PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian...

116
KAJIAN PROFIL PERESEPAN PASIEN ASMA BRONKIAL DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGLI-BALI TAHUN 2005 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : SIMON ANDI WIBOWO NIM : 03 8114 011 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

KAJIAN PROFIL PERESEPAN

PASIEN ASMA BRONKIAL DI INSTALASI RAWAT INAP

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGLI-BALI TAHUN 2005

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

SIMON ANDI WIBOWO

NIM : 03 8114 011

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

ii

KAJIAN PROFIL PERESEPAN

PASIEN ASMA BRONKIAL DI INSTALASI RAWAT INAP

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGLI-BALI TAHUN 2005

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

SIMON ANDI WIBOWO

NIM : 03 8114 011

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

v

KKKKKKKKeeeeeeeessssssssuuuuuuuukkkkkkkksssssssseeeeeeeessssssssaaaaaaaannnnnnnn tttttttteeeeeeeerrrrrrrrbbbbbbbbeeeeeeeessssssssaaaaaaaarrrrrrrr ddddddddiiiiiiiimmmmmmmmuuuuuuuullllllllaaaaaaaaiiiiiiii ddddddddaaaaaaaarrrrrrrriiiiiiii

kkkkkkkkeeeeeeeebbbbbbbbeeeeeeeerrrrrrrrhhhhhhhhaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllllaaaaaaaannnnnnnn tttttttteeeeeeeerrrrrrrrkkkkkkkkeeeeeeeecccccccciiiiiiiillllllll

((((((((RRRRRRRReeeeeeeefffffffflllllllleeeeeeeekkkkkkkkssssssssiiiiiiii DDDDDDDDiiiiiiiirrrrrrrriiiiiiii))))))))

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk :

1. Allah Bapa yang pengasih lagi penyayang

2. Bapak dan Ibu yang selalu mencintai dan mendukungku

3. Adik-adikku yang selalu kucintai

4. Keluarga besar Siswodiharjo

5. Keluarga kecilku Mudika Fransiskus De Sales

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

vii

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Belas Kasih dan Bijaksana yang

selalu membimbing diri tak mampu ini dalam menyelesaikan penulisan Skripsi

ini. Skripsi yang berjudul Kajian Penatalaksanaan Resep Pasien Asma Bronkial

Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005 ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dari Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan

selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Rita Suhadi,Msi.,Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Dosen

penguji.

2. Ibu Christine Patramurti, M.Si., Apt selaku Kaprodi Fakultas Farmasi.

3. Bapak Drs. Mulyono., Apt.selaku Dosen pembimbing dan penguji.

4. Ibu Aris Widayati., Msi.,Apt selaku Dosen Penguji.

5. Bapak dan Ibu yang selalu mencintai dan menyayangiku.

6. Adikku Veronika Aventa Dewi dan Teresia Dian Triutami yang selalu

memperhatikanku.

7. Teman-teman Fransiskus De Sales yang selalu menyemangatiku dalam

doa.

8. Teman-teman angkatan 2003 yang selalu membantuku dalam situasi

apapun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

x

INTISARI

Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat jumlahnya, meskipun obat-obat asma telah banyak dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penghobatan penyakit asma bronkial pada pasien di rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif non ekperimental (observasional) yang dilakukan dengan metode retrospektif. Data yang digunakan adalah catatan rekam medik Pasien Asma Bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahun 2005 terjadi 18 kasus asma bronkial. Distribusi umur pasien dibagi menjadi 4 kelompok umur, yaitu balita (0 sampai 5 tahun) sebesar 33,3%, anak-anak (5<n≤12 tahun) sebesar 5,6%, dewasa (12<n≤65 tahun) sebesar 38,9% dan lanjut usia (di atas 65 tahun) sebesar 22,2%. pasien dengan janis kelamin laki-laki sebesar 66,7% dan perempuan sebesar 33,3%. variasi jumlah obat yang diberikan 4-10 obat. Golongan obat yang diberikan untuk terapi antara lain bronkodilator 22,7%, mukolitik 12,8%, kortikosteroid 13,5%, penganti cairan tubuh 11,5%, anti-mikroba 14,9%, anti-hipoksemia 8,8%, anti-histamin 6,8%, analgesik 4,1%, anti-diabetik 0,7%, anti-epilepsi 0,7%, anti-hipertensi 0,7%, anti-angina 0,7%, anti-koagulan 0,7% dan vitamin 0,7%. Cara pemberian obat yang digunakan antara lain secara oral 55,4%, parenteral 25% dan inhalasi 19,6%.

Kata kunci : asma, asma bronkial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

xi

ABSTRACT

Bronchial asthma was happened different cases in every country, although asthma drug was developed, the cases of bronchial asthma is increase . The study was aimed to observe the pattern of therapy bronchial asthma patients in take care installation of Bangli hospital Regency in the year 2005.

The research was non experimental (obsevational) research which conducted by retrospektif method. The data were obtained from medical record of Bangli hospital regency in the year 2005.

There were 18 cases of bronchiale asthma in 2005. the groups werw divided to four groups, based on the age., the first group was babe (0 ≤ 5 year) at 33.3%, childern (5<n≤12 year) at 5.6%, adulf (12<n≤65 year) sebesar 38.9% and geriatric (> 65 year) at 22.2%. according to the sex, the group was divided to male 66.7% and female 33.3%. Variation number of drug given to the patient were 4 to10. the medicine type that used for therapy are bronchodilator 22.7%, mucolitik 12.8%, corticosteroid 13.5%, human calorie exchange 11.5%, Antibiotic 14.9%, Antihipoksemia 8.8%, Analgesic 4.1%, Antihistamine 6.8%, Antidiabetic 0.7%, Antiserotonine 0.7%, Antiepilepsy 0.7%, Antihypertension 0.7%, Antitonsillitis 0.7%, Anti-koagulan 0.7% dan Vitamine 0.7%. the way to give the medicine to the patient were orally 55.4%, parenterally 25% and 19.6% were inhalations.

Key word : asthma, bronchiale asthma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

xii

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................... vi

PRAKATA ............................................................................................. vii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................... ix

INTISARI .............................................................................................. x

ABSRACT................................................................................................ xi

DAFTAR ISI........................................................................................... xii

DAFTAR TABEL................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

1. Rumusan masalah .............................................................. 3

2. Keaslian Penelitian............................................................. 4

B. Tujuan Penelitian .................................................................... 5

1. Tujuan Umum .................................................................. 5

2. Tujuan Khusus ................................................................. 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

xiii

C. Manfaat Penelitian .................................................................. 6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ................................................... 7

A. Pegobatan Rasional ................................................................ 7

B. Drug Related Problem (DRPs)............................................... 9

C. Anatomi Saluran Nafas Manusia ........................................... 16

D. Asma Bronkial ....................................................................... 23

E. Keterangan Empiris ................................................................ 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 33

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................ 33

B. Definisi Operasional ............................................................. 33

C. Bahan Penelitian ................................................................... 35

D. Lokasi Penelitian................................................................... 36

E. Jalannya Penelitian................................................................ 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ...................... 38

A. Karakteristik Pasien .............................................................. 39

1. Jenis Kelamin.................................................................. 39

2. Umur ............................................................................... 40

3. Diagnosis......................................................................... 42

B. Gambaran Umum Peresepan................................................. 43

1. Jumlah Jenis Obat ........................................................... 43

2. Golongan Obat ................................................................ 45

3. Jenis Obat........................................................................ 47

a. Bronkodilator ........................................................... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

xiv

b. Pengganti Kalori Tubuh............................................ 48

c. Mukolitik................................................................... 49

d. Kortikosteroid ........................................................... 50

e. Anti-mikroba............................................................. 51

f. Anti-histamin ............................................................ 51

g. Anti-piretik................................................................ 53

h. Anti-hipoksemia........................................................ 53

i. Obat Saluran Pencernaan .......................................... 54

j. Obat-obat Pendukung lainnya................................... 55

4. Cara Pemberian............................................................... 55

C. Kesesuaian Dosis dan ........................................................... 57

1. Ketidaksesuaian Dosis .................................................... 57

D. Interaksi Obat........................................................................ 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 66

LAMPIRAN............................................................................................ 68

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................ 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

xv

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel I Distribusi pasien asma bronkial berdasarkan jenis

kelamin di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum

Daerah Bangli-Bali tahun 2005 ............................................ 40

Tabel II Distribusi pasien asma bronkial berdasarkan Umur di

Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah

Bangli-Bali tahun 2005......................................................... 41

Tabel III Distribusi pasien asma bronkial berdasarkan Diagnosis

awal dan akhir di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit

Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005 ................................ 42

Tabel IV Jumlah jenis obat yang diberikan pada pasien asma

bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum

Daerah Bangli-Bali tahun 2005 ............................................ 43

Tabel V Distribusi golongan obat yang diberikan pada pasien

asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit

Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005 ................................ 45

Tabel VI Distribusi golongan obat bronkodilator yang diberikan

pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005........... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

xvi

Tabel VII Distribusi pemberian cairan elektrolit pada pasien asma

bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum

Daerah Bangli-Bali tahun 2005 ............................................ 49

Tabel VIII Distribusi golongan obat mukolitik yang diberikan

pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005........... 49

Tabel IX Distribusi golongan obat kortikosteroid yang diberikan

pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005........... 50

Tabel X Distribusi golongan obat anti-mikroba yang diberikan

pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005........... 51

Tabel XI Distribusi golongan obat anti-histamin yang diberikan

pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005........... 52

Tabel XII Distribusi golongan obat analgesik anti-piretik yang

diberikan pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat

Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun

2005....................................................................................... 53

Tabel XIII Distribusi penggunaan oksigen pada pasien asma

bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum

Daerah Bangli-Bali tahun 2005 ............................................ 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

xvii

Tabel XIV Distribusi penggunaan obat saluran pencernaan pada

pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah

Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005 ....................... 55

Tabel XV Distribusi cara pemberian obat pada pasien asma

bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum

Daerah Bangli-Bali tahun 2005 ............................................ 56

Tabel XVI Distribusi kesesuaian dosis pada pasien asma bronkial

di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah

Bangli-Bali tahun 2005 dengan standar IONI ...................... 58

Tabel XVII Distribusi kesesuaian dosis pada pasien asma bronkial

di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah

Bangli-Bali tahun 2005 dengan standar PDH....................... 59

Tabel XVIII Distribusi kesesuaian dosis pada pasien asma bronkial

di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah

Bangli-Bali tahun 2005 dengan standar IONI ...................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

xviii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 Sistem pernafasan pada manusia .......................................... 16

Gambar 2 Siklus Asma .......................................................................... 23

Gambar 3 Saat asma menyerang............................................................ 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 Data penelitian kajian penatalaksanaan resep pasien

asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit

Umum Daerah Bangli-Bali pada tahun 2005........................ 69

Lampiran 2 Nama generik, Golongan Obat dan Lama Pemberian

Obat Asma Bronkial Pada Pasien Asma Bronkial di

Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah

Bangli-Bali tahun 2005......................................................... 74

Lampiran 3 Interaksi yang mungkin terjadi dalam resep yang

diberikan ............................................................................... 79

Lampiran 4 Kesesuaian dosis dengan standart ......................................... 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asma bronkial merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan

hiperreaktivitas respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan.

Manifestasi dari penyakit ini berupa penyempitan jalan nafas yang luas dan

derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan.

Asma dapat terjadi pada siapa saja, tua-muda, laki-laki ataupun perempuan

memiliki potensi yang sama. Angka kejadian asma bervariasi diberbagai negara,

diperkirakan 100 hingga 150 juta penduduk dunia merupakan penderita asma dan

jumlah ini terus bertambah sebanyak 180.000 jiwa setiap tahunnya. Di Indonesia

berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan pada tahun 2001

diperkirakan penderita asma mancapai 10 juta jiwa atau 5% dari penduduk

Indonesia. Survei yang dilakukan dibeberapa kota di Indonesia diantaranya

Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang dan

Denpasar menunjukan prevalensi (kajian per 100 ribu) asma pada anak usia 6-12

tahun mencapai 10% atau dengan kata lain jika ada 10 orang anak maka satu

diantaranya merupakan penderita asma.

Penanganan yang diberikan pada penderita asma bronkial, baik yang

berupa penanganan farmakologi ataupun non-farmakologi cenderung bertujuan

hanya untuk mencegah, mengurangi dan mengontrol gejala asma saja.

Penanganan untuk menyembuhkan sampai saat ini belum ditemukan sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

2

diperlukan pemantauan serta proses evaluasi pengobatan yang tepat, karena proses

pengobatan cenderung berlangsung dalam periode yang sangat lama.

Penelitian mengenai kajian profil peresepan pasien asma bronkial ini

dilaksanakan di Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Pemilihan lokasi penelitian

didasarkan pada letak geografis dari Kabupaten Bangli, di mana Kabupaten

Bangli sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi (100-2152 meter di

atas permukaan laut). Suhu udara di tempat ini tergolong dingin dengan curah

hujan yang relatif tinggi terutama pada bulan Februari, Januari dan Desember

sehingga berpotensi untuk memicu serangan asma.

Pemilihan Rumah Sakit Umum Daerah Bangli Bali sebagai tempat

penelitian dikarenakan, Rumah Sakit ini sudah masuk ke dalam Rumah Sakit tipe

C plus sehingga diharapkan Rumah Sakit Umum Bangli mampu memberikan

masukan yang baik pada perkembangan penanganan pasien asma bronkial.

Pemilihan pasien rawat inap sebagai subyek penelitian, diharapkan dapat

memberikan informasi yang lengkap mengenai penatalaksanaan pasien asma

bronkial di Kabupaten Bangli sehingga dapat memberikan evaluasi dan kajian

yang bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian di Kabupaten

Bangli.

Pelayanan farmasi yang berorientasi pada pasien, menjamin pasien untuk

mendapat obat yang rasional ditingkatkan dalam seluruh proses terapi. Proses

terapi tersebut meliputi penegakan diagnosis, pemilihan kelas terapi dan jenis

obat, penentuan dosis, cara pemberian obat kepada pasien dan evaluasi terapi

(Suryawati, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

3

Evaluasi terapi oleh farmasis akan membantu pasien untuk memperoleh

pelayanan medis yang optimal, sehingga pasien terhindar dari Drug Related

Problems (DRPs). Drug Related Problems (DRPs) merupakan peristiwa tidak

diinginkan yang dialami oleh pasien yang melibatkan atau dicurigai melibatkan

terapi obat yang benar-benar atau berpotensi bertentangan dengan hasil yang

diinginkan. DRPs sering disebut juga Drug Therapy Problems atau masalah-

masalah yang berhubungan dengan obat (Cipolle,1998).

Farmasis sebagai tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam

bidang medicine berkewajiban untuk mendukung pelayanan pengobatan yang

dilakukan baik di rumah sakit maupun pengobatan yang dilakukan secara mandiri

oleh masyarakat. Berkaitan dengan penanganan asma bronkial yang

pengobatannya cenderung bersifat mencegah, mengurangi gejala dan berlangsung

dalam waktu yang relatif lama, maka peran farmasis sangat dibutuhkan dalam

menunjang proses pengobatan. Evaluasi dan pengkajian jalannya pengobatan juga

merupakan tugas dan kewenangan seorang farmasis.

1. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang akan diteliti akan terfokus

pada permasalahan-permasalahan berikut :

a. Bagaimanakah karakteristik pasien asma bronkial di Rumah Sakit Umum

Daerah Bangli-Bali tahun 2005 yang meliputi distribusi jenis kelamin dan

umur pasien?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

4

b. Bagaimana gambaran umum peresepan pasien asma bronkial di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli Bali tahun 2005 yang

meliputi jumlah jenis obat, golongan obat, jenis obat dan cara pemberian

yang diberikan?

c. Apakah ditemukan ketidaksesuaian dalam pemberian obat berdasarkan

standar Informatorium Obat Nasional Indonesia, Physicians Drug

Handbook dan Drug Information Handbook, yang mencakup dosis terlalu

rendah /dosis terlalu tinggi dan interaksi obat pada penatalaksanaan kasus

asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-

Bali tahun 2005?

2. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai penatalaksanaan asma bronkial pada pasien di

Instalasi Rawat Inap sudah pernah dilaksanakan sebelumnya baik yang

dilaksanakan di rumah sakit umum pemerintah maupun swasta, sebagai contoh

penelitian yang dilakukan oleh Chinthia Sani Yusriana yang berjudul Pengobatan

Penyakit Asma Bronkial Pada Pasien Anak Rawat Inap di Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta Periode 1999-2001 dan Lusius Lio yang berjudul Kajian

Peresepan Pasien Dewasa Asma Bronkial Non-Komplikasi di Instalasi Rawat

Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2000. penelitian ini diharapkan

dapat melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya, sehingga dapat memberikan

masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, terutama pada perkembangan

terapi pada pasien asma bronkial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

5

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran peresepan

pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-

Bali tahun 2005.

2. Tujuan Khusus

Penelitian tentang pola peresepan pasien asma bronkial di Instalasi Rawat

Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali secara khusus bertujuan untuk :

a. mengetahui gambaran kasus asma bronkial pada pasien dewasa di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005 yang

umur pasien dan jenis kelamin pasien.

b. mengetahui gambaran umum peresepan pasien asma bronkial di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli Bali tahun 2005 yang

meliputi jumlah jenis obat, golongan obat, jenis obat dan cara pemberian

yang diberikan.

c. mengetahui apakah ditemukan ketidaksesuaian dalam pemberian obat

berdasarkan standar Informatorium Obat Nasional Indonesia, Physicians

Drug Handbook dan Drug Information Handbook, yang mencakup dosis

terlalu rendah /dosis terlalu tinggi dan interaksi obat pada penatalaksanaan

kasus asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah

Bangli-Bali tahun 2005.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

6

C. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tinjauan pola peresepan pasien asma bronkial, maka hasil

penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu acuan

penelitian tentang peresepan pasien asma bronkial.

2. manfaat praktis

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi Rumah Sakit Umum

Daerah Bangli-Bali sebagai bahan pertimbangan dalam pengobatan khususnya

pada pasien asma bronkial di instalasi rawat inap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Pengobatan Rasional

Pengobatan rasional didasarkan pada fakta atau data yang diperoleh

dengan cara anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan dengan instrumen

kedokteran. Dalam proses pengobatan, terkandung aspek keputusan ilmiah yang

didasari oleh pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk melakukan

proses pengobatan. Tujuan pengobatan untuk memberi manfaat maksimal dengan

resiko seminimal mungkin bagi pasien (Nasution dan Lubis, 1993).

Menurut badan kesehatan dunia (WHO) tahun 1987, pemakaian obat

dikatakan rasional jika memiliki kriteria: sesuai dengan indikasi penyakit, tersedia

setiap saat dengan harga yang terjangkau, diberikan dengan dosis yang tepat, lama

pemberian yang tepat dan obat yang diberikan harus efektif, dengan mutu yang

terjamin dan aman (Nasution dan Lubis, 1993).

Untuk memahami syarat-syarat di atas dapat dijelaskan beberapa hal

sebagai berikut :

1. Ketepatan diagnosis / indikasi

Penegakan diagnosis diperlukan dalam pengambilan keputusan pengobatan

yang akan diberikan kepada pasien. Penegakan diagnosis tersebut umumnya

didasarkan atas anamnesis dan hasil temuan selama pemeriksaan baik fisik,

laboratorium (jika memungkinkan) maupun pemeriksaan penunjang lainnya.

Dengan dasar diagnosis ini, dokter akan menentukan pengobatan atau tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

8

medis selanjutnya, akan tetapi tidak setiap upaya medik memerlukan intervensi

obat (farmakoterapi), untuk beberapa keadaan, anjuran atau nasehat (non-

farmakoterapi) akan jauh lebih baik dan bermanfaat, misalnya anjuran untuk

meningkatkan asupan dan nilai gizi bagi anak yang malnutrisis.

2. Ketepatan pemilihan obat

Ketepatan dalam pemilihan obat diharapkan dapat memenuhi efek klinik yang

maksimal. Hal-hal yang perlu diperhatikan mencakup kelas terapi, jenis obat,

kemanfaatan obat, keamanan obat (resiko efek samping), harga dan mutu obat.

Pengobatan diupayakan untuk memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. telah terbukti secara ilmiah memberi manfaat yang maksimal dengan

resiko yang sekecil mungkin.

b. diantara beberapa alternatif yang ada hendaknya dipilih yang paling

terjangkau pasien dan memberi manfaat klinik yang setara.

c. mutu terjamin.

d. merupakan obat yang betul-betul dibutuhkan dan mudah didapat.

3. Ketepatan penilaian terhadap kondisi pasien

Mengingat respon tiap individu terhadap obat beragam, maka diperlukan

pertimbangan yang mencangkup kemungkinan adanya kontraindikasi, terjadinya

efek samping, serta adanya penyakit yang menyertai.

4. Ketepatan pemberian informasi

Kejelasan informasi tentang obat yang harus diminum atau digunakan pasien,

akan sangat mempengaruhi ketaatan pasien dan keberhasilan pengobatan.

Informasi ini tidak saja mengenai cara pemakaian, tetapi juga meliputi berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

9

hal yang mungkin terjadi sehubungan dengan cara pengunaannya, kemungkinan

kegagalan terapi jika pasien tidak taat meminum obat sangatlah besar.

5. Tindak lanjut

Upaya tindak lanjut pengobatan perlu mempertimbangkan efek klinik atau

respon apa yang diharapkan dari terapi yang diberikan, sehingga dalam

pemantauan terhadap pasien selama masa pengobatan dapat diperoleh kesimpulan

mengenai kesembuhan, berkurangnya gejala penyakit, perlu dirujuk atau tidak,

timbul efek samping dan sebagainya (Nasution dan Lubis, 1993).

B. Drug Related Problems (DRPs)

Drug related problems (DRPs) didefinisikan sebagai peristiwa tidak

diinginkan, yang melibatkan atau dicurigai melibatkan terapi obat yang benar-

benar atau berpotensi bertentangan dengan hasil yang diinginkan pasien. DRP

terdiri dari aktual DRP, yaitu masalah yang sedang terjadi berkaitan dengan terapi

yang sedang diberikan pada penderita dan potensial DRP, yaitu masalah yang

diperkirakan akan terjadi berkaitan dengan terapi yang sedang diberikan pada

pasien.(Cipolle,1998).

Masalah-masalah dalam kajian DRP dapat ditunjukkan oleh kemungkinan

penyebab DRP sebagai berikut :

1. Butuh obat (Need for additional drug therapy)

a. Pasien dengan kondisi yang membutuhkan kombinasi obat

b. Pasien kronis membutuhkan kelanjutan terapi obat

c. Pasien dengan kondisi baru yang membutuhkan obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

10

d. Pasien dengan kondisi yang beresiko dan membutuhkan obat untuk upaya

pencegahan.

2. Tidak perlu obat (unnecersary drug Therapy)

a. Pasien lebih baik disembuhkan dengan non drug terapi

b. Pasien mendapat obat dalam jumlah toksis

c. Kondisi pasien akibat drug abuse

d. Tidak ada indikasi pada saat itu

e. pemakaian multiple drug yang seharusnya cukup dengan single drug terapi

f. Pasien minum obat untuk mencegah efek samping obat lain yang

seharusnya dapat dihindarkan.

3. Obat tidak tepat (wrong drug)

a. Kondisi pasien yang menyebabkan obat bekerja tidak efektif (kurang

sesuai dengan indikasinya)

b. Pasien mempunyai alergi terhadap obat-obat tertentu

c. Obat yang diberikan memiliki faktor resiko kontraindikasi dengan obat

lain yang juga dibutuhkan

d. Efektif namun bukan yang paling aman

e. Penggunaan antibiotika yang sudah resisten terhadap infeksi pasien

f. Adanya kombinasi obat yang tidak perlu.

4. Dosis terlalu rendah (Dose too low)

a. Dosis yang digunakan terlalu rendah untuk memberikan respon

b. Konsentrasi obat di bawah therapeutic range

c. Obat, dosis, rute, atau, konversi formula obat tidak cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

11

d. Pemberian obat terlalu awal

e. Dosis dan interval obat tidak cukup.

5. Dosis terlalu tinggi (Dose too high)

a. Dosis yang digunakan pasien terlalu tinggi untuk memberikan respon

b. Konsentrasi obat di atas therapeutic range

c. Dosis obat terlalu cepat dinaikkan

d. Akumulasi obat karena penyakit kronis

e. Obat, dosis, rute, atau, konversi formula obat tidak sesuai.

6. Efek samping (Adverse Drug reaction/ADR)

a. Dosis obat yang diberikan kepada pasien terlalu tinggi kecepatannya

b. Adanya reaksi alergi terhadap obat-obat tertentu

c. Ada faktor resiko yang membahayakan bagi pasien

d. Interaksi dengan obat-obatan atau makanan

e. Hasil laboratorium pasien berubah akibat obat.

7. Ketidaktaatan pasien (Uncomplience)

a. Pasien tidak menerima obat sesuai regimen karena medication error

b. Pasien tidak taat instruksi

c. Pasien tidak mengambil obat karena harga obat mahal

d. Pasien tidak mengambil obat karena tidak memahami

e. Pasien tidak mengambil obat karena keyakinan kurang. (Cipolle,1998).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

12

Pada penelitian ini, pembahasan tentang DRP akan di titik beratkan pada

Potensial DRP yang meliputi dosis terlalu rendah, dosis terlalu tinggi, interaksi

obat dan ketidaktaatan pasien yang berkaiatan dengan sediaan obat yang

diberikan.

1. Interaksi Obat

Intaraksi obat terjadi ketika efek suatu obat berubah dengan adanya obat,

makanan, minuman atau beberapa agen kimia lainnya (Stuckly, 1994), menurut

Setiawati (1995), interaksi antara obat dapat berakibat menguntungkan atau

merugikan. Interaksi yang menguntungkan, misalnya :

a. penisilin dengan probenesid, probenesid menghambat sekresi penisilin di

tubuli ginjal sehingga meningkatkan kadar penisilin di dalam plasma

dengan demikian meningkatkan efektivitasnya dalam terapi gonore.

b. kombinasi obat hipertensi dapat meningkatkan efektivitas dan mengurangi

efek samping.

c. kombinasi obat anti kanker dapat meningkatkan efektivitas dan

mengurangi efek samping.

d. kombinasi obat tuberkolosis dapat memperlambat timbulnya resistensi

kuman terhadap obat.

Antagonis efek toksik obat oleh antidotnya masing-masing, Stockly (1994)

menambahkan adanya interaksi obat yang berakibat merugikan, misalnya :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

13

a. walfarin jika diberikan bersamaan dengan fenilbutason, fenilbutason

menghambat metabolisme warfarin sehingga kadar warfarin dalam tubuh

meningkat sehingga dapat mengakibatkan pendarahan.

b. pasien mengkonsumsi monoamin oksidase inhibitor (MOIO) bersamaan

dengan makanan kaya akan tiramin karena enzim monoamin oksidase

(MAO) dihambat oleh MOIO. Jika tiramin tidak dimetabolisme, maka

akan terjadi akumulasi tiramin ditubuh yang mampu membebaskan

norepinefrien yang menyebabkan tekan darah naik dan mengakibatkan

krisis hipertensi.

Mekanisme interaksi obat secara garis besar terdiri dari 3 mekanisme,

yaitu interaksi farmakosetik atau inkompatibilitas, interaksi farmakokinetik dan

intaraksi farmakodinamik.

a. Interaksi farmasetik atau inkompatibilitas

Interaksi farmasetik atau inkompatibilitas terjadi di luar tubuh (sebelum

obat diberikan) di mana antara obat satu dengan yang lain tidak dapat

saling campur (inkompatibel). Pencampuran obat menyebabkan terjadinya

interaksi langsung secara fisika atau kimiawi, yang hasilnya sebagai

pembentukan endapan, perubahan warna dan lain-lain. Interaksi ini

berakibat inaktivasi obat, contoh : gentamin mengalami inaktivasi jika

dicampur dengan karbenesin, demikian juga dengan penisilin G bila

dicampur dengan vitamin C, sedangkan Ampoterisin B mengendap dalam

larutan garam fisiologis atau larutan ringer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

14

b. Interaksi farmakokinetik.

Interaksi farmakokinetik terjadi bila salah satu obat mempengaruhi

absorpsi, distribusi, metabolisme, atau ekskresi obat kedua sehingga kadar

plasma obat kedua meningkat atau menurun yang mengakibatkan

peningkatan toksisitas atau penurunan efektivitas dari obat tersebut.

Interaksi farmakokinetik tidak dapat diektrapolasikan ke obat lain yang

segolongan dengan obat yang berinteraksi, meskipun strukturnya mirip,

karena antara obat segolongan terdapat variasi sifat-sifat fisikokimia yang

menyebabkan variasi sifat-sifat farmakokinetikanya.

c. Interaksi farmakodinamik

Stockley (1994) berpendapat bahwa interaksi farmakodinamik adalah

interaksi obat yang terjadi karena hadirnya obat lain di tempat aksi obat.

Pendapat ini selaras dengan pendapat yang dikemukakan oleh Setiawati

(1995) yakni interaksi farmakodinamik merupakan interaksi antara obat

yang bekerja pada sistem reseptor tempat kerja, atau sistem fisiologik yang

sama sehingga terjadi efek aditif , sinergistik atau antagonistik. Interaksi

farmakodinamik sering kali dapat diekstrapolasikan ke obat lain yang

segolongan dengan obat yang berinteraksi, karena penggolongan obat

memang berdasarkan atas persamaan efek farmakodinamiknya di samping

itu, kebanyakan interaksi ini dapat diperkirakan kejadiannya sehingga bisa

dihindari sedini mungkin apabila dokter yang bersangkutan mengetahui

mekanisme kerja obat tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

15

2. Cara pemberian dan bentuk sediaan obat

Bentuk sediaan obat dibedakan untuk pemakaian luar dan untuk

pemakaian dalam. Bentuk sediaan obat untuk pemakaian dalam adalah obat-obat

yang diberikan melalui mulut, tenggorokan, masuk ke perut. Penggunaan tersebut

biasanya disebut pemberian oral (Anief,1996).

Cara penggunaan lainnya dianggap sebagai penggunaan luar, antara lain

pemakaian obat melalui kulit dengan jalan merobek atau menembus kulit, yaitu

perinjeksi atau parenteral, misalnya intra vena. Pemakaian obat melalui dubur

(rektal) yaitu suppositoria, melalui lubang kemaluan (genital) yaitu ovulla,

melalui lubang kencing (urogenital) yaitu bacilla, dan melalui lavemen yaitu

clysma. Selanjutnya pemakaian obat pada selaput lendir antara lain melalui mata

yaitu tetes mata, obat cuci mata; melalui rongga mulut misalnya obat kumur dan

melalui telinga misalnya tetes telinga. Pemakaian pada kulit, misalnya salep,

pasta, lotion, krim disebut dengan pemakaian topikal (Anief,1996).

Berdasarkan konsistensinya, bentuk sediaan obat dapat dibagi menjadi 4

macam ;

a. bentuk sediaan padat seperti serbuk, tablet, kapsul, pil

b. bentuk sediaan semi padat seperti salep, krim, pasta

c. bentuk sediaan cair seperti suspensi, emulsi, solution, potio

d. bentuk sediaan gas seperti aerosol (Fudholi, 1999).

. Beberapa definisi bentuk sediaan obat, antara lain serbuk, tablet, salep dan

sirup. Serbuk adalah campuran dua atau lebih bahan obat yang diserbukkan.

Tablet adalah sediaan obat padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

16

bahan pengisi. Kapsul adalah sediaan padat terdiri dari obat dengan cangkang

keras atau lunak yang dapat larut. Sirup termasuk dalam sediaan larutan atau

sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia. Penggunaan istilah sirup

juga digunakan untuk bentuk sediaan cair yang mengandung bahan pengental dan

pemanis, termasuk suspensi oral (Anonim, 1979 dan Anonim, 1995).

C. Anatomi Saluran Pernapasan Manusia

Saluran napas berfungsi untuk mengambil oksigen yang penting bagi

kehidupan dan mengeluarkan karbondioksida. Atau dengan kata lain fungsi

pernapasan yang utama adalah untuk pertukaran gas (Tabrani, 1996). Oleh karena

itu baik anatomi maupun fisiologi paru disesuaikan dengan fungsi ini.

Saluran pernapasan terdiri dari : rongga hidung, faring, laring, trakea dan

paru-paru. Laring membagi saluran pernapasan menjadi 2 bagian, yakni saluran

pernapasan atas (rongga hidung, faring, laring) dan saluran pernapasan bawah

(trakea, bronchi dan paru-paru) (dikutip dari respiratory emergencies shibel,

moser).

1. Saluran Pernapasan

Secara fungsional saluran pernapasan dibagi atas bagian yang berfungsi

sebagai konduksi (pengantar gas) dan bagian yang berfungsi sebagai respirasi

(pertukaran gas)

Konduksi : rongga hidung, rongga mulut, faring, laring, trakea, sinus

Bronkus, bronkiolos non respiratorius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

17

Respirasi : bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris, atrium dan sakus

alveolaris.

Gambar 1. Sistem pernapasan pada manusia

A. Rongga Hidung

Rongga hidung terdiri atas :

1. vertibulum yang dilapisi oleh sel submukosa sebagai proteksi

2. dalam rongga hidung terdapat rambut yang berperan sebagai penapis udara

3. struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena

strukturnya berlapis.

4. sel silia yang berperan untuk melemparkan benda asing keluar dalam

usaha untuk membersihkan jalan napas.

Adapun fungsi dari rongga hidung, sebagai bagian dari respirasi antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

18

1. sebagai fungsi preventif, dilaksanakan oleh :

a. Bulu hidung sebagai penyaring debu.

b. Silia yang tumbuh pada pseodokolomma epithelium, berdasarkan atas

momentum dari partikel benda asing di udara, maka benda asing akan

ditangkap oleh silia dikonka superior, dan hanya udara yang

berpartikel 4-6 mikron saja yang dapat masuk saluran napas yang lebih

bawah.

2. sebagai fungsi lubrikasi (pelicin)

Sesuai dengan fungsi ini, maka jalan napas tidak menjadi kering, fungsi ini

dilaksanakan oleh kelenjar submukosa dan sel goblet.

3. sebagai fungsi pemanas dan pendingin udara.

Fungsi ini dilaksanakan karena kayanya vaskularisasi yang terdapat di

dalam rongga hidung yang berfungsi sebagai konduksi dari panas dan

karena adanya perputaran dari udara inspirasi serta ekspirasi.

B. Faring

Merupakan bagian belakang dari rongga hidung dan rongga mulut, terdiri

dari nasofagus (bagian yang berbatasan dengan rongga hidung), orofaring (bagian

yang berbatasan dengan rongga mulut) dan hipofaring (bagian yang berbatasan

dengan laring), yakni bagian di mana pemisahan antara udara dan makanan

terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

19

C. Laring

Walaupun fungsi utamanya adalah sebagai alat suara, akan tetapi di dalam

saluran pernapasan fungsi laring adalah sebagai jalan udara, karena celah suara di

antara pita suara berfungsi sebagai pelindung dari jalan udara. Bila dilihat secara

fontal maupun lateral, pada bagian laring dapat dilihat adanya epiglotis, tulang

hioid, tulang rawan tiroid, tulang aritenoid dan tulang rawan krikoid. Tulang

rawan krikoin merupakan batasan terbawah dari tulang rawan laring, yaitu terletak

2-3 cm di bawah laring. Di bawah dari tulang krikoid inilah biasanya dilakukan

tindakan trakeotomi yang bertujuan untuk memperkecil “ dead space”(bagian

konduksi) dan mempermudah melakukan penghisakan sekresi.

D. Trakea

Trakea merupakan suatu cincin tulang rawan yang tidak lengkap (U-

Shapped/berbentuk huruf U), di mana pada bagian belakangnya terdiri dari 16-20

cincin tulang rawan. Panjang trakea ± 10 cm, tebalnya 4-5 mm, diameternya lebih

kurang 2,5 cm, dan luas permukaannya 5 cm2 . Lapisan trakea terdiri dari mukosa,

kelenjar submukosa dan dibawahnya terdapat jaringan otot yang terletak pada

bagian depan yang menghubungkan kedua bagian tulang rawan. Diameter trakea

ini berveriasi pada saat inspirasi dan ekspirasi.

E. Paru

Paru kanan dan kiri adalah jaringan yang elastis yang bekerja seperti

bunga karang dan teraba seperti karet spons. Paru kanan terbagi menjadi 3 lobus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

20

dan terpisah oleh dua fisura lengkap. Paru kiri terbagi menjadi dua lobus oleh satu

fisura. (Basmajian dan J.V. slonecker,1995).

Bila dalam keadaan sehat aliran udara dari hidung atau mulut sampai ke

alveoli dapat dikatakan tidak mengalami hambatan berarti, lain halnya waktu

serangan asma. Aliran udara disini akan menjadi lambat karena saluran napas

menyempit. Penyempitan ini disebabkan oleh otot-otot yang melingkar pada

saluran napas mengkerut atau mengalami bronkospasme. Lapisan sel-sel

permukaan saluran napas membengkak disertai infiltrasi sel-sel radang

disekitarnya dan produksi mukus atau lendir berlebihan.

F. Bronkus

Dinding bronkus dan bronkiolus mengandung otot polos dan dilapisi oleh

sistem saraf otonom. Pada umumnya, parasimpatis yang merangsang melalui

nervus vagus menyebabkan bronkus menyempit dan simpatis yang merangsang

melalui reseptor β2-adrenergik menyebabkan bronkus melebar. Selain itu terdapat

persarafan noradrenergik yang menyebabkan bronkodilatasi. Fungsi otot-otot

bronkus masih diperdebatkan, tetapi mungkin salah satu fungsinya membantu

mempertahankan penyebaran ventilasi. Otot-otot bronkus juga melindungi

bronkus selama batuk dan memiliki irama sirkadian pada tonus bronkus, dengan

kontriksi maksimal sekitar jam 06:00 dan dilatasi maksimal sekitar jam 18:00,

itulah sebabnya mengapa asma menyerang lebih hebat pada tengah malam dan

pagi hari (Ganong, 1983).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

21

2. Jalan Napas

Paru-paru terdiri dari dua bagian yang terpisah, masing-masing mengisi

rongga dada kiri dan kanan. Kedua bagian tersebut dilapisi oleh suatu selaput,

pleura viseralis yang berhubungan dengan pleura parietalis dengan perantaraan

suatu cairan. pleura parietalis ini melapisi dinding toraks bagian dalam diagfagma

dan mediatinu. Kedua pleura yang sering disebut juga selaput dada, dapat

bergesek satu sama lain. Pada hilus paru-paru (tempat masuknya bronkus utama

dan pembuluh pada paru-paru) pleura viselaris yang menjadi pleura parietalis.

Paru-paru dibagi menjadi beberapa bolus oleh suatu lekukan yang dalam. Paru-

paru kanan terdiri dari tiga bolus, paru-paru kiri terdiri dari dua bolus.

Udara yang dihirup secara fisiologis akan masuk melalui hidung, yaitu

tempat udara dihangatkan, dilembabkan dan dibersihkan, kemudian menuju faring

(kerongkongan) lalu ke larings (tenggorokan). Pada pernapasan yang dipaksakan

udara juga masuk melalui rongga mulut. Sampai faring, jalan udara dan makanan

sama. Pada laring jalan udara dan makanan terpisah, udara akan mengalir melalui

trakea, bronkus utama dan masuk kecabang bronkus kecil selanjutnya.

Trakea merupakan saluran jaringan ikat berlumen besar, di mana terdapat

tulang rawan berbentuk tapal kuda dan serabut otot polos. Pada ruas tulang

belakang kelima, trakea akan membagi dua membentuk batang bronkus, yang

masuk ke dalam paru-paru pada daerah hilus kiri dan kanan. Dinding bagian

dalam trakea dan bronkus dilapisi dengan epitil respirasi yang mempunyai bulu

yang dapat bergetar. Jika pada gerakan mulut ada partikel yang terhirup, bulu ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

22

akan mendorongnya ke arah luar. Di bawah epitel terdapat berbagai kelenjar

campuran yang menghasilkan sekret serosa maupun mukus.

Bronkus yang kecil akan bercabang-cabang membentuk bronkhioli, yang

akhirnya pada percabangan terakhir bermuara di duktus alveoli (saluran alveoli).

Alveoli berbentuk setengah lingkaran dengan diameter sekitar 0.1-0.2 mm

dikelilingi oleh jaringan kapiler yang rapat yang dialiri oleh darah vena dari

arteria pulmonalis. Karena kontak yang sangat berdekatan anatara darah kapiler

dengan udara alveoli maka pertukaran gas pernapasan akan dipermudah di sini.

Pasokan udara alveoli (ventilasi alveolar) yang diperlukan bagi pertukaran

gas didapat dengan proses pertukaran ritmik antara inspirasi (menarik napas) dan

ekspirasi (mengeluarkan napas). Pada waktu inspirasi udara segar yang

mengandung oksigen akan masuk ke ruang alveoli, sedangkan pada waktu

ekspirasi udara yang miskin oksigen yang mengandung banyak karbondioksida

akan dikeluarkan ke udara sekitar. Inspirasi merupakan proses aktif, di mana pada

kontraksi otot inspirasi, volume intratorakal membesar. Dengan meregangnya

paru-paru tekanan intrapulmonal akan turun lebih rendah dari tekanan atmosfer,

dan karena perbedaan tekanan ini udara masuk ke dala alveoli. Sebaliknya

ekspirasi (pada pernapasan biasa) berlangsung pasif. Karena keelastisan/

kekenyalannya, maka paru-paru yang menempel pada rongga dada dengan

perantaraan cairan pleural akan kembali ke bentuk semula. (Mutschler,1991).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

23

D. Asma Bronkial

1. Pengertian

Asma bronkial termasuk dalam Gangguan Ventilasi Obstruktif

(menghalangi), yang termasuk gangguan ventilasi obstruksi adalah semua

gangguan ventilasi yang disebabkan oleh penyempitan saluran napas dan dengan

demikian terjadi pengingkatan tahanan aliran udara.

Yang termasuk gangguan ventilasi obstruktif antara lain :

a. asma bronkial, dan

b. bronkitis kronis

Asma bronkial merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan

hiperreaktivitas respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan.

Manifestasi dari penyakit ini berupa penyempitan jalan nafas yang luas dan

derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan

(Mutschler,1991).

Asma ditandai dengan adanya serangan sesak napas dan mengi

(wheezing) serta peningkatan respon trakea dan Bronkus terhadap berbagai

stimulus dan penyempitan luas pada saluran pernapasan yang berubah-ubah

keparahannya, baik spontan atau sebagai akibat terapi. Tanda klinik asma berupa

serangan episodik berulang batuk, napas pendek, dada terasa terikat dan wheezing

(Katzung,1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

24

Inflamasi

Pemicu Asma Hipereaktifitas Bronkus

Gangguan Saluran Napas

Gambar 2. Siklus Asma

Yang utama secara klinis pada asma bronkial adalah kesulitan pernapasan

yang parah dengan kurangnya oksigen dalam jaringan. Akibat spasmus otot polos

bronkhioli dan Bronkus kecil serta akibat adanya lendir yang kental dalam lumen

Bronkus yang menyempit ini, akan terjadi ekspirasi yang sulit dan berdengik serta

diperlambat. Serangan dapat berlangsung beberapa menit tetapi juga berjam-jam

dan malahan berhari-hari dalam bentuk status asmaticus yang membahayakan

jiwa. Serangan umumnya diakhiri dengan batuk yang hebat dan keluarnya dahak

yang kental dan bening.

2. Pembagian Asma Secara Klinis

Secara klinis asma dapat dibagi menjadi tiga bagian :

a. Asma akut intermiten

Tidak ada gejala sama sekali di luar serangan. Pemeriksaan fungsi paru

tanpa provokasi tetap normal. Penderita ini sangat jarang jatuh ke dalam

status asmatikus dan dalam pengobatannya sangat jarang memerlukan

kortikosteroid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

25

b. Asma akut dan status asmatikus

Serangan asma dapat sedemikian beratnya sehingga penderita segera

mencari pertolongan. Bila serangan asma akut tidak bisa diatasi dengan

obat-obat adrenergik beta dan teofilin, disebut status asmatikus.

c. Asma kronik persisten

Pada asma kronik persisten selalu ditemukan gejala-gejala obstruksi jalan

napas, sehingga diperlukan pengobatan yang terus-menerus. Hal tersebut

disebabkan oleh karena saluran jalan napas penderita terlalu sensitif selain

adanya faktor pencetus yang terus-menerus (Baratawidjaya,1990).

3. Gejala Asma

Dasar kelainan asma adalah keadaan bronkus (saluran napas bagian

dalam) yang hiperreaktif terhadap berbagai rangsangan. Jika ada rangsangan pada

bronkus yang hiperreaktif maka akan terjadi :

a. otot bronkus akan mengerut atau menyempit.

b. selaput lendir bronkus membengkak.

c. produksi lendir menjadi banyak dan kental. Lendir yang kental ini sulit

dikeluarkan atau dibatukkan sehingga penderita menjadi lebih

sesak(Abidin dan Ekarini,2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

26

Gambar 3. Saat asma menyerang (www.MayoClinic.com, 2006)

Keadaan bronkus yang sangat peka dan hiperreaktif pada penderita asma

menyebabkan saluran napas menjadi sempit, akibatnya pernapasan menjadi

terganggu. Hal ini menimbulkan gejala asma yang khas yaitu : batuk, sesak napas

dan wheeling atau mengi. Manifestasi serangan asma tidak sama pada setiap

orang, bahkan pada satu penderita yang sama, berat dan lamanya serangan asma

dapat berbeda dari waktu ke waktu. Beratnya serangan dapat bervariasi mulai dari

yang ringan sampai yang berat, demikian pula dengan lama serangan. Serangan

bisa saja singkat, sebaliknya dapat pula berlangsung sampai berhari-hari (Abidin

dan Ekasari,2002).

4. Faktor-Faktor Penyebab Asma

Asma dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan tiap penderita mungkin

berlainan antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

27

a. faktor dasar

Faktor dasar atau kausa adalah faktor yang sudah ada pada diri manusia itu

untuk timbulnya asma.

1. faktor genetik: berhubungan dengan keturunan dimana gen tunggal

sebagai pembawa sifat keturunan yang dominan.

2. faktor hiperreaktivitas bronkus; bronkus bereaksi hebat terhadap

rangsangan yang pada orang normal tidak ada reaksi.

3. faktor alergi.

b. faktor pencetus

Faktor pencetus yang dapat menimbulkan serangan asma akut :

1. alergen merupakan faktor pencetus asma yang sering dijumpai pada

penderita seperti tepung sari, spora jamur, debu rumah, tungau, bulu

binatang, bakteri, alergen makanan seperti coklat, tepung, telur atau

ikan.

2. lingkungan kerja, terutama dalam pabrik-pabrik atau perusahaan

seperti lingkungan pabrik roti, pabrik tenun, peternakan.

3. polusi udara seperti asap rokok, semprotan obat nyamuk, semprotan

rambut, asap industri dan asap kendaraan bermotor.

4. iklim, terdiri dari hawa dingin dan kelembaban udara yang tinggi.

5. infeksi saluran napas.

6. olah raga atau kegiatan jasmani, seperti bersepeda, lari-lari, berenang,

naik turun tangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

28

7. emosi, seperti rasa takut, rasa senang berlebihan, sedih dan sebagainya

8. obat-obatan, seperti propanolol (obat jantung), narkotik, reserpin,

aspirin (Sutaryo,1985)

5. Patogenesis

Berdasarkan macam rangsangan atau faktor pencetus asma,

patogenesisnya dapat dibedakan mejadi dua :

a. asma ekstrinsik (Imunologik)

Bentuk asma ekstrinsik biasanya terdapat pada anak-anak dengan riwayat

keluarga alergi terhadap suatu zat. Asma imunologik ekstrinsik adalah

suatu hepersensitivitas tipe I yang diperantarai oleh imonoglobulin E yang

selanjutnya disebut Ig E, yang dapat membentuk anti bodi Ig E bila

terkena alergen. Antibodi ini terikat pada sel mati dan basofil di dalam

mukosa trakea bronkial, sel ini bila terkena alergen akan mengeluarkan

histamin. Histamin dengan simultan dapat merangsang pembentukan

indikator-indikator prostaglandin (PGD2) dan leukotrien (LDT). Derivat-

derivat lain yang dihasilkan selain histamin adalah asam arakihidonat

termasuk LTB4 (suatu kemoantraktan yang paten) dan tromboksanA2

(aktifator dan agresor dari platelet). Berdasarkan cara ini, sel mengi, segala

bentuk sel darah putih dan platelet bereaksi di dalam bronkus. Sel-sel ini

akan merangsang terlepasnya lebih banyak mediator seperti serotonin dan

juga kinin (Robbinson dan Kumar, 1987).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

29

b. asma intrinsik (non imunologik)

Asma intrinsik dapat terjadi pada segala usia dan mempunyai

kecenderungan lebih sering kambuh dan lebih tinggi tingkat keparahannya

dibandingkan asma ekstrinsik. Asma intrinsik dan imunologi di

postulasikan sebagai hasil berbagai abnormalitas kontrol parasimpatik

fungsi saluran napas. Otot polos saluran udara, kelenjar submukosa dan

kapilar diatur oleh sistem saraf otonom, rangsang kolinergik dan alfa

andrenergik menyebabkan bronkokontriksi dan sekresi mukosa, adanya

rangsangan beta – alfa reseptor dari sel mukosa bronkial menyebabkan

banyaknya gejala asma. Kemungkinan beberapa intervensi yang

menghambat jalur beta adrenergik dapat juga menyebabkan

bronkokontriksi (Robbins dan kumar,1987).

Menurut teori, pasien dapat mengalami bronkokontriksi pada suhu dingin,

kenaikan ventilasi dengan olah raga, polusi udara dan rangsangan imunologik lain

seperti yang meminum aspirin. Faktor tersebut dapat menyebabkan vagal aferen

kolinergik dan alfa adrenergik mengadakan perubahan karakteristik asma. Aspirin

dapat berbahaya bagi pasien asma karena aspirin adalah mediator melalui asam

arakidonat dengan menghambat siklo oksigenase mediator leukotrien yang dapat

memacu timbulnya asma (robinson dan Kumar,1987).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

30

6. Pengobatan Asma

a. Pengobatan asma ditujukan pada macam-macam aspek:

1. Kausal ; mencari dan menentukan sebabnya. Bila diketahui sebabnya

maka dengan menghindari sebab itu akan mengurangi kemungkinan

mendapat serangan, terutama dari faktor pencetus.

2. Simtomatis : pengobatan yang hanya untuk menghilangkan gejala

asma.

3. Obat pencegahan serangan : berguna untuk mencegah agar serangan

asma tidak sering terjadi.

4. Immunoterapi : dengan jalan mengurangi bahan-bahan yang

menyebabkan timbulnya serangan asma. (Sutaryo,1985).

b. Prinsip-prinsip umum pengobatan asma bronkial adalah :

1. Menghilangkan obstruksi jalan napas dengan segera

2. Mengenal dan menghindari faktor-faktor yang dapat mencetuskan

serangan asma

3. Memberikan penerangan kepada penderita atau keluarganya mengenai

penyakit asma maupun tentang perjalanan penyakitnya, sehingga

penderita mengerti tujuan pengobatan yang diberikan dan bekerja sama

dengan dokter yang merawatnya (Baratawidjaya, 1990)

c. Obat-obat asma

Obat-obat asma terdiri dari dua bagian yaitu saat serangan dan pencegah

serangan.

1. Obat saat serangan asma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

31

a. Bronkodilator : menyebabkan relaksasi otot-otot halus yang berada

di saluran pernapasan. (Warfield, 1996). Bronkodilator terdiri dari

3 golongan yaitu :

1. Simpatomimetik

2. Xantin

3. Atropin

b. Kortikosteroid : obat anti alergi dan anti peradangan contohnya

prednison, metil prednisolon, hidrokortison. Cara kerjanya sebagai

obat anti alergi yang kuat, mengurangi pembengkakan saluran

napas dan memperbaiki kerja bronkodilator yang sudah melemah.

(Sundaru,1995).

2. Obat untuk pencegah serangan asma

a. Kromon ; mekanisme secara pasti belum diketahui, tetapi kromon

telah terbukti dapat menghalangi EAR (Early Asthmatic Respons)

dan LAR (Late Asthmatic Respons) serta mencegah meningkatnya

hiperreaktifitas bronki berikutnya. (Kelly dan Kamada, 1997)

b. Ketotifen

c. Kortikosteroid aerosol : bekerja sebagai anti alergi dan anti

peradangan serta memperkuat kerja dari bronkodilator

(Sundaru,1995)

d. Nedokromik : diduga mempunyai efek anti peradangan seperti

halnya natrium kromolin. Dipakai untuk mencegah asma ringan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

32

dan sedang , terutama yang disebabkan alergen, kegiatan jasmani

maupun iritan seperti hawa dingin atau asap. (Sundaru,1995)

e. Antileukotrien : mencegah terbentuknya leukotrien.

f. Suntikan alergen (Laprin) : untuk membentuk zat anti di dalam

tubuh. (Sundaru, 1995)

E. Keterangan Empiris

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran pola peresepan

yang meliputi karakteristik pasien, jumlah obat, jenis obat, golongan obat, bentuk

sediaan, cara pakai, dan kesesuain obat yang diberikan berdasarkan standar

pelayanan medis, ketepatan dosis dan potensi terjadinya interaksi obat asma

bronkial yang diberikan pada pasien asma bronkial yang ada di Instalasi Rawat

Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai kajian penatalaksanaan resep Pasien Asma Bronkial

di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

merupakan penelitian deskriptif non ekperimental (observasional) yang dilakukan

dengan metode retrospektif. Penelitian ini termasuk penelitian non-eksperimental

karena tidak ada perlakuan pada subjek uji. Data yang digunakan adalah catatan

rekam medik dari pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit

Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005.

B. Definisi Operasional

1. Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali adalah tempat yang digunakan untuk

mendapatkan data yang digunakan untuk mengkaji penatalaksanaan resep

asma bronkial pada skripsi ini.

2. Asma bronkial merupakan suatu kelainan dengan ciri meningkatnya respon

trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya

penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik

secara sepontan maupun hasil dari pengobatan

3. Kajian profil peresepan adalah gambaran tata cara pemberian obat kepada

pasien yang meliputi pemilihan jumlah obat, golongan obat, jenis obat, bentuk

sediaan dan cara pemakaian serta lama perawatan pasien dewasa asma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

34

bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada

tahun 2005.

4. Kriteria pasien adalah semua penderita asma bronkial yang mendapat

perawatan medis di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-

Bali tahun 2005.

5. Kelompok balita (0 sampai 5 tahun), anak-anak (5<n≤12 tahun), dewasa

(12<n≤65 tahun), dan lanjut usia (di atas 65 tahun)

6. Kartu rekan medik adalah berkas yang memberikan catatan tentang identitas

pasien yang meliputi nomor rekam medis, nama, umur, pekerjaan, jenis

kelamin, diagnosis, jenis obat, dosis obat, lama pemberian, rute pemberian dan

hasil pengobatan.

7. Golongan obat adalah kelompok obat berdasarkan kelas terapi yang diberikan

kepada pasien dewasa asma bronkial, misalnya bronkodilator, kortikosteroid,

rehidrasi, oksigen, antiinfeksi, obat batuk dan anti histamine.

8. Jenis obat adalah nama generik obat yang diberikan kepada pasien asma

bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada

tahun 2005, misalnya terbutain sulfat.

9. Indikasi tidak butuh obat yaitu pasien lebih baik disembuhkan dengan non

drug therapy, pasien mendapat obat dalam jumlah berlebih, pemakaian

multiple drug yang seharusnya cukup dengan single drug terapi, serta obat

diberikan untuk mencegah efek samping obat lain yang seharusnya dapat

dihindarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

35

10. Pemilihan obat tidak tepat yaitu obat yang diberikan kepada pasien tidak

efektif (kurang sesuai dengan indikasinya), pasien mempunyai alergi terhadap

obat tersebut, obat yang diberikan memiliki kontraindikasi dengan obat lain,

efektif namun bukan yang paling murah dan aman, serta adanya kombinasi

obat yang tidak perlu.

11. Dosis terlalu rendah adalah pasien mendapat obat dengan kandungan zat aktif

terlalu rendah untuk memberikan efek.

12. Dosis terlalu tinggi adalah pasien mendapat obat dengan kandungan zat aktif

terlalu tinggi untuk memberikan efek.

13. Adverse Drug Reaction adalah munculnya efek samping obat yang tidak

diharapkan yang dialami pasien beserta interaksi obatnya.

14. Kerasionalan terapi adalah kesesuaian pemberian obat dan perlakuan dengan

standar yang telah ditetapkan.

15. Interaksi obat adalah peristiwa berubahnya efek suatu obat akibat adanya obat

atau zat aktif lain yang diberikan secara bersamaan.

C. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

rekam medik (RM), dan informasi dari instalasi farmasi rumah sakit mengenai

pasien asma bronkial di Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada tahun

2005. Data dari rekam medik tiap pasien kemudian dikelompokan berdasarkan

parameter yang telah ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

36

D. Lokasi penelitian

Penelitian mengenai kajian penatalaksanaan resep Pasien Asma Bronkia

dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali

(RSUD Bangli-Bali).

E. Jalannya Penelitian

Penelitian mengenai kajian penatalaksanaan resep Pasien Asma Bronkial

dilakukan dalam beberapa tahap sebagai berikut :

1. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan analisis situasi, penentuan masalah serta

pencarian informasi standar penatalaksanaan asma bronkial di RSUD Bangli-Bali.

Pada tahap analisis situasi dilakukan dengan mencari informasi pada bagian

rekam medik mengenai distribusi penyakit asma bronkial pada pasien dewasa di

Instalasi Rawat Inap RSUD Bangli-Bali pada tahun 2005.

.2. Pencarian dan pencatatan Data

Proses pencarian data diawali dengan penelusuran data pasien yang

mengalami penyakit asma bronkial. Selanjutnya dilakukan pengumpulan bahan

dan pencatatan data ke dalam lembaran laporan.

a. Proses pencarian data, diperolah dengan melihat laporan sub-bagian rekam

medik yang berupa laporan jumlah kasus pasien dewasa asma bronkial di

Instalasi Rawat Inap yang berisi nama, umur dan jenis kelamin pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

37

Kemudian dilakukan pengambilan data pada lembar-lembar rekam medik

sesuai jumlah sampel yang ada serta pencarian informasi dari bagian rekam

medik mengenai kekurangan data bila ditemukan data yang tidak lengkap.

b. Proses pencatatan data, yaitu dengan mencatat yang ada di lembar rekam

medik tiap pasien . Data yang diambil adalah meliputi nomor rekam medik,

umur, jenis kelamin, lama perawatan, anamnesis, hasil diagnosis awal, hasil

diagnosis keluar, obat yang diberikan, dosis, komplikasi penyakit lain, cara

pemberian obat, jumlah obat, bentuk sediaan dan keterangan akhir pasien.

3. Pengolahan Data

Data yang diperoleh kemudian diolah, hasil yang diperoleh disajikan

dalam bentuk tabel dan ada pula yang disajikan dalam bentuk gambar.

4. Tahap analisis hasil

Data dianalisis secara deskriptif kemudian hasilnya disajikan dalam

bentuk tabel beserta uraian penjelasan. Analisis tersebut berdasarkan :

a. Jenis kelamin, umur

b. Golongan dan jenis obat

c. Evaluasi kasus asma bronkial yang terjadi dengan melihat data pada rekam

medik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Tujuan pengobatan asma bronkial adalah menghilangkan gejala atau

serangan asma secepat mungkin, mengusahakan agar penderita asma dapat

menjalankan kehidupan sehari-harinya dengan normal, serta mencegah atau

mengurangi berat dan banyaknya serangan asma berikutnya. Hal ini dapat dicapai

dengan jalan mengobati serangan asma bronkial dengan mempertimbangkan

beberapa parameter seperti: jumlah obat, golongan obat, cara pemberian obat dan

kerasionalan pengobatan yang terkait dengan drug related problems (DRPs).

Evaluasi pengobatan mutlak dilakukan, mengingat panjangnya terapi yang

diberikan kepada pasien asma bronkial karena asma bronkial merupakan penyakit

yang tidak dapat disembuhkan secara total dan merupakan penyakit turunan.

Evaluasi akan menjadikan penanganan pasien asma bronkial semakin baik

(rasional) hal ini disebabkan karena evaluasi akan memberikan kajian yang

mendalam tentang pengobatan yang dilakukan baik yang berhasil (pasien sembuh)

ataupun yang gagal (pasien tidak sembuh). Pengkajian setiap proses pengobatan

dengan melihat penatalaksanaan pengobatan melalui rekam medik akan

memberikan gambaran yang jelas tentang proses pengobatan yang telah dijalani

sehingga dapat diketahui penyebab keberhasilan ataupun kegagalan suatu proses

terapi terhadap pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum

Daerah Bangli-Bali pada tahun 2005.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

39

Peran farmasis dalam evaluasi pengobatan mutlak diperlukan, sesuai

dengan kewajiban dan kewenangannya yang tercantum dalam Standar

Kompetensi Farmasi Indonesia 2004 yang dikeluarkan oleh ISFI ( Ikatan Sarjana

Farmasi Indonesia ). Lima diantaranya mengatur tentang kewenangan farmasis

untuk mengkaji pengguanaan obat dalam proses terapi, kelima poin tersebut

berbunyi:

1. mengkaji penggunaan obat melalui rekam medik pasien, resep dan atau rekam

farmasi lain.

2. mengidentifikasi, memastikan kebenaran dan kebaikan suatu obat.

3. menghitung dosis, menentukan sedian yang paling cocok.

4. membuat keputusan profesional mengenai ada tidaknya atau kemungkinan

terjadinya kesalahan dengan obat beserta penyelesaiannya.

5. memonitor penggunaan obat dan mengevaluasi pengguanaan obat.

Dalam mengevaluasi suatu penatalaksanaan pengobatan perlu diketahui

gambaran umum pengobatan yang telah dilakukan. Gambran umum tersebut

meliputi :

A. Karakteristik Pasien

Karakteristik pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit

Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005 berdasarkan jenis kelamin pasien, umur

pasien dan diagnosis pasien.

1. Jenis kelamin

Perbandingan jumlah dan persentase dari pasien laki-laki dan perempuan

pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

40

Bangli-Bali tahun 2005 adalah 66,7% untuk jenis kelamin laki-laki dan 33,3%

untuk jenis kelamin perempuan.

Tabel I. Distribusi pasien asma bronkial berdasarkan jenis kelamin di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005.

No Jenis Kelamin Jumlah

Pasien Persentase

(%) 1 Laki-laki 12 66,7 2 Perempuan 6 33,3 Jumlah 18 100

Data di atas menunjukan, bahwa pasien asma bronkial dengan jenis

kelamin laki-laki jumlahnya lebih banyak bila dibandingkan dengan pasien asma

bronkial yang berkelamin perempuan hal ini dipengaruhi oleh pola hidup pasien.

Pasien berjenis kelamin laki-laki memiliki kencenderungan lebih besar untuk

menjadi perokok aktif maupun pasif dibanding pasien perempuan, sehingga

kemungkinan laki-laki untuk mengidap asma bronkial lebih besar dibandingkan

mereka yang berjenis kelamin perempuan.

2. Umur

Berdasarkan umurnya, pasien asma bronkial di Insatalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada tahun 2005 dikelompokan dalam 4

kelompok. Diantaranya kelompok Balita (0 sampai 5 tahun), anak-anak (5<n≤12

tahun), dewasa (12<n≤65 tahun), dan lanjut usia (di atas 65 tahun). Dari penelitian

didapati terjadi 18 kasus asma bronkial, yang terdistribusi dalam persentase

sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

41

Tabel II. Distribusi pasien asma bronkial berdasarkan Umur di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

No. Umur Jumlah

Pasien Persentase

(%) 1 0 sampai 5 tahun 6 33,3

2 5<n≤12 tahun 1 5,6

3 12<n≤65 tahun 7 38,9

4 di atas 65 tahun 4 22,2

Jumlah 18 100

Data penelitian di atas menunjukan bahwa pasien asma bronkial di

Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada tahun 2005

didominasi oleh pasien balita dan dewasa, yakni masing-masing 33,3% dan 38,9%

dari seluruh kasus yang ada. Sedangkan pasien lanjut usia sebesar 22,2% dari

seluruh kasus yang ada. Hal ini menunjukan bahwa pasien Balita dan dewasa

cenderung lebih rentan terkena serangan asma bronkial dibandingkan pasien

lanjut usia, atau pasien asma bronkial memiliki kencenderungan untuk tidak dapat

mencapai usia lanjut (terapi gagal). Dugaan ini muncul karena pada penelitian-

penelitian terdahulu, kecenderungan asma bronkial menyerang justru pada usia

balita, anak-anak dan lanjut usia. Hal ini disebabkan karena pada usia dewasa,

pasien sudah dapat mengenali dan menghindari faktor pencetus serangan asma

pada dirinya, sehingga tindakan antisipasi sudah dapat disiapkan sebelum

serangan asma terjadi.

Pada usia balita dan anak-anak serangan asma sangat sering diakibatkan

karena saluran napas yang mereka miliki masih sangat kecil, sehingga mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

42

sekali menyempit jika terinfeksi, sedangkan pada usia lanjut serangan diakibatkan

karena fungsi organ tubuh sudah menurun.

3. Diagnosis

Pada penelitian ini data yang diambil hanyalah data pasien asma bronkial

non-komplikasi, data pasien dengan diagnosis asma (selain asma bronkial) atau

penyakit lain diabaikan. Dari pengambilan data diketahui 16 kasus pasien asma

bronkial terdiagnosis awal sebagai penderita asma bronkial dan hanya 2 kasus

yang terdiagnosis awal sebagai penderita asmatikus, namun pada diagnosis akhir

ditetapkan bahwa ke-18 kasus asma bronkial tersebut sebagai penderita asma

bronkial. Secara persentase dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel III. Distribusi pasien asma bronkial berdasarkan Diagnosis awal dan akhir di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

Diagnosis No. Jenis

Penyakit awal akhir

1 Asma Bronkial 88,9% 100%

2 Asma lain (asmatikus)

11,1% -

Jumlah 100% 100%

Dari data di atas dapat diketahui bahwa telah terjadi perubahan diagnosis,

perubahan ini terjadi karena terjadinya perubahan status pasien dari asmatikus

menjadi asma bronkial. Asmatikus merupakan serangan asma yang sangat berat,

bahkan pada serangan ini obat-obat adrenergik beta dan teofilin tidak memberikan

respon.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

43

B. Gambaran Umum Peresepan

Pada penelitian ini gambaran umum peresepan pasien asma bronkial di

Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada tahun 2005

dapat dilihat dari beberapa variabel, antara lain : jumlah jenis obat, golongan obat,

jenis obat, bentuk sediaan, dan cara pemakaian obat.

1. Jumlah jenis Obat

Jumlah jenis obat yang dipakai untuk pengobatan pasien asma bronkial di

Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada tahun 2005

adalah 4-11 macam obat dengan jumlah obat terbanyak yang diberikan adalah 7

macam obat pada 6 pasien. Jumlah jenis obat yang diberikan pada pasien asma

bronkial tidak diberikan dalam jumlah dan waktu yang bersamaan, tetapi menurut

selang waktu dan dosis tertentu berdasarkan pada unit dose dispensing, yaitu

distribusi obat yang diberikan pada pasien menurut dosis yang dibutuhkan selama

masa perawatan pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah

Bangli-Bali.

Tabel IV. Jumlah jenis obat yang diberikan pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

No. Jumlah jenis Obat yang

diterima pasien Jumlah Pasien

Persentase (%)

1 4 jenis 1 5,5

2 6 jenis 3 16,7

3 7 jenis 6 33,3

4 8 jenis 3 16,7

5 9 jenis 2 11,1

6 10 jenis 3 16,7

Jumlah 18 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

44

Jumlah macam obat yang bervariasi diantara pasien asma bronkial

disebabkan karena perbedaan diagnosis yang diberikan oleh dokter, berdasarkan

gejala-gejala yang dialami oleh pasien serta keadaan pasien itu sendiri (faktor

usia, kehamilan dan jenis kelamin). Jumlah obat yang diberikan pada pasien

tergantung pada tingkat keparahan dari penyakit pasien serta diagnosis yang

diberikan, misalnya pada pasien yang terdiaknosis asma bronkial yang tergolong

ringan dengan pasien berusia 70 tahun hanya diberikan 4 macam obat ( 1

bronkodilator, 1 anti-mikroba, 1 obat saluran pencernaan dan 1 mukolitik ), pasien

asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Bangli-Bali pada

tahun 2005 sebagian besar (50%) mendapat 6-7 macam obat. Macam obat yang

biasa diberikan antara lain anti-hipoksemia, bronkodilator, anti-mikroba,

analgesik, mukolitik, kortikosteroid, antihistamin dan obat saluran pencernaan.

Menurut Sundaru (1995), perbedaan jumlah obat yang diberikan

disebabkan oleh sifat variabilitas dan individulitas dari pasien asma dengan respon

pengobatan tiap pasien berbeda-beda, ada pasien yang memerlukan satu macam

obat dan ada pasien yang memerlukan bermacam-macam obat. Misalnya ada

salah satu pasien asma yang memerlukan antihistamin untuk meringankan

alerginya, antasida untuk meringankan gangguan pencernaannya dan espektoran

untuk meredakan batuk berdahaknya. Jumlah obat yang diberikan menunjukan

bahwa dalam proses terapi penyakit asma tidak hanya khusus untuk asma saja,

tetapi juga untuk gejala-gejala yang menyertainya. Hal ini sesuai dengan tujuan

pengobatan asma yakni menghilangkan atau memperingan gejala sehingga pasien

asma bronkial dapat beraktifitas secara normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

45

2. Golongan Obat

Data rekam medik menunjukan selain obat asma, pasien asma bronkial di

Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada tahun 2005

juga mendapat obat-obat lain, seperti analgesik, anti infeksi (anti-mikroba), obat

saluran pencernaan, vitamin dan mineral.

Tabel V. Distribusi golongan obat yang diberikan pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

No Golongan Obat Jumlah Obat

(n=148) Persentase (%=100)

1 Bronkodilator 34 22,7

2 Mukolitik 19 12,8 3 Kortikosteroid 20 13,5

4 Penganti cairan tubuh 17 11,5

5 Anti-mikroba 22 14,9 6 Anti-hipoksemia 13 8,8

7 Analgesik 6 4,1

8 Anti-histamin 5 3,4 9 Obat saluran pencernaan 5 3,4

10 Anti-diabetik 1 0,7 11 Anti-serotonin 1 0,7

12 Anti-epilepsi 1 0,7

13 Anti-hipertensi 1 0,7

14 Anti-angina 1 0,7

15 Anti-koagulan 1 0,7

16 Vitamin 1 0,7

Jumlah 148 100

Obat-obat selain obat asma digunakan untuk mengurangi gejala yang

menyertai serangan asma, seperti analgesik antipiretik digunakan untuk

mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh penyempitan bronkus pada saluran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

46

pernapasan dan menurunkan panas, anti-mikroba digunakan untuk mengatasi

infeksi mikroba yang dapat memperparah asma bronkial, pengganti kalori tubuh

digunakan untuk mencegah terjadinya malnutrisi pada pasien-pasien yang dalam

keadaan tidak sadar atau kesulitan dalam mengkonsumsi makanan, vitamin dan

mineral diberikan untuk memulihkan kondisi tubuh setelah sakit dan mengatasi

defisiensi unsur tertentu dalam tubuh, obat saluran pencernaan diberikan untuk

mengatasi gangguan pencernaan yang disebabkan oleh sekresi asam lambung

yang berlebihan atau proses pencernaan makanan yang kurang baik (tidak

normal), oksigen diberikan untuk menghindari terjadinya hipoksemia pada pasien

karena kekurangan udara (O2) karena kesulitan bernapas akibat menyempitnya

bronkus. Dalam IONI (Informatorium Obat Nasional Indonesia) tahun 2000

dijelaskan bahwa oksigen harus dipertimbangkan sebagai obat, oksigen

diresepkan pada pasien yang mengalami atau mencegah hipoksemia, hal ini

diberikan untuk meningkatkan tekanan oksigen di alveolar dan mengurangi kerja

pernapasan yang dibutuhkan untuk mempertahankan tekanan oksigen di arterial,

kadar yang diberikan tergantung kondisi pasien.

Menurut Sundaru (1995) pemberian terapi oksigen bertujuan untuk

mengatasi kesulitan dalam menghembuskan napas yang berakibat udara terjebak

dalam alveoli dan menyebabkan rongga dada menjadi besar dan pertukaran

oksigen dan karbondioksida (CO2) terganggu, sehingga kadar karbondioksida

meningkat di atas normal dan menyebabkan kapiler-kapiler pembuluh darah

menyempit sehingga dapat meningkatkan kerja jantung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

47

3. Jenis Obat

Jenis-jenis obat yang diberikan pada pasien asma bronkial di instalasi

rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005 antara lain :

bronkodilator, anti-mikroba, mukolitik, kortikosteroid, obat saluran pencernaan,

analgesik-antipiretik, anti-hipoksemia, anti-diabetik, anti-histamin, anti-serotonin,

anti-epilepsi, anti-angina, anti-koagulan, vitamin dan pengganti kalori tubuh.

a. Bronkodilator

Bronkodilator yang diberikan pada pasien asma bronkial di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada tahun 2005 terdiri dari

golongan simpatomimetik (salbutamol) sebanyak 38,3% dan golongan metilxanti

(aminofilin, teofilin) sebanyak 61,7%.

Tabel VI. Distribusi golongan obat bronkodilator yang diberikan pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

No Jenis Obat Golongan

Bronkodilator Jumlah Obat Persentase

(%)

1 Metilxantin (aminopilin, teofilin)

21 61,7

2 Simpatomimetika (salbutamol)

13 38,3

Jumlah 34 100

Golongan simpatomimetika dapat merelaksasikan otot polos saluran

pernapasan dan menghambat pelepasan senyawa bronkokontriksi dari mediator

pencetus alergi. Salbutamol dan golongan simpatomimetika lain seperti terbutain

sulfat dan prokaterol hidroklorida memiliki toksisitas sistemik yang lebih rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

48

dibandingkan dengan aminofilin dan teofilin (golongan metilxantin) serta lebih

efektif bila digunakan dalam sediaan inhalasi seperti aerosol dan spray inhaler,

karena efek dari zat-zat simpatomimetika lebih cepat menuju saluran pernapasan

yang mengalami bronkokontriksi dan merelaksasikan otot polos saluran

pernapasan.

Menurut Sundaru (1995), pemakaian kombinasi antara bronkodilator

metilxantin dan simpatomimetika dapat memperkuat efek terhadap jantung yaitu

menyebabkan kerja jantung bertambah sehingga menyebabkan pasien merasa

gemetar dan dada berdebar-debar. Efek ini dapat dikurangi dengan menggunakan

obat bronkodilator dalam bentuk aerosol dan dengan pemantauan dokter

pemakaian teofilin dimulai dengan dosis terkecil dan secara bertahap setiap tiga

hari dosisnya ditingkatkan dengan memperhatikan kadarnya didalam darah.

b. Pengganti Cairan Tubuh

Pada perawatan pasien asma bronkial biasanya pemberian cairan elektrolit

diberikan bersama aminofilin. Data menunjukan bahwa pemberian cairan

elektrolin dekstrosa 5% (D5) bersama dengan aminofilin sebanyak 13 kasus

(72,2%), sedangkan pemberian dekstrosa 5% tanpa aminofilin hanya sebanyak 5

kasus (27,8%).

Sediaan rehidrasi hanya perlu diberikan untuk mengkoreksi dehidrasi

akibat efek diuretika dari teofilin dan kehilangan cairan yang tak terasakan yang

berasal dari peningkatan ventilasi dan pasien yang sukar untuk minum akibat dari

susahnya bernapas (Anonim, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

49

Tabel VII. Distribusi pemberian cairan elektrolit pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

No Jenis cairan elektrolit Jumlah

kasus Persentase

(%) 1 Dektrosa 5% (D5) 5 27,8

2 Dektrosa 5% (D5) + aminofilin

13 72,2

Jumlah 18 100

c. Mukolitik

Jenis obat golongan mukolitik yang diberikan pada pasien asma bronkial

di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

adalah ambroksol sebanyak 84,2% dan bromheksin sebanyak 15,8%.

Tabel VIII. Distribusi golongan obat mukolitik yang diberikan pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

No Jenis Obat

Golongan Mukolitik

Jumlah Obat

Persentase (%)

1 Ambroksol 16 84,2

2 Bromheksin 3 15,8

Jumlah 19 100

Mukolitik (ambroksol, bromheksin) mengurangi kekentalan mucus dengan

cara mengubah mukoproteinnya. Obat ini dapat meringgankan perasaan sesak

napas pada serangan asma yang terjadi sumbatan lendir kental sehingga tak dapat

dikeluarkan. Ambroksol merupakan metabolit aktif dari bromheksin yang

dimetabolit di hati. Ambroksol lebih banyak digunakan karena ambroksol

merupakan metabolit yang stabil sehingga dapat mengurangi efek samping yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

50

ditimbulkan oleh bromheksin (Tjay dan Raharja, 2002). Mukolitik sering

diresepkan untuk mempercepat ekspektorasi dengan mengurangi viskositas

sputum pada asma bronkitis (Anonim, 2000).

d. Kortikosteroid

Jenis obat golongan kortikosteroid yang diberikan pada pasien asma

bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun

2005 adalah deksametason sebanyak 55 %, metil prednisolon sebanyak 40% dan

deksametason kalium fosfat sebanyak 5%.

Tabel IX. Distribusi golongan obat kortikosteroid yang diberikan pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

No Jenis Obat Golongan

Kortikosteroid Jumlah

Obat Persentase

(%) 1 Deksametason 11 55

2 Metil Prednisolon 8 40

3 Deksametason Na Fosfat 1 5

Jumlah 20 100

Menurut Faisal Yunus, obat pengontrol asma yang paling efektif adalah

kortikosteroid. Cara pemberian yang paling baik adalah dengan jalan inhalasi.

Pemakaian kortikosteroid inhalasi jangka panjang dapat menurunkan kebutuhan

terhadap kortikosteroid sistemik.

Menurut Tjay dan Raharja (2002), zat-zat ini berdaya bronkodilatasi

berdasarkan cara meningkatkan kepekaan reseptor β2 hingga efek β2

simpatomimetika diperkuat dengan melawan efek-ekek mediator seperti radang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

51

dan gatal melalui blokade enzime fosfolipase-A2 sehingga pelepasan asam

arakidonat oleh sel mastosis dihalangi sehingga sintesis leukotrien dan

prostaglandin tidak terjadi.

e. Anti-mikroba

Jenis obat golongan anti-mikroba yang diberikan pada pasien asma

bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada

tahun 2005 adalah golongan penisilin (ampisilin, amoksisilin) sebanyak 63,6%,

golongan sefalosporin (sefotaksim) sebanyak 22,7%, golongan makrolida

(eritromisin) sebanyak 9,1% dan golongan kuinolon (siprofloksasin) sebanyak

4,6%.

Tabel X. Distribusi golongan obat anti-mikroba yang diberikan pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

No Jenis Obat Golongan Anti-

mikroba Jumlah

Obat Persentase

(%) 1 Penisilin (ampisilin,

amoksisilin) 14 63,6

2 Sefalosporin (sefotaksim) 5 22,7

3 Makrolida (eritromisin) 2 9,1

4 Kuinolon (siprofloksasin) 1 4,6

Jumlah 22 100

f. Anti-histamine

Jenis obat golongan anti-histamin yang diberikan pada pasien asma

bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun

2005 adalah mebhidrolin napadisilat (30%), simetidin (10%) dan ranitidine (60%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

52

Tabel XI. Distribusi golongan obat anti-histamin yang diberikan pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

No Jenis Obat Golongan Anti-

histamin Jumlah

Obat Persentase

(%) 1 Mebhidrolin napadisilat 3 30 2 Ranitidine 6 60 3 simetidin 1 10

Jumlah 10 100

Obat-obat ini banyak digunakan pada pasien asma bronkial dengan gejala

alergi karena debu dan udara dingin. Obat-obat anti histamin mengatasi alergi

dengan menghambat pelepasan mediator-mediator histamin oleh sel mastosit pada

saluran pernapasan sehingga bronkus tidak mengalami konstriksi (Tjay dan

Raharja, 2002).

Pada kasus asma bronkial di daerah perbukitan seperti Bangli yang

memiliki temperatur udara yang dingin, sangat besar kemungkinan untuk

terserang alergi udara dingin. Alergi ini cenderung menyerang anak-anak karena

pertahanan tubuh mereka yang lemah dan saluran napas yang masih kecil,

sehingga mudah sekali menyempit jika terinfeksi oleh alergen.

Alergen yang masuk kedalam tubuh dapat merangsang reseptor H2, hal ini

dapat membuat produksi cairan lambung meningkat sehingga dapat menimbulkan

rasa nyeri pada daerah lambung. Simetidin dan ranitidin dapat menghambat

reseptor H2 secara selektif dan reversibel. Penghambatan reseptor H2 akan

menghambat sekresi cairan lambung sehingga pasien terhindar dari nyeri

lambung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

53

g. Analgesik Anti-piretik

Jumlah obat analgesik anti-piretik yang digunakan adalah 6. Keenam obat

tersebut adalah parasetamol yang merupakan golongan analgesik anti-piretik non

opioid. Analgesik opioid dan anti migren tidak digunakan dalam pengobatan 18

kasus asma bronkial di RSUD Bangli-Bali tahun 2005.

Penggunaan analgesik bertujuan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri

dan demam yang timbul akibat serangan asma. Parasetamol menjadi obat pilihan

karena merupakan obat yang relatif aman dan memiliki efek samping yang ringan

jika digunakan sesuai ketentuan. Penggunaan parasetamol secara terus-menerus

dengan dosis yang berlebihan akan mengakibatkan kerusakan organ tubuh

terutama organ ginjal dan hati.

Tabel XII. Distribusi golongan obat analgesik anti-piretik yang diberikan pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

No Jenis Obat Golongan Anti-

histamin Jumlah

Obat Persentase

(%) 1 Analgesik anti-piretik non

opioid (parasetamol) 6 100

Jumlah 6 100

h. Anti-hipoksemia

Terapi anti hipoksemia yang digunakan dalam penanganan kasus asma

bronkial di Instalasi Rawat Inap RSUD Bangli-Bali pada tahun 2005 adalah

oksigen (O2). Dalam IONI (Informatorium Obat Nasional Indonesia) ditekankan

bahwa oksigen harus dipertimbangkan sebagai obat sehingga dapat diresepkan

dalam penanganan kasus hipoksemia. Penggunaan oksigen bertujuan untuk

meningkatkan tekanan oksigen alveolar dan mengurangi kerja pernapasan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

54

dibutuhkan untuk mempertahankan tekanan oksigen arterial. Kadar pemberian

tergantung pada kondisi pasien, dan kadar yang tidak sesuai dapat memberikan

efek serius sampai letal.

Dalam penanganan asma tidak selalu diperlukan terapi anti hipoksemia

dengan menggunakan oksigen. Penggunaan terapi oksigen tergantung pada

tingkat keparahan serangan asma. Dari data yang didapat 13 (72,2%) dari 18

kasus asma bronkial di Instalasi Rawat Inap RSUD Bangli-Bali menggunakan

terapi oksigen.

Tabel XIII. Distribusi penggunaan oksigen pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

No Jenis obat Jumlah

kasus Persentase

(%) 1 Oksigen 13 72,2 2 Tanpa oksigen 5 27,8

Jumlah 18 100

i. Obat Saluran Pencernaan

Obat saluran pencernaan yang diberikan pada pasien asma bronkial di

Instalasi Rawat Inap RSUD Bangli-Bali pada tahun 2005 terdiri dari ranitidin HCl

dan simetidin. Ranitidin HCl dan simetidin bekerja dengan menghambat reseptor

H2 secara selektif dan reversibel. Perangsangan reseptor H2 akan merangsang

sekresi asam lambung, sehingga pada pemberian ranitidin HCl dan simetidin akan

menghambat sekresi asam lambung.(Ganiswara, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

55

Tabel XIV. Distribusi penggunaan obat saluran pencernaan pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

No Jenis obat Jumlah

kasus Persentase

(%) 1 Ranitidin HCl 5 83,3 2 Simetidin 1 16,7

Jumlah 6 100

j. Obat-obat pendukung lainnya

Dalam penanganan asma bronkial di Instalasi Rawat Inap RSUD Bangli-

Bali pada tahun 2005 juga digunakan obat-obat pendukung terapi untuk masa

pemulihan seperti vitamin dan obat-obat untuk mengatasi gejala atau penyakit

yang menyertai, seperti obat anti-diabetes, anti epilepsi, anti-angina dan anti

koagulan.

Pemberian vitamin pada pasien asma bronkial bertujuan untuk

memulihkan kondisi serta daya tahan pasien terhadap penyakit penyerta, selain

obat yang diberikan untuk pengobatan penyakit asma lainnya.

4. Cara Pemberian

Pada umumnya cara pemberian (bentuk sediaan) yang digunakan pada

pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Bangli-Bali ada

tiga macam, yakni oral, parenteral dan inhalasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

56

Tabel XV. Distribusi cara pemberian obat pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

No Cara Pemberian Jumlah Obat Persentase

(%) 1 Oral 82 55,4

2 Parenteral 37 25

3 Inhalasi 29 19,6

Jumlah 148 100

Pemberian oral paling banyak digunakan dalam penanganan asma bronkial

di instalasi Rawat Inap RSUD Bangli-Bali tahu 2005 yakni sebesar 55.4%, hal ini

berkaitan dengan kenyamanan dan kepatuhan pasien. Cara pemberian oral

memberikan keuntungan, yakni mudah dalam pemberian obat. Pada anak-anak

pemberian secara oral akan menghindarkan mereka pada ketakutan pengobatan.

Jika dibandingkan dengan parenteral ataupun inhalasi, pemberian oral relatif lebih

mudah dan murah.

Selain keuntungan, pemberian oral juga memiliki kekurangan, antara lain ;

dosis obat terkadang tidak terpenuhi secara maksimal karena pasien dengan

mudah dapat memuntahkan obatnya, terutama pada pasien anak dan pasien yang

kesulitan dalam menelan, obat peroral campuran seperti puyer mempermudah

pemberian karena obat dapat diberikan dalam sekali pemberian, namun cara ini

akan meningkatkan kemungkinan untuk terjadinya interaksi obat dan seringkali

rasa dan bau obat tidak dapat ditutupi.

Pemberian secara parenteral diberikan untuk mengatasi serangan asma

yang berat, dimana pemberian oral sudah tidak dimungkinkan lagi. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

57

pemberian secara parenteral (suntikan/injeksi) efek obat akan didapat dengan

cepat. Pemberian secara parenteral juga dapat digunakan untuk pendukung terapi

yang diberikan, seperti pemberian infus, selain untuk pengganti ion tubuh, infus

juga dapat digunakan untuk mendukung terapi aminofilin yang diberikan.

Pemberian parenteral juga efektif diberikan pada pasien yang tidak sadar. Selain

keuntungan tersebut pemberian parenteral juga memiliki kerugian, diantaranya;

kesalahan pemberian obat atau dosis tidak dapat diperbaiki lagi dan biaya relatif

mahal. Di Instalasi Rawat Inap RSUD Bangli-Bali penggunaan sedian parenteral

mencapai 25%, lebih sedikit dibanding penggunaan oral.

Cara pemberian inhalan dalam penanganan asma bronkial, membantu

untuk membawa obat langsung ke dalam saluran pernapasan. Biasanya obat-obat

ini akan diberikan dengan alat bantu yang disebut dengan nebulizer. Pemberian

inhalan biasanya diberikan kepada pasien asma akut yang harus mendapatkan obat

secara secara rutin dalam bentuk aerosol, namun pembersihan dan pengeringan

nebulizer yang tidak sempurna dapat mengakibatkan nebuliser menjadi sumber

infeksi. Di Instalasi Rawat Inap RSUD Bangli-Bali penggunaan sediaan inhalasi

mencapai 19.6%, lebih sedikit dibanding penggunaan oral dan parenteral.

C. Ketidaksesuaian Dosis

Dalam uji kesesuaian dosis, penulis membandingkan dosis obat yang

diresepkan pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap RSUD Bangli-Bali

pada tahun 2005 dengan dosis yang tertera pada tiga buku penunjang yang

menjadi standar terapi yang digunakan baik dalam skala nasional, Informatorium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

58

Obat Nasional Indonesia (IONI) maupun dalam skala internasional, Physicians

Drug Handbook (PDH) dan Drug Information Handbook (DIH). Tujuan dari

perbandingan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kesesuaian dosis yang

diberikan dokter, sebagai tenaga medis yang bertanggungjawab dalam menangani

kasus asma bronkial di Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali. Dengan

didapatkannya perbandingan kesesuaian dosis, diharapkan dapat menjadi masukan

yang bermanfaat untuk perkembangan penanganan kasus asma bronkial di

Kabupaten Bangli. Dari penelitian didapatkan:

1. Uji ketidaksesuaian berdasarkan standar IONI (Informatorium Obat

Nasional Indonesia)

Dalam peresepan obat pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap

RSUD Bangli-Bali pada tahun 2005 jika dibandingkan dengan standar yang

tertera dalam IONI ada beberapa ketidaksesuaian tentang dosis yang harus

diberikan. Dalam penelitian ini tercatat 23 jenis obat dalam resep atau 15,6% tidak

sesuai dengan standar dosis yang tertera dalam IONI.

Tabel XVI. Distribusi kesesuaian dosis pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005 dengan standar IONI

No Pemberian Dosis Jumlah Persentase 1 Tidak sesuai standar 23 15,6 2 Sesuai strandar 69 46,6

3 Obat tidak tertera 56 37,8

Jumlah 148 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

59

2. Uji ketidaksesuaian berdasarkan standar PDH (Physicians Drug

Handbook)

Dalam peresepan obat pada pasien asma bronkial di instalasi rawat inap

RSUD Bangli-Bali pada tahun 2005 jika dibandingkan dengan standar yang

tertera dalam PDH (Physicians Drug Handbook) ada beberapa ketidaksesuaian

tentang dosis yang harus diberikan. Dalam penelitian ini tercatat 25 jenis obat

dalam resep atau 16,9% obat dalam resep tidak sesuai dengan standar dosis yang

tertera dalam PDH.

Tabel XVII. Distribusi kesesuaian dosis pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005 dengan standar PDH

No Pemberian Dosis Jumlah Persentase

1 Tidak sesuai standar 25 16,9

2 Sesuai standar 43 29

3 Obat tidak tertera 80 54,1

Jumlah 148 100

3. Uji ketidaksesuaian berdasarkan standar DIH (Drug Information

Handbook)

Dalam peresepan obat pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap

RSUD Bangli-Bali pada tahun 2005 jika dibandingkan dengan standar yang

tertera dalam DIH (Drug Information Handbook) ada beberapa ketidaksesuaian

tentang dosis yang harus diberikan. Dalam penelitian ini tercatat 17 jenis obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

60

dalam resep atau 11,5% obat dalam resep tidak sesuai dengan standar dosis yang

tertera dalam DIH.

Tabel XVIII. Distribusi kesesuaian dosis pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005 dengan standar DIH

No Pemberian Dosis Jumlah Persentase 1 Tidak sesuai standar 17 11,3

2 Sesuai standar 55 37,1

3 Obat tidak tertera 76 48,6

Jumlah 148 100

Dari ketiga evaluasi yang didapat berdasarkan data di atas, diketahui

bahwa ketidaksesuan dosis justru terlihat memalui standart yang diperuntukkan

bagi dokter yakni Physicians Drug Handbook (PDH) sebesar 16.9% lebih besar

dibanding dengan standart Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI) sebesar

15,6% dan Drug Information Handbook (DIH) sebesar 11.3%. hal ini menunjukan

bahwa perlu pengkajian ulang tentang dosis obat yang diresepkan kepada pasien

asma bronkial di intalasi rawat Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun

2005.

D. Interaksi Obat

a. Teofilin dan ranitidine

Pemberian teofilin bersamaan dengan ranitidin terbukti dapat meningkatkan

efek farmakokinetik dari teofilin. Dalam suatu penelitian yang melibatkan

total 8 orang pasien, dilaporkan bahwa 7 diantaranya mengalami efek toksik

saat diberikan teofilin bersama-sama dengan ranitidin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

61

Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada tahun

2005 dari 18 pasien terdapat 3 orang pasien yang mendapat teofilin yang

diberikan bersamaan dengan ranitidin. Pasien tersebut merupakan pasien

dengan NRM (No Rekam Medik) 041151 (60 th), 042769 (75 th) dan

005244 (16 th).

b. Teofilin dan penobarbital

Pemberian teofilin bersama dengan penobarbital dapat mengurangi atau

menurunkan efek teofilin sampai 30% dan menambah clearance teofilin

sebesar 35% (range 12-71%). Dari suatu kasus didapatkan bahwa bayi

premature memerlukan lebih dari dosis normal teofilin untuk mendapat efek

farmakokinetik dari teofilin saat diberikan bersama dengan penobarbital.

Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada tahun

2005 dari 18 pasien terdapat 1 orang pasien yang mendapat teofilin yang

diberikan bersamaan dengan ranitidin. Pasien tersebut merupakan pasien

dengan No Rekam Medik 045794.

c. Teofilin dan simetidine

Pemberian teofilin yang bersamaan dengan simetidine diketahui dapat

meningkatkan efek teofilin, peningkatan efek bahkan mencapai efek toksik.

Interaksi antara teofilin dan simetidine juga berpengaruh pada t½ dan

clearen teofilin, dimana t ½ akan meningkat sebesar 60% dan clearen turun

sebesar 30-40%. Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah

Bangli-Bali pada tahun 2005 dari 18 pasien terdapat 1 orang pasien yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

62

mendapat teofilin yang diberikan bersamaan dengan ranitidin. Pasien

tersebut merupakan pasien dengan No Rekam Medik 005244.

d. Teofilin dan salbutamol

Pemberian teofilin yang bersamaan dengan salbutamol dapat meningkatkan

potensi terjadinya hypokalaemia dan tachykarsdia serta meningkatkan

potensi gangguan pada jantung. Interaksi ini juga dapat mengurangi kadar

dalam plasma atau efek dari teofilin.

Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada tahun

2005 dari 18 pasien terdapat 1 orang pasien yang mendapat teofilin yang

diberikan bersamaan dengan ranitidin. Pasien tersebut merupakan pasien

dengan No Rekam Medik 046526.

e. Teofilin dan siprofloksasin

Interaksi antara teofilin dan siprofloksasin dapat meningkatkan kadar

teofilin dalam plasma (dalam suatu uji 7.8 menjadi 14.6 µg/ml) yang

mengakibatkan efek tiofilin juga meningkat. Dalam suatu penelitian terhapat

33 pasien, 7 diantaranya mengalami keracunan teofilin. Pada tahun 1988

CSM pengawas obat inggris mendapat laporan bahwa 2 orang wanita lanjut

usia meninggal setelah mengkonsumsi ciproflosasin bersamaan dengan

teofilin. Kasus interaksi antara ciproflosasin dan teofilin juga terjadi di

amerika dimana terdapat 36 kasus pada tahun 1992 dengan 3 orang

meninggal.

Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada tahun

2005 dari 18 pasien terdapat 1 orang pasien yang mendapat teofilin yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

63

diberikan bersamaan dengan ranitidin. Pasien tersebut merupakan pasien

dengan No Rekam Medik 049402

f. Aminofilin dan erotomisin

Dalam suatu pengujian kepada 12 orang pasien, didapatkan dengan

memberikan aminopilin bersamaan dengan eritromisin akan mengakibatkan

meingkatnya kadar aminofilin dalam plasma sebesar 28% dan clearence

aminofilin turun sebesar 22%. Namun hal ini bertolak belakang dengan apa

yang dialami oleh eritromisin, pemberian bersama dengan aminofilin justru

membuat kadar dalam plasma eritromisin menjadi turun lebih dari 30%.

Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada tahun

2005 dari 18 pasien terdapat 2 orang pasien yang mendapat teofilin yang

diberikan bersamaan dengan ranitidin. Pasien tersebut merupakan pasien

dengan No Rekam Medik 040827 dan 044741

g. Methil prenisolon dan eritromisin

Pemberian metal prednisolon dan eritromisisn secara bersamaan dapat

menurunkan clearance dari metal prednisolon sebesar 46% (range 28-61%)

dan meperpanjang t½ dari eritromisin sebesar 51% (dari 2.34 jam menjadi

3.45 jam)

Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada tahun

2005 dari 18 pasien terdapat 1 orang pasien yang mendapat teofilin yang

diberikan bersamaan dengan ranitidin. Pasien tersebut merupakan pasien

dengan No Rekam Medik 040827

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penatalaksanaan

peresepan pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum

Daerah Bangli-Bali tahun 2005, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. distribusi jenis kelamin pasien asma bronkial laki-laki sebesar 66,7%, dan

perempuan sebesar 33,3% sedangkan distribusi umur pasien asma bronkial

dibagi menjadi 4 kelompok antara lain, Balita (0≤5 tahun) sebesar 33,3%,

anak-anak (5<n≤12 tahun)sebesar 5,6%, dewasa (12<n≤65 tahun) sebesar

38,9%, dan lanjut usia (> 65 tahun) sebesar 22,2%.

2. Gambaran umum peresepan antara lain :

a. jumlah obat yang terbanyak diberikan pada pasien asma bronkial dalam

satu periode pengobatan adalah 6 obat sebesar 33,3%

b. distribusi golongan obat yang digunakan untuk terapi antara lain,

bronkodilator 22,9%, mukolitik 12,8%, kortikosteroid 13,5%, pengganti

ion tubuh 11,5%, anti-mikroba 14,9%, anti-hipoksemia 8,8%, analgesik

4,1, anti-histamin 3,4% dan obat-obat penyerta (anti-diabetik, anti-

serotonin, anti-epilepsi, anti-hipertensi, anti-angina, anti-koagulan dan

vitamin) yang diberikan masing-msing sebesar 0,7%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

65

c. cara pemberian obat yang digunakan untuk pasien asma bronkial antara

lain secara oral sebesar 55,4%, parenteral sebesar 25%, dan inhalasi

sebesar 19,6%

3. distribusi ketidaksesuaian dalam pemberian obat berdasarkan standar

Informatorium Obat Nasional Indonesia sebesar 15,4%, Physicians Drug

Handbook 11,5%, dan Drug Information Handbook 16,9% serta interakasi

obat terjadi pada pemberian Teofilin dan ranitidine, teofilin dan penobarbital,

teofilin dan simetidine, teofilin dan salbutamol, teofilin dan siprofloksasin,

aminofilin dan eritromisin, methil prednisolon dan eritromisin.

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan antara lain :

1. perlu dilakukan pengkajian terhadap kasus DRP secara lebih mendalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

66

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2004, Standar Kompetensi Farmasis Indonesia, 14-15, ISFI, Jakarta

Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000 (IONI), Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktur Jendral Pengawasan Obat dan Makanan 2000, CV. Agung Seto, Jakarta, Indonesia.

Barnes P., Rodger I., Thomson, 1998, Asthma third edition : Mechanisms and Clinical Management, Academic Press, California USA

Basmajian, J.V.,Slonecker,CE.,1995. Grant’s Method of Anatomy, diterjemahkan oleh Widjaja,S.,kindagen,.K.,Hardjasudarma,M.,Santoso G.M.S. Gunadi,H., Edisi II, hal 52-55., Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Bratawidjaya,K,1990, Asma Bronkial dalam waspadji,suparman (ED), Ilmu Penyakit Dalam, edisi II,28-38, Balai Penrbitan FKUS, Jakarta

Bonin E., 2003, adapting your practice : treatment and recommendations for homless patients with asthma Hearth care for the homeless clinicians’ network

Clayton T.C., 2003, Physicians Drug Handbook 10th edition, Lippicott Williams & Wilkins, United States of Amnerica

Charles F.L, of all, 2003, Drug Information Handbook 11th edition, American Pharmaceutical Association, Lexi-comp inc, United state of America.

Ganong,W.G,1995, Fisiologi Kedokteran,halaman 635-660 alih bahasa Petrus Andriano, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta

Lusius L.F., 2002, Kajian peresepan Pasien Dewasa Asma Bronkial Non-Komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2000, Skripsi, USD, Yogyakarta

Mutschler E, 1991, Dinamika Obat : Buku Ajar Farmakologi dan Toksikologi edisi kelima, Penerbit ITB, Bandung

Nasution,H.R., Lubis,Y.M.1992, Pengantar Farmakologi ,76-79, Pustaka Widyasarana, Medan

Neal.M.J.,2006, At a Glance Farmakologi Medis Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

67

Robbins,L.S. dan Kumar,U.,1987,Education of Pathophysiology II, ditertemahkan oleh staf pengajar laboratorium patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Edisi IV,144-145,CV EGC, Jakarta.

Setiadji, R., 1996, Pemberian Informasi Obat Kepada Pasien Merupakan Penggunaan Obat Rasional, Medika, No. 5, 384-386, Jakarta.

Stockley,I.H., 1995, Drug Interaction, A Source Book of Interactions, Their Mechanisms Importance and Management, 3th edition, Blackwell Science, Australia.

Sulistia G.G., 1995, Farmakologi dan Terapi edisi 4, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

Sundaru, H., 1995, Asma: Apa dan Bagaimana Pengobatannya, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Suryawati, S., 1995, Farmakokinetika dan Interaksi Obat, dalam S. Suryawati: Efek Samping Obat, Edisi II, 245-247, Pusat studi Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Sutaryo,1985, Kusus Penyegar Asma Bronkial, Kumpulan Makalah Asma Bronkial,1-7,Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Yusriana C.S., 2002, Pola Pengobatan Penyakit Asma Bronkial Pada Pasien Anak

Rawat Inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode 1999-2001,

Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

68

Lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

69

Lampiran 1. Data penelitian kajian penatalaksanaan resep pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada tahun 2005

No No Rekam

Medik Umur L/P

Lama perawata

n (hari)

Diagnosa Anamnesa Obat Jmlh Obat

Dosis Frekuensi Pemberian

Diberikan pada hari

ke -

Bentuk Sediaan

Cara Pakai

1 040827 60th L

3 Da : asma broncial Dk : asma broncial

Sesak napas (kumatan) tambah sesak sejak tadi pagi, panas, batuk berdahak, nyeri pada dada.

- O2 - InfD5+amminophi

lin (16tts/mnt) - nebulizer - dexamethason - mucopect - paracetamol - salbutamol - eritromicin - methyl

prednisolon - amminophilin (bw

pulang)

9 3l/mnt 16tts/mnt

-

5mg/ml (1 amp) 1cth

500 mg 4 mg

500 mg 4 mg

200 mg

3x sehari

3x sehari 4x sehari 3x sehari 3x sehari 2x sehari 3x sehari

1 1,2

1 1

1,2,3 1,2 1,3 2,3 2,3 3

Infus

Injeksi

Sirup Tablet Tablet Tablet Tablet tablet

Inhalan i.v

i.v

oral oral oral oral oral oral

2 041010 6th L

4 Da : asma broncial Dk : asma broncial

Sesak napas sejak tadi pagi, batuk, suara napas (mengi), muntah, panas.

- O2 - InfD5 (14tts/mnt) - ampicillin - ambroxol - salbutamol - ventolin - parasetamol - aminophillin - kalmethason - salbutamol/dexam

etopan

10 2ltr/mnt 14tts/mnt 500 mg ¾ cth 2 mg 1amp

1 ½ cth 3 ½ cc 4mg/inj 2 mg

3x sehari 3x sehari 3x sehari

1x 3x sehari 3x sehari 3x sehari 3x sehari

1 1,2 1

1,2,3,4 1,4 1

1,2,3 1,2,3 1,2,3 1,4

Inhalan Infus

Injeksi Sirup Puyer Injeksi Sirup Infus

Injeksi puyer

Inhalan i.v i.v oral oral i.v oral i.v i.v oral

3 041151 60th P

3 Da : asma broncial

Sesak napas berulang,

- InfD5+amminofilin (12 tts/mnt)

8 16tts/mnt

1

Infus

i.v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

70

Dk : asma broncial

mual, muntah,nyeri di ulu hati

- amoxan - ranitidin - narfos - nebulizer - epexol - euphillin - methyl

prednisolon - robamox

500mg 100mg 4mg 1x

1cth 250 mg

4mg 250 mg

3x sehari 2x sehari 2x sehari 1x sehari 3x sehari 2x sehari 2x sehari 1x sehari

1 1,2,3

1 1

1,2,3 2 2

1,2,3

Tablet Tablet Tablet

- Sirup tablet Tablet Sirup

oral oral oral

- Oral Oral Oral Oral

4 041160 47th L

1 Da : asma broncial Dk : asma broncial

Sesak napas - nebulizer - O2 - InfD5 (20 tts/mnt) - aminophillin - dexometopan - paracetamol - mukopect - cafolasin - metil prednisolon - bisolvon

9 1x 3-4ltr/mnt 20tts/mnt

24 mg 1g

500mg 1cth 1g

4mg 2 mg

3x sehari 3x sehari 3x sehari 3x sehari 3x sehari 2x sehari

k/p

1 1 1 1 1 1 1 1 1

Inhalan Ampul Ampul Tablet Tablet Sirup Tablet Tablet injeksi

- Inhalan

i.v i.v oral oral oral Oral Oral i.v

5 042294 1th 6bln

P

4 Da : asma broncial Dk : asma broncial

Sesak napas, sejak 2 hari lalu batuk, muntah

- O2 - InfD5+amminofili

n (14 tts/mnt) - ampicillin - ambroxol - dexametason - ventolin

6 1ltr/mnt 14tts/mnt

500mg ½ cth 0.3cc

500mg

3x sehari 3x sehari 3x sehari 2x sehari

1 1,2,3,4

1,2,3

1,2,3,4 1,2,3 1,2,3

Inhalan Infus

tablet Sirup Injeksi tablet

Inhalan i.v

oral oral i.v oral

6 042769 75th L

5 Da : asma broncial Dk : asma broncial

Sesak napas, batuk disertai dengan berlendir kental

- O2 - InfD5+amminofili

n (20 tts/mnt) - epeaxol - ranitidin - dexametason - euphilin

7 2-3ltr/mnt 20tts/mnt

1cth

100mg 1 amp

(5mg/ml) 250 mg

3x sehari 2x sehari 2x sehari

2x sehari

1,2,3,4 1,2,3

1,2,3,4,5 1,2,3,4 1,2,3

5

Inhalan Infus

Sirup Tablet Injeksi

tablet

Inhalan i.v

oral oral i.v

oral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

71

- metil prednisolon 4mg 2x sehari 5 tablet oral

7 043190 1th L

6 Da : asma broncial Dk : asma broncial

Sesak napas, batuk

- O2 - InfD5+aminofilin

(12 tts/mnt) - mucopect - salbutamol - dexametason - ampicillin - amoxisilin - theophilin

8 2 ltr/mnt 12tts/mnt

3ml 1g

5 mg 200mg 1 cth 1 cth

3x sehari 3x sehari 3x sehari 3x sehari 3x sehari 3x sehari

1 1,2,3,4,5

1,2,3,4,5,6 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5

6 6

Inhalan Infus

Sirup Tablet Injeksi Tablet Sirup sirup

Inhalan i.v

oral oral i.a

Oral Oral Oral

8 044058 2th L

4 Da : asma tikus Dk : asma broncial

Sesak napas, batuk

- O2 - InfD5 (10 tts/mnt) - amminophillin - interpec - paracetamol - dexametason

6 1l/mnt 10 tts/mnt

40mg 15 mg 120mg ¼amp

(5mg /ml)

3x sehari 3x sehari 3x sehari 3x sehari

1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4

Inhalan Infus Pulvis Eliksir Sirup injeksi

Inhalan i.v oral oral Oral i.v

9 044741 70th L

10 Da : asma broncial Dk : asma broncial

Sesak napas, batuk dengan lendir kental

- InfD5+amminofilin (16 tts/mnt)

- ampicillin - insulin - bisolvon - ranitidin - eritomisin - euphilin

7 16 tts/mnt

1 g -

1 cth 100mg 500 mg 250 mg

3x sehari 3x sehari 3x sehari 2x sehari 2x sehari 2x sehari

1-10

1-6 3-6

7,8,9,10 7,8,9,10

7 7,8,9,10

Infus

Tablet -

Sirup Tablet Tablet Tablet

i.v

oral -

Oral Oral Oral Oral

10 045144 27th P

2 Da : asma tikus Dk : asma broncial

Sesak napas, batuk, pusing, memiliki riwayat sesak napas.

- InfD5 (20tts/mnt) - nebulizer - amoxan - salbutamol - bisolvon - interhistin - InfD5+amminofili

n (12 tts/mnt)

6 20tts/mnt 2x

500mg 2mg 1 cth 50 mg 12 tts

2x sehari 3x sehari 3x sehari 3x sehari 3x sehari

1 1,2 1 1

1,2 2 2

Infus -

Tablet Tablet Sirup Sirup infus

i.v -

Oral Oral oral oral i.v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

72

11 045794 2th 8bln

L

2 Da : asma broncial Dk : asma broncial

Sesak napas, batuk, kejang, muntah, panas.

- InfD5 10 tts/mnt - O2 - Amphisillin - Cefotaxin - Dexamethason - Efexol - Luminal - Theobron

8 10tts/mnt 2-4ltr/mnt 500 mg 500 mg 5 mg ¾ cth 30 mg ¾ cth

3x sehari 3x sehari 3x sehari 3x sehari 2x sehari 3x sehari

1 1 1 1 1 1

1,2 1,2

Infus Inhalas

i Injeksi Injeksi Injeksi Sirup tablet sirup

i.v Inhalan

i.m i.m

Bolus Oral Oral Oral

12 005244 16th L

3 Da : asma broncial Dk : asma broncial

Sesak napas, suara napas (mengi), tenggorokan terasa gatal.

- O2 - InfD5+amminofili

n (12 tts/mnt) - dexamethason - apexol - nebulizer - cefotaxime - ranitidin - ulcimet - interhistin - methyl

prednisolon - euphillin

10 3l /mnt 12 tts/mnt

5 mg 1 cth 2x

1 amp(1g) 1 amp

(50mg/ml) 1 amp

(500mg) 50 mg 4 mg

500mg

3x sehari 3x sehari 2x sehari 2x sehari 2x sehari

2x sehari

3x sehari 3x sehari 2x sehari

1 1,2

1 1 1

1,2 1

2,3

2,3 2,3 3

Inhalasi

Infus

Injeksi Sirup

- Injeksi Injeksi

Injeksi

Sirup Tablet Tablet

Inhalan i.v

i.m oral

- i.v i.v

i.v

Oral Oral Oral

13 046526 51th L

3 Da : asma broncial Dk : asma broncial

Sesak napas, batuk, mempunyai riwayat asma sejak 32 tahun

- O2 - InfD5+amminofili

n (20tts/mnt) - metil prednisolon

- ephexol - amoxcillin - salbutamol - euphilin

7 2-3 l/mnt 20tts/mnt

1 amp

(40mg/ml) 1 cth

500mg 2 mg

500 mg

2x sehari

3x sehari 3x sehari 3x sehari 2x sehari

2 1,2,3

1

1,2,3 1 1 3

Inhalasi

Infus

Injeksi

Sirup Tablet Tablet Tablet

Inhalan i.v

i.v

oral oral oral oral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

73

14 045182 1th P

3 Da : asma broncial Dk : asma broncial

Sesak napas, batuk, pilek, panas

- O2 - InfD5+aminofilin

(10 tts/mnt) - ampicilin - sanmol - ambroxol - dexametazon/salb

utamol - amoxicilin

6 1-2 l/mnt 10tts/mnt

500mg ¾ cth ¾ cth 2 mg

1 cth

2x sehari 3x sehari 3x sehari 2x sehari

3x sehari

1,2 1,2

1,2 1,2

1,2,3 2,3

3

Inhalasi

Infus

Tablet Sirup Sirup Tablet

sirup

Inhalan i.v

oral oral oral oral

oral

15 049402 70th L

7 Da : asma broncial Dk : asma broncial

Sesak napas, batuk berdahak, nyari pada dada.

- InfD5+amminophillin (20tts/mnt)

- efexol - cefotaxin - captopril - methyl

prednisolon - ciprofloksasin - ISDN - warfarin - aminophillin

9 20tts/mnt

1 cth 1 g

12.5 mg 4 mg

500mg 10 mg 5 mg 40 mg

3x sehari 2x sehari 2x sehari 2x sehari 2x sehari 2x sehari 2x sehari 3x sehari

1-5 1

1-7 2,7 3-6 5-7 7

1-4 6

Inhalan

Sirup Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Pulvis

Inhalan Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral

16 049535 75 th L

1 Da : asma broncial Dk : asma broncial

Sesak napas dialami sejak 2 minggu lalu pada pagi hari memberat, batuk, berlendir, demam

- infD5+aminofilin (16 tts/mnt)

- cefotaxim - ranitidin - epexol

4 16 tts/mnt

1 g 1 amp

(50mg/ml)1 cth

16 tetes permenit 2x sehari 2x sehari

3x sehari

1 1 1 1

Infus

Injeksi Injeksi

sirup

i.v

i.v i.v

oral

17 048968 39th P

3 Da : asma broncial Dk : asma broncial

Sesak napas, batuk

- O2 - Salbutamol - Ambroxol - Methyl

7 3 l/ mnt 2 mg 1 tab 4 mg

3x sehari 3x sehari 2x sehari

1 1 1

1,2

Inhalan Tablet Tablet Tablet

Inhalan Oral Oral Oral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

74

prednisolon - Neurodex

- Ranitidine - Interhistin

Vit B1: 100mg, vit

B6 : 200mg, vit

B12: 250mcg 150 mg 50 mg

1x sehari

2x sehari 3x sehari

2,3

2,3 1,2,3

Tablet

Tablet Tablet

Oral

Oral Oral

18 050065 2.5th P

6 Da : asma broncial Dk : asma broncial

Sesak napas, demam, batuk, pilek muntah

- O2 - InfD5+amminofili

n (12 tts/mnt) - ampicillin - ambroxol - paracetamol - dexametason - salbutamol/theoph

ilin - amoksisilin

7 2-3 l/mnt 12 tts/mnt

½ g

½ cth 1 cth

0.3cc/2 mg 1 g

1 cth

3x sehari 3x sehari 4x sehari 3x sehari 3x sehari

3x sehari

1 1-4

1-4 1-7

1,2,3 1,2,3 2-7

6,7

Inhalan Infus

Tablet Sirup Sirup Injeksi Tablet

Sirup

Inhalan i.v

oral Oral Oral i.v

Oral

Oral

Lampiran 2. Nama generik, Golongan Obat dan Lama Pemberian Obat Asma Bronkiale Pada Pasien Asma Bronkiale di Instalasi Rawat

Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005

No No. Rekam Medik

Obat Nama Generik Golongan obat Lama Pemberian (hari)

1 040827 - O2 - InfD5+amminophilin

(16tts/mnt) - nebulizer - dexamethason - mucopect - paracetamol

- oksigen - Glukosa monohidrat +

aminophylline - Alat inhalasi - deksametason - ambroksol - parasetamol

- antihipoksimia - pengganti kalori tubuh+ bronkodilator - alat inhalasi - kortikosteroid - mukolitik - analgesik antipiretik

1 2 1 1 3 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

75

- salbutamol - eritromicin - methyl prednisolon - amminophilin (bw

pulang)

- salbutamol - eritomisin HCL - metil prednisolon - aminophylline

- bronkodilator - anti-histamin - kortikosteroid - bronkodilator

2 2 2 1

2 041010 - O2 - InfD5 (14tts/mnt) - ampicillin - ambroxol - salbutamol - ventolin - parasetamol - aminophillin - kalmethason - salbutamol/dexametopan

- oksigen - Glukosa monohidrat - ampisilin - ambroksol - salbutamol - salbutamol - parasetamol - aminophylline - deksametason kalsium

fosfat - salbutamol

- antihipoksimia - pengganti kalori tubuh - antimikroba - mukolitik - bronkodilator - bronkodilator - analgesik antipiretik - bronkodilator - kortikosteroid - bronkodilator

1 2 1 4 2 1 3 3 3 2

3 041151 - InfD5+amminofilin (12 tts/mnt)

- amoxan - ranitidin - narfos - nebulizer - epexol - euphillin - methyl prednisolon - robamox

- Glukosa monohidrat + aminophylline

- amoksisilina - ranitidin HCL - ondansentron - alat inhalasi - ambroksol - teofilina anhidrat - metil prednisolon - amoksisilina

- pengganti kalori tubuh+ bronkodilator - antimikroba - obat saluran pencernaan - antiserotonin - alat inhalasi - mukolitik - bronkodilator - kortikosteroid - antimikroba

1 1 3 1 1 3 1 1 3

4 041160 - nebulizer - O2 - InfD5 (20 tts/mnt) - aminophillin - dexometopan - paracetamol - mukopect

- alat inhalasi - oksigen - Glukosa monohidrat - aminopilin - deksametason - parasetamol - ambroksol

- alat inhalasi - antihipoksimia - pengganti kalori tubuh - bronkodilator - kortikosteroid - analgesik antipiretik - mukolitik

1 1 1 1 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

76

- cafolaxime - metil prednisolon - bisolvon

- cefotaxime - Metil prednisolon - bromheksin

- antimikroba - kortikosteroid - mukolitik

1 1 1

5 042294 - O2 - InfD5+amminofilin (12

tts/mnt) - ampicillin - ambroxol - dexametason - ventolin

- oksigen - Glukosa monohidrat +

aminophylline - ampisilin - ambroksol - deksametason - salbutamol

- antihipoksimia - pengganti kalori tubuh+ bronkodilator - antimikroba - mukolitik - kortikosteroid - bronkodilator

1 4 3 4 3 3

6 042769 - O2 - InfD5+amminofilin (20

tts/mnt) - epeaxol - ranitidin - dexametason - euphilin - metil prednisolon

- oksigen - Glukosa monohidrat +

aminophylline - ambroksol - ranitidin HCL - deksametason - teofilina anhidrat - metil prednisolon

- antihipoksimia - pengganti kolori tubuh+ bronkodilator - mukolitik - obat saluran pencernaan - kortikosteroid - bronkodilator - kortikosteroid

4 3 5 4 3 1 1

7 043190 - O2 - InfD5+aminofilin (12

tts/mnt) - mucopect - salbutamol - dexametason - ampicillin - amoxisilin - theophilin

- oksigen - Glukosa monohidrat +

aminophylline - ambroksol - salbutamol - deksametason - ampisilin - amoxilin - theofilin

- antihipoksimia - pengganti kalori tubuh + bronkodilator - mukolitik - bronkodilator - kortikosteroid - antimikroba - antimikroba - bronkodilator

1 5 6 5 5 5 1 1

8 044058 - O2 - InfD5 (10 tts/mnt) - amminophillin - interpec - paracetamol - dexametason

- oksigen - Glukosa monohidrat - teofilin etilendiamin - ambroksol - parasetamol - deksametason

- antihipoksimia - pengganti kalori - bronkodilator - mukolitik - analgesik anti piretik - kortikosteroid

4 4 4 4 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

77

9 044741 - InfD5+amminofilin (16 tts/mnt)

- ampicillin - insulin - bisolvon - ranitidin - eritomisin - euphilin

- Glukosa monohidrat + aminophylline

- ampisilin - insulin - bromheksin - ranitidin HCL - eritomisin - teofilina anhidrat

- penganti kalori tubuh+ bronkodilator - antimikroba - antidiabetik - mukolitik - obat saluran pencernaan - antimikroba - bronkodilator

10 6 4 4 4 1 4

10 045144 - InfD5 (20tts/mnt) - nebulizer - amoxan - salbutamol - bisolvon - interhistin - InfD5+amminofilin (12

tts/mnt)

- Glukosa monohidrat - Alat inhalsi - Amoksisilina - Salbutamol - Bromheksin - mebhidrolina napadisilat - Glukosa monohidrat +

aminophylline

- Pengganti kalori tubuh - Alat inhalasi - Antimikroba - Bronkodilator - Mukolitik - Antihistamin - Pengganti kalori tubuh+ bronkodilator

1 2 1 1 2 1 1

11 045794 - InfD5 10 tts/mnt - O2 - Amphisillin - Cefotaxin - Dexamethason - Efexol - Luminal - Theobron

- Gloukosa monohidrat - oksigen - Ampisilin - sefotaksim - Deksametason - Ambroksol - phenobarbital - Teofilina

- Pengganti kalori tubuh - Antihipoksimia - Antimikroba - Antimikroba - Kortikosteroid - Mukolitik - Antiepilepsi - Bronkodilator

1 1 1 1 1 1 2 2

12 005244 - O2 - InfD5+amminofilin (12

tts/mnt) - dexamethason - apexol - nebulizer - cefotaxin - ranitidin - ulcimet - interhistin

- oksigen - Glukosa monohidrat +

aminophylline - deksametason - ambroksol - alat inhalasi - sefotaksim - ranitidin HCL - simetidina - mebhidrolina napadisilat

- antihipoksimia - pengganti kalori tubuh+ bronkodilator - kortikosteroid - mukolitik - alat inhalasi - antimikroba - obat salauran pencernaan - Obat saluran pencernaan - antihistamin

1 2 1 1 1 2 1 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

78

- methyl prednisolon - euphillin

- metil prednisolon - teofilina anhidrat

- kortikosteroid - bronkodilator

2 1

13 046526 - O2 - InfD5+amminofilin

(20tts/mnt) - metil prednisolon - ephexol - amoxcillin - salbutamol - euphilin

- oksigen - Glukosa monohidrat +

aminophylline - metil prednisolon - ambroksol - amoksisilin - salbutamol - teofilina anhidrat

- antihipoksimia - pengganti kalori tubuh + bronkodilator - kortikosteroid - mukolitik - antimikroba - bronkodilator - bronkodilator

1 3 1 3 1 1 1

14 045182 - O2 - InfD5+aminofilin (16

tts/mnt) - ampicilin - sanmol - ambroxol - dexametazon/salbutamol

- oksigen - Glukosa monohidrat +

aminophylline - ampisilin - parasetamol - ambroksol - deksametason - amoxicilin

- anti-hipoksimia - pengganti kalori + bronkodilator - antimikroba - analgesik anti piretik - mukolitik - kortikosteroid - antimikroba

2 2 2 2 3 2 1

15 049402 - InfD5+amminophillin (20tts/mnt)

- efexol - cefotaxin - captopril - methyl prednisolon - ciprofloksasin - ISDN - warfarin - aminophillin

- Glukosa monohidrat + aminophylline

- ambroksol - sefotaksim - kaptopril - Metil prednisolon - ciprofloksasin - Isosorbit dinitrat - warfarin - Teofilina etilendiamina

- Pengganti kalori tubuh+ bronkodilator - Mukolitik - Antimikroba - Antihipertensi - Kortikosteroid - Antimikroba - Antiangina - Antikoagulan - bronkodilator

5 1 7 2 4 3 1 4 1

16 049535 - infD5+aminofilin (16 tts/mnt)

- cefotaxim - ranitidin - epexol

- Glukosa monohidrat + aminophylline

- Sefotaksim - ranitidin HCL - ambroksol

- pengganti kalori + bronkodilator - anti-mikroba - obat saluran pencernaan - mukolitik

1 1 1 1

17 048968 - O2 - oksigen - antihipoksimia 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

79

- Salbutamol - Ambroxol - Methyl prednisolon - Neurodex - Ranitidine - Interhistin

- Salbutamol - Ambroksol - Metil prednisolon - Vit B1,vit B6, Vit B12 - Ranitidin HCL - mebhidrolina napadisilat

- bronkodilator - mukolitik - kortikosteroid - vitamin - obat saluran pencernaan - antihistamin

1 1 2 2 2 3

18 050065 - O2 - InfD5+amminofilin (12

tts/mnt) - ampicillin - ambroxol - paracetamol - dexametason - salbutamol/theophilin

- oksigen - Glukosa monohidrat +

aminophylline - ampisilin - ambroksol - parasetamol - deksametason - salbutamol - amoksisilin

- antihipoksimia - pengganti kalori tubuh + bronkodilator - antimikroba - mukolitik - analgesik antipiretik - kortikosteroid - bronkodilator - antimikroba

1 4 4 7 3 3 6 2

Lampiran 3. Interaksi yang mungkin terjadi dalam resep yang diberikan. No No. Rekam Medik Diagnosa Obat Nama Generik Interaksi

yang mungkin terjadi 1 040827 Da : asma broncial

Dk : asma broncial - O2 - InfD5+amminophilin

(16tts/mnt) - nebulizer - dexamethason - mucopect - paracetamol - salbutamol - eritromicin - methyl prednisolon - amminophilin (bw

pulang)

- oksigen - Glukosa monohidrat +

aminophylline - Alat inhalasi - deksametason - ambroksol - parasetamol - salbutamol - eritomisin HCL - metil prednisolon - aminophylline

- aminophylline dan eritomicin - eritomisine dan metil

prednisolon

2 041010 Da : asma broncial - O2 - oksigen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

80

Dk : asma broncial - InfD5 (14tts/mnt) - ampicillin - ambroxol - salbutamol - ventolin - parasetamol - aminophillin - kalmethason - salbutamol/dexametopan

- Glukosa monohidrat - ampisilin - ambroksol - salbutamol - salbutamol - parasetamol - aminophylline - deksametason kalsium fosfat - salbutamol

3 041151 Da : asma broncial Dk : asma broncial

- InfD5+amminofilin (12 tts/mnt)

- amoxan - ranitidin - narfos - nebulizer - epexol - euphillin - methyl prednisolon - robamox

- Glukosa monohidrat + aminophylline

- amoksisilina - ranitidin HCL - ondansentron - alat inhalasi - ambroksol - teofilina anhidrat - metil prednisolon - amoksisilina

- amoksisilin dan teofilin - amoksisilin dan ranitidin - teofilin dan ranitidin - teofilin dan metil prednisolon

4 041160 Da : asma broncial Dk : asma broncial

- nebulizer - O2 - InfD5 (20 tts/mnt) - aminophillin - dexometopan - paracetamol - mukopect - ceproflokasin - cafolasin/bisolvon - metil prednisolon - bisolvon

- alat inhalasi - oksigen - Glukosa monohidrat - aminopilin - deksametason - parasetamol - ambroksol - Bromheksin - Simetidina - Metil prednisolon - bromheksin

- deksametason dan simetidina - parasetamol dan simetidina

5 042294 Da : asma broncial Dk : asma broncial

- O2 - InfD5+amminofilin (12

tts/mnt) - ampicillin

- oksigen - Glukosa monohidrat +

aminophylline - ampisilin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

81

- ambroxol - paracetamol - dexametason - ventolin

- ambroksol - parasetamol - deksametason - salbutamol

6 042769 Da : asma broncial Dk : asma broncial

- O2 - InfD5+amminofilin (20

tts/mnt) - epeaxol - ranitidin - dexametason - euphilin

- oksigen - Glukosa monohidrat +

aminophylline - ambroksol - ranitidin HCL - deksametason - teofilina anhidrat

- ranitidine dan teofilin - deksametason dan teofilin

7 043190 Da : asma broncial Dk : asma broncial

- O2 - InfD5+aminofilin (12

tts/mnt) - mucopect - salbutamol/theophilin - dexametasom - ampicillin

- oksigen - Glukosa monohidrat +

aminophylline - ambroksol - salbutamol - deksametason - ampisilin

8 044058 Da : asma broncial Dk : asma broncial

- O2 - InfD5 (10 tts/mnt) - amminophillin - interpec - paracetamol - dexametason

- oksigen - Glukosa monohidrat - teofilin etilendiamin - ambroksol - parasetamol - deksametason

- teofilin dan deksametason

9 044741 Da : asma broncial Dk : asma broncial

- InfD5+amminofilin (16 tts/mnt)

- ampicillin - insulin - bisolvon - ranitidin - eritomisin - euphilin

- Glukosa monohidrat + aminophylline

- ampisilin - insulin - bromheksin - ranitidin HCL - eritomisin - teofilina anhidrat

- aminophylline dan eritromisin - ampisilin dan teofilin - ampisilin dan eritromisin

10 045144 Da : asma broncial Dk : asma broncial

- InfD5 (20tts/mnt) - nebulizer

- Glukosa monohidrat - Alat inhalsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

82

- amoxan - salbutamol - bisolvon - interhistin - InfD5+amminofilin (12

tts/mnt)

- Amoksisilina - Salbutamol - Bromheksin - mebhidrolina napadisilat - Glukosa monohidrat +

aminophylline 11 045794 Da : asma broncial

Dk : asma broncial - InfD5 10 tts/mnt - O2 - Amphisillin - Cefotaxin - Dexamethason - Efexol - Luminal - Theobron

- Gloukosa monohidrat - oksigen - Ampisilin - sefotaksim - Deksametason - Ambroksol - phenobarbital - Teofilina

- Deksametason dan phenobrbital

- Deksamatason dan teofilin - Phenobarbital dan teofilin

12 005244 Da : asma broncial Dk : asma broncial

- O2 - InfD5+amminofilin (12

tts/mnt) - dexamethason - apexol - nebulizer - cefotaxin - ranitidin - ulcimet - interhistin - methyl prednisolon - euphillin

- oksigen - Glukosa monohidrat +

aminophylline - deksametason - ambroksol - alat inhalasi - sefotaksim - ranitidin HCL - simetidina - mebhidrolina napadisilat - metil prednisolon - teofilina anhidrat

- deksametason dan simetidina - deksametason dan teofilin - ranitidine dan teofilin - simetidine dan teofilin - metil prednisolon dan teofilin

13 046526 Da : asma broncial Dk : asma broncial

- O2 - InfD5+amminofilin

(20tts/mnt) - metil prednisolon - ephexol - amoxcillin - salbutamol - euphilin

- oksigen - Glukosa monohidrat +

aminophylline - metil prednisolon - ambroksol - amoksisilin - salbutamol - teofilina anhidrat

- metil prednisolon dan teofilin - amoksisilin dan teofilin - salbutamol dan teofilin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

83

14 045182 Da : asma broncial Dk : asma broncial

- O2 - InfD5+aminofilin (16

tts/mnt) - ampicilin - sanmol - ambroxol - dexametazon/salbutamol

- oksigen - Glukosa monohidrat +

aminophylline - ampisilin - parasetamol - ambroksol - deksametason

15 049402 Da : asma broncial Dk : asma broncial

- InfD5+amminophillin (20tts/mnt)

- efexol - cefotaxin - captopril - methyl prednisolon - ciprofloksasin - ISDN - warfarin - aminophillin

- Glukosa monohidrat + aminophylline

- ambroksol - sefotaksim - kaptopril - Metil prednisolon - ciprofloksasin - Isosorbit dinitrat - warfarin - Teofilina etilendiamina

- Aminophylin dan ciprofloxasin

- Metil prednisolon dan teofilin - Ciprofloxasin dan teofilin - Ciprofloxasin dan warfarin

16 049535 Da : asma broncial Dk : asma broncial

- infD5+aminofilin (16 tts/mnt)

- cefotaxim - ranitidin - epexol

- Glukosa monohidrat + aminophylline

- Sefotaksim - ranitidin HCL - ambroksol

17 048968 Da : asma broncial Dk : asma broncial

- O2 - Salbutamol - Ambroxol - Methyl prednisolon - Neurodex - Ranitidine - Interhistin

- oksigen - Salbutamol - Ambroksol - Metil prednisolon - Vit B1,vit B6, Vit B12 - Ranitidin HCL - mebhidrolina napadisilat

18 050065 Da : asma broncial Dk : asma broncial

- O2 - InfD5+amminofilin (12

tts/mnt) - ampicillin - ambroxol

- oksigen - Glukosa monohidrat +

aminophylline - ampisilin - ambroksol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

84

- paracetamol - dexametason - salbutamol/theophilin

- parasetamol - deksametason - salbutamol

Lampiran 4. kesesuaian dosis dengan standart.

Dosis Menurut Kesesuaian Dosis No Nama Generik Dosis PDH DIH IONI PDH DIH IONI

1 - oksigen - Glukosa monohidrat

+ aminophylline - Alat inhalasi - Deksametason - ambroksol - parasetamol - salbutamol - eritomisin HCL - metil prednisolon - aminophylline

3l/mnt 16tts/mnt

-

5mg/ml (1 amp)

1cth (30 mg) 500 mg

4 mg

500 mg

4 mg

200 mg

- 6mg/kg

-

0.5-2mg/kg/hari dalam dosis

terbagi tiap 6 jam -

10-15 mg/kg tiap 4-6 jam

-

20-40 mg/kg/hari terbagi tiap 6 jam

0.5-1.7

mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap

6-12 jam 6 mg/kg

- - -

0.75-9 mg/hari dlm dosis

terbagi tiap 6-12 jam

- 325-650mg tiap 4-6 jam atau 1g

3-4 kali/hari 2-4 mg tiap 3-4

kali perhari max 32 mg/hari 250-500mg tiap

6-8 jam

2-60 mg/hari dalam 1-4 dosis

terbagi -

2-4 liter/mnt 24 mg/ml

-

0.5-20 mg/hari -

0.5-1g tiap 4-6 jam, max 4 g

3-4mg sehari dosis tunggal

max 8 mg 250-500mg tiap 6 jam atau 0.5-1 g tiap 12 jam 2-40 mg tiap

hari

100-300mg, 3-4 kali sehari

- sesuai

-

Tidak sesuai -

Sesuai -

Sesuai

Tidak sesuai

Sesuai

- - -

Tidak sesuai -

Sesuai

Sesuai

Sesuai

Sesuai -

Sesuai Sesuai

-

Tidak sesuai -

Sesuai

Sesuai

Sesuai

Sesuai

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

85

2 - oksigen - Glukosa monohidrat - Ampisilin - ambroksol - salbutamol - salbutamol - parasetamol - aminophylline - deksametason - kalsium fosfat - salbutamol

2ltr/mnt 14tts/mnt 500 mg

¾cth (22.5 mg) 2 mg

1amp (2mg)

1 ½ cth (180 mg)

3 ½ cc (84mg)

4mg/inj -

2 mg

- -

50-100 mg/kg dosis terbagi tiap

6 jam - - -

10-15 mg/kg dosis terbagi

4-6 jam 6 mg/kg

0.5-2mg/kg/hari dalam dosis

terbagi tiap 6 jam - -

- -

100-400 mg/kg/hari tiap

6 jam -

2mg tiap 3-4 kali/hari

2mg tiap 3-4 kali/hari

120-480 mg tiap 4-6 jam

-

0.5-2mg/kg /hari dlm dosis terbagi tiap 6

jam -

2mg tiap 3-4 kali/hari

2-4 liter/mnt -

250 mg tiap 4-6 jam

-

2 mg 3-4 kali sehari

250 mcg diulang jika

perlu 250-500mg tiap

4-6 jam

100-300mg 3-4 kali sehari

sesudah makan 0.2-0.5

mg/kg/hari -

2 mg 3-4 kali sehari

- -

Sesuai - - -

sesuai

sesuai

sesuai - -

- -

Tidak sesuai -

Sesuai

Sesuai

Sesuai -

Sesuai -

Sesuai

Sesuai -

Tidak sesuai -

Sesuai

Sesuai

Tidak sesuai

Tidak sesuai

Sesuai -

Sesuai

3 - Glukosa monohidrat + aminophylline

- Amoksisilina - ranitidin HCL - ondansentron

16tts/mnt

500mg

100mg

4mg

-

25-50 mg/kg/hari dalam dosis

terbagi tiap 8 jam 4-5 mg/kg/hari tiap 8-12 jam

8 mg tiap 12 jam

-

250-500mg tiap 8jam max 2-3

g/hari 100 mg 2 kali

sehari -

24 mg/ml

250-500 mg tiap 8 jam

150 mg 2 kali sehari atau 300

mg sebelum tidur

8 mg tiap 12

-

Sesuai

Sesuai

Tidak sesuai

-

Sesuai

Sesuai -

-

Sesuai

Tidak sesuai

Tidak sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

86

- alat inhalasi - ambroksol - teofilina anhidrat - metil prednisolon - amoksisilina

1x

1cth (30 mg) 250 mg

4mg

250 mg

- -

20-24 mg/kg/hari dosis terbagi tiap

6 jam

0.5-1.7 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap

6-12 jam 25-50 mg/kg/hari

dalam dosis terbagi tiap 8 jam

- -

4.7 mg/kg/dosis tiap 6 jam

2-60 mg/hari

dalam 1-4 dosis terbagi

250-500mg tiap 8 jam max 2-3

g/hari

jam - -

130-150 mg dapat dinaikan

2x lipatnya

2-40 mg tiap hari

250-500 mg tiap 8 jam

- -

sesuai

tidak sesuai

tidak sesuai

- -

Tidak sesuai

Sesuai

sesuai

- -

Sesuai

Sesuai

sesuai

4 - alat inhalasi - oksigen - Glukosa monohidrat - Aminopilin - deksametason - parasetamol - ambroksol - cefotaxime - Metil prednisolon

1x 3-4ltr/mnt 20tts/mnt

24 mg

1g

500mg

1cth (30mg) 1g

4mg

- - -

6mg/kg/hari dosis terbagi 3-4 kali

0.5-2mg/kg/hari

dalam dosis terbagi tiap 6 jam

10-15 mg/kg tiap

4-6 jam -

100-200 mg/kg/hari tiap

6-8 jam

0.5-1.7 mg/kg/hari dalam

- - - -

0.75-9 mg/hari dlm dosis

terbagi tiap 6-12 jam

325-650mg tiap 4-6 jam atau 1g

3-4 kali/hari -

1-2 g tiap 8 jam

2-60 mg/ hari dlm 1-4 dosis

- 2-4 liter/mnt

- 100-300 mg

dosis terbagi 3-4 kali sehari

0.5-20 mg/hari

0.5-1 g tiap 4-6 jam max 4 g

/hari -

1 g tiap 12 jam

2-40 mg tiap hari

- - -

Tidak sesuai

Tidak sesuai

Sesuai -

Sesuai

Tidak sesuai

- - - -

Tidak sesuai

Sesuai -

Sesuai

Sesuai

- Sesuai

- Sesuai

Tidak sesuai

Sesuai -

Sesuai

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

87

- bromheksin

2 mg

dosis terbagi tiap 6-12 jam

-

terbagi -

-

-

-

-

5 - oksigen - Glukosa monohidrat

+ aminophylline - Ampisilin - ambroksol - deksametason - salbutamol

1ltr/mnt 14tts/mnt

500mg

½ cth (15mg) 0.3cc (1.5mg)

500mg

- -

50-100 mg/kg dosis terbagi tiap

6 jam -

0.5-2mg/kg/hari dalam dosis

terbagi tiap 6 jam -

- -

50-150mg/kg /hari tiap 6 jam max 2-3 g/ hari

- 0.5-2

mg/kg/hari dosis terbagi tiap 6 jam

2mg tiap 3-4 kali/hari

2-4 liter/mnt -

125-500mg tiap 6 jam, 30 mnt sblm makan

- 0.2-0.5

mg/kg/hari

200 mcg/kg 4x sehari

- -

Tidak sesuai -

Sesuai -

- -

Sesuai -

Sesuai

Tidak sesuai

Sesuai -

Sesuai -

Sesuai

Tidak sesuai

6 - oksigen - Glukosa monohidrat

+ aminophylline - ambroksol - ranitidin HCL - deksametason - teofilina anhidrat - metil prednisolon

2-3ltr/mnt 20tts/mnt

1cth (30mg)

100mg

1 amp (5mg/ml)

250 mg

4mg

- - -

4-5 mg/kg/hari tiap 8-12 jam

0.5-2mg/kg/hari dalam dosis

terbagi tiap 6 jam

20-24 mg/kg/hari dosis terbagi 4

0.5-1.7

mg/kg/hari dalam

- - -

100 mg 2 kali sehari

0.75-9 mg/hari dlm dosis

terbagi tiap 6-12 jam

4.7 mg/kg / dosis tiap 6 jam

2-60 mg/ hari dlm 1-4 dosis

2-4 liter/mnt - -

150 mg 2 kali sehari atau 300

mg sebelum tidur

0.5-10 mg/hari

130-150 mg dapat dinaikan

2x lipatnya 2-40 mg tiap

hari

- - -

Sesuai

Sesuai

Sesuai

Sesuai

- - -

Sesuai

Sesuai

Sesuai

Sesuai

Sesuai - -

Tidak sesuai

Sesuai

Sesuai

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

88

dosis terbagi tiap 6-12 jam

terbagi

7 - oksigen - Glukosa monohidrat

+ aminophylline - ambroksol - salbutamol - deksametason - ampisilin - amoxilin - theofilin

2 ltr/mnt 12tts/mnt

3ml (18 mg)

1g

5 mg

200mg

1 cth (250mg)

1 cth (130mg)

- - - -

0.5-2mg/kg/hari dalam dosis

terbagi tiap 6 jam

50-100 mg/kg dosis terbagi tiap

6 jam 25-50 mg/kg/hari

dalam dosis terbago tiap 8

jam 20-24 mg/kg/hari

- - -

2mg tiap 3-4 kali/hari

0.5-2 mg/kg/hari

dosis terbagi tiap 6 jam

50-150mg/kg /hari tiap 6 jam max 2-3 g/ hari

20-50 mg/kg/hari

dosis terbagi tiap 8 jam

4-6 mg/kg/hari

2-4 liter/mnt - -

200 mcg/kg 4x sehari 0.2-0.5

mg/kg/hari

125-500mg tiap 6 jam, 30 mnt sblm makan 125-250 mg tiap 8 jam

65-150 mg 3-4 kali sehari

- - - -

Sesuai

Tidak Sesuai

Tidak sesuai

Sesuai

- - -

Tidak sesuai

Sesuai

Tidak sesuai

Sesuai

Sesuai

Sesuai - -

Tidak sesuai

Sesuai

Sesuai

Sesuai

Sesuai

8 - oksigen - Glukosa monohidrat - teofilin etilendiamin - ambroksol - parasetamol - deksametason

1l/mnt 10 tts/mnt

40mg

15 mg 120mg

¼amp (5mg

/ml)

- -

6 mg/kg -

10-15 mg/kg tiap 4-6 jam

0.5-2mg/kg/hari dalam dosis

terbagi tiap 6 jam

- -

4-6 mg/kg/hari -

120-480 mg tiap 4-6 jam

0.5-2 mg/kg/hari

dosis terbagi tiap 6 jam

2-4 liter/mnt -

65-150 mg 3-4 kali sehari

- 250-500mg tiap

4-6 jam 0.2-0.5

mg/kg/hari

- -

Sesuai -

Sesuai

Sesuai

- -

Sesuai -

Sesuai

Sesuai

Sesuai -

Tidak sesuai -

Tidak sesuai

Sesuai

9 - Glukosa monohidrat + aminophylline

16 tts/mnt

-

-

-

-

-

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

89

- Ampisilin - insulin - bromheksin - ranitidin HCL - eritomisin - teofilina anhidrat

1 g -

1 cth 100mg

500 mg

250 mg

250-500 mg tiap 6 jam

- -

4-5 mg/kg/hari tiap 8-12 jam

20-40 mg/kg/hari terbagi tiap 6 jam 20-24 mg/kg/hari

250-500 mg tiap 6 jam

- -

100 mg 2 kali sehari

250-500mg tiap 6-8 jam

4.7 mg/kg /

dosis tiap 6 jam

0.25-1g tiap 6 jam

- -

150 mg 2 kali sehari atau 300

mg sebelum tidur

250-500mg tiap 6 jam atau 0.5-1 g tiap 12 jam

130-150 mg dapat dinaikan

2x lipatnya

Tidak sesuai - -

Sesuai

Sesuai

Tidak sesuai

Tidak sesuai - -

Sesuai

Sesuai

Tidak sesuai

Sesuai - -

Tidak sesuai

Sesuai

Sesuai

10 - Glukosa monohidrat - Alat inhalsi - Amoksisilina - Salbutamol - Bromheksin - mebhidrolina

napadisilat - Glukosa monohidrat

+ aminophylline

20tts/mnt 2x

500mg

2mg

1 cth 50 mg

12 tts

- -

25-50 mg/kg/hari dalam dosis

terbagi tiap 8 jam - - - -

- -

250-500mg tiap 8 jam max 2-3

g/hari 2-4 mg tiap 3-4

kali perhari max 32 mg/hari

- - -

- -

250-500 mg tiap 8 jam

3-4mg sehari dosis tunggal

max 8 mg - - -

- -

Sesuai - - - -

- -

Sesuai

Sesuai - - -

- -

Sesuai

Sesuai - - -

11 - Gloukosa monohidrat - oksigen - Ampisilin - Sefotaksim

10tts/mnt 2-4ltr/mnt 500 mg

500 mg

- -

50-100 mg/kg dosis terbagi tiap

6 jam 100-200

mg/kg/hari tiap

- -

50-150mg/kg /hari tiap 6 jam max 2-3 g/ hari

50-180 mg/kg/hari

- 2-4 liter/mnt

125-500mg tiap 6 jam, 30 mnt sblm makan

100-150 mg/kg/hari dlm

- -

Sesuai

Tidak sesuai

- -

Sesuai

Sesuai

- -

Sesuai

Tidak sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

90

- Deksametason - Ambroksol - phenobarbital - Teofilina

5 mg

¾cth (22.5 mg) 30 mg

¾cth (97.5mg)

6-8 jam 0.5-2mg/kg/hari

dalam dosis terbagi tiap 6 jam

- -

20-24 mg/kg/hari

dosis terbagi tiap 4-6 jam

0.5-2 mg/kg/hari

dosis terbagi tiap 6 jam

- -

4-6 mg/kg/hari

2-4x pemberian

0.2-0.5 mg/kg/hari

-

60-180 mg 65-150 mg 3-4

kali sehari

Sesuai - -

Tidak sesuai

Sesuai - -

sesuai

Sesuai -

Tidak sesuai Sesuai

12 - oksigen - Glukosa monohidrat

+ aminophylline - Deksametason - ambroksol - alat inhalasi - sefotaksim - ranitidin HCL - simetidina - mebhidrolina

napadisilat - metil prednisolon

3l /mnt 12 tts/mnt

5 mg

1 cth (30 mg) 2x

1 amp(1g)

1 amp (150mg)

1 amp (500mg)

50 mg

4 mg

- -

0.5-2mg/kg/hari dalam dosis

terbagi tiap 6 jam - -

100-200 mg/kg/hari tiap

6-8 jam

4-5 mg/kg/hari tiap 8-12 jam

20-40 mg/kg I.V atu P.O dalam dosis terbagi

-

0.5-1.7 mg/kg/hari dalam

- -

0.75-9 mg/hari dlm dosis

terbagi tiap 6-12 jam

- -

1-2 g tiap 8 jam

100 mg 2 kali sehari

- -

2-60 mg/ hari dlm 1-4 dosis

2-4 liter/mnt -

0.5-10 mg/hari - -

1 gram tiap 12 jam

150 mg 2 kali sehari atau 300

mg sebelum tidur

200 mg tiap 4-6 jam max 2,4 g

sehari -

2-40 mg tiap hari

- -

Sesuai - -

Sesuai

Tidak sesuai

Sesuai -

Tidak sesuai

- -

Sesuai - -

Sesuai

Tidak sesuai - -

Sesuai

Sesuai -

Sesuai - -

Sesuai

Sesuai

Sesuai -

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

91

- teofilina anhidrat

500mg

dosis terbagi tiap 6-12 jam

20-24 mg/kg/hari

terbagi

4.7 mg/kg / dosis tiap 6 jam

130-150 mg dapat dinaikan

2x lipatnya

Tidak sesuai

Tidak sesuai

Tidak sesuai

13 - oksigen - Glukosa monohidrat

+ aminophylline - metil prednisolon - ambroksol - amoksisilin - salbutamol - teofilina anhidrat

2-3 l/mnt 20tts/mnt

1 amp

(40mg/ml)

1 cth (30 mg) 500mg

2 mg

500 mg

- -

0.5-1.7 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap

6-12 jam -

2.5-50 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap

8 jam -

20-24 mg/kg/hari

- -

2-60 mg/ hari dlm 1-4 dosis

terbagi -

250-500mg tiap 8 jam max 2-3

g/hari

2-4 mg tiap 3-4 kali perhari

max 32 mg/hari 4.7 mg/kg /

dosis tiap 6 jam

2-4 liter/mnt -

2-40 mg tiap hari

-

250-500 mg tiap 8 jam

3-4mg sehari dosis tunggal

max 8 mg 130-150 mg

dapat dinaikan 2x lipatnya

- -

Sesuai -

Sesuai -

Sesuai

- -

sesuai -

Sesuai

Sesuai

Tidak sesuai

Sesuai -

Sesuai -

Sesuai

Tidak sesuai

Tidak sesuai

14 - oksigen - Glukosa monohidrat

+ aminophylline - Ampisilin - parasetamol - ambroksol - deksametason

1-2 l/mnt 10tts/mnt

500mg

¾ cth (90 mg)

¾ cth (22.5mg) 2 mg

- -

50-100 mg/kg dosis terbagi tiap

6 jam 10-15 mg/kg tiap

4-6 jam -

0.5-2mg/kg/hari dalam dosis

- -

50-150mg/kg /hari tiap 6 jam max 2-3 g/ hari

120-480 mg tiap 4-6 jam

- 0.5-2

mg/kg/hari

2-4 liter/mnt -

125-500mg tiap 6 jam, 30 mnt sblm makan

250-500mg tiap 4-6 jam

- 0.2-0.5

mg/kg/hari

- -

Sesuai

Sesuai -

Tidak sesuai

- -

Sesuai

Tidak sesuai -

Sesuai

Sesuai -

Sesuai

Tidak sesuai -

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

92

- amoxicilin

1 cth (250 mg)

terbagi tiap 6 jam

2.5-50 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap

8 jam

dosis terbagi tiap 6 jam

20-50 mg/kg/hari

dosis terbagi tiap 8 jam

125-250 mg tiap 8 jam

Sesuai

Sesuai

Sesuai

15 - Glukosa monohidrat + aminophylline

- ambroksol - sefotaksim - kaptopril - Metil prednisolon - Isosorbit dinitrat - warfarin - Teofilina

etilendiamina

20tts/mnt

1 cth (30mg) 1 g

12.5 mg

4 mg

10 mg 5 mg 40 mg

- -

100-200 mg/kg/hari tiap

6-8 jam -

0.5-1.7 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap

6-12 jam -

2-5 mg / hari 6 mg/kg

- -

1-2 g tiap 8 jam

12.5-25 mg tiap 3 hari sehari 2-60 mg/ hari dlm 1-4 dosis

terbagi -

5mg/hari 4.7 mg/kg /

dosis tiap 6 jam

- -

1 gram tiap 12 jam

12.5-25mg tiap 2-3 kali sehari 2-40 mg tiap

hari

30-120 mg/hari 10 mg sehari 130-150 mg

dapat dinaikan 2x lipatnya

- -

Sesuai -

Tidak sesuai -

Sesuai Tidak sesuai

- -

Sesuai

Sesuai

Sesuai -

Sesuai Tidak sesuai

- -

Sesuai

Sesuai

Sesuai

Tidak sesuai Sesuai

Tidak sesuai

16 - Glukosa monohidrat + aminophylline

- Sefotaksim - ranitidin HCL

16 tts/mnt

1 g

1 amp (150 mg)

-

100-200 mg/kg/hari tiap

6-8 jam

4-5 mg/kg/hari tiap 8-12 jam

-

1-2 g tiap 8 jam

100 mg 2 kali sehari

-

1 gram tiap 12 jam

150 mg 2 kali sehari atau 300

mg sebelum tidur

-

Tidak sesuai

Tidak sesuai

-

Sesuai

Tidak sesuai

-

Sesuai

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

93

- ambroksol 1 cth (30mg) - - - - - - 17 - oksigen

- Salbutamol

- Ambroksol - Metil prednisolon

- Vit B1,vit B6, Vit B12

- Ranitidin HCL - mebhidrolina

napadisilat

3 l/ mnt 2 mg

1 tab (30 mg) 4 mg

Vit B1: 100mg, vit B6 :

200mg, vit B12: 250mcg

150 mg

50 mg

- - -

0.5-1.7 mg/kg/hari

-

4-5 mg/kg/hari tiap 8-12 jam

-

- 2-4 mg tiap 3-4

kali perhari max 32 mg/hari

- 2-60 mg/ hari dlm 1-4 dosis

terbagi -

100 mg 2 kali sehari

-

2-4 liter/mnt 3-4mg sehari dosis tunggal

max 8 mg -

2-40 mg tiap hari

-

150 mg 2 kali sehari atau 300

mg sebelum tidur

-

- - -

Tidak sesuai -

Tidak sesuai -

- Sesuai

-

Sesuai -

Tidak sesuai -

Sesuai Tidak sesuai

-

Sesuai -

Sesuai -

18 - oksigen - Glukosa monohidrat

+ aminophylline - Ampisilin - ambroksol - parasetamol - deksametason - salbutamol

2-3 l/mnt 12 tts/mnt

½ g

½ cth (15 mg) 1 cth (120 mg)

0.3cc/2 mg

1 g

- -

50-100 mg/kg dosis terbagi tiap

6 jam -

10-15 mg/kg tiap 4-6 jam

0.5-2mg/kg/hari dalam dosis

terbagi tiap 6 jam -

- -

50-150mg/kg /hari tiap 6 jam max 2-3 g/ hari

- 120-480 mg tiap 4-6 jam

0.5-2 mg/kg/hari

dosis terbagi tiap 6 jam

2mg tiap 3-4 kali/hari

2-4 liter/mnt -

125-500mg tiap 6 jam, 30 mnt sblm makan

- 250-500mg tiap

4-6 jam 0.2-0.5

mg/kg/hari

200 mcg/kg 4x sehari

- -

Sesuai -

Sesuai

Sesuai -

- -

Sesuai -

Sesuai

Sesuai

Tidak sesuai

Sesuai -

Sesuai -

Tidak sesuai

Sesuai

Tidak sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

94

- amoksisilin 1 cth (250mg) 2.5-50 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap

8 jam

20-50 mg/kg/hari

dosis terbagi tiap 8 jam

125-250 mg tiap 8 jam

Sesuai

Sesuai

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Asma bronkial memiliki angka kejadian bervariasi diberbagai negara, tetapi terjadi kecenderungan bahwa penyakit ini meningkat

97

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi yang berjudul Kajian Profil

Peresepan Pasien Asma Bronkial di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-

Bali Tahun 2005 ini bernama Simon Andi

Wibowo. Penulis dilahirkan di Bangli-Bali pada

tanggal 14 oktober 1985, anak pertama dari tiga

bersaudara, pasangan Bapak Y. Basuki Mulyono

dan Ibu Istiwati.

Pendidikan penulis dimulai dari tingkat pendidikan taman kanak-kanak (TK)

Kusumayudha Tabanan-Bali pada tahun 1989, lalu dilanjutkan dengan sekolah

dasar (SD) di SD Negeri 1 Cempage (1991-1993). Pada tahun ketiga pendidikan

di SD Negeri 1 cempage penulis pindah ke SD Negeri 3 tamanBali (1993-1997)

karena harus pindah tempat tinggal. Pendidikan penulis dilanjutkan ke tingkat

menengah pertama (SMP) pada tahun 1997-2000 di SLTP Negeri 3 Bangli. Pada

tahun 2000-2003 penulis menuntut ilmu di sekolah menengah umum yakni SMU

Negeri 1 Bangli. dan pada tahun 2003 penulis melanjutkan pendidikan sarjana di

Universitas Sanata Dharma Fakultas Farmasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI