PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Penelitian ini mengkaji unsur intrinsik cerpen “Black...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Penelitian ini mengkaji unsur intrinsik cerpen “Black...
UNSUR INTRINSIK CERPEN “BLACK FOREST”
KARYA RATNA INDRASWARI IBRAHIM
SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM SILABUS DAN RPP
UNTUK SMA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh:
Maria Thomastini
031224031
PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
UNSUR INTRINSIK CERPEN “BLACK FOREST”
KARYA RATNA INDRASWARI IBRAHIM
SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM SILABUS DAN RPP
UNTUK SMA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh:
Maria Thomastini
031224031
PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kepersembahkan karya ini untuk:
• Tuhan YME atas bimbingan dan terang-Nya dalam
kehidupanku selama di dunia ini.
• Bapakku dan Ibu yang selalu tak henti-hentinya
memberikan perhatian, cinta dan kasih sayang yang
melimpah.
• Mbah Kung( ) dan Mbah Putriku(+) yang kusayang dan
akan selalu kurindukan.
• Kakak-kakakku Mas Lilik, Mas Mistar, Mba Yohana yang
kusayang makasih atas motivasi, dorongan dan doanya
selama ini.
• Kakak iparku Mba Tutik dan Mba Ida yang selalu
memberikan semangat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTO
“ Hidup adalah sebuah anugerah ”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 1 Agustus 2011
Penulis
Maria Thomastini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Maria Thomastini
Nomor Mahasiswa : 031224031
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:
UNSUR INTRINSIK CERPEN “BLACK FOREST ” KARYA RATNA INDRASWARI IBRAHIM SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM SILABUS DAN RPP UNTUK SMA
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan memplubikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 1 Agustus 2011
Yang menyatakan
(MARIA THOMASTINI)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Thomastini Maria. 2011. Unsur Intrinsik Cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim serta implementasinya dalam silabus dan RPP untuk SMA. Yogyakarta: PBSID. Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji unsur intrinsik cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim. Tujuannya adalah (1) mendeskripsikan tokoh, alur, latar, tema, bahasa, amanat serta hubungan antarunsur intrinsik cerpen (2) Mendeskripkan implementasi cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim dalam silabus dan RPP di SMA.
Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural yang bersumber pada teks sastra. Unsur intrinsik yang dianalisis meliputi tokoh, alur, latar, tema, bahasa dan amanat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu memecahkan masalah dengan menggambarkan keadaan sumber data berdasarkan fakta.
Terdapat beberapa tokoh dalam cerpen “Black Forest” yaitu protagonis, antagonis, dan tambahan. Bonet adalah tokoh protagonis. Tokoh antagonis dalam cerpen black Forest yaitu Yu Sainah. Tokoh tambahan dalam cerpen ini adalah Lena, Bejo, Suami Angga, Asrul, dan mamanya Bonet. Secara umum cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim beralur maju. Latar cerpen di Jakarta. Amanat yang terkandung di dalam cerpen adalah Harta kekayaan bukanlah segala-galanya dalam hidup. Seseorang yang memiliki harta benda yang berkecukupan belum tentu akan menjamin kehidupan batinnya bahagia. Tema yang diangkat pada cerpen yaitu hidup ini harus dijalani dengan rasa syukur. Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari yang sederhana sehingga mudah dimengerti dan bahasa Jawa.
Cerpen “Black Forest” dapat diimplentasikan sebagai bahan pembelajaran di SMA. Siswa dapat menggali nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya dan bermanfaat bagi kehidupan. Hasil penelitian yang berupa unsur-unsur intrinsik dalam cerpen “Black Forest” dapat disajikan dalam silabus dan RPP di SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Thomastirti Maria. 2011. The Intrinsic Element in the Short Story "Black Forest" written by Ratna Indraswari Ibrahim and Its Implementation on the syllabus and Lesson Plan for Senior High School. Yogyakarta: PBSID. Universitas Sanata Dharma.
The research is aimed at reviewing the intrinsic element in the short story "Black Forest" written by Ratna Indraswari Ibrahim. The purposes are (1) describing the character, plot, theme, language, moral and the relationship among those intrinsic elements (2) describing the implementation of short story "Black Forest" by Ratna Indraswari Ibrahim in the syllabus and lesson plan in Senior High School.
The research adopted the structural approach with the source of the literature text. The intrinsic element included the character, plot, background, theme, language and moral.The method of the research was descriptive method that is solving the problem by describing the condition of the data source based on the facts.
There are several characters in the short story "Black Forest" , namely protagonist, antagonist, and complementary. The protagonist is Bonet. The antagonist characters are Yu Sainah. The complementary characters in the short story are Lena, Bejo, Suami Angga, Asrul, and Bonet’s mother. In general, the plot in the short story "Black Forest" by Ratna Indraswari Ibrahim is straight forward. The settings of the short story are place, time and social settings. The lesson taken from the short story is that the wealth doesn’t mean everything in the life. The one with the abundant wealth is not necessarily happy in his/her life. The theme of the short story is that one should be grateful in undergoing his/her life. The language used in the short story is the daily simple language which is easily understood and Javanese.
The short story "Black Forest" can be implemented as the material for senior high school teaching learning .The students explore the moral in the short story and find its benefit for their life. The result of the research – the intrinsic element in the short story "Black Forest" can be implemented in the syllabus and the lesson plan in Senior High School.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Kata Pengantar
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Bapa yang di Surga, karena berkat
dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi. Penyusunan skripsi ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan daerah pada Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Berkat bimbingan, arahan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Sehubungan dengan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Drs.P. Hariyanto selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
penulis dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan sejak awal penulisan
hingga selesai penulisan.
2. Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku kaprodi PBSID.
3. Segenap dosen PBSID yang telah memberikan pilmu-ilmu selama
perkuliahan.
4. Tim penguji yang telah memberi kritik dan dan saran demi
penyempurnaan skripsi ini.
5. Orang tuaku, Bapak M. Saniyun, ibu Murtini, dan kakak-kakakku atas
berkat dan doanya.
6. Teman-temanku Dewi, Sekti, Nur, Heni, Lusi, mbak Wiwid dan mbak
Rini terima kasih atas kesetian memberikan semangat untuk
menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Semua teman mahasiswa PBSID dari berbagai angkatan yang tidak dapat
penulis sebutkan satu demi satu, atas dukungan dan semangat kepada
penulis agar segera menyelesaikan skripsi ini, juga atas persaudaraan yang
kita jalin selama ini.
8. Buat teman-temanku yang lucu Ana, Tika, Fifi, Frima, Mega, Sisca, Rini,
Mita, dan Ian terima kasih akan doronganya, walaupun kalian lain
kampus dan beda prodi kalian selalu menyempatkan waktu untuk
memberikan semangat dan motivasi buat penulis.
9. Segenap karyawan perpustakaan USD yang telah melayani peminjaman
buku sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini. Penulis berharap, kebaikan dan ketulusan itu dirahmati Tuhan YME.
Semoga kebaikan mereka mendapat rahmat dan berkat dari Tuhan Yang Maha
Kasih dan semoga penelitian ini berguna dan menjadi inspirasi bagi peneliti
selanjutnya.
Yogyakarta, 1 Agustus 2011
Penulis
Maria Thomastini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
MOTO ............................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACK ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
C. Tujuan ............................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
E. Batasan Istilah ................................................................................ 4
F. Sistematika Penyajian .................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Penelitian yang Relevan ................................................................. 8
B. Kerangka Teori............................................................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Analisis Struktural .................................................................... 10
2. Unsur Intrinsik Karya Sastra .................................................... 10
a. Tokoh ................................................................................. 12
b. Alur .................................................................................... 15
c. Latar ................................................................................... 16
d. Tema ................................................................................... 17
e. Bahasa ................................................................................ 18
f. Amanat ............................................................................... 19
3. Hubungan Antarunsur Intrinsik................................................ 20
4. Pembelajaran Cerpen di SMA .................................................. 20
a. Pembelajaran cerpen di SMA ............................................. 20
b. Standar Kompetensi ........................................................... 21
c. Silabus ................................................................................ 22
d. RPP ..................................................................................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 27
B. Objek Penelitian ............................................................................. 27
C. Metode Penelitian .......................................................................... 27
D. Sumber Data dan Data Penelitian .................................................. 28
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 28
F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 28
G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Tokoh ............................................................................................. 31
1. Tokoh Protagonis ..................................................................... 32
2. Tokoh Antagonis ...................................................................... 34
3. Tokoh Tambahan ..................................................................... 36
B. Alur ................................................................................................ 36
1. Paparan ..................................................................................... 37
2. Rangsangan .............................................................................. 38
3. Gawatan ................................................................................... 39
4. Tikaian ..................................................................................... 39
5. Rumitan .................................................................................... 39
6. Klimaks .................................................................................... 39
7. Leraian ..................................................................................... 40
8. Seleseian ................................................................................... 40
C. Latar ............................................................................................... 40
1. Latar Tempat ............................................................................ 41
2. Latar Waktu .............................................................................. 41
3. Latar Sosial .............................................................................. 41
D. Amanat ........................................................................................... 42
E. Bahasa ............................................................................................ 42
F. Tema ............................................................................................... 43
G. Hubungan Antarunsur Intrinsik...................................................... 43
1. Tema dan Tokoh ...................................................................... 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Tema dan Alur.......................................................................... 44
3. Tema dan Latar ........................................................................ 47
4. Tema dan Bahasa ..................................................................... 48
5. Tema dan Amanat .................................................................... 49
6. Tokoh dan Alur ........................................................................ 50
7. Tokoh dan Latar ....................................................................... 53
8. Tokoh dan Bahasa .................................................................... 54
9. Latar dan Alur .......................................................................... 56
BAB V IMPLEMENTASI CERPEN “BLACK FOREST” KARYA
RATNA RATNA INDRASWARI IBRAHIM DALAM SILABUS DAN
RPP DI SMA
A. Pengembangan Silabus .................................................................. 59
B. RPP ................................................................................................. 62
C. Silabus dan RPP ........................................................................... 65
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 79
B. Implikasi ......................................................................................... 80
C. Saran .............................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69
LAMPIRAN………………………..………………………………………...71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya, karya sastra adalah refleksi dari kehidupan masyarakat.
Sebagai refleksi, karya sastra memang tidak sepenuhnya meniru secara riil
kehidupan masyarakat, akan tetapi memberikan pelajaran dan kemungkinan dari
sudut pandang estetis terhadap persoalan-persoalan yang terjadi di dalam
masyarakat (Djojosuroto, 2006: 58). Karya Sastra membangun dunia melalui kata
sebab kata―kata memiliki energi. Melalui energi itulah terbentuk citra tentang
dunia tertentu, sebagai dunia baru (Ratna, 2005: 15). Melalui karya sastra para
pembaca akan menikmati realitas imajinasi pengarang melalui tokoh, peristiwa
dan latar yang disajikan. Karya sastra adalah refleksi pengarang tentang hidup dan
kehidupan yang dipadu dengan daya imajinasi dan kreasi yang didukung oleh
pengalaman dan pengamatanya atas kehidupan tersebut (Djojosuroto, 2006: 77).
Di samping memiliki kesamaan prinsip dengan karya sastra lain cerpen
juga memiliki pesan moral pada setiap isi yang terkandung di dalamnya. Pesan
moral dalam setiap karya sastra selama berpengertian baik. Hal itu disebabkan
karya sastra senantiasa mengandung atau menawarkan pesan moral atau hikmah
yang berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusian, memperjuangkan hak, dan
martabat manusia. Sifat-sifat kemanusian itu pada hakikatnya bersifat universal,
artinya sifat-sifat itu dimiliki dan diyakini oleh manusia pada umumnya
(Nurgiyantoro, 1995: 321).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Untuk lebih memahami sebuah karya sastra diperlukan analisis. Salah satu
analisis tersebut adalah unsur intrinsik. Dengan analisis unsur intrinsik akan
diketahui unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah cerpen. Cerpen pada
prinsipnya sama dengan karya sastra fiksi yang lain yaitu yang terbangun atas
unsur-unsur fiksi. Unsur-unsur fiksi tersebut meliputi seperti plot (alur cerita),
tokoh (perwatakan,karakter), tema, latar, suasana dan gaya (Sumardjo, 1984: 54).
Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA adalah (1)Berkomunikasi
secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan
maupun tulis, (2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa Negara, (3) Memahami bahasa Indonesia dan
menggunakan dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, (4) Menggunakan
bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan
emosional dan sosial, (5) Menikmati dan memanfatkan karya sastra untuk
memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa, (6) Menghargai dan membanggakan
sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia
(Depdiknas, 2006: 261).
Penulis memilih cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim
sebagai objek panelitian karena Cerpen tersebut terkesan menggunakan bahasa
yang mudah dipahami sehingga mudah dalam menganalisisnya. Cerpen “Black
Forest” merupakan salah satu cerpen yang menang dalam festival seni budaya di
Surabaya. Cerpen ini bisa digunakan sebagai salah satu materi pembelajaran
cerpen di SMA yang penuh dengan nilai-nilai dan pesan moral yang sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Hal tersebut membuat penulis ingin mengetahui apakah cerpen “Black Forest”
dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA atau tidak. Penelitian
mengenai analisis unsur-unsur intrinsik dalam cerpen “Black Forest” belum
pernah diteliti. Dengan beberapa alasan tersebut maka penulis tertarik untuk
meneliti.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tokoh, alur, latar, tema, bahasa, amanat serta hubungan
antarunsur instrinsik cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari
Ibrahim?
2. Bagaimana Implementasi hasil analisis unsur intrinsik cerpen “Black
Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim dalam Silabus dan RPP di SMA
untuk kelas XII?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini :
1. Mendeskripsikan tokoh, alur, latar, tema, bahasa, amanat serta hubungan
antarunsur instrinsik cerpen “Black Forest” Ratna Indraswari Ibrahim.
2. Mendeskripsikan implementasi tokoh, alur, latar, tema, bahasa dan
amanat cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim dalam
Silabus dan RPP di SMA untuk kelas XII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sedikitnya ada tiga manfaat
penelitian ini:
1. Bidang Sastra
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan
tentang cerpen, khususnya cerpen dengan menambah pemahaman
terhadap analisis struktur cerpen.
2. Pembelajaran sastra di SMA
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa tentang
cerpen baru yang dapat dijadikan sebagai bahan materi alternatif
pembelajaran di SMA.
3. Penelitian Berikutnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk bahan
referensi penelitian selanjutnya karena pengetahuan akan terus
berkembang.
E. Batasan Istilah
Berbagai istilah yang digunakan dalam penelitian ini perlu diberi batasan.
Batasan-batasan tersebut adalah.
1. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya itu sendiri
(Nurgiyantoro, 1995: 23).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Cerita pendek yang disingkat dengan cerpen adalah karya imajinatif
dengan fakta kehidupan sebagai dasar karangan. Cerpen merupakan
cermin dan pikiran pengarang tentang kehidupan (Djojosuroto 2006: 59).
3. Tokoh adalah pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Tokoh dalam fiksi
merupakan ciptaan pengarang meskipun dapat juga merupakan gambaran
dari orang-orang yang hidup di alam nyata (Wiyatmi, 2006: 30).
4. Alur adalah rangkain peristiwa yang nantinya akan membentuk satu
kesatuan cerita.
5. Latar adalah Landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat , hubungan
waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan (Abrams via Nurgiyantoro, 1995: 216).
6. Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada
pembaca (Wiyanto, 2004: 25).
7. Tema adalah gagasan, ide, pikiran utama yang mendasari karya
sastra.Oleh karenanya terkadang tema didukung oleh pelukisan latar dalam
lakuan tokoh ( Sudjiman, 1988: 51).
8. Bahasa adalah jika sastra dikatakan ingin menyampaikan sesuatu,
mendialogkan sesuatu, sesuatu tersebut hanya dapat dikomunikasikan
lewat sarana bahasa. Bahasa dalam sastra pun mengemban fungsi
utamanya: fungsi komunikatif (Nurgiyantoro, 1993: 1).
9. Implementasi adalah pelaksanaan atau penerapan (Depdikbud, 1994: 327).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
10. Hubungan antarunsur intrinsik adalah keterkaitan sebuah karya sastra
menjadi bermakna apabila setiap unsur akan saling berhubungan dalam
keseluruhan (Nurgiyantoro, 1995: 31).
11. Silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturan pembelajaran beserta
penilainya (Puskur: 2002).
12. Rencana Pengajaran Pembelajaran adalah rencana yang menggabarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam
silabus.
E. Sistematika Penyajian
Sistematika Penyajian sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, bab ini
berisikan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Manfaat Penelitian, Batasan istilah, dan Sistematika penyajian. Bab II
berisikan Penelitian yang Relevan, dan Tinjauan Pustaka. Bab III
Metodologi Penelitian yang berisikan Objek Penelitian, Metode, Sumber
data dan data penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian,
dan Teknik Analisis Data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang
berisikan Tokoh, Alur, Latar, Tema, Bahasa, Amanat, dan Hubungan
Antarunsur Intrinsik. Bab V Implementasi cerpen “Black Forest” karya
Ratna Indraswari Ibrahim dalam silabus dan RPP di SMA. Bab VI
Penutup yang berisikan kesimpulan, implikasi, dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian yang Relevan
Berikut ini adalah penelitian yang relevan dan sejenis dengan
penelitian ini. Peneliti menemukan tiga yaitu penelitian Siti Darulinda
Reginansi (2001), Ninik Nurmaningsih Wijiastuti (2004), dan Debora
Koringning Tyas (2007).
Analisis Struktural Novel “Jalan Melintang” karya Umar Kayam dan
Implementasi Aspek Penokohan sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di SMU
ditulis oleh Siti Darulinda Reginansi (2001). Kesimpulan yang diperoleh
penelitian ini antara lain: tokoh utama (Eko), tokoh tambahan (Claire Levin,
Samuel Levin, Sarah Levin, Harimurti, Sulistyaningsih, Lantip, Alan
Bernstein, Tommi, Marie, dan Maridjan), alur yang digunakan sorot balik,
latar dikota Jakarta, Latar waktu berdasarkan peristiwa yang dialami para
tokoh yang terjadi pada pagi, siang, dan malam. Tema mengenai sebuah
tradisi yang melekat pada seseorang pada akhirnya juga akan kembali pada
mulanya, walaupun melalui perjalanan yang tidak mulus. Relevansinya
berkaitan dengan latar yaitu sama-sama diJakarta. Cerita Umar Kayam
terobsesi dengan makanan. Nilai kemanusian (sosial) yang penting yaitu
menghargai orang lain, dialog, dan saling tolong menolong.
Struktur Cerpen “Dua Tengkorak Kepala” karya Motinggo Busye
dan Implementasinya sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di SMA ditulis
oleh Ninik Nurmaningsih Wijiastuti (2004). Kesimpulan yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
dalam penelitian ini antara lain: tokoh utama protagonis (Aku), Tokoh
bawahan (Ali, Umi, Mak Toha, dan Ibrahim), Alur yang digunakan sorot
balik dan alur maju karena dalam cerpen tersebut ceritanya dimulai dari tahap
akhir lalu maju. Latar tempat berada di Aceh, Lhok Seumawe, kota kecil
Sidikalang, Rumah Tinggal Mak Toha, Desa Dayah Baureuh di Aceh Timur,
Singapura, Libya, dan Medan. Latar waktu terjadi sore, malam, dini hari,
beberapa hari, beberapa bulan, beberapa jaman, beberapa minggu, sehari-hari,
siang hari, dan menjelang luhur. Latar sosial menunjukkan adanya sikap
persahabatan yang kental terhadap teman, rasa hormat kepada orang lain yang
lebih tua, adat istiadat, dan tradisi dalam bahasa sehari-hari, keyakinan
kepada Allah dan Agama. Tema mengenai kekejaman penguasa kepada
rakyat kecil, dari dua masa yang berbeda tanpa dapat melakukan perlawanan
dan menuntut keadilan. Implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA
khususnya siswa dapat terbantu dalam menemukan nilai-nilai budaya dan
kehidupan. Sehingga siswa dapat lebih memahami suatu karya sastra yang
dibacanya.
Struktur Intrinsik Cerpen “Menjelang Lebaran” karya Umar Kayam
dan Implementasinya dalam Pembelajaranya Sastra di Kelas X SMA ditulis
oleh Debora Korining Tyas (2007). Kesimpulan yang diperoleh penelitian ini:
tokoh Kamil, Sri, Mas, Ade, dan Nah), Alur maju karena peristiwa dalam
cerpen tersebut saling menyusul, Latar Yogyakarta dan Solo (Jakarta), latar
waktu disimpulkan saat menjelang berbuka puasa, buka puasa, siang hari, dan
malam menjelang tidur kehidupan keluarga sederhana di perantauan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
mendapat masalah saat keluarga di-PHK saat menjelang Lebaran. Hubungan
antarunsur intrinsik terjadi saat penyebab konflik (di-PHK) yang dialami
tokoh utama (Kamil). Tema mengenai keluarga sederhana yang mendapat
masalah saat menjelang Lebaran. Implikasinya meningkatkan pemahaman
dalam membaca karya sastra, khususnya karya-karya Umar Kayam. Dalam
pengajaran sastra, selain memperkaya pemahaman siswa terhadap karya
sastra khususnya karya Umar Kayam juga membantu menunjang
pembentukan watak siswa.
Berdasarkan tiga hasil penelitian di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa topik tentang struktur intrinsik cerpen “Black Forest” karya Ratna
Indraswari Ibrahim dan implementasinya sebagai bahan pembelajaran sastra
di SMA masih relevan untuk diteliti. Sebatas pengetahuan penulis belum ada
peneliti yang meneliti cerpen ini dengan pendekatan struktural. Kajian
pustaka yang lebih baru. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menelitinya.
B. Kerangka Teori
1. Analisis Struktural
Penelitian menggunakan analisis struktural. Analisis struktural tidak
hanya mendata unsur tertentu karya fiksi, misalnya peristiwa, plot, alur, tokoh
dan lainnya. Namun yang lebih penting adalah menunjukkan bagaimana
hubungan antarunsur itu sendiri dan sumbangan apa yang diberikan terhadap
unsur estetik makna keseluruhan yang ingin dicapai. Menurut Pradopo (1999:
118) struktur adalah bangunan unsur-unsur yang bersistem. Unsur-unsur
terdiri dari tokoh, alur, tema, dan sudut pandang. Sedangkan menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Nurgiyantoro (1995: 36) karya sastra adalah hubungan antara intrinsik yang
bersifat timbal balik, saling mempengaruhi, yang secara bersama membentuk
satu kesatuan utuh.
Analisis struktural bertujuan memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra secara bersama-sama menghasilkan sebuah kesatuan secara menyeluruh. Analisis struktural tak cukup dilakukan hanya sekedar mendata unsur tertentu sebuah karya fiksi. Namun yang penting adalah menunjukan bagaimana hubungan antar unsur itu, dan sumbangan apa yang diberikan terhadap tujuan estetik dan makna keseluruhan yang ingin dicapai (Nurgiyantoro, 1995: 37).
Cerpen sebagai salah satu karya sastra yang merupakan bentuk
berstruktur. Struktur yang dimaksud berarti bahwa cerpen merupakan
susunan yang bersistem, yang antar unsur-unsurnya terjadi hubungan timbal
balik dan saling menentukan. Unsur-unsur itu meliputi tokoh, latar, alur,
tema, gaya pengarang, suasana cerita, dan sudut padang. Oleh karena itu
unsur-unsur dalam cerpen bukan hanya kumpulan atau tumpukan hal-hal
yang berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan dan saling bergantung.
2. Unsur Intrinsik Karya Sastra
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya itu sendiri
(Nurgiyantoro, 1995: 23). Menurut Nurgiyantoro unsur intrinsik fiksi terdiri
dari: tokoh, alur, latar dan pelataran, tema, bahasa, dan amanat atau moral.
Unsur-unsur yang menjadi bahan penelitian ini adalah: tokoh, alur, latar,
tema, bahasa, dan amanat serta hubungan antarunsur intrinsik dalam cerpen
“Black Forest”. Untuk lebih jelasnya unsur intrinsik tersebut akan diuraikan
di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
a. Tokoh
Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Tokoh
dalam fiksi merupakan ciptaan pengarang meskipun dapat juga
merupakan gambaran dari orang-orang yang hidup di alam nyata
(Wiyatmi, 2006: 30). Menurut Sudjiman via Budianta dkk(2002: 86)
tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan
dalam berbagai peristiwa dalam cerita dalam cerita.
Ditinjau dari segi keterlibatannya dalam keseluruhan cerita, tokoh
fiksi dibedakan menjadi dua, yakni tokoh sentral atau tokoh utama dan
tokoh tambahan (Sayuti, 2000: 74―78). Tokoh sentral merupakan
tokoh yang mengambil bagian terbesar peristiwa dalam cerita tokoh
sentral dapat ditentukan dengan cara tokoh itu yang paling terlibat
dengan makna atau tema, tokoh itu yang paling banyak berhubungan
dengan tokoh lain, dan tokoh itu paling banyak memerlukan waktu
penceritaan. Tokoh tambahan merupakan tokoh yang kehadirannya
mendukung tokoh utama. Selain itu dikenal tokoh sederhana dan
tokoh kompleks. Tokoh sederhana ialah tokoh yang kurang mewakili
keutuhan personalitas manusia dan hanya ditonjolkan satu sisinya.
Tokoh kompleks ialah tokoh yang dapat dilihat sisi kehidupannya,
tokoh ini dapat memberikan kejutan kepada para pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Menurut Nurgiyantoro (1995: 176—198) tokoh dibedakan
menjadi:
1. Tokoh utama dan tokoh tambahan
Tokoh Utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaanya
dalam novel bersangkutan. Tokoh utama paling banyak diceritakan
dan selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, ia sangat
menentukan perkembangan plot secara keseluruhan. Ia selalu hadir
sebagai pelaku atau yang dikenai kajadian dan konflik, penting
mempengaruhi plot. Pemunculan tokoh-tokoh tambahan dalam
keseluruhan cerita lebih sedikit, tidak dan kehadiranya jika ada
keterkaitan dengan tokoh utama, secara langsung atau tak
langsung.
2. Tokoh Protagonis dan Tokoh Antagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, dan
merupakan salah satu tokoh yang merupakan pengejawatahan
norma-norma yang ideal bagi kita. Sedang tokoh antagonis atau
tokoh lawan adalah penentang tokoh utama protagonis.
3. Tokoh sederhana dan tokoh Bulat
Tokoh sederhana dalam bentuk asli adalah tokoh yang
hanya memiliki kualitas pribadi tertentu, satu sifat-watak yang
tertentu saja. Yang tidak diungkapkan berbagai kemungkinan sisi
kehidupanya, tidak memiliki sifat dan tingkah laku yang
memberikan sifat kejutan bagi pembaca. Sifat dan tingkah laku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
seorang tokoh sederhana bersifat datar, monoton, hanya
mencerminkan satu watak tertentu yang dirumuskan hanya dengan
sebuah kalimat, atau bahkan sebuah frase saja.
Tokoh bulat, kompleks, berbeda halnya dengan tokoh
sederhana. Tokoh bulat adalah tokoh yang memiliki dan diungkap
berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadiannya dan
jati dirinya. Dibandingkan dengan tokoh sederhana, tokoh bulat
menyerupai kehidupan manusia yang sesungguhnya, karena di
samping memiliki berbagai kemungkinan sifat dan tindakan, ia
juga sering memberikan kejutan ( Abrams via Nurgiyantoro, 1995:
182 ).
4. Tokoh statis dan Tokoh berkembang
Tokoh statis (stastik character) adalah tokoh cerita yang
secara esensial tidak mengalami perubahan dan atau perkembangan
perwatakan sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi.
Tokoh berkembang (developing character) adalah tokoh cerita
yang mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan sejalan
dengan perkembangan (dan perubahan) peristiwa dari plot yang
dikisahkan. Ia secara aktif berinteraksi dengan lingkungannya, baik
sosial, alam, maupun yang lain, yang kesemua itu akan
mempengaruhi sikap, watak, dan tingkah lakunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Tokoh yang diteliti dalam cerpen “Black Forest” karya
Ratna Indraswari Ibrahim adalah tokoh antagonis, tokoh
protagonis, dan tokoh tambahan.
b. Alur
Alur adalah peristiwa-peristiwa yang diurutkan yang merupakan
pembangun cerita. Peristiwa-peristiwa itu tidak hanya bersifat fisik
berupa cakapan atau lakuan tetapi juga termasuk pembangun sikap
tokoh yang dapat mengubah jalan nasib ( Sudjiman, 1998: 29). Bila
suatu peristiwa dalam karya sastra diselingi oleh peristiwa
sebelumnya, maka peristiwa itu disebut alih balik atau sorot balik.
Sorot balik ini ditampilkan dalam bentuk mimpi atau lamunan tokoh
yang menelusuri kembali jalan hidupnya atau yang teringat kembali
pada peristiwa di masa lalu (Sudjiman, 1998: 29―30)
Menurut Hariyanto (2000: 39) berdasarkan urutan waktu, alur
dapat dibedakan menjadi dua yaitu alur maju dan alur mundur. Alur
maju, kronologis, lurus, atau progresif yaitu menampilkan peristiwa
secara kronologis, maju, runtut dari tahap awal, tengah, hingga akhir.
Sedangkan alur mundur tidak kronologis, sorot balik, regresif atau
flashback menampilkan peristiwa dari tahap akhir atau tengah
kemudian awal.
Struktur alur menurut Sudjiman (1988: 30) biasanya terdiri dari
atas, tengah, dan akhir. Bagian awal terdiri dari paparan (eksposition),
rangsangan (inciting moment), dan gawatan (rising action). Bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
tengah terdiri dari tikaian (conflict), rumitan (complication) dan
klimaks. Pada bagian akhir terdiri dari leraian (falling action), dan
selesaian. Tetapi tidak semua bagian alur diatas dapat kita jumpai
dalam karya sastra, kadang ada memunculkan hanya beberapa bagian
dari alur. Ada juga yang menjadikan satu bagian-bagian alur yang
berdekatan.
Paparan adalah penyampaian informasi kepada pembaca.
Rangsangan adalah peristiwa yang mengalami timbulnya gawatan.
Gawatan adalah peristiwa yang mengalami timbulnya tikaian. Tikaian
adalah perselisihan yang timbul karena ada dua kekuatan yang
bertentangan. Rumitan adalah pertentangan dari gejala mula tikaian
menuju klimaks cerita.
Klimaks adalah rumitan yang mencapai puncak kehebatannya.
Leraian adalah berkembangan peristiwa ke arah selesaian. Selesaian
adalah bagian akhir atau penutup cerita.
c. Latar
Latar disebut landas tumpu, menunjukkan pada pengertian tempat,
hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan (Abrams via Nurgiyantoro, 1995: 216).
Latar diperlukan karena segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia
pada dasarnya memerlukan waktu, tempat, dan sosial tertentu.
Dalam fiksi latar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu latar
tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat berkaitan dengan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
geografis. Di lokasi mana peristiwa terjadi, didesa, kota apa, dan
sebagainya. Latar Waktu berkaitan dengan masalah waktu, hari, jam,
maupun histories. Latar sosial berkaitan dengan kehidupan masyarakat
(Sayuti via Wiyatmi, 2006: 40).
Sebagai dasar landasan mengenai segala keterangan yang
menunjukkan pada pemahaman tempat, berkaitan waktu, dan
lingkungan sosial sehingga menjadi tempat peristiwa-peristiwa yang
terjadi didalam suatu karya sastra merupakan latar cerita.
d. Tema
Menurut Sudjiman (1988: 51) tema adalah gagasan, ide, pikiran
utama yang mendasari karya sastra. Oleh karenanya terkadang tema
didukung oleh pelukisan latar dalam karya yang tersirat dalam lakuan
tokoh maupun penokohan. Tema adalah pikiran pokok yang
mendasari. Pikiran pokok ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga
menjadi cerita yang menarik (Wiyanto, 2004: 23)
Ada bermacam-macam tema yaitu tema ringan, tema yang biasa,
dan tema konflik kejiwaan. Tema ringan adalah tema yang isinya
berupa hiburan dan penggarapan temanya tidak mendalam. Tema yang
biasa adalah tema yang gagasannya sama dan menjadi tema atau pokok
dalam berpuluh-puluh cerita rekaan yang baik, sedang, maupun buruk.
Tema konflik yaitu gagasan utamanya konflik (Sudjiman, 1988: 52—
53).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Menurut Sudjiman (1998: 92) ada tiga langkah yang dapat diambil
dalam menentukan tema. Pertama, harus dilihat peristiwa yang
menonjol. Kedua, secara kualitatif, persoalan mana yang banyak
menimbulkan konflik, konflik yang melahirkan peristiwa. Ketiga,
menentukan (menghitung) waktu penceritaan yang diperlukan untuk
menceritakan peristiwa atau tokoh-tokoh yang ada dalam karya sastra.
Ketiga langkah itu digunakan secara berurutan, apabila menggunakan
langkah pertama belum terjawab temanya, maka menggunakan
langkah kedua, demikian seterusnya.
Sehingga bisa disimpulkan tema merupakan ide pokok dari sebuah
cerita. Tema ini merupakan salah satu unsur yang bisa
mengembangkan cerita lebih luas. Tema mempengaruhi dapat
mempengaruhi jalannya suatu cerita pendek.
e. Bahasa
Bahasa dalam seni sastra dapat disamakan dengan cat dalam seni
lukis. Keduanya merupakan unsur bahan, alat, sarana, yang diolah
untuk dijadikan sebuah karya yang mengandung ”nilai lebih” daripada
sekedar bahannya itu sendiri. Bahasa merupakan saran pengungkapan
sastra. Jika sastra dikatakan ingin menyampaikan sesuatu,
mendialogkan sesuatu, sesuatu tersebut hanya dapat dikomunikasikan
lewat sarana bahasa. Bahasa dalam sastra pun mengemban fungsi
utamanya: fungsi komunikatif (Nurgiyantoro, 1995: 272).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Dalam wujudnya yang nyata, menggunakan bahasa itu
menyampaikan kalimat-kalimat. Kalimat terdiri dari kata-kata. Kata-
kata inilah yang mengungkapkan pikiran dan perasaan karena kata
mewakili makna ( Wiyanto, 2004: 29).
Penggunaan bahasa dalam teks tergantung pada pokok dan tujuan
teks yang bersangkutan. Cara penggunaan bahasa yang sendirinya
ditentukan juga oleh pengarangnya. Pengarang akan membuat bahasa
sedemikian rupa sesuai kalangan yang dibidik untuk membaca
cerpennya.
Dalam penelitian ini unsur bahasa juga dimunculkan tetapi tidak
dibahas secara keselurahan dan mendalam. Fokus pembahasan hanya
bagaimana penggunaan bahasa oleh pengarang, agar cerpen yang ia
tulis dapat dipahami olah pembaca dengan mudah.
f. Amanat
Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis
kepada pembaca (Wiyanto, 2004: 25). Pesan yang ingin disampaikan
biasanya tidak secara langsung tetapi lewat naskah yang disajikan.
Sehingga pembaca menyimpulkan pelajaran moral apa yang diperoleh
dari membaca.
Menurut Sudjiman (1988: 57—58) amanat merupakan ajaran
moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari cerita.
Amanat dalam cerita dapat secara eksplisit dan implisit. Eksplisit jika
pada tengah atau akhir cerita menyampaikan seruan, saran, peringatan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
nasihat, anjuran, larangan, dan sebagainya. Berkenaan dengan gagasan
yang mendasari cerita.
Hal yang dapat petik dari suatu cerita berupa amanat. Cerita dalam
cerpen memberikan hikmah yang bisa dijadikan pelajaran berharga dan
mengingatkan kepada pembacanya untuk selalu berjalan pada hal yang
positif. Sehingga bisa menjadi manusia yang memiliki tujuan hidup
dengan mematuhi hal-hal yang dianggap positif dan menjahui
kebiasaan negatif. Amanat merupakan suatu pesan yang ingin
disampaikan oleh pengarang untuk pembacanya.
3. Hubungan Antarunsur intrinsik
Menurut Nurgiyantoro (1995: 31), sebuah karya sastra menjadi
bermakna apabila setiap unsur akan saling berhubungan dalam
keseluruhan. Dengan kata lain, dalam keadaan terisolasi, terpisah dari
totalitasnya, unsur (-unsur) tersebut tidak ada artinya, tidak berfungsi
(berkaitan dengan usaha pemahaman apresiasi terhadap karya yang
bersangkutan).
Seorang pengarang cerita harus bisa memilih dan menata detail-
detail cerita sehingga menciptakan pola yang bermakna dan saling
berkaitan dan mendukung cerita yang disampaikan. Untuk mendapatkan
saling keterkaitan antarunsur sebaiknya pengarang melihat kehidupan
masyarakat yang mendasari pada cerita fiksi. Satu unsur tidak bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dipisahkan dengan unsur yang lainnya dan umumnya saling mendukung
untuk menciptakan susunan cerita yang logis.
4. Pembelajaran Cerpen di SMA
a. Tahap pembelajaran cerpen di SMA
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (BNSP, 2006: 5).
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan (BSNP, 2006: 5). Dalam penelitian ini digunakan kurikulum
2006 dengan KTSP.
Mata pelajaran sastra beriorentasi pada hakikat pembelajaran sastra
yang menyatakan bahwa belajar sastra adalah belajar menghargai manusia
dan nilai-nilai kemanusian. Oleh karena itu, pembelajaran sastratersebut
diarahkan kepada pembentukan peserta didik yang berkepribadian luhur,
memiliki pengetahuan kesustraan, dan apresiatif terhadap sastra.
Cerita pendek merupakan salah satu bentuk dari sastra. Materi
cerita pendek biasanya yang dikemukakan seperti unsur intrinsik dan
ekstrinsik. Materi yang digunakan adalah unsur intrinsik. Unsur Intrinsik
yang sering dipakai untuk bahan pembelajaran meliputi tokoh, alur, latar,
tema, amanat, dan bahasa. Sebuah cerita pendek beserta tugas-tugasnya
biasanya dapat dibaca dan diselesaikan dalam sekali tatap muka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Pemilihan bahan pengajaran harus di sesuaikan dengan
kemampuan siswa. Pemilihan materi harus mempertimbangkan tingkat
kesukarannya. Memilih materi pengajaran harus mempertimbangkan
fasilitas yang ada di sekolah, kesesuaian dengan tes akhir, dan kurikulum.
b. Standar Kompetensi
Standar kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia
berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah program untuk
mengembangkan pengetahuan, ketrampilan berbahasa, dan sikap positif
terhadap bahasa Indonesia. Standar kompetensi ini disiapkan dengan
mempertimbangkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional dan bahasa negara serta sastra Indonesia sebagai hasil
cipta intelektual produk budaya, yang berkonsekuensi pada fungsi mata
pelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
Kebijakan kurikulum (Depdiknas, 2002: 39), Kurikulum dan Hasil
Belajar (KBH) menjelaskan faktor-faktor yang memandu pelaksanaan
pembelajaran, pengajaran, dan penilaian untuk membantu siswa mencapai
hasil belajar. Fokusnya adalah menciptakan sekolah dan kelas yang
kondusif secara intelektual, fisik, dan sosial utuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Kemampuan dasar/ kompetensi dasar, indikator, dan materi pokok
yang dicantumkan dalam standar kompetensi merupakan bahan minimal
yang harus dikuasai oleh siswa. Oleh karena itu, daerah sekolah atau guru
dapat mengembangkan,menggabungkan, dan menyesuaikan bahan yang
disajikan mengikuti situasi dan kondisi setempat (Depdiknas, 2003).
c. Silabus
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan pembelajaran
beserta penilainya (Puskur: 2002). Menurut Widharyanto, dkk (2003: 38)
silabus pembelajaran sastra memerlukan suatu rencana pembelajaran yang
merupakan penggalan-penggalan kegiatan pembelajaran bahan, dan
penilaiannya yang memiliki keterkaitan erat dalam keseluruhan yang lebih
luas, yaitu silabus. Menurut BSNP (2006: 16―17), langkah-langkah
pengembangan silabus, yaitu:
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran sebagaimana yang tercantum pada isi.
2. Mengidentifikasi Materi Pokok/ Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang
pencapaian kompetensi dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk menberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar
peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber
belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Indikator digunakan sebagai
dasar untuk menyusun alat penilaian.
5. Penentuan Jenis Penilaian
Pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan
hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinabungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
6. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan
pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per
minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar,
keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan
kompetensi dasar. Alokasi waktu yang tercantum pada silabus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
merupakan perkiraan waktu terata untuk menguasai kompetensi dasar
yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
7. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan /atau bahan yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan
elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan
budaya .
d. RPP
Rencana Pengajaran Pembelajaran adalah Rencana yang
menggabarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan
dijabarkan dalam silabus. Lingkup rencana pembelajaran paling luas
mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indikator/ beberapa
indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih (Muhyidin 2007:3). Moody
via Rahmanto (1988: 16) berpendapat bahwa metode pengajaran yang
beragam dapat digunakan oleh guru untuk menghindari kejenuhan.
Kegiatan dapat dilakukan di dalam dan di luar kelas dengan tugas yang
beragam untuk perseorangan, kelompok dan seluruh kelas. Pengajaran
sastra memiliki manfaat membantu ketrampilan berbahasa, meningkatkan
pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan membentuk
watak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Langkah-langkah penyusunan RPP
1. Mencantumkan identitas
• Nama Sekolah
• Mata Pelajaran
• Kelas/ Semester
• Standar Kompetensi
• Kompetensi Dasar
• Indikator
• Alokasi Waktu
2. Mencantumkan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang
operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Tujuan
pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.
3. Mencantumkan materi pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan
dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.
4. Mencantumkan metode pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat
pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran,
bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dipilih. Pilihlah metode pembelajaran yang dapat mendukung sifat
materi dan tujuan pembelajaran.
5. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan
tetapi, dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan
karakteristik model yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai
dengan modelnya.
6. Mencantumkan sumber belajar
Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media,
narasumber, alat,dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara
operasional.
7. Mencantumkan penilaian
Penilaian yang dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrument,
dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam
sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk horizontal dan vertikal.
Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk
kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rublik
penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau disebut studi
pustaka. Hal ini berdasarkan atas sumber bahan yang digunakan. Penelitian
studi pustaka adalah penelitian yang mengkaji objek kajian berupa bahan-
bahan tertulis (Koentjaraningrat, 1991:44). Sumber bahan tertulis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku tentang analisis struktur
unsur intrinsik cerpen. Yang dianalisis adalah tokoh, alur, latar, tema,
amanat, dan bahasa cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim.
B. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian (Arikunto, 2002: 96). Objek penelitian merupakan hal yang diteliti.
Objek dalam penelitian ini adalah cerpen “Black Forest” karya Ratna
Indraswari Ibrahim. Cerpen ini pernah diterbitkan oleh Festival Seni
Surabaya bekerjasama dengan Logung Pustaka. Cerpen ini merupakan salah
satu cerpen yang menang dalam festival Seni Surabaya dan telah melalui
penjurian.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006: 160). Dalam setiap
penelitian digunakan metode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
adalah deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan dalam
penelitian yang semata-mata berdasarkan pada fakta (Sudaryanto, 1988: 62).
Dalam hal ini cerpen “Black Forest” sebagai sumber faktanya. Peneliti
memilih metode deskriptif karena peneliti ingin mengungkapkan tokoh, alur,
latar, tema, bahasa, dan amanat dalam cerpen “Black Forest” karya Ratna ini
Indraswari Ibrahim.
D. Sumber Data dan Data Penelitian
Sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto,
2006: 129). Sumber data berisi tentang objek yang akan dianalisis, yaitu
cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim yang terdapat dalam
kumpulan cerpen “Black Forest Antalogi Cerpen Jawa Timur” terdiri 214
halaman. Kumpulan Cerpen “Black Forest Antalogi Cerpen Jawa Timur” ini
terdiri dari 15 cerpen pilihan. Cerpen itu antara lain Berjuta-juta jalan menuju
kematian, Bunga mawar Merah, Burung-burung gagak, Dilaut kita Jaya,
Gelombang Besar itu Tak pernah Ada, Hasrat Tarno, Jane dan Plester Balita,
Keluarga Bahagia, Black Forest, Kemaluan Sadikin, Kunang-kunang dimata
Indri, Lelana, Nyanyi Sunyi si Burung Merak, Sensasi Selebritis, Sumadi dan
anjingnya. Cerpen “Black Forest” terdapat dalam halaman 107-116.
E. Teknik Pengumpulan Data
Ada 2 teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada
penelitian ini adalah penelitian teknik simak dan teknik catat. Teknik simak
adalah teknik yang digunakan dalam penelitian dengan cara peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
berhadapan langsung dengan teks yang dijadikan subyek penelitian. Teknik
ini bertujuan untuk mendapatkan data yang konkret. Selanjutnya data yang
diperoleh dicatat dalam kartu data. Kegiatan seperti itu disebut teknik catat
(Sudaryanto, 1993: 135)
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah (Arikunto, 2006: 160). Instrumen dalam penelitian ini adalah cerpen
“Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim. Penulis akan meneliti
cerpen tersebut dari struktur pembangunnya (tokoh, alur, latar, tema, amanat
dan bahasa).
G. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data perlu segera digarap
oleh staf penelitian, khususnya pengolah data ( Arikunto, 2002: 208). Setelah
data Setelah data didapat, data tersebut dianalisis. Adapun langkah-langkah
yang dikerjakan dalam menganalisis data sebagai berikut:
1. Peneliti membaca terlebih dahulu cerpen “Black Forest”
2. Peneliti menganalisis tokoh yang terdapat dalam cerpen “Black
Forest”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Peneliti menganalisis latar yang dijadikan tempat, waktu, latar sosial
dalam cerita.
4. Peneliti menganalisis alur apa yang terdapat dalam cerpen “Black
Forest”.
5. Peneliti menganalisis tema yang terdapat dalam cerpen “Black Forest”
6. Peneliti menganalisis amanat yang terdapat dalam cerpen “Black
Forest”
7. Peneliti menganalisis bahasa dalam cerpen “Black Forest”
8. Peneliti membuat silabus pengajaran sastra untuk SMU kelas XII
semester 1
9. Peneliti membuat Rencana Pengajaran Pembelajaran berdasarkan dari
silabus yang telah dibuat untuk SMU kelas XII semester 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian secara menyeluruh dalam penelitian ini meliputi
(1) deskripsi dan analisis unsur intrinsik karya sastra (tokoh, alur, latar, tema,
bahasa, dan amanat) dan hubungannya dalam cerpen “Black Forest” karya
Ratna Indraswari Ibrahim, (2) implementasi cerpen “Black Forest” karya
Ratna Indraswari Ibrahim sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA dalam
bentuk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun hasil
penelitian dan pembahasan akan diuraikan sebagai berikut:
A. Tokoh
Tokoh merupakan orang terpenting dalam cerita pendek. Tokoh.
utama dalam cerita pendek adalah tokoh yang muncul dalam cerita dari awal
sampai akhir cerita. Tokoh utama dalam cerpen “Black Forest” yang berlaku
sebagai protagonis adalah tokoh Bonet. Tokoh tersebut sering muncul dalam
cerita. Hal ini dapat dikatakan bahwa keterlibatan tokoh dalam peristiwa
membangun cerita. Hal dibuktikan dengan kisah tokoh tersebut kehidupan
keseharian yang menjadi sebuah cerita. Bonet yang memiliki permasalahan
kehidupan. Sedangkan tokoh tambahan yang ada untuk mendukung
keberadaan tokoh utama. Tokoh tambahan akan membuat jalan cerita
menjadi menarik.
Tokoh yang terdapat dalam cerpen “Black Forest” karya Ratna
Indraswari Ibrahim yaitu suami Angga, Bonet, Susan, Lena, Yu Sainah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
emak Yu Sainah, kang Bejo, mbak Angga, Asrul, mama Bonet adapun
tokoh-tokoh itu akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Tokoh Protagonis
Tokoh protagonis ini sering muncul dari awal sampai akhir cerita.
Tokoh protagonis dalam cerpen ini adalah Bonet. Tokoh Protagonis akan
di jabarkan sebagai berikut ini.
Bonet merupakan tokoh protagonis atau utama dalam penceritaan
karena paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-
tokoh lain, sangat menentukan perkembangan plot, selalu hadir sebagai
pelaku, atau yang yang dikenai kejadian dan konflik. Pernyataan yang
mendukung bahwa Bonet pelaku utama, yaitu
“Bonet (fotografer SWAMEDIA). Memencet nomer telepon Susan (fotomodel yang tanganya secantik milik Angga). Pemesan kali ini untuk iklan gelang berlian. Jadi, dibutuhkan tangan yang indah dari modelnya. Hp dan telepon rumah susan dua-duanya nadanya sibuk terus…”(Ibrahim, 2005: 107).
Watak yang dimiliki Bonet memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan yang ada pada tokoh Bonet adalah bertanggung jawab dengan
pekerjaan yang sedang di lakukannya. Hal tersebut dinyatakan dalam
kutipan sebagai berikut ini.
a. Bertanggung jawab
Bonet merupakan wanita yang bertanggung jawab tehadap
pekerjaan karena ia selalu berusaha memenuhi target yang harus dicapai.
Hal ini dapat ditunjukkan
“sesungguhnya pemotretan hari ini tidak boleh gagal lagi besok dia harus ke bali untuk pemesan order lain…” (Ibrahim, 2005: 107)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Jeli
Hal ini ditunjukan pada waktu menghadapi permasalahaan mencari
model tangan baru untuk iklan berlian dan tanpa sengaja melihat
tangan yu Sainah yang memenuhi syarat untuk dijadikan model.
“Bonet meneruskan menggosok giginya tiba-tiba tangan yu Sainah meletakkan sepiring nasi uduk jualannya di meja itu, Bonet tercengang matanya tertumbuk pada tangan Sainah Tak terpikirkan sebelumnya tangan itu seindah tangan Angga Bahkan kelihatan lebih kukuh.” (Ibrahim, 2005:108) c. Menghemat waktu/efisiensi Waktu
“baiklah ayo kita harus cepat berangkat, takutnya macet dijalan…”(Ibrahim, 2005:108) “Bonet merasa tidak punya waktu lagi, yu Sainah hari ini aku mau kan kerja denganku akan kubayar tiga ratus ribu rupiah untuk pemotretan tangan yu Sainah. Untuk itu hari ini yu Sainah tak perlu jualan nasi uduk. Nasi itu bagikan saja pada pada tetangga yu Sainah. Tunggu aku mandi dulu, kita ke rumah yu Sainah menaruh nasi uduk kemudian bilang pada suamimu hari ini sampeyan ikut kerja denganku.”(Ibrahim, 2005:108) d. Tak ingkar janji
“Akhirnya setelah seharian bekerja selesai juga pemotretan tanganya seperti yang sudah dijanjikan sejak lama, mbak Bonet memotretnya sekeluarga sainah merasa tak bakal kelihatan cantik di foto itu karena dia sangat capek seharian kerja ikut mbak Bonet.”(Ibrahim, 2005:109) e. Rajin
“Bonet terjaga di hari minggu siang ini Sainah belum juga kelihatan munculnya jadinya Bonet membatalkan acara jalan-jalan dengan Asrulnya, dia membersihkan rumah, menggunting rumput dan merasa capek, sehingga terbangun jam tujuh malam.”(Ibrahim, 2005:114) f. Mandiri
“Yah, sekalipun kini dia sudah tiga puluh tahun, sehat, cantik dan punya Asrul, rasanya belum siap menikah. Tak bisa dibayangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
ada orang lain yang serumah dengannya. Dia sudah terbiasa sendiri menikmati hari-harinya santainya (karena itu dia tidak pernah ingin punya pembantu yang menginap di rumah ini). Rasanya dia sering mendengar dari teman-teman sekantornya tentang suami...” (Ibrahim, 2005:115) g. Sensitif dengan hal-hal tertentu
“Rasanya dia sering mendengar dari teman-teman sekantornya tentang suami-suami mereka, anak-anak mereka mulai dari hal yang remeh-remeh suatu misalnya suaminya yang jorok dan perselingkuhan diantara mereka, sungguh tak nyaman rasanya hidup seperti itu.”(Ibrahim, 2005:115)
h. Tidak bahagia
“Bonet tertegun lagi rasanya tak mungkin dimiliki kegembiraan semacam itu.”(Ibrahim, 2005:115)
2. Tokoh Antagonis
Adapun tokoh Antagonis dalam cerpen “Black Forest” karya Ratna
Indraswari Ibrahim adalah Yu Sainah.Yu Sainah selalu mengeluhkan
nasib ekonominya yang kurang beruntung apalagi dibandingkan
dengan sang majikan yang sama-sama berasal dari Malang yang lebih
beruntung memiliki kehidupan ekonomi berkecukupan. Yu Sainah
merasa kehidupannya serba kekurangan, hingga harus meminjam uang
untuk merayakan ulang tahun anaknya dan membuatkan kue Black
Forest hal ini ditunjukkan pada
“Mengapa ya kang, rejeki kita sedikit. Padahal kita sama-sama berasal dari Malang. Mbak Bonet, rejekinya beberapa kali lipat dari rejeki kita.”(Ibrahim, 2005:109).
“Mbak Bonet apa tidak disuruh memfoto tangan lagi, saya mau kok, apalagi minggu depan anakku akan ulang tahu. Saya ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
membuatkan kue tart black forest. Saya mau di bayar tiga ratus ribu rupiah .” (Ibrahim, 2005:111)
“Tapi saya butuh uang untuk ulang tahun anakku, mbak Bonet,” kata yu Sainah.
“Aku pinjamin tiga ratus ribu rupiah, mengembalikannya bisa dicicil. Oya anak sampeyan suka mainan apa?...”(Ibrahim, 2005:112)
“Mbak Bonet sudah lama sekali kan janji kepada saya, memotret kami sekeluarga ?ya, kenapa hanya tangan saja, tidak seluruh badan?tapi baiklah sudah lama saya kepingin ke Ancol karena adik saya belum pernah ke sana.Saya kalau boleh minta bayaran tiga ratus lima puluh ribu rupiah, biar kami puas jalan-jalan di tempat itu…”(Ibrahim, 2005:108)
Watak yang dimiliki Yu Sainah sangat beragam yang biasanya
ditun jukkan pada sifat orang yang berasal dari desa. Tokoh Yu Sainah
memiliki kekurangan dan kelebihan. Hal tersebut ditunjukan pada kutipan
sebagai berikut ini.
a. Polos
“Mbak bonet sudah lama sekali kan janji kepada saya memotret kami sekeluarganya kenapa hanya tangan saja, tidak seluruh badan tapi baiklah sudah lama saya kepingin ke Ancol karena adik saya belum pernah ke sana. Saya kalau boleh minta bayaran tiga ratus lima puluh ribu rupiah. Biar kami puas jalan-jalan di tempat itu.” (Ibrahim, 2005:108) b. Suka membanding-bandingkan
“Besok paginya kala suaminya(kang Bejo ) membangunkan jam tiga pagi untuk masak nasi uduk jualannya, Sainah malas mengapa ya kang rejeki kita sedikit padahal kita sama-sama berasal dari malang. Mbak Bonet rejekinya beberapa kali lipat dari rejeki kita.”(Ibrahim, 2005:109) c. Suka menolong
“Hari ini saya mau istirahat, menolong adik yang kemarin tidak sempat membersihkan rumah dan mencuci baju kita.”(Ibrahim, 2005:110)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
d. Suka membahagiakan anaknya
“Yah, dia ingin hasil kerjanya saja untuk merayakan ulang tahun anaknya. Namun, dia ingin membuat kue black forest agar anaknya dalam pesta ulang tahun anaknya dalam pesta ulang tahun itu bisa meniup lilin…”(Ibrahim, 2005:112-113) “Yah, dia ingin hasil kerjanya saja untuk merayakan ulang tahun anaknya. Namun dia ingin membuat kue tart black forest, agar anaknya dalam pesta ulang tahun itu bisa meniup lilin (difoto) seperti teman-teman…” (Ibrahim, 2005: 113)
3. Tokoh Tambahan
Selain Bonet dan Yu Sainah sebagai tokoh utama ada pula mbak
Lena, kang Bejo(suami yu Sainah), Suaminya Angga, Asrul, Mama Bonet
sebagai tokoh tambahan. Pemunculan tokoh-tokoh tambahan dalam
keseluruhan cerita lebih sedikit, tidak dipentingkan dan kehadiranya jika
ada keterkaitannya dengan tokoh utama, secara langsung ataupun tidak
langsung. Hal ini ditunjukkan pada:
“Namun, sekalipun sudah diolak-alik oleh mbak Lena, mbak Bonet…”(Ibrahim, 2005:109) “Sainah, dosa ngomong begitu. Setiap orang di beri Allah rejeki sendiri-sendiri, kehidupan kita sudah lumayan dari dulu…”(Ibrahim, 2005:110) “Tiba-tiba, Bonet ingin bertanya pada Sainah( kemarin Asrul mengajaknya menikah akhir tahun ini)” yu sainah, apa enaknya punya suami dan anak.”(Ibrahim, 2005:116). “Namun tadi pagi, ada telepon dari suaminya Angga,Hari ini, istriku tidak bisa bekerja lagi, menurut dokter harus operasi usus buntu.”(Ibrahim, 2005:107) “Mamanya selalu bilang kepadanya dan dua saudara perempuannya, saya dulu kawin terlampau muda…”(Ibrahim, 2005:115)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Kang Bejo
a. Penyabar
“Baiklah, tapi besok kamu harus jualan, sebelum langgananmu disambar penjual yang lain, kata kang Bejo telak.”(Ibrahim, 2005:110) b. Bersemangat
Kang Bejo merupakan orang yang bersemangat dalam memulai rutinitas keseharian. Hal tersebut ditunjukkan pada jam tiga pagi sudah bangun dan tak lupa membangunkan istrinya Yu Sainah. Kutipan yang mendukung yaitu “…kala suaminya membangunkan jam tiga pagi untuk masak nasi uduk jualannya…”(Ibrahim, 2005:109) c. Suka menerima keadaan sesungguhnya
“Sainah, dosa ngomong begitu. Setiap orang diberi Allah rejeki sendiri-sendiri, kehidupan kita sudah lumayan dari dulu. Sekarang kita bisa nyicil TV berwarna 21inc dan membeli DVD Player...”(Ibrahim, 2005:110)
B. Alur
Alur merupakan urutan kejadian yang dihubungkan sebab akibat.
Alur dalam cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswati Ibrahim adalah
maju karena strukturnya berkesinambungan. Struktur umum alur dibahas
sebagai berikut:
Paparan menyampaikan informasi awal cerita dan pengenalan para
tokoh. Penyampain informasi kepada pembaca untuk mengikuti kisah
selanjutnya. Pada paragraf ini menggambarkan pengenalan tokoh utama
adalah Bonet. Hal tersebut dapat ditunjukkan dalam bagian kutipan berikut
ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
“Sesungguhnya, pemotretan hari ini, tidak boleh gagal lagi!Besok, dia harus ke Bali untuk pemesanan order yang lain. Namun tadi pagi, ada telepon dari suaminya Angga, hari ini istriku tidak bisa bekerja lagi, menurut dokter harus operasi usus buntu. “Bonet (fotografer biro iklan SWAMEDIA). Memencet nomer Susan, (fotomodel, yang tangannya secantik Angga). Pemesan kali ini untuk iklan gelang berlian. Jadi, dibutuhkan tangan yang indah dari modelnya. Hp dan telepon rumah Susan dua-duanya nadanya sibuk terus.”(Ibrahim, 2005:107) Rangsangan mulai di bangun kekuatan, kehendak, sikap, dan
pandangan yang saling bertentangan. Peristiwa ini terjadi karena
munculnya tokoh baru atau peristiwa yang merusak keadaan.
Dalam cerpen ini, rangsangan timbul saat terjadi peristiwa yang tidak
terduga.
Lantas, Bonet memencet nomor penata visual, Lena (dia ingin mendiskusikan problem mereka pagi ini). “Gila, lagi-lagi Hp Lena sibuk terus”. (Ibrahim, 2005:107)
“Bonet meneruskan menggosok giginya. Tiba-tiba tangan yu Sainah meletakkan sepiring nasi uduk jualannya di meja itu, Bonet tercengang! Matanya tertumbuk pada tangan Yu Sainah! Tak terpikirkan sebelumnya, “Tangan itu seindah tangan Angga. Bahkan kelihatan lebih kukuh.”(Ibrahim, 2005:108)
Gawatan terjadi ketika Yu Sainah menagih janji lama kepada
Bonet yang ingin memotret keluarga yu Sainah dan meminta bayaran atas
pemotretan dirinya.
“Mbak Bonet sudah lama sekali kan janji kepada saya, memotret kami sekeluarga? Ya, kenapa hanya tangan saja, tidak seluruh badan?Tapi baiklah sudah lama saya ingin kepingin ke ancol, karena adik saya belum pernah ke sana. Saya kalau boleh minta bayaran tiga ratus lima puluh ribu rupiah, biar kami puas jalan-jalan di tempat itu.” (Ibrahim, 2005:108)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tikaian muncul saat percakapan di rumah Yu Sainah dengan
suaminya kang Bejo merasa ada perbedaan nasib dengan majikannya
Bonet.
“… kala suaminya (kang Bejo) membangunkan jam tiga pagi untuk masak nasi uduk jualannya, Sainah malas, mengapa ya kang, rejeki kita sedikit. Padahal kita sama-sama berasal dari malang. Mbak Bonet, Rejekinya beberapa kali lipat dari rejeki kita”. (Ibrahim, 2005:109)
Rumitan muncul ketika iklan yang memakai tangan yu Sainah
muncul dan ingin dirinya dipakai lagi untuk iklan karena akan merayakan
ulang tahun anaknya.
“Dua bulan setelah itu, suatu hari dilihatnya tayangan TV, ada iklan gelang berlian. Tangan itu apa tangannya?sebenarnya tangan itu seperti tangan tanganya mbak Angga, foto model yang suaminya kaya dan tidak pernah tinggal di gang ini. Apalagi menyewa rumah petak sepertinya(kadang-kadang sesama penyewa berebutan kamar mandi). Sungguh, tak seorang pun percaya, kalau itu tangannya!”(Ibrahim, 2005:110) “…mbak Bonet, apa tidak disuruh memfoto tangan lagi, saya mau kok, apalagi minggu depan anakku akan ulang tahun. Saya ingin membuatkan kue tart black forest. Saya mau dibayar tiga ratus ribu rupiah.” (Ibrahim, 2005:111)
Tahap ini merupakan titik puncak cerita. klimaks menimbulkan
puncak ketegangan bagi emosional pembaca. Ketika kebahagian tercermin
oleh tingkah laku yu Sainah.
“…tertegun lagi, rasanya tak mungkin dimiliki kegembiraan semacam itu. Mamanya selalu bilang kepadanya dan dua saudara perempuannya, “Saya dulu kawin terlampau muda, sehingga tidak punya kesempatan untuk mengaktualitasasikan diri, kalian harus tahu , dari segi keuangan tidak enak lho tergantung pada suami, sebaiknya kalian punya karier, uang, sebelum menikah.” (Ibrahim, 2005:115)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Lerian terjadi ketika Bonet menanyakan tentang pernikahan.
“Bonet ingin bertanya pada Sainah (kemarin Asrul mengajaknya menikah akhir tahun ini). “yu Sainah apa enak punya suami dan anak?” (Ibrahim, 2005:116) Selesain pada cerpen ini tidak ada, karena tokoh masih belum bisa
menyelesaikan masalah yang selama ini dihadapinya.
“Mbak Bonet itu ada-ada saja, yang enak itu kan mbak Bonet, uangnya banyak dan di pakai untuk diri sendiri. Tapi, orang kan punya nasib dan jodoh sendiri-sendiri. Mbak Bonet kelihatannya kok capek?. Mbak Bonet jaman sekarang memang cepat berubah, tak sama dengan jaman saya, jangankan diulang tahun, emak saya tidak tahu kapan persisnya saya lahir. Oleh karena itu, mudah-mudahan foto cucunya yang meniup lilin ulang tahun, akan saya kirim ke embahnya yang pasti bangga, melihat cucunya meniup lilin ulang tahunnya.” (Ibrahim, 2005:116)
C. Latar
Latar dalam cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari
Ibrahim terdiri dari latar tempat, latar sosial dan latar waktu. Latar tempat
dalam cerpen “Black Forest” semuanya menceritakan di daerah kota
Jakarta. Latar tempat di Jakarta pernyataan Yu Sainah kepada Mbak Bonet
“Apa betul Jakarta ini, orang kaya hanya mau memberikan pekerjaan kepada teman-teman yang sama kaya…” (Ibrahim, 2005: 112)
Secara detail latar tempat terjadi disalon, toko perhiasan, rumah yu Sainah
dan rumah Bonet hal ini ditunjukan dengan kutipan.
“Sainah harus merawat tangannya ke salon ini dulu..”(Ibrahim, 2005:108) “kemudian baru mbak bonet lena membawanya ke toko perhiasan yang megah ini…”(Ibrahim, 2005:108)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
“kala suaminya membangunkan jam tiga pagi untuk masak nasi uduk jualanya, sainah malas…”(Ibrahim, 2005:109). “kala membersihkan rumah mbak Bonet (mbak Bonet tinggal di
rumah yang dibelikan papinya ini sendirian saja) Sainah berpikiran lagi, “Mengapa, mbak Bonet kalau memberikan pekerjaan dengan upah yang banyak…”(Ibrahim, 2005: 112).
Latar waktu adalah kapan peristiwa itu terjadi. Penggambaran
latar waktu dalam cerpen “Black Forest” terjadi ketika tangan Yu sainah
dijadikan model dadakan oleh Bonet. Hal tersebut dapat dilihat dari
kutipan-kutipan berikut. Latar yang disebutkan dalam cerita ini, yaitu pagi
hari, siang hari dan malam hari. Hal ini tampak dalam contoh kutipan
berikut.
Lantas Bonet memencet nomor penata visual, Lena(dia ingin mendiskusikan problem mereka pagi ini). (Ibrahim, 2005:107) Besok paginya, kala suaminya (kang bejo) membangunkan jam tiga pagi untuk masak nasi uduk jualanya..(Ibrahim, 2005:109)
Bonet, terjaga di hari Minggu siang ini. Sainah belum juga kelihatan muncul (Ibrahim, 2005:114) Bonet, terjaga di hari Minggu siang ini. Sainah belum juga kelihatan muncul (Ibrahim, 2005:114)
Jadinya, bonet membatalkan acara jalan-jalanya dengan Asrulnya, dia membersihkan rumah, menggunting rumput dan merasa capek, sehingga terbangun jam tujuh malam. (Ibrahim, 2005:114)
Latar sosial menyarankan pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial disini tidak terlalu disoroti hanya anggapan yang tersirat dari yu Sainah sebagai seorang pembantu.
“ …oya aku harus berangkat kalau sampeyan sudah selesai membersihkan rumah, tolong masakkan yang ada di dalam kulkas itu, kalau sudah selesai semua, kuncinya taruh di tempat biasanya”(Ibrahim, 2005:111)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
D. Amanat
Amanat pada cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari
Ibrahim yaitu mengandung nilai moral. Nilai moral yang didapat adalah
harta bukanlah segala-galanya. seseorang yang memiliki kekayaan yang
melimpah belum tentu bahagia secara batin. Adapun hal yang
menunjukkan hal tersebut:
Bonet tertegun. Perempuan sederhana dengan kegembiraan yang sangat
sederhana .
“…rasanya tak mungkin dimiliki kegembiraan semacam itu. Mamanya, selalu bilang kepadanya dan dua saudara perempuannya, “saya dulu kawin terlampau muda, sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk mengaktualisasikan diri, kalian harus tahu, dari segi keuangan tidak enak lho tergantung pada suami, sebaiknya kalian punya karier, uang, sebelum menikah”. Yah sekalipun kini dia sudah tiga puluh tahun, sehat, cantik, dan punya Asrul, rasanya belum siap untuk menikah. Tak bisa dibayangkan…”(Ibrahim, 2005:115)
E. Bahasa
Bahasa yang terdapat di dalam cerpen “Black forest” sangat
mudah dipahami, karena menggunakan bahasa percakapan sehari―hari.
Pembaca seolah―olah dapat mengikuti merasakan, peristiwa yang terjadi
di dalam cerpen tersebut. Hal itu dapat di tunjukan dalam bagian kutipan
berikut ini.
“..yu sainah hari ini mau kan kerja denganku? Akan ku bayar tiga ratus ribu rupiah…” “mbak bonet sudah lama sekali kan janji kepada saya memotret kami sekeluarga…” “baiklah, ayo kita harus cepat berangkat, takutnya macet di jalan.”(Ibrahim, 2005:108)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Bahasa yang digunakan dalam cerpen “Black Forest” menggunakan
bahasa sehari-hari. Pembaca sangat mudah mengerti dengan bahasa yang
digunakan. Dalam cerpen beberapa selipan kata-kata dalam bahasa jawa.
F. Tema
Tema dari cerpen “Black Forest” adalah hidup ini harus dijalani
dengan rasa syukur. Hidup bahagia tidak diukur oleh materi ada. Hidup
serba kekurangan ataupun berkecukupan harus tetap di syukuri karena
semua itu adalah anugerah dan sangat berharga.
Sesungguhnya, pemotretan hari ini, tidak boleh gagal…(Ibrahim, 2005:107).
G.Hubungan Antarunsur Intrinsik Cerpen
1. Tema dan Tokoh
Tokoh dan tema saling mendukung antara keduanya. Tokoh-tokoh
dalam cerpen “Black Forest” yang mendukung tema yaitu Yu Sainah,
Bonet. Hal tersebut dapat dilihat pada percakapan Yu Sainah dan Bonet.
“oya, mbak Bonet terimakasih kadonya anak saya senang sekali, kata kang Bejo. Bonet tertegun. Perempuan sederhana dengan kegembiraan yang sangat sederhana. “Terima kasih kirimannya ini, ramai tadi pestanya?”(Ibrahim, 2005:115)
Tokoh-tokoh yang ada dalam cerita sebagian besar melukiskan
kehidupan tentang majikan dan pembantunya. Tema dan tokoh saling
berkaitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Tema dan Alur
Rangkaian kejadian yang dihubungkan secara sebab akibat
sehingga dapat berurutan dalam satu cerita. Cerita akan menggambarkan
tema yaitu Tema dari cerpen “Black Forest” adalah hidup ini harus
dijalani dengan rasa syukur. Paparan, rangsangan, gawatan, tikaian,
rumitan, klimaks, lerain, dan selesaian merupakan perwujudan akan
penyampain tema dalam cerpen “Black Forest”.
Paparan menyampaikan informasi awal cerita dan pengenalan para
tokoh. Penyampain informasi kepada pembaca untuk mengikuti kisah
selanjutnya. Pada paragraf ini menggambarkan pengenalan tokoh utama
adalah Bonet. Hal tersebut dapat ditunjukkan dalam bagian kutipan berikut
ini
“Sesungguhnya, pemotretan hari ini, tidak boleh gagal lagi!Besok, dia harus ke Bali untuk pemesanan order yang lain. Namun tadi pagi, ada telepon dari suaminya Angga, hari ini istriku tidak bisa bekerja lagi, menurut dokter harus operasi usus buntu. “Bonet (fotografer biro iklan SWAMEDIA). Memencet nomer Susan, (fotomodel, yang tangannya secantik Angga). Pemesan kali ini untuk iklan gelang berlian. Jadi, dibutuhkan tangan yang indah dari modelnya. Hp dan telepon rumah Susan dua-duanya nadanya sibuk terus.”(Ibrahim, 2005:107)
Pada tahap ini mulai di bangun kekuatan, kehendak, sikap, dan
pandangan yang saling bertentangan. Peristiwa ini terjadi karena
munculnya tokoh baru atau peristiwa yang merusak keadaan.
Dalam cerpen ini, rangsangan timbul saat terjadi peristiwa yang tidak
terduga ketika ada masalah HP milik peñata visual pemotretan Lena tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
bisa dihubungi oleh Bonet dan Bonet tidak sengaja memunculkan tokoh
Yu Sainah.
Lantas, Bonet memencet nomor penata visual, Lena (dia ingin mendiskusikan problem mereka pagi ini). “Gila, lagi-lagi Hp Lena sibuk terus”. (Ibrahim, 2005:107)
“Bonet meneruskan menggosok giginya. Tiba-tiba tangan yu Sainah meletakkan sepiring nasi uduk jualannya di meja itu, Bonet tercengang! Matanya tertumbuk pada tangan Yu Sainah! Tak terpikirkan sebelumnya, “Tangan itu seindah tangan Angga. Bahkan kelihatan lebih kukuh.”(Ibrahim, 2005:108).
Gawatan muncul ketika Yu Sainah menagih janji lama kepada
Bonet yang ingin memotret keluarga yu Sainah dan meminta bayaran atas
pemotretan dirinya.
“Mbak Bonet sudah lama sekali kan janji kepada saya, memotret kami sekeluarga? Ya, kenapa hanya tangan saja, tidak seluruh badan?Tapi baiklah sudah lama saya ingin kepingin ke ancol, karena adik saya belum pernah ke sana. Saya kalau boleh minta bayaran tiga ratus lima puluh ribu rupiah, biar kami puas jalan-jalan di tempat itu.” (Ibrahim, 2005:108)
Tikaian muncul saat percakapan di rumah Yu Sainah dengan
suaminya kang Bejo merasa ada perbedaan nasib dengan majikannya
Bonet.
“… kala suaminya (kang Bejo) membangunkan jam tiga pagi untuk masak nasi uduk jualannya, Sainah malas, mengapa ya kang, rejeki kita sedikit. Padahal kita sama-sama berasal dari malang. Mbak Bonet, Rejekinya beberapa kali lipat dari rejeki kita”. (Ibrahim, 2005:109) Rumitan muncul ketika iklan yang memakai tangan yu Sainah
muncul dan ingin dirinya dipakai lagi untuk iklan karena akan merayakan
ulang tahun anaknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
“Dua bulan setelah itu, suatu hari dilihatnya tayangan TV, ada iklan gelang berlian. Tangan itu apa tangannya?sebenarnya tangan itu seperti tangan tanganya mbak Angga, foto model yang suaminya kaya dan tidak pernah tinggal di gang ini. Apalagi menyewa rumah petak sepertinya(kadang-kadang sesama penyewa berebutan kamar mandi). Sungguh, tak seorang pun percaya, kalau itu tangannya!”(Ibrahim, 2005:110) “…mbak Bonet, apa tidak disuruh memfoto tangan lagi, saya mau kok, apalagi minggu depan anakku akan ulang tahun. Saya ingin membuatkan kue tart black forest. Saya mau dibayar tiga ratus ribu rupiah.” (Ibrahim, 2005:111)
Klimaks merupakan titik puncak cerita. klimaks menimbulkan
puncak ketegangan bagi emosional pembaca. Ketika kebahagian tercermin
oleh tingkah laku yu Sainah.
“…tertegun lagi, rasanya tak mungkin dimiliki kegembiraan semacam itu. Mamanya selalu bilang kepadanya dan dua saudara perempuannya, “Saya dulu kawin terlampau muda, sehingga tidak punya kesempatan untuk mengaktualitasasikan diri, kalian harus tahu , dari segi keuangan tidak enak lho tergantung pada suami, sebaiknya kalian punya karier, uang, sebelum menikah.” (Ibrahim, 2005:115) Lerian merupakan merupakan arah selesain sebagai penutup cerita.
Lerian terjadi ketika Bonet menanyakan tentang pernikahan.
“Bonet ingin bertanya pada Sainah (kemarin Asrul mengajaknya menikah akhir tahun ini). “yu Sainah apa enak punya suami dan anak?” (Ibrahim, 2005:116) Selesain pada cerpen ini tidak ada, karena tokoh masih belum bisa
menyelesaikan masalah yang selama ini dihadapinya.
“Mbak Bonet itu ada-ada saja, yang enak itu kan mbak Bonet, uangnya banyak dan di pakai untuk diri sendiri. Tapi, orang kan punya nasib dan jodoh sendiri-sendiri. Mbak Bonet kelihatannya kok capek?”(Ibrahim, 2005:116) “Mbak Bonet jaman sekarang memang cepat berubah, tak sama dengan jaman saya, jangankan diulang tahun, emak saya tidak tahu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
kapan persisnya saya lahir. Oleh karena itu, mudah-mudahan foto cucunya yang meniup lilin ulang tahun, akan saya kirim ke embahnya yang pasti bangga, melihat cucunya meniup lilin ulang tahunnya.” (Ibrahim, 2005:116) Tema dan alur sangat berkaitan. Tema dapat tersampaikan dalam
suatu rangkaian alur peristiwa dalam cerita. Sehingga keduanya tidak
dapat dipisahkan.
3. Tema dan Latar
Tema mengenai bahwa hidup yang harus selalu disyukuri baik
kekurangan maupun berlimpah materi didukung oleh latar. Adapun latar
yang mendukung tema, yaitu:
Latar tempat yang secara keseluruhan menceritakan keadaan dalam
kota Jakarta. Latar tempat yang mendukung tema adalah di kota Jakarta,
Rincian penanda tempat ada (1) di salon, (2) toko perhiasan, (3) rumah yu
Sainah, (4) rumah Bonet. Terdapat dalam kutipan berikut ini.
“Apa betul Jakarta ini, orang kaya hanya mau memberikan pekerjaan kepada teman-teman yang sama kaya…” (Ibrahim, 2005: 112) “Sainah harus merawat tangannya ke salon ini dulu(diapakan saja tangan ini , rasanya bosen”(Ibrahim, 2005:108) “kemudian baru mbak bonet lena membawanya ke toko perhiasan
yang megah ini…”(Ibrahim, 2005:108) “besok paginya, kala suaminya membangunkan jam tiga pagi untuk masak nasi uduk jualanya, sainah malas…”(Ibrahim, 2005:109). “kala membersihkan rumah mbak Bonet (mbak Bonet tinggal di
rumah yang dibelikan papinya ini sendirian saja) Sainah berpikiran lagi, “Mengapa, mbak Bonet kalau memberikan pekerjaan dengan upah yang banyak…”(Ibrahim, 2005: 112).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Latar waktu yang mendukung tema adalah waktu dalam cerpen “Black Forest” terjadi pada pagi, siang, dan malam hari. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan-kutipan berikut.
Lantas Bonet memencet nomor penata visual, Lena(dia ingin mendiskusikan problem mereka pagi ini). (Ibrahim, 2005:107)
Besok paginya, kala suaminya (kang bejo) membangunkan jam tiga pagi untuk masak nasi uduk jualanya..(Ibrahim, 2005:109)
Bonet, terjaga di hari Minggu siang ini. Sainah belum juga kelihatan muncul (Ibrahim, 2005:114)
Bonet, terjaga di hari Minggu siang ini. Sainah belum juga kelihatan muncul (Ibrahim, 2005:114)
Jadinya, bonet membatalkan acara jalan-jalanya dengan Asrulnya, dia membersihkan rumah, menggunting rumput dan merasa capek, sehingga terbangun jam tujuh malam. (Ibrahim, 2005:114)
Latar sosial menyarankan pada hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya
fiksi. Latar sosial berupa anggapan dari salah tokoh pemeran utama
dengan peran tokoh utama lainnya.
“oya aku harus berangkat kalau sampeyan sudah selesai membersihkan rumah, tolong masakkan yang ada di dalam kulkas itu, kalau sudah selesai semua, kuncinya taruh di tempat biasanya”(Ibrahim, 2005:111)
Tema dalam cerita diperlukan latar sosial, latar tempat, dan latar
waktu. Latar merupakan pendukung yang menjelaskan tema dalam suatu
cerita yang ada.
4. Tema dan Bahasa
Tema dan bahasa saling berkaitan. Bahasa sehari-sehari yang
mudah dipahami dapat menyampaikan pesan tema kepada pembaca.
Secara keseluruhan bahasa dalam cerpen “Black Forest” karya Ratna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Indraswari Ibrahim mendukung keberadaan tema. Kutipan-kutipan yang
mendukung tema berkaitan dengan bahasa:
“mbak Bonet, saya cuma minta minta dibayar tiga ratus ribu rupiah. Kalau Mbak Angga mintanya sampai satu juta rupiah, kan enak pakai saya!”(Ibrahim, 2005:111) “Yu Sainah, dalam bisnis kami, tentu saja harus memakai model yang profesional. Sudahlah, tolong masakkan aku saja, masakan Yu Sainah enak kok” “Tapi, saya butuh uang untuk ulang tahun anakku, Mbak Bonet,”kata Yu Sainah. “Aku pinjamin tiga ratus ribu rupiah, mengembalikannya bisa dicicil. Oya, anak sampeyan suka mainan apa? Nanti kalau sempat saya carikan kado buat anak sampeyan, sekalian aku juga mau cari kado buat Mbak Lena, yang mau ulang tahun besok.”(Ibrahim, 2005:111-112) Kala membersihkan rumah mbak Bonet (Mbak Bonet tinggal di rumah yang di belikan papinya itu sendirian saja) Sainah berpikiran lagi, “Mengapa Mbak Bonet kalau memberikan pekerjaan dengan upah yang banyak, tidak diberikan kepada orang miskin sepertinya. Apa betul orang Jakarta ini, orang kaya hanya mau memberikan pekerjaan kepada teman-teman yang sama kaya.”(Ibrahim, 2005:112)
Beberapa kutipan diatas menjadi simbol bahasa yang melukiskan
tema. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan tema. Tema dapat
tersampaikan melalui bahasa.
5. Tema dan Amanat
Tema mengenai hidup yang selalu disyukuri baik berkecukupan
dan kekurangan materi saling berkaitan dengan amanat yang akan
disampaikan pengarang kepada pembaca. Dengan menceritakan dengan
pengembangan tema yang dijabarkan menjadi cerita rekaan dari situ dapat
ditarik kesimpulan pesan yang ingin di sampaikan kepada
pembaca/amanat. Hal tersebut dapat dilihat dari cerita keseluruhan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
“Sesungguhnya, pemotretan hari ini, tidak boleh gagal! Besok, dia harus ke Bali untuk pemesanan order yang lain. Namun, tadi pagi, ada telepon dari suaminya Angga”Hari ini, istriku tidak bisa bekerja lagi, menurut dokter harus operasi usus buntu.” Bonet (fotografer biro iklan SWAMEDIA). Memencet nomor telepon Susan,(foto model, yang tangannya secantik Angga). Pemesan kali ini untuk iklan gelang berlian. Jadi, dibutuhkan tangan yang indah dari modelnya. Hp dan telepon rumah Susan dua-duanya nadanya sibuk terus…”(Ibrahim, 2005:107-116). Amanat sangat berhubungan dengan tema. Amanat akan dijabarkan
terlebih dahulu sehingga keterkaitanya dengan tema akan saling
berhubungan.
6. Tokoh dan Alur
Tokoh dan Alur selalu saling berkaitan, begitu sebaliknya. Alur
berkembang menceritakan tokoh-tokoh yang ada dalam cerpen. Tokoh
Bonet dan Yu Sainah memulai alur pada paparan yang menggambarkan
kesibukan Bonet untuk mencari pengganti model dan mendapatkan
penggantinya dari Yu Sainah yang membantu membersihkan rumahnya.
Bonet meneruskan menggosok giginya. Tiba-tiba, tangan Yu Sainah
meletakkan sepiring nasi uduk jualannya di meja itu, Bonet tercengang!
Matanya tertumbuk pada Yu Sainah! Tak terpikirkan sebelumya,”Tangan
itu seindah tangan Angga. Bahkan kelihatan lebih kukuh.”(Ibrahim,
2005:108)
Terdapat beberapa tokoh yang muncul dalam rangsangan Bonet dan
yu Sainah, rangsangan timbul saat terjadi peristiwa yang tidak terduga.
Rangsangan terjadi ketika ada masalah Hp milik peñata visual pemotretan
Lena tidak bisa dihubungi oleh Bonet dan Bonet tidak sengaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
memunculkan tokoh Yu Sainah. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut
ini:
Lantas, Bonet memencet nomor penata visual, Lena (dia ingin mendiskusikan problem mereka pagi ini). “Gila, lagi-lagi Hp Lena sibuk terus”. (Ibrahim, 2005:107)
“Bonet meneruskan menggosok giginya. Tiba-tiba tangan yu Sainah meletakkan sepiring nasi uduk jualannya di meja itu, Bonet tercengang! Matanya tertumbuk pada tangan Yu Sainah! Tak terpikirkan sebelumnya, “Tangan itu seindah tangan Angga. Bahkan kelihatan lebih kukuh.”(Ibrahim, 2005:108)
Tokoh Yu Sainah dan Bonet muncul pada gawatan. Hal tersebut
terjadi ketika Yu Sainah menagih janji lama kepada Bonet yang ingin
memotret keluarga yu Sainah dan meminta bayaran atas pemotretan
dirinya.
“Mbak Bonet sudah lama sekali kan janji kepada saya, memotret kami sekeluarga? Ya, kenapa hanya tangan saja, tidak seluruh badan?Tapi baiklah sudah lama saya ingin kepingin ke ancol, karena adik saya belum pernah ke sana. Saya kalau boleh minta bayaran tiga ratus lima puluh ribu rupiah, biar kami puas jalan-jalan di tempat itu.” (Ibrahim, 2005:108) Tokoh Yu Sainah dan kang Bejo ada dalam tikaian. Tikaian
nampak percakapan di rumah Yu Sainah dengan suaminya kang Bejo
merasa ada perbedaan nasib dengan majikannya Bonet.
“… kala suaminya (kang Bejo) membangunkan jam tiga pagi untuk masak nasi uduk jualannya, Sainah malas, mengapa ya kang, rejeki kita sedikit. Padahal kita sama-sama berasal dari malang. Mbak Bonet, Rejekinya beberapa kali lipat dari rejeki kita”. (Ibrahim, 2005:109) Tokoh Yu Sainah dan Bonet muncul dalam rumitan. Hal ini
Nampak ketika muncul ketika iklan yang memakai tangan yu Sainah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
muncul dan ingin dirinya dipakai lagi untuk iklan karena akan merayakan
ulang tahun anaknya.
“Dua bulan setelah itu, suatu hari dilihatnya tayangan TV, ada iklan gelang berlian. Tangan itu apa tangannya?sebenarnya tangan itu seperti tangan tanganya mbak Angga, foto model yang suaminya kaya dan tidak pernah tinggal di gang ini. Apalagi menyewa rumah petak sepertinya(kadang-kadang sesama penyewa berebutan kamar mandi). Sungguh, tak seorang pun percaya, kalau itu tangannya!”(Ibrahim, 2005:110) “…mbak Bonet, apa tidak disuruh memfoto tangan lagi, saya mau kok, apalagi minggu depan anakku akan ulang tahun. Saya ingin membuatkan kue tart black forest. Saya mau dibayar tiga ratus ribu rupiah.” (Ibrahim, 2005:111) Tokoh Bonet dan Yu Sainah terdapat dalam klimaks.Puncaknya
ketika yu Sainah datang membawa kue untuk Bonet dengan kebahagian
apa adanya, Bonet melihat ekspresi kebahagian yang belum pernah
dirasakan. Hal tersebut terdapat pada contoh ini:
“…tertegun lagi, rasanya tak mungkin dimiliki kegembiraan semacam itu. Mamanya selalu bilang kepadanya dan dua saudara perempuannya, “Saya dulu kawin terlampau muda, sehingga tidak punya kesempatan untuk mengaktualitasasikan diri, kalian harus tahu , dari segi keuangan tidak enak lho tergantung pada suami, sebaiknya kalian punya karier, uang, sebelum menikah.” (Ibrahim, 2005:115)
Bonet dan Yu Sainah terdapat dalam lerain terjadi ketika Bonet
menanyakan tentang pernikahan.
“Bonet ingin bertanya pada Sainah (kemarin Asrul mengajaknya menikah akhir tahun ini). “yu Sainah apa enak punya suami dan anak?” (Ibrahim, 2005:116) Tokoh Yu Sainah dan Bonet terdapat dalam selesain. Selesain tidak
terjadi pada cerpen ini karena tokoh masih belum bisa menyelesaikan
masalah yang selama ini dihadapinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
“Mbak Bonet itu ada-ada saja, yang enak itu kan mbak Bonet, uangnya banyak dan di pakai untuk diri sendiri. Tapi, orang kan punya nasib dan jodoh sendiri-sendiri. Mbak Bonet kelihatannya kok capek?”(Ibrahim, 2005:116) Tokoh dan alur saling mendukung. Alur akan berkembang menjadi
cerita dengan adanya tokoh. Tokoh akan mempengaruhi jalannya sebuah
alur. Alur membutuhkan tokoh, sebaliknya tokoh diperlukan untuk
mendukungnya menjadi sebuah cerita.
7. Tokoh dan Latar
Tokoh yang mendukung latar tempat antara lain: mbak Bonet dan
Yu Sainah (Jakarta), Bonet dan yu Sainah(Salon),Bonet dan Yu Sainah
dan mbak Lena(toko perhiasan), kang Bejo dan Yu Sainah (rumah yu
Sainah), Yu Sainah(rumah Bonet).
Latar tempat di Jakarta terdapat tokoh yu Sainah dan Bonet. Pernyataan yu
Sainah kepada Mbak Bonet seperti dalam kutipan.
“Apa betul Jakarta ini, orang kaya hanya mau memberikan pekerjaan kepada teman-teman yang sama kaya…” (Ibrahim, 2005: 112)
Secara detail latar tempat terjadi disalon, toko perhiasan, rumah yu Sainah
dan rumah Bonet hal ini ditunjukan dengan kutipan.
“Sainah harus merawat tangannya ke salon ini dulu..”(Ibrahim, 2005:108) “kemudian baru mbak bonet lena membawanya ke toko perhiasan yang megah ini…”(Ibrahim, 2005:108)
“kala suaminya membangunkan jam tiga pagi untuk masak nasi uduk jualanya, sainah malas…”(Ibrahim, 2005:109).
“kala membersihkan rumah mbak Bonet (mbak Bonet tinggal di
rumah yang dibelikan papinya ini sendirian saja) Sainah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
berpikiran lagi, “Mengapa, mbak Bonet kalau memberikan pekerjaan dengan upah yang banyak…”(Ibrahim, 2005: 112).
Tokoh yang mendukung latar waktu (pagi, siang, dan malam hari)
antara lain Bonet, Yu Sainah, dan Kang Bejo. Hal ini tampak dalam
kutipan-kutipan berikut.
Lantas Bonet memencet nomor penata visual, Lena(dia ingin mendiskusikan problem mereka pagi ini). (Ibrahim, 2005:107)
Besok paginya, kala suaminya (kang bejo) membangunkan jam tiga pagi untuk masak nasi uduk jualanya..(Ibrahim, 2005:109)
Bonet, terjaga di hari Minggu siang ini. Sainah belum juga kelihatan muncul (Ibrahim, 2005:114)
Bonet, terjaga di hari Minggu siang ini. Sainah belum juga kelihatan muncul (Ibrahim, 2005:114)
Jadinya, bonet membatalkan acara jalan-jalanya dengan Asrulnya, dia membersihkan rumah, menggunting rumput dan merasa capek, sehingga terbangun jam tujuh malam. (Ibrahim, 2005:114)
Tokoh yang ada dalam latar sosial adalah anggapan yu Sainah
bahwa kehidupan majikann (Bonet) lebih enak daripada dirinya. Latar
social dalam cerpen ini tidak terlalu disoroti oleh masyarakat. Kutipan
yang mendukung.
“ …oya aku harus berangkat kalau sampeyan sudah selesai membersihkan rumah, tolong masakkan yang ada di dalam kulkas itu, kalau sudah selesai semua, kuncinya taruh di tempat biasanya”(Ibrahim, 2005:111)
8. Tokoh dan Bahasa
Tokoh dan bahasa juga saling berkaitan, karena bahasa yang
digunakan tokoh-tokoh dapat menggambarkan watak/ciri tokoh tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Bahasa yang digunakan Yu Sainah merupakan bahasa percakapan sehari-
hari, yang menunjukkan bahasa Indonesia yang umum tidak baku dan
percampuran dengan bahasa Jawa khususnya dari daerah Malang.
“..Mbak Bonet, apa tidak disuruh memfoto tangan lagi, saya mau kok, apalagi mingggu depan anakku akan ulang tahun. Saya ingin membuatkan kue tart black forest. Saya mau dibayar tiga ratus ribu rupiah”.(Ibrahim, 2005:111) Bahasa yang digunakan tokoh Bonet juga bahasa percakapan sehari
apalagi bercakap-cakap dengan Yu Sainah menggunakan sekali-kali
bahasa Jawa. Bonet merupakn asli orang Jawa khususnya daerah Malang.
“Yu Sainah, itu memang tangan sampeyan, maaf saya lupa memberi tahu pada Yu Sainah, tapi jangan khawatir iklan itu akan di tayangkan beberapa bulan. Kabari saja seluruh keluarga. Pemesanan order puas dengan hasil pemotretan itu. Oya, aku harus berangkat, kalau sampeyan sudah selesai membersihkan rumah, tolong masakkan yang ada di dalam kulkas itu, kalau sudah selesai semua, kuncinya taruh di tempat biasanya.”(Ibrahim, 2005:111) Bahasa yang digunakan kang Bejo juga merupakan bahasa sehari-
sehari karena sama-sama berasal dari daerah Malang yang biasa digunakan
dengan bahasa jawa.
“…Sekarang kita bisa nyicil TV berwarna 21inc dan membeli DVD Player. Ayolah kita masak, agar langgananmu tidak mencari penjual yang lain.”(Ibrahim, 2005:110) Tokoh-tokoh yang ada dalam cerita saling berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa. Bahasa bisa digunakan untuk melukiskan karakter
tokoh-tokoh. Bahasa dan tokoh sangat berhubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
9.Latar dan Alur
Latar dan alur saling berkaitan. Adapun penjabarannya, yaitu :
Paparan dengan latar waktu saat pagi hari, dirumah Bonet.
Bonet meneruskan menggosok giginya(semalam dia lupa menggosok giginya). Lantas, Bonet memencet nomor penata visual, Lena(dia ingin mendiskusikan problem mereka pagi ini).“Gila, lagi-lagi Hp Lena sibuk terus.”(Ibrahim, 2005:107)
Bonet meneruskan menggosok giginya. Tiba-tiba, tangan yu Sainah meletakkan sepiring nasi uduk jualannya di meja itu, Bonet tercengang! Matanya tertumbuk pada tangan Yu Sainah! Tak terpikirkan sebelumnya, tangan itu seindah tangan Angga. Bahkan kelihatan lebih kukuh.”(Ibrahim, 2005:108) Selesain tidak ada dalam cerpen ini karena tokoh masih belum bisa
menyelesaikan masalah yang selama ini dihadapinya.
“Mbak Bonet itu ada-ada saja, yang enak itu kan mbak Bonet, uangnya banyak dan di pakai untuk diri sendiri. Tapi, orang kan punya nasib dan jodoh sendiri-sendiri. Mbak Bonet kelihatannya kok capek?”(Ibrahim, 2005:116) “Mbak Bonet jaman sekarang memang cepat berubah, tak sama dengan jaman saya, jangankan diulang tahun, emak saya tidak tahu kapan persisnya saya lahir. Oleh karena itu, mudah-mudahan foto cucunya yang meniup lilin ulang tahun, akan saya kirim ke embahnya yang pasti bangga, melihat cucunya meniup lilin ulang tahunnya.” (Ibrahim, 2005:116)
Rangsangan, gawatan, tikaian, rumitan, klimks, dan lerain ada
hubunganya dengan latar ketika pagi hari ketika mengosok gigi dirumah
Bonet. Hubungan antara latar alur ketika ada permasalah yang timbul,
Bonet kesulitan menemukan model pengganti Angga. Tanpa sengaja
Bonet menemukan tangan yang bagus yang dimiliki yu Sainah sehingga
tertarik untuk digunakan sebagai model. Klimaks cerpen ini timbul saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
kebahagian tercermin oleh tingkah laku yu Sainah yang diperhatikan oleh
Bonet.
“…tertegun lagi, rasanya tak mungkin dimiliki kegembiraan semacam itu. Mamanya selalu bilang kepadanya dan dua saudara perempuannya, “Saya dulu kawin terlampau muda, sehingga tidak punya kesempatan untuk mengaktualitasasikan diri, kalian harus tahu , dari segi keuangan tidak enak lho tergantung pada suami, sebaiknya kalian punya karier, uang, sebelum menikah.” (Ibrahim, 2005:115)
Pada arah Selesain dengan latar tempat yang ada dirumah Bonet.
Walau tidak terjadi penyelesain pada cerpen ini. Berikut kutipan-kutipan
yang mengarah ke penyelesaian.
“Mbak Bonet itu ada-ada saja, yang enak itu kan mbak Bonet, uangnya banyak dan di pakai untuk diri sendiri. Tapi, orang kan punya nasib dan jodoh sendiri-sendiri. Mbak Bonet kelihatannya kok capek?”(Ibrahim, 2005:116) “Mbak Bonet jaman sekarang memang cepat berubah, tak sama dengan jaman saya, jangankan diulang tahun, emak saya tidak tahu kapan persisnya saya lahir. Oleh karena itu, mudah-mudahan foto cucunya yang meniup lilin ulang tahun, akan saya kirim ke embahnya yang pasti bangga, melihat cucunya meniup lilin ulang tahunnya.” (Ibrahim, 2005:116) Latar dan alur saling berkaitan. hubungan latar dan alur dapat
dilihat dari permasalahan yang timbul. Penjabaran alur yang ada dalam
cerita, yaitu paparan, rangsangan, gawatan, tikaan, rumitan, konfliks,
leraian, dan selesaian. Dari pagi-pagi hari tidak ada model iklan sampai
pada ekspresi kebahagiaan yang tidak biasa dialami.
Hubungan antarunsur intrinsik yaitu tokoh, alur, latar, amanat,
bahasa, dan tema dapat melukiskan tema yang ada. Tema yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
adalah kehidupan majikan dengan pembantunya. Setelah mengolah
keterkaitan hubungan antaraunsur instrinsik dapat ditarik kesimpulan
bahwa masing-masing unsur intrinsik merupakan media untuk
mendapatkan tema. Unsur intrinsik disini adalah tokoh, alur, latar,
amanat, bahasa, dan tema.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB V
IMPLEMENTASI CERPEN “BLACK FOREST” KARYA RATNA
INDRASWARI IBRAHIM DALAM SILABUS DAN RPP DI SMA
A. Pengembangan Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau/ kelompok mata
pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber /bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar
ke dalam materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian alokasi waktu, dan sumber atau bahan atau alat belajar, silabus sebagai
bentuk implementasi secara teoritis dan tidak diuji di lapangan, silabus akan
dijabarkan berjabarkan berdasarkan langkah-langkah pengembangan silabus.
Penelitian ini menghasilkan 2 draft silabus dengan langkah-langkah
pengembangan silabus sebagai berikut:
1. Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
Dalam standar Isi (BSNP, 2006: 262-265) terdapat 2 SK dan 2KD yang berkaitan
dengan pengajaran cerpen, yaitu:
• Memahami wacana sastra puisi dan cerpen, dengan KD menjelaskan unsu-
unsur intrinsik cerpen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
• Mengungkapkan pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk
resensi dan cerpen, dengan KD menulis cerpen berdasarkan kehidupan
orang lain (pelaku, peristiwa, latar)
2. Mengidentifikasi Materi Pokok /Pembelajaran
Materi pokok diindentifikasikan untuk pencapain SK dan KD. Materi
pokok yang sesuai dengan SKdan KD yang telah disebut di atas adalah naskah
cerpen. Naskah cerpen yang digunakan, yaitu “Black Forest” karya Ratna
Indraswari Ibrahim. Dari cerpen tersebut akan dibahas materi pokok yang
berkaitan dengan isi cerpen, unsur-unsur intrinsik cerpen, ciri-ciri cerpen, syarat
topik cerpen, dan kerangka cerpen.
3. Mengembangkan kegiatan Pembelajaran
Pengalaman belajar untuk mencapai SK dan KD dengan materi pokok naskah
cerpen “Black forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim, yaitu:
• Membaca cerpen “Black Forest”
• Menceritakan kembali isi cerpen “Black Forest”dengan kata-kata sendiri
• Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen
• Menulis cerpen
• Membahas cerpen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi.
Indikator yang akan digunakan sebagai dasar utntuk menyusun alat penilain.
Indikator yang sesuai untuk pencapaian SK dan KD di atas, yaitu:
• Membaca cerpen “Black Forest”
• Menceritakan kembali isi cerpen yang dibaca dengan kata-kata sendiri
• Menjelaskan unsur-unsur itrinsik cerpen
• Menentukan topik yang berhubungan dengan kehidupan diri sendiri untuk
menulis cerpen
• Menulis kerangka cerpen dengan memperhatikan kronologi waktu dan
peristiwa
• Mengembangkan kerangka yang telah dibuat dalam bentuk cerpen dengan
memperhatikan pilihan kata, ejaan,dan tanda baca
• Menentukan topik yang berhubungan dengan kehidupan orang lain untuk
menulis cerpen
• Menulis kerangka cerpen dengan memperhatikan pelaku, peristiwa, dan
latar
• Mengembangkan kerangka yang telah dibuat dalam bentuk cerpen dengan
memperhatikan pilihan kata, ejaan,dan tanda baca
5. Penentuan Jenis Penilaian
Penentuan jenis penilaian dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian pada
silabus I dengan jenis tagihan tugas individu, tugas kelompok, dan ulangan.
Bentuk instrumen: uraian bebas, pilihan ganda, dan jawaban singkat. Silabus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dengan jenis tagihan tugas individu, tugas kelompok, dan ulangan. Bentuk
instrument: pilihan ganda, uraian bebas, pilihan ganda, dan jawaban singkat.
6. Menentukan Alokasi Waktu
7. Menentukan Sumber Belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapian kompetensi.
Sumber belajar pada silabus yang dihasilkan dalam pembelajaran cerpen, yaitu:
• Ibrahim, Ratna Indraswari. 2005. Black Forest. Yogyakarta: Logung
Pustaka. (terlampir)
• Materi. (terlampir)
• Buku kumpulan cerpen
• EYD
B. RPP(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran
baik kelas, labotarium, dan atau lapangan untuk setiap kompetensi dasar. Oleh
karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait
dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu
kompetensi dasar.
Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan standar kompetensi
yang memayungi Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam
RPP secara rinci harus dimuat Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Metode Pembelajaran, Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran, Sumber Belajar,
dan Penilaian.
1.Langkah-langkah Penyusunan RPP
A.Mencantumkan Identitas
• Nama Sekolah
• Mata Pelajaran
• Kelas/ Semester
• Standar Kompetensi
• Kompetensi Dasar
• Indikator
• Alokasi Waktu
Catatan :
a. RPP disusun untuk satu Kompetensi
b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari
silabus yang disusun oleh satuan pendidikan
c. Alokasi Waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi
dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan
banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu
kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali
pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
B. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang
ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari
kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau
beberapa tujuan.
C. Mencantumkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi
pokok yang ada dalam silabus.
D. Mencantumkan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula
diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada
karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih. Pilihlah metode
pembelajaran yang dapat mendukung sifat materi dan tujuan pembelajaran.
E. Mencantumkan Langkah–langkah Kegiatan Pembelajaran
Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi,
dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik
model yang dipilih,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
F. Mencantumkan Sumber Belajar
Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media,
narasumber, alat,dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara operasional.
G. Mencantumkan Penilaian
Penilaian yang dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrument, dan
instrument yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat
dituangkan dalam bentuk horizontal dan vertikal. Apabila penilaian menggunakan
teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek
harus disertai rublik penilaian.
C. Silabus dan RPP(terlampir)
Berdasarkan langkah-langkah pengembangan silabus, peneliti memperoleh
draft silabus dan RPP sebagai berikut (terlampir).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis unsur-unsur intrinsik cerpen “Black Forest” karya Ratna
Indraswari Ibrahim dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Tokoh utama atau
tokoh protagonis yaitu Bonet. Sedangkan tokoh antagonis di dalam cerpen ini
adalah Yu Sainah. Tokoh tambahan dalam cerpen ini adalah Lena, Bejo, Suami
Angga, Asrul, dan mamanya Bonet.
Secara umum alur cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim
beralur maju, karena dalam cerpen tersebut struktur alurnya berkesinambungan.
Di dalam cerpen ini alur tidak diketemukan selesaian, karena diakhir cerita
mengambang. Tidak ada solusi perubahan dalam permasalah yang timbul, tokoh
utama tetap keadaan semula menjalani apa yang sudah ada. Belajar dari
perenungan tokoh utama untuk menjalani hidup yang lebih baik.
Cerpen “Black Forest”terdapat tiga jenis latar yaitu latar tempat, latar
waktu, dan latar sosial. Latar tempat dalam cerpen “Black Forest” adalah kota
Jakarta. Latar waktu peristiwanya terjadi: pagi, siang, dan malam hari. Latar
waktu dijalani dalam kehidupan tokoh-tokoh yang berjalan seperti biasanya. Latar
sosial dalam cerpen “Black Forest” tidak terlalu di soroti, hanya anggapan tersirat
dari salah satu tokoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Amanat cerpen “Black Forest” adalah nilai moral bahwa harta bukanlah
segala-galanya. Seseorang yang memiliki harta benda yang berkecukupan belum
tentu akan menjamin kehidupan batinnya bahagia.
Tema yang diangkat pada cerpen “Black Forest” yaitu hidup harus selalu
di jalani dengan syukur. Hidup bahagia tidak diukur oleh materi yang dimiliki
seseorang. Hidup dalam keadaan kekurangan ataupun berkecukupan haruslah
tetap di syukuri.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-dari dan sedikit bahasa Jawa.
Bahasa yang digunakan dalam cerita sangat mudah dimengerti. Sehingga pembaca
dapat mudah mengerti isi dan pesan cerpen tersebut.
B. Implikasi
Hasil penelitian tentang cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari
Ibrahim diharapkan berimplikasi meningkatkan pemahaman dalam membaca
karya sastra, khususnya karya Ratna Indraswari Ibrahim. Semoga pembaca dapat
terbantu dalam menemukan nilai-nilai yang disampaikan Ratna Indraswari
Ibrahim dalam cerpennya melalui penelitian ini.
Dalam pengajaran sastra, selain memperkaya pemahaman siswa terhadap
karya sastra Indonesia, khususnya karya Ratna Indraswari Ibrahim yang
merupakan salah pemenang lomba cerpen di jawa timur. Hal ini tidak boleh
dipandang sebelah mata, juga membentuk watak siswa. Siswa dapat mencontoh
nilai-nilai positif yang terdapat dalam cerpen “Black Forest”. Kiranya cerpen
“Black Forest” mendapat tempat dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
C. Saran
Cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim menggambarkan
keadaan masalah majikan dengan pembantunya yang akhirnya memiliki masalah
seperti status sosial. Kedua profesi tersebut memiliki kelemahan dan keunggulan
masing-masing. Sehingga bisa saling belajar untuk menghargai profesi. Tidak
selalu profesi yang bagus sehingga menghasilakan kemahawahan membuat batin
bahagia, sebaliknya juga begitu.
Hasil penelitian cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim
telah memperoleh kesimpulan. Kesimpulan mengenai unsur-unsur intrinsik
diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu sastra, khususnya cerpen
dengan menambah pemahaman terhadap analisis struktur cerpen. Jika penelitian
ini dikembangkan lebih lanjut, misal dengan pendekatan sosial sastra atau
psikologi sastra akan diperoleh temuan baru yang menarik.
Implementasi cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim
dalam pembelajaran sastra di kelas XII SMA telah menghasilkan silabus dan RPP.
Silabus dengan penilaian yang terdiri dari jenis tagihan dan bentuk instrumen.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa tentang cerpen
baru yang dapat dijadikan sebagai bahan materi alternatif pembelajaran di SMA.
Selain ketiga saran yang berhubungan dengan unsur intrinsik, implikasi dan dalam
pembelajaran di SMA, kiranya penelitian ini dapat memberi sumbangan–
sumbangan bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan metode
maupun objeknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik .Edisi revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.
BSNP. 2006. Panduan Menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Budianta, dkk. 2002. Membaca Sastra (Pengantar Memahami Sastra untuk Perguruan Tinggi). Magelang: Indonesiatera.
Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang, Depdiknas.
________. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Balitbang.
________. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMU. Jakarta.
Djojosuroto, Kinanti. 2006. Analisis Teks Sastra dan Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka.
Hariyanto, P. 2001. Pengantar Belajar Drama. Diktat. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Ibrahim, Ratna Indraswari. 2005. “Black Forest” dalam Black Forest: Antologi cerpen Jawa Timur. Yogyakarta: Logung Pustaka.
Koentjaraningrat. 1990. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
Luxemburg, Jan Van Mieke dkk. 1989. Tentang Sastra. Terjemahan Dick Hartoko. Jakarta: Intermasa.
Moody, H.L.B. 1999. Metode Pengajaran Sastra. Saduran B.Rahmanto. Yogyakarta: Kanisius.
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pradopo, Rachmat Djoko. 1990. Pengkajian Puisi: Analis Strata Norma dan Analisis Struktur dan Semiontik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
______________. 1999. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Pusat Kurikulum Badan Balitbang Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta.
Ratna, Nyoman Kutha. 2005. Sastra dan Cultural Studies. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Reginasi, Siti Darulinda. 2001. Struktur Novel Jalan Melintang karya Umar Kayam dan Implementasi Aspek Penokohan Sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di SMU. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sayuti, Suminto. 2000. Berkenalan dengan prosa fiksi. Yogyakarta: Gama Media.
Sudaryanto.1988. Metode Linguistik Bagian Pertama Kearah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.
______________. 1998. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.
Sumardjo, Jacob. 1984. Memahami Kesusastraan. Jakarta: Pustaka Jaya.
Tyas, Debora Korining. 2007. Struktur Intrinsik Cerpen Menjelang Lebaran Karya Umar Kayam dan Implementasi dalam Pembelajaran Sastra di kelas X SMA. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Widharyanto, dkk. 2003. Student Active Learning Sebagai Salah Satu Pendekatan Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Pusat Penelitian Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. PBSID, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Wijiastuti, Ninik Nurmaningsih. 2004. Struktur Cerpen Dua Tengkorak Karya Motinggo Busye dan Implementasinya Sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di SMA. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Wiyanto, Asul. 2004. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Gramedia.
Wiyatmi. 2006. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
SILABUS
Sekolah :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XII
Semester : I
Standar Kompetensi : Memahami wacana Sastra puisi dan cerpen
Kompetensi Dasar Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu
Sumber
Menjelaskan unsur-unsur intrinsik
Cerpen 1)Membaca cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim 2)Mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik (tema, tokoh, latar, amanat, alur)
1)Membaca cerpen “Black Forest” 2)Mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik (tema, tokoh, latar, amanat, alur)
Jenis Tagihan: Tugas Individu Tugas Kelompok Ulangan. Bentuk instrument: Uraian Pilihan Ganda Jawaban Singkat.
2 x 45 menit
Buku-buku dan fotokopian yang berkaitan dengan penulisan cerpen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : XII/ I
Pertemuan Ke :
Alokasi Waktu : 2x 45 Menit
Standar Kompetensi : Memahami Wacana Sastra Puisi dan Cerpen
Kompetensi Dasar : Menjelaskan Unsur Intrinsik Cerpen
Indikator : 1. Menceritakan kembali isi cerpen “Black Forest”
2. Mendiskusikan unsur-unsur intrinsik cerpen yang dibaca
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan siswa dapat menceritakan
kembali isi cerpen yang telah dibaca dan mendiskusikannya unsur intrinsik cerpen
“Black Forest”.
II. Materi Pokok
• Membaca cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari Ibrahim.
• Unsur-unsur Intrinsik cerpen
1. Tokoh adalah pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Bagaimana
sifat tokoh dalam cerpen “Black Forest”
2. Tema adalah gagasan, ide, pikiran utama yang mendasari karya sastra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3. Alur adalah rangkaian peristiwa yang nantinya akan membentuk satu
kesatuan cerita.
4. Latar meliputi tempat, waktu, dan suasana dalam cerita.
III. Metode Pembelajaran
-Tanya Jawab
-Diskusi
-Penugasan
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
1.Orientasi
a. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang cerpen apa saja yang
pernah dibaca
b. Siswa menjawab pertanyaan dari guru
c. Siswa mendengarkan informasi tentang cerpen dari guru
2. Kegiatan Inti Pembelajaran
Kegiatan Inti Pembelajaran meliputi:
a. Siswa membaca cerpen “Black Forest”
b. Siswa mencari, menemukan, serta mencatat tokoh, alur, latar, tema, dan
bahasa yang terdapat didalam cerpen “Black Forest”
c. Siswa menyampaikan hasil analisisnya terhadap tokoh, alur, latar, tema,
dan bahasa dalam cerpen “Black Forest”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
d. Siswa mngumpulkan hasil analisis tentang tokoh, alur, latar, tema, dana
bahasa dalam cerpen “Black Forest”
e. Siswa berdiskusi dalam kelompok
f. Siswa menyampaikan hasil diskusinya
g. Siswa lain menanggapi
3. Penutup
Kesimpulan dan penegasan dari guru terhadap materi yang telah diberikan
V. Alat dan Sumber Belajar
1. Wiyanto, Asul. 2005. Kesusastraan Sekolah Penunjang Pembelajaran Bahasa
Indonesia SMP dan SMA. Jakarta: Grasindo.
2. Nurgiantoro, Burhan.1995. Teori pengkajian Fiksi. Yogyakarta:Gajah Mada
University Press.
3. Lembaran-lembaran foto kopian cerpen “Black Forest” karya Ratna Indraswari
Ibrahim.
VI. Penilaian
Ada beberapa hal yang diberikan penilaian terhadap siswa, yaitu
penilaian menganalisis cerpen melalui membaca cerpen “Black Forest” karya
Ratna Indraswari Ibrahim.
1. Bentuk Soal : menganalisis teks cerpen yang sudah dibagikan guru
dalam kelompok berdasarkan pertanyaan yang diberikan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Menjelaskan unsur –unsur intrinsik berdasarkan materi yang sudah
diberikan guru
Menceritakan kembali isi teks cerpen yang sudah dibagikan oleh guru
2.a .Soal :Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4 orang.
Analisislah teks cerpen “Black Forest” berdasarkan pertanyaan-
pertanyaan dibawah ini:
a.Siapa sajakah tokoh yang ada pada cerita pendek yang berjudul
“Black Forest”?
b.Siapakah tokoh protagonist dalam cerpen “Black Forest”?
c.Apakah amanat yang ingin disampaikan penulis dalam cerpen
“Black Forest”?
d.Bagaimana watak tiap-tiap pelaku protagonis dalam cerpen “Black
forest”?
2.b. Tugas Individu: Jawab pertanyaan berikut ini!
Sebutkan unsur-unsur intrinsik dalam cerpen “Black Forest” dan
jelaskanlah unsur-unsur tersebut!
2.c. Pilihan Ganda :pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar
dengan memberi tanda silang(x) pada salah satu huruf jawaban.
1.Siapakah tokoh utama dalam cerpen “Black Forest”
a. Kang Bejo c. Yu Sainah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
b. Lena d. Bonet
2. Siapakah kang Bejo?
a.pembantu Bonet c. pedagang
b. suami yu Sainah d. suami Bonet
3. Apakah pekerjaan yang ditekuni oleh Bonet?
a. montir c. fotografer professional
b. pejabat d. pemain saham
4. Berikut ini yang merupakan latar tempat dalam cerpen “Black
Forest” adalah
a. semarang c. halte
b. hotel d. Jakarta
5. Siapakah dibawah ini yang merupakan tokoh tambahan yang
ada dalam cerpen “Black Forest”?
a.Lena, kang Bejo dan Nurdin c. Ima, kang Bejo dan Angga
b.yu Sainah, Bejo dan Bonet d. kang Bejo, Lena dan Asrul
2.d. jawaban Singkat: Jawablah 2 pertanyaan berikut ini dengan jawaban
singkat!
1. jelaskan secara singkat sifat Bonet?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2. Pesan apakah yang dapat anda petik setelah membaca cerpen
“Black Forest”
2.e. ulangan: jawablah pertanyaan dibawah ini!
1.sebutkan dan jelaskan unsur-unsur ekstrinsik!
2. Sebutkan ciri-ciri cerpen!
3. Apa sajakah langkah-langkah menyusun cerpen!
4. Apa amanat yang anda tangkap dalam cerpen “Black Forest”
3. Kunci Jawaban
2,a. Tugas Kelompok
a. Tokoh yang terdapat dalam cerpen “Black Forest” adalah Bonet, yu
Sainah, kang Bejo, Lena, suami Angga, dan mama Bonet
b. Tokoh protagonis adalah Bonet
c. Amanat cerpen “Black Forest” adalah harta bukanlah segala-galanya.
Seseorang yang memiliki harta benda yang berkecukupan belum tentu
akan menjamin kehidupan batinnya bahagia.
d. Watak tokoh protagonis Bonet baik, bertanggung jawab, jeli, menghemat
waktu, menepati janji, rajin, mandiri, sensitif, dan tidak bahagia batinnya;
2.b Tugas Individu : Tokoh (pelaku yang terdapat dalam cerita), tema
(gagasan yang yang terdapat dalam cerita), latar(tempat terjadinya
peristiwa di dalam cerita), alur(rangkaian peristiwa yang membangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
sebuah cerita), penggunaan bahasa(bahasa merupakan sarana
pengungkapan sastra), dan amanat(pesan yang di sampaikan cerita)
2.c. Pilihan Ganda: 1. d Bonet 4. d Jakarta
2. b. suami yu Sainah 5. Kang Bejo, Lena, Asrul
3. c. fotografer professional
2.d Jawaban singkat Watak tokoh protagonis Bonet baik, bertanggung
jawab, jeli, menghemat waktu, menepati janji, rajin, mandiri, sensitive,
dan tidak bahagia batinya.
2. Harta bukanlah kebahagian segala-galanya.
2.e. ulangan: 1.latar belakang pengarang, aspek-aspek sosial politik, hasil
pemikiran manusuia/ masyarakat, semangat zaman, atmosfzer atau iklim
tertentu.
2. ciri-ciri cerpen adalah sebagai berikut:
– panjang cerita berkisar antara tiga sampai sepuluh halaman atau kurang
lebih 10.000 kata.
- cerita selesai dibaca dalam sekali duduk
- cerpen hanya memiliki satu insiden yang mendominasi cerita
- Konflik yang terjadi tidak menimbulkan perubahan nasib tokohnya
- cerpen hanya memiliki satu alur(plot)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
- perwatakan serta penokohan dilukiskan secara singkat.
3. langkah-langkah menyusun cerpen
-menentukan tema
- menentukan tujuan
- menyusun kerangka cerpen
Yogyakarta,
Mengetahui, Guru mata Pelajaran,
Kepala Sekolah
…………………… ………………………
NIP NIP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI