PKPU nomor 7 tahun 2015 tentang Kampanye Pilkada

49

Transcript of PKPU nomor 7 tahun 2015 tentang Kampanye Pilkada

- 2 -

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentangPenyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang PenetapanPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati danWalikota menjadi Undang-Undang (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 8 Tahun 2015 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5678);

7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, KomisiPemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan UmumKabupaten/Kota sebagaimana telah beberapa kalidiubah, terakhir dengan Peraturan Komisi PemilihanUmum Nomor 01 Tahun 2010;

8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata KerjaSekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, SekretariatKomisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat KomisiPemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan UmumNomor 22 Tahun 2008;

9. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2015tentang Tahapan, Program, dan Jadwal PenyelenggaraanPemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati danWakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANGKAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR,BUPATI DAN WAKIL BUPATI DAN/ATAU WALIKOTA DANWAKIL WALIKOTA.

BAB I . . .

- 3 -

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati danWakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota,selanjutnya disebut Pemilihan, adalah pelaksanaankedaulatan rakyat di wilayah provinsi dankabupaten/kota untuk memilih Gubernur dan WakilGubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikotadan Wakil Walikota secara langsung dan demokratis.

2. Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat KPU,adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yangbersifat nasional, tetap, dan mandiri sebagaimanadimaksud dalam undang-undang penyelenggarapemilihan umum dan diberikan tugas dan wewenangdalam penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan ketentuanyang diatur dalam undang-undang Pemilihan.

3. Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi IndependenPemilihan Aceh, selanjutnya disebut KPU Provinsi/KIPAceh, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umumsebagaimana dimaksud dalam undang-undangpenyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugasmenyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan WakilGubernur berdasarkan ketentuan yang diatur dalamundang-undang Pemilihan.

4. Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen PemilihanKabupaten/Kota, selanjutnya disebut KPU/KIPKabupaten/Kota, adalah lembaga penyelenggarapemilihan umum sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemilihan umum yang diberikantugas menyelenggarakan Pemilihan Bupati dan WakilBupati atau Walikota dan Wakil Walikota berdasarkanketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan.

5. Panitia Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disingkat PPK,adalah panitia yang dibentuk oleh KPU/KIPKabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilihan ditingkat kecamatan atau nama lain.

6. Panitia . . .

- 4 -

6. Panitia Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat PPS,adalah panitia yang dibentuk oleh KPU /KIPKabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilihan ditingkat desa atau sebutan lain/kelurahan.

7. Badan Pengawas Pemilihan Umum, selanjutnya disebutBawaslu, adalah lembaga penyelenggara pemilihanumum yang bertugas mengawasi penyelenggaraanpemilihan umum di seluruh wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia sebagaimana dimaksud dalamundang-undang yang mengatur mengenai penyelenggarapemilihan umum yang diberikan tugas dan wewenangdalam pengawasan penyelenggaraan Pemilihanberdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan.

8. Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, selanjutnyadisebut Bawaslu Provinsi, adalah lembaga penyelenggarapemilihan umum yang bertugas mengawasipenyelenggaraan pemilihan umum di wilayah provinsisebagaimana dimaksud dalam undang-undang yangmengatur mengenai penyelenggara pemilihan umum yangdiberikan tugas dan wewenang dalam pengawasanpenyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan WakilGubernur berdasarkan ketentuan yang diatur dalamundang-undang Pemilihan.

9. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnyadisebut Panwas Kabupaten/Kota, adalah panitia yangdibentuk oleh Bawaslu Provinsi yang bertugas untukmengawasi penyelenggaraan Pemilihan di wilayahkabupaten/kota.

10. Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan, selanjutnyadisebut Panwas Kecamatan, adalah panitia yang dibentukoleh Panwas Kabupaten/Kota yang bertugas untukmengawasi penyelenggaraan Pemilihan di wilayahkecamatan atau nama lain.

11. Partai Politik adalah Partai Politik nasional pesertaPemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan RakyatDaerah terakhir dan Partai Politik lokal Aceh pesertaPemilihan Umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Acehdan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota.

12. Gabungan Partai Politik adalah gabungan dua atau lebihPartai Politik nasional, atau Gabungan Partai Politik lokal

atau . . .

- 5 -

atau Gabungan Partai Politik nasional dan Partai Politiklokal peserta Pemilihan Umum Anggota DewanPerwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan DewanPerwakilan Rakyat Daerah, yang secara bersama-samabersepakat mencalonkan 1 (satu) Pasangan CalonGubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

13. Pasangan Calon adalah Bakal Pasangan Calon Gubernurdan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atauWalikota dan Wakil Walikota yang telah memenuhi syaratdan ditetapkan sebagai peserta Pemilihan.

14. Pemilih adalah penduduk yang berusia paling rendah 17(tujuh belas) tahun atau sudah/pernah kawin yangterdaftar dalam Pemilihan.

15. Kampanye Pemilihan, selanjutnya disebut Kampanye,adalah kegiatan menawarkan visi, misi, dan programPasangan Calon dan/atau informasi lainnya, yangbertujuan mengenalkan atau meyakinkan Pemilih.

16. Tim Kampanye adalah tim yang dibentuk oleh PasanganCalon bersama-sama dengan Partai Politik atauGabungan Partai Politik yang mengusulkan PasanganCalon atau oleh Pasangan Calon perseorangan yangdidaftarkan ke KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIPKabupaten/Kota.

17. Penghubung Pasangan Calon adalah tim yang ditugaskanoleh Pasangan Calon untuk menjadi penghubung ataumembangun komunikasi antara Pasangan Calondan/atau Tim Kampanye dengan KPU Provinsi/KIP Acehatau KPU/KIP Kabupaten/Kota.

18. Petugas Kampanye adalah seluruh petugas yangmemfasilitasi penyelenggaraan Kampanye yang dibentukoleh Tim Kampanye dan didaftarkan kepada KPUProvinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sesuaitingkatannya.

19. Peserta Kampanye adalah anggota masyarakat atauWarga Negara Indonesia yang memenuhi syarat sebagaiPemilih.

20. Alat Peraga Kampanye adalah semua benda atau bentuklain yang memuat visi, misi, dan program PasanganCalon, simbol, atau tanda gambar Pasangan Calon yangdipasang untuk keperluan Kampanye yang bertujuan

untuk . . .

- 6 -

untuk mengajak orang memilih Pasangan Calon tertentu,yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIPKabupaten/Kota yang didanai Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah.

21. Bahan Kampanye adalah semua benda atau bentuk lainyang memuat visi, misi, program Pasangan Calon, simbol,atau tanda gambar yang disebar untuk keperluanKampanye yang bertujuan untuk mengajak orangmemilih Pasangan Calon tertentu, yang difasilitasi olehKPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotayang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerahdan dibiayai sendiri oleh Pasangan Calon.

22. Iklan Kampanye adalah penyampaian pesan Kampanyemelalui media cetak dan elektronik berbentuk tulisan,gambar, animasi, promosi, suara, peragaan, sandiwara,debat, dan bentuk lainnya yang dimaksudkan untukmemperkenalkan Pasangan Calon atau meyakinkanPemilih memberi dukungan kepada Pasangan Calon,yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIPKabupaten/Kota yang didanai Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah.

23. Pemberitaan dan Penyiaran Kampanye adalahpenyampaian berita atau informasi yang dilakukan olehmedia massa cetak, elektronik dan lembaga penyiaranyang berbentuk tulisan, gambar, video atau bentuklainnya mengenai Pasangan Calon, dan/atau kegiatanKampanye.

24. Lembaga Penyiaran Publik adalah lembaga penyiaranyang berbentuk badan hukum yang didirikan olehnegara, bersifat independen, netral, tidak komersial danberfungsi memberikan layanan untuk kepentinganmasyarakat.

25. Lembaga Penyiaran Swasta adalah lembaga penyiaranyang berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidangusahanya khusus menyelenggarakan siaran radio atausiaran televisi.

26. Hari adalah hari kalender.

Pasal 2

Penyelenggara Pemilihan berpedoman pada asas:

a. mandiri;

b. jujur . . .

- 7 -

b. jujur;

c. adil;

d. kepastian hukum;

e. tertib;

f. kepentingan umum;

g. keterbukaan;

h. proporsionalitas;

i. profesionalitas;

j. akuntabilitas;

k. efisiensi;

l. efektivitas; dan

m. aksesibilitas.

Pasal 3

(1) Kampanye diselenggarakan di seluruh wilayah provinsiatau kabupaten/kota.

(2) Pasangan Calon mempunyai hak, kesempatan, danperlakuan yang adil dan setara dalam Kampanye.

Pasal 4

(1) Kampanye dilaksanakan berdasarkan prinsip:

a. jujur;

b. terbuka; dan

c. dialogis.

(2) Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1),merupakan wujud dari pendidikan politik masyarakatyang dilaksanakan secara bertanggung jawab.

(3) Pendidikan politik sebagaimana dimaksud pada ayat (2),dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi Pemilihdalam Pemilihan.

BAB II . . .

- 8 -

BAB II

PELAKSANAAN KAMPANYE

Pasal 5

(1) Kampanye dilaksanakan oleh:

a. KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIPKabupaten/Kota; dan

b. Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye.

(2) Kampanye yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi/KIPAceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a, dilaksanakan denganmetode:

a. debat publik atau debat terbuka antar PasanganCalon;

b. penyebaran Bahan Kampanye kepada umum;

c. pemasangan Alat Peraga Kampanye; dan/atau

d. iklan di media massa cetak dan/atau media massaelektronik.

(3) Kampanye yang dilaksanakan Pasangan Calon dan/atauTim Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b, dilaksanakan dengan metode:

a. pertemuan terbatas;

b. pertemuan tatap muka dan dialog; dan/atau

c. kegiatan lain yang tidak melanggar laranganKampanye dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Pendanaan Kampanye oleh KPU Provinsi/KIP Aceh danKPU/KIP Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud padaayat (2), difasilitasi oleh Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah.

(5) Pendanaan Kampanye oleh Pasangan Calon dan/atauTim Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (3),menjadi tanggung jawab Pasangan Calon.

Pasal 6 . . .

- 9 -

Pasal 6

Kampanye yang dilaksanakan oleh Pasangan Calon dan/atauTim Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3),dapat dilaksanakan oleh pengurus Partai Politik atauGabungan Partai Politik.

Pasal 7

(1) Dalam melaksanakan Kampanye, Pasangan Calonbersama dengan Partai Politik atau Gabungan PartaiPolitik atau Pasangan Calon perseorangan membentukTim Kampanye dan menunjuk Penghubung PasanganCalon.

(2) Tim Kampanye dan Penghubung Pasangan Calonsebagaimana dimaksud pada ayat (1) didaftarkan kepadaKPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten Kotapada saat pendaftaran Pasangan Calon.

(3) Pendaftaran Tim Kampanye dan Penghubung PasanganCalon sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menggunakan formulir Model BC1-KWK untukdisampaikan kepada:

a. KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIPKabupaten/Kota;

b. Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota;

c. Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuaitingkatannya; dan

d. sebagai arsip Pasangan Calon.

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotamengumumkan daftar nama Tim Kampanye yang telahdidaftarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) padapapan pengumuman dan/atau laman KPU Provinsi/KIPAceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota.

Pasal 8

(1) Tim Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7ayat (1), bertugas menyusun seluruh kegiatan tahapanKampanye dan bertanggung jawab atas teknispelaksanaan penyelenggaraan Kampanye.

(2) Tugas . . .

- 10 -

(2) Tugas Penghubung Pasangan Calon sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), meliputi:

a. menjadi penghubung antara Pasangan Calondan/atau Tim Kampanye dengan KPU Provinsi/KIPAceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota;

b. menerima Bahan Kampanye yang difasilitasi olehKPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIPKabupaten/Kota.

Pasal 9

(1) Dalam pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan WakilGubernur, Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanyedapat membentuk Tim Kampanye tingkatkabupaten/kota dan/atau Tim Kampanye tingkatkecamatan atau nama lain.

(2) Dalam pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupatidan/atau Walikota dan Wakil Walikota, Pasangan Calondan/atau Tim Kampanye dapat membentuk TimKampanye tingkat kecamatan atau nama lain.

Pasal 10

(1) Untuk mendukung penyelenggaraan Kampanye, TimKampanye dapat menunjuk Petugas Kampanye.

(2) Petugas Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri dari seluruh petugas yang memfasilitasipenyelenggaraan Kampanye.

(3) Petugas Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2)bertugas:

a. menyelenggarakan kegiatan Kampanye;

b. menyampaikan pemberitahuan tertulis kepadaaparat Kepolisian Negara Republik Indonesiasetempat tentang penyelenggaraan Kampanye;dan/atau

c. menyebarkan Bahan Kampanye.

(4) Petugas Kampanye bertanggung jawab terhadapkelancaran, keamanan dan ketertiban penyelenggaraanKampanye.

(5) Tim . . .

- 11 -

(5) Tim Kampanye mendaftarkan Petugas Kampanyesebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada KPUProvinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota 1(satu) hari setelah penetapan Pasangan Calon sampaidengan paling lambat 1 (satu) hari sebelumpenyelenggaraan Kampanye.

(6) Pendaftaran Petugas Kampanye sebagaimana dimaksudpada ayat (5) menggunakan formulir Model BC2-KWKuntuk disampaikan kepada:

a. KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIPKabupaten/Kota;

b. Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota;

c. Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuaitingkatannya; dan

d. sebagai arsip Pasangan Calon.

Pasal 11

(1) Dalam melaksanakan Kampanye, Pasangan Calondan/atau Tim Kampanye dapat menunjuk organisasipenyelenggara kegiatan.

(2) Organisasi penyelenggara kegiatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) adalah organisasi yang ditunjukPasangan Calon, mencakup organisasi sayap PartaiPolitik atau Gabungan Partai Politik.

(3) Organisasi penyelenggara kegiatan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) adalah badan hukum yangdidirikan dan dikelola oleh Warga Negara Indonesia dantunduk kepada hukum Negara Republik Indonesia.

Pasal 12

(1) Selain KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIPKabupaten/Kota dan Pasangan Calon dan/atau TimKampanye, Kampanye dapat dilaksanakan oleh:

a. orang-seorang;

b. relawan.

(2) Orang . . .

- 12 -

(2) Orang-seorang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a adalah Warga Negara Indonesia yang mempunyaihak memilih.

(3) Relawan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf badalah pendukung Pasangan Calon yang menjalankanprogram-program Kampanye secara sukarela.

(4) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye mendaftarkanorang-seorang dan relawan sebagaimana dimaksud padaayat (1) kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIPKabupaten/Kota 1 (satu) hari setelah penetapanPasangan Calon sampai dengan paling lambat 1 (satu)hari sebelum penyelenggaraan Kampanye.

(5) Pendaftaran orang-seorang dan relawan sebagaimanadimaksud pada ayat (4) menggunakan formulir ModelBC3-KWK untuk disampaikan kepada:

a. KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIPKabupaten/Kota;

b. Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota;

c. Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuaitingkatannya; dan

d. sebagai arsip Pasangan Calon.

Pasal 13

(1) Kampanye dihadiri oleh Peserta Kampanye.

(2) Peserta Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi syaratsebagai Pemilih.

BAB III

MATERI KAMPANYE

Pasal 14

(1) Materi Kampanye Pasangan Calon wajib memuat visi,misi dan program yang disusun berdasarkan RencanaPembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi atauRencana Pembangunan Jangka Panjang DaerahKabupaten/Kota.

(2) Materi . . .

- 13 -

(2) Materi Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis kepadamasyarakat.

Pasal 15

Pasangan Calon berhak untuk mendapatkan informasi ataudata dari Pemerintah Daerah sesuai peraturan perundang-undangan.

Pasal 16

Visi, misi dan program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14ayat (1) menjadi dokumen resmi daerah apabila PasanganCalon terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupatidan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

Pasal 17

KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupatenmengumumkan visi, misi dan program sebagaimana dimaksuddalam Pasal 14 ayat (1) di papan pengumuman dan/ataulaman KPU Provinsi/KIP Aceh dan/atau KPU/KIPKabupaten/Kota.

Pasal 18

Materi Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat(1), harus:

a. menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945;

b. menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai-nilaiagama serta jati diri bangsa;

c. meningkatkan kesadaran hukum;

d. memberikan informasi yang benar, seimbang danbertanggung jawab sebagai bagian dari pendidikanpolitik; dan

e. menjalin komunikasi politik yang sehat antara PasanganCalon dengan masyarakat sebagai bagian darimembangun budaya politik Indonesia yang demokratisdan bermartabat.

Pasal 19 . . .

- 14 -

Pasal 19

Materi Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat(1), disampaikan dengan cara:

a. sopan, yaitu menggunakan bahasa atau kalimat yangsantun dan pantas ditampilkan kepada umum;

b. tertib, yaitu tidak mengganggu kepentingan umum;

c. edukatif/mendidik, yaitu memberikan informasi yangbermanfaat dan mencerahkan Pemilih;

d. bijak dan beradab, yaitu tidak menyerang pribadi,kelompok, golongan atau Pasangan Calon lain; dan

e. tidak bersifat provokatif.

Pasal 20

Pasangan Calon wajib menyampaikan visi, misi dan programpemerintahan yang akan diselenggarakan, apabila menjadiPasangan Calon terpilih pada setiap pelaksanaan kegiatanKampanye.

BAB IV

METODE KAMPANYE

Bagian Kesatu

Debat Publik atau Debat Terbuka

Pasal 21

(1) Debat publik atau debat terbuka antar Pasangan Calonsebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a,diselenggarakan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atauKPU/KIP Kabupaten/Kota dan disiarkan secara langsungmelalui Lembaga Penyiaran Publik atau LembagaPenyiaran Swasta.

(2) Dalam hal debat publik atau debat terbuka sebagaimanadimaksud pada ayat (1) tidak dapat disiarkan secaralangsung karena keterbatasan frekuensi, debat publikatau debat terbuka dapat disiarkan secara tunda melaluiLembaga Penyiaran Publik atau Lembaga Penyiaran

Swasta . . .

- 15 -

Swasta pada masa Kampanye.

(3) Debat publik atau debat terbuka sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat disiarkan ulang pada masaKampanye.

(4) Debat publik atau debat terbuka sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diselenggarakan paling banyak 3 (tiga) kalipada masa Kampanye.

Pasal 22

(1) Debat publik atau debat terbuka sebagaimana dimaksuddalam Pasal 21 ayat (1) dipandu oleh moderator yangberasal dari kalangan profesional dan akademisi yangmempunyai integritas tinggi, jujur, simpatik, dan tidakmemihak kepada salah satu Pasangan Calon.

(2) Moderator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipiliholeh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIPKabupaten/Kota.

(3) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kotadapat menghadirkan undangan dalam jumlah terbatas.

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kotamemberikan akses bagi penyandang disabilitas dalampenyelenggaraan debat publik atau debat terbuka.

(5) Materi debat publik atau debat terbuka adalah visi danmisi Pasangan Calon dalam rangka:

a. meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

b. memajukan daerah;

c. meningkatkan pelayanan kepada masyarakat;

d. menyelesaikan persoalan daerah;

e. menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerahkabupaten/kota dan provinsi dengan nasional; dan

f. memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesiadan kebangsaan.

(6) Moderator dilarang memberikan komentar, penilaian dankesimpulan terhadap penyampaian materi debat darisetiap Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada ayat(5).

(7) Ketentuan mengenai mekanisme penyelenggaraan debat

publik . . .

- 16 -

publik atau debat terbuka antar Pasangan Calonditetapkan dengan Keputusan KPU Provinsi/KIP Acehatau KPU/KIP Kabupaten/Kota setelah berkoordinasidengan Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye.

Bagian Kedua

Penyebaran Bahan Kampanye

Pasal 23

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotamemfasilitasi pelaksanaan metode penyebaran BahanKampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)huruf b.

(2) Bahan Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi:

a. selebaran (flyer) paling besar ukuran 8,25 cm x 21cm;

b. brosur (leaflet) paling besar ukuran posisi terbuka 21cm x 29,7 cm, posisi terlipat 21 cm x 10 cm;

c. pamflet paling besar ukuran 21 cm x 29,7 cm;dan/atau

d. poster paling besar ukuran 40 cm x 60 cm.

Pasal 24

(1) Desain dan materi Bahan Kampanye sebagaimanadimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) dibuat dan dibiayaioleh Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye sesuaidengan ukuran yang telah ditentukan oleh KPUProvinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota.

(2) Desain dan materi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat memuat visi, misi, program, foto Pasangan Calon,tanda gambar Partai Politik atau Gabungan Partai Poitikdan/atau foto pengurus Partai Politik atau GabunganPartai Politik.

(3) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye menyampaikandesain dan materi Bahan Kampanye sebagaimana

dimaksud . . .

- 17 -

dimaksud pada ayat (1) kepada KPU Provinsi/KIP Acehatau KPU/KIP Kabupaten/Kota.

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotamencetak Bahan Kampanye sesuai dengan desain danmateri yang disampaikan oleh Pasangan Calon dan/atauTim Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

(5) Pencetakan Bahan Kampanye sebagaimana dimaksudpada ayat (4) diutamakan menggunakan bahan yangdapat didaur ulang.

Pasal 25

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotamencetak Bahan Kampanye sebagaimana dimaksuddalam Pasal 24 ayat (4) paling banyak sejumlah kepalakeluarga pada daerah Pemilihan untuk setiap PasanganCalon.

(2) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotaberkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dalammendapatkan data dan informasi jumlah kepala keluargapada daerah Pemilihan untuk menentukan jumlah BahanKampanye yang dicetak sebagaimana dimaksud padaayat (1).

(3) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotamenyerahkan Bahan Kampanye sebagaimana dimaksudpada ayat (1) kepada Penghubung Pasangan Calon untukdisebarkan oleh Petugas Kampanye.

Pasal 26

(1) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye dapat membuatdan mencetak Bahan Kampanye selain yang difasilitasioleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIPKabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23ayat (2), meliputi:

a. kaos;

b. topi;

c. mug;

d. kalender;

e. kartu nama;

f. pin . . .

- 18 -

f. pin;

g. ballpoint;

h. payung; dan/atau

i. stiker paling besar ukuran 10 cm x 5 cm.

(2) Stiker sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf idilarang ditempel di tempat umum, meliputi:

a. tempat ibadah termasuk halaman;

b. rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;

c. gedung atau fasilitas milik pemerintah;

d. lembaga pendidikan (gedung dan sekolah);

e. jalan-jalan protokol;

f. jalan bebas hambatan;

g. sarana dan prasarana publik; dan/atau

h. taman dan pepohonan.

(3) Setiap Bahan Kampanye sebagaimana dimaksud padaayat (1), apabila dikonversikan dalam bentuk uangnilainya paling tinggi Rp25.000,00 (dua puluh lima riburupiah).

Pasal 27

Penyebaran Bahan Kampanye kepada umum dilakukan padaKampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka dandialog, dan/atau di tempat umum.

Bagian Ketiga

Pemasangan Alat Peraga Kampanye

Pasal 28

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotamemfasilitasi pembuatan dan pemasangan Alat PeragaKampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)huruf c.

(2) Alat Peraga Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat(1) meliputi:

a. baliho . . .

- 19 -

a. baliho/billboard/videotron paling besar ukuran 4 mx 7 m, paling banyak 5 (lima) buah setiap PasanganCalon untuk setiap kabupaten/kota;

b. umbul-umbul paling besar ukuran 5 m x 1,15 m,paling banyak 20 (dua puluh) buah setiap PasanganCalon untuk setiap kecamatan; dan/atau

c. spanduk paling besar ukuran 1,5 m x 7 m, palingbanyak 2 (dua) buah setiap Pasangan Calon untuksetiap desa atau sebutan lain/kelurahan.

Pasal 29

(1) Desain dan materi Alat Peraga Kampanye sebagaimanadimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dibuat dan dibiayaioleh Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye sesuaidengan ukuran yang telah ditentukan oleh KPUProvinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota.

(2) Desain dan materi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat memuat visi, misi, program, foto Pasangan Calon,tanda gambar Partai Politik atau Gabungan Partai Poitikdan/atau foto pengurus Partai Politik atau GabunganPartai Politik.

(3) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye menyampaikandesain dan materi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIPKabupaten/Kota.

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotamembuat Alat Peraga Kampanye sesuai dengan desaindan materi yang disampaikan oleh Pasangan Calondan/atau Tim Kampanye sebagaimana dimaksud padaayat (3).

(5) Pembuatan Alat Peraga Kampanye sebagaimanadimaksud pada ayat (4) diutamakan menggunakan bahanyang dapat didaur ulang.

Pasal 30

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kotamemasang Alat Peraga Kampanye sebagaimana dimaksuddalam Pasal 28 ayat (2) di lokasi yang telah ditentukan.

(2) KPU . . .

- 20 -

(2) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotaberkoordinasi dengan pemerintah provinsi, pemerintahkabupaten/kota, perangkat kecamatan, dan perangkatdesa atau sebutan lain/kelurahan untuk menetapkanlokasi pemasangan Alat Peraga Kampanye.

(3) Lokasi pemasangan Alat Peraga Kampanye sebagaimanadimaksud pada ayat (2), dilarang berada di:

a. tempat ibadah termasuk halaman;

b. rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;

c. gedung milik pemerintah; dan

d. lembaga pendidikan (gedung dan sekolah).

(4) Pemasangan Alat Peraga Kampanye sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilaksanakan denganmempertimbangkan etika, estetika, kebersihan dankeindahan kota atau kawasan setempat sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(5) Pemasangan Alat Peraga Kampanye sebagaimanadimaksud pada ayat (1) pada tempat yang menjadi milikperseorangan atau badan swasta harus seizin pemiliktempat tersebut.

(6) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotabekerjasama dengan pemerintah provinsi, pemerintahkabupaten/kota dan Kepolisian Negara RepublikIndonesia setempat untuk mengamankan Alat PeragaKampanye.

Pasal 31

KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotaberkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan BawasluProvinsi dan/atau Panwas Kabupaten/Kota membersihkanAlat Peraga Kampanye paling lambat 3 (tiga) hari sebelum haridan tanggal pemungutan suara.

Bagian Keempat

Iklan Kampanye di Media Massa

Pasal 32

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

memfasilitasi . . .

- 21 -

memfasilitasi penayangan Iklan Kampanye sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf d pada:

a. media massa cetak;

b. media massa elektronik, yaitu televisi, radiodan/atau media dalam jaringan (online); dan/atau

c. lembaga penyiaran;

dalam bentuk iklan komersial dan/atau iklan layananmasyarakat.

(2) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotamenentukan dan menetapkan jumlah penayangan danukuran atau durasi Iklan Kampanye sebagaimanadimaksud pada ayat (1) untuk setiap Pasangan Calon.

Pasal 33

(1) Materi Iklan Kampanye sebagaimana dimaksud dalamPasal 32 ayat (1) dibuat dan dibiayai oleh Pasangan Calondan/atau Tim Kampanye sesuai dengan ukuran ataudurasi yang telah ditentukan oleh KPU Provinsi/KIP Acehdan KPU/KIP Kabupaten/Kota.

(2) Materi Iklan Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dapat memuat informasi mengenai visi, misi, program,foto Pasangan Calon, tanda gambar Partai Politik atauGabungan Partai Politik dan/atau foto pengurus PartaiPolitik atau Gabungan Partai Politik.

(3) Materi Iklan Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dapat berupa:

a. tulisan;

b. suara;

c. gambar;

d. tulisan dan gambar; dan/atau

e. suara dan gambar;

yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidakinteraktif, serta yang dapat diterima melalui perangkatpenerima pesan.

(4) Materi Iklan Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat(3) disesuaikan dengan peraturan perundang-undangandan etika periklanan.

(5) Pasangan . . .

- 22 -

(5) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye menyampaikanMateri Iklan Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat(1) kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIPKabupaten/Kota.

(6) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotamenayangkan Iklan Kampanye sesuai dengan materiyang disampaikan oleh Pasangan Calon dan/atau TimKampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (5).

Pasal 34

(1) Penayangan Iklan Kampanye sebagaimana dimaksuddalam Pasal 32 ayat (1) dilaksanakan selama 14 (empatbelas) hari sebelum dimulainya masa tenang.

(2) Jumlah penayangan Iklan Kampanye di televisi untuksetiap Pasangan Calon, paling banyak kumulatif 10(sepuluh) spot, berdurasi paling lama 30 (tiga puluh)detik, untuk setiap stasiun televisi, setiap hari selamamasa penayangan Iklan Kampanye sebagaimanadimaksud pada ayat (1).

(3) Jumlah penayangan Iklan Kampanye di radio untuksetiap Pasangan Calon, paling banyak 10 (sepuluh) spot,berdurasi paling lama 60 (enam puluh) detik, untuksetiap stasiun radio, setiap hari selama masa penayanganIklan Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(4) Batas jumlah penayangan Iklan Kampanye sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) berlaku untuksemua jenis Iklan Kampanye.

Pasal 35

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotamenetapkan jadwal penayangan Iklan Kampanye untuksetiap Pasangan Calon sebagaimana dimaksud dalamPasal 34 ayat (1) setelah berkoordinasi dengan mediamassa cetak atau elektronik dan/atau lembagapenyiaran.

(2) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotawajib memberikan kesempatan dan alokasi waktu yangsama dan berimbang kepada setiap Pasangan Calon

dalam . . .

- 23 -

dalam menetapkan jadwal sebagaimana dimaksud padaayat (1).

Pasal 36

(1) Media massa cetak, media massa elektronik dan lembagapenyiaran yang memuat dan menayangkan IklanKampanye dalam bentuk komersial atau layananmasyarakat wajib mematuhi kode etik periklanan danketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Media massa cetak, media massa elektronik dan lembagapenyiaran wajib menentukan standar tarif IklanKampanye komersial yang berlaku sama untuk setiappenayangan Iklan Kampanye Pasangan Calon yangdifasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIPKabupaten/Kota.

(3) Tarif Iklan Kampanye layanan masyarakat harus lebihrendah daripada tarif Iklan Kampanye komersial.

(4) Media massa elektronik dan lembaga penyiaranmenyiarkan Iklan Kampanye layanan masyarakat non-partisan paling sedikit satu kali dalam sehari dengandurasi 60 (enam puluh) detik.

(5) Iklan Kampanye layanan masyarakat sebagaimanadimaksud pada ayat (4) dapat diproduksi sendiri olehmedia massa cetak, lembaga penyiaran atau dibuat olehpihak lain.

(6) Jumlah waktu tayang Iklan Kampanye layananmasyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidaktermasuk jumlah tayangan Iklan Kampanye yangdifasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIPKabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34ayat (2) dan ayat (3).

Bagian Kelima

Pertemuan Terbatas

Pasal 37

(1) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye melaksanakanpertemuan terbatas sebagaimana dimaksud dalam Pasal5 ayat (3) huruf a, di dalam ruangan atau gedungtertutup.

(2) Peserta . . .

- 24 -

(2) Peserta yang diundang disesuaikan dengan kapasitasruangan yang ditentukan oleh pengelola ruang gedungdengan jumlah peserta paling banyak:

a. 2.000 (dua ribu) orang untuk tingkat provinsi; dan

b. 1.000 (seribu) orang untuk tingkat kabupaten/kota.

(3) Undangan kepada peserta harus memuat informasimengenai hari, tanggal, jam, tempat kegiatan, namapembicara, dan penanggung jawab.

Pasal 38

(1) Petugas Kampanye pertemuan terbatas wajibmenyampaikan pemberitahuan tertulis kepada aparatKepolisian Negara Republik Indonesia setempat, dengantembusan disampaikan kepada KPU Provinsi/KIP Acehdan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsi,dan/atau Panwas Kabupaten/Kota sesuai tingkatannya.

(2) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mencakup informasi:

a. hari;

b. tanggal;

c. waktu;

d. tempat;

e. nama pembicara;

f. jumlah peserta yang diundang; dan

g. penanggung jawab.

(3) Petugas Kampanye pertemuan terbatas hanya dapatmembawa atau menggunakan:

a. nomor urut dan foto Pasangan Calon;

b. tanda gambar Partai Politik atau Gabungan PartaiPolitik yang mengusulkan Pasangan Calon; dan

c. umbul-umbul Pasangan Calon.

(4) Semua yang hadir dalam pertemuan terbatas hanyadibenarkan membawa atau menggunakan tanda gambardan/atau atribut Pasangan Calon yang bersangkutan.

Bagian . . .

- 25 -

Bagian Keenam

Pertemuan Tatap Muka dan Dialog

Pasal 39

(1) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye melaksanakanpertemuan tatap muka dan dialog sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf b secarainteraktif.

(2) Pertemuan tatap muka dan dialog sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan di:

a. dalam ruangan atau gedung tertutup atau terbuka;dan/atau

b. luar ruangan.

(3) Pertemuan tatap muka dan dialog yang dilaksanakan didalam ruangan atau gedung tertutup atau terbukasebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf adilaksanakan dengan ketentuan:

a. jumlah peserta tidak melampaui kapasitas tempatduduk; dan

b. peserta dapat terdiri atas peserta pendukung dantamu undangan.

(4) Pertemuan tatap muka dan dialog yang dilaksanakan didi luar ruangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf b dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatankunjungan ke pasar, tempat tinggal warga, komunitaswarga atau tempat umum lainnya.

Pasal 40

(1) Petugas Kampanye pertemuan tatap muka dan dialogwajib menyampaikan pemberitahuan tertulis kepadaaparat Kepolisian Negara Republik Indonesia setempat,dengan tembusan kepada KPU Provinsi/KIP Acehdan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsidan/atau Panwas Kabupaten/Kota, sesuai dengantingkatannya.

(2) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mencakup informasi:

a. hari . . .

- 26 -

a. hari;

b. tanggal;

c. jam;

d. tempat kegiatan;

e. Tim Kampanye;

f. jumlah peserta yang diundang; dan

g. penanggung jawab.

(3) Petugas Kampanye pertemuan tatap muka dan dialogdapat memasang Alat Peraga Kampanye di halamangedung atau tempat pertemuan.

Bagian Ketujuh

Kegiatan Lain

Pasal 41

Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye melaksanakankegiatan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3)huruf c dalam bentuk:

a. rapat umum, dengan jumlah terbatas;

b. kegiatan kebudayaan (pentas seni, panen raya, konsermusik);

c. kegiatan olahraga (gerak jalan santai, sepeda santai);

d. kegiatan sosial (bazar, donor darah, perlombaan, hariulang tahun); dan/atau

e. kampanye melalui media sosial.

Pasal 42

(1) Rapat umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41huruf a dimulai pukul 09.00 waktu setempat danberakhir paling lambat pukul 18.00 waktu setempatdengan menghormati hari dan waktu ibadah di Indonesia.

(2) Rapat umum sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan di lapangan, stadion, alun-alun atautempat terbuka lainnya.

(3) Petugas . . .

- 27 -

(3) Petugas Kampanye wajib memerhatikan daya tampungtempat sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(4) Petugas dan peserta Kampanye dilarang membawa ataumenggunakan tanda gambar, simbol-simbol, panji,pataka, dan/atau bendera yang bukan tanda gambaratau atribut lain dari Pasangan Calon yangbersangkutan.

(5) Rapat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1),berlaku ketentuan paling banyak:

a. 2 (dua) kali untuk Pemilihan Gubernur dan WakilGubernur; dan

b. 1 (satu) kali untuk Pemilihan Bupati dan WakilBupati atau Walikota dan Wakil Walikota.

Pasal 43

Peserta Kampanye yang menghadiri Kampanye rapat umumsebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dengan menggunakankendaraan bermotor secara rombongan atau konvoi, dalamkeberangkatan dan kepulangannya dilarang:

a. melakukan pawai kendaraan bermotor; dan

b. melanggar peraturan lalu lintas.

Pasal 44

(1) Petugas Kampanye rapat umum dari setiap PasanganCalon wajib menunjuk 1 (satu) orang atau lebih darianggotanya sebagai koordinator lapangan.

(2) Petugas Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertanggung jawab atas kelancaran, keamanan danketertiban peserta Kampanye pada saat keberangkatandan/atau kepulangan dari tempat Kampanye.

Pasal 45

(1) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yangmengusulkan Pasangan Calon dapat mengikutsertakanpersonil satuan tugas atau sebutan lainnya.

(2) Personil satuan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat(1) harus mengikuti ketentuan:

a. dilarang . . .

- 28 -

a. dilarang menggunakan seragam mirip TentaraNasional Indonesia atau Kepolisian Negara RepublikIndonesia;

b. dilarang menyimpan dan/atau membawa senjata apidan senjata tajam; dan

c. wajib membantu Kepolisian Negara RepublikIndonesia dalam menjaga ketertiban dan keamananKampanye.

(3) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik wajibmendaftarkan satuan tugas sebagaimana dimaksud padaayat (1) kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIPKabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya palinglambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan Kampanye.

Pasal 46

(1) Kampanye pada media sosial sebagaimana dimaksuddalam Pasal 41 huruf e dilakukan oleh Pasangan Calondan/atau Tim Kampanye.

(2) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye dapatmembuat akun resmi di media sosial untuk keperluanKampanye selama masa Kampanye.

(3) Pasangan Calon wajib mendaftarkan akun resmi di mediasosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada KPUProvinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sesuaitingkatannya paling lambat 1 (satu) hari sebelumpelaksanaan Kampanye.

(4) Pendaftaran akun media sosial sebagaimana dimaksudpada ayat (3) menggunakan formulir Model BC4-KWKuntuk disampaikan kepada:

a. KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIPKabupaten/Kota;

b. Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota;

c. Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuaitingkatannya; dan

d. sebagai arsip Pasangan Calon.

Pasal 47 . . .

- 29 -

Pasal 47

(1) Materi Kampanye dalam media sosial sebagaimanadimaksud dalam Pasal 46 dapat berupa:

a. tulisan;

b. suara;

c. gambar;

d. tulisan dan gambar; dan/atau

e. suara dan gambar;

yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidakinteraktif, serta yang dapat diterima melalui perangkatpenerima pesan.

(2) Materi Kampanye di media sosial sebagaimana dimaksudpada ayat (1) sesuai dengan undang-undang tentangPemilihan.

Pasal 48

Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye wajib menutupakun resmi di media sosial paling lambat 1 (satu) hari setelahmasa Kampanye berakhir.

BAB V

JADWAL WAKTU DAN LOKASI KAMPANYE

Pasal 49

(1) Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)dan ayat (3), dilaksanakan 3 (tiga) hari setelah penetapanPasangan Calon peserta Pemilihan sampai dengandimulainya masa tenang.

(2) Masa tenang Kampanye sebagaimana dimaksud padaayat (1) berlangsung selama 3 (tiga) hari sebelum haridan tanggal pemungutan suara.

(3) Pada masa tenang sebagaimana dimaksud pada ayat (2),Pasangan Calon dilarang melaksanakan Kampanyedalam bentuk apapun.

Pasal 50 . . .

- 30 -

Pasal 50

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kotamenyusun jadwal Kampanye rapat umum sebagaimanadimaksud dalam Pasal 41 huruf a untuk setiap PasanganCalon.

(2) Jadwal Kampanye rapat umum sebagaimana dimaksudpada ayat (1) berlaku sesuai tingkatan, provinsi,kabupaten/kota.

(3) Penyusunan jadwal Kampanye rapat umum sebagaimanadimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan keputusanKPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kotasetelah berkoordinasi dengan Pasangan Calon dan/atauTim Kampanye.

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kotamenyampaikan keputusan tentang jadwal Kampanyerapat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (3)kepada Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye palinglambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan Kampanye,dengan tembusan kepada pemerintah provinsi dan/ataupemerintah kabupaten/kota, Bawaslu Provinsi, dan/atauPanwas Kabupaten/Kota dan Kepolisian Negara RepublikIndonesia sesuai tingkatannya.

Pasal 51

(1) Tim Kampanye sesuai tingkatannya, yang tidakmenggunakan sebagian atau seluruh kesempatanKampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat(1), memberitahukan secara tertulis kepada KPUProvinsi/KIP Aceh dan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kotapaling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaanKampanye.

(2) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kotaberdasarkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud padaayat (1), mengadakan perbaikan jadwal Kampanye.

(3) Jadwal Kampanye yang sudah diperbaiki sebagaimanadimaksud pada ayat (2), ditetapkan oleh KPUProvinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota.

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kotamenyerahkan jadwal Kampanye yang telah diperbaikikepada Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye sesuai

tingkatannya . . .

- 31 -

tingkatannya, dengan tembusan disampaikan kepadapemerintah provinsi dan/atau pemerintahkabupaten/kota, Bawaslu Provinsi, dan/atau PanwasKabupaten/Kota dan Kepolisian Negara RepublikIndonesia sesuai tingkatannya.

BAB VI

PEMBERITAAN DAN PENYIARAN KAMPANYE

Pasal 52

(1) Pemberitaan dan penyiaran Kampanye dapat dilakukanmelalui media massa cetak, media massa elektronik danlembaga penyiaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Pemberitaan dan penyiaran sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertujuan untuk menyampaikan berita kegiatanKampanye Pasangan Calon kepada masyarakat.

(3) Media massa cetak, media massa elektronik dan lembagapenyiaran dalam memberitakan dan menyiarkan kegiatanKampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wajibmematuhi kode etik jurnalistik, etika penyiaran danperaturan perundang-undangan.

(4) Selama masa tenang media massa cetak, elektronik danlembaga penyiaran, dilarang menyiarkan iklan, rekamjejak Pasangan Calon, atau bentuk lainnya yangmengarah kepada kepentingan Kampanye yangmenguntungkan atau merugikan Pasangan Calon.

Pasal 53

(1) Lembaga Penyiaran Publik, Lembaga Penyiaran Swasta,dan lembaga penyiaran berlangganan memberikanalokasi waktu yang sama dan memperlakukan secaraberimbang dalam memberitakan dan menyiarkankegiatan Kampanye Pasangan Calon.

(2) Lembaga penyiaran komunitas dapat menyiarkan prosesPemilihan sebagai bentuk layanan kepada masyarakat.

(3) Pasangan . . .

- 32 -

(3) Pasangan Calon dilarang memanfaatkan lembagapenyiaran komunitas untuk kepentingan KampanyePasangan Calon.

Pasal 54

Media massa cetak, media massa elektronik dan lembagapenyiaran yang menyediakan rubrik khusus untukpemberitaan kegiatan Kampanye harus berlaku adil danberimbang kepada seluruh Pasangan Calon.

Pasal 55

(1) Penyiaran Kampanye dilakukan oleh lembaga penyiarandalam bentuk siaran monolog;

a. dialog yang melibatkan suara dan/atau gambar;

b. pemirsa atau suara pendengar; dan/atau

c. jajak pendapat.

(2) Narasumber penyiaran monolog dan dialog wajibmematuhi kode etik jurnalistik, etika penyiaran danperaturan perundang-undangan.

Pasal 56

(1) Siaran monolog dan dialog yang diselenggarakan olehlembaga penyiaran dapat melibatkan masyarakat melaluitelepon, layanan pesan singkat, surat elektronik,dan/atau faksimili.

(2) Tata cara penyelenggaraan siaran monolog dan dialogdiatur bersama-sama dengan Komisi PenyiaranIndonesia.

Pasal 57

(1) Media massa cetak, media massa elektronik dan lembagapenyiaran dilarang:

a. menjual pemblokiran segmen;

b. pemblokiran waktu untuk Kampanye; dan/atau

c. menerima . . .

- 33 -

c. menerima program sponsor dalam format atausegmen apapun yang dapat dikategorikan sebagaiIklan Kampanye.

(2) Pemblokiran segmen sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf a, adalah kolom pada media massa cetak, sub-acara pada media massa elektronik dan lembagapenyiaran yang digunakan untuk pemberitaan bagipublik.

(3) Pemblokiran waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b, adalah hari dan tanggal penerbitan media massacetak, elektronik dan jam tayang pada lembaga penyiaranyang digunakan untuk pemberitaan bagi publik.

Pasal 58

Media massa cetak, media massa elektronik dan lembagapenyiaran dilarang menayangkan Iklan Kampanye komersialselain yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atauKPU/KIP Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalamPasal 32 ayat (1).

Pasal 59

Media massa cetak dan elektronik menyediakan halaman danwaktu yang adil dan berimbang untuk pemuatan berita danwawancara untuk setiap Pasangan Calon.

Pasal 60

(1) Komisi Penyiaran Indonesia atau Dewan Pers melakukanpengawasan atas pemberitaan, penyiaran dan IklanKampanye yang dilakukan oleh lembaga penyiaran ataumedia massa cetak dan media massa elektronik.

(2) Dalam hal terdapat bukti pelanggaran atas ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) dan ayat(2), Pasal 52 ayat (3) dan ayat (4), Pasal 53 ayat (1) danayat (3), Pasal 54, Pasal 57 ayat (1), Pasal 58, dan Pasal59, Komisi Penyiaran Indonesia atau Dewan Persmenjatuhkan sanksi sesuai dengan kewenangan yangdimiliki oleh Komisi Penyiaran Indonesia atau Dewan Perssebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang penyiaran atau pers.

(3) Penjatuhan . . .

- 34 -

(3) Penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diberitahukan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atauKPU/KIP Kabupaten/Kota.

BAB VII

KAMPANYE PEMILIHAN OLEH PEJABAT NEGARA

Pasal 61

(1) Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,Walikota dan Wakil Walikota, pejabat negara lainnya danpejabat daerah dapat ikut dalam Kampanye denganmengajukan izin cuti Kampanye sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(2) Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,Walikota dan Wakil Walikota, pejabat negara lainnya yangmenjadi Pasangan Calon dalam melaksanakan Kampanyewajib memenuhi ketentuan:

a. tidak menggunakan fasilitas negara yang terkaitdengan jabatannya;

b. menjalani cuti di luar tanggungan negara; dan

c. pengaturan lama cuti dan jadwal cuti memerhatikankeberlangsungan tugas penyelenggaraanpemerintahan daerah.

(3) Fasilitas negara sebagaimana dimasud pada ayat (2)huruf a berupa:

a. sarana mobilitas, seperti kendaraan dinas meliputikendaraan dinas pejabat negara dan kendaraandinas pegawai, serta alat transportasi dinas lainnya;

b. gedung kantor, rumah dinas, rumah jabatan milikPemerintah, milik pemerintah provinsi, milikpemerintah kabupaten/kota, kecuali daerahterpencil, yang pelaksanaannya harus memerhatikanprinsip keadilan; dan

c. sarana perkantoran, radio daerah dansandi/telekomunikasi milik pemerintah provinsiatau pemerintah kabupaten/kota, dan peralatanlainnya.

(4) Ketentuan . . .

- 35 -

(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf atidak berlaku bagi fasilitas negara sebagaimanadimaksud pada ayat (3) huruf b yang disewakan kepadaumum.

(5) Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,Walikota dan Wakil Walikota dan pejabat negara lainnyayang turut melaksanakan Kampanye bagi salah satuPasangan Calon diberlakukan ketentuan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dan ayat (3).

(6) Cuti pejabat negara sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf b, bagi Gubernur dan Wakil Gubernur diberikanoleh Menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan dalam negeri atas nama Presiden dan bagiBupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan WakilWalikota diberikan oleh Gubernur atas nama Menteriyang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalamnegeri.

(7) Izin cuti yang telah diberikan sebagaimana dimaksudpada ayat (6) wajib diberitahukan oleh Gubernur danWakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atauWalikota dan Wakil Walikota kepada KPU Provinsi/KIPAceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota.

Pasal 62

Pejabat negara, pejabat aparatur sipil negara, dan kepala desaatau sebutan lain/lurah dilarang membuat keputusandan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikansalah satu Pasangan Calon selama masa Kampanye.

BAB VIII

PERANAN PEMERINTAH, TENTARA NASIONAL INDONESIA,DAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM

KAMPANYE

Pasal 63

Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintahkabupaten/kota, perangkat kecamatan, dan perangkat desaatau sebutan lain/kelurahan, memberikan kesempatan yangsama kepada Tim Kampanye dan/atau Petugas Kampanye

dalam . . .

- 36 -

dalam penggunaan fasilitas umum untuk penyampaian materiKampanye.

Pasal 64

Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintahkabupaten/kota, perangkat kecamatan, dan perangkat desaatau sebutan lain/kelurahan, Tentara Nasional Indonesia, danKepolisian Negara Republik Indonesia dilarang melakukantindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satuTim Kampanye dan/atau Petugas Kampanye.

Pasal 65

(1) Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuaitingkatannya dapat mengusulkan pembatalan ataupenundaan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIPKabupaten/Kota dengan tembusan kepada PasanganCalon yang bersangkutan apabila keamanan di wilayahatau tempat/lokasi Kampanye tidak memungkinkanuntuk penyelenggaraan Kampanye.

(2) Berdasarkan usulan Kepolisian Negera RepublikIndonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KPUProvinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kotamemutuskan pembatalan atau penundaan Kampanyedengan memberitahukan kepada Pasangan Calondan/atau Tim Kampanye yang bersangkutan.

(3) Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuaitingkatannya, berwenang:

a. menertibkan atau membubarkan orang-seorangdan/atau kelompok selain Tim Kampanye danPetugas Kampanye yang terdaftar di KPUProvinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota,yang mengatasnamakan dan/atau tidak mendapattugas resmi Pasangan Calon, setelah berkoordinasidengan Bawaslu Provinsi, dan PanwasKabupaten/Kota;

b. mengubah rute perjalanan yang telah ditentukan,apabila pada saat keberangkatan dan/ataukepulangan peserta Kampanye terjadi gangguankeamanan/ketertiban lalu lintas, tanpa persetujuandari Pasangan Calon yang bersangkutan.

BAB IX . . .

- 37 -

BAB IX

LARANGAN DAN SANKSI

Bagian Kesatu

Larangan

Pasal 66

(1) Dalam Kampanye dilarang:

a. mempersoalkan dasar negara Pancasila danPembukaan Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;

b. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan,Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur,Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, PasanganCalon Walikota dan Wakil Walikota, dan/atau PartaiPolitik;

c. melakukan Kampanye berupa menghasut,memfitnah, mengadu domba Partai Politik,perseorangan, dan/atau kelompok masyarakat;

d. menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan ataumenganjurkan penggunaan kekerasan kepadaperseorangan, kelompok masyarakat dan/atauPartai Politik;

e. mengganggu keamanan, ketentraman, danketertiban umum;

f. mengancam dan menganjurkan penggunaankekerasan untuk mengambil alih kekuasaan daripemerintahan yang sah;

g. merusak dan/atau menghilangkan Alat PeragaKampanye;

h. menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintahdan Pemerintah Daerah;

i. melakukan kegiatan Kampanye di luar jadwal yangtelah ditetapkan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh danKPU/KIP Kabupaten/Kota;

j. menggunakan tempat ibadah dan tempatpendidikan; dan

k. melakukan . . .

- 38 -

k. melakukan pawai yang dilakukan dengan berjalankaki dan/atau dengan kendaraan di jalan raya.

(2) Dalam kegiatan Kampanye, Pasangan Calon dan/atauTim Kampanye dilarang melibatkan:

a. pejabat Badan Usaha Milik Negara/Badan UsahaMilik Daerah;

b. aparatur sipil negara, anggota Kepolisian NegaraRepublik Indonesia, dan anggota Tentara NasionalIndonesia; dan/atau

c. kepala desa atau sebutan lain/lurah dan perangkatdesa atau sebutan lain/kelurahan.

Pasal 67

(1) Pejabat negara, pejabat struktural dan pejabat fungsionaldalam jabatan negeri serta aparatur sipil negara lainnyadilarang mengadakan kegiatan yang mengarah padakeberpihakan terhadap Pasangan Calon yang menjadipeserta Pemilihan sebelum, selama, dan sesudah masaKampanye.

(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputipertemuan, ajakan, imbauan, seruan atau pemberianbarang kepada aparatur sipil negara dalam lingkunganunit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.

Pasal 68

(1) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye dilarangmencetak dan menyebarkan Bahan Kampanye selainyang diperbolehkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal26 ayat (1).

(2) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye dilarangmencetak dan memasang Alat Peraga Kampanye selainpada tempat yang telah ditentukan.

(3) Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye dilarangmemasang Iklan Kampanye di media massa cetak danmedia massa elektronik.

Pasal 69 . . .

- 39 -

Pasal 69

Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye dilarangmenjanjikan dan/atau memberikan uang atau materi lainnyauntuk memengaruhi Pemilih.

Bagian Kedua

Sanksi

Pasal 70

(1) Pelanggaran atas larangan ketentuan pelaksanaanKampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat(1) huruf a sampai dengan huruf i dikategorikan sebagaitindak pidana dan dikenai sanksi berdasarkan peraturanperundang-undangan.

(2) Pelanggaran atas larangan ketentuan pelaksanaanKampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat(1) huruf j dan huruf k dikenai sanksi:

a. peringatan tertulis walaupun belum menimbulkangangguan; dan/atau

b. penghentian kegiatan Kampanye di tempatterjadinya pelanggaran atau di suatu daerah yangdapat mengakibatkan gangguan terhadap keamananyang berpotensi menyebar ke daerah Pemilihan lain.

Pasal 71

(1) Pelanggaran atas larangan ketentuan penyebaran BahanKampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat(1) dikenai sanksi:

a. peringatan tertulis;

b. perintah penarikan Bahan Kampanye yang telahdisebarkan.

(2) Bukti penarikan Bahan Kampanye sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b diserahkan kepada KPUProvinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota.

Pasal 72 . . .

- 40 -

Pasal 72

(1) Pelanggaran atas larangan ketentuan pemasangan AlatPeraga Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68ayat (2) dikenai sanksi:

a. peringatan tertulis;

b. perintah penurunan Alat Peraga Kampanye dalamwaktu 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam.

(2) Apabila Pasangan Calon tidak melaksanakan ketentuansebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bawaslu Provinsi,Panwas Kabupaten/Kota, dan/atau Panwas Kecamatanberkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Prajasetempat untuk menurunkan Alat Peraga Kampanye.

Pasal 73

(1) Pelanggaran atas larangan ketentuan Pemasangan IklanKampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat(3) dikenai sanksi:

a. peringatan tertulis;

b. perintah penghentian penayangan Iklan Kampanyedi media massa.

(2) Apabila Pasangan Calon tidak melaksanakan ketentuansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam waktu 1 x 24(satu kali dua puluh empat) jam, Pasangan Calon yangbersangkutan dikenai sanksi pembatalan sebagai Calon.

Pasal 74

(1) Pasangan Calon yang terbukti melakukan pelanggaransebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, berdasarkanputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatanhukum tetap, dikenai sanksi pembatalan sebagaiPasangan Calon oleh KPU Provinsi/KIP Aceh danKPU/KIP Kabupaten/kota dan dikenai sanksi pidanaberdasarkan peraturan perundang-undangan.

(2) Tim Kampanye yang terbukti melakukan pelanggaraansebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, dikenai sanksipidana berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Pasal 75 . . .

- 41 -

Pasal 75

Pasangan Calon, Tim Kampanye, petugas Kampanye, danpeserta Kampanye yang melakukan pelanggaran pidana dalammelakukan Kampanye dikenakan sanksi pidana berdasarkanperaturan perundang-undangan.

Bagian Ketiga

Mekanisme Penyelesaian Dugaan Pelanggaran Kampanye

Pasal 76

(1) Pemilih, pemantau Pemilihan, dan/atau pesertaPemilihan dapat melaporkan dugaan adanya pelanggaranketentuan Kampanye.

(2) Laporan dugaan pelanggaran sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat disampaikan kepada:

a. KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota,PPK, dan PPS; atau

b. Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota, PanwasKecamatan, dan Panitia Pengawas Lapangan.

Pasal 77

(1) Laporan dugaan pelanggaran yang disampaikan kepadaKPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK,dan PPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat (2)huruf a dilakukan secara tertulis, paling sedikit memuat:

a. nama dan alamat pelapor;

b. nama dan alamat terlapor;

c. waktu dan tempat kejadian perkara; dan

d. uraian kejadian.

(2) Laporan dugaan pelanggaran sebagaimana dimaksudpada ayat (1) wajib dilampiri fotokopi identitas pelapordan disertai bukti pendukung.

(3) KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK,dan PPS menyelesaikan laporan dugaan pelanggaransebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkanketentuan dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum

tentang . . .

- 42 -

tentang Penyelesaian Pelanggaran Administrasi PemilihanUmum.

Pasal 78

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK,dan PPS wajib menindaklanjuti rekomendasi BawasluProvinsi, Panwas Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan,dan Panitia Pengawas Lapangan atas laporan dugaanpelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat(2) huruf b.

(2) KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK,dan PPS menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu Provinsi,Panwas Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan, danPanitia Pengawas Lapangan sebagaimana dimaksud padaayat (1) berdasarkan ketentuan dalam Peraturan KomisiPemilihan Umum tentang Penyelesaian PelanggaranAdministrasi Pemilihan Umum.

Pasal 79

(1) Dalam hal terbukti terjadi pelanggaran ketentuanKampanye, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIPKabupaten/Kota, PPK, dan PPS menerbitkan keputusantentang pemberian sanksi kepada Pasangan Calon,Petugas Kampanye dan/atau Tim Kampanye.

(2) Keputusan tentang pemberian sanksi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada:

a. Pasangan Calon, Petugas Kampanye dan/atau TimKampanye;

b. Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuaitingkatannya;

c. Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota, PanwasKecamatan, dan Panitia Pengawas Lapangan; dan

d. sebagai arsip KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIPKabupaten/Kota, PPK, dan PPS.

BAB X . . .

- 43 -

BAB X

PEDOMAN TEKNIS

Pasal 80

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh menetapkan keputusan KPUProvinsi/KIP Aceh tentang pedoman teknis pelaksanaanKampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernurdengan berpedoman pada Peraturan ini.

(2) KPU/KIP Kabupaten/Kota menetapkan keputusanKPU/KIP Kabupaten/Kota tentang pedoman teknispelaksanaan Kampanye Pemilihan Bupati dan WakilBupati atau Walikota dan Wakil Walikota denganberpedoman pada Peraturan ini.

BAB XI

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 81

Pengadaan barang/jasa yang diperlukan untuk metodeKampanye yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh danKPU/KIP Kabupaten/Kota didasarkan pada peraturanperundang-undangan yang mengatur tentang pengadaanbarang/jasa pemerintah.

Pasal 82

Jenis formulir yang digunakan dalam kegiatan Kampanyesebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini, yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

BAB XII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 83

Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Peraturan KomisiPemilihan Umum Nomor 69 Tahun 2009 tentang PedomanTeknis Kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil

Kepala . . .

LAMPIRANPERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUMNOMOR TAHUN 2015TENTANGKAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR DANWAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKILBUPATI DAN/ATAU WALIKOTA DANWALIKOTA

JENIS FORMULIR KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKILGUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI DAN/ATAU WALIKOTA DAN

WALIKOTA

1. MODEL BC1-KWK: NAMA TIM KAMPANYE DAN PENGHUBUNGPASANGAN CALON PEMILIHAN GUBERNUR DANWAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATIDAN/ATAU WALIKOTA DAN WALIKOTA

2. MODEL BC2-KWK: NAMA PETUGAS KAMPANYE PEMILIHANGUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATIDAN WAKIL BUPATI DAN/ATAU WALIKOTA DANWALIKOTA

3. MODEL BC3-KWK: NAMA ORANG-SEORANG/RELAWAN KAMPANYEPEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR,BUPATI DAN WAKIL BUPATI DAN/ATAUWALIKOTA DAN WALIKOTA

4. MODEL BC4-KWK: NAMA AKUN SOSIAL MEDIA YANG DIGUNAKANUNTUK PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKILGUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATIDAN/ATAU WALIKOTA DAN WALIKOTA

Agung
Typewritten text
7

MODEL BC1-KWK

NAMA TIM KAMPANYEPEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL

BUPATI DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA

Nama Pasangan Calon: ..................................................................................

........................................................................................................................

Bersama ini menyampaikan:A. Nama Tim Kampanye Pasangan Calon, yaitu:

1. Nama lengkap : .......................................................................Alamat : ..............................................................................................................................................Pekerjaan/jabatan : ....................................................

2. Nama lengkap : .......................................................................Alamat : ..............................................................................................................................................Pekerjaan/jabatan : ....................................................

3. Nama lengkap : .......................................................................Alamat : ..............................................................................................................................................Pekerjaan/jabatan : .......................................................................

B. Nama Penghubung Pasangan Calon, yaitu:

Nama lengkap : .......................................................................Alamat : ..............................................................................................................................................Pekerjaan/jabatan : ....................................................

Demikian untuk menjadi maklum.

......................, ............................ 20......

……..…………………………….

Tembusan disampaikan kepada:1. 1 (satu) rangkap untuk Pasangan Calon;2. 1 (satu) rangkap untuk KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota*);3. 1 (satu) rangkap untuk Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota*);4. 1 (satu) rangkap untuk Polri sesuai tingkatannya.

Catatan:Jumlah nama Tim Kampanye dapat disesuaikan.

MODEL BC2-KWK

NAMA PETUGAS KAMPANYEPEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL

BUPATI DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA

Nama Pasangan Calon : ...........................................................

Nomor urut penetapan KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota: ......................................................

Bersama ini menyampaikan Petugas Kampanye Pasangan Calon tersebut,yaitu:

1. Nama lengkap : .......................................................................Alamat : ..............................................................................................................................................Pekerjaan/jabatan : ....................................................

2. Nama lengkap : .......................................................................Alamat : ..............................................................................................................................................Pekerjaan/jabatan : ....................................................

3. Nama lengkap : .......................................................................Alamat : ..............................................................................................................................................Pekerjaan/jabatan : .......................................................................

Demikian untuk menjadi maklum.

......................, ............................ 20......

……..…………………………….

Tembusan disampaikan kepada:1. 1 (satu) rangkap untuk Pasangan Calon;2. 1 (satu) rangkap untuk KPU Provinsi/KIP Aceh, dan KPU/KIP Kabupaten/Kota*);3. 1 (satu) rangkap untuk Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota*);4. 1 (satu) rangkap untuk Polri sesuai tingkatannya.

Catatan:Jumlah nama Petugas Kampanye dapat disesuaikan.

MODEL BC3-KWK

NAMA ORANG-SEORANG/RELAWANPEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL

BUPATI DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA

Nama Pasangan Calon : ...........................................................

Nomor urut penetapan KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota: ......................................................

Bersama ini menyampaikan Orang-Seorang/Relawan yang melakukan kegiatanKampanye Pasangan Calon tersebut, yaitu:

1. Nama lengkap :.......................................................................Alamat :..............................................................................................................................................Pekerjaan/jabatan :....................................................

2. Nama lengkap :.......................................................................Alamat :..............................................................................................................................................Pekerjaan/jabatan ....................................................

3. Nama lengkap :.......................................................................Alamat :..............................................................................................................................................Pekerjaan/jabatan :.......................................................................

Demikian untuk menjadi maklum.

......................, ............................ 20......

……..…………………………….

Tembusan disampaikan kepada:1. 1 (satu) rangkap untuk Pasangan Calon;2. 1 (satu) rangkap untuk KPU Provinsi/KIP Aceh, dan KPU/KIP Kabupaten/Kota*);3. 1 (satu) rangkap untuk Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota*);4. 1 (satu) rangkap untuk Polri sesuai tingkatannya.

Catatan:Jumlah nama Orang-Seorang/Relawan dapat disesuaikan.