Pkp ipa
Transcript of Pkp ipa
IPA
LAPORANPERBAIKAN PEMBELAJARAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI KOTA BARU PADA MATA
PELAJARAN IPA TENTANG SUMBER-SUMBER MAKANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB
DI SUSUN OLEH : LIDIA NIM : 820023839
PROGRAM S.1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ. UT PALEMBANG2013.2
ABSTRAK
Mata pelajaran IPA merupakan salah satu bidang studi kurikuler di tingkat Sekolah Dasar (SD).Karena rendahnya pemahaman siswa terhadap pelajaran ini khususnya materi sumber—sumber makanan kelas IV SD Negeri Kota Baru, penulis melakukan perbaikan pembelajaran. Kegiatan penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kota Baru semester I tahun pelajaran 2013/2014 pada siswa kelas IV yang berjumlah 15 siswa, terdiri dari 9 laki-laki dan 6 perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sumber-sumber makanan dengan menggunakan metode tanya jawab.Setelah dilakukan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode tanya jawab, hasil dan aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dari data yang dikumpulkan, pada kegiatan pembelajaran pra siklus hanya 5 siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM dengan nilai rata-rata kelas 6,66. Hasil belajar siswa terus meningkat pada siklus I dan pada siklus II hanya 1 siswa yang belum mencapai nilai KKM dengan nilai rata-rata kelas 75. Persentase ketuntasan siswa meningkat, dari 6,66% pada kegiatan pembelajaran pra siklus menjadi 75% pada perbaikan pembelajaran siklus II. Maka deskripsi dari data yang dikumpulkan dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode tanya jawab dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang sumber-sumber makanan di kelas IV SD Negeri Kota Baru.Dengan demikian, metode tanya jawab merupakan salah satu metode pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sumber-sumber makanan.
Kata Kunci : Pelajaran IPA di SD, Metode tanya jawab, Hasil Belajar.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pengalaman belajar dapat diperoleh melalui serangkaian kegiatan interaksi
dan lingkungan, teman, dan sumber belajar tanya jawab. Kegiatan belajar
diarahkan pada pengalaman belajar langsung, guru berperan sebagai fasilitator
sehingga siswa lebih aktif berperan dalam proses belajar mengajar.
Agar tujuan pendidikan tersebut di sekolah dapat dicapai, maka guru
mempunyai peranan penting sebagai fasilitator dalam mentransfer ilmu
pendidikan yang dibutuhkan siswa sesuai dengan tingkat perkembangannnya
melalui kegiatan pembelajaran di kelas.
Pendidkan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dari hasil catatan belajar Ilmu Pengetahuan Alam ,pendidik dan pengamat
terhadap aktivitas siswa dalam belajar di SD Negeri Kota Baru bahwa guru
senantiasa menjumpai siswa yang malas atau enggan belajar IPA siswa tidak
menyukai pelajaran IPA. Pada saat pembelajaran siswa cendrung sulit untuk
memahami penjelasan guru tetapi tidak mau bertanya.
Alasannya tidah tahu apa yang ingin ditanyakan, sehinggan pada akhirnya
hasil belajar siswa dalam IPA sangat rendah. Guru masih menggunakan metode
ceramah dalam penyampaian materi, sehingga terkesan siswa sebagai pendengar
dan pasif dalam belajar. Oleh karena itu penulis mencoba mengarahkan pokok
permasalahan yaitu :
a. Guru cenderung menggunakan satu metode dalam mengajar, yaitu metode
ceramah
b. Siswa kurang menyukai pelajaran IPA
c. Siswa sulit menerima penjelasan yang disampaikan oleh guru dengan
metode ceramah sehingga hasil bejar siswa rendah.
Sehubungan dengan permasalahan diatas, perlu upaya perbaikan
pembelajaran agar lebih bermakna dan mampu mengembangkan potensi diri siswa
sehinggan siswa lebih aktif, kreatif dan mendapatkan hasil belajar yang baik.
Untuk itu akan dilakukan penelitian terhadap metode tanya jawab dalam
pembelajaran agar diperoleh keaktifan dan kreatifitas dalam meningkatkan hasil
belajar.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian diatas rumusan masalah sebagai berikut :
1) Apakah dengan menggunakan metode tanya jawab pada materi
sumber-sumber makanan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
kelas IV di SD Negeri Kota Baru ?
2) Apakah dengan metode tanya jawab dapat membantu mengaktifkan
siswa dan meningkatkan hasil belajar tentang materi sumber-sumber
makanan di SD Negeri Kota Baru ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari perbaikan dan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui apakah penggunaan metode kerja kelompok dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV
SD Negeri Kota Baru tentang sumber-sumber makanan
2) Untuk mengetahui apakah penggunaan metode kerja kelompok dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas
IV SD Negeri Kota Baru tentang sumber-sumber makanan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa
Siswa termotivasi untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Pelajaran IPA akan menjadi pelajaran yang menyenangkan bagi siswa
2. Bagi Guru
Guru dapat memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya sehingga akan
menimbulkan rasa puas karena telah melakukan sesuatu untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.\
Guru dapat berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan ia
mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran.
Membuat guru lebih percaya diri karena menganalisis kinerjanya sendiri
sehingga mengetahui dan mengatasi kelemahan dan kekurangannya.
Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan sendiri.
3. Bagi Sekolah
Kualitas/mutu pendidikan disekolah meningkat
Strategi/teknik pembelajaran yang dihasilkan dapat disebar luaskan
kepada sekolah lain.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Belajar
Menurut Sudjana(2004,28), Belajar bukan menghafal dan bukan pula
mengingat. Belajar adalah suatu proses ditandai dengan adanya perubahan pada
diri seseorang. Perubahan sebagai proses hasil belajar dapat ditunjukan dalam
berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, kecakapan dan kemampuannya,
daya kreasinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu.
Belajar merupakan tindakan dan prilaku siswa yang kompleks, sebagai
tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu
terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa
memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitarnya (Dimyati, 2009:7). Dari
beberapa teori yang dikemukakan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
belajar adalah proses perubahan dari individu yang terjadi berkat perolehan
sesuatu dari lingkungan sekitarnya.
2.2 Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2010:3), hasil belajar merupakan hasil
dari suatu indikasi tindak belajar dan tindak mengajar. Menurut Sudjna(2010:22),
hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
penagalaman belajarnya. Dari pendapat data dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah bukti hasil yang dapat dicapai oleh seseorang diakhir pembelajaran.
2.3 Mata Pelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu bahan kajian yang memiliki
objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif,yaitu kebenaran
suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran yang sebelumnya
sudah diterima,sehingga keterkaitan antara konsep dalam Ilmu Pengetahuan Alam
bersifat sangat kuat dan jelas.
Tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah melatih cara berpikir
sistematis, logis, kreatif dan konsisten. Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam di sekolah dasar diperlukan pendekatan dan berbagai cara yang tepat,
termasuk penggunaan alat bantu mengajar agar siswa dapat turut aktif dalam
proses pembelajaran.
Agar siswa memahami bahan ajar yang disampaikan pembelajaran
tradisional bersifat terpusat pada guru dengasn dominasi metode ceramah,
cenderung membuat siswa pasif dalam proses pembelajaran. Kondisi semacam ini
akan terus terjadi selama guru amsih menganggap bahwa dirinya merupakan
sumber belajar utama bagi siswa. Padahal jika guru bisa memanfaatkan berbagai
media belajar secara baik, maka guru dapat berbagi pesan dengan media (metode
tanya jawab) .
2.4 Metode Tanya Jawab
Pengertian metode menurut Santoso, ( 2006 ; 2.26) adalah cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan
yang ditentukan. Bertitik tolak dari pendapat ini, maka metode khususnya dalam
pembelajaran memainkan peranan yang cukup penting guna mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran penerapan suatu metode pembelajaran
adalah sesuatu yang harus dilakukan guru, dengan metode yang tepat proses
pembelajaran akan berlangsung secara optimal. Tidak jarang dalam proses
pembelajaran guru menggunakan beberapa metode pembelajaran yang berbeda,
tentu penggunaan metode yang berbeda tersebut sangat tergantung dari
karakteristik siswa dan materi pembelajaran. Wahyudi (2007 ; 9.22), mengatakan
upaya menggunakan metode secara kombinasi, pada saat guru sedang mengajar
adalah penting dikembangkan.
Dengan menggunakan metode tanya jawab diharapkan dalam proses
pembelajaran dapat mengidentifikasi beberapa manfaat sebagai berikut :
1) Meningkatkan aktifitas dan kualitas hasil belajar siswa
2) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
3) Proses pembelajaran lebih jelas dan menarik
4) Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
5) Merubah peran guru kearah yang lebih positif dan prduktif
6) Dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar
7) Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Selanjtnya masih banyak lagi manfaat dari metode tanya jawab antara lain :
Dengan metode tanya jawab proses pembelajaran lebih efektif dan kreatif
Informasi pelajaran yang disajikan dengan tanay jawab tepat akan
memberikan kesan mendalam dan lebih lama tersimpan dalam diri siswa
Tanya jawab dapat mengatasi kefasikan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran
Menurut aliran konstruktifisme memberikan penjelasan tentang
pembentukan pengetahuan dalam belajar sebagai berikut : Kita memiliki
pengetahuan apabilla kita terlihat aktif dalam penemuan, pengetahuan dan
pembentukannya dalm diri kita. Dengan kata lain, pada dasarnya pengetahuan
yang dimiliki seseorang diperoleh karena keterlibatan orang tersebut dalam
memperoleh dan membentuk pengetahuan.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKANPEMBELAJARAN
3.1. Subjek Peneltian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Kota Baru
kecamatan mekakau Ilir semester I Tahun pelajaran 2013/2014 pada mata
pelajaran IPA materi sumber-sumber makanan. Subjek penelitian berjumlah 15
siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan, dengan jadwal
pelaksanaan pada tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.1
Jadwal Perbaikan Pelajaran
No. Hari/Tanggal WaktuMata
PelajaranSiklus
1 Rabu,11 September 2013 2 X 35 Menit IPA Persiapan
1 Senin, 16 september 2013 2 X 35 menit IPA I
2 Senin, 23 september 2013 2 X 35 menit IPA II
3.2 Deskripsi per siklus
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan dalam dua siklus dengakah
sebagai berikut :
Siklus 1
1) Rencana
Rencana perbaikan siklus 1 dengan langkah-langka kegiatan :
a) Mempersiapkan sarana dan prasaran pembelajaran
b) Mnyusun RPP yang lengkap
c) Membuat sekenario pembelajaran
2) Pelaksanaan
a) Membuat persiapan akhir seperti memeriksa kembali RPP, metode
tanya jawab, sarana dan prasarana yang akan digunakan,
memeriksa skenario pembelajaran yang telah dibuat, alat
pengumpul data dan teman sejawat
b) Melaksanakan tindakan yaitu :
Mengucapkan salam, memotivasi, menyampaikan tujuan dan
kegiatan pembelajaran
Membahas materi dengan menggunakan metode tanya jawab
Diskusi kelompok
Penyampaina hasil diskusi
Menyimpulkan materi dengan tanya jawab
Mengerjakan soal latihan
3) Pengumpulan Data
Dilakukan selama proses perbaikan pembelajaran berlangsung, data yang
dikumpulkan antara lain :
Observasi tentang kemauan siswa menjawab pertanyaan guru
Hasil belajar dari 15 siswa melalui evaluasi
4) Refleksi
Setelah pembelajaran usai, segera guru melakukan refleksi terhadap
pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan data yang telah
dikumpulkan, ditelaah, dan mencoba untuk dianalisa. Hasil yang diperoleh
siklus 1 digunakan untuk membuat rencana perbaikan siklus II
Siklus II
1) Rencana
Berdasarkan hasil refleksi siklus 1 guru perlu melakukan perbaikan
pembelajaran pada siklus yang ke II. Direncanakan untuk mencapai
tujuan yang belum tercapai pada siklus 1, sehingga topik pembelajaran
masih sama dengan siklus 1.
2) Pelaksanaan
Pada pelaksanaan tindakan siklus II, kegiatan inti masih mengacu pada
kegiatan siklus 1 perbedaan pada bagian yang belum dipahami siswa,
maka diperjelas dan dipertegas
3) Pengumpulan Data
Pada siklus II, dilakukan pengumpulan data seperti pada siklus 1 yaitu
hasil belajar dan observasi tentang keaktifan siswa (kemauan siswa
menjawab pertanyaan guru).
4) Refleksi
Selesai pembelajaran, segera refleksiII dilakukan untuk melihat hasil
perbaikan pembelajaran pada silus II dan digunakan untuk melakukan
pengambilan kesimpulan terhadap hasil perbaikan pembelajaran yang
telah dilakukan guru.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi per siklus
Setelah dilakukan evaluasi dari siklus I dan II pada mata pelajaran IPA di
kelas IV SD Negeri Kota Baru tentang sumber-sumber makanan, maka diperoleh
hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1.1
Rekapitulasi Nilai Siswa
No. Nama Siswa Siklus I Siklus II Keterangan
1. AGUM GUMELAR 80 80 Tuntas
2. FATMA WATI 80 90 Tuntas
3. DESI RATNA SARI 90 100 Tuntas
4. JAMILAH 60 80 Tuntas
5. IRFAN KUSUMA 60 90 Tuntas
6. BAMBANG AFRIADI 60 70 Tuntas
7. SINTIA MARETA 70 70 Tuntas
8. JAKA RANU BAYA 70 80 Tuntas
9. ADI NUGROHO 60 70 Tuntas
10. DESVIA 60 70 Tuntas
11. SITI RUKMANA 60 60 Tidak Tuntas
12. TITRA KUSUMA 60 60 Tidak Tuntas
13. IRA YANI 50 60 Tidak Tuntas
14. ENI ZARTITA 50 70 Tuntas
15. JOSUWA 40 60 Tidak Tuntas
Rata-rata 66,6 74
Dari tabel 4.1.1, nilai ketuntasan belajar siswa dari pra siklus, siklus I, dan II
mengalami peningkatan.
Tabel 4.1.2
Distribusi Hasil Belajar Siswa Siklus I
NO SKOR (S) FREKUENSI
(F)
% S X F
1 100 - - -
2 90 1 6,66 % 9-
3 80 2 13,34 % 160
4 70 2 13,34 % 140
5 60 7 46,66 % 420
6 50 2 13,34 % 100
7 40 1 6,66 % 40
Keterangan :
S X F = Skor x Frekuensi
Skor Rata-rata = 6,66 %
Tabel 4.1.3
Distribusi Hasil Belajar Siswa Siklus II
NO SKOR (S) FREKUENSI
(F)
% S X F
1 100 1 6,66 % 100
2 90 2 13,34 % 180
3 80 3 20 % 240
4 70 5 33,34 % 350
5 60 4 26,66 % 240
Keterangan :
S X F = Skor x Frekuensi
Skor Rata-rata = 74 %
Data Hasil Observasi
1) Siklus I
Ada 6 siswa yang mendapat kesempatan menjawab dari 5 pertanyaan
yang diajukan
Ada 1 petanyaan yang tidak dijawab oleh siswa
Ada 2 pertanyaan yang dijawab oleh 2 siswa
Siswa yang menjawab pertanyaan lebih banyak siswa laki-laki
2) Siklus II
Dari seluruh pertanyan (5 pertanyaan) yang diajukan sudah dijawab
oleh siswa
8 siswa menjawab bena, 1 siswa menjawab salah dan 1 siswa
menjawab menyimapang
Ada keseimbangan antara siswa laki-laki dan perempuan dalam
menjawab pertanyaaan
4.2 Hasil Analisi Data
1) Siklus I
Setelah merencanakan perbaikan, mlaksanakan perbaiakn dan evaluasi
pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yaitu tentang sumber-sumber makanan
maka diperoleh hasil penilaian yaitu yang mendapat nilai 100 sebanyak (0 %
orang), nilai 90 ada 1 orang (6,66 %), nilai 80 ada 2 orang (13,34 %), nilai 70 ada
2 orang ( 13,34 %), nilai 60 ada 7 orang (46,66 %), nilai 50 ada 2 orang (13,34 %)
dan nilai 40 ada 1 orang (6,66 %).
2) Siklus II
Pada siklus II terjadi peninhkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam
yaitu sebanyak 1 orang mendapat nilai 100 (6,66 %), nilai 90 ada 2 orang (13,34
%), nilai 80 ada 3 orang (20 %), nilai 70 ada 5 orang (33,34 5) dan nilai 60 ada 4
orang (26,66 %).
Hasil pengamatan terhdapa kemauan siswa dalam menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru menunjukan peningkatan yang baik.
4.3 Pembahasan
Melalui perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dalam dua siklus
akhirnya dapat meningkatkan pemahaman atau hasil belajar siswa terhadap
sumber-sumber makanan, selain itu penggunaan metode tanya jawab yang
diterapkan dengan beberapa metode yang bervariasi, juga dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa, terutama dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru. Dari 5 pertanyaan yang diajukan 4 siswa sudah mau menjawab pada siklus I
dan siklus II. Namun demikian tidak semua siswa menjawab dengan benar.
Pada proses perbaikan pembelajaran yang menggunakan metode tanya
jawab sebagai alat bantu, siswa tidak hanya sebatas mendengarkan dan mencatat
tetapi lebih aktif untuk melakukan kegiatan yaitu menjawab, diskusi dan peragaan
dengan metode tanya jawab antara lain “Proses menjadi lebih interaktif”. (Aristi
rahardi:2004)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil proses perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan, maka dapat
diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
a. Penggunaan metode tanya jawaba dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
karena mereka termotivasi mengikuti pembelajaran sehingga materi yang
disampaikan dapat diterima dengan baik.
b. Penggunaan metode tanya jawab dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa. Setiap siswa yang sebelumnya pasif menjadi aktif dalam
kelompoknya.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka guru disarankan sebaiknya melakukan
beberapa hal dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, yaitu :
a. Menggunakan metode yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran
dan kemampuan siswa yang belajar.
b. Menggunakan lebih dari satu atau dua metode pembelajaran, karena
setiap metode mempunyai kelemahan dan kelebihan
c. Penyampaian materi sumber-sumber makanan akan lebih baik jika
menggunakan metode tanya jawab, sebab penggunaan metode tersebut
akan memotivasi siswa mengikuti pelajaran, sehingga hasil dan
aktivitas belajarnya maksimal. Hal ini telah terbukti di kelas IV SD
Negeri Kota Baru pada mata pelajaran IPA.
DAFTAR PUSTAKA
Aristo Rahardi, (2003), Tanya Jawab, Direktorat Tenaga Kependidikan.
Departemen Pendidikan Nasional, (2004). Kurikulum Sekolah Dasar dan MI.
Jakarta. Dirjrn Pendidikan Dasar Menengah
Dinn Wahyudin, Supriyadi, Ishak Abduhak. (2007). Pengantar Pendididkan
Universitass Terbuka
Sardiman, Am.(2009). Interaksi dan Motivari Belajar Mengajar. Jakarta
Wardhani. I.G.A.K, dkk.(2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Universitas
Terbuka
Wardani,I.G.A.K, Siti Julaela, Ngadi Marsinah,(2008). Pemantapan Kemampuan
Profesional. Jakarta. Universitas Terbuka.