Pkm

27
USULAN PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA ADSORPSI LOGAM BERAT PADA LIMBAH BATIK MENGGUNAKAN SENYAWA XANTHATE JERAMI PADI BIDANG KEGIATAN: PKM – Penelitian Diusulkan oleh: Ketua : Zahroh El Baidho 103020042 / 2010 Anggota : Tisa Lazuardi 105010551 / 2010 i

Transcript of Pkm

Page 1: Pkm

USULAN PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA

ADSORPSI LOGAM BERAT PADA LIMBAH BATIK

MENGGUNAKAN SENYAWA XANTHATE JERAMI PADI

BIDANG KEGIATAN:

PKM – Penelitian

Diusulkan oleh:

Ketua : Zahroh El Baidho 103020042 / 2010

Anggota : Tisa Lazuardi 105010551 / 2010

Sofa Rohmania 115010699 / 2011

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2012

i

Page 2: Pkm

ii

Page 3: Pkm

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................... ii

DAFTAR ISI............................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR................................................................................. iv

DAFTAR TABEL..................................................................................... v

I. Latar Belakang Masalah......................................................... 1

II. Perumusan Masalah................................................................ 3

III. Tujuan..................................................................................... 3

IV. Luaran Yang Diharapkan........................................................ 3

V. Kegunaan................................................................................ 4

VI. Tinjauan Pustaka..................................................................... 4

VII. Metode Penelitian................................................................... 8

VIII. Jadwal Kegiatan...................................................................... 10

IX. Biaya Penelitian...................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 12

LAMPIRAN.............................................................................................. 14

iii

Page 4: Pkm

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Perkembangan Produksi Padi 2009-2011....................................... 7

Gambar 2. Reaksi Xanthasi.............................................................................. 7

Gambar 3. Skema Pembuatan Senyawa Xanthate............................................ 9

iv

Page 5: Pkm

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rancangan Percobaan......................................................................... 9

Tabel 2. Jadwal pelaksanaan penelitian............................................................ 10

Tabel 3. Rincian biaya...................................................................................... 11

v

Page 6: Pkm

1

I. Judul Proposal Penelitian

Adsorpsi Logam Berat pada Limbah Batik Menggunakan Senyawa

Xanthate Jerami Padi

II. Latar Belakang Masalah

Batik merupakan salah satu ekspresi seni warisan budaya nenek moyang

Indonesia yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Keunikan corak, warna dan

makna simbolis di dalamnya membuatnya menjadi identitas dan jati diri bangsa

Indonesia. Eksistensi dan popularitas batik semakin meningkat dari waktu

kewaktu, terlebih sejak tanggal 2 oktober 2009 UNESCO menetapkan batik

Indonesia merupakan salah satu warisan budaya dunia. Hal tersebut menimbulkan

dampak positif bagi industri batik.

Namun demikian, perkembangan industri batik nasional juga menimbulkan

dampak negatif, yakni besarnya volume limbah cair yang dihasilkannya. Limbah

cair industri batik dilaporkan mengandung logam berat (Wardhana, 2004).

Menurut Mulyadi (2009) senyawa logam berat yang bersifat toksis yang terdapat

pada buangan industri batik cetak, diduga krom (Cr), Timbal (Pb), Nikel (Ni),

tembaga (Cu), dan mangan (Mn).

Pencemaran air oleh logam berat merupakan permasalahan serius yang perlu

ditangani, mengingat volume limbah yang terus meningkat. Logam berat yang

terdapat dalam air mudah terserap dalam fitoplankton yang merupakan titik awal

dari rantai makanan dan selanjutnya akan sampai ke organisme lainnya termasuk

manusia (Purnomo & Muchyidin, 2007). Akumulasi logam berat dalam tubuh

dapat memberikan efek racun terhadap organ tubuh manusia.

Mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan oleh logam berat, banyak metoda

yang telah dikembangkan untuk menurunkan kadar logam berat dari badan

perairan, misalnya metoda pengendapan, evaporasi, elektrokimia, dan adsorpsi

menggunakan adsorben berupa resin sintetik maupun karbon aktif (Lopes, 1997).

Metode-metode tersebut dianggap kurang efektif karena membutuhkan biaya yang

relatif tinggi.

Dewasa ini banyak dikembangkan aplikasi teknik adsorpsi untuk

pengolahan limbah logam berat. Penggunaan adsorben-adsorben organik banyak

Page 7: Pkm

2

digunakan dalam berbagai industri, karena ketersediaannya yang berlimpah dan

biayanya relatif murah. Namun demikian, penggunaan adsorben organik secara

langsung memiliki kelemahan yakni kapasitas adsorpsi dan afinitas yang rendah

terhadap logam berat.

Salah satu cara untuk mengatasi kelemahan adsorben organik tersebut

adalah dengan memodifikasi permukaan adsorben melalui pengikatan gugus-

gugus pembentuk kompleks seperti xanthate. Proses modifikasi adsorben

terxantasi merupakan proses yang cukup baik, karena dapat meningkatkan

performa dari adsorben (afinitas dan kapasitas adsorpsi meningkat hingga tiga kali

lipat). Disamping itu adsorben terxanthasi juga mudah dibuat dan memiliki

kestabilan yang tinggi saat membentuk kompleks dengan logam. (Kim dkk.,

2006).

Beberapa senyawa xanthate yang telah digunakan dalam pemisahan logam

berat, merupakan senyawa-senyawa yang terbuat dari bahan-bahan yang kaya

akan gugus hidroksil (seperti: selulosa, hemiselulosa, lignin dan pektin). Salah

satu bahan yang juga kaya akan gugus hidroksil adalah jerami padi. Jerami padi

kaya akan gugus hidroksil karena mengandung selulosa yang cukup tinggi, yakni

mencapai 30-40%.

Keberadaan padi sendiri di Indonesia termasuk dalam kategori melimpah,

mengingat negara ini merupakan negara agraris. Laju permintaan beras di

Indonesia, tercatat naik 2,3% per tahunnya. Oleh karena itu produksi padi di

Indonesia tiap tahunnya mengalami peningkatan, hal tersebut juga diiringi dengan

peningkatan limbah jerami padi yang dihasilkannya. Limbah-limbah pertanian

tersebut menumpuk di ladang dan belum termanfaatkan secara maksimal. Oleh

karena itu perlu digali potensi lain pada limbah jerami padi, agar nilai tambah

pada jerami padi meningkat dan limbah pertanian dapat berkurang.

Salah satu pemanfaatan lain dari limbah jerami padi adalah dengan

memodifikasikan mereka menjadi alternatif adsorben organik xanthate, yang

dapat digunakan untuk menjerap logam-logam berat non esensial (Cd dan Pb)

dalam limbah batik. Pemanfaatan secara demikian dapat ikut serta mengurangi

dua limbah sekaligus yaitu limbah pertanian dan limbah batik. Pada akhirnya nilai

Page 8: Pkm

3

estetika yang terkandung di dalam batik menjadi tetap, karena tidak terkikis oleh

pencemaran yang dapat ditimbulkan dari limbah yang di hasilkannya.

III. Perumusan Masalah

 Proses adsorbsi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pH,

waktu kontak  dan konsentrasi adsorben. Parameter waktu kontak perlu untuk

dipelajari mengingat waktu kontak berpengaruh pada durasi adsorpsi dan untuk

menentukan waktu tercapainya kesetimbangan adsorpsi. Parameter konsentrasi

perlu dipelajari mengingat konsentrasi adsorben berhubungan dengan ketersediaan

situs aktif pada adsorben. Sedangkan kesetimbangan adsorpsi isoterm digunakan

untuk menghitung kapasitas adsorptif dari adsorben.

Dari beberapa logam berat yang terdapat dalam limbah cair industri batik,

logam Cd dan Pb merupakan logam pencemar prioritas tinggi dilihat dari

toksisitasnya. Oleh karena itu pada penelitian ini mengkaji data-data fundamental

seperti pengaruh variabel proses, yakni pengaruh pH, waktu kontak, konsentrasi

adsorben serta kesetimbangan adsoprsi isoterm pada proses adsorpsi logam berat

Cd dan Pb dari larutan menggunakan adsorben jerami padi ter-xanthasi.

IV. Tujuan Penelitian

Mempelajari pengaruh variabel proses yang meliputi pH, waktu kontak

dan konsentrasi adsorben terhadap proses adsorpsi logam berat Cd dan

Pb dari larutan

Mempelajari kesetimbangan adosrpsi isoterm pada adsorpsi logam

berat Cd dan Pb dari larutan.

V. Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

Adsorben xanthate jerami padi yang dapat menjerap logam berat Cd

dan Pb dalam larutan.

Data pengaruh variabel proses yang meliputi pH, waktu kontak dan

konsentrasi adsorben terhadap proses adsorpsi logam berat Cd dan Pb

dari larutan.

Page 9: Pkm

4

Model dan data konstanta kesetimbangan adosrpsi isoterm pada proses

adsorpsi logam berat Cd dan Pb dari larutan.

VI. Kegunaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan

masyarakat Indonesia. Senyawa xanthate jerami padi yang dihasilkan dari

penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif adsorben organik, yang dapat

digunakan untuk pengolahan limbah. Khususnya bagi indusri batik, diharapkan

dapat di jadikan acuan untuk pengolahan limbah sebagai penjerap logam berat

dalam limbah batik sehingga dihasilkan industri batik yang ramah lingkungan.

Pengembangan jerami padi sebagai adsorben juga dapat meningkatkan nilai

tambah pada jerami padi dan mengurangi limbah padi yang selama ini belum

termanfaatkan secara maksimal. Data-data yang dihasilkan dari penelitian juga

dapat digunakan untuk design proses pemisahan logam berat limbah batik

menggunakan senyawa xantahate dari jerami padi.

VII. Tinjauan Pustaka

6.1. Industri Batik di Indonesia

Batik merupakan sebuah lukisan di atas kain, dengan berbagai macam

warna dan corak yang memiliki nilai seni dan jual yang tinggi. Sejak tanggal 2

oktober 2009 UNESCO menetapkan batik Indonesia merupakan warisan budaya

dunia. Penjualan batik Indonesia di dalam maupun luar negeri mengalami

peningkatan. Penjualan batik yang meningkat mengakibatkan industri batik

semakin berkembang dan menjamur di Indonesia.

Pada tahun 2008 sebanyak 22.529 unit usaha, tahun 2009 sebanyak 24.185

usaha dan di 2010 mencapai 25.619 usaha (Detikfinance, 2011). Industri batik

yang semakin berkembang di Indonesia mengakibatkan jumlah volume limbah

batik yang dihasilkannya juga meningkat.

6.2. Limbah Batik

Limbah batik yang dihasilkan dari serangkaian produksi batik merupakan

hasil buangan dari proses pewarnaan dan pelarutan lilin. Menurut Muljadi (2009),

Page 10: Pkm

5

karakteristik limbah cair industri batik cetak adalah berwarna keruh, berbusa, pH

tinggi, konsentrasi BOD tinggi, kandungan lemak alkali dan zat warna dimana

didalamnya terdapat kandungan logam berat. Senyawa logam berat yang terdapat

pada buangan industri batik cetak, diduga adalah krom (Cr), Timbal (Pb), Nikel

(Ni), tembaga (Cu), dan mangan (Mn).

Menurut Subowo dkk (1999), logam berat Cd, Hg dan Pb merupakan logam

berat non esensial. Logam berat non esensial adalah logam yang keberadaanya

dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya dan dapat bersifat racun. Dampak

yang ditimbulkan dari senyawa logam berat sendiri berbeda-beda, namun sama

berbahayanya.

Logam berat Kadmium (Cd) dapat beresiko tinggi terhadap pembuluh

darah yang dalam jangka waktu panjang dapat terakumulasi pada tubuh,

khususnya hati dan ginjal. Pada mahluk hidup Cd tidak memiliki peranan gizi,

bahkan berdampak racun dalam jumlah yang sedikit (Darmono, 1995).

Sedangkan logam berat Pb menurut Darmono (1995), dapat mempengaruhi

sistem saraf, pertumbuhan dan penurunan daya intelektuitas. Efek logam Pb pada

kesehatan manusia dapat menimbulkan kerusakan otak, kejang-kejang, dan

kematian. Toksisitas Pb dalam dosis yang kecil dan berlangsung terus-menerus

pada anak-anak dapat menyebabkan neurotoksik (racun saraf) dan kelainan

tingkah laku.

6.3. Pengolahan Limbah dengan Adsorben

Banyak metode yang telah dikembangkan untuk menurukan kadar logam

berat dari badan perairan, misalnya dengan teknik presipitasi, evaporasi,

elektrokimia dan pemakaian resin. Metode-metode tersebut dianggap kurang

efektif karena membutuhkan biaya yang cukup tinggi dalam pengoperasiannya.

Dewasa ini metode pengolahan limbah yang cukup efektif adalah dengan

menggunakan adsorben. Adsorben merupakan zat padat yang dapat menyerap

komponen tertentu dari suatu fase fluida. Adsorben yang sering digunakan dalam

pengolahan limbah industri adalah adsorben organik, yaitu adsorben yang berasal

dari bahan-bahan yang mengandung pati. Adsorben ini sudah mulai digunakan

sejak tahun 1979 untuk mengeringkan berbagai macam senyawa. Beberapa

Page 11: Pkm

6

tumbuhan yang biasa digunakan untuk adsorben diantaranya adalah ganyong,

singkong, jagung, dan gandum. Penggunaan tumbuhan-tumbuhan tersebut sebagai

adsorben kurang efektif karena akan berpengaruh terhadap ketersediaan pangan.

Dewasa ini adsorben organik yang sering digunakan adalah tumbuhan-

tumbuhan hasil dari limbah pertanian, perkebunan, dan industri makanan.

Keberadaan bahan-bahan adsorben organik lebih mudah didapat dan terjamin

kontinuitasnya. Namun demikian kapasitas adsorpsi dan afinitasnya adsorben

organik juga relatif rendah terhadap logam berat dan kurang spesifik.

6.4. Modifikasi Adsorben Organik melaluli Senyawa Xanthate

Salah satu cara untuk mengatasi kelemahan adsorben organik tersebut

adalah dengan memodifikasi permukaan adsorben melalui pengikatan gugus-

gugus pembentuk kompleks dengan logam seperti ester, amina, polyethylamin

dan gugus-gugus pembawa sulphur seperti sulfida, thiol, dithiocarbamat,

dithiophosphat dan xanthate (Kim dkk., 2006).

Adsorben xantasi merupakan adsorben yang relatif murah, mudah dibuat

dan memiliki kestabilan yang tinggi saat membentuk kompleks dengan logam.

Modifikasi permukaan adsorben melalui xanthasi dapat meningkatkan performa

adsorben, karena afinitas dan kapasitas adsorpsi adsorben dapat meningkat

hingga tiga kali lipat (Kim dkk., 2006)

Beberapa senyawa xanthate yang telah digunakan dalam pemisahan logam

berat antara lain: senyawa xanthat yang berbasis kitin, senyawa xanthate dari

ampas apel, kulit jeruk dan limbah jus apel. Bahan-bahan tersebut dapat

digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa xanthate karena mengandung

banyak selulosa, hemiselulosa, lignin, pektin, yang kaya akan gugus hidroksil.

Salah satu bahan yang juga kaya akan gugus hidroksil adalah jerami padi. Jerami

padi kaya akan gugus hidroksil karena memiliki kandungan selulosa yang cukup

tinggi, yakni mencapai 30-40%.

6.5. Jerami Padi

Keberadaan jerami padi di indonesia cukup melimpah, karena makanan

pokok di negara ini adalah beras. Konsumsi beras (produk olahan dari padi) di

Page 12: Pkm

7

Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia, setiap tahunnya konsumsi beras di

Indonesia mencapai 139 kilogram per kapita. Jumlah konsumsi beras ini pun

makin meningkat dari tahun ke tahun. Laju permintaan beras di Indonesia,tercatat

naik 2,3% per tahun. Oleh karena itu produksi padi di Indonesia tiap tahunnya

mengalami peningkatan.

Gambar 1. Perkembangan produksi padi 2009-2011 (BPS, 2011)

Produksi padi yang meningkat mengakibatkan limbah jerami padi yang

dihasilkan juga meningkat. Limbah-limbah tersebut tertumpuk menggunung di

ladang, dan pada akhirnya hanya dibakar sebagai sampah pertanian. Sebenarnya

limbah jerami padi sudah dimanfaatkan untuk beberapa produk. Namun

pemanfaatannya masih sebatas pada produk-produk yang bernilai ekonomi

rendah, seperti untuk makanan ternak, pembakaran bata merah dan pupuk

kompos. Oleh karena itu perlu digali potensi lain dari jerami padi supaya nilai

tambah dari mereka meningkat dan limbah pertanian juga dapat berkurang.

Salah satu pemanfaatan lain dari limbah jerami padi adalah dengan

menjadikannya sebagai bahan baku adsorben xanthate. Kandungan selulosa yang

cukup tinggi pada jerami padi menyebabkan ia kaya akan gugus hidroksil,

sehingga ia dapat digunakan sebagai adsorben logam berat.

6.6. Xanthasi Adsorben

Pembuatan senyawa xanthate dilakukan dengan cara mereaksikan substrat

yang mengandung gugus hidroksil dengan karbon bisulfida dalam suasana basa.

Gambar 2. Reaksi xanthasi (Sha et.al., 2010)

Page 13: Pkm

8

Adsorpsi ion logam berat oleh permukaan senyawa xanthate merupakan

proses pembentukan kompleks atau pertukaran ion. Proses adsorpsi ion logam

berat tersebut diduga dapat berlangsung melalui dua proses baik pertukaran ion

maupun pembentukan kompleks. Karena sebagian besar logam berat termasuk

kedalam logam transisi, yang memiliki orbital kosong yang dapat dipakai oleh

elektron untuk membentuk kompleks (Sha et.al., 2010; Bashyal et.al., 2010).

VIII. Metode Pelaksanaan

8.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

- Oven

- Magnetik stirrer

- Isotermal shaker

- Vakum drying

- pH meter

- Kertas saring whatman

- Peralatan gelas

- AAS

- Neraca analit

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jerami padi dan bahan-

bahan kimia. Bahan-bahan kimia tersebut meliputi:

- Aquades

- Logam timbal

- Etanol

- Logam cadmium

- NaOH

- HCl

- Aceton

- Karbon disulfide

8.2 Prosedur Penelitian

8.2.1. Persiapan bahan baku (pembuatan senyawa xanthate)

Jerami padi dicuci dan dikeringkan di dalam oven selama 24 jam pada suhu

700C. 50 gram JP (produk hasil oven) direndam didalam 250 ml etanol dan 250

ml larutan NaOH 1% pada suhu ruang selama 24 jam. Campuran didekantasi,

disaring dan dicuci dengan distiled water hingga pH netral serta dikeringkan pada

suhu 700C. Selanjutnya 15 g JPK (produk kering) ditambah 200 ml larutan NaOH

4 M dan 10 ml larutan carbon disulfide. Campuran diaduk selama 3 jam setiap

penambahan larutan, kemudian diendapkan selama 1 jam. Supernatan didekantasi

dan dicuci untuk menghilangkan alkali berlebih dengan distilled water dan aceton.

Selanjutnya produk senyawa xanthate dihasilkan setelah mengalami pengeringan

Page 14: Pkm

9

vakum. Secara skematis prosedur pembuatan senyawa xanthate dijelaskan dalam

gambar 3.

Gambar 3. Skema pembuatan senyawa xanthate

8.2.2.Analisis Variabel

Variabel percobaan untuk mendapatkan kondisi optimum pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Variabel tetap meliputi: kecepatan pengadukan (rpm), berat adsorben (g), volume

larutan (ml), dan temperatur (0C).

Variabel berubah meliputi: Ph, Waktu (jam), Rasio adsorben-larutan.

Percobaan ini terdiri atas 24 run, dimana 12 run untuk logam Pb dan 12

run untuk logam Cd. Adapun rancangan run percobaan ada pada Tabel 1.

Tabel 1. Rancangan percobaan

RunVariabel Proses

HasilpH

Rasio adsorben-larutan

Waktu kontak (jam)

1 2 1 : 100 0,5Ph optimum

(pHopt)2 4 1 : 100 0,53 6 1 : 100 0,54 8 1 : 100 0,55 Popt 1 : 100 0,5

Rasio optimum

(Ropt)

6 Popt 1 : 80 0,57 Popt 1 : 60 0,58 Popt 1 : 40 0,59 Popt Ropt 0,5 Waktu

optimum 10 Popt Ropt 1

Jerami padi

Pencucian

Pengeringan (700C, 24 jam)

JP

Perendaman(24 jam)

Dekantasi

Filtrasi

Pencucian

Pengeringan(700C)

JPK

NaOH 1%

Etanol

Xanthasi(Pengadukan 6 jam)

Dekantasi

Pencucian

Vakum drying

Xanthate jerami padi

NaOH

CS2

Page 15: Pkm

10

(Wopt)11 Popt Ropt 1,512 Popt Ropt 2

8.2.3.Studi Kondisi Optimum

Sebanyak 1 g adsorben jerami padi terxanthasi ditambahkan kedalam

larutan 200 ppm ion logam. Larutan diaduk pada suhu 250C dengan kecepatan 100

rpm menggunakan pengaduk isotermal selama 0,5 jam. pH awal larutan diatur

pada pH 2 menggunakan larutan 1 N NaOH dan HCl. Pada akhir kesetimbangan,

konsentrasi logam pada filtrat dapat dianalisa menggunakan AAS. Adapun

sebelumnya erlenmeyer dipindahkan terlebih dahulu dari shaker dan adsorben

disaring menggunakan kertas saring Whatman.

8.2.4.Studi Kesetimbangan Adsorpsi Isoterm

Variabel tetap meliputi: kecepatan pengadukan (rpm) = 100, berat adsorben

(g) = 1, volume larutan (ml) = 200, Waktu (jam) = Wopt, Rasio adsorben-larutan =

Ropt, pH = popt.

Variabel berubah meliputi: temperatur (0C) = 30, 35, dan 40, konsentrsasi

logam (ppm) = 200, 300, 400 dan 500.

Prosedur percobaan

Prosedur percobaan pada studi kondisi optimum dengan kesetimbangan

adsorbsi isoterm hampir sama, hanya berbeda pada suhu.

IX. Jadwal Penelitian

Jadwal pelaksanaan penelitian disusun dengan tahapan seperti dalam tabel 2.

Tabel 2. Jadwal pelaksanaan penelitian

No Uraian KegiatanBulan

1 2 3 4 51. Persiapan2. Studi pengaruh variabel

proses

3.Studi kesetimbangan adsorpsi isoterm

4. Analisis data5. Penyusunan laporan

Page 16: Pkm

11

X. Biaya Penelitian

Tabel 3. Rincian biaya

No Uraian JumlahHarga

Satuan (Rp)Biaya (Rp)

1. Bahan Habis Pakai:Jerami padiAcetonEtanolNaOHAquadesCS2

Asam kloridaKadmium sulfatTimbal nitrat

25111750,5111

500,00300.000,00410.000,00300.000,0010.000,00

2.000.000,00300.000,00900.000,00850.000,00

12.500,00300.000,00410.000,00300.000,00750.000,00

1.000.000,00300.000,00900.000,00850.000,00

Jumlah 4.822.500,002. Peralatan Penunjang:

Kain LapBaskom Kertas saringKertas pHAnalisa AAS

312248

10.000,0020.000,00

150.000,00125.000,0075.000,00

30.000,0020.000,00

300.000,00250.000,00

3.600.000,00Jumlah 4.200.000,00

3. Biaya Perjalanan:Transportasi lokalTransportasi antar kota

--

--

500.000,001.000.000,00

Jumlah 1.500.000,004. Lain-lain:

DokumentasiPembuatan laporanSewa alat dan laboratoriumPencarian jurnal dan referensiSeminar

-----

-----

100.000,00150.000,00150.000,00150.000,00300.000,00

Jumlah 850.000,00Biaya Total 11.372.500,00

Page 17: Pkm

12

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2011. Laporan Bulanan Data Sosial Badan Pusat Statistik.

Bashyal D, Homagai P L, Ghimire K N. 2010. Removal of Lead from Aqueous

Medium Using Xanthate Modified Apple Juice Residue. Journal of Nepal

Chemical Society. Vol 26:53-60

Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Mahluk Hidup, UI Press Jakarta.

Detik Finance. 2011. Naik Daun, Produksi Batik Melonjak 13% .

Drake L R, Rayson, G D.1996. Plantderived material for metal ion selective

binding and preconcentration, Analytical Chemistry, 22-27.

Hindarko S. 2003. Mengolah Air Limbah Supaya Tidak Mencemari Orang Lain,

Jakarta: Penerbit Esha.

Kim S.H, Song H, Nisola G.M, Ahn J, Galera M.M, Chung W.J, Lee C.H. 2006.”

Adsorption of Lead Ions using Surface Modified Chitin”, Journal of

Ind.Eng.Chem, vol 12 (3):469-475

Lopes D. A. 1997. Sorption of heavy metals on blast furnace. Water Resource,

32, 989-996.

Muljadi. 2009. Efisiensi Instalansi Pengolahan Limbah Cair Industri Batik Cetak

dengan Metode Fisika-Kimia dan Biologi Terhadap Penurunan Parameter

Pencemar (BOD, COD, dan logam Berat Krom (Cr)) (Studi Kasus di Desa

Butulan Makam Haji Sukoharjo).

Purnomo T, Muchyiddin. 2007. “ Analisis Kandungan Timbal pada Ikan Bandeng

di Tambak Kecamatan Gresik”, Neptunus, vol 14 (1):68-77

Purwaningsih, I., 2008, “ Pengolahan Limbah Cair Industri Batik CV Batik Indah

Rorojonggrang Yoogyakarta dengan Metode Elektrokoagulasi Diitnjau dari

Parameter COD dan Warna”, Tugas Akhir pada Jurusan Teknik Lingkungan

UII.

Sha L, XueYi G, Ning-chuan F, Qing-hua T. 2010. Effective Removal of Heavy

Metals From Aqueous Solution by Orange Peel Xanthate. Transactions of

Nonferous Metals Society of China.Vol 20, 187-191

Subowo, Kurniansyah AM, Sukristiyonubowo. 1999. Pengaruh Logam Berat Pb

dalam Tanah terhadap Kandungan Pb, Pertumbuhan dan asil Tanam

Page 18: Pkm

13

Caisem (Brassica rapa). Prosiding Seminar Sumber Daya Tanah, Iklim dan

Pupuk. Puslittanak. Bogor.

Wardhana W. A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan, Yogyakarta : Penerbit

Andi.

Page 19: Pkm

14

LAMPIRAN

I. Biodata Ketua serta Anggota Kelompok

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Zahoh El Baidho’

b. NIM : 103020042

c. Fakultas/Progam Studi : Teknik/Kimia

d. Perguruan Tinggi : Universitas Wahid Hasyim Semarang

e. Alamat Rumah : Pekuncen RT.03 RW.02 Wiradesa

Pekalongan

f. Alamat email : [email protected]

g. Pengalaman Penelitian : Bioekstraksi Senyawa Anti Kanker Low

Methoxyl Pectin Dari Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr.)

Menggunakan Isolat Enzim Amobil Rumen Sapi Lokal, Tahun 2012

2. Anggota Pelaksana I

a. Nama Lengkap : Tisa Lazuardi

b. NIM : 105010551

c. Fakultas/Progam Studi : Farmasi/Farmasi

d. Perguruan Tinggi : Universitas Wahid Hasyim Semarang

e. Alamat Rumah : Jl. Dr. Sutomo No.21 Landung Sari

Pekalongan

3. Anggota Pelaksana II

a. Nama Lengkap : Sofa Rohmania

b. NIM : 115010699

c. Fakultas/Progam Studi : Farmasi/Farmasi

d. Perguruan Tinggi : Universitas Wahid Hasyim Semarang

e. Alamat Rumah : Ringin Pitu, Nogo Sari Boyo Lali

II. Nama dan Biodata Dosen Pendamping

a. Nama : Indah Hartati, ST, MT

b. Golongan pangkat dan NIP : IIIb, Penata Muda Tk 1,

Page 20: Pkm

15

198109082005012003

c. Jabatan Fungsional : Lektor