PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN...

116
PENGARUH PEMBERIAN PESTISIDA DARI UMBI GADUNG (Dioscorea hispida dennst.), DAUN NIMBA (Azadirachta indica A. Jus) DAN DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh: YOAKIM L. TABOY NIM: 111 434 041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

PENGARUH PEMBERIAN PESTISIDA DARI UMBI GADUNG

(Dioscorea hispida dennst.), DAUN NIMBA (Azadirachta indica A. Jus) DAN

DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN

PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum)

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

YOAKIM L. TABOY

NIM: 111 434 041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

i

PENGARUH PEMBERIAN PESTISIDA DARI UMBI GADUNG (Dioscorea

hispida dennst.), DAUN NIMBA (Azadirachta indica A. Jus) DAN DAUN

TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT

TANAMAN CABAI (Capsicum annuum)

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

YOAKIM L. TABOY

NIM: 111 434 041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

iii

HALAMAN PENGESAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Jalani dan Nikmati Hidup Ini Apa Adanya

Dan Teruslah Berusaha

Maka Kebahagiaan akan Datang dengan Sendirinya

Saya persembahkan buat:

Kedua orang tuaku, Bapak dan Mama

Kakak dan Adik-adikku

Konggregasi Frater CMM

Almamaterku

Salam Hormat dan Baktiku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarya, 21 Juli 2015

Penulis

(Yoakim L. Yaboy)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta:

Nama : Yoakim L. Taboy

NIM : 111434041

Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH PEMBERIAN PESTISIDA DARI UMBI GADUNG (Dioscorea

hispida dennst.), DAUN NIMBA (Azadirachta indica A. Jus) DAN DAUN

TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT

TANAMAN CABAI (Capsicum annuum)

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Yogyakarta

Pada tanggal : 03 Juli 2015

Yang menyatakan,

Yoakim L. Taboy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

vii

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN PESTISIDA DARI UMBI GADUNG (Dioscorea

hispida dennst.), DAUN NIMBA (Azadirachta indica A. Jus) DAN DAUN

TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT

TANAMAN CABAI (Capsicum annuum)

Yoakim L. Taboy

111434041

Universitas Sanata Dharma

Salah satu kendala yang sering dihadapi petani tanaman cabai adalah masalah

serangan hama dan penyakit. Solusi penanggulangan menggunakan pestisida

kimia cukup efektif namun dampak yang ditimbulkan ternyata sangat berbahaya

bagi lingkungan dan organisme lain. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

tanaman mana antara umbi gadung, daun nimba dan daun tembakau serta pada

perbandingan konsentrasi berapa yang paling baik menekan serangan hama dan

penyakit tanaman cabai. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental.

Percobaan dilakukan pada 100 sampel tanaman cabai yang terdiri dari 9 perlakuan

dan 1 kontrol yang didesain menjadi penelitian dua faktor yakni menguji tiga jenis

bahan tanaman dan tiga perbandingan konsentrasi. Aplikasi pestisida dilakukan

seminggu sekali dengan cara menyemprotkan ekstrak pestisida ke semua bagian

tanaman. Penyemprotan diberikan pada sore hari. Pengambilan data dilakukan

sekali seminggu selama sepuluh minggu dengan menghitung intensitas serangan

dalam bentuk persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan hama kutu

putih dan virus. Aplikasi pestisida tidak memberikan pengaruh yang berbeda

signifikan antara tiap perlakuan terhadap penurunan intensitas hama kutu putih.

Sedangkan pada virus, aplikasi pestisida memberikan pengaruh yang berbeda

signifikan terhadap intensitas virus yakni terdapat pada perlakuan dengan bahan

tembakau pada konsentrasi 1:4 (P3K1).

Kata Kunci: Pestisida, hama, penyakit, tanaman cabai, umbi gadung, daun nimba,

daun tembakau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

viii

ABSTRACT

THE IMPACT OF APPLYING ORGANIC PESTICIDE MADE OF GADUNG

TUBER (Dioscorea hispida dennst.), NIMBA LEAVES (Azadirachta indica A.

Jus), AND TOBACCO LEAVES (Nicotiana tabacum) TOWARDS PESTS

AND DISEASES OF CHILI PLANT (Capsicum annuum)

Yoakim L. Taboy

111434041

Sanata Dharma University

One of the obstacles often faced by chili farmers is the problem of pests and

disease. The solution to reduce those problems by using chemical pesticide is

quite effective but the impact generated is very dangerous for the environment and

other organisms .This research was conducted to determine which organic

pesticide source plants between gadung tuber, nimba leaves and tobacco leaves

and in what comparison of concentration is the best way in pressing both pests

and disease of chili.This research was a kind of experimental research.

Experiments were performed in 100 samples of chili plants consisting 9

treatments and 1 control which was designed to be two factors research which

were testing three types of plant material and three comparisons of concentration.

The application of pesticides was done once a week by spraying an extract of

pesticide to all parts of plants. The spray was given in the afternoon .The data

was collected once a week for ten weeks by counting the intensity of the attacks in

the form of percent. The results of research showed that white lice pests and virus

were found. The application of pesticides didn’t show significantly the different

impact in every treatmentdone to decrease the intensity of white lice pests.

Whereas on the virus, the application of pesticides showed different impact to the

intensity of virus which was also found in tobacco treatment in the concentration

of 1:4 (P3KI).

Keywords: Organic pesticide, pests, disease, and chili plants, gadung tuber,

nimba leaves, tobacco leaves

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang berlimpah penulis haturkan kehadirat Tuhan Sang

Pemberi Kehidupan dan Sumber Pengharapan karena atas tuntunan dan

bimbingannya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Banyak hal yang

dialami dan dirasakan oleh penulis selama menjalankan dinamika perkuliahan di

Universitas Sanata Dharma tercinta ini. Ketercapaian yang dialami penulis sampai

sejauh ini tak lepas dari campur tangan berbagai pihak yang telah mendukung,

memberi semangat dan harapan untuk terus berjuang mencapai cita.

Untuk itu semua pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Nikolas Leok dan mama Maria Amafnini yang telah melahirkan dan

merawat serta membesarkan dan yang selalu memanjatkan doa yang tulus

kepada Tuhan untuk penulis

2. Kakak Anina, adik Korry, Yanti, Ance, Ricco dan Jello yang selalu

memberikan penghiburan serta percakapan yang hangat

3. Konggregasi Frater CMM yang ikut berperan besar bagi penulis untuk tumbuh

dan berkembang secara dewasa

4. Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk mengembangkan diri sebagai pribadi yang utuh

5. Program Studi Pendidikan Biologi yang telah menjadi wadah bagi penulis

untuk menimba ilmu

6. Kaprodi dan para Dosen Pendidikan Biologi yang telah meluangkan waktu

untuk membagikan ilmu dan juga telah berdinamika bersama baik saat

menjalani perkuliahan di kelas maupun di luar kelas

7. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J yang telah mendampingi dengan

tulus dan sabar selama penulis menjalankan perkuliahan maupun selama

mengerjakan tugas akhir serta selalu memberikan teladan bagi penulis

8. Teman – teman “VIRION” Pendidikan Biologi angkatan 2011 yang dengan

caranya masing-masing telah mendukung, menyemangati, mencintai dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

x

menjadi sahabat seperjuangan selama menjalani dan menempuh perkuliahan di

Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.

9. Semua pihak yang telah mendukung serta membantu yang tidak dapat

disebutkan satu per satu oleh penulis

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan dan keterbatasan. Itu semua bukanlah hal yang disengaja atau

direkayasa melainkan disadari penulis sebagai manusia yang terbatas. Oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik demi

melengkapi dan membuat tulisan ini menjadi layak untuk dibagikan dan

dipercaya.

Akhir kata, penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan

informasi yang bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................. vi

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................ vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

C. Batasan Penelitian ........................................................................................ 4

D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5

BAB II ..................................................................................................................... 6

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

xii

A. Dasar Teori ................................................................................................... 6

1. Hama ......................................................................................................... 6

2. Penyakit..................................................................................................... 7

3. Pestisida .................................................................................................... 7

4. Pestisida Organik ....................................................................................... 10

5. Tanaman Cabai (Capsicum annuum) ......................................................... 10

6. Gadung (Dioscorea hispida Dennst.) ..................................................... 16

7. Nimba (Azadirachta indica A. jus) ......................................................... 19

8. Tembakau (Nicotiana tabacum) ............................................................. 21

B. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 22

C. Hipotesis ..................................................................................................... 23

BAB III ................................................................................................................. 24

METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 24

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 24

B. Alat dan Bahan ........................................................................................... 25

C. Cara Kerja .................................................................................................. 26

1. Penyemaian Benih .................................................................................. 26

2. Persiapan Media Tanam .......................................................................... 26

3. Penanaman .............................................................................................. 27

4. Pemeliharaan ........................................................................................... 27

5. Pembuatan Larutan Pestisida .................................................................. 27

6. Teknik Penyemprotan ............................................................................. 28

7. Teknik Pengambilan Data .......................................................................... 29

D. Metode Analisis Data ................................................................................. 30

E. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran ................ 30

BAB IV ................................................................................................................. 31

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 31

A. Hama Kutu Putih ........................................................................................ 32

1. Uji Anova Dua Faktor................................................................................ 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

xiii

2. Uji Anova satu faktor tiap perlakuan ...................................................... 36

B. Penyakit Virus ............................................................................................ 41

1. Uji Anova Dua Faktor ............................................................................. 44

2. Uji Anova satu faktor tiap perlakuan ...................................................... 50

C. Aplikasi Hasil Penelitian pada Materi Pembelajaran SMA ....................... 55

BAB V ................................................................................................................... 57

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 57

A. Kesimpulan ................................................................................................ 57

B. Saran ........................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 59

LAMPIRAN .......................................................................................................... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Hama dan Penyakit Tanaman Cabai .................................................... 16

Tabel 1.2 Sasaran hama dan penyakit ................................................................... 20

Tabel 3.1 Kategori serangan berdasarkan tingkat serangan .................................. 29

Tabel 4.1 Intensitas Hama Kutu Putih pada Tanaman Cabai (dalam %) .............. 32

Tabel 4.2 Intensitas serangan hama Kutu Putih .................................................... 34

Tabel 4.3 Uji anova two factor with replication untuk hama kutu putih ............. 35

Tabel 4.4 Intensitas Penyakit Virus pada Tanaman Cabai (dalam %) .................. 41

Tabel 4.5 Intensitas penyakit Virus ....................................................................... 43

Tabel 4.6 Uji anova two factor with replication penyakit virus ........................... 44

Tabel 4.7 Perbandingan mean tiap perlakuan ....................................................... 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1: Azas penggunaan pestisida (Djojosumarto, 2008) ............................. 9

Gambar 4.1. Gejala Penyakit Virus pada Tanaman Cabai .................................... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Data Pengamatan Hama Kutu Putih dan Penyakit Virus ................. 61

A. Kutu Putih .................................................................................................. 61

B. Penyakit Virus ............................................................................................ 62

Lampiran II : Uji Statistik Hama Kutu Putih ........................................................ 63

A. Uji Normalitas Kutu Putih ............................................................................ 63

B. Uji Homogenitas Hama Kutu Putih .............................................................. 68

C. Uji Anova Dua Faktor .................................................................................. 68

D. Uji Anova Satu Faktor .................................................................................. 69

Lampiran III : Uji Statistik Penyakit Virus ........................................................... 70

A. Uji Normalitas .............................................................................................. 70

B. Uji Homogetitas ............................................................................................ 70

C. Uji Anova Dua Faktor .................................................................................. 71

D. Uji critical differences (CD) ......................................................................... 72

E. Uji Anova Satu Faktor .................................................................................. 72

Lampiran IV: Rancangan Hasil Penelitian untuk Pendidikan ............................... 75

SILABUS .......................................................................................................... 75

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ......................................... 82

Instrumen Tes Tertulis ....................................................................................... 91

Instrumen Penilaian Observasi .......................................................................... 95

Instrumen Penilaian Proyek ............................................................................... 96

Lampiran V : Dokumentasi penelitian .................................................................. 97

A. Tata Letak Tanaman .................................................................................. 97

B. Serangan Kutu Putih pada Tanaman Cabai .................................................. 97

C. Gejala dan Serangan Virus pada Tanaman Cabai ......................................... 98

D. Bahan yang Digunakan ................................................................................ 98

E. Pengambilan Data ......................................................................................... 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tanaman cabai ( Capsicum annuum) merupakan salah satu tanaman

hortikultura yang dibudidayakan hampir di seluruh wilayah pertanian di

Indonesia. Tanaman cabai termasuk tanaman yang mampu tumbuh pada iklim

tropis di Indonesia sehingga dapat ditanam sepanjang tahun. Buah cabai

menjadi buah sayuran yang digemari. Selain karena memiliki kandungan gizi

yang cukup tinggi, buah cabai telah menjadi “teman” para ibu rumah tangga

dalam menyajikan setiap masakan dalam rumah tangga.

Budidaya tanaman cabai memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan.

Peningkatan konsumsi buah cabai setiap saat mengalami peningkatan dan

memberi dampak yang baik bagi para petani cabai. Pada saat-saat tertentu di

Indonesia, harga buah cabai melambung begitu tinggi dan dapat mencapai

harga Rp.70.000/kg. Buah cabai pantas disebut tanaman yang memiliki nilai

ekonomis tinggi dan dapat bersaing menjadi tanaman ekspor.

Permasalahan yang sering muncul terkait dengan budidaya tanaman

adalah hama dan penyakit. Akibat yang ditimbulkan oleh hama dan penyakit

ini dapat menurunkan jumlah produksi buah cabai dan mengakibatkan

kerugian yang cukup besar bagi para petani cabai. Pengendalian hama selama

ini dilakukan dengan menggunakan pestisida sintetik atau kimia. Penggunaan

pestisida sintetik sebagai pengendali hama dan penyakit cukup efektif.

Namun jika dilihat dampak yang akan ditimbulkan ternyata berbahaya bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

2

2

tanaman, hewan non terget bahkan manusia. Maka, perlu dicari alternatif lain

yang lebih ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru

terkait dengan pengendalian hama tersebut.

Harian online Kedaulatan Rakyat Yogyakarta (KRJogja.com,

17/1/2014) mengungkapkan bahwa di Kebumen terjadi serangan penyakit

mematikan pada tanaman cabai. Ribuan tanaman yang mati ini diduga

terserang virus dan mengakibatkan produktifitas tanaman cabai terhenti.

Selain itu, di Kediri terjadi hal yang serupa. Virus ini menyerang tanaman

cabai di tiga kecamatan yakni kecamatan Kepung, kecamatan Siman dan

kecamatan Kebonrojo. Tamanan cabai yang diserang langsung kering dan

menyebabkan 80% gagal panen tulis harian kompas online (Kompas.com,

17/1/2010).

Berdasarkan hasil observasi ke salah satu desa pertanian di kabupaten

Wonogiri, Jawa Tengah ditemukan bahwa masalah hama dan penyakit

menjadi masalah utama petani yang menyebabkan terjadinya gagal panen.

Umumnya hama yang sering menyerang tanaman pertanian adalah hama

walang sangit, belalang, kutu putih dan beberapa hama lain yang diberi nama

sendiri oleh para petani. Sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman

cabai adalah jamur, penyakit layu dan virus. Pengendalian hama dan penyakit

dilakukan dengan menyemprotkan pestisida sintetik yang dibeli di toko-toko

pertanian. Kurangnya pengetahuan dan juga pemahaman mengenai

penggunaan pestisida membuat para petani menakar dosis sesuai keinginan

tanpa mengikuti petunjuk penggunaan. Jika hama maupun penyakit yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

3

3

disemprot belum mati, maka dosisnya akan ditambahkan lagi. Hal ini tentu

saja sangat berpengaruh bagi keberlanjutan pertanian. Penggunaan pestisida

sintetik secara berlebihan dan terus – menerus dapat mendatangkan masalah

yang lebih berat terutama terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup lain

termasuk manusia.

Indonesia dikenal memiliki banyak kekayaan alam termasuk

keanekaragaman makhluk hidupnya. Hampir di semua pelosok wilayah

mempunyai kebiasaan menggunakan tanaman sebagai bahan untuk

dikonsumsi maupun digunakan untuk berbagai kepentingan manusia. Salah

satunya yaitu penggunaan jenis tanaman yang dapat mengusir serangga.

Dalam berbagai studi pustaka, kekayaan alam Indonesia memiliki berjuta-juta

tanaman yang berkasiat dalam berbagai bidang termasuk pada bidang

pertanian yang dapat dimanfaatkan dan digunakan sebagai bahan penyubur

tanah maupun bahan dasar pembuatan pestisida. oleh karena itu, peneliti

tertarik untuk menguji tingkat keefektifan beberapa tanaman yang

mempunyai kemampuan sebagai pengendali hama dan penyakit.

Pemanfaatan tanaman lokal yang dapat ditemui di lingkungan sekitar

sebagai bahan pengganti pestisida sintetis menjadi alternatif untuk

mengendalikan hama dan penyakit yang lebih ramah lingkungan. Banyak

penelitian yang telah memanfaatkan tanaman sebagai bahan pengendalian

hama maupun penyakit secara organik. Maka pentingnya uji tingkat

keefektifan setiap bahan yang digunakan sangat pertlu untuk diteliti lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

4

4

lanjut karena setiap tanaman yang digunakan memiliki kandungan yang

berbeda.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ekstrak dari umbi gadung (Dioscorea hispida Dennts.), daun

nimba (Azadirachta indica A. jus) dan daun tembakau (Nicotiana

tabacum) dapat mengurangi intensitas serangan hama dan penyakit pada

tanaman cabai?

2. Konsentrasi berapakah yang paling efektif dalam menekan intensitas

serangan hama dan penyakit pada tanaman cabai?

C. Batasan Penelitian

1. Subjek dalam penelitian ini adalah tanaman cabai keriting (Capsicum

annuum) jenis Yosii F1.

2. Jumlah tanaman yang digunakan sebanyak 100 tanaman yang ditanam

pada polybag ukuran 50 cm x 50 cm.

3. Setiap faktor yang diuji terdiri dari 3 kelompok sehingga total perlakuan

berjumlah sembilan ditambah satu kontrol.

4. Penelitian ini menggunakan pestisida dari tiga bahan tanaman antara lain

umbi Gadung (Dioscorea hispida Dennst) yang diperoleh dari kebun

kawasan Omah Petruk, daun Nimba (Azadirachta indica A. Juss) yang

diambil dari pohon yang terdapat di kebun biologi Babadan dan kebun

samping Laboratorium P. Biologi dan daun Tembakau (Nikotiana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

5

5

tabacum) berupa bahan kering yang dibeli di pasar tradisional Beringharjo,

Yogyakarta.

5. Setiap bahan terdiri dari tiga perbandingan konsentrasi yaitu 1:4, 1:8 dan

1:12.

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui ekstrak dari umbi gadung (Dioscorea hispida Dennts.), daun

nimba (Azadirachta indica A. jus) dan daun tembakau (Nicotiana

tabacum) yang dapat mengurangi intensitas serangan hama dan penyakit

pada tanaman cabai

2. Mengetahui konsentrasi berapa yang paling efektif menekan intensitas

serangan hama dan penyakit pada tanaman cabai

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Sebagai syarat untuk mengembangkan pengetahuan di bidang pertanian

terutama tentang pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cabai

2. Bagi Pertanian

Sebagai masukan informasi bagi petani dalam membuat pestisida

3. Bagi Dunia Pendidikan

Sebagai masukan informasi mengenai khasiat tanaman-tanaman yang

tumbuh di setiap wilayah Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori

Menurut Widada dalam Sibarani (2008), dalam budidaya tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan masalah hama dan penyakit

merupakan kendala yang utama. Keberhasilan dalam budidaya tanaman

ditentukan oleh banyak faktor namun jika tanaman yang dibudidaya

terserang hama dan penyakit maka akan sangat menentukan produktifitas

budidaya tanaman tersebut. Usaha pengendalian hama harus dilakukan

secara terpadu. Oleh karena itu, pengendalian hama harus dapat

dikendalikan dengan baik melalui cara-cara yang ramah lingkungan, tidak

mencemari lingkungan, tidak meracuni lingkungan, tidak meracuni tanah,

tanaman, binatang dan manusia (Pracaya, 2008).

1. Hama

Hama tanaman adalah makhluk hidup pengganggu berupa hewan yang

umumnya dapat dilihat dengan mata telanjang. sebagian besar hama

tanaman adalah serangga. Hewan lain yang sering menjadi hama selain

serangga adalah tungau (acarinae), binatang lunak (mollusca) seperti

siput dan vertebrata seperti monyet, tikus, burung dan babi hutan. Hama

merusak tanaman dengan berbagai cara misalnya memakan daun

tanaman, membuat korok-korok pada daun, melubangi dan membuat

korok-korok pada batang, menggerek umbi, mengisap cairan tanaman,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

7

memakan bunga dan bagian-bagian bunga dan sebagainya

(Djojosumarto, 2008).

2. Penyakit

Menurut Djojosumarto, 2008, penyakit infeksi pada tanaman dapat

disebabkan oleh kekurangan unsur tertentu, cendawan (jamur, fungi),

bakteri, virus, nematoda, mikoplasma dan tumbuhan parasit. Penyebab

penyakit tanaman tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Oleh sebab

itu, kebanyakan penyakit hanya dapat diidentifikasi dari gejalanya yang

khas misalnya terdapat bercak pada daun dan batang, ujung buah

membusuk, daun tanaman layu dan menggulung (Pitojo, 2003)

3. Pestisida

Pestisida (Inggris: pesticide) secara harafiah berarti pembunuh hama

(pest: hama; cide: membunuh). Menurut Peraturan Pemerintah No.

7/1973, pestisida adalah semua jenis zat kimia atau bahan aktif lain serta

jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk:

a. mengendalikan atau mencegah hama atau penyakit yang merusak

tanaman, bagian tanaman, atau hasil-hasil pertanian;

b. mengendalikan rerumputan;

c. mengatur atau merangsang pertumbuhan yang tidak diinginkan;

d. mengendalikan atau mencegah hama-hama luar pada hewan

peliharaan atau ternak;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

8

e. mengendalikan hama-hama air;

f. mengendalikan atau mencegah binatang-binatang yang dapat

menyebabkan penyakit pada manusia dan binatang yang perlu

dilindungi.

Teknik aplikasi pestisida pertanian harus memperhatikan prinsip-

prinsip berikut:

1) Penggunaan secara legal, yakni penggunaan pestisida pertanian yang

tidak bertentangan dengan semua peraturan yang berlaku di Indonesia.

2) Penggunaan secara benar, yakni penggunaan pestisida sesuai dengan

metode aplikasinya sehingga pestisida yag diaplikasikan efektif dan

mampu mengendalikan hama organisme pengganggu tanaman

sasaran.

3) Penggunaan pestisida secara bijaksana yakni:

a) Penggunaan pestisida yang mengikuti prinsip-prinsip pengelolaan

resiko (risk management), untuk menjamin keselamatan pengguna,

konsumen dan lingkungan.

b) Penggunaan pestisida sejalan dengan prinsip-prinsip Pengendalian

Hama Terpadu (PHT).

c) Penggunaan pestisida yang ekonomis dan efisien.

(Djojosumarto, 2008)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

9

Secara ringkas azas penggunaan pestisida pada budidaya pertanian

dapat dilihat pada gambar 1:1 berikut:

Gambar 1.1: Azas penggunaan pestisida (Djojosumarto, 2008)

Tujuan aplikasi pestisida di bidang pertanian dapat dikelompokkan

menjadi dua yakni:

a. Bila aplikasi dilakukan sebelum tanaman terserang, maka aplikasi

bertujuan untuk menghindari atau mencegah agar tanaman tidak diserang.

Aplikasi ini disebut aplikasi preventif, protektif, atau propilaktit.

b. Bila aplikasi dilakukan setelah ada gejala serangan maka tujuannya adalah

untuk menghentikan serangan agar tidak berlanjut. Aplikasi yang

dilakukan setelah ada gejala serangan disebut aplikasi kuratif dan

eradikatif.

(Djojosumarto, 2008)

APLIKASI

PESTISIDA

LEGAL

BENAR

BIJAKSANA

Tidak bertentangan dengan

peraturan perundangan yang

berlaku di Indonesia

Pestisida yang diaplikasi-

kan mampu menampilkan

efikasi biologisnya yang

optimal. (efektif, ampuh)

Menekan dampak negatif

pestisida terhadap

pengguna, konsumen dan

lingkungan serta ekonomis

dan efisien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

10

4. Pestisida Organik

Berdasarkan asalnya, pestisida organik dibedakan menjadi

dua yakni pestisida nabati dan pestisida hayati. Pestisida nabati

merupakan hasil ekstraksi bagian tertentu dari tanaman baik dari daun,

buah, biji, batang dan akar yang mengandung senyawa metabolik

sekunder yang bersifat racun terhadap hama dan penyakit tertentu.

Pestisida nabati umumnya digunakan untuk mengendalikan hama

(bersifat insektisidal) maupun penyakit (bersifat bakteriasidal). Pestisida

organik yang berasal dari bahan-bahan alam tidak meracuni tanaman dan

tidak mencemari lingkungan. Pemakaian ekstrak bahan alami secara

terus-menerus diyakini tidak menimbulkan resistensi terhadap hama.

Pestisida hayati merupakan formulasi yang mengandung mikroba tertentu

baik berupa jamur, bakteri maupun virus yang bersifat antagonis terhadap

mikroba penyebab penyakit tanaman atau menghasilkan senyawa tertentu

yang bersifat racun baik bagi serangga (hama) maupun nematoda.

Pestisida organik dapat dibedakan dalam herbisida, fungisida dan

insektisida (Djunaedy, 2009) .

5. Tanaman Cabai (Capsicum annuum)

Tanaman cabai bukan tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari

Amerika Tengah dan Selatan. Sejarah mencatat bahwa orang-orang

Indian yang merupakan penduduk asli Amerika telah memanfaatkan

cabai sebagai bumbu masak sejak tahun 7000 SM, sedangkan budidaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

11

cabai telah dimulai sejak tahun 5200-3400 SM. Tanaman cabai pertama

kali ditemukan oleh Columbus. Tahun 1493, cabai dibawa ke Spanyol

dan selanjutnya berkembang di Eropa. Diperkirakan, tanaman cabai

sampai ke Indonesia karena dibawa oleh orang-orang Eropa, hingga

akhirnya berkembang di Nusantara (Pitojo, 2003).

a. Taksonomi

Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan, tanaman cabai dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio :Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Subkelas : Metachlamidae

Ordo : Tubiflora

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum annuum

b. Morfologi

i) Akar

Perakaran tanaman cabai cukup kuat, terdiri atas akar

tunggang, akar cabang, dan akar serabut. Jika tanaman tumbuh

menahun, panjang akar dapat mencapai satu meter ke dalam tanah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

12

Oleh karena itu, budidaya cabai untuk pembenihan perlu disesuaikan

dengan kondisi kesuburan tanah sebagai tempat tumbuh perakaran

tanaman.

ii) Batang

Batang tanaman cabai besar licin, berkayu pada bagian

pangkal, tegak, dapat mencapai ketinggian 50 cm – 150 cm dan

membentuk banyak percabangan di atas permukaan tanah sehingga

habitus tanaman relatif rimbun pada saat daun-daun tanaman masih

muda. Warna batang hijau hingga keunguan, tergatung varietasnya.

iii) Daun

Tanaman cabai besar berdaun tunggal sederhana. Daun terletak

berselang dan tidak memiliki daun penumpu. Bentuk daun bulat telur

dengan ujung meruncing, berlekuk dangkal hingga dalam, dan

kadang-kadang ada yang berlekuk majemuk. Panjang daun berkisar

antara 5 cm – 12 cm, lebar 1,5 cm – 4 cm, dan panjang tangkai daun

berkisar antara 1cm - 1,25 cm. Daun berwarna keunguan, tergantung

varietasnya.

iv) Bunga

Tanaman cabai besar memiliki bunga sempurna. Bunga

muncul dari ketiak daun, berkedudukan menggantung atau berdiri,

dan merupakan bunga tunggal. Bunga memiliki lima kelopak

bunga yang saling berlekatan. Mahkota bunga berbentuk seperti

bintang, corong, atau terompet; bersudut 5-6; berwarna putih; dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

13

berdiameter 8 mm – 15 mm. Jumlah benang sari 5 – 6 buah,

dengan kepala benang sari berwarna kebiruan dan berbentuk

memanjang. Kepala putik berwarna kuning kehijauan. Bakal buah

beruang dua atau lebih.

v) Buah

Buah cabai besar adalah buah buni, memiliki 3 ruang,

berukuran panjang atau pendek dengan variasi ukuran antara 1cm –

30 cm, dan berbentuk bulat atau kerucut. Pada saat masih muda

berwarna hijau dan setelah tua berwarna merah, kuning atau oranye,

tergantung varietasnya.

vi) Biji

Biji cabai besar berukuran kecil, antara 3 mm – 5 mm,

berwarna kuning, serta berbentuk bulat, pipih, dan ada bagian yang

sedikit runcing.

c. Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

Tanaman cabai dapat tumbuh di daerah-daerah dengan ketinggian

tempat hingga 2.000 mdpl. Syarat tumbuh tanaman cabai yang meliputi

keadaan iklim dan keadaan tanah adalah sebagai berikut:

i) Iklim

Persyaratan iklim dalam penanaman tanaman cabai meliputi keadaan

suhu, cahaya (sinar matahari) dan curah hujan.

a) Suhu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

14

Suhu udara yang baik bagi pertumbuhan tanaman cabai

adalah antara 24oC – 27

oC, sedangkan suhu udara optimal bagi

pembentukan buah adalah 16oC – 23

oC. Perbedaan antara suhu

siang dan suhu malam yang terlalu besar kurang menguntungkan

bagi pembentukan bunga dan warna buah cabai. Kelembapan

udara yang rendah disertai dengan suhu udara yang tinggi akan

meningkatkan proses penguapan air pada tanaman. Hal ini dapat

mengakibatkan tanaman kekurangan air sehingga kuncup bunga

dan buah cabai yang masih kecil berguguran.

b) Cahaya

Tanaman cabai menghendaki tempat yang terbuka dan

tidak ternaungi. Tanaman cabai juga dapat hidup di perkarangan

dan mendapat sedikit naungan dari tanaman lain.Tanaman cabai

bukan merupakan tanaman hari panjang, hanya memerlukan sinar

matahari selama 9 jam per hari.

c) Curah Hujan

Curah hujan yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman hingga

akhir pertumbuhan berkisar antara 600 mm – 1.250 mm. Curah

hujan yang terlalu rendah dapat menghambat pertumbuhan

tanaman. Sebaliknya, curah hujan yang terlalu tinggi

menyebabkan kelembapan udara meningkat dan cenderung

mendorong pertumbuhan penyakit tanaman.

ii) Tanah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

15

Persyaratan keadaan tanah bagi pertumbuhan tanaman cabai

meliputi jenis tanah, kesuburan tanah, keasaman tanah, dan sifat

biologi tanah.

a) Jenis tanah

Tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman cabai adalah

tanah yang memiliki sifat fisik gembur, remah, dan memiliki

drainase yang baik. Jenis tanah yang memiliki karakteristik

tersebut antara lain adalah tanah lempung berpasir, liat berpasir,

lempung liat berpasir, dan lempung bedebu, atau tanah andosol,

regosol, dan latosol. Tanah yang berat dan becek jika turun hujan

atau tanah yang memiliki drainase kurang baik sering

menyebabkan daun tanaman cabai gugur dan tanaman mudah

terserang penyakit layu.

b) Kesuburan Tanah

Tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman cabai adalah

tanah yang subur dan kaya akan bahan organik yang telah terurai

sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman.

c) Keasaman Tanah

Derajat keasaman tanah yang ideal bagi pertumbuhan

tanaman cabai berkisar antara 5,5 – 6,8. Pada kondisi pH tanah

kurang dari 5,5 atau lebih dari 6,8 produksi cabai kurang optimal.

Tanah asam cenderung menimbulkan permasalahan keracunan

unsur alumunium, zat besi, dan mangan; sedangkan tanah basa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

16

cenderung menimbulkan permasalahan hambatan serapan hara

tanah karena terdapatnya unsur bikarbonat yang merintangi

penyerapan ion-iom yang diperlukan oleh tanaman.

d) Sifat Biologi Tanah

Tanah yang subur dan memiliki sifat baik berkorelasi dengan

mikrobiologi tanah. Jasad renik di dalam tanah berkompetisi sesuai

dengan dukungan milieu, fisika, dan kimia. Mikroba patogen yang

merugikan tanaman cabai antara lain antraknosa dan virus (Pitojo, 2003).

Tabel 1.1. Hama dan Penyakit Tanaman Cabai

No Hama Penyakit

1 Kutu Persik

(Myzus persicae Sulz)

Antraknosa

(Colletotrichum capsici)

2 Kutu Thrips

(Tabaci lindeman )

Penyakit Layu

(Fusarium oxysporum)

3 Kutu Apis

(Aphis gossypii Glov.)

Bercak Daun

(Cercospora capsici)

4 Kutu Putih

(Bemisia tabaci)

Busuk Buah

(Phytophthora capsici Leonian)

5 Lalat Buah

(Dacus dorsalis Hend.)

Semai Roboh

(Damping-off)

6 Ulat Grayak

(Spodoptera sp.)

Virus

(Pitojo, 2003)

6. Gadung (Dioscorea hispida Dennst.)

Tanaman gadung mula-mula ditemukan di India barat, kemudian

penyebarannya meluas ke Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia

serta kepulauan Karibia, Afrika Barat, Amerika Selatan, Kepulauan

Pasifik, dan seluruh daerah tropis. Di Indonesia sendiri gadung ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

17

banyak diusahakan sebagai tanaman perkarangan, tumbuh liar di hutan-

hutan, kadang-kadang ditanam di perkarangan atau tegalan. Gadung

tumbuh dan berkembang secara luas di seluruh daerah tropis, baik di

hutan hujan tropis maupun di padang rumput (savana). Kombinasi

kelembapan yang cukup dan drainase yang baik sangat mendukung

pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini.

Suhu yang diperlukan untuk tumbuh dan menghasilkan umbi yang

baik adalah diantara 20-30oC. Diatas suhu 30

oC, gadung akan tumbuh

merana apalagi ditambah dengan keadaan udara yang kering. Walaupun

umumnya gadung tahan terhadap kekeringan, tanaman ini membutuhkan

kelembapan yang cukup selama masa pertumbuhan dan ada korelasi

positif antara curah hujan, pertumbuhan merambat, dan hasil umbinya.

Tanaman gadung dapat menghasilkan panen utama berupa umbi

sebanyak 19,7 ton/ha, (Tropical Product Institue, 1973). Melalui

pengusahaan yang lebih intensif, kemungkinan besar tanaman ini dapat

menghasilkan umbi yang lebih banyak lagi, khususnya di Indonesia

karena tanaman ini tumbuh dan berkembang dengan baik di iklim tropis.

Di seluruh Indonesia tanaman ini dijumpai tumbuh liar, sedangkan

pembudidayaan gadung terutama terdapat di Jawa dan Madura.

Dalam umbi gadung terkandung senyawa alkaloid yang bersifat

racun dan diosgenin yang tidak berancun. Juga dalam umbi gadung

terkandung saponin berupa dioscin yang bersifat racun. Umbi yang tua

jika dibiarkan akan berwarna menjadi hijau dan kadar racunnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

18

meningkat. Di samping golongan alkaloid, umbi gadung juga terkandung

senyawa sianida yang beracun.

Dioskoroin tergolong senyawa alkaloid, yang ditunjukkan dengan

sifatnya yang basa, mengandung satu atau lebih nitrogen heterosiklik,

dan umumnya beracun bagi manusia. Di alam alkaloid dioskorin

variasinya sangat beragam dalam hal struktur, stabilitas, kemampuan

untuk menguap dan polaritasnya. Alkaloid dioskarin (C13H19O2N)

dapat diperoleh dengan cara ekstraksi dan isolasi dari tepung gandum.

Dioskorin berwarna kuning kehijauan, bersifat higroskopis, dan

merupakan senyawa basa kuat yang rasanya sangat pahit. Senyawa ini

mudah larut dalam air, etanol dan klorofom, tetapi sukar larut dalam eter

dan benzene. Kadar dioskorin dalam umbi gadung sekitar 0,044 persen

berat basa atau 0,221 persen berat kering.

Di dunia terdapat 3000 spesies dari 110 famili yang dapat

melepaskan hydrogen sianida melalui proses yang disebut cyanogenesis.

Salah satunya adalah gadung yang dalam umbinya mengandung asam

sianida dalam bentuk bebas maupun prekursornya berupa sianogenik

glukosida. HCN disintesis dari linamarin dan lotaustralin yag umumnya

terdapat dalam tanaman dengan perbandingan kuantitatif 93 dan 7%.

Pada konsentrasi tinggi, sianida terutama dalam bentuk bebas sebagai

HCN dapat mematikan. Dari umbi gadung segar bisa menghasilkan

sekitar 400 mg sianida per kilogram (Koswara, 2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

19

7. Nimba (Azadirachta indica A. jus)

Tanaman nimba termasuk dalam famili Meliaceae dan ordo

Rutales. Tanaman ini berasal dari India yang dimanfaatkan sebagai obat

untuk kesehatan manusia dan sebagai obat insektisida pada tanaman.

Penyebaran tanaman nimba telah tersebar di Asia Tenggara, Asia Timur,

Afrika, Fiji, Mauritius, dan Amerika Tengah. Tanaman ini dapat tumbuh

baik di daerah setengah kering dan setengah basah serta dapat hidup di

daerah yang curah hujannya kurang dari 500 mm per tahun serta dapat

tumbuh di segala macam jenis tanah baik tanah tandus maupun tanah

subur. Nimba berbuah pada umur 4 – 5 tahun dan dapat menghasilkan

sekitar 30 – 50 kg buah per pohon. Semua bagian tanaman nimba efektif

sebagai insektisida. Myanmar (Birma) dan India telah menggunakan

tanaman nimba sebagai obat bagi manusia maupun insektisida pada

tanaman sejak 2.500 tahun lalu.

Biji dan daun tanaman nimba paling efektif digunakan sebagai

insektisida karena mengandung senyawa azadirachtin baik A maupun B

yang berperan sebagai pengendali hama. Selain itu, pada daun nimba

terdapat kandungan zat-zat kimia lain seperti salannin dan meliantriol

yang mempunyai efek penolak dan zat nimbin/nimbodin yang

mempunyai efek anti virus. Beberapa zat tersebut saling menyokong

sehingga menimbulkan efek senergistik. Kegunaan zat-zat dalam nimba

adalah sebagai insektisida, penolak hama, akarisida, penghambat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

20

pertumbuhan, neumatisida, fungisida dan anti virus. Zat-zat tersebut

sebagai racun perut dan sistematik (Pracaya, 2008).

Tabel 1.2 Sasaran hama dan penyakit

Jenis Hama Jenis Penyakit

Wereng padi punggung putih

(Sogatella furcifera)

Bercak daun kelapa kelabu

(Pestalotiopsis palmarum)

Wereng cokelat

(Nilaparvata lugens)

Busuk pangkal batang kelapa

(Ganoderma lucidum)

Wereng hijau

(Nephotettix virescens)

Jamur tepung

Ulat tritip

(Plutella xylostella)

Virus

Ulat terowongan daun jeruk

(Phillocnistis citrella)

Ulat tanah

(Agrotis sp.)

Ulat grayak

(Spodtera litura)

Tungau

(Tetranychus sp.)

Kumbang badak

(Oryctes rhinocheros)

Thrips

(Heliothrips sp.)

Kutu putih

(Bemisia tabaci)

Semut

Penggerek batang pisang

(Cosmopolites sordidus)

Penggerek batang padi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

21

Jenis Hama Jenis Penyakit

Lembing

(Epilachna varivestis)

Bubuk beras (Sitophilus

oryzae)

Bubuk jagung (Sitophilus

zeamays)

(Pracaya, 2008)

8. Tembakau (Nicotiana tabacum)

Tembakau berasal dari Barat Laut Argentina, Amerika Selatan,

namun sekarang sudah ditanam di seluruh dunia. Pertumbuhan tembakau

tidak baik pada lahan yang tergenang air dan tanahnya banyak

mengandung garam. Tembakau dapat hidup dengan baik di daerah panas.

Tembakau memerlukan cukup air, terutama pada tembakau yang masih

muda. Varietas tembakau bermacam-macam dan kandungan nikotinnya

pun bermacam-macam.

Bagian tanaman tembakau yang baik untuk digunakan sebagai

pengendali hama ataupun penyakit adalah daun dan batangnya, karena

bagian ini memiliki kandungan nikotin yang tinggi, terutama pada

tangkai dan tulang daun.

Sasaran Hama dan Penyakit

i. Hama: Aphis, ulat, ulat kobis (tritip), kumbang kecil, pembuat

terowongan daun, tungau, pembor batang, dan thrips. Ekstrak daun

tembakau ini sangat efektif bila disemprotkan di atas suhu 30oC.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

22

ii. Penyakit: karat pada buncis dan gandum, jamur kentang, virus

keriting daun.

(Pracaya, 2008)

B. Kerangka Berpikir

Pada dasarnya hama yang sering menyerang tanaman adalah jenis

serangga. Serangga biasanya sensitif terhadap aroma dan rasa. Tanaman

dengan aroma yang disukai serangga menyebabkan serangga tersebut akan

tinggal menetap pada tanaman tersebut sebaliknya jika aroma tanaman

tersebut tidak disukai maka serangga tersebut akan meninggalkan tanaman

tersebut. Begitu juga dengan rasa. Ketiga bahan yang digunakan memiliki

rasa yang sangat pahit yang tidak disukai serangga dan memiliki aroma

yang menyengat. Selain itu, senyawa kimia yang terkandung dalam bahan-

bahan tersebut juga mampu untuk mempengaruhi daya makan, daya

reproduksi, pertumbuhan dan juga dapat menurunkan daya tetas telur.

Masing-masing bahan tumbuhan memiliki kandungan metabolik sekunder

berupa senyawa saponin yang bersifat racun, senyawa nimboid sebagai anti

virus dan nikotin yang juga beracun bagi hama dan juga sebagai anti virus.

Maka dapat dibuat dugaan bahwa ketiga bahan yang digunakan ini mampu

mengendalikan hama terutama hama jenis insecta serta penyakit pada

tanaman cabai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

23

C. Hipotesis

1. Pemberian pestisida dari ekstrak umbi gadung (Dioscorea hispida

Dennst.), daun nimba (Azadirachta indica A.jus) dan daun tembakau

(Nicotiana tabacum) dapat mengurangi intensitas serangan hama dan

penyakit pada tanaman cabai (Capsicum annuum).

2. Pestisida dengan konsentrasi pekat (perbandingan 1:4) paling baik

mengurangi intensitas serangan hama dan penyakit pada tanaman cabai

(Capsicum annuum).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2014 - Desember 2014 di lahan

kebun Biologi, Babadan, Maguwoharjo.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yang dilakukan

dengan menguji tiga jenis tanaman dan tiga macam konsentrasi sebagai bahan

pembuatan pestisida organik. Penelitian ini sendiri bersifat kuantitatif

deskriptif. Pengaruh pemberian pestisida organik ini akan dilihat berdasarkan

jumlah tanaman yang terserang serta intensitas serangan hama dan penyakit.

Penelitian ini didesain menjadi dua faktor yakni jenis bahan dan

konsentrasi. Jenis bahan (faktor pertama) terdiri dari tiga taraf yaitu umbi

gadung (P1), daun nimba (P2) dan daun tembakau (P3). Macam konsentrasi

(faktor kedua) terdiri dari tiga taraf yaitu konsentrasi dengan perbandingan

1:4 (K1), perbandingan 1:8 (K2) dan perbandingan 1:12 (K3). Selain itu

penelitian ini juga didesain menggunakan kontrol negatif tanpa diberi

perlakuan (TP).

Variabel penelitian terdiri dari variabel terikat, variabel bebas dan

variabel kontrol. Variabel terikat terdiri atas pestisida (umbi gadung, daun

nimba dan daun tembakau) dan perbandingan konsentrasi (1:4, 1:8 dan 1:12).

Variabel bebas terdiri atas hama dan penyakit tanaman cabai. Sedangkan

variabel kontrol terdiri atas jenis tanaman cabai, media tanam dan volume

penyemprotan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

25

B. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Cangkul

b. Polybag 100 buah

c. Tempat Pembibitan

d. Parang

e. Sprayer

f. Lumpang

g. Timbangan

h. pH meter

i. Saringan

j. Ember

k. Baskom

l. Karung

m. Alat tulis menulis

n. sarung tangan

o. masker

p. penutup kepala

2. Bahan

a. Umbi Gadung

b. Daun Nimba

c. Daun Tembakau

d. Benih Cabai

e. Tanah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

26

f. Kompos

g. Detergen

C. Cara Kerja

1. Penyemaian Benih

Penyemaian benih bertujuan untuk menyiapkan benih cabai yang

berbentuk biji hingga menjadi bibit atau tanaman muda yang ditanam di

lahan. Tempat persemaian dibuat di kotak pembibitan yang berukuran 20 x

50 cm dengan jumlah lubang pembibitan 70 lubang sebanyak 2 buah.

Media tanah yang digunakan adalah campuran antara tanah dan pupuk

kandang dengan perbandingan 1:1. Biji tanaman cabai yang telah ditabur

pada masing-masing lubang ditutupi dengan paranet untuk melindungi dari

sinar matahari langsung. Persemaian disiram setiap hari.

2. Persiapan Media Tanam

Penyiapan media tanam bertujuan untuk menciptakan tempat dan

media tanam yang gembur dan berdrainase baik. Lahan penetilian ini

menggunakan polybag ukuran 50 x 50 cm. Media tanah yang digunakan

adalah campuran pupuk kandang, tanah dan pasir dengan perbandingan

1:2:1/2. Tambahan pasir pada media tanam dimaksudkan agar

memperlancar proses drainasi media karena masa penelitian memasuki

musim penghujan sehingga perlu menyiasati agar tidak terlalu banyak air

tertinggal pada media tanam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

27

3. Penanaman

Bibit yang digunakan untuk menanam adalah bibit dengan umur 3 –

4 minggu dengan helaian daun 3-4 helai daun. Bibit yang dipilih adalah

bibit yang tidak terserang hama maupun penyakit. Sebelum ditanam pada

media, tanah pada media tanam dilubangi 10 cm kemudian ditanami

dengan bibit cabe yang telah disiapkan.

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman mulai dilakukan sejak pertama kali bibit

dipindahkan ke polybag yang meliputi penyiraman, pemberian ajir pada

saat tamanan berusia 2-3 minggu serta pemupukan. Pemeliharaan tanaman

dilakukan dengan seksama agar pertumbuhan dan perkembangan tanaman

dapat terjadi dengan optimal.

5. Pembuatan Larutan Pestisida

Pembuatan pestisida dilakukan setiap kali melakukan penyemprotan

sehingga pestisida yang digunakan selalu dalam keadaan fresh tanpa

difermentasi. Selain itu larutan pestisida yang digunakan diberi tambahan

detergen yang berperan sebagai perekat. Cara membuat larutan pestisida

adalah sebagai berikut:

a. Larutan Gadung

Umbi gadung dibersihkan dan diambil sebanyak 1,5 kg dan

ditumbuk sampai halus kemudian ditambahkan air 1,5 liter dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

28

disaring. Hasil saringan gadung dapat langsung digunakan. Sebelum

digunakan, hasil saringan gadung diencerkan lagi dengan

menambahkan air sesuai dengan perbandingan yang akan digunakan

pada penelitian.

b. Larutan Nimba

Daun nimba dibersihkan dan diambil sebanyak 1,5 kg dan

ditumbuk sampai halus kemudian ditambahkan air 1,5 liter dan

disaring. Hasil saringan daun nimba dapat langsung digunakan.

Sebelum digunakan, hasil saringan daun nimba diencerkan lagi dengan

menambahkan air sesuai dengan perbandingan yang akan digunakan

pada penelitian.

c. Larutan Tembakau

Daun tembakau kering sebanyak 1,5 kg direndam dalam air panas

(mendidih) 1,5 liter dan didiamkan selama satu malam. Daun tembakau

yang direndam, disaring sebelum digunakan. Sebelum digunakan hasil

saringan daun tembakau diencerkan lagi dengan menambahkan air

sesuai dengan perbandingan yang akan digunakan pada penelitian.

6. Teknik Penyemprotan

Larutan pestisida disemprotkan menggunakan sprayer dengan

ukuran 800 ml. Volume larutan pestisida tiap perlakuan sebanyak 400 ml.

Larutan disemprotkan secara merata ke seluruh bagian tanaman yakni pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

29

batang dan daun tanaman. Setiap daun tanaman cabai disemprotkan larutan

pestisida sebanyak tiga semprotan.

7. Teknik Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan sebanyak sepuluh kali selama sepuluh

minggu. Data diambil setiap minggu dengan kelipatan 7 hari setelah tanam

dan seterusnya. Data diambil berdasarkan intensitas serangan hama dan

penyakit pada setiap tanaman dan ditulis dalam bentuk persen. Tingkat

intesitas serangan hama dan penyakit setiap tanaman (Djafaruddin,2000)

dihitung dengan rumus:

x 100 %

Ket:

I = intensitas sampel yang terserang

n = jumlah sampel yang terserang

v = nilai skala sampel yang terserang

N= jumlah sampel yang diamati

Z= nilai skala kategori tertinggi

dengan kategori kerusakan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kategori serangan berdasarkan tingkat serangan

Nilai Intensitas serangan (%0 Kategori

0

1

2

3

4

0

>0 – 25

>25 – 50

>50 – 75

>75

Normal

Ringan

Sedang

Berat

Sangat Berat

(Leatimia dan R.Y. Rumthe, 2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

30

D. Metode Analisis Data

Data mengenai intensitas serangan hama dan penyakit yang telah

diperoleh selama masa pengamatan dilanjutkan dengan pengujian statistik

menggunakan uji Anova two factor within replication. Digunakan confident

interval 0,95 atau α = 0,05. Bila probabilitas p lebih kecil dari α, maka

significant. Perhitungan anova two factor with replication menggunakan

program microsoft excel 2007. Pengujian statistik ini bertujuan untuk

mengetahui perlakuan yang sungguh memberikan pengaruh secara signifikan.

E. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran Sekolah

Menengah Atas (SMA) kelas X semester Ganjil yakni pada bab Ruang

Lingkup Biologi dengan sub bab Metode Ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian menyangkut uji pengaruh pemberian pestisida didesain menjadi

percobaan eksperimen dua faktor. Faktor-faktor yang diuji adalah pengaruh

variasi bahan tanaman (P) yang digunakan sebagai pestisida organik dan variasi

konsentrasi (K) terhadap intensitas serangan hama dan penyakit pada tanaman

cabai yang terdiri dari 10 perlakuan yakni P1K1, P1K2, P1K3, P2K1, P2K2,

P2K3, P3K1, P3K2, P3K3 dan TP (kontrol). Untuk mengetahui apakah pestisida

organik dengan tiga bahan tanaman dan tiga perbandingan konsentrasi yang

digunakan itu mencegah terjadinya serangan hama dan penyakit pada tanaman

cabai keriting, diukur menggunakan uji Anova two factor within repication.

Digunakan confident interval 0,95 atau α = 0,05. Bila probabilitas p lebih kecil

dari α, maka significant. Perhitungan anova two factor with replication

menggunakan program microsoft excel 2007.

Dua faktor yang diuji pada penelitian ini yakni kandungan tiga bahan tanaman

yang digunakan (umbi Gadung, daun Nimba, dan Tembakau) dan tiga perbedaan

konsentrasi (1:4, 1:8, 1:12) pada sembilan kelompok tanaman cabai. Tujuan dari

percobaan ini yakni ingin mengetahui pestisida organik pada perlakuan mana

yang paling baik dalam menekan intensitas serangan hama dan penyakit pada

tanaman cabai.

Data yang diambil berjumlah dua kelompok yakni data mengenai intensitas

serangan hama dan intensitas serangan penyakit. Pemisahan pengambilan data

antara hama dan penyakit dikarenakan terdapat dua variabel dependent yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

32

diukur yakni menyangkut intensitas hama dan intensitas penyakit. Kedua variabel

dependent ini diasumsikan tidak saling berhubungan satu sama lain sehingga

dapat dianalisa secara terpisah. Terdapat teori yang mengatakan bahwa

penyebaran penyakit tidak terlepas dari serangga vektor. Walaupun demikian

tidak diasumsikan bahwa akibat yang ditimbulkan akan sama karena masih ada

faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap intensitas serangan hama maupun

penyakit antara lain kondisi lingkungan, teknik bertani, serta kualitas tanaman itu

sendiri.

Hasil penelitian menyangkut pengaruh pemberian pestisida organik dengan

beberapa bahan sebagai tindakan pencegahan terhadap serangan hama dan

penyakit pada tanaman cabai memberikan hasil bahwa selama melakukan

penelitian ditemukan satu jenis hama dan satu jenis penyakit dengan gambaran

sebagai berikut:

A. Hama Kutu Putih

Diperoleh data hasil penelitian mengenai intensitas serangan hama kutu

putih (dalam %) sebagai berikut:

Tabel 4.1 Intensitas Hama Kutu Putih pada Tanaman Cabai (dalam %)

No Perla

kuan

Pengamatan Total Rataan

I II III IV V VI VII VIII IX X

1 P1K1 100 87,5 47,5 35 30 27,5 25 22,5 25 32,5 432,5 43,3

2 P1K2 100 90 45 25 30 25 20,2 20,2 25 27 407,9 40,8

3 P1K3 100 75 40 35 32,5 25 20,2 22,5 25 27 407,7 40,8

4 P2K1 100 75 70 22,5 37,5 25 25 25 25 32,5 430 43

5 P2K2 100 75 67,5 30 30 25 25 25 25 25 427,5 42,8

6 P2K3 100 85 42,5 27,5 25 25 25 25 25 25 405 40,5

7 P3K1 100 70 27,5 25 20,2 25 16 12,2 25 25 345,9 34,6

8 P3K2 100 77,5 42,5 37,5 31,5 25 18 12,2 25 25 394,2 39,4

9 P3K3 100 75 47,5 35 37,5 25 12,2 16 25 25 398,2 39,8

10 TP* 100 95 70 52,5 60 50 47,5 47,5 42,5 45 610 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

33

Keterangan:

- P1 : Umbi Gadung

- P2 : Daun Nimba

- P3 : Daun Tembakau

- TP : Tanpa Perlakuan (Kontrol)

- K1 : Pengenceran 1:4 (10 ml / 40 ml air)

- K2 : Pengenceran 1:8 (10 ml / 80 ml air)

- K3 : Pengenceran 1:12 (10 ml / 120 ml air)

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, intensitas serangan hama

kutu putih mengalami penurunan setiap minggu pengamatan. Pada minggu

pertama sebelum aplikasi pestisida organik, serangan hama kutu putih

mencapai 100% pada tiap perlakuan (lihat tabel 4.1 pada minggu I). Pada

minggu terakhir aplikasi pestisida, intensitas serangan hama menurun.

Berdasarkan tabel 4.1 jika dilihat tingkat penurunan intensitas serangan pada

minggu X mencapai 25% (P2K1, P2K2, P2K3, P3K1, P3K2, P3K3), 27%

(P1K2) dan 32,5% (P1K1, P2K3) sedangkan pada kontrol serangan hama juga

menurun sampai 45%. Penurunan intensitas serangan kutu putih tersebut

selain dipengaruhi oleh pemberian pestisida pada tiap perlakuan dipengaruhi

juga oleh umur tanaman. Semakin tua umur tanaman semakin kurang disukai

kutu putih sebagai tempat untuk meletakkan telurnya karena pada daun yang

tua kandungan air yang menjadi makanan kutu putih berkurang. Populasi kutu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

34

putih meningkat pada fase vegetatif tanaman dan menurun pada generatif

(Heinz et al., 1982 dalam Nasution, 2010).

Jika dibandingkan rata-rata intensitas serangan hama kutu putih seperti

pada tabel di atas, ditunjukkan bahwa intensitas terendah terdapat pada

perlakuan P3K1 (34,6 %) dan intensitas tertinggi terdapat pada perlakuan TP

(61 %). Hasil pengamatan yang diperoleh dapat dikategorikan berdasarkan

intensitas serangan menurut Leatimia dan R.Y. Rumthe (2011) yang

menggolongkan tingkat intensitas serangan menjadi 5 kategori yakni:

nilai skala 0 dengan intensitas serangan 0 % untuk kategori normal

nilai skala 1 dengan intensitas serangan ≥ 0 - 25 % untuk kategori ringan

nilai skala 2 dengan intensitas serangan ≥ 25 – 50 % untuk kategori sedang

nilai skala 3 dengan intensitas serangan ≥ 50 – 75 % untuk kategori berat

nilai skala 4 dengan intensitas serangan > 75 % untuk kategori sangat berat

Maka intensitas serangan hama kutu putih yang diperoleh dapat

digolongkan berdasarkan kategori intensitas serangan dengan gambaran sebagai

berikut:

Tabel 4.2 Intensitas serangan hama Kutu Putih

Perlakuan Rata-rata Kategori

P1K1 43,3 Sedang

P1K2 40,8 Sedang

P1K3 40,8 Sedang

P2K1 43 Sedang

P2K2 42,8 Sedang

P2K3 40,5 Sedang

P3K1 34,6 Sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

35

Perlakuan

P3K2

Rata-rata

39,4

Kategori

Sedang

P3K3 39,8 Sedang

TP 61 Berat

Tabel 4.2 di atas menunjukkan tingkat intensitas serangan hama kutu putih

berada pada kategori sedang dan kategori berat. Kategori sedang terdapat pada

perlakuan P1K2, P1K3, P2K1, P2K2, P2K3, P3K1, P3K2 dan P3K3. Kategori

berat terdapat pada perlakuan TP (kontrol).

1. Uji Anova Dua Faktor

Keseragaman variansi data setiap perlakuan diketahui dengan melakukan

uji homogenitas menggunakan uji F-test two-sampel for varians. Hasil yang

diperoleh seperti pada lampiran II bagian B, F hitung < F tabel, berarti data

homogen. Data homogen artinya pada setiap perlakuan mempunyai keseragaman

variansi data. Selanjutnya untuk menguji adanya perbedaan pengaruh antar

perlakuan digunakan uji Anova two factor within repication. Digunakan confident

interval 0,95 atau α = 0,05. Bila probabilitas p lebih kecil dari α, maka

significant. Perhitungan anova two factor with replication menggunakan program

microsoft excel 2007 diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3 Uji anova two factor with replication untuk hama kutu putih

Source of Variation SS df MS F P-value F crit

Bahan (P) 307,656 2 153,828 0,19829 0,820529 3,109311

Konsentrasi (K) 8,948667 2 4,474333 0,005768 0,994249 3,109311

Interaction (P x K) 239,1153 4 59,77883 0,077057 0,989065 2,484441

Total 63393,36 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

36

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, pada faktor pertama (P) nilai F

hitung (0,198) < F crit (3,109) berarti tidak terdapat perbedaan pengaruh pada

perlakuan yang diberikan. H0 diterima, H1 ditolak yang berarti pengaruh

perbedaan tiga bahan tanaman yang digunakan sebagai pestisida organik yang

diberikan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap intensitas serangan

hama kutu putih. Pada faktor kedua (K) nilai F hitung (0,005) < F crit (3,109)

berarti tidak terdapat perbedaan pengaruh pada perlakuan yang diberikan. H0

diterima, H1 ditolak yang berarti pengaruh perbedaan tiga konsentrasi yang

diberikan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Sedangkan pada pengaruh

interaksi antara kedua faktor yang diuji (P x K) nilai F hitung (0,077) < F crit (2,

484) berarti tidak terdapat pengaruh pada perlakuan yang diberikan. H0 diterima,

H1 ditolak yang berarti kedua faktor yang diberikan (P dan K) tidak menunjukkan

perbedaan yang nyata terhadap intensitas serangan hama kutu putih pada tanaman

cabai.

2. Uji Anova satu faktor tiap perlakuan

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh tiap konsentrasi pada

masing-masing perlakuan yang diberikan dengan kontrol. Hasil yang

diperoleh adalah sebagai berikut:

a. Umbi Gadung

Dari pengujian statistik menggunakan uji anova satu faktor diperoleh

hasil F hitung (1,387) < F tabel (2,866) sehinggga dikatakan tidak

signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

37

pengaruh perbandingan konsentrasi terhadap hama kutu putih pada

tanaman cabai (Lihat lampiran II bagian D 1).

b. Daun nimba

Dari pengujian statistik menggunakan uji anova satu faktor diperoleh

hasil F hitung (1,308) < F tabel (2,866) sehinggga dikatakan tidak

signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan

pengaruh perbandingan konsentrasi terhadap hama kutu putih pada

tanaman cabai (Lihat lampiran II bagian D 2).

c. Daun Tembakau

Dari pengujian statistik menggunakan uji anova satu faktor diperoleh

hasil F hitung (2,005) < F tabel (2,866) sehinggga dikatakan tidak

signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan

pengaruh perbandingan konsentrasi terhadap hama kutu putih pada

tanaman cabai (Lihat lampiran II bagian D 3).

Maka dapat dikatakan bahwa perlakuan perbedaan tanaman dan variasi

konsentrasi pestisida organik yang digunakan tidak memiliki perbedaan nyata tiap

perlakuan terhadap intensitas serangan hama kutu putih pada tanaman cabai.

Beberapa hal yang menyebabkan tidak adanya perbedaan pengaruh antara

perlakuan-perlakuan yang diberikan terhadap tingkat intensitas serangan hama

kutu putih dapat dianalisis sebagai berikut:

Menurut Anto dan Yul (2014) tanaman cabai merupakan salah satu tanaman

inang untuk hama kutu putih (Bemisia tabaci). Tanaman inang menjadi media

untuk perkembangbiakan serangga kutu putih serta media untuk memperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

38

makanan. Pada umur 3 hari setelah tanam (HST), hama kutu putih (Bemisia

tabaci) menyerang semua tanaman cabai yang ditanam (lihat Lampiran VI

bagian B). Hama ini menempati bagian bawah daun pada semua tanaman

cabai. Setiap daun terdapat 8-10 imago kutu putih dan bertambah hingga dua

kali lipat pada 7 HST. Telur yang diletakkan di bagian bawah daun akan

menetas setelah 5 hari sejak telur diletakkan. Hal ini diperkuat dengan teori

menurut Mau and Kessing dalam Nasution (2010) yang mengatakan bahwa

Imago dapat meletakkan telur sebanyak 28-300 butir telur. Imago yang

berumur 1-4 hari dapat langsung menghasilkan telur tanpa melakukan

perkawinan (Sanderson dalam Nasution, 2010). Kecepatan

perkembangbiakan kutu putih berbanding lurus dengan kecepatan kerusakan

yang ditimbulkan karena imago dan nimfa kutu putih memperoleh makanan

dengan mengisap cairan daun dan menimbulkan becak nekrotik pada daun

sehingga mengakibatkan kerusakan sel-sel dan jaringan daun. Selain itu,

isapan imago dan nimfa juga menjadi vektor penyebaran gemini virus (Diltin

Hortikultura dalam Nasution, 2010) yang mengakibatkan kerusakan yang

lebih parah pada tanaman cabai (lihat Lampiran VI bagian C).

Keadaan iklim ketika masa tanam berlangsung juga dapat menjadi penyebab

tingginya intensitas serangan hama kutu putih. Penelitian dilakukan pada

awal Oktober - Desember 2014. Pada masa itu, keadaan iklim di daerah

Yogyakarta berada pada akhir musim panas dan mulai memasuki musim

penghujan. Ketika musim hujan, pestisida yang diberikan kemungkinan

memiliki pengaruh yang rendah. Hal ini diduga karena penyemprotan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

39

pestisida dilakukan pada sore hari antara pukul 16.00 WIB – 18.00 WIB.

Pada awal musim penghujan, hujan turun pada waktu malam hari. Hal ini

dapat mengakibatkan semprotan pestisida yang diberikan pada tanaman cabai

terbawa oleh air hujan sehingga efek pestisida yang disemprotkan tidak

berpengaruh.

Perbedaan sumber pengambilan bahan yang digunakan sebagai pestisida

berpengaruh terhadap kandungan zat yang terdapat dalam bahan yang

digunakan. Daun nimba yang digunakan pada penelitian tidak diambil dari

tanaman yang sama. Hal ini tentu berpengaruh juga terhadap umur daun

antara daun yang muda dan daun yang tua. Sama halnya dengan umbi gadung

yang digunakan. Variasi umur umbi yang digunakan juga berbeda sehingga

berpengaruh terhadap jumlah atau takaran zat yang terkandung. Selain itu

perbedaan penggunaan antara bahan fresh (umbi gadung dan daun nimba) dan

bahan kering (daun tembakau) juga berpengaruh terhadap senyawa yang

terkadung sehingga hasil yang diberikan juga kemungkinan berbeda (lihat

Lampiran VI bagian D).

Walaupun data menunjukkan bahwa setiap perlakuan tidak memberikan

pengaruh yang berbeda, namun jika dilihat dari intensitas serangan hama

yang ditunjukkan pada tabel 4.2, intensitas serangan hama tiap perlakuan

berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga bahan yang

digunakan cukup memberikan efek yang baik sehingga intensitas serangan

hama dikategorikan sedang. Sedangkan pada kontrol, intensitas serangan

hama dikategorikan berat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

40

Bila dilihat dari tingkat intensitas serangan hama, perlakuan ekstrak tembakau

dengan konsentrasi 1:4 (P3K1) menunjukkan intensitas serangan hama kutu

putih yang paling rendah. Seperti yang telah dikemukakan di awal bahwa

perlakuan yang menunjukkan intensitas serangan hama kutu putih paling

rendah adalah perlakukan yang lebih efektif sehingga dapat dikatakan bahwa

perlakuan ekstrak tembakau dengan konsentrasi 1:4 (P3K1) memberikan hasil

yang paling baik dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Hal ini

dimungkinkan karena bahan daun tembakau yang digunakan seragam

sehingga berpengaruh terhadap jumlah zat metabolik sekunder yang

terkandung. Daun tembakau yang digunakan berasal dari tanaman yang sama

dan memiliki umur yang sama. Dari ketiga bahan yang digunakan, aroma

ekstrak daun tembakau paling menyengat dan memiliki rasa paling pahit. Carl

Friedrich Wilhelm Meissner dalam Sinaga (2014) mengemukakan bahwa

secara organoleptik rasa pahit dan sepat yang dirasakan pada tanaman

disebabkan oleh adanya alkaloid yang terkandung pada tanaman tersebut.

Kandungan alkaloid merupakan senyawa metabolik sekunder yang dihasilkan

tanaman yang berperan sebagai mekanisme pertahanan diri dari serangan

hama maupun menyakit pada tanaman. Pada daun tembakau metabolik

sekunder yang terkandung berupa nikotin dan neurotoksin. Nikotin adalah

senyawa kimia antiherbivora dan kandungan neurotoksinnya sensitif bagi

serangga. Hal ini yang memungkinkan mempengaruhi kecepatan populasi

hama kutu putih sehingga laju pertumbuhannya dapat ditekan. Perlakuan

P3K1 memiliki konsentrasi yang lebih pekat dibandingkan dengan perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

41

P3K2 dan P3K3 sehingga kandungan nikotin dan neurotoksinnya lebih tinggi

yang menyebabkan hasil yang diberikan lebih baik.

B. Penyakit Virus

Diperoleh data hasil penelitian mengenai intensitas serangan virus (dalam %)

sebagai berikut:

Tabel 4.4 Intensitas Penyakit Virus pada Tanaman Cabai (dalam %)

Perla

kuan

Pengamatan Total Rataan

I II III IV V VI VII VIII IX X

P1K1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23,3 2,3

P1K2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6,4 0,6

P1K3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17,7 1,7

P2K1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 2,5

P2K2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4,4 0,4

P2K3 10 0,2 1,5 13,5 0,5 10 0,2 1 4,5 56,2 67,7 6,8

P3K1 3,7 1 1 3 0,5 8 0,2 1 5 56,2 2,8 0,3

P3K2 5,2 1,5 1,5 3 0,7 13,7 0,2 1 3 49,5 11 1,1

P3K1 2,2 1,5 8,7 3 2,2 18 2 4 2,2 40,5 18,7 1,9

TP* 2,2 2,2 5 2,5 0,5 18 0,2 4 4 42 244,4 24,4

Keterangan:

- P1 : Umbi Gadung

- P2 : Daun Nimba

- P3 : Daun Tembakau

- TP : Tanpa Perlakuan (Kontrol)

- K1 : Pengenceran 1:4 (10 ml / 40 ml air)

- K2 : Pengenceran 1:8 (10 ml / 80 ml air)

- K3 : Pengenceran 1:12 (10 ml / 120 ml air)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

42

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, intensitas serangan

penyakit virus memiliki data yang tidak merata dan cenderung meningkat.

Gejala serangan virus terlihat pada akhir minggu ke-5 dan kerusakan akibat

serangan didata pada minggu ke-6 masa pengamatan. Tidak semua tanaman

terserang virus. Jumlah tanaman yang terserang virus berbeda-beda antar tiap

perlakuan. Jumlah tanaman terserang paling sedikit terjadi pada perlakuan

P3K1 dengan rata-rata 1 tanaman terserang. Jumlah tanaman terserang paling

banyak terjadi pada kontrol (TP) dengan rata-rata 9 tanaman terserang (Lihat

lampiran I Bagian B)

Intensitas serangan virus pada perlakuan P1K1 di awal sebesar 10 % dan

menurun menjadi 2,2 % di akhir pengamatan. Intensitas serangan virus pada

perlakuan P1K2 di awal sebesar 0,2 % dan naik menjadi 2,2 % di akhir

pengamatan. Intensitas serangan virus pada perlakuan P1K3 di awal sebesar

1,5 % dan naik menjadi 5 % di akhir pengamatan. Intensitas serangan virus

pada perlakuan P2K1 di awal sebesar 13,5 % dan menurun menjadi 2,5 % di

akhir pengamatan. Presentase serangan virus pada perlakuan P2K2 di awal

sebesar 0,5 % dan di akhir pengamatan sebesar 0,5 %. Intensitas serangan virus

pada perlakuan P2K3 di awal sebesar 10 % dan naik menjadi 18 % di akhir

pengamatan. Intensitas serangan virus pada perlakuan P3K1 di awal sebesar

0,2 % dan di akhir pengamatan sebesar 0,2 %. Intensitas serangan virus pada

perlakuan P3K2 di awal sebesar 1 % dan naik menjadi 4 % di akhir

pengamatan. Intensitas serangan virus pada perlakuan P3K3 di awal sebesar

4,5 % dan turun menjadi 4 % di akhir pengamatan. Sedangkan pada kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

43

(TP) intensitas serangan virus di awal sebesar 56,2 % dan turun menjadi 42 %

di akhir pengamatan.

Ditinjau berdasarkan rata-rata intensitas serangan virus, intensitas paling

rendah terdapat pada P3K1 sebesar 0,3 % dan intensitas paling tinggi terdapat

pada kontrol (TP) sebesar 24,4%. Hasil pengamatan yang diperoleh dapat

dikategorikan berdasarkan intensitas serangan menurut Leatimia dan R.Y.

Rumthe (2011) yang menggolongkan tingkat intensitas serangan menjadi 5

kategori yakni:

nilai skala 0 dengan intensitas serangan 0 % untuk kategori normal

nilai skala 1 dengan intensitas serangan ≥ 0 - 25 % untuk kategori ringan

nilai skala 2 dengan intensitas serangan ≥ 25 – 50 % untuk kategori sedang

nilai skala 3 dengan intensitas serangan ≥ 50 – 75 % untuk kategori berat

nilai skala 4 dengan intensitas serangan > 75 % untuk kategori sangat berat

Maka intensitas serangan virus yang diperoleh dapat digolongkan berdasarkan

kategori intensitas serangan dengan gambaran sebagai berikut:

Tabel 4.5 Intensitas penyakit Virus

Perlakuan Rata-rata Kategori

P1K1 2,3 Ringan

P1K2 0,6 Ringan

P1K3 1,8 Ringan

P2K1 2,5 Ringan

P2K2 0,4 Ringan

P2K3 6,8 Ringan

P3K1 0,3 Ringan

P3K2 1,1 Ringan

P3K3 1,9 Ringan

TP 24,4 Ringan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

44

Tabel 4.5 memberikan gambaran tingkat intensitas serangan penyakit virus

< 25 %. Berdasarkan kategori intensitas serangan data diatas menunjukkan

bahwa intensitas serangan virus berada pada kategori ringan.

1. Uji Anova Dua Faktor

Keseragaman variansi data setiap perlakuan diketahui dengan

melakukan uji homogenitas menggunakan uji F-test two-sampel for varians.

Hasil yang diperoleh seperti pada lampiran III bagian B, F hitung < F tabel,

berarti data homogen. Selanjutnya untuk menguji adanya perbedaan

pengaruh antar perlakuan digunakan uji Anova two factor within repication.

Digunakan confident interval 0,95 atau α = 0,05. Bila probabilitas p lebih

kecil dari α, maka significant. Perhitungan anova two factor with replication

menggunakan program microsoft excel 2007 diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.6 Uji anova two factor with replication penyakit virus

SS df MS F P-value F crit

Bahan (P) 116,0087 2 58,00433 4,986744 0,00907 3,109311

Konsentrasi (K) 76,28067 2 38,14033 3,278998 0,042723 3,109311

Interaksi (PxK) 119,9427 4 29,98567 2,577926 0,043497 2,484441

Total 1254,4 89

Berdasarkan uji anova yang dilakukan, pada faktor pertama (P) nilai F

hitung (4,98) > F Crit (3,109) berarti terdapat perbedaan pengaruh variasi

bahan terhadap intensitas serangan virus pada tanaman cabai. Ho ditolak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

45

dan Hi diterima yang menunjukkan bahwa ketiga bahan yang digunakan

sebagai pestisida organik memberikan pengaruh yang berbeda terhadap

intensitas serangan virus. Pada faktor kedua (K) nilai F hitung (3,27) > F crit

(3,109) berarti terdapat perbedaan pengaruh variasi konsentrasi ekstrak yang

diberikan pada tanaman. Ho ditolak dan Hi diterima yang menunjukkan

bahwa tiga konsentrasi yang digunakan memberikan pengaruh yang berbeda

terhadap intensitas serangan virus. Sedangkan pada pengaruh interaksi

antara kedua faktor yang diuji (P x K) nilai F hitung (2,57) > F crit (2, 484)

berarti terdapat pengaruh pada perlakuan yang diberikan. Ho ditolak, Hi

diterima yang berarti kedua faktor yang diberikan (P dan K) menunjukkan

perbedaan yang nyata terhadap itensitas serangan penyakit virus pada

tanaman cabai.

Maka untuk mengetahui perlakuan mana yang sungguh berbeda secara

signifikan, perhitungan dilanjutkan menggunakan multiple comparison

procedures yaitu untuk mengetahui mean mana yang berbeda secara

signifikan (Paul, 2011). Rumusan yang digunakan yaitu dengan critical

differences (CD) dan diperoleh hasil CD = 2,58. Perhitungan dilanjutkan

dengan membandingkan mean tiap perlakuan. Jika perbedaan 2 mean ≥ CD

maka signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

46

Tabel 4.7 Perbandingan mean tiap perlakuan

P1K1 P1K2 P1K3 P2K1 P2K2 P2K3 P3K1 P3K2 P3K3

P1K1 0 -1,7 -0,5 0,2 -1,9 4,5 -2 -1,2 -0,4

P1K2 -1,7 0 1,2 1,9 -0,2 6,2 -0,3 0,5 1,3

P1K3 - 0,5 -1,2 0 1,7 -1,4 5 -1,5 -0,7 0,1

P2K1 0,2 -1,9 -1,7 0 -2,1 4,3 -2,2 -1,4 -0,6

P2K2 -1,9 0,2 1,4 2,1 0 6,4 -0,1 -0,7 -1,5

P2K3 4,5 -6,2 -5 -4,3 -6,4 0 -6,5 -5,7 -4,9

P3K1 -2 0,3 1,5 2,2 0,1 6,5 0 0,8 1,6

P3K2 -1,2 -0,5 0,7 -1,4 0,7 5,7 -0,8 0 0,8

P3K3 -0,4 -1,3 -0,1 0,6 1,5 4,9 -1,6 -0,8 0

Mean setiap perlakuan:

P1K1: 2,3 P2K1: 2,5 P3K1: 0,3 TP: 24,4

P1K2: 0,6 P2K2: 0,4 P3K2: 1,1

P1K3: 1,8 P2K3: 6,8 P3K3: 1,9

Perhitungan perbandingan mean yang dilakukan menunjukkan bahwa

terdapat 8 mean > CD maka dikatakan terdapat perbedaan pengaruh antara

tiap perlakuan yang diberikan terhadap intensitas serangan virus. Perbedaan

ini terdapat pada perbandingan antara perlakuan P2K3 dengan tujuh

perlakuan lainnya. Dari perbandingan yang dilakukan nilai perbandingan

terdapat pada perbandingan antara perlakuan P2K3 dan P3K1 sebesar 6,5.

Jika dilihat nilai mean kedua perlakuan, mean terkecil terdapat pada

perlakuan P3K1. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan P3K1 memberikan

perbedaan paling baik dibandingkan dengan perlakuan yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

47

Gambar 4.1. Gejala Penyakit Virus pada Tanaman Cabai

Penyakit virus yang menyerang tanaman cabai disebarkan oleh vektor

yakni kutu putih. Hal ini didukung dengan apa yang dikemukakan oleh

Agrios (1996) yang mengatakan bahwa salah satu cara penularan virus

adalah melalui serangga vektor yakni kutu putih. Gejala penyakit yang

ditemukan ditunjukkan dengan timbulnya bercak berwarna kuning pada

daun muda tanaman cabai. Bercak kuning ini lama kelamaan menyebar ke

seluruh permukaan daun dan daun yang terserang menggulung sehingga

daun tanaman terlihat mengeriting (Sudiono, 2008).

Gejala penyakit seperti pada gambar 4.1 sama halnya seperti gejala

yang diungkapkan Tuhumury dan Amanupunyo (2013) yang

mendeskripsikan bahwa gejala virus kuning pada cabai ditandai dari daun

mulai menguning dan mengeriting dimulai dari pucuk daun berkembang

menjadi warna kuning, tulang daun menebal dan menggulung ke atas.

Penyakit ini umumnya menyebabkan penurunan laju fotosintesis dengan

mengurangi jumlah klorofil pada daun. Hal ini menyebabkan tanaman

menjadi kerdil (Tjahjadi, 1993).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

48

Berdasarkan data yang diperoleh intensitas serangan virus pada

tanaman cabai dikategorikan ringan. Baik pemberian perlakuan pestisida

organik maupun kontrol menunjukkan bahwa serangan virus tidak tergolong

berat. Namun jika dibandingkan tingkat intensitasnya terdapat perbedaan

yang cukup jauh antara tiap perlakuan dengan kontrol. Intensitas serangan

virus paling rendah terdapat pada perlakuan ekstrak tembakau dengan

konsentrasi 1:4 (P3K1) dengan intesitas serangan virus sebesar 0,3 %

sedang pada kontrol (TP) intensitas serangan virus mencapai 24,4 %.

Rendahnya intensitas serangan virus ini dapat disebabkan oleh

pengaruh kandungan ekstrak tanaman yang digunakan sebagai pestisida

organik. Setiap tanaman pada umumnya memiliki kandungan metabolit

sekunder yang bermanfaat sebagai mekanisme pertahanan diri dari serangan

hama dan penyakit tanaman. Ketiga jenis tanaman yang digunakan sebagai

bahan untuk membuat pestisida organik masing-masing menghasilkan

kandungan metabolit sekunder yang berbeda-beda. Umbi gadung diketahui

memiliki kandungan senyawa yang bersifat racun. Sifat racun tersebut

disebabkan oleh kandungan dioskorin, diosgenin, dan dioscin yang dapat

menyebabkan gangguan syaraf. Oleh karena senyawa metabolit sekunder

yang terbentuk pada bagian tertentu tumbuhan terdistribusi ke seluruh

bagian tumbuhan, maka diduga umbi gadung juga mengandung senyawa

yang bersifat toksik (Rahayu, 2010). Daun nimba memiliki beberapa

kandungan yang berperan sebagai insektisida, penolak hama, akarisida,

penghambat pertumbuhan, neumatisida, fungisida dan anti virus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

49

Kandungan senyawa tersebut antara lain azadirachtin, salannin, meliantriol

dan nimbin / nimbodin (Pitojo, 2003). Tanaman tembakau sangat dikenal

dengan kandungan nikotinnya. Nikotin termasuk metabolit sekunder dari

golongan alkaloid yang berperan mempengaruhi neurotransmisi dan

menghambat kerja enzim (dalam

http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolit_sekunder).

Tanaman dapat tumbuh dengan baik dan terhindar dari berbagai

serangan hama dan penyakit jika terjadi keseimbangan antara faktor internal

dan faktor eksternal yang dibutuhkan oleh tanaman. Faktor lingkungan

seperti kecukupan sinar matahari, suhu, curah hujan dan ketersediaan air

berperan penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan. Selain itu faktor

internal seperti kemampuan tanaman menyerap air dan unsur hara,

ketercukupan unsur hara, kemampuan melakukan fotosintesis juga berperan

besar bagi tumbuhan. Jika terjadi keseimbangan maka tumbuhan tersebut

akan tumbuh baik. Sebaliknya jika tidak terjadi keseimbangan antara kedua

faktor tersebut maka akan ada masalah lain yang ditimbulkan salah satunya

adalah mudahnya tanaman terserang hama dan penyakit.

Tanaman cabai yang ditanam pada penelitian ini dikondisikan agar

kedua faktor (internal dan eksternal) yang mempengaruhi dapat terjaga dan

terpenuhi. Tanaman ditanam pada polibag dengan media tanam yang

mampu menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman cabai (lihat

Lampiran VI bagian A). Selain itu tanaman cabai juga diletakkan di tempat

terbuka yang memungkinkan terjadi penetrasi cahaya matahari secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

50

langsung sehingga kebutuhan cahaya matahari yang dibutuhkan oleh

tanaman cabai terpenuhi. Penyiraman juga dilakukan setiap sore hari untuk

memenuhi ketersediaan air bagi tanaman cabai. Bibit cabai yang digunakan

juga diseleksi agar mendapat bibit dengan kualitas yang baik. Bibit dengan

kualitas yang baik memungkinkan tanaman memiliki sistem kekebalan

tubuh yang baik sehingga tidak mudah terserang hama dan penyakit

tanaman. Kondisi ini diatur sedemikian rupa sehingga tanaman cabai yang

ditanam dapat tumbuh sehat dan subur dan juga dapat terhindar dari

berbagai macam serangan hama dan penyakit tanaman.

Pitojo (2003) mengemukakan bahwa kurang lebih terdapat enam jenis

hama dan enam jenis penyakit yang sering menyerang tanaman cabai (lihat

tabel 2.1). Serangan hama dan penyakit dapat meningkat jika kondisi

lingkungan kurang mendukung terutama pada musim penghujan. Satu jenis

hama dan satu jenis penyakit yang ditemukan pada penelitian ini

membuktikan bahwa selain faktor internal dan eksternal, pemberikan

pestisida organik yang dilakukan mampu menghambat dan mengurangi

jumlah hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabai.

2. Uji Anova satu faktor tiap perlakuan

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh tiap konsentrasi pada

masing-masing perlakuan yang diberikan dengan kontrol. Hasil yang

diperoleh adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

51

a. Umbi Gadung

Dari pengujian statistik menggunakan uji anova satu faktor diperoleh hasil

F hitung (7,404) > F tabel (2,866) sehinggga dikatakan signifikan.

Selanjutnya dilakukan uji CD untuk menentukan perbandingan konsentrasi

mana yang memberikan hasil lebih baik. Diperoleh nilai CD sebesar

12,034. Berdasarkan perbandingan mean yang dilakukan (P1K1, P1K2,

P1K3 dan TP) terdapat 3 perbandingan mean lebih besar dari CD. Ketiga

perbedaan tersebut terdapat pada perbandingan masing-masing perlakuan

dengan kontrol. Nilai perbandingan paling tinggi terdapat pada

perbandingan TP (Kontrol) dan P1K2 (Ekstrak umbi Gadung pada

konsentrasi 1:8). Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan P1K2

memberikan pengaruh yang paling baik dibandingkan dengan perlakuan

P1K1 dan perlakuan P1K3 (Lihat lampiran III bagian E no.1).

b. Daun Nimba

Dari pengujian statistik menggunakan uji anova satu faktor diperoleh hasil

F hitung (6,229) > F tabel (2,866) sehinggga dikatakan signifikan.

Selanjutnya dilakukan uji CD untuk menentukan perbandingan konsentrasi

mana yang memberikan hasil lebih baik. Diperoleh nilai CD sebesar

12,515. Berdasarkan perbandingan mean yang dilakukan (P2K1, P2K2,

P2K3 dan TP) terdapat 3 perbandingan mean lebih besar dari CD. Ketiga

perbedaan tersebut terdapat pada perbandingan masing-masing perlakuan

dengan kontrol. Nilai perbandingan paling tinggi terdapat pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

52

perbandingan TP (Kontrol) dan P2K2 (Ekstrak daun Nimba pada

konsentrasi 1:8). Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan P2K2

memberikan pengaruh yang paling baik dibandingkan dengan perlakuan

P2K1 dan perlakuan P2K3 (Lihat lampiran III bagian E no.2).

c. Daun Tembakau

Dari pengujian statistik menggunakan uji anova satu faktor diperoleh hasil

F hitung (7,861) > F tabel (2,866) sehinggga dikatakan signifikan.

Selanjutnya dilakukan uji CD untuk menentukan perbandingan konsentrasi

mana yang memberikan hasil lebih baik. Diperoleh nilai CD sebesar

11,929. Berdasarkan perbandingan mean yang dilakukan (P3K1, P3K2,

P3K3 dan TP) terdapat 3 perbandingan mean lebih besar dari CD. Ketiga

perbedaan tersebut terdapat pada perbandingan masing-masing perlakuan

dengan kontrol. Nilai perbandingan paling tinggi terdapat pada

perbandingan TP (Kontrol) dan P3K1 (Ekstrak daun Tembakau pada

konsentrasi 1:8). Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan P3K1

memberikan pengaruh yang paling baik dibandingkan dengan perlakuan

P3K2 dan perlakuan P3K3 (Lihat lampiran III bagian E no.3).

Berdasarkan uji anova satu faktor yang dilakkukan diketahui bahwa pada

masing-masing perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda dengan kontrol.

Masing-masing perlakuan tersebut dapat mengurangi intensitas serangan virus

pada tanaman cabai. Perbedaan perbandingan konsentrasi yang diberikan

ternyata memberikan hasil yang berbeda juga. Pada perlakuan dengan bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

53

umbi gadung dan daun nimba, perlakuan dengan konsentrasi 1:8 memberikan

hasil paling baik dibandingkan dengan konsentrasi 1:4 dan 1:12. Sedangkan

pada perlakuan dengan bahan daun tembakau, perlakuan dengan konsentrasi

1:4 memberikan hasil paling baik dibandingkan dengan konsentrasi 1:8 dan

1:12. Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan konsentrasi 1:4 yang diduga

dapat memberikan hasil paling baik tidak terbukti. Faktor yang kemungkinan

mampengaruhi adalah tingkat penyerapan zat dari ekstrak yang disemprotkan

berdasarkan sifat kepekatan masing-masing konsentrasi yang diberikan. Telah

dikemukakan di atas bahwa bahan tanaman yang digunakan berupa bahan

segar (umbi gadung dan daun nimba) dan bahan kering (daun tembakau).

Ekstrak pada bahan segar diperoleh dengan cara diblender sedangkan pada

bahan kering, diperoleh dengan cara merendam ke dalam air mendidih selama

satu malam. Hasil blender bahan tanaman segar terdapat endapan dari partikel-

partikel tumbuhan. Pada umbi gadung, endapan berupa partikel berwarna putih

seperti endapan tepung dan pada daun tembakau endapat berupa partikel

berwarna hijau berupa butiran-butiran halus. Sedangkan pada ekstrak tembakau

tidak terdapat endapan. Endapan yang ada lebih banyak berada pada ekstrak

dengan konsentrasi 1:4 dan paling sedikit ditemukan pada konsentrasi 1:12.

Pada aplikasi pestisida yang dilakukan, ekstrak yang telah dimasukan ke

dalam sprayer dikocok sebelum digunakan sehingga endapan yang ada

tercampur dan ikut keluar pada waktu disemprotkan pada tanaman. Telah

diketahui bahwa tanaman dapat menyerap zat-zat berupa cairan melalui

stomata pada bagian daun dan lentisel pada bagian batang. Penyerapan lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

54

optimal terjadi jika partikel-partikel yang terdapat dalam ekstrak berukuran

kecil. Sebaliknya penyerapan tidak optimal jika partikel-partikel yang

terkandung berukuran besar ataupun dalam jumlah yang besar. Hal ini yang

diduga mempengaruhi sehingga pada pemberian ekstrak dari umbi gadung dan

daun nimba, konsentrasi 1:8 memberikan hasil lebih baik karena memiliki

jumlah partikel dalam endapan ekstrak berjumlah sedikit dari konsentrasi 1:4

dan memiliki senyawa yang terkandung lebih banyak dari konsentrasi 1:12.

Sedangkan pada ekstrak tembakau penyerapan dapat terjadi dengan optimal

karena tidak terdapat endapan yang mempengaruhi tingkat penyerapan

tumbuhan dan pada konsentrasi 1:4 jumlah senyawa terkandung lebih banyak

dibandingkan dengan konsentrasi 1:8 dan 1:12 sehingga konsentrasi 1:4

memberikan hasil yang lebih baik.

Jika dibandingkan aroma serta rasa dari ketiga bahan tanaman yang

digunakan, ekstrak tembakau memiliki rasa yang lebih pahit dan aroma yang

lebih menyengat. Selain itu, bahan tembakau yang digunakan berupa bahan

kering sehingga senyawa yang terkandung lebih banyak dibandingkan dengan

bahan umbi gadung dan daun nimba yang diambil dari bahan segar. Maka

dapat dikatakan bahwa pada bahan tembakau pada konsentrasi tinggi lebih

memberikan hasil lebih baik. Sedangkan pada bahan umbi gadung dan daun

nimba hasil paling baik diperoleh dari perbandingan konsentrasi lebih rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

55

C. Aplikasi Hasil Penelitian pada Materi Pembelajaran SMA

Pengujian berbagai jenis tanaman yang digunakan sebagai bahan

pembuatan pestisida organik dapat menambah pengetahuan bagi siswa dalam

mendukung proses belajar mengajar di sekolah. Siswa dapat diajarkan untuk

memanfaatkan sumber daya alam yang ada disekitarnya untuk mendukung

proses belajarnya. Melalui pelajaran di sekolah siswa dapat membantu

memperluas pengetahuannya tersebut untuk membantu masyarakat yang

secara umum berperan sebagai penggiat pertanian terutama bagi masyarakat

yang masih minim pengetahuannya mengenai pemanfaatan tanaman sekitar

mereka yang dapat dijadikan pestisida organik.

Selain itu, siswa sendiri dapat mengembangkan sikap ilmiah, keterampilan

berproses secara ilmiah menggunakan metode ilmiah. Dengan demikian

siswa dapat merancang dan melakukan penelitian dan percobaan biologi

secara sederhana. Bahan belajar yang dapat mendukung kegiatan belajar

tersebut terdapat pada materi SMA kelas X semester I yakni mengenai Ruang

Lingkup Biologi bagian sub bab kerja ilmiah dan melakukan penelitian serta

percobaan Biologi sederhana.

Acuan kurikulum yang digunakan dalam desain pembelajaran terkait

penelitian yang dilakukan menggunakan kurikulum 2013. Kompetensi dasar

(KD) yang digunakan adalah KD 3.1: Memahami tentang ruang lingkup

biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi

kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan

pengamatan dalam kehidupan sehari-hari dan KD 4.1: Menyajikan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

56

tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan organisasi

kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek

keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis (Lihat

lampiran IV).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengamatan dan pengolahan data yang

telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Pemberian pestisida ekstrak umbi gadung (Dioscorea hispida Dennts.),

daun nimba (Azadirachta indica A.jus) dan daun tembakau (Nicotiana

tabacum) dapat menurunkan intensitas serangan hama dan penyakit

pada tanaman cabai

2. Perbedaan konsentrasi tidak memberikan pengaruh secara signifikan

terhadap intensitas hama kutu putih. Namun pada serangan virus, pada

ekstrak dari umbi gadung dan daun nimba, konsentrasi 1:8 memberikan

hasil yang paling baik sedangkan pada daun tembakau, konsentrasi 1:4

memberikan hasil yang paling baik.

B. Saran

Bagi Peneneliti selanjutnya

a. Bahan tanaman yang digunakan sebaiknya diseragamkan baik dalam

bentuk fress atau dalam bentuk kering karena perbedaan penggunaan

bahan antara bahan fresh dan bahan kering sangat berpengaruh

terhadap senyawa metabotit sekunder yang terkandung.

b. Dapat membuat perbandingan penggunaan bahan antara bahan fress

dan bahan kering agar dapat mengetahui antara bahan kering dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

58

bahan fresh mana yang lebih baik digunakan sebagai pestisida

organik

c. Dapat membandingkan waktu penyemprotan pestisida antara pagi

dan sore hari untuk mengetahui waktu melakukan penyemprotan

mana yang memberikan hasil paling baik.

d. Penelitian sebaiknya tidak dilakukan pada musim penghujan karena

curah hujan dan tingkat kelembapan tinggi akan menyebabkan

tanaman tidak dapat tumbuh dengan optimal. Selain itu, jika

pestisida yang baru disemprotkan terkena guyuran hujan maka tidak

akan berpengaruh terhadap hama yang disemprot.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

59

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2014, Metabolit sekunder, Dalam

http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolit_sekunder), Diakses 10 Maret

2015

Agrios, G.N., 1996, Ilmu Penyakit Tumbuhan, Edisi Ketiga Terjemahan

Munzio Burnid, M.si., Gajah Mada Press, Yogyakarta.

Anto A., dan Yul, 2014, Waspadai Serangan Kutu Kebul, Dalam

http://balista.litbang.pertanian.go.id/ind/indeks.php/berita-terbaru/320 ,

diakses 10 Maret 2015.

Djafaruddin, 2000, Dasar-dasar Pengendalian Hama dan Penyakit, Bumi

Aksara, Jakarta.

Djojosumarto P., 2008, Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian edisi revisi,

Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Djunaedy A., 2009, Biopestisida sebagai Pengendali Organisme Pengganggu

Tanaman (OPT) yang Ramah Lingkungan, EMBRYO 6 (1): 88-95.

Irnaningtyas, 2013, BIOLOGI Untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Koswara, S., 2011, Teknologi Pengolahan Umbi-umbian Bagian 3:

Pengolahan Umbi Gadung, Dalam http://Seafast.ipb.ac.id, Diakses 10

Maret 2015.

Leatemia J. A dan R. Y. Rumthe, 2011, Studi Kerusakan Akibat Serangan

Hama Pada Tanaman Pangan di Kecamatan Bula, Kabupaten Seram

Bagian Timur, Propinsi Maluku. Universitas Pattimura, Ambon. J.

Agroforestri 6(1):53-56.

Nasution, 2010, Hama Kutu Putih, Dalam http://repository.usu.ac.id/

bitstream/123456789/17786/5/chapter%20I, Diakses 10 Maret 2015.

Pitojo S., 2003, Benih Cabai Seri Penangkaran, Penerbit Kanisius,

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

60

Pracaya, 2008, Pengendalian Hama dan penyakit Tanaman secara Organik,

Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Rahayu, S., 2010, Senyawa aktif anti makan dari umbi gadung (dioscorea

hispida dennts), Jurnal Kimia 4(1), 71-78.

Sibarani, F.M., 2008, Uji Efektifitas beberapa Pestisida Nabati untuk

Mengendalikan Penyakit Antraknosa pada Tanaman Cabai (Capsiccum

Annuum) di Lapangan, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sinaga R., 2014, Metabolit Sekunder, Dalam

https://rahmatsinaga10 .wordpress.com/2014/11/04/metabolit-

sekunder/, Diakses 21 Mei 2015.

Sudiono. 2008. Pengendalian Penyakit Kuning Gunila. Dalam

https://pengendalianpenyakitkuninggunila.wordpress.com/kategori/jurn

al. Diakses 10 Maret 2015

Sunarti, dan Selly R., 2014, Penilaian dalam Kurikulum 2013, Penerbit

Andi,Yogyakarta.

Suparno P., 2011. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi,

Penerbit Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Tenrirawe, A., 2011, Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L)

terhadap Mortalitas Larva (Helicoverpa armigera H)pada Jagung, Balai

Penelitian Tanaman Serealis, 521-529.

Tjahjadi, N. 1993. Bertanam Cabai. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Tuhumury, G.N.C dan H.R.D. Amanupunyo. 2013. Kerusakan Tanaman

Cabai akibat Penyakit Virus di desa Waimital Kecamatan Kairatu.

Agroligia Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman 2 (1): 36 – 42.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

61

LAMPIRAN

Lampiran I : Data Pengamatan Hama Kutu Putih dan Penyakit Virus

A. Kutu Putih

Pengamatan P1K1 %

P1K2 %

P1K3 %

P2K1 %

P2K2 %

P2K3 %

Minggu ke- N V n N V n N V n N V n N V n N V n I 10 4 10 100 10 4 10 100 10 4 10 100 10 4 10 100 10 4 10 100 10 4 10 100 II 10 3.5 10 87.5 10 3.6 10 90 10 3 10 75 10 3 10 75 10 2.8 10 75 10 3.4 10 85 III 10 1.9 10 47.5 10 1.8 10 45 10 1.6 10 40 10 2.8 10 70 10 2.7 10 67.5 10 1.7 10 42.5 IV 10 1.4 10 35 10 1 10 25 10 1.4 10 35 10 0.9 10 22.5 10 1.2 10 30 10 1.1 10 27.5 V 10 1.2 10 30 10 1.2 10 30 10 1.3 10 32.5 10 1.5 10 37.5 10 1.2 10 30 10 1 10 25 VI 10 1.1 10 27.5 10 1 10 25 10 1 10 25 10 1 10 25 10 1 10 25 10 1 10 25 VII 10 1 10 25 10 0.9 9 20.2 10 0.9 9 20.2 10 1 10 25 10 1 10 25 10 1 10 25 VIII 10 0.9 20.2 22.5 10 0.9 9 20.2 10 0.9 10 22.5 10 1 10 25 10 1 10 25 10 1 10 25 IX 10 1 10 25 10 1 10 25 10 1 10 25 10 1 10 25 10 1 10 25 10 1 10 25 X 10 1.3 10 32.5 10 1.1 10 27.5 10 1.3 10 32.5 10 1 10 25 10 1 10 25 10 1 10 25 P3K1 % P3K2 % P3K3 % TP %

I 10 4 10 100 10 4 10 100 10 4 10 100 10 4 10 100 II 10 2.8 10 70 10 3.1 10 77.5 10 3 10 75 10 3.8 10 95 III 10 1.1 10 27.5 10 1.7 10 42.5 10 1.9 10 47.5 10 2.8 10 70 IV 10 1 10 25 10 1.5 10 37.5 10 1.4 10 35 10 2.1 10 52.5 V 10 0.9 9 20.2 10 1.4 9 31.5 10 1.5 10 37.5 10 2.4 10 60 VI 10 1 10 25 10 1 10 25 10 1 10 25 10 2 10 50 VII 10 0.8 8 16 10 0.9 8 18 10 0.7 7 12.2 10 1.9 10 47.5 VIII 10 0.7 7 12.2 10 0.7 7 12.2 10 0.8 8 16 10 1.9 10 47.5 IX 10 1 10 25 10 1 10 25 10 1 10 25 10 1.7 10 42.5 X 10 1 10 25 10 1 10 25 10 1 10 25 10 1.8 10 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

62

B. Penyakit Virus

Pengamatan P1K1 %

P1K2 %

P1K3 %

P2K1 %

P2K2 %

P2K3 %

Minggu ke- N V n N V n N V n N V n N V n N V n

I 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0

II 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0

III 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0

IV 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0

V 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0

VI 10 1 4 10 10 0.1 1 0.2 10 0.3 2 1.5 10 0.9 6 13.5 10 0.2 1 0.5 10 0.8 5 10

VII 10 0.5 3 3.7 10 0.2 2 1 10 0.2 2 1 10 0.4 3 3 10 0.2 1 0.5 10 0.8 4 8

VIII 10 0.7 3 5.2 10 0.3 2 1.5 10 0.3 2 1.5 10 0.4 3 3 10 0.3 1 0.7 10 1.1 5 13.7

IX 10 0.3 3 2.2 10 0.3 2 1.5 10 0.7 5 8.7 10 0.4 3 3 10 0.3 3 2.2 10 1.2 6 18

X 10 0.3 3 2.2 10 0.3 3 2.2 10 0.5 4 5 10 0.5 2 2.5 10 0.2 1 0.5 10 1.2 6 18

P3K1 % P3K2 % P3K3 % TP % I 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 II 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 III 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 IV 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 V 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0 VI 10 0.1 1 0.2 10 0.2 2 1 10 0.6 3 4.5 10 2.5 9 56.2 VII 10 0.1 1 0.2 10 0.2 2 1 10 0.5 4 5 10 2.5 9 56.2 VIII 10 0.1 1 0.2 10 0.2 2 1 10 0.6 2 3 10 2.2 9 49.5 IX 10 0.4 2 2 10 0.4 4 4 10 0.3 3 2.2 10 1.8 9 40.5 X 10 0.1 1 0.2 10 0.4 4 4 10 0.4 4 4 10 2.1 8 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

63

Lampiran II : Uji Statistik Hama Kutu Putih

A. Uji Normalitas Kutu Putih

Perlakuan = P1K1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc

KutuPutih

N 10

Normal Parametersa,,b

Mean 43.2500

Std. Deviation 27.69000

Most Extreme Differences Absolute .317

Positive .317

Negative -.227

Kolmogorov-Smirnov Z 1.003

Asymp. Sig. (2-tailed) .267

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Perlakuan = P1K1

Perlakuan = P1K2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc

KutuPutih

N 10

Normal Parametersa,,b

Mean 40.7900

Std. Deviation 29.50346

Most Extreme Differences Absolute .343

Positive .343

Negative -.243

Kolmogorov-Smirnov Z 1.084

Asymp. Sig. (2-tailed) .191

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Perlakuan = P1K2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

64

Perlakuan = P1K3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc

KutuPutih

N 10

Normal Parametersa,,b

Mean 40.7700

Std. Deviation 26.04454

Most Extreme Differences Absolute .312

Positive .312

Negative -.215

Kolmogorov-Smirnov Z .986

Asymp. Sig. (2-tailed) .285

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Perlakuan = P1K3

Perlakuan = P2K1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc

KutuPutih

N 10

Normal Parametersa,,b

Mean 43.0000

Std. Deviation 28.03272

Most Extreme Differences Absolute .340

Positive .340

Negative -.232

Kolmogorov-Smirnov Z 1.074

Asymp. Sig. (2-tailed) .199

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Perlakuan = P2K1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

65

Perlakuan = P2K2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc

KutuPutih

N 10

Normal Parametersa,,b

Mean 42.7500

Std. Deviation 27.54920

Most Extreme Differences Absolute .378

Positive .378

Negative -.260

Kolmogorov-Smirnov Z 1.196

Asymp. Sig. (2-tailed) .114

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Perlakuan = P2K2

Perlakuan = P2K3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc

KutuPutih

N 10

Normal Parametersa,,b

Mean 40.5000

Std. Deviation 28.15631

Most Extreme Differences Absolute .378

Positive .378

Negative -.291

Kolmogorov-Smirnov Z 1.195

Asymp. Sig. (2-tailed) .115

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Perlakuan = P2K3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

66

Perlakuan = P3K1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc

KutuPutih

N 10

Normal Parametersa,,b

Mean 34.5900

Std. Deviation 27.89753

Most Extreme Differences Absolute .400

Positive .400

Negative -.211

Kolmogorov-Smirnov Z 1.266

Asymp. Sig. (2-tailed) .081

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Perlakuan = P3K1

Perlakuan = P3K2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc

KutuPutih

N 10

Normal Parametersa,,b

Mean 39.4200

Std. Deviation 27.92744

Most Extreme Differences Absolute .256

Positive .256

Negative -.165

Kolmogorov-Smirnov Z .810

Asymp. Sig. (2-tailed) .528

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Perlakuan = P3K2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

67

Perlakuan = P3K3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc

KutuPutih

N 10

Normal Parametersa,,b

Mean 39.8200

Std. Deviation 27.76092

Most Extreme Differences Absolute .233

Positive .233

Negative -.160

Kolmogorov-Smirnov Z .738

Asymp. Sig. (2-tailed) .648

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Perlakuan = P3K3

Perlakuan = TP

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testc

KutuPutih

N 10

Normal Parametersa,,b

Mean 61.0000

Std. Deviation 20.85665

Most Extreme Differences Absolute .258

Positive .258

Negative -.188

Kolmogorov-Smirnov Z .816

Asymp. Sig. (2-tailed) .518

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Perlakuan = TP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

68

B. Uji Homogenitas Hama Kutu Putih

F-Test Two-Sample for Variances

Variable 1 Variable 2

Mean 42,13555556 38,95111111

Variance 758,7259798 676,8466465

Observations 45 45

df 44 44

F 1,120971765 P(F<=f) one-tail 0,353273423 F Critical one-tail 1,650934533

C. Uji Anova Dua Faktor Anova: Two-Factor With Replication

SUMMARY P1 P2 P3 Total K1 Count 10 10 10 30 Sum 432,5 407,9 407,7 1248,1 Average 43,25 40,79 40,77 41,60333 Variance 766,7361 870,4543 678,3179 720,0086

K2 Count 10 10 10 30 Sum 430 427,5 405 1262,5 Average 43 42,75 40,5 42,08333 Variance 785,8333 758,9583 792,7778 726,7601

K3 Count 10 10 10 30 Sum 345,9 394,2 398,2 1138,3 Average 34,59 39,42 39,82 37,94333 Variance 778,2721 779,9418 770,6684 728,6005

Total Count 30 30 30

Sum 1208,4 1229,6 1210,9 Average 40,28 40,98667 40,36333 Variance 740,1217 749,6626 695,8852

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

69

ANOVA Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Sample 307,656 2 153,828 0,19829 0,820529 3,109311

Columns 8,948667 2 4,474333 0,005768 0,994249 3,109311

Interaction 239,1153 4 59,77883 0,077057 0,989065 2,484441

Within 62837,64 81 775,7733

Total 63393,36 89

D. Uji Anova Satu Faktor

1. Umbi Gadung

ANOVA Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 2862,405 3 954,1349 1,387576 0,262251 2,866266

Within Groups 24754,58 36 687,6271

Total 27616,98 39

2. Daun Nimba

ANOVA Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 2721,719 3 907,2396 1,308879 0,2865 2,866266

Within Groups 24953,13 36 693,1424

Total 27674,84 39

3. Daun Tembakau

ANOVA Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 4156,547 3 1385,516 2,005173 0,130608 2,866266

Within Groups 24874,94 36 690,9706

Total 29031,49 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

70

Lampiran III : Uji Statistik Penyakit Virus

A. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Virus Perlakuan

N 100 100

Normal Parametersa,,b

Mean 4.214 5.500

Std. Deviation 11.0088 2.8868

Most Extreme Differences Absolute .351 .107

Positive .338 .107

Negative -.351 -.107

Kolmogorov-Smirnov Z 3.509 1.068

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .204

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

B. Uji Homogetitas

F-Test Two-Sample for Variances

Variable 1 Variable 2

Mean 1,608888889 2,324444444

Variance 8,31810101 19,92916162

Observations 45 45

df 44 44

F 0,417383389 P(F<=f) one-tail 0,002271458 F Critical one-tail 0,605717537

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

71

C. Uji Anova Dua Faktor

Anova: Two-Factor With Replication

SUMMARY P1 P2 P3 Total K1 Count 10 10 10 30 Sum 23,3 25 2,8 51,1 Average 2,33 2,5 0,28 1,703333 Variance 10,68011 17 0,375111 9,759644

K2 Count 10 10 10 30 Sum 6,4 4,4 11 21,8 Average 0,64 0,44 1,1 0,726667 Variance 0,698222 0,460444 2,544444 1,22823

K3 Count 10 10 10 30 Sum 17,7 67,7 18,7 104,1 Average 1,77 6,77 1,87 3,47 Variance 8,317889 60,15122 4,457889 28,267

Total Count 30 30 30 Sum 47,4 97,1 32,5

Average 1,58 3,236667 1,083333 Variance 6,623724 31,27551 2,725575

ANOVA

Source of Variation SS Df MS F P-value F crit

Sample 116,0087 2 58,00433 4,986744 0,00907 3,109311

Columns 76,28067 2 38,14033 3,278998 0,042723 3,109311

Interaction 119,9427 4 29,98567 2,577926 0,043497 2,484441

Within 942,168 81 11,6317

Total 1254,4 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

72

D. Uji critical differences (CD)

CD = ( ) ( )

= (√2 . 2,48) (√11,6 / 10

= (√4,96) (√1,16)

= (2,227) (1,07)

= 2,38

Perbandingan Mean Tiap Perlakuan

P1K1 P1K2 P1K3 P2K1 P2K2 P2K3 P3K1 P3K2 P3K3

P1K1 0 -1,7 -0,5 0,2 -1,9 4,5 -2 -1,2 -0,4

P1K2 -1,7 0 1,2 1,9 -0,2 6,2 -0,3 0,5 1,3

P1K3 - 0,5 -1,2 0 1,7 -1,4 5 -1,5 -0,7 0,1

P2K1 0,2 -1,9 -1,7 0 -2,1 4,3 -2,2 -1,4 -0,6

P2K2 -1,9 0,2 1,4 2,1 0 6,4 -0,1 -0,7 -1,5

P2K3 4,5 -6,2 -5 -4,3 -6,4 0 -6,5 -5,7 -4,9

P3K1 -2 0,3 1,5 2,2 0,1 6,5 0 0,8 1,6

P3K2 -1,2 -0,5 0,7 -1,4 0,7 5,7 -0,8 0 0,8

P3K3 -0,4 -1,3 -0,1 0,6 1,5 4,9 -1,6 -0,8 0

E. Uji Anova Satu Faktor

1. Umbi Gadung

ANOVA Source of

Variation SS Df MS F P-value F crit

Between Groups 3934,169 3 1311,39 7,404902 0,00055 2,866266

Within Groups 6375,51 36 177,0975

Total 10309,68 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

73

Uji Critical Differences (CD)

CD = ( ) ( )

= (√2 . 4,11) (√177,097 / 10

= (√8,22) (√17,709)

= (2,86) (4,208)

= 12,034

Perbandingan Mean

P1K1 P1K2 P1K3 TP

P1K1 0 -1,7 -0,5 22,1

P1K2 -1,7 0 1,2 23,8

P1K3 -0,5 -1,2 0 22,6

TP 22,1 -23,8 -22,6 0

2. Daun Nimba

ANOVA Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 3580,345 3 1193,448 6,229622 0,001613 2,866266

Within Groups 6896,749 36 191,5764

Total 10477,09 39

Uji Critical Differences (CD)

CD = ( ) ( )

= (√2 . 4,11) (√191,576 / 10

= (√8,22) (√19,157)

= (2,86) (4,376)

= 12,515

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

74

Perbandingan Mean

P1K1 P1K2 P1K3 TP

P1K1 0 -2,1 4,3 22,1

P1K2 -2,1 0 6,4 24

P1K3 4,3 6,4 0 17,6

TP 21,9 24 17,6 0

3. Daun Tembakau

ANOVA Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 4104,149 3 1368,05 7,861549 0,000368 2,866266

Within Groups 6264,641 36 174,0178

Total 10368,79 39

Uji Critical Differences (CD)

CD = ( ) ( )

= (√2 . 4,11) (√174,017 / 10

= (√8,22) (√17,401)

= (2,86) (4,171)

= 11,929

Perbandingan Mean

P1K1 P1K2 P1K3 TP

P1K1 0 4,8 5,2 26

P1K2 4,8 0 0,4 21,6

P1K3 5,2 -0,4 0 21,2

TP 26 -21,6 -21,2 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

75

Lampiran IV: Rancangan Hasil Penelitian untuk Pendidikan

SILABUS

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)

Kelas : X

Semester : Ganjil

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

76

KOMPETENSI DASAR

MATERI

POKOK

PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

MEDIA,

ALAT,

BAHAN

1. Ruang Lingkup Biologi, Kerja Ilmiah dan Keselamatan Kerja, serta karir berbasis Biologi

1.1. Mengagumi keteraturan

dan kompleksitas

ciptaan Tuhan tentang

keanekaragaman hayati,

ekosistem dan

lingkungan hidup.

Ruang lingkup

biologi:

Permasalahan

biologi pada

berbagai

objek biologi,

dan tingkat

organisasi

kehidupan

Cabang-

cabang ilmu

dalam biologi

Mengamati

Mengamati kehidupan

masa kini yang berkaitan

dengan biologi seperti ilmu

kedokteran, gizi,

lingkungan, makanan,

penyakit dll di mana semua

berhubungan dengan

biologi

Menanya

Apakah kaitan kegiatan-

Tugas

Laporan

tertulis

tentang

permasalahan

biologi dan

cabang-

cabang

biologi, serta

aspek kerja

ilmiah dan

keselamatan

kerja

2

minggu

x 4JP

Laboratorium

biologi dan

sarananya

(peralatan

yang akan

dipakai

selama satu

tahun ajaran)

Buku

panduan

kerja lab

dalam satu

1.2. Menyadari dan

mengagumi pola pikir

ilmiah dalam

kemampuan mengamati

bioproses

1.3. Peka dan peduli

terhadap permasalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

77

lingkungan hidup,

menjaga dan

menyayangi lingkungan

sebagai manisfestasi

pengamalan ajaran

agama yang dianutnya

dan kaitannya

dengan

pengembangan

karir di masa

depan

Manfaat

mempelajari

biologi bagi

diri sendiri dan

lingkungan,

serta masa

depan

peradapan

bangsa

Metode Ilmiah

Keselamatan

Kerja

kegiatan tersebut dengan

biologi?

Apakah Biologi, apa yang

dipelajari, bagaimana

mempelajari biologi, apa

metode ilmiah dan

keselamatan kerja dan karir

berbasis biologi?

Mengumpulkan

data(Eksperimen/Eksplorasi)

Melakukan pengamatan

terhadap permasalahan

biologi pada objek biologi

dan tingkat organisasi

kehidupan di alam dan

membuat laporannya.

Melakukan studi literatur

Observasi

Sikap ilmiah

saat

mengamati,

melaporkan

secara lisan

dan saat

diskusi

dengan

lembar

pengamatan

Portofolio

Kompetensi

membuat

laporan dari

format, isi

tahun (LKS)

Artikel

ilmiah atau

laporan

ilmiah

tentang

bagaimana

ilmuwan

bekerja

(dibahas

tentang cara

kerja

ilmuwan,

sikap

perilaku, dan

objek yang

diteliti)

Contoh

2.1. Berperilaku ilmiah:

teliti, tekun, jujur

terhadap data dan fakta,

disiplin, tanggung

jawab, dan peduli dalam

observasi dan

eksperimen, berani dan

santun dalam

mengajukan pertanyaan

dan berargumentasi,

peduli lingkungan,

gotong royong,

bekerjasama, cinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

78

damai, berpendapat

secara ilmiah dan kritis,

responsif dan proaktif

dalam dalam setiap

tindakan dan dalam

melakukan pengamatan

dan percobaan di dalam

kelas/laboratorium

maupun di luar

kelas/laboratorium

tentangcabang-cabang

biologi, obyek biologi,

permasalahan biologi dan

profesi yang berbasis

biologi (distimulir dengan

contoh-contoh dan

diperdalam dengan

penugasan/PR)

Diskusi tentang kerja

seorang peneliti biologi

dengan menggunakan

metode ilmiah dalam

mengamati bioproses dan

melakukan percobaan

dengan menentukan

permasalahan, membuat

hipotesis, merencanakan

percobaan dengan

laporan,

kesesuaian

isi, dan aspek

komunikatif

dan berbahasa

Tes

Tertulis

membuat

bagan/skema

tentang ruang

lingkup

biologi, aspek

kerja ilmiah

dan

keselamatan

kerja

laporan

tertulis

Daftar

peralatan di

lab biologi

Lembar tata

tertib

keselamatan

kerja

laboratorium

biologi

Lembar

kesepakatan

yang

ditandatanga

ni bersama

oleh setiap

siswa aspek

2.2. Peduli terhadap

keselamatan diri dan

lingkungan dengan

menerapkan prinsip

keselamatan kerja saat

melakukan kegiatan

pengamatan dan

percobaan di

laboratorium dan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

79

lingkungan sekitar. menentukan variabel

percobaan, mengolah data

pengamatan dan percobaan

dan menampilkannya dalam

tabel/grafik/skema,

mengkomunikasikannya

secara lisan dengan

berbagai media dan secara

tulisan dengan format

laporan ilmiah sederhana

Diskusi aspek-aspek

keselamatan kerja

laboratorium biologi dan

menyepakati komitmen

bersama untuk

melaksanakan secara

tanggung jawab aspek

keselamatan kerja di lab.

Mengamati contoh laporan

keselamatan

kerja.

3.1. Memahami tentang

ruang lingkup biologi

(permasalahan pada

berbagai obyek biologi

dan tingkat organisasi

kehidupan), metode

ilmiah dan prinsip

keselamatan kerja

berdasarkan pengamatan

dalam kehidupan sehari-

hari.

4.1. Menyajikan data tentang

objek dan permasalahan

biologi pada berbagai

tingkatan organisasi

kehidupan sesuai

dengan metode ilmiah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

80

dan memperhatikan

aspek keselamatan kerja

serta menyajikannya

dalam bentuk laporan

tertulis.

hasil penelitian biologi

dalam jurnal ilmiah

berbahasa Indonesia atau

Bahasa Inggris tentang

komponen/format laporan

dan mengamati

komponennya dan

mengaitkannya dengan

ruang lingkup biologi

sebagai mata pelajaran

kelompok ilmu alam

Mengasosiasikan

Mendiskusikan hasil-hasil

pengamatan dan kegiatan

tentang ruang lingkup

biologi, cabang-cabang

biologi, pengembangan

karir dalam biologi, kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

81

ilmiah dan keselamatan

kerja untuk

membentuk/memperbaiki

pemahaman tentang ruang

lingkup biologi

Mengkomunikasikan

Mengkomunikasikan secara

lisan tentang ruang lingkup

biologi, kerja ilmiah dan

keselamatan kerja, serta

rencana pengembangan

karir masa depan berbasis

biologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

82

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)

Mata Pelajaran : IPA BIOLOGI

Kelas / Semester : X / Gasal

Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit ( 2 X pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

83

B. Kompetensi Dasar

KD 1.2 : Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan

mengamati bioproses

KD 2.1 : Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,

tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani

dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli

lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat

secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap

tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam

kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium

KD 3.1 : Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai

obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan

prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan

sehari-hari.

KD 4.1 : Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai

tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan

memperhatikan aspek keselamatan kerja serta menyajikannya dalam

bentuk laporan tertulis.

C. Indikator

1.1.1 : Mengagumi cara berpikir ilmiah

2.1.1 : Teliti, jujur, tanggung jawab dan bekerja sama dalam melakukan

pengamatan

3.1.1 : Mengidentifikasi langkah-langkah metode ilmiah secara benar

3.1.2 : Menganalisis langkah-langkah metode ilmiah

4.1.1 : Merencanakan percobaan tentang uji pengaruh ekstrak tumbuhan

sebagai pestisida organik pada hama tanaman

4.1.2 : Melaksanakan percobaan tentang uji pengaruh ekstrak tumbuhan

sebagai pestisida organik pada hama tanaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

84

4.1.3 : Menyusun laporan percobaan menggunakan tata cara penulisan ilmiah

yang benar

D. Tujuan Pembelajaran

1.1.1.1 : Melalui refleksi siswa menyadari kemampuan pola pikir ilmiah yang

dimiliki sebagai anugerah dari Tuhan

2.1.1.1 : Melalui diskusi kelompok siswa mampu bekerja sama menemukan

jawaban terkait langkah-langkah metode ilmiah

2.1.1.2 : Melalui kerja proyek, siswa dapat melakukan pengamatan secara teliti,

jujur dan tanggung jawab

3.1.1.1 : Melalui diskusi kelompok siswa mampu mengidentifikasi langkah-

langkah metode ilmiah dengan tepat

3.1.2.1 : Melalui video yang ditayangkan guru, siswa secara berkelompok

menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah

4.1.1.1 : Melalui studi kasus yang diberikan guru, siswa secara berkelompok

merancang satu percobaan sederhana dan mempresentasikan hasil

rancangan di depan kelas

4.1.2.1 : Melalui kerja proyek, siswa bekerja sama dalam kelompok melakukan

percobaan sederhana berdasarkan rancangan yang dibuat

4.1.3.1 : Setelah melakukan percobaan, siswa mengkomunikasikan hasil

percobaan melalui laporan percobaan secara tertulis menggunakan tata

cara penulisan ilmiah yang benar

E. Materi Pembelajaran

Metode Ilmiah dan Melakukan Penelitian dan Percobaan Biologi Sederhana

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembelajaran Inquiry

Metode Pembelajaran : Studi kasus, tanya jawab, diskusi kelompok, presentasi

dan kerja proyek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

85

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I

No Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

1 Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam

2. Guru meminta salah satu siswa memimpin

doa

3. Guru memberikan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan sederhana kepada

siswa “siapa yang pernah melakukan

pengamatan?”

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

10 Menit

2 Kegiatan Inti Mengamati

1. Siswa secara berkelompok mencermati video

mengenai penelitian biologi sederhana

Menanya

1. Guru menanyakan langkah-langkah apa saja

yang dilakukan dalam sebuah penelitian

berdasarkan video yang ditayangkan

Mengumpulkan Data

1. Siswa mengkaji hasil kerja ilmiah dari

berbagai sumber

Mengasosiasikan

1. Siswa secara berkelompok mendiskusikan

langkah-langkah percobaan menurut kerja

ilmiah

Mengkomunikasikan

60 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

86

1. Kelompok mempresentasikan hasil diskusi

mengenai langkah-langkah percobaan

menurut kerja ilmiah dan teman lain

memberikan tanggapan

3 Penutup 1. Guru mengajak siswa membuat rangkuman

terhadap materi yang telah dipelajari

2. Melakukan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa

3. Memberikan penghargaan kepada semua

kelompok yang telah berpartisiasi dalam

pembelajaran

4. Memberikan tugas untuk mencari referensi

dan mengumpulkan informasi dari berbagai

sumber tentang permasalahan yang berkaitan

dengan pertanian

10 Menit

Pertermuan II

No Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

1 Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam

2. Guru memberikan apersepsi dan

mengorganisasi siswa ke dalam kelompok

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

10 Menit

2 Kegiatan Inti Mengamati

1. Siswa secara berkelompok mencermati kasus

mengenai dampak pemberian pestisida

organik sebagai pengendali hama dan

penyakit tanaman

Menanya

25 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

87

1. Guru memberikan petanyaan dampak apa saja

yang dihasilkan dari pemberian pestisida

organik sebagai pengendali hama dan

penyakit tumbuhan.

Mengumpulkan Data

1. Siswa mengkaji berbagai informasi mengenai

pemanfaatan macam-macam tumbuhan

sebagai pestisida organik

Mengasosiasikan

1. Siswa secara berkelompok membuat

rancangan percobaan sederhana untuk

menguji ekstrak tumbuhan yang ada di sekitar

lingkungan tempat tinggal mereka sebagai

pestisida organik

Mengkomunikasikan

1. Kelompok mempresentasikan hasil rancangan

percobaan dan teman lain memberi tanggapan

3 Penutup 1. Guru mengajak siswa membuat

2. Melakukan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa

3. Memberikan penghargaan kepada semua

kelompok yang telah berpartisiasi dalam

pembelajaran

4. Memberikan tugas untuk melakukan

percobaan yang telah dirancang yang

dilakukan selama 2 minggu.

10 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

88

4. Alat dan Sumber Belajar

1. Alat Pembelajaran

a. Laptop

b. Viewer

c. Lembar Observasi

d. Lembar Kerja Siswa

e. Video

2. Sumber Belajar

a. Buku Siswa

b. Buku Guru

c. Jurnal, Majalah Pertanian dan Internet

d. Lingkungan Sekitar

5. Penilaian Hasil belajar

1. Tes

a. Tes tertulis

2. Non Tes

a. Observasi

b. Proyek

6. Instrument Penilaian Hasil belajar

1. Instrumen tes tertulis

2. Instrumen lembar observasi

3. Instrumen proyek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

89

Lembar Kerja Siswa (Pertemuan I)

A. Judul : Metode ilmiah

B. Tujuan : Mengidentifikasi langkah-langkah metode ilmiah

C. Alat dan Bahan : Alat tulis menulis, video penelitian

D. Langkah Kerja :

1. Bergabunglah dalam kelompok yang telah ditentukan

2. Amati dan cermati dengan seksama video mengenai

penelitian biologi sederhana

3. Diskusikan dengan teman kelompok langkah - langkah

metode ilmiah yang dilakukan berdasarkan video yang

ditayangkan

4. Tulis dan urutkan secara benar langkah - langkah metode

ilmiah serta definisinya

5. Presentasikan hasil diskusi kelompok ke depan kelas

E. Hasil

No. Langkah Metode Ilmiah Definisi

1

2

3

4

5

Dst.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

90

Lembar Kerja Siswa (Pertemuan II)

A. Judul : Melakukan percobaan Biologi sederhana

B. Tujuan : Mengidentifikasi langkah-langkah metode ilmiah

C. Alat dan Bahan : Alat tulis menulis

D. Langkah Kerja :

1. Bergabunglah dalam kelompok yang telah ditentukan

2. Amati dan cermati studi kasus mengenai dampak pemberian

pestisida organic sebagai pengendali hama dan penyakit

tumbuhan

3. Pilihlah satu bahan tumbuhan dan satu hama untuk diujikan

dalam percobaan yang akan dilakukan

4. Diskusikan dengan teman kelompok untuk membuat

rancangan penelitian sesuai dengan langkah metode ilmiah

5. Presentasikan hasil diskusi kelompok ke depan kelas

E. Hasil

1. Judul

2. Rumusan Masalah

3. Tujuan

4. Alat dan Bahan

5. Langkah kerja

Tugas Lanjutan

Lakukanlah Percobaan berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Percobaan dilakukan

selama 2 minggu. Hasil percobaan dianalisis dan dilaporkan dalam bentuk makalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

91

Instrumen Tes Tertulis

Kisi-kisi soal

Indikator

Men

gin

gat

(C1)

Mem

ah

am

i

(C2)

Men

erap

kan

(C3)

Men

gan

ali

sis

(C4)

Men

gev

alu

asi

(C5)

Men

cip

tak

an

(C6)

Ju

mla

h

3.1.1 : Mengidentifikasi

langkah-langkah

metode ilmiah

secara benar

1 2,5 3

3.1.2 : Menganalisis

langkah-langkah

metode ilmiah

3,4 2

Soal

1. Sebutkan langkah-langkah metode ilmiah dalam melakukan sebuah

penelitian!(10)

2. Jelaskan macam-macam variabel dalam sebuah penelitian! (20)

Perhatikan permasalahan berikut!

Permasalahan yang sering muncul terkait dengan budidaya tanaman

adalah hama dan penyakit. Akibat yang ditimbulkan oleh hama dan penyakit ini

dapat menurunkan jumlah produksi buah cabai dan mengakibatkan kerugian

yang cukup besar bagi para petani cabai. Pengendalian hama selama ini

dilakukan dengan menggunakan pestisida sintetik atau kimia. Penggunaan

pestisida sintetik sebagai pengendali hama dan penyakit cukup efektif. Namun

jika dilihat dampak yang akan ditimbulkan ternyata berbahaya bagi tanaman,

hewan non target bahkan manusia. Maka, perlu dicari alternatif lain yang lebih

ramah lingkungan yakni menggunakan pestisida organik sehingga tidak

menimbulkan permasalahan baru terkait dengan pengendalian hama dan

penyakit tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

92

3. Berdasarkan permasalahan di atas, solusi apa yang anda tawarkan dalam bentuk

sebuah penelitian? Rumuskan dalam bentuk Judul, Rumusan masalah dan

Tujuan masalah!(30)

4. Berdasarkan judul yang telah anda buat pada soal no. 3 buatlah

hipotesisnya?(15)

5. Apa isi dari abstrak suatu penelitian?(25)

Jawaban:

1. Judul, Rumusan Masalah, Tujuan, mengumpulkan data, membuat hipotesis, Alat

dan Bahan, Waktu dan Tempat, Cara Kerja, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan

2. Variabel bebas adalah perlakuan yang diberikan dalam percobaan yang

mempengaruhi hasil. Variabel terikat adalah akibat yang dihasilkan oleh

variable bebas. Variable control adalah variable yang tidak diteliti pengaruhnya

dan hanya digunakan sebagai pembanding.

3. Judul: Pengaruh pemberian pestisida organik sebagai pengendali hama dan

penyakit tumbuhan. Rumusan masalah: apakah ada pengaruh pemberian

pestisida organik sebagai pengendali hama dan penyakit tumbuhan?. Tujuan:

Mengetahui pengaruh pemberian pestisida organik sebagai pengendali hama dan

penyakit tumbuhan.

4. Terdapat pengaruh pemberian pestisida organik sebagai pengendalian hama dan

penyakit pada tumbuhan

5. Abstrak berisi uraian singkat makalah yang terdiri dari nama penulis, judul

makalah, latar belakang masalah, tujuan penelitian, teknik pengambilan dan

pengolahan data serta hasil penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

93

Penilaian Tes

No Nama Siswa

Butir Soal Jumlah

Skor

Nilai

Siswa 1 2 3 4 5

Skor

1

2

3

4

5

Dst.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

94

Rubrik Penilaian

Soal Skor Aspek

1 10 Menjawab benar dan lengkap

2 - 9 Menjawab benar tetapi kurang lengkap

1 Menjawab tetapi tidak benar

0 Tidak menjawab sama sekali

2 16 - 20 Menjawab benar dan lengkap

5 - 15 Menjawab benar tetapi kurang lengkap

1 - 4 Menjawab tetapi tidak benar

0 Tidak menjawab sama sekali

3 21 - 30 Menjawab benar dan lengkap

11 - 20 Menjawab benar tetapi kurang lengkap

1 - 10 Menjawab tetapi kurang tepat

0 Tidak menjawab sama sekali

4 11 - 15 Menjawab benar dan lengkap

5 - 10 Menjawab benar tetapi kurang tepat

1 Menjawab tetapi tidak benar

0 Tidak menjawab sama sekali

5 21 - 25 Menjawab benar dan lengkap

11 - 20 Menjawab benar tetapi kurang lengkap

5 - 10 Menjawab tetapi kurang tepat

0 Tidak menjawab sama sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

95

Instrumen Penilaian Observasi

No Aspek Indikator Kategori

Baik Cukup Kurang

1 Keaktifan Aktif mengemukakan pendapat

Aktif bertanya

Aktif menanggapi pendapat

2 Kerjasama Bertanggung jawab terhadap tugas

kelompok

Mengerjakan tugas kelompok

bersama teman kelompok lain

Menghargai pendapat orang lain

3 Percaya

Diri

Mampu berbicara dengan suara

lantang

Mampu mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas

Berani mempertahankan pendapat

Kategori:

Baik = 3 ( Jika tiga indikator terpenuhi)

Cukup = 2 ( Jika dua indikator terpenuhi)

Kurang= 1 ( Jika satu indikator terpenuhi)

Skor Perolehan

Nilai Akhir = x 100

Skor Maksimal

Keterangan

Nilai Kategori

91 - 100 Amat baik

81 - 90 Baik

71 - 80 Cukup

60 - 70 Kurang

< 60 Sangat kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

96

Instrumen Penilaian Proyek

No Aspek Skor

1 Persiapan 1 2 3

a. Perumusan judul

b. Penentuan masalah

2 Pelaksanaan

a. Kerincian analisis data

b. Ketepatan penarikan kesimpulan

3 Laporan

a. Sistematika penulisan laporan

b. Penggunaan bahasa yang baik dan

benar

Keterangan:

Baik = 3

Cukup = 2

Kurang= 1

Skor Perolehan

Nilai Akhir = x 100

Skor Maksimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

97

Lampiran V : Dokumentasi penelitian

A. Tata Letak Tanaman

(Tanaman Cabai dilihat dari bagian utara)

B. Serangan Kutu Putih pada Tanaman Cabai

(Serangan Kutu Putih pada 3 HST)

(Telur Kutu Putih)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

98

C. Gejala dan Serangan Virus pada Tanaman Cabai

(Gejala serangan Virus: daun tanaman Cabai menguning)

(Akibat serangan Virus: daun tanaman Cabai mengeriting)

D. Bahan yang Digunakan

(Daun Nimba) (Daun Tembakau kering)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) HALAMAN JUDUL SKRIPSI ... Memperoleh Gelar

99

(Umbi Gadung) (Benih Cabai Penelitian)

E. Pengambilan Data

(Pencatatan Data)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI