PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi...

178
i BASA-BASI DALAM BERBAHASA ANTARANGGOTA KELUARGA PENDIDIK DI DESA JUNGGUL, BANDUNGAN, JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Disusun oleh: Angela Yohana Mentari Adistin NIM: 111224013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

i

BASA-BASI DALAM BERBAHASA ANTARANGGOTA KELUARGA PENDIDIK DI DESA JUNGGUL,

BANDUNGAN, JAWA TENGAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh:

Angela Yohana Mentari Adistin NIM: 111224013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

ii

SKRIPSI

BASA-BASI DALAM BERBAHASA ANTARANGGOTA KELUARGA PENDIDIK DI DESA JUNGGUL,

BANDUNGAN, JAWA TENGAH

Oleh:

Angela Yohana Mentari Adistin

NIM: 111224013

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. Tanggal Jumat, 15 Januari 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

iii

SKRIPSI

BASA-BASI DALAM BERBAHASA ANTARANGGOTA KELUARGA

PENDIDIK DI DESA JUNGGUL,

BANDUNGAN, JAWA TENGAH

Oleh:

Nama: Angela Yohana Mentari Adistin

NIM: 111224013

Telah dipertahankan di depan panitia penguji

Pada tanggal 1 Februari 2016

dan telah dinyatakan menyatakan memenuhi syarat.

Susunan Pantian Penguji

Nama Penguji Tanda tangan

Ketua Dr. Yuliana Setiyaningsih, M. Pd. ........................

Sekretaris Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. ........................

Anggota 1. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. ........................

2. Prof. Dr. Pranowo, M. Pd. .......................

3. Dr. B. Widharyanto , M. Pd. .......................

Yogyakarta, 1 Februari 2016

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Ungkapan penuh syukur kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang

telah memberikan berkat serta kelancaran dalam setiap langkah saya.

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya Bapak Daniel

Totok Suryanto dan Ibu Anastasia Budiningsih yang selalu membimbing,

memotivasi, mendukung, membantu dalam penelitian, serta medoakan dalam

setiap langkah saya.

Mas Dandy, Mbak Siska, Dek Ayu, Dek Taufan dan Rama selaku kakak-

kakak dan adik saya yang selalu memberikan dukungan dan semangat yang tak

berkesudahan.

Mas Bimo yang tidak pernah lalai memberikan semangat dan dukungan

kepada saya. Yang selalu ada untuk saya mendengarkan keluh kesah saya.

Sahabat-sahabat saya, Vita, Binta, Agatha, Arery, Putri yang selalu

memberikan semangat kepada saya, tidak akan pernah lupa untuk saling

mendoakan.

Selaku teman sepayung skripsi ini, Desty, Christa, Yuli, dan Bungsu yang

sudah melewati perjalanan kuliah bersama kurang lebih empat tahun ini, terima

aksih selalu siap membantu dan memberikan dukungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

v

MOTTO

Jangan buang waktumu untuk hal-hal yang tidak bernilai, buatlah setiap dalam detik

kehidupanmu menjadi sesuatu yang bermakma, dan janganlah kau melupakan doa

Ibumu..

Find three hobbies you love:

One to make you money,

One to keep you in shape,

And one to be creative.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 1 Februari 2016

Penulis

Angela Yohana Mentari Adistin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Angela Yohana Mentari Adistin

Nomor Mahasiswa : 111224013

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“BASA-BASI DALAM BERBAHASA ANTARANGGOTA KELUARGA

DI DESA JUNGGUL,

BANDUNGAN, JAWA TENGAH”

Dengan demikian saya menyerahkan kepada Universitas Sanata Dharma hak

untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas dan mempublikasi-

kannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta, pada tanggal : 1 Februari 2016

Yang menyatakan,

Angela Yohana Mentari Adistin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

viii

ABSTRAK

Adistin, Angela Yohana Mentari. 2015. Basa-basi dalam Berbahasa Antaranggota Keluarga Pendidik di Desa Junggul, Bandungan, Jawa Tengah. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.

Penelitian ini membahas tentang wujud dan maksud basa-basi berbahasa di ranah anggota keluarga pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud basa-basi berbahasa dan mendeskripsikan maksud basa-basi berbahasa antaranggota keluarga pendidik di Lingkungan Junggul, Bandungan, Jawa Tengah. Subjek dalam penelitian ini adalah anggota keluarga pendidik di Lingkungan Junggul, Bandungan, Jawa Tengah.

Penelitian basa-basi berbahasa antaranggota keluarga pendidik di Lingkungan Junggul, Bandungan, Jawa Tengah ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif, karena penelitian ini berisi gambaran basa-basi anggota keluarga pendidik yang diperoleh langsung di Lingkungan Junggul, Bandungan, Jawa Tengah. Metode pengumpulan data dengan menggunakanmetode cakap yang disejajarkan dengan metode wawancara dan kuisioner. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba memahami fenomena basa-basi yang digunakan oleh penutur maupun mitra tutur untuk menyampaikan maksud tuturannya. Oleh sebab itulah, tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai suatu pemahaman terhadap penggunaan basa-basi terutama penggunaan bahasa dalam tindakan komunikasi.

Simpulan dari penelitian ini adalah (1) Peneliti menemukan 7 wujud basa-basi berbahasa antaranggota keluarga pendidik di Lingkungan Junggul, Bandungan, Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi menerima, basa-basi menolak, basa-basi berterimakasih, basa-basi meminta maaf, basa-basi memberi salam, basa-basi mengucapkan selamat, dan basa-basi mengundang. (2) Maksud basa-basi berbahasa antaranggota keluarga pendidik adalah untuk memulai, mempertahankan atau mengukuhkan, menjalin relasi antara penutur dan mitra tutur, serta untuk menyampaikan berbagai maksud. Selain itu, basa-basi digunakan untuk mengekspresikan perasaan penutur terhadap suatu tuturan yang disampaikan oleh mitra tutur.

Kata kunci: basa-basi, basa-basi murni, basa-basi polar, acknowledgments, wujud

basa-basi, maksud basa-basi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

ix

ABSTRACT

Adistin, Angela YohanaMentari, 2015. The Phatic Communication in Using Language between Educator’s Family Member at Junggul, Bandungan, Central Java. Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.

This research discusses about the appearance of the phatic communication in language communication and the aim of the phatic communication in teachers family. The purpose of this research to describe the appearance and the aim of the phatic communication in language communication among teachers family at Junggul, Bandungan, Central Java. The subjects of this research are teachers family members in Junggul, Bandungan, Central Java. The Phatic communication in language communication research at Junggul, Bandungan, Central Java includes in descriptive qualitative research, as this research consists of the portrait teachers family having the phatic communication in language communication which directly achieved. The data collection uses conversation method as well as interview and questioner method. At this research, the writer tries to figure out the phenomenon of the phatic communication that uses by the subject speaker or object speaker to deliver the purpose of the conversation. Thus, the aim of this research is as an understanding on the using of the phatic communication mainly the using of bahasa as an communicative action. The summaries of this research are (1) the writer finds 7 kinds of basabasi among the teachers family in Junggul, Bandungan, Central Java. Those are acceptance, refusal, gratitude, apologizing, greeting, congratulating, inviting. (2) The purposes of basabasi among the teachers family are to start, to maintain or to strengthen, to build relationship among subject speaker and object speaker, and also to state some perception. Beside, the phatic communication uses to express the speaker’s feeling about the object speaker says.

Key word: phatic communication, nature phatic communication, polar phatic communication, acknowledgements, forms of phatic communication, the meaning of phatic communication.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa telah

memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Basa-basi

dalam Berbahasa Antaranggota Keluarga Pendidik di Desa Junggul, Bandungan,

Jawa Tengah dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis

mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik

secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan

dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma;

2. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsihselaku ketua Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia yang selalu memberikan memberikan dukungan

kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum, selaku dosen Pembimbing yang

telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini;

4. Para dosen PBSI yang telah mendidik dan memberikan berbagai pegetahuan

dalam proses perkuliahan;

5. Sekretariat PBSI yang telah membantu kelancaran perkuliahan penulis.

6. Bapak Daniel Totok Suryanto dan Ibu Anastasia Budiningsih yang selalu

mendampingi, memberi dukungan dan doa yang tiada habisnya.

7. Mas Dandy, Mbak Siska, dan Adik saya Taufan yang selalu memberikan

semangat dan kasih sayang.

8. Mas Bimo yang tidak pernah lalai memberikan dukungan, semangat dan doa

kepada saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

xi

9. Dek Ayu yang selalu memberikan dorongan untuk tidak kawatir menghadapi

ujian, selalu memberikan semangat dan dukungan.

10. Para sahabat putih abu-abu, Vita, Binta, Agatha, Arery, Putri yang selalu

memberikan semangat dan dukungan.

11. Sahabat-sahabat sepayung basa-basi Desty, Christa, Yuli, dan Bungsu terima

kasih untuk dukungan dan kerja sama dalam mengerjakan skripsi.

12. Teman-teman PBSI angkatan 2011 kelas A yang selalu memberikan semngat.

13. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk

bantuan dan dukungannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan

dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari

berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga

bermanfaat bagi kita semua.

Penulis

Angela Yohana Mentari Adistin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN PERSEMBAHAN iv

HALAMAN MOTTO v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

KATA PENGANTAR x

DAFTAR ISI xii

DAFTAR BAGAN xvi

DAFTAR TABEL xvii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah… 5

1.3 Tujuan Penelitian 5

1.4 Manfaat Penelitian 6

1.5 Batasan Istilah 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 9

2.1 Penelitian yang Relevan 9

2.2 Kajian Teori 15

2.2.1 Pragmatik

2.2.2 Konteks

2.2.3 Fenomena pragmatik

2.2.3.1 Deiksis

15

17

20

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

xiii

2.2.3.2 Praanggapan

2.2.3.3 Implikatur

2.2.3.4 Tindak Ujaran

21

23

24

2.2.4 Basa-basi sebagai Fenomena Pragmatik 27

2.4 Kerangka Berpikir 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 37

3.2 Data dan Sumber Data 39

3.3 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 39

3.4 Metode Analisi Data ................................................................................ 41

3.5Trianggulasi............................................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 44

4.1 Deskripsi Data ......................................................................................... 44

4.1.1 Salam............................................................................................. 45

4.1.2 Terima Kasih…………………………………………………….

4.1.3 Meminta/ Mengundang

4.1.4 Menolak

4.1.5 Menerima

4.1.6 Meminta Maaf

4.1.7 Selamat

46

47

49

51

52

53

4.2 Analisis Data .......................................................................................... 54

4.2.1.1 Salam……................................................................................. 55

4.2.1.2 Terima Kasih ............................................................................ 57

4.2.1.3 Menolak………………............................................................ 59

4.2.1.4 Menerima …………………………… .................................... 61

4.2.1.5 Meminta/ Mengundang ……………………………..………. 64

4.2.1.6 Menyatakan Maaf …………………………………………... 66

4.2.1.7 Selamat ……………………………………............................ 68

4.3 Pembahasan ……………………………………………... ……………. 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

xiv

4.3.1 Wujud Basa-basi Berbahasa…………………………………………..

4.3.1.1 Salam………………………………………...............

4.3.1.2 Terima Kasih………………………………………...

4.3.1.3 Meminta/Mengundang……………………………....

4.3.1.4 Menerima……………………………………………

4.3.1.5 Menolak…………………………………………….

4.3.1.6 Menyatakan Maaf……………………………………

4.3.1.7 Selamat………………………………………………

4.3.2 Maksud Basa-basi Berbahasa…………………………………………

4.3.2.1 Salam………………………………………………..

4.3.2.2 Terima Kasih………………………………………..

4.3.2.3 Meminta/Mengundang……………………………..

4.3.2.4 Menolak…………………………………………….

4.3.2.5 Menerima……………………………………………

4.3.2.6 Menyatakan Maaf…………………………………..

4.3.2.7 Selamat……………………………………………..

71

72

76

81

77

87

97

101

105

106

110

113

116

120

123

126

BAB V PENUTUP 130

5.1 Simpulan ................................................................................... 130

5.2 Saran ........................................................................................ 132

5.2.1 Bagi Peneliti Lain……………………………………… 132

5.2.2 Bagi Keluarga Pendidik ………………………………. 132

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 134

LAMPIRAN ................................................................................................. 137

Lampiran 1. Trianggulasi Basa-basi ………………………………………. 138

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... 162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Kerangka Berpikir 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan, tanpa adanya bahasa

kita belum dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik. Bahasa dapat

didefinisikan sebagai (i) ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia

(bdk.Sudaryanto, 1983:19) atau (ii) setiap penyampaian maksud (lih. Pei, 1971:3-4).

Bila menerima pengertian bahasa yang (i), sudah tentu hanya terdapat satu jenis

bahasa, yaitu bahasa manusia.Sebaliknya, bila yang diterima adalah pengertian

bahasa yang (ii), sudah tentu isyarat, sikap, dan bunyi binatang dapat pula dianggap

sebagai bahasa.

Menurut KBBI edisi keempat (2008:721), komunikasi adalah pengiriman dan

penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang

dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak. Menurut Onong Uchjana (2007:9)

istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin

communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini

maksudnya adalah sama makna. Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi,

misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung

selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa

yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan

makna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

2

Menurut KBBI edisi keempat (2008: 143), basa-basi adalah (1) adat sopan

santun; tata krama pergaulan, (2) ungkapan yang digunakan hanya untuk sopan

santun dan tidak untuk menyampaikan informasi, misalnya kalimat “apa kabar?”

yang diucapkan apabila kita bertemu dengan kawan, (3) perihal menggunakan

ungkapan semacam itu.

Di Indonesia masyarakat yang sedang berkomunikasi dengan orang yang

dikenal pada awalnya akan saling menanyakan kabar, tujuan, dari mana, dan

sebagainya. Hal tersebut bertujuan untuk memelihara hubungan sosial antara penutur

dan lawan tuturnya.

Contoh 1:

Binta: Hai Vita,sudah makan belum?

Kalau belum ayok sini makan dirumah

Vita : Oh sudah kok Binta, lain kali saja ya.

Pada contoh 1 di atas konteksnya Vita dan Binta adalah orang Jawa. Sore hari

ketika Vita pulang dari sekolah. Binta pulang dari minimarket di depan gang yang

kebetulan melihat Vita turun dari angkutan umum. Binta mengajak Vita untuk makan

di rumah Binta. Ungkapan menanyakan “sudah makan belum”, dilanjutkan “kalau

belum ayok sini makan di rumah” menunjukkan tuturan yang tidak sebenarnya karena

secara kebetulan Binta melihat Vita di depan gang. Tuturan “sudah kok Binta, lain

kali saja” menunjukkan tuturan yang tidak sebenarnya karena tuturan Vita bukan

bermaksud untuk menolak secara langsung, melainkan menolak dengan sopan. Dari

contoh 1 diatas, dapat dikatakan bahwa keduanya merupakan basa-basi. Seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

3

dalam budaya Jawa, untuk menjalin hubungan dengan lawan tutur, penutur

menyampaikan ungkapan basa-basi. Percakapan itu dikatakan sebagai ungkapan

basa-basi, karena dalam dialog tersebut memiliki fungsi untuk menjaga hubungan

antara penutur dan lawan tutur.

Contoh 2:

Vita: Re, dari mana? Mampir dulu, barusan aku masak kue nih.

Rery: Oh ini barusan dari kampus, kue apa? Bolehlah aku icip.

Pada contoh 2 diatas konteksnya Vita baru saja dari warung membeli kismis

untuk bahan tambahan kue yang sedang dibuatnya. Vita memiliki tetangga yang

bernama Rery, Rery adalah orang Batak. Pada saat Vita hendak menutup pagar di

depan rumahnya, Vita melihat Rery sedang berjalan lewat depan rumahnya. Dengan

langsung Vita bertanya kepada Rery dan menawarkan kue yang dibuatnya. Tidak

menunggu lama, Rerypun menjawab tawaran Vita. Dalam contoh 2 tersebut terlihat

bahwa Vita adalah orang Jawa yang bertetangga dengan orang Batak. Dari perbedaan

suku tersebut, terlihat pula perbedaan dari contoh 1. Bahwa Rery memiliki respon

yang berbeda dengan Binta, dikarenakan perbedaan suku diantara keduanya. Jika

Rery diberikan tawaran dari Vita, Rery akan langsung menerima tawaran tersebut

tanpa waktu yang lama. Ungkapan “Bolehlah aku icip” dari Rery menunjukkan

bahwa Rery akan mampir kerumah Vita dan makan kue yang dibuat Vita. Pada

contoh 2, ungkapan Vita dikatakan sebagai basa-basi, karena secara tidak sengaja

Vita melihat Rery yang sedang berjalan di depan rumahnya, dan langsung

menawarkan kue yang dibuatnya. Sedangkan ungkapan Rery bukan merupakan basa-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

4

basi, karena Rery menganggap ungkapan Vita merupakan tawaran yang diberikan

kepada Rery.

Dari dontoh 1 dan contoh 2 dapat disimpulkan bahwa basa-basi sering terjadi

di kalangan masyarakat. Tetapi dengan adanya contoh 2, kita dapat melihat bahwa

tidak semua basa-basi dapat diterima oleh semua suku bangsa Indonesia. Bisa jadi

penutur (contoh 1) mengungkapkan sebuah tuturan basa-basi, dan lawan tutur juga

menganggap bahwa penuturnya hanya basa-basi kepada lawan tutur sehingga

keduanya akan saling memberikan basa-basi yang hanya merupakan batas menjaga

sopan santun antar keduanya.

Penggunaan basa-basi digunakan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat,

pada keluarga pendidik juga sering ditemukan adanya basa-basi. Basa-basi pada

keluarga pendidik merupakan salah satu bentuk dari kesantunan berbahasa, baik

antara suami dan istri, ayah dan anak, ibu dan anak, anak dan anak, serta antar

anggota keluarga pendidik dalam satu rumah. Dalam hal ini, peneliti akan melakukan

suatu penelitian dengan judul “Basa-basi dalam Berbahasa Antaranggota keluarga

Pendidik di Desa Junggul, Bandungan, Jawa Tengah”.

Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang berinteraksi dan

berkomunikasi yang menciptakan peranan-peranan sosial bagi suami dan istri, ayah

dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan. Dalam penelitian

ini peneliti mengambil subjek keluarga pendidik yaitu keluarga guru maupun dosen

yang ada di Desa Junggul, Bandungan, Jawa Tengah. Peneliti mengambil topik basa-

basi berbahasa antaranggota keluarga pendidik karena penelitian yang berkaitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

5

dengan basa-basi juga penting digunakan dan dikaitkan dengan budaya khususnya

budaya jawa yang termasuk juga dalam keluarga pendidik karena basa-basi

mempunyai tujuan untuk menjalin komunikasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat

disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa saja wujud basa-basi dalam berbahasa antaranggota keluarga pendidik di

Desa Junggul, Bandungan?

2. Apa saja maksud basa-basi dalam berbahasa antaranggota keluarga

pendidik di Desa Junggul, Bandungan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian

ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan wujud basa-basi dalam berbahasa antaranggota keluarga

pendidik di Desa Junggul, Bandungan.

2. Mendeskripsikan maksud basa-basi dalam berbahasa antaranggota keluarga

pendidik di Desa Junggul, Bandungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

6

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian basa-basi dalam berbahasa antar keluarga pendidik ini diharapkan

dapat bermanfaat bagi para pihak yang memerlukan. Terdapat dua manfaat yang

dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini, yaitu:

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat mendalami pengembangan pragmatik

khususnya yang berkaitan dengan basa-basi berbahasa sebagai fenomena pragmatik.

Penelitian ini dapat dikatakan memiliki manfaat teoritis karena dengan memahami

teori yang telah dikemukakan oleh para ahli. Penelitian ini juga dapat digunakan

sebagai referensi atau acuan dalam melakukan kegiatan komunikas untuk mempererat

hubungan sosial penutur dan lawan tutur khususnya pada keluarga pendidik.

2. Manfaat Praktis

Penelitian basa-basi berbahasa ini juga diharapkan dapat memberi masukan

kepada para praktisi terutama bagi dosen, guru, anak, dan anggota keluarga yang lain

untuk mengetahui pentingnya basa-basi berbahasa dalam keluarga pendidik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

7

1.5 Batasan Istilah

1. Pragmatik

Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur (atau

penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar (atau pembaca). Sebagai akibatnya studi ini

lebih banyak berhubungan dengan analisis tentang apa yang dimaksudkan orang

dengan tuturan-tuturannya daripada dengan makna terpisah dari kata atau frasa yang

digunakan dalam tuturan itu sendiri. Pragmatik adalah studi tentang maksud penutur.

(Yule, 2006: 3)

2. Maksud Basa basi

Maksud Basa-basi ialah sesuatu yang sungguh-sungguh ingin disampaikan

oleh penutur dan hanya bersumber dari penutur. (Arimi, 1998)

3. Basa- basi

Basa-basi adalah (1) adat sopan santun, (2) ungkapan yang dipergunakan

hanya untuk sopan santun dan tidak untuk menyampaikan informasi. (Arimi, 1998)

4. Basa-basi Murni

Basa-basi murni adalah ungkapan-ungkapan yang dipakai secara otomatis

sesuai dengan peristiwa tutur yang muncul, maksudnya apa yang diucapkan penutur

selaras dengan kenyataan. (Arimi, 1998)

5. Basa-basi Polar

Basa-basi polar adalah tuturan yang berlawanan dengan realitasnya, dimana

orang harus memilih tuturan yang tidak sebenarnya untuk menunjukkan hal yang

lebih sopan. (Arimi, 1998)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

8

6. Konteks

Konteks tuturan dapat diartikan sebagai semua latar belakang pengetahuan

(background knowledge) yang diasumsikan sama-sama dimiliki dan dipahami

bersama oleh penutur dan mitra tutur, serta yang mendukung interpretasi mitra tutur

atas apa yang dimaksudkan oleh si penutur itu di dalam keseluruhan proses bertutur.

(Arimi, 1998)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini akan menguraikan penelitian yang relevan, landasan teori, dan

kerangka berpikir. Penelitian yang relevan berisi tentang tinjauan terhadap topik-

topik sejenis yang dilakukan oleh peneliti-peneliti yang lain. Landasan teori berisi

tentang teori-teori yang digunakan sebagai landasan analisis dari penelitian ini yang

terdiri atas teori pragmatik, fenomena-fenomena pragmatik, kategori fatis, basa-basi

sebagai fenomena pragmatik, teori maksud, dan uraian tentang konteks. Kerangka

berpikir berisi tentang acuan teori yang berdasarkan pada penelitian yang relevan dan

landasan teori untuk menjawab rumusan masalah.

2.1 Penelitian Relevan

Basa-basi dalam kajian ilmu pragmatik saat ini memang belum banyak dikaji

oleh peneliti. Penelitian tentang basa-basi dalam ranah keluarga pendidik sejauh yang

diketahui oleh peneliti belum pernah dilakukan. Namun, terdapat penelitian yang

relevan dengan penelitian yang berkaitan dengan basa-basi berbahasa dalam ranah

bangsawan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Fitri Apri Susilo (2014), Sailal Arimi

(1998), dan Maria Ulfa T.R. (2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

10

Penelitian Fitri Apri Susilo (2014) berjudul Basa-basi dalam Berbahasa antar

Guru Di SMP N 12 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014.Dalam penelitian tersebut

terdapat dua rumusan masalah yang ingin dikaji oleh peneliti, yaituapa sajakah wujud

Basa-basi dalam Berbahasa antar Guru di SMP N 12 Yogyakarta Tahun Ajaran

2013/2014, apa sajakah maksud Basa-basi dalam Berbahasa antar Guru Di SMP N 12

Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Berdasarkan tiap pemaparan hasil analisis

terhadap kedua permasalahan dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa: peneliti

menemukan delapan wujud Basa-basi Berbahasa antar Guru Di SMP N 12

Yogyakarta yang ditinjau dari kategori Acknowledgment-nya terdiri dari delapan

subkategori. Kedelapan subkategori tuturan basa-basi tersebut adalah (1) Apologize

(meminta maaf), (2) Condole (belasungkawa), (3) Congratulate (mengucapkan

salam), (4) greet (memberi salam), (5) thanks (berterimakasih), (6) bid

(meminta/mengundang), (7) accept (menerima), (8) reject (menolak).

Apologize (meminta maaf) yaitu fungsi tuturan untuk mengekspresikan

penyesalan. Condole (bela sungkawa) yaitu fungsi tuturan untuk mengekspresikan

rasa simpati karena musibah yang dialami oleh mitra tutur. Congatulate

(mengucapkan selamat) yaitu fungsi tuturan mengekspresikan kegembiraan karena

ada kabar baik. Greet (memberi salam) yaitu fungsi tuturan untuk menyatakan rasa

senang karena bertemu seseorang. Thanks (berterima kasih) yaitu fungsi tuturan

untuk menyatakan terima kasih karena mendapat bantuan. Bid (meminta) yaitu fungsi

tuturan untuk mengekspresikan harapan baik ketika sesuatu yang berhubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

11

dengan masa depan seseorang akan terjadi. Accept (menerima) yaitu fungsi tuturan

untuk menerima (menghargai) basa-basi dari mitra tutur. Reject (menolak) yaitu

fungsi tuturan untuk menolak (melanggar) basa-basi dari mitra tutur.

Penelitian Sailal Arimi (1998) berjudul “Basa-Basi Dalam Masyarakat

Bahasa Indonesia”. Penelitian ini bertujuan: (1) mendapatkan gambaran tentang

etnografi berbasa-basi bagi penutur bahasa Indonesia, dan memperoleh pengetahuan

yang memadai tentang aturan, atau kaidah penyampaian basa-basi dalam bahasa

Indonesia, (2) mendapatkan kejelasan kembali atas fungsi basa-basi, (3) menemukan

jenis-jenis basa-basi, distribusinya dalam wacana interaktif, beserta hubungannya

dengan strategi berbasa-basi yang tepat, dan (4) menemukan kekhasannya dalam

bahasa Indonesia.

Berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan oleh Sailal Arimi,

menghasilkan beberapa kesimpulan. Basa-basi sebagai tuturan rutin yang tidak

mementingkan informasi merupakan simbol tindakan sosial secara verbal untuk

bertegur sapa, bersopan-santun, dan beramah tamah guna menciptakan hubungan

solidaritas dan harmonisasi antar penutur. Masyarakat penutur membutuhkan basa-

basi dikaitkan dengan hakikat fungsi interaksional baik untuk membina dan/atau

mempertahankan hubungan sosial antar penutur. Dari sudut relasi sosial antarpenutur

yang dihasilkan (outcome), bagi penutur basa-basi merupakan upaya untuk

memperoleh rasa solidaritas dan harmonisasi dengan mitra tutur. Dari sudut fungsi

hakiki bahasa, basa-basi merupakan sejemput fenomena bahasa yang berfungsi

sebagai pemelihara kerja sama dan sangat reflektif. Basa-basi dalam masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

12

bahasa Indonesia berdasarkan daya tuturannya digolongkan atas dua jenis, yaitu basa-

basi murni dan basa-basi polar. Basa-basi murni adalah ungkapan-ungkapan yang

dipakai secara otomatis sesuai dengan peristiwa tutur yang muncul, maksudnya apa

yang diucapkan oleh penutur selaras dengan kenyataan. Basa-basi murni digolongkan

menjadi tiga subjenis, yaitu basa-basi murni keniscayaan, basa-basi keteralamian, dan

basa-basi keakraban. Basa-basi polar adalah tuturan yang berlawanan dengan

realitasnya, dimana orang harus memilih tuturan yang tidak sebenarnya untuk

menunjukkan hal yang lebih sopan. Basa-basi polar dibagi menjadi dua, yaitu basa-

basi polar sosial dan basa-basi polar personal. Basa-basi bersifat universal sehingga

menghasilkan kekhasan-kekhasan yang bersumber dari kebiasaan berbahasa dan

sistem bahasa. Pengalihan pragmatis berdasarkan kekhasan-kekhasan tersebut dari

satu bahasa ke bahasa lain (dalam hal ini bahasa Indonesia ke bahasa inggris atau

sebaliknya) dapat menimbulkan kegagalan atau konflik komunikasi.

Penelitian Maria Ulfa T.R. (2012) berjudul Tipe Basa-Basi Dalam Dialog

Sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Dalam penelitian tersebut terdapat beberapa

masalah yaitu (1) dialog mana saja yang tergolong basa-basi, (2) apa saja topik basa-

basi yang dipergunakan pada dialog sinetron “SDAS”, (3) bagaimanakah tipe

penggunaan basa-basi dalam sinetron “SDAS” berdasarkan suasana, dan (4)

bagaimana efek basa-basi terhadap interaksi sosial dalam sinteron “SDAS”. Dari

beberapa rumusan masalah tersebut, maka peneliti ingin mengetahui dialog mana saja

yang tergolong basa-basi, mendapatkan kejelasan tentang topik basa-basi yang

dipergunakan pada sinetron “SDAS”, menemukan tipe penggunaan basa-basi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

13

sinetron “SDAS” berdasarkan suasana, dan menemukan efek basa-basi terhadap

interaksi sosial dalam sinetron “SDAS”.

Dari penelitian tersebut tuturan basa-basi pada sinetron “SDAS” memiliki

topik yang khas, seperti topik keadaan, topik aktifitas, topik julukan, topik

keselamatan, topik tujuan, topik kehadiran, topik jasa, topik perilaku, topik

perpisahan, topik kesepakatan, topik waktu, dan topik identitas. Selain itu, basa-basi

dalam sinetron “SDAS” juga memiliki tipe yang juga memiliki karakteristik yang

khas. Tipe basa-basi yang berhasil dianalisis yaitu (1) basa-basi apologi, (2) basa-basi

salam untuk suasana santai, (3) basa-basi perhatian untuk suasana sibuk, (4) basa-basi

persilahan untuk suasana sepi, dan (5) basa-basi pujian untuk suasana gembira.

Peneliti juga menemukan empat efek basa-basi terhadap interaksi sosial dalam

sinetron “SDAS”, yaitu (1) efek eksistensi, (2) efek akrab, (3) efek nyaman, dan (4)

efek dihargai.

Penelitian Rawinda Fitrotul Mualafina (2013) berjudul Basa-Basi Dalam

Interaksi Jual Beli Di Pasar Tradisional Kertek Wonosobo. Dalam penelitian tersebut

terdapat tiga rumusan masalah yang ingin dikaji oleh peneliti, yaitu bagaimana

bentuk, jenis, dan distribusi basa-basi yang digunakan dalam percakapan jual beli di

pasar tradisional Kertek, apa saja faktor-faktor yang melatarbelakangi penggunaan

bentuk, jenis, dan distribusi dalam percakapan jual beli di pasar tradisional Kertek,

dan bagaimana fungsi dari penggunaan basa-basi dalam percakapan jual beli di pasar

tradisional Kertek. Berdasarkan tiap pemaparan hasil analisis terhadap ketiga

permasalahan dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa: (1)basa-basi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

14

digunakan dalam komunikasi di Pasar Kertek Wonosobo ini berbeda dengan basa-

basi yang digunakan di tempat lain, (2) melalui pembahasan mengenai bentuk dan

jenis, diperoleh fakta bahwa suatu kalimat mampu menyampaikan maksud yang

berbeda dengan bentuk fisik kalimat tersebut, (3)ujaran basa-basi yang digunakan di

Pasar Kertek ini hadir pada tiga posisi dalam struktur percakapan jual beli terjadi,

yaitu rangkaian pembukaan atau opening sequences, rangkaian sisipan atau insertion

sequences, dan rangkaian penutup atau closing sequences, (4)sebagai salah satu

bentuk bahasa dalam masyarakat, penggunaan basa-basi tidak dapat terlepas dari

sejumlah faktor sosial tertentu yang berpengaruh terhadap bentuk, jenis, dan

distribusi basa-basi yang digunakan dalam sebuah percakapan jual-beli, (5) melalui

enam fungsi yang ditemui dalam penggunaan basa-basi diketahui bahwa meskipun

kehadirannya manasuka dan tidak mengandung informasi yang baru, kedudukan

penggunaan basa-basi dalam percakapan tetaplah penting dalam kaitannya dengan

fungsi secara sosial.

Dari keempat penelitian yang relevan tersebut memiliki persamaan dan

perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Kesamaaan dengan

penelitian-penelitian yang relevan sebelumnya terletak pada objek yang sama yaitu

basa-basi berbahasa. Bahkan penelitian yang dilakukan oleh Fiti Apri Susilo terdapat

rumusan masalah yang hampir sama dengan peneliti yaitu mengkaji tentang bentuk

basa-basi berbahasa. Akan tetapi, tentu terdapat perbedaan dengan penelian-

penelitian yang sudah ada sebelumnya. Perbedaan ini yakni terletak pada subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

15

penelitian. Penelitian yang berudul “Basa-basi dalam berbahasa antaranggota

keluarga pendidik di desa junggul, bandungan, jawa tengah” menggunakan subjek

keluarga pendidik yang tinggal di Desa Junggul, dalam penelitiannya. Hal inilah yang

membedakan dengan dengan peneliti-peneliti sebelumnya, dimana penelitian yang

terdahulu belum ada yang menggunakan subjek yang sama dengan peneliti.

2.2 Kajian teori

2.2.1 Pragmatik

Rahardi (2003:10) mengatakan bahwa pragmatik merupakan cabang dari

linguistik yang mempelajari dan mendalami apa saja yang termasuk di dalam struktur

bahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi antara si penutur dengan sang mitra

tutur, serta sebagai pengacuan tanda-tanda bahasa yang sifatnya ekstralinguistik atau

luar bahasa. Dari definisi beberapa ahli tersebut, dapatlah dikatakan bahwa pragmatik

merupakan ilmu kebahasaan yang mengkaji maksud sebuah tuturan dengan mengacu

dari unsur luar bahasa, dalam hal ini adalah konteks situasi dan lingkungan di mana

tuturan itu terjadi. Kajian ilmu pragmatik sangat dipengaruhi oleh konteksnya.

Sebagai cabang ilmu linguistik, pragmatik sangatlah penting dalam kajian ilmu

kebahasaan.

George (1964) dalam Rahardi (2003:12) telah menunjukkan bahwa ilmu

bahasa ilmu bahasa pragmatik sesungguhnya adalah ilmu tentang makna bahasa,

dalam kaitan dengan keseluruhan perilaku umat manusia dan tanda-tanda atau

lambang-lambang bahasa yang ada di sekelilingnya. Terhadap tanda atau lambang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

16

bahasa yang mencuat di sekelilingnya itu, manusia akan selalu akan bereaksi dengan

aneka kemungkinan sikap dan variasi tindakan atau perilakunya.

Kemudian Yule (2006:3-4) mengatakan bahwa pragmatik merupakan studi

tentang makna yang disampaikan oleh penutur dan ditafsirkan oleh pendengar.

Sebagai akibatnya studi ini lebih banyak berhubungan dengan analisis tentang apa

yang dimaksudkan orang dengan tuturan-tuturannya daripada dengan makna terpisah

dari kata atau frasa yang digunakan dalam tuturan itu sendiri. Pragmatik melibatkan

penafsiran tentang apa yang dimaksudkan orang di dalam suatu konteks dan

bagaimana konteks itu berpengaruh terhadap apa yang dikatakan. Pragmatik

merupakan cabang linguistik yang mempelajari bahasa yang digunakan untuk

berkomunikasi dalam situasi tertentu.

Cruse (2000:16) dalam Cummings (2007:2) memaparkan bahwa pragmatik

dapat dianggap berurusan dengan aspek-aspek informasi yang disampaikan melalui

bahasa yang tidak dikodekan oleh konvensi yang diterima secara umum dalam

bentuk-bentuk linguistik yang digunakan, tetapi yang juga muncul secara alamiah

dari dan tergantung pada makna-makna yang dikodekan secara konvesional dengan

konteks tempat penggunaan bentuk-bentuk tersebut.

Levinson (1977) dalam Sudaryanto (2010:118) memaparkan beberapa definisi

pragmatik antara lain: Pragmatics is the study of those relations between language

and context that are gramaticalized, or encoded in the structure of language

(Pragmatik adalah kajian ihwal hubungan antara bahasa dan konteks yang

digramatikalisasikan atau dikodekan di dalam struktur bahasa). Pragmatics is the

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

17

study of relations between language and context that a basic to an account of

language understanding (Pragmatik adalah kajian ihwal hubungan antara bahasa dan

konteks yang merupakan dasar bagi penjelasan tentang pemahaman bahasa).

Pragmatics is study of the ability of language users to pair sentences with thw context

in which they whould be appropriate (Pragmatik adalah kajian ihwal kemampuan

pengguna bahwa bahasa untuk menyesuaikan kalimat dengan konteks sehingga

kalimat itu patut atau tepat diujarkan.

2.2.2 Konteks

Istilah konteks sering digunakan untuk menerangkan peristiwa bahasa sebagai

salah satu petunjuk untuk lebih memahami masalah arti bahasa. Situasi itu dapat

formal dan informal. Kata konteks lebih luas jangkauannya. Konteks itu mencakup

pengertian situasi tetapi ditambah dengan pengertian lain. Konteks dari sebuah kata

atau bicara dapat meliputi seluruh latar belakang sosial dari masyarakat bahasa itu.

Bila kita membaca kata-kata tertentu dalam sebuah buku, kadang-kadang kita kurang

kurang memahami kata itu tanpa memahami isi buku itu secara keseluruhan. Dapat

dikatakan bahwa konteks daripada kata-kata itu tadi adalah semua kata-kata yang

digunakan dalam buku itu. Konteks itu bisa berupa bahasa dan bukan bahasa, kedua-

duanya dapat mempengaruhi arti bahasa. (Anwar, 1984: 44-45)

Cumming (2005:5) mengatakan bahwa kita tidak dapat mendapatkan definisi

pragmatik yang lengkap bila konteksnya tidak disebutkan. Gagasan tentang konteks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

18

berada di luar pengejawantahannya yang jelas seperti latar fisik tempat dihasilkannya

suatu ujaran yang mencakup faktor-faktor linguistik, sosial dan epistemis. Meskipun

peran konteks dalam bahasa sudah lama diketahui, akan tetapi baru sekaranglah

kontribusi faktor-faktor konteks terhadap proses argumentasi diselidiki secara serius

oleh para ahli pragmatik.

Rahardi (2003:20) mengemukakan bahwa konteks tuturan dapat diartikan

sebagai semua latar belakang pengetahuan (background knowledge) yang

diasumsikan sama-sama dimiliki dan dipahami bersama oleh penutur dan mitra tutur,

serta yang mendukung interpretasi mitra tutur atas apa yang dimaksudkan oleh si

penutur itu di dalam keseluruhan proses bertutur.

Konteks sangat penting dalam memahami suatu tuturan, ia tidak menelaah

struktur bahasa secara internal melainkan secara eksternal. Konteks itu bisa berupa

bahasa dan bukan bahasa, kedua-duanya dapat mempengaruhi arti bahasa itu.Istilah

konteks sering digunakan untuk menerangkan peristiwa bahasa sebagai salah satu

petunjuk untuk lebih memahami masalah arti bahasa (Anwar, 1984: 44). Gumperz

dan Hymes (dalam FX Nadar, 2009:7) menyatakan bahwa aspek tutur ada delapan

yang dapat dibuat akronim menjadi SPEAKING yaitu settings, participants, ends, act

of sequence, keys, instrumentalities, norms, dangenres (tempat, peserta tutur, tujuan

tuturan, urutan tuturan, cara, media, norma yang berlaku, dan genre).

• Settings adalah tempat dan waktu terjadinya pertuturan, termasuk di dalamnya

kondisi psikologis dan cultural yang menyangkut pertuturan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

19

• Participant menyangkut peserta tutur.

• Ends menunjuk pada tujuan yang ingin dicapai dalam suatu situasi tutur.

• Acts of sequence menunujuk pada saluran tutur yang dapat merupakan lisan

maupun tertulis.

• Key menunujukkan cara dari pertuturan yang dilangsungkan.

• Instrumentalities menunjukkan penggunaan kaidah berbahasa dalam

pertuturan.

• Norms adalah norma atau tuturan dalam berinteraksi.

• Genre adalah kategori tuturan yang dapat merupakan puisi, surat, artikel, dan

sebagainya.

Leech (1983) dalam Sudaryanto (2010:119) menjelaskan konteks sebagai

salah satu komponen dalam situasi tutur. Menurut Leech, konteks didefinisikan

sebagai aspek-aspek yang berkaitan dengan lingkungan fisik dan sosial sebuah

tuturan. Leech menambahkan dalam definisinya tentang konteks yaitu sebagai suatu

pengetahuan latar belakang yang secara bersama dimiliki oleh penutur dan mitra

tutur, dan konteks ini membantu petutur manfsirkan atau menginterpretasikan

maksud tuturan penutur.

Yule (1996) dalam Sudaryanto (2010:120) membahas konteks dalam

kaitannya dengaan kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi referen-referen

yang bergantung pada satu atau lebih pemahaman orang itu terhadap ekspresi yang

diacu. Berkaitan dengan penjelasan tersebut. Yule membedakan konteks dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

20

koteks. Konteks ia definisikan sebagai lingkungan fisik dimana sebuah kata

dipergunakan.

Cutting (2008) dalam Sudaryanto (2010:122) menjelaskan konteks adalah

pengetahuan ihwal dunia fisik dan sosial serta faktor-faktor sosio-psikologis yang

memengaruhi komunikasi sebagaimana pengetahuan waktu dan tempat di dalam kata-

kata yang dituturkan atau dituliskan. Konteks merupakan pengetahuan yang dimiliki

bersama penutur dan petutur. Cutting membagi konteks menjadi tiga macam, yaitu

konteks situasional, konteks pengetahuan latar, dan koteks. Konteks situasional

berkaitan dengan situasi tempat interaksi tuturan, apakah penutur mengetahui ihwal

apa yang dapat mereka lihat di sekelilingnya. Konteks pengetahuan latar berkaitan

dengan apakah penutur dan petutur saling mengetahui ihwal budaya dan

interpersonal.

2.2.3 Fenomena-fenomena Pragmatik

Dalam ilmu pragmatik terdapat empat fenomena pragmatik yang telah

disepakati, yaitu (1) deiksis, (2) praanggapan (presupposition), (3) implikatur

percakapan (conversational implicature), dan (4) tindak ujaran (speech acts), (Purwo,

1990:17).

2.2.3.1 Deiksis

Menurut Yule (2006: 13) deiksis adalah istilah teknis (dari bahasa Yunani)

untuk salah satu hal mendasar yang kita lakukan dengan tuturan. Salah satu hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

21

mendasar yang kita lakukan dengan tuturan. Deiksis berarti ‘penunjukkan’ melalui

bahasa. Bentuk linguistik yang dipakai untuk menyelesaikan ‘penunjukkan’ disebut

ungkapan deiksis.

Yule (2006:13-15) membagi deiksis menjadi tiga, yaitu deiksis persona (kata

ganti orang pertama ‘saya’, orang kedua ‘kamu’, dan orang ketiga ‘dia laki-laki’, ‘dia

perempuan’, atau ‘dia barang/ sesuatu’), deiksis tempat (‘di sini’ dan ‘di sana’), dan

deiksis waktu (‘pekan depan, ‘pekan yang lalu’, ‘pekan ini’, ‘kemarin’, ‘hari ini’,

‘nanti malam’, ‘sekarang’, dan ‘kemudian’).

Purwo (1990:17) menjelaskan bahwa kata seperti saya, sini, sekarang adalah

kata-kata yang deiktis. Kata-kata tersebut tidak memiliki referen yang tetap. Berbeda

halnya dengan kata rumah, kertas, kursi, di tempat manapun, pada waktu kapan pun,

referen yang diacu tetaplah sama. Akan tetapi, referen dari kata saya, sini, sekarang

barukah dapat diketahui pula siapa, di tempat mana, dan pada waktu kapan kata-kata

itu diucapkan.

Kushartanti (2005:111) menjelaskan bahwa deiksis adalah cara merujuk pada

suatu hal yang berkaitan dengan erat dengan konteks penutur. Dengan demikian, ada

rujukan yang berasal dari penutur, dekat dengan penutur, dan jauh dari penutur. Ada

tiga jenis deiksis, yaitu deiksis ruang, deiksis persona, dan deiksis waktu.

2.2.3.2 Praangaapan

Sebuah tuturan dapat dikatakan praanggapan tuturan yang lain apabila

ketidakbenaran tuturan yang dipresuposisikan mengakibatkan kebenaran atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

22

ketidakbenaran tuturan yang mempresuposisikan tidak dapat dikatakan. Tuturan yang

berbunyi Mahasiswa tercantik di kelas itu pandai sekali. Mempraanggapkan adanya

seseorang mahasiswa yang berparas sangat cantik. Apabila pada kenyataannya

memang ada seorang mahasiswa yang berparas sangat cantik di kelas itu, tuturan di

atas dapat dinilai benar atau salahnya. Sebaliknya, apabila di dalam kelas itu tidak ada

seorang mahasiswa yang berparas cantik, tuturan tersebut tidak dapat ditentukan

benar atau salahnya. (Rahardi, 2005: 42) periksa di dalam Wijana (1996) dan

Kaswanti Purwo (1990).

Preposisi merupakan kajian dalam lingkup semantik, namun dalam

perkembangannya para linguis cenderung berpendapat bahwa kajian preposisi dalam

lingkup semantik saja tidak dapat memuaskan mereka, sehingga kajian presuposisi

bergeser ke wilayah pragmatik (Nadar, 2009:63). Levinson dalam Nadar (2006:64-

65) menyatakan bahwa preposisi pragmatik merupakan inferensi pragmatik yang

sangat sensitif terhadap faktor-faktor konteks, dan membedakan terminologi preposisi

menjadi dua macam. Pertama, kata “presuposisi” sebagai terminologi umum dalam

penggunaan bahasa inggris sehari-hari, serta kata “presuposisi” sebagai terminologi

teknis dalam kajian pragmatik. Di bandingkan dengan luasnya makna preposisi secara

umum dalam penggunaan sehari-hari, makna preposisi dalam pragmatik relatif lebih

sempit. Preposisi dapat dijelaskan sebagai berbagai inferensi atau asumsi pragmatik

yang nampaknya dibangun menjadi ungkapan linguistik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

23

2.2.3.3 Implikatur

Di dalam pertuturan yang sesungguhnya, penutur dan mitra tutur dapat secara

lancar berkomunikasi karena mereka berdua memiliki semacam kesamaan latar

belakang pengetahuan tentang sesuatu yang dipertuturkan itu. Di antara penutur dan

mitra tutur terdapat semacam kontrak percakapan tidak tertulis bahwa apa yang

sedang dipertuturkan itu saling dimengerti. Grice (1975) di dalam artikelnya yang

berjudul “Logic and Conversation” menyatakan bahwa sebuah tuturan dapat

mengimplikasikan proposisi yang bukan merupakan bagian dari tuturan tersebut.

Proposisi yang diimplikasikan itu dapat disebut dengan implikatur percakapan.

Tuturan yang berbunyi Bapak datang, jangan menangis! Tidak semata-mata

dimaksudkan untuk memberitahukan bahwa sang ayah sudah datang dari tempat

tertentu. Si penutur bermaksud memperingatkan mitra tutur bahwa sang ayah yang

bersikap keras dan sangat kejam itu akan melakukan sesutau terhadapnya apabila ia

masih terus menangis. Dengan perkataan lain, tuturan itu mengimplikasikan bahwa

sang ayah adalah orang yang keras dan sangat kejam dan sering marah-marah pada

anaknya yang sedang menangis. Di dalam implikatur, hubungan antara tuturan yang

sesungguhnya dengan maksud yang tidak dituturkan itu bersifat tidak mutlak.

Inferensi maksud tuturan itu harus didasarkan pada konteks situasi tutur yang

mewadahi munculnya tuturan tersebut. (Rahardi, 2005: 42-43), periksa Bambang

Kaswanti (1990) dan Wijana (1996).

Menurut Levinson (183) dalam Hamid Hasan (2011:73), ada empat faedah

konsep implikatur, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

24

a) Dapat memberikan penjelasan makna atau fakta-fakta kebahasaan

yang tak terjangkau oleh teori linguistic;

b) Dapat memberikan penjelasan yang tegas tentang perbedaan lahiriah

dari yang dimaksud si pemakai bahasa;

c) Dapat memberikan pemerian semantic yang sederhana tentang

hubungan klausa yang dihubungkan dengan kata penghubung yang sama;

d) Dapat memerikan bebagai fakta yang secara lahiiah kelihatan tidak

berkaitan, malah berlawanan (seperti metafora).

2.2.3.4 Tindak Ujaran

Tindak tutur diklasifikasikan menjadi 5 jenis fungsi umum, yaitu deklarasi,

presentatif, ekspresi, direktif, dan komisif (Yule, 2006: 92-94). Deklarasi adalah jenis

tindak tutur yang mengubah dunia melalui tuturan. Contoh 1: Wasit: Anda ke luar!

Seperti contoh 1 menggambarkan, penutur harus memiliki peran institusional khusus,

dalam konteks khusus, untuk menampilkan suatu deklarasi secara tepat. Pada waktu

menggunakan deklarasi penutur mengubah dunia dengan kata-kata.

Representatif adalah jenis tindak tutur yang menyatakan apa yang diyakini

penutur kasus atau bukan. Contoh 2: Bumi itu datar. Pernyataan suatu fakta,

penegasan, kesimpulan, dan pendeskrisian, seperti yang digambarkan dalam contoh 2,

merupakan contoh dunia sebagai sesuatu yang diyakini oleh penutur yang

menggambarkannya. Pada waktu menggunakan sebuah representatif, penutur

mencocokkan kata-kata dengan dunia (kepercayaannya).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

25

Tindak tutur selanjutnya yaitu ekspresif. Ekspresif adalah jenis tindak tutur

yang menyatakan sesuatu yang dirasakan oleh penutur. Tindak tutur itu

mencerminkan pernyataan-pernyataan psikologis dan dapat berupa pernyataan

kegembiraan, kesulitan, kesukaan, kebencian, kesenangan, atau kesengsaraan. Contoh

3: Sungguh, saya minta maaf. Seperti yang digambarkan dalam contoh 3, tindak tutur

mungkin disebabkan oleh sesuatu yang dilakukan oleh penutur atau pendengar, tetapi

semuanya menyangkut pengalaman penutur. Pada waktu menggunakan ekspresif

penutur menyesuaikan kata-kata dengan dunia (perasaannya).

Direktif adalah jenis tindak tutur yang dipakai oleh penutur untuk menyuruh

orang lain mengatakan sesuatu. Jenis tindak tutur ini menyatakan apa yang menjadi

keinginan penutur. Tidak tutur ini meliputi; perintah, pemesanana, permohonan, dan

pemberian saran. Contoh 4: Jangan menyentuh itu! Seperti yang digambarkan dalam

contoh 4, bentuknya dapat berupa kalimat positif dan negatif. Pada waktu

menggunakan direktif penutur berusaha menyesuaikan dunia dengan kata (lewat

pendengar).

Tindak tutur berikutnya ialah komisif. Komisif adalah jenis tindak tutur yang

dapat dipahami oleh penutur untuk mengikatkan dirinya terhadap tindakan-tindakan

di masa yang akan datang. Tindak tutur ini menyatakan apa saja yang dimaksudkan

oleh penutur. Tindak tutur ini menyatakan apa saja yang dimaksudkan oleh penutur.

Tindak tutur ini dapat berupa; janji, ancaman, penolakan, dan ikrar. Contoh 5: Kami

tidak akan melakukan itu. Seperti ditunjukkan dalam contoh 5, dapat ditampilkan

sendiri oleh penutur atau penutur sebagai anggota kelompok. Pada waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

26

menggunakan komisif, penutur berusaha untuk menyesuaikan dunia dengan kata-

kata (lewat penutur).

Dengan mendasarkan gagasan pendahulunya, yakni Austin (1962), John R.

Searle (1969) dalam buku Speech Acts: An Essay in The Philisophy of Language

menyatakan bahwa pada praktik penggunaan bahasa yang sesungguhnya itu terdapat

tiga macam tindak tutur. Ketiga macam tindak tutur atau speech acts itu secara

berturut-turut dapat disebutkan seperti berikut ini: (1) tindak lokusioner (locutionary

acts), (2) tindak ilokusioner (illocutionary acts), dan (3) tindak perlokusioner

(perlocutionary acts).

1. Tindak Lokusioner (locutionary acts)

Tindak tutur lokusioner adalah tindak tutur dengan kata, frasa, dan

kalimat, sesuai dengan makna yang dikandung oleh kata, frasa, dan kalimat

itu sendiri. Adapun tindak tutur lokusioner itu dapat dinyatakan dengan

ungkapan the act of saying something. Di dalam tindak lokusioner itu sama

sekali tidak dipermasalhkan dalam ihwal maksud tuturan yang idsampaikan

oleh penutur. Jadi sekali lagi perlu dikatakan bahwa tindak tutur lokusioner itu

adalah tindak menyampaikan informasi yang disampaikan oleh penutur.

2. Tindak Ilokusioner (illocutionary acts)

Tindak ilokusioner ini merupakan tindak melakukan sesuatu dengan

maksud dan fungsi tertentu di dalam kegiatan bertutur yang sesungguhnya.

Tindak tutur ilokusioner dapat dinyatakan dengan ungkapan dalam bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

27

Inggris, the act of doing something. Jadi, ada semacam daya atau force di

dalamnya yang dicuatkan oleh makna dari sebuah tuturan.

3. Tindak perlokusioner (perlocutionary acts)

Tindak perlokusioner ini merupakan tindak menumbuhkan pengaruh

kepada sang mitra tutur oleh penutur. Tindak perlokusioner dapat dinyatakan

dengan ungkapan dalam bahasa Inggris, the act of affecting someone. (cf.

Wijana, 1996); Rahardi, 2004;, dan Rahardi; 2006). Rahardi, 2009:17.

2.2.4 Basa-basi sebagai Fenomena Pragmatik

Abdul Chaer dan Leonie Agustina (2004:16) menjelaskan bahwa ungkapan-

ungkapan yang digunakan dalam fatik atau yang dikenal dengan basa-basi, biasanya

sudah berpola tetap, seperti pada waktu berjumpa, pamit, membicarakan cuaca, atau

menanyakan keadaan keluarga. Ungkapan-ungkapan yang digunakan tidak dapat

diartikan atau diterjemahkan secara harfiah. Misalnya, dalam bahasa Indonesia ada

ungkapan seperti Apa kabar?, Bagaimana kabar keluarga di rumah?, Mau kemana

nih?, dan sebagainya. Oleh karena itu, penggunaan suatu bahasa tidak akan lepas dari

basa-basi, namun hanya berbeda kadar penggunaannya. Penggunaan paling besar

dalam percakapan yang bertujuan untuk memelihara komunikasi, dimana ungkapan

itu hanya uuntuk bersopan santun dan tidak untuk menyampaikan informasi.

Malinowski dalam tesis Arimi (1998) mengatakan basa-basi digunakan

sebagai kata anonim berarti bahwa kata ini bukanlah jenis kata contrived , dibuat-buat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

28

atau yang tidak alamiah. Akan tetapi, istilah basa-basi justru mengacu pada

pemakaian bahasa yang benar-benar alamiah (naturally occuring language) yang

meresap pada konteks sosial-budaya Indonesia. Malinowski mempertegas fungsi

basa-basi (phatic communion), untuk mengikat antara pembaca dan pendengar.

Dikatakannya fungsi tersebut bukanlah merupakan alat pencerminan bahasa tetapi

sebagai modus tindakan (antarpenutur). Lengkapnya ia mengatakan sebagai berikut:

“ it consists in just this atmosphere of sociability and in the fact personal

communion of these people. But this is in fact achieved by speech, and the situation in

all such cases is created by the exchanged of word, by the specific feelings which

form convivial gregariousness, by the give and take of utterances which make up

ordinary gossip. Each utterances is an act serving the direct aim of binding hearer to

speaker sentiment or other. Once more, language appears to us in this function not as

isntrument of reflection but a mode of action. “

Malinowski (1923:315) dalam tesis Waridin (2008:13) mendefinisikan phatic

communion sebagai “a type of speech in which ties of union are created by a mere

exchange of word“. Phatic communion mempunyai fungsi sosial. Phatic communion

digunakan dalam suasana ramah tamah dan dalam ikatan personal antar peserta

komunikasi. Situasi tersebut diciptakan dengan pertukaran kata-kata dalam

pembicaraan ringan, dengan perasaan tertentu untuk membentuk hidup bersama yang

menyenangkan. Masyarakat modern melakukan ramah-tamah secara tulus (pure

sociabilities) dan bercakap-cakap dengan ringan (gossip) sama seperti suku primitif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

29

Menurut Malinowski phatic communion yang digunakan suku primitif dan

masyarakat modern berfungsi memantapkan ikatan personal diantara perserta

komunikasi semata-mata karena adanya kebutuhan akan kebersamaan, dan tidak

bertujuan mengomunikasikan ide. Malinowski dalam tesis Arimi mengatakan basa-

basi digunakan sebagai kata anonim berarti bahwa kata ini bukanlah jenis kata

contrived , dibuat-buat atau yang tidak alamiah. Akan tetapi, istilah basa-basi justru

mengacu pada pemakaian bahasa yang benar-benar alamiah (naturally occuring

language) yang meresap pada konteks sosial-budaya Indonesia. Malinowski

mempertegas fungsi basa-basi (phatic communion), untuk mengikat antara pembaca

dan pendengar. Dikatakannya fungsi tersebut bukanlah merupakan alat pencerminan

bahasa tetapi sebagai modus tindakan (antarpenutur). Lengkapnya ia mengatakan

sebagai berikut:

“ it consists in just this atmosphere of sociability and in the fact personal

communion of these people. But this is in fact achieved by speech, and the situation in

all such cases is created by the exchanged of word, by the specific feelings which

form convivial gregariousness, by the give and take of utterances which make up

ordinary gossip. Each utterances is an act serving the direct aim of binding hearer to

speaker sentiment or other. Once more, language appears to us in this function not as

isntrument of reflection but a mode of action“.

Arimi (1998) dalam tesisnya membagi tuturan basa-basi yang dipakai dalam

masyarakat bahasa Indonesia berdasarkan daya tuturannya digolongkan atas dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

30

jenis, yaitu basa-basi murni dan basa-basi polar. Basa-basi murni adalah ungkapan-

ungkapan yang dipakai secara otomatis sesuai dengan peristiwa tutur yang muncul,

maksudnya apa yang diucapkan oleh penutur selaras dengan kenyataan. Basa-basi

murni digolongkan menjadi tiga subjenis, yaitu basa-basi murni keniscayaan, basa-

basi keteralamian, dan basa-basi keakraban. Basa-basi polar adalah tuturan yang

berlawanan dengan realitasnya, dimana orang harus memilih tuturan yang tidak

sebenarnya untuk menunjukkan hal yang lebih sopan. Basa-basi polar dibagi menjadi

dua, yaitu basa-basi polar sosial dan basa-basi polar personal. Berikut ini contoh

pemakaian basa-basi murni dan basa-basi polar.

Contoh:

17. Pak Ahmad : Selamat pagi, pak.

Silakan mampir dulu?

Pak Andi : Selamat pagi juga, pak Ahmad.

Iya pak, terima kasih lain kali saja.

Pada dialog (17) konteksnya ketika Pak Andi sedang berjalan di depan rumah

Pak Ahmad dan Pak Ahmad sedang duduk-duduk di depan rumah. Tuturan tersebut

termasuk basa-basi karena digunakan ketika Pak Ahmad bertemu dengan Pak Andi.

Ungkapan “selamat pagi” dipakai secara otomatis sesuai dengan peristiwa tutur yang

menandai realitas siang dan ungkapan tersebut merupakan basa-basi murni.

Kemudian pada tuturan “silakan mampir dulu?” menunjukkan tuturan yang tidak

sebenarnya karena Pak Ahmad melihat Pak Andi sedang berjalan di depan rumahnya.

Tuturan “iya pak, terima kasih lain kali saja” menunjukkan tuturan yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

31

sebenarnya, karena tuturan Pak Andi bukan bersungguh-sungguh menyakinkan tuan

rumah bahwa dia akan mampir, melainkan hanya untuk sopan santun menolak untuk

mampir di rumah Pak Ahmad dan tuturan tersebut merupakan basa-basi polar.

Penelitian Fitri Apri Susilo (2014) berjudul Basa-basi dalam Berbahasa antar

Guru Di SMP N 12 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Dalam penelitian tersebut

terdapat tuturan yang termasuk acknowledgements adalah sebagai berikut:

a) Apologize (meminta maaf)

Apologize (meminta maaf) yaitu fungsi tuturan untuk mengekspresikan

penyesalan sehingga mitra tutur percaya bahwa penutur menyesal telah melakukan

kesalahan terhadap mitra tutur.

b) Condole (belasungkawa)

Condole (belasungkawa) yaitu fungsi tuturan untuk mengekspresikan rasa

simpati karena musibah yang dialami oleh mitra tutur sehingga mitra tutur percaya

bahwa penutur bersimpati dengan mitra tutur yang mengalami musibah.

c) Congratulate (mengucapkan selamat)

Congratulate (mengucapkan selamat) yaitu fungsi tuturan mengekspresikan

kegembiraan karena adanya kabar baik sehingga mitra tutur percaya bahwa penutur

senang dengan sesuatu yang diraih oleh mitra tutur.

d) Greet (memberi salam)

Greet (memberi salam) yaitu fungsi tuturan untuk menyatakan rasa senang

karena bertemu seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

32

e) Thanks (berterimakasih)

Thanks (berterimakasih) yaitu fungsi tuturan untuk menyatakan terima kasih

karena mendapat bantuan sehingga mitra tutur percaya bahwa penutur benar-benar

mengucapkan terima kasih kepada mitra tutur.

f) Bid (meminta/mengundang)

Bid (meminta) yaitu fungsi tuturan untuk mengekpresikan harapan baik ketika

sesuatu yang berhubungan dengan masa depan sesorang akan terjadi sehingga mitra

tutur percaya bahwa penutur berharap dengan yang dilakukan mitra tutur akan baik

atau menyenangkan.

g) Accept (menerima)

Accept (menerima) yaitu fungsi tuturan untuk menerima (menghargai) basa-

basi dari mitra tutur sehingga mitra tutur percaya bahwa penutur menghargai dengan

apa yang dilakukan oleh mitra tutur.

h) Reject (menolak)

Reject (menolak) yaitu fungsi tuturan untuk menolak (melanggar) basa-basi

dari mitra tutur sehingga mitra tutur percaya bahwa penutur kurang menghargai apa

yang diharapkan oleh mitra tutur.

Komponen dan klasifikasi tindak tutur ilokusi komunikatif tersebut dapat

digunakan sebagai faktor pendukung dalam melakukan analisis basa-basi bahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

33

2.2.5 Kerangka Berpikir

Basa-basi merupakan sebuah fenomena baru dalam studi pragmatik. Basa-basi

berbahasa muncul dari perkembangan pengguna bahasa yang digunakan untuk

memulai atau mempertahankan hubungan sosial antara penutur dan lawan tutur dalam

kehidupan sehari-hari. Basa-basi berbahasa biasanya muncul di dalam masyarakat,

bahkan pada keluarga pendidik. Sekarang, dalam ranah keluarga pendidik, basa-basi

banyak digunakan untuk memperkokoh dan mempertahankan hubungan antar penutur

dan lawan tutur di ranah keluarga pendidik. Hal inilah yang menjadi fenomena baru

dalam studi pragmatik dan menjadi kajian dari penelitian ini, yaitu basa-basi

berbahasa dalam ranah keluarga pendidik, khususnya basa-basi dalam berbahasa

antaranggota keluarga pendidik di Desa junggul, Bandungan, Jawa Tengah.

Penelitian ini menggunakan beberapa teori basa-basi serta teori-teori yang

mendukung untuk menguraikan tuturan basa-basi antarkeluarga pendidik. Pertama,

Malinowski (1923:315) dalam tesis Waridin (2008:13) mendefinisikan phatic

communion sebagai “a type of speech in which ties of union are created by a mere

exchange of word“.

Kedua, Jakobson (1980) dalam tesis Waridin (2008:15) mendefinisikan

bahwa basa-basi adalah tuturan yang dipergunakan untuk memulai ,

mempertahankan, atau memutuskan komunikasi untuk memastikan berfungsinya

saluran komunikasi dan untuk menarik perhatian lawan bicara atau menjaga agar

kawan bicara tetap memperhatikan. Menurut Jakobson (1980:81) dalam tesis Waridin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

34

(2008:16), mendefinisikan bahwa basa-basi adalah tuturan yang dipergunakan untuk

memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan komunikasi untuk memastikan

berfungsinya saluran komunikasi dan untuk menarik perhatian lawan bicara atau

menjaga agar kawan bicara tetap memperhatikan. Ketiga, Searle (1976 : 1-24)

mengatakanan bahwa jenis tindak tutur yang merupakan salah satu fenomena teori

pragmatik. Dalam fenomena tindak tutur, terdapat tiga bagian yaitu tindak tutur

lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi. Keempat, Geoffrey Leech

(1983: 8 ) menyatakan bahwa pragmatik adalah ilmu tentang maksud dalam

hubungannya dengan situasi-situasi (speech situation). Kelima, Anwar (1984:46)

menjelaskan bahwa basa-basi merupakan sejemput kata-kata yang dipakai untuk

sekedar memecah kesunyian, untuk mempertahankan suasana baik dan sebagainya,

sehingga bahasa tidak hanya digunakan untuk menyampaikan perasaan atau pikiran,

untuk membahas sesuatu masalah, untuk membujuk, merayu dan sebagainya.

Keenam, Arimi (1998: 95) secara praktis basa-basi didefinisikan sebagai fenomena

bahasa yang secara sadar dipakai oleh penutur, akan tetapi secara sadar pula tidak

diakuinya ketika ditanyakan kebasa-basian itu. Ketujuh, Harimurti Kridalaksana

(1986:111) menjelaskan bahwa basa-basi merupakan tuturan yang dipergunakan

untuk memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan pembicaraan antara pembicara

dan kawan bicara.

Berdasarkan teori basa-basi tersebut, data yang diperoleh dengan

menggunakan metode simak dan cakap ini dideskripsikan dan diinterpretasikan.

Metode simak adalah metode dengan menyimak pertutuan langsung maupun tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

35

langsung di dalam ranah pendidikan. Metode cakap adalah metode penyediaan data

yang dilakukan dengan cara mengadakan percakapan. Penggunaan dua metode

pengambilan data tersebut, peneliti diharapkan dapat memperoleh data yang

memadai.

Tuturan sebagai data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis

menggunakan metode dan teknik kontekstual. Metode dan teknik analisis kontekstual

ini artinya adalah cara analisis yang diterapkan pada data dengan mendasarkan dan

mengaitkan dengan konteks (Rahardi, 2009:36). Setelah proses analisis data selesai,

penelitian ini menghasilkan wujud basa-basi antara guru dan guru serta maksud basa-

basi antara guru dan guru dalam ranah pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

36

Berikut ini adalah bagan dari kerangka berpikir yang sudah dipaparkan di atas:

FENOMENA BASA-BASI DALAM KAJIAN PRAGMATIK

TEORI BASA-BASI

MALINOWSKI (1923)

JAKOBSON (1980)

LEECH (1983)

KRIDALAK-SANA (1986) ANWAR

(1984)

ARIMI (1998)

HASIL PENELITIAN

WUJUD BASA-BASI DALAM RANAH KELUARGA

PENDIDIK

MAKSUD BASA-BASI DALAM RANAH KELUARGA

PENDIDIK

SEARLE (1969)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

37

Bab III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai metode penelitian. Hal-hal yang

berkaitan dengan metode penelitian meliputi: (1) jenis penelitian, (2) subjek

penelitian (3) metode dan teknik pengumpulan data, (4) instrument penelitian, (5)

metode dan teknik analisis data, (6) sajian analisis data dan (7) triangulasi.

3.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini termasuk

dalam penelitian kualitatif karena pada langkah awal peneliti mengumpulkan data-

data tuturan antara orang tua dan anak di Desa Junggul, Bandungan, Jawa Tengah,

yang mencerminkan fenomena basa-basi.

Hal ini berdasarkan definisi Arikunto (2009:234) mengenai penelitian

deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada

saat penelitian dilakukan (Arikunto,2009:234). Penelitian kualitatif adalah penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

holistik, dan dengan cara deskripsi (dalam bentuk kata-kata dan bahasa), pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

38

(Moleong, 2006:6). Sejalan dengan definisi tersebut, dalam penelitian ini peneliti

berusaha untuk memahami tuturan basa-basi yang dituturkan oleh subjek penelitian,

kemudian mengkonfirmasikan maksud tuturan tersebut dan mendeskripsikannya

secara jelas dan apa adanya.

Penelitian Basa-basi dalam berbahasa antaranggota keluarga pendidik di desa

junggul, bandungan, jawa tengah. Ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif,

karena penelitian ini berisi gambaran basa-basi antaranggota keluarga pendidik yang

diperoleh langsung di Desa Junggul, Bandungan, Jawa Tengah. Dalam penelitian ini,

peneliti mencoba memahami fenomena basa-basi yang digunakan oleh penutur

maupun mitra tutur untuk menyampaikan maksud tuturannya. Oleh sebab itulah,

tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai suatu pemahaman terhadap

penggunaan basa-basi terutama penggunaan bahasa dalam tindakan komunikasi.

Subjek penelitian ini adalah Keluarga pendidik di Desa Junggul, Bandungan,

Jawa Tengah. Hal itu dikarenakan di Desa Junggul, Bandungan, Jawa Tengah dirasa,

dapat mewakili tuturan basa-basi dari berbagai status sosial. Latar belakang budaya

antar keluarga pendidik tersebut juga dapat menjadikan penelitian ini semakin baik

karena dapat mengakomodasi bentuk-bentuk basa-basi berbahasa yang mewakili

berbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan hal itu, peneliti akan melakukan suatu

penelitian dengan judul “Basa-basi dalam Berbahasa Antaranggota Keluarga

Pendidik di Desa Junggul, Bandungan, Jawa Tengah”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

39

3.2 Data dan Sumber Data

Data dan sumber data penelitian ini adalah keluarga pendidik di Desa

Junggul, Bandungan, Jawa Tengah. Hal itu dikarenakan di Desa Junggul, Bandungan,

Jawa Tengah dirasa dapat mewakili tuturan basa-basi dari beberapa keluarga

pendidik. Latar belakang budaya antarkeluarga pendidik yang berbeda-beda tersebut

juga dapat menjadikan penelitian ini semakin baik. Dalam penelitian ini, data yang

ditemukan oleh peneliti menggunakan bahasa Jawa yang diterjemahkan ke dalam

bahasa Indonesia oleh peneliti. Berdasarkan hal itu, peneliti akan melakukan suatu

penelitian dengan judul Basa-basi dalam Berbahasa Antaranggota Keluarga

Pendidik di Desa Junggul, Bandungan, Jawa Tengah.

3.3 Metode pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Peneliti berusaha

menggambarkan tentang suatu variabel, gejala atau keadaan secara apa adanya.

Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan menguji hipotesis tertentu.Melalui penelitian

deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi

pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut.

Penelitian deskriptif ini menjadi dasar untuk menguraikan basa-basi berbahasa karena

peneliti akan menguraikan peritiwa tutur antaranggota keluarga pendidik di Desa

Junggul, Bandungan, Jawa Tengah.

Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan metode simak dan

metode cakap. Mahsun (2005:92) mengungkapkan, metode simak adalah cara yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

40

digunakan untuk memperoleh data dengan menyimak penggunaan bahasa, dimana

dalam penelitian ini peneliti menyimak keluarga pendidik dalam mengucapkan

sebuah tuturan. Metode ini memiliki teknik dasar yang berwujud teknik sadap.

Teknik sadap disebut sebagai teknik dasar dalam metode simak karena pada

hakikatnya penyimakan diwujudkan dengan penyadapan. Artinya dalam upaya

mendapatkan data, peneliti melakukannya dengan menyadap penggunaan bahasa

keluarga pendidik di Desa Junggul, Bandungan yang menjadi informan. Dalam

praktik teknik sadap diikuti dengan teknik lanjutan yang berupa teknik simak libat

cakap, simak bebas libat cakap, catat, dan teknik rekam. Teknik simak libat cakap

maksudnya si peneliti melakukan penyadapan dengan cara berpartisipasi sambil

menyimak, berpartisipasi dalam pembicaraan, dan menyimak pembicaraan. Peneliti

dalam penelitian ini menggunakan teknik sadap diikuti dengan teknik lanjutan yang

berupa teknik catat.

Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode cakap. Metode cakap

ialah cara penyediaan data yang berupa percakapan antara peneliti dengan informan

(Mahsun, 2005:95). Metode cakap memiliki teknik dasar berupa teknik pancing,

karena percakapan yang diharapkan sebagai pelaksanaan metode tersebut hanya

dimunculkan jika peneliti memberi stimulasi (pancingan) pada informan untuk

mengetahui maksud kebahasaan yang diharapkan oleh peneliti.Teknik dasar tersebut

dijabarkan dalam teknik lanjutan, yaitu teknik cakap lanjutan cakap semuka.

Pada pelaksanaan teknik cakap semuka peneliti langsung melakukan

percakapan dengan penggunaan bahasa sebagai informan dengan bersumber pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

41

pancingan yang sudah disiapkan (berupa daftar tanya) atau spontanitas, maksudnya

pencingan dapat muncul ditengah-tengah percakapan. Dalam mengaplikasikan teknik

ini, peneliti memberikan stimulus pada guru dan guru (informan) sesuai dengan

konteks yang mendukung untuk memperoleh sebuah data tuturan basa-basi.Teknik ini

dapat dilengkapi dengan pencatatan atau perekaman.

3.4 Metode Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan metode

analisis kontekstual, yakni dengan menerapkan dimensi-dimensi konteks dalam

menafsirkan data yang telah berhasil dikumpulkan, diidentifikasi, dan

diklasifikasikan.Metode analisis kontekstual ini dapat disejajarkan dengan metode

analisis padan.Metode padan itu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metode padan

yang sifatnya intralingual dan metode padan yang sifatnya ekstralingual (cf. Mahsun,

2005 melalui Rahardi 2009: 36).

Metode analisis data secara linguistik menggunakan metode padan

intralingual yaitu metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsur-unsur

yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam beberapa

bahasa yang berbeda (Mahsun, 2005: 118). Teknik yang digunakan adalah teknik

dasar hubung banding yang bersifat lingual.Dalam menerapkan teknik intralingual

ini, peneliti menggunakan partikel fatis menurut Harimurti Kridalaksana (1986) untuk

menganalisis tuturan basa-basi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

42

Metode analisis data secara pragmatik menggunakan metode padan

ekstralingual yaitu metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsur-unsur

yang bersifat ekstralingual, seperti hal-hal yang menyangkut makna, informasi,

konteks tuturan, dan lain-lain. Teknik yang digunakan adalah teknik dasar teknik

hubung banding yang bersifat ekstralingual.

Seiddel dalam buku Arikunto (2009) analisis data kualitatif prosesnya

berjalan sebagai berikut:

1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode

agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan,

membuat iktisar, dan membuat indeksnya.

3. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,

mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-

temuan umum.

Adapun langkah-langkah untuk menganalisis data dalam penelitian ini sebagai

berikut.

1. Peneliti mengumpulkan tuturan yang termasuk ke dalam basa-basi berbahasa.

2. Peneliti mentranskrip tuturan yang telah didapatkan.

3. Peneliti membuat triangulasi dan mengkonfirmasikan pada ahli.

4. Peneliti mendeskripsikan data dan melakukan pembahasan secara pragmatik

dan linguistik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

43

5. Peneliti menyimpulkan hasil pembahasan ke dalam teori basa-basi dalam

kajian pragmatik.

3.5 Trianggulasi

Penelitian basa-basi dalam berbahasa antaranggota keluarga pendidik di desa

junggul, bandungan, jawa tengahmenggunakan teknik triangulasi untuk memeriksa

keabsahan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian. Menurut Lexy J. Moleong

(1989:195), trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau

pembanding terhadap data. Dalam penelitian ini, peneliti membuat trianggulasi

dengan tujuan untuk melakukan pengecekan terhadap validitas dan keterpercayaan

hasil temuan.Trianggulasi dalam penelitian ini menggunakan teknik pemeriksaan

yang memanfaatkan peneliti atau pakar dalam penelitian basa-basi untuk keperluan

pengecekan kembali derajat kepercayaan data.Pemanfaatan pengamat lainnya

membantu mengurangi kesalahan dalam pengumpulan data.Peneliti lainnya yang

melakukan pengecekan dalam triangulasi penelitian ini ialahDr. Y. Karmin. M. Pd.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian (1) deskripsi data dan (2) pembahasan. Deskripsi data

berupa tuturan lisan antaranggota keluarga pendidik di Desa Junggul, Bandungan,

Jawa Tengah. Pada bagian pembahasan berisi uraian atau bahasan dari data yang

telah dideskripsikan ada bagian deskripsi data. Kedua hal tersebut akan dipaparkan

sebagai berikut.

4.1 Deskripsi Data

Data tuturan yang di dalamnya terkandung basa-basi dalam penelitian ini

seluruhnya berjumlah 42 tuturan. Keempat puluh dua tuturan yang mengandung basa-

basi itu diperoleh dari perbincangan antaranggota keluarga dalam lingkup keluarga

pendidik. Data dikumpulkan mulai pertengahan April hingga awal Mei 2015 dengan

cara mencatat tuturan langsung dan kuisioner. Data yang telah dikumpulkan

selanjutnya diklasifikasikan menurut basa-basinya yakni, basa-basi dalam kategori

salam 5 tuturan, terima kasih 6 tuturan, meminta/ mengundang 10 tuturan, menolak 7

tuturan, menerima 7 tuturan, menyatakan maaf 3 tuturan, simpati/ empati - tuturan,

dan selamat 4 tuturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

45

4.1.1 Salam

Tuturan berikut ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori

salam (greeting). Subkategori fatis acknowledgment salam (greeting) terdapat 2

tuturan. Kode (A) digunakan untuk menunjuk tuturan subkategori memberi salam.

Contoh tuturan tersebut adalah sebagai berikut.

Tuturan A1

P: Selamat pagi, Bapak mangkat sik ya!

(Selamat pagi, bapak berangkat dulu ya!)

MT: Ya Pak, ati-ati!

(Ya Pak, hati-hati)

Tuturan A2

P: Kulanuwun, kula pun mantuk nggih!

(Permisi, saya sudah pulang ya!)

MT: Oh iyo le, leren sik!

(Oh iya le, istirahat dulu!)

Tuturan A3

P: Ibu, Bapak wis kondur ya!

(Ibu, Bapak sudah pulang ya!)

MT: Oh,iya, Pak!

Tuturan A4

P: Bapak mangkat sik ya!

(Bapak berangkat dulu ya!)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

46

MT: Ya Pak, ati-ati!

(Ya Pak, hati-hati!)

Tuturan A5

P: Pak, aku meh metu, arep nitip apa?

(Pak, aku mau keluar, mau titip apa?)

MT: Nitip foto kopi sisan Nok ya!

(Nitip foto kopi sekalian Nakya!)

4.1.2 Terima Kasih

Tuturan berikut ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori

terima kasih. Subkategori fatis acknowledgment terima kasih terdapat 8 tuturan. Kode

(B) digunakan untuk menunjuk tuturan basa-basi subkategori terima kasih.Contoh

tuturan tersebut adalah sebagai berikut.

Tuturan B1

P: Do, Aldo… Bapak nggawa panganan iki. Aldo purun boten?

(Do, Aldo… Bapak bawa makanan ini. Aldo mau atau tidak?)

MT: Mau Pak…

P: *Sambil memberikan bingkisan kepada Aldo* Matur apa hayo?

(Bilang apa hayo?)

MT: Matur nuwun Bapak, *sambil berlari membawa makanan dari Bapak

Tuturan B2

P: Bu, iki mau aku entuk oleh-oleh seka murid (Bu, ini tadi aku dapat oleh-oleh dari murid) MT: Ya ampun, apik men. Mbok nggo aku wae Sar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

47

(Ya ampun, bagus sekali. Buat aku saja Sar) P: Ya iki nggo Ibu, makane tak gawa mulih” (Ya ini buat Ibu, makanya aku bawa pulang) MT: Woalah, iya,ta. Makasih lho! (woalah, iyakah? Makasih lho!)

Tuturan B3

P: Le, mau esuk Ibu masak sego goreng, kowe wes maem?

(Nak,tadi pagi Ibu masak nasi goreng, kamu sudah makan?)

MT: Uwis Bu.

(Sudah Bu.)

P: Lho, kok ora matur apa-apa, karo Ibu?

(Lho kok tidak bilang apa-apa sama ibu?)

MT: Oh iya, nuwun Bu, sego gorenge enak.

(Oh iya, terima kasih Ibu, nasi gorengnya enak)

Tuturan B4

P: Nok, suwun lho Ibu wis didamelke teh.

(Nak, terima kasih lho Ibu sudah dibuatkan teh.)

MT: Tapi ora kelegen ta Bu?

(Tapi tidak kemanisan kan Bu?)

Tuturan B5

P: Ris, mbok bapak ditulungi

(Ris,tolong bantu bapak)

MT: Ya

(Ya)

P: Nah mbok ngono, nek dijaluki tulung langsung menyat!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

48

(Gitu dong, kalau diminta tolongi langsung datang!)

Tuturan B6

P: Tan, tulung jupukna teh-e bapak nang mburi kae!

(Tan, tulung ambilkan teh bapak di belakang itu!)

MT: Ya pak

(Ya pak)

P: Suwun ya Nok

(Terima kasih ya Nak)

4.1.3 Meminta/Mengundang

Tuturan berikut ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori

menerima. Subkategori fatis acknowledgment menerima terdapat 9 tuturan. Kode (C)

digunakan untuk menunjuk tuturan basa-basi subkategori menerima. Contoh tuturan

tersebut adalah sebagai berikut.

Tuturan C1

P: Alga, dina iki nang gereja lho, mengko latihan koor karo Bapak.

(Alga, hari ini ke gereja lho, nanti latihan koor dengan Bapak.)

MT: Ya Pak, dilit neh tak adus.

(Iya Pak, sebentar lagi saya mandi.)

Tuturan C2

P: Ayo Pak, wis jam pira iki, lek adus, jarene arep nang gereja?

(Ayo Pak, sudah jam berapa ini, lekas mandi katanya mau ke gereja?)

MT: Iya kosik sedilit neh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

49

(Iya sebentar lagi.)

Tuturan C3

P: Le, mengko ki ana ngaji lho nang nggone Pak Imam.

(Nak, nanti itu ada ngaji lho di tempat Pak Imam.)

MT: Iyo Bu, mengko aku mangkat kok, wis dikandani Agil.

(Iya Bu, nanti aku berangkat kok, sudah diberitahu Agil.)

Tuturan C4

P: Nis, mbok kae adine digoleki sik, wis sore iki, kok durung mulih-mulih. (Nis, tolong adiknya dicari dulu, ini sudah sore, kok belum pulang juga.)

MT: Ya Bu, bar iki, nek iklan.

(Ya Bu, setelah ini, kalau iklan.)

Tuturan C5

P:Ayo Le, jarene arep tuku jajan?

(Ayo Nak, katanya mau beli jajan?)

MT: (Lari menghampiri penutur)

Tuturan C6

P: “Ga, Alga… Wis awan iki, meh tangi jam piro?”

(Ga, Alga… Sudah siang ini, mau Bangun jam berapa?”

MT: “Iyo Pak, iki lagi ngeempit kemul”.

(Iya Pak, ini baru melipat selimut)

P: “Ayo cepet, iki Senin lho, ana upacara!”

(Ayo cepat-cepat, ini hari Senin lho, ada upacara!)

Tuturan C7

P: “Bu, ngko sore lunga apa ora ?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

50

(Bu, nanti sore pergi atau tidak?)

MT: “Ora kok ketoke, ngapa Sar?”

(Tidak kok sepertinya, kenapa Sar?)

P: “Mengko nang gereja berarti Bu ya”

(Nanti ke gereja berarti Bu ya)

Tuturan C8

P:“Nok, ora njaluk sangu?”

(Nak, tidak minta uang saku?)

MT: “Ya njaluk Pak, kan ngenteni Bapak. Hehe”

(Ya minta Pak, kan nungguin Bapak)

P: “Iki sangune”

(Ini uang sakunya)

MT: (Menerima uang yang diberikan sambil tersenyum)

P: “Tapi mengko Bapak diajari ngetik lho!”

(Tapi nanti Bapak diajarkan ngetik lho!)

Tuturan C9

P: Le, lampune nang ngarep kae wis urip?

MT: Durung Pak.

(Belum Pak)

P: Tulung diuripke lampune, mengko peteng.

(Tolong dihidupkan lampunya, nanti gelap)

Tuturan C10

P: Le, sesuk prei ora nang ngendi- ngendi to?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

51

(Nak, besok libur tidak pergi kemana-mana kan?)

MT: Ora kok Pak.

(Tidak kok Pak)

P: Tulung terke Bapak nang wisma ya, sesuk Bapak ana rekoleksi. (Tolong antar Bapak ke wisma ya, besok bapak ada rekoleksi)

MT: Oh iya Pak

4.1.4 Menolak

Tuturan di bawah ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori

menolak. Subkategori fatis acknowledgment menolak terdapat 7 tuturan. Kode (D)

digunakan untuk menunjuk tuturan basa-basi subkategori menolak. Contoh tuturan

tersebut adalah sebagai berikut.

Tuturan D1

P: Bu, besok Minggu isa teko nikahan anakke Pak Agus apa ora?

(Bu, besok Minggu bisa datang nikahan anaknya Pak Agus atau tidak?)

MT: Duh Pak, aku dinas awan sesuk Minggu.

(Duh, Pak, saya dinas siang besok Minggu.)

Tuturan D2

P: Sar, Sari… Ayo maem!

(Sar, Sari… ayo makan)

MT: Ora Bu, ra maem aku, isih wareg.

(Tidak Bu, aku tidak makan, masih kenyang.)

Tuturan D3

P: Pak, mengko ra teka sanja nang nggone Mas Dedy?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

52

(Pak, nanti tidak datang sonjo di tempatnya Mas Dedy?)

MT: Ora sik ah Bu, kesel aku.

(Tidak dulu ah Bu, aku capek.)

Tuturan D4

P: Ris, iki kok tv-ne ora isa urip ya? Mbok tulung iki.

(Ris, ini kok tv-nya tidak bisa hidup ya? Tolong ini.)

MT: Kae lho ana Bapak.

(Itu lho ada Bapak.)

Tuturan D5

P: Le, kene bapak ndelok biji ulangane wingi

(Nak, sini bapak lihat nilai ulangannya kemarin)

MT: Sik ah Pak, lagi nggarap PR ki!

(Nanti ah Pak, sedang mengerjakan PR!)

Tuturan D6

P: Le, mbok tulung aku terke nang pasar sedilit.

(Le, tolong antarkan ke pasar sebentar)

MT: Sik ah!

(Sebentar ah!)

Tuturan D7

P: Tan, tulung Ibu dipethuk, Ibu bar sembayangan nang nggone mbah Nah!

(Tan, tolong Ibu dijemput, Ibu tadi sembayangan di tempat mbah Nah!)

MT: Mbok Mas Pandu wae to Pak!

(Mas Pandu saja Pak!)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

53

4.1.5 Menerima

Tuturan berikut ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori

menerima. Subkategori fatis acknowledgment menerima terdapat 5 tuturan. Kode (E)

digunakan untuk menunjuk tuturan basa-basi subkategori menerima. Contoh tuturan

tersebut adalah sebagai berikut.

Tuturan E1

P: Pak, Minggu ngeterke Aldo nang kolam renang ya karo Alga, aku Minggu dinas awan ki.

(Pak Minggu antar Aldo ke kolam renang ya dengan Alga, aku Minggu dinas siang.)

MT: Ya Bu, esuk wae to ben isa suwe le renang.

(Ya Bu, pagi saja ya, biar bisa lama renangnya.)

Tuturan E2

P: Sar, dadakan iki, mumpung kowe bali, kowe ngko ngewangi tugas koor gelem apa ora?

(Sar, ini dadakan, mumpung kamu pulang, kamu nanti tugas koor mau apa tidak?)

MT: Nggone dewe to le tugas Bu? Yo ngkolah tak melu.

(Tempat kita yang tugas Bu? Ya nantilah aku ikut)

Tuturan E3

P: Le, iki Ibu nggawa bakso, gelem apa ora?

(Nak, ini ibu bawa bakso, mau tidak?)

MT: Gelem Bu

(Mau Bu.)

P: Ya rene.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

54

(Ya sini.)

Tuturan E4

P: Bu, iki mau entuk undangan.

(Bu, ini tadi dapat undangan.)

MT: Oh iya, mau Bapak wis ngomong Nis.

(Oh iya, tadi Bapak sudah bilang Nis.)

Tuturan E5

P: Ga, mbok nonton TV-ne ditinggal sik, Ibu diewangi disik kae.

(Ga, nonton TV-nya nanti lagi, Ibu dibantu dulu itu)

MT: Oh iya Pak.

(Oh iya Pak)

Tuturan E6

P: Le, sesuk prei ora nang ngendi-ngendi to?

(Nak, besok libur tidak pergi kemana-mana kan?)

MT: Ora kok Pak.

(Tidak kok Pak)

P: Tulung terke Bapak nang wisma ya, sesuk Bapak ono rekoleksi.

(Tolong antar Bapak ke wisma ya, besok bapak ada rekoleksi)

MT: Oh iya Pak

Tuturan E7

P: Pak, Alga mengko bali sore ya.

(Pak, Alga nanti pulang sore ya)

MT: Loh, ana kegiatan apa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

55

(Loh, ada kegiatan apa?

P: Mengko meh nang kerja kelompok Pak, nang sekolahan.

(Nanti mau kerja kelompok Pak, di sekolahan)

4.1.6 Meminta Maaf

Tuturan berikut ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori

meminta maaf. Subkategori fatis acknowledgment meminta maaf terdapat 7 tuturan.

Kode (F) digunakan untuk menunjuk tuturan basa-basi subkategori meminta maaf.

Contoh tuturan tersebut adalah sebagai berikut.

Tuturan F1

P: Pak, sorry lho mau lali ngentasi pemeane, aku ora ngerti nek mau awan udan, klambine Bapak teles kae.

(Pak, maaf lho tadi lupa angkat jemuran, aku tidak tahu kalau tadi siang hujan, bajunya Bapak basah semua itu.)

MT: Lah ya wis, diangin-anginke sik wae, ngko kan ya garing.

(Lah, ya sudah, diangin-anginkan dulu saja, nanti juga kering.)

Tuturan F2

P: Bu, sorry lho aku mau lali nggugah, lha aku ya keturon.

(Bu, maaf lho tadi aku lupa bangunin, soalnya aku juga ketiduran.)

MT: Rapapa, ngerti kok aku, aku ya wis tangi disik kok.

(Tidak apa-apa, tahu kok, aku juga sudah bangun duluan kok.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

56

Tuturan F3

P: Bu, la klambiku ndak wes dijipukke?

(Bu, apa bajuku sudah diambilkan?)

MT: Yaampun Pak, lali aku. Dingapurani Pak lali aku.

(Yaampun Pak, aku lupa, maaf Pak.)

4.1.7 Selamat

Tuturan berikut ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori

mengucapkan selamat. Subkategori fatis acknowledgment mengucapkan selamat

terdapat 4 tuturan. Kode (G) digunakan untuk menunjuk tuturan basa-basi

subkategori mengucapkan selamat. Tuturan tersebut adalah sebagai berikut.

Tuturan G1

P: Bu, lumayan lho aku wes iso ngelesi murid meneh.

(Bu, lumayan lho aku sudah bisa ngajar les murid lagi)

MT: Ya syukur Puji Tuhan, selamet yo Sar, muga-muga tambah lancar.

(Ya syukur Puji Tuhan, selamat ya Sar, semoga tambah lancar.)

Tuturan G2

P: Bu, lumayan lho aku wis isa ngelesi murid meneh.

(Bu, lumayan lho aku sudah bisa ngajar les murid lagi)

MT: Ya syukur Puji Tuhan, selamet ya Sar, muga-muga tambah lancar.

(Ya syukur Puji Tuhan, selamat ya Sar, semoga tambah lancar.)

Tuturan G3

P: La kowe ki ngetung dhuite sapa Le?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

57

(Kamu itu menghitung uangnya siapa Nak?)

MT: Ya duitku Bu, aku nyelengi kok

(Ya uangku Bu, Aku kan nabung)

P: Wah, pinter men, lumayan isa nggo jajan dhewe.

(Wah, pintar sekali, lumayan bisa buat jajan sendiri.)

Tuturan G4

P: Le, piye? Wis ana kabar seka sekolahan durung?

(Nak, bagaimana? Sudah ada kabar dari sekolah belum?)

MT: Oh iya Pak, Puji Tuhan aku ketampa kok.

(Oh iya Pak, puji Tuhan aku diterima kok.)

P: Wah, selamet ya le, muga-muga lancar.

(Wah, selamat ya Nak, semoga lancar)

4.2 Analisis Data

Di dalam subbab analisis data ini akan dibicarakan dua hal, yakni (1) wujud

basa-basi dan (2) maksud basa-basi. Urutan pembahasan tersebut sesuai dengan

rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah disampaikan pada bagian

pendahuluan.

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan metode

analisis kontekstual, yakni dengan menerapkan dimensi-dimensi konteks dalam

menafsirkan data yang telah berhasil dikumpulkan, diidentifikasi, dan

diklasifikasikan. Metode analisis kontekstual ini dapat disejajarkan dengan metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

58

analisis padan. Metode padan itu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metode padan

yang sifatnya intralingual dan metode padan yang sifatnya ekstralingual (cf. Mahsun,

2005 melalui Rahardi 2009: 36).

Metode analisis data secara linguistik menggunakan metode padan

intralingual yaitu metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsur-unsur

yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam beberapa

bahasa yang berbeda (Mahsun, 2005: 118). Teknik yang digunakan adalah teknik

dasar hubung banding yang bersifat lingual.

Metode analisis data secara pragmatik menggunakan metode padan

ekstralingual yaitu metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsur-unsur

yang bersifat ekstralingual, seperti hal-hal yang menyangkut makna, informasi,

konteks tuturan, dan lain-lain. Teknik yang digunakan adalah teknik dasar teknik

hubung banding yang bersifat ekstralingual.

4.2.1 Salam

Basa-basi salam merupakan subkategori dari basa-basi

berbahasaacknowledgement. Subkategori ini dianalisis berdasarkan wujud basa-basi.

Wujud tuturan basa-basi berupa tuturan lisan basa-basi.Berikut ini adalah beberapa

analisis tuturan yang termasuk dalam subkategori tersebut.

Tuturan A1 P: Selamat pagi, bapak mangkat sik ya!

(Selamat pagi, bapak berangkat dulu ya!)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

59

MT: Ya pak, ati-ati! (Ya pak, hati-hati) Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan A1 menggunakan dua bahasa, yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya dengan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tamu pada pagi hari. Penutur merupakan seorang guru SDN Pagersari 02, Kecamatan Bergas, berusia 53 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah istri. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud memulai pembicaraan dengan berpamitan kepada mitra tutur. Makna pada tuturan A1: Penutur memberi salam dan berpamitan kepada mitra tutur. Informasi: Penutur memberikan salam kepada mitra tutur dan berpamitan untuk berangkat ke sekolah.

Tuturan A2

P: Kula nuwun, kula pun mantuk!

(Permisi, saya sudah pulang!)

MT: Oh iyo le, leren sik! (Oh iya nak,istirahat dulu!) Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan A2 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya dengan bahasa Jawa. Ekstralingual

Konteks tuturan: Tuturan terjadi di ruang tamu pada siang hari, saat penutur pulang dari sekolahan. Penutur seorang guru SDN Jubelan 1, Kecamatan Sumowono, berusia 26 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah ibu dari penutur. Penutur bermaksud menyapa mitra tutur bahwa penutur sudah sampai rumah, yang ditandai dengan kata kula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

60

nuwun.Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai dan kondusif.

Makna pada tuturan A2: PAda saat pulang sekolah, penutur memberi salam kepada mitra tutur. Informasi: Penutur memberikan salam kepada mitra tutur dan memberitahukan bahwa penutur sudah pulang.

Tuturan A3 P: Ibu, Bapak wis kondur ya!

(Ibu, Bapak sudah pulang ya!)

MT: Oh iya Pak! Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan A3 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya dengan bahasa Jawa. Ekstralingual

Konteks tuturan: Tuturan terjadi pada pagi hari di ruang tamu. Tuturan terjadi pada saat penutur pulang dari sekolah. Penutur seorang guru SDN Pagersari 02, Kecamatan Bergas, berusia 53 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah istri penutur. Tuturan terjadi di ruang tamu pada pagi hari. Penutur bermaksud menyapa istri ketika penutur sudah pulang dari sekolah dengan menyatakan Ibu, Bapak sudah pulang ya! Makna pada tuturan A3: Pada siang hari saat pulang sekolah, penutur memberitahu mitra tutur. Informasi: Penutur memberikan salam kepada mitra tutur dan memberitahukan bahwa penutur sudah pulang.

4.2.2 Terima kasih

Basa-basi terima kasih merupakan subkategori dari basa-basi

berbahasaacknowledgment. Subkategori ini dianalisis berdasarkan wujud basa-basi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

61

Wujud tuturan basa-basi berupa transkrip tuturan lisan basa-basi.Berikut ini adalah

beberapa analisis tuturan yang termasuk dalam subkategori tersebut.

Tuturan B2

P: Bu, iki mau aku entuk oleh-oleh seko murid (Bu, ini tadi aku dapat oleh-oleh dari murid) MT: Yaampun, apik men. Mbok nggo aku wae Sar (Yaampun, bagus sekali. Buat aku saja Sar) P: Ya iki nggo Ibu, makane tak gowo mulih (Ya ini buat Ibu, makanya aku bawa pulang) MT: Woalah, iya to. Makasih lho! (Woalah, iyakah? Makasih lho!)

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan B2 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya dengan bahasa Jawa. Ekstralingual

Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada siang hari. Penutur seorang guru SD Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah ibu dari Penutur. Suasana ketika terjadi tuturan santa dan kondusif. Mitra tutur bermaksud untuk mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada penutur, yang ditandai dengan kata makasih lho! Makna pada tuturan B2: Pada siang hari saat pulang sekolah, penutur memberikan oleh-oleh untuk mitra tutur. Informasi: Penutur memberikan memberikan oleh-oleh kepada mitra tutur yang didapat dari salah satu murid di sekolahannya.

Tuturan B4 P: Nok, suwun lho Ibu wes didamelke teh.

(Nak, terima kasih lho Ibu sudah dibuatkan teh.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

62

MT: Tapi ora kelegen to Bu?

(Tapi tidak kemanisan kan Bu?)

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan B4 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya dengan bahasa Jawa. Ekstralingual

Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang makan pada sore hari. Penutur seorang guru SMP Negeri 1 Baran, berusia 48 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah anak perempuan penutur. Suasana tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud untuk mengekspresikan rasa terima kasih kepada mitra tutur yang ditandai dengan kata Nok, terima kasih lho! Makna pada tuturan B2: Pada sore hari, penutur berterimakasih kepada mitra tutur. Informasi: Penutur berterimakasih kepada mitra tutur karena telah membuatkan teh.

Tuturan B6 P: Tan, tulung jupukna teh-e bapak nang mburi kae!

(Tan, tulung ambilkan teh bapak di belakang itu!)

MT: Ya pak

(Ya pak)

P: Suwun ya Nok

(Terima kasih ya Nak)

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan B6 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya dengan bahasa Jawa. Ekstralingual

Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada malam hari. Penutur seorang guru SDN Pagersari 02, berusia 53 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

63

perempuan penutur. Suasana tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud mengekspresikan rasa terima kasih kepada mitra tutur. Makna pada tuturan B6: Pada malam hari, penutur berterimakasih kepada mitra tutur. Informasi: Penutur berterimakasih kepada mitra tutur karena telah mengambil teh.

4.2.3 Meminta/Mengundang

Basa-basi meminta/mengundang merupakan subkategori dari basa-basi

berbahasaacknowledgment.Subkategori ini dianalisis berdasarkan wujud basa-basi.

Wujud tuturan basa-basi berupa transkip tuturan lisan basa-basi.Berikut ini adalah

beberapa analisis tuturan yang termasuk dalam subkategori tersebut.

Tuturan C2 P: Ayo Pak, wis jam pira iki, lek adus, jarene arep nang gereja?

(Ayo Pak, sudah jam berapa ini, lekas mandi katanya mau ke gereja?)

MT: Iya kosik sedilit neh.

(Iya, sebentar lagi)

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan C2 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya dengan bahasa Jawa. Ekstralingual

Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada siang hari. Penutur adalah seorang guru SD Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah ayah penutur. Suasana tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud mengajak mitra tutur untuk pergi ke gereja. Makna pada tuturan B6: Pada siang hari, penutur mengingatkan mitra tutur. Informasi: Penutur mengingatkan mitra tutur untuk segera bersiap ke gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

64

Tuturan C5 P:Ayo Le, jarene arep tuku jajan? (Ayo Nak, katanya mau beli jajan?) MT:”Lari menghampiri penutur”

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan C5 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Ekstralingual

Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMA Negeri 1 Ambarawa, berusia 52 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah anak laki-laki penutur yang berusia 11 tahun. Suasana ketika tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud mengundang mitra tutur untuk pergi mencari jajan. Makna pada tuturan C5: Pada sore hari, penutur mengundang mitra tutur. Informasi: Penutur mengingatkan mitra tutur untuk segera bersiap ke gereja.

Tuturan C6

P: “Ga, Alga… Wis awan iki, meh tangi jam pira?”

(Ga, Alga… Sudah siang ini, mau Bangun jam berapa?”

MT: “Iya Pak, iki lagi ngelempit kemul”.

(Iya Pak, ini baru melipat selimut)

P: “Ayo cepet, iki Senin lho, ana upacara!”

(Ayo cepat-cepat, ini hari Senin lho, ada upacara!)

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan C6 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya menggunakan bahasa Jawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

65

Ekstralingual

Konteks tuturan: tuturan terjadi di kamar mitra tutur pada pagi hari. Penutur adalah seorang guru SMP Theresiana 1 Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah anak perempuan penutur yang berusia 14 tahun. Suasana ketika tuturan tersebut terjadi agak tergesa-gesa. Penutur bermaksud mengundang mitra tutur untuk cepat bersiap-siap ke sekolah. Makna pada tuturan C6: Pada pagi hari, penutur mengundang mitra tutur. Informasi: Penutur mengundang mitra tutur agar segera bersiap ke sekolah, karena pada hari Senin di sekolah diadakan upacaa bendera.

4.2.4 Menerima

Tuturan berikut ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori

menerima. Subkategori fatis acknowledgment menerima terdapat 5 tuturan. Kode (D)

digunakan untuk menunjuk tuturan basa-basi subkategori menerima. Beberapa

tuturan tersebut adalah sebagai berikut.

Tuturan D1 P: Bu, besok Minggu isa teko nikahan anake Pak Agus apa ora?

(Bu, besok Minggu bisa datang nikahan anak Pak Agus atau tidak?)

MT: Duh Pak, aku dinas awan sesuk Minggu.

(Duh Pak, saya dinas siang besok Minggu.)

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan D1 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya menggunakan bahasa Jawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

66

Ekstralingual

Konteks tuturan:tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMP Theresiana Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah istri penutur yang berusia 37 tahun. Suasana tuturan yang sedang terjadi dalam keadaan santai. Mitra tutur mengungkapkan penolakan ajakkan penutur. Makna pada tuturan D1: Pada sore hari, mitra tutur menolak ajakan penutur. Informasi: Penutur mengajak mitra tutur untuk datang ke acara pernikahan rekan penutur, tetapi mitra tutur menolak dikarenakan mendapatkan dinas siang di tempat kerja.

Tuturan D2 P: Sar, Sari… Ayo maem!

(Sar, Sari… ayo makan)

MT: Ora Bu, ra maem aku, isih wareg.

(Tidak Bu, aku tidak makan, masih kenyang.)

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan D2 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual

Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada malam hari. Penutur adalah ibu mitra tutur yang berusia 49 tahun. Mitra tutur adalah guru SD Bernadus Semarang Semarang., berusia 29 tahun, perempuan. Suasana tuturan yang terjadi ketika itu dalam situasi santai. Mitra tutur menolak ajakan penutur untuk makan malam, yang ditandai dengan kalimat Ora bu, ra maem aku, isih wareg. Makna pada tuturan D2: Pada malam hari, mitra tutur menolak ajakan penutur. Informasi: Penutur mengajak mitra tutur untuk makan malam, tetapi mitra tutur menolak ajakan penutur karena mitra tutur merasa masih kenyang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

67

Tuturan D4 P: Ris, iki kok tv-ne ora isa urip yo? Mbok tulung iki.

(Ris, ini kok tv-nya tidak bisa hidup ya? Tolong ini.)

MT: Kae lho ana Bapak.

(Itu lho ada Bapak.)

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan D4 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMP Negeri 1 Ambarawa, berusia 48 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah anak laki-laki perutur yang berusia 11 tahun. Situasi tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Mitra tutur menolak pernyataan penutur dengan tidak langsung dan melemparkannya kepada orang lain, ditandai dengan kalimat kae lho ana Bapak. Makna pada tuturan D4: Pada sore hari, mitra tutur menolak permintaan penutur. Informasi: Penutur memanggil mitra tutur untuk menghidupkan televisi, tetapi mitra tutur menolak permintaan mitra tutur.

4.2.5 Meminta/Mengundang

Basa-basi meminta/mengundang merupakan subkategori dari basa-basi

berbahasaacknowledgment.Subkategori ini dianalisis berdasarkan wujud basa-basi.

Wujud tuturan basa-basi berupa transkip tuturan lisan basa-basi.Berikut ini adalah

beberapa analisis tuturan yang termasuk dalam subkategori tersebut.

Tuturan E1 P: Pak, Minggu ngeterke Aldo nang kolam renang ya karo Alga, aku Minggu dinas awan ki.

(Pak Minggu antar Aldo ke kolam renang ya dengan Alga, aku Minggu dinas siang.)

MT: Ya Bu, esuk wae to ben isa suwe le renang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

68

(Ya Bu, pagi saja ya, biar lama renangnya.)

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan E1 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMP Theresia Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah istri penutur yang berusia 37 tahun. Situasi tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Mitra tutur menerima pernyataan penutur dengan ditandai kata Ya bu. Makna pada tuturan E1: Pada sore hari, penutur meminta tolong ke mitra tutur. Informasi: Penutur meminta tolong ke mitra tutur untuk mengantar anak-anaknya pergi berenang. Tuturan E3 P: Le, iki Ibu nggowo bakso, gelem apa ora?

(Nak, ini ibu bawa bakso, mau tidak?)

MT: Gelem Bu

(Mau Bu.)

P: Ya rene. (Ya kesini.) Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan E3 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang makan pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMP N 1 Sumowono, berusia 34 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah anak laki-laki penutur yang berusia 11 tahun. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Mitra tutur menerima tawaran dari penutur yang ditandai dengan kata mau bu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

69

Makna pada tuturan E3: Pada sore hari, penutur memanggil mitra tutur. Informasi: Penutur memanggil mitra tutur karena penutur membawa bakso. Tuturan E6 P: Le, sesuk prei ora nang ngendi- ngendi to?

(Nak, besok libur tidak pergi kemana-mana kan?)

MT: Ora kok Pak.

(Tidak kok Pak)

P: Tulung terke Bapak nang wisma ya, sesuk Bapak ono rekoleksi.

(Tolong antar Bapak ke wisma ya, besok bapak ada rekoleksi)

MT: Oh iya Pak Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan E6 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SDN Pagersari 02, Kecamatan Bergas, berusia 53 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah anak laki-laki penutur. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Penutur bermaksud meminta mitra tutur untuk mengantar ke wisma besok pagi dengan bertanya terlebih dahulu, kemudian mitra tutur menerima permintaan penutur dengan mengatakan Oh iya Pak. Makna pada tuturan E6: Pada sore hari, penutur memanggil mitra tutur. Informasi: Penutur memanggil mitra tutur, dan meminta untuk mengantarkan penutur ke acara rekoleksi.

4.2.6 Menyatakan maaf

Tuturan berikut ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori

meminta maaf. Subkategori fatis acknowledgment meminta maaf terdapat 7 tuturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

70

Kode (F) digunakan untuk menunjuk tuturan basa-basi subkategori meminta maaf.

Beberapa tuturan tersebut adalah sebagai berikut.

Tuturan F1 P: Pak, sorry lho mau lali ngentasi pemeyane, aku ora ngerti nek mau awan udan, klambine Bapak do teles kae.

(Pak, maaf lho tadi lupa angkat jemuran, aku tidak tahu kalau tadi siang hujan, bajunya Bapak basah semua itu.)

MT: Lah ya wes, diangin-anginke sik wae, ngko lak ya garing.

(Lah, ya sudah, diangin-anginkan dulu saja, nanti juga kering.)

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan F1 menggunakan bahasa Jawa, tetapi penutur menggunakan satu kata bahasa Inggris yaitu “sorry”, mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari, siang hari hujan. Penutur adalah istri mitra tutur yang berusia 37 tahun. Mitra tutur adalah guru SMP Theresiana Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Penutur bermaksud menyatakan maaf kepada penutur ditandai dengan kata sorry lho.

Makna pada tuturan F1: Pada sore hari, penutur meminta maaf kepada mitra tutur. Informasi: Penutur meminta maaf kepada mitra tutur karena lupa mengangkat jemuran.

Tuturan F2 P: Bu, sorry lho aku mau lali nggugah, lha aku ya keturon.

(Bu, maaf lho tadi aku lupa bangunin, soalnya aku juga ketiduran.)

MT: Rapapa, ngerti kok aku, aku ya wis tangi dhisik kok.

(Tidak apa-apa, tahu kok, aku juga sudah bangun duluan kok.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

71

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan F2 menggunakan bahasa Jawa, tetapi penutur menggunakan satu kata bahasa Inggris yaitu “sorry”, mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada pagi hari. Penutur adalah guru SD Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan mitra tutur adalah ibu dari peutur yang berusia 49 tahun. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Penutur bermaksud menyatakan maaf kepada mitra tutur.

Makna pada tuturan F1: Pada pagi hari, penutur meminta maaf kepada mitra tutur. Informasi: Penutur meminta maaf kepada mitra tutur karena lupa membangunkan mitra tutur.

Tuturan F3 P: Bu, lha klambiku ndak wes dijipukke?

(Bu, apa bajuku sudah diambilkan?)

MT: Yaampun Pak, lali aku. Dingapurani Pak lali aku.

(Yaampun Pak, aku lupa, maaf Pak.)

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan F3 menggunakan bahasa Jawa, mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual

Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada pagi hari. Mitra tutur adalah guru SD Kanisius Jimbaran, mitra tutur berusia 49 tahun, perempuan. Penutur adalah suami penutur yang berusia 57 tahun. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Mitra tutur bermaksud menyatakan maaf kepada penutur. Yang ditandai dengan permintaan maaf yang ditandai dengan kalimat dingapurani pak. Makna pada tuturan F3: Pada pagi hari, penutur meminta maaf kepada mitra tutur. Informasi: Penutur meminta maaf kepada mitra tutur karena lupa mengambil baju yang ada ditempat penjahit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

72

4.2.7 Mengucapkan selamat

Tuturan berikut ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori

mengucapkan selamat. Subkategori fatis acknowledgment mengucapkan selamat

terdapat 4 tuturan. Kode (G) digunakan untuk menunjuk tuturan basa-basi

subkategori mengucapkan selamat. Beberapa tuturan tersebut adalah sebagai berikut.

Tuturan G1 P: Pak, Aldo mau wes isa ngitung nang ngarep kelas lho…!

(Pak, Aldo tadi sudah bisa berhitung di depan kelas lho…!)

MT:Weh, apa iya? Selamet ya dek.

(Weh, apa iya? Selamat ya dek)

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan G1 menggunakan bahasa Jawa, mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual

Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah anak laki-laki penutur yang berusia 5 tahun. Mitra tutur adalah seorang guru SMP Theresiana Bandungan yang berusia 48 tahun, laki-laki. Suasana saat tuturan terjadi dalam keadaan santai. Mitra tutur bermaksud memberikan ucapan selamat kepada penutur yang ditandai dengan kalimat selamat yo dek. Makna pada tuturan G1: Pada sore hari, penutur mengucapkan selamat kepada mitra tutur. Informasi: Penutur mengucapkan selamat kepada mitra tutur karena mitra tutur sudah dapat belajar berhitung di depan kelas pada saat di sekolahan.

Tuturan G2 P: Bu, lumayan lho aku wes isa ngelesi murid meneh. (Bu, lumayan lho aku sudah bisa ngajar les murid lagi)

MT: Ya syukur Puji Tuhan, selamet ya Sar, muga-muga tambah lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

73

(Ya syukur Puji Tuhan, selamat ya Sar, semoga tambah lancar.)

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan G2 menggunakan bahasa Jawa, mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah guru SD Bernadus Semarang berusia 29 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah ibu penutur yang berusia 49 tahun. Suasana saat terjadi tuturan dalam keadaan santai. Mitra tutur bermaksud memberikan ucapan selamat kepada penutur yang ditandai dengan kalimat selamat ya Sar. Makna pada tuturan G2: Pada sore hari, penutur mengucapkan selamat kepada mitra tutur. Informasi: Penutur mengucapkan selamat kepada mitra tutur karena mitra tutur mendapatkan murid les.

Tuturan G3 P: Lha kowe ki ngitung duite sapa Le?

(Kamu itu menghitung uangnya siapa Nak?)

MT: Ya duitku Bu, aku nyelengi kok

(Ya uangku Bu, Aku kan nabung)

P: Wah, pinter men, lumayan isa nggo jajan dhewe.

(Wah, pintar sekali, lumayan bisa buat jajan sendiri.)

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan G3 menggunakan bahasa Jawa, mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di kamar mitra tutur pada sore hari. Penutur adalah guru SMPN 1 Sumowono berusia 34 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah anak laki-laki penutur yang berusia 11 tahun. Suasana saat terjadi tuturan dalam keadaan santai. Penutur bermaksud memberikan ucapan selamat kepada mitra tutur dalam bentuk pujian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

74

Makna pada tuturan G3: Pada sore hari, penutur mengucapkan selamat kepada mitra tutur. Informasi: Penutur mengucapkan selamat kepada mitra tutur karena sudah bias menyisihkan uang jajannya sendiri dengan cara menyanjungnya.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Wujud Basa-basi Berbahasa

Menurut Anwar (1984:46) sejemput kata-kata bukan hanya untuk menyampaikan

perasaan atau pikiran, untuk membahas sesuatu masalah, untuk membujuk dan

merayu dan sebagainya namun dapat dipakai untuk sekedar memecahkan kesunyian,

untuk mempertahankan suasana baik dan sebagainya.

Jakobson (1980) dalam tesis Waridin (2008:15) mendefinisikan bahwa basa-

basi adalah tuturan yang dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau

memutuskan komunikasi untuk memastikan berfungsinya saluran komunikasi dan

untuk menarik perhatian lawan bicara atau menjaga agar kawan bicara tetap

memperhatikan.

Arimi (1998) dalam tesisnya membagi tuturan basa-basi yang dipakai dalam

masyarakat bahasa Indonesia berdasarkan daya tuturannya digolongkan atau dua

jenis, yaitu basa-basi murni dan basa-basi polar. Basa-basi murni adalah ungkapan-

ungkapan yang dipakai secara otomatis sesuai dengan peristiwa tutur yang muncul,

maksudnya apa yang diucapkan oleh penutur selaras dengan kenyataan. Basa-basi

murni digolongkan menjadi tiga subjenis, yaitu basa-basi keniscayaan, basa-basi

keteralamian, dan basa-basi keakrabam. Basa-basi murni keniscayaan topiknya telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

75

terpolakan secara bersama dalam kesadaran penutur dan dipilih secara tepat dan

dipakai secara spontan berdasarkan situasi tutur tertentu. Basa-basi polar adalah

tuturan yang tidak sebenarnya untuk menunjukkan hal yang lebih sopan. Basa-basi

polar dibagi menjadi dua, yaitu basa-basi polar sosial dan basa-basi polar personal.

Basa-basi polar sosial tuturan dan realitasnya tidak bersesuaian tetapi tersosialisasi

dalam perilaku berbahasa masyarakat sebagai sopan santun dan ramah tamah.

4.3.1.1 Salam

Basa-basi salam merupakan subkategori dari basa-basi

berbahasaacknowledgement. Subkategori ini dianalisis berdasarkan wujud basa-basi.

Wujud tuturan basa-basi berupa tuturan lisan basa-basi.Berikut ini adalah analisis

tuturan yang termasuk dalam subkategori tersebut.

Tuturan A1 P: Selamat pagi, bapak mangkat sik ya!

(Selamat pagi, bapak berangkat dulu ya!)

MT: Ya pak, ati-ati! (Ya pak, hati-hati) (Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tamu pada pagi hari. Penutur merupakan seorang guru SDN Pagersari 02, Kecamatan Bergas, berusia 53 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah istri. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud memulai pembicaraan dengan berpamitan kepada mitra tutur.)

Tuturan (A1) merupakan wujud basa-basi yang dapat dilihat dari konteks

tuturannya. Tuturan tersebut terjadi pagi hari di ruang tamu. Penutur merupakan

seorang guru laki-laki yang berusia 53 tahun dan mitra tutur adalah istri penutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

76

Suasana di ruang tamu tersebut santai dan kondusif. Penutur menyapa mitra tutur

untuk memulai pembicaraan.

Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya,

tuturan (A1) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori salam. Hal

tersebut dikarenakan tuturan penutur digunakan untuk memulai pembicaraan.

Selain itu, tuturan (A1) termasuk dalam wujud basa-basi karena tuturan

tersebut digunakan oleh penutur untuk memulai pembicaraan. Pada saat itu mitra

tutur sedang membuka pintu rumah dan penutur menghampiri mitra tutur. Tuturan

“Selamat pagi! Bapak mangkat sek ya!” pada tuturan (A1) digunakan penutur untuk

memulai pembicaraan. Hal tersebut sesuai dengan teori Harimurti Kridalaksana

(1986:111) yang menjelasakan bahwa basa-basi merupakan tuturan yang

dipergunakan utuk memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan pembiaran antara

pembicara dan kawan bicara. Hal ini juga sesuai dengan teori Jadi, tuturan (A1)

tersebut menunjukkan bahwa penutur ingin memulai pembicaraan kepada mitra tutur.

Tuturan A2

P: Kula nuwun, kula pun kondur!

(Permisi, saya sudah pulang!)

MT: Oh iyo le, leren sik! (Oh iya le, istirahat dulu!) (Konteks tuturan: Tuturan terjadi di ruang tamu pada siang hari, saat penutur pulang dari sekolahan. Penutur seorang guru SDN Jubelan 1, Kecamatan Sumowono, berusia 26 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah ibu dari penutur. Penutur bermaksud menyapa mitra tutur bahwa penutur sudah sampai rumah, yang ditandai dengan kata kula nuwun. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai dan kondusif.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

77

Tuturan (A2) merupakan wujud basa-basi yang dapat dilihat dari konteks

tuturannya itu. Tuturan terjadi pada siang hari di ruang tengah rumah. Penutur

merupakan seorang guru SD berusia 26 tahun, laki-laki dan mitra tutur adalah ibu

dari penutur. Suasana di ruang tengah santai karena pada saat itu keluarga sedang

menonton televisi di ruang tengah. Penutur bermaksud untuk menyapa mitra tutur

bahwa penutur sudah pulang.

Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya,

tuturan (A2) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori salam. Hal itu

dikarenakan tuturan tersebut digunakan mengawali pembicaraan dengan mitra tutur.

Selain itu, tuturan (A2) termasuk dalam wujud basa-basi karena tuturan

tersebut digunakan untuk menunjukkan rasa sopan penutur terhadap mitra tutur yang

tidak lain adalah ibu penutur. Pada saat itu mitra tutur sedang menonton televisi di

ruang tengah bersama dengan cucunya. Tuturan tersebut juga bertujuan untuk

mengawali sebuah pembicaraan hal tersebut sejalan dengan teori Harimurti

Kridalaksana (1986:111) yang menjelaskan bahwa basa-basi merupakan tuturan yang

dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan pembicaraan

antara pembicara dan kawan bicara.

Tuturan “Kula nuwun” muncul otomatis dalam situasi tutur karena pada saat

itu penutur sedang melihat mitra tutur yang sedang duduk di ruang tengah pada siang

hari. Hal tersebut merujuk pada teori Arimi (1998:340) dalam tesisnya yang

mengatakan bahwa basa-basi murni merupakan basa-basi yang dipakai secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

78

otomatis, spontan, teratur, dan mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu dengan

bentuk-bentuk interaksi tertentu pula sesuai dengan gejala peristiwa tutur yang

muncul. Jadi, tuturan (A2) tersebut menunjukkan bahwa penutur ingin memecah

suasana rumah yang sepi untuk mengawali pembicaraan dengan menyapa mitra tutur

yang sedang duduk di ruang tengah.

Tuturan A3 P: Ibu, Bapak wis kondur ya!

(Ibu, Bapak sudah pulang ya!)

MT: Oh iya Pak! (Konteks tuturan: Tuturan terjadi pada pagi hari di ruang tamu. Tuturan terjadi pada saat penutur akan pergi ke sekolah. Penutur seorang guru SDN Pagersari 02, Kecamatan Bergas, berusia 53 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah istri penutur. Tuturan terjadi di ruang tamu pada pagi hari. Penutur bermaksud menyapa istri ketika peutur sudah pulang dari sekolah dengan menyatakan Ibu, Bapak sudah pulang ya!)

Tuturan (A3) merupakan wujud basa-basi yang dapat dilihat dari konteks

tuturannya itu. Tuturan terjadi pada pagi hari di ruang tengah rumah. Penutur

merupakan seorang guru SD berusia 53 tahun, laki-laki dan mitra tutur adalah istri

dari penutur. Suasana di ruang tengah santai karena pada saat itu keluarga sedang

bersiap-siap untuk melakukan aktifitas. Penutur bermaksud untuk menyapa mitra

tutur bahwa penutur akan segera berangkat ke sekolah.

Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya,

tuturan (A3) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori salam. Hal itu

dikarenakan tuturan tersebut digunakan mengawali pembicaraan dengan mitra tutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

79

Selain itu, tuturan (A3) termasuk dalam wujud basa-basi karena tuturan

tersebut digunakan untuk memecahkan keadaan yang sepi terhadap mitra tutur. Pada

saat itu mitra tutur sedang menjahit di ruang tengah. Tuturan tersebut juga bertujuan

untuk mengawali sebuah pembicaraan hal tersebut sejalan dengan teori Harimurti

Kridalaksana (1986:111) yang menjelaskan bahwa basa-basi merupakan tuturan yang

dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan pembicaraan

antara pembicara dan kawan bicara.

Tuturan “Bapak, wis kondur ya!” muncul otomatis dalam situasi tutur karena

pada saat itu penutur sedang melihat mitra tutur yang sedang menjahit di ruang

tengah pada siang hari. Hal tersebut merujuk pada teori Arimi (1998:340) dalam

tesisnya yang mengatakan bahwa basa-basi murni merupakan basa-basi yang dipakai

secara otomatis, spontan, teratur, dan mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu

dengan bentuk-bentuk interaksi tertentu pula sesuai dengan gejala peristiwa tutur

yang muncul. Jadi, tuturan (A3) tersebut menunjukkan bahwa penutur ingin memecah

suasana rumah yang sepi untuk mengawali pembicaraan dengan menyapa mitra tutur

yang sedang menjahit di ruang tengah.

4.3.1.2 Terima kasih

Basa-basi terima kasih merupakan subkategori dari basa-basi

berbahasaacknowledgment. Subkategori ini dianalisis berdasarkan wujud basa-basi.

Wujud tuturan basa-basi berupa transkrip tuturan lisan basa-basi.Berikut ini adalah

analisis tuturan yang termasuk dalam subkategori tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

80

Tuturan B2

P: Bu, iki mau aku entuk oleh-oleh seko murid (Bu, ini tadi aku dapat oleh-oleh dari murid) MT: Yaampun, apik men. Mbok nggo aku wae Sar (Yaampun, bagus sekali. Buat aku saja Sar) P: Ya iki nggo Ibu, makane tak gowo mulih (Ya ini buat Ibu, makanya aku bawa pulang) MT: Woalah, iya to. Makasih lho! (Woalah, iyakah? Makasih lho!) (Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada siang hari. Penutur seorang guru SD Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah ibu dari Penutur. Suasana ketika terjadi tuturan santa dan kondusif. Mitra tutur bermaksud untuk mengekspresikan rasa terima kasihnya kepda penutur, yang ditandai dengan kata makasih lho!)

Tuturan (B2) merupakan wujud basa-basi berbahasa yang dapat dilihat dari

konteks tuturan itu. Tuturan terjadi pada siang hari di ruang tengah. Penutur

merupakan seorang perempuan yang berprofesi sebagai guru SMA berusia 29 tahun

dan mitra tutur merupakan ibu penutur. Suasana di ruang tengah ketika tuturan terjadi

dalam keadaan santai. Mitra tutur mengucapkan terima kasih kepada penutur.

Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya,

tuturan (B2) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori terima kasih.

Hal ini dikarenakan tuturan tersebut merupakan bentuk ekspresi rasa terima kasih dari

penutur terhadap bantuan yang telah diberikan oleh mitra tutur. Mitra tutur

menyampaikan rasa terima kasihnya kepada penutur sesaat setelah menerima oleh-

oleh.

Selain itu, pada tuturan (B2) terdapat tuturan “Makasih lho!” yang

memperkuat bahwa tuturan (B2) merupakan wujud basa-basi subkategori terima

kasih. Tuturan (B2) termasuk wujud basa-basi karena pada tuturan tersebut penutur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

81

bermaksud mempertahankan dan mempererat hubungan dengan mitra tutur. Hal ini

sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Kridalaksana (1986:111) yang

menjelaskan bahwa basa-basi merupakan tuturan yang dipergunakan untuk memulai,

mempertahankan, atau mengukuhkan hubungan antara pembicara dan kawan bicara.

Tuturan (B2) terjadi secara spontan karena pada saat itu mitra tutur langsung

menyampaikan rasa terima kasihnya kepada penutur setelah menerima oleh-oleh.

Merujuk pada tesis Arimi (1998:340) yang mengatakan bahwa basa-basi murni

merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan, teratur, dan mekanis

dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi tertentu pula sesuai

dengan gejala peristiwa tutur yang muncul. Oleh karena itu, tuturan (B2) merupakan

wujud basa-basi murni karena tuturan tersebut dipakai secara otomatis sesuai dengan

peristiwa yang terjadi dan sesuai dengan kenyataan bahwa mitra tutur telah menolong

penutur. Jadi, pada tuturan (B2) terlihat bahwa mitra tutur ingin mengucapkan rasa

terima kasihnya kepada penutur.

Tuturan B4 P: Nok, suwun lho Ibu wes didamelke teh.

(Nak, terima kasih lho Ibu sudah dibuatkan teh.)

MT: Tapi ora kelegen to Bu?

(Tapi tidak kemanisan kan Bu?)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang makan pada sore hari. Penutur seorang guru SMP Negeri 1 Baran, berusia 48 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah anak perempuan penutur. Suasana tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud untuk mengekspresikan rasa terima kasih kepada mitra tutur yang ditandai dengan kata Nok, terima kasih lho)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

82

Tuturan (B4) merupakan wujud basa-basi berbahasa yang dapat dilihat dari

konteks tuturan itu. Tuturan terjadi di ruang keluarga pada sore hari. Penutur

merupakan seorang guru SMP yang berusia 48 tahun dan mitra tutur merupakan anak

perempuan dari penutur. Suasana di ruang makan ketika tuturan terjadi dalam

keadaan santai dan kondusif. Penutur menyatakan terima kasih kepada mitra tutur

karena sudah membuatkan teh.

Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya,

tuturan (B4) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori terima kasih.

Hal ini dikarenakan tuturan tersebut merupakan bentuk ekpresi rasa terima kasih dari

penutur karena mitra tutur membuatkan teh. Selain itu, pada tuturan (B4) terdapat

tuturan “Suwun lho” yang memperkuat bahwa tuturan (B4) merupakan wujud basa-

basi subkategori terima kasih.

Tuturan (B4) termasuk wujud basa-basi karena pada tuturan tersebut penutur

bermaksud mempererat hubungan dengan mitra tutur. Tuturan “Suwun lho” yang

disampaikan penutur secara langsung. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan

oleh Kridalaksana (1986:111) yang menjelaskan bahwa basa-basi merupakan tuturan

yang dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan hubungan

antara pembicara dan kawan bicara.

Tuturan “Suwun lho” dikatakan penutur untuk menunjukkan sikap

menghargai mitra tutur karena sudah membuatkan teh. Hal ini sejalan dengan teori

Arimi (1998:340) dalam tesisnya yang mengatakan bahwa basa-basi murni

merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan, teratur, dan mekanis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

83

dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi tertentu pula sesuai

gejala peristiwa tutur yang muncul.

Tuturan B6 P: Tan, tulung jupukna teh-e bapak nang mburi kae!

(Tan, tulung ambilkan teh bapak di belakang itu!)

MT: Ya pak

(Ya pak)

P: Suwun ya Nok

(Terima kasih ya Nak)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada malam hari. Penutur seorang guru SDN Pagersari 02, berusia 53 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah anak perempuan penutur. Suasana tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud mengekspresikan rasa terima kasih kepada mitra tutur).

Tuturan (B6) merupakan wujud basa-basi berbahasa yang dapat dilihat dari

konteks tuturan itu. Tuturan terjadi di ruang tengah pada malam hari. Penutur

merupakan seorang guru SD yang berusia 53 tahun dan mitra tutur merupakan anak

perempuan dari penutur. Suasana di ruang tengah ketika tuturan terjadi dalam

keadaan santai dan kondusif. Penutur menyatakan terima kasih kepada mitra tutur

karena mitra tutur telah mengambilkan teh seperti yang penutur minta.

Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya,

tuturan (B6) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori terima kasih.

Hal ini dikarenakan tuturan tersebut merupakan bentuk ekpresi rasa terima kasih dari

penutur karena mitra tutur membuatkan teh. Selain itu, pada tuturan (B6) terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

84

tuturan “Suwun ya nok” yang memperkuat bahwa tuturan (B6) merupakan wujud

basa-basi subkategori terima kasih.

Tuturan (B6) termasuk wujud basa-basi karena pada tuturan tersebut penutur

bermaksud mempererat hubungan dengan mitra tutur. Tuturan “Suwun ya nok” yang

disampaikan penutur secara langsung. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan

oleh Kridalaksana (1986:111) yang menjelaskan bahwa basa-basi merupakan tuturan

yang dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan hubungan

antara pembicara dan kawan bicara.

Tuturan “Suwun ya nok” dikatakan penutur untuk menunjukkan menyatakan

rasa terima kasih kepada mitra tutur karena sudah mengambilkan teh. Hal ini sejalan

dengan teori Arimi (1998:340) dalam tesisnya yang mengatakan bahwa basa-basi

murni merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan, teratur, dan

mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi tertentu

pula sesuai gejala peristiwa tutur yang muncul.

4.3.1.3 Meminta/Mengundang

Basa-basi meminta/mengundang merupakan subkategori dari basa-basi

berbahasaacknowledgment.Subkategori ini dianalisis berdasarkan wujud basa-basi.

Wujud tuturan basa-basi berupa transkip tuturan lisan basa-basi.Berikut ini adalah

analisis tuturan yang termasuk dalam subkategori tersebut.

Tuturan C2 P: Ayo Pak, wis jam piro iki, lek adus, jarene arep nang gereja?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

85

(Ayo Pak, sudah jam berapa ini, lekas mandi katanya mau ke gereja?)

MT: Iya kosik sedilit neh.

(Iya, sebentar lagi)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada siang hari. Penutur adalah seorang guru SD Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah ayah penutur. Suasana tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud mengajak mitra tutur untuk pergi ke gereja.)

Tuturan (C2) merupakan wujud basa-basi berbahasa yang dapat dilihat dari

konteks tuturan itu. Tuturan terjadi di ruang keluarga pada siang hari. Penutur

merupakan seorang perempuan yang berprofesi sebagai guru SMA berusia 29 tahun

dan mitra tutur merupakan ayah dari penutur. Suasana di ruang tengah ketika tuturan

terjadi dalam keadaan santai dan kondusif. Penutur menyampaikan ajakannya untuk

segera bersiap ke gereja.

Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya,

tuturan (C2) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori meminta. Hal

ini dikarenakan pada tuturan tersebut penutur meminta agar mitra tutur segera bersiap

untuk ke gereja.

Wujud basa-basi pada tuturan (C2) terlihat dari tuturan yang mengatakan

bahwa penutur meminta mitra tutur untuk segera bersiap ke gereja. Mitra tutur

menanggapi dan merespon tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan

mengucapkan “Iya kosik, sedilit neh.” Yang menandakan mitra tutur langsung

menanggapi permintaan dari penutur.

Tuturan (C2) termasuk wujud basa-basi karena pada tuturan tersebut penutur

bermaksud untuk memecahkan suasana dengan memulai pembicaraan mitra tutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

86

Penutur mengajak mitra tutur dengan tujuan agar hubungan antara penutur dan mitra

tutur menjadi semakin akrab. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh

Kridalaksana (1986:111) yang menjelaskan bahwa basa-basi merupakan tuturan yang

dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan hubungan antara

pembicara dan kawan bicara.

Tuturan (C2) terjadi secara spontan karena pada saat itu penutur bertemu

dengan mitra tutur. Hal ini sejalan dengan tesis Arimi (1998:340) yang mengatakan

bahwa basa-basi murni merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan,

teratur, dan mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi

tertentu pula sesuai dengan gejala peristiwa tutur yang muncul. Penutur

menginginkan mitra tutur berkenan menghadiri pesta pernikahan bersama penutur.

Jadi, tuturan (C2) terlihat bahwa penutur menyampaikan permintaannya agar mitra

tutur segera bersiap ke gereja.

Tuturan C5 P:Ayo Le, jarene arep tuku jajan? (Ayo Nak, katanya mau beli jajan?) MT:”Lari menghampiri penutur” (Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMA Negeri 1 Ambarawa, berusia 52 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah anak laki-laki penutur yang berusia 11 tahun. Suasana ketika tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud mengundang mitra tutur untuk pergi mencari jajan.)

Tuturan (C5) merupakan wujud basa-basi berbahasa yang dapat dilihat dari

konteks tuturan itu. Tuturan terjadi di ruang keluarga pada malam hari. Penutur

merupakan seorang laki-laki yang berprofesi sebagai guru SMA berusia 52 tahun dan

mitra tutur adalah anak laki-laki dari penutur yang berusia 11 tahun. Suasana di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

87

ruang tengah ketika tuturan terjadi dalam keadaan santai dan kondusif. Penutur

mengajak mitra tutur pergi ke warung untuk membeli sesuatu.

Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya,

tuturan (C5) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori mengundang.

Hal ini dikarenakan pada tuturan tersebut penutur mengajak mitra tutur pergi jajan ke

warung.

Selain itu, wujud basa-basi pada tuturan (C5) terlihat dari tuturan yang

mengatakan bahwa penutur langsung mengajak mitra tutur untuk pergi ke warung

membeli sesuatu. Mitra tutur menanggapi dan merespon tuturan yang disampaikan

oleh penutur dengan langsung pergi menghampiri penutur.

Tuturan (C5) termasuk wujud basa-basi karena pada tuturan tersebut penutur

bermaksud untuk mempererat hubungan dengan mitra tutur. Penutur mengajak mitra

tutur dengan tujuan agar hubungan semakin erat. Hal ini sejalan dengan teori yang

dikemukakan oleh Kridalaksana (1986:111) yang menjelaskan bahwa basa-basi

merupakan tuturan yang dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau

mengukuhkan hubungan antara pembicara dan kawan bicara.

Tuturan (C5) terjadi secara spontan karena pada saat itu penutur bertemu

dengan mitra tutur. Hal ini sejalan dengan tesis Arimi (1998:340) yang mengatakan

bahwa basa-basi murni merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan,

teratur, dan mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi

tertentu pula sesuai dengan gejala peristiwa tutur yang muncul. Penutur

menginginkan mitra tutur berkenan untuk pergi ke gereja pada hari minggu pagi. Jadi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

88

tuturan (C5) terlihat bahwa penutur mengajak mitra tutur pergi ke warung untuk

membeli sesuatu.

Tuturan C6 P: “Ga, Alga… Wis awan iki, meh tangi jam piro?”

(Ga, Alga… Sudah siang ini, mau Bangun jam berapa?”

MT: “Iya Pak, iki lagi ngelempit kemul”.

(Iya Pak, ini baru melipat selimut)

P: “Ayo lek cepet, iki Senin lho, ana upacara!”

(Ayo cepat-cepat, ini hari Senin lho, ada upacara!)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di kamar mitra tutur pada pagi hari. Penutur adalah seorang guru SMP Theresiana 1 Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah anak perempuan penutur yang berusia 14 tahun. Suasana ketika tuturan tersebut terjadi agak tergesa-gesa. Penutur bermaksud mengundang mitra tutur untuk cepat bersiap-siap ke sekolah)

Tuturan (C6) merupakan wujud basa-basi berbahasa yang dapat dilihat dari

konteks tuturan itu. Tuturan terjadi di kamar mitra tutur pada pagi hari. Penutur

merupakan seorang laki-laki yang berprofesi sebagai guru SMP berusia 48 tahun dan

mitra tutur adalah anak perempuan dari penutur yang berusia 14 tahun. Suasana di

kamar mitra tutur ketika tuturan terjadi agak tergesa-gesa. Penutur mengajak mitra

tutur untuk segera bangun dan segera bersiap-siap ke sekolah.

Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya,

tuturan (C6) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori mengundang.

Hal ini dikarenakan pada tuturan tersebut penutur mengajak mitra tutur untuk segera

bersiap-siap ke sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

89

Selain itu, wujud basa-basi pada tuturan (C6) terlihat dari tuturan yang

mengatakan bahwa penutur mengingatkan bahwa hari Senin di sekolahan ada upacara

terlebih dahulu, jadi penutur meminta mitra tutur segera bersiap ke sekolah agar tidak

terlambat. Mitra tutur menanggapi dan merespon tuturan yang disampaikan oleh

penutur dengan langsung pergi menjawab penutur.

Tuturan (C6) termasuk wujud basa-basi karena pada tuturan tersebut penutur

bermaksud untuk mempererat hubungan dengan mitra tutur. Penutur mengajak mitra

tutur dengan tujuan agar hubungan semakin erat. Hal ini sejalan dengan teori yang

dikemukakan oleh Kridalaksana (1986:111) yang menjelaskan bahwa basa-basi

merupakan tuturan yang dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau

mengukuhkan hubungan antara pembicara dan kawan bicara.

Tuturan (C6) terjadi secara spontan karena pada saat itu penutur bertemu

dengan mitra tutur. Hal ini sejalan dengan tesis Arimi (1998:340) yang mengatakan

bahwa basa-basi murni merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan,

teratur, dan mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi

tertentu pula sesuai dengan gejala peristiwa tutur yang muncul. Penutur

menginginkan mitra tutur berkenan untuk pergi ke gereja pada hari minggu pagi. Jadi,

tuturan (C6) terlihat bahwa penutur mengajak mitra tutur pergi ke warung untuk

membeli sesuatu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

90

4.3.1.4 Menerima

Tuturan berikut ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori

menerima. Subkategori fatis acknowledgment menerima terdapat 5 tuturan. Kode (D)

digunakan untuk menunjuk tuturan basa-basi subkategori menerima. Contoh tuturan

tersebut adalah sebagai berikut.

Tuturan D1 P: Bu, besok Minggu isa teko nikahan anake Pak Agus apa ora?

(Bu, besok Minggu bisa datang nikahan anak Pak Agus atau tidak?)

MT: Duh Pak, aku dinas awan sesuk Minggu.

(Duh Pak, saya dinas siang besok Minggu.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMP Theresiana Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah istri penutur yang berusia 37 tahun. Suasana tuturan yang sedang terjadi dalam keadaan santai. Mitra tutur mengungkapkan penolakan ajakkan penutur.)

Tuturan (D1) merupakan wujud basa-basi berbahasa yang dapat dilihat dari

konteks tuturan itu. Tuturan terjadi di ruang keluarga pada malam hari. Penutur

merupakan seorang laki-laki yang berprofesi sebagai guru SMP berusia 48 tahun dan

mitra tutur merupakan istri dari penutur yang berusia 37 tahun. Suasana di ruang

tengah ketika tuturan terjadi dalam keadaan santai dan kondusif. Penutur ingin

mengajak mitra tutur menghadiri acara pernikahan, tetapi mitra tutur menolak karena

ada acara lain.

Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya,

tuturan (D1) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori menolak. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

91

ini dikarenakan pada tuturan tersebut mitra tutur menolak ajakan penutur menghadiri

acara pernikahan karena ada acara lain.

Selain itu, wujud basa-basi pada tuturan (D1) terlihat dari tuturan yang

mengatakan bahwa mitra tutur menolak ajakan penutur. Mitra tutur menanggapi dan

merespon tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan mengucapkan “Duh Pak,

aku dinas awan sesuk Minggu.” yang menandakan mitra tutur tidak dapat ikut

meghadiri acara pernikahan bersama penutur.

Tuturan (D1) termasuk wujud basa-basi karena pada tuturan tersebut penutur

bermaksud untuk mempererat hubungan dengan mitra tutur. Penutur mengajak mitra

tutur dengan tujuan agar hubungan semakin erat. Hal ini sejalan dengan teori yang

dikemukakan oleh Kridalaksana (1986:111) yang menjelaskan bahwa basa-basi

merupakan tuturan yang dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau

mengukuhkan hubungan antara pembicara dan kawan bicara.

Tuturan (D1) terjadi secara spontan karena pada saat itu penutur bertemu

dengan mitra tutur. Hal ini sejalan dengan tesis Arimi (1998:340) yang mengatakan

bahwa basa-basi murni merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan,

teratur, dan mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi

tertentu pula sesuai dengan gejala peristiwa tutur yang muncul. Penutur

menginginkan mitra tutur berkenan untuk pergi ke gereja pada hari minggu pagi. Jadi,

tuturan (D1) merupakan basa-basi menolak terlihat bahwa mitra tutur menolak ajakan

penutur karena ada acara lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

92

Tuturan D2 P: Sar, Sari… Ayo maem!

(Sar, Sari… ayo makan)

MT: Ora Bu, ra maem aku, isih wareg.

(Tidak Bu, aku tidak makan, masih kenyang.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada malam hari. Penutur adalah ibu mitra tutur yang berusia 49 tahun. Mitra tutur adalah guru SD Bernadus Semarang Semarang., berusia 29 tahun, perempuan. Suasana tuturan yang terjadi ketika itu dalam situasi santai. Mitra tutur menolak ajakan penutur untuk makan malam, yang ditandai dengan kalimat Ora bu, ra maem aku, isih wareg.)

Tuturan (D2) merupakan wujud basa-basi berbahasa yang dapat dilihat dari

konteks tuturan itu. Tuturan terjadi di ruang keluarga pada malam hari. Penutur

merupakan ibu dari mitra tutur dan mitra tutur merupakan seorang perempuan yang

berprofesi sebagai gurur SMA berusia 29 tahun. Suasana di ruang tengah ketika

tuturan terjadi dalam keadaan santai dan kondusif. Penutur ingin mengajak mitra tutur

makan malam, tetapi mitra tutur menolak karena masih kenyang.

Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya,

tuturan (D2) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori menolak. Hal

ini dikarenakan pada tuturan tersebut mitra tutur menolak ajakan penutur untuk

makan malam.

Selain itu, wujud basa-basi pada tuturan (D2) terlihat dari tuturan yang

mengatakan bahwa mitra tutur menolak ajakan penutur. Mitra tutur menanggapi dan

merespon tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan mengucapkan “Ora Bu, ra

maem aku, isih wareg” yang menandakan mitra tutur tidak mau ikut makan malam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

93

Tuturan (D2) termasuk wujud basa-basi karena pada tuturan tersebut penutur

bermaksud untuk mempererat hubungan dengan mitra tutur. Penutur mengajak mitra

tutur dengan tujuan agar hubungan semakin erat. Hal ini sejalan dengan teori yang

dikemukakan oleh Kridalaksana (1986:111) yang menjelaskan bahwa basa-basi

merupakan tuturan yang dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau

mengukuhkan hubungan antara pembicara dan kawan bicara.

Tuturan (D2) terjadi secara spontan karena pada saat itu penutur bertemu

dengan mitra tutur. Hal ini sejalan dengan tesis Arimi (1998:340) yang mengatakan

bahwa basa-basi murni merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan,

teratur, dan mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi

tertentu pula sesuai dengan gejala peristiwa tutur yang muncul. Jadi, tuturan (D2)

terlihat sebagai basa-basi menolak karena mitra tutur menolak ajakan penutur.

Tuturan D4 P: Ris, iki kok tv-ne ora isa urip yo? Mbok tulung iki.

(Ris, ini kok tv-nya tidak bisa hidup ya? Tolong ini.)

MT: Kae lho ana Bapak.

(Itu lho ada Bapak.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMP Negeri 1 Ambarawa, berusia 48 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah anak laki-laki perutur yang berusia 11 tahun. Situasi tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Mitra tutur menolak pernyataan penutur dengan tidak langsung dan melemparkannya kepada orang lain, ditandai dengan kalimat kae lho ana Bapak.)

Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya,

tuturan (D4) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori menolak. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

94

ini dikarenakan pada tuturan tersebut mitra tutur menolak pernyataan penutur dengan

melemparkan kepada orang lain.

Selain itu, wujud basa-basi pada tuturan (D4) terlihat dari tuturan yang

mengatakan bahwa mitra tutur menolak ajakan penutur. Mitra tutur menanggapi dan

merespon tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan mengucapkan “Kae lho ana

Bapak” yang menandakan mitra tutur tidak ingin datang menolong penutur dan

melemarkannya kepada orang lain.

Tuturan (D4) termasuk wujud basa-basi karena pada tuturan tersebut penutur

bermaksud untuk mempererat hubungan dengan mitra tutur. Penutur mengajak mitra

tutur dengan tujuan agar hubungan semakin erat. Hal ini sejalan dengan teori yang

dikemukakan oleh Kridalaksana (1986:111) yang menjelaskan bahwa basa-basi

merupakan tuturan yang dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau

mengukuhkan hubungan antara pembicara dan kawan bicara.

Tuturan (D4) terjadi secara spontan karena pada saat itu penutur bertemu

dengan mitra tutur. Hal ini sejalan dengan tesis Arimi (1998:340) yang mengatakan

bahwa basa-basi murni merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan,

teratur, dan mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi

tertentu pula sesuai dengan gejala peristiwa tutur yang muncul. Jadi, tuturan (D4)

terlihat sebagai basa-basi menolak karena mitra tutur menolak ajakan penutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

95

4.3.1.5 Meminta/Mengundang

Basa-basi meminta/mengundang merupakan subkategori dari basa-basi

berbahasaacknowledgment.Subkategori ini dianalisis berdasarkan wujud basa-basi.

Wujud tuturan basa-basi berupa transkip tuturan lisan basa-basi.Berikut ini adalah

analisis tuturan yang termasuk dalam subkategori tersebut.

Tuturan E1 P: Pak, Minggu ngeterke Aldo nang kolam renang ya karo Alga, aku Minggu dinas awan ki.

(Pak Minggu antar Aldo ke kolam renang ya dengan Alga, aku Minggu dinas siang.)

MT: Ya Bu, esuk wae to ben isa suwe le renang.

(Ya Bu, pagi saja ya, biar lama renangnya.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMP Theresia Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah istri penutur yang berusia 37 tahun. Situasi tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Mitra tutur menerima pernyataan penutur dengan ditandai kata Ya bu.)

Tuturan (E1) merupakan wujud basa-basi berbahasa yang dapat dilihat dari

konteks tuturan itu. Tuturan terjadi di ruang keluarga pada malam hari. Penutur

adalah seorang guru SMP berusia 48 tahun dan mitra tutur merupakan istri dari

penutur. Suasana di ruang tengah ketika tuturan terjadi dalam keadaan santai dan

kondusif. Mitra tutur menerima tawaran dari penutur.

Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya,

tuturan (E1) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori menerima. Hal

ini dikarenakan pada tuturan tersebut mitra tutur menerima tawaran penutur untuk

mengajak anak-anak berenang keesok harinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

96

Selain itu, wujud basa-basi pada tuturan (E1) terlihat dari tuturan yang

mengatakan bahwa mitra tutur menerima ajakan penutur. Mitra tutur menanggapi dan

merespon tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan mengucapkan “Ya Bu, esuk

wae to ben isa suwe le renang.” yang menandakan mitra tutur menerima tawaran

penutur.

Tuturan (E1) termasuk wujud basa-basi karena pada tuturan tersebut penutur

bermaksud untuk mempererat hubungan dengan mitra tutur. Penutur mengajak mitra

tutur dengan tujuan agar hubungan semakin erat. Hal ini sejalan dengan teori yang

dikemukakan oleh Jakobson (1980) yang mendefinisikan bahwa basa-basi adalah

tuturan yang dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau memutuskan

komunikasi untuk memastikan berfungsinya saluran komunikasi dan untuk menarik

perhatian lawan bicara atau menjaga agar kawan bicara tetap memperhatikan.

Tuturan (E1) terjadi secara spontan karena pada saat itu penutur bertemu

dengan mitra tutur. Hal ini sejalan dengan tesis Arimi (1998:340) yang mengatakan

bahwa basa-basi murni merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan,

teratur, dan mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi

tertentu pula sesuai dengan gejala peristiwa tutur yang muncul. Jadi, tuturan (E1)

terlihat sebagai basa-basi menerima karena mitra tutur menerima tawaran penutur.

Tuturan E3 P: Le, iki Ibu nggowo bakso, gelem apa ora?

(Nak, ini ibu bawa bakso, mau tidak?)

MT: Gelem Bu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

97

(Mau Bu.)

P: Ya rene. (Ya kesini.) (Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang makan pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMP N 1 Sumowono, berusia 34 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah anak laki-laki penutur yang berusia 11 tahun. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Mitra tutur menerima tawaran dari penutur yang ditandai dengan kata mau bu.)

Tuturan (E3) merupakan wujud basa-basi berbahasa yang dapat dilihat dari

konteks tuturan itu. Tuturan terjadi di ruang makan pada sore hari. Penutur adalah

seorang guru SMP berusia 34 tahun dan mitra tutur merupakan anak laki-laki dari

penutur berusia 11 tahun. Suasana di ruang makan ketika tuturan terjadi dalam

keadaan santai dan kondusif. Mitra tutur menerima tawaran dari penutur.

Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya,

tuturan (E3) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori menerima. Hal

ini dikarenakan pada tuturan tersebut mitra tutur menerima tawaran penutur untuk

mengajak anak-anak berenang keesok harinya.

Selain itu, wujud basa-basi pada tuturan (E3) terlihat dari tuturan yang

mengatakan bahwa mitra tutur menerima ajakan penutur. Mitra tutur menanggapi dan

merespon tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan mengucapkan “Gelem bu.”

yang menandakan mitra tutur menerima tawaran penutur.

Tuturan (E3) termasuk wujud basa-basi karena pada tuturan tersebut penutur

bermaksud untuk mempererat hubungan dengan mitra tutur. Penutur mengajak mitra

tutur dengan tujuan agar hubungan semakin erat. Hal ini sejalan dengan teori yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

98

dikemukakan oleh Kridalaksana (1986:111) yang menjelaskan bahwa basa-basi

merupakan tuturan yang dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau

mengukuhkan hubungan antara pembicara dan kawan bicara.

Tuturan (E3) terjadi secara spontan karena pada saat itu penutur bertemu

dengan mitra tutur. Hal ini sejalan dengan tesis Arimi (1998:340) yang mengatakan

bahwa basa-basi murni merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan,

teratur, dan mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi

tertentu pula sesuai dengan gejala peristiwa tutur yang muncul. Jadi, tuturan (E3)

terlihat sebagai basa-basi menerima karena mitra tutur menerima tawaran penutur.

Tuturan E6 P: Le, sesuk prei ora nang ngendi- ngendi to?

(Nak, besok libur tidak pergi kemana-mana kan?)

MT: Ora kok Pak.

(Tidak kok Pak)

P: Tulung terke Bapak nang wisma ya, sesuk Bapak ono rekoleksi.

(Tolong antar Bapak ke wisma ya, besok bapak ada rekoleksi)

MT: Oh iya Pak (Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SDN Pagersari 02, Kecamatan Bergas, berusia 53 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah anak laki-laki penutur. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Penutur bermaksud meminta mitra tutur untuk mengantar ke wisma besok pagi dengan bertanya terlebih dahulu, kemudian mitra tutur menerima permintaan penutur dengan mengatakan Oh iya Pak.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

99

Tuturan (E6) merupakan wujud basa-basi berbahasa yang dapat dilihat dari

konteks tuturan itu. Tuturan terjadi di ruang makan pada sore hari. Penutur adalah

seorang guru SD berusia 53 tahun dan mitra tutur merupakan anak laki-laki dari

penutur. Suasana di ruang tengah ketika tuturan terjadi dalam keadaan santai dan

kondusif. Mitra tutur menerima tawaran dari penutur.

Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya,

tuturan (E6) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori menerima. Hal

ini dikarenakan pada tuturan tersebut mitra tutur menerima tawaran penutur untuk

mengantar ke wisma acara rekoleksi.

Selain itu, wujud basa-basi pada tuturan (E6) terlihat dari tuturan yang

mengatakan bahwa mitra tutur menerima ajakan penutur. Mitra tutur menanggapi dan

merespon tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan mengucapkan “Oh iya

Pak.” yang menandakan mitra tutur menerima tawaran penutur.

Tuturan (E6) termasuk wujud basa-basi karena pada tuturan tersebut penutur

bermaksud untuk mempererat hubungan dengan mitra tutur. Penutur mengajak mitra

tutur dengan tujuan agar hubungan semakin erat. Hal ini sejalan dengan teori yang

dikemukakan oleh Jakobson (1980) yang mendefinisikan bahwa basa-basi adalah

tuturan yang dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau memutuskan

komunikasi untuk memastikan berfungsinya saluran komunikasi dan untuk menarik

perhatian lawan bicara atau menjaga agar kawan bicara tetap memperhatikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

100

Tuturan (E6) terjadi secara spontan karena pada saat itu penutur bertemu

dengan mitra tutur. Hal ini sejalan dengan tesis Arimi (1998:340) yang mengatakan

bahwa basa-basi murni merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan,

teratur, dan mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi

tertentu pula sesuai dengan gejala peristiwa tutur yang muncul.

4.3.1.6 Menyatakan maaf

Tuturan berikut ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori

meminta maaf. Subkategori fatis acknowledgment meminta maaf terdapat 7 tuturan.

Kode (F) digunakan untuk menunjuk tuturan basa-basi subkategori meminta maaf.

Contoh tuturan tersebut adalah sebagai berikut.

Tuturan F1 P: Pak, sorry lho mau lali ngentasi pemeyane, aku ora ngerti nek mau awan udan, klambine Bapak do teles kae.

(Pak, maaf lho tadi lupa angkat jemuran, aku tidak tahu kalau tadi siang hujan, bajunya Bapak basah semua itu.)

MT: Lah ya wes, diangin-anginke sik wae, ngko lak ya garing.

(Lah, ya sudah, diangin-anginkan dulu saja, nanti juga kering.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah istri mitra tutur yang berusia 37 tahun. Mitra tutur adalah guru SMP Theresiana Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Penutur bermaksud menyatakan maaf kepada penutur ditandai dengan kata sorry lho.)

Tuturan (F1) merupakan wujud basa-basi berbahasa yang dapat dilihat dari

konteks tuturan itu. Tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah

istri penutur dan mitra tutur merupakan guru SMP berusia 48 tahun. Suasana di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

101

ruang tengah ketika tuturan terjadi dalam keadaan santai dan kondusif. Penutur

menyatakan maaf kepada mitra tutur karena lupa mengangkat jemuran.

Berdasarkan aktivitas penutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya, tuturan

(F1) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori menyatakan maaf. Hal

ini dikarenakan pada tuturan tersebut penutur menyatakan maaf kepada mitra tutur

karena lupa mengangkat pakaian milik mitra tutur.

Selain itu, wujud basa-basi pada tuturan (F1) terlihat dari tuturan yang

menyatakan maaf kepada mitra tutur. Penutur menyatakan maaf yang disampaikan

dengan mengucapkan “Pak, sorry lho mau lali ngentasi pemeyane, aku ora ngerti nek

mau awan udan, klambine Bapak do teles kae” yang menandakan penutur

menyatakan maaf kepada mitra tutur.

Tuturan (F1) terjadi secara spontan karena pada saat itu penutur bertemu

dengan mitra tutur. Hal ini sejalan dengan tesis Arimi (1998:340) yang mengatakan

bahwa basa-basi murni merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan,

teratur, dan mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi

tertentu pula sesuai dengan gejala peristiwa tutur yang muncul.

Tuturan F2 P: Bu, sorry lho aku mau lali nggugah, lha aku ya keturon.

(Bu, maaf lho tadi aku lupa bangunin, soalnya aku juga ketiduran.)

MT: Rapapa, ngerti kok aku, aku ya wis tangi dhisik kok.

(Tidak apa-apa, tahu kok, aku juga sudah bangun duluan kok.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada pagi hari. Penutur adalah guru SD Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan mitra tutur adalah ibu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

102

dari peutur yang berusia 49 tahun. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Penutur bermaksud menyatakan maaf kepada mitra tutur.)

Tuturan (F2) merupakan wujud basa-basi berbahasa yang dapat dilihat dari

konteks tuturan itu. Tuturan terjadi di ruang tengah pada pagi hari. Penutur adalah

guru SD, mitra tutur adalah ibu dari penutur. Suasana di ruang tengah ketika tuturan

terjadi dalam keadaan santai dan kondusif. Penutur menyatakan maaf kepada mitra

tutur karena lupa membangunkan mitra tutur.

Berdasarkan aktivitas penutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya, tuturan

(F2) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori menyatakan maaf. Hal

ini dikarenakan pada tuturan tersebut penutur menyatakan maaf kepada mitra tutur

karena lupa membangunkan mitra tutur.

Selain itu, wujud basa-basi pada tuturan (F2) terlihat dari tuturan yang

menyatakan maaf kepada mitra tutur. Penutur menyatakan maaf yang disampaikan

dengan mengucapkan “Bu, sorry lho aku mau lali nggugah, lha aku ya keturon.”

yang menandakan penutur menyatakan maaf kepada mitra tutur.

Tuturan (F2) terjadi secara spontan karena pada saat itu penutur bertemu

dengan mitra tutur. Hal ini sejalan dengan tesis Arimi (1998:340) yang mengatakan

bahwa basa-basi murni merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan,

teratur, dan mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi

tertentu pula sesuai dengan gejala peristiwa tutur yang muncul.

Tuturan F3 P: Bu, lha klambiku ndak wes dijipukke?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

103

(Bu, apa bajuku sudah diambilkan?)

MT: Yaampun Pak, lali aku. Dingapurani Pak lali aku.

(Yaampun Pak, aku lupa, maaf Pak.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada pagi hari. Mitra tutur adalah guru SD Kanisius Jimbaran, mitra tutur berusia 49 tahun, perempuan. Penutur adalah suami penutur yang berusia 57 tahun. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Mitra tutur bermaksud menyatakan maaf kepada penutur. Yang ditandai dengan permintaan maaf yang ditandai dengan kalimat dingapurani pak.)

Tuturan (F3) merupakan wujud basa-basi berbahasa yang dapat dilihat dari

konteks tuturan itu. Tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah

suami mitra tutur dan mitra tutur merupakan guru SD berusia 49 tahun. Suasana di

ruang tengah ketika tuturan terjadi dalam keadaan santai dan kondusif. Mitra tutur

menyatakan maaf kepada penutur karena lupa mengambil baju penutur yang ada di

penjahit.

Berdasarkan aktivitas penutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya, tuturan

(F3) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori menyatakan maaf. Hal

ini dikarenakan pada tuturan tersebut mitra tutur menyatakan maaf kepada penutur.

Selain itu, wujud basa-basi pada tuturan (F3) terlihat dari tuturan yang

menyatakan maaf kepada penutur. Mitra tutur menyatakan maaf yang disampaikan

dengan mengucapkan “Yaampun Pak, lali aku. Dingapurani Pak lali aku.” yang

menandakan mitra tutur menyatakan maaf kepada penutur.

Tuturan (F3) terjadi secara spontan karena pada saat itu penutur bertemu

dengan mitra tutur. Hal ini sejalan dengan tesis Arimi (1998:340) yang mengatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

104

bahwa basa-basi murni merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan,

teratur, dan mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi

tertentu pula sesuai dengan gejala peristiwa tutur yang muncul. Jadi, tuturan (F3)

terlihat sebagai basa-basi menyatakan maaf karena mitra tutur menyatakan maaf

kepada penutur.

4.3.1.6 Mengucapkan selamat

Tuturan berikut ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori

mengucapkan selamat. Subkategori fatis acknowledgment mengucapkan selamat

terdapat 4 tuturan. Kode (G) digunakan untuk menunjuk tuturan basa-basi

subkategori mengucapkan selamat. Tuturan tersebut adalah sebagai berikut.

Tuturan G1 P: Pak, Aldo mau wes isa ngitung nang ngarep kelas lho…!

(Pak, Aldo tadi sudah bisa berhitung di depan kelas lho…!)

MT:Weh, apa iya? Selamet ya dek.

(Weh, apa iya? Selamat ya dek)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah anak laki-laki penutur yang berusia 5 tahun. Mitra tutur adalah seorang guru SMP Theresiana Bandungan yang berusia 48 tahun, laki-laki. Suasana saat tuturan terjadi dalam keadaan santai. Mitra tutur bermaksud memberikan ucapan selamat kepada penutur yang ditandai dengan kalimat selamat yo dek.)

Tuturan (G1) merupakan wujud basa-basi berbahasa yang dapat dilihat dari

konteks tuturan itu. Tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah

istri mitra tutur dan mitra tutur merupakan guru SMP berusia 48 tahun. Suasana di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

105

ruang tengah ketika tuturan terjadi dalam keadaan santai dan kondusif. Mitra tutur

memberikan ucapan selamat kepada anaknya dengan pancingan dari penutur.

Berdasarkan aktivitas penutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya, tuturan

(G1) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori mengucapkan selamat.

Hal ini dikarenakan pada tuturan tersebut mitra tutur mengucapkan selamat kepada

anaknya.

Selain itu, wujud basa-basi pada tuturan (G1) terlihat dari tuturan yang

penutur memberikan pancingan agar mitra tutur mengucapan selamat kepada

anaknya. Mitra tutur mengucapkan selamat kepada anaknya yang disampaikan

dengan mengucapkan “Weh, opo iyo? Selamet ya dek..” yang menandakan mitra tutur

mengucapkan selamat kepada anaknya.

Tuturan (G1) terjadi secara spontan karena pada saat itu penutur bertemu

dengan mitra tutur. Hal ini sejalan dengan tesis Arimi (1998:340) yang mengatakan

bahwa basa-basi murni merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan,

teratur, dan mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi

tertentu pula sesuai dengan gejala peristiwa tutur yang muncul. Jadi, tuturan (G1)

terlihat sebagai basa-basi mengucapkan selamat, karena mitra tutur mengucapkan

selamat kepada anaknya dengan pancingan yang diberikan oleh penutur.

Tuturan G2 P: Bu, lumayan lho aku wes isa ngelesi murid meneh. (Bu, lumayan lho aku sudah bisa ngajar les murid lagi)

MT: Ya syukur Puji Tuhan, selamet ya Sar, muga-muga tambah lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

106

(Ya syukur Puji Tuhan, selamat ya Sar, semoga tambah lancar.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah guru SD Bernadus Semarang berusia 29 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah ibu penutur yang berusia 49 tahun. Suasana saat terjadi tuturan dalam keadaan santai. Mitra tutur bermaksud memberikan ucapan selamat kepada penutur yang ditandai dengan kalimat selamat ya Sar.)

Tuturan (G2) merupakan wujud basa-basi berbahasa yang dapat dilihat dari

konteks tuturan itu. Tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur guru

SMA berusia 29 tahun dan mitra tutur merupakan ibu dari penutur. Suasana di ruang

tengah ketika tuturan terjadi dalam keadaan santai dan kondusif. Mitra tutur

memberikan ucapan selamat kepada penutur.

Berdasarkan aktivitas penutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya, tuturan

(G2) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori mengucapkan selamat.

Hal ini dikarenakan pada tuturan tersebut mitra tutur mengucapkan selamat kepada

penutur.

Selain itu, wujud basa-basi pada tuturan (G2) terlihat dari tuturan mitra tutur

memberikan ucapan selamat kepada penutur. Mitra tutur mengucapkan selamat

kepada penutur yang disampaikan dengan mengucapkan “Ya syukur Puji Tuhan,

selamet ya Sar, muga-muga tambah lancar.” yang menandakan mitra tutur

mengucapkan selamat kepada penutur.

Tuturan (G2) terjadi secara spontan karena pada saat itu penutur bertemu

dengan mitra tutur. Hal ini sejalan dengan tesis Arimi (1998:340) yang mengatakan

bahwa basa-basi murni merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

107

teratur, dan mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi

tertentu pula sesuai dengan gejala peristiwa tutur yang muncul.

Tuturan G3 P: Lha kowe ki ngitung duite sapa Le?

(Kamu itu menghitung uangnya siapa Nak?)

MT: Ya duitku Bu, aku nyelengi kok

(Ya uangku Bu, Aku kan nabung)

P: Wah, pinter men, lumayan isa nggo jajan dhewe.

(Wah, pintar sekali, lumayan bisa buat jajan sendiri.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di kamar mitra tutur pada sore hari. Penutur adalah guru SMPN 1 Sumowono berusia 34 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah anak laki-laki penutur yang berusia 11 tahun. Suasana saat terjadi tuturan dalam keadaan santai. Penutur bermaksud memberikan ucapan selamat kepada mitra tutur dalam bentuk pujian.)

Tuturan (G3) merupakan wujud basa-basi berbahasa yang dapat dilihat dari

konteks tuturan itu. Tuturan terjadi di kamar mitra tutur pada sore hari. Penutur guru

SMP berusia 34 tahun dan mitra tutur merupakan anak laki-laki dari penutur.

Suasana di kamar ketika tuturan terjadi dalam keadaan santai dan kondusif. Penutur

memberikan ucapan selamat kepada mitra tutur.

Berdasarkan aktivitas penutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturnya, tuturan

(G3) termasuk dalam kategori acknowledgements subkategori mengucapkan selamat.

Hal ini dikarenakan pada tuturan tersebut mitra tutur mengucapkan selamat kepada

penutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

108

Selain itu, wujud basa-basi pada tuturan (G3) terlihat dari tuturan penutur

memberikan ucapan selamat kepada mitra tutur. Penutur mengucapkan selamat

kepada mitra tutur yang disampaikan dengan mengucapkan “Wah, pinter men,

lumayan isa nggo jajan dhewe”.

Tuturan (G3) terjadi secara spontan karena pada saat itu penutur bertemu

dengan mitra tutur. Hal ini sejalan dengan tesis Arimi (1998:340) yang mengatakan

bahwa basa-basi murni merupakan basa-basi yang dipakai secara otomatis, spontan,

teratur, dan mekanis dalam suatu situasi tutur tertentu dengan bentuk-bentuk interaksi

tertentu pula sesuai dengan gejala peristiwa tutur yang muncul.

4.3.2 Maksud Basa-basi Berbahasa

Rahardi (2003: 16-17) dalam bukunya telah berbicara maksud dan makna ini.

Rahardi mengawali dengan memaparkan bahwa ilmu bahasa pragmatik

sesungguhnya mengkaji maksud penutur di dalam konteks situasi dan lingkungan

sosial-budaya tertentu. Karena yang dikaji di dalam pragmatik adalah maksud penutur

dalam menyampaikan tuturannya, maka dapat pula dikatakan bahwa pragmatik dalam

berbagai hal sejajar dengan semantik, yakni cabang ilmu bahasa yang dikaji makna

bahasa, tetapi makna bahasa itu dikaji secara internal.

Menurut Abdul Chaer (2009: 35) bahwa informasi dan maksud sama-sama

sesuatu yang luar-ujaran. Hanya bedanya kalau informasi itu merupakan sesuatu yang

luar-ujaran dilihat dari segi objeknya atau yang dibicarakan; sedangkan maksud

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

109

dilihat dari segi pengujarnya, orang yang berbicara itu mengujarkan suatu ujaran

entah berua kalimat maupun frasa, tetapi yang dimaksudkannya tidak sama dengan

makna lahiriah ujaran itu sendiri.

4.3.2.1 Salam

Basa-basi salam merupakan subkategori dari basa-basi berbahasa

acknowledgment. Subkategori ini dianalisis berdasarkan maksud tuturan basa-basi.

Maksud berkenaan dengan tujuan dari penutur ketika mengutarakan tuturan basa-basi

kepada mitra tutur. Berikut ini adalah analisis tuturan yang termasuk dalam

subkategori tersebut.

Tuturan A1 P: Selamat pagi, Bapak mangkat sek ya!

(Selamat pagi, Bapak beragkat dulu ya!)

MT: Ya pak, ati-ati! (Ya pak, hati-hati) (Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tamu pada pagi hari. Penutur merupakan seorang guru SDN Pagersari 02, Kecamatan Bergas, berusia 53 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah istri. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud memulai pembicaraan dengan berpamitan dengan mitra tutur.) Maksud basa-basi tuturan (A1) termasuk dalam subkategori salam. Tuturan

terjadi pada pagi hari di ruang tamu. Penutur merupakan seorang guru SDN Pagersari

02, Kecamatan Bergas, berusia 53 tahun, laki-laki, dan mitra tutur adalah istri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

110

penutur. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur

bermaksud memulai pembicaraan dengan berpamitan kepada mitra tutur.

Maksud basa-basi tuturan (A1) memperlihatkan bahwa penutur bermaksud

menyapa mitra tutur dengan berpamitan. Penutur mengucapkan salam untuk

mengawali pembicaraan dengan mitra tutur. Tuturan (A1) merupakan tuturan yang

termasuk tindak tutur direktif, karena pada tuturan tersebut penutur bermaksud

memulai pembicaraan dengan mitra tutur. Penutur memulai pembicaraan dengan

mengucapkan salam dan berharap mitra tutur menanggapi salam tersebut. Adanya

suatu tindakan yang dilakukan oleh mitra tutur setelah mendengar tuturan yang

disampaikan oleh penutur merupakan indicator dalam tindak tutur direktif. Hal ini

sejalan dengan Searle (1969) yang mengatakan bahwa tindak tutur merupakan tindak

tutur yang dimaksudkan penuturnya agar mitra tutur melakukan tindakan yang

disebutkan di dalam tuturan itu. Dalam hal ini mitra tutur menanggapi salam yang

disampaikan oleh penutur.

Tuturan A2

P: Kulanuwun, kula pun kondur!

(Permisi, saya sudah pulang!)

MT: Oh iyo le, leren sik! (Oh iya le, istirahat dulu!) (Konteks tuturan: Tuturan terjadi di ruang tamu pada siang hari, saat penutur pulang dari sekolahan. Penutur seorang guru SDN Jubelan 1, Kecamatan Sumowono, berusia 26 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah ibu dari penutur. Penutur bermaksud menyapa mitra tutur bahwa penutur sudah sampai rumah, yang ditandai dengan kata kulanuwun. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai dan kondusif.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

111

Maksud basa-basi tuturan (A2) termasuk dalam subkategori salam. Tuturan

terjadi pada siang hari di ruang tamu. Penutur merupakan seorang guru SDN Jubelan,

Kecamatan Sumowono, berusia 26 tahun, laki-laki, dan mitra tutur adalah ibu

penutur. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur

bermaksud memulai pembicaraan dengan menyapa kepada mitra tutur bahwa penutur

sudah pulang.

Maksud basa-basi tuturan (A2) memperlihatkan bahwa penutur bermaksud

menyapa mitra tutur. Penutur mengucapkan salam untuk mengawali pembicaraan

dengan mitra tutur. Tuturan (A2) merupakan tuturan yang termasuk tindak tutur

direktif, karena pada tuturan tersebut penutur bermaksud memulai pembicaraan

dengan mitra tutur. Penutur memulai pembicaraan dengan mengucapkan salam dan

berharap mitra tutur menanggapi salam tersebut. Adanya suatu tindakan yang

dilakukan oleh mitra tutur setelah mendengar tuturan yang disampaikan oleh penutur

merupakan indicator dalam tindak tutur direktif. Hal ini sejalan dengan Searle (1969)

yang mengatakan bahwa tindak tutur merupakan tindak tutur yang dimaksudkan

penuturnya agar mitra tutur melakukan tindakan yang disebutkan di dalam tuturan itu.

Dalam hal ini mitra tutur menanggapi salam yang disampaikan oleh penutur.

Tuturan A3

P: Ibu, Bapak wis kondur ya!

(Ibu, Bapak sudah pulang ya!)

MT: Oh iya Pak! (Konteks tuturan: Tuturan terjadi pada pagi hari di ruang tamu. Tuturan terjadi pada saat penutur akan pergi ke sekolah. Penutur seorang guru SDN Pagersari 02,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

112

Kecamatan Bergas, berusia 53 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah istri penutur. Tuturan terjadi di ruang tamu pada pagi hari. Penutur bermaksud menyapa istri ketika peutur sudah pulang dari sekolah dengan menyatakan Ibu, Bapak sudah pulang ya!)

Maksud basa-basi tuturan (A3) termasuk dalam subkategori salam. Tuturan

terjadi pada pagi hari di ruang tamu. Penutur merupakan seorang guru SDN Pagersari

02, Kecamatan Bergas, berusia 53 tahun, laki-laki, dan mitra tutur adalah istri

penutur. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur

bermaksud memulai pembicaraan dengan menyapa kepada mitra tutur.

Maksud basa-basi tuturan (A3) memperlihatkan bahwa penutur bermaksud

menyapa mitra tutur dengan berpamitan. Penutur mengucapkan salam untuk

mengawali pembicaraan dengan mitra tutur. Tuturan (A3) merupakan tuturan yang

termasuk tindak tutur direktif, karena pada tuturan tersebut penutur bermaksud

memulai pembicaraan dengan mitra tutur. Penutur memulai pembicaraan dengan

mengucapkan salam dan berharap mitra tutur menanggapi salam tersebut. Adanya

suatu tindakan yang dilakukan oleh mitra tutur setelah mendengar tuturan yang

disampaikan oleh penutur merupakan indicator dalam tindak tutur direktif. Hal ini

sejalan dengan Searle (1969) yang mengatakan bahwa tindak tutur merupakan tindak

tutur yang dimaksudkan penuturnya agar mitra tutur melakukan tindakan yang

disebutkan di dalam tuturan itu. Dalam hal ini mitra tutur menanggapi salam yang

disampaikan oleh penutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

113

4.3.2.2 Terima Kasih

Basa-basi terima kasih merupakan subkategori dari basa-basi berbahasa

acknowledgement. Subkategori ini dianalisis berdasarkan maksud tuturan basa-basi.

Maksud berkenaan dengan tujuan dari penutur ketika mengutarakan tuturan basa-basi

kepada mitra tutur. Berikut ini adalah analisis tuturan yang termasuk dalam

subkategori tersebut.

Tuturan B2 P: Bu, iki mau aku entuk oleh-oleh seka murid (Bu, ini tadi aku dapat oleh-oleh dari murid) MT: Yaampun, apik men. Mbok nggo aku wae Sar (Yaampun, bagus sekali. Buat aku saja Sar) P: Ya iki nggo Ibu, makane tak gawa mulih (Ya ini buat Ibu, makanya aku bawa pulang) MT: Woalah, iyo to. Makasih lho! (Woalah, iyakah? Makasih lho!) (Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada siang hari. Penutur seorang guru SD Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah ibu dari Penutur. Suasana ketika terjadi tuturan santa dan kondusif. Mitra tutur bermaksud untuk mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada penutur, yang ditandai dengan kata makasih lho!) Maksud basa-basi tuturan (B2) termasuk dalam subkategori terima kasih.

Tuturan terjadi pada siang hari di ruang tengah. Penutur merupakan seorang guru SD

Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan, dan mitra tutur adalah ibu dari

penutur. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Mitra

tutur bermaksud mangucapkan terima kasih kepada penutur.

Maksud basa-basi tuturan (B2) ialah mitra tutur bermaksud mengekspresikan

rasa terima kasihnya kepada penutur karena telah membawakan oleh-oleh yang

penutur dapat dari muridnya. Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “lho”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

114

yang menegaskan rasa terima kasih mitra tutur kepada penutur. Mitra tutur

mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada penutur untuk mempererat relasi

dengan penutur. Tuturan terima kasih merupakan tindak tutur ekspresif yang

dimaksudkan oleh mitra tutur untuk mengahrgai pemberian yang diberi oleh penutur.

Hal ini sejalan dengan teori Searle (1969) yang menyatakan bahwa tindak tutur

ekspresif merupakan jenis tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dirasakan mitra

tutur.

Tuturan (B4)

P: Nok, suwun lho Ibu wes didamelke teh.

(Nok, terima kasih lho Ibu sudah dibuatkan teh.)

MT: Tapi ora kelegen to Bu?

(Tapi tidak kemanisan kan Bu?)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang makan pada sore hari. Penutur seorang guru SMP Negeri 1 Baran, berusia 48 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah anak perempuan penutur. Suasana tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud untuk mengekspresikan rasa terima kasih kepada mitra tutur yang ditandai dengan kata Nok, terima kasih lho) Maksud basa-basi tuturan (B4) termasuk dalam subkategori terima kasih.

Tuturan terjadi pada sore hari di ruang makan. Penutur merupakan seorang guru SMP

Negeri 1 Baran, berusia 48 tahun, perempuan, dan mitra tutur adalah anak perempuan

dari penutur. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai.

Penutur bermaksud mangucapkan terima kasih kepada mitra tutur.

Maksud basa-basi tuturan (B4) ialah penutur bermaksud mengekspresikan

rasa terima kasihnya kepada penutur karena telah membawakan oleh-oleh yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

115

penutur dapat dari muridnya. Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “lho”

yang menegaskan rasa terima kasih penutur kepada mitra tutur. Penutur

mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada mitra tutur untuk mempererat relasi

dengan penutur. Tuturan terima kasih merupakan tindak tutur ekspresif yang

dimaksudkan oleh mitra tutur untuk mengahrgai pemberian yang diberi oleh penutur.

Hal ini sejalan dengan teori Searle (1969) yang menyatakan bahwa tindak tutur

ekspresif merupakan jenis tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dirasakan mitra

tutur.

Tuturan B6 P: Tan, tulung jupukna teh-e Bapak nang mburi kae!

(Tan, tulung ambilkan teh-nya Bapak di belakang itu!)

MT: Ya pak

(Ya pak)

P: Suwun ya Nok

(Terima kasih ya Nak)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada malam hari. Penutur seorang guru SDN Pagersari 02, berusia 53 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah anak perempuan penutur. Suasana tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud mengekspresikan rasa terima kasih kepada mitra tutur). Maksud basa-basi tuturan (B6) termasuk dalam subkategori terima kasih.

Tuturan terjadi pada malam hari di ruang tengah. Penutur merupakan seorang guru

SMP Negeri 1 Baran, berusia 48 tahun, perempuan, dan mitra tutur adalah anak

perempuan dari penutur. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan

santai. Penutur bermaksud mangucapkan terima kasih kepada mitra tutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

116

Maksud basa-basi tuturan (B6) ialah penutur bermaksud mengekspresikan

rasa terima kasihnya kepada penutur karena telah membawakan oleh-oleh yang

penutur dapat dari muridnya. Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “ya”

yang menegaskan rasa terima kasih penutur kepada mitra tutur. Penutur

mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada mitra tutur untuk mempererat relasi

dengan penutur. Tuturan terima kasih merupakan tindak tutur ekspresif yang

dimaksudkan oleh mitra tutur untuk mengahrgai pemberian yang diberi oleh penutur.

Hal ini sejalan dengan teori Searle (1969) yang menyatakan bahwa tindak tutur

ekspresif merupakan jenis tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dirasakan mitra

tutur.

4.3.2.3 Meminta/Mengundang

Basa-basi meminta/mengundang merupakan subkategori dari basa-basi

berbahasa acknowledgment. Subkategori ini dianalisis berdasarkan maksud tuturan

basa-basi. Maksud berkenaan dengan tujuan dari penutur ketika mengutarakan

tuturan basa-basi kepada mitra tutur. Berikut ini adalah analisis tuturan yang

termasuk dalam subkategori tersebut.

Tuturan C2

P: Ayo Pak, wis jam piro iki, lek adus, jarene arep nang gereja?

(Ayo Pak, sudah jam berapa ini, lekas mandi katanya mau ke gereja?)

MT: Iyo kosik sedilit neh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

117

(Iya, sebentar lagi)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada siang hari. Penutur adalah seorang guru SD Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah ayah penutur. Suasana tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud mengajak mitra tutur untuk pergi ke gereja.) Maksud basa-basi tuturan (C2) termasuk dalam subkategori meminta. Tuturan

terjadi pada siang hari di ruang tengah. Penutur merupakan seorang guru SD

Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan, dan mitra tutur adalah ayah dari

penutur. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur

bermaksud meminta mitra tutur untuk segera bersiap ke gereja.

Maksud basa-basi tuturan (C2) ialah penutur bermaksud meminta mitra tutur

untuk segera bersiap untuk pergi ke gereja. Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat

partikel “ayo” yang menegaskan permintaan penutur kepada mitra tutur. Tindak tutur

dari tuturan tersebut adalah direktif. Hal itu dikarenakan melalui tuturan tersebut,

penutur memberikan pengaruh kepada mitra tutur agar segera bersiap-siap untuk

pergi ke gereja. Hal ini sejalan dengan teori Searle (1969) yang menyatakan bahwa

tindak tutur direktif merupakan jenis tindak tutur yang meminta orang lain untuk

melakukan sesuatu.

Tuturan C5 P:Ayo Le, jarene arep tuku jajan? (Ayo Nak, katanya mau beli jajan?) MT: (Lari menghampiri penutur) (Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMA Negeri 1 Ambarawa, berusia 52 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah anak laki-laki penutur yang berusia 11 tahun. Suasana ketika tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud mengundang mitra tutur untuk pergi mencari jajan.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

118

Maksud basa-basi tuturan (C5) termasuk dalam subkategori meminta. Tuturan

terjadi pada siang hari di ruang tengah. Penutur merupakan seorang guru SMA Negeri

1 Ambarawa, berusia 52 tahun, dan mitra tutur adalah anak laki-laki penutur yang

berusia 11 tahun. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai.

Penutur bermaksud mengundang mitra tutur untuk pergi ke warung.

Maksud basa-basi tuturan (C5) ialah penutur bermaksud mengundang mitra

tutur untuk pergi ke warung. Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “ayo”

yang menegaskan permintaan penutur kepada mitra tutur. Tindak tutur dari tuturan

tersebut adalah direktif. Hal itu dikarenakan melalui tuturan tersebut, penutur

memberikan pengaruh kepada mitra tutur agar cepat pergi ke warung bersama. Hal ini

sejalan dengan teori Searle (1969) yang menyatakan bahwa tindak tutur direktif

merupakan jenis tindak tutur yang meminta orang lain untuk melakukan sesuatu.

Tuturan C6

P: “Ga, Alga… Wes awan iki, meh tangi jam piro?”

(Ga, Alga… Sudah siang ini, mau Bangun jam berapa?”

MT: “Iyo Pak, iki lagi ngelempit kemul”.

(Iya Pak, ini baru melipat selimut)

P: “Ayo lek cepet, iki Senin lho, ana upacara!”

(Ayo cepat-cepat, ini hari Senin lho, ada upacara!)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di kamar mitra tutur pada pagi hari. Penutur adalah seorang guru SMP Theresiana 1 Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah anak perempuan penutur yang berusia 14 tahun. Suasana ketika tuturan tersebut terjadi agak tergesa-gesa. Penutur bermaksud mengundang mitra tutur untuk cepat bersiap-siap ke sekolah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

119

Maksud basa-basi tuturan (C6) termasuk dalam subkategori meminta. Tuturan

terjadi pada siang hari di ruang tengah. Penutur merupakan seorang guru SMP

Theresiana Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki, dan mitra tutur adalah anak

perempuan dari penutur yang berusia 14 tahun. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut

terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud mengundang mitra tutur untuk

cepat bersiap-siap ke sekolah.

Maksud basa-basi tuturan (C6) ialah penutur bermaksud meminta mitra tutur

untuk segera bersiap-siap pergi ke sekolah karena ada upacara di sekolah. Selain itu,

pada tuturan tersebut terdapat partikel “ayo” yang menegaskan permintaan penutur

kepada mitra tutur. Tindak tutur dari tuturan tersebut adalah direktif. Hal itu

dikarenakan melalui tuturan tersebut, penutur memberikan pengaruh kepada mitra

tutur agar cepat bersiap-siap ke sekolah. Hal ini sejalan dengan teori Searle (1969)

yang menyatakan bahwa tindak tutur direktif merupakan jenis tindak tutur yang

meminta orang lain untuk melakukan sesuatu.

4.2.2.4 Menolak (Reject)

Basa-basi menolak merupakan subkategori dari basa-basi berbahasa

acknoledgments. Subkategori ini dianalisis berdasarkan maksud tuturan basa-basi.

Maksud berkenaan dengan tujuan dari penutur ketika mengutarakan tuturan basa-basi

kepada mitra tutur. Berikut ini adalah analisis tuturan yang termasuk kategori

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

120

Tuturan D1

P: Bu, sesuk Minggu isa teko nikahan anakke pak Agus apa ora?

(Bu, besok Minggu bisa datang nikahan anak Pak Agus atau tidak?)

MT: Duh Pak, aku dinas awan sesuk Minggu.

(Duh Pak, saya dinas siang besok Minggu.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMP Theresiana Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah istri penutur yang berusia 37 tahun. Suasana tuturan yang sedang terjadi dalam keadaan santai. Mitra tutur mengungkapkan penolakan ajakkan penutur.)

Maksud basa-basi tuturan (D1) termasuk dalam subkategori menolak. Tuturan

terjadi pada sore hari di ruang tengah. Penutur merupakan seorang guru SMP

Theresiana Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki, dan mitra tutur adalah istri

penutur yang berusia 37 tahun. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam

keadaan santai. Mitra tutur mengungkapkan penolakan ajakkan penutur.

Maksud basa-basi tuturan (D1) ialah mitra tutur menolak ajakkan penutur.

Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “duh” yang menegaskan penolakan

mitra tutur kepada penutur yang menandakan bahwa mitra tutur menolak ajakkan

penutur secara halus sehingga hubungan mitra tutur dan penutur tidak terganggu. Hal

ini sejalan dengan teori Searle (1969) yang mengatakan bahwa tindak tutur direktif

merupakan tindak tutur yang dimaksudkan mitra tutur tidak mengajak penutur untuk

datang ke acara pernikahan di hari Minggu, karena mitra tutur ada dinas pagi di

rumah sakit. Oleh karena itu, tuturan tersebut bermaksud menolak secara halus agar

hubungan antara penutur dan mitra tutur tetap baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

121

Tuturan D2 P: Sar, Sari… Ayo maem!

(Sar, Sari… ayo makan)

MT: Ora Bu, ra maem aku, isih wareg.

(Tidak Bu, aku tidak makan, masih kenyang.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada malam hari. Penutur adalah ibu mitra tutur yang berusia 49 tahun. Mitra tutur adalah guru SD Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan. Suasana tuturan yang terjadi ketika itu dalam situasi santai. Mitra tutur menolak ajakan penutur untuk makan malam, yang ditandai dengan kalimat Ora bu, ra maem aku, isih wareg.) Maksud basa-basi tuturan (D2) termasuk dalam subkategori menolak. Tuturan

terjadi pada malam hari di ruang tengah. Penutur merupakan ibu dari mitra tutur yang

berusia 49 tahun, dan mitra tutur adalah guru SD Bernadus Semarang yang berusia 29

tahun. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Mitra tutur

mengungkapkan penolakan ajakkan penutur.

Maksud basa-basi tuturan (D2) ialah mitra tutur menolak ajakkan penutur.

Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “tidak Bu” yang menegaskan

penolakan mitra tutur kepada penutur yang menandakan bahwa mitra tutur menolak

ajakkan penutur secara halus sehingga hubungan mitra tutur dan penutur tidak

terganggu. Hal ini sejalan dengan teori Searle (1969) yang mengatakan bahwa tindak

tutur direktif merupakan tindak tutur yang dimaksudkan mitra tutur tidak mengajak

penutur makan malam, karena mitra tutur masih merasa kenyang. Oleh karena itu,

tuturan tersebut bermaksud menolak secara halus agar hubungan antara penutur dan

mitra tutur tetap baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

122

Tuturan D4 P: Ris, iki kok tv-ne ora isa urip yo? Mbok tulung iki.

(Ris, ini kok tv-nya tidak bisa hidup ya? Tolong ini.)

MT: Kae lho ana Bapak.

(Itu lho ada Bapak.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMP Negeri 1 Ambarawa, berusia 48 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah anak laki-laki perutur yang berusia 11 tahun. Situasi tuturan pada saat itu dalam keadaan agak keras. Mitra tutur menolak pernyataan penutur dengan tidak langsung dan melemparkannya kepada orang lain, ditandai dengan kalimat kae lho ana Bapak.) Maksud basa-basi tuturan (D4) termasuk dalam subkategori menolak. Tuturan

terjadi pada sore hari di ruang tengah. Penutur adalah seorang guru SMP Negri 1

Ambarawa, berusia 48 tahun, dan mitra tutur adalah anak dari penutur. Suasana

ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Mitra tutur

mengungkapkan penolakan panggilan penutur.

Maksud basa-basi tuturan (D4) ialah mitra tutur menolak panggilan penutur.

Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “itu lho ada Bapak” yang

menegaskan penolakan mitra tutur kepada penutur yang menandakan bahwa mitra

tutur menolak panggilan penutur. Hal ini sejalan dengan teori Searle (1969) yang

mengatakan bahwa tindak tutur komisif merupakan tindak tutur yang dapat dipahami

oleh penutur untuk mengikatkan dirinya terhadap tindakan-tindakan di masa yang

akan datang. Oleh karena itu, tuturan tersebut bermaksud menolak dengan cara

melemparkan panggilan penutur kepada orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

123

4.2.1.5 Menerima

Basa-basi meminta/mengundang merupakan subkategori dari basa-basi

berbahasaacknowledgment.Subkategori ini dianalisis berdasarkan wujud basa-basi.

Wujud tuturan basa-basi berupa transkip tuturan lisan basa-basi.Berikut ini adalah

analisis tuturan yang termasuk dalam subkategori tersebut.

Tuturan E1 P: Pak, Minggu ngeterke Aldo nang kolam renang ya karo Alga, aku Minggu dinas awan ki.

(Pak Minggu antar Aldo ke kolam renang ya dengan Alga, aku Minggu dinas siang.)

MT: Ya Bu, esuk wae to ben do katok le renang.

(Ya Bu, pagi saja ya, biar mereka puas renangnya.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Mitra tutur adalah seorang guru SMP Theresia Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki. Penutur adalah istri penutur yang berusia 37 tahun. Situasi tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Mitra tutur menerima pernyataan penutur dengan ditandai kata Ya bu.)

Maksud basa-basi tuturan (E1) termasuk dalam subkategori menerima.

Tuturan terjadi pada sore hari di ruang tengah. Mitra tutur adalah seorang guru SMP

Theresiana Bandungan, berusia 48 tahun, dan penutur adalah istri mitra tutur.

Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Mitra tutur

menerima pernyataan penutur dengan ditandai kata Ya.

Maksud basa-basi tuturan (E1) ialah mitra tutur menerima pernyataan penutur.

Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “Ya Bu” yang menegaskan mitra

tutur menerima pernyataan penutur. Hal ini sejalan dengan teori Searle (1969) yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

124

mengatakan bahwa tindak tutur ekspresif merupakan tindak tutur yang dimaksudkan

penuturnya untuk menyampaikan perasaannya terhadap sesuatu yang dikatakan oleh

penutur.

Tuturan E3 P: Le, iki Ibu nggowo bakso, gelem apa ora?

(Le, ini ibu bawa bakso, mau tidak?)

MT: Gelem Bu

(Mau Bu.)

P: Ya rene. (Ya kesini.) (Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang makan pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMP N 1 Sumowono, berusia 34 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah anak laki-laki penutur yang berusia 11 tahun. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Mitra tutur menerima tawaran dari penutur yang ditandai dengan kata mau bu.) Maksud basa-basi tuturan (E3) termasuk dalam subkategori menerima.

Tuturan terjadi pada sore hari di ruang makan. Mitra tutur adalah seorang guru SMP

Negri 1 Sumowono, berusia 34 tahun, dan penutur adalah anak laki-laki penutur.

Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai.

Maksud basa-basi tuturan (E3) ialah mitra tutur menerima pernyataan penutur.

Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “Mau Bu” yang menegaskan mitra

tutur menerima pernyataan penutur. Hal ini sejalan dengan teori Searle (1969) yang

mengatakan bahwa tindak tutur ekspresif merupakan tindak tutur yang dimaksudkan

penuturnya untuk menyampaikan perasaannya terhadap sesuatu yang dikatakan oleh

penutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

125

Tuturan E6 P: Le, sesuk prei ora nang ngendi- ngendi to?

(Le, besok libur tidak pergi kemana-mana kan?)

MT: Ora kok Pak.

(Tidak kok Pak)

P: Tulung terke Bapak nang wisma ya, sesuk Bapak ono rekoleksi.

(Tolong antar Bapak ke wisma ya, besok bapak ada rekoleksi)

MT: Oh iya Pak (Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SDN Pagersari 02, Kecamatan Bergas, berusia 53 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah anak laki-laki penutur. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Penutur bermaksud meminta mitra tutur untuk mengantar ke wisma besok pagi dengan bertanya terlebih dahulu, kemudian mitra tutur menerima permintaan penutur dengan mengatakan Oh iya Pak.) Maksud basa-basi tuturan (E6) termasuk dalam subkategori menerima.

Tuturan terjadi pada sore hari di ruang tengah. Penutur adalah seorang guru SDN

Pagersari 02, dan mitra tutur adalah anak laki-laki penutur. Suasana ketika terjadi

tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai.

Maksud basa-basi tuturan (E6) ialah mitra tutur menerima pernyataan penutur.

Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “Oh Iya Pak” yang menegaskan

mitra tutur menerima pernyataan penutur. Hal ini sejalan dengan teori Searle (1969)

yang mengatakan bahwa tindak tutur ekspresif merupakan tindak tutur yang

dimaksudkan penuturnya untuk menyampaikan perasaannya terhadap sesuatu yang

dikatakan oleh penutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

126

4.2.1.6 Menyatakan maaf

Tuturan berikut ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori

meminta maaf. Subkategori fatis acknowledgment meminta maaf terdapat 7 tuturan.

Kode (F) digunakan untuk menunjuk tuturan basa-basi subkategori meminta maaf.

Contoh tuturan tersebut adalah sebagai berikut.

Tuturan F1 P: Pak, sorry lho mau lali ngentasi pemeane, aku ora ngerti nek mau awan udan, klambine Bapak do teles kae.

(Pak, maaf lho tadi lupa angkat jemuran, aku tidak tahu kalau tadi siang hujan, bajunya Bapak basah semua itu.)

MT: Lah ya wes, diangin-anginke sek wae, ngko lak yo garing.

(Lah, ya sudah, diangin-anginkan dulu saja, nanti juga kering.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah istri mitra tutur yang berusia 37 tahun. Mitra tutur adalah guru SMP Theresiana Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Penutur bermaksud menyatakan maaf kepada penutur ditandai dengan kata sorry lho.)

Maksud basa-basi tuturan (F1) termasuk dalam subkategori menyatakan maaf.

Tuturan terjadi pada sore hari di ruang tengah. Mitra tutur adalah seorang guru SMP

Theresiana Bandungan, berusia 48 tahun, dan penutur adalah istri mitra tutur.

Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai.

Maksud basa-basi tuturan (F1) ialah penutur menyatakan maaf kepada mitra

tutur. Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “Pak maaf lho” yang

menegaskan penutur menyatakan maaf kepada mitra tutur. Hal ini sejalan dengan

teori Searle (1969) yang mengatakan bahwa tindak tutur ekspresif merupakan tindak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

127

tutur yang dimaksudkan penuturnya untuk menyampaikan perasaannya terhadap

sesuatu yang dikatakan oleh penutur.

Selain itu, maksud tersebut dapat terlihat dari penggunaan diksi oleh penutur.

Harimukti Kridalaksana (1986:111) mengatakan bahwa kategori fatis adalah kategori

yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan pembicaraan antara

pembicaraan antara pembicara dan kawan bicara. Penutur menggunakan partikel fatis

pada tuturannya. Partikel fatis yang digunakan yaitu “lho”. Partikel fatis “lho”

bertugas untuk menekankan adanya pernyataan maaf dari penutur.

Tuturan F2 P: Bu, sorry lho aku mau lali nggugah, lha aku ya keturon.

(Bu, maaf lho tadi aku lupa bangunin, soalnya aku juga ketiduran.)

MT: Rapapa, ngerti kok aku, aku ya wis tangi disik kok.

(Tidak apa-apa, tahu kok, aku juga sudah bangun duluan kok.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada pagi hari. Penutur adalah guru SD Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan mitra tutur adalah ibu dari peutur yang berusia 49 tahun. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Penutur bermaksud menyatakan maaf kepada mitra tutur.)

Maksud basa-basi tuturan (F2) termasuk dalam subkategori menyatakan maaf.

Tuturan terjadi pada pagi hari di ruang tengah. Penutur adalah seorang guru SD,

berusia 29 tahun, dan mitra tutur adalah ibu dari penutur. Suasana ketika terjadi

tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai.

Maksud basa-basi tuturan (F2) ialah penutur menyatakan maaf kepada mitra

tutur. Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “Bu maaf lho” yang

menegaskan penutur menyatakan maaf kepada mitra tutur. Hal ini sejalan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

128

teori Searle (1969) yang mengatakan bahwa tindak tutur ekspresif merupakan tindak

tutur yang dimaksudkan penuturnya untuk menyampaikan perasaannya terhadap

sesuatu yang dikatakan oleh penutur.

Selain itu, maksud tersebut dapat terlihat dari penggunaan diksi oleh penutur.

Harimukti Kridalaksana (1986:111) mengatakan bahwa kategori fatis adalah kategori

yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan pembicaraan antara

pembicaraan antara pembicara dan kawan bicara. Penutur menggunakan partikel fatis

pada tuturannya. Partikel fatis yang digunakan yaitu “lho”. Partikel fatis “lho”

bertugas untuk menekankan adanya pernyataan maaf dari penutur.

Tuturan F3 P: Bu, la klambiku ndak wes dijipukke?

(Bu, apa bajuku sudah diambilkan?)

MT: Yaampun Pak, lali aku. Dingapurani Pak lali aku.

(Yaampun Pak, aku lupa, maaf Pak.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada pagi hari. Mitra tutur adalah guru SD Kanisius Jimbaran, mitra tutur berusia 49 tahun, perempuan. Penutur adalah suami penutur yang berusia 57 tahun. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Mitra tutur bermaksud menyatakan maaf kepada penutur. Yang ditandai dengan permintaan maaf yang ditandai dengan kalimat dingapurani pak.) Maksud basa-basi tuturan (F3) termasuk dalam subkategori menyatakan maaf.

Tuturan terjadi pada pagi hari di ruang tengah. Mitra tutur adalah seorang guru SD,

berusia 49 tahun, dan penutur adalah suami mitra tutur. Suasana ketika terjadi tuturan

tersebut terjadi dalam keadaan santai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

129

Maksud basa-basi tuturan (F3) ialah mitra tutur menyatakan maaf kepada

penutur. Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “yaampun Pak, aku lupa,

maaf Pak” yang menegaskan mitra tutur menyatakan maaf kepada penutur. Hal ini

sejalan dengan teori Searle (1969) yang mengatakan bahwa tindak tutur ekspresif

merupakan tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya untuk menyampaikan

perasaannya terhadap sesuatu yang dikatakan oleh penutur.

4.3.1.6 Mengucapkan selamat

Tuturan berikut ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori

mengucapkan selamat. Subkategori fatis acknowledgment mengucapkan selamat

terdapat 4 tuturan. Kode (G) digunakan untuk menunjuk tuturan basa-basi

subkategori mengucapkan selamat. Tuturan tersebut adalah sebagai berikut.

Tuturan G1 P: Pak, Aldo mau wes iso ngitung nang ngarep kelas lho…!

(Pak, Aldo tadi sudah bisa berhitung di depan kelas lho…!)

MT:Weh, opo iyo? Selamet yo dek.

(Weh, apa iya? Selamat ya dek)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah anak laki-laki mitra tutur yang berusia 5 tahun. Mitra tutur adalah seorang guru SMP Theresiana Bandungan yang berusia 48 tahun, laki-laki. Suasana saat tuturan terjadi dalam keadaan santai. Mitra tutur bermaksud memberikan ucapan selamat kepada penutur yang ditandai dengan kalimat selamat yo dek.) Maksud basa-basi tuturan (G1) termasuk dalam subkategori mengucapkan

selamat. Tuturan terjadi pada sore hari di ruang tengah. Penutur adalah anak laki-laki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

130

dari mitra tutur, dan mitra tutur adalah guru SMP. Suasana ketika terjadi tuturan

tersebut terjadi dalam keadaan santai.

Maksud basa-basi tuturan (G1) ialah mitra tutur menggucapkan selamat

kepada penutur. Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “Selamat ya Dek”

yang menegaskan mitra tutur mengucapkan selamat kepada penutur. Hal ini sejalan

dengan teori Searle (1969) yang mengatakan bahwa tindak tutur ekspresif merupakan

tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya untuk menyampaikan perasaannya

terhadap sesuatu yang dikatakan oleh penutur.

Tuturan G2 P: Bu, lumayan lho aku wes iso ngelesi murid meneh.

(Bu, lumayan lho aku sudah bisa ngajar les murid lagi)

MT: Ya syukur Puji Tuhan, selamet yo Sar, muga-muga tambah lancar.

(Ya syukur Puji Tuhan, selamat ya Sar, semoga tambah lancar.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah guru SD Bernadus Semarang berusia 29 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah ibu penutur yang berusia 49 tahun. Suasana saat terjadi tuturan dalam keadaan santai. Mitra tutur bermaksud memberikan ucapan selamat kepada penutur yang ditandai dengan kalimat selamet ya Sar.) Maksud basa-basi tuturan (G2) termasuk dalam subkategori mengucapkan

selamat. Tuturan terjadi pada sore hari di ruang tengah. Penutur adalah anak laki-laki

dari mitra tutur, dan mitra tutur adalah guru SMP. Suasana ketika terjadi tuturan

tersebut terjadi dalam keadaan santai.

Maksud basa-basi tuturan (G2) ialah mitra tutur menggucapkan selamat

kepada penutur. Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “Selamat ya” yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

131

menegaskan mitra tutur mengucapkan selamat kepada penutur. Hal ini sejalan dengan

teori Searle (1969) yang mengatakan bahwa tindak tutur ekspresif merupakan tindak

tutur yang dimaksudkan penuturnya untuk menyampaikan perasaannya terhadap

sesuatu yang dikatakan oleh penutur.

Selain itu, maksud tersebut dapat terlihat dari penggunaan diksi oleh penutur.

Harimukti Kridalaksana (1986:111) mengatakan bahwa kategori fatis adalah kategori

yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan pembicaraan antara

pembicaraan antara pembicara dan kawan bicara. Penutur menggunakan partikel fatis

pada tuturannya. Partikel fatis yang digunakan yaitu “ya”. Partikel fatis “ya” bertugas

untuk menekankan adanya ucapan selamat dari mitra tutur.

Tuturan G3 P: La kowe ki ngitung duite sapa Le?

(Kamu itu menghitung uangnya siapa Le?)

MT: Ya duitku Bu, aku nyelengi kok

(Ya uangku Bu, Aku kan nabung)

P: Wah, pinter men, lumayan isa nggo jajan dewe.

(Wah, pintar sekali, lumayan bisa buat jajan sendiri.)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di kamar mitra tutur pada sore hari. Penutur adalah guru SMPN 1 Sumowono berusia 34 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah anak laki-laki penutur yang berusia 11 tahun. Suasana saat terjadi tuturan dalam keadaan santai. Penutur bermaksud memberikan ucapan selamat kepada mitra tutur dalam bentuk pujian.) Maksud basa-basi tuturan (G3) termasuk dalam subkategori mengucapkan

selamat. Tuturan terjadi pada sore hari di kamar mitra tutur. Penutur adalah guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

132

SMP, mitra tutur adalah anak dari penutur. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut

terjadi dalam keadaan santai.

Maksud basa-basi tuturan (G3) ialah mitra tutur menggucapkan selamat

kepada penutur. Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “Wah, pinter

sekali,lumayan bisa buat jajan sendiri” yang menegaskan mitra tutur mengucapkan

selamat kepada penutur. Hal ini sejalan dengan teori Searle (1969) yang mengatakan

bahwa tindak tutur ekspresif merupakan tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya

untuk menyampaikan perasaannya terhadap sesuatu yang dikatakan oleh penutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

133

BAB V

PENUTUP

Bab ini berisi dua hal, yaitu (1) simpulan dan (2) saran. Simpulan meliputi

rangkuman atas keseluruhan penelitian ini. Saran meliputi hal-hal relevan yang

kiranya perlu diperhatikan, baik untuk mahasiswa jurusan pendidikan bahasa maupun

penelitian lanjutan.

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian dalam bab IV mengenai tuturan fatis atau basa-basi dalam

pragmatik berbahasa yang digunakan untuk komunikasi dalam ranah antaranggota

keluarga pendidik di Desa Junggul, Bandungan, Jawa tengah, dapat disimpulkan hal-

hal berikut ini.

Peneliti menemukan delapan wujud basa-basi berbahasa antaranggota

keluarga pendidik di Desa Junggul, Bandungan, Jawa Tengah yang ditinjau dari

kategori Acknowledgment-nya. Wujud tuturan basa-basi kategori Actknowlegment

terdiri dari delapan subkategori. Kedelapan subkategori tuturan basa-basi terebut

ialah (1) salam, (2) terima kasih, (3) meminta/ mengundang, (4) menolak, (5)

menerima, (6) meminta maaf, (7) simpati/ empati dan (8) mengucapkan selamat.

Memberi salam yaitu fungsi tuturan untuk menyatakan rasa senang karena

bertemu seseorang. Terima kasih yaitu fungsi tuturan untuk menyatakan terima kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

134

karena mendapat bantuan. Meminta/ mengundang yaitu fungsi tuturan untuk

mengekspresikan harapan baik ketika sesuatu yang berhubungan dengan masa depan

seseorang akan terjadi. Menolak yaitu fungsi tuturan untuk menolak (melanggar)

basa-basi dari mitra tutur. Basa-basi polar sering muncul pada subkategori reject

(menolak). Hal ini dikarenakan sebagian besar penutur menolak permintaan mitra

tutur secara tidak langsung dan lebih halus agar mitra tutur tidak tersinggung dengan

penolakan yang dilakukan oleh penutur. Menerima yaitu fungsi tuturan untuk

menerima (menghargai) basa-basi dari mitra tutur. Meminta maaf yaitu fungsi tuturan

untuk mengekspresikan penyesalan. Simpati/ empati yaitu fungsi tuturan untuk

mengekspresikan rasa simpati atau empati karena musibah yang dialami oleh mitra

tutur. Mengucapkan selamat yaitu fungsi tuturan mengekspresikan kegembiraan

karena adanya kabar baik.

Peneliti menemukan beberapa maksud basa-basi dalam berbahasa

antaranggota keluarga pendidik di desa junggul, bandungan, jawa tengah.

Berdasarkan interaksinya basa-basi dimaksudkan untuk membina dan/atau

mempertahankan hubungan social antara penutur dan mitra tutur. Kemudian dari

sudut relasi sosial yang dihasilkan, bagi penutur basa-basi merupakan upaya untuk

memperoleh rasa solidaritas dengan mitra tutur. Pemakaian basa-basi dimaksudkan

untuk menyampaikan perasaan atau pikiran, seperti membahasa suatu masalah,

membujuk, merayu dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

135

5.2 Saran

Berdasarkan hasil yang telah ditemukan, peneliti memberi beberapa saran

bagi peneliti lanjutan yang ingin meneliti topik yang serupa dengan penelitian ini.

Berikut adalah saran-saran dari peneliti:

5.2.1 Bagi Peneliti Lain

1. Penelitian ini hanya meneliti tentang wujud dan maksud basa-basi berbahasa

antaranggota keluarga dalam ranah keluarga pendidik saja. Bagi peneliti lain,

penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan subjek dan ranah yang

berbeda.

2. Penelitian ini menemukan satu kategori dan delapan subkategori. Diharapkan

peneliti lanjutan dapat menemukan kategori dan subkategori wujud basa-basi

berbahasa yang lain sehingga teori tentang basa-basi berbahasa semakin

lengkap.

3. Selain bidang ilmu pragmati, data tuturan yang dianalisis dari segi wujud dan

maksud tuturan basa-basi berbahasa dapat dianalisis pula dari beberapa bidang

ilmu lain maupun dari segi yang lain.

5.2.2 Bagi keluarga Pendidik

Fenomena basa-basi berbahasa merupakan fenomena baru dalam kajian ilmu

pragmatik. Dengan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka diharapkan dengan

adanya penelitian tentang basa-basi dalam berbahasa antaranggota keluarga dalam

ranah keluarga pendidik mampu membuat relasi antaranggota keluarga pendidik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

136

semakin erat. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan atau gambaran

umum mengenai wujud dan maksud basa-basi berbahasa yang dapat dipergunakan

untuk memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan hubungan sosial antara penutur

dan mitra tutur sehingga relasi antara penutur dan mitra tutur semakin erat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

137

DAFTAR PUSTAKA

Arimi, Sailal. 1998. Basa-basi dalam Masyarakat Bahasa Indonesia. (Tesis). Yogyakarta: UGM.

Anwar, Khaidir. 1984. Fungsi dan Peranan Bahasa Sebuah Pengantar. Yogyakarta: GadjahMada University Press.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: RinekaCipta.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina.2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Chumming, Louise. 2005. Pragmatik: Sebuah Perspektif Multidisipliner. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisikeempat. Jakarta: PT Gramedia Putaka Utama.

Effendy, Ontong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Efeendy, OntongUchjana. 1986. Dimensi-dimensi Komunikasi. Bandung: PT Alumni.

Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT GramediaWidiasarana Indonesia.

Kridalaksana, Harimurti. 1994. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.

Kushartanti, dkk. 2005. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama.

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.

Lubis, A. Hamid Hasan. 2011. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Moleong, Lexy. 1989. Metodologi Penelitian Kualtatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

138

Mualafina, Rawinda Fitrotul. 2013. Basa-basi dalam Interaksi Jual Beli di Pasar Tradisional Kertek Wonosobo. (Skripsi). Yogyakarta: UGM.

Nadar FX. 2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Purwo, Bambang Kaswanri. 1990. Pragmatik dan Pengajaran Menyibak Kurikulum 1984. Yogyakarta: Kanisius.

Rahardi, Kunjana. 2003. Berkenalan dengan Ilmu Bahasa Pragmatik. Malang: Dioma Malang.

_____________. 2005. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

_____________. 2009. Sosiopragmatik. Jakarta: Erlangga.

_____________.2012. “Penelitian Kompetensi: Ketidaksantunan Pragmatik dan Linguistik Berbahasa dalam Ranah Keluarga (Family Domain)”. Presentasi. Yogyakarta: PBSID, JPBS, FKIP, USD.

Sudaryanto. 1990. Menguak Fungsi Hakikat Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Ulfa, Maria. 2012. Tipe Basa-basi dalam Dialog Sinetron Si Doel Anak Sekolahan.(Skripsi).Yogyakarta: UGM.

Waridin.2008. Ungkapan Fatis dalam Acara Temu Wicara Televisi . Jakarta: FIB UI.

Wijana, I DewaPutu. 1996. Dasar-dasarPragmatik. Yogyakarta: Andi.

Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: PustakaPelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

DATA ANALISIS TRIANGULASI

Dibawah ini merupakan triangulasi data dari penelitian yang berjudul “Basa-basi berbahasa Antaranggota Keluarga di Lingkungan Junggul, Bandungan, Jawa Tengah”. Tanda (V) pada kolom, berarti tringulator setuju atau tidak setuju.

A. BASA-BASI SALAM

NO. TUTURAN PENANDA MAKSUD TRIANGULATOR

LINGUAL NONLINGUAL YA TIDAK

1.

Tuturan A1

P: Selamat pagi, Bapak mangkat sik ya! (Selamat pagi, bapak berangkat dulu ya!)

MT: Ya Pak, ati-ati! (Ya Pak, hati-hati)

Penggunaan frasa fatis selamat pagi, ya

Percakapan antara suami dan istri. Suami yang berperan menjadi guru SD, sedangkan istri adalah ibu rumah tangga. Tuturan terjadi pada pagi hari, di ruang tengah.

Penutur bermaksud menyapa dan berpamitan kepada mitra tutur, yang ditandai dengan kata selamat pagi

V

2. Tuturan A2

P: Kula nuwun, kula pun kondur! (Permisi, saya sudah pulang!)

Penggunaan kata fatis kula nuwun, oh, ya

Percakapan antara anak dan Ibu. Anak yang berperan sebagai guru SD, sedangkan ibu adalah ibu rumah tangga.

Penutur bermaksud menyapa mitra tutur bahwa penutur sudah sampai di rumah, yang ditandai dengan kata

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

MT: Oh iya Le, leren sik! (Oh iya Nak, istirahat dulu!)

Tuturan terjadi pada siang hari, di ruang tengah.

kula nuwun.

3. Tuturan A3

P: Ibu, Bapak wis kondur ya! (Ibu, Bapak sudah pulang ya!)

MT: Oh,iya, Pak!

Penggunaan kata fatis oh, ya

Percakapan antara suami dan istri. Suami sebagai guru SD, sedangkan istri sebagai ibu rumah tangga. Tuturan terjadi pada siang hari, di ruang tengah.

Penutur bermaksud menyapa istri ketika peutur sudah pulang dari sekolah dengan menyatakan Ibu, Bapak sudah pulang ya!

V

4. Tuturan A4

P: Bapak mangkat sik ya! (Bapak berangkat dulu ya!)

MT: Ya Pak, ati-ati! (Ya Pak, hati-hati!)

Penggunaan kata fatis ya

Percakapan antara suami dan istri. Suami dan istri sama-sama merupakan guru. Tutura terjadi pada pagi hari, di ruang tamu.

Penutur bermaksud menyapa mitra tutur dengan berpamitan pergi ke sekolah.

V

5. Tuturan A5

P: Pak, aku meh metu, arep nitip apa? (Pak, aku mau keluar, mau titip apa?)

Penggunaan kata fatis ya

Percakapan antara Bapak dan anak. Bapak yang berperan sebagai guru, sedangkan anak sebagai pelajar. Tuturan terjadi pada sore hari, di

Penutur bermaksud menyapa mitra tutur yang sedang menonton televisi.

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

MT: Nitip foto kopi sisan Nok ya! (Nitip foto kopi sekalian Nak ya!)

ruang tengah.

B. BASA-BASI TERIMA KASIH

NO. TUTURAN PENANDA MAKSUD TRIANGULATOR

LINGUAL NONLINGUAL YA TIDAK

1. Tuturan B1

P: Do, Aldo… Bapak nggawa panganan iki. Aldo purun boten? (Do, Aldo… Bapak bawa makanan ini. Aldo mau atau tidak?)

MT: Mau Pak…

P: *Sambil memberikan bingkisan kepada Aldo* Matur apa hayo? (Bilang apa hayo?)

MT: Matur nuwun Bapak, *sambil berlari membawa

Penggunaan kata fatis –

Percakapan antara Bapak dan anak. Tuturan terjadi pada siang hari, di ruang tengah.

Penutur memancing mitra tutur untuk mengucapkan terima kasih.

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

makanan dari Bapak*

2. Tuturan B2

P: Bu, iki mau aku entuk oleh-oleh seka murid (Bu, ini tadi aku dapat oleh-oleh dari murid)

MT: Ya ampun, apik men. Mbok nggo aku wae Sar (Ya ampun, bagus sekali. Buat aku saja Sar)

P: Ya iki nggo Ibu, makane tak gawa mulih” (Ya ini buat Ibu, makanya aku bawa pulang)

MT: Woalah, iya,ta. Makasih lho! (woalah, iyakah? Makasih lho!)

Penggunaan kata fatis lho, iya

Percakapan antara Ibu dan anak. Tuturan terjadi pada siang hari, di ruang tengah.

Mitra tutur bermaksud untuk mengekspresikan rasa terima kasihnya kepda penutur, yang ditandai dengan kata makasih lho!

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

3. Tuturan B3

P: Le, mau esuk Ibu masak sego goreng, kowe wes maem? (Nak, tadi pagi Ibu masak nasi goreng, kamu sudah makan?)

MT: Uwis Bu. (Sudah Bu.)

P: Lho, kok ora matur apa-apa, karo Ibu? (Lho kok tidak bilang apa-apa sama ibu?)

MT: Oh iya, nuwun Bu, sego gorenge enak. (Oh iya, terima kasih Ibu, nasi gorengnya enak)

Penggunaan kata fatis lho, oh, iya

Percakapan antara Ibu dan anak. Tuturan terjadi pada siang hari, dia ruang tengah.

Mitra tutur bermaksud mengekspresikan rasa terima kasih kepada penutur, yang ditandai dengan kata terima kasih Ibu

V

4. Tuturan B4

P: Nok, suwun lho Ibu wis didamelke teh. (Nak, terima kasih lho Ibu sudah dibuatkan teh.)

Penggunaan kata fatis lho

Percakapan antara Ibu dan anak. Tuturan terjadi pada sore hari di ruang tengah.

Penutur bermaksud untuk mengekspresikan rasa terima kasih kepada mitra tutur yang ditandai dengan kata Nok, terima

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

MT: Tapi ora kelegen ta Bu? (Tapi tidak kemanisan kan Bu?)

kasih lho

5. Tuturan B5

P:Ris, mbok bapak ditulungi (Ris,tolong bantu bapak)

MT: Ya

P: Nah mbok ngono, nek dijaluki tulung langsung menyat! (Gitu dong, kalau diminta menolong langsung datang!)

Penggunaan kata fatis nah

Percakapan terjadi antara Bapak dan anak. Tuturan terjadi pada siang hari di dapur.

Penutur bermaksud mengekspresikan rasa terima kasih dengan memberi pujian kepada mitra tutur, yang ditandai dengan sebuah pujian.

V

6. Tuturan B6

P: Tan, tulung jupukna teh-e bapak nang mburi kae! (Tan, tulung ambilkan teh bapak di belakang itu!)

MT: Ya pak (Ya pak)

P: Suwun ya Nok (Terima kasih ya Nak)

Penggunaan kata fatis ya

Percakapan terjadi antara Bapak dan anak. Tuturan terjadi pada malam hari di ruang tengah.

Penutur bermaksud mengekspresikan rasa terima kasih kepada mitra tutur.

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. BASA- BASI MEMINTA/ MENGUNDANG

NO. TUTURAN PENANDA MAKSUD TRIANGULATOR

LINGUAL NONLINGUAL YA TIDAK

1. Tuturan C1

P: Alga, dina iki nang gereja lho, mengko latihan koor karo Bapak. (Alga, hari ini ke gereja lho, nanti latihan koor dengan Bapak.)

MT: Ya Pak, dhilit neh tak adus. (Iya Pak, sebentar lagi saya mandi.)

Penggunaan kata fatis lho, ya

Percakapan antara Bapak dan anak. Tuturan terjadi pada siang hari, di ruang tengah.

Penutur bermaksud mengundang mitra tutur untuk pergi ke gereja.

V

2. Tuturan C2

P: Ayo Pak, wis jam pira iki, lek adus, jarene arep nang gereja? (Ayo Pak, sudah jam berapa ini, lekas mandi katanya mau ke

Penggunaan kata fatis ayo, iya

Percakapan terjadi antara Anak dan Bapak. Tuturan terjadi pada sore hari, di kamar mitra tutur.

Penutur bermaksud untuk mengajak mitra tutur pergi ke gereja.

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

gereja?)

MT: Iya kosik sedhilit neh. (Iya sebentar lagi.)

3. Tuturan C3

P: Le, mengko ki ana ngaji lho nang nggone Pak Imam. (Nak, nanti itu ada ngaji lho di tempat Pak Imam.)

MT: Iyo Bu, mengko aku mangkat kok, wis dikandani Agil. (Iya Bu, nanti aku berangkat kok, sudah diberitahu Agil.)

Penggunaan kata fatis lho

Percakapan antara Ibu dan Anak. Tuturan terjadi pada sore hari, di kamar mitra tutur.

Penutur bermaksud untuk mengundang dan mengingatkan mitra tutur untuk pergi ke pengajian.

V

4. Tuturan C4

P: Nis, mbok kae adine digoleki sik, wis sore iki, kok durung mulih-mulih. (Nis, tolong adiknya dicari dulu, ini sudah sore, kok belum pulang

Penggunaan kata fatis ya

Percakapan antara Ibu dan Anak. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang tengah.

Penutur bermaksud untuk mengundang mitra tutur untuk menjemput adik laki-lakinya.

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

juga.)

MT: Ya Bu, bar iki, nek iklan. (Ya Bu, setelah ini, kalau iklan.)

5.

Tuturan C5

P:Ayo Le, jarene arep tuku jajan? (Ayo Nak, katanya mau beli jajan?)

MT: (Lari menghampiri penutur)

Penggunaan kata fatis ayo

Percakapan terjadi antara Bapak dan Anak. Tuturan terjadi pada sore hari di ruang tengah.

Penutur bermaksud mengundang mitra tutur untuk pergi mencari jajan.

V

6. Tuturan C6

P: “Ga, Alga… Wis awan iki, meh tangi jam piro?” (Ga, Alga… Sudah siang ini, mau Bangun jam berapa?”

MT: “Iyo Pak, iki lagi ngeempit kemul”. (Iya Pak, ini baru melipat selimut)

P: “Ayo cepet, iki Senin lho, ana upacara!” (Ayo cepat-

Penggunaan kata fatis ayo

Percakapan terjadi antara Bapak dan Anak. Tuturan terjadi padapagi hari, di kamar penutur.

Penutur bermaksud meminta mitra tutur segera bersiap-siap ke sekolah agar tidak terlambat.

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

cepat, ini hari Senin lho, ada upacara!)

7. Tuturan C7

P: “Bu, ngko sore lunga apa ora ?” (Bu, nanti sore pergi atau tidak?)

MT: “Ora kok ketoke, ngapa Sar?” (Tidak kok sepertinya, kenapa Sar?)

P: “Mengko nang gereja berarti Bu ya” (Nanti ke gereja berarti Bu ya)

Penggunaan kata fatis ya

• Penutur adalah seorang guru SD Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan.

• Mitra tutur adalah Ibu dari penutur yang berusia 48 tahun.

• Tuturan terjadi pada siang hari, di kamar mitra tutur.

Penutur bertanya ke mitra tutur untuk meminta pergi ke gereja.

V

8. Tuturan C8

P:“Nok, ora njaluk sangu?” (Nak, tidak minta uang saku?)

MT: “Ya njaluk Pak, kan ngenteni Bapak. Hehe” (Ya minta Pak,

Penggunaan kata fatis lho, ya

Percakapan antara Bapak dan anak. Tuturan terjadi pada pagi hari, di ruang tengah.

Penutur meminta mitra tutur agar mengajarkan mengetik menggunakan komputer usai pulang sekolah nanti dengan cara penutur menawarkan uang saku

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

kan nungguin Bapak)

P: “Iki sangune” (Ini uang sakunya)

MT: (Menerima uang yang diberikan sambil tersenyum)

P: “Tapi mengko Bapak diajari ngetik lho!” (tapi nanti Bapak diajarkan ngetik lho!)

terlebih dahulu sebelum berangkat ke sekolah.

9. Tuturan C9

P: Le, lampune nang ngarep kae wis urip? MT: Durung Pak. (Belum Pak) P: Tulung diuripke lampune, mengko peteng. (Tolong dihidupkan lampunya, nanti gelap)

Penggunaan kata fatis -

Percakapan antara Bapak dan Anak. Tuturan terjadi pada malam hari, di ruang tengah.

Penutur bermaksud meminta mitra tutur menyalakan lampu dengan mengatakan Tolong dihidupkan lampunya, nanti gelap!

V

10. Tuturan C10

P: Le, sesuk prei ora nang ngendi- ngendi to? (Nak, besok libur tidak

Penggunaan kata fatis ya

Percakapan antara Bapak dan Anak. Tuturan terjadi pada sore hari, di

Penutur bermaksud meminta kepada mitra tutur untuk mengantarkan

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

pergi kemana-mana kan?)

MT: Ora kok Pak. (Tidak kok Pak)

P: Tulung terke Bapak nang wisma ya, sesuk Bapak ana rekoleksi. (Tolong antar Bapak ke wisma ya, besok bapak ada rekoleksi)

MT: Oh iya Pak

ruang tengah. rekoleksi besok pagi dengan mengatakan Tolong antar Bapak ke wisma ya, besok bapak ada rekoleksi

D. BASA-BASI MENOLAK

NO. TUTURAN PENANDA MAKSUD TRIANGULATOR

LINGUAL NONLINGUAL YA TIDAK

1. Tuturan D1

P: Bu, besok Minggu isa teko nikahan anakke Pak Agus apa ora? (Bu, besok Minggu bisa datang nikahan anaknya Pak Agus

Penggunaan kata fatis duh

Percakapan antara Bapak dan Anak. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang tengah.

Mitra tutur mengungkapkan penolakan ajakan penutur dengan memberikan alas an bahwa tidak bisa menerima ajakan penutur.

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

atau tidak?)

MT: Duh Pak, aku dinas awan sesuk Minggu. (Duh, Pak, saya dinas siang besok Minggu.)

2. Tuturan D2

P: Sar, Sari… Ayo maem! (Sar, Sari… ayo makan)

MT: Ora Bu, ra maem aku, isih wareg. (Tidak Bu, aku tidak makan, masih kenyang.)

Penggunaan kata fatis ayo

Percakapan antara Ibu dan Anak. Tuturan terjadi pada malam hari, di ruang tengah.

Mitra tutur menolak ajakan penutur untuk makan malam, yang ditandai dengan kalimat Ora bu, ra maem aku, isih wareg.

V

3. Tuturan D3

P: Pak, mengko ra teka sanja nang nggone Mas Dedy? (Pak, nanti tidak datang sonjo di tempatnya Mas Dedy?)

Penggunaan kata fatis ah

Percakapan terjadi antara suami dan istri. Tuturaan terjadi pada malam hari, di ruang tengah.

Mitra tutur menolak pernyataan penutur dengan mengatakan tidak dulu ah Bu, aku capek.

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

MT: Ora sik ah Bu, kesel aku. (Tidak dulu ah Bu, aku capek.)

4. Tuturan D4

P: Ris, iki kok tv-ne ora isa urip ya? Mbok tulung iki. (Ris, ini kok tv-nya tidak bisa hidup ya? Tolong ini.)

MT: Kae lho ana Bapak. (Itu lho ada Bapak.)

Penggunaan kata fatis lho

Percakapan antara Ibu dan Anak. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang tegah.

Mitra tutur menekankan penolakan kepada penutur dengan tidak langsung.

V

5. Tuturan D5

P: Le, kene bapak ndelok biji ulangane wingi (Nak, sini bapak lihat nilai ulangannya kemarin)

MT: Sik ah Pak, lagi nggarap PR ki! (Nanti ah Pak, sedang mengerjakan PR!)

Penggunaan kata fatis ah

Percakapan antara Ibu dan Anak. Tuturan terjadi pada malam hari, di ruang tengah.

Mitra tutur menekankan penolakan kepada penutur dengan mengatakan nanti ah Pak, sedang mengerjakan PR!

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

6. Tuturan D6

P: Le, mbok tulung aku terke nang pasar sedilit. (Nak, tolong antarkan ke pasar sebentar)

MT: Sik ah! (Sebentar ah!)

Penggunaan kata fatis ah

Percakapan antara Anak dan Ibu. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang tengah.

Mitra tutur menekankan penolakan kepada penutur yang ditandai dengan kata sebentar ah!

7. Tuturan D7

P: Tan, tulung Ibu dipethuk, Ibu bar sembayangan nang nggone mbah Nah! (Tan, tolong Ibu dijemput, Ibu tadi sembayangan di tempat mbah Nah!) MT: Mbok Mas Pandu wae to Pak! (Mas Pandu saja Pak!)

Penggunaan kata fatis -

Percakapan antara Bapak dan Anak. Tuturan terjadi pada malam hari, di ruang tengah.

mitra tutur mengungkapkan penolakan kepada penutur dengan menyatakan Mas Pandu saja Pak!

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

E. BASA-BASI MENERIMA

NO. TUTURAN PENANDA MAKSUD TRIANGULATOR

LINGUAL NONLINGUAL YA TIDAK

1. Tuturan E1

P: Pak, Minggu ngeterke Aldo nang kolam renang ya karo Alga, aku Minggu dinas awan ki. (Pak Minggu antar Aldo ke kolam renang ya dengan Alga, aku Minggu dinas siang.)

MT: Ya Bu, esuk wae to ben isa suwe le renang. (Ya Bu, pagi saja ya, biar bisa lama renangnya.)

Penggunaan kata fatis ya

Percakapan antara suami dan istri. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang tengah.

Mitra tutur menerima pernyataan penutur dengan ditandai kata Ya bu.

V

2. Tuturan E2

P: Sar, dadakan iki, mumpung kowe bali, kowe ngko ngewangi tugas koor gelem apa

Penggunaan kata fatis –lah, ya

Percakapan antara Ibu dan Anak. Tuturan terjadi pada siang hari, di ruang tengah.

Mitra tutur menerima tawaran dari penutur. Yang ditandai dengan jawaban Ya.

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

ora? (Sar, ini dadakan, mumpung kamu pulang, kamu nanti tugas koor mau apa tidak?)

MT: Nggone dhewe to le tugas Bu? Yo ngkolah tak melu. (Tempat kita yang tugas Bu? Ya nantilah aku ikut)

3. Tuturan E3

P: Le, iki Ibu nggawa bakso, gelem apa ora? (Nak, ini ibu bawa bakso, mau tidak?)

MT: Gelem Bu (Mau Bu.)

P: Ya rene. (Ya sini.)

Penggunaan kata fatis ya

Percakapan terjadi antara Ibu dan Anak. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang makan.

Mitra tutur menerima tawaran dari penutur yang ditandai dengan kata mau bu.

V

4. Tuturan E4

P: Bu, iki mau entuk undangan. (Bu, ini tadi dapat undangan.)

MT: Oh iya, mau

Penggunaan kata fatis oh iya

Percakapan antara Ibu dan Anak. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang tengah.

Mitra tutur menerima informasi yang diberikan penutur.

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bapak wis ngomong Nis. (Oh iya, tadi Bapak sudah bilang Nis.)

5. Tuturan E5

P: Ga, mbok nonton TV-ne ditinggal sik, Ibu diewangi disik kae. (Ga, nonton TV-nya nanti lagi, Ibu dibantu dulu itu)

MT: Oh iya Pak. (Oh iya Pak)

Penggunaan kata fatis oh iya

Percakapan antara Bapak dan Anak. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang tengah.

Penutur bermaksud untuk meminta mitra tutur membantu Ibunya.

V

6. Tuturan E6

P: Le, sesuk prei ora nang ngendi-ngendi to? (Nak, besok libur tidak pergi kemana-mana kan?)

MT: Ora kok Pak. (Tidak kok Pak)

P: Tulung terke Bapak nang wisma ya, sesuk

Penggunaan kata fatis oh iya

Percakapan antara Bapak dan Anak. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang tengah.

Penutur bermaksud meminta mitra tutur untuk mengantar ke wisma besok pagi dengan bertanya terlebih dahulu, kemudian mitra tutur menerima permintaan penutur dengan mengatakan Oh

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bapak ono rekoleksi. (Tolong antar Bapak ke wisma ya, besok bapak ada rekoleksi)

MT: Oh iya Pak

iya Pak.

7. Tuturan E7

P: Pak, Alga mengko bali sore ya. (Pak, Alga nanti pulang sore ya)

MT: Loh, ana kegiatan apa? (Loh, ada kegiatan apa?

P: Mengko meh nang kerja kelompok Pak, nang sekolahan. (Nanti mau kerja kelompok Pak, di sekolahan)

Penggunaan kata fatis ya

Percakapan antara Bapak dan Anak. Tuturan terjadi pada pagi hari, di ruang tengah.

Penutur bermaksud menyapa mitra tutur dengan meminta izin kepada mitra tutur.

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

F. BASA-BASI MENYATAKAN MAAF

NO. TUTURAN PENANDA MAKSUD TRIANGULATOR

LINGUAL NONLINGUAL YA TIDAK

1. Tuturan F1

P: Pak, sorry lho mau lali ngentasi pemeane, aku ora ngerti nek mau awan udan, klambine Bapak teles kae. (Pak, maaf lho tadi lupa angkat jemuran, aku tidak tahu kalau tadi siang hujan, bajunya Bapak basah semua itu.)

MT: Lah ya wis, diangin-anginke sik wae, ngko kan ya garing. (Lah, ya sudah, diangin-anginkan dulu saja, nanti juga kering.)

Penggunaan kata fatis lho

Percakapan antara suami dan istri. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang tengah.

Penutur bermaksud menyatakan maaf kepada penutur ditandai dengan kata sorry lho.

V

2. Tuturan F2

P: Bu, sorry lho aku

Penggunaan kata fatis lho

Percakapan antara Ibu dan anak. Tuturan

Penutur bermaksud menyatakan

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

mau lali nggugah, lha aku ya keturon. (Bu, maaf lho tadi aku lupa bangunin, soalnya aku juga ketiduran.)

MT: Rapapa, ngerti kok aku, aku ya wis tangi disik kok. (Tidak apa-apa, tahu kok, aku juga sudah bangun duluan kok.)

terjadi pada pagi hari, di ruang tengah.

maaf kepada mitra tutur.

3. Tuturan F3

P: Bu, la klambiku ndak wes dijipukke? (Bu, apa bajuku sudah diambilkan?)

MT: Yaampun Pak, lali aku. Dingapurani Pak lali aku. (Yaampun Pak, aku lupa, maaf Pak.)

Penggunaan kata fatis lho

Percakapan antara suami dan istri. Tuturan terjadi pada pagi hari, di ruang tengah.

Mitra tutur bermaksud menyatakan maaf kepada penutur. Yang ditandai dengan permintaan maaf yang ditandai dengan kalimat dingapurani pak.

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

G. BASA –BASI MENGUCAPKAN SELAMAT

NO. TUTURAN PENANDA MAKSUD TRIANGULATOR

LINGUAL NONLINGUAL YA TIDAK

1. Tuturan G1

P: Pak, Aldo mau wis isa ngetung nang ngarep kelas lho…!(Pak, Aldo tadi sudah bisa berhitung di depan kelas lho…!)

MT:Weh, apa iya? Selamet ya dik. (Weh, apa iya? Selamat ya dik)

Penggunaan kata fatis selamat dan ya

Percakapan terjadi suami dan istri. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang tengah.

Mitra tutur bermaksud memberikan ucapan selamat kepada penutur yang ditandai dengan kalimat selamat yo dek.

V

2. Tuturan G2

P: Bu, lumayan lho aku wis isa ngelesi murid meneh. (Bu, lumayan lho aku sudah bisa ngajar les murid lagi)

MT: Ya syukur Puji Tuhan, selamet ya Sar, muga-muga tambah lancar. (Ya

Penggunaan kata fatis selamat, lho dan ya

• Penutur adalah guru SD Bernadus Semarang berusia 29 tahun, perempuan.

• Mitra tutur adalah ibu penutur yang berusia 49 tahun.

• Tuturan

Mitra tutur bermaksud memberikan ucapan selamat kepada penutur yang ditandai dengan kalimat selamet ya Sar.

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

syukur Puji Tuhan, selamat ya Sar, semoga tambah lancar.)

terjadi pada sore hari, di ruang tengah.

3. Tuturan G3

P: La kowe ki ngetung dhuite sapa Le? (Kamu itu menghitung uangnya siapa Nak?)

MT: Ya duitku Bu, aku nyelengi kok (Ya uangku Bu, Aku kan nabung)

P: Wah, pinter men, lumayan isa nggo jajan dhewe. (wah, pintar sekali, lumayan bisa buat jajan sendiri.)

Penggunaan kata fatis ya

Percakapan antara Ibu dan Anak. Tuturan terjadi pada sore hari, di kamar mitra tutur.

Penutur bermaksud memberikan ucapan selamat kepada mitra tutur dalam bentuk pujian.

V

4. Tuturan G4

P: Le, piye? Wis ana kabar seka sekolahan durung? (Nak, bagaimana? Sudah ada kabar dari sekolah

Penggunaan kata fatis oh, iya.

Percakapan antara Bapak dan Anak. Tuturan terjadi pada malam hari, di ruang tengah.

Penutur bermaksud memberikan ucapan selamat kepada mitra tutur karena sudah diterima menjadi guru di salah satu

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

belum?)

MT: Oh iya Pak, Puji Tuhan aku ketampa kok. (Oh iya Pak, puji Tuhan aku diterima kok.)

P: Wah, selamet ya le, muga-muga lancar. (Wah, selamat ya Nak, semoga lancar)

sekolahan dengan mengatakan wah, selamat ya Nak, semoga lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · ... Jawa Tengah. Ketujuh wujud basa-basi tersebut ialah basa-basi ... 1.2 Rumusan Masalah… 5 1.3 ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

BIODATA PENULIS

Angela Yohana Mentari Adistin lahir di Bandungan, Jawa Tengah, tanggal

28 Januari 1994. Ia menyelesaikan pendidikan tingkat sekolah dasar di SD

Pangudi Luhur Ambarawa, pada tahun 2005. Kemudian ia melanjutkan

studinya di SMP Pangudi Luhur Ambarawa dan tamat pada tahun 2008.

Pendidikan tingkat menengah atas ditempuhnya di SMA Stella Duce 2

Yogyakarta, yang selesai pada tahun 2011. Setelah menyelesaikan sekolah tingkat menengah

atas, ia melanjutkan studi S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Masa pendidikan S1 tersebut berakhir

pada tahun 2016 dengan menyelesaikan skripsi Basa-basi dalam Berbahasa Antaranggota

Keluarga Pendidik di Desa Junggul, Bandungan, Jawa Tengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI