pkn ppt 2
-
Upload
priska-tamara-taradipa -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
description
Transcript of pkn ppt 2
PERS
NAMA KELOMPOK
Febriana Putri (12)
Priska Tamara (24)
Umi Susanti (32)
Wilis Hartati (33)
Yusuf Sultan (35)
Zufar Riko (36)
DEWAN PERS
Dewan Pers adalah sebuah lembaga independen di
Indonesia yang berfungsi untuk mengembangkan dan
melindungi kehidupan pers di Indonesia. Pembentukan
Dewan Pers juga dimaksudkan untuk memenuhi Hak Asasi
Manusia (HAM), karena kemerdekaan pers termasuk
sebagai bagian dari HAM. Dewan Pers memiliki wewenang
untuk menyelesaikan sengketa jurnalistik. Sebagai
lembaga independen, Dewan Pers tidak memiliki
perwakilan dari Pemerintah pada jajaran anggotanya.
Sultan
DEWAN PERS
Fungsi Dewan PersMenurut Pasal 15 ayat (2) Undang-Undang Pers, Dewan Pers berfungsi sebagai berikut:1. Melindungi kemerdekaan pers dari campur tangan pihak lain2. Melakukan pengkajian untuk pengembangan kehidupan pers3. Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik4. Memberikan pertimbangan dan mengupayakan penyelesaian
pengaduan masyarakat atas kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers
5. Mengembangkan komunikasi antara pers, masyarakat, dan pemerintah
6. Memfasilitasi organisasi-organisasi pers dalam menyusun peraturan-peraturan di bidang pers dan meningkatkan kualitas profesi kewartawanan
7. Mendata perusahaan pers.
Sultan
KODE ETIK JURNALISTIK
Kode Etik Jurnalistik adalah himpunan etika profesi kewartawanan.Wartawan selain dibatasi oleh ketentuan hukum, seperti Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, juga harus berpegang kepada kode etik jurnalistik.Tujuannya adalah agar wartawan bertanggung jawab dalam menjalankan profesinya, yaitu mencari dan menyajikan informasi.Asas Kode Etik Jurnalistik1. Asas Demokratis2. Asas Profesionalitas3. Asas Moralitas4. Asas Supremasi Hukum
Nana
KODE ETIK JURNALISTIK
Kode Etik setidak-tidaknya memiliki lima fungsi, yaitu: a. Melindungi keberadaan seseorang profesional dalam berkiprah di bidangnya;b. Melindungi masyarakat dari malpraktek oleh praktisi yang kurang profesional;c. Mendorong persaingan sehat antarpraktisi;d. Mencegah kecurangan antar rekan profesi;e. Mencegah manipulasi informasi oleh narasumber
Nana
EVALUASI KEBEBASAN PERS DI INDONESIA
Kebebasan pers rawan terhadap berbagai gangguan. Secara umum, gangguan tersebut ada dua macam, yaitu :
a. pengendalian kebebasan persArtinya masih ada pihak-pihak yang tidak suka dengan
kebebasan pers. Mereka berusaha untuk membatasi atau bahkan maniadakan kebebasan pers.
b. penyalahgunaan kebebasan persArtinya insan pers memanfaatkan kebebasan yang
dimilikinya untuk melakukan kegiatan jurnalistik yang bertentangan dengan fungsi dan peranan yang dilakukannya.
Umi
EVALUASI KEBEBASAN PERS DI INDONESIA
Landasan hukum kebebasan pers indonesia termuat dalam
a. undang-undang NO. 9 tahun 1998 tetntang kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum
b. Undang-undang No. 40 tahun 1999 tentang pers.
c. Undang-undang No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran.
Umi
PENGENDALIAN KEBEBASAN PERSAda empat faktor yang menyebabkan terjadinya pengendalian kebebasan pers, yaitu melalui :
A. Distorsi Peraturan Perundang-undangan
Pasal 28 UUD 1945 dan UU No. 11 tahun 1966 tentang pers sebenarnya telah menjamin kebebasan pers. Namun ada ketentuan sejumlah perundang-undangan yang bisa mengancam kebebasan pers. Perundang-undangan itu antara lain meliputi: UU tentang Perseroan Terbatas, UU tentang Perlindungan Konsumen, UU Hak Cipta, UU tentang Penyiaran, dan pasal-pasal tertentu dalam KUH Pidana (Siregar, tt).
B. Perilaku Aparat
Pasca-lahirnya UU No. 40 tahun 1999 tidak berarti hilangnya perilaku aparat yang berusaha mengendalikan kebebasan pers. Hal itu menunjukan bahwa ketentuan mengenai perlindungan terhadap wartawan sebagaimana diatur dalam pasal 8 UU Pers No. 40 tahun 1999 belum bisa berlaku secara efektif.
C. Pengadilan Massa
Kebebasan pers yang dijamin oleh UU No. 40 tahun 1999 ternyata digunakan secara tidak bertanggungjawab oleh sebagian media massa. Kebebasan tersebut dimanfaatkan untuk mengumbar sensasi. Kerja jurnalistik pun terkesan asal- asalan. Informasi yang sebenarnya lebih merupakan isu, rumor, dugaan, penghinaan bahkan hujatan dimuat begitu saja.
Sejumlah individu ataupun kelompok masyarakat merasa dirugikan oleh pemberitaan tersebut. Mereka lantas menghukum pers sesuai dengan cara mereka sendiri, yakni dengan cara kekerasan, misalnya mendatangi kantor media kemudian melakukan ancaman dan teror, melakukan penculikan atau penganiyaan terhadap wartawan dan pengelola media, bahkan melakukan perusakan terhadap kantor media.
D. Perilaku Pers Sendiri
Pers pada dasarnya telah tumbuh menjadi industru yang mampu mendatangkan keuntungan sangat besar. Akibatnya, bisa jadi penuingkatan tiras dan perolehan iklan menjadi tujuan utama dari pemilik perusahaan pers. Maka, bisa diduga perolehan laba menjadi lebih diutamakan daripada penyajian berita yang berkualitas dan memenuhi standar etika jurnalistik.
Riko
PENGENDALIAN KEBEBASAN PERS
Upaya Pemerintah Dalam Mengendalikan Kebebasan Pers
a) Membuat undang-undang pers
b) Memfungsikan dewan pers sebagai pembina pers nasional
c) Menegakkan supremasi hukum
d) Melaksanakan sosialisasi dan meningkatkan kesadaran rakyat
akan hak-hak asasi manusia
Riko
PENYALAHGUNAAN KEBEBASAN PERS
- Pelaku penyalahgunaan pers adalah insan pers sendiri,masyarakat dan pemerintah.
- Bentuk-bentuk penyalahgunaan kebebasan pers:
1.informasi yang disajikan tidak akurat2.Menghina 3.Menyebarkan kebohongan4.Pornografi5.Menyebarkan permusuhan6.Memfitnah7.Mengeksploitasi kekerasan
Wilis
PENYALAHGUNAAN KEBEBASAN PERS
Dampak penyalahgunaan kebebasan pers :-Masyarakat dirugikan tidak memperoleh data yang
akurat,informasi tentang pemerintah tidak transparan
-Pemerintah dirugikan,pers cenderung memojokkan pemerintah,
-Penyalahgunaan pers akan berdampak pada tidak berjalannya fungsi dan perana pers secara maksimal
Wilis
RANGKUMAN PERS
• Istilah pers secara umum mengandung arti segala penerbitan yang berkaitan dengan media massa atau wartawan. Dalam pelaksanaan pers di beberapa negara, terdapat kebebasan pers yang tidak sama antar negara. Ada beberapa negara yang menganut pers barat dan pers komunis. Demikian juga di dalam karakteristiknya, ada yang menerapkan teori pers otoritarian, libertarian, komunis dan tanggung jawab sosial.
Priska
RANGKUMAN PERS
• Fungsi pers menurut UU pers pasal 2 ayat 1 dan 2 adalah sebagai media informasi, media pendidikan, media hiburan, media kontrol sosial, dan lembaga ekonomi. Di Indonesia, rambu-rambu tentang tanggung jawab sosial pers disusun dan disepakati oleh insan pers dan dituangkan dalam bentuk kode etik jurnalistik.
Priska
RANGKUMAN PERS
• Penyalahgunaan pers akan berdampak pada tidak berjalannya fungsi dan peranan pers secara maksimal. Hal itu pada akhirnya akan merugikan masyarakat dan pemerintah karena sistem demokrasi yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Pengendalian kebebasan pers tidak hanya dilakukan pemerintah, tetapi juga oleh masyarakat, bahkn oleh insan pers itu sendiri.
Priska