PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS … · 2017. 8. 9. · ANALISIS MINAT BELAJAR...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS … · 2017. 8. 9. · ANALISIS MINAT BELAJAR...
-
ANALISIS MINAT BELAJAR ANAK BROKEN HOME DI SEKOLAH( Studi Fenomenologi pada empat Anak Broken Home)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh :Ignatius Hanung Listyono
111114019
PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGJURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
ANALISIS MINAT BELAJAR ANAK BROKEN HOME DI SEKOLAH( Studi Fenomenologi pada empat Anak Broken Home)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh :Ignatius Hanung Listyono
111114019
PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGJURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
MOTTO
NGALAH – NGALIH - NGAMUK
“JADIKAN DIRIKU OLEH DIRIKU SENDIRI”
“SESEORANG DAPAT DI MUSNAHKAN, SESEORANGDAPAT DI HANCURKAN, TAPI SESEORANG TIDAK DAPATDIKALAHKAN SELAMA SESEORANG MASIH SETIA PADA
HATINYA”
“TIDAK SULIT UNTUK DILAKUKAN, NAMUN TIDAKSEMUA ORANG DAPAT MELAKUKANNYA”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
ABSTRAK
ANALISIS MINAT BELAJAR ANAK BROKEN HOME DISEKOLAH(Studi fenomenologi pada empat anak broken home)
Ignatius Hanung Listyono
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kebiasaan belajar anak darikeluarga broken home, (2) perkembangan minat belajar pada anak broken home,(3) mengetahui bentuk-bentuk minat belajar yang rendah pada anak broken home,(4) dampak keluarga broken home bagi minat belajar anak.
Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Metodepengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Informasiyang dikumpulkan berasal dari empat sumber dan dari hasil observasi penelitiselama penelitian di rumah subyek, lingkungan subyek dan tempat subyekbersosialisasi. Subyek penelitian ini adalah Cempluk, Pesek, Lekir dan Bebi,keempat subyek berasal dari keluarga broken home. Broken home dalampenelitian ini berfokus pada orang tua yang benar-benar mengalami perceraian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, kebiasaan belajar subyekyang mengalami korban perceraian tidak teratur, subyek mau belajar apabila adatugas saja, minat belajar anak yang mengalami broken home menurundikarenakan keinginan subyek tidak terpenuhi. Kedua, walaupun keempat subyekberlatar belakang broken home, subyek masih memiliki minat belajar, sebabsubyek masih memiliki semangat yang dipelopori oleh orang-orang terdekatsubyek. Ketiga, bentuk-bentuk minat belajar anak broken home rendah dapatditandai dengan adanya kemalasan dari subyek, subyek mau belajar apabila adayang mendampingi, subyek belajar apabila ada tugas dan subyek belajar sesuaidengan keinginannya. Keempat, dampak keluarga yang broken home berpengaruhpada minat belajar anak disisi lain subyek menganggap belajarnya sia-sia, sebabtidak ada orang tua yang menanyakan bagaimana hasil dari prestasinya, sehinggaanak cenderung acuh tak acuh terhadap belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRACT
ANALYZING THE LEARNING INTEREST OF BROKEN HOMECHILDREN
(A Study of Phenomenology on four Broken Home Children)
Ignatius Hanung Listyono
Universitas Sanata Dharma
2017
The study aimed at identifying: (1) the learning habit of children frombroken home families; (2) the development of learning interest among brokenhome children; (3) the types of low learning interest among broken homechildren; and (4) the impact of broken home families on the children’s learninginterest.
The study was a qualitative research. The data gathering methods that theresearcher employed were observation and interest. The information that hadbeen collected came from four sources and observation results during theinvestigation that the researcher conducted in the subjects’ houses, environment,and socialization sites. The subjects of this study were Cempluk, Pesek, Lekir, andBebi. The four subjects came from broken home families. The term broken homein this study focused on the parents who completely divorced.
The results of the study showed several findings as follows. First, thesubjects’ learning habit is irregular; they will learn if they have assignment only.The learning habit of broken home children has decreased because of thesubjects’ unfulfilled desires. Second, the subjects still display learning habitdespite their broken home families. The reason is that the subjects are stillmotivated by the people who are close to them. Third, the types of subjects’ lowlearning habit are marked by their laziness; they will learn only when they haveassignments, only when they have companions, and only according to theirdesires. Fourth, the broken home families impact the subjects’ learning interestand, on the other hand, the subjects consider their learning process uselessbecause they feel that they do not have any parents who ask about their learningresults and achievement. As a result, the subjects, or the broken home children,become indifferent to their learning habit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti hunjukkan kepada Allah Tritunggal Mahakudus
yang telah memberikan rahmat, berkat dan mujizatnya, sehingga peneliti telah
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul ANALISIS MINAT BELAJAR
ANAK BROKEN HOME DISEKOLAH.
Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat memperoleh
gelar sarjana pendidikan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian
ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dukungan, saran dan motivasi dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, Peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph. D., Selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Gendon Barus, M. Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma, dan juga selaku dosen
pembimbing yang senantiasa sabar membimbing, memberikan petunjuk
dan mengarahkan penyusunan skripsi
3. Kedua orangtuaku Antonius Lasiyo dan Florentina Rini Astuti yang
selalu memberikan semangat, kasih sayang, dukungan serta doa-doa
yang menyertaiku
4. Angkatan 2011 A-B yang selalu memberikan semangat dan dukunganya
5. Duo brotherndut Yayan dan Yunanto omku yang selalu mengejar-ngejar
dan membuatku fokus dan semangat
6. Bapak Raden Supri Respati, Pramono dan eyang Teguh guru spiritual
yang telaten dan sabar membinaku
7. Kodrat Budiantoro Pelatih bela diri sekaligus pelatih pembentukan
mentalku yang memberikan semangat dan kesabaran serta motivasi
8. Agus Nur Cahyo, kak Rush dan bang Yoshi pelatih pembentukan fisik
yang selalu meledek dan membuatku semangat
9. Stanislaus Oktimazas Presiden Jogja Safety Touring Independent yang
senantiasa membantuku untuk bersabar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEBIMBING .............................. ii
PENGESAHAN .......................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA .................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
ABSTRACT............................................................................................... . viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI............................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ........................................................... 5
D. Fokus Penelitian .................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian ................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian .............................................................. 6
G. Batasan Istilah ..................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................. 8
A. Hakikat Minat Belajar .......................................................... 8
1. Pengertian Minat Belajar ................................................ 8
2. Fungsi Minat Belajar ...................................................... 10
3. Perkembangan Minat Belajar ......................................... 10
4. Aspek-Aspek Minat Belajar ........................................... 11
5. Karakteristik Individu yang Memiliki
Minat Belajar .................................................................. 12
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar......... 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
7. Hambatan/Gangguan Terhadap Minat
Belajar............................................................................. 13
B. Hakikat Anak Broken Home .................................................. 13
1. Pengertian Anak............................................................... 13
2. Pengertian Broken Home dan Anak Broken Home.......... 15
3. Situasi Kondisi Keluarga Pribadi Sosial
Pada Keluarga Broken Home .......................................... 15
4. Dampak Negatif Keluarga Broken Home Terhadap Minat
Belajar Anak .................................................................... 16
C. Kajian Penelitian Yang Relevan ............................................ 17
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 19
A. Jenis Penelitian ..................................................................... 19
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 19
C. Subyek Penelitian ................................................................. 20
D. Tehnik dan Instrumen Penelitian.......................................... 22
E. Tehnik Analisis Data ............................................................ 24
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................ 25
A. Deskripsi Data ...................................................................... 25
B. Analisis Data ........................................................................ 33
C. Pembahasan .......................................................................... 42
BAB V SIMPULAN DAN SARAN........................................................ 45
A. Simpulan............................................................................... 45
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 46
C. Saran ..................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 49
LAMPIRAN ....................................................................................... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 HASIL OBSERVASI.................................................... 50
A. Subyek 1.................................................................. 50
B. Subyek 2.................................................................. 51
C. Subyek 3.................................................................. 52
D. Subyek 4.................................................................. 53
LAMPIRAN 2 LEMBAR VERBATIM ................................................ 55
A. Subyek 1.................................................................. 55
B. Subyek 2.................................................................. 58
C. Subyek 3.................................................................. 61
D. Subyek 4.................................................................. 64
LAMPIRAN 3 LEMBAR REDUKSI.................................................... 67
A. Subyek 1.................................................................. 67
B. Subyek 2.................................................................. 69
C. Subyek 3.................................................................. 71
D. Subyek 4.................................................................. 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini secara berurutan akan diuraikan latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan batasan istilah
A. Latar Belakang Masalah
Tidak luput dari kenyataan yang ada bahwa semakin hari semakin
banyak keluarga yang mengalami broken home. Beberapa kasus diantaranya
mungkin disebabkan oleh perselingkuhan, perbedaan prinsip hidup, atau
sebab-sebab lainnya yang bisa disebabkan oleh masalah internal maupun
eksternal dari kedua belah pihak. Akan tetapi, yang jelas kasus-kasus broken
home itu sama halnya dengan kasus-kasus sosial lainnya. Satu hal yang pasti,
hubungan interpersonal diantara suami istri dalam keluarga broken home
telah semakin memburuk. Kedekatan fisikal juga menjadi alasan bagi
pasangan suami istri dalam menyikapi masalah broken home, meskipun
dalam beberapa sumber disebutkan bahwa kedekatan fisik tidak
mempengaruhi kedekatan personal antar individu. Inti dari semuanya adalah
komunikasi yang baik antar pasangan. Dalam komunikasi ini, berbagai faktor
kejiwaan termuat di dalamnya, sehingga patut mendapat perhatian utama.
Dalam suasana keluarga yang broken home bukan hanya komunikasi
yang memburuk, tetapi juga terdapat aspek yang tidak relevan dalam
hubungan itu, sehingga menyebabkan berkurangnya ketertarikan antar diri
pasangannya. Dalam hal ini, dapat diuraikan bahwa dalam keluarga yang
broken home antar pasangan terjadi pelemahan rasa saling menilai secara
positif, yang terjadi penilaian menjadi cenderung negatif antara satu pasangan
dengan pasangannya.
Semua fenomena di atas akan berdampak pada perkembangan minat
belajar anak dalam keluarga itu. Pengaruh faktor broken home keluarga
menjadi faktor negatif dalam penemuan identitas yang sehat, sehingga anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
cenderung mengalami fase kebingungan identitas. Hal ini dikarenakan adanya
pengabaian dari orangtuanya. Lebih jauh, terdapat sifat-sifat penghambat
perkembangan kepribadian yang sehat yang terwujud dalam kepribadian
anak.
Ayah, ibu dan anak adalah keluarga inti yang merupakan organisasi
terkecil dalam kehidupan bermasyarakat. Pada hakikatnya, keluarga
merupakan wadah pertama dan utama bagi perkembangan dan pertumbuhan
anak. Di dalam keluarga, anak akan mendapatkan pendidikan pertama
mengenai berbagai tatanan kehidupan yang ada di masyarakat. Keluargalah
yang mengenalkan anak akan aturan agama, etika sopan santun, aturan
bermasyarakat, dan aturan-aturan tidak tertulis lainnya yang diharapkan dapat
menjadi landasan kepribadian anak dalam menghadapi lingkungan. Keluarga
juga yang akan menjadi motivator terbesar yang tiada henti saat anak
membutuhkan dukungan dalam menjalani kehidupan dimasa studinya.
Namun, melihat kondisi masyarakat saat ini, fungsi keluarga sudah mulai
tergeser keberadaannya. Semua anggota keluarga khususnya orangtua
menjadi sibuk dengan aktivitas pekerjaannya dengan alasan untuk menafkahi
keluarga. Peran ayah sebagai kepala keluarga menjadi tidak jelas
keberadaannya, karena seringkali ayah zaman sekarang bekerja di luar kota
dan hanya pulang satu minggu sekali ataupun pergi pagi dan pulang larut
malam. Ibulah yang menggantikan peran ayah di rumah dalam mendidik serta
mengatur seluruh kepentingan anggota keluarganya.
Masalah akan semakin berkembang tatkala ibupun menjadi seorang
wanita pekerja dengan beralih membantu perekonomian keluarga ataupun
berambisi menjadi wanita karir, sehingga melupakan anak dan keluarganya.
Banyak ditemukan ibu menjadi seorang super woman yang bekerja dua puluh
empat jam sehari tanpa henti, barangkali waktu istirahat ibu hanyalah
beberapa jam dalam sehari. Itupun jika ibu mampu dengan cerdas mengelola
waktu bekerja di luar rumah dan bekerja di rumah tangganya. Ketika ayah
dan ibu sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, lalu ke manakah anak-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
anak mereka? Anak yang seharusnya memiliki hak mendapatkan kehangatan
dalam keluarganya.
Kecenderungan yang terjadi, keluarga menjadi pecah dan tidak jelas
keberadaannya. Ketika ayah dan ibu sudah tidak dapat berkomunikasi dengan
baik, karena kesibukan masing-masing atau karena egonya, maka mereka
memilih untuk bercerai. Namun, di saat orang tua dapat mempertahankan
keluarganya secara utuh tanpa ada komunikasi yang hangat antara anggota
keluarganya, secara psikologis merekapun bercerai.
Oleh karena orangtua tidak punya waktu banyak untuk berdialog,
berdiskusi atau bahkan hanya untuk saling bertegur sapa. Saat orang tua
pulang bekerja, anak sudah tertidur dengan lelapnya dan saat anak terbangun
tidak jarang orang tua sudah pergi bekerja atau anaknya yang harus pergi ke
sekolah. Ketika anak protes dan mengeluh, orangtua hanya cukup
memberikan pengertian bahwa ayah dan ibu bekerja untuk kepentingan anak
dan keluarga juga. Orang tua zaman sekarang sering merasa kesulitan
mengerti keinginan anaknya, tanpa mereka sadari bahwa orangtualah yang
selalu membuat anak harus mengerti keadaan orang tuanya. Namun, orangtua
seringkali tidak menyadari kebutuhan psikologis anak yang sama pentingnya
dengan memenuhi kebutuhan hidup. Anak membutuhkan kasih sayang berupa
perhatian, sentuhan, teguran dan arahan dari ayah dan ibunya, bukan hanya
dari pengasuhnya atau pun dari nenek kakeknya.
Perhatian yang diperlukan anak dari orang tuanya adalah disayangi
dengan sepenuh hati dalam bentuk komunikasi verbal secara langsung dengan
anak, meski hanya untuk menanyakan aktivitas sehari-harinya. Menanyakan
sekolahnya, temannya, gurunya, mainannya, kesenangannya, hobinya, cita-
cita dan keinginannya. Ada anak di sekolah yang merasa aneh, jika temannya
mendapatkan perhatian seperti itu dari orang tuanya, karena zaman sekarang
hal tersebut menjadi sangat mahal harganya dan tidak semua anak
mendapatkannya.
Dampak dari keegoisan dan kesibukan orang tua serta kurangnya waktu
untuk anak dalam memberikan kebutuhannya menjadikan anak memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
karakter mudah emosi (sensitif), kurang konsentrasi belajar, tidak peduli
terhadap lingkungan dan sesamanya, tidak tahu sopan santun, tidak tahu etika
bermasyarakat, mudah marah dan cepat tersinggung, senang mencari perhatian
orang, ingin menang sendiri, susah diatur, suka melawan orang tua, tidak
memiliki tujuan hidup, dan kurang memiliki daya juang. Jika anak melanggar
norma tersebut, sudah merupakan kewajiban orangtua sebagai pendidik
pertama bagi anak-anaknya untuk memberikan teguran yang disertai
penjelasan logis sesuai dengan perkembangan usianya supaya anak mengerti
dan memahami bagaimana bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan
norma-norma masyarakat.
Anak yang masih lengkap struktur dalam keluarganya, biasanya memiliki
perhatian yang penuh dari orang tua terhadap kegiatan belajar. Interaksi dan
komunikasi yang baik dari ayah dan ibu akan berpengaruh pada kemajuan
belajar anak. Sebaliknya jika anak tumbuh dalam keluarga yang broken
home, anak tidak diperhatikan secara penuh oleh kedua orang tuanya, anak
tidak begitu terarah dengan baik. Anak juga kurang mendapat kasih sayang
yang akan berdampak pada minat dalam belajarnya di sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah sangat berperan penting dalam
pembentukan diri siswa dan meningkatkan minat belajar siswa dengan
memacu semangat belajar siswa. Di sisi lain ada faktor yang mempengaruhi
minat belajar siswa, yakni orang tua dari siswa itu sendiri. Orang tua
merupakan lingkungan yang pertama dan paling utama bagi perkembangan
dan pertumbuhan diri seorang anak.
Berdasarkan penjelasan di atas, apakah siswa yang memiliki latar
belakang broken home akan tinggi minat belajarnya?
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kurangnya minat belajar anak disebabkan terpecahnya stuktur
dalam keluarga (broken home)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
2. Kurangnya pendampingan dan bimbingan dari orang tua
mempengaruhi pertumbuhan karakter anak
3. Kurangnya perhatian yang optimal dari orang tua menyebkan
dampak negatif bagi anak
4. Orang tua tidak menyadari dampak broken home bagi anak yang
berpengaruh pada minat belajar
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang teridentifikasi di atas, maka fokus
penelitian di bab ini khusus mengkaji permasalahan butir 1 (satu) dengan
mengkaji “Analisis Minat Belajar Anak Broken Home di Sekolah (Studi
fenomenologi pada 4 Anak Broken Home)”.
D. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas di atas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kebiasaan belajar anak dari keluarga broken home?
2. Bagaimana perkembangan minat belajar pada anak broken home?
3. Bagaimana bentuk-bentuk minat belajar yang rendah pada anak
broken home?
4. Bagaimana dampak keluarga broken home bagi minat belajar anak?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang perlu dicapai berdasarkan rumusan masalah diatas yaitu :
1. Untuk mengetahui kebiasaan belajar pada anaka yang mengalami
korban broken home.
2. Untuk mengetahui perkembangan minat belajar pada anak broken
home.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk minat belajar yang rendah pada
anak broken home
4. Untuk mengetahui dampak broken home bagi minat belajar anak
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan masukan dan
dapat memperdalam pengetahuan. Penelitian ini juga lebih membuka
wawasan dan pengetahuan baru bagi penulis terhadap gejala atau
realitas social yang ada dimasyarakat dan menarik untuk diteliti.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini memiliki kegunaan praktis sebagai berikut:
a. Bagi Sekolah
Sekolah dapat mengetahui sejauh mana gejala, factor
penyebab, dan dampak broken home terhadap minat belajar
siswa di sekolah.
b. Bagi Konselor
Konselor dapat membantu anak broken home sehingga anak
dapat meningkatkan minat belajarnya.
c. Bagi Orang Tua
Orang tua dapat mengetahui dampak negatif akibat broken
home terhadap penurunan/ rendahnya minatbelajar yang
terjadi pada anaknya.
d. BagiKasus
Sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan, maka
kasus kurangnya minat belajar pada anak broken home akan
lebih mudah ditangani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
G. Batasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan makna menyangkut terminasi istilah dalam
jurnal penelitian ini, maka diberikan identifikasi istilah sebagai berikut:
1. Analisis
Analisis dapat diartikan sebagai suatu proses mengidentifikasi suatu
bagian untuk memperoleh pemahaman yang sebenarnya sebelum
riset dilaporkan.
2. Minat Belajar
Minat belajar adalah sesuatu keinginan yang dimiliki oleh seseorang
dari dalam dirinya untuk tertarik pada sesuatu yang dia pelajari.
3. Broken Home
Broken home adalah terpecahnya keluarga yang mengakibatkan
penderitaan atau pengalaman traumatis bagi anak, sehingga
mempengaruhi turunnya minat belajar anak.
4. Anak
Anak adalah keturunan yang memiliki status dari suatu keluarga,
berjenis kelamin laki-laki atau perempuan yang belum dewasa atau
mengalami Pubertas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini secara berurutan akan diuraikan hakikat minat belajar, hakikat
anak broken home dan kajian penelitian yang relevan
A. Hakikat Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Menurut Gie (1998), minat berarti sibuk, tertarik, atau terlihat
sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya
kegiatan itu. Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatan
sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran secara
penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai
pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di sekolah.
Sejalan dengan pendapat Gie, Hardjana (dalam Lockmono, 1994)
mengatakan bahwa minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan, yang dirasa atau
tidak dirasakan atau keinginan hal tertentu. Minat dapat diartikan
kecenderungan untuk dapat tertarik atau terdorong untuk
memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau kegiatan dalam
bidang-bidang tertentu.
Tidak berbeda dengan pendapat Gie dan Hardjana, minat menurut
Slameto (1995) adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan.
Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan
memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
Berdasarkan dari ketiga pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa minat belajar adalah sesuatu keinginan yang
dimiliki oleh seseorang untuk tertarik pada sesuatu yang dia senangi.
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik
pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek (Sumadi
Suryabrata, 1988 : 109 ). Menurut Johny Killis (1988 : 26) minat
adalah pendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian
terhadap orang, sesuatu, aktivitas-aktivitas tertentu.
Menurut Witherington (Suharsimi Arikunto, 1983 : 100), “Minat
adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, suatu masalah atau
situasi yang mengandung kaitan dengan dirinya.” Batasan ini lebih
memperjelas pengertian minat tersebut dalam kaitannya dengan
perhatian seseorang. Menurut Winkel (1984: 30), minat adalah
kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik
pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung
dalam bidang itu Adanya suatu ketertarikan yang sifatnya tetap
di dalam diri subjek atau seseorang yang sedang mengalaminya atas
suatu bidang atau hal tertentu dan adanya rasa senang terhadap
bidang atau hal tersebut, sehingga seseorang mendalaminya.
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik
pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek (Sumadi
Suryabrata, 1988 : 109). Sedangkan pengertian belajar adalah proses
mental yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan,
skill, kebiasaan atau sukap yang semuanya diperoleh, disimpan, dan
dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan
adaptif ( Winkel, 1983 : 92 )
Yang penulis maksudkan dengan minat belajar disini, adalah
suatu kemampuan umum yang dimiliki siswa untuk mencapai
prestasi yang optimal yang dapat ditunjukkan dengan kegiatan
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
2. Fungsi Minat Belajar
a. Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak
atau motor yang melepaskan energi.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan
apa yang serasi guna mencapai tujuan.
Crow and Crow ( 1973 : 153 ) menyatakan “The word interested
may be used to the motivatoring force which courses and individual
to give attenrion force person a thing or activity.” Pendapat disini
dimaksudkan bahwa perhatian kepada seseorang, sesuatu maupun
aktivitas tertentu, sementara ia kurang atau bahkan tidak menaruh
perhatian terhadap seseorang, sesuatu atau aktivitas tertentu,
sementara ia kurang atau bahkan tidak menaruh perhatian terhadap
seseorang, sesuatu atau aktivitas yang lain. Dari uraian tersebut
dengan adanya minat memungkinkan adanya keterlibatan yang lebih
besar dari objek yang bersangkutan. Karena minat berfungsi sebagai
pendorong yang kuat.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
minat adalah kecenderungan seseorang untuk memilih dan
melakukan aktivitas dibandingkan aktivitas yang lain karena ada
perhatian, rasa senang dan pengalaman
3. Perkembangan Minat Belajar
Menurut Slamet Widodo (1989 : 72), pada awalnya sebelum
terlibat di dalam suatu aktivitas, siswa mempunyai perhatian
terhadap adanya perhatian, menimbulkan keinginan untuk terlibat di
dalam aktivitas. Minat kemudian mulai memberikan daya tarik yang
ada atau ada pengalaman yang menyenangkan dengan hal-hal
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
4. Aspek-Aspek Minat Belajar
Aspek minat menurut hurlock (2014 : 117), yaitu:
a. Aspek kebutuhan-kebutuhan
Minat dapat di gerakkan, jika ada kebutuhan seperti minat
terhadap ekonomi, minat ini dapat muncul karena ada kebutuhan
sandang, pangan dan papan.
b. Aspek Keinginan dan cita-cita
Keinginan atau cita-cita dapat mendorong munculnya minat
terhadap sesuatu seperti keinginan atau cita-cita menjadi dokter.
Secara otomatis orang tersebut akan terdorong untuk mempelajari
hal-hal yang berkaitan dengan ilmu kedokteran. Semakin besar
cita-ciat atau keinginan, maka semakin besar /tinggi minat yang
muncul dala diri seseorang.
c. Aspek kebudayaan
Kebudayaan terdiri dari dua lingkup, yakni lingkup mikro
(individual) dan lingkup makro (sosial, adat istiadat) kebudayaan
dapat memunculkan minat-minat tertentu seperti tari-tarian.
Semua itu akan menarik orang untuk memperhatikan dan
mempelajari kebudayaan.
d. Aspek Pengalaman
Pengalaman merupakan permulaan dari kebudayaan seperti
pengalaman seorang guru dapat menimbulkan/menumbuhkan
minat guru untuk menekuni bidang-bidang keguruan, dengan
adanya pengalaman tersebut minat seseorang bisa tergerak
(bertambah), misalnya asa seorang siswa, tahun lalu menduduki
prestasi rendah, maka siswa tersebut berpikiran jangan sampai
terulang kembali, sehingga ia lebih meningkatkan belajarnya
demi tercapainya prestasi yang lebih baik dari yang kemarin
(tahun lalu).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
5. Karakteristik Individu yang Memiliki Minat Belajar
Karateristik minat menurut Bimo Walgito( 1977 ; 4 ) yaitu:
a. Menimbulkan sikap positif terhadap sesuatu objek.
b. Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari sesuatu
objek itu.
c. Mengandung suatu pengharapan yang menimbulkan keinginan
atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya.
Menurut pendapat diatas yang perlu diperhatikan adalah aspek
terakhir yaitu unsur pengharapan menimbulkan keinginan untuk
mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya. Ahli lain mengatakan
bahwa minat sebagai sesuatu hasil pengalaman yang tumbuh pada
dan dianggap bernilai oleh individu adalah kekuatan yang
mendorong seseorang itu untuk berbuat sesuatu ( Winarno
Surachmad, 1980 : 90 )
Jadi pengalaman yang dianggap bernilai merupakan faktor yang
turut membuat minat pada diri individu. Pengalaman memberikan
motivasi serta kekuatan pada diri individu untuk melakukan sesuatu.
6. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat Belajar
Menurut Johny Killis, ( 1988 : 26 ), ada tiga faktor yang
menimbulkan minat yaitu “Faktor yang timbul dari dalam diri
individu, faktor motif sosial dan faktor emosional yang ketiganya
mendorong timbulnya minat”. Pendapat tersebut sejalan dengan
yang dikemukakan Sudarsono, ( 1980 : 12 ) faktor-faktor yang
menimbulkan minat dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa
kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
b. Faktor motif sosial, Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat
didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan
pengakuan, perhargaan dari lingkungan dimana ia berada.
c. Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas
seseorang dalam menaruh perhatian terhadap sesuat kegiatan atau
objek tertentu
7. Hambatan/ Gangguan Terhadap Minat Belajar
Gangguan terhadap minat belajar anak menurut supriyono (2009: 104),
yaitu:
a. Kurangnya motivasi
Motivasi sangat berperan penting dalam belajar, hilangnya
motivasi maka anak akan hilang dalam belajarnya
b. Kurangnya perhatian
Perhatian disini dimaksudkan adnya perhatian dari orang tua,
kurangnya perhatian dari orang tua maka anak akan acuh dalam
hal belajarnya
c. Perasaan tidak senang
Rasa tidak senang sangat bepengaruh dalam proses belajar, oleh
sebab itu anak harus memiliki rasa senang terhadap sesuatu yang
dia pelajari
d. Adanya pengaruh lingkungan
Pengaruh dari lingkungan juga berperan dalam hal belajar, jika
anak bergaul dalam lingkungan yang minim akan pendidikan,
maka anak akan terpengaruh terhadap kurangnya minat belajar,
begitu juga sebaliknya, apabila anak bergaul dengan orang yang
berprestasi, maka anak akan termotivasi dan tinggi minat
belajarnya
B. Hakikat Anak Broken Home
1. Pengertian Anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
Pasal 330 KUHP Perdata memberikan pengertian anak adalah
orang yang belum dewasa dan seorang yang belum mencapai usia
batas legitimasi hukum sebagai subjek hukum atau layaknya subjek
hukum nasioal yang ditentukan oleh perundang-undangan perdata.
Dalam ketentuan hukum perdata anak mempunyai kedudukan sangat
luas dan mempunyai peranan yang amat penting, terutama dalam hal
memberikan perlindungan terhadap hak-hak keperdataan anak.
Pengertian anak menurut Hukum pidana lebih diutamakan pada
pemahaman terhadap hak-hak anak yang harus dilindungi, karena
secara kodrat memiliki substansi yang lemah dan di dalam system
hukum dipandang sebagai subjek hukum yang dicangkokkan dari
bentuk pertanggungjawaban sebagaimana layaknya seseorang subjek
hukum yang normal, pengertian anak dalam aspek hukum pidana
menimbulkan efek hukum positif terhadap proses normalisasi anak
dari perilaku menyimpang untuk membentuk kepribadian dan
tanggung jawab yang pada akhirnya menjadikan anak tersebut
berhak atas kesejahteraan yang layak dan masa depan yang baik.
Anak adalah keturunan yang kedua (KBBI, 2013). “Anak adalah
seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum
mengalami pubertas” (2014). Anak adalah bagian dari generasi muda
sebagai salah satu sumber daya manusia yang merupakan potensi
dan penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki peran
strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus memerlukan
pembinaan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan
perkembangan fisik, mental, sosial secara utuh, serasi, selaras dan
seimbang.
Anak adalah seorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak
yang masih dalam kandungan. Secara umum dikatakan anak adalah
seorang yang dilahirkan dari perkawinan anatar seorang perempuan
dengan seorang laki-laki dengan tidak menyangkut bahwa seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
yang dilahirkan oleh wanita meskipun tidak pernah melakukan
pernikahan tetap dikatakan anak .Dapat disimplkan bahwa anak
adalah keturunan yang memiliki status dari suatu keluarga, berjenis
kelamin laki-laki atau perempuan yang belum dewasa atau
mengalami Pubertas.
2. Pengertian Broken Home dan Anak Broken Home
Matinka (2011) mendefinisikan Broken Home adalah istilah
untuk menggambarkan suasana keluarga yang tidak harmonis dan
tidak berjalannya kondisi keluarga yang rukun dan sejahtera yang
menyebabkan terjadinya konflik dan perpecahan dalam keluarga
tersebut. Singgih (1995) menjelaskan bahwa perceraian adalah suatu
hal yang harus dihindarkan, agar emosi anak tidak menjadi
terganggu. Perceraian menimbulkan suatu penderitaan atau
pengalaman traumatis bagi anak.
Anak broken home adalah keturuan laki-laki atau perempuan,
yang mengalami penderitaan atau pengalaman traumatis akibat
korban perpecahan keluara atau perceraian.
3. Situasi Kondisi Keluarga Pribadi Sosial pada Keluarga Broken
Home
Sebagai korban, tentunya anak-anak akan merasakan hal-hal yang
tidak mengenakan. Perasaan ini timbul dan berkembang dalam diri si
anak hingga ia beranjak dewasa. Pada fase remaja, dimana jiwa
remaja sedang bergelora, perasaan ini bercampur aduk menjadi satu
baik depresi, malu, sedih, kecewa, kesal, sakit hati, bingung, merasa
terbuang, dll.
Cara para remaja menghilangkan kepenatan tersebut baik ke arah
positif atau negatif ternyata bersifat relatif. Hal ini tergantung pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
sikap dan perilaku remaja tersebut. Jika dia bisa mengarahkan ke
arah positif, berarti dia berhasil mengurangi bahkan menghilangkan
perasaan tersebut. Bila sebaliknya, berarti dia gagal. Cara-cara yang
dilakukan untuk menghilangkan kepenatan tersebut pastinya akan
melahirkan perubahan sikap dalam diri remaja yang mengalami
broken home. Sebuah perubahan yang akan membawa mereka
merasa lebih baik dari sebelumnya, sementara atau selamanya.
Perceraian ternyata memberikan dampak kurang baik terhadap
perkembangan kepribadian remaja. Remaja yang orang tuannya
bercerai cenderung menunjukan ciri-ciri:
a. Berperilaku nakal
b. Mengalami depresi
c. Melakukan hubungan seksual secara aktif
d. Kecenderungan pada obat-obat terlarang
Keadaan keluarga yang tidak harmonis tidak stabil atau
berantakan (broken home) merupakan faktor penentu bagi
perkembangan kepribadian remaja yang tidak sehat.
4. Dampak Negatif Keluarga Broken Home Terhadap minat Belajar
Anak
Dampak Negatif Keluarga Broken Home Terhadap minat Belajar Anak
ada empat yaitu:
a. Prestasi belajar anak mulai menurun
b. Anak merasa lebih nyaman bersenang-senang daripda darus
belajar
c. Anak sering kali mempunyai rasa malas dan acuh tak acuh
terhadap pendidikannya
d. Anak mulai memiliki rasa dendam kepada orang tua, dan
putus sekolah sebagai jalan untuk mewujudkan kemarahan
terhadap orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
C. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Louis Nugraheni Wijaya, (2012)
yang berjudul “Pola Pengasuhan Remaja dalam Keluarga Broken
Home Akibat Perceraian” menunjukkan terdapat perbedaan
karakteristik anak antara anak dari keluarga bercerai dan dengan
anak dari keluarga utuh. Karakteristik dari anak keluarga utuh adalah
anak mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik
dengan teman, mampu menghadapi stress, mempunyai minat
terhadap hal-hal baru, dan kooperatif terhadap orang lain. Sedangkan
karakteristik anak dari keluarga yang bercerai adalah penakut,
pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar menentang, suka
melanggar norma, berkepribadian lemah, cemas, dan menarik diri,
anak yang moodly (labil, brubah-ubah), impulsive (menuruti kata
hati/semau gue), agresif (penyerang), kurang bertanggungjawab,
tidak mau mengalah, sering bolos dan bermasalah dengan teman.
Penelitian yang dilakukan oleh Reni Pratiwi, yang berjudul
“Pengaruh Tingkat Keharmonisan Keluarga dengan Motivasi Belajar
Siswa Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin Siswa di SMA”,
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh tingkat
keharmonisan keluarga terhadap motivasi belajar siswa, terdapat
perbedaan motivasi belajar antara siswa laki-laki dan perempuan,
namun tidak adanya perbedaan pada motivasi belajar jika ditinjau
secara bersamaan baik dari segi tingkat keharmonisan keluarga
maupun dari jenis kelamin siswa.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gesta Gamang yang
berjudul “PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MINAT
BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA”, menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara perhatian orang
tua dengan prestasi belajar siswa, hal ini memberikan petunjuk
kepada guru pembimbing untuk lebih meningkatkan hubungan
dengan orang tua. Dengan perhatian orang tua akan menjadikan
siswa lebih memahami diri sehingga siswa percaya terhadap
kemampuannya serta siswa lebih memahami cara-cara belajar yang
baik , bagaimana mendorong/menimbulkan minat pada dirinya untuk
meraih dan meningkatkan prestasi belajar di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini secara berurutan diuraikan jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subyek penelitian, tenik pengumpulan data dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kualitatif jenis
fenomenologi. Penelitian kualitatif merupakan salah satu prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku
orang-orang yang diamati.
Fenomenologi merupakan penelitian yang mengacu pada kenyataan,
karena penelitian ini dilakukan dengan cara memahami tindakan sosial
melalui penafsiran. Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau
mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh
kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Fenomenologi dilakukan
dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau
memahami fenomena yang dikaji dan peneliti bebas untuk menganalisa data
yang diperoleh.
Menurut Creswell (1998), pendekatan fenomenologi menunda semua
penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu.
Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah
membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep
epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan
dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan
oleh responden.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan secara langsung di rumah anak yang
tidak memiliki keluarga utuh (akibat perceraian) hal ini dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
supaya peneliti dapat melakukan pendekatan dengan anak sehingga
peneliti memperoleh informasi yang dibutuhkan.
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada akhir bulan Noveber 2016
sampai dengan pertengahan bulan Deseber 2016, sehingga peneliti
mendapat informasi dan hasil yang optimal.
C. Subjek Penelitian
Kriteria pemilihan subyek pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berstatus sebagai anak (laki-laki atau perempuan) yang tinggal dengan
salah satu anggota keluarga
2. Pernah bersekolah minimal tamat sekolah dasar atau masih bersekolah
sampai jenjang SMA
3. Merupakan anak (laki-laki atau perempuan) yang menjalani keseharian
mengalami korban broken home (perceraian).
Sisi broken home dalam penelitian ini ditekankan pada orang tua
yang benar-benar mengalami perceraian. Dalam penelitian ini diambil
subyek sebanyak 4 anak (laki-laki atau perempuan) yang pernah
bersekolah atau masih sekolah.
Subjek pertama adalah seorang siswi dari keluarga kelas menengah
kebawah, hal ini ditandai dengan pekerjaan sang ibu sebagai karyawan
penjaga toko sepatu, dan sang ayah yang hanya sebagai tukang tatto.
Subyek pertama ini sebut saja Cempluk (nama samaran) kelas X SMK
yang tinggal bersama ibu, nenek dan adiknya disalah satu desa di
purwomartani. Sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama kelas
VIII, Cempluk tinggal bersama neneknya, sebab kedua orang tuanya
bercerai, walaupun orang tuanya bercerai, Cempluk masih sering
berjumpa dengan sang ayah dan ibunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
Cempluk anak yang berbakti kepada orang tuanya, namun sang ibu
selalu melarang ketika Cempluk ingin berjumpa dengan sang ayah,
walaupun Cempluk masih membutuhkan sosok seorang ayah, Cempluk
tetap mengikuti apa yang ibu katakan dan Cempluk tidak menemui sang
ayah. Karakteristik Cempluk tergolong anak yang pendiam, ramah dan
suka menolong, akan tetapi sekalipun Cempluk memiliki keinginan harus
dituruti. Cempluk sering pergi keluar bermain dengan temannya hingga
larut malam, hal ini dikarenakan sebagai wujud pelampiasan tidak
bertemu dengan sang ayah, Cempluk tergolong anak yang mudah akrab
dengan orang yang baru dia temui.
Subjek kedua adalah Pesek (nama samaran) seorang siswa SMA kelas
IX, yang tidak diperhatikan oleh kedua orangtuanya. Dia tinggal bersama
nenek, tante, dan adiknya disalah satu desa didaerah Sewon Bantul. Pesek
termasuk anak yang pendendam, hal ini ditandai dengan membenci kedua
orang tuanya yang masing masing orangtuanya menikah dan memiliki
keluarga baru, ia acuh tak acuh terhadap kedua orang tuanya, namun
Pesek memiliki cita-cita dan tujuan yang jelas di masa depannya. Disisi
lain Pesek anak yang perhatian dan peduli dengan orang yang ia jumpai,
terutama adiknya dan teman yang selalu menemaninya. Pesek lebih
memilih bermain dan nongkrong dengan teman-temannya dengan alasan
dirumah sangat membosankan dan selalu teringat kedua orang tuanya.
Subyek ketiga bernama Lekir (nama samaran) seorang siswa SMA
kelas XI, Lekir tinggal bersama ibu dan neneknya yang tinggal di daerah
Gondang. Keluarga Lekir termasuk keluarga kelas menengah keatas, hal
ini ditandai dengan sang ibu berwiraswasta dan memiliki dua salon di
kota jogja dan sang ayah sebagai manager sanggar dangdut di daerah
bantul. Lekir kurang mendapat perhatian dari kedua orang tuanya,
walaupun semua kebutuhan dan keinginan Lekir terpenuhi, hal ini
menyebabkan Lekir selalu memanfaatkan harta sang ayah untuk
bersenang-senang, sekalipun keinginan Lekir tidak terpenuhi, Lekir
mengamuk dan tidak mengakui memiliki seorang ayah, sebab sejak usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
Lekir 10 tahun, Lekir ditinggal ayah bercerai dengan ibunya dan ayah
menikah lagi. Disisi lain, Lekir anak yang penurut dan penyayang kepada
ibunya, Lekir selalu membantu berbelanja kebutuhan salon sang ibu.
Lekir sangat menggeluti dalam bidang otomotif dan seni lukis,
terpecahnya keluarga Lekir tidak membuat patah semangat Lekir dalam
berkarya, namun segala emosi selalu ia lampiaskan pada kertas hingga
tercipta suatu karya yang memiliki arti dan kepuasan tersendiri bagi Lekir.
Subyek keempat adalah Bebi (nama samaran) seorang siswi kelas XII
SMA, Bebi tinggal bersama sang ayah di Berbah Sleman. Keluarga Bebi
tergolong keluarga kelas menengah kebawah, hal ini ditandai dengan sang
ayah sebagai buruh tani, dan sang ibu sebagai pramurukti. Kehidupan
Bebi dalam keluarga, Bebi anak yang sombong, kurang mandiri, dan
cenderung cuek. Bebi anak yang manja, hal ini terjadi semenjak masuk
sekolah menengah atas, Bebi tinggal bersama sang ayah, dan sang ayah
selalu menuruti apa yang diinginkan Bebi. Bebi tergolong anak yang
berani melawan orang tua, hal ini terjadi ketika ibu Bebi terlambat
mengirim uang, sehingga kata-kata kotor keluar dari mulut Bebi kepada
ibunya, selain itu Bebi sering marah-marah karena berebut kendaraan
motor dengan sang ibu, Bebi kerap kali tidak mengakui bahwa ia tidak
memiliki sosok seorang ibu, karena sejak kecil Bebi tinggal bersama
nenek dan kakeknya di salah satu desa di wonosari, dan ibunya tinggal
bersama pasiennya di daerah kota jogjakarta.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam proses ini ada dua yaitu observasi dan
wawancara
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan juga pencatatan sistematik atas unsur-
unsur yang muncul dalam suatu gejala atau gejala-gejala yang muncul
dalam suatu objek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
Tabel 1
Tanggal Observasi
NO Hari/Tanggal Inisial Jenis
kelamin
Deskripsi
1 Cempluk P
2 Pesek L
3 Lekir L
4 Bebi P
2. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar
pendapat, mencari informasi atau ide melalui pertanyaan-pertanyaan.
Tabel 2
Pedoman Wawancara
No Pertanyaan
1 Setelah ayah dan ibu kamu bercerai, bagaimana
perhatiannya terhadap belajarmu?
2 Menurut kamu apakah ada pengaruh ketika orang tua
sebelum bercerai dan orang tua sesudah bercerai terhadap
minat belajarmu?
3 Apakah ayah atau ibu masih memberikan dorongan
belajar?
4 Bagaimana dengan belajarmu saat ini?
5 Sejauh mana minat kamu dalam belajar?
6 Apabila dihitung skala 1-10, dimana angka 1 nilai
terendah dan angka 10 nilai tertinggi, diangka berapakah
minat belajarmu saat ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
7 Menurut kamu setelah ayah dan ibu kamu bercerai, minat
kamu dalam belajar cenderung meingkat atau menurun?
8 Bagaimana cara kamu supaya memiliki minat belajar?
9 Bagaimana kebiasaan belajar kamu saat ini?
10 Apakah ada seseorang yang membuatmu semakin
semangat dalam belajar?
E. Teknik Analisis Data
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini maka teknik analisis
data yang peneliti gunakan adalah analisis deskriptif. Teknik analisis
deskriptif adalah pengolahan data yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau
memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui sampel ataupun
populasi. Teknik analisis data ini bertujuan untuk menjawab rumusan
masalah dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dipaparkan deskripsi hasil dari penelitian dan pembahasan dari
keempat subyek
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan
wawancara. Pertama-tama peneliti melakukan observasi dilapangan selama
satu bulan yaitu pada bulan desember 2016. Peneliti melakukan observasi
terhadap masing masing dari keempat subyek. Observasi dilakukan supaya
peneliti dapat mengetahui keadaan kehidupan subyek ketika dilingkungan.
Dalam pelaksanaan observasi, peneliti melakukan dua kali pertemuan.
Pertemuan pertama dilaksanakan guna untuk lebih mengakrabkan peneliti
dengan subyek, sebab sebelumnya peneliti sudah kenal dengan subyek.
Selanjutnya peneliti meminta subyek untuk kesediaannya menjadi subyek
penelitian dan ketika subyek bersedia menjadi subyek penelitian, peneliti
mengatur waktu untuk melaksanakan wawancara.
Setelah melakukan observasi, peneliti menyusun panduan wawancara yang
akan digunakan untuk mengungkap permasalahan penelitian. Panduan
wawancara disusun diharapkan dapat membantu peneliti mengungkap
permasalahan yang diteliti. Panduan wawancara dapat dilihat pada lampiran.
Pertanyaan pada saat wawancara dapat berkembang sesuai dengan keadaan
subyek dan kebutuhan penelitian. Selanjutnya peneliti melakukan observasi
dan wawancara.
1. Observasi
Observasi yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui realita
yang terjadi pada kehidupan anak yang mengalami broken home. Hal ini
peneliti secara langsung menyaksikan bagaimana pola hidup, kegiatan dan
status sosial subyek. Proses observasi yang dilakukan peneliti pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
keempat anak yang mengalami korban broken home, peneliti menemukan
perbedaan disetiap individu subyek.
a. Observasi pada subyek pertama Cempluk (nama samaran),
observasi pertama dilaksanakan pada hari Minggu, 4 Desember 2016
pukul 15.00-15.45 WIB. Observasi pertama ini dilaksanakan di tempat
pos ronda didekat rumah subyek ketika subyek sedang bersama
temannya. Observasi ini mengungkapkan bahwa subyek berjenis
kelamin perempuan, pendek, rambut ikal dan berkulit coklat dan
menunjukan bahwa subyek merupakan khas orang jawa. Ketika
subyek bersama temannya subyek orang yang dewasa, hal ini
dibuktikan ketika subyek menjadi panutan dalam pengambilan
keputusan saat bermain bersama teman-temannya.
Observasi kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 9 Desember
2016 pukul 15.00- 15.50 WIB. Observasi kedua ini dilaksanakan
diruah subyek, hal yang diobservasi addalh situasi dan kondisi subyek
serta kegiatan sunyek. Subyek tinggal di daerah Purwomartani
Kalasan. Hasil observasi ini menunjukan bahwa Subyek tinggal
bersama nenek, ibu dan adik laki-lakinya, karena kedua orang tuanya
sudah bercerai, sedangkan ayahnya tinggal di studio tatto miliknya.
Keseharian subyek ketika dirumah sering membantu nenek mengurusi
daging ayam yang akan dijual dipasar.
Observasi yang terakir dilaksanakan pada hari Kamis, 15
Desember 2016 pukul 16.00- 17.05 WIB. Observasi ini dilaksanakan
pada saat wawancara berlangsung didekat pemotongan ayam yang
tidak jauh dari rumah subyek. Hasil observasi terakir ini mengungkap
bahwa subyek mudah akrab dan terbuka kepada siapa saja, ketika
melakukan wawancara subyek tidak merasa terganggu, subyek
cenderung tegas dengan memiliki keyakinan dan tekat yang kuat
dalam menjawab berbagai pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
b. Observasi pada subyek kedua Pesek (nama samaran), Observasi
pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Desember 2016 pukul 20.00-
21.00 WIB. Observasi yang pertama ini dilaksanakan di mangkubumi
depan hotel harper, ketika subyek sendang berkumpul dengan
komunitas motornya. Hasil observasi menyatakan bahwa subyek
adalah laki-laki berkulit putih, postur tubuh pendek, rambut pendek.
Subyek ketika berada dikomunitas motornya cenderung orang yang
aktif dan dapat dipercaya, hal ini dibuktikan subyek menjadi pengurus
sebagai bendahara di komunitasnya.
Observasi kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Desember
2016 pukul 15.00-15.45 WIB, Observasi ini dilaksanakan dirumah
subyek, hasil yang diperoleh pada observasi kedua ini menyatakan
bahwa Subyek tinggal di daerah Sewon Bantul, Subyek tinggal
bersama tante, nenek dan adik perempuannya. Kedua orang tua
subyek menjalani hidup masing masing, ibu subyek menjadi TKI di
Malaysia dan memiliki suami baru, sedangkan ayah tinggal di
muntilan dengan istri barunya.
Observasi terakir dilaksanakan pada hari Senin, 12 Desember
2016 pukul 10.00- 11.00 WIB saat wawancara berlangsung. Observasi
ini dilaksanakan di depan pasar hewan pasti, dan hasil observasi
mengungkap bahwa Subyek kurang tanggap dalam menjawab
pertanyan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, subyek cenderung
menjawab dengan kelucuan-kelucuan kecil, disisi lain jawaban yang
diberikan subyek bersifat singkat padat dan tepat sasaran, ketika
subyek merasa cukup menjawab, subyek lalu melanjutkan dengan
plesetan kelucuan.
c. Observasi pada subyek ketiga Lekir (nama samaran), observasi
pertama dilaksanakan pada hari Senin, 12 Desember 2016 pukul
14.00-14.50 WIB. Observasi pertama dilaksanakan dibelakang pabrik
gula, ketika subyek sedang berkumpul bersama organisasi gambarnya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
pada observasi ini menyatakan bahwa subek seorang laki-laki,
bertubuh tinggi kekar, berkulit sawo matang, dan berambut tipis.
Ketika subyek bersama temannya, subyek cenderung cepat dalam
bertindak, hal ini dibuktikan ketika salah seorang temannya meminta
untuk pembuatan desain kaos, subyek langsung mengerjakan tanpa
basa-basi.
Observasi kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Desember
2016 pukul 16.00-16.50 WIB, Observasi berlangsung dirumah
subyek. Hasil observasi mengungkap bahwa Subyek tinggal di sewon
bantul, subyek tinggal bersama ibunya karena kedua orang tuanya
telah lama bercerai, sang ayah tinggal bersama istri barunya di daerah
kadipiro. Subyek memiliki dua saudara kandung perempuan dan laki-
laki. Adik laki-laki tinggal dengan neneknya, sedangan adik
peempuannya tinggal bersama budenya di daerah klaten. Keseharian
subyek ketika dirumah mengurusi burung-burung merpatinya, dan
subyek menggabari tembok rumahnya dengan coretan-coretan sebagai
pelampiasan apayang subyek rasakan.
Observasi terakir dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Desember
2016 pukul 16.05-17.00 WIB saat wawancara berlangsung dan
dilaksanakan didaerah sempu bantul. Hasil observasi mengungkapkan
bahwa subyek sangat berhati-hati dalam menjawab pertanyaan.
Sekalipun subyek menjawab pertannyaan langsung dengan tegas,
subyek kurang fokus ketika menjawab saat wawancara berlangsung.
d. Observasi pada subyek keempat Bebi (nama samaran), observasi
dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Desember 2016 pukul 14.00-15.00
WIB. Observasi pertama dilaksanakan di daerah janti ketika subyek
sedang bersama teman-temannya, hasil observasi menunjukan bahwa
subyek adalah perempuan, berbadan tinggi kurus, berambut panjang
yang lurus dan berkulit putih. Ketika bersama teman-temannya subyek
sering menyuruh-nyuruh teman-temannya, hal ini ditandai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
ketika subyek membawa barang, subyek menyuruh temannya
membawakan, subyek cenderung manja dan tidak mau bekerja berat.
Observasi kedua dilaksanakan pada hari Senin, 19 Desember 2016
pukul 16.00-16.50 WIB, observasi berlangsung di rumah subyek.
Hasil observasi mengungkap bahwa Subyek tinggal didaerah Berbah
Sleman bersama sang ayah, sebelumnya subyek tinggal bersama
neneknya diwonosari, karena kedua orang tuanya telah bercerai sejak
subyek masih usia delapan bulan, sedangkan ibu subyek tinggal
bersama pasiennya didaerah kota jogjakarta. Keseharian subyek ketika
dirumah,subyek lebih sering bermain handphonnya, sambil tiduran di
kursi. Ketika sang ayah meminta bantuan kepada subyek, subyek
banyak alasan utuk menolak.
Observasi terakir dilaksanakan pada hari Jumat, 23 Desember 2016
pukul 15.00-15.50 WIB pada saat wawancara berlangsung. Hasil yang
diperoleh pada saat observasi terakir adalah Ketika subyek menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh peneliti subyek agak gugup, dengan
tempo yang lambat dan terbata-bata. Masih banyak keraguan dalam
menjawab pertanyaan.
2. Wawancara
Wawancara dilaksanakan setelah peneliti kenal lebih dekat dengan
keempat subyek dan observasi selesai. Wawancara dilaksanakan dengan
kesepakatan dan kesediaan subyek. Wawancara berlangsung tidak hanya
dirumah subyek, wawancara berlangsung sesuai kenyamanan subyek,
sehingga proses belaksanaan wawancara dapat berjalan dengan lancar.
Setiap subyek memiliki rentang waktu yang berbeda-beda saat
wawancara berlangsung, dari 40 menit sampai 60 menit hal ini terjadi
sebab kriteria menjawab subyek dan cara menjawab subyek yang
berbeda-beda. Dalam hal ini peneliti bekerja semaksimal mungkin dan
lebih fokus kepada subyek dalam menggali jawaban-jawaban subyek.
Dalam proses ini pertanyaan yang diajukan peneliti kepada subyek dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
dikembangkan secara langsung sesuai dengan situasi kondisi dan
jawaban dari subyek.
a. Wawancara pada subyek yang pertama Cempluk (nama samaran)
dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Desember 2016 pukul 16.00-
17.05 WIB. Wawancara dilaksanakan di depan pemotongan ayam
ketika subyek membantu neneknya mengantar ayam ketempat
pemotongan. Hubungan subyek dengan ibu sangat dekat namun
subyek kurang berkomuniaksi dengan sang ibu, akan tetapi
hubungan subyek dengan ayah menjadi jauh, hal ini dikarenakan
subyek dilarang sang ibu bertemu dengan sang ayah, disisi lain
komunikasi subyek dengan ayah masih berlangsung dengan baik,
sebab subyek dengan sang ayah masih sering homunikasi dengan
menggunakan telepon selulernya.
Hasil wawancara menunjukan bahwa subyek memiliki minat
dalam belajar yang rendah yang disebabkan subyek tidak lagi
bersama kedua orang tuanya. Pola kebiasaan bimbingan dan
pendampingan orang tua sebelum broken home dan sesudah broken
home berpengaruh terhadap minat belajar anak, hal ini ditunjukan
pada subyek yang pertama, ketika peneliti memberikan pertanyaan
kepada subyek terkait dengan pendapat subyek mengenai pengaruh
ketika orang tua sebelum bercerai dan orang tua sesudah bercerai
terhadap minat belajat subyek. Lalu subyek memberikan jawaban
“Ada, dulu sebelum cerai enak, ibu saya selalu menemani ketika
saya sedang belajar atau saya sedang mengerjakan tugas, tapi
sekarang tidak, jadi sekarang ya saya males-malesan gitu”. Peneliti
juga menanyakan pendapat subyek terkait dengan pengaruh dari
perceraian orang tua, terhadap dampak minat belajar, lalu subyek
memberikan jawabannya “menurutku, aku dulu belajar rajin,
sekarang aku males. ya menurun mas. Abis dulu selalu ditemani,
lhah sekarang sudah enggak mas”. (LR/S3.n4 & n14)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
b. Wawancara pada subyek kedua Pesek (nama samaran)
dilaksanakan pada hari Senin, 12 Desember 2016 pukul 10.00- 11.00
WIB. Wawancara berlangsung di depan pasar hewan, ketika subyek
sedang bermain dengan temannya. Relasi subyek dengan ibu
tergolong tidak baik, hal ini ditandai dengan kurangnya komunikasi
antara ibu dengan subyek, mengingat jaraknya subyek dengan sang
ibu, subyek di indonesia sedangkan ibu berada dimalaysia. Begitu
pula relasi subyek dengan sang ayah tergolong kurang baik, hal ini
ditandai dengan adanya subyek datang kepada sang ayah ketika
membutuhkan saja. Akan tetapi relasi subyek dengan tante dan
neneknya cukup baik, hal ini dibuktikan sang tante selalu
menanyakan kabar subyek, dan subyek mau menuruti apa yang
dikatakan sang nenek dan tantenya. Keseharian subyek ketika
dirumah masih mau membantu pekerjaan rumah, hal ini dilakukan
subyek untuk minta upah, selain itu subyek sering bermain di
bengkel milik tetangga yang tidak jauh dari rumah.
Hasil wawancara pada subyek ke dua menunjukan bahwa
subyek memiliki minat belajar yang rendah, hal ini disebabkan
karena kurangnya pendekatan dan bimbingan dari orangtuanya, hal
ini dibuktikan ketika peneliti menanyakan letak posisi angka skala
belajar subyek saat ini, angka skala terdiri dari angka 1 sampai 10,
dimana angka 1 nilai terendah dan angka 10 nilai tertinggi, lalu
subyek menjawab “kalau aku sih di angka empat mas” disisi lain,
peneliti juga menanyakan terkait dengan kemungkinan-kemungkinan
apakah ada seseorang yang membuat subyek semakin semangat
dalam belajar, lalu subyek memberikan jawabannya,”tanteku mas,
dia yang lebih memperhatikan, sama kakak kelasku mas yang paling
cantik” Selain itu, penelitu juga menanyakan pendapat subyek
terkait dengan perkembangan pesatnya minat subyek dalam belajar.
“belajarku kalau aku pengen aja mas, kayak kemaren mas, temenku
kan sudah pada bisa bongkarin kelistrikan motornya, lhah terus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
saya pengen tau gimana caranya, ya saya belajar gitu
mas”.(LR/S3.n10 & n12 )
c. Wawancara dengan subyek ketiga Lekir (nama samaran)
dilaksakan pada hari Rabu, 21 Desember 2016 pukul 16.05-17.00
WIB. Meskipun kedua orang tua subyek berceai, subyek memiliki
minat belajar yang tinggi sebab subyek memiliki seorang kekasih
yang selalu memberikan semangat dan dorongan dalam belajar.
Disisi lain subyek selalu bergal bersama orang yang lebih pandai
darinya, hal ini membuat subyek semakin bersemangat dan inin
mengimbangi bahkan subyek ingin melampaui temannya. Hasil
wawancara menunjukan bahwa subyek memiliki minat belajar yang
tinggi, hal ini dibuktikan ketika peneliti menanyakan letak posisi
angka skala belajar subyek saat ini, angka skala terdiri dari angka 1
sampai 10, dimana angka 1 nilai terendah dan angka 10 nilai
tertinggi, lalu subyek mengutarakan jawabannya “kalau aku sih di
angka enam mas”. Peneliti juga menanyakan bagaimana cara subyek
supaya memiliki minat belajar? Subyek pun memberikan
jawabannya “Caranya ya aku bermain sama orang yang lebih
pandai dariku mas, jadi aku enggak mau kalah sama temanku
mas”.Selain itu, peneliti juga bertanya kepada subyek terkait dengan
kemungkinan-kemungkinan apakah ada seseorang yang membuat
subyek semakin semangat dalam belajar, lalu subyek dengan tegas
menjawab “ada mas, pacarku mas yang selalu memberikan
semangat dan dorongan untuk belajar”. (LR/S3.n11, n15 & n19)
d. Wawancara dengan subyek keempat Bebi (nama samaran)
dilaksanakan pada hari Jumat, 23 Desember 2016 pukul 15.00-15.50
WIB. Hasil wawancara menunjukan subyek memiliki minat belajar
yang rendah. Subyek belum pernah mengalami di asuh oleh orangtua
kandungnya, hal ini dibuktikan ketika peneliti memberikan
pertanyaan kepada subyek terkait dengan pendapat subyek mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
pengaruh ketika orang tua sebelum bercerai dan orang tua sesudah
bercerai terhadap minat belajat subyek. Lalu subyek memberikan
jawaban “Sejak kecil saya sama embah diwonosari, terus ibu kerja
dan tinggal bersama pasiennya sedangkan bapak disumatra tanpa
membiayai aku dari kecil, ya baru saat ini bapak ketemu dan aku
ikut bapak mas, jadi aku baru ngrasain tinggal sama bapak ya
sakarang mas, trus ibu ya dari dulu gitu-gitu aja, kalau maslah
belajar naik turunnya ya tetep sama aja mas. Saya dari dulu gitu
gitu aj, tapi saat ini saya menurun mas.” disisi lain Subyek memiliki
minat belajar saat bersama teman-temannya, hal ini dibuktikan
dengan jawaban subyek ketika peneliti bertanya mengenai pendapat
subyek terkait dengan cara subyek supaya memiliki minat belajar,
lalu subyek memberikan jawabannya “Ya dari ibu kasih semangat
mas trus bapak juga ngasih smangat.. apa lagi mau nemenin belajar
mas” (LR/S4.n14 & n16)
B. Analisis Data
1. Subyek 1
a. Penghimpunan data subyek
Nama : Cempluk (nama samaran)
Tempat Tanggal Lahir : Sleman 11 januari 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Purwomartani Kalasan
Cita-cita : Pembalap
Hobi : Bernyanyi
Pendidikan terakir : SMK
Anak ke- : 1 (satu)
Penampilan fisik : badan pendek, rambut ikal panjang, hidung
pesek dan berkulit coklat
Penampilan psikis : tegas, mudah bergaul, dan ramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
b. Analisis
Analisis yang dilakukan peneliti dengan melakukan pengamatan atau
observasi, selain itu peneliti juga melakukan wawancara terhadap
subyek. Observasi dilakukan bertahap untuk mengamati subyek dari
sisi sikap dan perilaku, dan bagaimana pola asuh keluarga terhadap
subyek. Setelah observasi selesai, peneliti melakukan wawancara
kepada subyek sesuai dengan kesediaan subyek.
1) Lingkungan Keluarga
Subyek adalah anak pertama dan memiliki satu adik laki-laki yang
masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar. Subyek tinggal
bersama nenek, adik, dan ibunya karena kedua orang tuanya
bercerai, sedangkan sang ayah tinggal di studio tatto miliknya.
Relasi subyek dengan ibu enderung kurang baik karena jarang
berkomunikasi dengan sang ibu, walaupun subyek tidak tinggal
bersama sang ayah, subyek cenderung lebih dekat dengan sang
ayah. Kedekatan subyek dengan sang ayah hanya lewat handphone
seluler saja.
2) Tempat tinggal subyek
Subyek tinggal di salah satu desa di purwomartani kalasan, kondisi
rumah subyek tergolong sederhana, tidak bersar dan mewah namun
tertata rapi, sebelah kiri rumah subyek memiliki gudang
penyimpanan kayu pohon kelapa. Populasi penduduk desa subyek
beleum terlalu padat, sebab jarak antara rumah subyek dengan
tetangga lumayan jauh.
3) Tempat subyek bersosialisasi
Subyek sering bersosialisasi dilingkungan sekitar subyek, subyek
biasanya bermain dipos ronda yang tak jauh darirumahnya,
detempat inilah subyek mendapatkan sedikit perhatian dari orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
orang terdekat, tak hanya anak seusianya yang sering berkumpul
dipos ronda, ada orang dewasa dan juga ibu-ibu, ditempat inilah
subyek mendapatkan sedikit bimbingan kemandriannya.
2. Subyek 2
a. Penghimpunan data subyek
Nama : Pesek (nama samaran)
Tempat Tanggal Lahir : Bantul, 21 Oktober 1997
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Katholik
Alamat: : Sewon Bantul
Cita-cita : Pembalap
Hobi : Otak-atik motor
Pendidikan Terakir : SMA
Anak Ke- : 1(satu)
Penampilan Fisik : berkulit putih, postur tubuh pendek, rambut
pendek dan hidung mancung
Penampilan Psikis : Humoris, mudah bergaul dan penurut
a. Analisis
Analisis yang dilakukan peneliti dengan melakukan pengamatan atau
observasi, selain itu peneliti juga melakukan wawancara terhadap
subyek. Observasi dilakukan bertahap untuk mengamati subyek dari sisi
sikap dan perilaku, dan bagaimana pola asuh keluarga terhadap subyek.
Setelah observasi selesai, peneliti melakukan wawancara kepada subyek
sesuai dengan kesediaan subyek.
1) Lingkungan Keluarga
Subyek adalah anak pertama dan memiliki satu adik perempuan ang
duduk dibangku VII sekolah menengah pertama, Subyek tinggal
bersama tante, adik dan neneknya. Relasi subyek dengan kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
orangtuanya tergolong sangat jauh sebab ayah tinggal dimuntilan
bersama istribarunya dan ibu menjadi TKI dimalaysia.
2) Tempat Tinggal Subyek
Subyek tinggal didaerah sewon bantul, Rumah subyek cukup
sederhana, belakang rumah dan sebelah kiri rumah subyek terdapat
kebun pisang, tomat, cabe dan terong. Depan rumah subyek terdapat
warung kecil milik nenek subyek, halaman rumah subyek tergolong
luas, sebab tetangga subyek sempat memarkirkan mobilnya dihalaman
rumah subyek. Jarak rumah subyek dengan tetangga cukup dekat dan
hanya berbatas pagar saja, rumah subyek tidak jauh dari pasar hean
pasti.
3) Tempat Subyek Bersosialisasi
Subyek cenderung sering bersosialisasi dengan teman komunitas
motornya, subyek sering berkunjung dibengkel milik tetangga, dan
sering berkunjung pula di sekretariat komunitas motornya yang
berletak di daerah lempuyangan. Subyek sering mengikuti pertemuan
rutin yang diadakan duakali dalam satuminggu. Relasi subyek dengan
temannya tergolong akrab dan subyek termasuk orang yang dipercaya,
sebab subyek menjabat sebagai bendahara.
3. Subyek 3
a. Penghimpunan data subyek
Nama : Lekir (nama samaran)
Tempat Tanggal Lahir : Bantul, 15 Januari 1997
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat: : Kasihan Bantul
Cita-cita : Seniman
Hobi : menggambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
Pendidikan Terakir : SMA
Anak Ke- : 1(satu)
Penampilan Fisik : bertubuh tinggi kekar, berkulit sawo matang,
dan berambut tipis, hidung mancung dan
memiliki kumis tipis
Penampilan Psikis : penyayang, cepat dan tanggap dalam segala
hal dan pendiam
b. Analisis
Analisis yang dilakukan peneliti dengan melakukan pengamatan atau
observasi, selain itu peneliti juga melakukan wawancara terhadap
subyek. Observasi dilakukan bertahap untuk mengamati subyek dari sisi
sikap dan perilaku, dan bagaimana pola asuh keluarga terhadap subyek.
Setelah observasi selesai, peneliti melakukan wawancara kepada subyek
sesuai dengan kesediaan subyek.
1) Lingkungan keluarga
Subyek adalah anak pertama dan memiliki dua orang adik, adik
pertama perempuan dan yang kedua laki-laki. Subyek tinggal
bersama sang ibu sedangkan adik yang tinggal bersama budenya dan
adik yang kedua dan masih bersekolah kelas VIII sekolah menengah
pertama dan tinggal bersama neneknya. Relasi subyek dengan ibu
cukup baik, dan tidak terlalu menuntut sang ibu, akan tetapi relasi
subyek dengan sang ayah tidak baik, subyek selalu menuntut sang
ayah untuk minta sesuatu.
2) Tempat tinggal subyek
Subyek tinggal di daerah kasihan bantul, rumah subyek besar namun
berantakan, dinding tembokrumah subyek banyak gambar gambar
dan coretan cat. Sebelah kiri rumah subyek berhimpitan dengan
tetangga, sebelah kanan rumah sunyek terdapat kebun halaman luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
milik tetangga dan depan pojok rumah subyek terdapat makam.
Populasi penduduk rumah subyek tergolong padat sebab rumah
subyek dengan tetangga cukup dekat, begitu pula rumah antar
tetangga yang berhipitan dan berhadap-haapan, sedangkan jalan
menuju rumah subyek sangat sempit, Rumah subyek tidak jauh
dengan pabrik gula.
3) Tempat subyek bersosialisasi
Subyek bersosialisai dengan temannya disekitar pabrik gula, subyek
berkumpul dengan teman-teman gambarnya, biasanya Subyek
membantu temannya dalam proses pembuatan desain gambar atau
mural, di tempat ini lah subyek memiliki banyak relasi dan sedikit
menghilangkan kepenatannya dan sedikit melampiaskan
kesepiannya dirumah.
4. Subyek 4
a. Penghimpunan data subyek
Nama : Bebi (nama samaran)
Tempat Tanggal Lahir : Sleman, 3 April 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katholik
Alamat: : Berbah sleman
Cita-cita : Polisi
Hobi : Mendengarkan musik
Pendidikan Terakir : SMA
Anak Ke- : 1(satu)
Penampilan Fisik : berbadan tinggi kurus, berambut panjang
yang lurus dan berkulit putih
Penampilan Psikis : Pendiam, cuek, mudah mencari teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
b. Analisis
Analisis yang dilakukan peneliti dengan melakukan pengamatan atau
observasi, selain itu peneliti juga melakukan wawancara terhadap
subyek. Observasi dilakukan bertahap untuk mengamati subyek dari sisi
sikap dan perilaku, dan bagaimana pola asuh keluarga terhadap subyek.
Setelah observasi selesai, peneliti melakukan wawancara kepada subyek
sesuai dengan kesediaan subyek.
1) Lingkungan keluarga
Subyek seorang anak tunggal, saat ini tinggal bersama sang ayah,
sedangkan sang ibu tinggal bersama pasiennya. Relasi suyek dengan
sang ayah relatif baik sebab dari dulu subyek inin tinggal
bersamanya, subyek terlihat manja kepada sang ayah, apapun yang
subyek inginkan harus terpenuhi. Relasi subyek dengan ibu kurang
baik, subyek cenderung cuek terhadap ibunya.
2) Tempat tinggal subyek
Subyek tinggal didaerah berbah sleman, Rumah subyek sedehana
namun tidak terawat, disebelah kiri rumah subyek terdapat kandang
ayam dan disebelah kanan rumah tetangga. Populasi daerah rumah
subyek termasuk padat, sebab rumah subyek dengan tetangga
berhipitan dan saling berhadap-hadapan, akan tetapi akses jalan
menuju rumah subyek sangat luas.
3) Tempat subyek bersosialisasi
Subyek termasuk anak yang mudah bergaul dan memiliki banyak
teman, Subyek sering jajan di warung dekat rumah subyek bersama
teman-temannya. Ketika subyek merasa bosan dirumah, subyek
mengajak temannya kewarung untuk sekedar ngobrol, Pemilk
warung juga membebaskan kepada subyek ketika bermain dan
mengobrol bersama temannya ketika diwarung .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
TABEL FENOMENA EMPAT ANAK KORBAN BROKEN HOME
NOAS ASPEK ANA
(inisial)
BVK (inisial)
CGL (inisial)
DDD (inisial)
1 Minatbelajarsubyek
Tertarikkarena ada
hadiah
Tertarikberdasarkankeinginan
dalam ilmu
Tertarikapabila inginmelampauiorang yang
bersangkutan
Tertarik apabilaada yang
mendampingi
2 Prestasibelajarsubyek
Menurun Menurun Menurun Biasa-biasa saja
3 Kedekatansubyekdenganayah
Semakinjauh,
namunlebih
sayangayah
Bertemuketika
memintajatah uang
Semakinjauh danjarangkomunikasi
Semakin dekat,sebab selaluingin diturutikemauannya
4 Kedekatansubyekdengan
ibu
Jarangkomunikasi
Lepaskontak
komunikasi
Sayang danperhatian
Semakinmenjauh, sebabjarang ketemu
5 Sikap danperilakusubyek
Ramah,mudahakrab,
perhatian
Dapatdipercaya,ramah, dan
sukabergurau
Pendiam,perhatian,cepat dantanggap
Cenderung cuek,acuh tak acuh
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
dari keempat subyek dalam ketertarikan minat belajar, Subyek pertama
berminat dalam belajar apabila ingin memperoleh hadiah. Subyek ke dua
berminat dalam belajar apabila subyek tertarik pada suatu ilmu yang ingin
subyek pelajari, begitu pula dengan subyek ke tiga, subyek berminat dalam
belajar apabila subyek ingin melampaui seseorang yang lebih cerdas atau
lebih menguasai suatu ilmu dibanding dengan subyek. Begitu pula dengan
subyek ke empat, subyek berminat dalam belajar apabila ada yang
menemani subyek ketika belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
Prestasi belajar dari keempat subyek setelah mengalami korban
broken home cenderung mengalami penurunan, tiga diantara empat subyek
mengalami penurunan, yaitu subyek pertama, ke dua dan ke tiga, akan tetapi
subyek ke empat berbeda dengan ketiga subyek lainnya, sebab subyek ke
empat biasa-biasa saja.
Setelah mengalami broken home, subyek bertama dan ketiga sama
sama semakin jauh mengenai kedekatan dan relasi dengan sang ayah,
namun subyek pertama hanya lebih sayang, akan tetapi subyek ke tiga
jarang berkomunikasi dengan sang ayah. Berbeda dengan subyek ke dua,
subyek kedua bertemu dengan sang ayah apabila hanya meminta uang saja.
Berbeda pula dengan subyek ke empat, subyek lebih dekat dengan sang
ayah, sebab subyek menginginkan apa yang subyek inginkan diperuhi.
Kedekatan subyek ke tiga dengan sang ibu setelah mengalami broken
home dapat disimpulkan bahwa, satu dari empat subyek lebih dekat dengan
sang ibu yaitu subyek ketiga. Subyek ke tiga semakin dekat dan semakin
sayang kepada sang ibu. Akan teta[i tiga dari empat subyek semakin jauh
dari sang ibu. Subyek ke tiga berbeda dengan subyek ke empat, subyek ke
empat semakin jauh relasinya dengan sang ibu sebab subyek dengan sang
ibu jarang bertemu. Disisi lain subyek pertama dan ke dua sama-sama
jarang berkomunikasi dengan sang ibu dan subyek kedua sudah lepas
kontak dengan sang ibu.
Sifat dari ke empat subyek berbeda-beda satu dengan yang lainnya
namun terdapat sedikit persamaan sikap dan perilaku. Subyek pertama
sangat ramah, mudah akrab dan perhatian, subyek ke tiga sejalan dengan
subyek pertama yang memiliki sifat perhatian, namun subyek ke tiga
cenderung pendiam dan cepat dan tanggap dalam menghadapi sesuatu.
Subyek ke dua sejalan dengan sikap dari subyek pertama yang memiliki
sikap ramah kepada semua orang, disisi lain subyek ke dua lebih suka
bergurau dan dapat dipercaya. Subyek ke empat berbeda dari ketiga subyek,
subyek ke empat cenderung cuek dan acuh tak acuh dalam segala hal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
C. Pembahasan
Penelitian ini mengungkapkan fenomena minat belajar pada empat
anak broken home. Kasus pada penelitian ini berfokus pada anak yang pernah
bersekolah atau masih sekolah dan menjadi korban broken home (perceraian).
Subyek meskipun berlatar belakang broken home, namun subyek masih
memiliki minat dalam belajar, kadang kala minat belajar pada subyek sempat
menurun, hal ini dikarenakan dengan adanya keinginan dari subyek tidak
terpenuhi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan belajar subyek yang
mengalami korban perceraian tidak teratur, subyek pertama dan ke empat
mengatakan bahwa subyek belajar apabila ada tugas saja dan apabila
mendapat teguran dari orang lain. Berbeda dengan pendapat subyek ke dua,
subyek ke dua mengatakan bahwa dia memiliki kebiasaan belajar apa bila dia
ingin mengetahui suatu hal yang dia gemari, hal ini sejalan dengan pendapat
Slamet Widodo (1989 : 72). Pada awalnya sebelum terlibat di dalam suatu
aktivitas, siswa mempunyai perhatian terhadap adanya perhatian,
menimbulkan keinginan untuk terlibat di dalam aktivitas. Minat kemudian
mulai memberikan daya tarik yang ada atau ada pengalaman yang
menyenangkan denga hal-hal tersebut.
Subyek ke tiga memiiki kebiasaan belajar apa bila dia ingin
melampaui salah seorang sahabat atau temannya. Dari ke empat subyek dapat
disimpulkan tiga diantara empat subyek memiliki kebiasaan belajar yang
ditimbulkan dari pengaruh orang disekitar maupun orang-orang terdekat, satu
diantara empat subyek memiliki kebiasaan belajar tergantung dari keinginan
diri sendiri, Jadi kebiasaan belajar dari keempat subyek cenderung menurun
sebab keinginan subyek tidak terpenuhi.
Meskipun ke empat subyek berlatar belakang broken home subyek
masih memiliki minat belajar, sebab subyek masih memiliki semangat yang
dipelopori oleh orang-orang terdekat subyek. Subyek pertama mengatakan
bahwa minat belajarnya meningkat apa bila salah seorang dari anggota
keluarga mau memberikan hadiah, akan tetapi subyek ke empat mengatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
bahwa dia memiliki minat belajar apabila ada salah satu dari kedua
orangtuanya yang mau mendampingi subyek saat belajar dan subyek ke
empat minat dalam belajar ketika ada tugas saja, Subyek ke tiga mengatakan
bahwa dia memiliki minat belajar apabila ada salah satu dari teman terdekat
jauh lebih pandai darinya, berbeda dengan subyek ke dua, Sebab subyek
kedua memliki minat belajar karena keinginan pribadinya. Dari keempat
subyek dapat disimpulkan bahwa ke empat subyek memiliki perkembangan
minat belajar yang berbeda-beda dan minat belajar subyek cenderung
menurun.
Dampak broken home cenderung berpengaruh pada turunnya minat
belajar pada anak. Bentuk-bentuk minat belajar anak broken home rendah
dapat ditandai dengan adanya kemalasan dari subyek, hal ini dikatakan oleh
subyek pertama, sejalan dengan subyek pertama, subyek ke dua cenderung
malas dengan belajarnya. Subyek ke empat mengatakan juga bahwa subyek
belajar apabila ada yang mendampingi dan subyek belajar apabila ada tugas,
sejalan dengan subyek ke empat, subyek pertama juga mengatakan bahwa
subyek belajar bila ada orang tua, dan orang tua menyuruhnya untuk belajar.
Pendapat lain yaitu subyek ke dua dan subyek ke tiga, subyek ke tiga
cenderung biasa- biasa saja, sebab tidak ada yang menyuruh dan menanyakan
bagaimana belajar subyek dan hasil belajar subyek dan pendapat lagi dari
subyek ke dua, subyek ke dua belajar sesuai dengan keinginannya. Dari ke
empat pendapat subyek, dapat disimpulkan bahwa keluarga yang berltar
belakang broken home cenderung berpengaruh pada turunnya minat belajar
anak, dan bentuk-bentuk turunyya minat belajar anak seperti : (1) anak
cenderung malas, (2) subyek mau belajar apabila disuruh, (3) anak belajar
apabila ada tugas saja, (4) anak belajar karena menginginkan sesuatu.
Dampak kel