PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

17

Click here to load reader

Transcript of PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

Page 1: PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

ii

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

ANALISIS TINGKAT KECERAHAN PADA BERBAGAI MEREKLAMPUHEMAT ENERGI DITINJAU DARI DAYA

BIDANG KEGIATAN:PKM-P

Disusun oleh :

ARIF SETIAWAN NIM. 09302241032 Tahun 2009RIZQI PRASTOWO NIM. 09302244067 Tahun 2009NOPI YUDI PRAMONO NIM. 08406141020 Tahun 2008

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAYOGYAKARTA

2011

Page 2: PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

ii

HALAMAN PENGESAHAN

1 Judul Kegiatan : Analisis Tingkat Kecerahan padaBerbagai Merek Lampu Hemat EnergiDitinjau Dari Daya

2. Bidang Kegiatan :(√ ) PKM-P () PKM-K() PKM-T ( ) PKM-M

2. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian(√) MIPA ( ) Teknologi( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora( ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Arif Setiawanb. NIM : 09302241032c. Jurusan : Pendidikan Fisikad. Universitas : Universitas Negeri Yogyakartae. Alamat Rumah dan No. HP : Dadirejo, Bagelen. Purworejo

0885643600319f. Alamat email : [email protected]

5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap : Pujianto, M.Pd.b. NIP : 19770323 200212 1 002c. Alamat Rumah dan No. HP : Karangmalang, Depok, Sleman,

Yogyakarta 081215272237. Biaya Kegiatan Total :Rp 4.000.0008. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

Yogyakarta, 30 Juli 2011Menyetujui,Pembantu Dekan III FMIPA

Drs. SutimanNIP. 19480604 197303 1 001

Ketua Pelaksana

Arif SetiawanNIM. 09302241032

Pembantu Rektor III UNY

Prof. Dr. Herminarto SofyanNIP. 19540809 197803 1 005

Dosen Pembimbing

Pujianto, M.Pd.NIP. 19770323 200212 1 002

Page 3: PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

1

A. JUDUL PROGRAM

“Analisis Tingkat Kecerahan pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi

Ditinjau Dari Daya”

B. LATAR BELAKANG

Sejak ditemukannya listrik statis beberapa abad lalu hingga generator listrik

yang ditemukan Michael Faraday pada tahun 1831 memungkinkan penyediaan

listrik secara konvensional. Listrik merupakan bentuk energi yang paling

mudah dikonversi sehingga penggunaannya menjamur keberbagai aplikasi.

Penggunaan listrik tidak hanya mencakup pada kebutuhan pribadi atau rumah

tangga, bahkan kebutuhan produksi sebuah perusahaan.

Listrik dengan kemampuannya menjadi sumber energi mendorong manusia

untuk memanfaatkan sebagai energi alternatif. Dengan demikian terbuka

sebuah pintu untuk berinovasi bagi para penemu untuk membuat alat-alat yang

mengaplikasikan listrik sebagai sumber energi. Berdasarkan sekian banyak

aplikasi, dua penemuan yang paling banyak penggunaannya adalah lampu

penerangan dan elektronika. Lampu dipelopori oleh Thomas Alfa Eddison

berupa penemuan lampu pijar pertama tahun 1879. Penemuan yang sangat

bermanfaat bagi kehidupan manusia sehingga peranan lampu listrik sangatlah

vital dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Alat-alat listrik yang telah ditemukan tentu saja tidak lepas dari pengembangan

dan perbaikan dalam berbagai hal. Salah satunya di bidang lampu pijar. Lampu

pijar yang boros daya digantikan dengan lampu Tube Lamp(TL) dengan ballast

konvensional. Tube lamp ini menggunakan gas argon sebagai pengisi tabung.

Lampu ini lebih terang dari lampu pijar konvensional. Dalam

perkembangannya, beberapa tahun belakangan muncul teknologi lampu

flurosent atau dikenal sebagai lampu hemat energi. Lampu ini menggunakan

prisnsip tube lamp yang sama dengan TL namun perbedaan terletak pada

ballast yang menggunakan sistem elektronik. Tujuannya agar meningkatkan

efisiensi lampu. Alat penerangan dikatakan baik jika mempunyai rasio antara

Page 4: PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

2

kecerahan dan daya yang besar. Hal ini sesuai dengan prinsip efisiensi, lebih

tepatnya luminous efficasy.

Akhir-akhir ini muncul berbagai produk lampu hemat energi dari berbagai

perusahaan produsen alat-alat listrik. Masing-masing perusahaan mengklaim

produknya sebagai produk yang terbaik. Kebanyakan masyarakat tidak

mengetahui produk mana yang benar-benar berkualitas karena tidak adanya

acuan yang pasti terhadap kualitas. Masyarakat cenderung memilih

berdasarkan popularitas dan sugesti dari berbagai media. Acuan yang

digunakan dalam menentukan produk lampu yang baik adalah efisiensi

kecerahannya yaitu, apabila semakin tinggi nilai efikasi maka semakin baik

kualitas lampu tersebut. Hanya beberapa dari sekian banyak produk yang

menyertakan nilai efisiensi kecerahannya dalam lumen/watt pada label. Tentu

saja perlu adanya penelitian lebih lanjut yang obyektif untuk membandingkan

berbagai produk lampu hemat energi dalam menyediakan cahaya penerangan

yang bisa dinyatakan dalam satuan Lm/Watt.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang kami ambil

adalah sebagai berikut.

1. Produk lampu manakah yang mempunyai tingkat kesesuaian kecerahan

terhadap daya paling tinggi ?

2. Bagaimana perbandingan kecerahan per watt masing-masing produk

lampu hemat energi di pasaran?

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang akan dicapai dengan melakukan penelitian ini adalah.

1. Mengetahui produk lampu yang mmempunyai tingkat kesesuaian

kecerahan terhadap daya paling tinggi.

2. Mengetahui produk lampu hemat energi yang mempunyai kecerahan per

watt paling efisien di pasaran.

Page 5: PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

3

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Dengan melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Tingkat Kecerahan pada

Berbagai Merek LampuHemat Energi Ditinjau Dari Daya”, luaran yang

diharapkan adalah diperolehnya data-data yang obyektif mengenai efisiensi

kecerahan dari berbagai produk lampu hemat energi yang beredar di pasaran

dalam satuan Lumen/watt.

F. KEGUNAAN PENELITIAN

Kegunaan penelitian yang berjudul “Analisis Tingkat Kecerahan pada Berbagai

Merek LampuHemat Energi Ditinjau Dari Daya” adalahdiperolehnya data yang

dapat digunakan olehmasyarakat sebagai acuan untukmenentukan produk

lampu hemat energi yang berkualitas. Kegunaan bagi pihak industri adalah

memberikan evaluasi untuk meningkatkan kualitas produk.

G. TINJAUAN PUSTAKA

G.1. Lampu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata lampu adalah alat untuk

menerangi.

G.1.1 Perkembangan Lampu

Perkembangan lampu berawal dari sebuah lampu pijar yang selalu dicari

inovasi kumparan sumber cahaya yang paling efisien. Pada tahun 1870-an,

Thomas Alva Edison dari Menlo Park, negara bagian New Jersey, Amerika

Serikat, mendapatkan paten pertamanya pada bulan April 1879 untuk lampu

pijar. Tahun 1933 filamen karbon diganti dengan filamen tungsten atau

Wolfram (Wo) yang dibuat membentuk lilitan kumparan sehingga dapat

meningkatkan Eficacy lampu menjadi + 20 Lumen/W. Sistem pembangkitan

cahaya buatan ini disebut sistem pemijaran (Incondescence). Revolosi

teknologi perlampuan berkembang dengan pesatnya.Pada tahun 1910 pertama

kali digunakan lampu pendar(discharge) tegangan tinggi. Prinsip kerja lampu

ini menggunakan sistem emisi-elektron yang bergerak dari Katoda menuju

Page 6: PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

4

Anoda pada tabung lampu akan menumbuk atom-atom media gas yang ada di

dalam tabung tersebut, akibat tumbukan akan menjadi pelepasan energi dalam

bentuk cahaya. Sistem pembangkitan cahaya buatan ini disebut Luminescence

(berpendarnya energi cahaya keluar tabung).

Media gas yang digunakan dapat berbagai macam. Tahun 1932

ditemukan lampu pendar dengan gas Sodium tekanan rendah, dan tahun 1935

dikembangkan lampu pendar dengan gas Merkuri, dan kemudian tahun 1939

berhasil dikembangkan lampu Fluorescen, yang biasa dikenal dengan lampu

neon. Selanjutnya lampu Xenon tahun 1959. Khusus lampu sorot dengan warna

yang lebih baik telah dikembangkan gas Metalhalide (Halogen yang dicampur

dengan Iodine) pada tahun 1964, sampai pada akhirnya lampu Sodium tekanan

tinggi tahun 1965. Prinsip emisi elektron ini yang dapat meningkatkan efficacy

lampu diatas 50 Lumen/W, jauh lebih tinggi dibanding dengan prinsip

pemijaran.

Gambar1. Lampu pendar (fluorescent lamp)Sumber: technologyindonesia.com

G.1.2 Teknologi Lampu

G.1.2.1 Lampu Fluoresen

Lampu memiliki teknologi yang bertahap selalu mengalami perkembangan.

Tingkat peningkatan kemampuan sebuah lampu dalam rangka meningkatkan

efisiensi sebuah lampu. Abad XX produksi sudah fokus ke penggunaan lampu

fluoresent lampu pendar. Pada awalnya perkembangan lampu fluoresent

Page 7: PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

5

dimulai sejak ditemukannya neon tahun 1910 oleh Georges Claude. Cara

kerjanya berbeda dengan lampu pijar.

Prinsip kerja lampu ini menggunakan sistem emisi-elektron yang bergerak dari

Katoda menuju Anoda pada tabung lampu akan menumbuk 'atom-atom media

gas yang ada di dalam tabung tersebut, akibat tumbukan akan menjadi

pelepasan energi dalam bentuk cahaya. Lampu pendar ini digunakan di

penerangan umum Perancis hingga tahun 1930, namun tidak ada peningkatan

efisiensi dari lampu pijar biasa. Di lain tempat pengembangan dilakukan

dengan variasi gas argon dan merkuri.

Perkembangan yang signifikan dari lampu neon ini adalah pelapisan

menggunakan fluorescent. Tahun 1926 Jacques Risler menerima hak paten di

Perancis atas penggunaan fluorescent sebagai pelapis tabung lampu neon.

Edmund Germer, Friedrich Meyer, dan Hans Spanner kemudian mematenkan

lampu gas bertekanan tinggi tahun 1927. Georgen Inman bersama tim General

Electric menciptakan lampu fluorescent praktis yang dijual tahun 1938 dan

dipatenkan 1941. Tahun 1973 lampu fluorescent dengan triphosphor pertama

kalinya dikembangkan. Sistem ini meningkatkan produksi output kecerahan

50% dan memberikan umur yang lebih panjang.Hal ini melahirkan teknologi

yang kemudian disebut compact fluorescent lamp(CFL) atau lampu hemat

energi (LHE).

G.1.2.2 Ballast Listrik

Gambar 2.Ballast elektronik dari lampu hemat energiSumber: en.wikipedia.org/Electrical_ballast

Page 8: PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

6

Sebuah ballast lampu elektronik menggunakan rangkaian sebuah rangkaian

elektronik untuk memberikan awal yang tepat dan mengoperasikan kondisi

listrik untuk menyalakan satu atau lebih lampu neon dan akhir ini jugalampu

HID. Ballast elektronik biasanya mengubah frekuensi daya dari listrik standar

(misalnya, 60 Hz di AS) menjadi frekuensi 20.000 Hz atau lebih tinggi, secara

substansial menghilangkan efek stroboskopik dari flicker (produk dari

frekuensi garis) yang berhubungan dengan lampu fluorescent. Hasil observasi

berbagai sumber menyatakan flicker ada hubungannya dengan pusing dan

epilepsi.

Banyaknya gas tetap terionisasi dalam sudut arus, lampu sebenarnya

beroperasi pada sekitar efikasi 9% lebih tinggi 10 kHz. Efikasi meningkat

tajam sekitar 10 kHz dan terus meningkatkan sampai sekitar 20 kHz.Hal itu

disebabkan efisiensi yang lebih tinggi dari ballast itu sendiri dan peningkatan

keberhasilan lampu oleh beroperasi pada frekuensi yang lebih tinggi, ballast

elektronik menawarkan efikasi sistem yang lebih tinggi untuk rendah tekanan

lampu seperti lampu neon. Padalampu HID tidak ada peningkatan efikasi yang

signifikan dalam menggunakan frekuensi yang lebih tinggi, tapi untuk lampu

ini kerugian ballast dapat dikurangi pada frekuensi tinggi dan juga penyusutan

cahaya yang lebih rendah, berarti waktu operasi meningkat hingga 10 000 jam.

Beberapa jenis lampu HID telah mengurangi keandalan ketika dioperasikan

pada frekuensi tinggi dalam kisaran 20kHz sampai 200 kHz dan untuk lampu

ini digunakan dengan frekuensi dalam kisaran 100-400 Hz, dengan keuntungan

yang sama ketahanannya. Elektronik ballast seringkali didasarkan pada SMPS

topologi, pertama perbaikan daya input dan kemudian memotong itu pada

frekuensi tinggi.

G.2. PengertianEfikasi dan Efisiensi

G.2.1.Efikasi Cahaya

Efikasi cahayamerupakan rasio kecerahan cahaya tiap watt, daya dapat berupa

fluks cahaya dari output sumber, atau dapat menjadi daya listrik total yang

digunakan oleh sumber. Efektivitas sumber cahaya adalah ukuran efisiensi

Page 9: PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

7

dengan sumber yang memberikan cahayadari listrik,efikasi pancarancahaya

menggambarkan seberapa baik sejumlah pancaran elektromagnetik tertentu

dari sumber yang menghasilkan cahaya tampak.Rasio fluks cahaya tidak

mencakupsemua panjang gelombang karena tidak semua spektrum efektif

dalam merangsang penglihatan manusia.Kepekaan spektral mata manusia, di

bagian radiasi inframerah dan ultraviolet dari spektrum berguna untuk

penerangan. Efektivitas sumber cahaya keseluruhan adalah hasil dari seberapa

baik mengkonversi energi radiasi elektromagnetik, dan seberapa baik radiasi

yang dipancarkan terdeteksi oleh mata manusia dibandingkan daya yang

ditangkapnya. Satuan yang digunakan adalah dalam Lumen/Watt.

Efikasimaksimum yang mungkin yaitu sebesar 683 lm/W.

G.2.2.Efisiensi Cahaya

Sumber cahaya buatan biasanya dievaluasi dalam hal keefektifitasan cahaya

dari sumber, juga dapat disebut keefektifitasan cahaya secara keseluruhan.Hal

ini merupakan perbandingan antara flukscahaya total yang dipancarkan oleh

perangkat dan jumlah total input daya listrik. Fungsi cahaya keseluruhan

adalah ukuran efisiensi perangkat dengan output disesuaikan untuk

menjelaskan kurva respons spektral (dari fungsi luminositas). Bila dinyatakan

dalam bentuk berdimensi (misalnya, sebagai fraksi dari keefektifitasan cahaya

maksimum), nilai ini dapat disebut efisiensi cahaya keseluruhan atau efisiensi

pencahayaan. Perbedaan utama antara efektivitas radiasi cahaya dan efektivitas

sumber cahaya adalah bahwa keadaan akhir untuk energi input yang hilang

sebagai panas yang keluar atau sumber cahaya sebagai energi selain dari

radiasi elektromagnetik. Efisiensi sebuah sumber radiasi, dalam hal ini

lampu,adalah properti dari radiasi yang dipancarkan oleh sumber. Efisiensi

mencakup keseluruhan sumber,dengan bahasa yang lebih mudah dipahami,

bahwa efektivitas sebuah lampu bergantung pada rasio daya yang dipancarkan

secara keseluruhan(cahaya tampak dan tidak tampak) dibanding dengan daya

yang dikonsumsi. Efektivitas suatu lampu dapat di tulis dalam persamaan

berikut.

Page 10: PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

8

= × 100%Keterangan:

Pin : daya listrik yang diperlukan (watt)

Pout : daya listrik yang dikonversi menjadi cahaya (watt)

Untuk memperoleh nilai mendekati = 1, merupakan hal yang sulit. Oleh

karena itu, perkembangan teknologi perlampuan selalu mengacu dalam

peningkatan efisiensi lampu. Walaupun teknologi secara komersial belum

tersedia, namun secara teori sumber cahaya ideal dari gas hijau dalam panjang

gelombang 555nm memberikan efisiensi 100%.

G.3. Instrumen Penelitian

Alat uji yang digunakan terdiri dari luxmeter dan tang ampere (clamp ampere).

G.3.1 Luxmeter

Luxmeter merupakan instrumen portabel untuk mengukur penerangan,

sebuah jenis fotometer. Lux meter paling sederhana terdiri dari foto sel

selenium yang mengubah energi cahaya ke energi dari sebuah arus listrik, yang

diukur oleh microammeter pointer-tipe dengan skala dikalibrasi di luxes(Ix).

Skala yang berbeda-beda sesuai dengan rentang yang berbeda dari cahaya yang

sedang diukur, perubahan skala yang dibuat oleh switch bahwa perubahan

hambatan di sirkuit listrik. Misalnya ,Iu-16 lux meter memiliki tiga rentang

pengukuran: sampai 25, hingga 100, dan sampai500Ix.

Iluminasi yang lebih tinggi bisa diukur dengan menggunakan lampiran

cahaya menyebar di photocell, yang melemahkan insiden radiasi dengan faktor

tertentu yang konstan melalui berbagai panjang gelombang. Kurva untuk

sensitivitas spektral relatif dari selenium photocell dan mata manusia rata-rata

tidak sama, akibatnya pembacaan lux meter adalah fungsi dari komposisi

spektral radiasi. Instrumen biasanya dikalibrasi dengan lampu pijar, dan ketika

luxmeter sederhana digunakan untuk mengukur cahaya yang dihasilkan oleh

radiasi dengan komposisi spektral yang berbeda, seperti siang hari atau lampu

fluorescent, suatu faktor koreksi yang ditentukan oleh perhitungan

Page 11: PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

9

diperkenalkan. Kesalahan pengukuran luxmeter tersebut minimal 10 persen

dari nilai yang ditunjukkan.

Gambar 3. LuxmeterSumber: itrademarket.com

G.3.2 Tang Ampere

Tang ampere merupakan alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik

pada sebuah penghantar dengan menjepitkan penghantar yang teraliri arus

listrik, maka arus yang mengalir dapat terukur. Tang ampere merupakan alat

ukur listrik yang memanfaatkan prinsip induksi listrik, dengan lilitan primernya

hanya satu lilitan atau penghantar yang di ukur, pada tuas tang sendiri terdapat

lilitan sebagai lilitan sekunder trafo yang dapat teraliri listrik akibat adanya ggl

induksi. Kelebihan tang ampere dibanding multimeter adalah lebih efisien

waktu pengukuran.

H. METODE PENELITIAN

H.1. Jenis Penelitian

Dalam menyusun karya ilmiah yang berjudul “Analisis Tingkat

Kecerahan pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya”,

penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

adalah jenis penelitian yang menggunakan rancangan

penelitianberdasarkanprosedurstatistikataudengancaralain

darikuantifikasiuntukmengukurvariabel penelitian. Penelitian

kuantitatifmerupakan penelitian berorientasi pada hasil dan memerlukan

perhitungan sehingga dapat dihasilkan kesimpulan terhadap suatu objek

penelitian.Melalui pemahaman karakter penelitian kuantitatif, dapat

Page 12: PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

10

mempermudah peneliti dalam mengambil arah dan jalur yang tepat dalam

menyimpulkan objek penelitian, menganalisis maupun mengembangkan

laporan penelitian.Prosedur penelitian dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Gambar 4. Diagram Alur Penelitian

H.2.Variabel Penelitian

Pada penelitian ini peneliti mengambil variabel bebas yaitu merek lampu hemat

energi dan daya listrik. Variabel terikat pada penelitian ini adalah efikasi

lampu. Variable kontrol meliputi tegangan, suhu lingkungan, dan ruangan.

H.3. Model Penelitian

Penelitian ini mengacu pada model penelitian observasi, yang mana

peneliti mengamati intensitas cahaya lampu dan daya yang bekerja pada lampu

saat menyala.

H.4. Rancangan Penelitian

a. Menyiapkan alat dan bahan. Bahan yang digunakan meliputi, fitting

gantung, steker, saklar 2A, lampu hemat energi (merek philip, dop,

sinyoku, panasonic, daybright), dan alat yang digunakan meliputi,

luxmeter, tang ampere, obeng plus dan minus, tang potong, tespen.

b. Membuat rangkaian observasi dari alat dan bahan di atas.

c. Melakukan pengukuran intensitas cahaya dan daya lampu.

d. Publikasi melalui seminar dan media online (website)

H.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi data primer dan data

sekunder.Data primer adalah data yang langsung diterima dari sumber ketika

melakukan penelitian, sedangkan data sekunder merupakan data yang

Identifikasi Objek

Kesimpulan

Analisis

Kesesuaian Hasil

Page 13: PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

11

diperoleh dari beberapa pihak yang memberi penilaian.Adapun data primer

meliputi hasil penelitian.Sedangkan data sekunder meliputi data yang diperoleh

dari pembimbing, dokumentasi, dan observasi.

H.6Analisis Data

Setiap lampu memiliki efikasi yang berbeda-beda, efikasi menunjukkan

kualitas lampu. Semakin tinggi efikasinya maka semakin baik kualitas lampu,

dan sebaliknya semakin rendah efikasinya maka semakin rendah kualitas

lampu. Kategori kesesuaian antara kecerahan dan daya lampu merupakan rasio

atau perbandingan antara keduanya yang nilai maksimalnya683lm/W,

sesuaidenganefisiensi100% pada efisiensi gas hijau 555nm. Semakin besar

daya yang dioperasikan seharusnya memberikan kecerahan yang besar pula.

H.7 Kesimpulan

Seiring berkembangnya lampu, maka semakin banyak lampu hemat energi

yang beredar di masyarakat dengan harga yang variatif. Kurangnya

pengetahuan masyarakat terhadap lampu hemat energi yang berkualitas baik,

menyebabkan masyarakat mengunakan produk hanya berdasarkan sugesti yang

didapat dari iklan di media massa. Dengan penelitian ini dapat mengubah

asumsi masyarakat tentang merek mahal belum tentu kualitas baik, sehingga

masyarakat memilih produk lampu hemat energi secara obyektif.

H. JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Program

Waktu Penelitian :Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan,

Tempat Penelelitian :Lab. Elektronika, Jurusan Pendidikan Fisika,

Universitas Negeri Yogyakarta

2. Tahap Pelaksanaan Program

Program ini dilaksanakan dengan beberapa tahap sebagai berikut.

No. KegiatanBulan ke

Pertama kedua ketiga Keempat1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan Proposal2. Persiapan Alat dan Bahan3. Pengujian komponen

Page 14: PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

12

No. KegiatanBulan ke

Pertama kedua ketiga Keempat1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan Proposal4. Pembuatan alat5. Pelaksanaan Penelitian6. Analisis7. Penyusunan Laporan dan

SeminarJ. ANGGARAN BIAYA

Keperluan No Uraian Jumlah Harga/satuan TotalPembelian Bahan

a. Bahan Habis Pakai1. Pulpen 3 buah Rp3000 Rp 9.0002. Kertas HVS 2 rim Rp35.000 Rp 70.0003. Fitting gantung 3 buah Rp 7.000 Rp 21.0004. Tipe x 1 buah Rp 3.000 Rp 30005. Steker 3 buah Rp 4.000 Rp 12.0006. Saklar 2A 3 buah Rp6.000 Rp 18.0007. Kabel 8 meter Rp 3.000 Rp 24.0008. Cetak Poster 5 lembar Rp5.000 Rp 25.0009. Lampu Philip 20 watt 2 buah Rp 32.000 Rp 64.00010. Lampu Philip 30 watt 2 buah Rp 39.000 Rp 78.00011. Lampu dop 20 watt 2 buah Rp 32.000 Rp 64.00012. Lampu dop 30 watt 2 buah Rp 37.000 Rp 74.00013. Lampu Sinyoku 20 watt 2 buah Rp 34.000 Rp 68.00014. Lampu Sinyoku 30 watt 2 buah Rp 37.000 Rp 74.00015. Lampu Integra 20 watt 2 buah Rp 10.000 Rp 20.00016. Lampu Integra 30 watt 2 buah Rp 15.000 Rp 30.00017. Lampu Panasonic 20 watt 2 buah Rp 34.000 Rp 68.00018. Lampu Panasonic 30 watt 2 buah Rp 39.000 Rp 78.00019. Lampu Osram 20 watt 2 buah Rp 35.000 Rp 70.00020. Lampu Osram 30 watt 2 buah Rp 39.500 Rp 79.00021. Lampu Shukaku 20 watt 2 buah Rp 34.000 Rp 68.00022. Lampu Shukaku 30 watt 2 buah Rp 39.000 Rp 78.000

Jumlah Rp1.095.000b. Peralatan Penunjang PKM

1. PembelianTangampere 1 buah Rp 150.000 Rp 200.0002. Pembelian Luxmeter 1 buah Rp 250.000 Rp250.0003. Pembelian Multimeter 1 buah Rp 250.000 Rp 250.000

Jumlah Rp700.000

Page 15: PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

13

c. Perjalanan

1. Untuk 3 orang4 bln @100.000

Rp.1.200.000 Rp1.200.000

Jumlah Rp.1.200.000d. Operasional

1. Penelusuran pustaka Rp120.0002. Penyusunan draft laporan Rp100.0003. Komunikasi Rp 100.0004. Pembuatan laporan Rp140.0005. Penggandaan laporan Rp200.0006. Dokumentasi Rp150.0007. Browsing 4 bln Rp100.0008. Domain website 1tahun Rp100.000

Jumlah Rp 1.010.000JUMLAH TOTAL BIAYA Rp 4.000.000

J. DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Anonim. 2010. Fluorescent Lamp.http://en.wikipedia.org/wiki/Fluorescent_lamp#Physical_discoveriesDiakses tanggal 5 April 2011 Pukul 17.30

Anonim. 2010. Compact Fluorescent Lamp.http://en.wikipedia.org/wiki/Compact_fluorescent_lamp#History.Diakses tanggal 5 April 2011 Pukul 17.33

Anonim. 2010. Lominous Efficacyhttp://en.wikipedia.org/wiki/Luminous_efficacy#cite_note-1. Diaksestanggal 6 April 2011 pukul 19.54

D. N. Lazarev. 2010. http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/LuxmeterDiakses tanggal 7 April 2011 pukul 20.15

D. Van Nostrand. 1958. Van Nostrand's Scientific Encyclopedia, 3rd Edition.New York: Princeton

S. Gunawan . 1994. http://www.elektroindonesia.com/elektro/no1a.htmlDiakses tanggal 7 April 2011 pukul 20.00

Sybil P. Parker. 2003. Mcgraw-Hill DictionaryOfScientific And TechnicalTerms. New York: McGraw-Hill

Page 16: PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

14

K. LAMPIRAN

a. Biodata kelompok

1. Ketua Kelompok

a). Nama Lengkap : Arif Setiawan

b). NIM : 09302241032

c). Fakultas/Program Studi : FMIPA/Pendidikan Fisika

d). Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

e). Waktu untuk kegiatan : 5 jam / minggu

2. Anggota Kelompok

a). Nama Lengkap : Rizqi Prastowo

b). NIM : 09302244067

c). Fakultas/Program Studi : FMIPA / Pendidikan Fisika

d). Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

e). Waktu untuk kegiatan : 5 jam / minggu

Yogyakarta, 30 Juli 2011Yang Membuat,

Arif SetiawanNIM: 09302241032

Yogyakarta,30 Juli 2011Yang Membuat,

Rizqi PrastowoNIM: 09302244067

Page 17: PKM-P-Analisis Tingkat Kecerahan Pada Berbagai Merek Lampu Hemat Energi Ditinjau Dari Daya

15

3. Anggota Kelompok

a). Nama Lengkap : Nopi Yudi Pramono

b). NIM : 08306144020

c). Fakultas/Program Studi : FMIPA / Fisika

d). Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

e). Waktu untuk kegiatan : 5 jam / minggu

b. Biodata dosen pembimbing

1. Nama Lengkap : Pujianto, M.Pd.

2. NIP : 19770323 200212 1 002

3. Golongan Pangkat : Penata Muda Tk. I/IIIb

4. Jabatan Fungsional :Asisten Ahli

5. Jabatan Struktural : Pendamping Mahasiswa

6. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

7. Bidang Keahlian : Elektronika

8. Waktu untuk Kegiatan : 3 Jam / Minggu

Yogyakarta, 30 Juli 2011Yang Mengesahkan,

Pujianto, M.PdNIP.19770323 200212 1 002

Yogyakarta,30 Juli 2011Yang Membuat,

Nopi Yudi PramonoNIM: 08306144020