PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/17697/2/088114067_Full.pdf ·...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/17697/2/088114067_Full.pdf ·...
PENILAIAN KUALITAS PELAYANAN BERDASARKAN KEPMENKES RI
NOMOR 1027/MENKES/SK/IX/2004 DI APOTEK PADA KECAMATAN
KRATON, MANTRIJERON, MERGANGSAN DAN WIROBRAJAN KOTA
YOGYAKARTA PERIODE FEBRUARI TAHUN 2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Febriwany Silvi Manurung
NIM : 088114067
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PENILAIAN KUALITAS PELAYANAN BERDASARKAN KEPMENKES RI
NOMOR 1027/MENKES/SK/IX/2004 DI APOTEK PADA KECAMATAN
KRATON, MANTRIJERON, MERGANGSAN DAN WIROBRAJAN KOTA
YOGYAKARTA PERIODE FEBRUARI TAHUN 2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Febriwany Silvi Manurung
NIM : 088114067
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Seperti fajar di pagi hari, yang selalu terbit tepat pada waktunya.
Aku mau percaya Tuhan, bahwa pertolongan-Mu bagi ku, akan
selalu sampai tepat pada waktu-Nya. Sekalipun aku belum
melihat apa pun hari ini, aku mau tetap percaya padaMu.
Percaya pada janji-janjiMu (Franky Sihombing)
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada
yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa
yang bekerja di dalam kita (Efesus 3:20)
Karya ini ku persembahkan untuk,Tuhan Yesus Kristus,
Papa, mama, dan adikku tersayang,My Love,
Keluarga besar Manurung dan Sinaga,Teman-temanku,dan Almamaterku
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Seperti fajar di pagi hari, yang selalu terbit tepat pada waktunya.
Aku mau percaya Tuhan, bahwa pertolongan-Mu bagi ku, akan
selalu sampai tepat pada waktu-Nya. Sekalipun aku belum
melihat apa pun hari ini, aku mau tetap percaya padaMu.
Percaya pada janji-janjiMu (Franky Sihombing)
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada
yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa
yang bekerja di dalam kita (Efesus 3:20)
Karya ini ku persembahkan untuk,Tuhan Yesus Kristus,
Papa, mama, dan adikku tersayang,My Love,
Keluarga besar Manurung dan Sinaga,Teman-temanku,dan Almamaterku
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Seperti fajar di pagi hari, yang selalu terbit tepat pada waktunya.
Aku mau percaya Tuhan, bahwa pertolongan-Mu bagi ku, akan
selalu sampai tepat pada waktu-Nya. Sekalipun aku belum
melihat apa pun hari ini, aku mau tetap percaya padaMu.
Percaya pada janji-janjiMu (Franky Sihombing)
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada
yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa
yang bekerja di dalam kita (Efesus 3:20)
Karya ini ku persembahkan untuk,Tuhan Yesus Kristus,
Papa, mama, dan adikku tersayang,My Love,
Keluarga besar Manurung dan Sinaga,Teman-temanku,dan Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatNya, penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penilaian Kualitas Pelayanan Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor
1027/MENKES/SK/IX/2004 di Apotek pada Kecamatan Kraton, Mantrijeron,
Mergangsan dan Wirobrajan Kota Yogyakarta Periode Februari Tahun 2012”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu Farmasi (S, Farm.), Program Studi Farmasi.
Selama menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mengalami permasalahan,
kesulitan, suka dan duka. Namun dengan adanya dukungan, perhatian dan
semangat dari berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan
ijin bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini.
2. Pemerintah Kota Yogyakarta (BAPEDA) yang telah memberikan ijin bagi
peneliti untuk melakukan penelitian ini.
3. Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Yogyakarta yang telah
memberikan ijin peneliti untuk melakukan penelitian ini.
4. Ibu Sri Siwi Rahayu, S. Si., Apt. selaku Apoteker Pengelola dan ibu
Bernadetta Wenni Sukma Windari, S.Farm., Apt., selaku Apoteker
Pendamping di Apotek Sanata Dharma yang telah memberikan ijin dan
bantuan selama menjalani proses validasi kuesioner.
5. Apoteker Pengelola Apotek di Kecamatan Kraton, Mantrijeron, Mergangsan
dan Wirobrajan Kota Yogyakarta yang telah memberikan ijin dan bantuan bagi
peneliti selama menjalani proses penelitian.
6. Responden yang datang ke Apotek yang telah bersedia meluangkan waktu
untuk mengisi kuesioner penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
7. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. sebagai dosen pembimbing yang telah
memberi dukungan, perhatian, semangat dan bimbingan dalam mengarahkan
penulis dari awal hingga selesai pembuatan skripsi ini.
8. Bapak Drs. Djaman Manik, Apt., dan bapak Ipang Djunarko, M.Sc.,Apt
selaku dosen penguji atas waktu, bimbingan dan saran yang telah diberikan
9. Seluruh dosen pengajar dan staf di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan bantuan dan ilmu pengetahuan melalui materi
kuliah kepada penulis selama mengikuti proses perkuliahan.
10. Orang tua ku dan adik-adik ku tercinta yang telah memberikan kasih sayang,
cinta, dukungan dan perhatian hingga penulis bisa mnyelesaikan skripsi ini.
11. Yustus Nicodemus Kamanasa, yang selalu memberikan semangat, inspirasi,
dukungan, dan selalu setia menemani peneliti selama penelitian.
12. Teman – teman senasib dan seperjuangan selama penelitian, Johana Tania
Gunawan dan Oktin Sulastri atas bantuan, semangat, dan kerjasama dari awal
hingga akhir penelitian.
13. Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2008 dan kelas FKK A 2008, yang
telah memberikan dukungan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu,
memberikan doa, dukungan dan perhatian bagi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terjadi kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan
pembaca.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................... .. i
HALAMAN JUDUL............................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................................vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................vii
PRAKATA...................................................................................................... ......viii
DAFTAR ISI.........................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xv
INTISARI..............................................................................................................xvi
ABSTRACT............................................................................................................xvii
BAB I. PENGANTAR..........................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................................1
1. Permasalahan..............................................................................................3
2. Keaslian Penelitian .....................................................................................3
3. Manfaat Penelitian......................................................................................5
B. Tujuan Penelitian..............................................................................................6
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA...................................................................7
A. Apotek ..............................................................................................................7
B. Apoteker ...........................................................................................................7
C. Kualitas Pelayanan ...........................................................................................9
D. Resep Obat .......................................................................................................17
E. Model Kualitas Jasa..........................................................................................20
F. Diagram Kartesius ............................................................................................24
G. Keterangan Empiris ..........................................................................................26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB III. METODE PENELITIAN.......................................................................27
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................................27
B. Variabel dan Definisi Operasional ...................................................................27
1. Variabel........................................................................................................27
2. Definisi Operasional ....................................................................................28
C. Bahan atau Materi Penelitian ...........................................................................29
1. Sampel dan Teknik Sampling.....................................................................29
2. Besar Sampel ..............................................................................................29
D. Instrumen Penelitian.........................................................................................29
E. Tempat Penelitian.............................................................................................30
F. Tata Cara Penelitian .........................................................................................30
a. Analisis Situasi ...........................................................................................30
b. Pembuatan Kuesioner.................................................................................30
c. Pengujian Kuesioner...................................................................................32
d. Penyebaran Kuesioner ................................................................................33
e. Pengumpulan Kuesioner.............................................................................34
f. Pengolahan Data.........................................................................................34
g. Wawancara .................................................................................................35
G. Analisis Hasil ...................................................................................................36
H. Kesulitan Penelitian..........................................................................................36
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................37
A. Karakteristik Responden ..................................................................................37
1. Jenis Kelamin .............................................................................................37
2. Usia Responden..........................................................................................38
3. Pendidikan Terakhir ...................................................................................38
4. Jumlah Kunjungan ke Apotek ....................................................................38
5. Terakhir Kunjungan ...................................................................................39
6. Hal yang membuat responden datang kembali ke Apotek .........................39
B. Analisis Gap dan Digram Kartesius .................................................................40
1. Apotek Berbintang Satu .............................................................................42
2. Apotek Berbintang Dua..............................................................................46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
3. Apotek Berbintang Empat ..........................................................................61
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................66
A. Kesimpulan.......................................................................................................66
B. Saran.................................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................67
LAMPIRAN..........................................................................................................69
BIOGRAFI PENULIS ..........................................................................................97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Pernyataan yang mengandung tiga aspek dalam kuesioner .................31
Tabel II. Klasifikasi Kesenjangan (gap) .............................................................35
Tabel III. Hasil Analisis Gap dan Diagram Kartesius Di Apotek Kecamatan
Kraton, Mergangsan, Mantrijeron dan Wirobrajan Kota Yogyakarta .41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kualitas Jasa.................................................................................... 21
Gambar 2. Diagram Kartesius............................................................................24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data..............69
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data............. 71
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian...................................................................... 72
Lampiran 4. Karakteristik Responden................................................................76
Lampiran 5. Hasil Analisis Gap dan Diagram Kartesius di Apotek Kecamatan
Kraton, Mergangsan, Mantrijeron dan Wirobrajan Kota Yogyakarta
.....................................................................................................78
Lampiran 6. Hasil Wawancara Langsung dengan Apoteker...........................92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
INTISARI
Pergeseran paradigma pelayanan kefarmasian dari drug oriented ke patientoriented harus diikuti dengan peningkatan keterampilan dan kemampuan dariapoteker. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui kualitas pelayananapoteker di apotek berdasarkan Kepmenkes RI Nomor1027/MENKES/SK/IX/2004.
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan menggunakanrancangan cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner kepadapasien yang menebus resep di Apotek Kecamatan Kraton, Mantrijeron, Mergangsandan Wirobrajan Kota Yogyakarta. Kuesioner yang diberikan berisi tentangkarakteristik responden dan karakteristik kualitas pelayanan berdasarkanpengelolaan sumber daya, pelayanan, dan empati. Analisis data menggunakanmetode analisis gap, dan penyajian data menggunakan diagram kartesius.
Hasil analisis gap untuk keseluruhan aspek termasuk dalam klasifikasi gaptingkat sedang untuk setiap kecamatan. Hal ini menunjukkan pelayanan yangdiberikan sudah cukup baik tetapi kualitas pelayanan masih perlu ditingkatkansehingga responden yang datang ke apotek merasa puas dari pelayanan yangdiberikan.
Kata kunci : Apotek, Kepmenkes RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
Paradigm of pharmaceutical care changed from drug oriented to the patientoriented to be followed with increased skill and the ability of pharmacists. Thisstudy has aims to get information about the service quality pharmacists at thepharmacies based on Kepmenkes RI No 1027/MENKES/SK/IX/2004.
The kind of research is observational study with using cross sectionaldesign. The data was collected through questionnaires to the patients who areprescription at pharmacies subdistric Kraton, Mantrijeron, Mergangsan andWirobrajan in Yogyakarta. The questionnaire provided contains aboutcharacteristics of respondents and characteristics of service quality based on themanagement of resources, services, and empathy. Data analysis is using gapanalysis method and presentation of data is using cartesian diagram.
The result of gap analysis for all the aspects included in the classification ofa moderate gap for each sub-district. This indicates the service provided has beengood enough but the quality of service still needs to be improved so thatrespondents who came to apothecary feel satisfied of services provided.
Keywords: Pharmacies, Kepmenkes RI No 1027/MENKES/SK/IX/2004.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004
menyebutkan bahwa Apotek adalah tempat tertentu tempat dilakukan pekerjaan
dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat
(Direktorat Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2004).
Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari obat
ke pasien yang mengacu kepada pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care).
Kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula berfokus pada pengelolaan obat
sebagai komoditi menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup dari pasien. Sebagai konsekuensi perubahan
orientasi tersebut, apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan perilaku untuk dapat melaksanakan interaksi langsung dengan
pasien. Bentuk interaksi tersebut antara lain adalah melaksanakan pemberian
informasi, monitoring penggunaan obat dan mengetahui tujuan akhirnya sesuai
harapan dan terdokumentasi dengan baik. Apoteker harus memahami dan
menyadari kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error)
dalam proses pelayanan (Direktorat Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, 2004).
Menteri Kesehatan Republik Indonesia menimbang bahwa dalam rangka
meningkatkan mutu dan efisiensi pelayanan Kefarmasian yang berasaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pharmaceutical Care perlu menetapkan standar pelayanan Kefarmasian dengan
Keputusan Menteri sehingga memutuskan semua tenaga kefarmasian dalam
melaksanakan tugas profesinya di apotek agar mengacu pada standar sebagaimana
ditetapkan dalam keputusan ini (Direktorat Jendral Pelayanan Kefarmasian dan
Alat Kesehatan, 2004).
Sebagai upaya agar apoteker dapat melaksanakan pelayanan kefarmasian
dengan baik, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Depatemen Kesehatan bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia
(ISFI) menyusun Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek untuk menjamin
mutu pelayanan kefarmasian kepada masyarakat yaitu Kepmenkes RI Nomor
1027/MENKES/SK/IX/2004. Apoteker di apotek dalam menjalankan praktek
kefarmasian mendapatkan perlindungan hukum bila praktek kefarmasian tersebut
dijalankan sesuai standar yang berlaku, yaitu Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek menurut Kepmenkes RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 (Direktorat
Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2004).
Berdasarkan keterangan di atas, peneliti tertarik untuk memberikan
penilaian kualitas pelayanan yang diberikan apoteker di apotek dengan standar
Kepmenkes RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 sebagai upaya agar apoteker
dapat melaksanakan standar pelayanan kefarmasian di apotek sehingga menjamin
mutu pelayanan kefarmasian kepada masyarakat. Penelitian ini dilakukan di
apotek kecamatan kota Yogyakarta yang memiliki jumlah apotek terbanyak.
Tetapi karena perizinan dari pihak apotek, maka peneliti memperluas wilayah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
penelitian menjadi empat kecamatan yang saling berdekatan yaitu kecamatan
Kraton, Mantrijeron, Mergangsan dan Wirobrajan Kota Yogyakarta.
Penelitian ini dilakukan di apotek Kota Yogyakarta karena peneliti ingin
menilai kualitas pelayanan dari apotek yang memiliki labelisasi. Dinas kesehatan
kota Yogyakarta telah memberikan labelisasi terhadap 119 apotek pada Juni – Juli
2010. Dari program labelisasi ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas dari
apotek. Labelisasi ini terbagi menjadi 4 bintang dimana apotek yang dinyatakan
berkualitas cukup akan mendapatkan sertifikat dengan satu tanda bintang. Apotek
berkualitas lebih dari cukup ditandai dengan dua bintang. Apotek berkualitas baik
mendapatkan tiga bintang. Apotek berkualitas sangat baik mendapatkan tanda
empat bintang. Kriteria penilaian dilakukan dengan melihat berbagai aspek,
diantaranya legalitas, administratif, sarana apoteker dan pengelolaan obat
(Hermawan, 2010).
1. Permasalahan
Seperti apakah kualitas pelayanan di apotek kecamatan Kraton,
Mantrijeron, Mergangsan dan Wirobrajan Kota Yogyakarta berdasarkan standar
Kepmenkes RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004?
2. Keaslian penelitian
Sejauh yang peneliti ketahui, belum pernah dilakukan penelitian mengenai
penilaian kualitas pelayanan berdasarkan kepmenkes RI nomor
1027/MENKES/SK/IX/2004 di apotek pada kecamatan Kraton, Mantrijeron,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Mergangsan dan Wirobrajan Kota Yogyakarta tahun 2012. Beberapa penelitian
sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu :
1. Sukmajati, 2007, Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Berdasarkan KepMenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 Di Kota
Yogyakarta dan mengkaji pemahaman apoteker mengenai medication record dan
konseling. Penelitian ini termasuk jenis penelitian non eksperimental dengan
rancangan penelitian deskriptif. Responden dalam penelitian ini adalah Apoteker
Pengelola Apotek atau Apoteker Pendamping yang bersedia mengisi kuesioner.
Kuesioner yang digunakan menggunakan likert skala dua. Hasil penelitiannya
menyatakan bahwa apoteker di apotek Kota Yogyakarta belum melaksanakan
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek berdasarkan Kepermenkes RI Nomor
1027/MENKES/SK/IX/2004 secara menyeluruh dalam semua aspek dari
KepMenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 yaitu pengelolaan sumber daya,
pelayanan dan evaluasi mutu pelayanan. Perbedaan dengan penelitian ini, adalah
menilai kualitas pelayanan yang diterima pasien dan disesuaikan dengan
parameter utama KepMenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 yaitu
pengelolaan sumber daya, pelayanan, dan aspek empati.
2. Christina, 2006, Perbandingan Harapan dan Kenyataan Terhadap Kualitas
Pelayanan untuk Menggambarkan Kepuasan Konsumen dengan Resep Obat di
Apotek Kimia Farma Area Manajer Bisnis Yogyakarta Periode Desember 2009-
Januari 2010. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuntitatif non eksperimental
dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik
quota sampling dengan sampel minimum berdasarkan tipe penelitian kausal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
komparatif. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa keseluruhan kualitas
pelayanan dilihat dari tingkat kepuasan konsumen dibandingan dengan harapan.
Harapan dan kenyataan konsumen didapatkan bahwa konsumen di Apotek Kimia
Farma Area Manajer Bisnis Yogyakarta puas terhadap pelayanan yang diberikan.
Sedangkan pada penelitian ini, memberikan penilaian kualitas pelayanan
berdasarkan KepMenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di apotek pada
kecamatan Kraton, Mantrijeron, Mergangsan dan Wirobrajan Kota Yogyakarta.
Pengambilan sampel pada penelitian ini ditentukan oleh peneliti yaitu diambil
besar sampel minimum selama hari kerja di apotek dari setiap kecamatan.
3. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai evaluasi pihak apotek,
dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk meningkatkan kualitas pelayanan di
apotek kecamatan Kraton, Mantrijeron, Mergangsan dan Wirobrajan Kota
Yogyakarta dengan standar Kepmenkes RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004
yang berorientasi pada tingkat harapan dan kenyataan yang dirasakan pasien.
B. Tujuan Penelitian
Mengetahui kepuasan dari pengunjung apotek di kecamatan Kraton,
Mantrijeron, Mergangsan dan Wirobrajan yang sudah di labelisasi berdasarkan
kriteria pengelolaan sumber daya, pelayanan, aspek empati menurut Kepmenkes
RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Apotek
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1027/MenKes/SK/IX/2004, apotek adalah tempat tertentu tempat dilakukan
pekerjaan dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada
masyarakat (Direktorat Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
2004).
Perlengkapan apotek adalah adalah semua peralatan yang dipergunakan
untuk melaksanakan kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek (Direktorat Jendral
Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2004).
B. Apoteker
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di apotek
menyatakan apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi
dan telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku
dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker.
Dalam pengelolaan apotek, apoteker harus memiliki kemampuan menyediakan
pelayanan yang baik, mengambil keputusan yang tepat, kemampuan
berkomunikasi antar profesi, menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi
multidisipliner, kemampuan mengelola SDM secara efektif, selalu belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
sepanjang karier, dan membantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk
meningkatkan pengetahuan (Direktorat Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, 2004).
Apoteker farmasi klinik adalah pelaku pelayanan kesehatan yang
meningkatkan penggunaan obat yang efektif, aman, dan ekonomik bagi individu
serta masyarakat. Semua apoteker perlu mengembangkan beberapa pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang perlu untuk suatu pendekatan klinik dalam
praktiknya, tetapi luas dan tingkat dari spesialisasi dalam pengembangan ini akan
beragam, bergantung pada tingkat keterlibatan klinik langsung apoteker rumah
sakit dengan pasien dan dokter penulis resep atau order (Siregar, 2004).
Farmasi klinik didefinisikan sebagai segala aktivitas yang dilakukan oleh
seorang farmasis dalam usahanya untuk mencapai terapi obat rasional. Kunci
utamanya adalah pemantauan terapi yang bertujuan untuk mengoptimalkan terapi
dan meminimalkan efek obat yang tidak diinginkan (Seto, 2008).
Apoteker berkewajiban menyediakan, menyimpan dan menyerahkan
sediaan farmasi yang bermutu baik. Apoteker pengelola apotek adalah Apoteker
yang telah diberi surat izin apotek. Apabila Apoteker pengelola apotek
berhalangan melakukan tugasnya pada jam buka apotek, Apoteker pengelola
apotek harus menunjuk apoteker pendamping. Apabila Apoteker pengelola apotek
dan Apoteker pendamping karena hal-hal tertentu berhalangan melakukan
tugasnya, Apoteker pengelola apotek menunjuk Apoteker pengganti. Apoteker
pengganti adalah apoteker yang menggantikan Apoteker pengelola apotek selama
Apoteker pengelola apotek tersebut tidak berada di tempat lebih dari tiga bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
secara terus-menerus dan telah memiliki surat izin kerja serta tidak bertindak
sebagai Apoteker pengelola apotek di apotek lain (Menteri Kesehatan, 2002).
Tanggung jawab tugas Apoteker di apotek ialah:
1. Tanggung jawab atas obat dengan resep. Apoteker mampu menjelaskan tentang
obat pada pasien, sebab Apoteker mengetahui bagaimana obat tersebut diminum,
mengetahui reaksi samping obat yang mungkin ada, mengetahui stabilnya obat
dalam bermacam-macam kondisi, mengetahui toksisitas obat dan dosisnya,serta
mengetahui cara dan rute pemakaian obat.
2. Tanggung jawab Apoteker untuk member informasi pada masyarakat dalam
memakai obat bebas dan bebas terbatas (OTC). Apoteker mempunyai tanggung
jawab penuh dalam menghadapi kasus self diagnosis atau mengobati sendiri dan
pemakaian obat tanpa resep (Anief, 2005).
C. Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan dinyatakan sebagai perbandingan antara pelayanan
yang diharapkan pelanggan dengan pelayanan yang diterima (Parasuraman,
Zeithaml, dan Berry, 1988).
Kualitas pelayanan perlu diukur setidaknya karena tiga alasan, yaitu:
1. Hasil pengukuran dapat digunakan untuk melakukan perbandingan antara
sebelum dan sesudah terjadinya perubahan pada suatu organisasi
2. Pengukuran diperlukan untuk menemukan letak permasalahan yang terkait
dengan kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3. Hasil pengukuran diperlukan untuk menetapkan standar kualitas pelayanan
(Brysland dan Curry, 2001).
Sifat layanan terdiri dari:
a. Sifat tidak nampak (intangible)
Layanan mempunyai sifat tidak nampak, tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba,
didengar atau dicium sebelum diproduksi
b. Sifat tidak dapat dipisahkan (inseperability)
Suatu layanan tidak dapat dipisahkan dari sumber yang member layanan
c. Sifat tidak tahan lama (perishability)
Suatu layanan tidak dapat disimpan (Sari, 2008).
Standar Pelayanan Kefarmasian di apotek menurut KepMenKes No
1027/MenKes/SK/IX/2004 antara lain :
a. Pengelolaan sumber daya
1) Sumber Daya Manusia
Sesuai ketentuan perundangan yang berlaku Apotek harus dikelola
oleh seorang apoteker yang profesional. Dalam pengelolaan Apotek, Apoteker
senantiasa harus memiliki kemampuan menyediakan dan memberikan
pelayanan yang baik, mengambil keputusan yang tepat, kemampuan
berkomunikasi antar profesi, menempatkan diri sebagai menempatkan pimpinan
dalam situasi multidisipliner, kemampuan mengelola SDM secara efektif, selalu
belajar sepanjang karier, dan membantu memberi pendidikan dan memberi
peluang untuk meningkatkan pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2) Sarana dan Prasarana
Apotek berlokasi pada daerah yang dengan mudah dikenali oleh
masyarakat. Pada halaman terdapat papan petunjuk yang dengan jelas tertulis
kata apotek. Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh anggota
masyarakat. Pelayanan produk kefarmasian diberikan pada tempat yang terpisah
dari aktivitas pelayanan dan penjualan produk lainnya, hal ini berguna untuk
menunjukkan integritas dan kualitas produk serta mengurangi resiko kesalahan
penyerahan. Masyarakat harus diberi akses secara langsung dan mudah oleh
apoteker untuk memperoleh informasi dan konseling. Lingkungan apotek harus
dijaga kebersihannya. Apotek harus bebas dari hewan pengerat , serangga/pest.
apotek memiliki suplai listrik yang konstan, terutama untuk lemari pendingin.
Apotek harus memiliki:
a) Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien
b) Tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien, termasuk penempatan
brosur/materi informasi
c) Ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang dilengkapi dengan
meja dan kursi serta lemari untuk menyimpan catatan medikasi pasien
d) Ruang racikan
e) Keranjang sampah yang tersedia untuk staf maupun pasien.
Perabotan apotek harus tertata rapi, lengkap dengan rak-rak penyimpanan
obat dan barang-barang lain yang tersusun dengan rapi, terlindung dari debu,
kelembaban dan cahaya yang berlebihan serta diletakkan pada kondisi ruangan
dengan temperatur yang telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3) Pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya.
Pengelolaan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya dilakukan
sesuai ketentuan perundanganyang berlaku meliputi: perencanaan, pengadaan,
penyimpanan dan pelayanan. Pengeluaran obat memakai sistim FIFO (first in
first out) dan FEFO (first expire first out).
a) Perencanaan
Dalam membuat perencanaan pengadaan sediaan farmasi perlu
diperhatikan ialah pola penyakit, kemampuan masyarakat dan budaya masyarakat
b) Pengadaan
Untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka pengadaan
sediaan farmasi harus melalui jalur resmi.
c) Penyimpanan
1) Obat / bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam
hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain, maka
harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas
pada wadah baru, wadah sekuran – kurangnya memuat nomor batch dan tanggal
kadaluarsa.
2) Semua bahan obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai, layak dan
menjamin kestabilan bahan.
4) Administrasi
Dalam menjalankan pelayanan kefarmasian di apotek , perlu dilaksanakan
kegiatan administrasi yang meliputi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a) Administrasi Umum
Pencacatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika dan dokumentasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
b) Administrasi Pelayanan
Pengarsipan resep, pengarsipan cacatan pengobatan pasien, pengarsipan hasil
monitoring penggunaan obat
b. Pelayanan
1) Skrining resep
Apoteker melakukan skrining resep meliputi:
a) Persyaratan administratif:
- Nama, SIP dan alamat dokter
- Tanggal penulisan resep
- Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien
- Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang minta
- Cara pemakaian yang jelas
- Informasi lainnya
b) Kesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas,
inkompatibilitas, cara dan lama pemberian
c) Pertimbangan klinis: adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian
(dosis, durasi, jumlah obat dan lain-lain).
Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan kepada dokter
penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternative seperlunya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
bila perlu menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan.
d) Penyiapan obat
(1) Peracikan merupakan kegiatan menyiapkan, menimbang,
mencampur, mengemas dan memberikan etiket pada wadah. Dalam
melaksanakan peracikan obat harus dibuat suatu prosedur tetap dengan
memperhatikan dosis, jenis dan jumlah obat serta penulisan etiket yang
benar.
(2) Etiket harus jelas dan dapat dibaca.
(3) Kemasan obat yang diserahkan hendaknya dikemas dengan rapi
dalam kemasan yang cocok sehingga terjaga kualitasnya.
(4) Penyerahan Obat
Sebelum obat diserahkan pada pasien harus dilakukan pemeriksaan
akhir terhadap kesesuaian antara obat dengan resep. Penyerahan obat
dilakukan oleh apoteker disertai pemberian informasi obat dan konseling
kepada pasien dan tenaga kesehatan.
(5) Informasi Obat
Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas, dan mudah
dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi obat
pada pasien sekurang-kurangnya meliputi: cara pemakaian obat, cara
penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan
minuman yang harus dihindari selama terapi.
(6) Konseling
Apoteker harus memberikan konseling, mengenai sediaan farmasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat memperbaiki
kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan terhindar dari bahaya
penyalahgunaan atau penggunaan salah sediaan farmasi atau perbekalan
kesehatan lainnya. Untuk penderita penyakit tertentu seperti cardiovascular,
diabetes, TBC, asthma, dan penyakit kronis lainnya, apoteker harus
memberikan konseling secara berkelanjutan.
(7) Monitoring Penggunaan Obat
Setelah penyerahan obat kepada pasien, apoteker harus
melaksanakan pemantauan penggunaan obat, terutama untuk pasien tertentu
seperti kardiovascular, diabetes, TBC, asma, dan penyakit kronis lainnya.
2) Promosi dan Edukasi
Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, apoteker harus
berpartisipasi secara aktif dalam promosi dan edukasi. Apoteker ikut
membantu diseminasi informasi, antara lain dengan penyebaran leaflet / brosur,
poster, penyuluhan, dan lain-lainnya.
3) Pelayanan residensial (Home care)
Apoteker sebagai care giver diharapkan juga dapat melakukan
pelayanan kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk
kelompok lansia dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya. Untuk
aktivitasini apoteker harus membuat catatan berupa catatan pengobatan
(medication record)
c. Evaluasi Mutu Pelayanan
Indikator yang digunakan untuk mengevaluasi mutu pelayanan adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1) Tingkat kepuasan konsumen: dilakukan dengan survei berupa angket atau
wawancara langsung.
2) Dimensi waktu: lama pelayanan diukur dengan waktu (yang telah
ditetapkan).
3) Prosedur tetap: untuk menjamin mutu pelayanan sesuai standar yang telah
ditetapkan. Disamping itu prosedur tetap bermanfaat untuk:
Memastikan bahwa praktik yang baik dapat tercapai setiap saat
Adanya pembagian tugas dan wewenang
Memberikan pertimbangan dan panduan untuk tenaga kesehatan lain yang
bekerja di apotek
Dapat digunakan sebagai alat untuk melatih staf baru
Membantu proses audit
Prosedur tetap disusun dengan format sebagai berikut:
Tujuan: merupakan tujuan protap
Ruang lingkup: berisi pernyataan tentang pelayanan yang dilakukan dengan
kompetensi yang diharapkan
Hasil : hal yang dicapai oleh pelayanan yang diberikan dan dinyatakan
dalam bentuk yang dapat diukur
Persyaratan: hal-hal yang diperlukan untuk menunjang pelayanan
Proses: berisi langkah-langkah pokok yang perlu diikuti untuk penerapan
standar
Sifat protap adalah spesifik mengenai kefarmasian (Direktorat Jendral
Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Kualitas pelayanan setiap kriteria pelayanan digambarkan oleh nilai gap
antara penilaian persepsi kriteria pelayanan dan penilaian harapan pelanggan
terhadap kriteria yang sama. Nilai gap negatif menunjukkan kualitas pelayanan
suatu kriteria kurang baik sehingga perlu ditingkatkan. Idealnya, nilai gap antara
persepsi dan harapan adalah nol. Dalam kondisi demikian, harapan pelanggan
terhadap suatu kriteria pelayanan adalah sama dengan persepsi pelanggan
terhadap kriteria yang sama. Bila nilai gap positif, maka hal itu menunjukkan
bahwa persepsi pelanggan terhadap kinerja suatu kriteria pelayanan melebihi
harapannya terhadap kriteria yang sama. Semakin besar nilai negatif suatu gap
pada suatu kriteria pelayanan, semakin besar pula prioritas peningkatan kualitas
pelayanan dari kriteria pelayanan tersebut (Djunaidi, 2006).
Tujuan standar pelayanan kefarmasian di apotek disusun:
1. Sebagai pedoman praktik apoteker dalam menjalankan profesi
2. Melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak professional
3. Melindungi profesi dalam menjalankan praktik kefarmasian (Direktorat Jendral
Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2004).
D. Resep Obat
Menurut Kepmenkes RI No.1027/MENKES/SK/IX/2004, resep adalah
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan perundangan
yang berlaku (Direktorat Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Menurut Kepmenkes No.131/MENKES/SK/II/2004, pelayanan obat
dengan resep kepada masyarakat diselenggarakan melalui apotek. Peraturan
Pemerintah RI No. 51 tahun 2009 menyebutkan bahwa penyerahan dan pelayanan
obat berdasarkan resep dokter dilaksanakan oleh apoteker.
Berdasarkan Kepmenkes RI No.1027/MENKES/SK/IX/2004, pelayanan
resep meliputi:
1. Skrining resep
Apoteker melakukan skrining resep meliputi:
a. Persyaratan administratif:
- Nama, SIP dan alamat dokter
- Tanggal penulisan resep
- Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien
- Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang minta
- Cara pemakaian yang jelas
- Informasi lainnya
b. Kesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas,
inkompatibilitas, cara dan lama pemberian
c. Pertimbangan klinis: adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian
(dosis, durasi, jumlah obat dan lain-lain). Jika ada keraguan terhadap resep
hendaknya dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan
pertimbangan dan alternatif seperlunya bila perlu menggunakan persetujuan
setelah pemberitahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. Penyiapan obat
a. Peracikan merupakan kegiatan menyiapkan, menimbang, mencampur,
mengemas dan memberikan etiket pada wadah. Dalam melaksanakan peracikan
obat harus dibuat suatu prosedur tetap dengan memperhatikan dosis, jenis dan
jumlah obat serta penulisan etiket yang benar.
b. Etiket harus jelas dan dapat dibaca.
c. Kemasan obat yang diserahkan hendaknya dikemas dengan rapi dalam
kemasan yang cocok sehingga terjaga kualitasnya.
d. Penyerahan Obat
Sebelum obat diserahkan pada pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir
terhadap kesesuaian antara obat dengan resep. Penyerahan obat dilakukan oleh
apoteker disertai pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien dan
tenaga kesehatan.
e. Informasi Obat
Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas, dan mudah
dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi obat pada
pasien sekurang-kurangnya meliputi: cara pemakaian obat, cara penyimpanan
obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus
dihindari selama terapi.
f. Konseling
Apoteker harus memberikan konseling, mengenai sediaan farmasi,
pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat memperbaiki
kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan terhindar dari bahaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
penyalahgunaan atau penggunaan salah sediaan farmasi atau perbekalan kesehatan
lainnya. Untuk penderita penyakit tertentu seperti cardiovascular, diabetes, TBC,
asthma, dan penyakit kronis lainnya, apoteker harus memberikan konseling secara
berkelanjutan.
g. Monitoring Penggunaan Obat
Setelah penyerahan obat kepada pasien, apoteker harus melaksanakan
pemantauan penggunaan obat, terutama untuk pasien tertentu seperti
cardiovascular, diabetes, TBC, asthma, dan penyakit kronis lainnya.
E. Model kualitas Jasa
Parasuraman (cit., Tjiptono, 2005), membentuk model kualitas jasa yang
menyoroti syarat-syarat utama untuk memberikan kualitas jasa yang diharapkan.
Berdasarkan model konseptual yang disusun, skala pengukuran SERVQUAL
adalah Q = P – E dimana:
P (Persepsi) didefinisikan sebagai keyakinan pelanggan berkenaan dengan
jasa yang diterima atau dialami.
E (Ekspektasi) dirumuskan sebagai hasrat atau keinginan konsumen, yaitu
apa yang mereka rasakan harus (dan bukan bakal) ditawarkan
penyedia jasa.
Konsep model kualitas jasa terlihat pada gambar 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Gambar 1. Kualitas Jasa
(Tjiptono, 2005).
Model tersebut dinamakan model service quality (SERVQUAL) yang
mengidentifikasi lima kesenjangan (gap) yang mengakibatkan kegagalan
penyampaian jasa yaitu:
1. Gap antara harapan konsumen dan persepsi manajemen (knowledge gap).
Gap ini berarti bahwa ada pihak manajemen mempersepsikan ekspektasi
pelanggan terhadap kualitas jasa secara tidak akurat. Beberapa kemungkinan
penyebabnya antara lain: informasi yang didapatkan dari riset pasar dan analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
permintaan kurang kuat; interpretasi yang kurang akurat atas informasi mengenai
ekspektasi pelanggan; tidak adanya analisis permintaan; buruknya atau tiadanya
aliran informasi ke atas dari staf kontak pelanggan ke pihak manajemen; dan
terlalu banyak jenjang manajerial yang menghambat atau mengubah informasi
yang disampaikan dari karyawan kontak pelanggan ke pihak manajemen. Sebagai
contoh, pengelola jasa katering mungkin saja mengira bahwa pelanggannya lebih
mengutamakan ketepatan waktu pengantaran dan kuantitas porsi masakan yang
dihidangkan, padahal mereka justru lebih mementingkan variasi menu yang
disajikan (Tjiptono, 2005).
2. Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi
kualitas jasa (standards gap).
Gap ini berarti bahwa spesifikasi kualitas jasa tidak konsisten dengan persepsi
manajemen terhadap ekspektasi kualitas. Penyebabnya antara lain: tidak adanya
standar kinerja yang jelas; kesalahan perencanaaan atau prosedur perencanaaan
yang tidak memadai; manajemen perencanaan yang buruk; kurangnya penetapan
tujuan yang jelas dalam organisasi; kurangnya dukungan dan komitmen
manajemen puncak terhadap perencanaan kualitas jasa; kekurangan sumber daya;
dan situasi permintaan berlebihan. Contohnya, manajemen sebuah bank meminta
para stafnya agar melayani nasabah dengan ‘cepat’ tanpa merinci standar waktu
pelayanan yang bisa dikategorikan cepat (Tjiptono, 2005).
3. Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa (delivery gap).
Gap ini berarti bahwa spesifikasi kualitas tidak terpenuhi oleh kinerja dalam
proses produksi dan penyampaian jasa. Sejumlah penyebabnya antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
spesifikasi kualitas terlalu rumit atau terlalu kaku; para karyawan tidak
menyepakati spesifikasi tersebut dan karenanya tidak memenuhinya; spesifikasi
tidak sejalan dengan budaya korporat yang ada; manajemen operasi jasa yang
buruk; kurang memadainya aktivitas internal marketing; serta teknologi dan
sistem yang ada tidak memfasilitasi kinerja sesuai dengan spesifikasi. Kurang
terlatihnya karyawan, beban kerja terlampau berlebihan, dan standar kinerja tidak
dapat dipenuhi karyawan (terlalu tinggi atau tidak realistis) juga bisa
menyebabkan terjadinya gap ini. Selain itu, mungkin pula karyawan dihadapkan
pada standar-standar yang kadangkala saling bertentangan satu sama lain. Sebagai
contoh, para perawat sebuah rumah sakit diwajibkan meluangkan waktunya untuk
mendengarkan keluhan/masalah pasien, tetapi di saat bersamaan mereka juga
diharuskan melayani setiap pasien dengan cepat (Tjiptono, 2005).
4. Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal (communications gap).
Gap ini berarti bahwa janji-janji yang disampaikan melalui aktivitas komunikasi
pemasaran tidak konsisten dengan jasa yang disampaikan kepada para pelanggan.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: perencanaan
komunikasi pemasaran tidak terintegrasi dengan operasi jasa; kurangnya
koordinasi antara aktivitas pemasaran eksternal dan operasi jasa; organisasi gagal
memenuhi spesifikasi yang ditetapkannya, sementara kampaye komunikasi
pemasaran sesuai dengan spesifikasi tersebut; dan kecenderungan untuk
melakukan “over-promise, under-deliver”. Iklan dan slogan/janji perusahaan
sering mempengaruhi ekspektasi pelanggan. Jika penyedia jasa memberikan janji
yang berlebihan, maka risikonya adalah harapan pelanggan bisa membumbung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
tinggi dan sulit dipenuhi. Contohnya, wisatawan akan sangat kecewa apabila
mereka mendapati bahwa obyek wisata yang dikunjungi ternyata tidak sebagus
yang digambarkan brosur atau website yang mereka lihat (Tjiptono, 2005).
5. Gap antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan (service gap)
Gap ini berarti bahwa jasa yang dipersepsikan tidak konsisten dengan jasa yang
diharapkan. Gap ini bisa menimbulkan sejumlah konsekuensi negatif, seperti
kualitas buruk dan masalah kualitas; komunikasi gethok tular yang negatif;
dampak negatif terhadap citra korporat atau citra lokal; dan kehilangan pelanggan.
Gap ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja/prestasi perusahaan
berdasarkan kriteria yang berbeda, atau bisa juga mereka keliru
menginterpretasikan kualitas jasa bersangkutan. Sebagai contoh, seorang dokter
mungkin ingin selalu mengunjungi pasiennya demi menunjukkan perhatiannnya,
namun itu bisa dipersepsikan keliru oleh sang pasien dan diinterpretasikan sebagai
indikasi bahwa ada masalah serius berkenaan dengan penyakit yang dideritanya
(Tjiptono, 2005).
F. Diagram Kartesius
Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian
yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik (X, Y),
dimana X merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan atau
kepuasan pelanggan atas seluruh faktor atau atribut dan Y adalah rata-rata dari
rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan (Supranto, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Harapan
Kuadran II Kuadran I
Prioritas Utama Pertahankan Prestasi
Y
Kuadran III Kuadran IV
Prioritas Rendah Berlebihan
Kenyataaan
X
Gambar 2. Diagram Kartesius(Supranto, 2006).
Keterangan:
1. Kuadran I (Pertahankan Prestasi)
Kuadran ini menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan
perusahaan, untuk itu wajib dipertahankan. Dianggap penting dan sangat
memuaskan (Supranto, 2006).
2. Kuadran II (Prioritas Utama)
Kuadran ini menunjukkan faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi
kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting,
namun manajemen belum melaksanakannya sesuai keinginan pelanggan sehingga
mengecewakan/tidak puas (Supranto, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3. Kuadran III (Prioritas Rendah)
Kuadran ini menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya
bagi pelanggan, pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja. Dianggap
kurang penting dan kurang memuaskan (Supranto, 2006).
4. Kuadran IV (Berlebihan)
Kuadran ini menunjukkan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang
penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang penting, tetapi
sangat memuaskan (Supranto, 2006).
G. Keterangan Empiris
Standar pelayanan kefarmasian di apotek yang digunakan pada penelitian
ini berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat diperoleh penilaian mengenai seperti apakah
kualitas pelayanan di apotek kecamatan Kraton, Mantrijeron, Mergangsan dan
Wirobrajan Kota Yogyakarta berdasarkan standar Kepmenkes RI Nomor
1027/MENKES/SK/IX/2004 yang diterima dan dirasakan responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian observasional dengan
rancangan penelitian cross sectional. Jenis penelitian yang dilakukan adalah
observasional karena tidak terdapat perlakuan terhadap subyek uji. Metode yang
digunakan dalam pengambilan data adalah kuesioner pada pasien resep dan
wawancara pada apoteker pengelola apotek. Penelitian ini terbatas pada usaha
mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya
sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta. Hasil penelitian
ditekankan pada gambaran secara obyektif tentang keadaan sebenarnya (Azwar,
2010).
B. Variabel dan Definisi Operasional
Variabel
a. Variabel bebas (independent) adalah penilaian responden terhadap
pengelolaan sumber daya, pelayanan, empati di apotek.
b. Variabel tergantung (dependent) adalah kualitas pelayanan pada responden
di apotek kecamatan Kraton, Mantrijeron, Mergangsan dan Wirobrajan
Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Definisi operasional
a) Kualitas pelayanan yang diteliti berdasarkan parameter Kepmenkes RI Nomor
1027/MENKES/SK/IX/2004 adalah pengelolaan sumber daya, pelayanan serta
aspek empati.
b) Responden adalah pasien yang datang ke Apotek lebih dari sekali dengan
membawa resep dari dokter dan Apoteker pengelola Apotek yang bersedia di
wawancara.
c) Apotek yang terletak di Kota Yogyakarta yang memiliki labelisasi dari Dinas
kesehatan Kota Yogyakarta dan bersedia bekerja sama dengan peneliti.
d) Kualitas pelayanan yang diberikan apoteker dapat dilihat dari tingkat kepuasan
yang tergantung dari perbedaan antara kenyataan yang diterima pasien dan
harapan yang dimiliki pasien.
e) Kuesioner yang digunakan terdiri dari Kepmenkes RI Nomor
1027/MENKES/SK/IX/2004 dengan dimensi kualitas pelayanan yaitu
pengelolaan sumber daya, pelayanan serta aspek empati.
f) Apotek yang diteliti merupakan daftar apotek dan labelisasi yang diterima dari
Dinas kesehatan Kota Yogyakarta. Apotek yang diteliti adalah apotek yang
memiliki tempat praktek dokter atau memiliki tempat praktek dokter di sekitar
apotek tersebut dengan radius 500 meter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
C. Bahan atau Materi Penelitian
1. Sampel dan teknik sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah pengambilan sampel non
probalilitas/non acak. Dengan cara ini semua elemen populasi belum tentu
memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel karena
misalnya ada bagian tertentu yang sengaja tidak dimasukkan dalam pemilihan
untuk mewakili populasi (Umar, 2009).
Sampel pada penelitian ini adalah responden yang datang membawa resep di
apotek selama hari kerja dan responden yang datang ke apotek lebih dari satu kali
untuk membeli obat. Responden yang bersedia mengisi kusioner yang telah
disediakan adalah responden yang berusia di atas 12 tahun.
2. Besar sampel
Penelitian yang akan menggunakan statistik, ukuran sampel yang paling
minimum adalah 30 (Hasan, 2002). Besar sampel pada penelitian ini ditentukan
oleh peneliti yaitu diambil besar sampel minimum selama hari kerja.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner yang berisi
tentang kualitas pelayanan di apotek yang disesuaikan dengan standar Kepmenkes
RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004.
Kuesioner terdiri dari dua bagian dimana pada bagian pertama memuat
mengenai karakteristik responden yang akan mengisi kuesioner. Bagian kedua
memuat perbandingan antara kenyataan dan harapan yang dirasakan responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
E. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di apotek Kota Yogyakarta, dimana diambil
beberapa apotek secara acak di Kota Yogyakarta yang memiliki labelisasi (tanda
bintang) untuk dilakukan penelitian.
1. Apotek kecamatan Kraton : a) Apotek P : Jalan Rotowijayan
b) Apotek W : Jalan Mantrigawen Lor
2. Apotek kecamatan Mantrijeron : Jalan Mayjen Sutoyo
3. Apotek kecamatan Mergangsan : Jalan Sultan Agung
4. Apotek kecamatan Wirobrajan : Jalan Bugisan
F. Tata Cara Penelitian
a. Analisis Situasi
Penelitian ini digunakan kecamatan di Kota Yogyakarta yang memiliki
jumlah apotek terbanyak. Tetapi karena adanya pertimbangan perizinan dari pihak
apotek untuk dilakukan penelitian, maka peneliti memperluas wilayah penelitian
menjadi empat kecamatan yang saling berdekatan, yaitu Kraton, Mantrijeron,
Mergangsan dan Wirobrajan Kota Yogyakarta.
b. Pembuatan Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu instrumen pengumpulan data dalam penelitian
sosial. Dengan kuesioner tersebut peneliti menggali informasi dari responden.
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang di
dalamnya terdapat pertanyaan yang wajib dijawab oleh pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Dasar dari kuesioner adalah Kepmenkes RI Nomor
1027/MENKES/SK/IX/2004, yang dimulai dengan mengelompokkan data
berdasarkan pengelolaan sumber daya, pelayanan, serta aspek empati kemudian
menghitung jumlah total dari tiap alternatif jawaban.
Kuesioner terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama memuat mengenai
karakteristik responden yang akan mengisi kusioner. Bagian kedua memuat
perbandingan antara kenyataan dan harapan yang dirasakan responden. Pilihan
jawaban untuk kuesioner ini menggunakan skala likert dengan pilihan jawaban
untuk pertanyaan yang favorable adalah Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3,
Tidak Setuju (TS) = 2, Sangat Tidak Setuju (STS)= 1 sedangkan pernyataan yang
unfavorable adalah Sangat Setuju (SS) = 1, Setuju (S) = 2, Tidak Setuju (TS) = 3,
Sangat Tidak Setuju (STS)= 4. Pernyataan dalam kuesioner ini terdiri dari 4
bagian yang diambil dari Kepmenkes RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 dan
aspek empati.
Tabel I. Pernyataan yang mengandung tiga aspek utama dalam kuesioner
Aspek Nomor Pernyataan
Pengelolaan Sumber Daya 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13
Pelayanan 14,15,16,17,18,19,20,21
Empati 22,23,24,25,26,27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c. Pengujian Kuesioner
1) Uji validitas
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan uji hipotesis yang akan digunakan.
Uji validitas pada setiap pernyataan dalam kuesioner pada penelitian ini diukur
dengan menggunakan program komputer dengan analisis Pearson Product
Moment pada tingkat kepercayaan 95%. Setiap pernyataan dalam kuesioner
dianggap valid apabila diperoleh nilai diatas nilai r product moment yang telah
ada (Sugiyono, 2008).
Tipe validitas pada umumnya digolongkan menjadi 3 kategori, yaitu
construct validity (validitas konstruk), content validity (validitas isi), dan criterion
related validity (validitas berdasarkan kinerja. Pada penelitian ini dilakukan uji
validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian
terhadap isi test dengan analisis rasional atau lewat professional judgment.
Dikarenakan estimasi validitas ini tidak melibatkan perhitungan statistik apapun
melainkan hanya analisis rasional maka tidaklah diharapkan setiap orang akan
sama sependapat mengenai sejauh mana validitas isi suatu tes telah tercapai
(Azwar, 2003).
Uji validitas dilakukan pada Apotek Sanata Dharma. Kuesioner diberikan
pada pasien yang datang membawa resep. Pemilihan Apotek Sanata Dharma
sebagai tempat validasi agar dapat menggambarkan kondisi di apotek Kota
Yogyakarta yang telah terlabelisasi yang akan menjadi tempat penelitian. Uji
validitas di Apotek Sanata Dharma dilakukan sebanyak tiga kali kemudian di
lakukan analisa rasional dengan professional judgment. Uji validitas ini dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dengan melihat nilai valid dari tiap pernyataan sehingga yang diukur uji validasi
isi. Uji validasi kuesioner dihitung dengan menghitung korelasi antara kenyataan
dari masing-masing pernyataan. Pada uji validitas dilakukan uji dengan analisis
Pearson Product Moment. Uji validasi pertama dari 33 pernyataan hanya 23
pernyataan yang memenuhi syarat. Uji validasi kedua dari 28 pernyataan hanya 17
pernyataan yang memenuhi syarat. Uji validasi ketiga dari 27 pernyataan hanya
12 pernyataan yang memenuhi syarat.
2) Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana alat
pengukur dapat dipercaya dan diandalkan, sejauh mana hasil pengukuran itu tetap
konsisten bila dilakukan pengukuran yang berulang-ulang (Notoatmodjo, 2002).
Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (r) yang mempunyai rentang
angka 0 sampai 1. Semakin tinggi nilai koefisien reliabilitas maka semakin tinggi
reliabilitasnya. Sebaliknya, semakin rendah nilai koefisien reliabilitas maka
semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2003). Pada penelitian, nilai reliabilitas
kenyataan 0,889 dan nilai reliabilitas harapan 0,912 dengan 16 responden dengan
nilai koefisien alfa > 0,75. Hal ini berarti kuesioner yang dibuat sudah siap untuk
digunakan.
d. Penyebaran Kuesioner
Kuesioner diberikan langsung kepada responden yang datang dengan
membawa resep obat dan peneliti akan mendampingi responden dalam pengisian
kuesioner. Jika ada responden yang tidak memahami isi kuesioner maka peneliti
akan membantu menjelaskan maksud dari isi kuesioner tersebut tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
memberikan pengaruh terhadap pengisian kuesioner. Jika ada pasien yang
mengalami kesulitan dalam hal membaca maka peneliti dapat membantu
membacakan pernyataan kuesioner kepada responden tanpa mempengaruhi
jawaban yang diberikan responden.
e. Pengumpulan kuesioner
Kuesioner langsung dikumpulkan setelah responden selesai menjawab dan
mengisi keseluruhan pernyataan yang diajukan secara tertulis.
f. Pengolahan Data
1) Analisis Gap
Tingkat kupuasan pelayanan dijelaskan dengan menggunakan analisis
kesenjangan (gap). Kepuasan paling tinggi terjadi apabila kenyataan melampaui
harapan yaitu saat pelayanan yang diberikan maksimal (5) sedangkan harapn
minimal (1), sehingga diperoleh nilai sebesar 5-1 = 4. Sebaliknya, kepuasan
paling rendah terjadi apabila kenyataan yang diberikan jauh dibawah harapan
yaitu saat pelayanan yang diberikan minimal (1) sedangkan harapan maksimal (5),
sehingga diperoleh nilai sebesar 1-5 = -4.
Menurut Mulyono (1991) rentang kepuasan terkecil sebesar -4 sampai dengan
terbesar sebesar 4 memiliki interval:
Interval = (Skor tertinggi-Skor terendah) / Jumlah Kelompok
= (4 - (-4)) / 5 = 1,6
Sehingga diperoleh klasifikasi kepuasan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel II. Klasifikasi Kesenjangan (gap)
Interval Klasifikasi
-4 s/d -2.4 Sangat Rendah
-2,4 s/d -0,8 Rendah
-0,8 s/d 0,8 Sedang
0,8 s/d 2,4 Tinggi
2.4 s/d 4 Tinggi Sangat Tinggi
2) Diagram Kartesius
Diagram kartesius menjabarkan tingkat pernyataan ke dalam empat
bagian sehingga dengan diagram ini dapat ditentukan faktor yang mempengaruhi
kualitas pelayanan yang dapat diprioritaskan bagi apotek untuk ditingkatkan lebih
lanjut. Apabila terletak di kuadran I maka direkomendasikan untuk pertahankan
prestasi, kuadran II dapat direkomendasikan mendapat prioritas utama, kuadran III
dapat direkomendasikan untuk melakukan perbaikan dengan prioritas rendah dan
kuadran IV berlebihan sehingga direkomendasikan untuk dikurangi.
g. Wawancara
Wawancara merupakan pengumpulan informasi dengan mengajukan
sejumlah pertanyaan terstruktur secara lisan. Pada penelitian ini, wawancara
dilakukan kepada apoteker pengelola apotek. Wawancara ini bertujuan untuk
mengetahui apakah keinginan responden sudah sesuai dengan kinerja pihak
apotek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
G. Analisis Hasil
Teknik analisis yang umumnya digunkan untuk menganalisis hasil pada
penelitian ini anatara lain dengan menggunakan tabel dan grafik. Penelitian ini
menggunakan analisis data statistik deskriptif dalam bentuk persentase dan
ditampilkan dalam bentuk tabel dan diagram. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis gap dan penyajian data menggunakan diagram kartesius.
H. Kesulitan Penelitian
1. Responden terburu-buru mengisi kuesioner dan responden tidak fokus dalam
pengisian kuesioner sehingga ada kemungkinan data yang diperoleh tidak
mencerminkan hasil yang sebenarnya.
2. Jumlah apotek dalam penelitian belum mewakili hasil penelitian dalam setiap
kecamatan Kota Yogyakarta karena adanya kesulitan dalam kesediaan apotek
memberikan ijin penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini berdasarkan data apotek yang diperoleh dari Dinas
Kesehatan Kota Yogyakakarta. Apotek yang diteliti dalam penelitian ini adalah
apotek yang berada di kecamatan Kraton, Mantrijeron, Mergangsan dan
Wirobrajan di Kota Yogyakarta. Data apotek yang berada di kecamatan
Wirobrajan sebanyak 9 apotek, apotek di kecamatan Mergangsan sebanyak 5
apotek, apotek di kecamatan Mantrijeron sebanyak 14 apotek dan apotek di
kecamatan Kraton sebanyak 3 apotek.
A. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam pembahasan ini hanya untuk
menggambarkan secara deskriptif karakter responden yang datang menebus resep
di apotek kecamatan Kraton, Mantrijeron, Mergangsan dan Wirobrajan di Kota
Yogyakarta. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir, jumlah kunjungan ke apotek, terakhir kunjungan, dan hal-hal yang
membuat responden datang kembali ke apotek.
1. Jenis Kelamin
Hasil penelitian menunjukkan frekuensi responden terbanyak di
kecamatan Kraton yaitu berjenis kelamin laki-laki sebesar 31 dan berjenis kelamin
perempuan sebesar 35 dari 66 responden di apotek P dan apotek W.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Usia Responden
Rentang usia di kecamatan Kraton yang paling banyak adalah rentang
usia ≤ 20 dan 21-30 tahun dengan jumlah frekuensi sebanyak 9 di apotek W dari
36 responden. Di kecamatan Mantrijeron, rentang usia paling banyak adalah
rentang usia 41-50 tahun dengan jumlah frekuensi sebanyak 17 dari 42 reponden.
Di kecamatan Mergangsan, rentang usia paling banyak adalah rentang usia 21-30
tahun dengan jumlah frekuensi sebanyak 18 dari 34 responden. Di kecamatan
Wirobrajan, rentang usia paling banyak adalah rentang usia 31-40 tahun dengan
jumlah frekuensi sebanyak 15 dari 35 responden.
3. Pendidikan Terakhir
Hasil penelitian menunjukkan frekuensi tingkat pendidikan responden
terbesar dari setiap kecamatan adalah SMA/SMK. Pada kecamatan Kraton,
tingkat pendidikan SMA/SMK terbesar sebanyak 34 dari 66 responden di apotek
P dan apotek W. Di kecamatan Mantrijeron, tingkat pendidikan SMA/SMK
sebanyak 18 dari 42 responden. Di kecamatan Mergangsan dan Wirobrajan,
tingkat pendidikan SMA/SMK sebanyak 17 dari 34 responden untuk wilayah
Mergangsan dan 35 responden untuk wilayah Wirobrajan sedangkan di kecamatan
Mantrijeron dan Mergangsan tingkat pendidikan terkecil adalah SD sebanyak 1
dari 42 responden untuk wilayah Mantrijeron dan 34 responden untuk wilayah
Mergangsan.
4. Jumlah Kunjungan ke Apotek
Hasil penelitian menunjukkan di kecamatan Mantrijeron, jumlah
kunjungan responden yang datang untuk membeli obat di apotek dapat dilihat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
jumlah kunjungan yang paling banyak hingga paling sedikit yaitu jumlah
kunjungan terbesar 2 kali sebanyak 30 dan kunjungan 3-5 kali sebanyak 12 dari
42 responden.
5. Terakhir Kunjungan
Hasil penelitian menunjukkan responden yang datang untuk membeli obat
dalam 6 bulan terakhir dilihat dari persentase terbanyak hingga terendah yaitu
kecamatan Mantrijeron dengan terakhir kunjungan 1 minggu yang lalu sebesar 19
dari 42 responden, dan kecamatan Kraton dengan terakhir kunjungan 1-4 minggu
yang lalu sebesar 19, 1-3 bulan yang lalu sebesar 14 serta kunjungan 3-6 bulan
yang lalu sebesar 11 dari 66 responden di apotek P dan apotek W.
6. Hal yang membuat datang kembali ke Apotek
Hasil penelitian menunjukkan di kecamatan Wirobrajan, hal yang
membuat responden datang kembali ke apotek karena letak apotek dengan jumlah
frekuensi sebesar 29 dari 35 responden sedangkan di kecamatan Kraton, hal yang
membuat responden datang kembali ke apotek karena harga yang terjangkau
sebesar 36 dan dikarenakan letak apotek sebesar 33 dari 66 responden di apotek P
dan apotek W. Pada wilayah Kraton, responden yang datang kembali ke apotek
dikarenakan letak apotek yang berdekatan dengan rumah dan harga yang
diberikan terjangkau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
B. Analisis Gap dan Diagram Kartesius
Hasil perbandingan antara kenyataan dan harapan dari KepMenkes
RI Nomor 1027/Menkes/SK/X/2004, yaitu pengelolaan sumber daya, pelayanan
serta aspek empati dilakukan dengan analisis gap dan diagram kartesius. Nilai gap
negatif menunjukkan kualitas pelayanan suatu kriteria kurang baik sehingga perlu
ditingkatkan dan apabila nilai gap positif, maka hal itu menunjukkan bahwa
persepsi pelanggan terhadap kinerja suatu kriteria pelayanan melebihi harapannya
terhadap kriteria yang sama. Diagram kartesius digunakan untuk melihat
keberadaan dari setiap pernyataan. Apabila terletak di kuadran I maka
direkomendasikan untuk pertahankan prestasi, kuadran II dapat direkomendasikan
mendapat prioritas utama, kuadran III dapat direkomendasikan untuk melakukan
perbaikan dengan prioritas rendah dan kuadran IV berlebihan sehingga
direkomendasikan untuk dikurangi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel III. Hasil Perhitungan Analisis Gap dan Diagram Katesius menurut KepMenkes RI Nomor1027/Menkes/SK/X/2004 dan aspek empati di Kecamatan Kraton, Mantrijeron, Mergangsan dan Wirobrajan
Aspek No Kecamatan Kraton Kecamatan Mantrijeron Kecamatan Mergangsan Kecamatan Wirobrajan* Apotek P ** Apotek W **** Apotek PA ** Apotek S ** Apotek M
∑ Gap Kuadran ∑ Gap Kuadran ∑ Gap Kuadran ∑ Gap Kuadran ∑ Gap KuadranPengelolaan Sumber Daya 1. 0,1 I -0,11 I -0,09 I 0,09 I 0,12 I
2. 0,1 IV -0,13 I -0,08 I 0,03 II 0,06 IV3. -0,07 IV -0,25 I -0,12 III -0,05 IV -0,23 II4. -0,1 I -0,22 I -0,05 I -0,12 I -0,14 II5. -0,04 I -0,08 I -0,19 I -0,03 I -0,12 II6. -0,04 I -0,11 I 0 III 0,02 IV -0,11 III7. -0,14 I -0,33 I -0,03 II -0,11 I -0,11 III8. -0,46 II -0,17 I 0 III -0,12 III -0,08 III9. -0,3 III -0,2 I 0,05 III -0,06 III -0,15 III
10. -0,1 III -0,19 I -0,05 III -0,09 III 0 III11. -0,1 I -0,14 I 0,07 IV -0,26 II -0,17 II12. -0,07 III -0,19 I -0,07 III -0,03 I -0,03 II13. -0,07 III -0,14 I 0,03 III -0,03 I -0,09 II
Mean -0,1 -0,15 -0,04 -0,05 -0,08Pelayanan 14. -0,04 I -0,16 I -0,12 I -0,11 I -0,14 II
15. -0,03 I -0,23 I -0,1 III -0,06 III -0,09 II16. -0,03 I -0,22 I -0,04 I -0,03 III 0,06 III17. 0 I -0,25 I -0,07 I -0,06 I -0,11 II18. -0,03 I -0,22 I -0,04 I -0,2 II -0,15 III19. -0,03 IV -0,34 I 0,02 III -0,03 I -0,03 III20. -0,24 III -0,39 IV -0,02 III -0,06 III -0,14 IV21. -0,04 III -0,47 III -0,07 III -0,12 III -0,06 III
Mean -0,05 -0,28 -0,05 -0,08 -0,08Empati 22. 0 IV -0,3 III 0 I -0,09 IV -0,2 II
23. 0,1 IV -0,28 III 0,02 III 0 IV -0,12 III24. -0,17 III -0,25 I 0,07 IV -0,24 III -0,06 I25. 0 I -0,25 I -0,05 I -0,26 II -0,03 III26. 0,07 I -0,22 I 0 III -0,23 I -0,11 I27. -0,03 I -0,25 I -0,07 III -0,17 I -0,15 III
Mean 0,01 -0,27 -0,01 -0,17 -0,11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Apotek yang berbintang satu (*)
A. Apotek P
1. Pengelolaan Sumber Daya
Pada tabel IV di apotek P, dihasilkan mean nilai gap sebesar -0,1 yang
menunjukkan klasifikasi gap tingkat sedang. Hal ini berarti pelayanan yang
diberikan pada aspek pengelolaan sumber daya bagi responden biasa saja. Hasil
labelisasi di apotek P memiliki bintang satu yang menunjukkan apotek tersebut
berkualitas cukup.
2. Pelayanan
Pada tabel IV di apotek P, dihasilkan mean nilai gap sebesar -0,05 yang
menunjukkan klasifikasi gap tingkat sedang. Hal ini berarti pelayanan yang
diberikan pada aspek pelayanan bagi responden biasa saja. Hasil labelisasi di
apotek P memiliki bintang satu yang menunjukkan apotek tersebut berkualitas
cukup.
3. Empati
Pada tabel IV di apotek P, dihasilkan mean nilai gap sebesar 0,01 yang
menunjukkan klasifikasi gap tingkat sedang. Hal ini berarti pelayanan yang
diberikan pada aspek empati sumber daya bagi responden biasa saja. Hasil
labelisasi di apotek P memiliki bintang satu yang menunjukkan apotek tersebut
berkualitas cukup.
a. Kuadran I
Pengelolaan sumber daya di apotek P yang direkomendasikan untuk
dipertahankan adalah apotek harus dikelola oleh Apoteker yang mempunyai ijin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
praktek (pernyataan 1), lingkungan apotek harus dijaga kebersihannya (pernyataan
4), apotek harus bebas dari hewan pengerat, dan serangga/pest (pernyataan 5),
apotek memiliki pencahayaan yang baik (pernyataan 6), apotek harus memiliki
ruang tunggu yang nyaman (pernyataan 7). Hal ini menunjukkan bahwa
pengelolaan sunber daya di apotek harus mampu mempertahankan prestasi karena
memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada responden.
Pelayanan di apotek P yang direkomendasikan untuk dipertahankan adalah
etiket obat dapat dibaca dengan jelas (pernyataan 14), etiket berisi tanggal
pemberian obat (pernyataan 15), etiket berisi nama yang menggunakan obat
(pernyataan 16), etiket berisi aturan pakai (17), etiket berisi informasi pemakaian
obat (pernyataan 18). Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan apoteker di apotek
harus mampu mempertahankan prestasi karena memberikan kualitas pelayanan
yang baik kepada responden.
Empati di apotek P, yang direkomendasikan untuk dipertahankan adalah
komunikasi Anda dengan Petugas Apotek berjalan baik dan lancar (pernyataan
25), petugas apotek mengucapkan terimakasih saat Anda selesai memperoleh
pelayanan (pernyataan 26), petugas Apotek memberi ucapan “semoga cepat
sembuh” pada saat Anda meninggalkan apotek (pernyataan 27). Hal ini
menunjukkan bahwa empati di apotek harus mampu mempertahankan prestasi
karena memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada responden.
b. Kuadran II
Pengelolaan sumber daya di apotek P yang direkomendasikan untuk
mendapat prioritas utama adalah apotek harus memiliki tempat untuk mendisplai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
informasi bagi pasien (pernyataan 8). Hal ini menunjukkan bahwa adanya
pernyataan yang direkomendasikan mendapat prioritas utama untuk segera
dibenahi.
Tidak ada pernyataan dalam aspek pelayanan di apotek P, yang
direkomendasikan mendapat prioritas utama karena tidak ada pernyataan yang
pelaksanaannya masih mengecewakan.
Tidak ada pernyataan dalam aspek empati di apotek apotek P, yang
direkomendasikan untuk prioritas utama karena tidak ada pernyataan yang
pelaksanaannya masih mengecewakan.
c. Kuadran III
Pengelolaan sumber daya di apotek P, yang direkomendasikan untuk
melakukan perbaikan dengan status rendah adalah apotek harus memiliki ruang
racikan dan proses peracikan dapat dilihat (pernyataan 9), apotek harus memiliki
ruang konseling yang tertutup untuk pasien (pernyataan 10), apotek harus
memiliki rak-rak penyimpanan obat dan barang-barang lain (pernyataan 12),
penyusunan obat-obatan dan barang-barang tersusun rapi (pernyataan 13). Hal ini
menunjukkan bahwa pernyataan dianggap kurang penting bagi responden.
Pelayanan di apotek P, yang direkomendasikan untuk melakukan
perbaikan dengan status rendah adalah lama waktu pengerjaan resep di apotek
terinformasi dengan jelas (pernyataan 20), petugas apotek menjelaskan makanan
dan minuman yang dihindari (pernyataan 21). Hal ini menunjukkan bahwa
pernyataan dianggap kurang penting bagi responden dalam kualitas pelayanan
yang diberikan di apotek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Empati di apotek P, yang direkomendasikan untuk melakukan perbaikan
dengan status rendah adalah petugas apotek tidak membiarkan Anda menunggu
antrian terlalu lama (pernyataan 24). Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan
dianggap kurang penting bagi responden.
d. Kuadran IV
Pengelolaan sumber daya di apotek P, yang direkomendasikan dikurangi
adalah pada halaman terdapat papan petunjuk yang jelas bertuliskan kata apotek
(pernyataan 2), Apoteker harus memberikan akses informasi dan konseling secara
langsung dan mudah kepada masyarakat (pernyataan 3). Hal ini menunjukkan
bahwa pernyataan yang dirasakan responden ada yang berlebihan sehingga perlu
untuk dikurangi.
Pelayanan di apotek P, yang direkomendasikan untuk dikurangi adalah
obat yang Anda terima dalam kemasan yang rapi dan cocok (pernyataan 19). Hal
ini menunjukkan bahwa pernyataan yang dirasakan responden ada yang
berlebihan sehingga perlu untuk dikurangi.
Empati di apotek P, yang direkomendasikan dikurangi adalah petugas
apotek peduli terhadap keluhan Anda (pernyataan 22), petugas apotek menyapa
saat Anda datang (pernyataan 23). Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan yang
dirasakan responden ada yang berlebihan sehingga perlu untuk dikurangi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Apotek yang berbintang dua (**)
Apotek yang berbintang dua pada penelitian ini adalah apotek W, apotek S
dan apotek M. Pada tabel IV, dapat dilihat dari aspek pengelolaan sumber daya,
pelayanan dan empati menunjukkan mean nilai gap dari ketiga apotek ini
termasuk dalam klasifikasi gap tingkat sedang. Hal ini berarti pelayanan yang
diberikan pada aspek pengelolaan sumber daya bagi responden biasa saja. Hasil
labelisasi di apotek W, apotek S dan apotek M memiliki bintang dua yang
menunjukkan apotek tersebut berkualitas lebih dari cukup.
Pernyataan yang meliputi aspek pengelolaan sumber daya adalah
Pernyataan 2 (pada halaman terdapat papan petunjuk yang jelas bertuliskan kata
apotek) di apotek W termasuk dalam kuadran I yang berarti pernyataan ini wajib
untuk dipertahankan karena dianggap penting dan memuaskan. Di apotek S,
penyataan 2 termasuk dalam kuadran II yang berarti pernyataan ini mempengaruhi
responden karena dianggap sangat penting namun apotek tersebut belum
melaksanakan sesuai dengan keinginan responden. Di apotek M, pernyataan 2
termasuk dalam kuadran IV yang berarti pernyataan ini dianggap kurang penting
bagi responden, tetapi pelaksanaannya berlebihan. Pernyataan 3 (Apoteker harus
memberikan akses informasi dan konseling secara langsung dan mudah kepada
masyarakat) di apotek W termasuk dalam kuadran I yang berarti pernyataan ini
wajib untuk dipertahankan karena dianggap penting dan memuaskan. Di apotek S,
pernyataan 3 termasuk dalam kuadran IV yang berarti pernyataan ini dianggap
kurang penting bagi responden, tetapi pelaksanaannya berlebihan. Di apotek M,
penyataan 3 termasuk dalam kuadran II yang berarti pernyataan ini mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
responden karena dianggap sangat penting namun apotek tersebut belum
melaksanakan sesuai dengan keinginan responden. Pernyataan 4 (lingkungan
apotek harus dijaga kebersihannya) di apotek W dan apotek S termasuk dalam
kuadran I yang berarti pernyataan ini wajib untuk dipertahankan karena dianggap
penting dan memuaskan. Di apotek M, penyataan 4 termasuk dalam kuadran II
yang berarti pernyataan ini mempengaruhi responden karena dianggap sangat
penting namun apotek tersebut belum melaksanakan sesuai dengan keinginan
responden. Pernyataan 5 (apotek harus bebas dari hewan pengerat, dan
serangga/pest) di apotek W dan apotek S termasuk dalam kuadran I yang berarti
pernyataan ini wajib untuk dipertahankan karena dianggap penting dan
memuaskan. Di apotek M, penyataan 5 termasuk dalam kuadran II yang berarti
pernyataan ini mempengaruhi responden karena dianggap sangat penting namun
apotek tersebut belum melaksanakan sesuai dengan keinginan responden.
Pernyataan 6 (apotek memiliki pencahayaan yang baik) di apotek W termasuk
dalam kuadran I yang berarti pernyataan ini wajib untuk dipertahankan karena
dianggap penting dan memuaskan. Di apotek S, pernyataan 6 termasuk dalam
kuadran IV yang berarti pernyataan ini dianggap kurang penting bagi responden,
tetapi pelaksanaannya berlebihan. Di apotek M, pernyataan 6 termasuk dalam
kuadran III yang berarti pernyataan ini kurang penting bagi responden,
pelaksanaannya oleh apotek biasa saja. Pernyataan 7 (apotek harus memiliki
ruang tunggu yang nyaman) di apotek W dan apotek S termasuk dalam kuadran I
yang berarti pernyataan ini wajib untuk dipertahankan karena dianggap penting
dan memuaskan. Di apotek M, pernyataan 7 termasuk dalam kuadran III yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
berarti pernyataan ini kurang penting bagi responden, pelaksanaannya oleh apotek
biasa saja. Pernyataan 8 (apotek harus memiliki tempat untuk mendisplai
informasi bagi pasien) di apotek W termasuk dalam kuadran I yang berarti
pernyataan ini wajib untuk dipertahankan karena dianggap penting dan
memuaskan. Di apotek S dan apotek M, pernyataan 8 termasuk dalam kuadran III
yang berarti pernyataan ini kurang penting bagi responden, pelaksanaannya oleh
apotek biasa saja. Pernyataan 9 (apotek harus memiliki ruang racikan dan proses
peracikan dapat dilihat) di apotek W termasuk dalam kuadran I yang berarti
pernyataan ini wajib untuk dipertahankan karena dianggap penting dan
memuaskan. Di apotek S dan apotek M, pernyataan 9 termasuk dalam kuadran III
yang berarti pernyataan ini kurang penting bagi responden, pelaksanaannya oleh
apotek biasa saja. Pernyataan 10 (apotek harus memiliki ruang konseling yang
tertutup untuk pasien) di apotek W termasuk dalam kuadran I yang berarti
pernyataan ini wajib untuk dipertahankan karena dianggap penting dan
memuaskan. Di apotek S dan apotek M, pernyataan 10 termasuk dalam kuadran
III yang berarti pernyataan ini kurang penting bagi responden, pelaksanaannya
oleh apotek biasa saja. Pernyataan 11 (apotek harus memiliki keranjang sampah
yang tersedia untuk staf maupun pasien) di apotek W termasuk dalam kuadran I
yang berarti pernyataan ini wajib untuk dipertahankan karena dianggap penting
dan memuaskan. Di apotek S dan apotek M, penyataan 11 termasuk dalam
kuadran II yang berarti pernyataan ini mempengaruhi responden karena dianggap
sangat penting namun apotek tersebut belum melaksanakan sesuai dengan
keinginan responden. Pernyataan 12 (apotek harus memiliki rak-rak penyimpanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
obat dan barang-barang lain) di apotek W dan apotek S termasuk dalam kuadran I
yang berarti pernyataan ini wajib untuk dipertahankan karena dianggap penting
dan memuaskan. Di apotek M, penyataan 12 termasuk dalam kuadran II yang
berarti pernyataan ini mempengaruhi responden karena dianggap sangat penting
namun apotek tersebut belum melaksanakan sesuai dengan keinginan responden.
Pernyataan 13 (penyusunan obat-obatan dan barang-barang tersusun rapi) di
apotek W dan apotek S termasuk dalam kuadran I yang berarti pernyataan ini
wajib untuk dipertahankan karena dianggap penting dan memuaskan. Di apotek
M, penyataan 13 termasuk dalam kuadran II yang berarti pernyataan ini
mempengaruhi responden karena dianggap sangat penting namun apotek tersebut
belum melaksanakan sesuai dengan keinginan responden.
Pernyataan yang meliputi aspek pelayanan adalah pernyataan 14
(pernyataan etiket obat dapat dibaca dengan jelas) di apotek W dan apotek S
termasuk dalam kuadran I yang berarti pernyataan ini wajib untuk dipertahankan
karena dianggap penting dan memuaskan. Di apotek M, penyataan 14 termasuk
dalam kuadran II yang berarti pernyataan ini mempengaruhi responden karena
dianggap sangat penting namun apotek tersebut belum melaksanakan sesuai
dengan keinginan responden. Pernyataan 15 (etiket berisi tanggal pemberian obat)
di apotek W termasuk dalam kuadran I yang berarti pernyataan ini wajib untuk
dipertahankan karena dianggap penting dan memuaskan. Di apotek S, pernyataan
15 termasuk dalam kuadran III yang berarti pernyataan ini kurang penting bagi
responden, pelaksanaannya oleh apotek biasa saja. Di apotek M, penyataan 15
termasuk dalam kuadran II yang berarti pernyataan ini mempengaruhi responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
karena dianggap sangat penting namun apotek tersebut belum melaksanakan
sesuai dengan keinginan responden. Pernyataan 16 (etiket berisi nama yang
menggunakan obat) di apotek W termasuk dalam kuadran I yang berarti
pernyataan ini wajib untuk dipertahankan karena dianggap penting dan
memuaskan. Di apotek S dan apotek M, pernyataan 16 termasuk dalam kuadran
III yang berarti pernyataan ini kurang penting bagi responden, pelaksanaannya
oleh apotek biasa saja. Pernyataan 17 (etiket berisi aturan pakai). Pernyataan 18
(etiket berisi informasi pemakaian obat) di apotek W dan apotek S termasuk
dalam kuadran I yang berarti pernyataan ini wajib untuk dipertahankan karena
dianggap penting dan memuaskan. Di apotek M, penyataan 17 termasuk dalam
kuadran II yang berarti pernyataan ini mempengaruhi responden karena dianggap
sangat penting namun apotek tersebut belum melaksanakan sesuai dengan
keinginan responden. Pernyataan 18 (etiket berisi informasi pemakaian obat) di
apotek W termasuk dalam kuadran I yang berarti pernyataan ini wajib untuk
dipertahankan karena dianggap penting dan memuaskan. Di apotek S, penyataan
18 termasuk dalam kuadran II yang berarti pernyataan ini mempengaruhi
responden karena dianggap sangat penting namun apotek tersebut belum
melaksanakan sesuai dengan keinginan responden. Di apotek M, pernyataan 18
termasuk dalam kuadran III yang berarti pernyataan ini kurang penting bagi
responden, pelaksanaannya oleh apotek biasa saja. Pernyataan 19 (obat yang
diterima dalam keadaan rapi dan cocok) di apotek W dan apotek S termasuk
dalam kuadran I yang berarti pernyataan ini wajib untuk dipertahankan karena
dianggap penting dan memuaskan. Di apotek M, pernyataan 19 termasuk dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
kuadran III yang berarti pernyataan ini kurang penting bagi responden,
pelaksanaannya oleh apotek biasa saja. Pernyataan 20 (lama waktu pengerjaan
resep di apotek terinformasi dengan jelas) di apotek W dan apotek M termasuk
dalam kuadran IV yang berarti pernyataan ini dianggap kurang penting bagi
responden, tetapi pelaksanaannya berlebihan. Di apotek S, pernyataan 20
termasuk dalam kuadran III yang berarti pernyataan ini kurang penting bagi
responden, pelaksanaannya oleh apotek biasa saja.
Pernyataan yang meliputi aspek empati adalah pernyataan 22 (petugas
apotek peduli terhadap keluhan Anda) di apotek W termasuk dalam kuadran III
yang berarti pernyataan ini kurang penting bagi responden, pelaksanaannya oleh
apotek biasa saja. Di apotek S, pernyataan 22 termasuk dalam kuadran IV yang
berarti pernyataan ini dianggap kurang penting bagi responden, tetapi
pelaksanaannya berlebihan. Di apotek M, penyataan 22 termasuk dalam kuadran
II yang berarti pernyataan ini mempengaruhi responden karena dianggap sangat
penting namun apotek tersebut belum melaksanakan sesuai dengan keinginan
responden. Pernyataan 23 (petugas apotek menyapa saat Anda datang) di apotek
W dan apotek M termasuk dalam kuadran III yang berarti pernyataan ini kurang
penting bagi responden, pelaksanaannya oleh apotek biasa saja. Di apotek S,
pernyataan 23 termasuk dalam kuadran IV yang berarti pernyataan ini dianggap
kurang penting bagi responden, tetapi pelaksanaannya berlebihan. Pernyataan 24
(petugas apotek tidak membiarkan Anda menunggu antrian terlalu lama) di apotek
W dan apotek M termasuk dalam kuadran I yang berarti pernyataan ini wajib
untuk dipertahankan karena dianggap penting dan memuaskan. Di apotek S,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
pernyataan 24 termasuk dalam kuadran III yang berarti pernyataan ini kurang
penting bagi responden, pelaksanaannya oleh apotek biasa saja. Pernyataan 25
(komunikasi Anda dengan Petugas Apotek berjalan baik dan lancar) di apotek W
termasuk dalam kuadran I yang berarti pernyataan ini wajib untuk dipertahankan
karena dianggap penting dan memuaskan. Di apotek S, penyataan 25 termasuk
dalam kuadran II yang berarti pernyataan ini mempengaruhi responden karena
dianggap sangat penting namun apotek tersebut belum melaksanakan sesuai
dengan keinginan responden. Di apotek M, pernyataan 25 termasuk dalam
kuadran III yang berarti pernyataan ini kurang penting bagi responden,
pelaksanaannya oleh apotek biasa saja. Pernyataan 27 (Petugas Apotek memberi
ucapan “semoga cepat sembuh” pada saat Anda meninggalkan apotek) di apotek
W dan apotek S termasuk dalam kuadran I yang berarti pernyataan ini wajib untuk
dipertahankan karena dianggap penting dan memuaskan. Di apotek M, pernyataan
27 termasuk dalam kuadran III yang berarti pernyataan ini kurang penting bagi
responden, pelaksanaannya oleh apotek biasa saja.
A. Apotek W
a. Kuadran I
Pengelolaan sumber daya di apotek W yang direkomendasikan untuk
dipertahankan adalah Apoteker yang mempunyai ijin praktek (pernyataan 1), pada
halaman terdapat papan petunjuk yang jelas bertuliskan kata apotek (pernyataan
2), Apoteker harus memberikan akses informasi dan konseling secara langsung
dan mudah kepada masyarakat (pernyataan 3), lingkungan apotek harus dijaga
kebersihannya (pernyataan 4), apotek harus bebas dari hewan pengerat, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
serangga/pest (pernyataan 5), apotek memiliki pencahayaan yang baik (pernyataan
6), apotek harus memiliki ruang tunggu yang nyaman (pernyataan 7), apotek
harus memiliki tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien (pernyataan 8),
apotek harus memiliki ruang racikan dan proses peracikan dapat dilihat
(pernyataan 9), apotek harus memiliki ruang konseling yang tertutup untuk pasien
(pernyataan 10), apotek harus memiliki keranjang sampah yang tersedia untuk staf
maupun pasien (pernyataan 11), apotek harus memiliki rak-rak penyimpanan obat
dan barang-barang lain (pernyataan 12), penyusunan obat-obatan dan barang-
barang tersusun rapi (pernyataan 13). Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan
sunber daya di apotek harus mampu mempertahankan prestasi karena memberikan
kualitas pelayanan yang baik kepada responden.
Pelayanan di apotek W yang direkomendasikan untuk dipertahankan
adalah pernyataan etiket obat dapat dibaca dengan jelas (pernyataan 14), etiket
berisi tanggal pemberian obat (pernyataan 15), etiket berisi nama yang
menggunakan obat (pernyataan 16), etiket berisi aturan pakai (17), etiket berisi
informasi pemakaian obat (pernyataan 18), obat yang diterima dalam keadaan rapi
dan cocok (pernyataan 19). Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan apoteker di
apotek harus mampu mempertahankan prestasi karena memberikan kualitas
pelayanan yang baik kepada responden.
Empati di apotek W, yang direkomendasikan untuk dipertahankan adalah
petugas apotek tidak membiarkan Anda menunggu antrian terlalu
lama(pernyataan 24), komunikasi Anda dengan Petugas Apotek berjalan baik dan
lancer (pernyataan 25), petugas apotek mengucapkan terimakasih saat Anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
selesai memperoleh pelayanan (pernyataan 26), petugas Apotek memberi ucapan
“semoga cepat sembuh” pada saat Anda meninggalkan apotek (pernyataan 27).
Hal ini menunjukkan bahwa empati di apotek harus mampu mempertahankan
prestasi karena memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada responden.
b. Kuadran II
Tidak ada pernyataan pengelolaan sumber daya di apotek apotek W yang
direkomendasikan mendapat prioritas utama karena tidak ada pernyataan yang
pelaksanaannya masih mengecewakan.
Tidak ada pernyataan pelayanan di apotek W yang direkomendasikan
mendapat prioritas utama karena tidak ada pernyataan yang pelaksanaannya masih
mengecewakan.
Tidak ada pernyataan empati di apotek W, yang direkomendasikan
mendapat prioritas utama karena tidak ada pernyataan yang pelaksanaannya masih
mengecewakan.
c. Kuadran III
Tidak ada pernyataan pengelolaan sumber daya di apotek W yang
direkomendasikan untuk melakukan perbaikan dengan status rendah.
Pelayanan di apotek W yang direkomendasikan untuk melakukan
perbaikan dengan status rendah adalah petugas apotek menjelaskan makanan dan
minuman yang dihindari (pernyataan 21). Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan
dianggap kurang penting bagi responden dalam kualitas pelayanan yang diberikan
di apotek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Empati di apotek W, yang direkomendasikan untuk melakukan perbaikan
dengan satus rendah adalah petugas apotek peduli terhadap keluhan Anda
(pernyataan 22), petugas apotek menyapa saat Anda datang (pernyataan 23). Hal
ini menunjukkan bahwa pernyataan dianggap kurang penting bagi responden.
d. Kuadran IV
Tidak ada pernyataan pengelolaan sumber daya di apotek W yang
direkomendasikan untuk dikurangi.
Pelayanan di apotek W yang direkomendasikan untuk dikurangi adalah
lama waktu pengerjaan resep di apotek terinformasi dengan jelas (pernyataan 20).
Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan yang dirasakan responden ada yang
berlebihan sehingga perlu untuk dikurangi.
Tidak ada pernyataan empati di apotek W yang direkomendasikan untuk
dikurangi.
B. Apotek S
a. Kuadran I
Pengelolaan sumber daya di apotek S yang direkomendasikan untuk
dipertahankan adalah Apoteker yang mempunyai ijin praktek (pernyataan 1),
lingkungan apotek harus dijaga kebersihannya (pernyataan 4), apotek harus bebas
dari hewan pengerat, dan serangga/pest (pernyataan 5), apotek harus memiliki
ruang tunggu yang nyaman (pernyataan 7), apotek harus memiliki rak-rak
penyimpanan obat dan barang-barang lain (pernyataan 12), penyusunan obat-
obatan dan barang-barang tersusun rapi (pernyataan 13). Hal ini menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
bahwa pengelolaan sunber daya di apotek harus mampu mempertahankan prestasi
karena memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada responden.
Pelayanan di apotek S yang direkomendasikan untuk dipertahankan adalah
etiket obat dapat dibaca dengan jelas (pernyataan 14), etiket berisi aturan pakai
(17), obat yang diterima dalam keadaan rapi dan cocok (pernyataan 19). Hal ini
menunjukkan bahwa pelayanan apoteker di apotek harus mampu mempertahankan
prestasi karena memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada responden.
Empati di apotek S yang direkomendasikan untuk dipertahankan adalah
petugas apotek mengucapkan terimakasih saat Anda selesai memperoleh
pelayanan (pernyataan 26), petugas Apotek memberi ucapan “semoga cepat
sembuh” pada saat Anda meninggalkan apotek (pernyataan 27). Hal ini
menunjukkan bahwa empati di apotek harus mampu mempertahankan prestasi
karena memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada responden.
b. Kuadran II
Pengelolaan sumber daya di apotek S yang direkomendasikan untuk
dipertahankan adalah pada halaman terdapat papan petunjuk yang jelas
bertuliskan kata apotek (pernyataan 2), apotek harus memiliki keranjang sampah
yang tersedia untuk staf maupun pasien (pernyataan 11). Hal ini menunjukkan
bahwa adanya pernyataan yang direkomendasikan mendapat prioritas utama untuk
segera dibenahi.
Pelayanan di apotek S yang direkomendasikan untuk dipertahankan adalah
etiket berisi informasi pemakaian obat (pernyataan 18). Hal ini menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
bahwa adanya pernyataan yang direkomendasikan mendapat prioritas utama untuk
segera dibenahi.
Empati di apotek S yang direkomendasikan untuk dipertahankan adalah
komunikasi Anda dengan Petugas Apotek berjalan baik dan lancer (pernyataan
25). Hal ini menunjukkan bahwa adanya pernyataan yang direkomendasikan
mendapat prioritas utama untuk segera dibenahi.
c. Kuadran III
Pengelolaan sumber daya di apotek S yang direkomendasikan untuk
dipertahankan adalah apotek harus memiliki tempat untuk mendisplai informasi
bagi pasien (pernyataan 8), apotek harus memiliki ruang racikan dan proses
peracikan dapat dilihat (pernyataan 9), apotek harus memiliki ruang konseling
yang tertutup untuk pasien (pernyataan 10). Hal ini menunjukkan bahwa
pernyataan dianggap kurang penting bagi responden.
Pelayanan di apotek S yang direkomendasikan untuk dipertahankan adalah
etiket berisi tanggal pemberian obat (pernyataan 15), etiket berisi nama yang
menggunakan obat (pernyataan 16), lama waktu pengerjaan resep di apotek
terinformasi dengan jelas (pernyataan 20), petugas apotek menjelaskan makanan
dan minuman yang dihindari (pernyataan 21). Hal ini menunjukkan bahwa
pernyataan dianggap kurang penting bagi responden.
Empati di apotek S yang direkomendasikan untuk dipertahankan adalah
apotek tidak membiarkan Anda menunggu antrian terlalu lama (pernyataan 24).
Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan dianggap kurang penting bagi responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
d. Kuadran IV
Pengelolaan sumber daya di apotek S yang direkomendasikan untuk
dipertahankan adalah Apoteker harus memberikan akses informasi dan konseling
secara langsung dan mudah kepada masyarakat (pernyataan 3), apotek memiliki
pencahayaan yang baik (pernyataan 6). Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan
yang dirasakan responden ada yang berlebihan sehingga perlu untuk dikurangi.
Tidak ada pernyataan pelayanan di apotek S yang direkomendasikan untuk
dikurangi.
Empati di apotek S yang direkomendasikan untuk dipertahankan adalah
petugas apotek peduli terhadap keluhan Anda (pernyataan 22), petugas apotek
menyapa saat Anda datang (pernyataan 23). Hal ini menunjukkan bahwa
pernyataan yang dirasakan responden ada yang berlebihan sehingga perlu untuk
dikurangi.
C. Apotek M
a. Kuadran I
Pengelolaan sumber daya di apotek M yang direkomendasikan untuk
dipertahankan adalah Apoteker yang mempunyai ijin praktek (pernyataan 1). Hal
ini menunjukkan bahwa pengelolaan sunber daya di apotek harus mampu
mempertahankan prestasi karena memberikan kualitas pelayanan yang baik
kepada responden.
Tidak ada pernyataan pelayanan di apotek M yang direkomendasikan
untuk dipertahankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Empati di apotek M yang direkomendasikan untuk dipertahankan adalah
apotek tidak membiarkan Anda menunggu antrian terlalu lama (pernyataan 24),
petugas apotek mengucapkan terimakasih saat Anda selesai memperoleh
pelayanan (pernyataan 26). Hal ini menunjukkan bahwa empati di apotek harus
mampu mempertahankan prestasi karena memberikan kualitas pelayanan yang
baik kepada responden.
b. Kuadran II
Pengelolaan sumber daya di apotek M yang direkomendasikan untuk
dipertahankan adalah Apoteker harus memberikan akses informasi dan konseling
secara langsung dan mudah kepada masyarakat (pernyataan 3), lingkungan apotek
harus dijaga kebersihannya (pernyataan 4), apotek harus bebas dari hewan
pengerat, dan serangga/pest (pernyataan 5), apotek harus memiliki keranjang
sampah yang tersedia untuk staf maupun pasien (pernyataan 11), apotek harus
memiliki rak-rak penyimpanan obat dan barang-barang lain (pernyataan 12),
penyusunan obat-obatan dan barang-barang tersusun rapi (pernyataan 13). Hal ini
menunjukkan bahwa adanya pernyataan yang direkomendasikan mendapat
prioritas utama untuk segera dibenahi.
Pelayanan di apotek M yang direkomendasikan untuk dipertahankan
adalah etiket obat dapat dibaca dengan jelas (pernyataan 14), etiket berisi tanggal
pemberian obat (pernyataan 15), etiket berisi aturan pakai (17). Hal ini
menunjukkan bahwa adanya pernyataan yang direkomendasikan mendapat
prioritas utama untuk segera dibenahi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Empati di apotek M yang direkomendasikan untuk dipertahankan adalah
petugas apotek peduli terhadap keluhan Anda (pernyataan 22). Hal ini
menunjukkan bahwa adanya pernyataan yang direkomendasikan mendapat
prioritas utama untuk segera dibenahi.
c. Kuadran III
Pengelolaan sumber daya di apotek M yang direkomendasikan untuk
dipertahankan adalah pernyataan apotek memiliki pencahayaan yang baik
(pernyataan 6), apotek harus memiliki ruang tunggu yang nyaman (pernyataan
7), apotek harus memiliki tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien
(pernyataan 8), apotek harus memiliki ruang racikan dan proses peracikan dapat
dilihat (pernyataan 9), apotek harus memiliki ruang konseling yang tertutup untuk
pasien (pernyataan 10). Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan dianggap kurang
penting bagi responden.
Pelayanan di apotek M yang direkomendasikan untuk dipertahankan
adalah etiket berisi nama yang menggunakan obat (pernyataan 16), etiket berisi
informasi pemakaian obat (pernyataan 18), obat yang diterima dalam keadaan rapi
dan cocok (pernyataan 19), petugas apotek menjelaskan makanan dan minuman
yang dihindari (pernyataan 21). Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan dianggap
kurang penting bagi responden.
Empati di apotek M yang direkomendasikan untuk dipertahankan adalah
petugas apotek menyapa saat Anda datang (pernyataan 23), komunikasi Anda
dengan Petugas Apotek berjalan baik dan lancer (pernyataan 25), petugas Apotek
memberi ucapan “semoga cepat sembuh” pada saat Anda meninggalkan apotek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
(pernyataan 27). Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan dianggap kurang penting
bagi responden.
d. Kuadran IV
Pengelolaan sumber daya di apotek M yang direkomendasikan untuk
dipertahankan adalah pada halaman terdapat papan petunjuk yang jelas
bertuliskan kata apotek (pernyataan 2). Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan
yang dirasakan responden ada yang berlebihan sehingga perlu untuk dikurangi.
Pelayanan di apotek M yang direkomendasikan untuk dipertahankan
adalah lama waktu pengerjaan resep di apotek terinformasi dengan jelas
(pernyataan 20). Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan yang dirasakan
responden ada yang berlebihan sehingga perlu untuk dikurangi.
Tidak ada pernyataan empati di apotek M yang direkomendasikan untuk
dipertahankan.
Apotek yang berbintang empat (****)
A. Apotek PA
1. Pengelolaan Sumber Daya
Pada tabel IV di apotek PA, dihasilkan mean nilai gap sebesar -0,04 yang
menunjukkan klasifikasi gap tingkat sedang. Hal ini berarti pelayanan yang
diberikan pada aspek pengelolaan sumber daya bagi responden biasa saja. Hasil
labelisasi di apotek PA memiliki bintang empat yang menunjukkan apotek
tersebut berkualitas sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2. Pelayanan
Pada tabel IV di apotek PA, dihasilkan mean nilai gap sebesar -0,05 yang
menunjukkan klasifikasi gap tingkat sedang. Hal ini berarti pelayanan yang
diberikan pada aspek pelayanan bagi responden biasa saja. Hasil labelisasi di
apotek PA memiliki bintang empat yang menunjukkan apotek tersebut berkualitas
sangat baik.
3. Empati
Pada tabel IV di apotek PA, dihasilkan mean nilai gap sebesar -0,01 yang
menunjukkan klasifikasi gap tingkat sedang. Hal ini berarti pelayanan yang
diberikan pada aspek empati sumber daya bagi responden biasa saja. Hasil
labelisasi di apotek PA memiliki bintang empat yang menunjukkan apotek
tersebut berkualitas sangat baik.
a. Kuadran I
Pengelolaan sumber daya di apotek PA yang direkomendasikan untuk
dipertahankan adalah Apoteker yang mempunyai ijin praktek (pernyataan 1), pada
halaman terdapat papan petunjuk yang jelas bertuliskan kata apotek (pernyataan
2), lingkungan apotek harus dijaga kebersihannya (pernyataan 4), apotek harus
bebas dari hewan pengerat, dan serangga/pest (pernyataan 5). Hal ini
menunjukkan bahwa pengelolaan sunber daya di apotek harus mampu
mempertahankan prestasi karena memberikan kualitas pelayanan yang baik
kepada responden.
Pelayanan di apotek PA yang direkomendasikan untuk dipertahankan
adalah etiket obat dapat dibaca dengan jelas (pernyataan 14), etiket berisi nama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
yang menggunakan obat (pernyataan 16), etiket berisi aturan pakai (17), etiket
berisi informasi pemakaian obat (pernyataan 18). Hal ini menunjukkan bahwa
pelayanan apoteker di apotek harus mampu mempertahankan prestasi karena
memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada responden.
Empati di apotek PA, yang direkomendasikan untuk dipertahankan adalah
petugas apotek peduli terhadap keluhan Anda (pernyataan 22), komunikasi Anda
dengan Petugas Apotek berjalan baik dan lancer (pernyataan 25). Hal ini
menunjukkan bahwa empati di apotek harus mampu mempertahankan prestasi
karena memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada responden.
b. Kuadran II
Pengelolaan sumber daya di apotek PA, yang direkomendasikan untuk
mendapat prioritas utama adalah apotek harus memiliki ruang tunggu yang
nyaman (pernyataan 7). Hal ini menunjukkan bahwa adanya pernyataan yang
direkomendasikan mendapat prioritas utama untuk segera dibenahi.
Tidak ada pernyataan dalam aspek pelayanan di apotek PA, yang
direkomendasikan mendapat prioritas utama karena tidak ada pernyataan yang
pelaksanaannya masih mengecewakan.
Tidak ada pernyataan dalam aspek empati di apotek apotek PA, yang
direkomendasikan untuk prioritas utama karena tidak ada pernyataan yang
pelaksanaannya masih mengecewakan.
c. Kuadran III
Pengelolaan sumber daya di apotek PA, yang direkomendasikan untuk
melakukan perbaikan dengan status rendah adalah Apoteker harus memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
akses informasi dan konseling secara langsung dan mudah kepada masyarakat
(pernyataan 3), apotek memiliki pencahayaan yang baik (pernyataan 6), apotek
harus memiliki tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien (pernyataan 8),
apotek harus memiliki ruang racikan dan proses peracikan dapat dilihat
(pernyataan 9), apotek harus memiliki ruang konseling yang tertutup untuk pasien
(pernyataan 10), apotek harus memiliki rak-rak penyimpanan obat dan barang-
barang lain (pernyataan 12), penyusunan obat-obatan dan barang-barang tersusun
rapi (pernyataan 13). Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan dianggap kurang
penting bagi responden.
Pelayanan di apotek PA, yang direkomendasikan untuk melakukan
perbaikan dengan status rendah adalah etiket berisi tanggal pemberian obat
(pernyataan 15), obat yang diterima dalam keadaan rapi dan cocok (pernyataan
19), lama waktu pengerjaan resep di apotek terinformasi dengan jelas (pernyataan
20), petugas apotek menjelaskan makanan dan minuman yang dihindari
(pernyataan 21). Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan dianggap kurang penting
bagi responden dalam kualitas pelayanan yang diberikan di apotek.
Empati di apotek PA, yang direkomendasikan untuk melakukan perbaikan
dengan status rendah adalah petugas apotek menyapa saat Anda datang
(pernyataan 23), petugas apotek mengucapkan terimakasih saat Anda selesai
memperoleh pelayanan (pernyataan 26), petugas Apotek memberi ucapan
“semoga cepat sembuh” pada saat Anda meninggalkan apotek (pernyataan 27).
Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan dianggap kurang penting bagi responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
d. Kuadran IV
Pengelolaan sumber daya di apotek PA, yang direkomendasikan dikurangi
adalah apotek harus memiliki keranjang sampah yang tersedia untuk staf maupun
pasien (pernyataan 11). Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan yang dirasakan
responden ada yang berlebihan sehingga perlu untuk dikurangi.
Tidak ada pernyataan dalam aspek pelayanan di apotek PA, yang
direkomendasikan untuk dikurangi karena tidak ada pernyataan yang dirasakan
responden ada yang berlebihan.
Empati di apotek P, yang direkomendasikan dikurangi adalah apotek tidak
membiarkan Anda menunggu antrian terlalu lama (pernyataan 24). Hal ini
menunjukkan bahwa pernyataan yang dirasakan responden ada yang berlebihan
sehingga perlu untuk dikurangi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan, kualitas pelayanan yang diberikan di Apotek
kecamatan Kraton, Mantrijeron, Mergangsan dan Wirobrajan termasuk dalam
klasifikasi gap tingkat sedang. Hal ini berarti, pelayanan yang diberikan sudah
cukup baik tetapi kualitas pelayanan masih perlu ditingkatkan sehingga responden
yang datang ke apotek merasa puas dari pelayanan yang diberikan.
B. Saran
1. Perlu menerapkan parameter Kepmenkes RI 1027/MENKES/SK/IX/2004
tentang Standar Palayanan Kefarmasian di Apotek secara menyeluruh di
Yogyakarta agar dapat meningkatkan pelayanan kefarmasian di Apotek.
2. Perlu dilakukan penelitian sejenis mengenai perbandingan kualitas pelayanan
antara apotek berbintang satu, dua, tiga dan empat kota Yogyakarta untuk setiap
kecamatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
DAFTAR PUSTAKA
Anief, 2005, Manajemen Farmasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Azwar, 2003, Reliabilitas dan Validitas, edisi ketiga, Pustaka Pelajar,Yogyakarta,pp.45-47
Azwar, S., 2010, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Brysland, A.; dan Curry, A. 2001. ‘Service improvements in public services usingSERVQUAL’. Managing Service Quality, Vol. 11 No. 6, pp. 389 – 401
Cipolle, R.J., Strand, L.M., dan Morley, P.C., 1998, Pharmaceutical CarePractice, 2nd Ed, McGraw-Hill, New York
Cornelius,T.,2008, Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik, Penerbit ANDI,Yogyakarta, pp.243-251
Dahlan, M.S., 2009, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 4, SalembaMedika, Jakarta, pp 71-75
Direktorat Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2004, KeputusanMenteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/Menkes/SK/ IX/ 2004tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Departemen KesehatanRepublik Indonesia, Jakarta
Djunaidi, M., Setiawan., dan Haryanto, T., 2006, Analisis Kepuasan Pelanggandengan Pendekatan Fuzzy Service Quality dalam Upaya Peningkatan KualitasPelayanan, Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol 4, No.3, UniversitasMuhammadiyah, Surakarta
Harding, 1993, Sociology for Pharmacists; an Introduction, The Macmillan,London
Hartini, Y.S. dan Sulasmono, 2010, Apotek, Universitas Sanata Dharma,Yogyakarta
Hasan, M., 2002, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, pp. 60,80
Hermawan, D., 2010, 105 Apotek Kota Yogyakarta Masuk Ketegori Cukup,Kedaulatan Rakyat Jogja, 10 Agustus 2010
Menteri Kesehatan, 2002, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor1332/MENKES/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Tata cara Pemberian IzinApotek, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Mulyono, S., 1991, Statistika untuk Ekonomi, Lembaga Penerbit FakultasEkonomi UI, Jakarta, pp. 9
Notoatmodjo, S., 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi, RinekaCipta, Jakarta, pp. 9
Parasuraman, A., Zeithaml, V.A., dan Berry, L.L., 1985, A Conceptual Model ofService Quality and Its Implication for Future Research, Journal of Marketing,Vol 45, 41-50
Riwidikdo, H., 2010, Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan AplikasiProgram R dan SPSS, Cetakan Kedua, Pustaka Rihama, Yogyakarta, pp. 148-149
Sari, I. D., 2008, Manajemen Pemasaran Usaha Kesehatan, Cetakan Kedua,Mitra Cendikia Offset, Yogyakarta, pp 45-53, 61-70
Saryono, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Mitra Cendikia Press,Yogyakarta, pp.66
Seto, S., Nita, Y., dan Triana, L.,, 2008, Manajemen Farmasi, Edisi Kedua,Airlangga University Press, Surabaya
Sirait, M., 2001, Tiga Dimensi Farmasi : Ilmu-Teknologi, Pelayanan Kesehatandan Potensi Ekonomi, Institut Darma Mahardika, Jakarta
Siregar, C.J.P., dan Amalia, L.,2004, Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan,Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta
Sugiyono, 2008, Statistika Untuk Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung,pp. 61-73
Supranto, J., 2006, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk MenaikkanPangsa Pasar, PT. Rineka Cipta, Jakarta, pp. 232-234,241-242
Tjiptono, F., dan Chandra G., 2005, Service, Quality, and satisfavtion, PenerbitANDI, Yogyakarta, pp. 145-148
Umar, H., 2009, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, edisi kedua,PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, pp.91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian
EVALUASI KUALITAS PELAYANAN PASIEN DI APOTEK KOTA
YOGYAKARTA BERDASARKAN KEPMENKES RI NOMOR
1027/MENKES/SK/IX/2004
I. Data responden
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar
1. Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan (*coret yang tidak perlu)
2. Usia :........ tahun
3. Pendidikan terakhir
a. SD c. SMA/SMK e. Lain-lain
b. SMP d. Sarjana
4. Berapa kali dalam 6 bulan terakhir Anda datang ke apotek ini untuk
membeli obat?
a. 2 kali c. 6- 10 kali
b. 3 - 5 kali d. lebih dari 10 kali
5. Kapan terakhir kali Anda berkunjung ke Apotek ini?
a. 1 minggu yang lalu c. 3-6 bulan yang lalu
b. 1 – 4 minggu yang lalu d. lebih dari 6 bulan
c. 1-3 bulan yang lalu
6. Apa yang membuat Anda datang kembali ke Apotek ini? (boleh memilih
lebih dari 1)
a. Apotekernya c. Letak Apotek
b. Petugas Apotek d. Harga yang terjangkau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
II. Kuesioner Tentang Apoteker
Petunjuk Pengisian:
Kolom “Kenyataan” menggambarkan penilaian pelanggan terhadap pelayananyang diterima dalam menebus obat di Apotek.
Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang akan dipilih olehpelanggan pada kolom KENYATAAN dengan ketentuan sebagai berikut :
1. SS : Sangat Setuju2. S : Setuju3. TS : Tidak Setuju4. STS : Sangat Tidak Setuju
Kolom “Harapan” menggambarkan seberapa penting bagi pelanggan dalammenerima pelayanan ketika menebus obat di Apotek.
Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang akan dipilih olehpelanggan pada kolom “Harapan” dengan ketentuan sebagai berikut :
1. SP : Sangat Penting2. P : Penting3. TP : Tidak Penting4. STP : Sangat Tidak Penting
KENYATAANPernyataan
HARAPAN
SS S TS STS SP P TP STP
Pengelolaan Sumber Daya
1. Apotek harus dikelola oleh Apoteker yangmempunyai ijin praktek
2. Pada halaman terdapat papan petunjuk yangjelas bertuliskan kata Apotek
3. Apoteker harus memberikan akses informasidan konseling secara langsung dan mudahkepada masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
KENYATAANPernyataan
HARAPAN
SS S TS STS SP P TP STP
4. Lingkungan apotek harus dijagakebersihannya
5. Apotek harus bebas dari hewan pengerat,dan serangga/pest
6. Apotek memiliki pencahayaan yang baik
7. Apotek harus memiliki ruang tunggu yangnyaman
8. Apotek harus memiliki tempat untukmendisplai informasi bagi pasien
9. Apotek harus memiliki ruang racikan danproses peracikan dapat dilihat
10. Apotek harus memiliki ruang konselingyang tertutup untuk pasien
11. Apotek harus memiliki keranjang sampahyang tersedia untuk staf maupun pasien
12.Apotek harus memiliki rak-rak penyimpananobat dan barang-barang lain
13. Penyusunan obat-obatan dan barang-barangdi dalam rak tersusun rapi
Pelayanan
14. Etiket obat dapat dibaca dengan jelas
15. Etiket berisi tanggal pemberian obat
16.Etiket berisi nama yang menggunakan obat
17. Etiket berisi aturan pakai
18. Etiket berisi informasi pemakaian obat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
KENYATAANPernyataan
HARAPAN
SS S TS STS SP P TP STP
19. Obat yang Anda terima dalam kemasanyang rapi dan cocok
20. Lama waktu pengerjaan resep di apotekterinformasi dengan jelas
21. Petugas apotek menjelaskan makanan danminuman yang dihindari
Empati
22. Petugas apotek peduli terhadap keluhanAnda
23. Petugas apotek menyapa saat Anda datang
24. Petugas apotek tidak membiarkan Andamenunggu antrian terlalu lama
25. Komunikasi Anda dengan Petugas Apotekberjalan baik dan lancer
26. Petugas apotek mengucapkan terimakasihsaat Anda selesai memperoleh pelayanan
27. Petugas Apotek memberi ucapan “semogacepat sembuh” pada saat Anda meninggalkanapotek
Apa pendapat Anda apabila apoteker melakukan kunjungan ke rumah untuk
kelompok lansia dan penyakit kronis?
a. Setuju
b. Tidak setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 4. Karakteristik Responden
1. Jenis Kelamin
JenisKelamin
FrekuensiKraton Mergangsan Mantrijeron WirobrajanP W
Laki-Laki 16 15 23 25 18Perempuan 14 21 11 17 17
30 36 34 42 35
2. Usia
Kraton Mantrijeron Mergangsan WirobrajanApotek P Apotek W
KelompokUmur
(tahun)
Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi
≤ 20 2 9 6 0 121-30 9 9 8 18 731-40 5 8 4 8 1541-50 9 5 17 6 751-60 4 2 4 2 2>60 1 3 3 0 3
30 36 42 34 35
3. Pendidikan Terakhir
Tingkatpendidikan
FrekuensiKraton Mergangsan Mantrijeron WirobrajanP W
SD 2 2 1 1 0SMP 2 5 2 3 3
SMA/SMK 15 19 17 18 17Sarjana 8 8 14 17 15
Lain-Lain 3 2 0 3 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
4. Jumlah Kunjungan ke Apotek
TingkatPendidikan
FrekuensiKraton Mergangsan Mantrijeron WirobrajanP W
2 kali 10 12 15 30 163-5 kali 16 15 13 12 146-10 kali 0 6 4 0 4
lebih dari 10kali
4 3 2 0 1
5. Terakhir Kunjungan
TerakhirKunjungan
FrekuensiKraton Mergangsan Mantrijeron WirobrajanP W
1 mingguyang lalu
7 10 15 19 9
1-4 mingguyang lalu
11 8 10 14 17
1-3 bulanyang lalu
5 9 6 4 4
3-6 bulanyang lalu
5 6 0 1 2
lebih dari 6bulan
2 3 3 4 3
6. Hal yang membuat datang kembali ke Apotek
Hal yang membuatdatang kembali ke
Apotek
FrekuensiKraton Mergangsan Mantrijeron Wirobrajan
P WApoteker 0 10 6 5 4
Petugas Apotek 5 9 11 7 2Letak Apotek 10 23 24 17 29Harga yangterjangkau
20 16 16 17 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 5. Hasil Analisis Gap dan Diagram Kartesius Di ApotekKecamatan Kraton, Mergangsan, Mantrijeron dan Wirobrajan KotaYogyakarta
1. Kecamatan Kraton
a. Apotek P
Dimensi No Pernyataaan Kenyataan Harapan ∑ GapPengelolaanSumberDaya
1. Apotek harus dikelola olehApoteker yang mempunyai ijinpraktek
3,73 3,63 0,1
2. Pada halaman terdapat papanpetunjuk yang jelas bertuliskankata Apotek
3,43 3,33 0,1
3. Apoteker harus memberikanakses informasi dan konselingsecara langsung dan mudahkepada masyarakat
3,36 3,43 -0,07
4. Lingkungan apotek harus dijagakebersihannya
3,56 3,66 -0,1
5. Apotek harus bebas dari hewanpengerat, dan serangga/pest
3,66 3,7 -0,04
6. Apotek memiliki pencahayaanyang baik
3,46 3,5 -0,04
7. Apotek harus memiliki ruangtunggu yang nyaman
3,36 3,5 -0,14
8. Apotek harus memiliki tempatuntuk mendisplai informasi bagipasien
3,2 3,66 -0,46
9. Apotek harus memiliki ruangracikan dan proses peracikandapat dilihat
2,73 3,03 -0,3
10. Apotek harus memiliki ruangkonseling yang tertutup untukpasien
3,2 3,3 -0,1
11. Apotek harus memilikikeranjang sampah yang tersediauntuk staf maupun pasien
3,4 3,5 -0,1
12. Apotek harus memiliki rak-rakpenyimpanan obat dan barang-barang lain
3,36 3,43 -0,07
13. Penyusunan obat-obatan danbarang-barang di dalam raktersusun rapi
3,33 3,4 -0,07
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Mean 3,36 3,46 -0,1Pelayanan 14. Etiket obat dapat dibaca dengan
jelas3,46 3,5 -0,04
15. Etiket berisi tanggal pemberianobat
3,53 3,56 -0,03
16. Etiket berisi nama yangmenggunakan obat
3,5 3,53 -0,03
17. Etiket berisi aturan pakai 3,63 3,63 0
18. Etiket berisi informasipemakaian obat
3,53 3,56 -0,03
19. Obat yang Anda terima dalamkemasan yang rapi dan cocok
3,4 3,43 -0,03
20. Lama waktu pengerjaan resepdi apotek terinformasi denganjelas
2,96 3,2 -0,24
21. Petugas apotek menjelaskanmakanan dan minuman yangdihindari
3,16 3,2 -0,04
Mean 3,4 3,45 -0,05Empati 22. Petugas apotek peduli terhadap
keluhan Anda3,26 3,26 0
23. Petugas apotek menyapa saatAnda dating
3,26 3,16 0,1
24. Petugas apotek tidakmembiarkan Anda menungguantrian terlalu lama
2,96 3,13 -0,17
25. Komunikasi Anda denganPetugas Apotek berjalan baikdan lancar
3,36 3,36 0
26. Petugas apotek mengucapkanterimakasih saat Anda selesaimemperoleh pelayanan
3,3 3,23 0,07
27. Petugas Apotek memberiucapan “semoga cepat sembuh”pada saat Anda meninggalkanapotek
3,2 3,23 -0,03
Mean 3,23 3,22 0,01Mean Keseluruhan 3,33 3,37 -0,04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
1) Pengelolaan Sumber Daya
2) Pelayanan
3) Empati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
b. Apotek W
Dimensi No Pernyataaan Kenyataan Harapan ∑ GapPengelolaanSumberDaya
1. Apotek harus dikelola olehApoteker yang mempunyai ijinpraktek
3,5 3,61 -0,11
2. Pada halaman terdapat papanpetunjuk yang jelas bertuliskankata Apotek
3,5 3,63 -0,13
3. Apoteker harus memberikanakses informasi dan konselingsecara langsung dan mudahkepada masyarakat
3,41 3,66 -0,25
4. Lingkungan apotek harus dijagakebersihannya
3,41 3,63 -0,22
5. Apotek harus bebas dari hewanpengerat, dan serangga/pest
3,44 3,52 -0,08
6. Apotek memiliki pencahayaanyang baik
3,44 3,55 -0,11
7. Apotek harus memiliki ruangtunggu yang nyaman
3,30 3,63 -0,33
8. Apotek harus memiliki tempatuntuk mendisplai informasi bagipasien
3,30 3,47 -0,17
9. Apotek harus memiliki ruangracikan dan proses peracikandapat dilihat
3,30 3,5 -0,2
10. Apotek harus memiliki ruangkonseling yang tertutup untukpasien
3,25 3,44 -0,19
11. Apotek harus memilikikeranjang sampah yang tersediauntuk staf maupun pasien
3,41 3,55 -0,14
12. Apotek harus memiliki rak-rakpenyimpanan obat dan barang-barang lain
3,33 3,52 -0,19
13. Penyusunan obat-obatan danbarang-barang di dalam raktersusun rapi
3,44 3,58 -0,14
Mean 3,13 3,28 -0,15Pelayanan 14. Etiket obat dapat dibaca dengan
jelas3,47 3,63 -0,16
15. Etiket berisi tanggal pemberianobat
3,38 3,61 -0,23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
16. Etiket berisi nama yangmenggunakan obat
3,41 3,63 -0,22
17. Etiket berisi aturan pakai 3,41 3,66 -0,25
18. Etiket berisi informasipemakaian obat
3,47 3,69 -0,22
19. Obat yang Anda terima dalamkemasan yang rapi dan cocok
3,38 3,72 -0,34
20. Lama waktu pengerjaan resepdi apotek terinformasi denganjelas
3,22 3,61 -0,39
21. Petugas apotek menjelaskanmakanan dan minuman yangdihindari
3,08 3,55 -0,47
Mean 3,35 3,63 -0,28Empati 22. Petugas apotek peduli terhadap
keluhan Anda3,22 3,52 -0,3
23. Petugas apotek menyapa saatAnda datang
3,33 3,61 -0,28
24. Petugas apotek tidakmembiarkan Anda menungguantrian terlalu lama
3,44 3,69 -0,25
25. Komunikasi Anda denganPetugas Apotek berjalan baikdan lancar
3,52 3,77 -0,25
26. Petugas apotek mengucapkanterimakasih saat Anda selesaimemperoleh pelayanan
3,5 3,72 -0,22
27. Petugas Apotek memberiucapan “semoga cepat sembuh”pada saat Anda meninggalkanapotek
3,44 3,69 -0,25
Mean 3,40 3,67 -0,27Mean Keseluruhan 3,29 3.52 -0,23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
1) Pengelolaan Sumber Daya
2) Pelayanan
3) Empati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
2. Kecamatan Mantrijeron
Dimensi No Pernyataaan Kenyataan Harapan ∑ GapPengelolaanSumberDaya
1. Apotek harus dikelola oleh Apotekeryang mempunyai ijin praktek
3,52 3,61 -0,09
2. Pada halaman terdapat papanpetunjuk yang jelas bertuliskan kataApotek
3,42 3,5 -0,08
3. Apoteker harus memberikan aksesinformasi dan konseling secaralangsung dan mudah kepadamasyarakat
3,33 3,45 -0,12
4. Lingkungan apotek harus dijagakebersihannya
3,71 3,76 -0,05
5. Apotek harus bebas dari hewanpengerat, dan serangga/pest
3,47 3,66 -0,19
6. Apotek memiliki pencahayaan yangbaik
3,42 3,42 0
7. Apotek harus memiliki ruang tungguyang nyaman
3,42 3,45 -0,03
8. Apotek harus memiliki tempat untukmendisplai informasi bagi pasien
3,42 3,42 0
9. Apotek harus memiliki ruang racikandan proses peracikan dapat dilihat
3,19 3,14 0,05
10. Apotek harus memiliki ruangkonseling yang tertutup untuk pasien
3,30 3,35 -0,05
11. Apotek harus memiliki keranjangsampah yang tersedia untuk stafmaupun pasien
3,54 3,47 0,07
12. Apotek harus memiliki rak-rakpenyimpanan obat dan barang-baranglain
3,38 3,45 -0,07
13. Penyusunan obat-obatan dan barang-barang di dalam rak tersusun rapi
3,5 3,47 0,03
Mean 3,43 3,47 -0,04Pelayanan 14. Etiket obat dapat dibaca dengan jelas 3,54 3,66 -0,12
15. Etiket berisi tanggal pemberian obat 3,47 3,57 -0,116. Etiket berisi nama yang
menggunakan obat3,5 3,54 -0,04
17. Etiket berisi aturan pakai 3,57 3,64 -0,07
18. Etiket berisi informasi pemakaianobat
3,57 3,61 -0,04
19. Obat yang Anda terima dalam 3,47 3,45 0,02
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
kemasan yang rapi dan cocok20. Lama waktu pengerjaan resep di
apotek terinformasi dengan jelas3,38 3,40 -0,02
21. Petugas apotek menjelaskanmakanan dan minuman yangdihindari
3,35 3,42 -0,07
Mean 3,48 3,53 -0,05Empati 22. Petugas apotek peduli terhadap
keluhan Anda3,45 3,45 0
23. Petugas apotek menyapa saat Andadating
3,30 3,28 0,02
24. Petugas apotek tidak membiarkanAnda menunggu antrian terlalu lama
3,42 3,35 0,07
25. Komunikasi Anda dengan PetugasApotek berjalan baik dan lancar
3,52 3,57 -0,05
26. Petugas apotek mengucapkanterimakasih saat Anda selesaimemperoleh pelayanan
3,35 3,35 0
27. Petugas Apotek memberi ucapan“semoga cepat sembuh” pada saatAnda meninggalkan apotek
3,33 3,40 -0,07
Mean 3,39 3,4 -0,01Mean Keseluruhan 3,43 3,46 -0,03
1) Pengelolaan Sumber Daya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
2) Pelayanan
3) Empati
3. Kecamatan Mergangsan
Dimensi No Pernyataaan Kenyataan Harapan ∑ GapPengelolaanSumberDaya
1. Apotek harus dikelola oleh Apotekeryang mempunyai ijin praktek
3,67 3,58 0,09
2. Pada halaman terdapat papan petunjukyang jelas bertuliskan kata Apotek
3,44 3,41 0,03
3. Apoteker harus memberikan aksesinformasi dan konseling secaralangsung dan mudah kepadamasyarakat
3,5 3,55 -0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
4. Lingkungan apotek harus dijagakebersihannya
3,52 3,64 -0,12
5. Apotek harus bebas dari hewanpengerat, dan serangga/pest
3,64 3,67 -0,03
6. Apotek memiliki pencahayaan yangbaik
3,52 3,5 0,02
7. Apotek harus memiliki ruang tungguyang nyaman
3,47 3,58 -0,11
8. Apotek harus memiliki tempat untukmendisplai informasi bagi pasien
3,29 3,41 -0,12
9. Apotek harus memiliki ruang racikandan proses peracikan dapat dilihat
3,29 3,35 -0,06
10. Apotek harus memiliki ruangkonseling yang tertutup untuk pasien
3,17 3,26 -0,09
11. Apotek harus memiliki keranjangsampah yang tersedia untuk stafmaupun pasien
3,35 3,61 -0,26
12. Apotek harus memiliki rak-rakpenyimpanan obat dan barang-baranglain
3,55 3,58 -0,03
13. Penyusunan obat-obatan dan barang-barang di dalam rak tersusun rapi
3,58 3,61 -0,03
Mean 3,46 3,51 -0,05Pelayanan 14. Etiket obat dapat dibaca dengan jelas 3,47 3,58 -0,11
15. Etiket berisi tanggal pemberian obat 3,44 3,5 -0,0616. Etiket berisi nama yang menggunakan
obat3,32 3,35 -0,03
17. Etiket berisi aturan pakai 3,55 3,61 -0,06
18. Etiket berisi informasi pemakaian obat 3,41 3,61 -0,219. Obat yang Anda terima dalam
kemasan yang rapi dan cocok3,61 3,64 -0,03
20. Lama waktu pengerjaan resep diapotek terinformasi dengan jelas
3,38 3,44 -0,06
21. Petugas apotek menjelaskan makanandan minuman yang dihindari
3,26 3,38 -0,12
Mean 3,43 3,51 -0,08Empati 22. Petugas apotek peduli terhadap
keluhan Anda3,35 3,44 -0,09
23. Petugas apotek menyapa saat Andadating
3,47 3,47 0
24. Petugas apotek tidak membiarkanAnda menunggu antrian terlalu lama
3,26 3,5 -0,24
25. Komunikasi Anda dengan Petugas 3,26 3,52 -0,26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Apotek berjalan baik dan lancer26. Petugas apotek mengucapkan
terimakasih saat Anda selesaimemperoleh pelayanan
3,35 3,58 -0,23
27. Petugas Apotek memberi ucapan“semoga cepat sembuh” pada saatAnda meninggalkan apotek
3,38 3,55 -0,17
Mean 3,34 3,51 -0,17Mean Keseluruhan 3,41 3,51 -0,1
1) Pengelolaan Sumber Daya
2) Pelayanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3) Empati
4. Kecamatan Wirobrajan
Dimensi No Pernyataaan Kenyataan Harapan ∑ GapPengelolaanSumber Daya
1. Apotek harus dikelola olehApoteker yang mempunyai ijinpraktek
3,77 3,65 0,12
2. Pada halaman terdapat papanpetunjuk yang jelas bertuliskankata Apotek
3,6 3,54 0,06
3. Apoteker harus memberikanakses informasi dan konselingsecara langsung dan mudahkepada masyarakat
3,34 3,57 -0,23
4. Lingkungan apotek harus dijagakebersihannya
3,54 3,68 -0,14
5. Apotek harus bebas dari hewanpengerat, dan serangga/pest
3,48 3,6 -0,12
6. Apotek memiliki pencahayaanyang baik
3,37 3,48 -0,11
7. Apotek harus memiliki ruangtunggu yang nyaman
3,4 3,51 -0,11
8. Apotek harus memiliki tempatuntuk mendisplai informasi bagipasien
3,4 3,48 -0,08
9. Apotek harus memiliki ruangracikan dan proses peracikandapat dilihat
3,05 3,2 -0,15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
10. Apotek harus memiliki ruangkonseling yang tertutup untukpasien
3,28 3,28 0
11. Apotek harus memilikikeranjang sampah yang tersediauntuk staf maupun pasien
3,37 3,54 -0,17
12. Apotek harus memiliki rak-rakpenyimpanan obat dan barang-barang lain
3,48 3,51 -0,03
13. Penyusunan obat-obatan danbarang-barang di dalam raktersusun rapi
3,48 3,57 -0,09
Mean 3,42 3,50 -0,08Pelayanan 14. Etiket obat dapat dibaca dengan
jelas3,57 3,71 -0,14
15. Etiket berisi tanggal pemberianobat
3,51 3,6 -0,09
16. Etiket berisi nama yangmenggunakan obat
3,57 3,51 0,06
17. Etiket berisi aturan pakai 3,51 3,62 -0,11
18. Etiket berisi informasipemakaian obat
3,45 3,6 -0,15
19. Obat yang Anda terima dalamkemasan yang rapi dan cocok
3,54 3,57 -0,03
20. Lama waktu pengerjaan resepdi apotek terinformasi denganjelas
3,34 3,48 -0,14
21. Petugas apotek menjelaskanmakanan dan minuman yangdihindari
3,28 3,34 -0,06
Mean 3,47 3,55 -0,08Empati 22. Petugas apotek peduli terhadap
keluhan Anda3,28 3,48 -0,2
23. Petugas apotek menyapa saatAnda datang
3,22 3,34 -0,12
24. Petugas apotek tidakmembiarkan Anda menungguantrian terlalu lama
3,42 3,48 -0,06
25. Komunikasi Anda denganPetugas Apotek berjalan baikdan lancer
3,42 3,45 -0,03
26. Petugas apotek mengucapkanterimakasih saat Anda selesaimemperoleh pelayanan
3,34 3,45 -0,11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
27. Petugas Apotek memberiucapan “semoga cepat sembuh”pada saat Anda meninggalkanapotek
3,25 3,4 -0,15
Mean 3,32 3,43 -0,11Mean Keseluruhan 3,40 3,49 -0,09
1) Pengelolaan Sumber Daya
2) Pelayanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
3) Empati
Lampiran 6. Hasil Wawancara Langsung Dengan Apoteker
1. Kecamatan Kraton
a. Apotek P
Pernyataan JawabanApoteker
Keterangan
1 Sangat Setuju Apotek harus dikelola oleh seorang apotekeragar pasien mengetahui peran apoteker diapotek
2 Setuju Agar mengetahui letak apotek3 Sangat Setuju -4 Sangat Setuju -5 Sangat Setuju -6 Sangat Setuju -7 Setuju -8 Setuju -9 Setuju Apotek harus memiliki ruang racikan tetapi
proses peracikan tidak perlu untuk dilihat10 Setuju -11 Sangat Setuju -12 Sangat Setuju -13 Setuju -14 Sangat Setuju -15 Sangat Setuju -16 Sangat Setuju -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
17 Sangat Setuju -18 Sangat Setuju -19 Setuju -20 Setuju -21 Setuju -22 Setuju -23 Setuju -24 Setuju -25 Sangat Setuju -26 Setuju -27 Setuju -
b. Apotek W
Pernyataan JawabanApoteker
Keterangan
1 Sangat Setuju -2 Setuju -3 Sangat Setuju -4 Sangat Setuju -5 Setuju -6 Setuju -7 Sangat Setuju -8 Sangat Setuju -9 Sangat Setuju -10 Sangat Setuju -11 Sangat Setuju -12 Sangat Setuju -13 Sangat Setuju -14 Sangat Setuju -15 Sangat Setuju -16 Sangat Setuju -17 Sangat Setuju -18 Sangat Setuju -19 Sangat Setuju -20 Sangat Setuju -21 Setuju -22 Setuju -23 Sangat Setuju -24 Setuju -25 Sangat Setuju -26 Sangat Setuju -27 Sangat Setuju -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
2. Kecamatan Mantrijeron
Pernyataan JawabanApoteker
Keterangan
1 Sangat Setuju -2 Setuju -3 Setuju -4 Setuju -5 Setuju -6 Setuju -7 Setuju -8 Setuju -9 Tidak Setuju Karena proses peracikan tidak harus dapat
dilihat10 Setuju -11 Setuju -12 Sangat Setuju -13 Setuju -14 Setuju -15 Setuju -16 Setuju -17 Setuju -18 Setuju -19 Setuju -20 Setuju -21 Setuju -22 Setuju -23 Setuju -24 Setuju -25 Setuju -26 Setuju -27 Setuju -
3. Kecamatan Mergangsan
Pernyataan JawabanApoteker
Keterangan
1 Sangat Setuju -2 Sangat Setuju -3 Sangat Setuju -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
4 Sangat Setuju -5 Sangat Setuju -6 Sangat Setuju -7 Sangat Setuju -8 Sangat Setuju -
9 Tidak Setuju Karena proses peracikan tidak harus dapatdilihat
10 Tidak Setuju Karena ruang konseling tidak harus tertutup.Di apotek ini, apoteker melakukan konselingdi ruangan apoteker atau bisa secara langsungtanpa tertutup. Selain itu, di apotek ini belumtersedia fasilitas ruang tertutup khususkonseling.
11 Sangat Setuju -12 Sangat Setuju -13 Sangat Setuju -14 Sangat Setuju -15 Sangat Setuju -16 Sangat Setuju -17 Sangat Setuju -18 Sangat Setuju -19 Sangat Setuju -20 Sangat Setuju -21 Sangat Setuju -22 Sangat Setuju -23 Sangat Setuju -24 Sangat Setuju -25 Sangat Setuju -26 Sangat Setuju -27 Sangat Setuju -
4. Kecamatan Wirobrajan
Pernyataan JawabanApoteker
Keterangan
1 Sangat Setuju -2 Sangat Setuju -3 Sangat Setuju -4 Sangat Setuju -5 Sangat Setuju -6 Sangat Setuju -7 Sangat Setuju -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
8 Sangat Setuju -9 Setuju -10 Setuju -11 Sangat Setuju -12 Sangat Setuju -13 Sangat Setuju -14 Sangat Setuju -15 Sangat Setuju -16 Sangat Setuju -17 Sangat Setuju -18 Sangat Setuju -19 Sangat Setuju -20 Sangat Setuju -21 Setuju -22 Setuju -23 Setuju -24 Setuju -25 Sangat Setuju -26 Setuju -27 Setuju -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
BIOGRAFI PENULIS
Febriwany Silvi Manurung, dilahirkan di Palangkaraya
pada tanggal 2 Februari 1990. Penulis merupakan anak
pertama dari tiga bersaudara, pasangan dari Ir. Radiwan
Manurung dan Hotmaida Sinaga, S.Pd. Perjalanan
pendidikan penulis diawali di Taman Kanak-kanak Sinar
Surya (1996-1997), SD Katolik St.Don Bosco (1997-
2003), SMP Katolik Santo Paulus (2003-2005), SMA Negeri 1 - Palangkaraya
(2005-2008), kemudian melanjutkan studi sampai pada saat ini sebagai mahasiswi
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma-Yogyakarta sejak tahun 2008.
Selama menjalani pendidikan sebagai mahasiswa di Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta, penulis pernah mengikuti kegiatan yaitu sebagai
peserta talk show AIDS (2008), koordinator seksi konsumsi panitia Sadhar
Bermazmur (2009), anggota seksi publikasi, pendaftaran dan kesekretariatan
panitia PPnEC (2010), peserta seminar nasional PIOGAMA (2011) serta
koordinator dana dan usaha panitia Pelepasan Wisuda (2012) .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI