamori, Shinzato, Aramoto, Kondo, dan

Otsuka (2006) terhadap daun Macaranga tanarius L., menggunakan metode

penyarian ekstrak metanol melaporkan adanya kandungan senyawa dari daun

Macaranga tanarius L., yaitu glukosida megastigman (megastigmane glucoside),

terdiri dari macarangiosida A-C dan mallophenol B yang memiliki kemampuan

dalam menangkap radikal bebas. Penelitian tersebut dilanjutkan oleh Matsunami,

Otsuka, Kondo, Shizanto, Kawahata, Yamaguchi, dan Takeda (2009) dengan

menggunakan metode penyarian sama, melaporkan bahwa daun Macaranga

tanarius L., mengandung ligan glukosida yaitu (+)-pinoresinol 4-O-[6”-O-

galloyl]-β-D-glucopyranoside dan macarangioside E, kandungan senyawa

tersebut memiliki aktivitas penangkapan radikal bebas terhadap 2,2-diphenyl-1-

picrylhydrazyl (DPPH).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

4

Dalam penyariannya, metanol mampu melarutkan hampir semua

komponen bersifat polar hingga semi-polar (Al-Ash’ary, Supriyanti, dan

Zackiyah, 2010), sehingga tidak hanya senyawa glikosida namun masih banyak

senyawa semipolar lainnya yang dapat tersari dengan menggunakan pelarut

tersebut. Hal tersebut dibuktikan pada penelitian yang telah dilakukan oleh Puteri

dan Kawabata (2010) terhadap daun Macaranga tanarius L. menggunakan

metode penyarian ekstraksi dengan pelarut metanol yang dipartisi dengan air dan

etil asestat, kemudian hasil fraksi tersebut dianalisis dengan kromatografi kolom.

Hasil penelitian tersebut melaporkan adanya kandungan ellagitannins yang

merupakan golongan senyawa tanin. Kandungan tersebut terdiri dari mallotinic

acid, corilagin, macatannin, chebulagic acid, dan macatannin B yang memiliki

aktivitas penghambatan sukrase dan maltase pada pengujian antidiabetes. Selain

itu hasil penelitian Valdés, Figueroa, Carbo, Barragán, Herrera, and Aguilar

(2011) melaporkan bahwa kandungan ellagitannins memiliki kemampuan

penangkapan radikal bebas dan berperan terhadap inflamasi. Adanya aktivitas

antioksidan tersebut diduga dapat menangkap radikal bebas yang berperan

terhadap pembentukan inflamasi, sehingga kandungan senyawa ellagitannins

tersebut berpotensi untuk dikembangkan dan dilakukan penelitian lebih lanjut

mengenai aktivitasnya dalam penghambatan inflamasi.

Pada penelitian ini digunakan metode penyarian fraksi dengan pelarut

yang digunakan berupa etanol-heksan. Pemilihan pelarut tersebut didasarkan pada

prinsip like dissolve like dilihat dari kedekatan nilai log P antara struktur senyawa

yang telah dilaporkan terkandung dalam ekstrak metanol-air daun Macaranga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

5

tanarius L. dengan nilai log P pelarut yang digunakan, log P tersebut

menggambarkan sifat polaritas masing-masing senyawa. Penggunaan prinsip

penyarian tersebut pada proses fraksinasi diharapkan dapat dilakukan secara

optimal sesuai tingkat kelarutan senyawa dalam pelarut yang digunakan, sehingga

memungkinkan diperolehnya senyawa antioksidan spesifik ellagitannins yang

dilaporkan terkandung pada hasil campuran ekstrak metanol-air.

Proses fraksinasi pada penelitian ini digunakan etanol-heksan, nilai log P

etanol sebesar -0,16 dan heksan sebesar 3,13 dengan log P campuran sebesar 2,97

yang merupakan pelarut semi-polar, tujuannya adalah ingin mendapatkan senyawa

chebullagic acid dengan nilai log P sebesar 2,30 dan macatannin b sebesar 2,57

yang merupakan senyawa semi polar, kedua senyawa tersebut merupakan

kelompok senyawa ellagitannins yang telah dilaporkan oleh Puteri dan Kawabata

(2010). Oleh karena itu pada penelitian ini, akan dilakukan pengujian apakah

senyawa dari golongan tannin tersebut selain memberikan efek antidiabetes dapat

pula menghambat inflamasi dengan kandungan senyawa yang memiliki aktivitas

dalam penangkapan radikal bebas tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

pengujian terhadap aktivitas antiinflamasi fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

daun Macaranga tanarius L. dengan menggunakan metode induksi karagenin 1%

pada telapak kaki belakang mencit yang merupakan model standar percobaan

inflamasi akut (Chakraborty, Devi, Rita, Sharatchandara, and Singh, 2004) dan

penelitian dengan menggunakan metode penyarian fraksi etanol-heksan ekstrak

metanol-air daun Macaranga tanarius L. berdasarkan penelusuran pustaka belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

6

pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh data

ilmiah yang mendukung dalam penggunaan serta pemanfaatan daun Macaranga

tanarius L. sebagai antiinflamasi.

1. Permasalahan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan

yang akan digunakana sebagai dasar penelitian adalah:

a. Apakah pemberian fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga

tanarius L. memiliki efek antiinflamasi pada mencit galur Swiss ?

b. Seberapa besar presentase fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. dalam memberikan penghambatan inflamasi akibat

injeksi karagenin 1% pada udem kaki belakang mencit ?

c. Berapakah besar potensi relatif daya antiinflamasi fraksi etanol-heksan ekstrak

metanol-air daun Macaranga tanarius L. pada mencit galur Swiss ?

d. Apakah terdapat hubungan kekerabatan antara dosis pemberian fraksi etanol-

heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L., terhadap efek

antiinflamasi pada mencit terinduksi karagenin 1% ?

2. Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian terkait Macaranga tanarius L. dan aktivitasnya

sebagai antiinflamasi, sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

7

Tabel I. Keaslian Penelitian Efek Antiinflamasi

Macaranga tanarius L.

Judul dan Peneliti Metode Hasil Penelitian

Constituents of the Leaves of

Macaranga tanarius oleh

Phommart et al (2005)

Metode penyarian

menggunakan n-heksan

dan ekstrak kloroform

Macaranga tanarius.

Kandungan nymphaeol dan

tanariflavon dari ekstrak n-heksan

daun Macaranga tanarius L.,

sebagai antioksidan terhadap uji

DPPH serta nymphaeol B

memiliki efek antiinflamasi pada

uji cyclooxigenase-2.

Radical Scavanging Activities of

New Megastigmane Glucosides

from Macaranga tanarius (L.)

Mull-Arg, oleh Matsunami et al.

(2006).

Metode penyarian

ekstrak metanol daun

Macaranga tanarius L.

Kandungan macarangiosida A-C,

dan malofenol B, yang diisolasi

dari ekstrak metanol Macaranga

tanarius L., memperlihatkan

adanya aktivitas penangkapan

radikal terhadap DPPH.

Absolute configuration of (+)-

pinoresinol 4-O-[6” -O-galloyl]-β-

D glucopyranoside,

macarangiosides E, and F isolated

from the leaves of Macaranga

tanarius oleh Matsunami et al.

(2009).

Metode penyarian

ekstrak metanol daun

Macaranga tanarius L.

Kandungan glukosida berupa

senyawa (+)-pinoresinol 4-O-[6”

–O-galloyl]-β-D-glucopyranoside,

dan dua senyawa baru

megastigmane glucosides yaitu

macarangiosides E, and F

memperlihatkan adanya aktivitas

penangkapan radikal terhadap

DPPH.

Novel α-glucosidase inhibitors

from Macaranga tanarius L.

leaves oleh Puteri dan Kawabata

(2010).

Ekstrak etanol daun

Macaranga tanarius L.

dianalisis kromatografi

(HPLC) untuk

mengisolasi senyawa

aktif yang memiliki

aktivitas penghambatan

α-glucosidase yang

penting dalam

pengobatan

hiperglikemia.

Kandungan ellagitannis berupa

senyawa mallotinic acid,

corilagn, macatanni A,

chebulagic acid, dan macatannin

B. Kandungan senyawa tersebut

memiliki kemampuan

penghambatan sukrase dan

matase pada pengujian

antidiabetes.

Efek antiinflamasi daun

Macaranga tanarius L. dengan

pemberian ekstrak metanol-air

secara per oral oleh Kurniawaty

dkk. (2011).

Metode penyarian

ekstraksi metanol-air,

daun Macaranga

tanarius L.

Menunjukkan persen

penghambatan inflamasi pada

dosis 0,71; 2,1; dan 6,4 g/kgBB

secara berurutan adalah 23,3;

35,3; dan 47 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

8

Berdasarkan atas penelusuran pustaka mengenai efek antiinflamasi daun

Macaranga tanarius L. tersebut, penelitian tentang efek antiinflamasi fraksi

etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L., yang diberikan

secara per-oral pada mencit yang terinduksi karangenin 1% secara suplantar

belum pernah dilakukan.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan

ilmu mengenai pengobatan inflamasi secara herbal dan membuktikan efek

antiinflamasi pemberian fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L.

b. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi

ilmiah terkait manfaat, kemampuan penghambatan respon inflamasi, dan

dosis pemberian sediaan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. yang dapat diaplikasikan untuk pengobatan

inflamasi secara herbal pada masyarakat.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui pengaruh pemberian sediaan fraksi etanol-heksan ekstrak

metanol-air daun Macaranga tanarius L. terhadap efek antiinflamasi pada

mencit galur Swiss yang terinduksi karagenin 1% .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

9

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui besar penghambatan inflamasi dari fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. terhadap efek

antiinflamasi pada mencit galur Swiss terinduksi karagenin 1%.

b. Mengetahui potensi relatif daya antiinflamasi fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. pada mencit galur

Swiss terinduksi karagenin 1%.

c. Mengetahui ada tidaknya hubungan kekerabatan antara pemberian dosis

fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.,

terhadap efek antiinflamasi pada mencit terinduksi karagenin 1%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Macaranga tanariuss L.

Gambar 1. Tumbuhan Macaranga tanarius L.

1. Keterangan Botani

Macaranga tanarius L., yang dapat dilihat pada (Gambar 1) dikenal

menjadi beberapa nama daerah antara lain Karahan, Tutup, Tutup ancur, dan

Senu (Jawa), Mapu (Batak) yang termasuk dalam family Euphorbiaceae dan

genus Macaranga (Anonim, 2013).

Taksonomi Macaranga tanarius L., menurut Magadula (2014) adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

11

Divisi : Maginoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Maginoliospsida (Berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Euphorbiaceae

Famili : Euphorbiaceae

Sub Famili : Acalyphoides

Bangsa : Acalypheae

Sub Bangsa : Macaranginae

Genus : Macaranga

Spesies : Macaranga tanarius (L.) Benth. Mull. Arg

(Magadula, 2014).

2. Sinonim

Ricinus tanarius L., Macaranga molliuscula Kurz, Macaranga tomentosa

Blume, Mappa tanarius (L.) Blume (Starr, Starr, and Loope, 2003).

3. Penyebaran

Macaranga tanarius L., merupakan tanaman pada daerah tropis seperti

Afrika, Madagaskar, Asia Tenggara, dan Pasifik. Di Malaysia, dilaporkan

terdapat sekitar 40 spesies yang dapat tumbuh (Lim, Lim, dan Yule, 2009).

4. Morfologi

Merupakan perdu atau pohon yang memiliki ukuran kecil sampai sedang

dengan ukuran pohon ± 27 meter. Tumbuhan ini akan mulai reproduktif apabila

telah memiliki tinggi mulai 5 meter. Macaranga tanarius L., memiliki ranting

yang padat, gundul, hingga berambut (rambut tunggal, pendek), cabang agak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

12

tebal, berwarna hijau dan keabu-abuan. Jenis tanaman ini memiliki batang tegak,

daun berbentuk seperti bagun hati dan bulat (Steenis, Blommbergen, dan Eyma,

1992).

Daun Macaranga tanarius L., berseling, agak membundar, dengan stipula

besar. Daun penumpu bulat telur hingga segitiga, semi-persisten, tegak hingga

menyebar. Tidak melingkari ranting seluruhnya, dengan panjang 10-29 mm,

lebar 4-12 mm. Tangkai daun gundul hingga berambut yang memiliki panjang

hingga 22 cm. Daun berseling, bulat telur, memerisai dengan panjang 12-36 cm,

lebarnya 7-28 cm. Memiliki urat daun yang sekunder 7-10 cm dan akan berakhir

di tepi daun. Permukaan atas daun gundul hingga berambut yang terletak pada

urat-urat daun, permukaan bawah daun gundul hingga berambut rapat (Steenis et

al., 1992).

Jenis tanaman ini akan berbuah dan berbunga sepanjang tahun. Bunga

terletak di ketiak dan ditutupi oleh daun, perbungaan jantan bercabang, bunga-

bunga dalam ikatan di tiap brakteola dan tepi brakteola berjumbai. Perbungaan

betina bercabang, dengan brakteola yang melebar seperti daun (Steenis et al.,

1992).

5. Kandungan Kimia

Phommart et al. (2005) melaporkan adanya tiga kandungan baru dari

ekstrak n-heksan dan kloroform yang menunjukkan adanya aktivitas antioksidan

terhadap DPPH (2,2-difinil-1-pikrilhidrazil) yaitu tanarifuranonol, tanariflavonon

C, tanariflavanon D, beserta dengan tujuh kandungan yang telah diketahui yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

13

nymphaeol A, nymphaeol B, nymphaeol C, tanariflavanon B, blumenol A

(vomifoliol), blumenol B (7,8-dihydrovomifoliol), dan annuionone E.

Kandungan lain dari daun Macaranga tanarius L., dilaporkan oleh

Matsunami et al. (2006) menggunakan metode ekstrak metanol, yang dihilangkan

lemaknya dengan n-heksan dan dipartisi menggunakan pelarut etil asetat dan

butanol sehingga menghasilkan fraksi terlarut, untuk dianalisis spektroskopi.

Berdasarkan hasil penelitiannya ditemukan empat senyawa baru dari Macaranga

tanarius L., yaitu glukosida megastigman (megastigmane glucoside) yang

dinamakan macarangiosida A-D bersama dengan campuran mallophenol B,

lauriside E, methyl brevifolin carboxylate, hyperin, dan isoquercitrin (Gambar 2).

Gambar 2. Struktur senyawa kimia yang diisolasi dari daun Macaranga

tanarius L. (Matsunami et al., 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

14

Hasil isolasi dan elusidasi struktur dari empat kandungan baru glukosida

megastigman bersama dengan lima senyawa lainnya memperlihatkan adanya

aktivitas penangkapan radikal bebas. Selain itu juga dilaporkan oleh Kawakami,

Harinantenaina, Matsunami, Otsuka, Shinzato, and Takeda (2008) daun

Macaranga tanarius L. mengandung senyawa prenylated flavanones yaitu

macaflavanones A-G, dua senyawa lainnya nymphaea C dan diterpene kolavenol.

Kemudian penemuan senyawa-senyawa tersebut dilanjutkan oleh Matsunami et

al. (2009), yang melaporkan bahwa daun Macaranga tanarius L., juga

mengandung ligan glukosida yaitu (+)-pinoresinol 4-O-[6”-O-galloyl]-β-D-

glucopyranoside, macarangioside E, dan F.

Gambar 3. Struktur senyawa kimia yang diisolasi dari daun

Macaranga tanarius L. (Puteri dan Kawabata, 2009).

Selain itu kandungan lain yang diisolasi dari daun Macaranga tanarius L.,

dilaporkan oleh Puteri dan Kawabata (2010) dengan metode ekstrak metanol,

yang residunya dipartisi menggunakan etil asetat dan air. Hasilnya menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

15

adanya kandungan senyawa tannin berupa ellagitannins yang terdiri dari

mallotinic acid (1), corilagin (2), macatannin A (3), chebulagic acid (4), dan

macatannin B (5) dapat dilihat pada (Gambar 3). Kandungan tersebut memiliki

aktivitas penghambatan sukrase dan maltase pada uji antidiabetes.

6. Aktivitas Farmakologis

Secara empirik, Macaranga tanarius L. digunakan untuk mengatasi luka,

bengkak, bisul, dan memar (Magadula, 2014). Malaysia dan Thailand

menggunakan dekoksi akar Macaranga tanarius L. sebagai pengobatan

tradisional yaitu antitusif dan antipiretik. Akar keringnya digunakan sebagai agen

emetik, sedangkan daun segarnya digunakan untuk menutupi luka sebagai

antiinflamasi (Lim et al., 2009).

7. Kegunaan Lain

Secara tradisional, tumbuhan Macaranga tanarius L. digunakan sebagai

fermentasi pada tempe dan pakan hewan. Di China, digunakan sebagai produk

manufaktur seperti minuman sehat, dan ekstraknya digunakan sebagai bahan

pembuatan pasta gigi. Selain itu di Taiwan dan China, rebusan daun Macaranga

tanarius L., digunakan sebagai bahan pembuatan teh herbal (Lim et al., 2009).

B. Inflamasi

1. Definisi

Peradangan atau inflamasi adalah salah satu respon biologis terhadap

trauma fisik, panas, bahan kimia, infeksi karena virus dan bakteri (Wilmana and

Gan, 2007). Ketika proses inflamasi berlangsung, terjadi reaksi vaskular di mana

cairan, elemen-elemen darah, sel darah putih (leukosit), dan mediator kimia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

16

berkumpul pada tempat jaringan untuk menetralkan dan menghilangkan agen-

agen berbahaya, serta untuk memperbaiki jaringan yang rusak (Kumar, Abbas,

and Aster, 2014).

2. Tanda-tanda utama inflamasi

Tanda-tanda kemerahan (rubor), pembengkakan (tumor), nyeri (dolor),

panas (calor), dan hilangnya fungsi (function laesa) (Supriyatna dkk., 2015),

dapat dilihat pada (Tabel II).

Tabel II. Tanda-tanda utama inflamasi

Tanda-tanda

inflamasi Keterangan

Kemerahan

atau

Rubor

Terjadi pada tahap pertama dari inflamasi. Darah berkumpul

pada daerah cedera akibat pelepasan mediator kimia dari tubuh

(kinin, prostaglandin, dan histamin).

Pembengkakan

atau tumor

Tahap kedua dari inflamasi. Plasma merembes ke dalam

jaringan interstisial pada tempat cedera. Kinin akan mendilatasi

arteriol dan meningkatkan permeabilitas kapiler.

Panas atau

calor

Panas pada tempat inflamasi dapat disebabkan adanya

pertambahan pengumpulan darah yang disalurkan oleh tubuh ke

permukaan yang mengalami radang lebih banyak daripada darah

yang disalurkan ke permukaan yang normal dan dapat terjadi

karena adanya pirogen yang merupakan substansi penyebab

timbulnya demam sehingga akan mengganggu pusat pengatur

panas pada hipotalamus.

Nyeri atau

dolor

Nyeri disebabkan oleh pembengkakan yang terjadi pada proses

inflamasi, kerusakan awal atau yang dihasilkan dari respon

inflamasi dan adanya pelepasan mediator-mediator kimia.

Hilangnya

fungsi atau

function laesa

Disebabkan karena adanya penumpukan cairan pada tempat

cedera jaringan dan rasa nyeri yang ditimbulkan, sehingga akan

mengurangi mobilitas pada daerah yang mengalami inflamasi.

(Punchard, Whelan, and Adcock, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

17

3. Jenis Inflamasi

Gambar 4. Manifestasi terjadinya inflamasi akut dan kronik

(Kumar et al., 2014).

Inflamasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu inflamasi akut dan

kronik. Perbeaan inflamasi akut dan kronik (Gambar 4) dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Inflamasi akut

Inflamasi akut dapat terjadi selama beberapa menit atau dalam hitungan

hari. Inflamasi akut dapat terjadi karena infeksi bakteri, racun, dan trauma.

Tahapan terjadinya inflamasi terjadi setelah adanya goresan ataupun cedera yang

dapat mengakibatkan inflamasi. Terjadinya inflamasi akut ditandai dengan adanya

kemerahan yang akan menyebar di sekitar area cedera, panas (daerah yang

meradang akan lebih hangat dibandingkan dengan kulit disekitarnya), bengkak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

18

karena adanya cairan eksudasi protein plasma maupun akumulasi leukosit

neutrofilik yang dominan, dan nyeri (Greene and Harris, 2008).

Karakteristik utama dalam peradangan akut adalah eksudasi cairan dan

protein plasma (udem) serta emigrasi leukosit terutama neutrofil. Berikut tiga

komponen utama terjadinya peradangan akut:

1. Dilatasi pada pembuluh darah dan peningkatan aliran darah sehingga

menyebabkan eritema dan timbulnya rasa hangat

2. Ekstravasasi, pengendapan cairan dan protein plasma yang menyebabkan

terjadinya udem

3. Emigrasi dan adanya akumulasi leukosit terutama neutrofil di tempat cedera.

Neutrofil akan mendominasi infiltrat peradangan selama 6-24 jam pertama

kemudian akan digantikan oleh monosit pada 24-48 jam berikutnya

(Kumar et al., 2014).

Apabila pada keadaan inflamasi akut tidak segera pulih atau kembali ke

fungsi normal dengan pembersihan rangsangan yang merugikan, pembersihan

mediator yang dilepaskan pada tahap inflamasi akut, penggantian sel yang luka

dapat menyebabkan adanya nanah jika terjadi pembentukan abses yang berlebihan

sehingga akan dapat berkembang menjadi fibrosis (hilangnya fungsi ditandai

dengan pergantian jaringan ikat) (Kumar et al., 2014).

b. Inflamasi kronik

Merupakan reaksi inflamasi yang dapat terjadi selama berbulan-bulan atau

bahkan bertahun-tahun yang menandakan masih adanya stimulus pro-inflamasi.

Inflamasi kronik dapat terjadi karena adanya infeksi virus, infeksi persisten (basil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

19

tubercule, treponemia palidium (sifilis), atau mikroba lainnya), autoimmune

disease (rheumatoid arthritis). Apabila inflamasi yang terjadi berlangsung selama

lebih dari 6 bulan atau berkepanjangan, adanya cedera pada jaringan,

terbentuknya jaringan parut, dan respon imun maka inflamasi tersebut merupakan

inflamasi kronik. Selain dari durasi terjadinya hal yang utama untuk membedakan

inflamasi akut dan kronik adalah keterlibatan leukosit dan terjadinya fibrosis.

Leukosit yang terlibat dalam peradangan kronik adalah makrofag, yang akan

segera menggantikan neutrofil pada tahap awal terjadinya inflamasi akut (Greene

and Harris, 2008).

Inflamasi kronik ditentukan oleh peningkatan limfosit dan makrofag yang

berhubungan dengan proliferasi vaskular dan fibrosis. Kejadian vaskular tersebut

merupakan dilatasi awal dari arteriola-arteriola kecil yang berakibat pada

peningkatan aliran darah, diikuti dengan penurunan kemudian berhentinya

aliran darah dan peningkatan permeabilitas dari venula post kapiler, dengan

eksudasi cairan (Kumar, Abbas, Fausto, dan Mitchell, 2007).

4. Mekanisme terjadinya inflamasi

Inflamasi distimulasi oleh mediator kimiawi seperti histamin, bradikinin,

serotonin, leukotrien, dan prostaglandin yang dilepaskan oleh sel yang berperan

sebagai mediator inflamasi di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan

sekitar dari penyebaran infeksi. Sel yang berperan dalam proses terjadinya

inflamasi adalah jaringan makrofag, mast cell, dan endothelial cells, sel tersebut

akan melepaskan mediator inflamasi yang berbeda. Beberapa mediator yang

berperan pada proses inflamasi dapat dilihat pada tabel III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

20

Tabel III. Mediator yang berperan dalam reaksi inflamasi

Reaksi Inflamsi Mediator

Vasodilatasi Histamin, Prostaglandin

Peningkatan permeabilitas vaskular Histamin, Serotonin, C3a dan C5a

(membebaskan vasoaktif amin dari

sel mast, dan sel lainnya), Leukotrien

C4, D4, E4

Kemotaksis, peningkatan leukosit TNF, IL-1, Kemokin, C3a, C5a,

Leukotrien B4

Panas IL-1, TNF, Prostaglandin

Nyeri Prostaglandin, Bradikinin

Kerusakan jaringan Enzim Lysosomal dari leukosit,

reactive oxygen

(Kumar et al., 2014).

Mediator inflamasi amin (histamine, 5-HT) akan segera muncul dan

dilepas, lipid (prostgladin, leukotrien, dan PAF) yang muncul beberapa menit dan

protein (sitokin seperti interleukin dan TNF) yang membutuhkan lebih dari 30

menit untuk keluar (Supriyatna dkk., 2015). Vasoactive amines, terdiri dari

histamin dan serotonin merupakan molekul yang disimpan dan dihasilkan dari sel

mast. Histamin dan serotonin, mediator pertama yang akan dilepaskan saat

terjadinya inflamasi akut. Pelepasan histamin oleh sel mast salah satunya dapat

terjadi karena adanya rangsangan cedera fisik seperti trauma atau panas. Namun

histamin tidak memberikan efek pada proses terjadinya inflamasi akut. Histamin

akan banyak berperan terhadap reaksi hipersensitivitas, seperti rhinitis alergi dan

urticaria (Rang, Dale, Ritter, Moore, 2003).

Eicosanoid dihasilkan de novo dari fosfolipid. Eicosanoid merupakan

modulator dari reaksi inflamasi. Apabila membran sel mengalami kerusakan

karena adanya rangsangan kimiawi, fisik, maupun mekanis maka enzim

fosfolipase akan diaktifkan untuk mengubah fosfolipid menjadi asam arakidonat

(Rang et al., 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

21

Sumber utama dari eicosanoid adalah asam arakidonat atau arachidonic

acid (5,8,11,14-eicosatetraenoic acid) merupakan 20-karbon asam lemak tak

jenuh yang mengandung empat ikatan ganda (Rang et al., 2003). Produk

metabolime dari asam arakidonat akan mengakibatkan adanya proses biologi

seperti inflamasi dan hemostasis. Metabolit asam arakidonat disebut eicosanoid

yang akan memediasi hampir pada setiap proses terjadinya inflamasi (Kumar et

al., 2007). Peran asam arakidonat dalam proses terjadinya inflamasi yang dapat

dimetabolisme melalui dua jalur yaitu :

1. Jalur cyclooxygenase

Asam lemak cyclooxygenase yang terbagi menjadi dua bentuk yaitu

COX-1 dan COX-2. Enzim tersebut yang akan mengubah asam arakidonat

menjadi prostaglandin dan tromboksan (Rang et al., 2003). Produk yang

dihasilkan melalui jalur cyclooxygenase berupa Prostaglandin E2 (PGE2), PGD2,

PGF2α, PGI2 (prostacyclin), dan tromboksan A2 (TXA2). PGD2 merupakan

metabolit utama yang dihasilkan melalui jalur cyclooxygenase, bersama dengan

PGE2 dan PGF2α di sel mast, adanya metabolit tersebut mengakibatkan

terjadinya vasodilatasi dan mempotensiasi pembentukan udem karena adanya

peningkatan permeabilitas vaskular. Pada saat proses terjadinya inflamasi akut

PGE2 dan PGI2 akan dihasilkan oleh jaringan lokal dan pembuluh darah, selain

itu juga sel mast akan melepaskan PGD2. Pada inflamasi kronis, sel monosit atau

makrofag akan melepaskan PGE2 dan tromboksan A2 (TXA2) (Rang et al.,

2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

22

2. Jalur Lipoxygenases

Lipoxygenases yang akan berperan pada sintesis leukotrien, lipoxins, dan

komponen lainnya. 5-Lipoxygenase merupakan enzim metabolit asam arakidonat

yang dominan di neutrofil. Lipooksigenase bekerja pada asam arakidonat untuk

membentuk 5-hydroperoxy derivat dari asam arakidonat, 5-HPETE (5-

hydroperoxyeicosatetraenoic acid) yang kurang stabil dan direduksi menjadi 5-

HETE (5-hydroxyeicosatetraenoic acid) sebagai kemotaksis neutrofil atau diubah

menjadi golongan leukotrien (Rang et al., 2003).

Produk dari 5-HPETE disebut leukotriene A4 (LTA4) membentuk LTB4

atau LTC4 (cysteinyl-leukotrienes). LTB4 diproduksi oleh neutrofil dan makrofag

yang merupakan agen kemotaktik untuk neutrofil. LTC4, LTD4 dan LTE4

diproduksi oleh sel mast yang mengakibatkan vasokonstriksi, bronkopasma, dan

peningkatan permeabilitas vaskular. Lipoxins yang merupakan hasil dari jalur

lipoksigenase akan berperan dalam penghambatan inflamasi. Setelah leukosit

masuk jaringan akan mengubah lipoxygenase turunan dari asam arakidonat

menjadi lipoxin, yang menghambat kemotaksis neutofil dan adhesi endoelium,

sehingga berfungsi sebagai antagonis endogen leukotrien. Selain itu trombosit

juga diaktifkan, namun tidak dapat mensintesis lipoxin A4 dan B4 (LXA4 dan

LXB4), tetapi trombosit dapat membentuk metabolit dari intermediet LTA4 dari

neutrofil, dengan jalur biosintesis transelular. Mekanisme tersebut mengakibatkan

metabolit-metabolit asam arakidonat melewati satu sel ke sel yang lain, yang

terlibat dalam tahap inflamasi (Kumar et al., 2007). Mekanisme terjadinya

inflamasi dapat dilihat pada (Gambar 5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

23

LTC4 (cysteinyl-leukotrienes) akan mengakibatkan adanya kontraksi pada

otot bronkial, dan terjadinya vasodilatasi pada pembuluh namun jantung akan

mengalami vasokonstriksi. LTB4 dapat ditemukan eksudat inflamasi dan

meruapakan mediator yang terdapat pada beberapa tipe inflamasi, seperti

rheumatoid arthritis, psoriasis (inflamasi kronis yang terjadi pada kulit) dan

ulcerative colitis. LTC4 merupakan mediator penting terjadinya asma (Rang et al.,

2003).

Gambar 5. Metabolit asam arakidonat dan perannya dalam proses inflamasi

serta target dari beberapa obat antiinflamasi (Kumar et al., 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

24

C. Karagenin

Karagenin merupakan hasil ekstraksi spesies tertentu dari rumput laut

merah kelas Rhodophyceae yaitu Chondrus, Gigartina, dan Eucheuma species.

Jenis rumput laut tersebut pada umumnya banyak ditemukan di Samudera

Atlantik, Eropa, dan Amerika Utara (Necas dan Bartosikova, 2013). Secara

struktural karagenin atau sering disebut karagenan merupakan kelompok

polisakarida yang terdiri dari monomer galaktosa (Morris, 2003). Pemeriannya

berupa serbuk berwarna kecoklatan, berbentuk butiran kasar hingga serbuk halus,

tidak berbau, dan tidak berasa (Rowe, Sheskey, and Quinn, 2009).

Karagenin dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti sebagai

pembentuk gel, stabilizing, thickening, formulasi pada kosmetik, dan aplikasi

industri. Selain itu karagenin memiliki kegunaan khusus sebagai senyawa iritan

yang digunakan untuk pengujian obat antiinflamasi dan merupakan senyawa

penginduksi inflamasi akut pada tikus atau mencit. Selain itu karagenin

merupakan model penginduksi inflamasi yang sederhana dan digunakan untuk

mengevaluasi nyeri di lokasi peradangan tanpa adanya cedera atau kerusakan pada

kaki yang meradang (Necas dan Bartosikova, 2013).

Berdasarkan Posadas, Bucci, Roviezzo, Rossi, Parente, Sautebin, and

Cirino (2004) melaporkan bahwa terdapat sekitar 400 laporan penelitian yang

menggunakan karagenin sebagai penginduksi inflamasi pada kaki tikus ataupun

mencit untuk menguji obat antiinflamasi serta untuk mempelajari mekanisme

yang terlibat dalam peradangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

25

Penelitian penggunaan karagenin sebagai model uji inflamasi juga telah

dilakukan oleh Necas dan Bartosikova (2013) pada kaki secara subplantar dengan

konsentrasi 1-3% yang dilarutkan pada larutan garam NaCl fisiologis 0,9% b/v.

Penggunaan konsentrasi yang lebih tinggi digunakan untuk model pengujian pada

kondisi patofisiologi tertentu. Karagenin diberikan secara suplantar dengan

volume sebesar 0,1 mL untuk tikus dan 0,05 mL untuk mencit (Suleyman,

Demircan, Karagoz, dan Ozta, 2004).

Berdasarkan kandungan sulfat dan potensi pembentukan gel, karagenin

dibedakan menjadi tiga yaitu lamda (λ) karagenin, iota (i) karagenin dan kappa (k)

karagenin. Lamda (λ) karagenin merupakan salah satu jenis karagenin yang

diketahui cepat menyebabkan inflamasi dan memiliki bentuk gel yang tidak keras

(Tobacman, Wallace, Zimmerman., 2001), sehingga dalam penelitian ini

digunakan karagenin sigma tipe (λ) sebagai penginduksi inflamasi pada mencit

jantan galur Swiss.

Mekanisme aksi karagenin sebagai senyawa penginduksi inflamasi

sinergis dengan beberapa mediator inflamasi seperti bradikinin, serotonin,

histamin, prostaglandin, leukotrien, dan chemotactic agents (Mariana, Fernandes,

Fingolo, Boylan, 2013). Penginduksian karagenin digambarkan secara bhipasic

yaitu memiliki dua fase untuk menyebabkan inflamasi. Berdasarkan Suleyman et

al. (2004) fase awal akan berakhir 60 menit setelah injeksi dan dihubungkan

dengan pelepasan histamin, serotonin, dan bradikinin. Fase akhir terjadi antara 60

menit setelah injeksi dan berakhir setelah 3 jam, yang dihubungkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

26

adanya pelepasan prostaglandin dan nutrofil yang menghasilkan radikal bebas

seperti superoksida dan radikal hidroksil.

Histamin, serotonin dan bradikinin adalah mediator yang terdeteksi pada

fase setelah diinduksi karagenin. Prostaglandin (PG) akan terlibat dalam

peningkatan permeabilitas vaskuler dan akan terdeteksi pada tahap akhir dari

peradangan. Terjadinya peradangan lokal atau sistemik dikaitkan dengan

peningkatan sitokin pro-inflamasi TNF-α, IL-1, dan IL-6. Fase kedua terjadi

peningkatan pembengkakan karena adanya produksi prostaglandin yang

meningkat dan adanya induksi cyclooxigenase (COX-2) pada kaki belakang

(Necas dan Bartosikova, 2013).

Zat lain yang dapat digunakan untuk memicu terbentuknya udem antara

lain: mustard oil 5%, dextran 1%, egg white fresh undiluted, serotonin kreatinin

sulfat, suspension of kaolin 5%, dan ovalbumin solution 1% (Vogel, 2002).

D. Obat Antiinflamasi Non Steroid (NSAID)

Non-Steroidal Antiinflamatory Drugs (NSAID) merupakan suatu

kelompok senyawa yang heterogen karena sering tidak berikatan secara kimiawi

atau memiliki struktur kimia berbeda yang sebagian besar merupakan asam

organik, namun memiliki kerja terapeutik dan efek samping tertentu yang sama.

Efek terapeutik utama NSAID adalah kemampuannya mengahambat pembentukan

prostaglandin. Enzim pertama pada jalur sintetik prostaglandin adalah

prostaglandin endoperoksida sintase atau asam lemak cyclooxigenase. Terdapat

dua bentuk cyclooxigenase, yaitu cyclooxigenase-1 (COX-1) dan cyclooxigenase-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

27

2 (COX-2). COX-1 merupakan suatu isoform konstitutif yang terdapat dalam

kebanyakan sel dan jaringan normal, sedangkan COX-2 terinduksi saat

berkembang peradangan oleh sitokin dan mediator radang (Goodman dan Gilman,

2007).

Prostaglandin dibentuk melalui COX-2 dengan aktivitasnya memediaasi

adanya nyeri, inflamasi, demam, dan menghambat agregasi platelet. NSAID akan

menghambat baik COX-1 dan COX-2 yang disebut NSAID non-selektif,

sedangkan NSAID yang didominasi menghambat COX-2 disebut COX-2 inhibitor

(Day and Graham, 2013)

Kebanyakan NSAID merupakan asam organik yang bekerja sebagai

inhibitor aktivitas cyclooxigenase yang reversibel dan kompetitif. Sebagai asam

organik, senyawa tersebut akan diabsorpsi dengan baik secara oral, banyak yang

berikatan dengan protein plasma, dan diekskresi melalui filtrasi glomerulus atau

melalui sekresi tubulus. Kalium diklofenak, salah satu dari NSAID yang

merupakan asam organik akan menumpuk pada tempat radang, sehingga memiliki

efek sebagai antiradang (Goodman dan Gilman, 2007).

NSAID secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok, yaitu NSAID

yang mempunyai waktu paruh pendek (≤ 6 jam) dan yang mempunyai waktu

paruh lama (>10 jam). NSAID long-acting seperti Naproxen, diformulasikan

untuk pengobatan dengan kondisi kronis, yang hanya membutuhkan dosis hanya

sekali atau dua kali sehari. NSAID short-acting memiliki onset yang relatif lebih

cepat dan akan lebih cocok untuk pengobatan yang termasuk dalam kategori akut.

Namun, paparan terus-menerus NSAID akan menimbulkan efek pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

28

gastrointestinal yang dapat merugikan (Masso, Patrignani, Tacconelli, Garcia,

2010).

E. Diklofenak

Diklofenak termasuk golongan NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory

drug inhibitor COX nonselektif), bekerja dengan menghambat cyclooxygenase

(COX) yaitu isoform COX-1 dan COX-2 yang memiliki aktivitas sebagai

antiinflamasi, analgesik (nyeri ringan hingga sedang), dan antipiretik. NSAID

diklofenak terdapat dua basis yaitu kalium dan natrium diklofenak. Diklofenak

memiliki rumus kimia 2-[(2,6 dichlorophenyl)amino)] benzene acetic acid

monopotassium atau monosodium salt] yang tergantung pada basis garamnya

(Cole, 2011). Struktur kalium dan natrium diklofenak dapat dilihat pada (Gambar

6).

Gambar 6. Struktur Natrium dan Kalium Diklofenak

(Altman et al., 2015).

Kalium diklofenak, ion sodium dari sodium diklofenak diganti dengan ion

kalium. Zat aktif yang terkandung pada kalium diklofenak sama dengan zat aktif

sodium diklofenak, perbedaan hanya terdapat pada jenis garamnya. Pada

penelitian ini digunakan Diclofenac Potassium Powder, karena akan lebih mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

29

larut dalam air dan memberikan pelepasan dan penyerapan yang lebih cepat dari

natrium diklofenak (Altman, Bosch, Brune, Patrignani, dan Young, 2015).

Kalium diklofenak berupa serbuk, ketika tertelan akan lebih cepat

mencapai sirkulasi sistemik. Konsentrasi plasma puncak akan dicapai dalam

waktu 10-15 menit setelah pemberian dosis (Altman et al., 2015). Bioavaibilitas

sistemiknya hanya antara 30-70% karena melewati first pass metabolism

(Katzung, 2001). Diklofenak akan diakumulasi di cairan sinovilia yang

menjelaskan efek terapi di sendi jauh lebih panjang dari waktu paruh (t1/2) obat

tersebut di dalam plasma yang singkat yaitu 2 jam. Dua jam setelah diklofenak

mencapai konsentrasi maksimal di dalam plasma, konsentrasi diklofenak akan

lebih tinggi di cairan sinovial, dengan waktu paruh eliminasi dari cairan sinovial

sekitar 3-6 jam. Efek samping yang lazim ialah mual, gastritis, eritemia kulit dan

sakit kepala. Kontraindikasi obat ini adalah penderita hipersensitivitas terhadap

diklofenak atau penderita asma, urtikria atau alergi pada pemberian NSAID, serta

penderita tukak lambung. Dosis yang digunakan untuk orang dewasa 100-150

mg/hari terbagi dua atau tiga dosis (Altman et al,, 2015).

Mekanisme diklofenak menghambat enzim COX-1 dan COX-2.

Pengikatan COX isozim untuk menghambat sintesis prostaglandin [PG]-E2. [PG]-

E2 merupakan prostanoid dominan yang diproduksi dalam peradangan dan akan

dihambat oleh obat golongan NSAID yang diyakini menjadi mekanisme utama

untuk memberikan efek analgsik dan anti-inflamasi yang kuat. Diklofenak

memiliki selektivitas tinggi untuk mengahmbat COX-2 dibandingkan COX-1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

30

isoenzim. COX-2 diinduksi oleh rangsangan proinflamasi seperti TNF α, IL-2,

IFNγ dan mediator inflamasi yang lainnya (Altman et al., 2015).

Metabolit utama dari diklofenak adalah 4-hydroxydiclofenac, setelah

biotransformasi menjadi glukuronida dan konjugat sulfat dari metabolitnya,

diekskeresikan dalam urin dan empedu. Sekitar 65% dari dosis diklofenak

diekskresikan dalam urin dan 35% empedu sebagai konjugat diklofenak (Altman

et al, 2015).

Penggunaan diklofenak serbuk yang dikemas dalam bentuk powder

packets secara umum dilakukan dengan cara melarutkan 1 packets ke dalam 30-60

mL air atau tidak melebihi 240 mL air. Kalium diklofenak serbuk akan larut

sempurna dengan air (Uppoor, 2007).

F. Metode Uji Inflamasi

a. Model Inflamasi Akut

1. Induksi Karagenin

Pengujian inflamasi akut untuk menentukan aktivitas antiinflamasi secara

non-imunologi dapat digunakan penginduksi berupa suspensi karagenin yang

disuntikan secara subplantar pada kaki belakang tikus. Pengukuran aktivitas

penghambatan inflamasi dapat digunakan plethysmometer method, sehingga dapat

diketahui volume kaki tikus yang telah terinduksi oleh senyawa inflamasi (Gupta,

2013). Aktivitas antiinflamasi obat ditunjukkan oleh kemampuannya mengurangi

udem yang diinduksi pada kaki tikus jantan atau betina (Vogel, 2002).

Respon inflamasi akut ditandai dengan peningkatan permeabilitas

pembuluh darah dan infiltrasi seluler yang meyebabkan pembentukan udem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

31

sehingga terjadi ekstravasasi cairan dan protein serta akumulasi leukosit di lokasi

inflamasi.

Metode carageenan-induced paw edema merupakan metode yang telah

banyak digunakan sebagai metode pengujian aktivitas antiinflamasi dengan

menggunakan hewan uji (Necas, 2013). Metode tersebut telah dijelaskan pula oleh

Chakraborty et al (2004), merupakan standar metode yang digunakan untuk

penelitian inflamasi akut. Selain itu, penggunaan metode tersebut dengan induksi

karagenin pada kaki tikus telah banyak digunakan untuk menguji obat

antiinflamasi baru serta digunakan untuk mempelajari mekanisme yang terlibat

dalam peradangan. Sekitar 400 penelitian telah menggunakan metode udem kaki

tikus.

Karagenin merupakan salah satu senyawa iritan yang digunakan sebagai

agen patologi penyebab inflamasi (Chakraborty et al, 2004). Karagenin yang

diinduksi pada telapak kaki tikus merupakan pengujian yang telah banyak

digunakan untuk menentukan aktivitas antiinflamasi (Posadas et al., 2004).

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nantel, Denis, Gordon,

Northey, Cirino, dan Metters (1999) menunjukkan bahwa COX-2 yang

merupakan mediator yang diinduksi ketika adanya peradangan akan mencapai

maksimal setelah 1 jam penginjeksian karagenin. Berdasarkan analisis literatur

yang telah dilakukan Posadas et al. (2004) menunjukkan bahwa injeksi karagenin

1% pada kaki mencit menyebabkan udem selama waktu pengamatan yaitu 6 jam

pengamatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

32

Pengukuran besarnya udem pada telapak kaki mencit sebagai tanda adanya

respon inflamasi pada penelitian ini digunakan jangka sorong digital yang telah

dilakukan kalibrasi (Lampiran 4). Jangka sorong memiliki kelibihan dibandingkan

dengan metode pengukuran dengan potong kaki, berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Juma’a, Ahmed, Nurman, and Hussain (2009) menunjukkan hasil

bahwa dengan menggunakan metode potong kaki hasil pengukuran pada setiap

tikus berbeda tergantung pada tempat pemotongan kakinya, sedangkan apabila

pengukuran dengan menggunakan jangka sorong menunjukkan hasil pengukuran

yang tidak bervariasi atau sama pada setiap pengukuran pada telapak kaki tikus

yang mengalami udem. Selain itu jangka sorong memiliki beberapa kelebihan

dalam penggunaannya, antara lain yaitu mudah dalam pengaplikasiannya,

memiliki angka yang cukup akurat, dan tidak diperlukannya pengorbanan hewan

uji seperti pada metode potong kaki.

Kelebihan dari metode uji carageenan-induced paw edema pada penelitian

ini adalah sederhana dan sering digunakan untuk mengevaluasi potensi senyawa

yang belum diketahui (sebagai skrining awal), cepat, pengukuran udema dapat

dilakukan lebih akurat dengan mengukur pada bagian telapak kaki yang

mengalami udem secara langsung, dan mudah diamati pembentukan udemnya

(Vogel, 2002). Kekurangan dari metode uji ini adalah pada teknik penyuntikan

induksi udem pada telapak kaki hewan uji dengan menggunakan karagenin secara

suplantar yang tidak menjamin pembentukan volume udem yang seragam

sehingga dapat mempengaruhi nilai simpangan pada masing-masing kelompok

jewan uji yang cukup besar. Oleh karena itu, pengatasannya adalah pada saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

33

penyuntikan udem dilakukan oleh orang yang telah terlatih dan terbiasa dalam

melakukan penyuntikan secara suplantar, sehingga hasil volume udem pada setiap

kaki mencit akan sama dan dapat mengurangi variansi yang dihasilkan pada

masing-masing kelompok hewan uji.

2. Induksi Formalin

Formalin merupakan larutan formaldehid yang sekitar 37% larut dalam air,

kandungan unsur aldehid yang terdapat dalam formalin akan mudah bereaksi

dengan protein sehingga mengakibatkan kematian sel. Formalin akan

menghasilkan inflamasi lokal dan nyeri. Pada penelitian yang dilakukan oleh

Nathania (2011), formalin yang digunakan memiliki konsentrasi 0,5% dan

diberikan sebanyak 0,025 mL dengan cara diinjeksikan pada mencit secara

subplantar. Pengukuran tebal kaki mencit dilakukan pada menit ke 0, 15, 30, 45,

60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, 360 selama 6 jam, dengan

menggunakan jangka sorong yang telah dikalibrasi.

b. Model Inflamasi Sub-akut

Modifikasi metode udem buatan dengan granuloma pounch,

penginduksian udem dilakukan dengan cara mencukur bulu pada bagian

punggung mencit terlebih dahulu dengan diameter ± 3 cm hingga bulu benar-

benar hilang. Pada bagian punggung yang telah dicukur disuntikkan 5 mL udara

secara subkutan hingga terbentuk kantong udara. Setelah 24 jam kantong udara

yang terbentuk dihisap udaranya hingga kempes. Ditambahkan larutan karagenin

2% sebanyak 0,2 mL pada tempat yang terdapat kantong udara (Verawati, Aria,

dan Novicaresa, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

34

Sediaan uji yang digunakan adalah hidrokortinson asetat diberikan secara

topikal segera setelah pemberian karagenin 2%, adapun pemberian obat dilakukan

selama 4 hari. Pengukuran volume radang dilakukan pada hari ke lima, eksudat

(cairan yang tertimbun dalam jaringan atau ruangan yang diakibatkan adanya

peningkatan permeabilitas pembluh darah) yang terbentuk diambil dengan

menggunakan jarum suntuk dan diukur volumenya. Selain itu juga, pada eksudat

tersebut dilakukan pengamatan menggunakan mikroskop untuk melihat jumlah sel

neutrofil, eusinofil, limfosit, dan sel monosit (Verawati dkk. (2011).

c. Model Inflamasi Kronik

Metode Induksi Arthritis, merupakan metode yang digunakan untuk

induksi arthritis rheumatoid yang merupakan inflamasi kronik. Motede induksi ini

bertujuan untuk menghasilkan reaksi imun yang menyebabkan inflamasi. Induksi

dapat dilakukan dengan menginjeksikan sejumlah antigen ke hewan uji. Pada

penelitian yang dilakukan Gupta, Bharadwaj, Lata, Sharma, Kacker, and Sharma

(2013) digunakan formaldehid sebagai penginduksi arthritis. Formaldehid 2%

(v/v) diinjeksikan secara subplantar sebanyak 0,1 mL pada telapak kaki tikus pada

hari pertama hingga ketiga selama percobaan. Agen antiartritis diberikan secara

berturut-turut selama 10 hari. Perubahan volume telapak kaki berupa udem diukur

dengan menggunakan plethysmometer.

G. Metode Penyarian

Ekstraksi merupakan proses pemisahan bahan dari campuran dengan

menggunakan pelarut. Ekstrak secara terminologi umum terdiri dari ekstrak air,

ekstrak kental, dan ekstrak kering. Ekstrak adalah sediaan yang diperoleh dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

35

cara ekstraksi tanaman obat dengan ukuran partikel tertentu dan menggunakan

medium pengekstraksi (menstruum) yang tertentu pula. Ekstrak yang diperoleh

setelah pemisahan cairan dari residu tanaman obat dinamakan “micella” (Agoes,

2009).

Cairan penyari dalam proses ekstraksi menggunakan pelarut yang sesuai

dengan kandungan senyawa atau optimal untuk kandungan senyawa yang

berkhasiat sehingga dalam ekstrak dapat mengandung senyawa yang diinginkan

dan dapat terpisah dari senyawa-senyawa lain (Depkes RI, 2000). Pemilihan

pelarut untuk ekstraksi sangat penting supaya ekstraksi senyawa aktif dapat

efisien dan mengeliminasi komponen yang tidak diinginkan serta pemilihan

pelarut tersebut tidak mengubah aktivitas farmakologinya (Supriyatna dkk.,

2014).

Ekstrak air, merupakan ekstrak menggunakan pelarut air sebagai cairan

pengekstraksi. Hasil ekstraksi dalam bentuk ekstrak ini dapat digunakan

langsung atau digunakan setelah waktu tertentu. Pembuatan ekstrak air dapat

dilakukan dengan cara decoctum (dekok) yaitu penyari menggunakan simplisia

dengan perbandingan dan derajat kehalusan tertentu. Cairan penyari air

digunakan pada suhu 900-95

0C selama 30 menit. Infusum (infus) seperti halnya

dekok hanya saja waktu penyarian selama 15 menit (Agoes, 2009).

Pada umumnya, penyari infusum dalam bentuk infus zat larut air dari

simplisia tanaman. Penyarian dapat dilakukan dengan penambahan bahan

tertentu untuk optimasi proses penyarian. Coque (Penggodokan) penyarian

dengan cara menggodok tanaman obat atau jamu menggunakan api langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

36

Hasil godokan setelah mendidih dimanfaatkan sebagai obat secara keseluruhan.

Cara ini sering digunakan dalam konsumsi jamu tradisional. Seduhan, metode

ini menggunakan air mendidih, simplisia direndam dalam air panas selama

waktu tertentu (5-10 menit) seperti halnya membuat teh seduhan. Cara ini masih

sering digunakan untuk konsumsi jamu seduh dan kelompok teh. Maserasi

merupakan penyarian simplisia menggunakan bermacam pelarut pada suhu

kamar selama beberapa waktu. Sedangkan, perkolasi merupakan penyarian

dengan menggunakan pelarut yang selalu baru sampai semua bahan aktif

terekstraksi secara keseluruhan (Agoes, 2009).

Ekstrak kental, pada suhu kamar apabila hangat tidak berbentuk cair.

Ekstrak yang diperoleh dari ekstrak cair yang diuapkan larutan penyarinya

secara hati-hati. Ekstrak kental merupakan massa kental yang mengandung

bermacam konsentrasi dan kekuatan bahan berkhasiat serta dapat disesuaikan

(sesuai ketentuan) dengan penambahan bahan aktif alam atau dengan

penambahan sejumlah bahan inert, seperti dekstrin, laktosa, dan sebagainya.

Ekstrak kental memiliki stabilitas yang rendah dan mudah ditumbuhi

mikroorganisme, pemakaian ekstrak kental secara luas telah digantikan oleh

ekstrak kering (Agoes, 2009).

Ekstrak kering (extr sicca), merupakan ekstrak tanaman yang diperoleh

dengan cara pemekatan dan pegeringan ekstrak cair di bawah kondisi lemah

(suhu dan tekanan rendah). Konsentrasi bahan aktif dalam sediaan akhir dapat

disesuaikan dengan penambahan bahan inert (Agoes, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

37

Metode penyarian yang digunakan dalam penelitian ini adalah fraksinasi

dari hasil ekstraksi padat-cair dengan maserasi yang maseratnya diuapkan pada

rotary evaporator hingga menghasilkan ekstrak kental untuk proses selanjutnya

yaitu fraksinasi menggunakan pelarut etanol-heksan. Penentuan penggunaan

pelarut berdasarkan tingkat kelarutan senyawa pada pelarut yang digunakan

sehingga suatu senyawa akan mudah larut dalam pelarut yang memiliki polaritas

sama (Dharmawan, Darmaji, dan Harmayani, 1999). Berikut penjelasan proses

ekstraksi yang dilakukan pada penelitian ini:

1. Maserasi

Maserasi adalah proses ekstraksi yang dilakukan pada suhu kamar,

maserasi memungkinkan untuk pelarut menembus struktur seluler pada

tumbuhan dan melarutkan senyawa aktif di dalamnya (Supriyatna, Moelyono,

Iskandar, Febriyanti, 2014). Cara penyarian simplisia secara maserasi dengan

menggunakan cairan penyari dan pengojokan beberapa kali pada suhu ruangan

akan mengakibatkan cairan penyari menembus dinding sel dan masuk ke rongga

sel. Perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam dan di luar sel membuat

larutan terpekat yang mengandung zat aktif akan terdesak ke luar dan larut pada

pelarut yang telah digunakan dan sesuai dengan kandungan zat aktif yang

terkandung dalam tumbuhan. Peristiwa ini terjadi secara berulang sehingga

terjadi kesetimbangan konsentrasi di dalam dan di luar sel. Jika telah terjadi

kesetimbangan maka penyarian akan berhenti, sehingga perlu dilakukannya

remaserasi. Remaserasi adalah pengulangan penambahan pelarut yang sama

dengan pelarut sebelumnya digunakan untuk maserasi. Penambahan pelarut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

38

dilakukan setelah penyarian maserasi yang pertama dan seterusnya (Depkes RI,

1986).

Keuntungan penyarian maserasi yaitu, peralatan yang digunakan

sederhana dengan pengerjaan yang mudah. Kerugian dari metode tersebut adalah

waktu yang dibutuhkan lama dan penyarian yang kurang sempurna (Depkes RI,

1986).

2. Ekstraksi Bertingkat

Menurut Damayanti dan Suparjana (cit Prasetyo, 2013), telah

dikembangkan metode baru yaitu ekstraksi bertingkat dimana ekstraksi

menggunakan sederet pelarut dengan kepolaran yang berbeda, mulai dari pelarut

non polar lalu pelarut yang lebih polar. Penyarian menggunakan metode ekstraksi

bertingkat yang dilakukan dengan maserasi menggunakan beberapa cairan

penyari disebut sebagai fraksinasi karena cairan penyari yang digunakan berbeda

kepolarannya sehingga senyawa dalam fraksi yang didapat telah mengalami

pemisahan bersadarkan kepolarannya. Pada penelitian ini digunakan pelarut

heksan dan etanol, heksan memiliki nilai log P = 3,13 bersifat semi-polar

sedangkan etanol memiliki nilai log P = - 0,16 bersifat polar. Kriteria

penggolongan kepolaran senyawa didasarkan pada nilai Log P, apabila nilai log

P < 2 tergolong polar, log P 2 < log P < 4 (semi-polar) dan log P > 4 (non-

polar) (Holmberg, 2003).

Kandungan yang didapatkan dari ekstrak metanol-air masih tergolong

kompleks karena dapat menyari senyawa seperti anthocyanine, terpenoid,

saponin, tanin, flavonoid, pholyphenols, lactones, lectin (Tiwari, Kumar, Kaur,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

39

Kaur, dan Kaur, 2011). Sedangkan pada penelitian ini akan mengambil senyawa

megastigmane glycosides dan kelompok senyawa ellagitannins, sehingga

digunakan pelarut etanol-heksan yang memiliki kepolaran berbeda dan telah

disesuaikan dengan tingkat kelarutan senyawa terhadap pelarut yang digunakan.

Hal ini dapat dilihat dari kedekatan nilai log P senyawa dengan log P campuran

pelarut yang digunakan untuk menarik senyawa tersebut.

Keuntungan metode ekstraksi bertingkat ini adalah semua senyawa yang

berbeda polaritasnya dapat diekstraksi berdasarkan kepolaran terhadap pelarut

tertentu. Keuntungan penggunaan metode fraksi dibandingkan dengan dekok dan

infusa yang dibuat dengan air adalah pada dekok dan infusa konsentrasi

termaserasi umumnya lebih rendah dan dibutuhkan penambahan pengawet. Selain

itu, fraksi mengandung bahan aktif hasil penguraian dengan tahapan yang lebih

banyak dan kandungan alkohol sehingga tidak diperlukan pengawet

(Agoes,2009).

H. Metanol

Pelarut yang cocok digunakan untuk campuran dengan air (panas atau

dingin) adalah metanol, etanol, aseton, dan etil asetat. Metanol dan etanol telah

banyak digunakan untuk mengekstrak antioksidan (Sultana, Anwar, dan Ashraf,

2009).

Metanol atau methyl alcohol memiliki rumus molekul CH4O, merupakan

cairan yang tidak berwarna dan mudah menguap dengan bau yang menyengat

seperti etil alkohol, selain itu metanol dapat bercampur sempurna dengan air.

Metanol memiliki titik didih 650C dan nilai log P sebesar -0,76 yang tergolong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

40

polar, pada umumnya digunakan sebagai pelarut dalam sintesis kimia, pengawet,

pembuatan bahan kimia, pelarut pada pembuatan cat dan plastik (National Center

for Biotechnology Information, 2015).

Metanol banyak digunakan sebagai larutan penyari pada metode ekstraksi

maserasi, hal ini dikarenakan metanol diduga mampu melarutkan hampir semua

komponen baik yang bersifat polar, semi polar, maupun non-polar sehingga

metanol disebut sebagai pelarut universal (Al-Ash’ary dkk., 2010). Efek metanol

pada kesehatan manusia bergantung pada banyaknya metanol yang terpejankan.

Metanol jika terhirup atau tertelan dapat menyebabkan gangguan penglihatan,

seperti kabur. Dalam jumlah kecil metanol akan berefek pada sistem saraf

manusia dan apabila kontak dengan dengan metanol dapat menghasilkan

dermatitis ringan pada manusia (United States Environmental Protection Agency,

2013).

I. Etanol

Etanol atau ethyl alcohol dengan rumus molekul C2H6O memiliki titik

didih sebesar 78,20C dan nilai log P -0,16 yang tergolong polar merupakan cairan

jernih tidak berwarna dapat dengan cepat diserap oleh saluran pencernaan dan

didistribusikan ke seluruh tubuh. Etanol memiliki aktivitas bakterisida dan sering

digunakan sebagai desinfektan topikal, selain itu juga banyak digunakan sebagai

pelarut dan pengawet dalam sediaan farmasi, dan bahan utama minuman

beralkohol (National Center for Biotechnology Information, 2015).

Etanol di dalam tubuh akan mengalami oksidasi oleh suatu enzim hati

yaitu alcohol dehydrogenase. Hasil dari oksidasi etanol adalah asetaldehid dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

41

asam asetat. Namun, hasil oksidasi tersebut kurang toksik dibandingkan dengan

metanol yang menghasilkan toksik seperti formaldehid dan asam formiat atau

formic acid (Stoker, 2010).

J. Heksan

Heksan atau n-Hexane memiliki rumus molekul C6H14 dengan titik didih

68,70C dan nilai log P sebesar 3,13 menunjukkan bahwa heksan bersifat semi

polar merupakan cairan jernih tidak berwarna dengan bau seperti minyak. Heksan

tidak dapat larut air dan banyak digunakan sebagai pelarut, thinner, reaksi kimia

dan sebagai agen pembersih (National Center for Biotechnology Information,

2015).

Toksisitas heksan, paparan dalam waktu jangka pendek melalui inhalasi

dapat mempengaruhi sistem saraf pusat ringan (CNS) seperti pusing, mual, dan

sakit kepala. Paparan jangka panjang dapat berakibat pada efek poluneuropati

seperti penglihatan kabur, otot lemah dan sakit kepala. Efek neurotoksik juga telah

dilaporkan dari hasil pengamatan pada tikus dengan paparan jangka panjang

(United States Environmental Protection Agency, 2013).

K. Landasan teori

Proses inflamasi menandakan adanya mekanisme perlindungan di dalam

tubuh terhadap berbagai rangsangan seperti infeksi dan cedera jaringan dengan

membasmi agen-agen yang berbahaya untuk memperbaiki jaringan. Inflamasi

merupakan respon terhadap kerusakan jaringan akibat adanya rangsangan yang

merugikan baik rangsangan kimia maupun mekanis, infeksi dari benda asing

seperti bakteri dan virus. Pada proses inflamasi akan terjadi reaksi vaskular,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

42

sehingga cairan, elemen-elemen darah, sel darah putih (leukosit), dan mediator

kimia berkumpul pada tempat cedera untuk menetralkan dan menghilangkan

agen-agen berbahaya serta memperbaiki jaringan yang rusak. Adanya kerusakan

jaringan tersebut akan memicu terjadinya pembebasan asam arakidonat yang

berubah menjadi prostaglandin suatu mediator inflamasi yang diperantarai oleh

enzim siklooksigenase (COX). Radikal bebas akan terbentuk ketika asam

arakidonat dikonversi menjadi endoperoksida melalui jalur siklooksigenase dan

hidroperoksida melalui jalur lipooksigenase sehingga terjadi pelepasan mediator

inflamasi. Radikal bebas merupakan elektron tidak berpasagan yang akan bersifat

reaktif mendapatkan pasangan elektron, apabila reaksi tersebut berlebih dan tidak

terkendali akan dapat mengakibatkan kerusakan pada fungsi sel manusia.

Karagenin, merupakan senyawa yang memiliki kegunaan khusus sebagai

senyawa iritan, dimana dalam penelitian sering digunakan untuk pengujian

antiinflamasi dan merupakan senyawa penginduksi inflamasi akut pada tikus atau

mencit. Selain itu karagenin merupakan model penginduksi inflamasi yang

sederhana dan digunakan untuk mengevaluasi adanya peradangan tanpa adanya

cedera atau kerusakan pada kaki yang meradang. Apabila terjadinya inflamasi

tersebut dibiarkan dan terjadi secara berlebihan akan dapat memberikan efek

merugikan bagi tubuh sehingga diperlukan agen antiinflamasi untuk

mengendalikan reaksi inflamasi tersebut.

Kandungan baru yang ditemukan dalam penelitian Puteri dan Kawabata

(2010) dari daun Macaranga tanarius L. yaitu senyawa ellagitannins dinamakan

mallotinic acid, corilagin, macatannin A, chebulagic acid, dan macatannin B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

43

dimana pada penelitian ini senyawa yang dituju adalah chebulagic acid (nilai Log

P = 2,30), dan macatannin B (nilai Log P = 2,57) yang memiliki nilai kepolaran

sama dengan pelarut etanol-heksan (nilai Log P = 2,97) dengan sifat semipolar

pada metode pembuatan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. Isolasi senyawa pada tanaman tersebut akan bergantung

pada polaritas senyawa terhadap pelarut yang digunakan untuk mengisolasi

senyawa tersebut. Senyawa-senyawa yang telah dilaporkan dari hasil penelitian

Puteri dan Kawabata (2010), memperlihatkan adanya aktivitas penangkapan

radikal bebas. Valdés, Figueroa, Carbo, Barragán, Herrera, and Aguilar (2011)

melaporkan bahwa kandungan ellagitannis memiliki kemampuan penangkapan

radikal bebas dan berperan terhadap inflamasi. Kemampuan tersebut menjadikan

daun Macaranga tanarius L, dengan kandungan senyawa ellagitannins sebagai

salah satu bahan alam yang berpotensi sebagai alternatif untuk mengatasi

inflamasi.

Melalui penelitian ini akan diketahui apakah dengan pemberian fraksi

heksan-etanol ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L., dengan senyawa

yang dituju adalah chebullagic acid dan macatannin B dapat menurunkan

inflamasi pada telapak kaki belakang mencit, mengetahui berapa persen

penghambatan inflamasi, besar potensi relatif daya antiinflamasi, dan mengetahui

adanya hubungan kekerabatan antara dosis pemberian fraksi heksan-etanol ekstrak

metanol-air daun Macaranga tanarius L., terhadap efek antiinflamasi pada mencit

terinduksi karagenin 1%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

44

Pengujian efek antiinflamasi pada penelitian ini menggunakan metode

induksi udem pada telapak kaki mencit, dengan senyawa penginduksi berupa

karagenin 1%. Penurunan udem pada telapak kaki belakang mencit dapat

diketahui dengan pengukuran menggunakan jangka sorong digital pada setiap

menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, 360 selama

6 jam yang kemudian dihitung dengan metode trapezoid untuk melihat tebal udem

yang dihasilkan pada tiap satuan waktu (menit).

L. Hipotesis

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.

yang diberikan secara oral dapat memberikan efek antiinflamasi pada mencit

terinduksi karagenin 1 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni karena

dilakukan dengan adanya perlakuan, secara rendomisasi, dan tanpa ada penelitian

sebelumnya. Selain itu pada penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap

pola searah. Rancangan acak lengkap pola searah digunakan karena faktor yang

dilakukan pengujian hanya ada satu yaitu pengaruh pemberian dosis fraksi etanol-

heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L., terhadap udem pada

telapak kaki mencit jantan galur Swiss yang diinduksi karagennin 1% secara

subplantar dengan pengukuran menggunakan jangka sorong digital.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel utama

a. Variabel bebas. Dosis sediaan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L.

b. Variabel tergantung. Besarnya udem telapak kaki belakang pada mencit

galur Swiss yang terinduksi karagenin 1% .

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian

ini adalah subyek uji berupa mencit dengan galur Swiss berjenis kelamin

jantan, dengan berat badan 20-30 gram, umur 2-3 bulan. Bahan uji yang

digunakan berupa daun Macaranga tanrius L., yang berasal dari Paingan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

46

Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

b. Variabel pengacau tak terkendali. Variabel pengacau tak terkendali dalam

penelitian ini adalah keadaan patofisiologis dari hewan uji yang digunakan,

kemampuan tubuh hewan uji untuk mengabsorpsi fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L., serta kemampuan hewan

uji untuk menerima induksi udem pada telapak kaki mencit sebagai bentuk

terjadinya proses peradangan atau inflamasi.

3. Definisi operasional

a. Daun Macaranga tanarius L. yang digunakan adalah daun yang berwarna

hijau segar, tidak berlubang, serta tidak terdapat kotoran binatang kecil.

Pengambilan daun dilakukan pada pagi hari, pukul 07.00 – 10.00 WIB di

daerah Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

b. Ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. adalah proses pemisahan

bahan dari campuran menggunakan pelarut yang sesuai dengan sifat

kepolaran senyawa yang dituju. Proses pembuatan ekstrak pada penelitian

ini menggunakan metode ekstraksi padat-cair dengan cara mengekstraksi

serbuk daun Macaranga tanarius L., yang dilarutkan dalam metanol dan air

dan dilakukan maserasi selama 72 jam.

c. Fraksi etanol-heksan daun Macaranga tanarius L. merupakan metode

ekstraksi bertingkat dilakukan dengan maserasi menggunakan beberapa

cairan penyari yang berbeda kepolarannya. Proses fraksinasi pada

penelitian ini dilakukan dengan cara hasil dari proses ekstraksi metanol-air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

47

berupa ekstrak kental diekstraksi kembali menggunakan pelarut etanol-

heksan, dengan proses maserasi.

d. Dosis pemberian fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga

tanariius L. merupakan jumlah fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

daun Macarangan tanarius L. yang didapatkan dari penetapan konsentrasi

terpekat fraksi sebesar 0,6 gram/25 mL atau 2,4 % dan hasil konversi

penggunaan pada tikus dengan dosis tertinggi sebesar 137 mg/kgBB.

e. Pemberian fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air secara peroral

merupakan pemberian tingkatan dosis fraksi etanol-heksan ekstrak

metanol-air daun Macaranga tanarius L. sebesar 47,95; 95,9; dan 191,8

mg/kgBB dengan cara menginjeksikan menggunakan spuit injeksi oral.

Pemberian peroral fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air Macaranga

tanarius L. dilakukan setelah kaki mencit diinjeksikan dengan karagenin

1% secara subplantar, dengan selang waktu yang didapatkan dari optimasi

selang waktu pemberian 15 dan 30 menit.

f. Inflamasi adalah respon tubuh terhadap adanya benda asing yang ditandai

dengan munculnya kemerahan, rasa nyeri, bengkak, panas, dan perubahan

fungsi. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan pada besarnya udem

telapak kaki mencit sebagai respon adanya inflamasi.

g. Injeksi subplantar adalah injeksi di bawah kulit telapak kaki mencit.

h. Pembuatan inflamasi dilakukan dengan cara penginduksian pada Kaki kiri

mencit dengan senyawa iritan berupa karagenin 1% secara subplantar,

dimana adanya respon inflamasi ditandai dengan terbentuknya udem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

48

Sedangkan kaki mencit sebelah kanan hanya disuntik secara subplantar

tanpa karagenin.

i. Tebal udem, adalah tebal telapak kaki mencit yang diinduksi oleh larutan

karagenin 1% yang diinjeksikan secara subplantar dan diukur dengan

jangka sorong dalam satuan millimeter selama 6 jam. Pengukuran terletak

pada ketebalan telapak kaki mencit, dengan posisi jangka sorong vertikal.

j. Uji antiiflamasi merupakan pengujian antiinflamasi dengan menggunakan

mencit jantan galur Swiss sebagai hewan uji yang diradangkan pada telapak

kaki kirinya menggunakan karagenin 1% secara subplantar, dan diukur

tebal udemnya menggunakan jangka sorong digital selama 6 jam.

Kemudian dibandingkan antar kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L., dengan kelompok kontrol

positif diklofenak 4,48 mg/kgBB dan kelompok kontrol negatif CMC-Na,

yang diberikan secara peroral.

k. AUC (Area Under Curve) yaitu luas daerah di bawah kurva antara rata-rata

tebal udem terhadap waktu pengamatan. Nilai AUC menggambarkan tebal

udem tiap satuan waktu (mm.menit) yang diukur menggunakan jangka

sorong digital. Perhitungan nilai AUC didapatkan dengan menggunakan

metode trapezoid di mana merupakan selisih udem antara kaki kiri (dengan

karagenin 1%) dan kanan (tanpa karagenin) dikalikan selisih waktu

pengukuran yang dilakukan dari menit ke 0 hingga menit 360 selama 6 jam

pengamatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

49

l. Efek antiinflamasi adalah kemampuan suatu zat atau sediaan pada dosis

tertentu terhadap penurunan udem telapak kaki belakang pada mencit galur

Swiss yang terinduksi karagenin 1% sebagai penginduksi inflamasi.

m. Persen penghambatan inflamasi adalah besarnya kemampuan

penghambatan inflamasi setelah diberikannya senyawa uji yang

digambarkan dalam persentase, semakin besar prosentase yang dihasilkan

maka semakin besar pula aktivitas penghambatan inflamasi pada telapak

kaki mencit.

n. Persen potensi relatif daya antiinflamasi adalah potensi pemberian fraksi

etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. terhadap

diklofenak sebagai obat antiinflamasi dalam menghambat inflamasi pada

telapak kaki mencit.

C. Bahan Penelitian

1. Hewan uji

Mencit jantan galur Swiss dengan umur 2-3 bulan dan bobot badan 20-30 g

dalam keadaan sehat yang diperoleh dari Laboraturium Imono Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bahan uji

Bahan uji utama yang digunakan adalah daun Macaranga tanarius L.,

diperoleh dari Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

50

Bahan-bahan kimia untuk pengujian farmakologi yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu:

a. Zat inflamatogen berupa Karagenin tipe I (Sigma Chemical Co.) yang

diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

b. NaCl fisiologis 0,9% (Ossuka) sebagai pelarut karagenin 1% yang diperoleh

dari Apotek Kimia Farma UNY Jalan Colombo No.1 Depok, Sleman,

Yogyakarta.

c. Cataflam Fast®50mg (Novartis Indonesia) berupa serbuk yang mengandung

kalium diklofenak 50 mg sebagai kontrol positif antiinflamasi yang diperoleh

dari Apotek Kimia Farma UNY Jalan Colombo No.1 Depok, Sleman,

Yogyakarta.

d. Aquadest sebagai pelarut Cataflam Fast®50mg yang berupa serbuk larut air

diperoleh dari Brataco Chemika Jalan Letjen Suprapto 70 Ngampilan,

Yogyakarta.

e. Carboxymethylcellulose-Natrium atau CMC-Na sebagai pelarut fraksi yang

diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

f. Metanol teknis sebagai pelarut yang digunakan bersama dengan air dalam

proses ekstraksi daun Macaranga tanarius L. diperoleh dari Brataco Chemika

Jalan Letjen Suprapto 70 Ngampilan, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

51

g. Alkohol 95% (etanol) dan heksan teknis sebagai pelarut yang digunakan

dalam proses fraksi daun Macaranga tanarius L. diperoleh dari Brataco

Chemika Jalan Letjen Suprapto 70 Ngampilan, Yogyakarta.

h. Alkohol 70% digunakan untuk pencucian alat yang akan digunakan selama

penelitian diperoleh dari Brataco Chemika Jalan Letjen Suprapto 70

Ngampilan, Yogyakarta.

i. Ketamin digunakan untuk mematikan hewan uji yang telah digunakan selama

penelitian, didapatkan dari Laboraturium Imono Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Alat Penelitian

1. Alat pembuatan serbuk kering daun Macaranga tanarius L.

Alat-alat yang digunakan antara lain adalah oven, mesin penyerbuk, dan

ayakan nomor 40.

2. Pembuatan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun M. tanarius L.

Seperangkat alat gelas berupa gelas beker, erlenmeyer, gelas ukur 25 mL,

labu ukur 25 mL, cawan porselen, pipet tetes, batang pengaduk (Pyrek Iwaki

Glass®), shaker, water bath, vacuum filtration, dan oven.

3. Alat induksi udem telapak kaki belakang mencit

Seperangkat alat gelas berupa beaker glass, gelas ukur, labu ukur 10 mL,

pipet tetes, batang pengaduk (Pyrex Iwaki Glass®

), timbangan analitik, stopwatch,

spuit per oral, spuit subplantar, dan syringe 1 mL, serta jangka sorong digital

Caliper “Wipro”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

52

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi serbuk daun Macaranga tanarius L.

Determinasi tanaman dilakukan dengan mencocokkan ciri-ciri yang

terdapat pada tanaman Macaranga tanarius L., dengan herbarium Macaranga

tanarius L. yang telah tersedia di Laboratorium Botani Farmasi Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah berdasarkan buku acuan

(Steenis, Hoed, Blommbergen, dan Eyma, 1992).

2. Pengumpulan bahan uji

Bahan uji yang digunakan adalah daun Macaranga tanarius L. yang masih

segar berwarna hijau, tidak berlubang, tidak ditemukan penyakit pada tumbuhan.

Pemanenan dilakukan pada pagi hari pukul 07.00-10.00 WIB, pengumpulan

bahan uji dimulai pada bulan April 2015.

3. Pembuatan serbuk daun Macaranga tanarius L.

Pembuatan serbuk daun Macaranga tanarius L. dilakukan di Laboratorium

Pengujian “LPPT-UGM”, menggunakan daun yang telah dikeringkan kemudian

dilakukan pencucian dan pengeringan untuk selanjutnya dipotong untuk

memudahkan penyerbukan. Pengeringan daun dilakukan dalam oven dengan suhu

450C selama 20 jam. Penyerbukan menggunakan mesin penyerbuk dengan

diameter lubang saringan 1 mm.

4. Penetapan kadar air pada serbuk kering daun Macaranga tanarius L.

Penetapan kadar air pada serbuk kering daun Macaranga tanarius L.,

dilakukan di Laboratorium Pengujian LPPT-UGM menggunakan metode

gravimetri, dengan prosedur yang sesuai. Berdasarkan prosedur, dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

53

penimbangan krus kosong terlebih dahulu sebagai bobot (A) dalam gram.

Kemudian dilanjutkan dengan menimbang sampel hingga homogen dengan

memasukkan serbuk kering ± 5 gram, bobot serbuk kering daun tersebut

ditetapkan sebagai bobot sebelum pemanasan bobot (B), lalu dilakukan

pemanasan pada suhu 105°C selama 3 jam hingga berat konstan, artinya selama

waktu 3 jam dengan pemanasan pada suhu oven 1050C diharapkan seluruh

kandungan air telah menguap, sehingga diperoleh serbuk dengan kadar air yang

tetap dibawah 10%.

Serbuk kering Macaranga tanarius L., yang telah dipanaskan kemudian

ditimbang kembali dan dihitung sebagai bobot setelah pemanasan (bobot C).

Kemudian dilakukan perhitungan terhadap selisih bobot (A+B) terhadap bobot

C yang merupakan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius L. Proses

penetapan kadar air dilakukan oleh Laboratorium Penelitian dan Pengujian

Terpadu Unversitas Gadjah Mada. Rumus perhitungan untuk mendapatkan kadar

air sebagai berikut ini:

Kadar air = 𝐴+𝐵 − 𝐶

𝐵 x 100%

Keterangan:

A = berat krus kosong (gram)

B = bobot serbuk kering sebelum pemanasan (gram)

C = bobot setelah pemanasan (gram)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

54

5. Pembuatan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air Macaranga tanarius

a. Pembuatan ekstrak kental daun Macaranga tanarius L.

Gambar 7. Flowchart langkah pembuatan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L.

40 gram serbuk M.tanarius

Maserasi (140 rpm) selama 72 jam, 40

gram serbuk dalam 100 mL metanol dan

100 mL aquadest

100 mL metanol 70% dan 100 mL

aquadest

Maserat

Remaserasi 2x

Saring dengan corong buchner

Dipekatkan dengan Rotary evaporator

(3 rpm) pada suhu 650C.

Ekstrak cair

Uapkan pada water bath untuk

menghilangkan aquadest

Ekstrak

Kental

Didapatkan

bobot tetap

ekstrak kental

daun

M.tanarius

Oven suhu

400C ± 24 jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

55

b. Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.

Gambar 8. Flowchart langkah pembuatan fraksi etanol-heksan dari

hasil ekstrak kental metanol-air daun Macaranga tanarius L.

Saring dengan corong Buchner.

Dipekatkan dengan rotary evaporator

(3 rpm) pada suhu didih campuran

etanol – heksan 58,60 ≈ 600C

(Agoes,2009).

Ekstrak kental M.tanarius

Maserasi (140 rpm) selama 24 jam sebanyak 1 gram

ekstrak kental dalam 5 ml pelarut etanol-heksan

(2,5 mL etanol dan 2,5 mL heksan).

Alkohol 95% atau etanol

dan heksan (ml)

Filtrat

Remaserasi 1x

Fraksi kental daun

M.tanarius

Hingga didapatkan bobot

tetap fraksi kental daun

M.tanarius

Oven pada

suhu 400C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

56

6. Pembuatan suspending agent CMC-Na 1%

Suspending agent CMC-Na 1% dibuat dengan cara mendispersikan 1,0

gram CMC-Na yang telah ditimbang seksama, kemudian dilarutkan menggunakan

aquadest hangat hingga volume 100,0 mL dan aduk hingga didapatkan larutan

yang homogen. Larutan CMC-Na digunakan sebagai pelarut fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.

7. Pembuatan larutan karagenin 1% sebagai penginduksi udem

Larutan karagenin yang digunakan sebagai zat peradang dibuat dengan

cara 100 mg karagenin dilarutkan dalam larutan NaCl fisiologis 0,9% hingga

volume 10 mL, akan diperoleh konsentrasi karagenin 1 % (b/v) yang setara

dengan dosis 25 mg/kgBB. Perhitungan karagenin adalah sebagai berikut:Dosis

Karagenin =

1

2𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡 𝑥 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑎𝑟𝑎𝑔𝑒𝑛𝑖𝑛

𝐵𝑜𝑏𝑜 𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡

= 0,05 𝑚𝐿 𝑥 1

𝑔𝑟𝑎𝑚

100𝑚𝐿

0,02 𝑘𝑔 = 25 mg/kgBB

8. Pembuatan larutan kalium diklofenak sebagai obat antiinflamasi

Cataflam Fast®50mg (Novartis Indonesia) berupa serbuk, ditimbang

sebanyak 0,05 gram, kemudian dilarutkan ke dalam aquadest hingga volume 100

mL sehingga diperoleh konsentrasi 0,5 mg/mL.

9. Penentuan kontrol negatif

Kontrol negatif adalah zat yang tidak memiliki efek antiinflamasi sehingga

dapat digunakan sebagai pembanding terhadap zat diuji. Pada penelitian ini

digunakan CMC-Na sebagai kontrol negatif yang merupakan pelarut dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

57

pembuatan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air Macaranga tanarius L. serta

digunakan kontrol negatif aquadest sebagai pelarut kontrol positif diklofenak.

10. Uji Pendahuluan

a. Penetapan dosis kalium diklofenak

Penggunaan dosis kalium diklofenak ditentukan berdasarkan orientasi

dengan dosis berdasarkan atas penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh

(Djunarko, Donatus, dan Noni, 2003) dengan dosis pemberian sebesar 4,48

mg/kgBB, dan dosis 9,1 mg/kgBB yang digunakan oleh (Sagala, 2013) dan

(Manurung, 2013) untuk penelitian antiinflamasi.

Menurut (Djunarko, Donatus, dan Noni, 2003), dosis diklofenak untuk

tikus dengan bobot badan 250 gram adalah 40 mg/kgBB. Sehingga dosis

diklofenak untuk tikus dengan bobot badan 200 gram sebesar:

Dosis Kalium Diklofenak = 200 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 40 𝑚𝑔 /𝑘𝑔𝐵𝐵

250 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 32 mg/kgBB

Bila akan diaplikasikan untuk mencit degan bobot badan 20 gram maka perlu

dilakukan konversi untuk mengubah dosis penggunaan dari tikus 200 gram ke

mencit dengan bobot 20 gram, maka dosis kalium diklofenak menjadi:

Dosis Kalium Diklofenak = Hasil Konversi Tikus ke Mencit x Dosis Diklofenak

= 0,14 x 32 mg/kgBB

= 4,48 mg/kgBB

Kemudian, digunakan satu dosis lain yang diperoleh dari penelitian yang

telah dilakukan oleh (Sagala, 2013) dan (Manurung, 2013) berdasarkan dosis

lazim pemakaian diklofenak pada manusia dengan bobot 50 kg adalah 50 mg.

Sehingga dosis kalium diklofenak untuk manusia dengan bobot 70 kg sebesar:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

58

Dosis Kalium Diklofenak untuk Manusia = 70 𝑘𝑔 𝑥 50 𝑚𝑔

50 𝑘𝑔 = 70 mg

Bila akan diaplikasikan untuk mencit degan bobot badan 20 gram maka perlu

dilakukan konversi untuk mengubah dosis penggunaan dari manusia dengan BB

70 kg ke mencit dengan bobot 20 gram, maka dosis kalium diklofenak menjadi:

Dosis Kalium Diklofenak = Hasil Konversi Manusia ke Mencit x Dosis

Diklofenak untuk Manusia

= 0,0026 x 70 mg

= 0,182 mg/20 gramBB mencit

= 9,1 mg/kgBB mencit

b. Penetapan selang waktu pemberian dosis efektif kalium diklofenak

sebelum diinduksi karagenin 1 % b/v secara subplantar

Pada penentuan selang waktu pemberian karagenin ini digunakan dosis

diklofenak (mg/kgBB) yang memberikan penurunan udem pada telapak kaki

mencit dengan selang waktu yang diujikan adalah 15 dan 30 menit. Dalam

penetapan ini digunakan 15 ekor mencit yang terbagi menjadi 5 kelompok.

Kelompok kontrol negatif aquadest diberikan secara p.o dengan selang waktu

pemberian 15 menit (I), kontrol positif diklofenak diberikan p.o pada dosis 4,48

mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit (II), kontrol positif diklofenak 4,48

mg/kgBB selang waktu pemberian 30 menit (III), kelompok kontrol positif

diklofenak 9,1 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit (IV), dan kontrol

positif diklofenak 9,1 mg/kgBB selang waktu pemberian 30 menit (V) sebelum

diinjeksikan karagenin 1% secara subplantar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

59

Pengukuran udem dilakukan pada menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150,

180, 210, 240, 270, 300, 330, dan 360 setalah diinjeksikan karagenin 1% secara

subplantar. Selanjutnya dihitung rata-rata penurunan udem pada berbagai selang

waktu tersebut. Kedua selang waktu pemberian yang berbeda tersebut akan dipilih

berdasarkan rentang waktu pada waktu antara saat dan setelah pemberian senyawa

uji hingga injeksi karagenin yang mampu menurunkan udem secara berarti.

11. Penetapan konsentrasi pekat fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

daun Macaranga tanarius L.

Konsentrasi yang digunakan adalah konsentrasi terpekat yang dapat dibuat

dan dapat dimasukkan serta dikeluarkan dari sepuit oral 1 mL. Konsentrasi

terpekat didapatkan dengan cara melarutkan sebanyak 0,6 gram fraksi larut ke

dalam CMC-Na 1% pada labu ukur 25 mL, sehingga didapatkan konsentrasi

fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air sebesar 0,6 gram/25 mL atau sebesar

2,4%.

12. Penetapan dosis fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L.

Dalam penelitian ini, fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. dibuat dalam tiga peringkat dosis. Penetapan dosis

berdasarkan konsentrasi terpekat fraksi dan penggunaan dosis fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air pada tikus dengan dosis tertinggi sebesar 137 mg/kgBB.

Berikut perhitungan dosis fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. pada tikus:

Dosis x BB Tikus (gram) = Konsentrasi fraksi terpekat x Volume pemberian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

60

Dosis x 350 gramBB = 0,6 gram/25 mL x 2 mL (2

5 volume maksimal tikus)

Dosis x 0,350 kgBB = 600 mg/25 mL x 2 mL

Dosis pemberian fraksi = 137,1 mg/kgBB = 137 mg/kgBB

Telah diketahui dosis pemberian fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

daun Macaranga tanarius L. untuk tikus sebesar = 137 mg/kgBB, bila akan

diberikan pada tikus dengan BB = 200 mg, sebagai berikut:

D X BB = C X V

Keterangan:

D = dosis (mg/kgBB)

BB = berat badan hewan uji (gram)

C = konsentrasi (gram/mL)

V = volume (mL)

D = 137 mg/kgBB

D = 0,137 mg/gram x 200 gram BB tikus

D = 27,4 mg/200 gram BB tikus

Penetapan dosis tertinggi fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. untuk mencit dilakukan konversi dari tikus degan BB =

200 gram ke mencit dengan BB = 20 gram, konversinya sebesar 0,14, maka dosis

tertinggi dapat ditentukan sebagai berikut:

D = 27,4 mg/200 gram x 0,14 (hasil konversi tikus mencit)

D = 3,836 mg/20 gram BB mencit

= 191,8 mg/kgBB (dosis III)

Sehingga, peringkat dosis untuk penentuan dosis rendah dan dosis tengah

didapatkan dengan menurunkan dua kelipatan dari dosis tertinggi sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

61

diperoleh dosis tengah sebesar 95,9 mg/kgBB (dosis II) dan dosis terendah sebesar

47,95 mg/kgBB (dosis I).

13. Penyiapan hewan uji

Hewan uji yang dibutuhkan untuk uji perlakuan adalah tiga puluh ekor

mencit jantan galur Swiss, umur 2-3 bulan dengan bobot badan 20-30 gram.

Selain itu, pada tahap uji pendahuluan digunakan lima belas ekor mencit yang

masing-masing kelompok terdapat tiga mencit digunakan untuk orientasi dan tiga

puluh ekor mencit digunakan untuk perlakuan dengan masing-masing kelompok

terdapat lima ekor mencit. Sebelum digunakan hewan uji dipuasakan selama 18-

24 jam.

14. Pengelompokan hewan uji

Pada penelitian ini mencit yang digunakan untuk uji pendahuluan

sebanyak lima belas ekor mencit digunakan sebagai orientasi dimana terbagi

menjadi lima kelompok yaitu kontrol negatif aquadest, kontrol positif diklofenak

dosis 4,48 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 dan 30 menit, kontrol positif

diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB dengan selang waktu 15 dan 30 menit, lima

kelompok tersebut untuk orientasi penentuan dosis dan selang waktu yang efektif

dalam menurunkan udem. Tiga puluh ekor mencit lainnya digunakan dalam

kelompok perlakuan yang terbagi menjadi enam kelompok yaitu (kontrol negatif

berupa CMC-Na dan aquadest, kontrol positif diklofenak, dan kelompok

perlakuan pemberiaan fraksi). Berikut rincian pengelompokan hewan uji dan

perlakuan yang diberikan dalam penelitian, yang dapat dilihat pada (Gambar 9

dan 10).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

62

a. Pengelompokan hewan uji pada orientasi (uji pendahuluan)

Gambar 9. Flowchart pengelompokan hewan uji pada tahap uji pendahuluan

(orientasi)

Keterangan:

Kelompok I kontrol negatif, kelompok II, III, IV dan V adalah kelompok kontrol

positif diklofenak dengan dosis dan selang waktu pemberian karagnein yang

berbeda yaitu 15 dan 30 menit.

Udem diukur menggunakan jangka sorong selama 6 jam dan pengukuran dilakukan

pada menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 210, 240, 270, 300, 330 dan 360.

Dihitung selisih udem kaki-kiri yang telah terinduksi karagenin 1% dengan kaki kanan

yang hanya dilakukan penyuntikan secara subplantar tanpa karagenin (mm), hasil

selisih tebal udem dilanjutkan dengan perhitungan AUC (mm.menit).

15 ekor mencit diberi senyawa

secara per-oral sesuai dengan

kelompok berikut

Kel. I

Kel. II

Kel. III

Kel. IV

Kel. V

Aquadest

p

Kalium

Diklofenak

4,48

mg/kgBB

selang

waktu 10

menit p

Kalium

Diklofenak

4,48

mg/kgBB

selang

waktu 10

menit p

Kalium

Diklofenak

9,1

mg/kgBB

selang

waktu 10

menit p

Kalium

Diklofenak

9,1

mg/kgBB

selang

waktu 10

menit p

Masing-masing kaki kiri diinjeksikan karagenin 1% secara subplantar dan kaki kanan

disuntik dengan spuit tanpa larutan karagenin

Selang waktu

15 menit

Selang waktu

30 menit

Selang waktu

15 menit

Selang waktu

30 menit

Selang waktu

15 menit

Masing-masing kaki kiri dan kaki kanan yang akan dilakukan pengukuran diberikan

tanda berupa titik menggunakan tinta hitam pada telapak kaki yang mengalami udem

sebagai penanda bagian yang akan diukur ketebalan udem pada telapak kaki belakang

mencit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

63

b. Pengelompokan hewan uji pada perlakuan

Gambar 10. Flowchart pengelompokan hewan uji pada tahap perlakuan uji

antiiflamasi

Keterangan:

Kelompok I dan II kontrol negatif, III kontrol positif diklofenak, IV, V, dan VI

adalah kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L.

Selang waktu 15 menit kemudian

Dihitung selisih udem kaki-kiri yang telah terinduksi karagenin 1% dengan kaki kanan

yang hanya dilakukan penyuntikan secara subplantar tanpa karagenin (mm), hasil

selisih tebal udem dilanjutkan dengan perhitungan AUC (mm.menit).

30 ekor mencit diberi senyawa secara per-oral sesuai

dengan kelompok berikut

Masing-masing kaki kiri diinjeksikan karagenin 1% secara subplantar dan kaki kanan

disuntik dengan spuit tanpa larutan karagenin

Udem diukur menggunakan jangka sorong selama 6

jam dan pengukuran dilakukan pada menit ke-0, 15,

30, 45, 60, 90, 120, 150, 210, 240, 270, 300, 330

dan 360

Masing-masing kaki kiri dan kaki kanan yang akan dilakukan pengukuran diberikan

tanda berupa titik menggunakan tinta hitam pada telapak kaki yang mengalami udem

sebagai penanda bagian yang akan diukur ketebalan udem pada telapak kaki belakang

mencit.

Kel. I

Kel. II

Kel. III

Kel. IV

Kel. V

Aquadest

Fraksi

M.tanarius

dosis

47,95mg/kg

BB

Kel. VI

CMC-Na

1%

Kalium

Diklofenak

4,48

mg/kgBB

Fraksi

M.tanarius

dosis 95,9

mg/kgBB

Fraksi

M.tanarius

dosis 191,8

mg/kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

64

F. Tata Cara Analisis Hasil

1. Analisis hasil untuk melihat aktivitas antiinflamasi

Pengukuran aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan mengukur

ketebalan udem telapak kaki mencit menggunakan jangka sorong digital. Nilai

selisih udem pada setiap rentang waktu pengukuran, diukur dan dihitung nilai

AUC total (Area Under Curve) dari ketebalan udem telapak kaki mencit

terinduksi karagenin pada masing-masing perlakuan untuk melihat penurunan

udem dengan menggunakan metode trapezoid. Rumus perhitungan sebagai

berikut:

AUC0-x = ( C1−C0

2 x t1-t0 ) + (

C2−C1

2 x t2-t0 ) + …. + (

Cn−Cn−1

2 x tn-tn-1 )

Keterangan :

AUC0-x = Area Under Curve dari ketebalan (udem) telapak kaki mencit dari

menit ke-0 sampai menit ke-360

Cn – Cn-1 = Besarnya tebal udem dari menit ke-0 sampai menit ke-360

tn – tn-1 = Lamanya waktu pengukuran mulai dari menit ke-0 sampai menit ke-

360 (Ikawati, Suparjan, dan Asmara, 2007).

2. Menghitung presentase penghambatan inflamasi

Metode penentuan persen (%) penghambatan inflamasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan cara menghitung luas area di bawah kurva

(AUC-Area Under Curve) untuk setiap mencit pada masing-masing rentang

waktu pengukuran dari menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240,

270, 300, 330, dan 360 sehingga akan dapat digunakan untuk menentukan %

penghambatan inflamasi pada tiap-tiap kelompok perlakuan yang dilakukan dalam

penelitian. Persen (%) penghambatan inflamasinya dapat dihitung berdasarkan

rumus di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

65

% penghambatan inflamasi = 𝐴𝑈𝐶(0−𝑋 )0 −𝐴𝑈𝐶(0−𝑋 )𝑛

𝐴𝑈𝐶(0−𝑋 )0 x 100

Keterangan :

𝐴𝑈𝐶(0−𝑋)0 = Nilai rata-rata AUC kelompok kontrol negatif (mm.menit)

𝐴𝑈𝐶(0−𝑋)𝑛= Nilai rata-rata AUC kelompok perlakuan yang diberikan senyawa uji

dengan besar dosis n

(Ikawati, Suparjan, dan Asmara, 2007).

3. Perhitungan (%) potensi relatif daya antiinflamasi

Tujuannya adalah untuk mengetahui % potensi relatif daya antiinflamasi

fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L., terhadap

diklofenak sebagai kontrol positif, digunakan rumus sebagai berikut:

Potensi relatif daya antiinflmasi (%) = 𝐷𝐴𝑝

𝐷𝐴𝑑 x 100%

Keterangan:

DAp = % penghambatan inflamasi kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.

DAp = % penghambatan inflamasi kelompok kontrol positif larutan kalium

diklofenak

4. Analisis hasil secara statistika

Penelitian pengujian antiinflamasi fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

daun Macaranga tanarius L., merupakan deskriptif numerik, sehingga untuk

mengetahui sebaran data yang telah diperoleh, dianalisis dengan metode analitik

yaitu Shapiro-Wilk karena jumlah subjek ≤50. Shapiro-Wilk digunakan untuk

melihat distribusi data, bila nilai (p) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi normal. Keunggulan penggunaan metode analitis sebagai metode

untuk menguji normalitas data karena lebih objektif. Jika hasil data hanya

disajikan dalam bentuk plot atau histogram, mungkin saja interpretasi penulis

dengan pembaca berbeda sehingga akan mempegaruhi kesimpulan yang berbeda,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

66

sehingga motede tersebut dapat mengurangi unsur subjektivitas pengamatan

terhadap histogram maupun plot (Dahlan, 2008).

Hasil analisis data secara statistika pada uji pendahuluan penelitian ini

menunjukkan data terdistribusi normal dan homogen, maka untuk menguji

hipotesis pada penelitian ini dengan jenis data komparatif, numerik dan tidak

berpasangan lebih dari dua kelompok maka analisis dapat dilanjutkan dengan

menggunakan uji parametik yaitu One-way ANOVA dengan taraf kepercayaan

95% untuk mengetahui perbedaan masing-masing kelompok data tidak

berpasangan lebih dari dua kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan uji post hoc

LSD untuk melihat perbedaan masing-masing antar kelompok bermakna (p) <

0,05 atau tidak bermakna (p) > 0,05, pemilihan alternatif manapun pada uji post

hoc menunjukkan hasil yang relatif sama (Dahlan, 2008).

Sedangkan pengujian hasil analisis data pada kelompok perlakuan

penelitian ini, menunjukkan hasil data yang tidak terdistribusi normal (p) < 0,05

maka gunakan uji non-parametrik yaitu Kruskal-Wallis dengan post hoc Mann-

Whitney. Apabila pada uji Kruskal-wallis menghasilkan nilai (p) < 0,05 artinya

menunjukkan “paling tidak terdapat dua kelompok yang mempunyai rerata yang

berbeda bermakna”. Selanjutnya untuk mengetahui kelompok manakah yang

mempunyai perbedaan, dapat dilanjutkan dengan analisis post-hoc. Post-hoc pada

uji Kruskal-Wallis adalah uji Mann-Whitnney. Pada uji Mann-Whitnney jika nilai

(p) < 0,05 artinya terdapat perbedaan bermakna antar dua kelompok yang

dibandingkan tersebut, sebaliknya jika nilai (p) > 0,05 maka menunjukkan bahwa

dua kelompok tersebut berbeda tidak bermakna (Dahlan, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

67

G. Ruang Lingkup Penelitian

Gambar 11. Flowchart ruang lingkup penelitian

Keterangan :

= Peneliti fokus pada pengujian efek antiinflamasi fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. yang diberikan secara

peroral pada mencit terinduksi karagenin 1%

Penelitian ini merupakan penelitian payung, yang dilakukan berkelompok

untuk mengetahui efek hepatoprotektif, antiinflamasi, dan analgesik pemberian

fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. Peneliti

hanya fokus pada pengaruh pemberian fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

daun Macaranga tanarius L. secara peroral terhadap aktivitasnya dalam

penghambatan inflamasi pada mencit terinduksi karagenin 1% sebagai senyawa

iritan (Gambar 11), dengan dosis pemberian fraksi sebesar 47,95; 95,9; dan 191,8

mg/kgBB.

Dosis Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak

Metanol-Air

daun Macaranga tanarius L. dosis

137 mg/kgBB

Hepatoprotektif

pada tikus terinduksi karbon tetraklorida

Antiinflamasi pada mencit terinduksi

karagenin 1%

Analgesik pada mencit terinduksi asam

asetat 1%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

68

H. Uji Fitokimia Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-Air Daun

Macaranga tanarius L.

Pendekatan skrining fitokimia digunakan untuk mengetahui kandungan

metabolit sekunder, seperti alkaloid, antrakinon, flavonoid, kumarin, saponin

(steroid dan triterpenoid), tannin (polifenolat), minyak atsiri (terpenoid), dan

sebagainya. Skrining fitokimia secara kualititatif merupakan tahap pendahuluan

dalam suatu penelitian fitokimia yang bertujuan untuk mengetahui gambaran

tentang golongan senyawa yang terkandung pada tanaman yang sedang diteliti.

Metode skrining fitokimia dilakukan dengan melihat perubahan warna pada

reaksi pengujian dengan menggunakan suatu pereaksi warna (Kristianti, Aminah,

Tanjung, dan Kurniadi, 2008). Berikut skrining fitokimia yang dilakukan pada

penelitian ini:

1. Uji Alkaloid

Sebanyak 3 mL larutan fraksi ditambahkan dengan 1 mL HCl 2 N dan 6

mL aquadest. Kemudian dipanaskan di atas penangas air selama 2 menit,

didinginkan dan disaring. Sebanyak 3 tetes filtrat dipindahkan pada kaca arloji,

hasilnya diperiksa adanya senyawa alkaloid dengan menambahkan pereaksi

Mayer dan Dragendroff, masing-masing sebanyak 2 tetes. Adanya alkaloid

ditandai dengan terbentuknya endapan putih dengan pereaksi Mayer dan

endapan merah dengan pereaksi Dragendorff (DepKes RI, 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

69

2. Uji Flavonoid

Larutan fraksi diambil sebanyak 2 mL ditambah dengan sedikit serbuk

seng atau magnesium dan 2 mL HCl 2 N. Senyawa flavonoid akan menimbulkan

warna jingga sampai merah (Depkes RI, 2000).

3. Uji Saponin

Larutan ekstrak sebanyak 1 mL ditambahkan 10 mL aquadest dan dikocok

kuat selama 10 menit. Hasil dinyatakan positif apabila buih yang terbentuk

stabil selama tidak kurang dari 10 menit, setinggi 1 cm sampai 10 cm.

Pada penambahan 1 tetes HCl 2 N, buih tidak hilang (DepKes RI, 2000).

4. Uji Triterpenoid/Steroid

Sebanyak 1 mL larutan ekstrak kental diuapkan sampai kering,

kemudian ditambah dengan pereaksi Lieberman-Burchad. Jika warna berubah

menjadi biru atau ungu, menandakan adanya senyawa steroid. Jika warna

berubah menjadi merah, menunjukkan adanya senyawa terpenoid (Harborne,

1987).

5. Uji Fenolik

Sebanyak 2 mL ekstrak ditambahkan dengan 10 mL aquadest lalu

dididihkan selama 10 menit dalam tangas air mendidih. Larutan kemudian

disaring dan filtratnya ditambahkan dengan 3 tetes FeCl3 1%. Terjadinya

warna hijau-biru menunjukkan adanya fenolik (Harborne, 1987).

6. Uji Glikosida

Sebanyak 0,1 mL fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

70

mL aquadest, 5 tetes Molisch, dan 2 mL H2SO4 pekat secara hati-hati melalui

dinding tabung reaksi. Hasil positif ditunjukkan dengan adanya cincin ungu pada

batas cairan (Azizah, Suarsini, dan Prabaningtyas, 2014).

7. Uji Tanin

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.

sebanyak 1 mL dan dipindahkan ke atas plat tetes lalu ditambah beberapa tetes

FeCl3. Hasil positif dibuktikan dengan perubahan warna larutan menjadi hijau

sampai biru kehitaman (Azizah, Suarsini, dan Prabaningtyas, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

71

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui khasiat fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L., sebagai antiinflamasi pada

mencit galur Swiss yang terinduksi karagenin 1%, tujuan tersebut dicapai dengan

membedakan pengujian terhadap penurunan udem yang diamati pada menit ke 0-

360 dengan menggunakan jangka sorong digital. Selain itu dalam penelitian ini

dilakukan skrining fitokimia secara kualitatif, sebagai skrining awal untuk

mengetahui metabolit sekunder yang terkandung dalam fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L, menggunakan metode uji tabung

terhadap alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid/steroid, polifenolik, glikosida, dan

tannin.

A. Penyiapan Bahan

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian uji antiinflamasi ini adalah

daun Macaranga tanarius L. Penggunaan daun pada penelitian ini didasarkan pada

penelitian yang telah dilakukan oleh Kumazawa, Murase, Momose, and Fukumoto

(2014) terhadap kandungan prenylflavonoids di bagian daun, tangkai daun, batang,

bunga, dan buah menggunakan metode ekstraksi dengan pelarut metanol. Aktivitas

penangkapan radikal bebas terdapat di seluruh bagian tumbuhan tersebut, dengan

aktivitas sebagai antioksidan sebesar > 30%, sehingga Macaranga tanarius L.

dapat dikembangkan sebagai tanaman yang fungsional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

72

Bagian tanaman Macaranga tanarius L., yang dapat diperoleh dengan

mudah adalah bagian daun dan dapat dikembangkan menjadi tanaman berkahasiat

dengan kemampuannya menangkap radikal bebas terhadap DPPH. Oleh karena itu,

pada penelitian ini dipilih menggunakan daun sebagai bahan utama selain mudah

dalam memperolehnya juga telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang

dapat berperan sebagai antiinflamasi.

1. Hasil determinasi tanaman

Determinasi tanaman pada penelitian ini dilakukan untuk memastikan

bahwa tanaman yang digunakan sebagai antiinflamasi adalah benar daun

Macaranga tanarius L., sehingga tidak menyebabkan adanya kesalahan dalam

penyiapan penggunaan bahan. Bahan dalam penelitian ini berupa serbuk dari daun

Macaranga tanarius L., yang diperoleh dari lingkungan Paingan, Maguwoharjo,

Sleman, Yogyakarta.

Determinasi dilakukan di Laboratorium Botani Farmasi Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Determinasi dilakukan dengan

membandingkan bagian dari tanaman seperti daun, batang, bunga, dan buah

menggunakan herbarium Macaranga tanarius L. (Gilda, 2014). Selain itu untuk

membuktikan kebenarannya juga dilakukan determinasi bagian tumbuhan

menggunakan buku acuan (Steenis et al., 1992) hingga tingkat spesies.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

73

Berdasarkan hasil determinasi dan telah sesuai dengan herbarium

Macaranga tanarius L., yang ada di Botani Farmasi Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta, maka terbukti bahwa daun yang digunakan dalam

penelitian ini adalah benar merupakan daun Macaranga tanarius L. (Lampiran 2).

2. Pembuatan serbuk daun Macaranga tanarius L.

Proses penyerbukan dilakukan oleh Laboratorium Penelitian dan Pengujian

Terpadu Universitas Gadjah Mada (LPPT UGM) Yogyakarta. Sebelum dilakukan

proses penyerbukan, penyiapan daun Macaranga tanarius L. dilakukan oleh

peneliti dimulai dari pengambilan, penyortiran, pencucian hingga pengeringan

daun Macaranga tanarius L.

Pengambilan daun Macaranga tanarius L. dilakukan pada pagi hari pukul

07.00-10.00 WIB. Menurut Santoso (2008), waktu panen sebaiknya dilakukan pada

pagi hari pukul 07.00-10.00 atau sore hari. Waktu panen pada pagi hari merupakan

waktu yang paling baik, yaitu saat embun mulai menghilang dan cahaya matahari

belum terlalu terik. Jika panen dilakukan pada siang hari, faktor cuaca panas dan

penguapan membuat hasil panen rusak. Jika keterbatasan waktu yang tidak dapat

melakukan panen pada pagi hari, panen dapat dilakukan pada sore hari (Rahayu

dan Soeleman, 2013).

Pencucian daun Macaranga tanarius L. dilakukan dengan menggunakan air

mengalir, bertujuan agar daun yang diperoleh bebas kotoran dan debu. Selain itu,

dilakukan penyortiran untuk memilih daun yang sesuai dengan kriteria dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

74

penelitian yaitu berwarna hijau, tidak berlubang, tidak berpenyakit dan busuk.

Proses pengeringan dilakukan ± 3 hari dengan cara ditutup kain hitam, hingga

didapatkan daun yang layu untuk selanjutnya dilakukan proses penyerbukan.

Proses penyerbukan dilakukan sesuai prosedur yang tersedia di LPPT

UGM. Daun Macaranga tanarius L. yang telah layu dipotong-potong untuk

memudahkan proses penyerbukan, kemudian dilakukan proses pengeringan

kembali dalam almari pengering pada suhu 45ºC selama 20 jam, hingga

menghasilkan potongan daun yang benar-benar kering (dapat diremas).

Pengeringan tersebut bertujuan untuk mengurangi kadar air, mencegah timbulnya

jamur sehingga dapat disimpan lebih lama tanpa bahan pengawet dan tidak mudah

rusak sehingga komposisi kimianya tidak mengalami perubahan. Setelah itu

potongan daun tersebut diserbuk menggunakan mesin penyerbuk dengan diameter

lubang saringan 1 mm, hasil penyerbukan ditimbang dan dikemas. Serbuk dengan

penghalusan yang tinggi memungkinkan sel-sel yang rusak semakin besar,

sehingga memudahkan pengambilan kandungan senyawa langsung oleh pelarut

yang digunakan.

Serbuk yang digunakan untuk proses ekstraksi mekanik (maserasi), disaring

lagi menggunakan pengayak dengan nomor mess 40, hal ini dikarenakan ukuran

serbuk yang masih terlalu besar. Pengayakan dilakukan dengan tujuan agar

didapatkan ukuran serbuk yang kecil dengan luas permukaan besar, sehingga

interaksi zat cairan (pelarut) dengan serbuk akan semakin besar dan proses

ekstraksi akan semakin efektif. Selain itu waktu yang diperlukan juga lebih singkat

dan mempermudah proses penyarian karena semakin luas permukaan serbuk maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

75

perpindahan massa pada proses ekstraksi akan berlangsung cepat (Susiana dkk.,

2012).

Daun kering Macaranga tanarius L. yang digunakan dalam penelitian ini

sebayak 2,7 kg dan setelah dilakukan penyerbukan pada LPPT UGM didapatkan

bobot serbuk daun Macaranga tanarius L. seberat 1200 gram serbuk halus yang

akan digunakan untuk proses pembuatan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

daun Macaranga tanarius L.

3. Penetapan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius L.

Penetapan kadar air pada serbuk kering daun Macaranga tanarius L.

dilakukan di Laboratorium Pengujian “LPPT-UGM” menggunakan metode

gravimetri dengan prosedur yang telah tersedia. Tujuan dari penetapan kadar air

dari serbuk kering daun Macaranga tanarius L. yaitu untuk mengetahui serbuk

yang digunakan telah memenuhi persyaratan serbuk yang baik, yaitu kurang dari

10% (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1995).

Hasil perhitungan kadar air dari serbuk daun Macaranga tanarius L.

sebesar 6,66%b/b (lampiran 3). Berdasarkan hasil pengujian tersebut menunjukkan

bahwa kadar air serbuk daun Macaranga tanarius L., telah memenuhi persyaratan

kadar air yang telah ditetapkan.

4. Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun Macaranga tanarius L.

Metode fraksinasi daun Macaranga tanarius L., pada penelitian ini

menggunakan pelarut metanol 70% dan air untuk proses ekstraksi hingga

didapatkan ekstrak kental, yang selanjutnya di fraksinasi menggunakan dua pelaut

dengan nilai polaritas yang berbeda yaitu heksan dan etanol 95%. Perbedaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

76

kepolaran ini diharapkan dapat selektif menyari komponen yang telah tersari pada

hasil ekstrak kental metanol-air sehingga didapatkan senyawa yang terlarut sesuai

dengan kepolaran senyawa yang terkandung di dalamnya.

a. Proses ekstraksi metanol-air daun Macaranga tanarius L.

Proses ekstraksi metanol-air dilakukan melalui proses maserasi yaitu

penggojokan menggunakan shaker, dengan kecepatan penggojokan yang konstan

(140 rpm). Tujuan maserasi ini adalah agar seluruh serbuk dapat kontak dengan

pelarut dan senyawa yang dituju dapat terekstrak. Selain itu penggojokan

menggunakan shaker membantu mempercepat ekstraksi sehingga waktu yang

dibutuhkan lebih singkat dibandingkan dengan metode penyarian dengan cara

merendam serbuk dengan sesekali penggojokan. Ekstraksi yang dilakukan dengan

metode ini disebut ekstraksi mekanik. Pemilihan metode maserasi pada tahap

ekstraksi disebabkan karena metode penyarian ini lebih sederhana, tidak

menggunakan alat yang spesifik, pengerjaannya relatif mudah untuk dilakukan dan

lebih efisien, selain itu metode maserasi dapat digunakan untuk jenis senyawa yang

tahan terhadap panas maupun tidak tahan terhadap panas sehingga pada penelitian

ini digunakan metode maserasi, karena kandungan senyawa daun Macaranga

tanarius tidak diketahui merpakan jenis senyawa yang tahan terhadap panas atau

tidak.

Seberat 40 gram serbuk kering daun Macaranga tanarius L., dimasukkan

ke dalam erlenmeyer dan direndam dalam 200 mL pelarut metanol dan air (100 mL

metanol dan 100 mL air), kemudian diaduk dengan kecepatan konstan

menggunakan shaker, selama 72 jam (Puteri dan Kawabata, 2010). Semakin lama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

77

waktu maserasi maka kesempatan untuk bersentuhan antara serbuk dengan pelarut

akan semakin besar, sehingga proses ekstraksi akan lebih sempurna.

Penggunaan metanol 70% pada proses maserasi ekstrak metanol-air karena

mayoritas senyawa antioksidan konstituen akan berhasil diekstrak dalam ekstraksi

pertama dengan pelarut metanol (Lim et al., 2009). Selain itu, konsentrasi tinggi

metanol dapat menghambat aktivitas dari oksidase, yang menghancurkan senyawa

polifenol dalam daun, karena cedera atau kerusakan daun (Pinelo, Rubilar, Sineire,

and Nunez, 2004). Sedangkan air merupakan perlarut yang aman dan mampu

manyari komponen senyawa glikosida dan tanin sesuai dengan kandungan yang

telah dilaporkan pada penelitian terhadap daun Macaranga tanarius L.

Oleh karena itu pada penelitian ini dipilih menggunakan pelarut metanol-

air. Pemilihan pelarut ini berdasarkan kesesuaian kepolaran antara senyawa aktif

dengan larutan penyari yang digunakan, sehingga diharapkan dapat melarutkan

komponen senyawa yang larut dan bercampur dengan cairan penyari.

Hasil maserat yang didapatkan dari gabungan proses maserasi dan

remaserasi yang telah disaring, dipekatkan menggunakan vaccum rotary

evaporator. Suhu yang digunakan pada proses evaporasi metanol-air ini adalah

650C yang merupkan titik didih metanol. Proses pemekatan dilakukan ± 3 jam,

penghentian proses pemekatan ini dilihat pada tetesan pelarut yang telah berhenti

menetes di bagian pembuangan labu alas bulat yang terpasang pada alat vaccum

rotary evaporator, yang menunjukkan bahwa sebagian besar pelarut telah menguap

dan hanya meninggalkan senyawa aktif yang dituju. Evaporasi dengan

menggunakan bantuan pompa vakum akan menurunkan tekanan uap pelarut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

78

sehingga pelarut akan menguap di bawah titik didih normalnya. Tekanan yang

diberikan dari pompa vakum tersebut mengakibatkan pelarut menguap dari

campuran kemudian akan terkondensasi masuk ke dalam labu penampung.

Setelah proses pemekatan masih tersisa filtrat yang cukup banyak, dengan

kandungan pelarut air maka filtrat tersebut ditempatkan pada cawan porselin untuk

selanjutnya dilakukan proses pemekatan dibantu dengan waterbath, tujuannya

adalah menghilangkan pelarut air yang belum menguap saat proses evaporator.

Hasil yang didapatkan berupa ekstrak kental yang kemudian disimpan dalam oven

pada suhu ± 400C selama 24 jam untuk mendapatkan bobot tetap. Ekstrak kental

yang berada dalam cawan ditimbang setiap waktu tertentu selama 24 jam atau

hingga mendapatkan bobot konstan. Hasil yang diperoleh pada pembuatan ekstrak

kental metanol-air daun Macaranga tanarius L., sebanyak 126,24 gram yang

selanjutnya digunakan untuk fraksinasi dengan etanol-heksan.

b. Proses fraksi etanol-heksan daun Macaranga tanarius L.

Setelah didapatkan ekstrak kental dengan bobot tetap, maka proses

selanjutnya adalah fraksinasi menggunakan pelarut heksan dan etanol. Penggunaan

pelarut tersebut disesuaikan pada tingkat kelarutan senyawa aktif pada pelarut yang

digunakan. Hal ini dikarenakan pemilihan cairan penyari yang tepat tergantung

pada sifat fisika kimia zat aktif dalam simplisia dengan prinsip like dissolve like.

Pemilihan penggunaan etanol dikarenakan etanol merupakan pelarut pilihan

untuk memperoleh ekstrak secara klasik seperti ekstrak kering, kental, dan cair.

Perbandingan penggunaan pelarut etanol-heksan sebesar 1:1, karena dengan

perbandingan tersebut dapat dicegah terjadinya ekstraksi klorofil atau zat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

79

bersifat resin dan polimer yang pada umumnya bukan merupakan bagian penting

untuk aktivitas ekstrak (Agoes, 2009). Oleh karena itu, pada proses fraksinasi ini

digunakan pelarut etanol-heksan dari eksrak kental metanol-air daun Macaranga

tanarius L. Penggunaan kedua campuran pelarut tersebut diharapkan dapat selektif

menarik senyawa yang lebih spesifik berdasarkan kedekatan nilai log P yang

menggambarkan nilai kepolaran antara senyawa yang dituju dengan pelarut yang

digunakan.

Proses fraksinasi, menggunakan ekstrak kental yang telah didapatkan dari

penyarian sebelumnya menggunakan metanol-air, kemudian dimaserasi

menggunakan etanol-heksan dengan kecepatan konstran 140 rpm selama 24 jam

dan dilakukan remaserasi. Hasil filtrat disaring menggunakan kertas saring dan

corong Buchner digabungkan untuk selanjutnya dipekatkan menggunakan vaccum

rotary evaporator pada suhu campuran heksan dan etanol yaitu 58,70C ≈ 60

0C

(Agoes, 2009). Setelah tidak terdapat tetesan pada labu alas bulat yang terpasang

pada evaporator maka filtrat yang berwarna coklat pekat tersebut ditempatkan pada

cawan porselin untuk selanjutnya disimpan dalam oven pada suhu 40-500C untuk

mendapatkan bobot fraksi yang tetap.

Penetapan bobot pada fraksi didapatkan dari pengeringan tetap dengan

penyusutan sebesar 0% pada pemanasan 400C. Tujuannya penetapan bobot tersebut

adalah untuk menentukan batasan seberapa banyak senyawa yang hilang selama

proses pengeringan, karena dapat mempengaruhi bobot fraksi yang didapatkan.

Bobot tersebut akan mempengaruhi konsentrasi dan dosis fraksi yang akan

diberikan ke hewan uji untuk melihat aktivitas penghambatan inflamasi. Hasil dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

80

proses pengeringan didapatkan tidak ada perubahan pada bobot frakasi sehingga

didapatkan bobot pengeringan tetap. Pengeringan fraksi untuk setiap cawannya,

dilakukan dengan cara penimbangan pada masing-masing cawan untuk

mendapatkan bobot fraksi yang tetap.

Pembuatan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga

tanarius L. dalam bentuk kental dengan bobot tetap (penyusutan 0%) dibutuhkan

1200 gram serbuk kering, menghasilkan 126,24 gram ekstrak kental metanol-air

hingga didapatkan fraksi kental sebanyak 30,5806 gram. Dari hasil penimbangan

bobot fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.,

didapatkan rendemen sebesar 2,55%. Rendemen didapatkan dari penimbangan

bobot total fraksi kental yang diperoleh dibandingkan bobotnya dengan serbuk

simplisia awal yang digunakan (dinyatakan dalam persen (%)). Rendemen

merupakan presentase bagian bahan baku yang dapat digunakan atau dimanfaatkan

dengan total bahan baku. Rendemen yang didapatkan sangatlah kecil sehingga

untuk menghasilkan fraksi etanol-heksan memerlukan sampel yang banyak.

B. Hasil Skrining Fitokimia

Skrining fitokimia dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

golongan senyawa yang terkandung pada fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

daun Macaranga tanarius L. Skirining fitokimia merupakan metode yang

sederhana, mudah untuk dilakukan, dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi

golongan senyawa serta mengetahui keberadaan senyawa-senyawa aktif biologis

yang terdistribusi dalam jaringan tanaman. Pada penelitian ini dilakukan pengujian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

81

terhadap adanya kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, polifenolik, glikosida,

tannin, dan steroid/triterpenoid untuk kemudian disesuaikan dengan senyawa yang

telah dilaporkan memiliki kemampuan dalam menghambat peradangan atau

inflamasi. Hasil dari skrining fitokimia secara kualitatif menggunakan uji tabung

dapat dilihat pada tabel IV dibawah ini dan terlampir pada (Lampiran 14).

Tabel IV. Hasil pengujian fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L.

No Pengujian Fitokimia Tanda Positif Hasil Pengujian Sediaan

1 Alkaloid

Reagen Dragendroff Endapan merah Endapan merah +

Reagen Mayer Endapan putih Endapan putih +

2 Flavonoid Kuning-Jingga Jingga +++

3 Terpenoid/Steroid Merah Coklat -

4 Fenolik Hijau-Biru Hijau-biru ++

5 Saponin Busa > 1 cm

bertahan selama

30 menit

Busa ≤ 1 cm -

6 Tanin Biru Kehitaman Biru Kehitaman +++

7 Glikosida Cincin warna

biru-ungu pada

batas cairan

Terdapat cincin wana

ungu tua pada batas

cairan

++

Keterangan: (+++) intensitas kuat, (++) intensitas sedang, (+) intensitas rendah,

(-) tidak terdeteksi

Berikut perkiraan senyawa yang dapat tersari pada fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air, berdasarkan kedekatan nilai log P yang menggambarkan

polaritas antara senyawa yang dituju yaitu ellagitannis yang dapat tersari melalui

penyarian ekstraksi metanol-air dengan pelarut yang digunakan pada proses

fraksinasi yaitu etanol-heksan yang cenderung bersifat semi polar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

82

Tabel V. Kandungan senyawa daun Macaranga tanarius L. yang dituju dan

diduga memiliki aktivitas antioksidan terhadap penghambatan inflamasi

Golongan

Senyawa

Kandungan

Senyawa

Nilai

Log P

senyawa

Nilai Log P

pelarut

(etanol+

heksan)

Hasil Pengujian

Skrining Fitokimia

Ellagitannis 1. Chebullagic Acid

2. Macatannin B

1. 2,30

2. 2,57

2,97

(semi polar)

Positif (+++), hasil uji

tabung menunjukkan

adanya perubahan warna

menjadi biru kehitaman

Flavonoid - - Positif (+++), hasil uji

tabung menunjukkan

terbentuknya warna jingga

Glikosida - - Positif (++), hasil uji tabung

menunjukkan cincin

berwarna ungu tua pada

batas cairan fraksi.

Alkaloid - - Positif (+), hasil uji tabung

menunjukkan terbentuknya

endapan merah dan endapan

putih.

Keterangan:

Kriteria penggolongan kepolaran bila log P 2 < log P < 4 (semi-polar) (Holmberg,

2003).

Hasil skrining fitokimia (Tabel IV) menunjukkan bahwa fraksi etanol-

heksan ekstrak metanol air mengandung flavonoid, flavonoid merupakan salah satu

kelompok produk alami tanaman yang terbesar terutama sebagai fenol baik dalam

kondisi bebas maupun sebagai glikosida yang berikatan. Hasil uji flavonoid pada

fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. memberikan

hasil positif berupa terbentuknya warna jingga dengan intensitas kuat. Namun pada

penelitian ini tidak diketahui jenis senyawa spesifik dari flavonoid yang mungkin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

83

dapat tersari melalui fraksi etanol-heksan dari ekstrak metanol-air daun Macaranga

tanarius L. (Tabel V).

Hasil pengujian skrining fitokimia uji tabung pada fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. menunjukkan adanya kandungan

glikosida ditandai dengan adanya cincin berwarna ungu tua pada batas cairan fraksi

etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. selain itu hasil

skrining fitokimia menunjukkan pula adanya kandungan alkaloid (Tabel IV),

ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah dan endapan putih yang memiliki

intensitas lemah. Namun pada penelitian ini tidak diketahui jenis senyawa spesifik

dari glikosida dengan intensitas sedang dan alkaloid dengan intensitas lemah yang

mungkin dapat tersari melalui fraksi etanol-heksan dari ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. (Tabel V).

Selain itu, pada penelitian ini senyawa yang diduga memberikan aktivtas

antiinflamasi adalah chebullagic acid dan macatannin B yang merupakan

kelompok senyawa tanin. Perkiraan senyawa tersebut berdasarkan kedekatan nilai

log P senyawa dengan nilai log P campuran fraksi etanol-heksan, etanol sebesar -

0,16 dan heksan sebesar 3,13 dengan log P campuran sebesar 2,97. Hasil uji tabung

menunjukkan adanya kandungan tanin ditandai dengan adanya perubahan warna

menjadi biru kehitaman (Tabel V). Ellagitannins merupakan golongan tanin yang

terhidrolisis. Tanin merupakan kelompok utama lainnya dari polifenol yang terdiri

dari dua kelompok yaitu tanin terhidrolisis dan tanin terkondensasi. Tanin

terhidrolisis merupakan senyawa yang mengandung inti pusat dari glukosa atau

polyol lain yang teresterifikasi dengan gallic acid, biasa disebut dengan gallotanins

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

84

atau teresterifikasi dengan hexahydroxydiphenic acid yang biasa disebut dengan

ellagitanin (Dai dan Mumper, 2010). Sehingga hasil skrining fitokimia dengan uji

tabung menunjukkan adanya kandung senyawa tanin dengan intensitas kuat dan

fenolik dengan intensitas sedang.

Pengujian kandungan fenolik dilakukan untuk membuktikan adanya gugus

OH dari fenol pada fraksi daun Macaranga tanarius L. Adanya gugus fenolik akan

memberikan warna hijau hingga biru (Tabel IV). Hasil pengujian menunjukkan

warna hijau, hal ini membuktikan bahwa fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

daun Macaranga tanarius L. mengandung senyawa fenolik. Pada pengujian

kandungan senyawa tannin menunjukkan hasil positif, ditandai dengan

terbentuknya warna biru kehitaman. Pada pengujian skrining fitokimia secara

kualitatif dengan menggunakan uji tabung menunjukkan hasil yang negatif pada

pengujian terpenoid dan saponin.

C. Uji Pendahuluan

Sebelum dilakukannya perlakuan terhadap uji antiinflamasi fraksi etanol-

heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L., perlu dilakukannya

serangkaian uji pendahuluan untuk menetapkan dosis dan selang waktu pemberian

senyawa aktif yang akan digunakan pada perlakuan yang sebenarnya. Uji

pendahuluan yang dilakukan yaitu penetapan dosis kalium diklofenak (Cataflam

Fast®50mg) dan selang waktu pemberian kalium diklofenak sebelum

penginduksian karagenin 1% secara subplantar. Tujuan orientasi ini adalah untuk

menetapkan dosis dan rentang waktu pemberian kalium diklofenak sebagai kontrol

positif antiinflamasi yang efektif dalam mengurangi udem pada kaki mencit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

85

Penetapan dosis dan rentang waktu pemberian kalium diklofenak dapat

dilihat berdasarkan nilai AUC untuk masing-masing kelompok perlakuan pada

tabel VI berikut ini.

Tabel VI. Uji normalitas nilai rata-rata AUC (mm.menit) pada

orientasi penetapan dosis kalium diklofenak dan selang waktu pemberian

15 dan 30 menit

Kelompok

Rata-rata AUC

total (mm.menit)

(X ± SE)

Nilai p

Kontrol negatif aquadest selang waktu

pemberian 15 menit 711,20 ± 6,41 0,390

(N)

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB selang

waktu pemberian 15 menit 181,63 ± 15,92 0,726

(N)

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB selang

waktu pemberian 30 menit 267,15 ± 16,26 0,772

(N)

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB selang

waktu pemberian 15 menit 280,35 ± 25,81 0,605

(N)

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB selang

waktu pemberian 30 menit 246,50 ± 11,15 0,790

(N)

Keterangan :

X = Mean (Rata-rata)

SE = Standard Error (SD/√𝑛)

N = Distribusi data normal (p > 0,05)

Hasil tersebut (Tabel VI) menunjukkan bahwa data terdistribusi normal

ditandai dengan nilai p pada seluruh kelompok data (p > 0,05), dan memiliki nilai

homogenitas (p > 0,05) yang menunjukkan bahwa hasil data yang diperoleh

homogen sehingga analisis data pada penentuan dosis efektif kalium diklofenak

dan rentang waktu pemberiannya dilakukan menggunakan uji non-parametrik yaitu

one way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%.

Uji one way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% pada penelitian ini

digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antar kelompok yaitu

pada kelompok perlakuan kalium diklofenak dengan pemberian dosis dan rentang

waktu yang berbeda, serta kontrol negatif aquadest yang digunakan. Dari hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

86

analisis variansi satu arah, diketahui nilai probabilitasnya 0,000 (p < 0,05) yang

berarti menunjukkan “paling tidak terdapat dua kelompok yang mempunyai rerata

nilai AUC (mm.menit) yang berbeda bermakna”. Oleh karena itu, untuk

mengetahui antara kelompok manakah yang berbeda atau memiliki perbedaan

dilakukan analisis post hoc berupa uji LSD. Hasil analisisnya dapat dilihat pada

tabel VII dan VIII berikut ini.

Tabel VII. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis

efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin antara

kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 menit

Kelompok Nilai p

Diklofenak dosis 4,48

mg/kgBB waktu

pemberian 15 menit

Kontrol negatif aquadest waktu

pemberian 15 menit 0,000(BB)

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB

waktu pemberian 15 menit 0,008(BB)

Diklofenak dosis 9,1

mg/kgBB waktu

pemberian 15 menit

Kontrol negatif aquadest waktu

pemberian 15 menit 0,000(BB)

Diklofenak dosis 4,48

mg/kgBB waktu pemberian 15

menit 0,008

(BB)

Keterangan :

BTB = Berbeda tidak bermakna (p > 0,05)

BB = Berbeda bermakna (p < 0,05)

Tabel VIII. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis

efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin antara

711,20 ± 6,41 181,63 ± 15,92 280,35 ± 25,81

Gambar 12. Diagram batang rata-rata nilai AUC (mm.menit) pada orientasi

dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin antara

kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

87

Tabel VIII. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis

efektif diklofenak kelompok diklofenak rentang 15 dan 30 menit

Kelompok Perlakuan Diklofenak Nilai p

Dosis 4,48 mg/kgBB

waktu pemberian 15 menit

Dosis 9,1 mg/kgBB waktu

pemberian 15 menit 0,005(BB)

Dosis 4,48 mg/kgBB waktu

pemberian 30 menit 0,010(BB)

Dosis 9,1 mg/kgBB waktu

pemberian 30 menit 0,035(BB)

Dosis 9,1 mg/kgBB waktu

pemberian 15 menit

Dosis 4,48 mg/kgBB waktu

pemberian 30 menit 0,620(BTB)

Dosis 9,1 mg/kgBB waktu

pemberian 30 menit 0,222(BTB)

Dosis 4,48 mg/kgBB

waktu pemberian 30 menit

Dosis 9,1 mg/kgBB waktu

pemberian 30 menit 0,443(BTB)

Keterangan :

BTB = Berbeda tidak bermakna (p > 0,05)

BB = Berbeda bermakna (p < 0,05)

Gambar 13. Diagram batang rata-rata nilai AUC (mm.menit) pada dosis

efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin antara kelompok

diklofenak diklofenak rentang 15 dan 30 menit

Berdasarkan hasil uji post hoc LSD (Tabel VII) kontrol negatif aquadest

yang merupakan pelarut kalium diklofenak menunjukkan hasil statistika nilai AUC

yang berbeda secara signifikan terhadap pemberian kalium diklofenak dosis 4,48

dan 9,1 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 menit sebelum injeksi

181,63 ± 15,92 280,35 ± 25,81 267,15 ± 16,26 246,50 ± 11,15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

88

karagenin 1% secara subplantar. Dilihat dari tabel rata-rata nilai AUC (mm.menit),

nilai AUC aquadest = 711,20 ± 6,41 yang menunjukkan pada kelompok aquadest

masih memberikan udem yang paling besar dibandingkan kontrol positif

diklofenak (Tabel VI) dan (Gambar 12). Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui

bahwa pemberian aquadest tidak memberikan penurunan udem yang berarti

dibandingkan dengan kelompok perlakuan dengan pemberian kalium diklofenak

pada dosis 4,48 dan 9,1 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit.

Dosis pemberian kalium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang

waktu pemberian 15 menit berbeda bermakna (Tabel VIII) dan (Gambar 13)

terhadap dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 30 menit, dosis 9,1

mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 menit, dan dosis 9,1 mg/kgBB

dengan selang waktu pemberian 30 menit sebelum penginjeksian karagenin 1%

secara subplantar. Berdasarkan tabel rata-rata nilai AUC (mm.menit) dosis 4,48

mg/kgBB selang waktu pemberian 15 menit memberikan nilai AUC yang paling

rendah dibandingkan kelompok perlakuan yang lainnya yaitu sebesar 181,63 ±

15,92. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian kalium diklofenak pada dosis

4,48 mg/kgBB secara peroral dengan selang waktu pemberian 15 menit telah

memberikan penurunan udem yang paling rendah, artinya diklofenak telah dapat

menimbulkan efek antiinflamasi yang maksimal pada dosis dan rentang waktu

tersebut. Oleh karena itu pada penelitian ini dipilih pemberian kalium diklofenak

dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

89

D. Hasil Pengujian Efek Antiinflamasi Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak

Metanol-Air Daun Macaranga tanarius L.

Parameter utama yang digunakan untuk mengevaluasi efek antiinflamasi

fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. yaitu adanya

penurunan nilai AUC (mm.menit) yang menggambarkan penurunan tebal udem

pada telapak kaki mencit terinduksi karagenin 1% tiap satuan waktu (menit).

Pengujian efek antiinflamasi fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. dilakukan sesuai dengan hasil uji pendahuluan (orientasi).

Penghambatan inflamasi dapat ditunjukkan dengan penurunan besar udem

telapak kaki mencit terinduksi karagenin 1% pada kelompok perlakuan fraksi

etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. beserta kelompok

kontrol negatif dan kelompok kontrol positif. Data purata nilai AUC yang

menunjukkan nilai besar udem tiap satuan menit dan hasil uji normalitas pada

kelompok perlakuaan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga

tanarius L, beserta kelompok kontrol negatif (aquadest dan CMC-Na), dan

kelompok kontrol positif disajikan dalam bentuk purta ± SE dapat dilihat pada

tabel IX.

Tabel IX. Rata-rata nilai AUC (mm.menit) dan hasil pengujian normalitas

pada kelompok uji antiinflamasi (n = 5)

Kelompok 𝑿 ± SE AUC

(mm.menit)

Nilai p

Kelompok kontrol negatif aquadest

25mg/kgBB 696,99 ± 9,39 0,423

(N)

Kelompok kontrol negatif CMC-Na

3,836mg/20gramBB 724,19 ± 8,07 0,006

(TN)

Kelompok perlakuan Kalium Diklofenak

4,48mg/kgBB mencit 312,39 ± 5,72 0,102

(N)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

90

Keterangan :

X = Mean (rata-rata)

SE = Standard error

N = Distribusi data normal (p>0,05)

TN = Distribusi data tidak normal (p<0,05)

Hasil nilai rata-rata AUC (mm.menit) dari masing-masing kelompok

perlakuan (kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok perlakuan fraksi etanol-

heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L dengan tiga peringkat

dosis), menunjukkan hasil bahwa sebaran data tidak terdistribusi normal (Tabel

IX) sehingga digunakan pengujian non-parametrik test yaitu Kruskal-Wallis Test,

hasilnya menunjukkan nilai probabilitas (p) < 0,05 artinya “paling tidak” terdapat

dua kelompok yang berbeda. Maka dilanjutkan analisis post hoc berupa Mann-

Whitney untuk mengetahui antara kelompok manakah yang berbeda atau memiliki

perbedaan. Hasil analisis Mann-Whitney dapat dilihat pada tabel X.

Berdasarkan hasil analisis secara statistika menggunakan Mann-Whitney

Test (Tabel X) dan diagram batang (Gambar 14) dapat diketahui perbedaan antar

kelompok perlakuan. Kontrol negatif aquadest dan CMC-Na dosis pemberian

191,8 mg/kgBB, menunjukkan nilai probabilitas (p > 0,05) yang artinya nilai

AUC (tebal udem (mm.menit)) antara kelompok pemberian aquadest dan CMC-

Na berbeda tidak bermakna pada pengujian efek antiinflamasi. Penggunaan CMC-

Na dan aquadest sebagai kontrol negatif memiliki hasil yang sama, maka untuk

analisis selanjutnya dapat digunakan salah satu kontrol negatif untuk melihat

Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol air dosis 47,95 mg/kgBB 589,34 ± 4,78 0,189

(N)

Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol air dosis 95,9 mg/kgBB 548,97 ± 5,62 0,074

(N)

Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol air dosis 191,8 mg/kgBB 438,53 ± 1,41 0,387

(N)

Tabel IX. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

91

perbedaannya dalam memberikan penghambatan inflamasi dengan kelompok

kontrol negatif dan kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

daun Macaranga tanarius L.

Tabel X. Hasil uji Mann-Whitney Test rata-rata nilai AUC (mm.menit) pada

mencit terinduksi karagenin 1%

Kelompok Nilai p

Kontrol negatif

aquadest

Kontrol negatif CMC-Na 0,076 (BTB)

Kontrol positif diklofenak 4,48 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 47,95 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB 0,009 (BB)

Kontrol negatif

CMC-Na

Kontrol positif diklofenak 4,48 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 47,95 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB 0,009 (BB)

Kontrol positif

diklofenak 4,48

mg/kgBB

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 47,95 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-

heksan ekstrak

metanol air daun

Macaranga

tanarius L. dosis

47,95 mg/kgBB

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-

heksan ekstrak

metanol air daun

Macaranga

tanarius L. dosis

95,9 mg/kgBB

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB 0,009 (BB)

Keterangan :

BB = Berbeda Bermakna (p < 0,05) BTB = Berbeda Tidak Bermakna (p > 0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

92

Gambar 14. Diagram batang rata-rata nilai AUC pada kelompok perlakuan

uji antiinflamasi

Keterangan:

I = Kelompok kontrol negatif aquadest

II = Kelompok kontrol negatif CMC-Na 3,836mg/20gramBB mencit

III = Kelompok perlakuan Kalium Diklofenak 4,48mg/kgBB mencit

IV = Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 47,95 mg/kgBB

V = Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mg/kgBB

VI = Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB

Tabel XI. Rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi pada kelompok

perlakuan uji antiinflamasi

Kelompok Perlakuan 𝒙 ± SE (%) Nilai p

Kelompok kontrol negatif CMC-Na

191,8 mg/kgBB mencit 0,00 ± 1,11 0,006

(TN) Kelompok perlakuan Kalium Diklofenak

4,48mg/kgBB mencit 56,86 ± 0,79 0,102

(N)

Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol air dosis 47,95 mg/kgBB 18,62 ± 0,66 0,189

(N)

Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol air dosis 95,9 mg/kgBB 24,19 ± 0,77 0,032(TN)

Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol air dosis 191,8 mg/kgBB 39,57 ± 0,15 0,599

(N)

Keterangan :

X = Mean (Rata-rata)

SE = Standard Error (SD/√𝑛)

N = Distribusi data normal (p > 0,05)

696,99 ± 9,39 724,19 ± 8,07 312,39 ± 5,72 589,34 ± 4,78 548,97 ± 5,62 438,53 ± 1,41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

93

Hasil purata persen penghambatan inflamasi antar kelompok perlakuan

(Tabel XI) kontrol negatif, kontrol positif beserta kelompok perlakuan fraksi

etanol-heksan ekstrak metanol air pada tiga peringkat dosis menunjukkan bahwa

data tidak terdistribusi normal sehingga digunakan pengujian non-parametrik test

yaitu Kruskal-Wallis Test, hasilnya menunjukkan nilai probabilitas (p) < 0,05

artinya “paling tidak” terdapat dua kelompok yang berbeda. Kemudian dilanjutkan

analisis menggunakan Mann-Whitney test untuk mengetahui kelompok mana yang

memiliki perbedaan bermakna terhadap kemampuannya untuk memberikan efek

antiinflamasi, hasil analisis Mann-Whitney test dapat dilihat pada (Tabel XII) dan

grafik yang menunjukkan keberbedaan antar kelompok kontrol dan perlakuan

(Gambar 15).

Tabel XII. Uji Mann-Withney persen (%) penghambatan inflamasi kelompok

perlakuan uji antiinflamasi

Kelompok Nilai p

Kontrol negatif

CMC-Na

Kontrol positif diklofenak 4,48 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 47,95 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB 0,009 (BB)

Kontrol positif

diklofenak 4,48

mg/kgBB

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 47,95 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-

heksan ekstrak

metanol air daun

Macaranga

tanarius L. dosis

47,95 mg/kgBB

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB 0,009 (BB)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

94

Fraksi etanol-

heksan ekstrak

metanol air daun

Macaranga

tanarius L. dosis

95,9 mg/kgBB

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB 0,009

(BB)

Keterangan:

BB = Berbeda Bermakna (p < 0,05) BTB = Berbeda Tidak Bermakna (p > 0,05)

Gambar 15. Diagram batang persen (%) penghambatan inflamasi pada

masing-masing kelompok perlakuan uji antiinflamasi

Keterangan:

I = Kelompok kontrol negatif CMC-Na 191,8 mg/kgBB

II = Kelompok perlakuan Kalium Diklofenak 4,48mg/kgBB mencit

III = Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 47,95 mg/kgBB

IV = Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mg/kgBB

V = Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB

1. Kontrol negatif

Pada penelitian ini digunakan kontrol negatif bertujuan untuk memastikan

bahwa pemberian aquadest sebagai pelarut kalium diklofenak dan CMC-Na

sebagai pelarut fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius

0,00 ± 1,11 56,86 ± 0,79 18,62 ± 0,66 24,19 ± 0,77 39,57 ± 0,15

Tabel XII. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

95

L., tidak memberikan pengaruh terhadap efek antiinflamasi kalium diklofenak

sebagai obat antiinflmasi dan pemberian sediaan fraksi yang diduga berpotensi

memiliki aktifitas penghambatan inflamasi pada mencit terinduksi karagenin 1%.

Hasil pengukuran tebal udem selama 6 jam akan didapatkan nilai tebal

udem (mm) tiap satuan menit yang selanjutnya dapat dilakukan perhitungan nilai

AUC yang menggambarkan tebal udem telapak kaki mencit terinduksi karagenin

1% dalam mm.menit (millimeter.menit). Tujuannya adalah untuk melihat

pengaruh pemberian senyawa uji yang telah dihitung menggunakan metode

trapezoid (Tabel IX) pada kelompok kontrol negatif aquadest dan CMC-Na

menghasilkan purata tebal udem yang paling besar diantara kelompok perlakuan

lainnya. Nilai AUC kontrol negatif aquadest sebesar 696,99 ± 9,39 mm.menit dan

kontrol negatif CMC-Na sebesar 724,19 ± 8,07 mm.menit, dengan hasil uji

statistika menunjukkan adanya perbedaan yang tidak bermakna antar keduanya

(Tabel X).

Pada penelitian ini kontrol negatif yang digunakan untuk membandingkan

dengan kelompok perlakuan pemberian fraksi heksan-etanol ekstrak metanol-air

daun Macaranga tanarius L., adalah CMC-Na yang merupakan pelarut sediaan

fraksi tersebut. Berikut ini (Gambar 15) hasil tebal udem yang dihasilkan selama 6

jam, kelompok kontrol negatif CMC-Na pada mencit terinduksi karagenin 1%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

96

27.66 28.43 29.28 30.50

63.09 62.61 60.54 59.04 58.17 57.45 56.79 55.77 54.42 53.25

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

Mea

n N

ila

i A

UC

(m

m.m

enit

)

Waktu (menit)

Gambar 16. Grafik nilai AUC kontrol negatif CMC-Na

Berdasarkan (Gambar 16) udem akan mulai meningkat pada menit ke 15

yang merupakan fase awal yang terjadi pada inflamasi akut puncaknya pada menit

ke 60. Adanya peningkatan udem tersebut dikarenakan induksi senyawa iritan dari

karagenin secara suplantar pada telapak kaki mencit yang menyebabkan adanya

kerusakan jaringan. Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap kerusakan jaringan

akibat adanya rangsangan merugikan seperti rangsangan kimia. Kerusakan jaringan

tersebut akan memicu pelepasan mediator yang mengawali proses inflamasi seperti

histamin, serotonin, kinin dan prostaglandin sehingga dapat menimbulkan udem

yang mampu bertahan selama 6 jam (Hidayati, Listyawati, dan Setyawan, 2005).

Pemberian karagenin tanpa adanya senyawa yang bertindak sebagai

antiinflamasi akan mengakibatkan adanya peningkatan tebal udem kaki yang

ditandai dengan bertambah besarnya pada telapak kaki mencit mendakan terjadinya

inflamasi. Beberapa penurunan tebal udem pada telapak kaki mencit terjadi pada

menit-menit terakhir dapat disebabkan oleh respon dari tubuh yang berupaya untuk

Kontrol Negatif CMC-Na

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

97

mempertahankan dan memulihkan tubuhnya dari peradangan yang terjadi, namun

respon tubuh tersebut tidak dapat mengatasi udem dengan baik dibandingkan

kelompok uji lainnya

Karagenin yang digunakan pada penelitian ini adalah karagenin tipe λ

sebagai penginduksi udem. Penginduksian karagenin digambarkan secara bhipasic

yaitu memiliki dua fase untuk menyebabkan inflamasi. Berdasarkan Suleyman et

al. (2004) fase awal ditandai dengan pelepasan histamin, serotonin, dan bradikinin

yang akan berakhir hingga menit ke- 60 dan fase kedua berhubungan dengan

pelepasan mediator inflamasi lainnya seperti prostaglandin yang mengakibatkan

terjadinya peningkatan COX (enzim siklooksigenase) dan pelepasan radikal bebas

terjadi antara menit ke- 60 menit setelah injeksi dan berakhir setelah menit ke 180.

Setelah pelepasan mediator inflamasi maka udem akan bertahan selama 6 jam dan

berangsur-angsur akan berkurang dalam waktu 24 jam sehingga pada grafik di atas

terlihat terjadi penurunan tebal udem yang tidak terlalu signifikan.

Hasil penelitian uji antiinflamasi ekstrak metanol-air Macaranga tanarius

L. pada mencit yang terinduksi karagenin 1% oleh Kurniawaty dkk. (2010),

penggunaan kontrol negatif CMC-Na sebagai pelarut ekstrak dan aquadest sebagai

pelarut kalium diklofenak didapatkan hasil rata-rata bobot udem berbeda tidak

bermakna dengan kelompok kontrol karagenin 1% yang menunjukkan tidak

adanya penurunan udem yang berarti, sehingga hal tersebut menunjukkan tidak

adanya kemampuan sebagai antiinflamasi pada kedua kontrol negatif tersebut.

Dengan demikian, hasil pengukuran penggunaan kontrol negatif aquadest

dan CMC-Na terhadap aktivitas antiinflamasi pada mencit yang terinduksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

98

karagenin 1% menunjukkan adanya peningkatan udem pada telapak kaki hewan uji

dengan persen pura penghambatan 0,00 ± 1,11, sehingga dapat disimpulkan bahwa

pemberian CMC-Na dan aquadest tidak memberikan efek antiinflamasi.

2. Kontrol positif diklofenak (Cataflam Fast®50mg ) dosis 4,48 mg/kgBB

Pada penelitian uji antiinflamasi fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

daun Macaranga tanarius L., pada mencit terinduksi karagenin, digunakan kontrol

positif berupa kalium diklofenak yang merupakan obat antiinflamasi. Tujuan

adanya kontrol positif adalah untuk membandingkan efek antiinflamasi dengan

senyawa uji pada penelitian ini yaitu fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L., pada tiga peringkat dosis 47,95; 95,9; dan 191,8 mg/kgBB

apakah memiliki efek antiinflamasi yang lebih baik dibandingkan kontrol positif

diklofenak yang merupakan obat antiinflamasi.

Aktivitas kalium diklofenak sebagai obat antiinflamasi menunjukkan hasil

penurunan udem yang paling besar dengan nilai rata-rata tebal udem tiap satuan

waktu (AUC) 312,392 ± 5,72 mm.menit dan persen penghambatan inflamasi

sebesar 56,86% yang lebih besar dibandingkan kelompok lainnya (Tabel XI).

Persen penghambatan inflamasi kontrol positif diklofenak berdasarkan analisis

non-parametrik dengan uji Mann-Whitney menunjukkan nilai probabilitas (p <

0,05) yang artinya kemampuan penghambatan inflamasi ditunjukkan dengan

penurunan tebal udem pada pemberian diklofenak berbeda bermakna dengan

kelompok perlakuan lainnya (kontrol negatif CMC-Na, tiga peringkat dosis fraksi

etanol-heksan ekstrak metanol-air) daun Macaranga tanarius L (Tabel XII) dan

(Gambar 15).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

99

Kontrol positif diklofenak dibandingkan dengan kontrol negatif CMC-Na

berdasarkan hasil analisis Mann-Whitney nilai probabilitas (p < 0,05) menunjukkan

bahwa adanya perbedaan bermakna antara kontrol positif diklofenak dosis 4,48

mg/kgBB dengan nilai purata AUC 312,39 ± 5,72 dan persen penghambatan

inflamasi 56,86 % dibandingkan dengan dengan kontrol negatif CMC-Na dosis

yang memiliki nilai purata AUC 724,19 ± 8,07 dan persen penghambatan 0,00 %.

Hal ini menunjukkan bahwa, kalium diklofenak dengan dosis pemberian 4,48

mg/kgBB memiliki penghambatan inflamasi yang lebih besar dibandingkan kontrol

negatif yang menunjukkan tidak adanya potensi penghambatan inflamasi.

3. Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L.

Adanya penurunan udem pada telapak kaki mencit akibat perlakuan fraksi

etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. yang dapat dilihat

dari penurunan nilai AUC (mm.menit). Penurunan tersebut merupakan parameter

utama untuk mengevaluasi efek antiinflamasi fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-

air daun Macaranga tanarius L. terhadap mencit jantan galur Swiss terinduksi

karagenin 1%.

a. Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L., dosis terendah (47,95 mg/kgBB).

Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. dosis 47,95 mg/kgBB memiliki nilai purata AUC sebesar

589,34 ± 4,78 mm.menit dengan persen penghambatan inflamasi 18,62%. Nilai

AUC tersebut dibandingkan dengan kontrol negatif CMC-Na sebagai pelarut fraksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

100

yang memiliki nilai purata AUC sebesar 724,19 ± 8,07 mm.menit dan persen

penghambatan inflamasi 0%, kemudian hasilnya dianalisis dengan Mann-Whitney

test didapatkan nilai probabilitas (p < 0,05) menunjukkan adanya perbedaan

bermakna antar kedua kelompok tersebut. Hasil analisis tersebut menunjukkan

bahwa fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dosis

47,95 mg/kgBB memiliki efek penghambatan inflamasi.

Apabila dibandingkan dengan kontrol positif diklofenak yang memiliki

nilai purata AUC sebesar 312,39 ± 5,72 mm.menit dan persen penghambatan

inflamasi 56,86 %, kemudian dianalisis dengan Mann-Whitney test didapatkan nilai

probabilitas (p < 0,05) menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar kelompok

kontrol positif dengan kelompok perlakuan dosis 47,95 mg/kgBB. Hasil analisis

tersebut menunjukkan bahwa fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. dosis 47,95 mg/kgBB tersebut memiliki potensi

penghambatan inflamasi lebih rendah dibandingkan dengan kelompok perlakuan

kalium diklofenak sebagai obat antiinflamasi (NSAID) dengan dosis pemberian

4,48 mg/kgBB.

b. Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L., dosis tengah (95,9 mg/kgBB).

Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mg/kgBB memiliki nilai purata AUC sebesar

548,97 ± 5,62 mm.menit dan persen penghambatan inflamasi 24,19%. Nilai AUC

dosis tengah tersebut bila dibandingkan dengan kontrol negatif CMC-Na sebagai

pelarut fraksi yang memiliki nilai purata AUC sebesar 724,19 ± 8,07 mm.menit dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

101

persen penghambatan inflamasi 0%, kemudian dianalisis dengan Mann-Whitney

test didapatkan nilai probabilitas (p < 0,05) menunjukkan adanya perbedaan

bermakna antar kedua kelompok. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa fraksi

etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.dosis 95,9

mg/kgBB memiliki efek penghambatan inflamasi.

Apabila dibandingkan dengan kontrol positif diklofenak yang memiliki

nilai purata AUC sebesar 312,39 ± 5,72 mm.menit dan persen penghambatan

inflamasi 56,86 %, yang kemudian dianalisis dengan Mann-Whitney Test

didapatkan nilai probabilitas (p < 0,05) menunjukkan adanya perbedaan bermakna

antar kedua kelompok. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa fraksi etanol-

heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.dosis 95,9 mg/kgBB

memiliki potensi penghambatan inflamasi lebih rendah dibandingkan dengan

kelompok perlakuan kalium diklofenak sebagai obat antiinflamasi (NSAID).

c. Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L., dosis tertinggi (191,8 mg/kgBB).

Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB memiliki nilai purata AUC sebesar

438,53 ± 1,41 mm.menit dan persen penghambatan inflamasi 39,57 %. Nilai AUC

tersebut bila dibandingkan dengan kontrol negatif CMC-Na sebagai pelarut fraksi

yang memiliki nilai purata AUC sebesar 724,19 ± 8,07 mm.menit dan persen

penghambatan inflamasi 0% yang dianalisis dengan Mann-Whitney test didapatkan

nilai probabilitas (p < 0,05), hal ini menunjukkan adanya perbedaan bermakna

antar kedua kelompok. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa fraksi etanol-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

102

heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB

memiliki efek penghambatan inflamasi.

Apabila dibandingkan dengan kontrol positif diklofenak yang memiliki

nilai purata AUC sebesar 312,39 ± 5,72 mm.menit dan persen penghambatan

inflamasi 56,86 %, yang kemudian dianalisis dengan Mann-Whitney test

didapatkan nilai probabilitas (p < 0,05) menunjukkan adanya perbedaan bermakna

antar kedua kelompok. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa fraksi etanol-

heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB

memiliki potensi penghambatan inflamasi lebih rendah dibandingkan dengan

kelompok perlakuan kalium diklofenak sebagai obat antiinflamasi (NSAID).

d. Perbandingan efek antiinflamasi antar kelompok perlakuan fraksi etanol-

heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.

Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. dosis 47,95 mg/kgBB menghasilkan nilai purata AUC

sebesar 589,34 ± 4,78 mm.menit dan persen penghambatan inflamasi 18,62 %.

Apabila dibandingkan dengan kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak

metanol-air daun Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mg/kgBB dengan nilai purata

AUC sebesar 548,97 ± 5,62 mm.menit dan persen penghambatan 24,19 %,

kemuadin dianalisis dengan menggunakan Mann-Whitney test, hasil analisis

statistika tersebut didapatkan nilai probabilitas (p < 0,05) yang menunjukkan

adanya perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. pada dosis 47,95 mg/kgBB

dengan dosis pemberian 95,9 mg/kgBB. Berdasarkan persen penghambatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

103

inflamasi dan hasil analisis secara statistika, efek antiinflamasi fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dosis 47,95 mg/kgBB memiliki

potensi penghambatan inflamasi lebih rendah dibandingkan dengan kelompok

perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.

pada dosis 95,9 mg/kgBB.

Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mg/kgBB dengan nilai purata AUC sebesar

548,97 ± 5,62 mm.menit dan persen penghambatan inflamasi 24,19 %

dibandingkan dengan kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

daun Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB yang memiliki nilai purata

AUC 438,53 ± 1,41 mm.menit dan persen penghambatan inflamasi sebesar

39,57%, kemudian hasilnya dianalisis dengan Mann-Whitney test. Hasil analisis

statistika didapatkan nilai probabilitas (p < 0,05) menunjukkan adanya perbedaan

bermakna antar kedua kelompok perlakuan tersebut. Berdasarkan persen

penghambatan inflamasi dan hasil analisis secara statistika menunjukkan bahwa

fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dosis 95,9

mg/kgBB memiliki efek penghambatan inflamasi lebih rendah dibandingkan

dengan kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. pada dosis 191,8 mg/kgBB.

Pada kelompok perlakuan pemberian fraksi heksan-etanol ekstrak metanol-

air daun Macaranga tanarius L. dosis 47,95 mg/kgBB yang merupakan dosis

terendah memiliki nilai purata AUC 589,34 ± 4,78 mm.menit dan persen

penghambatan inflamasi 18,62 %. Kelompok perlakuan pemberian fraksi heksan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

104

etanol ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dosis 47,95 mg/kgBB,

dibandingkan dengan pemberian dosis 191,8 mg/kgBB yang merupakan dosis

tertinggi dengan nilai purata AUC sebesar 438,53 ± 1,41 mm.menit dan persen

penghambatan infalamasi sebesar 39,57%, dianalisis statistika dengan Mann-

Whitney test, didapatkan nilai probabilitas (p < 0,05) menunjukkan adanya

perbedaan bermakna antar kedua kelompok perlakuan tersebut. Berdasarkan persen

penghambatan inflamasi dan hasil analisis secara statistika menunjukkan bahwa

fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dosis 47,95

mg/kgBB memiliki potensi penghambatan inflamasi lebih rendah dibandingkan

dengan kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. pada dosis tertinggi 191,8 mg/kgBB.

Dengan demikian, dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pemberian

fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dosis 191,8

mg/kgBB memiliki potensi penghambatan inflamasi paling besar dibandingkan

dengan kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. pada dosis 47,95 dan 95,9 mg/kgBB.

Berdasarkan hasil penurunan tebal udem yang dapat dilihat dari nilai AUC

(mm.menit) pada (Tabel IX) dan persen penghambatan inflamasi pada (Tabel XI),

menunjukkan bahwa kemampuan penghambatan inflamasi akan mengalami

peningkatan seiring dengan kenaikan pemberian dosis fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. Hal tersebut dapat dilihat dari

semakin meningkatnya dosis fraksi yang diberikan 47,95; 95,9; dan 191,8

mg/kgBB, semakin meningkat pula efek antiinflamasi yang diberikan yaitu sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

105

18,62; 24,19; dan 39,57%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan kekerabatan antara dosis dengan efek antiinflamasi fraksi

heksan-etanol ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.

E. Potensi Relatif Daya Antiinflamasi Fraksi Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-Air Daun Macaranga tanarius L.

Efek antiinflamasi dari ketiga peringkat dosis fraksi etanol-heksan ekstrak

metanol-air daun Macaranga tanarius L. yaitu 47,95; 95,9; dan 191,8 mg/kgBB

memiliki kemampuan penghambatan inflamasi, namun kemampuan

penghambatannya lebih rendah dibandingkan kalium diklofenak sebagai obat

antiinflamasi. Adanya kemampuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. dalam memberikan efek antiinflamasi, maka kelompok

perlakuan tersebut dapat dibandingkan potesi relatif daya antiinflamasinya dengan

obat antiinflamasi yaitu diklofenak. Rata-rata persen (%) potensi relatif daya

antiinflamasi dari kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

daun Macaranga tanarius L. dapat dilihat pada tabel XIII.

Tabel XIII. Rata-rata persen (%) potensi relatif kelompok fraksi etanol-

heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dibandingkan

dengan kontrol positif diklofenak pada uji antiinflamasi (n=5)

Kelompok Uji

Potensi Relatif

Daya Antiinflamasi

𝒙 ± SE AUC (%)

Nilai p

Kontrol positif diklofenak

dosis 4,48 mg/kgBB

100,00 ± 1,39 0,101(N)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

daun Macaranga tanarius L. dosis

47,95 mg/kgBB

32,75 ± 1,16 0,191(N)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

106

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

daun Macaranga tanarius L. dosis

95,9 mg/kgBB

42,54 ± 1,37 0,033(TN)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

daun Macaranga tanarius L. dosis

191,8 mg/kgBB

69,59 ± 0,33 0,428(N)

Keterangan :

X = Mean (Rata-rata)

SE = Standard Error (SD/√𝑛) dan N = Distribusi data normal (p > 0,05)

Potensi relatif daya antiinflamasi di dapatkan dari hasil perbandingan antara

persen penghambatan inflamasi kelompok perlakuan dengan persen penghambatan

inflamasi kelompok kontrol positif diklofenak. Purata potensi relatif daya

antiinflamasi kelompok kontrol positif diklofenak dan fraksi etanol-heksan ekstrak

metanol-air daun Macaranga tanarius L. dianalisis secara statistika untuk melihat

distribusi data, hasil analisis menunjukkan nilai probabilitas p = 0,00 (p < 0,05)

yang artinya data persen potensi relatif daya antiinflamasi pada kelompok

perlakuan tidak terdistribusi normal (Tabel XIII), sehingga analisis dilanjutkan

dengan uji non-parametrik Kruskal-Wallis Test, dilanjutkan dengan uji Mann-

Whitney. Pada uji Mann-Whitney didapatkan hasil nilai probabilitas untuk semua

kelompok perlakuan baik kelompok kontrol positif diklofenak dan ketiga peringkat

dosis fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.,

sebesar p = 0,008 (p < 0,05), yang artinya bahwa pada tiap-tiap kelompok berbeda

bermakna terhadap potensi relatif daya antiinflamasinya. Hasil analisis tersebut

dapat dilihat pada (Tabel XIV) dan yang memperlihatkan hasil analisis statistika

non-parametrik Mann-Whitney Test dan diagram batang (Gambar 17)

memperlihatkan keberbedaan persen potensi relatif daya antiinflamasi terhadap

kontrol positif diklofenak.

Tabel XIII. Lanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

107

Tabel XIV. Hasil uji Mann-Whitney test persen (%) potensi relatif daya

antiinflamasi pada masing-masing kelompok uji antiinflamasi

Kelompok Nilai p

Kontrol positif

diklofenak 4,48

mg/kgBB

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 47,95 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-

heksan ekstrak

metanol air daun

Macaranga

tanarius L. dosis

47,95 mg/kgBB

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB 0,009 (BB)

Fraksi etanol-

heksan ekstrak

metanol air daun

Macaranga

tanarius L. dosis

191,8 mg/kgBB

Fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun

Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB 0,009 (BB)

Keterangan:

BB = Berbeda Bermakna (p < 0,05); BTB = Berbeda Tidak Bermakna (p > 0,05)

Gambar 17. Diagram batang persen (%) potensi relatif daya antiinflamasi

pada kelompok kontrol positif diklofenak dan perlakuan uji antiinflamasi

39,57 ± 0,15 32,75 ± 1,16 42,54 ± 1,37 62,59 ± 0,33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

108

Potensi relatif daya antiinflamasi kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L., dapat dilihat pada tabel XIII

menunjukkan bahwa pada ketiga dosis fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

memiliki nilai purata potensi relatif daya antiinflamasinya < 100%, sehingga dapat

dikatakan bahwa ketiga kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-

air daun Macaranga tanarius L. tersebut memiliki potensi yang lebih kecil

dibandingkan diklofenak dalam menghambat inflamasi pada telapak kaki mencit

yang terinduksi karagenin 1% yang menggambarkan terjadinya inflamasi akut.

Hasil pengujian antiinflamasi pada ketiga peringkat dosis 47,95; 95,9; dan

191,8 mg/kgBB, setelah dilakukan analisis secara statistika menunjukkan adanya

potensi dalam memberiakan efek antiinflamasi, kemampuan tersebut dapat

dikaitkan dengan kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam

fraksi etanol-heksan ekstrak daun Macaranga tanarius L. Senyawa-senyawa

metabolit sekunder pada daun Macaranga tanarius L. yang diduga dapat berperan

dalam penghambatan inflamasi adalah chebulagic acid dan macatannin B,

merupakan senyawa golongan ellagitanin dengan kemampuannya menangkap

radikal bebas penyebab inflamasi. Radikal bebas diartikan sebagai molekul yang

mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di orbit luarnya

sehingga relatif tidak stabil, untuk mendapatkan kestabilannya molekul yang

bersifat reaktif tersebut akan mencari pasangan elektronnya, sehingga disebut

reactive oxygen species (ROS). Radikal bebas dapat terbentuk selain secara

alamiah melalui sistem biologis tubuh, juga dapat berasal dari lingkungan, salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

109

satunya pada reaksi inflamasi yang akan menghasilkan oksidan sebagai radikal

bebas (Raymond, 2011).

Menurut Tjay & Rahardja (cit., Wulandari dan Hendra, 2011), terdapat

hubungan antara penangkapan radikal bebas dengan penghambatan mediator-

mediator nyeri dan peradangan. Berikut merupakan proses pelepasan mediator

kimia dan radikal bebas yang memperantarai terjadinya proses inflamasi akut

(Gambar 18).

Ketika terjadi kerusakan jaringan, jumlah radikal bebas akan meningkat.

Gambar 18. Pelepasan radikal bebas pada proses inflamasi

Peningkatan tersebut seiring dengan peningkatan produksi peroksida,

sedangkan di dalam tubuh akan memproduksi antioksidan endogen yang terbatas

seperti superoksida dismutase (SOD) yang kerjanya dalam menstabilkan radikal.

Sumber utama radikal bebas pada mamalia di antaranya pada proses sintesis

prostaglandin. Dalam proses nyeri dan peradangan, radikal bebas terbentuk ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

110

asam arakidonat dikonversi menjadi endoperoksida melalui jalur siklooksigenase

dan hidroperoksida melalui jalur lipooksigenase sehingga terjadi pelepasan

mediator nyeri dan inflamasi (Wulandari dan Hendra, 2011). Bila jumlah radikal

bebas semakin meningkat dengan adanya kerusakan jaringan maka antioksidan

endogen yang diproduksi oleh tubuh tidak mampu lagi mengatasinya secara

efekstif, sehingga dibutuhkan antioksidan eksogen. Senyawa ellagitanin berupa

chebulagic acid dan macatannin B merupakan antioksidan eksogen dan senyawa

yang dituju pada penelitian ini, senyawa tersebut merupakan golongan senyawa

ellagitannins kelompok senyawa fenolik. Senyawa yang termasuk kelompok

fenolik memiliki satu atau lebih gugus hidroksil yang terikat pada satu atau lebih

cincin aromatik benzen, sehingga senyawa ini dapat teroksidasi. Kemampuannya

membentuk radikal fenoksi yang stabil, menyebabkan senyawa ini banyak

digunakan sebagai antioksidan. Proses penangkapan radikal bebas oleh chebulagic

acid dan macatannin B melalui mekanisme pengambilan atom hydrogen dari

senyawa antioksidan oleh radikal bebas sehingga radikal bebas akan menangkap

satu elektron dari antioksidan (Matheos, Runtuwene, dan Sudewi, 2014).

Berdasarkan hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya senyawa lain

yaitu glikosida dan flavonoid yang terdapat pada fraksi etanol-heksan ekstrak

metanol air daun Macaranga tanarius L. namun pada penelitian ini tidak diketahui

senyawa spesifik dari kedua golongan tersebut. Kedua senyawa tersebut diduga

memiliki peran dalam penghambatan inflamasi, berdasarkan hasil penelitian oleh

Wulandari dan Hendra (2011) dilihat dari pendekatan strukturnya senyawa

glikosida dapat memiliki aktivitas penangkapan radikal bebas karena adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

111

senyawa karbonil (C=O) dengan ikatan rangkap terkonjugasi dan memiliki ikatan

α-𝛽 tidak jenuh, yang dapat menyebabkan adanya perpindahan elektron. Atom C

yang terdapat pada posis β akan bermuatan positif. Hal ini dikarenakan adanya

lompatan elektron pada ikatan phi. Kemungkinan besar, atom C pada posisi β

inilah yang akan menangkap radikal bebas.

Selain itu senyawa flavonoid juga memiliki peran dalam penghambatan

inflamasi, berdasarkan Hidayati dkk (2005) mekanisme antiinflamasi yang

dilakukan oleh flavonoid dapat melalui beberapa jalur seperti penghambatan

aktivitas enzim COX dan atau lipooksigenase yang dapat menyebabkan

penghambatan biosintesis eikosanoid sehingga hasil metabolismenya berupa

pelepasan mediator inflamasi seperti prostaglandin dapat dihambat, penghambatan

degranulasi netrofil, dan penstabil ROS (Reactive Oxygen Spesies) sehingga radikal

menjadi inaktif.

Proses penangkapan radikal bebas oleh chebulagic acid dan macatannin B,

dan beberapa senyawa yang belum diketahui secara spesifik yang merupakan

golongan flavonid dan glikosida tersebut dengan mekanisme penangkapan radikal

bebas dan penghambatan mediator inflamasi tersebut, maka proses terjadinya

peradangan juga dapat terhambat. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya

penurunan udem setelah pemberian fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L secara oral pada ketiga peringkat dosis 47,95; 95,9; dan

191,8 mg/kgBB.

Penelitian ini merupakan penelitian skrining awal yang menunjukkan

bahwa fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun Macaranga tanarius L.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

112

memiliki efek antiinflamasi yang diberikan secara oral, sehingga membuktikan

bahwa daun Macaranga tanarius L, berpotensi untuk dijadikan sebagai salah satu

tanaman alternatif pengobatan antiinflamasi. Selain itu, perlu dilakukannya uji efek

antiinflamasi fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius

L., pada mencit jantan galur Swiss terinduksi karagenin 1% menggunakan senyawa

iritan yang berbeda seperti 1-3 mL dextran 1%, 0,05 mL egg white fresh undiluted,

serotonin kreatinin sulfat, 0,1 mL suspension of kaolin 5%, dan 0,1 mL ovalbumin

solution 1% (Vogel, 2002), dengan metode uji inflamasi akut untuk mempertegas

kemampuan fraksi heksan-etanol ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.

dalam menghambat inflamasi. Tujuannya adalah untuk melihat apakah sediaan

fraksi heksan-etanol ekstrak metanol-air daun Macarana tanarius L. pada metode

uji inflamasi akut dengan induksi senyawa yang berbeda akan memiliki

kemampuan yang sama dalam menghambat inflamasi pada telapak kaki belakang

mencit yang diinduksi karagenin. Selain itu, dapat pula dilakukan penelitian lebih

lanjut mengenai uji antiinflamasi dengan menggunakan formulasi sediaan fraksi

etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L., untuk digunakan

secara topikal sebagai alternatif pengobatan inflamasi.

Hasil penelitian uji antiinflamasi fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air

daun Macaranga tanarius L. ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk

memastikan senyawa aktif yang bertanggung jawab dalam memberikan efek

antiinflamasi pada fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun Macaranga

tanarius L. Pemastian kandungan senyawa metabolit sekunder dapat dilakukan

dengan menggunakan metode kuantitatif untuk menentukan banyaknya senyawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

113

yang terkandung dalam campuran, dan mengidentifikasi senyawa yang berperan

terhadap efek antiinflamasi dapat digunakan KLT. Selain itu berdasarkan Talamona

(2005) dapat pula digunakan metode kuantitatif menggunakan kromatografi kolom

(flash chromatography column), dengan menggunakan metode tersebut akan dapat

diketahui senyawa aktif apa saja yang berperan dalam efek antiinflamasi pada

fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dan

pengujian tersebut merupakan sebagai langkah lanjutan untuk penegasan dari hasil

skrining fitokimia secara kualitatif dengan uji tabung yang telah dilakukan pada

penelitian ini.

Apabila kandungan senyawa aktif dari fraksi etanol-heksan ekstrak metanol

air daun Macaranga tanarius L. telah diketahui sepenuhnya dan melalui pengujian

secara klinis memenuhi kriteria sebagai pengobatan inflamasi, maka bahan aktif

dari fraksi tersebut dapat berguna untuk dijadikan dalam produk oral untuk

pengobatan inflamasi, seperti yang telah dilaporkan oleh Lim et al. (2009) produk

oral dari daun Macaranga tanarius dapat digunakan dalam pengobatan karies gigi,

gingivitis dan peradangan gusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

114

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dan analisis statistik yang telah

dilakukan, maka dapat disimpulkan:

1. Pemberian fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius

L., memiliki efek antiinflamasi pada mencit terinduksi karagenin 1%.

2. Efek antiinflamasi fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga

tanarius L., pada dosis 47,95; 95,9; dan 191,8 mg/kgBB yang dinyatakan oleh

persen penghambatan inflamasi berturut-turut sebesar 18,62; 24,19; dan 39,57

%.

3. Potensi relatif daya antiinflamasi fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L., pada dosis 47,95; 95,9; dan 191,8 mg/kgBB yang

dinyatakan oleh persen potensi relatif daya antiinflamasi berturut-turut sebesar

32,75; 42,54; dan 69,59 %.

4. Adanya hubungan kekerabatan antara dosis dengan efek antiinflamasi fraksi

etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

115

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut tentang:

1. Perlu dilakukannya uji efek antiinflamasi fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-

air daun Macaranga tanarius L., pada mencit jantan galur Swiss terinduksi

karagenin 1% menggunakan senyawa penginduksi yang berbeda dengan

metode uji inflamasi akut untuk mempertegas kemampuan fraksi heksan-etanol

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dalam menghambat inflamasi.

2. Penelitian lebih lanjut mengenai antiinflamasi dengan formulasi sediaan fraksi

etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L., secara topikal

sebagai alternatif pengobatan inflamasi.

3. Penelitian lebih lanjut menggunakan metode kromatografi untuk mengetahui

senyawa aktif apa saja yang berperan sebagai antiinflamasi pada fraksi etanol-

heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L., dan sebagai

penegasan dari skrining fitokimia secara kualitatif dengan uji tabung yang telah

dilakukan pada penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

116

Daftar Pustaka

Agoes, G., 2009, Teknologi Bahan Alam (Serial Farmasi Industri-2), Edisi revisi

dan perluasan, Penerbit ITB, Bandung, pp. 31-40, 174.

Al-Ash’ary, M.N., Supriyanti, T.E.M., Zackiyah, 2010, Penentuan Pelarut Terbaik

dalam Mengekstraksi Senyawa Bioaktif dari Kulit Batang Artocarpus

heterophyllus, Universitas Pendidikan Indonesia Al Wasel, A.H., and

Bashandy, S.A., 2011, Carbon Tetrachloride-induced Hepatotoxicty and

Nephrotoxicity in Rats: Protective Role Vitamin C, Journal of

Pharmacology and Toxicology, 6(3), 283-292.

Altman, R., Bosch, B., Brune, K., Patrignani, P., Young, C., 2015, Advances in

NSAID Devlopment: Evolution of Diclofenac Product Using

Pharmaceutical Technology, Drugs, 75, 859-877.

Anonim, 2013, Organisme-IPB Biodiversity Informatics-Bogor Agricultural

University,

http://apps.cs.ipb.ac.id/ipbiotics/user/organism/detail/detail_organisme_oba

t.php?id=749, diakses tanggal 21 April 2015.

Azizah, N., Suarsini, E., dan Prabaningtyas, S., 2014, Analisis Kandungan Kimia

Infusa Tanaman Saringkaet (Basilicum polystachyon (L.) Moench) dan Uji

Efektivitas Antifungal Infusa Tanaman Sangket Terhadap Penghambatan

Pertumbuhan Candida albicans secara In Vitro, Skripsi, Universitas Negeri

Malang.

Chakraborty, A., R.K.B., Devi, S., Rita,Kh., Sharatchandara, and Th. I. Singh,

2004, Preliminary Studies on Antiinflammatory and Analgesic Activities of

Spilanthes Acmella in Experimental animal models, Indian Journal

Pharmacology, 36 (3), 148-150.

Cole, B.E.M.D., 2011, Treating Mild to Moderate Acute Pain With Oral

Diclofenac Potassium Liquid-Filled Capsules: Rapid Absorption With

ProSorb Dispersion Technology, Pain Medicine News, 2.

Dahlan, M.S., 2008, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi III, Salemba

Medika, Jakarta, pp. 55-58, 85-105.

Dai, J., and Mumper, R., 2010, Plant Phenolics: Extraction, Analysis and Their

Antioxidant and Anticancer Properties, Molecules, 15, 7313-7352.

Day, R.O., and Graham, G.G., 2013, Non-steroidal anti-inflammatory drugs

(NSAIDs), BMJ, 346, 3195.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

117

Departemen Kesehatan RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan

Obat, Departemen Republik Indonesia, Jakarta, pp. 5, 9-12.

Dharmawan, N., Darmaji, P., Harmayani E., 1999, Kemampuan Ekstrak Fraksi-

Fraksi Buah Pace (Morinda citrifolia) sebagai Antibakteri, Seminar

Nasional Pangan, Universitas Pangan dan Gzi UGM, Yogyakarta.

Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1995, Farmakope Indonesia,

Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, p. 46.

Djunarko, I., Donatus, I.A., dan Noni, 2003, Pengaruh Perasan Buah Mengkudu

(Morinda citrifolia L.) terhadap Daya Antiradang Diklofenak pada Mencit

Jantan, Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 1, 10-17.

Gilda, T., 2014, Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Metanol-Air Daun Senu

(Macaranga tanarius L. Mull. Arg) pada Mencit betina terinduksi

karagenin, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Goodman and Gilman, 2007, Dasar Farmakologi Terapi, Edisi 10, Volume 1,

EGC, Jakarta, pp. 666-673.

Greene, R.J., and Harris, N.D., 2008, Pathology and Therapeutics for Pharmacist;

A Basis for Clinical Pharmacy Practice, 3th

ed, Pharmaceutical Press, USA,

pp. 46-63.

Gupta, A.K., Bharadwaj, V., Lata, S., Sharma, R., Kacker, S., and Sharma, A.K.,

2013, To Evaluate The Activity of Glycyrrhiza Glabra Linn and Vanda

Roxburghi in Animal Model of Arthritis, Medical Science, 2277, 405-406.

Harborne, J. B., 1987, Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan, Penerbit ITB. Bandung.

Holmberg, K., 2003, Novel Surfactants, second edition vol.144, revised and

expanded, Marcel Dekker, Inc., United States of America, pp.101.

Ikawati, Z., Suparjan, A.M., dan Asmara, L.S., 2007, Pengaruh Senyawa

Heksagamavunon-1 (HGV-1) terhadap Inflamasi Akut Akibat Reaksi

Anafilaksis Kutaneus Aktif pada Tikus Wistar Jantan Terinduksi

Ovalbumin, Kemajuan Terkini Riset Universitas Gadjah Mada, 36-46.

Jocher, A., Kessler, S., Hornstein, S., Schulte, M., Schempp, C.M., 2005, The UV

Erythema Test as a Model to Investigate the Anti-Inflammatory Potency of

Topical Preparations – Reevaluation and Optimization of the Method, Skin

Pharmacol Appl Skin Physiol, 18, 234-240.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

118

Juma’a, K.M., Ahmed, Z.A., Nurman, I.T., and Hussain, R., 2009, Dose-dependent

anti-inflammatory effect of silymarin in experimental animal model of

chronic inflammation, African Journal of Pharmacy and Pharmacology, 3

(5), pp. 242-247.

Katzung, B.G., 2001, Basic and Clinical Pharmacology, diterjemahkan oleh bagian

Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, edisi 8, Penerbit

Salemba Medika, Jakarta, pp.449-462, 637.

Kawakami, S., Harinantenaina, L., Matssunami, K., Otsuka, H., Shinzato, T., and

Takeda, Y., 2008, Macaflavanones A-G, Prenylated Flavanones from the

Leaves of Macaranga tanarius, J. Nat. Prod, 71, pp. 1872–1876.

Kristianti, A. N, N. S., Aminah, M. Tanjung, dan B. Kurniadi., 2008, Buku Ajar

Fitokimia Jurusan Kimia Laboratorium Kimia Organik FMIPA,

Universitas Airlangga, Surabaya, pp. 47-48.

Kumar, V., Abbas, A.K., Fausto, N., dan Mitchell, R.N., 2007, Robbins Basic

Pathology, 8th

edition, Philadelpia, Saunders Elsevier, pp. 29, 37-41, 43-50,

53-54.

Kumar, V., Abbas, A.K., Aster, J.C., 2014, Pathologic Basis of Disease, 9th

edition,

Philadelphia, Elsavier Health Sciences, pp. 69-72, 84, 90, 91.

Kumazawa, S., Murase, M., Momose, N., and Fukumoto, S., 2014, Analysis of

antioxidant prenylflavonoids in different parts of Macaranga tanarius, the

plant origin of Okinawan propolis, Asian Pacific Journal of Tropical

Medicine, pp. 16-20.

Kurniawaty, A.Y., Adrianto, E.E., dan Hendra, P., 2011, Uji Praklinik Ekstrak

Metanol-Air Macaranga tanarius L. Kajian : Aktivitas Antiinflamasi dan

Hepatoprotektif, Kongres Ilmiah IAI XIX dan Rapat Kerja Nasional IAI,

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Lim, T.Y., Lim, Y.Y., Yule, C.M., 2009, Evaluation of antioxidant, antibacterial

and anti-tyrosinase activities of four Macaranga species, Food Chemistry,

114, pp. 594-599.

Magadula, J.J., 2014, Phytochemistry and Pharmacology of The Genus Macaranga;

A Review, Journal of Medical Plant Research, 8 (2), 489-503.

Matheos, H., Runtuwenw, M.R.J., dan Sudewi, S., 2014, Aktivitas antioksidan dari

ekstrak daun kayu bulan (Psinonia alba), Pharmacon Jurnal Ilmiah

Farmasi, 3 (3), p. 236.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

119

Manurung, D.Y.S., 2013, Efek Antiinflamasi Infusa Bunga Telang (Clitoria

ternatea L.) pada Udem Telapak Kaki Mencit Betina Terinduksi Karagenin

dengan Pengukuran Jangka Sorong, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma, p. 25.

Mariana, M.G., Fernandes, P.D., Fernandes, S.B.O., Fingolo, C.E., Boylan, F.,

2013, Anti-inflammatory activity of ethanol extract and fractions from

Couroupita guianensis Aublet leaves, Journal of Ethnopharmacology, 146,

pp. 324-330.

Massó, G.E.L, Patrignani, P., Tacconelli, S., García, R.L.A., 2010, Variability

among nonsteroidal antiinflammatory drugs in risk of upper gastrointestinal

bleeding, Arthritis Rheum, 62(6), p. 601.

Matsunami, K., Takamori, I., Shinzato, T., Aramoto, M., Kondo, K., Otsuka, H.,

2006, Radical Scavanging Activities of New Megastigmane Glucosides

from Macaranga tanarius (L.) MULL.-ARG., Chem. Pharm. Bull., 54 (10),

pp. 1403-1407.

Matsunami, K., Otsuka, H., Kondo, K., Shinzato, T., Kawahata, M., Yamaguchi,

K., Takeda, Y., 2009, Absolute configuration of (+)-pinoresinol 4-O-[6

00-O-galloyl]-b-D-glucopyranoside macarangiosides E, and F isolated from

the leaves of Macaranga tanarius, Phytochemistry, 70, pp. 127-1285.

Morris, J.C., 2003, Carrageenan-Induced Paw Edema in the Rat and Mouse,

Methods in Molecular Biology, 225, p. 115. Nantel, F., Denis, D., Gordon, R., Northey, A., Cirino, M., Metters, K.M., Chan,

Ch.Ch., 1999, Distribution And Regulation Of Cyclooxygenase-2 In

Carrageenan-Induced Inflammation, British Journal of Pharmacology, 28,

pp. 853–859.

Nathania, D., 2011, Efek Antiinflamasi Asetil Eugenol secara Topikal Terhadap

Edema Kaki yang Diinduksi Formalin 0,5% pada Mencit Jantan Galur

Swiss, Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, p. 18.

National Center for Biotechnology Information, 2015, Ethanol,

http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/ethanol, diakses pada tanggal

12 Agustus 2015.

National Center for Biotechnology Information, 2015, Hexane,

http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/hexane, diakses pada tanggal

12 Agustus 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

120

National Center for Biotechnology Information, 2015, Methanol,

www. http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/methanol, diakses pada

tanggal 12 Agustus 2015.

Necas, J., dan Bartosikova., 2013, Carragenan : a review, Veterinarni Medicina 58,

pp. 187-205.

Phommart, S., Sutthivaiyakit, P., Chinmnoi, N., Ruchirawat, S., and Sutthivaiyakit,

S., 2005, Constituents of the leaves of Macaranga tanarius, J.Nat.Prod., 68,

pp. 927-930.

Pinelo, M., Rubilar, M., Sineire, J., and Nunez, M. J., 2004, Extraction of

antioxidants phenolics from almond hulls (Prunus amygdalus) and pine

sawdust (Pinus pinaster), Food Chemistry, 85, pp. 267–273.

Posadas, I., Bucci, M., Roviezzo, F., Rossi, A., Parente, L., Sautebin, L., and

Cirino, G., 2004, Carrageenan-induced mouse paw oedema is biphasic, age-

weight dependent and displays differential nitric oxide cyclooxygenase-2

expression, British Journal of Pharmacology, 142 (2), pp. 331–338.

Prasetyo, H.D., 2013, Aktivitas Antimikroba Fraksi Petroleum Eter, Kloroform,

Etanol Bunga Pulu (Chartamus tinctorius L.) Terhadap Staphylococcus

aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans, Skripsi, Universitas Sanata

Dharma, p.18.

Punchard, N.A., Whelan, C.J., and Adcock, 2004, Journal of Inflammation,

BioMed Central, 1 (1), pp. 1-4.

Puteri, M. D. P. T. G., dan Kawabata, J., 2010, Novel α- glucosidase inhibitors

from Macaranga tanarius leaves, Food Chemistry, 123, pp. 384-389.

Rahayu, D., dan Soeleman, S., 2013, Halaman Organik, Agromedia Pustaka,

Jakarta, p. 122.

Rang, H.P., Dale, M.M., Ritter, J.M., Moore, P.K., 2003, Pharmacology, 4th

edition, Elsevier Science, Phiadelphia, pp. 222, 229, 231-239.

Raymond, C.R., and Paul, S., 2003, Handbook of Pharmaceutical Excipient, 4th

edition, Pharmaceutical Press, USA.

Raymond, T.R., 2011, Anti Aging, Medicinus Scientific Journal of Pharmaceutical

Development and Medical Application, 24 (1), p. 5.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E., 2009, Handbook Pharmaceutical

Excipients, 6th

ed, Pharmaceutical Press, London, pp.122-125.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

121

Sagala, N., 2013, Efek Antiinflamasi Kombinasi Infusa Daun Ilee (Coleus

atropurpureus L. Benth) Dosis 140 mg/kgBB dengan Bunga Telang (Clitoria

ternatea L.) Dosis 328; 655; 1310 mg/kgBB pada Udem Telapak Kaki

Mencit Betina Terinduksi Karagenin dengan Pengukuran Jangka Sorong,

Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, pp. 35-36.

Santoso, H.B., 2008, Ragam dan Khasiat Tanaman Obat, Agromedia Pustaka,

Jakarta, p. 134.

Schror, K., and Meyer, K.J., 2000, Cyclooxygenase-2 Inhibition and Side effects of

Non-steroidal Antiinflammatory Drugs in the Gasteointestinal Tract,

Curr.Med.Chem, 7, pp. 1121-1129.

Starr, F., Starr, K., and Loope, L., 2003, Biological Resources Division Ppeakala

Field Station, Maui, Hawai’I, United States Geological Survey, 1.

Steenis, C.G.G.J.van., Hoed, D., Blommbergen, S., dan Eyma, P.J., 1992, Flora:

Untuk Sekolah di Indonesia, cetakan keenam, diterjemahkan oleh Moeso,

S., dkk., PT Pradnya Paramita, Jakarta, pp. 35, 36, 37, 49-50.

Stoker, S.H., 2010, General Organik and Biological Chemistry, 5th

edition,

Cengage Learning, Inc., USA, pp. 404-405.

Suleyman, H., Demircan, B., Karagoz, Y., dan Ozta, N., 2004, Antiinflamattory

Effect of Selective COX-2 Inhibitors, J.Pharmacol., 56 (6), pp. 775-780.

Sultana, B., Anwar, F., Ashraf, M., 2009, Effect of Extraction Solvent/Technique

on the Antioxidant Activity of Selected Medicinal Plant Extracts, Molecules,

14, p. 2168.

Supriyatna, M.W. Moelyono, Iskandar, Y., Febriyanti, M., 2014, Ed. 1, Cet. 1.,

Prinsip Obat Herbal: Sebuah Pengantar untuk Fitoterapi, CV Budi Utama,

Yogyakarta, p.49.

Supriyatna, Febriyanti, R., Dewanto, Wijaya, I., dan Ferdiansyah, F., 2015,

Fitoterapi Sistem Organ: Pandangan Dunia Barat terhadap Obat Herbal

Global, Ed. 2, Cet. 2, CV Budi Utama, Yogayakarta, pp. 223-224.

Talamona, A., 2005, Laboratory Chromatography Guide, Buchi Labortech nik AG,

Switzerland, p. 12.

Tiwari, P., Kumar, B., Kaur, M., Kaur, G.,Kaur, H., 2011, Phytochemical screening

and Extraction: A Review, International Pharmaceutica Sciencia, 1 (1), pp.

98-106.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

122

Tjay, T.H., dan Kirana R., 2002, Obat-Obat Penting: Khasiat Penggunaan dan

Efek-Efek Sampingnya, Edisi Lima, PT. Elexmedia Komputindo Gramedia,

Jakarta, p. 313.

Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 2007, Obat-Obat Penting:Khasiat Penggunaan dan

Efek Sampingnya, Edisi ke Vi, Cetakan ke-1, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta, p.312.

Tobacman, J.K., Wallace, R.B, Zimmerman, M.B., 2001, Consumption of

carrageenan and other water-soluble polymers used as food additives and

incidence of mammary carcinoma, Medical Hypotheses, 58, pp. 589-598.

United States Environmental Protection Agency, 2013, Hexane,

http://www.epa.gov/ttnatw01/hlthef/hexane.html, diakses pada tanggal 12

Agustus 2015.

United States Environmental Protection Agency, 2013, Methanol,

http://www.epa.gov/ttn/atw/hlthef/methanol.html, diakses pada tanggal 12

Agustus 2015.

Uppoor, R.S., 2007, Clinical Pharmacology and Biopharmaceutics Review(s),

Center for Drug Evaluation and Research, pp. 2,3,12,13,20.

Verawati, Aria, W., Novicaresa, M., 2011, Aktifitas Anti Inflamasi Ekstrak Etanol

Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia. A. Gray) Terhadap Mencit

Putih Betina, Scientia Jurnal Farmasi dan Kesehatan, 1 (1), pp. 47-51.

Valdés, J.A.A., Figueroa, J.J.B., Carbo, A.A., Barragán, A.P., Herrera, R.R., and

Aguilar, C.N., 2011, Ellagitannins: Biosynthesis, biodegradation and

biological properties, Journal of Medicinal Plants Research, 5 (19), pp.

4696-4703.

Vogel, H.G., 2002, Drug Discovery & Evaluation: Pharmacological Assays, 2nd

edition, Sringer, New York, pp. 669-691, 725, 751-761.

Wilmana, P. F. & Gan, S., 2007, Farmakologi dan Terapi, Ed. 5, Bagian

Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, pp. 230,

231, 233.

Wulandari, D., dan Hendra, P., 2011, Efek Analgesik Infusa Duan Macaranga

tanarius L. pada Mencit Betina Galur Swiss, Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu

Hayati dan Fisik, 13 (2), pp. 108-116.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

123

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

124

Lampiran 1. Surat Pengesahan Medical and Health Research Ethics

Committee (MHREC)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

125

Lampiran 2. Surat Pengesahan Determinasi Daun Macaranga tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

126

Lampiran 3. Surat Pengujian Kadar Air Serbuk Daun Macaranga tanarius

L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

127

Lampiran 4. Surat Kalibrasi Jangka Sorong Digital

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

128

Lampiran 5. Surat Legalitas Penggunaan SPSS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

129

Lampiran 6. Pengeringan dan Serbuk Daun Macaranga tanarius L.

Lampiran 7. Hasil Fraksi Etanol-heksan dari Ekstrak Metanol-Air daun

Macaranga tanarius L.

Gambar 1. Tumbuhan

(Daun dan Buah)

Macaranga tanarius L.

Gambar 2. Tanaman

dan Serbuk Macaranga

tanarius L.

Gambar 3. Hasil

Ekstrak Metanol-Air

Daun Macaranga

tanarius L.

Gambar 4. Hasil Fraksi

Etanol-Heksan dari Ekstrak

Metanol-Air Daun

Macaranga tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

130

Lampiran 8. Pembuatan udem dan pengukuran udem kaki mencit

Gambar 5. Sediaan Fraksi

Etanol-Heksan dari Ekstrak

Metanol-Air Daun

Macaranga tanarius L.

Gambar 6. Pembuatan Udem Telapak Kaki

Belakang Mencit Terinduksi Karagenin 1%

Gambar 7. Pengukuran Udem Telapak Kaki Mencit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

131

Lampiran 9. Perhitungan dosis

a. Dosis Aquadest

Berikut Perhitungan dosis untuk aquadest:

= 0,5 𝑚𝑙

20 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝐵𝐵 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡

b. Dosis Karagenin

Dosis karagenin ditetapkan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

oleh Williamson et al (1996) yaitu karagenin yang digunakan dengan

konsentrasi 1% dilarutkan ke dalam NaCl fisiologis 0,9%. Karagenin

diberikan secara subplantar pada telapak kaki mencit dengan volume

pemberian 0,05 mL, maka dosis yang dapat diberikan dalam penelitian ini

sebesar:

Dosis karagenin 1% = 0,05 𝑚𝑙 𝑥

1𝑔𝑟𝑎𝑚

100 𝑚𝑙

0,020 𝑘𝑔 𝐵𝐵 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡

= 0,0025 gram/kgBBmencit = 25 mg/kgBBmencit

c. Dosis Kalium Diklofenak

Didapatkan dari hasil orientasi, dimana didapatkan dosis 4,48 mg/kgBB

dengan selang waktu pemberian yang efektif memberikan penurunan udem

pada menit ke-15. Pada dosis 4,48 mg/kgBB juga telah dapat memberikan

penurunan udem pada telapak kaki mencit yang telah terinduksi karagenin

1%. Berikut perhitungan dosis kalium diklofenak yang mengacu pada

penelitian yang telah dilakukan oleh (Djunarko, Donatus, dan Noni, 2003) :

Dosis Kalium Diklofenak pada tikus dengan BB= 250 gram sebesar 40

mg/kgBB tikus. Bila akan digunakan untuk tikus dengan BB 200 gram

maka dapat dikonversikan sebagai berikut:

Dosis Kalium Diklofenak = 200 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 40 𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵

250 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 32 mg/kgBB tikus

Apabila akan digunakan untuk penelitian antiinflamasi pada mencit

dengan dosis 32mg/kgBB tikus untuk BB 200 kg, maka perhitungan

dosis kalium diklofenak dapat dikonversikan sebagai berikut:

Dosis Kalium Diklofenak = 0,14 (tabel konversi tikus 200 gram

mencit 20 gram) x 32 mg/kgBB = 4,48 mg/kgBB menciit

d. Dosis Sediaan Fraksi Macaranga tanarius L.

Penetapan peringkat dosis didasarkan pada penggunaan fraksi etanol-

heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L., pada tikus galur

Swiss dengan dosis tertinggi sebesar 137 mg/kgBB.

Konsentrasi fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga

tanarius L, yang dapat dimasukkan dan dikeluarkan memalui spuit oral

yaitu 0,6 gram/ 25 mL. Bila penetapan peringkat dosis fraksi etanol-

heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L pada penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

132

ini akan digunakan mencit jantan galur Swiss dengan BB = 20 gram,

maka konversi dari tikus dengan BB 200 gram = 0,14, sehingga

perhitungan dosis fraksi untuk mencit menjadi:

Dosis tertinggi dari penelitian efek hepatoprotektif fraksi etanol-heksan

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. = 137 mg/kgBB, maka

untuk tikus dengan BB = 200 mg adalah:

= 137 mg/kgBB

= 0,137 mg/gram x 200 gram BB tikus

= 27,4 mg/200 gram BB tikus

Penentuan Dosis Tertinggi

Konversi dari tikus 200 gram mencit 20 gram = 0,14, maka dosis

tertinggi dapat ditentukan sebagai berikut:

= 27,4 mg/200 gram x 0,14

= 3,836 mg/20 gram BB mencit

Dosis rendah dan dosis tengah ditentukan dengan menurunkan dua

kelipatan dari dosis tertinggi sehingga diperoleh dosis sebagai berikut:

Dosis tengah = 1,918 mg/20 gramBB

Dosis terendah = 0, 959 mg/20 gram BB

Penentuan dosis untuk manusia dengan perhitungan konversi dari mencit

20 gram ke manusia 70 kg = 387,90

Dosis tertinggi untuk mencit

= 3,836 mg / 20 gram BB

= 0,003836 gram / 20 gram BB mencit

Dosis tertinggi untuk manusia 70 kg

= 387,90 x 0,003836 gram

= 1,487 gram / 70 kgBB manusia

= 0,0212 gram/kgBB

= 21,24 mg/kgBB

Lampiran 10. Perhitungan persen rendemen fraksi etanol-heksan ekstrak

metanol-air daun Macaranga tanarius L.

Fraksi kental yang diperoleh kemudian ditimbang dan dibandingkan bobotnya

dengan srbuk simplisia awal yang digunakan. Perbandingan tersebut dinyatakan

dalam persen (%).

% Rendemen = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 x 100%

= 30,5806 𝑔𝑟𝑎𝑚

1.200 𝑔𝑟𝑎𝑚 x 100% = 2,55 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

133

Lampiran 11. Analisis Statistika Data Orientasi Penentuan Dosis dan Selang

Waktu Pemberian Kalium Diklofenak

Nilai AUC Data Orientasi Penentuan Dosis dan Selang Waktu Pemberian

Kalium Diklofenak dan Kontrol negatif selang waktu 15 menit

1. Pengujian Normalitas

Tests of Normality

Dosis_Selang_Waktu

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

AUC Kontrol negatif

aquadest selang waktu

15 menit

.308 3 . .901 3 .390

Kontrol positif

diklofenak 4,48

mg/kgBB selang waktu

15 menit

.232 3 . .980 3 .726

Kontrol positif

diklofenak 9,1

mg/kgBB selang waktu

15 menit

.221 3 . .986 3 .772

a. Lilliefors Significance Correction

2. Pengujian Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

AUC

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.761 2 6 .250

Hasil pengujian statistika mengenai uji normalitas menunjukkan bahwa data

terdistribusi normal karena nilai p untuk masing-masing kelompok data adalahp > 0,05,

sehingga analisis data dilanjutkan menggunakan ANOVA Test.

3. ANOVA

ANOVA

AUC

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 475838.740 2 237919.370 247.518 .000

Within Groups 5767.325 6 961.221

Total 481606.065 8

Hasil pengujian statistika mengenai uji homogenitas menunjukkan bahwa data

homogen karena nilai p > 0,05, dan hasil uji ANOVA menunjukkan p = 0,000 (p < 0,05)

menunjukkan paling tidak terdapat dua kelompok yang memiliki perbedaan rerata AUC

yang berbeda bermakna, maka untuk mengetahui kelompok manakah yang berbeda

bermakna dilakukan analisis menggunakan post hoc ANOVA Test (LSD).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

134

4. Post Hoc LSD

Multiple Comparisons

AUC

LSD

(I) Dosis_Selang_Waktu

(J)

Dosis_Selang_Wa

ktu

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound Upper Bound

Kontrol negatif aquadest

selang waktu 15 menit

Kontrol positif

diklofenak 4,48

mg/kgBB selang

waktu 15 menit

529.58000* 25.31430 .000 467.6381 591.5219

Kontrol positif

diklofenak 9,1

mg/kgBB selang

waktu 15 menit

430.85667* 25.31430 .000 368.9148 492.7985

Kontrol positif diklofenak

4,48 mg/kgBB selang waktu

15 menit

Kontrol negatif

aquadest selang

waktu 15 menit

-529.58000* 25.31430 .000 -591.5219 -467.6381

Kontrol positif

diklofenak 9,1

mg/kgBB selang

waktu 15 menit

-98.72333* 25.31430 .008 -160.6652 -36.7815

Kontrol positif diklofenak 9,1

mg/kgBB selang waktu 15

menit

Kontrol negatif

aquadest selang

waktu 15 menit

-430.85667* 25.31430 .000 -492.7985 -368.9148

Kontrol positif

diklofenak 4,48

mg/kgBB selang

waktu 15 menit

98.72333* 25.31430 .008 36.7815 160.6652

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Gambar 8. Diagram batang rata-rata nilai AUC (mm.menit) pada orientasi dosis

efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin antara kelompok

kontrol negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

135

Pengujian Normalitas Nilai AUC Data Orientasi Penentuan Dosis dan Selang

Waktu Pemberian Kalium Diklofenak selang waktu 15 dan 30 menit

1. Pengujian Normalitas

Tests of Normality

Dosis_Selang_Waktu

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

AUC Kontrol Positif Diklofenak

4,48 Selang Waktu

Pemberian 15 menit

.232 3 . .980 3 .726

Kontrol Positif Diklofenak 9,1

Selang Waktu 15 menit .221 3 . .986 3 .772

Kontrol Positif Diklofenak

4,48 Selang Waktu 30 menit .260 3 . .958 3 .605

Kontrol Positif Diklofenak 9,1

Selang Waktu 30 menit .217 3 . .988 3 .790

a. Lilliefors Significance Correction

2. Pengujian Homogenitas Test of Homogeneity of Variances

AUC

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.730 3 8 .562

3. Hasil ANOVA

ANOVA

AUC

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 17260.433 3 5753.478 5.861 .020

Within Groups 7853.147 8 981.643

Total 25113.580 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

136

4. Post Hoc LSD

Multiple Comparisons

AUC

LSD

(I) Dosis_Selang_Waktu (J) Dosis_Selang_Waktu

Mean

Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Kontrol Positif Diklofenak 4,48

Selang Waktu Pemberian 15

menit

Kontrol Positif Diklofenak 9,1

Selang Waktu 15 menit -98.72000

* 25.58181 .005 -157.7118 -39.7282

Kontrol Positif Diklofenak 4,48

Selang Waktu 30 menit -85.52000

* 25.58181 .010 -144.5118 -26.5282

Kontrol Positif Diklofenak 9,1

Selang Waktu 30 menit -64.87000

* 25.58181 .035 -123.8618 -5.8782

Kontrol Positif Diklofenak 9,1

Selang Waktu 15 menit

Kontrol Positif Diklofenak 4,48

Selang Waktu Pemberian 15

menit

98.72000* 25.58181 .005 39.7282 157.7118

Kontrol Positif Diklofenak 4,48

Selang Waktu 30 menit 13.20000 25.58181 .620 -45.7918 72.1918

Kontrol Positif Diklofenak 9,1

Selang Waktu 30 menit 33.85000 25.58181 .222 -25.1418 92.8418

Kontrol Positif Diklofenak 4,48

Selang Waktu 30 menit

Kontrol Positif Diklofenak 4,48

Selang Waktu Pemberian 15

menit

85.52000* 25.58181 .010 26.5282 144.5118

Kontrol Positif Diklofenak 9,1

Selang Waktu 15 menit -13.20000 25.58181 .620 -72.1918 45.7918

Kontrol Positif Diklofenak 9,1

Selang Waktu 30 menit 20.65000 25.58181 .443 -38.3418 79.6418

Kontrol Positif Diklofenak 9,1

Selang Waktu 30 menit

Kontrol Positif Diklofenak 4,48

Selang Waktu Pemberian 15

menit

64.87000* 25.58181 .035 5.8782 123.8618

Kontrol Positif Diklofenak 9,1

Selang Waktu 15 menit -33.85000 25.58181 .222 -92.8418 25.1418

Kontrol Positif Diklofenak 4,48

Selang Waktu 30 menit -20.65000 25.58181 .443 -79.6418 38.3418

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

137

Gambar 9. Diagram batang rata-rata nilai AUC (mm.menit) pada dosis efektif

diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin antara kelompok diklofenak

diklofenak rentang 15 dan 30 menit

Lampiran 12. Hasil Pengolahan Analisis Statistika Nilai AUC Data Perlakuan Uji

Antiinflamasi Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-Air Daun

Macaranga tanarius L., pada Mencit Galur Swiss Terinduksi

Karagenin

1. Uji Normalitas

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

AUC Kontrol Negatif Aquadest .236 5 .200* .902 5 .423

Kontrol Negatif CMC-Na

Dosis 191,8 mg/kgBB .377 5 .019 .679 5 .006

Kontrol positif diklofenak

Dosis 4,48 mg/kgBB .325 5 .091 .813 5 .102

Perlakuan Fraksi Macaranga

Dosis 47,95 mg/kgBB .226 5 .200

* .848 5 .189

Perlakuan Fraksi Macaranga

Dosis 95,9 mg/kgBB .333 5 .074 .795 5 .074

Perlakuan Fraksi Macaranga

Dosis 191,8 mg/kgBB .223 5 .200

* .896 5 .387

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Hasil pengujian statistika mengenai uji normalitas menunjukkan bahwa data tidak

terdistribusi normal karena nilai p < 0,05 (0,006) sehingga analisis data dilanjutkan

menggunakan Kruskal-Wallis Test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

138

2. Nilai SE pada kelompok kontrol negatif, positif, dan perlakuan

Descriptives

Dosis Statistic Std. Error

AUC Kontrol Negatif Aquadest Mean 6.9699E2 9.38527

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 6.7094E2

Upper Bound 7.2305E2

5% Trimmed Mean 6.9673E2

Median 7.0268E2

Variance 440.417

Std. Deviation 2.09861E1

Minimum 674.93

Maximum 723.75

Range 48.82

Interquartile Range 39.78

Skewness .043 .913

Kurtosis -1.941 2.000

Kontrol Negatif CMC-Na 191,8

mg/kgBB

Mean 7.2419E2 8.06902

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 7.0178E2

Upper Bound 7.4659E2

5% Trimmed Mean 7.2299E2

Median 7.1640E2

Variance 325.545

Std. Deviation 1.80429E1

Minimum 713.78

Maximum 756.08

Range 42.30

Interquartile Range 24.49

Skewness 2.109 .913

Kurtosis 4.512 2.000

Kontrol positif diklofenak 4,48

mg/kgBB

Mean 3.1239E2 5.71943

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.9651E2

Upper Bound 3.2827E2

5% Trimmed Mean 3.1303E2

Median 3.1575E2

Variance 163.559

Std. Deviation 1.27890E1

Minimum 290.48

Maximum 322.80

Range 32.32

Interquartile Range 19.42

Skewness -1.785 .913

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

139

Kurtosis 3.462 2.000

Kelompok Perlakuan Fraksi

Dosis Terendah 47,95 mg/kgBB

Mean 5.8934E2 4.77994

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 5.7607E2

Upper Bound 6.0261E2

5% Trimmed Mean 5.8945E2

Median 5.9145E2

Variance 114.239

Std. Deviation 1.06883E1

Minimum 577.13

Maximum 599.48

Range 22.35

Interquartile Range 21.19

Skewness -.266 .913

Kurtosis -2.930 2.000

Kelompok Perlakuan Fraksi

Dosis Tengah 95,9 mg/kgBB

Mean 5.4897E2 5.62489

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 5.3335E2

Upper Bound 5.6459E2

5% Trimmed Mean 5.4963E2

Median 5.5260E2

Variance 158.197

Std. Deviation 1.25776E1

Minimum 527.03

Maximum 559.05

Range 32.02

Interquartile Range 17.17

Skewness -1.952 .913

Kurtosis 4.144 2.000

Kelompok Perlakuan Fraksi

Dosis Tertinggi 191,8 mg/kgBB

Mean 4.3853E2 1.41093

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 4.3461E2

Upper Bound 4.4244E2

5% Trimmed Mean 4.3850E2

Median 4.3845E2

Variance 9.954

Std. Deviation 3.15494

Minimum 435.23

Maximum 442.20

Range 6.97

Interquartile Range 6.26

Skewness .090 .913

Kurtosis -2.689 2.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

140

3. Uji Keberbedaan Dalam Kelompok Perlakuan

Uji Kruskal-Wallis

Apabila hasil analisis test statistics menghasilkan p < 0,05 atau pada kolom test statistics

“Asymp. Sig. = < 0,05”, maka menunjukkan “paling tidak terdapat perbedaan antara

dua kelompok”.

Ranks

Kelompok N Mean Rank

AUC Kontrol Negatif Aquadest 5 23.80

Kontrol Negatif CMC-Na Dosis

191,8 mg/kgBB 5 27.20

Kontrol positif diklofenak Dosis

4,48 mg/kgBB 5 3.00

Perlakuan Fraksi Macaranga

Dosis 47,95 mg/kgBB 5 18.00

Perlakuan Fraksi Macaranga

Dosis 95,9 mg/kgBB 5 13.00

Perlakuan Fraksi Macaranga

Dosis 191,8 mg/kgBB 5 8.00

Total 30

Test Statisticsa,b

AUC

Chi-Square 27.792

Df 5

Asymp. Sig. .000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

Kelompok

4. Uji Keberbedaan Antar Kelompok Perlakuan

Uji Mann-Whitney

Apabila hasil analisis test statistics menghasilkan p < 0,05 atau pada kolom test statistics

“Asymp. Sig. (2-tailed) = < 0,05”, maka menunjukkan perbedaan yang bermakna pada

kelompok terhadap efek yang diberikan.

Pengujian Perbedaan Kelompok Kontrol Negatif Aquadest (Pelarut Kalium Diklofenak)

dan Kontrol Negatif CMC-Na (Pelarut Fraksi Macaranga)

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

AUC Kontrol Negatif Aquadest 5 3.80 19.00

Kontrol Negatif CMC-Na

Dosis191,8 mg/kgBB 5 7.20 36.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

141

Test Statisticsb

AUC

Mann-Whitney U 4.000

Wilcoxon W 19.000

Z -1.776

Asymp. Sig. (2-tailed) .076

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .095a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Pengujian Perbedaan Kelompok Kontrol Negatif Aquadest

(Pelarut Kalium Diklofenak) dan Kontrol positif diklofenak

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

AUC Kontrol Negatif Aquadest 5 8.00 40.00

Kontrol positif diklofenak Dosis

4,48 mg/kgBB 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

AUC

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Pengujian Perbedaan Kelompok CMC-Na (Pelarut Frkasi) dan Kompok Perlakuan

Fraksi Etanol-Heksan Eksrak Metanol-Air M.tanarius L., dosis 47,95 mg/kgBB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

AUC Kontrol Negatif CMC-Na Dosis

191,8 mg/kgBB 5 8.00 40.00

Perlakuan Fraksi Macaranga

Dosis 47,95 mg/kgBB 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

AUC

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

142

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

*Hasil uji statistika dengan Mann Whitney menunjukkan nilai p yang sama yaitu (0,009)

untuk pengujian kontrol negatif dengan seluruh peringkat dosis pemberian fraksi etanol-

heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. (Membuktikan bahwa

pemberian CMC-Na berbeda bermakna dengan seluruh kelompok perlakuan fraksi)

dalam memberikan penurunan nilai AUC (mm.menit).

Pengujian Perbedaan Kelompok Kompok Perlakuan Fraksi Etanol-Heksan Eksrak

Metanol-Air M.tanarius L. Dosis 47,95 mg/kgBB dan Kelompok Kontrol positif

diklofenak 4,48 mg/kgBB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

AUC Kontrol positif diklofenak

Dosis 4,18 mg/kgBB 5 3.00 15.00

Perlakuan Fraksi Macaranga

Dosis 47,95 mg/kgBB 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

AUC

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

*Hasil uji statistika dengan Mann Whitney menunjukkan nilai p yang sama yaitu (0,009)

untuk pengujian kontrol positif diklofenak dengan seluruh peringkat dosis pemberian

fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. (Membuktikan

bahwa pemberian diklofenak berbeda bermakna dengan seluruh kelompok perlakuan

fraksi) dalam memberikan penurunan nilai AUC (mm.menit).

Pengujian Perbedaan Kelompok Kompok Perlakuan Fraksi Etanol-Heksan Eksrak

Metanol-Air M.tanarius L. Dosis 47,95 mg/kgBB dan 95,9 mg/kgBB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

AUC Perlakuan Fraksi Macaranga

Dosis 47,95 mg/kgBB 5 8.00 40.00

Perlakuan Fraksi Macaranga

Dosis 95,9 mg/kgBB 5 3.00 15.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

143

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

AUC Perlakuan Fraksi Macaranga

Dosis 47,95 mg/kgBB 5 8.00 40.00

Perlakuan Fraksi Macaranga

Dosis 95,9 mg/kgBB 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

AUC

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Pengujian Perbedaan Kelompok Kompok Perlakuan Fraksi Etanol-Heksan Eksrak

Metanol-Air M.tanarius L. Dosis 47,95 mg/kgBB dan 191,8 mg/kgBB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

AUC Perlakuan Fraksi Macaranga

Dosis 47,95 mg/kgBB 5 8.00 40.00

Perlakuan Fraksi Macaranga

Dosis 191,8 mg/kgBB 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

AUC

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Pengujian Perbedaan Kelompok Kompok Perlakuan Fraksi Etanol-Heksan Eksrak

Metanol-Air M.tanarius L. Dosis 95,9 mg/kgBB dan 191,8 mg/kgBB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

AUC Perlakuan Fraksi Macaranga

Dosis 95,9 mg/kgBB 5 8.00 40.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

144

Perlakuan Fraksi Macaranga

Dosis 191,8 mg/kgBB 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

AUC

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

*Hasil uji statistika dengan Mann Whitney menunjukkan nilai p yang sama yaitu (0,009)

untuk pengujian pada tiap kelompok perlakuan (pemberian ketiga peringkat dosis fraksi

etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. Membuktikan bahwa

pemberian fraksi dengan dosis 47,95; 95,9; 191,8 mg/kgBB memiliki hasil yang berbeda

bermakna antar kelompoknya dalam memberikan penurunan udem telapak kaki mencit

yang digambarkan melalui nilai AUC (mm.menit).

Gambar 10. Diagram batang rata-rata nilai AUC pada kelompok perlakuan

uji antiinflamasi

Keterangan:

I = Kelompok kontrol negatif aquadest

II = Kelompok kontrol negatif CMC-Na 3,836mg/20gramBB mencit

III = Kelompok perlakuan Kalium Diklofenak 4,48mg/kgBB mencit

IV = Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun Macaranga

tanarius L. dosis 47,95 mg/kgBB

V = Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun Macaranga

tanarius L. dosis 95,9 mg/kgBB

VI = Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun Macaranga

tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

145

Lampiran 13. Hasil uji statistika % penghambatan inflamasi pada perlakuan fraksi

etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.

Descriptives

Kelompok Statistic

Std.

Error

Persen_Penghambata

n_Inflamasi

Kontrol Negatif CMC-

Na Dosis 191,8

mg/kgBB

Mean .0004 1.11435

95% Confidence Interval for

Mean

Lower

Bound -3.0935

Upper

Bound 3.0943

5% Trimmed Mean .1652

Median 1.0760

Variance 6.209

Std. Deviation 2.49177

Minimum -4.40

Maximum 1.44

Range 5.84

Interquartile Range 3.38

Skewness -2.109 .913

Kurtosis 4.512 2.000

Kontrol Positif Kalium

Diklofenak Dosis

4,48mg/kgBB

Mean 56.8634 .78976

95% Confidence Interval for

Mean

Lower

Bound 54.6707

Upper

Bound 59.0561

5% Trimmed Mean 56.7752

Median 56.4000

Variance 3.119

Std. Deviation 1.76596

Minimum 55.43

Maximum 59.89

Range 4.46

Interquartile Range 2.68

Skewness 1.784 .913

Kurtosis 3.460 2.000

Kelompok Perlakuan

Fraksi Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-Air

47,95 mg/kgBB

Mean 18.6210 .66005

95% Confidence Interval for

Mean

Lower

Bound 16.7884

Upper

Bound 20.4536

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

146

5% Trimmed Mean 18.6051

Median 18.3290

Variance 2.178

Std. Deviation 1.47591

Minimum 17.22

Maximum 20.31

Range 3.09

Interquartile Range 2.93

Skewness .267 .913

Kurtosis -2.930 2.000

Kelompok Perlakuan

Fraksi Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-Air

95,9 mg/kgBB

Mean 24.1950 .77677

95% Confidence Interval for

Mean

Lower

Bound 22.0383

Upper

Bound 26.3517

5% Trimmed Mean 24.1040

Median 23.6940

Variance 3.017

Std. Deviation 1.73691

Minimum 22.80

Maximum 27.22

Range 4.42

Interquartile Range 2.37

Skewness 1.951 .913

Kurtosis 4.143 2.000

Kelompok Perlakuan

Fraksi Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-Air

191,8 mg/kgBB

Mean 39.5676 .14793

95% Confidence Interval for

Mean

Lower

Bound 39.1569

Upper

Bound 39.9783

5% Trimmed Mean 39.5759

Median 39.5470

Variance .109

Std. Deviation .33078

Minimum 39.08

Maximum 39.90

Range .82

Interquartile Range .61

Skewness -.632 .913

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

147

Kurtosis -.319 2.000

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Persen_Penghambatan

_Inflamasi

Kontrol Negatif CMC-Na

Dosis 191,8 mg/kgBB .377 5 .019 .679 5 .006

Kontrol Positif Kalium

Diklofenak Dosis

4,48mg/kgBB

.325 5 .091 .813 5 .102

Kelompok Perlakuan

Fraksi Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-Air 47,95

mg/kgBB

.226 5 .200* .848 5 .189

Kelompok Perlakuan

Fraksi Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-Air 95,9

mg/kgBB

.393 5 .011 .754 5 .032

Kelompok Perlakuan

Fraksi Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-Air 191,8

mg/kgBB

.203 5 .200* .930 5 .599

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Kruskal-Wallis Test

Ranks

Kelompok N Mean Rank

Persen_Penghambatan_Infla

masi

Kontrol Negatif CMC-Na Dosis

3,836mg/20gramBB 5 3.00

Kontrol Positif Kalium Diklofenak Dosis

4,48mg/kgBB 5 23.00

Kelompok Perlakuan Fraksi Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-Air 0,959mg/20gramBB 5 8.00

Kelompok Perlakuan Fraksi Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-Air 1,918mg/20gramBB 5 13.00

Kelompok Perlakuan Fraksi Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-Air 3,836mg/20gramBB 5 18.00

Total 25

Test Statisticsa,b

Persen_Penghambatan_Inflamasi

Chi-Square 23.077

df 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

148

Asymp. Sig. .000

NPar Tests

Mann-Whitney Test

Ranks

Kelompok N Mean Rank

Sum of

Ranks

Persen_Penghambatan_

Inflamasi

Kontrol Negatif CMC-Na Dosis

191,8 mg/kgBB 5 3.00 15.00

Kontrol Positif Kalium

Diklofenak Dosis 4,48mg/kgBB 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

Persen_Penghamb

atan_Inflamasi

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Ranks

Kelompok N

Mean

Rank

Sum of

Ranks

Persen_Penghambatan_Inflama

si

Kontrol Negatif CMC-Na

Dosis 191,8 mg/kgBB 5 3.00 15.00

Kelompok Perlakuan Fraksi

Etanol-Heksan Ekstrak

Metanol-Air 47,95 mg/kgBB

5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

Persen_Penghamb

atan_Inflamasi

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

c. Grouping Variable: Kelompok

*Hasil uji statistika dengan Mann Whitney menunjukkan nilai p yang sama yaitu (0,009)

untuk pengujian kontrol negatif dengan seluruh peringkat dosis pemberian fraksi etanol-

heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. (Membuktikan bahwa

pemberian CMC-Na berbeda bermakna dengan seluruh kelompok perlakuan fraksi) pada

% penghambatan inflamasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

149

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Persen_Penghambatan_Inflama

si

Kontrol Positif Kalium

Diklofenak Dosis

4,48mg/kgBB

5 8.00 40.00

Kelompok Perlakuan

Fraksi Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-Air

47,95 mg/kgBB

5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

Persen_Penghamb

atan_Inflamasi

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

*Hasil uji statistika dengan Mann Whitney menunjukkan nilai p yang sama yaitu (0,009)

untuk pengujian kontrol positif diklofenak dengan seluruh peringkat dosis pemberian

fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. (Membuktikan

bahwa pemberian kontrol positif diklofenak berbeda bermakna dengan seluruh kelompok

perlakuan fraksi) pada % penghambatan inflamasi.

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Persen_Penghambatan_Infla

masi

Kelompok Perlakuan

Fraksi Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-Air

47,95 mg/kgBB

5 3.00 15.00

Kelompok Perlakuan

Fraksi Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-Air

95,9 mg/kgBB

5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

Persen_Pengham

batan_Inflamasi

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

150

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Persen_Penghambatan_Infla

masi

Kelompok Perlakuan

Fraksi Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-Air

47,95 mg/kgBB

5 3.00 15.00

Kelompok Perlakuan

Fraksi Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-Air

191,8 mg/kgBB

5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

Persen_Penghamb

atan_Inflamasi

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Persen_Penghambatan_Inflamasi Kelompok

Perlakuan Fraksi

Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-

Air 95,9 mg/kgBB

5 3.00 15.00

Kelompok

Perlakuan Fraksi

Etanol-Heksan

Ekstrak Metanol-

Air 191,8 mg/kgBB

5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

Persen_Pengham

batan_Inflamasi

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

*Hasil uji statistika dengan Mann Whitney

menunjukkan nilai p yang sama yaitu (0,009)

untuk pengujian pada tiap kelompok

perlakuan (pemberian ketiga peringkat dosis

fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. Membuktikan bahwa

pemberian fraksi dengan dosis 47,95; 95,9;

191,8 mg/kgBB memiliki hasil yang berbeda

bermakna antar kelompoknya dengan seluruh

kelompok perlakuan fraksi pada %

penghambatan inflamasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

151

Gambar 11. Diagram batang persen (%) penghambatan inflamasi pada

masing-masing kelompok perlakuan uji antiinflamasi

Keterangan:

I = Kelompok kontrol negatif CMC-Na 191,8 mg/kgBB

II = Kelompok perlakuan Kalium Diklofenak 4,48mg/kgBB mencit

III = Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun Macaranga

tanarius L. dosis 47,95 mg/kgBB

IV = Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun Macaranga

tanarius L. dosis 95,9 mg/kgBB

V = Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol air daun Macaranga

tanarius L. dosis 191,8 mg/kgBB

Lampiran 14. Hasil Pengolahan Analisis Statistika Potensi Relatif Daya

Antiinflamasi Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-Air

Daun Macaranga tanarius L., pada Mencit Galur Swiss

Terinduksi Karagenin Descriptives

Kelompok_Perlakuan Statistic Std. Error

Persen_PotensiRelatif

DayaAntiinflamasi

Kontrol Positif

Diklofenak

4,48mg/kgBB

Mean 1.0001E2 1.38840

95% Confidence Interval for

Mean

Lower

Bound 96.1552

Upper

Bound 1.0386E2

5% Trimmed Mean 99.8544

Median 99.2000

Variance 9.638

Std. Deviation 3.10455

Minimum 97.49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

152

Maximum 105.33

Range 7.84

Interquartile Range 4.72

Skewness 1.786 .913

Kurtosis 3.465 2.000

Fraksi Etanol-

Heksan Ekstrak

Metanol-Air daun

M.tanarius Dosis

47,95 mg/kgBB

Mean 32.7500 1.16276

95% Confidence Interval for

Mean

Lower

Bound 29.5216

Upper

Bound 35.9784

5% Trimmed Mean 32.7222

Median 32.2400

Variance 6.760

Std. Deviation 2.60002

Minimum 30.28

Maximum 35.72

Range 5.44

Interquartile Range 5.15

Skewness .265 .913

Kurtosis -2.928 2.000

Fraksi Etanol-

Heksan Ekstrak

Metanol-Air Daun

M.tanarius Dosis

95,9 mg/kgBB

Mean 42.5520 1.36844

95% Confidence Interval for

Mean

Lower

Bound 38.7526

Upper

Bound 46.3514

5% Trimmed Mean 42.3917

Median 41.6600

Variance 9.363

Std. Deviation 3.05993

Minimum 40.10

Maximum 47.89

Range 7.79

Interquartile Range 4.18

Skewness 1.951 .913

Kurtosis 4.143 2.000

Fraksi Etanol-

Heksan Ekstrak

Metanol-Air Daun

M.tanarius Dosis

191,8 mg/kgBB

Mean 69.5950 .33567

95% Confidence Interval for

Mean

Lower

Bound 68.5267

Upper

Bound 70.6633

5% Trimmed Mean 69.6111

Median 69.7400

Variance .451

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

153

Std. Deviation .67134

Minimum 68.73

Maximum 70.17

Range 1.44

Interquartile Range 1.25

Skewness -.772 1.014

Kurtosis -1.588 2.619

Kruskal-Wallis Test

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank

Persen_PotensiRelatifDayaAntii

nflamasi

Kontrol Positif Diklofenak 4,48mg/kgBB 5 18.00

Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-Air daun

M.tanarius Dosis 47,95 mg/kgBB 5 3.00

Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-Air Daun

M.tanarius Dosis 95,9 mg/kgBB 5 8.00

Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-Air Daun

M.tanarius Dosis 191,8 mg/kgBB 5 13.00

Total 20

Test Statisticsa,b

Persen_PotensiRel

atifDayaAntiinfla

masi

Chi-Square 17.857

df 3

Asymp. Sig. .000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

Kelompok_Perlakuan

Tests of Normality

Kelompok_Perlakuan

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Persen_Potens

i Relatif

Daya

Antiinflamasi

Kontrol Positif Diklofenak 4,48mg/kgBB .326 5 .089 .812 5 .101

Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-

Air daun M.tanarius Dosis 47,95

mg/kgBB

.226 5 .200* .849 5 .191

Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-

Air Daun M.tanarius Dosis 95,9

mg/kgBB

.392 5 .012 .754 5 .033

Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-

Air Daun M.tanarius Dosis 191, 8

mg/kgBB

.265 4 . .899 4 .428

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

154

Mann-Whitney Test

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Persen_PotensiRelatifDayaAntii

nflamasi

Kontrol Positif Diklofenak

4,48mg/kgBB 5 8.00 40.00

Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak

Metanol-Air daun M.tanarius

Dosis 47,95 mg/kgBB

5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

Persen_PotensiRel

atifDayaAntiinfla

masi

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok_Perlakuan

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Persen_PotensiRelatifDayaAntii

nflamasi

Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak

Metanol-Air daun M.tanarius

Dosis 47,95 mg/kgBB

5 3.00 15.00

Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak

Metanol-Air Daun M.tanarius

Dosis 95,9 mg/kgBB

5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

Persen_PotensiRel

atifDayaAntiinfla

masi

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok_Perlakuan

Ranks

Kelompok_Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

155

Persen_PotensiRelatifDayaAntii

nflamasi

Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak

Metanol-Air Daun M.tanarius

Dosis 95,9 mg/kgBB

5 3.00 15.00

Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak

Metanol-Air Daun M.tanarius

Dosis 191,8 mg/kgBB

5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

Persen_PotensiRel

atifDayaAntiinfla

masi

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok_Perlakuan

*Hasil uji statistika dengan Mann Whitney

menunjukkan nilai p yang sama yaitu (0,009)

untuk pengujian pada tiap kelompok

perlakuan (pemberian ketiga peringkat dosis

fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius L. Membuktikan bahwa

pemberian fraksi dengan dosis 47,95; 95,9;

191,8 mg/kgBB memiliki hasil yang berbeda

bermakna antar kelompoknya dengan seluruh

kelompok perlakuan fraksi pada % potensi

relatif daya antiinflamasi

Gambar 12. Diagram batang persen (%) potensi relatif daya antiinflamasi pada

masing-masing kelompok perlakuan uji antiinflamasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

156

Lampiran 15. Hasil Pengujian Fitokimia secara Kualitatif dengan Metode

Uji Tabung pada Fraksi Etanol-Heksan, Ekstrak Metanol-Air

Daun Macaranga tanarius L.

Gambar 13. Hasil Pengujian Kandungan Alkaloid (Kiri) Reagen Dragendroff

(Endapan Merah) dan (Kanan) Reagen Mayer (Endapan Putih)

Gambar 14. Hasil Pengujian

Kandungan Flavonoid Berwarna Jingga

Gambar 15. Hasil Pengujian

Kandungan Terpenoid/Steroid

Menghasilkan Warna Coklat

Gambar 16. Hasil Pengujian Kandungan

Fenolik Menghasilkan Hijau kebiruan

Gambar 17. Hasil Pengujian Kandungan

Saponin Menghasilkan Busa < 1 cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

157

Gambar 18. Hasil Pengujian Kandungan

Tanin Menghasilkan Warna Biru

Kehitaman

Gambar 19. Hasil Pengujian Kandungan

Glikosida Menghasilkan Cincin Berwarna

Ungu pada Batas Cairan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · iv HALAMAN PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyrah : 94:5-6) “Apabila

158

BIOGRAFI PENULIS

Penulis Skripsi berjudul “Uji Antiinflamasi

Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-Air

Daun Macaranga Tanarius L. pada Mencit Galur

Swiss Terinduksi Karagenin” memiliki nama

lengkap Nurul Kusumawardani, merupakan anak

pertama dari dua bersaudara pasangan dari Bapak

Setiyono dan Ibu Isna Taviyani S.Pd. Penulis

dilahirkan di Salatiga pada tanggal 2 Januari 1994

silam. Pendidikan formal yang telah ditempuh

penulis yaitu TK Islam Sultan Fatah (1999-2000),

tingkat Sekolah Dasar di SDN 06 Salatiga (2000-2006), tingkat Sekolah

Menengah Pertama di SMP Negeri 09 Salatiga (2006-2009), dan tingkat Sekolah

Menengah Atas di SMA Negeri 01 Salatiga (2009-2012). Pada tahun 2012,

penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Semasa studinya, penulis aktif dalam kegiatan kepanitiaan

seperti Desa Mitra (2013) sebagai sekretaris, CBIA (Cara Belajar Ibu Aktif)

(2014) sebagai sekretaris, dan Pelayanan Kesehatan Dies Natalis ke 59 Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta (2014) sebagai sekretaris. Penulis juga pernah terlibat

dalam Program Kreativitas Mahasiiswa dalam bidang PKM-M “MANG TOGA”

yang dibiayai oleh Dinas Pendidikan Tinggi (2015). Penulis juga aktif berperan

sebagai asisten dosen di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

yaitu menjadi asisten praktikum Bentuk Sediaan Farmasi (2014), asisten

praktikum Komunikasi Farmasi (2015), dan asisten praktikum Farmakologi-

Toksikologi (2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI