PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang...

144
PERSEPSI PEDAGANG KAKI LIMA TENTANG KONSEP BUSINESS ENTITY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, BESARNYA MODAL USAHA, DAN PENGALAMAN BERWIRAUSAHA Survei : Pedagang Kaki Lima dalam kelompok resto PKL di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh: Sella Windya Nugraheni 041334016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

PERSEPSI PEDAGANG KAKI LIMA TENTANG KONSEP BUSINESS

ENTITY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, BESARNYA MODAL

USAHA, DAN PENGALAMAN BERWIRAUSAHA

Survei : Pedagang Kaki Lima dalam kelompok resto PKL di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Sella Windya Nugraheni

041334016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

i

PERSEPSI PEDAGANG KAKI LIMA TENTANG KONSEP BUSINESS

ENTITY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, BESARNYA MODAL

USAHA, DAN PENGALAMAN BERWIRAUSAHA

Survei : Pedagang Kaki Lima dalam kelompok resto PKL di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Sella Windya Nugraheni

041334016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

iv

PERSEMBAHAN

“Tuhan adalah penuntun hidupku”

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Yesus Kristus & Bunda Maria, Juru Slamatku

Bapak dan Ibuku tercinta

Dek Iko

Seluruh keluarga besarku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

v

MOTTO

Dalam hidup ini, semua ada waktunya…

Tuhan takkan terlambat, juga takkan lebih cepat..

Dia jadikan indah tepat pada waktunya…

“Hidup terlalu indah untuk dilewatkan

tanpa mencoba”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan ini sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 5 Februari 2009

Sella Windya Nugraheni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Sanata Dharma:

Nama : Sella Windya Nugraheni

Nomor Mahasiswa : 041334016

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PERSEPSI PEDAGANG KAKI LIMA TENTANG KONSEP BUSINESS

ENTITY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, BESARNYA MODAL

USAHA, DAN PENGALAMAN BERWIRAUSAHA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 20 Februari 2009

Yang menyatakan

(Sella Windya Nugraheni)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

viii

ABSTRAK

PERSEPSI PEDAGANG KAKI LIMA TENTANG KONSEP BUSINESS ENTITY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, BESARNYA MODAL

USAHA DAN PENGALAMAN BERWIRAUSAHA Survei : Pedagang Kaki Lima dalam kelompok resto PKL di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta.

Sella Windya Nugraheni Universitas Sanata Dharma

2009

Penelitian ini bertujuan mengetahui : (1) perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari tingkat pendidikan ; (2) perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari besarnya modal usaha ; (3) perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari pengalaman berwirausaha. Penelitian ini merupakan peneliian survei. Populasi dalam penelitian ini adalah Pedagang Kaki Lima di Resto PKL dan Taman Kuliner yang berjumlah 72 orang. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Tekhnik analisis data menggunakan Analysis of Variance.(ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari tingkat pendidikan. (sign. value tingkat pendidikan = 0,095 > a = 0,05 ) ; (2) tidak ada perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari besarnya modal usaha. (sign. value besarnya modal usaha = 0,739 > a = 0,05 ) ; (3) ada perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari pengalaman berwirausaha. (sign. value pengalaman berwirausaha = 0,012 < a = 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

ix

ABSTRACT THE SMALL BUSINESS OWNER’S PERCEPTION ON BUSINESS ENTITY

CONCEPTS PERCEIVED FROM LEVEL OF EDUCATION, CAPITAL SIZE, AND ENTREPRENERSHIP EXPERIENCES

A survei done on Small Business Owner’s in the group of Resto PKL in Depok

District Sleman Regency Yogyakarta

Sella Windya Nugraheni Sanata Dharma University

2009

The research aims to find out the differences of small business owner’s perception on Business Entity concepts perceived from (1) level of education, (2) capital size, (3) entreprenership experiences. The study is a kind of an observation research. The sourses of population in this reseach are 72 small business owner’s in Resto PKL and Taman Kuliner in Depok District, Sleman Regency Yogyakarta. The techniques of collecting data is questionnaire. The technique of analysing the data is Analysis if Variance (ANOVA). The results of the research show that : (1) there isn’t any different perception on Business Entity concepts perceived from level of education (sign. value = 0,095 > a = 0,05 ) ; (2) there isn’t any different perception on Business Entity concepts perceived from capital size (sign. value = 0,739 > a = 0,05 ) ; (3) there is any different perception on Business Entity concepts perceived from entreprenership experiences (sign. value = 0,012 < a = 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi , Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang

tak terhingga kepada :

a. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S. J. selaku Rektor Universitas

Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

b. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakulas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma

c. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma

d. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Sanata Dhama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

xi

e. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah

besedia meluangkan waktu memberikan saran dan kritik yang sangat berarti

dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.

f. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. dan Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku

dosen penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

g. Segenap staff pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi atas ilmu yang telah

diberikan melalui perkuliahan.

h. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu

proses kelancaran dalam proses belajar selama ini.

i. Seluruh pedagang di Resto Pedagang Kaki Lima Mrican dan Taman Kuliner

Condongcatur, khususnya Bapak Totok selaku Kepala Resto PKL Mrican dan

Bapak Sugiharto S.Pd., S.Sos., M.P. selaku Kepala UPTD Taman Kuliner

Condongcatur yang telah membantu kelancaran penelitian.

j. Seluruh keluargaku : Bapak terkasih, DS Tjihno Windryanto atas dukungan,

nasihat, dan doanya, Ibu tersayang, N Nugri Mulyanti atas segala dukungan, doa,

kesabaran dan perhatiannya, (terimakasih ya pak, buk, atas dukungan moril,

materiil, dan spiritual yang diberikan sampai akhirnya aku lulus jadi sarjana), Dek

Iko Pris H atas hiburan, semangat dan gamenya yang seru, seluruh keluarga

besarku, terimakasih atas Eyang Uti, Mbah Uti, Pakde, Budhe, Om, Tante, Mas,

Mbak dan Adik berikan begitu berarti untukku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

xii

k. Sahabat-sahabat terbaikku: Pascalia Vincentia M (atas segala bantuanmu,

kesabaran, pinjaman bukumu yang sangat membantuku), C Rini W (atas

semangat dan keceriaan yang selalu menemaniku) , Alfonsa Ika (atas

semangatmu yang membara menjadi penyemangatku) , Febriantari Eka

(terimakasih kamu selalu mau membantuku dengan sabar), Astri Tumanggor,

Anastasia Swastika, Putri Kurnia J, Margaretha Novita, Yanita M, Barbarigo,

Babbel, terimakasih atas semua dukungan, bantuan, hiburan, omelan, keceriaan

dan kenangan terindah selama kuliah ini yang membuat hidupku lebih bermakna

serta nasihat supaya aku segera lulus. Kalian adalah teman-teman yang hebat,

terimakasih atas persahabatan yang kalian berikan selama 5 tahun ini. Walaupun

nanti kita akan terpisah jarak dan waktu untuk mencari masa depan, kalian akan

selalu dan tetap di hati tak akan terganti.

l. Teman-teman Pendidikan Akuntansi 2004 atas segala kebersamaan selama kuliah

di Sanata Dharma yang tak akan pernah telupakan (aku sangat bahagia dan

beruntung pernah mengenal kalian dalam hidupku)

m. Mas Andreas Triatmojo atas segala perhatian, semangat, nasihat, keceriaan yang

telah diberikan selama 2 tahun 8 bulan ini sebagai pelengkap hidupku sehingga

semua terlihat lebih indah.

n. Motor Astrea Grand ijoku yang selalu mengantar kemanapun aku pergi.

Terimakasih atas jasamu...

o. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

xiv

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…………………………………….................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………….................................... iii

PERSEMBAHAN…………………………………………………………….. iv

MOTTO………………………………………………………...…………. … v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………… vi

ABSTRAK……………………………………………………………………. vii

ABSTRACT…………………………………………………………………... viii

KATA PENGANTAR………………………………………………………... ix

DAFTAR TABEL……………………………………………………………. xvi

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xviii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………............. 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1

B. Batasan Masalah…………………........................................................ 5

C. Rumusan Masalah………………………............................................. 5

D. Tujuan Penelitian…………………........................................................ 5

E. Manfaat Penelitian……………………………….................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………….............................. 7

A. Tinjauan Teoritik……………………………….................................... 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

xv

1. Persepsi……………………………………...................................... 7

2. Business Entity……........................................................................... 9

3. Pedagang Kaki Lima…...................................................................... 12

4. Pendidikan......................................................................................... 17

5. Modal Usaha..................................................................................... 21

6. Pengalaman Berwirausaha................................................................ 25

B. Kerangka Berfikir................................................................................. 30

C. Perumusan Hipotesis............................................................................ 33

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 34

A. Jenis Penelitian.................................................................................. . 34

B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................. 34

C. Subjek dan Objek Penelitian.............................................................. 34

D. Populasi.............................................................................................. 35

E. Tekhnik Pengumpulan Data.............................................................. 36

F. Operasionalisasi Variabel….............................................................. 36

G. Uji Instrumen Penelitian.................................................................... 40

1. Uji Validitas……………………………………........................... 40

2. Uji Reliabilitas……....................................................................... 43

I. Tekhnik Analisis Data…...................................................................... 45

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...................................... 51

A. Deskripsi Responden dan Deskripsi Data........................................... 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

xvi

B. Analisis Data....................................................................................... 60

C. Pembahasan........................................................................................ 69

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN....................... 76

A. Kesimpulan.......................................................................................... 76

B. Keterbatasan......................................................................................... 77

C. Saran.................................................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

xvii

DAFTAR TABEL 1. Tabel III.1 Operasionalisasi Varibel Persepsi Pedagang Kaki Lima Tentang

Konsep Business Entity........................................................ 37

2. Tabel III.2 Skor Pernyataan Persepsi Pedagang Kaki Lima Tentang Konsep

Business Entity..................................................................... 38

3. Tabel III.3 Rangkuman Uji Validitas untuk Persepsi Pedagang Kaki Lima

Tentang Konsep Business Entity......................................... 41

4. Tabel III.4 Tabel Batas Kelompok Dengan Menggunakan PAP II....... 45

5. Tabel III.5 Tabel Batas Skala Perhitungan PAP II................................ 46

6. Tabel IV.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Resto.................... 52

7. Tabel IV.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan...... 52

8. Tabel IV.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Besarnya Modal Usaha 53

9. Tabel IV.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Berwirausaha 54

10. Tabel IV.5 Deskripsi Persepsi Pedagang Kaki Lima Tentang Konsp Business

Entity................................................................................... 55

11. Tabel IV.6 Deskripsi Persepsi Pedagang Kaki Lima Tentang Konsep Business

Entity Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan............................. 56

12. Tabel IV.7 Deskripsi persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business

Entity Ditinjau Dari Besarnya Modal Usaha……………….. 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

xviii

13. Tabel IV.8 Deskripsi persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business

Entity Ditinjau Dari Pengalaman Berwirausaha……..... 59

14. Tabel IV.9 Hasil Pengujian Normalitas Persepsi Pedagang Kaki Lima tentang

Konsep Business Entity ditinju dari Tingkat

Pendidikan...................................................................... 60

15. Tabel IV.10 Hasil Pengujian Normalitas Persepsi Pedagang Kaki Lima tentang

Konsep Business Entity ditinju dari Besarnya Modal

Usaha............................................................................... 61

16. Tabel IV.11 Hasil Pengujian Normalitas Persepsi Pedagang Kaki Lima tentang

Konsep Business Entity ditinju dari Pengalaman

Berwirausaha.................................................................... 62

17. Tabel IV.12 Hasil Pengujian Homogenitas.......................................... 63

18. Tabel IV.13 Tabel Anova Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business

Entity Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan……………..... 65

19. Tabel IV.14 Tabel Anova Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business

Entity Ditinjau Dari Besarnya Modal Usaha…………… 67

20. Tabel IV.14 Tabel Anova Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business

Entity Ditinjau Dari Pengalaman Berwirausaha……… 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Data Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 3 Data Induk Penelitian

Lampiran 4 Anaisis Data

Lampiran 5 Tabel r

Lampiran 6 Tabel f

Lampiran 7 Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini banyak kita jumpai pedagang kaki lima yang menggunakan

gerobak dan tenda untuk menjajakan dagangannya. Mereka memilih tempat

dan menghiasnya dengan tulisan nama dan jenis makanan yang unik untuk

dijual dengan tujuan menarik perhatian masyarakat untuk membeli. Mereka

biasa berada di tempat yang strategis untuk menjajakan dagangannya,

misalnya di sekitar sekolah dan kampus, di dekat pertokoan, di pinggir jalan

dalam pusat kota, dan di tempat lain yang dianggap mudah untuk dilihat

banyak orang.

Pada dasarnya pedagang harus memilih suatu lokasi yang tepat agar

memperoleh keuntungan yang lebih banyak, suatu kegiatan harus seefisien

mungkin. Keputusan penentuan lokasi yang tepat biasanya diambil bila

memenuhi kriteria: tempat yang memberikan kemungkinan pertumbuhan

jangka panjang yang menghasilkan keuntungan yang layak ; tempat yang luas

lingkupnya untuk kemungkinan perluasan unit produksi.

Beberapa waktu lalu pemerintah melakukan penertiban terhadap

pedagang kaki lima yang berbentuk tenda dan menjadikan kawasan bebas dari

pedagang kaki lima. Hal tersebut membuat banyak pedagang kehilangan

lokasi usaha dan memiliki pendapatan menurun. Sehingga dibentukklah

kumpulan pedagang kaki lima yang menjajakan beraneka macam makanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

2

dalam suatu tempat. Lokasi yang dipilih juga tidak kalah strategis dengan

lokasi usaha mereka sebelumnya.

Dengan bermodalkan pendidikan dan uang yang cukup, para pedagang

kaki lima memulai usaha dan memiliki harapan akan berkembang lebih besar

menjadi sebuah warung makan yang dapat digunakan untuk kelangsungan

hidupnya di masa yang akan datang. Mereka mencari modal untuk memulai

usaha dengan banyak cara, misalnya dengan meninjam uang pada kerabat dan

sanak saudara, menjual barang-barang berharga, dan cara lainnya.

Banyak pedagang kaki lima yang menjadikan usahanya sebagai

pekerjaan sampingan dan hanya mencari kesibukan saja. Tetapi tidak sedikit

pula yang menjadikan usahanya sebagai pekerjaan pokok untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya sehari-hari. Walaupun demikian, banyak dari pedagang

kaki lima tersebut yang berjualan akibat keterbatasan ilmu pengetahuan dan

ketrampilan yang mereka miliki.

Seiring dengan berkembangnya jaman, ilmu pengetahuan semakin

penting dan dibutuhkan sebagai bekal seseorang dalam pekerjaannya. Tak

terkecuali bagi pedagang kaki lima, penerapan konsep-konsep ekonomi

sangatlah dibutuhkan. Ilmu pengetahuan memberikan pengaruh yang cukup

berarti bagi kelancaran usaha para pedagang tersebut. Dengan sedikitnya ilmu

pengetahuan yang dimiliki, mereka kurang bisa memahami konsep dan

strategi ekonomi yang benar. Khususnya konsep Business Entity yang

mengatakan bahwa usaha berdiri sendiri terlepas dari modal pribadi. Konsep

tersebut sangatlah penting karena out put akuntansi adalah informasi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

3

pengambilan keputusan. Jika tidak ada pemisahan yang jelas, maka pedagang

kaki lima tidak akan tahu secara tepat prestasi dan kinerja unit bisnis yang

tercermin dalam laporan keuangan yang biasanya dibuat dalam bentuk

Laporan Laba Rugi. Bila tidak dipertimbangkan, hal ini akan membawa

dampak yang cukup buruk karena mengakibatkan usaha tidak mampu

berkembang secara pesat. Contoh penerapan konsep Business Entity adalah

dengan melakukan pencatatan pada setiap transaksi yang terjadi. Baik itu

merupakan penerimaan uang, pengeluaran, hutang dan sebagainya. Dan hal ini

dirasa akan mempengaruhi persepsi pedagang kaki lima tentang konsep

Business Entity.

Namun pada kenyataannya, banyak para pedagang kaki lima tidak

melakukan pencatatan terhadap pengeluaran yang digunakan dalam usaha dan

pendapatan yang didapatkan dari usaha. Mereka membiarkan semua berjalan

apa adanya, tanpa memprediksikan laba dan rugi usaha. Akibatnya tidak

sedikit dari para pedagang kaki lima tersebut yang mengalami kerugian dan

akhirnya bangkrut. Kebanyakan dari mereka yang tidak melakukan pencatatan

dikarenakan kurang memahami akan pentingnya pencatatan tersebut.

Sehingga tidak sedikit pula para pedagang kaki lima yang menggunakan

kekayaan pribadi untuk menambah pemasukan usaha dan dijadikan modal

berdagang selanjutnya. Selain itu, mereka juga menggunakan barang

dagangan tanpa ada pencatatan dan pemisahan yang jelas.

Di lain pihak, pedagang kaki lima adalah pedagang yang menjalankan

usaha kecil dengan modal terbatas. Sehingga sangat besar kemungkinannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

4

mereka akan menggabungkan kekayaan pribadi dengan modal usahanya.

Maka nantinya mereka akan sulit untuk mengidentifikasi laba usaha dan

berkembang lebih besar.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan peneliti, para pedagang kaki

lima di Kelurahan Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta juga mengalami

hal demikian. Oleh karena itu peneliti ingin membuat penelitian lebih lanjut

mengenai hal ini. Pedagang kaki lima di Kelurahan Caturtunggal Depok

Sleman Yogyakarta memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bertemu

dengan konsumen karena arena berjualan mereka teletak di daerah sekitar

kampus dan sekolah di Yogyakarta. Tentu saja mereka memerlukan modal

yang lebih besar untuk dapat menambah keanekaragaman jenis

dagangangannya di tempat tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi persepsi

pegagang kaki lima tentang konsep Business Entity.

Selain itu dalam hal pengalaman berwirausaha. Biasanya pedagang

yang sudah memiliki pengalaman lebih banyak akan lebih memahami seluk

beluk dunia usaha. Dan hal ini dirasa akan mempengaruhi persepsi pedagang

kaki lima tentang konsep Business Entity.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut di atas maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian mengenai “Persepsi Pedagang Kaki Lima Tentang

Konsep Business Entity Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan, Besarnya Modal

Usaha, dan Pengalaman Berwirausaha.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

5

B. Batasan Masalah

Penelitian ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui bagaimana

persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity. Penelitian ini

memfokuskan pada tiga faktor yang diduga kuat mempengaruhi persepsi

pedagang kaki lima, yaitu tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan

pengalaman berwirausaha.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dibuat rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan persepsi pada pedagang kaki lima tentang konsep

Business Entity ditinjau dari tingkat pendidikan?

2. Apakah ada perbedaan persepsi pada pedagang kaki lima tentang konsep

Business Entity ditinjau dari besarnya modal usaha?

3. Apakah ada perbedaan persepsi pada pedagang kaki lima tentang konsep

Business Entity ditinjau dari pengalaman berwirausaha?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business

Entity ditinjau dari tingkat pendidikan.

2. Untuk mengetahui persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business

Entity ditinjau dari besarnya modal usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

6

3. Untuk mengetahui persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business

Entity ditinjau dari pengalaman berwirausaha.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pihak

pengelola Universitas Sanata Dharma.

2. Bagi penelitian selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk

penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persepsi

Sejak dilahirkan, individu secara langsung dengan dunia luar. Sejak

itu pula seseorang akan menerima stimulus atau rangsangan dari luar.

Menurut Linda Davidoff (1981: 232) persepsi diartikan sebagai proses

pemahaman yang terorganisir dan menggabungkan data-data indera untuk

dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita.

Sedangkan menurut Thoha (1983:138), persepsi adalah proses

pemahaman yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi

tentang lingkungan baik lewat pendengaran, penglihatan, pengkhayatan,

perasaan dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak

pada pengenalan bahwa persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik

terhadap situasi.

Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah

pemahaman, menerima, pengorganisasian, dan mengimpretasikan rangsangan

dari lingkungan melalui panca indra sehingga individu mengerti tentang yang

diinderakan.

Menurut Thoha (1988: 1945), faktor yang mempengaruhi persepsi

dibagi menjadi dua, yaitu faktor dari dalam dan luar, yaitu:

1. Faktor dari luar

a. Intensitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

8

Prinsip intensitas dari perhatian dapat dinyatakan bahwa semakin

besar intensitas stimulus dari luar, layaknya semakin besar pula hal itu

dipahami.

b. Ukuran

Faktor ini menyatakan bahwa semakin besar untuk obyek semakin

mudah untuk bisa diketahui atau dipahami.

c. Pengulangan (Repetition)

Dalam prinsip ini dikemukakan bahwa stimulus dari luar yang diulang

akan memberi perhatian yang lebih besar dibanding dalam sekali lihat.

d. Gerakan (Moving)

Prinsip gerakan ini antara lain menyatakan bahwa orang akan

memberikan banyak perhatian terhadap obyek yang bergerak dalam

jangkauan pandangnya dibandingkan dari obyek yang diam.

e. Baru dan Familiar

Prinsip ini menyatakan bahwa baik situasi ekternal yang baru maupun

yang sudah dikenal dapat dipergunakan sebagai penarik perhatian.

2. Faktor dari dalam

a. Proses belajar (learning)

Semua faktor dari dalam yang membentuk adanya perhatian kepada

suatu obyek sehingga menimbulkan adanya persepsi adalah didasarkan

dari kekompleksan kejiwaan. Kekompleksan kejiwaan ini selaras

dengan proses pemahaman atau belajar dari motivasi yang dimiliki

masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

9

b. Motivasi

Selain proses belajar dapat membentuk persepsi dari dalam lainnya

yang juga menentukan terjadinyapersepsi antara lain motivasi dan

kepribadian pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari proses belajar,

tetapi keduanya juga mempunyai dampak yang amat penting dalam

proses pemilihan persepsi.

c. Kepribadian

Dalam membentuk persepsi unsur ini sangat erat hubungannya dengan

proses belajar dan motivasi mempunyai akibat tentang apa yang

diperhatikan dalam menghadapi suatu situasi.

B. Business Entity

Business Entity atau yang lebih dikenal dengan istilah kesatuan usaha

adalah sebuah konsep yang menyatakan bahwa dalam akuntansi, perusahaan

dipandang sebagai suatu kesatuan usaha atau badan usaha yang berdiri sendiri,

terpisah dari pemilik dan pihak lain yang menanamkan dana dalam

perusahaan. Dengan konsep ini perusahaan menjadi pusat perhatian akuntansi

dan menjadi pusat pertanggungjawaban. Dalam pelaporannya akuntansi

mengambil sudut pandang bahwa perusahaan merupakan pihak yang harus

melaporkan informasi keuangan kepada pemilik dan bukannya pemilik yang

melaporkan pada pihak luar lainnya. Misalnya, akuntan yang bekerja pada

perusahaan perorangan hanya akan melakukan pembukuan terhadap kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

10

perusahaan tersebut dan bukan terhadap kegiatan, aktiva, atau hutang. (Ahmed

Riahi, Belkaovi,2000: 176)

Akuntansi memandang pemilik sebagai pihak luar perusahaan dan

karenanya transaksi pemilik dan pihak luar lainnya bukan merupakan

transaksi yang menjadi objek akuntansi perusahaan yang bersangkutan.

Konsep entitas usaha ini penting karena membatasi data ekonomi dalam

sistem akuntansi terhadap data yang berhubungan langsung terhadap usaha.

Dari segi akuntansi, konsep kesatuan usaha tetap harus diterapkan

dalam perusahaan berbentuk perseroan ataupun tidak. Dari segi administrasi

yang baik, adalah hal yang sangat penting untuk memisahkan transaksi

perusahaan dengan transaksi pemilik. Meskipun perusahaan tidak berbadan

hukum, dan oleh karenanya perusahaan itu tidak memiliki hak milik atas

kekayaan, akuntansi tetap memandang bahwa kekayaan yang digunakan untuk

tujuan perusahaan adalah kekayaan milik perusahaan dan memandang pemilik

sebagai sumber adanya kekayaan tersebut (penyedia dana). Dengan

pandangan ini maka sebenarnya dapat dianggap bahwa perusahaan utang

kepada pemilik dan oleh karena itu harus mempertanggungjawabkan

penggunaan dana tersebut kepada pemilik. Anggapan adanya pemisahan

fungsi pengelolaan dan pemilikan dalam perusahaan yang bukan perseroan

menghendaki agar pemilik sebagai manajer dan pemilik sebagai pemilik

dianggap orang yang berbeda dan berkedudukan terpisah. Dalam

kenyataannya, hal ini sukar untuk dilaksanakan tetapi secara konsepsional

memanglah harus demikian agar kerangka akuntansi menjadi jelas dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

11

operasional. Kalau pemisahan semacam itu dapat diterima secara

konsepsional, maka laba perusahaan harus dianggap sebagai kenaikan

kekayaan perusahaan. Kenaikan kekayaan tersebut baru menjadi laba pemilik

setelah kekayaan tersebut dialihkan kepada pemilik berupa pengambilan oleh

pemilik untuk kepentingan pribadi. Perbedaannya dengan badan hukum

adalah bahwa dalam perusahaan perseorangan pengambilan kenaikan

kekayaan tersebut tidak memerlukan tindakan yuridis resmi seperti

pengumuman pengambilan deviden.

Batasan Kesatuan Usaha

Dengan konsep dasar kesatuan usaha persoalan yang timbul dalam

akuntansi adalah menentukan batasan kesatuan usaha. Pada umumnya, yang

disebut perusahaan adalah setiap usaha tertentu dengan satu pengelola

(management). Konsep kesatuan usaha dalam akuntansi lebih menekankan

pada kesatuan usaha ekonomik, daripada kesatuan yuridis. Karena itu untuk

menentukan kesatuan usaha sebagai pusat pertanggungjawaban keuangan,

pertimbangannya adalah secara ekonomik suatu kegiatan usaha dapat

dianggap berdiri sendiri sebagai satu kesatuan. Secara ekonomik, seluruh

perusahaan adalah merupakan satu kesatuan usaha dan karenanya standar

akuntansi menghendaki agar laporan keuangan konsolidasi harus disusun.

(Suwardjono,1989: 51)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

12

C. Pedagang Kaki Lima

Sektor informal pedagang kaki lima merupakan fenomena yang sangat

menarik perhatian. Sebenarnya istilah kaki lima yang terkenal sekarang ini

merupakan warisan sejarah. Sebab istilah tersebut muncul pertama kali saat

pemerintahan jajahan Inggris manguasai Indonesia.

Pada saat itu Raffles telah mengeluarkan peraturan penggunaan jalan,

yakni mengharuskan agar tepi kiri dan kanan jalan selebar lima feet bagi

pejalan kaki itu digunakan oleh pedagang untuk menggelar jualannya. Karena

mereka berjualan di area lima feet tadi, kemudian dikenal sebagai pedagang

kaki lima. (Hernawi, 1996: 50)

Pada ukuran lebar trotoar yang waktu itu dihitung dengan memakai

dasar ukuran feet, dalam istilah Bahasa Inggris diterjemahkan kaki yang

berukuran 31 sentimeter lebih. Pada saat itu lebar trotoar adalah lima kaki,

untuk selanjutnya orang yang berjualan di atas trotoar disebut pedagang kaki

lima (Hidayat, 1978:31)

Selain dari aspek kesejarahan, menurut Eridian (1993: 4) memberikan

pengertian pedagang kaki lima adalah orang-orang dengan modal relatif kecil

/ sedikit berusaha untuk memenuhi kebutuhan kelompok konsumen tertentu

dalam masyarakat. Usaha itu dilakukan pada tempat-tempat yang dianggap

strategis dalam suasana informal.

Dalam perkembangan selanjutnya, pedagang kaki lima tidak lagi

terbatas pada berjualan di atas trotoar, tetapi juga pedagang yang mengambil

tempat atau lokasi di daerah keramaian umum seperti pertokoan, pasar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

13

terminal, dan sebagainya. Jenis barang yang diperdagangkan digolongkan

dalam jenis makanan, non makanan dan jasa. Alat yang digunakan dalam

bejualan dapat berupa pikulan, gerobak, tenda, dan sebagainya.

Jadi dengan demikian pedagang kaki lima adalah orang yang dengan

modal relatif kecil berusaha di bidang produksi dan pengumpulan barang atau

jasa untuk memenuhi kebutuhan kelompok konsumen tertentu di dalam

masyarakat dengan mengambil lokasi yang dianggap strategis. Ada beberapa

pendapat tentang karakteristik pedagang kaki lima, yang pada dasarnya

hampir sama. Seperti halnya menurut Julisar An-naf yang dikutip oleh

Hidayat (1978:31-32), pedagang kaki lima memiliki ciri-ciri khusus antara

lain:

1. Bergang kaki lima umumnya merupakan mata pencaharian pokok. 2. Para pedagang kaki lima pada umumnya tergolong angkatan kerja

produktif. 3. Tingkat pendapatan yang diperoleh relatif rendah. 4. Sebagian besar merupakan pendatang dari daerah dan belum

memiliki status kependudukan. 5. Mereka mulai berdagang antara 5-10 tahun yang lalu. 6. Sebelum menjadi pedagang kaki lima umumnya mereka tani dan

buruh. 7. Permodalan lemah dan omset penjualannya relatif kecil. 8. Belum berhubungan dengan bank dalam permodalan. 9. Umumnya mereka mempergunakan bahan pangan, sandang dan

kebutuhan-kebutuhan sekunder. 10. Pada hakekatnya mereka telah kena pajak dengan adanya retribusi

meupun pungutan tidak resmi. Penjelasan tentang sosok pedagang kaki lima berdasarkan karakteristik

menurut Hernawi (1996:53) adalah :

1. Berusaha di kaki lima pada umumnya bukan pekerjaan yang dicita-citakan.

2. Pedagang kaki lima tersebut pada umumnya tergolong tingkat kerja produktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

14

3. Tingkat pendidikan mereka relaif rendah. 4. Sebagian besar dari mereka adalah pedagang dari luar kota dan

belum mendapat status sebagai penduduk parlemen. 5. Sebelum terjun di kaki lima mereka pada umumnya berprofesi

sebagai petani atau buruh rendah. 6. Modal diusahakan sendiri dan tidak punya hubungan dengan

lembaga keuangan perbankan. 7. Modal yang dimiliki sangat terbatasdemikian pula dengan omset

usaha serta profit yang diperoleh. 8. Kemampuan kewirausahaan relatif rendah demikian pula

kemampuan dalam pemupukan modal. 9. Jenis dagangannya sangat variatif , namun yang cukup dominan

adalah jenis pangan, sandang dan jenis kebutuhan sekunder lainnya.

10. Pada dasarnya mereka ikut terkena pajak dengan adanya retribusi dan berbagai jenis pungutan lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kota Bandung Peneliti

Fisipol UNPAR Bandung yang dikutip oleh Eridian (1993:28-29) memberikan

ciri/karakteristik pedagang kaki lima sebagai berikut:

1. Sesuai dengan istilah pedagang, walaupun dalam hal ini istilah pedagang kadang-kadang juga produsen, sekaligus pedagang. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa pedagan kaki lima berkecimpung apa yang dinamakan sektor informal.

2. Perkataan “kaki lima” memberikan konotasi bahwa umumnya menjajakan barang-barang dagangan pada gelaran tikar di pinggir jalan atau depan toko-toko yang dianggap strategis. Kelompok pedagang yang menggunakan meja untuk berdagang, kereta dorong, dan kios-kios kecil masih kita golongkan pada kelompok pedagang kaki lima.

3. Para pedagang umumnya menjajakan bahan mekanan, barang-barang konsumsi secara eceran.

4. Para pedagang kaki lima umumnya bermodal kecil. 5. Pada umumnya kualitas barang-barang yang diperdagangkan oleh

para pedagang kaki lima relatif rendah. 6. Volume omset pedagang pedagang kaki lima relatif tidak begitu

besar. 7. Para pembeli umumnya adalah merupakan pembeli berdaya beli

rendah. 8. Pada umumnya usaha pedagang kaki lima merupakan “family

enterprise” dimana istri dan anak-anak turut membentu dalam usaha tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

15

9. Kalau pedagang kaki lima kita golongkan pada “enterprise” maka usaha-usaha tersebut menunjukkan sifat-sifat khusus “one man enterprise” atau dalam bahasa Belanda “ummanzal.”

10. Tawar menawar (bargaining) antara penjual dan pembeli merupakan relasi ciri usaha pedagang kaki lima.

11. Sebagian dari pedagang kaki lima melaksanakan pekerjaannya secara penuh, yaitu secara full job, sebagian lagi setengah jam kerja atau waktu senggang dalam rangka mencapai pendapatan nasional.

12. Ada pedagang kaki lima yang melaksanakan pekerjaannya secara musiman dan kerap kali jenis harganya berubah-ubah.

13. Barang yang umumnya dijual pedagang kaki lima merupakan apa yang dalam ilmu marketing dinamakan “convenience goods” jarang sekali mereka memperdagangkan “specially goods”

14. Pedagang kaki lima pada umumnya ada dalam suasana perasaan tidak tenang. Seringkali mereka diliputi perasaan takut kalau-kalau usaha mereka diberhentikan oleh TIBUM (Tim Penertib Umum) sehingga mereka bermain kucing-kucingan dengan pihak yang berwajib.

15. Masyarakat umum beranggapan, bahwa pedagang kaki lima adalah kelompok yang menduduki status sosial yang rendah dalam tangga kemasyarakatan, walaupun hati kecil mereka mengakui bahwa kelompok ini memenuhi kebutuhan tertentu.

16. Mengingat faktor yang bertentangan dengan kepentingan, maka kelompok pedagang kaki lima merupakan kelompok yang sulit bersatu dalam bidang ekonomi walaupun perasaan setia kawan cukup kuat.

17. Jam dan waktu kerja pedagang kaki lima tidak menujukkan pola yang yang tetap yang mana merupakan salah satu ciri perusahaan perseorangan.

18. Pada pedagang kaki lima terdapat jiwa enterprenurship yang kuat, walaupun faktor saling mengintimidasi usaha pedagang yang lain berhasil cukup dilakukan secara intensif.

Walaupun pedagang kaki lima merupakan sektor pinggiran namun

eksistensi sektor ini memberikan banyak kesempatan kerja yang umumnya

sulit didapat di negara-negara berkembang. Dipandang dari segi keamanan,

sektor ini bisa berfungsi sebagai katup pengaman yaitu memberikan

kesempatan kesibukan kerja usaha kecil-kecilan dengan usaha dagang atau

jual beli (Tadjudin, 1995:23). Tanpa katup pengaman tersebut kemungkinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

16

akan timbul banyak kekerasan dan rasa tidak puas. Dengan demikian dunia

pedagang kaki lima menduduki fungsi ekonomi kota sekaligus turut

membantu menciptakan kehidupan sosial ekonomi kota yang selaras dan

serasi.

1. Kekuatan-kekuatan yang dimiliki pedagang kaki lima:

• Pedagang kaki lima memberikan kesempatan kerja yang umumnya sulit didapat pada negara-negara sedang berkembang. Merupakam mata rantai terakhir, mengingat sifatnya sebagai pedagang eceran dalam jaringan distribusi produsen ke konsumen akhir.

• Dalam prakteknya mereka biasa menawarkan barang dan jasa dengan harga bersaing mengingat mereka tidak dibebani masalah pajak.

• Sebagian besar masyarakat kita lebih senang berbelanja pada pedagang kaki lima mengingat faktor kemudahan dan barang-barang yang ditawarkan relatif murah (terlepas dari perkembangan kualitas) Selain itu juga dimungkinkan pembelian secara kredit jika sudah terjalin hubungan timbal balik antara penjual dan pembeli.

2.Kelemahan-kelemahan yang dimiliki pedagang kaki lima:

• Mereka dapat dimasukan ke dalam kelompok marginal dan sub marginal dengan modal kecil, sehingga laba yang dihasilkan juga kecil. Padahal banyak anggota keluarga yang tergantung pada hasil dan laba tersebut. Oleh karena itu terciptalah keadaan dimensi hasil yang mereka capai pas-pasan untuk sekedar hidup.

• Disebabkan oleh kurangnya pendidikan dan tekhnikal training maka unsur efisiensi kurang mendapat perhatian seperti masalah populasi dan faktor higienis sebagai produk sampingan yang negatif.

• Di kalangan pedagang kaki lima sering terdapat faktor imidasi yang berlebihan, menyebabkan suatu jenis usaha tertentu menjadi terlampau padat.

• Seringkali terdapat unsur penipuan dan penawaran dengan harga tinggi yang berlebih-lebihan, sehingga menyebabkan citra/image masyarakat tentang keberadaan pedagang kaki lima kurang begitu positif. (Adi Sasono,1980:62-64)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

17

D. Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan

Pada umumnya sementara orang beranggapan bahwa bila berbicara

masalah pendidikan maka orientasinya ke dunia sekolah. Mereka kurang

menyadari bahwa pendidikan seseorang diperoleh tidak hanya melalui

pendidikan sekolah saja, tetapi dari luar sekolah seperti keluarga,

kelompok belajar dan masyarakat. Hal ini membawa konsekuensi yang

lebih luas yakni proses pendidikan bukan berarti hanya belajar di sekolah,

tetapi dapat berlangsung satiap saat dan dimanapun.

Pengertian pendidikan menurut Tim Pengembangan MKDK IKIP

Semarang (1995:5) adalah aktifitas dan usaha manusia untuk

meningkatkan kepribabdiannya dengan jalan membina potensi pribadinya.

Yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta, dan budi nurani) dan jasmani (panca

indera serta ketrampilan).

Pendidikan mempunyai arti yang berbeda-beda, karena itu semua

tergantung dengan deinisi yang dikemukakan oleh para ahli. Akan tetapi

pengertian dari definisi tersebut mempunyai arti yang hampir sama.

• Menurut Heidjrachman et al (2000:77)

Pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan

umum seseorang termasuk di dalamnya peningkatan penguasaan teori

dan ketrampilan memutuskan terhadap persoalan yang menyangkut

kegiatan mencapai tujuan.

• Menurut Siagian (1996:175)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

18

Pendidikan adalah keseluruhan proses teknik dan metode belajar

mengajar dalam rangka mengalihkan sesuatu pengetahuan dari

seseorang kepada orang lain sesuai standar yang telah ditetapkan.

Dari beberapa definisi tentang pendidikan di atas dapat

disimpulkan bahwa pendidikan pada hakekatnya adalah penyiapan

seseorang untuk memasuki kehidupan di masa yang akan datang yang

dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan.

2. Pendidikan Sekolah dan Luar Sekolah

Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses yang berlangsung

seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah

dan masyarakat. Oleh karena itu pendidikan merupakan bersama antar

keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dalam masyarakat industri, dunia

kerja menuntut tenaga kerja yang terlatih profesional dan memiliki

keahlian serta ketrampilan tertentu. Untuk memenuhi tuntutan dunia kerja

tersebut, lembaga-lembaga pendidikan baik dalam bentuk pendidikan

formal maupun non formal merupakan tempat latihan dan pengembangan

bagi tenaga kerja yang kompeten. (Wuraji, 1988:37)

Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang (1995:7)

mengemukakan tetang pembagian pendidikan adalah sebagai berikut:

• Pendidikan informal, ialah pendidikan yang diperoleh seseorang dirumah dalam lingkungan keluarga.

• Pendidikan formal, ialah pendidikan yang mempunyai bentuk atau organisasi tertentu.

• Pendidikan non formal, ialah pendidikan di luar sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

19

Menurut Sistem Pendidikan Nasional (UU no 2 tahun 2003 pasal

10) mengemukakan bahwa pendidikan terbagi atas :

• Pendidikan persekolahan, mencakup berbagai jenjang pendidikan, dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi.

• Pendidikan Luar Sekolah, terbagi menjadi pendidikan non formal yang mencakup lembaga pendidikan di luar sekolah, misalnya ; kursus, seminar,kejar paket A. Dan pendidikan informal yang mencakup pendidikan keluarga, masyarakat dan program-program sekolah, misalnya ceramah di radio/tv dan informasi yang mendidik dalam surat kabar atau majalah.

Kemudian didukung oleh Tadjudin Noer Efendi dan Chris

Manning (1991:45) menyimpulkan bahwa (usaha di sektor informal dalam

hal pendidikan) tingkat pendidikan merupakan pendidikan terakhir yang

ditempuh oleh seorang pedagang yang melalui pendidikan sekolah

maupun luar sekolah. Tingkat pendidikan sekolah adalah pendidikan

terakhir yang ditempuh oleh seorang pedagang, sedangkan untuk luar

sekolah pengetahuan dan ketrampilan sebelum dan sedang berlangsungnya

usaha tersebut.

Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan,

berupa rangkaian jenjang pendidikan yang telah baku, mulai dari jenjang

Sekolah Dasar (SD) sampai dengan perguruan tinggi. (Umar Tirtarahardja

dan La Sulo,1994:78). Dalam UU no 2 tahun 2003 pasal 16 ayat 1 tentang

sistem pendidikan nasional, dijelaskan bahwa dalam jalur pendidikan

formal ada berbagai jenjang pendidikan, yang meliputi:

• Pendidikan dasar, yang biasa dikenal dengan pendidikan dasar sembilan tahun, yaitu pendidikan SD enam tahun ditambah SMP tiga tahun.

• Pendidikan Menengah, adalah pendidikan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

20

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan memiliki hubungan timbal balik dengan lingkungan, dunia kerja, dan dapat melanjutkan di Perguruan Tinggi.

• Pendidikan Tinggi, merupakan lanjutan pendidikan menengah untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis/profesional, yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dan kesenian.

Dari uraian mengenai jenjang persekolahan atau tingkat-tingkat

yang ada pada pendidikan formal, dapat dimengerti bahwa pendidikan

merupakan proses yang berkelanjutan. Oleh karena itu setiap tingkat atau

jenjang pendidikan itu harus dilaksanakan secara tertib, dalam arti tidak

bisa terbalik letak penempatannya. Setiap jenjang atau tingkatan

mempunyai tujuan dan Mteri pelajaran yang berbeda-beda.

Pendidikan luar sekolah dibagi menjadi dua yaitu pendidikan non

formal dan in formal. Pendidikan non formal atau pendidikan luar sekolah

menurut Ary H Gunawan (1995:63) adalah :

Semua usaha sadar yang dilakukan untuk membantu perkembangan kepribadian sera kemampuan anak dan orang dewasa diluar sistem persekolahan melalui pengaruh yang sengaja dilakukan melalui beberapa sistem dan metode penyampaian seperti kursus, bahan bacaan, radio,televisi, penyuluhan dan medi komunikasi lainnya.

Dari ketiga pendidikan tersebut, pendidikan informal adalah yang

paling dahulu dikenal dan paling penting peranannya. Hal ini disebabkan

dalam masyarakat sederhana satu-satunya bentuk pendidikan yang dikenal

adalah pendidikan informal.

Pendidikan informal menurut Zahara Idris (1990:58)

mengemukakan bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

21

Pendididkan informal adalah proses pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar. Pada umumnya tidak teratur dan sistematis, sejak seseorang lahir sampai mati, seperti di dalam keluarga, tetangga, pekerjaan, hiburan, pasar atau di dalam pergaulan sehari-hari. Walaupun demikian pengaruhnya sangat besar dalam kehidupan seseorang. Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan yang pertama dan utama bagi setiap manusia. Seseorang lebih banyak berada dalam rumah tangga dibandingkan dengan tempat-tempat lain, sampai umur tiga tahun seseorang akan berada di rumah tangga. Pada masa itulah diletakkan dasar-dasar kepribadian.

Pendidikan informal bagi pedagang kaki lima sangat erat dalam

kehidupan sehari-hari karena mereka terbiasa menghadapi berbagai

konsumen dan harus dapat memahami perkembangan masyarakat untuk

suatu usahanya dan dapat menambah profit/laba.

E. Modal Usaha

Faktor produksi modal merupakan faktor yang penting dan

mempunyai arti yang lebih menonjol dalam kegiatan usaha, karena modal

usaha merupakan urat nadi bagi suatu kegiatan usaha. Sehingga masalah

modal usaha merupakan persoalan yang tak pernah berakhir mengingat hal ini

mengandung banyk aspek. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia menurut

Poerwodarminto (1976:595), modal diartikan sebagai uang yang dipakai

sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang dan sebagainya, harta

benda (uang, barang dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk

mengasilkan sesuatu yang dapat menambah kekayaan.

Selanjutnya pengertian dari Poerwodarminto (1976: 506 ) adalah :

1. Kegiatan dengan menggerakan tenaga kerja, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud; Pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar) untuk mencapai sesuatu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

22

2. Pengertian di bidang perdagangan (bertujuan mencari laba); perdagangan; perusahaan.

Untuk selanjutnya pembicaraan mengenai modal ini sudah termasuk di

dalamnya modal usaha, karena menurut pengertian modal seperti di atas

pengertian dari usaha sudah terkandung di dalamnya.

Kemudian Bambang Priyanto (1990:11-12) mengungkapkan bahwa

modal merupakan ikhtisar neraca suatu perusahaan yang menggambarkan

selain adanya modal kongkrit (setelah debet) dan modal abstrak (sebelah

kredit), juga menunjukkan suatu bentuk modal lain yang disebut modal aktif

(debet) dan modal pasif (kredit). Jadi pengertian modal usaha dapat dikatakan

merupakan ikhtisar dari neraca perusahaan yang terletak di sebelah debet dan

kredit dimana sebelah debet disebut modal aktif dan di sebelah kredit disebut

modal pasif.

Berdasarkan cara dan lamanya, modal aktif dibedakan sebagai berikut:

1. Modal Lancar

Menurut Bambang Priyanto (1990:10) modal lancar diartikan

sebagai aktiva yang habis dalam satu kali perputaran proses produksi

dan proses perputarannya dalam jangka waktu pendek. Engan kata lain

aktiva lain merupakan aktiva yang dapat diuangkan dalam jangka

waktu pendek. Selanjutnya menurut pandangan Munawir (1990:16)

dikatakan:

Modal lancar adalah kekayaan perusahaan dalam bentuk uang tunai dan komponen-komponen lain yang mudah menjadi uang dalam waktu kurang dari satu tahun serta beredar dalam lingkungan perusahaan, diantaranya adalah uang tunai, simpanan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

23

bank, piutang dagang, surat-surat berharga, persediaan barang dan sebagainya.

2. Modal tetap

Ada beberapa pendapat yang menyatakan pengertian dari modal

tetap diantaranya juga Bambang Priyanto (1990:10) yang mengatakan

bahwa modal tetap merupakan aktiva yang tahan lama yang tidak atau

secara berangsur habis turut serta dalam proses produksi. Dan ditinjau

dari lamanya perputaran, aktiva tetap adalah aktiva yang mengalami

proses perputaran dalam jangka waktu panjang atau lebih dari satu

tahun.

Kemudian sejalan dengan hal tersebut menurut Abas Kartadinata

(1983:3) menyatakan:

“Aktiva tetap adalah alat-alat produksi than lama yang tidak terpakai habis

dalam satu kali proses produksi dan oleh sebab itu baru dalam jangka

waktu lama perlu diganti.”

Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pada

dasarnya aktiva tetap adalah aktiva yang digunakan dalam jangka panjang

(lebih dari 1 tahun) dan tidak habis dalam satu kali proses produksi.

Kemudian mengenai modal pasif Abas kartadinata (1983:3-4) juga

mengatakan bahwa:

“Modal pasif merupakan modal yang memperhatikan dengan cara bagaimana perusahaan-perusahaan memperoleh dana-dana yang diperlukan untuk membiayai modal aktifnya. Modal pasif terbagi menjadi tiga bagian, yaitu modal sendiri, pinjaman jangka panjang, dan pinjaman jangka pendek.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

24

Dengan demikian secara umum modal merupakan ikhtisar dari neraca

perusahaan yang tertera di sebelah debet sebagai modal aktif yang

menggambarkan bentuk-bentuk seluruh dana yang diperoleh dan

ditanamkan perusahaan sehingga dapat menunjukkan struktur keuangan

perusahaan. Sedangkan di sebelah kredit sebagai modal pasif

menggambarkan sumber-sumber dana, sehingga dapat menunjukkan

struktur financial dan struktur modal perusahaan.

Kembali ditegaskan lagi menurut Abas Kartadinata (1983:8) dengan

menytakan lebih terinci bahwa:

Modal aktif dibedakan menjadi aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar dibedakan lagi menjadi modal kerja dan alat-alat lancar. Alat-alat lancar terdiri dari uang kas, piutang yang dapat ditagih, seketika dan surat-surat berharga yang seketika dapat diuangkan. Sementara aktiva tetap terdiri dari bangunan/gedung, mesin-mesin, peralatan kantor, dan sebagainya.

Kemudian Abas kartadinata (1983:10) menyimpulkan bahwa modal

usaha adalah sejumlah nilai pokok modal aktif dan pasif yang dimiliki dan

digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya setiap

hari, baik berupa total nilai uang, barang-barang maupun peralatan-

peralatan yang dapat dihitung dalam satuan rupiah.

Oleh karena itu tersedianya modal usaha yang cukup akan sangat

mempengaruhi kelancaran usaha para pedagang kaki lima. Hal ini

didukung oleh pendapat Munawir (1986:114), bahwa :

Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi seekonomis mungkin dan perusahaan tak akan mengalami kesulitan karena adanya krisis keuangan. Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan, karena adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

25

kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan. Sebaliknya adanya ketidak cukupan modal kerja atau mismanajemen merupakan sebab utama gagalnya perusahaan.

F. Pengalaman Berwirausaha

F. 1. Pengalaman

Pengalaman menurut Kamus Bahasa Indonesia dapat diartikan apa

yang sudah dialami. (Muhammad Ali :301) Sedangkan Manullang

(1987:54) berpendapat bahwa orang yang berpengalaman selalu akan lebih

pandai dari mereka yang sama sekali tidak didukung mempunyai

pengalaman.

Dari pendapat di atas dapat diartikan bahwa seseorang yang sering

mengulangi suatu pekerjaan dikatakan sebagai orang yang berpengalaman

dalam bidang tersebut. Bila pengalaman dikaitkan dengan pekerja, maka

dapat diartikan bahwa pengalaman adalah sesuatu atau hal-hal yang telah

dirasakan , diketahui, dilakukan/dikerjakan sehubungan dengan

penyelesaian suatu pekerjaan atau aktivitas usaha tertentu. Adapun

pengalaman tersebut tidak terlepas dari intensitas pengulangan dan

dimanifestasikan dalam sejumlah masa kerja.

E. 2. Wirausaha

1. Pengertian Wirausaha

Kata wirausaha sudah sering kali didengar di lingkungan

akademisi, bisnis atau di lingkungan masyarakat secara umum atau di

dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi sebagian dari masyarakat menilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

26

wirausaha sama dengan pengusaha yang mendirikan usaha sendiri

kemudian memimpin pengelolaan usahanya tersebut. Tetapi beberapa

ahli ekonomi mengartikan seorang wirausaha berbeda dengan

pengusaha. Seperti pendapat ahli di bawah ini, yang berpendapat

wirausaha bukanlah sekedar pengusaha melainkan pengusaha yang

sukses karena memiliki ciri-ciri serta kemampuan tertentu untuk

menciptakan sesuatu yang baru (Subanar, 2001:11) berikut ini adalah

pendapat beberapa ahli tentang wirausaha:

a. Scumpeter, 1930

Wirausaha adalah orang yang memutuskan atau mengambil alih

resiko dalam memperkenalkan produk atau jasa yang baru untuk

memajukan perekonomian dan mencapai tujuannya.

b. Webster

Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola, serta

menanggung resiko atas keputusan bisnisnya tersebut.

c. Fillion, 1998

Wirausaha adalah orang yang imajinatif, yang ditandai oleh

kemampuannya dalam menetapkan sasaran-sasaran itu. Juga memiliki

kesadaran tinggi untuk menemukan peluang-peluang, membuat

keputusan dengan menerapkan inovasi yang memiliki resiko moderat.

d. Kamus Besar bahasa Indonesia Balai Pustaka 1989

Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk

baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

27

mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta

memasarkannya.

Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

wirausaha adalah orang yang mampu mengoptimalkan potensi

ekonomis yang ada pada dirinya atau di sekitarnya dengan resiko yang

moderat dan mampu mengembangkan dengan mandiri serta mampu

mengelola usahanya tersebut mulai dari perencanaan, operasi, kontrol

menjadi bisnis yang disadari pembuatan keputusan bisnis yang tepat

sesuai dengan perkembangan pasar.

2. Karakteristik Wirausaha

Menurut Mc Clelland wirausaha memiliki karakteristik sebagai

berikut:

a. Keinginan untuk berprestasi

Keinginan atau dorongan dalam diri untuk memotivasi perilaku ke

arah pencapaian tujuan. Dimana pencapaian tujuan merupakan

tantangan bagi kompetensi individu.

b. Keinginan untuk bertanggungjawab

Seorang wirausaha seharusnya memilih menggunakan sumber

daya sendiri dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai tujuan

dengan tanggungjawab sendiri terhadap hasil yang dicapai.

c. Preferensi pada resiko-resiko menengah

Wirausaha bukan penjudi, maka dari itu mereka memilih

menetapkan tujuan-tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

28

tinggi. suatu tingkatan yang memerlukan usaha keras dan

dipercaya dapat mereka penuhi.

d. Persepsi pada kemungkinan berhasil

Keyakinan atas kemampuan untuk berhasil dengan berdasarkan

fakta-fakta yang dipelajari dengan penilaian yang obyektif.

e. Rasa ingin tahu terhadap rangsangan oleh umpan balik

Wirausaha selalu ingin mengetahui bagaimana hal yang mereka

kerjakan, apakah umpan baliknya baik atau buruk. Mereka

dirangsang untuk mencapai hasil kerja yang lebih tinggi dengan

mempelajari seberapa efektif usaha mereka.

f. Aktifitas yang energik

Wirausahawan menunjukan energi yang jauh lebih tinggi

dibandingkan rata-rata orang mereka bersifat aktif dan memiliki

proporsi waktu yang besar dalam mengerjakan tugas dengan cara

baru.

g. Orientasi ke masa depan

Seorang wirausaha melakukan perencanaan dan berfikir ke depan.

Mereka mencari dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi

jauh di masa depan.

h. Ketrampilan dalam pengorganisasian

Wirausaha akan menunjukkan ketrampilan dalam mengorganisasi

kerja dan orang-orang dalam pencapaian tujuan.

i. Sikap terhadap uang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

29

Keuntungan finansial adalah menjadi nomor dua jika

dibandingkan dengan arti penting dari prestasi kerja mereka.

Mereka hanya memandang uang sebagai lambang konkret dari

tercapainya tujuan dan sebagai kompetensi mereka.

3. Penentuan potensi wirausaha

Potensi menjadi wirausaha yang sukses dapat diketahui bila

seseorang memiliki kemampuan dalam beberapa hal di bawah ini:

(Wiratmo, 1995:5)

a. Kemampuan inovatif

Inovasi sangat penting karena hal tersebut berarti perbaikan barang

dan jasa yang ada, menciptakan barang dan jasa yang baru, atau

mengkombinasikan unsur-unsur produksi yang ada dengan cara-

cara baru.

b. Toleransi terhadap kemenduaan

Yaitu kemampuan untuk berhubungan dengan hal-hal yang tidak

terstruktur dan tidak bisa diprediksi.

c. Keinginan untuk berprestasi

Keinginan untuk berprestasi menandakan seseorang tidak kenal

menyerah di dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan

sendiri.

d. Kemampuan perencanaan realistis mampu menetapkan tujuan

yang menantang tapi tidak bisa untuk diterapkan.

e. Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

30

Kepemimpinan yang mengarahkan semua usaha dalam organisasi

dipusatkan untuk mencapai tujuan utama organisasi tersebut.

f. Objektivitas

Kemampuan berfikir dan bertindak secara obyektif di dalam

mengarahkan pemikiran dan aktivitas kewirausahaan dengan cara

pragmatis.

g. Tanggung jawab pribadi

Wirausaha harus mampu memikul tanggung jawab pribadi. Mereka

menetapkan tujuan sendiri dan memutuskan bagaimana mencapai

tujuan tersebut dengan kemampuan mereka sendiri.

h. Kemampuan beradaptasi

Seorang wirausaha hendaknya dibekali kemampuan unutuk

beradaptasi dengan lingkungan. Sehingga mampu menilai situasi

secara obyektif dan merumuskan rencana-rencana baru untuk

menghadapinya.

i. Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator

Wirausaha diharuskan memiliki kemampuan untuk mengorganisasi

dan administrasi di dalam mengidentifikasi dan mengelompokkan

orang-orang berbakat untuk mencapai tujuan.

F. Kerangka Berfikir

1. Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari

tingkat pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

31

Pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan

pengetahuan umum seseorang termasuk di dalamnya peningkatan

penguasaan teori dan ketrampilan memutuskan terhadap persoalan yang

menyangkut kegiatan mencapai tujuan.

Sedangkan Business Entity atau yang lebih dikenal dengan istilah

kesatuan usaha adalah sebuah konsep yang menyatakan bahwa dalam

akuntansi, perusahaan dipandang sebagai suatu kesatuan usaha atau badan

usaha yang berdiri sendiri, terpisah dari pemilik dan pihak lain yang

menanamkan dana dalam perusahaan. Jika tingkat pendidikan pedagang

kaki lima relatif tinggi, maka akan semakin besar pula pengetahuannya,

khususnya ilmu ekonomi yang dapat menunjang usahanya. Dan dapat ia

terapkan dalam kegiatan usahanya. Seorang pengusaha yang memiliki

pendidikan tinggi cenderung akan berfikir lebih rasional dalam

melaksanakan kegiatan usahanya.

2. Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari

besarnya modal usaha.

Modal diartikan sebagai uang yang dipakai sebagai pokok (induk)

untuk berdagang, melepas uang dan sebagainya, harta benda (uang, barang

dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk mengasilkan sesuatu

yang dapat menambah kekayaan.

Jika seorang pedagang kaki lima memiliki modal yang cukup

besar, maka ia akan mengelola keuangannya dengan sebaik-baiknya

sehingga nantinya dapat menhasilkan laba yang lebih besar dari pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

32

modal awalnya.. Sehingga selalu melakukan pencatatan setiap terjadinya

transaksi untuk mempermudah penghitungan laba usaha.

3. Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari

pengalaman berwirausaha.

Pengalaman dapat diartikan apa yang sudah dialami. Sedangkan

orang yang berpengalaman selalu akan lebih pandai dari mereka yang

sama sekali tidak didukung mempunyai pengalaman.

Dengan pengalaman berwirausaha yang cukup lama, seorang

pedagang akan lebih memahami tentang usaha, persaingan, pencatatan dan

sebagainya dibandingkan dengan seseorang yang baru saja menjalani

usahanya tanpa pengalaman.

Gambar kerangka berfikir:

Dari gambar di atas maka dapat diketahui kerangka berfikir adalah untuk

mencari:

Tingkat Pendidikan Variabel X1

Besarnya Modal Usaha Variabel X2

Pengalaman BerwirausahaVariabel X2

Persepsi Pedagang Kaki Lima tentng Konsep

Business Entity Variabel Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

33

1. Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau

dari tingkat pendidikan.

2. Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau

dari besarnya modal usaha.

3. Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau

dari pengalaman berwirausaha.

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan penelitian

yang biasa dirumuskan dalam bentuk yang dapat diuji secara empirik.

Berdasarkan landasan di atas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai dasar

pengumpulan data, yaitu:

1. Tingkat pendidikan mempengaruhi perbedaan persepsi pedagang kaki lima

tentang konsep Business Entity.

2. Besarnya modal usaha mempengaruhi perbedaan persepsi pedagang kaki

lima tentang konsep Business Entity.

3. Pengalaman berwirausaha mempengaruhi perbedaan persepsi pedagang

kaki lima tentang konsep Business Entity.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Yang mempelajari

secara intensif tentang latar belakang sekarang, dan interaksi lingkungan

sesuatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.

Penelitian ini akan melihat dan membandingkan tingkat perbedaan

pemahaman Business Entity pada pedagang kaki lima ditinjau dari tingkat

pendidikan, besarnya modal usaha dan pengalaman berwirausaha.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada pedagang kaki lima yang tergabung

dalam kelompok resto PKL di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta.

(Taman Kuliner Condong Catur dan Resto PKL Mrican)

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Oktober

2008.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

35

Subyek Penelitian bagian yang terlibat dalam penelitian dan yang terkait

dalam penelitian. Subyek penelitian ini adalah Pedagang Kaki Lima yang

tergabung dalam kelompok resto PKL di Kecamatan Depok Sleman

Yogykarta.

2. Obyek Penelitian

Obyek Penelitian merupakan suatu yang menjadi titik perhatian dalam

suatu penelitian. Obyek penelitian ini adalah tingkat pemahaman Business

Entity pada pedagang kaki lima, tingkat pendidikan, besarnya modal

usaha, dan pengalaman berwirausaha.

D. Populasi

1. Populasi

Populasi adalah totalitas semua nilai mengenai karakteristik tertentu dari

semua anggota kumpulan yang lengkap, hasil menghitung ataupun

pengukuran kuantitatif dan jelas, yang ingin dipelajari sifat-sifatnya

(Arikunto, 1996:5). Populasi penelitian ini adalah pedagang kaki lima

yang tergabung dalam kelompok resto PKL di Kecamatan Depok Sleman

Yogyakarta yang berjumlah kurang lebih 72 orang. Yaitu Resto PKL

Mrican dan Taman Kuliner Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta.

Tetapi ada berbagai macam hal yang mengakibatkan banyak pedagang

kaki lima di tempat tersebut tidak berdagang lagi. Sehingga jumlah yang

tersebar adalah 60 angket. Dan hanya dapat kembali sebanyak 50 angket.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

36

E. Tekhnik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh untuk

memperoleh data sesuai dengan data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini

tekhnik pengumpulan data yang digunakan yaitu:

1. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan memberikan

pertanyaan dalam bentuk tertulis mengenai tingkat pemahaman Business

Entity pada pedagang kaki lima, tingkat pendidikan pedagang kaki lima,

besarnya modal usaha yang dimiliki pedagang kaki lima, dan pengalaman

berwirausaha sebagai pedagang kaki lima. Dengan menggunakan

sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk

diisikan dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan responden yang

sebenarnya.

F. Operasionalisasi Variabel

1. Business Entity

Business Entity adalah suatu konsep yang sebaiknya dimiliki dan

diterapkan oleh para pedagang kaki lima dalam menjalankan usahanya.

Karena konsep ini mengatakan bahwa dalam akuntansi, usaha dipandang

sebagai suatu kesatuan yang berdiri sendiri. Maka dalam menjalankan

usahanya, para pedagang kaki lima harus bisa memisahkan antara laba dan

modal usahanya dengan kekayaan pribadinya. Berikut adalah tabel

operasionalisasinya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

37

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Persepsi Pedagang Kaki Lima

Tentang Konsep Business Entity

No Butir Variabel Indikator Positif Negatif

1. pencatatan usaha

2. pemisahan

kekayaan

1. Mencatat pengeluaran belanja sebagai beban usaha.

2. Mencatat pengeluaran sehari-hari dalam keluarga

3. Mencatat pengeluaran belanja usaha dengan pengeluaran sehari-hari keluarga menjadi satu.

4. Mencocokan catatan dengan untung setelah selesai berdagang.

5. Pemasukan usaha merupakan pendapatan.

6. Pengeluaran penerangan berdagang merupakan beban usaha.

7. Mencatat pengeluaran listrik yang digunakan dalam keluarga.

8. Mencatat pengeluaran bensin yang digunakan untuk keluarga.

9. Pengeluaran bensin untuk berdagang merupakan beban usaha.

10. Sewa tempat usaha merupakan beban usaha.

11. Mencatat pengeluaran untuk retribusi sebagai beban usaha.

12. Pengeluaran pinjaman merupakan beban usaha.

13.Membutuhkan bantuan orang lain untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam usaha.

14. Harta usaha dan harta pribadi 15. Memisahkan harta usaha dengan

harta pribadi. 16. Harta pribadi dicatat sebagai

modal jika dipakai dalam operasi usaha.

17. Mencatat harta pribadi yang digunakan dalam usaha.

1 2 4 5 6 7 8 9

10

12

13

14

16

3

11

15

17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

38

18. Menggunakan harta pribadi untuk keperluan usaha

19. Setiap anggota keluarga apabila membeli dagangan sediri, dicatat sebagai pendapatan usaha

20 Setiap anggota keluarga apabila membeli dagangan sendiri, dianggap gratis.

19

18

20

Indikator tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner dan setiap

pernyataan dalam kuesioner akan dinyatakan dalam bentuk Skala Likert.

Peberian skor dalam setiap pernyataan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Skor Pernyataan Persepsi Pedagang Kaki Lima Tentang Konsep

Business Entity

Jawaban Pernyataan positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

4 3 2 1

1 2 3 4

2. Tingkat Pendidikan

Pendidikan yang dimaksudkan ialah pendidikan formal terakhir

yang ditempuh oleh pedagang kaki lima. Dalam hal ini pendidikan formal

adalah tingkat pendidikan tertinggi yang berhasil diselesaikan oleh

pedagang kaki lima yang dikelompokan sebagai berikut:

1 Lulus Diploma atau Perguruan Tinggi skor 5

2 Lulus SMA skor 4

3 Lulus SMP skor 3

4 Lulus SD skor 2

5 Tidak sekolah skor 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

39

3. Modal Usaha

Modal usaha yaitu sejumlah nilai pokok yang dimiliki dan digunakan

oleh perusahaan (pedagang kaki lima) untuk membiayai kegiatan usaha

dagangnya setiap hari, baik berupa total nilai uang, barang dagangan

maupun peralatan yang dapat dihitung dalam satuan rupiah yang

dikelompokkan sebagai berikut:

a. > Rp3.000.000 skor 5

b. Rp2.250.001 – Rp3.000.000 skor 4

c. Rp1.500.001 – Rp2.250.000 skor 3

d. Rp750.001 – Rp1500.000 skor 2

e. < Rp 750.000 skor 1

4. Pengalaman berwirausaha

Pengalaman menurut Kamus Bahasa Indonesia dapat diartikan apa

yang sudah dialami. Sedangkan berwirausaha adalah orang yang mampu

mengoptimalkan potensi ekonomis yang ada pada dirinya atau di

sekitarnya dengan resiko yang moderat dan mampu mengembangkan

dengan mandiri serta mampu mengelola usahanya tersebut mulai dari

perencanaan, operasi, kontrol menjadi bisnis yang disadari pembuatan

keputusan bisnis yang tepat sesuai dengan perkembangan pasar.

Pengalaman berwirausaha dikelompokkan sebagai berikut:

a. > 20 tahun skor 5 b. 15,1 s/d 20 tahun skor 4 c. 10,1 s/d 15 tahun skor 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

40

d. 5,1 s/d 10 tahun skor 2 e. < 5 tahun skor 1

G. Uji Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas kuesioner

Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat

pengukur tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat

atau teliti. Pengujian kevalidan alat ukur dapat menggunakan metode

analisis butir dengan menguji apakah item telah mengungkapkan faktor

atau indikator yang ingin diselidiki.

a. Tekhnik Pengujian Validitas

Arikunto (1996:170) menyatakan perhitungan korelasi product

moment dari Karl Pearson dengan rumus

( )( )( ){ } ( ){ },

2222 yyNxxN

yxxyNRxy∑−∑∑−∑

∑∑−∑=

Dengan:

N = total responden

∑ y = nilai dari total butir jawaban responden

∑ x = nilai dari item atau jawaban responden

besarnya nilai koefisien r didasarkan pada taraf signifikansi 5%.

Apabila nilai r lebih besar dari nilai r tabel mka item tersebut

dinyatakan valid. Sebaliknya jika nilai r kurang dari r tabel maka item

tersebut dinyatakan tidak valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

41

b. Hasil Uji Validitas

Syarat suatu instrumen penelitian adalah harus dapat diukur derajat

ketepatan tentang isi atau arti sebenarnya dari apa yang diukur

(validitas) dan taraf kepercayaan yang ditujukan oleh instrumen

(reliabilitas).

Untuk mengukur tingkat validitasnya digunakan korelasi product

moment Coefficient of Correlation. Dalam penelitian ini, uji validitas

dilakukan dengan bantuan SPSS for Windows versi 12.00. Dalam

menentukan butir instrumen valid atau tidak, r tabel terlebih dahulu

dibandingkan dengan r hitung. Apabila r hitung > r tabel maka butir

pertanyaan dinyatakan valid dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel

maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Dari hasil

perhitungan dk = n – 2 dan α = 0.05 ( dk = 50 – 2 = 48, α = 0.05 )

diperoleh r tabel sebesar 0,187.

Berdasarkan uji tingkat validitas butir pada variabel persepsi

pedagang kaki lima tentang konsep Bussines Entity dapat dilihat pada

tabel III.I di bawah ini:

Tabel III.3

Rangkuman Uji Validitas untuk Persepsi Pedagang Kaki Lima

tentang konsep Business Entity

No Butir r tabel r hitung Kesimpulan

1 0.187 0.290 valid

2 0.187 0.602 valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

42

3 0.187 0.462 valid

4 0.187 0.582 valid

5 0.187 0.759 valid

6 0.187 0.647 valid

7 0.187 0.697 valid

8 0.187 0.585 valid

9 0.187 0.401 valid

10 0.187 0.741 valid

11 0.187 0.733 valid

12 0.187 - 0.037 Tidak valid

13 0.187 0.462 valid

14 0.187 0.339 valid

15 0.187 0.324 valid

16 0.187 0.620 valid

17 0.187 0.574 valid

18 0.187 0.368 valid

19 0.187 0.447 valid

20 0.187 0.614 valid

21 0.187 0.716 valid

Sumber : Hasil olahan data Reliabilitas Business Entity, 2008

Dari hasil III.3 diketahui bahwa item pertanyaan pada variabel

persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity menunjukkan

bahwa dari dua puluh satu butir pertanyaan terdapat satu butir pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

43

yang tidak valid. Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan

membandingkan nilai koefisien r hitung masing – masing butir dengan

nilai koefisien r tabel. Dengan jumlah data sebanyak 50 responden dan

derajad keyakinan 5% atau 0,05 maka diperoleh nilai r tabel sebesar

0.187. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa nilai koefisien r hitung lebih

besar dari pada r tabel (r hitung > 0.187) kecuali pada butir nomor dua

belas dimana r hitung (- 0.037 < 0.187). maka nomor soal tersebut untuk

selanjutnya tidak dapat dipakai.

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa satu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat

tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban

tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga Arikunto (1998:110).

a. Tekhnik Pengujian Reliabilitas

Arikunto menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡−⎥⎦

⎤⎢⎣⎡

−= ∑

212

11 α

αbk

krn

Keterangan :

r n = reliabilitas instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

44

k = jumlah butir pertanyaaan

αt2 = varian total

∑αb2 = jumlah varian butir

Dibantu dengan menggunakan program SPSS, langkah menguji

reliabilitas adalah:

Berdasarkan pengujian validitas ulangan (dimana nilai r hitung untuk

semua butir yang valid pada pengujian sebelumnya > dari nilai r tabel

0,187 dan semua nilai r juga sudah positif), analisis dapat dilanjutkan

dengan pengujian reliabilitas.

a. Perumusan Hipotesis

Ho : Skor butir berkorelasi positif dengan komposit faktornya.

H1 : Skor butir tidak berkorelasi positif dengan komposit

faktornya.

b. Tentukan nilai r tabel

Dari tabel r untuk df = dk-2 dan taraf signifikan = 5%, di dapat

angka r tabel 0,187

c. Mencari r hitung

Nilai r hitung adalah angka ALPHA ( di akhir out put )

d. Pengambilan kesimpulan

Jika r alpha positif dan r alpha > r tabel (0,187) maka variabel

tersebut reliabel. Tapi jika alpha positif dan r alpha < r tabel

(0,187) , maka variabel tersebut tidak reliabel.

b. Hasil Uji Reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

45

Hasil uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui taraf kapercayaan

dari suatu instrumen pengukuran terhadap reliabilitas. Pengujian

reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan SPSS for Windows versi

12.00 dari dua puluh satu butir pertanyaan pada variabel persepsi

pedagamg kaki lima tentang konsep Business Entity diperoleh nilai

koefisien alpha sebesar 0.900. Pengambilan kesimpulan dilakukan

dengan membandingkan nilai koefisien alpha dengan 0.187. Dari hasil

perhitungan diperoleh nilai koefisien alpha 0,900 lebih besar dari pada

0.187. Hal ini berarti bahwa instrumen persepsi pedagang kaki lima

tentang konsep Business Entity dikatakan reliabel.

I. TEKNIK ANALISIS DATA

1. Statistik Deskriptif

Statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

umum. Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini

mencakup perhitungan PAP II. Cara menentukan batas-batas kelompok:

Tabel III.4

Tabel Batas Kelompok Dengan Menggunakan PAP II

Skor Kriteria

A

B

C

81% - 100%

66% - 80%

56% - 65%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

46

D

E

45% - 55%

< 45%

Berikut ini disajikan tabel cara penghitungan dengan menggunakan

PAP II:

Tabel III.5

Tabel Batas Skala Perhitungan PAP II

No Batas skala Kategori

interval1

interval2

interval3

interval4

interval5

Skor terendah + 81% (skor tertinggi – terendah)

Skor terendah + 66% (skor tertinggi – terendah)

Skor terendah + 56% (skor tertinggi – terendah)

Skor terendah + 46% (skor tertinggi – terendah)

< kategori kurang baik

Sangat baik

Baik

Cukup baik

Kurang baik

Tidak baik

2. Pengujian prasyarat analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apalah data yang

terjaring dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak.

Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisi

untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui hal

tersebut one sample Kolmogorov-Smirnov yang dinyatakan dengan

rumus sebagai berikut:

D = Maksimum [Fo (x)-Sn(x)]

Keterangan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

47

D = deviasi atau penyimpangan

Fo (x) = distribusi frekuensi kumulatif teoritis

Sn(x) = distribusi frekuensi yang diobservasi

Apabila probabilitas (α) yang diperoleh melalui perhitungan relatif

kecil dari taraf signifikansi maka signifikan, artinya ada beda

antara distribusi data yang dianalisis dengan distribusi teoritis

sehingga sebaran data Variabel adalah tidak normal pada taraf

signifikansi 5%. Sedangkan probabilitas (α) yang diperoleh

melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikansi 5% maka

data tidak signifikan, artinya tidak ada beda antara distribusi data

yang dianalis dengan data teoritis sehingga sebaran data variabel

adalah normal pada taraf signifikansi 5%.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah

varians sample yang akan dikomparasikan tersebut homogen atau

tidak. Varians adalah standar deviasi yang dikuadratkan. Uji

homogenitas varians digunakan uji F.

F= Varians terbesar/Varians terkecil

Harga F besar terhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan

harga F tabel dengan dk pembilang na-1 dan dk penyebut nc-1.

Dalam hal ini berlaku ketentuan, bila harga F hitung lebih kecil

atau = F tabel (Fh≤Ff), maka dapat disimpulkan bahwa Varians

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

48

data yang akan dianalisi homogen sehingga perhitungan ANOVA

dapat dilanjutkan perhitungan homogenitas dengan menggunakan

metode SPSS.

3. Pengujian Hipotesis

a. Perumusan Hipotesis

Ho = μ1 = μ2

tidak ada perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang

konsep Business Entity ditinjau dari pendidikan.

H1= μ1 ≠ μ2

ada perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang konsep

Business Entity ditinjau dari pendidikan.

b. Pengujian hipotesis

Analysis of Varians (ANOVA)

1. Menentukan daerah penerimaan Ho dan penolakan Ha :

Pengujian dengan ANOVA menggunakan distribusi F, titik kritis

diperoleh dengan bantuan table F dimana titik kritis ditentukan

oleh :

a. Taraf nyata atau signifikan (α) = 5%

b. Derajat bebas atau degree of freedom (df) yang terdiri dari :

numenator = k – 1

denominator = N - k

2. Menentukan nilai statistik uji :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

49

Nilai statistik uji atau yang disebut uji F ditentukan dengan cara

menghitung :

a. JKtotal = ∑Xtotal2 -

2

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛∑NX total

b. JKantar = ( ) ( ) ( ) ( )222

2

22

1

1

NX

nX

nX

nX total

m

m ∑∑∑∑ −++

c. Jkdalam = JKtotal – JKantar

d. MKantar = 1−m

JKantar

e. MKdalam = mN

JK dalam

f. Fhitung = dalam

antar

MKMK

3. Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel, yaitu :

Ho diterima jika F hitung < F tabel

Ha diterima jika F hitung > F tabel

4. Menarik kesimpulan :

Jika Ho diterima menyatakan bahwa tidak ada perbedaan persepsi

pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari

pendidikan.

Jika Ha diterima menyatakan bahwa ada perbedaan persepsi

pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari

pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

50

Catatan: Pengujian Hipotesis kedua dan ketiga sama dengan

pengujian hipotesis pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

51

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang diperoleh, maka bab ini akan disajikan analisis data

dan pembahasannya. Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu akan disajikan

deskripsi responden dan deskripsi data setiap variabel.

Untuk menganalisis ada tidaknya perbedaan persepsi pedagang kaki lima

tentang konsep Business Entity sebagai variabel terikat, pendidikan, modal usaha

serta pengalaman berwirausaha sebagai variabel bebas. Dalam melakukan analisis

digunakan bantuan komputer program SPSS (Statistical Program for Social

Sciense) versi 12.00 for windows. Sampel pada penelitian ini adalah pedagang

kaki lima yang tergabung dalam resto di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta.

A. Deskripsi Responden dan Deskripsi Data

Populasi penelitian ini adalah pedagang kaki lima yang tergabung

dalam kelompok resto PKL di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta yang

berjumlah kurang lebih 72 orang. Yaitu Resto PKL Mrican dan Taman

Kuliner Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta. Tetapi ada berbagai

macam hal yang mengakibatkan banyak pedagang kaki lima di tempat

tersebut tidak berdagang lagi. Sehingga jumlah responden yang mengisi

angket adalah 60 orang. Dan hanya dapat kembali sebanyak 50 angket.

(response rate = 83,33% ) berikut ini disajikan deskripsi data penelitiannya.

1. Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Resto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

52

Berikut ini disajikan tabel deskripsi data berdasalkan asal Resto

Tabel IV.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Resto

No Asal Resto Frekuensi (responden)

Frekuensi Relatif (%)

1

2

Resto PKL Mrican

Taman Kuliner Condong

Catur

JUMLAH

22

28

50

44

56

100 Sumber : Data Primer

2. Deskripsi data Variabel Tingkat Pendidikan

Berikut ini disajikan tabel deskripsi data tingkat pendidikan:

Tabel IV.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Interval Kelas Freku

ensi

Frekuensi

Relatif

(%)

Kategori

1

2

3

4

5

Diploma/Perguruan Tinggi

SMA / SMK

SMP

SD

Tidak Sekolah

JUMLAH

11

26

9

3

1

50

22

52

18

6

2

100

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

Sumber : Data Primer

Dari tabel di atas tampak bahwa dari 50 responden, 11 responden

(22%) diantaranya memiliki pendidikan terakhir diploma atau perguruan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

53

tinggi, 26 responden (52%) mmiliki pendidikan terakhir SMA / SMK, 9

responden (18%) memiliki pendidikan terakhir SMP, 3 responden (6%)

memiliki pendidikan terakhir SD dan 1 responden (2%) tidak memiliki

pendidikan formal (tidak sekolah). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar responden penelitian ini memiliki tingkat

pendidikan SMA / SMK.

3. Deskripsi data Variabel Modal Usaha

Berikut ini disajikan tabel data besarnya modal usaha:

Tabel IV.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Besarnya Modal Usaha

No Interval Kelas Frekuen

si

Frekuensi

Relatif

(%)

Kategori

1

2

3

4

5

> Rp3.000.000

Rp2.250.001 – Rp3.000.000

Rp1.500.001 – Rp2.250.000

Rp750.001 – Rp1500.000

< Rp 750.000

JUMLAH

9

22

15

4

-

50

18

44

30

8

-

100

Sangat besar

Besar

Cukup

Kecil

Sangat Kecil

Sumber : Data Primer

Dari tabel di atas tampak bahwa dari 50 responden, 9 responden (18%)

diantaranya memiliki modal usaha yang sangat besar, 22 responden (44%)

memiliki modal usaha yang besar, 15 responden (30%) memiliki modal

usaha cukup , 4 responden (8%) memiliki modal usaha yang kecil, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

54

tidak ada responden yang memiliki modal usaha sangat kecil. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian

ini memiliki memiliki modal usaha yang cukup.

4. Deskripsi data variabel Pengalaman Berwirausaha

Berikut ini disajikan tabel deskripsi data pengalaman berwirausaha:

Tabel IV.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Berwirausaha

No Interval Kelas Frekuensi Frekuensi

Relatif

(%)

Kategori

1

2

3

4

5

> 20 tahun 15,1 s/d 20 tahun

10,1 s/d 15 tahun

5,1 s/d 10 tahun

< 5 tahun

JUMLAH

5

15

14

13

3

50

10

30

28

26

12

100

Sangat lama

lama

Cukup

Singkat

Sangat singkat

Sumber : Data Primer

Dari tabel di atas tampak bahwa dari 50 responden, 5 responden

(10%) diantaranya memiliki pengalaman berwirausaha yang sangat lama,

15 responden (30%) memiliki pengalaman berwirausaha yang lama, 14

responden (28%) memiliki pengalaman berwirausaha yang cukup, 13

responden (26%) memiliki pengalaman berwirausaha yang singkat dan 3

responden (6%) memiliki pengalaman berwirausaha yang sangat singkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

55

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden

penelitian ini memiliki pengalaman berwirausaha yang lama.

5. Deskripsi data variabel Persepsi Pedagang Kaki Lima tentang Konsep Business Entity.

Pesepsi Pedagang Kaki Lima tentang Konsep Business Entity dijelaskan

dengan menggunakan perhitungan PAP II. Cara menentukan batas-batas

kelompok sudah dibahas pada BAB III dan ditemukan interval:

Interval 1, batas bawah = 20 + 81% (80 – 20 ) = 68,6 = 69

Interval 2, batas bawah = 20 + 66% (80 – 20) = 59,6 = 60

Interval 3, batas bawah = 20 + 56% (80 – 20) = 53,6 = 54

Interval 4, batas bawah = 20 + 46% (80 – 20) = 47,6 = 48

Tabel IV.5 Deskripsi Persepsi Pedagang Kaki Lima tentang Konsep Business

Entity No Interval Kelas Frekuensi Frekuensi

Relatif

(%)

Kategori

1

2

3

4

5

69 - 80

60 - 68

54 - 59

48 - 53

< 48

JUMLAH

12

15

6

8

9

50

24

30

12

16

18

100

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang baik

Tidak baik

Sumber : data primer, data diolah berdasarkan pedoman PAP tipe II

Dari tabel di atas tampak bahwa persepsi pedagang kaki lima

tentang konsep Business Entity dikategorikan sangat baik sebanyak 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

56

responden atau 24%, baik sebanyak 15 responden atau 30%, cukup baik

sebanyak 6 responden atau 12%, kurang bik sebanyak 8 responden atau

16%, dan tidak baik sebanyak 9 responden atau 18%. Dengan demikian

bahwa dari 50 responden, sebagian besar berpersepsi baik.

6. Deskripsi data variabel persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari tingkat pendidikan.

Berikut ini disajikan tabel deskripsi data persepsi pedagang kaki lima

tentang konsep Business Entity ditinjau dari tingkat pendidikan:

Tabel IV.6 Deskripsi persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity

ditinjau dari tingkat pendidikan Persepsi/

Tingkat pendidikan Sangat baik

Baik Cukup baik

Kurang baik

Tidak baik

Total

jml 4 4 - 2 1 11 Diploma/sarjana

% 36% 36% - 18% 10% 100%

jml 6 9 4 5 2 26 SMA / SMK

% 23% 35% 15% 19% 8% 100%

jml 3 2 2 2 - 9 SMP

% 34% 22% 22% 22% - 100%

jml - - - 2 1 3 SD

% - - - 67% 33% 100%

jml - 1 - - - 1 Tidak sekolah

% - 100% - - - 100%

Total jml 13 16 6 11 3 50

% 26% 32% 12% 22% 6% 100%

Tabel IV. 6 di atas menunjukkan bahwa persepsi pedagang kaki lima

tentang konsep Business Entity ditinjau dari tingkat pendidikan dapat

diuraikan sebagai berikut: 1) Diploma/sarjana, 4 (36%) responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

57

memiliki persepsi sangat baik, 4 (36%) responden memiliki persepsi baik,

2 (18%) responden memiliki persepsi kurang baik, 1 (10%) responden

memiliki persepsi tidak baik ; 2) SMA/ SMK, 6 (23%) responden

memiliki persepsi sangat baik, 9 (35%) responden memiliki persepsi baik,

4 (15%) responden memiliki persepsi cukup baik, 5 (19%) responden

memiliki persepsi kurang baik, 2 (8%) responden memiliki persepsi tidak

baik ; 3) SMP, 3 (34%) responden memiliki persepsi sangat baik, 2 (22%)

responden memiliki persepsi baik, 2 (22%) responden memiliki persepsi

cukup baik, 2 (22%) responden memiliki persepsi kurang baik ; 4) SD, 2

(67%) responden memiliki persepsi kurang baik, 1 (33%) responden

memiliki persepsi tidak baik ; 5) tidak sekolah, 1 (100%) responden

memiliki persepsi baik.

7. Deskripsi data variabel persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari besarnya modal usaha.

Berikut ini disajikan tabel deskripsi data persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari besarnya modal usaha:

Tabel IV.7 Deskripsi persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity

ditinjau dari besarnya modal usaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

58

Tabel IV. 7 di atas menunjukkan bahwa persepsi pedagang kaki lima

tentang konsep Business Entity ditinjau dari besarnya modal usaha dapat

diuraikan sebagai berikut: 1) >Rp3.000.000, 4 (44%) responden memiliki

persepsi sangat baik, 4 (44%) responden memiliki persepsi baik, 1 (12%)

responden memiliki persepsi cukup baik ; 2) Rp2.250.001 – Rp3.000.000, 6

(27%) responden memiliki persepsi sangat baik, 7 (32%) responden

memiliki persepsi baik, 4 (18%) responden memiliki persepsi cukup baik, 5

(23%) responden memiliki persepsi kurang baik; 3) Rp1.500.001 –

Rp2.250.000, 2 (13%) responden memiliki persepsi sangat baik, 6 (40%)

responden memiliki persepsi baik, 2 (13%) responden memiliki persepsi

cukup baik, 4 (27%) responden memiliki persepsi kurang baik, 1 (7%)

responden memiliki persepsi tidak baik

Persepsi/ Besarnya Modal

Usaha

Sangat baik

Baik Cukup baik

Kurang baik

Tidak baik

Total

jml 4 4 1 - - 9 >Rp3.000.000

% 44% 44% 12% - - 100%

Jml 6 7 4 5 - 22 Rp2.250.001 –

Rp3.000.000 % 27% 32% 18% 23% - 100%

jml 2 6 2 4 1 15 Rp1.500.001 –

Rp2.250.000 % 13% 40% 13% 27% 7% 100%

jml 1 2 - - 1 4 Rp750.001 –

Rp1500.000 % 25% 50% - - 25% 100%

jml - - - - - - < Rp 750.000

% - - - - - -

Total jml 13 19 7 9 2 50

% 26% 38% 14% 18% 4% 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

59

8. Deskripsi data variabel persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari pengalaman berwirausaha.

Berikut ini disajikan tabel deskripsi data persepsi pedagang kaki lima

tentang konsep Business Entity ditinjau dari pengalaman berwirausaha:

Tabel IV.8 Deskripsi persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity

ditinjau dari pengalaman berwirausaha Persepsi/ Tingkat

pendidikan

Sangat baik

Baik Cukup baik

Kurang baik

Tidak baik

Total

jml 4 1 - - - 5 > 20 tahun

% 80% 20% - - - 100%

jml 2 3 4 4 2 15 15,1 s/d 20

tahun % 13% 20% 27% 27% 13% 100%

jml 5 4 2 3 - 14 10,1 s/d 15

tahun % 36% 29% 14% 21% - 100%

jml 1 7 - 3 2 13 5,1 s/d 10

tahun % 8% 53% - 23% 15% 100%

jml 1 1 - 1 - 3 < 5 tahun

% 33,4% 33,4% - 33,4% - 100%

Total jml 13 16 6 11 4 50

% 26% 32% 12% 22% 8% 100%

Tabel IV. 8 di atas menunjukkan bahwa persepsi pedagang kaki lima

tentang konsep Business Entity ditinjau dari pengalaman bewirausaha

dapat diuraikan sebagai berikut: 1) > 20 tahun, 4 (80%) responden

memiliki persepsi sangat baik, 1 (20%) responden memiliki persepsi baik,

; 2) 15,1 s/d 20 tahun, 2 (13%) responden memiliki persepsi sangat baik, 3

(20%) responden memiliki persepsi baik, 4 (27%) responden memiliki

persepsi cukup baik, 4 (27%) responden memiliki persepsi kurang baik, 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

60

(13%) responden memiliki persepsi tidak baik ; 3) 10,1 s/d 15 tahun, 5

(36%) responden memiliki persepsi sangat baik, 4 (29%) responden

memiliki persepsi baik, 2 (14%) responden memiliki persepsi cukup baik,

3 (21%) responden memiliki persepsi kurang baik ; 4) 5,1 s/d 10 tahun, 1

(8%) responden memiliki persepsi sangat baik, 7 (53%) responden

memiliki persepsi baik, 3 (23%) responden memiliki persepsi kurang baik,

2 (15%) responden memiliki persepsi tidak baik ; 5) < 5 tahun, 1 (33,4%)

responden memiliki persepsi sangat baik, 1 (33,4%) responden memiliki

persepsi baik, 1 (33,4%) responden memiliki persepsi kurang baik.

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data

a. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi variabel tingkat pendidikan, besarnya modal usaha,

dan pengalama berwirausaha. Uji normalitas dalam penelitian ini

dilakukan berdasarkan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dan

dikerjakan dengan bantuan SPSS 12.00 for Windows. Berikut ini

disajikan tabel hasil pengujian normalitas sebaran data penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

61

Tabel IV. 9 Hasil Pengujian Normalitas

Persepsi Pedagang Kaki Lima Tentang Konsep Business Entity Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

SD SMP SMA/ SMK

Diploma/ Sarjana

N 3 9 26 11 Normal Parameters(a,b)

Mean 46.33 62.11 61.15 64.27

Std. Deviation 7.371 10.337 9.515 10.130 Most Extreme Differences

Absolute .308 .167 .088 .256

Positive .221 .167 .088 .160 Negative -.308 -.133 -.086 -.256 Kolmogorov-Smirnov Z .533 .502 .448 .849 Asymp. Sig. (2-tailed) .939 .963 .988 .467

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Hasil pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel IV.9

menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi

pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari

tingkat pendidikan SD adalah 0,939 ; tingkat pendidikan SMP adalah

0,963 ; tingkat pendidikan SMA/SMK adalah 0,988; tingkat

pendidikan Diploma/Sarjana adalah 0,457. Keseluruhan nilai

asymptotic significance (asymp. Sig) tersebut lebih besar dari 0.05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data persepsi

pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari

tingkat pendidikan adalah normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

62

Tabel IV.10 Hasil Pengujian Normalitas

Persepsi Pedagang Kaki Lima Tentang Konsep Business Entity Ditinjau Dari Besarnya Modal Usaha

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Cukup Besar Sangat Besar

N 11 22 16 Normal Parameters(a,b) Mean 62.36 63.44 57.82 Std. Deviation 8.894 10.942 9.053 Most Extreme Differences

Absolute .086 .208 .194

Positive .081 .118 .194 Negative -.086 -.208 -.150 Kolmogorov-Smirnov Z .644 .405 .832 Asymp. Sig. (2-tailed) .800 .997 .493

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Hasil pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel IV.10

menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi

pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari

besarnya modal usaha cukup adalah 0,800 ; modal usaha yang besar

adalah 0,997 ; modal usaha yang sangat besar adalah 0,493.

Keseluruhan nilai asymptotic significance (asymp. Sig) tersebut lebih

besar dari 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi

data persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity

ditinjau dari besarnya modal usaha adalah normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

63

Tabel IV.11 Hasil Pengujian Normalitas

Persepsi Pedagang Kaki Lima Tentang Konsep Business Entity Ditinjau Dari Pengalaman Berwirausaha One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sangat Singkat Singkat

Cukup Lama Lama

Sangat Lama

N 2 13 14 15 6Normal Parameters(a,b)

Mean 59.08 63.86 56.40 71.67 61.50

Std. Deviation 11.161 9.306 7.818 5.465 16.263

Most Extreme Differences

Absolute .209 .120 .120 .263 .260

Positive .135 .113 .120 .183 .260 Negative -.209 -.120 -.112 -.263 -.260Kolmogorov-Smirnov Z .368 .753 .450 .466 .644Asymp. Sig. (2-tailed) .999 .622 .987 .982 .801

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Hasil pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel IV.11

menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel persepsi

pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari

pengalaman berwirausaha sangat singkat adalah 0,999 ; pengalaman

berwirausaha singkat adalah 0,622 ; pengalaman berwirausaha cukup

lama adalah 0,987; pengalaman berwirausaha lama adalah 0,982;

pengalaman berwirausaha sangat lama adalah 0,801. Keseluruhan nilai

asymptotic significance (asymp. Sig) tersebut lebih besar dari 0.05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data persepsi

pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari

pengalaman berwirausaha adalah normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

64

b. Pengujian Homogenitas

Pengujian homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan

varians populasi. Pengujian didasarkan pada uji Levene Statistic dan

dikerjakan dengan bantuan SPSS 12,0 for Windows. Berikut ini

disajikan tabel hasil pengujian homogenitas.

Tabel IV.12 Hasil Pengujian Homogenitas

No Variabel Levene

Statistic df1 df2 sig

1

2

3

Tingkat Pendidikan

Besarnya Modal Usaha

Pengalaman Berwirausaha

0,305

1,475

1,753

3

3

4

45

46

45

0,821

0,234

0,155

Dari tabel IV.10 diketahui bahwa persepsi pedagang kaki lima

tentang konsep Business Entity ditinjau dari tingkat pendidikan

didapat dari nilai levene statistic adalah 0,305 dengan nilai signifikansi

0,821 > 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa

terdapat kesamaan varians populasi. Persepsi pedagang kaki lima

tentang konsep Business Entity ditinjau dari besarnya modal usaha

didapat dari nilai levene statistic adalah 1,475 dengan nilai signifikansi

0,234 > 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa

terdapat kesamaan varians populasi. Persepsi pedagang kaki lima

tentang konsep Business Entity ditinjau dari pengalaman berwirausaha

didapat dari nilai levene statistic adalah 1,753 dengan nilai signifikansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

65

0,155 > 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa

terdapat kesamaan varians populasi. 2. Analisis Data dan Pembahasan

Pengujian hipotesis penelitian ini meggunakan Analysis of

Variance ( ANOVA ). Hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau

dari tingkat pendidikan.

1) Rumusan Hipotesis

Ho = Tidak ada perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang

konsep Business Entity ditinjau dari tingkat pendidikan.

Ha = Ada perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang konsep

Business Entity ditinjau dari tingkat pendidikan.

2) Pegujian Hipotesis

Hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 2,109

dengan nilai signifikansi 0,095. Sedangkan untuk F tabel pada taraf

signifikansi 0,05 (95%) dengan numerator (jumlah variabel – 1) =

4 dan denumerator (jumlah cacah/kasus – jumlah variabel) = 45

adalah 2,575. Berikut ini disajikan tabel pengujian hipotesis

persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity

ditinjau dari tingkat pendidikan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

66

Tabel IV.13 Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity

ditinjau dari tingkat pendidikan. ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 797.458 4 199.365 2.109 .095

Within Groups 4253.122 45 94.514 Total 5050.580 49

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho diterima.

Artinya tidak ada perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang

konsep Business Entity ditinjau dari tingkat pendidikan. Hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan dugaan yang disusun peneliti di

awal penelitian.

b. Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau

dari besarnya modal usaha.

1) Rumusan Hipotesis

Ho = Tidak ada perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang

konsep Business Entity ditinjau dari besarnya modal usaha.

H1 = Ada perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang konsep

Business Entity ditinjau dari besarnya modal usaha.

2) Pegujian Hipotesis

Dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 0,421

dengan nilai signifikansi 0,739. Sedangkan untuk F tabel pada taraf

signifikansi 0,05 (95%) dengan numerator (jumlah variabel – 1) =

4 dan denumerator (jumlah cacah/kasus – jumlah variabel) = 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

67

adalah 2,575. Berikut ini disajikan tabel pengujian hipotesis

persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity

ditinjau dari besarnya modal usaha:

Tabel IV.14 Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity

ditinjau dari besarnya modal usaha ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 134.892 3 44.964 .421 .739 Within Groups 4915.688 46 106.863 Total 5050.580 49

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho diterima.

Artinya tidak ada perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang

konsep Business Entity ditinjau dari besarnya modal usaha. Hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan dugaan yang disusun peneliti di

awal penelitian.

c. Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau

dari pengalaman berwirausaha.

1) Rumusan Hipotesis

Ho = Tidak ada perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang

konsep Business Entity ditinjau dari pengalaman

berwirausaha.

H1 = Ada perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang konsep

Business Entity ditinjau dari pengalaman berwirausaha.

2) Pegujian Hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

68

Dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 3,610

dengan nilai signifikansi 0,012. Sedangkan untuk F tabel pada taraf

signifikansi 0,05 (95%) dengan numerator (jumlah variabel – 1) =

4 dan denumerator (jumlah cacah/kasus – jumlah variabel) = 45

adalah 2,575. Berikut ini disajikan tabel pengujian hipotesis

persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity

ditinjau dari pengalaman berwirausaha:

Tabel IV.15 Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity

ditinjau dari pengalaman berwirausaha ANOVA

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Between Groups 1226.876 4 306.719 3.610 .012 Within Groups 3823.704 45 84.971 Total 5050.580 49

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak.

Artinya ada perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang

konsep Business Entity ditinjau dari pengalaman berwirausaha.

Hasil penelitian ini sejalan dengan dugaan yang disusun peneliti di

awal penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

69

C. Pembahasan

1. Persepsi Pedagang Kaki Lima tentang Konsep Business Entity

ditinjau dari Pendidikan

Dari perhitungan hasil analisis data menggunakan One Way Anova

diketahui bahwa tidak ada perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang

konsep Business Entity ditinjau dari tingkat pendidikan. Kesimpulan ini

didukung oleh hasil perhitungan nilai F hitung = 2,109 lebih kecil dari F

tabel = 2,575 atau nilai probabilitas 0,095 lebih besar dari taraf

sigifikansi (a = 5% atau 0,05)

Berdasarkan deskripsi data persepsi pedagang kaki lima tentang

konsep Business Entity ditinjau dari tingkat pendidikan diperoleh data

sebagai berikut: dari 50 responden ; 1) Diploma/sarjana, 4 (36%)

responden memiliki persepsi sangat baik, 4 (36%) responden memiliki

persepsi baik, 2 (18%) responden memiliki persepsi kurang baik, 1 (10%)

responden memiliki persepsi tidak baik ; 2) SMA/ SMK, 6 (23%)

responden memiliki persepsi sangat baik, 9 (35%) responden memiliki

persepsi baik, 4 (15%) responden memiliki persepsi cukup baik, 5 (19%)

responden memiliki persepsi kurang baik, 2 (8%) responden memiliki

persepsi tidak baik ; 3) SMP, 3 (34%) responden memiliki persepsi sangat

baik, 2 (22%) responden memiliki persepsi baik, 2 (22%) responden

memiliki persepsi cukup baik, 2 (22%) responden memiliki persepsi

kurang baik ; 4) SD, 2 (67%) responden memiliki persepsi kurang baik, 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

70

(33%) responden memiliki persepsi tidak baik ; 5) tidak sekolah, 1 (100%)

responden memiliki persepsi baik.

Dengan pendidikan yang tinggi, seorang pedagang akan

mendapatkan lebih banyak pengetahuan. Bila seseorang memiliki

pendidikan yang tinggi, maka ia akan lebih banyak mendapatkan dan

memahami konsep – konsep yang diajarkan selama belajar. Oleh sebab itu

diduga bahwa tingkat pendidikan yang tinggi akan memandang baik

terhadap persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity. Dan

sebaliknya jika seorang pedagang memiliki tingkat pendidikan yang

rendah, maka ia akan memandang baik terhadap persepsi pedagang kaki

lima tentang konsep Business Entity.

Namun pada kenyataannya dalam penelitian ini ditemukan ada

persamaan persepsi antara pedagang kaki lima tentang konsep Business

Entity antara pedagang yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi

maupun tingkat pendidikan yang rendah. Menurut penulis adanya

kesamaan persepsi tersebut disebabkan adanya kesamaan memahami

informasi tentang konsep Business Entity sehingga membentuk persepsi

yang sama. Pola pikir seseorang tidak hanya berkembang melalui

pendidikan formal yang melekat pada dirinya saja tapi bisa didapat dari

informasi media yang lainnya.

Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan bahwa dengan pendidikan

yang tinggi maupun rendah, pedagang kaki lima memiliki persepsi yang

baik tentang konsep Business Entity.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

71

Dalam hal ini faktor tingkat pendidikan tidak dapat digunakan untuk

memprediksi perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang konsep

Business Entity. Maka semakin tinggi tingkat pendidikan yang diperoleh

pedagang kaki lima belum tentu membawa persepsi baik tentang konsep

Business Entity. Dan sebaliknya tingkat pendidikan pedagang kaki lima

yang rendah belum tentu membawa persepsi yang buruk tentang konsep

Business Entity.

2. Persepsi Pedagang Kaki Lima tentang Konsep Business Entity

ditinjau dari Besarnya Modal Usaha Dari perhitungan analisis data dengan One Way Anova diketahui

bahwa tidak ada perbedaan persepsi Pedagang Kaki Lima tentang konsep

Business Entity ditinjau dari besarnya modal usaha. Kesimpulan ini

didukung oleh hasil perhitungan nilai F hitung = 0,421 lebih kecil dari F

tabel = 2,575 . Nilai probabilitas asymp.sig adalah 0,739 lebih besar dari

taraf signifikansi 5% atau 0,05.

Berdasarkan deskripsi data persepsi pedagang kaki lima tentang

konsep Business Entity ditinjau dari besarnya modal usaha diperoleh data

sebagai berikut: dari 50 responden ; 1) >Rp3.000.000, 4 (44%) responden

memiliki persepsi sangat baik, 4 (44%) responden memiliki persepsi baik,

1 (12%) responden memiliki persepsi cukup baik ; 2) Rp2.250.001 –

Rp3.000.000, 6 (27%) responden memiliki persepsi sangat baik, 7 (32%)

responden memiliki persepsi baik, 4 (18%) responden memiliki persepsi

cukup baik, 5 (23%) responden memiliki persepsi kurang baik; 3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

72

Rp1.500.001 – Rp2.250.000, 2 (13%) responden memiliki persepsi sangat

baik, 6 (40%) responden memiliki persepsi baik, 2 (13%) responden

memiliki persepsi cukup baik, 4 (27%) responden memiliki persepsi

kurang baik, 1 (7%) responden memiliki persepsi tidak baik

Peneliti menduga bahwa pedagang kaki lima dengan modal usaha

yang tinggi akan memandang baik terhadap konsep Busines Entity dan

sebaliknya persepsi pedagang kaki lima dengan modal usaha yang rendah

dan buruk akan memandang buruk terhadap konsep Business Entity.

Namun kenyataannya dalam penelitian ini ditemukan adanya

kesamaan persepsi antara pedagang kaki lima yang memiliki modal usaha

besar dengan pedagang kaki lima yang memiliki modal usaha kecil, yaitu

kesamaan persepsi tentang konsep Business Entity. Hasil penelitian ini

ternyata tidak sejalan dengan hipotesis awal yang menduga bahwa ada

perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity

ditinjau dari besarnya modal usaha.

Menurut peneliti adanya kesamaan persepsi pedagang kaki lima

tentang konsep Business Entity ditinjau dari besarnya modal usaha karena

modal usaha yang dimiliki oleh sebagian besar pedagang kaki lima untuk

membiayai usaha tidak terlalu besar. Pedagang kaki lima sebagai bagian

dari usaha kecil di sektor informal yang memiliki kegiatan ekonomi rakyat

berskala kecil. Dalam UU no 9 Tahun 1995 juga ditetapkan beberapa

kriteria usaha kecil yang salah satunya adalah memiliki kekayaan bersih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

73

paling banyak 200 juta rupiah, tidak termasuk tanah dan bagunan tempat

usaha.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan modal usaha

yang besar maupun kecil, pedagang kaki lima memiliki persepsi yang baik

tentang konsep Business Entity. Dan itu semua tidak memberikan

pengaruh terhadap persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business

Entity.

3. Persepsi Pedagang Kaki Lima tentang Konsep Business Entity

ditinjau dari Pengalaman Berwirausaha Dari perhitungan analisis data dengan menggunakan One Way Anova

diketahui bahwa ada perbedaan persepsi Pedagang Kaki Lima ditinjau

dari Pengalaman Berwirausaha. Kesimpulan ini didukung oleh hasil

perhitungan nilai F hitung = 3,610 lebih besar dari F tabel = 2,575 . Nilai

probabilitas asymp.sig adalah 0,012 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05

(95%).

Berdasarkan deskripsi data persepsi pedagang kaki lima tentang

konsep Business Entity ditinjau dari pengalaman berwirausaha diperoleh

data sebagai berikut: dari 50 responden , : 1) > 20 tahun, 4 (80%)

responden memiliki persepsi sangat baik, 1 (20%) responden memiliki

persepsi baik, ; 2) 15,1 s/d 20 tahun, 2 (13%) responden memiliki persepsi

sangat baik, 3 (20%) responden memiliki persepsi baik, 4 (27%)

responden memiliki persepsi cukup baik, 4 (27%) responden memiliki

persepsi kurang baik, 2 (13%) responden memiliki persepsi tidak baik ; 3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

74

10,1 s/d 15 tahun, 5 (36%) responden memiliki persepsi sangat baik, 4

(29%) responden memiliki persepsi baik, 2 (14%) responden memiliki

persepsi cukup baik, 3 (21%) responden memiliki persepsi kurang baik ; 4)

5,1 s/d 10 tahun, 1 (8%) responden memiliki persepsi sangat baik, 7 (53%)

responden memiliki persepsi baik, 3 (23%) responden memiliki persepsi

kurang baik, 2 (15%) responden memiliki persepsi tidak baik ; 5) < 5

tahun, 1 (33,4%) responden memiliki persepsi sangat baik, 1 (33,4%)

responden memiliki persepsi baik, 1 (33,4%) responden memiliki persepsi

kurang baik.

Dalam hal ini faktor pengalaman berwirausaha dapat digunakan untuk

memprediksi perbedaan persepsi pedagang kaki lima tentang konsep

Business Entity. Maka dapat disimpulkan semakin lama pengalaman

berwirausaha pedagang kaki lima akan membuat persepsi yang baik

tentang konsep Business Entity. Dan sebaliknya semakin singkat

pengalaman berwirausaha pedagang kaki lima akan membuat persepsi

yang buruk tentang konsep Business Entity. Hasil penelitian ini sejalan

dengan hipotesis awal yang menduga ada perbedaan persepsi pedagang

kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari pengalaman

berwirausaha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekalipun stimulus

yang diterima oleh pedagang sama tapi pengalaman berbeda maka ada

kemungkinan hasil persepsi akan tidak sama.

Menurut peneliti adanya perbedaan persepsi pedagang kaki lima

tentang konsep Business Entity ditinjau dari pengalaman berwirausaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

75

disebabkan pedagang kaki lima yang memiliki pengalaman berwirausaha

relatif lama pernah menjalankan usaha dengan jenis yang sama, baik

bekerja di tempat milik orang lain maupun mengelola sendiri usahanya.

Hal ini akan membuat pedagang kaki lima mendapatkan lebih banyak

pengetahuan tentang pentingnya penerapan konsep Business Entity bagi

usaha perdagangangan yang didapatkan dari kebiasaan. Dan itu semua

dapat memberikan pengaruh terhadap persepsi pedagang kaki lima tentang

konsep Business Entity.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

76

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisis data, maka penelitian ini

menyimpulkan bahwa:

1. Tidak ada perbedaan pesepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business

Entity ditinjau dari tingkat pendidikan. Hal ini didukung dengan hasil

perhitungan nilai F hitung 2,109 lebih kecil dari F tabel = 2,575 . Dan

nilai probabilitas atau assymp.sig adalah 0,095 lebih besar dari pada taraf

signifikansi α = 0,05. ( 0,095 > 0,05)

2. Tidak ada perbedaan pesepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business

Entity ditiinjau dari besarnya modal usaha. Hal ini didukung dengan hasil

perhitungan nilai F hitung = 0,421 lebih kecil dari F tabel = 2,575 . Dan

nilai probabilitas atau assymp.sig adalah 0,739 lebih besar dari pada taraf

signifikansi α = 0,05. ( 0,739 > 0,05)

3. Ada perbedaan pesepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity

ditinjau dari pengalaman berwirausaha. Hal ini didukung dengan hasil

perhitungan nilai F hitung = 3,610 lebih besar dari F tabel = 2,575 .

Dan nilai probabilitas atau assymp.sig adalah 0,012 lebih kecil dari pada

taraf signifikansi α = 0,05. ( 0,012 < 0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

77

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis telah berusaha semaksimal

mungkin namun masih terdapat pula keterbatasan. Keterbatasan yang menjadi

kendala bagi penulis antara lain:

1. Penulis menyadari adanya kemungkinan ketidakjujuran responden dalam

menjawab kuesioner. Jika ternyata responden menjawab tidak jujur, maka

hasil penelitian ini tentu saja tidak memberikan gambaran yang obyektif.

2. Keterbatasan penelitian ini menyangkut biaya, kemampuan dan waktu

sehingga peneliti hanya dapat meneliti persepsi pedagang kaki lima

tentang konsep Business Entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya

modal usaha dan pengalaman berwirausaha , padahal mungkin masih

banyak faktor yang mempengaruhi persepsi pedagang kaki lima tentang

konsep Business Entity.

C. Saran – saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba mengajukan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Sejalan dengan hasil penelitian pertama yang menunjukan bahwa tidak ada

perbedaan pesepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity

ditinjau dari tingkat pendidikan. Dalam penelitian ini baik pedagang kaki

lima yang memiliki tingkat pendidikan Diploma atau Sarjana maupun

yang tidak mengalami pendidikan memiliki persepsi yang sama tentang

konsep Business Entity. Konsep Business Entity memberikan pengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

78

yang besar dalam pelaksanaan usaha karena dalam realisasinya

memisahkan harta pribadi dengan harta usaha sehingga pedagang akan

mudah dalam mengidentifikasi segala pengeluaran dan pemasukan dalam

usaha. Hal tersebut tentu saja akan mempermudah pedagang dalam

mengidentifikasi laba usaha sehingga usaha akan lebih mudah

berkembang. Maka diharapkan pihak pengelola pedagang kaki lima

memberikan fasilitas pengetahuan yang menunjang usaha. Misalnya

dengan memberikan kesempatan bagi pedagang kaki lima untuk mengikuti

bimbingan dan pelatihan yang menunjang profesinya sebagai pedagang.

2. Sejalan dengan hasil penelitian pertama yang menunjukan bahwa tidak ada

perbedaan pesepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity

ditinjau dari besarnya modal usaha. Dalam penelitian ini baik pedagang

kaki lima yang memiliki modal usaha besar maupun kecil memiliki

persepsi yang sama tentang konsep Business Entity. Maka modal usaha

bukan menjadi persoalan bagi pedagang kaki lima. Dengan modal yang

kecilpun, tidak mempengaruhi mereka dalam menjalankan kegiatan

berdagang. Maka diharapkan pihak pengelola dapat bekerjasama dengan

pihak lain untuk memberikan dana tambahan kepada pedagang kaki lima.

3. Sejalan dengan hasil penelitian pertama yang menunjukan bahwa ada

perbedaan pesepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity

ditinjau dari pengalaman berwirausaha. Maka disarankan supaya pedagang

kaki lima lebih banyak berlatih dan selalu berani mencoba hal – hal baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

79

sehubungan dengan usahaya. Sehingga dapat memberikan pengalaman

baru dan ilmu dari kebiasaan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

80

DAFTAR PUSTAKA

Abas Kartadinata. 1983. Pembelajaran, Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Bina Aksara

Adi Sasono. 1980. Pembangunan Sektor Informal. Jakarta: PT Gramedia

Ahmed Riahi, Belkaovi. 2000. Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

Ary H. Gunawan. 1995. Kebijakan-Kebijakan Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka

Cipta

Bambang Priyanto. 1990. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada

Eridian. 1993.(Tidak dipublikasikan) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Keberhasilan Usaha Sektor Informal (Studi Kasus pedagang kaki lima di Daerah banjarsari Pasar kotamadya Surakarta). Yogyakarta: Skripsi, program Sarjana IKIP

Hirahman dan Suad Husnan. 2000. Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE

Hernawi F. Taslim. 1993 Pengusaha Kaki Lima sebagai Pelaku Ekonomi di Perkotaan. Jakarta: Buletin Ekonomi Bapindo

Hidayat. 1978. Masalah dan Prospek Pengembangan Sektor Informal dalam

Pembangunan Nasional. Bandung: Penelitian dan Pengembangan Fakultas Ekonomi UNPAD

Idris Zahara, Prof.M.A. 1984. Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE

Jakoeb Hidayat dan Koesdjono. 1988. Hubungan Ketenaga Kerjaan. Jakarta: Karunika

Manullang. 1987. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia

Muhammad Ali. 1989. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Amani

Munawir. 1990. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberti

Poerwodarminto. 1976. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

81

Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sondang Siagian. 1989. Teori Motivasi dan Aplikasi. Jakarta: Bina Aksara

Sugiyono, Dr. 1998. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta

Suharsimi Arikunto., Prof. Dr. 1996. Manajemen Penelitian. Jakarta. PT. Rineke Cipta

Suharsimi Arikunto., Prof. Dr. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta. PT. Rineke

Cipta Suharsimi Arikunto., Prof. Dr. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta. PT. Rineke

Cipta Suwardjono. 1989. Teori Akuntansi. Yogyakarta: BPFE

Tadjudin Noer Efendi dan Chris Manning. 1991. Urbanisasi dan Pengangguran, Sektor Informal. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang. 1995. Dasar-Dasar Pendidikan.

IKIP; Semarang Press Umar Tirtahardja dan La Sulo. 1994. Pengantar Pendidikan. Jakarta. Departemen

Pendidikan dan Kebudayan. UU No2 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wuradji. 1988. Sosiologi Pendidikan Sebuah Pendekatan Sosio Antropologi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

http://www.sentrakukm.com/inde2.php?option=com_doman&task=doc-

view&gid=24&Itemid=58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

LAMPIRAN 1 Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

82

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Mrican, Tromol Pos 29 (515352, 513301) YOGYAKARTA

KUESIONER PENELITIAN Persepsi Pedagang Kaki Lima Tentang Konsep Business Entity Ditinjau

Dari Tingkat Pendidikan, Besarnya Modal Usaha, dan Pengalaman Berwirausaha

Oleh: Sella Windya Nugraheni

Pendidikan Akuntansi - FKIP

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

83

Hal : Pengisian Kuesioner Kepada Yth

Bapak/Ibu/Sdra/i Pengusaha Resto

Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta

Dengan hormat,

Penulis adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi,

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Kami bermaksud mengadakan kegiatan penelitian

dengan judul “Persepsi Pedagang Kaki Lima Tentang Konsep Business

Entity Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan, Besarnya Modal Usaha dan

Pengalaman Berwirausaha.” Kegiatan penelitian ini merupakan

kegiatan ilmiah wajib bagi mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir

atau skripsi yang merupakan prasyarat kelulusan pada Program Studi

Pendidikan Akuntansi, JPIPS, FKIP.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Saudara

menjadi responden penelitian ini. Penulis berharap Saudara berkenan

untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang

sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, penulis akan menjamin

kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban Saudara

hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Penulis

menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu

akivitas Saudara. Oleh sebab itu, penulis mohon maaf sebelumnya.

Demikian permohonan kami. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami

ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Juli 2008

Hormat Saya,

Sella Windya N

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

84

KUESIONER

BAGIAN I

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ......................................................

2. Usia : .......................................................

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Beri tanda silang untuk alternatif yang sesuai Tingkat Pendidikan 1. Pendidikan terakhir anda

a. Diploma atau Perguruan Tinggi b. SMA / SMK c. SMP d. SD e. Tidak Sekolah

Modal Usaha 1. Besarnya uang awal yang dipakai untuk membiayai usaha di tempat ini

a. > Rp3.000.000 b. Rp2.250.001 – Rp3.000.000 c. Rp1.500.001 – Rp2.250.000 d. Rp750.001 – Rp1500.000 e. < Rp 750.000

Pengalaman Berwirausaha 1. Lama anda menjalankan profesi sebagai pedagang kaki lima

a. Di atas 20 tahun b. 15,1 s/d 20 tahun c. 10,1 s/d 15 tahun d. 5,1 s/d 10 tahun e. Kurang dari 5 tahun

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Berilah tanda silang ( X ) untuk jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan keadaan pada kotak yang disediakan di sebelah kanan setiap pernyataan. SS : Jika jawaban Anda sangat setuju SS : Jika jawaban Anda setuju TS : Jika jawaban Anda tidak setuju STS : Jika jawaban Anda sangat tidak setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

85

BAGIAN II Persepsi Pedagang Kaki Lima Tentang Konsep Business Entity

No PERNYATAAN SS S TS STS

1 Pengeluaran belanja yang dipakai berdagang dicatat sebagai beban usaha.

2 Perlu mencatat pengeluaran sehari-hari yang digunakan dalam keluarga.

3 Mencatat pengeluaran belanja yang dipakai berdagang dengan pengeluaran sehari-hari yang digunakan dalam keluarga menjadi satu.

4 Perlu mencocokan antara catatan yang telah anda buat dengan untung yang anda dapatkan setelah selesai berdagang.

5 Pemasukan sehari-hari dalam usaha merupakan pendapatan.

6 Pengeluaran untuk penerangan yang digunakan dalam berdagang merupakan beban usaha.

7 Perlu mencatat pengeluaran listrik yang digunakan dalam keluarga.

8 Perlu mencatat pengeluaran bensin yang digunakan untuk keluarga (mengantar anak ke sekolah, acara keluarga, dll)

9 Pengeluaran bensin yang digunakan untuk berdagang (belanja kebutuhan untuk berdagang) merupakan beban usaha.

10 Pengeluaran untuk sewa tempat usaha merupakan beban usaha.

11 Tidak perlu mencatat pengeluaran untuk retribusi (sampah) sebagai beban usaha.

12 Pengeluaran uang untuk membayar cicilan pinjaman kepada bank, merupakan beban usaha.

13 Anda tidak membutuhkan bantuan orang lain untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam usaha.

14 Harta usaha bukan merupakan harta pribadi.

15 Tidak perlu memisahkan harta usaha dengan harta pribadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

86

No PERNYATAAN SS S TS STS

16 Harta pribadi dicatat sebagai modal jika dipakai dalam usaha.

17 Tidak perlu mencatat harta pribadi yang digunakan dalam usaha.

18 Menggunakan harta pribadi untuk keperluan usaha

19 Setiap anggota keluarga apabila membeli dagangan sediri, dicatat sebagai pendapatan usaha

20 Setiap anggota keluarga apabila membeli dagangan sendiri, dianggap gratis.

- TERIMA KASIH -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

87

LAMPIRAN 2

Data Validitas dan Reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

88

DATA MENTAH VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Persepsi Pedagang Kaki Lima Tentang Konsep Business Entity

NO NO PERTANYAAN total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 3 1 3 3 4 1 4 2 3 4 1 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 64 2 4 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 4 3 2 4 1 3 3 3 3 2 53 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 80 4 4 3 4 4 1 1 1 1 4 1 1 4 4 3 4 1 3 4 3 3 1 56 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 1 3 1 3 3 4 67 6 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 80 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 84 8 3 1 3 1 2 1 2 4 1 2 1 2 3 4 3 1 3 3 3 3 2 48 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 83

10 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 4 4 4 4 4 69 11 2 2 2 2 1 3 2 3 2 1 1 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 42 12 3 3 4 4 3 1 3 3 4 3 1 4 3 3 3 1 3 3 4 3 3 63 13 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 82 14 4 4 3 3 1 3 1 3 4 1 4 2 1 4 4 1 1 4 3 3 1 57 15 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 1 3 1 3 3 4 71 16 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84 17 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 84 18 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84 19 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 86 21 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 78 22 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84 24 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 76 25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 70 26 3 3 4 4 1 1 3 3 3 1 1 4 3 2 3 3 1 3 4 3 3 56 27 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 73 28 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 78 29 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 77 30 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79 31 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 76 32 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 73 33 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83 34 3 4 4 4 3 1 4 2 3 3 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 70 35 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 77 36 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 74 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 81 38 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 80 39 3 4 4 4 2 2 3 3 4 2 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 67 40 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 78 41 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 72 42 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 82 43 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 82 44 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 3 4 4 4 4 78 45 3 1 3 3 4 1 4 2 3 4 1 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 65 46 4 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

89

47 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 77 48 4 3 4 3 1 1 1 1 4 1 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 60 49 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 77 50 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

90

Reliability Warnings The covariance matrix is calculated and used in the analysis. The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system missing values.

Case Processing Summary N %

Valid 50 100.0Excluded(a) 0 .0

Cases

Total 50 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items .900 .899 21

Item Statistics Mean Std. Deviation N no1 3.66 .519 50 no2 3.58 1.012 50 no3 3.58 .609 50 no4 3.58 .642 50 no5 3.28 .991 50 no6 3.08 1.104 50 no7 3.42 .883 50 no8 3.32 .913 50 no9 3.90 .886 50 no10 3.30 .995 50 no11 3.08 1.158 50 no12 3.36 .964 50 no13 3.50 .814 50 no14 3.58 .702 50 no15 3.70 .505 50 no16 3.18 1.240 50 no17 3.60 .728 50 no18 3.58 .731 50 no19 3.66 .519 50 no20 3.76 .687 50 no21 3.46 .885 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

91

The covariance matrix is calculated and used in the analysis. Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted no1 69.50 104.786 .290 . .900 no2 69.58 95.228 .602 . .893 no3 69.58 102.085 .462 . .897 no4 69.58 100.249 .582 . .894 no5 69.88 92.679 .759 . .888 no6 70.08 93.136 .647 . .891 no7 69.74 95.339 .697 . .890 no8 69.84 96.790 .585 . .893 no9 69.26 100.237 .401 . .898 no10 69.86 92.939 .741 . .889 no11 70.08 90.647 .733 . .888 no12 69.80 107.959 -.037 . .911 no13 69.66 99.943 .462 . .897 no14 69.58 102.820 .339 . .899 no15 69.46 104.539 .324 . .899 no16 69.98 91.857 .620 . .893 no17 69.56 99.272 .574 . .894 no18 69.58 102.167 .368 . .899 no19 69.50 103.153 .447 . .897 no20 69.40 99.265 .614 . .894 no21 69.70 94.990 .716 . .890

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 73.16 108.137 10.399 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

92

LAMPIRAN 3

Data Induk Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

93

DATA MENTAH PENELITIAN Data persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity

No. pertanyaan/ responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 total

1 3 1 3 3 4 1 4 2 3 4 1 4 3 4 1 4 4 4 3 4 602 4 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 3 2 4 1 3 3 3 3 2 493 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 2 1 3 1 4 684 4 3 4 4 1 1 1 1 4 1 1 4 3 4 1 3 4 3 1 1 505 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 3 1 3 3 4 666 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 767 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 1 3 3 2 3 1 3 3 4 668 3 1 3 1 2 1 2 4 1 2 1 3 4 3 1 3 3 3 3 2 469 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 1 2 3 2 4 1 6710 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 1 3 1 4 4 4 4 4 6611 2 2 2 2 1 3 2 3 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3812 3 3 4 4 3 1 3 3 2 3 1 3 3 3 1 3 3 4 3 3 5613 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 7514 4 3 3 3 1 3 1 3 3 1 4 1 4 4 1 1 4 3 3 1 5115 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 1 4 4 1 3 1 3 3 4 6516 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 4 4 6717 1 3 3 3 2 4 1 4 1 3 1 2 3 3 3 3 1 3 3 3 5018 3 1 1 2 4 2 3 3 3 3 1 4 3 3 2 1 2 3 3 3 5019 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 1 2 4 3 1 2 3 2 2 6020 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 2 4 2 3 2 4 2 6421 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 1 3 3 1 2 2 3 1 5822 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 1 3 2 2 2 2 3 2 3 5923 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 2 4 3 1 2 2 4 6524 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 7325 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 6626 3 3 4 4 1 1 3 3 3 1 1 3 2 3 3 1 3 4 3 3 5227 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 6928 4 4 4 4 3 3 2 2 1 3 3 3 2 1 4 1 3 2 1 3 5329 2 3 2 1 3 2 1 3 2 3 1 2 4 2 4 2 1 3 1 3 4530 1 4 1 4 1 3 2 3 4 3 3 4 3 2 1 3 1 1 2 3 4931 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 7232 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 7033 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 1 1 2 4 3 4 3 3 3 6334 3 4 4 4 3 1 4 2 3 3 1 4 4 4 3 4 4 4 4 3 6635 3 2 1 3 3 4 1 3 3 2 3 1 3 4 2 3 2 1 4 3 5136 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 7237 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 7738 4 2 1 2 4 3 4 2 3 1 2 3 3 2 4 1 3 2 3 2 5139 3 4 4 4 2 2 3 3 4 2 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 6440 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 7441 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 7042 3 3 3 4 4 1 1 1 3 3 4 1 3 4 2 4 3 4 2 1 5443 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 7844 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 7745 3 1 3 3 4 1 4 2 3 4 1 3 4 3 4 4 3 3 4 4 6146 4 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 2 5747 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 7348 4 3 4 3 1 1 1 1 4 1 1 4 4 4 3 4 4 4 4 1 5649 1 3 3 4 1 3 4 2 3 3 4 2 1 3 4 2 1 2 4 2 5250 4 3 3 3 2 1 1 1 2 1 4 3 1 2 4 2 1 4 1 1 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

94

Data tingkat pendidikan pedagang kaki lima

responden pendidikan1 3 2 2 3 5 4 3 5 5 6 3 7 3 8 5 9 5 10 1 11 2 12 3 13 4 14 5 15 5 16 4 17 4 18 4 19 4 20 4 21 4 22 4 23 4 24 4 25 4 26 2 27 3 28 4 29 4 30 4 31 5 32 4 33 4 34 4 35 3 36 5 37 3 38 4 39 4 40 4 41 5 42 3 43 5 44 4 45 4 46 4 47 4 48 4 49 5 50 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

95

Data modal usaha pedagang kaki lima :

responden modal 1 3 2 3 3 3 4 3 5 3 6 4 7 3 8 3 9 4 10 4 11 2 12 3 13 4 14 3 15 3 16 5 17 2 18 4 19 4 20 5 21 5 22 4 23 2 24 3 25 4 26 3 27 4 28 4 29 5 30 4 31 3 32 5 33 4 34 4 35 4 36 5 37 4 38 3 39 5 40 4 41 4 42 4 43 5 44 2 45 4 46 4 47 3 48 4 49 5 50 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

96

Data pengalaman berwirausaha pedagang kaki lima :

responden pengalaman1 4 2 3 3 2 4 1 5 5 6 3 7 2 8 4 9 2 10 3 11 2 12 4 13 5 14 2 15 3 16 4 17 4 18 3 19 2 20 1 21 4 22 3 23 2 24 1 25 3 26 3 27 4 28 2 29 4 30 2 31 3 32 4 33 3 34 2 35 4 36 3 37 2 38 4 39 2 40 5 41 3 42 4 43 5 44 3 45 4 46 3 47 5 48 4 49 4 50 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

97

LAMPIRAN 4 Analisis Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

98

Uji normalitas

Persepsi Pedagang kaki Lima Tentang Konsep Business Entity ditinjau dari Tingkat Pendidikan

Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Persepsi 11 64.27 10.130 46 78

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Diploma/ Sarjana

N 11Normal Parameters(a,b) Mean 64.27 Std. Deviation 10.130Most Extreme Differences

Absolute .256

Positive .160 Negative -.256Kolmogorov-Smirnov Z .849Asymp. Sig. (2-tailed) .467

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Persepsi 26 61.15 9.515 44 77

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test SMA/SMK N 26

Mean 61.15Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 9.515

Absolute .088Positive .088

Most Extreme Differences

Negative -.086Kolmogorov-Smirnov Z .448Asymp. Sig. (2-tailed) .988

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

99

Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Persepsi 9 62.11 10.337 50 77

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test SMP N 9

Mean 62.11Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 10.337

Absolute .167Positive .167

Most Extreme Differences

Negative -.133Kolmogorov-Smirnov Z .502Asymp. Sig. (2-tailed) .963

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Persepsi 3 46.33 7.371 38 52

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test SD N 3

Mean 46.33Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 7.371

Absolute .308Positive .221

Most Extreme Differences

Negative -.308Kolmogorov-Smirnov Z .533Asymp. Sig. (2-tailed) .939

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Warnings

There are not enough valid cases for processing. No statistics are computed. Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Persepsi 1 66.00 . 66 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

100

Persepsi Pedagang kaki Lima Tentang Konsep Business Entity ditinjau dari Besarnya Modal Usaha

Warnings

There are not enough valid cases for processing. No statistics are computed. Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Persepsi 11 57.82 9.053 46 73

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Cukup N 11

Mean 57.82Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 9.053

Absolute .194Positive .194

Most Extreme Differences

Negative -.150Kolmogorov-Smirnov Z .644Asymp. Sig. (2-tailed) .800

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Persepsi 22 62.36 8.894 49 77

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Besar N 22

Mean 62.36Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 8.894

Absolute .086Positive .081

Most Extreme Differences

Negative -.086Kolmogorov-Smirnov Z .405Asymp. Sig. (2-tailed) .997

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Persepsi 16 63.44 10.942 44 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

101

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sangat Besar

N 16Mean 63.44

Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 10.942Absolute .208Positive .118

Most Extreme Differences

Negative -.208Kolmogorov-Smirnov Z .832Asymp. Sig. (2-tailed) .493

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Persepsi Pedagang kaki Lima Tentang Konsep Business Entity ditinjau dari Pengalaman Berwirausaha

Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Persepsi 2 61.50 16.263 50 73

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sangat Singkat

N 2Mean 61.50

Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 16.263Absolute .260Positive .260

Most Extreme Differences

Negative -.260Kolmogorov-Smirnov Z .368Asymp. Sig. (2-tailed) .999

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Persepsi 13 59.08 11.161 38 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

102

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Singkat N 13

Mean 59.08Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 11.161

Absolute .209Positive .135

Most Extreme Differences

Negative -.209Kolmogorov-Smirnov Z .753Asymp. Sig. (2-tailed) .622

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Persepsi 14 63.86 9.306 49 77

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Cukup Lama

N 14Mean 63.86

Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 9.306Absolute .120Positive .113

Most Extreme Differences

Negative -.120Kolmogorov-Smirnov Z .450Asymp. Sig. (2-tailed) .987

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Persepsi 15 56.40 7.818 45 70

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Lama N 15

Mean 56.40Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 7.818

Absolute .120Positive .120

Most Extreme Differences

Negative -.112Kolmogorov-Smirnov Z .466Asymp. Sig. (2-tailed) .982

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

103

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Persepsi 6 71.67 5.465 64 78

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sangat Lama

N 6Mean 71.67

Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 5.465Absolute .263Positive .183

Most Extreme Differences

Negative -.263Kolmogorov-Smirnov Z .644Asymp. Sig. (2-tailed) .801

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Uji hipotesis

1. Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari

tingkat pendidikan

Oneway Descriptives

N Mean Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum

Lower Bound Upper Bound

1 1 66.00 . . . . 66 66 2 3 46.33 7.371 4.256 28.02 64.64 38 52 3 9 62.11 10.337 3.446 54.17 70.06 50 77 4 26 61.15 9.515 1.866 57.31 65.00 44 77 5 11 64.27 10.130 3.054 57.47 71.08 46 78 Total 50 61.22 10.152 1.436 58.33 64.11 38 78

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig. .305(a) 3 45 .821

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

104

a Groups with only one case are ignored in computing the test of homogeneity of variance for persepsi. ANOVA

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 797.458 4 199.365 2.109 .095 Within Groups 4253.122 45 94.514 Total 5050.580 49

2. Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari

besarnya modal usaha

Oneway Descriptives

N Mean Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum

Lower Bound Upper Bound

2 4 57.50 17.059 8.529 30.36 84.64 38 77 3 15 59.87 9.643 2.490 54.53 65.21 46 73 4 22 61.95 9.509 2.027 57.74 66.17 44 77 5 9 63.33 10.259 3.420 55.45 71.22 45 78 Total 50 61.22 10.152 1.436 58.33 64.11 38 78

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.475 3 46 .234

ANOVA

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 134.892 3 44.964 .421 .739 Within Groups 4915.688 46 106.863 Total 5050.580 49

3. Persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau dari

pengalaman berwirausaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

105

Oneway Descriptives

N Mean Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum

Lower Bound Upper Bound

1 3 62.33 11.590 6.692 33.54 91.13 50 73 2 13 59.08 11.161 3.096 52.33 65.82 38 77 3 14 63.86 9.306 2.487 58.48 69.23 49 77 4 15 56.40 7.818 2.018 52.07 60.73 45 70 5 5 73.20 4.438 1.985 67.69 78.71 66 78

Total 50 61.22 10.152 1.436 58.33 64.11 38 78

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.753 4 45 .155 ANOVA

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 1226.876 4 306.719 3.610 .012 Within Groups 3823.704 45 84.971 Total 5050.580 49

Deskripsi data

1. Data responden berdasarkan asal resto

Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Resto

No Asal Resto Frekuensi (responden)

Frekuensi Relatif (%)

1

2

Resto PKL Mrican

Taman Kuliner Condong

Catur

22

28

44

56

JUMLAH 50 100 Sumber : Data Primer

2. Data Variabel Pendidikan

Berikut ini disajikan tabel deskripsi data tingkat pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

106

No Interval Kelas FrekuensiFrekuensi

Relatif (%) Kategori

1

2

3

4

5

Diploma/Perguruan Tinggi

SMA / SMK

SMP

SD

Tidak Sekolah

11

26

9

3

1

22

52

18

6

2

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

JUMLAH 50 100

Sumber : Data Primer

3. Data modal usaha

No Interval Kelas FrekuensiFrekuensi

Relatif (%) Kategori

1

2

3

4

5

> Rp3.000.000

Rp2.250.001 – Rp3.000.000

Rp1.500.001 – Rp2.250.000

Rp750.001 – Rp1500.000

< Rp 750.000

9

22

15

4

-

18

44

30

8

-

Sangat besar

Besar

Cukup

Kecil

Sangat Kecil

JUMLAH 50 100

Sumber : Data Primer

4. Data pengalaman berwirausaha

No. Interval Kelas FrekuensiFrekuensi

Relatif (%) Kategori

1

2

3

4

> 20 tahun

15,1 s/d 20 tahun

10,1 s/d 15 tahun

5,1 s/d 10 tahun

5

15

14

13

10

30

28

26

Sangat lama

Lama

Cukup

Singkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

107

5 < 5 tahun 3 12 Sangat singkat

JUMLAH 50 100

Sumber : Data Primer

5. Data persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity

Pesepsi Pedagang Kaki Lima tentang Konsep Business Entity dijelaskan

dengan menggunakan perhitungan PAP II :

Skor Kriteria

A

B

C

D

E

81% - 100%

66% - 80%

56% - 65%

45% - 55%

< 45%

No Batas skala Kategori

interval1

interval2

interval3

interval4

interval5

Skor terendah + 81% (skor tertinggi – terendah)

Skor terendah + 66% (skor tertinggi – terendah)

Skor terendah + 56% (skor tertinggi – terendah)

Skor terendah + 46% (skor tertinggi – terendah)

< kategori kurang baik

Sangat baik

Baik

Cukup baik

Kurang baik

Tidak baik

dan ditemukan interval:

Interval 1, batas bawah = 20 + 81% (80 – 20 ) = 68,6 = 69

Interval 2, batas bawah = 20 + 66% (80 – 20) = 59,6 = 60

Interval 3, batas bawah = 20 + 56% (80 – 20) = 53,6 = 54

Interval 4, batas bawah = 20 + 46% (80 – 20) = 47,6 = 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

108

Deskripsi Persepsi Pedagang Kaki Lima tentang Konsep Business Entity

No. Interval Kelas Frekuensi Frekuensi

Relatif (%) Kategori

1

2

3

4

5

69 - 80

60 - 68

54 - 59

48 - 53

< 48

12

15

6

8

9

24

30

12

16

18

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang baik

Tidak baik

JUMLAH 50 100

Sumber : data primer, data diolah berdasarkan pedoman PAP tipe II

6. Data persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau

dari tingkat pendidikan

Persepsi/ Tingkat pendidikan

SangatBaik Baik Cukup

Baik Kurang

Baik Tidak Baik Total

jml 4 4 - 2 1 11 Diploma/sarjana

% 36% 36% - 18% 10% 100%

jml 6 9 4 5 2 26 SMA / SMK

% 23% 35% 15% 19% 8% 100%

jml 3 2 2 2 - 9 SMP

% 34% 22% 22% 22% - 100%

jml - - - 2 1 3 SD

% - - - 67% 33% 100%

jml - 1 - - - 1 Tidak sekolah

% - 100% - - - 100%

jml 13 16 6 11 3 50 Total

% 26% 32% 12% 22% 6% 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

109

7. Data persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau

dari besarnya modal usaha

8. Data persepsi pedagang kaki lima tentang konsep Business Entity ditinjau

dari pengalaman berwirausaha

Persepsi/ Tingkat

Pendidikan

Sangatbaik Baik Cukup

baik Kurang

baik Tidak baik Total

jml 4 1 - - - 5 > 20 tahun

% 80% 20% - - - 100%

jml 2 3 4 4 2 15 15,1 s/d

20 tahun % 13% 20% 27% 27% 13% 100%

jml 5 4 2 3 - 14 10,1 s/d

15 tahun % 36% 29% 14% 21% - 100%

5,1 s/d 10 jml 1 7 - 3 2 13

Persepsi/ Besarnya Modal

Usaha

Sangatbaik Baik Cukup

baik Kurang

baik Tidak baik Total

jml 4 4 1 - - 9 >Rp3.000.000

% 44% 44% 12% - - 100%

Jml 6 7 4 5 - 22 Rp2.250.001 –

Rp3.000.000 % 27% 32% 18% 23% - 100%

jml 2 6 2 4 1 15 Rp1.500.001 –

Rp2.250.000 % 13% 40% 13% 27% 7% 100%

jml 1 2 - - 1 4 Rp750.001 –

Rp1500.000 % 25% 50% - - 25% 100%

jml - - - - - - < Rp 750.000

% - - - - - -

jml 13 19 7 9 2 50 Total

% 26% 38% 14% 18% 4% 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

110

tahun % 8% 53% - 23% 15% 100%

jml 1 1 - 1 - 3 < 5 tahun

% 33,4% 33,4% - 33,4% - 100%

jml 13 16 6 11 4 50 Total

% 26% 32% 12% 22% 8% 100%

9. Data identitas responden

Responden Pendidikan Modal Pengalaman Persepsi 1 SMP cukup lama baik 2 SD cukup cukup kurang baik 3 dip/sar cukup singkat baik 4 SMP cukup sangat singkat kurang baik 5 dip/sar cukup sangat lama baik 6 SMP besar cukup sangat baik 7 SMP sangat besar singkat baik 8 dip/sar cukup lama tidak baik 9 dip/sar besar singkat baik

10 tidak sekolah besar cukup baik 11 SD kecil singkat tidak baik 12 SMP cukup lama cukup 13 SMA besar sangat lama sangat baik 14 dip/sar cukup singkat kurang baik 15 dip/sar cukup cukup baik 16 SMA sangat besar lama baik 17 SMA besar lama kurang baik 18 SMA besar cukup kurang baik 19 SMA besar singkat baik 20 SMA sangat besar sangat singkat baik 21 SMA besar lama cukup 22 SMA besar cukup cukup 23 SMA besar singkat baik 24 SMA cukup sangat singkat sangat baik 25 SMA besar cukup baik 26 SD cukup cukup kurang baik 27 SMP besar lama sangat baik 28 SMA besar singkat kurang baik 29 SMA sangat besar lama tidak baik 30 SMA besar singkat kurang baik 31 dip/sar sangat besar cukup sangat baik 32 SMA sangat besar lama sangat baik 33 SMA besar cukup baik 34 SMA sangat besar singkat baik 35 SMP besar lama kurang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

111

36 dip/sar sangat besar cukup sangat baik 37 SMP besar singkat sangat baik 38 SMA sangat besar lama kurang baik 39 SMA sangat besar singkat baik 40 SMA besar sangat lama sangat baik 41 dip/sar besar cukup sangat baik 42 SMP sangat besar lama cukup 43 dip/sar sangat besar sangat lama sangat baik 44 SMA sangat besar cukup sangat baik 45 SMA besar lama baik 46 SMA besar cukup cukup 47 SMA sangat besar sangat lama sangat baik 48 SMA besar lama cukup 49 dip/sar sangat besar lama kurang baik 50 SMA sangat besar singkat tidak baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

112

Menghitung F tabel dengan cara interpolasi:

44 = 2,58

45 = ?

46 = 2,57

2,58 – 2,57 = 0,01 = 0,005

46 – 44 2

= 0,005 x (45 – 44) = 0,005

= 2,58 – 0,005 = 2,575

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

Lampiran 5 Tabel r

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

Lampiran 6 Tabel f

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEPSI … filei persepsi pedagang kaki lima tentang konsep business entity ditinjau dari tingkat pendidikan, besarnya modal usaha, dan pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI