PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · MENGENAI KISTA ENDOMETRIUM PADA TAHUN 2011 ......
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · MENGENAI KISTA ENDOMETRIUM PADA TAHUN 2011 ......
i
PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA PRODUKTIF
DI KECAMATAN NGAGLIK, SLEMAN, DIY
MENGENAI KISTA ENDOMETRIUM PADA TAHUN 2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh:
Cicilia Yunilitaayu Sumarno
NIM : 088114131
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dalam setiap perjuangan,
tidak ada peluh yang tertumpah sia-sia…
Dengan semangat membara,
kita akan menjadi JUARA!!! Yogyakarta, 8 November 2011
Kupersembahkan karya kecil ini untuk:
Mbah dan Ompung yang memberkati dari langit
Keluargaku
Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul
“PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA PRODUKTIF DI KECAMATAN
NGAGLIK, SLEMAN, DIY MENGENAI KISTA ENDOMETRIUM PADA
TAHUN 2011”, sesuai waktunya.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut
serta membantu penulis menyelesaikan karya ini.
1. Ibu Dra. Th. B. Titien Siwi Hartayu, Apt., M. Kes., Ph. D., selaku dosen
pembimbing, untuk saran, kritik, dan koreksi demi selesainya skripsi ini.
2. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt., dan Bapak Yosef Wijoyo, M.Si., Apt.,
selaku dosen penguji.
3. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
4. Bapak Ign. Y. Kristio, M. Si., Apt., atas konsultasi mengenai statistik dan
pemeriksaan mendalam tentang data dalam skripsi ini.
5. Mama dan Bapak atas doa yang tak pernah putus, dukungan, bantuan moril dan
materil, serta semangat yang diberikan tanpa henti kepada penulis. Berkat
telepon setiap hari, penulis sadar ada tanggung jawab besar dalam karya ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
6. Para lelaki, abang dan adek penulis, Alexander Arie Sanata Dharma S., S.Farm.,
Apt., untuk bantuan selama proses penyusunan skripsi ini, untuk ilmu,
pengalaman sebagai sesama FKK, pembelajaran yang diberikan, dan
pemahaman bahwa lulus 4 tahun bukanlah aib. Benydictus S. M. S., S.Pd, untuk
semangat yang tak pernah habis. Daniel Dimays S., untuk doa dan hiburan di
kala bosan setiap minggu ke-dua di suatu seminari di Magelang.
7. Mbah Putri E. Tumiyem, yang bersedia diganggu tidur siangnya oleh penulis
sebelum mengambil data, untuk doa dan nasihat, mengingatkan perjuangan
orang tua penulis di tanah seberang.
8. Ompung Boru, Ompung Doli, dan Mbah Kakung di surga, yang mengantarkan
doa, harapan, dan air mata penulis kepada Dia.
9. Jajaran aparat pemerintahan mulai dari BAPPEDA, Kecamatan, khususnya
Kecamatan Ngaglik, Kelurahan, Dukuh, RW, dan RT, PKK, Dasa Wisma, SMA
N 1 Kayunan, atas izin yang diberikan untuk penelitian selama pembuatan
skripsi ini.
10. Seluruh responden yang bersedia meluangkan waktunya untuk pengisian
kuisioner, dan paham betul arti penting jawaban tersebut bagi penulis.
11. Keluarga CERIA, Mbak Siwi, Kak Mika, Oktin, Lia, Tere, Renata, Adel, Lulik,
Meri, Okvi, Putri, Esti, dan Tyas.
12. Galauers Brotherhood; Kak Yola dan Tere, untuk coffee time yang selalu ada di
burjo Aa Komeng. Kang Adit, Surya, Adrian, dan Maman karena bersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
diusik, dicela, untuk photo session, untuk jalan-jalan berkesan, dan untuk
candaan yang sungguh menguatkan penulis untuk segera menyelesaikan karya
ini.
13. Michael Dani G., untuk senyum, tawa, cinta, dan semangat, terjemahan abstrak
(tentu saja), juga untuk saling menegur bila ada salah satu yang nyaris
melupakan tugas utama, bahwa kita di sini untuk masa depan.
14. Tongkol Mania: Engkong Jono, Ivon, Carol, Vivi Fat, Koko Lius, Aben, Adek
Acik, Aga, Arum, Dini. Keluarga Djuminten, teman-teman Farmasi C 2008 dan
FKK B 2008, untuk perjuangan bersama dan gelar supporter terbaik yang
memang layak untuk kita.
15. Teman-teman seperjuangan skripsi: Aben, Dini, Evi, dan Kiki.
16. Mas Narto dan Mas Dwi yang tidak bosan ditodong surat oleh penulis dan tim
skripsi demi kelancaran penelitian.
17. Keluarga besar PSM Cantus Firmus, Mas Mbong, Kak Olip, Kak Elsa, Deny,
Ika, Erna, atas perlombaan siapa lebih cepat lulus, atas penyadaran bahwa sekali
lagi, PSM pada dasarnya tidak boleh mengganggu kuliah, atas kenangan di
Pentingsari, Palangkaraya, Malang, Ambarawa, K.13 dan K.15, BAA Mrican,
konser Jika Cinta Jingga the Musical, perjuangan menuju Bali, dan tentu saja
kehebohan di warung terasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
18. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang turut andil
membantu penulis dalam menyelesaikan karya ini, menyemangati penulis untuk
segera menuntaskan tanggung jawab akademis ini.
Penulis menyadari bahwa karya penulis masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi tercapainya kesempurnaan
karya ini. Semoga karya ini memberi sumbangsih bagi dunia pendidikan, terutama
dunia kefarmasian. Terimakasih.
Yogyakarta, Mei 2012
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................................. v
PRAKATA ............................................................................................................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xix
INTISARI ............................................................................................................. xxii
ABSTRACT ......................................................................................................... xxiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
2. Keaslian Penelitian ...................................................................................... 4
3. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6
B. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
1. Tujuan Umum ............................................................................................. 7
2. Tujuan Khusus ............................................................................................ 7
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ..................................................................... 8
A. Pengetahuan ...................................................................................................... 8
1. Pengertian ................................................................................................... 8
2. Tingkatan Pengetahuan ............................................................................... 9
3. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ................................................... 10
4. Perkembangan Pengetahun Kognitif ........................................................... 12
5. Pengetahuan dan Sumber Informasi............................................................ 13
B. Sikap................................................................................................................ 14
1. Pengertian .................................................................................................. 14
2. Fungsi Sikap .............................................................................................. 15
3. Hal-hal yang Mempengaruhi Sikap ............................................................ 16
C. Kista Endometrium .......................................................................................... 18
1. Pengertian .................................................................................................. 18
2. Epidemiologi dan Etiologi .......................................................................... 19
3. Patofisiologi ............................................................................................... 21
4. Faktor Risiko ............................................................................................. 22
5. Gejala......................................................................................................... 23
6. Tata Laksana .............................................................................................. 24
D. Keterangan Empiris ......................................................................................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 27
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................................ 27
B. Variabel dan Definisi Operasional .................................................................... 27
1. Variabel ..................................................................................................... 27
2. Definisi Operasional ................................................................................... 28
C. Subyek Penelitian ............................................................................................ 29
D. Sampling.......................................................................................................... 30
E. Instrumen Penelitian ........................................................................................ 31
F. Waktu Penelitian .............................................................................................. 32
G. Tata Cara Penelitian ......................................................................................... 32
1. Penentuan Lokasi ....................................................................................... 32
2. Pengurusan Izin Penelitian ......................................................................... 34
3. Pembuatan Instrumen penelitian ................................................................. 34
4. Sampling .................................................................................................... 37
5. Pengambilan Data ...................................................................................... 38
6. Pengolahan Data ........................................................................................ 39
H. Analisis Hasil Penelitian .................................................................................. 39
I. Kelemahan ....................................................................................................... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 42
A. Katakteristik Demografi Responden ................................................................. 42
B. Pengetahuan Responden Mengenai Kista Endometrium ................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Sikap Responden Terhadap Kista Endometrium ............................................... 57
D. Jenis Informasi yang Dibutuhkan ..................................................................... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 67
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 67
B. Saran................................................................................................................ 68
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 69
LAMPIRAN .......................................................................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel I. Desa yang ada di Kecamatan Ngaglik ....................................... 33
Tabel II. Pernyataan favourable dan unfavourable untuk bagian
pengetahuan dan bagian sikap ................................................... 35
Tabel III. Jumlah dan distribusi sampel di tiap desa .................................. 38
Tabel IV. Jumlah dan persentase (%) responden berdasarkan usia ............ 43
Tabel V. Perbandingan pengetahuan responden sesuai kelompok usia ..... 50
Tabel VI. Perbandingan pengetahuan responden sesuai status pernikahan . 51
Tabel VII. Perbandingan pengetahuan responden sesuai status pekerjaan ... 51
Tabel VIII. Perbandingan pengetahuan responden sesuai status
tingkat pendidikan..................................................................... 52
Tabel IX. Perbandingan pengetahuan responden sesuai pengalaman
mendapat informasi ................................................................... 54
Tabel X. Tingkat pengetahuan responden dengan riwayat penyakit kista
dan penyakit sejenis .................................................................. 54
Tabel XI. Perbandingan pengetahuan responden sesuai status riwayat
penyakit .................................................................................... 55
Tabel XII. Perbandingan pengetahuan responden sesuai asal desa .............. 57
Tabel XIII. Jumlah responden dengan sikap positif maupun negatif
pada setiap pernyataan sikap ..................................................... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel XIV. Perbandingan sikap responden sesuai kelompok usia ................ 59
Tabel XV. Perbandingan sikap responden sesuai status pernikahan ............ 60
Tabel XVI. Perbandingan sikap responden sesuai status pekerjaan .............. 61
Tabel XVII. Perbandingan sikap responden sesuai status tingkat pendidikan 62
Tabel XVIII. Perbandingan sikap responden sesuai status pengalaman
mendapatkan informasi ............................................................. 63
Tabel XIX. Perbandingan sikap responden sesuai status riwayat
penyakit .................................................................................... 64
Tabel XX. Perbandingan sikap responden sesuai asal desa ......................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Lokasi umum terbentuknya lesi endometriosis .......................... 18
Gambar 2. Kista coklat ............................................................................... 19
Gambar 3. Distribusi sampel tiap desa ........................................................ 38
Gambar 4. Perbandingan jumlah responden berdasarkan status pernikahan
di Kecamatan Ngaglik tahun 2011 ............................................ 43
Gambar 5. Perbandingan jumlah responden berdasarkan jenis pekerjaan
di Kecamatan Ngaglik tahun 2011 ............................................ 44
Gambar 6. Perbandingan jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan
di Kecamatan Ngaglik tahun 2011 ............................................ 45
Gambar 7. Perbandingan jumlah responden berdasarkan pengalaman
mendapat informasi di Kecamatan Ngaglik tahun 2011 ............. 45
Gambar 8. Perbandingan jumlah responden berdasarkan sumber informasi
yang diperoleh di Kecamatan Ngaglik tahun 2011..................... 47
Gambar 9. Perbandingan jumlah responden berdasarkan riwayat penyakit
di Kecamatan Ngaglik tahun 2011 ............................................ 48
Gambar 10. Perbandingan jumlah responden berdasarkan tingkat pengetahuan
mengenai kista endometrium
di Kecamatan Ngaglik tahun 2011 ............................................ 49
Gambar 11. Tingkat pengetahuan wanita usia produktif di tiap desa ............. 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Gambar 12. Perbandingan jumlah responden berdasarkan tingkat sikap
terhadap kista endometrium
di Kecamatan Ngaglik tahun 2011 ............................................ 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data rawat inap pasien endometriosis tahun 2005-2011
dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY ........................................... 73
Lampiran 2. Rekapitulasi hasil pendataan keluarga Kecamatan Ngaglik ....... 77
Lampiran 3. Surat izin BAPPEDA ................................................................ 78
Lampiran 4. Surat izin melakukan penelitian di Kecamatan Ngaglik ............. 79
Lampiran 5. Surat izin melakukan penelitian di Desa Donoharjo .................. 80
Lampiran 6. Surat izin melakukan penelitian di Desa Minomartani ............... 81
Lampiran 7. Surat izin melakukan penelitian di Desa Sardonoharjo .............. 82
Lampiran 8. Surat izin melakukan penelitian di Desa Sariharjo ..................... 83
Lampiran 9. Surat izin melakukan penelitian di Desa Sinduharjo .................. 84
Lampiran 10. Surat izin konsultasi kuisioner................................................... 85
Lampiran 11. Kuisioner penelitian .................................................................. 86
Lampiran 12. Uji reliabilitas ........................................................................... 90
Lampiran 13. Data skor pengetahuan responden ............................................. 92
Lampiran 14. Uji normalitas skor pengetahuan ............................................... 94
Lampiran 15. Hasil uji Kruskal-Wallis usia responden
dengan tingkat pengetahuan ...................................................... 96
Lampiran 16. Hasil uji Mann-Whitney status pernikahan responden dengan
tingkat pengetahuan .................................................................. 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Lampiran 17. Hasil uji Mann-Whitney pekerjaan responden dengan
tingkat pengetahuan .................................................................. 98
Lampiran 18. Hasil uji Kruskal Wallis tingkat pendidikan responden
dengan tingkat pengetahuan ...................................................... 99
Lampiran 19. Hasil uji Mann-Whitney pengalaman responden mendapatkan
informasi dengan tingkat pengetahuan ..................................... 100
Lampiran 20. Hasil uji Mann-Whitney riwayat penyakit responden dengan
tingkat pengetahuan ................................................................. 101
Lampiran 21. Hasil uji Kruskal Wallis asal desa responden dengan
tingkat pengetahuan ................................................................. 102
Lampiran 22. Data skor sikap responden........................................................ 103
Lampiran 23. Uji normalitas skor sikap ......................................................... 105
Lampiran 24. Hasil uji Kruskal Wallis usia responden dengan tingkat sikap .. 107
Lampiran 25. Hasil uji Mann-Whitney status pernikahan responden dengan
tingkat sikap ............................................................................ 108
Lampiran 26. Hasil uji Mann-Whitney pekerjaan responden
dengan tingkat sikap ................................................................ 109
Lampiran 27. Hasil uji Kruskal Wallis tingkat pendidikan responden dengan
tingkat sikap ............................................................................ 110
Lampiran 28. Hasil uji Mann-Whitney pengalaman responden mendapatkan
informasi dengan tingkat sikap ................................................. 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Lampiran 29. Hasil uji Mann-Whitney riwayat penyakit responden dengan
tingkat sikap ............................................................................ 112
Lampiran 30. Hasil uji Kruskal Wallis asal desa responden
dengan tingkat sikap ................................................................ 113
Lampiran 31. Biografi Penulis ....................................................................... 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
INTISARI
Kesehatan organ reproduktif wanita merupakan hal yang sangat penting untuk
dijaga agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Salah satu hal yang bisa
mengganggu produktifitas wanita adalah penyakit kista endometrium. Untuk dapat
mencegah terjadinya kista endometrium, diperlukan pengetahuan dan sikap yang
cukup baik mengenai penyakit tersebut sehingga wanita usia produktif dapat
melakukan tindakan preventif yang tepat. Pengetahuan seseorang dipengaruhi antara
lain, sosial ekonomi, kultur, pendidikan, dan pengalaman, sementara sikap berkaitan
dengan opini dan nilai. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur pengetahuan dan
sikap wanita usia produktif di Kecamatan Ngaglik, Sleman, Yogyakarta terhadap
kista endometrium.
Penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan rancangan penelitian
deskriptif. Penelitian dilakukan menggunakan kuisioner kepada 100 responden yang
dipilih secara purposive di seluruh Kecamatan Ngaglik. Analisis data dilakukan
menggunakan statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan 45% responden sudah pernah mendapatkan
informasi dan 55 % responden belum pernah mendapatkan informasi, dengan tingkat
pengetahuan 1% tinggi, 39% sedang, dan 60% rendah, dan tingkat sikap 82% baik
dan 18% sedang. Jenis informasi yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan
dan sikap terkait kista endometrium adalah pengetahuan dan informasi mengenai
pengertian, etiologi, faktor risiko, dampak, upaya pencegahan, dan upaya pengatasan
kista endometrium.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlu adanya peningkatan pengetahuan
dan sikap wanita usia produktif di Kecamatan Ngaglik mengenai kista endometrium.
Kata kunci: pengetahuan, sikap, wanita usia produktif, kista endometrium,
Kecamatan Ngaglik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
ABSTRACT
Health of women’s reproductive is very important to be maintained in order
to improve the quality of life. One thing that could interfere with the women’s
productivity is endometrium cyst. To prevent the occurrence of endometrium cyst,
required knowledge and good attitude about the disease so that premenopausal
women might take appropriate preventive measures. Knowledge is influenced such as
socio-economic, cultural, education, and experience, while the attitudes are related to
opinions and values. This study was conducted to measure knowledge and attitude of
premenopausal women in Kecamatan Ngaglik, Sleman, Yogyakarta on endometrium
cyst.
This study is an observational study with a descriptive research design. The
study was conducted by using questionnaires to 100 respondents purposively selected
throughout Kecamatan Ngaglik. Data analysis was performed by using descriptive
statistics.
Results of the study was showed that 45 % of respondents had ever received
information and 55 % of respondents had not received information, with the level of
knowledge, 1 % high, 39% moderate, and 60% low, and the level of attitude, 82 %
good and 18 % moderate. The type of information needed to improve knowledge and
attitude related to endometrium cyst is knowledge and information about
understanding, etiology, risk factors, impacts, prevention, and efforts to overcome the
endometrium cyst.
Conclusion of this study is the need for increased knowledge and attitude of
premenopausal women in Kecamatan Ngaglik on endometrium cyst.
Key words: knowledge, attitude, premenopausal women, endometrium cyst,
Kecamatan Ngaglik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam aspek kesehatan organ reproduksi, wanita mempunyai keunikan
dan kodrat alamiah yang harus dirawat baik-baik. Pemahaman terhadap kesehatan
organ reproduksi wanita menyangkut masalah pemberdayaan perempuan dan
pemahaman tentang kesetaraan gender. Wanita harus peka dan peduli terhadap
keluhan organ reproduksinya. Apabila ditemukan adanya tanda-tanda gangguan,
maka harus diperiksa dan dipastikan sesegera mungkin (Sudayasa, 2010).
Kesehatan organ reproduktif wanita merupakan hal yang sangat penting
untuk dijaga. Apabila organ reproduktif wanita dijaga dengan baik, maka
kesehatan dan kualitas hidup akan tetap terjaga pula. Dengan kesehatan dan
kualitas hidup yang terjaga dapat meningkatkan produktifitas wanita. Ada
beberapa hal yang bisa mengganggu produktifitas wanita, di antaranya adalah
penyakit kista endometrium. Hal ini dikarenakan gejala kista endometrium seperti
nyeri di area pelvis yang mengganggu saat tengah beraktivitas. Selain itu, kista
endometrium yang pecah dapat menimbulkan nyeri yang hebat sehingga
mengganggu aktivitas. Kista berukuran besar (>4cm) dapat menyebabkan
munculnya penyakit lain seperti gangguan saluran kemih dan gangguan pada
kolon (Usodo, Dasuki, dan Anwar 2002; Alford, Taylor, dan DeCherney, 2010).
Kista endometrium merupakan penyakit ginekologis berbahaya yang
paling umum dan sering terjadi. The Canadian Cancer Society menemukan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tahun 2009 terdapat 4.400 kasus penyakit kista endometrium dengan 720
kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini di Kanada. Kebanyakan wanita usia
produktif (72%) mempunyai kista endometrium stage 1 saat didiagnosa (Leyland,
Wolfman, Heywood, Singh, Rittenberg, Soucy, et.al., 2010).
Kista endometrium termasuk penyakit progresif yang menyerang 5%-10%
wanita usia reproduksi dan lebih dari 30% pada wanita yang mengalami
infertilitas. Insiden pasti belum diketahui, namun prevalensinya pada kelompok
tertentu cukup tinggi. Pada kelompok wanita dengan infertilitas yang belum
diketahui penyebabnya ditemukan endometrium sebanyak 70-80%; sedangkan
pada wanita dengan infertilitas primer ditemukan endometrium sebanyak 25%.
Diperkirakan, prevalensi endometrium ini akan meningkat setiap tahunnya
(Rambulagi, 2002; Andriana, 2006).
Prevalensi (angka kejadian) untuk endometriosis adalah 0,5-5% pada
wanita subur dan 25-40% pada wanita infertil. Setiap tahunnya sekitar 4 dari 1000
wanita dirawat di rumah sakit karena penyakit ini . Di Indonesia, sekitar 10-15%
wanita menderita penyakit ini. Terapinya yang cukup mahal membuat
endometriosis dikenal sebagai penyakit untuk wanita sosialita. Keberhasilan terapi
terhitung belum maksimal karena patogenesis penyakit yang tidak jelas. Di USA,
diperkirakan biaya perawatan penderita mencapai 579 juta dolar Amerika pada
tahun 1992. Penyakit ini masih dapat kambuh setelah proses operasi yang
dilakukan. Angka kekambuhan di Indonesia untuk Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo pada tahun 1991-1995 adalah 9,09% (Anurogo, 2012; Andriana,
2006; Simatupang, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Data statistik dari Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta tahun
2005 menunjukkan angka kejadian kista endometrium di Kabupaten Sleman yang
cukup tinggi (324 kejadian), terutama pada usia produktif (15-59 tahun). Angka
ini mengalami perubahan yang signifikan, yaitu adanya penurunan dan kenaikan
angka kejadian untuk kelompok usia tertentu tiap tahunnya dan tetap ditemukan
adanya kasus baru kista endometrium yang memerlukan rawat inap di rumah sakit
(Dinkes, 2011).
Mengetahui adanya berbagai dampak baik klinis terkait produktifitas
wanita maupun dampak ekonomi terkait biaya yang diperlukan untuk proses
penyembuhan dan perawatan yang dapat ditimbulkan oleh kista endometrium,
maka kesadaran masyarakat akan bahaya dari penyakit ini harus ditingkatkan. Hal
ini dapat dicapai apabila tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terutama
wanita usia produktif terhadap penyakit ini dapat diketahui. Harapannya, hal ini
dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam melakukan tindakan preventif
untuk menurunkan risiko terjadinya kista endometrium.
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diangkat
adalah:
a. Seperti apakah karakteristik demografi wanita usia produktif yang
meliputi usia, status pernikahan, pekerjaan, tingkat pendidikan,
pengalaman mendapat informasi, riwayat penyakit, dan asal desa di
Kecamatan Ngaglik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
b. Seperti apakah tingkat pengetahuan wanita usia produktif tentang kista
endometrium di Kecamatan Ngaglik, Sleman, Yogyakarta?
c. Seperti apakah sikap wanita usia produktif di Kecamatan Ngaglik terhadap
kista endometrium?
d. Jenis informasi apa sajakah yang dibutuhkan untuk meningkatkan
pengetahuan wanita usia produktif di Kecamatan Ngaglik mengenai kista
endometrium?
2. Keaslian Penelitian
Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan, penulis menemukan beberapa
penelitian yang terkait dengan tingkat pemahaman terhadap kista endometrium:
a. Profil Penderita Endometrium RS Dr. Saiful Anwar Malang 2001-2003
oleh Andriana (2006). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk
memperoleh gambaran profil penderita endometrium yang melakukan
rawat jalan di RS Dr. Saiful Anwar Malang dalam kurun waktu 3 tahun
(2001-2003). Hasil penelitian ini menunjukkan gejala yang paling banyak
dialami pasien adalah nyeri perut, lokasi ditemukan lesi endometriosis
adalah ovarium, dan tidak dilakukan evaluasi pasca operasi. Data
diperoleh dengan cara mengumpulkan rekam medis populasi rawat jalan di
rumah sakit tersebut. Perbedaannya adalah populasi penelitian ini adalah
pasien rawat jalan sementara populasi dari penelitian yang akan dilakukan
adalah wanita usia produktif di Kecamatan Ngaglik, Sleman, DIY.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
b. Genetic Epidemiology of Endometrium oleh Rambulagi (2009). Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui peran faktor genetik dalam menimbulkan
penyakit endometrium. Hal ini untuk memperkuat adanya faktor keturunan
dalam penyakit kista endometrium. Hasil penelitian ini adalah faktor
genetik berperan dalam timbulnya kista endometrium. Hal ini terbukti
dengan ditemukannya kejadian kista endometrium pada wanita generasi
pertama. Perbedaannya adalah populasi penelitian ini adalah wanita yang
memiliki hubungan saudara, baik kakak beradik maupun kembar
monozigot dan dizigot, sementara populasi dari penelitian yang akan
dilakukan adalah seluruh wanita usia produktif di Kecamatan Ngaglik,
Sleman, DIY, baik yang bersaudara maupun tidak.
c. Perubahan Imunologis pada Endometrium Peritonial oleh Simatupang
(2003). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perkembangan
kista endometrium paska pembedahan. Dikatakan bahwa pengenalan dan
pemahaman yang baik terhadap patogenesis kista endometrium dapat
mempengarui diagnosis dan pengobatan endometrium yang adekuat. Hasil
penelitian menunjukkan patogenesis kista endometrium yang paling
mungkin adalah teori metaplasia. Perbedaannya adalah tujuan dari
penelitian ini yaitu diharapkan terjadi peningkatan pemahaman terhadap
perubahan imunologis endometrium, sementara tujuan penelitian yang
akan dilakukan adalah untuk mengukur tingkat pengetahuan dan sikap
wanita usia produktif di Kecamatan Ngaglik, Sleman, DIY terhadap kista
endometrium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
d. Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Produktif di Kecamatan Berbah,
Kabupaten Sleman, DIY Mengenai Kista Endometrium pada Tahun 2011
oleh Kristanti (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan
cara mengukur secara statistik mengenai pengetahuan dan sikap wanita
usia produktif di Kecamatan Berbah mengenai kista endometrium. Data
pada penelitian ini diperoleh dengan pendekatan kuantitatif menggunakan
kuisioner dan diolah secara statistik. Hasil pada penelitian ini
menunjukkan tingkat pengetahuan mayoritas adalah rendah sementara
sikap mayoritas adalah baik. Perbedaannya adalah lokasi penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Berbah, sementara penelitian yang
akan dilakukan berlokasi di Kecamatan Ngaglik.
3. Manfaat Penelitian
Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah:
a. Manfaat Teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
metode pengukuran pengetahuan, sikap, serta identifikasi informasi yang
dibutuhkan peneliti lain yang akan melakukan penelitian serupa.
b. Manfaat Praktis. Sebagai dasar untuk menyusun jenis materi informasi dan
edukasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya wanita usia
produktif mengenai penyakit tertentu, terutama penyakit kista
endometrium, sehingga edukasi berjalan lebih efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan identifikasi jenis informasi
yang diperlukan wanita usia produktif di Kecamatan Ngaglik terhadap penyakit
kista endometrium.
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan gambaran profil karakteristik demografi wanita usia
produktif di Kecamatan Ngaglik.
b. Mengukur tingkat pengetahuan wanita usia produktif di Kecamatan
Ngaglik mengenai kista endometrium.
c. Mengukur sikap wanita usia produktif di Kecamatan Ngaglik terhadap
kista endometrium.
d. Melakukan identifikasi jenis informasi yang dibutuhkan untuk
meningkatkan pengetahuan wanita usia produktif di Kecamatan Ngaglik
mengenai kista endometrium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian
Secara terminologi, pengetahuan atau epistemologi berarti perkataan,
pikiran, dan percakapan mengenai hal-hal terkait keilmuan. Pengetahuan adalah
segala informasi yang diketahui dan disadari oleh seseorang. Dalam pengertian
lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui manusia melalui
pengamatan inderawi. Hal ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan
melalui panca inderanya terhadap suatu objek tertentu. Secara umum, dapat
dikatakan bahwa pengetahuan adalah hasil usaha atau hasil tahu, yang bersumber
dari kehendak/ kemauan kodrati manusia yang menimbulkan dorongan dan rasa
ingin tahu untuk memahami suatu objek (Widi, 2009; Suhartono, 2008; Surajiyo,
2007).
Umumnya, pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan
pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan
aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan
observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris juga
dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat
menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut
(Widi, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Tingkatan Pengetahuan
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk suatu persepsi seseorang. Tingkat pengetahuan seseorang juga
mempengaruhi persepsi dan perilaku individu, yang mana makin tinggi
pengetahuan seseorang maka makin baik menafsirkan sesuatu (Fitriani, 2011).
Pengetahuan dalam domain kognitif memiliki 6 tingkatan yaitu tahu
(know), memahami (comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis),
sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation) (Fitriani, 2011).
Tingkatan awal dari pengetahuan adalah tahu di mana seseorang dapat
mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Tingkatan tahu
mencakup mengingat kembali (recall) dari sesuatu yang spesifik dari keseluruhan
bahan yang dipelajari sebelumnya. Selanjutnya adalah memahami yaitu
kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan
dapat mengintepretasikan materi tersebut secara benar. Seseorang dikatakan
paham apabila mampu menjelaskan, memberi contoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya mengenai objek yang dipelajari (Fitriani, 2011).
Tingkatan selanjutnya adalah kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya, yang disebut aplikasi.
Aplikasi dapat dikatakan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,
prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Setelah aplikasi,
tingkatan selanjutnya adalah analisis yaitu kemampuan untuk menjabarkan suatu
materi atau objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih berada dalam satu
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu dengan yang lain. Seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dikatakan mampu melakukan analisis dilihat dari kemampuannya dalam
menggunakan kata kerja seperti menggambarkan (membuat bagan), membedakan,
memisahkan, mengelompokan, dan sebagainya (Fitriani, 2011).
Tingkatan selanjutnya adalah sintesis yaitu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. Dapat dikatakan sintesis adalah kemampuan seseorang untuk menyusun
formula yang baru berdasarkan formula-formula yang ada. Kegiatan yang
termasuk dalam tingkatan sintesis adalah menyusun, merencanakan, meringkas,
menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang
ada. Tingkatan terakhir adalah evaluasi yaitu kemampuan seseorang dalam
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Pada
tingkatan inilah pengukuran pengetahuan dilakukan. Pengukuran pengetahuan
dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang
diukur dari objek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita
ketahui atau kita ukur (Fitriani, 2011).
3. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan,
media massa/ informasi, sosial ekonomi, lingkungan, pengalaman, dan usia
(Erfandi, 2009).
Secara teoritis, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan
semakin banyak informasi yang diterima dan dapat memperluas pengetahuannya.
Perlu ditekankan bahwa seseorang dengan tingkat pendidikan rendah tidak berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
memiliki pengetahuan yang rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak
dari pendidikan formal saja, tapi juga dari pendidikan non formal. Informasi yang
diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal dapat menghasilkan
perubahan ataupun peningkatan pengetahuan. Berkembangnya teknologi
menyebabkan berkembangnya sarana komunikasi dan berbagai bentuk media
massa sehingga memberi pengaruh terhadap terbentuknya opini dan kepercayaan
seseorang (Erfandi, 2009).
Kondisi sosial ekonomi dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang. Hal ini terkait tingkat pendidikan yang mampu dicapai dan jaminan
ketersediaan fasilitas dalam memperoleh informasi. Kondisi ini dapat didukung
dengan situasi lingkungan yang baik pula. Lingkungan berpengaruh terhadap
proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang tinggal dalam lingkungan
tersebut. Proses interaksi timbal balik ataupun yang tidak, akan direspon sebagai
pengetahuan (Erfandi, 2009).
Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang adalah pengalaman. Pengalaman menjadi salah satu cara dalam
mengetahui kebenaran suatu pengetahuan, dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang pernah diperoleh. Usia menjadi salah satu faktor yang terkait
dengan pengalaman seseorang. Semakin bertambah usia seseorang, semakin
bertambah pula pengalamannya, terutama untuk individu yang aktif berinteraksi
dengan individu lainnya. Selain itu, pertambahan usia dapat menyebabkan
peningkatan daya tangkap dan pola pikir sehingga pengetahuan yang diperoleh
semakin baik (Erfandi, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
4. Perkembangan Pengetahuan Kognitif
Pengetahuan merupakan hasil pemikiran seseorang yang berkembang
sesuai bertambahnya usia. Pada fase usia remaja mulai terbentuk proses pemikiran
operasional yang sifatnya lebih abstrak daripada pemikiran seorang anak.
Pemikiran abstrak cenderung idealis dan disertai cara berpikir yang lebih logis.
Pemikiran operasional formal akan didominasi oleh proses asimilasi, yaitu
penggabungan informasi yang baru dengan pengetahuan yang sudah ada. Pada
akhirnya, remaja mencapai keseimbangan intelektual di mana individu tersebut
mengakomodasikan (menyesuaikan diri dengan informasi baru) suatu pergolakan
kognitif (Santrock, 2002).
Setelah melewati fase remaja, seseorang akan memasuki fase dewasa awal
atau dalam bahasa awam disebut masa muda, yaitu periode transisi antara masa
remaja dengan masa dewasa yang merupakan perpanjangan kondisi ekonomi dan
pribadi yang sementara. Pada fase ini seseorang akan mulai berpikir tentang
berbagai alternatif dan kemungkinan yang ada mengenai suatu hal. Kemampuan
kognitif berkembang dengan baik pada masa dewasa awal. Terdapat fase
mencapai prestasi yaitu fase di masa dewasa awal yang melibatkan penerapan
intelektualitas pada situasi yang memiliki konsekuensi besar dalam tujuan jangka
panjang, seperti pencapaian karir dan pengetahuan (Santrock, 2002).
Fase kehidupan setelah dewasa awal adalah dewasa tengah. Pada fase ini
perkembangan kognitif seseorang lebih ditekankan pada kemampuan daya ingat.
Daya ingat cenderung menurun ketika berusaha mengingat kembali informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
yang pernah didapatkan. Hal ini terjadi karena informasi tersebut tidak sering
digunakan (Santrock, 2002).
5. Pengetahuan dan Sumber Informasi
Ilmu pengetahuan membutuhkan informasi, tetapi juga sekaligus
menghasilkan informasi baru. Sebagai bentuk konsekuensi dari perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, maka informasi pun
berkembang dengan cepat pula. Dapat dikatakan bahwa adanya ledakan
pengetahuan menimbulkan ledakan informasi (Yusup dan Subekti, 2010).
Informasi dan sumbernya dibedakan menjadi tiga; primer, sekunder, dan
tersier. Informasi primer merupakan informasi yang diterbitkan pertama kali oleh
suatu penerbit atau sumbernya secara lengkap, asli. Informasi jenis ini biasanya
digunakan dalam dunia ilmu pengetahuan, teknologi, dan penelitian-penelitian
ilmiah. Sumber informasi primer adalah majalah, surat kabar, laporan penelitian,
kertas kerja, monografi, laporan seminar, buku teks, buku pedoman, tesis, dan
disertasi (Yusup dan Subekti, 2010).
Informasi sekunder adalah informasi yang bertujuan untuk membuka
informasi primer. Jenis informasi ini tidak dihasilkan dari sumber pertama yang
menerbitkannya, melainkan suatu media yang digunakan untuk menelusuri lebih
lanjut mengenai informasi primer yang sudah ada. Contoh sumber informasi
sekunder adalah abstrak, indeks artikel yang dibukukan, katalog, file bibliografi,
dan artikel terjemahan. Kamus dan ensiklopedia termasuk jenis informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
sekunder yang merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dari sumber informasi
primer (Yusup dan Subekti, 2010).
Informasi tersier sering disamakan dengan informasi sekunder. Dapat
dikatakan bahwa sumber informasi jenis ini merupakan keterangan atau tulisan
dari sumber tertentu yang dapat digunakan untuk mengetahui atau menelusuri
sumber-sumber informasi sekunder. Contoh sumber informasi tersier adalah
katalog bahan-bahan referensi dan katalog indeks suatu bidang ilmu tertentu
(Yusup dan Subekti, 2010).
B. Sikap
1. Pengertian
Sikap seseorang terhadap objek adalah perasaan mendukung atau
memihak (favourable) maupun perasaan tidak mendukung atau memihak
(unfavourable) pada objek tersebut (Azwar, 1995).
Sikap meliputi rasa suka dan tidak suka, suatu penilaian dan reaksi
menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap objek, orang, situasi, dan
mungkin aspek-aspek lainnya, termasuk ide abstrak dan kebijaksanaan sosial
(King, 2010).
Mengikuti skema triadik, struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang
saling menunjang yaitu komponen kognitif (cognitive), komponen afektif
(affective), dan komponen konatif (conative). Komponen kognitif merupakan
representasi yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen afektif
merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional, dan komponen konatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang
dimiliki oleh seseorang (Azwar, 2007).
Sikap sangat berkaitan dengan opini dan nilai, tetapi mempunyai makna
yang berbeda. Opini merupakan pernyataan sikap yang sangat spesifik atau sikap
dalam arti yang lebih sempit yang bersifat situasional. Nilai bersifat sangat
mendasar sebagai bagian dari ciri kepribadian, sedangkan sikap bersifat evaluatif,
dan berakar pada nilai yang dianut dan terbentuk dalam kaitannya dengan suatu
objek (Azwar, 2003).
2. Fungsi Sikap
Sikap memiliki sejumlah fungsi psikologis yang berbeda. Fungsi sikap
bagi seseorang juga mempengaruhi bagaimana tingkat konsistensi orang tersebut
memegang sikapnya dan bagaimana tingkat kemudahan mengubah sikap.
a. Fungsi instrumental: sikap yang dipegang oleh seseorang untuk alasan
praktis atau manfaat.
b. Fungsi pengetahuan: sikap yang membantu seseorang dalam memahami
dunia, yang membawa keteraturan bagi berbagai informasi yang harus
diasimilasikan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Fungsi nilai-ekspresif: sikap yang mengekspresikan nilai-nilai seseorang
atau mencerminkan konsep diri seseorang.
d. Fungsi pertahanan ego: sikap yang melindungi seseorang dari kecemasan
atau hal yang mengancam harga diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
e. Fungsi penyesuaian sosial: sikap yang membantu seseorang untuk dapat
bergabung dalam suatu komunitas (King, 2010).
3. Hal-hal yang Mempengaruhi Sikap
Sikap seseorang terhadap kesehatan diri dipengaruhi oleh beberapa hal:
a. Usia
Sikap tanggap kesehatan ditunjukkan oleh orang-orang sejak
memasuki fase dewasa. Hal ini karena individu dewasa mempunyai
banyak pilihan dalam kehidupan mereka sehari-hari yang berkaitan
dengan keputusan penting dalam hidup. Keputusan penting yang
diambil mendorong terciptanya kesempatan yang lebih tinggi untuk
melakukan kontrol terhadap hidup mereka. Hal ini dapat terjadi bila
didukung oleh suasana dan lingkungan yang baik (King, 2010).
b. Keluarga
Dalam bersikap, baik individu yang menikah maupun yang
tidak dan/ belum menikah akan mempertimbangkan keluarga yang
dimilikinya. Individu yang memiliki keluarga, secara sadar ataupun
tidak memiliki kecenderungan untuk berperan dalam menjaga dan
memperbaiki,─baik itu hubungan, pendidikan, kesehatan, dll─,
keluarganya. Teori ini juga mengatakan bahwa dengan kata lain,
individu, baik menikah ataupun tidak dan/ belum menikah akan
waspada terhadap gangguan yang mungkin dapat mengancam
keluarganya (Davidson, Neale, dan King, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Relasi Sosial
Individu yang membangun relasi yang baik dengan individu
yang lain akan mendapatkan sejumlah manfaat. Manfaat tersebut
berkaitan dengan pembelajaran terhadap pengalaman hidup yang
dialami oleh individu tersebut (Davidson, Neale, dan King, 2006).
d. Pendidikan
Seseorang yang belajar melalui sebuah proses yaitu proses
berpikir. Belajar dapat mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang.
Prinsipnya yaitu, dengan mengubah pola sikap dan perilaku seseorang
yang adaptif (berdasarkan hal yang dipelajari). Teori ini juga
mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan (formal)
seseorang, semakin lama waktu yang digunakannya untuk belajar,
sehingga sikap dan perilakunya semakin termodifikasi menjadi hal
yang lebih baik (Nevid, Rathus, dan Greene, 2005).
e. Pengalaman
Pengalaman seseorang akan membentuk cara berpikirnya.
Pengalaman seseorang tersebut termasuk pengalamannya sendiri
terhadap suatu hal, ─dalam hal ini penyakit dan kesehatan─,
pengalaman orang lain, dan informasi yang pernah diperoleh mengenai
hal tersebut (King, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
C. Kista Endometrium
1. Pengertian
Endometriosis merupakan penyakit di mana kelenjar endometrial dan
stroma tumbuh di luar area uterus. Tempat-tempat di mana pertumbuhan kelenjar
ini ditemukan antara lain daerah peritoneal (termasuk rahim, kuldesak,
uterosakral, ligamen, tuba falopi, kolon, dan apendiks), namun lesi endometriosis
dapat ditemukan di tempat-tempat lainnya seperti otot, ginjal, bladder, hati,
bahkan dapat juga ditemukan pada pria (Alford, Taylor, dan DeCherney, 2010).
Lesi yang terbentuk sering disebut sebagai kista endometrium. Kista
endometrium termasuk kista abnormal, yang berarti kista yang tidak biasanya
muncul atau tumbuh. Kista endometrium terbentuk dari pertumbuhan jaringan
endometrium, menempel di ovarium, dan berkembang menjadi kista. Kista jenis
ini disebut kista coklat karena kista berisi darah berwarna merah-coklat (Caroline,
2010).
Gambar 1. Lokasi umum terbentuknya lesi endometriosis
(Alford, Taylor, dan DeCherney, 2010)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Endometrium merupakan salah satu masalah penting di bidang
Ginekologi, berkenaan dengan timbulnya dampak dan progresifitasnya yang
berjalan terus sepanjang kehidupan seorang wanita. Endometriosis adalah susunan
mirip endometrium yang menampilkan perubahan klinis seperti endometrium
normal kavum uteri yang dapat tumbuh di hampir semua organ tubuh
(Simatupang, 2003).
Terdapat tiga tipe lesi endometriosis: 1) superficial peritoneal dan implan
ovarian, 2) endometriomas (kista ovari yang mirip mukosa endomtrioid), dan 3)
deep infiltrating endometriosis (berupa nodus kompleks yang terdiri dari jaringan
endemetrium, jaringan adipose, dan jaringan fibromuskular). Lokasi anatomi dan
penyebab radang dari lesi tersebut dipercaya sebagi penyebab gejala-gejala dan
tanda adanya suatu penyakit berkenaan dengan endometrium (Alford, Taylor, dan
DeCherney, 2010).
Gambar 2. Kista coklat
(Natur, 2009)
2. Epidemiologi dan Etiologi
Penyakit kista endometrium mempengaruhi kesehatan 10-15% dari semua
wanita pada tahun-tahun reproduksi. Insiden ini 40-60% terjadi pada wanita
dengan dismenorea dan 20-30% pada mereka dengan subfertilitas. Faktor risiko
sudah termasuk beban menstruasi berat (dikarenakan siklus pendek atau panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dan durasi aliran; lancar atau tidak lancar). Kemungkinan saudara perempuan dan
anak perempuan dapat terkena dampak endometrium sebesar 6-9 kali lebih besar,
selain itu biaya yang diperlukan untuk melakukan pengobatan dan perawatan baik
langsung ataupun tidak langsung, cukup besar (Rambulagi, 2002).
Patogenesis endometrium tidak ada yang pasti. Teori yang ada mencakup
menstruasi retrograde, metaplasia selomik, dan penyebaran hematogen atau
limfatik. Endometrium biasanya ditemukan sebelum menarke dan mengalami
regresi secara khas setelah menopause (Norwitz dan Schorge, 2008).
Sejumlah hipotesis telah dimunculkan untuk menjelaskan etiologi
endometrium dan sampai saat ini hipotesis yang paling mendominasi adalah teori
menstruasi retrograde, yaitu adanya bagian dari sel-sel endometrium yang hidup
di sepanjang saluran tuba ke dalam panggul pada saat sedang menstruasi (Gao,
Outley, Botteman, Spalding, Simon, dan Pashos, 2006).
Menstruasi retrograde dapat menyerang semua wanita usia produktif. Hal
ini kemungkinan dikarenakan adanya fungsi yang menyimpang dari pertumbuhan
sel endometrium di dalam rongga peritoneal. Maka, sistem patofisiologi
(kekebalan, klirens, dan angiogenesis) mempunyai peran dalam proses implantasi
sel endometrium ini (Somigliana, Vigano, Parazzini, Stoppelli, Giambattista, dan
Vercellini, 2006).
Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan kronis, fibrosis, adhesi, dan
pembentukan kista ovarium. Endometrium dapat dikaitkan dengan riwayat
kesehatan, misalnya pernah mengalami kanker ovarium, kanker payudara,
melanoma, dan limfoma non-Hodgkin (Somigliana et. al., 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3. Patofisiologi
Endometrium dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Wanita yang
memiliki ibu atau saudara perempuan yang menderita endometrium memiliki
risiko lebih besar terkena penyakit ini. Hal ini disebabkan adanya gen abnormal
yang diturunkan dalam tubuh wanita tersebut (Scott, 2002; Sperof, 2005).
Kista endometrium yang sudah terbentuk akan berkembang seiring
pertumbuhan lapisan jaringan endometrium. Hal ini yang menyebabkan sensasi
nyeri pada perut bagian bawah. Sensasi nyeri yang timbul ini merupakan respons
dari tingginya konsentrasi dari hormon yang mengeluarkan darah selama
terjadinya siklus menstruasi (Caroline, 2010).
Selain teori menstruasi retrograde, terdapat beberapa teori lain yang
menjelaskan bagaimana endometrium itu dapat terjadi, antara lain: teori
transplantasi dan regurgitasi, teori metaplasia, teori induksi, teori hormonal, teori
lingkungan (racun), teori genetik, dan teori imunologi (Simatupang, 2003).
Gangguan menstruasi seperti hipermenorea dan menoragia dapat
mempengaruhi sistem hormonal tubuh. Tubuh akan memberikan respon berupa
gangguan sekresi estrogen dan progesteron yang menyebabkan gangguan
pertumbuhan sel endometrium. Sama halnya dengan pertumbuhan sel
endometrium biasa, sel-sel endometrium ini akan tumbuh seiring peningkatan
kadar estrogen dan progesteron di dalam tubuh (Scott, 2002; Sperof, 2005).
Jaringan endometrium yang tumbuh di luar uterus terdiri dari fragmen
endometrial. Fragmen endometrial tersebut dilemparkan dari infundibulum tuba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
falopi menuju ke ovarium yang akan menjadi tempat tumbuhnya endometrium
(Scott, 2002; Sperof, 2005).
Penegakan diagnosa endometrium tidak mudah. Hal ini disebabkan karena
gold standar-nya adalah laparoskopi, yaitu sebuah tindakan yang masih cukup
mahal untuk kebanyakan orang Indonesia. Umumnya ditemukan secara tidak
sengaja pada laparatomi (Andriana, 2006).
USG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kista endometrium. Alat
peraba (transducer) digunakan untuk mengirim dan menerima gelombang suara
frekuensi tinggi (ultrasound) yang menembus bagian panggul, dan menampilkan
gambaran rahim dan ovarium di layar monitor. Kemudian, gambaran yang
ditunjukkan oleh alat tersebut akan dicetak untuk dianalisis lebih lanjut guna
memastikan adanya kista, mengenali lokasi, dan untuk menentukan apakah kista
berisi cairan atau material padat (Natur, 2009).
4. Faktor Risiko
Endometrium bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan
pertama (ibu, anak perempuan, saudara perempuan). Faktor lain yang
meningkatkan risiko terjadinya endometrium adalah memiliki rahim yang
abnormal dan melahirkan pertama kali pada usia di atas 30 tahun. Endometrium
diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur yang berusia 25-44 tahun, 25-50%
wanita mandul dan bisa juga terjadi pada usia remaja. Endometrium yang berat
bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel telur dari
ovarium ke rahim (Gao et. al., 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Faktor lain berupa toksik dari sampah-sampah perkotaan menyebabkan
mikroorganisme masuk ke dalam tubuh. Mikroorganisme tersebut akan
menghasilkan makrofag yang menyebabkan respon imun menurun. Hal ini akan
meningkatkan faktor pertumbuhan sel-sel abnormal seiring dengan meningkatnya
perkembangbiakan sel abnormal (Scott, 2002; Sperof, 2005).
Kista endometrium bisa juga terjadi akibat proses kiret yang tidak bersih.
Kiret atau kuret (kuretase) merupakan serangkaian proses pelepasan jaringan yang
melekat pada dinding kavum uteri, sendok kuret akan melepaskan jaringan
tersebut dengan teknik pengerokan secara sistemik. Prosedur ini akan dilakukan
dengan pertimbangan tertentu, yang apabila suatu kehamilan dilanjutkan akan
membahayakan keselamatan ibu. Komplikasi kuretase antara lain perdarahan,
perforasi, infeksi, dan robekan pada uterus (Sarwono, cit. Setyorini, 2010).
5. Gejala
Gejala-gejala yang menandai endometrium adalah sebagai berikut:
a. nyeri panggul dan infertilitas; gejala inilah yang paling sering terjadi,
namun banyak pasien yang asimtomatik,
b. nyeri dengan pola siklik; merupakan tanda utama endometrium
termasuk dismenorea sekunder (dimulai saat menstruasi dan
memuncak pada saat aliran menstruasi maksimal), dispareunia dalam
(rasa nyeri saat berhubungan seksual), dan nyeri punggung di bagian
sacrum saat menstruasi. Gejala juga dapat terjadi akibat keterlibatan
rektum, uretra, atau kandung kemih,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
c. keparahan gejala tidak harus berkorelasi dengan derajat penyakit
panggul. Banyak wanita dengan endometrium minimal mengalami
keluhan nyeri panggul yang parah,
d. infertilitas mungkin akibat distorsi anatomis arsitektur panggul akibat
endometrium yang luas dan lengket (Norwitz dan Schorge, 2008).
6. Tata Laksana
Tata laksana kista endometrium ada beberapa jenis, yaitu dengan
medikamentosa maupun pembedahan (pembedahan konservatif dan pembedahan
definitif) (Norwitz dan Schorge, 2008).
a. Tata Laksana Medikamentosa
Terapi ini dilakukan berdasarkan pengalaman empiris dengan
kontrasepsi oral. Pelaksanaan terapi ini direkomendasikan untuk pasien
yang simtomatik. Pereda simtomatik untuk dismenorea, dispareunia, dan/
atau nyeri panggul biasanya berhasil dengan menggunakan obat-obatan,
meskipun peredaan ini biasanya hanya bertahan dalam waktu singkat
(Norwitz dan Schorge, 2008).
Lini pertama pengobatan adalah penggunaan anti inflamasi non
steroid disertai dengan atau tanpa kontrsepsi oral atau progestin. Walaupun
bukti yang diperoleh masih terbatas, namun secara teoritis, penggunaan
agen kontrasepsi oral masih dapat diteruskan (Alford, Taylor, dan
DeCherney, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Pembedahan Konservatif
Dilakukan apabila perlengketan panggul dan endometrioma
berukuran besar (>2cm), dan lebih dilakukan dengan proses pembedahan.
Tujuan pembedahan ini adalah untuk mengangkat atau menghancurkan
endometrium sebanyak mungkin dan pada saat bersamaan mengembalikan
anatomi normal serta menyisakan sebanyak mungkin jaringan ovarium
normal (Norwitz dan Schorge, 2008).
c. Pembedahan Definitif
Pada pembedahan ini cara yang efektif adalah histerektomi dengan
salpigo-ooforektomi bilateral. Dengan melakukan pembedahan ini salah
satu atau kedua ovarium dapat dipertahankan dengan 20% risiko akan
menjalani operasi lain untuk meredakan nyeri yang berkepanjangan
(Norwitz dan Schorge, 2008).
Tata laksana untuk mengatasi kasus infertilitas yang terjadi akibat kista
endometrium adalah dengan inseminasi. Untuk kista endometrium stage 1 dan
stage 2 dapat didahului dengan laparoskopi, kemudian dilanjutkan pemberian
stimulasi ovari dengan inseminasi intrauteri, kemudian dilakukan fertilisasi in
vitro. Untuk kista endometrium stage 3 dan stage 4 langsung dilakukan stimulasi
ovari dengan inseminasi intrauteri, dilanjutkan dengan fertilisasi in vitro (Alford,
Taylor, dan DeCherney, 2010).
Terapi non farmakologis yang memungkinkan untuk dilakukan adalah
pengobatan alternatif atau CAM (complementary altenative medicine).
Penggunaan terapi ini antara lain untuk mendapatkan fungsi antioksidan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
meredakan nyeri, dan mengurangi terjadinya radang. Terapi yang cukup sering
dilakukan antara lain akupuntur, konsumsi vitamin B1, refleksiologi, dan
pengobatan herbal. Walaupun bukti keberhasilan terapi ini masih minimal, namun
terapi jenis ini dianjurkan karena risiko minimal. Terapi lain yang dapat
digunakan adalah terapi psikologis yaitu kemauan pasien sendiri untuk sembuh
dan adanya dukungan dari orang-orang di sekitar pasien (Alford, Taylor, dan
DeCherney, 2010).
D. Keterangan Empiris
Tingkat pengetahuan wanita usia produktif di Kecamatan Ngaglik,
Sleman, DIY terkait kista endometrium sudah tinggi, sementara sikap terkait kista
endometrium sudah baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian mengenai pengetahuan dan sikap wanita usia produktif terhadap
kista endometrium ini merupakan jenis penelitian observasional dengan rancangan
penelitian deskriptif karena tidak ada intervensi yang diberikan kepada responden.
Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan dianalisis secara kualitatif.
Pengambilan data menggunakan kuisioner.
B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel
a. Variabel utama:
1) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah data demografi responden
meliputi umur, masih menstruasi atau tidak, status pernikahan, tingkat
pendidikan, umur, pekerjaan, riwayat penyakit, dan asal riwayat
penyakit.
2) Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah pengetahuan mengenai
kista endometrium dan sikap terhadap kista endometrium .
b. Variabel pengacau:
1) Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah informasi
dari instansi pendidikan formal dan non formal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2) Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah sumber
informasi baik cetak maupun elektronik (media massa).
2. Definisi Operasional
a. Pengetahuan adalah hal-hal yang diketahui oleh responden mengenai kista
endometrium. Tingkat pengetahuan diukur menggunakan sistem skoring
dengan skala menurut Arikunto (2006) yaitu:
1) Tinggi, bila skor atau nilai 76─100%.
2) Sedang, bila skor atau nilai 56─75%.
3) Rendah , bila skor atau nilai < 56%.
Maka, penilaian terhadap tingkat pengetahuan responden berdasarkan
sistem skoring tersebut adalah sebagai berikut:
1) Skor 16─20: tinggi.
2) Skor 12─15: sedang.
3) Skor 0─11: rendah.
b. Sikap merupakan respon yang diberikan oleh responden terhadap kejadian
kista endometrium yang dinilai dengan menggunakan kuisioner. Sikap
diukur menggunakan sistem skoring dengan skala menurut Arikunto
(2006) yaitu:
1) Baik, bila skor atau nilai 76─100%.
2) Sedang, bila skor atau nilai 56─75%.
3) Buruk, bila skor atau nilai < 56%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Maka, penilaian terhadap sikap responden berdasarkan sistem skoring
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Skor 61─80: baik.
2) Skor 45─60: sedang.
3) Skor 20─44: buruk.
c. Tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan terakhir yang telah
diselesaikan responden dan dinyatakan lulus. Informasi ini diperoleh
dengan melihat data diri yang diisi oleh responden sendiri pada bagian
awal pada kuisioner.
d. Wanita usia produktif adalah wanita yang sudah dan masih mengalami
siklus menstruasi yang tinggal di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta.
e. Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan dan terhadapnya diberikan gaji
atau upah.
f. Riwayat penyakit adalah penyakit berat di mana responden membutuhkan
rawat inap di Rumah Sakit atau penyakit kambuhan.
g. Kista endometrium adalah penyakit yang lebih dikenal oleh masyarakat
setempat sebagai kista atau kista coklat.
C. Subyek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia produktif di
Kecamatan Ngaglik sejumlah 21.255 orang. Subjek penelitian adalah wanita usia
produktif, maupun wanita yang sudah melampaui usia teoritis produktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Wanita usia produktif.
2. Tinggal di Kecamatan Ngaglik.
3. Bisa membaca dan menulis.
4. Tidak mempunyai latar pendidikan formal maupun non formal terkait kista
endometrium dalam dua tahun terakhir.
5. Bersedia menjadi responden.
Kriteria eksklusi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Wanita usia produktif sesuai persyaratan kriteria inklusi namun tidak bersedia
menjadi responden.
2. Responden yang tidak mengisi kuisioner dengan lengkap.
3. Responden yang tidak mengisi sendiri kuisionernya.
D. Sampling
Jenis sampling yang digunakan adalah non probability sampling dengan
metode purposive sampling. Perhitungan sampel minimal dilakukan berdasarkan
rumus Notoatmodjo (cit, Nawawi, 2007):
Keterangan:
d: derajat ketepatan yang diinginkan
z: standar deviasi normal (1,96 untuk derajat kemaknaan 95%)
p: proporsi populasi
q: 1,0-p
N: besarnya populasi
n: besarnya sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Berdasarkan rumus tersebut dan setelah dilakukan perhitungan sesuai
dengan jumlah wanita usia produktif di Kecamatan Ngaglik, diperoleh hasil
bahwa jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 96 orang:
Penelitian ini dilakukan dengan menyebar 200 kuisioner, kuisioner yang
kembali sejumlah 136, sesuai kriteria sejumlah 100, untuk kemudian dianalisis.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner yang terdiri dari 3
bagian:
1. Bagian pertama adalah kuisioner tipe isian dengan bentuk closed form item,
memuat data demografi dan skala tingkat pengenalan tentang kista
endometrium. Bagian ini terdiri dari 12 pertanyaan. Bagian pertama ini
meliputi nama, usia, menstruasi, Kecamatan, Desa, Dusun, status, pendidikan
terakhir, pekerjaan terakhir, riwayat penyakit, asal riwayat penyakit, pernah
mendapat informasi atau belum mengenai kista endometrium, asal informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Bagian terakhir merupakan kolom tanda tangan yang menunjukkan bahwa
yang bersangkutan setuju menjadi responden.
2. Bagian kedua tipe pilihan bentuk force choice untuk meneliti pengetahuan
tentang kista endometrium. Bagian ini berisi 20 pernyataan. Alternatif
jawaban yang tersedia adalah “ya” bila responden setuju dengan pernyataan
tersebut, dan “tidak” bila responden tidak setuju.
3. Bagian ketiga adalah kuisioner tipe pilihan skala likert yaitu Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS), untuk
meneliti sikap sehubungan dengan hal-hal berkaitan dengan kista
endometrium terdiri dari 20 pernyataan. Pernyataan juga termasuk keinginan
responden untuk memahami lebih lanjut mengenai kista endometrium,
antisipasi dampak, serta upaya pencegahan kista endometrium.
F. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Juni sampai dengan bulan
Desember 2011.
G. Tata Cara Penelitian
1. Penentuan Lokasi
Penelitian ini merupakan penelitian tim yang terdiri dari 5 orang peneliti.
Penelitian dilakukan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta karena menurut data dari
Dinas Kesehatan Provinsi DIY diperoleh bahwa endometrium merupakan
penyakit prevalensi kedua terbesar setelah Kota Yogyakarta. Penentuan lokasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
penelitian untuk tiap peneliti dilakukan secara acak. Penelitian ini dilakukan di
Kecamatan Ngaglik.
Kecamatan Ngaglik terletak di bagian Utara Kabupaten Sleman dan
memiliki enam Desa; Donoharjo, Minomartani, Sardonoharjo, Sariharjo,
Sinduharjo, dan Sukoharjo. Jumlah penduduk di Kecamatan Ngaglik adalah
72.964 orang dan jumlah wanita usia produktif adalah 21.255 orang. Jumlah
penduduk dan wanita usia produktif pada tiap desa disajikan pada tabel I.
Tabel I. Desa yang ada di Kecamatan Ngaglik
Nomor Desa Jumlah Penduduk Jumlah Wanita
Usia Produktif
1 Donoharjo 7884 2211
2 Minomartani 10613 3345
3 Sardonoharjo 15566 4546
4 Sariharjo 14579 4237
5 Sinduharjo 13202 3706
6 Sukoharjo 11120 3210
Total 72964 21255
Berdasarkan lokasinya Kecamatan Ngaglik berada dekat dengan jalur
transportasi kendaraan berat berupa truk pengangkut pasir dari daerah Kaliurang
menuju daerah kota untuk proses pembangunan dan pengerukan pasir, serta truk
pendistribusian bahan bakar minyak. Hal ini menunjukkan kemungkinan bahwa
kendaraan tersebut menjadi penyebab polusi udara di Kecamatan Ngaglik cukup
tinggi. Salah satu teori terjadinya endometriosis adalah teori lingkungan/ racun
(Simatupang, 2003). Lingkungan memberikan pengaruh terhadap timbulnya kista
endomterium, terutama untuk lingkungan yang tercemar dan berpengaruh pada
kondisi hormon reproduksi dan sistem imun, sehingga Kecamatan Ngaglik dipilih
menjadi lokasi dilakukannya penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Pengurusan Izin Penelitian
Pengurusan izin penelitian dilakukan di BAPPEDA Sleman untuk
mendapatkan izin selama tujuh bulan. Izin dilanjutkan ke Kecamatan Ngaglik
dengan surat dari BAPPEDA dan surat keterangan dari fakultas sebagai
pengantar, kemudian diteruskan ke seluruh kelurahan yang ada. Untuk perizinan
ke tingkat pedukuhan dilakukan bila diperlukan (bila dukuh meminta surat
pengantar yang ada). Izin dari pedukuhan selanjutnya digunakan untuk
mendapatkan izin dari ketua PKK atau Dasa Wisma.
3. Pembuatan Instrumen Penelitian
a. Penyusunan kuisioner
Langkah pertama adalah menyusun item-item pertanyaan untuk
tipe isian sehubungan dengan data demografi terkait variabel penelitian,
skala pengenalan responden mengenai kista endometrium dan juga kolom
untuk tanda tangan responden.
Langkah selanjutnya adalah menyusun pernyataan mengenai
pengetahuan tentang kista endometrium meliputi pengertian/ sinonim,
etiologi, faktor risiko, dampak, upaya pencegahan, dan upaya pengatasan,
dengan alternatif jawaban ya dan tidak.
Selanjutnya menyusun pernyataan pada bagian sikap yang meliputi
pemahaman, antisipasi dampak, upaya pencegahan, dengan alternatif
jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat
Tidak Setuju (STS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Selama pembuatan kuisioner dilakukan konsultasi dengan pihak-
pihak yang memahami tata cara pembuatan kuisioner penelitian.
Pernyataan pada bagian pengetahuan dan sikap mencakup jawaban
favourable dan unfavourable.
Tabel II. Pernyataan favourable dan unfavourable untuk bagian
pengetahuan dan bagian sikap
Bagian Bahasan Favourable Unfavourable
Pengetahuan a. Pengertian/ sinonim 1 dan 2
b.Etiologi 3, 5, dan 6 4
c. Faktor risiko 9 dan 10 7 dan 8
d.Dampak 11, 12, dan 13 14
e. Upaya pencegahan 15 dan 16 17
f. Upaya pengatasan 18 19 dan 20
Sikap a. Keinginan untuk memahami
lebih lanjut
1 2 dan 3
b.Antisipasi gejala 6, 9, 10, dan 11 4, 5, 7, 8, 12,
dan 13
c. Upaya pencegahan 14, 15, 16, dan
18
17, 19, dan 20
b. Uji validitas dan pemahaman bahasa
Setelah penyusunan kuisioner, langkah selanjutnya yang dilakukan
adalah uji validitas dengan validitas konstruk menggunakan professional
judgement (pendapat ahli). Uji validitas dilakukan dengan menggunakan
analisis rasional oleh 2 dokter yang memahami kista endometrium. Salah
seorang dokter menyarankan perbaikan kuisioner pada bagian
pengetahuan yaitu dengan menghapus 4 pernyataan dan mengganti 3
pernyataan, sementara untuk bagian sikap dilakukan penyempurnaan 5
pernyataan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Selanjutnya dilakukan uji pemahaman bahasa kepada seratus
wanita usia produktif yang tidak termasuk sampel. Tiap peneliti dalam tim
penelitian diharuskan mendapatkan wanita usia produktif sebagai sampel
sebanyak 20 orang, sehingga dalam penelitian ini uji pemahaman bahasa
dilakukan kepada 20 wanita usia produktif. Uji ini untuk memastikan
bahwa bahasa yang digunakan mudah dipahami dan tidak menimbulkan
persepsi ganda.
c. Uji reliabilitas.
Menggunakan Alpha Cronbach dengan taraf kepercayaan 95%.
Karena uji validitas dilakukan dengan professional judgement maka
kuisioner dikatakan reliabel bila α > 0,75.
Selanjutnya dilakukan uji coba kuisioner pada wanita usia
produktif baik yang sudah menikah dan belum menikah yang bukan
sampel. Uji coba pertama kali dilakukan dengan menyebar 100 kuisioner.
Jumlah kuisioner yang sesuai kriteria inklusi adalah 48 untuk kemudian
dianalisis dan diperoleh nilai α = 0,419 untuk bagian pengetahuan,
sementara untuk sikap diperoleh nilai α = 0,699. Setelah diperbaiki,
kuisioner kembali diuji coba. Uji coba kedua dilakukan dengan menyebar
100 kuisioner. Jumlah kuisioner yang sesuai kriteria inklusi adalah 39
untuk kemudian dianalisis dan diperoleh nilai α = 0,761 untuk
pengetahuan, sementara untuk sikap diperoleh nilai α = 0,815. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa kuisioner sudah reliabel dan siap untuk
digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Terdapat perbedaan jumlah responden pada uji reliabilitas pertama
dengan jumlah responden pada uji reliabilitas kedua. Hal ini disebabkan
karena dari kedua uji reliabilitas, terdapat 113 kuisioner yang di-dropped
out karena tidak memenuhi salah satu kriteria inklusi yang telah
ditetapkan, yaitu tidak mengisi kuisionernya dengan lengkap.
4. Sampling
Jumlah sampel minimal yang diperoleh berdasarkan rumus adalah 96.
Sampel ini didistribusikan secara proporsional ke tiap kelurahan sebagai berikut:
- Jumlah responden di Desa Donoharjo adalah 2211 dibagi 21.255 dikali 96
sehingga diperoleh jumlah 10 responden.
- Jumlah responden di Desa Minomartani adalah 3345 dibagi 21.255 dikali
96 sehingga diperoleh jumlah 15 responden.
- Jumlah responden di Desa Sardonoharjo adalah 4546 dibagi 21.255 dikali
96 sehingga diperoleh jumlah 21 responden.
- Jumlah responden di Desa Sariharjo adalah 4237 dibagi 21.255 dikali 96
sehingga diperoleh jumlah 19 responden.
- Jumlah responden di Desa Sinduharjo adalah 3706 dibagi 21.255 dikali 96
sehingga diperoleh jumlah 17 responden.
- Jumlah responden di Desa Sukoharjo adalah 3210 dibagi 21.255 dikali 96
sehingga diperoleh jumlah 14 responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Distribusi jumlah sampel di tiap kelurahan adalah sebagai berikut:
Tabel III. Jumlah dan distribusi sampel di tiap desa
Desa Jumlah Responden Jumlah Sampel
Donoharjo 2211 10
Minomartani 3345 15
Sardonoharjo 4546 21
Sariharjo 4237 19
Sinduharjo 3706 17
Sukoharjo 3210 14
Total 96
Selama proses pengambilan data, diperoleh jumlah sampel total seratus
orang. Jumlah tersebut masih sesuai dengan distribusi sampel untuk tiap
kelurahan berdasarkan tabel III, dan disajikan pada gambar 3.
Gambar 3. Distribusi sampel tiap desa
5. Pengambilan Data
Proses pengambilan data dilakukan dengan menyebar kuisioner pada saat
pertemuan ibu-ibu PKK, pertemuan dasa wisma, door to door, di sekolah, dan
Karang Taruna untuk tiap sampel dusun di Kecamatan Ngaglik Kabupaten
Sleman, Yogyakarta. Pengisian kuisioner dilakukan sendiri oleh responden saat
11%
16%
21%
20%
17%
15%
Donoharjo
Minomartani
Sardonoharjo
Sariharjo
Sinduharjo
Sukoharjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
itu juga di tempat penelitian. Selama proses pengisian, responden didampingi oleh
peneliti.
6. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan untuk keperluan analisis dengan cara
melakukan perhitungan jawaban kuisioner yang telah diisi oleh para responden.
Pengelompokan tingkat pengetahuan berdasarkan skor yang diperoleh yaitu:
tinggi bila skor 16─20, sedang bila skor 12─15, dan rendah bila skor < 12. Untuk
bagian sikap pengelompokan juga dilakukan sesuai skor yang diperoleh yaitu:
baik bila skor 61─80, sedang bila skor 45─60, dan buruk bila skor < 45. Langkah
selanjutnya adalah mengelompokkan jawaban tersebut berdasarkan variabel
penelitian dan membuat persentase jawaban.
Untuk kategori sikap, jawaban terbagi menjadi jawaban positif dan
jawaban negatif. Jawaban dikatakan positif sikap bila skor yang diperoleh adalah
3 dan 4, sementara dikatakan negatif sikap bila skor yang diperoleh adalah 1 dan
2. Selanjutnya melakukan interpretasi data dengan melihat presentase jawaban
responden, dan menarik kesimpulan.
H. Analisis Hasil Penelitian
Analisis data yang dilakukan pertama kali adalah data demografi. Data
demografi yang diperoleh dikelompokkan kemudian dihitung persentase
responden pada tiap kelompok data demografi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Pengelompokan pengetahuan dilakukan sesuai kategori. Pengelompokan
ini dilakukan dengan menghitung skor yang diperoleh responden berdasarkan
jawaban yang diberikan. Jawaban benar akan mendapat skor 1 dan 0 bila jawaban
salah. Responden dikelompokkan berdasarkan kategori, sesuai skor, kemudian
dihitung persentase jawab benar dan salah. Bila > 75% responden dapat menjawab
dengan benar pada tiap kategori, berarti tingkat pengetahuan responden tinggi,
bila > 55% responden menjawab benar pada tiap kategori, berarti tingkat
pengetahuan responden sedang, dan bila < 55% responden yang dapat menjawab
benar pada tiap kategori, berarti tingkat pengetahuan responden rendah.
Analisis data sikap dilakukan juga sesuai kategori yang ada. Cara yang
dilakukan kurang lebih sama dengan cara perhitungan pada bagian pengetahuan.
Pernyataan pada bagian sikap sesuai skala likert yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju
(S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pada pernyataan
favourable, bila responden menjawab Sangat Setuju (SS) maka diberi skor 4, bila
responden menjawab Setuju (S) maka diberi skor 3, bila responden menjawab
Tidak Setuju (TS) maka diberi skor 2, dan bila responden menjawab Sangat Tidak
Setuju (STS) maka diberi skor 1. Pada pernyataan unfavourable, sistem
pemberian skor berlaku sebaliknya, sehingga bagian sikap memiliki rentang skor
20─80.
Pada bagian sikap, pengelompokan dilakukan sesuai skor yang diperoleh
dan dihitung persentasenya. Bila > 75% responden dapat menjawab dengan benar
pada tiap kategori, berarti tingkat sikap responden baik, bila > 55% responden
menjawab benar pada tiap kategori, berarti tingkat sikap responden sedang, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
bila < 55% responden yang dapat menjawab benar pada tiap kategori, berarti
tingkat sikap responden buruk.
I. Kelemahan
Kelemahan dalam penelitian ini dilihat dari segi teknik sampling yang
digunakan yaitu purposive sampling. Teknik sampling yang digunakan ini
mengakibatkan hasil yang diperoleh tidak dapat digeneralisasikan terhadap total
populasi sampling, yaitu populasi Kabupaten Sleman. Untuk mendapatkan hasil
yang sempurna dianjurkan menggunakan teknik sampling acak, di mana setiap
anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan pada bab I, dalam bab
ini akan dipaparkan mengenai karakteristik demografi wanita usia produktif,
tingkat pengetahuan, sikap wanita usia produktif mengenai kista endometrium,
serta jenis informasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan wanita
usia produktif di Kecamatan Ngaglik terhadap kista endometrium.
A. Karakteristik Demografi Responden
1. Usia Responden
Pengelompokan usia dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan tingkatan
fase; remaja (12-20 tahun), dewasa awal (21-40 tahun), dan dewasa tengah (41-65
tahun) (Kozier, Erb, Berman, dan Snyder, 2004). Usia responden termuda dalam
penelitian ini adalah 14 tahun dan yang tertua adalah 58 tahun.
Persentase terbesar responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah
responden dari kelompok usia remaja (42%), di mana pada usia ini seseorang
berpikir logis namun masih mempertahankan idealisme masing-masing.
Sedangkan persentase terbesar kedua adalah kelompok usia dewasa awal (30%),
di mana pada usia ini seseorang sudah mulai memperhitungkan informasi yang
pernah mereka peroleh. Dengan demikian, diharapkan tingkat pengetahuan yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah dari sedang sampai tinggi. Jumlah
responden berdasarkan kelompok usia disajikan pada tabel IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel IV. Jumlah dan persentase (%)
responden berdasarkan usia
Usia Jumlah (%)
12-20 tahun 42
21-40 tahun 30
41-65 tahun 28
Total 100
2. Status Pernikahan
Dalam penelitian ini, dari 100 orang responden terdapat 57 responden
(57%) yang sudah menikah dan 43 (43%) responden yang belum menikah. Status
pernikahan responden menjadi penting karena berkaitan dengan pengalaman dan
informasi yang didapatkan mengenai kista endometrium. Responden yang sudah
menikah bisa mendapatkan informasi dari sumber yang lebih bervariasi
dibandingkan dengan responden yang belum menikah, misalnya pertemuan PKK,
penyuluhan kesehatan di Puskesmas atau Posyandu, terkait dengan pekerjaan
(terutama dalam bidang kesehatan), dan informasi dari bidan saat konsultasi
kehamilan.
Gambar 4. Perbandingan jumlah responden berdasarkan
status pernikahan di Kecamatan Ngaglik tahun 2011
57%
43% Menikah
Belum menikah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3. Pekerjaan
Sesuai Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan pasal 1 ayat 3 yang menyatakan bahwa pekerja adalah setiap
orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain, maka
responden dibagi menjadi 2 kelompok, bekerja (29%) dan tidak bekerja (71%).
Persentase responden bekerja terbesar adalah karyawan (41%). Selanjutnya adalah
wiraswasta (35%), petani (10%), guru (7%), dan perawat (7%).
Gambar 5. Perbandingan jumlah responden
berdasarkan jenis pekerjaan di Kecamatan Ngaglik tahun 2011
4. Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan seseorang (Erfandi, 2009). Data mengenai tingkat pendidikan
merupakan data penting dalam penelitian ini. Tingkat pendidikan akan berkaitan
dengan tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia produktif mengenai kista
endometrium.
Pada penelitian ini persentase terbesar pendidikan terakhir responden
adalah SMP dan sederajat (45%), pendidikan terakhir SMA dan sederajat (30%),
35%
41%
7%
7%
10%Wiraswasta
Karyawan
Perawat
Guru
Petani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
perguruan tinggi yang meliputi D2 sampai dengan S3 (18%), kemudian SD dan
sederajat (7%).
Gambar 6. Perbandingan jumlah responden
berdasarkan tingkat pendidikan di Kecamatan Ngaglik tahun 2011
5. Pengalaman Mendapat Informasi
Pada penelitian ini 45% dari 100 orang responden sudah pernah
mendapatkan informasi mengenai kista endometrium. Sedangkan 55% selebihnya
mengaku belum pernah mendapatkan informasi mengenai kista endometrium.
Gambar 7. Perbandingan jumlah responden berdasarkan
pengalaman mendapat informasi di Kecamatan Ngaglik tahun 2011
7%
45%30%
18%SD dan sederajat
SMP dan sederajat
SMA dan sederajat
Perguruan tinggi D2-S3
45%
55%
Sudah pernah mendapat
Belum pernah mendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Sumber informasi yang disebutkan oleh responden mengenai kista
endometrium antara lain 38% (17 responden) mendapatkan informasi dari media
massa dan tenaga kesehatan, sebesar 20% (9 responden) mendapatkan informasi
dari pelajaran saat sekolah, dan sebesar 4% (2 responden) mendapatkan informasi
dari pengalaman teman, saudara, ataupun diri sendiri yang mengalami kista
endometrium.
Tenaga kesehatan yang dimaksud oleh responden antara lain dokter,
perawat, bidan, mantri, dan penyuluh kesehatan yang datang ke lokasi tempat
tinggal mereka atau yang pernah melakukan seminar kesehatan di Puskesmas
atau Posyandu yang ada di sekitar tempat tinggal. Sedangkan sumber informasi
dari media massa mencakup internet, poster atau selebaran, papan iklan di rumah
sakit, dan majalah.
Dengan demikian, sebagian besar responden memperoleh informasi dari
sumber informasi primer, sementara sumber informasi sekunder seperti abstrak,
artikel, ensiklopedia dan sumber informasi tersier seperti katalog, belum
dimanfaatkan secara maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Gambar 8. Perbandingan jumlah responden berdasarkan
sumber informasi yang diperoleh di Kecamatan Ngaglik tahun 2011
6. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit tidak terbatas pada kista endometrium saja, melainkan
penyakit berat apapun yang pernah diderita oleh responden. Riwayat penyakit ini
berkaitan dengan sikap responden terhadap suatu penyakit, termasuk kista
endometrium.
Dari 100 orang responden, lebih dari separuhnya (78%) tidak memiliki
riwayat penyakit berat. Selebihnya 22% memiliki riwayat penyakit yang beragam
dan berasal dari diri sendiri. Riwayat penyakit yang pernah dialami oleh
responden antara lain; maag, sinusitis, mioma, kista coklat, hipertensi, asma,
stroma, diabetes, gangguan saluran cerna, lemah jantung, tifus, demam berdarah,
amandel, dan vertigo.
Adanya responden yang memiliki riwayat penyakit diharapkan dapat
menunjukkan profil pengetahuan dan sikap yang baik. Hal ini dikarenakan
pengalaman yang dimiliki terkait penyakit berat akan membentuk cara berpikir
38%
20%
38%
4%
Tenaga Kesehatan
Sekolah/ pendidikan
Media massa
Saudara/ teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
seseorang sehingga mampu mengenali gejala penyakit dan menghindari hal-hal
yang kurang menyenangkan tersebut,─dalam penelitian ini, kista endometrium─
(King, 2010).
Gambar 9. Perbandingan jumlah responden
berdasarkan riwayat penyakit di Kecamatan Ngaglik tahun 2011
B. Pengetahuan Responden Mengenai Kista Endometrium
Tingkat pengetahuan wanita usia produktif di Kecamatan Ngaglik, Sleman
mengenai kista endometrium mayoritas adalah rendah (60%), sedang (39%), dan
tinggi (1%). Secara umum, tingkat pengetahuan responden di Kecamatan Ngaglik
dipengaruhi oleh kondisi sosial dan pengalaman. Dalam penelitian ini, tingkat
pengetahuan akan dibahas menurut usia, status pernikahan, pekerjaan, tingkat
pendidikan, pengalaman mendapat informasi, riwayat penyakit, dan desa asal
responden. Rangkuman hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan responden
disajikan pada gambar 10 di bawah ini.
22%
78%
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Gambar 10. Perbandingan jumlah responden berdasarkan tingkat pengetahuan
mengenai kista endometrium di Kecamatan Ngaglik tahun 2011
1. Pengetahuan Berdasarkan Usia
Tingkat pengetahuan tinggi diperoleh oleh satu responden dari kelompok
usia dewasa awal. Dari 30 responden, 40,00% di antaranya merupakan responden
dengan tingkat pengetahuan sedang, sedangkan 56,67% memiliki tingkat
pengetahuan rendah. Uji statistik dilakukan untuk membandingkan usia responden
dengan tingkat pengetahuan menunjukkan hasil berbeda tidak bermakna (Kruskal
Wallis test, p=0,507) yang berarti usia tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan
responden. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada dasarnya usia
berapapun seseorang dapat menerima informasi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuannya, terutama pada usia dewasa awal di mana
kemampuan kognitif seseorang sedang berkembang dengan sangat baik (Santrock,
2002). Rangkuman tingkat pengetahuan berdasarkan kelompok usia disajikan
pada tabel V.
1%
39%
60%
tinggi
sedang
rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel V. Perbandingan pengetahuan responden sesuai kelompok usia
Tingkat Pengetahuan (N=100)
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
N % N % N % N
Usia
12-20 tahun
21-40 tahun
41-65 tahun
-
1
-
-
3,57
-
14
12
13
33,4
40,00
46,43
28
17
15
66,7
56,67
53,57
42
30
28
2. Pengetahuan Berdasarkan Status Pernikahan
Pada kelompok responden yang sudah menikah, 1,75% dari 57 responden
memiliki tingkat pengetahuan tinggi, sebesar 43,86% sedang, sementara 54,39%
rendah. Hasil pada kelompok responden yang belum menikah menunjukkan dari
43 responden, sebesar 32,56% memiliki tingkat pengetahuan sedang dan 67,44%
memiliki tingkat pengetahuan rendah.
Responden yang sudah menikah biasanya mendapatkan informasi dari
berbagai sumber, terutama untuk responden yang pernah melakukan konsultasi
kehamilan. Sayangnya, belum ditemukan pernyataan pendukung bahwa
pengetahuan wanita yang sudah menikah mengenai kista endometrium lebih baik
bila dibandingkan wanita yang belum menikah. Uji statistik dilakukan untuk
membandingkan status pernikahan responden dengan tingkat pengetahuan
menunjukkan hasil berbeda tidak bermakna (Mann-Whitney test, p=0,254) yang
berarti status pernikahan tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan. Rangkuman
tingkat pengetahuan berdasarkan status disajikan pada tabel VI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel VI. Perbandingan pengetahuan responden sesuai status pernikahan
Tingkat Pengetahuan (N=100)
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
N % N % N % N
Status
Menikah
Belum menikah
1
-
1,75
-
25
14
43,86
32,56
31
29
54,39
67,44
57
43
3. Pengetahuan Berdasarkan Pekerjaan
Responden pada penelitian ini terbagi menjadi responden yang bekerja dan
responden yang tidak bekerja. Pada kelompok responden yang bekerja, dari 29
responden, didapatkan 3,45% memiliki tingkat pengetahuan tinggi, 55,17%
memiliki tingkat pengetahuan sedang, dan 41,38% memiliki tingkat pengetahuan
rendah. Hasil ini menunjukkan bahwa seseorang yang bekerja memiliki latar
belakang pendidikan dan proses interaksi yang cukup baik yang diharapkan dapat
mempengaruhi pola pikir (Kristina, Prabandari, dan Sudjaswadi, 2008). Pada
kelompok responden yang tidak bekerja, secara teoritis lebih memanfaatkan
pengalaman dan relasi dalam membentuk pola pikir terhadap suatu hal (Davidson,
Neale, dan King, 2006). Tetapi, secara statistik yang dilakukan untuk
membandingkan status pekerjaan responden dengan tingkat pengetahuan,
menunjukkan hasil berbeda tidak bermakna (Mann-Whitney test, p=0,100) yang
berarti status bekerja tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan responden.
Rangkuman tingkat pengetahuan berdasarkan pekerjaan disajikan pada tabel VII.
Tabel VII. Perbandingan pengetahuan responden sesuai status pekerjaan
Tingkat Pengetahuan (N=100)
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
N % N % N % N
Pekerjaan
Bekerja
Tidak bekerja
1
-
3,45
-
16
23
55,17
32,39
12
48
41,38
67,61
29
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
4. Pengetahuan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan
terakhir SD dan sederajat sebanyak 7 responden (7%), SMP dan sederajat 45
responden (45%), SMA dan sederajat 30 responden (30%), dan Perguruan Tinggi
(D2-S3) 18 responden (18%).
Pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan SMA, dari 30
responden, 30% memiliki tingkat pengetahuan sedang dan 70% memiliki tingkat
pengetahuan rendah. Hal ini tidak sesuai dengan pernyatan Erfandi (2009) yang
menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka akan semakin
mudah seseorang tersebut untuk menerima hal-hal yang baru, dan menyesuaikan
diri dengan hal baru tersebut, sehingga perlu dilakukan peningkatan pengetahuan
terkait kista endometrium tidak hanya pada tingkat pendidikan SMA dan sederajat
saja, tetapi juga pada seluruh tingkat pendidikan.
Uji statistik dilakukan untuk membandingkan status tingkat pendidikan
responden dengan tingkat pengetahuan menunjukkan hasil berbeda tidak
bermakna (Kruskal Wallis test, p=0,092) yang berarti tingkat pendidikan tidak
mempengaruhi tingkat pengetahuan. Rangkuman tingkat pengetahuan
berdasarkan tingkat pendidikan disajikan pada tabel VIII.
Tabel VIII. Perbandingan pengetahuan responden sesuai status tingkat
pendidikan
Tingkat Pengetahuan (N=100)
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
N % N % N % N
Pendidikan
SD dan sederajat
SMP dan sederajat
SMA dan sederajat
PT (D2-S3)
-
-
-
1
-
-
-
5,56
4
16
9
10
57,14
35,56
30,00
55,56
3
29
21
7
42,86
64,44
70,00
38,89
7
45
30
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
5. Pengetahuan Berdasarkan Pengalaman Mendapat Informasi
Jumlah responden yang belum pernah mendapat informasi mengenai kista
endometrium lebih banyak, yaitu sebesar 55% dari 100 responden, sedangkan
45% selebihnya sudah pernah mendapat informasi melalui tenaga kesehatan,
media massa, ataupun saudara dan teman. Kelompok responden yang sudah
mendapatkan informasi menujukkan hasil bahwa dari 45 responden, hanya
sebesar 2,22% saja yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi, 35,56% sedang,
dan 62,22% rendah. Hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan pernyataan bahwa
seseorang sudah pernah yang mendapatkan informasi akan mempunyai tingkat
pengetahuan yang lebih baik (Yusup dan Subekti, 2010). Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh pemahaman responden yang bervariasi terhadap informasi yang
diterimanya, tidak adanya proses recall terhadap informasi yang pernah diterima,
dan metode pemberian informasi yang kurang efektif, sehingga perlu dilakukan
edukasi dengan metode yang lebih efektif, serta penyediaan sumber informasi
yang memadai dan mudah untuk diakses.
Uji statistik dilakukan untuk membandingkan pengalaman responden
mendapatkan informasi dengan tingkat pengetahuan menunjukkan hasil berbeda
tidak bermakna (Mann-Whitney test,p=0,254). Hasil ini menunjukkan bahwa
informasi yang pernah diperoleh responden tidak mempengaruhi tingkat
pengetahuan. Rangkuman tingkat pengetahuan berdasarkan tingkat pendidikan
disajikan pada tabel IX.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel IX. Perbandingan pengetahuan responden sesuai pengalaman mendapat
informasi
Tingkat Pengetahuan (N=100)
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
N % N % N % N
Informasi
Pernah
Belum pernah
1
-
2,22
-
16
23
35,56
41,82
28
32
62,22
58,18
45
55
6. Pengetahuan Berdasarkan Riwayat Penyakit
Beberapa responden memiliki riwayat penyakit berat. Dari 100 responden,
4 di antaranya (4%) memiliki riwayat penyakit yang berkaitan dengan kista. Dari
ke-4 responden tersebut, diketahui bahwa hanya responden B (Ibu NN,
Sinduharjo) yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi, sedangkan selebihnya
justru memiliki tingkat pengetahuan rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
walaupun responden memiliki riwayat penyakit dan ada yang pernah
mendapatkan informasi mengenai penyakit tersebut tidak menjamin pengetahuan
responden terhadap penyakit terkait tinggi. Data mengenai responden dengan
riwayat penyakit kista dan tingkat pengetahuannya disajikan pada tabel X.
Tabel X. Tingkat pengetahuan responden dengan riwayat penyakit kista dan
penyakit sejenis
No Nama Usia
(tahun)
Status Informasi Riwayat
Penyakit
Tingkat
Pengetahuan
1 A 46 menikah belum pernah Kista Rendah
2 B 36 menikah pernah Kista coklat Tinggi
3 C 32 menikah pernah Mioma Rendah
4 D 46 menikah pernah Stroma Rendah
Uji statistik dilakukan untuk membandingkan responden yang memiliki
riwayat penyakit dengan tingkat pengetahuan menunjukkan hasil berbeda tidak
bermakna (Mann-Whitney test, p=0,335) yang berarti riwayat penyakit berat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dialami responden tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan responden.
Rangkuman tingkat pengetahuan berdasarkan tingkat pendidikan disajikan pada
tabel XI.
Tabel XI. Perbandingan pengetahuan responden sesuai status riwayat penyakit
Tingkat Pengetahuan (N=100)
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
N % N % N % N
Riwayat Penyakit
Ya
Tidak
1
-
4,55
-
5
34
22,73
43,59
16
44
72,73
56,41
22
78
7. Pengetahuan Berdasarkan Asal Desa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan wanita
usia produktif di Kecamatan Ngaglik masih kurang. Hal tersebut dibuktikan
dengan tingginya persentase responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah
pada tiap desa.
Dari enam desa yang ada di Kecamatan Ngaglik, tiga desa di antaranya
memiliki tingkat pengetahuan yang cukup baik. Ketiga desa tersebut yaitu
Donoharjo, Sinduharjo, dan Sukoharjo. Persentase tingkat pengetahuan sedang di
desa Donoharjo paling tinggi dibandingkan dengan tingkat pengetahuan lainnya
yaitu dari 11 responden, sebesar 63,64% merupakan responden dengan tingkat
pengetahuan sedang dan tingkat pengetahuan rendah sebesar 36,36%.
Dari segi lokasi, ketiga desa tersebut berada di daerah pedesaan, fasilitas
kesehatan tersedia dan dimanfaatkan dengan baik. Ketiga desa tersebut
mengadakan pertemuan PKK secara berkala dan dalam pertemuan membahas
segala aspek yaitu arisan, penyuluhan kesehatan, dan membahas mengenai
pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Pada desa Sinduharjo ditemukan bahwa dari 17 responden, sebesar
47,06% memiliki tingkat pengetahuan sedang dan rendah dan 5,88% memiliki
tingkat pengetahuan yang tinggi. Desa Sukoharjo menunjukkan profil
pengetahuan yang kurang lebih sama dengan profil pengetahuan di Desa
Donoharjo. Dari 15 responden, sebesar 46,67% memiliki tingkat pengetahuan
sedang dan 53,33% memiliki tingkat pengetahuan rendah. Perbandingan tingkat
pengetahuan wanita usia produktif di tiap desa yang ada di Kecamatan Ngaglik
mengenai kista endometrium disajikan dalam gambar 11.
Gambar 11. Tingkat pengetahuan wanita usia produktif di tiap desa
Uji statistik dilakukan untuk membandingkan asal desa responden dengan
dengan tingkat pengetahuan menunjukkan hasil berbeda tidak bermakna (Kruskal
Wallis test, p=0,052), yang berarti responden dari Desa Minomartani,
Sardonoharjo, dan Sariharjo memiliki tingkat pengetahuan yang rendah.
Rangkuman tingkat pengetahuan berdasarkan asal desa disajikan pada tabel XII.
0
2
4
6
8
10
12
14
Σresponden
Desa
tinggi
sedang
rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel XII. Perbandingan pengetahuan responden sesuai asal desa
Tingkat Pengetahuan (N=100)
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
N % N % N % N
Asal Desa
Donoharjo
Minomartani
Sardonoharjo
Sariharjo
Sinduharjo
Sukoharjo
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
5,88
-
7
4
7
6
8
7
63,64
25,00
33,33
30,00
47,06
46,67
4
12
14
14
8
8
36,36
75,00
66,67
70,00
47,06
53,33
11
16
21
20
17
15
C. Sikap Responden Terhadap Kista Endometrium
Sikap wanita usia produktif di Kecamatan Ngaglik terhadap kista
endometrium mayoritas adalah baik (82%) dan sedang,─cukup baik─, (18%).
Secara umum, sikap responden di Kecamatan Ngaglik dipengaruhi oleh keluarga,
relasi sosial, dan pengalaman. Profil mengenai sikap wanita usia produktif
terhadap kista endometrium tersaji dalam gambar 12.
Gambar 12. Perbandingan jumlah responden berdasarkan tingkat sikap
terhadap kista endometrium di Kecamatan Ngaglik tahun 2011
Setiap pernyataan sikap pada penelitian ini dianalisis untuk mengetahui
kecenderungan jawaban responden ke arah positif ataupun negatif, mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan kista endometrium. Didapatkan lebih dari 75% sikap
82%
18%
baik
sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
responden memiliki sikap positif yang dinyatakan pada 19 dari 20 pernyataan
yang tersedia.
Sikap responden cenderung ke arah negatif pada pernyataan lima, yaitu
mengenai penggunaan obat pereda nyeri untuk mengobati nyeri haid yang sudah
dirasakan selama berbulan-bulan. Sikap responden pada pernyataan ini tergolong
sedang karena dari 100 responden, 60% di antaranya memberikan sikap positif.
Berdasarkan hasil tersebut perlu dilakukan peningkatan pengetahuan mengenai
gejala-gejala kista endometrium di mana salah satunya adalah nyeri haid
berbulan-bulan. Rangkuman hasil jawaban positif maupun jawaban negatif
responden disajikan dalam tabel XIII.
Tabel XIII. Jumlah responden dengan sikap positif
maupun negatif pada setiap pernyataan sikap
No Total Responden (N=100)
Sikap Positif Sikap Negatif
1 Pernyataan 1 97% 3%
2 Pernyataan 2 93% 7%
3 Pernyataan 3 76% 24%
4 Pernyataan 4 85% 15%
5 Pernyataan 5 60% 40%
6 Pernyataan 6 95% 5%
7 Pernyataan 7 78% 22%
8 Pernyataan 8 82% 18%
9 Pernyataan 9 98% 2%
10 Pernyataan 10 97% 3%
11 Pernyataan 11 97% 3%
12 Pernyataan 12 85% 15%
13 Pernyataan 13 92% 8%
14 Pernyataan 14 100% 0%
15 Pernyataan 15 95% 5%
16 Pernyataan 16 97% 3%
17 Pernyataan 17 79% 21%
18 Pernyataan 18 90% 10%
19 Pernyataan 19 88% 12%
20 Pernyataan 20 82% 18%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
1. Sikap Berdasarkan Usia
Dari 42 responden kelompok usia remaja, sebesar 78,57% memiliki sikap
dengan kategori baik dan sebesar 21,43% memiliki sikap dengan kategori sedang.
Pada kelompok usia dewasa awal dari 30 responden, sebesar 80% memiliki sikap
dengan kategori baik dan 20% memiliki sikap dengan kategori sedang. Kelompok
usia dewasa tengah menunjukkan hasil yang kurang lebih sama, yaitu dari 28
responden sebesar 89,29% memiliki sikap dengan kategori baik dan sebesar
10,71% memiliki sikap dengan kategori sedang.
Hasil ini memperkuat teori mengenai sikap seseorang dalam hal menjaga
kesehatan, terutama sejak individu memasuki fase dewasa, yaitu karena seseorang
pada fase dewasa memiliki pilihan untuk menjadikan kualitas hidupnya menjadi
lebih baik dalam segala hal, pendidikan, kesejahteraan, dan kesehatan (King,
2010). Uji statistik yang dilakukan menunjukkan hasil berbeda tidak bermakna
(Kruskal Wallis test, p=0,066). Dengan demikian menunjukkan tingkat usia tidak
mempengaruhi sikap responden terhadap kista endometrium. Rangkuman hasil
penelitian disajikan dalam tabel XIV.
Tabel XIV. Perbandingan sikap responden sesuai kelompok usia
Karakteristik Kategori Sikap (N=100)
Baik Sedang Buruk Jumlah
N % N % N % N
Usia
12-20 tahun
21-40 tahun
41-65 tahun
33
24
25
78,57
80,00
89,29
9
6
3
21,43
20,00
10,71
-
-
-
-
-
-
42
30
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2. Sikap Berdasarkan Status Pernikahan
Responden dikelompokkan berdasarkan status mereka, apakah sudah
menikah atau belum menikah. Dari 43 responden yang belum menikah, sebesar
79,07% memiliki sikap dengan kategori baik, sementara 20,93% memiliki sikap
dengan kategori sedang. Pada kelompok responden yang sudah menikah, dari 57
responden, sebesar 84,21% memiliki sikap dengan kategori baik, sementara
15,79% memiliki sikap dengan kategori sedang.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa responden, baik yang belum
menikah maupun yang sudah menikah mengenali gejala suatu penyakit terutama
kista endometrium dan memiliki sikap yang lebih waspada terhadap gejala
penyakit tersebut. Berdasarkan uji statistik yang dilakukan, diperoleh hasil
berbeda bermakna (Mann-Whitney test, p=0,022), yang berarti status pernikahan
mempengaruhi sikap responden terhadap kista endometrium. Rangkuman hasil
penelitian disajikan dalam tabel XV.
Tabel XV. Perbandingan sikap responden sesuai status pernikahan
Karakteristik Kategori Sikap (N=100)
Baik Sedang Buruk Jumlah
N % N % N % N
Status
Menikah
Belum menikah
48
34
84,21
79,07
9
9
15,79
20,93
-
-
-
-
57
43
3. Sikap Berdasarkan Pekerjaan
Kelompok responden, baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja
menunjukkan sikap yang baik. Pada kelompok yang tidak bekerja, dari 71
responden, sebesar 81,69% memiliki sikap dengan kategori baik dan 18,31%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
memiliki sikap dengan kategori sedang. Kelompok responden yang bekerja
menunjukkan hasil dari 29 responden, sebesar 82,67% memiliki sikap dengan
kategori, sedangkan selebihnya (17,24%) memiliki sikap dengan kategori sedang.
Hasil ini sesuai dengan pernyataan bahwa individu yang bekerja memiliki latar
pendidikan yang baik, berinteraksi dengan orang lain, dan mendapatkan
keterampilan sosial. Individu ini dapat menilai reaksi diri sendiri dan orang lain
terhadap sesuatu. Penilaian ini digunakan untuk memperoleh manfaat dan
pembelajaran. Pada individu yang tidak bekerja, dalam relasinya akan
memanfaatkan hubungan relasi yang dimiliki untuk memperoleh pengalaman
hidup mengenai suatu hal (Davidson, Neale, dan King, 2006).
Hasil uji statistik dilakukan untuk membandingkan status bekerja
responden dengan sikap dan diperoleh hasil berbeda tidak bermakna (Mann-
Whitney test, p=0,353). Hal ini berarti status bekerja tidak mempengaruhi sikap
responden terhadap kista endometrium. Rangkuman hasil penelitian disajikan
dalam tabel XVI.
Tabel XVI. Perbandingan sikap responden sesuai status pekerjaan
Karakteristik Kategori Sikap (N=100)
Baik Sedang Buruk Jumlah
N % N % N % N
Pekerjaan
Bekerja
Tidak bekerja
24
58
82,76
81,69
5
13
17,24
18,31
-
-
-
-
29
71
4. Sikap Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sejumlah empat puluh lima responden dengan tingkat pendidikan terakhir
SMP dan sederajat memperlihatkan 82,22% memiliki sikap dengan kategori baik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
sedangkan selebihnya (17,78%) merupakan responden yang memiliki sikap
dengan kategori sedang. Hasil yang diperoleh sesuai dengan teori bahwa belajar
membutuhkan proses berpikir yang pada akhirnya akan mempengaruhi sikap dan
perilaku seseorang, terutama berdasarkan hal yang dipelajari (Nevid, Rathus, dan
Greene 2005).
Uji statistik yang dilakukan dengan membandingkan tingkat pendidikan
terakhir responden dengan sikap menunjukkan hasil berbeda tidak bermakna
(Kruskal Wallis test, p=0,055). Hal ini berarti tingkat pendidikan tidak
mempengaruhi sikap responden terhadap kista endometrium. Rangkuman hasil
penelitian disajikan dalam tabel XVII.
Tabel XVII. Perbandingan sikap responden sesuai status tingkat pendidikan
Karakteristik Kategori Sikap (N=100)
Baik Sedang Buruk Jumlah
N % N % N % N
Pendidikan
SD dan sederajat
SMP dan sederajat
SMA dan sederajat
PT (D2-S3)
5
37
23
17
71,43
82,22
76,67
94,44
2
8
7
1
28,57
17,78
23,33
5,56
-
-
-
-
-
-
-
-
7
45
30
18
5. Sikap Berdasarkan Pengalaman Mendapat Informasi
Kelompok responden yang belum pernah mendapatkan informasi
mengenai kista endometrium menunjukkan sikap dengan kategori baik yang
tinggi. Pada kelompok ini, dari 55 responden, sebesar 72,73% merupakan
responden yang memiliki sikap dengan kategori baik dan sebesar 27,27%
merupakan responden yang memiliki sikap dengan kategori sedang. Kelompok
responden yang sudah mendapatkan informasi mengenai kista endometrium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
menujukkan hasil sikap yang lebih tinggi. Dari 45 responden, sebesar 93,33%
merupakan responden yang memiliki sikap dengan kategori baik, sementara
sebesar 6,67% merupakan responden yang memiliki sikap dengan kategori
sedang. Hasil ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa seseorang akan
menggunakan informasi yang diperolehnya sebagai bahan pembelajaran untuk
mengatasi apabila sedang dan/ akan mengalami masalah serupa (King, 2010).
Uji statistik dilakukan dengan membandingkan informasi yang pernah
diperoleh responden dengan sikap dan menunjukkan hasil berbeda bermakna
(Mann-Whitney test, p=0,022). Hasil ini menunjukkan bahwa informasi yang
pernah diperoleh mempengaruhi sikap responden terhadap kista endometrium.
Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel XVIII.
Tabel XVIII. Perbandingan sikap responden sesuai status pengalaman
mendapatkan informasi
Karakteristik Kategori Sikap (N=100)
Baik Sedang Buruk Jumlah
N % N % N % N
Informasi
Pernah
Belum pernah
42
40
93,33
72,73
3
15
6,67
27,27
-
-
-
-
45
55
6. Sikap Berdasarkan Riwayat Penyakit
Pada kelompok responden yang memiliki riwayat pernah mengidap suatu
penyakit, dari 22 responden sebesar 90,91% memiliki sikap dengan kategori baik,
sementara sebesar 9,09% memiliki memiliki sikap dengan kategori sedang. Hasil
yang diperoleh ini sesuai dengan pernyataan bahwa pengalaman membentuk cara
berpikir dan bersikap seseorang terhadap hal yang dialaminya. Apabila
pengalaman terkait suatu masalah atau kejadian tidak menyenangkan, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
seseorang akan menghindari hal-hal yang mungkin menyebabkan masalah serupa
untuk muncul (King, 2010).
Uji statistik dilakukan dengan membandingkan pengalaman responden
yang memiliki riwayat penyakit dengan sikap menunjukkan hasil berbeda tidak
bermakna (Mann-Whitney test, p=0,294). Hasil yang diperoleh ini menunjukkan
bahwa pengalaman menderita penyakit tidak mempengaruhi sikap responden
mengenai kista endometrium. Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam tabel
XIX.
Tabel XIX. Perbandingan sikap responden sesuai status riwayat penyakit
Karakteristik Kategori Sikap (N=100)
Baik Sedang Buruk Jumlah
N % N % N % N
Riwayat Penyakit
Ya
Tidak
20
62
90,91
79,49
2
16
9,09
20,51
-
-
-
-
22
78
7. Sikap Berdasarkan Asal Desa
Kelompok responden dibagi menjadi enam, sesuai dengan asal desa
responden dan dikelompokkan kategori sikap responden sesuai nilai yang
didapatkan. Kelompok responden di Desa Donoharjo memberikan hasil dari 11
responden, sebesar 90,91% memiliki sikap dengan kategori baik dan 9,09%
memiliki sikap dengan kategori sedang. Kelompok responden di Desa
Minomartani menunjukkan dari 16 responden, sebesar 87,50% memiliki sikap
dengan kategori baik dan 12,50% memiliki sikap dengan kategori sedang.
Kelompok responden di Desa Sardonoharjo menunjukkan dari 21 responden,
sebesar 87,51% memiliki sikap dengan kategori baik dan 14,29 % memiliki sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dengan kategori sedang. Kelompok responden di Desa Sariharjo menunjukkan
dari 20 responden sebesar 85% memiliki sikap dengan kategori baik dan 15%
memiliki sikap dengan kategori sedang. Kelompok responden di Desa Sinduharjo
menunjukkan dari 17 responden, sebesar 64,71% memiliki sikap dengan kategori
baik dan 35,39% memiliki sikap dengan kategori sedang. Kelompok responden di
Desa Sukoharjo menunjukkan hasil dari 15 responden, sebesar 80% memiliki
sikap dengan kategori baik dan 20% memiliki sikap dengan kategori sedang.
Uji statistik dilakukan dengan membandingkan desa asal responden
dengan sikap. Hasil yang diperoleh adalah berbeda tidak bermakna (Kruskal
Wallis test, p=0,391). Hal ini berarti responden dari tiap desa memiliki sikap yang
baik mengenai kista endometrium. Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam
tabel XX.
Tabel XX. Perbandingan sikap responden sesuai asal desa
Karakteristik Kategori Sikap (N=100)
Baik Sedang Buruk Jumlah
N % N % N % N
Asal Desa
Donoharjo
Minomartani
Sardonoharjo
Sariharjo
Sinduharjo
Sukoharjo
10
14
18
17
11
12
90,91
87,50
85,71
85,00
64,71
80,00
1
2
3
3
6
3
9,09
12,50
14,29
15,00
35,29
20,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
16
21
20
17
15
D. Jenis Informasi yang Dibutuhkan
Setelah mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia produktif
mengenai kista endometrium, dilakukan identifikasi jenis informasi yang
dibutuhkan untuk memperdalam pemahaman mengenai kista endometrium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Identifikasi ini dilakukan dengan melihat pernyataan-pernyataan, baik untuk
bagian pengetahuan maupun untuk bagian sikap, dengan nilai yang relatif rendah.
Berdasarkan hasil skor kuisioner, diperoleh hasil yang menunjukkan
tingkat pengetahuan responden mengenai kista endometrium. Beberapa
pernyataan terkait pengetahuan mendapatkan nilai yang rendah, yaitu pada
pernyataan 1 (pengertian), pernyataan 4 dan 6 (etiologi), pernyatan 14 (dampak),
pernyataan 19 dan 20 (upaya pengatasan).
Hasil mengenai pengetahuan ini menunjukkan bahwa wanita usia
produktif yang menjadi responden dalam penelitian ini membutuhkan informasi
lebih dalam dan jelas mengenai kista endometrium untuk meningkatkan
pengetahuan. Informasi yang dibutuhkan ini harus didukung dengan kemudahan
akses sumber informasi dan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang dilakukan pada
penelitian ini, diperoleh empat kesimpulan.
1. Karakteristik demografi wanita usia produktif di Kecamatan Ngaglik dengan
responden 100 orang yaitu responden berusia 14 sampai 58 tahun, persentase
terbesar (42%) berasal dari kelompok usia remaja (12-20 tahun), persentase
terbesar responden (57%) berstatus sudah menikah, sebagian besar responden
(71%) tidak bekerja, sebagian besar (45%) merupakan lulusan SMP dan
sederajat, sebagian besar (55%) belum pernah mendapatkan informasi,
sebagian besar (78%) tidak memiliki riwayat penyakit berat, dan sebagian
besar responden (21%) berasal dari Desa Sardonoharjo.
2. Tingkat pengetahuan wanita usia produktif mengenai kista endometrium di
Kecamatan Ngaglik adalah 1% tinggi, 39% sedang, dan 60% rendah.
3. Sikap wanita usia produktif di Kecamatan Ngaglik terhadap kista
endometrium adalah 82% baik dan 18% sedang, tidak ada yang memiliki
sikap dengan kategori buruk.
4. Jenis informasi yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap
terkait kista endometrium adalah mengenai pengertian, etiologi, faktor risiko,
dampak, upaya pencegahan, dan upaya pengatasan kista endometrium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
B. Saran
1. Perlu adanya penyediaan sumber informasi, terutama mengenai kista
endometrium yang memadai, mudah dipahami dari segi bahasa dan
penyampaian, serta mudah diakses oleh wanita usia produktif di Kecamatan
Ngaglik.
2. Perlu adanya edukasi mengenai kista endometrium, terutama pada remaja
untuk mencegah terjadinya kista endometrium.
3. Perlu penggunaan metode penyampaian informasi yang tepat dan efektif
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan wanita usia produktif mengenai
kista endometrium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Daftar Pustaka
Alford, C. E., Taylor R. N., dan DeCherney A. H., 2010, Female Reproductive
Endocrinology: Chapter 9-Endometriosis,
http://www.endotext.org/female/female9/female9.htm, diakses tanggal 17
Maret 2012.
Andriana, K., 2006, Profil Penderita Endometriosis RS Dr. Saiful Anwar Malang
2001-2003, Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah
Malang, Malang.
Anurogo, D., 2011, Endometriosis Derita Wanita Sosialita, http://suaramerdeka.com,
diakses tanggal 30 Maret 2012.
Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Atkinson, R. L., Atkinson R. C., Smith E. E., dan Bem D. J., 2010, Pengantar
Psikologi, jilid ke-2, Interkasara Publisher, Tangerang, pp. 569-579.
Azwar, S., 1995, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, pp. 4.
Azwar, S., 2003, Reliabilitas dan Validitas, edisi ke-3, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
pp. 29, 43-45.
Azwar, S., 2007, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, edisi ke-2, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta, pp. 10-19.
Caroline, 2010, Nyeri Haid: Awal Penyakit Kista, http://obatpropolis.com/nyeri-haid-
tanda-awal-sakit-kista, diakses tanggal 24 Januari 2012.
Davidson, G. C., Neale J. M., dan King A. M., 2006, Psikologi Abnormal, edisi ke-9,
Rajawali Pers, Jakarta, pp. 116, 196.
Dharma, A. A. S., 2007, Hubungan Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pendapatan
dengan Perilaku Swamedikasi Sakit Kepala oleh Ibu-Ibu di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta pada Bulan Juli-September 2007, Skripsi, Fakultas
Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Dinkes, 2011, Laporan Angka Kejadian Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit, Dinas
Kesehatan Yogyakarta, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Erfandi, 2009, Pengetahuan dan Faktor yang Mempengaruhi, http://www.PRO-
HEALTH.for better life.htm, diakses tanggal 9 Juli 2012.
Fitriani, S., 2011, Promosi Kesehatan, Graha Ilmu, Yogyakarta, pp. 129-131.
Gao, X., Outley, J., Botteman, M., Spalding, J., Simon, J. A., dan Pashos, C. L., 2006,
Economic Burden of Endometriosis, Fertility and Sterility 2006 December, No.
86 .
King, L. A., 2010, Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif, Penerbit Salemba
Humanika, Jakarta, pp. 190-197, 204, 208, 375-378.
Kontour, S., 2003, Metodologi Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, PPM,
Yogyakarta, pp. 105.
Kozier, Erb, Berman, dan Snyder, 2004, Fundamentals of Nursing: Concepts,
Process, and Practice, edisi ke-7, Pearson Education, Inc., New Jersey, pp.
354.
Kristina, S. A., Prabandari, Y., dan Sudjaswadi, R., 2008, Perilaku Pengobatan
Sendiri yang Rasional pada Masyarakat Kecamatan Depok dan Cangkringan
Kabupaten Sleman, Majalah Farmasi Indonesia, 19 (1), 32-40.
Leyland N., Wolfman W., Heywood M., Singh S. S., Rittenberg D. A., Soucy R., et.
al., 2010, Asymptomatic Endometrial Thickening, Society of Obstetricians and
Gynecologists of Canada Clinical Practice Guideline, No. 249, pp. 990-998.
Lucky, 2011, Kista dan Kemandulan, www.cancerhelp.com, diakses tanggal 10
Januari 2012.
Natur, 2009, Kista Ovarium, http://keladitikus.info/kanker/kista.html, diakses tanggal
17 Januari 2012.
Nawawi, H., 2007, Metodologi Penelitian Bidang Sosial, Cetakan 12, Universitas
Gadjah Mada Press, Yogyakarta, pp. 141-144, 164.
Nevid, J. S., Rathus S. A., dan Greene B., 2005, Psikologi Abnormal Jilid 1, edisi ke-
5, Erlangga, Jakarta, pp. 53-54, 211.
Norwitz, E., dan Schorge J., 2008, At a Glance; Obstetri dan Ginekologi, edisi kedua,
Penerbit Erlangga, Jakarta, pp. 29.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Rambulagi, J., 2002, Gejala Klinik dan Penanganan Endometriosis, Jurnal Medika
Nusantara. 2002; pp. 23:767-73.
Samsulhadi, 2002, Endometriosis dari Biomolekuler sampai Masalah Klinik dalam
Majalah Obstetri dan Ginekologi vol. 10 no. 1, SMF Obstetri dan
Ginekologi Fak.Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Juli 2002.
Santrock, J. W., 2002, Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, edisi
ke-5, Penerbit Erlangga, Jakarta, pp. 11, 73, 91-92, 150.
Setyorini, 2010, Hubungan Antara Post Kuretase dengan Plasenta Previa di Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta, Skripsi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Simatupang, J., 2003, Perubahan Imunologis pada Endometriosis Peritonial, Temu
Ilmiah Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya, RSU. Mohammad Hoesin, Palembang
Scott, J. R., 2002, Buku Saku Obstetri dan Ginekologi, Widya Medika, Jakarta.
Somigliana, E., Vigano, P., Parazzini, F., Stoppelli, S., Giambattista, E., dan
Vercellini, P., 2006, Association Between Endometriosis and Cancer: A
Comprehensive Review and A Critical Analysis of Clinical and
Epidemiological Evidence, Gynecologic Oncology 2006 May, No. 101,
331-341.
Sperof, L., 2005, Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility, Lippincot
Williams & Wilkins, Philadelphia.
Sudayasa, P., 2010, 3 Prinsip Perawatan Kesehatan Reproduksi Wanita,
http://www.puskel.com/3-prisip-perawatan-kesehatan-reproduksi-wanita/,
diakses tanggal 9 Mei 2011.
Suhartono, S., 2008, Filsafat Pendidikan, Ar-ruzz Media, Yogyakarta, pp.48.
Surajiyo, 2007, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia: Suatu Pengantar,
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, pp. 26.
Usodo, K., Dasuki, D., Anwar, M., 2002, Gangguan Folikulogenesis pada
Endometriosis, Risalah Temu Ilmiah Bagian Obstetri dan Ginekologi,
FK-UGM/ RS Dr. Sardjito, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Widi, R. K., 2009, Asas Metodologi Penelitian: Sebuah Pengenalan dan Penuntun
Langkah demi Langkah Penelitian, Graha Ilmu, Yogyakarta, pp. 2-5.
Yusup, P. M. dan Subekti P., 2010, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi:
Information Retrieval, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta, pp. 6-9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 1. Data rawat inap pasien endometriosis tahun 2005-2011 dari Dinas
Kesehatan Provinsi DIY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lanjutan Lampiran 1. Data rawat inap pasien endometriosis tahun 2005-2011
dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lanjutan Lampiran 1. Data rawat inap pasien endometriosis tahun 2005-2011
dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lanjutan Lampiran 1. Data rawat inap pasien endometriosis tahun 2005-2011
dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 2. Rekapitulasi hasil pendataan keluarga Kecamatan Ngaglik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 3. Surat izin BAPPEDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 4. Surat izin melakukan penelitian di Kecamatan Ngaglik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 5. Surat izin melakukan penelitian di Desa Donoharjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 6. Surat izin melakukan penelitian di Desa Minomartani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 7. Surat izin melakukan penelitian di Desa Sardonoharjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 8. Surat izin melakukan penelitian di Desa Sariharjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 9. Surat izin melakukan penelitian di Desa Sinduharjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 10. Surat izin konsultasi kuisioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 11. Kuisioner penelitian
PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA PRODUKTIF TERHADAP
‘KISTA ENDOMETRIUM’
I. DATA DEMOGRAFI RESPONDEN
Nama :
Umur :…………tahun
Nama PKK/Karang Taruna:
Kecamatan :
Kelurahan :
Dusun :
Status : menikah / belum menikah*
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan terakhir :
Riwayat penyakit :
Asal riwayat penyakit : diri sendiri / keluarga *
SKALA TINGKAT PENGENALAN
1. Pernahkan anda memperoleh informasi tentang „kista endometrium/kista
ginekologis‟ : pernah / belum pernah*
2. Jika pernah informasi tersebut anda diperoleh dari :…
Keterangan :* lingkari jawaban yang tepat
„Kista Endometrium = Kista Ginekologis‟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
II. Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyatan di bawah ini di tempat yang telah
disediakan dengan memberi tanda centang ( V ).
KUISIONER
No Pernyataan YA TIDAK
1. „Kista endometrium‟ hanya dapat terjadi di bagian rahim.
2. „Kista endometrium‟ sama dengan kanker rahim.
3. „Kista endometrium‟ bisa terjadi akibat proses kiret yang
tidak bersih.
4. Siklus haid yang tidak teratur dapat menyebabkan „kista
endometrium‟.
5. Tingginya *hormon estrogen dapat memicu pertumbuhan
„kista endometrium‟.
6. Stres dapat mengakibatkan timbulnya „kista endometrium‟.
7. „Kista endometrium‟ hanya diderita oleh wanita usia subur.
8. „Kista endometrium‟ bisa juga diderita oleh laki-laki.
9. „Kista endometrium‟ dapat dipicu karena adanya riwayat
keluarga yang pernah menderita „kista endometrium‟.
10. Tingkat polusi yang tinggi serta senyawa kimia seperti DDT
& merkuri berpengaruh terhadap timbulnya „kista
endometrium‟.
11. „Kista endometrium‟ menyebabkan nyeri pada perut bagian
bawah selama menstruasi dan setelah hubungan seksual.
12. „Kista endometrium‟ dapat menyebabkan keluarnya darah
menstruasi yang berwarna gelap sebelum atau di akhir
menstruasi.
13. „Kista endometrium‟ dapat menyebabkan nyeri sebelum,
pada saat dan sesudah buang air besar.
14. „Kista endometrium‟ dapat menyebabkan kemandulan.
15. Makan makanan rendah lemak dapat mengurangi risiko
„kista endometrium‟.
16. Vitamin C dapat mencegah „kista endometrium‟.
17. „Kista endometrium‟ hanya bisa ditangani dengan operasi.
18. USG dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya „kista
endometrium‟.
19. „Kista endometrium‟ dapat disembuhkan secara total.
20. Pil kontrasepsi bisa digunakan untuk menangani „kista
endometrium‟.
*hormon estrogen : hormon seks wanita, dimana saat siklus menstruasi bekerja untuk menghasilkan
lingkungan yang sesuai bagi pembuahan dan pemberian zat makanan pada permulaan embrio/janin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
III. Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyatan di bawah ini di tempat yang telah
disediakan dengan memberi tanda centang ( V ) .
Keterangan :
SS : Sangat Setuju (bila saya setuju dengan pernyataan yang diajukan)
S : Setuju (bila saya cenderung setuju dengan peryataan yang diajukan)
TS : Tidak Setuju (bila saya cenderung tidak setuju dengan pernyataan yang
diajukan)
STS : Sangat Tidak Setuju (bila saya sangat tidak setuju dengan pernyataan yang
diajukan).
KUISIONER
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya perlu memahami lebih jauh tentang penyakit
„kista endometrium‟.
2. Saya tidak perlu mewaspadai „kista endometrium‟
karena tidak berbahaya.
3. Saya tidak perlu khawatir ketika saya sering nyeri haid
karena hal itu merupakan hal yang wajar yang sering
dialami oleh wanita.
4. Ketika saya merasakan nyeri yang terus menerus
selama haid yang berlangsung sampai berbulan-bulan,
saya hanya akan beristirahat & mengompres perut
dengan air panas.
5. Ketika saya merasakan nyeri yang terus menerus
selama haid yang berlangsung sampai berbulan-bulan,
saya akan minum obat pereda nyeri haid.
6. Saya akan memeriksakan diri pada dokter/bidan ketika
saya merasakan nyeri yang terus menerus selama haid
yang berlangsung sampai berbulan-bulan.
7. Saya tidak perlu khawatir jika sebelum menstruasi atau
di akhir menstruasi keluar darah menstruasi berwarna
gelap.
8. Saya tidak perlu khawatir jika ada riwayat keluarga
yang pernah menderita „kista endometrium‟.
9. Saya akan memeriksakan diri pada dokter/bidan ketika
mengalami nyeri saat kencing yang berlangsung
sampai berbulan-bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
10. Saya akan memeriksakan diri pada dokter/bidan ketika
terjadi sembelit atau susah buang air besar yang
berlangsung sampai berbulan-bulan.
11. Saya akan memeriksakan diri pada dokter/bidan ketika
terjadi nyeri sebelum, pada saat dan sesudah buang air
besar yang berlangsung sampai berbulan-bulan.
12. Saya tidak perlu khawatir jika saya selalu mengalami
nyeri di perut bagian bawah setelah melakukan latihan
fisik.
13. Saya tidak perlu khawatir jika saya sering mengalami
nyeri pada panggul yang berlangsung sampai
berbulan-bulan.
14. Saya selalu menjaga kesehatan dan mengatur pola
hidup yang sehat agar dapat terhindar dari penyakit
kista.
15. Setiap kali makan, saya selalu makan makanan dengan
pola gizi seimbang yang mengandung 4 sehat 5
sempurna.
16. Saya perlu makan buah-buahan dan sayuran setiap
hari.
17. Saya tidak perlu menghindari makan makanan
berlemak tinggi.
18. Saya lebih suka makan makanan segar daripada makan
makanan instan.
19. Saya tidak perlu khawatir makan makanan dari
tumbuhan yang dipupuk menggunakan pestisida
kimia.
20. Saya tidak khawatir hidup di daerah dengan tingkat
polusi udara yang tinggi.
Tanda tangan,
Responden
(....................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 12. Uji reliabilitas
1. Variabel Pengetahuan
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 39 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 39 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,761 20
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
1 11,08 14,231 -,109 ,772
2 10,44 12,358 ,473 ,741
3 10,33 13,439 ,172 ,762
4 10,87 15,746 -,518 ,808
5 10,59 11,827 ,579 ,730
6 10,72 12,524 ,367 ,749
7 10,44 13,147 ,220 ,760
8 10,23 13,498 ,257 ,757
9 10,72 12,208 ,462 ,741
10 10,46 12,413 ,440 ,743
11 10,33 12,596 ,483 ,742
12 10,41 12,406 ,475 ,741
13 10,54 11,676 ,642 ,725
14 10,92 12,757 ,374 ,748
15 10,49 11,783 ,631 ,727
16 10,69 12,008 ,519 ,736
17 10,69 12,692 ,315 ,753
18 10,23 13,445 ,284 ,756
19 10,87 13,483 ,116 ,767
20 10,87 13,115 ,230 ,759
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
2. Variabel Sikap
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 39 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 39 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,815 20
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
1 60,95 36,260 ,351 ,810
2 61,03 37,184 ,157 ,817
3 62,00 35,105 ,242 ,818
4 61,82 34,151 ,377 ,808
5 61,85 35,449 ,244 ,816
6 61,26 35,406 ,329 ,810
7 61,62 35,296 ,303 ,812
8 61,67 35,228 ,310 ,812
9 61,23 35,235 ,473 ,804
10 61,23 34,498 ,540 ,801
11 61,26 35,511 ,381 ,808
12 61,77 34,656 ,359 ,809
13 61,51 33,572 ,507 ,800
14 61,10 35,779 ,342 ,810
15 61,51 35,151 ,334 ,810
16 61,18 34,520 ,535 ,801
17 61,85 33,870 ,479 ,802
18 61,33 33,491 ,664 ,794
19 61,64 32,815 ,537 ,798
20 61,36 35,289 ,394 ,807
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 13. Data skor pengetahuan responden
Nomor Status Mendapat Sumber Informasi Riwayat Asal Riwayat Pendidikan Pekerjaan Usia Kategori Desa Total Kategori
Informasi Penyakit Penykit
1 sudah menikah pernah media massa kista coklat diri sendiri Perguruan Tinggi Perawat 36 dewasa awal Sinduharjo 16 tinggi
2 sudah menikah belum pernah tidak SMA Tidak bekerja 43 dewasa tengah Sardonoharjo 15 sedang
3 sudah menikah pernah sekolah tidak Perguruan Tinggi Karyawan 42 dewasa tengah Sinduharjo 15 sedang
4 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 16 remaja Sinduharjo 15 sedang
5 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Sukoharjo 15 sedang
6 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Donoharjo 14 sedang
7 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 16 remaja Donoharjo 14 sedang
8 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak Perguruan Tinggi Wiraswasta 38 dewasa awal Minomartani 14 sedang
9 sudah menikah belum pernah tidak Perguruan Tinggi Tidak bekerja 46 dewasa tengah Sardonoharjo 14 sedang
10 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak Perguruan Tinggi Karyawan 40 dewasa awal Sardonoharjo 14 sedang
11 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Sinduharjo 14 sedang
12 sudah menikah belum pernah tidak SMA Karyawan 40 dewasa awal Sinduharjo 14 sedang
13 sudah menikah pernah media massa tidak SMP Karyawan 35 dewasa awal Sukoharjo 14 sedang
14 sudah menikah belum pernah tidak SD Wiraswasta 53 dewasa tengah Sukoharjo 14 sedang
15 belum menikah pernah sekolah tidak SMP Pelajar 15 remaja Donoharjo 13 sedang
16 belum menikah pernah media massa tidak SMP Pelajar 15 remaja Donoharjo 13 sedang
17 belum menikah belum pernah maag diri sendiri SMP Pelajar 15 remaja Sardonoharjo 13 sedang
18 sudah menikah belum pernah tidak SMA IRT 45 dewasa tengah Sardonoharjo 13 sedang
19 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Sariharjo 13 sedang
20 sudah menikah belum pernah tidak SD IRT 51 dewasa tengah Sariharjo 13 sedang
21 sudah menikah belum pernah asma diri sendiri SMP Petani 50 dewasa tengah Sariharjo 13 sedang
22 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak SD Tidak bekerja 33 dewasa awal Sariharjo 13 sedang
23 sudah menikah pernah sekolah tidak Perguruan Tinggi Perawat 29 dewasa awal Sinduharjo 13 sedang
24 belum menikah pernah media massa amandel diri sendiri SMP Pelajar 16 remaja Sukoharjo 13 sedang
25 sudah menikah pernah tenaga kesehatan saluran pencernaandiri sendiri Perguruan Tinggi Guru 31 dewasa awal Sukoharjo 13 sedang
26 sudah menikah belum pernah tidak SMA IRT 49 dewasa tengah Sukoharjo 13 sedang
27 belum menikah pernah tenaga kesehatan tidak SMP Pelajar 16 remaja Donoharjo 12 sedang
28 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Donoharjo 12 sedang
29 sudah menikah pernah media massa tidak Perguruan Tinggi IRT 40 dewasa awal Donoharjo 12 sedang
30 sudah menikah pernah media massa tidak Perguruan Tinggi Karyawan 25 dewasa awal Minomartani 12 sedang
31 sudah menikah pernah saudara tidak Perguruan Tinggi IRT 38 dewasa awal Minomartani 12 sedang
32 belum menikah belum pernah tidak SMA Mahasiswa 18 remaja Minomartani 12 sedang
33 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Sardonoharjo 12 sedang
34 sudah menikah pernah media massa diabetes diri sendiri SMA Karyawan 52 dewasa tengah Sardonoharjo 12 sedang
35 sudah menikah belum pernah tidak Perguruan Tinggi Wiraswasta 44 dewasa tengah Sariharjo 12 sedang
36 sudah menikah belum pernah tidak SMA Petani 42 dewasa tengah Sariharjo 12 sedang
37 sudah menikah belum pernah tidak SMP Wiraswasta 47 dewasa tengah Sinduharjo 12 sedang
38 sudah menikah belum pernah tidak SMA Tidak bekerja 26 dewasa awal Sinduharjo 12 sedang
39 sudah menikah belum pernah tidak SMA Karyawan 32 dewasa awal Sinduharjo 12 sedang
40 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak SD Wiraswasta 58 dewasa tengah Sukoharjo 12 sedang
41 belum menikah belum pernah vertigo diri sendiri SMP Pelajar 16 remaja Donoharjo 11 rendah
42 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak Perguruan Tinggi IRT 44 dewasa tengah Donoharjo 11 rendah
43 belum menikah pernah sekolah maag diri sendiri Perguruan Tinggi Karyawan 20 remaja Minomartani 11 rendah
44 belum menikah pernah media massa tidak Perguruan Tinggi Wiraswasta 23 dewasa awal Minomartani 11 rendah
45 sudah menikah pernah saudara tidak SMA IRT 45 dewasa tengah Minomartani 11 rendah
46 belum menikah pernah sekolah maag diri sendiri SMP Pelajar 16 remaja Minomartani 11 rendah
47 belum menikah pernah tenaga kesehatan tidak SMP Pelajar 15 remaja Sardonoharjo 11 rendah
48 belum menikah pernah tenaga kesehatan tidak SMP Pelajar 16 remaja Sardonoharjo 11 rendah
49 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 16 remaja Sardonoharjo 11 rendah
50 belum menikah pernah sekolah tidak SMP Pelajar 16 remaja Sariharjo 11 rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lanjutan Lampiran 13. Data skor pengetahuan responden
Nomor Status Mendapat Sumber Informasi Riwayat Asal Riwayat Pendidikan Pekerjaan Usia Kategori Desa Total Kategori
Informasi Penyakit Penykit
51 belum menikah pernah sekolah tidak SMP Pelajar 16 remaja Sariharjo 11 rendah
52 sudah menikah pernah tenaga kesehatan amandel diri sendiri SMA IRT 39 dewasa awal Sariharjo 11 rendah
53 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak Perguruan Tinggi IRT 40 dewasa awal Sinduharjo 11 rendah
54 sudah menikah belum pernah tidak SMA Tidak bekerja 34 dewasa awal Sinduharjo 11 rendah
55 belum menikah belum pernah maag diri sendiri SMA Pelajar 20 remaja Sinduharjo 11 rendah
56 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 14 remaja Sinduharjo 11 rendah
57 sudah menikah pernah media massa maag diri sendiri SMA IRT 40 dewasa awal Sukoharjo 11 rendah
58 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak SMA IRT 40 dewasa awal Sukoharjo 11 rendah
59 sudah menikah pernah media massa tidak Perguruan Tinggi Wiraswasta 47 dewasa tengah Sukoharjo 11 rendah
60 sudah menikah pernah media massa tidak SMP IRT 39 dewasa awal Sukoharjo 11 rendah
61 belum menikah pernah sekolah asma diri sendiri SMP Pelajar 15 remaja Donoharjo 10 rendah
62 belum menikah pernah sekolah tifus diri sendiri SMP Pelajar 17 remaja Minomartani 10 rendah
63 sudah menikah belum pernah tidak SMA IRT 31 dewasa awal Minomartani 10 rendah
64 belum menikah belum pernah tidak SMA Mahasiswa 19 remaja Sardonoharjo 10 rendah
65 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak SMA IRT 47 dewasa tengah Sardonoharjo 10 rendah
66 sudah menikah pernah media massa mioma diri sendiri SMA IRT 32 dewasa awal Sardonoharjo 10 rendah
67 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 16 remaja Sariharjo 10 rendah
68 sudah menikah belum pernah tidak SD Wiraswasta 50 dewasa tengah Sariharjo 10 rendah
69 sudah menikah belum pernah tidak SMP IRT 43 dewasa tengah Sariharjo 10 rendah
70 sudah menikah belum pernah tidak SMA Tidak bekerja 43 dewasa tengah Sinduharjo 10 rendah
71 sudah menikah belum pernah tidak SMA Wiraswasta 32 dewasa awal Sinduharjo 10 rendah
72 sudah menikah belum pernah tidak SMA Tidak bekerja 43 dewasa tengah Sinduharjo 10 rendah
73 sudah menikah pernah media massa tidak SMP IRT 37 dewasa awal Sukoharjo 10 rendah
74 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 16 remaja Minomartani 9 rendah
75 belum menikah pernah media massa tidak SMP Pelajar 16 remaja Minomartani 9 rendah
76 sudah menikah belum pernah tidak SMA IRT 33 dewasa awal Minomartani 9 rendah
77 sudah menikah belum pernah sinositis diri sendiri SMP Tidak bekerja 44 dewasa tengah Minomartani 9 rendah
78 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 16 remaja Sardonoharjo 9 rendah
79 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Sardonoharjo 9 rendah
80 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tifus diri sendiri SMA IRT 45 dewasa tengah Sardonoharjo 9 rendah
81 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 17 remaja Sariharjo 9 rendah
82 belum menikah belum pernah lemah jantungdiri sendiri SMP Pelajar 15 remaja Sariharjo 9 rendah
83 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak SMA Karyawan 27 dewasa awal Sariharjo 9 rendah
84 sudah menikah belum pernah tidak SMP IRT 40 dewasa awal Sariharjo 9 rendah
85 sudah menikah belum pernah tidak SMA Wiraswasta 32 dewasa awal Sinduharjo 9 rendah
86 sudah menikah belum pernah hipertensi diri sendiri SD Petani 53 dewasa tengah Sukoharjo 9 rendah
87 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Minomartani 8 rendah
88 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Sardonoharjo 8 rendah
89 sudah menikah pernah media massa tidak Perguruan Tinggi Karyawan 33 dewasa awal Sardonoharjo 8 rendah
90 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak SMA IRT 43 dewasa tengah Sardonoharjo 8 rendah
91 sudah menikah belum pernah tidak SD IRT 51 dewasa tengah Sukoharjo 8 rendah
92 belum menikah belum pernah tidak SMA Mahasiswa 20 remaja Minomartani 7 rendah
93 sudah menikah pernah tenaga kesehatan struma diri sendiri SMA Karyawan 46 dewasa tengah Sardonoharjo 7 rendah
94 belum menikah pernah media massa tidak SMP Pelajar 16 remaja Sariharjo 7 rendah
95 belum menikah belum pernah DB, tifus diri sendiri SMP Pelajar 15 remaja Sariharjo 7 rendah
96 sudah menikah pernah media massa tidak Perguruan Tinggi Guru 38 dewasa awal Sariharjo 7 rendah
97 sudah menikah belum pernah kista diri sendiri SMA Karyawan 46 dewasa tengah Sariharjo 7 rendah
98 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 16 remaja Sukoharjo 7 rendah
99 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Donoharjo 6 rendah
100 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Sardonoharjo 5 rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 14. Uji normalitas skor pengetahuan
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
p1 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p2 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p3 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p4 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p5 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p6 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p7 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p8 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p9 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p10 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p11 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p12 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p13 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p14 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p15 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p16 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p17 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p18 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p19 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p20 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lanjutan Lampiran 14. Uji normalitas skor pengetahuan
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
p1 .495 100 .000 .478 100 .000
p2 .350 100 .000 .636 100 .000
p3 .516 100 .000 .411 100 .000
p4 .402 100 .000 .615 100 .000
p5 .402 100 .000 .615 100 .000
p6 .412 100 .000 .607 100 .000
p7 .350 100 .000 .636 100 .000
p8 .486 100 .000 .500 100 .000
p9 .345 100 .000 .636 100 .000
p10 .491 100 .000 .490 100 .000
p11 .516 100 .000 .411 100 .000
p12 .477 100 .000 .520 100 .000
p13 .350 100 .000 .636 100 .000
p14 .499 100 .000 .466 100 .000
p15 .417 100 .000 .603 100 .000
p16 .398 100 .000 .651 100 .000
p17 .356 100 .000 .635 100 .000
p18 .516 100 .000 .411 100 .000
p19 .467 100 .000 .538 100 .000
p20 .467 100 .000 .538 100 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Distribusi skor pengetahuan responden tidak normal (p<0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 15. Hasil uji Kruskal Wallis usia responden dengan tingkat
pengetahuan
Ranks
kategori
umur N Mean Rank
skor pengetahuan 12-20 42 46.63
21-40 30 54.48
41-65 28 52.04
Total 100
Test Statisticsa,b
skor
pengetahuan
Chi-Square 1.417
df 2
Asymp. Sig. .492
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: kategori
umur
Nilai p>0.05 berarti usia responden tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 16. Hasil uji Mann-Whitney status pernikahan responden dengan
tingkat pengetahuan
Ranks
status pernikahan N Mean Rank Sum of Ranks
skor pengetahuan Menikah 57 53.35 3041.00
Belum menikah 43 46.72 2009.00
Total 100
Test Statisticsa
skor
pengetahuan
Mann-Whitney U 1063.000
Wilcoxon W 2009.000
Z -1.142
Asymp. Sig. (2-tailed) .254
a. Grouping Variable: status pernikahan
Nilai p>0.05 berarti status pernikahan responden tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 17. Hasil uji Mann-Whitney pekerjaan responden dengan tingkat
pengetahuan
Ranks
pekerjaan N Mean Rank Sum of Ranks
skor pengetahuan Bekerja 29 57.90 1679.00
Tidak bekerja 71 47.48 3371.00
Total 100
Test Statisticsa
skor
pengetahuan
Mann-Whitney U 815.000
Wilcoxon W 3371.000
Z -1.644
Asymp. Sig. (2-tailed) .100
a. Grouping Variable: pekerjaan
Nilai p>0.05 berarti pekerjaan responden tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 18. Hasil uji Kruskal Wallis tingkat pendidikan responden dengan
tingkat pengetahuan
Ranks
tingkat pendidikan N Mean Rank
skor pengetahuan lulus SD dan sederajat 7 55.21
lulus SMP dan sederajat 45 47.77
lulus SMA dan sederajat 30 44.73
lulus perguruan tinggi (D2-
S3) 18 65.11
Total 100
Test Statisticsa,b
skor
pengetahuan
Chi-Square 6.452
df 3
Asymp. Sig. .092
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: tingkat
pendidikan
Nilai p>0.05 berarti tingkat pendidikan responden tidak mempengaruhi tingkat
pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 19. Hasil uji Mann-Whitney pengalaman responden mendapatkan
informasi dengan tingkat pengetahuan
Ranks
pengalaman mendapat
informasi N Mean Rank Sum of Ranks
skor pengetahuan Belum pernah mendapat
informasi 43 46.72 2009.00
Sudah pernah mendapat
informasi 57 53.35 3041.00
Total 100
Test Statisticsa
skor
pengetahuan
Mann-Whitney U 1063.000
Wilcoxon W 2009.000
Z -1.142
Asymp. Sig. (2-tailed) .254
a. Grouping Variable: pengalaman
mendapat informasi
Nilai p>0.05 berarti pengalaman responden mendapatkan informasi tidak mempengaruhi
tingkat pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 20. Hasil uji Mann-Whitney riwayat penyakit responden dengan
tingkat pengetahuan
Ranks
riwayat
penyakit N Mean Rank Sum of Ranks
skor pengetahuan Ada 22 45.30 996.50
Tidak ada 78 51.97 4053.50
Total 100
Test Statisticsa
skor
pengetahuan
Mann-Whitney U 743.500
Wilcoxon W 996.500
Z -.961
Asymp. Sig. (2-tailed) .336
a. Grouping Variable: riwayat penyakit
Nilai p>0.05 berarti riwayat penyakit responden tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 21. Hasil uji Kruskal Wallis asal desa responden dengan tingkat
pengetahuan
Ranks
asal desa N Mean Rank
skor pengetahuan Donoharjo 11 62.05
Minomartani 16 41.59
Sardonoharjo 21 44.52
Sariharjo 20 40.92
Sinduharjo 17 63.82
Sukoharjo 15 57.57
Total 100
Test Statisticsa,b
skor
pengetahuan
Chi-Square 10.993
df 5
Asymp. Sig. .052
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: asal desa
Nilai p>0.05 berarti desa asal responden tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 22. Data skor sikap responden
Nomor Status Mendapat Sumber Informasi Riwayat Asal Riwayat Pendidikan Pekerjaan Usia Kategori Desa Total Kategori
Informasi Penyakit Penykit
1 sudah menikah belum pernah tidak SMA Tidak bekerja 43 dewasa tengah Sardonoharjo 80 baik
2 sudah menikah pernah media massa mioma diri sendiri SMA IRT 32 dewasa awal Sardonoharjo 80 baik
3 sudah menikah pernah media massa tidak Perguruan Tinggi Wiraswasta 47 dewasa tengah Sukoharjo 79 baik
4 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak SMA IRT 47 dewasa tengah Sardonoharjo 78 baik
5 sudah menikah pernah tenaga kesehatan struma diri sendiri SMA Karyawan 46 dewasa tengah Sardonoharjo 78 baik
6 sudah menikah pernah media massa kista coklat diri sendiri Perguruan Tinggi Perawat 36 dewasa awal Sinduharjo 78 baik
7 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Donoharjo 77 baik
8 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak Perguruan Tinggi Wiraswasta 38 dewasa awal Minomartani 77 baik
9 sudah menikah pernah tenaga kesehatan amandel diri sendiri SMA IRT 39 dewasa awal Sariharjo 77 baik
10 sudah menikah belum pernah tidak SMA IRT 31 dewasa awal Minomartani 76 baik
11 belum menikah belum pernah lemah jantungdiri sendiri SMP Pelajar 15 remaja Sariharjo 76 baik
12 sudah menikah belum pernah tidak Perguruan Tinggi Wiraswasta 44 dewasa tengah Sariharjo 76 baik
13 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 16 remaja Sinduharjo 76 baik
14 belum menikah pernah tenaga kesehatan tidak SMP Pelajar 16 remaja Donoharjo 75 baik
15 belum menikah pernah media massa tidak SMP Pelajar 16 remaja Minomartani 75 baik
16 sudah menikah belum pernah tidak Perguruan Tinggi Tidak bekerja 46 dewasa tengah Sardonoharjo 75 baik
17 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak Perguruan Tinggi Karyawan 40 dewasa awal Sardonoharjo 75 baik
18 sudah menikah pernah sekolah tidak Perguruan Tinggi Perawat 29 dewasa awal Sinduharjo 75 baik
19 belum menikah belum pernah tidak SMA Mahasiswa 19 remaja Sardonoharjo 74 baik
20 sudah menikah pernah media massa diabetes diri sendiri SMA Karyawan 52 dewasa tengah Sardonoharjo 74 baik
21 belum menikah pernah media massa amandel diri sendiri SMP Pelajar 16 remaja Sukoharjo 74 baik
22 sudah menikah pernah sekolah tidak Perguruan Tinggi Karyawan 42 dewasa tengah Sinduharjo 73 baik
23 sudah menikah pernah media massa tidak SMP IRT 39 dewasa awal Sukoharjo 73 baik
24 sudah menikah pernah media massa tidak Perguruan Tinggi Karyawan 25 dewasa awal Minomartani 72 baik
25 sudah menikah belum pernah tidak SMA Wiraswasta 32 dewasa awal Sinduharjo 72 baik
26 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak SMA IRT 40 dewasa awal Sukoharjo 72 baik
27 sudah menikah pernah media massa tidak Perguruan Tinggi IRT 40 dewasa awal Donoharjo 71 baik
28 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 16 remaja Sardonoharjo 71 baik
29 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak SMA IRT 43 dewasa tengah Sardonoharjo 71 baik
30 sudah menikah belum pernah tidak SD IRT 51 dewasa tengah Sariharjo 71 baik
31 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak Perguruan Tinggi IRT 40 dewasa awal Sinduharjo 71 baik
32 sudah menikah pernah saudara tidak SMA IRT 45 dewasa tengah Minomartani 70 baik
33 sudah menikah pernah media massa tidak Perguruan Tinggi Karyawan 33 dewasa awal Sardonoharjo 70 baik
34 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Sardonoharjo 69 baik
35 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tifus diri sendiri SMA IRT 45 dewasa tengah Sardonoharjo 69 baik
36 belum menikah belum pernah DB, tifus diri sendiri SMP Pelajar 15 remaja Sariharjo 69 baik
37 sudah menikah belum pernah tidak SMA Tidak bekerja 43 dewasa tengah Sinduharjo 69 baik
38 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Sinduharjo 69 baik
39 sudah menikah belum pernah tidak SD Wiraswasta 53 dewasa tengah Sukoharjo 69 baik
40 belum menikah pernah media massa tidak SMP Pelajar 15 remaja Donoharjo 68 baik
41 belum menikah belum pernah vertigo diri sendiri SMP Pelajar 16 remaja Donoharjo 68 baik
42 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak Perguruan Tinggi IRT 44 dewasa tengah Donoharjo 68 baik
43 sudah menikah belum pernah tidak SMP IRT 43 dewasa tengah Sariharjo 68 baik
44 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Sukoharjo 67 baik
45 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak SD Wiraswasta 58 dewasa tengah Sukoharjo 67 baik
46 sudah menikah pernah media massa tidak SMP Karyawan 35 dewasa awal Sukoharjo 67 baik
47 sudah menikah pernah media massa tidak SMP IRT 37 dewasa awal Sukoharjo 67 baik
48 sudah menikah belum pernah asma diri sendiri SMP Petani 50 dewasa tengah Sariharjo 66 baik
49 sudah menikah pernah media massa maag diri sendiri SMA IRT 40 dewasa awal Sukoharjo 66 baik
50 belum menikah pernah sekolah asma diri sendiri SMP Pelajar 15 remaja Donoharjo 65 baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lanjutan Lampiran 22. Data skor sikap responden
Nomor Status Mendapat Sumber Informasi Riwayat Asal Riwayat Pendidikan Pekerjaan Usia Kategori Desa Total Kategori
Informasi Penyakit Penykit
51 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Donoharjo 65 baik
52 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Minomartani 65 baik
53 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 16 remaja Minomartani 65 baik
54 belum menikah pernah tenaga kesehatan tidak SMP Pelajar 16 remaja Sardonoharjo 65 baik
55 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Sardonoharjo 65 baik
56 sudah menikah belum pernah tidak SMA IRT 45 dewasa tengah Sardonoharjo 65 baik
57 belum menikah pernah media massa tidak SMP Pelajar 16 remaja Sariharjo 65 baik
58 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak SMA Karyawan 27 dewasa awal Sariharjo 65 baik
59 sudah menikah belum pernah tidak SD Wiraswasta 50 dewasa tengah Sariharjo 65 baik
60 sudah menikah belum pernah hipertensi diri sendiri SD Petani 53 dewasa tengah Sukoharjo 65 baik
61 belum menikah pernah sekolah tifus diri sendiri SMP Pelajar 17 remaja Minomartani 64 baik
62 belum menikah pernah tenaga kesehatan tidak SMP Pelajar 15 remaja Sardonoharjo 64 baik
63 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Donoharjo 63 baik
64 belum menikah pernah sekolah maag diri sendiri Perguruan Tinggi Karyawan 20 remaja Minomartani 63 baik
65 sudah menikah pernah saudara tidak Perguruan Tinggi IRT 38 dewasa awal Minomartani 63 baik
66 belum menikah pernah media massa tidak Perguruan Tinggi Wiraswasta 23 dewasa awal Minomartani 63 baik
67 sudah menikah belum pernah tidak SMA IRT 33 dewasa awal Minomartani 63 baik
68 sudah menikah belum pernah sinositis diri sendiri SMP Tidak bekerja 44 dewasa tengah Minomartani 63 baik
69 sudah menikah belum pernah kista diri sendiri SMA Karyawan 46 dewasa tengah Sariharjo 63 baik
70 belum menikah pernah sekolah tidak SMP Pelajar 15 remaja Donoharjo 62 baik
71 belum menikah pernah sekolah maag diri sendiri SMP Pelajar 16 remaja Minomartani 62 baik
72 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Sardonoharjo 62 baik
73 belum menikah pernah sekolah tidak SMP Pelajar 16 remaja Sariharjo 62 baik
74 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 16 remaja Sariharjo 62 baik
75 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Sariharjo 62 baik
76 sudah menikah belum pernah tidak SMP IRT 40 dewasa awal Sariharjo 62 baik
77 sudah menikah belum pernah tidak SMA Tidak bekerja 43 dewasa tengah Sinduharjo 62 baik
78 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 16 remaja Sukoharjo 62 baik
79 sudah menikah pernah media massa tidak Perguruan Tinggi Guru 38 dewasa awal Sariharjo 61 baik
80 sudah menikah belum pernah tidak SMA Petani 42 dewasa tengah Sariharjo 61 baik
81 sudah menikah belum pernah tidak SMA Tidak bekerja 26 dewasa awal Sinduharjo 61 baik
82 belum menikah belum pernah maag diri sendiri SMA Pelajar 20 remaja Sinduharjo 61 baik
83 sudah menikah pernah tenaga kesehatan tidak SD Tidak bekerja 33 dewasa awal Sariharjo 60 sedang
84 sudah menikah belum pernah tidak SMA Wiraswasta 32 dewasa awal Sinduharjo 60 sedang
85 sudah menikah pernah tenaga kesehatan saluran pencernaandiri sendiri Perguruan Tinggi Guru 31 dewasa awal Sukoharjo 60 sedang
86 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 16 remaja Donoharjo 59 sedang
87 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 16 remaja Sardonoharjo 59 sedang
88 belum menikah pernah sekolah tidak SMP Pelajar 16 remaja Sariharjo 59 sedang
89 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 17 remaja Sariharjo 59 sedang
90 sudah menikah belum pernah tidak SMA Tidak bekerja 34 dewasa awal Sinduharjo 59 sedang
91 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 14 remaja Sinduharjo 59 sedang
92 sudah menikah belum pernah tidak SMA Karyawan 32 dewasa awal Sinduharjo 57 sedang
93 belum menikah belum pernah tidak SMA Mahasiswa 18 remaja Minomartani 55 sedang
94 belum menikah belum pernah maag diri sendiri SMP Pelajar 15 remaja Sardonoharjo 55 sedang
95 belum menikah belum pernah tidak SMP Pelajar 15 remaja Sardonoharjo 55 sedang
96 sudah menikah belum pernah tidak SMP Wiraswasta 47 dewasa tengah Sinduharjo 55 sedang
97 sudah menikah belum pernah tidak SMA IRT 49 dewasa tengah Sukoharjo 54 sedang
98 belum menikah belum pernah tidak SMA Mahasiswa 20 remaja Minomartani 50 sedang
99 sudah menikah belum pernah tidak SMA Karyawan 40 dewasa awal Sinduharjo 50 sedang
100 sudah menikah belum pernah tidak SD IRT 51 dewasa tengah Sukoharjo 48 sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 23. Uji normalitas skor sikap
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
p1 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p2 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p3 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p4 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p5 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p6 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p7 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p8 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p9 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p10 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p11 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p12 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p13 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p14 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p15 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p16 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p17 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p18 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p19 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
p20 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lanjutan Lampiran 23. Uji normalitas skor sikap
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
p1 .447 100 .000 .590 100 .000
p2 .329 100 .000 .706 100 .000
p3 .260 100 .000 .841 100 .000
p4 .251 100 .000 .804 100 .000
p5 .206 100 .000 .866 100 .000
p6 .395 100 .000 .657 100 .000
p7 .290 100 .000 .829 100 .000
p8 .241 100 .000 .809 100 .000
p9 .400 100 .000 .632 100 .000
p10 .377 100 .000 .666 100 .000
p11 .365 100 .000 .690 100 .000
p12 .300 100 .000 .796 100 .000
p13 .270 100 .000 .741 100 .000
p14 .495 100 .000 .478 100 .000
p15 .376 100 .000 .690 100 .000
p16 .407 100 .000 .651 100 .000
p17 .403 100 .000 .226 100 .000
p18 .378 100 .000 .684 100 .000
p19 .295 100 .000 .779 100 .000
p20 .286 100 .000 .811 100 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Distribusi skor sikap responden tidak normal (p<0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 24. Hasil uji Kruskal Wallis usia responden dengan tingkat sikap
Ranks
kategori
umur N Mean Rank
skor sikap 12-20 42 43.07
21-40 28 52.62
41-65 30 58.92
Total 100
Test Statisticsa,b
skor sikap
Chi-Square 5.448
df 2
Asymp. Sig. .066
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
kategori umur
Nilai p>0.05 berarti usia responden tidak mempengaruhi kategori sikap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 25. Hasil uji Mann-Whitney status pernikahan responden dengan
tingkat sikap
Ranks
status pernikahan N Mean Rank Sum of Ranks
skor sikap Menikah 57 56.25 3206.00
Belum menikah 43 42.88 1844.00
Total 100
Test Statisticsa
skor sikap
Mann-Whitney U 898.000
Wilcoxon W 1844.000
Z -2.284
Asymp. Sig. (2-tailed) .022
a. Grouping Variable: status
pernikahan
Nilai p<0.05 berarti status pernikahan responden mempengaruhi tingkat sikap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 26. Hasil uji Mann-Whitney pekerjaan responden dengan tingkat
sikap
Ranks
Pekerjaan N Mean Rank Sum of Ranks
skor sikap Bekerja 29 54.71 1586.50
Tidak bekerja 71 48.78 3463.50
Total 100
Test Statisticsa
skor sikap
Mann-Whitney U 907.500
Wilcoxon W 3463.500
Z -.928
Asymp. Sig. (2-tailed) .353
a. Grouping Variable: pekerjaan
Nilai p>0.05 berarti pekerjaan responden tidak mempengaruhi tingkat sikap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 27. Hasil uji Kruskal Wallis tingkat pendidikan responden dengan
tingkat sikap
Ranks
tingkat pendidikan N Mean Rank
skor sikap lulus SD dan sederajat 7 43.14
lulus SMP dan sederajat 45 45.19
lulus SMA dan sederajat 30 50.47
lulus perguruan tinggi (D2-
S3) 18 66.69
Total 100
Test Statisticsa,b
skor sikap
Chi-Square 7.594
df 3
Asymp. Sig. .055
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: tingkat
pendidikan
Nilai p>0.05 berarti tingkat pendidikan responden tidak mempengaruhi tingkat sikap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 28. Hasil uji Mann-Whitney pengalaman responden mendapatkan
informasi dengan tingkat sikap
Ranks
pengalaman mendapat
informasi N Mean Rank Sum of Ranks
skor sikap Belum pernah mendapat
informasi 43 42.88 1844.00
Sudah pernah mendapat
informasi 57 56.25 3206.00
Total 100
Test Statisticsa
skor sikap
Mann-Whitney U 898.000
Wilcoxon W 1844.000
Z -2.284
Asymp. Sig. (2-tailed) .022
a. Grouping Variable: pengalaman
mendapat informasi
Nilai p<0.05 berarti pengalaman responden mendapatkan informasi mempengaruhi tingkat
sikap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 29. Hasil uji Mann-Whitney riwayat penyakit responden dengan
tingkat sikap
Ranks
riwayat
penyakit N Mean Rank Sum of Ranks
skor sikap Ada 22 56.23 1237.00
Tidak ada 78 48.88 3813.00
Total 100
Test Statisticsa
skor sikap
Mann-Whitney U 732.000
Wilcoxon W 3813.000
Z -1.050
Asymp. Sig. (2-tailed) .294
a. Grouping Variable: riwayat penyakit
Nilai p>0.05 berarti riwayat penyakit responden tidak mempengaruhi tingkat sikap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 30. Hasil uji Kruskal Wallis asal desa responden dengan tingkat sikap
Ranks
asal desa N Mean Rank
skor sikap Donoharjo 11 54.09
Minomartani 16 47.16
Sardonoharjo 21 61.64
Sariharjo 20 44.22
Sinduharjo 17 44.35
Sukoharjo 15 51.17
Total 100
Test Statisticsa,b
skor sikap
Chi-Square 5.204
df 5
Asymp. Sig. .391
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: asal
desa
Nilai p>0.05 berarti desa asal responden tidak mempengaruhi tingkat sikap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
BIOGRAFI PENULIS
Cicilia Yunilitaayu Sumarno, dilahirkan di Bukittinggi pada
tanggal 27 Juni 1990. Putri ketiga dari 4 bersaudara dari pasangan
Matheus Sumarno, S.Pd., dan Emilia Tiur Mina, S.Pd.
Menempuh pendidikan di TK Kuntum Mekar Bukittinggi (lulus
tahun 1996), SD Fransiskus Bukittinggi (lulus tahun 2002), SMP
S Xaverius Bukittinggi (lulus tahun 2005), SMA Santa Maria
Yogyakarta (lulus tahun 2008), kemudian melanjutkan ke
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menempuh
pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (USD), sejak 2008,
pernah mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan seperti Anggota UKF Basket
(2008), Koordinator Perlengkapan Pelepasan Wisuda (2008), Master of Ceremony
Titrasi (2009), dan Humas Pharmacy Competition (2010). Pernah menjadi asisten
praktikum Botani Dasar (2010), juga tergabung dalam lembaga formal
kemahasiswaan BEMF (2009) sebagai Manager Divisi Jurnalistik. Sejak tahun 2008
tergabung dalam UKM Paduan Suara Mahasiswa “Cantus Firmus” USD dan
mengikuti Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) Nasional kategori
mahasiswa di Palangkaraya (2010), Kompetisi Paduan Suara SMA Dempo di Malang
(2010), dan Konser “Jika Cinta Jingga the Musical” di Taman Budaya Yogyakarta
(2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI