PKP 2 – Conceptual Framework

153
Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Conceptual Framework dalam Pelaporan Keuangan 1 Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI Pelaporan Korporat - Pertemuan 2 2

Transcript of PKP 2 – Conceptual Framework

Page 1: PKP 2 – Conceptual Framework

Slide OCW Universitas IndonesiaOleh : Dwi MartaniDepartemen Akuntansi FEUI

Conceptual Framework dalam Pelaporan Keuangan

1Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Pelaporan Korporat - Pertemuan 2

2

Page 2: PKP 2 – Conceptual Framework

Agenda

2

Conceptual Framework1

FASB & IFRS2

Penyajian dan Pengungkapan LK

3

4

Manajemen Laba

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 3: PKP 2 – Conceptual Framework

Akuntansi keuangan

Proses menghasilkan dan menyajikan

laporan keuangan suatu perusahaan

untuk digunakan baik oleh pihak internal maupun eksternal

Fokus akuntansi keuangan adalah penggunaan oleh pihak eksternal

3Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 4: PKP 2 – Conceptual Framework

Faktor yang mempengaruhi

4Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Sosial •Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Ekonomi •Bagaimana sumber daya akan dilaporkan

Hukum •Pertauran mempengaruhi bentuk

pelaporan

Politik •Kebijakan Negara

Agama •Nilai dasar yang dianut oleh masyarakat

Page 5: PKP 2 – Conceptual Framework

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan :FASB

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 5

Page 6: PKP 2 – Conceptual Framework

Conceptual framework - FASB

Suatu sistem terpadu yang berisi : tujuan dasar Sifat fungsi dan keterbatasan akuntansi

keuangan dan laporan keuangan

Berisi konsep-konsep yang menjadi dasar pembuatan dan penyajian laporan keuangan untuk pihak luar

6Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 7: PKP 2 – Conceptual Framework

Conceptual framework

ISITingkat pertama : tujuan (SFAC 1)Tingkat kedua : konsep dasar

(karakteristik kualitatif dan elemen laporan keuangan) – SFAC 2 dan 6

Tingkat ketiga : konsep pengakuan dan pengukuran SFAC 5

7Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 8: PKP 2 – Conceptual Framework

Conceptual framework

Statement 1

Statement 2

Statement 6

Statement 4

Statement 5

Statement 7

Objectives of Financial Reporting (Business)

Qualitative Characteristics

Elements of Financial Statements (replaces 3)

Objectives of Financial Reporting (Non-business)

Recognition and Measurement Criteria

Using Cash Flows

8Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 9: PKP 2 – Conceptual Framework

Conceptual framework

9Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 10: PKP 2 – Conceptual Framework

Conceptual framework

10Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 11: PKP 2 – Conceptual Framework

Karakteristik kualitatif

Karakteristik primerRelevan : informasi yang diberikan dapat

memberikan perbedaan hasil keputusan Predictive value Feedback value timelines

Andal : dapat diandalkan oleh pemakai Verifiable Representative faithfulness neutrallity

11Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 12: PKP 2 – Conceptual Framework

Karakteristik kualitatif

Karakteristik sekunderDapat dibandingkan : disajikan dengan cara yang

sama untuk perusahaan yang berbedaKonsisten : penerapan cara penyajian yang sama

dari satu periode ke periode berikutnya

12Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 13: PKP 2 – Conceptual Framework

Asumsi dasar

Entitas ekonomi / entity Kelangsungan usaha / going concern Satuan mata uang yang stabil /

monetary unit Periodisasi / periodicity

13Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 14: PKP 2 – Conceptual Framework

Prinsip dasar

Biaya historis / historical cost Pengakuan pendapatan / revenue

recognition : diterima dan direalisasi Sebelum produksi selesai Saat produksi selesai Saat penjualan Ketika uang kas diterima

Pengaitan beban dan pendapatan / matching cost again revenue

Pengungkapan / full disclosure

14Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 15: PKP 2 – Conceptual Framework

Kendala / constraint

Keseimbangan atas biaya dan manfaat

Materialitas Konservatif Praktek industri

15Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 16: PKP 2 – Conceptual Framework

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan KeuanganPSAK

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 16

Page 17: PKP 2 – Conceptual Framework

Financial Reporting

17Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 18: PKP 2 – Conceptual Framework

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

Konsep dasar yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai ekternal

Tujuan menjadi acuan bagi: Penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan

tugasnya Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah

akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan

keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

18Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 19: PKP 2 – Conceptual Framework

ISITujuan laporan keuanga

n

Asumsi Dasar

Karakteristik kualitatif

Unsur Laporan Keuanga

n

Pangakuan Unsur Laporan Keuanga

n

Pengukuran Unsur Laporan Keuanga

n

Konsep modal & pemeliha

raan modal

19Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 20: PKP 2 – Conceptual Framework

Ruang Lingkup

Kerangka dasar mengatur laporan keuangan untuk tujuan umum

(general purposes)

Disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali

Disusun berdasarkan kebutuhan pemakai

Untuk tujuan khusus perpajakan, prospektus diluar kerangka dasar ini

20Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 21: PKP 2 – Conceptual Framework

Laporan keuangan

Bagian dari proses pelaporan keuangan laporan neraca laba rugi laporan perubahan posisi keuangan (laporan arus kas

atau arus dana) catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang

merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Kerangka ini berlaku untuk semua jenis perusahaan komersial

21Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 22: PKP 2 – Conceptual Framework

Pemakai dan kebutuhan informasi

Pemakai :• Investor menilai perusahaan dan kemampuan membayar deviden• Karyawan kemampuan memberikan balas jasa, manfaa pensiun dan

kesempatan kerja• Pemberi jaminan kemampuan membayar utang• Pemasok dan kreditor lain apakah utang dapat dibayar saat jatuh

tempo• Pelanggan kelangsungan hidup perusahaan• Pemerintah alokasi sumber daya• Masyarakat trend dan perkembangan kemakmuran perusahaan

Informasi yang disajikan bersifat umum

Manajemen memikul tanggung jawab utama dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan

22Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 23: PKP 2 – Conceptual Framework

Tujuan Laporan Keuangan

Memberikan infomasi yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi

Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.

Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan menyediakan informasi

non keuangan.

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggung jawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

23Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 24: PKP 2 – Conceptual Framework

Posisi keuangan

Posisi keuangan dipengaruhi oleh : Sumber daya yang dikendalikan Struktur keuangan Likuiditas dan solvabilitas Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.

Likuiditas dan solvabilitas berguna untuk memprediksi kemmapuan perusahaan dalam memenuhi komitmen keuangannya pada saat jaruh tempo.

24Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 25: PKP 2 – Conceptual Framework

Kinerja Perusahaan

Profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan.

Bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada.

Perumusan pertimbangan tentang etektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya

25Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 26: PKP 2 – Conceptual Framework

Perubahan posisi keuangan

Bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan darn operasi selama peridoe pelaporan.

Untuk menilai kemampuan perusahaan menghasilkan kas serta kebutuhan perusahaan untuk memanfaatkan arus kas tersebut.

Posisi keuangan dapat didefinisikan sebagi sumber daya keuangan, modal kerja, aktiva likuid atau kas.

26Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 27: PKP 2 – Conceptual Framework

Catatan dan skedul tambahan

Informasi tambahan yang relevan dengan kebutuhan pemakai.

Pengungkapan tentang resiko dan ketidakpastian yang mempengaruhi perusahaan dan setiap sumber daya dan kewajiban.

Informasi segmen dan geografi serta pengaruhnya terhadap perusahaan.

27Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 28: PKP 2 – Conceptual Framework

Asumsi

Akrual. Pengaruh transaksi diakui pada saat kejadian bukan pada saat kas atau setara kas diterima

Kelangsungan usaha. Perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usaha.

28Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 29: PKP 2 – Conceptual Framework

29

Karakteristik kualitatif

Dapat dipahami Relevan Materialitas Keandalan Penyajian yang

jujur

Substansi mengungguli bentuk

Netralitas Pertimbangan

yang sehat

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 30: PKP 2 – Conceptual Framework

Karakteristik kualitatif

Kelengkapan Dapat dibandingkan Kendala informasi yang relevan dan

andal Tepat waktu Keseimbangan antara biaya dan manfaat Keseimbangan diantara krakateriksik

kualitatif Penyajian wajar

30Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 31: PKP 2 – Conceptual Framework

Unsur laporan keuangan

Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan Probable future economic benefits that enables it to

provide future cash inflow The able to receive the benefit and restrict other entities

access to that benefit The event has occurred

Measured reliably : free from material error and bias

31Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 32: PKP 2 – Conceptual Framework

Unsur laporan keuangan

Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini dari peristiwa lalu, penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar dari suatu sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi Entity settle a present obligation by the probable future

transfer of an asset on demand The obligation can not be avoided The event that obligates the entity has occurred.

Can be measured reliably May arise from price and interest rate

change, imposed by government

32Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 33: PKP 2 – Conceptual Framework

Unsur laporan keuangan

Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban

Dalam keadaan khusus sulit membedakan antara utang dan ekuitas contoh saham preferen, obligasi konversi

Pemegang saham saham minoritas dalam laporan keuangan konsolidasi ?

33Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 34: PKP 2 – Conceptual Framework

34

Konsep umum

Aktiva dan utang dicatat saat perolehan sebesar fair value. Aktiva dan utang muncul dari arm’s length transaction.

Pengukuran berikutnya dengan menggunakan historical cost, beberapa aktiva perubahan nilai diperkenankan

Semua aktiva merupakan subyek impairment. Asset diturunkan nilainya jika nilai carrying value lebih besar dari nilai fair value.

Aktiva yang akan dijual dinilai nilai terendah antara carrying value atau fair value dikurangi biaya penjulan.

Historical cost tidak mencerminkan nilai yang tepat dan sulit dibandingkan walaupun lebih reliablePelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 35: PKP 2 – Conceptual Framework

Pengaruh transaksiSemua transaksi yang mempengaruhi perusahaan

dalam satu periode

Perubahan aktiva dan utang yang tidak terkait dengan modal

Pertukaran aktiva dengan aktiva

Pertukaran utang dengan utang

Perolehan aktiva dengan utang

Pembayaran utang dengan aktiva

Perubahan aktiva dan utang yang terkait

dengan modal

Revenue Gains Expenses Losses

Transfer pemilik

Investasi

Divestasi

Transfer ekuitas yang tidak mempengaruhi aktiva dan utang

35Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 36: PKP 2 – Conceptual Framework

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 36

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PSAK 1 – PENYAJIAN LAPORAN KEUANGANREVISI 2013IAS 1 - Presentation of Financial Statement

Page 37: PKP 2 – Conceptual Framework

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

37

Agenda

Struktur dan Isi

1

Ilustrasi

2

3

4

Laporan Keuangan

Tujuan dan Ruang Lingkup

Page 38: PKP 2 – Conceptual Framework

PERUBAHAN PSAK 1 TAHUN 2013

Judul Laporan Pendapatan Komprehensif Lain menjadi Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain.

Format laporan disesuaikan denga format yang digunakan oleh IASB Penyajian laporan dalam dua bagian: Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif Lain. Pemisahan penghasilan komprehensif yang akan direklasifikasi ke laporan

laba rugi periode berikutnya setelah penghentian pengakuan dengan OCI (misal surplus revaluasi aset) yang tidak akan direklasifikasi ke laporan laba rugi.

Pemisahan pajak pengasilan atas pos yang disajikan dalam OCI yang akan direklasifikasikan ke laporan laba rugi dan yang tidak direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi.

Sinkronisasi dengan terbitnya PSAK lain – PSAK 65 Konsolidasian, PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri

38Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 39: PKP 2 – Conceptual Framework

PERUBAHAN PSAK 1 TAHUN 2013

39

Hal PSAK 1 2013 PSAK 2009Judul Laporan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif LainLaporan Laba Rugi Komprehensif

Definisi Memberikan definisiLaba rugiPemilikPenyesuaian ReklasifikasiTotal Laba Rugi Komprehensif

Tidak memberikan definisi tersebut

Komponen Laporan keuangan

• Laporan posisi keuangan• Laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain• Laporan perubahan ekuitas• Laporan arus kas• Catatan atas laporan keuangan• Informasi kompratif

• Laporan posisi keuangan• Laporan laba rugi

komprehensif• Laporan perubahan ekuitas• Laporan arus kas• Catatan atas laporan

keuangan

Informasi komparatif

Menambahkan persyaratan penyajian dan pengungkapan :• Informasi komparatif minimum• Informasi komporatif tambahan

Tidak terdapat pengaturan tersebut

Penyajian penghasilan komprehensif lain

Disajikan berdasarkan kelompok:1. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi2. Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke

laba rugi

Disajikan dalam kelompokPenghasilan komprehensif lain

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 40: PKP 2 – Conceptual Framework

Latar Belakang Perubahan

Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum dikeluarkan tahun

2009 Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 tahun 2010 : pemisahaan

penghasilan komprehensif lain dan penyajian informasi komparatif.

Sinkronisasi dengan IAS : format Pendekatan penyajian standar dengan revisi – tidak menyajikan

ulang semua standar. Efektif berlaku 1 Januari 2015, tidak ada penerapan dini. Terdapat perbedaan IAS 1 dengan PSAK 1

40Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 41: PKP 2 – Conceptual Framework

Perbedaan dengan PSAK 1 dengan IAS 1

Ruang lingkup – tidak berlaku untuk entitas Syariah (par 2) Menghilangkan kemungkinan penggunaak untuk entitas sektor publik

(par 5) Tambahan aturan regulator pasar modal sebagai suatu acuan untuk

entitas yang berada di bawah pengawasanya dalam definisi SAK (par 7)

Menghilangkan kalimat memperkenankan entitas menggunakan judul lain untuk komponen laporan keuangan – untuk keseragaman (par 10)

Tanggung jawab laporan keuangan – karena peraturan hanya mengatur untuk sebagian entitas.

Penyimpangan dari SAK tidak diadopsi karena tidak sesuai konteks Indonesia

Aset biolojik Tanggal efektif, ketentuan transisi dan penarikan IAS 1 2003.

41Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 42: PKP 2 – Conceptual Framework

Dampak Penerapam PSAK 1 r2013

42Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 43: PKP 2 – Conceptual Framework

Dampak Penerapam PSAK 1 r2013

43Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 44: PKP 2 – Conceptual Framework

PERUBAHAN PSAK 1 TAHUN 2009

Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan neraca untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia

Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling interest)

Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian

Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk penyajian retroaktif perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan

Minimum line item Penyajian Neraca Properti Investasi, Investasi dengan menggunakan metode ekuitas, Aset yang dimiliki untuk dijual, Pajak tangguhan, Pajak kini, dll

Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK 1 berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar di atas)

44Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 45: PKP 2 – Conceptual Framework

PERUBAHAN PSAK 1 TAHUN 2009

Laporan Laba rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif. Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba

komprehensif Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi Pendapatan, Biaya

keuangan, Beban pajak, pendapatan investasi asosiasi, Pendapatan komprehensif, dll

Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat

Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi.

Penyajian laba rugi komprehensif dengan digabung atau dalam bentuk dua laporan

45Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 46: PKP 2 – Conceptual Framework

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

46

TUJUAN PSAK 1

Dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya dan entitas lain.

Pernyataan ini mengatur: persyaratan bagi penyajian laporan

keuangan struktur laporan keuangan persyaratan minimum isi laporan keuangan.

PSAK 1

Page 47: PKP 2 – Conceptual Framework

RUANG LINGKUP

Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas syariah.

PSAK 147Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 48: PKP 2 – Conceptual Framework

Komponen Laporan Keuangan• Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari :

• Laporan Posisi Keuangan (neraca pada akhir periode);• Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lan selama periode;• Laporan Perubahan Ekuitas selama periode;• Laporan Arus Kas selama periode;• Catatan atas Laporan Keuangan berisi informasi ringkasan kebijakan

akuntansi penting dan informsi penjelasan lain.• Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif, ketika entitas :

• menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif • membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan • mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

• Entitas menyajikan semua komponen laporan keuangan lengkap dengan keutamaan yang sama

• Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan,

48Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 49: PKP 2 – Conceptual Framework

Penyajian Laporan Keuangan – 11A

Entitas dapat menyajikan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan dua metode: Laporan tunggal Bagian tersebut disajikan bersama,

dengan bagian laba rugi disajikan pertama kali mengikuti secara langsung dengan bagian penghasilan komprehensif lain.

Laporan terpisah laporan laba rugi mendahului laporan yang menyajikan penghasilan komprehensif. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain akan akan dimulai dengan laba rugi.

49Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 50: PKP 2 – Conceptual Framework

Karakteristik Umum Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK

Menyebutkan secara explisit kepatuhan terhadap SAK Kepatuhan terhadap PSAK memberikan pemahaman yang salah (kondisi jarang

terjadi) tidak sesuai PSAK Kelangsungan usaha

Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, mengungkapkan fakta jika terjadi pelanggaran asumsi

Dasar akrual Material dan agregasi Saling hapus Tidak boleh kecuali disyaratkan atau diizinkan suatu PSAK Frekuensi pelaporan Tahunan Informasi komparatif Periode sebelumnya Konsistensi penyajian Penyajian dan klasifikasi

50Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 51: PKP 2 – Conceptual Framework

Informasi Komparatif

Informasi kuantitatif diungkapkan secara komparatif dengan periode sebelumnya untuk seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali dinyatakan lain oleh PSAK/ ISAK.

Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan kembali jika relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan.

Entitas menyajikan, minimal, dua laporan posisi keuangan, dua laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua laporan arus kas dan dua laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan yang berhubungan.

Dalam beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan dalam laporan keuangan untuk periode sebelumnya masih tetap relevan pada periode berjalan.

51Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 52: PKP 2 – Conceptual Framework

Informasi Komparatif - lanj Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan

keuangan komparatif minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK, sepanjang informasi tersebut disusun sesuai dengan PSAK/ISAK.

Informasi komparatif ini dapat berisi terdiri satu atau lebih laporan keuangan yang merujuk pada paragraf 10, namun tidak terdiri dari laporan keuangan lengkap.

Ketika hal ini terjadi, entitas menyajikan catatan informasi yang berhubungan dengan laporan tambahan tersebut.

Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (sehingga menyajikan periode berjalan, periode sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan).

Namun demikian, entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan tiga laporan posisi keuangan, tiga laporan arus kas, atau tiga laporan perubahan ekuitas (yaitu laporan keuangan komparatif tambahan). Entitas disyaratkan menyajikan, dalam catatan atas laporan keuangan, informasi komparatif yang terkait dengan laporan tambahan atas laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

52Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 53: PKP 2 – Conceptual Framework

Perubahan Kebijakan Akuntansi, Penyajian kembali, retrospektif atau reklasifikasi

• Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan seperti pada awal periode sebelumnya sebagai tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum yang diwajibsyaratkan dalam paragraf 36A jika:

a. entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, membuat penyajian kembali retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan; dan

b. penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau reklasifikasi memiliki dampak material atas informasi dalam laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya.

Dalam kondisi yang digambarkan dalam paragraf 38A, entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada: (a) akhir periode berjalan; (b) akhir periode sebelumnya; dan (c) awal periode

53Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 54: PKP 2 – Conceptual Framework

Perubahan Kebijakan Akuntansi, Penyajian kembali, retrospektif atau reklasifikasi

Ketika entitas menyajikan laporan posisi keuangan tambahan sesuai paragraf 38A, entitas harus mengungkapkan informasi yang disyaratkan paragraf 39-42 dan PSAK 25.

Namun demikian, entitas tidak perlu menyajikan catatan yang terkait dengan laporan posisi keuangan awal periode sebelumnya. 38D. Tanggal pembukaan laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya tanpa memperhatikan apakah laporan keuangan entitas menyajikan informasi komparatif untuk periode yang lebih awal (seperti dimungkinkan dalam paragraf 36C).

39. Jika entitas mengubah penyajian atau pengklasifikasian pos-pos dalam laporan keuangan, maka entitas mereklasifikasi jumlah komparatif kecuali reklasifikasi tersebut tidak praktis untuk dilakukan. Jika entitas mereklasifikasi jumlah komparatif, maka entitas mengungkapkan (termasuk awal periode sebelumnya):

a. sifat reklasifikasi;b. jumlah masing-masing pos atau gabungan beberapa pos yang direklasifikasi; danc. alasan reklasifikasi.

54Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 55: PKP 2 – Conceptual Framework

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Perubahan definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling interest)

Minimum line item Penyajian Neraca untuk nilai material disajikan secara terpisah, namun jika tidak material dijelaskan dalam kelompok namun tetap ada penjelasan terpisah.

Penyajan kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian

55Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 56: PKP 2 – Conceptual Framework

Laporan Posisi Keuangan

Informasi minimal yang disajikan dalam laporan keuangan dapat ditambahkan jika penambahan tersebut relevan.

Penyajian dalam line sendiri atau dalam notes tergantung dari materialitas informasi tersebut.

Pembedaan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang Pajak tangguhan tidak boleh diklasifikasikan sebagai jangka

pendek

56Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 57: PKP 2 – Conceptual Framework

Minimum line item - 1(a) aset tetap;

(b) properti investasi;

(c) aset tidak berwujud;

(d) aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan

pada (e), (g) dan (h));

(e) investasi dengan menggunakan metode ekuitas;

(f) persediaan;

(g) piutang dagang dan piutang lainnya;

(h) kas dan setara kas;

(i) total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;

(j) utang dagang dan utang ainnya;

(k) provisi;

(l) liabilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam (k) dan (l));

57Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 58: PKP 2 – Conceptual Framework

Minimum line item - 2(m) liabilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana

didefinisikan dalam PSAK 46;

(p) liabilitas yang termasuk dalam kelompok yang dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;

(q) kepentingan non-pengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas; dan

(r) modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

58Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 59: PKP 2 – Conceptual Framework

Pos dalam Laporan Penyajian aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka

pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi yang terpisah. Kecuali penyajian berdasarkan likuiditas memberikan

informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan maka digunakan urutan likuiditas.

Perusahaan keuangan berdasarkan likuiditas Pemisahan jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan atau

diselesaikan setelah lebih dari dua belas bulan untuk setiap pos aset dan liabilitas, jika nilainya digabung.

59Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 60: PKP 2 – Conceptual Framework

Aset lancar Klasifikasi aset lancar, jika:

mengharapkan akan merealisasikan aset, atau bermaksud untuk menjual atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal;

memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan; mengharapkan akan merealisasi aset dalam jangka waktu 12

bulan setelah pelaporan; atau kas atau setara kas (PSAK 2: Laporan Arus Kas) kecuali aset

tersebut dibatasi pertukarannya atau penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.

Entitas mengklasifikasikan aset yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai aset tidak lancar.

PSAK 1 60Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 61: PKP 2 – Conceptual Framework

Liabilitas lancar Klasifikasi liabilitas lancar, jika:

mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya;

memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan; liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu

12 bulan setelah periode pelaporan; atau tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas

selama sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.

Entitas mengklasifikasi liabilitas yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai liabilitas jangka panjang.

61Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 62: PKP 2 – Conceptual Framework

Liabilitas Liabilitas keuangan yang dibiayai kembali yang akan jatuh tempo

dalam 12 bulan setelah periode pelaporan diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek, jika entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk membiayai kembali.

Pelanggaran perjanjian utang yang mengakibatkan kreditur meminta percepatan pembayaran, maka liabilitas tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka pendek, meskipun kreditur mengijinkan penundaan pembayaran selama 12 bulan setelah tanggal pelaporan tetapi persetujuan tersebut diperoleh setelah tanggal pelaporan

62Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 63: PKP 2 – Conceptual Framework

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

Penghasilan komprehensif lain: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak mempengaruhi laba pada periode berjalan Selisih revaluasi aset tetap Perubahan nilai investasi available for sales Dampak translasi laporan keuangan

Penyajian dengan cara tunggal atau penyajian dengan dua laporan Dalam dua laporan :

Laporan laba rugi (tanpa penghasilan komprehensif lain) Laporan laba komprehensif dimulai dari laba/rugi bersih

63Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 64: PKP 2 – Conceptual Framework

Informasi dalam bagian penghasilan komprehensif lain

Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas) dan dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya:

(a) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; danb) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

64Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 65: PKP 2 – Conceptual Framework

Ilustrasi Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif - digabung

65Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 66: PKP 2 – Conceptual Framework

Ilustrasi Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif - digabung

66Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 67: PKP 2 – Conceptual Framework

Ilustrasi Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif - digabung

67Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 68: PKP 2 – Conceptual Framework

Ilustrasi Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif - digabung

68Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 69: PKP 2 – Conceptual Framework

Ilustrasi Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif – disajikan setelah pajak

69Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 70: PKP 2 – Conceptual Framework

Ilustrasi Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif – beban menurut sifat

70Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 71: PKP 2 – Conceptual Framework

• pendapatan;• biaya keuangan;• bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint • ventures yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas;• beban pajak;• suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari:

• laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; dan• keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran nilai

wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi yang dihentikan;

• laba rugi;• setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan

sesuai dengan sifat (selain jumlah dalam huruf (h));• bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan joint

ventures yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas;

Ref: PSAK 1

Minimum line item - Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif

71Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 72: PKP 2 – Conceptual Framework

Ketika pos-pos pendapatan atau beban bernilai material, maka entitas mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara terpisah. Penyebab pengungkapan terpisah: penurunan nilai persediaan /aset tetap dan pemulihannya restrukturisasi atas aktivitas-aktivitas suatu entitas dan untuk setiap

liabilitas diestimasi atas biaya restrukturisasi; pelepasan aset tetap; pelepasan investasi; operasi yang dihentikan; penyelesaian litigasi; dan pembalikan liabilitas diestimasi lain.

Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana yang dapat menyediakan informasi yang lebih andal dan relevan.

Ref: PSAK 1

Informasi dalam Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif

72Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 73: PKP 2 – Conceptual Framework

Klasifikasi Beban - Sifat

Pemilihan klasifikasi berdasarkan faktor historis dan industri Klasifikasi berdasarkan sifat lebih mudah karena tidak perlu alokasi beban

menurut fungsi

Ref: PSAK 1 73Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 74: PKP 2 – Conceptual Framework

Klasifikasi Beban - Fungsi

Minimal biaya penjualan berdasarkan metode fungsi secara terpisah dari beban lain.

Jika klasifikasi berdasarkan fungsi maka harus mengungkapkan informasi tambahan tentang sifat beban, termasuk beban penyusutadan & amortisasi dan imbalan kerja

Ref: PSAK 1 74Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 75: PKP 2 – Conceptual Framework

Laporan Perubahan Ekuitas

Menunjukkan total laba rugi komprehensif selama suatu periode yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan pihak non pengendali

Untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif.

Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir periode yang timbul dari laba, pos pendapatan komprehensif dan transaksi dengan pemilik

Jumlah dividen yang diatribusikan kepada pemilik dan nilai dividen per saham, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan

Ref: PSAK 1 75Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 76: PKP 2 – Conceptual Framework

Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan

Menyajikan informasi dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi dasar pengukuran, kebijakan yang relevan, asumsi dalam estimasi;

Mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAL yang tidak disajikan di bagian mana pun dalam laporan keuangan;

Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan (pengelolaan modal)

Ref: PSAK 1

Sepanjang praktis, penyajian catatan atas laporan keuangan dilakukan secara sistematis

Membuat referensi silang atas setiap pos untuk informasi yag berhubungan dalam catatan atas laporan keuangan

76Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 77: PKP 2 – Conceptual Framework

Catatan atas Laporan Keuangan Pengungkapan lain

Jumlah dividen diumumkan atau diumumkan sebelum penyelesaian laporan keuangan.

Jumlah dividen preferen yang tidak diakui. Pengungkapan berikut jika tidak diungkapkan di bagiian manapun

dalam informasi yang dipublikasi bersama LK:

Ref: PSAK 1

Domisili dan bentuk hukum, negara pendirian, alamat kantor dan lokasi utama kantor

Keternagan mengenai sifat operasi dan kegiatan utama Nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam

kelompok usaha Bagi entitas yang mempunyai umur terbatas, informasi

tentang umur entitas

77Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 78: PKP 2 – Conceptual Framework

Kerangka KonseptualStandar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 78

Page 79: PKP 2 – Conceptual Framework

RUANG LINGKUP KERANGKA KONSPETUAL

Tujuan Kerangka Konseptual

Lingkungan Akuntansi Pemerintahan

Pengguna dan Kebutuhan Informasi

Para Pengguna

Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan

Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan

serta Komponen Laporan Keuangan

Asumsi Dasar, Karakteristik Kualitatif,

Prinsip-prinsip serta Kendala Informasi

Akuntansi

Unsur Laporan Keuangan, Pengakuan dan pengukurannya

79

Page 80: PKP 2 – Conceptual Framework

TUJUAN KERANGKA KONSEPTUAL

80

Sebagai acuan bagi: Penyusun standar; Penyusun laporan keuangan; Pemeriksa; Para pengguna laporan.

Page 81: PKP 2 – Conceptual Framework

POSISI KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka Konseptual bukan standar akuntansi

Kerangka konseptual berfungsi sebagai acuan jika terdapat masalah akuntansi yg belum dinyatakan dalam SAP

Jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi, maka ketentuan standar akuntansi diunggulkan relatif terhadap kerangka konseptual

81

Page 82: PKP 2 – Conceptual Framework

LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN

a. Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaaan Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar

pemerintahan adanya pengaruh proses poltik Hub. Antara pembayar pajak dgn pelayanan pemerintahan.

b. Ciri keuangan pemerintah Anggaran sbg pernyatan publik, target fiskal dan sebagai alat

pengendalian Investasi aset tidak langsung menghasilkan pendapatan Kemungkinan Penggunaan akuntansi dana

82

Page 83: PKP 2 – Conceptual Framework

PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN

Masyarakat; Wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga

pemeriksa; Pihak yang memberi atau berperan dalam proses

donasi, investasi, dan pinjaman Pemerintah

83

Page 84: PKP 2 – Conceptual Framework

ENTITAS AKUNTANSI VS ENTITAS PELAPORANNO INDIKATOR ENTITAS AKUNTANSI ENTITAS PELAPORAN

1 Definisi Unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan

Unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi atau entitas pelaporan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan84

Page 85: PKP 2 – Conceptual Framework

ENTITAS AKUNTANSI VS ENTITAS PELAPORANNO INDIKATOR ENTITAS AKUNTANSI ENTITAS PELAPORAN2 Komponen 1. KPA-K/L yang

mempunyai dokumen anggaran tersendiri

1. Pemerintah Pusat

2. Bendahara Umum Daerah (BUD)

2. Pemerintah Daerah

3. Kuasa Pengguna Anggaran di lingkungan Pemda bila mempunyai dokumen pelaksanaan anggaran yang terpisah

3. Kementerian Negara/lembaga di lingkungan Pemerintah Pusat

4. Satuan organisasi di lingkungan pusat/daerah atau organisasi lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan

85

Page 86: PKP 2 – Conceptual Framework

PERANAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

86

•mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan sumber daya dalam mencapai tujuan

Akuntabilitas

•memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah

Manajemen

• memberikan informasi keuangan yang terbuka, jujur, menyeluruh kepada stakeholders

Transparansi

•mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama dalam menggunakan sumber daya ekonomi untuk mencapai kinerja Transparansi

Evaluasi Kinerja

•memberikan informasi mengenai kecukupan penerimaan pemerintah untuk membiayai seluruh pengeluaran, dan apakah generasi y.a.d ikut menanggung beban pengeluaran tersebut

Keseimbangan Antargenerasi

Page 87: PKP 2 – Conceptual Framework

TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun

politik.

87

Page 88: PKP 2 – Conceptual Framework

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN POKOK

Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL)

Neraca

Laporan Operasional (LO)

Laporan Arus Kas (LAK)

Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

Catatan atas Laporan Keuangan

(CaLK)

Page 89: PKP 2 – Conceptual Framework

ASUMSI DASAR

Asumsi kemandirian entitas

Asumsi kesinambungan entitasAsumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement)

89

Page 90: PKP 2 – Conceptual Framework

KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN

Relevan;

Andal;

Dapat dibandingkan;

dan

Dapat dipahami

90

Page 91: PKP 2 – Conceptual Framework

PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

Basis akuntansi; Prinsip nilai historis; Prinsip realisasi; Prinsip substansi mengungguli bentuk formal; Prinsip periodisitas; Prinsip konsistensi; Prinsip pengungkapan lengkap; dan Prinsip penyajian wajar.

91

Page 92: PKP 2 – Conceptual Framework

BASIS AKUNTANSI

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah entitas adalah Basis Akrual

Basis akrual digunakan untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban dan ekuitas

Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis kas maka LRA disusun berdasarkan basis kas

Page 93: PKP 2 – Conceptual Framework

PRINSIP NILAI HISTORIS

Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.

Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang.

Nilai historis lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih obyektif dan dapat diverifikasi.

93

Page 94: PKP 2 – Conceptual Framework

PRINSIP REALISASI

Pendapatan basis kas yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah selama suatu periode akuntansi akan digunakan untuk membiayai utang dan belanja yang terjadi dalam periode tersebut.

Prinsip penandingan pendapatan-belanja tidak mendapat penekanan seperti dalam akuntansi komersial.

94

Page 95: PKP 2 – Conceptual Framework

SUBSTANSI MENGUNGGULI BENTUK FORMAL

Peristiwa harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi,

bukan hanya mengikuti aspek formalitas.

Page 96: PKP 2 – Conceptual Framework

KONSISTENSI

Perlakuan akuntansi yang sama harus ditetapkan pada kejadian yang serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas (prinsip konsistensi internal).

Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat metode yang baru diterapkan menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode yang lama.

Pengaruh atas perubahan penerapan metode harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

Page 97: PKP 2 – Conceptual Framework

PERIODISITAS

Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pemerintah perlu dibagi menjadi periode-periode

pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan

97

Page 98: PKP 2 – Conceptual Framework

PENGUNGKAPAN LENGKAP

Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

Informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan.

98

Page 99: PKP 2 – Conceptual Framework

PENYAJIAN WAJAR

Dalam penyajian dengan wajar posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu entitas,

diperlukan pertimbangan sehat yang mengandung unsur-unsur kehati-hatian pada saat melakukan

prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan

kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah

99

Page 100: PKP 2 – Conceptual Framework

KENDALA INFORMASI YANG RELEVAN

MATERIALITAS

PERTIMBANGAN BIAYA DAN MANFAAT

KESEIMBANGAN ANTAR KARAKTIRISTIK KUALITATIF

100

Page 101: PKP 2 – Conceptual Framework

PENGAKUAN ASET

101

Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal;

Aset dalam bentuk piutang diakui ketika hak klaim untuk mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya dari entitas lainnya telah atau tetap masih terpenuhi,dan nilai klaim tersebut dapat diukur atau diestimasi

Aset dalam bentuk kas yang diperoleh pemerintah titik pengakuannya memerlukan pengaturan yang lebih rinci

Page 102: PKP 2 – Conceptual Framework

PENGAKUAN KEWAJIBAN

102

Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul

Page 103: PKP 2 – Conceptual Framework

PENGAKUAN PENDAPATAN

103

Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sumber daya ekonomi

Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah

Page 104: PKP 2 – Conceptual Framework

PENGAKUAN BELANJA & BEBAN

104

Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa

Belanja diakui berdasarkan terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah.

Page 105: PKP 2 – Conceptual Framework

PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN

105

Pengukuran adalah proses penetapan nilai mata uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis

Aset dicatat sebesar pengeluaran/ penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut

Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan

Page 106: PKP 2 – Conceptual Framework

Konsep PervasiveSAK ETAP

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 106

Page 107: PKP 2 – Conceptual Framework

Konsep dan Prinsip Pervasif

Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP

Tujuan Laporan Keuangan Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan

Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat

Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas, Kinerja keuangan: pendapatan dan beban Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan

pengukuran Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak

ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki. Dasar akrual Saling hapus tidak diperkenankan

107Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 108: PKP 2 – Conceptual Framework

Laporan keuangan untuk tujuan umum

Laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan keuangan, misalnya:− pemegang saham,− kreditor,− pekerja,− masyarakat dalam arti luas

108Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 109: PKP 2 – Conceptual Framework

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDP2LKS)

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 109

Page 110: PKP 2 – Conceptual Framework

TUJUAN KERANGKA DASAR

•Membantu penyusunan standarUntuk Penyusun Standar AK.Syar

•Pedoman menyusun LK Syariah•Problem solving masalah ak.syar yang

belum ada standarnya

Akuntan Syariah

•Memberikan pendapat apakah LK sudah sesuai dengan PASBU

Auditor

•Menafsirkan informasi dalam LK SyariahPemakai LK

110Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 111: PKP 2 – Conceptual Framework

PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH

111

Al-Falah(Kesejahteraan Hakiki secara material dan

spiritual)

Alam semesta

Amanah

Sarana Pencapaia

n

Akuntabilitas manusia:

Syariah dan akhlaq sebagai indikator

baik/buruk – benar/salah suatu usaha

Terbentuk

integritas ->GCG & Market

Discipline

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 112: PKP 2 – Conceptual Framework

ASAS TRANSAKSI SYARIAH

Asas Transaksi Syariah

Persaudaraan (ukhuwah)

Ta’aruf, Tafahum, Ta’awun, Takaful.

Tahaluf

Keadilan (‘adalah)

Bebas riba, gharar, maysir, dzalim,

haram

Kemaslahatan (maslahah)

Pemenuhan Maqashid al-

shariah

Keseimbangan (tawazun)

Universalisme (syumuliyah)

112Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 113: PKP 2 – Conceptual Framework

KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH

Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha

113

Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang

objeknya halal dan baik (thayib)

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 114: PKP 2 – Conceptual Framework

Semua aktifitas bisnis terkait dengan barang dan jasa yang diharamkan Allah

Riba Penipuan Perjudian Gharar Penimbunan Barang/Ihtikar Monopoli Rekayasa Permintaan (Bai’ An najsy) Suap (Risywah) Ta’alluq Bai’ al inah Talaqqi al-Rukban

114

KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 115: PKP 2 – Conceptual Framework

115

Stakeholders LK Syariah

Investor Pemilik dana qardh

Pemilik dana investasi

mudharabah

Pemilik dana titipan

Pembayar dan

penerima ZISWAF

Pengawas syariahKaryawan

Pemasok dan mitra

usaha lainnya

Pelanggan

Pemerintah

Dunia akademik

Masyarakat

PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 116: PKP 2 – Conceptual Framework

Bangun Prinsip Akuntansi Syariah

116

Sumber : Wiroso

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 117: PKP 2 – Conceptual Framework

ACUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

Peraturan Bank Indonesia SAK

KDPPLKS PSAK Syariah KDPPLK dan PSAK Lainnya (sepanjang tak bertentangan dengan prinsip

syariah)

Accounting, Auditing and Governance Standards for Islamic Financial Institutions—AAOIFI

IAS dan SFAS sepanjang tak bertentangan dengan prinsip syariah

Peraturan perundang-undangan yang relevan Prinsip akuntansi berlaku umum lainnya yang tak

bertentangan dengan prinsip syariah

117Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 118: PKP 2 – Conceptual Framework

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

Pengambilan putusan investasi dan pembiayaan Menilai prospek arus kas Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi Memberikan informasi kepatuhan LKS terhadap

prinsip syariah Memberikan informasi mengenai zakat Memberikan informasi pemenuhan fungsi sosial

LKS

118Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 119: PKP 2 – Conceptual Framework

ASUMSI DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

Dasar Akrualkecuali untuk perhitungan bagi hasil

Kelangsungan Usaha

119Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 120: PKP 2 – Conceptual Framework

KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

120

Dapat dipahami

Relevan

KeandalanDapat

dibandingkan

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 121: PKP 2 – Conceptual Framework

UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

Laporan Perubahan Investasi Terikat

121

• Lap Posisi Keuangan (Neraca)• Laporan Laba Rugi Komprehensif• Laporan Perubahan Ekuitas• Laporan Arus Kas

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardh

LKS:InvestorManajer Inv.

LKS:Agen Investasi

LKS:Pengemban Fungsi Sosial

Catatan atas Laporan Keuangan

Mencerminkan kegiatan komersial

Mencerminkan kegiatan sosial

Perbankan: Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 122: PKP 2 – Conceptual Framework

NERACA per 31 Des 200x

ASET KEWAJIBAN

DANA SYIRKAH TEMPORER

EKUITAS

122

adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya dimana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan.

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 123: PKP 2 – Conceptual Framework

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

123

ASET

123

Kas Penempatan pada BI Giro pada bank lain Penempatan pada bank

lain Investasi pada Surat

Berharga Piutang

Piutang murabahah Piutang Salam Piutang istishna Piutang Ijarah

Pinjaman Qardh Pembiayaan /Investasi

Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Musyarakah

Persediaan Aset yang dibeli untuk

Ijarah Aset Istisna’ Dalam

Penyelesaian. Penyertaan pada entitas

lain Aset Tetap dan Akumulasi

Penyusutan. Aset Pajak Tangguhan Aset lain

Page 124: PKP 2 – Conceptual Framework

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

124

KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS

124

KEWAJIBAN Kewajiban Segera Bagi Hasil yang Belum Dibagikan Simpanan

Giro Wadiah Tabungan Wadiah

Simpanan Dari Bank Lain Giro Wadiah Tabungan Wadiah

Kewajiban Lain: Utang Salam Utang Istishna

Kewajiban Kepada Bank Lain Pembiayaan Yang Diterima Hutang pajak Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Penjaman Yang Diterima Kewajiban Lainnya Pinjaman Subordinasi

DANA SYIRKAH TEMPORERDari Bukan Bank Tabungan Mudharabah Deposito MudharabahDari Bank Tabungan Mudharabah Deposito MudharabahMusyarakah

EKUITAS Modal disetor Tambahan modal Saldo Laba/Rugi Kepentingan Non Pengendali

Page 125: PKP 2 – Conceptual Framework

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

125

ASET LANCAR LIABILITAS LANCAR

125 Sumber : M.Yusuf Wibisana

Page 126: PKP 2 – Conceptual Framework

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

LAPORAN POSISI KEUANGAN

126

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Page 127: PKP 2 – Conceptual Framework

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

LABA RUGI KOMPREHENSIF

127Sumber : M.Yusuf Wibisana

Page 128: PKP 2 – Conceptual Framework

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFuntuk periode yang berakhir 31 desember 20x2 dan 20X1

POS-POS 20X2 20X1PENDAPATAN

Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib:Pendapatan jual beli

• Pendapatan marjin murabahah XXX XXX• Pendapatan bersih salam XXX XXX• Pendapatan bersih istisna’ XXX XXX

Pendapatan sewa bersih• Pendapatan bersih ijarah XXX XXX

Pendapatan bagi hasil• Pendapatan bagi hasil mudharabah XXX XXX• Pendapatan bagi hasil musyarakah XXX XXX

Pendapatan usaha utama lainnya XXX XXXJumlah Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib

XXX XXX

128

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 129: PKP 2 – Conceptual Framework

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFuntuk periode yang berakhir 31 Desember 20X2 dan 20X1 – CONT’D

POS-POS 20X2 20X1Jumlah Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib

XXX XXX

HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL (XXX) (XXX)Hak bagi hasil milik bank XXX XXXPENDAPATAN USAHA LAINNYA:

• Pendapatan imbalan jasa perbankan XXX XXX• Pendapatan imbalan investasi terikat XXX XXX

BEBAN USAHA (XXX) (XXX)LABA (RUGI) USAHA XXX XXX

PENDAPATAN DAN (BEBAN) NON USAHA XXX XXXLABA (RUGI) SEBELUM PAJAK XXX XXX

BEBAN PAJAK (XXX) (XXX)ZAKAT* (XXX) (XXX)LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN XXX XXX

129

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 130: PKP 2 – Conceptual Framework

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFuntuk periode yang berakhir 31 Desember 20X2 dan 20X1 – CONT’D

POS-POS 20X2 20X1LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN XXX XXX

Pendapatan Komprehensif LainSurplus revaluasi aset tetap XXX XXX

Keuntungan aktuarial XXX XXX

Keuntungan penjabaran laporan keuangan XXX XXX

Jumlah pendapatan komprehensif lain XXX XXX

Laba Komprehensif (XXX) (XXX)

Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Entitas Non Pengendali

XXXXXX

XXXXXX

130

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 131: PKP 2 – Conceptual Framework

Ringkasan Laporan Laba Rugi

131

Pendapatan pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib

20X2 20X1

• Pendapatan dari Jual Beli • Pendapatan dari Sewa• Pendapatan dari Bagi Hasil• Pendapatan Usaha Utama Lainnya

XXXXXXXXXXXX

XXXXXXXXXXXX

TOTAL XXX XXX

HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DST (XXX) (XXX)

PENDAPATAN USAHA LAINNYA XXX XXX

BEBAN USAHA (XXX) (XXX)

PENDAPATAN NON USAHA XXX XXX

BEBAN NON USAHA (XXX) (XXX)

ZAKAT (XXX) (XXX)

PAJAK (XXX) (XXX)

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 132: PKP 2 – Conceptual Framework

Laporan Perubahan Investasi Terikat (Mudharabah Muqayyadah)

Unsur Laporan Perubahan Investasi Terikat: saldo investasi terikat pada tanggal laporan; penyetoran dan penarikan dana oleh pemilik investasi; hasil investasi sebelum dikurangi bagian manajer investasi; dan jasa agen investasi.

Jika LKS sebagai manajer investasi: untung, dibagi sesuai nisbah rugi, LKS tidak memperoleh imbalan

Jika LKS sebagai agen investasi: imbalan sebesar jumlah yang disepakati tanpa memperhatikan hasil

investasi.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

132Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 133: PKP 2 – Conceptual Framework

Pengungkapan Dana Investasi Terikat

Periode yang dicakup

Saldo awal, keuntungan (kerugian), dan saldo akhir

Sifat hubungan LKS dan pemilik dana: Mudharib Agen investasi

Hak dan kewajiban terkait dengan jenis dana investasi terikat

133Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 134: PKP 2 – Conceptual Framework

Contoh Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat

134Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 135: PKP 2 – Conceptual Framework

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

135 Sumber : M.Yusuf WibisanaPelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 136: PKP 2 – Conceptual Framework

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 136136

LAPORAN ARUS KAS

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Page 137: PKP 2 – Conceptual Framework

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 137

Laporan Rekonsiliasi Pendapatan untuk Bagi Hasil kepada Nasabah penghimpun dana

137

PENDAPATAN USAHA UTAMA (Akrual)PENGURANG• Pendapatan Periode Berjalan yang Kas/Setara Kasnya Belum Dierima

• Pendapatan Margin Murabahah• Pendapatan Istishna• Hak Bagi Hasil:

• Pembiayaan Mudharabah• Pembiayaan Musyarakah

• Pendapatan Sewa

(XXX)(XXX)

(XXX)(XXX)(XXX)

TOTAL (XXX)

XXX

PENAMBAH• Pendapatan periode sebelumnya yang kasnya diterima pada periode berjalan:

• Penerimaan pelunasan piutang:• Margin Murabahah• Istishna• Pendapatan Sewa

• Penerimaan piutang bagi hasil:• Pembiayaan Mudharabah• Pembiayaan Musyarakah

XXXXXXXXX

XXXXXX

TOTAL XXXPENDAPATAN yang tersedia untuk bagi hasil XXX

Page 138: PKP 2 – Conceptual Framework

Pembagian Bagi Hasil

Pendapatan yang tersedia untuk bagi

hasil xxx

Bagi hasil yang menjadi hak bank syariah xxx

Bagi hasil yang menjadi hak

pemilik dana xxx

138Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 139: PKP 2 – Conceptual Framework

Contoh Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat

139Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 140: PKP 2 – Conceptual Framework

Contoh Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

140Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 141: PKP 2 – Conceptual Framework

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan mengungkapkan: informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan

kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterap-kan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting;

informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tetapi tidak disajikan di Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas; Laporan Perubahan Ekuitas; Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat; dan Laporan Penggunaan Dana Kebajikan;

informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

141Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 142: PKP 2 – Conceptual Framework

CATATAN LAPORAN KEUANGAN

142

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 143: PKP 2 – Conceptual Framework

CATATAN LAPORAN KEUANGAN

143

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 144: PKP 2 – Conceptual Framework

CATATAN LAPORAN KEUANGAN

144

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 145: PKP 2 – Conceptual Framework

Pengakuan Unsur-unsur Laporan Keuangan LKS

145

•Diakui di neraca jika besar kemungkinan manfaat ekonominya di masa depan dipetoleh entitas syariah dan nilainya dapat diukur secara andalPengakuan

Aset

•Diakui di neraca jika besar kemungkinan pengeluaran sumber daya ekonomi yang mengandung manfaat ekonomi masa depan akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur secara andalPengakuan

Kewajiban•Diakui dalam neraca jika entitas syariah memiliki kewajiban untuk

mengembalikan dana yang diterima melalui pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonom danJumlah yang diselesaikan dapat diukur andal

Pengakuan DST

•Diakui di laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aset dan penurunan kewajiban telah terjadi dan nilainya dapat diukur secara andalPengakuan

Penghasilan

•Diakui di laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset dan peningkatan kewajiban telah terjadi

•Nilainya dapat diukur secara andal

Pengakuan Beban

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 146: PKP 2 – Conceptual Framework

Pengakuan Unsur-unsur Laporan Keuangan LKS

146

Dasar pengukuran

Nilai realisasi

Biaya historis

Biaya kini

Yang umum digunakan

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 147: PKP 2 – Conceptual Framework

PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011

147

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 148: PKP 2 – Conceptual Framework

PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011

148

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 149: PKP 2 – Conceptual Framework

PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011

149

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 150: PKP 2 – Conceptual Framework

PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011

150

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 151: PKP 2 – Conceptual Framework

PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011

151

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 152: PKP 2 – Conceptual Framework

PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011

152Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI

Page 153: PKP 2 – Conceptual Framework

Slide OCW Universitas IndonesiaOleh : Dwi MartaniDepartemen Akuntansi FEUI

Terima Kasih

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 153