PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018-05-06 · bahwa penggunaan metode demonstrasi...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018-05-06 · bahwa penggunaan metode demonstrasi...
PENINGKATAN KEAKTIFAN, CARA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR IPA
TENTANG MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI EKSPERIMEN
BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA SISWA KELAS VI A SEMESTER I
SD KANISIUS SOROWAJAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Yanuar Setyarso
NIM : 081134238
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN KEAKTIFAN, CARA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR IPA
TENTANG MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI EKSPERIMEN
BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA SISWA KELAS VI A SEMESTER I SD KANISIUS SOROWAJAN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Yanuar Setyarso
NIM : 081134238
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Halaman Persembahan
Dengan segala kerendahan hati dan tulus ikhlas, secara khusus penelitian ini
dipersembahkan kepada :
Alm.Bapak dan ibu, yang sangat aku hormati terimakasih atas ketulusan kasih
sayang serta doa tanpa akhir dalam setiap langkahku.
Tunanganku yang tersayang Agnes Efita Jayanti yang selalu memberi semangat
dan motivasi dalam hidupku.
Kakakku yang selalu mendukung dan memotivasiku.
Sahabat-sahabat terbaiku Dewi dan Via yang selalu ada disaat susah dan
senang.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Keluarga besar SD. Kanisius Sorowajan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO
“Tidak ada kata gagal di dalam hidup ini, selagi kita mau berusaha”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 20 Desember 2011
Penulis
Yanuar Setyarso
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yanuar Setyarso
Nomer Mahasiswa : 081134238
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENINGKATAN KEAKTIFAN, CARA BELAJAR DAN PRESTASI
BELAJAR IPA TENTANG MATERI KONDUKTOR DAN
ISOLATOR PANAS MENGGUNAKAN METODE
DEMONSTRASI EKSPERIMEN BERBASIS PARADIGMA
PEDAGOGI REFLEKTIF PADA SISWA KELAS VI A
SEMESTER I SD KANISIUS SOROWAJAN TAHUN PELAJARAN
2011/2012 Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 20 Desember 2011
Yang menyatakan
Yanuar Setyarso
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN KEAKTIFAN, CARA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR IPA
TENTANG MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI EKSPERIMEN
BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA SISWA KELAS VI A SEMESTER I SD KANISIUS SOROWAJAN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Yanuar Setyarso NIM. 081134238
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan, cara belajar,
dan prestasi belajar siswa kelas VI SD Kanisius Sorowajan tentang materi Konduktor dan Isolator Panas dengan menggunakan metode demonstrasi eksperimen berbasis paradigma pedagogi reflektif tahun ajaran 2011/2012 yang ditandai dengan peningkatan kemampuan bekerjasama, kemampuan cara belajar,serta nilai rata-rata dan persentase siswa yang mencapai KKM.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek penelitian adalah siswa kelas VI SD Kanisius Sorowajan pada tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 32 siswa. Obyek penelitian adalah peningkatan keaktifan, cara belajar dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA tentang materi konduktor dan isolator panas. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan lembar pengamatan dan tes tertulis. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dimana siklus I terdiri dari tiga kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, pertemuan kedua dan pertemuan ketiga. Demikian pula siklus II juga dibagi dalam tiga kali pertemuan. Satu kali pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran, dimana satu jam pelajaran adalah selama 40 menit. Pada penelitian ini peneliti memilih materi Konduktor dan Isolator Panas pada mata pelajaran IPA semester I kelas VI dengan alasan tingkat keaktifan, cara belajar dan prestasi belajar siswa pada materi tersebut masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan keaktifan yang masih kurang, cara belajar dan nilai rata-rata kelas yang berada di bawah KKM yang telah ditentukan oleh sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan, cara belajar, dan prestasi belajar meningkat. Meningkatnya keaktifan dapat dilihat dari presentase siklus I sebesar 75 %, dan pada siklus II sebesar 81 %. Sedangkan untuk cara belajar pada siklus I sebesar 70 %, dan pada siklus II sebesar 75 %. Sebelum diambil tindakan dengan menggunakan metode demonstrasi eksperimen, nilai rata-rata siswa kelas VI semester I pada tahun pelajaran 2010/2011 berada di bawah KKM yaitu 71 dan persentase siswa yang mencapai KKM masih rendah yaitu 47%. Setelah dilakukan tindakan terdapat peningkatan nilai rata-rata siswa yaitu pada siklus I meningkat menjadi 79 dan persentase siswa yang mencapai KKM adalah 63%. Pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 85 sedangkan persentase siswa yang mencapai KMM meningkat menjadi 84%. Hasil penelitian di atas membuktikan bahwa penggunaan metode demonstrasi eksperimen berbasis pedagogig reflektif dinilai berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
IMPROVING THE ABILITY OF BEING ACTIVE, LEARNING METHOD, AND THE ACHIEVEMENT OF SCIENCE ABOUT HEAT CONDUCTOR
AND ISOLATOR BASED ON PARADIGM PEDAGOGIC REFLECTIF ON STUDENT GRADE SIX TERM ONE KANISIUS SOROWAJAN
ELEMENTARY SCHOOL YEAR 2011/2012
Yanuar Setyarso NIM. 081134238
This research aims to determine the improving of being active, learning method, and the achievement of science about heat conductor and isolator based on paradigm pedagogic reflektif on student grade six term one Kanisius Sorowajan elementary school year 2011/2012 luhich proven by improving of the ability of cooperation, learning, average, and the student achievement of KKM.
The research is classroom action research, which conducted for six grade elementary school student Kanisius Sorowajan in the 2011/2012 academic year which amounted to 32 students. The research object is to improving of the ability of cooperation, learning, and the achievement of science about heat conductor and isolator based. Data collection techniques is gained observation sheet and written test. The gathered data was analyzed in descriptive qualitative.
This research consist of two cycles, in which the first cycle is divided into three meeting, they are first, second, and third meeting. Where as the second cycle is divided into three meeting too. Two hours lesson for each meeting, one hour lesson is forty minutes. In this research the researcher selected conductor and heat isolator materials on science subject of grade six term one by the reason of being active, learning method, and the class average under KKM determined by school.
The research results showed that before taking the action which is using demonstration experiment method, the students grade average of grade six 2010/2011 is under KKM, that is seventy one and the percentage of the students KKM achievement is still lo, only at forty percent. After doing the action there is an increasing students grade average in the first cycle into seventy nine and the percentage of students who reached the KKM is sixty three percent, and on the second cycle student score average increased into eighty five while the percentage of students who reach the KKM increased into eighty four percent.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
3. Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D dosen pembimbing I, yang telah memberikan arahan,
semangat, dorongan, serta sumbangan pemikiran yang penulis butuhkan untuk
menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini.
4. Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., selaku dosen pembimbing II, yang telah
memberikan bantuan ide, saran, masukan, kritik serta bimbingannya yang sangat
berguna selama penelitian ini.
5. Agnes Efita Jayanti yang selalu memberikan dukungan serta bantuan.
6. Bapak Suwardi, S.Pd., selaku Kepala Sekolah Dasar Kanisius Sorowajan yang
telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas VI
Sekolah Dasar Kanisius Sorowajan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Siswa kelas VI SD Kanisius Sorowajan yang telah bersedia menjadi subyek dalam
pelaksanaan penelitian.
8. Teman-teman penulis yang selalu memberikan semangat dan dorongan untuk
menyelesaikan penelitian ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
memberikan dukungan dan bantuan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis dengan senang hati bersedia menerima sumbangan baik
pemikiran, kritik maupun saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat
berguna bagi siapa saja.
Yogyakarta, 9 Desember 2011
Penulis
Yanuar Setyarso
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………………………………….…vii
ABSTRAK ……………………………………………………………………viii
ABSTRACT …………………………………………………………………. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… xii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… xv
DAFTAR TABEL …………………………………………………………… xvi
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ..................................................................... 3
C. Perumusan Masalah ...................................................................... 4
D. Pemecahan Masalah ...................................................................... 4
E. Batasan Pengertian ........................................................................ 5
F. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
G. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ...... 8
1. Sejarah ..................................................................................... 8
2. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ................... 9
3. Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ..................... 10
4. Prinsip-prinsip Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ............. 14
B. Prestasi Belajar Siswa .................................................................... 15
1. Definisi Prestasi Belajar .......................................................... 15
C. Metode Demonstrasi Eksperimen ................................................. 16
1. Definisi Metode Demonstrasi Eksperimen .............................. 16
2. Beberapa Kelebihan dari Metode Demonstrasi Eksperimen ... 16
3. Beberapa Kelemahan dari Metode Demonstrasi Eksperimen . 16
4. Langkah-langkah dalam melakukan demonstrasi ................... 17
D. Konduktor dan Isolator Panas ....................................................... 18
E. Kerangka Berfikir ......................................................................... 21
F. Hipotesis Tindakan ....................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 24
B. Seting Penelitian ........................................................................... 25
C. Rencana Tindakan ......................................................................... 28
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya .......................................... 34
E. Analisis Data ................................................................................. 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal ................................................................ 46
B. Deskripsi Penelitian dan Hasil Penelitian ..................................... 46
1. Deskripsi Penelitian Siklus I ................................................... 47
2. Deskripsi Penelitian Siklus II .................................................. 53
C. Pembahasan ................................................................................... 59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 70
B. Saran ............................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 73
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Siklus PPR ..................................................................................... 14
Gambar 2. Besi dipanaskan (konduktor) ........................................................ 18
Gambar 3. Kayu sebagai isolator .................................................................... 19
Gambar 4. Contoh Konduktor dan Isolator ..................................................... 19
a. wajan
b. strika
c. penggapus
d. sendok dan garpu
e. pensil
Gambar 5. Peta Konsep Konduktor dan Isolator Panas ................................. 21
Gambar 6. Desain Siklus ................................................................................. 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................ 27
Tabel 2. Pengumpulan Data Prestasi ............................................................... 34
Tabel 3. Pengumpulan Data Keaktifan ............................................................ 34
Tabel 4. Pengumpulan Data Cara Belajar ………………….………………... 35
Tabel 5. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ……………………………………. 37
Tabel 6. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II …………………………………… 38
Tabel 7. Lembar Keaktifan Siswa ................................................................... 39
Tabel 8. Lembar Cara Belajar Siswa .............................................................. 41
Tabel 9. Indikator Capaian Penelitian ............................................................. 43
Tabel 10. Bentuk Soal dan Penyekoran .......................................................... 44
Tabel 11. Kekatifan dan Cara Belajar ............................................................. 61
Tabel 12. Lembar Keaktifan Siswa ................................................................. 61
a. Lembar keaktifan siswa siklus I pertemuan II
b. Lembar keaktifan siswa siklus II pertemuan II
Tabel 13. Penelitian Kemampuan Cara Belajar .............................................. 64
a. Lembar kemampuan cara belajar siswa siklus I pertemuan II
b. Lembar kemampuan cara belajar siswa siklus II pertemuan II
Tabel 14. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar ................................................. 67
Tabel 15. Hasil Perolehan Siklus I dan Siklus II ……………………………. 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus …………………………………………………………… 74
Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan 1 ………………………………………... 76
Lampiran 3. RPP Siklus I Pertemuan 2 ……………………………………..…. 80
Lampiran 3. RPP Siklus I Pertemuan 3 ……………………………………..…. 83
Lampiran 5. LKS Siklus I Pertemuan 1 …………………………………...…… 86
Lampiran 6. LKS Siklus I Pertemuan 2 ………………………………..………. 87
Lampiran 7. Soal …………………….. ……………………………………..…. 90
Lampiran 8. Soal ……………………...……………………………………..…. 91
Lampiran 9. Soal Evaluasi Siklus I …………...……………………………… ...92
Lampiran 10. Silabus Siklus II ………...……………………………………….. 95
Lampiran 11. RPP Siklus II Pertemuan 1 ………..…………………………….. 97
Lampiran 12. RPP Siklus II Pertemuan 2 ……………………...…………….. .101
Lampiran 13. RPP Siklus II Pertemuan 3 ……………………...…………….. .104
Lampiran 14. LKS Siklus II Pertemuan 2 …………………………………… .107
Lampiran 15. Soal Evaluasi Siklus I …………………………………………..108
Lampiran 16. Lembar Keaktifan Siswa Siklus I ………..……………………..111
Lampiran 17. Lembar Keaktifan Siswa Siklus II….. ………………………….112
Lampiran 18. Lembar Cara Belajar Siswa Siklus I …….……………………...113
Lampiran 19 Lembar Cara Belajar Siswa Siklus II. ………………………….114
Lampiran 20. Data Perolehan Tes Evaluasi Siklus I …………………………..115
Lampiran 21. Data Persentase KKM Siklus I …...…………………………… 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Lampiran 22. Data Perolehan Tes Evaluasi Siklus II …...…………………… 119
Lampiran 23. Data Persentase KKM Siklus II ...……………………..….…… 121
Lampiran 24. Foto Kegiatan …………………………………………………..123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Selama ini sistem pendidikan cenderung mengukur keberhasilan peserta
didik hanya dari segi intelektualnya saja. Kualitas pendidikan yang baik yang
sebenarnya yaitu menghasilkan peserta didik yang tidak hanya cerdas secara
intelektual melainkan juga cerdas secara emosional. Dengan kata lain bahwa
peserta didik memiliki perkembangan yang harmonis secara fisik, mental,
emosional, dan spiritual. Pembinaan karakter dan kecerdasan emosional ini
berguna agar peserta didik mampu mengelola kehidupan emosionalnya
menjadi lebih terkendali dan terarah, seperti bersikap empatik dan simpatik
kepada sesama siswa, guru, orang tua, dan masyarakat luas.
Untuk mencapai kualitas pendidikan yang baik tersebut, diciptakanlah
suatu pendekatan yang disebut Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). PPR
yaitu pola pembelajaran yang membentuk pribadi peserta didik agar berwatak
dan berbudaya inovatif melalui pengintegrasian masalah yang dihadapinya
dalam kehidupan sehari-hari. Pengintegrasian ini dirancang sehingga nilai
kemanusiaan tumbuh dari kesadaran peserta didik sendiri melalui refleksinya.
Hasil dari refleksi ini diharapkan tampak pada perubahan pola sikap yang
terwujud lewat perubahan perilaku dalam kehidupan sehari-hari (=
pendidikan religiusitas).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pendekatan pembelajaran ini menekankan pada perkembangan untuk
membangun manusia yang memiliki kemampuan, tanggung jawab, dan
perhatian pada sesama. Setiap pribadi diarahkan agar terbentuk pola
perubahan perilaku yang baik bagi kehidupannya di masyarakat. Siswa dan
guru berlatih dan bekerja bersama sebagai tim guna mencapai kesuksesan
bersama.
Penyajian dalam PPR ini bertitik tolak dari pengalaman manusiawi dan
bukan kekosongan. Semakin banyak iklim yang mempengaruhi siswa yang
diketahui, maka semakin mudah kita membantu siswa untuk memahami
pengalaman mereka.
Berdasarkan alasan tersebut, penulis ingin memecahkan masalah dengan
strategi pembelajaran PPR dengan metode demonstrasi eksperimen, karena
strategi tersebut bisa diterapkan di Sekolah Dasar, seperti yang sudah
diterapkan di sekolah-sekolah Kristiani khususnya di Keuskupan Agung
Semarang.
Disadari akan pentingnya pemahaman mengenai konduktor dan
isolator panas dalam kehidupan sehari-hari, karena banyak sekali alat-alat
eloktronik yang menggunakan konduktor dan isolator diharapkan para peserta
didik juga memahami serta mengerti konduktor dan isolator itu sendiri.
Disamping itu berkaitan dengan hasil belajar yang kurang dari KKM yaitu
diantara 32 peserta didik, dalam materi ini mendapat rata-rata nilai
ulangannya 71 padahal KKM yang ditentukan harus mencapai 75. Jauh sekali
keadaan yang terjadi dengan standar sekolah dan diduga guru hanya
menggunakan metode ceramah dalam penyampaiannya. Dalam meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
prestasi belajar siswa SD Kanisius Sorowajan maka penelti mencoba
menggunakan metode demonstrasi eksperimen, dengan metode demonstrasi
eksperimen siswa akan menggali dan membangun sendiri pengetahuannya,
pengetahuan yang diperoleh akan disertai dengan pemahaman bukan bersifat
hafalan saja setelah pembelajaran selesai akan dilakukan refleksi. Hasil dari
refleksi ini diharapkan tampak pada perubahan pola sikap yang terwujud
lewat perubahan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan yang
diperoleh siswa akan lebih permanen dan pada akhirnya diharapkan prestasi
belajar siswa meningkat, sehingga peneliti mengambil penelitian dengan
judul “Peningkatan Keaktifan, Cara Belajar, dan Prestasi Belajar IPA Tentang
Materi Konduktor dan Isolator Panas Menggunakan Metode Demonstrasi
Eksperimen Berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif Siswa Kelas VI A
Semester Ganjil SD Kanisius Sorowajan Bantul Tahun Pelajaran 2011/2012”.
Peneliti juga akan melakukan pembelajaran yang menarik melalui metode
demonstrasi eksperimen yang melibatkan peserta didik.
B. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi tentang peningkatkan keaktifan, cara belajar
dan prestasi belajar IPA tentang materi konduktor dan isolator menggunakan
metode demonstrasi eksperimen Berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif
Siswa Kelas VI A Semester I SD Kanisius Sorowajan Bantul Tahun Pelajaran
2011/2012 dan terbatas dengan Kompetensi Dasar mengenai Konduktor dan
Isolator Panas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Perumusan Masalah
Apakah penggunaan metode demonstrasi eksperimen berbasis
paradigma pedagogi reflektif dapat meningkatkan keaktifan, cara belajar, dan
prestasi belajar IPA tentang materi konduktor dan isolator panas siswa kelas
VI A Semester I SD Kanisius Sorowajan tahun pelajaran 2011/2012?
D. Pemecahan Masalah
Pemahaman mengenai konduktor dan isolator memang gampang-
gampang susah dapat dilihat dari perolehan nilai siswa yang rata-rata
ulangannya 71 sedangkan KKM 75. Siswa belum menguasai materi
konduktor dan isolator panas dengan baik sehingga menimbulkan keraguan
dan kesalahan dalam menjawab dikarenakan kebiasaan penyampaian materi
dengan metode ceramah. Peneliti mencoba menyelesaikan masalah ini dengan
menggunakan Metode Demonstrasi Eksperimen Berbasis Paradigma
Pedagogi Reflektif. Diharapkan contoh yang diberikan guru pada waktu
mendemostrasikan konduktor dan isolator di depan siswa dan akhirnya siswa
sendiri yang mempraktekkan dapat menjadi salah satu aksperimen alternatif
tindakan untuk memecahkan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Batasan Pengertian
Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan tidak menimbulkan multi
tafsir tentang suatu istilah (konsep) yang akan dipakai, kiranya perlu diberi
batasan pengertian.
1. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah pola berpikir dalam
penyelenggaraan pendidikan/pembelajaran, yang mengintegrasikan
pengembangan pemahaman masalah dunia serta masalah kehidupan
dengan pengembangan nilai kemanusiaan. Penyelenggaraan
pendidikan/ pembelajaran itu merupakan satu proses terpadu yang
dirancang sedemikian rupa sehingga nilai kemanusiaan ditumbuhkan
dari kesadaran dan kehendak siswa/i sendiri, melalui refleksinya.
Selanjutnya hasil refleksi itu diperlihatkan dalam perubahan pola
sikap yang terwujud pada perubahan perilaku.Prestasi adalah hasil
belajar dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasarkan
pengukuran dan penilaian terhadap hasil kegiatan belajar dalam
bidang akademik yang dapat diukur dengan alat ukur tes yang
diwujudkan dalam bentuk angka-angka.
2. Metode Demonstrasi Eksperimen adalah suatu cara menyajikan bahan
pelajaran dengan memperlihatkan atau mempertunjukkan dan
melakukan suatu proses untuk mencapai tujuan pengajaran. Guru
memberikan contoh kemudian siswa melakukan kegiatan praktek itu
sendiri untuk menemukan apa yang dicari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Cara belajar dalam penelitian ini dibatasi kemampuan membuat
ringkasan.
4. Konduktor adalah benda yang dapat menghantarkan panas dengan
baik.
5. Isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan
baik (penghantar yang buruk).
F. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah Metode Demostrasi Eksperimen Berbasis
Paradigma Pedagogi Reflektif dapat meningkatkan keaktifan, cara belajar,
dan prestasi belajar tentang materi konduktor dan isoalator panas siswa kelas
VI A semester I SD Kanisius Sorowajan tahun pelajaran 2011/2012?
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti sendiri, merupakan pengalaman yang berharga dalam
menerapkan metode demonstrasi eksperimen berbasis Paradigma
Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran mengenai konduktor dan
isolator panas, sehingga dapat menerapkan untuk materi pokok lain
yang sesuai.
2. Bagi rekan-rekan guru merupakan salah satu contoh model
pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk materi pokok lain dan
mata pelajaran lain.
3. Menambah pengetahuan tentang pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Bagi perpustakaan sekolah, laporan penelitiannya dapat menambah
satu bacaan yang dimanfaatkan untuk teman-teman guru sebagai
contoh penelitian tindakan kelas.
5. Bagi siswa dapat memberikan pengalaman baru dalam mempelajari
materi konduktor dan isolator panas dengan menggunakan metode
demonstrasi eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
1. Sejarah
Sebagaimana dimuat di dalam buku Paradigma Pedagogi Reflektif
yang diterbitkan oleh Penerbit Kanisius (2010 : 22-32). Tergerak oleh
keprihatinan akan orang pribumi yang tertindas, RM. Van Lith, SJ
mendirikan sekolah untuk mengangkat harkat mereka dan meyakinkan
kesetaraan mereka sebagai anak Allah dengan semua orang. Baginya, sekolah
merupakan sarana mewujudkan idealisme :
a. Mengusahakan perubahan sosial, dari ketertindasan ke arah kesetaraan
dan kemerdekaan, dan
b. Membentuk siswa memahami dirinya dan berjuang bagi bangsanya.
Dalam konteks penjajahan, sekolah RM. Van Lith, SJ memberikan
pendidikan bermutu, menanamkan caritas, dan menyebarluaskan caritas.
Caritas adalah kasih yang diwujudkan dalam memihak yang tertindas untuk
menegakkan keadilan dan membela hak azasi. Tujuannya adalah untuk
pembebasan dan transformasi struktural agar penindas dan penghisap
dilenyapkan, tanpa kekerasan.
Berdasarkan pengalaman Van Lith, Uskup KAS dalam buku
Paradigma Pedagogi Reflektif menegaskan dan menghimbau, hendaknya
pendidikan di sekolah Katolik menjadi pendidikan yang diinspirasikan iman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
sebagai mediasi perubahan sosial dan hendaknya sekolah Katolik menjadi
agen perubahan sosial, tempat yang baik bagi tumbuhnya pelaku perubahan
sosial, menerapkan Pedagogi Reflektif sebagai pola pikir mewujudkan
pendidikan Kristiani, dalam perkembanganya ternyata Paradigma Pedagogi
Ignasian sangat di kagumi oleh sekolah-sekolah bahkan sampai di Negara
bagian Eropa. Dimana kata kunci sukses dari Paradigma Pedagogi Ignasian
tersebut adalah Seperangkat Rencana Pembelajaran. Para kelompok Jesuit
sangat sadar bahwa roh dasar yang menjadi fondasi pendidikan Jesuit adalah
latihan rohani yang diajarkan oleh St. Ignatius pendiri Jesuit dalam bentuk
sebuah metode pedagogis pada dinamika pokok pedagogi Ignatian yaitu
Kontek, Pengalaman Refleksi, dan Aksi di dalam proses belajar mengajar
yang kemudian direlevansikan dalam seperangkat rencana pengajaran dalam
bentuk RPP berpola PPR.
2. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Menurut inti sari dari buku Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang
diterbitkan oleh Penerbit Kanisius : berdasarkan sejarah bahwa Serikat Jesuit
dalam dokumennya pertama-tama menerapkan Paradigma Pedagogi Ignasian
untuk kepentingan masyarakat luas. Bertolak dari hal tersebut, masyarakat
muntut Ignatius untuk mengambil keputusan memilih pendidikan sebagai
cara yang efektif bagi perkembangan manusia-manusia yang unggul dalam
imannya dan berkarakter. Paradigma Pedagogi Reflektif adalah pola berpikir
dalam penyelenggaraan pendidikan/pembelajaran, yang mengintegrasikan
pengembangan pemahaman masalah dunia serta masalah kehidupan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
pengembangan nilai kemanusiaan. Penyelenggaraan pendidikan/
pembelajaran itu merupakan satu proses terpadu yang dirancang sedemikian
rupa sehingga nilai kemanusiaan ditumbuhkan dari kesadaran dan kehendak
siswa/i sendiri, melalui refleksinya. Selanjutnya hasil refleksi itu
diperlihatkan dalam perubahan pola sikap yang terwujud pada perubahan
perilaku. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) bercermin dari keberhasilan
sekolah-sekolah Jesuit, mengenai cara pendidikan yang diajarkan sehingga
sekolah-sekolah katholik khususnya sekolah kanisius menerapkan PPR dalam
proses pembelajran yang diharapkan membawa perubahan secara utuh
terhadap siswa. Paradigma dari pedagogi Ignasian / PPR ini memiliki ciri
khas dalam pendidikan dan proses belajar mengajarnya adalah
menyaturagakan pendidikan nilai dan pembentukan nilai dan pembentukan
pribadi ke dalam kurikulum yang ada dan bukan menembah pelajaran / mata
pelajaran baru. Kekhasan sekolah katolik yaitu pendidik mendidik dengan
hati dan diharapkan akhirnya anak tumbuh secara utuh : otak, hati, skill (soft
and hard). Akhirnya tujuan utama dari Paradigma Pedagogi Reflektif ini
adalah menciptakan manusia-manusia muda yang sungguh unggul dan
berkarakter secara manusiawi.
3. Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Menurut buku Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang diterbitkan
oleh Penerbit Kanisius (2010), dinamika pokok Pedagogi Ignasian adalah
interaksi terus-menerus lima unsur, yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi,
dan evaluasi di dalam proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
a. Konteks, sebelum memulai proses pembelajaran para pengajar maupun
anggota-anggota lain dari komunitas sekolah harus memperhatikan :
1) Konteks nyata dari kehidupan siswa
Mencakup keluarga, kelompok baya, keadaan sosial, lembaga
pendidikan dan pengajaran.
2) Konteks sosio, ekonomik, politis, dan kebudayaan
Merupakan lingkungan hidup siswa, misalnya: lingkungan,
kemiskinan biasanya berdampak negatif pada harapan siswa untuk
berhasil dalam belajar.
3) Suasana kelembagaan sekolah / pusat belajar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suasana / iklim sekolah
merupakan prasyarat yang harus dipenuhi sebelum pendidikan nilai
dapat dimulai.
Unsur suasana sekolah diwujudkan dalam :
• Perhatian pada mutu akademik sekolah
• Kepercayaan
• Penghargaan
• Perhatian satu sama lain
• Saling mengampuni
• Usaha membantu para siswa menjadi pribadi dewasa
4) Pengertian-pengertian yang dibawa seseorang pelajar ketika memulai
proses belajar, berupa pendapat dan pemahaman yang mereka peroleh
dari studi sebelumnya / lingkungan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Pengalaman dibawa oleh siswa yang terbentuk dari lingkungan tempat
tinggalnya. Pengalaman itu mempengaruhi seluruh pribadi yaitu daya
khayal, nilai-nilai, sikap, perasaan dan emosi. Pengalaman dapat
diperoleh secara langsung maupun tidak langsung.
1) Pengalaman langsung : siswa mengalami sendiri contoh siswa yang
menjadi korban merapi.
2) Pengalaman tidak langsung : siswa membaca, mendengar cerita,
melalui simulasi, menggunakan alat peraga.
c. Refleksi yaitu kembali ke pengalaman untuk membuat analisis yang lebih
dalam dan lebih mendetail, mencari maknanya dan mengarah kepada
perkembangan lebih lanjut. Tahap refleksi, daya ingat, pemahaman, daya
khayal dan perasaan digunakan untuk menangkap arti dan nilai hakiki
tentang apa yang sedang dipelajari. Refleksi merupakan proses yang
memunculkan makna dalam pengalaman manusiawi, misalnya :
1) Dengan memahami kebenaran yang dipelajari secara lebih baik.
2) Dengan mengerti sumber-sumber perasaan dan reaksi yang dialami.
3) Dengan memperdalam pemahaman tentang implikasi-implikasi yang
telah dimengerti.
4) Dengan berusaha menemukan makna bagi diri pribadi tentang
kejadian-kejadian, ide-ide, kebenaran / pemutarbalikan dari kebenaran
tersebut.
5) Dengan memulai memahami siapa dirinya dan bagaimana seharusnya
sikapnya terhadap orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Aksi yaitu mengacu kepada kebutuhan batin manusia yang didasarkan
pada pengalaman yang sudah direfleksikan. Aksi mencakup 2 langkah :
1) Pilihan batin : seseorang memutuskan bahwa suatu kebenaran harus
menjadi pegangan yang akan mempengaruhi semua keputusan lebih
lanjut.
2) Pilihan lahir : siswa terdorong untuk berbuat sesuatu yang konsisten
dengan keyakinannya yang baru.
e. Evaluasi yaitu suatu tinjauan untuk mengetahui kemajuan yang dicapai
dalam proses pembelajaran, baik oleh siswa maupun oleh guru selain itu
juga evaluasi berkala perkembangan siswa dalam sikap, prioritas dan
kegiatan selaras dengan sikap menjadi orang lain (man for others).
Evaluasi berkala, mendorong pengajar maupun siswa memperhatikan
pertumbuhan intelektual dan juga apakah ada kekurangan – kekurangan
yang perlu ditangani.
Siklus belajar siswa berawal dari KONTEKS yang menjadi tempat
PENGALAMAN itu berlangsung dan EVALUASI setelah AKSI terlaksana.
Bergerak dalam sebuah langkah spiral, semakin lama semakin mendalam
untuk tiap-tiap unsurnya. Yang kiranya sentral dalam dinamika itu adalah saat
REFLEKSI, yang diartikan menyimak kembali penuh perhatian bahan studi
tertentu, pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau reaksi spontan, supaya dapat
menangkap maknanya lebih mendalam. Refleksi adalah usaha untuk
memunculkan makna dalam pengalaman manusawi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Siklus PPR
dari Konteks Pengalaman
Evaluasi Refleksi
Aksi
Gambar 1. Siklus PPR
4. Prinsip-prinsip Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Pengajaran dalam PPR tidak hanya mengutamakan segi kognitif saja
tetapi meliputi segi afektif, psikomotorik tetapi juga harus memperhatikan
pertumbuhan manusia meliputi motivator dan keyakinan. Jadi pembelajaran
Jesuit mencakup pembelajaran seluruh pribadi. Pedagogi Ignatian tertunju
pada pembentukan pribadi yang utuh: hati, budi, dan kemauan, tidak hanya
inteleknya saja.
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berprinsip pada :
a. Pengalaman siswa, baik yang diperoleh secara langsung maupun tidak
langsung.
b. Mempunyai perubahan pola perilaku setiap peserta didiknya.
c. Mendidik siswa menjadi lebih kreatif dan inovatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
B. Prestasi Belajar Siswa
1. Definisi Prestasi Belajar
Menurut Winkel (1996:162) mengatakan “prestasi belajar adalah
suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam
melakukan kegiatan belajarnya sesuai bobot yang dicapainya.”
Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah :
“Kesempurnaan yang dicapai seorang dalam berfikir, merasa, dan berbuat.
Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni :
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sebaliknya dikatakan prestasi kurang
memuaskan jika seseorang belum memenuhi target dalam ketiga kriteria
tersebut.”
Menurut Saifudin Anwar (2005: 8) mengemukakan tentang tes
prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan
seseorang dalam belajar. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara
terencana untuk mengungkap sejauh mana seseorang menguasi bahan-bahan
atau materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal tes
prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif,
bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi.
(http://www.scribd.com/doc/23735462/Pengertian-Prestasi/diakses pada tanggal 19
September 2011)
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan
prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar dapat diketahui
setelah diadakan evaluasi. Berdasarkan uraian diatas, maka prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dapat diartikan sebagai hasil perubahan tingkah laku yang meliputi kognitif,
afektif, dan psikomotorik sebagai ukuran keberhasilan siswa yang merupakan
suatu gambaran dari kemampuan atau keterampilan para peserta didik
sebagaimana telah ditetapkan untuk suatu pelajaran tertentu yang hasilnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru kepada
siswa.
C. Metode Demonstrasi Eksperimen
1. Definisi Metode Demonstrasi Eksperimen
Menurut Simandjuntak Pasaribu (1980: 13), metode ialah cara yang
sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Metode dalam suatu
pembelajaran merupakan hal yang penting. Penggunaan metode dalam
pembelajaran akan dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran yang
sistematik. Metode demonstrasi eksperimen adalah suatu cara menyajikan
bahan pelajaran dengan memperlihatkan atau mempertunjukkan dan
melakukan, dan hasil dari proses itu untuk mencapai tujuan pengajaran.
2. Beberapa Kelebihan dari Metode Demonstrasi Eksperimen
Setiap metode dalam pembelajaran memang ada kelebihan dan
kekurangannya. Kelebihan dan kekurangan dalam metode demonstrasi
eksperimen menurut Simanjutak Pasaribu (1983:14) antara lain :
a. Melalui metode demonstrasi eksperimen terjadinya verbalisme akan
dapat dihindari, sebab peserta didik disuruh langsung memperhatikan
dan melakukan kegiatan dalam bahan pelajaran yang dijelaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab peserta didik tidak
hanya mendengar, tetapi juga melihat dan melakukan kegiatan dalam
pembelajaran tersebut.
c. Dengan cara mengamati secara langsung peserta didik akan memiliki
kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.
d. Guru dan peserta didik sama-sama aktif dalam pembelajaran.
e. Mudah memusatkan perhatian peserta didik kepada bahan pelajaran.
f. Dapat memupuk dan mengembangkan bakat-bakat dan kecekatan-
kecekatan.
g. Mengembangkan rasa ingin tahu serta sikap dan tindakan ilmiah.
3. Beberapa Kelemahan Metode Demonstrasi Eksperimen antara lain :
a. Tidak semua mata pelajaran dapat diajarkan dengan metode ini.
b. Suatu eksperimen tidak selalu berhasil seperti yang diharapkan.
c. Mahalnya alat-alat praktikum di sekolah sering merupakan hambatan
untuk melakukan eksperimen-eksperimen di laboratorium sekolah
maupun di kelas.
4. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam melakukan
demonstrasi.
Menurut Simanjuntak Pasaribu ( 1986: 128 ), yaitu :
a. Ciptakan suasana yang baik. Jelaskan tujuan deonstrasi dan
bangkitkan minat anak.
b. Usahakan agar demonstrasi itu sederhana dan hanya mengenai poko –
pokoknya saja yang mudah dipahami anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D
c. J
D. Konduk
1. Defin
Z
yang
salin
ujung
bersu
kana
meng
kond
2. Defin
P
deng
conto
Jangan meny
ktor dan Iso
nisi Konduk
Zat atau be
g dikenai pa
g membentu
g kanan lo
uhu tinggi (
n akan m
ghantarkan p
duktor panas
G
nisi Isolator
Penghantar
gan baik (pe
oh isolator p
yimpang dar
olator Pana
ktor Panas
enda memilik
anas, maka a
ur atom-atom
ogam suatu
(berwarna m
merambat ke
panas denga
yaitu : besi,
Gambar 2. B
r Panas
panas yang
enghantar pa
panas yaitu :
ri pokok bah
as
ki bagian te
atom-atomn
m di sekelil
benda dip
merah) berge
e sebelah
an baik dise
, alumunium
Besi dipanask
tidak dapat
anas yang b
kayu, plastik
hasan.
erkecil yang
nya akan ber
lingnya. Dip
panaskan, m
etar dan pan
kiri. Logam
ebut konduk
m, dan baja.
kan (Konduk
atau lambat
buruk) diseb
k, kertas, da
g disebut ato
rgetar lebih
perlihatkan b
maka atom-a
nas pada bag
m atau be
ktor. Bebera
ktor)
t menghanta
but isolator.
an karet.
18
om. Benda
cepat dan
bahwa jika
atom yang
gian ujung
enda yang
apa contoh
arkan panas
. Beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gambar 3. Kayu sebagai isolator
3. Penggunaan Konduktor dan Isolator Panas dalam Kehidupan
Sehari-hari
Konduktor dan isolator banyak digunakan untuk membantu pekerjaan
manusia dalam kehidupan sehari-hari. Konduktor dan isolator digunakan
pada berbagai macam alat rumah tangga, mulai dari alat yang sederhana
hingga alat yang rumit, misalnya :
a. Wajan dan panci
Gambar 4a. Contoh pemanfaatan konduktor dan isolator
Sumber: www.mercury-appliaces.co.uk; malaysian.pnm.my
b. Setrika
Gambar 4b. Contoh pemanfaatan konduktor dan isolator
Sumber: news.indosiar.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c. Penghapus karet
Gambar 4c. Contoh pemanfaatan konduktor dan isolator
d. Sendok dan garpu
Gambar 4d. Contoh pemanfaatan konduktor dan isolator
e. Pensil
Sumber: www.wikipedia.com; www.engineering-center
Gambar 4d. Contoh pemanfaatan konduktor dan isolator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
4. Peta Konsep
Terbuat dari Terbuat dari
digunakan untuk digunakan untuk melengkapi
Gambar 5. Peta konsep konduktor dan isolator panas
E. Kerangka Berfikir
Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SD Kanisius Sorowajan
mengenai materi konduktor dan isolator panas maka peneliti mencoba
menggunakan metode demonstrasi eksperimen berbasis Paradigma Pedagogi
Reflektif dengan metode demonstrasi eksperimen siswa akan menggali dan
membangun sendiri pengetahuannya. Diharapkan pengetahuan yang
diperoleh akan disertai dengan pemahaman bukan bersifat hafalan saja.
Pengetahuan yang diperoleh siswa akan lebih permanen dan pada akhirnya
diharapkan prestasi belajar siswa meningkat. Guru bukan menjadi pengajar
BENDA
Tidak menghantarkan panas/isolator
Menghantarkan Panas / Konduktor
Kaca Logam Plastik Kayu Kain Karet Kertas
Alat‐alat rumah tangga, alat memasak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
namun fasilitator untuk menjembatani pengalaman siswa yang hendak
disampaikan. Refleksi yang diberikan bertujuan untuk mendalami nilai-nilai
yang terkandung dalam pembelajaran sehingga siswa dapat melakukan aksi
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran konduktor dan isolator
panas dengan metode demonstrasi eksperimen berbasis paradigma pedagogi
reflektif memiliki beberapa keunggulan yaitu di antaranya, siswa dapat ikut
aktif dalam pembelajaran, karena siswa dapat ikut terjun untuk
mempraktikkan materi konduktor dan isolator panas dengan media yang
disediakan siswa dan guru. Dengan menggunakan metode demonstrasi
eksperimen berbasis paradigma pedagogi reflektif siswa semakin terbantu
dalam mempelajari materi konduktor dan isolator panas dan juga siswa dapat
berinteraksi langsung dengan suatu kelompok dalam memecahkan masalah
serta bediskusi layaknya sebagai makhluk social dalam menghadapi masalah
yang akan diselesaikan bersama. Keberanian dan daya ingin tahu anak akan
semakin meningkat ketika bereksperimen dan semakin menggali rasa ingin
tahu anak untuk mencoba dan menemukan serta mempraktekkan atau
mendemonstrasikan di depan teman-teman yang lain. Tidak hanya materi
yang dapat ditangkap oleh siswa dan prestasi akademiknya saja yang
meningkat tetapi siswa berkembang sebagai pribadi yang utuh. Nilai
kemanusian yang melekat pada diri anak akan berkembang dalam
pembelajaran konduktor dan isolator panas menggunakan metode
demonstrasi eksperimen berbasis paradigma pedagogi reflektif ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
F. Hipotesis Tindakan
Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah serta
tersirat dalam rumusan masalah yaitu kurangnya keaktifan belajar siswa, cara
belajar, dan rendahnya prestasi belajar siswa kelas VI A semester I SD
Kanisius Sorowajan dalam materi konduktor dan isolator panas akan diatasi
dengan metode demonstarsi eksperimen berbasis paradigma pedagogi
reflektif. Penggunaan metode demonstrasi eksperimen berbasis Paradigma
Pedagogi Reflektif dapat meningkatkan keaktifan belajar khususnya
kerjasama dalam kerja kelompok, keaktifan dalam menanggapi pertanyaan
dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru . Disamping itu pula
meningkatkan cara belajar siswa dalam membuat ringkasan menjadi baik,
runtut, isi materi juga dapat terangkum semua, dan prestasi belajar
diharapkan meningkat dari yang sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas. Menurut (Kemmis dan Taggart, 1988).
Pada awalnya, penelitian tindakan (action research) dikembangkan dengan
tujuan untuk mencari penyelesaian terhadap problema sosial (termasuk
pendidikan). Penelitian tindakan diawali oleh suatu kajian terhadap suatu
masalah secara sistematis. Hasil kajian ini dijadikan dasar untuk menyusun
suatu rencana kerja (tindakan) sebagai upaya untuk mengatasi masalah
tersebut. Kegiatan berikutnya adalah pelaksanaan tindakan dilanjutkan
dengan observasi dan evaluasi. Hasil observasi dan evaluasi digunakan
sebagai masukkan melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada saat
pelaksanaan tindakan. Hasil refleksi kemudian dijadikan landasan untuk
menentukan perbaikan serta penyempurnaan tindakan selanjutnya.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti merencanakan
perbaikan pembelajaran yang terencana sebagai upaya untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi perubahan sifat benda
dengan metode demonstrasi eksperimen.
Penggunaan metode demonstrasi eksperimen diharapkan dapat
meningkatkan ketertarikan siswa untuk mengikuti pembelajaran IPA
sehingga dapat meningkatkan kemampuan bekerjasama, kemampuan belajar
dan prestasi belajar siswa. Dengan metode demonstrasi eksperimen siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
juga dapat melihat atau ikut aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan
perbaikan ini dilakukan dalam dua siklus, tiap-tiap siklus terdiri dari kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Menurut Kasbolah (2001: 10) tahapan dalam setiap siklus dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 6. Desain Siklus
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian tindakan kelas ini adalah di SD Kanisius Sorowajan
yang beralamat di Jl. Sorowajan No. 111 Banguntapan, Bantul,
Yogyakarta. Sekolah ini adalah milik yayasan Kanisius cabang
Yogyakarta yang terletak di selatan Ambarukmo Plaza.
Siklus I Siklus II
Rencana
tindakan
Observasi
Pelaksanaan
tindakanRefleksi
Rencana
tindakan
Refleksi Pelaksanaan
tindakan
Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa SD kelas VI A SD Kanisius
Sorowajan semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 32
siswa, yang terdiri putra 18 dan putri 14. Siswa kelas VI A SD Kanisius
Sorowajan ini memiliki kemampuan yang kurang dalam memahami
Konduktor dan Isolator Panas. Selain itu juga berasal dari pengamatan
penulis ingin merubah cara belajar yang biasanya guru hanya ceramah,
menuliskan pertanyaan yang nantinya siswa mencari jawaban dan
dijadikan ringkasan materi. Dilihat juga dari latar belakang keluarga yang
mendorong siswa untuk bekerja sendiri (egois) dalam pembelajaran.
Sehingga nilai yang dicapai siswa mengalami penurunan, hal ini diketahui
dari nilai rata-rata ulangannya masih berada di bawah KKM,
3. Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar
peningkatan kemampuan bekerjasama, kemampuan belajar dan prestasi
belajar IPA tentang materi konduktor dan isolator panas menggunakan
metode demonstrasi eksperimen berbasis paradigma pedagogi reflektif
tahun ajaran 2011/2012.
4. Jenis Penelitian
Metode penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran.
Oleh karena itu yang dianggap tepat adalah desain penelitian tindakan
kelas, yaitu pembelajaran yang dilakukan dalam upaya perbaikan praktik-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
praktik pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari
tindakan tersebut (Kasbolah, 1998:14).
Perbaikan disini yang dimaksudkan adalah perbaikan dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan pokok bahasan konduktor
dan isolator panas yang dilaksanakan di SD Kanisius Sorowajan pada
tahun ajaran 2011/2012. Karena bersifat perbaikan, tentu saja pelaksanaan
pembelajaran tidak cukup hanya satu kali saja, melainkan diperlukan
berulang-ulang dari siklus satu ke siklus yang berikutnya agar hasil
pembelajaran dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan.
5. Waktu penelitian
Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penelitian tindakan ini
berlangsung sekitar bulan Juli tahun ajaran 2011/2012.
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Tahun 2011 Jul Agu Sep Okt Nov Des
1 Meminta ijin kepala sekolah yang akan diteliti
V
2 Observasi V 3 Penyusunan proposal V 4 Pengumpulan data V V 5 Pengolahan data V V 6 Penyusunan Laporan V V V 7 Ujian V 8 Revisi V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
C. Rencana Tindakan
Langkah-langkah penelitian kelas ini disusun sebagai berikut :
1. Persiapan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan beberapa
persiapan diantaranya :
a. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Sorowajan
Yogyakarta.
Permintaan ijin disini dimaksudkan agar kegiatan penelitian
dapat berjalan dengan lancar oleh persetujuan pihak sekolah dan
mendapatkan data yang sesuai.
b. Observasi sebelum kegiatan wawancara pada siswa dan guru.
Wawancara di sini dimaksudkan untuk mencari informasi
tentang kondisi awal prestasi siswa dan kendala-kendala yang dialami
guru dalam menyampaikan materi belajar. Informasi-informasi
diperoleh dengan hasil wawancara dari para siswa dan guru.
c. Identifikasi masalah.
Setelah diperoleh data dari hasil wawancara maka peneliti
dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak
lanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
d. Perumusan masalah.
Setelah diketahui penyebab dari masalah pembelajaran
sehingga nilai rata-rata ulangan harian siswa dibawah KKM, peneliti
merumuskan masalah yang terjadi.
e. Menyusun silabus, RPP, dan LKS.
f. Membuat kisi-kisi dan soal untuk test atau evaluasi pada siklus I dan
siklus II
2. Rencana Tindakan Tiap Siklus
Siklus I :
a) Perencanaan
Sebelum melakukan perbaikan, peneliti terlebih dahulu
menyusun perangkat pembelajaran agar persiapan peneliti lebih
matang yaitu:
i. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi
konduktor dan isolator panas siklus I.
ii. Menyusun lembar kerja siswa.
iii. Menyusun soal evaluasi dan kunci jawaban.
iv. Menyusun penilaian.
v. Menyiapkan alat dan bahan percobaan konduktor dan isolator
panas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
b) Pelaksanaan
1. Kegiatan awal
i. Salam pembuka dan berdoa.
ii. Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa dengan mengabsen.
iii. Mengadakan apersepsi: tanya-jawab tentang konduktor dan
isolator panas sesuai pengalaman siswa
Mengapa wajan untuk penggorengan terasa panas pada saat
digunakan untuk menggoreng ?
Terbuat dari apakah gagang strika itu?
iv. Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang materi
konduktor dan isolator panas.
2. Kegiatan Inti
i. Siswa dibagi dalam lima kelompok, setiap kelompok terdiri
dari enam dan tujuh siswa.
ii. Siswa memperhatikan demonstrasi tentang konduktor dan
isolator panas yang dilakukan oleh guru di depan kelas.
iii. Siswa melakukan eksperimen konduktor dan isolator panas
dengan alat-alat yang disediakan sesuai dengan demonstrasi
yang dilakukan guru tadi.
iv. Siswa mempresentasikan hasil kinerja kelompok.
v. Siswa mengisi lembar kerja yang telah diberikan guru.
3. Kegiatan akhir
i. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran tadi
secara bersama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
ii. Penugasan
iii. Refleksi
iv. Salam penutup
c) Observasi
Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti pada waktu
berlangsungnya kegiatan belajar. Observasi yang dilakukan adalah
mencatat peristiwa yang terjadi selama pelaksanaan tindakan
(proses dan pada saat siswa melakukan percobaan bersama siswa
yang lain).
d) Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi yang
dilakukan guru dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi di sini
dilakukan dengan cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang
muncul selain proses pembelajaran. Pada kegiatan refleksi ini juga
diungkapkan aspek-aspek mengapa, bagaimana, dan sejauh mana
tindakan yang dilakukan mampu memperbaiki masalah secara
bermakna.
Berdasarkan hasil refleksi siklus I tersebut akan dipakai sebagai dasar
perbaikan pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Siklus II :
a) Perencanaan
Sebelum melakukan perbaikan, peneliti terlebih dahulu
menyusun perangkat pembelajaran agar persiapan peneliti lebih
matang yaitu:
i. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi
konduktor dan isolator panas siklus II.
ii. Menyusun lembar kerja siswa.
iii. Menyusun soal evaluasi dan kunci jawaban.
iv. Menyusun penilaian.
v. Menyiapkan alat dan bahan percobaan konduktor dan isolator
panas.
b) Pelaksanaan
1. Kegiatan awal
i. Salam pembuka dan berdoa.
ii. Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa dengan mengabsen.
iii. Mengadakan apersepsi: tanya-jawab tentang konduktor dan
isolator panas sesuai pengalaman siswa
Apa yang dimaksud konduktor dan isolator panas ?
Terbuat dari apakah kabel listrik itu?
iv. Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang materi
konduktor dan isolator panas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Kegiatan Inti
i. Siswa dibagi dalam delapan kelompok, setiap kelompok
terdiri dari empat siswa.
ii. Siswa memperhatikan demonstrasi tentang konduktor dan
isolator panas yang dilakukan oleh guru di depan kelas.
iii. Siswa melakukan eksperimen konduktor dan isolator panas
dengan alat-alat yang disediakan sesuai dengan demonstrasi
yang dilakukan guru tadi.
iv. Siswa mengisi lembar kerja yang telah diberikan guru.
v. Siswa menggali hasil percobaan dengan bantuan guru.
3. Kegiatan akhir
i. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran tadi
secara bersama-sama.
ii. Penugasan
iii. Refleksi
iv. Salam penutup
c) Observasi
Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti pada waktu
berlangsungnya kegiatan belajar. Observasi yang dilakukan adalah
mencatat peristiwa yang terjadi selama pelaksanaan tindakan
(proses dan pada saat siswa melakukan percobaan bersama siswa
yang lain).
d) Refleksi
1. Mengevaluasi hasil observasi pada pembelajaran siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Menganalisis hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat
keberhasilan masing-masing siklus.
D. Pengumpulan Data dan Instrumen
Tabel 2. Pengumpulan Data Prestasi
No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen
1 Peningkatan
prestasi
belajar
siswa
Nilai rata-
rata siswa
dalam
materi
konduktor
dan
isolator
panas
Skor
nilai tes
Tes evaluasi Soal – soal
evaluasi.
Tabel 3. Pengumpulan Keaktifan
No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen
1 Peningkatan
keaktifan
Keaktifan
siswa
untuk
terlibat
dalam
kegiatan
Prosentase
keaktifan
Lembar
pengamatan
Hasil
pengamatan
guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 4. Pengumpulan Data Cara Belajar
No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen
1 Kemampuan
membuat
ringkasan
Kualitas
ringkasan
(persentase
terhadap
skor
maksimal)
Persentase
cara
belajar
Pengamatan
dan hasil
penilaian
guru lain
Lembar
pengamatan
dan
penilaian
cara belajar
Dalam kegiatan pengukuran ini peneliti menggunakan tes tertulis
untuk mengukur prestasi belajar siswa kelas VI A semester 1 SD Kanisius
Sorowajan tahun ajaran 2011/2012. Jumlah soal tes tertulis tersebut adalah 20
soal, terdiri dari soal pilihan ganda, soal isian singkat, dan soal uraian. Soal
pilihan ganda berjumlah 10 soal, soal isian singkat berjumlah 5 soal.
Sedangkan soal uraian berjumlah 5 soal. Disamping itu juga peneliti
menggunakan instrumen pengamatan kinerja untuk melihat keterlibatan
masing – masing siswa dalam bekerjasama yang nantinya pengamatan dan
penilaian dilakukan guru lain yang sengaja diminta untuk membantu dalam
kegiatan pengamatan, sehingga memudahkan peneliti dalam mendampingi
siswa pada saat kegiatan belajar mengajar (fokus pendampingan saja), selain
itu peneliti menggunakan instrument cara belajar yang dimaksudkan
membaca dan membuat ringkasan materi yang diterima.
Pada dasarnya instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mengukur dalam rangka pengumpulan data. Dalam pendidikan, instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dapat berupa tes atau
non tes. Instrumen-instrumen yang disusun oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (terlampir)
2. Penyusunan LKS (terlampir)
3. Penyusunan soal-soal evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 5. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I
Standar
Kompetensi Indikator
Tipe
Soal
P G Isian Uraian Total
Benda dan
Sifatnya
Definisi konduktor
dan isolator panas
P G 2
Isian 1
Uraian 1
Total 2 1 1 4
Sifat kemampuan
menghantarkan
panas berbagai
benda
P G 2
Isian 1
Uraian
Total 2 1 3
Menjelaskan alasan
pemilihan benda
dalam kehidupan
sehari-hari
P G 2
Isian 2
Uraian 1
Total 2 2 1 5
Pemanfaatan benda
yang menggunakan
konduktor dan
isolator
P G 4
Isian 1
Uraian 3
Total 4 1 3 8
TOTAL SOAL KESELURUHAN 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 6. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II
Standar
Kompetensi Indikator
Tipe
Soal
P G Isian Uraian Total
Benda dan
Sifatnya
Definisi konduktor
dan isolator panas
P G 2
Isian 1
Uraian 1
Total 2 1 1 4
Sifat kemampuan
menghantarkan
panas berbagai
benda
P G 2
Isian 1
Uraian
Total 2 1 3
Menjelaskan alasan
pemilihan benda
dalam kehidupan
sehari-hari
P G 2
Isian 2
Uraian 1
Total 2 2 1 5
Pemanfaatan benda
yang menggunakan
konduktor dan
isolator
P G 4
Isian 1
Uraian 3
Total 4 1 3 8
TOTAL SOAL KESELURUHAN 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 7. Lembar Keaktifan Siswa
No. Nama Siswa Aspek Keaktifan Yang
Di Nilai
Skor
A B C D
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah skor siswa yang melakukan aktifitas
Keterangan keaktifan yang dinilai :
A : kerjasama dalam kelompok
B : keterlibatan dalam percobaan
C : keterlibatan dalam diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
D : keaktifan ketika menanggapi pertanyaan dari guru
(tiap aspek skornya 1)
Tabel 8. Lembar Cara Belajar Siswa
No. Nama Siswa Aspek Cara Belajar
Yang Di Nilai
Skor
A B C D
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah skor siswa yang melakukan
Keterangan cara belajar siswa yang dinilai :
A : keseriusan membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
B : berapa banyak ringkasannya (banyak sedikitnya ringkasan)
C : ringkasan lengkap atau tidak (cakupan ringkasan)
D : ringkasan rapi
(tiap aspek skornya 1)
E. Analisis Data
Kondisi awal prestasi belajar siswa dan kondisi akhir yang diharapkan untuk
masing-masing skor adalah sebagai berikut :
Tabel 9. Indikator Capaian Penelitian
Peubah Indikator Situasi
Awal
Siklus
I
Siklus
II
Instrumen
Prestasi
Belajar
IPA
Nilai rata-rata
siswa tentang
materi
konduktor dan
isolator panas
71 79 85 Soal tes tertulis :
10 PG, 5 Isian, 5
Uraian
Keaktifan
Siswa
Persentase
keaktifan
belajar siswa
NA
75 %
81 %
Lembar hasil
pengamatan
guru
Cara
belajar
dalam
membuat
ringkasan
Kualitas
ringkasan
(persentase
terhadap skor
maksimal)
NA
70 %
75 %
Lembar
pengamatan dan
penilaian cara
belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
a. Penyekoran
Tabel 10. Bentuk Soal dan Penyekoran
Tipe Jumlah Skor maksimal per
nomer
Skor maksimal
pertipe
Soal PG 10 1 10
Soal Isian 5 2 10
Soal Uraian 5 4 20
TOTAL SKOR KESELURUHAN 40
Kriteria penyekoran dalam soal
a. Kriteria penyekoran dalam soal pilihan ganda:
Skor 1 jika : jawaban benar
Skor 0 jika : jawaban salah atau tidak menjawab sama sekali
b. Kriteria penyekoran dalam soal isian singkat:
Skor 2 jika : jawaban tepat
Skor 1 jika : jawaban kurang benar
Skor 0 jika : jawaban salah atau tidak menjawab sama sekali
c. Kriteria penyekoran dalam soal uraian:
Skor 4 jika : jawaban tepat
Skor 2 jika : jawaban kurang tepat
Skor 0 jika : tidak menjawab sama sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b. Penilaian
1) Prestasi belajar siswa
N = Nilai akhir yang diperoleh siswa
R = Jumlah skor akhir yang diperoleh siswa
SM = Skor maksimal ideal dari tes
100 = Bilangan tetap
2) Kerjasama siswa
Menentukan persentase keaktifan siswa : Jumlah skor siswa
Jumlah total skor siswa
3) Cara Belajar Siswa
Menentukan persentase cara belajar siswa : Jumlah skor siswa
Jumlah total skor siswa
N = x 100
X 100%
X 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Kanisius Sorowajan
yang beralamat di Jl. Sorowajan No. 111 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas VI A tahun ajaran
2011/2012, dimana sebelum melakukan penelitian peneliti telah memperoleh data
kondisi awal siswa kelas VI A tahun ajaran 2010/2011 dan data dari hasil tanya-
jawab dengan guru-guru sebelumnya. Jumlah siswa kelas VI A tahun ajaran
2011/2012 adalah 32 siswa, laki-laki 18 siswa dan perempuan 14 siswa. Peneliti
memilih kelas VI A sebagai subyek penelitian dan mata pelajaran IPA materi
Konduktor dan Isolator Panas sebagai obyek penelitian karena dari informasi
yang diperoleh nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas VI A tahun ajaran
2010/2011 yaitu 71, rata-rata tersebut di bawah KKM yang telah ditentukan
sekolah yaitu 75, sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM hanya 48%.
B. Deskripsi Penelitian dan Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada tanggal 7, 9, 10, 14, 16
dan 17 November 2011, yaitu sesuai dengan jadwal mata pelajaran IPA kelas VI
SD Kanisius Sorowajan. Adapun deskripsi penelitian yang dilakukan adalah
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
1. Deskripsi Penelitian Siklus I
a. Perencanaan
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tentang materi
Konduktor dan Isolator Panas pada mata pelajaran IPA yang mengacu
pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada dalam
silabus kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini dibagi
menjadi tiga pertemuan, yaitu pertemuan pertama yang membahas
konduktor dan isolator panas yang nantinya guru melakukan
demonstrasi, dilanjutkan siswa melakukan eksperimen (percobaan) ,
pertemuan kedua membuat laporan hasil diskusi berupa ringkasan dan
mempresentasikan hasil percobaan, dan pertemuan ketiga melanjutkan
presentasi dan evaluasi belajar siswa. Siklus I pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 7 November 2011, siklus I
pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 9 November
2011, dan siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 10 November 2011.
2) Menyusun lembar kerja siswa (LKS)
Dalam melakukan kegiatan pembelajaran, siswa akan lebih
mudah memahami pembelajaran jika pembelajaran tersebut
dibawakan secara runtut. Lembar kerja siswa merupakan salah satu
sarana untuk mengupayakan keruntutan suatu kegiatan pembelajaran
agar siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
menyenangkan. Lembar kerja siswa ini akan sangat membantu dalam
kegiatan eksperimen, yaitu berisi tentang kegiatan yang dilakukan
dalam pembelajaran dan langkah-langkah dalam kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan. Disamping itu peneliti melakukan
pengamatan untuk mengamati keaktifan (cara bekerjasama) dan cara
belajar dalam melakukan percobaan bersama kelompok.
3) Menyusun soal evaluasi dan kunci jawaban
Pada dasarnya penelitian tindakan kelas yang dilakukan
peneliti ini adalah untuk meningkatkan keaktifan, meningkatkan cara
belajar, dan meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VI SD Kanisius
Sorowajan pada mata pelajaran IPA materi Konduktor dan Isolator
Panas, sehingga alat ukur yang digunakan untuk mengetahui tingkat
prestasi belajar siswa adalah dengan soal evaluasi.
Pada siklus I ini untuk mengetahui sejauh mana siswa
menangkap materi pembelajaran dengan metode demonstrasi
eksperimen maka pada akhir siklus diberikan tes evaluasi. Soal
evaluasi berjumlah 20 soal yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda, 5
soal isian singkat, 5 soal uraian. Soal evaluasi ini juga dilengkapi
dengan kunci jawaban, sehingga guru sudah memiliki patokan
jawaban yang sesuai dengan pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
4) Menyusun penilaian
Penilaian penting untuk mengetahui skor yang telah dicapai
siswa dalam tes evaluasi. Sehingga dapat diketahui hasil prestasi
belajar yang telah dicapai siswa. Pada siklus I ini penilaian
dirumuskan sebagai berikut:
N = Nilai akhir yang diperoleh siswa
R = Jumlah skor akhir yang diperoleh siswa
SM = Skor maksimal ideal dari tes
100 = Bilangan tetap
5) Menyiapkan alat dan bahan percobaan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan metode
demonstrasi eksperimen sehingga perlu banyak persiapan di antaranya
adalah mempersiapkan alat dan bahan percobaan. Pada siklus I alat
dan bahan yang dipergunakan adalah gelas, sendok, sedotan, paku,
penggaris, pensil dan air panas.
b. Pelaksanaan
1) Pertemuan 1
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 7
November 2011 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran
a) Kegiatan awal
Guru memberikan apersepsi untuk memudahkan siswa
masuk ke dalam materi yang akan dipelajari yaitu tentang
N = x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
konduktor dan isolator panas. Apersepsi yang dilakukan adalah
tanya jawab seperti misalnya “apa yang terjadi jika sendok
dimasukkan ke dalam air yang panas?”. Setelah mengadakan
apersepsi guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
b) Kegiatan inti
Pembelajaran pada pertemuan pertama ini siswa dibagi ke
dalam lima kelompok yang terdiri dari enam sampai tujuh siswa.
Masing-masing kelompok diminta untuk melakukan demonstrasi
eksperimen tentang proses konduktor dan isolator panas.
Kelompok menyiapkan alat dan bahan seperti gelas, sendok,
sedotan, paku, penggaris, pensil dan air panas. Setiap kelompok
dibagikan lembar kerja siswa untuk mempermudah langkah kerja
dalam kegiatan eksperimen.
Sebelum kegiatan demonstrasi eksperimen dilakukan, guru
memberikan penjelasan dan mendemonstrasikan terlebih dahulu
mengenai konduktor dan isolator panas, kemudian mengadakan
eksperimen sendiri dalam kelompok masing-masing. Data yang
diperoleh dicatat dalam lembar kerja siswa yang telah dibagikan
tadi. Setelah kegiatan eksperimen selesai, guru dan siswa
membahas hasil eksperimen yang telah dilakukan dan
membacakan data yang telah diperoleh. Pada akhir kegiatan inti
guru memberikan penjelasan dan memberikan rangkuman penting
hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
c) Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir ini guru dan siswa secara bersama-
sama menyimpulkan hasil pembelajaran dan mengadakan refleksi
pembelajaran. Kesulitan-kesulitan yang masih dialami siswa dapat
dikemukan pada saat kegiatan refleksi.
2) Pertemuan 2
a) Kegiatan awal
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini diawali
dengan mengabsen kehadiran siswa. Guru mengadakan apersepsi
sebagai arahan untuk masuk ke materi. Setelah itu guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam
pembelajaran tersebut.
b) Kegiatan inti
Dalam kegiatan ini siswa didalam kelompok-kelompok
membaca buku paket Kanisius untuk membaca materi konduktor
dan isolator panas. Setelah membaca buku paket tiap kelompok
membuat ringkasan materi konduktor dan isolator panas dengan
acuan pertanyaan yang sudah dibagikan guru dan nantinya
dipresentasikan secara bergantian tiap kelompok.
c) Kegiatan akhir
Kegiatan akhir pembelajaran ditutup dengan menarik
kesimpulan dari hasil pembelajaran. Guru menugaskan kelompok
lain yang belum mempresentasikan untuk menyiapkan dan
mempresentasikan pada pertemuan berikutnya. Kegiatan akhir ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
juga diakhiri dengan refleksi bersama tentang kesulitan-kesulitan
yang masih dialami oleh siswa.
3) Pertemuan 3
a) Kegiatan awal
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini diawali
dengan mengabsen kehadiran siswa. Guru mengadakan apersepsi
sebagai arahan untuk masuk ke materi. Setelah itu guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam
pembelajaran tersebut.
b) Kegiatan inti
Melanjutkan presentasi kelompok yang belum maju untuk
mempresentasikan hasil diskusi dan ringkasan yang telah dibuat
dikumpulkan kepada guru. Guru mengadakan tes evaluasi untuk
mengukur apakah materi yang sudah diberikan dapat baik
ditangkap oleh siswa apa tidak.
c) Kegiatan akhir
Kegiatan akhir pembelajaran ditutup dengan menarik
kesimpulan dari hasil pembelajaran. Kegiatan akhir ini juga
diakhiri dengan refleksi bersama tentang kesulitan-kesulitan yang
masih dialami oleh siswa.
c. Observasi Siklus I
Pada saat pembelajaran siklus I berlangsung guru telah melakukan
observasi terhadap jalannya proses pembelajaran. Dari hasil observasi
yang dilakukan oleh guru pada proses pembelajaran siklus I dapat dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
bahwa siswa lebih antusias, aktif, dan tertarik dalam mengikuti
pembelajaran IPA. Siswa dapat mengikuti kegiatan demonstrasi
eksperimen dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Hal ini terlihat saat guru
melakukan demonstrasi, beberapa siswa menanyakan proses yang
didemonstrasikan tersebut, selain itu ringkasan yang dibuat siswa lebih
baik dan isi di dalam ringkasan tepat mengenai isi materi.
d. Refleksi Siklus I
Dari siklus pertama yang telah dilaksanakan diperoleh hasil
dimana nilai rata-rata kelas 79 dan jumlah siswa yang dinyatakan tuntas
masih rendah yaitu 20 anak atau dalam persentase sebesar 63%. Selain itu
masih ada beberapa siswa yang hanya bermain dalam kelompoknya
karena percobaan yang dilakukan sudah didemonstrasikan terlebih dahulu
sehingga rasa ingin tahu siswa menjadi berkurang. Siswa akan lebih
tertantang jika eksperimen dilakukan secara mandiri tetapi tetap
didampingi oleh guru.
2. Deskripsi Penelitian Siklus II
a. Perencanaan
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tentang
materi Konduktor dan Isolator Panas pada mata pelajaran IPA yang
mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada
dalam silabus kurikulum tingkat satuan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini dibagi
menjadi tiga pertemuan, yaitu pertemuan pertama yang membahas
hantaran panas yang nantinya guru melakukan demonstrasi,
dilanjutkan siswa melakukan eksperimen (percobaan) , pertemuan
kedua membuat laporan hasil diskusi berupa ringkasan dan
mempresentasikan hasil percobaan, dan pertemuan ketiga melanjutkan
presentasi dan evaluasi belajar siswa. Siklus II pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 14 November 2011, siklus II
pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 November
2011, dan siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 17 November 2011.
2) Menyusun lembar kerja siswa (LKS)
Tidak jauh berbeda dengan siklus I di dalam siklus II ini
melakukan kegiatan pembelajaran, siswa akan lebih mudah
memahami pembelajaran jika pembelajaran tersebut dibawakan secara
runtut. Lembar kerja siswa merupakan salah satu sarana untuk
mengupayakan keruntutan suatu kegiatan pembelajaran agar siswa
dapat memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan. Lembar
kerja siswa ini akan sangat membantu dalam kegiatan eksperimen,
yaitu berisi tentang kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran dan
langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
Disamping itu peneliti melakukan pengamatan untuk mengamati
keaktifan (cara bekerjasama) dan cara belajar dalam melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
percobaan bersama kelompok sehingga peneliti mengetahui tingkat
perkembangan dari siswa.
3) Menyusun soal evaluasi dan kunci jawaban
Pada siklus II ini untuk mengetahui sejauh mana siswa
menangkap materi pembelajaran dengan metode demonstrasi
eksperimen maka pada akhir siklus diberikan tes evaluasi. Soal
evaluasi berjumlah 20 soal yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda, 5
soal isian singkat, 5 soal uraian. Soal evaluasi ini juga dilengkapi
dengan kunci jawaban, sehingga guru sudah memiliki patokan
jawaban.
4) Menyusun penilaian
Penilaian penting untuk mengetahui skor yang telah dicapai
siswa dalam tes evaluasi. Sehingga dapat diketahui hasil prestasi
belajar yang telah dicapai siswa. Pada siklus II ini penilaian
dirumuskan sebagai berikut:
N = Nilai akhir yang diperoleh siswa
R = Jumlah skor akhir yang diperoleh siswa
SM = Skor maksimal ideal dari tes
100 = Bilangan tetap
5) Menyiapkan alat dan bahan percobaan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan metode
demonstrasi eksperimen sehingga perlu banyak persiapan di antaranya
N = x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
adalah mempersiapkan alat dan bahan percobaan. Pada siklus II alat
dan bahan yang dipergunakan adalah lilin, korek api, gelas, sendok,
paku, penggaris besi, pensil dan air panas.
b. Pelaksanaan
1) Pertemuan 1
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 14
November 2011 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran
a) Kegiatan awal
Guru memberikan apersepsi untuk memudahkan siswa masuk
ke dalam materi yang akan dipelajari yaitu tentang perpindahan
panas. Apersepsi yang dilakukan adalah tanya jawab seperti
misalnya “apa yang terjadi jika paku yang dibakar pada
ujungnya?”. Setelah mengadakan apersepsi guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b) Kegiatan inti
Pembelajaran pada pertemuan pertama ini siswa dibagi ke
dalam delapan kelompok yang terdiri dari empat siswa. Masing-
masing kelompok diminta untuk melakukan demonstrasi
eksperimen tentang proses perpindahan panas. Kelompok
menyiapkan alat dan bahan seperti lilin, korek api, gelas, sendok,
paku, penggaris besi, pensil dan air panas. Setiap kelompok
dibagikan lembar kerja siswa untuk mempermudah langkah kerja
dalam kegiatan eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Sebelum kegiatan demonstrasi eksperimen dilakukan, guru
memberikan penjelasan dan mendemonstrasikan terlebih dahulu
mengenai konduktor dan isolator panas, kemudian mengadakan
eksperimen sendiri dalam kelompok masing-masing. Data yang
diperoleh dicatat dalam lembar kerja siswa yang telah dibagikan
tadi. Setelah kegiatan eksperimen selesai, guru dan siswa
membahas hasil eksperimen yang telah dilakukan dan
membacakan data yang telah diperoleh. Pada akhir kegiatan inti
guru memberikan penjelasan dan memberikan rangkuman penting
hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
c) Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir ini guru dan siswa secara bersama-
sama menyimpulkan hasil pembelajaran dan mengadakan refleksi
pembelajaran. Kesulitan-kesulitan yang masih dialami siswa dapat
dikemukan pada saat kegiatan refleksi bersama.
2) Pertemuan 2
a) Kegiatan awal
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini diawali
dengan mengabsen kehadiran siswa. Guru mengadakan apersepsi
sebagai arahan untuk masuk ke materi. Setelah itu guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam
pembelajaran tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b) Kegiatan inti
Dalam kegiatan ini siswa didalam kelompok-kelompok
membaca buku paket Kanisius untuk membaca materi
perpindahan panas. Setelah membaca buku paket tiap kelompok
membuat ringkasan materi konduktor dan isolator panas dengan
acuan pertanyaan yang sudah dibagikan guru dan nantinya
dipresentasikan secara bergantian tiap kelompok.
c) Kegiatan akhir
Kegiatan akhir pembelajaran ditutup dengan menarik
kesimpulan dari hasil pembelajaran. Guru menugaskan kelompok
lain yang belum mempresentasikan untuk menyiapkan dan
mempresentasikan pada pertemuan berikutnya. Kegiatan akhir ini
juga diakhiri dengan refleksi bersama tentang kesulitan-kesulitan
yang masih dialami oleh siswa.
d) Observasi Siklus II
Pada saat pembelajaran siklus II berlangsung guru telah
melakukan observasi terhadap jalannya proses pembelajaran. Dari
hasil observasi yang dilakukan oleh guru pada proses
pembelajaran siklus II dapat dilihat bahwa siswa lebih antusias,
aktif, dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran IPA. Siswa
dapat mengikuti kegiatan demonstrasi eksperimen dengan rasa
ingin tahu yang tinggi. Hal ini terlihat saat guru melakukan
demonstrasi, beberapa siswa menanyakan proses yang
didemonstrasikan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
e) Refleksi Siklus II
Dari siklus kedua yang telah dilaksanakan diperoleh hasil
dimana nilai rata-rata kelas 85 dengan presentase ketuntasan 84%.
Pada siklus kedua ini, rata-rata siswa kelas VI meningkat
dibanding yang semula rata-rata pada siklus pertama 79, dan pada
siklus kedua rata-rata kelas meningkat menjdi 85.
C. Pembahasan
Pembelajaran IPA siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan,
yaitu pada tanggal 7, 9 dan 10 November 2011 dengan materi konduktor dan
isolator panas. Pasa siklus I ini siswa kelas VI yang berjumlah tiga puluh dua
dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari enam
dan tujuh siswa. Dalam kelompok besar ini siswa melakukan kegiatan
demonstrasi eksperimen tentang materi konduktor dan isolator panas.
Sebelum siswa melakukan kegiatan eksperimen secara berkelompok, guru
mendemonstrasikan salah satu percobaan di depan kelas dan masing-masing
kelompok kemudian mengadakan percobaan sendiri.
Hasil prestasi belajar siswa kelas VI SD Kanisius Sorowajan pada
siklus I meningkat dibandingkan kondisi awal sebelum diterapkan metode
demonstrasi eksperimen. Rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus I adalah
79. Tetapi pada siklus I ini masih ada 12 anak yang tidak tuntas, artinya nilai
anak tersebut masih berada dibawah nilai KKM yang telah ditentukan yaitu
75. Sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM berjumlah 20 anak. Jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dilihat dalam bentuk presentase jumlah anak yang belum mencapai KKM
adalah 37%, sedangkan yang tuntas sebesar 63%.
Siklus II dilaksanakan dengan tiga kali pertemuan yaitu pada tanggal
14, 16 dan 17 November 2011 dengan konduktor dan isolator panas. Pada
siklus ini siswa dibentuk dalam kelompok, dimana masing-masing kelompok
terdiri dari empat siswa dan terdapat delapan kelompok. Perbedaan antara
siklus I dan siklus II di sini adalah materi yang diberikan dan jumlah
kelompok siswa yang tadinya dalam kelompok besar yaitu setiap kelompok
terdiri dari enam sampai dengan tujuh siswa menjadi kelompok yang lebih
kecil yaitu setiap kelompok terdiri dari empat siswa.
Pada pembelajaran siklus II ini salah satu kelompok
mendemonstrasikan percobaan dengan bantuan lembar kerja siswa yang telah
dibagikan oleh guru. Setelah kelompok lain melihat demonstrasi tadi,
kemudian masing-masing kelompok melakukan eksperimen sendiri. Kegiatan
pembelajaran pada siklus II ini diakhir dengan tes evaluasi. Dengan tes
evaluasi tersebut dapat diketahui seberapa kemampuan yang telah dicapai
siswa. Pada siklus II ini rata-rata kelas siswa VI meningkat dibanding pada
siklus I. Perolehan rata-rata kelas pada siklus II ini adalah 85 dengan
persentase ketuntasan 84%.
Hasil peningkatan kemampuan bekerjasama, kemampuan belajar dan
prestasi belajar dari kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 11. Keaktifan dan Cara Belajar
Peubah Indikator Situasi
Awal
Capaian
Siklus I
Capaian
Siklus II
Keaktifan
Siswa
Persentase keaktifan
belajar siswa NA 75 % 81 %
Kemampuan
membuat
ringkasan
Kualitas ringkasn
(persentase terhadap
skor maksimal)
NA 70 % 75 %
Perolehan hasil pengamatan keaktifan pada siklus I dan siklus II
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 12. Penilaian Keaktifan Siklus I dan Siklus II
a. Siklus I
No. Nama Siswa Aspek Keaktifan Yang
Di Nilai Skor A B C D
1 D. P. √ √ √ ‐ 3 2 A. D. I √ √ √ √ 4 3 T. A. S. √ √ ‐ √ 3 4 A. A. √ √ √ √ 4 5 A. R. G. ‐ √ ‐ √ 2 6 A. A. T. √ √ √ √ 4 7 A. H. A. √ ‐ ‐ ‐ 1 8 A. Y. P. √ √ √ √ 4 9 A. N. √ √ √ √ 4 10 C. K. √ √ √ ‐ 3 11 E. M. D. √ √ √ √ 4 12 E. √ √ √ √ 4 13 Fx. G. W. √ √ √ √ 4 14 G. Y. R. √ √ √ √ 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
No. Nama Siswa
Aspek Keaktifan Yang Di Nilai
Skor
A B C D 15 G. R. S. √ √ ‐ - 2 16 H. P. A. √ ‐ ‐ ‐ 1 17 H. S. √ - - - 1 18 I. K. N. √ √ √ ‐ 3 19 L. B. A. √ √ √ √ 4 20 N. S. E.. √ √ √ √ 4 21 S. O. B. √ √ √ √ 3 22 St. D. A. √ √ ‐ √ 3 23 T.A. Y.. √ √ ‐ ‐ 2 24 Y. S. T. √ - - ‐ 1 25 Y. A. P. √ √ √ √ 4 26 Y. S. C. √ √ √ ‐ 3 27 S. I. E. √ √ √ ‐ 3 28 S.A. J. √ √ ‐ - 2 29 K. R. √ √ √ ‐ 3 30 B. R. D. √ √ √ √ 4 31 T. P. S. √ ‐ - - 1 32 E. F. √ √ √ √ 4 Jumlah skor siswa yang melakukan aktifitas 96
Keterangan keaktifan yang dinilai :
(A : kerjasama dalam kelompok, B : keterlibatan dalam percobaan, C : keterlibatan
dalam diskusi, D : keaktifan ketika menanggapi pertanyaan dari guru)
b. Siklus II
No. Nama Siswa Aspek Keaktifan Yang Di Nilai
Skor
A B C D 1 D. P. √ √ √ ‐ 3 2 A. D. I √ √ √ - 3 3 T. A. S. √ √ ‐ √ 3 4 A. A. √ √ √ √ 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
No. Nama Siswa Aspek Keaktifan Yang
Di Nilai Skor A B C D
5 A. R. G. ‐ √ ‐ √ 2 6 A. A. T. √ √ √ ‐ 3 7 A. H. A. √ √ ‐ ‐ 2 8 A. Y. P. √ √ √ ‐ 3 9 A. N. √ √ √ √ 4 10 C. K. √ √ √ √ 4 11 E. M. D. √ √ ‐ √ 3 12 E. √ √ √ √ 4 13 Fx. G. W. √ √ √ ‐ 3 14 G. Y. R. √ √ √ √ 4 15 G. R. S. √ √ ‐ - 2 16 H. P. A. √ √ ‐ ‐ 2 17 H. S. √ √ - - 2 18 I. K. N. √ √ √ √ 4 19 L. B. A. √ √ √ √ 4 20 N. S. E.. √ √ √ √ 4 21 S. O. B. √ √ √ √ 4 22 St. D. A. √ √ √ ‐ 3 23 T.A. Y.. √ √ √ √ 4
24 Y. S. T. √ √ ‐ ‐ 2 25 Y. A. P. √ √ √ √ 4 26 Y. S. C. √ √ √ √ 4 27 S. I. E. √ √ ‐ √ 3 28 S.A. J. √ √ ‐ √ 3 29 K. R. √ √ √ √ 4 30 B. R. D. √ √ √ √ 4 31 T. P. S. √ √ ‐ - 2 32 E. F. √ √ √ √ 4 Jumlah skor siswa yang melakukan aktifitas 104
Keterangan keaktifan yang dinilai :
(A : kerjasama dalam kelompok, B : keterlibatan dalam percobaan, C : keterlibatan
dalam diskusi, D : keaktifan ketika menanggapi pertanyaan dari guru)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Dari tabel tersebut diperoleh jumlah skor dari hasil pengamatan
keaktifan siswa dari siklus I pertemuan II adalah 96 dengan persentase 75%.
Melihat rata-rata nilai dan jumlah skor keaktifan siswa pada siklus I hasil
tersebut sudah memenuhi target. Namun untuk lebih meyakinkan bahwa
metode demonstrasi eksperimen berbasis paradigma pedagogi reflektif dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa maka penelitian ini dilanjutkan pada
siklus II, sedangkan siklus II pertemuan II adalah 104 dengan persentase 81%
dan terbukti siswa mengalami peningkatan dalam kemampuan bekerjasama.
Peniliti juga melakukan pengamatan kemampuan cara belajar siswa,
agar dapat mengetahui peningkatan cara belajar siswa setelah mempelajari
materi ini. Perolehan hasil kemampuan cara belajar dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 13. Penilaian Kemampuan Cara Belajar
LEMBAR CARA BELAJAR SISWA SIKLUS I PERTEMUAN I1
No. Nama Siswa Aspek Cara Belajar
Yang Dinilai Skor
A B C D 1 D. P. √ √ √ - 3 2 A. D. I √ √ ‐ ‐ 2 3 T. A. S. √ √ ‐ ‐ 2 4 A. A. √ √ √ ‐ 3 5 A. R. G. √ √ ‐ ‐ 2 6 A. A. T. √ √ √ ‐ 3 7 A. H. A. √ √ ‐ ‐ 2 8 A. Y. P. √ √ ‐ ‐ 2 9 A. N. √ √ ‐ √ 3 10 C. K. √ √ ‐ √ 3 11 E. M. D. √ √ √ √ 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
No. Nama Siswa Aspek Cara Belajar Yang Dinilai
Skor
A B C D
12 E. √ √ √ √ 4 13 Fx. G. W. √ √ √ √ 4 14 G. Y. R. √ √ √ √ 4 15 G. R. S. √ √ ‐ - 2 16 H. P. A. √ √ ‐ ‐ 2 17 H. S. √ √ - - 2 18 I. K. N. √ √ √ ‐ 3 19 L. B. A. √ √ √ ‐ 3 20 N. S. E.. √ √ ‐ √ 3 21 S. O. B. √ √ √ √ 3 22 St. D. A. √ √ ‐ √ 3 23 T.A. Y.. √ √ √ ‐ 3 24 Y. S. T. √ √ - ‐ 2 25 Y. A. P. √ √ √ √ 4 26 Y. S. C. √ √ ‐ ‐ 2 27 S. I. E. √ √ ‐ ‐ 2 28 S.A. J. √ √ ‐ - 2 29 K. R. √ √ √ ‐ 3 30 B. R. D. √ √ √ √ 4 31 T. P. S. √ √ - - 2 32 E. F. √ √ √ √ 4 Jumlah skor siswa yang melakukan 90
LEMBAR CARA BELAJAR SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN II
No. Nama Siswa Aspek Cara Belajar Yang Dinilai
Skor
A B C D 1 D. P. √ √ √ √ 4 2 A. D. I √ √ √ ‐ 3 3 T. A. S. √ √ ‐ √ 3 4 A. A. √ √ √ √ 4 5 A. R. G. √ √ √ √ 4 6 A. A. T. √ ‐ √ ‐ 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
No. Nama Siswa Aspek Cara Belajar Yang Dinilai
Skor
A B C D 7 A. H. A. √ √ ‐ ‐ 2 8 A. Y. P. √ √ ‐ ‐ 2 9 A. N. √ √ √ √ 4 10 C. K. √ √ √ √ 4 11 E. M. D. √ √ √ √ 4 12 E. √ √ √ √ 4 13 Fx. G. W. √ √ ‐ √ 3 14 G. Y. R. √ √ √ √ 4 15 G. R. S. √ √ ‐ - 2 16 H. P. A. √ √ ‐ ‐ 2 17 H. S. √ √ - - 2 18 I. K. N. √ √ √ ‐ 3 19 L. B. A. √ √ √ ‐ 3 20 N. S. E.. √ √ √ √ 4 21 S. O. B. √ √ √ √ 3 22 St. D. A. √ √ ‐ √ 3 23 T.A. Y.. √ √ √ ‐ 3 24 Y. S. T. √ √ - ‐ 2 25 Y. A. P. √ √ √ ‐ 3 26 Y. S. C. √ √ √ ‐ 3 27 S. I. E. √ √ ‐ ‐ 2 28 S.A. J. √ √ ‐ - 2 29 K. R. √ √ √ ‐ 3 30 B. R. D. √ √ √ √ 4 31 T. P. S. √ ‐ - - 1 32 E. F. √ √ √ √ 4 Jumlah skor siswa yang melakukan 96
Keterangan cara belajar siswa yang dinilai :
(A : keseriusan membaca, B : berapa banyak ringkasannya (banyak sedikitnya
ringkasan), C : ringkasan lengkap atau tidak (cakupan ringkasan), D : ringkasan
rapi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Dari tabel tersebut diperoleh jumlah skor dari hasil pengamatan cara
belajar siswa dari siklus I pertemuan II adalah 90 dengan persentase 70%.
Melihat rata-rata nilai dan jumlah skor cara belajar siswa pada siklus I hasil
tersebut sudah memenuhi target, dan untuk lebih meyakinkan bahwa metode
demonstrasi eksperimen berbasis paradigma pedagogi reflektif dapat
meningkatkan kemampuan cara belajar siswa maka penelitian ini dilanjutkan
pada siklus II, sedangkan siklus II pertemuan II adalah 96 dengan persentase
75% dan terbukti siswa mengalami peningkatan dalam kemampuan
bekerjasama.
Setelah itu peneliti mengukur prestasi belajar dengan soal evaluasi,
dan perolehan hasil evaluasi untuk melihat peningkatan prestasi belajar dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 14. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar
Peubah Indikator Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II
Target Capaian Target Capaian
Prestasi
belajar
siswa
Nilai rata-rata siswa
dalam materi
konduktor dan isolator
panas
71 75 79 81 85
Persentase siswa yang
mencapai KKM 47% 60% 63% 75% 84%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Sedangkan perolehan hasil evaluasi siklus I dan siklus II dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 15. Hasil Perolehan Siklus I dan Siklus II
No. Nama Siswa Nilai
Siklus I Siklus II
1 D. P. 70 85 2 A. D. I 74 83 3 T. A. S. 65 74 4 A. A. 87 94 5 A. R. G. 85 86 6 A. A. T. 87 94 7 A. H. A. 72 90 8 A. Y. P. 74 74 9 A. N. 89 90 10 C. K. 94 98 11 E. M. D. 80 83 12 E. 85 85 13 Fx. G. W. 78 78 14 G. Y. R. 80 83 15 G. R. S. 68 73 16 H. P. A. 82 85 17 H. S. 70 73 18 I. K. N. 88 88 19 L. B. A. 85 85 20 N. S. E.. 90 90 21 S. O. B. 65 80 22 St. D. A. 85 85 23 T.A. Y.. 73 83 24 Y. S. T. 72 95 25 Y. A. P. 85 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No. Nama Siswa Nilai
Siklus I Siklus II
26 Y. S. C. 74 85 27 S. I. E. 73 83 28 S.A. J. 85 88 29 K. R. 83 83 30 B. R. D. 90 95 31 T. P. S. 75 74 32 E. F. 91 91
Jumlah 2554 2724 Rata-rata 79 85
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui adanya
peningkatan prestasi belajar pada siswa kelas VI SD Kanisius Sorowajan. Hal ini
ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata kelas pada mata pelajaran IPA
tentang materi konduktor dan isolator panas pada siklus I adalah 79, kemudian
setelah dilakukan kegiatan siklus II perolehan hasil rata-rata kelas meningkat
menjadi 85. Sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal
adalah 47%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase siswa yang tuntas
pada tes evaluasi siklus I adalah 63% dan pada tes evaluasi siklus II mencapai
84%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan sesuai dengan
indikator ketercapaian belajar siswa dan hipotesis yang diambil terbukti, bahwa
metode demonstrasi eksperimen dapat meningkatkan kemampuan bekerjasama,
meningkatkan kemampuan belajar, dan meningkatkan prestasi belajar IPA materi
perubahan konduktor dan isolator panas pada siswa kelas VI A semester 1 SD
Kanisius Sorowajan tahun ajaran 2011/2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode
demonstrasi eksperimen berbasis pedagogig reflektif dapat meningkatkan
kemapuan bekerjasama, kemampuan belajar dan prestasi belajar siswa kelas VI
SD Kanisisus Sorowajan pada mata pelajaran IPA materi Konduktor dan Isolator
Panas. Metode demonstrasi eksperimen berbasis pedagogig reflektif sangat sesuai
diterapkan di jaman sekarang dan efektif sekai bila diterapkan pada pembelajaran
IPA tentunya dengan bimbingan guru dalam pelaksanaannya.
Meningkatnya keaktifan dapat dilihat dari presentase siklus I sebesar 75
%, dan pada siklus II sebesar 81 %. Sedangkan untuk cara belajar pada siklus I
sebesar 70 %, dan pada siklus II sebesar 75 %, selain itu meningkatnya prestasi
belajar siswa kelas VI ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas pada tahun ajaran
2010/2011 adalah 71 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar
47%, setelah dilakukan tindakan siklus I nilai rata-rata siswa kelas VI tahun
ajaran 2011/2012 meningkat menjadi 79 dengan persentase siswa yang mencapai
KKM sebesar 63%, dan pada siklus II meningkat menjadi 85 dengan persentase
siswa yang mencapai KKM sebesar 84%. Hasil penelitian di atas membuktikan
bahwa penggunaan metode demonstrasi eksperimen berbasis pedagogig reflektif
dinilai berhasil dan dapat meningkatkan keaktifan, cara belajar, dan prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
belajar IPA materi Konduktor dan Isolator Panas siswa kelas VI A semester I SD
Kanisius Sorowajan.
Hasil penelitian ini berdampak pada tiga perubahan, yaitu :
1. Kerjasama yang dilakukan dalam pembelajaran harapannya akan
membawa kebiasaan serta keegoisan anak yang diajarkan orang tua
dari rumah akan hilang digantikan pola kerjasama ketika
berkelompok.
2. Kemampuan belajar siswa akan berubah lebih kreatif, bersemangat
dari yang sebelumnya pasif, kurang bersemangat. kurang terlibat
dalam kerjasama.
3. Akhirnya prestasi belajar siswa menjadi meningkat karena cara belajar
yang berbeda dari biasanya.
B. Saran
Berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, beberapa
saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bila dalam melakukan percobaan mengalami kegagalan, guru tidak boleh
menggerutu dan tidak boleh putus asa. Jika masih ada waktu percobaan dapat
dilakukan kembali.
2. Guru tetap mengawasi kegiatan demonstrasi eksperimen agar siswa tidak
melakukan hal-hal yang menyimpang dari pokok pembahasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3. Kegiatan demonstrasi eksperimen memerlukan persiapan yang matang,
sehingga disarankan guru benar-benar harus mempersiapkan segalanya
dengan terencana agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. PT Bumi
Aksara. Depdikbud, 1986. Pedoman KIT IPA SD. Jakarta. Depdiknas, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Pendidikan KWI, Komisi. 2010. Educare. Jakarta : Komisi Pendidikan KWI. Haryanto. 2004. Sains untuk : Sekolah Dasar Kelas VI. Jakarta: Erlangga. J. Subagya, SJ. Rm. 2011. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta : Kanisius. Karo-karo,Ulihbukit, Drs. Ign. S. 1984. Metodologi Pengajaran. Salatiga: CV
Saudara. Pasaribu, Simandjuntak. 1986. Didaktik dan Metodik. Bandung: Tarsito. Pasaribu, Simandjuntak. 1983. Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Tarsito. Purnomo Puji dan Kartikabudi. 2008. Buku Kerja Mahasiswa Matakuliah Penelitian
Tindakan Kelas. Sanjaya, M. Pd., Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada
Media. Sulistyowati Lela dan Hermana Dodo. 2008. Ayo Belajar IPA, untuk kelas 6 SD.
Yogyakarta: Kanisius. Suryadarma Dadan, dkk. 2007. Intisari Sains SD kelas 4, 5, dan 6. Bandung: Pustaka
Setia. Tanlain, Wens. 2006. Modul Mata Kuliah Perkembangan dan Belajar Peserta Didik.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Winkel, W.S. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia. (http://www.scribd.com/doc/23735462/Pengertian-Prestasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Silabus IPA kelas VI semester 1
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok
Nilai Kemanusiaan
Kegiatan Pembelajaran
Refleksi Aksi Penilaian Alokasi Waktu Sumber
Benda dan Sifatnya
5. Memahami saling hubungan antara suhu, sifat hantaran dan kegunaan benda
5.1 Membandingkan
sifat kemampuan
menghantarkan
panas dari
berbagai benda
5.2 Menjelaskan
alasan pemilihan
benda dalam
kehidupan
sehari-hari
berdasarkan
kemampuan
menghantarkan
panas
• Melakukan
percobaan
untuk
menyelidiki
benda yang
bersifat
kondukor
atau isolator
• Menggolongk
an benda
yang bersifat
konduktor
atau isolator
• Membuat
daftar nama
alat-alat
• Koduktor
dan
isolator
panas
• Pengguna
an
konduktor
dan
isolator
dalam
kehidupan
sehari –
hari
• Kerjasama
• Kejujuran
• Tanggung
jawab
• Disiplin dan
kemandirian
• Percaya diri
• Kreatif
• Kerja keras
• Pantang
menyerah
• Melakukan
percobaan untuk
menyelidiki benda
yang bersifat
sebagai konduktor
atau isolator panas
• Menggolongkan
benda yang bersifat
sebagai konduktor
atau isolator panas
• Membedakan bahan
yang bersifat
sebagai konduktor
atau isolator panas
Teknik :
Tes tertulis
Lisan
Perbuatan
Instrument :
Lembar kerja
Buku
“Ayo
Belajar”
Ilmu
Pengetahu
an Alam
Kanisius.
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dapur dan
alat-alat
rumah
tangga yang
bersifat
konduktor
atau isolator
• Menjelaskan
alasan
pemilihan
benda
berdasarkan
kemampuan
menghantar
kan panas
Kepala Sekolah Guru Kelas
SUWARDI S.Pd Yanuar Setyarso
NIP. 19610211990031003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD KANISIUS SOROWAJAN
Kelas : VI
Semester : I (satu)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Jumlah pertemuan : 2 kali pertemuan
A. Standar Kompetensi
5. Memahami saling hubungan antara suhu, sifat tambahan dan kegunaan benda
B. Kompetensi Dasar
5.1. Membandingkan sifat kemampuan menghantarkan panas dari berbagai benda
5.2. Menjelaskan alasan pemilihan benda dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan
kemampuan menghantarkan panas
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
5.1.1. Melakukan percobaan untuk menyelidiki benda yang bersifat konduktor atau
isolator
5.2.1. Menggolongkan benda yang bersifat sebagai konduktor atau isolator
5.2.2. Membuat daftar nama alat-alat dapur dan alat-alat rumah tangga yang bersifat
konduktor atau isolator
5.2.3. Menjelaskan alasan pemilihan benda berdasarkan kemampuan menghantarkan
panas
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, maka siswa dapat :
- melakukan percobaan untuk menyelidiki benda yang bersifat konduktor atau isolator
dengan benar dan tepat
- menggolongkan benda yang bersifat sebagai konduktor atau isolator dengan benar
dan tepat
- membuat daftar nama alat-alat dapur dan alat-alat rumah tangga yang bersifat
konduktor atau isolator dengan benar dan tepat
Lampiran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
- menjelaskan alasan pemilihan benda berdasarkan kemampuan menghantarkan panas
dengan benar dan tepat
E. Materi Ajar
Konsep
1. Isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik. Contoh benda yang terbuat dari kayu, plastik, dan karet.
2. Konduktor adalah benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik. Contoh benda yang terbuat dari logam.
F. Metode Pembelajaran
- Diskusi
- Penugasan
- Demonstrasi
- Praktek
G. Nilai Kemanusiaan
• Kerjasama
• Kejujuran
• Tanggung jawab
• Disiplin dan kemandirian
• Percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
- Pertemuan ke 1 (2 x 40 menit)
Hari / Tanggal :
1. Kegiatan awal
• Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
• Mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang akan dibahas
2. Kegiatan inti
• Melakukan percobaan untuk menemukan benda isolator atau konduktor
• Diskusi kelompok tentang benda yang bersifat isolator atau konduktor
• Mengerjakan LKS yang diberikan guru
3. Kegiatan akhir
• Mengumpulkan hasil kerja kelompok
• Penilaian hasil kerja kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
• Penetapan isi materi
I. Refleksi
• Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini?
• Adakah kesulitan yang kamu hadapi saat mengikuti pelajaran hari ini?
• Apa harapnmu setelah mempelajari materi hari ini?
J. Aksi
• Bagaimana cara kamu menerapkan pelajaran ini?
• Bagaimana cara kamu menyelesaikan suatu masalah yang berhubungan dengan materi
ini?
K. Kecakapan Hidup (Life Skill)
• Menghargai dan menilai diri sendiri
• Kesadaran sebagai makhluk sosial
• Kecakapan memecahkan masalah
• Kecakapan komunikasi lisan
• Percaya diri
L. Sumber Belajar
- Buku IPA kelas VI Penerbit Kanisius
- Buku penunjang yang lain
- Gelas berisi air panas, sendok stainless steel, kayu dan sendok plastik
- Alat-alat dapur dan rumah tangga
M Penilaian Hasil belajar
Indikator Pencapaian Tehnik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Contoh Instrumen
Melakukan percobaan untuk menyelidiki benda yang bersifat konduktor atau isolator
Tes Terulis Tes Lisan
Isian dan Uraian singkat Daftar pertanyaan
Bagaimana cara menentakan benda bersifat konduktor atau isolator
Menggolongkan benda yang bersifat sebagai konduktor atau isolator
Tes Terulis Tes Lisan
Isian dan Uraian singkat Daftar pertanyaan
Apa yang dimaksud dengan konduktor dan isolator?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Membuat daftar nama alat-alat dapur dan alat-alat rumah tangga yang bersifat konduktor atau isolator
Tes Terulis Tes Lisan
Isian dan Uraian singkat Daftar pertanyaan
Mengapa alat-alat dapur menggunakan bahan konduktor panas ?
Menjelaskan alasan pemilihan benda berdasarkan kemampuan menghantarkan panas
Tes Terulis Tes Lisan
Isian dan Uraian singkat Daftar pertanyaan
Mengapa kabel sebagian besar terbuat dari tembaga ? Berikan alasan!
Catatan : ...........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Mengetahui, Sorowajan, 5 November 2011 Kepala Sekolah Guru Suwardi S.pd Yanuar Setyarso NIP. 19621021 199003 1003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD KANISIUS SOROWAJAN
Kelas : VI
Semester : I (satu)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Jumlah pertemuan : 2 kali pertemuan
A. Standar Kompetensi
5. Memahami saling hubungan antara suhu, sifat tambahan dan kegunaan benda
B. Kompetensi Dasar
5.1. Menjelaskan alasan pemilihan benda dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan
kemampuan menghantarkan panas
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
5.1.1. Menjelaskan alasan pemilihan benda berdasarkan kemampuan menghantarkan
panas dengan menerangkan hasil percoban masing – masing kelompok
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, maka siswa dapat :
- menjelaskan alasan pemilihan benda berdasarkan kemampuan menghantarkan panas
dengan benar dan tepat sesuai dengan percobaan yang dilakukan
E. Materi Ajar
Konsep
1. Isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik. Contoh benda yang terbuat dari kayu, plastik, dan karet.
2. Konduktor adalah benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik. Contoh benda yang terbuat dari logam.
F. Metode Pembelajaran
- Diskusi
- Penugasan
- Presentasi
Lampiran 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81 G. Nilai Kemanusiaan
• Kerjasama
• Kejujuran
• Tanggung jawab
• Disiplin dan kemandirian
• Percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
- Pertemuan ke 2 (2 x 40 menit)
Hari / Tanggal :
1. Kegiatan awal
• Guru mengabsen kehadiran anak
• Mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang akan dibahas
2. Kegiatan inti
• Siswa membaca buku paket Kanisius dan buku Fokus mengenai Konduktor
dan Isolator Panas
• Membuat laporan hasil diskusi tentang benda yang bersifat isolator atau
konduktor
• Siswa mempresentasikan hasil percobaan yang sudah didiskusikan
3. Kegiatan akhir
• Penilaian hasil kerja kelompok
• Penguatan isi materi
I. Refleksi
• Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini?
• Adakah kesulitan yang kamu hadapi saat mengikuti pelajaran hari ini?
J. Aksi
• Bagaimana cara kamu menerapkan pelajaran ini?
• Bagaimana cara kamu menyelesaikan suatu masalah yang berhubungan dengan materi
ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82 K. Kecakapan Hidup (Life Skill)
• Kecakapan memecahkan masalah
• Kecakapan komunikasi lisan
• Percaya diri
L. Sumber Belajar
- Buku IPA kelas VI Penerbit Kanisius
- Buku penunjang yang lain
- Gelas berisi air panas, sendok stainless steel, kayu dan sendok plastik
- Alat-alat dapur dan rumah tangga
M Penilaian Hasil belajar
Lisan (berdasarkan presentasi masing – masing kelompok)
Catatan : ...........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Mengetahui, Sorowajan, 5 November 2011 Kepala Sekolah Suwardi S.pd Yanuar Setyarso NIP. 19621021 199003 1003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD KANISIUS SOROWAJAN
Kelas : VI
Semester : I (satu)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Jumlah pertemuan : 2 kali pertemuan ( 4 jp )
A. Standar Kompetensi
5. Memahami saling hubungan antara suhu, sifat tambahan dan kegunaan benda
B. Kompetensi Dasar
5.1. Menjelaskan alasan pemilihan benda dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan
kemampuan menghantarkan panas
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
5.1.1. Melakukan percobaan untuk menyelidiki benda yang bersifat konduktor atau
isolator
5.1.1. Menggolongkan benda yang bersifat sebagai konduktor atau isolator
5.1.2. Membuat daftar nama alat-alat dapur dan alat-alat rumah tangga yang bersifat
konduktor atau isolator
5.1.3. Menjelaskan alasan pemilihan benda berdasarkan kemampuan menghantarkan
panas
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, maka siswa dapat :
- melakukan percobaan untuk menyelidiki benda yang bersifat konduktor atau isolator
dengan benar dan tepat
- menggolongkan benda yang bersifat sebagai konduktor atau isolator dengan benar
dan tepat
- membuat daftar nama alat-alat dapur dan alat-alat rumah tangga yang bersifat
konduktor atau isolator dengan benar dan tepat
- menjelaskan alasan pemilihan benda berdasarkan kemampuan menghantarkan panas
dengan benar dan tepat
Lampiran 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84 E. Materi Ajar
Konsep
1. Isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik. Contoh benda yang terbuat dari kayu, plastik, dan karet.
2. Konduktor adalah benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik. Contoh benda yang terbuat dari logam.
F. Metode Pembelajaran
- Diskusi
- Penugasan
- Presentasi
G. Nilai Kemanusiaan
• Kerjasama
• Kejujuran
• Tanggung jawab
• Disiplin dan kemandirian
• Percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
- Pertemuan ke 2 (2 x 40 menit)
Hari / Tanggal :
1. Kegiatan awal
• Guru mengabsen kehadiran anak
• Mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang akan dibahas
2. Kegiatan inti
• Siswa membaca buku paket Kanisius dan buku Fokus mengenai Konduktor
dan Isolator Panas
• Siswa mempresentasikan hasil percobaan yang sudah didiskusikan
• Siswa mengerjakan soal evaluasi yang disiapkan
3. Kegiatan akhir
• Penilaian hasil kerja kelompok
• Penguatan isi materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85 I. Refleksi
• Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini?
• Adakah kesulitan yang kamu hadapi saat mengikuti pelajaran hari ini?
J. Aksi
• Bagaimana cara kamu menerapkan pelajaran ini?
• Bagaimana cara kamu menyelesaikan suatu masalah yang berhubungan dengan materi
ini?
K. Kecakapan Hidup (Life Skill)
• Kecakapan memecahkan masalah
• Kecakapan komunikasi lisan
• Percaya diri
L. Sumber Belajar
- Buku IPA kelas VI Penerbit Kanisius
- Buku penunjang yang lain
- Gelas berisi air panas, sendok stainless steel, kayu dan sendok plastik
- Alat-alat dapur dan rumah tangga
M Penilaian Hasil belajar
Lisan (berdasarkan presentasi masing – masing kelompok)
Catatan : ...........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Mengetahui, Sorowajan, 6 November 2011 Kepala Sekolah Suwardi S.pd Yanuar Setyarso NIP. 19621021 199003 1003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lembar Kerja Siswa I
Satuan Pendidikan : SD. Kanisius Sorowajan
Mata Pelajaran : IPA
Hari/Tanggal : Rabu, 9 November 2011
Kelas/Semester : VI/I (gasal)
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (2 x jp)
I. Indikator 1) Melakukan percobaan untuk menyelidiki benda yang bersifat konduktor atau
isolator
2) Menggolongkan benda yang bersifat sebagai konduktor atau isolator
3) Membuat daftar nama alat-alat dapur dan alat-alat rumah tangga yang bersifat
konduktor atau isolator
4) Menjelaskan alasan pemilihan benda berdasarkan kemampuan menghantarkan
panas
II. Petunjuk
1) Sediakan gelas, sendok, dan sedotan ! 2) Masukkan sendok dan sedotan ke dalam gelas ! 3) Isilah gelas dengan air panas ! (catatan : lakukan dengan berhati – hati) 4) Peganglah ujung sendok dan sedotan yang tidak tercelup ! 5) Lakukan hal di atas untuk paku, penggaris, dan pensil ! 6) Buatlah laporan dari hasil pengamatanmu pada buku tugas !
III. Kegiatan Belajar
Kegiatan I
Bersama kelompok melakukan penelitian dan praktek mengenai konduktor dan isolator panas !
Kegiatan II Presentasikan hasil praktek yang sudah dilakukan di depan kelas !
Lampiran 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lembar Kerja Siswa II
Satuan Pendidikan : SD. Kanisius Sorowajan
Mata Pelajaran : IPA
Hari/Tanggal : Kamis, 10 November 2011
Kelas/Semester : VI/I (gasal)
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (2 x jp)
I. Indikator 1) Melakukan percobaan untuk menyelidiki benda yang bersifat konduktor atau
isolator
2) Menggolongkan benda yang bersifat sebagai konduktor atau isolator
3) Membuat daftar nama alat-alat dapur dan alat-alat rumah tangga yang bersifat
konduktor atau isolator
4) Menjelaskan alasan pemilihan benda berdasarkan kemampuan menghantarkan
panas
II. Petunjuk
1) Lakukan pembuktian dengan melakukan percobaan, dengan bahan yang tersedia!
2) Amati berbagai benda yang ada di sekitarmu ! 3) Kelompokkan nama benda berdasarkan sifatnya ! 4) Amati dengan bahan yang digunakan untuk membuat benda ! 5) Tuliskanlah hasil pengamatanmu pada tabel !
III. Kegiatan Belajar
Kegiatan I
No. Bahan yang bersifat konduktor Bahan yang Bersifat isolator 1 2 3 4 5
Lampiran 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Kegiatan II
Membuat ringkasan Konduktor dan Isolator Panas yang diperoleh dari membaca
buku Paket Kanisus dan Buku Fokus, dengan panduan pertanyaan yang digunakan
untuk meringkas yaitu, sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan konduktor ? Jelaskan !
2. Apa yang dimaksud dengan isolator ? Jelaskan !
3. Buatlah tabel pengelompokan benda yang bersifat konduktor dan isolator
panas !
No. Bahan yang bersifat konduktor Bahan yang Bersifat isolator 1 2 3 4 5
4. Mengapa alat-alat memasak umumnya terbuat dari bahan logam ? Jelaskan !
5. Apa manfaat konduktor dan isolator dalam kehidupan sehari-hari ? Jelaskan !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
SOAL LATIHAN
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar ! 1. Sebutkan apa yang dimaksud dengan :
a. Konduktor
b. Isolator
2. Mengapa panci terbuat dari bahan logam ?
3. Sebutkan 5 bahan apa saja yang bersifat konduktor !
4. Sebutkan 5 bahan apa saja yang bersifat isolator !
5. Apakah kesimpulan hasil percobaan dan pengamatanmu !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
SOAL I
Nama :
Kelas/Absen :
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan sesuai dengan kenyataan ! 1. Apakah yang kalian rasakan setelah memegang ujung besi? Jelaskan
Jawab : .……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….………………………
2. Apa yang kalian rasakan setelah memegang ujung sedotan ? Jelaskan ! Jawab : .……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….………………………
3. Apa yang kalian rasakan setelah memegang ujung paku ? Jelaskan! Jawab : .……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….………………………
4. Benda manakah yang cepat menghantarkan panas ? Jelaskan ! Jawab : .……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….……………………… Kesimpulan No Nama Bahan Panas /
Tidak Panas Keterangan
1 Sedotan 2 3 4 5
Lampiran 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
SOAL 2
Nama :
Kelas/Absen :
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan sesuai dengan kenyataan ! 1. Apakah ketika dalam pembelajaran konduktor dan isolator kamu melakukan
kerjasama ? Sebutkan contohnya ! Jawab : .…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………….
2. Bagaimana perasaanmu ketika melakukan kerjasama dengan kelompok ? Jawab : ……………………………………………………………………………………. .…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………….
3. Menurut kamu mana yang lebih baik bekrjasama atau bekerja secara sendiri ? Jelaskan ! Jawab : ……………………………………………………………………………………. .…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………….
4. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi ini? Jawab : ……………………………………………………………………………………. .…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………….
Lampiran 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Soal Evaluasi Siklus I
Nama : Kelas/Absen : I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, dan d di depan jawaban yang tepat !
1. Benda berikut ini yang termasuk benda isolator adalah …. a. alumunium dan kain b. besi dan tembaga c. kayu dan plastik d. kuningan dan perunggu
2. Menurut sifat kehantarannya, benda dibedakan menjadi …. a. dua b. tiga c. empat d. lima
3. Logam yang mengkilap dan berwarna putih dan perak adalah …. a. besi b. besi murni c. tembaga d. tembaga murni
4. Bahan-bahan yang bersifat konduktor, kecualai …. a. logam b. besi c. perunggu d. kayu
5. Benda yang menghantarkan panas dengan baik disebut …. a. adaptor b. transistor c. konduktor d. isolator
6. Untuk menambah hangat tubuh sewaktu musim dingin sebaiknya kita mengenakan …. a. jaket dari wol b. kain sutra c. jaket dari parasut d. baju dari nilon
7. Strika listrik digunakan untuk …. a. memanaskan pakaian b. menghaluskan pakaian c. melipat pakaian d. menumpuk pakaian
Lampiran 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
8. Pegangan pada strika listrik biasanya terbuat dari bahan …. a. logam b. kaca c. kain d. plastik
9. Berikut ini yang merupakan benda konduktor adalah …. a. sendok plastis b. gelas kaca c. kertas d. gelas plastik
10. Benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik disebut …. a. isolasi b. transisi c. isolator d. isomotor
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar ! 1. Besi termasuk benda yang konduktor, sebab ….
2. Untuk membuat benda yang bersifat konduktor, digunakan bahan dari ….
3. Pada wajan bagian yang bersifat isolator adalah ….
4. Benda yang mudah menghantarkan panas disebut ….
5. Bagian kabel yang bersifat konduktor terbuat dari ….
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas dan
tepat ! 1. Apa yang dimaksud dengan konduktor panas ? Berilah 2 contohnya !
2. Mengapa sendok terbuat dari logam ?
3. Mengapa bagian dasar teflon terbuat dari logam ?
4. Bagaimana cara membedakan bahan konduktor dengan isolator ?
5. Apakah yang kamu lakukan saat mengangkat panci yang berisi air panas agar
tanganmu tidak kepanasan ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. C 2. A 3. B 4. D 5. C 6. A 7. B 8. D 9. B 10. C
II. Isian 1. mudah menghantarkan panas 2. logam 3. gagang / pegangan 4. konduktor 5. tembaga
III. Uraian
1. Bahan yang dapat menghantarkan panas, contohnya adalah sejenis logam (besi,alumunium)
2. Karena logam memiliki sifat keras dan kuat, serta tidak menyerap air,sehingga dapat digunakan untuk mengaduk minuman, dan mengangkat makanan
3. Karena alat teflon digunakan untuk menggoreng, sehingga diperlukan bahan yang menghantarkan panas
4. Bahan konduktor adalah bahan yang dapat menghantarkan panas, sedangkan isolator adalah bahan yang tidak dapat atau sulit menghantarkan panas
5. Saat menghantar panci yang berisi air panas, agar tangan tidak kepanasan, maka kita harus mengambil bahan yang bersifat isolator, misalnya serbet atau kain untuk melapisi pegangan panic sehingga tangan kita tidak kepanasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Silabus IPA kelas VI semester 1
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok
Nilai Kemanusiaan
Kegiatan Pembelajaran
Refleksi Aksi Penilaian Alokasi Waktu Sumber
Benda dan Sifatnya
5. Memahami saling hubungan antara suhu, sifat hantaran dan kegunaan benda
5.1 Membandingkan
sifat kemampuan
menghantarkan
panas dari
berbagai benda
5.2 Menjelaskan
alasan pemilihan
benda dalam
kehidupan
sehari-hari
berdasarkan
kemampuan
menghantarkan
panas
• Melakukan
percobaan
untuk
menyelidiki
benda yang
bersifat
kondukor
atau isolator
• Menggolongk
an benda
yang bersifat
konduktor
atau isolator
• Membuat
daftar nama
• Koduktor
dan
isolator
panas
• Pengguna
an
konduktor
dan
isolator
dalam
kehidupan
sehari –
hari
• Kerjasama
• Kejujuran
• Tanggung
jawab
• Disiplin dan
kemandirian
• Percaya diri
• Kreatif
• Kerja keras
• Pantang
menyerah
• Melakukan
percobaan untuk
menyelidiki benda
yang bersifat
sebagai konduktor
atau isolator panas
• Menggolongkan
benda yang bersifat
sebagai konduktor
atau isolator panas
• Membedakan bahan
yang bersifat
sebagai konduktor
atau isolator panas
Teknik :
Tes tertulis
Lisan
Perbuatan
Instrument :
Lembar kerja
Buku
“Ayo
Belajar”
Ilmu
Pengetahu
an Alam
Kanisius.
Lampiran 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
alat-alat
dapur dan
alat-alat
rumah
tangga yang
bersifat
konduktor
atau isolator
• Menjelaskan
alasan
pemilihan
benda
berdasarkan
kemampuan
menghantar
kan panas
Kepala Sekolah Guru Kelas
SUWARDI S.Pd Yanuar Setyarso NIP. 19610211990031003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD KANISIUS SOROWAJAN
Kelas : VI
Semester : I (satu)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Jumlah pertemuan : 2 kali pertemuan
A. Standar Kompetensi
5. Memahami saling hubungan antara suhu, sifat tambahan dan kegunaan benda
B. Kompetensi Dasar
5.1. Membandingkan sifat kemampuan menghantarkan panas dari berbagai benda
5.2. Menjelaskan alasan pemilihan benda dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan
kemampuan menghantarkan panas
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
5.1.1. Melakukan percobaan untuk menyelidiki benda yang bersifat konduktor atau
isolator
5.2.1. Menggolongkan benda yang bersifat sebagai konduktor atau isolator
5.2.2. Membuat daftar nama alat-alat dapur dan alat-alat rumah tangga yang bersifat
konduktor atau isolator
5.2.3. Menjelaskan alasan pemilihan benda berdasarkan kemampuan menghantarkan
panas
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, maka siswa dapat :
- melakukan percobaan untuk menyelidiki benda yang bersifat konduktor atau isolator
dengan benar dan tepat
- menggolongkan benda yang bersifat sebagai konduktor atau isolator dengan benar
dan tepat
- membuat daftar nama alat-alat dapur dan alat-alat rumah tangga yang bersifat
konduktor atau isolator dengan benar dan tepat
Lampiran 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
E. Materi Ajar
Konsep
1. Isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik. Contoh benda yang terbuat dari kayu, plastik, dan karet.
2. Konduktor adalah benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik. Contoh benda yang terbuat dari logam.
F. Metode Pembelajaran
- Diskusi
- Penugasan
- Demonstrasi
- Praktek
G. Nilai Kemanusiaan
• Kerjasama
• Kejujuran
• Tanggung jawab
• Disiplin dan kemandirian
• Percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
- Pertemuan ke 1 (2 x 40 menit)
Hari / Tanggal :
1. Kegiatan awal
• Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
• Mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang akan dibahas
2. Kegiatan inti
• Melakukan percobaan untuk menemukan benda isolator atau konduktor
• Diskusi kelompok tentang benda yang bersifat isolator atau konduktor
• Mengerjakan LKS yang diberikan guru dan permainan
3. Kegiatan akhir
• Mengumpulkan hasil kerja kelompok
• Penilaian hasil kerja kelompok
• Penetapan isi materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
I. Refleksi
• Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini?
• Adakah kesulitan yang kamu hadapi saat mengikuti pelajaran hari ini?
• Apa harapnmu setelah mempelajari materi hari ini?
J. Aksi
• Bagaimana cara kamu menerapkan pelajaran ini?
• Bagaimana cara kamu menyelesaikan suatu masalah yang berhubungan dengan materi
ini?
K. Kecakapan Hidup (Life Skill)
• Menghargai dan menilai diri sendiri
• Kesadaran sebagai makhluk sosial
• Kecakapan memecahkan masalah
• Kecakapan komunikasi lisan
• Percaya diri
L. Sumber Belajar
- Buku IPA kelas VI Penerbit Kanisius
- Buku penunjang yang lain
- Korek, lilin, sendok stainless steel, besi, kayu dan sendok plastik
- Alat-alat dapur dan rumah tangga
M Penilaian Hasil belajar
Indikator Pencapaian Tehnik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Contoh Instrumen
Melakukan percobaan untuk menyelidiki benda yang bersifat konduktor atau isolator
Tes Terulis Tes Lisan
Isian dan Uraian singkat Daftar pertanyaan
Bagaimana cara menentakan benda bersifat konduktor atau isolator
Menggolongkan benda yang bersifat sebagai konduktor atau isolator
Tes Terulis Tes Lisan
Isian dan Uraian singkat Daftar pertanyaan
Apa yang dimaksud dengan konduktor dan isolator?
Membuat daftar nama alat-alat dapur dan alat-alat rumah tangga yang bersifat konduktor atau isolator
Tes Terulis Tes Lisan
Isian dan Uraian singkat Daftar pertanyaan
Mengapa alat-alat dapur menggunakan bahan konduktor panas ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Menjelaskan alasan pemilihan benda berdasarkan kemampuan menghantarkan panas
Tes Terulis Tes Lisan
Isian dan Uraian singkat Daftar pertanyaan
Mengapa kabel sebagian besar terbuat dari tembaga ? Berikan alasan!
Catatan : ...........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Mengetahui, Sorowajan, 12 November 2011 Kepala Sekolah Suwardi S.pd Yanuar Setyarso NIP. 19621021 199003 1003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SD KANISIUS SOROWAJAN
Kelas : VI
Semester : I (satu)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Jumlah pertemuan : 2 kali pertemuan
A. Standar Kompetensi
5. Memahami saling hubungan antara suhu, sifat tambahan dan kegunaan benda
B. Kompetensi Dasar
5.1. Menjelaskan alasan pemilihan benda dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan
kemampuan menghantarkan panas
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
5.1.1. Menjelaskan alasan pemilihan benda berdasarkan kemampuan menghantarkan
panas dengan menerangkan hasil percoban masing – masing kelompok
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, maka siswa dapat :
- menjelaskan alasan pemilihan benda berdasarkan kemampuan menghantarkan panas
dengan benar dan tepat sesuai dengan percobaan yang dilakukan
E. Materi Ajar
Konsep
1. Isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik. Contoh benda yang terbuat dari kayu, plastik, dan karet.
2. Konduktor adalah benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik. Contoh benda yang terbuat dari logam.
F. Metode Pembelajaran
- Diskusi
- Penugasan
- Presentasi
Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102 G. Nilai Kemanusiaan
• Kerjasama
• Kejujuran
• Tanggung jawab
• Disiplin dan kemandirian
• Percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
- Pertemuan ke 2 (2 x 40 menit)
Hari / Tanggal :
1. Kegiatan awal
• Guru mengabsen kehadiran anak
• Mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang akan dibahas
2. Kegiatan inti
• Siswa membaca buku paket Kanisius dan buku Fokus serta buku penunjang
lain mengenai Konduktor dan Isolator Panas
• Membuat laporan hasil diskusi tentang benda yang bersifat isolator atau
konduktor
• LKS yang nantinya dikerjakan siswa
3. Kegiatan akhir
• Penilaian hasil kerja kelompok
• Penguatan isi materi
I. Refleksi
• Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini?
• Adakah kesulitan yang kamu hadapi saat mengikuti pelajaran hari ini?
J. Aksi
• Bagaimana cara kamu menerapkan pelajaran ini?
• Bagaimana cara kamu menyelesaikan suatu masalah yang berhubungan dengan materi
ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103 K. Kecakapan Hidup (Life Skill)
• Kecakapan memecahkan masalah
• Kecakapan komunikasi lisan
• Percaya diri
L. Sumber Belajar
- Buku IPA kelas VI Penerbit Kanisius
- Buku penunjang yang lain
- Alat-alat dapur dan rumah tangga
M Penilaian Hasil belajar
Lisan (berdasarkan presentasi masing – masing kelompok)
Catatan : ...........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Mengetahui, Sorowajan, 12 Novemeber 2011 Kepala Sekolah Suwardi S.pd Yanuar Setyarso NIP. 19621021 199003 1003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD KANISIUS SOROWAJAN
Kelas : VI
Semester : I (satu)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Jumlah pertemuan : 2 kali pertemuan ( 4 jp )
A. Standar Kompetensi
5. Memahami saling hubungan antara suhu, sifat tambahan dan kegunaan benda
B. Kompetensi Dasar
5.1. Menjelaskan alasan pemilihan benda dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan
kemampuan menghantarkan panas
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
5.1.1. Melakukan percobaan untuk menyelidiki benda yang bersifat konduktor atau
isolator
5.1.1. Menggolongkan benda yang bersifat sebagai konduktor atau isolator
5.1.2. Membuat daftar nama alat-alat dapur dan alat-alat rumah tangga yang bersifat
konduktor atau isolator
5.1.3. Menjelaskan alasan pemilihan benda berdasarkan kemampuan menghantarkan
panas
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, maka siswa dapat :
- melakukan percobaan untuk menyelidiki benda yang bersifat konduktor atau isolator
dengan benar dan tepat
- menggolongkan benda yang bersifat sebagai konduktor atau isolator dengan benar
dan tepat
- membuat daftar nama alat-alat dapur dan alat-alat rumah tangga yang bersifat
konduktor atau isolator dengan benar dan tepat
- menjelaskan alasan pemilihan benda berdasarkan kemampuan menghantarkan panas
dengan benar dan tepat
Lampiran 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105 E. Materi Ajar
Konsep
1. Isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik. Contoh benda yang terbuat dari kayu, plastik, dan karet.
2. Konduktor adalah benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik. Contoh benda yang terbuat dari logam.
F. Metode Pembelajaran
- Diskusi
- Penugasan
- Presentasi
G. Nilai Kemanusiaan
• Kerjasama
• Kejujuran
• Tanggung jawab
• Disiplin dan kemandirian
• Percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
- Pertemuan ke 2 (2 x 40 menit)
Hari / Tanggal :
1. Kegiatan awal
• Guru mengabsen kehadiran anak
• Mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang akan dibahas
2. Kegiatan inti
• Siswa mempresentasikan hasil percobaan yang sudah didiskusikan
• Siswa mengerjakan soal evaluasi yang disiapkan
3. Kegiatan akhir
• Penilaian hasil kerja kelompok
• Penguatan isi materi
I. Refleksi
• Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini?
• Adakah kesulitan yang kamu hadapi saat mengikuti pelajaran hari ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106 J. Aksi
• Bagaimana cara kamu menerapkan pelajaran ini?
• Bagaimana cara kamu menyelesaikan suatu masalah yang berhubungan dengan materi
ini?
K. Kecakapan Hidup (Life Skill)
• Kecakapan memecahkan masalah
• Kecakapan komunikasi lisan
• Percaya diri
L. Sumber Belajar
- Buku IPA kelas VI Penerbit Kanisius
- Buku penunjang yang lain
M Penilaian Hasil belajar
Lisan (berdasarkan presentasi masing – masing kelompok)
Catatan : ...........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Mengetahui, Sorowajan, 13 November 2011 Kepala Sekolah Guru Suwardi S.pd Yanuar Setyarso NIP. 19621021 199003 1003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lembar Kerja Siswa I
Satuan Pendidikan : SD. Kanisius Sorowajan
Mata Pelajaran : IPA
Hari/Tanggal : 14 November 2011
Kelas/Semester : VI/I (gasal)
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (2 x jp)
I. Indikator 1) Melakukan percobaan untuk menyelidiki benda yang bersifat konduktor atau
isolator
2) Menggolongkan benda yang bersifat sebagai konduktor atau isolator
3) Membuat daftar nama alat-alat dapur dan alat-alat rumah tangga yang bersifat
konduktor atau isolator
4) Menjelaskan alasan pemilihan benda berdasarkan kemampuan menghantarkan
panas
II. Petunjuk
1) Sediakan korek, lilin, sendok stainless steel, besi, kayu dan sendok plastik! 2) Panaskan sendik stenless , besi, kayu dan sendok plastik ! 3) Coba satu per satu ! (catatan : lakukan dengan berhati – hati) 4) Peganglah ujung semua benda yang dikenai api ! 5) Buatlah laporan dari hasil pengamatanmu pada buku tugas !
III. Kegiatan Belajar
Kegiatan I
Bersama kelompok melakukan penelitian dan praktek mengenai konduktor dan isolator panas !
Kegiatan II Presentasikan hasil praktek yang sudah dilakukan di depan kelas !
Lampiran 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Soal Evaluasi Siklus II
Nama : Kelas/Absen : I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, dan d di depan jawaban yang tepat !
1. Alat dapur yang berfungsi sebagai konduktor panas adalah …. a. piring dan gelas porselen b. cangkir plastik c. panci aluminium d. sumpit
2. Termos air panas berfungsi sebagai …. a. konduktor panas b. isolator panas c. penyimpan panas d. sumber panas
3. Wajan aluminium yang digunakan untuk menggoreng makanan bermanfaat untuk …. a. menambah panas b. mengurangi panas c. menghantarkan panas d. menghilangkan panas
4. Bahan-bahan berikut yang termasuk isolator adalah …. a. kapas b. besi c. aluminium d. tembaga
5. Atas rumah sebaiaknya menggunakan bahan yang terbuat dari bahan …. a. seng b. plastik c. tanah liat d. aluminium
6. Genting dari bahan tanah liat banyak digunakan sebagaian atap rumah dan bangunan, karena …. a. meneruskan panas matahari ke dalam rumah b. menghambat panas udara dari luar ke dalam rumah c. menahan panas udara di dalam rumah d. merambatkan panas udara ke dalam rumah
7. Tanda panah yang menunjuk pada strika termasuk …. a. isolator b. konduktor c. generator d. radiator
Lampiran 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8.
9.
10.
II. Isil1.
2.
3.
4.
5.
III. Jate1.
2.
3.
4.
5.
Baju wol yaini dikarenaa. menyerb. menahac. menerud. menaha Berikut inia. sendok b. gelas kac. kertas d. gelas plBenda disama. isolasi b. transisi c. isomotod. isolator
lah titik-titikAluminium
Untuk mem
Panas akan
Benda yang
Bagian setr
awablah perepat ! . Apa yang
. Mengapa
. Mengapa
. Jelaskan p
. Sebutkan
ang dikenakaakan bahan wap panas dar
an panas dariskan panas u
an panas di di yang merupplastiK
aca
lastik mping terma
or
k di bawah m termasuk b
mbuat benda
mengalir da
g mudah men
rika yang ber
rtanyaan-pe
dimaksud d
gagang sero
pada pagi ha
proses perco
manfaat isol
an pada muswol bersifatri luar tubuhi luar tubuhudara dari dadalam tubuhpakan benda
asuk benda …
ini dengan enda yang k
yang bersifa
ari tempat ya
nghantarkan
rsifat isolato
ertanyaan d
dengan isolat
ok terbuat da
ari logam-lo
obaan di baw
lator dalam k
sim dingin m….
h
alam tubuh
a konduktor a
….
jawaban yakonduktor, se
at konduktor
ang … ke te
n panas diseb
or terbuat dar
di bawah in
tor panas ? B
ari plastik ?
gam akan te
wah ini ?
kegiatan seh
membuat bad
adalah ….
ang benar !ebab ….
r, digunakan
empat yang
but ….
ri ….
i dengan ur
Berilah 2 con
erasa dingin j
hari-hari, jela
dan tetap han
bahan dari
….
raian yang j
ntohnya !
jika kita peg
askan ?
109
ngat. Hal
….
elas dan
gang ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. C 2. C 3. C 4. A 5. C 6. B 7. A 8. D 9. B 10. D
II. Isian 1. mudah menghantarkan panas 2. logam 3. panas ke dingin 4. konduktor 5. plastik
III. Uraian
1. Bahan yang sukar menghantarkan panas, contohnya adalah kayu, plastik, 2. Karena plastik memiliki sifat isolator, sehingga tidak panas ketika kita
mengangkat dipenggorengan. 3. Karena pada pagi hari logam melepaskan panas, ketika udara dingin. 4. Ujung besi yang dikenai api akan panas dan nantinya akan merambat ke besi
yang belum panas 5. Pembuatan gelas plastik, gagang serok, pegangan panci,dll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
LEMBAR KEAKTIFAN SISWA SIKLUS I PERTEMUAN II
No. Nama Siswa Aspek Keaktifan Yang
Di Nilai Skor
A B C D 1 D. P. √ √ √ ‐ 3 2 A. D. I √ √ √ √ 4 3 T. A. S. √ √ ‐ √ 3 4 A. A. √ √ √ √ 4 5 A. R. G. ‐ √ ‐ √ 2 6 A. A. T. √ √ √ √ 4 7 A. H. A. √ ‐ ‐ ‐ 1 8 A. Y. P. √ √ √ √ 4 9 A. N. √ √ √ √ 4 10 C. K. √ √ √ ‐ 3 11 E. M. D. √ √ √ √ 4 12 E. √ √ √ √ 4 13 Fx. G. W. √ √ √ √ 4 14 G. Y. R. √ √ √ √ 4 15 G. R. S. √ √ ‐ - 2 16 H. P. A. √ ‐ ‐ ‐ 1 17 H. S. √ - - - 1 18 I. K. N. √ √ √ ‐ 3 19 L. B. A. √ √ √ √ 4 20 N. S. E.. √ √ √ √ 4 21 S. O. B. √ √ √ √ 3 22 St. D. A. √ √ ‐ √ 3 23 T.A. Y.. √ √ ‐ ‐ 2 24 Y. S. T. √ - - ‐ 1 25 Y. A. P. √ √ √ √ 4 26 Y. S. C. √ √ √ ‐ 3 27 S. I. E. √ √ √ ‐ 3 28 S.A. J. √ √ ‐ - 2 29 K. R. √ √ √ ‐ 3 30 B. R. D. √ √ √ √ 4 31 T. P. S. √ ‐ - - 1 32 E. F. √ √ √ √ 4 Jumlah skor siswa yang melakukan aktifitas 96
Lampiran 16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LEMBAR KEAKTIFAN SISWA SIKLUS II PERTEMUAN II
No. Nama Siswa Aspek Keaktifan Yang Di Nilai
Skor
A B C D 1 D. P. √ √ √ ‐ 3 2 A. D. I √ √ √ - 3 3 T. A. S. √ √ ‐ √ 3 4 A. A. √ √ √ √ 4 5 A. R. G. ‐ √ ‐ √ 2 6 A. A. T. √ √ √ ‐ 3 7 A. H. A. √ √ ‐ ‐ 2 8 A. Y. P. √ √ √ ‐ 3 9 A. N. √ √ √ √ 4 10 C. K. √ √ √ √ 4 11 E. M. D. √ √ ‐ √ 3 12 E. √ √ √ √ 4 13 Fx. G. W. √ √ √ ‐ 3 14 G. Y. R. √ √ √ √ 4 15 G. R. S. √ √ ‐ - 2 16 H. P. A. √ √ ‐ ‐ 2 17 H. S. √ √ - - 2 18 I. K. N. √ √ √ √ 4 19 L. B. A. √ √ √ √ 4 20 N. S. E.. √ √ √ √ 4 21 S. O. B. √ √ √ √ 4 22 St. D. A. √ √ √ ‐ 3 23 T.A. Y.. √ √ √ √ 4
24 Y. S. T. √ √ ‐ ‐ 2 25 Y. A. P. √ √ √ √ 4 26 Y. S. C. √ √ √ √ 4 27 S. I. E. √ √ ‐ √ 3 28 S.A. J. √ √ ‐ √ 3 29 K. R. √ √ √ √ 4 30 B. R. D. √ √ √ √ 4 31 T. P. S. √ √ ‐ - 2 32 E. F. √ √ √ √ 4 Jumlah skor siswa yang melakukan aktifitas 104
Lampiran 17 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
LEMBAR CARA BELAJAR SISWA SIKLUS I PERTEMUAN I
No. Nama Siswa Aspek Cara Belajar
Yang Dinilai Skor
A B C D 1 D. P. √ √ √ - 3 2 A. D. I √ √ ‐ ‐ 2 3 T. A. S. √ √ ‐ ‐ 2 4 A. A. √ √ √ ‐ 3 5 A. R. G. √ √ ‐ ‐ 2 6 A. A. T. √ √ √ ‐ 3 7 A. H. A. √ √ ‐ ‐ 2 8 A. Y. P. √ √ ‐ ‐ 2 9 A. N. √ √ ‐ √ 3 10 C. K. √ √ ‐ √ 3 11 E. M. D. √ √ √ √ 4 12 E. √ √ √ √ 4 13 Fx. G. W. √ √ √ √ 4 14 G. Y. R. √ √ √ √ 4 15 G. R. S. √ √ ‐ - 2 16 H. P. A. √ √ ‐ ‐ 2 17 H. S. √ √ - - 2 18 I. K. N. √ √ √ ‐ 3 19 L. B. A. √ √ √ ‐ 3 20 N. S. E.. √ √ ‐ √ 3 21 S. O. B. √ √ √ √ 3 22 St. D. A. √ √ ‐ √ 3 23 T.A. Y.. √ √ √ ‐ 3 24 Y. S. T. √ √ - ‐ 2 25 Y. A. P. √ √ √ √ 4 26 Y. S. C. √ √ ‐ ‐ 2 27 S. I. E. √ √ ‐ ‐ 2 28 S.A. J. √ √ ‐ - 2 29 K. R. √ √ √ ‐ 3 30 B. R. D. √ √ √ √ 4 31 T. P. S. √ √ - - 2 32 E. F. √ √ √ √ 4 Jumlah skor siswa yang melakukan 90
Lampiran 18 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LEMBAR CARA BELAJAR SISWA SIKLUS II PERTEMUAN II
No. Nama Siswa Aspek Cara Belajar
Yang Dinilai Skor
A B C D 1 D. P. √ √ √ √ 4 2 A. D. I √ √ √ ‐ 3 3 T. A. S. √ √ ‐ √ 3 4 A. A. √ √ √ √ 4 5 A. R. G. √ √ √ √ 4 6 A. A. T. √ ‐ √ ‐ 2 7 A. H. A. √ √ ‐ ‐ 2 8 A. Y. P. √ √ ‐ ‐ 2 9 A. N. √ √ √ √ 4 10 C. K. √ √ √ √ 4 11 E. M. D. √ √ √ √ 4 12 E. √ √ √ √ 4 13 Fx. G. W. √ √ ‐ √ 3 14 G. Y. R. √ √ √ √ 4 15 G. R. S. √ √ ‐ - 2 16 H. P. A. √ √ ‐ ‐ 2 17 H. S. √ √ - - 2 18 I. K. N. √ √ √ ‐ 3 19 L. B. A. √ √ √ ‐ 3 20 N. S. E.. √ √ √ √ 4 21 S. O. B. √ √ √ √ 3 22 St. D. A. √ √ ‐ √ 3 23 T.A. Y.. √ √ √ ‐ 3 24 Y. S. T. √ √ - ‐ 2 25 Y. A. P. √ √ √ ‐ 3 26 Y. S. C. √ √ √ ‐ 3 27 S. I. E. √ √ ‐ ‐ 2 28 S.A. J. √ √ ‐ - 2 29 K. R. √ √ √ ‐ 3 30 B. R. D. √ √ √ √ 4 31 T. P. S. √ ‐ - - 1 32 E. F. √ √ √ √ 4 Jumlah skor siswa yang melakukan 96
Lampiran 19 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Data Data Perolehan Tes Evaluasi Siklus 1 No. Nama Siswa Nilai
1 D. P. 70 2 A. D. I 74 3 T. A. S. 65 4 A. A. 87 5 A. R. G. 85 6 A. A. T. 87 7 A. H. A. 72 8 A. Y. P. 74 9 A. N. 89 10 C. K. 94 11 E. M. D. 80 12 E. 83 13 Fx. G. W. 76 14 G. Y. R. 80 15 G. R. S. 68 16 H. P. A. 82 17 H. S. 70 18 I. K. N. 88 19 L. B. A. 85 20 N. S. E.. 90 21 S. O. B. 65 22 St. D. A. 83 23 T.A. Y.. 73 24 Y. S. T. 72 25 Y. A. P. 83 26 Y. S. C. 74 27 S. I. E. 73 28 S.A. J. 85
Lampiran 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
No. Nama Siswa Nilai
29 K. R. 81 30 B. R. D. 90 31 T. P. S. 75 32 E. F. 90 Jumlah 2543 Rata-rata 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Persentase KKM Siklus 1
No. Nama Siswa
Kriteria
Nilai Tuntas Tidak
Tuntas
1 D. P. V 70 2 A. D. I V 74 3 T. A. S. V 65 4 A. A. V 87 5 A. R. G. V 85 6 A. A. T. V 87 7 A. H. A. V 72 8 A. Y. P. V 74 9 A. N. V 89 10 C. K. V 94 11 E. M. D. V 80 12 E. V 83 13 Fx. G. W. V 76 14 G. Y. R. V 80 15 G. R. S. V 68 16 H. P. A. V 82 17 H. S. V 70 18 I. K. N. V 88 19 L. B. A. V 85 20 N. S. E.. V 90 21 S. O. B. V 65 22 St. D. A. V 83 23 T.A. Y.. V 73 24 Y. S. T. V 72 25 Y. A. P. V 83 26 Y. S. C. V 74
Lampiran 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
No. Nama Siswa
Kriteria
Nilai Tuntas Tidak
Tuntas
27 S. I. E. V 73 28 S.A. J. V 85 29 K. R. V 81 30 B. R. D. V 90 31 T. P. S. V 75 32 E. F. V 90 Jumlah 20 12 2543
Rata-rata 63 % 37 % 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Data Perolehan Tes Evaluasi Siklus 2
No. Nama Siswa Nilai
1 D. P. 85 2 A. D. I 83 3 T. A. S. 74 4 A. A. 94 5 A. R. G. 86 6 A. A. T. 94 7 A. H. A. 90 8 A. Y. P. 74 9 A. N. 90 10 C. K. 98 11 E. M. D. 83 12 E. 85 13 Fx. G. W. 78 14 G. Y. R. 83 15 G. R. S. 73 16 H. P. A. 85 17 H. S. 73 18 I. K. N. 88 19 L. B. A. 85 20 N. S. E.. 90 21 S. O. B. 80 22 St. D. A. 85 23 T.A. Y.. 83 24 Y. S. T. 95 25 Y. A. P. 85 26 Y. S. C. 85 27 S. I. E. 83 28 S.A. J. 88
Lampiran 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
No. Nama Siswa Nilai
29 K. R. 83 30 B. R. D. 95 31 T. P. S. 74 32 E. F. 91 Jumlah 2718
Rata-rata 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Persentase KKM Siklus 2
No. Nama Siswa
Kriteria
Nilai Tuntas Tidak
Tuntas
1 D. P. V 85 2 A. D. I V 83 3 T. A. S. V 74 4 A. A. V 94 5 A. R. G. V 86 6 A. A. T. V 94 7 A. H. A. V 90 8 A. Y. P. V 74 9 A. N. V 90 10 C. K. V 98 11 E. M. D. V 83 12 E. V 85 13 Fx. G. W. V 78 14 G. Y. R. V 83 15 G. R. S. V 73 16 H. P. A. V 85 17 H. S. V 73 18 I. K. N. V 88 19 L. B. A. V 85 20 N. S. E.. V 90 21 S. O. B. V 80 22 St. D. A. V 85 23 T.A. Y.. V 83 24 Y. S. T. V 95 25 Y. A. P. V 85 26 Y. S. C. V 85
Lampiran 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
No. Nama Siswa
Kriteria
Nilai Tuntas Tidak
Tuntas
27 S. I. E. V 83 28 S.A. J. V 88 29 K. R. V 83 30 B. R. D. V 95 31 T. P. S. V 74 32 E. F. V 91 Jumlah 27 5 2724
Rata-rata 84 % 16 % 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
FOTO-FOTO KEGIATAN
Guru mendemonstrasikan salah satu percobaan.
Lampiran 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Bahan dan alat yang digunakan untuk eksperimen.
Guru membimbing siswa dalam melakukan eksperimen.
Siswa melakukan eksperimen dengan antusias sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru dengan semangat.
Siswa membuat ringkasan materi konduktor dan isolator.
Siswa mempresentasikan hasil kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Siswa terlihat lebih aktif dan semangat dalam kegiatan belajar.
Hasil ringkasan siswa yang dipamerkan di depan kelas.
Hasil ringkasan beberapa siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI