PKM GT.pdf
Transcript of PKM GT.pdf
DESA MANDIRI ENERGI DENGAN PENGEMBANGAN SEKTOR
PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNTUK MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN DAERAH TERTINGGAL
DISUSUN OLEH:
1. ZULFAJRI 21030113140169
2. ANNISA TIARA SAFITRA 21030113140170
3. TITA DELLA ARIMBI 21030113120059
4. HEPTA RUSDI ERLANDANI P. 21030113120042
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
i
Semarang,
Menyetujui
Pembantu Dekan III Ketua Pelaksana Kegiatan
Fakultas …………..
(……………………) (…………………………)
NIP. NIM.
Pembantu Rektor III Dosen Pendamping
Universitas Diponegoro
( Drs. Warsito, SU ) (………………………….)
NIP. 19540202 198103 1 014 NIP.
HALAMAN PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1 Judul Kegiatan :
2 Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (√ ) PKM-GT
3 Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama :
b. NIM :
c. Jurusan :
d. Universitas : Universitas Diponegoro
e. Alamat dan No.Telp/Hp :
f. Alamat Email :
4 Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
: Orang
5 Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIP :
c. Alamat dan No.Telp/Hp :
ii
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang luar biasa kami senantiasa ucapkan kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa, yang telah memberikan kami kemudahan pikiran untuk memunculkan
ide-ide yang semoga bermanfaat bagi seluruh masyarakat dunia dan terkhusus buat
bangsa Indonesia, yang telah memberikan kami rahmatNya serta kemudahan dalam
menyusun karya tulis ini.
Ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang senantiasa membantu kami
dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Terima kasih kepada dosen pembimbing kami
yang telah memberikan arahan serta masukan demi terlaksananya usulan program
kreatifitas mahasiswa yang kami ajukan, dan ucapan terima kasih juga kepada teman-
teman yang telah membantu dari segi waktu dan motivasinya yang luar biasa.
Kami menyadari bahwa penulisan karya tulis ini masih mempunyai banyak
kekurangan. Untuk itu kami sangat membutuhkan kritik maupun saran dari pembaca
apabila sekiranya dalam penulisan karya tulis ini masih ada kesalahan-kesalahan baik
dalam penulisan, penggunaan bahasa, maupun isi. Kami berharap dengan kritik dan
saran dari pembaca, kami mempu memperbaiki penulisan karya ilmiah yang akan
kami buat kedepannya
iii
Daftar Isi
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA .............................................. i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
Daftar Isi....................................................................................................................... iii
RINGKASAN ............................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 2
Latar Belakang .......................................................................................................... 2
Tujuan ........................................................................................................................ 2
Manfaat ...................................................................................................................... 3
BAB II GAGASAN ...................................................................................................... 3
Kondisi Kekinian ....................................................................................................... 3
Solusi Yang Pernah Ditawarkan ................................................................................ 4
Solusi Yang Ditawarkan Penulis ............................................................................... 5
Penentuan Lokasi Pembangunan DME ................................................................. 5
Konsep Dasar Desa Mandiri Energi ...................................................................... 7
Pembangunan Instalasi Biogas .............................................................................. 7
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 9
Kesimpulan ................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 10
Lampiran ..................................................................................................................... 11
1
RINGKASAN
Di era sekarang ini, masyarakat semakin resah akibat kurangnya
pengetahuan tentang pengolahan dan pengelolaan limbah kotoran ternak. Selain
itu, pasokan listrik yang belum terjangkau di desa-desa terpencil dari
Pemerintah juga belum memadai. Hal ini menyebabkan seseorang harus berfikir
kritis, kreatif, dan inovatif mengenai pemikiran khususnya untuk mengolah
limbah kotoran ternak dengan menggunakan teknologi terbarukan. Ide tersebut dapat
terealisasi dengan adanya limgkungan di sekitar desa yang mendukung. Adapun
tujuan teknologi terbarukan ini salah satunya yaitu untuk mengolah kotoran ternak
sebagai energi alternatif biogas dan menghemat biaya listrik suatu desa.
Berdasarkan data dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal,
sebanyak 183 kabupaten di Indonesia termasuk dalam daerah tertinggal. Desa
tertinggal umumnya berada didaerah timur Indonesia dengan persentase 70% dari
total desa tertinggal di Indonesia. Konsep yang pernah ditawarkan berupa DME atau
Desa Mandiri Energi berbasis biogas melalui hewanhewan ternak (sapi dan
kerbau). Konsep DME ini dilaksanakan di desa Haur Ngombong, Kecamatan
Pamulihan, Kabupaten Sumedang bekerja sama dengan PT. PLN dan
Universitas Padjajaran. Konsep ini dijalankan atas dasar potensi desa dibidang
peternakan yang cukup baik, namun pemanfaatannya masih kurang.
Adapun konsep yang kami tawarkan yaitu “Desa Mandiri Energi”atau
disingkat DME yang dipadukan dengan pembangunan lahan untuk
pengembangan sector pertanian dan peternakan. Sumber energy yang akan
digunakan yaitu biogas dan solar cell. Biogas akan diperoleh dari pembangunan
instalasi dengan bahan utama kotoran ternak yang diperoleh dari peternakan.
Biogas yang akan dihasilkan akan digunakan sebagai bahan bakar rumah
tangga. Limbah dari proses penghasilan biogas akan dimanfaatkan sebagai
pupuk untuk kebutuhan pertanian. Solar cell akan dibangun instalasinya disetiap
rumah kemudian akan digunakansebagai sumber energy listrik.
2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Semakin banyak permasalahan limbah akibat aktifitas manusia di era
globalisasi sekarang ini membuat seseorang harus berpikir lebih kreatif dan
inovatif dalam membaca keadaan lingkungan sekitar,terutama kita sebagai
mahasiswa yang kelak mempunyai tanggung jawab sosial yang besar terhadap
masyarakat. Mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan mampu membuat
hal yang inovatif dan konstruktif terhadap jiwa kemandirian mahasiswa dan
masyarakat sekitar terhadap kondidsi lingkungan sekitar.
Saat ini, pengetahuan dan pemahaman anggota kelompok tani ternak sapi di
lingkungan masyarakat tentang proses pengolahan kotoran sapi sebagai
energy biogas masih kurang mengerti. Padahal penggunaan kotoran sapi yang
sebagaimana dapat dimanfaatkan dalam pembuatan energy biogas dan sisa
kotoran dapat dikeringkan sebagai pupuk agar dapat menyuburkan tanaman.
Oleh karena itu, kami memiliki pemikiran untuk membuat perancangan
perumahan mandiri energy berbasis biogas pada suatu desa yang belum teraliri
listrik dengan baik. Suatu contoh yang kami jadikan sebagai tempat
observasi di desa Haurngombong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Dari sisi lain, kotoran sapi padat (faces) sangat potensial untuk
dikembangkan menjadi energi biogas dan sisa limbahnya dapat dijadikan
sebagai pupuk organic yang ramah lingkungan, sehingga dapat bermafaat bagi
masyarakat petani dan peternak. Mengolah limbah dari kotoran sapi (faces)
tersebut menjadi produk yang lebih bermanfaat dan potensial meningkatkan
pendapatan anggota kelompok tani dan ternak sehingga tanah yang dihasilkan
menjadi subur dan hemat biaya listrik.
Tujuan
1. Memanfaatkan kotoran ternak sebagai energi alternatif biogas
3
2. Memanfaatkan kotoran ternak sebagai pupuk organic
3. Menghemat biaya listrik sehari-hari
4. Mengembangkan teknologi terbarukan
Manfaat
1. Menyuburkan tanaman
2. Mengurangi pencemaran lingkungan akibat kotoran ternak
3. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai teknologi terbarukan
BAB II
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Berdasarkan data dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal,
sebanyak 183 kabupaten di Indonesia termasuk dalam daerah tertinggal. Desa
tertinggal umumnya berada didaerah timur Indonesia dengan persentase 70% dari
total desa tertinggal di Indonesia. Kategori desa tertinggal didasarkan pada kondisi
perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, kemampuan keuangan daerah,
aksesibilitas, karakteristik daerah, dan infrastuktur.
Ditinjau dari jumlah daerah yang teraliri listrik, tercatat 10.211 desa yang
belum teraliri listrik. Jumlah tersebut setara dengan 13% dari total jumlah desa di
Indonesia sebanyak 72.944. Nilai tersebut masih terbilang cukup tinggi mengingat
bahwa listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital untuk aktivitas sehari-hari.
PLN selaku pihak yang memfasilitasi pengadaan listrik dalam negeri dinilai masih
cukup lambat dalam mengatasi permasalahan listrik ini. Disisi lain telah berupaya
menjangkau desa-desa terpencil, namun fasilitas dari pihak PLN sendiri belum
mampu menjangkau hingga pelosok-pelosok tanah air. (Ngurah Adyana,
finance.com)
4
Indonesia mempunyai potensi yang cukup baik di bidang peternakan .
berdasarkan data Departemen Pertanian Republik Indonesia, produksi ternak
Indonesia pada tahun 2013 mencapai 1.76 milyar ekor ternak dengan persentase
pertumbuhan 6.26%. Khusus untuk ternak sapi perah dan sapi potong jumlahnya
mencapai sekitar 16700 ekor dengan persentase pertumbuhan rata-rata 7,06%.
Selama ini di Indonesia produksi sapi hanya memanfaatkan daging dan susunya
saja sedangkan untuk pemanfaatan kotoran sapi misalnya pupuk dan sumber
energi berupa biogas belum maksimal.
Solusi Yang Pernah Ditawarkan
Konsep yang pernah ditawarkan berupa DME atau Desa Mandiri Energi
berbasis biogas melalui hewan-hewan ternak (sapi dan kerbau). Konsep DME ini
dilaksanakan di desa Haur Ngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten
Sumedang bekerja sama dengan PT. PLN dan Universitas Padjajaran. Konsep ini
dijalankan atas dasar potensi desa dibidang peternakan yang cukup baik,
namun pemanfaatannya masih kurang.
Kriteria desa mandiri energi yang diterapkan melalui konsep yang
ditawarkan yaitu : merupakan desa yang bergerak dalam bidang peternakan
sapi; potensi limbah peternakan belum dimanfaatkan; dan adanya konflik
antara masyarakat yang berprofesi di bidang peternakan dan non peternakan.
Konflik mengacu pada pencemaran limbah kotoran ternak yang meresahkan.
Potensi limbah dapat berupa pemanfaatan sebagai pupuk maupun
pengembangan biogas sebagai sumber energy
Proses pemanfaatan kotoran sapi sebagai sumber energi dimulai dengan
pengambilan kotoran sapi yang ditambahkan air dan dimasukkan kedalam
inlet selanjutnya memasuki proses fermentasi dalam reaktor. Setelah proses
fermentasi didalam reaktor selanjutnya gas yang dihasilkan dialirkan kedalam
tabung plastik yang sebelumnya melalui kran kendali gas. Sedangkan sisa
fermentasi digunakan sebagai pupuk. Pupuk tersebut digunakan untuk
5
menyuburkan tanaman pakan sapi. Saat ini di Desa Haurngombong terdapat
sebanyak 529 ekor sapi yang kotorannya dimanfaatkan sebagai biogas.
Pemanfaatan biogas di desa tersebut dapat menghemat ± 50% biaya listrik,
dimana penghematan tersebut kebanyakan dialihkan ke biaya Pendidikan,
Kesehatan dan Daya Beli seperti ekonomi rumah tangga. Selain itu Lampu
Penerangan Jalan (LPJ) juga memanfaatkan energi listrik berbahan baku biogas.
Solusi Yang Ditawarkan Penulis
Adapun konsep yang kami tawarkan yaitu “Desa Mandiri Energi”atau
disingkat DME yang dipadukan dengan pembangunan lahan untuk
pengembangan sector pertanian dan peternakan. Sumber energy yang akan
digunakan yaitu biogas dan solar cell. Biogas akan diperoleh dari
pembangunan instalasi dengan bahan utama kotoran ternak yang diperoleh
daripeternakan. Biogas yang akan dihasilkan akan digunakan sebagai bahan
bakar rumah tangga. Limbah dari proses penghasilan biogas akan
dimanfaatkan sebagai pupuk untuk kebutuhan pertanian. Solar cell akan
dibangun instalasinya disetiap rumah kemudian akan di gunakan sebagai
sumber energy listrik.
Penentuan Lokasi Pembangunan DME
Penentuan lokasi pembangunan DME dilakukan dengan metode ekspansi.
Metode ekspansi yaitu dengan memilih sebuah daerah dengan tingkat
pembangunan yang baik, kemudian di radius 10 km dari daerah tersebut di
identifikasi daerah dengan tingkatpembangunan yang rendah selanjut nya
akan diidentifikasi di radius 10 km berikutnya, danseterusnya. Pemilihan
daerah pusat ditinjau dari pembangunan infrastruktur yang baik dantelah
maju yang mampu di ekspansi ke wilayah sekitarnya.
6
Gambar diatas merupakan contoh metode ekspansi yang akan dilakukan
untuk mengidentifikasi dan melaksanakan pembangunan DME daerah-daerah
yang tergolong daerah tertinggal. Radius 10 km pertama dari pusat (Kota
Semarang sebagai contoh pusat ekspansi) disebut sebagai check point 1,
radius berikutnya disebut check point 2, dan seterusnya. Daerah check point
tersebut akan didata mengenai kelayakannya sebagai daerah tertinggal.
Antara check point akan di bangun infratruktur jalan raya yang akan
dihubungkan kepusat ekspansi, hal ini untuk mempermudah akses
pembangunan kedaerah tertinggal.
Adapun criteria lokasi pembangunan DME didasarkan atas criteria desa
tertinggal yang dikeluarkan oleh Departemen Pembangunan Daerah Tertinggal
Republik Indonesia yaitu :
1. Perekonomian Masyarakat dengan indicator utama persentase keluarga
miskin dan konsumsi perkapita
2. Sumber Daya Manusia dengan indicator utama angka harapan hidup, rata-
rata lama sekolah dan angka melek huruf
3. Infrastruktur dengan indicator utama jumlah jalan dengan permukaan
terluas aspal/beton, jalan diperkeras, jalan tanah, dan jalan lainnya,
persentase pengguna listrik, telepon dan air bersih.
7
4. Aksesibilitas dengan indicator utama rata-rata jarak dari desa kepusat-pusat
pelayanan masyarakat
5. Karakteristik Daerah dengan indicator utama persentase desa rawan gempa
bumi, tanahlongsor, banjir, dan bencana lainnya, persentase desa di kawasan
lindung, desa berlahan kritis, dan desa rawan konflik.
Konsep Dasar Desa Mandiri Energi
Terdapat 5 komponen utama dalam pengembangan konsep Desa Mandiri Energi
yang kami usung, yaitu :
1. Pembangunan infrastruktur peternakan
2. Pembangunan lahan pertanian
3. Pembangunan perumahan
4. Instalasi Biogas
5. Instalasi Solar Cell
Pembangunan lahan peternakan dibuat khusus untuk budidaya sapi potong,
ayam petelur, dan ayam potong. Hal tersebut berdasarkan konsumsi untuk 3
jenis hewan tersebut sangat tinggi, namun tidak diikuti dengan produksi yang
setara sehingga perlu diadakan budidaya yang intensif. Sapi potong khususnya
mempunyai kualitas yang sangat baik untuk dijadikan sebagai bahan utama
pembuatan biogas. Infrastruktur akan dibangun berdekatan dengan instalasi biogas
untuk mempermudah proses produksi.
Pembangunan lahan pertanian dilakukan dengan mengidentifikasi kecocokan
jenis lahan dan jenis tanaman yang akan dikembangbiakan. Jika lahan daerah yang
dipilih tidak dapat dijadikan sebagai lahan budidaya, maka akan dibuat
perancangan khusus yang bias dijadikan solusi alternatife pengadaan lahan.
Pengadaan dan perawatan lahan pertanian akan menggunakan alat-alat yang
modern yang mampu menunjang produksi hasil pertanian yang maksimal.
Pembangunan Instalasi Biogas
8
Instalasi biogas yang akan dibangun pada dasarnya mirip dengan
instalasiinstalasi biogas pada umumnya. Komponen utama berupa digester
untuk pembangkit biogas dan sebuah penampung gas yang akan disambungkan
langsung ke rumah-rumah. Bahan utama yang akan digunakan yaitu kotoran sapi
yang akan disalurkan langsung ke wadah input. Di wadah input dilakukan
pencampuran kotoran sapi dengan air dengan perbandingan 1 : 1, selanjutnya
dilakukan pengadukan dengan mesin otomatis. Bahan yang tercampur
kemudian dialirkan ke digester. Sistem berlangsung secara kontinyu. Gas yang
dihasilkan kemudian mengalir ke penampung gas dengan tekanan yang diatur oleh
sebuah valve. Limbah hasil proses fermentasi kotaran sapi akan dialirkan ke
output kemudian diolah menjadi pupuk yang akan digunakan untuk kebutuhan
pertanian.
Gambar 2 Skema Perancangan Instalasi Biogas
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemanfaatan kotoran sapi di desa-desa diharapkan dapat mewujudkan ide penulis
dengan adanya “Desa Mandiri Energi”. Dengan terwujudnya desa mandiri
energi tersebut diharapkan dapat mengurangi biaya hidup sehari-hari untuk
pembayaran listrik dan juga menanggulangi kurangnya pasokan listrik di
desa-desa yang masih tertinggal serta belum teraliri listrik. Rancangan Desa
Mandiri energy ini berbasis pada pengembangan sector peternakan dan
pertanian untuk menigkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah
tertinggal.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Perjalanan Konservasi Energi Biogas dari Eropa Hingga
Haurngombong
Sukabumi. http://www.esdm.go.id/berita/56-artikel/3681-perjalanan-biogas-dari-
eropahingga- haurngombong .html?tmpl=component&print=1&page.
Diakses 3 Maret 2014
Anonim. 2013. Sumber Energi Alternatif Biogas Terbarukan Dari Kotoran
Ternak Sapi. Jakarta.
http://www.alpensteel.com/component/content/section/7.html?layout=blog&start=47
65 . Diakses 3 Maret 2014
Anonim. 2013. Sumber Energi Alternatif Dari Biogas. http://www.
alpensteel.com/article/67-07-energi-bio-gas/261-sumber-energi-alternatif-dari-
biogas
Anonim. 2013. Desa Mandiri Energi Untuk Biogas. Jakarta .http://www
.alpensteel. com/article/51-113-energi-lain -lain/259- -penggunaan- biogas-
mampu- menghemat- listrik- 50-
11
Lampiran
Biodata Ketua Pelaksana
Nama : Zulfajri
TTL : Parepare, 24 Desember 1994
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat Asal : Jl. Gelatik No. 16/B, Perumnas Wekke’e, Parepare, Sulawesi Selatan
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Riwayat Pendidikan
No Jenjang Nama Sekolah Tahun 1. SD SD Negeri 85 Kota Parepare 2000 – 2006 2. SMP SMP Negeri 1 Kota Parepare 2006 – 2009
3. SMA SMA Negeri 5 Unggulan Kota Parepare
2009 - 2012
4. Perguruan Tinggi
1. Ilmu Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin
2. S1- Teknik Kimia Universitas Diponegoro
2012 – 2013
2013 - Sekarang
Prestasi Selama 5 Tahun Terakhir
No Prestasi Tahun
1. Peserta Olimpiade Sains Nasional bidang fisika tingkat Provinsi Sulawesi Selatan
2009
2. Juara 1 Science Competition se-Kota Parepare dilaksanakan oleh Universitas Muhammadiyah Parepare
2010
3. Juara 2 Nyanyi Solo 2011 4. Juara 3 Nyanyi Solo ajang FLS2N 2011
5. Peserta Olimpiade Sains Nasional bidang fisika tingkat Provinsi Sulawesi Selatan
2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan , saya sanggup menerima sanksi.
12
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa penelitian.
Semarang, 16 Maret 2014
Pengusul
Zulfajri
NIM 21030113140169
Biodata Anggota Kelompok
1. Nama : Tita Dela Arimbi
TTL :
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Asal :
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Riwayat Pendidikan
No Jenjang Nama Sekolah Tahun
1. SD 1. SD Negeri 1 Ungaran 2. SD Negeri 3 Ungaran 3. SD Negeri 6 Ungaran
2001 – 2007
2. SMP SMP Negeri 1 Ungaran 2007 – 2010 3. SMA SMA Negeri 1 Ungaran 2010 – 2013
4. Perguruan Tinggi S1- Teknik Kimia Universitas Diponegoro
2013 - Sekarang
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan , saya sanggup menerima sanksi.
13
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa penelitian.
Semarang, 16 Maret 2014
Pengusul
Tita Dela Arimbi
NIM 21030113120059
2. Nama : Annisa Tiara Safitri
TTL :
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Asal :
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Riwayat Pendidikan
No Jenjang Nama Sekolah Tahun 1. SD SD Negeri Mertasinga Cilacap 2001 – 2007 2. SMP SMP Negeri 5 Cilacap 2007 – 2010 3. SMA SMA Negeri 3 Cilacap 2010 – 2013
4. Perguruan Tinggi S1- Teknik Kimia Universitas Diponegoro
2013 - Sekarang
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan , saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa penelitian.
14
Semarang, 16 Maret 2014
Pengusul
Annisa Tiara Safitri
NIM 21030113140170
3. Nama : Hepta Rusdi Erlandani
TTL :
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat Asal :
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Riwayat Pendidikan
No Jenjang Nama Sekolah Tahun 1. SD SD Negeri 6 Bengkulu Selatan 2001 – 2007 2. SMP SMP Negeri 1 Bengkulu Selatan 2007 – 2010
3. SMA SMA Negeri 1 Bengkulu Selatan
2010 – 2013
4. Perguruan Tinggi S1- Teknik Kimia Universitas Diponegoro
2013 - Sekarang
Prestasi 5 Tahun Terakhir
No Prestasi Tahun 1. Juara 3 LCC Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2012
2. Juara 2 Olimpiade Sains Nasional bidang Kimia Tingkat Kabupaten/Kota
2012
3. Peserta Olimpiade Sains Nasional Tingkat Provinsi Bengkulu
2012
15
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan , saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa penelitian.
Semarang, 16 Maret 2014
Pengusul
Hepta Rusdi Erlandani
NIM 21030113120042