PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh...
i
UPAYA PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
MELALUI LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL KLASIKAL
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN TITIAN BALOK
(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas III
SD Negeri Sruwohdukuh, Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Ristin Rahmawati
NIM: 101114047
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karyaku ini ku persembahkan untuk orang-orang yang senantiasa
membantu, mendukung, dan selalu menyemangatiku, yaitu:
Kedua orangtuaku Sudi Mulyono dan Wiwit Sukmawati
Adikku Dedi Permana
Lutfi Fahrudin yang selalu menyemangatiku
Sahabat-sahabatku di kos “Edelweis” Rizki Amalia,
Asti Dewi Nurhayati, dan Neliv Mike Simatupang
Sahabat-sahabatku BK 2010 B Yusika Dwi Marthafani,
Melani Dian Pratiwi, Elista Tri Winahyujati,
Kristituta Dwi Ambarsari, Fitri Naiti
dan semua yang tidak bisa kusebutkan satu persatu.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Serta semua teman dan kerabat yang selalu memberikan dukungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. (Confusius)
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari
satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
(Winston Chuchill)
Doa yang ku panjatkan disetiap sujudku adalah melihat kedua orang
tuaku tersenyum bahagia dan orang-orang terdekatku bahagia.
(Ristin Rahmawati)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
UPAYA PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
MELALUI LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL KLASIKAL
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN TITIAN BALOK
(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas III
SD Negeri Sruwohdukuh, Tahun Ajaran 2013/2014)
Ristin Rahmawati
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa serta
untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kepercayaan diri siswa melalui
layanan bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permainan
titian balok pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh, Tahun ajaran
2013/2014.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling
(PTBK) yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dalam penelitian ini
dilakukan dalam satu kali pertemuan. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas
III SD Negeri Sruwohdukuh, Tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 21 siswa
yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Data penelitian
diperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi
selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara, dan
dokumentasi.
Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan pre-test dan post-test,
dimana terdapat peningkatan skor item dan skor subjek pada setiap siklusnya. Hal
ini menunjukkan bahwa terdapat adanya peningkatan kepercayaan diri secara
signifikan pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh setelah mengikuti
layanan bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permainan
titian balok. Hasil rata-rata skor subjek pada pra siklus adalah 66,42%. Pada siklus
I rata-rata skor subjek meningkat menjadi 77,61%. Pada siklus II rata-rata skor
subjek meningkat menjadi 88,80%. Dari hasil uji Wilcoxon juga menunjukkan
bahwa Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang
siginifikan kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh melalui
layanan bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permaian
titian balok.
Kata kunci : kepercayaan diri, bimbingan pribadi sosial klasikal, permainan titian
balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
EFFORTS TO IMPROVE STUDENTS’ SELF CONFIDENCE TROUGH
CLASSICAL SOCIAL PERSONAL GUIDANCE SERVICE USING
BALANCE BEAM GAME MEDIA
(Guidance and Counselling Action Research on the Third Grade Students
of SD Negeri Sruwohdukuh, Academic Year 2013/2014)
Ristin Rahmawati
Sanata Dharma University
2015
The objective of this research to improve the students’ self confidence and
to identify the extent of students’ self confidence through classical social personal
guidance service using balance beam game media to the third grade students of
SD Negeri Sruwohdukuh, academic year 2013/2014.
This research was an action research of guidance and counselling (PTBK)
which had been done in two cycles. Each cycle in this research was done in one
meeting. The subjects of the research were the 21 third grade students of SD
Negeri Sruwohdukuh, academic year 2013/2014, which consisted of 14 male
students and 7 female students. The data was obtained from the self-confidence
scale sheet and was supported with the result of observation during the social
personal guidance activities, interview, and documentation.
The results of the analysis indicated that there was a difference between
pre-test and post-test, where there was an increase in the item score and the
subject score in each cycle. It indicated that there was a significant improvement
of self-confidence of the third grade students of SD Negeri Sruwohdukuh after
getting the classical social personal guidance using balance beam games as the
media. The mean subject score of the pre-test was 66.42%. In the first cycle, the
mean of the subject score increased to 77.61 %. Meanwhile, in the second cycle,
the mean of the subject score increased to 88.80%. According to Wilcoxon test,
the Ho was rejected. Thus, it can be concluded that there was a significant
improvement of self-confidence among the third grade students of SD Negeri
Sruwohdukuh through the classical social personal guidance using balance beam
games as the media.
Keyword: self-confidence, classical social personal guidance, balance beam game
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas berkah dan rahmat Allah SWT, sehingga penulis bisa
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar dan terselesaikan dengan baik.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini sangat membantu penulis dalam memperkaya ilmu
selama melakukan penelitian. Penulis mengucapkan terimakasih atas kesempatan,
bantuan, bimbingan, waktu, dan tenaga dari berbagai pihak yang memperlancar
penulisan skripsi. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin
menyampaikan rasa syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma serta sebagai dosen pembimbing yang
telah memberikan pendampingan bagi penulis dengan penuh kesabaran,
membantu penulis dalam proses penyelesain skripsi ini.
2. Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku Wakaprodi Program Studi Bimbingan dan
Konseling yang telah membantu dan memberikan kelancaran kepada penulis
dalam proses penyelesain skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma yang telah mencurahkan waktu dan tenaga untuk berbagi
ilmu dengan penuh ketulusan dan perhatian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Mas A. Priyatmoko selaku sekretariat Program Studi Bimbingan dan
Konseling atas kesabaran dalam membantu penulis mengurus administrasi
perkuliahan serta penyelesaian skripsi ini
5. Drs. Lanjar, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sruwohdukuh yang berkenan
menerima dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
6. Tumpuk Srilestari, S.E selaku guru kelas III SD Negeri Sruwohdukuh yang
bersedia membantu, membimbing, dan mengarahkan penulis dalam
melaksanakan penelitian.
7. Seluruh staf guru SD Negeri Sruwohdukuh yang berkenan menerima dan
memberikan saran bagi penulis dalam melaksanakan penelitian.
8. Seluruh siswa SD Negeri Sruwohdukuh khususnya kelas III tahun ajaran
2013/2014 atas kesempatan, kebersamaan, dan kebahagiannya saat penulis
melaksanakan penelitian.
9. Kedua orangtua tersayang, Bapak Sudi Mulyono dan Ibu Wiwit Sukmawati
yang telah memberikan motivasi, doa, kasih sayang, dan segalanya bagi
penulis untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.
10. Adikku Dedi Permana yang selalu mendukung penulis dengan penuh kasih
sayang, kebahagiaan, dan kebersamaan hingga skripsi ini dapat selesai.
11. Lutfi Fahrudin yang selalu memberikan motivasi dan semangat pada penulis
sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.
12. Sahabat-sahabatku BK USD angkatan 2010 atas kesempatan, kebersamaan,
bantuan, dan dukungan selama perkuliahan hingga skripsi ini selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN... ......................................................... iv
HALAMAN MOTTO.. .......................................................................... v
HALAMAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................ vii
ABSTRAK . ........................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ........................................................................... x
DAFTAR ISI. ......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvii
DAFTAR GRAFIK ................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN. ......................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................ 5
C. Pembatasan Masalah ........................................................... 6
D. Rumusan Masalah ............................................................... 6
E. Tujuan Penelitian .................................... ............................ 7
F. Manfaat Penelitian .............................................................. 7
G. Definisi Operasional Variabel ............................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Hakikat Kepercayaan Diri ................................................... 11
1. Pengertian Kepercayaan Diri ........................................ 11
2. Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri ............. 13
3. Aspek-aspek Kepercayaan Diri ..................................... 16
4. Karakteristik Individu yang Memiliki
Kepercayaan Diri .......................................................... 17
5. Perkembangan Kepercayaan Diri pada Siswa SD ........ 24
6. Upaya Peningkatan Kepercayaan pada Siswa SD ........ 25
B. Hakikat Bimbingan Pribadi Sosial ...................................... 27
1. Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial ............................ 27
2. Tujuan Bimbingan Pribadi Sosial ................................. 28
3. Aspek-aspek Bimbingan Pribadi Sosial ........................ 29
4. Fungsi Bimbingan Pribadi Sosial dalam Peningkatan
Kepercayaan Diri .......................................................... 30
5. Efektifitas Layanan Bimbingan Pribadi Sosial dalam
Meningkatkan Kepercayaan Diri .................................. 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Hakikat Permainan Titian Balok ......................................... 32
1. Pengertian Permainan Titian Balok .............................. 32
2. Tujuan Permainan Titian Balok pada Siswa SD ........... 32
3. Peranan Titian Balok dalam Meningkatkan
Kepercayaan Diri Siswa SD .......................................... 33
4. Keunggulan Permainan Titian Balok dalam
Peningkatan Kepercayaan Diri ................. ..................... 34
5. Hasil Penelitian Sebelumnya ......................................... 35
D. Hakikat Siswa Kelas III SD Negeri Sruwohdukuh Sebagai
Anak pada Masa Pertengahan dan Akhir Kanak-kanak ...... 37
1. Pengertian Masa Pertengahan dan Akhir Kanak-kanak . 37
2. Tugas Perkembangan Anak pada Masa Pertengahan
dan Akhir Kanak-kanak ................................................ 37
3. Karakteristik Anak Usia SD ......................................... 38
E. Kerangka Berpikir ............................................................... 40
F. Hipotsis Tindakan ............................................................... 41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................... 42
B. Subjek dan Objek Penelitian ............................................... 43
C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................. 43
D. Peran dan Posisi Peneliti ..................................................... 44
E. Setting Penelitian ................................................................. 45
F. Prosedur Penelitian Tindakan ............................................. 47
G. Tahapan Penelitian .............................................................. 49
H. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 54
1. Skala/Angket ................................................................. 54
2. Observasi ....................................................................... 54
3. Wawancara .................................................................... 55
4. Studi Dokumen ............................................................. 55
I. Instrumen Penelitian ............................................................ 55
1. Skala Kepercayaan Diri ................................................. 55
2. Pedoman Pengamatan/Observasi .................................. 56
3. Pedoman Wawancara .................................................... 57
4. Studi Dokumen ............................................................. 58
J. Analisis Uji Instrumen ........................................................ 59
1. Validitas ........................................................................ 59
2. Relibilitas ...................................................................... 60
K. Teknik Analisis Data ........................................................... 61
1. Data Kuantitatif ............................................................. 62
2. Data Kualitatif ............................................................... 64
L. Kriteria Keberhasilan .......................................................... 66
1. Kuantitatif ..................................................................... 66
2. Kualitatif ....................................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian. .................................................................... 68
1. Pra Tindakan ................................................................... 68
a. Perencanaan Tindakan Pra Tindakan ........................ 68
b. Pelaksanaan Tindakan Pra Tindakan ........................ 69
1) Observasi di Kelas .............................................. 69
2) Bimbingan Klasikal Pra Tindakan ..................... 70
c. Data Hasil Pengukuran Pra Tindakan ...................... 73
1) Data Skor Item Kepercayaan Diri ...................... 74
2) Data Skor Subjek ............................................... 76
d. Hasil Refleksi Pra Tindakan ..................................... 78
2. Penelitian Tindakan Siklus I .......................................... 78
a. Perencanaan Tindakan Siklus I ................................ 78
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ................................. 80
1) Rekaman Fakta ................................................... 81
2) Data Hasil Pengukuran Siklus I ......................... 86
c. Hasil Refleksi Siklus I .............................................. 90
3. Penelitian Tindakan Siklus II ......................................... 92
a. Perencanaan Tindakan Siklus II ............................... 92
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ............................... 92
1) Rekaman Fakta ................................................... 93
2) Data Hasil Pengukuran Siklus II ........................ 96
c. Hasil Refleksi Siklus II ............................................ 102
4. Hasil Observasi dan Wawancara Setiap Siklus .............. 103
a. Pra Tindakan ............................................................ 103
1) Hasil Observasi .................................................. 103
2) Hasil Wawancara ............................................... 105
b. Siklus I ..................................................................... 106
1) Hasil Observasi .................................................. 106
2) Hasil Wawancara ............................................... 108
c. Siklus II . ................................................................... 109
1) Hasil Observasi .................................................. 109
2) Hasil Wawancara ............................................... 110
5. Ketercapaian Kriteria Keberhasilan ............................... 111
6. Hasil Uji Hipotesis ......................................................... 111
B. Pembahasan .......................................................................... 112
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 117
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 118
C. Saran .................................................................................... 118
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 120
LAMPIRAN .......................................................................................... 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tugas Peneliti dan Kolaborator ............................................ 45
Tabel 3.2 Blue Print Skala Kepercayaan Diri ....................................... 56
Tabel 3.3 Kriteria Panduan Pengamatan ............................................... 57
Tabel 3.4 Kriteria Panduan Wawancara ................................................ 58
Tabel 3.5 Daftar Indeks Korelasi Reliabilitas ....................................... 61
Tabel 3.6 Kategori Skor Item ................................................................. 63
Tabel 3.7 Kategori Skor Subjek ............................................................ 64
Tabel 3.8 Kriteria Keberhasilan ............................................................ 66
Tabel 4.1 Data Skor Item Pra Tindakan ................................................ 74
Tabel 4.2 Kategorisasi Skor Item Pra Tindakan ................................... 75
Tabel 4.3 Data Skor Subjek Pra Tindakan ............................................ 76
Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Subjek Pra Tindakan ................................ 76
Tabel 4.5 Data Skor Item Pra Tindakan dan Siklus I ............................ 86
Tabel 4.6 Kategorisasi Skor Item Siklus I ............................................. 87
Tabel 4.7 Data Skor Subjek Pra Tindakan dan Siklus I ........................ 88
Tabel 4.8 Kategorisasi Skor Subjek Siklus I .......................................... 89
Tabel 4.9 Data Skor Item Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ........... 97
Tabel 4.10 Kategorisasi Skor Item Siklus II ......................................... 98
Tabel 4.11 Data Skor Subjek Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ..... 99
Tabel 4.12 Kategorisasi Skor Subjek Siklus II ...................................... 100
Tabel 4.13 Rekapitulasi Data Kategori Skor Subjek ............................. 102
Tabel 4.14 Data Jumlah Subjek yang Mengalami Peningkatan,
Penurunan, dan Tetap Antar Siklus ..................................... 102
Tabel 4.15 Hasil Observasi Pra Tindakan ............................................. 104
Tabel 4.16 Hasil Observasi Siklus I ...................................................... 107
Tabel 4.17 Hasil Observasi Siklus II ..................................................... 110
Tabel 4.18 Ketercapaian Kriteria Keberhasilan .................................... 111
Tabel 4.19 Hasil Uji Non Parametrik Tes ............................................. 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Model Hopkins ...................... 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Skor Item Pra Tindakan ........................................................... 75
Grafik 2 Skor Subjek Pra Tindakan ....................................................... 77
Grafik 3 Perbandingan Skor Item Pra Tindakan dan Siklus I............. ... 88
Grafik 4 Perbandingan Skor Subjek Pra Tindakan dan Siklus I......... ... 90
Grafik 5 Perbandingan Skor Item Pra Tindakan, Siklus I dan
Siklus II ................................................................................... 98
Grafik 6 Perbandingan Skor Subjek Pra Tindakan, Siklus I dan
Siklus II ................................................................................... 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Satuan Pelayanan Bimbingan ........................................... 123
Lampiran 2. Instrumen Penelitian ......................................................... 138
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas, Reliabilitas, dan Uji Wilcoxon ......... 145
Lampiran 4. Tabulasi Data Skor Kepercayaan Diri .............................. 150
Lampiran 5. Presensi Siswa .................................................................. 154
Lampiran 6. Foto-foto Penelitian .......................................................... 158
Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian .......................................................... 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi
operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia berlangsung melalui beberapa masa, salah
satunya adalah masa anak-anak. Masa anak-anak merupakan masa bermain
dan merupakan periode perkembangan yang cepat di mana anak mengalami
perubahan dalam banyak aspek perkembangan. Perkembangan anak
merupakan proses yang kompleks terbentuk dari potensi diri anak yang
bersangkutan dan lingkungan sekitarnya. Pada pertengahan dan akhir masa
kanak-kanak atau tahun-tahun sekolah dasar selain di rumah, anak banyak
meluangkan waktu di sekolah. Pada masa sekolah ini, anak-anak
membandingkan dirinya dengan teman-temannya, di mana ia mudah sekali
dihinggapi ketakutan akan kegagalan dan ejekan teman.
Kepercayaan diri sangat diperlukan untuk membangun hubungan baik
dengan masyarakat maupun teman sebaya. Kepercayaan diri dapat
mengajarkan bagaimana cara untuk bertindak di lingkungan masyarakat dan
dapat membantu individu ketika sedang menghadapi masalah. Masa sekolah
dasar merupakan masa dimana anak memasuki dunia yang baru yang penuh
dengan tuntutan-tuntutan. Keadaan ini menuntut setiap anak untuk memiliki
kompetensi sosial yang mendukung agar mampu melewati masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
perkembangnnya dan menjalani kehidupan yang sehat. Salah satu kompetensi
sosial yang harus dimiliki oleh anak SD adalah kepercayaan diri. Pada
kenyataannya, pengamatan peneliti di lapangan menunjukkan bahwa
kepercayaan diri siswa SD masih kurang dan perlu ditingkatkan.
Kepercayaan diri tidak muncul begitu saja dan bukan bawaan sejak
lahir. Kepercayaan diri terbentuk melalui pengalaman dan proses belajar
seseorang dalam hidupnya. Orang tua dan guru sebagai sosok yang paling
berpengaruh dalam kehidupan awal seorang anak dan memiliki peran besar
dalam pembentukan kepercayaan diri anak. Pembentukan kepercayaan diri
merupakan proses yang membutuhkan waktu yang tidak singkat. Sejak dini,
orang tua dan guru selalu membentuk dan mempertahankan kepercayaan diri
anak. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah, karena kepercayaan diri dapat
mengalami pasang surut dan dipengaruhi oleh beberapa hal.
Upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri seseorang membutuhkan
proses. Dibutuhkan waktu dan usaha yang cukup keras untuk dapat
meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Semuanya itu tidak lepas dari
usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh orang tua dan guru sebagai sosok
terdekat anak. Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa rendahnya rasa
percaya diri dapat menimbulkan hambatan besar dalam menjalankan kegiatan
sehari-hari. Sikap orang yang tidak percaya diri antara lain, menghadapi
segala sesuatu dengan keragu-raguan, tidak yakin, mudah cemas, tidak punya
inisiatif, cenderung menghindar, tidak berani tampil di depan orang banyak,
dan mudah menyerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Berdasarkan pengalaman peneliti dalam melakukan bimbingan
klasikal pada saat ber-PPL Bimbingan dan Konseling di SD, peneliti
mengamati bahwa, kepercayaan diri pada siswa masih kurang nampak. Secara
umum, siswa sudah mengerti apa itu kepercayaan diri, tetapi belum
sepenuhnya dapat menunjukkan kepercayaan diri dalam melakukan sesuatu
hal. Gejala kurang percaya diri tampak pada siswa SD Negeri Sruwohdukuh,
khususnya kelas III, seperti pemalu, tidak berani jika disuruh maju ke depan
kelas, jika ditanya hanya terdiam, saat tidak bisa mengerjakan tugas langsung
putus asa, merasa takut salah dengan apa yang dilakukan, dan tidak berani
bertanya ketika materi yang dijelaskan kurang dipahami.
Kepercayaan diri perlu dikembangkan untuk menghindari perasaan
rendah diri. Kepercayaan diri kurang pada anak dapat disebabkan oleh
beberapa hal. Beberapa penyebab yang mengakibatkan anak kurang memiliki
kepercayaan diri diantaranya, orang tua terlalu banyak melarang, anak tidak
dilatih untuk berani memulai dalam banyak hal, anak tumbuh tanpa
mendapatkan cinta dan kasih sayang yang cukup, anak merasa terabaikan dan
merasa kesulitan untuk mempercayai dan bergaul dengan orang lain.
Penyebab lain kurangnya kepercayaan diri pada anak yaitu penampilan fisik.
Pengembangan kepercayaan diri pada anak sangat penting.
Pengembangan kepercayaan diri terutama dilakukan pada masa pertengahan
dan akhir kanak-kanak atau tahun-tahun sekolah dasar. Peranan bimbingan
dan konseling sangat dibutuhkan untuk membantu anak-anak atau siswa yang
mengalami permasalahan yang berkaitan dengan kepercayaan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Bimbingan pribadi sosial merupakan salah bentuk dari layanan bimbingan
dan konseling yang diberikan kepada individu untuk mencapai tugas
perkembangan pribadi. Bimbingan pribadi sosial dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui media
permainan.
Media permainan titian balok merupakan salah satu permainan yang
dapat digunakan untuk membantu siswa meningkatkan kepercayaan diri.
Melalui permainan titian balok, siswa dapat melatih keseimbangan tubuh,
menumbuhkan keberaniaan, kesenangan, dan percaya diri. Siswa diarahkan
secara beragam dan bertahap untuk lebih mampu melakukan berbagai
gerakan di atas titian balok. Permainan titian balok didesain dengan tingkatan
permainan, sehingga tingkat kesulitan permainan berkembang. Pelayanan
bimbingan pribadi sosial dengan menggunakan media permainan titian balok
diharapkan dapat membantu perkembangan rasa percaya diri anak sekolah
dasar.
Berangkat dari permasalahan tersebut dan melihat fakta yang ada
peniliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan bimbingan dan
konseling dengan judul “Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa Melalui
Layanan Bimbingan Pribadi Sosial Klasikal Dengan Menggunakan Media
Permainan Titian Balok (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada
Siswa Kelas III SD Negeri Sruwohdukuh, Tahun Ajaran 2013/2014)”.
Penelitian ini dilakukan terutama terhadap kelas yang berdasarkan observasi
dan wawancara kurang memiliki kepercayaan diri. Penelitian ini diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dapat menghasilkan perbaikan yang positif bagi perkembangan siswa,
terutama bagi siswa yang memiliki kepercayaan diri rendah dalam
beraktifitas sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.
B. Identifikasi Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah di atas terkait dengan masalah
peningkatan kepercayaan diri anak, ditemukan masalah-masalah sebagai
berikut:
1. Ada indikasi kepercayaan diri pada siswa kelas III SD Negeri
Sruwohdukuh masih kurang dan perlu mendapat perhatian sebagai
solusi untuk mengatasinya
2. Kehidupan manusia yang semakin kompleks, menuntut pada masa
pertengahan dan akhir kanak-kanak atau tahun-tahun sekolah dasar
memperoleh pengembangan kepercayaan diri.
3. Kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh rendah, hal
ini terlihat dari perilaku mereka yang kurang percaya diri seperti tidak
berani maju kedepan, jika ditanya hanya terdiam, takut salah dengan
apa yang dilakukan.
4. Bimbingan yang kurang diberikan oleh guru kepada siswa kelas III SD
Negeri Sruwohdukuh, sehingga menjadi salah satu penyebab
kepercayaan diri siswa rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
5. Belum adanya game atau permainan yang disetting untuk
meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri
Sruwohdukuh.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini fokus kajian diarahkan pada menjawab persoalan-
persoalan yang teridentifikasi di atas khususnya menyangkut Upaya
Peningkatkan Kepercayaan Diri Melalui Layanan Bimbingan Pribadi Sosial
Klasikal Menggunakan Media Permainan Titian Balok Pada Siswa Kelas III
SD Negeri Sruwohdukuh.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian maka penulis mangajukan
rumusan masalah penelitian, yaitu:
1. Apakah kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh
dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal
dengan menggunakan media permainan titian balok?
2. Seberapa baik peningkatan kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri
Sruwohdukuh setelah mengikuti layanan bimbingan pribadi sosial
klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok tiap
siklusnya?
3. Apakah terdapat peningkatan kepercayaan diri yang signifikan pada
siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh melalui bimbingan pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok
antar siklus?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Meningkatkan kepercayaan diri pada siswa kelas III SD Negeri
Sruwohdukuh melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal
dengan menggunakan media permainan titian balok.
2. Mengukur perubahan seberapa besar peningkatan kepercayaan diri
siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh setelah mengikuti layanan
bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media
permainan titian balok pada setiap siklusnya.
3. Mengetahui signifikasi peningkatan kepercayaan diri siswa kelas III
SD Negeri Sruwohdukuh antar siklus.
F. Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini memberikan sumbangan bagi perkembangan
pengetahuan mengenai peningkatan kepercayaan diri pada siswa SD.
Dapat juga dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya
pada kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas dan
mendalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru kelas
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan mengenai
alternatif pemecahan masalah sebagai upaya meningkatkan
kepercayaan diri melalui layanan bimbingan pribadi sosial
klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok pada
siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh. Selain itu, penelitian ini
dapat memberikan masukan bagi guru untuk lebih memahami
perkembangan perilaku siswanya.
b. Bagi siswa
Membantu siswa untuk meningkatkan kompetensi sosial
yang mendukung seperti kepercayaan diri. Selain itu
menyadarkan siswa akan perilaku dan sikapnya saat ini.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk meningkatkan
pemahaman atau kemampuan peneliti terhadap praktek yang
akan dilaksanakan. Selain itu, penelitian ini merupakan
kesempatam bagi peneliti untuk mengaplikasikan ilmu yang telah
didapat selama kuliah di program studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
d. Bagi peneliti lain
Bagi peneliti lain penelitian ini bermanfaat sebagai
referensi untuk penelitian selanjutnya dalam kajian yang sama
dalam ruang lingkup yang lebih luas.
G. Definisi Operasional Variabel
Supaya tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran dari judul penelitian
ini, maka peneliti merasa perlu memberikan penegasan-penegasan batasan
istilah yang terdapat dalam judul penelitian “Upaya Peningkatkan
Kepercayaan Diri Melalui Layanan Bimbingan Pribadi Sosial Klasikal
Menggunakan Media Permainan Titian Balok Pada Siswa Kelas III SD
Negeri Sruwohdukuh”, yaitu:
1. Kepercayaan diri
Kepercayaan diri merupakan keyakinan yang ada pada diri yang
memberikan perasaan bahwa diri dalam keadaan baik, sehingga dapat
berperilaku tepat ketika berinteraksi dengan orang lain. Kepercayaan
diri yang dimaksudkan dalam penelitian ini dikonstruk dari aspek-
aspek: kemampuan pribadi, interaksi sosial, konsep diri, berani
mengungkapkan pendapat, dan indikator sebagaimana
dioperasionalkan dalam konstruk instrumen penelitian ini.
2. Layanan bimbingan pribadi sosial klasikal
Layanan bimbingan pribadi sosial yang dimaksud dalam
penelitian adalah suatu cara memberikan bantuan kepada individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
(siswa) melalui bimbingan kelas, dimana bimbingan kelas yang
diberikan mengacu pada bidang bimbingan pribadi sosial yang berguna
untuk menunjang perkembangan siswa secara optimal di kelas III SD
Negeri Sruwohdukuh.
3. Permainan titian balok
Permainan titian balok yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah permainan yang menggunakan balok sebagai tempat titian
untuk mencapai tempat yang telah ditentukan. Permainan titian balok
ini merupakan aktivitas yang dilakukan oleh siswa kelas III SD Negeri
Sruwohdukuh yang melibatkan proses belajar, mematuhi peraturan,
mencari kesenangan, merangsang kreativitas siswa yang bertujuan
untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa.
4. Siswa
Siswa yaitu semua peserta didik yang terdaftar pada kelas III SD
Negeri Sruwohdukuh Tahun Ajaran 2103/2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Bab ini berisi hakikat kepercayaan diri, layanan bimbingan pribadi sosial,
permainan titian balok, siswa kelas III SD sebagai anak pada masa pertengahan
dan akhir kanak-kanak, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan.
A. Hakikat Kepercayaan Diri
1. Pengertian Kepercayaan Diri
Percaya diri atau dalam bahasa inggris disebut self confidence
mempunyai arti keyakinan seseorang akan kemampuan yang dimiliki
untuk menampilkan perilaku tertentu atau untuk mencapai target.
Kepercayaan diri bukan bawaan lahir melainkan proses belajar dan dapat
dilatih atau dibiasakan.
Menurut Lindenfield (1997) kepercayaan diri dibagi menjadi dua
jenis yaitu percaya diri batin dan percaya diri lahir. Percaya diri batin
adalah percaya diri yang memberikan perasaan dan anggapan bahwa kita
dalam keadaan baik. Percaya diri lahir adalah keyakinan untuk tampil
dan berperilaku sesuai keadaan diri ketika berinteraksi dengan orang
lain. Kepercayaan diri merupakan sikap mental individu dalam menilai
diri maupun objek sekitar sehingga individu tersebut memiliki keyakinan
akan kemampuan diri dalam melakukan sesuatu sesuai kemampuan
(Ghufron, 2011)
Mastuti (2008: 13) menjelaskan bahwa kepercayaan diri adalah
sikap postif seorang individu yang memampukan dirinya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun
terhadap lingkungan yang dihadapinya. Individu yang percaya diri
berusaha untuk selalu berpikir positf dalam menjalani setiap
kehidupannya. Hal senada diungkapkan oleh Pongky Setiawan (2014:
15) individu yang mempunyai kepercayaan diri memiliki perasaan
positif terhadap dirinya, mempunyai keyakinan yang kuat atas dirinya,
dan mempunyai pengetahuan terhadap kemampuan yang dimiliki.
Ahli psikologi Alfred Adler (dalam Lauster, 2012: 13-14)
mengungkapkan bahwa kebutuhan akan kepercayaan diri dan rasa
superioritas merupakan kebutuhan manusia yang paling penting.
Kepercayaan diri dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri
sendiri yang dimiliki oleh setiap individu dalam kehidupan serta
bagaimana individu tersebut memandang dirinya secara utuh dengan
mengacu pada konsep dirinya.
Maslow (dalam Iswidharmanjaya, 2004:13) mengungkapkan
percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan dalam
aktualisasi diri (eksplorasi segala kemampuan dalam diri). Dengan
percaya diri seorang akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri.
Seorang yang memiliki kepercayaan diri akan berusaha sekeras mungkin
untuk mengeksplorasi semua bakat yang dimilikinya.
Menurut Hakim (2005) kepercayaan diri merupakan keberanian
menghadapi tantangan karena memberi suatu kesadaran bahwa belajar
dari pengalaman jauh lebih penting daripada belajar dari keberhasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
atau kegagalan. Kepercayaan diri penting untuk berpartisipasi dalam
kehidupan publik, seperti halnya ketika bergabung dengan suatu
masyarakat yang didalamnya terlibat suatu aktivitas atau kegiatan,
kepercayaan diri meningkatkan keefektifan dalam aktivitas atau
kegiatan.
Taylor (2009: 20) mendefinisikan bahwa kepercayaan diri adalah
yakin kepada diri sendiri, saat bertindak memiliki kesadaran adanya
kemungkinan gagal dan melakukan kesalahan serta memiliki keberanian
untuk mencapai apa yang diinginkan. Rasa percaya diri dibangun secara
perlahan-lahan, tahap demi tahap. Membangun rasa percaya diri
berdampak besar terhadap keyakinan, kesehatan, kesejahteraan,
hubungan dekat, persahabatan, keluarga, dan kehidupan pekerjaan.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
kepercayaan diri adalah keyakinan, sikap mental, keberanian individu
untuk mengeksplorasi kemampuan, mencapai keberhasilan dan
menghadapi tantangan sesuai dengan kemampuan. Individu yang
percaya diri berusaha untuk berfikir dan berperasaan positif terhadap
dirinya. Kepercayaan diri memberikan perasaan dan anggapan bahwa
diri kita dalam keadaan baik, sehingga dapat tampil dan berperilaku
ketika berinteraksi dengan orang lain.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri
Menurut Lindenfield (1997), kepercayaan diri dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Cinta
Anak perlu terus menerus dicintai tanpa syarat dengan cara
dihargai keadaan anak sesungguhnya, bukan keadaan anak yang
seharusnya atau seperti yang diinginkan orang lain. Dengan cara
ini, anak mengembangkan kepercayaan diri.
b. Rasa Aman
Anak yang selalu khawatir bahwa kebutuhan dasarnya tidak
terpenuhi akan sulit mengembangkan pandangan positif tentang
dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan sekitarnya. Bila anak-
anak merasa aman, anak mengembangkan kemampuannya utntuk
mengahadapi tantangan serta berani mengambil resiko dalam
kehidupan sehari-hari sehingga kepercayaan diri anak akan
berkembang.
c. Model Peran
Anak mengembangkan sikap dan keterampilan sosial yang
diperlukan untuk percaya diri dari orang-orang yang berada
disekitarnya.
d. Hubungan
Anak-anak perlu mengalami beraneka ragam hubungan untuk
mengembangkan rasa percaya diri. Hubungan yang dimaksud
adalah hubungan dengan orang dekat dirumah sampai pada orang
yang lebih asing. Melalui hubungan sosial anak juga membangun
rasa sadar diri dan pengenalan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
e. Kesehatan
Anak yang memiliki kesehatan yang baik memungkinkan driinya
untuk menggunakan kekuatan dan bakat yang dimiliki dengan
sebaik-baiknya. Dengan demikian kepercayaan diri anak
berkembang, namun jika anak memiliki kurang gizi, dia tidak akan
dapat belajar efektif, sehingga tidak dapat menggunakan
kemampuan sepenuhnya.
f. Sumber Daya
Sumber daya seperti buku, mainan, alat musik, dan fasilitas lainnya
merupakan hal yang penting dalam perkembangan kepercayaan
diri anak.
g. Dukungan
Anak-anak membutuhkan dorongan dan pembinaan dalam
mengembangkan sumber daya sehingga dapat mengembangkan
kepercayaa dirinya.
h. Upah atau Hadiah
Anak-anak mengembangkan kepercayaan dirinya ketika anak
mampu mempertahankan keinginan alamiah untuk menghadapi
tantangan. Keinginan alamiah tersebut dapat dibentuk dengan
memberikan upah atau barang secara teratur atas usaha anak.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri adalah cinta, rasa aman,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
model peran, hubungan, kesehatan, sumber daya, dukungan, dan upah
atau hadiah.
3. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri
Menurut Lauster (2012: 1-4), aspek-aspek kepercayaan diri sebagai
berikut:
a. Kemampuan pribadi, yaitu kemampuan yang dimiliki individu
untuk mengembangkan diri di mana individu yang bersangkutan
tidak tergantung kepada orang lain dan dapat mengenal
kemampuan dirinya sendiri
b. Interaksi sosial yaitu kemampuan individu dalam berhubungan
dengan lingkungannya dan mengenal sikap individu dalam
menyesuiakan diri dengan lingkungan, bertoleransi, dapat
menerima pendapat orang lain dan menghargai orang lain.
c. Konsep diri yaitu bagaimana individu memandang dan menilai
dirinya sendiri secara positif atau negatif, mengetahui kelebihan
dan kekurangannya.
d. Berani mengungkapkan pendapat yaitu sikap individu untuk
mampu mengutarakan sesuatu dalam diri yang ingin diungkapkan
kepada orang lain tanpa adanya paksaan atau hal yang dapat
menghambat pengungkapan perasaan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4. Karaktersitik Individu yang Memiliki Kepercayaan Diri
Menurut Lindenfield (1997) karakteristik kepercayaan diri dibagi
menjadi 2 yaitu karakteristik percaya diri batin dan karakteristik percaya
diri lahir.
a. Percaya Diri Batin
Anak yang percaya diri batin mempunyai empat karakteristik
utama, yaitu:
1) Mencintai diri sendiri, artinya peduli terhadap diri sendiri.
Hal ini menimbulkan perilaku dan gaya hidup untuk
memelihara diri. Anak yang memiliki percaya diri batin akan
bertindak sebagai berikut:
a) Mempertahankan kecenderungan diri untuk
mempertahankan kebutuhan jasmani maupun
rohaninya.
b) Secara terbuka menunjukkan keinginan untuk dipuji,
ditentramkan dan mendapat ganjaran, serta tidak akan
mencoba memanfaatkan orang lain untuk memenuhi
permintaannya.
c) Merasa senang bila diperhatikan orang lain.
d) Merasa bangga akan sifat-sifat baik yang dimilikinya
dan tidak akan mengahbiskan waktu, tenaga, dan uang
untuk memikirkan kekurangan-kekurangan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
e) Memiliki keinginan untuk sehat sehingga
memperhatikan kebiasaan untuk menyikat gigi,
makan dengan wajar, dan memelihara kebugaran.
f) Berusaha untuk melakukan hal-hal yang mendukung
dirinya untuk memperoleh kesuksesan dan
kebahagiaan.
2) Memahami diri, artinya sadar akan diri sendiri. Pemahaman
diri diperoleh secara teratur dengan memikirkan perasaan,
pikiran, dan perilaku diri sendiri, serta selalu ingin tahu
mengenai pendapat orang lain tentang diri mereka sendiri.
Anak yang memiliki karakteristik ini akan bertindak sebagai
berikut:
a) Menyadari kekuatan diri sendiri sehingga mampu
mengembangakan kemampuannya secara optimal.
b) Mengenali kelemahan dan keterbatasan diri sendiri
sehingga kecil kemungkinannya untuk membiarkan
diri mengalami kegagalan berulang-ulang.
c) Memiliki kesadaran yang kokoh mengenai identitas
diri sendiri, sehingga lebih mampu dan puas untuk
menjadi “pribadi” dan tidak mudah terpengaruh oleh
orang lain.
d) Memiliki pengertian yang sehat mengenai nilai-nilai
yang dianutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
e) Memiliki teman-teman yang “tepat” karena telah
mengetahui hal-hal yang diinginkan dalam
persahabatan.
f) Bersikap terbuka menerima umpan balik yang
diberikan orang lain dan tidak mudah tersinggung
ketika mendapat kritik dari orang lain.
g) Memiliki kemauan dan kesediaan untuk belajar,
karena menyadari dirinya bukanlah orang yang serba
tahu.
3) Mampu menentukan tujuan yang jelas, artinya mengetahui
dengan jelas alasan atas tindakan yang telah atau akan
dilakukannya, serta mengetahui hasil tertentu yang dapat
diharapkan dari tindakannya. Anak yang memiliki
karakteristik ini akan bertindak sebagai berikut:
a) Mempunyai kebiasaan untuk menentukan tujuan yang
dapat dicapainya, tanpa harus bergantung pada orang
lain untuk melakukan kegiatan.
b) Mempunyai motivasi diri sehingga memiliki lebih
banyak energi dan semangat.
c) Lebih tekun karena menyadari bahwa langkah-
langkah kecil dan terkadang membosankan memiliki
tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
d) Belajar menilai diri sendiri karena dapat memantau
kemajuannya dilihat dari tujuan yang telah
ditetapkannya sendiri.
e) Mudah membuat keputusan karena mereka
mengetahui betul yang diinginkannya dan dibutuhkan
dari hasilnya.
4) Mampu berfikir secara positif, artinya memiliki kebiasaan
untuk melihat kehidupan dari sisi yang positif dan
mengharapkan serta mencari pengalaman dari hasil yang
baik. Anak yang mampu berfikir secara positif akan bertindak
sebagai berikut:
a) Bertumbuh dengan harapan bahwa kehidupan pada
umunya menyenangkan.
b) Memandang orang lain dari sisi positif, kecuali
terdapat alasan khusus untuk berhati-hati.
c) Memiliki keyakinan bahwa setiap masalah dapat
diselesaikan.
d) Tidak mengkhawatirkan kemungkinan hasil yang
negatif.
e) Memiliki keyakinan bahwa masa depan akan baik
atau bahkan lebih baik dari masa lalu
f) Memiliki kemauan untuk bekerja karena menyukai
pertumbuhan dan perkembangan kegiatannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
g) Bersedia menghabiskan waktu dan energi untuk
belajar, serta melakukan tugasnya karena yakin bahwa
tujuannya akan tercapai.
b. Percaya Diri Lahir
Anak yang percaya diri lahir memiliki empat karakteristik utama,
yaitu:
1) Mampu berkomunikasi dengan baik. Anak yang memiliki
karakteristik ini akan bertindak sebagai berikut:
a) Mampu mendengarkan orang lain dengan tepat,
tenang, dan penuh perhatian.
b) Mampu berbincang-bincang dengan orang lain dari
segala usia dan segala jenis latar belakang.
c) Mengetahui kapan dan bagaimana mengganti pokok
pembicaraan dari percakapan biasa menjadi
percakapan yang lebih mendalam.
d) Mampu menggunakan komunikasi non verbal secara
efektif, sehingga sesuai dengan bahasa verbalnya.
e) Mampu membaca dan memanfaatkan bahasa non
verbal orang lain.
f) Berbincang dengan menggunakan nalar dan secara
fasih.
g) Mampu berbicara didepan umum tanpa rasa takut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2) Bersikap tegas. Anak yang memiliki karateristik ini akan
bertindak sebagai berikut:
a) Mampu menyatakan kebutuhannya secara langsung
dan terus terang.
b) Mampu membela hak diri sendiri maupun orang lain.
c) Mampu melakukan musyawarah yang dapat diterima
dengan baik.
d) Mampu memberi dan menerima pujian secara bebas
dan penuh kepekaan.
e) Mampu memberi dan menerima kritik yang
membangun
f) Mampu mengajukan keluhan secara efektif.
3) Mampu berpenampilan dengan baik. Anak yang memiliki
karakteristik ini akan bertindak sebagai berikut:
a) Mampu memilih gaya pakaian dan warna yang sesuai
dengan kepribadian dan kondisi fisik diri sendiri.
b) Mampu memilih pakaian untuk berbagai peran dan
peristiwa dengan mempertahankan gaya pribadinya.
c) Mempunyai kesan pertama yang baik.
d) Menyadari dampak gaya hidupnya (misalnya pakaian,
rumah, dan lain-lain) terhadap pendapat orang lain
mengenai dirinya tanpa terbatas pada keinginan untuk
selalu ingin menyenangkan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
4) Memiliki kemampuan untuk mengendalikan perasaan. Anak
yang memiliki karakteristik ini akan bertindak sebagai
berikut:
a) Mampu mengelola perasaan sehingga tidak khawatir
akan lepas kendali.
b) Mampu mengatasai rasa takut, khawatir, dan frustasi
sehingga berani menghadapi tantangan dan resiko.
c) Menghadapi kesedihan secara wajar karena tidak
takut jika kesedihan itu akan membebani dan
menekan diri selamanya.
d) Mampu mengatasi konfrontasi secara efektif dan
membela diri terhadap pelecahan, karena dapat
menyalurkan energi kemarahannya dengan cara
konstruktif.
e) Mampu menemukan cara yang konstruktif untuk
menahan dan mengendalikan jika mengalami
perasaan yang alamiah yang cukup negatif seperti
cemburu.
f) Mencari pengalaman dan hubungan yang memberi
kesenangan, cinta, dan kebahagiaan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
karakteristik utama individu yang memiliki kepercayaan diri adalah
mencintai diri sendiri, memahami diri sendiri, mampu menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
tujuan yang jelas, mampu berfikir secara positif, mampu berkomunikasi
dengan baik, bersikap tegas, mampu bernampilan dengan baik, serta
mampu mengendalikan perasaan.
5. Perkembangan Kepercayaan Diri pada Siswa SD
Terbentuknya kepercayaan diri tidak dapat dilepaskan dari
perkembangan manusia pada umumnya. Kepercayaan diri sudah
terbentuk pada tahun pertama kehidupan yang diperoleh dari perlakukan
orang yang mengasuh, merawat, dan memenuhi segala kebutuhan anak.
Sikap orang tua yang terlalu melindungi anak menyebabkan rasa percara
diri anak kurang, karena sikap tersebut membatasi ruang gerak anak
(Nurihsan, 2011: 39). Kepercayaan diri terbentuk dan berkembang
melalui proses belajar secara individu maupun sosial.
Tahap usia sekolah dasar yaitu usia 6-12 tahun disebut juga dengan
usia kelompok, dimana anak mulai mengalihkan perhatian dan hubungan
dalam keluarga ke kerjasama antar teman dan sikap-sikap terhadap
belajar. Memasuki sekolah dasar, salah satu hal penting yang perlu
dimiliki oleh anak adalah kematangan sekolah, tidak saja meliputi
kecerdasan, keterampilan motorik, dan bahasa tetapi juga yang lain
seperti kesadaran akan tugas, patuh pada peraturan, dan dapat
mengendalikan emosi-emosinya.
Pada masa anak sekolah ini, anak-anak mulai membandingkan
dirinya dengan temannya di mana anak mudah sekali dihinggapi
ketakutan akan kegagalan dan ejekan teman. Bila pada masa ini anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
sering gagal dan merasa cemas, pada diri anak akan tumbuh rasa rendah
diri, namun sebaliknya bila anak tahu tentang bagaimana dan apa yang
perlu dikerjakan dalam menghadadpi tuntutan masyarakat dan berhasil
mengatasi masalah dalam hubungan teman dan prestasi sekolah, akan
timbul kepercayaan diri pada diri anak (Gunarsa, 1986: 14).
Menurut Yusuf (dalam Nurihsan, 2011: 36) untuk mencapai
kematangan sosial dan rasa percaya diri, anak harus belajar tentang cara
menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemampuan ini diperoleh melalui
berbagai pengalaman bergaul dengan orang-orang di lingkungannya,
baik orang tua, saudara, teman dewasa, maupun orang dewasa lainnya.
Perkembangan kepercayaan diri anak sangat dipengaruhi oleh perlakuan
atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai
aspek kehidupan sosial, atau norma kehidupan bermasyarakat.
Pembentukan kepercayaan diri dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Menurut Lindenfield (1997) setidaknya ada delapan faktor yang
berpengaruh dalam proses pembentukan kepercayaan diri, yaitu cinta,
rasa aman, model peran, hubungan, kesehatan, sumber daya, dukungan,
dan upaha atau hadiah. Bila semua kebutuhan ini dapat dipenuhi, maka
anak akan memiliki kepercayaan terhadap dirinya sendiri dan mampu
mengatasi tekanan-tekanan yang sedang dihadapi.
6. Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri pada Siswa SD
Lauster (2012: 15-16) memberikan beberapa petunjuk bagaimana
cara untuk meningkatkan kepercayaan diri, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
a. Mencari sebab-sebab mengapa individu merasa rendah diri. Hal ini
akan memudahkan untuk mencari perbaikan untuk meningkatkan
rasa percaya diri.
b. Mengatasi kelemahan. Dengan adanya kemauan yang kuat,
individu akan mengatasi kelemahannya menjadi keberhasilan yang
sebenarnya.
c. Mengembangkan bakat dan kemampuan secara optimal, sehingga
kelemahan yang ada pada diri individu dapat teratasi.
d. Merasa bangga dengan keberhasilan yang telah dicapai dalam
bidang tertentu
e. Tidak mudah terpengaruh dengan pendapat orang lain. Bertindak
sesuai dengan keyakinan individu akan membuat individu merasa
merdeka dalam berbuat sesuatu
f. Bersikap optimis ketika dihadapkan untuk melakukan suatu
pekerjaan yang sulit atau yang baru dikenal.
g. Memiliki cita-cita yang realistis dalam hidup, agar kemungkinan
untuk terpenuhi cukup besar.
h. Jangan pernah membandingkan diri dengan orang lain yang dinilai
lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
B. Hakikat Bimbingan Pribadi Sosial
1. Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial
Menurut Yusuf (2008: 11) bimbingan pribadi sosial merupakan
layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan
memperhatikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang
dialami oleh individu. Bimbingan pribadi sosial diarahkan untuk
memantapkan kepribadian dan mengembangkan individu dalam
menangani masalah dirinya. Bimbingan pribadi sosial diberikan dengan
menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang
hangat, mengembangkan sikap-sikap yang positif, dan keterampilan-
keterampilan sosial pribadi yang tepat.
Winkel (2012: 118) menyatakan bahwa bimbingan pribadi sosial
adalah bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan
mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur
diri sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu
luang, penyaluran nafsu seksual serta bimbingan dalam membina
hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan.
Menurut Tohirin (2007: 124) bimbingan pribadi adalah suatu
bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mencapai tujuan dan
tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu
bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.
Surya (dalam Tohirin 2007: 125) menjelaskan bimbingan pribadi sosial
merupakan bimbingan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
masalah pribadi sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik,
mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya
secara baik.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan
pribadi sosial adalah bimbingan yang diberikan kepada individu agar
dapat mencapai tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi
yang mampu bersosialisasi, mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar dan mampu memecahkan masalah-masalah sosial
seperti pergaulan, penyelesaian konflik, dan penyesuaian diri, sehingga
mampu membina hubungan social yang harmonis di lingkungannya.
Bimbingan pribadi sosial diberikan dengan menciptakan lingkungan
yang kondusif, interkasi pendidikan yang hangat, mengembangkan
sikap-sikap yang positif, dan keterampilan-keterampilan sosial pribadi
yang tepat.
2. Tujuan Bimbingan Pribadi Sosial
Menurut Tohirin (2007: 128) tujuan bimbingan pribadi sosial, sebagai
berikut:
a. Agar individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi sosial
secara baik dengan lingkungannya.
b. Membantu individu dalam memecahkan dan mengatasai kesulitan-
kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu dapat
menyesuaiakan diri secara baik dan wajar di lingkungan
sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
c. Agar individu dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan dan
tugas pribadi.
d. Membantu inidividu mewujudkan pribadi yang mampu
bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
e. Agar individu mampu mengatur dirinya sendiri di bidang
kerohanian, perawatan jasmani, dan pengisian waktu luang.
3. Aspek-aspek Bimbingan Pribadi Sosial
Menurut Surya dan Winkel (dalam Tohirin, 2007: 123), aspek-
aspek persoalan individu yang membutuhkan layanan bimbingan pribadi
sosial adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan individu memahami dirinya sendiri.
b. Kemampuan individu mengambil keputusan sendiri.
c. Kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut
keadaan batinnya sendiri.
d. Kemampuan individu melakukan sosialisasi dengan
lingkungannya.
e. Kemampuan individu melakukan adaptasi.
f. Kemampuan individu melakuakan hubungan sosial (interaksi
sosial) dengan lingkungannya baik lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
4. Fungsi Bimbingan Pribadi Sosial dalam Peningkatan Kepercayaan
Diri
Fungsi bimbingan pribadi sosial yang diungkapkan oleh Totok
(Rima Puspita, 2007: 47-49) antara lain:
a. Membantu siswa agar mampu menggunakan segala kemampuan
yang dimilikinya untuk berubah menjadi lebih baik dan lebih
percaya diri.
b. Membantu siswa agar memahami kelemahan dan kekuatan yang
ada dalam dirinya, sehingga mampu mencapai tingkat kedewasaan
dan kepribadian yang utuh dan penuh.
c. Membantu siswa untuk berkomunikasi secara sehat dengan
lingkungannya. Siswa diharapkan mampu menjalin komunikasi
yang sehat dengan teman sebaya maupun orang lain.
d. Membantu siswa untuk menciptakan dan berlatih perilaku baru
yang lebih sehat. Siswa diharapkan dapat berlatih perilaku baru
yang lebih sehat yang dapat menunjang aktivitasnya lingkungan
sekolah maupun masayarakat salah satunya dengan membangun
kepercayaan diri.
e. Membantu siswa untuk spontan, kreatif dan efektif dalam
mengungkapkan perasaan, keinginan, dan inspirasinya. Diharapkan
siswa dapat mengungkapkan perasaanya, keinginannya dengan
berani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
5. Efektifitas Layanan Bimbingan Pribadi Sosial dalam Meningkatkan
Kepercayaan Diri
Setiap individu atau siswa mempunyai perbedaan yang khas, maka
dalam proses belajar mengajarnya pasti akan menemui berbagai
hambatan atau permasalah yang muncul. Permasalahan tersebut baik
berasal dari dalam dirinya sendiri, keluarga, lingkungan sekolah atau
lingkungan masyarakatnya.
Melalui layanan bimbingan pribadi sosial adalah jenis bimbingan
yang bertujuan membantu individu dalam menyelesaikan masalah-
masalah pribadi sosial (Nurihsan, 2006:16). Mengingat para peserta
didik merupakan individu yang berada pada masa pertengahan dan akhir
kanak-kanak seringkali ditemui rasa tidak percaya diri. Untuk
mengatasinya perlu adanya bimbingan pribadi sosial bagi anak pada
masa ini.
Penanganan secara dini yang mengarah pada perbaikan dan
pencegahan meluasnya permasalahan yang dihadapi siswa sangatlah
dibutuhkan. Hal ini perlu perhatian yang serius dari berbagai pihak yang
berkaitan dengan kegiatan belajar siswa di sekolah maupun luar sekolah.
Salah satu pihak yang mempunyai kepentingan adalah guru, dalam hal
ini guru memberikan layanan bimbingan pribadi sosial untuk
meningkatkan kepercayaan diri siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
C. Hakikat Permainan Titian Balok
1. Pengertian Permainan Titian Balok
Balok titian atau papan titian adalah permainan untuk melatih
kesimbangan anak dan kepercayaan diri anak yang terbuat dari kayu
ringan dan kuat, sehingga dapat dipindah-pindahkan di area sekolah.
Balok titian dibuat dengan ukuran 15 x 120 x 20 cm dan dapat dicat
dengan berbagai macam warna yang menarik. Menurut Ika PH (2010)
bermaian balok titian termasuk dalam kegiatan bermain aktif. Kegiatan
bermain aktif adalah kegiatan yang memberikan kesenangan dan
kepuasan pada anak melalui aktvitas yang mereka lakukan sendiri,
biasanya melibatkan banyak aktivitas tubuh/gerakan tubuh
2. Tujuan Permaianan Titian Balok pada Siswa SD
Pengembangan dan pembinaan motorik sangat diperlukan karena
merupakan perkembangan unsur kematangan dan pengendalian gerak
tubuh yang sangat diperlukan bagi kehidupan anak. Rendahnya
keseimbangan kemampuan fisik motorik ketika berjalan pada suatu
papan titian membuat anak menjadi ragu dalam bermain, berlari,
maupun yang dibutuhkan saat bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Kegiatan berjalan di atas balok titian ini bertujuan untuk melatih
keseimbangan, melatih keberanian serta menumbuhkan rasa percaya diri
anak. Menurut Montolalu (2007) tujuan permainan papan titian atau
balok titian tidak hanya untuk mengembangkan kemampuan motorik
kasar saja tetapi juga mampu mengembangkan kemampuan lain, seperti:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
a. Melatih keseimbangan tubuh, keberanian, dan percaya diri
b. Sejalan dengan perkembangan kognitif, anak juga mengoperasikan
kemampuan kognitifnya untuk memikirkan agar tidak jatuh
c. Aktivitas permainan ini bertujuan mengembangkan,
menumbuhkan, mengasah kepekaan, kepedulian anak untuk
menunjang moral dan nilai-nilai yang berlaku universal.
3. Peranan Titian Balok dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa
SD
Mohammad Muhyi Faruq (2007: 72-76) menyatakan
mengembangkan gerak keberanian, keseimbangan dan partisipasi anak
dengan papan titian sebagai berikut: (a) melangkah di atas papan titian
dengan langkah pendek, (b) melangkah di atas papan titian dengan
langkah panjang, dan (c) melangkah di atas papan titian dengan langkah
menyamping. Ketiga aktivitas tersebut harus dilewati siswa untuk
menumbuhkan percaya dirinya. Siswa diberi kesempatan menggunakan
aktivitasnya melewati papan titian sampai berhasil sehingga menemukan
keberanian dan kepercayaan diri. Permainan papan titian mempunyai
tujuan luas yang di dalamnya berisikan aktivitas permainan. Aktivitas
tersebut disadari atau tidak, dapat membina dan meningkatkan rasa
percaya diri (sefl confidence) bagi yang melakukannya (Hamidi, 2007:
45).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
4. Keunggulan Permainan Titian Balok dalam Peningkatan
Kepercayaan Diri
Permainan titian balok terbukti dapat meningkatkan kepercayaan
diri siswa. Hal ini dapat dibuktikan melalui pendapat para ahli dan
penelitian-penelitian sebelumnya. Seperti pernyataan yang diungkapkan
oleh Erna Iswati (2008) bermain adalah dunia anak yang tidak bisa
dipisahkan dengan kehidupan anak. Dalam permainan papan titian,
secara tidak langsung anak-anak dapat membangun relasi sosial dengan
lingkungan maupun antar sesama serta menumbuhkan kepercayaan
dirinya.
Hal ini juga didukung oleh Sadiman (2009) yang menyatakan
permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan dan
sesuatu yang menghibur, permainan memungkinkan adanya partisipasi
aktif dari siswa untuk belajar, permainan dapat memberikan umpan balik
langsung, dan permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep atau
peran-peran ke dalam situasi dan peranan yang sebenarnya di
masyarakat. Dengan demikian permainan papan titian atau titian balok
akan menumbuhkan kepercayaan diri dan memberikan manfaat-manfaat
positif bagi siswa.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
permainan titian balok dapat digunakan sebagai upaya mengatasi
masalah siswa, khususnya mengenai peningkatan kepercayaan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
5. Hasil Penelitian Sebelumnya
Berdasarkan penelusuran kepustakaan, penulis menemukan
beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang akan
penulis lakukan, diantaranya adalah:
1. Penelitian oleh Untung Sujadi (2012) yang berjudul “Penggunaan
Media Balok Berjenjang dalam Pembelajaran Senam
Keseimbangan pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangtejo Tahun
2012”. Penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan metode
PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Sampel yang digunakan dalam
penelitian tersebut sebanyak 20 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki
dan 7 siswa perempuan. Penelitian tersebut dilakukan dalam dua
siklus. Hasil penelitian menyatakan bahwa pada aspek kognitif
terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II yang sangat signifikan,
yaitu siklus I dengan skor rata-rata 75 dan di siklus II rata-ratanya
89,5. Pada aspek psikomotor terjadi peningkatan dari siklus I ke
siklus II, yaitu pada siklus I rata-rata skor siswa 65,5 dan di siklus
II rata-ratanya menjadi 91,5. Pada aspek afektif juga terjadi
peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu, pada siklus I rata-rata
skor siswa 81,8 dan di siklus II rata-ratanya menjadi 86,5. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa senam keseimbangan telah
mengalami peningkatan melalui penggunaan media balok
berjenjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Penelitian oleh Selly Asna Wijayanti (2012) yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Rasa Percaya Diri dengan Layanan Bimbingan
Kelompok Menggunakan Permainan Papan Titian pada Siswa
kelas V SD Hadipolo Tahun Pelajaran 2011/2012”. Subjek dalam
penelitian ini adalah 8 siswa yang tingkat kepercayaan dirinya
rendah. Setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok selama
dua siklus, terdapat peningkatan kepercayaan diri pada para siswa
tersebut. Pada siklus I peningkatan sebesar 40%, pada siklus II
meningkat menjadi 89%. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa
berdasarkan analisis yang telah dilakukan terdapat peningkatan
positif, rasa percaya diri siswa yang semula rendah meningkat
menjadi lebih baik.
Berdasarkan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa media
balok berjenjang efektif dalam meningkatkan rasa percaya diri
partisipan. Berangkat dari hal tersebut maka penggunaan media balok
berjenjang atau titian balok dapat digunakan untuk meningkatkan
kepercayaan diri siswa. Penggunaan media balok berjenjang atau titian
balok, selain membantu anak melatih keseimbangan, titian balok mampu
membuat anak senang dan percaya diri, sehingga siswa diharapkan dapat
merasa senang dan percaya diri dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
D. Hakikat Siswa Kelas III SD Negeri Sruwohdukuh Sebagai Anak Pada
Masa Pertengahan dan Akhir Kanak-Kanak
1. Pengertian Masa Pertengahan dan Akhir Kanak-kanak
Menurut Santrock (2002) masa pertengahan dan akhir kanak-kanak
merupakan periode perkembangan yang terentang dari usia 6-12 tahun
setara dengan tahun-tahun sekolah dasar. Menurut pendidik, pada masa
ini anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan yang dianggap penting
untuk penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan mempelajari
berbagai keterampilan penting, baik kepentingan kurikuler maupun
kepentingan ekstrakurikuler (Hurlock, 1997). Berdasarkan penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa anak pada masa pertengahan dan
akhir kanak-kanak adalah anak yang berusia 6-12 tahun serta berada
pada usia sekolah dasar.
2. Tugas Perkembangan Anak pada Masa Pertengahan dan Akhir
Kanak- Kanak
Menurut Havighurst (dalam Nurihsan, 2011: 19) tugas
perkembangan anak pada masa pertengahan dan akhir kanak-kanak
adalah sebagai berikut:
a. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan
anak-anak.
b. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai
makhluk yang sedang tumbuh.
c. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
d. Mulai mengembangkan peran sosial antara pria atau wanita yang
tepat.
e. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk
membaca, menulis, dan berhitung.
f. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk
kehidupan sehari-hari.
g. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata tingkatan
nilai
h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan
lembaga-lembaga.
i. Mencapai kebebasan pribadi.
3. Karakteristik Anak Usia SD
Sugiyanto (2010) menjelaskan ada beberapa karakteristik anak di
usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih
mengetahui keadaan peserta didik, khususnya di tingkat Sekolah Dasar.
Guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan
keadaan siswanya, maka sangatlah penting bagi seorang pendidik
mengetahui karakteristik siswanya.
a. Anak usia SD Senang Bermain
Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan
kegiatan pendidikan yang, bermuatan permainan lebih‐lebih untuk
kelas rendah. Guru SD seyogyanya merancang model
pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pengajaran
yang serius tapi santai.
b. Anak usia SD Senang Bergerak
Orang dewasa dapat duduk berjam‐jam, sedangkan anak
SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh
karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak berpindah atau bergerak.
c. Anak usia SD Senang Bekerja dalam Kelompok
Anak usia SD dalam pergaulannya dengan kelompok
sebaya, mereka belajar aspek‐aspek yang penting dalam proses
sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan‐aturan kelompok,
belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada orang lain,
belajar menerima tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang
lain secara sehat (sportif). Untuk ini, guru harus merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar
dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk
kelompok kecil dengan anggota 3‐4 orang untuk mempelajari atau
menyelesaikan suatu tugas secara kelompok.
d. Anak SD Senang Merasakan atau Melakukan/memperagakan
Sesuatu Secara Langsung.
Ditunjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD
memasuki tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di
sekolah, ia belajar menghubungkan konsep‐konsep baru dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
konsep‐konsep lama. Berdasar pengalaman ini, siswa membentuk
konsep‐konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi‐fungsi badan,
peran jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Dengan demikian guru
hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan
anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
E. Kerangka Berpikir
Peneliti menggunakan bimbingan pribadi sosial klasikal melalui
metode permainan titian balok sebagai upaya perbaikan terhadap kepercayaan
diri siswa SD kelas III. Selama ini guru telah melakukan berbagai usaha
untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa, namun dalam kenyataannya
belum bisa meningkatkan kepercayaan diri siswa. Siswa cenderung malu atau
bersikap tertutup dalam mengungkapkan masalah. Rendahnya kepercayaan
diri siswa bila dibiarkan akan menjadikan seseorang memiliki sikap rendah
diri. Tanpa adanya kepercayaan diri, siswa tidak memiliki keyakinan akan
kemampuan dirinya untuk melakukan sesuatu, selain itu siswa juga akan sulit
berinteraksi dengan orang lain.
Oleh karena itu perlu adanya sebuah upaya yang dapat membuat
kepercayaan diri siswa meningkat. Salah satu metode yang dimungkinkan
untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa adalah metode bimbingan pribadi
sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok.
Permainan titian balok memiliki keunggulan dalam melatih keseimbangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dan meningkatkan kepercayaan diri siswa. Jika kepercayaan diri siswa sudah
tumbuh, hal ini akan berdampak pada perilaku positif siswa di kelas.
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan, maka hipotesis
tindakan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Ha : Kepercayaan diri pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh
dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan pribadi sosial
klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok.
2. Ho : Kepercayaan diri pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh
tidak dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan pribadi
sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian
balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, waktu dan
tempat penelitian, setting penelitian, prosedur penelitian, tahapan penelitian,
teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, teknik analisis data dan
indikator keberhasilan.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling
(PTBK) yang dilaksanakan berdasarkan prosedur penelitian tindakan kelas
(PTK). Penelitian tindakan berasal dari bahasa inggris yaitu action research.
Menurut Mertler (dalam Dede Rahmat, 2012:12) action research sebagai
suatu kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari suatu masalah, mencari
solusi, serta melakukan perbaikan atas suatu program sekolah atau kelas yang
khusus. Penelitian tindakan merupakan salah satu strategi yang
memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam
mendeteksi dan memecahkan masalah, dengan adanya rangkaian kegiatan
yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi (Dede
Rahmat, 2012:12). Menurut Arikunto (2009:3), penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Reserach) merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan bimbingan dan konseling adalah suatu penelitian yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
untuk mempelajari suatu masalah, mencari solusi, dan memberikan perbaikan
dengan langkah melakukan perencanaan, melakukan tindakan, melakukan
pengamatan, dan melakukan refleksi, sehingga dapat menghasilkan proses
pengembangan dalam bidang bimbingan dan konseling di suatu sekolah.
Penelitian ini mengkaji masalah kepercayaan diri siswa yang masih rendah.
Selanjutnya diberikan tindakan perbaikan berupa layanan bimbingan pribadi
sosial yang diaplikasikan dalam permainan titin balok sebagai upaya
peningkatan kepercayaan diri siswa dalam PTBK.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD
Negeri Sruwohdukuh. Berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki
dan 7 siswi perempuan. Objek penelitian ini adalah meningkatkan
kepercayaan diri siswa melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal
menggunakan media permainan titian balok.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada jam pembelajaran jam ke 1, yaitu
pukul 07.00 WIB, setiap hari Rabu dan Sabtu tiap minggunya.
Pelaksanaannya pada semester II atau genap tahun ajaran 2013/2014 di bulan
Mei hingga Juni. Tempat penelitian ini adalah di kelas III SD Negeri
Sruwohdukuh. Lokasi SD Negeri Sruwohdukuh terletak di Desa
Sruwohdukuh, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
D. Peran dan Posisi Peneliti
Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pihak luar yang sedang
mengadakan penelitian dan ingin memberikan kontribusi dalam konteks
layanan bimbingan pribadi sosial klasikal di kelas III. Oleh karena itu,
terlebih dahulu peneliti membicarakan peran dan tugs masing‐masing dengan
pihak yang berwenang di kelas tersebut yaitu guru wali kelas III. Berdasarkan
hak tersebut, diterapkan kesepakatan sebagai berikut:
1. Pelakasanaan Tindakan (Sebagai mahasiswa peneliti)
Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti sendiri, sekaligus
sebagai pelaksana tindakan perbaikan yang direncanakan. Peneliti
terlibat penuh dalam penerapan layanan bimbingan pribadi sosial
klasikal.
2. Kolaborator/pengamat
Kolaborator berperan sebagai pihak yang membantu peneliti
mengumpulkan data penelitian dan merencanakan tindakan perbaikan
untuk setiap pertemuan yang akan diadakan. Tugas inti kolaborator
ketika pelaksanaan tindakan adalah sebagai observer proses. Kolaborator
yang dilibatkan adalah guru wali kelas III sebagai pihak yang paling
memahami kondisi siswa dan pembelajaran di kelas III.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 3.1
Tugas Peneliti dan Kolaborator
Peran Deskripsi Tugas
Peneliti a. Mengumpulkan data awal
sebagai dasar penelitian
b. Membuat desain penelitian dan
rencana perbaikan
c. Pelaksana pelayanan bimbingan
pribadi sosial klasikal
d. Mengamati proses tindakan
Kolaborator a. Bersama peneliti membuat
desain penelitian dan rencana
perbaikan
b. Mengamati dan membagi
informasi hasil observasi
c. Bersama peneliti mendiskusikan
hasil observasi
E. Setting Penelitian
Penelitian ini menggunakan setting kelas dan setting halaman sekolah.
Data diperoleh pada saat proses bimbingan klasikal di dalam kelas dan luar
kelas.
1. Partisipan dalam Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti dibantu oleh mitra
kolaboratif, yaitu:
a. Mitra Kolaboratif 1
Nama : Tumpuk Srilestari, S.E
NIP : ‐
Pangkat/Gol : ‐
Jabatan : Wali Kelas III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
b. Mitra Kolaboratif 2
Nama : Wiwit Sukmawati, S.Pd
NIP : 19640320 199403 2 003
Pangkat/Gol : III d
Jabatan : Wali kelas VI
2. Topik Bimbingan
Penelitian tindakan ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus.
Masing‐masing siklus berlangsung dalam satu pertemuan layanan
bimbingan klasikal selama 60 menit. Adapun topik bimbingan pada
siklus‐siklus perbaikan adalah sebagai berikut:
a. Siklus 1
1) Fokus Penelitian : Meningkatkan kepercayaan diri siswa
2) Topik Bahasan : Percaya Diri
3) Waktu : 31 Mei 2014 Pukul 07.00–08.00 WIB
4) Tempat : Ruang kelas III dan halaman dekat
perpustakaan
5) Jumlah Siswa : 21 Orang
b. Siklus 2
1) Fokus Penelitian : Meningkatkan kepercayaan diri siswa
2) Topik Bahasan : Aku Bisa
3) Waktu : 4 Juni 2104 Pukul 09.00 – 10.00 WIB
4) Tempat : Ruang kelas III dan halaman dekat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
perpustakaan
5) Jumlah Siswa : 21 Orang
F. Prosedur Penelitian Tindakan
Sejalan dengan model Hopkins (dalam Dede Rahmat, 2012: 16)
penelitian tindakan dilakukan dalam bentuk siklus atau putaran. Setiap siklus
terdiri dari empat langkah yang berurutan. Keempat langkah utama tersebut
yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) pengamatan
(observing), (4) refleksi (reflecting). Keempat langkah tersebut tergambar
dalam gambar dibawah ini:
Gambar 3.1
Bagan Penelitian Tindakan Model Hopkins (1993) (dalam Sanjaya, 2011: 54)
PELAKSANAAN
SIKLUS 1 PENGAMATAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
REFLEKSI
PENGAMATAN
IDENTIFIKASI MASALAH
M
PERENCANAAN
PERENCANAAN
SIKLUS 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Bagan PTK di atas menunjukkan bahwa setiap tahapan penelitian
wajib dilakukan agar memperoleh hasil yang sesuai dengan kriteria
keberhasilan PTK. Berdasarkan bagan PTK dapat diketahui bahwa kegiatan
penelitian diawali dengan tahap identifikasi masalah. Pada tahap identifikasi
masalah, peneliti melakukan analisis situasi untuk mendapatkan data
permasalahan awal yang ada di kelas tersebut, melalui wawancara dan
observasi. Kegiatan tersebut berguna untuk memperoleh data awal yang
terjadi pada kelas tersebut. Selanjutnya peneliti merancang suatu tindakan
dengan mengacu dari permasalahan yang ada. Tahap perencanaan disusun
berdasarkan hasil identifikasi masalah.
Pada tahap tindakan, peneliti melakukan tindakan sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun. Pada tahap tindakan ini peneliti memberikan
tindakan kepada siswa sesuai dengan pokok permasalahan yang akan diteliti.
Pada pelaksanaan tahapan tindakan ini peneliti melakukan observasi,
wawancara kepada beberapa siswa, dan membagikan angket di akhir kegiatan
untuk mengetahui hasil yang dicapai melalui tindakan yang diberikan.
Selanjutnya peneliti melakukan olah data terhadap alat pengumpul data yang
telah diberikan dan membuat refleksi setiap siklusnya.
Tahap terakhir yang dilakukan adalah membuat refleksi setelah
melakukan tindakan. Peneliti melakukan penilaian tentang proses yang telah
dijalankan, yaitu menuliskan kelebihan dan kekurangan selama tindakan
dalam penelitian. Hal ini berguna untuk membuat perencanaan dalam
tindakan yang akan diberikan pada siklus perbaikan atau siklus selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
G. Tahapan Penelitian
Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu
identifikasi masalah dengan melakukan analisis situasi yang terjadi di kelas
III SD Negeri Sruwohdukuh. Selain itu, pada tahap berikutnya peneliti mulai
menyusun rancangan penelitian dan mendesain tindakan yang akan diberikan.
1. Identifikasi Masalah
Sebelum menyusun rencana penelitian, terlebih dahulu peneliti
mengidentifikasi masalah melalui analisis situasi dengan melakukan
kegiatan pengumpulan data awal. Tujuannya agar mendapatkan
gambaran yang sesungguhnya mengenai permasalahan yang ada di kelas
III. Peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas III, melakukan
observasi ketika guru mengajar dikelas. Hasil dari wawancara dan
observasi kemudian dianalisis untuk menentukan tindakan selanjutnya.
2. Rancangan Siklus Penelitian (Siklus I)
a. Perencanaan Tindakan
Pada kegiatan penelitian ini peneliti membuat perencanaan yaitu:
1) Mempersiapkan Satuan Layanan Bimbingan (SPB) beserta
materi yang mendukung kegiatan bimbingan. Materi berjudul
“Percaya Diri”.
2) Mempersiapkan jenis dan alat permainan “Titian Balok”.
3) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa angket, lembar
observasi, panduan untuk wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
4) Memastikan mitra kolaborator untuk siap memberikan
pengamatan.
5) Mempersiapkan peralatan dokumentasi berupa kamera
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan penelitian berdasarkan
rencana yang telah disusun.
1) Pembukaan
a) Peneliti memberikan salam pembuka dan pengantar.
b) Pemberian Ice breaking untuk penyegar suasana.
2) Inti Kegiatan
a) Tanya jawab pembuka sebagai pengantar masuk pada
kegiatan bimbingan.
b) Pemberian materi bimbingan.
c) Kegiatan inti berupa permainan “Titian Balok” di luar
kelas.
d) Pemberian kesimpulan.
e) Pemberian penguatan (reinforcment).
3) Penutup
a) Mengisi lembar refleksi
b) Pemberian dan pengisian angket
c) Menutup kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
c. Observasi
Observasi dilakukan selama proses kegiatan bimbingan
berlangsung. Hal ini dilakukan guna mengamati pelaksanaan
tindakan. Hal yang diobservasi yaitu perilaku anak selama
mengikuti kegiatan bimbingan dan sikap peneliti selama
memberikan bimbingan.
d. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti berdiskusi bersama mitra kolaboratif
mengenai pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan selama
bimbingan berlangsung. Hal yang dijadikan sebagai bahan refleksi
yaitu kelebihan dan kekurangan selama proses bimbingan
berlangsung.
3. Siklus II
Siklus ini dilakukan sebagai upaya perbaikan pada siklus I.
Perencanaan pada siklus ini berdasarkan refleksi yang dilakukan oleh
peneliti, observasi mitra kolaboratif dan diskusi antara peneliti dan mitra
kolaboratif. Siklus II meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, observasi kegiatan, dan refleksi.
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan pada siklus II ini sama dengan
perencanaan tindakan pada siklus I. Pada siklus II peneliti
memberikan topik bimbingan “Aku Bisa”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Pelakasanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan penelitian berdasarkan
rencana yang telah disusun.
1) Pembukaan
a) Peneliti memberikan salam pembuka dan pengantar.
b) Pemberian Ice breaking untuk penyemangat kegiatan.
2) Inti Kegiatan
Pelaksanaan upaya perbaikan pada siklus II dilakukan
sesuai tahapan dalam SPB dengan memperhatikan hasil
refleksi pada siklus I. Layanan bimbingan klasikal pada
siklus II diharapkan siswa lebih terlibat dalam seluruh
kegiatan dan aktif.
a) Tanya jawab pembuka sebagai pengantar masuk pada
kegiatan bimbingan.
b) Pemberian materi bimbingan.
c) Kegiatan inti berupa permainan “Titian Balok” di luar
kelas.
d) Pemberian kesimpulan.
e) Pemberian penguatan (reinforcment)
3) Penutup
a) Mengisi lembar refleksi
b) Pemberian dan pengisian angket
c) Menutup kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Adapun urutan kegiatan topik bimbingan pada tiap siklusnya,
disusun dalam Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB), yang termuat
pada lampiran 1.
c. Observasi
Observasi dilakukan selama proses kegiatan bimbingan
berlangsung. Hal ini dilakukan guna mengamati pelaksanaan
tindakan. Hal yang diobservasi yaitu perilaku anak selama
mengikuti kegiatan bimbingan dan sikap peneliti selama
memberikan bimbingan. Saat melakukan observasi, peneliti
dibantu mitra kolaboratif dalam mengamati proses jalannya
kegiatan bimbingan.
d. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti berdiskusi bersama mitra kolaboratif
mengenai pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan selama
bimbingan berlangsung. Hal yang dirasa masih kurang optimal
akan diperbaiki. Setelah tindakan dilakukan, peneliti segera
mengolah data yang telah didapatkan melalui angket, observasi,
dan wawancara dari setiap siklusnya untuk kemudian dianalisis.
Refleksi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan yang terjadi saat bimbingan tiap
siklusnya. Hasil dari diskusi bersama mitra kolaborator dan
identifikasi melalui alat pengumpul data, akan digunakan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
pertimbangan merencanakan pemberian tindakan bimbingan pada
siklus selanjutnya.
H. Teknik Pengumpulan Data
1. Skala/Angket
Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala
kepercayaan diri yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori yang telah
dipaparkan oleh ahli. Jenis skala yang diberikan adalah skala guttman.
Dimana siswa diminta untuk memilih diantara dua alternatif jawaban
yaitu Menggambarkan Diri Saya (Ya) dan Tidak Menggambarkan Diri
Saya (Tidak) dengan cara memberi tanda centang. Melalui skala akan
diketahui tanggapan siswa yang kemudian akan digunakan untuk
membandingkan hasil pre test dan post test.
2. Observasi
Observasi dilakukan oleh mitra kolaborator yang mengamati
selama proses bimbingan dilaksanakan tiap siklus. Observasi dilakukan
dengan lembar panduan observasi yang disusun oleh peneliti. Observer
memberikan penilaian sesuai lembar panduan observasi, serta
menuliskan apa saja yang terjadi pada setiap siklusnya, sebagai catatan
untuk peneliti dalam berefleksi serta merencanakan tindakan untuk
siklus berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3. Wawancara
Sanjaya (2011: 96) menjelaskan bahwa wawancara adalah teknik
mengumpulkan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap
muka ataupun melalui saluran media tertentu untuk mendapatkan
informasi-informasi. Wawancara dilakukan setelah kegiatan bimbingan
terlaksana. Peneliti mewawancarai siswa yang terlihat kurang percaya
diri berdasarkan hasil observasi.
4. Studi Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto selama
proses penelitian tindakan bimbingan dan konseling berlangsung dan
catatan lapangan yang disusun oleh mitra kolaboratif.
I. Instrumen Penelitian
1. Angket/Skala Kepercayaan Diri
Skala ini disusun sebagai alat ukur kuantitatif untuk mengetahui
kepercayaan diri siswa. Skala yang digunakan adalah skala Guttman.
Sugiyono (2010: 139) menjelaskan bahwa skala Guttman digunakan bila
ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan
yang ditanyakan. Pada umumnya dalam skala Guttman hanya ada dua
interval yaitu “setuju atau tidak setuju”. Melalui pengukuran
menggunakan skala guttman akan didapat jawaban yang tegas yaitu ya-
tidak, benar-salah, pernah-tidak pernah, dan sebagainya. Skala ini
disusun oleh peneliti dengan berpedoman pada kajian teori aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
kepercayaan diri Lauster (2012: 1-4). Angket/kuesioner dapat dilihat
pada lampiran 2. Berikut ini adalah blue print skala kepercayaan diri.
Tabel 3.2
Blue Print Skala Kepercayaan Diri
Aspek Indikator No Item Jumlah
+ -
Kemampuan
Pribadi
a. Memiliki
kemampuan untuk
mengembangkan
diri
b. Tidak bergantung
pada orang lain
2, 5, 8
1, 6
4
3
3
Interaksi Sosial a. Mempunyai
kemampuan untuk
menyesuaikan diri
b. Mempunyai
keterampilan
berkomunikasi
3, 7
10, 12
9 3
2
Konsep Diri a. Mengetahui
kelebihan dan
kekurangan
b. Menilai diri secara
positif
11
15, 18
13
17
2
3
Berani
Mengungkapkan
Pendapat
a. Mampu
mengutarakan yang
ada dalam diri
b. Mempunyai
kemampuan untuk
mengungkapkan
perasaan
14, 20
16
19
2
2
Jumlah 20
2. Pedoman Pengamatan/Observasi
Pedoman observasi merupakan instrumen utama yang digunakan
untuk mengumpulkan data proses dalam PTK. Observasi merupakan
suatu pengamatan setiap kejadian yang sedang berlangsung, dengan
maksud untuk mendapatkan informasi atau data tentang perilaku siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
sebagai pengaruh tindakan yang telah dilakukan (Sanjaya, 2011: 86)
Jenis observasi yang digunakan yaitu observasi partisipan. Peneliti
benar-benar ikut terlibat dalam aktivitas bimbingan dan sekaligus
mengobservasi aktifitas bimbingan di kelas dan di luar kelas. Untuk
kegiatan observasi, peneliti dibantu oleh mitra kolaboratif. Observasi
dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kepercayaan diri.
Lembar observasi kepercayaan diri siswa merupakan lembar yang berisi
pedoman dalam melaksanakan pengamatan aktivitas siswa pada saat
bimbingan di dalam kelas dan luar kelas.. Lembar observasi ini dibuat
oleh peneliti dan diisi oleh mitra kolaboratif selama pelaksanaan
kegiatan. Panduan observasi dapat dilihat pada lampiran 2. Berikut
adalah kriteria panduan pengamatan yang didapatkan dari partisipasi
siswa.
Tabel 3.3
Kriteria Panduan Pengamatan
Aspek Indikator Jumlah
Responsi siswa
terhadap layanan
bimbingan
pribadi sosial
klasikal
a. Perilaku siswa yang menunjukkan
tidak percaya diri dalam mengikuti
bimbingan pribadi sosial klasikal
8 butir
b. Perilaku siswa yang menunjukkan
percaya diri dalam mengikuti
bimbingan pribadi sosial klasikal
8 butir
3. Pedoman Wawancara
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara terstruktur. Menurut Sugiyono (2010: 194) wawancara
terstruktur adalah wawancara dimana peneliti telah menyiapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Agar
mempermudah proses wawancara, maka peneliti menyusun pedoman
wawancara. Pedoman wawancara disusun untuk menanyakan kepada
siswa dan guru agar mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Selain
itu, untuk mempermudah peneliti melakukan tanya jawab tentang
tanggapan siswa terhadap kegiatan bimbingan yang dilaksanakan.
Wawancara juga dilakukan kepada guru kelas III, hal ini untuk
mengetahui tanggapan guru mengenai kegiatan bimbingan yang
dilakasanakan. Panduan wawancara dapat dilihat pada lampiran 2.
Tabel 3.4 Kriteria Panduan Wawancara Siswa
Aspek Indikator Sumber
Responsi siswa
terhadap layanan
bimbingan pribadi
sosial klasikal
menggunakan media
permainan titian balok
a. Kegiatan
bimbingan yang
telah berlangsung
b. Penggunanaan
media permainan
titian balok dalam
bimbingan pribadi
sosial
c. Ketercapaian
kepercayaan diri
siswa yang tinggi
Siswa kelas
III SD
4. Studi Dokumen
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah catatan lapangan, foto-
foto, dan juga hasil evaluasi kegiatan selama proses layanan bimbingan
berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
J. Analisis Uji Instrumen
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sugiyono, 2010: 173). Pada penelitian ini, validitas
yang dilakukan peneliti yaitu:
a. Validitas Konstruk
Sugiyono (2010: 177) menjelaskan bahwa untuk menguji
validitas konstruk dapat digunakan pendapat para ahli (experts
judgment). Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek
yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, selanjutnya
dikonsultasikan dengan ahli, dalam hal ini adalah dosen
pembimbing Dr. Gendon Barus, M.Si. Hasil yang diperoleh
melalui uji ahli tersebut yaitu perlu dilakukan perbaikan pada butir-
butir kuesioner agar setiap butir kuesioner menjadi kalimat yang
efektif sehingga mudah dipahami oleh siswa dan butir kuesioner
secara logis sesuai dnegan kisi-kisi kuesioner.
b. Uji Validitas Empirik
Peneliti menggunakan SPSS 15 untuk melihat validitas dari
kuesioner. Sugiyono (2011: 188) menjelaskan syarat minimum
untuk dianggap memenuhi syarat adalah r = 0,3. Jadi jika korelasi
antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam
instrumen tersebut dinyatakan tidak valid dan perlu diperbaiki. Uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
validitas didapatkan melalaui SPSS 15, pada korelasi product-
moment dengan subjek (n) sebanyak 21 siswa. Uji validitas dapat
dilihat pada lampiran 3.
2. Reliabilitas
Azwar (2013: 7) mengatakan bahwa reliabilitas mengacu kepada
konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur. Reliabilitas mengukur sejauh
mana suatu hasil pengukuran dapat dipercaya. Bila dilakukan
pengukuran di waktu yang berbeda pada kelompok subjek yang sama
diperoleh hasil yang relatif sama. Perhitungan reliabilitas kuesioner
menggunakan formula Kuder Richardson (KR 20) sebagai berikut:
KR-20 = [
] ∑
Keterangan:
= varians skor tes
k = banyaknya item dalam tes
p = proporsi subjek yang mendapatkan angka 1 pada suatu item
KR-20 = [
] ∑
= [
]
= [
]
= =
Koefisien korelasi berada antara 1 – 0. Suatu instrumen dikatakan
reliabel jika koefisien korelasinya ≥ 0,6, semakin tinggi koefisien
korelasi semakin reliabel instrumen tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Setelah itu ditentukan derajat reliabilitas dengan berpedoman pada
daftar indeks korelasi reliabilitas (Masidjo, 1995: 209) seperti disajikan
dalam tabel 3.5.
Tabel 3.5
Daftar Indeks Korelasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
±0,91 - ±1,00 Sangat Tinggi
±0,71 - ±0,90 Tinggi
±0,41 - ±0,70 Cukup
±0,20 - ±0,40 Rendah
0,00 - ±0,20 Sangat Rendah
K. Teknik Analisis Data
Dede Rahmat (2012: 170) menyatakan bahwa analisis data adalah
proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja yang disarankan oleh data. Teknik analisis data pada penelitian
ini adalah: (1) reduksi data, yaitu proses menyederhanakan data dengan
melakukan seleksi, pemfokusan, dan pengabstraksian data mentah menjadi
informasi yang bermakna, (2) paparan data, yaitu menampilkan data secara
lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif dan tabular, (3) penyimpulan
data, yaitu mengambil intisari dari sajian data yang telah terorganisir dalam
bentuk pernyataan kalimat. Saat pelaksanaan penelitian tindakan ini, ada dua
jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
1. Data Kuantitatif
Untuk data yang dapat dianalisis secara deskriptif, dalam hal ini
peneliti menggunakan analisis statistik, yaitu mencari nilai jumlah rata-
rata hasil kepercayaan diri siswa tiap siklusnya.
a. Data Hasil Pengukuran Skala Kepercayaan Diri
Data hasil kala kepercayaan diri dalam penelitian ini berjenis
skala Guttman. Azwar (2010: 6) menjelaskan bahwa perlu untuk
mengkategorikan subjek dan butir item berdasarkan kriteria
kategori. Peneliti menghitung kategorisasi untuk data hasil
pengukuran skala kepercayaan diri sebagai berikut langkah-
langkah:
1) Kategori skor Item Kepercayaan Diri
Kategori skor item ini bertujuan untuk menentukan
tinggi atau rendahnya suatu item. Sehingga jika item tersebut
rendah maka item tersebut digunakan sebagai dasar perbaikan
pada siklus selanjutnya. Kategori skor item didapatkan
melalui perhitungan berikut ini:
Xmaksimum : 20 x 1 = 20
Xminimum : 20 x 0 = 0
Range : 20 - 0 = 20
(simpangan baku) :
= 3,33 / 3
(mean teoritik) : (20+0)/2 = 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Dari perhitungan tersebut didapatkan perhitungan
kategorisasi pada tabel berikut ini:
Tabel 3.6
Kategorisasi Skor Item Kepercayaan Diri Siswa
Formula Kategori Rentang Nilai Skor
Item Kepercayaan Diri
Kategori
X 1,5 X 5,5 Sangat Rendah (SR)
1,5 X 0,5 5,5 X 8,5 Rendah (R)
0,5 X 0,5 8,5 X 11,5 Sedang (S)
0,5 X 0,5 11,5 X 14,5 Tinggi (T)
1,5 X 14,5 X Sangat Tinggi (ST)
2) Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek
Kategori skor kepercayaan diri subjek didapatkan
melalui perhitungan berikut ini:
Xmaksimum : 21 x 1 = 21
Xminimum : 21 x 0 = 0
Range : 21 – 0 = 21
(simpangan baku) :
= 3,5
(mean teoritik) : (21+0)/2 = 10,5
Sehingga didapatkan perhitungan kategorisasi terlihat pada
tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 3.7
Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek
Formula Kategori Rentang Nilai Skor
Item Kepercayaan Diri
Kategori
X 1,5 X 5,25 Sangat Rendah (SR)
1,5 X 0,5 5,25 X 8,75 Rendah (R)
0,5 X 0,5 8,75 X 12,25 Sedang (S)
0,5 X 0,5 12,25 X 15,75 Tinggi (T)
1,5 X 15,75 X Sangat Tinggi (ST)
2. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data berupa informasi berbentuk
kalimat, yang memberikan gambaran tentang tingkat kepercayaan diri
siswa, pandangan atu sikap siswa, perhatian dan antusiasme siswa dalam
mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.
a. Analisis Data Observasi
Hasil data observasi diolah dan dianalisis setelah penelitian
tindakan diberikan, dalam hal ini peneliti tidak menunda dalam
mengolah data, agar hasil yang diperoleh segera diolah dan
dianalisis, untuk kemudian menjadi bahan perbaikan siklus
selanjutnya. Peneliti melihat dari hasil data yang diperoleh dari
mitra kolaboratif, kemudian menganalisis dan menginterpretasikan
data tersebut. Peneliti berdiskusi dengan mitra kolaboratif, untuk
membahas hal apa yang terjadi pada siklus tersebut dan hal apa
yang perlu diperbaiki. Kemudian peneliti mengambil kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
suatu siklus berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dan
hasil diskusi bersama.
b. Analisis Data Wawancara
Data yang telah diperoleh melalui wawancara kemudian
dicatat dan dianalisis sesuai dengan pernyataan-pernyataan yang
telah diungkapkan oleh siswa mengenai kegiatan bimbingan
klasikal. Kemudian peneliti memberikan kesimpulan atas hasil
wawancara tersebut melalui banyaknya ungkapan pernyataan dari
para siswa.
Data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara
dianalisis menggunakan teknik triangulasi data. Menurut Sugiyono
(2010: 330) triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data
dan sumber data yang telah ada.
Proses analisis data dilakukan sejak sebelum penelitian,
selama proses penelitian, dan setelah selesai penelitian. Dalam
analisis data kualitatif diperlukan validitas dan reliabilitas.
Validitas dan reliabilitas dalam analisis data kualitatif disebut uji
keabsahan dan uji dependability. Reliabilitas dilakukan dengan
melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit
tersebut dilakukan oleh auditor untuk mengetahui proses yang
terjadi dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari
manipulasi data dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
L. Kriteria Keberhasilan
Herbert, Robin & Ortrun (2002), defined Action Research as a process
that pursues improvement in partical situations without substantively
prescribing objectives to be achieved. Pendapat di atas didefinisikan bahwa,
penelitian tindakan sebagai sebuah proses yang mengejar untuk suatu
perbaikan disituasi praktis tanpa menentukan/menetapkan tujuan secara
kenyataan untuk dicapai. Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini
memiliki kriteria keberhasilan yang ditentukan peneliti melalui perhitungan
nilai berdasarkan pada pra tindakan. Kriteria keberhasilan penelitian sebagai
tolak ukur keberhasilan yang harus dicapai. Kriteria keberhasilan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kuantitatif
Tabel 3.8
Kriteria Keberhasilan
Peubah
Indikator
Kriteria Keberhasilan
Pra
Tindakan
Siklus I Siklus II
Kepercayaan diri
siswa (skala
kepercayaan diri)
a. Rata-rata skor
kepercayaan diri
siswa
b. Jumlah subjek yang
mengalami
peningkatan setiap
siklusnya
66,42%
-
76%
10 siswa
86%
15 siswa
2. Kualitatif
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru BK
Siswa dapat menghargai guru yang berada di depan kelas dan
mampu menjaga situasi kelas tetap tenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
b. Bertanya kepada guru atau merespon pertanyaan/perintah guru
Siswa berani bertanya kepada guru. Pertanyaan yang
diajukan berkaitan dengan materi yang dipelajari pada saat proses
belajar mengajar. Siswa menjawab pertanyaan guru, jika guru
mengajukan pertanyaan. Ketika guru menyampaikan suatu
perintah, siswa memberikan respon atas perintah tersebut.
c. Berpartisipasi dalam kegiatan bimbingan klasikal
Siswa tidak hanya berdiam diri ketika kegiatan, namum siswa
terlibat aktif dalam kegiatan bimbingan.
d. Siswa merasa gembira mengikuti kegiatan bimbingan klasikal
Siswa merasa senang mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.
Siswa menampilkan diri riang dan ceria saat kegiatan bimbingan
klasikal.
e. Siswa melakukan refleksi dengan baik
Siswa melakukan relfeksi sesuai dengan yang dialami oleh
siswa pada saat mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi paparan secara berurutan mengenai hasil penelitian dan
pembahasan. Hasil penelitian terdiri dari hasil pra tindakan, siklus I, dan siklus II
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian tindakan bimbingan dan konseling diuraikan dalam
tiga bagian, yaitu hasil pra tindakan, hasil siklus I, dan hasil siklus II. Data
hasil penelitian ini kemudian dijadikan bahan untuk dijabarkan dalam
pembahasan.
1. Deskripsi Proses dan Hasil Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling
Kegiatan pra tindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
situasi awal tingkat kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri
Sruwohdukuh sebelum dilakukannya penelitian tindakan. Situasi awal
ini akan digunakan sebagai bahan refleksi yang mendasari
dilaksanakannya siklus tindakan. Pra tindakan ini berisi perencanaan,
pelaksanaan pra tindakan, dan refleksi pra tindakan.
a. Perencanaan Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling
Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan bahan-
bahan yang diperlukan untuk kegiatan pra tindakan. Peneliti
mencari informasi awal mengenai situasi dan kondisi kelas III
melalui diskusi dengan wali kelas III dan membahas tentang
rencana untuk penelitian kelas III. Peneliti memutuskan untuk
melakukan observasi awal kelas yang dilakukan sebanyak dua kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Observasi pertama dilakukan saat jam mata pelajaran matematika.
Observasi kedua dilakukan peneliti melalui observasi partisipan.
Peneliti memberikan bimbingan klasikal tanpa menggunakan
media. Hal ini dilakukan untuk mengetahui data kelas III tentang
kepercayaan diri dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal
tanpa menggunakan media permainan titian balok. Alat ukur yang
digunakan adalah lembar observasi, angket kepercayaan diri, dan
panduan wawancara.
b. Pelaksanaan Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling
1) Observasi di Kelas
Observasi guru pada pra tindakan dilaksanakan pada
tanggal 17 Mei 2014. Kegiatan diawali dengan bertemu
dengan guru kelas III di sekolah, peneliti menggali informasi
tentang kegiatan pembelajaran di kelas III, apakah
menggunakan media atau strategi tertentu. Berdasarkan
informasi dari guru kelas III, media yang digunakan tidak
begitu bervariatif hanya dengan metode ceramah saja. Ada
beberapa siswa yang hanya diam saja saat jam pelajaran.
Peneliti kemudian melakukan observasi di kelas III
pada saat jam pelajaran matematika. Peneliti melakukan
pengamatan tentang situasi dan interaksi pembelajaran di
kelas III pada saat guru kelas memberikan materi. Dari hasil
pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
siswa yang hanya diam tidak menjawab pertanyaan guru.
Ketika guru menawarkan kepada para siswa, siapa yang
bersedia mengerjakan soal di depan kelas, tidak ada satupun
siswa yang maju ke depan kelas. Peneliti mengamati hampir
semua siswa terlihat kurang percaya diri saat disuruh maju ke
depan kelas. Siswa akan maju ke depan kelas ketika sudah
dipanggil oleh guru.
Setelah melakukan kegiatan observasi, peneliti
diberikan kesempatan oleh guru kelas pada akhir jam
pelajaran. Setelah wawancara ternyata banyak didapatkan
informasi bahwa siswa kelas III mempunyai gejala kurang
percaya diri. Mereka mengaku malu jika disuruh
mengerjakan soal di depan kelas, karena takut jika soal yang
dikerjakan salah menjawabnya, siswa takut menjawab
pertanyaan guru jika nantinya salah.
2) Bimbingan Klasikal Pra Tindakan oleh Peneliti
Kegiatan bimbingan klasikal pra tindakan dilakukan
pada hari Rabu, 28 Mei 2014. Kegiatan ini dilakukan untuk
mendapatkan data tentang kepercayaan diri siswa kelas III
tanpa menggunakan media permainan titian balok. Kegiatan
ini dimulai pada pukul 07.00. Topik bimbingan yang
diberikan adalah “Aku Mempunyai Banyak Teman”. Peneliti
mengajak guru kelas III yang berperan sebagai observer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
a) Pembukaan
Peneliti masuk ruang kelas dengan kondisi awal
kelas yang tenang, ditemani oleh guru kelas. Guru kelas
memberikan pengantar sambil memperkenalkan peneliti
kepada siswa. Peneliti memberikan salam pembuka dan
disambut dengan malu-malu oleh siswa, kemudian
peneliti menjelaskan tujuan adanya kegiatan bimbingan
yang akan dilaksanakan selama tiga pertemuan
kedepan. Peneliti membacakan buku absensi siswa yang
berada di kelas agar mengenal siswa satu-persatu.
b) Kegiatan Inti
Setelah selesai berkenalan dengan para siswa,
kemudian peneliti memulai kegiatan bimbingan.
Peneliti memberikan ice breaking terlebih dahulu
sebelum masuk pada materi bimbingan. Peneliti mulai
masuk pada materi yang akan diberikan yaitu “Aku
Mempunyai Banyak Teman”. Peneliti memulainya
dengan tanya jawab tentang arti teman bagi kalian,
kemudian peneliti membagikan kertas kepada siswa
satu persatu, setelah kertas dibagikan, kemudian peneliti
meminta siswa untuk menggambar diri mereka sendiri
saat dengan temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Setelah diberikan penjelasan, kemudian siswa
segera mengerjakannya dengan menggambar diri
mereka sendiri saat bersama temannya, disertai
penjelasan dari gambar yang telah digambarnya.
Setelah para siswa selesai mengerjakan, peneliti
meminta beberapa siswa untuk menceritakan apa yang
telah digambarkan.
Peneliti menunjuk siswi perempuan untuk
menceritakan hasil gambarnya, siswi tersebut terlihat
kesulitan dan malu menceritakan hasil gambarnya di
depan kelas, setelah selesai menceritakan peneliti
memberikan peneguhan kepada siswa tersebut.
Kemudian siswi menunjuk teman yang lain untuk
menceritakan hasil gambarnya, begitu seterusnya.
Ada yang menggambarkan bahwa sedang
bermain, belajar, berolahraga dengan temannya, dan
lain-lain. Setelah beberapa siswa menceritakan hasil
gambarnya, lalu peneliti mulai masuk pada materi
dengan menjelaskan tentang mempunyai banyak teman
itu penting, tantangan dalam mempunyai banyak teman,
dan cara untuk berteman dengan banyak orang.
Kemudian peneliti meminta untuk menuliskan manfaat
dari kegiatan bimbingan hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
c) Penutup
Setelah selesai melakukan kegiatan bimbingan,
peneliti mencoba menarik kesimpulan serta
memberikan peneguhan kepada para siswa bahwa
teman sejati itu tidak akan pernah terpisahkan walaupun
terdapat banyak perbedaan dan agar apa yang
digambarkan pada kertas itu menjadikan penyemangat
bagi diri mereka dalam berkaktivitas di sekolah,
keluarga, dan masyarakat. Sepuluh menit sebelum bel,
peneliti memberikan kuesioner kepada siswa untuk
diisi, sebelum memulai mengisi peneliti menjelaskan
kepada siswa cara mengisi kuesioner. Peneliti juga
melakukan wawancara kepada siswa untuk memberikan
tanggapan pada kegiatan hari ini. Setelah semua siswa
selesai mengisi kuesioner kemudian dikumpulkan, lalu
peneliti menutup kegiatan dengan memberikan salam
penutup.
c. Data Hasil Pengukuran dengan Skala Kepercayaan Diri pada
Pra Tindakan
Data yang diperoleh pada pra tindakan akan digunakan
sebagai pedoman untuk melaksanakan siklus I. Berdasarkan data
pra penelitian, peneliti lebih mengetahui apa yang perlu diberikan
pada siklus I. Berikut adalah data skor item kepercayaan diri, skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
kepercayaan diri subjek, tabel kategorisasi skor item kepercayaan
diri, dan tabel kategorisasi skor kepercayaan diri subjek pada pra
tindakan.
1) Data Skor Item Kepercayaan Diri
Tabel 4.1
Data Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada
Pra Tindakan
No Item Jumlah Kategori
1 9 S
2 16 ST
3 15 ST
4 14 T
5 13 T
6 11 S
7 8 R
8 17 ST
9 11 S
10 17 ST
11 17 ST
12 15 ST
13 18 ST
14 13 T
15 15 ST
16 11 S
17 18 ST
18 15 ST
19 15 ST
20 11 S
Jumlah 279
Rata-rata 13,95 T
Keterangan:
S :Sedang R : Rendah
ST :Sangat Tinggi T : Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 4.2
Kategori Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada
Pra Tindakan
Kategori Jumlah Item Persentase
Sangat Rendah
X 5,5 0
Rendah
5,5 X 8,5 1 Item
⁄ x 100 = 5 %
Sedang
8,5 X 11,5 5 Item
⁄ x 100 = 25 %
Tinggi
11,5 X 14,5 3 Item
⁄ x 100 = 15 %
Sangat Tinggi
X 14,5 11 Item
⁄ x 100 = 55 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam tahap
pra tindakan, separuh lebih dari hasil perhitungan itu berada
pada kategori sangat tinggi dengan persentase 55%. Data skor
item dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Grafik 1
Skor Item Pra Tindakan
0
5
10
15
20
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Sko
r It
em
Item
Pra Tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
2) Data Skor Kepercayaan Diri Subjek
Tabel 4.3
Data Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Pra Tindakan
No Nama Jumlah Kategori Pra
Tindakan
1 Harry Pramudita A 11 S
2 Mega Mawarni S 14 T
3 Siti Munawaroh 13 T
4 Adi Hidayat 9 S
5 Adi Wahyudi 14 T
6 Adytama Putra 14 T
7 Agung Kusworo 15 T
8 Arifin Ilham 11 S
9 Danang Prayogi 5 SR
10 Danang Prayoga 5 SR
11 Frendi Sigit P 15 T
12 Ngasatul Istiqomah 6 R
13 Okta Bintang R 18 ST
14 R. Bg. Surahman B J 18 ST
15 Rian Prabowo D S 16 ST
16 Retno Dwi S 19 ST
17 Rifki Sandi N 14 T
18 Saras Wati 18 ST
19 Suci Anggreyani 17 ST
20 Yogiana Khusnita 9 S
21 Arya 18 ST
Jumlah 279
Rata-rata 13,28 T
Tabel 4.4
Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Pra Tindakan
Kategori Jumlah Subjek Persentase
Sangat Rendah
X 5,25 2 Subjek
⁄ x 100 = 9,52 %
Rendah
5,25 X 8,75 1 Subjek
⁄ x 100 = 4,76 %
Sedang
8,75 X 12,25 4 Subjek
⁄ x 100 = 19,04 %
Tinggi
12,25 X 15,75 7 Subjek
⁄ x 100 = 33,33 %
Sangat Tinggi
X 15,75 7 Subjek
⁄ x 100 = 33,33 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Dari tabel di atas dapat diketahui pada pra tindakan
terdapat 2 siswa yang memiliki kepercayaan diri sangat
rendah dengan persentase 9,52%, 1 siswa memiliki
kepercayaan diri rendah dengan persentase 4,76%, 4 siswa
memiliki kepercayaan diri sedang dengan persentase 19,04%,
dan masing-masing ada 7 siswa memiliki kepercayaan diri
tinggi dan sangat tinggi dengan persentase sama 33,33%.
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa sebagian
siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh memiliki
kepercayaan diri yang kurang. Data yang diperoleh pada pra
tindakan akan dijadikan referensi untuk melakukan tindakan
pada siklus I. Selain itu, hasil dari pra tindakan akan
dijadikan dasar pada penentu kriteria awal keberhasilan untuk
siklus selanjutnya. Data skor kepercayaan diri subjek dapat
dilihat pada grafik dibawah ini.
Grafik 2
Skor Subjek Pra Tindakan
0
5
10
15
20
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21
Sko
r S
ub
jek
Subjek
Pra Tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
d. Refleksi Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling
Kegiatan pra tindakan telah selesai dan terlaksana dengan
baik. Peneliti mendapatkan data-data awal untuk mengidentifikasi
masalah kelas III. Ternyata dengan metode ceramah dirasakan
kurang efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa.
Metode ceramah membuat anak merasa bosan di kelas, hal itu
nampak dari pengamatan yang menunjukkan bahwa banyak siswa
yang terlihat diam, tidak memperhatikan guru, dan ada juga yang
mengerjakan tugas lain. Berdasarkan hasil data kuesioner tidak
sebanding dengan hasil pengamatan. Data melalui kuesioner
menunjukkan bahwa rata-rata skor subjek berada pada kategori
tinggi. Hal ini perlu untuk diberikan tindakan agar pelayanan
bimbingan menjadi maksimal, sehingga siswa memiliki
kepercayaan diri dalam mengikuti kegiatan dan mendapatkan hasil
belajar yang optimal.
2. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 31 Mei 2014. Berikut hasil
penelitian pada siklus I yang telah dilakukan oleh peneliti.
a. Perencanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling
Siklus I
Sebelum pelaksanaan tindakan pada siklus I, peneliti terlebih
dahulu membuat perencanaan tindakan yang nantinya akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
diberikan dalam siklus tindakan di kelas III. Tahap perencanaan ini
bertujuan untuk mempersiapkan peneliti menuju kegiatan tindakan
yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Berikut adalah persiapan
yang dilakukan oleh peneliti menjelang pemberian tindakan pada
siklus I.
1) Penyusunan Perangkat Bimbingan
a) Satuan Pelayanan Bimbingan
Satuan pelayanan bimbingan disusun sebagai
pedoman dalam kegiatan layanan bimbingan klasikal,
dengan materi yang akan diberikan pada siklus I yaitu
tentang Percaya Diri. Rancangan dan skenario kegiatan
bimbingan telah tercantum dalam SPB.
b) Lembar Evaluasi
Lembar evaluasi dipersiapkan untuk menuliskan
hasil yang telah didapatkan siswa selama mengikuti
kegiatan bimbingan bersama dengan peneliti. Lembar
evaluasi diberikan pada akhir kegiatan bimbingan.
c) Media
Media yang akan digunakan adalah media
permainan titian balok maka persiapan yang dilakukan
adalah menyiapkan papan titian yang berukuran sebagai
berikut, panjang yaitu 3,5 m; tinggi yaitu 50 cm; lebar
yaitu 5 cm. Papan titian yang akan digunakan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
siklus I ukurannya akan berbeda dengan yang akan
digunakan pada siklus II.
2) Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data yang perlu dipersiapkan yaitu
skala kepercayaan diri, panduan wawancara, lembar
observasi, dan alat dokumentasi berupa kamera. Skala
kepercayaan diri diberikan pada saat 10 menit diwaktu
terakhir kegiatan bimbingan. Observasi dilakukan oleh
observer selama kegiatan bimbingan, sedangkan wawancara
dilakukan setelah kegiatan bimbingan berlangsung.
3) Mitra Kolaboratif
Mitra kolaboratif dalam hal ini adalah observer yang
akan membantu peneliti mengamati jalannya kegiatan
bimbingan.
b. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling
Siklus I
Penelitian tindakan siklus I dilakukan pada hari Sabtu,
tanggal 31 Mei 2014, kegiatan bimbingan dimulai pada pukul
07.00. Peneliti menyiapkan segala perlengkapan untuk kegiatan
bimbingan. Peneliti tiba di sekolah pada pukul 06.30. Pada saat bel
masuk berbunyi kemudian peneliti segera menuju ke ruang kelas
III untuk memulai kegiatan bimbingan. Peneliti meminta salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
siswa untuk memimpin doa sebelum memulai kegiatan pada hari
ini.
1) Rekaman Fakta
a) Pembukaan
Kegiatan awal kegiatan bimbingan telah dimulai
dengan doa pembukaan, setelah doa pembukaan selesai
kemudian peneliti memberikan salam dan pengantar
kepada siswa. Setelah itu peneliti mengajak semua
siswa untuk melakukan ice breaking terlebih dahulu.
Peneliti mengajak satu siswa perempuan ke depan
untuk memberikan contoh ice breaking. Semua siswa
diminta untuk berdiri dan berpasangan. Peneliti
memberikan beberapa kali contoh gerakan dan
kemudian diikuti oleh siswa yang lain, sambil
bernyanyi bersama. Banyak siswa antusias dalam
mengikuti ajakan dari peneliti, namun ada beberapa
siswa yang hanya diam saja. Tujuan dari ice breaking
ini adalah untuk membangkitkan semangat siswa dalam
memulai kegiatan bimbingan dan untuk menghilangkan
rasa ngantuk.
Peneliti menjelaskan materi secara singkat
percaya diri. Peneliti kemudian melakukan interaksi
kepada siswa . “Teman-teman, apa itu percaya diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
menurut pendapat kalian?”. Beberapa siswa saling
melirik teman dan kelihatan ragu untuk menjawab.
Suasana kelas cukup hening untuk beberapa saat. Ada
siswi yang mengacungkan jari, “saya tahu bu, percaya
diri adalah percya pada diri sendiri”. Jawab seorang
siswi dengan sedikit ragu-ragu..
Peneliti menjelaskan pengertian percaya diri
secara singkat. Peneliti mengamati ada siswa yang
sedang mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Peneliti
kemudian mengajak siswa siswi untuk keluar dari kelas
dan berada di halaman perpustakaan. Pengamat
mengikuti peneliti keluar kelas dan menempatkan diri
diantara siswa siswi.
b) Kegiatan Inti
Peneliti menjelaskan tujuan permainan dan aturan
permainan tersebut. Suasana di halaman perpustkaan
masih ramai. Peneliti kemudian menenangkan agar
peneliti bisa menjelaskan intruksi selanjutnya.
Permianan tersebut bernama “Titian Balok”.
Peraturan dalam permainan ini adalah masing-masing
siswa harus melewati papan titian dari ujung sampai
ujung dengan berjalan maju. Kemudian siswa diminta
untuk melewati papan titian dengan berjalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
menyamping dan terakhir dengan berjalan mundur.
Peneliti menawarkan kepada siswa siapa yang bersedia
untuk menjadi yang pertama melewati papan titian
balok. Peneliti mengamati beberapa siswa saling
menunjuk antara teman satu dengan yang lain. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa masih merasa ragu untuk
melewati papan titian. Setelah beberapa saat ada siswa
yang mengacungkan jari dan bersedia menjadi yang
pertama melewati papan titian balok.
Siswa yang melewati papan titian tampak ada
yang serius dan tenang untuk dapat berhasil sampai ke
ujung. Peneliti mengamati ada beberapa siswa yang
meminta bantuan teman untuk berpegangan melewati
papan titian. Beberapa siswa ada yang tidak bisa dan
tidak berhasil melewati papan titian balok. Setelah
semua siswa telah melewati papan titian balok, peneliti
meminta semua siswa siswi untuk berkumpul lagi dan
masuk ke kelas.
Peneliti bertanya kepada semua siswa, “Teman-
teman, pesan apa yang kalian dapatkan setelah bermain
papan titian tadi?”. Beberapa siswa menjawab kompak,
“Capek bu”. Siswa lain menjawab, “Susah bu, karena
harus menjaga keseimbangan”. Peneliti kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
menanggapi, “Begitukah? ada lagi yang mengalami
kesulitan pada permainan tadi?”. Sejenak siswa siswi
diam dan saling melirik. Lalu salah satu siswa
menjawab, “Saya tadi minta bantuan teman bu, untuk
berpegangan karena saya takut jatuh”. Siswa lain
menambahkan, “Benar bu, saya tadi juga minta bantuan
teman”. “Jadi kesimpulan dari permainan tadi apa?”
tanya peneliti. “Kita membutuhkan kebenarian bu,
untuk melewati papan titian”. Seorang siswi kemudian
menambahkan lagi, “Iya benar, kira harus percaya diri
saat melakukan permainan tadi agar dapat berhasil”.
Peneliti kemudian mengkaitkan refleksi
permainan dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti
kemudia menanyakan, “Nah, baiklah kalau demikan
menururut teman-teman apa hubungan antara makna
permainan tadi dengan kehidupan keseharian teman-
teman?”. Sejenak siswa siswi saling melirik antara
mereka. Lalu salah satu siswa menjawab,
“Hubungannya kita harus percaya diri bu dalam
melakukan sesuatu, contohnya kalau kita percaya diri
mengerjakan PR pasti hasilnya bagus”, kata salah satu
siswa. “Benar bu, kita harus percaya diri saat
mengerjakan tugas”, seorang siswi menambahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Peneliti kemudian bertanya, “Lalu menurut kalian
percaya diri itu sesuatu yang penting tidak?”. Percaya
diri itu penting bu”, kata salah satu siswi. “Bagus
sekali, teman-teman”, kata peneliti.
c) Penutup
Peneliti kembali menempatkan diri di depan kelas
untuk menjelaskan lebih lengkap mengenai materi hari
ini yaitu tentang percaya diri. Peneliti menjelaskan
secara ringkas, padat dan jelas mengenai beberapa hal
terkait dengan percaya diri yaitu pengertian percaya
diri dan cara meningkatkan percaya diri. Setelah
selesai menjelaskan, peneliti menarik kesimpulan dari
materi kegiatan bimbingan, kemudian memberikan
lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan.
Peneliti meminta beberapa siswa untuk maju ke depan
membacakan hasil dari lembar evaluasi. Kemudian
peneliti membagikan skala kepercayaan diri penelitian
kepada siswa untuk diisi oleh siswa. Setelah semua
selesai, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan
semua lembar evaluasi dan skala kepercayaan diri.
Peneliti menutup kegiatan bimbingan dengan
memberikan kalimat penutup dan salam penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
2) Data Hasil Pengukuran dengan Skala Kepercayaan Diri pada
Siklus I
Data yang diperoleh pada penelitian siklus I akan
digunakan untuk acuan pelaksanaan siklus II. Melalui data
siklus I, peneliti menganalisis untuk dilihat apakah ada
peningkatan yang terjadi disiklus I. Hasil penelitian berupa
data skala kepercayaan diri, observasi, dan wawancara.
Berikut adalah hasil skor item kepercayaan diri, skor
kepercayaan diri, beserta tabel kategorisasi.
a) Data Skor Item Kepercayaan Diri
Tabel 4.5
Data Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada
Pra Tindakan dan Siklus I
No
Item
Jumlah Keterangan
Pra ke S I
Kategori
S I Pra S I
1 9 15 Meningkat ST
2 16 17 Turun ST
3 15 15 Tetap ST
4 14 18 Meningkat ST
5 13 13 Tetap T
6 11 18 Meningkat ST
7 8 14 Meningkat T
8 17 15 Turun ST
9 11 13 Meningkat T
10 17 19 Meningkat ST
11 17 17 Tetap ST
12 15 17 Meningkat ST
13 18 16 Turun ST
14 13 19 Meningkat ST
15 15 17 Meningkat ST
16 11 16 Meningkat ST
17 18 15 Turun ST
18 15 19 Meningkat ST
19 15 15 Tetap ST
20 11 18 Meningkat ST
Jumlah 279 326 Meningkat ST
Rata-rata 13,95 16,3 Meningkat ST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 4.6
Kategori Data Skor Item Kepercayaan Diri Siswa
pada Siklus I
Kategori Jumlah
Item
Persentase
Sangat Rendah
X 5,5 0
Rendah
5,5 X 8,5 0
Sedang
8,5 X 11,5 0
Tinggi
11,5 X 14,5 3 Item
⁄ x 100 = 15 %
Sangat Tinggi
X 14,5 17 Item
⁄ x 100 = 85 %
Berdasarkan data diatas diperoleh hasil bahwa, tidak
ada item yang menunjukkan kategori sangat rendah, rendah,
dan sedang. Namun yang muncul adalah kategori tinggi dan
sangat tinggi. Item pada kategori tinggi sebanyak 3 item
dengan persentase 15%. Item pada kategori sangat tinggi
sebanyak 17 item dengan persentase 85%. Item pada nomor
dua, delapan, tiga belas, dan tujuh belas mengalami
penurunan jumlah skor, hal ini akan menjadi perbaikan pada
siklus berikutnya.
Perbandingan skor item pada pra tindakan dan siklus I dapat
dilihat pada grafik di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Grafik 3
Hasil Perbandingan Skor Item Pra Tindakan dan Siklus I
b) Data Skor Kepercayaan Diri Subjek
Tabel 4.7
Data Skor Kepercayaan Diri Subjek pada
Pra Tindakan dan Siklus I
No Nama Jumlah Keterangan
Pra ke SI
Kategori
Pra S I
1 Harry Pramudita A 11 13 Meningkat T
2 Mega Mawarni S 14 18 Meningkat ST
3 Siti Munawaroh 13 20 Meningkat ST
4 Adi Hidayat 9 18 Meningkat ST
5 Adi Wahyudi 14 20 Meningkat ST
6 Adytama Putra A 14 19 Meningkat ST
7 Agung Kusworo 15 11 Turun S
8 Arifin Ilham 11 13 Meningkat T
9 Danang Prayoga 5 13 Meningkat T
10 Danang Prayogi 5 11 Meningkat S
11 Frendi Sigit P 15 19 Meningkat ST
12 Ngasatul Istiqomah 6 15 Meningkat T
13 Okta Bintang R 18 9 Turun S
14 R. Bg. Surahman B J 18 17 Turun ST
15 Rian Prabowo D S 16 9 Turun S
16 Retno Dwi S 19 20 Meningkat ST
17 Rifki Sandi N 14 19 Meningkat ST
18 Saras Wati 18 19 Meningkat ST
19 Suci Anggreyani 17 17 Tetap ST
20 Yogiana Khusnita 9 7 Turun R
21 Arya 18 19 Meningkat ST
Jumlah 279 326 Meningkat
Rata-rata 13,28 15,52 Meningkat T
0
5
10
15
20
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Sko
r It
em
Item
PRA
SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 4.8
Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Siklus I
Kategori Jumlah Subjek Persentase
Sangat Rendah
X 5,25 0
Rendah
5,25 X 8,75 1 Subjek
⁄ x 100 = 4,76 %
Sedang
8,75 X 12,25 4 Subjek
⁄ x 100 = 19,04 %
Tinggi
12,25 X 15,75 4 Subjek
⁄ x 100 = 19,04 %
Sangat Tinggi
X 15,75 12 Subjek
⁄ x 100 = 57,14 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I
separuh lebih dari jumlah subjek berada pada kategori sangat
tinggi dengan persentase 57,14%. Dari hasil tersebut berarti
sudah terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa kelas III
SD Negeri Sruwohdukuh setelah diberikan layanan
bimbingan pribadi sosial dengan menggunakan media
permainan titian balok. jumlah subjek yang memiliki
kepercayaan diri sangat tinggi. Adanya peningkatan
kepercayaan diri siswa dapat dilihat melalui grafik
perbandingan berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Grafik 4
Hasil Perbandingan Skor Subjek Pra Tindakan dan Siklus I
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa perbaikan pada
siklus I berhasil. Tetapi, ada lima siswa nomor absen 7, 13,
14, 15, dan 20 yang mengalami penurunan kepercayaan diri
dari pra tindakan ke siklus I. Melihat hal tersebut maka
peneliti akan mengadakan perbaikan pada siklus II agar
kepercayaan diri siswa dapat meningkat.
c. Refleksi Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I
Refleksi penelitian tindakan siklus I dilakukan setelah selesai
pemberian tindakan dengan mengumpulkan semua data dari
angket, hasil pengamatan, dan wawancara. Secara keseluruhan,
proses siklus I telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan,
peneliti memberikan layanan bimbingan dengan permainan titian
balok. Dari proses pengumpulan data yang telah didapatkan pada
siklus I telah menunjukkan perbaikan dari pada saat pra tindakan
0
5
10
15
20
25
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21
Sko
r S
ub
jek
Subjek
PRA
SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
atau sebelum menggunakan media permainan titian balok. Hal ini
Nampak terlihat pada hasil skala yang telah diolah, dimana pada
siklus I menunjukkan adanya peningkatan dari pada saat pra
tindakan.
Peneliti memiliki beberapa catatan pada siklus I yakni, bahwa
pembimbing dalam hal ini peneliti sendiri kurang mampu
mengelola kelas supaya siswa dapat memperhatikan saat
bimbingan, peneliti kurang tugas dalam memberikan perintah, dan
suara peneliti dirasa kurang keras saat menjelaskan. Peneliti juga
merasakan bahwa kekurangan dalam bimbingan siklus I adalah
peneliti kurang tegas dalam mengatur siswa siswi, jadi masih
banyak siswa yang bermain saat siswa lain meniti papan titian.
Keputusan yang akan dilakukan peneliti yaitu bahwa akan
melakukan perbaikan pada siklus yang ke II dengan berefleksi dari
hasil siklus I. Peneliti diharapkan harus berusaha mengelola
kondisi kelas dengan sebaik mungkin, lebih tegas dalam
memberikan perintah saat kegiatan bimbingan, peneliti berusaha
berbicara dengan lantang dan jelas saat menjelaskan materi,
peneliti berusaha menyiapakan diri, mempersiapkan materi dengan
sebaik-baiknya. Pada saat siklus II peneliti harus bisa memperbaiki
hal-hal yang dirasa kurang memenuhi kriteria keberhasilan
peningkatan kepercayaan diri. Pada saat siklus II peneliti bisa
mengajak siswa untuk bernyanyi bersama, lagu yang dinyanyikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
disesuaikan dengan tema bimbingan, supaya kelas menjadi lebih
bersemangat.
3. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II
a. Perencanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus
II
Perencanaan pada siklus II tidak jauh beda dengan siklus I,
peneliti menyiapkan SPB, materi, lembar evaluasi, media
permainan papan titian, skala kepercayaan diri, dokumentasi,
panduan observasi dan wawancara, serta mitra kolaboratif yang
berperan juga sebagai observer. Semuanya telah dipersiapkan
sebelumnya, agar kegiatan siklus II dapat berjalan dengan lancar.
Materi yang disampaikan pada siklus II adalah berjudul “Aku
Bisa”. Media yang digunakan dalam tindakan perbaikan ini adalah
tetap dengan menggunakan permainan titian balok. Papan titian
yang digunakan tingkat kesulitan dan ukurannya berbeda dengan
siklus I. Pada siklus II ini papan titian yang digunakan berukuran
sebagai berikut, panjang yaitu 4 m; lebar 5 cm; tinggi 65 cm.
b. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling
Siklus II
Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Juni 2014,
kegiatan dimulai pada pukul 09.00. Peneliti tiba di sekolah pukul
06.30. Peneliti tiba di kelas sepuluh menit sebelum kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
berlangsung. Peneliti masuk ke kelas untuk mempersiapkan segala
sesuatu yang akan dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian siklus
II. Penelitian tindakan siklus II ini merupakan penelitian siklus
yang terakhir, diharapkan di siklus II kegiatan berjalan dengan
lancar dan peningkatan kepercayaan diri siswa bisa semakin
optimal.
1) Rekaman Fakta
a) Pembukaan
Pembukaan diawali dengan doa pembukaan yang
dipimpin oleh ketua kelas. Setelah selesai doa
pembukaan, kemudian peneliti memberikan pengantar
kepada siswa. Selanjutnya peneliti mengajak semua
siswa untuk melakukan ice breaking berjudul angin
berhembus. Peneliti memberikan contoh serta instruksi
peraturannya, siswa pun paham dengan petunjuk dari
peneliti, Ice breaking berjalan dengan penuh
kegembiraan dan keseruan, siswa ada yang tertawa dan
membuat situasi kelas menjadi riang.
Materi pada kegiatan bimbingan siklus II ini
mengenai aku bisa. Peneliti selanjutnya mengajukan
beberapa pertanyaan kepada siswa untuk membangun
ingatan siswa mengenai sikap diri siswa selama ini
terkait dengan materi yang akan disampaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
b) Kegiatan Inti
Peneliti mengajak siswa siswi untuk melakukan
permainan di luar kelas seperti siklus sebelumnya.
Siswa siswi kemudian berkumpul dengan tertib dan
tenang. Sebelum memulai permainan peneliti memberi
tahu siswa siswi mengenai peraturan bermainnya.
Permainan dimulai sesuai dengan yang direncanakan
oleh peneliti.
Peneliti menawarkan kepada siswa siswi, siapa
yang bersedia untuk menjadi yang pertama melewati
papan titian. Beberapa siswa siswi mengacungkan jari.
Mereka nampak sudah percaya diri untuk melewati
papan titian. Satu persatu siswa melewati papan titian
dengan lebih percaya diri dibandingkan dengan siklus I.
Peneliti mengamati masih ada tiga siswa yang melewati
papan titian meminta bantuan teman untuk
berpegangan. Siswa siswi tampak senang dalam
melakukan permainan. Setelah siswa siswi telah selesai
dan berhasil melewati papan titian, peneliti meminta
untuk berkumpul dan masuk kelas untuk beristirahat
sejenak.
Peneliti kemudian mengajak siswa siswi
merefleksikan diri terkait dengan permainan dan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
bimbingan. Siswa siswi tampak lebih antusias dan lebih
aktif berefleksi. Hampir semua siswa mengutarakan
pendapatnya, sehingga tidak didiominasi oleh beberapa
siswa saja. Peneliti kemudian menjelaskan beberapa hal
yang berkaitan dengan tema hari ini yaitu kelebihan-
kelebihan atau sifat positif yang ada dalam diri, manfaat
mengetahui sifat-sifat positif yang ada dalam diri.
Peneliti membagikan kertas kepada para siswa, mereka
diminta untuk menuliskan daftar kemampuan-
kemampuan positif yang ada dalam diri sebanyak-
banyaknya.
Setelah 5 menit berlalu, peneliti meminta siswa
untuk membacakan hasil dari yang telah ditulis. Peneliti
menawarkan kepada siswa siapa yang bersedia
membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas. Hampir
semua siswa mengacungkan jari dan bersedia
membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas. Setelah
beberapa anak membacakan hasilnya, peneliti mencoba
merangkum beberapa hal penting tentang sikap positif
yang ada dalam diri dan beberapa poin penting yang
tentunya dapat disimpulkan bersama untuk dapat
diambil nilai positifnya dan diterapkan dalam diri.
Peneliti memberikan ulasan tentang kegiatan yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
dilaksanakan sekaligus memberikan penguatan dan
penyemangat untuk para siswa, bahwa setiap orang
harus dapat bersikap yakin atas kelebihan-kelebihan/
sifat-sifat positif yang dimilikinya akan bisa melakukan
hal-hal yang terbaik dan berfikir bahwa “Aku Bisa”.
c) Penutup
Kegiatan ditutup dengan salam penutup serta
salam perpisahan. Peneliti berterimakasih atas
kerjasama yang terjalin selama tiga kali pertemuan
bersama kelas III. Peneliti mengajak bernyanyi bersama
di akhir pertemuan dengan menyanyikan lagu Aku Bisa.
Peneliti kemudian menyebarkan skala kepercayaan diri
dan lembar evaluasi kepada para siswa untuk diisi.
Peneliti mengajak foto bersama seluruh siswa kelas III
sebagai kenang-kenangan, lalu peneliti mohon ijin dari
hadapan siswa kelas III.
2) Data Hasil Pengukuran dengan Skala Kepercayaan Diri pada
Siklus II
Hasil penelitian tindakan pada siklus II ini nantinya
akan direkap total, mulai dari pra tindakan hingga siklus II,
kemudian dianalisis jumlah dan rata-ratanya, dan dilihat
peningkatan yang terjadi tiap siklusnya. Berikut adalah hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
skor item kepercayaan diri dan skor kepercayaan diri subjek
beserta kategorinya.
a) Data Skor Item Kepercayaan Diri
Jumlah skor item kepercayaan diri pada siklus II
ini telah berada pada ketegori sangat tinggi. Berikut
adalah hasil rekapitulasi skor item.
Tabel 4.9
Rekapitulasi Data Skor Item Kepercayaan Diri
Siswa pada Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II
No Item Jumlah Keterangan
S I ke S II
Kategori
S II Pra S I S II
1 9 15 19 Meningkat ST
2 16 17 18 Meningkat ST
3 15 15 20 Meningkat ST
4 14 18 18 Tetap ST
5 13 13 16 Meningkat ST
6 11 18 20 Meningkat ST
7 8 14 18 Meningkat ST
8 17 15 19 Meningkat ST
9 11 13 17 Meningkat ST
10 17 19 20 Meningkat ST
11 17 17 18 Meningkat ST
12 15 17 17 Tetap ST
13 18 16 18 Meningkat ST
14 13 19 19 Tetap ST
15 15 17 19 Meningkat ST
16 11 16 20 Meningkat ST
17 18 15 18 Meningkat ST
18 15 19 20 Meningkat ST
19 15 15 20 Meningkat ST
20 11 18 19 Meningkat ST
Jumlah 279 326 373 Meningkat ST
Rata-rata 13,95 16,3 18,65 Meningkat ST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 4.10
Kategori Skor Item Kepercayaan Diri pada Siklus II
Kategori Jumlah Item Persentase
Sangat Rendah
X 5,5 0
Rendah
5,5 X 8,5 0
Sedang
8,5 X 11,5 0
Tinggi
11,5 X 14,5 0
Sangat Tinggi
X 14,5 20 Item
⁄ x 100 =100 %
Dari tabel tersebut diketahui bahwa 20 item
berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase
100%. Berdasarkan rekapitulasi data skor item
menunjukkan bahwa skor item pada siklus II lebih baik
dibandingkan dengan skor item pada siklus I.
Peningkatan skor item pada siklus I ke siklus II dapat
dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 5
Perbandingan Skor Item Pra Tindakan, Siklus I, dan
Siklus II
0
5
10
15
20
25
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Sko
r It
em
Item
PRA
SIKLUS I
SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa perbaikan
pada siklus II berhasil, karena skor item yang pada
awalnya menurun pada perbaikan siklus II sudah
mengalami peningkatan
b) Data Skor Kepercayaan Diri Subjek
Data skor kepercayaan diri subjek disiklus II akan
menjadi data akhir untuk dilihat seberapa tinggi jumlah
maupun rata-ratanya. Sudahkah mencapai target yang
dicapai. Berikut adalah hasil rekapitulasi data skor
kepercayaan diri subjek.
Tabel 4.11
Rekapitulasi Data Skor Kepercayaan Diri Subjek pada
Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II
No Nama Jumlah Keterangan
S I ke S II
Kategori
S II Pra S I S II
1 Harry Pramudita A 11 13 18 Meningkat ST
2 Mega Mawarni S 14 18 20 Meningkat ST
3 Siti Munawaroh 13 20 20 Tetap ST
4 Adi Hidayat 9 18 10 Turun S
5 Adi Wahyudi 14 20 20 Tetap ST
6 Adytama Putra A 14 19 20 Meningkat ST
7 Agung Kusworo 15 11 14 Meningkat T
8 Arifin Ilham 11 13 15 Meningkat T
9 Danang Prayoga 5 13 20 Meningkat ST
10 Danang Prayogi 5 11 20 Meningkat ST
11 Frendi Sigit P 15 19 14 Turun T
12 Ngasatul Istiqomah 6 15 18 Meningkat ST
13 Okta Bintang R 18 9 18 Meningkat ST
14 R. Bg. Surahman B J 18 17 20 Meningkat ST
15 Rian Prabowo D S 16 9 20 Meningkat ST
16 Retno Dwi S 19 20 9 Turun S
17 Rifki Sandi N 14 19 19 Tetap ST
18 Saras Wati 18 19 20 Meningkat ST
19 Suci Anggreyani 17 17 20 Meningkat ST
20 Yogiana Khusnita 9 7 18 Meningkat ST
21 Arya 18 19 20 Meningkat ST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Jumlah 279 326 373 Meningkat
Rata-rata 13,28 15,52 17,76 Meningkat ST
Rata-rata dalam % 66,42% 77,61% 88,80% Meningkat
Tabel 4.12
Kategorisasi Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Siklus II
Kategori Jumlah Subjek Persentase
Sangat Rendah
X 5,25 0
Rendah
5,25 X 8,75 0
Sedang
8,75 X 12,25 2 Subjek
⁄ x 100 = 9,52 %
Tinggi
12,25 X 15,75 3 Subjek
⁄ x 100 = 14,28 %
Sangat Tinggi
X 15,75 16 Subjek
⁄ x 100 = 76,19 %
Dari tabel di atas dapat diketahui, bahwa pada siklus II
separuh lebih dari jumlah subjek berada pada ketegori sangat
tinggi dengan persentase 76,19%. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa siswa yang awalnya kurang percaya diri
meningkat menjadi percaya diri, dan pada siklus II ini berhasil
dalam memperbaiki siklus sebelumnya.
Pada pra tindakan, menunjukkan persentase rata-rata
jumlah skor kepercayaan diri subjek sebesar 66,42%, pada
siklus I naik menjadi 77,61%, dan di siklus II terjadi
peningkatan menjadi 88,80%. Dari hasil peningkatan rata-rata
skor subjek menunjukkan bahwa terdapat adanya peningkatan
kepercayaan diri pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh
setelah diberikan layanan bimbingan pribadi sosial dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
menggunakan media permainan titian balok. Berikut adalah
grafik perbandingan skor subjek dari pra tindakan sampai
siklus II dan beberapa data rekapitulasi kategori skor subjek:
Grafik 6
Perbandingan Skor Subjek Pra Tindakan, Siklus I, dan
Siklus II
Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa ada tiga subjek
yang mangalami penurunan tingkat kepercayaan diri. Tetapi
banyak subjek juga yang mengalami peningkatan kepercayaan
diri.
0
5
10
15
20
25
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21
Sko
r S
ub
jek
Subjek
PRA
SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 4.13
Rekapitulasi Data Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek
No
Siklus
Kategori
SR R Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Jumlah
Anak
% Jumlah
Anak
% Jumlah
Anak
% Jumlah
Anak
% Jumlah
Anak
%
1
Pra
Tindakan
2
9,5%
1
4,76 %
4
19,04%
7
33,33%
7
33,33%
2
Siklus I
0
0
1
4,76%
4
19,04%
4
19,04%
12
57,14%
3
Siklus II
0
0
0
0
2
9,52%
3
14,28%
16
76,19%
Tabel 4.14
Data Jumlah Subjek yang Mengalami Peningkatan Kepercayaan Diri,
Penurunan Kepercayaan Diri, dan Tetap Antar Siklus
No
Siklus
Meningkat Menurun Tetap
Jumlah
Anak
% Jumlah
Anak
% Jumlah
Anak
%
1 Pra – Siklus I 15 71,42% 5 23,80% 1 4,76%
2 Siklus I – Siklus II 15 71,42% 3 14,28% 3 14,28%
c. Refleksi Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II
Penelitian tindakan siklus II telah selesai dilaksanakan dan
berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah disusun,
sekaligus menjadi akhir dari penelitian ini. Peneliti melihat dalam
pelaksanaan penelitian memiliki beberapa catatan dan kekurangan.
Berdasarkan data yang didapat dari skala kepercayaan diri, ada
peningkatan signifikan dari jumlah skor item kepercayaan diri dan
skor kepercayaan diri subjek, hal ini menunjukkan bahwa pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
siklus II ini kepercayaan diri siswa menjadi meningkat atau bisa
dikatakan semakin optimal.
Kegiatan bimbingan di siklus II berjalan dengan lancar dan
penuh kegembiraan, karena kegiatan bimbingan yang telah
dikemas semenarik mungkin agar siswa tidak merasa bosan. Pada
siklus II ini peneliti mendapatkan hasil dari lembar evaluasi, dari
hasil itu dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas III
menyatakan manfaat positif setelah mengikuti permainan papan
titian yaitu mereka menjadi lebih percaya diri setelah bermain
papan titian dan berhasil melewatinya.
4. Hasil Observasi dan Wawancara Setiap Siklus
a. Pra Tindakan
1) Hasil Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti dan juga rekan
peneliti atau observer, sehingga observer mendapatkann data
tentang gambaran situasi dan kondisi saat kegiatan bimbingan
di kelas. Observer mendapatkan data melalui lembar
observasi terstruktur yang menjadi pedoman selama kegiatan
bimbingan berlangsung.
Siswa yang percaya diri dilihat dari keaktifannya saat di
kelas. Perilaku aktif dalam hal ini berani berbicara, bertanya,
memperhatikan, menjawab pertanyaan, mendengarkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
berani maju ke depan, berani mengacungkan jari, dan berani
menunjukkan hasil pekerjaan. Perilaku mendengarkan dan
memperhatikan teramati oleh peneliti, bahwa hampir seluruh
siswa mendengarkan serta mau untuk mengerjakan tugas
yang diberikan oleh peneliti. Sedangkan siswa yang kurang
percaya diri terlihat hanya diam, melamun, takut maju ke
depan kelas, melihat pekerjaan teman, dan berbicara gugup di
depan kelas. Berikut adalah hasil observasi pada pra
tindakan.
Tabel 4.15
Hasil Observasi pada Tahap Pra Tindakan
No Perilaku Jumlah Siswa
1. Berani berbicara 7 Siswa
2. Bertanya 5 Siswa
3. Memperhatikan 16 Siswa
4. Mendengarkan 18 Siswa
5. Menjawab pertanyaan 7 Siswa
6. Berani mengacungkan
jari
4 Siswa
7. Berani maju ke depan 3 Siswa
8. Berani menunjukkan
hasil pekerjaan
6 Siswa
9. Hanya diam 10 Siswa
10. Malu menjawab 12 Siswa
11 Takut maju ke depan 18 Siswa
12. Melamun 7 Siswa
13. Melihat pekerjaan
teman
10 Siswa
14. Berbicara gugup di
depan kelas
7 Siswa
15. Menyendiri 1 Siswa
16. Tidak fokus 15 Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
2) Hasil Wawancara
Peneliti melakukan wawancara terstruktur untuk
mendapatkan data pada pra tindakan. Wawancara peneliti
lakukan untuk menggali informasi secara lebih mendalam
khususunya pada bagian yang tidak bisa peneliti dapatkan
melalui observasi. Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada
guru kelas III pada pra tindakan dan kepada tiga siswa kelas
III yang berdasarkan hasil observasi terlihat kurang percaya
diri. Berikut adalah hasil dari data wawancara:
a) Guru Kelas III
Hasil wawancara dengan guru kelas III diperoleh
data secara garis besar bahwa selama ini media yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran bisa dikatakan
minim. Metode yang digunakan sejauh ini hanya
ceramah saja, sehingga siswa merasa bosan. Guru kelas
III juga menjelaskan bahwa kepercayaan diri siswa
kelas III bisa dikatakan kurang. Perilaku-perilaku
ketidakpercayaan diri pada siswa yang terlihat seperti
pemalu, tidak berani jika disuruh maju kedepan, jika
ditanya hanya terdiam, saat tidak bisa mengerjakan
tugas langsung putus asa, merasa takut salah dengan
apa yang dilakukan, dan tidak berani bertanya ketika
materi yang dijelaskan kurang paham. Guru kelas III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
setuju bila dalam kegiatan pembelajaran perlu
menggunakan media baru yang dapat meningkatkan
kepercayaan diri siswa, yaitu menggunakan media
permainan titian balok.
b) Siswa Kelas III
Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada
siswa kelas III didapatkan informasi bahwa siswa
merasa bosan dengan materi yang diberikan karena
hanya ceramah saja. Siswa juga merasa takut saat
disuruh maju ke depan kelas karena meraka merasa
belum memahami materi sepenuhnya dan takut jika
salah menjawab. Siswa mengaku sedikit mengalami
kesulitan saat harus menggambar. Siswa juga
menyebutkan alangkah baiknya jika kegiatannya tidak
hanya ceramah tetapi ada kegiatan lain yang berbeda
seperti permainan agar lebih menyenangkan.
b. Siklus I
1) Hasil Observasi
Data hasil observasi diperoleh langsung saat peneliti
melakukan tindakan. Observasi dilakukan oleh peneliti dan
dibantu oleh observer. Observasi ini dilakukan untuk melihat
gambaran situasi siswa pada saat dilakukan tindakan.
Observer memperoleh data melalui lembar observasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
telah peneliti persiapkan. Dari hasil observasi tersebut dapat
dilihat bahwa terdapat perbedaan antara hasil pra tindakan
dengan siklus I. Pada pra tindakan banyak siswa yang
menunjukkan perilaku tidak percaya diri dengan ciri-ciri
hanya diam, malu menjawab, takut maju ke depan kelas, dan
sebagainya. Sedangkan pada siklus I dapat dilihat bahwa
siswa yang percaya diri bertambah lebih banyak dilihat dari
ciri-cirinya yaitu siswa nampak lebih aktif. Perilaku aktif
dalam hal ini adalah siswa mampu bertanya, mendengarkan,
memperhatikan, menjawab pertanyaan, maju ke depan, hal
ini terjadi pada menit awal hingga selesai. Hasil observasi
selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.16
Hasil Observasi pada Tindakan Siklus I
No Perilaku Jumlah Siswa
1. Berani berbicara 15 Siswa
2. Bertanya 10 Siswa
3. Memperhatikan 19 Siswa
4. Mendegarkan 20 Siswa
5. Menjawab pertanyaan 13 Siswa
6. Berani mengacungkan jari 14 Siswa
7. Berani maju ke depan 9 Siswa
8. Berani menunjukkan hasil
pekerjaan
15 Siswa
9. Hanya diam 5 Siswa
10. Malu menjawab 9 Siswa
11. Takut maju ke depan 12 Siswa
12. Melamun 3 Siswa
13. Melihat pekerjaan teman 4 Siswa
14. Berbicara gugup di depan
kelas
4 Siswa
15. Menyendiri -
16. Tidak fokus 8 Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
2) Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan oleh peneliti setelah pelaksanaan
kegiatan bimbingan selesai. Wawancara ini peneliti lakukan
kepada beberapa siswa kelas III yang berdasarkan hasil
observasi masih terlihat tidak percaya diri. Berikut adalah
hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa:
a) Siswa merasa bahwa ada hal yang berbeda pada
pembelajaran hari ini, karena baru kali ini pembelajaran
menggunakan permainan titian balok jadi terasa
menyenangkan.
b) Siswa merasa senang dengan kegiatan hari ini, karena
bisa belajar sambil bermain bersama di luar kelas serta
tidak membosankan.
c) Siswa merasa permainan tadi membuat mereka harus
mempunyai keberanian dan lebih percaya diri dalam
melewatinya.
d) Siswa merasa mempunyai keberanian dan percaya diri
setelah diberikan bimbingan dan melakukan permainan
titian balok. Ketakutan siswa akan jatuh saat melewati
titian balok sedikit berkurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
c. Siklus II
1) Hasil Observasi
Hasil observasi pada siklus II terlihat bahwa siswa yang
percaya diri semakin meningkat. Terlihat pada lembar
observasi, siswa yang tidak percaya diri hanya beberapa
siswa, hal ini nampak dari perilaku malu menjawab,
berbicara gugup di depan kelas dan tidak fokus. Pada siklus
ini lebih terlihat siswa yang percaya diri, hal ini ditunjukkan
dari perilaku siswa saat mengikuti bimbingan seperti berani
berbicara, bertanya, memperhatikan, mendengarkan, berani
maju ke depan, dan berani mengacungkan jari.
Pada siklus II siswa terlihat lebih lebih percaya diri dan
semangat dari sebelumnya, mereka mengikuti kegiatan
dengan antusias dan mau mengikuti setiap arahan yang
diberikan. Permainan titian balok pada saat siswa berkegiatan
meningkatkan rasa semangat dan percaya diri siswa untuk
berkegiatan. Pada akhir bimbingan keceriaan semakin
meningkat ketika peneliti mengajak bernyanyi bersama dan
dilanjutkan berfoto bersama-sama. Hasil observasi
selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tabel 4.17
Hasil Observasi pada Tindakan Siklus II
No Perilaku Jumlah Siswa
1. Berani berbicara 21 Siswa
2. Bertanya 18 Siswa
3. Memperhatikan 21 Siswa
4. Mendengarkan 21 Siswa
5. Menjawab pertanyaan 21 Siswa
6. Berani mengacungkan jari 18 Siswa
7. Berani maju ke depan 18 Siswa
8. Berani menunjukkan hasil
pekerjaan
19 Siswa
9. Hanya diam -
10. Malu menjawab 3 Siswa
11 Takut maju ke depan 2 Siswa
12. Melamun -
13. Melihat pekerjaan teman -
14. Berbicara gugup di depan
kelas
2 Siswa
15. Menyendiri -
16. Tidak fokus 3 Siswa
2) Hasil Wawancara
Wawancara peneliti lakukan setelah kegiatan selesai
dilakukan yakni setelah kita berfoto bersama sebagai kenang-
kenangan. Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa
siswa yang dari hasil observasi masih memiliki kepercayaan
diri kurang. Mereka mengungkapkan bahwa kegiatan
bimbingan hari ini terasa lebih menyenangkan mulai dari
awal mulai hingga diakhiri dengan bernyanyi bersama.
Mereka juga mengungkapkan bahwa mereka lebih percaya
diri setelah bermain titian balok, hal ini membuat peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
senang karena tindakan yang diberikan bermanfaat bagi
siswa.
5. Ketercapaian Kriteria Keberhasilan
Berikut adalah kriteria keberhasilan dalam penelitian, setelah
dilakukanya perbaikan pada tiap siklusnya.
Tabel 4.18
Ketercapaian Kriteria Keberhasilan
Indikator Kriteria Keberhasilan
Siklus I Siklus II
Target Capaian Target Capaian
a. Rata-rata kuesioner
skor subjek
peningkatan
kepercayaan diri
76% 77,61% 86% 88,80%
b. Jumlah subjek yang
mengalami
peningkatan setiap
siklusnya
10 siswa 15 siswa 15 siswa 19 siswa
6. Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan tahap akhir pengujian data untuk
mendapatkan hasil uji beda penelitian tiap siklusnya. Uji beda didapat
berdasarkan hasil perhitungan SPSS non parametrik tes dengan memakai
uji dua sampel berpasangan Wilcoxon. Berikut adalah hasil perhitungan
uji beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Tabel 4.19
Hasil Uji Non Parametrik Tes
SiklusI - PraTindakan
SiklusII - SiklusI
SiklusII - PraTindakan
Z -1.983(a) -1.965(a) -3.140(a)
Asymp. Sig. (2-tailed)
.047 .049 .002
Output SPSS menjelaskan bahwa nilai Z pada pra tindakan - siklus
I adalah -1.983 dan Asym Sig (2-tailed) adalah 0.047. Pada siklus I -
siklus II nilai Z adalah -1.965 dan Asym Sig (2-tailed) adalah 0.049.
Pada siklus II - pra tindakan nilai Z adalah -3.140 dan Asym Sig (2-
tailed) adalah 0.002. Jika 0,00 < 0,05 maka Ho ditolak. Jadi
kesimpulannya ada peningkatan kepercayaan diri melalui bimbingan
pribadi sosial klasikal menggunakan media permainan titian balok pada
siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh tahun ajaran 2013/2014. Hasil
uji SPSS selengkapanya dapat dilihat pada lampiran 3.
B. Pembahasan
Penelitian tindakan bimbingan dan konseling telah selesai
dilakasanakan oleh peneliti. Proses pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian
tindakan bimbingan dan konseling melalui media permainan titian balok telah
berjalan sesuai dengan perencanaan. Diawali dari pra tindakan untuk mencari
informasi mengenai data awal, kemudian masuk pada siklus I hingga berakhir
pada di siklus II, semua telah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah
disusun oleh peneliti, walaupun dalam penelitian terdapat beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
kekurangan yang dimiliki serta catatan penting untuk menjadi bahan evaluasi
bagi peneliti.
Data yang telah diperoleh dan diolah peneliti meliputi data kuantitatif
dan kualitatif. Data-data tersebut telah diolah pada tiap siklusnya, kemudian
dievaluasi secara keseluruhan untuk perbaikan tiap siklusnya, serta untuk
memberikan masukan bagi peneliti. Data kuantitatif yang diperoleh
menunjukkan bahwa angka-angka yang didapatkan melalui skala kepercayaan
diri mengalami peningkatan pada jumlah rata-rata tiap siklusnya, khususnya
nilai rata-rata pada jumlah skor kepercayaan diri subjek.
Kegiatan pra tindakan yang dilakukan oleh peneliti yaitu bimbingan
tanpa menggunakan media permainan titian balok, wawancara, observasi, dan
pembagian skala kepercayaan diri. Wawancara peneliti lakukan kepada guru
kelas III dan siswa. Hasil yang diperoleh dari wawancara tersebut dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh
mempunyai kepercayaan diri yang rendah. Hasil observasi pra tindakan di
kelas III menunjukkan banyak siswa yang mengalami ciri-ciri
ketidakpercayaan diri. Perilaku yang terlihat pada saat observasi yaitu banyak
siswa yang hanya diam ketika ditanya oleh guru, takut maju ke depan ketika
diminta oleh guru, melamun, berbicara gugup ketika di depan kelas, melihat
pekerjaan teman, dan kurang memperhatikan. Dari hasil perhitungan skala
kepercayaan diri peneliti mendapatkan hasil rata-rata skor kepercayaan diri
subjek adalah 66,42%. Dari hasil wawancara, observasi, dan perhitungan skala
kepercayaan diri peneliti meyimpulkan bahwa siswa III mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
kepercayaan diri yang rendah, sehingga peneliti mengadakan perbaikan pada
siklus berikutnya.
Pada siklus I peneliti memberikan layanan bimbingan pribadi sosial
dengan topik “Percaya Diri”. Peneliti memilih topik ini karena pada aspek
kemampuan pribadi yang berarti banyak siswa yang masih mengandalkan
teman untuk mengerjakan pekerjaannya, oleh karena itu peneliti memberikan
topik tersebut dengan harapan siswa dapat percaya dengan kemampuan
pribadinya. Pada siklus I ini peneliti juga mengajak siswa untuk melakukan
permainan titian balok. Hasil yang didapat pada siklus I menunjukkan rata-
rata skor tingkat kepercayaan diri subjek sebesar 77,61%. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan pribadi sosial dengan
menggunakan media permainan titian balok pada siklus I mampu untuk
meningkatkan kepercayaan diri siswa secara signifikan.
Hasil observasi yang peneliti dapatkan dari observer menunjukkan
bahwa siswa lebih aktif dan percaya diri mengikuti kegiatan bimbingan.
Perilaku aktif dalam hal ini yaitu siswa mampu bertanya, mendengarkan,
menjawab pertanyaan, dan berani maju ke depan. Hasil wawancara yang
didapat dapat disimpulkan bahwa siswa merasa senang dengan kegiatan
bimbingan dan mereka merasa harus mempunyai keberanian atau percaya diri
setelah melakukan permainan titian balok.
Pada siklus II peneliti memberikan layanan bimbingan pribadi sosial
dengan topik “Aku Bisa”. Peneliti memilih topik ini sebagai peneguhan pada
siklus I. Bimbingan peneliti lakukan di dalam kelas dan luar kelas. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
melakukan bimbingan di kelas peneliti mengajak siswa untuk melakukan
bimbingan di luar kelas dengan melakukan permainan titian balok. Hasil pada
siklus II menunjukkan rata-rata skor kepercayaan diri subjek sebesar 88,80%.
Hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa siswa kelas III
mangalami peningkatan kepercayaan diri karena berdasarkan hasil
pengamatan tidak ada lagi siswa yang menunjukkan perilaku tidak percaya
diri dan dari hasil wawancara siswa mengaku lebih percaya diri setelah
melakukan permainan titian balok.
Setelah siklus II selesai peneliti menganalisis hasil uji hipotesis
dengan membandingkan hasil pada setiap siklusnya dengan menggunakan uji
Wilcoxon pada SPSS. Berdasarkan perhitungan SPSS 15, diperoleh
perhitungan sebagai berikut, output SPSS menjelaskan bahwa nilai Z pada pra
tindakan - siklus I adalah -1.983 dan Asym Sig (2-tailed) adalah 0.047. Pada
siklus I - siklus II nilai Z adalah -1.965 dan Asym Sig (2-tailed) adalah 0.049.
Pada siklus II - pra tindakan nilai Z adalah -3.140 dan Asym Sig (2-tailed)
adalah 0.002. dari ketiga perhitungan tersebut Ho ditolak dan dapat
disimpulkam bahwa terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa melalui
bimbingan pribadi sosial menggunakan media permainan titian balok pada
siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh tahun ajaran 2013/2014.
Berdasarkan hasil analisis di atas, menunjukkan adanya suatu
perbedaan skor sebelum dan sesudah tindakan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa media permainan titian balok dapat digunakan sebagai salah satu
strategi untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Hal ini juga didukung oleh Erna Iswati (2008) yang menyatakan
bermain adalah dunia anak yang tidak bisa dipisahkan, dalam permainan
papan titian secara tidak langsung anak-anak dapat membangun relasi sosial
dengan lingkungan maupun antar sesama serta menumbuhkan kepercayaan
dirinya. Siswa berjalan diatas papan titian atau titian balok tidak begitu saja,
tetapi mereka juga mengembangkan kemampuan gerak, keberanian dan
partisipasi aktif. Selain itu, Sadiman (2009) menyatakan bahwa permainan
memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar, permainan
dapat memberikan umpan balik langsung, dan permainan memungkinkan
penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi dan peranan yang
sebenarnya di masyarakat.
Hal senada juga diungkapkan Maslow (dalam Iswidharmanjaya,
2004:13) percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan dalam
aktualisasi diri (eksplorasi segala kemampuan dalam diri). Melalui bermain
titian balok siswa akan mengeksplorasi kemampuannya agar berhasil melewati
titian balok. Percaya diri pada siswa akan muncul jika siswa telah mengalami
pengalaman pribadi dalam melakukan tindakan yang memberikan
keberhasilan. Dengan demikian melalui permainan papan titian atau titian
balok akan menumbuhkan kepercayaan diri, mengeksplorasi kemampuan
siswa, dan memberikan manfaat-manfaat positif bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan akhir dari penelitian tindakan bimbingan dan
konseling yang telah dilaksanakan. Dalam bab ini disertakan juga keterbatasan
penelitian dan saran-saran untuk beberapa pihak.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,
peneliti menyimpulkan bahwa:
1. Kepercayaan diri siswa dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan
pribadi sosial klasikal menggunakan media permainan titian balok.
2. Terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa yang signifikan. Hal ini
terlihat dari peningkatan rata-rata skor subjek pada setiap siklusnya.
Pada pra tindakan rata-rata skor subjek sebesar 66,42%. Pada siklus I
rata-rata skor subjek sebesar 77,61%. Pada siklus II meningkat
menjadi 88,80%.
3. Berdasarkan uji hipotesis, Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa secara signifikan
melalui bimbingan pribadi sosial klasikal menggunakan media
permainan titian balok pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh
tahun ajaran 2013/2014 antar siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang dilakukan pada
siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh mengalami keterbatasan
diantaranya:
1. Data kualitatif yang didapatkan kurang begitu optimal, wawancara
dilakukan oleh peneliti sendiri. Subjek yang diwawancarai hanya
dilihat dari hasil observasi. Hasil data observasi yang diberikan
observer kurang optimal.
2. Data wawancara diperoleh hanya terbatas dari hasil observasi,
sehingga data yang didapat kurang optimal. Kelemahan ini disadari
peneliti diakhir penelitian
3. Keterbatasan tempat saat melakukan titian balok yang berada di dekat
perpustakaan kurang efektif, karena situasinya yang ramai.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian tindakan bimbingan dan
konseling yang telah dilaksanakan, peneliti memberikan saran kepada
beberapa pihak, antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Guru Kelas III
Guru kelas III selain memberikan pengajaran kepada siswa
mengenai materi pelajaran juga harus memberikan layanan bimbingan
pribadi sosial untuk siswa. Hal ini supaya siswa mengetahui mengetahui
masalah pribadi sosialnya. Guru kelas III hendaknya juga membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
siswa dalam memecahkan masalahnya, seperti ketidakpercayaan diri
pada siswa, sehingga siswa dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya.
Guru kelas III dapat menggunakan media permainan titian balok sebagai
upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.
2. Bagi Siswa
Siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh diharapkan mampu untuk
membangun rasa percaya dirinya dengan memupuk keberanian untuk
bertanya, melatih diskusi, mengikuti banyak kegiatan dan mengerjakan
soal di depan kelas.
3. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti lain ketika diadakan permainan titian balok
hendaknya peneliti benar-benar memperhatikan saat membuat titian
balok supaya aman bagi siswa, peneliti juga mencari tempat yang tenang
dan jauh dari keramaian. Peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan
media permianan titian balok dengan metode yang lebih bervariatif lagi.
4. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling
Penelitian tindakan bimbingan dan konseling merupakan suatu
penelitian yang sangat bermanfaat bagi siswa. Sehingga diharapkan
penelitian ini dapat dikembangkan dan dikenalkan sejak awal kepada
mahasiswa, sehingga mahasiswa bisa mempelajari dari awal kuliah dan
tidak ragu untuk mengambil jenis penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, Suhardjono & Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara
Azwar, Saifuddin. 2013. Reliabilitas dan Validitas Ed 4. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Faruq, Mohammad Muhyi. 2007. Permainan Kecerdasan Kinestetik. Jakarta:
Grassindo
Gunarsa, Singgih & Yulia Singgih. 1986. Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakarta: Gunung Mulia
Ghufron, M. Nur & Rini Risnawati S. 2011. Teori-teori Psikologi.Yogyakarta:
Ar-ruz Media
Hakim, Thursan. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara
http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/12/jhptump-a-diandralar-571-2babii.pdf
Diakses 10 Mei 2014
Herbert, A., Stephen, K., Robin, M., & Ortrun, Z.S. 2002. The Concept of Action
Research The Learning Organization.
Hidayat, Rahmat Dede & Aip Badrujaman. 2012. Penelitian Tindakan dalam
Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Indeks
Hurlock, E. B. 1997. Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan (ed.ke-5). Jakarta: Erlangga
Ika. 2010. Definisi Papan Titian. (Online). Tersedia di:
http://eprints.uny.ac.id/7873/3/bab2%20-%200911124700.pdf
Iswati, Erna. 2008. Mendidik Anak dengan Bermain. Jakarta: Arti Bumi Intaran
Iswidharmanjaya & Agung. 2004. Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri. Jakarta:
Media Komputindo
Lauster, Peter. 2012. Tes Kepribadian. Diterjemahkan oleh D.H. Gulo dari buku
asli The Personality Test. Jakarta: Gaya Media Pratama
Lindenfield, G. 1997. Mendidik anak agar percaya diri: Pedoman bagi orangtua.
Jakarta: Arcan
Montolalu. 2007. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: UT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Nurihsan, Achmad Juntika & Mubiar Agustin. 2011. Dinamika Perkembangan
Anak dan Remaja: Tinjauan Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan.
Bandung: Refika Aditama.
Puspita, Rima. 2007. Fungsi Bimbingan Pribadi Sosial. (Online). Tersedia di:
http://saputridarniyati.blogspot.com/2012/12/bimbingan-konseling-
pribadi-sosial.html. Diakses tanggal 10 Mei 2014
Sadiman, Arief S. 2007. Media Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Setiawan, Pongky. 2014. Siapa Takut Tampil Percaya Diri?. Yogyakarta:
Parasmu
Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana
Santrock, J. W. 2002. Life span development jilid 1. Jakarta: Erlangga
Sugiyanto. 2010. Karakteristik Anak Usia SD. (Online). Tersedia di:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Karakteristik%20Siswa%20S
D.pdf, Diakses tanggal 10 Mei 2014
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sujadi, Untung. 2012. Penggunaan Media Balok Berjenjang dalam Pembelajaran
Senam Keseimbangan pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangtejo Tahun
2012. Semarang
Taylor, Ros. 2009. Confidence In Just 7 Days. Yogyakarta: Diva Press
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada
Wiyanti, Selly Asna. 2012. Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri dengan
Layanan Bimbingan Kelompok Menggunakan Permainan Papan Titian
pada Siswa kelas V SD Hadipolo Tahun Pelajaran 2011/2012. Kudus
Winkel, W.S dan M.M Sri Hastuti. 2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan (Revisi). Yogyakarta: Media Abadi
Yusuf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan. 2008. Landasan Bimbingan dan
Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya
dan A. Juntika Nurihsan. 2006. Landasan Bimbingan dan
Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN 1
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN (PRA TINDAKAN)
No Keterangan
1. Pokok Bahasan Aku Mempunyai Banyak Teman
2. Tugas Perkembangan Belajar menyesuaiakan diri dengan
teman-teman seusianya
3. Bidang Bimbingan Bimbingan Pribadi Sosial
4. Fungsi Bimbingan Pemahaman, Pengembangan
5. Standar Kompetensi Siswa mampu bergaul dengan banyak
teman dalam kehidupan sehari-hari
6. Kompetensi Dasar Siswa mampu berteman dengan siapa
saja
7. Indikator 1. Siswa mampu berteman dengan
banyak siswa
2. Siswa mampu berbagi cerita dengan
teman-temannya
3. Siswa dapat saling tolong menolong
8. Metode Ceramah, tanya jawab
9. Waktu 1 x Pertemuan 40 menit
10. Media Handout, papan tulis, kertas
11. Sumber Modul Pengembangan Diri
12. Sasaran Layanan Siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Skenario Kegiatan Pelayanan
No Kegiatan Keterangan Waktu
1. Pengantar Perkenanalan awal dengan para siswa 2 menit
2. Ice breaker Pembimbing mengajak siswa untuk
bernyanyi bersama dengan judul “Marina
Menari”
3 menit
3. Tanja jawab Pembimbing menanyakan ari teman bagi
para siswa
4 menit
4. Kegiatan Pembimbing mengajak siswa untuk
berkegiatan dengan membagikan kertas
kepada siswa. Kertas ini untuk
menggambarkan diri siswa saat bersama
temannya.
10 menit
5. Sharing Pembimbing meminta beberapa siswa
untuk menceritakan hasil gambarnya di
depan kelas
3 menit
6. Materi bimbingan Pembimbing menjelaskan materi yang
berkaitan dengan topik bimbingan
10 menit
7. Mengerjakan lembar
evaluasi
Pembimbing memberikan lembar
evaluasi kepada siswa.
5 menit
8. Penutup Pembimbing memberikan peneguhan atas
kegiatan hari ini dan menutup kegiatan
3 menit
Yogyakarta, 28 Mei 2014
Mengetahui
Guru Kelas III Peneliti
Tumpuk Srilestari, S.E Ristin Rahmawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
HANDOUT
ASYIKNYA MEMPUNYAI BANYAK TEMAN
A. Mempunyai Banyak Teman Penting Karena:
1. Teman itu selalu ada ketika kita sedang membutuhkan mereka
Jika kita mempunyai banyak teman, kita tidak akan merasa kesepian.
Sebagai teman yang baik, mereka akan siap membantu kita kapan saja
ketika kita benar-benar membutuhkan mereka.
2. Teman itu bisa menghibur kita ketika sedang bersedih
Jika kita sedang bersedih, hendaknya kita bergabung dengan teman-teman.
Karena dengan kita berkumpul, tertawa bersama teman-teman, maka rasa
sedih kita tidak akan terasa lagi bahkan menghilang.
3. Teman dapat memberikan saran yang baik ketika kita sedang mengalami
kesusahan.
Teman-teman yang baik memberikan saran atau nasehat jika kita sedang
membutuhkannya. Dengan mempunyai teman maka kita bisa menerima
banyak saran dan nasehat, sehingga dari saran-saran yang ada kita bisa
memilih saran yang paling sesuai dengan yang kita butuhkan.
4. Teman-teman dapat membantu pekerjaan kita
Apabila kita mempunyai pekerjaan yang berat, maka dengan mempunyai
banyak teman, pekerjaan tersebut bisa dikerjakan secara bersama-sama
sehingga pekerjaan tersebut menjadi ringan dan cepat selesai.
5. Dengan banyak teman, kita cepat mendapat informasi terbaru
Jika kita mempunyai banyak teman maka kita akan cepat mendapat
informasi-informasi yang baru dari berbagai teman yang kita punya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
B. Tantantang-Tantangan dalam Mempunyai Banyak Teman
1. Harus bisa saling menghargai
Dengan mempunyai banyak teman, maka kita harus saling menghargai agar
teman-teman kita meras di hormati.
2. Harus bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk
Teman-teman kita bisa saja tidak semuanya baik. Oleh karena itu kita harus
bisa menyeleksi mana yang baik dan yang buruk agar kita tidak terjebak ke
dalam pergaulan yang tidak baik.
3. Memahami dan mengenal teman secara baik
Dengan mengenal baik teman, kita bisa menyelami perasaannya. Membantu
kesulitannya, sehingga membuatnya mencintai diri kita.
4. Harus menyamakan tujuan berteman
Setelah mengenal diri dengan baik, tentunya kita bisa mengetahui teman
seperti apa yang kita butuhkan dna tepat untuk diri kita, dan untuk apa kita
berteman.
C. Cara-Cara Mudah untuk Berteman dengan Banyak Orang
1. Tidak pilih-pilih teman
Jika kita berteman janganlah memilih-milih teman, karena yang penting
dalam berteman kita harus jujur.
2. Aktif mengikuti kegiatan sosial dan membantu sesama
Jika ada kegiatan di lingkungan masyarakat, rajin-rajinlah ikut dalam
kegiatan kemasyarakatan di sekitar kalian. Jika ada kerja bakti dilingkungan
tempat tinggal sebaiknya ikut berperan serta.
3. Sopan, santun, ramah, rendah hati dan mengalah
Dalam berteman kita akan senang jika orang lain sopan, ramah, rendah hati.
Begitupun dengan orang lain yang sudah pasti akan senang hati dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
berteman dengan orang yang memiliki sifat sopan, santun, ramah, rendah
hati dan mengalah.
4. Jangan membuat musuh
Hindarilah sifat-sifat yang dapat menghadirkan musuh seperti iri, sombong,
pelit, egois, keras kepala, dan sebagainya. Selesaikanlah masalah yang ada
dengan tuntas secara baik-baik agar tidak berkepanjangan dan menimbulkan
permusuhan
D. Lembar Evaluasi
1. Apa yang kamu peroleh setelah mengikuti kegiatan hari ini?
2. Menurutmu mengapa mempunyai banyak teman itu penting?
Teman sejati tidak akan pernah terpisahkan
walaupun terdapat banyak perbedaan
Teman sejati selalu saling melengkapi satu sama lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN (SIKLUS I)
No Keterangan
1. Pokok Bahasan Percaya Diri
2. Tugas Perkembangan Membangun sikap yang sehat mengenai
diri sendiri sebagai makhluk yang sedang
tumbuh.
3. Bidang Bimbingan Bimbingan Pribadi Sosial
4. Fungsi Bimbingan Pemahaman, Pengembangan
5. Standar Kompetensi Siswa dapat memahami cara
meningkatkan percaya diri
6. Kompetensi Dasar Siswa mempunyai rasa percaya diri
7. Indikator 1. Siswa melakukan suatu kegiatan
dengan percaya diri
2. Siswa berani bertanya kepada guru
3. Siswa berani melewati titian balok
8. Metode Tanya jawab, permainan, ceramah
9. Waktu 1 x Pertemuan 60 menit
10. Media Handout, papan tulis, kertas, lembar
evaluasi, permainan titian balok
11. Sumber Modul Pengembangan Diri
12. Sasaran Layanan Siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Skenario Kegiatan Pelayanan
No Kegiatan Keterangan Waktu
1. Pengantar Salam pembuka 2 menit
2. Ice breaker Pembimbing mengajak siswa untuk
menari dan bernyanyi bersama dengan
saling berpasangan
4 menit
3. Tanya jawab &
penjelasan materi
singkat
Pembimbing melakukan interaksi kepada
siswa dengan bertanya pengertian
percaya diri kepada siswa, kemudian
pembimbing menjelaskan secara singkat
5 menit
4. Kegiatan Pembimbing mengajak siswa keluar kelas
untuk melakukan permainan titian balok
15 menit
5. Diskusi Pembimbing melakukan tanya jawab
kepada siswa tentang permainan yang
telah dilakukan
8 menit
6. Materi bimbingan Pembimbing menjelaskan materi yang
berkaitan dengan topik bimbingan
10 menit
7. Mengerjakan lembar
evaluasi dan mengisi
kuesioner
kepercayaan diri
Pembimbing memberikan lembar
evaluasi dan kuesioner kepercayaan diri
kepada siswa untuk diisi
10 menit
8. Sharing Pembimbing meminta beberapa anak
untuk membacakan hasil evaluasi ke
depan kelas
3 menit
9. Penutup Pembimbing memberikan peneguhan atas
kegiatan hari ini dan menutup kegiatan
3 menit
Yogyakarta, 31 Mei 2014
Mengetahui
Guru Kelas III Peneliti
Tumpuk Srilestari, S.E Ristin Rahmawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
HANDOUT
PERCAYA DIRI
A. Pengertian Percaya Diri
Percaya diri adalah sikap positif individu yang memampukan dirinya
untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri maupun terhadap
lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Percaya diri yaitu yakin akan
kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri dan mampu mengembangkan
kemampuan tersebut. Percaya diri tidak muncul dengan spontan, tetapi ada proses
dalam pencapainnya, rasa percaya diri harus dipupuk supaya dapat berkembang
dengan baik.
B. Cara Meningkatkan Percaya Diri
1. Mengkuti kegiatan lomba-lomba.
Lomba terbagi kedalam dua macam yaitu lomba akademik dan lomba
non akademik, pada setiap lomba ada faktor yang sangat penting dan
menentukan kita untuk menang yaitu faktor percaya diri, jika kepercayaan
dirinya menurun saat lomba biasanya sulit untuk meraih juara pada lomba
tersebut.
2. Memperbanyak kegiatan yang mengasah skill/keterampilan
Dengan mempunyai skill (keterampilan), siswa dapat mengembangkan
rasa percaya dirinya, contoh siswa membuat karya sederhana yang
dikerjakan sendiri tanpa bantuan temannya.
3. Memperbanyak tugas individual
Tugas mandiri secara individual akan melatih kita percaya pada
kemampuan sendiri dan tidak bergantung pada terhadap orang lain. Dengan
belajar mandiri kita akan terbiasa memecahkan masalah, terlepas benar atau
salah tugas yang kita kerjakan (bisa dikonsultasikan dengan guru) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
terpenting adalah sikap percaya diri dalam mengerjakan tugas yang
diberikan.
C. Lembar Evaluasi
1. Apa yang kamu peroleh setelah mengikuti kegiatan hari ini?
2. Menurutmu mengapa percaya diri itu penting?
Seorang yang lebih optimis, penuh percaya diri dan
selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu akan
menjadikan dirinya menjadi lebih berkembang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN (SIKLUS II)
No Keterangan
1. Pokok Bahasan Aku Bisa
2. Tugas Perkembangan Mengembangkan pengertian-pengertian
yang diperlukan untuk kehidupan sehari-
hari.
3. Bidang Bimbingan Bimbingan Pribadi Sosial
4. Fungsi Bimbingan Pemahaman, Pengembangan
5. Standar Kompetensi Siswa mampu memahami kelebihan-
kelebihan/sifat-sifat yang ada pada dirinya
6. Kompetensi Dasar Siswa dapat mensyukuri dan
mempergunakan kelebihan/sifat-sifat
positif yang dimilikinya.
7. Indikator 1. Siswa dapat menyelesaikan
pekerjaannya secara sendiri
2. Siswa semakin yakin dengan
kemampuannya
3. Siswa semakin aktif bertanya
8. Metode Tanya jawab, permainan, ceramah
9. Waktu 1 x Pertemuan 60 menit
10. Media Handout, papan tulis, kertas, lembar
evaluasi, permainan titian balok
11. Sumber Modul Pengembangan Diri
12. Sasaran Layanan Siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Skenario Kegiatan Pelayanan
No Kegiatan Keterangan Waktu
1. Pengantar Salam pembuka 2 menit
2. Ice breaker Pembimbing mengajak siswa untuk ice
breaker dengan judul angin berhembus
3 menit
3. Tanya jawab &
penjelasan
materi singkat
Pembimbing melakukan interaksi
kepada siswa dengan bertanya
kelebihan-kelebihan apa saja yang
dimiliki oleh siswa dan menjelaskan
secara singkat
5 menit
4. Kegiatan Pembimbing mengajak siswa keluar
kelas untuk melakukan permainan titian
balok
15 menit
5. Diskusi Pembimbing meminta siswa untuk
berefleksi dan melakukan tanya jawab
kepada siswa tentang permainan yang
telah dilakukan
5 menit
6. Materi
bimbingan
Pembimbing menjelaskan materi yang
berkaitan dengan topik bimbingan
8 menit
7. Menuliskan
daftar
kemampuan
positif
Pembimbing membagikan kertas dan
meminta siswa untuk menuliskan daftar
kemampuan positif yang ada dalam diri
5 menit
8. Sharing Pembimbing meminta beberapa siswa
untuk membacakan hasil pekerjaannya
di depan kelas
4 menit
9. Mengerjakan
lembar evaluasi
Pembimbing memberikan lembar
evaluasi dan kuesioner kepercayaan diri
8 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
dan mengisi
kuesioner
kepercayaan diri
kepada siswa untuk diisi
10. Penutup Pembimbing memberikan kesimpulan,
peneguhan atas kegiatan hari ini,
bernyanyi bersama dan menutup
kegiatan
5 menit
Yogyakarta, 4 Juni 2014
Mengetahui
Guru Kelas III Peneliti
Tumpuk Srilestari, S.E Ristin Rahmawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
HANDOUT
Kelebihan-Kelebihan/Sifat-Sifat Positif dalam Diriku
A. Pengertian kelebihan/sifat-sifat positif dalam diri
Kelebihan-kelebihan/sifat-sifat positif dalam diri seseorang merupakan
sesuatu kemampuan yang ada dalam diri seseorang yang berharga, yang patut
disadari, dipertahankan, dan bahkan dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih
baik lagi. Setiap orang pasti memiliki kelebihan/sifat positif dalam dirinya
masing-masing. Namun, tidak semua orang mampu menyadari kelebihan/sifat-
sifat positif yang ada dalam dirinya.
Usaha memahami kelebihan/sifat-sifat positif pada diri seseorang dapat
dilakukan dalam banyak hal diantaranya melalui kegiatan refleksi. Beberapa
bentuk contoh sfiat positif seseorang yaitu seperti: rasa yakin, berani (dalam arti
positif), mau berbagi terhadap sesame, bersikap jujur, bersikap ramah,
bertanggung jawab, taat, disiplin, dan sebaginya.
B. Manfaat mengetahui kelebihan/sifat-sifat positif dalam diri kita
Manfaatnya kita menjadi tahu kemampuan yang ada dalam diri kita
sehingga kita dapat mengembangkan kelebihan/sifat-sifat positif dalam diri kita
dengan lebih maksimal lagi. Selain itu, dengan mengetahui kelebihan kita maka
kita akan dapat lebih percaya diri dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Setiap orang harus yakin bahwa ia bisa melakukan hal-
hal yang terbaik dengan kelebihan/sifat-sifat positif yang
dimilikinya.
Setiap pasti akan bisa melakukan hal-hal yang terbaik
apabila ia berpikir AKU BISA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
C. Kegiatan
Setiap manusia pasti memiliki kelebihan/sifat-sifat positif dalam dirinya termasuk
kamu
AKU BISA AKU MAMPU
Daftarkan kemampuan-kemampuan yang positif disini
1. 8.
2. 9.
3. 10.
4. 11.
5. 12.
6. 13.
7. 14.
D. Lembar Evaluasi
1. Manfaat apa yang dapat kamu ambil dari permainan papan titian tadi?
2. Bagaimana perasaan kamu sewaktu mengikuti permainan tadi?
3. Menurutmu, apakah percaya diri itu penting?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
LAMPIRAN 2
INSTRUMEN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
KUESIONER
KEPERCAYAAN DIRI SEBELUM TINDAKAN
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
Jenis kelamin : Laki-Laki/Perempuan *Coret yang tidak perlu
Petunjuk Pengisian
Di bawah ini ada sejumlah pernyataan yang dianggap dapat menggambarkan dirimu.
Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Berilah tanda centang (√) pada kolom
yang dianggap sesuai dengan keadaanmu
Contoh:
Pernyataan Ya Tidak
Aku berani membaca di depan kelas √
Keterangan:
Ya : Jika kalimat yang ada menggambarkan dirimu
Tidak : Jika kalimat yang ada tidak menggambarkan dirimu
Saat mengikuti pelajaran ............................. aku:
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
Ya Tidak
1. Aku mengerjakan soal tanpa bantuan teman
2. Aku berani mengerjakan soal di depan kelas
3. Aku memperhatikan guru saat memberikan
contoh
4. Aku meminta bantuan teman saat menjawab
pertanyaan guru
5. Aku menggunakan waktu sebaik mungkin saat
mengerjakan soal
6. Aku berusaha mengerjakan soal dengan benar
7. Aku berusaha tenang saat guru menjelaskan
pelajaran tadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
8. Aku berani bertanya kepada guru saat materinya
kurang jelas
9. Aku merasa iri saat temanku bisa menjawab
pertanyaan dari guru
10. Ketika guru bertanya aku menjawabnya dengan
lancar
11. Aku berani menunjukkan hasil pekerjaanku pada
guru
12. Aku memberi penjelasan pada teman yang kurang
jelas
13. Aku merasa takut saat pelajaran dimulai
14. Aku berani menunjukkan hasil pekerjaanku pada
orangtua di rumah
15. Hasil pekerjaanku lebih baik dari temanku
16. Aku merasa senang saat mendapat nilai bagus
17. Menurutku soal yang diberikan guru sulit
18. Aku merasa senang saat bisa mengerjakan soal di
depan kelas
19. Aku merasa malu ketika mengerjakan soal salah
20. Aku berani mengacungkan jari untuk menjawab
pertanyaan guru
Terimakasih teman-teman atas kerjasamanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
KUESIONER KEPERCAYAAN DIRI
SETELAH ADA TINDAKAN
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
Jenis kelamin : Laki-Laki/Perempuan *Coret yang tidak perlu
Petunjuk Pengisian
Di bawah ini ada sejumlah pernyataan yang dianggap dapat menggambarkan dirimu.
Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Berilah tanda centang (√) pada kolom
yang dianggap sesuai dengan keadaanmu
Contoh:
Pernyataan Ya Tidak
Aku berani membaca di depan kelas √
Keterangan:
Ya : Jika kalimat yang ada menggambarkan dirimu
Tidak : Jika kalimat yang ada tidak menggambarkan dirimu
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
Ya Tidak
1. Aku berusaha lagi saat kuterjatuh melewati
titian balok
2. Aku berani melewati titian balok dengan
berjalan mundur
3. Aku berusaha bisa melewati titian balok
setelah melihat teman-teman berhsasil
melewati
4. Saat melewati titian balok aku berusaha tidak
minta bantuan teman
5. Aku berpegangan saat melewati titian balok
6. Aku dapat menjaga keseimbangan saat
melewati titian balok
7. Aku mengamati permainan titian balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
sebelum melakukannya
8. Aku berani menjadi yang pertama melewati
titian balok
9. Aku merasa iri melihat temanku berhasil
melewati titian balok
10. Aku ingin tetap berjalan di atas titian balok
walaupun sudah berhasil melewatinya
11. Aku menyemangati temanku saat melewati
titian balok
12. Aku kecewa setelah beberapa kali gagal
melewati titian balok
13. Aku berani bercerita kepada teman meskipun
gagal melewati titian balok
14. Aku merasa yakin dapat melewati titian balok
15. Aku merasa ragu melewati titian balok
16. Permainan titian balok membuatku lebih
berkonsentrasi
17. Aku berani bertanya kepada guru cara meniti
balok
18. Aku merasa senang saat bisa melewati titian
balok
19. Aku memberi tahu teman cara melewati titian
balok
20. Saya merasa meniti balok itu mudah
Terimakasih teman-teman atas kerjasamanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PANDUAN OBSERVASI
No.
Perilaku
Waktu
10
menit
20
menit
30
menit
40
menit
50
menit
60
menit
1. Berani berbicara
2. Bertanya
3. Memperhatikan
4. Mendengarkan
5. Menjawab pertanyaan
6. Berani mangacungkan
jari
7. Berani maju ke depan
8. Berani menunjukkan
hasil pekerjaan
9. Hanya diam
10. Malu menjawab
11. Takut maju ke depan
12. Melamun
13. Melihat pekerjaan teman
14. Berbicara gugup di
depan kelas
15. Menyendiri
16. Tidak fokus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PANDUAN WAWANCARA
SEBELUM DIADAKAN BIMBINGAN (PRA TINDAKAN)
Subjek Pertanyaan
Siswa
1. Apa yang kalian rasakan setelah mengikuti
kegiatan tadi?
2. Apakah kalian mengalami kesulitan saat
mengikuti kegiatan tadi?
3. Mengapa kalian tadi merasa takut saat disuruh
maju ke depan kelas?
4. Kegiatan seperti apa yang kalian inginkan?
Guru
1. Bagaimana kepercayaan diri siswa kelas III?
2. Bagaimana kegiatan bimbingan hari ini?
3. Apakah perilaku-perilaku ketidakpercayaan diri
yang terlihat pada siswa?
4. Apa kritik dan saran untuk kegiatan hari ini?
PANDUAN WAWANCARA
SETELAH DIADAKAN BIMBINGAN (TINDAKAN)
Subjek Pertanyaan
Siswa
1. Apa yang kalian rasakan setelah mengikuti
kegiatan hari ini?
2. Apakah kegiatan hari ini menyenangkan?
3. Apakah permainan tadi membuat kalian lebih
percaya diri?
4. Apa manfaat yang kamu peroleh setelah
mengikuti kegiatan hari ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
LAMPIRAN 3
HASIL UJI VALIDITAS, RELIABILITAS,
dan UJI WILCOXON
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
No Item
Parameter
Total
Keterangan
Item1 Pearson Correlation .435(*) Valid
Sig. (2-tailed) .049
N 21
Item2 Pearson Correlation .479(*) Valid
Sig. (2-tailed) .028
N 21
Item3 Pearson Correlation .483(*) Valid
Sig. (2-tailed) .026
N 21
Item4 Pearson Correlation .446(*) Valid
Sig. (2-tailed) .043
N 21
Item5 Pearson Correlation .463(*) Valid
Sig. (2-tailed) .035
N 21
Item6 Pearson Correlation .440(*) Valid
Sig. (2-tailed) .046
N 21
Item7 Pearson Correlation .518(*) Valid
Sig. (2-tailed) .016
N 21
Item8 Pearson Correlation .483(*) Valid
Sig. (2-tailed) .026
N 21
Item9 Pearson Correlation .507(*) Valid
Sig. (2-tailed) .019
N 21
Item10 Pearson Correlation .455(*) Valid
Sig. (2-tailed) .038
N 21
Item11 Pearson Correlation .455(*) Valid
Sig. (2-tailed) .038
N 21
Item12 Pearson Correlation .606(**) Valid
Sig. (2-tailed) .004
N 21
Item13 Pearson Correlation .439(*) Valid
Sig. (2-tailed) .047
N 21
Item14 Pearson Correlation .463(*) Valid
Sig. (2-tailed) .035
N 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Item15
Pearson Correlation
.459(*)
Valid Sig. (2-tailed) .036
N 21
Item16 Pearson Correlation .462(*) Valid
Sig. (2-tailed) .035
N 21
Item17 Pearson Correlation .502(*) Valid
Sig. (2-tailed) .020
N 21
Item18 Pearson Correlation .459(*) Valid
Sig. (2-tailed) .036
N 21
Item19 Pearson Correlation .434(*) Valid
Sig. (2-tailed) .049
N 21
Item20 Pearson Correlation .573(**) Valid
Sig. (2-tailed) .007
N 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Uji Reliabilitas
Menggunakan formula Kuder Richardson (KR 20) sebagai berikut:
KR-20 = [
] ∑
Keterangan:
= varians skor tes
k = banyaknya item dalam tes
p = proporsi subjek yang mendapatkan angka 1 pada suatu item
∑
=
= 195 – 176,35
= 18,65
KR-20 = [
] ∑
= [
]
= [
]
=
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Non Parametrik Tes
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
SiklusI - PraTindakan Negative Ranks 5(a) 10.40 52.00
Positive Ranks 15(b) 10.53 158.00
Ties 1(c)
Total 21
SiklusII - SiklusI Negative Ranks 3(d) 13.50 40.50
Positive Ranks 15(e) 8.70 130.50
Ties 3(f)
Total 21
SiklusII - PraTindakan Negative Ranks 3(g) 7.00 21.00
Positive Ranks 17(h) 11.12 189.00
Ties 1(i)
Total 21
a. SiklusI < PraTindakan
b. SiklusI > PraTindakan
c. SiklusI = PraTindakan
d. SiklusII < SiklusI
e. SiklusII > SiklusI
f. SiklusII = SiklusI
g. SiklusII < PraTindakan
h. SiklusII > PraTindakan
i. SiklusII = PraTindakan
Test Statistics(b)
SiklusI - PraTindakan
SiklusII - SiklusI
SiklusII – PraTindakan
Z -1.983(a) -1.965(a) -3.140(a)
Asymp. Sig. (2-tailed)
.047 .049 .002
a Based on negative ranks.
b Wilcoxon Signed Ranks Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
LAMPIRAN 4
TABULASI DATA SKOR
KEPERCAYAAN DIRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Tabulasi Data Skor Pra Tindakan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0
0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1
1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0
0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1
1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0
0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Tabulasi Data Skor Siklus I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1
0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Tabulasi Data Skor Siklus II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
LAMPIRAN 5
PRESENSI SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPT DIKBUDPORA KECAMATAN BUTUH
SEKOLAH DASAR NEGERI SRUWOHDUKUH Alamat : Desa Sruwohdukuh, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo KP.
54264
PRESENSI SISWA KELAS III
TAHUN AJARAN 2013/2014
KEGIATAN BIMBINGAN – PRA TINDAKAN
NO. NIS NAMA Hari, Tanggal:
Ket
1. 3251 Harry Pramudita A
2. 3255 Mega Mawarni Saputri
3. 3261 Siti Munawaroh
4. 3263 Adi Hidayat
5. 3264 Adi Wahyudi
6. 3265 Adytama Putra Al’Aziz
7. 3266 Agung Kusworo
8. 3268 Arifin Ilham
9. 3270 Danang Prayoga
10. 3271 Danang Prayogi
11. 3271 Eko Dwi Prasetyo
12. 3273 Frendi Sigit Prasetyo
13. 3274 Ngasatul Istiqomah
14. 3275 Okta Bintang R
15. 3276 R. Bg. Surahman B J
16. 3277 Rian Prabowo D S
17. 3279 Retno Dwi S
18. 3280 Rifki Sandi N
19. 3281 Saras Wati
20. 3282 Suci Anggreyani
21. 3284 Yogiana Khusnita
22. Arya
Purworejo, 28 Mei 2014
Mengetahui,
Peneliti Guru Kelas III
Ristin Rahmawati Tumpuk Srilestari,S.E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPT DIKBUDPORA KECAMATAN BUTUH
SEKOLAH DASAR NEGERI SRUWOHDUKUH Alamat : Desa Sruwohdukuh, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo KP.
54264
PRESENSI SISWA KELAS III
TAHUN AJARAN 2013/2014
KEGIATAN BIMBINGAN – SIKLUS I
NO. NIS NAMA Hari, Tanggal:
Ket
1. 3251 Harry Pramudita A
2. 3255 Mega Mawarni Saputri
3. 3261 Siti Munawaroh
4. 3263 Adi Hidayat
5. 3264 Adi Wahyudi
6. 3265 Adytama Putra Al’Aziz
7. 3266 Agung Kusworo
8. 3268 Arifin Ilham
9. 3270 Danang Prayoga
10. 3271 Danang Prayogi
11. 3271 Eko Dwi Prasetyo
12. 3273 Frendi Sigit Prasetyo
13. 3274 Ngasatul Istiqomah
14. 3275 Okta Bintang R
15. 3276 R. Bg. Surahman B J
16. 3277 Rian Prabowo D S
17. 3279 Retno Dwi S
18. 3280 Rifki Sandi N
19. 3281 Saras Wati
20. 3282 Suci Anggreyani
21. 3284 Yogiana Khusnita
22. Arya
Purworejo, 31 Mei 2014
Mengetahui,
Peneliti Guru Kelas III
Ristin Rahmawati Tumpuk Srilestari,S.E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPT DIKBUDPORA KECAMATAN BUTUH
SEKOLAH DASAR NEGERI SRUWOHDUKUH Alamat : Desa Sruwohdukuh, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo KP.
54264
PRESENSI SISWA KELAS III
TAHUN AJARAN 2013/2014
KEGIATAN BIMBINGAN – SIKLUS II
NO. NIS NAMA Hari, Tanggal:
Ket
1. 3251 Harry Pramudita A
2. 3255 Mega Mawarni Saputri
3. 3261 Siti Munawaroh
4. 3263 Adi Hidayat
5. 3264 Adi Wahyudi
6. 3265 Adytama Putra Al’Aziz
7. 3266 Agung Kusworo
8. 3268 Arifin Ilham
9. 3270 Danang Prayoga
10. 3271 Danang Prayogi
11. 3271 Eko Dwi Prasetyo
12. 3273 Frendi Sigit Prasetyo
13. 3274 Ngasatul Istiqomah
14. 3275 Okta Bintang R
15. 3276 R. Bg. Surahman B J
16. 3277 Rian Prabowo D S
17. 3279 Retno Dwi S
18. 3280 Rifki Sandi N
19. 3281 Saras Wati
20. 3282 Suci Anggreyani
21. 3284 Yogiana Khusnita
22. Arya
Purworejo, 4 Juni 2014
Mengetahui,
Peneliti Guru Kelas III
Ristin Rahmawati Tumpuk Srilestari,S.E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
LAMPIRAN 6
FOTO-FOTO PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Foto Penelitian
Pra
Tindakan
Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Siklus II
Foto bersama setelah selesai siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
LAMPIRAN 7
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI