PKOVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN ......Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sesuai dengan...

15
*S5 pf BUP AH L Sh, i \ ok ay ai m < . , PKOVINSI K AL IMANT AN BARAT PF .RATURAN BUP ATI BENGK A YANG NOMOR 37 T A UUN 2 014 TKNT ANG S TRUKTUR OR G ANI S A S I DAN T ATA K ERJ A B ADAN P EMBERDA YAAN PEREMP UAN DAN KELUARGA BERENCANA K A B UPATE N BENGKAYA NG D E NG AN R AHM AT T U H AN Y A NO MA H A ES A BUPA TI BENGK AYANG, Mc ni mban g : a . b a hwa ber das a r ka n Pe r at ur a n Daer a h Nomor 8 T a hun 2 0 14 t e n t a n g P e r ub a h a n K e dua A t a s Pe r a t u r an D a e ra h No mo r 13 Ta hun 20 1 1 tentan g Or g ani s as i P e r ang ka t Da er ah K a bupa t en Bengka yang, dip a ndang per lu me neta p ka n Str ukt ur Or g anis nsi d an T a ta Kcr j a Bncl an P cmbe r da yaan Ppr ci npuan dan Kcluar g a B e r e nc a n a K a bu p at e n B e n gk a y a n g ; b ba h wa ber das ar kan per t i mba ng an s e l ^a g aimana dimaksud da l am hur uf a, per l u mcne t a pka n P er a tur a n Bup a ti tcnt a n g S t r uk t ur Or ga n i sa s i dan T a t a Ke r j a B a d a n P e mb c r daya a n P er empuan da n Kclua r g a Ber enc a na kabupa t en Bengka yang; Mc ng i ng at : u Un da n g -Unda ng Nom or 10 Tah un 1999 t c nta ng P embe nt uka n Ka bupat e n Da e r ah Ti ng k a t II Be ng k a yang (L embar an Ne g a r a R c p ub l i k I n d o n e s i a Tahu n 199 9 No m o r 4 4, Ta mb ah a n L embar an Ne g a r a Re publ i k I ndones i a Nomor 3823] ; 2. Undang-Unda ng Nomor 28 T ahun 1999 te nt ang Pe n y e l c n gg a r a an N e gara y a n g B e r s i h d an Be b as dar i Korups i, K ol us i da n Ne p ot i s me (L e mb a r a n Ne g ar a Re publi k Indon es i a Ta hun 1999 Nomor 75, Ta mb a han L emb ar an Ne g ar a Re publ ik I n do n e s i a No m o r 38 5 1); 3. Undang -Un da n g Nomor 1 Tahun 2004 te nt a n g P cr b enda har a a n Ne g a r a (L emba r an Ne g ar a Re publ i k Indones i a Ta hun 2004 No mo r 5, Tam b ah a n Le m b ar an Ne ga r a Re p ub l i k I n do n e s i a No mor 4355); 4. Undang - Undang No mor 33 Tahun 2004 tent ang P e r imb a ng a n K e ua n g a n a n t a r a P e m e r i nt a h Pus a t d a n Pe m e r in t ah Dae r ah (L embar a n Ne g a r a Republi k Indones i a Ta hun 2004 Nomor 126, Tamba ha n L embar an Ne g a r a Republi k I ndones i a Nomor 4438); 5. Unda ng-Undang Nomor 12 T a hun 2 01 1 t ent ang P emb entuk a n P e r atur an- P er unda n g - unda ng an (L emb ar an Ne g ar a R e p ubl i k Indones i a Ta hun 201 1 Nomor 82, Ta mba ha n L e mba r a n Ne g ar a Wp nnhl ik I ndo ne s i a No mo r 5 23 4);

Transcript of PKOVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN ......Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sesuai dengan...

*S5pf

BUPAH LSh,i\ okay aim <.,PKOVINSI KALIMANTAN BARAT

PF.RATURAN BUPATI BENGKAYANG

NOMOR 37 TAUUN2014

TKNTANG

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJABADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DAN KELUARGA BERENCANAKABUPATEN BENGKAYANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANO MAHA ESA

BUPATI BENGKAYANG,

Mcnimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 13

Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten

Bengkayang, dipandang perlu menetapkan Struktur Organisnsi

dan Tata Kcrja Bnclan Pcmberdayaan Pprcinpuan dan Kcluarga

Berencana Kabupaten Bengkayang;b bahwa berdasarkan pertimbangan sel^agaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu mcnetapkan Peraturan Bupati tcntangStruktur Organisasi dan Tata Kerja Badan PembcrdayaanPerempuan dan Kcluarga Berencana kabupaten Bengkayang;

Mcngingat : u Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 tcntang PembentukanKabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang (Lembaran NegaraRcpublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 44, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3823];

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelcnggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 385 1);3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pcrbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4355);4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 201 1 tentang PembentukanPeraturan- Perundang-undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 201 1 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Wpnnhlik Indonesia Nomor 5234);

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2U14 tentang /\ araiur oipnNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5494);7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587);8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang

Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerahsebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri dalam

Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan AtasPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentangPetunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Darah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentangPembentukan Produk Hukum Daerah;

10.Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah

Kabupaten Bengkayang;11.Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Organisasi

Perangkat Daerah Kabupaten Bengkayang Sebagaimana telahdiubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor8 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan DaerahNomor 13 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah

Kabupaten Bengkayang.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI BENGKAYANG TENTANG STRUKTURORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAANdrdk>mi>ttan nAN KELUARGA BERENCANA.

BAB 1KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden RepublikIndonesia yang memegang kekuasaan Pemerintah Negara Republik Indonesiasebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

2. Daerah adalah Kabupaten Bengkayang.

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah otonom sebagai

unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah.

4. Kabupaten adalah Kabupaten Bengkayang.

5. Kepala Daerah adalah Bupati Bengkayang.6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah

Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bengkayang.

i s^Vrftaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang.

8. Perangkat Daerah adalah Lembaga Organisasi pada Pemerintah Daerah yangbertanggungjawab Kepada Kepala Daerah dalam penyelenggaraanPemerintahan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, DinasDaerah dan Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Kecamatan,Kelurahan, Staf Ahli dan Lembaga lain sesuai dengan kebutuhan dan

karakteristik Daerah.

9. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana adalah BadanPemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayangyang selanjutnya disingkat BPPKB Kabupaten Bengkayang.

10.Kepala Badan adalah Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KeluargaBerencana Kabupaten Bengkayang.

11.Unit Pelaksana Teknis Badan yang selanjutnya disingkat UPTB merupakanunsur pelaksana tugas teknis Badan Pemberdayaan Perempuan dan KeluargaBerencana Kabupaten Bengkayang.

12.Unit Pelaksana Teknis Badan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris Badan.

13.Jabatan fungsional adalah jabatan untuk melaksanakan sebagian tugaspemerintah di bidang Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa,Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sesuai dengan keahlian

dan kebutuhan.

14.Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional seniorsebagai ketua kelompok yang bertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui

Sekretaris Badan.BAB II

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUANDAN KELUARGA BERENCANA

Bagian Kesatu

Kedudukan

Pasal 2

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana merupakan unsurpendukung tugas Bupati yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SekretarisDaerah.

Bagian Kedua

Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 3

(1)Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana mempunyai tugasPokok melaksanakan kebijakan pemerintahan daerah bersifat spesifik yangmenjadi kewenangan pemerintah kabupaten di bidang pemberdayaanperempuan dan keluarga berencana.

(2)Dalam menyelenggarakan tugas Pokok sebagaimana dimaksud Pada ayat (1),Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pemberdayaan Perempuan danKeluarga Berencana;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidangPemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pemberdayaan Perempuan danKeluarga Berencana;

d. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang PemberdayaanPerempuan dan Keluarga Berencana;

e. pelaksanaan tugas Kesekretariatan Badan; dan

f. pelaksanaan tugas pembantuan dan tugas lainnya yang diserahkan olehBupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Bagian KetigaSusunan Organisasi

Pasal 4(1) Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

terdiri dari:

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat, membawahi:1.Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian;

2.Sub Bagian Rencana Kerja dan Keuangan.c. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, membawahi:

1.Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan;

2.Sub Bidang Perlindungan Anak.d. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, membawahi:

1.Sub Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi;

2.Sub Bidang Keluarga Sejahtera dan Informasi Keluarga.e. Unit Pelaksana Teknis Badan; danf. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

Kabupaten Bengkayang sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan ini.

Bagian Keempat

Kepala Badan

Pasal 5

(1)Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a, adalahunsur pimpinan yang mempunyai tugas pokok memimpin BadanPemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana di bidang PemberdayaanPerempuan dan Keluarga Berencana yang diserahkan oleh Bupati berdasarkanPeraturan Perundangan-undangan yang berlaku.

(2)Dalam hal Kepala Badan berhalangan, maka pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi dilaksanakan oleh Sekretaris atau pejabat lain yang ditunjuk.

Bagian KelimaSekretariat

Pasal 6

(1).Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b, mempunyaitugas pokok penyelenggaraan urusan umum, keuangan, kepegawaian

ketatausahaan dan urusan kerumah tanggaan serta tugas-tugas kedinasan

lainnya di lingkungan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana Kabupaten Bengkayang.

(2).Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pada ayat (1) Sekretariat

mempunyai fungsi:

a. membantu Kepala Badan dalam rangka penyusunan program kerja danrencana kegiatan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana:

b. pengelolaan urusan rumah tangga, perlengkapan, keuangan dankeprotokolan serta ketatausahaan;

c. pengelolaan urusan kepegawaian;

d. pengawasan dan pengendalian bagian tata usaha;

e. menyusun bahan koordinasi bagian tata usaha;

f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program kerja Badan;

g. pengevaluasian laporan dan pelaksanaan tugas Sub Bagian AdministrasiUmum dan Kepegawaian serta Sub Bagian Rencana Kerja dan Keuangan;

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan PemberdayaanPerempuan dan Keluarga Berencana sesuai dengan tugas dan fungsi yangada.

(3).Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana.

Pasal 7

(1). Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b angka 1 , mempunyai tugas pokok pengelolaan

urusan rumah tangga, humas, administrasi surat masuk dan keluar,

keprotokolan, serta melaksanakan pengumpulan data base kepegawaian,

penyiapan penyusunan program kerja, penyiapan bahan kesejahteraan

pegawai, evaluasi, pelaporan dan urusan administrasi kepegawaian serta

tugas-tugas kedinasan lainnya.

(2). Dalam melaksanakan tugas Pokok sebagaimana dimaksud Pada ayat (1) SubBagian Administrasi Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:

a. penyiapan program kerja Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian;

b. pengumpulan bahan program kerja dan rencana kegiatan teknis bidangadministrasi umum dan kepegawaian;

c. pelaksanaan urusan administrasi umum dan kepegawaian;

d. pengawasan dan pengendalian Sub Bagian Administrasi Umum dan

Kepegawaian;

e. penyampaian bahan evaluasi dan laporan bagian administrasi umum dankepegawaian serta penghimpunan bahan laporan kegiatan teknis bidang;

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris BadanPemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sesuai dengan tugasdan fungsi yang ada.

(3). Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian berkedudukan di bawahdan bertanggungjawab kepada Sekretaris Badan Pemberdayaan Perempuan

dan Keluarga Berencana.

Pasal 8

(1) Sub Bagian Rencana Kerja dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

4 ayat (1) huruf b angka 2, mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan

administrasi dan penyiapan penyusunan program kerja, pelaporan keuangan

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, evaluasi pelaporan

serta tugas-tugas kedinasan lainnya.

(2)Dalam melakukan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) SubBagian Rencana Kerja dan Keuangan mempunyai fungsi:

a. penyusunan program kerja Sub Bagian Rencana Kerja dan Keuangan;

b. penyiapan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BadanPemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana;

c. penyiapan dan pengelolaan bahan penyusunan rencana anggaran BadanPemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana;

d. pelaksanaan pembuatan dokumen, pencatatan pembukuan danpenyampaian laporan keuangan Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana;e. penyiapan bahan pertanggungjawaban dan laporan keuangan Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana;

f. pelaksanaan evaluasi, pengendalian dan pelaporan Sub Bagian RencanaKerja dan Keuangan;

g. penyiapan program kerja dan rencana kegiatan Sub Bagian Rencana Kerja

dan Keuangan;h. pelaksanaan urusan perlengkapan;

i. pelaksanaan urusan ketatausahaan keuangan;

j. pengawasan dan pengendalian Sub Bagian Rencana Kerja dan KeuanganBadan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana;

k. penyampaian bahan evaluasi dan laporan Sub Bagian Rencana Kerja danKeuangan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencanakepada pimpinan; dan

1. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris BadanPemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sesuai dengan tugas danfungsi yang ada.

(3)Sub Bagian Rencana Kerja dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala SubBagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana.

BAB III

BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUANDAN PERLINDUNGAN ANAK

Bagian Kesatu

Pasal 9

(1)Bidang Pemberdayaan Perempuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat

(1) huruf e, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Keluarga Berencana dalam melaksanakan pengendalian dan

pengelolaan program pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan

perlindungan anak di Kabupaten Bengkayang sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2)Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pada ayat (1),

Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyelenggarakan

fungsi sebagai berikut:

a. menyusunan program kerja dan kegiatan Bidang Pemberdayaan Perempuandan Perlindungan Anak;

b. perumusan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan penyelenggarankegiatan pada Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Sub BidangPerlindungan Anak;

c. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan padaSub Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Sub Bidang Perlindungan Anak;

d. pengevaluasian dan pelaporan perkembangan pelaksanaan kegiatan padaSub Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Sub Bidang Perlindungan Anak;dan

e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan PemberdayaanPerempuan dan Keluarga Berencana sesuai dengan tugas dan fungsi yangada.

(3) Bidang Pemberdayaan Perempuan berkedudukan dibawah danbertanggungjawab kepada Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana melalui Sekretaris Badan.

Bagian Kedua

Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan

Pasal 10(1)Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

ayat (1) huruf c angka 1, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang

Pemberdayaan Perempuan dalam melaksanakan sebagian tugas di bidang

pemberdayaan perempuan.

(2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), SubBidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan rencana kerja pada Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan;

b. penyiapan dan pengumpulan bahan penyusunan petunjuk teknis danpetunjuk pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan Pemberdayaan Perempuan;

c. penyelenggaraan pembinaan dan penatausahaan administrasi kegiatan

Pemberdayaan Perempuan;

d. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam penyelenggaraankegiatan Pemberdayaan Perempuan;

e. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan padaSub Bidang Pemberdayaan Perempuan ;

f. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pada Sub Bidang PemberdayaanPerempuan; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang PemberdayaanPerempuan sesuai dengan tugas dan fungsi yang ada.

(3)Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)Pasal ini, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah danbertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan.

Bagian Ketiga

Sub Bidang Perlindungan Anak

Pasal 11

(1) Sub Bidang Perlindungan Anak sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1)huruf c angka 2, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang

Pemberdayaan Perempuan dalam melaksanakan sebagian tugas di bidang

perlindungan anak.

(2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), SubBidang Perlindungan Anak mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan rencana kerja pada Sub Bidang Perlindungan Anak;

b. penyiapan dan pengumpulan bahan penyusunan petunjuk teknis danpetunjuk pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan perlindungan anak;

c. penyelenggaraan pembinaan dan penatausahaan administrasi kegiatanperlindungan anak;

d. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam penyelenggaraankegiatan perlindungan anak;

e. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatanperlindungan anak;

f. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pada Sub Bidang Perlindungan

Anak; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang PemberdayaanPerempuan dan Perlindungan Anak sesuai dengan tugas dan fungsi yangada.

(3)Sub Bidang Perlindungan Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpinoleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

BAB IV

BIDANG KELUARGA BERENCANADAN KELUARGA SEJAHTERA

Bagian Kesatu

Pasal 12

(1).Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas pokok melaksanakan

pengendalian dan pengelolaan program Keluarga Berencana Nasional dan

Pembangunan Keluarga Sejahtera di Kabupaten Bengkayang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2). Untuk dapat melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera mempunyai fungsi sebagai

berikut:

a.penyusunan rencana operasional di Bidang Keluarga Berencana danKeluarga Sejahtera;

b.perumusan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan penyelenggarankegiatan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, dan KeluargaSejahtera dan Informasi Keluarga;

c.pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatanKeluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, dan Keluarga Sejahtera danInformasi Keluarga;

d.pemantauan dan pengawasan pelaksanaan tugas Sub Bidang KeluargaBerencana dan Kesehatan Reproduksi, dan Sub Bidang Keluarga Sejahteradan Informasi Keluarga;

e.pengevaluasian dan pelaporan perkembangan pelaksanaan tugas di BidangKeluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan PemberdayaanPerempuan dan Keluarga Berencana sesuai dengan tugas dan fungsi yangada.

(3). Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera berkedudukan dibawah

dan bertanggungjawab kepada Kepala Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan

dan Keluarga Berencana melalui Sekretaris Badan.

Bagian Kedua

Sub Bidang Keluarga Berencana dan

Kesehatan Reproduksi

Pasal 13

(1) Sub Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d angka 1, mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dalam

melaksanakan sebagian tugas di Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), SubBidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi melaksanakan fungsi

sebagai berikut:a. penyusunan rencana kerja pada Sub Bidang Keluarga Berencana dan

Kesehatan Reproduksi;

b. penyiapan dan pengumpulan bahan penyusunan petunjuk teknis danpetunjuk pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan program peningkatanpartisipasi pria, pembinaan remaja dan perlindungan hak-hak reproduksi,pemberian jaminan dan pelayanan keluarga berencana, penanggulanganmasalah kesehatan reproduksi serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan

anak;

c. penyelenggaraan pembinaan dan penatausahaan administrasi kegiatankeluarga berencana dan kesehatan reproduksi;

d. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam penyelenggaraankegiatan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi;

e. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatanprogram peningkatan partisipasi pria, pembinaan remaja dan perlindunganhak-hak reproduksi, pemberian jaminan dan pelayanan keluarga berencana,penanggulangan masalah kesehatan reproduksi serta kelangsungan hidupibu, bayi dan anak;

f. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bidang Keluarga Berencanadan Kesehatan Reproduksi; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang KeluargaBerencana dan Keluarga Sejahtera sesuai dengan tugas dan fungsi yang ada.

(2) Sub Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang beradadi bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Keluarga Berencana

dan Keluarga Sejahtera.

Bagian KetigaSub Bidang Keluarga Sejahtera

dan Informasi Keluarga

Pasal 14

(1) Sub Bidang Keluarga Sejahtera dan Informasi Keluarga sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d angka 2, mempunyai tugas pokok membantu

Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di bidang Keluarga

Sejahtera dan Informasi Keluarga.

(2) Untuk melakukan tugas pokok sebagaimana pada ayat (1), Sub Bidang

Keluarga Sejahtera dan Informasi Keluarga mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan rencana kerja pada Sub Bidang Keluarga Sejahtera danInformasi Keluarga;

b. penyiapan dan pengumpulan bahan penyusunan petunjuk teknis danpetunjuk pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan program advokasi dankomunikasi, informasi dan edukasi serta institusi dan peran serta,pemberdayaan ekonomi keluarga, pengembangan ketahanan keluarga danpeningkatan kualitas lingkungan keluarga;

c. penyiapan dan pengumpulan bahan penyusunan petunjuk teknis danpetunjuk pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan program pelaksanaanpengolahan data, pengelolaan teknologi dan pelayanan informasi sertadokumentasi di bidang informasi program keluarga berencana nasionaldan pengembangan keluarga sejahtera;

d. penyelenggaraan pembinaan dan penatausahaan administrasi kegiatanbidang keluarga sejahtera dan informasi keluarga serta analisis program;

e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam penyelenggaraankegiatan dibidang keluarga sejahtera dan informasi keluarga serta analisis

program;

f. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatanprogram advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi serta institusidan peran serta, pemberdayaan ekonomi keluarga, pengembanganketahanan keluarga dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga;

g. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatanprogram pelaksanaan pengolahan data, pengelolaan teknologi danpelayanan informasi serta dokumentasi di bidang informasi programkeluarga berencana nasional dan pengembangan keluarga sejahtera;

h. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bidang Keluarga Sejahteradan Informasi Keluarga serta Analisis Program; dan

i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang KeluargaBerencana dan Keluarga Sejahtera sesuai dengan tugas dan fungsi yangada.

(3) Sub Bidang Keluarga Sejahtera dan Informasi Keluarga sebagaimana dimaksudpada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawahdan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera.

BABVUnit Pelaksana Teknis Badan

Pasal 15

(1) Unit Pelaksana Teknis Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)huruf e, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas teknis Badanyang wilayah kerjanya meliputi 1 (satu) atau beberapa wilayah.

(2) Unit Pelaksana Teknis Badan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpinoleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepadaKepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana melaluiSekretaris Badan.

BAB VIKELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 16

(1)Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)huruf f, mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas khusus sesuai keahliandan kebutuhan.

(2)Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjangjabatan fungsional yang terdiri dari berbagai kelompok sesuai bidangkeahliannya masing-masing.

(3)Setiap kelompok dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorangtenaga fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada di bawah danbertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris Badan.

(4)Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut pada ayat (1) Pasal ini, diaturdengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(5)Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan analisisbeban kerja.

(6)Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan oleh kepala Badan melaluisatuan organisasi yang ada dalam lingkup kerjanya.

BAB VII

TATA KERJA DAN LAPORANBagian Kesatu

TATA KERJAPasal 17

(1)Dalam melaksanakan tugasnya, seluruh pemegang jabatan struktural, non

struktural dan jabatan fungsional wajib melaksanakan koordinasi, integrasi dan

sinkronisasi, baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan

kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

(2)Setiap Pimpinan Satuan Kerja pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana wajib malaksanakan tugas memimpin dan memberikan

bimbingan kerja kepada bawahannya.

(3) Kepala Badan dan seluruh pejabat struktural di Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Keluarga Berencana wajib melaksanakan fungsi pengawasan

melekat dalam satuan kerja masing-masing dan mengambil langkah-langkah

yang diperlukan untuk penyelesaian masalah sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Bagian Kedua

LAPORANPasal 18

(1)Kepala Badan wajib memberikan laporan pelaksanaan tugasnya secara periodik

maupun sewaktu- waktu dan tepat waktu kepada Bupati melalui Sekretaris

Daerah.

(2)Kepala Badan wajib menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah secara tepat waktu yang

disusun berdasarkan ketentuan dan pedoman yang berlaku.

(3)Setiap pimpinan satuan kerja dalam Badan wajib mematuhi kebijakan kerjayang diberikan sesuai ketentuan dan wajib menyampaikan laporan pelaksanaan

tugas baik secara periodik maupun sewaktu-waktu dan tepat waktu kepada

atasan masing-masing sesuai ketentuan yang berlaku.

(4)Setiap pimpinan satuan kerja wajib mengolah laporan yang diterima daribawahan dan menggunakannya sebagai bahan evaluasi dan bahan laporan

dalam memberikan pertimbangan guna perumusan lebih lanjut.

BAB VIIIPEMBIAYAAN

Pasal 19

(1)Pelaksanaan program berdasarkan tugas desentralisasi dibebankan pada

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah abupaten Bengkayang.

(2)Pelaksanaan program berdasarkan tugas pembantuan menjadi beban pada

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

(3)Laporan Pengelolaan anggaran tugas desentralisasi dan tugas pembantuan

disajikan dalam bentuk laporan keuangan sesuai ketentuan yang berlaku dan

disampaikan kepada Bupati serta untuk tugas pembantuan juga disampaikan

kepada Pemerintah Pusat.

BAB IXKEPEGAWAIAN

Pasal 20

(1)Kepala Badan diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari Pegawai Negeri Sipilyang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2)Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang, KepalaUPTB dan Pegawai yang diangkat dalam jabatan fungsional diangkat dandiberhentikan oleh Bupati dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat

dengan memperhatikan usul Kepala Badan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

(3)Pengangkatan dalam jabatan struktural, jabatan non struklural clan jabalan

fungsional harus memperhatikan persyaratan dan kompetcnsi jabatan yang

meiiputi pungkat, tingkat dan jenis pendidikan, pengalaman pendidikan dan

pclatihan yang diikuti, bakat kerja, minal kerja, temperamen kerja, intcgritas

dan prestasi kerja.

(4)Syarat dan kompetcnsi jabatan untuk setiap jabatan struktural, jabatan non

struktural dan jabatan fungsional ditetapkan oleh Bupati yang dirumuskan oleh

unit kerja yang bertanggungjawab dibidang organisasi.

(5) Kepala Hidang dan Kepala Sub Bidang diutarnakan dijabal oleh personil .yang

memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya dan atau

memiliki pengalaman kerja pada bidang yang sejenis.

((>) Kormasi I'cgawai Negcri Sipil Badan disusun berdasarkan anaiisis Ix-ban kerja

dengan memperhatikan sifat dan jenis pekerjaan, prinsip pelaksanaan

pekerjaan dan peralatan yang tersedia.

(7)Formasi sebagaimana dimaksud pada avat (7), setiap tahun ditetapkan oleh

Bupati.

(8) Uraian jabatan untuk setiap jabatan struktural, jabatan non struktural dan

jabatan fungsional ditetapkan oleh Hupati yang disusun berdasarkan hasil

anaiisis jabatan.

BAB XKETENTUAN LAIN LAIN

Pasal 2 1

(1)Jenjang jabatan dan jenjang kepangkatan serta susunan kepegavvaian diatur

sesuai dengan peraturan p(;rundang-undangan yang berlaku.

(2) Keuangan untuk pembiayaan kegiatan Madan Femherdayaan Perempuan dan

Keluarga Bcrenc.ana disediakan dari Anggaran Fendapatan dan Bclanja Daerah

Kaliupaten Bengkayang dan subsidi Pemerintah dan atau Pemerintah provinsi

serta sumbangan lain yang sah dan tidak mengikat baik dari Pemerintah

maupun lembaga-lembaga lain di luar Pemerintah.

BAB XIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 22Dengan berlakunya Peraluran Bupali ini, maka Peraturan Bupati Nomor 32 Tahun

2011 (entang Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan

Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Hesa, Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang dinyatakan dicabut dan tidak

berlaku.

BAB XIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 23

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan,

Agar setiap oraiig mengetahui, memerintalikan pengundangan peraturan inidengan penempatannya dalam Berita Daerah Kataupaten Bengkayang.

Diundangkan di Bengkayangpada tanggal 1 Ol'-tober 2014

SEKRETARIS DAERAHKABUPATgW-BpiQKAYANG, J

8f

Ditetapkan di Bengkayangpada tanggal 9 OKober

^BUPATI BENGKAJANG

2014

iURYADM^N GIDOT

KRISTIANUS

BERITA DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2014 NOMOR 3 7

-*-

3 S a ^ 12

<

wKH

i9 o

ffi m

<O,Q D< CQffl<

o w

<<soW <en j

@<O 2<<CQ Q

BAGI/

D3a)

RJA1

fflW3

s3

D

I1ADI

WAI,

EGA

tq

Q

JABATANFUNGSIONAL