PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penetapan susut pengeringan serbuk daun...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penetapan susut pengeringan serbuk daun...
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PETAI
(Parkia speciosa Hassk.) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 25923 DAN
Escherichia coli ATCC 25922
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh :
Sabrina Handayani Tambun
NIM : 118114130
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�i
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PETAI
(Parkia speciosaHassk.) TERHADAP StaphylococcusaureusATCC 25923DAN
Escherichia coli ATCC 25922
SKRIPSI
Diajukan untuk MemenuhiSalah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh :
Sabrina Handayani Tambun
NIM : 118114130
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�i�i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penges*han $kripai Bcriudul
UJI AKTTVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DATIN PETAI
(Pu*b specbso Hrs$tl) IT,RHADAP Stqhy tococctu aureusATCC 2 5923 llAnt
Escherichia coli ATCC 2 59 2 2
PanitiaPenguji:
I. Yohanes Dwiffiralq M. Si.
2. Dr. Yustina Sri Hartini, M. Si., Apt.
3. Damiana Sryta Candrasari, S. Si., M. Sc.
iii
Oleh:
Aris Widay*i, M.Si.n Ph.D., Apt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�i�v
Halaman Persembahan
€Sebab Aku ini mengetahui rancangan• rancangan apa yang ada padaKu
mengenai kamu, demikianlah Firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera
dan buka rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang
penuh harapan‚ (Yeremia 29 : 11)
Kupersembahkan karyakecilku ini untuk :
Yesus Kristus, sumber hidup dan semangatku
Keluargaku tercinta 5R untuk semua cinta, doa dan semangat
Chandra Christian Sinaga
Semua orang yang membutuhkan karya ini
Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�v�i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�v�i�i
PRAKATA
Segala puji syukur dan terimakasih penulispanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena cinta dan berkat€Nya yang tiada batas sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul •UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI
EKSTRAK ETANOL DAUN PETAI (Parkia speciosaHassk.) TERHADAP
StaphylococcusaureusATCC 25923DAN Escherichia coli ATCC 25922• dengan
baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis
menyadari penulisan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, saran, bantuan dan
dukungan berbagai pihak baik secara langsungmaupuntidaklangsung, sehingga dalam
kesempatan ini penulis ingin berterimakasih kepada :
1. Orangtuaku tercinta,Bapak Ramses Tambun danIbu Nenteria Manurung atas
segalakasih sayang tiada batas,doa tulus yang selalu menemani langkah dan
menjadi sumber semangatku.
2. Ibu Aris Widyastuti, M.Si., Ph.D., Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi
UniveristasSanata Dharma.
3. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsidan
Dosen Penguji Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk mendampingi,
membimbingdan memberikan masukan hingga penulisan skripsi ini selesai.
4. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, M. Si., Apt.selaku Dosen Penguji Skripsi yang
telah meluangkan waktu, memberikan kritik dan masukan yang membangun
dalam penyelesaianskripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�v�i�i�i
5. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S. Si., M. Sc., selaku Dosen Penguji Skripsi
yang telah meluangkan waktu, memberikan kritik dan masukan yang
membangun dalam penyelesaianskripsi ini.
6. Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt selaku Kepala Penanggung jawab
Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memberikan izin dalam penggunaan
semua fasilitas laboratoriumselama proses penelitian.
7. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc,Apt., selaku Dosen Pendamping Akademik yang
telah membantu selama prosesstudi.
8. Ibu Maria Dwi Budi Jumpowati, S.Si, atas kesediaannya untukberdiskusi,dan
masukanmengenai Mikrobiologi sertamotivasi yang diberikan.
9. BapakWagiran, Bapak Mukminin,Bapak Kunto, Bapak Parlan dan MasSigit
serta seluruh Laboran Fakulatas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas
bantuan selama penelitian.
10. Ibu Evi, Mas Andi, Bapak Havid serta seluruh karyawan Balai Kesehatan
Yogyakartayang telah membantu selama penelitian Mikrobiologi.
11.Teman seperjuanganku Petai geng,Metta, Sari, Aloy atas kerjasama,
kebersamaan,pengetahuan,ide, kesabaran, danmotivasiselama penelitian.
12.Abang dan adikku tersayang Rocky Jaya Tambun dan Rani Leonita Tambun
yang telah memberikan kasih sayang, semangat dan keceriaan
13.Chandra Christian Sinaga atas segala doa, kasih sayang, tawa dandukungan
semangat yang tiada hentibagi penulis.
14.Teman sepermainan Ester, Rigel, Andung, Betzi, Rosita, Desi, Tina dan Adel
untuk kebersamaan dan semangatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�i�x
15.Sahabat€ sahabatku terkasih Ellen, Jeindan Kaidah untuk segala nasehat,
keceriaandan semangat yang tiada henti dari jauh.
16.KosmatesSariayuersJohannadanVirlis untuk keceriaan dan kebersamaannya.
17. Ibu, babeh, Sevtin dan Sekolah Pingit, atas semuaperhatian danpelajaran hidup
yang berhargaselama penulis menjadivolunteerpengajarSekolah Pingit.
18.Teman € teman FSM C, FKKB, angkatan 2011 Fakultas Farmasi Sanata
Dharma, atas kebersamaanya selama proses perkuliahan.
19.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkansatu persatu yang juga berperan
dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak. Semoga naskah skripsi ini dapat bermanfaat.
Yogyakarta,30 April 2015
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................................... vi
PRAKATA.......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL...............................................................................................xii i
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiv
INTISARI............................................................................................................ xvi
ABSTRACT.......................................................................................................... xvii
BAB I. PENGANTAR........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................ 1
1. Rumusan masalah.............................................................................. 3
2. Keaslian penilitian............................................................................. 4
3. Manfaat penelitian............................................................................. 5
B. TUJUANPENELITIAN......................................................................... 6
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA................................................................. 7
A. Tanaman Petai..........................................................................................7
B. Skrining Fitokimia....................................................................................8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�x�i
C. Bakteri uji................................................................................................. 11
D. Ekstraksi................................................................................................... 17
E. Uji Aktivitas Antibakteri.......................................................................... 20
F. Landasan Teori..........................................................................................21
G. Hipotesis................................................................................................... 23
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................24
A. Jenis dan Rancangan Penelitian...............................................................24
B. Variabel dan Definisi Operasional...........................................................24
C. Alat Penelitian..........................................................................................25
D. BahanPenelitian.......................................................................................26
E. Tata Cara Penelitian..................................................................................26
1. Pengumpulan Bahan Daun Petai..........................................................26
2. Pengeringandan pembuatan serbuk daun petai.................................... 27
3. Penetapan susut pengeringan serbuk daun petai................................. 27
4. Pembuatan ekstrak etanol daun petai..................................................27
5. Skrining fitokimia daun petai...............................................................28
6. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun petai terhadapS. aureusdanE. coli.............................................................................................30
7. Analisis Hasil ......................................................................................33
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................35
A. Penyiapan Bahan......................................................................................35
1. Pengumpulan daun dan determinasi...................................................35
2. Pembuatan serbuk simplisia................................................................35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�x�i�i
3. Penetapan susut pengeringan serbuk daun petai................................. 36
4. Pembuatan ekstrak etanol daun petai..................................................37
B. Skrining fitokimia.....................................................................................39
C. Identifikasi bakteri....................................................................................44
D. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun petai terhadap S. aureusATCC 25923danE. coli ATCC25922difusi sumuran............................46
E. Penetapan KHM dan KBM ekstrak etanol daun petai terhadapS. aureusATCC 25923............................................................................................53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................56
A. Kesimpulan..............................................................................................56
B. Saran......................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................57
LAMPIRAN ........................................................................................................ 63
BIOGRAFI.......................................................................................................... 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�x�i�i�i
DAFTAR TABEL
Tabel I. Bobot Tetap ekstrak etanol daun petai.............................................. 39
Tabel II. Deskripsi ekstrak etanol 70% daun petai.......................................... 39
Tabel III. Hasil uji tabungskrining fitokimia...................................................40
Tabel IV. Diameter zona hambat ekstrak etanol daun petaiterhadap bakteriE. Coli ATCC 25922danS. aureus ATCC 25923.............................49
Tabel V. Kategori daya hambat....................................................................... 49
Tabel VI. Hasil Mann Withney€ Wilcoxondiameter zona hambat serikonsentrasi ekstrak etanol daun petai terhadapS.aureus..................52
Tabel VII . Hasil uji dilusi cair ekstrak etanol daun petai terhadap bakteriS.aureus.............................................................................................54
Tabel VIII . Hasil uji penegasan ekstrak etanol daun petai terhadapS.aureus.. 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�x�i�v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Simplisia Daun Petai....................................... 64
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian di Laboratorium Balai KesehatanYogyakarta....................................................................................65
Lampiran 3. Sertifikat hasil ujiStaphlococcus aureusATCC 25923............... 66
Lampiran 4. Sertifikat hasil ujiEscherichia coliATCC 25922 ........................67
Lampiran 5. Fotopengeringan daun petai.........................................................68
Lampiran 6. Hasil penenetapan susut pengeringan........................................... 68
Lampiran 7. Fotopenguapanmenggunakanrotary evaporator.......................69
Lampiran 8. Hasil ekstrak etanol daun petai.....................................................69
Lampiran 9. Hasil uji tabungpendahuluan.......................................................70
Lampiran10. Hasil uji tabungfenolik ................................................................71
Lampiran11. Hasil uji tabungflavonoid............................................................72
Lampiran 12. Hasil uji tabungalkaloid...............................................................73
Lampiran 13. Hasil uji tabungtanin.................................................................... 74
Lampiran 14. Hasil uji tabungsaponin...............................................................75
Lampiran 15. Hasil uji tabungterpenoid............................................................76
Lampiran 16. Variasi konsentrasi ekstraketanol daun petai...............................77
Lampiran17. Identifikasi bakteri........................................................................ 78
Lampiran 18. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadapS. aureusdengan difusisumuran........................................................................................83
Lampiran 19. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadapE. coli dengandifusi sumuran84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�x�v
Lampiran 20. Hasil pengukuran diameter zona hambat ekstrak etanol daunpetai..............................................................................................85
Lampiran 21. Uji KHM dan KBM EkstrakEtanol Daun Petai denganmetodedilusi cair......................................................................................86
Lampiran 22. Uji penegasan denganstreak plate............................................... 87
Lampiran 23. Hasil uji dilusi cair........................................................................ 88
Lampiran 24. Hasil Uji Statistik diameter zona hambat ekstrak etanol daunpetai terhadapS. aureus ..............................................................89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�x�v�i
Intisari
Penyakit infeksi dapat disebabkan oleh bakteri diantaranyaStaphylococcusaureusdanEscherichia coli. Penyakit infeksi merupakansalah satu penyebab kematianterbesar di dunia sehingga diperlukan alternatif untuk mengatasiyaitu denganmemanfaatkanbahan alam. Daun petai mengandung terpenoid, fenolik, flavonoid,saponin dan alkaloid. Senyawa- senyawa tersebut diketahuimemiliki aktivitasantibakteri.
Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahuiaktivitas antibakteri ekstrak etanoldaun petai(Parkia speciosaHassk.)terhadapS. aureusdanE. coli. Penelitiantermasukeksperimental murni, dengan rancangan acak lengkap polasatu arah. Tahapanpenelitianmeliputi persiapan, ekstraksi, identifikasi kandungan senyawa, uji aktivitasantibakteri dengan metodedifusi sumuran, dilanjutkan dengan metode dilusicairuntukmengetahui Kadar Hambat Minimal (KHM)dan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Hasiluji aktivitas antibakteri dianalisis statitistik menggunakanShapiro Wilk untuk ujidistribusinormaldata,Kruskal Wallisuntuk mengetahui perbedaan secara keseluruhandan Mann € Whitney untuk mengetahuiperbedaanantar konsentrasidan kontrolnegatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun petai memiliki aktivitasantibakteri terhadapS. aureus, tetapi tidak memberikan aktivitas antibakteri terhadapE. coli. Nilai KHM ekstrak etanol daun petaiterhadapS. aureus adalah padakonsentrasi25%, sedangkan nilai KBMbelum dicapai.
Kata kunci :aktivitas antibakteri,daun petai (Parkia speciosaHassk.), Staphylococcusaureus, Escherichia coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�x�v�i�i
ABSTRACT
Infectious diseasescan be causedby bacteriasuchasStaphylococcusaureusandEscherichiacoli. Infectious diseasesareone of thebiggest causes of deathin theworldso that necessaryalternativeto solve it, by exploit natural materials. Petai leavescontainingterpenoids, phenolic, flavonoid, saponin and alkaloid. Thosecompoundsknownhaveantibacterial activity.
This study waspurposedto determineantibacterial activityethanol extractofpetai leaves(Parkia speciosaHassk.) againstS. aureusandE. coli. This studyispurelyexperimental, completely randomizedand one way design. Steps of this studyincludethe preparation, extraction, identification ofcompounds, antibacterialactivity testuseddifussion method, followed by liquid dilution methodto determine theMinimalInhibitory concentration(MIC) and Minimum Bactericidal Concentration(MBC).Antibacterialactivity testresultswere analyzedusing theShapiro Wilkstatitistik tonormal data distribution, Kruskal Wallistest to determinesignificant differences inwholegroupandMann- Whitneyto determinethedifferencesbetweenconcentrationandnegative control.
The results ofthis studyshowedthat theethanolextract ofpetai leaveshaveantibacterial activityagainstS. aureus, but it did nothaveantibacterialactivity againstE. coli. MIC of ethanol extractof petai leavesagainstS. aureusat concentration25%,while the MBC has not obtained.
Keywords :antibacterial activity,petai (Parkia speciosaHassk.), Staphylococcusaureus, Escherichia coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Penyakit infeksi merupakan masalah di bidang kesehatandan menjadisalah satu
penyebab kematianterbesar di dunia. Infeksi selaindisebabkan oleh virus dapat juga
disebabkan oleh bakteri, fungi, protozoa (Jawetz, Melnickdan Adelberg, 2005).
Penyakit infeksi saluranpernapasandan penyakitdiare merupakan penyakit yang
seringdialami masyarakat(Adila, Nurmiati dan Agustien, 2013). Menurut hasilSistem
Informasi Rumah Sakitcit. Anonim (2012), diare dan infeksi saluran pernapasan
masuk dalamperingkat 10 besar penyakit penyebab rawat inap di Rumah Sakit
Indonesia padatahun 2009 dan tahun 2010�.Berdasarkan data yang diperolehWorld
Health Organisation(2012), penyakit diaredan infeksi saluran pernapasanmenjadi
penyebab kematian tingkat ketiga di negara€ negara berkembang. Selain itu, penyakit€
penyakit tersebut juga masuk dalam 10 peringkat besar penyebab kematian didunia.
Pada tahun 2012,diare menyebabkan kematian 1,5 juta jiwa, sedangkan infeksi saluran
pernafasan menyebabkan kematian 1,6 juta jiwa di dunia.
Penyakit diare biasanyadisebabkan oleh bakteriEscherichia coli (World
Gastroenterology Organisation, 2012).Sedangkan, infeksi saluran pernapasan dapat
disebabkan oleh bakteriStaphylococcusaureus (Brooks, Butel dan Morse, 2007).
PemilihanS.aureusdanE. coli sebagai bakteriuji yangdigunakan dalam penelitian
karenadiharapkandapat mewakili bakteri Grampositif dan Gram negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Berdasarkan data kesehatan,kematian yang disebabkan oleh infeksibakteri
cukuptinggi, sehinggaperlu diimbangi dengan penemuan obat baru yanglebih efektif
untuk pengatasaninfeksi. Salahsatu alternatifyang dapat dilakukanyaitu dengan
memanfaatkanbahan alam yang memiliki aktivitas antibakteri. Banyak bahan alam di
sekitar yang dapat digunakan sebagai obat tradisional namun masyarakat belum
mengetahui dan memanfaatkannya. Pemanfaatan bahan alam disekitar sebagai obat
antibakteri karena efek samping yang dihasilkan tidaklebihmerugikan dibanding obat
sintesis,selain itu lebih mudah diperolehdan tersedia terus menerus(Kardinan dan
Kusuma, 2004).Hal ini mendorong penelitiuntuk melakukan eksplorasi bahan alam
yang berpotensi antibakteri.
Petai (Parkia speciosaHassk.) merupakan salah satu bahan alam yang sering
dikonsumsi oleh masyarakatsebagai lalapan atau diolah menjadicampuranmasakan
lainnya, namunada jugayang tidak menyukai petai karena aromanya yang khas.
Menurut penelitianKamisah, Othman, Qodriyah dan Jaarin (2013), hasil substansi
fitokimia petaimenggunakantanaman petai yang berasal dari Malaysiayaitubiji petai
mengandung alkaloid, terpenoid, flavonoid, fenolik. Sedangkan daun petai
mengandung terpenoid, flavonoid dan fenolik.Pada penelitian ini juga dikatakan
masyarakat setempatmenggunakan petaisebagai obat tradisional untuk mengobati
berbagai penyakit dan gejala seperti diabetes, ginjal dan sakit kepala. Selain itu, petai
diketahui memiliki potensi aktivitas antimikroba, antioksidan, hipoglikemik dan
antitumor. Penelitian yang dilakukan Kurniawati (2014),ekstrak etanolkulit buah petai
yang berasal dari Kabupaten Bogor memiliki senyawa alkaloid, terpenoid, saponin, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tanin. Ekstrak kulit petai yang dihasilkan pada penelitiantersebuttidak memiliki
aktivitas antibakteri terhadapS. aureusdanE. coli. Padapenelitian Pratama (2015),
kulit batang pohon petaimengandung senyawa flavonoid, alkaloid, fenolik dan
terpenoidsertamemiliki aktivitas antibakteri terhadapS. aureusdanE. coli. Menurut
Kumalasari dan Sulistyani (2011), senyawaalkaloid, terpenoid, saponin, tanin, fenolik
dan flavonoiddiketahui memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Oleh karena itu, peneliti
tertarik melakukanpencarian kandungansenyawa pada daun petai,namundari berasal
dari tempat berbedayaitu tanaman petai yang diambil dari Kabupaten Sleman,
Yogyakarta.Kandungan senyawa kimia yang terdapat pada tanaman dapat dipengaruhi
oleh faktor lingkungan. Menurut Artini, Astuti dan Warditiani (2013), faktor
lingkungan seperti iklim, suhu udara, sinar matahari, kelembaban udara, angin dan
keadaan tanah sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan tanaman hingga
metabolit sekunder yang dihasilkan.Penelitian terkait pencariansenyawa perlu
dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif pada daun petai dan potensinya
sebagai antibakteri, sehingga diharapkan diperolehantibakteri baru dengan aktivitas
yang lebih baik.
1. Rumusan masalah
a. Senyawakimia apa saja yang terdapat pada ekstrak etanol daun petai?
b. Apakah ekstrak etanol daun petai memiliki aktivitas antibakteriterhadap
S. aureusdanE. coli ?
c. Berapa Kadar Hambat Minimal (KHM)dan Kadar Bunuh Minimum (KBM)
ekstrak etanol daun petai terhadapS. aureusdanE. coli?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Keaslian penelitian
Sejauh penelusuranpustaka oleh penulis, penelitian mengenai aktivitas
antibakteri ekstrak etanol daun petai terhadap bakteriS. aureusdan E. coli belum
pernah dilakukan.Penelitian mengenaitanamanpetaiyangpernah dilakukanyaitu :
a. Penelitian ekstrak metanol biji petaiterhadapbakteriHelicobacter pylori; ekstrak
etil asetat biji petai terhadapbakteri Escherichia coli; suspensi air bijipetai
terhadappertumbuhanbakteri Aeromonas hydrophila, Staphylococcus aureus,
Streptococcus agalactiae, Streptococcus anginosusdan Vibrio parahaemolyticu
(Kamisah,dkk, 2013).
b. Fraksinasi ekstrak kulit petaimemiliki potensi antioksidan. Hasil uji identifikasi
pada penelitian tersebut adalah kulit petai mengandung alkaloid, flavonoid,
saponin, dan tanin (Mahardika, 2013).
c. Ekstraksi dan identifikasi senyawa pada bijiParkia speciosadengan karbon
dioksida superkritis (Azizi, Salman, Nik, dan Mohd, 2006).
d. Uji aktivitas antibakteri ekstrak biji petai terhadap pertumbuhan bakteri
Helicobacter pyloridan Escherichia coli(Sakunpak dan Panichayupakaranant,
2012).
e. Aktivitas antibakteri ekstrak kulit petai (Parkia speciosaHassk.) terhadap bakteri
Escherichia colidanStaphylococcus aureus(Kurnawati, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Perbedaanpenelitian yang dilakukan penulisdengan penelitiandiatasadalah
asal tanaman, bagian tanaman, penyari danjenis bakteri uji yang digunakan dalam
penelitian.Pada penelitian yang dilakukan olehKamisah,dkk (2013) menggunakanbiji
petai yang berasal dari Malaysia denganpenyari metanol, etil asetat dan airdengan
mikroba uji H. pylori, E. coli, A. hidrophila, S. agalactiae, S. anginosusdan V.
parahaemolyticu; sedangkan penelitian yang dilakukan penulis menggunakandaun
petai dari Kabupaten Sleman denganpenyarietanolserta bakteri ujiE. Coli dan S.
aureus. Pada penelitianSakunpak dan Panichayupakaranant (2012) menggunakan biji
petai yang diekstraksi dengan etil asetatterhadap bakteriH. pylori dan E. coli;
sedangkan penelitian yang dilakukan penulis menggunakandaun petaiyang diekstraksi
dengan etanol 70%terhadap bakteriS. aureusdanE. coli. Penelitianyang dilakukan
oleh Kurnawati (2014), serbuk simplisia kulit petai diekstraksi dengan ultrasonikasi
secara bertingkat dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol 70%; sedangkan
penelitian yang dilakukan penulismenggunakanserbuk daun petai yang diekstraksi
denganmetode maserasimekanikmenggunakanetanol 70%.
3. Manfaat penelitian
a.Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam ilmu pengetahuan,
khususnya di bidangkesehatan dalam bidang obat tradisional mengenai penggunaan
daun petai sebagai antibakteri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
b.Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai manfaat daun
petai sebagai obat tradisional bagi masyarakat terutama untuk mengobatipenyakit yang
disebabkan oleh infeksi bakteriS. aureusdanE. coli dan juga dapat dikembangkan
menjadi sediaan farmasi agar mempermudah dalam penggunaan.
B. Tujuan Penelitian
1. Mengetahuisenyawakimia dalam ekstrak etanol daun petai
2. Mengetahui aktivitasantibakteri ekstrak etanol daun petaiterhadapS. aureusdan
E. coli
3. Mengetahui Kadar Hambat Minimum (KHM)dan Kadar Bunuh Minimum (KBM)
ekstrak etanol daun petai terhadapS. aureusdanE. coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Tanaman Petai
1. Klasifikasi tanaman petai
Menurut Plantamor (2008), tanaman petai diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Parkia
Species : Parkia speciosaHassk.
Tanaman petai memiliki beberapa nama daerah, diantaranya Pateh (Ambon),
Parira ( Batak Karo), Pelila (Batak Toba), Petang (Lampung) dan Pete ( Jawa Tengah
dan Jawa Timur ) (Adi, 2008).
2. Deskripsi tanaman petai
Tanaman petai berbentuk pohon dengan tinggi 5- 14 meter. Batang berkayu,
bulat bercabang, berwarna cokelat kemerahan. Daun menyirip ganda, ujung runcing,
pangkal membulat, dengan panjang 4- 20 cm, lebar 2- 3 cm,warna hijau. Bunga
majemuk. Pangkal mahkota bewarna putih kekuningan Buah berbentuk polong, pipih,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
warna hijau. Biji berbentuk pipih, tebal, warna hijau. Akar tunggang, warna cokelat
(Sunanta, 1992).
3. Kandungan kimia daun petai
Tanaman petai mengandung alkaloid, saponin, terpenoid, fenolik, flavonoid, dan
tanin. Kandungan kimia yang terdapat pada daun petai yaitu terpenoid, fenolik,
flavonoid(Kamisah,dkk, 2013).
4. Khasiat daun petai
Daun petai berkhasiat sebagai peluruh air seni, obat cacing, menurunkan kadar
gula darah dan melancarkan peredaran darah (Adi, 2008).Daun petai juga digunakan
untuk mengatasi borok (Utami dan Asmaliyah, 2010).
B. Skrining Fitokimia
Skrining fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif pada
tanaman yang memiliki aktivitas tertentu.Fenolik merupakan senyawa yang sangat
luas terjadi secara alami, mempunyai struktur yang bervariasi serta memiliki sedikitnya
satu gugus fenolik pada strukturnya (SarkerdanNahar, 2007). Fenolik pada tanaman
sebagian besar disintesis dari fenilalanin melalui aksi fenilalanin ammonia liase (PAL).
Senyawa ini berperan penting untuk tanamandan memiliki beberapa fungsi.Salah satu
peran penting yaitusebagai pertahananterhadap patogen dan herbivora (Rao, 2012).
Flavonoid merupakan golongan fenolik yang terdistribusi secara luas pada
tanaman. Pada struktur flavonoidterdapat lebih dari satu benzena(berbagai C15
senyawa aromatik), turunan dari senyawa induk flavans, bersifat polar. Senyawa ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
lazim ditemukan dan beberapa jenisnya merupakan pigmen pada tumbuhan tingkat
tinggi (Rao, 2012).Beberapa flavonoid mempunyai sifatantibakteri, antioksidan,
antiinflamasi, antihepatotoksik(SarkerdanNahar, 2007).
Fenolik dan flavonoid memberikan aktivitas antibakteri dengan merusak
membran sel sehingga terjadi perubahan permeabilitas sel yang dapat mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan sel atau matinya sel. Selain itu, Senyawa fenol melalui
gugus hidroksi yang akan berikatandengan protein sehingga mengubah konformasi
protein membran sel target, mendenaturasi protein sel dan mengerutkan dinding sel
sehingga dapat melisiskan dinding sel(Pelczar dan Chan, 1988,cit. Kumalasaridan
Sulistyani, 2011).
Alkaloid merupakan kelompok metabolit sekunder yang mengandung nitrogen
yang aktif secara farmakologis. Dalam kebanyakan alkaloid, atom nitrogen merupakan
bagiandari cincinheterosiklik. Alkaloid secara biosintesis diturunkan dari asam amino.
Alkaloid umumnya dikelompokkan sesuai dengan asam amino, baik yang
menyediakan nitrogen ataupun kerangka asam amino (Sarkerdan Nahar, 2007).
Alkaloid berasal dari alkali (basa) karena alkaloid memiliki sifat basa dan membentuk
garam yang larut air dengan asam€ asam mineral(Soegihardjo, 2013).Mekanisme
alkaloid sebagai antibakteri denganmengganggu komponen penyusun peptidoglikan
pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan
menyebabkan kematian sel (Robinson, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Tanin merupakan senyawapolifenol alami yang heterogentersebarsecara luas
pada tanaman,senyawa amorf, yang menghasilkan larutan koloidal asidik. Tanin
dengan pemberian garam besi (FeCl3) membentuk senyawa larut air berwarna
kehijauan atau biru gelap (SarkerdanNahar, 2007).Tanin yang larut air dan alkohol
biasanya ditemukan pada bagian akar, kulit kayu, batang dan lapisan luar jaringan
tanaman. Tanin dapat membentuk kompleks dengan protein, karbohidrat, gelatin dan
alkaloid (Rao, 2012).Tanin bekerja sebagaiantibakteri dengan merusak membran sel
bakteri, sehingga sel bakteri lisis (Adila, NurmiatidanAgustien, 2013).Selain itu, tanin
memberikan aktivitas antibakterimelaluireaksi dengan membran sel, inaktivasi enzim,
dan destruksi atau inaktivasi fungsimateri genetik�.(Masduki , 1996,cit. Juliantina,
Citra, Nirwani, Nurmasitoh dan Bowo, 2009).
Saponinmerupakan glikosida yang tersebar luas pada tanaman, memiliki sifat
seperti sabun (soaplike) dan menghasilkan busa. Saponin memiliki berat molekul
tinggi dimana molekul gula dikombinasikan dengan triterpen atau steroid aglikon.
Senyawa ini sebagian besar amorf di alam, larut dalam air, alkohol dan tidak larut pada
pelarut non polar seperti benzena, n- hexan(Rao, 2012).Saponin memberikan aktivitas
antibakteri dengan mengganggu permeabilitas membran sel bakteri, yang
mengakibatkan kerusakan membran sel dan menyebabkan keluarnya berbagai
komponen penting dari dalam sel bakteri yaitu protein, asam nukleat dan nukleotida
(Ganiswarna, 1995,cit. Darsana, BesungdanMahatmi, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Terpenoidditemukan pada hampir semua tanaman tingkat tinggi. Senyawa ini
diturunkan dari kombinasi dua atau lebih satuan isopren. Isopren merupakan satuan5
karbon, yang secara kimiawidikenal sebagai 2-metil-1,3-butadiena. Terpenoid
dikelompokkan berdasarkan banyaknya unit atau satuan isoprenyang terlibat pada
pembentukan senyawa (Sarkerdan Nahar, 2007).Terpenoid memberikan aktivitas
antibakteri dengan mengganggu proses terbentuknya dinding sel, sehingga dinding sel
tidak terbentukatau terbentuk tidak sempurna (Darsana, BesungdanMahatmi, 2012).
Selain itu,terpenoid bereaksi dengan porin (protein transmembran) pada membran luar
dinding sel bakteri membentuk ikatan polimer yang kuat sehingga mengakibatkan
rusaknya porin. Kerusakanporin merupakan pintu keluar masuknya substansi,
sehingga mengurangi permeabilitas dinding sel bakteri yang akan mengakibatkan sel
bakteri akan kekurangan nutrisi maka pertumbuhan bakteri terhambat atau mati (Salni,
Hanifa dan Ratna,2011).
C. Bakteri uji
1. Staphylococcus aureus
Gambar 1.S. aureus(Carr, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Staphylococcus aureustermasuk dalam famili Micrococcaceae. Bakteri ini
termasukGram positif, berdiameter sekitar0,8 € 1,0 µm, disebutStaphylococcus
karena berbentuk bulat dantersusun dalam kelompok seperti anggur yang tidak teratur
dan biasanya membentuk koloni berwarna abu€ abu hingga kuning tua kecokelatan
sehingga dinamakanaureus(Pandji, 2010). S. aureusmerupakan anaerob fakultatif,
tidakbergerak dan membentuk spora,berkembang biak dengan cepat pada suhu 37°C,
tahanpada panas (tahan pada suhu 50°C selama 30 menit) dan NaCl 9%.Bakteri ini
memproduksikatalase yang mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan hidrogen,
bakteri ini memfermentasikankarbohidrat secara lambat, menghasilkan asam laktat
dan tidak menghasilkan gas (Brooks,dkk, 2007).
S. aureus merupakan flora normal rongga hidung, saluran cerna atau kulit.
Namun juga merupakan bakteri patogen yangmenyebabkan berbagai infeksi
diantaranyainfeksi pada kulit, seperti impetigo, furunkulosis, sindrom kulit terbakar;
infeksi yang lebih serius seperti pneumonia, mastitis, flebitis dan meningitis; infeksi
kronis yaitu osteomielitis, endokarditis.Bakteri inijuga dapat menyebabkan keracunan
makanan karenaenterotoksin yang dihasilkan dan menyebabkantoxic shock syndrome
akibat pelepasan superantigen ke dalam aliran darah (Radji, 2010).
Bakteri ini dapat menyebabkan penyakitmelalui kemampuannya untuk
berkembang biak dan menyebar luas dijaringan serta dengan cara menghasilkan
berbagai substansi ekstraselular (Brooks,dkk, 2007). Mekanisme infeksiS. aureus
terjadi dengan adanya pelekatan pada protein sel inang; invasi terhadap jaringan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
perlawanan terhadap sistem pertahanan inang dan melakukanpelepasan beberapa jenis
toksin (Radji, 2010).Enzim dan toksin yang berperan yaitu:
a. Katalase, mengubah hidrogen menjadi peroksida
b. Koagulase, protein mirip enzim yang menggumpalkan plasma oksalat atau sitrat.
Koagulase berikatan dapat dengan protombin inang kemudian keduanya menjadi
aktif secara enzimatik yang menginisiasi polimerasi fibrin.
c. Eksotoksin, padaS. aureusterdiri dari alfatoksinyang merupakan hemolisin kuat;
beta toksin dapat merusak membran terutama sel darah merah.
d. Leukosidin,merupakan dua kompleks protein toksin yang bekerja secara sinergis
pada membran sel darah putih membentuk pori dan meningkatkan permeabilitas
sehingga dapat membunuh sel darah putih.
e. Toksin eksoliatif,toksin ini merupakan superantigen yaitu tipe A dan tipe B. Toksin
ini menyerang protein spesifik menyebabkan deskuamasi generalista pada
staphylococcal scaled skin syndrome.
f. Toksin Syndrom€ Syok- Toksik,superantigen protropikal yang berikatan dengan
MHC, merangsang sel T sehingga menimbulkan manifestasi demam, syok, ruam
kulit pada sindrom syok toksin
g. Enterotoksin,merupakan superantigen penyebab keracunan makanan terutama
yang mengandung karbohidrat danprotein. Toksin ini tahan terhap panas dan kerja
enzim usus
(Brooks,dkk, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Escherichia coli
Gambar 2. Escherichia coli(Carr, 2014).
Escherichia coli merupakanbakteri Gram negatif, termasuk dalam famili
Enterobacteriaceae, berbentukbatang pendek, tidak berspora,kadang berderet seperti
rantai, memiliki flagel, ukuran kecil- sedang, konsistensinyahalus, tepi rata. Bakteri
ini mempunyai morfologiyang khas pada media pembeda,tes indol positif dan
menghasilkan gas dari glukosa.E. coli merupakan flora normal pada usus, menjadi
patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaanmeningkat atau berada di luar
usus(Jawetz,dkk, 2005).
Serotipe antigenikE. coli telah dikenal berdasarkan peerbedaanstruktur antigen
somatik O ( liposakarida), antigen H ( flagel), antigen K (kapsul). Penyakit infeksiE.
coli sangat bergantungpada ekspresi faktor virulensi masing€ masing serotipe bekteri
ini, termasuk adanya adhesin, invasin, jenis toksin yang diproduksi dan kemampuan
mengatasi pertahanan tubuh. Beberapa galurE. coli menjadi penyebab infeksi pada
manusia, seperti infeksi saluran kemih, infeksi meningitis pada neonatus dan infeksi
intestin (gastroenteritis) (Radji, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Penularan penyakit oleh infeksiE. coli terjadi melalui kontak langsung, biasanya
terjadi di tempat yang memiliki sanitasi dan lingkungan yang kurang bersih, serta
makanan yang tidak dimasak dan daging yang terkontaminasi (Radji, 2010).
Berdasarkan sifat virulensi, bakteri ini dikelompokkanmenjadi E.coli yang
menyebabkan infeksi intesin dan infeksi ekstraintestin.
a. E. coli yangmenyebabkan infeksi ekstraintestin :
1. Sepsis, terjadi bila pertahananhost normal tidak kuat, sehinggaE. coli bisa
masuk ke peredaran darah dan menyebabkan sepsis. Neonatus rentan terhadap
sepsis karena antibodi IGM yang masih sedikit. Sepsis dapat terjadi karena
infeksi saluran kemih (Brooks,dkk, 2007).
2. E. coli meningitis neonatus (NMEC), infeksi biasa terjadi setelah bakteri ini
masuk ke dalam pembuluh darah melalaui nasofaring atau saluran
gastrointestinal kemudian masuk kedalam sel€ sel otak, dengan antigen kapsul
K1 sebagai faktor virulensi utama penyebab meningitis padabayi. Antigen
kapsul K1 bekerjamenghambat fagositosis, reaksi komplemen dan reaksi
imunitashospes(Radji, 2010).
3. E. coli uropatogenik (UPEC), patogenesis UPEC dengan bantuan protein
penting pada adhesin yaitu P-fimbria atau PAP(pyelenophritis-associated pili)
sehingga terjadi kolonisasi pada kanung kemih penderita. UPEC biasanya
menghasilkansideferor yang berperan selama proses kolonisasi. Selain itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
bakteri ini juga menghasilkan hemolisis yang bersifat sitotoksik terhadap
membran selhost(Radji, 2010).
b. E. coli yangmenyebabkan infeksi intestin :
1. E. coli enterotoksigenik(ETEC),merupakan bakteri penyebab diare pada anak
dan wisatawan yang berpergian ke daerahbersanitasi buruk.ETEC
menginfeksi mukosa usus halus melalui beberapa faktor kolonisasi antigen
yang berbeda. Setelah membentuk kolonisasi, salah satu atau kedua
enderotoksin dilepaskan yaituheat labile toxin(LT) atauheat stabile toxin
(ST). Toksin ini akan menarik cairan dan elektrolit dari mukosa usus kecil. ST
bersifat lebih virulen.
2. E. coli enteropatogenik(EPEC),merupakan penyebab utama diare pada bayi.
Ciri infeksi EPEC dari lesi hispatologi yaitu tidak terlihatnya mikrovili dan
adanya pelekatan antar bakteri dengan membran sel epitel di seluruh usus.
EPEC menyebabkan terikatnya lesi, pelekatan lesi mengganggu kerja epitel
usus, yang menyebabkan diare.
3. E. coli enteroagregatif(EAEC) , merupakan penyebab utama diare akut dan
kronis pada masyarakat didaerah berkembang. Melekatnya EAEC pada sel
mukosa usus disebabkan karena produksi lendir dan deposisi bakteri dalam
biofilm lendir bakteri. Kolonisasi persisten EAEC menghasilkan enterotoksin
dan sitotoksin yangberpotensi menyebabkaninfeksi pada sel-sel usus,
mengakibatkan diare persisten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4. E. coli enteroinvasif (EIEC), mekanisme patogenenesi infeksimirip dengan
infeksi oleh spesiesShigella dan menembus mukosa usus, terutama pada
lapisan usus besar. EIEC akan menyerang sel-sel epitel usus besar,
memproduksi enderotoksin dan menyebabkan kematian sel epitel kolon.
Kerusakan histologis yang dihasilkan yaitu peradangan dan ulserasi mukosa
yang merupakan karakteristikdisentri bacillary.
5. E. coli enterohemoragik (EHEC), Patogenesis EHEC berhubungan dengan
produksi racun shigalike, racun ini mirip dengan toksin shiga dariShigella
dysenteriae. Efek sitotoksik racun shigalike mengganggu kerja mukosausus
besar dan menyebabkan diare. Selain itu, racun ini mampu melewati usus epitel
untuk mencapai sel-sel endotel yang melapisi pembuluh darah kecil yang
melewati usus, ginjal, dan organ lainnya, menyebabkan gangguan metabolisme
yang akhirnya menyebabkan HUS (hemolytic-uremic syndrome)
(Dipiro, 2008)�.
D. Ekstraksi
Ekstraksi adalah pemisahan senyawa aktif dari jaringan tanaman menggunakan
pelarut selektif dengan prosedur standar. Metode ekstraksi ini memisahkan metabolit
tanaman yang larut dan meninggalkan metabolit yang tidak larut. Tujuan dari prosedur
ekstraksi standar untuk simplisia yaitu untuk memperoleh bagian yang diinginkan dan
menghilangkan bagian yang tidak diharapkan (Handa, KhanujadanLongo, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Ekstrak adalah sediaan yang dapat berupa kering, cair atau kental diperoleh
dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang sesuai, di luar
pengaruh cahaya matahari langsung (BPOM RI, 2010). Sedian ekstrak dibuat bertujuan
agar zat berkhasiatyang terdapat pada simplisia dalam bentuk yang mempunyai kadar
tinggi (Anief, 1997).
Metode€ metode ekstraksi diantaranya :
1. Ekstraksi menggunakan pelarut
a. Cara dingin
1) Maserasi merupakan cara penyarian untuk simplisia yang zat aktifnya
mudah larut dalamlarutan penyari dan tidak mengandung zat yang mudah
mengembang dalam cairan penyari. Maserasi dilakukan dengan merendam
serbuksimplisia dalam cairan penyari. Prinsip maserasi yaitu cairan akan
menembus dinding sel dan masuk kedalam ronggasel yang mengandung
zat aktif.Zat aktif akan terlarut karena adanya perbedaan konsentrasi antara
larutan zat aktif didalam dan diluar sel, sehingga larutan yang pekat didesak
ke luar. Keuntungan ekstraksi dengan maserasi yaituperalatan dan cara
pengerjaan sederhana danmudah diusahakan (Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, 1986).
2) Perkolasimerupakan metodeekstraksimenggunakanpelarut yang selalu
baru sampai sempurna, umumnya dilakukan pada temperaturruangan.
Tahapan ekstraksi perkolasi yaitu pengembangan bahan, maserasi bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dan perkolasi sebenarnya (penetesan / penampungan ekstrak).Ekstraksi ini
membutuhkan pelarut yang lebih banyak.
b. Cara panas
1) Soxhlet merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru,
menggunakan alat khusus sehingga ekstraksi berjalan kontinyu dengan
jumlah pelarut konstan dan adanya pendingin balik.
2) Refluks merupakan ekstraksidengan pelarut pada temperaturtitik didihnya,
selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan
adanya pendingin balik.
3) Digesti merupakanmaserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada
temperatur yang lebih tinggi dari suhu kamar, biasanya dilakukan pada suhu
40 € 50°C.
4) Infus merupakanekstraksisimplisia menggunakanair pada suhu 90°C
selama 15 menitpada penangas air (bejana infus tercelup dalam penangas
air mendidih).
5) Dekok merupakaninfusa denganwaktu yang lebih lama (lebih dari 30
menit) dan titik didihnya sampai titik didih air.
2. Destilasi uap
Destilasi uap merupakan ekstraksi senyawa dengan kandungan yang mudah
menguap (minyak atsiri) dari bahan (segar atau simplisia) dengan uap air
berdasarkan peristiwa parsialsenyawa kandungan menguap dengan fase uap air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
secara kontinu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase uap campuran
menjadi destilat air bersama senyawa yang memisah sempurna atau sebagian.
(Depkes RI, 2000).
E. Uji Aktivitas Antibakteri
Pengujian aktivitas antibakteri bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu
senyawa dalam menghambat maupun membunuh bakteri. Uji aktivitas antibakteri
dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu :
1. Metode difusi
Pada metode difusi, bakteri ditanam pada media yang sesuai dan diatasnya
diletakkan kertas cakram yang berisi senyawa uji atau dibuat sumuran dengan diameter
tertentu yang diisi senyawa uji.Prinsip metode ini yaitu aktivitas antibakteri
berdasarkan luas daerah hambat pertumbuhan bakteri karena berdifusinya senyawa uji
dari titik awal pemberian ke daerah difusi (HugodanRussel, 2004). Pada metode difusi
untuk menentukan kekuatan aktivitas antibakteri dilakukan dengan cara mengukur
diameter zona jernih disekitar cakram atau sumuran (Brooks, dkk,2007).
2. Metode dilusi
Prinsip metode dilusi yaitu membuat seri pengenceran konsentrasi senyawa
antibakteri. Metode dilusi dibagi menjadi dua yaitu dilusi cair dan dilusi padat,
perbedaan pada kedua metode ini hanya pada media yang digunakan.Cara pada metode
dilusi, yaitu memasukkan senyawa antibakteri ke dalam medium biakan bakteri padat
atau cair, kemudian medium diinokulasikan dengan bakteri uji dan diinkubasi. Metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
ini digunakan untuk menentukan KHM (kadar hambat minimum) dan KBM(kadar
bunuh minimum). Hasil diamati dari konsentrasi terendah yang dapat menghambat
atau membunuh bakteri (Jawetz,dkk, 2005).
Pada dilusi padat, KHM ditentukan dengan mengamati kadar terkecil senyawa
antibakteri yang terlihat jernih tanpa adanya pertumbuhan antibakteri (Pratiwi, 2008).
Sedangkan menurutLennete, pada dilusi cair KHM ditentukan dengan mengukurOD
(Optical Density) setelah inkubasi dikurangi absorbansi sebelum inkubasi
menggunakan spektrofotometer. Apabila terdapatkonsentrasi terendah yang
menghambat pertumbuhan bakteri, ditunjukkan dengan tidak adanya kekeruhan (OD
bakteri ‚ 0), maka didapatkan Konsentrasi HambatMinimum (KHM) (Fatisa, 2013).
Konsentrasi senyawa antibakteri yang dimungkinkan sebagai KHM atau KBM dikultur
ulang pada media baru tanpa adanya penambahan bakteri uji dan diinkubasi selama
18€ 24 jam. Media baru yang tetap terlihat jernih setelah inkubasiditetapkan sebagai
KBM. Sedangkan, jika media menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri ditetapkan
sebagai KHM (Pratiwi, 2008).
F. Landasan Teori
Penyakit infeksiterus berkembangdan menjadi salah satu penyebab utama
kematiandi dunia.Selain disebabkan oleh virus dan jamur, penyakit infeksi juga dapat
disebabkan oleh bakteri. Bakteri yang berperan diantaranyaS. aureusdanE. coli. Oleh
karena itu,perlu dilakukan penelitian untuk memperoleh alternatifpengatasan infeksi
yaitu dengan memanfaatkanbahan alam yang memiliki aktivitas antibakteri, mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
diperoleh, serta efek samping yang lebih kecil. Salah satu bahan alam yang dapat
dimanfaatkanyaitu daun petai (Parkia speciosaHassk.). Menurut penelitianKamisah,
Othman, Qodriyah dan Jaarin (2013),tanaman petaimengandung alkaloid, terpenoid,
flavonoid, fenolikdan saponin. Biji petai mengandung alkaloid, terpenoid, flavonoid,
fenolik. Sedangkan daun petai mengandung terpenoid, flavonoid dan fenolik.
Penelitian yang dilakukan Kurniawati (2014),ekstrak etanolkulit buah petai memiliki
senyawa alkaloid, terpenoid, saponin, dan tanin. Padapenelitian Pratama (2015),
ekstrakkulit batang pohon petaimengandung senyawa flavonoid, alkaloid, fenolik dan
terpenoid sertamemiliki aktivitas antibakteri terhadapS. aureusdanE. coli. Menurut
Kumalasari dan Sulistyani (2011), senyawa alkaloid, terpenoid, saponin, tanin, fenolik
dan flavonoid diketahui memiliki aktivitas sebagai antibakteri.
Senyawa kimia pada daun petaidiperoleh dengan melakukan ektraksi
menggunakan metode maserasi.Etanol digunakan sebagai penyari serbuk daun petai
karena menurutPadmasari, Astuti dan warditiani(2013) etanol dapat menarik
senyawa€ senyawa yang larut pada pelarut non polar hingga polar, sehingga
diharapkan senyawa yangterkandungdapat tersari dengan optimal.
Aktivitas antibakteriekstrak etanol daun petaiterhadap bakteriS. aureusdanE.
coli ditunjukkan dengan metode difusi sumuran berdasarkan terbentuknya diameter
zona hambat disekitar sumuran dan metode dilusi untuk menentukan nilai KHMdan
KBM .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
G. Hipotesis
Senyawa kimia esktrak etanol daun petai yang diduga memiliki aktivitas
antibakteri adalah fenolik, flavonoid, alkaloid, tanin, saponin dan terpenoid.Ekstrak
etanol daun petai (Parkia speciosaHassk.) memiliki aktivitas antibakteri terhadapS.
aureus dan E. coli, memiliki kadar hambat minimum (KHM)serta kadar bunuh
minimal (KBM).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian rancangan eksperimental murni, dengan
rancangan penelitian acak lengkap pola satu arah. Penelitian ini dilakukan di
Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia dan Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma,Laboratorium Mikrobiologi Balai Kesehatan
Yogyakarta.
B. Variabel dan Defenisi Operasional
1. Variable Penelitian
a. Variabel bebas: konsentrasi ekstrak etanol daun petai (Parkia speciosa).
b. Variabel tergantung: diameter zona hambat(mm).
c. Variabelpengacauterkendali: asal tanaman, cara ekstraksi, waktuinkubasi
(24 jam), suhu inkubasi (37°C), jenis mikroba uji,kepadatan bakteri,volume
larutan uji yang diinokulasikan.
d. Variabelpengacautak terkendali : umur tanaman.
2. Defenisi Operasional
a. Aktivitas antibakteri adalah kemampuan ekstrak etanol daun petai
menghambatatau membunuhbakteriuji S. aureusdanE. coli diamati dengan
terbentuknya zona hambat disekitar sumuranyang menggambarkan
penghambatan pertumbuhan bakteri, dibandingkandengan kontrolnegatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Ekstrak etanol daun petai adalahsediaan berupa ekstrak kental yang diperoleh
dengan cara maserasiserbuk daunmenggunakan penyari etanol, kemudian
diuapkan menggunakanrotary evaporatordan waterbathhingga diperoleh
ekstrak kentaldenganbobot tetapdantidak tumpah pada penuangan.
c. Zona hambat adalah zona jernih di sekitar sumuran yang menunjukkan adanya
penghambatan pertumbuhan bakteriS. aureus dan E. coli oleh aktivitas
ekstrak etanol daun petai, dinyatakan dalam milimeterdan dibandingkan
dengan kontrol negatif (DMSO 5%) sebagai pelarut.
d. Kontrol negatif adalah DMSO 5% yang digunakan sebagai pelarut ekstrak dan
pembanding ekstrak pada uji aktivitas antibakteri.
e. Kadar Hambat Minimum (KHM) adalah konsentrasi terendah dari ekstrak
etanol daun petai yang mampu menghambat pertumbuhan bakteriS. aureus
danE. coli, penentuan KHM menggunakan metode dilusi cair.
f. Kadar Bunuh Minimum (KBM) adalahkonsentrasi terendah dari ekstrak
etanol daun petai yang mampu membunuh pertumbuhan bakteriS.aureusdan
E. coli.
C. Alat Penelitian
Alat - alat yang digunakanpada penelitianspektrofotometerUV (UV mini- 1240
UV Vis SpechtrophotometerShimadzu),Microbiological safety Cabinet(MSC), alat-
alat gelas (Pyrex), cawan petri, pengayak,cotton budsteril, jarum ose, pipet volume,
vortex, platform shaker (Innova 2100 New Brunswick Scientific), mikropipet
(Socorex), pelubang sumuran no.3, timbangandigital (Mettler pc-2000), waterbath
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
(Memmert),moisture balance (HG53 Halogen Moistur Analyzer), autoklaf, inkubator
(Haraeus),bunzen,vacuum rotary evaporator(Buchi Labortechnik AG CH-9230),
kuvet,kertas saring, bunsen, penggaris (butterfly).
D. Bahan Penelitian
Daun petai; aquadest steril;dimetil sulfoksida (DMSO) 5% (Merck) sebagai
pelarut ekstrak dan kontrol negatif, amoksisilin sebagai kontrol positif, mikroba uji
kultur murniSthapylococcus aureusATCC25922danEscherichia coliATCC25923
(Laboratorium Mikrobiologi Balai Kesehatan Yogyakarta),media pertumbuhan
mikroba uji Mueller Hinton Agar (MHA) (Merck), Mueller Hinton Broth(MHB)
(Merck),etanol 70%(Brataco), larutan Mc. Farland 0,5(1,5.108 CFU).
E. Tata Cara Penelitian
1. Pengumpulan daun petai
Bahan berupa daun petaidiambil dari Kabupaten Sleman. Kriteria bagian daun
yang diambilyaitu daun yang diambil berwarna hijau, dan belum terlalu tua.
2. Pengeringan dan pembuatan serbuk simplisia daun petai
Daun petai yang telah dikumpulkan dicuci bersih dari kotoran dan bagian
tanaman lain. Daun dikeringkan pada ruangan khusus, atapfiber glass dengan suhu
48°C. Pengeringan dihentikan jika daun mudah remuk saat diremas, kemudian
diserbuk dengan menggunakan penyerbuk hingga halus, serbuk yang diperoleh diayak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
menggunakan pengayak hingga diperoleh serbuk dengan ukuran halus. Serbuk
disimpan dalamwadah kering dan tertutup rapat.
3. Penetapan susut pengeringan serbuk daun petai
Lima gram serbuk simplisia daun petaiditimbang, serbuk yang ditimbang
selanjutnyadimasukkan kedalammoisture balancesecara merata,dipanaskan pada
suhu 105°C selama 15 menit. Kemudian dihitung selisih bobot serbuk simplisia daun
petai sebelum pemanasan dan setelah pemanasan.
�s�u�s�u�t�p�e�n�g�e�r�i�n�g�a�n�=�b�o�b�o�t�s�e�b�e�l�u�m�p�e�m�a�n�a�s�a�n"� �b�o�b�o�t�s�e�t�e�l�a�h�p�e�m�a�n�a�s�a�n
�s�e�b�e�l�u�m�p�e�m�a�n�a�s�a�n�x�1�0�0�%
4. Pembuatan ekstak etanol daun petai
Ektrak etanol daun petai dibuat dengan metode maserasi perbandingan 1 : 10(50
gram serbuk daun dalam 500 ml pelarut etanol 70%). Maserasi dilakukan dengan cara
50 gram serbuk daun petai dimasukkan dalam erlenmeyer, kemudian ditambahi 375
mL etanol 70% digojog selama 2x 24 jam menggunakanshakerdengan kecepatan
160rpm. Ekstrak yang diperoleh kemudiandisaring dengan kertas saring dengan
bantuanvacuumdan corongBuchner, filtrat disebut sebagai maserat I. Selanjutnya,
ampas hasil saringan ditambahkan lagidengan 125 mL etanol 75%di remaserasi
selama 1x 24 jam, hasil ekstrak yang diperoleh sebagai maserat II. Maserat I dan
Maserat II digabungkan kemudian dipekatkan menggunakanrotary vacuum
evaporatorpada suhu 65°C. Hasil disimpan dalam cawan porselin yangsudah ditara
sebelumnya, dilanjutkan penguapan menggunakan penangas air pada suhu suhu 60°C
sampai diperoleh ekstrak kental dengan bobot tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
5. Skrining fitokimia daun petai dengan uji tabung
a. Pembuatan larutan uji fitokimia
Pembuatan larutan uji untukuji fitokimia dilakukan dengan cara melarutkan
sebanyak 500 mg ekstrak etanol daun petai dalam 50 mL etanol 70%.
b. Uji pendahuluan
Dua gram serbuk daun petai ditambahkan dengan 20 mL aquadest dipanaskan
di ataswaterbathselama ± 15 menit, selanjutnya disaring. Jika larutan menjadi
berwarna merah hingga kuning dan saat penambahan KOH LP, warna larutan
menjadi lebih intensif menunjukkan adanya senyawa yang mengandung kromofor
dengan gugus hidrofi lik.
c. Uji fenolik
Sebanyak 3mL larutan uji ditambahkan5 - 7 tetes larutan FeCl3 1%. Bila
berwarna hijau, merah, ungu atau hitam menunjukkan hasil positif (Jonesdan
Kinghorn, 2006).
d. Uji flavonoid
Tiga mililiter larutan uji ditambah dengan1-2 tetes NaOH LP, terjadi
pembentukan intensitas warna kuning. Denganpenambahan HCl intensitas warna
kuning berubah menunjukkan adanya flavonoid(JonesdanKinghorn, 2006).
e. Uji alkaloid
Dua mililiter larutan uji diuapkan di dalam porselin pada penangas air ± 5
menit, sisanya dilarutkan dengan 5 mL HCl 2 N. Kemudian, larutanyang diperoleh
dibagi dalam 3 tabung reaksi sama banyak yaitu : tabung reaksi A blanko ditambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
HCL 2N; tabung reaksi B larutan ditambah 3 tetes pereaksi Dragendorf; dan tabung
reaksi C larutan ditambah dengan 3 tetes peraksi Mayer. Terbentuknya endapat
jingga pada penambahan Dragendorff dan endapan kuning pada penambahan
pereaksiMayer menunjukkan adanya alkaloid(Jones danKinghorn, 2006).
f. Uji tanin
Sebanyak 1mL larutan uji ditambahkan2- 3 tetes larutan FeCl3 10%. Adanya
tanin ditunjukkan denganterbentuknya warna biru tuaatau hitam kehijauan (Jones
danKinghorn, 2006).
g. Uji saponin
Seratus miligram serbuk daun petai ditambah 10 mL akuades dalam tabung
reaksi, ditutup dan dikocok kuat-kuat selama 30 detik. Tabung dibiarkan dalam
posisi tegak selama 30 menit.Apabila terbentuk buih dari permukaan cairandan
setelah±30 menitpenambahan 1 tetes HCl 2Nbusa tidak hilang maka menunjukkan
adanya saponin(Depkes RI, 1995).
h. Uji terpenoid
Sebanyak 2,5 mL larutan uji dicampur dengan 1 mL kloroform danditambah
1,5 mL H2SO4 pekat secara hati-hati (lewat dinding). Jikaberwarna coklat
kemerahan pada permukaan dalam larutan menunjukkan hasil positif(Edeoga,
Okwu danMbaebre, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
6. Uji aktivitas antiba kteri ekstak etanol daun petaiterhadap S.aureusdan E. coli
a. Identifikasi bakteri uji
1) Staphylococcus aureus
Bakteri ditanam ke media geolitik kemudian diinkubasi selama 24 jam
pada suhu 37°C, setelah diinkubasi dan terdapat endapan hitam pada media
tempat diinokulasikan bakteri maka menunjukkan bahwa bakteri yang
diidentifikasi adalahS. aureus. Setelah 24 jam diinkubasi, bakteri diisolasi dari
media geolitik ke media Enrich, selanjutnya diinkubasi kembali selama 2 kali
24 jam pada suhu 37°C, jika terdapat endapan hitam dengan kabut putih setelah
diinkubasi menunjukkan bahwabakteri yang diidentifikasikanadalah S.
aureus. Kemudian, diambil 1-2 ose bakteri, diinokulasi ke dalam media gula-
gula (glukosa, laktosa, manitol, maltosa, sakarosa), media NA miring, media
Simons Citrate(SC), mediaSulfureIndole Motil (SIM) dan diinkubasi selama
24 jam. Setelah diinkubasi selama 24 jam, dilakukan pengecatan gram.
2) Escherichia coli
Bakteri ditanam ke media BGLB (Brilliant Green Lactose Bile) kemudian
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 44°C. Jika setelah inkubasi terdapat
gelembung gas dari tabung Durham yang ada di dalam tabung reaksi, maka
menunjukkan bahwa bakteri yang diidentifikasi adalahE. coli. Setelah
diinkubasi, bakteri diisolasi dan ditanam ke media TBX (Tryptone Bile X-
Glucuronide) dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C. Jika setelah
diinkubasi terdapat warna hijau pada media isolasi maka menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
bakteri yang diuji adalahEscherichia coli.Kemudian, diambil 1-2 ose bakteri,
diinokulasi ke dalam media gula-gula (glukosa, laktosa, manitol, maltosa,
sakarosa), media NAmiring, Simons Citrate(SC),Sulfure Indole Motil(SIM)
dan diinkubasi selama 24 jam. Setelah diinkubasi, dilakukan pengecatan gram.
b. Pembuatan suspensi bakteri uji
Pembuatan suspensi bakteri dilakukan dengan mengambil 1-2 ose bakteri dari
stok yang telah dibuat sebelumnya, diinokulasikan pada 5 mL mediaMHB (Mueller
Hinton Broth), suspensi kemudian divortex.SuspensibakteriS. aureusdanE. coli
tersebutdisetarakankekeruhannya dengan larutan standar Mc. Farland0,5 (1,5 x 108
CFU) menggunakan alatDensicheck.
c. Pembuatan variasi konsentrasi larutan uji
Pembuatan variasi konsentrasi larutan uji dilakukan dengan cara melarutkan
ekstrak kental daun petai dengan DMSO 5%. Kemudian dilakukan pengenceran
sehingga diperoleh konsentrasi 50%; 25%; 12,5%; 6,25%; 3,125%. DMSO 5%
digunakan sebagai kontrol negatif dan amoksisilin 125mg/ 5mL digunakan sebagai
kontrol positif.
d. Uji aktivitas anti bakteri dengan metode difusi sumuran
Uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi sumuran dilakukan
menggunakan metodeKirby Bauer. MediaMueller Hinton Agar(MHA) yang telah
memadat pada petri di dioleskanbakteri uji pada permukaan secara merata
menggunakancotton budsteril. Kemudian, dibuat sumuran dengan menggunakan
pelubang sumuran berdiameter 6 mm sebanyak 7 sumuran. Tiap lubang diisi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
50µL ekstrak etanoldaun petaidengan berbagai variasikonsentrasi(50%; 25%;
12,5%; 6,25% dan 3,125%). Amoksisilin 125 mg/ 5ml sebagai kontrol positifdan
DMSO 5%sebagai kontrol negatif dari ekstrak etanol. Petri-petritersebutselanjutnya
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C kemudian diamati ada tidaknya zona
hambat disekitar sumuran. Zona hambat yang terbentuk diukur dengan penggaris. Uji
aktivitas antibakteridireplikasi sebanyak 3 kali.
e. Pengukuran KHM dengan metode dilusi cair
PengukuranKonsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh
Minimimum (KBM) dilakukan dengan metode dilusi/pengenceran. Media yang
digunakan adalah MediaMueller HintonBroth (MHB). Ekstrak etanol daun petai
(Parkia speciosaHassk.) dibuat variasi konsentrasi(50%; 25%;21,875%; 18,75%;
15,625%;12,5%; 6,25%; 3,125%; 1,563% dan 0,782%). Mula-mula pengujian
dilakukan dengan membuat suspensi bakteri yang disetarakan kekeruhannya dengan
larutan standarMc. Farland 0,5 (1,5 x 108 CFU) menggunakan alatDensicheck.
Penentuan KHM dan KBMmenggunakanspektrofotometer (ƒ 480nm) dengan
mengukurOptical Density(OD). Tahap penentuan KHM dan KBM yaitu7 tabung
reaksiyang masing-masing berisi 5 mL media MHBsteril,ditambah 200 „L ekstrak
etanoldaunpetaidengan berbagai variasi konsentrasidan200 „L suspensibakteri.
Tujuh tabung reaksi yang telah berisi media MHB, ekstrakdengan berbagai variasi
konsentrasidan suspensi bakterikemudian diukurOptical Density(OD) sebelum dan
setelahinkubasi selama 12-18 jam pada suhu 37°C dalam inkubator.Nilai KHM
ditentukan dengan menghitungOD setelah inkubasi dikurangi OD sebeluminkubasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Konsentrasi terendah yang menghambat pertumbuhan bakteri, ditunjukkan dengan
tidak adanya kekeruhan (OD bakteri adalah‚ 0). Sedangkanuntuk penentuanKBM,
dilakukan uji lanjutan dengan cara mengambil 1-2 ose dari konsentrasi yang
menunjukkan KHM,distreakke media MHA steril.Selanjutnyadiinkubasi selama
24 jam pada suhu 37°C. Setelah diinkubasi, dilihatapakah terdapatpertumbuhan
bakteri pada media yangdistreak.Jika tidak terdapat pertumbuhan bakteri, maka
diperoleh Kadar Bunuh Minimum (KBM). Tetapi, jika terdapat pertumbuhan pada
media yang streak, makakonsetrasiyang diperoleh adalah Kadar Hambat Minimum
(KHM).
F. Analisis hasil
Uji aktivitas antibakteriditunjukkan dengan data zona hambat yang diperoleh
dengan menggunakanmetode pengujian difusi sumuran pada berbagai variasi
konsentrasi dibandingkan dengankontrol negatif dan direplikasi sebanyak 3 kali.
Pengukuran zona hambat dilakukan dengan menggunakanpenggaris dalam satuan
milimeter, kemudian dianalisis secara statistik.
Data zona hambat aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun petai yang diperoleh
diuji menggunakanShapiro Wilk untuk mengetahui apakah data tiap kelompok
terdistribusi normal. Jika data terdistribusi normal dilanjutkan dengan uji analisis
variansi searah (ANAVA), untuk mengetahui perbedaan bermakna zona hambat antar
kelompok, baik antar konsentrasi maupun dengan kontrol. Sedangkan,jika data tidak
terdistribusi normal digunakan uji Kruskal € Wallis untuk mengetahui perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
secara keseluruhan,dilanjutkan denganMann Whitneyuntuk mengetahui perbedaan
antar konsentrasi dan kontrol.
Nilai KHM dan KBM yang diperoleh dengan menggunakan metode dilusi cair
dianalisis secara deskriptif. Nilai KHM dan KBMdidapatdengancara mengukur
kekeruhan dengan melihat absorbansi menggunakan spektrofotometervisiblesehingga
didapatkan nilaioptical density(OD). Nilai KHM dan KBM diperoleh jika nilai …OD
= 0. Semudian ditegaskan pada media MHAsteril untuk mengetahui konsentrasi
ekstrak etanoldaunpetai mampu menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahuikandungan senyawapada daun petai
(Parkia speciosaHassk.), aktivitas antibakteri daun petai terhadap bakteriS.aureusdan
E. coli sertakonsentrasi hambat minimum (KHM)dan Konsentrasi bunuh minimum
(KBM).
A. Penyiapan Bahan
1. Pengumpulan daun petai dan determinasi
Tanaman petai yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari Kabupaten
Sleman, Yogyakarta pada Bulan Mei2014. Daun yang diambil adalah daun yang tidak
terlalu muda juga tidak terlalu tua, karenadiharapkan dalam kondisi tersebut
kandungan senyawa berada dalam jumlah optimum.Bila daun yang diambil terlalu
muda dikhawatirkan senyawa yang terbentuk belum maksimal, sedangkan jika daun
yang diambil terlalu tua maka dikhawatirkan ada senyawa yang sudah terurai.
Pembuktian kebenaran tanaman yangdigunakan dilakukandeterminasi dengan
mencocokkan ciri€ ciri tanaman. Hasil surat keteranganCV Merapi Farma Herbal
(lampiran 1)menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian adalah
benar petai(Parkia speciosaHassk.).
2. Pembuatan serbuk simplisia
Daun petai yang telahterkumpul kemudian dilakukan pemisahanuntuk
memisahkan adanya bagian tananan lain yang terikut, sehingga yang diperoleh hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
bagian yang diinginkan. Selanjutnyadicuci bersih menggunakan air untuk
menghilangkan pengotor yang menempel. Daun yang sudah bersih kemudian
dikeringkan pada ruangan khusus, atapfiber glassdengan suhu 48°C. Pengeringan
dihentikan jika daun mudah remuk saat diremas. Pengeringan bertujuan untuk
mengurangi kadar air, dimana air merupakan media yang baik untuk pertumbuhan
mikroba dan juga untuk mempermudah penghancuran. Kemudian dilakukan proses
penyerbukandengan menggunakan penyerbuk hingga halus, serbuk yang diperoleh
diayakhingga diperoleh serbuk dengan ukuran halus. Ukuran partikel yang kecil akan
meningkatkan luaspermukaan kontak serbuk dengan penyari sehingga rendemen yang
diperoleh lebih banyak.Serbuk yang sudah diayak disimpan dalam wadah tertutup
rapat, di tempat kering dan terlindung dari sinar matahari langsung agar serbuk tidak
rusak.
3. Penetapan susutpengeringan serbuk daun petai
Penetapan susut pengeringan serbuk simplisia daun petai bertujuan untuk
mengetahui kandunganair danjumlah semua jenis bahan yang mudah menguap dan
hilang padakondisi tertentu. MenurutMenteri Kesehatan Republik Indonesia (2009),
susut pengeringan dinyatakan sebagai nilai persen terhadap bobot awal, dengan nilai
tidak melebihi 10%. Pada penelitian ini penetapan susut pengeringan menggunakan
moisture balance, pemanasan dilakukanpada suhu 105°C selama 15 menit. Suhu yang
digunakan 105°C yaitusuhudiatas titik didih air,agardapatmenguapkan air yang
terkandung dalam serbukdaun petai. Rata€ rata susut pengeringan serbuk daun petai
yang diperoleh dari tiga kali replikasiyaitu 6,4%(lampiran 6), nilai tersebutkurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dari 10%,sehingga dapat disimpulkan serbuk daun petai yang digunakan dalam
penelitiantelah memenuhi kriteria yang ditetapkan.
4. Pembuatan ekstak etanol daun petai
Serbuk simplisia daun petai kemudian dibuat ekstrak dengan metode maserasi.
Ektrak etanol daun petai dibuat dengan metode maserasi, 50 gram daun petai direndam
dalam 500ml etanol 70% (perbandingan 1 : 10) selama 2 x 24 jam. Pemilihan metode
maserasi dikarenakan pengerjaan dan alat yang sederhana. Selain itu menurut Rusdi,
cit., Dewi (2010), maserasi merupakan ekstraksi dingin sehingga diharapakan semua
metabolit sekunder dalam daunpetai dapat diperoleh, tanpa adanya kerusakan atau
perubahan kimia akibat pemanasan dan juga dapat menghasilkan ekstrak dalam jumlah
banyak, maserasi juga digunakan karena kandungan kimia yang diharapkan mudah
larut dalam penyari.
Prinsip maserasi yaitu penyari akan menembus dinding sel menuju rongga sel
yang mengandung zat aktif, adanya perbedaan konsentrasi antara zat aktif yang berada
di dalam dan di luar sel mengakibatkan zataktif menjadi larut dan terdesak keluar
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1986).Maserasi menggunakan bantuan
shaker untuk penggojogan atau dikenal dengan maserasi mekanik bertujuan agar
kontak cairan penyari dengan serbuk simplisia akan meningkat,sehingga waktu yang
diperlukanuntuk senyawa terlarut dalam larutan penyari lebih cepat. Etanol 70 %
digunakan sebagai cairan penyari karena etanol 70% sangat efektif dalam melarutkan
senyawa yang bersifat polar maupun nonpolar sehingga diharapkan senyawa€
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
senyawa yang terkandung dalam serbuk simplisia daunpetai dapat terlarut dengan
optimal (Kumalasari danSulistyani, 2011).
Ekstrak yang diperoleh kemudiandisaringmenggunakankertas saring dengan
bantuanvacuumdan corongBuchner. Ampaskemudian diremaserasiselama 1 x 24
jammenggunakan penyari etanol. Remaserasi dilakukan untuk menarik senyawa yang
mungkin masih adasehingga hasil ekstrak yang diperoleh maksimal.Filtrat kemudian
diupakan menggunakanrotary vacuum evaporatorpada suhu 65°C bertujuan
menguapkan cairan penyari. Kemudian filtrat dimasukkan dalam cawan porselin,
penguapan dilanjutkan menggunakan penangasair pada suhu 60°C untuk memastikan
semua cairan penyari sudah teruapkan. Penguapan dilakukan sampai diperoleh ekstrak
kental dengan bobot tetap(Tabel I). Menurut Depkes RI (1986) bobot tetap adalah
selisih 2 kali penimbangan berturut- turut tidak lebihdari 0,5mg tiap gram sisa yang
ditimbang. Ekstrak kental yang diperoleh yaitu 9,10g. Ekstrak yang diperoleh
kemudian dihitung rendemennya. Penetapan rendemen bertujuan mengukurefektivitas
pelarutyang digunakan dalammengestrak senyawa kimia yang terkandung dalam daun
petai. Semakin besarrendemen yang diperoleh semakin efektif pelarut yang digunakan
dalam ekstraksi. Pada penelitian ini rendemen yang diperoleh18, 2% (Tabel II).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel I. Bobot Tetap ekstrak etanol daun petai
Keterangan Bobotekstrak(g)
Selisih bobot(mg)
�s�e�l�i�s�i�h�b�o�b�o�t�(�m�g�)�b�o�b�o�t�s�i�s�a�(�g�)
Penimbangan awal 9,10 - -1 jam pemanasan 9,10 0 02 jam pemanasan 9,10 0 0
Tabel II . Deskripsi ekstrak etanol 70% daun petai
Keterangan Hasil
Wujud Ekstrakkental
Warna Cokelat kehitaman
Bau Khas
Rendemen 18,2%
B. Skrining fitokimia
Skrining fitokimia pada penelitian ini menggunakan uji tabung. Skrining
fitokimia dilakukan untuk mengidentifikasisecara kualitatif kandungan kimiayang
terdapatpada daun petai. Pada penelitian ini tiap uji direplikasi sebanyak 3 kali. Uji
yang dilakukan meliputi uji pendahuluan, uji fenolik, uji flavonoid, uji alkaloid, uji
tannin, uji saponin, uji terpenoid(Tabel III).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel II I. Hasil uji skrining fitokimia uji tabung
Pengujian Pengamatan HasilUji pendahuluanLarutan hasil penyaringanFiltrat + KOH LP
Warna orange kemerahanWarna semakin intensif
+
Uji fenolikLarutan uji + FeCl3 1% Larutan berwarna merah hitam +Uji FlavonoidLarutan uji +NaOH LPLarutan uji + NaOH LP + HCl
Larutan berwarna kuning hijauLarutan berwarna jingga
++
Uji alkaloidLarutan uji + pereaksi MayerLarutan uji + pereaksi dargendorf
Terdapat endapan jinggaTerdapat endapan putih
++
Uji TaninLarutan uji +FeCl3 10% Larutan berwarna orange cokelat -Uji SaponinSerbuk + aquadest digojogSerbuk + aquadest + HCl
Terbentuk buihTerbentuk biuh 30 menit
+
Uji terpenoidLarutan uji + kloroformLarutan uji + kloroform + H2SO4
Larutan berwarna cokelatLarutan berwarna cokelat, permukaanberwarna cokelat merah
+
Catatan : + : hasil positif,- : hasil negatif
1. Uji pendahuluan
Uji pendahuluan bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya gugus kromofor
dan gugus hidrofilik pada daun petai. Padapenelitian diperoleh hasil positif
ditunjukkan larutan uji berwarna merah saat dipanaskan, dan warna menjadi semakin
intensif saat penambahan KOH LP. Hal ini menunjukkan bahwa daun petai memiliki
gugus kromofor dan gugus hidrofilik.
2. Uji fenolik
Uji fenolik pada penelitian ini dilakukan dengan cara larutan uji ditambahkan
pereaksi FeCl3 1%. Penambahan FeCl3 akan membentuk kompleks warna yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
mengindikasikan adanya fenolik. Hasil uji fenolik memberikan hasil positif, yang
ditunjukkan dengan terbentuknya larutan berwarna merah hitam. Hal ini menunjukkan
bahwa pada ekstrak etanol daun petai terdapat fenolik.
3. Uji flavonoid
Pada uji flavonoid larutan uji daun petai ditetesi dengan NaOH LP. Pembentukan
intensitas warna kuning menunjukkan adanya senyawa flavonoid.Intensitas warna
kuning yang terbentuk pada penambahan natrium hidroksida dikarenakan flavonoid
memiliki gugus orto dihidroksi. NaOH mengionisasi gugus hidroksi pada inti flavonoid
sehingga menyebabkan terjadinya pergeseran batokromik. Sedangkan penambahan
larutan HCl pada uji berfungsi menghentikan reaksi dan mengembalikan pada warna
semula (Markham, 1988).
Hasil uji flavonoid menunjukan warna larutan menjadi kuning hijau pada
penambahan NaOH LP dan larutan menjadi berwarna jingga setelah penambahan HCl.
Hal ini menunjukkan terdapat senyawa flavonoid pada ektrak etanol daun petai.
4. Uji alkaloid
Pada uji alkaloid larutan uji dilarutkan dengan HCl 2N. penambahan HCl
bertujuan untuk membentuk garam. Karena alkaloid bersifat basa sehingga dapat
membentuk garampada pelarut yang bersifat asam.Pemanasan pada penangas air
bertujuan untuk mempercepat pembentukan garam.Larutan uji yang sudah
ditambahkan HClkemudian dibagi menjadi beberapa tabung.Tabung pertama
ditambah pereaksi Mayer yang berisimerkurium klorida dan kalium iodida. Larutan
merkurium(II) klorida bereaksi dengan kalium iodida membentuk kalium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
tetraiodomerkurat(II). Alkaloid mengandung atom nitrogen yang mempunyai
pasangan elektron bebas sehingga dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen
koordinat dengan ion logam . Nitrogen pada alkaloid akan bereaksi dengan ion logam
K+ dari kalium tetraiodomerkurat(II) membentuk komplekskalium € alkaloid, yang
hasil positif ditunjukkan denganterbentuknya endapan putih(Marliana, Suryanti dan
Suyono, 2005) .
Tabung kedua ditambah pereaksi Dragendorff (bismuth (III) klorida dan kalium
iodida). Nitrogen pada alkaloid akan berikatanmembentukikatan kovalen koordinat
dengan ion K+ yang logam berat dari pereaksi Dragendorff yang menyebabkan
terbentuknya endapan berwarna jingga (Marliana,dkk., 2005). Hasil uji alkaloid pada
tabung pertama dengan penambahan pereaksi Mayerterdapat endapan berwarna putih,
pada tabung kedua dengan penambahan pereaksi Dragendorff terbentuk endapan
berwarna jingga. Hal ini menunjukkan ekstrak etanol daun petai dimungkinkan
mengandung senyawa alkaloid.
5. Uji tanin
Pada penelitian ini,uji tanin menggunakan pereaksi FeCl3, hasil postif
ditunjukkan dengan perubahan warna menjadi biru tua atau hitam kehijauan.
PenambahanFeCl3pada larutan uji menyebabkan gugus hidroksil pada senyawa tannin
yang merupakan senyawa fenolik akan bereaksi dengan larutan sehingga menyebabkan
terbentuknya warna biru tua atau hijau (Sangi, MomuatdanKumaunang 2012). Hasil
uji tanin tidak menunjukan perubahan warna, sehingga diperkirakan tidak terdapat
senyawa tanin pada ekstrak etanol daun petai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
6. Uji saponin
Uji saponin pada penelitian ini dilakukan dengan penambahan akuades pada
serbuk kemudian digojog. Hasil positif ditunjukkan dengan terbentuknya buih yang
stabil dan buih tidak hilang setelah penambahan HCl. Saponin memilikigugus
hidrofilik dan hidrofobik. Saatdigojog gugus hidrofil akan berikatandengan air
sedangkan gugus hidrofobakanberikatan dengan udara sehinggamembentuk buih
(KumalasaridanSulistyani, 2011). PenambahanHCl yang bersifatasamberguna untuk
menambah kepolaransehingga gugus hidrofil akan berikatan dan buih yang terbentuk
menjadi stabil. Hasil uji saponin menunjukkan adanya buih pada tabung setelah
penggojogan, setelahpendiaman 30 menit dan penambahan HCl buih tidak hilang. Hal
ini menunjukkan dimungkinkan terdapat senyawa saponin pada daun petai.
7. Uji terpenoid
Uji terpenoid dilakukan dengan cara penambahan kloroform pada larutan uji,
kemudian ditambahi H2SO4 pekat. Penambahan pereaksi kloroform dan H2SO4
berikatan dengan molekul senyawaterpenoidsehingga menghasilkanreaksi yang
tampak pada perubahan warnamenjadi merah atau cokelat. Hasil uji terpenoid
menunjukkan adanya perubahan warna larutan menjadi cokelatdengan cincin
berwarna merah pada permukaan, sehingga diduga ekstrak etanol daun petai
mengandung terpenoid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
C. Identifikasi bakteri
Kultur murni bakteriS. aureusATCC 25923 dan E. coli ATCC 25922 yang
digunakan diperoleh dari Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta(lampiran 3,
lampiran 4). Bakteri tersebut sebelumnya telah diidentifikasidengan ujibiokimia dan
secaramikroskopik dengan pewarnaan Gram. Tujuan identifikasi bakteri untuk
memastikan bahwa bakteri yang digunakan adalah benar bakteri S. aureusdanE.coli .
Uji biokimia bertujuan untuk mendeterminasi bakteri uji berdasarkan aktivitas
metaboliknya. Uji biokimiawiyang dilakukanmeliputi uji gula-gula (glukosa, laktosa,
maltosa, sakarosa, mannitol), SC (Simmon Citrat), SIM (Sulfur Indol Motil). Uji gula-
gula bertujuan untuk mendeterminasi kemampuan bakteri dalam mendegradasi gula
dan menghasilkan asam organik yang berasal dari tiap jenis gula, yaitu glukosa,
laktosa, manitol, maltosa, dan sakarosa. Hasil positif pada uji gula-gula ditandai dengan
perubahan warna menjadi kuning (Kismiyati, Sri, Wahid dan Rahayu 2009).Hasil uji
gula € gula pada penelitian ini menunjukkan hasil positif yaituterdapat perubahan
warna media menjadi kuningpadabakteri uji yang didugaS.aureusmaupunE. coli
setelah inkubasi selama24 jam. Uji sitrat dilakukan untuk melihat kemampuan
organisme menggunakan sitrat sebagai sumber karbon untuk mendapatkan energi,
biakan positif sitrat ditunjukkandenganadanya pertumbuhan pada permukaan miring
yang disertai pembentukan warna biru (Cappucino dan Sherman, 2004). Hasilpada
penelitianini media tetap berwarna hijau yangmenujukkan hasil negatif artinya tidak
ada pertumbuhan bakteri. Pertumbuhanorganisme motil dapat dilihat dengan
mengamati penyebaran pertumbuhan bakteri di sekitar tusukan (Rostinawati, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Hasil yang diperoleh pada uji motil dalam penelitian terdepat penyebaran bakteri di
sekitar tusukan. Hasil ini menunjukkan bahwa koloni bakteri tersebut memiliki alat
gerak dan penyebaran bakteri pada media motil merata, sehingga dapat dikatakan
bahwa bakteri tersebut bersifat fakultatif anaerob.Uji indol bertujuan untuk melihat
kemampuan bakteri menguraikan asam Amino esensial triptofan. Produk metabolit
triptofan adalah indol, asam urat dan ammonia.Hasil positif pada uji indol ditunjukkan
dengan terbentuknya cincin merah pada permukaan media. Hasil uji indol pada
penelitian ini yaitu terdapat cincin merah pada permukaan media pada bakteri yang
diduga E. coli sedangkanS. aureustidak terbentuk cincin merah (Cappucino dan
Sherman, 2004).
Uji pengecatan Gram bertujuan untukmengetahui morfologi sel bakteri serta
membedakan bakteri Gram positif dan Gramnegatif. Menurut Brooks,et al (2007),
bakteriS. aureusberbentuk bulat ataucoccus, berkelompok seperti buahanggur, pada
pewarnaanmemberikan warna ungu€ biru menunjukkan Gram positif. BakteriE. coli
berbentuk batang,memberikanwarna merah pada pewarnaanyang menunjukkan Gram
negatif. Hasil identifikasi bakteri pada pewarnaan Gramdengan pengamatan
menggunakan mikroskopmenunjukkan bakteri ujiyang didugaS. aureusberbentuk
bulat dan berwarna ungu, bakterididugaE. coli berbentuk batang dan berwarna merah.
Hal ini menunjukkan bahwa bakteri ujiS.aureusmerupakan Gram positif dan bakteri
uji E. coli merupakanGram negatif.
Berdasarkan hasil uji biokimia dan pengecatan Gram yang dilakukan dalam
penelitian sesuailiteratur menunjukkan bahwa bakteri uji yang digunakan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
penelitian adalah benarStaphylococcusaureusdan Escherichia coli(lampiran17).
Pemilihan kedua bakteri ini dengan tujuan bahwa bakteriS. aureusATCC 25923dapat
mewakili bakteriGram positif, sedangkanE. coli ATCC 25922mewakili bakteriGram
negatif dalam pengujian aktivitas ekstrak etanol daun petai sebagai antibakteri. Selain
itu, menurutDermawaty(2015), S. aureusdanE.coli merupakan bakteri patogen yang
termasuk penyebab terbesar penyakit infeksi dan diare.
D. Uji aktivitas antiba kteri ekstak etanol daun petaiterhadap S.aureusATCC
25923dan E. coli ATCC25922dengan metode difusi sumuran
Uji aktivitas antibakterimenggunakanmetodedifusi sumuran. Uji inidigunakan
sebagai uji pendahuluanuntuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun petai memiliki
kemampuan sebagai antibakteri terhadapS. aureusATCC 25923dan E. coli ATCC
25922ditunjukkan dengan adanya zona jernih disekitar sumuran setelah inkubasi 24
jam. Prinsip difusi sumuran yaituberdifusinya senyawa uji dari titik awal pemberian
ke daerah media padat yang sebelumnya sudah diinokulasikan bakteri uji. Pemilihan
difusi sumuran disesuaikan dengan sifat bakteriS. aureusdanE. coli yang merupakan
anaerob fakultatif, sehingga diharapkan senyawa uji dapat berdifusi sampai kedalam
media untuk menghambat pertumbuhan bakteri.
Sebelum pengujian, ekstrak etanol daun petai dibuat variasi konsentrasi (50%,
25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%). Tujuan pembuatan variasi konsentrasi yaitu untuk
mengetahui konsentrasi minimum ekstrak etanol daun petai yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli. Pembuatan variasi konsentrasi
menggunakan pelarut DMSO 5% .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
DMSO dipilih sebagai pelarut karena dari hasil orientasi dapat melarutkan
ekstrak etanol daun petai.Sedangkan, digunakan konsetrasi5% karena pada
konsentrasi 5% sudah cukupmelarutkan ekstrak, tanpa menunjukkanadanya
penghambatan pertumbuhan bakteri.Pada penelitian yang dilakukanEfendidan Triana
(2013) menggunakan DMSO 5%sebagai kontrol negatif untuk menguji aktivitas
antimikroba ekstrak etanol sarang semut terhadapC. albicans, E. coli, dan S. aureus
juga tidak menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan bakteri. Selainitu,
menurut penelitian Basch dan Gadebusch (1968), DMSO 8%- 40% memiliki sifat
bakteriostatik dan bakteriosidal. Oleh karena itu, pada penelitian ini menggunakan
DMSO 5%.
Selanjutnya dibuatsuspensibakterimenggunakan kultur bakteriS. aureusdanE.
coli yang kemudian disetarakan dengan larutan standar Mc. Farland 0,5.Konsentrasi
Mc. Farland0,5 dipilih karenamerupakan standar yang digunakan sebagai patokan
jumlah bakteri pada metode dilusi cair,broth makro-mikro dilusi dan metodedisk
difusi. Selain itu,Mc. Farland0,5 merupakan salah satu cara yang dapat diaplikasikan
untuk menyiapkan bakteri yang akan digunakan untuk uji kemampuan antimikroba.
Penyetaraan ini dimaksudkan agar apabila dilakukan replikasi, diasumsikan jumlah
bakteri persatuan selalu sama (Sutton, 2011).
Penelitian ini menggunakan mediaMueler Hilton Agar (MHA). Selanjutnya
dibuat 7 sumuranmenggunakan pelubang sumuran berdiameter 6mm. Masing€
masing sumuran diinokulasikan dengan 50µLekstrak dengan berbagai variasi
konsentrasi,kontrol positif dan kontrol negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Kontrol negatif yang digunakan yaitu DMSO karena merupakan pelarut ekstrak.
Kontrol negatif bertujuan untuk mengetahui apakah pelarut yang digunakan memiliki
aktivitas antibakteriatau tidak. Kontrol positif yang digunakan dalam penelitian ini
Amoksisilin. Amoksisilin merupakan antibiotik golongan penisilin yang memiliki
spektrum luas, bekerja sebagai antibakteri dengan menghambat transpeptidase yang
menyebabkan penghambatan peptidoglikan sehinggadinding sel bakteri terganggu
(Katzung, 2009). Kontrol positif yang dilakukan bertujuan untuk melihat aktivitas
antibakteri yang sudahberedar dipasaransebagai terapi untuk mengatasi penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, selain itu untuk melihatmetode yang dilakukan peneliti sudah
benar atau belum. Selain kontrol positif dan kontrol negatif, pada uji difusi sumuran ini
juga menggunakan kontrol media dan kontrol bakteri uji. Hasil kontrol media
menunjukkan media jernih dan tidak terdapat pertumbuhan bakteri,hal ini
menunjukkan media yang digunakan steril dan apakah pengerjaan dilakukan dengan
teknik aseptis.Kontrol pertumbuhan bakteri uji untuk melihat apakah bakteri tumbuh
dengan baik dan apakah bakteri yang tumbuh di media memang hanya bakteri uji yang
diinginkan. Hasil kontrol pertumbuhan bakteri menunjukkan pertumbuhan bakteri
merata dan tidak ada kontaminasi bakteri lain.
Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun petaidiperoleh dengan melihat
zona hambat yang terbentuksetelah inkubasi selama 24 jam. Zona hambat diukur
menggunakan penggaris(mm), hasil pengukuran kemudian dikurangi diameter
pelubang sumuran (6mm). Uji difusi sumuran ini direplikasi sebanyak 3 kali(Tabel
IV).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel IV. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat Ekstrak Etanol Daun Petaiterhadap Bakteri E. coli ATCC 25922dan S. aureusATCC 25923
Catatan = diameter sumuran 6mm, n =3
Padatabel IV, kontrol negatif tidak menunjukkan adanya zona hambat, hal ini
menunjukkanDMSO 5%yang digunakan sebagai kontrol dan pelarut ekstrak tidak
berpengaruh terhadap uji antibakteri. Ekstraketanol daun petai tidak menunjukkan
adanya zona hambat pada bakteriE. coli, namun menunjukkan adanya zona hambat
pada bakteriS.aureus. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun petai memiliki
aktivitas antibakteri terhadap bakteriS. aureusATCC 25923.
Tabel V. Kategori daya hambat bakterimenurut Stout (1971) cit. Rita (2010)
Diameter zona hambat (mm) Kategori daya hambat<5 Lemah
5 € 10 Sedang10 € 20 Kuat
>20 Sangat kuat
Rerata ± SDDiameter zona hambat (mm)
E.coli ATCC 25922
Rerata ± SDDiameter zona hambat (mm)
S.aureusATCC 25923
Kontrol (+) 35,1± 2,4 35,1 ± 2,4
Kontrol (-) 0 0
Konsentrasi 50 % 0 15,8 ± 2,4
Konsentrasi 25 % 0 13,8 ± 0,8
Konsentrasi 12,5 % 0 10,4 ± 0,5
Konsentrasi 6,25 % 0 7,8 ± 1,3
Konsentrasi 3,125 % 0 4,1 ± 2,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Berdasarkan kategori daya hambat menurutStout (1971) cit. Rita (2010), pada
penelitian inidaya hambat ekstrak etanol terhadapS. aureuspada konsentrasi 12,5%;
25%; 50% kuat, konsentrasi 6,25% sedang, konsentrasi 3,125% lemah.
BakteriS.aureuslebih peka dibandingE. coli terhadap ekstrak etanol daun petai
dimungkinkan dipengaruhi oleh perbedaanstruktur sel bakteri.MenurutPandeydan
Gupta (2014), bakteri Gram positif (S. aureus) memiliki beberapa lapisan
peptidoglikan yang membentuk struktur yang tebal dan kakusebagailapisan terluar
serta mengandung substansi dinding selpolar yang disebut asam teikoat, dimana
peptidoglikan bukanmerupakan penghalang permeabilitas yang baik, sedangkan pada
bakteri Gram negatif(E.coli) terdiri atas satu atau lebih lapisan peptidoglikan yang tipis
dan membrantebal di bagian luar lapisan peptidoglikanyang dapat mencegah
masuknya ekstrak daun petaikedalam sel, serta memiliki membran fosfolipid pada
bagian luar yang mengandungkomponen liposakarida sehingga dinding sel tidak
permeabel terhadap ekstrak.
Aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun petaiterhadap bakteriS. aureus
dimungkinkan akibatadanya senyawa fenolik, flavonoid, alkaloid, saponin, terpenoid
yang dimiliki . Senyawa€ senyawa tersebut bersifat polar sehinggalebih peka
memberikan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Gram positif (S.aureus) yang
memiliki dinding sel bersifat polar.Fenolik dan flavonoid memberikan aktivitas
antibakteri dengan merusak membran sel sehingga terjadi perubahan permeabilitas sel
yang dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan sel ataukematiansel. Selain
itu, senyawa fenol melalui gugus hidroksi akan berikatan dengan protein sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
mengubah konformasi protein membran sel target, mendenaturasi protein selsehingga
dapat melisiskan dinding sel(Pelczar dan Chan, 1988,cit. Kumalasari dan Sulistyani,
2011). Mekanisme alkaloid sebagai antibakteri denganmengganggu komponen
penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk
secara utuh dan menyebabkan kematian sel (Robinson, 1995).Saponin memberikan
aktivitas antibakteri dengan mengganggu permeabilitas membran sel bakteri, yang
mengakibatkan kerusakan membran sel dan menyebabkan keluarnya berbagai
komponen penting dari dalam sel bakteri yaitu protein, asam nukleat dan nukleotida.
Terpenoid memberikan aktivitas antibakteri dengan mekanisme mengganggu proses
terbentuknya membran dan atau dinding sel, sehingga membran atau dinding sel tidak
terbentuk atau terbentuk tidak sempurna (Ganiswarna, 1995,cit. Darsana, Besungdan
Mahatmi, 2012).
Data diameter zona hambat yang diperoleh diolah secara statistik. Normalitas
data diuji menggunakanShapiro-Wilk. Hasil uji menunjukkan data tidak terdistribusi
normal.Oleh karena itu, ujidilanjutkan denganUji non parametrikKruskal-Wallis, uji
ini dilakukan sebagai pengganti uji ANAVA. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
apakah ada perbedaan bermakna antar kelompok. HasilKruskal-Wallis menunjukkan
terdapat perbedaanbermakna antar kelompo. Selanjutnya dilakukanUji Post Hoc
denganuji Mann Withney€ Wilcoxonuntuk melihat perbedaan hasil diameter zona
hambat tiap konsentrasi dengan konsentrasi lain dan kontrol negatif(Tabel VI).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel VI . Hasil Statistik Mann Withney€ Wilcoxon diameter zona hambat serikonsentrasi ekstrak etanol daun petai terhadapS. aureus
Kontrol€
(0)
Kons50%
(15,8±2,4)
Kons25%
(13,8±0,8)
Kons12,5%
(10,4±0,5)
Kons6,25%
(7,8±1,3)
Kons3,125%
(4,1±2,1)Kontrol
€(0)
Kons50%
(15,8±2,4)BB
Kons25%
(13,8±0,8)BB BTB
Kons12,5%
(10,4±0,5)BB BB BB
Kons6,25%
(7,8±1,3)BB BB BB BTB
Kons3,125%
(4,1±2,1)BB BB BB BB BB
Catatan : Angka yang terdapat dalam tanda kurung merupakan rerata ± SD diameterzona hambatS. aureus.; BB : Berbeda bermakna; BTB : berbeda tidak bermakna; tarafkepercayaan 95%.
Data tabelVI menunjukkan bahwa diameter zona hambat seri konsentrasi
3,125%; 6,25%; 12,5%, 25%, 50% berbeda bermakna dengan kontrol negatif.Oleh
karena itu,dapat dikatakan secara statistik ekstrak etanol daun petai dengan konsentrasi
tersebut memilikiaktivitas antibakteriterhadap bakteriS. aureus. Pada penelitian, zona
hambat ekstrak etanol daun petai terhadapS.aureusmeningkat sebanding dengan
peningkatan konsentrasi, namun hasil statistikpada konsentrasi 6,25% dan 12,5% serta
25% dan 50% menunjukkan perbedaan tidak bermakna(kemampuan antibakteri pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
6,25% dan 12,5% serta 25% dan 50%dianggapsamasecara statistik). Salah satu faktor
yang mempengaruhidiameter zona hambatan yaitu konsentrasi. Semakintinggi
konsentrasi suatu bahan,semakin banyakbakteri yang dapat dihambat. Pada titik
tertentu, peningkatankonsentrasi tidak meningkatkan kecepatanuntuk menghambat
atau membunuh bakteriuji (Noer, 2011).Hal serupa juga dialami oleh Elifah (2010),
diameter zonahambat tidak selalu naik sebanding dengan naiknya konsentrasi
antibakteri, kemungkinan ini terjadi karena perbedaan kecepatan difusi senyawa
antibakteri pada media agar serta jenis dan konsentrasi senyawa antibakteri yang
berbeda jugamemberikan diameter zona hambat yang berbeda pada lama waktu
tertentu (Dewi, 2010).
E. Penetapan Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum
(KBM) Ekstrak Etanol Daun Petai Terhadap Bakteri S. aureusATCC 25923
dengan Metode Dilusi Cair
Penetapan Kadar Hambat Minimum (KHM)dan Kadar Bunuh Minimum (KBM)
ekstrak etanol daun petai terhadap bakteriS. aureusmenggunakan metode dilusi cair.
Prinsip metode dilusi yaitu membuatseri pengenceran konsentrasisenyawa uji. Seri
konsentrasi yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari hasil uji aktivitas
antibakteri menggunakan difusi sumuran, namun rentang konsentrasinya diperkecil.
Seri konsentrasi yang digunakan, yaitu 0,782%; 1,563%; 3,125%; 6,25%; 12,5%;
15,625%; 18,750%; 21,875%; 25; 50%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Penetapan KHM dan KBM dilakukan menggunakan spektrofotometer pada
panjang gelombang 480 nm.Panjang gelombang ini digunakan karena menurut
penelitian Dewi (2010), panjang gelombang 480 nmdapat menunjukkan nilai
absorbansinya terhadap seri pengenceran kultur bakteri dengan ketelitian tertinggi
dibandingkan dengan panjang gelombang lainnya. Adanyapertumbuhan bakteridapat
diketahui dengan mengukur selisih antara absorbansi sebelum dan sesudah inkubasi.
Jumlah sel bakteri dapat diukur dengan cara mengetahui kekeruhan (turbiditas) kultur.
Semakin keruh suatu kultur, semakin banyak jumlah selnya. Cahaya yang dipancarkan
pada spektrofotometer akan mengenai sel sehingga sebagian cahaya akan diserap dan
sebagian diteruskan. Banyaknya cahaya yang diabsorbsi sebanding dengan banyaknya
sel bakteri pada batas-batas tertentu. Perhitungan banyaknya bakteri dengan metode ini
mempunyai kelemahan yaitu tidak dapat membedakan sel yang hidup dan mati
(Purwoko, 2007cit. Dewi, 2010).
Tabel VII . Hasil Uji Dilusi Cair Ekstrak Etanol Daun Petai terhadap BakteriS. aureus
KonsentrasiOptical Density
ƒODSebelum inkubasi(jam ke - 0)
Sesudah inkubasi(18jam)
0,782% 0,1744 1,590 1,41561,563% 0,2971 1,6703 1,37323,125% 0,5284 1,6080 1,07966,25% 1,2058 2,1140 0,908212,5% 3,3113 3,699 0,3867
15,625% 3,6123 3,9133 0,301018,750% 3,6123 3,9133 0,301021,875% 3,6123 3,9133 0,3010
25% 3,9133 3,9133 050% 3,9133 3,9133 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
PadatabelVI I, hasil uji dilusi cairkonsentrasi 25%, 50%menunjukkan kesamaan
kekeruhan antara setelah inkubasi dengan sebelum inkubasi(OD = 0), sehingga
diperkirakan nilai tersebut merupakan KHM atau KBM.Selanjutnya dilakukan uji
penegasan yang bertujuan untuk mengetahui apakah nilai tersebut merupakan KHM
atau KBM. Uji penegasan dilakukan dengan cara mengambil satu ose dari media uji
seri konsentrasi 25%, 50% kemudian diinokulasikan secarastreakpada petri yang
berisi media padat baru tanpa penambahan apapun. Kemudian diinkubasi kembali,
apabila setelah inkubasi hasil goresan menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri
dinyatakan sebagai KHM dan jika tidak terdapat pertumbuhan bakteri ditetapkan
sebagai KBM.
Tabel VI I I . Hasil Uji Penegasan EkstrakEtanol Daun Petai terhadapS. aureus
Konsentrasi Pertumbuhan BakteriS. aureus
25% Terdapat pertumbuhan bakteri
50% Terdapat pertumbuhan bakteri
Hasil uji penegasan menunjukkan masih terdapat pertumbuhan bakteri pada
konsentrasi 25%; 50%.Oleh karena itu, diketahui KHMekstrak etanol daun petai
terdapat pada konsentrasi25%, sedangkan nilai KBMbelumdicapai (lampiran22).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil uji tabung ekstrak etanol daun petai diduga mengandung
senyawa fenolik, flavonoid, alkaloid,saponin dan terpenoid.
2. Ekstrak etanol daun petai memiliki aktivitas antibakteri terhadapS. aureus ATCC
25923, tetapi tidak memiliki aktivitas antibakteriterhadapE. coli ATCC 25922.
3. Kadar Hambat Minimum ekstrak etanol daun petai terhadap bakteriS. aureus
ATCC 25923adalah pada konsentrasi 25%, sedangkan nilai KBMbelumdicapai.
B. Saran
1. Perludilakukanisolasi kandungan kimiamenggunakan kromatografi lapis tipisdan
uji kuantitatif menggunakan spektrofotometriuntuk mengetahui kadar masing€
masingsenyawa
2. Perlu dilakukan uji bioatografi kontak ekstrak etanol daun petai sehingga dapat
diketahuisenyawa yang dimungkinkanberperan memberikan aktivitas antibakteri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Daftar Pustaka
Adila,R., Nurmiati, dan Agustien, 2013, Uji AntimikrobaCurcumaspp. TerhadapPertumbuhanCandida albicans, Staphylococcus aureusdanEscherchia coli, J.Bio. UA.,2(1) : 1-7.
Adi, L.T., 2008,Tanaman Obat & Jus untuk Mengatasi Penyakit Jantung, Hipertensi,Kolesterol, PT Agromedia Pustaka,Jakarta, hal 141- 142.
Anief, M., 1987, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, hal.168,169.
Anonim, Pusat Data dan InformasiKementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012,Penyakit Tidak Menular,Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, 2(2), 9.
Artini, P.E.U.D., Astuti, K. W.,Warditiani, N.K., 2013,Uji Fitokimia Ekstrak EtilAsetat Rimpang Bangle (Zingiber purpureumRoxb.),Jurnal Farmasi Udayana,hal. 1.
Azizi, C. Y. M., Salman, Nik,and Mohd, 2006, Extraction and Identification ofCompounds FromParkia SpeciosaSeeds by Supercritical Carbon Dioxide,Journal of Chemical and Natural Resources Engineering,University TechnologyMalaysia,pp. 153€ 163.
Basch, H., dand Gadebusch, H. H., 1968, In Vitro Antibacterial Activity ofDimethylsulfoxide,American Society for Microbiology, pp. 1952 - 1953.
BPOM RI, 2010,Acuan Sediaan Herbal, Badan Pengawasan Obat dan MakananRepublik Indonesia, Jakarta, hal. 7.
Brooks,G.F., Butel, J.S.,danMorse, S.A., 2007,Mikrobiologi Kedokteran (MedicalMicrobiology) Jawetz, Melnick & Adelberg ,Edition 23, diterjemahkan olehElferia, R.N.,dkk., hal.39,170, 225-228, 252- 257, 318-319, 352,719,EGC,Jakarta.
Cappucino, J.G., dan Sherman, N., 2004,Manual Laboratorium Mikrobiologi, Edisi8, EGC, Jakarta, pp.167-168,170,177,210-211.
Carr, J.H., 2014,a. Centers for Disease Control and Prevention, PHIL,
http://www.bacteriainphotos.com/Escherichia%20coli%20electron%20microscopy.html, diakses tanggal 18 Agustus 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b. Centers for Disease Control and Prevention, PHIL,http://www.bacteriainphotos.com/Staphylococcus%20aureus%20electron%20microscopy.html, diakses tanggal 18 Agustus 2014
Darsana, I.G. O., Besung, I.N.K.,danMahatmi, H., 2012, Potensi Daun Binahong(Anredera Cordifolia (Tenore) Steenis) dalam Menghambat PertumbuhanBakteriEscherichia colisecara In Vitro,Indonesia Medicus Veterinus, 1(3), 337-351.
Departemen Kesehatan RI, 1986,Sediaan Galenik, Edisi 1, Departemen KesehatanRepublik Indonesia, Jakarta, hal. 4-6.
Departemen Kesehatan RI, 1995,Materika Medika Indonesia jilid VI, Edisi 1,Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. xvii.
Departemen Kesehatan RI, 2000,Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat,Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta, hal. 8€ 13.
Dermawaty, D. E., 2015, Potential Extract Curcuma (Curcuma xanthorrizal, Roxb)asAntibacterials,J Majority, Volume 4 Nomor 1 : 5-6.
Dewi, F.K., 2010, Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Mengkudu TerhadapBakteri Pembusuk Daging Segar,Skripsi, 7, Universitas Sebelas Maret,Surakarta.
Dipiro, 2008,Pharmacotherapy : A Patophysiologic Approach, McGraw-Hill, USA,pp. 1124.
Edeoga,H.O., Okwu, and Mbaebre, B., 2005, Phytochemical Constituent of SomeNigerian Medicinal Plants,Afr Journal of Biotechnology, 4:685-688.
Efendi, Y. N. dan Triana, H., 2013,Potensi Antimikroba Ekstrak Etanol Sarang Semut(Myrmecodia tuberosaJack.) TerhadapCandida albicans, Escherichia colidanStaphylococcus aureus, Traditional Medicine Journal, Volume 18 (1),Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, hal. 53€ 58.
Elifah, E., 2010, Uji Antibakteri Fraksi Aktif Ekstrak Metanol Daun Senggani(Melastoma candidum, D. Don) TerhadapEscherichia colidanBacillussubtilisSerta Profil Kromatografi Lapis Tipisnya,Skripsi,FMIPA UNS, hal. 32- 37 .
Fatisa,Y., 2013, Daya Antibakteri Kulit dan Biji Buah Pulasan(Nephelium mutabile)terhadapStaphylococcusaureusdan Escherichia colisecara In Vitro, JurnalPeternakan, Vol 10, No. 1 : 31-38.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Handa, S.S., Khanuja, S.P.S.,and Longo, G., 2008,Extraction Technologies forMedical and Aromatic Plants, International Centre For Science and HighTechnology,Trieste, pp. 7.
Hugo, W.B., and Russel, A.D., 2004,Pharmaceutical Microbiology,7th Edition,Blackwell Scientific Publication, London, pp. 202-205.
Jawetz, E., Melnick, J.L., dan Adelberg, E.A., 2005,Mikrobiologi Kedokteran(Medical Microbiology),diterjemahkan oleh Elferia, R.N.,et al., hal. 100€101,235,318-319, 352, EGC, Jakarta.
Jayalakshmi, B., Raveesha, K.A.,and Amruthesh. K.N., 2011, PhytochemicalInvestigations an Antibacterial Activity of some Medical Plants againstpathogenic bacteria,Journal of Applied Pharmaceutical Science, 01 (05) : 124€128.
Jones, W.P.,andKinghorn, A.D., 2006,Extraction of Plant Secondary Metabolites, In:Sarker, S. D., Latif, Z., and Gray, A., I., eds. Natural Products Isolation. 2nd Ed,Nwe Jersey: Humana Press. pp. 341-342.
Juliantina R.F., Citra M.D.A., Nirwani B., Nurmasitoh T., Bowo E.T., 2009. Manfaatsirih merah (Piper crocatum) sebagai Agen Anti Bacterial terhadap bakteri Grampositif dan Gram negative.Jurnal kedokteran dan kesehatan Indonesia, hal. 3.
Katzung,B.G., 2007,Basic and Clinical Pharmacology, McGraw- Hill, San Fransisco,pp. 208.
Kardinan, A.,danKusuma, F.R., 2004,Meniran Penambah Daya Tahan Tubuh Alami,Agro Media Pustaka, Jakarta, hal. 2-3.
Kamisah,Y., Othman, F., Qodriyah M.H.,andJaarin, K., 2013,Parkia speciosaHask:A potential Phytomedicine, Review Article, Evidence-Based ComplementaryandAlternatif Medicine, Malaysia, pp. 1€ 6.
Kismiyati, S.S., Yusuf, R. W. N., dan Kusdawarti, R., 2009, Isolasi dan IdentifikasiBakteri Gram Negatif Pada Luka Ikan Maskoki(Carassius auratus) AkibatInfestasi EktoparasitArgulussp., Jurnal IlmiahPerikanan dan Kelautan Vol. 1,No. 2, hal. 131.
Kumalasari,E.,danSulistyani, N., 2011, Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol BatangBinahong (Anredera cordifolia(Tenore) Steen.) terhadapCandida albicansSertaSkrining Fitokimia,Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 1 (2) : 51€ 62.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Kurniawati, D. A., 2014, Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Petai (Parkia speciosaHassk.) Terhadap BakteriEscherichia colidanStaphylococcus aureus, Skripsi,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor,hal.6-35.
Mahardika, C., 2013, Fraksionasi Ekstrak Kulit Petai Berpotensi Antioksidan,Skripsi,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, hal.5€ 28.
Markham, K.R., 1988,Cara Mengidentifikasi Flavonoid,Terjemahan Padmawinata,ITB Press, Bandung, hal. 23- 24, 42€ 43.
Marliana,S.D., Suryanti, V.,dan Suyono, 2005,Skrining Fitokimia dan AnalisisKromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium eduleJacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol,Biofarmasi, 3 (1): 26-31.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2009,Keputusan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia No. 261/Menkes/SK/IV/2009,Farmakope Herbal Indonesia EdisiPertama, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Noer, S. F., 2011, Pengaruh Kadar Etanol Dalam Sediaan Gel Antiseptika TerhadapPertumbuhan BakteriSalmonella thyposa, Iltek, Volume 6, Nomor 12,Universitas Islam Makassar, Makasar, hal. 889.
Padmasari, P.D., Astuti, K.W.,danWarditiani, N.K., 2013, Skrining Fitokimia EkstrakEtanol 70% Rimpang Bangle (Zingiber purpureumRoxb.), Jurnal FarmasiUdayana.
Pandey D.,andGupta,A.K., 2014, Antibacterial Efficacy OfCurcuma caesiafromBastar District of Chhatisgarh, India,IJPSR, Vol. 5(6) : 2294€ 2301.
Plantamor, 2008, Parkia speciosa Hassk,http://www.plantamor.com/index.php?plant=955, diakes tanggal 2 Februari2015.
Pratama, A.A, 2015, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit BuahPetai (ParkiaspeciosaHassk.) terhadapStaphylococcus aureusdanEscherichiacoli, skripsi,41,Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Pratiwi, S.T., 2008,Mikrobiologi Farmasi, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 190, 191.
Radji, M., 2010,Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi & Kedokteran,Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta, pp. 125-129, 179-191.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Rao, V., 2012,Phytochemicals- A Global Perspective of Their Role in Nutrition andHealth,InTech, Croatia, pp. 1- 9.
Rita,W.S., 2010, Isolasi, Identifikasi, dan Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa GolonganTriterpenoid pada Rimpang Senyawa Temu Puti (Curcuma zedoria(Berg.)Roscoe),Jurnal Kimia, 1 : 20-26.
Robinson, T., 1995,Kandungan Senyawa Organik Tumbuhan Tinggi, diterjemahkanoleh Prof. Dr. Kosasih Padmawinata, ITB, Bandung, hal. 45€ 46.
Rostinawati, T., 2008, Skrining dan Identifikasi Bakteri Penghasil Enzim Kitinase dariAir Laut di Perairan Pantai Pondok Bali,Penelitian Mandiri,Fakultas Farmasi,UniversitasPadjadjaran, Jatinangor, hal. 30.
Sakunpak, A.andPanichayupakaranant, 2012, Antibacterial Activity of Thai EdiblePlants Against Gastrointestinal Pathogenic Bacteria and Isolation of a New BroadSpectrum Antibacterial Polyisoprenylated Benzophenone, Chamuangone,FoodChemistry,130:826€ 831.
Salni, Hanifa, M., dan Ratna, W. M., 2011, Isolasi Senyawa Antibakteri Dari DaunJengkol (Pithecolobium lobatumBenth) dan Penentuan Nilai KHM-nya,JurnalPenelitian Sains, Vol. 14, 40, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan.
Sangi, M.S., Momuat, L.I.,dan Kumaunang,M., 2012, Uji Toksisitas dan SkriningFitokimia Tepung Gabah Pelepah Aren (Arenga pinnata), Jurnal Ilmiah Sains,12 (2), 127€ 133.
Sarker, S.D.,and Nahar, L., 2007, Chemistry for PharmacyStudents: General,Organic, and Natural Product Chemistry, John Wiley & Son Ltd, England, pp.404, 405, 451, 465, 466, 512, 521€ 523, 528.
Soegihardjo, C.J., 2013,Farmakognosi, PT Citra Aji Pramana, Yogyakarta, hal. 10-11, 45.
Sunanta, H., 1992,Budi Daya Petai dan Aspek Ekonominya, Kanisius, hal. 8- 10.,diakses tanggal 18 Agustus 2014
Sutton, S., 2011,Determination of Inoculum for Microbiological Testing, Summer,Volume 15, Number 3, pp. 49€ 53.
Utami, S., Asmaliyah, 2010,Potensi PemanfaatanTumbuhan Obat di KabupatenLampung Barat dan kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Balai PenelitianKehutanan Palembang, hal. 14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
World Health Organization, 2012, The Top 10 Causes of Death,http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs310/en/, diaksestanggal 2 April2015.
World Gastroenterology Organisation, 2012,Acute diarrhea in adults and children: aglobal perspective,Global Guidlines, pp. 1, 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lampiran 1. Surat Keterangan Simplisia Daun Petai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian di Laboratorium Balai Kesehatan Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran 3. Sertifikat Hasil Uji Staphylococus aureusATCC 25923
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 4. Sertifikat Hasil Escherichia coliATCC 25922
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 5. Foto Pengeringan Daun Petai
Lampiran 6. Hasil penenetapan susut pengeringan
Bahan serbuk Daun petaiReplikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3
Berat awal 5,012g 5,012g 5,022gBerat akhir 4,684g 4,694g 4,699gSelisih berat 0,328g 0,321g 0,323g
% susut 6,544% 6,401g 6,441%Rata€ rata % susut pengeringan = 6, 462%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 7. Foto penguapan menggunakanrotary evaporator
Lampiran 8. Hasil ekstrak etanol daun petai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 9. Hasil Uji Tabung Pendahuluan
Pereaksi KOH LP
Hasil : warna orange kemerahan semakin intensif (+)
�S�e�b�e�l�u�m� �p�e�r�l�a�k�u�a�n �S�e�t�e�l�a�h� �p�e�n�a�m�b�a�h�a�n� �K�O�H�L�P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 10. Hasil uji tabung fenolik
Pereaksi FeCl3
Hasil: larutan uji berwarna merah hitam (+)
�S�e�b�e�l�u�m� �p�e�r�l�a�k�u�a�n �S�e�t�e�l�a�h� �p�e�n�a�m�b�a�h�a�n� �F�e�C�l�3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 11. Hasil uji t abung flavonoid
Hasil : Larutan berwarna jingga (+)
�S�e�b�e�l�u�m� �p�e�r�l�a�k�u�a�n �S�e�t�e�l�a�h� �p�e�n�a�m�b�a�h�a�n� �N�a�O�H� �L�P
Setelah penambahan HCL Pereaksi NaOH LP dan HCl 2N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 12. Hasil uji t abung alkaloid
Hasil : terbentuk endapan pada penambahan pereaksi Dragendorf dan Mayer (+)
Pereaksi Mayer dan DragendorfSebelum perlakuan
Setelah penambahan Dragendorf
(hasil +)
Setelah penambahan Mayer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 13. Hasil uji tabung tanin
Pereaksi FeCl3
Hasil : larutan berwarna cokelat€ orange (-)
Sebelum perlakuan Setelah penambahan FeCl3 10%
(hasil +)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 14. Hasil uji tabung saponin
Hasil : terbentuk buih (+)
Sebelum perlakuan Setelah penggojogan, pendiaman 30menit dan penambahan HCl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 15. Hasil uji tabung terpenoid
Hasil :Larutan berwarna cokelat, permukaanberwarna cokelat merah(+)
Sebelum perlakuan Setelah penambahan kloroform
Setelah penambahan kloroform danH2SO4
pereaksi kloroform, dan H2SO4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 16. Variasi konsentrasi ekstrak etanol daun petai
�5�0�%�,� �2�5�%�,� �2�1�,�8�7�5�%�,� �1�8�,�7�5�%�,� �1�5�,�6�2�5�%
�1�2�,�5�%�,� �6�,�2�5�%�,� �3�,�1�2�5�%�,� �1�,�5�6�3�%�,� �0�,�7�8�%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 17. Identifikasi bekteri
a) Hasil Uji IdentifikasiStaphylococcusaureus
a b c d e
Adandapan hitam padamedia geolitik
Adakabut putihpada mediaenrich
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Keterangan :
Label GulanegatifgulaSebelum
inkubasi 24 jam(Warna)
Setelah inkubasi24 jam (Warna) Keterangan
A Glukosa Kuning
Bagian atasberwarna kuning,
dan bawahnyaberwarna jingga
Positif karenaterjadi
perubahanwarna
B Laktosa Ungu Kuning
C Manitol Hijau Jingga
D Maltosa Merah Kuning
E Sakarosa Biru Kuning
F NaBening
KekuninganSedikit hitam
Negatif karenaperubahanwarna yangterjadi tidaksesuai sehinggadilakukan ujiDNAse
G SIMBening
KekuninganAda gelembung
atau motil
H SC Hijau Sedikit hitam
f g h
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Hasil uji DNAse
Uji DNAse sebagai proses aglutinase,
hasilpositif karena terjadi gumpalan. Hasil Pengecatan Gram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
b) Uji Identifikasi BakteriEscherichia coli
Ada gelembung gas dari tabungdurham yang ada di dalamtabung reaksi media BGLD
a b c d e
Ada warna hijau kebiruanmenunjukkan tersangka adalah
Escherichia coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Keterangan :
Label GulaSebelum
inkubasi 24jam (Warna)
Setelah inkubasi 24jam (Warna)
Keterangan
A Glukosa KuningBagian atas berwarnakuning, dan bawahnya
berwarna jingga
Positif karenaterjadi perubahan
warna
B Laktosa Ungu Kuning
C Manitol Hijau Jingga
D Maltosa Merah Kuning
E Sakarosa Biru Kuning
F SC Hijau Kuning kecoklatanNegatif karenatidak berubahwarna menjadi biru
G SIMBening
Kekuningan
Permukaan berbentukcincin jingga (indol),agak hitam (sulfur) danterbentuk gelembungyang melebar (motil)
f gHasil Pengecatan Gram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 18. Uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureusdengandifusi sumuran
Keterangan :
a. Variasi konsentrasi ekstrak etanol daun petai3,125%, 6,25%, 12,5%, 25%, 50%
b. Kontrol positif dan negatif
c. Kontrol pertumbuhan bakteri
�d�c
�a �b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 19. Uji aktivitas antibakteri terhadap Escherichiacoli dengandifusi sumuran
Keterangan :
a. Variasi konsentrasi ekstrak etanl daun petai 3,125%, 6,25%, 12,5%, 25%, 50%
b. Kontrol positif dan negatif
c. Kontrol pertumbuhan bakteri
�b
�c
�a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 20. Hasil pengukuran diameter zona hambat ekstrak etanol
daun petai
a. S. aureus
Konsentrasi(%) 3,125 6,25 12,5 25 50 Kontrol+
Kontrol-
Replikasi 1(mm)
4 6,3 11 13,7 13,7 36 0
Replikasi 2(mm)
2 9 10,3 13 18,3 34,3 0
Replikasi 3(mm)
6,3 8 10 14,7 15,3 35 0
SD ± rata-rata 4,1±2,1 7,8±1,3 10,4±0,5 13,8±0,8 15,8±2,4 35,1 0
b. E. coli
Ekstrak etanol daun petai tidak menunjukkan adanya zona hambatterhadap bakteriEscherichia colipada 3 kali replikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 21. Uji KHM dan KBM Ekstrak Etanol Daun Petai dengan Metode
dilusi cair
�S�e�b�e�l�u�m� �i�n�k�u�b�a�s�i
�S�e�t�e�l�a�h� �i�n�k�u�b�a�s�i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 22. Uji penegasan dengan metode streak plate
25%
50 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 23. Hasil uji dilusi cair
�a �b �(�b�-�a�) �a �b �(�b�-�a�) �a �b �(�b�-�a�)�0�.�7�8�2�%�0�.�1�7�4�4�1�.�5�9�0�0�1�.�4�1�5�6�0�.�1�9�2�8 �1�.�6�0�4 �1�.�4�1�1�2�0�.�1�8�2�7�1�.�6�7�5�1�1�.�4�9�2�4�1�.�5�6�3�%�0�.�2�9�7�1�1�.�6�7�0�3�1�.�3�7�3�2�0�.�3�0�2�5�1�.�7�0�5�1�1�.�4�0�2�6�0�.�2�9�8�3�1�.�7�2�6�3 �1�.�4�2�8�3�.�1�2�5�%�0�.�5�2�8�4 �1�.�6�0�8 �1�.�0�7�9�6�0�.�5�3�1�2�1�.�9�2�8�1�1�.�3�9�6�9�0�.�6�9�2�8�1�.�9�7�1�2�1�.�2�7�8�4�6�.�2�5�%�1�.�2�0�5�8 �2�.�1�1�4 �0�.�9�0�8�2�1�.�7�1�2�7�2�.�7�2�5�4�1�.�0�1�2�7�1�.�4�7�6�5�2�.�6�4�8�2�1�.�1�7�1�7�1�2�.�5�%�3�.�3�1�1�3�3�.�6�9�9�0�0�.�3�8�7�7�2�.�2�3�5�6�3�.�0�5�8�4�0�.�8�2�2�8�2�.�5�2�7�3�3�.�3�2�9�8�0�.�8�0�2�5
�1�5�.�6�2�5�%�3�.�6�1�2�3�3�.�9�1�3�3�0�.�3�0�1�0�3�.�3�1�1�3�3�.�7�2�5�1�0�.�4�1�3�8�2�.�9�8�1�2 �3�.�4�8�2 �0�.�5�0�0�8�1�8�.�7�5�%�3�.�6�1�2�3�3�.�9�1�3�3�0�.�3�0�1�0�3�.�4�7�1�2�3�.�8�2�8�6�0�.�3�5�7�4�3�.�2�2�7�3�3�.�5�9�8�1�0�.�3�7�0�8
�2�1�.�8�7�5�%�3�.�6�1�2�3�3�.�9�1�3�3�0�.�3�0�1�0�3�.�4�9�7�6�3�.�8�4�4�8�0�.�3�4�7�2�3�.�3�2�9�7�3�.�6�1�2�3�0�.�2�8�2�6�2�5�% �3�.�9�1�3�3�3�.�9�1�3�3 �0 �3�.�8�7�9�1�3�.�8�7�9�1 �0 �3�.�6�1�2�3�3�.�6�1�2�3 �0�5�0�% �3�.�9�1�3�3�3�.�9�1�3�3 �0 �3�.�9�1�3�3�3�.�9�1�3�3 �0 �3�.�9�9�9�1�3�.�9�9�9�1 �0
�k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�R�e�p�l�i�k�a�s�i
�1 �2 �3
�O�p�t�i�c�a�l� �D�e�n�s�i�t�y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
�L�a�m�p�i�r�a�n� �2�2�.� �H�a�s�i�l� �U�j�i� �S�t�a�t�i�s�t�i�k�d�i�a�m�e�t�e�r� �z�o�n�a� �h�a�m�b�a�t� �e�k�s�t�r�a�k� �e�t�a�n�o�l�d�a�u�n� �p�e�t�a�i� �t�e�r�h�a�d�a�p�S�.�a�u�r�e�u�s
�U�j�i� �N�o�r�m�a�l�i�t�a�s� �d�e�n�g�a�n� �S�h�a�p�i�r�o�-�W�i�l�k
�1�. �H�0� �:� �d�a�t�a� �t�e�r�d�i�s�t�r�i�b�u�s�i� �n�o�r�m�a�l�H�1� �:� �d�a�t�a� �t�i�d�a�k� �t�e�r�d�i�s�t�r�i�b�u�s�i� �n�o�r�m�a�l
�2�. �T�a�r�a�f� �k�e�p�e�r�c�a�y�a�a�n�,� �±�:� �0�,�0�5�3�. �W�i�l�a�y�a�h� �K�r�i�t�i�s
�= "� �( "� �)
Keterangan :D = Berdasarkan rumus di bawah
= Koefisient test Shapiro WilkX n-i+1 = Angka ke n€ i + 1 pada dataX i = Angka ke i pada data
�D� �="� �( "� �)
�K�e�t�e�r�a�n�g�a�n� �:
�X�I�=� �A�n�g�k�a� �k�e� �I� �p�a�d�a� �d�a�t�a
�=� �R�a�t�a�-�r�a�t�a� �d�a�t�a
�T�(�±�;� �n�)�=� �T�(�0�,�0�5� �;� �3�)� �=� �0�,�0�5� �;� �0�,�7�6�7
�H�o� �d�i�t�e�r�i�m�a� �j�i�k�a� �T�h�i�t�u�n�g�<� �T�t�a�b�e�l�m�a�k�a� �d�i�s�t�r�i�b�u�s�i� �d�a�t�a� �n�o�r�m�a�l� �(�D�N�)
�H�o� �d�i�t�o�l�a�k� �j�i�k�a� �T�h�i�t�u�n�g�>� �T�t�a�b�e�l�m�a�k�a� �d�i�s�t�r�i�b�u�s�i� �d�a�t�a� �t�i�d�a�k� �n�o�r�m�a�l� �(�D�T�N�)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
�1 �K�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f�X�i � �r�a�t�a �(�X�i�-�r�a�t�a�)�^�2
�1 �3�6 �3�4�.�3�3�3 �-�0�.�7�7�8 �0�.�6�0�5�2�8�4�2 �3�4�.�3�3�3 �3�5 �-�0�.�1�1�1 �0�.�0�1�2�3�2�1�3 �3�5 �3�6 �0�.�8�8�9 �0�.�7�9�0�3�2�1
�J�u�m�l�a�h �1�0�5�.�3�3�3 �D �1�.�4�0�7�9�2�6�R�a�t�a�-�r�a�t�a �3�5�.�1�1�1
�H�i�t�u�n�g� �N�i�l�a�i� �T
�i �A�i �X�n � �I� �+� �1�-�X�i�a�i �(�X�n � �I� �+� �1 ��X�i�)
�["��a�i �(�X�n � �I� �+� �1 ��X�i�)�]�^�2 �1�/�D� �*� �["��a�i �(�X�n � �I� �+� �1 � �X�i�)�]�^�2
�1 �0�.�7�0�7�1�3�6�-�3�4�.�3�3�3� �=� � �1�.�6�6�7�1�.�1�7�8�7�3�5�7�J�u�m�l�a�h �1�.�1�7�8�7�3�5�7 �1�.�3�8�9�4�1�7�8�5 �0�.�9�8�6�8�5�4�3�1�7�D�T�N
�2 �K�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f�X�i � �r�a�t�a �(�X�i�-�r�a�t�a�)�^�2
�1 �0 �0 �0 �0�2 �0 �0 �0 �0�3 �0 �0 �0 �0
�J�u�m�l�a�h �0 �D �0�R�a�t�a�-�r�a�t�a �0
�H�i�t�u�n�g� �N�i�l�a�i� �T
�i �A�i �X�n � �I� �+� �1 � �X�i�a�i �(�X�n � �I� �+� �1 ��X�i�)
�["��a�i �(�X�n � �I� �+� �1 ��X�i�)�]�^�2 �1�/�D� �*� �["��a�i �(�X�n � �I� �+� �1 � �X�i�)�]�^�2
�1 �0�.�7�0�7�1�0�-�0� �=� �0 �0�J�u�m�l�a�h �0 �0 �- �-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
�3�.�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%�X�i � �r�a�t�a �(�X�i�-�r�a�t�a�)�^�2
�1 �1�3�.�6�6�7 �1�3�.�6�6�7�-�2�.�1�1�0�6�6�6�6�6�7 �4�.�4�5�4�9�1�3�7�7�8�2 �1�8�.�3�3�3 �1�5�.�3�3�3�-�0�.�4�4�4�6�6�6�6�6�7 �0�.�1�9�7�7�2�8�4�4�4�3 �1�5�.�3�3�3 �1�8�.�3�3�3�2�.�5�5�5�3�3�3�3�3�3 �6�.�5�2�9�7�2�8�4�4�4
�J�u�m�l�a�h �4�7�.�3�3�3 �D �1�1�.�1�8�2�3�7�0�6�7�R�a�t�a�-�r�a�t�a �1�5�.�7�7�7�6�7
�H�i�t�u�n�g� �N�i�l�a�i� �T
�I �A�i �X�n � �I� �+� �1 � �X�i�a�i �(�X�n � �I� �+� �1 ��X�i�)
�["��a�i �(�X�n � �I� �+� �1 ��X�i�)�]�^�2 �1�/�D� �*� �["��a�i �(�X�n � �I� �+� �1 � �X�i�)�]�^�2
�1 �0�.�7�0�7�1�1�8�.�3�3�3�-�1�3�.�6�6�7� �=�4�.�6�6�6 �3�.�2�9�9�3�2�8�6
�J�u�m�l�a�h �3�.�2�9�9�3�2�8�6 �1�0�.�8�8�5�5�6�9�2�1 �0�.�9�7�3�4�5�8�0�9�2�D�T�N
�4 �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%
�X�i � �r�a�t�a �(�X�i�-�r�a�t�a�)�^�2�1 �1�3�.�6�6�7 �1�3 �-�0�.�7�7�8 �0�.�6�0�5�2 �1�3 �1�3�.�6�6�7 �-�0�.�1�1�1 �0�.�0�1�2�3 �1�4�.�6�6�7 �1�4�.�6�6�7 �0�.�8�8�9 �0�.�7�9�0
�J�u�m�l�a�h �4�1�.�3�3�4 �D� �= �1�.�4�0�8�R�a�t�a�-�r�a�t�a �1�3�.�7�7�8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
�H�i�t�u�n�g� �N�i�l�a�i� �T
�I �A�i �X�n � �I� �+� �1 � �X�i�a�i �(�X�n � �I� �+� �1 ��X�i�)
�["��a�i �(�X�n � �I� �+� �1 ��X�i�)�]�^�2 �1�/�D� �*� �["��a�i �(�X�n � �I� �+� �1 � �X�i�)�]�^�2
�1 �0�.�7�0�7�1�1�4�.�6�6�7�-�1�3�=� �1�.�6�6�7 �1�.�1�7�8�7�3�5�7�J�u�m�l�a�h �1�.�1�7�8�7�3�5�7 �1�.�3�8�9�4�1�7�8�5 �0�.�9�8�6�8�5�4�3�1�7�D�T�N
�5 �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�%
�X�i � �r�a�t�a �(�X�i�-�r�a�t�a�)�^�2�1 �1�1 �1�0 �-�0�.�4�4�4 �0�.�1�9�7�2 �1�0�.�3�3�3 �1�0�.�3�3�3 �-�0�.�1�1�1 �0�.�0�1�2�3 �1�0 �1�1 �0�.�5�5�6 �0�.�3�0�9
�J�u�m�l�a�h �3�1�.�3�3�3 �D �0�.�5�1�9�R�a�t�a�-�r�a�t�a �1�0�.�4�4�4�3�3
�H�i�t�u�n�g� �N�i�l�a�i� �T
�i �A�i �X�n � �I� �+� �1 � �X�i�a�i �(�X�n � �I� �+� �1 ��X�i�)
�["��a�i �(�X�n � �I� �+� �1 ��X�i�)�]�^�2 �1�/�D� �*� �["��a�i �(�X�n � �I� �+� �1 � �X�i�)�]�^�2
�1 �0�.�7�0�7�1�1�1�-�1�0�=�1 �0�.�7�0�7�1�J�u�m�l�a�h �0�.�7�0�7�1 �0�.�4�9�9�9�9�0�4�1 �0�.�9�6�4�1�2�9�3�4�9�D�T�N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
�6 �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�%
�X�i � �r�a�t�a �(�X�i�-�r�a�t�a�)�^�2�1 �6�.�3�3�3 �6�.�3�3�3�-�1�.�4�4�4�6�6�6�6�6�7 �2�.�0�8�7�2 �9 �8 �0�.�2�2�2�3�3�3�3�3�3 �0�.�0�4�9�3 �8 �9 �1�.�2�2�2�3�3�3�3�3�3 �1�.�4�9�4
�J�u�m�l�a�h �2�3�.�3�3�3 �D �3�.�6�3�1�R�a�t�a�-�r�a�t�a �7�.�7�7�7�6�6�7
�H�i�t�u�n�g� �N�i�l�a�i� �T
�i �a�i �X�n � �I� �+� �1 � �X�i�a�i �(�X�n � �I� �+� �1 ��X�i�)
�["��a�i �(�X�n � �I� �+� �1 ��X�i�)�]�^�2 �1�/�D� �*� �["��a�i �(�X�n � �I� �+� �1 � �X�i�)�]�^�2
�1 �0�.�7�0�7�1�9�-�6�.�3�3�3�=� �2�.�6�6�7 �1�.�8�8�5�8�3�5�7�J�u�m�l�a�h �1�.�8�8�5�8�3�5�7 �3�.�5�5�6�3�7�6�2�8�7 �0�.�9�7�9�5�5�8�0�5�4�D�T�N
�7 �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5�%
�X�i � �r�a�t�a �(�X�i�-�r�a�t�a�)�^�2�1 �4 �2 �-�2�.�1�1�1 �4�.�4�5�6�2 �2 �4 �-�0�.�1�1�1 �0�.�0�1�2�3 �6�.�3�3�3 �6�.�3�3�3 �2�.�2�2�2 �4�.�9�3�7
�J�u�m�l�a�h �1�2�.�3�3�3 �D �9�.�4�0�6�R�a�t�a�-�r�a�t�a �4�.�1�1�1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
�H�i�t�u�n�g� �N�i�l�a�i� �T
�i �a�i �X�n � �I� �+� �1 � �X�i�a�i �(�X�n � �I� �+� �1 ��X�i�)
�["��a�i �(�X�n � �I� �+� �1 ��X�i�)�]�^�2 �1�/�D� �*� �["��a�i �(�X�n � �I� �+� �1 � �X�i�)�]�^�2
�1 �0�.�7�0�7�1�6�.�3�3�3�-�2� �=� �4�.�3�3�3 �3�.�0�6�3�8�6�4�3�J�u�m�l�a�h �3�.�0�6�3�8�6�4�3 �9�.�3�8�7�2�6�4�4�4�9 �0�.�9�9�8�0�1�5�9�7�9�D�T�N
�D�a�t�a� �t�e�r�d�i�s�t�r�i�b�u�s�i� �n�o�r�m�a�l�p�a�d�a� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%� �.� �S�e�d�a�n�g�k�a�n�,� �p�a�d�a� �k�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f�,� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%�,� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�,�5�%�,� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�6�,�2�5�%�,� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�,�1�2�5�%� �d�a�t�a� �t�i�d�a�k� �t�e�r�d�i�s�t�r�i�b�u�s�i� �n�o�r�m�a�l�.� � �J�a�d�i�,� �d�a�p�a�t� �d�i�s�i�m�p�u�l�k�a�n� �b�a�h�w�a� �t�i�d�a�k� �s�e�m�u�a� �d�a�t�a� �t�e�r�d�i�s�t�r�i�b�u�s�i� �n�o�r�m�a�l�.�O�l�e�h� �k�a�r�e�n�a�i�t�u�,dilanjutkan dengan metode non parametrikKruskal Wallis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
�U�j�i�K�r�u�s�k�a�l� �W�a�l�l�i�s
1. Menentukan HipotesisHo : Tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok (Ho : „1 = „2 = „3 = „4 = „5 = „6 = „7).H1 : Ada perbedaan bermakna antara kelompok (H1 : „1 # „2 # „3 # „4 # „5 # „6 # „7).
2. Jumlah kelompok (k) = 7 kelompok, maka untuk k >3 dan >5 menggunakan tabel chi square,df = k € 1. ðàdf = 7€ 1 = 6
N (total n) = 21
3. Hitung nilai dari statistik uji.Perhitungan data menggunakan Excel.
�N�o�m�o�r�U�r�u�t�a�n�d�a�t�a
�K�e�l�o�m�p�o�k�R�a�n�g�k�i�n�g�U�r�u�t�a�n
�r�a�n�g�k�i�n�g�1 �0 �0 �k�o�n�t�r�o�l�- �1 �2�2 �0 �0 �k�o�n�t�r�o�l�- �1 �2�3 �0 �0 �k�o�n�t�r�o�l�- �1 �2�4 �4 �2 �3�.�1�2�5�% �4 �4�5 �2 �4 �3�.�1�2�5�% �5 �5�6 �6�.�3�3�3 �6�.�3�3�3 �3�.�1�2�5�% �6 �6�.�5�7 �6�.�3�3�3 �6�.�3�3�3 �6�.�2�5�% �6 �6�.�5�8 �9 �8 �6�.�2�5�% �8 �8�9 �8 �9 �6�.�2�5�% �9 �9�1�0 �1�1 �1�0 �1�2�.�5�% �1�0 �1�0�1�1 �1�0�.�3�3�3�1�0�.�3�3�3 �1�2�.�5�% �1�1 �1�1�1�2 �1�0 �1�1 �1�2�.�5�% �1�2 �1�2�1�3 �1�3�.�6�6�7 �1�3 �2�5�.�0�% �1�3 �1�3�1�4 �1�3 �1�3�.�6�6�7 �2�5�% �1�4 �1�4�.�5�1�5 �1�4�.�6�6�7�1�3�.�6�6�7 �5�0�% �1�4 �1�4�.�5�1�6 �1�3�.�6�6�7�1�4�.�6�6�7 �2�5�% �1�6 �1�6�1�7 �1�8�.�3�3�3�1�5�.�3�3�3 �5�0�% �1�7 �1�7�1�8 �1�5�.�3�3�3�1�8�.�3�3�3 �5�0�% �1�8 �1�8�1�9 �3�4�.�3�3�3�3�4�.�3�3�3 �K�o�n�t�r�o�l� �+ �1�9 �1�9�2�0 �3�5 �3�5 �K�o�n�t�r�o�l� �+ �2�0 �2�0�2�1 �3�6 �3�6 �K�o�n�t�r�o�l� �+ �2�1 �2�1
Konsentrasi (%) 3.125 6.125 12.5 25 50 Kontrol + Kontrol -
Diameter I (mm) 4 6.333 11 13.667 13.667 36 0Diameter II (mm) 2 9 10.333 13 18.333 34.333 0Diameter III (mm) 6.333 8 10 14.667 15.333 35 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
�R�1� �(�-�)�R�2
�(�3�.�1�2�5�%�)�R�3
�(�6�.�2�5�%�)�R�4
�(�1�2�.�5�%�R�5
�(�2�5�%�)�R�6
�(�5�0�%�)�R�7� �(�+�)
�2 �4 �6�.�5 �1�0 �1�3 �1�4�.�5 �1�9�2 �5 �8 �1�1 �1�4�.�5 �1�7 �2�0�2 �6�.�5 �9 �1�2 �1�6 �1�8 �2�1
"��R �6 �1�5�.�5 �2�3�.�5 �3�3 �4�3�.�5 �4�9�.�5 �6�0"��R� �^�2 �3�6 �2�4�0�.�2�5 �5�5�2�.�2�5 �1�0�8�9 �1�8�9�2�.�2�5�2�4�5�0�.�2�5�3�6�0�0"��(�R
�^�2�)�/�3�1�2 �8�0�.�0�8�3�3�3�1�8�4�.�0�8�3�3�3�6�3 �6�3�0�.�7�5�8�1�6�.�7�5 �1�2�0�0
R1 (-) R2(3.125%)
R3(6.25%)
R4(12.5%
R5(25%)
R6(50%) R7 (+)
Replikasi I �2 �4 �6�.�5 �1�0 �1�3 �1�4�.�5 �1�9Replikasi II �2 �5 �8 �1�1 �1�4�.�5 �1�7 �2�0Replikasi III �2 �6�.�5 �9 �1�2 �1�6 �1�8 �2�1
„R �6 �1�5�.�5 �2�3�.�5 �3�3 �4�3�.�5 �4�9�.�5 �6�0„R ^2 �3�6 �2�4�0�.�2�5 �5�5�2�.�2�5 �1�0�8�9 �1�8�9�2�.�2�5�2�4�5�0�.�2�5�3�6�0�0
„(R ^2)/3 �1�2 �8�0�.�0�8�3�3�3�1�8�4�.�0�8�3�3�3�6�3 �6�3�0�.�7�5 �8�1�6�.�7�5 �1�2�0�0Urutan 6 �1�5�.�5 �2�3�.�5 �3�3 �4�3�.�5 �4�9�.�5 �6�0
Total „(R ^2)/3 = 3272.833R1<R2<R3<R4<R5<R6<R7R : RankingN : total sampel
T =�( �)
"� - 3 (N + 1)
=�( �)
�[�3�2�8�6�.�6�6�7�] - 3 (21 + 1)
=�( �)
�[�3�2�8�6�.�6�6�7�] - 3 (22)
= 85,368€ 66= 19,368
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
4. Nilai kritisdf = k € 1 ðà7 € 1 = 6ðànilai tabelchi square = 12,592 dengan nilai taraf kepercayaan = 95%.
Jadi, t tabel <t hitung, sehingga Ho ditolak. Oleh karena itu, ada perbedaan bermakna antarakelompok.
�S�e�l�a�n�j�u�t�n�y�a� �m�e�n�g�g�u�n�a�k�a�n�U�j�i� �P�o�s�t� �H�o�c� �d�e�n�g�a�n�M�a�n�n� �W�i�t�h�n�e�y�-�W�i�l�c�o�x�o�n�T�e�s�t�u�n�t�u�k� �m�e�l�i�h�a�t�k�e�b�e�r�m�a�k�n�a�a�n� �d�a�l�a�m� �p�e�r�b�e�d�a�a�n� �h�a�s�i�l� �d�i�a�m�e�t�e�r� �z�o�n�a� �j�e�r�n�i�h� �t�i�a�p� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�d�e�n�g�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �l�a�i�n�,�k�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f�,� �d�a�n� �k�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
�M�a�n�n� �w�h�i�t�n�e�y�-�W�i�l�c�o�x�o�n� �t�e�s�t
�U�n�t�u�k� �u�j�i� �i�n�i�,� �d�e�n�g�a�n� �s�a�m�p�e�l� �n�1"d�8� �d�a�n� �n�2"d�8�,� �m�e�n�g�g�u�n�a�k�a�n� �r�u�m�u�s
�U�1� �=�1�. �2�+�( �)
"� "� �1
�U�2� �=�1�. �2�+�( �)
"� "� �2
�K�e�m�u�d�i�a�n�,� �u�n�t�u�k� �n�i�l�a�i� �U� �h�i�t�u�n�g� �y�a�n�g� �a�k�a�n� �d�i�b�a�n�d�i�n�g�k�a�n� �d�e�n�g�a�n� �U� �t�a�b�e�l� �a�d�a�l�a�h� �U� �y�a�n�g� �b�e�r�n�i�l�a�i� �p�a�l�i�n�g� �k�e�c�i�l�.� �P�e�r�h�i�t�u�n�g�a�n� �M�a�n�n�w�i�t�h�n�e�y� � �m�e�n�g�g�u�n�a�k�a�n� �E�x�c�e�l�.
�a�. �H�i�p�o�t�e�s�i�s�H�o� �=� �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �x� �d�a�n� �y� �b�e�r�b�e�d�a� �t�i�d�a�k� �b�e�r�m�a�k�n�a�H�a� �=� �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �x� �d�a�n� �y� �b�e�r�b�e�d�a� �b�e�r�m�a�k�n�a
�b�. �T�a�r�a�f� �k�e�p�e�r�c�a�y�a�a�n� �9�5�%�,�±�=� �0�,�0�5�c�. �M�e�n�g�h�i�t�u�n�g� �s�t�a�t�i�s�t�i�k� �u�j�i� � �d�e�n�g�a�n� �E�x�c�e�l�d�. �N�i�l�a�i� �k�r�i�t�i�s� �d�i�l�i�h�a�t� �p�a�d�a� �t�a�b�e�l� �m�a�n�n� �w�h�i�t�n�e�y�,� �n�(�y�)� �=� �3� �d�a�n� �m� �(�x�)� �=� �3�,� �d�e�n�g�a�n�±�=� �0�.�0�5�e�. �H�o� �d�i�t�e�r�i�m�a� �j�i�k�a�:
�U�h�i�t�u�n�g�=� �U�t�a�b�e�l�d�a�n�U�h�i�t�u�n�g�<� �U�t�a�b�e�l
�H�o� �d�i�t�o�l�a�k� �j�i�k�a� �:�U�h�i�t�u�n�g�>�U�t�a�b�e�l
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
�1�. �K�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f�K�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f� �d�a�n� �k�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g"��R�a�n�k�i�n�g
�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I�K�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f�(�X�) �0 �0 �0 �2 �2 �2 �6�K�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f�(�Y�) �3�6 �3�4�.�3�3�3 �3�5 �6 �4 �5 �1�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y �n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2 �U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f�K�o�n�t�r�o�l�p�o�s�i�t�i�f �3 �3 �9 �6 �6 �9 �0 �0 �B�B
�K�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f� �d�a�n� �k�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g"��R�a�n�k�i�n�g
�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I�K�o�n�t�r�o�l� � �n�e�g�a�t�i�f�(�X�)
�0 �0 �0 �3�.�5 �3�.�5 �3�.�5 �1�0�.�5
�K�o�n�t�r�o�l� � �n�e�g�a�t�i�f�(�Y�)
�0 �0 �0 �3�.�5 �3�.�5 �3�.�5 �1�0�.�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y �n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2 �U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�t�r�o�l�n�e�g�a�t�i�f�K�o�n�t�r�o�l�n�e�g�a�t�i�f �3 �3 �9 �6 �6 �4�.�5 �4�.�5 �4�.�5 �B�T�B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
�K�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g"��R�a�n�k�i�n�g
�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�O�N�T�R�O�L�- �(�X�) �0 �0 �0 �2 �2 �2 �6�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�5�0�%� �(�Y�)�1�3�.�6�6�7 �1�8�.�3�3�3�1�5�.�3�3�3 �4 �6 �5 �1�5
�Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y �n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2 �U�x �U�y �U �K�e�t
�K�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%�3 �3 �9 �6 �6 �9 �0 �0 �B�B
�K�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�t�r�o�l�- �0 �0 �0 �2 �2 �2 �6�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%�1�3�.�6�6�7 �1�3 �1�4�.�6�6�7�5 �4 �6 �1�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y �n�x�(�n�x�+�1�)�/�2
�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2
�U�x �U�y �U �K�e�t
�K�o�n�t�r�o�l�- �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�2�5�%
�3 �3 �9 �6 �6 �9 �0 �0 �B�B
�K�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�,�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
�K�o�n�t�r�o�l�- �0 �0 �0 �2 �2 �2 �6�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�%�1�1 �1�0�.�3�3�3�1�0 �6 �5 �4 �1�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y �n�x�(�n�x�+�1�)�/�2
�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2
�U�x �U�y �U �K�e�t
�K�o�n�t�r�o�l�- �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�2�5�%
�3 �3 �9 �6 �6 �9 �0 �0 �B�B
�K�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�,�2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�t�r�o�l�- �0 �0 �0 �2 �2 �2 �6�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5� �%�6�.�3�3�3 �9 �8 �4 �6 �5 �1�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2
�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t
�K�o�n�t�r�o�l�- �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�6�.�2�5�%
�3 �3 �9 �6 �6 �9 �0 �0 �B�B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
�K�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�,�1�2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�t�r�o�l�- �0 �0 �0 �2 �2 �2 �6�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5� �%�4 �2 �6�.�3�3�3 �5 �4 �6 �1�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y �n�x�(�n�x�+�1�)�/�2
�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2
�U�x �U�y �U �K�e�t
�K�o�n�t�r�o�l�- �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�3�.�1�2�5�%
�3 �3 �9 �6 �6 �9 �0 �0 �B�B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
�2�. �K�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f
�K�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f� �d�a�n� �k�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g"��R�a�n�k�i�n�g
�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I�K�o�n�t�r�o�l�p�o�s�i�t�i�f�(�X�) �3�6 �3�4�.�3�3�3 �3�5 �4�.�5 �1�.�5 �3�.�5 �9�.�5�K�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f�(�Y�) �3�6 �3�4�.�3�3�3 �3�5 �4�.�5 �1�.�5 �3�.�5 �9�.�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y �n�x�(�n�x�+�1�)�/�2 �n�y�(�n�y�+�1�)�/�2 �U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�t�r�o�l�p�o�s�i�t�i�f�(�X�)�K�o�n�t�r�o�l�p�o�s�i�t�i�f�(�Y�) �3 �3 �9 �6 �6 �5�.�5 �5�.�5 �5�.�5 �B�T�B
�K�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f� �d�a�n� �k�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g"��R�a�n�k�i�n�g
�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I�K�o�n�t�r�o�l�p�o�s�i�t�i�f�(�X�) �3�6 �3�4�.�3�3�3 �3�5 �6 �4 �5 �1�5
�K�o�n�t�r�o�l� � �n�e�g�a�t�i�f�(�Y�) �0 �0 �0 �1 �1 �1 �3
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y �n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2 �U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�t�r�o�l�p�o�s�i�t�i�f�K�o�n�t�r�o�l�n�e�g�a�t�i�f �3 �3 �9 �6 �6 �0 �1�2 �0 �B�B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
�K�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g
�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I�K�O�N�T�R�O�L� �+� �(�X�)�3�6 �3�4�.�3�3�3 �3�5 �6 �4 �5 �1�5
�5�0�%� �(�Y�) �1�3�.�6�6�7 �1�8�.�3�3�3�1�5�.�3�3�3 �1 �3 �2 �6
�X �Y �N�x �n�y �n�x�*�n�y �n�x�(�n�x�+�1�)�/�2
�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2
�U�x �U�y �U �K�e�t
�K�o�n�t�r�o�l� �+ �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%�3 �3 �9 �6 �6 �0 �9 �0 �B�B
�K�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f� �d�a�n�k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�t�r�o�l� �+ �3�6 �3�4�.�3�3�3�3�5 �6 �4 �5 �1�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%�1�3�.�6�6�7 �1�3 �1�4�.�6�6�7�2 �1 �3
�6
�X �Y �N�x �n�y �n�x�*�n�y �n�x�(�n�x�+�1�)�/�2
�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2
�U�x �U�y �U �K�e�t
�K�o�n�t�r�o�l� �+ �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%�3 �3 �9 �6 �6 �0 �9 �0 �B�B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
�K�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�,�5�%�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�t�r�o�l� �+ �3�6 �3�4�.�3�3�3�3�5 �6 �4 �5 �1�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�%�1�1 �1�0�.�3�3�3�1�0 �3 �2 �1 �6
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y �n�x�(�n�x�+�1�)�/�2
�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2
�U�x �U�y �U �K�e�t
�K�o�n�t�r�o�l� �+ �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%�3 �3 �9 �6 �6 �0 �9 �0 �B�B
�K�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�,�2�5�%�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�t�r�o�l� �+ �3�6 �3�4�.�3�3�3�3�5 �6 �4 �5 �1�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5� �%�6�.�3�3�3 �9 �8 �1 �3 �2 �6
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y �n�x�(�n�x�+�1�)�/�2
�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2
�U�x �U�y �U �K�e�t
�K�o�n�t�r�o�l� �+�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�6�.�2�5�%�3 �3 �9 �6 �6 �0 �9 �0 �B�B
�K�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�,�1�2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�t�r�o�l� �+ �3�6 �3�4�.�3�3�3�3�5 �6 �4 �5 �1�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5� �%�4 �2 �6�.�3�3�3 �2 �1 �3 �6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y �n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�t�r�o�l�+ �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5�%�3 �3 �9 �6 �6 �0 �9 �0 �B�B
�3�. �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� � �5�0�%
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%� �d�a�n� �k�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%� � �(�X�)�1�3�.�6�6�7�1�8�.�3�3�3�1�5�.�3�3�3 �1 �2�.�5 �2�.�5 �6�K�o�n�t�r�o�l� �+� �(�Y�) �3�6 �3�4�.�3�3�3 �3�5 �6 �4 �5 �1�5
�X �Y �n�x �N�y �n�x�*�n�y �n�x�(�n�x�+�1�)�/�2
�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2
�U�x �U�y �U �K�e�t
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%�(�X�)
�K�o�n�t�r�o�l� �+� �(�Y�)�3 �3 �9 �6 �6 �9 �0 �0 �B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%� �d�a�n� �k�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%�(�X�)
�1�3�.�6�6�7 �1�8�.�3�3�3 �1�5�.�3�3�3 �4 �5�.�5 �5�.�5 �1�5
�K�o�n�t�r�o�l�- �(�Y�) �0 �0 �0 �2 �2 �2 �6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
�X �Y �n�x �N�y �n�x�*�n�y �n�x�(�n�x�+�1�)�/�2
�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2
�U�x �U�y �U �K�e�t
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%�(�X�)
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%�(�Y�)
�3 �3 �9 �6 �6 �0 �9 �0 �B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%� � �(�X�)�1�3�.�6�6�7�1�8�.�3�3�3�1�5�.�3�3�3 �1�.�5 �4�.�5 �4�.�5 �1�0�.�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%� �(�Y�) �1�3�.�6�6�7�1�8�.�3�3�3�1�5�.�3�3�3 �1�.�5 �4�.�5 �4�.�5 �1�0�.�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%�3 �3 �9 �6 �6 �4�.�5 �4�.�5 �4�.�5�B�T�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�% �1�3�.�6�6�7�1�8�.�3�3�3�1�5�.�3�3�3 �2 �5�.�5 �5�.�5 �1�3�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�% �1�3�.�6�6�7 �1�3 �1�4�.�6�6�7 �2 �1 �4 �7
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�% �3 �3 �9 �6 �6 �2 �8 �2 �B�T�B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�,�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�% �1�3�.�6�6�7�1�8�.�3�3�3�1�5�.�3�3�3 �3�.�5 �5�.�5 �5�.�5 �1�4�.�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�% �1�1 �1�0�.�3�3�3 �1�0 �3 �2 �3�.�5 �8�.�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�% �3 �3 �9 �6 �6 �0�.�5 �6�.�5 �0�.�5�B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�,�2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�% �1�3�.�6�6�7�1�8�.�3�3�3�1�5�.�3�3�3 �4 �5�.�5 �5�.�5 �1�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5� �% �6�.�3�3�3 �9 �8 �1 �3 �2 �6
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�%�3 �3 �9 �6 �6 �0 �9 �0 �B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�,�1�2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�% �1�3�.�6�6�7�1�8�.�3�3�3�1�5�.�3�3�3 �4 �5�.�5 �5�.�5 �1�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5� �% �4 �2 �6�.�3�3�3 �2 �1 �3 �6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
�X �Y �n�x �N�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�3�.�1�2�5�% �3 �3 �9 �6 �6 �0 �9 �0 �B�B
�4�. �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%� �d�a�n�k�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%� �(�X�) �1�2�.�6�6�7�1�7�.�3�3�3 �1�7 �1 �3 �2 �6�K�o�n�t�r�o�l� �+� �(�Y�) �3�6 �3�4�.�3�3�3 �3�5 �6 �4 �5 �1�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%� �(�X�)�K�o�n�t�r�o�l� �+� �(�Y�) �3 �3 �9 �6 �6 �9 �0 �0 �B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� � �2�5�%� �d�a�n� �k�o�n�t�r�o�l� � �n�e�g�a�t�i�f
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%�(�X�) �1�3�.�6�6�7 �1�3 �1�4�.�6�6�7 �5 �4 �6 �1�5�K�o�n�t�r�o�l�- �(�Y�) �0 �0 �0 �2 �2 �2 �6
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%�(�X�)�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%� �(�Y�)�3 �3 �9 �6 �6 �0 �9 �0 �B�B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%� �d�a�n� �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%� �(�X�) �1�3�.�6�6�7 �1�3 �1�4�.�6�6�7 �2 �1 �4 �7�5�0�%� �(�Y�) �1�3�.�6�6�7�1�8�.�3�3�3�1�5�.�3�3�3 �2 �5�.�5 �5�.�5 �1�3
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�% �3 �3 �9 �6 �6 �8 �2 �2 �B�T�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%� �d�a�n� �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�% �1�3�.�6�6�7 �1�3 �1�4�.�6�6�7 �1�.�5 �5�.�5 �3�.�5 �1�0�.�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�% �1�3�.�6�6�7 �1�3 �1�4�.�6�6�7 �1�.�5 �5�.�5 �3�.�5 �1�0�.�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�% �3 �3 �9 �6 �6 �4�.�5 �4�.�5 �4�.�5�B�T�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%� �d�a�n� �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�,�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�% �1�3�.�6�6�7 �1�3 �1�4�.�6�6�7 �5 �4 �6 �1�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�% �1�1 �1�0�.�3�3�3 �1�0 �3 �2 �1 �6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�%�3 �3 �9 �6 �6 �0 �9 �0 �B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%� �d�a�n� �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�,�2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�% �1�3�.�6�6�7 �1�3 �1�4�.�6�6�7 �5 �4 �6 �1�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5� �% �6�.�3�3�3 �9 �8 �1 �3 �2 �6
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�%�3 �3 �9 �6 �6 �0 �9 �0 �B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%� �d�a�n� �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�,�1�2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�% �1�3�.�6�6�7 �1�3 �1�4�.�6�6�7 �5 �4 �6 �1�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5� �% �4 �2 �6�.�3�3�3 �2 �1 �3 �6
�X �Y �n�x �N�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5�%�3 �3 �9 �6 �6 �0 �9 �0 �B�B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
�5�. �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�,�5�%
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�,�5�%� �d�a�n� �k�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�%� �(�X�) �1�1 �1�0�.�3�3�3 �1�0 �3 �2 �1 �6�K�o�n�t�r�o�l� �+� �(�Y�) �3�6 �3�4�.�3�3�3 �3�5 �6 �4 �5 �1�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�%� �(�X�)�K�o�n�t�r�o�l� �+� �(�Y�) �3 �3 �9 �6 �6 �9 �0 �0 �B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�,�5�%� �d�a�n� �k�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�%�(�X�) �1�1 �1�0�.�3�3�3 �1�0 �6 �5 �4 �1�5�K�o�n�t�r�o�l�- �(�Y�) �0 �0 �0 �2 �2 �2 �6
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�%�(�X�)�K�o�n�t�r�o�l�-�(�Y�) �3 �3 �9 �6 �6 �0 �9 �0 �B�B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�1�2�,�5�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�%� �(�X�) �1�1 �1�0�.�3�3�3 �1�0 �3 �2 �3�.�5 �8�.�5�5�0�%� �(�Y�) �1�3�.�6�6�7�1�8�.�3�3�3�1�5�.�3�3�3 �3�.�5 �5�.�5 �5�.�5 �1�4�.�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%�3 �3 �9 �6 �6 �6�.�5 �0�.�5 �0�.�5�B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�,�5�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�% �1�1 �1�0�.�3�3�3 �1�0 �3 �2 �1 �6�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�% �1�3�.�6�6�7�1�8�.�3�3�3�1�5�.�3�3�3 �4 �6 �5 �1�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%�3 �3 �9 �6 �6 �9 �0 �0 �B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�,�5�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�,�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�% �1�1 �1�0�.�3�3�3 �1�0 �1�.�5 �3�.�5 �5�.�5 �1�0�.�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�% �1�1 �1�0�.�3�3�3 �1�0 �1�.�5 �3�.�5 �5�.�5 �1�0�.�5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�%�3 �3 �9 �6 �6 �4�.�5 �4�.�5 �4�.�5�B�T�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�,�5�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�,�2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�% �1�1 �1�0�.�3�3�3 �1�0 �3�.�5 �5 �4 �1�2�.�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5� �% �6�.�3�3�3 �9 �8 �1 �3 �3�.�5 �7�.�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�%�3 �3 �9 �6 �6 �2�.�5 �7�.�5 �2�.�5�B�T�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�,�5�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�,�1�2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�% �1�1 �1�0�.�3�3�3 �1�0 �6 �5 �4 �1�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5� �% �4 �2 �6�.�3�3�3 �2 �1 �3 �6
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�3�.�1�2�5�% �3 �3 �9 �6 �6 �0 �9 �0 �B�B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
�6�. �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�,�2�5�%
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�,�2�5�%� �d�a�n� �k�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g
�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�%� �(�X�) �6�.�3�3�3 �9 �8 �1 �3 �2 �6�K�o�n�t�r�o�l� �+� �(�Y�) �3�6 �3�4�.�3�3�3 �3�5 �6 �4 �5 �1�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�%� �(�X�)�K�o�n�t�r�o�l� �+� �(�Y�) �3 �3 �9 �6 �6 �9 �0 �0 �B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�,�2�5�%� �d�a�n� �k�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�%�(�X�) �6�.�3�3�3 �9 �8 �4 �6 �5 �1�5�K�o�n�t�r�o�l�- �(�Y�) �0 �0 �0 �2 �2 �2 �6
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�%�(�X�)�K�o�n�t�r�o�l�- �3 �3 �9 �6 �6 �0 �9 �0 �B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�,�2�5�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�%� �(�X�) �6�.�3�3�3 �9 �8 �1 �3 �2 �6�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%� �(�Y�) �1�3�.�6�6�7�1�8�.�3�3�3�1�5�.�3�3�3 �4 �5�.�5 �5�.�5 �1�5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�% �3 �3 �9 �6 �6 �9 �0 �0 �B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�,�2�5�%� �d�a�n�k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�% �6�.�3�3�3 �9 �8 �1 �3 �2 �6�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�% �1�3�.�6�6�7�1�8�.�3�3�3�1�5�.�3�3�3 �4 �6 �5 �1�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�% �3 �3 �9 �6 �6 �9 �0 �0 �B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�,�2�5�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�,�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�% �6�.�3�3�3 �9 �8 �1 �3 �3�.�5 �7�.�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�% �1�1 �1�0�.�3�3�3�1�4�.�6�6�7 �3�.�5 �4 �6 �1�3�.�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�%�3 �3 �9 �6 �6 �7�.�5 �1�.�5 �1�.�5�B�T�B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�,�2�5�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�,�2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�% �6�.�3�3�3 �9 �8 �1�.�5 �3�.�5 �5�.�5 �1�0�.�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5� �% �6�.�3�3�3 �9 �8 �1�.�5 �3�.�5 �5�.�5 �1�0�.�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�%�3 �3 �9 �6 �6 �4�.�5 �4�.�5 �4�.�5�B�T�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�,�2�5�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�,�1�2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�% �6�.�3�3�3 �9 �8 �3 �6 �5 �1�4�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5� �% �4 �2 �6�.�3�3�3 �2 �1 �3 �6
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�3�.�1�2�5�% �3 �3 �9 �6 �6 �1 �9 �1 �B�B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
�7�. �K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�,�1�2�5�%
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�,�1�2�5�%� �d�a�n� �k�o�n�t�r�o�l� �p�o�s�i�t�i�f
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5�%�(�X�) �4 �2 �6�.�3�3�3 �2 �1 �3 �6�K�o�n�t�r�o�l� �+� �(�Y�) �3�6 �3�4�.�3�3�3 �3�5 �6 �4 �5 �1�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5�%�(�X�) �K�o�n�t�r�o�l� �+� �(�Y�) �3 �3 �9 �6 �6 �9 �0 �0 �B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�,�1�2�5�%� �d�a�n� �k�o�n�t�r�o�l� �n�e�g�a�t�i�f
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�3�.�1�2�5�%�(�X�) �4 �2 �6�.�3�3�3 �5 �4 �6 �1�5�K�o�n�t�r�o�l�- �(�Y�) �0 �0 �0 �2 �2 �2 �6
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�3�.�1�2�5�%�(�X�) �K�o�n�t�r�o�l�- �3 �3 �9 �6 �6 �0 �9 �0 �B�B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�,�1�2�5�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5�%�(�X�) �4 �2 �6�.�3�3�3 �2 �1 �3 �6
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�5�0�%� �(�Y�) �1�3�.�6�6�7�1�8�.�3�3�3�1�5�.�3�3�3 �4 �5�.�5 �5�.�5 �1�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �5�0�% �3 �3 �9 �6 �6 �9 �0 �0 �B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�,�1�2�5�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5�% �4 �2 �6�.�3�3�3 �2 �1 �3 �6�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�% �1�3�.�6�6�7�1�8�.�3�3�3�1�5�.�3�3�3 �4 �6 �5 �1�5
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �2�5�% �3 �3 �9 �6 �6 �9 �0 �0 �B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�,�1�2�5�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�1�2�,�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5�% �4 �2 �6�.�3�3�3 �2 �1 �3 �6�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �1�2�.�5�% �1�1 �1�0�.�3�3�3 �1�0 �6 �5 �4 �1�5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�3�.�1�2�5�% �3 �3 �9 �6 �6 �9 �0 �0 �B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�,�1�2�5�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�,�2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5�% �4 �2 �6�.�3�3�3 �2 �1 �3 �6�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �6�.�2�5� �% �6�.�3�3�3 �9 �8 �3 �6 �5 �1�4
�X �Y �n�x �n�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�3�.�1�2�5�% �3 �3 �9 �6 �6 �9 �1 �1 �B�B
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�,�1�2�5�%� �d�a�n� �k�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�,�1�2�5�%
�R�e�p�l�i�k�a�s�i �R�a�n�k�i�n�g "��R�a�n�k�i�n�g�I �I�I �I�I�I �I �I�I �I�I�I
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5�% �4 �2 �6�.�3�3�3 �1�.�5 �3�.�5 �5�.�5 �1�0�.�5�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5� �% �4 �2 �6�.�3�3�3 �1�.�5 �3�.�5 �5�.�5 �1�0�.�5
�X �Y �n�x �N�y �n�x�*�n�y�n�x�(�n�x�+�1�)�/�2�n�y�(�n�y�+�1�)�/�2�U�x �U�y �U �K�e�t
�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i� �3�.�1�2�5�%�K�o�n�s�e�n�t�r�a�s�i�3�.�1�2�5�% �3 �3 �9 �6 �6 �4�.�5 �4�.�5 �4�.�5�B�T�B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
BIOGRAFI
Penulis bernama lengkap Sabrina Handayani Tambun, lahir diKimbim, 5 Januari 1994. Anak kedua dari tiga bersaudara, pasanganRamses Tambun dan Nenteria Manurung. Penulis menempuhpendidikan di TK Baliem Terpadu (1997€ 1999), SD Negeri Wamena(1999€ 2005), SMP Negeri 2 Wamena (2005€ 2008), SMA Negeri 3Jayapura (2008€2011), kemudian penulis melanjutkan studi untukmemperoleh gelar Sarjana di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama kuliah penulis aktif di berbagai kepanitiaan danorganisasi. Kegiatanyang pernah diikuti penulis di lingkungan kampusyaitu Divisi UKF BEMF Farmasi periode 2012€ 2013, Paduan SuaraVeronica (2011- 2014), Panitia Tiga Hari Temu AkrabFarmasi
(TITRASI) (2012), Panitia Seminar Continuous Professional Development(CPD) Apoteker(2012),PanitiaSeminar Nasional BEMU Universitas Sanata Dharma (2013), Seksi Publikasi danSekretariatanPharmacy Performancedan Road to School(2013), Seksi Acara SumpahanApoteker Angkatan XXV dan XXVI (2014), Cofasilitator PPKM 1 tahun (2014), ProgramKreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM€M) pendanaan DIKTI,AsistenPraktikum Compounding(2014 & 2015)danPraktikumFarmasi Komunitas (2014). PerwakilanUniveritas Sanata Dharma pada Konkuk Winter Program di Konkuk University, Korea.BeberapaAcara yang pernah diikuti penulis yaitu Seminar Nasional •Self ManagementDiabetes Melitus†yang diselenggarakan Universitas Sanata Dharma (2011), Seminar Nasional•MenyongsongPenerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional 2014† yang diselenggarakan Jalinan MahasiswaKesehatan Indonesia (JMKI) (2013), Kursus Bahasa Inggris ICEE yang diselenggarakan olehUniversitas Sanata Dharma (2012- 2013). Dilingkungan gereja penulis aktif sebagai KoordinatorUsherIbadah Ekspresif GKI Gejayan (2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI