PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam...

87
PENGGUNAAN ANTIHIPERURISEMIA PADA PENGOBATAN KEMOTERAPI ANAK BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS MENURUT FORMULA SCHWARTZ DAN COUNAHAN-BARRATT DI RSUP DR. SARDJITO TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Meiryna Harjani NIM : 088114018 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

PENGGUNAAN ANTIHIPERURISEMIA PADA PENGOBATAN

KEMOTERAPI ANAK BERDASARKAN LAJU FILTRASI

GLOMERULUS MENURUT FORMULA SCHWARTZ DAN

COUNAHAN-BARRATT DI RSUP DR. SARDJITO TAHUN 2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Meiryna Harjani

NIM : 088114018

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

ii

ANALISIS LAJU FILTRASI GLOMEROLUS PENGGUNAAN

ANTIHIPERURISEMIA PADA PENGOBATAN KEMOTERAPI ANAK

MENGGUNAKAN FORMULA SCHWARTZ DAN COCKCROFT-GAULT

DI RSUP DR. SARDJITOTAHUN 2010

Skripsi yang diajukan oleh :

Meiryna Harjani

NIM : 088114018

telah disetujui oleh:

Pembimbing,

Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt Tanggal 3 Januari 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

iv

KUPERSEMBAHKAN KARYA INI UNTUK

TUHAN YESUS KRISTUS,

PAPA, MAMA, DAN SUAMI TERKASIH,

SERTA TEMAN-TEMAN TERSAYANG

TERIMA KASIH ATAS SEMUA BANTUAN DAN

DUKUNGANNYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

vi

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, kasih karunia,

dan kesempatan yang telah diberikanNya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Penggunaan Antihiperurisemia

pada Pengobatan Kemoterapi Anak Berdasarkan Laju Filtrasi Glomerolus

Menggunakan Formula Schwartz dan Counahan-Barratt di RSUP dr.

Sardjito Yogyakarta Tahun 2010” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) pada Fakultas Farmasi, Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang secara langsung maupun

tidak langsung membantu dalam penulisan skripsi ini sampai penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan. Ucapan terimakasih penulis terutama kepada:

1. Direktur RSUP dr. Sardjito Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian di RSUP dr. Sardjito.

2. Seluruh Apoteker dan petugas rekam medis di RSUP dr. Sardjito, yang telah

membantu selama proses pengambilan data.

3. Dekan Fakultas Farmasi, USD, Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini sebagai kepentingan penyusunan

skripsi.

4. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing proyek payung

serta penguji yang dengan sabar membimbing dan memberikan arahan, saran,

kritikan serta dukungan kepada penulis selama proses penelitian skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

vii

5. Papa, mama, dan suami terkasih atas doa, dukungan semangat, dan bantuan

finansial sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Ika lestari, Alexandra Ayu, Fransisca Dian, Ratih Vitaningrum, Yuli Anggreani,

Linda , dan Jefta Willy yang telah bersama-sama mengerjakan penelitian ini

dengan saling menguatkan, memberikan semangat, dan bantuan kepada peneliti.

7. Seluruh teman-teman kelas FKK A 2008 yang telah menjalani kuliah bersama-

sama selama tiga setengan tahun dengan penuh tawa dan canda.

8. Karyawan sekretariat Farmasi yaitu, mas Dwi dan mas Narto yang telah

menyediakan waktunya membantu kelancaran dalam pengurusan ijin.

9. Dan seluruh pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah

membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dan kesalahan yang telah

dilakukan penulis. Karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar

skripsi ini dapat menjadi lebih baik.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..........................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................

HALAMAN PENGESAHAN............................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.............................

PRAKATA..........................................................................................

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…….....................................

DAFTAR ISI.......................................................................................

DAFTAR TABEL………………………………...............................

DAFTAR GAMBAR..........................................................................

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................

INTISARI...........................................................................................

ABSTRACT..........................................................................................

BAB I PENGANTAR.........................................................................

A. Latar Belakang.............................................................................

1. Permasalahan..........................................................................

2. Keaslian penelitian..................................................................

3. Manfaat penelitian..................................................................

B. Tujuan Penelitian..........................................................................

1. Tujuan Umum.........................................................................

I

ii

iii

iv

v

vi

viii

ix

xii

xiv

xv

xvii

xviii

1

1

4

5

6

7

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

x

2. Tujuan Khusus........................................................................

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA……………………….............

A. Anatomi dan Fisiologi Ginjal Normal..........................................

B. Laju Filtrasi Glomerolus…….......................................................

C. Pasien Anak...................................................................................

D. Sistem Ginjal Pada Anak…..........................................................

E. Hiperurisemia dan Antihiperurisemia Dalam

Kemoterapi……………………………........................................

F. Kanker Dan Kemoterapi Pada Anak Serta Efek Sampingnya ….

G. Keterangan Empiris ……………………………………………..

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................

A. Jenis dan Rancangan Penelitian....................................................

B. Variabel dan Definisi Operasional................................................

C. Bahan atau Materi Penelitian …...................................................

D. Alat atau Instrumen Penelitian .....................................................

E. Tata Cara Penelitian......................................................................

1. Analisis Situasi........................................................................

2. Pengambilan Data...................................................................

3. Pengolahan Data.....................................................................

F. Tata Cara Analisis Hasil...............................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................

A. Profil LFG Kasus Berdasarkan Penurunan Fungsi Ginjal ……...

B. Penyesuaian Regimen Dosis Obat Antihiperurisemia

7

8

8

9

12

14

15

22

25

26

26

26

28

28

28

28

29

29

29

31

31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

xi

Berdasarkan LFG……………………………………..................

C. Kesesuaian Dosis Antihiperurisemia dalam Resep dengan

Guideline ......................................................................................

D. Obat-obatan Sitostatika yang Menginduksi Hiperurisemia .........

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................

A. Kesimpulan...................................................................................

B. Saran..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................

LAMPIRAN........................................................................................

BIOGRAFI PENULIS………………………………………………

34

39

43

46

46

47

48

53

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Tahapan Chronic Kidney Disease (CKD) berdasarkan

LFG……………………………..…………………………

Tabel II. Agen Yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat .......................

Tabel III. Profil Nilai LFG Kasus Kemoterapi Anak (2-11 tahun)

Menggunakan Antihiperurisemia Berdasarkan Formula

Schwartz dan Counahan-Barratt………………..…………

Tabel IV. Data Penurunan Fungsi Ginjal Berdasarkan LFG …………

Tabel V. Kasus Pengobatan Obat Antihiperurisemia yang

Memerlukan Penyesuaian Regimen Dosis ……..……..

Tabel VI. Penyesuaian Regimen Dosis Menurut Nilai LFG Formula

Counahan-Barratt …………………….………..………...…

Tabel VII. Perubahan Regimen Dosis Berdasarkan LFG dengan

Formula Counahan-Barratt dan BSA menurut Guideline

McAuley di RSUP dr. Sardjito Tahun 2010.....................

Tabel VIII. Kesesuaian Dosis Antihiperurisemia Berdasarkan LFG

Terhadap Guideline McAuley..…..………….…………..

Tabel IX. Perubahan Regimen Dosis Berdasarkan BSA menurut

Guideline Drug Information Handbook (DIH) di RSUP

dr. Sardjito Tahun 2010 ……....................……………...

Tabel IX. Kesesuaian Dosis Antihiperurisemia Berdasarkan Body

Surface Area (BSA) Terhadap Drug Information

13

17

32

33

35

35

39

40

40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

xiii

Handbook (DIH) ………………………….………………..

Tabel XI. Penggunaan Obat yang Menginduksi Hiperurisemia pada

Kasus……………………………………………………….

41

42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Letak dan Anatomi Ginjal....................................................

Gambar 2. Sintesis Asam Urat...............................................................

Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim

Xantin Oksidase pada Pembentukan Asam Urat ................

Gambar 4. Persentase Peresepan Kasus Kemoterapi Anak yang

Memerlukan Perubahan Regimen Dosis dengan

Penggunaan Obat Antihiperurisemia di RSUP dr.

Sardjito Yogyakarta Tahun 2010………..........................

Gambar 5. Persentase Diagnosa Kasus Kemoterapi Anak

Menggunakan Antihiperurisemia……………………….

8

16

21

36

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Kasus Penggunaan Antihiperurisemia dan

Kesesuaian Dosis Berdasarkan LFG dengan Formula

Caunahan-Barratt (C-B) dan BSAmenurut guideline

McAuley di RSUP DR. Sardjito Tahun

2010………………………………………….............

Lampiran 2. Regimen Dosis Obat Antihiperurisemia (Oral) Dengan

Gangguan Fungsi Ginjal Menurut McAuley

(www.globalrph.com)......................................................

Lampiran 3. Data Kasus Penggunaan Antihiperurisemia dan

Kesesuaian Dosis Berdasarkan LFG dengan Rumus

Body Surface Area (BSA) dan Regimen Dosis Anak

Dengan Hiperurisemia Sekunder Menurut DIH

(Drug Information Handbook) di RSUP DR.

Sardjito Tahun 2010………………………………....

Lampiran 4. Persentase Kesesuaian Dosis Antihiperurisemia

Berdasarkan Profil LFG Formula Caunahan-Barratt

(C-B) dan Rumus Body Surface Area

(BSA)..........................................................................

Lampiran 5. Persentase Kesesuaian Dosis Antihiperurisemia

Berdasarkan Rumus Body Surface Area (BSA) dan

Regimen Dosis Menurut Drug Information

53

54

55

56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

xvi

Handbook (DIH)……………………….....................

Lampiran 6. Data Penurunan Fungsi Ginjal Berdasarkan

LFG…………………...…….....................................

Lampiran 7. Data Normalitas Usia……………………………………

Lampiran 8. Data NormalitasBerat Badan…………………………….

Lampiran 9. Data Normalitas Tinggi Badan…………………………

Lampiran 10. Data Normalitas Serum Kreatinin……………………...

Lampiran 12. Data Normalitas LFG Formula Schwartz………………

Lampiran 13. Data Normalitas LFG Formula Caunahan-Barratt……

Lampiran 14. Data Uji Perbandingan LFG Formula Schwartz dan

Formula Caunahan-Barratt………………………….....

Lampiran 14. Data Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov……………….

Lampiran 15. Surat Ijin Penelitian RSUP dr. Sardjito Yogyakarta…...

Lampiran 16. Sertifikat Penelitian di RSUP dr. Sardjito……………...

56

56

57

58

59

60

61

60

64

65

67

68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

xvii

INTISARI

Pasien anak dengan pengobatan kemoterapi akan mengalami efek sampingseperti penurunan fungsi ginjal dan hiperurisemia. Kondisi ginjal anak dapatditentukan menggunakan LFG berdasarkan formula Schwartz dan Counahan-Barratt yang selanjutnya digunakan untuk penyesuaian dosis.

Penelitian ini bertujuan mengetahui profil LFG pasien kemoterapi anakyang mendapat antihiperurisemia, jumlah kasus peresepan yang memerlukanpenyesuaian dosis, dan kesesuaian dosis obat allopurinol menurut guidelineMcAuley serta DIH. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptifbersifat retrospektif menggunakan 171 data pasien dan 26 data kasus. Kriteriainklusi data adalah pasien kemoterapi anak (1-11 tahun) menggunakanantihiperurisemia dengan data serum kreatinin, berat badan, dan tinggi badan.Tata cara analisis hasil dengan membahas data kualitatif yang diperoleh dalambentuk uraian serta bentuk tabel dan diagram batang.

Hasil penelitian menggambarkan kasus pengobatan kemoterapi anakmenggunakan antihiperurisemia di RSUP dr. Sardjito tahun 2010 menurutformula Schwartz memiliki jumlah nilai LFG terbesar (22 kasus) pada tahap I(fungsi ginjal normal) dan menurut formula C-B memiliki jumlah nilai LFGterbesar (17 kasus) pada tahap II (mengalami sedikit penurunan fungsi ginjal), 2kasus memerlukan penyesuaian regimen dosis, dan didapat 100% kesesuaiandosis allopurinol.

Kata kunci: Anak, Antihiperurisemia, LFG, Schwartz, Counahan-Barratt

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

xviii

ABSTRACT

Children with chemotherapy medication will experience side effects suchas decreased renal function and hyperuricemia. A child's kidney condition can bedetermined using a formula based GFR Counahan-Barratt and Schwartz are thenused for dose adjustment.

This study aims to know the profile of LFG in children patients whomreceived chemotherapy and antihiperurisemia, numbers of prescribing-caseswhich require dose adjustments, and the suitability of the drug allopurinol doseaccording to McAuley and DIH guidelines. This is a retrospective descriptiveobservational research by using data over 171 patients and 26 cases. The criteriafor data inclusion, were based upon children (1-11 years) whom receivedchemotherapy and had been given antihyperuricemia according to their creatinineserum, weight, and height. Qualitative data that we got will be discussed ondescription and table.

The results describe that in children’s chemotherapy treatment cases byusing antihiperurisemia in RSUP dr. Sardjito on 2010 according to Schwartzformula had the largest LFG value (22 cases) in stage I (normal renal function)and according to the formula CB had the largest LFG value (17 cases) in stage II(slightly decreased kidney function), 2 cases requiring adjustment of dosageregimen, and obtained 100% compliance allopurinol dose.

Key word: Anak, Antihiperurisemia, LFG, Schwartz, Counahan-Barratt

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Kanker pada anak adalah kejadian yang terus bertambah tiap tahunnya. Di

dunia, angka kejadian kanker pada anak di bawah umur 18 tahun umumnya adalah

140 penderita baru per satu juta per tahun. Di Jakarta dan sekitarnya dengan

jumlah penduduk 12 juta jiwa, diperkirakan terdapat 650 pasien kanker anak per

tahun. Sedangkan di seluruh Indonesia, dengan jumlah penduduk 220 juta jiwa

diperkirakan terdapat kurang lebih 11.000 kasus baru per tahun (YOAI, 2009).

Pada pengobatan kanker biasanya dilakukan kemoterapi yang bertujuan

untuk menyembuhkan, mengendalikan dan mencegah penyebaran, memperlambat

perkembangan, membunuh sel kanker yang menyebar, dan mengurangi ukuran

tumor. Banyak pasien takut untuk menjalani kemoterapi karena rasa sakit yang

timbul saat proses terapi dan setelahnya. Selain rasa sakit yang muncul,

kemoterapi juga memiliki efek samping (Rachmawati, 2009). Salah satu contoh

efek samping yang muncul adalah hiperurisemia. Hiperurisemia disebabkan

kadar asam urat darah di atas normal (overproduction), pengeluaran asam urat

yang berkurang (underexcretion) atau gabungan dari keduanya (Sumariyono,

2007). Hiperurisemia termasuk dalam sindrom lisis tumor yang merupakan

komplikasi dari sel leukemik yang mengalami lisis sebagai respon terhadap

kemoterapi sitotoksik dan pelepasan kandungan intraselulernya ke dalam darah.

Sindrom ini sering terjadi di dalam sel yang memiliki fraksi pertumbuhan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

2

tinggi (leukemia) (Schwartz, 2004). Jika seseorang menderita hiperurisemia maka

kadar urat dalam jaringan penghubung dan dalam ruang interstitial akan tinggi.

Hal ini menyebabkan terbentuknya kristal dalam sendi dan jaringan lunak

(Kaparang, 2007).

Pengobatan hiperurisemia perlu mempertimbangkan fungsi ginjal untuk

pengaturan dosis. Serum kreatinin merupakan salah satu parameter fungsi ginjal

untuk mengetahui adanya penyakit ginjal. Serum kreatinin juga digunakan untuk

mengetahui efek obat antikanker. Hanya saja pengukuran serum kreatinin saja

tidak cukup untuk mengetahui fungsi ginjal karena serum kreatinin dipengaruhi

oleh beberapa faktor, sehingga perlu dilakukan perhitungan nilai LFG. Serum

kreatinin dihasilkan oleh metabolisme kreatin dalam otot dan bisa juga didapat

dari daging yang dikonsumsi. Kreatinin sebanding dengan massa otot total dan

katabolisme otot. Pada anak-anak, perempuan, orang tua pasien malnutrisi, dan

pasien kanker, massa otot relatif rendah sehingga serum kreatinin juga relatif

rendah (Nankivell, 2001).

Pada pasien kanker yang mendapatkan kemoterapi dapat mengalami

penurunan fungsi ginjal dan mempengaruhi LFG karena efek dari penggunaan

obat sitotoksik. Pada fungsi ginjal normal, LFG ginjal adalah 120 mL/menit,

tetapi jika terjadi penurunan fungsi ginjal maka LFG dapat turun sampai 60

mL/menit (Greene dan Harris, 2000). Salah satu fungsi ginjal adalah membuang

asam urat dalam darah melalui air seni dan jika ginjal mengalami penurunan

fungsi maka asam urat darah akan menumpuk (Kertia, 2009). Kerusakan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

3

ginjal membutuhkan penyesuaian penurunan dosis obat yang dieliminasi melalui

ginjal (Dipiro, Talbert, Yee, Matzke, Wells, dan Posey, 2005).

Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) merupakan parameter terbaik untuk

mengukur fungsi ginjal dan mengetahui seberapa parah penurunan fungsi ginjal.

Rumus LFG didasarkan pada tinggi, kreatinin serum, C cistatin, nitrogen urea

darah, dan gender. Rumus Schwartz dirancang di tahun 1976 untuk mengestimasi

LFG pada anak-anak (Poggio, Nef, Wang, Greene, Lente, Dennis, dkk, 2005).

Formula Schwartz dan formula Counahan-Barratt adalah formula yang

direkomendasikan untuk mengukur penurunan fungsi ginjal pada anak-anak

dibanding dengan formula lain (Mattman, Eintracht, Mock, Schick, Seccombe,

Hurle, dkk, 2006).

Hiperurisemia karena meningkatnya produksi asam urat dikoreksi dengan

allopurinol yang merupakan inhibitor bagi enzim xantin oksidase yang berperan

dalam degradasi nukleolida purin menjadi asam urat. Xantin oksidase sebagai

katalis hidroksilasi hipoxantin menjadi xantin dan hidroksilasi, kemudian xantin

akan menjadi asam urat (Marks, Marks, dan Smith 2000). Dosis obat dari

antihiperurisemia harus sangat diperhatikan dengan mempertimbangkan keadaan

ginjal dari pasien kanker. Dosis yang terlalu tinggi akan memperberat kerja ginjal.

Sebaliknya, dosis yang sangat kecil tidak optimal dalam pengobatan

hiperurisemia. Masalah ini menjadi tanggung jawab para medis untuk

diselesaikan. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian mengenai pengobatan

hiperurisemia pada anak dan penyesuaian dosis antihiperurisemia yang didasari

dengan perhitungan laju filtrasi glomerolus sebagai parameter kondisi ginjal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

4

Penentuan dosis yang tepat akan dilakukan menggunakan formula Schwartz dan

Counahan-Barratt dengan survei di RSUP dr. Sardjito. Dasar dari penelitian

penyesuaian dosis antihiperurisemia adalah karena menurut surat kabar Republika

Yogya tanggal 27 April 2009, kanker leukemia merupakan kasus kanker anak

terbanyak yang ditangani oleh RSUP dr. Sardjito dan hiperurisemia merupakan

sindrom lisis tumor pada leukemia. Pemilihan RSUP dr. Sardjito didasari dengan

adanya klinik Tulip yang merupakan unit terpadu untuk pelayanan kanker dan

RSUP dr. Sardjito merupakan rujukan rumah sakit di DIY dan Jawa Tengah

bagian Selatan.

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung, “ Analisis Laju

Filtrasi Glomerulus pada Pengobatan Kemoterapi dan Penatalaksanaan Kasus

Kelainan Hematologi serta Penggunaan Antiemetika Pasien Kanker RSUP dr.

Sardjito Tahun 2010”.

1. Permasalahan

a) Bagaimana profil LFG pasien kanker anak yang mendapat antihiperurisemia

pada pengobatan kemoterapi menggunakan formula Schwartz dan Counahan-

Barratt di RSUP dr. Sardjito tahun 2010?

b) Berapa persentase kasus peresepan pada pasien kanker anak yang mendapat

antihiperurisemia pada pengobatan kemoterapi yang mengalami penurunan

LFG berdasarkan formula Schwartz dan Counahan-Barratt serta memerlukan

penyesuaian dosis dalam pemberian antihiperurisemia di RSUP dr. Sardjito

Yogyakarta tahun 2010?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

5

c) Bagaimana kesesuaian dosis obat antihiperurisemia yang diberikan untuk

pasien kanker anak dengan penurunan LFG berdasarkan formula Schwartz

dan Counahan-Barratt di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010?

2. Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian yang berhubungan dengan pengobatan obat

Antihiperurisemia terhadap penurunan laju filtrasi glomerulus pernah dilakukan,

antara lain:

a.) Faktor-faktor Risiko Hiperurisemia, dengan hasil secara statistik faktor

risiko hiperurisemia yang signifikan adalah tekanan darah, serum kreatinin,

dan HDL, sedangkan yang tidak signifikan adalah jenis kelamin, usia di

bawah 60 tahun, pH urin, BMR, LDL, kolesterol, trigliserida, cairan urin

dalam 24 jam, gula darah, makanan daging-dagingan dan seafood

(Purwaningsih, 2009).

b.) Analisa Drug Related Problems Pada Pasien Hiperurisemia di Bangsal

Rawat Inap dan Rawat Jalan Penyakit Dalam RSUP DR. M. Djamil Padang,

dengan hasil adanya DRP kategori ketidakpatuhan pasien, efek samping, dan

interaksi obat pada poliklinik khusus penyakit dalam serta adanya DRP

kategori obat tanpa indikasi, kelebihan dosis obat, efek samping, dan interaksi

obat pada bangsal rawat inap penyakit dalam (Anjelin, Arifin, Raveinal,

Darwin, 2011).

c.) Gout dan Hiperurisemia, mengatakan bahwa gout dengan gangguan

metabolik hiperurisemia tanpa penanganan tepat dapat menyebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

6

gangguan fungsi ginjal hingga kondisi gagal ginjal kronik, jantung, dan mata

(Hidayat, 2009).

Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis, penelitian yang

mengevaluasi LFG pasien dan digunakan sebagai dasar pengaturan dosis obat

antihiperurisemia pada pasien anak yang mendapat pengobatan kemoterapi di

RSUP dr. Sardjito belum pernah diteliti sebelumnya.

3. Manfaat Penelitian

a) Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi

mengenai dosis pengobatan antihiperurisemia pada pasien kanker anak

berdasarkan LFG yang dihitung dengan formula Schwartz dan Counahan-

Barratt dalam pengambilan keputusan oleh farmasis dan tenaga kesehatan

lain dalam mempraktekkan pelayanan kesehatan sehingga dapat mencegah

terjadinya pengobatan hiperurisemia pada pasien kanker yang tidak sesuai.

b) Manfaat Metodologi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber pertimbangan

pemilihan formula yang lebih baik untuk mengetahui fungsi ginjal pasien

kanker anak guna menentukan penyesuaian dosis agar tidak terjadi kerusakan

ginjal lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

7

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui penggunaan obat antihiperurisemia pada pasien kanker anak

berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) menurut formula Schwartz dan

Counahan-Barratt (CB) di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010.

2. Tujuan Khusus

a) Mengetahui profil LFG pasien kanker anak yang mendapat antihiperurisemia

pada pengobatan kemoterapi menggunakan formula Schwartz dan Counahan-

Barratt di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010.

b) Mengetahui persentase pasien kanker anak yang mendapat antihiperurisemia

pada pengobatan kemoterapi yang mengalami penurunan fungsi LFG

berdasarkan formula Schwartz dan Counahan-Barratt serta memerlukan

penyesuaian dosis dalam pemberian antihiperurisemia di RSUP dr. Sardjito

Yogyakarta tahun 2010.

c) Mengetahui kesesuaian dosis obat hiperurisemia yang diberikan untuk pasien

kanker anak dengan penurunan LFG berdasarkan formula Schwartz dan

Counahan-Barratt di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

8

BAB II

PENELAAH PUSTAKA

A. Anatomi dan Fisiologi Ginjal Normal

Ginjal manusia berjumlah 2 buah, terletak di pinggang sedikit lebih

bawah dari tulang rusuk bagian belakang dengan panjang sekitar 7 cm dan tebal

sekitar 3 cm yang terbungkus dalam kapsul terbuka ke bawah. Daerah antara

ginjal dan kapsul terdapat lemak yang berfungsi membantu melindungi ginjal dari

goncangan (Wibowo, 2005). Berikut di bawah ini adalah gambar letak dan

anatomi ginjal:

Gambar 1. Letak dan Anatomi Ginjal (Highleyman, 2008)

Ginjal memiliki banyak fungsi penting dalam tubuh, antara lain untuk

mengekskresikan produk sisa metabolisme tubuh dari aliran darah, apabila ginjal

tidak mengekskresikan zat tersebut, zat itu akan kembali masuk dalam aliran

darah dan dapat menimbulkan toksisitas bagi tubuh. Ginjal juga berfungsi dalam

mengontrol sekresi tiga hormon penting, yaitu erytropoietin (EPO) yang berperan

dalam pembentukan sel darah merah, renin yang berperan dalam pengaturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

9

tekanan darah, dan calcitrol (bentuk aktif vitamin D) yang membantu

keseimbangan kimia dalam tubuh serta memelihara kadar kalsium dalam tulang

(McClellan and Young, 2009).

Fungsi ginjal antara lain sebagai berikut :

1. Menyaring dan membuang sampah metabolisme dari darah (seperti urea,

kreatinin, asam urat) serta zat kimia asing,

2. Menjaga keseimbangan kimia dalam tubuh (homeostasis), termasuk menjaga

keseimbangan pH (kadar asam) dan garam, ion (Na+, K+, Cl-, HCO3-,

kalsium, magnesium, fosfat dan lain-lain)

3. Memproduksi dan memodifikasi hormon, seperti : erythropoietin untuk

sintesis darah, vitamin D untuk pengaturan kalsium, angiotensin, vasopressin,

dan renin untuk pengaturan tekanan darah (Rodgers, 2009).

B. Laju Filtrasi Glomerulus

Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) adalah jumlah darah yang terfiltrasi

melalui glomerulus dalam tiap menit. Nilai LFG pada individu dewasa mendekati

120-130 mL/min/1,73 m2 dan akan menurun seiring dengan meningkatnya usia.

Penurunan LFG merupakan tanda awal dari gagal ginjal, oleh karena itu nilai LFG

digunakan untuk mendiagnosa dan menentukan kriteria dari penyakit ginjal kronis

(Patel, 2009).

LFG bervariasi dengan usia dan jenis kelamin karena berkisar pada pria

antara 90-140 ml / menit dan pada perempuan antara 80-125 ml / menit. LFG

tetap karena sangat konstan untuk mekanisme pengaturan intrarenal. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

10

kerusakan glomeruli di sepanjang tubulus, ginjal akan mengalami penurunan

fungsi yang mengakibatkan kegagalan ginjal atau stadium akhir penyakit ginjal

(ESRD). Dalam hal ini, pemeriksaan laboratorium akan memperlihatkan kenaikan

jumlah urea darah dan jumlah plasma dari kreatinin serta terjadi penurunan LFG

(Kumar dan Clark, 2004).

Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) antara

lain:

a. Tekanan arteri

Apabila tekanan arteri meningkat maka tekanan dalam glomerulus juga

meningkat sehingga LFG meningkat.

b. Efek Konstruksi Arteriol Aferen

Konstruksi arteriol aferen akan menurunkan laju aliran darah maka akan

menurunkan tekanan glomerulus sehingga LFG menurun.

c. Efek Konstruksi Arteri Eferen

Konstruksi arteri eferen akan meningkatkan hambatan pada aliran darah yang

keluar dari glomerulus sehingga akan meningkatkan LFG. Tetapi jika

konstruksi terlalu besar sehingga aliran darah menjadi sangat terhalang justru

akan membuat LFG menurun.

d. Efek Aliran Darah Glomerulus

Saat arteri aferen dan eferen berkontraksi maka jumlah darah yang mengalir

ke dalam glomerulus tiap menitnya akan berkurang sehingga tekanan koloid

osmotik plasma dalam glomerulus akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan

LFG menurun meskipun tekanan glomerulus tinggi (Setiadi, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

11

Deteksi adanya penyakit ginjal kronis kurang dapat dilaksanakan karena

tidak adanya definisi umum dari penyakit ginjal kronis dan klasifikasi dalam tahap

perkembangannya. Karena itu, pada tahun 2002 National Kidney Foundation

(NKF) kemudian mendirikan sebuah kelompok kerja untuk mendefinisikan,

mengklasifikasikan, dan mengevaluasi apa yang mereka sekarang disebut dengan

penyakit ginjal kronis. Hasil kerja dari kelompok NKF kemudian dipublikasikan

sebagai pedoman untuk pengobatan penyakit ginjal kronik. Pedoman pengobatan

penyakit ginjal kronik yang dilakukan oleh NKF digunakan untuk anak dan

remaja dengan melakukan peneriksaan rutin serum kreatinin untuk mengukur

LFG. Hal ini menyebabkan pengembangan konsensus global tentang definisi

sederhana dari penyakit ginjal kronis yaitu, kerusakan ginjal terjadi jika nilai LFG

<60 mL/min/1.73 m2 untuk 3 bulan atau lebih, tanpa ada gangguan selain

kerusakan ginjal (Hogg, Furth, Lemley, Portman, Schwartz, Coresh, 2003).

Formula yang dapat direkomendasikan untuk menghitung nilai Laju

Filtrasi Glomerulus (LFG) dan memprediksi fungsi ginjal pada anak contohnya

adalah formula Schwartz dan Counahan-Barratt (CB) (Mattman, dkk., 2006).

Formula Schwartz dan Counahan-Barratt (CB) adalah 2 (dua) formula

yang memerlukan data tinggi badan, usia, jenis kelamin, dan serum creatinin. Data

yang diperlukan kadang tidak tercantum dalam rekam medis pasien dan hal ini

dapat menjadi kekurangan bagi kedua formula tersebut.

1. Schwartz LFG = [ tinggi badan (cm) x k ] / serum kreatinin, dimana:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

12

nilai k dibedakan berdasarkan usia, untuk bayi (1-52 minggu) = 0,45 ; anak-

anak (1-13 tahun) = 0,55; anak remaja (13-21) wanita = 0,55 dan remaja

laki-laki = 0,7 (Dipiro, Talbert, Yee, Matzke, Wells, and Posey, 2008).

2. Counahan-Barratt (ml/min/1,73m2) = [tinggi badan (cm) x k] / SrCr (mg/dl),

dimana nilai k adalah sebesar 0,43 untuk anak usia di bwah 18 tahun

(Mattman, dkk, 2006).

Hasil dari perhitungan menggunakan formula Schwartz dan Counahan-

Barratt akan didapat nilai LFG pasien sehingga kondisi ginjal pasien dapat

diketahui berdasarkan tahapan dalam Chronic Kidney Disease (CKD) berdasarkan

LFG (tabel I.).

C. Pasien Anak

Pasien anak-anak merupakan kelompok pasien yang berusia 1 hingga 11

tahun. Bidang yang harus menjadi perhatian untuk anak adalah mengidentifikasi

dosis optimal. Regimen dosis tidak dapat didasarkan hanya pada berat badan atau

luas permukaan tubuh tetapi juga pada bioavailabilitas, farmakokinetik,

farmakodinamik, efektivitas, dan efek samping. Dari informasi didapat bahwa

efek obat berbeda nyata antara anak, pasien dewasa, dan pasien pediatrik karena

adanya perbedaan dalam keadaan usia, fungsi organ tubuh, dan penyakit. Dalam

dua dekade ini telah dilakukan pembelajaran dalam bidang farmakokinetik untuk

anak, namun pembelajaran tersebut hanya sedikit memiliki korelasi antara

farmakokinetik dengan hasil efikasi, efek samping, atau kualitas kehidupan

(Dipiro, dkk., 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

13

Tabel I. Tahapan Chronic Kidney Disease (CKD) berdasarkan LFG

Tahap Chronic Disease (CKD) Berdasarkan LFG

Tahap LFG dengan

luas

permukaan

tubuh 1,73m2

Deskripsi Manajemen

I 90+ Fungsi renal normal

(tetapi urinalis dan stuktur

abnormal atau faktor

genetik mengindikasikan

penyakit ginjal)

Observasi dan

mengontrol

tekanan darah

II 60-89 Fungsi renal sedikit

menurun(CKD tahap II

tidak dapat didiagnosa

dari LFG saja tapi juga

membutuhkan urinalis

dan struktur abnormal

atau faktor genetik yang

mengindikasikan penyakit

ginjal)

Observasi dan

mengontrol

tekanan darah

dan risiko

kardiovaskular

IIIa 45-59 Fungsi renal menurun

dalam tahap moderat,

dengan atau tanpa tanda

kerusakan ginjal lainnya

Observasi dan

mengontrol

tekanan darah

dan risiko

kardiovaskular

IIIb 30-44 Fungsi renal menurun

dalam tahap moderat,

dengan atau tanpa tanda

kerusakan ginjal lainnya

Observasi dan

mengontrol

tekanan darah

dan risiko

kardiovaskular

IV 15-29 Penurunan fungsi renal

yang berat

Memikirkan

rencana untuk

mengatasi gagal

ginjal tahap akhir

V < 15 Gagal ginjal tahap akhir Transplantasi

atau dialysis

(Knott, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

14

Dosis obat seringkali didasarkan pada berat tubuh, misalnya pada anak-

anak, dosis diberikan miligram per kilogram berat badan per hari dan harus

diberikan dalam satu atau lebih porsi sehari. Namun untuk obat-obat tertentu,

termasuk agen antineoplastik, dapat diberi berdasarkan pada luas permukaan

tubuh, misalnya, miligram per meter persegi dalam satu atau lebih dosis sehari.

Dalam kedua cara ini, jumlah dosis individu harian berdasarkan berat badan atau

luas permukaan tubuh pada pasien pediatrik, terutama anak remaja, tidak boleh

melebihi jumlah obat yang diindikasikan pada pasien dewasa (Dipiro, dkk., 2005).

D. Sistem Ginjal pada Anak

Ginjal berfungsi dalam proses filtrasi, sekresi, dan reabsorpsi, serta

endokrin dan fungsi metabolisme. Perubahan dari semua lima fungsi ginjal,

apakah menurun atau meningkatkan, berhubungan terutama dengan LFG (Dipiro,

dkk., 2008).

Kreatinin adalah petanda endogen LFG yang disintesis terutama dalam

otot skelet dan sebagian kecil disintesis di hati, pankreas, dan ginjal. Sintesis

kreatinin relatif konstan tetapi dapat terjadi peningkatan kreatinin pada kerusakan

otot.Pada anak, massa otot bertambah secara linier dengan pertumbuhan dan

kreatinin berhubungan dengan tinggi badan, massa otot, dan jenis kelamin

sehingga akan berpengaruh dalam penilaian fungsi ginjal pada anak. Kadar

kreatinin akan meningkat sesuai dengan pertambahan umur. Sebagian kecil

kreatinin disekresi pada tubulus. Beberapa obat seperti simetidin, probenesid, dan

trimetoprim dapat meningkatkan kreatinin serum. Klirens kreatinin merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

15

cara yang lebih baik dapat dipercaya, sehingga kadar kreatinin merupakan

pemeriksaan yang sering digunakan untuk menghitung LFG; tetapi pengumpulan

urin terutama pada anak membuat pemeriksaan ini tidak mudah (Pardede, 2001).

E. Hiperurisemia dan Antihiperurisemia Dalam Kemoterapi

Hiperurisemia disebabkan oleh dua faktor utama yaitu meningkatnya

produksi asam urat dalam tubuh, hal ini disebabkan karena sintesis atau

pembentukan asam urat yang berlebihan. Produksi asam urat yang berlebihan

dapat disebabkan karena leukemia atau kanker darah yang mendapat terapi

sitostatika. Faktor yang kedua adalah pengeluaran asam urat melalui ginjal kurang

(gout renal). Gout renal primer di sebabkan karena ekskresi asam urat di tubuli

distal ginjal yang sehat, dan gout renal sekunder di sebabkan ginjal yang rusak,

misalnya pada glomerulonefritis kronis dan kerusakan ginjal kronis (chronic renal

failure) (Junaidi, 2006).

Kadar asam urat pada tiap individu sangat bervariasi tergantung pada

sintesis dan ekskresinya. Hiperurisemia terjadi bila kadar asam urat melebihi daya

larutnya dalam plasma yaitu 6,7 mg/dl pada suhu 37°C. Kondisi ini dapat

disebabkan karena ketidakseimbangan antara produksi yang berlebihan,

penurunan ekskresi atau gabungan keduanya. Produksi yang berlebihan terjadi

pada keadaan diet tinggi purin, alkoholisme, turn over nukleotida yang

meningkat, obesitas, dan dislipidemia. Sedangkan penurunan ekskresi asam urat

terjadi pada penyakit ginjal, hipertensi, penggunaan diuretik, resistensi insulin,

dan kadar estrogen yang rendah (Johnson, Kang, Feig, Kivlighn, Kanelis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

16

Watanabe, dkk., 2003; Berry, dan Hare, 2004; Hediger, Johnson, Miyazaki,

Endou, 2005).

Gambar di bawah merupakan jalur metabolisme purin yang hasil akhirnya

adalah asam urat, sehingga dengan tingginya jumlah purin maka asam urat

sebagai produk akhir juga tinggi.

Gambar 2. Sintesis Asam Urat (Dedelis, 2007).

Penggunaan natrium bikarbonat isotonis secara intravena untuk

mendorong diuresis alkali mempunyai efek meningkatkan kelarutan asam urat dan

mengurangi pengendapan asam urat intratubuler. Penambahan natrium bikarbonat

40-80 mEq/liter, 100-125 mEq/m2 atau75-100 mEq/liter cairan hidrasi akan

membuat pH urine berkisar antara 7,0-7,5 dan BJ urine tidak lebih dari 1,010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

17

sehingga eksresi asam urat menjadi lebih efisien (Permono, Ugrasena, Ratwita,

2006).

Kadar asam urat dalam darah dapat dipengaruhi oleh makanan dan zat

kimia atau obat-obatan tertentu. Tabel II di bawah ini menunjukan beberapa agen

yang dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah.

Tabel II. Agen Yang Mempengaruhi Kadar Asam UratAgen yang menaikan kadar asam urat PengaruhPirazinamid, nikotinat, Laktat,hidroksibutirat, acetoasetat

Menstimulasi pembentukan asamurat

Salisilat (dosis rendah), etambutol Menurunkan ekskresi asam urat diginjal

Diuretik Meningkatkan reabsorbsi tubulusginjal sehingga menaikan kadarasam urat

Siklosporin Peningkatan reabsorpsi tubulusginjal dikaitkan dengan penurunanfiltrasi glomerulus, hipertensi,interstisial nephropathy

Takrolimus Mirip dengan efek ciklosporinAgen yang menurunkan kadar asamuratUrikosurik:Pprobenesid, sulfinpirazon, benzbromaron,losartan, salisilat (dosis tinggi), fenofibrat

Menghambat pembentukan asamurat

Amlodipin Menaikan ekskresi asam urat dariginjal

Inhibitor xanthine oxidase:Allopurinol, febuxostat Menghambat xanthine oxidase

(Hyon, David, dan Anthony, 2005).

Obat-obatan yang menginduksi hiperurisemia: alkohol, bumetanide,

cisplatin, siklosporin, ethambutol, hidroklorotiazid, isotretinoin, levodopa,

pentamid, teofilin, vinkristin, amilorid, klortalidon, siklosfosfamid, asam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

18

etakrinik, furosemid, indapamid, ketokonazol, metolazon, fensiklidin, salisilat,

dan tiazid (McAuley, 2003).

Obat-obatan di atas adalah obat yang paling sering menginduksi

hiperurisemia. Pada banyak kasus, obat diuretik adalah obat yang paling sering

ditemukan sebagai penyebab hiperurisemia. Umumnya kadar asam urat akan

kembali normal setelah penggunaan obat yang menyebabkan gangguan fungsi

ginjal dihentikan (McAuley, 2003).

Pencatatan kadar asam di dalam darah dari laboratorium satu ke

laboratorium lain beragam. Tergantung kondisi tubuh si pasien saat melakukan tes

darah. Nilai normal kadar asam urat anak dalam darah: 2,5 – 5,5 mg/dl (Sutedjo,

2008).

Menurut Putra (cit., Mustafiza, 2010), berdasarkan penyebabnya,

hiperurisemia dapat diklasifikasikan menjadi:

e. Hiperurisemia primer

Merupakan hiperurisemia yang tidak disebabkan oleh penyakit lain. Biasanya

berhubungan dengan kelainan molekuler yang belum jelas dan adanya

kelainan enzim.

f. Hiperurisemia sekunder

Merupakan hiperurisemia yang disebabkan oleh penyakit atau penyebab lain.

Hiperurisemia jenis ini dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu kelainan

yang menyebabkan peningkatan de novo biosynthesis, peningkatan degradasi

ATP, dan underexcretion.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

19

g. Hiperurisemia idiopatik

Merupakan jenis hiperurisemia yang tidak jelas penyebab primernya dan tidak

ada kelainan genetik, fisiologi serta anatomi yang jelas.

Tujuan terapi antihiperurisemia yang diharapkan yaitu mempertahankan

kadar asam urat di bawah 6mg/dL. Dua kelas obat yang dapat digunakan untuk

menurunkan asam urat serum yaitu urikosurik dan allopurinol. Pemilihan salah

satu atau keduanya bergantung pada hasil pemisahan asam urat dalam urin selama

24 jam. Nilai di bawah 800 mg mengindikasikan undersecretion asam urat, maka

perlu uricosuric. Pasien dengan kadar asam urat lebih dari 800 mg menunjukkan

adanya produksi yang berlebihan dan membutuhkan allopurinol (Azzahra, 2010).

Kontrol hiperurisemia dilakukan dengan diet rendah purin, serta

menghindari obat-obatan yang meningkatkan kadar serum asam urat, terutama

diuretik. Selanjutnya diperlukan urate lowering agent seperti golongan xanthine

oxidase inhibitor, maupun uricosuric agent, dengan catatan tidak boleh dimulai

pada saat serangan akut. Jenis urate lowering agent yang pertama yaitu golongan

xanthine oxidase inhibitor dengan cara kerja penghambatan oksidasi hipoxantin

menjadi xantin, dan xantin menjadi asam urat. obat yang termasuk golongan ini

adalah allopurinol. Diberikan mulai dosis 100 mg/hari dan dinaikkan tiap minggu

sampai tercapai target (rata-rata diperlukan dosis minimal 300 mg/hari). Pada

gangguan fungsi ginjal dosis harus disesuaikan. Sedangkan jenis urate lowering

agent yang kedua yaitu golongan uricosuric agent, yang bekerja dengan cara,

menghambat reabsorbsi urat di tubulus renalis. Yang sering dipakai adalah

probenesid dan sulfinpirazon. Probenesid dengan dosis 0,5-3 gram dibagi 2-3 kali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

20

perhari. Sedangkan sulfinpirazon diberikan dengan dosis 300-400 mg dibagi 3-4

kali perhari. Pemakaian obat urikosurik ini telah diindikasikan pada keadaan

dengan ekskresi asam urat di urin <800 mg perhari, dan dengan fungsi ginjal yang

masih baik (creatinine clearance > 80 mL/menit). Pada beberapa kasus yang sulit

dikendalikan dengan obat tunggal, kombinasi uricosuric agent dan xanthine

oxidase inhibitor dapat dibenarkan (Hidayat, 2009). Hidrasi, alkalinisasi, dan

pemberian alupurinol secara agresif sebelum memulai kemoterapi dapat

meringankan disfungsi ginjal yang serius. Kedua tindakan pertama membantu

ekskresi fosfat dan asam urat, dal alupurinol mengurangi pembentukan asam urat.

dengan memantau konsentrasi eletrolit dan fungsi ginjal secara ketat, seseorang

dapat menghindari berkembangnya gagal ginjal (Schwartz, 2004).

Walaupun sebagian penderita dengan kadar asam urat darah yang tinggi

dapat tanpa gejala, tetapi hal ini memerlukan perhatian dan penanganan yang

memadai karena tidak hanya merusak sendi-sendi tubuh tetapi sebentar atau lama

dapat merusak organ-organ tubuh seperti ginjal, jantung dan lain-lain. Pada sendi

sendiri dapat menyebabkan gangguan dan cacat sendi, karena adanya deposit dari

kristal monosodium urat monohidrat pada sendi sebagai akibat dari adanya

hiperurikemia yang bertahun-tahun dengan kadar asam urat lebih dari 7 mg/dL.

Kadar asam urat tinggi biasanya menyebabkan pembentukan kristal asam urat

pada sendi-sendi (Nurhantoko, 2011).

Bahaya asam urat tinggi pada ginjal. Penderita hiperurikemia mempunyai

risiko menderita batu asam urat di dalam perjalanan penyakitnya. Adanya batu

asam urat menyebabkan peninggian tekanan di dalam ginjal dan penekanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

21

pembuluh-pembuluh darah yang menyebabkan bertambah tebalnya dinding

pembuluh darah dan berkurangnya aliran darah ke ginjal dengan akibat kerusakan

pada ginjal (Nurhantoko, 2011).

Gambar 3. menjelaskan dimana terjadinya hambatan pembentukan asam

urat oleh allopurinol dalam bentuk utuh dan oksipurinol sebagai metabolit aktif

allopurinol.

Gambar 3. Mekanisme penghambatan allopurinol terhadap enzim xantinoksidase pada pembentukan asam urat (drug.com, 2011)

Allopurinol (antihiperurisemia) sebagai penghambat xantin oksidase,

allopurinol segera menurunkan plasma urat dan konsentrasi asam urat di saluran

urin serta memfasilitasi mobilisasi benjolan. Obat ini sangat bermanfaat bagi

pasien dengan gagal ginjal atau batu urat yang tidak dapat diberi urokisurik.

Biasanya obat ini diberikan sekali sehari sebab metabolit aktif allopurinol waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

22

paruhnya panjang. Dosis awalnya 100 mg diberikan selama 1 minggu; kemudian

dinaikkan jika kadar asam urat masih tinggi. Kadar asam urat serum akan dicapai

dengan dosis harian 200-300 mg (Azzahra, 2010).

Interaksi allopurinol dengan obat lain:

1. Sitotoksik: allopurinol meningkatkan efek dan meningkatkan toksisitas dari

azatioprin dan merkaptopurin (mengurangi dosis azatioprin dan merkaptopurin

untuk seperempat dosis biasa); menghindari allopurinol disarankan oleh

produsen. Contoh sitotoksik lain, kapesitabin.

2. Diuretik: peningkatan risiko hipersensitivitas saat allopurinol diberikan

dengan tiazid dan diuretik lainnyat terutama dalam gangguan ginjal (BMJ

Group dan RPS Publishing, 2007)

F. Kanker Dan Kemoterapi Pada Anak Serta Efek Sampingnya

Leukemia limfoid, atau limfositik akut (acute lymphoid, lymphocytic,

leukemia, ALL) adalah kenker jaringan yang menghasilkan sel darah putih

(leukosit). Dihasilkan leukosit yang imatur atau abnormal dalam jumlah

berlebihan, dan leukosit-leukosit tersebut melakukan invasi ke berbagai organ

tubuh. Sel-sel leukemik berinfiltrasi ke dalam sumsum tulang, mengganti unsur-

unsur sel yang normal. Akibatnya, timbul anemia, dan dihasilkan sel darah merah

dalam jumlah yang tidak mencukupi. Timbul perdarahan akibat menurunnya

jumlah trombosit yang bersikulasi (Betz dan Sowden, 2009). Leukemia Limfositik

Akut (LLA) biasanya mempengaruhi anak usia 3-7 tahun (Zieve dan Chen, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

23

Penelitian pada anak-anak dengan leukemia limfoblastik akut yang sedang

dalam fase induksi kemoterapi didapatkan sebanyak 70% penderita tanpa

menunjukkan gejala klinis namun hasil laboratoriumnya menunjukkan telah

terjadi sindrom lisis tumor dan hanya 3% yang menunjukkan gejala klinis

(Permono, dkk, 2006).

Kemoterapi kanker merupakan terapi kanker dengan obat sitostatika (zat

yang dapat menghentikan pertumbuhan sel ganas) (Tjay dan Rahardja, 2007).

Sitostatika menurut asal dan mekanisme kerjanya dibagi beberapa golongan :

1. Anti Metabolit, yang termasuk golongan ini adalah sitosin-arabinosid, 5-

fluorourasil, 6-merkaptopurin, dan metotrexat. Golongan ini berhubungan erat

dengan unsur bangun asam nukleat sehingga dapat ikut serta dalam sistem

transport dan proses metabolit sampai strukturnya berbeda memblokade

proses selanjutnya.

2. Zat Alkilasi, berkhasiat kuat terhadap sel-sel yang sedang membelah. Khasiat

ini berdasarkan gugusan-alkilnya, yang sangat reaktif dan menyebabkan cross-

linking (saling mengikat) antara rantai-rantai DNA di dalam inti sel. Dengan

demikian prgandaan DNA terganggu dan pembelahan sel dirintangi. Contoh

sitostatika zat alkilasi yaitu: klormetin, klorambusil, dan meftelan.

3. Antibiotik, beberapa antibiotika yang berasal dari jenis jamur Streptomyces

juga berkhasiat sitostatis, disamping kerja antibakterinya. Zat-zat ini dapat

mengikat Dna secara kompleks, sehingga sintesanya terhenti. Golongan anti

tumor antibiotik umumnya obat yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme,

yang umumnya bersifat sel non spesifik, terutama berguna untuk tumor yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

24

tumbuh lambat. Mekanisme kerja terutama dengan jalan menghambat sintesa

DNA dan RNA. Yang termasuk golongan ini antara lain aktinomisin D,

mitomisin, doksorubisin, mithramisin, daunorubisin, epirubisin, bleomisin,

mitosantron, dan idarubisin.

4. Antimitotik

Zat-zat ini menghindari pembelahan sel pada metaphase (tingkat kedua dari

mitosis), jadi merintangi pembelahan inti. Antimitotik mencegah masuknya

belahan kromosom itu ke dalam anak inti. Golongan obat ini berikatan dengan

protein mikrotubuler sehingga menyebabkan disolusi struktur mitotic spindle

pada fase mitosis, antara lain paklitaksel, dosetaksel, vinblastin, vinorelin,

vinkristin, dan vindesin.

5. Topoisomerase Inhibitor

Obat ini mengganggu fungsi koenzim topoisomerase sehingga menghambat

proses transkripsi dan replikasi, diantaranya irinotekan, topotekan, dan

etoposit.

6. Cytoprotective agents

Macam-macamnya antara lain amifostin dan dekrazosan.

7. Lain-lain, seperti L-asparaginase, okreotid, estramustin, anagrelid, lavamisol,

heksametilmelamin, dan suramin (Tjay dan Raharja, 2008).

Kerusakan sel yang cepat sebagai akibat terapi sitostatika akan diikuti

keluarnya materi intraseluler ke sistem sirkulasi. Keluarnya materi intraseluler ini

melebihi kemampuan mekanisme buffer seluler dan kemampuan ekskresi ginjal,

sehingga timbul kekacauan metabolisme. Secara klinis sindrom lisis tumor dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

25

terjadi secara spontan, namun paling sering terjadi 48-72 jam sesudah dimulainya

terapi keganasan. Lisis sel yang terjadi dengan cepat secara langsung akan

menyebabkan pengeluaran ion kalium dan fosfat intrasel sehingga terjadi

hiperkalemia dan hiperfosfatemia. Asam nukleat purin yang dikeluarkan pada saat

kerusakan sel, oleh enzim xhantin oksidase hepar akan dimetabolisme menjadi

asam urat yang dapat menyebabkan terjadinya hiperurisemia (Permono, dkk.,

2006).

Gangguan pada ginjal mengurangi takaran pemberian dosis obat, terutama

yang dieliminasi melalui ginjal. Penyesuaian dosis dan keputusan terapetik

lainnya berdasarkan fungsi ginjal akan menjamin ketepatan pengobatan sesuai

keadaan ginjal dan menghindari keputusan yang salah (Dipiro, dkk., 2005).

G. Keterangan Empiris

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan panduan pengunaan antihiperurisemia

pada pasien anak-anak dengan pengobatan kemoterapi yang mengalami

penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) dihitung dengan formula Schwartz dan

Counahan-Barratt untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian di RSUP dr.

Sardjito tahun 2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai Penggunaan Antihiperurisemia pada Pengobatan

Kemoterapi Anak Berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus Menggunakan Formula

Schwartz dan Counahan-Barratt di RSUP dr. Sardjito Tahun 2010 merupakan

jenis penelitian observasional deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif.

Penelitian observasional merupakan penelitian dengan menggunakan

teknik pendekatan guna mendapatkan data primer dengan cara langsung

mengamati objek datanya (Jogiyanto, 2008). Rancangan penelitian deskriptif

evaluatif karena tujuan penelitian adalah memberikan gambaran tentang

kesesuaian dosis obat antihiperurisemia pada pasien anak-anak dalam pengobatan

kemoterapi berdasarkan nilai LFG menurut formula Schwartz dan Caunahan-

Barratt.

Penelitian ini bersifat retrospektif karena data yang digunakan dalam

penelitian ini diambil dengan melakukan penelusuran dokumen terdahulu, yaitu

pada lembar rekam medis pasien di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

a) Variabel bebas : nilai LFG yang dihitung menggunakan formula Schwartz

dan Counahan-Barratt

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

27

b) Variabel tergantung : regimen dosis antihiperurisemia

2. Variabel terkendali

a) Umur

3. Variabel tidak terkendali

a) Nilai serum kreatinin

b) Berat badan

c) Tinggi badan

4. Pasien anak yang memiliki rentang usia 1-11 tahun yang telah menerima

kemoterapi dan pada rekam medis tercantum data laboratorium serum

kreatinin, berat badan, dan tinggi badan serta menerima terapi

antihiperurisemia di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta selama tahun 2010. Setiap

pasien dapat menyumbang satu atau lebih kasus.

5. Karakteristik pasien anak yang membutuhkan regimen dosis adalah pasien

yang menjalani kemoterapi dan mengalami penurunan LFG yang bila

dihitung dengan formula Schwartz dan Counahan-Barratt memiliki nilai LFG

< 60 ml/min/1,73 m2 selama dirawat di RSUP dr. Sarjito Yogyakarta tahun

2010.

6. Nilai LFG dihitung dengan formula Schwartz dan Counahan-Barratt. Kedua

formula membutuhkan beberapa data pasien meliputi usia, jenis kelamin, dan

tinggi badan anak-anak, dapat dirumuskan sebagai berikut:

a) Schwartz LFG = [ tinggi badan (cm) x k ] / serum kreatinin, dimana nilai k

untuk anak 1-13 tahun adalah 0,55.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

28

b) Counahan-Barratt (ml/min/1,73m2) = [tinggi badan (cm) x k] / SrCr

(mg/dl), dimana nilai k adalah sebesar 0,43.

C. Bahan atau Materi Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

rekam medis pasien anak yang telah menjalani kemoterapi dan memiliki data

kreatinin serum serta uji laboratorium terkait kreatinin serum serta mendapat

terapi sitosatiska dan obat antihiperurisemia di RSUP dr. Sardjito Jalan Kesehatan

nomor 1, Yogyakarta selama tahun 2010. Kriteria eksklusi berupa diagnosa gagal

ginjal akut maupun kronis dengan nilai serum kreatinin serum lebih dari 5 mg/dL.

D. Alat atau Instrumen Penelitian

1. Lembar pengambilan data

2. Alat hitung

E. Tata Cara Penelitian

1. Analisis situasi

Analisis situasi adalah dengan melakukan perijinan dan observasi

lokasi di RSUP dr. Sardjito. Alasan pemilihan karena rumah sakit ini

memiliki klinik pelayanan kanker terpadu Tulip. Perijinan dilakukan dengan

memberikan surat pengantar dari Universitas Sanata Dharma kepada pusat

pengembangan pendidikan dan penelitian RSUP dr. Sardjito. Observasi

dilakukan dengan melihat data laboratorium mengenai kreatinin serum dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

29

obat antihiperurisemia yang digunakan oleh pasien anak kemoterapi yang

dirawat di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010 yang diperoleh dari

instalasi laboratorium dan catatan medik rumah sakit pada bulan Januari 2010

hingga Desember 2010.

2. Pengambilan data

Data pasien yang diperoleh adalah dari lembar rekam medis dipilih

sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan oleh penulis.

Data yang diambil meliputi nomor rekam medis, tanggal periksa, data serum

kreatinin, obat antihiperurisemia yang diperoleh, umur, jenis kelamin, berat

badan, dan tinggi badan pasien anak yang dirawat di RSUP dr. Sardjito

selama tahun 2010.

3. Pengolahan Data

Data yang diperoleh akan dievaluasi menurut formula Schwartz dan

Counahan-Barratt untuk menentukan nilai LFG kemudian dilakukan evaluasi

terkait kesesuaian dosis antihiperurisemia. Data yang diperoleh akan

disajikan dalam bentuk tabel, diagram batang, dan atau diagram pie.

F. Tata Cara Analisis Hasil

Data kualitatif yang diperoleh dibahas dalam bentuk uraian dan secara deskriptif

dalam bentuk tabel dan atau gambar diagram. Data pasien akan dikelompokkan

terlebih dahulu sebagai berikut:

1. Pengelompokan nilai LFG semua pasien anak berdasarkan formula Schwartz

dan Counahan-Barratt yang mendapatkan obat antihiperurisemia pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

30

pengobatan kemoterapi di RSUP dr. Sarjito Yogyakarta tahun 2010. Nilai

LFG yang diperoleh dari kedua metode dibandingkan secara statistik. Jika

didapat nilai LFG dari kedua perhitungan formula tersebut memiliki distribusi

yang tidak normal maka keduanya dibandingkan dengan uji Shapiro-Wilk.

2. Pengelompokan pasien anak yang mengalami penurunan fungsi ginjal dengan

nilai LFG <60 ml/menit/1,73 m2 berdasarkan formula Schwartz dan

Counahan-Barratt dan memperoleh kemoterapi disertai obat antihiperurisemia

di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010.

3. Pengelompokan pasien anak yang mengalami penurunan fungsi ginjal yang

perlu penyesuaian regimen dosis antihiperurisemia berdasarkan nilai LFG

menurut formula Schwartz dan Counahan-Barratt pada pengobatan

kemoterapi di RSUP dr. Sarjito Yogyakarta tahun 2010. Hubungan antara

formula Schwartz dan Counahan-Barratt dengan penyesuaian dosis akan diuji

dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Regimen dosis yang dilakukan

untuk pasien kemoterapi anak yang mengalami penurunan nilai LFG menurut

formula Schwartz dan Counahan-Barratt di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

tahun 2010 berdasarkan umur dan berat badan pasien. Perhitungan regimen

dosis anak menggunakan perhitungan Body Surface Area (BSA) dengan

rumus:

(Hartmann, Czock, dan Keller, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi kesesuaian

penggunaan obat antihiperurisemia pada pasien kemoterapi anak berdasarkan

formula Schwartz dan Counahan Barratt (CB) di RSUP DR. Sardjito. Formula

Schwartz dan Counahan Barratt (CB) untuk mengetahui profil LFG anak adalah

formula terbaik untuk pasien anak (Mattman, dkk., 2006). Populasi yang

digunakan adalah populasi pasien kanker anak selama tahun 2010 yaitu 171

pasien. Sedangkan, jumlah sampel yang memasuki kriteria inklusi yaitu 9 pasien

yang menjadi 26 kasus menurut tanggal pemeriksaan.

A. Profil LFG Kasus Berdasarkan Penurunan Fungsi Ginjal

Nilai Laju filtrasi Glomerulus pada pasien anak dipengaruhi oleh faktor-

faktor seperti tinggi badan, berat badan, usia, dan juga jenis kelamin. Karena itu

nilai normal LFG pada anak berbeda dengan nilai LFG normal dari dewasa dan

geriatri. Nilai LFG normal anak dengan usia lebih dari 8 bulan laki-laki maupun

perempuan adalah sebesar 96 ± 22 ml/min/1, 73 m2 dan untuk anak usia 2 – 12

tahun dengan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan adalah 133 ± 27

ml/min/1,73 m2. Penyakit ginjal kronis (CKD) didefinisikan sebagai kerusakan

pada ginjal atau LFG < 60 ml/min/1,73 m2 selama 3 bulan atau lebih yang terjadi

pada anak-anak dan remaja. Standar nilai LFG pada anak-anak dan remaja tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

32

dapat digunakan pada dewasa karena nilai LFG pada anak dipengaruhi usia dan

luas permukaan tubuh (Hogg,dkk., 2003).

Menurut Hogg, dkk., 2003, nilai normal LFG pada anak-anak usia di atas

8 minggu adalah 96 ± 27 ml/min/1,73 m2 dan pada penelitian ini ditemukan 1

kasus dengan nilai LFG sebesar 99 ml/min/1,73 m2 menurut Schwartz dan 77,40

ml/min/1,73 m2 menurut Counahan-Barratt yang artinya memiliki nilai LFG

normal. Nilai normal LFG pada usia 2-11 tahun adalah 133 ± 27 ml/min/1,73 m2.

Berikut adalah nilai LFG pada kasus kemoterapi anak usia 2 sampai dengan 8

tahun:

Tabel III. Profil Nilai LFG Kasus Kemoterapi Anak (2-8 tahun) MenggunakanAntihiperurisemia Berdasarkan Formula Schwartz dan Counahan-Barratt

LFG(ml/min/1,73m2)

Schwartz Counahan-Barratt

Jumlah Persentase Jumlah Persentase<106 13 52% 25 100%

106-160 (133±27) 12 48% 0 0%>160 0 0% 0 0%Total 25 100 % 25 100%

Pemeriksaan serum kreatinin pada 26 data kasus digunakan untuk

menghitung LFG kasus. Perhitungan LFG berdasarkan formula Schwartz terdapat

persentase tertinggi (52%) di bawah nilai normal yaitu <106 ml/min/1,73m2 dan

berdasarkan formula Counahan-Barratt perhitungan LFG seluruh kasus (100%)

juga berada di bawah nilai normal yaitu <106 ml/min/1,73m2. Artinya sebagian

besar ginjal dari kasus telah mengalami penurunan fungsi ginjal.

Penurunan fungsi ginjal pasien kemoterapi sering terjadi sebagai efek

samping dari obat pada pengobatan kemoterapi. Penurunan fungsi ginjal

mengharuskan adanya perubahan regimen dosis secara individu bagi pasien untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

33

mengindari toksisitas dari obat. Perubahan regimen dosis yang dilakukan terkait

penurunan fungsi ginjal memerlukan pencatatan usia, berat badan, tinggi badan,

dan serum kreatinin agar dapat dihitung nilai LFG menurut formula Schwartz dan

Counahan-Barratt. Di bawah ini adalah tahapan fungsi ginjal kasus kemoterapi

anak menggunakan antihiperurisemia berdasarkan nilai LFG.

Tabel IV. Data Penurunan Fungsi Ginjal Berdasarkan LFG.

Degree ofimpairment

LFG(ml/min/1,73

m2)

Formula Schwartz Formula Counahan-Barratt

Jumlah Presentase Jumlah Presentase

Stage 1 ≥ 90 22 84,6% 7 26,9%Stage 2 60 – 89 4 15,4% 17 65,4%

Stage 3 a 45 – 59 0 0% 2 7,7%Stage 3 b 30 – 44 0 0% 0 0%Stage 4 15 – 29 0 0% 0 0%Stage 5 < 15 0 0% 0 0%Total 26 100% 26 100%

Dari tabel IV dapat diketahui persentase pasien kemoterapi anak yang

mendapat antihiperurisemia dan memiliki data perhitungan LFG berdasarkan

formula Schwartz serta memiliki fungsi ginjal pada tahap 1 atau fungsi ginjal

normal terdapat 84,6% kasus dan pada tahap 2 atau terjadi sedikit penurunan

fungsi ginjal terdapat 15,4% kasus, sedangkan pada tahap 3a, 3b, 4, dan 5 tidak

terdapat kasus. Persentase pasien kemoterapi anak yang mendapat

antihiperurisemia dan memiliki data perhitungan LFG berdasar formula

Counahan-Barratt serta memiliki fungsi ginjal tahap 1 atau fungsi ginjal normal

terdapat 26,9% kasus, pada tahap 2 atau terjadi sedikit penurunan fungsi ginjal

terdapat 65,4% kasus, dan pada tahap 3a atau fungsi ginjal menurun pada tahap

moderat dengan atau tanpa kerusakan ginjal lainnya terdapat 7,7% kasus,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

34

sedangkan pada tahap 3b, 4, dan 5 tidak terdapat kasus. Kerusakan ginjal dapat

ditentukan dari perhitungan LFG selama lebih dari 3 bulan dengan hasil yang

sama yaitu, di bawah 60 ml/min/1,73 m2 (Hogg, dkk., 2003).

Penelitian ini menggunakan 26 data kasus yang dianalisis normalitas

menggunakan analisis Shapiro-Wilk. Normalitas distribusi data LFG formula

Schwartz dan formula Counahan-Barratt didapat hasil normal, maka dilanjutkan

analisis uji beda dengan menggunakan analisis uji T berpasangan. Dari hasil uji

beda didapat signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 sehingga diketahui

adanya perbedaan bermakna antara nilai LFG berdasarkan formula Schwartz dan

formula Counahan-Barratt (Dahlan, 2009). Perbedaan bermakna nilai LFG kedua

formula menyebabkan distribusi tahap fungsi ginjal kasus juga berbeda.

B. Penyesuaian Regimen Dosis Obat Antihiperurisemia Berdasarkan LFG

Penyesuaian dosis antihiperurisemia pada pasien kemoterapi anak dengan

penurunan fungsi ginjal di RSUP dr. Sardjito tahun 2010 dapat dilakukan

berdasarkan nilai LFG terhadap guideline McAuley dan menurut guideline Drug

Information Handbook (DIH). Nilai LFG diperhitungkan sebagai pendekatan

penurunan fungsi ginjal pasien. Pasien dengan penurunan fungsi ginjal tahap 1

dan tahap 2 tidak memerlukan penyesuaian dosis. Penyesuaian dosis dilakukan

jika penurunan fungsi ginjal pasien sudah masuk ke tahap 3 yaitu dengan nilai

LFG < 60ml/min/1,73 m2 (Ansell, Risdale, dan Caskey, 2003). Di bawah ini

adalah persentase kasus penggunaan obat antihiperurisemia yang memerlukan

penyesuaian regimen dosis dengan nilai LFG < 60ml/min/1,73 m2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

35

Tabel V. Kasus Penggunaan Obat Antihiperurisemia yang Memerlukan

Penyesuaian Regimen Dosis

Penyesuaian regimenDosis Obat Anti-hiperurisemia

Formula Schwartz Formula Counahan-Barratt

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Tidak perlu 26 100% 24 92,3%

Perlu 0 0% 2 7,7%

Total 26 100% 26 100%

Dari tabel V diketahui dari 26 kasus pengobatan kemoterapi yang

menggunakan obat antihiperurisemia tidak terdapat kasus yang memerlukan

perubahan regimen dosis jika dianalisis menggunakan formula Schwartz.

Sedangkan, jika dianalisis dengan formula Counahan-Barratt terdapat 2 kasus

yang memerlukan penyesuaian regimen dosis. Kasus menurut formula Counahan-

Barrat yang memerlukan penyesuaian regimen dosis memiliki nilai LFG di bawah

60 ml/min/1,73m2 seperti yang tercantum dalam tabel VI.

Tabel VI. Penyesuaian Regimen Dosis Menurut Nilai LFG Formula Counahan-

Barratt

No.

Kasus

No.

RM

Tgl.

Periksa

BB TB SrCr Asam

Urat

LFG

Schwartz

LFG

C-B

11 01.48.

40.10

14/07/2010 19 115 0,93 12 68,01 53,17

12 01.48.

40.10

16/07/2010 19 115 0,94 7.8 67,29 52,61

Nilai LFG kasus berdasarkan formula Counahan-Barratt yang memerlukan

penyesuaian dosis adalah 53,17 ml/min/1,73m2 dan 52,61 ml/min/1,73m2 yang

artinya kasus telah mengalami penurunan fungsi ginjal pada tahap moderat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

36

Dari diagram batang di bawah ini dapat dilihat perbedaan persentase kasus

yang memerlukan penyesuaian dosis antara hasil perhitungan menurut formula

Schwartz dan menurut Counahan-Barratt.

Gambar 4. Persentase Peresepan Kasus Kemoterapi Anak yang MemerlukanPenyesuaian Regimen Dosis dengan Penggunaan Obat Antihiperurisemia di

RSUP dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2010

Dari gambar 4, diketahui bahwa menurut formula Schwartz dan Counahan-

Barratt, persentase peresepan obat antihiperurisemia yang memerlukan

penyesuaian regimen dosis sangat sedikit dibandingkan persentase yang tidak

memerlukan penyesuaian dosis. Penyesuaian dosis menurut formula Schwartz

adalah 0% dan menurut formula Counahan-Barratt adalah 7,7%. Perbedaan besar

persentase penyesuaian dosis yang perlu dilakukan menurut kedua formula

disebabkan adanya perbedaan nilai konstanta. Konstanta pada formula Counahan-

Barratt lebih kecil daripada formula Schwartz, yaitu 0,43 dan konstanta formula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

37

Schwartz adalah 0,55. Dengan konstanta yang lebih kecil pada formula

Counahan-Barratt, menyebabkan nilai hasil perhitungan LFG kasus menjadi lebih

kecil dan kemungkinan masuk ke dalam gagal ginjal tahap 3 menjadi lebih besar.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mattman tahun 2006 dengan standar

emas iothalamate, didapat hasil bahwa formula Schwartz lebih akurat daripada

formula Counahan-Barratt untuk mengetahui fungsi ginjal. Formula Schwartz

memiliki persentase eror sebesar 18,0 ± 12,9% dan formula Counahan-Barratt

sebesar 19,5 ± 14,1%. Pada penyesuaian dosis antihiperurisemia yang perlu

dilakukan berdasarkan nilai LFG, formula Schwartz dapat dikatakan lebih spesifik

dan efektif untuk mengukur nilai LFG anak. Hal ini karena formula Schwartz

memiliki konstanta dengan rentang usia yang lebih sempit dibandingkan formula

Counahan-Barratt. Konstanta formula Schwartz (0,55) digunakan untuk anak usia

1-13 tahun, sedangkan konstanta formula Counahan-Barratt (0,43) digunakan

untuk anak usia di bawah 18 tahun.

Dari hasil analisis uji satistik menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov di

dapat signifikansi 0,277 yang artinya formula Schwartz dan formula Counahan-

Barratt tidak memiliki hubungan perlunya perubahan regimen dosis pada kasus.

Pada penelitian ini, tidak ditemukan terkait dengan perubahan regimen dosis

menurut formula Schwartz sedangkan menurut formula Counahan-Barratt terdapat

2 kasus.

Perubahan regimen dosis obat antihiperurisemia menurut guideline DIH

dilakukan dengan perhitungan: 200-300 mg/m2/hari (mengunakan BSA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

38

Perubahan regimen dosis menurut guideline McAuley dengan nilai LFG < 60

ml/min/1,73 m2 adalah: 150-200 mg/ hari.

Hiperurisemia terjadi sebagai bentuk sindrom lisis tumor pada keadaan

hiperleukositosis. Hiperleukositosis adalah keadaan dimana jumlah leukosit pada

darah tepi melebihi 100.000/m. Sedangkan, sindrom lisis tumor adalah kelainan

metabolik sebagai akibat dari nekrosis sel-sel tumor atau apoptosis fulminan, yang

terjadi spontan maupun setelah terapi (Noviat, 2008). Pada penelitian ini,

hiperurisemia terjadi akibat sindrom lisis tumor dari sel kanker leukemia yang

diberi kemoterapi sitotoksik. Sindrom lisis tumor terjadi pada sel kanker yang

memiliki kemampuan berproliferase tinggi dan pada penelitian ini adalah

Limfositik Leukemia Akut dan Myeloid Leukemia Akut. Diagram di bawah ini

menunjukan presentase diagnosa kanker pada kasus kemoterapi anak

menggunakan antihiperurisemia.

Gambar 5. Presentase Diagnosa Pada Kasus Kemoterapi Anak MenggunakanAntihiperurisemia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

39

Pada penelitian ini terdapat 25 kasus dengan diagnosa Acute Limphositik

Leukemic dan 1 kasus dengan diagnosa Acute Myeloid Leukemic. Kedua jenis

kanker ini memiliki resiko terjadinya hiperurisemia sebagai sindrom lisis tumor.

Allopurinol sebagai obat antihiperurisemia dapat menurunkan kadar asam

urat dalam darah dengan menghambat pembentukan asam urat. Penghambatan

pembentukan asam urat oleh allopurinol terjadi pada katabolisme purin, tanpa

mengganggu biosintesis purin. Mekanisme reaksi allopurinol mengurangi

pembentukan asam urat secara reaksi biokimia adalah dengan menjadi inhibitor

xanthine oxidase. Xanthine oxidase adalah enzim yang mereduksi O2 menjadi

H2O2 dalam sitosol dan enzim merupakan yang bertanggung jawab untuk

pembentukan hipoksantin menjadi xantin dan xantin menjadi asam urat yang

merupakan produk akhir dari metabolisme purin dalam manusia. Metabolit aktif

allopurinol yaitu oxipurinol (alloxanthine) juga bekerja sebagai inhibitor xanthine

oxidase. Dengan adanya inhibitor xhantine oksidase, kadar hipoksantin dan xantin

dalam darah meningkat. Hipoksantin dan xantin dikeluarkan dari tubuh melalui

ginjal lebih cepat daripada asam urat (Krakoff, 2006).

C. Kesesuaian Dosis Antihiperurisemia dalam Resep dengan Guideline

Perubahan regimen dosis dilakukan jika nilai LFG hasil perhitungan

formula Schwartz dan Counahan-Barratt adalah < 60 ml/min/1,73 m2. Pada pasien

dengan penurunan fungsi ginjal, perubahan regimen dosis tidak hanya dilakukan

berdasarkan nilai LFG tetapi juga dengan perhitungan Body Surface Area (BSA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

40

Perhitungan Body Surface Area (BSA) menurut formula Mosteller:

(Hartmann, Czock, and Keller, 2010).

Perubahan regimen dosis allopurinol menurut guideline McAuley tidak

menggunakan penentuan dosis berdasarkan usia dan Body Surface Area (BSA),

melainkan hanya berdasarkan fungsi ginjal dilihat dari nilai LFG. Berikut adalah

perubahan regimen dosis berdasarkan LFG dengan formula Counahan-Barratt

menurut guideline McAuley:

Tabel VII. Perubahan Regimen Dosis Berdasarkan LFG dengan Formula

Caunahan-Barratt (C-B) menurut guideline McAuley di RSUP DR. Sardjito

Tahun 2010

No.Kasus

No.Rm

Usia BB TBLFGC-B

Anti -hiperurisemia

DosisFrekuensi

Penyesuaian Dosis(mg/hari)

Kesesuaian Dosis

1101.48.40.10

8 th 19 115 53,17Allopurinol

80mg

2 x3/4

150-200 S*

1201.48.40.10

8 th 19 115 52,61Allopurinol

80mg

2 x3/4

150-200 S*

Keterangan: * = Sesuai

Dari hasil perubahan dosis yang ditentukan menggunakan guideline

McAuley, dapat ditentukan persentase kesesuaian dosis antihiperurisemia yang

diberikan oleh RSUP dr. Sardjito tahun 2010 kepada pasien kemoterapi anak.

Persentase kesesuaian dosis antihiperurisemia menurut guideline McAuley

tercantum pada tabel VIII di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

41

Tabel VIII. Kesesuaian Dosis Antihiperurisemia Berdasarkan LFG (< 60

ml/min/1,73 m2) Terhadap Guideline McAuley

Kesesuaian Dosis Formula Schwartz Formula Counahan-Barratt

Jumlah Persen Jumlah Persen

Tidak Sesuai 0 0% 0 0%

Sesuai 0 0% 2 7,7%

Tidak PerluPerubahan RegimenDosis

26 100% 24 92,3%

Total 26 100% 26 100%

Dari tabel VII dapat diketahui bahwa penggunaan antihiperurisemia

berdasarkan nilai LFG dengan formula Counahan-Barratt terdapat 2 kasus (7,7%)

yang memerlukan perubahan regimen dosis. Dosis obat antihiperurisemia pada

kedua kasus ini memiliki kesesuian antara dosis yang diberikan oleh RSUP dr.

Sardjito tahun 2010 kepada pasien terhadap guideline McAuley sebesar 100%

seperti yang tercantum dalam tabel XIII.

Perubahan regimen dosis selain menurut guideline McAuley juga dapat

dilakukan menurut Drug Information Handbook (DIH). Berikut adalah perubahan

regimen dosis menurut guideline DIH:

Tabel IX. Perubahan Regimen Dosis Berdasarkan BSA menurut guideline Drug

Information Handbook (DIH) di RSUP DR. Sardjito Tahun 2010

No.Kasus

No.Rm

Usia BB TB BSAAnti -

hiperurisemia

DosisFrekuensi

Penyesuaian Dosis(mg/hari)

KesesuaianDosis

1101.48.40.10 8 th 19 115 0,8

Allopurinol

80mg

2 x3/4 160-240 S*

1201.48.40.10 8 th 19 115 0,8

Allopurinol

80mg

2 x3/4 160-240 S*

Keterangan : * = Sesuai

Perubahan regimen dosis allopurinol menurut DIH dilakukan berdasarkan

Body Surface Area (BSA) kasus sehingga didapat dosis individual untuk menjaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

42

fungsi ginjal agar tidak terjadi penurunan fungsi lebih lanjut. Kesesuaian dosis

obat antihiperurisemia yang diberikan RSUP dr. Sardjito tahun 2010 kepada

pasien kemoterapi anak tercantum dalam tabel X.

Tabel X. Kesesuaian Dosis Antihiperurisemia Berdasarkan Body Surface Area

(BSA) Terhadap Drug Information Handbook (DIH)

Kesesuaian Dosis 200-300 mg/m2/hariJumlah Persen

Tidak Sesuai 0 0%Sesuai 2 7,7%

Tidak Perlu PerubahanRegimen Dosis

24 92,3%

Total 26 100%

Pada tabel IX, terdapat 2 (7,7%) kasus penggunaan antihiperurisemia

pada pasien kemoterapi anak yang memerlukan penyesuaian dosis menurut DIH.

Perhitungan dosis obat antihiperurisemia menurut DIH dibandingkan dengan

dosis yang diberikan oleh RSUP DR. Sardjito tahun 2010 memiliki kesesuaian

sebesar 100% dan tercantum dalam tabel X.

Pada pasien kemoterapi anak yang mengalami penurunan fungsi ginjal

dengan nilai LFG <60 mg/min/1,73m2 dan menggunakan obat-obatan yang

diekskresikan melalui ginjal memerlukan perubahan regimen dosis. Obat yang

diekskresi melalui ginjal akan memperberat kerja ginjal yang berakibat

memperburuk kondisi ginjal dan menaikan akumulasi obat pada tubuh sehingga

bersifat toksik. Hal ini mengakibatkan perlunya perubahan regimen dosis.

Perubahan regimen dosis allopurinol perlu dilakukan karena allopurinol

dalam bentuk utuh dikeluarkan melalui ginjal sebanyak 12 % dan bentuk

metabolit aktif oxypurinol dikeluarkan melalui ginjal sebanyak 76% (Lacy, dkk.,

2009). Perubahan regimen dosis allopurinol menurut guideline McAuley dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

43

menurut DIH dilakukan dengan perhitungan Body Surface Area (BSA) tiap

pasien. Dengan mengetahui BSA tiap pasien dapat ditentukan dosis yang

diperlukan secara individual dan meminimalkan kelebihan dosis obat yang akan

berakibat penurunan fungsi ginjal lebih lanjut.

D. Obat-obatan Sitostatika yang Menginduksi Hiperurisemia

Pengobatan kemoterapi pasien anak menggunakan obat sitostatika dan

obat diuretik terdapat efek samping hiperurisemia. Pada kasus penelitian

ditemukan penggunaan obat sitostatika dan obat diuretik yang menyebabkan

naiknya kadar asam urat dalam darah. Obat sitostatika yang menyebabkan

hiperurisemia pada kasus adalah metotreksat dan hidroksiurea yang merupakan

antimetabolit dan vinkristin yang merupakan antineoplastik. Obat diuretik dengan

efek samping hiperurisemia yang digunakan adalah furosemid (Lacy, dkk., 2009).

Di bawah ini adalah rincian jumlah kasus menggunakan obat yang menginduksi

hiperurisemia.

Tabel XI. Penggunaan Obat yang Menginduksi Hiperurisemia pada Kasus

Obat Yang MenginduksiHiperurisemia Pada Kasus

Jumlah Kasus

Furosemid 17Furosemid + Metotreksat 4Furosemid + Hidroksiurea 1Metotreksat + Vinkristin 1Tidak menggunakan 3Total 26

Pada kasus kemoterapi anak menggunakan antihiperurisemia terdapat 3

kasus yang tidak menggunakan obat yang menginduksi hiperurisemia. Kasus

pertama menggunakan obat allopurinol, spironolakton, cefotaxim, gentamicin,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

44

bicnat, dan KCl. Kasus kedua menggunakan obat yang sama dengan kasus

pertama dengan tambahan transfusi PRC. Sedangkan kasus ketiga hanya

menggunakan allopurinol.

Furosemid sebagai diuretik bekerja mem-blok kotransporter Na-K-Cl

(NKCC) dalam membran luminal pars asendens lengkung Henle di ginjal, dengan

mengikat ke ion Cl- yang terletak dalam domain transmembran kotransporter

tersebut, sehingga menghambat reabsorpsi natrium, klorida, ion kalium, dan air

(Familypractice, 2011). Diuretik pada kemoterapi berfungsi untuk mencegah

terjadinya kerusakan ginjal dan membantu pengeluaran material intraseluler dari

tubuh melalui ginjal agar tidak terjadi nefrotoksik (Darusman, 2002). Penggunaan

diuretik dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat. Karena terjadi

pengurangan volume plasma maka filtrasi asam urat melalui glomerulus

berkurang dan reabsorbsi asam urat oleh tubulus meningkat (Tierney & Stephen,

2004).

Antimetabolit dibagi dalam 4 sub antimetabolit yaitu, analog purin, analog

pirimidin, analog asam folat, dan analog urea. Metotreksat termasuk antimetabolit

sebagai analog asam folat yang beraksi antagonis dan dapat menginhibisi sintesis

DNA. Metotreksat berikatan dengan dihidrofolat reduktase, menghambat

pembentukan reduksi folat dan timidilat sintetase, menghasilkan inhibisi purin dan

sintesis asam timidilat, dan kemudian, menghambat sintesis DNA dan RNA

(Lacy, dkk., 2009; Familypractice, 2011).

Hidroksiurea adalah antimetabolit analog urea. Hidroksiurea selektif

menghambat ribonukleosida difosfat reduktase yang merupakan suatu enzim yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

45

diperlukan untuk mengkonversi diphosphates ribonucleoside menjadi

diphosphates deoxyribonucleoside. Diphosphates deoksiribonukleosida yang tidak

terbentuk menyebabkan sel kanker tidak bisa masuk ke fase S, sehingga tidak

terjadi sintesis DNA sel kanker. Agen ini juga memiliki aktivitas radiosensitizing

dengan mempertahankan sel-sel kanker pada fase G1 dan mengganggu perbaikan

DNA. Dengan adanya antimetabolit, sel kanker menggunakan substrat yang salah

untuk membentuk DNA sehingga pembentukan sel kanker baru terhambat.

Sedangkan substrat yang sesungguhnya tetap dapat melakukan biosintesis tanpa

adanya pengaruh dari antagonis purin, pirimidin, folat, dan urea (Lacy, dkk.,

2009; Familypractice, 2011).

Vinkristin sebagai antineoplastik bekerja dengan mengikat tubulin dan

menghambat pembentukan mikrotubul. Vinkristin akan menangkap sel kanker

pada metafase dengan mengganggu pembentukan gelondong mitosis pada fase m

dan s (Lacy, dkk., 2009).

Pada sel kanker metabolisme purin dan pirimidin lebih tinggi daripada sel

normal (Rahayu, 2010). Dengan penggunaan obat-obatan sitostatika terlebih

secara kombinasi maka pemusnahan sel tumor terjadi dalam jumlah besar yang

mengakibatkan terlepasnya zat-zat purin dan pirimidin yang dirombak menjadi

asam urat (Tjay dan Raharja, 2007). Hal inilah yang menyebabkan produksi asam

urat meningkat dengan pemakaian sitostatika antimetabolit dan antineoplastik.

Sitostatika antimetabolit dan anti neoplastik tidak menekan mengurangi pelepasan

purin dan pirimidin yang hasil katabolismenya adalah asam urat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Profil LFG pasien kanker anak yang mendapat antihiperurisemia pada

pengobatan kemoterapi menggunakan formula Schwartz di RSUP dr.

Sardjito tahun 2010 yaitu 84,6% pada tahap I, 15,4% pada tahap II, dan

tidak ada pada tahap III, IV, V. Sedangkan dengan formula Counahan-

Barratt di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010 yaitu 26,9% pada

tahap I, 65,4% pada tahap II, 7,7% pada tahap IIIa, dan tidak ada pada

tahap IIIb, IV, V.

2. Persentase kasus peresepan pada pasien kanker anak yang mendapat

antihiperurisemia pada pengobatan kemoterapi yang mengalami

penurunan LFG dan memerlukan perubahan regimen dosis dalam

pemberian antihiperurisemia sebesar 0% berdasarkan formula Schwartz

dan 7,7% berdasarkan formula Counahan-Barratt dengan nilai LFG <60

mg/min/1,73m2 di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010.

3. Kesesuaian dosis obat allopurinol pada pasien kanker anak dengan

penurunan LFG berdasarkan formula Schwartz dan Counahan-Barratt di

RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010 menurut guideline Drug

Information Handbook, 2009 sebesar 100% dan McAuley sebesar 100%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

47

B. Saran

1. Nilai LFG kasus kemoterapi anak yang mendapat antihiperurisemia yaitu

allopurinol di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010 menurut formula

Counahan-Barratt terdapat paling banyak pada tahap II dimana terjadi

sedikit penurunan fungsi ginjal sehingga perlu monitoring penentuan dosis

obat agar tidak memperparah penurunan fungsi ginjal.

2. Penelitian selanjutnya hendaknya memiliki gold standard yang sesuai bagi

pasien anak di Indonesia guna mengevaluasi formula yang lebih baik

untuk digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

48

DAFTAR PUSTAKA

Anjelin R., Arifin H., Raveinal, Darwin D., 2011, Analisa Drug Related ProblemsPada Pasien Hiperurisemia di Bangsal Rawat Inap dan Rawat JalanPenyakit Dalam RSUP DR. M. Djamil Padang, Skripsi, UniversitasAndalas Padang.

Ansell D., Risdale S., dan Caskey F., 2010, Changing Patterns of RenalReplacement Therapy, http://fds.oup.com/ www.oup.com/pdf/13/9780199560035 chapter1.pdf, diakses tanggal 12 November 2011

Azzahra, 2010, Asam Urat, http://azzahrablog.wordpress.com/2010/05/27/asam-urat, diakses tanggal 28 April 2011.

Berry CE and JM Hare, 2004, Xanthine Oxidoreductase and CardiovascularDisease: Molecular Mechanism and Pathophysiological Implications, Am JPhysiol, pp: 589-606.

BMJ Group dan RPS Publishing, 2007, British National Formulary, GGP MediaGmBh, Possneck, Germany, pp. 711.

Dahlan, M. S., 2009, Statistik Untuk Kedokteran Kesehatan, edisi 4, SalembaMedika, Jakarta, pp. 30-45, 66-70

Darusman, K.R., 2002, Kemoterapi Pada Anak, Referat, Universitas Trisakti,Jakarta.

Dedelis, S., 2007, Genetic and developmental anomalies, Genetic metabolicdiseases, Purine metabolism, http://www.humpath.com/?purine-metabolism, diakses tanggal 17 Desember 2011.

Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., and Posey,L. M., 2005, Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach, 6th

edition, McGrawHill, New York, pp. 95; 774.

Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., and Posey,L. M., 2008, Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach, 7th

edition, McGrawHill, New York, pp. 711; 2092.

Familypractice, 2011, Methotrexate; Loop Diuretic; Hydroxyurea, http://www.fPnotebook.com/asp3/search2.aspx?qu, diakses tanggal 3 Januari 2012.

FDA, 2011, Allopurinol Description, http://www.drugs.com/pro/ allopurinol.html,diakses tanggal 20 Desember 2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

49

Greene, R. J., and Harris, N. D., 2000, Pathology and Therapeutics forPharmacists-A Basis for Clinical Pharmacy Practice , 2th ed.,Pharmaceutical Press, London, pp. 658.

Hartmann, B., Czock, D., and Keller, F., 2010, Drug Therapy in Patients withChronic Renal Failure, Dtsch Arztab Int, 107(37), 647–56.

Hediger MA, Johnson RJ, Miyazaki H, Endou H. 2005. Molecular Physiology ofUrate Transport. Am J Physiol, pp: 125-33.

Hidayat, R., 2009, Gout Dan Hiperurisemia, Medicinus, vol.22, No.2, 47-48.

Hogg, R. J., Furth, S., Lemley, K., F., Portman, R., Schwartz, G., J., Coresh, J., etal., 2003, National Kidney Foundation’s Kidney Disease OutcomesQuality Initiative Clinical Practice Guidelines for Chronic Kidney Diseasein Children and Adolescents : Evaluation, Classification, andStratification, Pediatrics, 111, 1416-1421.

Hyon K. C., David B. M., dan Anthony M. R., 2005, Pathogenesis of Gout, AnnIntern Med. ;143:499-516.

Johnson RJ, Kang DH, Feig DI, Kivlighn S, Kanelis J, Watanabe S, Tuttle KR,Mazzali M. 2003. Is There a Pathogenic Rule of Uric Acid inHypertension,Cardiovascular and Renal Disease? Hypertension Journal, pp: 1183-90.

Jogiyanto, 2008, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, Penerbit Andi,Yogyakarta, pp. 89-90.

Junaidi I, 2006, Rematik dan Asam Urat, PT Buana Ilmu Populer, Jakarta, pp. 49-70.

Kaparang K, 2007, Penyakit Kaum Bangsawan, PT Etika Media Utama,Jakarta,pp.18-39.

Kertia, N., 2009, Asam Urat, Yogyakarta, PT Bentang Pustaka, 98.

Knott, L., 2010, Asssesing Renal Function, http://www.patient.co.uk/doctor/Assessing-Renal-Function.htm, diakses tanggal 17 Desember2011.

Krakoff, I.W., 2006, Use of Allopurinol in Preventing Hyperuricemia in Leukemiaand Lymphoma, http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/10970142(196611)19:11%3C1489::AID-CNCR2820191105%3E3.0.CO;2-F/abstract, diakses tanggal 10 November 2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

50

Kumar, P. & Clark, M. (2004). Kumar & Clark clinical medicine. (5th ed.)Edinburgh: W.B. Saunders.

Lacy, C. F., Amstrong, L. L., Goldman, M. P., and Lance, L. L., 2008, DrugInformation Handbook, 17th ed., Lexi-Comp, U.S., pp.66

Marks, Dawn B., Marks, Allan D., dan Smith, Colleen M., 2000, BiokimiaKedokteran Dasar, EGC, Jakarta, 112.

Mattman, A., Eintracht, S., Mock, T., Schick, G., Seccombe, D., W., Hurley, R.,M., White, C., T., 2006, Estimating Pediatric Glomerular Filtration Ratesin the Era of Chronic Kidney Disease Staging, J Am Soc Nephrol, 17,487-496.

McAuley, 2003, Drug-induced hyperuricemia (common agents),http://globalrph.com/uricacid.htm, diakses tanggal 10 Desember 2011.

McAuley, 2011, Allopurinol - Zyloprim ® - Renal dosing,http://globalrph.com/allopurinol_renal.htm, diakses tanggal 10Desember 2011.

McCellan, W., and Young, B., 2009, National Kidney and Urologic DiseasesInformation Clearinghouse, http://kidney.niddk.nih.gov/Kudiseases/pubs/yourkidney/, diakses tanggal 6 Maret 2011.

Mustafiza, P.V., 2010, Hubungan Antara Hiperurisemia Dengan Hipertensi,Skripsi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Nankivell, B.J, 2001, Abnormal Laboratory Result, Creatinin Clearance and TheAssesment of Renal Function, Aust rescr, 24:15-7.

Noviat, H, 2008, Hiperleukositosis-Tumor Lisis Sindrom,http://ebookfkunsyiah.wordpress.com/2008/09/21/hiperleukositosis-tumor-lisis-sindrom, diakses tanggal 15 Januari 2012.

Nurhantoko, H, 2011, Bahaya Asam Urat, http://www.obatpenyakit-2u.com/index.php/page/94/3, diakses tanggal 12 Januari 2012.

Pardede, S. O., 2001, Sistatin C dan Hubungannya dengan Fungsi Ginjal padaAnak, Universitas Indonesia, Cermin Dunia Kedokteran, No. 132, Jakarta.

Patel, P., 2009,Glomerular Filtration Rate, http://www.nlm.nih.gov/ medlineplus/ency/article/007305.htm, diakses tanggal 6 Maret 2011.

Permono, B., Ugrasena IDG., Ratwita, MA., 2006, Hiperleukositosis,http://www.pediatrik.com/isi03.php?page=html&hkategori=pdt&direkto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

51

ri=pdt&filepdf=0&pdf=&html=07110-myoi244.htm, diakses tanggal 28April

Poggio, E., D., Nef, P., C., Wang, X., Greene, T., Lente, F., Dennis, V., W., andHall, P., M., 2005, Performance of the Cockcroft-Gault and Modification of Diet in Renal Disease Equations in Estimating GFR in Ill HospitalizedPatients, Am J Kidney Dis, 46, 242-252.

Purwaningsih, T.,2009, Faktor-faktorRisiko Hiperurisemia, Skripsi, UniversitasDiponegoro, Semarang.

Purwata, H., 2009, Replubika Yogya: Pelayanan Kanker Anak RSUP SardjitoTerbaik di Asia Tenggara, 15,http://www.scribd.com/doc/14667126/Republika-Yogya-Senin-2742009,diakses tanggal 12 Januari 2012.

Rachmawati, E., 2009, Efek Samping Kemoterapi, http://kesehatankompas.com/reas/2009/7/23/09355377, diakses tanggal 6 Maret 2011.

Rahayu, P., 2010, Evaluasi Penggunaan Antiemetika pada Pasien KankerNasofaring dengan Kemoterapi di Instalasi Rawat Inap RSUP DrMoewardi Surakarta Tahun 2009, Skripsi, Universitas MuhammadiyahSurakarta, Surakarta

Rodgers, P.G., 2009, Glomerular Disease Primer : The Normal Kidney,http://www2.niddk.nih.gov/NIDDKLabs/Glomerular_Disease_Primer/KidneyDisease.htm, diakses tanggal 7 Desember 2011.

Schwartz, M. W., 2004, Pedoman Klinis Pediatri, EGC, Jakarta, pp.442.

Setiadi, 2007, Anatomi dan Fisiologi Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta, pp. 121-126.

Setiyawati E., Yustin, E.E.S, Pudjiati, S.R., 2008, Manifestasi Klinik danPenatalaksaan Efek Samping Sitostatika Pada Kulit, Berkala KesehatanKlinis, vol XIV, No2, Desember 2008:120-126.

Spiritia, 2008, Apakah Resiko Toksisitas Ginjal Terkait Dengan Tenofovir?,http://spiritia.or.id/news/bacanews.php?nwno=0990, diakses tanggal 5Oktober 2011.

Sumariyono, 2007, Hiperurisemia dan Obesitas, Semijurnal Farmasi danKedokteran, 40 (5), 73-36

Sutedjo, AY, 2009, Mengenal Penyakit Melalui Hasil PemeriksaanLaboratorium, Amara Books, Yogyakarta, pp. 77.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

52

Tjay, T., H., and Rahardja, K., 2007, Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan,dan Efek Sampingnya, Edisi 6, Elex Media Komputindo, Jakarta, pp. 221-228

Tierney,L.M., and Stephen, J. 2004. Current Medical Diagnosis Treatment. LangeMedical Book. Jakarta, 459-483

Wibowo, 2005, Anatomi Tubuh Manusia, Gramedia, Jakarta, pp. 98.

Yayasan Onkologi Anak Indonesia, 2009, Indonesian Childhood CancerFoundation, Childhood Cancer is Curable, http://www.yoai-foundation.org/profil.php, diakses tanggal 28 Desember 2011.

Zieve, D., dan Chen Y.B., 2012, Acute Lymphocytic Leukemia (ALL),www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000541.htm, diakses tanggal12 Januari 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

53

Lampiran 1. Data Kasus Penggunaan Antihiperurisemia dan Kesesuaian Dosis Berdasarkan LFG dengan Formula Caunahan-Barratt (C-B)

dan BSAmenurut guideline McAuley di RSUP DR. Sardjito Tahun 2010

No.

KasusNo. Rm Usia BB TB

LFG

C-BBSA

Anti -

hiperurisemiaDosis Frekuensi

Penyesuaian

Dosis

(mg/hari)

Kesesuaian

Dosis

1 01.48.40.10 8 th 19 115 53.17 0.8 Allopurinol 80 mg 2 x 3/4 120-160 S

2 01.48.40.10 8 th 19 115 52.61 0.8 Allopurinol 80 mg 2 x 3/4 120-160 S

Keterangan:

No. Rm Nomor Rekam Medis

JK Jenis Kelamin

BB Berat Badan

TB Tinggi Badan

LFG Laju Filtrasi Glomerulus

C-B Caunahan-Barratt

BSA Body Surface Area

TS Tidak Sesuai

S Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

54

Lampiran 2. Regimen Dosis Obat Antihiperurisemia (Oral) Dengan Gangguan Fungsi Ginjal Menurut McAuley (www.globalrph.com)

Dosis Pemeliharaan Pasien Gangguan Ginjal

ClCr (ml/min) Dosis (mg)

> 80 Dosis Biasa

60 - 80 200 - 250 mg sehari

40 - 60 150 - 200 mg sehari

20 - 40 100 - 150 mg sehari

10 - 20 100 mg sehari

< 10 100 mg setiap 1-2 hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

55

Lampiran 3. Data Kasus Penggunaan Antihiperurisemia dan Kesesuaian Dosis Berdasarkan LFG dengan Rumus Body Surface Area

(BSA) dan Regimen Dosis Anak Dengan Hiperurisemia Sekunder Menurut DIH (Drug Information Handbook) di RSUP DR. Sardjito

Tahun 2010

No.

KasusNo. Rm Usia BB TB

LFG

C-BBSA

Anti -

hiperurisemiaDosis Frekuensi

Penyesuaian

Dosis

(mg/hari)

Kesesuaian

Dosis

11 01.48.40.10 8 th 19 115 53.17 0.8 Allopurinol 80 mg 2 x 3/4 160-240 S

12 01.48.40.10 8 th 19 115 52.61 0.8 Allopurinol 80 mg 2 x 3/4 160-240 S

Keterangan:

No. Rm Nomor Rekam Medis

BB Berat Badan

TB Tinggi Badan

LFG Laju Filtrasi Glomerulus

BSA Body Surface Area

TS Tidak Sesuai

S Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

56

Lampiran 4. Persentase Kesesuaian Dosis Antihiperurisemia Berdasarkan ProfilLFG Formula Caunahan-Barratt (C-B) dan Rumus Body Surface Area (BSA)

Kesesuaian Dosis Jumlah Persentase

Tidak Sesuai 0 0%

Sesuai 2 100%%

Total 2 100%

Lampiran 5. Persentase Kesesuaian Dosis Antihiperurisemia Berdasarkan RumusBody Surface Area (BSA) dan Regimen Dosis Menurut Drug Information Handbook(DIH)

Kesesuaian Dosis Jumlah Persentase

Tidak Sesuai 0 0%

Sesuai 2 100%

Total 2 100%

Lampiran 6. Data Penurunan Fungsi Ginjal Berdasarkan LFG

Degree ofimpairment

LFG(ml/min/1,73

m2)

Formula Schwartz FormulaCounahan-Barratt

Jumlah Presentase Jumlah Presentase

Stage 1 ≥ 90 22 84.6% 7 26.9%

Stage 2 60 – 89 4 15.4% 17 65.4%

Stage 3 a 45 – 59 0 0% 2 7.7%

Stage 3 b 30 – 44 0 0% 0 0%

Stage 4 15 – 29 0 0% 0 0%

Stage 5 < 15 0 0% 0 0%

Total 26 100% 26 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

57

Lampiran 7. Data Normalitas Usia

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

usia .185 26 .023 .915 26 .034

a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives

Statistic Std. Error

usia Mean 4.81 .423

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 3.94

Upper Bound 5.68

5% Trimmed Mean 4.83

Median 4.00

Variance 4.642

Std. Deviation 2.154

Minimum 1

Maximum 8

Range 7

Interquartile Range 3

Skewness .113 .456

Kurtosis -1.094 .887

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

58

Lampiran 8. Data NormalitasBerat Badan

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

BeratBadan .151 26 .131 .951 26 .245

a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives

Statistic Std. Error

BeratBadan Mean 15.669 .6467

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 14.337

Upper Bound 17.001

5% Trimmed Mean 15.593

Median 15.500

Variance 10.875

Std. Deviation 3.2977

Minimum 9.2

Maximum 23.0

Range 13.8

Interquartile Range 3.0

Skewness .437 .456

Kurtosis .479 .887

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

59

Lampiran 9. Data Normalitas Tinggi Badan

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Tinggi_Badan .181 26 .028 .894 26 .012

a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives

Statistic Std. Error

Tinggi_Badan Mean 108.31 1.971

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 104.25

Upper Bound 112.37

5% Trimmed Mean 108.76

Median 110.00

Variance 101.022

Std. Deviation 10.051

Minimum 81

Maximum 125

Range 44

Interquartile Range 9

Skewness -.958 .456

Kurtosis 1.279 .887

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

60

Lampiran 10. Data Normalitas Serum Creatinin

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

serum_creatinin .140 26 .200* .905 26 .021

a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives

Statistic Std. Error

serum_creatinin Mean .5950 .02666

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound .5401

Upper Bound .6499

5% Trimmed Mean .5863

Median .5550

Variance .018

Std. Deviation .13592

Minimum .40

Maximum .94

Range .54

Interquartile Range .15

Skewness 1.149 .456

Kurtosis 1.253 .887

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

61

Lampiran 11. Data Normalitas LFG Formula Schwartz

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Schwartz .130 26 .200* .944 26 .169

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Descriptives

Statistic Std. Error

Schwartz Mean 103.38 3.270

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 96.65

Upper Bound 110.12

5% Trimmed Mean 104.04

Median 105.50

Variance 278.086

Std. Deviation 16.676

Minimum 67

Maximum 128

Range 61

Interquartile Range 28

Skewness -.497 .456

Kurtosis -.057 .887

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

62

Lampiran 12. Data Normalitas LFG Formula Caunahan Barratt

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

CB .150 26 .138 .942 26 .146

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

63

Descriptives

Statistic Std. Error

CB Mean 80.88 2.531

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 75.67

Upper Bound 86.10

5% Trimmed Mean 81.38

Median 82.50

Variance 166.586

Std. Deviation 12.907

Minimum 53

Maximum 100

Range 47

Interquartile Range 21

Skewness -.518 .456

Kurtosis -.041 .887

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

64

Lampiran 13. Data Uji Perbandingan LFG Formula Schwartz dan FormulaCaunahan-Barratt

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 scwart 103.38 26 16.676 3.270

CB 80.88 26 12.907 2.531

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

65

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 scwart & CB26 1.000 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)Mean

Std.

Deviatio

n

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

scwart -

CB

22.50

03.787 .743 20.970 24.030

30.29

725 .000

Lampiran 14. Data Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov

Frequencies

formula N

regimen_dosis Schwartz 26

Counahan-

Barratt26

Total 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

66

Test Statisticsa

regimen_dosi

s

Most Extreme

Differences

Absolute .077

Positive .000

Negative -.077

Kolmogorov-Smirnov Z .277

Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000

a. Grouping Variable: formula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

67

Lampiran 15. Surat Ijin Penelitian RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

68

Lampiran 16. Sertifikat Penelitian RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase

69

BIOGRAFI PENULIS

Meiryna Harjani, penulis skripsi berjudul Analisis Laju Filtrasi

Glomerulus Penggunaan Antihiperurisemia Pada Pengobatan

Kemoterapi Anak Menggunakan Formula Schwartz , lahir di

Salatiga pada tanggal 6 Mei 1990, merupakan putri bungsu dari

pasangan Djoni Hardjono dan Yenia.

Awal pendidikan ditempuh di TK Laboratorium Salatiga (1994-1996). Selanjutnya

penulis menempuh pendidikannya di SD Laboratorium Salatiga (1996-1999) dan SD

Swasta Xaverius Metro (1999-2002), SMP Swasta Xaverius Metro (2002-2005), serta

masa SMA ditempuh di SMA Negeri 6 Yogyakarta (2005-2008). Lulus dari

pendidikan di tingkat SMA, penulis melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2008-2012). Selama

menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

penulis pernah mengikuti kegiatan organisasi dan kepanitiaan lepas, yaitu sebagai

divisi Pubdekdok organisasi Pharmasi Performance dan Pharmasi Even Club 2008,

Fotografer Buletin Farmaholic 2009, dan Peserta Kampanye Informasi Obat Nasional

2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI