PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileskripsi analisis komparasi perllaku...
-
Upload
duongxuyen -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileskripsi analisis komparasi perllaku...
ANALISIS KOMPARASI PERILAKU KONSUMSI
SISWA-SISWI SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA DITINJAU
DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA,
PENGARUH KELOMPOK REFERENSI, DAN MOTIVASI
BERBELANJA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Dwi Handayani
NIM: 101324031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS KOMPARASI PERILAKU KONSUMSI
SISWA-SISWI SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA DITINJAU
DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA,
PENGARUH KELOMPOK REFERENSI, DAN MOTIVASI
BERBELANJA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Dwi Handayani
NIM: 101324031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
ANALISIS KOMPARASI PERlLAKU KONSUMSI
SISWA·SISWI SMA NEGERl 6 VOGVAKARTA DlTlNJAU
DARJ STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA,
PENGARUH KELOMPOK REFERENSI, DAN MOTIVASI,
BERBELANJA
.-
Oleh:
Owi Handayani
NIM: 101324031
'l'e1ah disenJ.jui oleh:
Pembimbing I
~Dr.C,
Pembimbing II
C j. -----.
TlUlggal: 7 Juli 20\4
Indra Darmawan, S.E., M.Si.
"
TlUlggal: 16 Juli 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW
Ayahanda Sugeng Riyatin dan Ibunda Mursinah
Kakakku Lia Nurmayasari, Amd.Keb
Sahabat-sahabatku tercinta
Keluarga Besar Pendidikan Ekonomi 2010
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Siapa yang Bersungguh-Sungguh Pasti Berhasil”
“Your Future is determined by what you start today”
Tidak ada yang kebetulan di muka bumi.Semua adalah skenario Tuhan,
pemilik rencana paling sempurna. Dengan meyakini semua skenario dari
Tuhan, kita bias menerima kejadian apapun dengan lapang dada sambil
terus memperbaiki diri, agar tibalah skenario yang lebih baik lagi.
_Darwis Tere Liye_
Kita menilai diri dari apa yang kita piker bias kita lakukan, padahal orang
lain menilai kita dari apa yang sudah kita lakukan. Untuk itu apabila anda
berpikir bias, segeralah lakukan.
_Mario Teguh_
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
'S!lnU~d
"IO~!lnrL·'I.Ill'l[ll.(!0A
U8:I(ll'KI~p\{I'\~llJuU!prn;g~'u!'J!muo~~nvaWqlVl\~ll'P!l
!U!'!f'IlllAllSJuIlA!sd!J'l'tt."'-I(t!<IIlAuqn!lunsxudwopuqmIlA~..<-$
VAlIV)INVI1SV3)1NVVLVMr.."l:I3d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR FERNYATAAN PIERSETUJlJAN
PUBUKASI KARYA ILMlAH UN1lJX KEP£NTINGAN AKADI:MIS
NiIIIl& : Owi Handayani
Demi ~ g' bMpD ilmu penrehoan. saya manberibn tes-da Petptmebll\
Univcni1as Sanauo Dbarma karya ilmiah sayayana berjudul:
ANAUSIS KOMPARASI"PEIULAlCU KONSUMSISlSWA-SlSWI SMA NEGE.RJ' YOGYAKARTA DrTlNJAU DAR]
STATUS SOSlAL UONOMl ORANG TUA. P~ARUB KELOMI'OKitU'ERENSI, DAN MOTtVASl8ERBELANJA
baena peranpat y&nll diperlubn (hila ada). Denpn demikian saya memberikan
~ f'e..pl'....._ UaiYenitas S- DbMaa bak lIlltUIr. mmyimpua,
• 'iM'- daliIm bel:lIJ.*. media _ lDa1C;h~ya daI.n bml:uk J*lp.lm
.... ii_Iii; ..... JIIaI1I .......... """'Ip'lbl~yaiii Imcmd: au
... 1ain LIIlIUIr. kepmtinpn abdemis taDJ- perlu maninta ijin dari Slya
• 'P'. memberi.kan royaIti kepMIa Slya ~Iama Rtap mencantwnkan lllIlD& Slya
I ." plIIIIIIis.
"'diY~
"'1 1P':7Juli2014
Y-. )tt'w,
-~..... - , jMi
.,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
ANALISIS KOMPARASI PERILAKU KONSUMSI
SISWA-SISWI SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA DITINJAU DARI
STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, PENGARUH KELOMPOK
REFERENSI, DAN MOTIVASI BERBELANJA
Dwi Handayani
Universitas Sanata Dharma
2014
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perilaku
konsumsi siswa-siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta ditinjau dari status sosial
ekonomi orang tua, pengaruh kelompok referensi, dan motivasi berbelanja.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
komparatif yang dilaksanakan di SMA Negeri 6 Yogyakarta pada bulan Juni
2014. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi
kelas X dan XI SMA Negeri 6 Yogyakarta dengan jumlah 514 orang pada tahun
ajaran 2013/2014.Pengambilan sampel dilakukan secara proportionate stratified
random samplingsebanyak 80 siswa.Data dikumpulkan dengan alat bantu
kuesioner. Uji instrument berupa uji validitas dan reliabilitas yang digunakan pada
variabel pengaruh kelompok referensi, motivasi berbelanja, dan perilaku
konsumsi.Teknik analisis data menggunakan one way anova.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaaan perilaku
konsumsi siswa-siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta ditinjau dari status sosial
ekonomi orang tua (nilai sig. 0,007< =0,05), dimana status sosial ekonomi orang
tua tinggi menjadikan perilaku konsumsi siswa pada kategori kurang rasional,
sedangkan status sosial ekonomi orang tua rendah menjadikan perilaku konsumsi
siswa berada dalam kategori rasional. (2) terdapat perbedaaan perilaku konsumsi
siswa-siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta ditinjau dari pengaruh kelompok referensi
(nilai sig. 0,012 < =0,05), dimana pengaruh kelompok referensi yang tinggi
menjadikan perilaku konsumsi siswa pada kategori kurang rasional, sedangkan
pengaruh kelompok referensi yang rendah menjadikan perilaku konsumsi siswa
pada kategori rasional, dan (3) tidak terdapat perbedaaan perilaku konsumsi
siswa-siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta ditinjau dari motivasi berbelanja (nilai sig.
0,718 > =0,05), dimana siswa memiliki perilaku konsumsi yang sama, meskipun
siswa memiliki motivasi berbelanja yang berbeda. Hal ini tidak akan
mempengaruhi perilaku konsumsi siswa.
Kata Kunci: Perilaku konsumsi, status sosial ekonomi orang tua, pengaruh
kelompok referensi, motivasi berbelanja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
COMPARATIVE ANALYSIS OF CONSUMPTIVE BEHAVIOR OF SIX
STATE SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA PERCEIVED FROM
SOSIAL ECONOMIC STATUS OF PARENTS, INFLUENCE OF
REFERENCE GROUP, AND SHOPPING MOTIVATIONS
Dwi Handayani
Sanata Dharma University
2014
The purpose of this research is to find out the differences in consumption
behavior of Six State Senior High School Yogyakarta perceived from social
economic status of parents, influence of reference group, and shopping
motivations.
This research is a comparative research that was conducted in Six State
Senior High School Yogyakarta in June, 2014. The population of this study are
514 students of the tenth grade and the eleventh grade 2013/2014 academic year.
The samples were 80 students taken by a proportionate stratified random
sampling. The data were gathered by questionnaire. Instrument test, namely
validity and reliability were applied at variable influence of reference group,
motivation to shop, and consumption behavior. The technique of analysing the
data was one way anova.
The results show that: (1) there is a difference in consumption behavior of
Six State Senior High School Yogyakarta in terms of social economic status of
parents (the sig. 0,007< =0,05). The higher social economic status of parents
makes consumption behavior of students less rational whereas, the lower social
economic status of parents makes the behavior of students rational. (2) there is a
difference in consumption behavior of Six State Senior High School Yogyakarta
perceived from influence of reference group (the sig. 0,012 < =0,05). The
influence of the stonger reference group makes the consumption behavior of
students less rational, while the influence of reference groups makes consumption
behavior of students rational, and (3) there is no difference in consumption
behavior of Six State Senior High School Yogyakarta perceived from shopping
motivations (the sig. 0,718 > =0,05). Students have the same consumption
behavior although the students have different shopping motivations. This will not
affect the consumption behavior of students.
Key words: Behavior consumption, social economic status of parents, influence
of reference group, and shopping motivations
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, kasih, dan
karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi dengan judul “Analisis Komparasi Perilaku Konsumsi
Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Pengaruh Kelompok
Referensi, Dan Motivasi Berbelanja Pada Siswa-Siswi Di SMA Negeri 6
Yogyakarta” ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar
sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi di
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam pembuatanskripsi ini tidak lepas dari beberapa pihak yang telah
memberikan bantuan moril, materil, dukungan, bimbingan maupun kerja sama
kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi,Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku Dosen Pembimbing I, yang telah
membimbing, memberi inspirasi, meluangkan waktu dengan penuh kesabaran
dalam memberikan bimbingan serta menjadi motivator bagi penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang
dengan penuh ketelitian dalam memeriksa skripsi ini.
5. Bapak Y.M.V Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku dosen tamu penguji dalam
skripsi ini.
6. Bapak Drs. Joko Wicoyo, M.Si. Yang telah meluangkan waktunya untuk
mengoreksi abstract penulis.
7. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata
Dharma,yang telah mendidik dan membimbing saya selama kuliah. Terima
kasih banyak atas ilmu yang telah diberikan, segala jasa dan kenangan tidak
akan pernah saya lupakan.
8. Mbak Titin selaku staf sekretariat Pendidikan Ekonomi yang selama ini telah
membantu melayani dalam administrasi.
9. Ayahanda Sugeng Riyatin dan Ibunda Mursinah selaku orang tua saya.
Terimakasih atas doa, semangat, dukungan serta kasih sayang yang telah
diberikan selama ini.
10. Bapak dan Ibu Guru Ekonomi dan Akuntansi SMA Negeri 6 Yogyakarta
yang telah berkenan membantu saya.
11. Lia Nurmayasari, Amd.Keb. selaku kakak kandungku satu-satunya yang aku
sayangi. Terima kasih telah memberikan dukungan dan nasehat-nasehat
selama ini.
12. Amal Wira Nurhanafi yang selalu memberikan motivasi dan kasih sayangnya
selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Sahabat-sahaballru Milia, Roma, Yuscina, dan semua temM-teman dari prodi
Pendidilwl Ekonomi 2010. Terima kasih teiah menjadi keluarp bani,
kewjasarna dan kekompaUnn~ di ~idikan Ekonomi 2010.
14. Teman-lemall HlMAPENSI yang Ielab menjadi Ieman Ierlloailr. dan bulyak
memberi pengalaman daIam bel'Olptlisasi selama kuliah di Universitas
IS. TeuwHeman kost Laras, Uwik, Ermi, Dita, Shint&, dan Ayu. YllI1g lelab
_jap tebenamaan, kKeluarpan, pcrsahabatan, cintl dan kasih yang aku
c!apethn 5e1am. di Yogyakarta.
IE. MbU Y~ Mas Iswara, Mas Yohan, Kak Mario, dan Kak Doni yang sedikit
_y.ak membultu dan metn(lI:ivasi daIam pembuatan sluipsi in1.
17. S-- pihak dan Ieman-lemall yang telah mcmbantu pmyusunan skripsi
,.... tidak dapat disebutbn satu pmatu hingga terwujudn~ skripsi ini.
P 'js bertIarap, semoga apa yang telab penuiis SlISUll daIam skripsi ini dapat
, f t t.ai 111m... pihak. Penulis menyadar1 sepenuhn~ bahwa perlelilian ini
I'" -.yat U:turanpn dan jauh dari ilCtnpuma.Dmgan rendah bali, penulis
I t M kritik dan 5IlIalI yang bersifal membangun demi kern.juan karya
~ ... beik dan $CIIlOp penelitian ini dapat bmnanfaat bagi pembllea.
Yogyabrta, 1 Juli 2014
Penulis
Owi Handayani
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Batasan Masalah ..................................................................................... 7
C. Rumusan Masalah .................................................................................. 7
D. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ....................................... 8
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 10
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 13
A. Deskripsi Teori ....................................................................................... 13
1. Perilaku Konsumen .......................................................................... 13
2. Status Sosial Ekonomi Orang Tua .................................................... 25
3. Pengaruh Kelompok Referensi ......................................................... 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4. Motivasi Berbelanja .......................................................................... 33
5. Remaja .............................................................................................. 38
B. Kajian Penelitian yang Relevan .............................................................. 41
C. Kerangka Teoritik ................................................................................... 42
D. Hipotesis ................................................................................................. 46
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 47
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 47
B. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 47
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 48
D. Populasi dan Sampel ............................................................................... 49
1. Populasi ............................................................................................ 49
2. Sampel .............................................................................................. 49
E. Data Yang Dicari .................................................................................... 51
1. Data Primer ....................................................................................... 51
2. Data Sekunder .................................................................................. 51
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................................ 52
G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 71
H. Instrument Penelitian .............................................................................. 72
I. Validasi Instrumen Penelitian ................................................................. 74
J. Teknik Analisis Data .............................................................................. 79
1. Analisis Varians ................................................................................ 79
2. Uji Hipotesis ..................................................................................... 79
a. Uji Prasyarat ............................................................................... 79
1) Uji Normalitas ....................................................................... 79
2) Uji Homogenitas ................................................................... 80
b. Uji Hipotesis ............................................................................... 81
1) One Way Anova .................................................................... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB IV GAMBARAN UMUM ..................................................................... 84
A. Deskripsi Lokasi ..................................................................................... 84
B. Letak dan Luas Wilayah ......................................................................... 84
C. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 6 Yogyakarta ...................................... 84
D. SMA Negeri 6 Yogyakarta ..................................................................... 89
E. Kondisi fisik dan Lingkungan SMA Negeri 6 Yogyakarta .................... 90
F. Deskripsi Responden .............................................................................. 91
1. Jumlah Peserta Didik SMA Negeri 6 Yogyakarta ............................. 91
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 92
3. Deskripsi Responden Berdasarkan Daerah Asal ................................ 92
4. Hubungan Guru Dengan Siswa .......................................................... 93
5. Kegiatan Siswa Di Sekolah ................................................................ 93
BAB V HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN ............... 95
A. Deskripsi Data ........................................................................................ 95
1. Deskripsi Data Tentang Status Sosial Ekonomi Responden ............ 95
2. Deskripsi Data Tentang Pengaruh Kelompok
Referensi Responden ........................................................................ 96
3. Deskripsi Data Tentang Motivasi Berbelanja Responden ................ 96
4. Deskripsi Data Tentang Perilaku Konsumsi Responden .................. 97
B. Analisis Data .......................................................................................... 98
1. Pengujian Prasyarat .......................................................................... 98
a. Uji Normalitas ............................................................................ 98
b. Uji Homogenitas ......................................................................... 99
C. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 100
D. Pembahasan ............................................................................................ 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 120
A. Kesimpulan ............................................................................................. 120
B. Saran ....................................................................................................... 121
C. Keterbatasan ........................................................................................... 122
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 123
LAMPIRAN .................................................................................................... 125
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Mean dan Standar Deviasi Variabel Perilaku
Konsumsi Siswa .......................................................................... 53
Tabel III.2 Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap
Perilaku Konsumsi Siswa ............................................................ 54
Tabel III.3 Kelompok Pekerjaan ................................................................... 57
Tabel III.4 Mean dan Standar Deviasi Variabel Status Sosial
Ekonomi Orang Tua .................................................................... 61
Tabel III.5 Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap
Status Sosial Ekonomi Orang Tua .............................................. 62
Tabel III.6 Frekuensi Memilih Produk Tertentu Yang
Dimiliki Oleh Tokoh Idola ......................................................... 64
Tabel III.7 Frekuensi Memilih Produk Tertentu Yang
Dianjurkan Oleh Orang Tua ....................................................... 64
Tabel III.8 Frekuensi Memilih Produk Tertentu Yang
Dimiliki Oleh Teman Terdekat (Sahabat) .................................. 64
Tabel III.9 Mean dan Standar Deviasi Variabel Pengaruh
Kelompok Referansi Responden ................................................ 65
Tabel III.10 Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap
Pengaruh Kelompok Referensi ................................................... 66
Tabel III.11 Membeli Produk Atas Dasar Pertimbangan Harga ..................... 67
Tabel III.12 Membeli Produk Atas Dasar Kualitas Barang ............................ 68
Tabel III.13 Membeli Produk Karena Selera .................................................. 68
Tabel III.14 Membeli Produk Demi Menjaga Penampilan Diri
dan Gengsi ................................................................................... 68
Tabel III.15 Mean dan Standar Deviasi Variabel Motivasi
Berbelanja Responden ................................................................ 69
Tabel III.16 Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Motivasi Berbelanja .................................................................... 70
Tabel III.17 Kisi-kisi Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua ................. 73
Tabel III.18 Kisi-kisi Variabel Pengaruh Kelompok Referensi ...................... 73
Tabel III.19 Kisi-kisi Variabel Motivasi Berbelanja....................................... 74
Tabel III.20 Kisi-kisi Variabel Perilaku Konsumsi ........................................ 74
Tabel III.21 Hasil Uji Validitas Variabel Pengaruh Kelompok Referensi...... 76
Tabel III.22 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Berbelanja ...................... 77
Tabel III.23 Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Konsumsi ........................ 77
Tabel III.24 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................... 79
Tabel IV.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...................... 92
Tabel IV.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Daerah Asal ........................ 92
Tabel V.1 Deskripsi Status Sosial Ekonomi Responden ............................ 95
Tabel V.2 Deskripsi Responden Pengaruh Kelompok
Referensi Responden .................................................................. 96
Tabel V.3 Deskripsi Motivasi Berbelanja Responden ................................ 96
Tabel V.4 Deskripsi Perilaku Konsumsi Responden .................................. 97
Tabel V.5 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data ........................................ 98
Tabel V.6 Hasil Pengujian Homogenitas Perilaku Konsumsi .................... 99
Tabel V.7 Hasil ANOVA Perilaku Konsumsi Ditinjau
Dari Status Sosial Ekonomi ........................................................ 101
Tabel V.8 Hasil ANOVA Perilaku Konsumsi Ditinjau
Dari Pengaruh Kelompok Referensi ........................................... 102
Tabel V.9 Hasil ANOVA Perilaku Konsumsi Ditinjau
Dari Motivasi Berbelanja ............................................................ 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Empat Tipe Perilaku Pembelian ................................................. 22
Gambar II.2 Tahap-tahap Dalam ProsesKeputusan Pembelian ...................... 24
Gambar II.3 Model Proses Motivasi ............................................................... 34
Gambar II.4 Bagan Kerangka Pemikiran ........................................................ 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ..................................................................................... 125
Lampiran 2 Uji Validitas Dan Reliabilitas ...................................................... 133
Lampiran 3 Data Penelitian ............................................................................. 138
Lampiran 4 Hasil Statistik Deskriptif ............................................................. 141
Lampiran 5 Uji Prasyarat ................................................................................ 146
Lampiran 6 Uji Hipotesis ................................................................................ 148
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 152
Lampiran 8 Hasil Dokumentasi ...................................................................... 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekonomian Indonesia saat ini dapat dikatakan sudah maju dari
keadaan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pergeseran-
pergeseran dalam bidang ekonomi yang sudah mulai tampak jelas.
Indonesia sebagai Negara agraris sedikit demi sedikit bergeser
meninggalkan kehidupan pola pertanian menuju ke tatanan yang
berpegang pada prinsip ekonomi industri. Secara keseluruhan, kemajuan
yang telah dicapai dalam bidang sosial ekonomi turut meningkatkan taraf
kehidupan bagi masyarakat Indonesia.
Sumarwan (2011:3) menyatakan bahwa perilaku konsumen
merupakan proses yang dinamis yang mencakup perilaku konsumen
individual, kelompok dan anggota masyarakat secara terus menerus
mengalami perubahan. Perilaku konsumen dalam membeli barang
dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan dikategorikan menjadi dua faktor,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal yang meliputi
kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, serta demografi.
Faktor internal antara lain meliputi motivasi, pengamatan, belajar,
kepribadian dan konsep diri.
Perkembangan jaman telah membawa implikasi yang secara
impisit menyebabkan hasrat konsumtif dan daya beli juga bertambah.
Dewasa ini berbagai macam produk ditawarkan kepada konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Produk-produk yang ditawarkan pun bukan hanya barang yang dapat
memuaskan kebutuhan seseorang, melainkan produk yang dapat
memuaskan kesenangan konsumen. Keinginan dan kebutuhan telah
menjadi sesuatu yang baur, cair, tidak jelas, dan makin sulit dibedakan
satu dengan yang lain. Informasi mengenai produk, baik melalui iklan
maupun direct selling pun berkembang semakin bervariasi dan telah
menggunakan teknologi mutakhir yang sangat canggih. Selain itu, telah
menjamurnya restoran siap saji (fast food) dan munculnya tempat hiburan
seperti kafe, klub malam, diskotik, serta banyaknya pembangunan toko-
toko swalayan dan department store. Hal ini mengakibatkan kebiasaan
dan gaya hidup orang pun berubah dalam waktu yang relatif singkat
menuju ke arah kehidupan mewah dan cenderung berlebihan yang pada
ujung-ujungnya menimbulkan pola hidup konsumtif.
Perilaku konsumtif merupakan suatu fenomena yang banyak
melanda kehidupan masyarakat khususnya yang tinggal di daerah
perkotaan. Dengan semakin menjamurnya pembangunan mall atau
department store beberapa tahun belakangan ini, sedikit banyak telah
membuat banyak kekhawatiran akan semakin meningkatnya perilaku
konsumtif terutama di kalangan remaja. Perilaku konsumtif adalah suatu
perilaku membeli yang tidak didasarkan kepada kebutuhan yang rasional,
melainkan karena didasari oleh keinginan yang irasional atau sudah
mencapai suatu taraf yang tidak irasional lagi. Dengan kata lain, seseorang
tersebut lebih mementingkan faktor keinginan daripada kebutuhannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kelompok usia remaja sendiri adalah salah satu pasar yang
potensial bagi produsen. Hal ini dikarenakan pola konsumsi seseorang
terbentuk pada usia remaja. Di samping itu, remaja biasanya mudah
terbujuk dengan rayuan iklan, tidak realistis, suka ikut-ikutan teman
sebaya atau idolanya, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya.
Dapat dilihat perilaku konsumen remaja saat ini adalah dengan
menggunakan pakaian dan aksesoris mengikuti trend masa kini atau
meniru artis idolanya. Menyukai pakaian dan aksesoris yang mencolok
dengan memadupandankan warnanya (mulai dari pakaian, jam tangan,
sepatu, topi, dompet, tas, kaca mata, dan sebagainya) karena remaja selalu
ingin tampil beda. Sifat-sifat remaja inilah yang yang dimanfaatkan oleh
sebagian produsen untuk memasuki pasar remaja. Remaja melakukan
pembelian secara berlebihan tersebut tanpa didasari kebutuhannya
melainkan untuk bisa diterima oleh lingkungannya, untuk menaikkan
prestige, dan agar dapat diterima dalam kelompoknya. Membeli dalam hal
ini sudah tidak lagi dilakukan karena produk tersebut memang dibutuhkan,
akan tetapi membeli dilakukan karena beberapa alasan lain seperti sekedar
mengikuti arus mode yang sedang “in” atau trend, hanya ingin mencoba
produk baru, ingin memperoleh pengakuan sosial, mengikuti bintang
idola, dan sebagainya.
Pada usia ini remaja cenderung melepaskan diri sendiri sedikit
demi sedikit dari ikatan psikis orangtuanya. Remaja berusaha menjadi
mandiri melalui proses sosialisasi yang terjadi antara remaja dan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
sebaya. Menurut Suryani (2013:161), kelompok referensi merupakan
individu atau kelompok yang dijadikan rujukan yang mempunyai
pengaruh nyata bagi individu. Kelompok referensi dapat dijadikan sebagai
dasar acuan bagi seseorang dalam menentukan keputusan pembelian atau
konsumsi mereka. Remaja yang sering dikatakan dalam proses pencarian
jati diri akan seantiasa mencari sebuah kelompok referensi yang mereka
anggap menarik dan dapat membuat mereka mendapat penghargaan diri
yang lebih tinggi.
Dalam lingkungan pergaulan, kelompok referensi dapat membawa
pengaruh yang besar melalui tukar-menukar informasi dan pengalaman.
Remaja sering sekali minder melihat teman-temannya memakai barang
yang sedang trend dan “wah” sedangkan dia tidak. Pada dasarnya dalam
sebuah kelompok-kelompok masyarakat ada rasa yang memiliki yang kuat
dengan komunitas sehingga seperti menjadi sebuah tuntunan untuk
diterima anggota lainnya yaitu dengan cara meniru apa yang dikonsumsi
mereka.
Status ekonomi orang tua merupakan salah satu faktor intern yang
mempengaruhi perilaku konsumsi remaja. Satus sosial ekonomi orang tua
dapat dilihat melalui pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan kepemilikan
harta orang tua. Semakin tinggi pendapatan orang tua, maka akan semakin
tinggi pula memberikan kesempatan bagi anaknya untuk dapat memenuhi
kebutuhannya. Sedangkan orang tua yang mempunyai pendapatan cukup
atau bahkan rendah, maka tidak memiliki banyak kesempatan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
memenuhi kebutuhan anaknya karena pendapatannya hanya akan cukup
untuk memenuhi kebutuhan pokoknya saja.
Pada kenyataannya dalam keputusan pembelian konsumen
didorong lebih dari satu kebutuhan. Hal ini disebabkan karena manusia
pada dasarnya merupakan makhluk yang memiliki begitu banyak
keinginan dan cenderung ingin memuaskan kebutuhannya secara
bersamaan. Kekuatan dorongan tersebut tersebut dihasilkan dari suatu
tekanan yang belum atau tidak terpenuhinya kebutuhan, keinginan, dan
permintaan. Dengan demikian jika seorang remaja memiliki motivasi yang
tinggi terhadap produk tertentu, maka dia akan terdorong untuk membeli
produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan
mencoba menghindari produk tersebut.
Motivasi adalah dorongan dari dalam diri seseorang yang
mengarahkan orang tersebut untuk mencari cara dalam mencapai
tujuannya. Motivasi juga berpengaruh pada tingkah laku seorang remaja
dalam membuat keputusan pembelian. Misalnya motif yang mendorong
seorang remaja membeli sepatu basket adalah ingin tampil keren, beda dari
sepatu basket temannya, dan di lain sisi terdapat sekelompok remaja yang
ingin memiliki rasa aman saat bermain basket, ada lagi kelompok yang
hanya ingin mengataskan merk dari sepatu tersebut.
Perkembangan jaman yang seperti inilah yang telah merubah
paradigma dan tata nilai hidup manusia khususnya remaja, termasuk dalam
hal konsumsi. Remjaja yang berusia 15-18 tahun dapat dikategorikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
sebagai remaja pertengahan (middle adolescent) dan biasanya duduk di
bangku SMA. Siswa SMA yang tidak pernah lepas dari pengaruh
konsumtivisme, sehingga tidak mengherankan kalau siswa SMA menjadi
sasaran empuk dari berbagai produk perusahaan. Hal ini terjadi pada
siswa SMA, siswa SMA merupakan masa remaja yang masih mencari jati
dirinya dan labil. Siswa SMA biasanya ingin diakui keberadaannya, suka
ganti-ganti merk, mudah termakan trend dan gemar tampil keren. Siswa
SMA rela mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan barang yang
mampu menaikkan kedudukan atau keberadaannya yang ingin diakui.
Salah satu SMA yang berada di Yogyakarta adalah SMA Negeri 6
Yogyakarta. Siswa-siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta berasal dari keluarga
kelas ekonomi menengah ke atas dengan kemampuan finansial yang
tinggi, sehingga keadaan tersebut dapat mendorong timbulnya perilaku
konsumtif bagi siswa.
Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Analisis Komparasi Perilaku Konsumsi Siswa-
Siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi
Orang Tua, Pengaruh Kelompok Referensi, Dan Motivasi Berbelanja.” Hal
ini menarik untuk diteliti mengingat perilaku konsumsi pada remaja telah
mengarah ke konsumtivisme, dimana perilaku konsumtif ini banyak
melanda dikehidupan remaja yang sebenarnya belum memiliki
kemampuan finansial untuk memenuhi kebutuhannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Batasan Masalah
Mengingat begitu luasnya wilayah perilaku konsumen, maka dirasa
perlu adanya batasan masalah agar penelitian lebih terfokus dan lebih
terarah dengan tujuannya. Dalam hal ini peneliti akan membatasi perilaku
konsumen hanya mencakup status sosial ekonomi orang tua, pengaruh
kelompok referensi, dan motivasi berbelanja pada siswa-siswi SMA
Negeri 6 Yogyakarta.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang
muncul dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan perilaku konsumsi siswa-siswi SMA Negeri 6
Yogyakarta ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua?
2. Apakah ada perbedaan perilaku konsumsi siswa-siswi SMA Negeri 6
Yogyakarta ditinjau dari pengaruh kelompok referensi?
3. Apakah ada perbedaan perilaku konsumsi siswa-siswi SMA Negeri 6
Yogyakarta ditinjau dari motivasi berbelanja?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah suatu atribut dari orang atau objek yang
mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok
tersebut (Sugiyono, 2010). Variabel-variabel dan definisi operasional
dalam penelitian ini adalah:
1. Perilaku konsumsi
Perilaku Konsumsi adalah tindakan siswa dalam
mengkonsumsi atau membeli suatu barang (pakaian, tas, sepatu,
makanan, minuman, dan lain-lain) untuk memuaskan kebutuhan atau
keinginan mereka. Indikator untuk mengukur variabel perilaku
konsumsi adalah:
a. Perilaku siswa dalam memilih tempat perbelanjaan
b. Perilaku siswa dalam mengkonsumsi makanan dan minuman
c. Perilaku siswa dalam menggunakan uang saku
d. Perilaku siswa dalam mengisi waktu luang
e. Perilaku siswa dalam memilih barang-barang branded
2. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Status Sosial itu sendiri merupakan posisi atau kedudukan
seseorang dalam suatu kelompok masyarakat. Unsur-unsur status
sosial mencakup pendidikan, jabatan, pendapatan, pekerjaan,
kepemilikan harta benda dan lainnya yang dimiliki oleh seseorang di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dalam suatu masyarakat. Indikator dalam status sosial ekonomi orang
tua ialah sebagai berikut:
a. Pendidikan orang tua
b. Pekerjaan orang tua
c. Penghasilan orang tua
d. Kepemilikan harta atau fasilitas yang dimiliki
3. Pengaruh kelompok referensi
Pengaruh kelompok referensi adalah pengaruh dari seorang
individu atau sekelompok orang yang secara nyata memberikan
pengaruh secara langsung maupun tidak langsung dalam keputusan
pembelian dan konsumsi. Indikator pengaruh kelompok referensi ialah
sebagai berikut:
a. Memilih produk tertentu yang dimiliki oleh tokoh idola
b. Memilih produk tertentu yang dianjurkan oleh anggota keluarga
c. Memilih produk tertentu yang digunakan oleh teman terdekat
(sahabat)
4. Motivasi berbelanja
Motivasi berbelanja adalah dorongan dalam diri seorang siswa
untuk membeli barang dengan beberapa pertimbangan guna mencapai
tujuan tertentu. Indikator dalam motivasi berbelanja ialah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Membeli produk atas pertimbangan harga
b. Membeli produk atas pertimbangan kualitas barang
c. Membeli produk karena selera
d. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi perbedaan perilaku konsumsi siswa-siswi
SMA Negeri 6 Yogyakarta ditinjau dari status sosial ekonomi orang
tua.
2. Untuk mengidentifikasi perbedaan perilaku konsumsi siswa-siswi
SMA Negeri 6 Yogyakarta ditinjau dari pengaruh kelompok referensi.
3. Untuk mengidentifikasi perbedaan perilaku konsumsi siswa-siswi
SMA Negeri 6 Yogyakarta ditinjau dari motivasi berbelanja.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka
hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang
memerlukan, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1. Bagi Peneliti
a. Dapat mengetahui secara mendalam mengenai perbedaan perilaku
konsumsi pada remaja, khususnya siswa-siswi SMA Negeri 6
Yogyakarta.
b. Sebagai sarana berlatih dalam bidang penelitian.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan kontribusi
bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang berguna bagi
mahasiswa atau siapa saja yang membutuhkannya dalam rangka
pengembangan ilmu pendidikan remaja.
3. Bagi SMA yang bersangkutan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai
masukan yang berguna dalam proses kegiatan belajar mengajar
khususnya dalam hal penampilan para siswa-siswinya sebagai seorang
pelajar.
4. Bagi para siswa-siswi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk
memberikan pemahaman kepada siswa-siswi agar menjadi konsumen
yang bertindak secara rasional dan dapat mengambil keputusan yang
tepat untuk menentukan konsumsi akan suatu barang dan jasa guna
memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
5. Bagi Orang Tua
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
tentang perilaku konsumsi siswa-siswi dan dapat dapat memberikan
masukan bagi orang tua untuk mengarahkan perilaku konsumsi anak-
anaknya agar tidak bertindak secara irasional dalam mengambil
keputusan.
6. Bagi pihak lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
dan untuk menambah pengetahuan atau disiplin ilmu bagi semua
pihak terutama untuk penelitian yang meneliti tentang perilaku
konsumsi pada remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan proses yang dinamis yang
mencakup perilaku individual, kelompok dan anggota masyarakat
yang secara terus menerus mengalami perubahan. Menurut Engel,
Blackwell, dan Miniard (1994), agar dapat memahami perilaku
konsumen secara tepat dengan memperhatikan tindakan langsung
yang dilakukan konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan
menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan tersebut. Perilaku yang
dilakukan antar konsumen tentu akan beragam sesuai dengan
kondisi konsumen, situasi dan kondisi eksternal yang
mempengaruhinya.
Hawkins dan Mothersbaugh (Suryani, 2013:6) menyatakan:
“Consumer behavior is the study if
individuals, group or organizations, and the processes
they use to select, secure, use, and dispose of
products, services, experiences or ideas to satisfy
needs and the impacts that these processes have on
the consumer and society.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Merujuk pada pendapat Hawkins dan Mothersbaugh,
perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana individu,
kelompok dan organisasi serta proses yang dilakukan untuk
memilih, mengamankan, menggunakan dan memperhatikan
produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya
dan dampaknya terhadap konsumen dan masyarakat.
Hal yang hampir sama diungkapkan oleh Schiffman dan
Kanuk (2007) bahwa perilaku konsumen merupakan studi yang
mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan
sumber daya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang dan usaha)
untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan
dikonsumsi.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa perilaku konsumen ialah tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh individu yang berhubungan dalam proses
pengambilan keputusan untuk mendapatkan, menggunakan barang-
barang dan jasa secara ekonomis serta dapat dipengaruhi oleh
lingkungan.
Seorang ekonom yang bernama James S. Dusenberry
(Andersson, 2006) menyebutkan bahwa konsumsi seseorang
banyak dipengaruhi oleh konsumsi orang lain dalam hubungan
sosialnya. Duesenberry menyebutnya sebagai konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Demonstration Effect. Demonstration Effects yang dimaksud di
sini adalah efek peniruan oleh masyarakat dalam mengkonsumsi
barang karena terpengaruh oleh pola konsumsi kelompok
masyarakat lain yang lebih kaya atau berpenghasilan tinggi. Tak
jarang masyarakat juga meniru pola konsumsi para bintang dunia.
Bagaimana para bintang dunia itu berpenampilan, baik pakaian,
sepatu, tas dan assesoris lainnya, kemudian kendaraan apa yang
digunakan para bintang tersebut, akan ditiru oleh masyarakat.
(Sumber: www.anneahira.com/teori-konsumsi.htm)
b. Macam-macam Perilaku Konsumen
Setiap konsumen mempunyai selera yang berbeda satu
dengan yang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga
selera akan mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Jika dilihat
dari perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang
dibedakan menjadi dua macam, yaitu perilaku konsumen rasional
dan perilaku konsumen irasional.
1) Perilaku Konsumen Rasional
Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-
hal berikut :
(a) Barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi
konsumen
(b) Barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
(c) Mutu barang terjamin
(d) Harga sesuai dengan kemampuan konsumen
2) Perilaku Konsumen Irasional
Suatu perilaku dalam mengkonsumsi dapat dikatakan tidak
rasional jika konsumen tersebut membeli barang tanpa
dipikirkan kegunaannya terlebih dahulu, contohya yaitu :
(a) Tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak
maupun elektronik
(b) Memiliki merk yang sudah dikenal banyak konsumen
(c) Ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon
(d) Prestise atau gengsi
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Kotler dan Armstrong (2006:159), faktor yang
berpengaruh terhadap perilaku konsumen adalah faktor
kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis.
1) Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan memiliki pengaruh yang paling luas
dan mendalam pada perilaku konsumen.
a) Budaya
Budaya adalah determinan dasar keinginan dan perilaku
seseorang atau faktor penentu paling pokok dari keinginan
seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b) Sub Budaya
Tiap budaya mempunyai sub budaya yang lebih kecil, atau
kelompok orang dengan sistem nilai yang sama
berdasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama,
yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih
spesifik untuk anggota mereka.
c) Kelas Sosial
Kelas sosial adalah pembagian yang relatif permanen dan
berjenjang dalam masyarakat di mana anggotanya berbagi
nilai, minat, dan perilaku yang sama.
2) Faktor sosial
a) Kelompok Referensi
Perilaku seseorang yang dipengaruhi oleh banyak
kelompok kecil yang mempunyai pengaruh langsung
ataupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang
tersebut.
b) Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang
paling penting dalam masyarakat. Anggota keluarga
pembeli dapat memberi pengaruh yang kuat terhadap
perilaku pembeli atau perilaku konsumsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c) Peran dan Status
Orang berpartisipasi dalam banyak kelompok, keluarga,
klub maupun organisasi. Posisi seseorang dalam setiap
kelompok dapat ditentukan dalam segi peran dan status.
3) Faktor pribadi
a) Usia dan Tahap Siklus Hidup
Daur hidup orang akan mengubah barang dan jasa yang
mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan
selera seseorang akan berubah sesuai dengan bertambahnya
usia.
b) Pekerjaan
Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa
yang akan dibeli.
c) Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan
produk yang akan dibeli.
d) Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang menunjukan pola kehidupan orang
yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat,
dan pendapatnya.
e) Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian merupakan karakteristik kecenderungan
merespon individu melintasi situasi yang serupa atau mirip.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Setiap orang akan mempunyai karakteristik pribadi yang
menyebabkan perilaku pembeliannya. Kepribadian adalah
sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan
respon yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap
rangsangan lingkungan (termasuk perilaku pembeliannya)
4) Fakor psikologis
a) Motivasi
Motivasi merupakan kekuatan yang enerjik yang
menggerakan perilaku dan memberi tujuan dan arah pada
perilaku.
b) Persepsi
Persepsi yaitu proses yang digunakan oleh individu untuk
memilih dan mengorganisasikan masukan informasi guna
menciptakan gambaran yang mempunyai arti.
c) Pembelajaran
Pembelajaran dapat mendorong perubahan dalam perilaku
kita yang timbul dari pengalaman.
d) Kepercayaan dan Sikap
Melalui pembelajaran, seseorang akan mendapatkan suatu
kepercayaan dan sikap. Pada akhirnya, kepercayaan dan
sikap ini mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
d. Tipe perilaku pembelian konsumen
Menurut Kotler (2006:177) bahwa ada 4 (empat) tipe
perilaku pembelian konsumen berdasarkan pada tingkat
keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan di Antara merek
sebagai berikut:
1) Perilaku pembelian kompleks (Complex Buying Behaviour)
Perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang
ditentukan oleh keterlibatan konsumen yang tinggi dalam
pembelian dan perbedaan yang dianggap signifikan antarmerek.
Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli produk-
produk yang mahal, tidak sering dibeli, berisiko dan dapat
mencerminkan pembelinya, seperti mobil, televisi, jam tangan,
komputer pribadi, pakaian, dan lain-lain.
2) Perilaku pembelian pengurangan disonansi/ ketidakcocokan
(Dissonance Reducing Buying Behaviour)
Perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang
mempunyai karakter keterlibatan tinggi tetapi hanya ada
sedikit anggapan perbedaan antar merek. Perilaku membeli ini
terjadi untuk pembelian produk yang mahal, tidak sering
dilakukan, berisiko, dan membeli secara relative cepat karena
perbedaan merek tidak terlihat misalnya karpet, pipa PVC,
keramik, dan lain-lain. Pembeli biasanya mempunyai respon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
terhadap harga atau yang memberikan kenyamanan.
Konsumen akan memperhatikan informasi yang
mempengaruhi keputusan pembelian.
3) Perilaku pembelian kebiasaan (Habitual Buying Behaviour)
Perilaku pembelian dalam situasi yang mempunyai
karakter keterlibatan konsumen rendah dan anggapan
perbedaan merek sedikit. Konsumen memilih produk secara
berulang bukan karena merek produk, tetapi karena konsumen
tidak mengevaluasi kembali mengapa mereka membeli produk
tersebut. Perilaku ini biasanya terjadi pada produk-produk
seperti gula, air mineral dalam kemasan, garam, deterjen, dan
lain-lain.
4) Perilaku pembelian mencari keragaman (Variety Seeking
Buying Behaviour)
Perilaku pembelian konsumen yang mempunyai
karakter keterlibatan konsumen yang rendah tetapi dengan
anggapan perbedaan merek yang signifikan. Konsumen
berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan bukan
kepuasan. Jadi dalam perilaku ini, merek bukan merupakan
suatu yang mutlak. Perilaku pembeli yang mencari keragaman
biasanya terjadi pada produk-produk yang sering dibeli,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
harganya murah dan konsumen sering mencoba merek-merek
baru.
Gambar II.1
Empat tipe perilaku pembelian
Sumber: Kotler (2006)
e. Tahap-Tahap Dalam Proses Keputusan Pembelian
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan
keputusan dalam pembelian mereka. Proses pengambilan
keputusan tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian
masalah yang terjadi atas lima tahap yaitu sebagai berikut :
(Kotler, 2006:179)
1) Pengenalan kebutuhan (Need recognition)
Proses pembelian dimulai dengan pengenalan
kebutuhan. Pada tahap ini konsumen merasakan bahwa ada hal
yang dirasakan kurang dan menuntut untuk dipenuhi.
Konsumen menyadari bahwa terdapat perbedaan antara apa
yang dialaminya dengan yang diharapkan. Kesadaran akan
perlunya memenuhi kebutuhan ini terjadi karena adanya
Perilaku Pembelian
Kompleks
Perilaku Pembelian
pengurangan disonansi
Perilaku Pembelian yang
mencari keragaman
Perilaku Pembelian
kebiasaan
Keterlibatan tinggi Keterlibatan rendah
Banyak perbedaan
antar merek
Sedikit perbedaan
antar merek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
rangsangan dari dalam maupun dari luar. Misalnya rasa haus
(dari dalam), karena bau roti yang enak yang ada di food court
suatu pusat perbelanjaan.
2) Pencarian informasi (Information search)
Konsumen tertarik mungkin mencari lebih banyak
informasi atau mungkin tidak. Konsumen yang tergugah
kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang
lebih banyak mengenai produk atau jasa yang ia butuhkan.
Pencarian informasi dapat bersifat aktif maupun pasif.
Informasi yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan terhadap
beberapa toko untuk membuat perbandingan harga dan kualitas
produk, sedangkan pencarian informasi pasif, dengan membaca
suatu pengiklanan di majalah atau surat kabar tanpa mempunyai
tujuan khusus dalam perkiraannya tentang gambaran produk
yang diinginkan.
3) Evaluasi alternatif (Alterntive evalution)
Tahap proses keputusan pembeli di mana konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif
dalam sekelompok pilihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Pengenalan
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku
Pascapembelian
4) Keputusan pembelian (Purchase decision)
Keputusan membeli disini merupakan proses pembelian
yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap sebelumnya dilakukan
maka konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli
atau tidak. Bila konsumen memutuskan untuk membeli,
konsumen akan menjumpai serangkaian keputusan yang harus
diambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas,
waktu pembelian dan cara pembayarannya.
5) Perilaku pascapembelian (Postpurchase behavior)
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami
level kepuasan atau ketidakpuasan.
Gambar II.2
Tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian
Sumber: Kotler (2006)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Status sosial dapat diartikan sebagai posisi atau kedudukan
seseorang dalam suatu kelompok masyarakat. Status sosial ekonomi
merupakan kombinasi dari status sosial dan status ekonomi yang
dimiliki seseorang dalam suatu kelompok. Status ekonomi
kemungkinan besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga.
Pendapat tersebut didukung oleh Hopkins yang menyatakan bahwa
status sosial ekonomi merupakan hasil kombinasi dari status sosial
dan status ekonomi dimana mencakup tingkat pendidikan, pekerjaan,
jabatan, dan kepemilikan harta. Posisi atau kedudukan seseorang
ditentukan oleh yang dia miliki serta dipandang penting oleh
masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan, pekerjaan, jabatan dan
kepemilikan harta seseorang maka semakin tinggi pula status sosial
ekonomi di masyarakat.
Melihat uraian di atas, dapat diuraikan unsur-unsur yang
terdapat dalam status sosial ekonomi. Unsur-unsur tersebut antara
lain:
a. Pekerjaan
Pekerjaan menjadi salah satu unsur penting dalam status
sosial ekonomi seseorang sebab kebutuhan akan terpenuhi apabila
seseorang tersebut bekerja. Keterpenuhan kebutuhan tersebut dapat
menentukan status sosial ekonomi seseorang. Selain mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
pemenuhan kebutuhan, pekerjaan atau bekerja akan mendapatkan
kepuasan jasmani. Menurut Soeroto (blog.ub.ac.id), pekerjaan
adalah kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa untuk diri
sendiri maupun orang lain, baik orang melakukan dengan
mendapatkan upah maupun tidak. Jika ditinjau dari aspek
ekonomis bekerja dapat diartikan sebagai pekerjaan untuk
menghasilkan barang dan jasa dengan maksud untuk memperoleh
penghasilan baik berupa uang maupun baran dalam kurun waktu
tertentu.
Menurut pedoman ISCO (International Standart
Clasification of Oecupation), (dikutip Prilanita, 2013) pekerjaan
diklasifikasikan menjadi :
1) Profesional ahli teknik dan ahli jenis
2) Kepemimpinan dan ketatalaksanaan
3) Administrasi tata usaha dan sejenisnya
4) Jasa
5) Petani
6) Produksi dan operator alat angkut
Dari berbagai klasifikasi pekerjaan diatas, orang akan dapat
memilih pekerjaaan yang sesuai dengan kemampuan dan
ketrampilan yang dimilikinya. Dalam masyarakat tumbuh
kecenderungan bahwa orang yang bekerja akan lebih terhormat di
mata masyarakat, artinya lebih dihargai secara sosial dan ekonomi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
akan tetapi ada pula pekerjaan yang kurang dihargai oleh
masyarakat. Sehingga ststus sosial ekonomi pun dapat dilihat dari
jenis pekerjaan yang dimilikinya.
b. Pendapatan
Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa pemenuhan
kebutuhan pun menjadi salah satu tolok ukur penilaian status sosial
ekonomi oleh masyarakat. Tentunya dalam memenuhi kebutuhan
tersebut dibutuhkan pendapatan. Semakin tinggi pendapatan,
semakin makmur, dan sejahtera, maka akan semakin dihargai di
masyarakat. Pendapatan seseorang dapat memperlihatkan berada
dalam golongan manakah orang tersebut. Oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa pendapatan menjadi salah satu pengaruh status
sosial ekonomi. Biro pusat statistik mengkategorikan pendapatan
sebagai berikut:
1) Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa
uang yang sifatnya regular dan diterima biasanya sebagai balas
atau kontra prestasi, sumbernya berasal dari:
a) Gaji dan upah yang diterima dari gaji pokok, kerja
sampingan, kerja lembur dan kerja kadang-kadang.
b) Usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha
sendiri, komisi, penjualan dari kerajinan rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
c) Hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari hak
milik tanah. Keuntungan serial yakni pendapatan yang
diperoleh dari hak milik.
2) Pendapatan yang berupa barang, yaitu pembayaran upah dan
gaji yang ditentukan dalam beras, pengobatan, transportasi,
perumahan dan rekreasi.
c. Pendidikan
Dalam beberapa kasus, semakin tinggi status sosial
ekonomi seseorang maka semakin tinggi pula tingkat pendidikan
yang mereka tempuh. Hal tersebut mengingat bahwa untuk
memiliki pendidikan yang tinggi, seseorang harus menyiapkan
beberapa hal. Salah satunya adalah biaya. Biaya pendidikan akan
semakin terpenuhi jika pendapatan yang diperoleh seseorang
tersebut semakin tinggi.
Dewasa ini pendidikan dapat dijadikan untuk meningkatkan
harga diri seseorang. Banyak masyarakat yang memandang apabila
seseorang tersebut mwmiliki gelar sarjana lebih memiliki status
sosial ekonomi yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan
seseorang yang notabennya hanya lulusan SD, SMP ataupun SMA.
Masyarakat menganggap bahwa semakin tinggi pendidikan
seseorang, semakin tinggi gaji yang diterima, selain itu dalam hal
mendapatkan kesempatan pekerjaan juga akan lebih baik. Oleh
karena itu secara umum masyarakat mengkategorikan semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
tinggi tingkat pendidikan konsumen, semakin tinggi pula status
sosial ekonominya.
d. Kepemilikan Harta
Selain pekerjaan, pendapatan dan pendidikan yang menjadi
tolok ukur status sosial ekonomi adalah kepemilikan harta
seseorang tersebut. Semakin banyak seseorang itu memiliki sesuatu
yang berharga seperti rumah, mobil, tanah, dll maka dapat
dikatakan bahwa orang tersebut mempunyai kemampuan ekonomi
yang tinggi dan mereka semakin dihormati oleh orang-orang
disekitarnya.
3. Pengaruh Kelompok Referensi
Siswa sebagai mahluk sosial tentunya memiliki kecenderungan
untuk bergaul dengan orang lain dan terlibat dalam sebuah kelompok
dalam lingkungan pergaulannya. Siswa adalah para anak muda yang
memiliki hubungan persahabatan yang erat secara individual mupun
kelompok. Kelompok persahabatan itu tentunya terbentuk dari adanya
perasaan saling mengenal dan saling menerima antar anggota
persahabatannya. Penerimaan tersebut dapat didasari oleh berbagai
kesamaan yang dimiliki misalnya kebiasaan berbelanja, kebiasaan
jalan-jalan, kebiasaan menonton film, kebiasaan mendengarkan musik
dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Sebagai makhluk sosial, konsumen senantiasa berinteraksi
dengan individu lain baik secara personal di dalam kelompok dan di
luar kelompok. Diantara berbagai kelompok yang ada di masyarakat,
bentuk kelompok yang mempunyai relevansi dengan perilaku
konsumen adalah kelompok referensi. Kelompok dapat didefinisikan
sebagai dua atau lebih orang yang berinteraksi untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan. Menurut Engel (1994:166), istilah
kelompok referensi didefinisikan sebagai “orang atau kelompok orang
yang mempengaruhi secara bermakna perilaku individu”. Kelompok
referensi memberikan standar (norma) dan nilai yang dapat menjadi
perspektif penentu mengenai bagaimana seseorang berpikir atau
berperilaku. Dan menurut Suryani (2013:161), kelompok referensi
merupakan individu atau kelompok yang dijadikan rujukan yang
memiliki pengaruh nyata bagi individu untuk melakukan keputusan
dalam pembelian atau konsumsi.
Menurut Suryani (2013:161), ditinjau dari intesitas dan
kedekatan hubungan di antara anggota kelompok, kelompok dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Kelompok Primer
Kelompok primer adalah kelompok yang intensitas
hubungannya kuat dan sering berinteraksi, misalnya keluarga,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
tetangga, sahabat karib dan rekan kerja. Kelompok ini cenderung
bersifat informal.
b. Kelompok Sekunder
Kelompok sekunder merupakan kelompok yang
cenderung lebih resmi dan kurang terjadi interaksi yang
berkesinambungan. Kelompok ini termasuk organisasi
keagamaan, himpunan mahasiswa, dan serikat buruh.
Berikut ini kelompok yang relevan dengan perilaku konsumen,
antara lain:
a. Keluarga
Keluarga merupakan bentuk kelompok primer yang
berperan penting dalam sosialisasi anggotanya terhadap perilaku
penggunaan produk. Seorang ibu memiliki pengaruh yang kuata
terhadap anak perempuan dalam mengkonsumsi produk-produk
kecantikan, dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan, termasuk
kebiasaan pemilihan produk dalam berbelanja.
b. Kelompok Persahabatan
Kelompok persahabatan merupakan bentuk dari kelompok
informal. Konsumen sebagai manusia (makhluk sosial)
membutuhkan hubungan sosial melalui persahabatan. Bagi
konsumen yang kebutuhan afiliasinya tinggi, keberadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
kelompok persahabatan ini sangat penting untuk memenuhi
kebutuhan sosial, bekerja sama, bergabung dan berinteraksi
dengan orang lain. Kelompok persahabatan ini biasanya terbentuk
karena adanya kesamaan dalam hal adanya kebutuhan sosial, hobi
atau kegemaran, sikap dan perilaku. Jika salah satu anggota
persahabatan berhasil dipengaruhi dalam membeli suatu produk,
maka hal ini akan sangat membantu untuk mempengaruhi anggota
lain di dalam kelompok persahabatan tersebut.
c. Kelompok Sosial Formal
Di dalam masyarakat terdapat sekelompok orang-orang
yang secara formal membentuk suatu kelompok. Misalnya
kelompok arisan PKK, kelompok keagamaan, perkumpulan
olahraga, dan lain-lain. Kelompok ini memberi pengaruh yang
kuat kepada anggota dalam menerima nilai-nilai yang diyakini
dalam memilih majalah, buku bacaan, berpakaian dan aksesories
yang digunakan.
d. Kelompok Pembelanja
Kelompok ini mulai banyak bermunculan di kota-kota,
sekelompok anak muda yang punya kesenangan jalan-jalan di
mall, cuci mata, dan berbelanja, karena kesamaan minat dan
kebutuhan bergabung dalam satu kelompok. Suatu kelompok
dapat dikatakan kelompok pembelanja jika terdiri dari dua orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
atau lebih yang suka berbelanja bersama dalam waktu yang sama
apakah membeli makanan, pakaian, aksesoris, sepatu, tas, dan
lain-lain.
e. Kelompok Kerja
Bagi konsumen yang bekerja yang sebagian besar
waktunya dihabiskan di tempat kerja, keterlibatan dalam
kelompok kerja menjadi hal yang penting. Disela-sela pekerjaan
inilah kadang-kadang interaksi melalui komunikasi tidak hanya
terbatas pada masalah pekerjaan tetapi juga berkenaan dengan
masalah sehari-hari termasuk perilaku belanja seperti pemilihan
merek, dan respon terhadap hal-hal terkini mengenai produk yang
dipasarkan di pasar.
f. Kelompok Gerakan Konsumen
Konsumen yang memiliki kesadaran atas hak-haknya
sebagai konsumen dan menyadari pentingnya kontrol terhadap
pemenuhan hak-hak konsumen membentuk suatu kelompok yang
disebut sebagai kelompok gerakan konsumen.
4. Motivasi Berbelanja
Motivasi dapat digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam
diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak (Schiffman dan
Kanuk, 2007). Tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tak terpenuhi.
Individu secara sadar maupun tidak sadar berjuang untuk mengurangi
ketegangan tersebut melalui perilaku yang mereka harapakan akan
memenuhi kebutuhan mereka dan dengan demikian akan
membebaskan mereka dari tekanan yang mereka rasakan. Tujuan
tertentu yang mereka pilih dan pola tindakan yang mereka lakukan
untuk mencapai tujuan tersebut merupakan hasil pemikiran dan proses
belanja individu (Schiffman dan Kanuk, 2007:72). Gambar II.3 di
bawah ini menyajikan model proses motivasi konsumen khususnya
dalam belanja:
Gambar II.3
Model Proses Motivasi
Sumber: Schiffman dan Kanuk (2007)
Gambar II.3 di atas menggambarkan bahwa motivasi sebagai
keadaan tertekan karena kebutuhan yang membuat individu
melakukan perilaku yang menuntut anggapannya akan memuaskan
Kebutuhan,
keinginan, dan hasrat
yang belum terpenuhi
Ketegangan Dorongan Perilaku Pemenuhan
tujuan atau
kebutuhan
Belajar
Proses kesadaran
Pengurangan
ketegangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
kebutuhan dan dengan demikian akan mengurangi ketegangan. Tujuan
khusus yang ingin dicapai konsumen dan rangkaian tindakan yang
mereka ambil untuk pencapaian suatu tujuan, dipilih atas dasar proses
berpikir (kesadaran) dan proses belajar sebelumnya.
Konsumen sangat beraneka ragam perilakunya dalam
berbelanja, dan perilaku berbelanja berkaitan erat dengan motivasi
mereka untuk berbelanja. Bagi suatu perusahaan mengetahui motivasi
berbelanja konsumen tentunya sangatlah penting karena motivasi
merupakan faktor pendorong seseorang untuk mengetahui kebutuhan
dan keinginannya agar mencapai kepuasan. Menurut Engel (1994)
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi konsumen terhadap
keputusan pembelian meliputi produk, harga, pelayanan, dan lokasi.
a. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
dipasar untuk menarik perhatian, penggunaan, atau konsumsi
yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan (Kotler,
2006:266). Unsur-unsur yang terkait dengan suatu produk adalah
kualitas, pilihan yang ada (options), gaya, merek, pengemasan,
penampilan (features), ukuran, jenis (product lines), Macam
(product items), jaminan, dan pelayanan.
Kualitas produk adalah ukuran seberapa baik unjuk kerja
produk dan seperapa lama unjuk kerjanya. Para pembeli
mengagumi produk-produk yang dibuat secara baik serta dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
menghargai mutu dan kinerja (Kotler,2006). Kebanyakan produk
disediakan pada mulanya berawal pada satu di Antara empat
tingkat kualitas, yaitu kualitas rendah, kualitas rata-rata (sedang),
kualitas baik (tinggi), dan kualitas sangat baik.
Konsumen lebih menyukai toko atau tempat belanja yang
menawarkan bermacam-macam produk dan merek, atau terdapat
berbagai pilihan seperti warna, ukuran, gaya, daripada toko yang
hanya menyediakan jenis pilihan yang hanya sedang-sedang saja.
Merek adalah nama, istilah, simbol, tanda, rancangan atau
kombinasi dari hal-hal tersebut, dengan maksud untuk
mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok
penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek
merupakan faktor pembeda yang penting. Seperti halnya produk,
dalam berbelanja konsumen juga menginginkan adanya
keragaman merek untuk suatu produk tertentu.
b. Harga
Motivasi berbelanja akan juga dipengaruhi oleh harga
misalnya seorang konsumen dengan pertimbangan ekonomis akan
memilih harga yang sesuai dengan kemampuannya. Konsumen
memiliki gambaran mengenai harga barang dagangan pada setiap
toko yang dikenalnya, yang merupakan penetapan harga dalam
toko tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Diskon (potongan harga) merupakan modifikasi harga dasar
penjualan untuk menghargai pelanggan atas tindakan-tindakannya
seperti pembayaran diawal, kuantitas pembelian, dan pembelian
di luar musim. Tindakan itu bermaksud untuk menarik konsumen
agar tetap menjadi pelanggan dan mau melakukan tindakan yang
membawa keuntungan bagi perusahaan.
c. Pelayanan
Keputusan konsumen mengenai produk atau jasa yang akan
dibeli sering tergantung dengan pelayanan penjual. Suatu
penjualan produk tentunya sangat ditentukan pula oleh baik
tidaknya pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan dalam
memasarkan produknya. Pelayanan dapat memotivasi konsumen
karena hal ini menyangkut suasana toko tersebut baik dari segi
pramuniaga yang ramah, fasilitas yang diberikan, dan lain
sebagainya. Pelayanan dapat mencakup pelayanan sewaktu
penawaran, pelayanan dalam pembelian, dan pada saat
penyerahan produk yang dijual, dan lain sebagainya.
d. Lokasi
Pada umumnya konsumen akan memilih toko yang dekat dengan
tempat tinggal mereka. Lokasi yang bagus adalah lokasi yang
letaknya strategis baik dari segi transportasi yang
menggambarkan mudahnya lokasi tersebut dijangkau, misalnya
ketersediaan sarana angkutan umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
5. Remaja
Masa remaja merupakan periode peralihan antara masa kanak-
kanak dan dewasa. Pada masa ini remaja mulai mencari identitas
dirinya, sehingga seseorang yang berada dalam masa remaja akan
sangat mudah berpengaruh oleh sesuatu atau berbagai hal di
sekelilingnya, baik itu yang positif maupun yang negatif. Hal ini
cenderung terjadi karena kondisi emosi remaja yang tidak stabil dan
cenderung sensitif terhadap semua hal yang berkaitan dengan
pribadinya dan permasalahan-permasalahan dalam dirinya. Dengan
adanya perubahan pada usia remaja tersebut, maka terbentuklah suatu
pola konsumsi yang dapat berkembang menjadi pola konsumtif.
Sedangkan dalam Santrock (2007) menjelaskan definisi remaja
memerlukan pertimbangan tentang usia dan pengaruh dari faktor
sosial-sejarah sehingga remaja (adolescene) dapat diartikan sebagai
masa perkembangan transisi antara masa kanak-kanak dengan masa
dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan
sosioemosional.
a. Masa Remaja
Rosandi (dikutip Wagner, 2009) membagi masa remaja
menjadi beberapa tahap yaitu:
1) Remaja awal (early adolescent) pada usia 11-14 tahun.
Remaja awal biasanya berada pada tingkat SMP, perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
yang terjadi pada masa ini sangat cepat, baik pertumbuhan
fisik dan kapasitas intelektual. Pada masa ini tugas
perkembangannya lebih dipengaruhi oleh perubahan fisik dan
mental yang cepat, yaitu adaptasi dan penerimaan keadaan
tubuh yang berubah.
2) Remaja pertengahan (middle adolescent) pada usia 15-18
tahun, biasanya duduk di bangku SMU. Pada masa ini remaja
secara fisik menjadi percaya diri dan mendapatkan kebebasan
secara psikologi dari orang tua, memperluas pergaulan
dengan teman sebaya dan mulai mengembangkan
persahabatan dan keterkaitan dengan lawan jenis.
3) Remaja akhir (late adolescent) pada usia 18-21 tahun.
Umumnya terjadi pada akhir SMU sampai individu mencapai
kematangan fisik, emosi dan kesadaran akan keadaan
sosialnya, memiliki identitas personal dalam relasinya dengan
orang lain, mengetahui peran sosial, sistem nilai dan tujuan
dalam hidupnya.
b. Remaja Sebagai Konsumen
Kelompok usia remaja adalah salah satu pasar potensial
bagi produsen. Alasannya antara lain karena perilaku konsumsi
seseorang terbentuk pada usia remaja. Di sisi lain, remaja
biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, tidak realistis, meniru
teman, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Sifat-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
sifat remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian produsen
untuk memasuki pasar remaja. Adanya mall, cafe, supermarket,
department store, dan tempat belanja maupun hang out lainnya
telah menjadi rumah kedua bagi remaja yang memiliki orang tua
dengan kelas ekonomi yang cukup berada dan tinggal di kota-kota
besar. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka juga dapat
mengikuti mode yang sedang beredar. Padahal mode itu sendiri
selalu berubah sesuai perkembangan waktu, sehingga para remaja
tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Pada akhirnya,
muncullah perilaku konsumtif.
Kaum remaja merupakan pembeli potensial untuk produk-
produk seperti kosmetik, pakaian, sepatu, aksesoris, dan kaset.
Hal ini disebabkan oleh sifat-sifat remaja yang mudah terbujuk
dengan rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman atau alasan
konformitas yang tidak realistis serta cenderung boros dalam
menggunakan uangnya untuk keperluan rekreasi dan hobi.
Remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan
teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti
bahwa pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan,
minat, penampilan, dan perilaku lebih besar daripada pengaruh
keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini peneliti belum menemukan peneliti lain yang
meneliti hal yang sama tentang perbedaan perilaku konsumsi ditinjau dari
status sosial ekonomi orang tua, kelompok referensi, dan motivasi
berbelanja pada siswa. Namun, ada terdapat penelitian yang meneliti
perilaku konsumsi, seperti:
1. Penelitian Farida Indrayani Purwaningtiyas (2005)
Penelitian yang dilakukan Farida meneliti tentang: perbedaan
perilaku konsumsi masyarakat ditinjau dari status sosial ekonomi dan
intensitas kebutuhan (studi kasus: Masyarakat RW VIII, kampong
Gedongkiwo, Kelurahan Gedungkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Kota
Yogyakarta). Tujuan penelitian adalah untuk menguji dan menganalisis
tentang perbedaan perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi barang
primer, sekunder, dan tersier ditinjau dari status sosial ekonomi.
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
masyarakat, paling tidak bias digunakan sebagai refleksi, sehingga
masyarakat bias bersikap lebih bijaksana dan lebih rasional dalam
membelanjakan uangnya terutama untuk membeli barang-barang
konsumsi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) ada perbedaan perilaku
masyarakat dalam mengkonsumsi barang primer ditinjau dari status
sosial ekonomi, yaitu konsumen yang berstatus sosial ekonomi rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dan sedang mempunyai perilaku yang rasional dalam mengkonsumsi
barang primer, sedangkan konsumen yang berstatus sosial tinggi
mempunyai perilaku tidak rasional dalam mengkonsumsi barang
primer. 2) ada perbedaan perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi
barang sekunder ditinjau dari status sosial ekonomi, yaitu konsumen
yang berstatus sosial ekonomi rendah dan sedang mempunyai perilaku
yang rasional dalam mengkonsumsi barang sekunder, sedangkan
konsumen yang berstatus sosial tinggi mempunyai perilaku tidak
rasional dalam mengkonsumsi barang sekunder. 3) ada perbedaan
perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi barang tersier ditinjau dari
status sosial ekonomi, yaitu konsumen yang berstatus sosial ekonomi
rendah mempunyai perilaku yang rasional dalam mengkonsumsi barang
tersier, sedangkan konsumen yang berstatus sosial sedang dan tinggi
mempunyai perilaku tidak rasional dalam mengkonsumsi barang tersier.
C. Kerangka Teoretik
1. Perbedaan perilaku konsumsi ditinjau dari status sosial ekonomi orang
tua pada siswa
Perilaku konsumsi siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah status sosial ekonomi orang tua. Status
sosial ekonomi memiliki beberapa unsur seperti pekerjaan, pendapatan,
pendidikan dan kepemilikan harta. Perilaku konsumsi siswa-siswi tak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
lepas dari status sosial ekonomi orang tuan. Dalam hal ini keadaan
ekonomi keluarga sangat berperan utama sebab yang menentukan
jumlah uang saku terhadap anaknya adalah orang tua. Perilaku
konsumsi yang berlebihan saat ini jarang disadari oleh orang tua dan
putra-putrinya. Hal tersebut dapat disebabkan karena adanya pola pikir
seseorang yang ingin mengikuti kemajuan jaman. Seperti halnya ingin
mengikuti mode pakaian, tas, sepatu, aksesories yang sedang nge-
trend, dan mengkonsumsi produk barang atau jasa lainnya.
Status sosial ekonomi orang tua yang rendah dan yang tinggi
akan berbeda dalam hal perilaku konsumsinya. Orang tua yang
memiliki penghasilan tinggi siswa cenderung memiliki gaya hidup
yang tinggi pula dan orang tua yang memiliki penghasilan rendah
maka siswa akan cenderung memiliki gaya hidup sederhana. Orang tua
yang berstatus sosial ekonomi yang tinggi seringkali memberi uang
saku berlebih pada anaknya dengan tujuan untuk membeli barang-
barang kebutuhan yang berkaitan dengan pendidikan, tetapi oleh siswa
seringkali disalahgunakan, sehingga mereka sering tidak rasional
dalam berkonsumsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Perbedaan perilaku konsumsi ditinjau dari pengaruh kelompok
referensi pada siswa
Kelompok referensi juga mempunyai pengaruh terhadap
perilaku konsumsinya. Siswa-siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta pada
dasarnya memiliki banyak kegiatan baik di dalam sekolah maupun di
luar sekolah. Dengan demikian lingkup pergaulan siswa sangat luas.
Saat ini banyak remaja khususnya siswa-siswi SMA ingin
mengaktualisasikan dirinya seperti apa yang dilihatnya di dalam media
massa. Hal ini dilakukan karena mereka ingin tampil seperti tokoh
yang diidolakan maupun bintang film yang dilihatnya. Selain itu
kebiasaan berkumpul dengan teman-teman sebayanya atau terdekatnya
dapat mengubah perilaku konsumsinya sesuai dengan teman-teman
dalam lingkungan pergaulannya agar dapat diterima dan diakui sebagai
anggota kelompok tersebut. Siswa biasanya merasa tidak percaya diri
bila tidak dapat memakai barang ataupun jasa seperti apa yang dipakai
teman-temannya sehingga mereka berusaha keras untuk
mendapatkannya. Namun hal ini akan berbeda perilaku konsumsinya
dengan apa yang dianjurkan oleh anggota keluarganya. Sehingga siswa
dapat memilih dan membeli suatu produk yang dimiliki bintang film,
tokoh idola, yang dianjurkan oleh anggota keluarga, dan digunakan
oleh teman terdekatnya. Siswa cenderung terdorong untuk membeli
produk tersebut untuk mengaktualisasikan diri, dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
mementingkan bagaimana fungsi dan manfaat barang yang akan
dikonsumsi.
3. Perbedaan perilaku konsumsi ditinjau dari motivasi berbelanja pada
siswa
Siswa memiliki motivasi berbelanja yang berbeda-beda, hal ini
akan terlihat pada perilaku konsumsinya. Motivasi berbelanja
merupakan proses dimana individu mengenal kebutuhannya dan
mengambil tindakan untuk memuaskan kebutuhan dengan membeli
barang atau jasa yang diinginkan. Motivasi berbelanja siswa untuk
membeli barang dapat dilihat melalui produk itu sendiri, harga, dan
lokasi. Siswa dapat melakukan kegiatan berbelanja karena produk
tersebut memiliki kualitas dan ketersediaan produk yang bagus, serta
memiliki keragaman merek. Namun ada juga siswa yang termotivasi
untuk berbelanja karena barang tersebut terjangkau atau bahkan
terdapat pemotongan harga (discount), serta lokasi yang mudah
dijangkau. Tentunya motivasi berbelanja antara siswa yang satu
dengan yang lainnya berbeda, tergantung pada dorongan yang ada
pada dalam diri siswa tersebut. Motivasi berbelanja yang kuat tentunya
akan mendorong perilaku konsumtif pada siswa tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan model penelitian
sebagai berikut :
Gambar II.4 Bagan Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang penelitian, rumusan masalah dan
landasan teori di atas maka dalam penelitian ini hipotesis dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan perilaku konsumsi siswa-siswi SMA Negeri 6
Yogyakarta ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua.
2. Terdapat perbedaan perilaku konsumsi siswa-siswi SMA Negeri 6
Yogyakarta ditinjau dari pengaruh kelompok referensi.
3. Terdapat perbedaan perilaku konsumsi siswa-siswi SMA Negeri 6
Yogyakarta ditinjau dari motivasi berbelanja.
Status Sosial
Ekonomi
Pengaruh Kelompok
Referensi
Motivasi Berbelanja
Perbedaan Perilaku
Konsumsi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian komparatif. Penelitian komparatif merupakan penelitian yang
bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan
persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang
di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
Metode penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah penelitian survei yaitu penelitian yang mengumpulkan
informasi tentang tindakan, karakteristik, pendapat dari sekelompok responden
yang dijadikan representatif yang dianggap sebagai populasi. Fokus penelitian
survei ini adalah survei sampel yaitu tidak melibatkan seluruh populasi
melainkan sampel dari populasi tersebut.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta
tahun ajaran 2013/2014.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah perilaku konsumsi, status sosial ekonomi
orang tua, pengaruh kelompok referensi, dan motivasi berbelanja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di SMA Negeri 6 Yogyakarta. Adapun alasan
memilih lokasi tersebut yaitu:
a. Remaja sebagai bagian dari masyarakat yang terbesar merupakan sasaran
bagian tayangan media massa dan periklanan lainnya yang memuat
berbagai konsumsi dan gaya hidup masyarakat modern. Masyarakat yang
paling setia mengikuti trend perkembangan jaman adalah para remaja
putra dan putri yang bersekolah di SMA.
b. Siswa-siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta berasal dari status sosial ekonomi
yang berbeda-beda, baik dari tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan
dan kepemilikan harta orangtuanya. Sehingga hal ini dapat mendukung
kelengkapan data dalam penelitian ini.
c. Siswa-siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta memiliki penampilan yang
mengikuti arus mode remaja saat ini, disamping itu juga mereka banyak
yang mengikuti kegiatan atau kursus di luar sekolah untuk meningkatkan
kepribadiannya atau mengisi waktu luangnya.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga Juli 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi menunjuk pada
sejumlah individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat atau ciri yang
sama untuk diteliti. Adapaun populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa-siswi kelas X dan XI SMA Negeri 6 Yogyakarta
dengan jumlah 514 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Cara menentukan ukuran sampel yang
diambil dari populasi diketahui, maka rumus yang digunakan dalam
pengambilan sampel yaitu:
( )
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = error level 10% (tingkat kesalahan sebesar 10%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
maka dengan menggunakan rumus diatas diperoleh sampel sebesar:
( )
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh hasil jumlah sampel
yang diperlukan untuk penelitian ini sebanyak 77 responden.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara proportionate stratified
random sampling. Menurut Sugiyono (2010), teknik proportionate
stratified random sampling, adalah teknik penentuan sampel digunakan
bila populasi memiliki anggota atau unsur yang tidak homogen dan
berstrata secara proposional.
Maka jumlah sampel yang diambil berdasarkan masing-masing
bagian tersebut ditentukan kembali dengan rumus:
N = (populasi kelas/ jumlah populasi keseluruhan) x jumlah sampel
yang ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kelas 10 : (254/514) x 77 = 38,05 dibulatkan 38
Kelas 11 : (260/514) x 77 = 38,95 dibulatkan 39
Keseluruhan sampel kelas tersebut adalah 38 + 39 = 77 sampel.
Namun, peneliti menggunakan sampel sebanyak 80 responden agar
mempermudah dalam penghitungan.
E. Data yang Dicari
Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek
penelitian (responden) tentang apa yang diteliti. Data primer dalam
penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh responden.
2. Data sekunder, yaitu data yang tidak diperoleh langsung dari subjek
penelitian (responden), tetapi diperoleh dari monografi SMA tersebut.
Adapun data yang dicari adalah:
a. Keadaan geografis
b. Keadaan demografis
c. Data siswa-siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut dari orang atau objek yang
mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok
tersebut (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
penelitian yaitu perilaku konsumsi, status sosial ekonomi orang tua,
kelompok referensi, dan motivasi berbelanja.
2. Definisi Operasional
a. Perilaku Konsumsi
Perilaku Konsumsi adalah tindakan siswa dalam
mengkonsumsi atau membeli suatu barang (pakaian, tas, sepatu,
makanan, minuman, dan lain-lain) untuk memuaskan kebutuhan atau
keinginan mereka. Indikator untuk mengukur variabel perilaku
konsumsi adalah:
1) Perilaku siswa dalam memilih tempat perbelanjaan
2) Perilaku siswa dalam mengkonsumsi makanan dan minuman
3) Perilaku siswa dalam menggunakan uang saku
4) Perilaku siswa dalam mengisi waktu luang
5) Perilaku siswa dalam memilih barang-barang branded
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (mean)
dan standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan
pada masing-masing item pertanyaan. Rumus digunakan dalam
mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut:
Mean =
Standar Deviasi = √∑( )
( )
(Sumber: Sugiyono, 2010)
Keterangan:
= rata-rata (mean)
Xi = jumlah skor
N = jumlah responden
Namun dalam penelitian ini, untuk mencari jumlah mean dan
standar deviasi dilakukan dengan bantuan program SPSS. Mean dan
standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut:
Tabel III.1
Mean dan Standar Deviasi Variabel Perilaku Konsumsi
Responden
Varibel N Mean Standar Deviasi
Perilaku Konsumsi 80 20,95 2,85
Sumber: Data primer, diolah 2014
Untuk mengetahui penilaian perilaku konsumsi siswa SMA
negeri 6 Yogyakarta, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai
mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel III.2
Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Perilaku
Konsumsi
Perilaku Konsumsi Rumus Interval Interval
Rasional X < M – SD 15 – 18,10
Cukup Rasional M – SD ≤ X < M + SD 18,10 – 23.80
Tidak Rasional M + SD ≤ X 23,80 – 27
Sumber: Data primer, data diolah 2014
Kategori perilaku konsumsi siswa dapat digolongkan menjadi tiga,
yaitu:
1) Perilaku konsumsi rasional
Perilaku konsumsi rasional dalam penelitian ini berarti
siswa membeli atau mengkonsumsi suatu barang atas dasar
kebutuhan. Siswa yang mempunyai sifat yang rasional, yaitu siswa
membeli barang yang benar-benar dibutuhkan, siswa tidak
memiliki kebiasaan berbelanja di mall atau department store, mutu
atau kualitas barang baik atau dengan kata lain siswa tidak terlalu
mementingkan merk pada barang tersebut, siswa membeli dengan
harga yang sesuai kemampuan siswa. Oleh karena itu, siswa yang
berada dalam kelompok ini memiliki perilaku konsumsi yang
didasarkan oleh kebutuhan yang rasional dan dapat mengontrol
pengeluarannya.
2) Perilaku konsumsi cukup rasional
Perilaku konsumsi cukup rasional dalam penelitian ini
berarti siswa membeli atau mengkonsumsi suatu barang atas dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
kebutuhan dan keinginan. Siswa yang memiliki perilaku konsumsi
cukup rasional, yaitu siswa terkadang membeli barang karena
kebutuhannya namun terkadang membeli karena ada bursa obral,
diskon, atau bonus-bonus. Siswa tidak selalu berbelanja di mall
atau department store, siswa mengisi waktu luangnya untuk belajar
dan mengunjungi pusat keramaian, siswa tidak harus selalu makan
dengan harga yang mahal. Dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumsi cukup rasional ini siswa tidak selalu bertindak rasional
tetapi juga terkadang bertindak irasional.
3) Perilaku konsumsi kurang rasional
Perilaku konsumsi kurang rasional dalam penelitian ini
berarti siswa tersebut mengkonsumsi atau membeli barang tanpa
memikirkan kegunaanya terlebih dahulu. Perilaku konsumsi ini
hanya memuaskan kepuasan atau keinginan semata, seperti siswa
cenderung boros dalam menggunakan uangnya, siswa memiliki
kebiasaan berbelanja di mall, siswa mengisi waktu luangnya
dengan berkunjung ke tempat hiburan (mall, game center, cafe,
dll), siswa membeli barang-barang branded padahal tidak terlalu
membutuhkannya, siswa membeli barang yang kurang dapat
memberikan kegunaan optimal. Oleh karena itu, siswa yang berada
dalam kelompok ini memiliki perilaku konsumsi yang tidak
didasarkan oleh kebutuhan yang rasional dan kurang dapat
mengontrol pengeluarannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Status Sosial itu sendiri merupakan posisi atau kedudukan
seseorang dalam suatu kelompok masyarakat. Unsur-unsur status
sosial mencakup pendidikan, jabatan, pendapatan, pekerjaan,
kepemilikan harta benda dan lainnya yang dimiliki oleh seseorang di
dalam suatu masyarakat. Indikator dalam status sosial ekonomi orang
tua ialah sebagai berikut:
1. Pendidikan orang tua
Pendidikan orang tua merupkan tingkat pendidikan formal
terakhir yang ditempuh oleh anggota hingga mendapatkan bukti
kelulusan. Tingkat pendidikan yang dicapai oleh orang tua (ayah)
antara lain:
a) Tidak tamat SD
b) Tamat SD
c) Tamat SMP
d) Tamat SMA/SMK
e) Lulus Akademi (DIII)
f) Lulus Sarjana (S1)
g) Lulus Pascasarjana (S2 dan S3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Berdasarkan tingkat pendidikan di atas, peneliti membagi
menjadi 5 kelompok, yaitu:
Kelompok 1: A-B diberi skor 1
Kelompok 2: C-D diberi skor 2
Kelompok 3: E diberi skor 3
Kelompok 4: F diberi skor 4
Kelompok 5: G diberi skor 5
2. Pekerjaan orang tua
Pekerjaan orang tua merupakan kegiatan pokok yang
dilakukan oleh orang tua (ayah) untuk memperoleh penghasilan.
James J. Spillane mengelompokkan pekerjaan atau jabatan ke
dalam Sembilan kelompok sebagai berikut :
Tabel III.3
Golongan Pekerjaan
Golongan A Meninggal dunia, Pensiunan, Tidak mempunyai
pekerjaan.
Golongan B
Buruh nelayan, Buruh tani, Petani kecil, Penebang
kayu.
Golongan C Petani penyewa, Buruh tidak tetap, Penarik becak.
Golongan D Pembantu, Penjual Keliling, Tukang cuci.
Golongan E Seniman, Buruh tetap, Montir, Pandai besi,
Penjahit, Sopir bus/colt, Tukang kayu, Tukang
listrik, dan Tukang mesin.
Golongan F Pemilik bus/colt, Pengawas Keamanan, Petani,
Pemilik tanah, Pegawai sipil (ABRI), Mandor,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Pemilik perusahaan/toko/pabrik, Pedagang,
Pegawai kantor,Peternak, Tuan tanah.
Golongan G ABRI (Tamtama s/d Bintara), Pegawai badan
hukum, Kepala kantor pos cabang, Manajer
perusahaan kecil, Supervisor/pengawas, Pamong
kerja, Guru SD, Kepala bagian, Pegawai negeri
sipil (Golongan I A s/d I D).
Golongan H Guru SMA/SMP, Perawat, Pekerja sosial, Perwira
ABRI (Letda, Lettu, Kapten), PNS (Golongan II
A s/d II D), Kepala sekolah, Kontraktor,
Wartawan.
Golongan I Ahli hukum, Manajer perusahaan, Ahli ilmu
tanah, Apoteker, Arsitek, Dokter, Dosen/guru
besar, Gubernur, Kepala kantor, Menteri PNS
(Golongan III A ke atas), Pengarang, Peneliti,
Pilot, Walikota/Bupati, Kontraktor besar.
Berdasarkan penggolongan di atas, peneliti membagi
menjadi 5 golongan, yaitu:
Golongan 1: A diberi skor 1
Golongan 2: B – D diberi skor 2
Golongan 3: E diberi skor 3
Golongan 4: F diberi skor 4
Golongan 5: G – I diberi skor 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3. Penghasilan orang tua
Pendapatan orang tua merupakan jumlah total penerimaan
anggota dari penghasilan pokok, penghasilan sampingan yang
berupa uang selama satu bulan. Untuk melihat tinggi rendahnya
pendapatan yang diterima orang tua, diberikan alternatif 5 pilihan.
Pendapatan minimum mengacu pada pendapatan minimum
(UMK) yang telah berlaku di Yogyakarta tahun 2014, yaitu Rp.
1.173.300,00. Adapun alternatif pilihan jumlah penghasilan
tersebut antara lain:
a) Penghasilan kurang dari Rp 1.200.000,00 (diberi skor 1)
b) Penghasilan antara Rp 1.200.000,00 – Rp 1.750.000,00 (diberi
skor 2)
c) Penghasilan antara Rp 1.751.000,00 – Rp 2.300.000,00 (diberi
skor 3)
d) Penghasilan antara Rp 2.310.000,00 – Rp 2.850.000,00 (diberi
skor 4)
e) Penghasilan lebih dari Rp 2.850.000,00 (diberi skor 5)
4. Kepemilikan harta atau fasilitas yang dimiliki
Selain pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan, kepemilikan
harta atau fasilitas yang dimiliki seseorang pun dapat
menunjukkan bahwa orang tersebut berada dalam status sosial
ekonomi rendah, sedang, atau tinggi. Hal ini dapat dilihat melalui:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
a) Jumlah biaya pemakaian listrik dalam sebulan:
(1) Rp 0 – Rp 50.000 diberi skor 1
(2) Rp 51.000 – Rp 100.000 diberi skor 2
(3) Rp 101.000 – Rp 200.000 diberi skor 3
(4) Rp 201.000 – Rp 300.000 diberi skor 4
(5) Lebih dari Rp 300.000 diberi skor 5
b) Status rumah atau tempat tinggal
(1) Kos atau asrama diberi skor 1
(2) Kontrak diberi skor 2
(3) Rumah Dinas diberi skor 3
(4) Rumah Saudara diberi skor 4
(5) Rumah Sendiri diberi skor 5
c) Bacaan koran langganan
(1) Tidak berlangganan diberi skor 1
(2) Tribun atau Radar Yogyakarta diberi skor 2
(3) Kedaulatan Rakyat diberi skor 3
(4) Jawa Pos diberi skor 4
(5) Kompas diberi skor 5
d) Jenis kendaraan yang digunakan sehari-hari
(1) Angkutan umum diberi skor 1
(2) Sepeda diberi skor 2
(3) Sepeda motor diberi skor 3
(4) Mobil diberi skor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
(5) Lebih dari satu jenis kendaraan diberi skor 5
Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (mean) dan
standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada
masing-masing item pertanyaan. Rumus digunakan dalam mencari
mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut:
Mean =
Standar Deviasi = √∑( )
( )
(Sumber: Sugiyono, 2010)
Keterangan:
= rata-rata (mean)
Xi = jumlah skor
N = jumlah responden
Namun dalam penelitian ini, untuk mencari jumlah mean dan
standar deviasi dilakukan dengan bantuan program SPSS. Mean dan
standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut:
Tabel III.4
Mean dan Standar Deviasi Variabel Status Sosial Ekonomi
Responden
Varibel N Mean Standar Deviasi
Status Sosial EKonomi 80 24,80 5,20
Sumber: Data primer, diolah 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Untuk mengetahui penilaian status sosial ekonomi siswa SMA
Negeri 6 Yogyakarta, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai
mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini
Tabel III.5
Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Status
Sosial Ekonomi
Status Sosial Ekonomi Rumus Interval Interval
Rendah X < M – SD 11 – 19,60
Sedang M – SD ≤ X < M + SD 19,60 – 30
Tinggi M + SD ≤ X 30 - 35
Sumber: Data primer, data diolah 2014
Kategori status sosial ekonomi orang tua dapat digolongkan
menjadi tiga, yaitu:
1) Status sosial ekonomi tinggi
Status sosial ekonomi tinggi dalam penelitian ini berarti
orang tua tersebut memiliki pendidikan, pekerjaan, penghasilan,
dan kepemilikan harta yang tinggi. Status sosial ekonomi orang tua
termasuk tinggi apabila memenuhi kriteria yaitu: pendidikan
terakhir orang tua adalah diploma ataupun sarjana, gaji diatas
UMR (skor 4 dan 5) dan pekerjaan orang tua dalam golongan G, H
dan I. Fasilitas yang dimiliki dengan skor 4 dan 5. Oleh karena itu,
orang tua siswa yang berada dalam kelompok ini memiliki perilaku
konsumsi yang lebih tinggi.
2) Status sosial ekonomi sedang
Status sosial ekonomi sedang dalam penelitian ini berarti
orang tua tersebut memiliki pendidikan, pekerjaan, penghasilan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dan kepemilikan harta yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah. Status sosial ekonomi orang tua termasuk sedang apabila
memenuhi kriteria yaitu: pendidikan terakhir orang tua adalah SMP
atau SMA, gaji UMR (skor 2 dan 3) dan pekerjaan orang tua dalam
golongan E. Fasilitas yang dimiliki dengan skor 3. Dengan kata
lain, orang tua siswa yang berada dalam kelompok ini memiliki
status sosial ekonomi yang biasa saja.
3) Status sosial ekonomi rendah
Status sosial ekonomi rendah dalam penelitian ini berarti
orang tua tersebut memiliki pendidikan, pekerjaan, penghasilan,
dan kepemilikan harta yang rendah atau menengah kebawah.
Status sosial ekonomi orang tua termasuk rendah apabila
memenuhi kriteria yaitu: pendidikan terakhir orang tua adalah SD
atau tidak tamat SD, gaji dibawah UMR (skor 1) dan pekerjaan
orang tua dalam golongan A, B, C, dan D. Fasilitas yang dimiliki
dengan skor 1 dan 2.
c. Pengaruh Kelompok Referensi
Pengaruh kelompok referensi adalah pengaruh dari seorang
individu atau sekelompok orang yang secara nyata memberikan
pengaruh secara langsung maupun tidak langsung dalam keputusan
pembelian dan konsumsi. Variabel ini diukur melalui 3 indikator, yaitu
memilih produk tertentu yang dimiliki oleh tokoh idola, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dianjurkan orang tua, dan yang digunakan oleh teman-teman terdekat
(sahabat).
1) Frekuensi memilih produk tertentu yang dimiliki oleh tokoh idola
Tabel III.6
Frekuensi memilih produk tertentu yang dimiliki oleh tokoh idola
Pernyataan Skor
Tidak Pernah 1
Jarang 2
Sering 4
Selalu 5
2) Frekuensi memilih produk tertentu yang dianjurkan oleh anggota
keluarga
Tabel III.7
Frekuensi memilih produk tertentu yang dianjurkan oleh orang tua
Pernyataan Skor
Tidak Pernah 1
Jarang 2
Sering 3
Selalu 4
3) Frekuensi memilih produk tertentu yang digunakan oleh teman
terdekat (sahabat)
Tabel III.8
Frekuensi memilih produk tertentu yang digunakan oleh teman
terdekat (sahabat)
Pernyataan Skor
Tidak Pernah 1
Jarang 2
Sering 3
Selalu 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (mean) dan
standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada
masing-masing item pertanyaan. Rumus digunakan dalam mencari
mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut:
Mean =
Standar Deviasi = √∑( )
( )
(Sumber: Sugiyono, 2010)
Keterangan:
= rata-rata (mean)
Xi = jumlah skor
N = jumlah responden
Namun dalam penelitian ini, untuk mencari jumlah mean dan
standar deviasi dilakukan dengan bantuan program SPSS. Mean dan
standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut:
Tabel III. 9
Mean dan Standar Deviasi Variabel Pengaruh Kelompok
Referensi Responden
Varibel N Mean Standar Deviasi
Pengaruh Kelompok
Referensi
80 15,45 1,95
Sumber: Data primer, diolah 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Untuk mengetahui penilaian kelompok referensi siswa SMA
Negeri 6 Yogyakarta, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai
mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini:
Tabel III. 10
Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Pengaruh
Kelompok Referensi
Status Sosial Ekonomi Rumus Interval Interval
Lemah X < M – SD 12 – 13,50
Sedang M – SD ≤ X < M + SD 13,50 – 17,40
Kuat M + SD ≤ X 17,40 – 20
Sumber: Data primer, data diolah 2014
Kategori kelompok referensi dapat digolongkan menjadi tiga,
yaitu:
1) Kelompok referensi kuat
Kelompok referensi kuat dalam penelitian ini berarti siswa
cenderung banyak memilih produk berdasarkan apa yang dimiliki
oleh tokoh idola, dianjurkan oleh keluarga, dan yang digunakan
oleh teman terdekat (sahabat). Sehingga tokoh idola, anggota
keluarga, dan teman terdekat yang dijadikan acuan dalam
mengambil keputusan konsumsinya.
2) Kelompok referensi sedang
Kelompok referensi sedang dalam penelitian ini berarti
siswa sedikit banyak memilih produk tertentu yang dimiliki oleh
tokoh idola, mendapat anjuran atau saran dari keluarga, dan teman
terdekat (sahabat). Sehingga tokoh idola, anggota keluarga, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
teman terdekat sedikit banyak dijadikan acuan dalam mengambil
keputusan konsumsinya.
3) Kelompok referensi lemah
Kelompok referensi lemah dalam penelitian ini berarti
siswa tidak pernah atau jarang memilih produk tertentu yang
dimiliki oleh tokoh idolanya, dianjurkan oleh keluarga, dan teman
terdekat (sahabat). Sehingga tokoh idola, anggota keluarga, dan
teman terdekat tidak pernah atau jarang dijadikan acuan dalam
mengambil keputusan konsumsinya.
d. Motivasi Berbelanja
Motivasi berbelanja adalah dorongan dalam diri seorang siswa
untuk membeli barang dengan beberapa pertimbangan guna mencapai
tujuan tertentu. Indikator dalam motivasi berbelanja sebagai berikut
membeli produk atas pertimbangan harga, membeli produk atas
pertimbangan kualitas barang, membeli produk karena selera, dan
membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi.
1) Membeli produk atas dasar pertimbangan harga
Tabel III.11
Membeli produk atas dasar pertimbangan harga
Pernyataan Skor
Tidak Pernah 1
Jarang 2
Sering 3
Selalu 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2) Membeli produk atas dasar pertimbangan kualitas barang
Tabel III.12
Membeli produk atas dasar kualitas barang
Pernyataan Skor
Tidak Pernah 1
Jarang 2
Sering 3
Selalu 4
3) Membeli produk karena selera
Tabel III.13
Membeli produk karena selera
Pernyataan Skor
Tidak Pernah 1
Jarang 2
Sering 3
Selalu 4
4) Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi.
Tabel III.14
Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi
Pernyataan Skor
Tidak Pernah 1
Jarang 2
Sering 3
Selalu 4
Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (mean)
dan standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
pada masing-masing item pertanyaan. Rumus digunakan dalam
mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut:
Mean =
Standar Deviasi = √∑( )
( )
(Sumber: Sugiyono, 2010)
Keterangan:
= rata-rata (mean)
Xi = jumlah skor
N = jumlah responden
Namun dalam penelitian ini, untuk mencari jumlah mean dan
standar deviasi dilakukan dengan bantuan program SPSS. Mean dan
standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut:
Tabel III.15
Mean dan Standar Deviasi Variabel Motivasi Berbelanja
Responden
Varibel N Mean Standar Deviasi
Motivasi Berbelanja 80 15,58 1,95
Sumber: Data primer, data diolah 2014
Untuk mengetahui penilaian motivasi berbelanja siswa SMA
Negeri 6 Yogyakarta, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai
mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel III.16
Interval Rata-rata Penilaian Responden TerhadapMotivasi
Berbelanja
Status Sosial Ekonomi Rumus Interval Interval
Rendah X < M – SD 11 – 13,63
Sedang M – SD ≤ X < M + SD 13,63 – 17,52
Tinggi M + SD ≤ X 17,52 – 20
Sumber: Data primer, data diolah 2014
Kategori motivasi berbelanja dapat digolongkan menjadi tiga,
yaitu:
1) Motivasi berbelanja yang tinggi
Motivasi berbelanja yang tinggi dalam penelitian ini berarti
adanya dorongan yang tinggi dalam diri siswa untuk membeli
produk dengan dasar pertimbangan harga, kualitas barang, selera,
dan demi menjaga penampilan diri serta gengsi mereka dalam
mengambil keputusan berbelanja.
2) Motivasi berbelanja yang sedang
Motivasi berbelanja yang sedang dalam penelitian ini
berarti jarang terdapat dorongan dalam diri siswa dalam membeli
produk dengan dasar pertimbangan harga, kualitas barang, selera,
dan demi menjaga penampilan diri serta gengsi mereka dalam
mengambil keputusan berbelanja. Pencapaian target maksimal
bukan keinginan dari siswa. Dorongan yang ada dalam diri siswa
tidak tinggi dan juga tidak rendah atau dapat dikatakan motivasi
berbelanjanya biasa saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3) Motivasi berbelanja yang rendah
Motivasi berbelanja yang rendah dalam penelitian ini
berarti rendahnya dorongan yang rendah dalam diri siswa untuk
membeli produk dengan mempertimbangkan harga, kualitas
barang, selera, dan untuk penampilan diri serta gengsi mereka
dalam mengambil keputusan berbelanja. Motivasi belanja yang
rendah terjadi pada siswa yang tidak holic dengan kegiatan belanja
atau bahkan semata-mata hanya sebagai windows shopping (hanya
melihat-lihat tetapi tidak membeli).
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara menggumpulkan data yang
dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara menyebar kuesioner atau angket kepada para responden
dan dokumentasi.
1. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2010), kuesioner merupakan pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan-pertanyaan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Metode ini digunakan untuk
mengumpulkan data tentang perilaku konsumsi siswa-siswi SMA Negeri 6
Yogyakarta yang ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua, pengaruh
kelompok referensi, dan motivasi berbelanja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan penyimpanan
sejumlah besar fakta dan data dengan menggunakan catatan dan dokumen
yang telah ada. Melalui cara ini peneliti bermaksud untuk memperoleh data
sekunder yaitu data siswa, lingkungan fisik dan fasilitas SMA Negeri 6
Yogyakarta
H. Intrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu pada waktu penelitian
menggunakan suatu metode. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan
adalah:
1. Lembar Angket
Lembar angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
tertutup yaitu angket yang dilengkapi dengan pilihan jawaban sehingga
responden hanya memberikan jawaban pada pilihan jawaban yang telah
tersedia. Skala pengukuran angket pada variabel kelompok referensi,
motivasi berbelanja dan perilaku konsumsi menggunakan skala likert
dengan empat alternatif jawaban yaitu selalu (S), sering (SR), jarang (J)
tidak pernah (TP), dengan masing-masing skor 4,3,2,1 untuk pertanyaan
positif dan 1,2,3,4 untuk pertanyaan negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
a) Kisi-kisi Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Tabel III.17
Kisi-Kisi Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Variabel Indikator Pernyataan
Status
sosial
ekonomi
orang tua
a. Pendidikan orang tua (ayah)
b. Pekerjaaan orang tua (ayah)
c. Penghasilan orang tua (ayah)
d. Kepemilikan harta atau fasilitas
yang dimiliki
1
2
3
4,5,6,7
b) Kisi-kisi Variabel Kelompok Referensi
Tabel III.18
Kisi-Kisi Pengaruh Kelompok Referensi
Variabel Indikator Pernyataan
Positif Negatif
Kelompok
Referensi
a. Memilih produk tertentu yang
dimiliki oleh tokoh idola
b. Memilih produk tertentu yang
dianjurkan oleh anggota
keluarga
c. Memilih produk tertentu yang
digunakan oleh teman terdekat
(sahabat)
8
10
9
12
13
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
c) Kisi-kisi Variabel Motivasi Berbelanja
Tabel III.19
Kisi-Kisi Motivasi Berbelanja
Variabel Indikator Pernyataan
Positif Negatif
Motivasi
Berbelanja
a. Membeli produk atas dasar
pertimbangan harga
b. Membeli produk atas dasar
pertimbangan kualitas barang
c. Membeli produk karena selera
d. Membeli produk demi menjaga
penampilan diri dan gengsi.
16
17
15
14
21
20
19
18
d) Kisi-kisi Variabel Perilaku Konsumsi
Tabel III.20
Kisi-Kisi Perilaku Konsumsi
Variabel Indikator Pernyataan
Positif Negatif
Perilaku
Konsumsi
a. Perilaku siswa dalam berbelanja
b. Perilaku siswa dalam
mengkonsumsi makanan dan
minuman
c. Perilaku siswa dalam
menggunakan uang saku yang
berlebihan
d. Perilaku siswa dalam mengisi
waktu luang
e. Perilaku siswa dalam memilih
merk pada barang
22
28
25
30
26
29
24
30
23
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
I. Validasi Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan di
dalamnya mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Untuk megukur validitas dapat dilakukan dengan
melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk
atau variabel. Variabel yang diuji validitasnya adalah pengaruh kelompok
referensi, motivasi berbelanja, dan perilaku konsumsi. Untuk menguji
validitas digunakan rumus korelasi Product Moment:
rxy = ( )( )
√( ( ) )( ( ) )
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi
N = Jumlah responden
X = Nilai skor masing-masing item
Y = Nilai skor seluruh item
Pengujian validitas instrumen dilakukan terhadap 40 responden.
Intrumen berupa kuesioner yang diisi oleh responden yaitu siswa kelas XI
IPS 1 dan XI IPS 2 SMA Negeri 6 Yogyakarta yang terdiri dari 6 item
pertanyaan untuk variabel pengaruh kelompok referensi, 8 item pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
untuk variabel motivasi berbelanja, dan 10 item pertanyaan untuk variabel
perilaku konsumsi. Item pertanyaan dikatakan valid jika telah memenuhi
kriteria hasil uji validitas yaitu mempunyai nilai r hitung yang lebih besar
dari r tabel (0,312). Hasil uji validitas untuk variabel pengaruh kelompok
referensi, motivasi berbelanja, dan perilaku konsumsi adalah sebagai
berikut:
Tabel III.21
Hasil Uji Validitas Pengaruh Kelompok Referensi
No. Item r hitung r tabel Kesimpulan
Item_8 0,579 0,312 Valid
Item_9 0,551 0,312 Valid
Item_10 0,633 0,312 Valid
Item_11 0,427 0,312 Valid
Item_12 0,564 0,312 Valid
Item_13 0,620 0,312 Valid
Sumber: Data primer, data diolah 2014
Dari hasil uji validitas terlihat bahwa tidak ada item pertanyaan
yang mempunyai nilai r hitung (corrected item total correlation) < 0,312
sehingga semua item pertanyaan pada variabel pengaruh kelompok
referensi valid. Dari hasil uji validitas disimpulkan bahwa jumlah item
yang valid untuk variabel pengaruh kelompok referensi sebanyak 6 item
pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel III.22
Hasil Uji Validitas Motivasi Berbelanja
No. Item r hitung r tabel Kesimpulan
Item_14 0,582 0,312 Valid
Item_15 0,136 0,312 Gugur
Item_16 0,530 0,312 Valid
Item_17 0,546 0,312 Valid
Item_18 0,474 0,312 Valid
Item_19 0,524 0,312 Valid
Item_20 0,567 0,312 Valid
Item_21 0,515 0,312 Valid
Sumber: Data primer, data diolah 2014
Dari hasil uji validitas terlihat bahwa item pertanyaan nomer 15
mempunyai nilai r hitung (corrected item total correlation) < 0,312
sehingga dikatakan bahwa item pertanyaan tersebut tidak valid. Dari hasil
uji validitas disimpulkan bahwa jumlah item yang valid untuk variabel
motivasi berbelanja sebanyak 7 item pertanyaan.
Tabel III.23
Hasil Uji Validitas Perilaku Konsumsi
No. Item r hitung r tabel Kesimpulan
Item_22 0,576 0,312 Valid
Item_23 0,097 0,312 Gugur
Item_24 0,463 0,312 Valid
Item_25 0,129 0,312 Gugur
Item_26 0,449 0,312 Valid
Item_27 0,582 0,312 Valid
Item_28 0,490 0,312 Valid
Item_29 0,579 0,312 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No. Item r hitung r tabel Kesimpulan
Item_30 0,561 0,312 Valid
Item_31 0,587 0,312 Valid
Sumber: Data primer, data diolah 2014
Dari hasil uji validitas terlihat bahwa item pertanyaan nomer 23
dan 25 mempunyai nilai r hitung (corrected item total correlation) < 0,312
sehingga dikatakan bahwa item pertanyaan tersebut tidak valid. Dari hasil
uji validitas disimpulkan bahwa jumlah item yang valid untuk variabel
perilaku konsumsi sebanyak 8 item pertanyaan.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan (Noor, 2010). Uji reliabilitas
digunakan untuk melihat keandalan kuesioner dalam sebuah penelitian.
Suatu kuesioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(keajegan). Variabel yang diuji reliabilitasnya adalah pengaruh kelompok
referensi, motivasi berbelanja, dan perilaku konsumsi. Dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach:
r =
1-
Keterangan:
r = Reliabilitas instrumen
k = Jumlah butir pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2
= Jumlah varian butir
2
= Total varian
Hasil uji reliabilitas cronbach’s alpha yang didapat untuk masing-
masing variabel ditunjukkan dalam tabel berikut:
Tabel III.24
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai
Cronbach’s Alpha Keterangan
Pengaruh Kelompok Referensi 0,804 Reliabel
Motivasi Berbelanja 0,784 Reliabel
Perilaku Konsumsi 0,787 Reliabel
Sumber: Data primer, data diolah 2014
Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas di atas, dapat dilihat bahwa
koefisien Cronbach’s Alpha semua variabel di atas 0,6. Suatu instrumen
penelitian dikatakan reliabel apabila rhitung > rtabel, sebaliknya instrumen
dikatakan tidak reliabel jika rhitung < rtabel.Sehingga dapat disimpulkan
bahwa instrumen yang digunakan di dalam penelitian ini reliabel.
Dari hasil uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa angket sudah layak untuk digunakan sebagai
instrumen penelitian.
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Varians (Anova)
Pengujian Statistik Deskriptif dimaksudkan untuk mendiskripsikan
dan membandingkan data penelitian tentang perbedaan perilaku konsumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
siswa yang akan ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua, kelompok
referensi, dan motivasi berbelanja. Pendeskripsian data dilakukan
berdasarkan perhitungan standar deviasi. Teknik analisis data menggunakan
analisis varians (Anova). Menurut Sugiyono (2010), Anova merupakan
salah satu teknik statistik parametris inferensial yang digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel secara serempak.
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji Prasyarat
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah sebaran data
yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
dilakukan dengan program SPSS. Dengan menggunakan rumus
Kolmogorov-Smirnov dengan rumus:
D = ( F0 (x) – Sn (x))
Keterangan:
D = Deviasi maksimum
F0 = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif
Sn = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Jika nilai asymp.sig. (2 tailed) > 0,1, maka distribusi data
dikatakan normal. Sedangkan jika nilai asymp.sig. (2 tailed) < 0,1,
maka distribusi tersebut tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas varians ini bertujuan untuk mengetahui apakah
kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua
kelompok itu mempunyai varians yang sama maka kelompok tersebut
dikatakan homogen. Uji homogenitas menggunakan uji Levene. Uji
Levene menggunakan rumus:
b. Uji Hipotesis
1) One Way Anova
Dalam penelitian ini, pengujian hipotesisnya menggunakan
analisis varians satu arah (One Way Anova). One Way Anova digunakan
untuk mengolah data yang hanya mengenal satu variabel saja. Menurut
Sugiyono (2010), langkah-langkah dalam pengujian hipotesisnya,
antara lain:
a) Menghitung Jumlah Kuadrat Total (JKtot) dengan rumus:
JKtot = ∑ (∑ )
b) Menghitung Jumlah Kuadrat Antar Kelompok (JKant) dengan rumus:
JKant = ∑(∑ )
(∑ )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
c) Menghitung Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok (JKdal) dengan
rumus:
JKdal = JKtot JKant
d) Menghitung Mean Kuadrat Antar Kelompok (JKant) dengan rumus:
MKant =
e) Menghitung Mean Kuadrat Dalam Kelompok (JKdal) dengan rumus:
MKdal =
f) Menghitung F hitung (Fhit) dengan rumus:
Fhit =
Formulasi uji hipotesis mengenai perilaku konsumsi ditinjau
dari status sosial ekonomi orang tua, kelompok referensi, dan motivasi
berbelanja pada siswa sebagai berikut:
(1) Perumusan hipotesis 1
H0 : Tidak adanya perbedaan yang signifikan perilaku konsumsi
ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua pada siswa-siswi
SMA Negeri 6 Yogyakarta.
H1 : Adanya perbedaan yang signifikan perbedaan perilaku konsumsi
ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua pada siswa-siswi
SMA Negeri 6 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
(2) Perumusan hipotesis 2
H0 : Tidak adanya perbedaan yang signifikan perilaku konsumsi
ditinjau dari pengaruh kelompok referensi pada siswa-siswi SMA
Negeri 6 Yogyakarta.
H1 : Adanya perbedaan yang signifikan perbedaan perilaku konsumsi
ditinjau dari pengaruh kelompok referensi pada siswa-siswi SMA
Negeri 6 Yogyakarta.
(3) Perumusan hipotesis 3
H0 : Tidak adanya perbedaan yang signifikan perilaku konsumsi
ditinjau dari motivasi berbelanja pada siswa-siswi SMA Negeri 6
Yogyakarta.
H1 : Adanya perbedaan yang signifikan perbedaan perilaku konsumsi
ditinjau dari motivasi berbelanja pada siswa-siswi SMA Negeri 6
Yogyakarta.
H0 : 1 ≠ 2
H1 : 1 = 2
(a) Tingkat Signifikansi yang digunakan 5%
(b) Kriteria pengujian hipotesis
- Jika nilai fhitung < ftabel maka H0 diterima
- Jika nilai fhitung > ftabel maka H1 diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Deskripsi Lokasi
1. Letak dan Luas Wilayah
SMA Negeri 6 Yogykarta berlokasi di Jln. C. Simanjuntak 2
Yogyakarta 55223, yang berkelurahan Terban, Gondokusuman hanya
sekitar lima menit dari ikon Yogyakarta yang sangat terkenal, Tugu
Jogja. Luas tanah dan bangunan di SMA Negeri 6 Yogyakarta sekitar
8.780 m2 dan 3.428 m
2, selain itu juga memiliki halaman yang luas
sekitar 2.226 m2. Halaman luas dan pepohonan rindang menghiasi setiap
sudut sekolah. Bangunan tua bekas milik Belanda ini masih berdiri
kokoh, pintu dan jendela menjadi ciri khasnya.
2. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 6 Yogyakarta
Setelah perang kemerdekaan usai, dibenahilah sistem pendidikan di
Sekolah Menengah Atas, sekolah yang sudah ada adalah SMA Bagian A
(Sastra) dan SMA Bagian B (Eksata). Asal mula berdirinya SMA
NEGERI 6 Yogyakarta tidak dapat dipisahkan dengan SMA Bagian A
(Sastra) yang terletak di Jalan C. Simanjuntak 2 (dahulu Jalan Jati no 1)
yang pada waktu itu dipimpin oleh Bapak R. DS Hadiwidjono bersama
bapak-bapak: Jurjanal, Prof. Ir. Harjono, Prof. Ir. Supardi dan Prof.
Suhardi, SH., didirikan Sekolah Menengah Umum Atas Bagian C
(Yuridis Ekonomi) pada tanggal 17 September 1949 dan ditunjuk selaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
direkturnya adalah Bapak R. DS Hadiwidjono yang pada saat itu
jugamenjabat sebagai Direktur SMA Bagian A (Sastra) Yogyakarta.
Adanya kedua jenis Sekolah Menengah Atas tersebut belum dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat, karena itu dibuka jurusan baru yang
mempunyai dasar sosial-ekonomi-yuridis yang kemudian diberi nama
SMA Bagian C.Adapun tujuan semula dibukanya SMA C adalah:
a. Untuk memenuhi kebutuhantenaga menengah seperti Pamong Praja
dan Pengadilan Negeri serta tenaga administrasi yang selama perang
kemerdekaan telah banyak menyusut.
b. Memberikan kesempatan pada siswa untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi ( Universitas, Akademi, dan lain-lain).
Berkat perjuangan yang gigih dari R. DS Hadiwidjono maka
melalui Surat Keputusan Menteri P & K No.210/B tanggal 27 Oktober
1949 SMA/C memperoleh status menjadi SMA Negeri Bagian C, segala
kesulitan dapat diatasi meskipun sarana dan prasarana pendidikan pada
saat itu belum memadai.
Sejak tanggal 31 Maret 1950 Pimpinan SMA/C yang semula
dirangkap oleh R.DS Hadiwidjono diserahkan kepada pimpinan yang
baru yaitu Bapak R.M. Soewito Poespokoesomo dan sebagai wakilnya
ditunjuk Bapak. R.A. Djakatirtana, S.H., dengan jumlah kelas ada 7
ruang, tenaga guru 7 orang, dan karyawan 12 orang. Karena Bapak R.M.
Soewito Poespokoesoemo tidak dapat melaksanakan tugasnya (sakit),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
maka Bapak R.A. Djakatirtana, S.H. ditunjuk sebagai Pimpinan SMA/C
dan banyak kemajuan yang dicapainya.
Kemudian timbul persoalan baru mengenai kenyataan bahwa para
calon siswa yang berasal dari kedua kelompok siswa yang berbeda, yaitu
sebagian dari mereka yang pernah menjadi Tentara Pelajar (TP) yang
didemobilisir dan sebagian lagi mereka yang bukan Tentara Pelajar (TP).
Perlu diketahui bahwa siswa bekas Tentara Pelajar (TP) sebelum tahun
1950 adalah siswa-siswa dari SMA PERJOANGAN yaitu suatu SMA
yang didirikan untuk menampung pelajar-pelajar yang kembali dari Front
Perjoangan agar mereka tidak terasing dari pelajaran sekolah dan yang
kemudian akan pergi lagi ke Front Perjoeangan.
Karena kedua kelompok siswa tersebut mempunyai sikap dan
perilaku dan sikap mental yang berbeda, maka ada gagasan sebaiknya
kedua kelompok siswa tersebut dipisahkan dalam belajar sehingga
masing-masing merupakan kelompok yang homogen. Selain itu, jumlah
siswanya semakin banyak sehingga tak tertampung. Akhirnya diputuskan
bahwa siswa bekas Tentara Pelajar (TP) dimasukkan SMA/C yang
dibuka siang hari dan tempatnya sama di Jalan Pogung 2, gedung
bersejarah milik yayasan BOPKRI.
Terhitung mulai tanggal I Juni 1952, SMA/C secara resmi dipecah
menjadi dua sekolah sesuai dengan Surat Keputusan Menteri P & K
Nomor 3094/B tanggal 21 Juli 1952.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
a. SMA/C Negeri I dengan Pimpinan Sekolah Bapak Parmanto,S.H.
dengan jumlah kelas sebanyak 12 ruang dan masuk siang hari.
Lokasi Jalan Pogung Nomor 2 Yogyakarta. SMA/C Negeri I
kemudian menjadi SMA/C V dan terakhir menjadi SMA 5
Yogyakarta yang sekarang berlokasi di Jalan Pembayun Kota Gede
Yogyakarta.
b. SMA/C Negeri II dengan Pimpinan Sekolah Bapak R.A
Djakatirtana, S.H. dengan jumlah kelas sebanyak 12 ruang dan
masuk pagi hari. Lokasi juga di Jalan Pogung Nomor 2 Yogyakarta.
c. SMA/C Negeri II kemudian menjadi SMA/C VI dan terakhir
menjadi SMA NEGERI 6 Yogyakarta sejak bulan Agustus 1957
lokasinya pindah ke Jalan C. Simanjuntak Nomor 2 (dahulu Jalan
Jati No. 1) Yogyakarta, yaitu gedung yang dahulu ditempati SMA/A
(Sastra) yang telah pindah ke gedung baru di Jl. Hos Cokroaminoto
Yogyakarta.SMA/C IIuntuk pertama kalinya mengadakan Ujian bagi
siswa kelas III tahun 1952.
Dalam perkembangannya, SMA/C yang semula menyediakan
tenaga menengah yang siap terjun ke dunia kerja, selaras dengan tuntutan
jaman pada akhirnya lebih banyak menyiapkan siswanya untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Berbagai upaya perbaikan
selalu diusahakan baik tenaga kependidikan, tenaga tata
usaha/administrasi maupun penambahan ruang-ruang kelas yang
memadai. Atas prakarsa Bapak Prof. Daud Yusuf yang pada waktu itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang merupakan alumni
SMA/A yang pernah menempati gedung tersebut pada tahun 1981
diadakan renovasi besar-besaran dengan menambah dan merombak
ruangan lama yang kurang memenuhi syarat sehingga jumlah ruang yang
lama 7 ruang sedang ruang kelas baru menjadi 25 ruang.
Selanjutnya SMA NEGERI 6 Yogyakarta direncanakan akan
menjadi Sekolah Tipe A yaitu dengan jumlah kelas sebanyak 27 ruang
dan diharapkan mempunyai jurusan/program yang lengkap (IPA, IPS,
dan Bahasa).
Untuk mengimbangi kerja pikir para siswa, sekolah mengadakan
berbagai kagiatan ekstra kurikuler dan siswa memilih sesuai dengan
minatnya untuk mengembangkan kreativitasnya.
Untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan dan
mengembangkan sekolah telah didirikan suatu yayasan dengan nama
Yayasan SISWO UTOMO yang didirikan oleh alumni SMA NEGERI 6
Yogyakarta pada tanggal 7 April 1991 yang tujuannya antara lain
memberikan bantuan untuk kemajuan sekolah serta beasiswa bagi siswa
yang berprestasi.
Kerjasama yang kompak antara Pengurus Komite Sekolah dengan
Kepala Sekolah, para guru/karyawan sangat menunjang untuk kemajuan
sekolah. Dari prestasi akademik maupun nonakademik (kegiatan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
kreativitas) yang telah dicapai selama ini SMA NEGERI 6 Yogyakarta
menduduki peringkat yang cukup terhormat di Yogyakarta.
3. SMA Negeri 6 Yogyakarta
SMA Negeri 6 Yogyakarta saat ini bukanlah sebagai sekolah
biang ribut dan prestasi nol besar. Sekolah yang semula dikenal sering
tawuran kini telah mengikrarkan diri sebagai “The Research School of
Yogyakarta”, atau sekolah riset. Beragam prestasi di bidang Karya Ilmiah
Remaja (KIR) membuat sekolah yang berdiri 27 Oktober 1949 ini tidak
ragu untu menyebut diri sebagai The Research School of Yogyakarta
yang pertama di Kota Yogyakarta. Kini SMA Negeri 6 Yogyakarta bisa
disebut sebagai salah satu sekolah unggulan di Kota Yogyakarta, bukan
SMA yang mencintai ajang tawarun melainkan menyukai bidang
penelitian. Di sekolah ini siswa secara individu atau kelompok wajib
membuat penelitian yang diikutkan dalam lomba di tingkat kota,
nasional, hingga internasional. Juara bukanlah tujuan utama. Program ini
semata-mata untuk mendorong siswa percaya diri atas karyanya dan terus
berinovasi, terutama untuk memecahkan masalah yang ada di lingkungan
sekitar.
Meskipun sekolah riset, fasilitas laboratorium yang ada di sekolah
ini layaknya laboratorium standar yang dimiliki SMA lain. Namun,
berbagai keterbatasan peralatan laboratorium tidak menghalangi
kreativitas siswa untuk mewujudkan ide penelitian mereka. Adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
ruang pusat riset di SMA Negeri 6 Yogyakarta dapat menjadi ajang untuk
memamerkan inovasi-inovasi yang berhasil meraih penghargaan di
tingkat daerah, nasional, hingga internasional semakin memicu siswa
untuk menunjukkan eksistensinya. Sekolah juga secara rutin menggelar
Research Day sebagai ajang lomba antarkelas di tingkat sekolah.
4. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Negeri 6 Yogyakarta
Tanah sekolah sepenuhnya adalah tanah Kasultanan Yogyakarta
dengan luas areal lebih kurang 5.770 m2. Sekolah dikelilingi pagar
sepanjang 360m. Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik.
Jumlah ruang untuk menunjang kegiatan belajar mengajar memadai.
Lingkungan di SMA Negeri 6 Yogyakarta sangan rindang karena
dipenuhi dengan pepohonan dan bunga disetiap lorong, halaman, taman,
dan tempat parkirnya. Ditepi samping kanan digunakan untuk parker
sepeda maupun motor milik siswa, guru dan karyawan. Sedangkan untuk
tamu dan mobil terletak dibagian depan setelah gerbang. Pintu gerbang
dan beberapa kelas telah direnovasi menjadi lebih baik lagi. Didekat
pintu masuk SMA disambut dengan almari besar berkaca yang berisi
berbagai piala penghargaan yang telah diraih oleh siswa. Bagian depan
halaman dipergunakan sebagai tempat upacara bendera setiap hari senin
dan hari-hari besar lainnya. Dalam gedung SMA Negeri 6 Yogyakarta ini
memiliki gedung-gedung berlantai dua yang digunakan untuk ruang kelas
siswa dan tempat beribadah (mushola).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
SMA Negeri 6 Yogyakarta ini memiliki satu ruang kepala
sekolah, ruang tata usaha, ruang wakil kepala sekolah, ruang BP/BK,
ruang guru, ruang komite, ruang pertemuan. Selain itu juga terdapat
fasilitas-fasilitas yang menunjang seperti perpustakaan yang berAC,
ruang laboratorium IPA terdiri dari 3 ruang, laboraturium Bahasa terdiri
dari 1 ruang, laboraturium komputer dan ruang AVA terdiri dari 2 ruang,
29 ruang kelas, ruang OSIS, UKS, galery lingkungan hidup, dan
research centre terdiri masing-masing 1 ruang, serta 15 ruang toilet.
Disamping fasilitas-fasilitas tersebut, SMA Negeri 6 Yogyakarta juga
memiliki 1 unit lapangan olah raga, 1 unit tempat penjaga sekolah, 2 unit
kantin sekolah, dan 1 unit tempat pengolahan sampah.
B. Deskripsi Responden
1. Jumlah Peserta Didik SMA Negeri 6 Yogyakarta
Jumlah peserta didik pada tahun ajaran 2013/2014 seluruhnya 771
siswa. Peserta didik kelas X berjumlah 254 siswa tersebar merata
sebanyak 8 rombongan belajar. Peserta didik kelas XI berjumlah 260
siswa tersebar merata program IPA sebanyak 6 rombongan belajar dan
program IPS sebanyak 3 rombongan belajar. Peserta didik kelas XII
berjumlah 257 siswa tersebar merata program IPA sebanyak 6
rombongan belajar dan program IPS sebanyak 3 rombongan belajar.
Namun, responden dalam penelitian ini dilakukan pada kelas XI dan X
sebanyak 80 siswa, masing-masing terdiri dari 40 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut ini disajikan tabel deskripsi data berdasarkan jenis kelamin
siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta.
Tabel IV.1
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-Laki 32 40%
Perempuan 48 60%
Total 80 100%
Sumber: Data primer, diolah 2014
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 80 responden
yang diambil dalam penelitian, responden berjenis kelamin perempuan
lebih banyak daripada laki-laki. Responden perempuan sebanyak 48
siswa (60%) dan sisanya berjenis kelamin laki-laki sebanyak 32 orang
(40%).
3. Deskripsi Responden Berdasarkan Daerah Asal
Berikut ini disajikan tabel deskripsi data berdasarkan daerah asal
siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta.
Tabel IV.2
Deskripsi Responden Berdasarkan Daerah Asal
Daerah Asal Frekuensi Persentase
Yogyakarta 68 85%
Luar Yogyakarta 12 15%
Total 80 100%
Sumber: Data primer, diolah 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 80 responden
yang diambil dalam penelitian, responden yang daerah asalnya Yogyakarta
lebih banyak daripada luar Yogyakarta (pendatang). Responden yang
berdaerah asal Yogyakarta sebanyak 68 siswa (85%), sedangkan yang
berdaerah asal dari luar Yogyakarta sebanyak 12 siswa (15%).
4. Hubungan Guru Dengan Siswa
Hubungan antara guru dengan siswa sangat baik. Terlihat pada saat
pagi hari sewaktu masuk setelah pintu gerbang, kepala sekolah atau Bapak
Mifta Khoddin dengan beberapa guru berdiri dengan seyumnya yang
sangat ramah kepada semua siswa yang baru saja datang. Di SMA Negeri
6 Yogyakarta memiliki tradisi agar semua siswa untuk berjabat tangan
sebagai simbolis rasa patuhnya dan sopan santun kepada guru maupun
kepala sekolahnya. Siswa dan guru pun nampak akrab seperti layaknya
orang tua mereka sendiri. Sebelum jam pelajaran dimulai maka akan
menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama dan dalam posisi
berdiri. Semua guru, karyawan dan siswa diharapkan berdiri tanpa
terkecuali.
5. Kegiatan Siswa Di Sekolah
Kegiatan siswa pada prinsipnya adalah mengikuti belajar mengajar
secara aktif. Siswa diharapkan berperan aktif di dalam kegiatan yang
menunjang pendidikan, dan juga yang dapat meningkatkan dan menjaga
nama baik sekolah. Seluruh kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
hari mulai pukul 07.15 hingga siang hari pukul 13.45. Khusus hari Jumat,
kegiatan belajar mengajar mulai pukul 07.15 sampai 11.30. Selain
belajar, siswa juga harus mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang
ditentukan oleh pihak sekolah, misalnya mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler, tes/ulangan, pendalaman materi serta berbagai
perlombaan tingkat SMA. Sistem belajar di SMA Negeri 6 Yogyakarta
adalah Moving Class, artinya siswa pindah kelas saat pergantian
pelajaran. Dengan moving class, siswa menjadi tidak bosan dengan
suasana kelas karena mereka dapat merasakan suasana belajar di ruang
yang berbeda-beda. Meskipun demikian, sistem moving class memiliki
beberapa kendala, diantaranya dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk
pindah ruang saat pergantian jam pelajaran sehingga waktu belajar (JP)
nya berkurang, siswa sering lupa dengan ruang kelasnya sehingga
sebelum masuk kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa
harus ke tempat piket untuk melihat jadwal ruang kelas, tiap ganti
pelajaran siswa harus melakukan adaptasi kembali dengan ruang kelas
yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
BAB V
HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 siswa-siswi SMA
Negeri 6 Yogyakarta. Siswa-siswi yang mengisi kuesioner merupakan siswa-
siswi dari kelas X , XI IPA dan XI IPS. Berikut ini disajikan deskripsi
responden berdasarkan data penelitiannya.
1. Deskripsi Tentang Status Sosial Ekonomi Responden
Tabel V.1
Deskripsi Status Sosial Ekonomi Responden
No Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase (%)
1. Tinggi X ≥ 30,00 10 12,5
2. Sedang 19,60 ≤ X < 30,00 52 65,0
3. Rendah X < 19,60 18 22,5
Total 80 100
Sumber: Data primer, diolah 2014
Berdasarkan hasil pada Tabel V.1 menunjukkan bahwa dalam
status sosial ekonomi, mayoritas responden berada dalam kategori sedang
yaitu sebanyak 52 responden (65,0%), lalu kategori rendah ada sebanyak
18 responden (22,5%), dan yang masuk dalam kategori tinggi ada
sebanyak 10 responden (12,5%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
2. Deskripsi Tentang Pengaruh Kelompok Referensi Responden
Tabel V.2
Deskripsi Pengaruh Kelompok Referensi Responden
No Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase (%)
1. Kuat X ≥ 17,40 14 17,5
2. Sedang 13,50 ≤ X < 17,40 54 67,5
3. Lemah X < 13,50 12 15,0
Total 80 100
Sumber: Data primer, diolah 2014
Tabel V.2 menunjukkan hasil kategorisasi pada pengaruh
kelompok referensi yang paling banyak masuk dalam kategori sedang
yaitu sebanyak 54 responden (67,5%) dan dalam kategori pengaruh
kelompok referensi kuat sebanyak 14 responden (17,5%). Sedangkan yang
berada dalam kategori lemah ada sebanyak 12 responden (15,0%).
3. Deskripsi Tentang Motivasi Berbelanja Responden
Tabel V.3
Deskripsi Motivasi Berbelanja Responden
No Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase (%)
1. Tinggi X ≥ 17,52 13 16,3
2. Sedang 13,63 ≤ X < 17,52 57 71,3
3. Rendah X < 13,63 10 12,5
Total 80 100
Sumber: Data primer, diolah 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Berdasarkan hasil pada Tabel V.3 menunjukkan bahwa dalam
motivasi berbelanja, mayoritas responden berada dalam kategori sedang
yaitu sebanyak 57 responden (57,0%), lalu kategori tinggi ada sebanyak 13
responden (16,3%), dan yang masuk dalam kategori rendah ada sebanyak
10 responden (12,5%).
4. Deskripsi Tentang Perilaku Konsumsi Responden
Tabel V.4
Deskripsi Perilaku Konsumsi Responden
No Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase (%)
1. Kurang rasional X ≥ 23,80 17 21,3
2. Cukup rasional 18,10 ≤ X < 23,80 44 55,0
3. Rasional X < 18,10 19 23,8
Total 80 100
Sumber: Data primer, diolah 2014
Tabel V.4 menunjukkan bahwa tingkat perilaku konsumsi
responden adalah sebagai berikut: responden yang memiliki perilaku
konsumsi rasional sebanyak 19 orang (23,8%), responden yang memiliki
perilaku konsumsi cukup rasional sebanyak 44 orang (55,0%), dan
responden yang memiliki perilaku konsumsi kurang rasional sebanyak 17
orang (21,3%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
siswa atau responden memiliki perilaku konsumsi yang cukup rasional
yaitu sebanyak 44 orang (66,0%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
B. Analisis Data
1. Pengujian Persyaratan Analisis Data
a. Pengujian Normalitas
Uji normalitas sebaran perlu dilakukan karena data yang
diambil dalam penelitian ini adalah dari sampel, sehingga dari uji
normalitas sebaran ini akan dapat diketahui normal tidaknya
penyebaran data pada variabel tersebut. Pengujian normalitas data
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test dan dikerjakan dengan bantuan program
SPSS 13.0 for Windows. Ringkasan hasil pengujian tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel V.5
Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data
Data Variabel Asymp. Sig.
(2-tailled)
Kolmogorof-
Smirnov Z Keterangan
Status Sosial
Ekonomi 0,238 1,032 Normal
Pengaruh
Kelompok
Referensi
0,066 1,305 Normal
Motivasi
Berbelanja 0,084 1,258 Normal
Perilaku
Konsumsi 0,430 0,873 Normal
Sumber: Data primer, diolah 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Dari hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov (KS) diperoleh nilai sig. pada status sosial ekonomi sebesar
0,238 (p>0,05), nilai sig. pada pengaruh kelompok referensi sebesar
0,066 (p>0,05), nilai sig. pada motivasi berbelanja sebesar 0,084
(p>0,05) dan nilai sig. pada perilaku konsumsi sebesar 0,430 (p>0,05).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data tersebut
adalah normal.
b. Pengujian Homogenitas
Pengujian homogenitas dalam penelitian dilakukan berdasarkan
hasil Uji Levene Statistic Test dan dikerjakan dengan bantuan program
SPSS 13.0 for Windows. Hasil pengujian homogenitas dapat dilihat
pada Tabel berikut ini.
Tabel V.6
Hasil Pengujian Homogenitas Perilaku Konsumsi
No. Variabel Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1. Status Sosial Ekonomi 0,226 2 77 0,799
2. Pengaruh Kelompok Referensi 0,144 2 77 0,866
3. Motivasi Berbelanja 0,834 2 77 0,438
Sumber: Data primer, diolah 2014
Berdasarkan Tabel V.6 diketahui hasil untuk kesamaan varians
data perilaku konsumsi terhadap status sosial ekonomi, pengaruh
kelompok referensi dan kelompok berbelanja. Nilai sig. untuk masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
masing variabel yaitu untuk status sosial ekonomi nilainya 0,799,
pengaruh kelompok referensi nilainya 0,866 dan pada motivasi
berbelanja nilainya 0,438. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara
keseluruhan memiliki nilai sig. > 0,05. Dengan demikian dapat
dismpulkan bahwa terdapat kesamaan varians populasi dalam
penelitian ini.
2. Pengujian Hipotesis
a. Perilaku konsumsi ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua
pada siswa-siswi di SMA Negeri 6 Yogyakarta
1) Rumusan Hipotesis
H0 : Tidak adanya perbedaan yang signifikan perilaku konsumsi
siswa-siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta ditinjau dari status
sosial ekonomi orang tua.
H1 : Adanya perbedaan yang signifikan perilaku konsumsi siswa-
siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta ditinjau dari status sosial
ekonomi orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
2) Pengujian Hipotesis
Tabel V.7
Hasil ANOVA Perilaku Konsumsi Ditinjau Dari Status Sosial
Ekonomi
ANOVA
PERILAKU KONSUMSI
77.323 2 38.662 5.293 .007
562.477 77 7.305
639.800 79
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Sumber: Data primer, diolah 2014
Hasil statistik pada tabel V.7 menunjukkan bahwa terdapat
perbedaaan perilaku konsumsi ditinjau dari status sosial ekonomi
orang tua. Hal tersebut dibuktikan dari nilai F hitung yang
diperoleh sebesar 5,293 dengan nilai sig. sebesar 0,007 (p<0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian didukung oleh
data hasil penelitian. Artinya bahwa dengan adanya status sosial
ekonomi dari orang tua yang berbeda maka terjadi perbedaan
perilaku konsumsi siswa.
b. Perilaku konsumsi ditinjau dari pengaruh kelompok referensi
pada siswa-siswi di SMA Negeri 6 Yogyakarta
1) Rumusan Hipotesis
H0 : Tidak adanya perbedaan yang signifikan perilaku konsumsi
siswa-siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta ditinjau dari pengaruh
kelompok referensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
H1 : Adanya perbedaan yang signifikan perilaku konsumsi siswa-
siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta ditinjau dari pengaruh
kelompok referensi.
2) Pengujian Hipotesis
Tabel V.8
Hasil ANOVA Perilaku Konsumsi Ditinjau Dari Pengaruh
Kelompok Referensi
ANOVA
PERILAKU KONSUMSI
69.362 2 34.681 4.681 .012
570.438 77 7.408
639.800 79
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Sumber: Data primer, diolah 2014
Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan perilaku konsumsi ditinjau dari pengaruh kelompok
referensi. Hal tersebut dibuktikan dari nilai F hitung yang diperoleh
sebesar 4,681 dengan nilai sig. sebesar 0,012 (p<0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis penelitian didukung oleh data hasil
penelitian. Artinya bahwa dengan adanya pengaruh kelompok
referensi yang berbeda maka terjadi perbedaan perilaku konsumsi
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
c. Perilaku konsumsi ditinjau dari motivasi berbelanja pada siswa-
siswi di SMA Negeri 6 Yogyakarta
1) Rumusan Hipotesis
H0 : Tidak adanya perbedaan yang signifikan perilaku konsumsi
siswa-siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta ditinjau dari motivasi
berbelanja.
H1 : Adanya perbedaan yang signifikan perilaku konsumsi siswa-
siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta ditinjau dari motivasi
berbelanja.
2) Pengujian Hipotesis
Tabel V.9
Hasil ANOVA Perilaku Konsumsi Ditinjau Dari Motivasi
Berbelanja
ANOVA
PERILAKU KONSUMSI
5.481 2 2.740 .333 .718
634.319 77 8.238
639.800 79
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Sumber: Data primer, diolah 2014
Hasil statistik pada tabel V.9 menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaaan perilaku konsumsi ditinjau dari motivasi
berbelanja. Hal tersebut dibuktikan dari nilai F hitung yang
diperoleh sebesar 0,333 dengan nilai sig. sebesar 0,718 (p>0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian tidak didukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
oleh data hasil penelitian. Artinya bahwa dengan adanya motivasi
berbelanja yang berbeda maka perilaku konsumsi siswa akan tetap
sama.
3. Pembahasan
a. Perilaku konsumsi siswa-siswi di SMA Negeri 6 Yogyakarta
ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan
perilaku konsumsi ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua. Hal
ini dibuktikan dari nilai F hitung yang diperoleh sebesar 5,293 dengan
nilai sig. sebesar 0,007 (p<0,05). Hasil penelitian ini mengandung arti
bahwa adanya perbedaan status sosial ekonomi dari orang tua
menjadikan perbedaan perilaku konsumsi siswa. Status sosial ekonomi
orang tua yang semakin tinggi menjadikan perilaku konsumsi anak
semakin kurang rasional. Status sosial ekonomi orang tua yang
rendah, maka perilaku konsumsi anak cenderung rasional. Sedangkan
status sosial ekonomi orang tua yang sedang, perilaku konsumsi anak
cenderung cukup rasional.
Hasil penelitian ini diduga disebabkan karena perbedaan
unsur-unsur dalam status sosial ekonomi orang tua. Unsur-unsur status
sosial ekonomi orang tua meliputi pendidikan orang tua, pekerjaan
orang tua, penghasilan orang tua, dan kepemilikan harta atau fasilitas
yang dimiliki orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Status sosial ekonomi tinggi dalam penelitian ini berarti orang
tua tersebut memiliki pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan
kepemilikan harta yang tinggi. Status sosial ekonomi orang tua tinggi
ditandai dengan gaji orang tua yang tinggi, kemampuan membayar
listrik bulanan lebih dari Rp. 300.000,00, memiliki langganan koran
dengan harga koran yang relatif mahal, seperti kompas dan jawa pos,
dan orang tua memiliki kendaraan mobil atau lebih dari satu jenis
kendaraan.
Seorang anak yang gaji orang tuanya tinggi menjadikan
perilaku konsumsi anak yang kurang rasional, sehingga anak akan
selalu dan memiliki kebiasaan berbelanja di pusat pertokoan (Mall)
seperti Galeria, Distro, Matahari, Ambarukmo Plaza, Mirota dan
Malioboro Mall dan tidak berbelanja di toko biasa. Lalu dengan orang
tua yang berpenghasilan tinggi, anak akan mengisi waktu luang
dengan berbelanja di pusat pertokoan ataupun menonton film di
bioskop dibandingkan dengan berdiam diri di rumah. Selain itu, anak
yang orang tuanya memiliki mobil akan lebih memilih tempat makan
dan memilih makan di KFC, Mc. Donald, dan Dunkin Donuts yang
merupakan tempat makan dengan harga mahal dibandingkan dengan
warung makan biasa. Dengan mobil yang dimiliki akan memudahkan
akses ke tampat makan yang berkelas.
Status sosial ekonomi orang tua sedang ditandai dengan gaji
orang tua yang cukup, kemampuan orang tua membayar listrik per
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
bulan lebih dari Rp. 50.000,00 dan kurang dari Rp. 300.000,00,
mempunyai langganan koran dengan harga yang sedang (tidak murah
dan tidak mahal) seperti Kedaulatan Rakyat, dan orang tua yang
memiliki sepeda motor.
Status sosial ekonomi orang tua sedang menjadikan perilaku
konsumsi anak yang cenderung cukup rasional. Terkadang anak
membeli barang karena kebutuhannya namun terkadang membeli
karena ada bursa obral, diskon, atau bonus-bonus dan iswa tidak selalu
berbelanja di mall atau department store. Anak dengan perilaku
konsumsi cukup rasional akan menghabiskan waktu luang dengan
kadang-kadang berbelanja ke pusat pertokoan dan kadang-kadang
hanya di rumah. Selain itu, anak yang orang tuanya memiliki sepeda
motor kadang-kadang akan memilih makan di KFC, Mc. Donald, atau
Dunkin Donuts, tetapi kadang-kadang juga makan di warung makan
biasa.
Status sosial ekonomi orang tua rendah ditandai dengan gaji
orang tua dibawah UMR, kemampuan orang tua membayar listrik
perbulan kurang dari Rp.50.000,00, orang tua yang tidak memiliki
langganan bacaan koran, dan orang tua tidak memiliki kendaraan
bermotor. Status sosial ekonomi orang tua rendah menjadikan perlaku
konsumsi anak pada kategori rasional atau sesuai dengan
kebutuhannya. Siswa yang mempunyai sifat yang rasional, yaitu siswa
membeli barang yang benar-benar dibutuhkan, siswa tidak harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
berbelanja di mall atau department store, mutu atau kualitas barang
baik atau dengan kata lain siswa tidak terlalu mementingkan merk
pada barang tersebut, siswa membeli dengan harga yang sesuai
kemampuan siswa. Oleh karena itu, siswa yang berada dalam
kelompok ini memiliki perilaku konsumsi yang didasarkan oleh
kebutuhan yang rasional dan dapat mengontrol pengeluarannya. Lalu
anak dengan perilaku konsumsi rasional akan menghabiskan waktu
luang di rumah dan hanya membeli barang yang sangat dibutuhkan
saja. Sedangkan barang-barang yang tidak dibutuhkan tidak akan
dibeli. Selain itu, anak akan memilih makan di warung makan biasa
yang dekat dengan rumah daripada ke tempat makan yang jauh karena
tidak memiliki sarana kendaraan. Biasanya tempat makan dengan
harga yang tinggi berada di pusat kota, sedangkan warung makan
biasa ada di dekat rumah-rumah penduduk.
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa siswa dengan status
sosial ekonomi orang tua yang rendah memiliki perilaku konsumsi
kurang rasional. Dimana status sosial ekonomi orang tua yang rendah
seharusnya memiliki perilaku konsumsi yang baik atau rasional. Hal
ini sejalan dengan teori demonstration effect. Efek peniruan
(demonstration effect) adalah berubahnya pola konsumsi masyarakat
bawah menjadi lebih konsumtif dari yang seharusnya, karena
terpengaruh oleh perilaku konsumsi kelompok masyarakat yang sudah
kaya dan berpenghasilan tinggi. Misalnya, siswa-siswa SMA Negeri 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Yogyakarta yang belum berpenghasilan membiasakan diri makan atau
jajan di cafe atau mall. Demikian juga keluarga yang sebenarnya
belum memiliki penghasilan cukup, memaksakan diri untuk makan
bersama di restoran (mewah) untuk merayakan hari ulang tahun anak.
Status sosial ekonomi orang tua yang tinggi memiliki perilaku
konsumsi yang kurang rasional akan tetapi diimbangi dengan
pendapatannya. Hal ini dapat dikatakan memiliki perilaku konsumsi
yang kurang irasional ketika pendapatan yang diterima melebihi
jumlah pengeluarannya, tentunya juga harus didasari oleh kebutuhan
yang rasional. Perilaku konsumsi baik dalam penelitian ini berarti
siswa tersebut mempunyai sifat yang rasional, seperti siswa membeli
barang yang benar-benar dibutuhkan, siswa mengisi waktu luangnya
dengan baik, barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal
bagi siswa, mutu atau kualitas barang baik atau dengan kata lain siswa
tidak terlalu mementingkan merk pada barang tersebut, siswa membeli
dengan harga yang sesuai kemampuan siswa. Oleh karena itu, siswa
yang berada dalam kelompok ini memiliki perilaku konsumsi yang
didasarkan oleh kebutuhan yang rasional dan dapat mengontrol
pengeluarannya.
Temuan dalam penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Farida Indrayani Purwaningtiyas (2005). Hasil
penelitian Farida menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perilaku
konsumsi ditinjau dari status sosial ekonomi. Konsumen yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
berstatus sosial ekonomi rendah dan sedang mempunyai perilaku yang
rasional dalam mengkonsumsi barang primer, barang sekunder, dan
barang tersier, sedangkan konsumen yang berstatus sosial tinggi
mempunyai perilaku tidak rasional dalam mengkonsumsi barang
primer, barang sekunder, dan barang tersier.
b. Perilaku konsumsi siswa-siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta ditinjau
dari pengaruh kelompok referensi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
perilaku konsumsi ditinjau dari pengaruh kelompok referensi. Hal ini
dibuktikan dari nilai F hitung yang diperoleh sebesar 4,681 dengan
nilai sig. sebesar 0,012 (p<0,05). Hasil penelitian ini memiliki arti
bahwa adanya pengaruh kelompok referensi yang berbeda menjadikan
perbedaan perilaku konsumsi siswa. Dalam penelitian ini, diketahui
bahwa sebagian besar siswa memiliki pengaruh kelompok referensi
pada kategori sedang dan memiliki pola perilaku konsumsi yang
cukup rasional.
Dewasa ini seseorang dituntut agar dapat mengikuti gaya
dalam lingkungannya supaya diterima sebagai anggota suatu
kelompok tertentu maka mereka tidak segan untuk mengikuti gaya
hidup dari tempat mereka berada meskipun uang mereka tidak cukup
untuk memenuhinya dengan berbagai cara walaupun harus
memaksakan dirinya untuk berhutang. Remaja saat ini cenderung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
mengkonsumsi barang dan jasa hanya sekedar untuk menaikkan
gengsinya atau hanya sekedar untuk pamer. Sehingga mereka tidak
memikirkan bahwa barang atau jasa tersebut sebenarnya terkadang
tidak sesuai dengan kebutuhannya melainkan karena oengaruh
kelompok referensi agar tidak merasa tertinggal dan berbeda dari
kelompok referensinya.
Pengaruh kelompok referensi meliputi produk yang digunakan
oleh tokoh idola, anjuran dari keluarga, dan yang digunakan dari
teman dekat. Seorang siswa yang memiliki pengaruh kelompok
referensi kuat, maka perilaku konsumsinya juga akan meningkat atau
kurang rasional dalam mengkonsumsi. Seorang siswa yang memiliki
pengaruh kelompok referensi sedang, maka perilaku konsumsinya
cenderung cukup rasional. Seorang anak yang memiliki pengaruh
kelompok referensi lemah, maka perilaku konsumsinya juga akan
rasional.
Pengaruh kelompok referensi kuat berarti bahwa siswa
memilih produk tertentu yang dimiliki oleh tokoh idola, dianjurkan
oleh keluarga, dan yang digunakan oleh teman terdekat (sahabat).
Semakin banyak kelompok referensi menjadikan semakin kuat
pengaruh kelompok referensi, sehingga perilaku konsumsi siswa juga
semakin kurang rasional. Kelompok referensi juga ditandai dengan
pengaruh yang kuat dari tokoh idola, keluarga, atau teman. Adanya
pengaruh yang kuat dari tokoh idola akan menjadikan perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
konsumsi siswa pada kategori kurang rasional. Seorang tokoh idola
yang menggunakan sepatu Reebok akan menjadikan siswa
berkeinginan menirukan tokoh idolanya dengan membeli sepatu
Reebok tersebut.
Pengaruh kelompok referensi sedang berarti bahwa siswa
jarang memilih produk tertentu yang dimiliki oleh tokoh idola,
dianjurkan oleh keluarga, dan yang digunakan oleh teman terdekat
(sahabat). Sehingga perilaku konsumsi siswa juga cenderung cukup
rasional. Adanya pengaruh yang sedang (tidak tinggi dan tidak
rendah) dari kelompok referensi juga akan menjadikan perilaku
konsumsi siswa pada kategori cukup rasional. Seorang siswa memilih
HP Samsung karena ada sedikit pengaruh teman terdekatnya dan
karena keinginan sendiri. Siswa merasa dengan memiliki HP Samsung
telah dapat memenuhi kebutuhannya.
Pengaruh kelompok referensi lemah berarti bahwa siswa hanya
kadang-kadang memilih produk tertentu yang dimiliki oleh tokoh
idola, dianjurkan oleh keluarga, dan yang digunakan oleh teman
terdekat (sahabat). Semakin sedikit kelompok referensi menjadikan
semakin lemah pengaruh kelompok referensi, sehingga perilaku
konsumsi siswa juga semakin baik atau rasional. Pengaruh kelompok
referensi pada kategori lemah akan menyebabkan perilaku konsumsi
anak pada kategori rasional. Kelompok referensi pada kategori rendah
berarti bahwa pengaruh orang tua atau tokoh idola atau teman sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
lemah terhadap keinginan anak membeli suatu produk. Seorang anak
dapat memilih membeli barang atas seleranya sendiri, kelompok
referensi jarang dijadikan acuan. Hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh kelompok referensi tinggi, sedang, rendah menjadikan
perilaku konsumsi yang berbeda pula.
Mayoritas siswa sedikit banyak memilih produk tertentu yang
dimiliki oleh tokoh idola, mendapat anjuran atau saran dari keluarga,
dan teman terdekat (sahabat), sehingga tokoh idola, anggota keluarga,
dan teman terdekat jarang dijadikan acuan dalam mengambil
keputusan untuk mengkonsumsi sesuatu. Mayoritas siswa memiliki
tokoh idola, sehingga mudah terpikat untuk membeli barang yang baru
sesuai yang diiklankan oleh tokoh idola melalui media massa. Selain
itu, mereka juga membeli barang atas anjuran atau saran dari orang
tua. Pengaruh dari teman juga menjadikan siswa membeli suatu
produk. Siswa suka melakukan kegiatan belanja barang-barang yang
sedang menjadi mode diantara teman-temannya.
Hal ini sesuai dengan karakteristik remaja menurut Rosandi
(dikutip Wagner, 2009) bahwa masa remaja pada usia 15-18 tahun
atau pada masa usia SMA mulai memperluas pergaulan dengan teman
sebaya dan mulai mengembangkan persahabatan. Menurut Suryani
(2013:161), kelompok referensi merupakan individu atau kelompok
yang dijadikan rujukan yang memiliki pengaruh nyata bagi individu
untuk melakukan keputusan dalam pembelian atau konsumsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Sebagai makhluk sosial, siswa juga memiliki kecenderungan
untuk bergaul dengan orang-orang di sekitarnya. Seorang siswa dapat
memiliki kelompok, misalnya persahabatan, kelompok dalam
organisasi di sekolah, maupun kelompok dalam organisasi di
masyarakat. Pihak-pihak yang berada dalam kelompok tersebut
biasanya saling berbagi norma-norma dan tujuan serta memiliki
kesamaan identitas. Jika salah satu anggota kelompok berhasil
dipengaruhi dalam membeli suatu produk, maka hal ini akan sangat
membantu untuk mempengaruhi anggota lain di dalam kelompok
tersebut.
Perilaku konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Pada
usia remaja, seseorang akan mudah terbujuk rayuan teman. Remaja
pada usia SMA lebih banyak menggunakan waktunya di luar rumah
untuk berkumpul dengan kelompoknya, maka dapat dimengerti bahwa
kelompok referensi dapat mempengaruhi perilaku konsumsinya.
Kebiasaan yang ada pada suatu kelompok untuk menggunakan produk
tertentu akan menjadikan anggota kelompok yang lain juga membeli
produk tersebut.
Kebiasaan berkumpul dengan teman-teman sebayanya atau
terdekatnya dapat mengubah perilaku konsumsinya sesuai dengan
teman-teman dalam lingkungan pergaulannya agar dapat diterima dan
diakui sebagai anggota kelompok tersebut. Siswa biasanya merasa
tidak percaya diri bila tidak dapat memakai barang ataupun jasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
seperti apa yang dipakai teman-temannya sehingga mereka berusaha
keras untuk mendapatkannya.
Hal ini menujukkan bahwa adanya perbedaan kelompok
referensi menjadikan perilaku konsumsi siswa yang berbeda pula.
Semakin banyak kelompok referensi maka akan semakin tinggi
perilaku konsumsi siswa. Begitu juga sebaliknya, semakin sedikit
kelompok referensi, maka akan semakin rendah perilaku konsumsi
siswa. Dalam penelitian ini, beberapa siswa mengalami efek peniruan
(demonstration effects). Tak jarang siswa juga meniru pola konsumsi
para bintang dunia. Bagaimana para bintang dunia itu berpenampilan,
baik pakaian, sepatu, tas dan assesoris lainnya, kemudian kendaraan
apa yang digunakan para bintang tersebut, akan ditiru oleh siswa.
c. Perilaku konsumsi siswa-siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta ditinjau
dari motivasi berbelanja
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaaan perilaku konsumsi ditinjau dari motivasi berbelanja. Hal
tersebut dibuktikan dari nilai F hitung yang diperoleh sebesar 0,333
dengan nilai sig. sebesar 0,718 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
hipotesis penelitian tidak didukung oleh data hasil penelitian. Hasil
penelitian ini memiliki arti bahwa meskipun motivasi berbelanja
berbeda, namun perilaku konsumsi siswa akan tetap sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Tidak ada perbedaan perilaku berbelanja pada siswa yang
memiliki motivasi berbelanja tinggi dengan siswa yang memiliki
motivasi berbelanja rendah. Siswa yang memiliki motivasi berbelanja
tinggi berarti bahwa dorongan dalam diri siswa untuk membeli produk
dengan dasar pertimbangan harga, kualitas barang, selera tinggi, dan
demi menjaga penampilan diri serta gengsi mereka dalam mengambil
keputusan berbelanja. Siswa dengan motivasi berbelanja tinggi selalu
merasa bahwa dengan memiliki barang (pakaian, tas, jam, dll) yang
sedang ngetrend dan bermerk dapat menaikkan gengsi. Namun,
motivasi berbelanjanya yang tinggi tidak menjadikan perbedaan dalam
perilaku konsumsi. Mekipun siswa selalu merasa bahwa dengan
memiliki barang yang sedang ngetrend dapat menaikkan gengsi
namun belum tentu siswa tersebut akan membeli barang tersebut di
Mall. Dapat juga anak tersebut membeli di toko biasa. Hal ini
disebabkan karena faktor lain, seperti faktor harga. Harga barang
yang sedang ngetrend di mall lebih mahal dibandingkan dengan harga
barang tersebut di toko biasa. Meskipun motivasi berbelanja siswa
tinggi, namun karena faktor keterjangkauan harga, siswa tersebut
dapat membeli barang di mall mapun di toko biasa. Hal ini
menunjukkan bahwa motivasi berbelanja yang tinggi dapat
menjadikan perilaku konsumsi yang kurang rasional, cukup rasional,
maupun rasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Tidak ada perbedaan perilaku berbelanja pada siswa yang
memiliki motivasi berbelanja sedang dengan siswa yang memiliki
motivasi berbelanja rendah. Siswa yang memiliki motivasi berbelanja
sedang berarti jarang terdapat dorongan dalam diri siswa dalam
membeli produk dengan dasar pertimbangan harga, kualitas barang,
selera, dan demi menjaga penampilan diri serta gengsi mereka dalam
mengambil keputusan berbelanja. Pencapaian target maksimal bukan
keinginan dari siswa. Dorongan yang ada dalam diri siswa tidak tinggi
dan juga tidak rendah atau dapat dikatakan motivasi berbelanjanya
biasa saja. Namun, motivasi berbelanjanya yang sedang tidak
menjadikan perbedaan dalam perilaku konsumsi. Meskipun siswa
mengetahui kalau di restoran biaya makan lebih mahal daripada di
warung biasa, namun belum tentu siswa tersebut akan membeli makan
di warung biasa yang harganya lebih murah. Dapat juga anak tersebut
membeli di toko biasa. Hal ini disebabkan karena faktor lain, seperti
faktor pelayanan. Seorang siswa dengan motivasi berbelanja sedang
mungkin akan memilih makan di restoran karena pelayanan yang
sangat memuaskan meskipun harganya lebih mahal dibandingkan
dengan harga di warung makan biasa.
Tidak ada perbedaan perilaku konsumsi pada siswa yang
memiliki motivasi berbelanja tinggi, motivasi berbelanja sedang,
dengan siswa yang memiliki motivasi berbelanja rendah. Siswa yang
memiliki motivasi rendah berarti rendahnya dorongan dalam diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
siswa untuk membeli produk dengan mempertimbangkan harga,
kualitas barang, selera, dan untuk penampilan diri serta gengsi mereka
dalam mengambil keputusan berbelanja. Motivasi belanja yang rendah
terjadi pada siswa yang tidak holic dengan kegiatan belanja atau
bahkan semata-mata hanya sebagai windows shopping (hanya melihat-
lihat tetapi tidak membeli). Namun, motivasi berbelanjanya yang
rendah tidak menjadikan perbedaan dalam perilaku konsumsi. Seorang
siswa yang memiliki motivasi belanja yang rendah dapat juga
memiliki perilaku konsumsi rasional. cukup rasional, dan bahkan
kurang rasional. Mekipun siswa tidak pernah menghiraukan adanya
midnight sale maupun promo barang, namun belum tentu siswa
tersebut tidak akan membeli barang tersebut di Mall. Dapat juga anak
tersebut membeli di Mall karena lokasi mall yang lebih dekat dengan
rumahnya dibandingkan dengan toko biasa.
Pada penelitian ini, diketahui bahwa sebagian besar siswa
memiliki motivasi pada kategori sedang dan memiliki pola perilaku
konsumsi yang cukup rasional. Motivasi merupakan tenaga pendorong
dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak
(Schiffman dan Kanuk, 2007). Berdasarkan pengertian ini, motivasi
berbelanja merupakan daya dorong dari dalam diri seseorang yang
mendorong mereka untuk berbelanja. Motivasi berbelanja itu tumbuh
karena adanya kebutuhan dan keinginan dalam diri individu. Adanya
kebutuhan dan keinginan tersebut mendorong seseorang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
memenuhi kebutuhannya ataupun keinginannya. Keputusan seseorang
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya tersebut merupakan
hasil pemikiran dan proses belanja individu (Schiffman dan Kanuk,
2007:72).
Hasil penelitian ini diduga disebabkan karena hasil pemikiran
dan proses belanja siswa dipengaruhi oleh faktor harga, kualitas
barang, selera, dan demi menjaga penampilan diri. Siswa dapat
melakukan kegiatan berbelanja karena produk tersebut memiliki
kualitas dan ketersediaan produk yang bagus, serta memiliki
keragaman merek. Siswa dapat lebih memilih produk dengan kualitas
yang bagus karena dapat digunakan lebih lama dan dapat
memperindah penampilan.
Namun ada juga siswa yang termotivasi untuk berbelanja
karena barang tersebut terjangkau atau bahkan terdapat pemotongan
harga (discount), serta lokasi yang mudah dijangkau. Potongan harga
dapat menarik minat siswa untuk membeli karena dengan adanya
potongan harga maka siswa dapat membeli produk lain dari sisa
uangnya. Selain itu, setiap siswa juga memiliki selera yang berbeda.
Siswa yang memiliki selera tinggi terhadap suatu produk akan lebih
memilih untuk membeli produk tersebut. Begitu juga sebaliknya,
seorang siswa yang tidak memiliki selera terhadap suatu produk, maka
sia akan lebih memilih produk lain menurut seleranya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Seorang siswa juga akan membeli suatu produk karena untuk
menjaga prenampilan. Menurut Rosandi (dikutip Wagner, 2009),
karakteristik siswa ada usia 15-18 tahun, biasanya duduk di bangku
SMU mulai menunjukkan keterkaitan dengan lawan jenis. Hal ini
dapat menjadikan siswa tersebut untuk selalu menjaga penampilannya.
Oleh sebab itu, siswa tersebut akan membeli produk-produk tertentu
untuk menjaga penampilannya.
Uraian tersebut menunjukkan bahwa motivasi berbelanja
antara siswa yang satu dengan yang lainnya berbeda, tergantung pada
dorongan yang ada pada dalam diri siswa tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa meskipun motivasi yang dimiliki oleh siswa
berbeda, namun perilaku konsumsi mereka tetap sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan
masing-masing masalah penelitian telah diuraikan pada bab V, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Dari hasil analisis data yang pertama dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaaan perilaku konsumsi siswa ditinjau dari status sosial ekonomi
orang tua. Hal ini berarti bahwa adanya perbedaan status sosial ekonomi
dari orang tua menjadikan perbedaan perilaku konsumsi siswa. Status
sosial ekonomi orang tua tinggi menjadikan perilaku konsumsi anak
berada dalam kategori kurang rasional. Semakin rendah status sosial
ekonomi orang tua menjadikan perilaku konsumsi anak berada dalam
kategori rasional.
2. Dari hasil analisis data yang kedua dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan perilaku konsumsi siswa ditinjau dari pengaruh kelompok
referensi. Hal ini berarti bahwa adanya perbedaan pengaruh kelompok
referensi menjadikan perbedaan perilaku konsumsi siswa. Pengaruh
kelompok referensi kuat menjadikan perilaku konsumsi anak berada
dalam kategori kurang rasional. Semakin lemah pengaruh kelompok
referensi menjadikan perilaku konsumsi anak berada dalam kategori
rasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
3. Dari hasil analisis data yang ketiga dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaaan perilaku konsumsi siswa ditinjau dari motivasi
berbelanja. Hasil penelitian ini memiliki arti bahwa siswa memiliki
perilaku konsumsi yang sama, meskipun motivasi berbelanjanya berbeda-
beda.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diberikan diatas, maka peneliti dapat
memberikan beberapa saran sebagai berikut.
1. Hendaknya siswa dapat mengatur perilaku konsumsinya meskipun orang
tua berada dalam kategori status sosial ekonomi cukup ataupun tinggi,
sehingga perilaku konsumsi tidak berlebihan. Selain itu, hendaknya orang
tua dapat memberikan keteladanan dalam melakukan kegiatan konsumsi.
2. Peran kelompok referensi sangat besar dalam mempengaruhi perilaku
konsumsi siswa sehingga perlu juga diperhatikan pergaulan siswa agar
siswa dapat memiliki pertimbangan-pertimbangan yang rasional dalam
mengkonsumsi barang maupun jasa, sehingga produk yang dibeli lebih
bermanfaat dan sesuai kebutuhan.
3. Bagi peneliti lain yang ingin mengidentifikasi perbedaan perilaku
konsumsi siswa, hendaknya meneliti variabel lain selain status sosial
ekonomi orang tua, kelompok referensi, dan motivasi berbelanja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa kelemahan yang mngkin dapat
menyebabkan temuan dalam penelitian ini bukan merupakan gambaran
sesungguhnya dari subyek penelitian:
1. Penelitian ini hanyaberfokus saja pada tiga variabel yaitu status sosial
ekonomi orang tua, kelompok referensi, dan motivasi berbelanja.
Sedangkan masih banyak variabel-variabel lain yang mempengaruhi
perilaku konsumsi siswa seperti agama, pengaruh psikologi, kebudayaan,
umur, dan lain-lain.
2. Sumber data pada penelitian ini dikumpulkan menggunakan kuesioner.
Ada kemungkinan bahwa responden penelitian menjawab item-item
pertanyaan kurang sungguh-sungguh, meskipun hal tersebut telah
diantisipasi sebelumnya oleh peneliti dengan memberikan arahan kepada
siswa agar kuesioner diisi berdasarkan kondisi yang sebenarnya.
Keterbatasan lainnya adalah kuesioner yang digunakan untuk
mengumpulkan data pada penelitian ini bukan merupakan instrumen
terstandar. Meskipun demikian, peneliti telah berusaha menempuh
prosedur penyusunan kuesioner dan melakukan uji validitas dan reliabilitas
instrumen.
3. Item yang digunakan sebagai alat pengumpul data kurang dapat
mengungkap setiap aspek dari masing-masing variabel karena jumlah item
pertanyaan dirasa kurang dan terbatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
DAFTAR PUSTAKA
Anneahira. Teori Konsumsi. Diakses dari http://www.anneahira.com/teori-
konsumsi.htm tanggal 15 Juli 2014.
Azwar, Saifudin. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Engel, James F., Blackwell, Roger D., Miniard, Paul W. 1994. Perilaku
Konsumen, Alih bahasa Budiyanto, 6th
. Jakarta: Binarupa Aksara
Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2006. Prinsip-prinsip Pemasaran jilid 1 edisi
12. Jakarta: Erlanggga.
Nn. Indikator Perilaku Konsumtif. Diakses dari
http://www.psychologymania.com/2012/06/indikator-perilaku
konsumtif.html tanggal 22 Maret 2014.
Nn. UMK Tahun 2014 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Diakses dari
http://www.nakertrans.jogjaprov.go.id/ tanggal 26 Maret 2014.
Noor, Juliansyah. 2010. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.
Prilanita, Yeni Nur. 2013. Kontribusi Status Sosial Ekonomi, Partisipasi dan
Pemahaman Anggota Terhadap Tingkat Keberhasilan Pemberdayaan
Ekonomi Dalam Program CSR Harihusada. Skripsi. Pendidikan Ekonomi.
Universitas Sanata Dharma.
Purwaningtiyas, Farida Indrayani. 2005. Perbedaan Perilaku Konsumsi
Masyarakat Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Dan Intensitas Kebutuhan
(studi kasus: Masyarakat RW VIII, kampung Gedongkiwo, Kelurahan
Gedungkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta). Skripsi.
Pendidikan Ekonomi. Universitas Sanata Dharma.
Santrock, John W. 2007. Remaja, edisi ke-sebelas. Jakarta: Erlangga
Schiffman, Leon G., Kanuk, Leslie Lazar. 2007. Perilaku Konsumen, edisi tujuh.
Jakarta: PT Indeks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Soeroto, Status Sosial Ekonomi. Diakses dari http://blog.ub.ac.id/agrodan/ tanggal
26 Maret 2014.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen, edisi ke-dua. Bogor: Ghalia
Indonesia
Suryani, Tatik. 2013. Perilaku Konsumen Di Era Internet. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Wagner. 2009. Gaya Hidup “Shopping Mall” Sebagai Bentuk Perilaku Konsumtif
Pada Remaja Di Perkotaan (Kasus: Konsumen Remaja Di Tiga One Stop
Shopping Mall di Jakarta). Skripsi. Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat. Institut Pertanian Bogor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LAMPIRAN 1
KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EIOt!~W~'"
~~..,Iw-,w.<a~~np~..'w.<-.sU'UOlp.......~~
...fa(!fld~)J!lA"sdftlsdnt1/f'Imll~JIItlunw.<1mI~
~IIqIIlIlJ!P!IlllIf9!pIDd'UIllIfutw~uncIMwIf'101P'~
~uduop~...~und~~plDd~~
...,..~!II!utp!pIDd'1RfI!pIDd9l[!PudIap~-.AlII{I\1Ivnsa
~lllrdqI~-.,.I:lLDdII'P1Ifa,(~UfIIlUllI;AJlqw.'II-r~
llftWIl~!J'I.I'PI'l'S~MIS'!UlL"!l!1~wtteP~!p-fww
.....!It.-s~p;Pll--.owM-.s~r-.udwpud~
"!sd~~~UIIf'P
1I'!1Ill!~~!II!"'!l!I~'..-rmq~!Sti.!tOWIIf(]"!SW»J~
JlOdIllOl~~'fl\LllIIU()Il1lO11Oll31'!SOSSlImS!JII'(Ilftflcfl!G~A
9~N,,"S!G!""!s--s!SfSWlISUO)l~~~lIIII)ISl"!IWV..1ppp'f
~.usilia.<"'!l!IXDdIf!IIo~"UfP!1xad-¥hI2iii'"~nutq(I~~!lIn'.mu:"ppos~1l"IJI!GqP!pm"j
llfS'IUl\r'!1lXUJll3lIlfll!P!p!DdfP'QS~~phq:l'SfA'S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
KUESIONER
ANALISIS KOMPARASI PERILAKU KONSUMSI
SISWA-SISWI SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA DITINJAU DARI
STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, PENGARUH KELOMPOK
REFERENSI, DAN MOTIVASI BERBELANJA
BAGIAN I
Identitas Responden
1. Nama : …………………………………………………………
2. Jenis Kelamin : …………………………………………………………
3. Kelas : …………………………………………………………
4. NIS : …………………………………………………………
5. Alamat : …………………………………………………………
6. Daerah Asal : …………………………………………………………
BAGIAN II
Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Berikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban di setiap pertanyaan dan
isilah titik-titik pada pertanyaan yang berbentuk esai di bawah ini yang menurut
Anda sesuai dengan keadaan yang sebenarnya!
1. Pendidikan terakhir yang Orang Tua Anda tempuh:
a. Tidak tamat SD
b. Tamat Sekolah Dasar (SD)
c. Tamat Sekolah Mengengah Pertama (SMP)
d. Tamat Sekolah Menengah Atas (SMA)
e. Lulus Akademi (D3)
f. Lulus Sarjana (S1)
g. Lulus Pascasarjana (S2 dan S3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
2. Pekerjaan Orang Tua
Pekerjaan ayah…………………………………………………………
3. Penghasilan total Orang Tua Anda dalam satu bulan:
a. Penghasilan kurang dari Rp 1.200.000,00
b. Penghasilan antara Rp 1.210.000,00 – Rp 1.750.000,00
c. Penghasilan antara Rp 1.751.000,00 – Rp 2.300.000,00
d. Penghasilan antara Rp 2.310.000,00 – Rp 2.850.000,00
e. Penghasilan lebih dari Rp 2.851.000,00
4. Jumlah biaya pemakaian listrik Anda dalam sebulan:
a. Rp 0 – Rp 50.000
b. Rp 51.000 – Rp 100.000
c. Rp 101.000 – Rp 200.000
d. Rp 201.000 – Rp 300.000
e. Lebih dari Rp 300.000
5. Status rumah atau tempat tinggal yang Anda tempati:
a. Kos atau asrama
b. Kontrak
c. Rumah Dinas
d. Rumah Saudara
e. Rumah Sendiri
6. Bacaan koran langganan Anda (jawaban dapat lebih dari satu):
a. Tidak berlangganan
b. Tribun atau Radar Yogyakarta
c. Kedaulatan Rakyat
d. Jawa Pos
e. Kompas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
7. Jenis kendaraan yang Anda miliki:
a. Angkutan umum
b. Sepeda
c. Sepeda motor
d. Mobil
e. Lebih dari satu jenis kendaraan
Petunjuk Bagian III, IV, dan V:
Berikan tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang paling Anda anggap
sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya pada kolom yang telah disediakan!
Keterangan:
SL : Selalu SR : Sering J : Jarang
TP : Tidak Pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
BAGIAN III
Pengaruh Kelompok Referensi
No. Pernyataan SL SR J TP
8. Saya mudah terpikat untuk membeli barang
yang baru (ngetrend) sesuai yang diiklankan
oleh tokoh idola lewat media massa, baik surat
kabar maupun Televisi.
9. Saya suka melakukan kegiatan berbelanja
barang-barang yang menjadi mode diantara
teman-teman.
10. Saya membeli barang-barang yang dianjurkan
oleh orang tua saya.
11. Saya merasa malu memiliki pakaian yang sama
dengan teman-teman.
12. Saya kurang mengikuti informasi tentang trend
mode yang melanda kaum remaja masa kini di
media massa.
13. Meskipun barang-barang yang saya beli tidak
disukai oleh orang tua tetapi saya tetap membeli
barang tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
BAGIAN IV
Motivasi Berbelanja
No. Pernyataan SL SR J TP
14. Saya merasa bahwa dengan memiliki barang
(pakaian, tas, sepatu, jam, dll) yang sedang
trend atau “in” dan bermerek itu dapat
menaikkan gengsi.
15. Pada saat diskon harga, saya buru-buru membeli
barang (pakaian, tas, sepatu, dll) meskipun saya
tidak memerlukannya.
16. Saya melakukan pertimbangan kualitas dan
kegunaannya sebelum memutuskan untuk
membeli suatu barang (tas, pakaian, sepatu, dll)
17. Saya merasa malu memiliki pakaian yang tidak
bermerek dan trendy.
18. Saya lebih senang membeli barang yang
modelnya sederhana karena bagi saya yang
penting nyaman bila dipakai.
19. Jika saya sedang berbelanja, jalan di pertokoan
tiba-tiba saya melihat suatu barang yang
membuat saya tertarik dan berkeinginan untuk
membeli barang itu tanpa mempertimbangkan
kualiatas dan kegunaannya, maka saya langsung
membeli barang tersebut.
20. Ada tidaknya midnight sale, diskon harga,
maupun promo barang, saya akan tetap
membeli pakaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
BAGIAN V
Perilaku Konsumsi
No. Pertanyaan SL SR J TP
21. Saya mempunyai kebiasaan berbelanja di pusat
pertokoan (Mall) seperti Galeria, Distro,
Matahari, Ambarukmo Plaza, Mirota, dan
Malioboro Mall.
22. Saya kurang menyukai makanan dan minuman
yang serba instant (fast food).
23. Saya menyukai HP yang bermerek dan terkenal
seperti Apple, Samsung, Smartfren, Sony
Erickson, dan Blackberry.
24. Saya mengkonsumsi makanan dan minuman
seperti KFC, Dunkin Donats, Mc Donals, Pepsi,
Ice Cream, Coca-cola, dll.
25. Saya lebih menyukai berbelanja di pasar
klitikhan, second plus, dan toko baju biasa.
26. Saya mengisi waktu luang dengan berbelanja di
pusat-pusat perbelanjaan, menonton film di
bioskop, atau bermain bersama dengan teman di
cafe maupun game center.
27. Saya menabung apabila memiliki uang lebih.
28. Saya cenderung menyukai HP seperti Mito,
Nexian, Asia Fone.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
LAMPIRAN 2
UJI VALIDITAS DAN
REABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Data Uji Coba Penelitian
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 4 4 4 3 3 4 22 4 3 4 4 4 4 4 3 30 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 35
2 2 3 3 3 2 3 16 3 4 3 4 4 3 4 4 29 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 36
3 4 4 4 4 3 3 22 3 3 4 4 3 3 3 4 27 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 36
4 4 3 4 4 4 4 23 3 4 4 4 4 4 3 4 30 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 34
5 3 3 2 2 3 2 15 3 4 4 3 3 4 4 3 28 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 29
6 4 4 3 4 3 3 21 4 4 4 3 4 4 4 3 30 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 35
7 4 4 4 3 3 3 21 3 4 4 3 4 3 4 3 28 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 36
8 3 4 3 4 4 4 22 4 4 3 3 4 4 4 4 30 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 35
9 4 4 3 3 4 4 22 4 4 4 4 3 3 4 3 29 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 36
10 3 3 2 3 3 3 17 2 4 3 2 3 2 3 2 21 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 26
11 3 2 3 3 3 3 17 3 4 4 4 3 3 4 3 28 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 36
12 3 3 2 3 2 2 15 4 4 3 3 3 4 4 4 29 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 35
13 4 4 3 3 4 3 21 3 4 4 3 3 2 4 3 26 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 36
14 4 4 3 3 4 3 21 4 3 3 4 4 4 4 4 30 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 34
15 3 2 3 2 3 3 16 3 3 3 2 2 3 3 2 21 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 28
16 2 3 3 2 3 3 16 2 3 3 3 3 3 3 3 23 4 4 3 4 2 4 3 3 2 3 32
17 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 3 4 4 4 31 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 35
18 4 4 4 3 3 3 21 4 4 3 3 3 3 3 4 27 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 35
19 4 4 4 3 4 3 22 4 4 4 3 3 3 4 4 29 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 35
20 4 3 4 4 3 4 22 4 4 4 3 4 3 3 4 29 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 35
21 4 4 3 2 3 3 19 3 4 4 3 2 3 4 2 25 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 26
22 3 3 3 2 2 3 16 3 3 2 3 3 2 3 2 21 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 32
23 3 4 4 4 3 3 21 4 4 4 4 3 4 3 4 30 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 27
24 3 3 2 3 2 3 16 3 3 3 2 2 3 3 3 22 3 4 3 4 3 4 2 4 2 3 32
25 3 4 4 4 4 4 23 3 3 3 4 4 4 3 3 27 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 31
26 3 3 2 3 3 2 16 3 3 3 4 3 4 4 4 28 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 38
27 3 3 2 3 2 2 15 4 4 3 4 2 3 4 3 27 2 4 3 4 2 3 2 3 3 3 29
28 4 4 3 3 3 3 20 4 4 4 4 3 3 4 4 30 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29
29 4 4 3 3 3 3 20 2 4 3 2 3 2 3 3 22 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 33
30 3 4 4 3 3 4 21 3 4 4 3 3 3 4 4 28 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 35
31 4 4 3 3 3 4 21 3 4 4 3 3 4 4 3 28 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 36
32 4 4 3 3 4 3 21 4 4 4 4 3 4 4 3 30 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
33 4 3 3 4 3 3 20 4 4 3 3 4 4 4 3 29 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 35
34 4 4 3 4 3 3 21 3 3 3 3 2 4 3 2 23 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 36
35 4 4 4 3 3 4 22 3 3 4 4 3 3 4 3 27 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 38
36 4 3 4 4 3 3 21 3 4 2 3 2 3 2 3 22 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 28
37 4 3 3 4 3 3 20 4 4 4 3 3 4 3 3 28 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 38
38 3 2 3 3 3 3 17 3 4 2 2 2 2 2 3 20 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 25
39 4 4 3 4 3 4 22 4 3 4 3 3 4 4 4 29 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 34
40 4 4 4 3 4 4 23 4 4 4 3 3 4 4 3 29 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 37
TotalNo
SOAL
ReferensiTotal
Motivasi BerbelanjaTotal
Perilaku Konsumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL PENGARUH KELOMPOK REFERENSI
Reliability
Case Processing Summary
40 100.0
0 .0
40 100.0
Valid
Excludeda
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.804 6
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
16.2250 5.307 .579 .769
16.2750 5.230 .551 .775
16.5750 4.866 .633 .755
16.5750 5.533 .427 .803
16.6500 5.310 .564 .773
16.5750 5.174 .620 .760
Soal_8
Soal_9
Soal_10
Soal_11
Soal_12
Soal_13
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS MOTIVASI BERBELANJA
Reliability
Case Processing Summary
40 100.0
0 .0
40 100.0
Valid
Excludeda
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.784 8
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
23.6250 7.728 .582 .745
23.3000 9.549 .136 .804
23.5250 7.846 .530 .754
23.7500 7.679 .546 .751
23.9250 7.969 .474 .763
23.6750 7.661 .524 .755
23.4500 7.895 .567 .749
23.7500 7.782 .515 .757
Soal_14
Soal_15
Soal_16
Soal_17
Soal_18
Soal_19
Soal_20
Soal_21
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS PERILAKU KONSUMSI
Reliability
Case Processing Summary
40 100.0
0 .0
40 100.0
Valid
Excludeda
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.787 10
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
29.8250 10.558 .576 .754
29.8000 12.472 .097 .806
30.1250 10.881 .463 .768
29.8500 12.438 .129 .801
30.2000 11.087 .449 .769
29.8750 10.010 .582 .751
30.1750 10.712 .490 .764
29.9250 10.379 .579 .753
30.2750 10.358 .561 .755
30.1000 10.195 .587 .751
Soal_22
Soal_23
Soal_24
Soal_25
Soal_26
Soal_27
Soal_28
Soal_29
Soal_30
Soal_31
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
LAMPIRAN 3
DATA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
DATA PENELITIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 P X-3 4 4 5 4 5 1 5 28 3 3 4 4 3 2 19 3 4 1 3 2 1 3 17 3 3 4 3 3 4 2 3 25
2 P X-3 2 3 3 2 5 1 5 21 2 2 3 4 3 3 17 1 2 1 4 1 1 4 14 1 2 1 2 2 2 1 4 15
3 L X-3 3 5 5 5 5 3 3 29 2 3 1 2 3 1 12 2 2 1 4 1 1 3 14 3 3 3 2 3 3 2 3 22
4 L X-3 1 3 3 4 5 2 3 21 2 3 2 3 4 2 16 3 4 1 3 3 1 3 18 2 2 3 2 1 2 3 3 18
5 L X-3 5 5 5 5 5 3 5 33 1 2 4 4 3 3 17 1 1 1 4 2 1 4 14 2 3 3 2 4 3 1 4 22
6 P X-3 2 3 3 3 5 2 5 23 2 2 2 3 3 2 14 2 4 1 3 2 2 3 17 3 2 3 3 3 3 2 4 23
7 P X-3 2 2 2 2 5 5 1 19 3 2 2 3 4 3 17 3 2 1 1 3 1 2 13 3 3 3 2 4 3 3 4 25
8 P X-3 3 3 2 3 5 1 5 22 1 2 3 3 3 3 15 2 2 2 4 2 1 3 16 2 3 3 2 3 2 3 4 22
9 P X-3 2 3 5 1 5 1 5 22 3 2 2 2 2 3 14 2 2 1 3 2 2 2 14 2 2 3 2 4 2 1 4 20
10 L X-3 4 1 1 1 2 1 5 15 2 2 3 4 3 4 18 2 1 1 4 2 1 3 14 2 2 3 2 2 3 1 3 18
11 P X-3 4 3 4 3 5 1 5 25 4 3 2 3 3 3 18 2 1 2 4 1 1 2 13 4 4 4 3 3 2 1 4 25
12 P X-3 2 3 5 3 5 2 5 25 2 3 3 4 3 3 18 3 2 2 3 2 2 2 16 3 3 3 3 4 4 1 4 25
13 P X-3 3 3 3 3 5 5 3 25 3 2 2 3 3 2 15 2 2 2 3 2 2 3 16 2 3 3 2 3 2 2 4 21
14 P X-3 4 5 5 3 5 1 5 28 3 2 4 3 3 3 18 2 3 1 3 2 2 1 14 4 3 3 3 3 3 2 4 25
15 L X-3 3 3 3 5 4 3 5 26 2 2 3 4 2 1 14 2 1 1 4 2 2 2 14 2 3 3 2 2 3 2 4 21
16 L X-3 4 4 5 3 5 1 5 27 2 1 3 4 1 3 14 1 2 1 4 1 2 3 14 4 2 3 2 2 2 1 4 20
17 L X-3 5 3 5 5 5 5 4 32 2 2 3 3 2 2 14 3 1 3 2 3 2 3 17 2 3 3 3 3 3 1 3 21
18 L X-3 2 3 2 1 5 1 3 17 1 1 3 4 3 2 14 2 2 3 4 3 1 4 19 1 3 1 2 3 1 3 3 17
19 P X-3 3 3 2 3 4 1 3 19 2 2 2 3 4 4 17 3 3 1 4 2 2 3 18 2 3 1 2 3 2 3 3 19
20 P X-3 2 4 1 2 4 3 3 19 2 2 2 4 3 3 16 2 1 2 4 2 1 3 15 2 2 2 2 3 2 2 3 18
21 P X-6 2 4 4 3 5 1 3 22 2 2 3 3 3 3 16 2 2 2 3 1 2 2 14 3 2 3 3 3 3 1 3 21
22 L X-6 4 4 3 4 5 1 5 26 2 2 3 3 2 2 14 2 2 2 4 1 1 3 15 2 2 2 2 3 3 3 4 21
23 L X-6 5 5 5 5 5 5 5 35 3 2 2 2 3 2 14 2 3 2 2 2 2 3 16 3 3 3 3 3 3 2 4 24
24 P X-6 5 5 5 2 5 1 5 28 2 1 3 2 2 2 12 2 2 2 3 2 1 3 15 2 3 3 2 2 2 1 2 17
25 L X-6 3 4 3 3 4 3 5 25 2 2 3 4 3 2 16 3 3 1 4 2 2 4 19 3 2 4 3 1 3 2 4 22
26 L X-6 4 4 4 5 5 1 3 26 2 2 2 3 3 2 14 3 2 2 3 2 2 3 17 3 2 3 2 3 3 1 3 20
27 L X-6 3 4 4 3 5 3 5 27 2 2 3 2 3 3 15 2 2 2 3 2 3 2 16 2 2 3 2 3 2 1 3 18
28 L X-6 2 2 1 2 5 1 5 18 2 2 2 3 2 3 14 2 1 1 3 1 1 2 11 2 2 2 1 4 1 1 4 17
29 L X-6 2 5 5 4 5 3 5 29 2 1 3 3 2 3 14 4 2 1 3 2 1 4 17 1 3 4 3 3 3 2 4 23
30 P X-6 4 5 5 5 5 5 4 33 3 4 4 1 3 2 17 4 4 3 1 3 2 2 19 4 2 4 3 4 3 2 4 26
31 L X-6 4 4 5 4 3 2 5 27 2 2 3 3 2 3 15 2 2 2 4 2 3 3 18 2 3 3 3 1 2 1 3 18
32 P X-6 5 4 5 5 3 2 5 29 3 2 4 3 4 4 20 2 2 2 3 3 2 2 16 3 3 4 4 3 3 1 4 25
33 P X-6 5 4 4 4 5 1 5 28 2 2 2 3 2 2 13 4 2 1 2 2 1 2 14 2 4 3 3 2 3 2 3 22
34 P X-6 2 4 2 1 5 1 5 20 2 3 2 3 2 2 14 3 2 2 3 2 2 3 17 2 3 3 2 3 2 3 3 21
35 P X-6 4 5 5 3 5 1 5 28 2 2 4 4 2 3 17 2 2 1 3 2 2 2 14 4 3 3 3 4 3 1 3 24
36 P X-6 4 4 5 4 5 5 5 32 3 3 2 2 3 2 15 3 2 2 2 3 2 2 16 3 2 3 3 4 3 2 4 24
37 P X-6 4 5 4 2 5 1 5 26 3 3 3 2 3 3 17 2 3 2 3 2 2 3 17 4 3 3 3 3 3 2 4 25
38 P X-6 2 2 1 3 1 1 1 11 1 1 1 4 1 4 12 1 1 2 3 2 1 4 14 1 3 3 1 2 1 1 4 16
39 P X-6 2 4 3 4 5 1 5 24 2 3 3 2 3 2 15 3 2 3 3 2 3 3 19 3 3 3 3 3 3 1 3 22
40 P X-6 4 4 5 5 5 1 5 29 1 3 3 3 4 1 15 3 2 2 3 2 3 2 17 4 2 4 3 4 3 1 4 25
41 L XI IPS 3 4 1 1 2 5 2 3 18 2 2 3 3 3 2 15 2 2 2 3 1 1 3 14 2 3 3 2 3 2 2 4 21
42 L XI IPS 3 2 4 2 3 3 2 5 21 2 1 3 4 2 2 14 3 2 2 4 1 2 4 18 2 2 3 3 2 2 2 4 20
43 L XI IPS 3 2 4 3 3 5 3 5 25 2 2 2 3 3 2 14 3 2 2 4 2 3 3 19 3 2 3 2 3 3 1 4 21
44 L XI IPS 3 5 4 5 2 5 2 3 26 1 1 3 3 2 3 13 2 2 1 3 1 1 2 12 3 3 3 3 1 3 1 3 20
45 P XI IPS 3 2 4 3 4 4 3 5 25 2 1 3 3 3 4 16 1 1 1 4 1 1 3 12 2 2 3 2 3 2 1 3 18
46 L XI IPS 3 4 4 5 5 5 1 2 26 2 1 2 4 1 3 13 2 1 2 3 2 1 3 14 2 3 4 3 3 2 2 3 22
47 P XI IPS 3 3 4 3 5 5 3 5 28 2 1 2 3 3 2 13 2 1 2 3 2 2 3 15 2 3 2 2 2 2 3 3 19
48 L XI IPS 3 5 4 5 3 5 5 5 32 2 1 3 4 2 3 15 2 2 2 4 1 1 2 14 3 3 3 3 3 2 1 4 22
49 P XI IPS 3 2 4 5 2 1 1 3 18 3 2 3 3 3 3 17 2 1 3 4 2 2 2 16 3 3 3 2 4 3 3 4 25
50 L XI IPS 3 5 4 5 4 5 5 5 33 2 2 3 3 3 3 16 1 2 2 4 2 2 2 15 3 3 2 3 3 2 2 3 21
51 P XI IPS 3 4 5 4 4 5 3 5 30 2 2 2 4 4 2 16 3 2 1 4 2 2 3 17 3 2 4 2 3 3 1 3 21
52 L XI IPS 3 2 4 2 2 5 1 3 19 2 2 3 3 3 2 15 2 2 1 3 2 2 3 15 3 3 3 3 2 2 1 3 20
53 P XI IPS 3 4 4 4 4 5 1 5 27 2 2 3 4 4 3 18 3 3 2 3 2 2 2 17 3 2 3 3 3 3 2 3 22
54 P XI IPS 3 4 4 5 5 5 3 5 31 3 2 4 3 3 4 19 1 1 2 4 1 2 2 13 3 3 4 4 3 2 2 4 25
55 P XI IPS 3 4 4 4 3 5 1 3 24 3 2 2 2 2 2 13 3 3 1 2 2 2 3 16 1 2 4 3 4 3 1 4 22
56 P XI IPS 3 4 5 5 4 5 2 5 30 2 3 3 3 4 4 19 3 3 3 3 3 2 3 20 4 3 4 3 4 3 2 4 27
57 P XI IPS 3 3 4 3 2 5 1 3 21 1 2 2 4 3 3 15 1 1 4 4 2 2 3 17 3 2 2 2 1 2 1 3 16
58 P XI IPS 3 2 4 1 2 5 1 3 18 1 1 2 4 3 3 14 1 1 1 4 2 1 4 14 1 3 2 2 3 2 1 4 18
59 P XI IPS 3 2 2 1 2 2 1 3 13 2 2 2 3 2 2 13 2 2 2 3 2 2 2 15 2 3 3 2 3 2 2 3 20
60 L XI IPS 3 2 4 3 2 4 1 3 19 2 2 3 3 2 3 15 2 2 1 3 2 1 1 12 1 3 3 3 2 2 2 3 19
61 L XI IPA 3 5 5 4 3 5 5 5 32 2 2 3 2 2 3 14 2 2 2 1 2 2 4 15 2 2 3 2 2 2 2 3 18
62 L XI IPA 3 2 4 1 2 4 1 2 16 1 1 2 4 2 3 13 2 1 1 4 1 1 4 14 1 2 2 2 2 2 2 3 16
63 L XI IPA 3 5 4 4 4 2 5 5 29 2 2 2 3 3 2 14 3 2 2 3 2 2 2 16 3 2 2 2 3 3 2 3 20
64 L XI IPA 3 3 4 3 2 5 1 5 23 3 2 3 3 1 3 15 2 2 3 3 3 2 3 18 2 1 3 3 3 2 3 3 20
65 P XI IPA 3 5 5 5 3 5 1 3 27 2 2 3 4 3 4 18 3 2 2 3 2 3 3 18 3 3 3 3 3 3 2 3 23
66 P XI IPA 3 5 5 3 4 5 1 5 28 3 1 2 4 3 4 17 1 1 1 4 1 1 4 13 2 2 3 3 2 1 1 3 17
67 L XI IPA 3 4 4 2 3 5 5 5 28 2 2 2 3 3 2 14 2 3 2 3 2 2 2 16 3 2 3 2 1 2 2 3 18
68 P XI IPA 3 5 5 5 3 5 3 5 31 3 3 3 4 3 3 19 2 2 2 4 2 2 3 17 3 3 3 3 3 2 2 4 23
69 L XI IPA 3 3 1 3 3 4 1 3 18 1 2 2 4 3 4 16 1 2 2 3 2 3 4 17 2 3 3 1 2 1 2 3 17
70 P XI IPA 3 3 4 5 3 5 5 3 28 2 2 3 3 3 3 16 2 1 1 4 2 2 3 15 3 2 3 2 3 2 2 3 20
MOTIVASITOTAL
PERILAKU KONSUMSITOTAL
No.Jenis
KelaminKelas
SOAL
SSETOTAL
REFERENSITOTAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
71 L XI IPA 3 2 4 2 3 5 3 3 22 2 3 3 2 4 4 18 2 1 2 3 3 2 3 16 3 3 3 2 3 2 2 3 21
72 P XI IPA 3 5 4 5 5 5 1 5 30 2 1 3 3 2 2 13 3 1 2 3 2 2 3 16 3 2 4 4 3 1 1 4 22
73 P XI IPA 3 2 4 3 3 2 1 3 18 3 3 3 3 4 3 19 2 3 2 3 2 2 3 17 3 2 3 2 4 1 1 4 20
74 P XI IPA 3 5 5 5 3 5 1 5 29 3 3 3 3 3 3 18 2 2 1 4 1 2 3 15 2 2 3 2 2 2 1 3 17
75 P XI IPA 3 4 5 4 3 5 1 3 25 3 2 3 3 3 2 16 3 2 2 2 2 2 2 15 4 3 3 3 4 2 3 4 26
76 P XI IPA 3 4 4 5 3 5 1 5 27 2 2 3 2 4 4 17 3 2 1 3 3 1 4 17 3 3 3 2 4 1 1 3 20
77 P XI IPA 3 2 4 2 2 5 1 3 19 2 2 3 3 4 2 16 2 1 1 3 1 1 4 13 2 2 3 1 3 2 2 4 19
78 P XI IPA 3 4 1 2 2 2 5 3 19 3 1 2 2 1 3 12 3 1 1 3 1 2 3 14 2 4 3 3 3 3 1 4 23
79 P XI IPA 3 4 4 5 5 5 2 5 30 2 3 3 3 3 3 17 3 3 2 3 3 2 2 18 4 3 4 2 4 2 2 4 25
80 P XI IPA 3 2 4 4 3 5 1 3 22 2 2 3 3 2 3 15 2 1 1 3 1 2 3 13 2 2 2 2 3 2 3 3 19
REFERENSITOTAL
MOTIVASITOTAL
PERILAKU KONSUMSITOTAL
No.Jenis
KelaminKelas
SOAL
SSETOTAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
LAMPIRAN 4
HASIL STATISTIK
DESKRIPTIF
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
HASIL STATISTIK DESKRIPTIF
Sta tistics
80 80 80 80
0 0 0 0
24.8000 15.4500 15.5750 20.9500
26.0000 15.0000 16.0000 21.0000
28.00 14.00 14.00 20.00
5.20321 1.95455 1.94725 2.84583
27.073 3.820 3.792 8.099
11.00 12.00 11.00 15.00
35.00 20.00 20.00 27.00
1984.00 1236.00 1246.00 1676.00
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Variance
Minimum
Maximum
Sum
SSE REFERENSI MOTIVASI
PERILAKU
KONSUMSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PERHITUNGAN KATEGORISASI
SSE ORANG TUA
Skor Max
= 35
Skor Min
= 11
M
= 24.80
SD
= 5.20
Tinggi
: X ≥ M + SD
Sedang
: M – SD ≤ X < M + SD
Rendah
: X < M – SD
Kategori
Skor
Tinggi
: X ≥ 30.00
Sedang
: 19.60 ≤ X < 30.00 Rendah : X < 19.60
PENGARUH KELOMPOK REFERENSI
Skor Max
= 20
Skor Min
= 12
M
= 15.45
SD
= 1.95
Kuat
: X ≥ M + SD
Sedang
: M – SD ≤ X < M + SD
Lemah
: X < M – SD
Kategori
Skor
Kuat
: X ≥ 17.40
Sedang
: 13.50 ≤ X < 17.40 Lemah : X < 13.50
MOTIVASI BERBELANJA
Skor Max
= 20
Skor Min
= 11
M
= 15.58
SD
= 1.95
Tinggi
: X ≥ M + SD
Sedang
: M – SD ≤ X < M + SD
Rendah
: X < M – SD
Kategori
Skor
Tinggi
: X ≥ 17.52
Sedang
: 13.63 ≤ X < 17.52 Rendah : X < 13.63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PERILAKU KONSUMSI
Skor Max
= 27
Skor Min
= 15
M
= 20.95
SD
= 2.85
Kurang Rrasional
: X ≥ M + SD
Cukup Rasional
: M – SD ≤ X < M + SD
Rasional
: X < M – SD
Kategori
Skor
Kurang Rrasional
: X ≥ 23.80
Cukup Rasional
: 18.10 ≤ X < 23.80 Rasional : X < 18.10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
HASIL KATEGORISASI
SSE
10 12.5 12.5 12.5
52 65.0 65.0 77.5
18 22.5 22.5 100.0
80 100.0 100.0
Tinggi
Sedang
Rendah
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
REFERENSI
14 17.5 17.5 17.5
54 67.5 67.5 85.0
12 15.0 15.0 100.0
80 100.0 100.0
Kuat
Sedang
Lemah
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
MOTIVASI
13 16.3 16.3 16.3
57 71.3 71.3 87.5
10 12.5 12.5 100.0
80 100.0 100.0
Tinggi
Sedang
Rendah
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
PERILAKU KONSUMSI
17 21.3 21.3 21.3
44 55.0 55.0 76.3
19 23.8 23.8 100.0
80 100.0 100.0
Kurang rasional
Cukup rasional
Rasional
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
LAMPIRAN 5
UJI PRASYARAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
HASIL UJI NORMALITAS
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
80 80 80 80
24.8000 15.4500 15.5750 20.9500
5.20321 1.95455 1.94725 2.84583
.115 .146 .141 .098
.093 .146 .141 .088
-.115 -.099 -.118 -.098
1.032 1.305 1.258 .873
.238 .066 .084 .430
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
SSE REFERENSI MOTIVASI
PERILAKU
KONSUMSI
Test dis tribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
LAMPIRAN 6
UJI HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
HASIL ONEWAY ANOVA BERDASARKAN SSE ORANG TUA
Oneway
Post Hoc Tests
Descriptives
PERILAKU KONSUMSI
10 22.6000 2.31900 .73333 20.9411 24.2589 18.00 26.00
52 21.1923 2.75851 .38254 20.4243 21.9603 15.00 27.00
18 19.3333 2.72246 .64169 17.9795 20.6872 16.00 25.00
80 20.9500 2.84583 .31817 20.3167 21.5833 15.00 27.00
Tinggi
Sedang
Rendah
Total
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum
Test of Homogeneity of Variances
PERILAKU KONSUMSI
.226 2 77 .799
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
ANOVA
PERILAKU KONSUMSI
77.323 2 38.662 5.293 .007
562.477 77 7.305
639.800 79
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Multiple Comparisons
Dependent Variable: PERILAKU KONSUMSI
Tukey HSD
1.40769 .93326 .293 -.8227 3.6380
3.26667* 1.06598 .008 .7191 5.8142
-1.40769 .93326 .293 -3.6380 .8227
1.85897* .73913 .037 .0926 3.6254
-3.26667* 1.06598 .008 -5.8142 -.7191
-1.85897* .73913 .037 -3.6254 -.0926
(J) SSE
Sedang
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Sedang
(I) SSE
Tinggi
Sedang
Rendah
Mean
Difference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
HASIL ONEWAY ANOVA BERDASARKAN PENGARUH KELOMPOK
REFERENSI
Oneway
Post Hoc Tests
Descriptives
PERILAKU KONSUMSI
14 22.9286 2.97332 .79465 21.2118 24.6453 17.00 27.00
54 20.6296 2.69378 .36658 19.8944 21.3649 15.00 26.00
12 20.0833 2.53909 .73297 18.4701 21.6966 16.00 23.00
80 20.9500 2.84583 .31817 20.3167 21.5833 15.00 27.00
Kuat
Sedang
Lemah
Total
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum
Test of Homogeneity of Variances
PERILAKU KONSUMSI
.144 2 77 .866
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
ANOVA
PERILAKU KONSUMSI
69.362 2 34.681 4.681 .012
570.438 77 7.408
639.800 79
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Multiple Comparisons
Dependent Variable: PERILAKU KONSUMSI
Tukey HSD
2.29894* .81630 .017 .3481 4.2498
2.84524* 1.07076 .026 .2863 5.4042
-2.29894* .81630 .017 -4.2498 -.3481
.54630 .86865 .805 -1.5296 2.6222
-2.84524* 1.07076 .026 -5.4042 -.2863
-.54630 .86865 .805 -2.6222 1.5296
(J) REFERENSI
Sedang
Lemah
Kuat
Lemah
Kuat
Sedang
(I) REFERENSI
Kuat
Sedang
Lemah
Mean
Difference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
HASIL ONEWAY ANOVA BERDASARKAN MOTIVASI BERBELANJA
Oneway
Post Hoc Tests
Descriptives
PERILAKU KONSUMSI
13 21.3846 3.17644 .88098 19.4651 23.3041 17.00 27.00
57 20.9474 2.72174 .36050 20.2252 21.6695 15.00 26.00
10 20.4000 3.30656 1.04563 18.0346 22.7654 17.00 25.00
80 20.9500 2.84583 .31817 20.3167 21.5833 15.00 27.00
Tinggi
Sedang
Rendah
Total
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum
Test of Homogeneity of Variances
PERILAKU KONSUMSI
.834 2 77 .438
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
ANOVA
PERILAKU KONSUMSI
5.481 2 2.740 .333 .718
634.319 77 8.238
639.800 79
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Multiple Comparisons
Dependent Variable: PERILAKU KONSUMSI
Tukey HSD
.43725 .88216 .874 -1.6710 2.5455
.98462 1.20726 .695 -1.9006 3.8698
-.43725 .88216 .874 -2.5455 1.6710
.54737 .98403 .844 -1.8043 2.8991
-.98462 1.20726 .695 -3.8698 1.9006
-.54737 .98403 .844 -2.8991 1.8043
(J) MOTIVASI
Sedang
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Sedang
(I) MOTIVASI
Tinggi
Sedang
Rendah
Mean
Difference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
LAMPIRAN 7
SURAT IJIN
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
LAMPIRAN 8
HASIL
DOKUMENTASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
RIWAYAT HIDUP PENULIS
DWI HANDAYANI, lahir pada 03 Februari 1992
di Lampung. Setelah menempuh pendidikan formal di SD
Gula Putih Mataram, SMP Gula Putih Mataram, dan
SMA Sugar Group Companies. Mulai tahun 2010
menjadi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, aktif dalam
Organisasi HIMAPENSI Universitas Sanata Dharma
sebagai divisi usaha dana (2010-2011) dan Wakil Ketua
(2012-2013). Pada tahun 2013 mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa
Pengabdian Masyarakat yang dibiayai DIKTI di Lembaga Pemasyarakatan
Wirogunan Yogyakarta. Telah melakukan program pengalaman lapangan di SMA
Negeri 6 Yogyakarta. Pada akhir masa pendidikan, penulis terpilih untuk
mengerjakan tugas akhir dengan topik perbedaan perilaku konsumsi siswa.
Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha,
penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga
dengan penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif
bagi dunia pendidikan serta bagi penelitian lanjutan tentang perbedaan perilaku
konsumsi siswa di Indonesia.
Data Pribadi Penulis :
Nama : Dwi Handayani
Alamat : PT GPM, Housing II blok F.059 RT 5/ RW 10, Kel. Mataram
Udik, Kec. Bandar Mataram, Lampung Tengah
E-mail : [email protected]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI