Pembuatan biodiesel dari minyak nyamplung (calophyllum inophyllum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · Nyamplung Gamping Sleman dalam mata pelajaran IPA...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · Nyamplung Gamping Sleman dalam mata pelajaran IPA...
PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG MATERI SIFAT BENDA DAN PERUBAHAN WUJUD
DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SISWA KELAS V SD NEGERI NYAMPLUNG GAMPING
PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
CLARA PRAHESTU DWI UTAMI
NIM : 071134088
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG MATERI SIFAT BENDA DAN PERUBAHAN WUJUD
DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SISWA KELAS V SD NEGERI NYAMPLUNG GAMPING
PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
CLARA PRAHESTU DWI UTAMI
NIM : 071134088
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat,
ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu”
( Matius 7:7 )
“Kita menikmati kehangatan karena kita pernah kedinginan. Kita menghargai
cahaya karena kita pernah dalam kegelapan. Maka begitu pula, kita dapat
bergembira karena kita pernah merasakan kesedihan”
( David L. Weatherford )
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara
kamu”
( 1 Petrus 5:7 )
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
1. Yesus dan Bunda Maria yang slalu
menyertaiku setiap langkahku.
2. Ayah dan ibuku tercinta. Kasih sayang dan
bimbinganmu senantiasa aku rasakan dan
tidak akan pernah pupus oleh waktu.
3. Kakakku Agnes Dian Pratiwi; yang aku
sayangi.
4. Aloysius Andy Saputra yang selalu
mendukungku setiap saat.
5. Keluarga dan sahabatku yang selalu
membantuku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Februari 2011 Penulis
Clara Prahestu Dwi Utami NIM. 071134088
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Clara Prahestu Dwi Utami
Nomor Mahasiswa : 071134088
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Peningkatan Pemahaman tentang materi Sifat Benda dan Perubahan Wujud
dengan Metode Penemuan Terbimbing Siswa Kelas V SD Negeri Nyamplung
Gamping pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2010 / 2011
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demukian pernyataan ini yang saya buat sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 25 Februari 2011
Yang menyatakan
( Clara Prahestu Dwi Utami )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD
NEGERI NYAMPLUNG GAMPING TENTANG MATERI SIFAT BENDA
DAN PERUBAHAN WUJUD PADA SEMESTER 1
TAHUN AJARAN 2010 / 2011
DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING
Clara Prahestu Dwi Utami
Universitas Sanata Dharma 2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode
penemuan terbimbing dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas V SD N
Nyamplung Gamping Sleman dalam mata pelajaran IPA pada Semester 1 Tahun
Pelajaran 2010 / 2011.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan
dengan 2 siklus. Pada siklus 1 dan siklus 2 dilakukan pembelajaran dengan
metode penemuan terbimbing dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok.
Pembelajaran dilaksanakan dalan 4 pertemuan, masing-masing siklus terdiri dari 2
pertemuan. Data dikumpulkan menggunakan hasil tes tertulis dan unjuk kerja
siswa.
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa metode penemuan terbimbing
dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas V SD N Nyamplung Gamping
Sleman tahun ajaran 2010 / 2011 dalam mata pelajaran IPA khususnya pada
materi sifat benda dan perubahan wujud. Peningkatan pemahaman siswa ditandai
dengan nilai rata-rata siswa pada kondisi awal 60,35 meningkat pada akhir siklus
1 yaitu 62,05 dan mencapai 70,82 pada akhir siklus 2. Nilai rata-rata unjuk kerja
siswa pada siklus 1 mencapai 61,70 dan pada siklus 2 mencapai 72,23.
Sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal 52,94%,
pada akhir siklus 1 adalah 64,7%, dan pada akhir siklus 2 adalah 88,23%.
Kata kunci : pemahaman, penemuan terbimbing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
COMPREHENSION IMPROVEMENT IN MATERIAL
OF ITEM CHARACTERISTIC AND A CONCRETE
CHANGE WITH GUIDED DISCOVERY METHOD
OF STUDENT GRADE V OF ELEMENTARY
SCHOOL NYAMPLUNG GAMPING ON FIRST
SEMESTER IN THE SCHOOL YEAR OF 2010/2011
Clara Prahestu Dwi Utami
Sanata Dharma University 2011
This research aimed to determine whether the use of guided discovery
method can improve the comprehension student of grade V SD N Nyamplung
Gamping Sleman for sains subject in school year 2010 / 2011.
This research is an action research who carried on with two cycles. In the
first cycle and the second cycle learning are done by guided discovery method in
dividing students into groups. Learning is doing in four meeting, each cycle
consist of two meeting. Data collected to use instrument of written test and work
inform of student.
Result of research which show that guided discovery method can improve
student comprehension grade V SD N Nyamplung Gamping Sleman in school
year 2010 / 2011 in sains subject especially in material of item characteristic and a
concrete change. Improvement of student comprehension is marked with an
average rating of grade repetition in the initial conditions 60,35 at the end of the
first cycle of 62,05 and reached 70,82 at the end of the second cycle. An average
rating of student perform a task of the first cycle reached 61,70 and 72,23 of the
second cycle. While the percentage of the student who reach Criteria of Minimal
Completeness (KKM) in initial conditions 52,94%, at the end of the first cycle is
64,7% and reached 88,23% at the end of the second cycle.
Keywords : pemahaman, penemuan terbimbing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis haturkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan
Maha Kasih, karena berkat Kemurahan rahmat dan kasihnya, Skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Lebih
utama tugas ini dilakukan sebagai usaha untuk memenuhi kompetensi guru berupa
kemampuan penguasaan bidang studi, memahami peserta didik, pembelajaran
peserta didik dan pengembangan kepribadian.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena kebaikan, dukungan dan
keterlibatan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus hati penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan FKIP, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
3. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. dan Maria Melani Ika Susanti, S.Pd. selaku
Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
petunjuk dan saran yang sangat berguna bagi penulis.
4. Para dosen, karyawan PGSD, dan petugas perpustakaan Universitas Sanata
Dharma yang secara langsung telah memberikan kontribusi yang berarti
sehingga penulis dapat menemukan buku sumber untuk penulisan skripsi
ini.
5. Keluargaku (Bapak, Ibu, dan Kakakku tercinta), Mas Gun, Mbak Tutik,
Budhe, Pakde, Pak Tuo, Simbok di surga, Mbah Kakung, Simakku sayang
yang sudah menghadap Tuhan, Mas Ari, Mas Ndoko terlebih jagoan-jagoan
kecilku (Yudha, Galih, Dimas) terima kasih atas dorongan dan doanya,
kalian adalah semangat hidupku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
6. Aloysius Andy Saputra terima kasih atas kesabaranmu dalam
mendampingiku, dan memberi aku semangat.
7. Bapak Sarema, selaku Kepala SD Negeri Nyamplung yang telah memberi
izin kepada penulis untuk lokasi penelitian.
8. Segenap guru serta siswa kelas V SD Negeri Nyamplung yang telah
membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir.
9. Teman seperjuanganku, Retno dan Yusi, terima kasih atas bantuan dan
kebersamaannya melalui suka duka dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman mahaiswa yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
yang telah memberikan masukan yang berarti.
Atas semua itu, penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Tuhan YME
semoga kebaikan mereka mendapat balasan yang setimpal.
Namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penulisan ini karena terbatasnya kemampuan penulis. Besar harapan penulis
dengan adanya penyusunan penulisan skripsi ini semoga bermanfaat bagi siapa
saja yang menaruh minat terhadap pendidikan budi pekerti.
Akhirnya penulis akan selalu menerima dengan senang hati apabila ada
kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.
Yogyakarta, 25 Februari 2011
Penulis
Clara Prahestu Dwi Utami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ……………………………………………………………..... i
Halaman Persetujuan Pembimbing ...………………………………………... ii
Halaman Pengesahan ………………………………………………………… iii
Motto dan Persembahan …………………………………………………….. iv
Pernyataan Keaslian Karya…………………………………………………… v
Persetujuan Publikasi …………………………………………………………. vi
Abstrak …………………………………………………………....................... vii
Abstract .....................…………………………………………………………. viii
Kata Pengantar ………………………………………………………………. ix
Daftar Isi ……………………………………………………………………… xi
Daftar Tabel ………………………………………………………………… xiii
Daftar Gambar ……………………………………………………………… xiv
Daftar Lampiran……………………………………………………………… xv
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………….. 1
B. Pembatasan Masalah ………………………………………… 4
C. Perumusan Masalah ………………………………………… 5
D. Pemecahan Masalah …………………………………………. 5
E. Batasan Istilah ………………………………………………… 5
F. Tujuan penelitian ……………………………………………... 6
G. Manfaat Penelitian ……………………………………………. 7
BAB II. KAJIAN TEORI …………………………………………………. 9
A. Pemahaman Siswa …………………………………………… 9
B. Hakekat IPA …........... ………………………………………. 9
C. Metode Penemuan ................................................................... 11
D. Wujud Benda ............................................................................ 15
1. Sifat-sifat benda ............................................................... 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2. Perubahan wujud benda ..................................................... 21
E. Penelitian yang relevan ............................................................ 24
F. Kerangka Berfikir ...................................................................... 24
G. Hipotesis Tindakan .................................................................... 25
BAB III. METODE PENELITIAN ………………………………………… 26
A. Jenis Penelitian …………………………………………………. 26
B. Setting Penelitian …... ……………………………………….. 27
1. Tempat penelitian ………………………………………… 27
2. Subyek penelitian ………………………………………… 27
3. Obyek penelitian ………………………………………… 27
4. Waktu penelitian ………………………………………… 27
C. Rancangan Tindakan …… …………………………………. 28
1. Persiapan ………….. …………………………………… 28
2. Rencana tindakan tiap siklus …. ……………………… 28
D. Pengumpulan data dan instrumennya …… ………………… 33
E. Analisis data ………. …… …………………………………. 39
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………….…. 41
A. Deskripsi penelitian …. …………………………………… 41
1. Siklus 1 ………………………………………………… 41
2. Siklus 2 …………………………………………………. 45
B. Hasil penelitian dan pembahasan ............................................ 49
1. Siklus 1 ………………………………………………… 49
2. Siklus 2 ………………………………………………… 53
BAB V. PENUTUP ………………………………………………………… 58
A. Kesimpulan …………………………………………………… 58
B. Saran …………………………………………………………... 59
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 60
LAMPIRAN …………………………………………………………………… 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Jadwal kegiatan penelitian …………………………….................... 27
Tabel 2 Rincian soal evaluasi masing-masing siklus ………………………. 35
Tabel 3 Kisi-kisi tes tertulis siklus 1 ……………………………................... 35
Tabel 4 Kisi-kisi tes tertulis siklus 2 ……………………………................... 36
Tabel 5 Rubrik penilaian unjuk kerja saat percobaan ………………………. 36
Tabel 6 Indikator ketercapaian kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 ………… 39
Tabel 7 Perbandingan nilai rata-rata kondisi awal dan siklus 1 ……………. 49
Tabel 8 Perbandingan nilai rata-rata pada siklus 1 dan siklus 2 ……………. 51
Tabel 9 Perbandingan nilai rata-rata kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 …... 53
Tabel 10 Siswa yang mencapai KKM …………….......................................... 55
Tabel 11 Nilai rata-rata unjuk kerja pada siklus 1 .......................……………. 57
Tabel 12 Nilai rata-rata unjuk kerja pada siklus 2 …........................................ 58
Tabel 13 Perbandingan nilai rata-rata unjuk kerja pada siklus 1 dan siklus 2 .. 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Bentuk benda padat selalu tetap ……………………………....... 16
Gambar 2 Bentuk benda padat tidak berubah …………………………….... 16
Gambar 3 Bentuk benda cair sesuai dengan wadahnya …………………..... 17
Gambar 4 Benda cair mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat
yang rendah ................................................................................... 18
Gambar 5 Bentuk permukaan air yang tenang selalu datar ……………....... 18
Gambar 6 Benda cair menekan ke segala arah ………………….................. 19
Gambar 7 Benda cair meresap melalui celah-celah kecil ………………...... 20
Gambar 8 Benda cair dapat melarutkan benda-benda tertentu …………...... 20
Gambar 9 Tahapan siklus 1 dan siklus 2 ……………………………........... 26
Gambar 10 Diagram perbandingan nilai rata-rata pada kondisi awal,
dan siklus 1.................................................................................... 50
Gambar 11 Diagram kondisi siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal,
kondisi yang diinginkan di siklus 1 dan kondisi siklus 1 ............. 52
Gambar 12 Nilai rata-rata pemahaman siswa pada kondisi awal, siklus 1 dan
siklus 2 .......................................................................................... 54
Gambar 13 Siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal, siklus 1,
dan siklus 2.................................................................................... 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ………………………………………………………..... 62
Lampiran 2 RPP pertemuan 1 siklus 1 ……………………………………... 64
Lampiran 3 RPP pertemuan 2 siklus 1 ……………………………………... 66
Lampiran 4 RPP pertemuan 1 siklus 2 ……………………………………... 68
Lampiran 5 RPP pertemuan 2 siklus 2 ……………………………………... 70
Lampiran 6 LKS pertemuan 1 siklus 1 ……………………………………... 72
Lampiran 7 LKS pertemuan 2 siklus 1 ……………………………………... 75
Lampiran 8 LKS pertemuan 1 siklus 2 ……………………………………... 78
Lampiran 9 LKS pertemuan 2 siklus 2 ……………………………………... 81
Lampiran 10 Lembar soal siklus 1 ……………………………………........... 82
Lampiran 11 Lembar soal siklus 2 ……………………………………........... 85
Lampiran 12 Kunci jawaban siklus 1 ……………………………………....... 88
Lampiran 13 Kunci jawaban siklus 2 ……………………………………....... 89
Lampiran 14 Kondisi awal siswa ……………………………………............. 90
Lampiran 15 Penilaian hasil pemahaman siswa pada siklus 1 ………………. 91
Lampiran 16 Penilaian hasil pemahaman siswa pada siklus 2 ………………. 92
Lampiran 17 Perbandingan hasil siklus 1 dan siklus 2 ………………………. 93
Penilaian unjuk kerja pertemuan 1 siklus 1 ......................................................... 94
Penilaian unjuk kerja pertemuan 2 siklus 1 ......................................................... 95
Penilaian unjuk kerja pertemuan 1 siklus 2 ......................................................... 96
Contoh lembar soal siswa pada siklus 1 .............................................................. 97
Contoh lembar soal siswa pada siklus 2 .............................................................. 100
Contoh hasil unjuk kerja siswa pada pertemuan 1 siklus 1 ................................. 103
Contoh hasil unjuk kerja siswa pada pertemuan 2 siklus 1 ................................. 107
Contoh hasil unjuk kerja siswa pada pertemuan 1 siklus 2 ................................. 110
Surat permohonan izin penelitian ........................................................................ 114
Surat keterangan telah melakukan penelitian ...................................................... 115
Dokumentasi foto ................................................................................................ 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu aspek yang menentukan kemajuan suatu
bangsa. Proses interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran merupakan
wujud dari penyelenggaraan pendidikan, di mana guru sebagai pendidik secara
sadar merencanakan kegiatan pembelajaran dengan berpedoman pada
seperangkat aturan dan rencana pendidikan yang dikemas dalam bentuk
kurikulum dan siswa sebagai peserta didik.
Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) merupakan salah satu mata pelajaran
penting di sekolah. Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan menjadi
tempat bagi siswa untuk mempelajari diri sediri dan alam sekitar serta dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membantu siswa memahami
konsep dan teori maka pembelajaran IPA dianjurkan melibatkan siswa seaktif
mungkin di mana siswa dipandang sebagai subyek yang harus aktif dan
memperoleh banyak kesempatan untuk mempelajari materi melalui perbuatan,
mengalami sendiri, menemukan dan mengembangkan keterampilan yang
diperoleh, sedangkan guru sebagai pembimbing dan fasilitator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dalam proses pembelajaran IPA yang selama ini dilaksanakan oleh guru
adalah pembelajaran konvensional yaitu guru menjadi pusat pembelajaran
sehingga proses pembelajaran hanya berlangsung satu arah, yaitu guru
memberikan materi kepada siswa sedangkan siswa hanya mendengarkan dan
mencatat saja. Dengan proses pembelajaran seperti ini, siswa mempunyai
kecenderungan bersifat pasif, mereka akan lebih banyak menunggu sajian
guru daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan.
Berdasarkan hasil observasi awal di kelas V SD Negeri Nyamplung
Gamping Sleman diketahui bahwa pada saat pembelajaran IPA berlangsung
guru menggunakan metode pembelajaran konvensional. Guru menjelaskan
materi yang telah disiapkan, siswa memperhatikan guru dan mengerjakan
soal-soal. Sebagian siswa kurang menunjukkan ketertarikan terhadap IPA.
Mereka cenderung tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru,
beberapa siswa menyibukkan diri berbicara dengan temannya, bermain, dan
melakukan aktivitas yang menunjukkan ketidaktertarikan terhadap proses
pembelajaran yang sedang berlangsung.
Pada umumnya kurangnya ketertarikan siswa terhadap pelajaran IPA
disebabkan oleh anggapan bahwa IPA itu sulit. Berawal dari anggapan inilah
siswa merasa malas dan enggan belajar IPA, terutama bagi siswa Sekolah
Dasar (SD) yang masih dalam berpikir konkrit. Kesulitan belajar IPA juga
dapat disebabkan pembelajaran kurang bermakna, siswa belum aktif terlibat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dalam kegiatan pembelajaran sehingga pemahaman siswa tentang konsep-
konsep IPA masih lemah.
Berdasarkan hasil wawancara guru kelas V SD Negeri Nyamplung
Gamping Sleman diperoleh informasi bahwa kemampuan siswa dalam
memahami IPA masih rendah. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai hasil belajar
IPA semester 1 tahun ajaran 2009/2010 dalam ulangan harian yaitu 60,35
sedangkan persentasi siswa yang mencapai KKM adalah 52,94%. Dan sekolah
mengharapkan siswa dapat mencapai nilai IPA sesuai dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal 60. Hal ini disebabkan karena siswa belum mampu
memahami materi IPA.
Upaya meningkatkan pembelajaran IPA dapat dilakukan dengan berbagai
alternatif metode pembelajaran. Sarosa Purwadi (1980:3) mengatakan bahwa
para pendidik dapat memilih macam-macam metode belajar mengajar yang
cocok untuk pokok bahasan IPA untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Salah satu cara untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran IPA
adalah guru dapat menggunakan metode yang dapat membuat siswa lebih
mudah dalam memahami materi yang diberikan. Metode penemuan
terbimbing, merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat
menciptakan kondisi belajar aktif kepada siswa. Penemuan terbimbing adalah
suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif mengadakan
percobaan atau mencoba menemukan sendiri sebelum membuat kesimpulan
dari yang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Penemuan terbimbing merupakan metode yang dilakukan untuk
mendampingi siswa dalam menemukan sendiri jawaban dari masalah yang
diajukan dengan bimbingan dari guru.
Dengan metode ini diharapkan siswa menjadi lebih aktif saat mengikuti
pembelajaran IPA, sehingga kemampuannya dalam pembelajaran IPA dapat
meningkat yang akan memacu pada penguasaan konsep perubahan sifat benda
siwa.
Melihat masih rendahnya kemampuan siswa kelas V SD Negeri
Nyamplung Gamping Sleman dalam pembelajaran IPA, maka peneliti merasa
tertarik untuk menerapkan metode penemuan terbimbing sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan penguasaan konsep perubahan sifat benda siswa
kelas V SD Negeri Nyamplung Gamping Sleman pada semester 1 tahun ajaran
2010 / 2011 yang nantinya akan menempuh ujian. Dengan harapan melalui
penerapan metode ini dapat membantu siswa dalam meningkatkan
kemampuannya dalam mengerjakan soal-soal ujian dan akhirnya mampu
mencapai hasil belajar yang lebih baik.
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan tentang
pelaksanaan pembelajaran IPA dengan metode penemuan terbimbing sebagai
upaya meningkatkan pemahaman tentang sifat benda dan perubahan wujudnya
bagi siswa kelas V SD Negeri Nyamplung Gamping Sleman pada semester 1
tahun ajaran 2010 / 2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah serta identifikasi masalah,
penelitian ini mengajukan rumusan masalah :
Apakah pemahaman materi sifat benda dan perubahan wujud bagi siswa
meningkat setelah mengikuti pembelajaran dengan metode penemuan
terbimbing ?
D. Pemecahan Masalah
Dengan melihat latar belakang masalah yang ada, pemecahan masalah
yang dapat dilakukan yaitu dengan mencoba melakukan pembelajaran
menggunakan metode yang lain selain metode ceramah. Alternatif lainnya
dapat melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan
terbimbing yang dapat membimbing siswa untuk mencoba menemukan sendiri
sesuatu yang dipelajarinya.
E. Batasan Istilah
Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ;
1. Pemahaman siswa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1984 : 694) dikatakan bahwa
paham adalah pengertian, jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa
adalah pengertian siswa terhadap sesuatu hal yang telah diketahuinya atau
dipelajarinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Sifat-sifat benda
Sifat dalam KBBI (1984 : 943) berarti rupa dan keadaan yang tampak
pada sesuatu benda. Sedangkan sifat-sifat benda yaitu suatu keadaan
tertentu yang dimiliki oleh suatu benda antara lain benda padat, cair dan
gas.
3. Perubahan wujud benda
Yang dimaksud dengan perubahan wujud benda adalah sesuatu yang
dapat berubah karena adanya sesuatu hal, perubahan wujud tersebut dapat
diketahui karena adanya sesuatu yang dapat dilihat, diraba, dsb.
4. Metode penemuan terbimbing
Metode penemuan terbimbing merupakan salah satu metode alternatif
pembelajaran yang dapat digunakan guru pada saat pembelajaran.
Pengertian metode penemuan terbimbing itu sendiri adalah metode yang
menekan pada siswa itu sendiri untuk menemukan sendiri sesuatu berupa
fakta, konsep, prinsip, hukum lalu teori yang dipelajarinya dengan
bimbingan guru.
F. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalahnya, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui :
1. Mengetahui pemahaman siswa yang nampak dalam nilai rata-rata siswa
kelas V tentang materi sifat benda dan perubahan wujud dengan metode
penemuan terbimbing pada semseter 1 tahun pelajaran 2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Mengetahui pemahaman siswa yang nampak dalam persentase jumlah
siswa yang mencapai KKM kelas V tentang materi sifat benda dan
perubahan wujud dengan metode penemuan terbimbing pada semseter 1
tahun pelajaran 2010/2011.
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
a. Penelitian ini merupakan sarana untuk menerapkan, berlatih dan
mengembangkan pengetahuan yang telah diperoleh peneliti dengan
kenyataan yang terjadi di lapangan.
b. Menambah pengalaman baru yang dapat dikembangkan untuk
pembelajaran materi lain atau bidang studi lain.
c. Memiliki alternatif metode pembelajaran yang bervariasi sehingga
pembelajaran tidak monoton.
2. Bagi Siswa
a. Memiliki pengalaman baru dalam melakukan kegiatan belajar,
sehingga kegiatan belajar yang dilakukan dapat bervariasi, mengurangi
kejenuhan dan kebosanan.
b. Dengan adanya metode pembelajaran yang berbeda diharapkan
prestasi belajar siswa dapat meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Bagi Guru lain
Hasil ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
guru dalam mengembangkan kreativitasnya memililih metode mengajar
dalam menyampaikan materi IPA, sehingga kegiatan pembelajaran dapat
berlangsung lebih optimal dan prestasi belajar IPA siswa dapat
ditingkatkan.
4. Bagi Sekolah
a. Memberikan masukan kepada sekolah bahwa penggunaan metode
penemuan terbimbing adalah salah satu upaya untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
b. Menambah dokumen hasil penelitian yang dapat menambah bahan
bacaan di perpustakaan sekolah sehingga dapat memberi inspirasi dan
memacu guru lain untuk melakukan penelitian yang sama atau yang
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pemahaman Siswa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1984:694 ), paham mempunyai
arti pengertian. Sedangkan siswa mempunyai arti peserta didik, jadi
pemahaman siswa dapat diartikan dengan suatu pengertian yang dimiliki oleh
siswa tentang sesuatu hal. Menurut Winkel (1984:5), pemahaman adalah
sebagai reorganisasi dari kesan-kesan yang diperoleh, seperti bilamana
sesorang memiliki suatu gagasan baru atau menemukan suatu cara pemecahan
atau penyelesaian.
Dari beberapa pernyataan di atas penulis menyimpulkan bahwa
pemahaman adalah hasil kerja yang diperoleh seseorang berdasarkan
kemampuannya sendiri dalam menangkap makna suatu bahan ajar dengan
menemukan cara penyelesaian.
B. Hakekat IPA
Pengetahuan yang dimiliki seseorang pada dasarnya berupa konsep.
Konsep-konsep tersebut diperoleh seseorang sebagai hasil interaksi dengan
lingkungan sekitar. Makna hakiki dari belajar dan pembelajaran IPA adalah
pendidikan IPA lebih diartikan sebagai pembentukan kompetensi anak didik
melalui peningkatan motivasi dan aktivitas diri siswa daripada pembekalan
pengetahuan melalui pemindahan pengetahuan dari guru kepada siswa. IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
pada hakekatnya merupakan ilmu dan pengetahuan tentang fenomena alam
yang meliputi produk dan proses. Di mana pengetahuan didapat dari proses
belajar.
Kata “science” (bahasa Inggris) berasal dari Bahasa Latin “scientia”
yang berarti pengetahuan. Jadi science adalah pengetahuan.
Ada yang mendefinisikan bahwa “IPA merupakan ilmu yang sistematis dan
dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan
didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi” (HW. Fowler et-al, 1951
dalam Margono, 1984:26). Sedangkan Nokes, 1949 dalam bukunya “Science
in Education” menyatakan bahwa “IPA adalah pengetahuan teoritis yang
diperoleh dengan metode khusus” (Margono, 1984:26)
Fisher (1975) dalam Moh. Amien (1987:4) menyatakan : IPA adalah
suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-
metode yang berdasarkan observasi.
Carin (1985) dalam Moh. Amien (1987:4) menyatakan : IPA adalah
suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, yang di dalam
penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
Jadi IPA adalah suatu ilmu pengetahuan yang diperoleh berdasarkan
pengamatan yang ada di alam sekitar.
IPA sebagai salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar yang merupakan
program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan,
sikap dan nilai ilmiah pada siswa, serta rasa mencintai dan menghargai
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Tujuan utama pembelajaran IPA di Sekolah Dasar adalah agar siswa
memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-
hari, memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan,
gagasan tentang alam sekitarnya, mampu menggunakan teknologi sederhana
yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, dan agar siswa mengenal dan dapat memupuk rasa
cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari kebesaran dan keagungan
Tuhan Yang Maha Esa.
Materi sifat-sifat benda cair merupakan salah satu bagian dalam
pembelajaran IPA. Diharapkan siswa mengerti pentingnya mempelajari materi
tersebut dan dapat menerapkan pengetahuannya di dalam kehidupan sehari-
hari untuk membantu memecahkan masalah yang timbul dalam kehidupan
sehari-hari mereka.
C. Metode Penemuan
Metode penemuan dapat disebut juga dengan dengan metode discovery.
Metode penemuan didefinisikan sebagai prosedur pengajaran yang
menekankan siswa belajar secara individual, kecakapan siswa untuk mencapai
tujuan, dan aktivitas siswa untuk mengadakan percobaan menemukan sendiri
sebelum membuat kesimpulan (Pratiknyo, 1980:1).
Menurut Kartika Budi dalam panitia penataran penyesuaian kemampuan
Dosen DII PGSD Se Indonesia (1992:16) menjelaskan bahwa, yang menjadi
tekanan pada metode penemuan terbimbing ini adalah siswa menemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
sendiri sesuatu. Untuk menemukan sesuatu tentu harus melakukan suatu
proses baik mental atau fisik. Proses itu dapat berupa eksperimen,
demonstrasi, tanya-jawab, analisis data yang telah ada.
Metode ini menghendaki agar siswa benar-benar aktif belajar
menemukan sendiri apa yang dipelajari, baik dengan bimbingan guru atau
tidak dengan bimbingan guru.
Ciri-ciri pembelajaran dengan metode penemuan : a. Mengutamakan aktivitas murid untuk belajar sendiri
Dalam metode ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri dalam melakukan aktivitas atau percobaan.
b. Proses pembelajaran Suatu pembelajaran dengan menggunakan metode ini yang perlu di amati adalah proses pembelajaran itu sendiri. Dalam proses tersebut guru dapat mengamati bagaimana kerja siswa dalam memahami sesuatu.
c. Siswa mengarahkan sendiri untuk memecahkan masalah Metode penemuan terbimbing ini mengajak siswa untuk belajar memecahkan masalah sendiri.
d. Mencerminkan bentuk pembelajaran tersebut Metode ini dapat menggambarkan siswa untuk belajr sendiri, jadi mereka melibatkan dirinya dalam memotivasi untuk belajar.
(Pratiknyo, 1980:1)
Dengan metode penemuan ini, anak telah dilatih bekerja dan menyelidiki
sendiri, mempergunakan aktivitas dan daya pikirnya untuk memecahkan
problema yang dihadapi. Memang tidak semua mata pelajaran IPA dapat
diajarkan dengan metode penemuan. Bahkan Ausubel dalam Pratiknyo
(1980:3) mengatakan bahwa metode penemuan aplikasinya terbatas, dan
membuang-buang waktu saja, sehubungan dengan itu perlu ada penemuan
yang terbimbing yang biasa disebut dengan Guided Discovery atau penemuan
terbimbing, dengan syarat memang ada hal yang perlu ditemukan dan ada
kemungkinan siswa akan dapat menemukan sesuatu yang dipelajari itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Metode Penemuan Terbimbing
Pembelajaran dengan metode penernuan dibedakan menjadi 2, yaitu
pembelajaran penemuan bebas (Free Discovery Learning) atau sering disebut
open ended discovery dan pembelajaran penemuan terbimbing (Guided
Discovery Learning). Dalam pelaksanaannya, pembelajaran penemuan
terbimbing (Guided Discovery Learning) lebih banyak diterapkan, karena
dengan petunjuk guru siswa akan bekerja lebih terarah dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai suatu metode pembelajaran dari sekian
banyak metode pembelajaran yang ada, penemuan terbimbing menempatkan
guru sebagai fasilitator, guru membimbing siswa dimana ia diperlukan. Dalam
metode ini, siswa didorong untuk berfikir sendiri, menganalisis sendiri
sehingga dapat menemukan prinsip umum berdasarkan bahan atau data yang
telah disediakan oleh guru.
Menurut Carin dan Sund yang ditulis oleh Kartika Budi dalam panitia
penataran penyesuaian kemampuan Dosen DII PGSD Se Indonesia (1992:10),
Metode Guided Discovery ini dibahas secara khusus karena hasil penelitian
secara nyata yang menunjukkan bahwa metode penemuan terbimbing ternyata
cukup efektif untuk mengajarkan IPA.
Metode ini dapat menggabungkan pembelajaran yang berpusat pada guru
dengan pembelajaran yang berpusat pada anak. Untuk usia rendah,
pembelajaran banyak didominasi oleh guru, akan tetapi dengan bertambahnya
pengetahuan anak maka dominasi guru berkurang, sehingga pada usia dewasa
yang mendominasi kegiatan belajar adalah subyek didik. Dengan demikian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
metode ini cocok untuk anak didik dalam usia pertengahan, bukan anak kecil,
bukan pula orang dewasa.
Carin memberi petunjuk dalam merencanakan dan menyiapkan
pembelajaran penemuan terbimbing yaitu :
a. Menentukan tujuan yang akan dipelajari oleh siswa b. Memilih metode yang sesuai dengan pembelajaran; c. Menentukan lembar pengamatan data untuk siswa; d. Menyiapkan alat dan bahan secara lengkap; e. Menentukan dengan cermat apakah siswa akan bekerja secara individu
atau secara berkelompok yang terdiri dari 2 atau 5 siswa; f. Mencoba terlebih dahulu kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa.
(www.refi elfira. pendekatan inquiry dan discovery.com)
Untuk mencapai tujuan di atas Carin menyarankan hal-hal di bawah ini:
a. Membantu siswa untuk memahami tujuan dan prosedur kegiatan yang harus dilakukan;
b. Memeriksa bahwa semua siswa memahami tujuan dan prosedur kegiatan yang harus dilakukan;
c. Menjelaskan pada siswa tentang cara bekerja yang aman; d. Mengamati setiap siswa selama mereka melakukan kegiatan; e. Memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk mengembalikan alat dan
bahan yang digunakan; f. Melakukan diskusi tentang kesimpulan untuk setiap jenis kegiatan.
(Error! Hyperlink reference not valid. inquiry dan discovery.com)
Berikut beberapa saran tambahan berdasarkan pada pendekatan
penemuan dalam pengajaran (Nur 2000 dalam www.muhammad faiq.metode
penemuan terbimbing.com):
a. Mendorong siswa mengajukan dugaan awal dengan cara mengajukan pertanyaan membimbing;
b. Menggunakan bahan dan permainan yang bervariasi; c. Menggunakan sejumlah contoh yang kontras atau memperlihatkan perbedaan
yang nyata dengan materi ajar mengenai topik topik terkait; d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mernuaskan keingintahuan
mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
e. Meskipun mereka mengajukan gagasan-gagasan yang tidak berhubungan langsung dengan pengajaran;
f. Menggunakan sejumlah contoh yang kontras atau memperlihatkan perbedaan yang nyata dengan materi ajar mengenai topik topik terkait Metode penemuan terbimbing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan dari Metode penemuan terbimbing adalah sebagai berikut
(www.muhammad faiq.metode penemuan terbimbing.com):
a. Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan. b. Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry (mencari-temukan). c. Mendukung kemampuan problem solving siswa. d. Memberikan wahana interaksi antar siswa, maupun siswa dengan guru,
dengan demikian siswa juga terlatih untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
e. Materi yang disajikan dapat mencapai tingkat kemampuan yang lebih tinggi dan lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses menemukannya (Marzano, dalam Widdiharto, 2004). Sementara itu kekurangannya (Widdiharto, 2004 dalam www.muhammad
faiq.metode penemuan terbimbing.com) adalah sebagai berikut:
a. Untuk materi tertentu, waktu yang tersita lebih lama. b. Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Di lapangan
beberapa siswa masih terbiasa dan mudah mengerti dengan model ceramah. c. Tidak semua topik cocok disampaikan dengan model ini. Umumnya topik-
topik yang berhubungan dengan prinsip dapat dikembangkan dengan metode penemuan terbimbing.
D. Wujud Benda
Menurut Azmiyawati (2008:69) di alam ini ada tiga macam wujud benda
yaitu benda padat, benda cair dan benda gas. Masing benda tersebut
mempunyai sifat yang berbeda-beda.
1. Sifat-sifat Benda
a. Sifat-sifat benda padat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Di sekitar kita terdapat banyak benda padat, contohnya batu, pasir, dan
tanah. Adapun sifat-sifat benda padat yaitu :
1) Benda padat bentuknya selalu tetap. Walaupun benda padat
dimasukkan ke dalam ember, stoples, ataupun tempat lainnya,
bentuknya tidak berubah. Contohnya batu kali, dimasukkan ke
dalam gelas bentuk batu kali tetap, apabila batu kali dapat
digenggam dan dipegang bentuknya pun tetap.
Gambar 1. bentuk benda padat selalu tetap.
2) Ukuran benda padat tidak berubah. Walaupun dipindah-pindahkan
ke wadah yang berbeda, ukuran benda padat tidak berubah.
Contohnya batu berukuran sekepalan tangan, batu tersebut
dimasukkan ke dalam stoples ukurannya tetap, kemudian
dimasukkan ke dalam kantong plastik ukurannya pun tetap.
Gambar 2. bentuk benda padat tidak berubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3) Berdasarkan kekerasannya, benda padat mempunyai sifat yang
berbeda. Misalnya buah apel merupakan benda padat yang tidak
dapat larut dibandingkan dengan garam dan keju, walaupun benda
tersebut merupakan benda padat. Berdasarkan kelarutannya dalam
air, garam lebih mudah larut dibandingkan apel dan keju.
b. Sifat-sifat benda cair
Benda cair memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan jenis benda yang
lain. Beberapa di antaranya dapat digunakan dalam penerapan
kehidupan sehari-hari oleh manusia. Sifat-sifat benda cair diantaranya :
1) Benda cair memiliki bentuk yang berubah-ubah sesuai dengan
wadahnya. Benda cair yang dimasukkan dalam gelas maka
bentuknya akan seperti gelas, ketika dimasukkan dalam botol maka
bentuk benda cair akan seperti botol.
Gambar 3. bentuk benda cair sesuai dengan wadahnya.
2) Benda cair mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Aliran
benda cair menuju ke tempat rendah. Hal ini disebabkan karena
adanya gaya tarik bumi terhadap air tersebut, seperti air terjun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Semakin kental benda cair, alirannya makin lambat, seperti susu
kental yang merupakan benda cair yang sangat kental. Aliran susu
kental lebih lambat daripada aliran air.
Gambar 4. Benda cair mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat
yang rendah.
3) Bentuk permukaan benda cair yang tenang selalu datar. Bentuk
permukaan benda cair yang tenang berbeda dengan benda cair yang
bergejolak. Peristiwa mendatarnya permukaan air itu dapat diamati
pada air yang diisikan ke dalam gelas yang mula-mula berdiri
tegak kemudian dimiringkan ke beberapa arah. Sifat inilah yang
digunakan oleh pekerja bangunan untuk mengukur bangunan
supaya sama tinggi menggunakan selang plastik yang berisi air.
Gambar 5. Bentuk permukaan air yang tenang selalu datar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4) Benda cair menekan ke segala arah. Air mempunyai tekanan.
Dalam satu tempat yang sama, tekanan air dapat berbeda. Semakin
rendah, tekanan air pada tempat itu akan semakin besar. Hal itu
dapat dibuktikan dengan membuat air menjadi memancar.
Pancaran air dari tempat lebih rendah tampak lebih jauh. Itulah
sebabnya tembok dalam bendungan dibuat makin ke bawah makin
tebal. Tembok dibuat makin tebal untuk menahan tekanan air yang
makin besar di bagian bawah.
Gambar 6. Benda cair menekan ke segala arah.
5) Benda cair meresap melalui celah-celah kecil. Sifat benda cair
adalah dapat masuk ke dalam pori-pori kecil suatu bahan tertentu.
Kemampuan ini disebut daya kapilaritas. Sifat benda cair yang
memiliki daya kapilaritas dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya ketika menyalakan kompor atau lampu minyak
tanah. Melalui sumbu kompor, minyak tanah meresap dan naik ke
bagian atas sumbu sehingga kompor menyala. Penyebab
meresapnya air melalui celah-celah kecil adalah karena gaya tarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dinding terhadap molekul air lebih besar daripada molekul air
sendiri.
Gambar 7. Benda cair meresap melalui celah-celah kecil.
6) Benda cair dapat melarutkan benda-benda tertentu. Ada benda
yang jika dimasukkan ke dalam air lama kelamaan seolah hilang.
Seperti gula pasir yang dimasukkan ke dalam air. Peristiwa
melarutnya benda menghasilkan suatu larutan.
Gambar 8. Benda cair dapat melarutkan benda-benda tertentu.
c. Sifat-sifat benda gas
Udara dan uap termasuk benda gas. Adapun sifatnya :
Bentuk dan isinya selalu berubah sesuai dengan tempatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Perubahan Wujud Benda
Menurut Dodo Hermana (2008:93) proses perubahan wujud benda
terdiri dari perubahan wujud benda pada benda cair, perubahan wujud
benda pada benda padat dan perubahan wujud benda pada benda gas.
a. Proses perubahan wujud pada benda padat
Peristiwa perubahan wujud benda padat, misalnya kertas koran
yang dibakar akan menjadi abu. Ini berarti telah terjadi perubahan
wujud abu. Abu tidak dapat kita kembalikan lagi menjadi kertas koran.
Demikian pula jika kayu kita bakar, potongan kayu akan terbakar dan
berubah wujud menjadi arang dan abu. Arang dan abu tidak dapat kita
kembalikan lagi ke wujud asalnya. Sifat arang dan abu juga tidak sama
dengan sifat kayu asalnya. Dari beberapa contoh di atas bahwa
perubahan wujud benda yang disertai perubahan sifatnya disebut
perubahan kimia. Perubahan kimia merupakan perubahan pada benda
yang tidak kembali ke wujud semula.
Jika kita memanaskan sepotong kawat besi, maka kawat tersebut
akan bertambah panjang. Proses penambahan panjang kawat ini
disebut dengan memuai. Jika kawat dipanaskan terus menerus, maka
kawat akan terlihat berpijar. Kemudian menjadi merah membara dan
lama kelamaan akan menjadi cairan besi panas berwarna pijar
kemerahan.
Cairan besi panas ini dapat dituangkan pada cetakan yang
dikehendaki. Cetakan ini dapat berupa kawat semula atau bentuk lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Hasilnya tetap berwujud kawat besi dan sifatnya tetap tidak berubah.
Wujudnya dapat berubah tetapi sifat besinya tidak berubah. Perubahan
wujud benda yang tidak disertai dengan perubahan sifat bendanya
disebut perubahan fisika. Perubahan fisika merupakan perubahan pada
benda yang dapat kembali ke wujud semula.
b. Proses perubahan wujud pada benda cair
Dalam hal ini suatu benda cair dapat mengalami perubahan
menjadi beberapa bentuk benda. Misalnya balok es dikenai sinar
matahari lama kelamaan akan mencair. Balok es yang keras dan padat
berubah wujudnya menjadi air. Perubahan bentuk atau wujud dari
padat berubah menjadi air disebut mencair.
Kemudian bila air diisikan ke dalam kantong plastik dan
dimasukkan ke dalam lemari pendingin, kemudian diamkan beberapa
jam lamanya. Kita akan mendapatkan air tersebut telah berubah
menjadi es atau membatu. Wujud air akan menjadi wujud padat
menjadi es jika didinginkan. Peristiwa ini disebut membeku.
Begitu pula, kalau air dimasak dalam panci. Air dalam panci
akan mendidih. Kemudian air bergolak menjadi gelembung-gelembung
udara. Gelembung-gelembung ini kemudian lepas ke udara sebagai uap
air. Peristiwa ini disebut menguap.
Akibatnya di udara banyak sekali mengandung uap air. Jika
temperatur udara di sekitarnya berubah menjadi dingin. Akibatnya uap
air itu akan saling menyatu dan berubah jadi tetesan air. Air ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
berupa air hujan atau embun yang menempel pada daun atau
rerumputan di pagi hari. Peristiwa perubahan wujud gas (uap air)
menjadi titik-titik air disebut mengembun.
Peristiwa perubahan benda padat langsung menjadi gas disebut
menyublim. Contohnya kapur barus yang biasa, jika kapur barus kita
letakkan di kamar mandi, lama kelamaan kapur barus tersebut akan
mengecil dan akhirnya habis.
c. Perubahan wujud dengan campuran lebih dari dua jenis bahan
Perubahan wujud benda juga dapat terbentuk dari campuran
beberapa jenis bahan. Misalnya proses pembuatan kue umumnya
terdiri atas tepung terigu dicampur dengan gula pasir, telur ayam,
ditetesi zat pewarna, kemudian dikocok. Setelah campuran menjadi
merata dan siap dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dimasukkan
ke dalam oven dan dipanaskan sampai matang. Pada proses pembuatan
kue jelas terlihat bahwa perubahan wujud dari tiga jenis bahan setelah
mengalami suatu proses akan menjadi bentuk yang lain dengan
perubahan sifat asalnya.
Begitu pula seorang tukang yang sedang membangun rumah.
Mereka mencapur semen, pasir, dan air. Kemudian diaduk sampai
merata. Adukan tersebut digunakan untuk memasang bata atau
melapisi dinding. Pada peristiwa ini pun terbentuk bahan baru dari tiga
bahan yang berlainan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
E. Penelitian yang Relevan
1. Sri Astutik pada tahun 2009 melakukan penelitian tentang “Meningkatkan
Pemahaman Konsep Perubahan Benda Melalui metode Discovery Pada
Siswa kelas V SDN Tudosoro Kabupaten Pasuruan”, menyimpulkan
bahwa penerapan metode discovery dapat meningkatkan pemahaman
konsep perubahan benda pada siswa kelas V SDN Tundosoro hal ini dapat
dilihat dari hasil tes siswa yang meningkat selain itu dapat menjadikan
siswa aktif bekerja sama dalam kelompok, berani bertanya dan menjawab
serta menimbulkan rasa ingin tahu.
Hal ini dapat dilihat peningkatannya dalam nilai ulangan siswa yang
mencapai KKM ada 80% dan nilai sebelumnya yang mencapai KMM
hanya 45%, sedangkan target yang diinginkan pada siklus 1 mencapai 74%
dan siklus 2 mencapai 80%.
2. Sugiarti,A. Ma. Pd melakukan penelitian tentang ”Meningkatkan Prestasi
Belajar IPA dengan Metode pembelajaran Penemuan Terbimbing pada
siswa kelas VI SDN Ardomulyo I Kecamatan Singosari Kabupaten
Malang. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh sebelum tindakan
penelitian nilai rata-rata ulangan 58, setelah adanya tindakan nilai rata-rata
ulangan mencapai 67,93 pada akhir siklus 1 dan 75,86 pada akhir siklus 2.
Adanya peningkatan prestasi belajar pada siswa disebabkan karena siswa
benar-benar terlibat aktif dalam mengikuti pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
F. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang dan deskripsi teori diketahui bahwa dalam
proses pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Nyamplung Gamping Sleman
dapat dikatakan belum melibatkan siswa secara aktif sehingga hasil belajar
siswa belum mencapai target yang diinginkan. Dengan demikian, diperlukan
upaya perbaikan pembelajaran guna mengoptimalkan potensi siswa. Salah satu
alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan adalah metode penemuan
terbimbing. Dalam pembelajaran ini siswa didorong untuk melakukan
aktivitas IPA, menemukan kreativitasnya. Siswa diharapkan dapat
mengembangkan pemikiran mereka sendiri sedangkan peran guru dalam
pembelajaran ini adalah sebagai pembimbing, memfasilitasi, serta
memberikan motivasi dalam pembelajaran. Pemahaman siswa terhadap materi
dapat meningkat karena dengan menggunakan metode ini siswa harus
mendemonstrasikan sehingga siswa mendapat pengalaman secara nyata dan
melakukan kegiatan bersama dengan siswa lain sehingga ingatan tentang
materi tersebut dapat tertanam lama di memori. Dengan penerapan metode
penemuan terbimbing diharapkan terjadi peningkatan penguasaan materi sifat
benda pada siswa kelas V SD Negeri Nyamplung Gamping Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
G. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah :
Metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan pemahaman materi sifat
benda dan perubahan wujudnya siswa kelas V SD Negeri Nyamplung
Gamping Sleman pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Menurut Kasihani
Kasbolah (1998:3) Penelitian Tindakan Kelas adalah pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Pada penelitian ini dibutuhkan
adanya partisipasi dan kolaborasi, artinya peneliti terlibat secara langsung
dalam proses pembelajaran dan adanya kolaborasi antara peneliti dengan guru
IPA yang merupakan mitra dalam penelitian ini.
Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan yang
mengacu pada proses tindakan yang dimodifikasi dari Burns. Menurut Burns
dalam Suwarsih Madya (2006:67), penelitian tindakan kelas mencakup 4
langkah yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Pengamatan, dan
Refleksi
DESAIN PEMBELAJARAN
Gambar 9. Tahapan siklus 1 dan siklus 2
Tahap Rencana Tindakan Siklus
I
Pelaksanaan Tindakan
Observasi
Refleksi
Tahap Rencana Tindakan Siklus
II
Pelaksanaan Tindakan
Observasi
Refleksi
Pola Siklus I Pola Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Nyamplung
Gamping Sleman yang beralamatkan di Dusun Nyamplung, Balecatur,
Gamping, Sleman, Yogyakarta.
2. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas V SDN
Nyamplung, Balecatur, Gamping, Sleman yang berjumlah 17 orang.
3. Obyek Penelitian
Pemahaman siswa kelas V terhadap materi sifat benda dan perubahan
wujud benda dalam pembelajaran IPA.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan dan pengambilan data
dilaksanakan selama 2 minggu dengan 2 siklus (8 JP), di mana setiap
siklus terdiri dari 2 pertemuan dan setiap pertemuan 2 JP.
Tabel 1. Jadwal kegiatan penelitian
No Nama
Kegiatan
Waktu (Bulan)
Juli
2010
Agust
2010
Sept
2010
Oktober
2010
November
2010
Desember
2010
Januari
2011
Februari
2011
Maret
2011
1 Observasi
awal √
2 Menyusun
proposal √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
No Nama
Kegiatan
Waktu (Bulan)
Juli
2010
Agust
2010
Sept
2010
Oktober
2010
November
2010
Desember
2010
Januari
2011
Februari
2011
Maret
2011
3 Pelaksanaan
penelitian √
4 Pengolahan
data √
5 Penyusunan
laporan √ √
6 Ujian √
C. Rancangan Tindakan
1. Persiapan
a. Pengumpulan data awal
b. Permintaan ijin kepada Kepala SD Negeri Nyamplung untuk
melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.
c. Penyusunan proposal
d. Penyusunan instrumen penelitian berupa silabus, RPP, LKS, kisi-kisi
soal, dan soal evaluasi.
2. Rencana Tindakan tiap siklus
Prosedur penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus dan masing-masing
siklus dilaksanakan melalui 4 tahap, yaitu :
Siklus 1
Siklus 1 terdiri dari dua (2) pertemuan. Pertemuan 1 membahas tentang sifat-
sifat suatu benda (padat, cair dan gas), pertemuan 2 membahas tentang
terjadinya perubahan wujud suatu benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merancang tindakan yang akan dilaksanakan, antara
lain :
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi
yang akan dipelajari dengan menggunakan metode penemuan
terbimbing. RPP disusun untuk membimbing aktivitas siswa dalam
pelaksanaan proses pembelajaran dengan pertimbangan dosen dan guru
yang bersangkutan.
b. Membuat dan menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai sarana
dalam kegiatan pembelajaran.
c. Menyiapkan paralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama
pembelajaran berlangsung.
d. Menyusun tes akhir siklus 1.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Peneliti melaksanakan pembelajaran menggunakan metode penemuan
terbimbing dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok.
b. Guru memberikan apersepsi pelajaran kepada siswa.
c. Guru memberikan pengarahan tentang pembelajaran dengan metode
penemuan terbimbing.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa agar
belajar dengan baik.
e. Guru membagi alat-alat, bahan dan LKS yang akan digunakan untuk
percobaan setiap kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
f. Siswa melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk dalam LKS.
g. Guru mengamati setiap kelompok selama mereka melakukan kegiatan
atau percobaan.
h. Terjadi diskusi dalam kelompok setelah melakukan percobaan.
i. Siswa mempresentasikan hasil diskusi yang sudah dilakukan setiap
kelompok.
j. Guru memberikan penguatan dengan memberikan jawaban yang benar.
k. Guru memberikan penghargaan bagi siswa yang dapat menyelesaikan
tugas sebelum waktu selesai.
l. Guru membuat ringkasan materi dan melaksanakan tes hasil belajar
akhir siklus 1.
3. Observasi
Peneliti melakukan tes tertulis secara individu dan menilai unjuk kerja
siswa dalam kelompok.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan diskusi antara peneliti dan guru pengamat.
Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan tindakan
pada siklus sebelumnya (siklus I) serta menyimpulkan data dan informasi
yang berhasil dikumpulkan sebagai pertimbangan perencanaan pada
pembelajaran siklus selanjutnya (siklus II).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Siklus 2
Siklus 2 terdiri dari dua (2) pertemuan. Pertemuan 1 membahas tentang
perubahan benda yang bersifat sementara dan tetap, pertemuan 2 melakukan
tes tertulis tentang materi yang sudah dipelajari.
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merancang tindakan yang akan dilaksanakan, antara
lain :
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi
yang akan dipelajari dengan menggunakan metode penemuan
terbimbing. RPP disusun untuk membimbing aktivitas siswa dalam
pelaksanaan proses pembelajaran dengan pertimbangan dosen dan guru
yang bersangkutan.
c. Menyusun tes akhir siklus 2.
d. Membuat dan menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai sarana
dalam kegiatan pembelajaran.
e. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui
segala aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa di kelas saat
pembelajaran berlangsung.
f. Menyiapkan paralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama
pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Peneliti melaksanakan pembelajaran menggunakan metode penemuan
terbimbing dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok.
b. Guru memberikan apersepsi pelajaran kepada siswa.
c. Guru memberikan pengarahan tentang pembelajaran dengan metode
penemuan terbimbing.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa agar
belajar dengan baik.
e. Guru membagi alat-alat, bahan dan LKS yang akan digunakan untuk
percobaan setiap kelompok.
f. Siswa melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk dalam LKS.
g. Guru mengamati setiap kelompok selama mereka melakukan kegiatan
atau percobaan.
h. Terjadi diskusi dalam kelompok setelah melakukan percobaan.
i. Siswa mempresentasikan hasil diskusi yang sudah dilakukan setiap
kelompok.
j. Guru memberikan penguatan dengan memberikan jawaban yang benar.
k. Guru memberikan penghargaan bagi siswa yang dapat menyelesaikan
tugas sebelum waktu selesai.
l. Guru bersama siswa membuat ringkasan dan melaksanakan tes hasil
belajar akhir siklus 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Observasi
Peneliti melakukan tes tertulis secara individu dan menilai unjuk kerja
siswa dalam kelompok.
3. Refleksi
a. Peneliti mengidentifikasi kesulitan, hambatan dan kejadian khusus yang
terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Membandingkan analisis siklus 1 dan siklus 2 dan menarik kesimpulan
tentang pemahaman siswa tentang pembelajaran IPA terutama dalam
materi sifat benda dan perubahan wujudnya dengan menggunakan
metode penemuan terbimbing.
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya
Dalam penelitian ini, alat pengumpulan data yang akan digunakan adalah
tes yang dibuat oleh guru.
Instrumen
Penelitian ini akan menggunakan 2 jenis instrumen yaitu :
1. Instrumen pembelajaran meliputi : silabus, RPP, dan LKS.
2. Instrumen pengumpulan data menggunakan bentuk tes tertulis dan unjuk
kerja siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
1. Soal tes tertulis
Setiap masing-masing siklus sebagian dilaksanakan, maka dilakukan
evaluasi tertulis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang telah diajarkan.
Soal masing-masing siklus berupa tes tertulis yang secara rinci soal tes
tertulis berupa Pilihan Ganda, Isian singkat, dan Uraian yang
dikembangkan sendiri oleh penulis. Adapun rinciannya adalah :
• Soal pilihan ganda berjumlah 10 soal dengan ketentuan :
• Soal isian berjumlah 5 soal dengan ketentuan :
• Soal uraian berjumlah 5 soal dengan ketentuan :
Sehingga skor yang dapat diperoleh siswa jika jawaban sempurna
adalah total skor PG + total skor soal isian singkat + total skor soal
uraian :
10 + 10 + 20 = 40
Tabel 2. Rincian soal evaluasi masing-masing siklus.
Bentuk tes Jumlah soal Bobot Skor
Pilihan ganda 10 1 10
Isian singkat 5 2 10
Uraian 5 4 20
Jumlah 20 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 3. Kisi-kisi tes tertulis siklus 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator No Soal
Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap
Siswa dapat menyebutkan macam-macam benda
6, 10, 12
Siswa dapat menyebutkan sifat tertentu yang dimiliki benda padat, cair dan gas
1, 7, 8, 13, 18, 20
Siswa dapat menyebutkan perubahan wujud benda dari cair ke gas, padat ke cair, gas ke cair dan padat ke gas
2, 3, 5, 9, 15
Siswa dapat menyebutkan suatu benda dapat mengalami perubahan sifat karena suatu proses
4, 11, 14, 16, 17, 19
Tabel 4. Kisi-kisi tes tertulis siklus 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator No Soal
Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap
Siswa dapat menyebutkan sifat benda
1, 3
Siswa dapat menunjukkan cara menguji sifat benda
2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 19
Siswa dapat membandingkan perubahan benda yang bersifat sementara dan tetap
8, 17, 18, 20
2. Unjuk kerja
Rubrik Penilaian Unjuk Kerja untuk siswa dalam melakukan
percobaan perubahan wujud benda. Penilaian unjuk kerja dilakukan
pada saat proses pembelajaran di kelas dalam melakukan percobaan
secara berkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 5. Rubrik penilaian unjuk kerja saat percobaan.
Nama
Aspek yang dinilai
( 1-3 ) Jumlah
Skor Ketepatan
alat yang
digunakan
Ketepatan
proses
pembelajaran
Ketepatan
hasil
Kekompakan
siswa dalam
pembelajaran
....
....
....
....
Jumlah
Keterangan :
Hasil 3 : baik
Hasil 2 : cukup
Hasil 1 : kurang
• Petunjuk pengisian
1. Pemberian skor untuk masing-masing aspek dilakukan dengan
memberikan nilai antara 1 sampai 3.
2. Skor keseluruhan dari hasil jumlah skor pada setiap aspek yang
diperoleh.
• Deskripsi kriteria atau patokan
1. Ketepatan alat yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
3 : Jika alat yang digunakan sesuai dengan percobaan yang
akan dilakukan
2 : Jika alat yang digunakan kurang sesuai dengan percobaan
yang akan dilakukan
1 : Jika alat yang digunakan tidak sesuai dengan percobaan
yang akan dilakukan
2. Ketepatan proses pembelajaran
3 : Jika proses pembelajaran sesuai dengan materi yang
dibahas
2 : Jika proses pembelajaran kurang sesuai dengan materi
yang dibahas
1 : Jika proses pembelajaran tidak sesuai dengan materi yang
dibahas
3. Ketepatan hasil
3 : Hasil yang diperoleh sesuai dengan materi
2 : Hasil yang diperoleh kurang sesuai dengan materi
1 : Hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan materi
4. Kekompakan siswa dalam pembelajaran
3 : Adanya kekompakan dalam proses pembelajaran
2 : Kurangnya kekompakan dalam proses pembelajaran
1 : Tidah adanya kekompakan dalam proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pada penelitian ini, peneliti menetapkan target indikator ketercapaian
pada siklus 1 dan siklus 2. Berikut merupakan tabel indikator ketercapaian
pada siklus 1 dan siklus 2 :
Tabel 6. Indikator Ketercapaian Kondisi Awal, Siklus 1, dan Siklus 2.
Pembelajaran Indikator Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2
Pemahaman
siswa tentang
materi sifat
benda dan
perubahan
wujud
1. Nilai rata-rata siswa
tentang materi sifat
benda dan perubahan
wujudnya
60,35 61 70
2. Persentase jumlah
siswa yang mencapai
KKM
52,94 % 65 % 85 %
Nilai rata-rata siswa pada siklus 1 dan siklus 2 didapatkan dari nilai tes
tertulis dan nilai unjuk kerja.
E. Analisis Data
Teknik analisis data ini adalah analisis deskriptif kualitatif untuk setiap
siklusnya. Hal ini dapat bermanfaat untuk rencana perbaikan pembelajaran
pada siklus berikutnya.
1. Analisis nilai tes tertulis ( NT )
Untuk mengetahui nilai siswa rumusnya adalah sebagai berikut :
NT = R x 100 SM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
NT : nilai akhir yang diperoleh
R : skor mentah yang diperoleh siswa
SM : skor maksimal ( 40 )
100 : bilangan tetap
2. Analisis nilai unjuk kerja ( NU )
Untuk mengetahui nilai siswa dalam unjuk kerja rumusnya sebagai berikut :
NU = R x 100 SM
NU : nilai akhir yang diperoleh
R : skor mentah yang diperoleh siswa
SM : skor maksimal ( 12 )
100 : bilangan tetap
Analisis nilai rata-rata siswa dihitung berdasarkan rumus :
N = nilai tertulis + nilai unjuk kerja 2
N = NT + NU 2
Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM dihitung dengan rumus :
% siswa yang mencapai KKM =
Jumlah siswa yang mencapai KKM 100%
Jumlah siswa sebenarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi penelitian
Pengambilan data penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan
Pemahaman siswa kelas V SD Negeri Nyamplung Gamping tentang materi sifat
benda dan Perubahan Wujud pada Semester 1 Tahun Ajaran 2010/2011 dengan
Metode Penemuan Terbimbing dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2010
sampai dengan tanggal 15 Desember 2010. Pelaksanaan penelitian terdiri dari 2
siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat bagian yaitu perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi. Adapun penjelasan tiap siklus akan peneliti
uraikan sebagai berikut :
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Sebelum pelaksanaan siklus 1 peneliti meminta nilai ulangan
IPA siswa kepada guru kelas untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran IPA. Setelah
mengetahui kemampuan awal siswa, peneliti melaksanakan sikus 1.
Tindakan siklus 1 terdiri dari dua kali pertemuan. Pada tahap ini peneliti
menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana
Pelaksanaan Pembelajar (RPP), silabus, alat-alat percobaan dalam
pembelajaran dan lembar kerja siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Kompetensi dasar yang akan dicapai dalam kegiatan
pembelajaran ini adalah siswa mampu menyimpulkan hasil
penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun
tetap.
Pada siklus ini peneliti menyampaikan materi sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Adapun langkah-langkah
pembelajaran pada siklus 1 sebagai berikut :
1). Peneliti mengorganisasi siswa di kelas. Siswa diatur secara
berkelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5 anak.
2). Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat memahami materi sifat
benda dan perubahan wujudnya melalui pembelajaran dengan
menggunakan metode penemuan terbimbing.
3). Peneliti menyampaikan materi sifat benda dan perubahannya
dengan langkah-angkah dalam pembelajaran dengan metode
penemuan terbimbing. Adapun langkah-langkah dalam
pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing adalah sebagai
berikut : (a) menentukan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari,
(b) menentukan lembar kerja siswa, (c) menyiapkan alat dan bahan,
(d) menentukan siswa kerja dalam kelompok, (e) melakukan
pengujian atau percobaan dan (f) menyimpulkan hasil.
4). Peneliti menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan
percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
5). Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja siswa dan
mendiskusikan dengan teman satu kelompok.
b. Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan 1 yaitu pada hari Rabu,
8 Desember 2010 selama 4 jp ( 4 x 35 menit ) dan pertemuan 2 yaitu
pada Jumat, 10 Desember 2010 selama 4 jp ( 4 x 35 menit ). Proses
pembelajaran mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan.
Pembelajaran IPA dalam materi sifat benda dan perubahan wujudnya
pada siklus 1 ini dengan metode penemuan terbimbing.
c. Observasi
Sebelum pelaksanaan siklus 1 untuk mengetahui kondisi awal,
peneliti melakukan observasi dan meminta nilai kepada wali kelas V SD
Negeri Nyamplung. Hasil rata-rata nilai IPA siswa masih sangat
minimal. Dari hasil observasi diketahui nilai rata-rata siswa 60,35.
Siswa yang nilainya mencapai KKM sebanyak 9 anak atau 52,94%.
Kegiatan observasi juga dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan pembelajaran oleh seorang guru. Data yang dapat peneliti
amati pada penelitian ini secara garis besar ada dua hal yaitu catatan
selama proses pembelajaran dan mengamati proses pembelajaran yang
dilakukan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
1). Catatan selama proses pembelajaran
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer diperoleh data
bahwa pada pertemuan ini guru telah melakukan pembelajaran
dengan baik.
Adapun catatan selama pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut :
Dalam proses pembelajaran guru selalu mendampingi dan
membantu siswa apabila siswa mengalami kesulitan. Melalui
kegiatan ini guru mengalami kesulitan yaitu pada saat melakukan
percobaan api pada kompor yang digunakan sulit hidup.
2). Mengamati proses pengerjaan siswa
Pada proses pembelajaran siklus 1 siswa melakukan percobaan
berdasarkan langkah-langkah pada LKS. Selain itu siswa juga telah
mempersiapkan alat-alat dan bahan yang telah disiapkan. Di siklus 1
pertemuan 1 siswa melakukan percobaan tentang sifat tertentu yang
dimiliki suatu benda padat, cair, dan gas. Pada pertemuan 2 siswa
mendemonstrasikan terjadinya perubahan wujud cair ke gas, padat
ke cair, cair ke gas, gas ke cair, dan padat ke gas.
Selama mengikuti proses pembelajaran siswa sangat antusias. Alat-
alat dan bahan yang dibawa oleh guru mampu menarik perhatian
siswa, siswa merasa senang karena selama ini belum ada guru
mengajar menggunakan percobaan. Hanya pada saat melakukan
percobaan sdikit ada hambatan yaitu api yang digunakan untuk
percobaan sulit menyala jadi memakan waktu yang lama. Melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
percobaan itu siswa mampu mendapatkan berbagai informasi
tentang sifat-sifat benda dan perubahan wujudnya. Selain itu melalui
langkah pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing siswa
mampu memahami setiap percobaan yang dilakukan, siswa juga
mampu mengemukakan pendapatnya dalam kelompok, selama ini
jarang guru mengadakan pembelajaran dengan berdiskusi dalam
kelompok.
d. Refleksi
Kegiatan pembelajaran IPA dengan metode penemuan
terbimbing pada siklus 1 ini menemukan beberapa hambatan,
diantaranya (1) beberapa siswa yang justru malah bermain-main dengan
alat-alat dan bahan yang telah disediakan oleh guru untuk pembelajaran,
(2) beberapa siswa mengalami kesulitan dalam melakukan percobaan,
(3) beberapa siswa ada yang belum dapat menemukan kesimpulan dari
percobaan yang dilakukan sehingga kegiatan hanya didominasi oleh
siswa yang mampu saja, disini guru membantu siswa untuk
mengarahkan siswa dalam mengambil kesimpulan dari percobaan yang
telah dilakukan.
2. Siklus 2
a. Perencanaan
Pada siklus 2 ini peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang terdiri dari dua kali pertemuan. Pada tahap ini
peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Pelaksanaan Pembelajaran, silabus, alat-alat dan bahan percobaan, dan
lembar kerja siswa.
Kompetensi dasar yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah
sama dengan kompetensi pada siklus 1 yaitu siswa mampu
menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik
sementara maupun tetap. Kegiatan dilaksanakan mengacu pada siklus 1
dengan kegiatan sebagai berikut :
1). Sebelum diadakan tindakan siklus 2, peneliti menjelaskan kembali
langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan metode penemuan
terbimbing.
2). Peneliti mengorganisasi siswa. Dalam kegiatan ini dilakukan di
halaman sekolah sehingga memudahkan siswa untuk lebih leluasa
dalam melakukan percobaan. Siswa diatur secara berkelompok,
tiap kelompok terdiri dari 4-5 anak.
3). Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat memahami materi sifat
benda dan perubahan wujudnya melalui pembelajaran dengan
menggunakan metode penemuan terbimbing.
4). Siswa menulis hasil diskusi dengan teman satu kelompok selama
melakukan percobaan dalam pembelajaran melalui langkah-
langkah pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
b. Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus 2 pertemuan 1 yaitu pada hari
Selasa, 14 Desember 2010 selama 4 jp ( 4 x 35 menit ) dan pertemuan 2
pada hari Rabu, 15 Desember 2010 4 jp ( 4 x 35 menit ). Proses
pembelajaran mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan. Pada siklus 2
ini siswa melakukan percobaan tentang perubahan wujud yang dapat
kembali ke bentuk semula dan tidak dapat kembali kebentuk semula
dengan metode penemuan terbimbing.
c. Observasi
Setelah diadakan tindakan siklus 1, nilai rata-rata pelajaran IPA
siswa 62,05. Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 11
anak atau mencapai 64,7%. Namun hasil ini belum sesuai dengan
kondisi yang diinginkan oleh peneliti, maka penelitian ini dilanjutkan
dengan tindakan siklus 2. kegiatan observasi juga dilakukan selama
proses pembelajaran pada siklus 2. Data yang dapat diamati dalam
penelitian ini secara garis besar ada dua hal yaitu catatan selama proses
pembelajaran dan mengamati proses pembelajaran yang dilakukan
siswa.
1). Catatan selama proses pembelajaran
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer diperoleh data
bahwa pada pertemuan ini guru telah melakukan pembelajaran
dengan baik. Adapaun catatan selama pelaksanaan pembelajaran
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Dalam proses pembelajaran guru selalu mendampingi dan
membantu siswa apabila siswa mengalami kesulitan. Guru juga
memantau dan melaksanakan penilaian unjuk kerja. Pada siklus 2 ini
guru sudah mampu mengelola waktu, sehingga pembelajaran
berjalan dengan lancar.
2). Mengamati proses pengerjaan siswa
Pada proses pembelajaran siklus 2 siswa melakukan percobaan
dengan menggunakan alat-alat sederhana yang sudah disediakan.
Selama mengikuti proses pembelajaran siswa sangat antusias karena
pembelajaran dengan melakukan percobaan belum pernah dilakukan
oleh guru-guru yang ada di SDN Nyamplung. Alat yang digunakan
oleh guru mampu menarik perhatian siswa, sehingga siswa merasa
senang karena dapat mempraktikkan secara langsung. Selain itu
melalui pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing ini
siswa mampu lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan.
d. Refleksi
Pada siklus 2 ini, tidak banyak hambatan yang ditemukan, siswa
sudah mulai terbiasa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
langkah-langkah sesuai dengan lembar kerja siswa. Namun masih ada
beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
B. Hasil penelitian dan pembahasan
1. Hasil kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran IPA pada siklus 1
Siklus 1
a. 1) Nilai rata-rata siswa tentang materi sifat benda dan perubahan wujud
Data yang diperoleh peneliti terkait dengan hasil belajar yang
berupa tes tertulis dan unjuk kerja. Dari hasil observasi diperoleh data
kondisi awal pada lampiran 14. Dari data tersebut dapat kita
perhatikan nilai rata-rata siswa pada kondisi awal 60,35. Siswa yang
memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 9 anak dari 17 anak.
Sedangkan siswa yang nilainya di bawah KKM ada 11 anak.
Setelah diketahui kondisi awal siswa, maka peneliti melakukan
tindakan siklus 1. Pada tindakan siklus 1 diperileh data pada lampiran
15. Berikut kami paparkan pula nilai rata-rata pada kondisi awal dan
siklus 1.
Tabel 7. Perbandingan nilai rata-rata kondisi awal dan siklus 1
Nilai
rata-rata
Kondisi awal Target yang
diinginkan Siklus 1
60,35 61 62,05
Agar lebih jelasnya data nilai rata-rata pemahaman siswa dapat
peneliti gambarkan dalam diagram berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Nilai rata-rata pemahaman siswa pada kondisi awal dan siklus 1
Diagram 1. Perbandingan nilai rata-rata kondisi awal dan siklus 1.
Dari diagram di atas dapat kita amati terjadi peningkatan nilai
rata-rata pemahaman siswa seperti yang diharapkan, dibandingkan
dengan kondisi awal yang ditemui peneliti sbelum diadakan
penelitian. Hasil
Analisis di atas menunjukkan bahwa keemampuan pemahaman
siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum
dilakukan tindakan pada kondisi awal nilai rata-rata siswa 60,35
meningkat menjadi 62,05 setelah diadakan tindakan. Dengan
demikian terjadi peningkatan nilai rata-rata 1,70. Dari data di atas
dapat diketahui pula tingkat ketuntasan belajar siswa pada lampiran
16.
Kondisi awal
Siklus 1
67
66
65
64
63
62
61
60
59
60,3
5 62,0
5
Kondisi awal
Siklus 1
61
Target yg diinginkan
Target yg diinginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2) Persentase siswa yang mencapai KKM
Hasil yang diperoleh siswa dalam tes tertulis dan unjuk kerja
dapat kita perhatikan melalui nilai rata-rata siswa pada siklus 1 62,05.
Berikut kami paparkan pula persentase siswa yang mencapai KKM
pada kondisi awal, kondisi yang diinginkan dan siklus 1 :
Tabel 8. Perbandingan nilai rata-rata kondisi awal dan siklus 1
Persentase
siswa yang
mencapai
KKM
Kondisi awal Target yang
diinginkan Siklus 1
52,94% 65% 64,7%
Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 11 anak dari
17 anak atau mencapai 64,7%. Sedangkan siswa yang nilainya di
bawah KKM ada 6 anak atau mencapai 35,3%, hal ini disebabkan
karena anak yang nilainya di bawah KKM cenderung hanya bermain
sendiri pada saat pembelajaran sehingga saat tes tertulis siswa tidah
memahami soal. Jika kita lihat kondisi awal , 9 siswa mencapai KKM
atau 52,94% dari jumlah siswa, siklus 1 siswa yang mencapai KKM
mengalami peningkatan yaitu 64,7%. Walaupun mengalami
peningkatan namun kondisi yang diinginkan oleh peneliti pada siklus 1
ini siswa yang harus mencapai KKM 65%. Untuk lebih jelasnya dapat
peneliti paparkan pada diagram berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Kondisi siswa yang mencapai KKM
Diagram 11. Kondisi siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal, kondisi yang
diinginkan siklus 1 dan kondisi siklus 1
b. Refleksi siklus 1
Ada beberapa hal yang ditemukan selama proses pembelajaran
pada siklus 1 ini, diantaranya (1) beberapa siswa yang justru malah
bermain-main dengan alat-alat dan bahan yang telah disediakn oleh guru
untuk pembelajaran, (2) beberapa siswa mengalami kesulitan dalam
melakukan percobaan, (3) beberapa siswa ada yang belum dapat
menemukan kesimpulan dari percobaan yang dilakukan, sehingga
kegiatan hanya didominasi oleh siswa yang mampu saja.
Maka langkah guru untuk memperbaiki hal tersebut adalah
sebagai berikut (1) membahas hambatan yang terjadi di siklus 1, (2)
menyampaikan pemecahan hambatan kepada siswa untuk dilaksanakan
pada siklus 2 diantaranya memberikan penjelasan mengenai langkah-
langkah dalam pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing, (3)
memberikan alat-alat percobaan dalam pembelajaran yang lebih
70,00 %
60,00 %
50,00 %
40,00 %
30,00 %
20,00 %
10,00 %
0,00 %
Siswa yang mencapai KKM
Kondisi awal
Kondisi Yang
diinginkan di siklus 1
Siklus 1
52,94%
65% 64,7%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
menarik dan dapat memudahkan siswa untuk memahami pembelajaran
IPA.
Selain itu guru berupaya untuk meningkatkan nilai siswa, jika
pada kondisi awal siswa yang mencapai KKM baru 52,94% dan
mengalami peningkatan pada siklus 1 yaitu 64,7%. Walaupun sudah
meningkat namun kondisi ini belum sesuai dengan kondisi yang
diinginkan oleh peneliti maka agar siswa mencapai KKM sesuai dengan
kondisi yang diinginkan oleh peneliti, penelitian ini akan dilanjutkan
dengan tindakan siklus 2.
Siklus 2
a. 1) Nilai rata-rata siswa tentang materi sifat benda dan perubahan wujud
Data yang diperoleh peneliti terkait dengan hasil belajar pada
siklus 2 yaitu berupa tes tertulis. Peningkatan kemampuan
pemahaman siswa dengan metode penemuan terbimbing juga tampak
dalam penilaian setelah diadakan tindakan siklus 1 dan siklus 2 yang
tergambar pada tabel berikut :
Tabel 9. Perbandingan nilai rata-rata pada kondisi awal, siklus 1 dan 2
Nilai
rata-rata
Kondisi
awal
Target yang
diinginkan Siklus 1
Target yang
diinginkan Siklus 2
60,35 61 62,05 70 70,82
Agar lebih jelasnya data nilai rata-rata pemahaman siswa dapat
peneliti gambarkan dalam diagram berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Kondisi nilai rata-rata pemahaman siswa pada kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2
Diagram 3. Nilai rata-rata pemahaman siswa pada kondisi awal, siklus 1
dan siklus 2
Dari diagram di atas dapat kita amati terjadi peningkatan nilai
rata-rata pemahaman siswa melalui tes tertulis seperti yang
diharapkan dibandingkan dengan kondisi awal yang ditemui peneliti
sebelum diadakan penelitian. Hasil analisis di atas menunjukan
bahwa kemampuan pemahaman siswa mengalami peningkatan
dibandingkan dengan sebelum dilakukan tindakan pada kondisi awal
nilai rata-rata siswa 60,35 meningkat menjadi 62,05 setelah diadakan
tindakan siklus 1 lalu meningkat lagi menjadi 70,82. Dengan
demikian terjadi peningkatan nilai rata-rata 1,70 dari kondisi awal
sampai siklus 1 dan peningkatan 8,77 dari siklus 1sampai siklus 2.
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Nilai rata-rata kondisi awal
Kondisi awal
Siklus 1 Siklus 2
60,35 62,05
70,82
Nilai arata-rata siklus 1
Nilai rata-rata siklus 2
70
61
Target Siklus 1
Target Siklus 2
Target Siklus 1
Target Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2) Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Dari data lampiran 17 dapat kita perhatikan nilai rata-rata
pemahaman siswa pada siklus kedua 70,82. Siswa yang memperoleh
nilai di atas KKM sebanyak 15 anak dari 17 anak atau mencapai
88,23%. Sedangkan siswa yang nilainya di bawah KKM ada 2 anak
atau mencapai 11,76%.
Ketuntasan yang harus tercapai adalah 85% siswa harus
mencapai KKM 60. Jika dilihat dari lampiran 11 maka hasil analisis
pada siklus 2 ini telah memenuhi target keberhasilan peneliti, karena
siswa yang mencapai KKM ada 88,23%.
Dari data di atas apabila dibandingkan dengan kondisi awal,
siklus 1 dan siklus 2 maka dapat digambarkan pada tabel berikut :
Tabel 10. Siswa yang mencapai KKM
Indikator Kondisi
awal
Kondisi
yang
diinginkan
di siklus 1
Hasil
siklus 1
Kondisi
yang
diinginkan
di siklus 2
Hasil
siklus 2
Persentase
siswa
yang
mencapai
KKM
52,94% 65% 64,7% 85% 88,23%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Untuk lebih jelasnya kami paparkan dalam diagram berikut :
Kondisi siswa yang mencapai KKM
Diagram 13. Siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2
Dari diagram di atas dapat peneliti uraikan, siswa yang
mencapai KKN yaitu 60, mulai dari kondisi awal hingga siklus 2
mengalami peningkatan. Jika kita lihat kondisi awal 9 siswa yang
mencapai KKM atau 54,94% dari jumlah siswa 17, siklus 1 siswa
yang mencapai KKM mengalami peningkatan yaitu 64,7% atau
sebanyak 11 siswa dari jumlah siswa 17. Namun hasil ini belum
sesuai dengan kondisi yang diinginkan peneliti yaitu 65%. Pada
siklus 2 siswa juga mengalami peningkatan, kondisi awal yang
diinginkan oleh peneliti 85% siswa yang harus mencapai KKM,
ternyata hasil yang diperoleh melebihi kondisi yang diinginkan yaitu
88,23% atau 15 siswa dari jumlah siswa 17.
Siswa yang mencapai KKM
Kondisi awal
Kondisi yang
diinginkan di siklus 1
Siklus 1
52,94%
65% 64,7%
Kondisi yang
diinginkan di siklus 2
Siklus 2
85% 88,23%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
b. Refleksi siklus 2
Proses pembelajaran pada siklus 2 ini sebagian besar mengalami
peningkatan. Penelitian yang dilakukan pada siklus 2 ini dapat
dikatakan mencapai keberhasilan ini terlihat dari hasil nilai rata-rata
yang diperoleh siswa dari kondisi awal hingga diberi tindakan siklus 1
dan siklus 2 mengalami peningkatan, bahkan pada siklus 2 nilai rata-rata
yang dicapai meningkat pesat yaitu 70,82. Siswa yang nilainya di atas
KKM melebihi dari kondisi yang diinginkan. Jika kondisi yang
diinginkan 85% anak mencapai KKM pada siklus 2 ini 88,23% anak
yang mencapai KKM. Maka penelitian ini dihentikan sampai pada
siklus 2 ini.
2. Hasil unjuk kerja siswa
a. Siklus 1
Pada siklus 1 penelitian dilaksanakan dua kali pertemuan. Pada
tindakan silus 1 diperoleh data pada lampiran 15. Berikut kami
paparkan nilai rata-rata unjuk kerja pada siklus 1.
Tabel 11. Nilai rata-rata unjuk kerja pada siklus 1
Nilai rata-rata
unjuk kerja
Siklus 1
61,70
Ada beberapa hal yang ditemukan selama proses unjuk kerja pada
siklus 1 ini, diantaranya (1) beberapa siswa yang justru malah bermain-
main dengan alat-alat dan bahan yang telah disediakan oleh guru untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
pembelajaran, (2) beberapa siswa mengalami kesulitan dalam
melakukan percobaan. Sehingga peneliti melanjutkan tindakan pada
siklus 2.
b. Siklus 2
Data yang diperoleh peneliti terkait dengan hasil belajar pada
siklus 2 yaitu berupa nilai unjuk kerja. Pada tindakan siklus 2 diperoleh
data pada lampiran 16. Berikut kami paparkan nilai rata-rata unjuk kerja
pada siklus 2.
Tabel 12. Nilai rata-rata unjuk kerja pada siklus 2.
Nilai rata-rata
unjuk kerja
Siklus 1
72,23
Peningkatan nilai rata-rata unjuk kerja siswa tampak dalam
penilaian setelah diadakannya tindakan unjuk kerja siklus 1 dan siklus 2
yang tergambar pada tabel berikut :
Tabel 13. Perbandingan nilai rata-rata unjuk kerja pada siklus 1 dan 2
Nilai rata-rata unjuk
kerja
Siklus 1 Siklus 2
61,70 72,23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA
tentang materi sifat benda dan perubahan wujudnya dengam metode penemuan
terbimbing terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas V SDN
Nyamplung, Gamping pada semester 1 Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini dapat
dilihat dari hasil nilai rata-rata tes tertulis dalam penelitian ini meningkat tajam
dari kondisi awal sampai setelah diadakan tindakan. Pada kondisi awal nilai
rata-rata siswa 60,35. Setelah diadakan tindakan siklus 1, nilai rata-rata
meningkat menjadi 62,05. Pada siklus 2 nilai rata-rata siswa meningkat lagi
menjadi 70,82. Nilai rata-rata unjuk kerja siswa pada siklus 1 mencapai 61,70
dan pada siklus 2 mencapai 72,23. Sedangkan persentase jumlah siswa yang
mencapai KKM pada kondisi awal 52,94%, pada siklus 1 meningkat 64,75, dan
pada siklus 2 meningkat mencapai 88,23%. Pembelajaran dengan metode ini
siswa mampu berpikir kritis sehingga siswa dapat mengungkapkan ide-ide dan
gagasan baru saat melakukan percobaan dan berdiskusi bersama dengan teman
dalam satu kelompok dan dapat menemukan kesimpulan dari percobaan yang
telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
B. Saran
Berdasarkan pengamatan dan kesimpulan di atas ada beberapa saran yang
perlu peneliti sampaikan, yaitu :
1. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam materi sifat benda dan
perubahan wujudnya dengan menggunakan metode penemuan terbimbing,
peneliti harus memiliki kondisi yang optimal yaitu guru harus mempunyai
strategi pembelajaran dan penggunaan alat-alat pembelajaran yang mampu
membuat siswa senamg dan mudah untuk memahaminya.
2. Untuk peneliti lain pada mata pelajaran IPA dapat melaksanakan penelitian
lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di SDN Nyamplung
Gamping Tahun Ajaran 2010/2011. Apabila akan mengadakan penelitian
lebih lanjut dengan metode penemuan terbimbing ini, hendaknya lebih
memperhatikan langkah-langkah dalam menggunakan metode penemuan
terbimbing, sebelum diadakan penelitian hendaknya siswa terlebih dahulu
diberi penjelasan secara rinci setiap langkah dalam pembelajaran, serta
memberikan waktu yang cukup kepada siswa pada saat melakukan
percobaan, agar penelitian dapat berhasil semaksimal mungkin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
DAFTAR PUSTAKA
Astutik, Sri. 2009. Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Benda Melalui Metode Discovery Pada Siswa Kelas V SDN Tundosoro Kabupaten Pasuruan. Skripsi, Jurusan KSDP Program S1 PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
Azmiyawati, Choiril, dkk. 2008. IPA 5 Salingtemas. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional. Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Erlangga. Hermana, Dodo. 2008. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Yogyakarta :
Kanisius. Kasbolah, Kasihani. 1998. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan kebudayaan. Madya, Suwarsih. 2006. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan (Action
Research). Bandung : CV Alfabeta Margono, dkk. 1984. Ilmu Alamiah Dasar. Surakarta : Departemen Pendidikan
dan kebudayaan. Mohammad, Amien. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam dengan
menggunakan Metode Discovery dan Inquiri. Jakarta : Departemen Pendidikan dan kebudayaan.
Muhammad Faiq. 2008. Metode Discovery. (http:www.yahoo.com). Diakses pada
tanggal 22 Desember 2009. Panitia penataran penyesuaian kemampuan Dosen DII PGSD SE INDONESIA.
1992. Studi Materi Pendidikan IPA II Hakikat IPA, Tujuan Pendidikan IPA dan Strategi Pengelolaan Proses Belajar Mengajar IPA. Yogyakarta : Sanata Dharma.
Prawironegoro, Pratiknyo. 1980. Metode Penemuan Untuk Didang Studi
Matematika. Jakarta : Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Purwadi, Sarosa. 1980. Metode metode mengajar. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan kebudayaan. Refi Elfira. 2009. Metode Inquiri dan Discovery. (http:www.yahoo.com). Diakses
pada tanggal 22 Desember 2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Rosa, Kemala. 2006. Jelajah IPA. Jakarta : Yudhistira. Sugiarti, A. Ma. Pd. 2009. Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Metode
Pembelajaran Penemuan Terbimbing pada siswa kelas VI SDN Ardomulyo I Kecamantan Singosari Kabupaten Malang. (http://karya-ilmiah.um.ac.id). Diakses pada tanggal 9 Maret 2011
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1984. Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Depdikbud. Winkel. 1984. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lampiran 1
SILABUS Satuan Pendidikan : SD N Nyamplung Mata Pelajaran : IPA Cabang IPA : Fisika dan Kimia Kelas / Semester : V / 1 Tahun Pelajaran : 2010 / 2011
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
1 2 3 4 5 6 7 Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap
• Siswa dapat menyebutkan macam-macam benda
• Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat tertentu yang dimiliki benda padat, cair dan gas
Perubahan kimia dan fisika
Pertemuan 1 • Menyebutkan macam-macam
benda • Menyebutkan sifat tertentu
yang dimiliki benda padat, cair dan gas
• Tes tertulis dan unjuk kerja
Sumber belajar meliputi : • Haryanto. 2007.
Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Erlangga.
• Kemala, Rosa. • Siswa dapat
mendemonstrasikan terjadinya perubahan wujud cair ke padat, padat ke cair, cair ke gas dan gas ke cair dan padat ke gas
Pertemuan 2 • Mendemontrasikan terjadinya
perubahan wujud cair ke padat, padat ke cair, cair ke gas, gas ke cair dan padat ke gas
2006. Jelajah IPA. Jakarta : Yudhistira.
• Alat-alat dan bahan yang mendukung dalam melakukan
• Siswa dapat mendemonstrasikan bahwa benda dapat mengalami perubahan sifat karena suatu proses
• Mendemonstrasikan bahwa benda dapat mengalami perubahan sifat karena suatu proses
Pertemuan 3
percobaan.
• Siswa dapat menunjukan cara menguji sifat benda
• Menunjukkan cara menguji sifat benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
1 2 3 4 5 6 7 • Siswa dapat
membandingkan perubahan benda yang dapat kembali dan tidak dapat kembali
• Membandingkan perubahan benda yang dapat kembali dan tidak dapat kembali
Pertemuan 4
• Menyimpulkan hasil percobaan dan menjelaskan pengertian sifat-sifat benda, perubahan benda yang dapat kembali dan perubahan benda yang tidak dapat kembali
• Menyimpulkan hasil percobaan dan menjelaskan pengertian sifat-sifat benda, perubahan benda yang dapat kembali dan perubahan benda yang tidak dapat kembali
Sleman, 1 Desember 2010 Mengetahui Kepala Sekolah SD N Nyamplung Peneliti S A R E M A Clara Prahestu Dwi Utami NIP. 19520705 197401 1 003 NIM. 071134088
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus 1
Satuan Pendidikan : SD N Nyamplung Mata pelajaran : IPA Hari / Tanggal : Rabu / 8 Desember 2010 Kelas / Semester : V / 1 Cabang IPA Terkait : Fisika dan Kimia Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 2 JP )
Cabang IPA
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Sub Materi Pokok
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber
Belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 Fisika Memahami
hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap
Perubahan kimia dan fisika
1. Kegiatan awal a. Mengucapkan salam b. Siswa memperhatikan
beberapa benda yang ditunjukkan oleh guru
c. Siswa menyebutkan nama benda yang diperlihatkan guru
2. Kegiatan inti
• Siswa dapat menyebutkan macam-macam benda
• Tes tertulis, dan unjuk kerja
• Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Erlangga.
Kimia a. Siswa mendengarkan penjelasan tentang pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing
b. Siswa mendengarkan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi siswa agar belajar dengan baik
c. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
• Siswa dapat menyebutkan sifat tertentu yang dimiliki benda padat, cair dan gas
• Kemala, Rosa. 2006. Jelajah IPA. Jakarta : Yudhistira.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Cabang
IPA Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Sub Materi
Pokok Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 d. Salah satu perwakilan dari
kelompok mengambil alat yang digunakan untuk kegiatan dan mengambil LKS
e. Siswa dalam kelompok mulai melakukan kegiatan sesuai dengan LKS
f. Guru berkeliling memperhatikan siswa dalam melakukan kegiatan
g. Siswa mendiskusikan hasil kegiatan yang telah dilakukan
h. Kelompok mempresentasikan hasil kegiatannya
i. Siswa diberi penguatan dan mendapatkan penghargaan
3. Kegiatan akhir a. Siswa bersama guru menyusun
ringkasan materi
Sleman, 8 Desember 2010 Mengetahui Kepala Sekolah SD N Nyamplung Peneliti S A R E M A Clara Prahestu Dwi Utami NIP. 19520705 197401 1 003 NIM. 071134088
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus 1
Satuan Pendidikan : SD N Nyamplung Mata pelajaran : IPA Hari / Tanggal : Jumat / 10 Desember 2010 Kelas / Semester : V / 1 Cabang IPA Terkait : Fisika dan Kimia Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 2 JP )
Cabang IPA
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Sub Materi Pokok
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber
Belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 Kimia Memahami
hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap
Perubahan kimia dan fisika
1. Kegiatan awal a. Mengucapkan salam b. Siswa memperhatikan
beberapa benda yang ditunjukkan oleh guru
c. Siswa menyebutkan nama benda yang diperlihatkan guru
2. Kegiatan inti
• Siswa dapat mendemonstrasikan bahwa benda dapat mengalami perubahan sifat karena suatu proses
• Unjuk kerja • Tes tertulis
• Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Erlangga.
Fisika a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
b. Salah satu perwakilan dari kelompok mengambil alat yang digunakan untuk kegiatandan mengambil LKS
c. Siswa dalam kelompok mulai melakukan kegiatan sesuai dengan LKS
• Siswa dapat mendemonstrasikan terjadinya perubahan wujud cair ke padat, padat ke cair, cair ke gas dan gas ke cair dan padat ke gas
• Kemala, Rosa. 2006. Jelajah IPA. Jakarta : Yudhistira.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Cabang
IPA Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Sub Materi
Pokok Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 d. Guru berkeliling
memperhatikan siswa dalam melakukan kegiatan
e. Siswa mendiskusikan hasil kegiatan yang telah dilakukan
f. Kelompok mempresentasikan hasil kegiatannya
g. Siswa diberi penguatan dan mendapatkan penghargaan
3. Kegiatan akhir a. Siswa mengerjakan tes siklus I
Sleman, 10 Desember 2010 Mengetahui Kepala Sekolah SD N Nyamplung Peneliti S A R E M A Clara Prahestu Dwi Utami
NIP. 19520705 197401 1 003 NIM. 071134088
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus 2
Satuan Pendidikan : SD N Nyamplung Mata pelajaran : IPA Hari / Tanggal : Selasa / 14 Desember 2010 Kelas / Semester : V / 1 Cabang IPA Terkait : Fisika dan Kimia Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 2 JP )
Cabang IPA
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Sub Materi Pokok
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber
Belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 Kimia Memahami
hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap
Perubahan kimia dan fisika
1. Kegiatan awal a. Mengucapkan salam b. Siswa memperhatikan
beberapa benda yang ditunjukkan oleh guru
c. Siswa menyebutkan nama benda yang diperlihatkan guru
2. Kegiatan inti
• Siswa dapat menunjukkan cara menguji sifat benda
• Tes tertulis, dan unjuk kerja
• Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Erlangga.
Fisika a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
b. Salah satu perwakilan dari kelompok mengambil alat yang digunakan untuk kegiatandan mengambil LKS
• Siswa dapat membandingkan perubahan benda yang dapat kembali dan tidak dapat kembali
• Kemala, Rosa. 2006. Jelajah IPA. Jakarta : Yudhistira.
c. Siswa dalam kelompok mulai melakukan kegiatan sesuai dengan LKS
d. Guru berkeliling memperhatikan siswa dalam melakukan kegiatan
• Alat-alat yang digunakan untuk percobaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Cabang
IPA Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Sub Materi
Pokok Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 e. Siswa mendiskusikan hasil
kegiatan yang telah dilakukanf. Kelompok mempresentasikan
hasil kegiatannya g. Siswa diberi penguatan dan
mendapatkan penghargaan
3. Kegiatan akhir a. Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil yang telah dilakukan
Sleman, 14 Desember 2010 Mengetahui Kepala Sekolah SD N Nyamplung Peneliti S A R E M A Clara Prahestu Dwi Utami NIP. 19520705 197401 1 003 NIM. 071134088
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus 2
Satuan Pendidikan : SD N Nyamplung Mata pelajaran : IPA Hari / Tanggal : Rabu / 15 Desember 2010 Kelas / Semester : V / 1 Cabang IPA Terkait : Fisika dan Kimia Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 2 JP )
Cabang IPA
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Sub Materi Pokok
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber
Belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 Fisika, kimia
Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap
Perubahan kimia dan fisika
1. Kegiatan awal a. Mengucapkan salam b. Siswa memperhatikan
beberapa benda yang ditunjukkan oleh guru
c. Siswa menyebutkan nama benda yang diperlihatkan guru
2. Kegiatan inti a. Siswa bersama guru
mengulang kembali materi yang telah dipelajari
• Menyimpulkan hasil percobaan dan menjelaskan pengertian sifat-sifat benda, perubahan benda yang dapat kembali dan perubahan benda yang tidak dapat kembali
• Tes tertulis, dan unjuk kerja
• Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Erlangga.
b. Siswa membantu membagikan soal tes siklus 2
c. Siswa mengerjakan soal tes dengan teliti
d. Guru berkeliling memperhatikan siswa dalam mengerjakan soal tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Cabang
IPA Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Sub Materi
Pokok Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 3. Kegiatan akhir
a. .Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya
Sleman, 15 Desember 2010 Mengetahui Kepala Sekolah SD N Nyamplung Peneliti S A R E M A Clara Prahestu Dwi Utami NIP. 19520705 197401 1 003 NIM. 071134088
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 6
Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1 Siklus 1
Satuan Pendidikan : SD N Nyamplung Mata pelajaran : IPA Hari / Tanggal : Rabu / 8 Desember 2010 Kelas / Semester : V / 1 Cabang IPA Terkait : Fisika dan Kimia Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 2 JP )
I. Indikator Hasil Belajar Siswa dapat menyebutkan macam-macam benda. Siswa dapat menyebutkan sifat tertentu yang dimiliki benda padat,cair dan
gas.
II. Petunjuk (Untuk Siswa) Kerjakan dengan teman satu kelompokmu, jika kesulitan tanyakan pada pada
guru! Semua siswa harus aktif menyelesaikan LKS!
III. Kegiatan Belajar
Kegiatan I Alat dan bahan
1. bolpoin atau pensil 2. buku IPA 3. kertas 4. sapu tangan 5. penghapus 6. benang
Cara kerja 1. Ambil setiap bahan yang telah kamu siapkan 2. Pegang setiap benda, kemudian tekanlah benda-benda tersebut. Bagaimana
bentuknya ? 3. Kemudian, pindahkan benda-benda tersebut dari suatu tempat ke tempat
lainnya. Berubahkah bentuknya ? 4. Tulislah hasil pengamatan pada buku latihanmu seperti pada tabel di
bawah ini.
Tabel Pengamatan Perubahan benda
Benda Bentuk benda Bentuk benda
Sebelum ditekan
Sesudah ditekan
Sebelum dipindahkan
Sesudah dipindahkan
Bolpoin Tetap Tetap Tetap Tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Benda Bentuk benda Bentuk benda
Sebelum ditekan
Sesudah ditekan
Sebelum dipindahkan
Sesudah dipindahkan
Buku IPA Kertas
Sapu tangan Penghapus
Benang Kesimpulan : 1. Apa yang terjadi pada benda-benda ketika dipegang dan ditekan ?
............................................................
2. Apa yang terjadi pada benda-benda ketika dipindahkan ?
.............................................................
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini ?
............................................................
Kegiatan II
Alat dan bahan 1. botol bekas 2. mangkuk 3. gelas 4. stoples 5. air bersih
Cara kerja 1. Tuangkan air ke dalam botol sampai setengah botol, kemudian tandai
dengan spidol 2. Lalu, tuangkan air itu ke dalam mangkuk 3. Tuangkan lagi air tersebut ke dalam gelas. Apa yang terjadi ? 4. Tuangkan air dari gelas ke dalam stoples 5. Terakhir, tuangkan air dari stoples ke dalam botol. Apakah air tersebut
berkurang ? 6. Amatilah bentuk air ketika dituangkan ke dalam botol, mangkuk, gelas,
dan stoples.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Kesimpulan : 1. Apa yang terjadi pada air ketika dipindahkan ke berbagai tempat ?
............................................................
2. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini ?
.............................................................
Kegiatan III
Alat dan bahan Sediakan beberapa macam bentuk balon Bambu kecil
Cara kerja 1. Tiuplah balon-balon tersebut 2. Setelah kamu tiup, apakah bentuk balon berbeda ? 3. Kemudian balon yang sudah ditiup tadi dipindahkan ke balon yang
berbentuk berbeda melalui bambu kecil. Kesimpulan : 1. Bagaimana bentuk balon setelah kamu tiup, apakah sama bentuknya ?
............................................................
2. Apa yang terjadi ketika balon dipindah ke balon yang mempunyai bentuk
berbeda ?
............................................................
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini ?
.............................................................
Refleksi(dijawab siswa setelah kegiatan belajar selesai) :
Kesulitan apa yang kamu alami ?
............................................................................................
Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini ?
............................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 7
Lembar Kerja Siswa Pertemuan 2 Siklus 1
Satuan Pendidikan : SD N Nyamplung Mata pelajaran : IPA Hari / Tanggal : Jumat / 10 Desember 2010 Kelas / Semester : V / 1 Cabang IPA Terkait : Fisika dan Kimia Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 2 JP )
I. Indikator Hasil Belajar Siswa dapat mendemonstrasikan terjadinya perubahan wujud cair ke gas,
padat ke cair, cair ke gas, gas ke cair dan padat ke gas. Siswa dapat mendemonstrasikan bahwa benda dapat mengalami perubahan
sifat karena suatu proses.
II. Petunjuk (Untuk Siswa) Kerjakan dengan teman satu kelompokmu, jika kesulitan tanyakan pada pada
guru! Semua siswa harus aktif menyelesaikan LKS!
III. Kegiatan Belajar
Kegiatan I Alat dan bahan
1. es batu 2. garam 3. plastik 4. air 5. baskom plastik 6. sendok besar 7. karet
Cara kerja
1. Letakkan es batu dalam wadah terbuka dan biarkan beberapa saat 2. Masukkan air ke dalam plastik dan ikatlah dengan karet 3. Siapkan baskom plastik isi dengan es batu dan garam 4. Kemudian masukkan plastik yang sudah diisi dengan air 5. Aduk terus menerus beberapa saat
Kesimpulan : 1. Bagaimana keadaan es batu setelah dibiarkan di tempat terbuka selama
beberapa saat?
............................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2. Perubahan apa yang terjadi pada air dalam plastik yang diaduk terus menerus?
............................................................
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini ?
............................................................
Kegiatan II Alat dan bahan
1. air 2. tungku sederhana 3. toples dari seng 4. tutup dari seng 5. korek api
Cara kerja
1. Siapkan tungku dan toples dari seng diatasnya 2. Tuangkan air ke dalan toples seng kemudian tutup dengan tutup seng 3. Tunggu sampai mendidih
1. Perubahan apa saja yang terlihat ?
............................................................
2. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini ?
............................................................
Kegiatan III Bacalah !
Pernahkah kamu melihat kapur barus ? Kapur barus itu termasuk benda
padat, biasanya diletakkan di dalam almari pakaian. Jika kamu mengamati dengan
seksama, kapur barus yang masih bari diletakkan di dalam almari pakaian dan
coba lihatlah kembali beberapa bulan lagi. Kapaur barus yang dulunya besar akan
berubah menjadi kecil. Apa yang terjadi ?
Itu yang dinamakan dengan menyublim. Apa itu menyublim ? Menyublim
adalah suatu perubahan wujud benda yaitu benda padat menjadi benda gas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Refleksi(dijawab siswa setelah kegiatan belajar selesai) :
Kesulitan apa yang kamu alami ?
............................................................................................
Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini ?
...........................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 8
Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1 Siklus 2
Satuan Pendidikan : SD N Nyamplung Mata pelajaran : IPA Hari / Tanggal : Selasa / 14 Desember 2010 Kelas / Semester : V / 1 Cabang IPA Terkait : Fisika dan Kimia Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 2 JP )
I. Indikator Hasil Belajar Siswa dapat menunjukkan cara menguji sifat benda Siswa dapat membandingkan perubahan benda yang dapat kembali dan tidak
dapat kembali
II. Petunjuk (Untuk Siswa) Kerjakan dengan teman satu kelompokmu, jika kesulitan tanyakan pada pada
guru! Semua siswa harus aktif menyelesaikan LKS!
III. Kegiatan Belajar
Kegiatan I Alat dan bahan
1. kaleng 2. pembakar spiritus 3. kaki tiga 4. es batu 5. lilin 6. kapur barus
Cara kerja 1. isi gelas kimia dengan es batu, lilin dan kapur barus secara bergantian 2. panaskan gelas kimia sudah diisi benda tersebut dengan pembakar spiritus 3. amati perubahan yang terjadi 4. buatlah kesimpulan
Pengamatan
Benda Waktu pengamatan
Sifat benda Bentuk Warna Kekerasan
Es batu
Sebelum dipanaskan
Sesudah dipanaskan
Lilin Sebelum dipanaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Sesudah dipanaskan
Kapur barus
Sebelum dipanaskan
Sesudah dipanaskan
Kesimpulan : 1. Apakah perubahan wujud benda dapat diamati ?
............................................................
2. Apa saja perubahan wujud yang dialami tiap benda ?
............................................................
3. Apa yang dapat anda simpulkan dari kegiatan ini ?
............................................................
Kegiatan II Alat dan bahan
1. kaki tiga 2. logam timah 3. daun kelapa kering (blarak) 4. pembakar spiritus 5. gelas kimia
Cara kerja 1. isi gelas kimia dengan logam timah dan daun kelapa kering secara
bergantian 2. panaskan gelas kimia sudah diisi benda tersebut dengan pembakar spiritus 3. amati perubahan yang terjadi 4. buatlah kesimpulan
Pengamatan
Benda Waktu pengamatan
Sifat benda Bentuk Warna Kekerasan
Logam timah
Sebelum dipanaskan
Sesudah dipanaskan
Daun kelapa kering
(blarak)
Sebelum dipanaskan
Sesudah dipanaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Kesimpulan : 1. Apakah perubahan wujud benda dapat diamati ?
............................................................
2. Apa saja perubahan wujud yang dialami tiap benda ?
............................................................
3. Apa yang dapat anda simpulkan dari kegiatan ini ?
............................................................
Refleksi(dijawab siswa setelah kegiatan belajar selesai) :
Kesulitan apa yang kamu alami ?
.........................................................................................
Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini ?
.........................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 9
Lembar Kerja Siswa Pertemuan 2 Siklus 2
Satuan Pendidikan : SD N Nyamplung Mata pelajaran : IPA Hari / Tanggal : Rabu / 15 Desember 2010 Kelas / Semester : V / 1 Cabang IPA Terkait : Fisika dan Kimia Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 2 JP )
I. Indikator Hasil Belajar
Siswa dapat menyimpulkan hasil percobaan dan menjelaskan pengertian sifat-
sifat benda, perubahan benda yang dapat kembali dan perubahan benda yang
tidak dapat kembali.
II. Petunjuk (Untuk Siswa)
Kerjakan dengan benar secara pribadi !
Semua siswa harus menyelesaikan soal test !
III. Kegiatan Belajar
Kegiatan I
1. Guru melakukan tanya jawab tentang macam-macam sifat benda dan
perubahan wujud yang pernah dicobakan meliputi :
Perubahan wujud pada es batu
Perubahan wujud pada daun kelapa
Perubahan wujud pada logam timah
2. Siswa mengerjakan soal tentang materi yang telah dipelajari dan dicobakan
selama pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 10
Lembar Soal Siklus 1
I. Berilah tanda silang ( x ) pada huruf a,b c,dan d di depan jawaban yang
tepat !
1. Bentuk air di dalam gelas adalah . . . .
a. seperti batu c. seperti gelas
b. seperti cangkir d. Seperti mangkuk
2. Kapur barus yang didiamkan beberapa bulan akan menyusut. Perubahan
apa yang terjadi....
a. mencair c. menguap
b. membeku d. menyublim
3. Pemanasan menyebabkan air mengalami perubahan . . . .
a. wujud c. warna
b. bau d. kelenturan
4. Air yang dipanaskan akan berubah menjadi . . . .
a. es c. embun
b. uap d. titik air
5. Bentuk benda cair dapat berubah bentuk menjadi benda padat karena
mengalami proses . . . .
a. mencair c. mengembun
b. membeku d. menyublim
6. Di bawah ini, yang termasuk benda gas adalah . . . .
a. udara c. sirop
b. batu d. tanah
7. Sebuah pensil dipindahkan dari tempat pensil ke atas meja. Manakah
pernyataan di bawah ini yang benar ?
a. bentuk pensil tetap, ukuran tetap c. bentuk pensil berubah
b. bentuk pensil tetap, ukuran berubah d. ukuran pensil berubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
8. Benda cair tidak sama dengan benda padat. Benda cair . . . .
a. bentuknya berubah sesuai tempatnya c. tidak dapat mengalir
b. bentuk tidak berubah d. tidak meresap
9. Es akan mencair dalam waktu singkat jika dimasukkan dalam. . . .
a. termos c. lemari es
b. ruang hampa udara d. air panas
10. Di bawah ini, yang termasuk benda cair adalah . . . .
a. buku c. asap
b. madu d. rokok
II. Isilah titik-titik pada pernyataan –pernyataan di bawah ini dengan benar !
11. kertas yang dibakar akan berubah menjadi ....
12. Benda cair yang digunakan untuk membersihkan rambutmu adalah ....
13. Bentuk benda padat ... dengan tempatnya
14. Air akan berubah menjadi padat jika ....
15. Ketika es batu dimasukkan ke dalam wadah maka akan terlihat ... di luar
wadah tersebut.
III. Jawablah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini dengan lengkap dan benar !
16. Ketika air dalam plastik dimasukkan ke dalam wadah yang berisi es batu
dan diaduk secara terus menerus maka air dalam plastik akan membeku.
Coba jelaskan penyebabnya ?
Jawab :
17. Tuliskan perubahan wujud air yang terjadi akibat dipanaskan !
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
18. Tulis 2 perbedaan benda padat dan benda cair !
Jawab :
19. Ketika es batu dimasukkan ke dalam wadah maka akan terlihat butir-butir
air yang menempel di luar wadah tersebut.
Coba jelaskan apa penyebabnya ?
Jawab :
20. Ketika sebuah botol diisi dengan air, kemudian dituangkan ke dalam
mangkok dan terakhir dimasukkan kembali kedalam botol semula ternyata
setelah ditimbang beratnya sama. Apa yang dapat dibuktikan dengan
pernyataan tersebut !
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 11
Lembar Soal
Siklus 2
I. Berilah tanda silang ( x ) pada huruf a, b, c dan d di depan jawaban yang
tepat !
1. Es batu bila dipanaskan akan ....
a. membeku
b. menyublim
c. mencair
d. menguap
2. Perubahan wujud yang terjadi ketika lilin dinyalakan adalah....
a. mengembun
b. membeku
c. mencair
d. menyublim
3. Benda mana yang jika dipanaskan akan mencair ....
a. es batu c. daun kelapa
b. kapur barus d. kertas
4. Cara menguji sifat es batu menjadi benda cair dengan ....
a. dimasukkan ke dalam termos
b. dibekukan
c. didinginkan
d. dipanaskan
5. Kapur barus bila dipanaskan akan mengalami ....
a. penyubliman
b. pencairan
c. pembekuan
d. pengembunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
6.
No Perubahan wujud
1 Menyublim
2 Mengkristal
3 Mencair
4 Membeku
5 Menguap
6 Mengembun
Berdasarkan tabel di atas, perubahan wujud yang terjadi pada kapur barus
yang dipanaskan ditunjukkan oleh nomor....
a. 4 dan 6 c. 1 dan 3
b. 3 dan 6 d. 2 dan 5
7. Perubahan wujud yang terjadi pada kertas yang dibakar adalah....
a. Abu c. kertas
b. Arang d. debu
8. Peristiwa berikut yang merupakan proses perubahan benda yang bersifat
tetap adalah....
a. Kertas yang dibakar
b. Logam timah yang dipanaskan
c. Kayu yang dibakar
d. Es batu yang dipanaskan
9. Es batu menjadi air. Hal ini disebabkan karena es batu ....
a. Membeku c. Mencair
b. Mendidih d. Menguap
10. Perubahan sifat apa yang terjadi apabila kapur barus didiamkan beberapa
hari....
a. Menyublim c. Membeku
b. Mencair d. Mengkristal
II. Isilah titik-titik pada penyataan-pernyataan di bawah ini dengan benar !
11. Daun kelapa akan berubah bentuk jika di ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
12. Es batu dipanaskan akan menjadi ....
13. Lilin yang dibakar atau dipanaskan akan berubah menjadi ....
14. Proses perubahan wujud es batu menjadi air disebut ....
15. Daun kelapa yang dibakar akan berubah menjadi ....
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lengkap dan benar
!
16. Bagaimana cara menguji bahwa kapur barus mengalami perubahan benda ?
Jawab :
17. Bagaimana cara menguji bahwa logam timah mengalami perubahan benda
yang dapat kembali ke wujud semula ?
Jawab :
18. Tuliskan contoh perubahan wujud benda yang mengalami perubahan benda
yang tidak dapat kembali ke wujud semula !
Jawab :
19. Perubahan apakah yang terjadi pada lilin yang dipanaskan ?
Jawab :
20. Dengan cara bagaimana kamu mengetahui bahwa daun kelapa mengalami
perubahan wujud tidak dapat kembali ke wujud semula ?
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 12
Kunci jawaban
Siklus 1
I. Pilihan Ganda
1. C 6. A
2. D 7. A
3. A 8. A
4. B 9. D
5. B 10. B
II. Isian
11. Abu
12. Shampo
13. Tidak sama
14. Didinginkan
15. Butir-butir air
III. Uraian
16. Karena air dalam plastik membeku bila berada dalam suhu yang rendah.
17. Air yang dipanaskan akan berubah wujud menjadi uap air.
18.
Perbedaan
Benda padat Benda cair
- bentuknya tetap - bentuk berubah-ubah sesuai
bentuknya
- tidak dapat meresap - dapat meresap melalui celah
kecil
19. Karena upa air di sekitar wadah tersebut mengembun karena terkena udara
dingin.
20. Karena sifat zat cair bentuknya berubah-ubah dan isinya tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 13
Kunci jawaban
Siklus 2
I. Pilihan Ganda
1. C 6. A
2. C 7. A
3. A 8. B
4. D 9. C
5. A 10. A
II. Isian
11. dipanaskan atau dibakar
12. air
13. benda cair dan kemudian membeku kembali
14. mencair
15. abu
III. Uraian
16. Dibiarkan beberapa hari atau bulan
17. Dengan memanaskan logam timah kemudian diamkan, timah yang
dipanaskan tersebut akan tetap menjadi logam timah.
18. - lilin yang dipanaskan akan berubah menjadi lilin
- lempengan tembaga yang dipanaskan
19. Perubahan wujud yang bersifat tetap, karena lilin yang dibakar akan
kembali ke bentuk semula
20. Dengan membakar daun kelapa sampai menjadi abu, itu membuktikan
bahwa abu tidak bisa kembali menjadi daun kelapa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 14
Kondisi Awal Siswa
No Nama siswa Nilai Ketuntasan belajar
1 Aji Wiratmanto 48 Tidak Tuntas
2 Agustinus Aditya 50 Tidak Tuntas
3 Ade Setya Budi 53 Tidak Tuntas
4 Ahsan Maulana Nasrullooh 73 Tuntas
5 Bethy Kumala Dewi 48 Tidak Tuntas
6 Candra Nur Krisdiyanto 50 Tidak Tuntas
7 Dyah Utami Nugraheni 73 Tuntas
8 Fransiskus Rizky Dwi Antoro 59 Tidak Tuntas
9 Imanuel Bagasworo 50 Tidak Tuntas
10 Yusan Pratama 61 Tuntas
11 Yohanes Bayu Armanto 61 Tuntas
12 Oktaviana Dewi 63 Tuntas
13 Rohman Hidayat 71 Tuntas
14 Rusmanto 65 Tuntas
15 Vinsensius Sugeng Prakoso 66 Tuntas
16 Bernadeta Prihatin Dwi A. 53 Tidak Tuntas
17 Galih Cahyo Saputra 73 Tuntas
Jumlah 1026
Rata-rata 60,35
Persentase yang mencapai KKM 52,94%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 15
Penilaian hasil pemahaman siswa pada siklus 1
No Nama siswa Skor tes
tertulis
Skor
unjuk
kerja
Nilai Ketuntasan
belajar
1 Rohmad Susanto 38 58 48 Tidak Tuntas
2 Yedi Duwi Setiawan 73 67 70 Tuntas
3 Edi Anton Martono 68 58 63 Tuntas
4 Depri Dwi 62 58 60 Tuntas
5 Devi Maulani S 49 67 58 Tidak Tuntas
6 Riska Yudha 58 58 58 Tidak Tuntas
7 Novan Handika 73 67 70 Tuntas
8 Agustinus Geraldo 64 58 61 Tuntas
9 Febriyanti 68 58 63 Tuntas
10 Alga Risma 49 67 58 Tidak Tuntas
11 Wulanjaya Putri 52 58 55 Tidak Tuntas
12 Fransisca Heni 63 67 65 Tuntas
13 Sahid Premono 78 58 68 Tuntas
14 Marcellinus Janu 62 58 60 Tuntas
15 Nadia Afrianti 73 67 70 Tuntas
16 Irene Reny Erika 52 58 55 Tidak Tuntas
17 Ramdhani 69 67 68 Tuntas
Jumlah 1051 1049 1050
Rata-rata 61,82 61,70 61,76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 16
Penilaian hasil pemahaman siswa pada siklus 2
No Nama siswa Skor tes
tertulis
Skor
unjuk
kerja
Nilai Ketuntasan
belajar
1 Rohmad Susanto 49 67 58 Tidak Tuntas
2 Yedi Duwi Setiawan 85 75 80 Tuntas
3 Edi Anton Martono 63 67 65 Tuntas
4 Depri Dwi 71 75 73 Tuntas
5 Devi Maulani S 63 67 65 Tuntas
6 Riska Yudha 59 67 63 Tuntas
7 Novan Handika 85 75 80 Tuntas
8 Agustinus Geraldo 51 67 59 Tidak Tuntas
9 Febriyanti 69 67 68 Tuntas
10 Alga Risma 59 67 63 Tuntas
11 Wulanjaya Putri 59 67 63 Tuntas
12 Fransisca Heni 94 92 93 Tuntas
13 Sahid Premono 85 75 80 Tuntas
14 Marcellinus Janu 59 67 63 Tuntas
15 Nadia Afrianti 93 83 88 Tuntas
16 Irene Reny Erika 65 75 70 Tuntas
17 Ramdhani 71 75 73 Tuntas
Jumlah 1180 1228 1204
Rata-rata 69,41 72,23 70,82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 17
Perbandingan hasil siklus 1 dan siklus 2
No Nama siswa Nilai
siklus 1
Nilai
siklus 2 Naik Turun
1 Rohmad Susanto 48 58 √
2 Yedi Duwi Setiawan 70 80 √
3 Edi Anton Martono 63 65 √
4 Depri Dwi 60 73 √
5 Devi Maulani S 58 65 √
6 Riska Yudha 58 63 √
7 Novan Handika 70 80 √
8 Agustinus Geraldo 61 59 √
9 Febriyanti 63 68 √
10 Alga Risma 58 63 √
11 Wulanjaya Putri 55 63 √
12 Fransisca Heni 65 93 √
13 Sahid Premono 68 80 √
14 Marcellinus Janu 60 63 √
15 Nadia Afrianti 70 88 √
16 Irene Reny Erika 55 70 √
17 Ramdhani 68 73 √
Jumlah 1050 1204
Rata-rata 61,76 70,82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PENILAIAN UNJUK KERJA SIKLUS I PERTEMUAN 2 KELOMPOK 1
Nama
Aspek yang dinilai ( 1-3 ) Jumlah
Skor Ketepatan alat yang
digunakan
Ketepatan proses
pembelajaran
Ketepatan hasil
Kekompakan siswa dalam pembelajaran
Rohmad 2 1 2 2 7 Anton 2 1 2 2 7 Febri 2 2 1 2 7 Alga 2 2 2 2 8 Janu 2 1 2 2 7
Jumlah 10 7 9 10
KELOMPOK 2
Nama
Aspek yang dinilai ( 1-3 ) Jumlah
Skor Ketepatan alat yang
digunakan
Ketepatan proses
pembelajaran
Ketepatan hasil
Kekompakan siswa dalam pembelajaran
Novan 2 2 2 2 8 Aldo 2 1 2 2 7 Sahid 2 1 2 2 7 Rika 2 1 2 2 7
Jumlah 8 5 8 8
KELOMPOK 3
Nama
Aspek yang dinilai ( 1-3 ) Jumlah
Skor Ketepatan alat yang
digunakan
Ketepatan proses
pembelajaran
Ketepatan hasil
Kekompakan siswa dalam pembelajaran
Yedi 2 2 2 2 8 Depri 2 1 2 2 7 Wulan 2 1 2 2 7 Nadia 2 2 2 2 8
Jumlah 8 6 8 8
KELOMPOK 4
Nama
Aspek yang dinilai ( 1-3 ) Jumlah
Skor Ketepatan alat yang
digunakan
Ketepatan proses
pembelajaran
Ketepatan hasil
Kekompakan siswa dalam pembelajaran
Devi 2 2 2 2 8 Yudha 2 1 2 2 7 Heni 2 2 2 2 8 Dhani 2 2 2 2 8
Jumlah 8 7 8 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PENILAIAN UNJUK KERJA SIKLUS I PERTEMUAN 1 KELOMPOK 1
Nama
Aspek yang dinilai ( 1-3 ) Jumlah
Skor Ketepatan alat yang
digunakan
Ketepatan proses
pembelajaran
Ketepatan hasil
Kekompakan siswa dalam pembelajaran
Rohmad 2 2 1 1 6 Yedi 2 2 2 2 8 Devi 2 2 2 2 8
Novan 2 2 2 2 8
Jumlah 8 8 7 7
KELOMPOK 2
Nama
Aspek yang dinilai ( 1-3 ) Jumlah
Skor Ketepatan alat yang
digunakan
Ketepatan proses
pembelajaran
Ketepatan hasil
Kekompakan siswa dalam pembelajaran
Anton 2 1 2 1 6 Depri 2 1 2 1 6 Yudha 2 1 2 2 7 Aldo 2 1 2 2 7
Jumlah 8 4 8 6
KELOMPOK 3
Nama
Aspek yang dinilai ( 1-3 ) Jumlah
Skor Ketepatan alat yang
digunakan
Ketepatan proses
pembelajaran
Ketepatan hasil
Kekompakan siswa dalam pembelajaran
Febri 2 2 2 1 7 Wulan 2 2 2 1 7 Heni 2 2 2 2 8 Sahid 2 1 2 1 6
Jumlah 8 7 8 5
KELOMPOK 4
Nama
Aspek yang dinilai ( 1-3 ) Jumlah
Skor Ketepatan alat yang
digunakan
Ketepatan proses
pembelajaran
Ketepatan hasil
Kekompakan siswa dalam pembelajaran
Alga 2 2 2 2 8 Nadia 2 2 2 2 8 Dhani 2 2 2 2 8 Rika 2 1 2 2 7 Janu 2 1 2 2 7
Jumlah 10 8 10 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PENILAIAN UNJUK KERJA SIKLUS II PERTEMUAN 1 KELOMPOK 1
Nama
Aspek yang dinilai ( 1-3 ) Jumlah
Skor Ketepatan alat yang
digunakan
Ketepatan proses
pembelajaran
Ketepatan hasil
Kekompakan siswa dalam pembelajaran
Rohmad 3 1 2 2 8 Anton 3 1 2 2 8 Febri 3 1 2 2 8 Alga 3 1 2 2 8 Janu 3 1 2 2 8
Jumlah 15 5 10 10 40
KELOMPOK 2
Nama
Aspek yang dinilai ( 1-3 ) Jumlah
Skor Ketepatan alat yang
digunakan
Ketepatan proses
pembelajaran
Ketepatan hasil
Kekompakan siswa dalam pembelajaran
Yedi 3 2 2 2 9 Depri 3 2 2 2 9 Wulan 3 3 2 3 11 Nadia 3 2 2 3 10
Jumlah 12 9 8 10 39
KELOMPOK 3
Nama
Aspek yang dinilai ( 1-3 ) Jumlah
Skor Ketepatan alat yang
digunakan
Ketepatan proses
pembelajaran
Ketepatan hasil
Kekompakan siswa dalam pembelajaran
Devi 3 2 2 1 8 Yudha 3 2 2 1 8 Heni 3 2 2 1 8 Dhani 3 2 2 2 9
Jumlah 12 8 8 5 33
KELOMPOK 4
Nama
Aspek yang dinilai ( 1-3 ) Jumlah
Skor Ketepatan alat yang
digunakan
Ketepatan proses
pembelajaran
Ketepatan hasil
Kekompakan siswa dalam pembelajaran
Novan 3 2 2 2 9 Aldo 3 1 2 2 8 Sahid 3 2 2 2 9 Rika 3 2 2 2 9
Jumlah 12 7 8 8 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Kelompok : 4
Nama Anggota : 1. Janu 2. Nadia 3. Dhani 4. Alga 5. Rika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Kelompok : 3
Nama Anggota : 1. Yedi 2. Nadia 3. Wulan 4. Depri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Kelompok : 4
Nama Anggota : 1. Novan 2. Aldo 3. Sahid 4. Rika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran Gambar Guru memberikan penjelasan Siswa melakukan percobaan di
dampingi oleh Guru Siswa membuktikan air menjadi beku Siswa memindahkan udara dalam
balon Siswa membuktikan sifat air sesuai Siswa berdiskusi kelompok wadahnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Siswa menyalakan kompor Siswa membuktikan perubahan yang
terjadi pada lilin yang dipanaskan Siswa membuktikan perubahan yang Siswa melakukan tes tertulis terjadi pada kawat yang dipanaskan Siswa melakukan tes tertulis Siswa melakukan tes tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI