Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix

15
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SMOKING EFFECT VIDEO LEARNING BERBASIS MOBILE SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN KESEHATAN ANTI ROKOK BIDANG KEGIATAN: PKM-GT Diusulkan oleh: Vifta Dian Lestari (NIM 25010111130202 / Angkatan 2011) Muflikhatun Umamah (NIM 25010111120067 / Angkatan 2011) Adindha Lili Pramasari (NIM 25010112140127 / Angkatan 2012) UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

Transcript of Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix

Page 1: Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

SMOKING EFFECT VIDEO LEARNING BERBASIS MOBILE SEBAGAI

MEDIA PENYULUHAN KESEHATAN ANTI ROKOK

BIDANG KEGIATAN:

PKM-GT

Diusulkan oleh:

Vifta Dian Lestari (NIM 25010111130202 / Angkatan 2011)

Muflikhatun Umamah (NIM 25010111120067 / Angkatan 2011)

Adindha Lili Pramasari (NIM 25010112140127 / Angkatan 2012)

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 2: Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Semarang, 26 Februari 2013

Menyetujui

Pembantu Dekan III Ketua Pelaksana Kegiatan

Fakultas Kesehatan Masyarakat

(Ir. Suyatno M.Kes) (Vifta Dian Lestari)

NIP. 196808021994031002 NIM. 25010111130202

Pembantu Rektor III Dosen Pendamping

Universitas Diponegoro

( Drs. Warsito, SU ) (Yudhy Dharmawan, S.KM, M.Kes)

NIP. 19540202 1981031014 NIDN. 0009027705

1. Judul Kegiatan : Smoking Effect Video Learning Berbasis

Mobile sebagai Media Penyuluhan

Kesehatan Anti Rokok

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (X) PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama : Vifta Dian Lestari

b. NIM : 25010111130202

c. Jurusan : Kesehatan Masyarakat

d. Universitas : Universitas Diponegoro

e. Alamat dan No.Telp/Hp : Jl. Samanhudi RT 05/04 Trayeman, Slawi

Tegal, Jawa Tengah 524141,

085742724680

f. Alamat Email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana

Kegiatan/Penulis

: 3 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Yudhy Dharmawan , S.KM, M.Kes

b. NIDN : 0009027705

c. Alamat dan No.Telp/Hp : Jalan Borobudur Utara 21 no 19

Semarang, 08122838653

Page 3: Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kepada Allah S.W.T yang telah

memberikan limpahan rahmat dan karunia yang tak terhingga sehingga penulis

dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul “Smoking Effect Video Learning

Berbasis Mobile sebagai Media Penyuluhan Kesehatan Anti Rokok” Sholawat

dan salam semoga tetap tercurahlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada :

a. Dra. V.G. Tinuk Istiarti, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat

b. Yudhy Dharmawan , S.KM, M.Kes selaku dosen pendamping

c. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan karya tulis ini

terdapat banyak kekurangan, karena penulis hanyalah manusia biasa yang jauh

dari kata sempurna. Ibarat peribahasa “Tidak ada gading yang tak retak”, yang

berarti bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan kualitas karya

tulis ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu proses penyusunan karya tulis ini.

Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya, dan umumnya bagi semua pihak.

Semarang, 26 Februari 2013

Penulis

Page 4: Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix

iv

DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................... i Halaman Pengesahan .............................................................................................. ii Kata Pengantar ....................................................................................................... iii

Daftar Isi................................................................................................................. iv Ringkasan ................................................................................................................ v

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1

Tujuan dan Manfaat ................................................................................................ 2

GAGASAN

Kondisi Terkini ....................................................................................................... 2

Solusi Terdahulu ..................................................................................................... 3

Prediksi Hasil .......................................................................................................... 4

Langkah Strategis .................................................................................................... 4

KESIMPULAN

Gagasan yang Diajukan........................................................................................... 6

Teknik Implementasi ............................................................................................... 7

Prediksi Hasil .......................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 5: Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix

v

RINGKASAN

Di Indonesia, kasus merokok merupakan salah satu kasus yang susah

untuk diberantas. Kasus merokok bisa dibilang meningkat disetiap tahunnya.

Padahal, berbagai metode telah dilakukan untuk mengurangi kasus tersebut. Mulai

dari diadakannya berbagai penyuluhan, pamphlet, poster-poster anti merokok,

serta artikel-artikel kesehatan di media cetak. Namun, metode ini tidak cukup

dalam menangani kasus yang sekarang ini mulai meningkat. Meski telah

membaca berbagai artikel kesehatan, masyarakat akan tetap tidak

menghiraukannya. Padahal penting sekali untuk seseorang agar mereka dapat

berhenti merokok. Apalagi bila kasus ini menggerayangi para remaja. Tidak bisa

dibayangkan akan seperti apa masa depan mereka nantinya. Karena merokok

sebenarnya sangat berbahaya bagi mereka. Akan banyak penyakit yang dapat

ditimbulkan dari efek merokok.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era

modern ini, tentunya kehidupan masyarakat tidak lepas dari berang-barang

canggih dan internet. Bahkan sekarang handphone sudah merupakan bagian dari

gaya hidup masyarakat. Hampir semua orang bisa dipastikan memiliki handphone

mulai dari remaja sampai para pekerja memilikinya. Selain untuk berkomunikasi,

mereka bisa mengakses berbagai hal-hal baru melalui jaringan internet yang ada

pada layanan handphone tersebut. Setiap hari, kehidupan seseorang tidak lepas

dari handphone. Video merupakan salah satu media yang cukup efektif dalam

mempengaruhi penontonnya. Melalui media yang satu ini, bisa dilakukan

penyuluhan kesehatan anti rokok dengan berbasis mobile yang nantinya dapat

diakses lewat handphone. Cara ini diharapkan akan lebih efektif karena masing-

masing individu akan saling menyebarluaskan video efek merokok ini ke orang-

orang sekitarnya. Cara yang dilakukan yaitu melalui kerjasama dengan program

CSR (Corporate Social Responsibility) dari berbagai provider handphone.

Metode ini diharapkan lebih efektif daripada media penyuluhan yang telah

dilakukan sabelumnya. Karena mengingat perkembangan teknologi yang saat ini

mulai berkembang pesat. Internet sudah bukan merupakan hal yang asing bafi

khalayak umum. Bahkan sekarang internet sudah bisa diakses melalui handphone.

Penyebaran video ini diharapkan dapat menekan kasus merokok yang sat ini

masih marak di Indonesia. Maka dari itu untuk mencapai hasil yang maksimal,

tentunya diperlukan peran oleh berbagai pihak antara lain melibatkan

tanggungjawab kemitraan antara pemerintah, lembaga, sumberdaya komunitas,

juga komunitas lokal (setempat) dan masyarakat.

Page 6: Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix

1

SMOKING EFFECT VIDEO LEARNING BERBASIS MOBILE SEBAGAI

METODE PENYULUHAN KESEHATAN ANTI ROKOK

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dewasa ini banyak beredar kasus merokok yang semakin meningkat di

Indonesia. Meskipun sudah banyak dilakukan penyuluhan mengenai bahaya

merokok, mulai dari beredarnya pamphlet, poster, artikel, dan lain-lain. Cara ini

sepertinya kurang menarik bagi khalayak umum. Padahal penting sekali untuk

seseorang agar mereka dapat berhenti merokok. Hampir semua orang mulai

merokok dengan alasan yang sedikit sekali kaitannya dengan kenikmatan. Apalagi

jika perilaku merokok sudah menyebar ke anak usia remaja. Masa remaja bisa

dibilang rentan akan godaan lingkungan sekitar. Rasa penasaran mereka biasanya

sangat tinggi. Mereka akan cepat melakukan tindakan-tindakan yang dipengaruhi

oleh lingkungan sekitarnya. Dalam pikiran anak usia remaja, rokok merupakan

lambang kedewasaan. Menurutnya merokok merupakan lambang pergaulan bagi

mereka. Meski sudah banyak membaca artikel mengenai bahaya rokok, remaja

tidak terlalu menghiraukannya. Justru mereka tetap mencoba karena merasa

mereka tidak akan merasakan dampak berbahaya langsung dari rokok di saat itu

juga. Padahal banyak sekali kandungan berbahaya yang terdapat dalam rokok,

yang tentunya membawa dampak negative bagi tubuh si perokok maupun orang-

orang sekitarnya. Pengaruh nikotin dalam merokok dapat membuat seseorang

menjad pecandu atau ketergantungan pada rokok. Remaja yang sudah kecanduan

merokok pada umumnya tidak dapat menahan keinginan untuk tidak merokok

(Kandel dalam Barker, dkk, 2004).

Smet (1994) menyatakan bahwa kebiasaan merokok dimulai dengan

adanya rokok pertama. Umumnya rokok pertama dimulai pada usia 11-13 tahun.

Penelitian di Jakarta menunjukan bahwa 64,8% pria dan dengan usia diatas 13

tahun adalah perokok (Tandra,2003).

Data WHO mempertegas bahwa remaja memiliki kecenderungan yang

tinggi untuk merokok, data WHO menunjukkan bahwa dari seluruh jumlah

perokok yang ada di dunia sebanyak 30% adalah kaum remaja (Republika, 1988).

Menurut Kurt Lewin (dalam Komalasari & Helmi, 2000), perilaku

merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya, perilaku

merokok selain disebabkan factor-faktor dalam diri juga disebabkan oleh factor

lingkungan. Menurut Erickson (Komalasari & Helmi, 2000), remaja mulai

merokok berkaitan dengan adanya krisis aspek psikososial yang dialami pada

masa perkembangan yaitu masa ketika mereka sedang mencari jati dirinya.

Begitu besar akibat yang ditimbulkan jika perilaku merokok makin

berkembang apalagi pada usia remaja. Maka dari itu perlu adanya suatu

penyuluhan yang sekiranya dapat menarik perhatian masyarakat agar tidak lagi

merokok. Menjelaskan pada mereka betapa bahayanya rokok tersebut bila

dikonsumsi terus menerus dan betapa pentingnya rokok harus dihentikan.

Page 7: Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix

2

Seiring dengan perkembangan IPTEK di zaman sekarang ini, tentunya

handphone dan internet sudah termasuk hal yang tidak asing lagi di masyrakat.

Hampir semua orang memiliki handphone sebagai kebutuhan mereka sehari-hari,

mulai dari remaja sampai pekerja pun pasti memiliki handphone. Selain itu, akses

internetpun kian meluas diberbagai penjuru wilayah. Bahkan akses internet sudah

bisa diakses melalui handphone.

Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu adanya inovasi

pengembangan metode pendekatan terhadap masyarakat dalam memberikan

penjelasan mendalam mengenai bahaya merokok berserta efeknya. Hal ini

dilakukan guna menekan kasus merokok di Indonesia khususnya penurunan kasus

merokok pada usia remaja. Salah satu inovasi metode yang ditawarkan ialah

dengan pengenalah lebih mendalam mengenai bahaya merokok melalui video-

video yang dapat diakses dihandphone melalui kerjasama program Corporate

Social Responsibility berbagai provider handphone. Dengan program ini

diharapkan masyarakat dapat mengetahui lebih dalam mengenai bahaya rokok

bagi dirinya serta dampak yang terjadi bagi lingkungan sekitarnya.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai :

a. Upaya mengenalkan metode pembelajaran video bahaya rokok pada

masyarakat berbasis mobile

b. Untuk mengetahui lebih mendalam bahaya merokok melalui

pembelajran dalam bentuk video yang dapat diakses dihandphone

Adapun manfaat yang dapat dicapai dari penulisan ini adalah :

a. Memberikan informasi lebih mendalam mengenai bahaya merokok

bagi masyarakat melalui video yang dapat diakses dihandphone

b. Memberikan solusi kepada pemerintah sebagai upaya mengurangi

kasus merokok pada masyarakat

GAGASAN

Kondisi Terkini

Melihat kondisi saat ini, dari berbagai penelitian menunjukan hasil riset

Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (Republika, 1998) melaporkan

bahwa di anak-anak di Indonesia sudah ada yang mulai merokok pada usia 9

tahun. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perokok memang banyak

dikalangan anak-anak khususnya pada usia remaja. Usia remaja merupakan usia

dimana seorang anak menuju kedewasaan. Remaja mulai merokok berkaitan

dengan adanya krisis aspek psikososial yang dialami pada masa perkembangannya

yaitu masa ketika mencari jati diri. Dalam masa remaja ini sering terjadi

ketidaksesuaian antara perkembangan psikis dan perkembangan sosial. Upaya-

upaya untuk menemukan jati diri tersebut tidak selalu dapat berjalan sesuai

dengan harapan masyarakat. Beberapa remaja melakukan perilaku merokok

sebagai cara kompensatoris (Gatchel, 1989).

Tandra (2003) menyayangkan meningkatnya jumlah perokok di kalangan

remaja meskipun telah mengetahui dampak buruk rokok bagi kesehatan, dan

menyebutkan bahwa 20 % dari total perokok di Indonesia adalah dengan usia

rentang antara 15 hingga 21 tahun. Meningkatnya prevalensi merokok di Negara-

Page 8: Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix

3

negara berkembang, termasuk di Indonesia terutama di kalangan remaja

menyebabkan masalah merokok menjadi semakin serius (Tulakom & Bonet,

2003).

Faktor dalam diri remaja dapat dilihat dari kajian perkemangan remaja.

Dari penelitian Helmi dan Komalasari (2000) didapatkan kesimpulan bahwa

perilaku merokok merupaka perilaku yang dipelajari dan ditularkan melalui

aktivitas teman sebaya dan perilaku permisif orang tua.

Smet (1994) menyatakan bahwa mulai merokok terjadi akibat pengaruh

lingkungan social. Modelling (meniru perilaku orang lain) menjadi salah satu

determinan dalam memulai perilaku merokok (Sarafino, 1994).

Perilaku Merokok dan Efeknya

Masa sekarang, perilaku merokok merupakan perilaku yang telah umum

dijumpai. Perokok berasal dari berbagai kelas social, status, serta kelompok umur

yang berbeda, hal ini mungkin dapat disebabkan karena rokok bisa didapatkan

dengan mudah dan dapat diperoleh dimana pun juga.

Menurut Levy (1984) setiap individu mempunyai kebiasaan merokok yang

berbeda dan biasanya disesuaikan dengan tujuan mereka merokok. Pendapat

tersebut didukung oleh Smet (1994) yang menyatakan bahwa seseorang merokok

karena factor-faktor sosio cultural seperti kebiasaan budaya, kelas social, gengsi,

dan tingkat pendidikan.

Merokok dapat menimbulkan berbagai dampak negative yang sangat

berpengaruh bagi kesehatan (Ogden, 2000). Merokok bukanlah penyebab suatu

penyakit, tetapi dapat memicu suatu jenis penyakit sehingga boleh dikatakan

merokok tidak menyebabkan kematian, tapi dapat mendorong munculnya jenis

penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Berbagai jenis penyakit yang dapat

dipicu karna merokok antara lain : penyakit kardiovaskular, penurunan fertilitas,

sakit mag, penglihatan kabur, kulit kering, dll (Sitepoe, 2001).

Orang yang telah merokok akan sulit berhenti. Mereka harus lebih

diarahkan agar mereka benar-benar tahu efek rokok itu sebenarnya sangat

berbahaya bagi masa depan mereka karena pada usia remaja merupakan masa

penyempurnaan perkembangan jiwa, psikoseksual, dan perkembangan kognitif

dimana merupakan tahap awal menuju kedewasaan.

Solusi Terdahulu

Ada berbagai cara yang telah dilakukan untuk menekan kasus merokok

pada anak usia remaja. Konsep sosialisasi pertama berkembang dari Sosiologi dan

Psikologi Sosial merupakan suatu proses transmisi belief, sikap, atau pun

perilaku-perilaku dari generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya (Durkin,

1995).

Berbagai metode tentunya telah dilakukan, demi memberantas kasus

merokok di Indonesia. Mulai dari ditempelnya berbagai pamphlet, poster bahaya

merokok, artikel kesehatan serta berbagai penyuluhan dari berbagai lembaga

kesehatan. Namun cara-cara tersebut bisa dibilang kurang efektif, karena

kebanyakan orang hanya akan menangkap materinya sesaat namun akan lupa

dikemudian harinya. Kemungkinan untuk melakukan hal sesuai penyuluhan juga

sangat kecil karena lama kelamaan mereka akan mengabaikannya.

Page 9: Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix

4

Prediksi Hasil

Penggunaan media penyuluhan kesehatan akan membantu memperjelas

informasi yang disampaikan, karena dapat lebih menarik, lebih interaktif, dapat

mengatasi batas ruang, waktu dan indra manusia. Agar informasi yang

disampaikan bisa lebih jelas dan mudah difahami sesuai dengan tujuan yang akan

dicapai, maka informasi tersebut perlu dikemas sesuai dengan karakteristik dari

setiap media yang digunakan. Pentingnya penggunaan media penyuluhan adalah

peningkatan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, sikap dan perilaku yang

merupakan hasil dari proses belajar dalam kegiatan penyuluhan, yang

keberhasilannya ditentukan oleh efektifitas media penyuluhan, dan efektifitas

pengguanaan media penyuluhan sangat ditentukan oleh banyak indra yang

digunakan (Herawati, 2002).

Oleh karena itu metode penyuluhan dalam bentuk video pembelajaran

yang dalam hal ini menekankan pada efek merokok yang dikemas dalam bentuk

video diharapkan akan cukup efektif. Selain bentuknya yang interaktif, para

remaja akan lebih memahami daripada penyuluhan dengan metode teks. Media

video ini akan disebarkan melalui handphone dari berbagai provider. Disini kita

akan berkerjasama dengan program CSR (Corporate Social Responsibility) dari

berbagai provider handphone. Mengapa melakukan penyebaran melalui

handphone? Ini dikarenakan di era modern ini handphone sangat erat kaitannya

dengan kehidupan seseorang sehari-harinya. Hampir semua orang dari berbagai

kalangan mempunyai handphone dan seiring dengan berkembangnya teknologi,

akses internetpun bisa melalui handphone.

Pihak-Pihak Terkait

Peran beberapa pihak sangat diperlukan guna terlaksananya program ini,

antara lain kerjasama denga pihak provider untuk melakukan kerjasama program

CBR (Corporate Social Responsibility) serta masyarakat itu sendiri karena

program ini untuk masyarakat demi kebaikan kesehatan mereka juga.

Konsep Corporate Social Responsibility melibatkan tanggungjawab

kemitraan antara pemerintah, lembaga, sumberdaya komunitas, juga komunitas

lokal (setempat). Kemitraan ini tidaklah bersifat pasif dan statis. Kemitraan ini

merupakan tanggung jawab bersama secara sosial antara stakeholders. Konsep

kedermawanan perusahaan (corporate philantrophy) dalam tanggung jawab sosial

tidaklah lagi memadai karena konsep tersebut tidaklah melibatkan kemitraan

tanggung jawab perusahaan secara sosial dengan stakeholders lainnya.

Langkah Strategis

Agar pendidikan kesehatan yang diberikan lebih efektif dan sesuai sesuai

sasaran serta tujuan, maka diperlukan media yang menarik dan lebih mudah

diterima oleh sasaran. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media

audiovisual (Dermawan & Setiawati, 2008).

Juliantara (2009) menyatakan media audiovisual mengandalkan

pendengaran dan penglihatan dari sasaran, dimana penggunaan audiovisual

melibatkan semua alat indra pembelajaran, sehingga semakin banyak alat indra

yang terlibat untuk menerima dan mengolah informasi, semakin besar

kemungkinan isi informasi tersebut dapat dimengerti dan dipertahankan dalam

Page 10: Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix

5

ingatan. Film, cerita, iklan, video adalah contoh media audiovisual yang lebih

menonjolkan fungsi komunikasi (Notoadmodjo, 2007).

CSR (Corporate Social Responsibility)

The European Commission menebutkan CSR adalah konsep perusahaan

yang mengintergrasikan kepedulian sosial dan lingkungan ke dalam oprasi bisnis

serta interaksinya dengan stakeholders secara suka rela (Fenwick, T, 2004)

Program-program CSR yang dilaksanakan seringkali kurang menyentuh

akar permasalahan komunitas yang sesungguhnya. Seringkali pihak perusahan

masih mengangap dirinya sebagai pihak yang paling memahami kebutuhan

komunitas, sementara komunitas dianggap sebagai kelompok pinggiran yang

menderita sehingga memerlukan bantuan perusahaan. Di samping itu, aktivitas

CSR dianggap hanya semata-mata dilakukan demi terciptanya reputasi perusahaan

yang pasif bukan demi perbaikan kualitas hidup komunitas dalam jangka panjang.

(Margiono, 2006).

CSR masuk ke dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

(UU PT) dan UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UU PM).

Penerapan kewajiban CSR sebabagaimana diatur dalam UU No. 25 Tahun 2007

tentang Penanaman Modal , Pasal 15 huruf b menyebutkan ”Setiap penanam

modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. Jika tidak

dilakukan maka dapat diberikan sanksi administrasi berupa peringatan tertulis,

pembatasan kegiatan usaha, pembekuan, hingga pencabutan kegiatan usaha

dan/atau fasilitas penanaman modal (Pasal 34 ayat (1) UU No. 25 Tahun 2007).

Seberapa penting CSR bagi perusahaan tetap menjadi wacana dalam

praktis bisnis, pro dan kontra ini tidak bisa dilepaskan dari fenomena perbenturan

kepentingan antara pencapaian profit dengan pencapaian tujuan sosial. Jika

diperhatikan, masyarakat sekarang hidup dalam kondisi yang dipenuhi beragam

informasi dari berbagai bidang, serta dibekali kecanggihan ilmu pengetahuan dan

tehnologi. Pola seperti ini mendorong terbentuknya cara pikir, gaya hidup, dan

tuntutan masyarakat yang lebih tajam. Seiring dengan perkembangan ini, tumbuh

suatu gerakan konsumen yang dikenal sebagai vigilante consumerism yang

kemudian berkembang menjadi ethonical consumerism. (A.B Susanto, 2007).

CSR Provider Handphone

Di Indonesia, praktik CSR belum menjadi perilaku umum, karena banyak

perusahaan yang menganggap sebagai cost center. Namun, di era informasi dan

teknologi serta desakan globalisasi, tuntutan menjalankan CSR semakin besar.

Selain itu, pelaksanaan CSR merupakan bagian dari good corporate governance

(GCG), yakni fairness, transparan, akuntabilitas, dan responsibilitas, termasuk

tanggung jawab terhadap lingkungan fisik dan sosial, yang mestinya didorong

melalui pendekatan etika pelaku ekonomi. Oleh karena itu, di dalam praktik,

penerapan CSR selalu disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dan kebutuhan

masyarakat. Idealnya terlebih dahulu dirumuskan bersama tiga pilar yakni dunia

usaha, pemerintah, dan masyarakat, dan kemudian dilaksanakan sendiri oleh

perusahaan.

Ada berbagai macam provider yang disediakan untuk handphone. Dalam

hal penyuluhan video efek merokok, perlu adanya kerjasama dengan provider

penyedia layanan tersebut. Dengan berkerjasama dengan provider-provider ini,

Page 11: Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix

6

tentunya akan membuat penyebaran video semakin cepat. Melihat kondisi

masyarakat yang kesehariannya tidak lepas dari handphone, dan semua kalangan

pun bisa dibilang memilikinya. Khususnya para remaja di era modern ini, mereka

tidak pernah lepas dari handphone. Selain untuk berkomunikasi, ini juga

bermanfaat untuk mengakses pengetahuan melalui internet dihandphonenya.

Program CSR dari masing masing providerpun berbeda-beda.

Berdasarkan laporan akhir tahun 2010, provider Indosat mengeluarkan

biaya sebesar Rp. 13 miliar untuk program-program CSR. Dana ini digunakan

untuk program-program yang melibatkan masyarakat dan lingkungan serta

memastikan setiap aktivitas perusahaan dapat memberikan pengaruh positif

kepada seluruh shareholders, termasuk para pemegang saham, pelanggan,

karyawan, mitra usaha, masyarakat dan lingkungan.

Dalam program ini, kita ambil contoh semisal jika bekerjasama dengan

provider Indosat, kita tahu dana yang telah disediakan untuk program CSR pada

tahun 2010 sebanyak 13 miliar, semisal sebanyak 1% saja dari dana tersebut kita

gunakan untuk penggarapan smoking effect video learning ini yaitu

Rp.130.000.000,00. Misalkan video tersebut berukuran 5 MB. Apabila tarif

internet yang dipatok oleh operator telepon sebesar Rp. 1/KB, maka untuk

mendownload aplikasi sebesar 5 MB (5000 KB), biaya yang dikeluarkan = 5000

KB x Rp. 1/KB = Rp. 5.000,00. Bayangkan jika itu disebarkan dengan

menggunakan biaya program CSR yang sebanyak Rp.130.000.000,00 tadi.

Hitungannya Rp. 130.000.000,00 : Rp. 5000 = 26.000. Video tersebut sudah

tersebar ke sebanyak 26 ribu pengguna. Itu hanya dengan menggunakan 1% dari

biaya CSR dan itu hanya dilakukan pada satu provider saja. Bayangkan apabila

semua provider melakukan hal ini. Jangkauan penyebaran pasti akan semakin luas

ke para pengguna handphone. Dan diharapkan akan lebih efektif karena bayak

pengguna yang akan mengakses.

Mengingat banyaknya kasus merokok yang sekarang ini marak terjadi

adalah pada anak usia remaja. Sasaran penyebaran utama video ini bisa

difokuskan pada anak usia remaja. Tentunya setiap provider tahu, karena setiap

pengguna handphone pasti mendaftarkan terlebih dahulu nomor providernya.

Setiap provider tentunya mempunyai data base dari masing-masing pengguna

karena saat mendaftar mereka diwajibkan mencantumkan tanggal lahir. Ini

membantu provider memfokuskan penyebaran video smoking effect ke sasaran

yang lebih spesifik yaitu remaja.

KESIMPULAN

Gagasan yang Diajukan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode

video ‘smoking effect learning’ diharapkan cukup efektif. Media pembelajaran

video yang digunakan dapat diakses oleh berbagai kalangan dengan mudah

melalui handphone. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK), saat ini penggunaan alat bantu atau media teknologi menjadi

semakin canggih. Dalam hal ini, para remaja akan lebih tertarik untuk belajar dari

video yang penayangannya tidak hanya gambar melainkan juga suara. Di video

tersebut akan ditampilkan berupa yang efek yang ditimbulkan akibat dari merokok

Page 12: Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix

7

yang secara nyata memang terjadi di masyarakat dan akan disebarkan melalui

handphone melalui kerjasama dengan provider handphone yang ada.

Banyak golongan yang diuntungkan dari jalannya program ini, selain

sebagai media promosi masing-masing provider. Program ini juga dapat

membantu menekan kasus merokok yang marak sekarang ini di Indonesia.

Teknik Implementasi

Teknik yang dilakukan berupa penyebaran video mengenai efek dari

merokok yang dapat menyebabkan berbagai penyakit yang secara nyata penyakit

tersebut memang banyak menyerang masyarakat di Indonesia. Video ini dapat

diakses melalui handphone yang nantinya bisa disebarluaskan oleh para

penggunanya guna menekan kasus merokok di Indonesia. Provider menyebarkan

video ini dari dana CSR yang memang sudah disediakan dan diatur undang-

undang.

Prediksi Hasil

Apabila terlaksana dengan baik, diharapkan cara ini dapat membantu

pemerintah menangani kasus merokok yang semakin meningkat setiap tahunnya

khususnya pada kalangan remaja. Metode ini dirasa cukup efektif karena melalui

handphone, seperti kita ketahui hamper semua masyarakat khususnya remaja bisa

dipastikan memiliki handphone. Apalagi mengingat di era modern ini pastinya

kebanyakan kalangan sudah tidak asing lagi dengan smartphone. Mereka bisa

mengakses video dengan mudah dimana saja.

Untuk mencapai hasil yang maksimal, tentunya diperlukan peran oleh

berbagai pihak antara lain melibatkan tanggungjawab kemitraan antara

pemerintah, lembaga, sumberdaya komunitas, juga komunitas lokal (setempat)

dan masyarakat. Perlu adanya kesadaran masyarakat yang tinggi guna tersebarnya

video efek merokok ini ke berbagai penjuru. Pengguna provider handphone yang

peduli dengan kesehatan orang-orang sekitarnya pasti akan mengakses dan

meyebarluasan video tersebut pada orang-orang disekelilingnya. Dengan cara ini

diharapkan bisa mengurangi kasus merokok di Indonesia.

Page 13: Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix

DAFTAR PUSTAKA

Baker B. T., dkk (2004). School-related strees and psychosomatic symtoms

among Norwegian adolescents : Annual Review of Psychology.

http://www.proquest.com/ [on-line]

Dermawan, & Setiawati. (2008). Media audiovisual. Jakarta: EGC.

Durkin, K. (1995). Developmental Social Psychology From Infancy to Old Age.

Cambrige: Blackwell Publisher.

Gatchel, R. J. (1989). An Introduction to Health Psychology. New York: Mc

Graw-Hill Book Company.

Herawati. (2002). Pendidikan kesehatan dalam keperawatan. Jakarta: EGC.

Juliantara. (2009). Media Audiovisual. Jakarta: EGC.

Komalasari, D. &. (2000). Faktor-Faktor Penyebab perilaku Merokok Pada

remaja. In Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, 2. Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada Press.

Levy, M.R. (1984). Lyve and Health. New York: random House.

Margiono, Ari. (2006). Menuju Corporate Sosial Ledership. Suara Pembaharuan,

11 Mei 2006

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan ilmu perilaku. Jakarta: Sagung Seto.

Ogden, Jane. (2000). Health Psychology. Buckingham: Open University Press.

Sarafino, E. (1994). Health Psychology (2nd ed). Washington, DC: Mc Graw-Hil.

Sitepoe, Mangku. (2000). Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta: P.T. Gramedia

Widiasarana.

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Semarang: PT. Gramedia.

Susanto, A.B. (2007). A Strategic Management Approach, CSR. Jakarta: The

Jakarta Consulting Group

Republika. (1988). Lebih Tiga Juta Meninggal karena Tembakau dalam

Setahun. Harian Republika. 30 Oktober 1998.

Republika. (1998). Dibanding AIDS dan TBC, Merokok Lebih Banyak

Mematikan. Harian Republika. 30 November 1998.

Tandra, Hans. (2003). Merokok dan Kesehatan.

http://www.antirokok.or.id/berita/berita_rokok_kesehatan.htm [on-line]

Page 14: Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Daftar Riwayat Hidup Ketua Pelaksana

Nama : Vifta Dian Lestari

Tempat Tanggal Lahir: Tegal, 1 Januari 1994

NIM : 25010111130202

Alamat : Jl. Samanhudi RT 05/04 Trayeman, Slawi, Tegal

No.Tlp/HP : 085742724680

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : TK Kartika IV

SDN Trayeman 03

SMPN 1 Slawi

SMAN 1 Slawi

Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP

(Vifta Dian Lestari)

NIM. 25010111130202

Daftar Riwayat Hidup Anggota I

Nama : Muflikhatun Umamah

Tempat Tanggal Lahir: Tegal, 6 Mei 1993

NIM : 25010111120067

Jurusan/Prodi : Kesehatan Masyarakat

Alamat : RT 07 RW 05 Lebaksiu Kidul Kec. Lebaksiu, Tegal

No.Tlp/HP : 087730413122

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : TK Masyitoh Lebaksiu Kidul

SDN Lebaksiu Kidul 01

MTsN Mode Babakan

SMAN 1 Slawi

Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP

(Muflikhatun Umamah)

NIM. 25010111120067

Page 15: Pkm gt-2013-undip-vifta-smoking effect video fix

Daftar Riwayat Hidup Anggota II

Nama : Adindha Lili Pramasari

Tempat Tanggal Lahir: Bogor, 6 Mei 1994

NIM : 25010112140127

Jurusan/Prodi : Kesehatan Masyarakat

Alamat : Pondok Mandala II Blok J7 Cimanggis, Depok

No.Tlp/HP : 085719185501

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : TK Ruwati IV

SDN Tugu 8

SMP Islam Al-Ma’ruf

SMAN 99 Jakarta

Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP

(Adindha Lili Pramasari)

NIM. 25010112140127

Daftar Riwayat Hidup Dosen Pembimbing

Nama : Yudhy Dharmawan , S.KM, M.Kes

Tempat Tanggal Lahir : Rembang, 9 Pebruari 1977

NIP : 197702092008121002

Alamat : Jalan Borobudur Utara 21 no 19 Semarang

No.Tlp/HP : 08122838653

Riwayat Pendidikan : SMA 1 Rembang

S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP

S2 Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat UNDIP

Profesi : Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP

(Yudhy Dharmawan , S.KM, M.Kes)

NIP. 197702092008121002