PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim :...

117
i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DI INDONESIA TAHUN 1994-2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh : CYNTHIA RIZKI PURNAMASARI NIM : 111324014 PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim :...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

i

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DI INDONESIA TAHUN

1994-2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Progam Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh :

CYNTHIA RIZKI PURNAMASARI

NIM : 111324014

PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk :

Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW

Bapak Endro Purmomo dan Ibu Marti

Dani Annisa Purnama dan Previa Bagas Purnama

Keluarga Besar Pendidikan Ekonomi 2011

Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

v

MOTTO

DO GOOD. AND GOOD WILL COME TO YOU.

“Barangsiapa bertakwa pada Allah, maka Allah memberikan jalan

keluar kepadanya dan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-

sangka.. Barangsiapa yang bertaqwa pada Allah, maka Allah jadikan

urusannya menjadi mudah.. Barangsiapa yang bertaqwa pada Allah

akan dihapuskan dosa-dosanya dan mendapatkan pahala yang agung”

(QS. Ath-Thalaq: 2, 3, 4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

viii

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN

MODAL DALAM NEGERI DI INDONESIA TAHUN 1994-2014

Cynthia Rizki Purnamasari

Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi Penanaman Modal dalam Negeri di Indonesia Tahun 1994-2014. Penelitian ini adalah penelitian ex post facto yang dilakukan di BPS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Agustus 2014. Sumber data dalam penelitian ini

adalah data sekunder. Data berbentuk data runtut waktu (time series) dengan rentang waktu 21 tahun. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) inflasi tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap Penanaman Modal dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-2014 (nilai α = 0,856 > 0,10); (2) suku bunga kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Penanaman Modal dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-2014 (nilai α =

0,078 < 0,10); (3) kurs berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penanaman Modal dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-2014 (nilai α = 0,009 < 0,10); dan (4) inflasi,

suku bunga kredit, dan kurs secara bersama-sama berpengaruh terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-2014 sebesar 64,3% (F = 10,199 ; α = 0,000 < 0,01).

Kata kunci : Penanaman Modal dalam Negeri, inflasi, suku bunga kredit, dan kurs.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

ix

ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS WHICH AFFECT DOMESTIC CAPITAL

INVESTMENT IN INDONESIA IN 1994-2014

Cynthia Rizki Purnamasari

Sanata Dharma University

2015

The research aims to analyze and examine the factors which affect domestic

capital investment in Indonesia from 1994 to 2014. The study is ex post facto research

which was conducted in central Bureau of Statistics Yogyakarta Province in August

2015. The data of this study were secondary data in the format time series in 21 years

span of time. Multiple linear regression analysis was used as technique of data analysis.

The result shows that: (1) inflation does not influence significantly domestic capital investment in Indonesia from 1994 to 2014 (α = 0,856 > 0,10); (2) credit interest

rates has negative and significant influence on domestic capital investment in Indonesia from 1994 to 2014 (α = 0,078 < 0,10); (3) exchange rate has positive and significant influence on domestic capital investment in Indonesia from 1994 to 2014 (α = 0,009 <

0,10); and (4) inflation, credit interest rates, and exchange rate are simultaneously affecting domestic capital investment in Indonesia from 1994 to 2014 is 64,3% (F =

10,199 ; α = 0,000 < 0,01).

Keywords : Domestic capital investment, inflation, credit interest rate, and exchange rate.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, kasih dan

karunia-Nya yang tak pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan program studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penulisan skripsi ini dari awal hinga akhir penyusunan, tidak

sedikit pihak yang turut terlibat. Untuk itu perkenankanlah penulis dengan tulus

mengucapkan terima kasih yang sebesar0besarnya untuk dukungan, bimbingan dan

bantuan yang tak terhingga dari:

1. Allah SWT yang selalu membimbing dan mentyertai setiap langkah penulis

sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Johanes Eka Priyatna, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas

Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk

memperoleh pendidikan terbaik selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

4. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan banyak pengarahan.

5. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo selaku Dosen Pembimbing I, yang telah

membimbing dan meluangkan banyak waktu dengan penuh kesabaran dalam

memberikan bimbingan dan semangat.

6. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc. sekalu dosen pe mbimbing II, atas

bimbingan dan pengarahan dari awal sampai akhir pembuatan skripsi.

7. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku dosen tamu penguji dalam skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

xi

8. Segenap Dosen Pendidikan Ekonomi, bagian keahlian khusus Pendidikan

Ekonomi dan bagian keahlian khusus Pendidikan Akuntansi yang telah

mendidik dan membimbing saya selama kuliah.

9. Kedua orang tuaku Bapak Endro Purnomo dan ibu Marti yang selalu

mendoakan, memberikan semangat, dukungan dan kasih sayang selama ini.

10. Adik-adikku Dani Annisa Purnama dan Previa Bagas Purnama yang selalu

memberikan semangat dan keceriaanya.

11. Menul, Eel, Genter, Geza, Lisma, Willy, Susan, Lela, Sidiq, Danar, Rinta,

Komeng dan Tama terimakasih selalu memberikan masukan-masukan positif

dan hiburan yang selalu menyenangkan.

12. Geng PKM Uwuh (Eel dan Nita) yang telah memberikan pengalaman dalam

berbisnis dan ilmu mencari konsumen.

13. Keluarga besar Pendidikan Ekonomi 2011 yang selalu menjaga kekompakkan

dan kebersamaan sampai sekarang ini, serta saling membantu satu sama lain jika

mengalami kesulitan.

14. Semua pihak dan teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang

telah membantu penyusunan hingga terwujudnya skripsi ini.

Penulis berharap, semoga apa yang telah penulis susun dalam skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak

kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Dengan rendah hati, penulis membutuhkan

kritik dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan karya yang lebih baik.

Yogyakarta, 3 Desember 2015

Cynthia Rizki Purnamasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

B. Batasan Masalah ................................................................................................. 10

C. Rumusan Masalah .............................................................................................. 10

D. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 11

E. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 11

F. Definisi Operasional ........................................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 13

A. Tinjauan Teoritik ................................................................................................ 13

1. Investasi ....................................................................................................... 13

a) Macam-macam Investasi ...................................................................... 16

b) Fungsi Investasi .................................................................................... 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

xiii

c) Kriteria Investasi .................................................................................. 18

d) Marginal Efficiency of Capital, Tingkat Bunga, dan

Marginal Efficiency of Investement ..................................................... 20

e) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi ....................................... 21

2. Variabel yang Mempengaruhi PMDN ........................................................ 25

a) Inflasi .................................................................................................... 26

b) Suku Bunga Kredit ............................................................................... 31

c) Nilai Tukar Rupiah ............................................................................... 32

B. Variabel Penelitian ............................................................................................. 34

C. Kerangka Berpikir .............................................................................................. 35

1. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 35

2. Hipotesis ...................................................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 38

A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 38

B. Jenis dan Sumber Data ....................................................................................... 38

C. Waktu Penelitian ................................................................................................ 39

D. Teknik Analisis Data .......................................................................................... 39

1. Pengujian Hipotesis ..................................................................................... 40

2. Pengujian Prasyarat Regresi ........................................................................ 41

a) Uji Normalitas ...................................................................................... 41

b) Uji Linieritas ........................................................................................ 41

3. Uji Asumsi Klasik ....................................................................................... 42

a) Uji Multikolinieritas ............................................................................. 42

b) Uji Heteroskedastisitas ......................................................................... 43

c) Uji Autokorelasi ................................................................................... 44

4. Uji Statistik .................................................................................................. 45

a) Uji F ...................................................................................................... 45

BAB IV GAMBARAN UMUM ................................................................................... 47

A. Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia .................................................. 47

B. Syarat Penanaman Modal Dalam Negeri ........................................................... 48

C. Kebijakan Penanaman Modal Dalam Negeri ..................................................... 50

D. Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia .................................. 51

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................................. 57

A. Deskripsi Data .................................................................................................... 57

B. Analisis Data ...................................................................................................... 64

1. Pengujian Hipotesis ..................................................................................... 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

xiv

a) Pengujian Hipotesis .............................................................................. 64

b) Pengujian Model .................................................................................. 68

2. Pengujian Prasyarat Regresi ........................................................................ 68

a) Uji Normalitas ...................................................................................... 68

b) Uji Linieritas ........................................................................................ 70

3. Pengujian Asumsi Klasik ............................................................................ 71

a) Uji Multikolinieritas ............................................................................. 71

b) Uji Heteroskedastisitas ......................................................................... 73

c) Uji Autokorelasi ................................................................................... 74

4. Rangkuman dari Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................. 76

5. Pengujian Statistik........................................................................................ 76

a) Uji F ...................................................................................................... 76

C. Pembahasan ........................................................................................................ 77

BAB VI KESIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN ................................... 82

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 82

B. Keterbatasan ....................................................................................................... 83

C. Saran ................................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 86

LAMPIRAN .................................................................................................................. 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Realisasi PMDN periode 1994-1999 .................................... 3

Tabel 1.2 Perkembangan Realisasi PMDN periode 2000-2014..................................... 4

Tabel 4.1 Perkembangan Realisasi PMDN Menurut Sektor tahun 2010-2014 ........... 52

Tabel 4.2 Perkembangan Realisasi PMDN Menurut Lokasi tahun 2010-2014 ........... 54

Tabel 5.1 Data Penelitian ............................................................................................ 57

Tabel 5.2 Pengujian Hipotesis ..................................................................................... 64

Tabel 5.3 Hasil Pengujian Model ................................................................................ 68

Tabel 5.4 Hasil Pengujian Normalitas ......................................................................... 69

Tabel 5.5 Hasil Pengujian Linieritas ............................................................................ 70

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Multikolinieritas ................................................................ 72

Tabel 5.7 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ............................................................ 73

Tabel 5.8 Hasil Pengujian Autokorelasi....................................................................... 74

Tabel 5.9 Hasil Pengujian Cochrane-Orcutt ................................................................ 75

Tabel 5.10 Rangkuman dari Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................. 76

Tabel 5.11 Uji F ............................................................................................................. 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Data Primer .................................................................................................................... 88

Data yang Telah Diestimasi ............................................................................................ 89

Hasil Uji Prasyarat Regresi ............................................................................................ 90

1. Uji Normalitas dan Linieritas .............................................................................. 90

Hasil Uji Asumsi Klasilk ................................................................................................ 93

1. Heteroskedastisitas ............................................................................................. 93

2. Multikolinieritas ................................................................................................. 95

3. Autokorelasi ....................................................................................................... 97

4. Cochrane-Orcutt .................................................................................................. 99

Hasil Uji Statistik ......................................................................................................... 102

1. Uji F .................................................................................................................. 102

Tabel BI Rate dan Suku Bunga Menurut Kelompok Bank 2000-2015 ........................ 103

Tabel Kurs Tengah Mata Uang Utama ........................................................................ 109

Tabel Realisasi PMDN Menurut Sektor Ekonomi 2000-2013 ..................................... 113

Tabel Laporan Inflasi Tahunan .................................................................................... 115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara berkembang merupakan tujuan dari kegiatan

investasi baik yang dilakukan oleh investor asing maupun yang dilakukan oleh

investor dalam negeri. Investasi dalam negeri atau Penanaman Modal Dalam Negeri

atau biasa disingkat dengan PMDN sendiri adalah kegiatan menanam modal untuk

melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

penanam modal dalam negeri (investor) dengan menggunakan modal dalam negeri.

Sedangkan tujuan dari PMDN yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,

menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan,

meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional, meningkatkan kapasitas

dan kemampuan teknologi nasional, mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan,

mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan

dana yang berasal, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, dan meningkatkan

kesejahteraan rakyat. Tujuan penanaman modal atau investasi ini dijadikan

’mercusuar’ dalam kebijakan penanaman modal yang dilakukan oleh Badan

Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Akan tetapi apabila iklim investasi yang

tidak ramah seperti terjadinya konflik di Indonesia, kondisi politik yang tidak stabil,

dan maraknya isu-isu yang menyesatkan dan kerusuhan di mana-mana maka investasi

baru sulit untuk diwujudkan. Walaupun ada kegiatan investasi, akan tetapi investasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

2

tersebut hanya untuk memperluas ataupun membiayai investasi yang sudah ada

sebelumnya.

Investasi pada hakekatnya yaitu langkah awal kegiatan pembangunan

ekonomi. Dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan

ekonomi dan mencerminkan marak lesunya pembangunan. Dalam upaya

menumbuhkan perekonomian, maka setiap negara berupaya menciptakan iklim yang

dapat menggairahkan investasi. Upaya yang diciptakan pemerintah dalam

menciptakan iklim yang dapat meggairahkan investasi salah satunya menerapkan

berbagai aturan mengenai investasi, diantaranya adalah Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang Perubahan dan Tambahan

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing dan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1970 tentang

Perubahan dan Tambahan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman

Modal Dalam Negeri tersebut semuanya telah diubah dalam UU No. 25 Tahun 2007

tentang Penanaman Modal yang berisi bahwa untuk mempercepat pembangunan

ekonomi nasional dan mewujudkan kedaulatan politik dan ekonomi Indonesia

diperlukan peningkatan penanaman modal untuk mengolah potensi ekonomi menjadi

kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan modal yang berasal, baik dari dalam

negeri maupun dari luar negeri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

3

Investasi merupakan salah satu komponen penting pembangunan suatu

negara. Salah satu tingkat keberhasilannya yaitu dengan tingginya tingkat pendapatan

nasional atau laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang tinggi dan stabil.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sejak awal tahun 2000, PDB Indonesia

mengalami pertumbuhan yang positif, setelah dua tahun sebelumnya negatif. Namun

disamping itu laju pertumbuhannya sangat rendah, terutama jika dibandingkan rata-

rata per tahun yang dialami Indonesia pada periode pra krisis. Sebabnya pergerakan

ekonomi nasional sejak akhir tahun 1999 hingga kini lebih didorong oleh

pertumbuhan konsumsi bukan pertumbuhan investasi. Apabila pola pertumbuhan

ekonomi Indonesia terus seperti ini tanpa adanya konstribusi yang berarti dari

investasi, maka dapat dipastikan pertumbuhan tersebut tidak dapat berlanjut terus.

Tabel 1.1

Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri Indonesia

Periode 1994-1999

Tahun Proyek

(unit)

Investasi

(dalam milyar Rupiah)

1994 582 12786.9

1995 375 11312.5

1996 450 18609.7

1997 345 18628.8

1998 296 16512.5

1999 248 16286.7

Sumber: www.bkpm.go.id

Terlihat pada tahun 1994 yang menunjukan besar investasi yaitu Rp12786.9

milyar menurun sebesar 8% pada tahun 1995, begitu pun pada proyek investasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

4

Dan pada tahun berikutnya proyek investasi cenderung mengalami penurunan sampai

tahun 1999 tetapi berbeda pada investasinya yang mengalami tren meningkat. Pada

tahun 1997 negara Indonesia mengalami krisis yang mengakibatkan perekonomian

Indonesia menurun tajam. Tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun tersebut berada

tidak hanya di bawah rata-rata dunia tetapi menjadi negatif dan perkonomian nasional

mengalami kemunduran. Untuk itu diperlukan investasi yang sangat besar untuk

memulihkan perekonomian terutama pada sektor riil, disamping banyaknya

hambatan-hambatan yang menyulitkan masuknya investasi. Terlihat pada realisasi

investasinya yang menunjukan penurunan pada proyek investasi maupun investasinya

yaitu sebesar 8% yang dimulai pada tahun 1996. Pada tahun 1998 permintaaan

domestik khususnya konsumsi rumah tangga dan investasi dalam negeri yang

menjadi penggerak pertumbuhan juga mengalami penurunan. Penyebab utama

turunnya investasi dalam negeri adalah belum pulihnya kepercayaan investor pada

kondisi politik dan ekonomi Indonesia serta dikarenakan masih tingginya tingkat

suku bunga kredit.

Tabel 1.2

Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri Indonesia

Periode 2000-2014

Tahun Proyek

(unit)

Nilai Investasi

(dalam milyar Rupiah)

2000 300 22,038.0

2001 160 9,890.8

2002 108 12,500.0

2003 120 12,247.0

2004 130 15,409.4

2005 215 30,724.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

5

2006 162 20,649.0

2007 159 34,878.7

2008 239 20,363.4

2009 249 37,799,8

2010 875 60,626.3

2011 1313 76,000.7

2012 1210 92,182.0

2013 2129 128,150.6

2014 2392 156,126.2

Sumber: www.bkpm.go.id

Dari data terlihat bahwa, pada tahun 2000 investasi dengan nilai sebesar

Rp22.038 milyar begitu pula dengan proyek investasinya yang menunjukan angka

sebanyak 300 proyek investasi. Namun lain hal nya dengan tahun 2001, investasi

dalam negeri di Indonesia mengalami kemerosotan yang cukup tajam dimana nilai

investasi hanya berada pada nilai Rp9.890,8 milyar diikuti dengan proyek

investasinya yang juga merosot.

Pada perkembangan selanjutnya, investasi di Indonesia dari tahun 2002

hingga tahun 2006 nilai investasi sangat fluktuatif yaitu mengalami naik turun baik

jumlah proyek maupun nilainya. Di ikuti dengan kenaikan yang signifikan pada tahun

berikutnya, yaitu pada tahun 2007 dimana nilai investasi tersebut mencapai

Rp34.878,7 milyar dengan jumlah proyek 159 proyek. Kemudian investasi kembali

turun di tahun 2008 yaitu sebesar Rp20.363,4 milyar, meskipun proyek investasi pada

tahun 2008 meningkat dari pada tahun sebelumnya menjadi 239 proyek tetapi tidak

sama hal nya dengan nilai investasinya yang justru merosot, kemudian pada tahun

2009 investasi kembali meningkat menjadi Rp37.799,8 milyar diikuti dengan

peningkatan proyek investasi menjadi 249 proyek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

6

Setelah tahun 2009 keadaan investasi semakin membaik selama 5 tahun

terakhir yakni tahun 2010 sampai tahun 2014, dengan ditandai oleh besarnya

investasi dan proyek investai yang hampir selalu meningkat. Tahun 2010 proyek

investasi sebesar 875 dengan total investasinya Rp60,626,3 milyar. Diikuti kenaikan

proyek investasi sebesar 50% pada tahun 2011 yaitu 1313 proyek dengan total

investasi yang hanya naik sekitar 15% yaitu Rp76.000,7 milyar. Kemudian pada

tahun 2012 proyek investasi menurun sebesar 1210 tetapi total investasinya

meningkat sebesar Rp92.182,0 milyar. Selanjutnya tahun 2013 proyek investasi

menin gkat tajam yakni 2129 dan investasi mencapai Rp128,150,6 milyar. Tahun

2014 ini investasi sebesar Rp156.126,2 milyar dengan jumlah proyek sebesar 2392

proyek investasi.

Dapat dilihat perkembangan nilai investasi dan proyek investasi di Indonesia

yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor

makro ekonomi. Secara umum investasi atau penanaman modal, baik dalam bentuk

penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA)

membutuhkan daya tarik daerah dan negara dan adanya iklim yang sehat dan

kemudahan serta kejelasan prosedur penanaman modal. Menurut Tambunan

(2006:58) terdapat sejumlah faktor yang sangat berpengaruh pada baik tidaknya iklim

berinvestasi di Indonesia. Faktor-faktor tersebut tidak hanya menyangkut stabilitas

politik dan sosial, tetapi juga stabilitas ekonomi, kondisi infrastruktur dasar (listrik,

telekomunikasi dan prasarana jalan dan pelabuhan), berfungsinya sektor pembiayaan

dan pasar tenaga kerja (termasuk isu-isu perburuhan), regulasi dan perpajakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

7

birokrasi (dalam waktu dan biaya yang diciptakan), masalah good governance

termasuk korupsi, konsistensi serta adanya kepastian dari kebijakan pemerintah.

Secara sederhana, kurs mata uang asing atau biasa disebut kurs valuta asing

adalah rasio nilai antara suatu mata uang dengan mata uang lainnya. Artinya kurs

menunjukkan perbandingan nilai antara dua mata uang yang berbeda. Shikawa

(1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat

langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua

saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek,

penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya

pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena

penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang

disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan

menurunkan permintaan domestik masyarakat.

Pada tahun 1998 pemerintah Indonesia membuat kebijakan suku bunga yang

tinggi untuk menstabilkan perekonomian Indonesia yang terpuruk akibat krisis

moneter pada pertengahan 1997. Pada saat itu rupiah merosot sangat drastis dari level

semula Rp2.300 per dollar AS (pertengahan 1997) menjadi level terburuk Rp17.000

per dollar AS (Januari 1998). Pada tahun 2008 Indonesia kembali mengalami krisis

moneter. Nilai tukar rupiah yang mulai menguat kembali mengalami gejolak dari

level Rp9.200 per dollar AS menjadi kini Rp11.000 per dollar AS. Berawal dari krisis

tahun 2008 tersebut nilai tukar Rupiah melemah sampai tahun 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

8

Krisis ekonomi Indonesia yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun

1997 sampai tahun 2008 yang kemudian menjadi krisis multidimensi berdampak pada

kondisi Indonesia secara umum, tidak hanya terhadap sektor ekonomi saja. Nilai

tukar rupiah yang terdepresiasi sangat tajam, inflasi yang tinggi, menurunnya

kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia, merupakan beberapa

akibat dari krisis ekonomi tersebut. Lambat laun, dengan beberapa kali perubahan

struktur politik dan penerapan kebijakan-kebijakan oleh pemerintah, kondisi

Indonesia menunjukan perubahan yang lebih baik dan kondisi perekonomian yang

stabil. Untuk membiayai pembangunan nasional yang mencakup investasi dalam

negeri, sumber dana dapat bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar

negeri. Namun, karena terbatasnya jumlah dana serta pinjaman yang diperoleh dari

luar negeri, maka diperlukan tabungan nasional yang lebih tinggi sebagai sumber

dana utama agar perekonomian dan pembangunan nasional stabil.

Dampak negatif dari situasi krisis yang terjadi di Indonesia terhadap kegiatan

konsumsi dan investasi, ternyata telah membalikkan posisi kesenjangan tabungan dan

investasi (saving-investment gap) dari defisit selama periode sebelum krisis (1990 –

1997) menjadi surplus setelah periode krisis (1998 – 2007). Setelah krisis tahun 1998

– 2007, celah tabungan-investasi menunjukkan angka positif, dalam kisaran 0,2 – 7,1

persen. Secara nominal, ini juga berarti bahwa selama periode tersebut, terdapat

potensi investasi yang belum termanfaatkan di Indonesia rata-rata setiap tahunnya

sebesar Rp61,8 trilyun. Potensi investasi pada tahun 2004-2007 cenderung

menunjukkan peningkatan. Fakta ini menunjukkan bahwa peningkatan investasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

9

sesungguhnya sangat memungkinkan terutama mengingat potensi tabungan domestik

yang masih berada di atas tingkat investasi. Selain itu, fakta ini juga memberikan arti

bahwa persoalan investasi di Indonesia sesungguhnya bukan terletak pada faktor

kurangnya pembiayaan, tetapi lebih kepada iklim investasi yang kurang mendukung

pengembangan usaha.

Dalam jangka panjang perekonomian suatu negara dikatakan baik apabila

bertumpu pada produksi dan investasi. Investasi dalam negeri yang tinggi akan

membantu meningkatkan kapasitas produksi nasional, daya saing industri, serta

tabungan domestik. Selain hal tersebut persediaan sarana dan prasarana yang

memadai, peraturan perundangan serta kebijakan ekonomi yang tepat dan baik

diharapkan juga mampu meningkatkan nilai penanaman modal dalam negeri dapat

berkembang pesat.

Apalagi di tahun 2015 ini Negara ASEAN akan bertemu dengan Masyarakat

Ekonomi Asean (MEA), dimana investasi sangat dibebaskan diseluruh Negara

ASEAN. Peluang yang baik jika Indonesia bisa memanfaatkan keadaan tersebut. Jika

suatu Negara mengalami krisis ekonomi ataupun inflasi maka tingginya inflasi

mengakibatkan kenaikan harga pada hampir seluruh barang yang ada di suatu negara.

Kenaikan harga barang tersebut mengurungkan minat investor untuk berinvestasi di

dalam negeri, karena investor merasa lebih terjamin untuk berinvestasi pada saat

tingkat inflasi cenderung rendah dan stabil. Hal tersebut yang dikhawatirkan terjadi

jika kesempatan investasi dikuasai Negara lain, maka Negara Indonesia akan terpuruk

dan hanya melihat tanpa mendapatkan hasil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

10

Untuk melihat perkembangan investasi dalam negeri tersebut perlu juga

diteliti faktor-faktornya. Faktor-faktor yang digunakan peneliti dalam melihat

investasi dalam negeri adalah tingkat inflasi yang terjadi di Indonesia, tingkat suku

bunga dan nilai tukar Rupiah karena faktor-faktor tersebut dapat berpengaruh

terhadap investasi dalam negeri.

B. Batasan Masalah

1. Tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar/kurs dalam penelitian ini adalah

laporan data time series dari tahun 1994 sampai tahun 2014. Pengambilan data

Tahun 1994 dikarenakan pada tahun tersebut merupakan pra krisis hebat yang

melanda Indonesia pada tahun 1997. Perekonomian yang mulai stabil pada

tahun-tahun berikutnya kembali tersandung krisis pada tahun 2008. Dan

perekonomian sampai tahun 2014 masih fluktuatif.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh laju inflasi terhadap perkembangan investasi dalam

negeri di Indonesia tahun 1994-2014?

2. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga terhadap perkembangan investasi

dalam negeri di Indonesia tahun 1994-2014?

3. Bagaimana pengaruh nilai tukar rupiah terhadap perkembangan investasi

dalam negeri di Indonesia tahun 1994-2014?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

11

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis

adalah:

1. Untuk menguji dan menganalisa bagaimana pengaruh laju inflasi terhadap

perkembangan investasi dalam negeri di Indonesia tahun 1994-2014.

2. Untuk menguji dan menganalisa bagaimana pengaruh tingkat suku bunga

terhadap perkembangan investasi dalam negeri di Indonesia tahun 1994-2014.

3. Untuk menguji dan menganalisa bagaimana pengaruh nilai tukar rupiah terhadap

perkembangan investasi dalam negeri di Indonesia tahun 1994-2014.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Bagi Masyarakat :

Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk

meningkatkan investasi dalam negeri dengan cara pengembangan UMKM.

2) Bagi Penulis :

Bagi penulis penelitian ini digunakan untuk mengimplementasikan atau

menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan.

3) Bagi Peneliti Selanjutnya :

Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan melaksanakan penelitian

serupa maupun lanjutan di bidang Investasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

12

F. Definisi Operasional

1. Investasi

Investasi merupakan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

tahunan pada semua sektor ekonomi baik primer, sekunder dan tersier yang

dinyatakan dalam milyar Rupiah.

2. Tingkat Inflasi

Inflasi adalah kecenderungan kenaikkan harga suatu barang yang

mempengaruhi kenaikan harga barang lain serta meluas dan terus-menerus.

Inflasi diukur menggunakan IHK (Indeks Harga Konsumen). Inflasi tahunan

dinyatakan dalam persen.

3. Tingkat suku bunga kredit (SBK)

Suku bunga kredit adalah suku bunga kredit yang ditetapkan oleh bank umum,

periode tahun 1994-2014 yang dinyatakan dalam persen dan harus dibayar

oleh investor domestik saat melakukan pinjaman guna membiayai kegiatan

investasi.

4. Nilai tukar Rupiah

Nilai tukar Rupiah merupakan tingkat harga mata uang negara Indonesia

yakni Rupiah terhadap harga mata uang Dollar (United State Dollar). Kurs

yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurs tengah Bank Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik

1. Investasi

Dalam ekonomi makro investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran

masyarakat untuk memperoleh alat-alat kapital baru. Oleh karena itu investasi

total yang terjadi di suatu perekonomian sebagian berupa pembelian alat-alat baru

untuk menggantikan alat-alat kapital yang tidak ekonomis untuk dipakai lagi dan

sebagian lain berupa pembelian alat-alat kapital yang baru untuk memperbesar

stock kapital. Di sisi lain investasi diartikan sebagai pengeluaran dari sektor

produsen (swasta) untuk pembelian barang atau jasa untuk menambah stock

barang dan perluasan perusahaan.

Investasi merupakan salah satu komponen yang penting dalam GNP.

Investasi memiliki peran penting dalam permintaan aggregat. Pertama

bahwa pengeluaran investasi lebih tidak stabil apabila dibandingkan

dengan pengeluaran konsumsi sehingga fluktuasi investasi dapat

menyebabkan resesi. Kedua, bahwa investasi sangat penting bagi

pertumbuhan ekonomi serta perbaikan dalam produktivitas tenaga kerja.

Pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada tenaga kerja dan jumlah

stock kapital (Setyowati dan Siti, 2007:1).

Dalam teori ekonomi investasi diartikan sebagai suatu kegiatan

pengeluaran yang dilaksanakan oleh produsen untuk membeli barang modal.

Adam Smith menyatakan bahwa investasi dilakukan karena para pemilik modal

mengharapkan untung dan harapan masa depan keuntungan bergantung pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

14

iklim investasi pada hari ini dan pada keuntungan nyata. Smith yakin keuntungan

cenderung menurun dengan adanya kemajuan ekonomi. Pada waktu laju

pemupukan modal meningkat, persaingan yang meningkat antar pemilik modal

akan menaikkan upah dan sebaliknya menurunkan keuntungan. Dari pengertian

diatas, bahwa tujuan investasi adalah untuk membeli barang-barang modal yang

sudah diperkirakan nantinya akan mendapat keuntungan di masa yang akan

datang.

Dalam penelitian ini digunakan istilah Penanaman modal dalam negeri.

Yang berarti kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara

Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan

menggunakan modal dalam negeri. Berbagai pertimbangan di atas dan mengingat

hukum penanaman modal yang telah berlaku selama kurang lebih 40 (empat

puluh) tahun semakin mendesak kebutuhan Undang-Undang tentang Penanaman

Modal sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang

Penanaman Modal Asing sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 1970 tentang Perubahan dan Tambahan Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1970 tentang Perubahan

dan Tambahan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal

Dalam Negeri yang selama ini merupakan dasar hukum bagi kegiatan penanaman

modal di Indonesia perlu diganti karena tidak sesuai lagi dengan tantangan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

15

kebutuhan untuk mempercepat perkembangan perekonomian nasional melalui

konstruksi pembangunan hukum nasional di bidang penanaman modal yang

berdaya saing dan berpihak kepada kepentingan nasional.

Berkaitan dengan perekonomian Indonesia, penanaman modal harus

menjadi bagian dari penyelenggaraan perekonomian nasional dan ditempatkan

sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan

lapangan kerja, meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan,

meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional, mendorong

pembangunan ekonomi kerakyatan, serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat

dalam suatu sistem perekonomian yang berdaya saing. Penanam modal dalam

negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia,

negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di

wilayah negara Republik Indonesia.

Asas & Tujuan Penanaman Modal Menurut UU No. 25 Tahun 2007 yaitu:

a. kepastian hukum;

b. keterbukaan;

c. akuntabilitas;

d. perlakuan yang sama dan tidak membedakan asal negara;

e. kebersamaan;

f. efisiensi berkeadilan;

g. berkelanjutan;

h. berwawasan lingkungan;

i. kemandirian; dan

j. keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

16

Sedangkan tujuan penyelenggaraan penanaman modal, antara lain untuk:

(a) meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional; (b) menciptakan lapangan

kerja; (c) meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan; (d) meningkatkan

kemampuan daya saing dunia usaha nasional; (e) meningkatkan kapasitas dan

kemampuan teknologi nasional; (f) mendorong pengembangan ekonomi

kerakyatan; (g) mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil

dengan menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari

luar negeri; dan (h) meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tujuan penyelenggaraan penanaman modal hanya dapat tercapai apabila

faktor penunjang yang menghambat iklim penanaman modal dapat diatasi, antara

lain melalui perbaikan koordinasi antar instansi Pemerintah Pusat dan daerah,

penciptaan birokrasi yang efesien, kepastian hukum di bidang penanaman modal,

biaya ekonomi yang berdaya saing tinggi, serta iklim usaha yang kondusif di

bidang ketenagakerjaan dan keamanan berusaha. Dengan perbaikan berbagai

faktor penunjang tersebut, diharapkan realisasi penanaman modal akan membaik

secara signifikan.

a) Macam-macam Investasi

Dilihat dari wujudnya investasi terdiri dari (Guritno,1992:177) :

Investasi riil

Investasi riil adalah investasi terhadap barang-barang yang tahan lama

(barang modal) yang akan digunakan dalam proses produksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

17

Seperti mesin-mesin, bangunan, kendaraan, rumah dan lain-lain.

Investasi finansial

Investasi finansial adalah investasi terhadap surat-surat berharga, misalnya

pembelian saham/obligasi.

Dilihat dari segi pengeluaran terdiri dari (Samuelson,1992:109) :

Investasi Bruto

Adalah investasi yang menunjukan tambahan-tambahan keseluruahan

terhadap modal.

Investasi Netto

Adalah hasil dari investasi bruto dikurangi dengan penyusutan.

b) Fungsi Investasi

Kurva yang menunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan

tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi

investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (i) ia sejajar dengan sumbu

datar, atau (ii) bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin

tinggi pendapatan nasional, makin tinggi investasi). Fungsi atau kurva

investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan

fungsi investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat

dinamakan investasi terpengaruh. Dalam analisis makroekonomi biasanya

dimisalkan bahwa investasi perusahaan bersifat investasi otonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

18

Menurut Joseph Allois Schumpeter investasi otonom (autonomous

investment) dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan yang terjadi

dalam jangka panjang seperti :

Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh.

Tingkat bunga.

Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.

Kemajuan teknologi.

Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.

Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.

c) Kriteria Investasi

Investasi merupakan keputusan yang berdasarkan pertimbangan yang

rasional. Untuk memutuskan investasi digunakan beberapa alat bantu atau

kriteria-kriteria tertentu yaitu:

1) Payback Period

Payback period adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang

direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk

mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal

investasi dianggap makin baik. Kendatipun demikian, harus berhati-hati

menafsirkan kriteria payback period ini. Sebab ada investasi yang baru

menguntungkan dalam jangka panjang (> 5 tahun).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

19

2) Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio)

B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan

dibanding hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan

dinotasikan dengan C (cost). Output yang dihasilkan dinotasikan dengan B

(benefit). Keputusan menerima atau menolak proposal investasi dapat

dilakukan dengan melihat nilai B/C. Umumnya, proposal investasi baru

diterima jika B/C > 1, sebab berarti output yang dihasilkan lebih besar

daripada biaya yang dikeluarkan.

3) Net Present Value (NPV)

Perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan,

sebab tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang. Untuk membuat hasil

lebih akurat, maka nilai sekarang didiskontokan. Keuntungan dari

menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung

selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih.

Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi

akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan total

lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total.

4) Internal Rate of Return (IRR)

Internal rate of return adalah nilai tingkat pengembalian investasi,

dihitung pada saat NPV sama dengan nol. Keputusan menerima/menolak

rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan

tingkat pengembalian investasi yang diinginkan (r).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

20

d) Marginal Efficiency of Capital (MEC), Tingkat Bunga, dan Marginal

Efficiency of Investement (MEI)

Menurut Keynes investasi berkaitan dengan apakah suatu proyek

penanaman modal atau investasi layak untuk dilakukan atau tidak. Teknik

untuk mengetahui apakah suatu proyek itu menguntungkan atau tidak, yaitu

dengan membandingkan profitabilitas relatif proyek-proyek dengan

mendiskontir hasil-hasil dimasa depan adapun teknik-teknik mendiskontir

yang dikemukakan Keynes yaitu : (1) nilai di masa depan dari sejumlah nilai

sekarang; (2) Marginal Efficiency Of Capital (MEC); Marginal Efficiency Of

Invesment (MEI); Skedul Permintaan Investasi.

1) Marginal Efficiency of Capital (MEC), Investasi, dan Tingkat Bunga

MEC adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari setiap tambahan

barang modal. Angka MEC ini adalah angka yang menyamakan harga

investasi dengan nilai sekarang (present value) dari semua penerimaan

yang diharapkan dari pengoperasian suatu proyek investasi ditambah nilai

sekarang dari nilai sisa (residu) investasi tersebut.

2) Marginal Effeciency of Capital (MEC) dan Marginal Efficiency of

Investment (MEI). Di dalam suatu waktu tertentu, misalnya dalam tempo

satu tahun, perekonomian akan terdapat individu dan perusahaan yang

mempertimbangkan untuk melakukan investasi. Berbagai proyek investasi

ini memiliki tingkat pengembalian yang berbeda, yaitu sebagian dari

proyek investasi itu akan menghasilkan keuntungan yang tinggi dan ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

21

beberapa proyek dengan tingkat keuntungan rendah. Berdasarkan kepada

jumlah modal yang akan ditanam dan tingkat pengembalian modal yang

diramalkan akan diperoleh, analisis ekonomi membentuk suatu kurva

yang dinamakan efisiensi investasi marjinal (marginal eficiency of

investment). Berdasarkan hal-hal yang menghubungkannya, efisiensi

investasi marjinal dapat didefinisikan sebagai: suatu kurva yang

menunjukan hubungan di antara tingkat pengembalian modal dan jumlah

modal yang akan diinvestasikan.

e) Faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi

Investasi dapat dibagi menjadi tiga golongan antara lain. Yang pertama

adalah investasi tetap perusahaan yang terdiri dari pengeluaran perusahaan

atas mesin tahan lama, perlengkapan dan bangunan-bangunan seperti fasilitas

pabrik dan perlengkapan mesin lainnya, investasi ini juga dapat disebut

sebagai investasi tetap bisnis. Yang kedua adalah investasi tempat tinggal

umumnya terdiri dari investasi perumahan. Dan yang ketiga adalah investasi

persediaan (Dorbusch, Fischer, 1990:269).

Para konsumen (rumah tangga), yang membelanjakan sebagian besar dari

pendapatan mereka untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan,

penanam-penanam modal melakukan investasi bukan untuk memenuhi

kebutuhan mereka tetapi untuk mencari keuntungan.

Dengan demikian banyaknya keuntungan yang akan diperoleh besar

sekali peranannya dalam menentukan tingkat investasi yang akan dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

22

oleh para pengusaha. Disamping oleh harapan dimasa depan untuk

memperoleh untung, terdapat beberapa faktor lain yang akan menentukan

tingkat investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian.

Menurut Tambunan (2006) dan Laporan Bank Dunia mengenai iklim

Investasi (World Bank, 2005), faktor-faktor yang dapat menentukan tingkat

investasi diantaranya;.

Suku Bunga

Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik

investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman

bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor

untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia

akan melakukan investasi.

Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB

per kapita untuk tingkat propinsi dan Kabupaten atau Kota

Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin

dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat

suatu negara atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per

kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin menarik negara atau

daerah tersebut untuk berinvestasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

23

Kondisi sarana dan prasarana

Prasarana dan sarana pendukung tersebut meliputi sarana dan prasarana

transportasi, komunikasi, utilitas, pembuangan limbah dan lain-lain.

Sarana dan prasarana transportasi contohnya antara lain : jalan, terminal,

pelabuhan, bandar udara dan lainlain. Sarana dan prasrana telekomunikasi

contohnya: jaringan telepon kabel maupun nirkabel, jaringan internet,

prasarana dan sarana pos. Sedangkan contoh dari utilitas adalah

tersedianya air bersih, listrik dan lain-lain.

Birokrasi perijinan

Birokrasi perijinan merupakan faktor yang sangat penting dalam

mempengaruhi investasi. Karena birokrasi yang panjang akan

memperbesar biaya bagi pengusaha karena akan memperpanjang waktu

untuk berurusan dengan aparat. Padahal bagi pengusaha, waktu adalah

uang. Birokrasi yang panjang juga membuka peluang oknum aparat

pemerintah untuk menarik suap dari para pengusaha dalam rangka

memperpendek birokrasi tersebut.

Kualitas sumber daya manusia

Manusia yang berkualitas ini merupakan daya tarik investasi yang cukup

penting. Sebab teknologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama

makin modern. Teknologi modern tersebut menuntut ketrampilan lebih

dari tenaga kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

24

Peraturan dan undang-undang ketenagakerjaan

Peraturan undang-undang ketenagakerjaan ini antara lain menyangkut

peraturan tentang pemutusan hubungan kerja (PHK), Upah Minimum,

kontrak kerja dan lain-lain.

Stabilitas politik dan keamanan

Stabilitas politik dan keamanan penting bagi investor karena akan

menjamin kelangsungan investasinya untuk jangka panjang.

Pengaruh Nilai tukar

Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi

bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh

tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa

saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi

permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek,

penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh

negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure

reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan

nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga

secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik

masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan

penurunan pada pengeluaran / alokasi modal pada investasi. Pada sisi

penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

25

switching) akan perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak

menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan

produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan

dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang

diperdagangkan / barang-barang ekspor (traded goods) relatif terhadap

barang-barang yang tidak diperdagangkan (non traded goods), sehingga

didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong

ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.

Tingkat Inflasi

Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini

disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko

proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi

dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan

distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu menurut

Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering

dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu

ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi

makro.

2. Variabel yang Mempengaruhi PMDN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

26

Melihat fenomena yang terjadi di Indonesia, ketika faktor-faktor investasi

mengalami naik turun, maka penulis mengambil 3 faktor yang mengalami kenaikan

dan penurunan yang signifikan yaitu Inflasi, Suku Bunga Kredit, dan Nilai Tukar.

a) Tingkat/laju inflasi

Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini

disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko

proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat

mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi

informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu, tingkat inflasi yang

tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro

dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan

ekonomi makro.

Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan

terus menerus (Sukirno, 2002:223).

Akan tetapi bila kenaikan harga hanya dari satu atau dua barang saja tidak

disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas atau menyebabkan

kenaikan sebagian besar dari harga barang-barang lain (Boediono,

2000:156).

Kenaikan harga-harga barang itu tidaklah harus dengan persentase yang

sama. Inflasi merupakan kenaikan harga secara terus-menerus dan

kenaikan harga yang terjadi pada seluruh kelompok barang dan jasa.

Bahkan mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tidak bersamaan (Pohan,

2008:53).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

27

Yang penting kenaikan harga umum barang secara terus-menerus selama

suatu periode tertentu. Kenaikan harga barang yang terjadi hanya sekali

saja, meskipun dalam persentase yang cukup besar dan terus-menerus,

bukanlah merupakan inflasi (Nopirin, 2000:57).

Kenaikan sejumlah bentuk barang yang hanya sementara dan sporadis tidak

dapat dikatakan akan menyebabkan inflasi. Inflasi di Indonesia sangat tinggi

pada zaman Presiden Soekarno karena kebijakan fiskal dan moneter sama

sekali tidak prudent (jika negara memerlukan uang, maka negara tinggal

mencetaknya saja). Di zaman Soeharto, pemerintah berusaha menekan inflasi,

akan tetapi tidak bisa di bawah 10 persen setahun rata-rata, antara lain oleh

karena Bank Indonesia masih punya misi ganda, antara lain sebagai agent of

development, yang bias mengucurkan kredit likuiditas tanpa batas. Baru di

zaman reformasi, mulai di zaman Presiden Habibie maka fungsi Bank

Indonesia mengutamakan penjagan nilai Rupiah. Tetapi karena sejarah dan

karena inflationary expectations masyarakat (yang bertolak ke belakang,

artinya bercermin kepada sejarah) maka inflasi inti masih lebih besar daripada

5 persen setahun.

Tingkat inflasi dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengetahui kondisi

perekonomian disuatu daerah, bila inflasi terjadi maka akan terjadi kenaikan

biaya produksi barang sehingga akan mempengaruhi iklim investasi dan

penanaman modal (Mankiew, 2006:177). Inflasi dapat dibedakan menjadi

empat yaitu inflasi rendah atau ringan, inflasi moderat atau sedang dan inflasi

tinggi atau serius serta hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

28

harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10% - 30%

setahun; berat antara 30% - 100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak

terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun. Inflasi

yang buruk akan mendorong para pengusaha untuk melakukan kegiatan yang

spekulatif, sehingga akan mengurangi investasi karena yang berkembang

adalah kegiatan spekulatif. Inflasi yang tinggi akan menyebabkan investasi

menurun dan apabila inflasi turun maka investasi akan mengalami kenaikan

atau dengan inflasi yang rendah para pengusaha berusaha untuk meningkatkan

kegiatan investasi (Sukirno, 1998:88).

a) Sumber-Sumber Penyebab Inflasi

1) Demand Pull Inflation

Demand pull inflation adalah kenaikan harga-harga yang disebabkan

oleh adanya gangguan (shock) pada sisi permintaan barang dan jasa.

Kenaikan permintaan barang yang tidak seimbang dengan kenaikan

penawaran akan mendorong harga naik sehingga terjadi inflasi. Dalam

demand pull inflation, kenaikan harga barang akhir (output) mendahului

kenaikan harga barang input dan harga faktor produksi (misalnya tingkat

upah). Inflasi ini bermula dari adanya kenaikan permintaan total

(aggregate demand), sedangkan produksi sudah berada pada keadaan

kesempatan kerja penuh atau hampir mendekati keadaan kesempatan kerja

penuh (full employment). Dalam keadaan hampir mendekati full

employment, kenaikan permintaan total disamping menaikkan harga juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

29

dapat menaikkan hasil produksi atau output. Akan tetapi, bila keadaan full

employment telah tercapai, penambahan permintaan tidak akan menambah

jumlah produksi melainkan hanya akan menaikkan harga saja sehingga

sering disebut dengan inflasi murni.

2) Supply Side Inflation

Berbeda dengan demand pull inflation, cost push inflation adalah

inflasi yang disebabkan oleh adanya gangguan (shock) dari sisi penawaran

barang dan jasa atau yang biasa juga disebut dengan supply side inflation,

biasanya ditandai dengan kenaikan harga yang disertai oleh turunnya

produksi atau output. Jadi, inflasi yang dibarengi dengan resesi. Keadaan

ini timbul biasanya dimulai dengan adanya penurunan penawaran total

(aggregate supply) sebagai akibat kenaikan biaya produksi.

Kurva 2.1

Kurva Supply Side Inflation

P1 E1

E0

P0

Perubahan ini digambarkan dari pergeseran kurva penawaran ke kiri,

sehingga dengan aggregate demand yang tetap, maka keseimbangan pasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

30

berubah (E0 ke E1) dengan disertai peningkatan harga (P0 ke P1) dan

tingkat output (Y) yang lebih rendah daripada tingkat full employment.

Faktor lain yang menyebabkan perubahan aggregate supply antara lain

dapat berupa terjadinya kenaikan tingkat upah (wage cost-push inflation),

harga barang di dalam negeri dan harga barang impor atau karena

kekakuan struktural.

Kekakuan struktural sendiri terjadi karena anggapan bahwa sumber

daya ekonomi tidak dapat dengan cepat diubah pemanfaatannya dan juga

bahwa upah dan tingkat harga mudah naik tapi sukar untuk turun kembali

(rigidity of price). Dengan asumsi ini, bila terjadi perubahan pola

permintaan dan biaya, maka mobilitas sumber daya dari sektor yang

kurang berkembang ke sektor yang berkembang akan sulit sekali,

sehingga suatu sektor yang kurang berkembang akan terjadi idle capacity,

sedangkan sektor yang berkembang akan kekurangan sumber daya. Dan

hal ini justru mendorong meningkatnya harga pada sektor yang

berkembang. Kekakuan di sektor yang lemah dan kenaikan harga di sektor

yang berkembang menyebabkan inflasi.

3) Demand Supply Inflation

Peningkatan permintaan total (aggregate demand) menyebabkan

kenaikan harga yang selanjutnya diikuti oleh penurunan penawaran total

(aggregate supply) sehingga menyebabkan kenaikan harga yang lebih

tinggi lagi. Interaksi antara bertambahnya permintaan total dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

31

berkurangnya penawaran total yang mendorong kenaikan harga ini

merupakan akibat adanya ekspektasi bahwa tingkat harga dan tingkat upah

akan meningkat atau dapat juga karena adanya inertia dari inflasi di masa

lalu.

b) Tingkat Suku bunga Kredit

Tingkat suku bunga (interest rate) merupakan salah satu variabel

ekonomi yang sering dipantau oleh para pelaku ekonomi. Tingkat suku bunga

dipandang memiliki dampak langsung terhadap kondisi perekonomian.

Berbagai keputusan yang berkenaan dengan konsumsi, tabungan dan investasi

terkait erat dengan kondisi tingkat suku.

Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan dana investasi

(loanable funds). Tingkat suku bunga merupakan salah satu indikator

dalam menentukan apakah seseorang akan melakukan investasi atau

menabung (Boediono, 1994 :76)

Apabila dalam suatu perekonomian ada anggota masyarakat yang

menerima pendapatan melebihi apa yang mereka perlukan untuk kebutuhan

konsumsinya, maka kelebihan pendapatan akan dialokasikan atau digunakan

untuk menabung. Penawaran akan loanable funds dibentuk atau diperoleh dari

jumlah seluruh tabungan masyarakat pada periode tertentu. Di lain pihak

dalam periode yang sama anggota masyarakat yang membutuhkan dana untuk

operasi atau perluasan usahanya. Menurut Marshall Principle : ”bunga selaku

harga yang harus dibayar untuk penggunaan modal di semua pasar, cenderung

ke arah keseimbangan, sehingga modal seluruhnya di pasar itu menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

32

tingkat bunga sama dengan persediaannya yang tampil pada tingkat itu”.

Tingkat bunga ditetapkan pada titik dimana tabungan yang mewakili

penawaran modal baru adalah sama dengan permintaannya.

Suku bunga tidak hanya dipengaruhi perubahan preferensi para pelaku

ekonomi dalam hal pinjaman dan pemberian pinjaman tetapi dipengaruhi

perubahan daya beli uang, suku bunga pasar atau suku bunga yang berlaku

berubah dari waktu ke waktu. Tidak jarang bank-bank menetapkan suku

bunga terselubung, yaitu suku bunga simpanan yang diberikan lebih tinggi

dari yang di informasikan secara resmi melalui media massa dengan harapan

tingkat suku bunga yang dinaikkan akan menyebabkan jumlah uang yang

beredar akan berkurang karena orang lebih senang menabung daripada

memutarkan uangnya pada sektor-sektor produktif atau menyimpannya dalam

bentuk kas dirumah.

Sebaliknya, jika tingkat suku bunga terlalu rendah, jumlah uang yang

beredar di masyarakat akan bertambah karena orang akan lebih senang

memutarkan uangnya pada sektor-sektor yang dinilai produktif. Suku bunga

yang tinggi akan mendorong investor untuk menanamkan dananya di bank

daripada menginvestasikannya pada sektor produksi atau industri yang

memiliki tingkat risiko lebih besar. Sehingga dengan demikian, tingkat inflasi

dapat dikendalikan melalui kebijakan tingkat suku bunga.

c) Nilai tukar Rupiah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

33

Nilai tukar Rupiah menurut para ahli sebagai berikut;

Nilai tukar terbagi atas nilai tukar nominal dan nlai tukar riil. Nilai

tukar nominal (nominal exchange rate) adalah nilai yang digunakan

seseorang saat menukar mata uang suatu negara dengan mata uang

negara lain. Sedangkan nilai riil (real exchange rate) adalah nilai yang

digunakan seseorang saat menukar barang dan jasa dari suatu negara

dengan barang dan jasa dari negara lain (Mankiw, 2006:243).

Nilai tukar valuta asing akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan

permintan dan penawaran valuta asing. Permintan valuta asing

diperlukan guna melakukan pembayaran ke luar negeri (impor),

diturunkan dari transaksi debit dalam neraca pembayaran internasional.

Suatu mata uang dikatakan ìkuatî apabila transaksi autonomous kredit

lebih besar dari transaksi autonomous debit (surplus neraca

pembayaran), sebaliknya dikatakan lemah apabila neraca

pembayaranya mengalami defisit, atau bisa dikatakan jika permintan

valuta asing melebihi penawaran dari valuta asing (Nopirin, 2000:90).

Menurut Sukirno (2002) Besarnya jumlah mata uang tertentu yang

diperlukan untuk memperoleh satu unit valuta asing disebut dengan Nilai

tukar mata uang asing. Nilai tukar adalah nilai mata uang suatu negara diukur

dari nilai satu unit mata mata uang terhadap mata uang negara lain. Apabila

kondisi ekonomi suatu Negara mengalami perubahan, maka biasanya dikuti

oleh perubahan nilai tukar secara substansional. Masalah mata uang muncul

saat suatu negara mengadakan transaksi dengan negara lain, di mana masing-

masing negara mengunakan mata uang yang berbeda. Jadi nilai tukar

merupakan harga yang harus dibayar oleh mata uang suatu negara untuk

memperoleh mata uang negara lain. Nilai tukar dipengaruhi oleh beberapa

faktor seperti tingkat suku bunga dalam negeri, tingkat inflasi, dan intervensi

bank central terhadap pasar uang. Nilai tukar yang lazim disebut nilai tukar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

34

mempunyai peran penting dalam rangka stabiltas moneter dan dalam

mendukung kegiatan ekonomi. Nilai tukar yang stabil diperlukan untuk

tercapainya iklim usaha yang kondusif bagi peningkatan dunia usaha. Untuk

menjaga stabiltas nilai tukar, bank central pada waktu-waktu tertentu

melakukan intervensi di pasar-pasar valuta asing, khususnya pada saat terjadi

gejolak yang berlebihan. Para ekonom membedakan nilai tukar menjadi dua

yaitu nilai tukar nominal dan nilai tukar riil. Nilai tukar nominal (nominal

exchange rate) adalah harga relatif dari mata uang dua negara. Sebagai

contoh, jika antara dolar Amerika Serikat dan yen Jepang adalah 120 yen per

dolar, maka orang Amerika Serikat bisa menukar 1 dolar untuk 120 yen di

pasar uang. Sebaliknya orang Jepang yang ingin memilki dolar akan

membayar 120 yen untuk setiap dolar yang dibeli.

Nilai tukar riil adalah nilai tukar nominal yang sudah dikoreksi dengan

harga relatif yaitu harga-harga di dalam negeri dibandingkan dengan harga-

harga di luar negeri. Nilai tukar dapat dihitung dengan mengunakan rumus di

bawah ini:

Di mana Q dalah nilai tukar riil, S adalah nilai tukar nominal, P adalah tingkat

harga domestik dan P* adalah tingkat harga di luar negeri. Nilai tukar inilah

sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham

maupun pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

35

melakukan investasi. Turunya nilai tukar menurunkan kemampuan nilai tukar

Rupiah terhadap mata uang asing, salah satu dampaknya terhadap impor.

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah:

Y = α + + + + ε

Dimana :

Y = Investasi dalam negeri

= Laju Inflasi

= Tingkat Suku Bunga

= Nilai Tukar Rupiah

C. Kerangka Berpikir dan Hipotesis

1. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

a. Hubungan Investasi dengan Inflasi

LAJU INFLASI

TINGKAT SUKU BUNGA

NILAI TUKAR RUPIAH

INVESTASI DALAM NEGERI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

36

Hubungan antara inflasi dengan investasi adalah negatif. Tingginya

inflasi disuatu negara, mengakibatkan penawaran uang atau money supply

meningkat, kemudian diikuti dengan tingginya suku bunga, dengan suku

bunga yang cenderung tinggi maka investasi akan turun. Tingginya inflasi

juga menyebabkan daya beli pada masyarakat menurun yang kemudian

menyebabkan berkurangnya pengembalian atau keuntungan investasi,

sehingga menurunkan minat investor untuk berinvestasi. Seorang investor

akan cenderung untuk melakukan investasi apabila tingkat inflasi di suatu

negara adalah stabil atau rendah. Hal ini dikarenakan dengan adanya

kestabilan dalam tingkat inflasi, maka tingkat harga barang-barang secara

umum tidak akan mengalami kenaikan dalam jumlah yang signifikan.

b. Hubungan Investasi dengan Tingkat Suku Bunga

Suku bunga yang dipakai dalam penelitian ini adalah suku bunga

kredit. Hubungan tingkat suku bunga kredit dengan investasi adalah

negatif. Tingkat suku bunga merupakan salah satu faktor penting yang

mempengaruhi investasi. Fluktuasi tingkat suku bunga menjadi

pertimbangan bagi investor. Apabila tingkat suku bunga lebih rendah dari

yang diharapkannya, maka seseorang akan memilih menginvestasikan

uangnya daripada menyimpan uangnya di Bank ataupun meminjamkan

uangnya kepada orang lain.

c. Hubungan Investasi dengan Nilai Tukar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

37

Hubungan antara kurs domestik terhadap investasi dalam negeri adalah

positif. Melemahnya atau terdepresiasinya nilai mata uang domestik (kurs

domestik) terhadap mata uang asing dapat menambah kegairahan investasi

di dalam negeri. Hal ini terjadi karena menguatnya kurs diikuti dengan

tingginya nilai bahan baku dalam negeri, oleh karena itu para investor

memilih untuk menanamkan modalnya di dalam negeri dengan ekspektasi

para investor memperoleh keuntungan di masa mendatang.

2. Hipotesis

Berhubungan dengan permasalahan yang telah dikemukakan pada kerangka

berpikir, maka dalam penelitian ini ditetapkan hipotesis sebagai berikut.

1. Laju inflasi berpengaruh negatif terhadap penanaman modal dalam negeri di

Indonesia tahun 1994-2014.

2. Tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap penanaman modal dalam

negeri di Indonesia tahun 1994-2014.

3. Nilai tukar rupiah berpengaruh positif terhadap penanaman modal dalam

negeri di Indonesia tahun 1994-2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian ex post

facto, yaitu penelitian yang menunjukan bahwa penelitian tersebut dilakukan setelah

perbedaan-perbedaan dalam variabel bebas tersebut terjadi karena perkembangan

kejadian itu secara alami. Jenis penelitian ini dianggap sangat mendukung untuk

memecahkan dan menggambarkan persoalan yang telah disampaikan terlebih dahulu.

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu

serangkaian pengukuran atau observasi yang dinyatakan dalam angka,

merupakan data kasar karena langsung diperoleh dari hasil pengukuran dan

masih berwujud catatan yang belum mengalami pengolahan. Teknis

pengumpulan data diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya, seperti

mengutip dari buku-buku, literatur, bacaan ilmiah, dan sebagainya yang

mempunyai relevansi dengan faktor-faktor yang mempengaruhi PMDN di

Indonesia.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang telah

diolah menjadi suatu informasi. Data ini berbentuk data runtut waktu (time

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

39

series) dengan rentan waktu 21 tahun. Data yang dipilih adalah data pada kurun

waktu tahun 1994 sampai 2014. Alasan pengambilan tahun tersebut yaitu tahun

1994 merupakan pra krisis moneter hebat yang mengakibatkan perubahan

perekonomian Indonesia. Dan pasca krisis tahun 2000, sudah terjadi perbaikan-

perbaikan disegala sektor perekonomian yang berdampak pada peningkatan

pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk investasi. Dan tahun 2014 merupakan

data terbaru. Sumber data berasal dari berbagai sumber, antara lain Statistik

Indonesia terbitan Badan Pusat Statistik, Statistik Ekonomi dan Keuangan

Indonesia, Laporan Perekonomian Indonesia terbitan Bank Indonesia, Statistik

Perkembangan Realisasi Investasi terbitan Badan Koordinasi Penanaman Modal

(BKPM), World Economic Outlook, dan jurnal-jurnal ilmiah serta literatur-

literatur lain yang berkaitan dengan topik penelitian ini.

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2015. Karena

pada bulan tersebut bertepatan dengan bulan Ramadhan, maka peneliti

memperhatikan jam kerja serta hari libur yang berbeda di BPS Provinsi Yogyakarta.

D. Teknik Analisis Data

Secara umum analisis regresi pada dasarmya adalah studi mengenai

ketergantungan satu variabel terikat (dependen) dengan satu atau lebih variabel

variabel bebas (independen), dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

40

rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel terikat (dependen) berdasarkan nilai

variabel bebas (independen) yang diketahui.

1. Pengujian Hipotesis

Hipotesis adalah suatu anggapan atau pendapat yang diterima untuk

menjelaskan suatu fakta atau yang dipakai sebagai dasar bagi suatu penelitian.

Hipotesis yang dirumuskan adalah hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif

(Ha). Hipotesis yang dirumuskan ini disebut hipotesis nol atau tidak memiliki

perbedaan hipotesis yang sebenarnya. Pembuktian hipotesis dala penelitian ini

menggunakan teknik analisis regresi dengan bantuan program SPSS versi 16.

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Menentukan formulasi Ho dan Ha

a. Suku Bunga Kredit terhadap PMDN di Indonesia

H0 : Suku Bunga Kredit tidak berpengaruh terhadap PMDN di Indonesia

Ha : Suku Bunga Kredit berpengaruh terhadap PMDN di Indonesia

b. Inflasi terhadap PMDN di Indonesia

H0 : Inflasi tidak berpengaruh terhadap PMDN di Indonesia

Ha : Inflasi berpengaruh terhadap PMDN di Indonesia

c. Nilai Tukar Rupiah terhadap PMDN di Indonesia

H0 : Kurs tidak berpengaruh terhadap PMDN di Indonesia

Ha : Kurs berpengaruh terhadap PMDN di Indonesia

Tingkat kesalahan yang dikehendaki pada penelitian ini yaitu (α) = 10%

dengan level of confidence sebesar 90%. Makin besar tingkat kesalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

41

maka semakin kecil pula jumlah sampel yang diperlukan. Dan sebaliknya,

semakin kecil tingkat kesalahan maka semakin besar sampel yang diperlukan

(Sugiyono, 2012:86).

2. Pengujian Prasyarat Regresi

a) Pengujian Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel

yang akan digunakan dalam penelitian. Normalitas dapat dilihat dengan

menggunakan cara nilai skewness, nilai ini digunakan untuk mengetahui

bagaimana distribusi nomal data dalam variabel dengan menilai kemiringan

kurva. Normalitas dalam penelitian ini dilihat dengan menggunakanuji

normalitas Kolmogorov-smirnov :

D = max [F0(X1)-Sn(X1)]

Keterangan:

d : Deviasi maksimum

F0(X1) : Fungsi distribusi kumulatif yang ditentukan

Sn(X1) : Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Jika nilai asymp. sig < taraf nyata (0,10), maka distribusi data variabel

penelitian dinyatakan tidak normal. Dan sebaliknya jika asymp. sig > taraf

nyara (0,10) maka variabel penelitian dinyatakan normal.

b) Pengujian Linearitas

Asumsi linearitas dapat terpenuhi apabila nilai residual dan nilai prediksi

tidak menggambarkan satu pola hubungan tertentu atau dengan kata lain jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

42

menggambarkan suatu hubungan yang acak, maka asumsi linearitas

terpenuhi. Adapun rumusnya yaitu:

=

Keterangan:

F : harga bilangan F untuk garais regresi

KR1 : harga kuadrat rata-rata garis regresi

KR2 : harga kuadrat residu

Kriteria penerimaan data ini linear atau tidak adalah apabila F hitung

lebih besar dari level of signifiikan (α) 0,10 maka hubungan data linier.

Sedangkan apabila F hitung lebih kecil dari level of signifikan (α) 0,10 maka

hubungan data tidak linier.

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan regresi yang dapat digunakan untuk melakukan estimasi,

maka dilakukan uji mengenai ada tidaknya penyimpangan terhadap asumsi

klasik yaitu:

a) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui adanya hubungan

linear yang sempurna diantara beberapa atau semua variabel independen dari

model regresi. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar

variabel independen. Adapun rumus korelasinya sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

43

= N XY – ( (

√ - ( X)2] [N -( Y)

2]

Keterangan:

R : Koefisien korelasi

Y : Skor Variabel Y

X : Skor Variabel X

N : Jumlah Data

Kriteria penerimaan dalam analisis uji multikolinearits adalah sebagai

berikut:

VIF < 5 tidak terjadi multikolinearitas

VIF > 5 terjadi multikolinearitas

b) Uji Heteroskedasitas

Heterokedastisitas adalah suau keadaan dimana varians dan kesalahan

pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas. Uji

heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka dinamakan homoskedasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedasitas atau tidak terjadi

heteroskedasitas. Untuk menguji ada tidaknya masalah heteroskedastisitas

pada model regresi yang diperoleh digunakan uji Glejser dengan cara

meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya.

Untuk menentukan terjadi tidaknya masalah heterokedastisitas maka

digunakan ketentuan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

44

1. Jika signifikansi antara variabel independen dengan nilai

absolutnya residualnya > 0,10, maka tidak terjadi

heterokedastisitas.

2. Jika signifikansi antara variabel independen dengan nilai

absolutnya residualnya < 0,10, maka terjadi heterokedastisitas.

Selain uji Glejser, salah satu cara untuk melihat adanya problem

heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi

variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) (Wijaya, 2012:124).

Cara menganalisisnya:

- Dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang

teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, jika

terjadi maka mengindikasikan terdapat heterokedastisitas.

- Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka

mengindikasikan tidak terjadi heterokedastisitas.

c) Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul

karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.

Beberapa uji statistik yang sering digunakan adalah uji Durbin-Watson,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

45

Dimana :

E : gangguan estimasi

T dan t-1 : observasi terakhir dan sebelumnya

T dan t-2 : nilai observasi

D : Durbin Watson

Ada tidaknya autokorelasi dalam uji ini dengan nilai DW, yaitu:

DW KESIMPULAN

<1,10 Ada Autokorelasi

1,10 – 1,54 Tanpa kesimpulan

1,55 – 2,46 Tidak Ada Autokorelasi

2,47 – 2,90 Tanpa Kesimpulan

>2,91 Ada Autokorelasi

4. Uji Statistik

a) Uji F

Uji statistik F pada dasarnya untuk melihat apakah model regresi bisa

digunakan atau tidak dalam penelitian.

R2/ k

F hitung =

(1-R2)/(n-k-1)

Keterangan:

F : Harga F garis regresi

R : Koefisien korelasi berganda

K : Jumlah variabel independen

N : Jumlah anggota sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

46

Cara menentukan formula Ho dan Ha:

Ho : model regresi tidak dapat digunakan.

Ha : model regresi dapat digunakan.

Menentukan F tabel:

Dipilih tingkat signifikansi (α) = 10%, artinya taraf kesalahan hanya 10%

saja, nilai level of confidence sebesar 90% dengen degree of freedom (df) n-

k-l

F tabel = F (α, k,n n-k-l)

Keterangan:

Df : degree of freedom

N : banyaknya predicator

K : jumlah variabel

Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis uji F adalah sebagai berikut:

1. Apabila nilai F hitung > F tabel, berarti Ho ditolak dan Ha diterima

sehingga semua variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Apabila nilai F hitung < F tabel, berarti Ho ditterima dan Ha ditolak

sehingga semua variabel independen secara bersama-sama tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

47

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia

Investasi merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Dinamika

investasi mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi, hal ini

mencerminkan marak lesunya pembangunan. Sedangkan modal merupakan

pendorong perkembangan ekonomiuntuk mengadakan investasi atas dana yang

diperoleh dari tabungan masyarakat maupun pinjaman luar negeri. Salah satunya

yaitu PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang merupakan sumber

pembiayaan penting pada wilayah dan berkontribusi pada pembangunan nasional.

Penanaman Modal Dalam Negeri atau (PMDN) sesuai dengan UU No. 25

Tahun 2007 adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah

negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan

menggunakan modal dalam negeri. Penanaman Modal Dalam negeri (PMDN)

menghasilkan kenaikan output nasional dan pendapatan nasional sehingga dapat

memecahkan masalah neraca pembayaran dan melunasi utang luar negeri. Sedangkan

tujuan penanaman modal yaitu:

1. meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional;

2. menciptakan lapangan kerja;

3. meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

48

4. meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional;

5. meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional;

6. mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan;

7. mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan

menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri;

dan

8. meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

B. Syarat Penanaman Modal Dalam Negeri

Pasal 1 angka 2 UUPM menyebutkan bahwa PMDN adalah kegiatan

menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara RI yang dilakukan oleh

penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Sedangkan

yang dimaksud dengan penanam modal dalam negeri adalah perseorangan WNI,

badan usaha Indonesia, Negara RI, atau daerah yang melakukan penanaman modal di

wilayah Negara RI (Pasal 1 angka 5 UUPM). Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 2007

tentang Penanaman Modal yang menjelaskan bahwa Penanaman modal dalam negeri

dapat dilakukan dalam bentuk badan usaha yang berbentuk badan hukum, tidak

berbadan hukum atau usaha perseorangan, sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

49

Bidang usaha yang dapat menjadi garapan PMDN adalah semua bidang usaha

yang ada di Indonesia. Namun ada bidang-bidang yang perlu dipelopori oleh

pemerintah dan wajib dilaksanakan oleh pemerintah. Seperti:

1. Yang berkaitan dengan rahasia dan pertahanan Negara. PMDN di luar bidang-

bidang tersebut dapat diselenggarakan oleh swasta nasional. Misal : perikanan,

perkebunan, pertanian, telekomunikasi, jasa umum, perdagangan umum.

2. PMDN dapat merupakan sinergi bisnis antara modal Negara dan modal swasta

nasional. Misal: di bidang telekomunikasi, perkebunan.

Sedangkan kriteria Perusahaan Penanaman Modal Negeri yang mendapatkan fasilitas

dari pemerintah antara lain:

1. Menyerap banyak tenaga kerja

2. Termasuk skala prioritas tertinggi

3. Melakukan alih teknologi

4. Melakukan industri pionir

5. Menjaga kelestarian lingkungan hidup

Dilihat dari banyaknya jenis investasi dalam negeri, maka pemerintah memberikan

syarat-syarat bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di dalam negeri

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

50

1. Permodalan: menggunakan modal yang merupakan kekayaan masyarakat

Indonesia baik langsung maupun tidak langsung

2. Pelaku Investasi : Negara dan swasta Pihak swasta dapat terdiri dari orang dan

atau badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum di Indonesia

3. Bidang usaha : semua bidang yang terbuka bagi swasta, yang dibina, dipelopori

atau dirintis oleh pemerintah.

4. Perizinan dan perpajakan : memenuhi perizinan yang ditetapkan oleh pemerintah

daerah. Antara lain : izin usaha, lokasi, pertanahan, perairan, eksplorasi, hak-hak

khusus, dan lain-lain

5. Batas waktu berusaha : merujuk kepada peraturan dan kebijakan masing-masing

daerah

6. Tenaga kerja: wajib menggunakan tenaga ahli bangsa Indonesia, kecuali apabila

jabatan-jabatan tertentu belum dapat diisi dengan tenaga bangsa Indonesia.

Mematuhi ketentuan UU ketenagakerjaan (merupakan hak dari karyawan).

C. Kebijakan Penanaman Modal Dalam Negeri

Pada era reformasi kebijakan penanaman modal dianggap sudah tidak sesuai

lagi dengan kebutuhan percepatan pembangunan perekonomian dan pembangunan

hukum nasional. Di samping itu pengaruh globalisasi ekonomi yang melanda dunia,

memaksa pemerintah untuk menyusun perangkat perundangan mengenai penanaman

modal agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. Undang-undang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

51

mengatur penanaman modal, yaitu Undang-Undang No. 8 tahun 1970 dan Undang-

Undang No. 12 tahun 1970 diubah dan disatukan dalam Undang-Undang No. 25

tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Kebijakan pemerintah dalam rangka penanaman modal, meliputi:

1. Memberi perlakuan yang sama bagi penanam modal dalam negeri dan penanam

modal asing dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional;

2. Menjamin kepastian hukum, kepastian berusaha, dan keamanan berusaha bagi

penanam modal sejak proses pengurusan perijinan sampai dengan berakhirnya

kegiatan penanaman modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan; dan

3. Membuka kesempatan bagi perkembangan dan memberikan perlindungan kepada

usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi.

4. Kebijakan dasar dimaksud diwujudkan dalam bentuk Rencana Umum Penanaman

Modal.

D. Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia

Lembaga yang mengkoordinir penanaman modal dalam negeri maupun asing

adalah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). BKPM juga menerbitkan

berbagai macam informasi terkini terkait penanaman modal di Indonesia. Salah

satunya PMDN. BKPM sendiri menyatakan optimis kepada Indonesia karena masih

dianggap negara yang menarik dan dipercaya oleh investor untuk melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

52

investasi. Meski kondisi politik sempat memanas pada tahun 2014. BKPM menilai

fundamental ekonomi Indonesia masih menunjukkan kinerja yang solid.

Adapun perkembangan realisasi PMDN dapat dibagi dalam berbagai macam

sektor dan lokasi. Dibawah ini perkembangan realisasi PMDN menurut sektor

ekonomi 5 tahun terakhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

53

Sumber: bkpm.go.id

Dari data diatas menunjukan perkembangan realisasi PMDN tertinggi terletak

pada sektor sekunder yang disumbangkan oleh Industri Makanan. Terbukti pada

setiap tahun selalu mengalami peningkatan proyek investasinya yaitu 166 pada tahun

2010 meningkat menjadi 434 pada tahun 2013, hampir meningkat 100 persen

pertahunnya. Sepanjang Januari-September 2014, nilai investasi PMDN industri

makanan sebesar Rp13,93 triliyun atau meningkat sebesar 7,95 persen dari periode

yang sama tahun 2013. Investasi sektor industri makanan dan minuman memberikan

kontribusi sebesar 33,3 persen dari total investasi PMDN sektor industri. Hal tersebut

dipengaruhi oleh banyaknya pabrik makanan dan ditopang jumlah penduduk yang

mencapai 250 juta orang serta iklim bisnis nasional yang mampu dijaga tetap

kondusif dan bersahabat bagi investor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

54

Selanjutnya, sektor penyumbang investasi kedua pada sektor Tanaman

Pangan & Perkebunan yang memiliki grafik stabil pada investasinya 5 tahun trakhir.

Berada di angka Rp5-9 milyar. Hanya saja di tahun 2014 turun sebesar Rp1.895,4

milyar. Investasi dalam sektor Perkebunan di Indonesia dapat menyumbang angka

yang besar karena Indonesia memiliki banyak lahan produktif tanaman pangan,

maupun tanaman perkebunan. Selain itu, disetiap daerah di Indonesia memiliki

spesialisasi perkebunan. Seperti Sumatera dan Kalimantan merupakan pulau yang

banyak ditanami tanaman Kopi, Karet, dan Kelapa Sawit. Sedangkan Jawa banyak

ditanami Padi. Indonesia juga merupakan Negara yang menghasilkan bahan baku dari

alam, seperti kayu dan rotan.

Sementara itu, Perkembangan realisasi investasi dalam negeri yang lain

ditopang oleh realisasi investasi PMDN di sektor listrik, gas dan air; industri

makanan; transportasi, gudang dan telekomunikasi; perumahan, kawasan industri dan

perkantoran serta industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi.

Selain itu perkembangan realisasi PMDN dapat juga dibagi menurut lokasi :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

55

Sumber: bkpm.go.id

Dalam data diatas menunjukkan PMDN mayoritas disumbang oleh Jawa

Timur, Jawa Barat, Kalimantan Timur, DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Provinsi Jawa

Timur dari tahun ketahun menjadi primadona penyumbang investasi domestik di

Indonesia. Realisasi investasi di Jawa Timur sebagian besar merupakan penanaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

56

modal dalam negeri (PMDN) dengan angka mencapai Rp 117,5 pada semester

I/2014. PMDN yang menggunakan fasilitas tercatat 139 proyek dengan nilai Rp

47,41 triliun. Sedangkan PMDN nonfasilitas Rp 59,9 triliun dari 136.648 usaha. Hal

tersebut juga terlihat pada besar investasi yang sselalu mengalami kenaikan dari tahun

ketahunnya. Pada tahun 2011 Jawa Timur menyumbang Rp9.687,5 milyar dan naik

secara signifikan pada tahun berikutnya yaitu Rp21.520,3 milyar. Karena hampir

semua kebutuhan tersedia secara keseluruhan di Jawa Timur. Dari 38 kabupaten/kota

yang ada di Jatim, masing-masing kota memiliki keunggulan untuk dimanfaatkan

melebarkan bisnis yang dipilih. Untuk sisi pertambangan, daerah yang memiliki

potensi adalah Gresik, Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro. Daerah ini menjadi grade

utama dalam bidang pertambangan. Kemudian, untuk grade kedua dalam

pertambangan adalah Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo, Malang dan Pasuruan.

Dari kedua data yang diterbitkan memiliki jumlah yang sama tetapi dalam

kriteria yang berbeda. Data tersebut juga mencangkup sebagian besar aspek investasi

yang ada di Indonesia. Selanjutnya data juga direvisi setiap 4 bulan sekali dengan

menerbitkan data perquartal setiap tahunnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

57

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2015. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik

(BPS) Provinsi Yogyakarta berbagai edisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui seberapa besar faktor Inflasi, Suku Bunga Kredit, dan Kurs

mempengaruhi Penanaman Modal Dalam Negeri.

A. Deskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data time series atau

data runtun waktu sebanyak 21 observasi dari tahun 1994 sampai tahun 2014.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Penanaman Modal dalam Negeri yang

dinyatakan dalam milyar Rupiah. Adapun untuk variabel independennya adalah

Inflasi yang dinyatakan dalam persen, Suku Bunga Kredit yang dinyatakan dalam

persen, dan Kurs dalam Rupiah.

Tabel 5.1

Data Penelitian

Tahun Y X1 X2 X3

1994 12786.9 9.24 14.96 2200

1995 11312.5 8.64 15.75 2308

1996 18609.7 6.47 16.53 2383

1997 18628.8 70.27 17.34 4650

1998 16512.5 77.55 23.16 8025

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

58

1999 16286.7 2.01 22.93 7100

2000 92410.4 9.4 16.6 9595

2001 58816 12.55 17.9 10400

2002 25307.6 10.03 17.82 8940

2003 48484.8 5.16 15.68 8465

2004 37140.4 6.4 14.05 9290

2005 30665 17.11 15.66 9830

2006 20788.4 6.6 15.1 9020

2007 34979.7 6.59 13.01 9419

2008 20363.4 11.06 14.4 10850

2009 37799.9 2.78 12.96 9400

2010 60626.3 6.96 12.28 8991

2011 76000.7 3.79 12.04 9068

2012 92182 4.3 11.27 9670

2013 128150.6 8.38 11.82 12189

2014 156126.2 8.36 12.36 12440

MEAN 48284.69048 13.98333 15.41048 8296.81

Sumber: data primer dari BPS dan Bank Indonesia (data diperoleh 2015)

Keterangan :

Y = PMDN (Milyar Rupiah per tahun)

X1 = Inflasi (Persen per tahun)

X2 = Suku Bunga Kredit (Persen per tahun)

X3 = Kurs (Rupiah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

59

Grafik 5.1

Penanaman Modal Dalam Negeri

Pada tabel dan grafik diatas dapat dilihat perkembangan realisasi PMDN di

Indonesia stabil pada tahun 1994-1999 dan mengalami fluktuasi pada periode setelah

krisis. Pertumbuhan PMDN yang cenderung meningkat tiap tahunnya pada periode

1995-1997 dari Rp11.312,5 milyar menjadi Rp18.628,8 milyar. Pada tahun 2000,

PMDN meningkat tajam sebesar Rp92.410,4 milyar. Setelah tahun tersebut

mengalami perubahan menjadi trend negatif. Karena tingginya inflasi pada tahun

1997 menurunkan minat investor sehingga nilai PMDN terus mengalami penurunan

pada tahun-tahun setelah krisis dari nilai Rp16.512,5 milyar menjadi Rp18.628.8

milyar. Pasca krisis moneter 1997, perkembangan realisasi PMDN pada tahun 2003

mengalami trend penurunan, yakni merosot dari Rp48.484,8 milyar menjadi

Rp37.140,4 milyar. Trend penurunan tersebut mencapai 30 persen pertahunnya dan

0

50000

100000

150000

200000

Tahun

Y

Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

60

sampai pada level Rp20.363,4 milyar pada tahun 2008. Kemudian pada tahun 2010

terjadi peningkatan investasi menjadi Rp60.626,3 milyar.

Di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat akibat krisis global,

perekonomian Indonesia diperkirakan masih cukup kuat. Pertumbuhan ini didukung

oleh tetap kuatnya permintaan domestik dan investasi yang meningkat. Hal tersebut

jelas terlihat pada ahun 2011 investasi Indonesia naik menjadi Rp76.000,7 milyar dan

terus mengalami kenaikan mencapai 30 persen setiap tahunnya sampai tahun 2014

mencapai Rp15.6126,2 milyar.

Grafik 5.2

Perkembangan Inflasi

Dari grafik diatas terlihat stabilnya tingkat inflasi pada tahun 1994-1996 dari

angka 9,24 persen menurun menjadi 6,47 persen. Namun, imbas dari krisis moneter

yang melanda Indonesia pada tahun 1997 ditandai besarnya inflasi mencapai 77,55

0102030405060708090

Tahun

X1

Inflasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

61

persen. Selain itu tingginya Inflasi disebabkan tingginya harga barang-barang impor.

Kondisi ini mengakibatkan kurangnya kepercayaan investor terhadap perekonomian

Indonesia. Pada tahun 1998 tingkat inflasi berhasil ditekan oleh Bank Indonesia dari

besar inflasi 77.55 persen di tahun 1998 menjadi 2,01 persen pada tahun 1999. Dan

mengalami fluktuasi pada tingkat 5-12 persen pada tahun berikutnya.

Sebelum krisis tahun 2008, tanda adanya lonjakan perekonomian juga terasa

sejak tahun 2005 yang ditandai besar inflasi pada 17,11 persen. Pada tahun 2010

tingkat inflasi berhasil ditekan kembali oleh Bank Indonesia dari besar inflasi 11.06

persen di tahun 2008 menjadi 2,78 persen pada tahun 2009. Walaupun inflasi tahun

2010 sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2009 yaitu 6,96 persen, namun inflasi di tahun

2010 jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2008. Tingginya inflasi tahun 2010 bersumber

dari tekanan kenaikan inflasi akibat kenaikan harga barang impor yang terus

meningkat seiring dengan penguatan nilai tukar yang semakin mereda. Laju inflasi

dari 4,3 persen di tahun 2012 menjadi 8,38 dan 8,36 persen di tahun 2013 dan 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

62

Grafik 5.3

Perkembangan Suku Bunga Kredit

Suku bunga kredit bank umum merupakan acuan para investor untuk

melakukan investasi. Dari grafik diatas, suku bunga kredit (SBK) pada tahun 1994

sampai tahun 1997 stabil pada angka 14,96 persen sampai 17,34 persen. Namun

perekonomian yang bergejolak pada tahun 1997 menyebabkan pemerintah menaikkan

tingkat suku bunga menjadi 23,16 persen pada tahun 1998.

Pada tahun 2000 sampai sekarang, terlihat bahwa suku bunga mengalami tren

penurunan. Mulai dari 16,6 persen pada tahun 2000 naik menjadi 17,9 persen dan

17,82 persen pada tahun 2001 sampai 2002. Kemudian dari tingkat suku bunga 17,82

turun sampai 13,01 persen pada tahun 2007. Dan naik lagi akibat krisis finansial

tahun 2008 menjadi 14,4 persen. Dari tahun 2008 sampai ahun 2014 suku bunga

stabil yaitu pada angka tertinggi 12,96 pada tahun 2009 sampai pada angka terendah

11,27 pada tahun 2012. Dan saat tahun 2014 berapa pada angka 12,36 persen.

0

5

10

15

20

25

Tahun

X2

Suku Bunga Kredit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

63

Grafik 5.4

Perkembangan Nilai Tukar

Nilai tukar pada tahun 1994 masih berada pada Rp2.200, Rp2.308 pada tahun

1995, Rp2.383 pada tahun 1996, kemudian nilai tukar rupiah merosot dengan cepat dan

tajam dari rata-rata Rp2450 per dollar AS bulan Juni 1997 menjadi Rp16.500 per dollar pada

bulan Juni 1998, namun berhasil menguat kembali menjadi sekitar Rp8.000 di awal

Mei 1999.

Pasca krisis, Kurs Rupiah juga melemah pada Rp10.850 di tahun 2008 yang

pada tahun sebelumnya stabil pada Rp9.419. Hal tersebut dipengaruhi oleh intensitas

krisis yang semakin membesar seiring dengan bangkrutnya bank investasi terbesar

AS Lehman Brothers, yang diikuti oleh kesulitan keuangan yang semakin parah di

sejumlah lembaga keuangan berskala besar di AS, Eropa, dan Jepang seperti UBS

Bank, Citibank, Merryl Lynch, dan lain sebagainya. Pada tahun 2010 nilai tukar dapat

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

Tahun

X3

Nilai Tukar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

64

ditekan oleh Bank Indonesia, Rupiah berhasil menguat dari Rp10.850 di tahun 2008

menjadi Rp9.400 dan kembali menguat menjadi Rp8.991 pada tahun 2010.

Namun, ditengah baiknya iklim investasi di Indonesia, Rupiah semakin

terpuruk dari Rp9.068 pada tahun 2011 menjadi Rp9.670 di tahun 2012. Menurut

Bank Indonesia, pelonggaran likuiditas keuangan di kawasan Eropa dan Jepang

mendorong pelemahan Rupiah yang terjadi saat ini. Pada tahun 2013 telah mencapai

level Rp12.189 dan semakin lemah pada tahun 2014 yaitu Rp12.440.

B. Analisis Data

1. Pengujian Hipotesis

a) Uji Hipotesis

Tabel 5.2

Pengujian Hipotesis

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 60963.716 46320.082 1.316 .206

INF 70.955 385.886 .036 .184 .856

SBK -4682.160 2496.833 -.379 -1.875 .078

KURS 7.049 2.372 .524 2.972 .009

a. Dependent Variable: Y

Sumber: data diolah 2015

Jumlah total nilai Beta seluruh variabel [ 0,036 + (-0,379) + 0,524 ] = 0,939.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

65

1) Inflasi (X1)

Rumusan masalah dalam variabel Inflasi adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh antara Inflasi terhadap perkembangan investasi

dalam negeri di Indonesia tahun 1994-2014.

Ha : Ada pengaruh antara Inflasi terhadap perkembangan investasi dalam

negeri di Indonesia tahun 1994-2014.

Pada kolom Standardized Coefficient menunjukan Nilai Beta (β) pada

variabel inflasi sebesar 0,036 yang artinya bahwa inflasi berpengaruh

terhadap investasi di Indonesia tahun 1994-2014 sebesar (0,036 : 0,939) x

100% = 3,83%.

Sedangkan untuk menguji apakah pengaruh tersebut signifikan atau tidak

dengan membandingkan nilai dalam kolom Sig. Probabilitas variabel Inflasi

pada tabel Coefficients. Kolom Sig. Probabilitas menunjukan nilai 0,856

yang berarti nilai ini berada di atas signifikansi 10% (0,10). Oleh karena itu

Sig. > 0,10 (0,856 > 0,10) maka dapat dikatakan H0 di terima dan Ha ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Laju inflasi tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap perkembangan investasi di Indonesia tahun 1994-2014.

2) Suku Bunga Kredit (X2)

Rumusan masalah dalam variabel suku bunga kredit adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

66

H0 : Tidak ada pengaruh antara Suku Bunga Kredit terhadap perkembangan

investasi dalam negeri di Indonesia tahun 1994-2014.

Ha : Ada pengaruh antara Suku Bunga Kredit terhadap perkembangan

investasi dalam negeri di Indonesia tahun 1994-2014.

Kolom Standardized coefficient menunjukan Nilai Beta (β) pada variabel

SBK sebesar -0,379 namun angka tersebut dianggap konstan sehingga

menjadi 0,379 yang artinya bahwa variabel SBK berpengaruh terhadap

investasi Indonesia tahun 1994-2014 sebesar (0,379 : 0,939) x 100% =

40,36%.

Sedangkan untuk menguji apakah pengaruh tersebut signifikan atau tidak

dengan membandingkan nilai dalam kolom Sig. Probabilitas variabel SBK

pada tabel Coefficients Kolom Sig. Probabilitas menunjukan nilai 0,078

yang berarti nilai ini berada di atas signifikansi 10% (0,10). Oleh karena itu

Sig. < 0,10 (0,078 < 0,10) maka dapat dikatakan H0 ditolak dan Ha diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Suku Bunga Kredit berpengaruh secara

signifikan terhadap perkembangan investasi di Indonesia tahun 1994-2014.

3) Kurs (X3)

Rumusan masalah dalam variabel Kurs adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh antara Kurs terhadap perkembangan investasi

dalam negeri di Indonesia tahun 1994-2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

67

Ha : Ada pengaruh antara Kurs terhadap perkembangan investasi dalam

negeri di Indonesia tahun 1994-2014.

Kolom Standardized coefficient menunjukan Nilai Beta (β) pada variabel

Kurs sebesar 0,524 yang artinya bahwa variabel Kurs berpengaruh terhadap

investasi Indonesia tahun 1994-2014 sebesar (0,524 : 0,939) x 100% =

55,80%.

Sedangkan untuk menguji apakah pengaruh tersebut signifikan atau tidak

dengan membandingkan nilai dalam kolom Sig. Probabilitas variabel Kurs

pada tabel Coefficients. Kolom Sig. Probabilitas menunjukan nilai 0,009

yang berarti nilai ini berada di bawah signifikansi 10% (0,10). Oleh karena

itu Sig. < 0,10 (0,009 > 0,10) maka dapat dikatakan H0 ditolak dan Ha

diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kurs berpengaruh positif dan

signifikan terhadap perkembangan investasi di Indonesia tahun 1994-2014.

4) Inflasi, Suku Bunga Kredit, dan Kurs Secara Bersama-Sama

Rumusan masalah dalam variabel Inflasi, Suku Bunga Kredit, dan Kurs

adalah sebagai berikut:

H0 : Inflasi, Suku Bunga Kredit, dan Kurs Secara Bersama-Sama tidak

berpengaruh positif terhadap perkembangan investasi dalam negeri di

Indonesia tahun 1994-2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

68

Ha : Inflasi, Suku Bunga Kredit, dan Kurs Secara Bersama-Sama

berpengaruh positif terhadap perkembangan investasi dalam negeri di

Indonesia tahun 1994-2014.

b) Uji Model

Tabel 5.3

Hasil Pengujian Model

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .802a .643 .580 .50200 .816

a. Predictors: (Constant), KURS, INF, SBK

b. Dependent Variable: Y

Sumber: data diolah 2015

Hasil perhitungan yang dilakukan dengan program SPSS menunjukkan bahwa

nilai adjusted R square sebesar 0,643. Hal tersebut berarti Inflasi, Suku Bunga

Kredit, dan Kurs secara bersama-sama berpengaruh sebesar 64,3% terhadap

perkembangan investasi dalam negeri di Indonesia tahun 1994-2014.

2. Pengujian Prasyarat Regresi

a) Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi masing-masing

data berdistribusi normal atau tidak. Untuk menentukan data berdistribusi

normal atau tidak maka digunakan kriteria sebagai berikut, jika nilai asymp.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

69

sig < taraf nyata (0,10), maka distribusi data variabel penelitian dinyatakan

tidak normal. Dan sebaliknya jika asymp. sig > taraf nyara (0,10) maka

variabel penelitian dinyatakan normal. Penelitian ini menggunakan Statistical

Package for Social Sciences (SPSS 16.00) yaitu dengan rumus Kolmogorov-

Smirnov Test.

Tabel 5.4

Hasil Pengujian Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 21

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .46281875

Most Extreme Differences Absolute .086

Positive .086

Negative -.073

Kolmogorov-Smirnov Z .395

Asymp. Sig. (2-tailed) .998

a. Test distribution is Normal.

Sumber : data diolah 2015

Dari output diatas diketahui bahwa nilai signifikansi Asymp. Sig (2-tailed)

adalah 0,998. Dapat dikatakan bahwa nilai Asymp. Sig lebih besar dari taraf

nyata (0,10), maka dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

70

b) Pengujian Linieritas

Uji Linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

bebas mempunyai hubungan yang linier atau tidak dengan variabel terikatnya.

Hasil uji linieritas dapat dilihat pada output berikut ini:

Tabel 5.5

Uji Linieritas

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.711 3 2.570 10.199 .000a

Residual 4.284 17 .252

Total 11.995 20

a. Predictors: (Constant), KURS, INF, SBK

b. Dependent Variable: Y

Sumber: data diolah 2015

Berdasarkan output diatas, diperoleh besar F hitung sebesar 10,199 dengan

probabilitas sebesar 0,000. Hasil F hitung kemudian dibandingkan dengan F

tabel dengan menggunakan taraf signifikansi 0,10, dengan F tabel sebesar

2,62. Jadi F hitung (10,199) > F tabel (2,62) maka dapat disimpulkan bahwa

variabel Inflasi , Suku Bunga Kredit ,dan Kurs memiliki hubungan yang linier

dengan variabel Penanaman Modal Dalam Negeri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

71

3. Pengujian Asumsi Klasik

a) Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan suatu perselingkuhan atau hubungan

antara variabel bebas yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini variabel

tersebut disebut variabel yang bersifat tidak orthogonal. Sifat tidak orthogonal

merupakan variabel bebas yang korelasinya tidak sama dengan nol. Untuk

mendeteksi masalah multikolinearitas dapat menggunakan rumus korelasi

sebagai berikut:

= N XY – ( (

√ - ( X)2] [N -( Y)

2]

Selanjutnya dengan program SPSS menggunakan analisa collinerity

statistics. Dari hasil analisis Collinerity Statistics akan memperoleh VIF

(Variance Inflation Factor). Dasar analisis yang digunakan yaitu jika

tolerance lebih dari 0,1 dan VIF < 5 maka tidak terjadi masalah

multikolinearitas. Dari hasil output dapat dilihat sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

72

Tabel 5.6

Hasil Pengujian Multikolinearitas

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

INF 0.734 1.362

SBK 0.706 1.416

KURS 0.951 1.052

a. Dependent Variable: PMDN

Sumber: data diolah 2015

Berdasarkan analisis collinearity statistics untuk variabel Inflasi (X1)

di dapat besar tolerance 0,734. Hal ini berarti nilai tolerance lebih besar dari

0,1. Sedangkan VIF atau Variance Inflation Factor untuk variabel Inflasi

diperoleh 1,362. Karena VIF untuk variabel Inflasi kurang dari 5, maka dapat

disimpulkan bahwa variabel Inflasi tidak mempunyai persoalan dengan

variabel bebas lainnya atau dengan kata lain tidak terjadi multikolinearitas.

Untuk variabel Suku Bunga Kredit atau SBK (X2) didapat besar

tolerance 0,706 yang berarti lebih besar dari 0,1. Sedangkan nilai VIF

diperoleh 1,416 yang berarti kurang dari 5, maka dapat dikatakan bahwa

variabel SBK tidak mempunyai masalah dengan variabel bebas yang lainnya

atau dengan kata lain tidak terjadi multikolinearitas.

Selanjutnya besar tolerance untuk variabel Kurs (X3) adalah 0,951 dan

hasil tersebut kurang dari 0,1. Sedangkan besar VIF dari variabel Kurs didapat

1,052 yang berarti besar VIF kurang dari 5. Maka dapat dikatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

73

variabel Kurs juga tidak mempunyai persoalan dengan variabel bebas lainnya

atau dengan kata lain tidak terjadi multikolinearitas.

b) Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas adalah suatu keadaan dimana varian dari kesalahan

pengganggu tidak konstan untuk suau variabel bebas. Untuk mendeteksi ada

tidaknya masalah heterokedastisitas digunakan uji Glejser dengan cara

meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya.

Jika signifikansi antara variabel independen dengan nilai absolutnya > 0,10

maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil output adalah sebagai berikut:

Tabel 5.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.266 1.104 -1.146 .268

INF -.003 .003 -.239 -1.001 .331

SBK -.011 .021 -.121 -.498 .625

KURS .205 .112 .385 1.837 .184

a. Dependent Variable: abs_Res

Sumber: data diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas, signifikansi (p-value) dari ketiga variabel yaitu

Inflasi (0,331), Suku Bunga Kredit (0,625), dan Kurs (0,184). Oleh karena itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

74

dapat dikataan bahwa nilai signifikansi (p-value) > 0,10 sehingga dapat

disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terdapat masalah

heteroskedastisitas.

c) Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana kesalahan pengganggu dari

satu observasi terhadap observasi selanjutnya yang berurutan tidak

berpengaruh atau tidak terjadi korelasi. Dalam penelitian ini uji autokorelasi

menggunakan metode Durbin Watson. Dari hasil data yang telah diolah

menggunakan program SPSS 16.00 diperoleh output sebagai berikut:

Tabel 5.8

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .802a .643 .580 .50200 .816

a. Predictors: (Constant), KURS, INF, SBK

b. Dependent Variable: Y

Sumber: data diolah 2015

Berdasarkan data diatas, terlihat nilai Durbin Watson adalah 0,816. Maka

dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mengalami masalah autokorelasi.

Maka akan diperbaiki dengan menggunakan metode Cochrane-Orcutt (C-O).

Metode ini merupakan alternatif untuk memperoleh nilai struktur autokorelasi

(ρ) yang tidak diketahui. Metode ini menggunakan nilai estimasi residual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

75

untuk menghitung ρ. Setelah nilai ρ diketahui maka akan dilakukan

transformasi masing-masing variabel. Hasilnya akan dilakukan regresi

kembali dan hasil regresi diasumsikan sudah tidak mengandung masalah

autokorelasi.

Tabel 5.9

Hasil Uji Cochrane-Orcutt (C-O)

Model Summaryc,d

Model R R Squareb

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .962a .926 .913 1.26625 .926 70.627 3 17 .000 1.912

a. Predictors: Lag_x3, Lag_x2, Lag_x1

b. For regression through the origin (the no-intercept model), R Square measures the proportion of the

variability in the dependent variable about the origin explained by regression. This CANNOT be compared

to R Square for models which include an intercept.

c. Dependent Variable: Lag_Y

d. Linear Regression through the Origin

Sumber : Hasil Olah data 2015

Dari hasil diatas, nilai DW sebesar 1,912. Maka dapat disimpulkan tidak

terjadi masalah Autokorelasi. Dengan demikian, uji Cochrane-orcutt dapat

memperbaiki masalah autokorelasi dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

76

4. Rangkuman dari Hasil Uji Asumsi Klasik

Tabel 5.10

Rangkuman dari Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik Kesimpulan

Uji Multikolinearitas Tidak terjadi

Uji Heterokedastisitas Tidak terjadi

Uji Autokorelasi Tidak terjadi

Sumber: data diolah 2015

5. Pengujian Statistik

a) Uji F

Tabel 5.11

Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.711 3 2.570 10.199 .000a

Residual 4.284 17 .252

Total 11.995 20

a. Predictors: (Constant), KURS, INF, SBK

b. Dependent Variable: Y

Sumber: data diolah 2015

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga Fhitung sebesar 10,199

sementara Ftabel pada df (3:18) sebesar 2,62. Melihat kriteria pengujian

hipotesis apabila Fhitung lebih kecil daripada Ftabel maka H0 diterima, dan jika

terjadi sebaliknya Fhitung lebih besar daripada Ftabel maka H0 ditolak. Pada

pengujian hipotesis ini didapat Fhitung lebih besar daripada Ftabel (10,199 >

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

77

2,62) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa

Inflasi, Suku Bunga Kredit, dan Kurs Secara Bersama-Sama berpengaruh

terhadap perkembangan investasi dalam negeri di Indonesia tahun 1994-2014.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Inflasi terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia

tahun 1994-2014

Hasil pengujian hipotesis pertama mengenai pengaruh Inflasi terhadap

Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-2014 menunjukan

bahwa Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Penanaman Modal

Dalam Negeri di Indonesia. Kesimpulan tersebut didukung dengan hasil

perhitungan stastistik yang menunjukan nilai sig. (probabilitas) sebesar 0,856

lebih besar dari 0,10. Oleh karena itu H0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak

ada pengaruh secara signifikan antara Inflasi terhadap Penanaman Modal

Dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-2014.

Saat krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1998, tingkat

inflasi meningkat tajam dan pernah mencapai angka 82,40 persen pada

September 1998. Tingkat inflasi yang tinggi pada saat itu mencerminkan

ketidakstabilan harga, hal ini tentu saja mengurangi daya beli masyarakat.

Ketika inflasi terjadi, jumlah uang yang beredar akan meningkat. Hal tersebut

akan berdampak pada terdepresiasinya nilai tukar Rupiah. Untuk meredam

tingginya tingkat inflasi pada masa itu, pemerintah melalui Bank Indonesia

mengeluarkan kebijakan meningkatkan suku bunga. Langkah yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

78

ini, disatu sisi memang berhasil menurunkan laju inflasi dari 77,63 persen

pada tahun 1998 menjadi 2 persen pada akhir tahun 1999. Namun, disisi lain

keadaan ini berdampak kurang baik pada tingkat investasi di Indonesia.

Salah satu buktinya pada tahun 1997 dana yang digunakan untuk

modal investasi asing senilai 3,5 milyar dan pada tahun 1998-1999 senilai

19,3 milyar dan 11,47 milyar Dollar. Pelarian modal pada pihak asing tentu

akan mengakibatkan dana untuk investasi dalam negeri menurun secara tajam.

Akibat krisis finansial yang terjadi, banyak para pengusaha dalam negeri yang

gulung tikar karena dililit hutang bank.

2. Pengaruh Suku Bunga Kredit terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di

Indonesia tahun 1994-2014

Hasil pengujian hipotesis kedua mengenai pengaruh Suku Bunga

Kredit terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-

2014 menunjukan bahwa Suku Bunga Kredit berpengaruh secara signifikan

terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia. Kesimpulan tersebut

didukung oleh hasil perhitungan yang menunjukan nilai sig. (probabilitas)

sebesar 0,078 lebih kecil dari 0,10. Oleh karena itu H0 ditolak dan Ha

diterima yang artinya ada pengaruh secara signifikan antara Suku Bunga

Kredit terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-

2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

79

Suku Bunga Kredit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-2014, dan variabel

tersebut memiliki kontribusi sebesar 40,36% terhadap PMDN di Indonesia.

Hal tersebut terlihat pada krisis moneter yang melanda Indonesia di tahun

1998. Demi memperbaiki stabilitas ekonomi pada masa itu, sistem perbankan

mampu menarik simpanan lebih banyak dengan menurunkan tingkat suku

bunga kredit. Kebijakan penurunan suku bunga kredit tersebut bertujuan agar

permintaan akan kredit dari perusahaan dan rumah tangga akan

meningkat. Penurunan suku bunga kredit juga akan menurunkan biaya modal

perusahaan untuk melakukan investasi. Hal ini akan meningkatkan aktifitas

konsumsi dan investasi sehingga aktifitas perekonomian semakin bergairah.

Seiring dengan turunnya suku bunga, aktivitas pasar modal dan harga saham-

saham kembali meningkat pada masa itu.

3. Pengaruh Kurs terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia tahun

1994-2014

Hasil pengujian hipotesis ketiga mengenai pengaruh Kurs terhadap

Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-2014 menunjukan

bahwa Kurs berpengaruh terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di

Indonesia tahun 1994-2014. Hal tersebut didukung oleh perhitungan statistik

yang menunjukan nilai sig. (probabilitas) sebesar 0,009 lebih kecil daari 0,10.

Maka kesimpulannya menolak H0 dan menerima Ha yang artinya ada

pengaruh yang signifikan antara Kurs terhadap Penanaman Modal Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

80

Negeri di Indonesia tahun 1994-2014. Variabel Kurs juga memberikan

pengaruh terhadap PMDN di Indonesia sebesar 55,80%.

Nilai tukar Rupiah selalu mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun,

pada saat sebelum krisis yaitu dari tahun 1993-1996, nilai tukar Rupiah berada

pada kisaran 2.110 - 2.383 Rupiah per US Dollar. Saat krisis ekonomi

melanda tahun 1998 kurs Rupiah mencapai Rp10.088. Dan pada tahun-tahun

pasca krisis Indonesia berhasil menstabilkan kurs pada tingkat 9.000 Rupiah

per US Dollar. Namun pada 5 tahun terakhir, kurs Rupiah mengalami

penurunan hingga 13.000 Rupiah per US Dollar.

Penurunan tingkat nilai tukar tersebut akan mengurangi investasi.

Karena penurunan tingkat kurs ini menyebabkan naiknya harga-harga barang

dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestic masyarakat.

Penurunan nilai tukar mata uang domestik juga akan menaikkan produk-

produk impor domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga

barang-barang ekspor (traded goods). Sehingga masyarakat akan

mengutamakan saving daripada investasi.

4. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Kredit, dan Kurs terhadap Penanaman Modal

Dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-2014

Hasil pengujian hipotesis keempat mengenai pengaruh Inflasi, Suku

Bunga Kredit, dan Kurs terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di

Indonesia tahun 1994-2014 menunjukan bahwa Inflasi tidak ada pengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

81

yang signifikan terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia Tahun

1994-2014. Sedangkan Suku Bunga Kredit dan Kurs berpengaruh secara

signifikan terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia.

Kesimpulan tersebut didukung oleh hasil perhitungan diperoleh harga Fhitung

sebesar 10,199 sementara Ftabel pada df (3:18) sebesar 2,62. Melihat kriteria

pengujian hipotesis apabila Fhitung lebih kecil daripada Ftabel maka H0 diterima,

dan jika terjadi sebaliknya Fhitung lebih besar daripada Ftabel maka H0 ditolak.

Pada pengujian hipotesis ini didapat Fhitung lebih besar daripada Ftabel (10,199

> 2,62) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa

Inflasi, Suku Bunga Kredit, dan Kurs Secara Bersama-Sama berpengaruh

terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-2014.

Walaupun demikian, variabel Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia Tahun 1994-2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

82

BAB VI

KESIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan masing-

masing masalah penelitian yang telah diuraikan pada BAB V, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Penanaman Modal Dalam

Negeri di Indonesia tahun 1994-2014. Hal tersebut dilihat dari besar beta dan

signifikansi yaitu 0,036 dan sig. 0,856 > 0,10. Karena ketika inflasi terjadi,

jumlah uang yang beredar akan meningkat. Hal tersebut akan berdampak pada

bertambahnya biaya memproduksi suatu barang. Akibatnya investor enggan

untuk menginvestasikan uangnya karena lebih memilih untuk saving daripada

investasi.

2. Suku Bunga Kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Penanaman

Modal Dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-2014. Dapat dibuktikan dari

besar beta dan signifikansi yaitu -0,379 dan besar signifikansi 0,078 < 0,10.

Variabel tersebut memiliki kontribusi sebesar 40,36% terhadap PMDN di

Indonesia. Hal ini ditunjukkan saat pasca krisis Indonesia, perbankan

menurunkan suku bunga. Penurunan suku bunga kredit juga akan menurunkan

biaya modal perusahaan untuk melakukan investasi. Hal ini akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

83

meningkatkan aktivitas konsumsi dan investasi sehingga aktivitas

perekonomian semakin bergairah.

3. Kurs berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penanaman Modal Dalam

Negeri di Indonesia tahun 1994-2014. Hal ini dapat dilihat pada besar beta

dan nilai signifikansi yaitu 0,524 dan besar sig. 0,009 < 0,10. Dikarenakan

terdepresiasinya Rupiah ini, harga-harga baran g impor akan naik dan

selanjutnya akan menaikkan permintaan barang dalam negeri.. Sehingga

masyarakat lebih mengutamakan membeli barang dalam negeri. Peluang

tersebut digunakan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan

dalam negeri dan menambah investasi dalam negeri.

4. Inflasi, Suku Bunga Kredit, dan Kurs berpengaruh secara signifikan terhadap

Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia tahun 1994-2014. Hal ini

dikarenakan ketiga variabel tersebut merupakan salah satu faktor penyebab

dan akibat dari peningkatan maupun penurunan tingkat Penanaman Modal

Dalam Negeri.

B. Keterbatasan

Dalam penelitian ini tidak dapat dihindari berbagai kelemahan yang meliputi:

1. Penelitian hanya dilakukan pada tiga variabel yaitu Inflasi, Suku Bunga

Kredit, dan Kurs. Padahal masih banyak variabel lain yang merupakan faktor-

faktor yang mempengaruhi Penanaman Modal Dalam Negeri misalnya Jumlah

Penduduk, PDB, kondisi politik maupun Tingkat teknologi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

84

2. Pada saat penelitian, peneliti juga merasakan kesulitan dalam pengambilan

data karena buku yang tersedia di Badan Pusat Statistik Provinsi Yogyakarta

tidak lengkat atau ada sebagian buku yang tidak ada misalnya buku Statistik

Indonesia terbitan BI pada tahun 1994, 1996, dan data tahun 2014 yang belum

diterbitkan atau masih dalam proses revisi.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang telah diuraikan, maka dapat

dikemukakan implikasi sebagai berikut:

1. Melihat dari perkembangan PMDN dan faktor-faktor ekonomi makro seperti

inflasi, suku bunga, dan kurs yang selalu mengalami fluktuasi, maka dapat

dipergunakan oleh pemerintah sebagai parameter untuk menentukan kebijakan

moneter. Serta bagi investor, dapat dipergunakan sebagai tolok ukur kapan

waktunya untuk berinvestasi.

2. Melemahnya Rupiah saat ini menyebabkan Inflasi di Indonesia yang tinggi.

Hal tersebut akan mempengaruhi kenaikan harga barang-barang impor.

Karena Indonesia sampai saat ini masih tergantung pada barang-barang impor

khususnya bahan baku dan barang-barang modal. Inflasi yang tinggi juga akan

menyebabkan tertekannya daya beli masyarakat khususnya masyarakat yang

pendapatannya kecil dan tetap. Maka, pemerintah dapat menerapkan subtitusi

impor atau penggunaan sumber daya bahan baku negeri sendiri yang memiliki

kualitas tidak kalah dengan kualitas impor. Agar defisit neraca transaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

85

berjalan sebagai transaksi bahan baku dan modal dapat dikurangi dan

menekan angka inflasi. Sehingga pemerintah tidak akan mengeluarkan

kebijakan moneter untuk menaikkan suku bunga yang berpengaruh pada

investasi dalam negeri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

86

DAFTAR PUSTAKA

Boediono. 2000. Ekonomi Moneter. Edisi 3. BPFE: Yogyakarta.

Endah. Maharsi, 2013. “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Investasi di

Indonesia tahun 1990-2010: Metode ECM”. Jurnal Ekonomi Kuantitatif

Terapan. Vol. 6 No. 2 AGUSTUS 2013

Gilarso.T. 1997. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Kanisius.

Mankiw, Gregory N. 2006. Principles of Economics. Pengantar Ekonomi

Makro. Edisi Ketiga. Alih Bahasa Chriswan Sungkono. Salemba Empat.

Jakarta.

Nopirin. 2000. Ekonomi Moneter. Buku I. Edisi ke 1. Cetakan Kesepuluh:

BPFE UGM: Yogyakarta.

Nopirin. 1995. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. BPFE:

Yogyakrta.

Penjelasan Undang-Undang No 6 Tahun 1968 Tentang Penanaman Modal

Dalam Negeri

Penjelasan UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

Pohan, Aulia. 2008. Potret Kebijakan Moneter Indonesia. Cetakan Pertama.

PT. Raja Grafindo. Jakarta.

Salvatore, Dominick. 2008. Theory and Problem of Micro Economic Theory.

3rd

Editon. Alih Bahasa oleh Rudi Sitompul. Erlanga: Jakarta.

Samuelson, Paul, dan Soediyoeso. 1989. Ekonomi Makro. Liberty:

Yogyakarta.

Samuelson, Paul A. & Wiliam D. Nordhaus. 1992. Makro Ekonomi, Edisi

XVI. Erlanga: Jakarta.

Setyowati, Eni, dan Siti Fatimah. 2007. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Investasi Dalam Negeri di Jawa Tengah 1980-2002”. Jurnal Ekonomi

Pembangunan. Vol.8 No.1 Tahun 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

87

Sugiyono. 2003. Metodologi Penelitian Bisnis. Alfa Beta: Bandung

Sukirno, Sadono. 2002. Teori Ekonomi Mikro. Raja Grafindo Persada:

Jakarta.

Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Cetakan keempat.

UPP AMP YKPN: Yogyakarta

Supranto, J. 2001. Statistik Teori dan Aplikasi, Cetakan Kedua, Penerbit

Erlangga: Jakarta.

T. Guritno, 1992, Kamus Ekonomi, Erlangga: Jakarta.

Tambunan, Tulus. 2006. Iklim Investasi di Indonesia: “Masalah, Tantangan

dan Potensi”, Artikel dalam www.kadin-indonesia.or.id. Diakses pada

tanggal 3 Juni 2015

Tambunan, Tulus. 2001. “Perekonomian Indonnesia”. Graha Indonesia:

Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

88

DATA PRIMER

Tahun PMDN Inflasi SBK Kurs

1994 12786.9 9.24 14.96 2200

1995 11312.5 8.64 15.75 2308

1996 18609.7 6.47 16.53 2383

1997 18628.8 70.27 17.34 4650

1998 16512.5 77.55 23.16 8025

1999 16286.7 2.01 22.93 7100

2000 92410.4 9.4 16.6 9595

2001 58816 12.55 17.9 10400

2002 25307.6 10.03 17.82 8940

2003 48484.8 5.16 15.68 8465

2004 37140.4 6.4 14.05 9290

2005 30665 17.11 15.66 9830

2006 20788.4 6.6 15.1 9020

2007 34979.7 6.59 13.01 9419

2008 20363.4 11.06 14.4 10850

2009 37799.9 2.78 12.96 9400

2010 60626.3 6.96 12.28 8991

2011 76000.7 3.79 12.04 9068

2012 92182 4.3 11.27 9670

2013 128150.6 8.38 11.82 12189

2014 156126.2 8.36 12.36 12440

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

89

DATA YANG TELAH DIESTIMASI

Tahun Ln_PMDN Inflasi SBK Ln_Kurs

1994 9.456176488

9.24 14.96 7.696212639

1995 9.333663588

8.64 15.75 7.744136628

1996 9.831438229

6.47 16.53 7.776115477

1997 9.832464049

70.27 17.34 8.444622499

1998 9.711872949

77.55 23.16 8.990316948

1999 9.698104103

2.01 22.93 8.867850063

2000 11.43399481

9.4 16.6 9.168997408

2001 10.98216921

12.55 17.9 9.249561085

2002 10.13886002

10.03 17.82 9.098290868

2003 10.78900563

5.16 15.68 9.043695295

2004 10.5224606

6.4 14.05 9.136693832

2005 10.33087722

17.11 15.66 9.193194213

2006 9.942150418

6.6 15.1 9.107199613

2007 10.46252317

6.59 13.01 9.150484205

2008 9.921494451

11.06 14.4 9.291920359

2009 10.54006174

2.78 12.96 9.148464968

2010 11.01248407

6.96 12.28 9.103979356

2011 11.23849783

3.79 12.04 9.112507012

2012 11.43152016

4.3 11.27 9.176783588

2013 11.76096141

8.38 11.82 9.408289185

2014 11.95841993

8.36 12.36 9.428672366

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

90

HASIL UJI PRASYARAT REGRESI

1. UJI NORMALITAS DAN LINIERITAS

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 KURS, INF,

SBKa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Y

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .802a .643 .580 .50200 .816

a. Predictors: (Constant), KURS, INF, SBK

b. Dependent Variable: Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.711 3 2.570 10.199 .000a

Residual 4.284 17 .252

Total 11.995 20

a. Predictors: (Constant), KURS, INF, SBK

b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

91

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.643 2.135 2.175 .044

INF -.001 .006 -.030 -.178 .861

SBK -.103 .041 -.430 -2.496 .023

KURS .835 .216 .574 3.863 .001

a. Dependent Variable: Y

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 9.4298 11.2740 10.4919 .62092 21

Residual -.98732 .85184 .00000 .46282 21

Std. Predicted Value -1.710 1.260 .000 1.000 21

Std. Residual -1.967 1.697 .000 .922 21

a. Dependent Variable: Y

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 21

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .46281875

Most Extreme Differences Absolute .086

Positive .086

Negative -.073

Kolmogorov-Smirnov Z .395

Asymp. Sig. (2-tailed) .998

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

93

UJI ASUMSI KLASIK

1. HETEROSKEDASTISITAS

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 KURS, INF,

SBKa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: abs_Res

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .539a .290 .165 .25970 1.789

a. Predictors: (Constant), KURS, INF, SBK

b. Dependent Variable: abs_Res

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .469 3 .156 2.317 .112a

Residual 1.147 17 .067

Total 1.615 20

a. Predictors: (Constant), KURS, INF, SBK

b. Dependent Variable: abs_Res

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

94

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.266 1.104 -1.146 .268

INF -.003 .003 -.239 -1.001 .331

SBK -.011 .021 -.121 -.498 .625

KURS .205 .112 .385 1.837 .184

a. Dependent Variable: abs_Res

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value .0495 .5135 .3565 .15311 21

Residual -.41270 .53411 .00000 .23943 21

Std. Predicted Value -2.005 1.025 .000 1.000 21

Std. Residual -1.589 2.057 .000 .922 21

a. Dependent Variable: abs_Res

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

95

2. UJI MULTIKOLINIERITAS

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .802a .643 .580 .50200 .643 10.199 3 17 .000 .816

a. Predictors: (Constant), KURS, INF, SBK

b. Dependent Variable: PMDN

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.711 3 2.570 10.199 .000a

Residual 4.284 17 .252

Total 11.995 20

a. Predictors: (Constant), KURS, INF, SBK

b. Dependent Variable: PMDN

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95% Confidence

Interval for B Correlations Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) 4.643 2.135 2.175 .044 .139 9.147

INF -.001 .006 -.030 -.178 .861 -.015 .012 -.314 -.043 -.026 .734 1.362

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

96

SBK -.103 .041 -.430 -2.496 .023 -.190 -.016 -.574 -.518 -.362 .706 1.416

KURS .835 .216 .574 3.863 .001 .379 1.291 .673 .684 .560 .951 1.052

a. Dependent Variable:

PMDN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

97

3. UJI AUTOKORELASI

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 KURS, INF,

SBKa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Y

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson R Square Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .802a .643 .580 .50200 .643 10.199 3 17 .000 .816

a. Predictors: (Constant), KURS, INF, SBK

b. Dependent Variable: Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.711 3 2.570 10.199 .000a

Residual 4.284 17 .252

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

98

Total 11.995 20

a. Predictors: (Constant), KURS, INF, SBK

b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) 4.643 2.135 2.175 .044

INF -.001 .006 -.030 -.178 .861 -.314 -.043 -.026

SBK -.103 .041 -.430 -2.496 .023 -.574 -.518 -.362

KURS .835 .216 .574 3.863 .001 .673 .684 .560

a. Dependent Variable: Y

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 9.4298 11.2740 10.4919 .62092 21

Residual -.98732 .85184 .00000 .46282 21

Std. Predicted Value -1.710 1.260 .000 1.000 21

Std. Residual -1.967 1.697 .000 .922 21

a. Dependent Variable: Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

99

4. HASIL UJI COCHRANE ORCUTT

Variables Entered/Removedb,c

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Lag_x3, Lag_x2,

Lag_x1a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Lag_Y

c. Linear Regression through the Origin

Model Summaryc,d

Model R R Squareb Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson

R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .962a .926 .913 1.26625 .926 70.627 3 17 .000 1.912

a. Predictors: Lag_x3, Lag_x2, Lag_x1

b. For regression through the origin (the no-intercept model), R Square measures the proportion of the variability in the dependent variable about the origin

explained by regression. This CANNOT be compared to R Square for models which include an intercept.

c. Dependent Variable: Lag_Y

d. Linear Regression through the Origin

ANOVAc,d

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

100

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 339.725 3 113.242 70.627 .000a

Residual 27.257 17 1.603

Total 366.982b 20

a. Predictors: Lag_x3, Lag_x2, Lag_x1

b. This total sum of squares is not corrected for the constant because the constant is zero for

regression through the origin.

c. Dependent Variable: Lag_Y

d. Linear Regression through the Origin

Coefficientsa,b

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Correlations Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 Lag_x1 -.034 .016 -.161 -2.158 .046 .267 -.464 -.143 .787 1.270

Lag_x2 .695 .050 1.039 13.983 .000 .906 .959 .924 .791 1.265

Lag_x3 .123 .025 .352 4.870 .000 .076 .763 .322 .838 1.193

a. Dependent Variable: Lag_Y

b. Linear Regression through the Origin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD Repository · cynthia rizki purnamasari nim : 111324014 program studi pendididkan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi

101

UJI STATISTIK

1. UJI F

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 KURS, INF,

SBKa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Y

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .802a .643 .580 .50200 .816

a. Predictors: (Constant), KURS, INF, SBK

b. Dependent Variable: Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.711 3 2.570 10.199 .000a

Residual 4.284 17 .252

Total 11.995 20

a. Predictors: (Constant), KURS, INF, SBK

b. Dependent Variable: Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI