PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama...

111
KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA ANAK “SEPATU BARU” MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS II SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun oleh: Regina Nona NIM: 071134076 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

i

KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA ANAK “SEPATU BARU”

MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS II

SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh: Regina Nona

NIM: 071134076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

ii

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

iii

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

iv

MOTO

Jika kamu kamu saling mencintai dan saling mendukung, kamu akan banyak

melakukan mujizat.

(Konf. S. M. E: 68)

Tersembunyi bagi orang yang bijak dan pandai, tapi Kau nyatakan kepada orang

kecil dan bodoh.

(Mat: 11: 25 )

Ia menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan ia memberikan

kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan

yang dilakukan Allah dari awal samapi akhir.

(Pengkhotbah 3: 11)

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya kecil ini kupersembahkan untuk:

Hati Kudus Yesus dan Maria yang selalu menuntun dan membimbing aku pada

setiap langgkahku.

St. Maria Euphrasia pendiri Kongregasi Suster-suster Gembala Baik yang

mendoakan aku

Keluarga besar Suster-suster Gembala Baik Propinsi Indonesia yang selalu

mendoakan dan mendukung aku

Ibu, kakak-kakak dan semua keponakan yang mendukung aku

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

vi

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

vii

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

viii

ABSTRAK

Nona, Regina. 2011. Kemampuan Menyimak Cerita Anak “Sepatu Baru” Melalui Media Audiovisual Pada Siswa Kelas II SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta Tahuan Ajaran 2010/2011. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini meneliti tingkat kemampuan menyimak siswa kelas II SD

Kanisius Wirobrajan Yogyakarta dalam menyimak cerita anak melalui media audiovisual. Dengan judul cerita “Sepatu Baru”. Peneliti menggunakan tes semi obyektif pada kategori tes jawaban singkat (short answer) dengan memakai teori Nurgiyantoro dan Masidjo. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas II yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari laki-laki 17 orang dan perempuan 13 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kuantitatif dengan menghitung hasil tes jawaban siswa.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kemampuan menyimak siswa dalam menyimak cerita anak melalui media audiovisual berkategori baik sekali (A) dengan skor rata-rata 54,1 atau nilai 85,8%. Dari hasil penelitian ini manfaat yang dapat diambil adalah pembelajaran menyimak dapat menggunakan media audiovisual yang efektif dan efisien bagi guru dan siswa itu sendiri seperti contoh video.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

ix

ABSTRACT

Nona, Regina. 2011. Ability to Scrutinize the Children Stories Through Audiovisual Media by the Students in Elementary School, in Class II of Canisius School at Wirobrajan Yogyakarta in the Year 2010/2011. Thesis. Yogyakarta: The Course of Study of the Education of the Primary School Teacher at the Faculty of Teacher Training and Education, at the University of Sanata Dharma.

This research examines levels of listening ability of the elementary school students of Grade II at Canisius school Wirobrajan Yogyakarta in listening to stories of children through audiovisual media. With the title “New Shoes”. Researcher used the semi objective test categories short answer test using the theory of Masidjo and Nurgiyantoro. The population in this study were students of Class II, which amount to 30 consisting of 17 males and 13 female. The method used in this research is the quantitative description by counting the results of the students’ answers. The results of this research shoes that level of students’ listening ability to stories of children through audiovisual media, categorized as very good (A) with an average score of 54,1 or 85’8% value. From the results of this study, the benefits that can be drawn is learning to listen bay using audiovisual media such as video is very effective an efficient for both teacher and students themselves.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Yesus Sang Gembala Baik dan Bunda Maria atas

segala rahmat yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kemampuan Menyimak Cerita Anak

“Sepatu Baru” Melalui Media Audiovisual Pada Siswa Kelas II SD Kanisius

Wirobrajan Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011”. Penyusunan skripsi ini

bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua

pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. B. Widharyanto, M. Pd, selaku pembimbing skripsi yang telah

bersedia membimbing dalam kelancaran skripsi.

2. Drs. P. Hariyanto, selaku pembimbing skripsi 2 yang telah bersedia

membimbing skripsi

3. Drs. Puji Purnomo, M. Si, selaku ketua Program Studi PGSD beserta

seluruh dosen yang telah mendidik penulis selama belajar di Universitas

Sanata Dharma.

4. Bp. Hr. Klidiatmoko, selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Wirobrajan

Yogyakarta yang telah memberikan izin penelitian.

5. Ibu Helena Tiwi, selaku guru kelas IIA SD Kanisius Wirobrajan

Yogyakarta yang telah memberikan izin penelitian.

6. Teman-teman PGSD angkatan 2007 dan 2008, adik-adik angkatan PGSD

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

xi

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii

HALAMAN MOTO ........................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................. vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ......................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. . 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

D. Rumusan Variabel dan Batasan Istilah ................................................. 5

E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7

F. Sistematika Penulisan ........................................................................... 7

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

xiii

BAB II LANDASAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan .................................................................... 9

B. Kerangka Teori ............................................................................... 11

1. Menyimak

a. Pengertian Menyimak ............................................................ 11

b. Jenis-Jenis Menyimak ............................................................ 12

c. Kemampuan Menyimak Siswa Sekolah dasar ......................... 13

d. Tujuan Menyimak Cerita Anak ............................................. 14

e. Manfaat Menyimak Cerita Anak ............................................ 17

f. Tahap-Tahap Menyimak ......................................................... 19

g. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menyimak ...................... 21

h. Indikator Kemampuan Menyimak .......................................... 23

2. Cerita Anak ................................................................................ 23

a. Hakekat Cerita Anak ............................................................... 23

b. Ciri-Ciri Cerita Anak ............................................................... 24

c. Unsur-Unsur Cerita Anak ....................................................... 25

1) Tokoh dan Penokohan ........................................................ 26

2) Latar atau Setting ................................................................ 26

3) Tema dan Amanat .............................................................. 27

4) Alur atau Plot ..................................................................... 27

3. Media Pembelajaran ........................................................................ 28

a. Pengertian Media Pembelajaran ............................................. 28

1). Syarat-Syarat Pemilihan Media .......................................... 29

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

xiv

2). Jenis-Jenis Media .............................................................. 31

3). Kegunaan Media Pembelajaran .......................................... 32

b. Media Audiovisual ................................................................. 33

1) Pengertian Media Audiovisual ............................................ 33

2) Karakteristik Media Audiovisual ........................................ 34

3) Peranan Media Audiovisual ................................................ 34

4) Tahap-Tahap Penggunaan Media Audiovisual .................... 35

C. Kerangka Berpikir............................................................................ 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 38

B. Populasi dan Sampel ....................................................................... 39

1. Populasi ...................................................................................... 39

2. Sampel ......................................................................................... 39

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 40

D. Instrumen Penelitian ...................................................................... 41

E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data .................................................................................. 49

B. Analisis Data .................................................................................... 58

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 65

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

xv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 69

B. Implikasi ................................................................................................. 69

C. Saran ....................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 71

BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 73

LAMPIRAN ...................................................................................................... 74

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jumlah Siswa Kelas II ......................................................................... 39

Tabel 2. Kisi-Kisi Soal Menyimak Cerita “Sepatu Baru”.................................... 43

Tabel 3. Penentuan Patokan Perhitungan Persentase Skala Lima ........................ 48

Tabel 4. Skor Aspek Ingatan Kemampuan Menyimak Cerita Anak

“Sepatu Baru” Melalui Media Audiovisual” ........................................ 50

Tabel 5. Persiapan Perhitungan Skor Rata-Rata Aspek Ingatan

Kemampuan Menyimak Cerita Anak “Sepatu Baru”

Melalui Media Audiovisual .................................................................. 51

Tabel 6. Skor Aspek Pemahaman Kemampuan Menyimak

Cerita Anak “Sepatu Baru” Melalui Media Audiovisual ..................... 51

Tabel 7. Persiapan Perhitungan Skor Rata-rata Aspek Pemahaman

Kemampuan Menyimak Cerita Anak “Sepatu Baru”

Melalui Media Audiovisual ................................................................. 52

Tabel 8. Skor Aspek Aplikasi Kemampuan Menyimak Cerita Anak

“Sepatu Baru” Melalui Media Audiovisual ........................................... 53

Tabel 9. Persiapan Perhitungan Skor Rata-rata Aspek Aplikasi

Kemampuan Menyimak Cerita Anak “Sepatu Baru” Melalui Media

Audiovisual .......................................................................................... 54

Tabel 10. Skor Aspek Evaluasi Kemampuan Menyimak Cerita Anak

“Sepatu Baru” Melalui Media Audiovisual......................................... 54

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

xvii

Tabel 11. Persiapan Perhitungan Skor Rata-rata Aspek Aplikasi

Kemampuan Menyimak Cerita Anak “Sepatu Baru”

Melalui Media Audiovisual ................................................................ 55

Tabel 12. Skor Keseluruhan Aspek Kemampuan Menyimak Cerita Anak

“Sepatu Baru” Melalui Media Audiovisual......................................... 56

Tabel 13. Persiapan Perhitungan Skor Rata-rata Keseluruhan Aspek

Kemampuan Menyimak Cerita Anak “Sepatu Baru”

Melalui Media Audiovisual ................................................................ 57

Tabel 14. Penghitungan Persentase .................................................................... 63

Tabel 15. Kedudukan Perolehan Skor Hasil Kemampuan Menyimak ................. 64

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Cerita Anak ”Sepatu Baru”............................................................ 74

Lampiran 2. Soal Tes Menyimak Cerita Anak ”Sepatu Baru”

dan Kunci Jawaban ..................................................................... 79

Lampiran 3. Skor Hasil Tes Menyimak Cerita Anak ”Sepatu Baru”

Melalui Media Audiovisual ........................................................... 82

Lampiran 4. Foto-Foto KegiatanPembelajaran .................................................. 90

Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian Di SD Kanisius Wirobrajan ........................... 92

Lampiran 6 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ....................................... 93

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah sarana komunikasi yang penting bagi manusia. Melalui bahasa,

seseorang dapat menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain. Menurut

Tarigan (1986: 2) keterampilan berbahasa sangat penting dimiliki oleh setiap

manusia karena bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

seseorang dalam berbahasa, maka semakin jelas pula jalan pikiran orang tersebut.

Keterampilan berbahasa meliputi empat keterampilan dasar, yaitu: menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis.

Setiap keterampilan mempunyai hubungan erat dengan keterampilan lainnya.

Keterampilan-keterampilan tersebut hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan

jalan praktik dan latihan yang banyak. Tarigan (1986: 2) menyatakan bahwa

keterampilan berbahasa biasanya diperoleh manusia secara berurutan.

Keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai manusia adalah menyimak

dan berbicara baru kemudian membaca dan menulis. Keterampilan menyimak dan

berbicara dipelajari sebelum memasuki jenjang sekolah, sedangkan membaca dan

menulis dipelajari saat memasuki jenjang sekolah.

Pembelajaran keterampilan berbahasa sangat penting dilakukan di sekolah

dengan tujuan meningkatkan keterampilan siswa dalam berbahasa untuk berbagai

tujuan, keperluan, dan keadaan. Susilowati (2008: 1) salah satu tujuan

pembelajaran Bahasa Indonesia adalah menjadikan siswa mahir dan terampil

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

2

dalam berbahasa Indonesia. Kemahiran berbahasa ini tercermin dalam aktivitas

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dengan demikian siswa dikatakan

mahir berbahasa Indonesia jika terampil dalam kegiatan menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis.

Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai

seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

keterampilan yang lain. Pada saat seorang bayi belajar berbicara, dia menyimak

bunyi-bunyi yang dia dengar lalu ia berusaha menirukannya walaupun belum

mengerti makna bunyi-bunyi tersebut. Demikian juga saat seseorang belajar

membaca dan menulis, seseorang akan menyimak cara membaca dan menulis dari

guru yang mengajarinya (Prahastomo, 2007: 1-2).

Keterampilan menyimak berperan penting dalam usaha mempelajari banyak

hal, apalagi di dunia pendidikan. Setiap pelajaran di sekolah memerlukan

keterampilan menyimak. Guru mentransferkan ilmunya sebagian besar melalui

ujaran. Di sinilah keterampilan menyimak sangat dibutuhkan bagi siswa.

Mengingat pentingnya keterampilan menyimak, maka keterampilan tersebut harus

diajarkan sejak dini dalam pelajaran bahasa di sekolah dasar. Hal ini perlu

dilakukan sebagai landasan untuk jenjang pendidikan yang selanjutnya.

Semakin banyak dan sering menyimak kosa kata, pola-pola kalimat, intonasi

dan sebagainya semakin berkembang pula keterampilan berbicara. Bila sudah ada

tradisi tulisan pada masyarakatnya maka keterampilan membaca dan menulispun

turut berkembang.

Meskipun keterampilan menyimak sangat penting namun pada kenyataannya

keterampilan menyimak peserta didik masih rendah. Melalui wawancara dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

3

guru kelas II dan pengalaman saya waktu kegiatan Pemantapan Kemampuan

Mengajar (PKM), terbukti bahwa setelah guru membacakan cerita dan

memberikan pertanyaan pada siswa, hanya sedikit sekali siswa yang mampu

menjawab pertanyaan dengan benar. Di sisi lain suasana kelas ramai. Artinya

kosentrasi siswa mendengarkan cerita sangat terganggu. Penyebab rendahnya

kemampuan menyimak tersebut, tidak terlepas juga dari akibat penggunaan

metode dan media yang digunakan oleh guru. Metode mengajar guru yang masih

konvensional membuat pembelajaran berbahasa menjadi sesuatu yang

membosankan. Kurangnya pemanfaatan media dalam pembelajaran membuat

siswa menjadi kurang aktif dan kreatif. Kenyataan yang terjadi di lapangan, siswa

mendengarkan ceramah guru mengenai teori kebahasaan, termasuk menyimak.

Hal itu juga karena guru kurang memberdayakan media pembelajaran yang ada,

yaitu belum menggunakan media yang sesuai dengan metode yang diterapkan.

Padahal di SD Kanisius Wirobrajan telah tersedia fasilitas yang lengkap yaitu

tersedia laboratorium komputer, tersedia labtob, LCD, dan juga ada televisi.

Media pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang ikut

mempengaruhi hasil belajar. Dengan penggunaan media yang cocok dengan

materi yang disampaikan maka dapat merangsang siswa untuk mampu mengikuti

proses pembelajaran dengan baik dan hasil yang maksimal.

Media pendidikan merupakan suatu bagian terpenting dari pendidikan di

sekolah, karena itu menjadi suatu bidang yang harus dikuasai oleh setiap guru

profesional. Media pembelajaran adalah untuk memudahkan berkomunikasi.

Media pembelajaran terdiri dari instruktur, hasil cetakan, penyampaian dan

beberapa peralatan lain yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

4

(Susilowati, 2008: 3). Kemanfaatan media pendidikan yang digunakan secara

tepat dalam proses pembelajaran memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu

bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka). Di satu sisi,

media dapat membantu pemahaman siswa akan materi-materi yang diajarkan,

yaitu memperkonkrit pengetahuan yang tidak mungkin dihadirkan di ruang kelas.

Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap

pasif anak didik (Sadiman, M. SC, dkk: 1984: 17).

Di sisi lain, sudah menjadi kenyataan bahwa kehadiran media dapat

membantu guru dalam memperlancar proses transfer ilmu kepada anak didiknya.

Akan tetapi kegiatan pembelajaran yang terjadi saat ini cenderung memberikan

kedudukan dominan pada guru. Selain itu, guru kurang menyadari bahwa media

pendidikan seharusnya menjadi bagian internal bukan lagi menjadi bagian

eksternal dari proses pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran dapat

membangkitkan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan

belajar dan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu penggunaan

media pembelajaran yang tepat juga dapat meningkatkan kemampuan apresiasi

siswa terhadap informasi yang mereka simak. Salah satu media yang dapat

digunakan dalam kegiatan menyimak cerita anak adalah media audiovisual

(video) dengan teknik menjawab pertanyaan. Teknik menjawab pertanyaan

merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi peserta didik dengan

memberikan pertanyaan kepada anak didik secara lisan atau tertulis. Dan apabila

siswa mampu menjawab pertanyaan dengan benar maka siswa tersebut dapat

memahami isi cerita dari yang telah disimaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

5

Dengan latar belakang masalah tersebut, peneliti merasa tertarik untuk

meneliti tentang pembelajaran kemampuan menyimak dengan memanfaatkan

media audiovisual dengan teknik menjawab pertanyaan. Penelitian ini, peneliti

tuangkan dalam bentuk skripsi dengan judul ”Kemampuan Menyimak Cerita

Anak “Sepatu Baru” Melalui Media Audiovisual pada Siswa Kelas II SD

Kanisius Wirobrajan Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah seberapa tinggikah kemampuan siswa dalam menyimak

cerita anak “Sepatu Baru” melalui media audiovisual pada siswa kelas II SD

Kanisius Wirobrajan Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan dari penelitian

ini adalah mendeskripsikan tingkat kemampuan menyimak cerita anak “Sepatu

Baru” melaui media audiovisual pada siswa kelas II SD Kanisius Wirobrajan

Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

D. Rumusan Variabel dan Batasan Istilah

1. Rumusan Variabel penulisan ini hanya satu variabel saja yaitu kemampuan

menyimak cerita anak “Sepatu Baru” melalui media audiovisual pada siswa

kelas II SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

6

2. Batasan Istilah

Istilah yang perlu dibatasi dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan adalah kesanggupan; kecakapan; kekuatan (Poerwadarminta,

1976: 628). Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan

lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi,

serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta

memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara

melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 1985: 19).

Kemampuan menyimak adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan

seseorang pada suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan

dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk

memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi

yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan

2) Menurut Endraswara (2002: 115) bahwa cerita anak yang fokus utamanya

demi perkembangan anak. Cerita anak adalah suatu cerita yang didalamnya

mencerminkan liku-liku kehidupan, yang dapat dipahami oleh anak,

melukiskan perasaan anak, dan menggambarkan pemikiran-pemikiran anak.

Dalam hal ini patut ditegaskan bahwa cerita anak tidak harus semua

tokohnya seorang anak.

3) Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa

sehingga proses pembelajaran terjadi (Sadiman, M. SC, dkk: 1984: 7).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

7

Alat–alat audiovisual adalah alat-alat yang “audible” artinya dapat

didengarkan dan alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat. Alat-alat

audiovisual itu termasuk gambar, foto, slaid, model, pita kaset tape

recorder, film bersuara, dan televisi (Suleiman, 1985: 11).

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan untuk

pembelajaran menyimak.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

1) Memberi solusi untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran

keterampilan

menyimak

2) Meningkatkan keterampilan guru dalam mengajarkan keterampilan

menyimak pada siswa.

b. Bagi Siswa

1) Memacu kegiatan belajar menyimak siswa

2) Melatih siswa untuk terampil menyimak.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini disajikan dalam lima bab. Bab I adalah

pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan enam hal, yaitu (A) latar belakang, (B)

rumusan masalah, (C) tujuan penelitian, (D) rumusan variabel dan batasan istilah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

8

(E) manfaat penelitian, (F) sistematika penulisan. Keenam hal tersebut yang

melatarbelakangi penelitian ini.

Bab II adalah landasan teori. Dalam bab ini akan diuraikan 3 hal, yaitu

(A) penelitian terdahulu yang relevan, (B) kerangka teori, (C) kerangka berpikir.

Ketiga hal itu yang secara teoritis melandasi penelitian ini.

Bab III adalah metodologi penelitian. Dalam bab ini akan diuraikan lima

hal, yaitu (A) jenis penelitian, (B) populasi dan sampel (C) teknik pengumpulan

data, (D) instrumen penelitian, (E) dan teknik analisis data. Kelima hal itulah yang

secara teknis dipakai peneliti dalam penelitian ini.

Bab IV adalah Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam bab ini akan

diuraikan tiga hal, yaitu (A) deskripsi data, (B) analisis data, (C) pembahasan hasil

penelitian. Ketiga hal itu memuat hasil penelitian ini.

Bab V adalah penutup. Dalam bab ini akan dikemukakan tiga hal, yaitu

(A) kesimpulan, (B) implikasi, dan (C) saran. Ketiga hal tersebut menjadi bagian

akhir dari penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan

Keterampilan menyimak sudah cukup banyak dikaji dan dilakukan. Akan

tetapi, hal tersebut masih menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut lagi,

baik penelitian yang bersifat melengkapi maupun yang bersifat baru. Karena

keterampilan menyimak harus dikuasai setiap orang terlebih bagi siswa SD karena

sangat bermanfaat untuk memperoleh pemahaman pengetahuan dan dalam

berkomunikasi sehari-hari.

Ada beberapa penelitian terdahulu yang sejenis, dan sampai saat ini masih

relevan untuk dilakukan penelitian. Penelitian Hartiningsih (2003) yang berjudul

“Kemampuan Menyimak Dongeng “Detektif Kancil” Melalui Media Audiovisual

Siswa Kelas I SD Pius I Wonosobo Tahun Ajaran 2002/2003. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitiannya

sebagai berikut: a) kemampuan menyimak siswa kelas I SD Pius I Wonosobo

dalam menyimak dongeng “Detektif Kancil” melalui media audiovisual secara

keseluruhannya, baik. b) kemampuan menyimak dongeng “Detektif Kancil”

aspek pengetahuan, baik sekali. c) kemampuan menyimak dongeng “Detektif

Kancil” aspek pemahaman, cukup. d) kemampuan berdasarkan soal tes aplikasi,

baik sekali.

Penelitian Evarista Cahya Tri (2004) dengan judul Kemampuan Menyimak

Siswa Kelas II SMU Stella Duce Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2003/2004.

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

10

Jenis penelitiannya adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian

menunjukan bahwa kemampuan menyimak siswa Kelas II SMU Stella Duce

Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2003/2004 termasuk kategori baik (B)

Penelitian Kurniawati (2004) berjudul Kemampuan Menyimak Rekaman

Audio Cerpen “Seteguh Batu Karang” Siswa kelas II Sekretaris SNKN II

Purworejo Tahun ajaran 2003/2004. Jenis penelitiannya adalah penelitian

deskriptif kuantitatif dan menggunakan metode wawancara serta observasi. Hasil

dari penelitiannya menunjukan bahwa kemampuan menyimak siswa kelas II

SMKN II Purworejo dalam menyimak “Seteguh Batu Karang” baik.

Penelitian Veronica (2007) berjudul Perbedaan Hasil Pembelajaran Menyimak

Cerita Rakyat Tidak Menggunakan Media Audiovisual Siswa Kelas V (Studi

Kasus di SD Kanisius Jetisdepok dan SD Kanisius Klepu, Yogyakarta). Jenis

penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan

adalah wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual ada peningkatan

pembelajaran. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran

menyimak cerita rakyat tanpa menggunakan media audiovisual dan dengan

menggunakan media audiovisual. Pembelajaran menyimak dengan menggunakan

media audiovisual lebih meningkat dibandingkan dengan tanpa menggunakan

media audivisual.

Keempat penelitian di atas secara umum meneliti kemampuan menyimak

siswa. Namun ada dua penelitian yang meneliti kemampuan menyimak siswa di

tingkat Sekolah Dasar dengan menggunakan media audiovisual, dan dua

penelitian yang meneliti kemampuan menyimak siswa di tingkat SMU (satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

11

penelitian menggunakan media rekaman radio, dan satu tidak menggunakan

media).

Penelitian ini akan menelaah tentang kemampuan menyimak cerita anak

“Sepatu Baru” melalui media audiovisual pada siswa kelas II SD. Alasan peneliti

mengambil subyek kelas II karena disesuaikan dengan materi KTSP 2006, belum

ada penelitian sejenis di tempat tersebut, dan ingin mengetahui lebih lanjut tingkat

kemampuan siswa dalam menyimak melalui media audiovisual.

B. Kerangka Teori

1. Menyimak

a. Pengertian Kemampuan Menyimak

Menurut kamus bahasa Indonesia, kemampuan adalah kesanggupan;

kecakapan; kekuatan (Poerwadarminta, 1976: 628). Sedangkan Menyimak

menurut Tarigan (1985: 19), menyimak adalah suatu proses kegiatan

mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,

apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta

memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara

melalui ujaran atau bahasa lisan.

Dari pengertian di atas maka kemampuan menyimak adalah kesanggupan,

kecakapan, dan kekuatan seseorang pada suatu proses kegiatan mendengarkan

lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta

interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami

makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran

atau bahasa lisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

12

b. Jenis-Jenis Menyimak

Ada beraneka ragam menyimak menurut Tarigan (1985: 22) yaitu: a)

menyimak ekstensif, b) menyimak intensif, c) menyimak sosial atau

konversional, d) menyimak sekunder, e) menyimak estetif atau apresiatif, f)

menyimak kritis, g) menyimak konsertratif, h) menyimak kreatif, i) menyimak

interogatif, j) menyimak eksplorasi, k) menyimak pasif, l) menyimak selektif.

Dari beranekaragam menyimak di atas, peneliti ingin menyoroti menyimak

intensif (intensif listening). kategori menyimak kritis (critical listening).

Alasannya bahwa dalam penelitian ini membutuhkan bimbingan seorang guru

dengan bantuan media audiovisual untuk mengarahkannya dan menuntun siswa

untuk memperoleh kebenaran dari wacana atau cerita yang didengarnya.

Maka sebagai peneliti perlu memperhatikan hal-hal yang dapat dilakukan

dalam kegiatan menyimak kritis sebagaimana yang dikatakan oleh Tarigan

(1985: 29), a) menyimak untuk menentukan alasan “mengapa”, b) menyimak

untuk memahami makna-makna petunjuk-petunjuk konteks, c) menyimak

untuk menarik kesimpulan–kesimpulan, d) menyimak untuk menentukan

informasi baru atau informasi tambahan mengenai suatu topik, e) Menyimak

untuk menemukan jawaban-jawaban bagi pertanyaan atau masalah tertentu

yang memerlukan konsentrasi, g) informasi tertentu, h) merasakan serta

menghayati ide-ide utama seseorang pembicara atau sesuatu kelompok, baik

sasaran maupun organisasinya, i) mencatat fakta-fakta penting, j) menyimak

eksploratori (exploratory listening)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

13

c. Kemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar

Tarigan mengutip dari buku petunjuk mengenai Keterampilan Berbahasa

yang disebut ”Tulare County Cooperative language Arts Guide” khusus

mengenai keterampilan berbahasa menyimak (1985: 40) adalah sebagai

berikut:

1) Taman Kanak-kanak (4½-6 tahun): a) Menyimak pada teman sebaya

dalam kelompok-kelompok permainan, b) mengembangkan waktu

perhatian yang amat panjang terhadap cerita-cerita, c) dapat mengingat

petunjuk-petunjuk dan pesan-pesan yang sederhana.

2) Kelas I ( 5½-7 tahun): a) menyimak untuk menjelaskan atau menjernihkan

pemikiran atau untuk mendapatkan jawaban-jawaban bagi pertanyaan-

pertanyaan. b) dapat mengulangi secara tepat apa-apa yang telah

didengarnya, c) menyimak bunyi-bunyi tertentu pada kata-kata dan

lingkungannya

3) Kelas II (6½-8 tahun): a) menyimak dengan kemampuan memilih yang

meningkat, b)membuat saran-saran, usul-usul, dan mengemukakan

pertanyaan-pertanyaan untuk mencek pengertiannya, c) sadar akan situasi-

situasi, bila sebaiknya menyimak, bila sebaiknya tidak usah menyimak.

4) Kelas III dan IV (7½-10 tahun): a) sungguh-sungguh sadar akan nilai

menyimak sebagai suatu sumber informasi dan kesenangan, b) menyimak

pada laporan-laporan orang lain, pita-pita rekaman laporan-laporan mereka

sendiri, dan siaran-siaran radio dengan maksud tertentu serta pertanyaan-

pertanyaan yang bersangkutan dengan hal itu, c) memperlihatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

14

keangkuhan dengan kata-kata atau ekspresi-ekspresi yang tidak mereka

pahami maknanya.

5) Kelas V dan VI (9½-12 tahun): a) menyimak secara kritis terhadap

kekeliruan-kekeliruan, kesalahan-kesalahan, propaganda-propaganda,

tuntutan-tuntutan yang keliru. b) menyimak pada aneka ragam cerita puisi,

rima kata-kata, dan memperoleh kesenangan dalam memenuhi tipe-tipe

baru.

Dari beberapa tahapan menyimak di atas, peneliti ingin membimbing

siswa kelas II dalam menyimak sesuai dengan masalah yang peneliti uraikan di

atas. Alasannya agar sesuai dengan kemampuan menyimak siswa kelas II,

akhirnya mereka dapat mengemukakan pendapat melalui pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan dari seorang guru atau peneliti untuk mencek

pengertiannya.

d. Tujuan Menyimak Cerita Anak

Menurut Logan (dalam Tarigan 1994: 56) tujuan menyimak beraneka ragam

antara lain berikut ini:

1) Menyimak untuk belajar, yaitu menyimak dengan tujuan utama agar dia

dapat memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran sang pembicara

2) Menyimak untuk memperoleh keindahan audial, yaitu menyimak dengan

penekanan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan

atau yang di perdengarkan atau dipagelarkan (terutama dalam bidang seni).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

15

3) Menyimak untuk mengevaluasi, yaitu menyimak dengan maksud agar si

penyimak dapat menilai apa-apa yang disimak itu (baik-buruk, indah-jelek,

tepat-ngawur, logis-tak logis, dan lain-lain).

4) Menyimak untuk mengapresiasi simakan, yaitu menyimak dengan maksud

agar si penyimak dapat menikmati serta menghargai apa-apa yang

disimaknya itu (pembacaan cerita, pembacaan puisi, musik dan lagu, dialog,

diskusi panel, perdebatan)

5) Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-idenya sendiri, yaitu menyimak

dengan maksud agar si penyimak dapat mengkomunikasikan ide-ide,

gagasan-gagasan, maupun perasaan-perasaannya kepada orang lain dengan

lancar dan tepat

6) Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi, yaitu menyimak dengan

maksud dan tujuan agar si penyimak dapat membedakan bunyi-bunyi

dengan tepat mana bunyi yang membedakan arti (distingtif) dan mana bunyi

yang tidak membedakan arti. Biasanya ini terlihat nyata pada seseorang

yang sedang belajar bahasa asing yang asyik mendengarkan ujaran

pembicara asli (native speaker)

7) Menyimak untuk memecahkan masalah secara secara kreatif dan analisis,

sebab dari sang pembicara dia mungkin memperoleh banyak masukan

berharga.

8) Menyimak untuk meyakinkan, yaitu menyimak untuk meyakinkan dirinya

terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini diragukan oleh si

penyimak ragukan; dengan perkataan lain, dia menyimak secara persuasif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

16

Menurut Sutari, dkk. (1997: 22-26), ada beberapa tujuan menyimak sebagai

berikut:

1) Mendapatkan fakta

Kegiatan menyimak dengan tujuan memperoleh fakta di antaranya melalui

kegiatan membaca, baik melalui majalah, koran, maupun buku-buku. Selain

itu, mendapatkan fakta melalui radio, televisi, pertemuan menyimak

ceramah-ceramah, dan sebagainya

2) Menganalisis fakta yaitu proses menafsir kata-kata atau informasi sampai

pada tingkat unsur-unsurnya, menafsir sebab akibat yang terkandung dalam

fakta-fakta itu

3) Mengevaluasi fakta

Penyimak yang kritis akan mempertanyakan hal-hal mengenai nilai fakta-

fakta itu, keakuratan fakta-fakta tersebut, dan kerelevanan fakta-fakta

tersebut. Setelah itu, pada akhirnya penyimak akan memutuskan untuk

menerima atau menolak materi simakannya itu. Selanjutnya penyimak

diharapkan dapat memperoleh inspirasi yang dibutuhkannya

4) Mendapatkan inspirasi

Inspirasi sering dipakai alasan oleh seseorang untuk menyimak suatu

pembicaraaan. Kita menyimak bukan untuk memperoleh fakta saja

melainkan untuk memeperoleh inspirasi. Kita mendengarkan ceramah atau

diskusi ilmiah semata-mata untuk tujuan mendapatkan inspirasi

5) Mendapatkan hiburan

Hiburan merupakan kebutuhan manusia yang cukup mendasar. Dalam

kehidupan yang serba kompleks ini kita perlu melepaskan diri dari berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

17

tekanan, ketegangan, dan kejenuhan. Kita sering menyimak radio, televisi,

film layar lebar antara lain untuk memperoleh hiburan dan mendapatkan

kesenangan batin. Karena tujuan menyimak di sini untuk menghibur, maka

pembicara harus mampu menciptakan suasana gembira dan tenang. Hal ini

bukan menjadi tujuan utama peneliti dalam penelitian .

Dari beberapa tujuan di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam

pembelajaran menyimak cerita anak dalam penelitian ini mempunyai tujuan

supaya siswa belajar agar memperoleh pengetahuan, mengevaluasi agar dapat

menilai, mengapresiasi materi simakan melalui cerita anak tersebut.

e. Manfaat Menyimak Cerita Anak

Menurut Setiawan (dalam Suratno, 2006: 16-18), manfaat menyimak

sebagai berikut:

1) Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi

kemampuan siswa, sebab menyimak memiliki nilai informatif, yaitu

memberikan masukan-masukan tertentu yang menjadikan kita menjadi

berpengalaman

2) Meningkatkan intelektualitas serta memperdalam penghayatan keilmuan

3) Memperkaya kosakata kita, menambah perbendaharaan ungkapan yag tepat,

bermutu, dan puitis. Orang yang banyak menyimak, komunikasinya menjadi

lebih lancar dan kata-kata yang digunakan lebih variasi

4) Memperluas wawasan, meningkatkan penghayatan hidup, serta membina

sifat terbuka dan obyektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

18

5) Meningkatkan kepekaaan dan kepedulian sosial. Lewat menyimak kita

dapat mengenal seluk beluk kehidupan dengan segala dimensinya. Dengan

bahan-bahan semakin baik, dapat membuat kita dalam perenungan-

perenungan nilai kehidupan sehingga tergugah semangat kita untuk

memecahkan problem yang ada, sesuai dengan kemampuan kita

6) Meningkatkan citra artistik, jika yang kita simak itu merupakan bahan

simakan yang isinya halus dan bahasanya indah. Banyak menyimak dapat

menumbuhsuburkan sikap apresiatif, sikap menghargai karya atau pendapat

orang lain dan kehidupan ini serta meningkatkan selera estetis kita

7) Menggugah kualitas dan semangat mencipta kita untuk menghasilkan

ujaran-ujaran dan tulisan-tulisan yang berjati diri. Jika banyak menyimak

kita akan mendapatkan ide-ide cemerlang dan pengalaman hidup yang

berharga.

Berdasarkan manfaat menyimak di atas dan dilihat dari tujuannya maka

manfaat menyimak untuk siswa SD sangatlah penting. Hal ini untuk

menambah ilmu pengetahuan, menambah perbendaharaan kosa kata,

memperluas wawasan dengan semakin mampu terbuka dan menilai secara

obyektif, semakin peka terhadap situasi sosial, mampu menghargai orang lain,

dan akhirnya siswa dapat mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya baik dalam

bentuk tulisan maupun lisan. Maka peneliti berharap kiranya dari menyimak

cerita anak melalui media audiovisual siswa dapat mengungkapkan ide-ide

atau pendapatnya sesuai dengan pertanyaan yang diberikan. Akhirnya siswa

dapat memahami materi yang disimaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

19

f. Tahap-Tahap menyimak Cerita Anak

Strickland (dalam Tarigan 1994: 29) menyimpulkan adanya sembilan

tahapan menyimak, mulai dari yang tidak berketentuan sampai yang

bersungguh-sungguh. Kesembilan tahap itu sebagai berikut.

1) Menyimak berkala, yang terjadi pada saat-saat sang anak merasakan

keterlibatan langsung dalam pembicaraan mengenai dirinya

2) Menyimak dengan perhatian dangkal karena sering mendapt gangguan

dengan adanya selingan-selingan perhatian kepada hal-hal di luar

pembicaraan

3) Setengah menyimak karena terganggu oleh kegiatan menunggu kesempatan

untuk mengekspresikan isi hati, mengutarakan apa yang terpendam dalam

hati

4) Menyimak serapan karena sang anak keasyikan menyerap atau

mengabsorpsi hal-hal yang kurang penting, jadi merupakan penjaringan

pasif yang sesungguhnya

5) Menyimak sekali-sekali, menyimpan sebentar-sebentar apa yang disimak;

perhatian karena seksama berganti dengan keasyikan lain; hanya

memperhatikan kata-kata sang pembicara yang menarik hatinya saja.

6) Menyimak asosiatif; hanya mengingat pengalaman-pengalaman pribadi

secara konstan, yang mengakibatkan sang penyimak benar-benar tidak

memberikan reaksi terhadap pesan yang disampaikan sang pembicara.

7) Menyimak dengan reaksi berkala terhadap pembicara dengan membuat

komentar ataupun mengajukan pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

20

8) Menyimak secara seksama, dengan sungguh-sungguh mengikuti jalan

pikiran

sang pembicara sang anak

9) Menyimak secara aktif untuk mendapatkan serta menemukan pikiran,

pendapat, dan gagasan sang pembicara.

Logan (dalam Tarigan, 1994: 58-59) menyebutkan tahap-tahap menyimak

sebagai berikut:

1) Tahap mendengar

Pada tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh

pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya. Jadi kita masih berada dalam

tahap hearing.

2) Tahap memahami

Setelah kita mendengar maka ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau

memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara,

maka sampailah kita dalam tahap understanding.

3) Tahap menginterpretasi

Penyimak yang baik, yang cermat dan teliti, belum puas kalau hanya

mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara. Dia ingin

menafsirkan atau menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat dan tersirat

dalam ujaran itu. Dengan demikian sang penyimak telah tiba pada tahap

interpreting.

4) Tahap mengevaluasi

Setelah memahami serta dapat menafsir atau menginterpretasikan isi

pembicara, sang penyimak pun mulailah menilai atau mengevaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

21

pendapat serta gagasan sang pembicara, di mana keunggulan dan

kelemahan, di mana kebaikan dan kekurangan sang pembicara, maka

dengan demikian sudah sampai pada tahap evaluating derstanding.

5) Tahap menanggapi

Merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak. Sang penyimak

menyambut, mencamkan, menyerap serta menerima gagasan atau ide yang

dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya. Sang

penyimak pun sampailah pada tahap menanggapi (responding).

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai tahap menyimak di atas maka

dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap menyimak dari beberapa pendapat

tersebut sangat tepat digunakan dalam penelitian ini adalah tahap mendengar,

memahami, menginterpretasi, mengevaluasi, dan menanggapi. Pada tahap ini

adalah tahap sesuai dengan tahap usia perkembangan menyimak siswa Sekolah

Dasar. Jadi tahap-tahap menyimak cerita anak yaitu tahap mendengar cerita

anak, memahami isi cerita anak, menginterpretasi cerita anak, mengevaluasi

cerita anak, dan akhirnya menanggapinya dengan menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh peneliti.

g. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menyimak

Oleh Tarigan (1985: 44-47) ada 3 faktor yang turut membantu menentukan

keefektifan serta kualitas menyimak siswa adalah:

1) Faktor fisik

Faktor kesehatan serta kesejahteraan fisik merupakan modal yang turut

menentukan bagi setiap penyimak. Selain itu lingkungan fisik berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

22

ruangan yang mungkin terlalu panas, dingin, lembab, sempit, serta bising

suara dari jalan raya, dan sebagainya. Maka sebagai seorang guru perlu

cermat dan teliti mempersiapkan ruangan kelas yang yang tidak mudah

menggagu siswa dalam menyimak. Karena siswa cepat sekali terpengaruh

oleh hal-hal dari luar. Perlu disadari bahwa perhatian siswa cepat sekali

pudar dan menyimpang kehal-hal yang lain.

2). Faktor psikologis

Faktor-faktor ini antara lain: a) prasangka dan kurangnya simpati terhadap si

pembicara beserta sebab musebabnya. b) keegosentrisan dan keasyikan

terhadap minat-minat pribadi serta masalah-masalah pribadi. c) kepicikan,

kurang luas pandangan, d) kebosanan atau tiadanya perhatian sama sekali

pada subyek, e) sikap yang tidak layak terhadap sekolah, terhadap guru,

terhadap subyek, atau terhadap si pembicara.

3). Faktor eksperensial atau faktor pengalaman.

Kurangnya atau tiadanya minat merupakan akibat dari pengalaman yang

miskin atau tiadanya sama sekali pengalaman dalam bidang yang akan

disimak. Maka latar belakang pengalaman merupakan suatu faktor penting

dalam menyimak. Karena dengan kosa kata yang disimaknya turut

mempengaruhi kualitas menyimak siswa.

Dari tiga faktor di atas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan dari

menyimak tergantung dari faktor-faktor tersebut. Maka perlu cermat dan teliti

dalam mengenal situasi fisik siswa, lingkungan kelas, faktor psikis, dan

pengalaman siswa yang kadang bisa menghambat dalam menyimak siswa. Jika

sungguh-sungguh diperhatikan maka kualitas menyimak siswa juga akan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

23

h. Indikator Kemampuan Menyimak

Penelitian ini bermaksud mengetahui kemampuan menyimak tingkat ingatan,

pemahaman, aplikasi dan evaluasi siswa kelas II SD Kanisius Wirobrajan

Yogyakarta. Keempat tingkatan tersebut merupakan sebagaian dari ranah

kognitif. Menurut Nurgiyantoro (1988: 24), ranah kognitif berkaitan dengan

aspek pengetahuan dan intelektual seseorang. Tujuan belajar kognitif melibatkan

siswa kedalam proses berpikir seperti mengingat, memahami, menganalisis,

memecahkan masalah, dan penilaian. Dalam belajar mengajar di kelas, aspek

kognitif inilah yang paling mendapat perhatian.

Rana kognitif terdiri dari enam bagian yang disusun dari sederhana ke yang

lebih kompleks. Pada penelitian ini, peneliti hanya ingin mengetahui aspek

ingatan, pemahaman, aplikasi dan evaluasi, sebab di dalam penerapan di kelas

aspek ini yang diperhatikan. Kemampuan menyimak siswa kelas II SD Kanisius

Wirobrajan Yogyakarta dapat diketahui dengan melihat jawaban siswa dari tes

ingatan, pemahaman, aplikasi dan evaluasi berdasarkan kata-kata operasioanl

masing-masing soal tes.

2. Cerita Anak

a. Hakikat Cerita Anak

Sarumpaet (2002) mengemukakan bahwa cerita anak adalah cerita yang

ditulis untuk anak, yang berbicara mengenai kehidupan anak dan sekeliling yang

mempengaruhi anak, dan tulisan itu hanyalah dapat dinikmati oleh anak dengan

bantuan dan pengarahan orang dewasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

24

Menurut Endraswara (2002: 115) cerita anak pada dasarnya demi

perkembangan anak. Di dalamnya mencerminkan liku-liku kehidupan yang

dapat dipahami oleh anak, melukiskan perasaan anak, dan menggambarkan

pemikiran-pemikiran anak. Dalam hal ini patut ditegaskan bahwa sastra anak tak

harus semua tokohnya seorang anak.

Sugihastuti (1996: 69). Cerita anak-anak adalah media seni yang mempunyai

ciri-ciri tersendiri sesuai dengan selera penikmatnya. Tidak seorang pengarang

cerita anak-anak yang mengabaikan dunia anak-anak. Dunia anak-anak tidak

dapat diremehkan dalam proses kreatifnya. Maka dari itu, cerita anak-anak

diciptakan oleh orang dewasa seolah-olah merupakan ekspresi diri anak-anak

lewat bahasa anak-anak.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa cerita anak adalah

cerita sederhana yang ditulis untuk anak, berbicara mengenai kehidupan anak

,dan di dalamnya mencerminkan liku-liku kehidupan yang dapat dipahami oleh

anak, dan menggambarkan pemikiran-pemikiran anak.

b. Ciri-Ciri Cerita Anak

Keberadaan jiwa dan sifat anak-anak menjadi syarat cerita anak-anak yang

digemari. Dengan kata lain, cerita anak-anak harus berbicara tentang kehidupan

anak-anak dengan segala aspek yang berada dan mempengaruhi mereka.

Sarumpaet (1976: 29) dan Endraswara (2002: 119) mengatakan bahwa ada

tiga ciri-ciri cerita anak, yakni (1) berisi sejumlah pantangan, berarti hanya hal-

hal tertentu saja yang boleh diberikan; (2) penyajian secara langsung, kisah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

25

ditampilkan memberikan uraian secara langsung, tidak berkepanjangan; (3)

memiliki fungsi terapan, yakni memberikan pesan dan ajaran kepada anak-anak.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri

cerita anak yaitu (1) berisi sejumlah pantangan, berarti hanya hal-hal tertentu

saja yang boleh diberikan; (2) penyajian secara langsung, kisah yang

ditampilkan memberikan uraian secara langsung, tidak berkepanjangan; (3)

memiliki fungsi terapan, yakni memberikan pesan dan ajaran kepada anak-anak;

(4) sifat fantastis. Cerita anak mengisahkan tentang kehidupan anak-anak

dengan segala aspek yang berada dan mempengaruhi mereka, penggunaan

pandangan anak atau kacamata anak dalam menghadirkan cerita atau imajinasi

yang dapat dinikmati oleh anak dengan bantuan dan pengarahan orang dewasa.

c. Unsur–Unsur Cerita Anak

Sarumpaet (2002) menyebutkan bahwa cerita anak memiliki kekuatan yang hebat yaitu cerita memiliki tempat yang signifikan dalam perkembangan bahasa dan keterampilan literernya, juga perkembangan psikologis dan emosinya. Cerita yang menarik dapat membantu memberikan ide dan membangkitkan asosiasi anak didik pada pengalaman mereka.

Seperti dikemukakan Hurlock (dalam Subyantoro, 2006) bahwa pada masa

usia sekolah, anak menyukai cerita tentang hal-hal yang nyata. Dengan kata lain,

mereka lebih menyukai cerita-cerita yang nyata daripada yang tidak terjadi

sebenarnya atau tentang sesuatu yang jauh di luar jangkauan pengalamannya,

sehingga tidak dapat mereka pahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

26

Cerita anak terdiri atas unsur-unsur pembangun cerita anak, antara lain:

1) Tokoh dan Penokohan

Aminudin (dalam Siswanto, 2008: 142) yang menyatakan tokoh adalah

pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita rekaan sehungga peristiwa itu

mampu menjalin suatu cerita sedangkan cara sastrawan menampilkan tokoh

disebut penokohan.

Penokohan ialah pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahirnya

maupun batinnya yang dapat berupa pandangan hidupnya, sikapnya,

keyakinannya, adat istiadatnya, dan sebagainya (Suharianto, 2005: 20).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah pelaku yang

mengemban peristiwa dalam cerita rekaan sehungga peristiwa itu mampu

menjalin suatu cerita. Penokohan yaitu penyajian watak tokoh dan penciptaan

citra tokoh yang membedakan dengan tokoh yang lain.

2) Latar atau setting

Latar (setting) yaitu tempat maupun waktu terjadinya cerita. Sudjiman (dalam

Septiningsih, dkk. 1998: 5) mengatakan bahwa latar adalah keterangan,

petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana

terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra. Secara sederhana Suharianto

(2005: 22) mengatakan latar disebut juga setting yaitu tempat atau waktu

terjadinya cerita.

Abrams (dalam Siswanto, 2008: 149) mengemukakan latar cerita adalah

tempat umum (generale locale), waktu kesejarahan (historical time) dan

kebiasaan masyarakat (social circumtances) dalam setiap episode atau bagian-

bagian tempat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

27

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa latar adalah tempat,

waktu dalam cerita, dan suasana terjadinya peristiwa yang ada pada cerita anak.

3) Tema dan Amanat

Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai

pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya.

Tema merupakan kaitan hubungan antara makna dengan tujuan pemaparan cerita

rekaan oleh pengarangnya (Aminudin dalam Siswanto, 2008: 161).

Dari uraian pendapat tentang tema di atas, dapat disimpulkan bahwa tema

adalah gagasan pokok yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya atau

pokok permasalahan yang mendominasi suatu karya dalam cerita anak.

Amanat adalah gagasan yang mendasari suatu pesan yang ingin disampaikan

pengarang kepada pembaca atau pendengar (Siswanto, 2008: 162 Jadi, amanat

merupakan gagasan yang mendasari karya atau suatu pesan baik tersirat maupun

tersurat dalam suatu karya sastra

4) Alur atau Plot

Luxemburg (dalam Septiningsih, dkk. 1998: 4) mengatakan bahwa alur

adalah konstruksi mengenai sebuah deretan peristiwa yang secara logis dan

kronologis saling berkaitan yang dialami oleh pelaku. Sedangkan menurut

Suhariyanto (2005: 18) plot yakni cara pengarang menjalin kejadian-kejadian

secara beruntun dengan memperhatikan hukum sebab akibat sehingga

merupakan kesatuan yang padu, bulat, dan utuh. Sudjiman (dalam Siswanto

2008:159) menyatakan bahwa alur adalah peristiwa yang diurutkan membangun

pokok cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

28

Dari beberapa pendapat tentang alur di atas, dapat disimpulkan bahwa alur

adalah peristiwa-peristiwa yang terjalin dengan urutan yang baik dan

membentuk sebuah cerita. Dalam alur terdapat serangkaian peristiwa dari awal

sampai akhir.

Unsur-unsusr cerita anak meliputi (1) tokoh (2) latar, (3) tema dan amanat,

Dari unsur –unsur itu hanya di jelaskan secara sederhana untuk mempermudah

siswa dalam memahami cerita anak, 4) sedangakan alur tidak termasuk dalam

kompetensi yang mau di teliti oleh peneliti.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Soeparno (1988: 1) media adalah suatu alat yang dipakai sebagai

saluran (channel) untuk menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi

dari suatu sumber (resource) kepada penerimanya (receiver).

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi (Sadiman, M. SC, dkk: 1984: 7).

Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari

“medium” yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar (Prastati dan

Irawan, 200: 3; Rahadi, 2003: 9). Makna umumnya adalah segala sesuatu yang

dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.

Istilah media sangat populer dalam komunikasi. Proses belajar mengajar pada

dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan

dalam pembelajaran disebut media pembelajaran (Rahadi, 2003: 9).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

29

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah sarana

yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerimanya.

Jadi, media pembelajaran adalah sarana yang dapat menyalurkan informasi

mengenai pembelajaran dari sumber informasi (guru) kepada penerimanya

(siswa).

1) Syarat-syarat Pemilihan Media

a) Dasar Pertimbangan

Menurut Sadiman, M. SC, dkk (1984: 84-85) sebagai dasar pertimbangan

untuk memilih suatu media sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi

kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Ada beberapa hal

sebagai pertimbangan bagi seseorang dalam memilih suatu media, yaitu:

1) Ada relevansi dengan tujuan pembelajaran

2) Adanya ketersediaan sumber

3) Mudah dijangkau atau diperoleh

4) Perlu dilihat kembali sebelum digunakan.

b) Kriteria Pemilihan

Menurut Ely (dalam Arief Sadiman, M. SC, dkk. 1984: 85) mengatakan

bahwa pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya bahwa

media merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan.

Maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu media apa saja yang ada,

berapa harganya, berapa lama diperlukan untuk mendapatkannya, dan format

apa yang memenuhi selera pemakai (siswa dan guru).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

30

Menurut Daryanto (1993: 3) ada beberapa hal yang diperhatikan dalam

memilih media yaitu:

1) Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan

2) Media yang digunakan hendaknya sesuai untuk menyampaikan pesan yang

hendak dikomunikasikan atau diinformasikan

3) Media yang digunakan hendaknya sesuai dengan tingkat kemampuan siswa,

tingkat pendekatan terhadap pokok masalah, besar kecilnya kelompok atau

jangkauan penggunaan media tersebut

4) Biaya hendaknya sesuai dengan hasil yang telah diharapkan dan sesuai

dengan dana yang tersedia

5) Media yang digunakan cukup tersedia

6) Kualitas media harus dipertimbangkan, jika media sudah rusak, kurang jelas

atau terganggu, sehingga menganggu proses transfer informasi atau tidak

menarik, kurang bisa dipahami ( Daryanto, 1993: 3). dan handout (Sugiarto,

2009: 8)

Dari beberapa pernyataan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

syarat dalam memilih suatu media hendakanya disesuaikan dengan kebutuhan

dan tujuan yang hendak dicapai. Selain itu perlu memperhatikan beberapa

faktor yaitu biaya, kemampuan siswa, waktu dan tempat yang sesuai dan

sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

31

2) Jenis-Jenis Media

Oleh Mohamad, (2007) menurut jenisnya media dapat dibedakan sebagai

berikut:

a) Media auditif yaitu media yang mengandalkan suara saja seperti radio, kaset

recorder. Media ini tidka cocok untuk mereka yang berkelainan pendengaran

(tuli)

b) Media visual yaitu media yang mengandalkan indera penglihatan. Media ini

hanya menampilkan gambar diam seperti film strip, slids foto,

gambar/lukisan, dan cetakan. Ada juga yang menampilkan gambar/simbol

yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.

c) Media audiovisual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena

meliputi 2 jenis medi yang pertama dan kedua.

Oleh Sugiarto ( handout, 2009: 5-6) menurut ciri khasnya media dapat

dibedakan sebagai berikut:

a) Media Grafis contohnya: gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik,

kartun, poster, peta dan globe, papan flanel, papan buletin

b) Media Audio contohnya: radio, tape recorder, Laboratorium Bahasa

c) Media proyeksi contohnya: film bingkai, film rangkai, transparansi, proyektor

tak tembus pandang, mikrofis, film, video.

Dari jenis-jenis media di atas, baik menurut jenis maupun ciri khasnya,

peneliti mau menggunakan media audiovisual dalam bentuk video. Alasannya

peneliti mengambil media ini karena situasi dan keadaan fisik dan psikis siswa

semuanya baik, serta sarananya telah tersedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

32

3) Kegunaan Media Pendidikan dalam proses Belajar Mengajar

Menurut Arief Sadiman, M. SC, dkk (1984: 17-18), secara umum media

pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:

a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka),

b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra seperti obyek yang

terlalu besar atau terlalu kecil, gerak yang lambat atau terlalu cepat,

kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu, objek yang terlalu

kompleks, dan konsep yang terlalu luas.

c) Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi

sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk: a)

menimbulkan kegairahan belajar, b) memungkinkan interaksi yang lebih

langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, c)

memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri dan menurut kemampuan

dan minatnya. dan membantu guru mengatasi kesulitan. Karena dengan

media itu dapat memberikan perangsang yang sama, mempersamakan

pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.

Dengan melihat kegunaan media dalam pembelajaran maka pentinglah

peran guru untuk mengfungsikan media untuk membantu siswa dalam proses

pembelajaran dan sekaligus pemahaman siswa terhadap materi yang

disimaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

33

b. Media Audiovisual

1) Pengertian Media Audiovisual

Djamarah dan Zain (dalam Budiarti) menjelaskan bahwa media audiovisual

adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini

terdiri dari media yang pertama adalah media audio visual diam yaitu media yang

menampilkan suara dan gambar seperti film bingkai suara (sound slides), film

rangka suara, dan cetak suara. Sedangkan media yang kedua adalah media audio

visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang

bergerak seperti film suara dan video-cassette. Sedangkan menurut Rohani (dalam

Budiarti) media audiovisual adalah media instruksional modern yang sesuai

dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi),

meliputi media yang di dengar.

Oleh Amir Hamzah Suleiman (1985: 11). Alat – alat audio-visual adalah alat-alat yang “audible” artinya dapat didengarkan dan alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat. Alat-alat audiovisual itu termasuk gambar, foto, slaid, model, pita kaset tape recorder, film bersuara, dan televisi.

Media audiovisual yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa video.

Media video merupakan perpaduan antara media audio dan media visual yang

dapat membantu guru dalam proses pembelajaran. Selain itu proses belajar dapat

dilihat, dan didengar, akhirnya mengajar akan menarik dan lebih bervariasi karena

mampu menggugah perasaan dan pikiran siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

34

2) Karakteristik Media Audiovisual (video)

Ronal Anderson (1994: 103-105) mengatakan bahwa media video terdapat

kelebihannya yaitu:

a) dapat digunakan untuk klasikal atau individual.

b) dapat digunakan seketika

c) dapat digunakan secara berulang-ulang

d) dapat menyajikan materi fisik yang tidak dapat bicara ke dalam kelas

e) dapat menyajikan obyek yang bersifat bahaya

f) dapat menyajikan obyek secara detail

g) tidak memerlukan ruang gelap

h) dapa diperlambat dan dipercepat

i) dapat menyajikan gambar dan suara.

Kekurangannya:

a) sukar untuk dapat direvisi

b) relatif mahal

c) memerlukan keahlian khusus

d) layar monitor yang kecil akan membatasi jumlah penonton

3) Peranan Media Audiovisual

Andre Rinanto (1982: 48) mengatakan bahwa peranan media audio-visual

sangat penting untuk menunjang pendidikan. Karena media audio dan audiovisual

jika digabungkan maka memiliki kekuatan yang membuat anak atau siswa mampu

berpikir secara kreatif dan penuh penghayatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

35

Dari pernyataan ini menunjukan bahwa peranan media audiovisul dalam

penbelajaran sangatlah penting. Maka guru hendaknya mampu memanfaatkan

media audiovisual demi membantu perkembangan siswa dalam menyimak cerita

anak atau pembelajaran lainnya.

4) Tahap-Tahap Penggunaan Alat-alat Media Audiovisual.

Oleh Amir Hamzah Suleiman ( 1981: 20) ada 4 tahap penggunaan media

audiovisual yaitu: 1) persiapan, 2) penyajian, 3) penerapan, 4) kelanjutan.

Penggunaan media audiovisual harus dipersiapkan secara matang sebelum proses

pembelajaran dimulai serta keterampilan khusus mengenai cara mengoperasikan

media agar proses belajar mengajar menjadi lancar, terhindar dari kerusakan

media dan mencegah akibat buruk yang berhubungan dengan pemakaian arus

listrik. Penggunaan media audio visual dalam proses pembelajaran menyimak

cerita anak diharapkan dapat mempertinggi proses dan hasil pembelajaran

sehingga kompetensi ini benar-benar dikuasai siswa.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media audiovisual yaitu

media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak atau media

yang dapat di lihat dan didengar. Yang dapat dilihat dan didengar seperti film

suara dan video-cassette. Dari media yang ditampilkan diharapkan agar menarik

minat siswa dalam proses pembelajaran sehingga tercapai tujuan pembelajaran

semaksimal mungkin. Artinya kemampuan menyimak siswa menjadi lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

36

C. Kerangka Berpikir

Keterampilan menyimak adalah salah satu bagian dari keterampilan berbahasa

di Sekolah Dasar. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa dalam

mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan kemampuan untuk

menanggapinya baik secara lisan maupun tertulis. Di sadari bahwa keterampilan

menyimak saling berpengaruh terhadap keterampilan yang lain yaitu berbicara,

membaca, dan menulis.

Dalam usaha membantu siswa agar lebih memahami pesan maka dibutuhkan

media pembelajaran. Maksudnya media pembelajaran adalah suatu media yang

dapat membantu untuk mengantar suatu pesan dari si pemesan ke si penerima

pesan. Penggunaan media tersebut menjadikan pembelajaran yang aktif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan. Maka usaha untuk memanfaatkan media perlu secara

optimal dan bervariasi. Ada media yang dapat digunakan secara bervariasi dalam

pembelajaran. Oleh peneliti menggunakan media audiovisual yaitu video (VCD

dan komputer ).

Peneliti berharap kiranya pembelajaran keterampilan menyimak dengan

menggunakan media audiovisual lebih menarik minat siswa dan pemahaman

siswa terhadap materi yang disajikan akan lebih baik. Selain itu mendorong siswa

untuk lebih termotivasi dan tertarik terhadap pembelajaran menyimak cerita anak.

Media audiovisual berperan sebagai alat bantu pesan yang dapat dilihat dan

didengar serta dinikmati oleh indera pendengaran dan penglihatan. Hal ini dapat

menggugah perasaan siswa untuk mempeoleh informasi sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

37

Sesuai dengan usia menyimak siswa, peneliti menyoroti menyimak intensif

(intensif listening) kategori menyimak kritis (critical listening. Alasannya bahwa

dalam penelitian ini membutuhkan bimbingan seorang guru dengan bantuan

media audiovisual untuk mengarahkannya dan menuntun siswa untuk

memperoleh kebenaran dari wacana atau cerita yang didengarnya. Dimana siswa

dapat mengemukakan ide-ide atau pendapat dari pertanyaan-pertanyaan untuk

mengecek pengertiannya. Maka setelah kegiatan menyimak cerita anak, siswa

diminta untuk menjawab pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti sesuai

dengan cerita tersebut, untuk mengecek kebenarannya. Kemudian hasil jawaban

tersebut dianalisis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskkriptif kuantitatif, karena penelitian

ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi atau menggambarkan secara

sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

obyek tertentu (Hariwijaya, M, 2007: 86). Menurut Sukmadinata (2007:54, 73 ),

penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada yang berlangsung pada saat ini

atau di masa lampau. Penggambaran kondisi ini bisa individual atau kelompok,

dan menggunakan angka-angka. Selain itu, penelitian deskriptif kuantitatif

gambarannya menggunakan ukuran, jumlah atau frekuensi.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan atau mengukur tingkat

kemampuan menyimak siswa kelas II Sekolah Dasar. Kemampuan menyimak

yang dimaksud adalah kemampuan menyimak cerita anak dengan judul “Sepatu

Baru” melalui media audiovisual. Deskripsi yang akan dipaparkan oleh peneliti

adalah hasil kemampuan menyimak siswa kelas II SD Kanisius Wirobrajan dalam

menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan cerita anak “Sepatu Baru” melalui

media audiovisual.

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

39

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Arikunto ( 1991: 102) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.

Populasi yang diambil oleh peneliti adalah siswa kelas II SD Kanisius

Wirobrajan Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Jumlah keseluruhan siswa

kelas II sebanyak 63 siswa dengan perincian seperti pada Tabel di bawah ini:

Tabel 1

Jumlah Siswa Kelas II SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta

Nama Kelas Jumlah Siswa Keterangan

IIA 31 L=17, P=14

IIB 32 L=20, P=12

2. Sampel

Menurut Arikunto (1991: 104) sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti. Untuk memudahkan penelitian, peneliti menggunakan sampel

bertujuan atau purposive sample didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Peneliti

mengambil sampel penelitian ini siswa kelas IIA SD Kanisius Wirobrajan

Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

Sampel yang diambil memiliki ciri-ciri yang sama dengan kelas IIB atau

sebaliknya. Antara lain: 1) materinya sama yaitu sesuai dengan KTSP 2006, 2)

sesuai dengan daftar buku induk siwa-siswi berasal dari kota Yogyakarta daerah

Wirobrajan dan sekitarnya, 3) pekerjaan orangtua sebagian besar guru, dosen dan

karyawan swasta, 4) di rumah anak-anak terbiasa menonton cerita anak-anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

40

walaupun tidak ada pertanyaan dari orangtua, 5) jumlah kedua kelas siswa laki-

laki lebih banyak daripada perempuan. 6) guru terbiasa menyusun soal dengan

jawaban singkat sehingga siswa terbiasa menjawab pertanyaan tertulis dengan

jawaban singkat.

Tujuan mengambil sampel supaya lebih focus dalam pengolahan data,

mempertimbangkan waktu, tenaga, dan juga dana. Selain itu, peneliti melakukan

sampel dengan tujuan sampel yang diambil tidak begitu banyak, dan peneliti

hanya mendapat ijin oleh kepala sekolah untuk meneliti hanya di kelas IIA. Maka

peneliti mengambil sampel penelitian ini seluruh siswa kelas IIA SD Kanisius

Wirobrajan Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Obyek dari populasi diteliti

kemudian dan hasilnya tersebut berlaku untuk seluruh populasi.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah teknik tes. Tes

adalah suatu cara mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus

dikerjakan siswa untuk mendapakan data berupa nilai.

Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk memperoleh data adalah

sebagai berikut ini:

1. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas II untuk melakukan

penelitian.

2. Peneliti mengadakan wawancara dengan guru kelas untuk memperoleh

informasi jadwal, jumlah siswa, dan keadaan siswa.

3. Peneliti mengadakan penelitian sesuai dengan jadwal yang telah disepakati

bersama guru kelas IIA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

41

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam kegiatan menyimak adalah:

1. Peneliti mempersiapkan alat-alat yang digunakan

2. Peneliti mengajak siswa berdoa

3. Peneliti mengabsen siswa supaya dapat mengetahui jumlah siswa yang hadir

4. Peneliti memberikan kata pengantar (apersepsi)

5. Peneliti mengajak siswa menyimak cerita anak yang ditayangkan dengan

judul “Sepatu Baru” dengan lama tayangan 10 menit.

6. Setelah menyimak siswa diajak hening untuk merenungkan kembali apa

yang telah disimaknya.

7. Peneliti memberikan pertanyaan spontan untuk merangsang siswa hal-hal

yang diingat dari hasil menyimak (pertanyaan tidak termasuk dalam soal-

soal tes kemampuan menyimak)

8. Peneliti membagikan soal kepada siswa

9. Siswa mengerjakan soal yang telah dibagikan oleh peneliti

10. Jawaban siswa dikumpulkan ke peneliti

11. Kegiatan penutup: Refleksi perasaan dan doa penutup.

12. Peneliti mengorekasi hasil tes menyimak siswa dan hasil tes tersebut

dianalisis.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data yang

diperlukan dalam penelitian yaitu tes terulis setelah menyimak. Menurut

Nurgiyantoro (2001: 59), tes adalah serentetan pertanyaan, latihan, atau alat lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

42

yang dipergunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan, bakat yang dimiliki individu atau kelompok.

Nurgiyantoro (2001: 75) juga menyatakan bahwa tes obyektif disebut juga

sebagai tes jawaban singkat (short answer test). Tes jawaban singkat menuntut

siswa hanya dengan memberikan jawaban singkat. Jawaban tes obyektif bersifat

pasti, dan dikhotomis, hanya ada satu kemungkinan jawaban yang benar.

Menurut Masidjo (1995: 53), berdasarkan bentuk penyajiannya ada yang

dinamakan tes semi obyektif. Tes tersebut dibedakan menjadi tes jawaban singkat

(short answer test) dan tes melengkapi (completion test). Tes jawaban singkat

berbentuk suatu pertanyaan yang dapat dijawab dengan satu kata, satu formula

kalimat singkat, atau satu angka. Bentuk jawaban singkat lebih cocok untuk

mengukur hasil belajar yang sederhana yang bersifat ingatan, pemahaman,

aplikasi, serta evaluasi asalkan item-itemnya disusun secara berhati-hati.

Dari beberapa pendapat di atas maka instrumen yang digunakan adalah tes

semi obyektif pada kategori tes jawaban singkat (short answer test), berupa tes

ingatan, tes pemahaman, tes aplikasi, dan evaluasi. Instrumen tersebut digunakan

untuk mengukur apa yang diketahui siswa dalam menjawab pertanyaan mengenai

isi cerita anak “Sepatu Baru” hasil menyimak. Semua butir soal yang akan diuji

itu berkaitan dengan cerita anak “ Sepatu Baru”.

Penyusunan kisi-kisi soal kemampuan menyimak disesuaikan dengan indikator

kemampuan menyimak siswa, dan unsur-unsur cerita anak “Sepatu Baru”. Hal ini

supaya dapat menjawab rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

43

Tabel 2

Kisi-Kisi Soal Kemampuan Menyimak

No Aspek Indikator

Kemampuan

Menyimak

Jumlah

Soal

Nomor

Soal

Bobot

Soal

Skor

Maksi

-mal

Jumlah

(skor x

bobot)

. Ingatan Siswa dapat

menyebutkan

tokoh, tempat,

dan judul sesuai

dengan cerita

anak “Sepatu

Baru”

3 1,4,

dan 7

1 3 9

2. Pemaha

man

Siswa dapat

menyebutkan

aktivitas yang

dilakukan

tokoh-tokoh

sesuai dengan

isi cerita anak

“Sepatu Baru”

3 3,5,

dan 6

2 3 18

3. Aplikasi Siswa dapat

menunjukan

contoh sikap

2 2 dan

10

3 3 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

44

dalam hidup

sehari-hari

sesuai dengan

isi cerita anak

“Sepatu Baru”

4. Evaluasi Siswa dapat

menjelaskan

pesan penting

dari cerita anak

“Sepatu Baru”

2 8 dan 9 3 3 18

Adapun instrumen penelitian sebagai berikut:

Simaklah cerita anak yang ditayangkan! Dan jawablah pertanyaan yang tersedia

pada lembaran kerja siswa!

1. Sebutkan tokoh yang ada dalam cerita tadi!

2. Apa yang dilakukan Pipin setelah pulang sekolah?

3. Apa yang dilakukan Pipin dan teman-temannya setelah pulang sekolah?

4. Apa judul dari cerita tadi?

5. Pesan apa yang dapat kamu ambil dari cerita tadi?

6. Mengapa Lala dan teman-temannya membelikan sepatu baru untuk Pipin?

7. Dimanakah Pipin dan teman-temannya belajar?

8. Bagaimana Nilai Matematika Lala dan teman-temannya setelah belajar

bersama?

9. Bagaimana sikap Pipin terhadap teman-temannya yang kesulitan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

45

10. Bagaimana sikap anda jika ada teman yang mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal matematika?

Kunci Jawaban!

1. Pipin, Ibu dan ayah Pipin,ibu guru, Lala dan teman-temannya

2. Belajar

3. Belajar bersama

4. Sepatu Baru

5. Mau berbagi dengan teman yang tidak mampu

6. Sebagai ucapan terimakasih

7. Di rumah Pipin

8. Nilainya bagus

9. Mau membantu, rela berbagi, murah hati.

10. Mau mengajarkan teman yang sedang kesulitan.

E. Teknik Analisis Data.

Teknik analisis data adalah cara bagaimana data yang sudah dikumpulkan itu

dianalisis. Teknik yang ditempuh untuk mengolah data hasil tes kemampuan

menyimak cerita anak “Sepatu Baru” melalui media audiovisual adalah teknik

kuantitatif. Langkah–langkah dalam menganalisis data sebagai berikut:

1. Data yang berupa hasil tes menyimak siswa dikumpulkan untuk dinilai.

2. Melakukan penilaian terhadap hasil tes menyimak siswa tersebut diberi skor

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

46

Kriteria penilaian hasil tes menyimak siswa adalah:

a. Aspek Ingatan

Soal nomor 1

3= Menyebutkan lebih dari 3 tokoh

2= Menyebutkan 2 tokoh

1= menyebutkan 1 tokoh

Soal nomor 4

3= menyebutkan judul sesuai dengan cerita

2= menyebutkan judul kurang sesuai dengan isi cerita

1= Menyebutkan judul tidak sesuai dengan cerita.

Soal nomor 7

3= menyebutkan tempat sesuai dengan cerita

2= menyebutkan tempat kurang sesuai dengan isi cerita

1= Menyebutkan tempat tidak sesuai dengan cerita.

b. Aspek pemahaman, aplikasi, dan evaluasi

Soal nomor 2, 3, 5, 6, 8,9, dan 10

3= Jawaban sesuai dengan isi cerita

2= Jawaban hampir mendekati mendekati isi cerita

1= Jawaban tidak sesuai dengan isi cerita

3. Jumlah diperoleh dari skor x bobot

4. Mengolah data yaitu mengubah skor mentah hasil tes menyimak menjadi nilai

jadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

47

Adapun langkah-langkah mengubah skor mentah menjadi skor jadi untuk

menentukan kemampuan menyimak cerita anak “ Sepatu Baru” siswa kelas II

SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta adalah:

a. Membuat tabel skor setiap aspek tes yaitu tes ingatan, pemahaman,

aplikasi, dan evaluasi

b. Membuat tabel secara keseluruhan dengan urutan jumlah skor perolehan

jawaban benar dari tertinggi sampai yang terendah.

c. Membuat tabulasi persiapan perhitungan nilai rata-rata (mean)

d. Menghitung nilI rata-rata dan penghitungan persentase

Mean dihitung dengan rumus :

x = ∑

Keterangan :

x = mean (nilai rata-rata)

f= frekuensi

x= skor kemampuan siswa dalam menyimak

n= jumlah siswa

(Nurgiyantoro, 2001: 361)

Penghitungan persentase dengan rumus :

100

maxx

skorskor

%

Nurgiyantoro (1987: 364), ( 2001: 400) e. Penetapan patokan melalui penentuan patokan dengan penghitungan

persentase ke dalam skala lima untuk menentukan tingkat kemampuan

menyimak cerita anak siswa kelas II SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta

(Nurgiyantoro: 2001: 399)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

48

Tabel 3

Penentuan Patokan Dengan Penghitungan Persentase

Untuk Skala Lima

Interval Persentase

tingkat penguasaan

Nilai ubah skala lima Keterangan

0-4 E-A

85% - 100%

75% - 84%

60% - 74%

40% - 59%

0% - 39%

4

3

2

1

0

A

B

C

D

E

Baik sekali

Baik

Cukup

Kurang

Gagal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data penelitian ini berupa hasil jawaban siswa kelas IIA (sesuai sampel) SD

Kanisius Wirobrajan Yogyakarta setelah menyimak cerita anak “Sepatu Baru”

dalam mengerjakan tes ingatan, tes pemahaman, tes aplikasi, dan evaluasi. Data

yang diperoleh dalam penelitian berupa data deskriptif kuantitatif.

Data penelitian ini diperoleh pada tanggal 26 Oktober 2010. Dilaksanakan

pada jam 09.00-10.30 WIB. Jumlah siswa kelas IIA berjumlah 31 orang. Saat

pengambilan data 1 orang tidak hadir. Total subjek penelitian ini adalah 30 siswa.

Waktu yang dipergunakan dalam mengambil data tersebut selama 70 menit atau 2

jam pelajaran @ 35 menit. Selanjutnya, sebelum melakukan analisis data, peneliti

mendeskripsikan data hasil tes yang telah dikoreksi adalah sebagai berikut:

1. Tabel skor dan persiapan perhitungan skor rata-rata kemampuan menyimak

cerita anak melalui media audiovisual pada siswa kelas II SD Kanisius

Wirobrajan Tahun ajaran2010/2011.

Berikut ini dipaparkan skor dari masing–masing aspek yang dicapai siswa

dari hasil tes ingatan, pemahaman, aplikasi, dan evaluasi dan persiapan

perhitungan skor rata-rata kemampuan menyimak siswa kelas II SD kanisius

Wirobrajan.

a. Skor hasil jawaban siswa aspek ingatan, yaitu skor tertinggi adalah 9 yang

diperoleh 25 orang dan skor terendah adalah 7 yang diperoleh 3 orang. Data

skor dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

50

Tabel 4

Skor Aspek Ingatan Kemampuan Menyimak Cerita Anak “Sepatu

Baru”

Melalui Media Audiovisual

No Nama Skor No Nama Skor

1. Euphrasia M. C. P 9 17. Sandra Devita Sari 9

2. Marselinus Galih 9 18. Aloyisus Bagus L. W 9

3. Emanuel Brian E 9 19. Eduard C. Sambura 9

4. Michael Bagas P. 9 20. Jelita Intan Nuraini 7

5. Reyna Defani 9 21. Rosa Zefanya P 9

6. Elana Yosa R. Putri 9 22. Nikolaus Hernanda B 9

7. Antonius Bimo B 9 23. Nikolaus Aryasatya p 7

8. Dominika Meylana 9 24. Aurora Aza Naputi A 9

9. Helena Tuwuh R. H 9 25. Teofilus Mas K. Dewa 9

10. Michael Sendi M 9 26. Calista Putri Nataniela 8

11. Oktaviauns K. 9 27. Paulus P. Elang H. B 9

12. Petrus Loyal B. M 9 28. Agnes T. Vibriana 9

13. Raka Ageng 9 29. Ajeng Perwitrio S 8

14. Wanita Utami A. S 9 30. L. Chrisna I. Brata 7

15. Hilarius T. Angger 9 31. Marcelina Carlaponti absen

16 Leonardus Farrel D. 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

51

Tabel 5

Persiapan Perhitungan Skor Rata-rata Aspek Ingatan

Kemampuan Menyimak Cerita Anak “Sepatu Baru”

Melalui Media Audiovisual

No Skor ( X ) Frekuensi (f)x

1. 9 25 225

2. 8 2 16

3. 7 3 21

Jumlah n=30 262fx

b. Skor hasil jawaban siswa pada aspek pemahaman, yaitu skor teringgi

adalah 18 yang diperoleh 14 orang, dan skor terendah adalah 12 yang

diperoleh 3 0rang . Data skor dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 6

Skor Aspek Pemahaman Kemampuan Menyimak Cerita Anak

“Sepatu Baru” Melalui Media Audiovisual

No Nama Skor No Nama Skor

1. Euphrasia M. C. P 18 17. Sandra Devita Sari 16

2. Marselinus Galih 18 18. Aloyisus Bagus L. W 16

3. Emanuel Brian E 18 19. Eduard C. Sambura 14

4. Michael Bagas P. 18 20. Jelita Intan Nuraini 16

5. Reyna Defani 18 21. Rosa Zefanya P 16

6. Elana Yosa R. Putri 16 22. Nikolaus Hernanda B 14

7. Antonius Bimo B 16 23. Nikolaus Aryasatya p 12

8. Dominika Meylana 18 24. Aurora Aza Naputi A 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

52

9. Helena Tuwuh R. H 18 25. Teofilus Mas K. Dewa 16

10. Michael Sendi M 18 26. Calista Putri Nataniela 16

11. Oktaviauns K 18 27. Paulus P. Elang H. B 12

12. Petrus Loyal B. M 18 28. Agnes T. Vibriana 12

13. Raka Ageng 18 29. Ajeng Perwitrio S 18

14. Wanita Utami A. S 18 30. L. Chrisna I. Brata 16

15. Hilarius T. Angger 18 31. Marcelina Carlaponti absen

16. Leonardus Farrel D. 16

Tabel 7

Persiapan Perhitungan Skor Rata-rata Aspek Pemahaman

Kemampuan Menyimak Cerita Anak “Sepatu Baru”

Melalui Media Audiovisual

No Skor ( X ) Frekuensi (f)x

1. 18 14 252

2. 16 10 160

3. 14 3 42

4. 12 3 36

Jumlah n=30 490fx

c. Skor hasil jawaban siswa pada aspek aplikasi, yaitu skor teringgi adalah 18

yang diperoleh 7 orang dan skor terendah adalah 12 yang diperoleh 7 orang.

Data skor dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

53

Tabel 8

Skor Aspek Aplikasi Kemampuan Menyimak Cerita Anak

“Sepatu Baru” Melalui Media Audiovisual

No Nama Skor No Nama Skor

1. Euphrasia M. C. P 18 17. Sandra Devita Sari 15

2. Marselinus Galih 18 18. Aloyisus Bagus L. W 15

3. Emanuel Brian E 15 19. Eduard C. Sambura 15

4. Michael Bagas P. 18 20. Jelita Intan Nuraini 15

5. Reyna Defani 15 21. Rosa Zefanya P 10

6. Elana Yosa R. Putri 18 22. Nikolaus Hernanda B 15

7. Antonius Bimo B 18 23. Nikolaus Aryasatya p 18

8. Dominika Meylana 15 24. Aurora Aza Naputi A 18

9. Helena Tuwuh R. H 15 25. Teofilus Mas K. Dewa 12

10. Michael Sendi M 15 26. Calista Putri Nataniela 12

11. Oktaviauns Kristianto 15 27. Paulus P. Elang H. B 12

12. Petrus Loyal B. M 15 28. Agnes T. Vibriana 12

13. Raka Ageng 15 29. Ajeng Perwitrio S 12

14. Wanita Utami . A. S 15 30. L. Chrisna I. Brata 12

15. Hilarius T. Angger 15 31. Marcelina Carlaponti absen

16. Leonardus Farrel D. 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

54

Tabel 9

Persiapan Perhitungan Skor Rata-rata Aspek Aplikasi

Kemampuan Menyimak Cerita Anak “Sepatu Baru”

Melalui Media Audiovisual

No Skor ( X ) Frekuensi (f)x

1. 18 7 126

2. 15 16 240

3. 12 6 72

4. 10 1 10

Jumlah n=30 448fx

d. Skor hasil jawaban siswa pada aspek evaluasi, yaitu skor teringgi adalah 18

yang diperoleh 4 orang dan skor terendah adalah 6 yang diperoleh 1 orang.

Data skor dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 10

Skor Aspek Evaluasi Kemampuan Menyimak Cerita Anak

“Sepatu Baru” Melalui Media Audiovisual

No Nama Skor No Nama Skor

1. Euphrasia M. C. P 18 17. Sandra Devita Sari 15

2. Marselinus Galih 18 18. Aloyisus Bagus L. W 15

3. Emanuel Brian E 18 19. Eduard C. Sambura 15

4. Michael Bagas P. 15 20. Jelita Intan Nuraini 15

5. Reyna Defani 18 21. Rosa Zefanya P 12

6 Elana Yosa R. Putri 15 22. Nikolaus Hernanda B 15

7. Antonius Bimo B 15 23. Nikolaus Aryasatya p 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

55

8. Dominika Meylana 15 24. Aurora Aza Naputi A 9

9. Helena Tuwuh R. H 15 25. Teofilus Mas K. Dewa 9

10. Michael Sendi M 15 26. Calista Putri Nataniela 9

11. Oktaviauns K 15 27. Paulus P. Elang H. B 12

12. Petrus Loyal B. M 15 28. Agnes T. Vibriana 12

13. Raka Ageng 15 29. Ajeng Perwitrio S 6

14. Wanita Utami A. S 15 30. L. Chrisna I. Brata 9

15. Hilarius T. Angger 15 31. Marcelina Carlaponti Absen

16. Leonardus Farrel D. 15

Tabel 11

Persiapan Perhitungan Skor Rata-rata Aspek Evaluasi

Kemampuan Menyimak Cerita Anak “Sepatu Baru”

Melalui Media Audiovisual

No Skor ( X ) Frekuensi (f)x

1. 18 4 72

2. 15 19 285

3. 12 2 24

4. 9 4 36

5. 6 1 6

Jumlah n=30 423fx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

56

e. Skor hasil jawaban siswa secara keseluruhan yaitu pada aspek ingatan,

aspek pemahaman, aspek aplikasi, dan aspek evaluasi, kemampuan

menyimak cerita anak melalui media audiovisual.

Dari hasil koreksi jawaban siswa secara keseluruhan, skor dari semua aspek

yang dicapai siswa dari hasil tes kemampuan menyimak siswa kelas II SD

Kanisius Wirobrajan adalah skor tertinggi 63 dan skor terendah adalah 44.

Data skor dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 12

Skor Keseluruhan Aspek Kemampuan Menyimak Cerita Anak

“Sepatu Baru” Melalui Media Audiovisual

No Nama Skor No Nama Skor

1. Euphrasia M. C. P 63 17. Sandra Devita Sari 55

2. Marselinus Galih 63 18. Aloyisus Bagus L. W 55

3. Emanuel Brian E 60 19. Eduard C. Sambura 53

4. Michael Bagas P. 60 20. Jelita Intan Nuraini 53

5. Reyna Defani 60 21. Rosa Zefanya P 53

6. Elana Yosa R. Putri 58 22. Nikolaus Hernanda B 53

7. Antonius Bimo B 58 23. Nikolaus Aryasatya p 52

8. Dominika Meylana 57 24. Aurora Aza Naputi A 49

9. Helena Tuwuh R. H 57 25. Teofilus Mas K. Dewa 46

10. Michael Sendi M 57 26. Calista Putri Nataniela 45

11. Oktaviauns K. 57 27. Paulus P. Elang H. B 45

12. Petrus Loyal B. M 57 28. Agnes T. Vibriana 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

57

13. Raka Ageng 57 29. Ajeng Perwitrio S 44

14. Wanita Utami A. S 57 30. L. Chrisna I. Brata 44

15. Hilarius T. Angger 57 31. Marcelina Carlaponti absen

16. Leonardus Farrel D. 55

Tabel 12 di atas menunjukan skor hasil tes kemampuan menyimak siswa.

Dari skor tersebut dapat dibuat tabulasi persiapan perhitungan skor rata-rata

“kemampuan menyimak cerita anak “Sepatu Baru” melalui media audiovisual

Siswa Kelas II Tahun Ajaran 2010/2011” pada tabel berikut ini:

Tabel 13

Persiapan Perhitungan Skor Rata-rata Keseluruhan Aspek

Kemampuan Menyimak Cerita Anak

“Sepatu Baru” Melalui Media Audiovisual

No Skor ( X ) Frekuensi (f)x

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

63

60

58

57

55

53

52

49

46

2

3

2

8

3

4

1

1

1

126

180

116

456

165

212

52

49

46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

58

10.

11.

45

44

3

2

135

88

Jumlah n=30 1625fx

B. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan mengolah hasil tes menyimak ceita anak

“Sepatu Baru” dengan menggunakan media audiovisual yang sifatnya kuantitatif

dan berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Untuk mengetahui

seberapa tinggi kemampuan menyimak cerita anak “Sepatu Baru” pada siswa

kelas II SD Kanisius Wirobrajan tahun ajaran 2010/2011 maka salah satunya

dengan menghitung mean

1. Penghitungan skor rata-rata (mean) hasil tes pada aspek ingatan, aspek

pemahaman, aspek aplikasi, dan aspek evaluasi, serta skor rata-rata secara

keseluruhan kemampuan menyimak sebagai berikut:

a. Berdasarkan tabel 4 dan 5 di atas dapat diketahui ∑ = 262 dan n = 30.

Maka rata-rata hasil tes pada aspek ingatan, kemampuan menyimak siswa

SD kelas II melalui media audiovisual dengan menghitung rumus:

x = ∑

= 30262

x = 8,7

Jadi rata-rata skor hasil tes pada aspek ingatan kemampuan menyimak

siswa adalah 8,7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

59

b. Berdasarkan tabel 6 dan 7 di atas dapat diketahui ∑ = 490 dan n = 30.

Maka rata-rata hasil tes pada aspek pemahaman kemampuan menyimak

siswa SD kelas II melalui media audiovisual

x = ∑

= 30490

x = 16,1

Jadi skor rata-rata hasil tes pada aspek pemahaman kemampuan menyimak

siswa adalah 16,1

c. Berdasarkan tabel 8 dan 9 di atas dapat diketahui ∑ = 448 dan n = 30.

Maka rata-rata hasil tes pada aspek aplikasi kemampuan menyimak siswa SD

kelas II melalui media audiovisual yaitu:

x = ∑

= 30448

x = 14,9

Jadi skor rata-rata hasil tes pada aspek aplikasi kemampuan menyimak siswa

adalah 14,9

d. Berdasarkan tabel 10 dan 11 di atas dapat diketahui ∑ = 423 dan n = 30.

Maka rata-rata hasil tes pada aspek evaluasi kemampuan menyimak siswa SD

kelas II melalui media audiovisual yaitu:

x = ∑

= 30423

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

60

x = 14,1

Jadi skor rata-rata hasil tes pada aspek evaluasi kemampuan menyimak siswa

adalah 14,1

e. Berdasarkan tabel 12 dan 13 di atas, skor secara keseluruhan dari hasil tes

pada aspek ingatan, pemahaman, aplikasi, dan evaluasi kemampuan

menyimak siswa kelas II dapat diketahui ∑ = 1625 dan n = 30. Rata –rata

(Mean) kemampuan menyimak cerita anak “Sepatu Baru” melalui media

audiovisual siswa kelas II SD Kanisius Wirobrajan Tahun Ajaran 2010/2011

dapat diketahui dengan menghitung :

x = ∑

= 30

1625

x = 54,1

Jadi secara keseluruhan skor rata-rata kemampuan menyimak cerita anak

melalui media audiovisual siswa kelas II SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta

Tahun Ajaran 2010/2011 adalah 54,1

2. Penghitungan persentase

Setelah mengetahui skor rata-rata kemampuan menyimak siswa, skor rata-rata

tersebut di masukan keperhitungan persentase. Berikut ini dipaparkan hasil

perhitungan persentase setiap aspek tes kemampuan menyimak dan hasil tes

kemampuan menyimak secara keseluruhan dengan penghitungan rumus sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

61

x 100%

a. Rata-rata hasil kemampuan menyimak aspek ingatan yaitu:

=97,8 x 100%

= 96,0%

Jadi nilai rata-rata kemampuan menyimak siswa pada aspek ingatan adalah

96,0%

b. Rata-rata hasil kemampuan menyimak aspek pemahaman yaitu:

=18

1,16 x 100%

= 89,4%

Jadi nilai rata-rata kemampuan menyimak siswa pada aspek pemahaman

adalah 89,4%

c. Rata-rata hasil kemampuan menyimak aspek aplikasi yaitu:

=18

9,14 x 100%

= 82,7%

Jadi nilai rata-rata kemampuan menyimak siswa pada aspek aplikasi adalah

89,4%

d. Rata-rata hasil kemampuan menyimak pada aspek evaluasi yaitu:

=18

1,14 x 100%

=78,3%

Jadi nilai rata-rata kemampuan menyimak siswa pada aspek evaluasi adalah

89,4%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

62

e. Rata-rata hasil tes kemampuan menyimak siswa, secara keseluruhan adalah:

x =63

1,54 x100%

= 85,8%

Jadi nilai rata-rata kemampuan menyimak siswa secara keseluruhan adalah

85,8%

3. Pengkonversian ke dalam skala lima.

Dari hasil nilai rata-rata di atas, langkah selanjutnya nilai rata-rata tersebut

dimasukan kedalam persentase skala lima, dari setiap aspek dan secara

keseluruhan sebagai berikut:

a. Aspek ingatan. Hal ini dapat diketahui kemampuan menyimak siswa

berada pada kategori baik sekali (A) dengan skor rata-rata 8,7 atau nilai

96,0%

b. Aspek pemahaman. Hal ini dapat diketahui kemampuan menyimak siswa

berada pada kategori baik sekali (A) dengan skor rata-rata 16,1 atau nilai

89,4%

c. Aspek aplikasi. Hal ini dapat diketahui kemampuan menyimak siswa

berada pada kategori baik (B) dengan skor rata-rata 14,9 atau nilai 82,7%

d. Aspek evaluasi. Hal ini dapat diketahui kemampuan menyimak siswa

berada pada kategori baik (B) dengan skor rata-rata 14,1 atau nilai 78,3%

e. Secara keseluruhan akan dipaparkan secara terperinci pada tabel berikut:

Dari tabel 14 di bawah ini dapat dikatakan kemampuan menyimak siswa

secara keseluruhan termasuk kategori baik sekali (A.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

63

Tabel 14

Penghitungan persentase

No Skor Persentase :

x 100%

Frekuensi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

63

60

58

57

55

53

52

49

46

45

44

100%

95,2%

92,0%

90,4%

87,3%

84,1%

82,5%

77,7%

73,0%

71,4%

69,8%

2

3

2

8

3

4

1

1

1

3

2

Dari Tabel 14 di atas dapat di simpulkan kedudukan perolehan skor hasil

kemampuan menyimak secara keseluruhan pada siswa kelas II SD Kanisius

Wirobrajan tahun ajaran 2010/2011 sesuai dengan penentuan patokan perhitungan

untuk skala lima pada tabel berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

64

Tabel 15

Kedudukan Perolehan Skor Hasil Kemampuan Menyimak Siswa

Kelas II SD Kanisius Wirobrajan Tahun Ajaran 2010/2011

Sesuai Dengan Ketentuan Patokan Pengan Penghitungan

Persentase Untuk Skala Lima

Interval Persentase

tingkat penguasaan

Nilai ubah skala lima Kategori Keterangan

0-4 E-A

85% - 100%

75% - 84%

60% - 74%

40% - 59%

0% - 39%

4

3

2

1

0

A

B

C

D

E

Baik sekali

Baik

Cukup

Kurang

Gagal

18 siswa

6 siswa

6 siswa

-

-

Tabel 15 dan 16 menunjukkan bahwa secara keseluruhan siswa dikatakan

memiliki kemampuan menyimak cerita anak “Sepatu Baru” kategori baik sekali

apabila memiliki skor 55-63, kategori baik apabila memiliki skor 49-53 , kategori

cukup apabila memiliki skor 44-46, kategori kurang, dan gagal apabila memiliki

skor kurang dari 44

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, secara keseluruhan dikatakan nilai rata-

rata kemampuan menyimak cerita anak “Sepatu Baru” melalui media audiovisual

pada siswa kelas II SD Kanisius Wirobrajan Tahun Ajaran 2010/2011 termasuk

kategori baik sekali (A), berdasarkan kriteria persentase perhitungan tes

menyimak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

65

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian yang berjudul Kemampuan Menyimak Cerita anak “Sepatu Baru”

Melalui Media Audiovisual Siswa Kelas II SD Kanisius Wirobrajan Tahun Ajaran

2010/2011, bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan menyimak

siswa kelas II melalui media audiovisual. Pembahasan hasil penelitian ini diajukan

untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian,

yaitu seberapakah tingginya kemampuan menyimak cerita anak “Sepatu Baru”

melalui media audiovisual pada siswa kelas II SD Kanisius Wirobrajan Tahun

Ajaran 2010/2011?

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menguraikan mengenai kemampuan

menyimak siswa tingkat ingatan, pemahaman, aplikasi, evaluasi serta keseluruhan

kemampuan menyimak siswa kelas II SD Kanisius Wirobrajan Tahun Ajaran

2010/2011.

Kemampuan menyimak tingkat ingatan siswa kelas II SD Kanisius Wirobrajan

Hal ini dapat diketahui kemampuan menyimak siswa berada pada kategori baik

sekali (A) dengan skor rata-rata 8,7 atau nilai 96,0%. Hal ini disebabkan karena 1)

siswa tertarik dengan cerita “Sepatu Baru” yang disimaknya, sehingga siswa

mampu mengingatnya, 2) soal tes ingatan sekedar menuntut untuk mengingat

fakta berupa nama, tempat, peristiwa, dan sebagainya.

Kemampauan menyimak tingkat pemahaman siswa kelas II SD Kanisius

Wirobrajan. Hal ini dapat diketahui kemampuan menyimak siswa berada pada

kategori baik sekali (A) dengan skor rata-rata 16,1 atau nilai 89,4%. Hal ini

dikarenakan: 1) siswa tertarik dengan cerita “Sepatu Baru” yang disimaknya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

66

sehingga siswa mampu mengingatnya, 2) soal tes pemahaman berupa soal jawaban

singkat karena siswa sudah terbiasa mengerjakan soal dengan jawaban singkat.

Kemampuan menyimak tingkat aplikasi siswa kelas II SD Kanisius

Wirobrajan. Hal ini dapat diketahui kemampuan menyimak siswa berada pada

kategori baik (B) dengan skor rata-rata 14,9 atau nilai 82,7%. Hal ini karena: 1)

siswa tertarik dengan cerita yang disimaknya, 2) siswa sudah terbiasa menjawab

soal tes apliaksi, 3) kesulitan menganalisa peristiwa yang terjadi.

Kemampuan menyimak tingkat evaluasi siswa kelas II SD Kanisius

Wirobrajan. Hal ini dapat diketahui kemampuan menyimak siswa berada pada

kategori baik (B) dengan skor rata-rata 14,1 atau nilai 78,3%. Hal ini karenakan 1)

siswa tertarik dengan cerita yang disimaknya, 2) siswa sudah terbiasa dengan

menjawab soal tes evaluasi, 3) siswa mampu menjawab dengan menggunakan

bahasa sendiri.

Skor rata-rata kemampuan menyimak cerita anak “Sepatu Baru” melalui media

audiovisual pada siswa kelas II untuk 30 siswa adalah sebagai berikut:

x = ∑

x = 30

1625

x = 54,1

(lihat tabel 12 dan 13)

Rata-rata kemampuan menyimak cerita anak “Sepatu Baru” melalui media

audiovisual pada siswa kelas II adalah 54,1. Dari skor rata-rata tersebut jika

dimasukan keperhitunagn persentase, adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

67

x =63

1,54 x100%

= 85,8%

(lihat tabel 14)

Jadi nilai rata-rata kemampuan menyimak cerita anak “Sepatu Baru” melalui

media audiovisual siswa kelas II SD Kanisius Wirobrajan Tahun Ajaran

2010/2011 secara keseluruhan dapat dikatakan termasuk kategori baik sekali (A)

yang dibuktikan dengan nilai rata-rata 85,8% dari skor maksimal yaitu 63 yang

harus dicapai oleh masing-masing siswa.

Bertolak dari nilai rata-rata kemampuan menyimak cerita anak “Sepatu Baru”

melalui media audiovisual pada siswa II SD Kanisius Wirobrajan Tahun Ajaran

2010/2011, maka 24 siswa boleh dikatakan mendapat nilai di atas rata-rata, dan 6

siswa di bawah nilai rata-rata. Aapbila nilai itu dijabarkan kedalam kategori nilai

menurut Nurgiyantoro (1988: 363) dan (2001: 399-400) berarti, ada 18 siswa

memperoleh nilai baik sekali (A), ada 6 siswa memperoleh nilai baik (B), dan 6

siswa memperoleh nilai cukup (C). Tidak ada siswa yang memperoleh nilai

kurang atau gagal. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 15 di atas.

Dari nilai yang diperoleh menunjukan bahwa hasil tes kemampuan menyimak

cerita anak “Sepatu Baru” melalui media audiovisual pada siswa kelas II SD

Kanisius Wirobrajan Tahun Ajaran 2010/2011 baik sekali (A). Hal ini siswa

mampu menangkap pesan yang disampaikan melalui media audiovisual yang

dibuktikan dengan nilai rata-rata di atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

68

Oleh karena itu hasil penelitian dapat dinyatakan sebagai berikut:

1. Berdasarkan patokan perhitungan persentase untuk skala lima, skor rata-rata

54,1 berada pada interval penguasaan 85%-100%, yang termasuk kategori baik

sekali (A). Maka secara umum tingkat kemampuan menyimak cerita anak

“Sepatu Baru” melalui media audiovisual pada siswa kelas II SD Kanisius

Wirobrajan Tahun Ajaran 2010/2011 termasuk dalam kategori baik sekali (A).

2. Siswa yang memperoleh nilai baik sekali (A) ada 18 orang, 6 orang

memperoleh nilai baik (B), dan 6 orang memperoleh nilai cukup (C).

3. Skor tertinggi yang dapat dicapai untuk kemampuan menyimak siswa adalah

63 sedangkan skor terendah adalah 44 atau nilai tertinggi 100% dan nilai

terendah 69,8%

Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa tingginya kemampuan menyimak

siswa kelas II SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011,

dalam menyimak termasuk dalam kategori baik sekali (A).

Berdasarkan pembahasan tersebut penelitian ini dikatakan mendukung

penelitian terdahulu yang relevan. Hal ini terlihat dari hasil penelitiannya hampir

sama dari segi kategori tingkat penguasaan menyimak siswa melalui media

audiovisual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

69

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian pada siswa kelas II untuk 30 siswa, menyatakan bahwa

tingginya kemampuan menyimak cerita anak “Sepatu Baru” melalui media

audiovisual pada siswa kelas II SD Kanisius Wirobrajan Tahun Ajaran 2010/2011

tingkat kognitif dalam kategori baik sekali (A) yang dibuktikan dengan skor rata-

rata 54,1 atau nilai 85,8% dari skor maksimal yaitu 63 yang harus dicapai oleh

masing-masing siswa. Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa sangat tertarik untuk

menyimak cerita dengan menggunakan media audiovisual. Artinya pesan yang

disampaikan melalui media audiovisual dapat diterima oleh siswa dengan baik

melalui hasil tes menyimak.

B. Implikasi

1. Keterampilan berbahasa pada aspek menyimak, bagi siswa kelas II SD

Kanisius Wirobrajan sebagai gambaran pada tingkat kemampuan

menyimaknya melalui media audiovisual sudah baik sekali. Hal ini dapat

dikatakan bahwa penggunaan media audiovisual sangat bermanfaat,

sehingga dapat lebih ditingkatkan penggunaanya.

2. Pengajaran bahasa Indonesia, secara khusus bagi guru SD Kanisius

Wirobrajan, penelitian ini dapat menjadi pembelajaran dalam pengajaran

berbahasa keterampilan menyimak. Agar pesan tersebut dapat dengan cepat

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

70

ditangkap oleh siswa, hendaknya dapat memanfaatkan sarana media

audiovisual yang telah tersedia di sekolah tersebut.

3. Bagi penelitian selanjutnya. Hal ini dapat dipakai sebagai informasi untuk

meneliti keterampilan berbahasa lainnya seperti keterampilan berbicara,

keterampilan membaca, dan keterampilan menulis dengan menggunakan

media audiovisual, yang berkaitan dengan pengajaran berbahasa.

C. Saran

Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran menyimak

lainnya dan mengatasi kesulitan yang dialami siswa. Dari hasil penelitian ini,

peneliti memberikan saran sebagai berikut.

1. Guru hendaknya memberikan variasi-variasi dalam pembelajaran menyimak

di antaranya dengan penggunaan media audiovisual untuk menambah minat

siswa dalam belajar.

2. Apabila guru memanfaatkan media audiovisual hendaknya mempersiapkan

media tersebut secara baik, mempertimbangkan kelas yang akan digunakan,

dan jam pelajaran yang akan digunakan untuk pembelajaran menyimak.

Selain itu guru hendaknya mengenal keadaan fisik siswa, psikis, dan

pengalaman awal menyimak siswa. Semuanya ini, agar pembelajaran

menyimak dapat efektif dan tidak mengganggu proses pembelajaran pada

mata pelajaran yang lain.

3. Bagi mahasiswa yang menekuni bidang bahasa Indonesia diharapkan dapat

melakukan penelitian di bidang menyimak dari aspek yang lain dengan

menggunakan media audiovisual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

71

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1) 1991. Prosedur Penelitian Pendekatan Prakatik. Jakarta: Rineka Cipta.

2) 1991. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Anderson, Ronald. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media Video. Jakarta:

Rajawali Daryanto.1993. Media Visual Untuk Pengajaran Teknik. Bandung: Tarsito

Endraswara , Suwardi. 2002. Metode Pengajaran Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Raditha Buana

Evarista, Tri Cahya, 2004. Kemampuan Menyimak Siswa Kelas II SMU Stella

Duce Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2003/2004. Skripsi: Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma

Hartiningsih. 2003. Kemampuan menyimak Dongeng “Detektif Kancil” Melalui media Audio-visual Siswa Kelas I SD Pius I Wonosobo Tahun Ajaran 2002/2003. Skripsi : Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Kurniawan, Heru. 2009. Sastra Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu

Kurniawati. 2004. Kemampuan Menyimak rekaman audio Cerpen “Seteguh Batu Karang” Siswa kelas II Sekretaris SNKN II Purworejo Tahun ajaran 2003/2004. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pngajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE anggota IKapi. Poerwadarminta, W. J. S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN

Balai Pustaka Rahmanto. 1988. Metode pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius

Sadiman, Arief, M. SC, dkk. 1984. Media Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

72

Suleiman, Amir Hamzah. 1985. Media Audio-visual untuk Pengajaran, Penerangan, dan Penyuluhan. Jakarta: Gramedia

Sarumpaet, K. Riris. 1) 1976. Bacaan Anak-anak. Jakarta: Pustaka Jaya

2) 2002. Sastra Masuk Sekolah. Magelang: Indonesiatera

Sutari KY, Ice, Tien Kartini, dan Vismaia S.D. 1997. Menyimak. Jakarta: Depdikbud

Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Klaten: Intan Pariwara

Suharianto. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Semarang: Rumah Indonesia

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta. Grasindo

Sugihastuti. 1996. Serba Serbi Cerita Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiarto, Th, M. T. 2009, Media Pembelajaran Konvesional dan Berbasis IT,

handout, Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menyimak sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.

Bandung: Penerbit Angkasa Tarigan, Djago dan Tarigan, Henry Guntur. 1986. Teknik Pengajaran

Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa Veronica. 2007. Perbedaan Hasil Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat Tidak

Menggunakan Media Audiovisual Siswa Kelas V ( Studi Kasus di SD Kanisius Jetisdepok dan SD Kanisius Klepu, Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

73

BIOGRAFI PENULIS Regina Nona, lahir di Nuambalu 31 Agustus 1968. Penulis masuk

sekolah Dasar pada tahun 1978 di SDK Detuleda dan lulus tahun

1984. Pada Tahun 1984-1987 penulis masuk jenjang pendidikan

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPK Pancasila Lekebai. Penulis

melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (PGAK) pada tahun 1987-1991 di

Yayasan Bhakti Luhur Malang. Pada Tahun 1998 penulis masuk ke Tarekat

Suster-suster Gembala Baik (RGS) yang berpusat di Jakarta Timur. Pada tahun

2005 penulis melanjutkan studi ke program D-2 di Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma, dan lulus pada tahun 2007. Pada

tahun 2007 penulis melanjutkan ke S-1 program studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Universitas Sanata Dharma. Penulis menyelesaikan studi S-1 pada bulan

Januari 2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

74

Lampiran 1. Cerita Anak:

“SEPATU BARU”

Cerita tentang seorang anak yang bernama Pipin, ia sangat pandai, hidupnya

sangat sederhana, dan murah hati. Ia tidak selalu menuntut kepada orangtuanya.

Ia selalu bersemangat untuk belajar. Cerita selengkapnya sebagai berikut:

(Di pagi yang cerah Pipin bersama keluarganya sedang berbincang di ruang

makan).

Pipin : Selamat pagi bu…

Ibu Pipin : Selamat pagi nak..

Pipin : Ah inikan makana favoritku.

Ibu Pipin : Eh..Pipin, tunggu ayahmu dulu dong..!

Pipin : Maaf bu, saya sudah lapar…

Ibu dan Pipin : Selamat pagi ayah.

Pipin : Ibu, ayah..mengapa setiap pagi kita Cuma makan nasi goring atau

tempe saja?

Ibu pipin : Pin..pekerjaan ayahmu Cuma buruh harian.

Pipin : Artinya?

Ayah : ala kamu makan tempe saja sudah namabh, apalagi daging bisa

habis nasi satu bakul…he he.

Ibu : Pin, makannya jangan ngecap begitu, ayo yang sopan!

Pipin : Maaf bu, ayah. Pipin mau berangkat dulu ya..

(sambil mengambil sepatunya yang sobek Pipin berkata)

Pipin : ya ampun sepatuku…..

Ayah : Doakan ya bu.. semoga hari ini ayah dapat pekerjaan soalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

75

semakin hari semakin sulit mendapatkan pekerjaan.

Ibu : tentu saja ayah..

(mendengar pembicaraan ayah dan ibunya, Pipin sedih, namun ia tetap semangat

untuk belajar. Ia tahu bahwa orangtuanya tidak mampu maka ia tidak mengeluh.

Ia mau menerima apa adanya, walaupun sebenarnya sepatunya sudah sobek)

Ibu Pipin melihat Pipin yang belum berangkat ke Sekolah.

Ibu Pipin : Lho..kenapa Pin?

Pipin : Tidak apa-apa kok bu..

Ibu Pipin : Pulang sekolah langsung pulang ya, ya jangan mampir kemana-

mana ya!

Pipin : ya bu..

Ibu pipin : hati-hati ya Pin..

Pipi : ya bu..

(suasana di kelas saat belajar)

Guru : Sekarang siapa yang bisa menjawab, maju ke depan!

Pipin : saya bu.

Ibu guru : ya, kamu Pin!

Teman 1 : huh pintar.

Ibu guru : bagus Pin, ternya kamu mengerti apa yang ibu berikan.

Teman 2 : ye…hu..

Lala : Pipin,pipin..tunggu!

Pipin : ada apa?

Lala : aku irih sama kami Pipin, soal sesulit itu kamu bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

76

mengerjakannya dengan mudah.

Pipin : Itu semua karena saya selalu memperhatikan ibu guru mengajar,

lalu sampai di rumah saya ulangi pelajarannya.

Lala : kalau begitu boleh tidak saya ke rumahmu, mau belajar bersama

Kamu. Boleh ya…

Pipin : Boleh, tapi jangan tertawain ya soalnya rumahku jelek.

Lala : ah kamu bisa saja…

(sore hari di rumah Pipin)

Ibu Pipin : Pipin ada teman-temanmu nih..

Pipin : ya bu..

Pipin : Lala…sama siapa?

Lala : sorry ya Pin, tidak sempat beritahu kamu kalau teman-teman ini

mau belajar bersama.

(teman-teman tertawa, he he..)

Pipin : Tidak apa-apa, saya malahan senang.

Teman 3 : oh ya Pipin, Minggu depan ada Matematika

Teman 2 : benar pin, biar kami pintar seperti kamu.

Teman 1 : kamu mau mengajarkan kamu pelajaran siang tadi?

Pipin : tentu saja, saya senang sekali kalau teman-teman dapat nilai

bagus.

Ibu : Ayo dimulai belajarnya! Nanti kalau kemalaman kalian

mengantuk. Ini ibu buatkan singkong goreng dan teh manis untuk

kalian.

Teman-teman : wah, terimakasih bu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

77

Pipin : jadi 4=16 dan 16 adalah 4 kalau a+16=9

(saat di Sekolah setelah mengikuti tes Matematika)

Pipin : Bagaimana dengan soal tes tadi?

Teman 2 : ah..gampang sekali, rasanya saya bisa menjawab semuanya

dengan benar.

Teman 1 : hu…jangan sombong kamu!

Teman 3 : ya, coba kalau tidak ada Pipin, pasti kamu sudah pusing dari tadi.

Teman 2 : ye saya dapat 8

Teman 4 : hebat kamu.

Teman 1 : asyik saya dapat 7…

Lala : ah kamu nih payah, masa kalah sama cewek. Saya dapat 9 asyik..

Teman 4 : ya saya juga dapat 8.

Teman 1 : Kalau kamu pipin, pasti lebih bagus?

Lala : mana nilai tesmu Pipin?

Teman 2 : ya saya mau lihat, bolehkan?

Teman 1 : wah kamu benar-benar hebat Pipin.

Pipin : kalian juga hebat

Lala : Pipin…

Pipin : eh teman-teman ada apa? Ini saya bawakan singkong mau tidak?

Teman 4 : ayo La..

Pipin : Ada apa sih?

Lala : begini Pin, kami mau mengucapkan terimakasih atas bantuan

kamu. Ini sebagai tanda terimakasih kami.

Pipin : ah kalian ini ada-ada saja. Itu hasil kerja kalian sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

78

Teman 3 : ya, tapi kalau tanpa kamu kami tidak akan bisa.

Lala : terima saja ini sebagai tanda persahabatan kita

Teman 2 : ya Pipin, terima dong.

Pipin : ya..terimakasih teman-teman.

Teman 1 : nah begitu dong.

Teman 3 : sekarang buka dong

Lala : ya pipin kamu pasti suka

(teman-teman, buka…buka…buka..)

Pipin : ya terimakasih banyak teman-teman, tapi hadiah ini terlalu mahal

buat saya.

Teman-teman : ah tidak apa-apa, tenang saja kami memberi sepatu itu dengan

tabungan kami masing-masing melalui iuran bersama, harganya

jadi ringan.

Teman 2 : betul Pipin, asalkan kami boleh belajar bersama kamu terus.

Teman 1 : juga jangan lupa sediakan singkong gorengnya ya…

Teman-teman : huh dasar..kamu anak singkong..hehe…

…………….Selesai………..

Disadur dari:

Video/CD : Pendidikan Budi Pekerti Anak-Anak.

Lama Tayangan : 10 menit

Oleh : Emperor/Edutaiment,

Terbit : 19 April 2005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

79

Lampiran 2: Soal Tes Menyimak Cerita dan Kunci Jawaban

Nama : ……………………………

No. Absen : ……………………………

Lembar Kerja Siswa

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Sebutkan tokoh yang ada dalam cerita tadi!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Apa yang dilakukan Pipin setelah pulang sekolah?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

3. Apa yang dilakukan Pipin dan teman-temannya setelah pulang sekolah?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

4. Apa judul dari cerita tadi?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

5. Pesan apa yang dapat kamu ambil dari cerita tadi?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

6. Mengapa Lala dan teman-temannya membelikan sepatu baru untuk Pipin?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

80

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

7. Dimanakah Pipin dan teman-temannya belajar?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

8. Bagaimana Nilai Matematika Lala dan teman-temannya setelah belajar

bersama?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

9. Bagaimana sikap Pipin terhadap teman-temannya yang kesulitan?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

10. Bagaimana sikap anda jika ada teman yang mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal matematika?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Selamat mengerjakan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

81

Kunci Jawaban

1. Pipin, Ibu dan ayah Pipin,ibu guru, Lala dan teman-temannya

2. Belajar

3. Belajar bersama

4. Sepatu Baru

5. Mau berbagi dengan teman yang tidak mampu

6. Sebagai ucapan terimakasih

7. Di rumah Pipin

8. Nilainya bagus

9. Mau membantu, rela berbagi, murah hati.

10. Mau mengajarkan teman yang sedang kesulitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

90

Lampiran: FOTO-FOTO KEGIATAN PEMEBELAJARAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i · Menyimak sebagai keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang mempunyai peranan penting sebagai awal dari keterampilan-

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI