PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru,...

97
FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOLIK DAUN SALAM (Eugenia polyantha Wight.) DENGAN PENGUJIAN AKTIVITASNYA SEBAGAI ANTI INFLAMASI TOPIKAL PADA TIKUS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Oleh : Tomas Indra Waskitha Utama NIM: 108114111 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru,...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOLIK DAUN SALAM

(Eugenia polyantha Wight.) DENGAN PENGUJIAN AKTIVITASNYA

SEBAGAI ANTI INFLAMASI TOPIKAL PADA TIKUS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Tomas Indra Waskitha Utama

NIM: 108114111

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

i

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOLIK DAUN SALAM

(Eugenia polyantha Wight.) DENGAN PENGUJIAN AKTIVITASNYA

SEBAGAI ANTI INFLAMASI TOPIKAL PADA TIKUS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

/

Oleh :

Tomas Indra Waskitha Utama

NIM: 108114111

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

vi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat, rahmat serta penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian

dan penyusunan skripsi yang berjudul “Formulasi sediaan krim ekstrak

etanolik daun salam (Eugenia polyantha Wight.) dengan pengujian

aktivitasnya sebagai antiinflamasi topikal pada tikus” sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Fakultas Farmai Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan

beberapa pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Orangtua penulis, yang telah memberikan doa, semangat serta dukungan

moral maupun material kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

2. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu C. M. Ratna Rini Nastiti, M. Pharm. Apt., selaku Kaprodi Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah memberikan waktu, pengarahan, pendampingan kepada penulis

selama proses penelitian, penyusunan, hingga penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc. Apt., selaku dosen penguji skripsi yang telah

memberikan waktu, kritik, saran dan masukan kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

vii

5. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si. selaku dosen penguji skripsi yang telah

memberikan waktu, kritik, saran dan masukan kepada penulis.

6. Semua dosen-dosen farmasi yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang

telah sabar mendidik serta memberikan ilmu kepada penulis selama

menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

7. Staf – staf laboratorium dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas

Darto yang telah banyak membantu selama penelitian di laboratorium.

8. Odilia Arum Narwastu, Felicia Aniska, Sekar Wulan Kinanthi Herlambang,

Samuel Meinardus Dwi Prasetyo, yang menjadi teman seperjuangan dan

tempat berbagi keluh kesah selama penelitian dan penyusunan skripsi.

9. Rekan-rekan skripsi lantai 1 (hans dkk, enggar dkk, sisca dkk, via dkk,

Stephanie dkk)dan lantai 3 (desti dkk, della dkk, nessya dkk) untuk

kebersamaan, bantuan, masukan serta keceriaan selama bekerja di

laboratorium.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan Stefanus Indra Gamawan, Agriva Devaly

Avista, Angga Zakharia, Fransiskus Asisi Dian Kristianto, Hans Gani, Daniel

Pradipta, Evan Gunawan, Henny, Verica Septi atas kebersamaan,

kekompakan, suka duka, serta motivasi yang selalu diberikan kepada penulis.

11. Lulu Margathe yang selalu menemani penulis dengan doa, semangat, kasih

sayang dan kesabaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

viii

12. Teman-teman Farmasi 2010, atas persahabatan yang terjalin dari awal kuliah

sampai saat ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

penulis dalam mewujudkan skripsi ini. Terima Kasih semua.

Penulis menyadari atas ketidaksempurnaan dalam penyusunan karya

ini. Oleh karena itu, penulis menerima segala bentuk kritik dan saran yang

berguna untuk kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 24 Mei 2014

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... .i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ v

PRAKATA ........................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

INTISARI ........................................................................................................ xvi

ABSTRACT ..................................................................................................... xvii

BAB I. PENGANTAR ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

1. Perumusan masalah .......................................................................... 4

2. Keaslian penelitian ........................................................................... 4

3. Manfaat penelitian ........................................................................... 5

B. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ................................................................. 7

A. Inflamasi................................................................................................. 7

B. Antiinflamasi ......................................................................................... 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

x

C. Natrium Diklofenak .............................................................................. 10

D. Voltaren®

.............................................................................................. 11

E. Tumbuhan Salam .................................................................................. 11

F. Flavonoid ............................................................................................. 13

G. Maserasi ............................................................................................... 14

H. Karagenin ............................................................................................. 14

I. Oleum Mentha piperita ......................................................................... 15

J. Krim ..................................................................................................... 16

K. Landasan Teori .................................................................................... 17

L. Hipotesis .............................................................................................. 18

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 19

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................ 19

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ....................................... 19

C. Alat Penelitian ...................................................................................... 21

D. Bahan Penelitian .................................................................................. 21

E. Formula ................................................................................................ 22

F. Tata Cara Penelitian ............................................................................. 24

1. Determinasi Tanaman ....................................................................... 24

2. Pengumpulan dan Pembuatan serbuk Simplisia ............................... 24

3. Standarisasi Ekstrak ......................................................................... 24

4. Pembuatan Ekstrak Daun Salam ....................................................... 24

5. Formulasi Krim ................................................................................ 25

a. Pembuatan Basis Krim................................................................ 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

xi

b. Pembuatan Krim Peppermint 0,5% ............................................. 25

c. Pembuatan Krim Ekstrak Daun Salam ........................................ 26

d. Pembuatan Krim Ekstrak Daun Salam dengan Peppermint 0,5% 26

6. Modifikasi Sediaan Biocream ........................................................... 27

a. Pembuatan Biocream® Peppermint 0,5% ................................... 27

b. Pembuatan Biocream® Esktrak Daun Salam............................... 27

c. Pembuatan Biocream® Esktrak Daun Salam Peppermint 0,5% .. 27

7. Uji Sifat Fisik Krim .......................................................................... 27

a. Uji Organoleptis dan pH ............................................................. 27

b. Uji Daya Sebar Krim .................................................................. 27

c. Uji Viskositas Krim .................................................................... 28

8. Uji Aktivitas Antiinflamasi Sediaan Krim Ekstrak Daun Salam ....... 28

a. Penyiapan Hewan Uji ................................................................. 28

b. Pembuatan Suspensi Karagenin .................................................. 28

c. Uji Aktivitas Antiinflamasi Sediaan Krim Ekstrak Daun Salam .. 29

d. Uji Aktivitas Antiinflamasi Sediaan Biocream® Ekstrak Daun

Salam…………………………………………………………….29

9. Penentuan Persen (%) Reduksi Inflamasi .......................................... 30

10. Analisis Hasil .................................................................................. 30

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 31

A. Hasil Determinasi Tanaman .................................................................. 31

B. Hasil Standarisasi Ekstrak ..................................................................... 31

C. Hasil Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Krim Ekstrak Daun Salam ............... 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

xii

1. Uji Organoleptis dan Uji pH ............................................................ 32

2. Uji Daya Sebar dan Uji Viskositas ................................................... 33

3. Stabilitas Sediaan ............................................................................ 35

D. Efek Antiinflamasi Krim Ekstrak Daun Salam ...................................... 36

E. Uji Antiinflamasi Krim Ekstrak Daun Salam ........................................ 38

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 45

A. Kesimpulan ........................................................................................ 45

B. Saran .................................................................................................. 45

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 46

LAMPIRAN ..................................................................................................... 51

BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Formula Standar Krim .................................................................. 22

Tabel II. Formula Sediaan Krim M/A Modifikasi ........................................ 22

Tabel III. Formula Krim Ekstrak Daun Salam M/A dalam 25 g .................... 23

Tabel IV. Formula Biocream® Ekstrak Daun Salam M/a dalam 25 g ........... 23

Tabel V. Hasil Uji Organoleptis dan uji pH Krim Ekstrak Daun Salam….. 32

Tabel VI. Hasil Uji Daya Sebar dan Viskositas Krim Ekstrak Daun Salam..33

Tabel VII. Persentase Pergeseran Viskositas Krim Ekstrak Daun Salam ........ 36

Tabel VIII. % Reduksi Udema Selama Perlakuan ........................................... 38

Tabel IX. Hasil Uji Statistik % Reduksi Udema Pada Jam Ke-4 ................... 41

Tabel X. Hasil Uji Statistik % Reduksi Udema Pada Jam Ke-24 ................. 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mekanisme Inflamasi ................................................................... 9

Gambar 2. Voltaren® ..................................................................................... 11

Gambar 3. Mekanisme karagenan sebagai agen inflamasi ............................... 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Determinasi Daun Salam .......................................... 51

Lampiran 2. Penetapan Kadar Quercetin dengan Metode KLT Densito ...... 52

Lampiran 3. Penetapa Kadar Air Menggunakan Metode Gravimetri .......... 54

Lampiran 4. Dokumentasi.......................................................................... 56

Lampiran 5. Ethical Clearance ................................................................... 59

Lampiran 6. Uji Sifat Fisik ........................................................................ 60

Lampiran 7. Hasil Analisis Aktivitas Antiinflamasi Menggunakan Software R

3.0.1 ...................................................................................... 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

xvi

INTISARI

Ekstrak daun salam (Eugenia polyantha Wight) mengandung flavonoid

total tidak kurang dari 0,40% dihitung sebagai kuersetin. Flavonoid dalam

tanaman dapat berfungsi sebagai antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui efek antiinflamasi dari ekstrak daun salam pada sediaan krim

terhadap udema telapak kaki tikus betina yang terinduksi karagenin serta melihat

pengaruh penambahan penetration enhancer dalam meningkatkan aktivitas

antiinflamasi pada sedian krim.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan

rancangan acak pola searah. Penelitian ini dilakukan dengan membagi hewan uji

menjadi kelompok kontrol negatif, kelompok basis krim dan biocream, kelompok

basis krim dan Biocream® dengan peppermint oil, kelompok ekstrak krim dan

Biocream®, kelompok ekstrak krim dan Biocream® dengan peppermint oil dan

kelompok kontrol positif voltaren®. Pengukuran udema dilakukan dengan metode

jangka sorong pada jam ke-4 dan 24. Analisis data menggunakan program R

3.0.1. dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan sediaan krim ekstrak daun salam

mempunyai stabilitas yang baik pada formula krim ekstrak dan krim ekstrak

peppermint sedangkan Biocream® ekstrak dan Biocream® ekstrak peppermint

tidak. Formula Biocream® ekstrak mempunyai aktivitas lebih rendah

dibandingkan dengan kontrol positif sedangkan pada formula Biocream® ekstrak

peppermint, krim ekstrak dan krim ekstrak peppermint mempunyai aktivitas

antiinflamasi yang sama kuatnya dengan kontrol positif emulgel pada jam ke-24,

sedangkan penambahan peppermint oil sebagai penetration enhancer tidak

berpengaruh pada peningkatan aktivitas antiinflamasi.

Kata kunci : antiinflamasi, Eugenia polyantha Wight, krim, karagenan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

xvii

ABSTRACT

Extract Salam Leaf (Eugenia polyantha Wight) contains polyfenol

flavonoid more than 0,40%. Flavonoid in plants can be used as anti-inflammation.

This research aimed to observe the anti-inflammation effect from ethanolic extract

of Salam Leaf (Eugenia polyantha Wight) cream on carrageenan-induced edema

in female rats, and to observe the effect of penetration enhancer (peppermint oil)

in cream for increasing the anti-inflammation activity.

The research was conducted with pure experimental using the completely

randomized design with direct pattern. The rats were grouped into negative-

controlled group, cream and Biocream® base group, cream and Biocream® with

peppermint oil group, cream and Biocream® extract Salam Leaf, cream and

Biocream® extract Salam Leaf with peppermint oil, and positive controlled

Voltaren® emulgel. The edema was measured by Calliper Digital method at 4

th

and 24th

hours.. The data analysis was done using R 3.0.1.

The result of this experiment showed that extract of Salam Leaf cream

has good stability on formula extract cream and extract cream with peppermint

oil. Biocream extract formula has lower activity compare with positive control,

while Biocream with extract and peppermint, cream with extract, and cream with

extract and peppermint has an equal activity with control positive at 24th

hours.

The addition of peppermint oil as penetration enhancer has no effect on the

increase of anti-inflammatory activity.

Keywords : anti-inflammation, Eugenia polyantha Wight, cream, carrageenan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Inflamasi merupakan mekanisme normal pertahanan tubuh. Setiap orang

pasti pernah mengalami inflamasi. Inflamasi bukan merupakan suatu penyakit,

melainkan suatu pembentukan keadaan yang membantu netralisasi, penghancuran

jaringan nekrosis, yang dibutuhkan pada proses penyembuhan (Price dan Wilson,

1995). Tetapi karena dipandang dapat merugikan maka inflamasi tetap

membutuhkan pengatasan dan pengendalian (Tjay dan Rahardja, 2002).

Obat anti-inflamasi dibagi menjadi 2 golongan yaitu golongan steroid

(kortikosteroid) dan golongan anti-inflamasi nonsteroid (OAINS). Mekanisme

kerja golongan steroid sebagian berdasarkan pada rintangan sintesis prostaglandin

dan leukotrein dengan menghambat fosfolipase, sedangkan golongan non steroid

mekanisme kerjanya adalah menghambat sintesis prostaglandin dengan

menghambat enzim sikloogsigenase (Wilmana, 1995). Pemberian obat

antiinflamasi non steroid (OAINS) secara per oral biasanya digunakan untuk

menangani inflamasi, namun mayoritas obat antiinflamasi non steroid dapat

mengiritasi lambung, hal ini disebabkan karena ketidakselektifan terhadap enzim

siklooksigenase (COX). Kebanyakan obat antiinflamasi non steroid (AINS)

bekerja pada semua isoform dari enzim siklooksigenase sehingga senyawa yang

memproteksi lambung yang dihasilkan oleh enzim siklooksigenase-1 (COX-1)

dihambat pembentukanya (Schror and Meyer-Kirchrath, 2000). Efek samping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

2

dari obat ini yaitu berupa gangguan gastrointestinal seperti mual, muntah, diare,

dispepsia, kembung; sakit kepala, dan ruam kulit (Anonim, 2009).

Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

meminimalkan terjadinya efek samping seperti halnya yang ditimbulkan pada

penggunaan obat inflamasi secara oral. Hal ini dibuktikan dari penelitian

Schuelert, Russell dan McDougall, (2011) dimana konsentrasi obat-obat

antiinflamasi non steroid topikal yang masuk ke dalam jaringan sistemik,

jumlahnya 17 kali lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan oral.

Keuntungan lain dari penggunaan obat inflamasi secara topikal dibandingkan

dengan oral, yaitu tidak melewati hepatic first pass metabolism, mudah

penggunaannya, mudah untuk penghentian pengobatan jika dikehendaki, serta

meningkatkan kepatuhan penggunaan (Moody,2010).

Daun salam (Syzygium polyanthum Wight.) dikenal masyarakat sebagai

bumbu masak (penyedap makanan). Selain itu salam juga bisa digunakan sebagai

obat tradisional yaitu antidiare, antidiabetik, pencernaann, serta lemah lambung

Menurut Badan POM (2004), kandungan kimia daun salam adalah tannin,

minyak atsiri (salamol, eugenol), flavonoid (quercetin, quercitrin, myrcetin,

myricitrin), seskuiterpen, triterpenoid, fenol, steroid, sitral, lakton, saponin dan

karbohirat. Kandungan quercetin dalam daun salam sebanyak 560 mg per 100gr.

Flavonoid pada daun salam dapat menghambat pelepasan TNF-α dan IL-6 yang

merupakan mediator inflamasi sehingga tidak akan terjadi inflamasi (Lafuente,

Guillamon, Vilares, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

3

Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih

bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (Depkes RI,

1995). Krim terbentuk dari hasil emulsifikasi antara fase minyak dan fase air

dengan bantuan emulsifying agent (Allen, 2002).

Dalam penelitian ini dibuat sediaan krim tipe (M/A) di mana fase

pendispersinya air dan fase terdispersinya minyak. Penggunaan krim dipilih

karena mempunyai banyak kelebihan, antara lain mudah dioleskan, mudah

menyebar, mempunyai daya penetrasi tinggi, member kelembaban kulit, mudah

dibersihkan, mudah dicuci dengan air (Mitsui, 1997).

Biocream®

mengandung Aerosil®

,

paraffin liquidum,

vaselin album,

cetostearol, sorbimacrogol palmit 300, monostearin, Myglycol®

812, asam sorbit,

propilenglikol, deionized water. Biocream® adalah sistem emulsi yang stabil

dengan distribusi lemak dan air yang merata (ambifilik). Biocream® biasa

digunakan sebagai bahan pengencer untuk berbagai zat aktif untuk pengobatan

kulit.

Inflamasi pada kulit terjadi karena adanya peningkatan agen pro-

inflamasi seperti sitokin TNF-α, IL-1, dan IL-6. Pada inflamasi terjadi pelepasan

mediator-mediator inflamasi seperti histamin, bradikinin, serotonin, dan

prostaglandin (Necas, 2013).Kulit memiliki stratum corneum yang berfungsi

sebagai barrier yang dapat menghambat permeasi dari zat aktif. Stratum corneum

sangat selektif terhadap molekul-molekul yang akan masuk ke dalam jaringan

kulit. Penetration enhancer di dalam formulasi sediaan topikal diperlukan untuk

membantu zat aktif masuk ke dalam jaringan kulit. Peppermint oil dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

4

meningkatkan penetrasi obat yang bersifat hidrofilik pada konsentrasi terendah

0,1%(v/v). Hal ini menunjukkan bahwa peppermint oil dapat digunakan sebagai

penetration enhancer (Fox, Gerber, Plessis, dan Hamman, 2011).

1. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang diangkat

dalam penelitian ini adalah :

a. Apakah ekstrak daun salam dapat dibuat sediaan topikal dan memenuhi

kriteria sebagai sediaan krim dan Biocream® ?

b. Apakah sediaan krim ekstrak daun salam dan Biocream® ekstrak daun

salam dapat mempunyai efek antiinflamasi ?

c. Apakah penambahan penetration enhancer dalam sediaan krim dan

Biocream®

berpengaruh pada aktivitas antiinflamasi pada sediaan krim

ekstrak daun salam ?

2. Keaslian penelitian

Adapun penelitian terkait tentang daun salam (Eugenia polyantha

Wight.) yang pernah dilakukan yaitu :

1. Pengaruh pemberian Ekstrak daun salam (Eugenia polyantha) Terhadap Kadar

LDL Kolesterol Serum Tikus Jantan Galur Wistar Hiperlipidemia.

Adapun penelitian terkait tentang efek antiinflamasi yang pernah

dilakukan yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

5

1. Efek Antiinflamasi Infusa Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Pada Udema

Telapak Kaki Mencit Betina Terinduksi Karagenin Dengan Pengukuran

Jangka Sorong (Manurung, 2013). Dalam penelitian tersebut dilakukan

pengukuran persentase reduksi udema kaki tikus dengan menggunakan

metode jangka sorong.

Adapun penelitian terkait tentang pembuatan formulasi krim yang pernah

dilakukan yaitu :

1. Pengaruh Tween 80 Sebagai Surfaktan dan PEG 6000 Sebagai Basis Terhadap

Sifat Fisis dan Stabilitas Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat dengan Desain

Faktorial (Mantyas, 2014) Dalam penelitian tersebut dilakukan pengukuran

stabilitas dengan cara mengukur % pergeseran viskositas.

Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian mengenai Formulasi sediaan

cream ekstrak etanolik daun salam dengan pengujian aktivitasnya sebagai

antiinflamasi belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat teoretis maupun manfaat

praktis :

a. Manfaat teoretis : memberikan informasi yang dapat dijadikan acuan

untuk penelitian berikutnya berkaitan dengan efektivitas dari daun

salam.

b. Manfaat praktis : menghasilkan sediaan topikal krim ekstrak daun

salam yang berguna sebagai obat anti inflamasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

6

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan umum :

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan sediaan topikal

krim ekstrak daun salam sebagai obat anti inflamasi.

2. Tujuan khusus :

Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui apakah ekstrak daun salam dapat dibentuk menjadi suatu

sediaan krim dan Biocream®

yang memenuhi kriteria sebagai sediaan yang

baik.

b. Untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi sediaan krim dan Biocream®

ekstrak

daun salam sebagai obat anti inflamasi

c. Untuk mengetahui apakah peppermint oil dapat digunakan sebagai penetration

enhancer yang dapat membantu meningkatkan aktivitas antiinflamasi pada

sediaan krim dan Biocream®

ekstrak daun salam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Inflamasi

1. Definisi

Inflamasi adalah suatu reaksi protektif setempat yang timbul karena

adanya cedera atau kerusakan jaringan tubuh karena suatu rangsangan yang

berfungsi merusak, mengurangi, baik agen pencedera maupun jaringan yang

cedera (Mutscler, 1986). Inflamasi adalah usaha dari tubuh untuk menginaktivasi

atau merusak organisme yang menyerang, menghilangkan zat iritan, dan mengatur

derajat perbaikan jaringan (Mycek, Harvey, dan Champe, 1997).

2. Gejala

Gejala inflamasi yang dapat diamati adalah kemerahan (rubor), panas

meningkat (calor), pembengkakan (tumor), nyeri (dolor), dan gangguan fungsi

(fungsio laesa) (Mutschler, 1986).

Rubor merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang mengalami

peradangan. Pada saat reaksi peradangan timbul, maka arteriola yang mensuplai

darah tersebut melebar, dengan demikian akan lebih banyak darah yang mengalir

ke dalam mikrosirkulasi lokal. Kapiler yang sebelumnya kosong atau sebagian

saja yang merenggang dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini

dinamakan hyperemia (Price dan Wilson, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

8

Calor atau panas, terjadi secara bersamaan dengan rubor pada reaksi

peradangan akut. Daerah peradangan pada kulit lebih panas sebab darah yang

disalurkan ke permukaan tubuh yang terkena innfeksi lebih banyak daripada yang

disalurkan ke daerah normal (Price dan Wilson, 1995).

Tumor atau pembengkakan merupakan tahap kedua dari inflamasi yang

disebabkan oleh adanya pengiriman cairan serta sel-sel dari sirkulasi darah ke

jaringan radang. Cairan serta sel-sel yang tertimbun di daerah peradangan disebut

eksudat. Pada kejadian awal peradangan, cairan eksudat biasanya berisi cairan

plasma yang kemudian diikuti oleh hilangnya sel darah putih dari aliran darah

dan kemudian terimbun sebagai bagian dari eksudat (Wilmana, 1995, Price dan

Wilson, 1995).

Dolor atau rasa sakit dari reaksi peradangan dapat disebabkan oleh

beberapa factor. Diantaranya adalah perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal

ion-ion tertentu dapat merangsang ujung-ujung syaraf. Selain itu, edema yang

terjadi mengakibatkan peningkatan tekanan lokal yang dapat menimbulkan rasa

sakit (Price dan Wilson, 1995). Mediator-mediator kimiawi seperti baradikinin,

prostaglandin, dan serotonin diketahui juga dapat mengakibatkan rasa sakit

(Underwood, 1999).

Fungtio laesa atau hilangnya fungsi merupakan konsekuensi dari suatu

proses radang. Gerakan yang terjadi pada daerah radang yang dilakukan secara

sadar ataupun secara reflek akan mengalami hambatan oleh rasa sakit.

Pembengkakan yang hebat secara fisik mengakibatkan berkurangnya gerak

jaringan (Underwood, 1999).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

9

3. Mekanisme

Gambar 1. Mekanisme Inflamasi (Mutschler, 1986)

B. Anti Inflamasi

Obat Anti-Inflamasi Non Steroid (OAINS) dapat menghambat system

enzim, siklooksigenase maupun lipooksigenase intraseluler, yang nantinya akan

berpengaruh terhadap respon inflamasi yang terjadi serta menurunkan produksi

berbagai komponen prostaglandin. Penggunaan obat AINS untuk jangka panjang

akan berefek pada gastrointestinal seperti dispepsia serta rasa nyeri pada

abdomen, dapat pula terjadi pendarahan pada lambung atau duodenum. Pemberian

sediaan topikal adalah salah satu cara untuk menghindari terjadinya iritasi

lambung, selain itu tujuan dari system penghantaran sediaan secara topikal adalah

untuk menghindari berbagai masalah absorbsi pada saluran cerna seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

10

deaktivasi oleh enzim pencernaan (Babb, 1992). (Fitzgerald et al., 2001). (Gunani,

2009).

Berdasarkan pada selektifitasnya terhadap COX, OAINS dibagi menjadi

beberapa golongan :

a. Inhibitor COX non selektif, contoh :indometasin, aspirin, diklofenak,

piroksikam, naproxen, ibuprofen dan asam mefenamat.

b. Inhibitor selektif COX-2, contoh : nimesulid, meloksikam, nabumeton

dan aseklofenak (Ignatius, Zarangga, dan Ernest, 2007).

c. Inhibitor sangat selektif COX-2, contoh : celecoxib, refocoxib,

valdecoxib, etoricoxib dan lumiracoxib (Derle, Gujar, dan Sagar,

2006).

C. Natrium Diklofenak

Natrium diklofenak merupakan suatu anti radang non steroid (Non

steroid anti-inflamatory drugs, NSAIDs) yang merupakan suatu turunan asam

fenil asetat. Natrium diklofenak digunakan pada pengobatan asteoarthritis dan

rheumatoid arthritis. Hal yang dilakukan untuk mengurangi efek pada saluran

cerna adalah dengan membuat sediaan transdermal. Sediaan transdermal

merupakan system penghantaran yang memanfaatkan kulit sebagai tempat masuk

obat. Kulit relatif permeabel terhadap senyawa-senyawa kimia sehingga dalam

keadaan tertentu kulit dapat ditembus oleh senyawa obat yang akan menimbulkan

efek terapi, baik lokal maupun sistemik (Aiache, 1993).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

11

D. Voltaren ®

Gambar 2. Voltaren® (Novartis, 2011)

Voltaren Emulgel ® mengandung dietilamin diklofenak di mana tiap 11,6 mg

dietilamin diklofenak setara dengan 10 mg natrium diklofenak. Voltaren Emulgel

® juga mengandung dietilamin, polimer asam akrilik, cetomacrogol 1000,

isopropyl alcohol, paraffin cair, parfum, propilrn glikol, dan air. Basis dari

Voltaren Emulgel®

adalah gel emulsi minyak dalam air (MIMS, 2014).

E. Tumbuhan Salam

1. Nama dan habitat

Salam (Eugenia polyantha Wight) mempunyai sinonim Syzygium

polyantha (Wight) Walp dan Eugenia Iucidula Miq. Di Aceh salam biasa disebut

mefel, di Sumatra disebut ubor serai, di Madura disebut kastolam, di jawa disebut

salam. Tempat tumbuh berada di wilayah yang beriklim tropis dan sub tropis

termasuk di daerah Asia Tenggara, yakni Cina. Di Indonesia tumbuh di daerah

pegunungan, tetapi ada juga yang ditanam orang sebagai tanaman peneduh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

12

2. Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta

Anak divisi : Angiospermae

Kelas : Dycotyledoneae

Bangsa : Myrtales

Suku : Myrtaceae

Marga : Eugenia

Jenis : Eugenia polyantha Wight

(Backer and Bakhuizen Van den Brink, 1965 ; Van Stennis, 1975; Tjitrosoepomo,

1991)

3. Morfologi

Berupa pohon tinggi sampai 25 meter, garis tengah batangnya sampai 1,3

meter, permukaan licin, putih kecoklatan. Buah bulat, diameter kurang lebih 1,2

cm, muda berwarna hijau dan tua berwarna coklat kehitaman, rasanya agak sepat.

Biji bulat, diameter kurang lebih 1 cm, warna coklat. Akar berupa akar tunggang.

Daun berbentuk bundar lonjong, tepi rata, pangkal runcing, panjang 10-14 cm,

lebar 4-8 cm tangkai panjang, pertulangan menyirip, permukaan bawah hijau

muda dan permukaan atas hijau tua. Bunga majemuk, kecil, putih, wangi, tumbuh

diujung batang ; kelopak berbentuk piala, diameter 4mm, hijau ; mahkota panjang

2-3 , 5mm, putih ; putik panjang 1mm , hijau keputih-putihan. Salam banyak

tumbuh di pekarangan rumah sebagai tanaman peneduh dan perindang

(Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

13

4. Kandungan kimia

Daun salam mengandung saponin, flavonoid, minyak atsiri, alkaloid,

dan polifenol. Kulit batangnya mengandung saponin dan tanin (Syamsuhidayat

dan Hutapea, 1991). Flavonoid total yang terkandung dari ekstrak kental daun

salam tidak kurang dari 0,40% dihitung sebagai kuersetin (Dirjen POM, 2013).

F. Flavonoid

Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang banyak terdapat

pada tumbuh-tumbuhan. Kandungan senyawa flavonoid di dalam tumbuhan

sangat rendah, yaitu sekitar 0,25% dan secara umum terikat atau terkonjugasi

dengan senyawa gula membentuk glikosida (Robinson, 1995). Khusus pada divisi

Angiospermae yang lazim dijumpai adalah flavon dan flavonol, C-glikosida dan

0-glikosida, disamping isoflavon dan flavonon (Markham, 1998).

Flavonoid merupakan senyawa polar, maka umumnya flavonoid cukup

larut dalam pelarut polar seperti etanol, methanol, butanol dan aseton. Adanya

gula yang terikat pada flavonoid cenderung menyebabkan flavonoid lebih mudah

larut dalam air dan dengan demikian campuran pelarut di atas merupakan pelarut

yang lebih baik untuk glikosida (Markham, 1998).

Flavonoid menghambat banyak reaksi oksidasi, baik secara enzim

maupun non enzim. Efek flavonoid terhadap organisme sangat banyak macamnya

sehingga tumbuhan yang mengandung flavonoid dapat dipakai dalam pengobatan

(Robinson, 1995). flavonoid menunjukkan aktivitasnya sebagai anti alergi, anti

inflamasi, anti mikrobial, dan anti kanker. Pada kenyataanya, flavonoid bekerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

14

sebagai antioksidan kuat, melindungi diri dari serangan oksidatif dan radikal

bebas. Flavonoid dapat bekerja sebagai inhibitor lipooksigenase yang berperan

dalam produksi mediator inflamasi yaitu leukotrien sehingga proses peradangan

dapat terhambat (Robinson, 1995).

G. Maserasi

Maserasi merupakan cara penyarian sederhana, dilakukan dengan

merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus

dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandunng zat aktif. Zat aktif

akan larut, dan karena adanya perbedaaan konsentrasi antara larutan zat aktif di

dalam sel dan luar sel maka larutan yang terpekat didesak keluar. Peristiwa ini

berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antar larutan diluar dan

didalam sel. Maserasi digunakan untuk penyarian simplisia yang mengandung zat

aktif mudah larut dalam cairan penyari. Cairan penyari yang digunakan dapat

berupa air, etanol, etanol-air, atau pelarut lainya (Anonim, 1986).

H. Karagenin

Karagenin adalah suatu senyawa iritan yang merupakan

mukopolisakarida yang disusun oleh monomer unit galaktosa sulfat. Karagenin

dapat menginduksi suatu reaksi inflamasi yang bersifat akut, non-imun, bisa

diamati dengan baik dan mempunyai reprodusibilitas yang tinggi. Keuntungan

karagenin antara lain : tidak meninggalkan bekas, tidak menimbulkan kerusakan

jaringan serta dapat memberikan respon yang lebih peka terhadap obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

15

antiinflamasi dibandingkan dengan senyawa iritan lainya (Morris,2003),

(Siswanto dan Nurlita, 2005).

Gambar 3. Mekanisme karagenan sebagai agen inflamasi (Salvemini,

1996)

I. Oleum Mentha piperita

Oleum Mentha piperita merupakan minyak yang tidak berwarna,

kekuningan, atau kehijauan-kuning cair, menjadi lebih gelap dan tebal oleh usia

dan paparan udara, memiliki bau khas aromatik pepermint, sangat aromatik, tajam

rasa, dan diikuti oleh sensasi dingin saat udara ditarik ke mulut. Kandungan utama

dari Oleum mentha piperita adalah menthol (30-55%), atau dapat disebut juga

stearopten mint, atau kamper mint (Alankar, 2009).

Penetration enhancer merupakan substansi yang dapat memfasilitasi

absorbsi penetrasi melalui kulit dengan mengurangi impermeabilitas kulit secara

sementara. Bahan-bahan yang mempunyai sifat sebagai penetration enhancer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

16

mempunyai karakteristik yaitu tidak toksik, tidak mengiritasi, tidak berbau, tidak

berasa, tidak berwarna (Sinha dan Kaur, 2000). Menurut Fox, Gerber, Plessis dan

Hamman (2011), Peppermint oil dapat meningkatkan penetrasi obat yang bersifat

hidrofilik pada konsentrasi terendah 0,1%(v/v).

J. Krim

Krim merupakan suatu sediaan berbentuk setengah padat yang

mengandung satu atau lebih bahan terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai

(Dirjen RI, 1995). Terdapat dua tipe krim sederhana, yaitu tipe air dalam minyak

(A/M) dan tipe minyak dalam air (M/A). Tipe air dalam minyak (A/M) tidak larut

dalam air dan tidak dapat dicuci dengan air, sedangkan tipe minyak dalam air

(M/A) dapat bercampur dan dapat dicuci dengan air, serta tidak berminyak (Allen,

1999). Evaluasi krim dapat meliputi uji organoleptis, uji daya lekat, dan uji daya

sebar (Banker dan Rhodes, 1990).

Krim digunakan sebagai :

a. Bahan pembawa obat untuk pengobatan kulit

b. Bahan pelembut kulit

c. Sebagai pelindung kulit di mana mencegah kontak permukaan kulit

dengan larutan berair dan rangsang kulit (Anief, 1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

17

K. Landasan Teori

Inflamasi terjadi karena adanya reaksi antara jaringan ikat pembuluh

dengan pengaruh-pengaruh yang merusak (noksi) baik kimia, fisika, maupun

infeksi organisme. Rangsangan tersebut membuat adanya pembebasan mediator-

mediator inflamasi yang meliputi : histamine, eicosanoid (prostaglandin,

tromboksan, leukotrien), PAF (platelet activating factor), bradikinin, nitrit oksida,

neuropeptida, dan cytokine (seperti interleukin, interferon, dll) (Rang, Dale,

Ritter, and Moore, 2003)

Daun salam sangat berpotensi sebagai tanaman obat. Penapisan fitokimia

yang dilakukan (Kusuma et al, 2011) menyebutkan bahwa ekstrak kasar daun

salam tercatat memiliki kandungan senyawa flavonoid. Uji fitokimia

menunjukkan bahwa flavonoid yang dikandung oleh daun salam berfungsi

sebagai anti bakteri, anti oksidan dan anti inflamasi.

Flavonoid mampu menghambat enzim lipooksigenase sehingga

pembentukan leukotrein yang dapat menyebabkan peradangan menjadi terhambat

(Robinson, 1995). Flavonoid pada daun salam akan menghambat pelepasan TNF-

α dan IL-6 yang merupakan mediator inflamasi sehingga tidak akan terjadi

inflamasi (Lafuente, Guillamon, Vilares, 2009).

Krim tipe M/A (Vanishing cream) merupakan suatu krim yang dibuat

dengan mendispersikan komponen minyak ke dalam komponen air. Mudah dicuci

dengan air dan jika digunakan di kulit akan terjadi penguapan dan peningkatan

konsentrasi dari suatu obat yang larut air sehingga akan mendorong penyerapan

ke dalam jaringan kulit (Aulton, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

18

Oleum Mentha piperita merupakan minyak yang tidak berwarna,

kekuningan, atau kehijauan-kuning cair, menjadi lebih gelap dan tebal oleh usia

dan paparan udara, memiliki bau khas aromatik pepermint, sangat aromatik, tajam

rasa, dan diikuti oleh sensasi dingin saat udara ditarik ke mulut. Kandungan utama

dari Oleum mentha piperita adalah menthol (30-55%), atau dapat disebut juga

stearopten mint, atau kamper mint (Alankar, 2009). Menurut Fox (2011),

Peppermint oil sebagai penetration enhancer dapat memberikan efek pada

integritas kulit sehingga zat aktif dapat masuk ke dalam jaringan kulit

L. Hipotesis

1. Sedian krim dan Biocream®

ekstrak daun salam menunjukkan kualitas sifat

fisik sediaan yang baik

2. Sediaan krim dan Biocream®

ekstrak daun salam memiliki aktivitas sebagai

antiinflamasi.

3. Penambahan peppermint oil sebagai penetration enhancer mampu

meningkatkan aktivitas antiinflamasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Formulasi sediaan cream ekstrak etanolik daun salam (Syzgium

polyantha Wight.) dengan pengujian aktivitasnya sebagai antiinflamasi ini

merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak pola searah.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

a. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis sediaan yaitu

basis krim (krim M/A dan Biocream®)

dan konsentrasi peppermint oil.

b. Variabel tergantung

Dalam hal ini yang menjadi variabel tergantung antara lain:

1) Sifat fisik sediaan krim : daya sebar, viskositas

2) Stabilitas sediaan : pergeseran viskositas

3) % reduksi edema

c. Variabel terkendali dan variabel tak terkendali

Variabel terkendali adalah variabel yang berpengaruh tetapi dapat

dikendalikan, dalam hal ini yang menjadi variabel terkendali antara lain :

Jenis tikus, Berat badan tikus, umur tikus, jenis kelamin tikus, kecepatan

pengadukan, suhu pemanasan.

Variabel tak terkendali dalam penelitian ini adalah kondisi

patofisiologis tikus, suhu serta kelembaban ruangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

20

d. Definisi Operasional Variabel

1. Ekstrak daun salam adalah ekstrak kental yang didapatkan dari serbuk

daun salam yang diekstrak dengan etanol 70% sebagai pelarut dengan

metode maserasi.

2. Krim ekstrak daun salam adalah sediaan semisolid yang mengandung

ekstrak daun salam dengan konsentrasi 10% yang dimaksudkan untuk

pemakaian luar atau pada kulit (topikal) yang dibuat sesuai dengan

formula dan cara kerja pada penelitian ini.

3. Jenis sediaan pada penelitian ini adalah basis krim dimana terdiri dari

basis krim M/A dan basis Biocream®.

4. Biocream®

ekstrak daun salam adalah basis krim yang berasal dari

Biocream®

yang berfungsi sebagai bahan pengencer untuk berbagai

zat aktif untuk pengobatan kulit yang mengandung ekstrak daun salam

5. Sifat fisik krim adalah parameter untuk mengetahui kualitas fisik dari

sediaan krim M/A ekstrak daun salam dan Biocream®

ekstrak daun

salam dengan uji daya sebar dan viskositas.

6. Viskositas adalah tahanan dari suatu cairan untuk mengalir. Dalam

penelitian ini, besarnya viskositas sampel yang baik berdasarkan

viskositas standar yang diambil dari produk pasaran.

7. Daya sebar adalah kemampuan penyebaran krim pada kulit.

8. % reduksi edema adalah penurunan inflamasi pada kaki tikus yang

disebabkan oleh adanya perlakuan dari krim ekstrak daun salam dan

Biocream®

ekstrak daun salam pada jam ke-4 dan 24. % reduksi edema

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

21

dapat dihitung dengan cara mengukur tebal telapak kaki kontrol

dikurangi dengan tebal telapak kaki perlakuan lalu dibagi dengan tebal

telapak kaki control dan dikalikan 100%.

C. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Alat-alat gelas

(beaker glass, pengaduk, gelas ukur dan labu ukur merk Pyrek), alat-atal pembuat

ekstrak daun salam (Erlenmayer (Pyrek), orbital shaker (Optima), rotary

evaporator (Buchi Labortechnik AG CH-9230), waterbath (Memmert), corong

Butcher), neraca analitik, jangka sorong Digital Caliper “Wipro”.

D. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun salam (BPTO),

etanol 70%, paraffin liquidium (Bratachem), asam stearat (Bratachem), tween

(Bratachem), Voltaren®

(NOVARTIS), Biocream® (MERCK), aquadest, adeps

lanae, TEA, span, nipagin, nipasol, (Laboratorium FTS-Solid Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma) NaCl, karagenan (Laboratorium Biofarmasetika

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma), tikus betina galur wistar

(Laboratorium Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

22

E. Formula

Tabel I. Formula standar krim menurut penelitian Revi, Yenti et al.,(2011)

Formula

Nama bahan

Jumlah (g)

Paraffin liquidum 25 g

Asam stearat 14,5 g

Adeps lanae 3 g

Nipagin 0,1 g

Nipasol 0,05 g

TEA 1,5 g

Aquades ad ad 100 g

Tabel II. Formula Sediaan Krim M/A Modifikasi

Formula

Nama bahan

Jumlah (g)

Paraffin liquidum 13 g

Asam stearat 16 g

Adeps lanae 3 g

Tween 10 g

Nipagin 0,1 g

Nipasol 0,05 g

Span 2,5 g

TEA 2 g

Aquades ad 53,35 g

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

23

Tabel III. Formula krim ekstrak daun salam M/A dalam 25 g

Formula

Nama Bahan

K KP KE KEP

Ekstrak Etanol Daun

Salam

- - 2,5 g 2,5 g

peppermint oil - 0,125 g - 0,125 g

Paraffin liquidum 3,25 g 3,125 g 3,25 g 3,125 g

Asam stearat 4 g 4 g 4 g 4 g

Adeps lanae 0,75 g 0.75 g 0.75 g 0,75 g

Tween 2,5 g 2,5 2,5 2,5

Nipagin 0,025 g 0,025 g 0,025 g 0,025 g

Nipasol 0,0125 g 0,0125 g 0,0125 g 0,0125

Span 0,625 g 0,625 g 0,625 g 0,625

TEA 0,5 g 0,5 g 0,5 g 0,5 g

Aquadest 13,337 g 13,337 g 10, 837 g 10,837 g

Keterangan:

F1 : Formula krim 0%

F2 : Formula krim dengan konsentrasi peppermint 0,5%

F3 : Formula krim dengan konsentrasi ekstrak etanolik daun salam 10%

F4 : Formula krim dengan konsentrasi ekstrak etanolik daun salam 10% dan

peppermint oil 0,5 %

Tabel IV. Formula Biocream® ekstrak daun salam M/A dalam 25 g

Formula

Nama bahan

B BP BE BEP

Biocream® 25 g 24, 875 g 22,5 g 22,375 g

Ekstrak Etanol

Daun Salam

-

-

2,5 g

2,5 g

Peppermint oil 0,125g - 0,125 g

Keterangan:

F1 : Biocream®

F2 : Biocream®

dengan peppermint oil 0,5%

F3 : Biocream® dengan ekstrak daun salam 10%

F4 : Biocream® dengan ekstrak daun salam 10% + peppermint oil 0,5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

24

F. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman

Determinasi tanaman dilakukan oleh Balai Besar Penelitian Dan

Pengembangan Tanaman Obat Dan Obat Tradisional Tawangmanggu, Jawa

Tengah.

2. Pengumpulan dan pembuatan serbuk simplisia

Daun salam yang digunakan pada penelitian ini berasal dari Balai Besar

Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Obat Dan Obat Tradisional

Tawangmanggu. Digunakan alat penyerbuk mekanik yang berasal dari

Laboratorium Farmakognosi Fitokimia Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta. Serbuk yang didapat kemudian diayak dengan ayakan no.20

untuk membuat ukuranya menjadi homogen.

3. Standarisasi ekstrak

Standarisasi ekstrak dilakukan oleh Laboratorium Penelitian dan

Pengembangan Terpadu Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dimana untuk

penetapan kadar air digunakan metode gravimetri seadangkan untuk penetapan

kadar kuercetin digunakan metode KLT Densitometri.

4. Pembuatan ekstrak daun salam

Ditimbang bahan baku sebanyak 50 gram, lalu dimasukkan ke dalam wadah

maserasi, sebanyak 250 ml etanol 70% ditambahkan sebagai pelarut, maserasi

dilakukan dengan menggunakan orbital shaker selama 1x24 jam, dilakukan

penyaringan dengan corong Buchner dan kertas saring untuk mengambil

ekstrak, ekstrak yang sudah diambil kemudian dimasukkan ke rotary

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

25

evaporator untuk menguapkan etanol, dilakukan proses penguapan pelarut

dengan waterbath dengan suhu 70o C, dilakukan pengovenan pada suhu 40

o C

untuk menghitung bobot tetap.

5. Formulasi krim

a. Pembuatan basis krim

Pembuatan basis krim dilakukan dengan cara : fase minyak (paraffin

liquidum, asam stearat, adeps lanae,) dan fase air (nipagin, nipasol, TEA, dan

aquadest) masing-masing dipanaskan diatas waterbath pada suhu 60o-70

o C

sampai lebur. Fase air dan fase minyak dicampurkan sekaligus lalu di mixer

dengan kecepatan 300 rpm sampai terbentuk massa basis krim yang homogen.

Lalu masing-masing formula disimpan dalam wadah krim.

b. Pembuatan krim peppermint oil 0,5 %

Pembuatan krim peppermint 0,5% dilakukan dengan cara : fase minyak

(paraffin liquidum, asam stearat, adeps lanae,) dan fase air (nipagin, nipasol,

TEA, dan aquadest) masing-masing dipanaskan diatas waterbath pada suhu

60o-70

o C sampai lebur. Fase air dan fase minyak dicampurkan sekaligus lalu

di mixer dengan kecepatan 300 rpm sampai terbentuk massa basis krim yang

homogen. Setelah terbentuk massa basis krim yang homogen, lalu

ditambahkan peppermint 0,5% ke dalam formula dan dicampur dengan mixer

sampai homogen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

26

c. Pembuatan krim ekstrak daun salam

Pembuatan krim ekstrak daun salam dilakukan dengan cara : fase

minyak (paraffin liquidum, asam stearat, adeps lanae,) dan fase air (nipagin,

nipasol, TEA, dan aquadest) masing-masing dipanaskan diatas waterbath pada

suhu 60o-70

o C sampai lebur. Fase air dan fase minyak dicampurkan sekaligus

lalu di mixer dengan kecepatan 300 rpm sampai terbentuk massa basis krim

yang homogen. Setelah terbentuk massa basis krim yang homogen, lalu

ditambahkan ekstrak etanolik daun salam sebesar 10% ke dalam formula.

Diaduk dengan kecepatan 300 rpm sampai homogen.

d. Pembuatan krim ekstrak daun salam dengan peppermint oil 0,5 %

Pembuatan krim ekstrak daun salam dengan peppermint 0,5 % dilakukan

dengan cara : fase minyak (paraffin liquidum, asam stearat, adeps lanae,) dan

fase air (nipagin, nipasol, TEA, dan aquadest) masing-masing dipanaskan

diatas waterbath pada suhu 60o-70

o C sampai lebur. Fase air dan fase minyak

dicampurkan sekaligus lalu di mixer dengan kecepatan 300 rpm sampai

terbentuk massa basis krim yang homogen. Setelah terbentuk massa basis

krim yang homogen, lalu ditambahkan ekstrak etanolik daun salam 10% dan

peppermint oil sebanyak 0,5 %. Dicampur dengan mixer pada kecepatan 300

rpm sampai homogen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

27

6. Modifikasi sediaan Biocream®

a. Pembuatan Biocream® peppermint oil 0,5%

Biocream®

dikeluarkan dari sediaanya lalu ditambahkan peppermint oil

0,5 %. Dicampur dengan menggunakan mixer dengan kecepatan 300 rpm

sampai homogen.

b. Pembuatan Biocream® ekstrak daun salam

Biocream®

dikeluarkan dari sediaanya lalu ditambahkan ekstrak daun

salam 10 %. Dicampur dengan menggunakan mixer dengan kecepatan 300

rpm sampai homogen.

c. Pembuatan Biocream®

ekstrak daun salam dengan peppermint oil

0,5%.

Biocream®

dikeluarkan dari sediaanya lalu ditambahkan ekstrak daun

salam 10 % dan peppermint oil 0,5 %. Dicampur dengan menggunakan mixer

dengan kecepatan 300 rpm sampai homogen.

7. Uji sifat fisik krim

a. Uji organoleptis dan pH. Dicatat bentuk, warna, dan bau dari krim yang

terbentuk, kemudian dilakukan pengecekan pH krim menggunakan

indikator pH universal.

b. Uji daya sebar krim. Ditimbang 1 g krim dan diletakkan ditengah kaca

bundar berskala. Kaca penutup diletakkan diatas massa krim bersama

dengan berat total 125 gram, didiamkan selama 1 menit. Dicatat diameter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

28

penyebaranya (Grag, Anggrawal, Garg, dan Singla, 2002). Pengujian

dilakukan 48 jam setelah pembuatan sediaan krim.

c. Uji viskositas krim. Sebanyak 25 g krim dimasukkan perlahan-lahan ke

dalam wadah dan dipasang pada viscotester Rion VT-O4. Viscotester

dinyalakan dan nilai viskositas sediaan diperoleh dengan mengamati

gerakan jarum petunjuk pada viscotester setelah jarum stabil. Pengujian

dilakukan 48 jam setelah pembuatan sediaan krim dan setelah

penyimpanan selama 1 bulan (Hariyadi, Purwanti, dan Soeratri, 2005).

8. Uji aktivitas anti inflamasi sediaan krim ekstrak daun salam

a. Penyiapan hewan uji

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus betina, galur

Swiss, usia 2-3 bulan, dengan berat badan 120-150 gram. Kelompok

perlakuan terdiri dari kontrol positif Voltaren®, kontrol negatif, basis

krim, krim peppermint oil 0,5%, krim ekstrak daun salam, krim ekstrak

daun salam dengan pepermint oil 0,5% serta basis Biocream®

, Biocream®

pepermint oil 0,5%, Biocream®

ekstrak daun salam dan Biocream®

ekstrak daun salam dengan peppermint oil 0,5%, masing-masing diuji

dengan 6 kali replikasi.

b. Pembuatan suspensi karagenin

Larutan karagenin yang digunakan sebagai agen inflamasi dibuat dengan

cara melarutkan 1 gram karagenin dalam larutan NaCl fisiologis 0,9%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

29

dalam labu takar 100 ml, sehingga diperoleh konsentrasi karagenin 1%

(b/v).

c. Uji aktivitas antiinflamasi sediaan krim ekstrak daun salam

Kaki belakang hewan uji diukur menggunakan jangka sorong sebelum

diberi perlakuan karagenin 1%. Kemudian dilihat edema yang terjadi

pada waktu setelah diberi karagenin 1%. Penurunan edema dilihat pada

waktu ke 120 menit setelah penyuntikan karegenin. Setelah itu diberi

perlakuan krim ekstrak daun salam dan diamati penurunan

pembengkakanya pada waktu ke 4 jam dan 24 jam. Dibandingkan dengan

kelompok kontrol positif yaitu voltaren emulgel, kelompok kontrol

negatif yaitu karagenin 1%, kelompok basis sediaan krim dan Biocream®

serta kelompok perlakuan ekstrak daun salam .

d. Uji aktivitas antiinflamasi sediaan Biocream® ekstrak daun salam

Kaki belakang hewan uji diukur menggunakan jangka sorong sebelum

diberi perlakuan karagenin 1%. Kemudian dilihat edema yang terjadi

pada waktu setelah diberi karagenin 1%. Penurunan edema dilihat pada

waktu ke 120 menit setelah penyuntikan karegenin. Setelah itu diberi

perlakuan Biocream®ekstrak daun salam dan diamati penurunan

pembengkakanya pada waktu ke 240. Dibandingkan dengan kontrol

positif karagenin 1%, kontrol negatif serta basis sediaan Biocream®

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

30

9. Penentuan persen (%) reduksi inflamasi

Penentuan persen penghambatan inflamasi didapatkan dengan rumus :

% reduksi =

10. Analisis hasil

Data hasil penelitian dianalisis dengan Shapiro Wilk untuk melihat

distribusi data. Jika data terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan

levene test untuk melihat apakah kehomogenan data. Jika data homogen

analisis dilanjutkan dengan ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan

95%dan dilanjutkan dengan analisis Tukey. Analisis ini dilakukan untuk

melihat apakah ada perbedaan pada kelompok perlakuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Determinasi Tanaman

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun salam yang

diperoleh dari Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Obat Dan

Obat Tradisional Tawangmanggu. Determinasi tanaman dilakukan oleh Balai

Besar Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Obat Dan Obat Tradisional

Tawangmanggu untuk memastikan bahwa bahan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah benar merupakan daun salam dengan nama ilmiah Eugenia polyantha

Wight.

B. Hasil Standarisasi Ekstrak

Standarisasi ekstrak yang dilakukan pada penelitian ini meliputi

penetapan kadar quercetin (flavonoid) dan pengujian kadar air ekstrak daun

salam. Didapat kadar quercetin sebesar 0,81% dan kadar air sebesar 14,71%.

Ekstrak yang digunakan pada penelitian ini merupakan ekstrak kental

yang didapat dari proses ekstraksi menggunakan metode maserasi. Ekstrak kental

adalah ekstrak yang berbentuk kental yang diperoleh dari proses penguapan

sebagian penyari, hingga memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Pemerian:

bentuk kental, warna hijau kehitaman, bau khas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

32

C. Hasil Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Sediaan Krim Ekstrak Daun Salam

Krim ekstrak daun salam yang dibuat kemudian diuji sifat fisis dan

stabilitasnya. Uji sifat fisis yang dilakukan pada penelitian ini meliputi uji daya

sebar dan uji viskositas. Uji daya sebar berhubungan dengan mudah atau tidaknya

suatu sediaan untuk dapat menyebar dan merata di kulit, sedangkan uji viskositas

berhubungan dengan kemampuan sediaan dalam mempertahankan matriks

semisolid. Uji stabilitas sediaan yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan

melihat pergeseran viskositas.

1. Uji Organoleptis dan Uji pH

Uji organoleptis meliputi pengamatan warna, bau serta homogenitas

sediaan. Uji organoleptis penting terkait “acceptability” sediaan.

Tabel V. Hasil uji organoleptis dan uji pH krim ekstrak daun salam (48 jam)

Kriteria Biocream®

ekstrak

Biocream®

ekstrak

peppermint

Krim

ekstrak

Krim

ekstrak

peppermint

Warna Hijau

kehitaman

Hijau

kehitaman

Hijau

kehitaman

Hijau

kehitaman

Bau Khas Khas Khas Khas

Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen

pH 6±0 6±0 6±0 6±0

Dari tabel V, dapat dilihat bahwa sediaan yang krim yang dibuat

memilliki homogenitas yang baik. Homogenitas yang baik dapat dilihat dari tidak

adanya ekstrak salam yang menggumpal dan partikel kasar pada sediaan. Hasil

tersebut diharapkan dapat meningkatkap penerimaan pasien terhadap sediaan krim

ekstrak daun salam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

33

Hasil uji pH pada tabel V menunjukkan adanya kesamaan antara setiap

formula, di mana semua formula mempunyai pH 6. Kulit mempunyai pH antara 5-

6. Pada pH 6, sediaan diharapkan tidak menimbulkan iritasi pada kulit (Heater and

Adam, 2012). Dari hasil uji yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa krim ekstrak

daun salam yang dihasilkan diharapkan dapat diterima oleh konsumen dan tidak

menimbulkan iritasi pada kulit.

2. Uji daya sebar dan uji viskositas

Tabel VI. Hasil uji daya sebar dan viskositas (x̅ ± SD) krim ekstrak

daun salam setelah 48 jam

Formula Daya sebar (cm) Viskositas (d.Pa.s)

BE 3,90 ± 0,18 280 ± 30,0

BEP 4,00 ± 0,01 280 ± 20,0

KE 4,44 ± 0,08 240 ± 10,0

KEP 4,43 ± 0,10 240 ± 10,0

Keterangan:

BE : Biocream®

ekstrak

BEP : Biocream®

ekstrak dengan peppermint oil 0,5%

KE : Krim ekstrak

KEP : Krim ekstrak dengan peppermint oil 0,5%

Daya sebar berpengaruh pada penyebaran krim sehingga mempengaruhi

kenyamanan saat krim diaplikasikan ke kulit. Daya sebar bertanggung jawab

kemudahan penggunaan, penghantaran obat, ekstrudabilitas dari kemasan dan

kenyamanan serta penerimaan oleh pasien (Garg et al., 2002).

Dari tabel VI, dapat dilihat bahwa respon daya sebar dari masing-masing

formula berbeda-beda. Formula KE mempunyai daya sebar yang paling besar dan

formula BE mempunyai daya sebar yang paling kecil. Hasil tersebut sesuai

dengan teori di mana nilai daya sebar berbanding terbalik dengan nilai viskositas

sediaan semisolid, sehingga semakin besar viskositas sediaan krim maka akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

34

semakin kecil daya sebarnya. Range daya sebar yang ingin dicapai pada penelitian

ini adalah 3-5 cm. Range tersebut didasarkan pada daya sebar dari sediaan

Biocream®

di mana pada penelitian ini Biocream®

juga digunakan sebagai kontrol

basis sediaan. Bedasarkan hasil daya sebar diatas maka dapat disimpulkan bahwa

semua formula krim ekstrak daun salam memenuhi persyaratan daya sebar yang

baik.

Viskositas merupakan parameter yang penting untuk mengetahui sifat

fisis dari sediaan krim, di mana semakin besar nilai viskositas maka sediaan

tersebut akan semakin kental. Menurut (Heather dan Adam, 2012) viskositas

dapat mengindikasikan suatu perubahan fisis dari suatu sediaan. Viskositas suatu

sediaan harus diatur sedemikian rupa agar dapat diterima oleh pasien. Untuk itu

viskositas tidak boleh terlalu rendah (encer) dan tidak boleh terlalu tinggi (kental).

Jika viskositas sediaan rendah (encer) maka sediaan akan mudah tumpah dan

ketika diaplikasikan ke kulit maka daya lekat dari sediaan akan rendah sehingga

akan menggangu dan menyebabkan ketidaknyamananan bagi pasien. Jika

viskositas sediaan terlalu tinggi (kental) maka sediaan akan sulit mengalir pada

saat dikeluarkan dari kemasan serta akan harus dibutuhkan energi yang lebih

besar untuk pengaplikasianya ke kulit agar dapat merata. Hal tersebut dapat

mengurangi penerimaan pasien terhadap suatu sediaan.

Viskositas yang diharapkan dari sediaan krim ekstrak daun salam adalah

200-300 d Pa.s. Hal ini didasarkan pada pengujian terhadap sediaan Biocream®

yang merupakan basis krim yang sudah beredar di pasaran. Di mana dengan

didasari oleh suatu sediaan yang sudah beredar di pasaran maka dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

35

diasumsikan sediaan yang kita buat mempunyai stabilitas yang baik dan dapat

diterima oleh pasien. Bedasarkan hasil uji viskositas diatas maka dapat

disimpulkan bahwa semua formula krim ekstrak daun salam memenuhi

persyaratan viskositas yang baik.

Pengukuran dan viskositas dilakukan 48 jam setelah pembuatan krim.

Hal ini bertujuan agar krim yang dibuat sudah membentuk system yang stabil

dalam artian sudah tidak terpengaruh oleh suhu ataupun proses pembuatan.

Pengukuran viskositas dilakukan tiap minggu sampai minggu 4 waktu

penyimpanan atau 28 hari waktu penyimpanan.

3. Stabilitas sediaan

Untuk melihat stabilitas fisis dari sediaan krim M/A dan Biocream®

dalam penelitian ini dilakukan pengukuran pergeseran viskositas. Pergeseran

viskositas dalam penelitian ini menggambarkan perubahan viskositas sediaan krim

M/A dan Biocream®

pada hari ke-2 setelah pembuatan dan selama masa

penyimpanan hari ke 28. Semakin besar nilai pergeseran viskoisitas menunjukkan

bahwa perubahan viskositas yang terjadi selama penyimpanan semakin besar.

Persentase pergeseran viskositas dapat dihitung dengan menggunakan

rumus :

% pergeseran viskositas = Visk ositas hari ke−2 −Viskositas hari ke−28

Viskositas hari ke−2x 100%

Hasil pergeseran viskositas dapat dilihat pada tabel IX

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

36

Tabel VII. Persentase pergeseran viskositas ( x ̅ ± SD) krim ekstrak daun

salam

Formula Viskositas 48 jam

(d.Pa.s)

Viskositas 28 hari

(d.Pa.s)

% Pergeseran

viskositas

BE 280 233,33 16,55 ± 2,58

BEP 280 236,67 15,36 ± 4,64

KE 240 210 12,51 ± 0,52

KEP 240 210 12,34 ± 6,63

Berdasarkan tabel VII, masing-masing formula mengalami pergeseran

viskositas yang cukup besar. Hal ini menunjukkan bahwa modifikasi formula

yang dilakukan oleh peneliti kurang reprodusibel. Pergeseran viskositas yang

baik yaitu <15%. Dari hasil yang didapat ada 2 formula yang masuk kriteria yaitu

formula KE dan KEP. Sedangkan formula BE dan BEP tidak memenuhi standar

pergeseran viskositas yang diinginkan oleh peneliti.

D. Efek Antiinflamasi Krim Ekstrak Daun Salam

Penelitian Formulasi sediaan krim ekstrak etanolik daun salam (Syzgium

polyantha Wight.) ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan efek antiinflamasi

ekstrak daun salam dalam sediaan krim.

Metode pengukuran efek antiinflamasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah dengan mengukur ketebalan kaki tikus menggunakan jangka sorong

digital caliper “Wipro”. Metode pengukuran dengan jangka sorong ini dipilih

karena metode ini relative sederhana pada proses instrument, pengukuran maupun

pengolahan data. Efek antiinflamasi dapat diukur dari penurunan udema kaki tikus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

37

setelah diinjeksi karagenin 1% secara sublantar. Dilakukan kalibrasi terhadap

jangka sorong yang digunakan untuk memastikan akurasi dan presisi alat tersebut.

Pada penelitian kali ini, digunakan karagenin 1% sebagai agen

penginduksi inflamasi. Digunakan karagenin karena karagenin dapat menginduksi

suatu reaksi inflamasi yang bersifat akut, non-imun, bisa diamati dengan baik dan

mempunyai reprodusibilitas yang tinggi. Keuntungan karagenin antara lain : tidak

meninggalkan bekas, tidak menimbulkan kerusakan jaringan serta dapat

memberikan respon yang lebih peka terhadap obat antiinflamasi dibandingkan

dengan senyawa iritan lainya (Morris,2003), (Siswanto dan Nurlita, 2005). Urutan

udema akibat karegenin pada telapak kaki tikus yaitu, histamine dan serotonin

adalah mediator udem yang pertama, dilanjutkan oleh pelepasan kinin yang

menyebabkan gangguan pembuluh darah dalam jaringan terinflamasi

(Rainsford,1984). Diikuti pelepasan prostaglandin dan migrasi leukosit ke lokasi

radang (Foye, 1981)

Pada penelitian ini digunakan Voltaren® emulgel sebagai control positif.

Digunakan voltaren emulgel karena voltaren® emulgel termasuk dalam golongan

obat antiinflamasi non steroid (OAINS) yang mempunyai mekanisme

menghambat sintesis prostaglandin dengan menghambat enzim sikloogsigenase.

Selain itu digunakan Voltaren® emulgel sebagai control positif adalah berdasarkan

produk antiinflamasi topical yang sudah beredar di pasaran. Dengan digunakan

control positif yang sudah beredar dipasaran maka nantinya dapat digunakan

sebagai pembanding terhadap krim ekstrak daun salam. Untuk kontrol negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

38

digunakan karagenan 1% tanpa perlakuan. Tujuanya adalah untuk melihat

penurunan edema kaki tikus tanpa dipengaruhi oleh zat lain.

Dalam penelitian ini edema diukur pada waktu ke 2jam, 4jam, dan

24jam. Pengukuran tersebut didasarkan dari hasil orientasi dimana pengukuran 2

jam dimaksudkan untuk mengukur pembengkakan maksimal yang ditimbulkan

oleh karagenin 1%. Pengukuran 2 jam juga digunakan sebagai control untuk

menghitung % inhibisi. Pengukuran 4 dan 24 jam dimaksudkan untuk melihat

penurunan edema setelah di beri perlakuan.

E. Uji Antiinflamasi Krim Ekstrak Daun Salam

Tabel VIII. % reduksi udema selama perlakuan

Kelompok perlakuan

% reduksi udema jam ke

4 jam 24 jam

B 5,34 ± 1,16 13,11 ± 1,73

BP 6,18 ± 1,42 13,79 ± 1,63

BE 22,45 ± 0,93 24,51 ± 2,56

BEP 22,85 ± 1,92 26,53 ± 1,25

K 5,91 ± 0,64 12,85 ± 2,57

KP 5,92 ± 0,88 12,41 ± 1,68

KE 21,51 ± 0,75 25,89 ± 1,33

KEP 22,66 ± 1,39 27,16 ± 1,63

K+ 24,94 ± 1,88 28,33 ± 0,97

K- 4,17 ± 1,52 11,56 ± 2,37

Keterangan :B = kelompok Biocream®

BP = kelompok Biocream® peppermint oil 0,5%

BE = kelompok Biocream® ekstrak

BEP = kelompok Biocream®

ekstrak dengan peppermint oil

0,5% K = kelompok krim

KP = kelompok krim peppermint oil 0,5%

KE = kelompok krim ekstrak

KEP = kelompok krim ekstrak dengan peppermint oil 0,5%

K+ = kelompok kontrol positif

K- = kelompok kontrol negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

39

Dari tabel VIII di atas terlihat bahwa % inhibisi terbesar ditimbulkan

pada kelompok kontrol positif, di mana terlihat % kenaikan inhibisi yang

signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa voltaren emulgel merupakan OAINS yang

memang memiliki daya penghambatan inflamasi. % inhibisi terkecil ditimbulkan

pada kelompok kontrol negatif yang hanya disuntik dengan karagenan tanpa

perlakuan apa-apa. Penurunan edema yang terjadi kemungkinan disebabkan oleh

respon dari tubuh hewan uji yang berupaya untuk memulihkan tubuh dari

peradangan. Hal yang sama ditunjukkan oleh kelompok Biocream®

, Biocream®

peppermint, krim, dan krim peppermint yang hanya menghasilkan % inhibisi yang

kecil. Hal ini disebabkan karena Biocream®

dan krim hanya basis yang berfungsi

sebagai pembawa dan tidak mempunyai aktifitas sebagai antiinflamasi. Begitu

pula dengan penambahan peppermint oil pada kedua sediaan tersebut juga tidak

berpengaruh pada kenaikan % inhibisi. Hal ini menunjukkan bahwa peppermint

oil tidak mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi. Hal yang berbeda

ditunjukkan oleh krim dan Biocream®

yang ditambahkan ekstrak dan peppermint.

Krim ekstrak dan Biocream®

ekstrak menunjukkan peningkatan %inhibisi yang

cukup besar. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak daun salam mempunyai

aktivitas sebagai antiinflamasi. Penambahan peppermint oil pada krim ekstrak

daun salam tidak terbukti menambah aktivitas antiinflamasi secara statistik. Hal

ini dibuktikan dengan uji tukey dimana krim ekstrak dan krim ekstrak peppermint

serta Biocream®

ekstrak dan Biocream®

ekstrak peppermint tidak mempunyai

perbedaan yang bermakna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

40

Tabel IX menunjukkan keberbedaan dari masing-masing kelompok

sediaan pada jam ke-4. Dari tabel terlihat bahwa kontrol negatif mempunyai

perbedaan yang tidak bermakna terkadap kelompok B, BP, K, dan KP. Hal ini

menunjukkan bahwa keempat kelompok basis tersebut tidak mempunyai daya

antiinflamasi.

Dari tabel IX tersebut terlihat bahwa kelompok kontrol negatif

mempunyai perbedaan yang bermakna dengan kelompok kontrol positif, BE,

BEP, KE, dan KEP. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p-value < 0,05. Dapat

disimpulkan bahwa kelompok kontrol positif, BE, BEP, KE, dan KEP mempunyai

kemampuan untuk mereduksi udema pada kaki tikus yang telah diinduksi dengan

karagenin 1% secara signifikan pada jam ke-4.

Dari tabel IX, terlihat bahwa kelompok kontrol positif mempunyai

perbedaan yang tidak bermakna dengan kelompok BEP. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai p-value > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa kelompok BEP

mempunyai daya reduksi yang sama dengan kontrol positif secara statistik.

Hal yang berbeda ditunjukkan pada kelompok BE, KE, dan KEP yang

mempunyai perbedaan yang bermakna dengan kontrol positif yang ditunjukkan

dengan nilai p-value < 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

kelompok BE, KE dan KEP mempunyai daya reduksi yang lebih kecil daripada

kontrol positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

41

Tabel IX. Hasil uji statistik % reduksi udema pada jam ke-4

Sediaan pembanding p-value Keterangan

K-

B 0,86 BTB

BP 0,21 BTB

K 0,39 BTB

KP 0,39 BTB

K-

BE 0,00 BB

BEP 0,00 BB

KE 0,00 BB

KEP 0,00 BB

K+

K- 0,00 BB

BE 0,04 BB

BEP 0,40 BTB

KE 0,00 BB

KEP 0,03 BB

Keterangan : BB = Berbeda bermakna (p-value <0,05)

BTB = Berbeda tidak bermakna (p-value >0,05)

B = Kelompok Biocream®

BP = Kelompok Biocream® peppermint oil 0,5%

BE = Kelompok Biocream® ekstrak

BEP = Kelompok Biocream®

ekstrak dengan peppermint

oil 0,5%

K = Kelompok krim

KP = Kelompok krim peppermint oil 0,5%

KE = Kelompok krim ekstrak

KEP = Klompok krim ekstrak dengan peppermint oil 0,5%

K+ = Kelompok kontrol positif

K- = Kelompok kontrol negatif

Tabel X menunjukkan keberbedaan dari masing-masing kelompok

sediaan pada jam ke-24. Sama seperti tabel IX, dari tabel X terlihat bahwa

kelompok kontrol negatif mempunyai perbedaan yang bermakna dengan

kelompok kontrol positif, BE, BEP, KE, dan KEP. Hal ini ditunjukkan dengan

nilai p-value < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa kelompok kontrol positif, BE,

BEP, KE, dan KEP pada jam ke-24 mempunyai kemampuan untuk mereduksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

42

udema pada kaki tikus yang telah diinduksi dengan karagenin 1% secara

signifikan.

Dari tabel X, terlihat bahwa pada jam ke-24 kelompok BE mempunyai

perbedaan yang bermakna dengan kontrol positif yang ditunjukkan dengan nilai p-

value < 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok BE

mempunyai daya reduksi yang lebih kecil daripada kontrol positif.

Dari tabel X, terlihat bahwa pada jam ke-24 kelompok kontrol positif

mempunyai perbedaan yang tidak bermakna dengan kelompok BEP, KE, dan

KEP. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p-value > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa

kelompok BEP, KE, dan KEP mempunyai daya reduksi yang sama dengan

kontrol positif secara statistik. Hal yang perlu dicermati adalah pada kelompok

KE dan KEP. Berbeda dengan kelompok BEP yang mempunyai nilai p-value

yang sama pada jam ke-4 dan ke-24, kelompok KE dan KEP mempunyai p-value

yang berbeda pada jam ke-4 dan ke-24. Pada jam ke-24 kelompok KE dan KEP

mempunyai perbedaan yang tidak bermakna dengan kelompok kontrol positif

sedangkan pada waktu ke-4 kelompok KE dan KEP mempunyai perbedaan yang

bermaknya dengan kelompok kontrol positif. Hal ini menunjukkan bahwa pada

jam ke-24, kelompok KE dan KEP dapat mempercepat penyembuhan di mana

kemampuanya sama dengan kontrol positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

43

Tabel X. Hasil uji statistic % reduksi udema pada jam ke-24

Sediaan pembanding p-value Keterangan

K-

BE 0,000 BB

BEP 0,000 BB

KE 0,000 BB

KEP 0,000 BB

K+

K- 0,000 BB

BE 0,025 BB

BEP 0,802 BTB

KE 0,423 BTB

KEP 0,982 BTB

Keterangan : BB = Berbeda bermakna (p-value <0,05)

BTB = Berbeda tidak bermakna (p-value >0,05)

B = Kelompok Biocream®

BP = Kelompok Biocream® peppermint oil 0,5%

BE = Kelompok Biocream® ekstrak

BEP = Kelompok Biocream®

ekstrak dengan peppermint

oil 0,5% K = Kelompok krim

KP = Kelompok krim peppermint oil 0,5%

KE = Kelompok krim ekstrak

KEP = Klompok krim ekstrak dengan peppermint oil 0,5%

K+ = Kelompok kontrol positif

K- = Kelompok kontrol negatif

Pengukuran kemampuan krim ekstrak daun salam sebagai antiinflamasi

sebenarnya bukan hanya dapat dilakukan dalam waktu 4 dan 24 saja, melainkan

dapat dilihat dengan pengukuran edema pada rentang waktu 4 sampai 24 dimana

dengan melakukan pengukuran yang lebih intensif misalnya dilakukan tiap jam

dalam rentang waktu tersebut maka akan dapat diperoleh profil penurunan udema

yang terjadi pada setiap jamnya

Ekstrak daun salam mengandung flavonoid yang dapat memberikan efek

antiinflamasi. Proses peradangan dapat terjadi karena adanya radikal bebas yang

berlebihan. Flavonoid berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menangkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

44

radikal bebas. Radikal bebas terbentuk akibat asam arakidonat dikonversikan

menjadi peroksida melalui jalur siklooksigenase dan lipooksigenase. Ketika

terjadi pembengkakan atau jaringan rusak produksi peroksida meningkat seiring

dengan peningkatan radikal bebas. Antioksidan dalam tubuh tidak dapat

menangkap radikal bebas secara efektif ketika jumlah radikal bebas semakin

banyak sehingga diperlukan antioksidan dari luar (eksogen) untuk membantu

menangkap radikal bebas. Flavonoid dalam hal ini dapat berperan sebagai

antioksidan eksogen. Flavonoid sebagai antiinflamasi dapat menghambat enzim

lipooksigenase pada pembentukan mediator penyebab peradangan seperti

leukotrein (Robinson, 1995). yang nantinya akan menurunkan pembengkakan

yang terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Sediaan krim ekstrak daun salam memenuhi syarat viskositas yang baik pada

formula krim ekstrak dan krim ekstrak peppermint, sedangkan untuk formula

biocream ekstrak dan biocream ekstrak peppermint tidak memenuhi kriteria

sebagai sediaan krim yang baik karena tidak memenuhi standar stabilitas

yang ditentukan.

2. Sediaan krim dan Biocream®

ekstrak daun salam mempunyai aktivitas

sebagai antiinflamasi.

3. Penambahan peppermint oil sebagai penetration enhancer tidak berpengaruh

terhadap peningkatan aktivitas antiinflamasi sediaan krim dan Biocream®

ekstrak daun salam.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengujian antiinflamasi

ekstrak daun salam menggunakan metode pengukuran lain yang lebih

objektif.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan tampilan sediaan

krim ekstrak daun salam yang lebih baik.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai absorpsi perkutan krim

ekstrak daun salam secara in vitro untuk melihat kadar senyawa aktif yang

terpenetrasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

46

DAFTAR PUSTAKA

Aiache, 1993, Farmasetika 2: Biofarmasi, terjemahan Widji Soeratri, Airlangga

University Press, Surabaya. pp. 156-177

Alankar, S., 2009, A Review on Peppermint Oil, Asian Journal of Pharmaceutical

and Clinical Research,Vol.2, pp. 27-33.

Allen, L.V., 1999, Compounding Creams and Lotions, International Journal of

Pharmaceutical Compounding, 3, 111-115.

Allen, V.L., 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical

Compounding, 2nd

ed, American Pharmaceutical Association, Washington

D.C., USA, pp. 276, 285.

Anief, M., 1997, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta,

pp. 7.

Anonim, 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, pp. 4-11.

Anonim, 2009, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Edisi 9, PT Medidata

Indonesia, Jakarta Selatan, pp. 136.

Aulton, M.E., 2002, Pharmaceutics : The Science of Dosage Form Design, 2nd

Edition, Churchill Livingstone, New York, pp. 530.

Babb, R. R, 1992, Gastrointestinal Complications of Nonsteroidal Anti-

Imflammatory Drugs, West J Med, pp. 157, 444-447.

Backer, C.A., & Bakhuizen Van Den Brink, R.C., 1965, Flora of Java, volume II,

N.V.P, Noordhoff, Groningen, The Netherlands, pp. 171-172, 178.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan, 2004, Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat

Indonesia Vol 1, Jakarta : BPOM.

Banker, G. S. and C. T. Rhodes, 1990, Modern Pharmaceutics, 2nd

Ed., Marcell

Dekker Inc., New York, pp. 264, 302.

Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995, Farmakope

Indonesia, Edisi 4, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, pp.6.

Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 2013, Pedoman Teknologi

Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak, Vol 2, Departemen Kesehatan RI,

Jakarta, pp. 3, 40.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

47

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1986, Sediaan Galenik, Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 5-26.

Fitzgerald, G. A., and Patrono, C., 2001, The Coxibs, Selective Inhibitors of

Cyclooxygenase-2, N Engl. J. Med., Vol.345, pp. 6.

Fox, L.T., Gerber, M., Du Plessis, J., and Hamman, J.H., 2011, Transdermal Drug

Delivery Enhancement by Compounds of Natural Origin, Molecules,

Volume 16, pp. 10508, 10515-10516.

Foye, W.O., 1981, Prinsip–Prinsip Kimia Medisinal, diterjemahkan oleh Rasyid,

R., Firman, K., Dh., Haryanto, Suwarno, T., Musadad, A., edisi pertama,

Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, pp.1097.

Grag, A., Anggrawal, D., Garg, S., dan Singla, A.K., 2002, Spreading of

Semisolid Formulations: An Update, Pharmaceutical Technology,

September 2002, pp. 449-450.

Gunani, S. B., 2009, Uji Daya Antiinflamasi Krim Tipe A/M Ekstrak Etanolik

Jahe 10% (Zingiber officinale Roscoe) yang Diberikan Topikal Terhadap

Udem Kaki Tikus yang Diinduksi Karagenin, Laporan Penelitian,

Surakarta.

Hariyadi, D.M., Purwanti, T., dan Soeratri, W., 2005, Korelasi Kadar

Propilenglikol dalam dan Pelepasan Dietilammonium Diklofenak dari Gel

Carbopol 940, Majalah Farmasi Airlangga, 5 (1), 1-6.

Heater, A.E., dan Adam C.W., 2012, Transdermal and Topical Drug Delivery:

Principles and Practice, A John Wiley & SONS, Inc., New Jersey, pp.281.

Ignatius, G.E., Zarraga, M.D., dan Ernest, R.S., 2007, Coxibs and Heart Disease,

J. American Col. Of Cardio., pp. 1-14.

Katzung, B.G, 2002, Basic and Clinical Pharmakology, 8th edition, diterjemahkan

oleh bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga,

Farmakologi Dasar dan Klinik, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, pp.

449-462.

Kusuma et al. 2011. Biological activity and phytochemical analysis of three

Indonesian medicinal plants, Murraya koenigii, Syzygium polyanthum and

Zingiber purpurea. Journal of Acupuncture and Meridian Studies 4, pp.

75-79.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

48

Lafuente, A. G., Guillamon, E., Villares, A., 2009, Flavonoid as anti-

inflammatory agents : implications in cancer and cardiovascular disease,

Inflammation Research, pp. 537-542.

Manurung, D.Y., 2013, Efek Antiinflamasi Infusa Bunga Telang (Clitoria

ternateae L.) Pada Udema Telapak Kaki Mencit Betina Terinduksi

Karagenin Dengan Pengukuran Jangka Sorong, Skripsi, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Mantyas. E. 2014, Pengaruh Tween 80 Sebagai Surfaktan dan PEG 6000 Sebagai

Basis Terhadap Sifat Fisis dan Stabilitas Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat

dengan Desain Faktorial, Skripsi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Markham, K.R., 1998, The Techniques of Flavonoid Identification, diterjemahkan

oleh Kosasih Padmawinata, Cara Mengidentifakasi Flavonoid, ITB

Bandung, pp.1-34.

Martina, L.T., 2008, Pengaruh pemberian Ekstrak daun salam (Eugenia

polyantha) Terhadap Kadar LDL Kolesterol Serum Tikus Jantan Galur

Wistar Hiperlipidemia, Artikel Ilmiah, Universitas Diponegoro, Semarang.

MIMS, 2014, MIMS Indonesia, http://www.mims.com/

Indonesia/drug/info/Voltaren%20Emulgel/?type=full#SpecialPrecautions,

diakses tanggal 1 Juni 2014

Mitsui, T., 1997, New Cosmetic Science, Elsevier Science, Amsterdam, pp. 346.

Morris, C.J., Carragenin Induced Paw Edema in The Rat an Mouse Inflamation

Protocols, Methods in Molecular Biology, Vol.2, pp.115-122.

Mutschler, E., 1986, Arzneimittelwirkungen, diterjemahkan oleh M. B, Widianto,

A, S., Ranti, edisi V, Penerbit ITB, Bandung, pp.17-20.

Mycek, M.J., Harvey, R.A., Champe, P.C., 1997, Pharmacology, 2nd

edition,

diterjemahkan oleh Azwar Agus, Farmakologi : ulasan bergambar,

Penerbit Widya Medika, Jakarta, pp. 404.

Necas, J., Bartosikova, L., 2013, Carragenan : a review, Veterinarni Medicina 58,

pp. 187-205.

Novartis, 2011, Voltaren Emulgel The Joy of Movement,

http://www.voltaren.ca/voltaren, diakses tanggal 1 Juni 2014.

Price, C.A., and Wilson, L. M., 1995, Pathophisiology, Clinical Concepts of

Disease Process, diterjemahkan oleh Peter Anugrah, edisi IV, C.V. EGC,

Jakarta, pp 36-37.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

49

Rang, H.P., Dale, M.M., Ritter, J.M., and Moore, P.K., 2003, Pharmacology, 5th

Edition, Bath Press, London, pp. 217-240, 244-250.

Rainford, 1984, Aspirin and The Salicylates, Butterworths, London, pp.15-17.

Robinson, T., 1995, The Organic Constituent of Higher Plants, diterjemahkan

oleh Kosasih Padmawinata, Kandungan Kimia Organik Tumbuhan Tinggi,

Edisi IV, ITB Bandung, pp.154-155, 191-216.

Rowe, R. C., Sheskey, P. J., Quinn, M. E, 2009, Handbook of Pharmaceutical

Excipients, 6th

Edition, Pharmaceutical Press, USA, pp.517-521, 549-553,

592, 697.

Salvemini, D., Wang, Z., Wyatt, P.S., Bourdon, D.M., Marino, M.H., Manning,

P.T., et all., 1996, Nitric Oxide: A Key Mediator in The Early and Late

Phase of Carrageenan-Induced Rat Paw Inflammation, British Journal Of

Pharmacology, pp. 829-838,

Schror, K. and Meyer-Kirchrath, J., 2000, Cyclooxygenase-2 Inhibition and Side-

effects to non-steroidal Anti-inflammatory Drugs in the Gastrointestinal

Tract, Curr. Med. Chem, pp. 7, 1121-1129.

Schuelert, N., Russell, F.A., McDougall, J.J., 2011, Topical Diclofenac in The

Treatment of Osteoarthritis of The Knee, Orthopedic Research and

Reviews, Volume 3, pp. 2-4.

Sinha, V.R, Kaur, M.P., 2000, Permeation Enhancer for Transdermal Drug

Delivery, Journal of Drug Development and Industrial Pharmacy, India,

pp.1131-1140.

Siswanto, A., dan Nurulita N.A., 2005. Daya Antiinflamasi Infus Daun Mahkota

Dewa (Phaleria macrocarpa Scheff. Boerl) pada Tikus putih (Rattus

norvegicus) Jantan, Prossiding Seminar Nasional TOI XXVII, Batu,

pp.177-181.

Syamsuhidayat dan Hutapea, JR, 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia,

Badan Litbangkes, Depkes RI, Jakarta.

Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 2002, Obat-Obat Penting : Khasiat Penggunaan

dan Efek-Efek Sampingnya, edisi V, Penerbit P.T. Elex Media

Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, pp. 308-315.

Tjitrosoepomo, G.S., 1991, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta), Gajah Mada

University Press, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

50

Underwood, J.C.E., 1999, General and Systematic Pathology, diterjemahkan oleh

Sarjadi, Edisi 2, Vol 1, Penerbit EGC, Jakarta, pp.232-234.

USP, 1995, The United State Pharmacopeia: The National Formulary, USPC

Inc., United State of America, pp. 12250.

Van Steenis, 1975, Flora, Pradnya Paramita, Jakarta, pp. 43

Widyastuti, S., 2000, Daya Antibakteri Minyak Atsiri Daun Salam (Eugenia

polyanthum Wight) Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae, Skripsi,

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Williamson, E, M., Okpako, D, T., dan Evans, F, J., 1996, Selection, Preparation,

and Pharmacologycaly Evaluation of Plants Material, Vol I, John Willey

and Sons, New York, pp. 134-135.

Wilmana, P, F., 1995, Analgesik Antiinflamasi Nonsteroid dan Obat Pirai dalam

Ganiswara, S, O., Farmakologi dan Terapi, Edisi IV, Bagian Farmakologi,

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Yenti, R., Afrianti, R., Afriani, L., 2011, Formulasi Krim Ekstrak Daun Kirinyuh

(Euphatorium odoratum. L) untuk Penyembuhan Luka, Majalah

Kesehatan Pharma Medika, Vol.3, No.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

51

LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Determinasi Daun Salam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

52

Lampiran 2. Penetapan Kada Kurkumin Dengan Metode KLT Densitometi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

54

Lampiran 3. Penetapan Kadar Air Menggunakan Metode Gravimetri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

56

Lampiran 4. Dokumentasi

Uji daya sebar Ekstrak daun salam

Uji Ph Uji viskositas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

57

Formula K rep I Formula K rep II Formula K rep III

Formula KP rep I Formula KP rep II Formula KP rep III

Formula KE rep I Formula KE rep II Formula KE rep III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

58

Formula B rep I Formula B rep I Formula B rep I

Formula BP rep I Formula BP rep II Formula BP rep III

Formula BE rep I Formula BE rep II Formula BE rep III

Formula BEP rep I Formula BEP rep II Formula BEP rep III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

59

Lampiran 5. Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

60

Lampiran 6. Uji sifat fisik

1. pH

a. Formula BE

Replikasi 48 jam

1 6

2 6

3 6

Mean 6

SD 0

b. Formula BEP

Replikasi 48 jam

1 6

2 6

3 6

Mean 6

SD 0

c. Formula KE

Replikasi 48 jam

1 6

2 6

3 6

Mean 6

SD 0

d. Formula KEP

Replikasi 48 jam

1 6

2 6

3 6

Mean 6

SD 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

61

2. Viskositas

a. Formula BE

Replikasi 48 jam

(d.Pa.s)

7 hari

(d.Pa.s)

14 hari

(d.Pa.s)

21 hari

(d.Pa.s)

28 hari

(d.Pa.s)

1 250 250 250 210 210

2 280 280 260 250 240

3 310 300 300 270 250

Mean 280 276.6667 270 243.3333 233.3333

SD 30 25.16611 26.45751 30.5505 20.81666

b. Formula BEP

Replikasi 48 jam

(d.Pa.s)

7 hari

(d.Pa.s)

14 hari

(d.Pa.s)

21 hari

(d.Pa.s)

28 hari

(d.Pa.s)

1 260 250 240 230 220

2 300 280 260 240 240

3 280 260 250 250 250

Mean 280 263.3333 250 240 236.6667

SD 20 15.27525 10 10 15.27525

c. Formula KE

Replikasi 48 jam

(d.Pa.s)

7 hari

(d.Pa.s)

14 hari

(d.Pa.s)

21 hari

(d.Pa.s)

28 hari

(d.Pa.s)

1 230 220 200 200 200

2 240 210 210 210 210

3 250 230 220 220 220

Mean 240 220 210 210 210

SD 10 10 10 10 10

d. Formula KEP

Replikasi 48 jam

(d.Pa.s)

7 hari

(d.Pa.s)

14 hari

(d.Pa.s)

21 hari

(d.Pa.s)

28 hari

(d.Pa.s)

1 240 240 230 220 220

2 250 220 200 200 200

3 230 210 210 210 210

Mean 240 223.3333 213.3333 210 210

SD 10 15.27525 15.27525 10 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

62

3. Daya Sebar

a. Formula BE

Replikasi 48 jam

(cm)

1 3.7

2 4.025

3 4

Mean 3.908

SD 0.181

b. Formula BEP

Replikasi 48 jam

(cm)

1 4

2 4.025

3 4

Mean 4.008

SD 0.014

c. Formula KE

Replikasi 48 jam

(cm)

1 4.35

2 4.525

3 4.45

Mean 4.442

SD 0.088

d. Formula KEP

Replikasi 48 jam

(cm)

1 4.4

2 4.55

3 4

Mean 4.430

SD 0.108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

63

4. Pergeseran Viskositas (%)

Pergeseran viskositas didapatkan dari rumas :

% pergeseran viskositas =Viskositas hari ke−2−Viskositas hari ke−28

Viskositas hari ke−2x 100%

a. Formula BE

Replikasi Viskositas (d.Pa.s)

Pergeseran viskositas 48 jam 28 hari

1 250 210 16

2 280 240 14,285

3 310 250 19,355

Rata-rata ± SD 16,55 ± 2,58

b. Formula BEP

Replikasi Viskositas (d.Pa.s)

Pergeseran viskositas 48 jam 28 hari

1 260 220 15.38461538

2 300 240 20

3 280 250 10.71428571

Rata-rata ± SD 15,36 ± 4,64

c. Formula KE

Replikasi Viskositas (d.Pa.s)

Pergeseran viskositas 48 jam 28 hari

1 230 200 13.04347826

2 240 210 12.5

3 250 220 12

Rata-rata ± SD 12,51 ± 0,52

d. Formula BEP

Replikasi Viskositas (d.Pa.s)

Pergeseran viskositas 48 jam 28 hari

1 240 220 8.333333333

2 250 200 20

3 230 210 8.695652174

Rata-rata ± SD 12,34 ± 6,63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

64

Lampiran 7. Hasil Analisis Aktivitas Antiinflamasi Menggunakan Software

R 3.0.1

1. Uji Normalitas Data

a. Inhibisi 4 jam

kontrol.. kontrol...1 krim krim.peppermint krim.ekstrak krim.pepermint.ekstrak

Biocream®biocream.peppermint

1 2.888 24.022 4.723 5.092 20.999 20.568 5.875

6.662

2 3.768 21.734 6.598 4.917 21.981 23.553 4.625

4.523

3 6.891 26.391 6.190 5.999 20.691 21.875 4.672

5.694

4 4.970 24.981 5.772 7.041 20.900 24.097 3.762

4.736

5 3.033 26.971 6.193 6.571 21.899 23.864 6.653

7.657

6 3.501 25.561 5.973 5.888 22.591 21.998 6.452

7.782

biocream.ekstrak biocream.peppermint.ekstrak

1 21.436 22.769

2 22.653 23.658

3 24.112 25.860

4 22.547 22.830

5 21.870 21.937

6 22.095 20.057

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

65

> shapiro.test(indra$negatif)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$negatif

W = 0.9091, p-value = 0.4307

> shapiro.test(indra$positif)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$positif

W = 0.9044, p-value = 0.4007

> shapiro.test(indra$krim)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$krim

W = 0.8738, p-value = 0.2419

> shapiro.test(indra$krim.peppermint)

Shapiro-Wilk normality test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

66

data: indra$krim.peppermint

W = 0.9488, p-value = 0.7309

> shapiro.test(indra$krim.ekstrak)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$krim.ekstrak

W = 0.9047, p-value = 0.4024

> shapiro.test(indra$krim.pepermint.ekstrak)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$krim.pepermint.ekstrak

W = 0.8511, p-value = 0.1606

> shapiro.test(indra$biocream)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$Biocream®

W = 0.9172, p-value = 0.4852

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

67

> shapiro.test(indra$biocream.peppermint)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$biocream.peppermint

W = 0.8963, p-value = 0.3524

> shapiro.test(indra$biocream.ekstrak)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$biocream.ekstrak

W = 0.9112, p-value = 0.4446

> shapiro.test(indra$biocream.peppermint.ekstrak)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$biocream.peppermint.ekstrak

W = 0.9429, p-value = 0.6826

b. Inhibisi 24 jam

negatif positif krim krim.peppermint krim.ekstrak krim.peppermint.ekstrak

1 10.966 29.425 11.945 13.789 25.849 27.849

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

68

2 9.370 28.243 16.919 12.384 24.940 26.937

3 14.661 27.849 11.592 14.893 26.738 27.948

4 14.272 29.345 12.183 10.384 27.927 25.740

5 10.894 26.850 14.773 11.098 25.940 29.472

6 9.223 28.247 9.696 11.938 23.947 24.990

Biocream®biocream.peppermint biocream.ekstrak biocream.peppermint.ekstrak

1 12.839 13.630 25.943 26.940

2 13.516 11.379 22.018 27.940

3 15.836 14.927 21.028 25.816

4 11.526 16.039 24.138 25.839

5 13.892 14.028 27.191 24.819

6 11.081 12.784 26.749 27.847

> shapiro.test(indra$negatif)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$negatif

W = 0.8494, p-value = 0.1556

> shapiro.test(indra$positif)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$positif

W = 0.9237, p-value = 0.5326

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

69

> shapiro.test(indra$krim)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$krim

W = 0.9348, p-value = 0.6173

> shapiro.test(indra$krim.peppermint)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$krim.peppermint

W = 0.9666, p-value = 0.869

> shapiro.test(indra$krim.ekstrak)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$krim.ekstrak

W = 0.988, p-value = 0.9837

> shapiro.test(indra$krim.peppermint.ekstrak)

Shapiro-Wilk normality test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

70

data: indra$krim.peppermint.ekstrak

W = 0.9709, p-value = 0.8985

> shapiro.test(indra$biocream)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$Biocream®

W = 0.9592, p-value = 0.8132

> shapiro.test(indra$biocream.peppermint)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$biocream.peppermint

W = 0.9955, p-value = 0.9983

> shapiro.test(indra$biocream.ekstrak)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$biocream.ekstrak

W = 0.9076, p-value = 0.4206

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

71

> shapiro.test(indra$biocream.peppermint.ekstrak)

Shapiro-Wilk normality test

data: indra$biocream.peppermint.ekstrak

W = 0.9161, p-value = 0.4775

2. UjiKesamaan Varian Levene’s Test

a. Inhibisi 4 jam

perlakuan respon

1 kontrol 2.888

2 kontrol 3.768

3 kontrol 6.891

4 kontrol 4.970

5 kontrol 3.033

6 kontrol 3.501

7 positif 24.022

8 positif 21.734

9 positif 26.391

10 positif 24.981

11 positif 26.971

12 positif 25.561

13 krim 4.723

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

72

14 krim 6.598

15 krim 6.190

16 krim 5.772

17 krim 6.193

18 krim 5.973

19 krim_ekstrak 20.999

20 krim_ekstrak 21.981

21 krim_ekstrak 20.691

22 krim_ekstrak 20.900

23 krim_ekstrak 21.899

24 krim_ekstrak 22.591

25 krim_peppermint 5.092

26 krim_peppermint 4.917

27 krim_peppermint 5.999

28 krim_peppermint 7.041

29 krim_peppermint 6.571

30 krim_peppermint 5.888

31 krim_peppermint_ekstrak 20.568

32 krim_peppermint_ekstrak 23.553

33 krim_peppermint_ekstrak 21.875

34 krim_peppermint_ekstrak 22.097

35 krim_peppermint_ekstrak 23.864

36 krim_peppermint_ekstrak 21.998

37 Biocream® 5.875

38 Biocream® 4.625

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

73

39 Biocream® 4.672

40 Biocream® 3.762

41 Biocream® 6.653

42 Biocream® 6.452

43 biocream_ekstrak 21.436

44 biocream_ekstrak 22.653

45 biocream_ekstrak 24.112

46 biocream_ekstrak 22.547

47 biocream_ekstrak 21.870

48 biocream_ekstrak 22.095

49 biocream_peppermint 6.662

50 biocream_peppermint 4.523

51 biocream_peppermint 5.694

52 biocream_peppermint 4.736

53 biocream_peppermint 7.657

54 biocream_peppermint 7.782

55 biocream_peppermint_ekstrak 22.769

56 biocream_peppermint_ekstrak 23.658

57 biocream_peppermint_ekstrak 25.860

58 biocream_peppermint_ekstrak 22.830

59 biocream_peppermint_ekstrak 24.097

60 biocream_peppermint_ekstrak 20.057

> levene.test(respon~perlakuan,tomas)

Levene's Test for Homogeneity of Variance (center = median)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

74

Df F value Pr(>F)

group 9 0.9774 0.4699

50

Keterangan : p-value> 0,05 memiliki kesamaan varian

b. Inhibisi 24 jam

perlakuan respon

1 kontrol 10.966

2 kontrol 9.370

3 kontrol 14.661

4 kontrol 14.272

5 kontrol 10.894

6 kontrol 9.223

7 positif 29.425

8 positif 28.243

9 positif 27.849

10 positif 29.345

11 positif 26.850

12 positif 28.247

13 krim 11.945

14 krim 16.919

15 krim 11.592

16 krim 12.183

17 krim 14.773

18 krim 9.696

19 krim_ekstrak 25.894

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

75

20 krim_ekstrak 24.940

21 krim_ekstrak 26.738

22 krim_ekstrak 27.927

23 krim_ekstrak 25.940

24 krim_ekstrak 23.947

25 krim_peppermint 13.789

26 krim_peppermint 12.384

27 krim_peppermint 14.893

28 krim_peppermint 10.384

29 krim_peppermint 11.098

30 krim_peppermint 11.938

31 krim_peppermint_ekstrak 27.849

32 krim_peppermint_ekstrak 26.937

33 krim_peppermint_ekstrak 27.948

34 krim_peppermint_ekstrak 25.740

35 krim_peppermint_ekstrak 29.472

36 krim_peppermint_ekstrak 24.990

37 Biocream®12.839

38 Biocream®13.516

39 Biocream®15.836

40 Biocream®11.526

41 Biocream®13.892

42 Biocream®11.081

43 biocream_ekstrak 25.943

44 biocream_ekstrak 22.018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

76

45 biocream_ekstrak 21.028

46 biocream_ekstrak 24.138

47 biocream_ekstrak 27.191

48 biocream_ekstrak 26.749

49 biocream_peppermint 13.630

50 biocream_peppermint 11.379

51 biocream_peppermint 14.927

52 biocream_peppermint 16.039

53 biocream_peppermint 14.028

54 biocream_peppermint 12.784

55 biocream_peppermint_ekstrak 26.940

56 biocream_peppermint_ekstrak 27.940

57 biocream_peppermint_ekstrak 25.816

58 biocream_peppermint_ekstrak 25.839

59 biocream_peppermint_ekstrak 24.819

60 biocream_peppermint_ekstrak 27.847

> levene.test(respon~perlakuan,tomas2)

Levene's Test for Homogeneity of Variance (center = median)

Df F value Pr(>F)

group 9 0.8657 0.5613

50

Keterangan : p-value> 0,05 memiliki kesamaan varian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

77

3. Hasil Uji ANOVA

a. Inhibisi 4 jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

78

b. Inhibisi 24 jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Dharma: khususnya Pak Musrifin, Pak Wagiran, Pak Heru, Pak Parjiman, Mas ... Pengobatan inflamasi secara topikal lebih dipilih karena dapat

79

BIOGRAFI PENULIS

Tomas Indra Waskitha Utama, dilahirkan di Klaten

pada tanggal 3 Juli 1992 sebagai anak tunggal dari

ayah bernama Yohanes Harjana dan ibu bernama

Vincensia Siti Sulistyowati. Penulis telah menempuh

pendidikan di TK Pertiwi Delanggu pada tahun 1996-

1998, lalu melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar

Kanisius Delanggu pada tahun1998-2004. Penulis

melanjutkan pendidikan menengah di SMPN 2

Delanggu pada tahun 2004-2007 dan SMAN 1

Wonosari Klaten pada tahun 2007-2010. Setamat dari

SMA, penulis melanjutkan kuliah S1 di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada

tahun 2010-2014. Semasa kuliah, penulis aktif dalam

kepanitiaan, baik dalam fakultas maupun di luar

fakultas. penulis pernah menjadi Ketua Umum Titrasi 2012, asisten praktikum

biofarmasetika 2014, Divisi Dekorasi dan Dokumentasi Pharmacy Performance

2010, Divisi Keamanan Titrasi 2011, anggota kelompok Program Kreativitas

Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat yang lolos dibiayai DIKTI pada tahun

2012. Penulis juga pernah menjadi Pemain Tim Juara II Kompetensi Sepakbola :

“Potensi MIPA Fair UII 2012 Se-DIY”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI