PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut,...

94
i UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA KELAS III SD KANISIUS SOROWAJAN DENGAN PENDEKATAN PPR TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh : Kristianingsih 101134246 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut,...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

i

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG

SISWA KELAS III SD KANISIUS SOROWAJAN DENGAN

PENDEKATAN PPR TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :

Kristianingsih

101134246

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

TuhanYesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberkati dan menolongku

Kedua orangtuaku dan kakak-kakakku yang selalu membantu dan selalu ada untukku

Sahabat- sahabat yang selalu menolongku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

v

MOTTO

You can if you want

Lakukanlah segala sesuatu dengan penuh cinta kasih

Karena dengan cinta kasih, semua keraguan akan punah

Dan keyakinan akan menyelimuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

viii

ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG

SISWA KELAS III SD KANISIUS SOROWAJAN DENGAN

PENDEKATAN PPR TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh :

Nama : Kristianingsih

Nomor Mahasiswa : 101134246

Tujuan dari penelitian ini adalah upaya peningkatan kemampuan mengarang

siswa kelas III SD Kanisius Sorowajan dengan pendekatan PPR dalam pembelajaran

tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan

menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian siswa kelas

III SD Kanisius Sorowajan. Peneliti berpendapat guru merupakan motor penggerak

utama dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu

kemampuan yang harus dimiliki guru adalah bagaimana merancang suatu strategi

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai, karena

tidak semua tujuan dapat dicapai hanya dengan satu strategi tertentu saja. Guru sebagai

pengelola pembelajaran berperan menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa

dapat belajar dengan nyaman dan produktif.

Mengarang merupakan salah satu keterampilan dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia yang sangat penting, di dalam pembelajaran mengarang terdapat berbagai

unsur meliputi kemampuan siswa dalam memilih kata-kata, menggunakan huruf kapital

yang tepat, merangkai kata menjadi sebuah kalimat, menyusun kalimat menjadi sebuah

paragraf, mengaitkan paragraf yang satu dengan yang lain, menggunakan ejaan yang

benar, dan menerapkan tanda-tanda baca dengan tepat, sehingga tersusun suatu

karangan yang baik. Ada kecenderungan dari anak didik yang mengalami kesulitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

ix

dalam pembelajaran mengarang, terbukti dengan kurang teliti dan tepat dalam

penggunaan tanda-tanda baca, huruf kapital serta penggunaan ejaan.

Melihat hal tersebut peneliti mengambil kesimpulan bahwa siswa dalam

mengarangnya kurang tepat dan teliti. Oleh karena itu, peneliti mempunyai solusi untuk

mengatasi kesulitan siswa tersebut. Cara awal yang yang dilakukan peneliti adalah

mengambil data dengan menggunakan teknik pengumpulan data, metode wawancara,

observasi, dan dokumentasi dengan penyusunan instrumen berupa kisi–kisi soal,

silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar soal evaluasi,

dan lembar penilaian.

Peneliti merencanakan data dianalisa dengan langkah mendeskripsikan kondisi

awal dan target akhir yang ingin dicapai. Pada kondisi awal peneliti, mendapatkan hasil

kemampuan mengarang siswa sebesar 69,28. Sedangkan target akhir yang ingin dicapai

sebesar 85.

Kata kunci : PPR dalam pembelajaran tematik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

x

ABSTRACT

IMPROVEMENT EFFORTS WRITING ABILITY CLASS III SD KANISIUS

SOROWAJAN PPR APPROACH TO STUDY IN 2013/2014

By:

Name : Kristianingsih

Student number : 101134246

The purpose of this research is to increase the writing ability of students of

class III SD CanisiusSorowajan with PPR in thematic learning approach. To achieve

these objectives, the research done by using Action Research (PTK) with research

subjects third grade students of SD CanisiusSorowajan. Investigators believe the teacher

is the main driving force in improving the quality of education in Indonesia. One of the

capabilities that must be held by teachers is how to design a learning strategy that is

consistent with the objectives or competencies to be achieved, because not all objectives

can be achieved only with a certain strategy. Teachers as managers of learning

contribute to create a climate of learning that enables students can learn with a

comfortable and productive.

Making up one of skill in learning Indonesian language is very important in the learning

fabricate there are various elements include the ability of the students in choosing the

words, using capital letters right, stringing words into a sentence, construct a sentence

into a paragraph, linking paragraphs one with the other, using the correct spelling, and

punctuation marks apply to the right, thus composed a good bouquet. There is a

tendency of students who have difficulties in learning fabricated, as evidenced by the

less scrupulous and precise in the use of punctuation, capitalization and spelling usage.

Seeing this the researchers concluded that students in all up less precise and

meticulous. Therefore, researchers have a solution to overcome the difficulties these

students. How to start by researchers was retrieving data using data collection

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

xi

techniques, interviews, observation, and documentation with the preparation of the

instruments in the form of lattice - lattice matter, syllabus, lesson plan, student

worksheets, sheets about the evaluation and assessment sheets.

Researchers analyzed the data plan with steps describe the condition of initial

and final target to be achieved. the initial conditions of researchers, getting the writing

ability of students amounted to 69.28. while the final target to be achieved by 85.

Keywords: PPR in thematic learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

xii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini

ditulis untuk memenuhi syarat kelulusan Program SI PGSD Universitas Sanata Dharma.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yang telah

yang telah banyak membantu dalam segala keperluan perkuliahan selama

menjadi mahasiswa.

2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.,S.S.,BST.,MA.Kaprodi program studi PGSD

yang sudah banyak memberikan pendampingan dan bimbingan selama menjadi

mahasiswa.

3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si.,M.Pd. Wakaprodi program studi PGSD yang

sudah banyak memberikan pendampingan dan bimbingan selama menjadi

mahasiswa.

4. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.,S.S.,BST.,MA. dan Apri Damai Sagita Krissandi,

S.,S.,M.Pd. Dosen pembimbing yang banyak meluangkan waktu dengan tulus,

untuk membimbing, mendampingi, memberikan dorongan dan semangat kepada

penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

5. Drs. Puji Purnomo, M.Si. Dosen penguji yang telah banyak memberikan saran

dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Para dosen PGSD Universitas Sanata Dharma, terkhusus Dra. Ignatia Esti

Sumarah, M. Hum. Yang baik langsung atau tidak langsung memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….. iv

HALAMAN MOTTO……………………………………………………….. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………… vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……………….. vii

ABSTRAK…………………………………………………………………… viii

ABSTRAC…………………………………………………………………… x

KATA PENGANTAR……………………………………………………...... xii

DAFTAR ISI………………………………………………………………... xiv

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1

1. Latar Belakang…………………………………………………………… 1

2. Rumusan Masalah………………………………………………………... 4

3. Tujuan Penelitian……………………………………………………........ 4

4. Manfaat Penelitian……………………………………………………….. 4

5. Definisi Operasional……………………………………………………... 5

A. BAB II LANDASAN TEORI................................................................... 7

1. Paradigma Pedagogi Reflektif…………………………………………… 7

2. Prestasi Belajar…………………………………………………………... 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

xv

3. Pengertian Bahasa Indonesia………………………………………….. 17

4. Pentingnya Penggunaan Tanda Baca PadaKemampuan Menulis……… 21

5. Pembelajaran Tematik…………………………………………………. 26

6. Penelitian Sebelumnya………………………………………………… 32

7. HasilPenelitian Yang Relevan………………………………………… 38

8. Kerangka Berpikir……………………………………………………... 39

9. Hipotesis Tindakan…………………………………………………….. 40

B. BAB III METODE PENELITIAN…………………………………... 41

1. Jenis Penelitian…………………………………………………………. 41

2. Setting Penelitian……………………………………………………… 44

3. Rencana Tindakan…………………………………………………....... 45

4. Penyusunan Instrumen Penelitan……………………………………….. 49

5. Instrument Kemampuan Mengarang…………………………………… 50

6. Uji Validitas……………………………………………………………. 51

7. Reliabilitas……………………………………………………………... 52

8. Teknik Analisa Data……………………………………………………. 52

9. Perhitungan Kemampuan Mengarang………………………………….. 53

10. Kriteria Keberhasilan…………………………………………………… 55

C. BAB IV PENUTUP…………………………………………………… 57

1. Rencana Pelaksanaan Penelitian ………………………………………. 57

2. Keterbatasan Penelitian ………………………………………………… 59

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 60

LAMPIRAN……………………………………………………………… 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

xvi

1. Silabus…………………………………………………………………. 63

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………………………………....... 68

3. Lemba Kerja Siswa ……………………………………………………. 76

4. Soal Evaluasi…………………………………………………………… 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peneliti sudah menjadi guru kelas III SD Kanisius Sorowajan selama 4

tahun. Penurut pengamatan peneliti, siswa kelas III mengalami kesulitan dalam

pelajaran Bahasa Indonesia khususnya memahami tanda-tanda baca, misalnya:

siswa masih belum memahami penggunaan titik dan koma pada kalimat. Mereka

juga kurang memahami penggunaan huruf kapital pada suatu kalimat atau

paragraf dalam karangan. Peneliti merasa prihatin sebab kemampuan

menggunakan tanda-tanda baca merupakan hal paling mendasar dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia. Akibat kesalahan yang dilakukan siswa

berkaitan dengan ketidakmampuannya menggunakan tanda-tanda baca tersebut,

berakibat pada menurunnya hasil belajar mereka pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Kemampuan memahami penggunaan tanda-tanda baca mendukung

salah satu aspek dalam Bahasa Indonesia yaitu aspek menulis, pada materi

“Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri dengan memperhatikan

penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda- baca yang tepat. Bukti jika siswa

kurang memahami penggunaan tanda baca adalah nilai yang didapat siswa

kurang dari KKM yaitu 72. Dari 25 siswa, 19 siswa (76 %). Dengan demikian

kompetensi siswa dalam materi “Menulis karangan sederhana berdasarkan

gambar seri dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda-

baca yang tepat” belum maksimal. Hal tersebut jika dilihat dari Paradigma

Pedagogi Reflektif ( PPR ), berkaitan dengan Competence.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

2

Pelajaran Bahasa Indonesia dalam materi ”Menulis karangan sederhana

berdasarkan gambar seri dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf

kapital, dan tanda- baca yang tepat” belum mencapai KKM. Menurut

pengamatan peneliti siswa mengalami kesulitan tidak teliti saat mengerjakan

tugas pada kedua materi tersebut. Selain itu mereka sulit berkejasama dalam

mengerjakan tugas kelompok, yang mengakibatkan tidak dapat mengumpulkan

tugas secara tepat waktu. Apabila, dilihat dari Paradigma Pedagogi Reflektif

(PPR) keteidakseriusan siswa berkaitan dengan Conscience, sedangkan

kerjasama berkaitan dengan Compassion. PPR adalah Paradigma Pedagogi

Reflektif, memiliki sebuah ciri atau kekhasan pendidikan dan proses belajarnya

yaitu menyaturagakan pendidikan nilai dan pembentukan kepribadian ke dalam

kurikulum yang sudah ada dan bukan menambah pelajaran/mata pelajaran baru.

Tujuan utama dari PPR adalah menciptakan manusia-manusia muda yang

sungguh unggul dan berkarakter secara manusiawi. Jika diterapkan pada dunia

pendidikan proses tadi tertuang ada RPP (Rencana Pelaksaan Pembelajaran)

yang disusun oleh guru. Dimana dalam RPP itu terdapat makna pengalaman

yaitu melibatkan pikiran, perasaan, kehendak, imajinasi siswa untuk mengalami

sendiri segala hal yang siswa pelajari ( jika ada keterkaitan antara ilmu yang

dipelajari siswa dengan situasi kehidupan yang nyata dalam kesehariannya),

refleksi yaitu siswa dapat meyakini maknanilai-nilai yang terkandung dalam

pengalaman, dalam kaitannya dengan: diri sendiri, orang lain, alam/lingkungan,

dan Allah, sedangkan aksi yaitu siswa dapat membangun keinginan atau niat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

3

dan bertindak sesuai dengan hasil refleksinya. Peneliti menggunakan pendekatan

PPR ini karena PPR merupakan salah satu metode pembelajaran inovatif.

Paradigma Pedagogi Reflektif digunakan oleh sekolah-sekolah yang

berada di bawah naungan yayasan pendidikan Kanisius, salah satunya SD

Kanisius Sorowajan Yogyakarta. Dalam praktik pembelajaran, metode

pembelajaran PPR ini menerapkan lima tahapan kegiatan yang berupa siklus,

terdiri dari (1) Konteks, (2) Pengalaman, (3) Reflektif, (4) Aksi, (5) Evaluasi..

Tujuan PPR adalah meningkatkan 3 C, yaitu kompetensi siswa secara utuh

(competence), suara hati (conscience), dan bela rasa (compassion). Penelitian ini

dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam materi Bahasa

Indonesia supaya dapat mencapai KKM. Semuanya itu hanya dapat terjadi

apabila siswa dapat teliti ( conscience ) dan dapat bekerjasama mengerjakan

tugas dalam kelompok (compassion), yang pada akhir mendapatkan hasil yang

memuaskan (competence) .

Alasan peneliti menggunakan pendekatan tersebut karena merupakan

kekhasan dari SD Kanisius Sorowajan dan juga sekolah-sekolah Kanisius yang

lain. Peneliti akan mencoba meningkatkan kemampuan mengarang Bahasa

Indonesia kelas III SD Kanisius Sorowajan dengan pendekatan PPR tersebut.

Oleh karena itu judul skripsi ini adalah ”Upaya Meningkatkan

Kemampuan Mengarang Siswa kelas III SD Kanisius Sorowajan dengan

Pendekatan PPR Tahun Pelajaran 2013/2014”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

4

B. Rumusan Masalah

Dilandasi latar belakang masalah diatas, maka permasalahan dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah dengan pendekatan PPR dapat meningkatkan kemampuan

mengarang siswa kelas III SD Kanisius Sorowajan tahun pelajaran 2013 /

2014 ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk meningkatkan kemampuan mengarang siswa kelas III SD

Kanisius Sorowajan tahun pelajaran 2013 / 2014 dengan pendekatan

PPR.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa

a. Meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia dan IPA siswa kelas III SD

Kanisius Sorowajan.

b. Lebih mengetahui tanda-tanda baca yang ada pada sebuah karangan

sederhana.

2. Bagi guru

a. Dapat memecahkan permasalahan pembelajaran yang sedang dihadapi.

b. Dapat dijadikan motivasi dan referensi untuk memilih metode dan

strategi pembelajaran yang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

5

c. Dapat memberikan contoh sebagai model pembelajaran yang dapat

dikembangkan mengajarkan pada materi tertentu dan dapat dikembangkan

pada materi pokok lain, mata pelajaran lain dan di kelas lain.

E. Definisi Operasional

1. Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan

untuk memperbaiki pekerjaannya memahami pekerjaan ini dilakukan atau

suatu penelitian yang sengaja dilakukan untuk meningkatkan kualitas yang

ada pada kelas tersebut.

2. Pembelajaran merupakan kegiatan yang direncanakan untuk seseorang agar

bisa belajar dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

3. Pendekatan PPR adalah menyaturagakan pendidikan nilai dan

pembentukan pribadi ke dalam kurikulum yang ada dan bukan menambah

pelajaran/mata pelajaran baru.

4. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam sebuah aktivitas

belajar yang dapat berupa nilai ataupun dalam bentuk pengalaman/perubahan

tingkah laku baru sebagai hasil dari apa yang telah dipelajarinya.

5. Pembelajaran tematik adalah suatu model pembelajaran yang memadukan

beberapa materi pembelajaran sehingga memberikan pengalaman yang

bermaknabagi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

6

6. Mengarang adalah kegiatan mengungkapkan gagasan atau ide seseorang

dengan menuliskan dalam bentuk kata, kalimat, alinea atau paragraf supaya

gagasan atau ide tersebut dapat tersampaikan kepada masyarakat pembaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Paradigma Pedagogi Reflektif

Kegiatan pembelajaran dalam lingkup pendidikan formal merupakan

salah satu proses yang penting dalam membentuk manusia yang berkualitas.

Oleh karena itu paradigma pembelajaran selalu mengalami perkembangan dari

waktu ke waktu dengan tujuan agar melalui proses pembelajaran dapat

dihasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan

dunia. Berbagai paradigma pembelajaran yang lebih inovatif banyak

dikembangkan oleh para ahli bidang pendidikan. Semua lembaga pendidikan

dari tingkat bawah sampai pendidikan tinggi juga mulai menerapkan model-

model pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran. Salah satu model pembelajaran inovatif yang akhir-akhir ini

banyak dikembangkan dan mulai diterapkan dalam kegiatan pembelajaran

adalah Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).

PPR dalam definisinya kepanjangan dari Paradigma Pedagogi Reflektif,

memiliki sebuah style/ciri khas pendidikan dan proses belajar mengajarnya yaitu

menyaturagakan pendidikan nilai dan pembentukan pribadi ke dalam

kurikulum yang ada dan bukan menambah pelajaran/mata pelajaran baru. Tujuan

utama dari PPR ini adalah menciptakan manusia-manusia muda yang sungguh

unggul dan berkarakter secara manusiawi. Jika diterapkan pada dunia

pendidikan proses tadi tertuang pada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

8

yang disusun oleh guru. Dimana didalamnya termuat makna pengalaman,

refleksi, aksi.

PPR sebagai salah satu alternatif proses pembelajaran yang bertujuan

supaya siswa memiliki kecerdasan pikiran dan hati secara integral. Proses

pembelajaran mengikuti pola pendekatan yang biasanya dirumuskan dalam

sebuah sistem yang memiliki unsur-unsur pokok: Context – Experience –

Reflection – Action – Evaluation (Tim Redaksi Kanisius, 2010:65).

Keterangan:

a. Konteks: yang dimaksud dengan konteks di sini adalah (1) Konteks siswa,

meliputi: latar belakang keluarga, lingkungan, pengalaman hidup siswa. (2)

Konteks masyarakat dimana siswa itu tumbuh dan berkembang. (3) Konteks

sekolah, meliputi: lingkungan dan situasi sekolah tempat dimana siswa belajar,

hubungan antar pribadi (siswa dengan pendidik maupun siswa dengan

temannya), kurikulum. (4) Konteks pendidik: latar belakang pendidikannya,

harapan-harapannya, komitmennya untuk mendampingi siswa supaya memiliki

POLA: PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

9

pandangan-pemahaman-perasaan berdasarkan nilai-nilai tertentu yang

diinternalisasikannya).

b. Pengalaman: Maksudnya keterlibatan pikiran, perasaan, kehendak, imajinasi

siswa untuk mengalami sendiri segala hal yang ia pelajari (jadi ada keterkaitan

antara ilmu yang dipelajarinya dengan situasi hidup nyata kesehariannya).

c. Refleksi: Siswa diajak mencari makna dan nilai-nilai pengalaman, dalam

kaitannya dengan: diri sendiri, bersama orang lain, alam/lingkungan, Allah.

Misalnya: untuk apa arti..... bagiku? Jika aku menjelaskan ....... apa yang akan

kukatakan?

d. Aksi: Pilihan dan komitmen pada kebaikan yang lebih besar (magis).Pilihan-

pilihan diungkapkan secara nyata dalam bentuk tindakan.

e. Evaluasi: (1) apakah tujuan tercapai? (2) Mana yang baik dan mana yang

kurang? (3) Apa dampak pada suasana di kelas, rumah? (4) Apakah rasa puas

orang tua terhadap perilaku anak mereka terpenuhi atau tidak?

Pedagogi reflektif dikembangkan oleh Sekolah-sekolah yang berada di

bawah naungan yayasan pendidikan Kanisius, salah satunya SD Kanisius

Sorowajan-Yogyakarta. Model pembelajaran ini mengembangkan 3 kompetensi

siswa yang meliputi aspek kognitif (competence), suara hati (conscience) dan

bela rasa (compassion); atau yang biasa dikenal dengan istilah 3C.

Competencemerupakan kemampuan penguasaan kompetensi secara utuh atau

kemampuan kognitif. Kemampuan kognitif dalam hal ini adalah kemampuan

siswa untuk menyelesaikan soal yang diberikan pendidik dengan nilai yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

10

baik. Consciencemerupakan kemampan afektif, kemampuan kepekaan dan

ketajaman hati nurani.Ketajaman hati nurani ini dapat berupa kesadaran untuk

melakukan tindakan yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Compassion

kemampuan membentuk pribadi manusia secara utuh melalui proses yang

unggul, sehingga bakat dan kemampuan dalam berbagai aspek kehidupan dapat

berkembang secara optimal.

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar menurut Masidjo (2006: 1) “merupakan suatu proses perubahan

aktivitas mental yang sadar tujuan, yang terjadi dalam interaksi aktif dengan

lingkungan jangka waktu tertentu, sehingga diperoleh tingkah laku baru atau

penyempurnaan tingkah laku lama yang bersifat menetap atau membekas”.

pengertian belajar diatas mengandung artibahwa belajar itu adalah sebuah

perubahan untuk memperoleh tingkah laku baru setelah melakukan aktivitas

dalam belajar tersebut. Sejalan dengan itu, Djamarah(2011: 14) mengungkapkan

bahwa belajar itu akan menghasilkan sebuah perubahan atau change dimana di

akhir aktivitas belajarnya seseorang akan mendapat pengalaman baru sebagai

wujud dari perubahan tersebut. tetapi perubahan yang dimaksudkan disini adalah

perubahan yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah

laku.

Menurut Tanlain (2007: 6) belajar adalah latihan-latihan yang

dilakukan sendiri oleh tiap orang dengan tujuan memperoleh pengetahuan,

pemecahan masalah, keterampilan, sikap dan pola tingkah laku. Sejalan dengan

hal tersebut, Hilgard dalamTanlain (2007: 6) mengatakan bahwa belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

11

(leraning) adalah sebagai proses yang didalamnya terbentuk tingkah laku atau

terjadi perubahan tingkah laku melalui praktek atau latihan.

Slameto (2010: 2) mengungkapkan bahwa belajar merupakan proses

usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam menemukan perubahan perilaku

yang baru secara menyeluruh melalui pengalaman yang diperoleh dari

pengalaman berinteraksi dengan lingkungannya. Keseluruhan dari pendapat para

ahli daiatas menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah

laku. Traver dalam Agus Suprijono (2009: 2) juga mengemukakan hal yang

sama yaitu belajar adalah proses penghasilan penyesuaian tingkah laku.

Jadi berdasarkan pengertian-pengertian belajar diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku yang

berkesinambungan dimana perubahan tersebut terjadi dalam aktivitas-aktivitas

ataupun latihan-latihan. Dapat diartikan pula bahwa proses atau aktivitas

terstruktur dalam sebuah lingkungan yang dilakukan seseorang dan kemudian

akan menghasilkan sebuah pengalaman baru ataupun sebuah tingkah laku baru

yang menjadi tujuan adanya aktivitastersebut.

a. Ciri-ciri Belajar

Belajar yang pada hakikatnya adalah sebagai proses perubahan

tingkah laku, memiliki beberapa ciri terkait dengan perubahan tingkah

laku tersebut. Menurut Djamarah (2011: 15-17) ada beberapaciri-ciri

belajar yang merupakan sebuah perubahan-perubahan tertentu yang

kemungkinan muncul setelah melakukan aktivitas belajar. Ciri-ciri

tersebut antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

12

1. Perubahan yang terjadi secara sadar

Hal ini berarti perubahan yang terjadi dalam belajar

dirasakan oleh individu yang melakukan kegiatan belajar.Individu

secara sadar tahu dan merasakan ada perubahan yang terjadi dalam

dirinya setelah melakukan kegiatan belajar.Tingkah laku yang tidak

disadari atau yang muncul ketika keadaan tidak sadar berarti bukan

kategori perubahan dalam belajar, karena individu tidak menyadari

perubahan itu.

2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan dalam diri individu

berlangsung terus menerus dan akan menyebabkan ataupun

membantu perubahan berikutnya yang akan berguna untuk proses

belajar selanjutnya. Misalnya ketika seorang anak belajar menulis,

perubahan yang terjadi akan berlangsung terus menerus dari tidak

dapat menulis menjadi dapat menulis dan terus mengalami

perkembangan yang selanjutnya kemampuan menulisnya akan

mendekati sempurna

3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Perubahan yang terjadi dalam aktivitas belajar akan selalu

bertambah dan tertuju untuk mendapat sesuatu yang lebih baik.

Banyaknya aktivitas belajar akan menentukan kualitas dan semakin

baiknya perubahan yang terjadi. Perubahan bersifat aktif berarti

perubahan yang terjadi tidak berlangsung dengan sendirinya, tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

13

membutuhkan usaha dari individu untuk memperoleh sebuah

perubahan.

4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang terjadi dalam proses belajar tidak bersifat

sementara berarti perubahan bersifat permanen dan menetap.

Menetap artinya tingkah laku yang didapat akan terus dilakukan

ataupun dapat dikeluarkan kembali diluar aktivitas belajar tersebut.

disini akan ada kemungkinan perkembangan dari perubahan ynag

terjadi karena sifatnya menetap dan dapat dipakai terus-menerus.

5. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah

Artinya perubahan tingkah laku terjadi karena ada nya tujuan

yang akan dicapai. Perubahan yang terjadi akan terarah pada

perubahan tingkah laku yang dikehendaki ataupun disadari. Ketika

aktivitas belajar sudah memiliki tujuan atau terarah pada sebuah

tingkah laku, maka aktivitas tersebut akan berfokus pada tujuan itu

sehingga keberlangsungkannya aktivitas belajar akan terarah pada

pencapaian tujuan tersebut.

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Biasanya perubahan yang terjadi setelah melalui suatu proses

belajar meliputi keseluruhan tingkah laku. perubahan yang terjadi

biasanya akan menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan,

pengetahuan, dan sebagainya. Namun biasanya perubahan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

14

terjadi akan nampak jelas hanya pada satu aspek saja, aspek yang

lain kurang begitu nampak. Akan tetapi ada keterkaitan antara satu

aspek dengan aspek lain yang menjadikan adanya perubahan

seluruh aspek tingkah laku.

Ciri-ciri di atas tidak dapat dipisahkan dari perubahan-perubahan

dalam aktivitas belajar.Akan ada banyak hal yang dapat membuktikan

bahwa ciri-ciri belajar tersebut memang barasal dari hasil aktivitas

belajar yaitu berupa perubahan nyata yang dapat dilihat melalui tingkah

laku individu. Sehingga sebuah proses belajar dapat dinilai melalui ciri-

ciri belajar yang sudah dibahas diatas dan akan terlihat mana aktivitas

belajar dan mana yang bukan merupakan aktivitas belajar.

b. Prestasi Belajar

Sebelum menjelaskan tentang prestasi belajar, terlebih dahulu akan

dibahas mengenai prestasi. Prestasi menurut kamus besar bahasa

Indonesia berarti hasil yang telah dicapai. Dapat diartikan pula prestasi

adalah hasil yang telah dicapai setelah melakukan aktivitas belajar.

Belajar dapat diamati melalui praktek atau latihan sehingga terbentuk

tingkah laku baru sebagai hasil dari aktivitas belajar tersebut.

Prestasi belajar sering dikaitkan dengan kegiatan belajar, karena

prestasi belajar disini adalah sebagai hasil dari sebuah proses belajar

yang dilakukan individu. Prestasi belajar (achivement) berbeda dengan

hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

15

berkaitan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi

aspek pembentukan watak siswa (Zaenal Arifin, 2009: 12).

Menurut Winkel (dalam Hartanto, 2011), prestasi belajar adalah

suatu bukti keberhasilan dalam aktivitas belajar yang dilakukan

individu/siswa yang sesuai dengan bobot yang dicapainya. Menurut

Hartanto (2011) prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang

dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan menilai informasi-

informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar

seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan dalam mempelajari sesuatu

yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor.

Berdasarkan uraian diatas, secara garis besar prestasi belajar adalah

hasil yang dicapai seseorang dalam sebuah aktivitas belajar yang dapat

berupa nilai ataupun dalam bentuk pengalaman/perubahan tingkah laku

baru sebagai hasil dari apa yang telah dipelajarinya.

Muhibbin Syah (2001: 132) mengungkapkan bahwa prestasi belajar

dipengaruhi oleh tiga macam faktor, yaitu faktor internal, faktor

eksternal dan faktor pendekatan belajar. berikut penjelasan dari ketiga

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar:

i. Faktor Internal

Faktor internal berasal dari dalam diri individu. Faktor ini

membuktikan adanya peningkatan prestasi menjadi lebih baik atau

tinggi. Faktor internal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

16

antara lain (1) Bakat, kemampuan siswa untuk belajar. (2)

Kecerdasan, yaitu potensi dasar yang dimiliki oleh setiap siswa. (3)

Minat, yaitu suatu ketertarikan atau perhatian padasuatu objek yang

cenderung bersifat menetap yang didalamnya ada unsur rasa

senang. Dan (4) Motivasi, yaitu suatu tenaga atau keinginan yang

mendorong individu bertindak atau berbuat sesuatu untuk tujuan

tertentu. Keempat faktor ini memiliki penegaruh kuat dalam

peningkatan prestasi belajar individu karena dalam keempat faktor

interen ini lebih berkaitan dengan keadaan diri individu, bagaimana

dia belajar, ketertarikan terhadap sesuatu, kemampuan yang

dimiliki, dan keinginan akan belajar yang menjadi kekuatan besar

untuk menjadikan prestasi belajar lebih baik.

ii. Faktor Eksternal

Berbeda dengan faktor internal yang memiliki pengaruh besar

terhadap prestasi belajar individu, faktor eksternal hanya memiliki

sedikit pengaruh terhadap prestasi. Faktor eksternal tersebut antara

lain: (1) Kualitas guru dalam penguasaan materi, (2) metode yang

digunakan dalam mengajar, (3) fasilitas mengajar, dan (4)

lingkungan yang mendukung. Walaupaun pengaruhnya tidak

terlalu besar tetapi terkadang faktor eksternal ini ikut menentukan

prestasi belajar individu.Oleh karena itu faktor ekstern ini tetap

memiliki bagian penting dalam pengembangan kemampuan anak

terutama prestasi belajarnya. Apabila dilihat faktor ekstern yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

17

mempengaruhi prestasi belajar berkaitan dengan hal-hal yang

berkaitan dengan proses pembelajaran. Akan lebih baik keempat

faktor tersebut dapat dimaksimalkan keberadaannya dalam upaya

meningkatkan prestasi belajar individu, sehingga pencapaiannya

akan lebih optimal.

C. Pengertian Bahasa Indonesia

1. Hakekat Bahasa Indonesia

Kemampuan berbahasa anak diperoleh secara bertahap, diawali dari fase

perolehan bahasa sampai belajar berbahasa (Widharyanto, 2008). Perolehan

bahasa diawali sejak lahir sampai usia pra sekolah (0-4 tahun). Pada masa ini

anak merekam semua ucapan orang dewasa, membedakan atau memilahnya

berdasar fungsi dan keterkaitannya dengan sesuatu yang lain, menirunya,

mencoba merangkai dan menerapkannya untuk berkomunikasi sederhana.

Secara alami, anak-anak yang normal akan mencapai khazanah bahasa yang

memadai untuk tahap berbahasa selanjutnya.

Bahasa adalah suatu system lambang bunyi yang arbitrer, digunakan

oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

mengidentifikasi diri. Lambang yang digunakan dalam system bahasa adalah

berupa bunyi, yaitu bunyi yang dihasilkaan oleh alat ucap manusia( Abdul

Chaer 1986 : 1). Karena lambang yang digunakan itu berupa bunyi, maka

yang dianggap primer di dalam bahasa adalah bahasa yang diucapkan, atau

sering disebut bahsa lisan.Sedangkan bahasa yang sekunder adalah bahasa

tulisan. Bahasa tulisan sesungguhnya tidak lain daripada rekaman visual,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

18

dalam bentuk huruf-huruf dan tanda-tanda baca dari bahasa lisan. Lambang-

lambang bahasa berupa bunyi itu bersifat arbitrer. Maksudnya, tidak ada

ketentua, atau hubungan antara suatu lambang bunyi benda atau konsep yang

dilambangkan ( Abdul Chaer 1986 : 1)

Bahasa adalah sistem dari lambang (tanda / bunyi), bersifat

konvensional (persetujuan bersama), untuk melahirkan pikiran dan perasaan

(kekayaan batin seseorang), dan bernilai komunikatif (Samana, 1982: 1).

Bahasa merupakan hal paling penting yang dapat digunakan manusia untuk

bersosialisasi dengan orang lain. Seperti dikemukakan oleh Arsajad (1988:

10-11) bahwa bahasasebagai sarana komunikasi, bahasa merupakan sarana

berpikir, dan manusia dapat berpikir dengan baik karena manusia memiliki

bahasa. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan sarana

berpikir yang pertama dan mungkin yang utama.

Menurut Samana (1982: 1-2), bahasa Indonesia mempunyai beberapa

makna, yaitu (1) bahasa Indonesia (juga bahasa lain) adalah pengetahuan

alat untuk belajar; (2) bahasa Indonesia dapat dikaitkan dengan pemuasan

hasrat keindahan (kesusasteraan) beik secara pasif maupun aktif; (3) bahasa

Indonesia sebagai objek belajar (sebagai ilmu pengetahuan) menarik untuk

didalami.

Menurut pengertian bahasa yang sudah disampaikan diatas, dapat

disimpulkan bahwa bahasa adalah suatu lambang tanda atau bunyi yag

dipergunakan manusia dalam berkomunikasi dengan manusia lain, yang

memiliki makna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

19

Dalam berbahasa ada beberapa aspek yang digunakan seperti,

keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan, membaca,

dan keterampilan menulis. Aspek-aspek yanga ada ini dikemukan oleh

beberapa ahli bahasa, diantaranya :

1. Keterampilan menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang

melibatkan indera pendengaran. Selain itu dalam kegiatan menyimak

diperlukan konsentrasi yang baik agar bahan simakan dapat seluruhnya

dipahami. Djago Tarigan (1993:4) mengemukakan bahwa “menyimak

pada hakikatnya adalah mendengarkan dan memahami isi bahan

simakan”.

2. Keterampilan berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa

dalam bentuk lisan. Keterampilan ini melatih siswa untuk mengeluarkan

ide/pendapat melalui alat ucapnya. H. G. Tarigan (Resmini, Novi dkk,

2006: 18) mengemukakan bahwa berbicara adalah kemampuan

mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk

mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan

perasaan.

3. Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan reseptif

dalam kegiatan berbahasa. Keterampilan membaca dapat melatih

kecepatan mata dalam membaca simbol-simbol grafis, sehingga bahan

bacaan dapat dipahami isinya.

Wilson dan Peters (Resmini, Novi dan Hartati, Tatat, 2006: 107)

mendefinisikan bahwa membaca merupakan suatu proses menyusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

20

makna melalui interaksi dinamis diantara pengetahuan pembaca yang

telah ada, informasi yang dinyatakan oleh bahasa tulis dan konteks situasi

pembaca.Miles Tinker dan Constance Mc Cullough (Iswara, Prana

Dwija dan Harjasujana, Ahmad Slamet, 1996: 2) memandang bahwa

membaca sebagai kegiatan yang meliputi pengenalan lambang-lambang

tertulis atau lambang percetak yang berperan sebagai stimuli untuk

mengingat makna yang dibangun berdasar pada pengalaman yang lalu dan

penyusunan makna-makna baru dengan jalan memanipulasi konsep-

konsep yang telah dimiliki oleh pembaca. Kegiatan aspek membaca

meliputi: membaca huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraf, denah,

berbagai teks, membaca nyaring, membaca intensif, membaca memindai,

membaca pengumuman, kamus, ensiklopedia, membaca petunjuk,

membaca puisi, pantun, cerita anak dan sebagainya.

4. Keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan yang bersifat

produktif. Keterampilan menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan

ide/gagasan ke dalam bentuk bahasa tulis (simbol grafis) agar dapat

dipahami maksud dan isinya oleh orang lain, dalam hal ini oleh

pembaca.Robert Lado (Suriamiharja, Agus dkk, 1996: 1) mengartikan

menulis adalah menempatkan simbol-simbol grafis yang menggambarkan

suatu bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca oleh

orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol

grafisnya. Kegiatan dalam aspek menulis meliputi menulis permulaan,

menulis huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraf, karangan, menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

21

pengumuman, menulis surat, menulis puisi dan menulis pantun.

Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling berhubungan dan saling

mempengaruhi satu Ketrampilan menyimak merupakan keterampilan yang

pertama kali diperoleh sejak manusia dilahirkan, dilanjutkan dengan

keterampilan berbicara.Untuk keterampilan membaca dan menulis biasanya

diperoleh setelah memasuki jenjang pendidikan.

Aspek – aspek keterampilan berbahasa ini secara tidak langsung dapat

merangsang daya pikir atau kemampuan bahasa si anakdalam menuliskalimat

yang utuh dan benar. Hingga akhirnya si anak dapat dengan lancar menulis

dengan standar penulisan yang tepat saat menuangkannya dalam bentuk sebuah

rangkaian kalimat atau karangan.

D. Pentingnya penggunaan Tanda Baca Pada Kemampuan Menulis ( Mengarang)

Menurut Suparno dan Mohammad Yunus (2007:3) bahwapembelajaran

Bahasa Indonesia menekankan pada pemerolehan empat keterampilan

berbahasa.Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak,

berbicara, membaca dan menulis.Keempat keterampilan berbahasa disajikan

secara terpadu namun dimungkinkan untuk memberikan penekanan pada salah

satu keterampilan, misalnya keterampilan menulis.Keterampilan menulis

merupakan keterampilan yang bersifat produktif, artinya keterampilan menulis

merupakan keterampilan yang menghasilkan tulisan.Menulis secara umum dapat

diartikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan

menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.Sebagai suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

22

keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena

penulis dituntut untuk dapat menyusun dan mengorganisasikannya dalam

formulasi ragam bahasa tulis.Di balik kerumitannya, menulis mengandung

banyak manfaat bagi pengembangan mental, intelektual dan sosial siswa.

Selanjutnya Suparno dan Mohammad (2007:4) juga mengungkapkan jika

melalui kegiatan menulis paragraf siswa dapat mengkomunikasikan ide/gagasan

dan pengalamannya. Siswa juga dapat meningkatkan dan memperluas

pengetahuannya melalui tulisan-tulisannya. Di samping itu ada beberapa

manfaat yang dapat dipetik/diperoleh dari menulis, antara lain: (1) peningkatan

kecerdasan, (2) pengembangan daya inisiatif dan kreatifitas, (3) penumbuhan

keberanian, dan (4) pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan

informasi. Menulis merupakan modal pokok untuk belajar pada tingkat

selanjutnya. Pengetahuan dan kemampuan menulis akan menjadi dasar pada

pembelajaran, peningkatan dan pengembangan kemampuan siswa pada kelas

lanjut. Apabila dasar itu baik, kuat maka hasil pengembangannya juga akan baik

pula. Sebaliknya, apabila dasar itu kurang, maka hasil pengembangannya juga

tidak akan maksimal. Penguasaan bahasa tulis diperlukan dalam kehidupan

sehari-hari, dalam kenyataannya pengajaran menulis kurang mendapatkan

perhatian.

Tulisan dari Suparno dan Mohammad tersebut di atas juga dikuatkan oleh

pendapat Pelly, 1992 (Haryadi dan Zamzami, 1996: 75) yang mengatakan bahwa

pelajaran menulis yang dulu merupakan pelajaran dan latihan pokok kini kurang

mendapat perhatian dari para siswa maupun para guru. Pelajaran mengarang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

23

sebagai salah satu aspek dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khusunya

keterampilan menulis kurang ditangani secara sungguh-sungguh.

Badudu, 1985 (dalam Haryadi dan Zamzami, 1996: 75) berpendapat bahwa

rendahnya mutu kemampuan menulis siswa disebabkan oleh kenyataan bahwa

pengajaran mengarang dianaktirikan. Penggunaan tanda baca sangatlah penting

dalam menyusun karangan dengan maksud agar penulis atau pengarang dapat

lebih mudah dalam menyampaikan isi karangannya kepada pembaca sehingga

pembaca dapat memahami isi karangan dengan cepat.

Selain itu, dapat mengenal dan mengetahui tanda baca yang digunakan dan

penempatannya dalam sebuah karangan.Tanda baca merupakan unsur yang

sangat penting dalam penggunaan bahasa tulis, terlebih dalam tulisan resmi

seperti pada penulisan karya ilmiah. Penggunaan tanda baca akan memudahkan

pembaca dalam mengidentifikasi maksud dari suatu tulisan. Dalam hal ini,

penggunaan tanda baca sangat memegang peranan penting dalam suatu kalimat.

Jika penggunaan tanda baca diabaikan oleh pemakai bahasa, khususnya kalimat,

pembaca akan susah dalam memahami apa sebenarnya maksud dari kalimat itu.

Adanya tanda baca, dapat membantu pembaca memahami suatu tulisan dengan

tepat. Sebaliknya, tidak adanya tanda baca, akan menyulitkan pembaca

memahami suatu tulisan, bahkan mungkin dapat mengubah pengertian dari suatu

kalimat.

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara)

atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan

struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

24

diamati sewaktu pembacaan.Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi,

waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya

spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis. Beberapa jenis tanda

baca yang penting antara lain adalah:

1. Titik (.) berfungsi untuk menandai akhir kalimat berita, atau untuk

keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka.

2. Koma (,) berfungsi untuk memisahkan anak kalimat atau hal-hal yang

disebutkan dalam kalimat, juga untuk keperluan singkatan, gelar, dan

angka-angka.

3. Tanda ((..)) kurung berfungsi untuk menjelaskan suatu istilah yang

belum banyak diketahui oleh banyak manusia yang baik juga ada yang

jahat di dunia ini.

4. Tanda (`) kutip satu berfungsi untuk mengasosiasikan suatu istilah.

5. Tanda ("...") petik berfungsi untuk menandai kalimat langsung atau

percakapan dalam naskah drama.

6. Tanda (!) seru berfungsi untuk menegaskan, memberi peringatan bahwa

kalimat yang bertanda seru tersebut perlu untuk diperhatikan.

7. Tanda (?) tanya berfungsi untuk melengkapi kalimat tanya.

8. Tanda (...-...) hubung berfungsi untuk menghubungkan penggalan kata,

kata ulang, rentang suatu nilai.

9. Titik dua (:) berfungsi untuk mengawali penguraian suatu kalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

25

Menurut Poerwadarminta (1981 : 14 ), adanya penggunaan tanda baca dalam

menyusun karangan adalah dengan maksud untuk membantu pengarang atau

penulis dalam memperjelas dan mempertegas isi karangan yang disampaikan

kepada pembaca. Sehubungan dengan tanda baca ada yang menyatakan bahwa

karangan selalu berupa bahasa tertulis, dimana dalam beberapa hal tidak sama

dengan bahasa lisan. Banyak alat – alat bahasa seperti : lagu, jeda, intonasi,

apabila dilukiskan dalam bahasa tulisan maka akan menemui kesulitan dalam

membaca, dan untuk menutupi kesulitan – kesulitan itu maka dibuatkanlah tanda

baca

Secara teoritis di dalam memahami tentang penggunaan serta penempatan

tanda baca akan dapat mempengaruhi hasil suatu karangan untuk menunjang

peningkatan keterampilan dalam berbahasa. Kemampuan menulis didapat melalui

latihan yang intensif dan terus-menerus sesuai dengan tingkat kognitif siswa.

Tanda baca yang sering digunakan dalam penulisan sebuah kalimat, paragraf,

atau karangan seperti tanda baca titik ( . ), tanda baca koma ( , ), tanda baca titik

koma ( ; ), tanda baca titik dua ( : ), tanda baca hubungan ( - ), Tanda Baca Tanya

( ? ), tanda baca seru ( ! ), ini sudah sesuai ejaan bahasa Indonesia yang

disempurnakan (EYD).

Kemampuan menulis dapat diterapkan dalam pembelajaran pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia. Kemampuan menulis ini terdapat pada aspek menulis

yang dikuatkan pada kompetensi dasar yaitu menulis karangan sederhana

berdasarkan gambar seri dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

26

dan tanda baca yang tepat. Kemampuan mengarang adalah pekerjaan merangkai

kata, kalimat, alinea atau paragraph untuk menjabarkan dan mengulas topic guna

memperoleh hasil akhir berupa karangan. Menurut pendapat Widyamartaya dan

Sudiati ( 1997:77 ), mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang

untuk mengungkapkan gagasan dan penyampaian melalui bahasa tertulis kepada

pembaca. Sedangkan menurut Gie ( 2002:3 ), mengarang adalah mengarang

adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan

menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada bahasa tulis kepada masyarakat

pembaca untuk dipahami.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diartikan mengarang adalah kegiatan

mengungkapkan gagasan atau ide seseorang dengan menuliskan dalam bentuk

kata, kalimat, alinea atau paragraph supaya gagasan atau ide tersebut dapat

tersampaikan kepada masyarakat pembaca.

E. Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik dimaknai dengan pembelajaran menggunakan teme-tema

tertentu. Dalam pembahasan tema tersebut akan ditinjau dari berbagai mata

pelajaran. Misalnya saja tema “pendidikan”. Tema “pendidikan” dapat ditinjau

dari dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, PKN, dan lain-lain.

Menurut Depdiknas pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu

yang menggunakan tema untuk mengaaitkan beberapa mata pelajaran sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

27

dapat diberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Trianto, 2009 : 79). Selain

itu menurut Hadisubroto pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang diawali

dengan suatu pokok bahasan lain. Konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain

yang dilakukan secara spontan atau direncanakan, baik dalam satu bidang studi

atau lebih, dan dengan beragam pengalaman belajar siswa, maka pembelajaran

akan lebih bermakna (Trianto, 2009 : 82).

Pembelajaran tematik juga merupakan satu model pembelajaran yang

memadukan materi pembelajaran berbagai standar kompetensi dan kompetensi

dasar dari satu atau beberapa mata pelajaran (Trianto, 2009 : 84)

Berdasarkan berbagai pengertian tersebut,dapatlah diambil kesimpulan bahwa

pembelajaran tematik merupakan suatu model pembelajaran yang memadukan

beberapa materi pembelajaran sehingga memberikan pengalaman yang

bermaknabagi siswa.

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Menurut Depdinas pembelajaran tematik terdapat beberapa karakteristik.

Karakteristik pembelajaran tematik adalah (Trianto, 2009 : 92) :

a. Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa, hal ini sesuai dengan pendekatan

belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subyek belajar

sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan

kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktifitas belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

28

b. Member pengalaman langsung

Dengan adanya pengalamanan langsung siswa dihadapkan pada sesuatu yang

nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang abstrak.

c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Focus pembelajaran tematik diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang

paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata

pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu

memahami konsep-konsep tersebut.

e. Bersifat fleksibel

Guru hanya mengaitkan bahan ajar dari suatu mata pelajaran dengan mata

pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkan dengan kehidupan nyata yang ada

dalam kehidupan sehari-hari.

f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

Dengan menggunakan pembelajaran yang menyenangkan siswa mampu

menyerap pengetahuan dengan baik.

3. Tahap-tahap Pembelajaran Tematik

Tahap-tahap pembelajaran tematik ( Puji Purnomo, 2006 : 10 ) adalah :

a. Tahap persiapan dan pelaksanaan

Dalam pembelajaran tematik perlu dilakukan beberapa hal yang meliputi

tahap perencanaan yang mencakup kegiatan pemetaan standar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

29

kompetensi, pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus dan

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan

Di dalam tahap pelaksanaan ada beberapa hal yan harus dilakukan

diantaranya adalah pertama tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan

pendahuluan atau awal atau pembuaan, kegiatan inti dan kegiatan

penutup atau akhir dan tindak lanjut. Tahap yang kedua adalah

pengaturan jadwal.

c. Tahap penilaian

Di dalam tahap penilaian dapat menggunakan alat penilaian berupa tes

dan non tes. Tes mencakup : tertulis, lisan atau berbuatan, catatan harian

perkembangan siswa, dan portofolio.

4. Kekuatan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan, yaitu

( Trianto, 2009 : 9 ) :

a. Keuntungan pembelajaran tematik bagi guru

1. Waktu yang tersedia banyak. Materi tidak dibatasi oleh jam

pelajaran, melainkan dapat dilanjutkan sepanjang hari, mencakup

berbagai mata pelajaran.

2. Hubungan antar mata pelajaran dan topic dapat diajarkan secara

logis dan alami.

3. Pendidik dapat membantu siswa memperluas kesempatan belajar ke

berbagai aspek kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

30

4. Pendidik bebas membantu siswa melihat masalah, situasi, atau topic

dari berbagai sudut pandang.

b. Keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa

1. Bias lebih menfokuskan diri pada proses belajar dari pada hasil

belajar

2. Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa dalam hal ini

dikaitkan pada minat, kebutuhan, dan kecerdasan.

3. Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di

luar kelas

4. Membantu siswa membangun hubungan, antar konsep dan ide,

sehingga meningkatkan apersepsi dan pemahaman.

c. Kekurangan dalam pembelajran tematik

1. Aspek pendidik

Pendidik harus mempunyai wawasan yang luas. Pendidik dituntut

untuk mencari banyak informasi dari berbagai hal tentang

pengetahuan tersebut. Jika pendidik tidak memiliki hal tersebut maka

pembelajran tematik sulit terwujud.

2. Aspek siswa

Siswa dituntut adanya kemampuan akademik maupun kreatifitasnya.

Hal ini diperlukan karena dalam pembelajaran tematik diperlukan

kemampuan menguraikan.

3. Aspek sarana dan sumber pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

31

Pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber

informasi yang cukup banyak dan bervaariasi,mungkin juga fasilitas

internet. Semua ini akan menunjang, memperkaya, dan

mempermudah pengembangan wawasan . bila sarana ini tidak

terpenuhi, maka penerapannya pembelajaran ini akan terlambat.

4. Aspek kurikulum

Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan

pemahaman siswa ( bukan pada pencapaian target penyampaian

materi ). Guru perlu diberi kewenangan dalam pengembangan materi,

metode, penilaian keberhasilan, pembelajaran siswa.

5. Aspek penilaian

Pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh

yaitu menetapkan keberhasilan belajar siswa dari beberapa bidang

kajian yang terkait yang dipadukan.

6. Aspek suasana pembelajaran

Pada saat mengajarkan sesuatu tema, maka guru berkecenderungan

menekankan atau mengutamakan subtansi gabungan tersebut sesuai

dengan pemahaman, selera, dan latar belakang pendidikan guru ini.

F. Penelitian Sebelumnya

Kegiatan pembelajaran sangat penting bagi perkembangan kognitif anak usia

sekolah. Dalam kegiatan pembelajaran inilah anak 6 – 11 tahun, usia sekolah dasar

mengalami perkembangan kognitif. Menurut Peaget ( Syamsu Yusuf, 2008 : 4-6 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

32

berpendapat bahwa perkembangan manusia dapat digambarkan dalam konsep

fungsi dan stuktur. Fungsi merupakan mekanisme biologis bawaan yang sama bagi

setiap orang atau kecenderungan-kecenderungan biologis untuk mengorganisasi

pengetahuan ke dalam struktur kognisi, dan untuk beradaptasi terhadap berbagai

tantangan lingkungan. Tujuan dari fungsi-fungsi tersebut adalah menyusun struktur

kognitif internal. Sementara struktur merupakan interelasi ( saling berkaitan )

system pengetahuan yang mendasari dan membimbing tingkah laku intelegen.

Struktur kognitif diistilahkan denan konsep skema, yaitu seperangkat keterampilan,

pola-pola kegiatan yang fleksibel yang anak dapat memahami lingkungan.

Skema merupakan aspek yang fundamental dalam teori Piaget, namun sangat

sulit dipahami secara koprehensif. Piaget meyakini bahwa intelegensi bukan

sesuatu yang dimiliki anak, tetapi yang dilakukan anak. Anak memahami

lingkungan hanya melalui perbuatan ( melakukan sesuatu terhadap lingkungan

).intelegensi lebih merupakan proses daripada tempat penyimpanan informasi yang

statis. Dalam hal ini Piaget memberikan contoh tentang bagaimana berkembangnya

pengetahuan anak tentang bola.Pengetahuan itu diperoleh melalui kegiatan-

kegiatannya dalam memperlakukan bola tersebut, seperti memegang, menendang,

dan melempar.Kegiatan-kegiatan ini merupakan kegiatan skema. Dengan demikian,

skema itu terdiri atas dua elemen, yaitu obyek yang ada di lingkungan( seperti

bola), dan reaksi anak terhadap obyek.

Menurut Wasty Soemanto ( 1984 ), skema ini berhubungan dengan ( a ) refleks :

bernapas, makan dan minum; dan ( b ) skema mental : skema klasifikasi ( pola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

33

tingkah laku yang dapat diamati seperti sikap ) dan operasi ( pola tingkah laku yang

dapat diamati ).

Dalam membahas fungsi-fungsi, Piaget mengelompokkannya seperti berikut :

1. Organisasi, yang merujuk kepada fakta bahwa semua struktur kognitif

berinterelasi, dan berbagai pengetahuan baru harus diselaraskan ke dalam

system yang ada.

2. Adaptasi, yang merujuk kepadakecenderungan organism untuk

menyelaraskan dengan lingkungan. Adaptasi ini terdiri atas dua subproses :

(1) Asimilas, yaitu kecenderungan untuk memahami pengalaman baru

berdasarkan pengetahuan yang telah ada, seperti: seorang anak kecil

memanggil semua orang dewasa pria dengan sebutan “Daddy” ( bapak ); (2)

Akomodasi, yaitu perubahan struktur kognitif karena pengalaman baru baru.

Ini terjadi apabila informasi yang baru itu sangat berbeda atau terlalu

kompleks yang kemudian diintegrasikan ke dalam struktur yang ada. Dapat

juga diartikan sebagai “mengubah struktur kognitif yang ada untuk

menyesuaikan atau menyelaraskan dengan pengalaman baru”. Seperti pada

awal perkembangan, anak cenderung untuk mengisap setiap obyek yang

berada di dekatnya, namun pada akhirnya dia belajar bahwa tidak semua

obyek dapat diisap.

Keadaan saling mempengaruhi antara asimiliasi dan akomodasi melahirkan

konsep konstruktivisme, yaitu bahwa anak secara aktif menciptakan

(mengkreasikan) pengetahuan, dalam arti anak tidak hanya menerima pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

34

secara pasif dari lingkungannya. Menurut Piaget, perkembangan kognitif

(inteligensi ) itu meliputi empat tahap atau periode, yaitu :

TABEL 1. 1

Tahapan Perkembangan Kognitif Menurut Piaget

PERIODE USIA DESKRIPSI PERKEMBANGAN

1. Sensorimotor 1-2 tahun

Pengetahuan anak diperoleh melalui

interaksi fisik, baik dengan orang atau

obyek (benda). Skema-skemanya

baru terbentuk reflex-

refleksnsederhana, seperti:

menggenggam atau mengisap

2. Praoperasional 2-6 tahun

Anak mulai menggunakan symbol-

simbol untuk merepresentasikan

dunia (lingkungan) secara kognitif.

Symbol-simbol itu seperti kata-kata

dan bilangan yang dapat

menggantikan obyek, peristiwa dan

kegitan (tingkah laku yang tampak)

3. Operasi Konkret 6-11 tahun

Anak sudah dapat membentuk

operasi-operasi mental atas

pengetahuan yang mereka miliki.

Mereka dapat menambah,

mengurangi dan mengubah. Operasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

35

ini memungkinkan untuk dapat

memecahkan masalah secara logis.

4. Operasi Formal

11 tahun

sampai

dewasa

Periode ini merupakan operasi mental

tingkat tinggi. Di sini anak (remaja)

sudah dapat berhubungan dengan

peerstiwa-peristiwa hipotesis atau

abstrak dan memecahkan masalah

melalui pengujian semua alternatif

yang ada.

Pendapat Piaget yang tertuang di atas , selaras dengan teori Taksonomi Bloom

yang mengemukakan segenap usaha pendidikan seyogyanya diarahkan untuk terjdinya

perubahan siswa secara menyeluruh, dengan mencakup semua kawasan tingkah laku.

Semua kawasan tingkah laku itu meliputi: ranah kognitf, adalah ranah yang mencakup

kegiatan mental (otak); ranah afektif, adalah ranah yang mencakup segala sesuatu yang

terkaitan dengan emosi , misalnya perasaan, nilai penghargaan, semangat, minat,

motivasi, dan sikap ; ranah psikomotorik, adalah ranah yang berkaitan dengan aspek-

aspek keterampilan yang melibatkan fungsi system syaraf dan otot ( neuronmucular

system ) dan fungsi psikis.

Pada teori Taksonomi Bloom ini, dalam setiap masing-masing ranahnya

memiliki jenjang proses berfikir yang berbeda-beda, diantaranya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

36

1. Ranah Kognitif, terdiri dari enam jenjang proses berfikir yaitu pengetahuan,

pemahaman, penerapan, analisa, sintesi, dan evaluasi.

2. Ranah Afektif, terdiri dari lima kategori ranah yang diurutkan mulai dari

perilaku yang sederhana sampai yang paling kompleks, diantaranya yaitu

penerimaan, responsive, nilai yang dianut, organisasi, dan karakterisasi.

3. Ranah Psikomotorik, terdiri dari lima kategori yang diurutkan yaitu

kesiapan, meniru, membiasakan, adaptasi, dan menciptakan.

Teori Piaget dan teori Taksonomi Bloom, kedua memiliki kesamaan dalam pola

berfikir yang dibutuhkan pada tahap perkembangan anak usia belajar, terutama di kelas

rendah / kelas 3 usia 7-9 tahun. Kesamaan yang dimiliki dalam hal pola berfikir adalah

pada setiap tahapan perkembangan anak dibutuhkan ranah kognitif, ranah afektif, dan

ranah psikomotorik. Ketiga ranah tersebut diharapkan ada pada setiap perkembangan

anak usia belajar.

PPR sebagai salah satu model / pendekatan yang dibutuhkan dalam

perkembangan dan proses pembelajaran yang bertujuan supaya anak memiliki

kecerdasan pikiran dan hati secara integral. Paradigm Pedagogi Reflektif ( PPR ) dalam

proses belajar mengajarnya yaitu menyaturagakan pendidikan nilai dan pembentukan

pribadi ke dalam kurikulum yang ada dan bukan menambah pelajaran/mata pelajaran

baru. Tujuan utama dari PPR ini adalah menciptakan manusia-manusia muda yang

sungguh unggul dan berkarakter secara manusiawi. Untuk menciptakan tujuan tersebut

maka menggunakan 3 kompetensi yang mendukung proses pembelajaran anak yaitu

meliputi aspek kognitif (competence), suara hati (conscience) dan bela rasa

(compassion); atau yang biasa dikenal dengan istilah 3C. Competencemerupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

37

kemampuan penguasaan kompetensi secara utuh atau kemampuan kognitif.

Kemampuan kognitif dalam hal ini adalah kemampuan siswa untuk menyelesaikan soal

yang diberikan pendidik dengan nilai yang baik. Consciencemerupakan kemampan

afektif, kemampuan kepekaan dan ketajaman hati nurani.Ketajaman hati nurani ini

dapat berupa kesadaran untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan aturan yang

berlaku. Compassionkemampuan membentuk pribadi manusia secara utuh melalui

proses yang unggul, sehingga bakat dan kemampuan dalam berbagai aspek kehidupan

dapat berkembang secara optimal.

Paradigma Pedagogi Reflektif ( PPR ) dengan Piaget dan Taksonomi Bloom,

dari ketiganya memiliki keterkaitan dalam hal perkembangan dan proses belajar anak.

Dimana pada setiap model yang dikembangkan dari ketiganya memliki kesamaan,

diantaranya: dalam teori Piaget, perkembangan dan proses belajar anak, dipengaruhi

oleh kognitif, tingkahl laku anak, daya kreasi anak, sedangkan menurut Taksonomi

Bloom, perkembangan dan proses belajar anak dipengaruhi oleh kognitif, afektif, dan

psikomotorik anak. Keterkaitannya dengan PPR yaitu dalam proses belajar anak sudah

menyaturagakan ketiga hal tersebut yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik ke dalam

3C, Competence merupakan kemampuan penguasaan kompetensi secara utuh atau

kemampuan kognitif, Conscience merupakan kemampan afektif, kemampuan kepekaan

dan ketajaman hati nurani, dan Compaasion kemampuan membentuk pribadi manusia

secara utuh yang dapat mengembangkan bakat dan kemampuan dalam berbagai aspek

kehidupan secara optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

38

G. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian “Peningkatan Prestasi Belajar 3C ( Competence, Conscience, Compassion

) Bahasa Indonesia dan IPA Siswa Kelas III SD Kanisius Sorowajan Dengan

Pendekatan PPR Tahun Ajaran 2013/2014” relevan dengan penelitian sebelumnya yaitu

(1) Theresia Uri Pratiwi, Penerapan PPR Dalam Pembelajaran Tematik Untuk

Meningkatkan Competence, Conscience, Compaasion Peserta Didik Kelas IIIC SD

Kanisius Demangan Baru Tahun Pelajaran 2010 / 2011, membuat kalimat dengan

menggunakan gambar seri. Peneliti dapat meningkatkan competence siswa membuat

kalimat dengan menggunakan gambar seri dari nilai competence pra penelitian, untuk

conscience peneliti menggunakan pengukuran skala sikap dan skala minat, kemudian

pada compassion peneliti menggunakan pengukuran skala sikap dan skala minat yang

berkaitan dengan kerjasama siswa mengerjakan tugas dalam kelompok. ; (2) Arum

Wahyu Dewi, Penerapan PPR Dalam Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan

Competence, Conscience, Compaasion Peserta Didik Kelas III SD Kanisius Kembaran

Tahun Pelajaran 2010 / 2011. Peneliti dapat meningkatkan competence dari nilai

competence pra penelitian, untuk conscience peneliti menggunakan pengukuran dengan

non tes terkhusus pada aspek ketelitian, kemudian pada compassion peneliti mengamati

siswa berkaitan dengan materi bertukar pendapat dan saling mengungkapkan ide dalam

kelompok.

Dari kedua penelitian tersebut dapat dilaporkan bahwa, penerapan PPR dalam

pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion

peserta didik kelas III, dapat meningkatkan 3C, Competence, Conscience, dan

Compassion peserta didik. Penelitian yang dilakukan, hampir sama dengan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

39

yang akan dilakukan oleh penulis, disini penelitian yang dilakukan penulis lebih

menekankan pada pembelajaran tematik, karena siswa yang dihadapi adalah siswa kelas

rendah / kelas III SD.

H. Kerangka Berpikir

Tumbuh kembangnya pribadi yang utuh pada setiap siswa, merupakan harapan

bagi orang tua, guru, dan orang-orang disekitar siswa.Siswa dapat tumbuh dengan

baik apabila dalam belajarnya didukung guru dan teman-teman sejawat. Dalam

proses belajar tersebut, dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.

Dengan mengalami hal yang bermakna siswa dapat menemukan dan

mengembangkan dirinya sendiri menjadi pribadi yang utuh.PPR adalah salah satu

model / pendekatan yang tepat untuk menemukan dan mengembangkan pribadi

siswa secara utuh.

PPR dikenal dengan 3C, Competence, Consciens, dan Compassion, ketiga hal

ini sangat membantu siswa dalam proses belajarnya. Competence, Consciens, dan

Compassion ini berperan aktif dalam proses belajar siswa, karena dapat menjadikan

diri siswa menjadi pribadi yang utuh.

I. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalampenelitian ini sebagai berikut :

1. Penggunaan pendekatan PPR akan meningkatkan kemampuan mengarang siswa

kelas III SD Kanisius Sorowajan tahun pelajaran 2013/2014, pada materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

40

menulis karangan sederhana berdasarkan berdasarkan gambar seri dengan

memperhatikan penggunaan ajaan, huruf capital dan tanda baca yang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian

tindakan kelas . menurut Kemmis dan Carr PTK adalah suatu bentuk penelitian

yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan

bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya memahami pekerjaan ini dilakukan

(Kasbolah 2001:9). Sedangkan menurut Ebbut PTK merupakan studi yang

dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan

melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut ( Kasbolah,

2001 : 9).

Selanjutnya PTK adalah suatu penelitian yang merupakan suatu

rangkaian langkah-langkah yang satu dengan yang lain saling berhubungan

(Kasbolah, 2001:10) . Langkah-langkah yang ada dalam rangkaian ini adalah :

perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. PTK juga merupakan penelitian

yang memerlukan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan

dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas pembelajaran (Kasbolah, 2001 : 11).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian Hopkins.

Model Hopkins menurut Masnur Muslich (2010: ) merupakan suatu bentuk

kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk

meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam

melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

42

praktik pembelajaran. Model penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dari

perencanaan ( planning ), aksi atau tindakan ( acting ), observasi ( observing )

dan refleksi ( reflecting ) . Setelah siklus dilaksanakan harus ditindaklanjuti

dengan melakukan refleksi dari semua kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan. Jika tidak ada peningkatan dapat dilakukan dengan merancang ulang

pembelajaran untuk dilaksanakan pada siklus selanjutnya.

Di bawah ini merupakan tahapan dari setiap siklus

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Pengamatan

1. Perencanaan

2. pelaksanaan

3.

3. Pengamatan

Gambar Model Penelitian Tindakan Kelas ( Hopkis, 1992 )

Siklus I

Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

43

Hopkins ( 1992) menurut Masnur Musclih menguraikan langkah-langkah

PTK sebagai berikut :

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan suatu kegiatan merencanakan suatu tindakan

yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan. Dalam kegiatan

perencaan ada beberapa hal yang perlu dilakukan , antara lain: (a)

mengenal masalah yang ada pada kelas tersebut, (b) menganalisis

penyebab dari permasalahan , (c) pengembangan metode

pembelajaran yang akan digunakan sebagai solusi atau pemecahan

masalah.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas merupakan penerapan

isi rancangan pada proses belajar mengajar di kelas. Dalam

pelaksanaannya, peneliti harus sebisa mungkin memjalankan

pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan namun harus

tetap berlaku wajar atau tidak di buat-buat.

3. Pengamata / Observasi

Kegiatan pengamatan atau observasi dalam penelitian tindakan kelas

dilakukan untuk mengetahui informasi lengkap tentang

perkembangan proses pembelajaran. Pengamaan sebaiknya dilakukan

bersamaan dengan pelaksanaan tindakan agar didapakan data yang

akurat utuk siklus berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

44

4. Refleksi

Refleksi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk

menentukan keputusan untuk menentukan siklus lanjutan atau

berhenti karena maasalahnya sudah terpecahkan. Refleksi biasanya

dilakukan setelah guru pelaksana melakukan tindakan, refleksi

dilakukan dengan cara melakukan diskusi antara guru pelaksana dan

guru pengamat.

B. Setting penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Sorowajan, Kecamatan

Banguntapan, Kabupaten Bantul.

b. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswankelas III di SD Kanisius

Sorowajan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul dengan jumlah

siswa sebanyak 25 yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 15 siswa

perempuan pada tahun pelajaran 2013/2014

c. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar siswa dengan

menggunakan pendekatan PPR.

d. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan bulan April sampai bulan Juni 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

45

C. Rencana Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I

dan sikus II. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan

beberapa langkah persiapan, rencana tindakan, pengamatan ( observasi ) dan

refleksi agar penelitian dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan

harapan yang ingin dicapai.

a. Persiapan

Langkah-langkah persiapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Meminta ijin kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Sorowajan

untuk melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas ( PTK ) di

SD tersebut.

b. Melakukan wawancara pada kepala sekolah, guru kelas III dan

sebagian siswa kelas III SD Kanisius Sorowajan.

c. Untuk memperoleh gambaran siswa terhadap mata pelajaran

Bahasa dan IPA.

d. Mengidentifikaasi masalah yang terdapat pada siswa di kelas III

terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA yang

berdasarkan pada wawancara dan observasi.

e. Meminta rekap nialai siswa kelas III pada guru kelas mata

pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA.

f. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi

pokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

46

g. Menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data

seperti kisi-kisi soal evaluasi, soal evaluasi dan instrumen

penilaian.

h. Menyiapkan media pembelajaran dan sarana pendukung yang

diperlukan di kelas.

b. Rencana Tindakan setiap Siklus

Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan di kelas

III SD Kanisius Sorowajan diperoleh gambaran keadaan kelas III SD

Kanisius Sorowajan, maka dilakukan penelitian tindakan kelas sebagai

berikut:

a. Siklus I

1) Perencanaan Tindakan Siklus I

Pembelajaran pada siklus I terdiri dari 1 pertemuan, setiap

pertemuan 2 jp dengan waktu 35 menit per jp. Dalam

pembelajaran siklus I, peneliti terlebih dahulu menyiapkan

instrumen penelitian seperti: Silabus, RPP, LKS, Soal Evaluasi

dan Bahan Ajar yang sesuai dengan pendekatan PPR yang akan

digunakan dalam penelitian. Setelah itu, peneliti dan guru

menentukan berhasilan prestasi belajar yang akan dicapai oleh

siswa. Peneliti kemudian menyiapkan kelas yang akan digunakan

untuk melaksanakan penelitian. Mempersiapkan media

pembelajaran yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

47

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam satu

kali pertemuan dan di dalam setiap pertemuan dilaksanakan 2x35

menit. Adapun langkah kegiatan sebagai berikut:

Pertemuan Siklus I

Kegiatan Awal

a) Guru mengucapkan salam.

b) Guru dan siswa berdoa bersama.

c) Guru melakukan presensi kehadiran siswa.

Kegiatan Inti

a) Guru bertanya jawab kepada siswa mengenai mengarang

sederhana dengan media gambar seri

b) Siswa dijelaskan oleh guru mengenai penggunaan tanda baca

dalam sebuah kalimat atau paragraf.

c) Siswa ditunjukkan gambar yang berkaitan dengan cuaca, dan

diminta untuk mendeskripsikan gambar tersebut.

d) Siswa diminta untuk membuat cerita atau karangan sederhana

dengan tema cuaca dengan menggunakan tanda baca, huruf

kapital yang tepat sesuai dengan gambar yang sudah ditunjuk

guru.

e) Beberapa siswa diminta untuk membacakan cerita yang sudah

dibuatnya di depan kelas.

f) Siswa diberi soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

48

g) Guru bersama siswa mengoreksi bersama soal evaluasi yang

tela dikerjakan oleh siswa

h) Siswa diberi PR mengarang dengan menggunakan gambar

berseri dari buku yang tersedia.

3) Kegiatan Akhir

a) Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan apa saja

yang telah dipelajari.

b) Guru memberi penguatan dan meluruskan kesalahan

persepsi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Suatu penelitian membutuhkan banyak data. Melalui data tersebut

penelitian dapat berjalan dengan baik. Pengumpulan data yang kami lakukan

adalah :

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Artinya

percakapan dilakukan dua pihak yaitu pewawancara, yang mengajukan

pertanyaan dan yang diwawancara yang memberika jawaban atas pertanyaan

itu.( Moleong J Lexy, 1989 : 148 ). Dalam wawancara ini penelitian

dilakukan dengan walikelas III yaitu Kristianingsih dengan tujuan ingin

mengetahui permasalahan dari yang ada pada kelas III B dan karakteristik

peserta didik kelas III. Dalam ini peneliti menggunakan pedoman wawancara

dengan beberapa pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

49

b. Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan dengan sistematis

atas fenomena-fenomena yang teliti, pengamatan dilakukan secara langsung

ataupun tidak langsung. Pengamatan tidak langsung dapat berupa

questionnaire dan tes. Observasi yang akan dilakukan adalah Penerapan

Paradigma Pedagogi Reflektif ( PPR ) dalam pembelajaran tematik Upaya

Peningkatan Kemampuan Mengarang Siswa Kelas III SD Kanisius

Sorowajan Tahun Ajaran 2013 / 2014.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap pernyaan tertulis yang disusun oleh

seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa. Dalam

hal ini penelitian yang akan dilakukan dengan cara mengumpulkan daftar

nilai pada kelas III pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dengan

mengetahui daftar nilai peserta didik kelas III diharapkan nantinya dapat

mengetahui permasalahan yang ada pada kelas III . Foto dan video saat

penelitianyang dibutuhkan karena sebagai salah satu arsip dalam

pengumpulan data.

E. Penyusunan Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah :

a. Kisi-kisi soal

b. Silabus

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

50

d. Lembar Kerja Siswa

e. Lembar Soal Evaluasi

f. Lembar Penilaian

F. Instrumen Kemampuan Mengarang

Data tentang kemampuan mengarang siswa diperoleh melalui tes. Tes

dirancang sesuai dengan dengan standar kompetensi ( SK ) dan kompetensi

dasar ( KD ). Jenis tes yang digunakan adalah soal uraian. Kisi-kisi soal yang

dipergunakan untuk penelitian adalah :

Tabel 1

Kisi-kisi soal Matapelajaran Bahasa Indonesia

Indikator Pencapaian Indikator Soal

Bentuk

soal

Tes /

non tes

Uraian

Bahasa Indonesia

1. Siswa menulis karangan

sederhana sesuai gambar

seri menggunakan huruf

kapital dan tanda baca

dengan tepat

1. Siswa cermat

menggunakan huruf

kapital dan tanda baca

pada karangan gambar

seri.

Bahasa Indonesia

1. Siswa dapat

menulis karangan

sesuai dengan

gambar seri dengan

pilihan kata yang

tepat .

2. Siswa dapat

menulis karangan

gambar seri

Tes

tertulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

51

Compassion

1. Siswa menulis pokok

pikiran dalam setiap

gambar dengan

menggunakan huruf

kapital dan tanda baca

yang tepat

menggunakan

tanda baca yang

benar.

3. Siswa dapat

menulis karangan

gambar seri dengan

menggunakan

huruf kapital yang

benar.

G. Uji Validitas

Masidjo ( 2010:242 ) mengemukan bahwa validitas adalah taraf sampai

dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Azwar

(2008:5) mengemukan validitas adalah sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dan melakukan fungsi dan ukurnya.pendapat lain

yang didefinisikan oleh Surapranata ( 2009:50) bahwa validitas merupakan

suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa

yang seharusnya diukur. Maka dari itu suatu instrumen dikatakan valid jika

dapat mengukur suatu yang akan diukur dan ketepatan melakukan fungsi dan

ukurnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

52

Surapranata (2009:51) berpendapat bahwa validitas memiliki empat

macam bentuk yaitu ( 1 ) validasi isi, ( 2 ) validasi konstruk, ( 3 ) validasi

prediktif, ( 4 ) validasi konkuren. Validasi ini memiliki arti suatu alat ukur

dikatakan valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur.

Validasi knstruk adalah suatu validasi dikatakan valid jika cocok dengan

konstruksi teoritik diman tes itu dibuat. Validasi prediksi adalah suatu

kemampuan untuk memprediksikan apa yang terjadi di masa dating. Validasi

konkuren menunjukkan kepada hubungan antara tes skor dengan yang dicapai

dengan keadaan sekarang.

H. Reliabilitas

Menurut Masidjo (2010 : 209) reliabilitas adalah taraf sampai di mana

suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang

diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu tes yang reliable

akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai

pengukuran. Dengan kata lain skor-skor tersebut dari berbagai pengukuran tidak

menunjukkan penyimpangan atau perbedaan-perbedaan yang berarti. Reliabilitas

tes dapat dibuat oleh peneliti setelah diujikan di lapangan.

I. Teknik Analisa Data

Menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan mengiterpretasikan

tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya

sehingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan penelitian ( Sanjaya,

2011 : 117). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data

secara deskriptif. Teknik analisis data ini digunakan untuk mengukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

53

kemampuan mengarang siswa kelas III SD Kanisius Sorowajan. Analisis data ini

dilakukan dengan cara membandingkan data kondisi sebelum dan setelah

diberikan tindakan dan untuk mengetahui kemampuan mengarang siswa yang

telah ditentukan dengan criteria keberhasilan yang akan dicapai.

J. Perhitungan Kemampuan Mengarang

Data mengenai kemampuan mengarang siswa diperoleh dari hasil tes

siswa pada kondisi awal dan setelah diberi tindakan . kemampuan mengarang

siswa dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

Table 1

Penilaian Matapelajaran Bahasa Indonesia

No. Indikator Skor Jumlah skor

1.

Siswa dapat menulis

karangan sesuai

dengan gambar seri.

10 10

2.

Siswa dapat menulis

karangan sesuai dengan

gambar seri

menggunakan pilihan

kata yang tepat.

10 10

3.

Siswa dapat menulis

karangan gambar seri

menggunakan tanda

baca yang benar.

10 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

54

4.

Siswa dapat menulis

karangan gambar seri

dengan menggunakan

huruf kapital yang benar.

10 10

Jumlah total skor 40

Keterangan

1. Menulis karangan sesuai dengan gambar :

a. Skor 5 : jika menulis sesuai dengan gambar.

b. Skor 3 : jika kurang sesuai dengan gambar dalam menulis karangan.

c. Skor 2 : jika tidak sesuai dengan gambar.

1. Menulis karangan sesuai dengan gambar seri menggunakan pilihan kata

yang tepat.

a. Skor 5 : jika menulis karangan dengan gambar seri menggunakan pilihan

kata yang tepat.

b. Skor 3 : jika kurang menulis karangan dengan gambar seri menggunakan

pilihan kata yang tepat.

c. Skor 2 : jika tidak sesuai menulis karangan dengan gambar seri

menggunakan pilihan kata yang tepat.

2. Menulis karangan gambar seri menggunakan tanda baca yang benar.

a. Skor 5 : jika menulis karangan gambar seri menggunakan tanda baca

yang benar.

b. Skor 3 : jika kurang tepat menggunakan tanda baca yang benar.

c. Skor 2 : jika tidak ada tanda baca yang benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

55

3. Menulis karangan gambar seri dengan menggunakan huruf kapital yang

benar.

a. Skor 5 : jika menulis karangan gambar seri dengan menggunakan huruf

kapital yang benar.

b. Skor 3 : jika kurang tepat menggunakan huruf kapital yang benar.

c. Skor 2 : jika salah dalam menulis huruf kapital yang benar.

Penilaian akhir = total skor x 10 = 100

4

K. Kriteria Keberhaasilan

Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan kriteria keberhasilan yang

dijadikan acuan peningkatan yang harus dicapai pada akhir penelitian. Peneliti

menetapkan kriteria keberhasilan untuk kemampuan mengarang siswa. Kriteria

keberhasilan kemampuan mengarang siswa kelas III pada KD 8.1.Menulis

karangan sederhana berdasarkan gembar seri menggunakan pilihan kata dan

kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital dan

tanda baca yang tepat, dapat dailihat pada tabel berikut :

Tabel 3.9 Target Kriteria Keberhasilan

Variabel Indikator Kondisi Awal Target Akhir

Kemampuan

Mengarang

Rata-rata nilai

ualangan

68,28 80

Persentase jumlah

siswa yang

mencapai nilai

KKM ( 72 )

36, 61 % 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

56

L. Jadwal Penelitian

Tabel Jadwal Penelitian

No. Kegiatan

Tahun 2013/2014

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1. Proses perijinan ke

sekolah

2. Observasi pra penelitian

(kondisi awal) dan

wawancara

3. Penyusunan proposal

4. Persiapan perangkat

pembelajaran

Pada jadwal penelitian yang lengkap seharusnya ada pelalsanaan siklus I

dan siklus II, pengolahan data hasil penelitian, dan penyelesaian kelengkapan

penelitian. Namun peneliti melaksanakan penelitian sampai dengan perangkat

pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti mengalami kendala teknis yaitu

keterbatasan waktu atau keterlambatan waktu penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

57

BAB IV

PENUTUP

A. Rencana Pelaksanaan Penelitian

Peneliti merencanakan penelitian mulai dilaksanakan pada bulan April

sampai dengan bulan Juni 2014. Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius

Sorowajan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Subyek dalam

penelitian ini adalah siswan kelas III di SD Kanisius Sorowajan, Kecamatan

Banguntapan, Kabupaten Bantul dengan jumlah siswa sebanyak 25 yang terdiri

dari 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan pada tahun pelajaran 2013/2014.

Obyek penelitian ini adalah peningkatan kemampuan mengarang siswa dengan

menggunakan pendekatan PPR.

Rencana awal yang dilakukan peneliti adalah melakukan ijin penelitian

di SD Kanisius Sorowajan. Kemudian setelah minta ijin penelitian, selanjutnya

peneliti melakukan observasi pra penelitian (kondisi awal) dan wawancara guna

untuk pengambilan data. Setelah data diperoleh akan dilakukan pengolahan data

yang kemudian akan mendapatkan hasil dari penelitian yang dilakukan.

1. Rencana pengambilan data

Pengambilan data dilaksanakan bulan Februari, dengan meminta atau

mengambil data hasil tes mengarang siswa kelas III SD Kanisius Sorowajan

kepada guru kelas. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan

mengarang siswa dengan menggunakan ejaan,huruf kapital dan tanda baca

yang tepat, hasilnya kurang memuaskan atau masih banyak yang mendapat

nilai di bawah KKM (72).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

58

Table 1

Data nilai tes mata pelajaran Bahasa Indonesia

No. Nama siswa Bahasa Indonesia

1 Krisna Nichel Larindra P. 69

2 Benedictus Begawan C. 69

3 Bernadheta Putriningtyas 70

4 Chatarina Stella A. 73

5 Cristian Euro Maniche 69

6 Danny Harry Purwanto 68

7 Fasya Wahyu Dwinanda 73

8 Felicita Keyshia Esa S. 68

9 FX. Sadewo Jalu W. 69

10 Gamaliel Twista Putra 73

11 Graciella Rebeka T. 77

12 Gregorius Raoul Dyfan G 66

13 Helena Tiffany Meylani 66

14 Ignasia Zefanya 72

15 I Nyoman Amritam S. 69

16 Ivan Oktavian 66

17 Jonathan Neo Sutji 68

18 Maria Angela Kusuma M. 66

19 Maria Angeli Nur Rosana 66

20 Nathanael Bona Benedict 78

21 Ranoffel Gading A. 66

22 Stefanus Gilang Yudha P. 66

23 Pangeran Michael Agusto 69

24 Benedicta Wida Tria A 69

25 Julia Selfiana Ayomi 67

Jumlah 1732

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

59

2. Rencana pengolahan data

Peneliti akan merencanakan pengolahan data, data diambil dari

hasil tes siswa pada materi mengarang mata pelajaran bahasa Indonesia.

Dari hasil tes tersebut akan dilaksanakan penelitian tindakan kelas pada

setiap siklus. Kemudian jika sudah memenuhi target pencapaian, pada

setiap siklus, penelitian sudah tidak dilanjutkan.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengalami kerbatasan penelitian.

Keterbatasan penelitian, menjadi kelemahan atau kekurangan dalam penelitian.

Kelemahan-kelemahan tersebut diantaranya :

1. Waktu penelitian yang kurang cukup.

2. Data yang diperoleh peneliti kurang valid.

3. Pengetahuan tentang penelitian yang kurang cukup atau memadai.

4. Kurang cukupnya komunikasi peneliti kepada beberapa narasumber

yang terkait.

Peneliti sangat menyadari kelemahan-kelemahan tersebut.

Kelemahan ini akan menjadi koreksi bagi peneliti dan mungkin peneliti-

peneliti yang lain.

Nilai rata-rata 69,28

Persentase (%) 36, 61 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

60

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Chaer. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arifin, Zaenal. 1948. Berbahasa Indonesialah dengan Benar.

Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.

Depdikbud. 2009. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan: EYD

Terbaru (Permendiknas Nomor 46 Tahun 2009).

Yogyakarta: Pustaka Timur

Kasbolah, Kasihani E. S. 2001. Penelitian Tindakan Kelas.

Malang : Universitas Negri Malang.

Mariaulfe.2010. Aspek Keterampilan Berbahasa. ( di akses pada 17

Maret 2015 , sumber elektronik:

http://mariaulfe.blogspot.com/2010/08/4-aspek-keterampilan-

berbahasa.htm l).

Masidjo. (2010) . Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.

Yogyakarta. Kanisius

Muslich, Masnur. 2009. Melaksankan PTK Itu Mudah.

Malang: Bumi Aksara.

Puji Purnomo. 2006. Model Pembelajaran Tematik Awal SD.

Pusat Kurikulum Badan Penelitian Pengembangan departemen

Pendidikan Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

61

Tim PPR SD Kelompok Kanisius. 2010. Paradigma Pedaggogi

Reflektif. Yogyakarta: Kanisius.

Terjemahan Ignasia Pedagogy. 2010. Paradigma Pedagogy Reflektif.

Yogyakarta: Kanisius.

Trianto, M.Pd.2009. Mengembangkan Modul Pembelajaran Tematik.

Jakarta: PT Prestasi Pusaka.

Suparno dan Mohamad Yunus. 2008. Keterampilan Dasar Menulis.

Jakarta: Universitas Terbuka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

62

L

A

M

P

I

R

A

N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

63

SILABUS

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan

Kelas/Semester : III / 2

Tema : Pendidikan

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

Bahasa Indonesia

Menulis

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana

dan puisi

IPA

6. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi

manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan

melestarikan alam .

B. Kompetensi Dasar

Bahasa Indonesia

8.1 Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan

kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf

kapital dan tanda titik .

IPA

6.1 Mendeskripsikan kenampakan permukaan bumi di lingkungan sekitar .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

64

C. Indikator

Bahasa Indonesia

Competence

6.1.1 Siswa dapat menulis karangan sesuai dengan gambar seri.

6.1.2 Siswa dapat menulis karangan sesuai dengan gambar seri menggunakan

pilihan kata yang tepat.

6.1.3 Siswa dapat menulis karangan gambar seri menggunakan tanda baca yang

benar.

6.1.4 Siswa dapat menulis karangan gambar seri dengan menggunakan huruf

kapital yang benar.

Conscience

6.1.5 Siswa tepat menggunakan huruf kapital dalam membuat karangan gambar

seri.

6.1.6 Siswa tepat menggunakan tanda baca dalam membuat karangan gambar

seri.

6.1.7 Siswa tepat menggunakan pilihan kata dalam membuat karangan gambar

seri.

Compassion

6.1.5 Siswa membuat pokok pikiran pada setiap gambar.

IPA

Competence

6.1.1 Menyebutkan pengertian beberapa kondisi cuaca.

6.1.2 Menyebutkan beberapa kondisi cuaca.

Conscience

6.1.3 Siswa tepat menyebutkan beberapa kondisi.

Compassion

6.1.4 Siswa dapat menggambar beberapa simbol cuaca.

D. Materi Ajar

Bahasa Indonesia

Menulis karangan berdasarkan gambar seri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

65

IPA

Mendeskripsikan keadaan cuaca.

E. Kegiatan Pembelajaran

a. Tatap muka

1. Siswa dapat mengarang gambar berseri yang berkaitan dengan cuaca,

menggunakan tanda baca dan huruf kapital dengan tepat.

2. Siswa dapat menyebutkan beberapa kondisi cuaca yang terdapat pada

gambar.

3. Siswa dapat menggambarkan beberapa simbol cuaca pada gambar yang

tersedia

4. Siswa membacakan hasil mengarangnya di depan kelas.

5. Bersama dengan guru, siswa membuat kesimpulan.

b. Penugasan terstruktur (PT)

1. Siswa menuliskan karangangambar seri.

2. Siswa menjawab pertanyaan.

3. Siswa mengerjakan soal.

c. Refleksi :

Competence :

1. Apakah kalian mengalami kesulitan dalam mengarang menggunakan

gambar berseri ?

2. Adakah kesulitan yang kamu alami dalam menuliskan tanda baca pada

karanganmu?

3. Apakah kalian mengalami kendala dalam mengarang gambar berseri ?

4. Apakah kalian mengalami kesulitan menyebutkan beberapa pengertian

cuaca ?

Conscience:

1. Apakah masih ada yang kurang tepat menuliskan huruf kapital dan

tanda baca pada karangan ?

2. Apakah masih ada yang yang kuarang tepat menyebutkan beberapa

kondisi cuaca ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

66

Compassion :

1. Siapa yang masih belum bisa membuat karangan dengan gambar

berseri ?

d. Aksi:

Competence :

1. Dapat menuliskan karanagan sederhana menggunakan gambar seri.

2. Dapat mengetahui beberapa kondisi cuaca disekitarnya.

3. Dapat menulis simbol-simbol cuaca.

Conscience:

1. Menjadi lebih tepat dalam menuliskan huruf capital dan tanda baca .

Compassion :

1. Bisa membuat karangan sederhana dengan gambar seri.

2. Bisa menggamabarkan symbol dari beberapa kondisi cuaca.

F. REFLEKSI

1. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi ini ?

2. Adakah kesulitan yang kamu hadapi saat mengikuti pelajaran ini?

3. Bagaimana cara kamu menerapkan pelajaran ini?

4. Bagaimana cara kamu menyelesaiakan masalah yang berhubungan dengan

materi ini ?

G. AKSI :

1. Dapat lebih percaya diri dan berani berkomunikasi

2. Mampu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan materi ini dalam

kehidupan sehari-hari.

H. NILAI KEMANUSIAAN

1. Jujur, disiplin, berani, tanggung jawab,dan percaya diri.

2. Berani dan toleransi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

67

K. KECAKAPAN HIDUP ( LIFE SKILL )

1. Kecakapan menulis.

2. Kecakapan memecahkan masalah

3. Percaya diri.

4. Kecakapan komunikasi lisan.

L. PENILAIAN HASIL BELAJAR :

M. ALOKASI WAKTU :

2 jp

N. SUMBER BELAJAR

1.Ayo melakukan Pembelajaran Tematik 3C. Penerbit Kanisius.

2.Benda di sekitar lingkup sekolah.

Mengetahui, Sorowajan, 8 Mei

2014

Guru Kelas III Praktikan

…………………. Kristianingsih

101134246

No Mata

Pelajaran

Penilaian

Bentuk Teknik

1. Bahasa

Indonesia

Tertulis Uraian

2 IPA Tertulis

Isian singkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

68

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPP

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan IPA

Tema : Pendidikan

Kelas / Semester : III A / 2

Waktu : 2 x 35 mnt

A. Standar Kompetensi

Bahasa Indonesia

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana

dan puisi

IPA

6. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi

manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan

melestarikan alam

B. Kompetensi Dasar

Bahasa Indonesia

8.1. Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan

kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf

kapital dan tanda titik.

IPA

6.2 Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca

C. Indikator

Competence

Bahasa Indonesia

6.1.8 Siswa dapat menulis karangan sesuai dengan gambar seri.

6.1.9 Siswa dapat menulis karangan sesuai dengan gambar seri menggunakan

pilihan kata yang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

69

6.1.10 Siswa dapat menulis karangan gambar seri menggunakan tanda baca

yang benar.

6.1.11 Siswa dapat menulis karangan gambar seri dengan menggunakan huruf

kapital yang benar.

Conscience

6.1.12 Siswa tepat menggunakan huruf kapital dalam membuat karangan

gambar seri.

6.1.13 Siswa tepat menggunakan tanda baca dalam membuat karangan gambar

seri.

6.1.14 Siswa tepat menggunakan pilihan kata dalam membuat karangan gambar

seri.

Compassion

6.1.5 Siswa membuat pokok pikiran pada setiap gambar.

IPA

Competence

6.1.1 Menyebutkan pengertian beberapa kondisi cuaca.

6.1.2 Menyebutkan beberapa kondisi cuaca.

Conscience

6.1.3 Siswa tepat menyebutkan beberapa kondisi.

Compassion

6.1.4 Siswa dapat menggambar beberapa simbol cuaca.

D. Tujuan Pembelajaran

Competence

Bahasa Indonesia

1. Siswa dapat menulis karangan sesuai dengan gambar seri.

2. Siswa dapat menulis karangan sesuai dengan gambar seri menggunakan

pilihan kata yang tepat.

3. Siswa dapat menulis karangan gambar seri menggunakan tanda baca yang

benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

70

4. Siswa dapat menulis karangan gambar seri dengan menggunakan huruf

kapital yang benar.

Conscience

1. Siswa tepat menggunakan huruf kapital dalam membuat karangan gambar

seri.

2. Siswa tepat menggunakan tanda baca dalam membuat karangan gambar seri.

3. Siswa tepat menggunakan pilihan kata dalam membuat karangan gambar

seri.

Compassion

1. Siswa membuat pokok pikiran pada setiap gambar.

IPA

Competence

1. Menyebutkan pengertian beberapa kondisi cuaca.

2. Menyebutkan beberapa kondisi cuaca.

Conscience

1. Siswa tepat menyebutkan beberapa kondisi.

Compassion

1. Siswa dapat menggambar beberapa simbol cuaca.

E. Materi Ajar

Menulis karangan berdasarkan gambar seri

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan Pedagogi Reflektif (PPR).

Metode Pemelajaran

Ceramah bervariasi, tanya jawab, diskusi, penugasan.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal ( konteks )

a. Salam pembuka, guru mengucapkan salam kepada siswa.

b. Guru dan siswa berdoa bersama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

71

c. Guru melakukan presensi.

d. Apersepsi

Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi yang akan

disampaikan pada hari ini.

e. Orientasi

Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dan menyampaikan

tujuan pembelajaran pada hari ini.

f. Motivasi

Guru mengajak siswa untuk melakukan

Tik tik tik, bunyi hujan di atas genting

Airnya turun, tidak terkira

Cobalah tengok, daun dan ranting

Pohon dan kebun basah semua

2. Kegiatan Inti ( pengalaman )

a. Guru bertanya jawab kepada siswa mengenai tema pembelajaran pada hari

ini. Siapa yang tahu cuaca itu apa ? Bagaimana keadaaan cuaca hari ini ?

b. Siswa dijelaskan oleh guru mengenai penggunaan tanda baca dalam sebuah

karangan.

c. Siswa ditunjukkan gambar yang menyangkut cuaca, dan diminta untuk

menanggapi dan mendiskripsikann gambar yang sudah ditunjukkan oleh

guru.

d. Siswa diminta untuk membuat cerita atau karangan dengan tema cuaca

dengan menggunakan tanda baca yang tepat sesuai dengan gambar yang

sudah ditunjukkan oleh guru.

e. Beberapa siswa diminta untuk membacakan cerita yang sudah dibuatnya

didepan kelas.

f. Siswa diberi PR, mengarang dengan gambar seri yang tersedia di buku

paket.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

72

3. Kegiatan Akhir

Kesimpulan

a. Guru memberikan penguatan dan meluruskan kesalahan persepsi siswa

b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi

yang belum jelas

c. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini

Evaluasi

a. Siswa mengerjakan soal evalusi secara individual.

Refleksi

Siswa bersama guru merefleksikan pembelajarn hari ini.

1. Apakah kalian mengalami kesulitan dalam mengarang menggunakan

gambar berseri ?

2. Adakah kesulitan yang kamu alami dalam menuliskan tanda baca pada

karanganmu?

3. Apakah kalian mengalami kendala dalam mengarang gambar berseri ?

4. Apakah kalian mengalami kesulitan menyebutkan beberapa pengertian

cuaca ?

Aksi

1. Rajin dan tekun menulis sebuah karangan dengan tanda baca yang

tepat.

2. Mempelajari macam-macam cuaca beserta dengan simbol-simbol

cuaca.

Tindak Lanjut

a. Guru menutup pembelajaran dengan mengingatkan siswa untuk

mempelajari pembelajaran selanjutnya

b. Siswa dan guru berdoa bersama

H. Media dan Alat/Bahan

Media :

a. Gambar seri

b. Lembar kerja untuk membuat cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

73

I. Sumber Belajar

Murtini, Suswanto, dan Sunardi. 2011. Ayo Melakukan Pembelajaran Tematik

Untuk SD Kelas III Semester 2 Awal. Yogyakarta: Kanisius.

J. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Jenis

Penilaian

Teknik

Penilaian

Contoh

Instrumen

Soal

Competence

Bahasa Indonesia

6.1.5 Siswa dapat menulis

karangan sesuai dengan

gambar seri.

6.1.6 Siswa dapat menulis

karangan sesuai dengan

gambar seri menggunakan

pilihan kata yang tepat.

6.1.7 Siswa dapat menulis

karangan gambar seri

menggunakan tanda baca

yang benar.

6.1.8 Siswa dapat menulis

karangan gambar seri

dengan menggunakan

huruf kapital yang benar.

Tes tertulis

Uraian

Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

74

Conscience

6.1.9 Siswa tepat

menggunakan huruf

kapital dalam membuat

karangan gambar seri.

6.1.10 Siswa tepat

menggunakan tanda

baca dalam membuat

karangan gambar seri.

6.1.11 Siswa tepat

menggunakan pilihan

kata dalam membuat

karangan gambar seri.

Compassion

6.1.5 Siswa membuat pokok

pikiran pada setiap

gambar.

IPA

Competence

6.1.1 Menyebutkan pengertian

beberapa kondisi

cuaca.

6.1.2 Menyebutkan beberapa

kondisi cuaca.

Conscience

6.1.12 Siswa tepat

menyebutkan beberapa

kondisi.

Tes tertulis

Isian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

75

Compassion

6.1.13 Siswa dapat

menggambar beberapa

simbol cuaca.

Mengetahui, Sorowajan, 8 Mei 2014

Guru Kelas III Praktikan

………………. Kristianingsih

10113424

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

76

Lembar Kerja Siswa

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan IPA

Tema : Pendidikan

Kelas / Semester : III / 2

Waktu : 2 x 35 mnt

A. Tujuan Pembelajaran

Bahasa Indonesia

Competence

1. Siswa dapat menulis karangan sesuai dengan gambar seri.

2. Siswa dapat menulis karangan sesuai dengan gambar seri menggunakan

pilihan kata yang tepat.

3. Siswa dapat menulis karangan gambar seri menggunakan tanda baca

yang benar.

4. Siswa dapat menulis karangan gambar seri dengan menggunakan huruf

kapital yang benar.

Conscience

1. Siswa tepat menggunakan huruf kapital dalam membuat karangan

gambar seri.

2. Siswa tepat menggunakan tanda baca dalam membuat karangan gambar

seri.

3. Siswa tepat menggunakan pilihan kata dalam membuat karangan gambar

seri.

Compassion

1. Siswa membuat pokok pikiran pada setiap gambar.

IPA

Competence

1. Menyebutkan pengertian beberapa kondisi cuaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

77

2. Menyebutkan beberapa kondisi cuaca.

Conscience

2. Siswa tepat menyebutkan beberapa kondisi.

Compassion

2. Siswa dapat menggambar beberapa simbol cuaca.

B. Petunjuk ( untuk siswa )

Buatlah karangan sederhana berdasarkan gambar seri di bawah ini !

C. Kegiatan Pembelajaran

I. Buatlah karangan sederhana berdasarkan gambar seri di bawah ini !

Gambar I Gambar II Gambar III Gambar IV

II. Isilah titik-titik di bawah ini !

1. Cuaca panas adalah. . .

2. Cuaca hujan adalah……

3. Cuaca berawan adalah. . . .

4. Cuaca dingin adalah. . . .

5. Langit dalam kondisi terang, sinar matahari memancar terang, dan

terdapat awan-awan tipis. Ini merupakan kondisi dari cuaca. . . . .

6. Simbol dari cuaca cerah adalah. . . .

7. Arya dan Arta berangkat ke sekolah menggunakan payung, karena

cuaca sedang

8. Symbol dari cuaca berawan adalah. . . . . . . ..

9. Symbol dari cuaca hujan adalah. . . .

10. Symbol dari cuaca cerah berawan adalah. . . .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · tematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

78

Lembar Evaluasi

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan IPA

Tema : Pendidikan

Kelas / Semester : III / 2

Waktu : 2 x 35 mnt

I. Buatlah karangan sederhana berdasarkan gambar seri di bawah ini !

I II III

II.Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat !

1. Cuaca yang tampak pada gambar 1, menunjukkan keadaan cuaca…..

2. Cuaca yang tampak pada gambar 2, menunjukkan keadaan cuaca…..

3. Cuaca yang tampak pada gambar 3, menunjukkan keadaan cuaca…..

4. Simbol dari cuaca cerah adalah…..

5. Simbol dari cuaca hujan adalah…..

6. Kota Jakarta diliputi awan mendung, ini menunjukkan akan turun…..

7. Langit di desa Sekar Kenari tampak cerah dan diliputi awan tipis. Ini

menunjukkan keadaan cuacanya adalah cuaca…..

8. Cuaca hujan adalah…..

9. Ibu-ibu memakai jas hujan karena kondisi cuacanya sedang……

10. Cuaca cerah adalah….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI